analisa kinerja biaya dan waktu proyek pembangunan gedung ... · mendukung serta adanya perubahan...

30
ANALISA KINERJA BIAYA DAN WAKTU PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA DENGAN KONSEP EARNED VALUE ANALYSIS (EVA) Abstrak, Pembangunan di bidang pendidikan sekarang ini masih terus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan fasilitas - fasilitas umum yang memadai. Pihak Owner mengharapkan agar Proyek Pembangunan Gedung Ruang Kuliah Bersama dan Gedung Laboratorium Universitas Trunojoyo Madura ini dapat selesai sebelum tahun 2011. Dengan ketersedian waktu yang cukup singkat, pihak kontraktor berusaha memenuhi hal tersebut dengan menggandeng beberapa subkontraktor dan juga penambahan tenaga kerja serta jam kerja sehingga pekerjaan dapat dikerjakan sesuai jadwal rencana. Hal tersebut tampak terhadap realisasi pelaksanaan proyek yang meningkat dibandingkan rencana meskipun pada saat awal pelaksanaan terjadi keterlambatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan kinerja biaya dan waktu proyek dan memperkirakan biaya akhir proyek dan waktu penyelesaian proyek. Metode yang digunakan untuk menganalisa kinerja proyek adalah Earned Value dengan tiga indikator yaitu PV (Planned Value), EV (Earned Value), dan AC (Actual Cost). Tujuan mengetahui kinerja yaitu untuk melakukan monitoring proyek dan mengendalikannya, sehingga apabila terjadi penyimpangan dapat segera diambil tindakan. Peninjauan dilakukan selama 7 minggu terhitung mulai tanggal 09 Oktober 2010 sampai dengan tanggal 20 November 2010. Berdasarkan hasil analisa pada setiap peninjauan, akan dapat diketahui kinerja proyek pada tiap minggunya. Dimana pada akhir peninjauan, proyek mengalami keterlambatan jadwal. Hal ini disebabkan karena pada awal mulainya pekerjaan, stok tiang pancang yang sesuai dengan spesifikasi teknis tidak tersedia dan menunggu produksi sampai pada minggu ke 07. Selain itu proses negosiasi/tender untuk pekerjaan yang disubkontraktorkan dan faktor cuaca yang kurang mendukung serta adanya perubahan desain pada bangunan power house juga mempengaruhi keterlambatan proyek. Pada minggu ke-14 Bulan November 2010, diketahui prediksi biaya akhir proyek pada akhir peninjauan sebesar Rp. 22.319.191.100,00 dan prediksi waktu penyelesaian proyek pada saat peninjauan adalah 137 hari. Sedangkan untuk penjadwalan ulang jika proyek ini dikerjakan sendiri secara keseluruhan atau tidak disubkontraktorkan, dengan bantuan program ms project menghasilkan durasi waktu selama 176 hari. Kata kunci : earned value, kinerja, biaya, waktu, universitas trunojoyo

Upload: buicong

Post on 08-Mar-2019

239 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

ANALISA KINERJA BIAYA DAN WAKTU PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

DENGAN KONSEP EARNED VALUE ANALYSIS (EVA)

Abstrak, Pembangunan di bidang pendidikan sekarang ini masih terus dilakukan untuk memenuhi

kebutuhan fasilitas - fasilitas umum yang memadai. Pihak Owner mengharapkan agar Proyek Pembangunan Gedung Ruang Kuliah Bersama dan Gedung Laboratorium Universitas Trunojoyo Madura ini dapat selesai sebelum tahun 2011. Dengan ketersedian waktu yang cukup singkat, pihak kontraktor berusaha memenuhi hal tersebut dengan menggandeng beberapa subkontraktor dan juga penambahan tenaga kerja serta jam kerja sehingga pekerjaan dapat dikerjakan sesuai jadwal rencana. Hal tersebut tampak terhadap realisasi pelaksanaan proyek yang meningkat dibandingkan rencana meskipun pada saat awal pelaksanaan terjadi keterlambatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan kinerja biaya dan waktu proyek dan memperkirakan biaya akhir proyek dan waktu penyelesaian proyek.

Metode yang digunakan untuk menganalisa kinerja proyek adalah Earned Value dengan tiga

indikator yaitu PV (Planned Value), EV (Earned Value), dan AC (Actual Cost). Tujuan mengetahui kinerja yaitu untuk melakukan monitoring proyek dan mengendalikannya, sehingga apabila terjadi penyimpangan dapat segera diambil tindakan. Peninjauan dilakukan selama 7 minggu terhitung mulai tanggal 09 Oktober 2010 sampai dengan tanggal 20 November 2010.

Berdasarkan hasil analisa pada setiap peninjauan, akan dapat diketahui kinerja proyek pada

tiap minggunya. Dimana pada akhir peninjauan, proyek mengalami keterlambatan jadwal. Hal ini disebabkan karena pada awal mulainya pekerjaan, stok tiang pancang yang sesuai dengan spesifikasi teknis tidak tersedia dan menunggu produksi sampai pada minggu ke 07. Selain itu proses negosiasi/tender untuk pekerjaan yang disubkontraktorkan dan faktor cuaca yang kurang mendukung serta adanya perubahan desain pada bangunan power house juga mempengaruhi keterlambatan proyek. Pada minggu ke-14 Bulan November 2010, diketahui prediksi biaya akhir proyek pada akhir peninjauan sebesar Rp. 22.319.191.100,00 dan prediksi waktu penyelesaian proyek pada saat peninjauan adalah 137 hari. Sedangkan untuk penjadwalan ulang jika proyek ini dikerjakan sendiri secara keseluruhan atau tidak disubkontraktorkan, dengan bantuan program ms project menghasilkan durasi waktu selama 176 hari.

Kata kunci : earned value, kinerja, biaya, waktu, universitas trunojoyo

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Proyek konstruksi berkembang semakin besar dan rumit dewasa ini baik dari segi fisik maupun biaya. Pada prakteknya suatu proyek mempunyai keterbatasan akan sumber daya, baik berupa manusia, material, biaya ataupun alat. Hal ini membutuhkan suatu manajemen proyek mulai dari fase awal proyek hingga fase penyelesaian proyek. Dengan meningkatnya tingkat kompleksitas proyek dan semakin langkanya sumberdaya maka dibutuhkan juga peningkatan sistem pengelolaan proyek yang baik dan terintegrasi.

Perencanaan dan Pengendalian Biaya dan Waktu merupakan bagian dari manajemen proyek konstruksi secara keseluruhan. Selain penilaian dari segi kualitas, prestasi suatu proyek dapat pula dinilai dari segi biaya dan waktu. Biaya yang telah dikeluarkan dan waktu yang digunakan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan harus diukur secara kontinyu penyimpangannya terhadap rencana. Adanya penyimpangan biaya dan waktu yang signifikan mengindikasikan pengelolaan proyek yang buruk. Dengan adanya indikator prestasi proyek dari segi biaya dan waktu ini memungkinkan tindakan pencegahan agar proyek berjalan sesuai dengan rencana.

Pelaksana proyek universitas trunojoyo ini dikerjakan oleh PT. DUTA GRAHA INDAH,tbk sebagai main contractor. Semua pekerjaan tersebut harus selesai dalam waktu 123 hari kalender dengan nilai kontrak sebesar Rp. 27.570.000.000,00 (termasuk Ppn). Untuk memenuhi target waktu pelaksanaan tersebut, PT. Duta Graha Indah,tbk selaku main contractor menunjuk PT. Tata Bumi Raya, PT. Anggaza Widya Ridha Mulia, PT. Mitra Wiratindo, PT. Surya Mitra Graha, dan PT. Wahana Cipta Concretindo sebagian subcontractor.

Proyek yang sebagian besar dikerjakan oleh subcontractor ini diharapkan mampu untuk menyelesaikan semua pekerjaan dalam waktu yang cukup singkat (123 hari) dan dengan biaya pelaksanaan yang sesuai dengan rencana anggaran, maka dipakai metode yang bisa menganalisa varian biaya dan jadwal untuk mengontrol kinerja proyek tersebut.

Metode earned value merupakan salah satu alat yang digunakan dalam pengelolaan proyek yang mengintegrasikan biaya dan waktu. Konsep earned value menyajikan tiga dimensi yaitu penyelesaian fisik dari proyek (the percent complete) yang mencerminkan rencana penyerapan biaya (budgeted cost), biaya aktual yang sudah dikeluarkan atau yang disebut dengan actual cost, serta apa yang didapatkan dari biaya yang sudah dikeluarkan atau yang disebut earned value. Dari ketiga dimensi tersebut, dengan konsep earned value, dapat dihubungkan antara kinerja biaya dengan waktu yang berasal dari perhitungan varian dari biaya dan waktu (Flemming dan Koppelman, 1994). Berdasarkan kinerja biaya dan waktu ini, seorang manajer proyek dapat mengidentifikasi kinerja keseluruhan proyek maupun paket-paket pekerjaan di dalamnya dan kemudian memprediksi kinerja biaya dan waktu penyelesaian proyek dengan asumsi bahwa kecenderungan yang terjadi pada saat pelaporan akan terus berlangsung sampai proyek tersebut selesai. Hasil dari evaluasi kinerja proyek tersebut dapat digunakan sebagai early warning jika terdapat inefisiensi kinerja dalam penyelesaian proyek sehingga dapat dilakukan kebijakan-kebijakan manajemen dan perubahan metode pelaksanaan agar pembengkakan biaya dan keterlambatan penyelesaian proyek dapat dicegah.

1.2. Perumusan Masalah

Pokok masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana kinerja biaya dan waktu pada Proyek Pembanguanan Gedung Universitas

Trunojoyo Madura berdasarkan metode earned value analysis (EVA) ? 2. Berapa besar perkiraan biaya akhir proyek dan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan

Proyek Pembanguanan Gedung Universitas Trunojoyo Madura bila kondisi pelaksanaan proyek seperti saat peninjauan ?

3. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan keterlambatan / kemajuan Proyek Pembanguanan Gedung Universitas Trunojoyo Madura ?

4. Bagaimana dengan durasi waktu dan penjadwalan waktu proyek apabila proyek tersebut di kerjakan sendiri oleh main Contractor ?

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian Tujuan penelitian tentang metode earned value analysis (EVA) pada Proyek Pembanguanan

Gedung Universitas Trunojoyo Madura adalah: 1. Mengetahui kinerja biaya dan waktu pada Proyek Pembanguanan Gedung Universitas

Trunojoyo Madura berdasarkan metode Earned Value Analysis (EVA). 2. Mengetahui Berapa besar perkiraan biaya akhir proyek dan waktu yang dibutuhkan untuk

menyelesaikan Proyek Pembanguanan Gedung Universitas Trunojoyo Madura bila kondisi pelaksanaan proyek seperti saat peninjauan.

3. Mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan keterlambatan/kemajuan proyek Proyek Pembanguanan Gedung Universitas Trunojoyo Madura.

4. Mengetahui perbandingan durasi waktu dan penjadwalan waktu proyek apabila proyek tersebut di kerjakan sendiri oleh main Contractor.

