analisa kesesuaian dimensi light tenera dry … · rahmat dan karunia-nya sehingga penulisan...

134
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN ANALISA KESESUAIAN DIMENSI LIGHT TENERA DRY SEPARATOR (LTDS) TERHADAP KAPASITAS ALIRAN ANGIN YANG DIHASILKAN OLEH BLOWER (Studi Kasus di PT. Cisadane Sawit Raya) Oleh: ANGGI NUGROHO 2007020011 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERKEBUNAN POLITEKNIK KELAPA SAWIT CITRA WIDYA EDUKASI 2010

Upload: others

Post on 25-Dec-2019

15 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISA KESESUAIAN DIMENSI LIGHT TENERA DRY … · rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan laporan praktik kerja lapangan ini ... Exchanger dan Tangki Zat Kimia NaOH (kanan)

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

ANALISA KESESUAIAN DIMENSI LIGHT TENERA DRY SEPARATOR (LTDS) TERHADAP KAPASITAS ALIRAN

ANGIN YANG DIHASILKAN OLEH BLOWER(Studi Kasus di PT. Cisadane Sawit Raya)

Oleh:

ANGGI NUGROHO2007020011

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERKEBUNAN

POLITEKNIK KELAPA SAWITCITRA WIDYA EDUKASI

2010

Page 2: ANALISA KESESUAIAN DIMENSI LIGHT TENERA DRY … · rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan laporan praktik kerja lapangan ini ... Exchanger dan Tangki Zat Kimia NaOH (kanan)

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

ANALISA KESESUAIAN DIMENSI LIGHT TENERA DRY SEPARATOR (LTDS) TERHADAP KAPASITAS ALIRAN

ANGIN YANG DIHASILKAN OLEH BLOWER(Studi Kasus di PT. Cisadane Sawit Raya)

Oleh:

ANGGI NUGROHO2007020011

Laporan Praktik Kerja LapanganSebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

Gelar Ahli Madya PadaProgram Studi Teknologi Pengolahan Hasil Perkebunan

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERKEBUNAN

POLITEKNIK KELAPA SAWITCITRA WIDYA EDUKASI

2010

Page 3: ANALISA KESESUAIAN DIMENSI LIGHT TENERA DRY … · rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan laporan praktik kerja lapangan ini ... Exchanger dan Tangki Zat Kimia NaOH (kanan)

LEMBAR PENGESAHAN

Judul : Analisa Kesesuaian Dimensi Light Tenera Dry Separator (LTDS) Terhadap Kapasitas Aliran Angin Yang Dihasilkan Oleh Blower (Studi Kasus di PT. Cisadane Sawit Raya)

Nama Lengkap : Anggi Nugroho

NIM : 2007020011

Program Studi : Teknologi Pengolahan Hasil Perkebunan

Disetujui:

Pembimbing I Pembimbing II

Muhammad Zubair. A, ST.NIK. 200706101

Ari Saraswati, ST.NIK. 200802203

Diketahui:

Ketua JurusanPerkebunan Kelapa Sawit

Ketua Program StudiTeknologi Pengolahan Hasil Perkebunan

Muhammad Zubair. A, ST.NIK. 200706101

Muhammad Zubair. A, ST.NIK. 200706101

Tanggal Lulus: 23 Juli 2010 Tanggal Ujian: 23 Juli 2010

Page 4: ANALISA KESESUAIAN DIMENSI LIGHT TENERA DRY … · rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan laporan praktik kerja lapangan ini ... Exchanger dan Tangki Zat Kimia NaOH (kanan)

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan laporan praktik kerja lapangan ini

dapat diselesaikan dengan baik. Tulisan yang berjudul “Analisa Kesesuaian

Dimensi Light Tenera Dry Separator (LTDS) Terhadap Kapasitas Aliran Angin

yang Dihasilkan oleh Blower (Studi Kasus di PT. Cisadane Sawit Raya)”

merupakan hasil praktik kerja lapangan yang penulis lakukan di kabupaten

Labuhan Batu, Propinsi Sumatera Utara.