1.4. Batasan Masalah Untuk membatasi pembahasan supaya tidak keluar dari konteks topik yang dibahas, maka

diperlukan beberapa pembatasan dalam pembahasan proposal Tugas akhir ini, yaitu: 1. Penelitian dilakukan pada Proyek Pembanguanan Gedung Universitas Trunojoyo Madura. 2. Peninjauan dilakukan setiap minggu selama 7 minggu ( Minggu 8 – Minggu 14 ) pada

bulan Oktober 2010 – November 2010 dari total durasi proyek yang menurut kontrak tanggal 19 Agustus 2010 sampai dengan 11 Desember 2010.

3. Penelitian hanya dikhususkan pada masalah perencanaan dan pengendalian biaya dan waktu dengan metode earned value analysis.

4. Data proyek berupa RAB, biaya aktual dan laporan kemajuan fisik mingguan proyek yang diperoleh dari pihak kontraktor pelaksana.

1.5. Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai penambahan ilmu dalam

disiplin manajemen konstruksi teknik sipil untuk mengoptimalkan manajemen proyek konstruksi dengan menggunakan perencanaan dan pengendalian biaya dan waktu pada Proyek Pembanguanan Gedung Universitas Trunojoyo Madura dengan menggunakan metode earned value analysis (EVA) yang pada akhirnya diharapkan akan dapat diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi keterlambatan atau percepatan terhadap jadwal yang direncanakan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kinerja Proyek

Menurut Cleland (1995), standar kinerja diperlukan untuk melakukan tindakan pengendalian terhadap penggunaan sumber daya yang ada dalam suatu proyek. Hal ini agar sumber daya dapat dimanfaatkan secara efektif dan efisien dalam penyelenggaraan proyek.

Menurut Barrie (1995), pelaporan mengenai kinerja suatu proyek harus memenuhi lima komponen yaitu :

1. Prakiraan, yang akan memberikan suatu standar untuk membandingkan hasil sebenarnya dengan hasil ramalan.

2. Hal yang sebenarnya terjadi. 3. Ramalan, yang didasarkan untuk melihat apa yang akan terjadi di masa yang akan

datang. 4. Varian, menyatakan sampai sejauh mana hasil yang diramalkan berbeda dari apa yang

diperkirakan. 5. Pemikiran, untuk menerangkan mengenai keadaan proyek. Apabila dalam suatu pelaporan terdapat penyimpangan maka manajemen akan meneliti dan

memahami alasan yang melatarbelakanginya. Untuk itu diperlukan pengendalian agar pekerjaan sesuai anggaran, jadwal dan spesifikasi yang telah ditetapkan. 2.2. Profil Biaya Proyek

Manajemen biaya proyek (project cost management) melibatkan semua proses yang diperlukan dalam pengelolaan proyek untuk memastikan penyelesaian proyek sesuai dengan anggaran biaya yang telah disetujui. Hal utama yang sangat diperhatikan dalam manajemen biaya proyek adalah biaya dari sumber daya yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek,2. Biaya tidak langsung yang terdiri dari biaya overhead kantor dan overhead lapangan.

2.2.1 Biaya Konstruksi Keseluruhan biaya konstruksi biasanya meliputi analisis perhitungan terhadap dua unsur

utamanya menurut Dipohusodo (1996), yaitu : 1. Biaya Langsung

Yang termasuk biaya langsung adalah: a. Biaya material. b. Biaya Tenaga Kerja. c. Biaya Peralatan.

2. Biaya Tak Langsung Biaya tidak langsung dibagi tiga golongan, biaya umum atau lazim disebut overhead cost, biaya proyek dan keuntungan kontraktor.

Gambar 2.1 Komponen Biaya Proyek

BIAYA PROYEK

Biaya Langsung Biaya Tidak Langsung

Tenaga Kerja

Sub kontraktor

Material Overhead Lapangan

Overhead Kantor

Alat

(sumber : Asiyanto, 2005) 2.2.2 Sumber Dana Proyek Konstruksi

Modal adalah dana yang dipersiapkan untuk pendanaan jangka panjang pada umumnya dan konstruksi khususnya.

2.3 Penjadwalan Waktu

Perencanaan waktu merupakan bagian yang sangat penting dalam proses penyelesaian suatu proyek. Rencana kerja (time schedule) merupakan pembagian waktu secara rinci masing-masing kegiatan/jenis pekerjaan pada suatu proyek konstruksi, mulai dari pekerjaan awal sampai dengan pekerjaan akhir (finishing).

Manajemen waktu pada suatu proyek (Project Time Management) memasukkan semua proses yang dibutuhkan dalam upaya untuk memastikan waktu penyelesaian proyek (PMI 2000).

2.4. Konsep Earned Value

Sejalan dengan perkembangan tingkat kompleksitas proyek yang semakin besar, seringkali terjadi keterlambatan penyelesaian proyek dan pembengkakan biaya. Sistem pengelolaan yang digunakan biasanya memisahkan antara sistem akuntansi untuk biaya dan sistem jadwal proyek konstruksi. Dari sistem akuntansi biaya dapat dihasilkan laporan kinerja dan prediksi biaya proyek, sedangkan dari sistem jadwal dihasilkan laporan status penyelesaian proyek. Informasi pengelolaan proyek dari kedua sistem tersebut saling melengkapi, namun dapat menghasilkan informasi yang berbeda mengenai status proyek. Dengan demikian, dibutuhkan suatu sistem yang mampu mengintegrasikan antara informasi waktu dan biaya (Crean dan Adamczyk 1982). Untuk kepentingan tersebut, konsep earned value dapat digunakan sebagai alat ukur kinerja yang mengintegrasikan antara aspek biaya dan aspek waktu.

Ada tiga elemen dasar yang menjadi acuan dalam menganalisa kinerja dari proyek berdasarkan konsep earned value. Ketiga elemen tersebut adalah:

1. Planed Value (PV) merupakan anggaran biaya yang dialokasikan berdasarkan rencana kerja yang telah disusun terhadap waktu. PV dihitung dari akumulasi anggaran biaya yang direncanakan untuk pekerjaan dalam periode waktu tertentu. PV pada akhir poyek (penyelesaian 100 %) disebut Budget at Completion (BAC). PV juga menjadi tolak ukur kinerja waktu dari pelaksanaan proyek. PV merefleksikan penyerapan biaya rencana secara kumulatif untuk setiap paket-paket pekerjaan berdasarkan urutannya sesuai jadwal yang direncanakan.

2. Actual Cost (AC) adalah representasi dari keseluruhan pengeluaran yang dikeluarkan untuk menyelesaikan pekerjaan dalam periode tertentu. AC dapat berupa kumulatif hingga periode perhitungan kinerja atau jumlah biaya pengeluaran dalam periode waktu tertentu.

3. Earned Value (EV) adalah nilai yang diterima dari penyelesaian pekerjaan selama periode waktu tertentu. EV inilah yang disebut earned value. EV ini dihitung berdasarkan akumulasi dari pekerjaan-pekerjaan yang telah diselesaikan.

2.5. Penilaian Kinerja Proyek Dengan Konsep Earned Value 2.5.1 Analisa Varian

• Cost Variance (CV) Cost variance merupakan selisih antara nilai yang diperoleh setelah menyelesaikan paket- paket pekerjaan dengan biaya aktual yang terjadi selama pelaksanaan proyek. Cost variance positif menunjukkan bahwa nilai paket-paket pekerjaan yang diperoleh lebih besar dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan untuk mengerjakan paket-paket pekerjaan tersebut. sebaliknya nilai negatif menunjukkan bahwa nilai paket-paket pekerjaan yang diselesaikan lebih rendah dibandingkan dengan biaya yang sudah dikeluarkan. CV = EV - AC

• Schedule Variance (SV) Schedule variance digunakan untuk menghitung penyimpangan antara PV dengan EV. Nilai positif menunjukkan bahwa paket-paket pekerjaan proyek yang terlaksana lebih banyak dibanding rencana. Sebaliknya nilai negatif menunjukkan kinerja pekerjaan yang buruk karena paket-paket pekerjaan yang terlaksana lebih sedikit dari jadwal yang direncanakan. SV = EV – PV

Tabel 2.1 Analisa Varians Terpadu SV CV Keterangan

Positif Positif Pekerjaan lebih cepat dari jadwal dan biaya lebih kecil dari anggaran

Nol Positif Pekerjaan sesuai jadwal dan biaya lebih kecil dari anggaran

Positif Nol Pekerjaan lebih cepat dan biaya sesuai anggaran Nol Nol Pekerjaan sesuai jadwal dan anggaran

Negatif Negatif Pekerjaan terlaksana sesuai jadwal dan biaya lebih tinggi dari anggaran

Nol Negatif Pekerjaan terlaksana sesuai jadwal dan biaya lebih tinggi dari anggaran

Negatif Nol Pekerjaaan selesai terlambat dan biaya sesuai anggaran

Positif Positif Pekerjaan selesai lebih cepat dengan biaya diatas anggaran (sumber : Soeharto, 1995)

Berikut adalah contoh grafik kombinasi dari varians jadwal dan varians biaya :

Gambar 2.4 Grafik Kombinasi SV dan CV (sumber : Gray and Larson, 2003)

2.5.2 Analisa Indeks Performasi

• Cost Performance Index (CPI) Faktor efisiensi biaya yang telah dikeluarkan dapat diperlihatkan dengan membandingkan nilai pekerjaan yang secara fisik telah diselesaikan (EV) dengan biaya yang telah dikeluarkan dalam periode yang sama (AC). Nilai CPI ini menunjukkan bobot nilai yang diperoleh (relatif terhadap nilai proyek keseluruhan) terhadap biaya yang dikeluarkan. CPI kurang dari 1 menunjukkan kinerja biaya yang buruk, karena biaya yang dikeluarkan (AC) lebih besar dibandingkan dengan nilai yang didapat (EV) atau dengan kata lain terjadi pemborosan.

ACEVCPI =

• Schedule Performance Index (SPI) Faktor efisiensi kinerja dalam menyelesaikan pekerjaan dapat diperlihatkan oleh perbandingan antara nilai pekerjaan yang secara fisik telah diselesaikan (EV) dengan rencana pengeluaran biaya yang dikeluarkan berdasar rencana pekerjaan (PV). Nilai SPI menunjukkan seberapa besar pekerjaan yang mampu diselesaikan (relatif terhadap proyek keseluruhan) terhadap satuan pekerjaan yang direncanakan. Nilai SPI kurang dari 1 menunjukkan bahwa kinerja pekerjaan tidak sesuai dengan yang diharapkan karena tidak mampu mencapai target pekerjaan yang sudah direncanakan.

PVEVSPI =

Tabel 2.2 Analisa Indeks Performasi

Indeks Nilai Keterangan

CPI >1 AC yang dikeluarkan lebih kecil dari nilai pekerjaan yang didapat (EV)

<1 AC yang dikeluarkan lebih besar dari nilai pekerjaan yang didapat (EV)

=1 AC yang dikeluarkan sama dengan nilai pekerjaan yang didapat (EV)

SPI >1 Kinerja proyek lebih cepat dari jadwal rencana (PV)

<1 Kinerja proyek terlambat dari jadwal rencana (PV)

=1 Kinerja proyek sama dengan jadwal rencana (PV)

(sumber : Soeharto, 1995) 2.5.3 Analisa Perkiraan Biaya Dan Waktu Penyelesaian Proyek

• Estimate to Complete (ETC) ETC merupakan perkiraan biaya untuk pekerjaan tersisa, dengan asumsi bahwa kecenderungan kinerja proyek akan tetap sampai dengan akhir proyek Menurut Soeharto, perkiraan tersebut dapat diekstrapolasi dengan beberapa cara: a. Pekerjaan sisa memakan biaya sebesar anggaran

Asumsi yang digunakan adalah biaya untuk pekerjaan tersisa sesuai dengan anggaran, dan tidak tergantung dengan prestasi saat peninjauan.

b. Kinerja sama besar sampai akhir proyek Asumsi yang digunakan adalah kinerja pada saat peninjauan akan tetap sampai dengan akhir proyek.

c. Campuran Pendekatan yang digunakan menggabungkan kedua cara tersebut. o Bila persentase pekerjaan di bawah 50% menggunakan rumus: ETC = (Anggaran – EV) o Bila persentase pekerjaan di atas 50% menggunakan rumus: ETC = (Anggaran total – EV) / CPI

• Estimate at Completion (EAC) EAC merupakan perkiraan biaya total pada akhir proyek yang diperoleh dari biaya aktual ditambah dengan ETC. EAC = AC + ETC Pentingnya menghitung CPI dan SPI adalah untuk memprediksi secara statistik biaya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek. Ada banyak metode dalam memprediksi biaya penyelesaian proyek (EAC). Namun perhitungan EAC dengan SPI dan CPI lebih mudah dan

cepat penggunaannya. Perhitungan EAC merupakan penjumlahan biaya aktual yang sudah dikeluarkan dan sisa biaya yang akan dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek. Sisa biaya yang akan dibutuhkan diprediksi secara statistik dengan memperhitungkan efektifitas penggunaan biaya (CPI) dan kinerja pekerjaan terhadap rencana (SPI). Dari nilai EAC dapat diperoleh perkiraan selisih antara biaya rencana penyelesaian proyek (BAC) dengan biaya penyelesaian proyek berdasarkan kinerja pekerjaan yang telah dicapai (EAC) atau yang disebut variance at completion (VAC). Indikator CPI dan SPI lebih sering digunakan untuk penilaian kinerja proyek dibanding SV dan CV. Nilai CPI dan SPI merupakan bobot nilai yang tidak memiliki dimensi sehingga dapat dilakukan perbandingan antara kinerja proyek satu dengan lainnya. Selain itu nilai SPI dan CPI memberikan perbandingan relatif terhadap PV yang menjadi dasar penilaian status proyek dari segi biaya dan waktu.

• Time Estimated (TE) TE merupakan waktu perkiraan penyelesaian proyek. Asumsi yang digunakan untuk memperkirakan waktu penyelesaian adalah kecenderungan kinerja proyek akan tetap seperti saat peninjauan.

TE = ATE + SPIATExSPIOD )(−

TE (Time Estimated) : Perkiraan waktu penyelesaian Proyek ATE (Actual Time Expended) : Waktu yang telah ditempuh OD (Original Duration) : Waktu yang direncanakan

2.6. Kriteria Earned Value Management System Walaupun konsep earned value terlihat sederhana, namun implementasinya dalam

pengelolaan proyek tidaklah mudah karena harus didukung oleh sistem manajemen yang mampu menyediakan input data yang lengkap dalam perhitungan kinerja proyek. Bila kinerja proyek buruk, sistem akan mampu menelusuri bagian mana yang bermasalah yang menyebabkan pembengkakan biaya dan terjadinya keterlambatan pelaksanaan proyek. Dengan demikian, langkah perbaikan dapat dilakukan dan semua data terdokumentasi dengan baik untuk keperluan di masa datang pada pengelolaan proyek berikutnya.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

Pada tugas akhir ini, penelitian dilakukan pada Proyek Pembanguanan Gedung Universitas Trunojoyo Madura. Menurut kontrak, proyek ini dilaksanakan mulai tanggal 19 Agustus 2010 sampai dengan 11 Desember 2010. Waktu peninjauan proyek dilakukan setiap minggu terhitung mulai minggu ke 8 (03 Oktober - 09 Oktober 2010) sampai dengan minggu ke 14 (21 November – 28 November 2010). Pengukuran kinerja biaya dan waktu proyek dilakukan dengan analisa Earned Value, selain itu dilakukan wawancara langsung dengan Site Manager dan pengawas dari pihak kontraktor pelaksana serta logistik untuk mengetahui faktor – faktor apa saja yang menyebabkan proyek mengalami kemajuan atau keterlambatan pekerjaan serta diperlukan data – data lain untuk keperluan perhitungan dengan metode Earned Value. Kelebihan metode ini yaitu dapat mendiskripsikan hubungan antara progress (pekerjaan yang telah terselesaikan) dengan anggaran yang telah dialokasikan untuk pekerjaan tersebut. Dari hasil analisa dapat diketahui kinerja kegiatan yang nantinya dapat dipakai untuk mengetahui produktivitas kerja serta proyeksi penyelesaian proyek untuk masa yang akan datang.

3.2 Data Proyek Data-data yang diperlukan untuk penelitian ini antara lain :

1. a. Time Schedule rencana proyek Merupakan suatu ukuran pelaksanaan proyek. Dalam Time Schedule terdapat uraian

pekerjaan, volume pekerjaan dan satuan bobot (%), kurva S b. Time Schedule aktual proyek

Sama seperti Time Schedule rencana proyek tetapi memuat progres pekerjaan yang telah dilaksanakan dengan disertai keterangan tentang bobot yang telah dilaksanakan maupun yang belum dilaksanakan.

2. Rencana Anggaran Biaya (RAB) Merupakan biaya yang dialokasikan untuk masing-masing item pekerjaan. RAB terdapat

di dalam kontrak antara pihak Owner dan kontraktor pelaksana, dalam kontrak tersebut juga terdapat Analisa Harga Satuan, Daftar Upah dan Harga Bahan.

3. Laporan Mingguan proyek Merupakan prestasi proyek yang telah dicapai dalam 1 minggu. Dalam laporan ini

terdapat Volume dan bobot (%) kemajuan pekerjaan dalam periode minggu tersebut. 4. Biaya Aktual (AC)

Merupakan biaya yang dikeluarkan untuk pekerjaan yang telah diselesaikan sampai dengan periode peninjauan dengan volume seperti pada prosentase (%) realita yang terdiri dari : a. Biaya langsung

Biaya langsung meliputi : (1) Material

Perhitungan biaya material didapatkan dari rekap logistik yang dibuat oleh bagian logistik proyek perminggu untuk setiap material yang digunakan.

(2) Tenaga kerja, seluruh pengeluaran untuk upah tenaga kerja baik pekerja tetap maupun pekerja borongan / subkontraktor.

(3) Subkontraktor (4) Alat, seluruh pengeluaran untuk peralatan baik yang dibeli secara tunai maupun

sewa. b. Biaya tidak langsung

Biaya tidak langsung meliputi : biaya overhead kantor dan overhead lapangan.

5. Data Faktor Penyebab Kemajuan / Keterlambatan Proyek Data yang di peroleh melalui diskusi/wawancara dengan pihak pelaksana proyek, dalam

hal ini adalah dengan PT. Duta Graha Indah,tbk selaku maincontractor.

3.3 Metode Analisa Metode analisa yang dilakukan pada Earned Value adalah :

1. Analisa Kinerja proyek a. Analisa Biaya dan Jadwal

Untuk mengetahui kinerja Biaya dan Jadwal dilakukan dengan 3 indikator,yaitu : o Planned Value (PV) o Earned Value (EV) o Actual Cost (AC)

b. Analisa Varians Analisa varians digunakan untuk mengetahui sampai sejauh mana hasil yang

diramalkan dari apa yang diperkirakan. o Schedule Variance (SV) o Cost Variance (CV)

c. Analisa Indeks Performansi Indeks performansi dipakai untuk mengetahui efisiensi penggunaan sumber daya. o Schedule Performance Index (SPI) o Performance Index (CPI)

2. Perkiraan Biaya dan Waktu untuk Penyelesaian Proyek a. ETC

ETC merupakan perkiraan biaya untuk pekerjaan tersisa, dengan asumsi bahwa kecenderungan kinerja proyek akan tetap sampai dengan akhir proyek. o Bila persentase pekerjaan di bawah 50% menggunakan rumus: ETC = (Anggaran – EV) o Bila persentase pekerjaan di atas 50% menggunakan rumus: ETC = (Anggaran total – EV) / CPI

b. EAC EAC merupakan perkiraan biaya total pada akhir proyek yang diperoleh dari biaya

aktual ditambah dengan ETC. c. TE (waktu perkiraan penyelesaian proyek)

3. Data Faktor Penyebab Kemajuan / Keterlambatan Proyek Untuk mendapatkan data ini dilakukan dengan : o membagi kuisioner yang diisi oleh kontraktor pelaksana (Project Manager, Site

Manager, Site Engineer, pengawas dan logistik). o wawancara dengan pihak kontraktor pelaksana (Project Manager, Site Manager, Site

Engineer, pengawas dan logistik). o pengecekan pengiriman material apakah sesuai dengan schedule material o pengecekan laporan mingguan, maka akan diketahui berapa persen pekerjaan telah

selesai dan berapa besar volume pekerjaan telah dikerjakan selama satu minggu. o pengecekan laporan harian, agar diketahui pola penggunaan tenaga kerja, pemakaian alat

dan bahan, kondisi cuaca dan pemakaian jam kerja lapangan.

3.4 Langkah – Langkah Pengerjaan Sebelum menganalisa dalam mengerjakan tugas akhir ini, diperlukan penyusunan langkah –

langkah kerja sesuai dengan bagan alir yang telah dibuat, yaitu : 1. Menentukan latar belakang 2. Merumuskan masalah.

3. Mengumpulkan data (Time Schedule, RAB, laporan kemajuan proyek mingguan, biaya aktual) untuk menghitung PV, EV, AC.

4. Melakukan analisa kinerja untuk menghitung EV, CV, CPI, SPI. 5. Menghitung estimasi biaya dan pekerjaan tersisa (ETC, EAC, TE). 6. Mengetahui faktor kemajuan / keterlambatan proyek. 7. Menarik kesimpulan.

3.5 Bagan Alir Penelitian

Gambar 3.1 Bagan Alir Metodologi

ESTIMASI BIAYA DAN WAKTU PEKERJAAN TERSISA 3. Estimasi biaya untuk pekerjaan tersisa ETC = Anggaran - EV (<50%) ETC = (Anggaran - EV) / CPI (>50%) 4. Estimasi biaya akhir EAC = ETC + AC 5. Estimasi waktu penyelesaian TE = ATE + ((OD - (ATE x SPI)) / SPI)

Kesimpulan dan Saran

ANALISA KINERJA 1. Analisa Varians 2. Analisa Indeks Performasi CV = EV – AC SPI = EV/PV SV = EV – PV CPI = EV/AC

Faktor – Faktor Penyebab keterlambatan / kemajuan

LATAR BELAKANG

PERUMUSAN MASALAH

1. Time Schedule (Kurva S) 2. RAB 3. Laporan Kemajuan Proyek (EV, PV, AC) 4. Biaya Aktual

PENGUMPULAN DATA

Analisa Penjadwalan Proyek Jika Di Asumsikan Proyek Tersebut Dikerjakan

Sendiri Oleh Main Contractor

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Proyek

Data Umum Proyek ini adalah : a. Nama Proyek : Pembangunan Gedung Pendidikan Universitas Trunojoyo Madura b. Lokasi Proyek : Bangkalan - Madura c. Luas Bangunan :

- Gedung Ruang Kuliah Bersama : 2.945 m2 - Gedung Laboratorium : 3.060 m2

d. Luas Tanah : 8,9 Ha e. Jenis Bangunan : Bangunan Bertingkat 3 lantai f. Konsultan Perencana : PT. Wekateks Consultant g. Konsultan Pengawas : PT. Waicitrya Kumara h. Kontraktor Pelaksana : PT. Duta Graha Indah, Tbk. i. Waktu Pelaksanaan : 19 Agustus 2010 – 11 Desember 2010 j. Sumber Dana : APBNP 2010

Lokasi proyek pembangunan gedung ruang kuliah bersama dan gedung laboratorium berada di kawasan lahan Kampus Universitas Trunojoyo - Bangkalan – Madura.