Penyelesaian penulisan laporan praktik kerja lapangan ini tidak terlepas dari

berbagai pihak yang telah membantu. Oleh karena itu, pada kesempatan ini

penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Ibunda tercinta, Maria Endang Hermiyati yang selalu memberikan do’a dan

restu kepada penulis.

2. Almarhum Ayahanda M. Salikun yang selalu menjadi kekuatan dan motivasi

bagi penulis.

3. Lilly Eka Setyawati dan Sanditia Permata Sari, saudari terbaik penulis yang

selalu memberikan penulis semangat.

4. Kol. Art. (Purn.) R. B. Iskandar Kristantoro, selaku Direktur Politeknik Citra

Widya Edukasi yang selalu memberikan motivasi kepada mahasiswa.

5. Bapak Muhammad Zubair. A, ST. selaku Ketua Jurusan Perkebunan Kelapa

Sawit dan Kepala Program Studi Teknologi Pengolahan Hasil Perkebunan

serta dosen pembimbing I yang telah memberikan bimbingan selama

penulisan laporan hingga selesai.

6. Ibu Ari Saraswati, ST. selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan selama penulisan laporan hingga selesai.

7. PT. Cisadane Sawit Raya, yang telah menjadi sponsorship untuk penulis

selama menempuh pendidikan di Politeknik Citra Widya Edukasi.

8. Bapak Ir. P. Hutauruk, selaku Senior Mill Manager PMKS Negeri Lama, PT.

Cisadane Sawit Raya.

Page 5: ANALISA KESESUAIAN DIMENSI LIGHT TENERA DRY … · rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan laporan praktik kerja lapangan ini ... Exchanger dan Tangki Zat Kimia NaOH (kanan)

ii

9. Jajaran staff dan karyawan PMKS Negeri Lama, PT Cisadane Sawit Raya

yang telah membimbing dan membantu penulis selama melaksanakan praktik

kerja lapangan.

10. Rekan-rekan mahasiswa Program Studi Teknologi Pengolahan Hasil

Perkebunan angkatan 2007 yang selalu menggemakan seruan semangat dan

persahabatan.

11. Semua pihak yang sangat luar biasa telah membantu penulis selama penulis

menjalani masa pendidikan dan praktik kerja lapangan yang tidak dapat

disebutkan satu per satu.

Penulis mengharapkan saran bersifat membangun untuk menyempurnakan

tulisan-tulisan berikutnya. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Bekasi, Juli 2010

Penulis

Page 6: ANALISA KESESUAIAN DIMENSI LIGHT TENERA DRY … · rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan laporan praktik kerja lapangan ini ... Exchanger dan Tangki Zat Kimia NaOH (kanan)

iii

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Sabang pada tanggal 17 Agustus 1989. Penulis adalah

anak kedua dari tiga bersaudara, pasangan Bapak Muhammad Salikun (Alm) dan

Ibu Maria Endang Hermiyati.

Penulis memulai pendidikan formalnya di Sekolah Dasar Negeri 060958

Belawan, selesai pada tahun 2001. Kemudian penulis melanjutkan ke jenjang

sekolah menengah pertama di SMP Negeri 5 Medan, selesai pada tahun 2004.

Penulis melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 3 Medan, selesai pada tahun

2007. Pada Oktober 2007, penulis melanjutkan pendidikan di tingkat perguruan

tinggi pada program Diploma III Politeknik Kelapa Sawit Citra Widya Edukasi,

Program Studi Teknologi Pengolahan Hasil Perkebunan. Selama jenjang

perguruan tinggi penulis memperoleh beasiswa dari PT. Cisadane Sawit Raya.

Selama menjadi mahasiswa di Politeknik Citra Widya Edukasi, penulis aktif

di Badan Eksekutif Mahasiswa Politeknik Citra Widya Edukasi sebagai anggota

departemen PPSDM periode 2008-2009 dan sebagai ketua departemen PPSDM

periode 2009-2010. Penulis juga aktif di dalam Unit Kegiatan Mahasiswa

Politeknik Citra Widya Edukasi antara lain, Radyakspal (Citra Widya Kelapa

Sawit Pencinta Alam) dan Widya English Club.

Page 7: ANALISA KESESUAIAN DIMENSI LIGHT TENERA DRY … · rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan laporan praktik kerja lapangan ini ... Exchanger dan Tangki Zat Kimia NaOH (kanan)

iv

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ...................................................................................... iRIWAYAT HIDUP ........................................................................................... iiiDAFTAR ISI ..................................................................................................... ivDAFTAR TABEL ............................................................................................. viDAFTAR GAMBAR ......................................................................................... viiDAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... ix

I. PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang.................................................................................... 1

1.2. Tujuan................................................................................................. 2

1.3. Manfaat ............................................................................................... 3

II. KONDISI UMUM LOKASI ..................................................................... 4

2.1. Profil Perusahaan................................................................................ 4

2.2. Operasional Perusahaan...................................................................... 5

2.3. Letak Administratid dan Geografis .................................................... 6

2.4. Iklim dan Topografi............................................................................ 7

2.5. Struktur Organisasi ............................................................................. 8

III. METODOLOGI ......................................................................................... 11

3.1. Waktu dan Tempat.............................................................................. 11

3.2. Alat dan Bahan ................................................................................... 11

3.3. Metode Praktik Kerja Lapangan......................................................... 12

IV. HASIL PRAKTIK KERJA LAPANGAN ............................................... 14

4.1. Pabrik Minyak Kelapa Sawit.............................................................. 14

4.2. Penerimaan Buah................................................................................ 15

4.3. Stasiun Perebusan Buah ..................................................................... 21

4.4. Stasiun Penebahan .............................................................................. 27

Page 8: ANALISA KESESUAIAN DIMENSI LIGHT TENERA DRY … · rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan laporan praktik kerja lapangan ini ... Exchanger dan Tangki Zat Kimia NaOH (kanan)

v

4.5. Stasiun Pencacahan dan Pengempaan ................................................ 31

4.6. Stasiun Pemurnian .............................................................................. 36

4.7. Stasiun Pengolahan Biji dan Inti ........................................................ 47

4.8. Boiler .................................................................................................. 57

4.9. Power House....................................................................................... 63

4.10. Pengolahan Air ................................................................................... 69

4.11. Laboratorium ...................................................................................... 83

4.12. Workshop............................................................................................ 100

V. ANALISA KESESUAIAN DIMENSI LIGHT TENERA DRY

SEPARATOR (LTDS) TERHADAP KAPASITAS ALIRAN

ANGIN YANG DIHASILKAN OLEH BLOWER (STUDI KASUS

DI PT. CISADANE SAWIT RAYA ......................................................... 110

5.1. Pendahuluan ....................................................................................... 110

5.2. Persamaan Kontinuitas ....................................................................... 110

5.3. Hasil dan Pembahasan ........................................................................ 111

VI. KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................. 116

6.1. Kesimpulan ........................................................................................ 116

6.2. Saran ................................................................................................... 117

DAFTAR PUSTAKALAMPIRAN

Page 9: ANALISA KESESUAIAN DIMENSI LIGHT TENERA DRY … · rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan laporan praktik kerja lapangan ini ... Exchanger dan Tangki Zat Kimia NaOH (kanan)