Sejalan dengan kebutuhan pendidikan tinggi di Indonesia, Universitas Trunojoyo Madura berpartisipasi membantu program pemerintah dalam bidang pendidikan yaitu untuk memenuhi kebutuhan sarjana yang siap terjun dalam dunia kerja. Upaya untuk memenuhi standarisasi kurikulum program studi, prasarana yang akan dikembangkan harus memiliki fasilitas yang mendukung seluruh mahasiswa untuk mengikuti pendidikan secara nyaman sehingga dibutuhkan prasarana gedung yang memadai. Pembangunan Gedung Universitas Trunojoyo Madura ini yaitu untuk Ruang Kuliah Bersama (RKB) dan Ruang Laboratorium direncanakan terdiri dari masing-masing 3 lantai.

Pekerjaan pembangunan dilaksanakan oleh PT. Duta Graha Indah, Tbk. sebagai kontraktor pelaksana. Sedangkan pekerjaan perencanaan oleh PT. Wekateks Consultant dan pengawasan dilakukan oleh PT. Waicitrya Kumara. Kontrak pekerjaan secara lumpsum unit price sebesar Rp.27.570.000.000,- ( termasuk ppn ) dan pembayaran dilakukan setiap progress yang telah diselesaikan dengan cara termyn.

Lingkup pekerjaannya meliputi: • Pekerjaan gedung ruang kuliah bersama • Pekerjaan gedung laboratorium • Pekerjaan power house • Pekerjaan site development • Pekerjaan lanjutan rektorat • Pekerjaan mekanikal elektrikal (ME) dan Plumbing Dalam pelaksanaannya PT. Duta Graha Indah menunjuk beberapa subkontraktor guna

memenuhi durasi waktu pelakasanaan yang telah disetujui dalam kontak yaitu 123 hari kalender. Subkontraktor yang telah di tunjuk adalah :

1. PT. Tata Bumi Raya sebagian subcontractor untuk pekerjaan gedung laboratorium dengan sub pekerjaan struktur, pekerjaan arsitektur dan ME. Nilai pekerjaan tersebut sebesar Rp. 6.533.727.000,00

2. PT. Anggaza Widya Ridha Mulia dengan sub pekerjaan Site Development dan Pekerjaan Lanjutan Rektorat dengan nilai kontrak sebesar Rp. 2.463.734.000,00.

3. PT. Mitra Wirando dengan sub pekerjaan Mekanikal dan Elektrikal gedung Ruang Kuliah Bersama (RKB) dan Power House dengan nilai kontrak Rp. 786.571.842,00.

4. PT. Wahana Cipta Concretindo dengan sub Pekerjaan Tiang Pancang di kerjakan dengan nilai kontrak sebesar Rp. 1.114.813.700,00.

5. PT. Surya Matra Graha dengan sub Pekerjaaan Aluminium, Kaca Pintu dan Jendela dengan nilai kontrak sebesar Rp. 485.936.185,00

Berikut adalah grafik yang menunjukkan Kurva S Rencana dan Progress Pekerjaan Saat Peninjauan.

Gambar 4.1 Kurva S Rencana dan Progres Pekerjaan Saat Peninjauan (sumber: Hasil Olahan)

Sehubungan dengan jangka waktu pelaksanaan yang telah ditentukan oleh owner, maka kontraktor pelaksana berusaha memenuhi target waktu tersebut dengan menambah jam kerja untuk mempercepat pelaksanaan proyek dan hal tersebut berdampak pada meningkatnya progress proyek.

Tabel 4.1 Kondisi Proyek Pada Bulan Oktober – November 2010 Periode

% Akum. Rencana

% Akum. Realisasi

% Deviasi +/-

Minggu ke 7 6.984 3.726 -3.258 Minggu ke 8 12.869 6.932 -5.937 Minggu ke 9 18.184 16.138 -2.046 Minggu ke 10 24.747 28.457 3.71 Minggu ke 11 41.014 45.705 4.691 Minggu ke 12 55.139 55.785 0.646 Minggu ke 13 67.766 66.115 -1.651 Minggu ke 14 79.027 70.912 -8.115

(sumber : hasil olahan) Sampai dengan minggu ke 14 bulan November 2010, progress pekerjaan mencapai 70,912%, lebih rendah dibandingkan dengan progress rencana sebesar 79,027%.

4.2 Data Proyek Data-data yang telah didapatkan untuk penelitian ini antara lain : 1. Time Schedule a. Time Schedule rencana proyek

Merupakan suatu ukuran pelaksanaan proyek. Dalam Time Schedule terdapat uraian pekerjaan, volume pekerjaan dan satuan bobot (%), kurva S

b. Time Schedule aktual proyek

Sama seperti Time Schedule rencana proyek tetapi memuat progres pekerjaan yang telah dilaksanakan dengan disertai keterangan tentang bobot yang telah dilaksanakan maupun yang belum dilaksanakan.

2. Rencana Anggaran Biaya (RAB) Merupakan biaya yang dialokasikan untuk masing-masing item pekerjaan. RAB terdapat di dalam kontrak antara pihak Owner dan kontraktor pelaksana, dalam kontrak tersebut juga terdapat analisa harga satuan, daftar upah dan harga bahan. Data RAB digunakan dalam perhitungan Planned Value dan Earned Value.

3. Laporan Pelaksanaan Pekerjaan Merupakan laporan yang berisi penggunaan material, volume pekerjaan yang dilaksanakan, tenaga kerja, dan peralatan yang digunakan. Data laporan mingguan direkap untuk menghitung Actual Cost. 1. Laporan Mingguan proyek

Merupakan prestasi proyek yang telah dicapai dalam 1 minggu. Dalam laporan ini terdapat: a. Volume dan bobot (%) pekerjaan tambah kurang b. Volume dan bobot (%) kemajuan pekerjaan Data laporan mingguan proyek digunakan dalam perhitungan Earned Value

2. Rekapitulasi Logistik Proyek Merupakan kumpulan data penggunaan material tiap minggu. Data rekapitulasi logistik diperlukan untuk menghitung Actual Cost.

3. Daftar Tagihan Proyek Berisi daftar material yang masuk dan harga tiap-tiap material. Data daftar tagihan diperlukan untuk menghitung Actual Cost.

4. Data Biaya Langsung dan Tidak Langsung Data biaya langsung dan tidak langsung diperlukan untuk menghitung Actual Cost.

Urutan langkah pengerjaan dari data yang didapatkan adalah seperti yang terlihat pada gambar 4.2 berikut :

Gambar 4.2 Bagan Alir Pengerjaan Data

Data

Primer

Sekunder

Pengamatan Di Lapangan

Wawancara

RAB (PV, EV)

Kurva S (PV, EV)

Laporan Mingguan

Biaya Langsung & Tak Langsung (AC)

Biaya Langsung : - Biaya Material - Biaya tenaga kerja - Biaya subkontraktor - Biaya alat

Biaya Tak Langsung : - Overhead kantor - Overhead lapangan

No. Nama Barang Satuan Masuk PemakaianMinggu ke 10

1 besi ulir dia 13 kg 3,943.68 2 besi ulir dia 16 kg 11,376.00 3 besi polos dia 10 kg 7,044.80 4 besi polos dia 8 kg 1,905.48 5 Besi Beton D13 (700 Btg) kg 586.56 6 Besi Beton D16 (2150 Btg) kg 8,626.80 7 besi polos dia 10 kg 2,275.20 8 besi polos dia 8 kg 287.04 9 Kayu Kelapa 5/7 m3 30.00 10 Kayu Kelapa 6/12 m3 18.00 11 Multiplek 9mm lbr 1,000.00 12 Multiplek 6mm lbr 115.00 13 Beton Readymix K-250 m3 209.00 14 semen @ 40kg kg 600.00 15 Kawat Bendrat kg 500.00 16 Batu Bata Merah buah 6,000.00 17 Pasir Mojosari m3 34.50 18 Koral Lokal m3 8.15 19 Batu Bata Putih buah 4,500.00

fabrikasi tulangan

Balok K,olom dan Plat Lantai

Bekisting Balok, Kolom

4.3 Perhitungan Actual Cost Perhitungan Actual Cost terdiri dari perhitungan biaya langsung yang terdiri dari biaya material, biaya tenaga kerja, biaya alat dan biaya subkontraktor, sedangkan biaya tidak langsung terdiri dari overhead kantor, dan overhead lapangan.

4.3.1 Biaya Material Perhitungan biaya material didapatkan dari rekap logistik yang dibuat oleh bagian logistik proyek per minggu untuk setiap material yang digunakan.

Proses untuk mendapatkan data pencatatan logistik berawal dari schedule material yang dibuat oleh Site Engineer dan diperiksa ulang oleh Estimator dan schedule material dikembalikan kepada Site Engineer untuk diserahkan kepada bagian Accounting Proyek untuk dihitung biaya yang diperlukan untuk pemesanan kepada Supplier dan Subkontraktor.

Berikut ini adalah alur pengadaan material proyek sehingga didapatkan data rekapitulasi dari cost control proyek:

Cost Control Logistik Estimator Site Engginering Keuangan Supplier

Gambar 4.3 Prosedur Pengadaan Material (sumber: Hasil Olahan) Rekap cost control berisi tabel material, tanggal kedatangan material, satuan material, dan

pemakaian, dari data tersebut dapat diketahui pemakaian material per minggunya. Berikut ini tabel pemakaian material minggu ke 10 periode 17 Oktober – 23 Oktober 2010:

Tabel 4.2 Pemakaian Material Bulan minggu ke 10

Evaluasi Schedule material

Perhitungan biaya

Order

Delivery Rekap Logistik

Rekap Data

Pembayaran Penagihan

Cek Rekap Cost Control

Berita Acara Penagihan

Order

Harga Satuan (Rp)

Minggu ke 101 besi ulir dia 13 kg 6,250.00 2 besi ulir dia 16 kg 6,250.00 3 besi polos dia 10 kg 6,250.00 4 besi polos dia 8 kg 6,250.00 5 Besi Beton D13 (700 Btg) kg 6,250.00 6 Besi Beton D16 (2150 Btg) kg 6,250.00 7 besi polos dia 10 kg 6,250.00 8 besi polos dia 8 kg 6,250.00 9 Kayu Kelapa 5/7 m3 1,300,000.00

10 Kayu Kelapa 6/12 m3 1,300,000.00 11 Multiplek 9mm lbr 83,181.81 12 Multiplek 6mm lbr 60,000.00 13 Beton Readymix K-250 m3 525,000.00 14 semen @ 40kg kg 40,000.00 15 Kawat Bendrat kg 9,000.00 16 Batu Bata Merah buah 550.00 17 Pasir Mojosari m3 165,000.00 18 Koral Lokal m3 165,000.00 19 Batu Bata Putih buah 450.00

SatuanNama BarangNo.

No. Nama Barang Volume Satuan Harga Satuan (Rp) Total (Rp)Minggu ke 10

1 besi ulir dia 13 3,943.68 kg 6,250.00 24,648,000.002 besi ulir dia 16 11,376.00 kg 6,250.00 71,100,000.003 besi polos dia 10 7,044.80 kg 6,250.00 44,030,000.004 besi polos dia 8 1,905.48 kg 6,250.00 11,909,250.005 Besi Beton D13 (700 Btg) 586.56 kg 6,250.00 3,666,000.006 Besi Beton D16 (2150 Btg) 8,626.80 kg 6,250.00 53,917,500.007 besi polos dia 10 2,275.20 kg 6,250.00 14,220,000.008 besi polos dia 8 287.04 kg 6,250.00 1,794,000.009 Kayu Kelapa 5/7 30.00 m3 1,300,000.00 39,000,000.00

10 Kayu Kelapa 6/12 18.00 m3 1,300,000.00 23,400,000.0011 Multiplek 9mm 1,000.00 lbr 83,181.81 83,181,810.0012 Multiplek 6mm 115.00 lbr 60,000.00 6,900,000.0013 Beton Readymix K-250 209.00 m3 525,000.00 109,725,000.0014 semen @ 40kg 600.00 kg 40,000.00 24,000,000.0015 Kawat Bendrat 500.00 kg 9,000.00 4,500,000.0016 Batu Bata Merah 6,000.00 buah 550.00 3,300,000.0017 Pasir Mojosari 34.50 m3 165,000.00 5,692,500.0018 Koral Lokal 8.15 m3 165,000.00 1,344,750.0019 Batu Bata Putih 4,500.00 buah 450.00 2,025,000.00

Jumlah 528,353,810.00

Tabel 4.3 Harga Satuan Material (Sumber : hasil olahan)

Tabel 4.4 Perhitungan Biaya Material

(Sumber : hasil olahan)

4.3.2 Biaya Tenaga Kerja Biaya / upah tenaga kerja proyek dibayar berdasarkan opname mingguan. Perhitungan

didapatkan dari progress mingguan dan daftar upah pekerja yang didapatkan dari staf kontraktor.

Volume Harga Satuan Prestasi (Rp)

Minggu ke 101 U.pembesian poer 1 774.00 Kg 600.00 464,400.00 2 U.pembesian poer 2 2,580.00 Kg 600.00 1,548,000.00 3 U.pembesian poer 3 990.00 Kg 600.00 594,000.00 4 U.bkstng bata poer 1 39.60 M2 12,500.00 495,000.00 5 U.bkstng bata poer 2 106.90 M2 12,500.00 1,336,250.00 6 U.bkstng bata poer 3 37.90 M2 12,500.00 473,750.00 7 U.bkstng blk B1 lt 3 136.00 M2 35,000.00 4,760,000.00 8 U.bkstng blk B2 lt 3 36.00 M2 35,000.00 1,260,000.00 9 U.bkstng blk B3 lt 3 197.00 M2 35,000.00 6,895,000.00 10 U.bkstng blk B5 lt 3 10.00 M2 35,000.00 350,000.00 11 U.bkstng blk BA1 lt 3 120.00 M2 35,000.00 4,200,000.00 12 u.bkstng blk BA2 lt 3 101.00 M2 35,000.00 3,535,000.00 13 U.bkstng blk BA3 lt 3 4.20 M2 35,000.00 147,000.00 14 U.bkstng blk B4 lt 3 10.40 M2 35,000.00 364,000.00 15 U.bkstng plat lt 3 948.00 M2 35,000.00 33,180,000.00 16 U.bkstng klm K1 lt 2 634.00 M2 32,000.00 20,288,000.00 17 U.bkstng klm K2 lt 2 65.00 M2 32,000.00 2,080,000.00 18 U.bkstng klm K3 lt 2 56.00 M2 32,000.00 1,792,000.00 19 U.bkstng sloof 20/30 186.00 M2 17,500.00 3,255,000.00 20 U.bkstng plat lt 2 910.00 M2 32,000.00 29,120,000.00

No Uraian Pekerjaan Sat Jumlah (Rp)

21 U.bkstng blk B1 lt 2 114.00 M2 32,000.00 3,648,000.00 22 U.bkstng blk B2 lt 2 36.00 M2 32,000.00 1,152,000.00 23 U.bkstng blk B3 lt 2 197.00 M2 32,000.00 6,304,000.00 24 U.bkstng blk BA1 lt 2 120.00 M2 32,000.00 3,840,000.00 25 U.bkstng blk BA2 lt 2 100.00 M2 32,000.00 3,200,000.00 26 U.bkstng blk BA3 lt 2 4.50 M2 32,000.00 144,000.00 27 U.bkstng KLM K1 lt 1 560.00 M2 27,000.00 15,120,000.00 28 U.bkstng klm K2 lt 1 118.00 M2 27,000.00 3,186,000.00 29 U.bkstng klm K3 lt 1 89.00 M2 27,000.00 2,403,000.00 30 U.bkstng sloof 20/30 75.00 M2 17,500.00 1,312,500.00 31 upah pekerja harian 1.00 ls 3,586,250.00 3,586,250.00 32 U.cor poer 1 8.90 M3 60,000.00 534,000.00 33 U.cor poer 2 32.00 M3 60,000.00 1,920,000.00 34 U.cor poer 3 14.60 M3 60,000.00 876,000.00 35 U.cor btn plat lt 2 104.00 M3 35,000.00 3,640,000.00 36 U.cor btn blk B1 lt 2 14.20 M3 35,000.00 497,000.00 37 U.cor btn blk B2 lt 2 3.60 M3 35,000.00 126,000.00 38 U.cor btn blk B3 lt 2 20.80 M3 35,000.00 728,000.00 39 U.cor btn blk BA1 lt 2 6.80 M3 35,000.00 238,000.00 40 U.cor btn blk BA2 lt 2 4.20 M3 35,000.00 147,000.00 41 U.cor btn blk BA3 lt 2 0.40 M3 35,000.00 14,000.00 42 U.cor btn plat lt 1 108.00 M3 35,000.00 3,780,000.00

Tabel 4.5 Tabel Perhitungan Biaya Upah Tenaga Kerja minggu 10

43 U.cor btn plat lt 3 112.00 M3 35,000.00 3,920,000.00 44 U.cor btn Klm K1 lt 1 53.50 M3 90,000.00 4,815,000.00 45 U.cor klm K2 lt 1 8.90 M3 90,000.00 801,000.00 46 U.cor klm K3 lt 1 6.50 M3 90,000.00 585,000.00 47 Upah cor sloof 20/30 18.60 M3 60,000.00 1,116,000.00 48 U.cor klm K1 lt 2 53.60 M3 120,000.00 6,432,000.00 49 U.cor klm K2 lt 2 4.90 M3 120,000.00 588,000.00 50 U.cor klm K3 lt 2 4.20 M3 120,000.00 504,000.00 51 u.cor btn blk B1 lt 3 12.80 M3 35,000.00 448,000.00 52 U.cor btn blk B2 lt 3 2.40 M3 35,000.00 84,000.00 53 U.cor btn blk B3 lt 3 13.60 M3 35,000.00 476,000.00 54 U.cor btn blk B5 lt 3 0.60 M3 35,000.00 21,000.00 55 U.cor btn blk BA1 lt 3 6.60 M3 35,000.00 231,000.00 56 U.cor btn blk BA2 lt 3 4.20 M3 35,000.00 147,000.00 57 U.cor btn blk BA3 lt 3 0.20 M3 35,000.00 7,000.00 58 U.cor btn blk B4 lt 3 1.00 M3 35,000.00 35,000.00

192,743,150.00 TOTAL

1 Pembayaran Termyn I PT. Tata ls 6,533,727,000 15% 950,657,278.50 2 Pembayaran Uang Muka Subkon ME ls 786,571,842.00 20% 152,594,937.35 3 WF 250.125.6.9 btg 2,550,981.81 55 140,303,999.55 4 WF 150.75.5.7 btg 1,237,090.90 5 6,185,454.50 5 CNP 125.50.3,2 btg 219,545.45 255 55,984,089.75 6 Plat t=10mm lbr 1,673,363.63 22 36,813,999.86 7 Plat kuningan 4"x6mm btg 226,909.09 12 2,722,909.08 8 Plat s trip 2"x8mm btg 160,727.27 40 6,429,090.80 9 Angkur baut Pj 60cm bh 25,000.00 370 9,250,000.00

10 Many bes i (Nippon) pi l 510,000.00 8 4,080,000.00 11 Thiner B spes ia l gln 45,000.00 60 2,700,000.00 12 kawat las RB 32mm kg 20,000.00 300 6,000,000.00 13 res ibon besar dos 1,125,000.00 1 1,125,000.00 14 res ibon keci l dos 220,000.00 1 220,000.00

Jumlah Total 1,375,066,759.39

Jumlah Harga(Rp)No Uraian Satuan Harga Jumlah

(sumber: Hasil Olahan)

4.3.3 Biaya Subkontraktor Pekerjaan yang disubkontraktorkan adalah pekerjaan Gedung Laboratorium, pekerjaan

tiang pancang, pekerjaan site development, pekerjaan lanjutan rektorat, pekerjaan aluminium,kaca pintu dan jendela, pekerjaan ME, pekerjaan rangka atap baja dan baja ringan.

Tabel 4.6 Tabel Perhitungan Biaya Subkontaktor Minggu 10

(sumber: Hasil Olahan)

4.3.4 Biaya Alat Perhitungan biaya alat berasal dari laporan harian, daftar tagihan proyek dan bagian

keuangan kontraktor. Pada laporan harian terdapat penggunaan alat yang digunakan dalam proyek, baik peralatan milik kontraktor sendiri maupun alat yang disewa. Pada tagihan material proyek terdapat pembelian alat yang digunakan dalam proyek, dan untuk harga sewa dan sebagian pembelian alat didapat dari bagian keuangan proyek.