vi

DAFTAR TABEL

No. Teks Halaman

1. Jadwal Praktik Kerja Lapangan ................................................................... 13

2. Kriteria Kualitas Buah PMKS Negeri Lama, PT. CSR ............................... 18

3. Program Perebusan (Steam cycle) PMKS Negeri Lama, PT. CSR.............. 26

4. Spesifikasi Diesel Generator PMKS Negeri Lama...................................... 66

5. Perawatan Diesel Generator Set................................................................... 67

6. Hasil Jar Test Dalam Aplikasi Skala Laboratorium..................................... 75

7. Parameter Kualitas Air Boiler...................................................................... 77

8. Standar Oil Losses ....................................................................................... 94

9. Standar Kernel Losses.................................................................................. 99

10. Standar Kualitas Air PMKS Negeri Lama................................................... 100

11. Perawatan Elektrikal PMKS Negeri Lama .................................................. 108

12. Kecepatan Angkat Material ......................................................................... 110

13. Perbandingan Lifting Velocity Teori dengan Lifting Velocity LTDS

PT. CSR ....................................................................................................... 114

14. Analisa Kadar Kotoran Dry Kernel PT. CSR .............................................. 114

15. Kesesuaian Dimensi LTDS dengan Kapasitas Aliran Angin yang

Dihasilkan oleh Blower pada PT. CSR........................................................ 115

Page 10: ANALISA KESESUAIAN DIMENSI LIGHT TENERA DRY … · rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan laporan praktik kerja lapangan ini ... Exchanger dan Tangki Zat Kimia NaOH (kanan)

vii

DAFTAR GAMBAR

No. Teks Halaman

1. Peta Batas Wilayah Kebun Negeri Lama, PT. CSR .................................... 9

2. Struktur Organisasi PMKS Negeri Lama, PT. CSR .................................... 10

3. Peta Lokasi PMKS Negeri Lama, PT. CSR................................................. 11

4. Diagram Proses Pengolahan Pabrik Minyak Kelapa Sawit ......................... 14

5. Sembilan Titik Pemeriksaan Jembatan Timbang......................................... 16

6. Diagram Proses Penimbangan ..................................................................... 17

7. Loading Ramp .............................................................................................. 19

8. Diagram Stasiun Loading Ramp .................................................................. 20

9. Lori (kiri atas), Transfer Carriage (kiri bawah), dan Capstan (kanan)....... 21

10. Sterilizer ....................................................................................................... 23

11. Diagram Proses Perebusan........................................................................... 24

12. Stasiun Penebahan ....................................................................................... 28

13. Tippler.......................................................................................................... 29

14. Incenerator................................................................................................... 30

15. Diagram Proses Penebahan.......................................................................... 31

16. Digester ........................................................................................................ 33

17. Diagram Proses Pencacahan dan Pengempaan ............................................ 36

18. Filtrasi Menggunakan Vibrating Screen ...................................................... 39

19. Purifier ......................................................................................................... 41

20. Vacuum Drier............................................................................................... 42

21. Diagram Proses Stasiun Pemurnian ............................................................. 46

22. Separating Column (kiri) dan Polishing Drum (kanan) .............................. 47

23. Nut Hopper (kiri) dan Ripple mill (kanan)................................................... 51

24. Clay bath ...................................................................................................... 54

25. Kernel Silo ................................................................................................... 55

26. Diagram Proses Pengolahan Biji dan Inti .................................................... 56

27. Back Pressure Steam Turbin........................................................................ 64

Page 11: ANALISA KESESUAIAN DIMENSI LIGHT TENERA DRY … · rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan laporan praktik kerja lapangan ini ... Exchanger dan Tangki Zat Kimia NaOH (kanan)

viii

28. Stasiun Pengolahan Air................................................................................ 70

29. Pemipaan pada sand filter ............................................................................ 73

30. Kation Exchanger dan Tangki Zat Kimia H2SO4 (kiri), Anion

Exchanger dan Tangki Zat Kimia NaOH (kanan) ....................................... 80

31. Titik Pengambilan Sampel ........................................................................... 84

32. Set Destilasi ................................................................................................. 85

33. Sistem Pada LTDS....................................................................................... 112

34. Lifting Velocity pada Setiap Kolom LTDS .................................................. 113

Page 12: ANALISA KESESUAIAN DIMENSI LIGHT TENERA DRY … · rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan laporan praktik kerja lapangan ini ... Exchanger dan Tangki Zat Kimia NaOH (kanan)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

No. Teks Halaman

1. Jadwal Preventive Maintenance PMKS Negeri Lama, PT. CSR ............... 119

2. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Praktik Kerja Lapangan ................ 122