No. Jenis Peralatan Harga / Sewa Satuan Jumlah Total Harga (Rp)1 Scafolding 35,674,301.35 ls 1 35,674,301.352 UM oprtr Genset 1,500,000.00 ls 1 1,500,000.003 Mobilisasi 1,600,000.00 ls 1 1,600,000.004 2 galon olie 113,000.00 galon 2 226,000.005 Pompa engine 2" 1,200,000.00 unit 1 1,200,000.006 Arco u/Alat Bantu 360,000.00 bh 5 1,800,000.007 Sekrop 17,500.00 bh 20 350,000.008 Cangkul 27,500.00 bh 15 412,500.009 Timba Cor 5,000.00 bh 150 750,000.00

10 4 roll terpal 6x10 272,500.00 roll 4 1,090,000.0011 2 bh meteran 87,500.00 bh 2 175,000.0012 pipa bekas 31,000.00 Ls 1 31,000.0013 5 pak benang nilon 60,000.00 pak 5 300,000.0014 10 m' tampar 2,000.00 m' 10 20,000.0015 2 roll tali rafia 20,000.00 rol 2 40,000.00

16 4 roll benang nilon 3,000.00 roll 4 12,000.0017 grease+baut ring 107,000.00 LS 1 107,000.0018 corong 8,600.00 LS 1 8,600.0019 2 bh drum bekas 150,000.00 bh 2 300,000.0020 1 bh tas sepeda 100,000.00 bh 1 100,000.0021 tie rod dia 12 - 100 cm 12,500.00 bh 1,000 12,500,000.0022 baut dia 12 500.00 bh 3,000 1,500,000.0023 Ring dia 12 4,600.00 bh 3,000 13,800,000.0024 Upah bngkar scafolding 1,200,000.00 LS 1 1,200,000.0025 sewa pick up u/ langsir koral 150,000.00 LS 1 150,000.0026 Sewa pick up angkut drum 100,000.00 LS 1 100,000.0027 Kompensasi PPh 4% 16,000.00 Ls 1 16,000.0028 sewa pick up 400,000.00 LS 1 400,000.0029 Sewa pick up 400,000.00 LS 1 400,000.0030 Lampu HPIT 400 Watt 584,000.00 bh 10 5,840,000.0031 Lampu TL 40 Watt 60,000.00 set 50 3,000,000.00

84,602,401.35JUMLAH

Tabel 4.7 Tabel Perhitungan Biaya Peralatan Minggu 10

(sumber: Hasil Olahan)

4.3.5 Biaya Tidak Langsung terdiri dari : a. Biaya Overhead Kantor

Merupakan biaya tak langsung seperti pengeluaran kantor tak terduga meliputi biaya perawatan peralatan kantor, rekening listrik, alat tulis kantor (ATK), dan biaya operasional.

1 Overhead kantor1 Insentif kary bln okt'10 ls 9,250,000.00 1 9,250,000.00 2 sepatu boot panjang no.40 psg 35,000.00 50 1,750,000.00 3 Sepatu boot panjang no.41 psg 35,000.00 50 1,750,000.00 4 sepatu safety no.40 psg 281,000.00 3 843,000.00 5 sepatu safety no.39 psg 281,000.00 1 281,000.00 6 sepatu safety no.41 psg 281,000.00 5 1,405,000.00 7 sepatu safety no.42 psg 281,000.00 2 562,000.00 8 2 bh sepatu boot LPM 413375 tgl 11/10'10 psg 132,000.00 1 132,000.00 9 2 bh sepatu boat LPM 413420 tgl 15/10'10 psg 70,000.00 2 140,000.00 10 19 psg sepatu boot LPM 413428 tgl 16/10' psg 60,000.00 19 1,140,000.00 11 1 bh masker LPM 413369 tgl 11/10'10 psg 21,000.00 1 21,000.00 12 5 lusin sarung tanan LPM 413381 tgl 12/1 lusin 54,000.00 5 270,000.00 13 5 bh jas hujan LPM 413396 tgl 13/10'10 bh 95,000.00 5 475,000.00 14 1 bh masker tgl 13/10'10 bh 21,000.00 1 21,000.00 15 Konsumsi lembur kary tgl 7/10'10 ls 127,500.00 1 127,500.00 16 jamuan makan tgl 15/10'10 ls 200,000.00 1 200,000.00 17 Konsumsi meeting tgl 11/10'10 ls 275,000.00 1 275,000.00 18 uang makan lembur kary prd 9/10'10-15/10 ls 630,000.00 1 630,000.00 19 uang kost selama 3 bln tgl 15/10'10 ls 450,000.00 1 450,000.00 20 perbaikan main distr panel&sparepart tgl ls 335,000.00 1 335,000.00

No Uraian Jumlah Harga(Rp)Satuan Harga Jumlah

21 Bantuan dana wisuda tgl 12/10'10 ls 9,500,000.00 1 9,500,000.00 22 Karangan u/ wisuda tgl 12/10'10 ls 500,000.00 1 500,000.00 23 By foto copy tgl 8/10-15/10'10 ls 124,500.00 1 124,500.00 24 kwitansi+foto copy tgl 8/10'10 ls 24,000.00 1 24,000.00 25 keplek tgl 16/10'10 ls 19,000.00 1 19,000.00 26 foto copy tgl 14/10'10 ls 12,500.00 1 12,500.00 27 Bolpoint+isi bolpoint tgl 9/10'10 ls 47,000.00 1 47,000.00 28 kertas A4 tgl 15/10'10 ls 34,000.00 1 34,000.00 29 kartas A4 tgl 12/10'10 ls 34,000.00 1 34,000.00 30 odner+cutter+penghapus tgl 15/10'10 ls 43,500.00 1 43,500.00 31 odner tgl 12/10'10 ls 27,000.00 1 27,000.00 32 odner+erase+tipex+snowman+double tape tg ls 51,300.00 1 51,300.00 33 Amplas tgl 7/10'10 ls 6,000.00 1 6,000.00 34 paku+penghapus+spidol tgl 13/10'10 ls 51,500.00 1 51,500.00 35 lem+bolpoint+tipex tgl 11/10'10 ls 96,300.00 1 96,300.00 36 stapler+binder+isi steples tgl 8/10'10 ls 176,900.00 1 176,900.00 37 odner+stopmap+Map+perforator+stapler ls 216,250.00 1 216,250.00 38 odner tgl 8/10'10 ls 57,500.00 1 57,500.00 39 highleter+pilot+rautan+bolpoint tgl 15/1 ls 305,800.00 1 305,800.00 40 2 bh kalkulator LPM 413368 tgl 10/10'10 ls 119,000.00 2 238,000.00 41 karbon LPM 413395 tgl 13/10'10 ls 75,000.00 1 75,000.00 42 foto copy tgl 11/10'10 ls 168,500.00 1 168,500.00 43 Foto copy+penjilidan tgl 15/10'10 ls 144,050.00 1 144,050.00 44 kompas rem+oli kend L 4339 CY tgl 10/10' ls 67,000.00 1 67,000.00 45 BBm kend L 5955 CD u/ 4 ltr tgl 11/10'10 ls 18,000.00 1 18,000.00 46 BBM kend L 5955 Cd u/ 4 ltr tgl 9/10'10 ls 18,000.00 1 18,000.00 47 service kend L 1510 AO tgl 13/10'10 ls 30,000.00 1 30,000.00

Tabel 4.8.1 Tabel Perhitungan Biaya Overhead Kantor minggu 10

No. Uraian Jumlah Total (Rp)1 Actual Cost Minggu 07 1,724,656,200.002 Actual Cost Minggu 08 2,001,943,000.003 Actual Cost Minggu 09 3,042,030,000.004 Actual Cost Minggu 10 5,314,550,000.005 Actual Cost Minggu 11 7,515,129,000.006 Actual Cost Minggu 12 10,136,239,000.007 Actual Cost Minggu 13 12,587,913,000.008 Actual Cost Minggu 14 15,826,970,000.00

Tabel 4.10 Rekapitulasi Perhitungan Actual Cost Minggu 07 – Minggu 14

Berdasarkan hasil pengambilan data dan wawancara yang dilakukan pada awlal peninjuan,

actual cost baru terjadi pada minggu ke 07, disebabkan karena stok material tiang pancang yang sesuai dengan spesifikasi teknis tidak tersedia dan harus menunggu produksi. Selain itu,pada minggu ke 1 s/d minggu ke 6 digunakan untuk proses negosiasi/tender untuk pekejaan yang disubkontraktorkan lainnya. Hal ini sangat berpengaruh pada keterlambatan pekerjaan yang lainnya.

4.4 Perhitungan Planned Value (PV) dan Earned Value (EV)

1. Perhitungan Planned Value : PV merupakan biaya yang dianggarkan untuk pekerjaan yang dijadwalkan untuk suatu

periode tertentu dan ditetapkan dalam anggaran, diperoleh dengan mengalikan persentase progress rencana yang terdapat pada Time Schedule dengan biaya pelaksanaan proyek yang tercantum pada RAB.

PV = (% progress rencana) x (anggaran) Perhitungan PV pada minggu ke-07 : PV = % rencana x Anggaran total proyek PV = 6,98% x Rp. 25.063.910.000,- = 1.750.487.700,- Perhitungan PV pada minggu ke-08 : PV = % rencana x Anggaran total proyek PV = 12,87% x Rp. 25.063.910.000,- = 3.225.488.500,- Perhitungan PV pada minggu ke-09: PV = % rencana x Anggaran total proyek PV = 18,18% x Rp. 25.063.910.000,- = 4.557.622.900,- Perhitungan PV pada minggu ke-10: PV = % rencana x Anggaran total proyek PV = 24,75% x Rp. 25.063.910.000,- = 6.202.656.500,- Perhitungan PV pada minggu ke-11: PV = % rencana x Anggaran total proyek PV = 41,02% x Rp. 25.063.910.000,- = 10.279.725.300,- Perhitungan PV pada minggu ke-12: PV = % rencana x Anggaran total proyek PV = 55,14% x Rp. 25.063.910.000,- = 13.819.934.900,-

Perhitungan PV pada minggu ke-13: PV = % rencana x Anggaran total proyek PV = 67,77% x Rp. 25.063.910.000,- = 16.984.794.500,- Perhitungan PV pada minggu ke-14: PV = % rencana x Anggaran total proyek PV = 79,03% x Rp. 25.063.910.000,- = 19.807.253.800,-

2. Perhitungan Earned Value : EV merupakan biaya yang dianggarkan untuk pekerjaan yang telah selesai dilaksanakan,

diperoleh dengan mengalikan antara persentase progress yang telah dilaksanakan dengan anggaran.