3. Jurnal Kegiatan Mahasiswa Praktik Kerja Lapangan .................................. 123

Page 13: ANALISA KESESUAIAN DIMENSI LIGHT TENERA DRY … · rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan laporan praktik kerja lapangan ini ... Exchanger dan Tangki Zat Kimia NaOH (kanan)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Praktik kerja lapangan merupakan kegiatan belajar yang dilakukan oleh

mahasiswa tingkat akhir (semester VI) Politeknik Kelapa Sawit Citra Widya

Edukasi di perusahaan atau instansi yang terkait dengan program studi. Oleh

karena itu, khususnya untuk Program Studi Teknologi Pengolahan Hasil

Perkebunan, mahasiswa melakukan praktik kerja lapangan di salah satu pabrik

minyak kelapa sawit yang tersebar di Indonesia. Praktik kerja lapangan adalah

implementasi yang dilakukan oleh mahasiswa dari teori yang telah diperoleh

selama duduk di bangku kuliah. Oleh karena itu, praktik kerja lapangan dapat

membuat mahasiswa mengamati dan menganalisa efisiensi, performa, konsep

desain, dan kualitas proses pengolahan hingga perkembangan teknologi pada

pabrik minyak kelapa sawit.

Perkembangan industri perkebunan kelapa sawit saat ini selalu sejalan

dengan pembangunan pabrik minyak kelapa sawit. Hal ini desebabkan karena

pengolahan tandan buah kelapa sawit menjadi minyak kelapa sawit dan inti sawit

harus melalui proses yang diberikan perlakuan fisika dan mekanik. Oleh karena

itu, saat ini pengembangan teknologi sering dilakukan untuk mendukung

pengolahan tandan buah kelapa sawit.

Konsep desain mesin merupakan dasar pengembangan teknologi industri

perkelapasawitan. Oleh karena itu, konsep desain mesin yang digunakan dibuat

berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan secara teliti untuk meningkatkan

performa mesin dan dapat mengurangi tingkat kesalahan mesin. Desain mesin

yang dibuat diharapkan dapat mencapai kualitas proses pengolahan.

Sistem pemisahan kering menggunakan hisapan angin oleh blower

merupakan dasar dari sebuah konsep pada sistem pemisahan antara kernel dan

cangkang (LTDS-Light Tenera Dry Separator). LTDS merupakan sebuah sistem

dengan konsep pemanfaatan hisapan angin untuk mengangkut material yang lebih

Page 14: ANALISA KESESUAIAN DIMENSI LIGHT TENERA DRY … · rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan laporan praktik kerja lapangan ini ... Exchanger dan Tangki Zat Kimia NaOH (kanan)

2

ringan (cangkang dan fiber) dan terpisah dengan material yang lebih berat (inti

sawit).

Akibat adanya berbedaan penampang antara kolom pada sistem maka terjadi

perbedaan kecepatan aliran angin pada masing-masing kolom. Kecepatan aliran

angin yang melewati kolom dimanfaatkan untuk memisahkan cangkang dari

kernel dengan menyesuaikan kecepatan aliran angin terhadap lifting velocity

material yang akan dipisahkan. Oleh karena itu, dimensi kolom pada LTDS yang

digunakan harus sesuai untuk mendukung daya hisap blower untuk mengangkat

material.

Atas dasar pemikiran tersebut, diperlukan kajian konsep kesesuaian antara

dimensi LTDS yang digunakan dengan kapasitas aliran angin yang dihasilkan

oleh blower dalam pemisahan antara kernel dan cangkang.

1.2.Tujuan

1.2.1. Tujuan Umum

Tujuan umum pelaksanaan praktik kerja lapangan adalah:

a. Mendapatkan pengalaman kerja sebelum memasuki dunia kerja yang

sesungguhnya.

b. Membandingkan dan menerapkan pengetahuan akademis yang telah didapat

dan memberikan kontribusi pengetahuan pada instansi, secara jelas dan

konsisten.

c. Untuk lebih dapat memahami konsep-konsep non-akademis dan non-teknis di

dunia kerja nyata.

1.2.2. Tujuan Khusus

Tujuan analisa kesesuaian antara dimensi LTDS dengan kapasitas aliran

angin yang dihasilkan oleh blower adalah:

a. Mengkaji konsep dimensi LTDS yang sesuai berdasarkan kapasitas aliran

angin yang dihasilkan oleh blower.

b. Menganalisa kesesuaian antara dimensi LTDS dengan kapasitas angin yang

dihasilkan blower pada PT. Cisadane Sawit Raya.

Page 15: ANALISA KESESUAIAN DIMENSI LIGHT TENERA DRY … · rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan laporan praktik kerja lapangan ini ... Exchanger dan Tangki Zat Kimia NaOH (kanan)

3

1.3.Manfaat

Praktikum kerja lapangan memberikan manfaat bagi mahasiswa, dalam

mengetahui dan memahami semua kegiatan operasional di pabrik kelapa sawit.

Pemahaman dan pengetahuan yang didapat dimulai dari operasional proses,

perawatan, sampai dengan kontrol kualitas. Hal paling mendasar yang dapat

diketahui mahasiswa adalah konsep mesin yang digunakan yang mempengaruhi

operasional kerja mesin untuk menunjang pencapaian keberhasilan operasional

proses pengolahan.

Page 16: ANALISA KESESUAIAN DIMENSI LIGHT TENERA DRY … · rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan laporan praktik kerja lapangan ini ... Exchanger dan Tangki Zat Kimia NaOH (kanan)

4

BAB II

KONDISI UMUM LOKASI

2.1. Profil Perusahaan

PT. Cisadane Sawit Raya adalah perusahaan keluarga yang memiliki kantor

pusat di kawasan CBD Pluit – Jakarta. Pada awalnya PT. Cisadane Sawit Raya

dimiliki oleh dua orang pemegang saham atas nama Ibu Johana dan Bapak Rudi

Suhenda. Pada masa sekarang PT. Cisadane Sawit Raya telah dimiliki oleh tiga

orang pemegang saham atas nama Bapak Seman Suhenda, Bapak Erwin

Kurniawan, dan Bapak Gita Sapta Adi.

PT. Cisadane Sawit Raya ini bermula dari pembuatan pabrik pada tahun

1986-1987 yang terletak di Aek Nauli Lingga Tiga, Bilah Hulu, Rantau Prapat

dengan kapasitas olah pabrik 30 ton per jam. Pabrik ini mendapat supply buah dari

supplier luar karena pada saat itu perusahaan belum mempunyai perkebunan

sawit. Pada tahun 1989 mulai dibuka kebun di Negeri Lama dengan HGU 14.000

Ha. Namun karena telah banyak lahan yang digarap oleh masyarakat, dan

perusahaan-perusahaan perkebunan lain yang berada di sekitar lahan milik PT.

Cisadane Sawit Raya, akhirnya lahan yang tertinggal sekitar 7.780 Ha.

Karena lokasi kebun dan pabrik yang berjauhan dan kondisi pabrik di

Sigambal sudah tidak memadai, maka pada Februari 2007 telah mulai beroperasi

PMKS Negeri Lama yang terletak di dalam areal Kebun Negeri Lama, PT.

Cisadane Sawit Raya dengan kapasitas olah pabrik 60 ton per jam. PMKS Negeri

Lama mendapat supply buah dari supplier buah masyarakat dan Kebun Negeri

Lama, PT. Cisadane Sawit Raya.