EV = (% progress aktual) x (anggaran) Perhitungan EV pada minggu ke-07: EV = % Aktual x Anggaran total proyek

EV = 3,73% x Rp. 25.063.910.000,- = 933.932.500,-

Perhitungan EV pada minggu ke-08: EV = % Aktual x Anggaran total proyek

EV = 6,93% x Rp. 25.063.910.000,- = 1.737.511.400,-

Perhitungan EV pada minggu ke-09: EV = % Aktual x Anggaran total proyek

EV = 16,14% x Rp. 25.063.910.000,- = 4.044.718.400,-

Perhitungan EV pada minggu ke-10: EV = % Aktual x Anggaran total proyek

EV = 28,46% x Rp. 25.063.910.000,- = 7.132.525.900,-

Perhitungan EV pada minggu ke-11: EV = % Aktual x Anggaran total proyek

EV = 45,70% x Rp. 25.063.910.000,- = 11.455.541.700,-

Perhitungan EV pada minggu ke-12: EV = % Aktual x Anggaran total proyek

EV = 55,79% x Rp. 25.063.910.000,- = 13.981.792.100,-

Perhitungan EV pada minggu ke-13: EV = % Aktual x Anggaran total proyek

EV = 66,12% x Rp. 25.063.910.000,- = 16.570.910.500,-

Perhitungan EV pada minggu ke-14: EV = % Aktual x Anggaran total proyek

EV = 70,91% x Rp. 25.063.910.000,- = 17.773.303.220,-

Periode BAC (%) Rnc (%) Real PV EV AC

M-01 25,063,910,000 0.410 0.019 102,713,359.15 4,689,700.00 0.00

M-02 25,063,910,000 0.820 0.763 205,426,718.30 191,166,200.00 0.00

M-03 25,063,910,000 1.229 1.439 308,140,077.46 360,594,400.00 0.00

M-04 25,063,910,000 1.639 1.439 410,853,436.61 360,594,400.00 0.00

M-05 25,063,910,000 2.869 1.439 718,993,514.08 360,594,400.00 0.00

M-06 25,063,910,000 4.366 2.594 1,094,204,075.09 650,261,000.00 0.00

M-07 25,063,910,000 6.984 3.726 1,750,487,728.08 933,932,500.00 1,724,656,200.00

M-08 25,063,910,000 12.869 6.932 3,225,488,546.23 1,737,511,400.00 2,001,943,000.00

M-09 25,063,910,000 18.184 16.138 4,557,622,944.58 4,044,718,400.00 3,042,030,000.00

M-10 25,063,910,000 24.747 28.457 6,202,656,525.47 7,132,525,900.00 5,314,550,000.00

M-11 25,063,910,000 41.014 45.705 10,279,725,359.49 11,455,541,700.00 7,515,129,000.00

M-12 25,063,910,000 55.139 55.785 13,819,934,964.09 13,981,792,100.00 10,136,239,000.00

M-13 25,063,910,000 67.766 66.115 16,984,794,532.42 16,570,910,500.00 12,587,913,000.00

M-14 25,063,910,000 79.027 70.912 19,807,253,800.77 17,773,303,200.00 15,826,970,000.00

Tabel 4.11 Tabel Perhitungan PV, EV dan AC

(sumber: Hasil Perhitungan)

4.5 Perhitungan Kinerja Proyek, Estimasi Biaya Dan Waktu Penyelesaian Proyek Minggu 10 Perhitungan kinerja proyek yang dilakukan pada minggu ke 10 atau minggu ketiga peninjauan.

4.5.1 Perhitungan Kinerja Proyek Minggu 10 Bulan Oktober AC minggu 10 Bulan Oktober didapat dari akumulasi AC minggu 09 + AC minggu 10

adalah sebesar Rp. 5.314.550.000,00. (lampiaran 4.4) SV diperoleh dari pengurangan EV dengan PV :

SV = Rp. 7.132.525.970,00 - 6.202.656.525,00 = Rp. 929.869.447,00 CV diperoleh dari pengurangan EV dengan AC :

CV = Rp. 7.132.525.970,00 - Rp. 5.314.550.000,00 = Rp. 2.030.951.677,00

PVEVSPI =

525,006.202.656. 970,007.132.525.

= = 1,150

ACEVCPI =

000,005.314.550. 970,007.132.525.

= = 1,342

Tabel 4.15 Kinerja Proyek Minggu 10 Bulan Oktober Minggu 10

PV 6.202.656.525,00 EV 7.132.525.970,00 AC 5.314.550.000,00 SV 929.869.447,00 CV 2.030.951.677,00 SPI 1,150 CPI 1,342

Dari hasil perhitungan antara PV, EV, dan AC dapat diplot kedalam tabel yang menunjukkan biaya dan waktu proyek untuk menunjukkan variasi antara nilai serta pergerakan masing-masing indikator yang digunakan.

Berikut ini adalah grafik hubungan antara PV, EV, dan AC pada minggu ke 10 Gambar 4.4 Grafik Hubungan Antara PV, EV, dan AC (sumber : Hasil Olahan) Gambar 4.5 Grafik SPI dan CPI Minggu 10 (sumber : Hasil Olahan) Kondisi proyek pada minggu 10 : 1. Kinerja proyek pada minggu 10 cenderung positif, hal ini juga dapat dilihat pada gambar

4.15 diatas yang menunjukkan analisa varians jadwal (SV) yang bernilai positif yaitu pekerjaan yang lebih cepat dari jadwal dan CV juga bernilai positif dimana berarti biaya yang dikeluarkan lebih kecil dari anggaran rencana..

2. Harga AC pada bulan Juni ini bisa lebih rendah dari EV karena harga pembelian material dan upah tenaga kerja lebih rendah daripada RAB.

3. Untuk indeks kinerjanya, SPI menunjukkan angka indeks lebih dari 1, dalam hal ini berarti waktu pelaksanaan lebih cepat dari jadwal rencana, sedangkan CPI juga menunjukkan angka indeks lebih dari 1 yang menunjukkan bahwa biaya yang dikeluarkan lebih kecil dari anggaran rencana.

4. Kinerja proyek pada minggu 10 bernilai positif disebabkan karena pekerjaan tiang pancang sudah selesai sehingga pekerjaan struktur atasnya bisa di kejar karena selama pemancangan, fabrikasi tulangan poer dan sloof juga dikerjakan sehingga pancang selesai tulangan poer dan sloof juga sudah siap untuk di pasang.

4.5.2 Estimasi Biaya dan Waktu Penyelesaian Proyek minggu ke 10 Bulan Oktober Dari peninjauan yang dilakukan setiap minggu maka didapatkan estimasi biaya yaitu

perkiraan untuk biaya yang tersisa (ETC) juga perkiraan biaya total penyelesaian proyek (EAC) dan waktu sesuai dengan kecenderungan kinerja proyek (TE).

0.00

5,000,000,000.00

10,000,000,000.00

15,000,000,000.00

20,000,000,000.00

25,000,000,000.00

30,000,000,000.00

35,000,000,000.00

40,000,000,000.00

45,000,000,000.00

50,000,000,000.00

231 228 139 107

Rp

Hari

Grafik Estimasi Biaya Akhir dan Waktu Proyek Minggu 10

PV

EAC

Perhitungan untuk ETC pada minggu ke 10 sebagai berikut: ETC = (Anggaran Total – EV) / CPI

= (Rp.25.063.910.000,- – Rp.7.132.525.973,-)/1,527 = Rp. 11.743.397.134,15

Perhitungan untuk EAC pada minggu ke 10 sebagai berikut: EAC = AC + ETC EAC = Rp. 4.671.144.455,29 + Rp. 11.743.397.134,15 = Rp. 16.414.541.589,44 Analisa Perkiraan Waktu Penyelesaian Proyek pada minggu ke 10 sebagai berikut:

TE = 73 ( )[ ]15,1

15,173123 ×−+

= 107 hari Dari hasil perhitungan EAC dan TE minggu ke 10 dapat dibuat grafik sebagai berikut :

Gambar 4.6 Grafik Estimasi Biaya Akhir dan Waktu Proyek minggu 10

(sumber : Hasil Olahan) Dari hasil observasi bahwa realisasi proyek di lapangan lebih cepat daripada jadwal

rencana. Menurut Site Engineer, hal - hal yang membuat pekerjaan tersebut dapat cepat diselesaikan adalah dengan menambah jam kerja lembur dan jumlah tenaga kerja. Faktor lain yang mempercepat progress proyek pada minggu 10 bulan Oktober: 1. Realisasi pekerjaan pada minggu - minggu sebelumnya terlambat karena masih belum

selesainya tender untuk pekerjaan yang di subkontraktorkan sehingga keterlambatan dalam memulai pelaksanaan pekerjaan secara keseluruhan. Diantaranya : pekerjaan tiang pancang, pekerjaan urugan tanah, site development, pekerjaan lanjutan rektorat.

2. Setelah pekerjaan tiang pancang selesai,langsung dikebut pada pekerjaan struktur karena pada saat pemancangan,fabrikasi tulangan poer dan sloof dikerjakan bersama-sama.

3. Juga dikarenakan tidak adanya hambatan selama pekerjaan (misalnya : kurang maksimalnya penggunaan alat-alat tidak terjadi), serta didukung oleh penambahan jam kerja dan jumlah tenaga kerja.

Periode BAC (%) Rnc (%) Real PV EV AC SV CV SPI CPI ETC EAC TE

M-01 25,063,910,000 0.410 0.019 102,713,359.15 4,689,700.00 0.00 -98,023,600.00 4,689,700.00 0.046 2,694

M-02 25,063,910,000 0.820 0.763 205,426,718.30 191,166,200.00 0.00 -14,260,500.00 191,166,200.00 0.931 132

M-03 25,063,910,000 1.229 1.439 308,140,077.46 360,594,400.00 0.00 52,454,300.00 360,594,400.00 1.170 105

M-04 25,063,910,000 1.639 1.439 410,853,436.61 360,594,400.00 0.00 -50,259,000.00 360,594,400.00 0.878 140

M-05 25,063,910,000 2.869 1.439 718,993,514.08 360,594,400.00 0.00 -358,399,100.00 360,594,400.00 0.502 245

M-06 25,063,910,000 4.366 2.594 1,094,204,000.00 650,261,000.00 0.00 -443,943,000.00 650,261,000.00 0.594 207

M-07 25,063,910,000 6.984 3.726 1,750,487,700.00 933,932,500.00 1,724,656,200.00 -816,555,200.00 -790,723,700.00 0.534 0.542 44,559,874,831.68 46,284,531,000.00 231

M-08 25,063,910,000 12.869 6.932 3,225,488,500.00 1,737,511,400.00 2,001,943,000.00 -1,487,977,100.00 -264,431,600.00 0.539 0.868 26,876,439,712.84 28,878,382,700.00 228

M-09 25,063,910,000 18.184 16.138 4,557,622,900.00 4,044,718,400.00 3,042,030,000.00 -512,904,500.00 1,002,688,400.00 0.887 1.330 15,808,519,926.37 18,850,549,900.00 139

M-10 25,063,910,000 24.747 28.457 6,202,656,500.00 7,132,525,900.00 5,314,550,000.00 929,869,400.00 1,817,975,900.00 1.150 1.342 13,360,938,145.16 18,675,488,100.00 107

M-11 25,063,910,000 41.014 45.705 10,279,725,300.00 11,455,541,700.00 7,515,129,000.00 1,175,816,400.00 3,940,412,700.00 1.114 1.524 8,927,438,433.93 16,442,567,400.00 110

M-12 25,063,910,000 55.139 55.785 13,819,934,900.00 13,981,792,100.00 10,136,239,000.00 161,857,200.00 3,845,553,100.00 1.012 1.379 8,034,091,399.53 18,170,330,300.00 122

M-13 25,063,910,000 67.766 66.115 16,984,794,500.00 16,570,910,500.00 12,587,913,000.00 -413,884,000.00 3,982,997,500.00 0.976 1.316 6,451,615,245.59 19,039,528,200.00 126

M-14 25,063,910,000 79.027 70.912 19,807,253,800.00 17,773,303,200.00 15,826,970,000.00 -2,033,950,600.00 1,946,333,200.00 0.897 1.123 6,492,221,159.28 22,319,191,100.00 137

4.6 Pembahasan Rekapitulasi Hasil Perhitungan Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan diatas dan analisanya, maka dibawah ini adalah

hasil dari rekapitulasi semua hasil perhitungan dalam tugas akhir ini. Tabel 4.20 Rekapitulasi Hasil Perhitungan

(Sumber : Hasil Perhitungan )

4.6.1 Pembahasan Hasil Perhitungan PV,EV Dan AC 1 Dari Tabel 4.20, dapat diketahui bahwa pada minggu 08 dan 09, harga Earned Value (EV)

lebih kecil daripada Planned Value (PV), proyek mengalami keterlambatan daripada rencana dikarenakan start awal mulainya pekerjaan yang mundur akibat belum tuntasnya proses tender untuk proyek-proyek yang di subkontraktorkan pada minggu sebelumnya.

2 Proyek mulai mengalami kenaikan pada minggu ke 10,11 dan 12, hal ini juga dapat dilihat dari harga EV yang lebih besar dari harga PV. Hal ini dikarenakan sudah selesainya proses negosiasi dengan para subkontraktor pada minggu 08 sehingga keterlambatan pada minggu 08 dan 09 bisa dikejar.

3 Proyek mulai mengalami keterlambatan lagi pada minggu ke 13 dan minggu ke 14, hal ini juga dapat dilihat dari harga PV yang lebih besar dari harga EV. Untuk harga Actual Cost (AC) selama 2 bulan peninjauan masih dibawah EV. Kecuali pada minggu ke 08 harga AC lebih besar dari pada EV karena adanya pembayaran uang muka terhadap pekerjaan yang di subkontraktorkan.

4.6.2 Pembahasan Hasil Analisa Varian 1. Untuk analisa varians pada minggu ke 08 bernilai negatif pada SV dan CV, Schedule

Variance (SV) bernilai negatif yang berarti proyek terlambat dari jadwal rencana dan Cost Variance (CV) juga bernilai negatif yang menunjukkan bahwa anggaran yang dikeluarkan lebih besar dari anggaran rencana.

2. Pada minggu ke 09,13 dan minggu 14 bernilai negatif pada SV dan positif pada CV, Schedule Variance (SV) bernilai negatif yang berarti proyek terlambat dari jadwal rencana dan Cost Variance (CV) bernilai positif yang menunjukkan bahwa anggaran yang dikeluarkan lebih kecil dari anggaran rencana.

4.6.3 Pembahasan Analisa Indeks Performasi 1. Untuk analisa indeks kinerja pada minggu ke 08 bernilai kurang dari angka 1, SPI (Schedule

Performance Index) bernilai kurang dari 1 yang berarti proyek mengalami keterlambatan dari jadwal rencana dan CPI (Cost Performance Index) bernilai kurang dari 1 yang berarti biaya yang telah dikeluarkan (AC) lebih besar daripada hasil yang di capai (EV).

2. Untuk analisa indeks kinerja pada minggu ke 09,13 dan minggu 14, SPI (Schedule Performance Index) bernilai kurang dari 1 yang berarti proyek mengalami keterlambatan dari jadwal rencana dan CPI (Cost Performance Index) bernilai lebih dari 1 menunjukkan kinerja biaya yang buruk yang berarti biaya yang telah dikeluarkan(AC) lebih kecil daripada hasil yang telah di capai (EV).

3. Untuk analisa indeks kinerja pada minggu ke 10,11 dan minggu 12, SPI (Schedule Performance Index) dan CPI (Cost Performance Index) bernilai lebih dari 1 yang berarti kinerja pekerjaan sesuai dengan target yang direncanakan dan kinerja biaya yang baik karena biaya yang dikeluarkan lebih kecil dari nilai pekerjaan yang dihasilkan.

4.6.4 Pembahasan Estimasi Biaya Akhir Dan Waktu Penyelesaian Proyek 1. Untuk analisa biaya akhir dan waktu penyelesaian proyek sampai pada akhir peninjauan pada

minggu ke 14, didapatkan grafik perbandingan antara EAC,TE dengan PV yang berarti bahwa untuk estimasi biaya akhir semakin mendekati akhir proyek,nilainya akan semakin mendekati pula dengan dengan anggaran rencana (PV).

4.7 Pembahasan Faktor-Faktor Penyebab Kemajuan/ Keterlambatan Proyek 1. Berdasarkan observasi yang dilakukan pada saat peninjauan pada minggu ke 08 s/d minggu

ke 14 progress awal kegiatan yang terlambat dari rencana , hal ini disebabkan karena masih belum selesainya proses tender untuk pekerjaan yang disubkontraktorkan selama minggu 01 s/d minggu 7 yang mengakibatkan terlambatnya progress pekerjaan dari jadwal yang direncanakan. Setelah proses tender selesai, selanjutnya para subkontraktor diminta untuk mengejar pekerjaan yang terlambat.

2. Hasilnya bisa dilihat pada minggu ke 10 s/d minggu ke 12 yang kinerja proyek menunjukkan deviasi yang positif. Pada akhir minggu 12, untuk pekerjaan struktur hampir mencapai 100%.

3. Pada minggu 13 dan minggu 14 Kinerja proyek mulai mengalami penurunan/keterlambatan karena sudah masuk pada pekerjaan arsitektur yang membutuhkan waktu yang lebih lama dari kegiatan sebelumnya.

4.8 Perbandingan Durasi Waktu dan Penjadwalan Proyek Dengan MS – Project 2007 Pada penjadwalan proyek pembangunan gedung universitas trunojoyo madura, durasi awal

adalah 123 hari kalender. Dalam pelaksanaannya,sebagian besar dari pekerjaan tersebut dikerjakan oleh subkontraktor yang diharapkan mampu untuk memenuhi target waktu yang telah ditentukan oleh pihak owner. Dalam tugas akhir ini akan dianalisa dengan mengasumsikan bahwa proyek tersebut dilaksanakan oleh kontraktor tunggal atau tanpa di subkontraktorkan.

Dalam menganalisis penjadwalan proyek, akan digunakan suatu paket program manajemen yaitu Microsoft Project yang menggunakan prinsip jaringan kerja PDM (Precedence Diagram Method). Secara garis besar PDM mempunyai 4 macam hubungan aktivitas, yaitu :

a. Finish to Start (FS) yaitu hubungan yang menunjukkan bahwa mulainya aktivitas berikutnya tergantung pada selesainya aktivitas sebelumnya.

b. Start to Start (SS) yaitu hubungan yang menunjukkan bahwa mulainya aktivitas sesudahnya tergantung pada mulainya aktivitas sebelumnya.

c. Finish to Finish (FF) yaitu hubungan yang menunjukkan bahwa selesainya aktivitas sesudahnya tergantung pada selesainya aktivitas sebelumnya.

d. Start to Finish (SF) yaitu hubungan yang menunjukkan bahwa selesainya aktivitas berikutnya tergantung pada mulainya aktivitas sebelumnya.

Dari hasil analisa yang dilakukan dengan bantuan program Microsoft Project dan mengurutkan hubungan antar aktifitas pekerjaan tanpa mengubah durasi waktu tiap item pekerjaan didapatkan durasi waktu sebesar 176 hari. (lihat lampiran 4.14)

Hal ini berarti waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan semua paket pekerjaan akan lebih panjang 53 hari dari durasi waktu awal rencana yaitu 123 hari.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisa yang telah dilakukan , maka hal-hal yang dapat disimpulkan dari penelitian ini adalah: 1. Pada akhir peninjauan, kinerja jadwal proyek (SPI) sebesar 0,897 menunjukkan bahwa

proyek mengalami keterlambatan 8,115 % dari rencana awal proyek yang direncanakan 79,027 % tetapi realisasi pekerjaan 70,912 %. Dari segi kinerja biaya, angka CPI sebesar 1,123 menunjukkan bahwa biaya yang telah dikeluarkan masih dibawah anggaran rencana.

2. Pada akhir masa peninjauan didapatkan estimasi biaya akhir proyek baik biaya langsung maupun tidak langsung sebesar Rp. 22.319.191.100,00. Bila kecenderungan kinerja proyek seperti pada akhir peninjauan minggu ke 14 bulan November. Angka tersebut masih dibawah anggaran proyek yang sebesar Rp. 25.063.910.000,00. Sedangkan estimasi waktu penyelesaian proyek adalah 137 hari yang berarti lebih lama/akan terlambat dibandingkan waktu rencana yang mempunyai durasi 123 hari kalender.

3. Faktor – faktor yang mempengaruhi kemajuan proyek yang terjadi pada minggu 10 s/d minggu 12 : o Penambahan tenaga kerja dan jam kerja o Penggunaan alat – alat berat yang maksimal o Kelancaran stok material o Kinerja para subkontraktor yang terkoordinasi dengan baik o Tidak banyaknya revisi desain proyek o Cash flow admninstrasi proyek lancar

Faktor – faktor keterlambatan proyek yang terjadi pada minggu 1 s/d minggu 9 dan minggu 13 serta minggu 14 : o Pekerjaan tiang pancang yang terlambat dari jadwal disebabkan stok tiang pancang dari

PT. Wahana Cipta Concretindo yang sesuai dengan spesifikasi teknis yang telah ditentukan tidak tersedia dan masih dalam tahap produksi

o Proses tender dan negosiasi pekerjaan yang di subkontraktorkan o Cuaca yang kurang mendukung o Pekerjaan acian dan plesteran dinding luar yang terlamabat karena hujan o Perubahan desain pada bangunan power house

4. Perbandingan durasi waktu kegiatan dengan asumsi bahwa proyek pembangunan gedung universitas trunojoyo madura dikerjakan sendiri oleh PT. Duta Graha Indah,Tbk dengan bantuan software ms - project 2007 mendapatkan hasil estimasi waktu rencana penyelesaian proyek dengan durasi 176 hari. Hal ini berarti masa waktu rencana proyek tersebut lebih lama 53 hari dari durasi awal 123 hari yang lebih banyak dikerjakan oleh subkontraktor.

5.2 Saran

Saran yang dapat disampaikan terhadap penelitian ini: 1. Survey yang lebih detail dalam pengambilan data untuk biaya langsung dan biaya tidak

langsung akan dapat menyempurnakan penelitian ini. 2. Pada masa peninjauan, untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja proyek,

selain dari wawancara dari pihak kontraktor dengan Site Manager dan pengawas serta logistik, juga perlu dilakukan pengamatan sendiri pada setiap hari kerja proyek.

3. Diperlukan koordinasi yang baik antara pihak kontraktor pelaksana, subkontraktor, konsultan pengawas dan Owner untuk mengatasi keterlambatan progress pekerjaan.

DAFTAR PUSTAKA

Asiyanto, 2005, Manajemen Produksi untuk Jasa Konstruksi, , Jakarta: Penerbit Pradnya Paramita,

Cetakan Pertama Barrie, D. S., 1995, Manajemen Konstruksi Profesional, Jakarta : Penerbit Erlangga. Cleland, D. I., 1995, Project Management Strategic Design and Implementation, Singapore :

McGraw-Hill, Inc. Dipohusodo, Istimawan., 2006, Manajemen Proyek Dan Konstruksi, Jilid 1, Yogyakarta : Penerbit

Kanisius, Cetakan Ketujuh. Dipohusodo, Istimawan., 2006, Manajemen Proyek Dan Konstruksi, Jilid 2, Yogyakarta : Penerbit

Kanisius, Cetakan Ketujuh. Ervianto, Wulfram., 2004, Teori - Aplikasi Manajemen Proyek Konstruksi, Yogyakarta : Penerbit

Andi, Cetakan Pertama. Gray C. F. dan Larson E. W., 2003, Project Management The Managerial Process, Singapore :

McGraw-Hill, Inc. PMBOK guide (A Guide to the Project Management Body of Knowledge), 2004, Third Edition. Soeharto, Iman., 1995, Manajemen Proyek Dari Konseptual Sampai Operasional, Jakarta : Penerbit

Erlangga, Cetakan Pertama.