Seiring dengan perkembangan industri perkelapasawitan dan maraknya

ekspansi lahan yang dilakukan oleh beberapa perusahaan, PT. Cisadane Sawit

Raya memulai pengembangan lahan perkebunan kelapa sawit dengan membuka

PT. Samukti Karya Lestari di daerah Batang Toru, Padang Sidempuan, Sumatera

Utara. PT. Samukti Karya Lestari memiliki HGU 10.400 ha, dengan lahan yang

telah terbuka saat ini adalah 2500 ha dan yang tertanam sekitar 800 ha. Program

Page 17: ANALISA KESESUAIAN DIMENSI LIGHT TENERA DRY … · rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan laporan praktik kerja lapangan ini ... Exchanger dan Tangki Zat Kimia NaOH (kanan)

5

pembangunan pabrik baru akan dilaksanakan pada tahun 2011 yang berlokasi di

Padang Sidempuan untuk menampung produksi kebun PT. Samukti Karya

Lestari.

2.2. Operasional Perusahaan

A. Perkebunan

1. Kebun Negeri Lama, PT Cisadane Sawit Raya

Kebun Negeri Lama adalah kebun yang pertama kali dimiliki oleh PT.

Cisadane Sawit Raya dengan HGU 14.000 ha. Akan tetapi, karena penggarapan

lahan yang tergolong lambat, masyarakat dan beberapa perusahaan yang berada

disekitar kebun, telah lebih dahulu menggarap lahan yang seharusnya dimiliki

oleh PT. Cisadane Sawit Raya. Sehingga pada tahun 1989, lahan yang tersisa

untuk dikembangkan adalah sebesar 7.780 ha.

Kebun dengan luasan lahan 7.780 ha, saat ini dibagi menjadi 3 (tiga) areal

kebun, yaitu Kebun Sei Tampang I (ST I), Kebun Sei Tampang II (ST II), dan

Kebun Sei Siarti (SS). Masing masing kebun di koordinasi oleh satu orang estate

manager. Kebun Negeri Lama memiliki total 10 (sepuluh) divisi (afdelling) kebun

yang masing-masing divisi memiliki luasan ± 778 ha dan dikepalai oleh satu

orang asisten divisi.

2. Kebun Batang Toru, PT. Samukti Karya Lestari

Kebun Batang Toru, PT. Samukti Karya Lestari adalah program

pengembangan perusahaan yang dilaksanakan oleh PT. Cisadane Sawit Raya.

Kebun ini berlokasi di Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan. Kebun Batang

Toru, memiliki HGU 10.400 ha yang saat ini sedang dilakukan pembukaan lahan.

Lahan yang telah berhasil dibuka saat ini adalah ± 2500 ha dengan areal yang

tertanam adalah ± 800 ha.

B. Pabrik Minyak Kelapa Sawit

Pabrik minyak kelapa sawit yang dimiliki PT. Cisadane Sawit Raya saat ini

adalah PMKS Negeri Lama yang berlokasi di Panai Tengah, Kabupaten Labuhan

Batu. Pabrik ini memiliki kapasitas oleh 60 ton per jam yang dikoordinasi oleh

Page 18: ANALISA KESESUAIAN DIMENSI LIGHT TENERA DRY … · rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan laporan praktik kerja lapangan ini ... Exchanger dan Tangki Zat Kimia NaOH (kanan)

6

satu orang senior mill manager. Supply buah didapat dari Kebun Negeri Lama,

PT. Cisadane Sawit Raya dan supplier buah masyarakat yang berada disekitar

areal perusahaan.

Produk utama yang dihasilkan PMKS Negeri Lama adalah minyak sawit

mentah (CPO) dan inti sawit (PK). Meskipun demikian, produk sampingan seperti

cangkang dan serat juga menjadi komoditi yang dijual selain juga digunakan

sebagai bahan bakar boiler.

2.3. Letak Administratif dan Geografis

Propinsi Sumatera Utara adalah propinsi yang terletak pada 1°LU–4°LU dan

98°BT–100°BT. Propinsi Sumatera Utara berbatasan dengan Propinsi Nanggroe

Aceh Darussalam pada bagian Utara, Propinsi Riau dan Propinsi Sumatera Barat

di sebelah Selatan, Samudera Hindia di sebelah Barat, dan Selat Malaka di

sebelah Timur. Propinsi Sumatera Utara terletak pada jalur strategis pelayaran

internasional Selat Malaka yang dekat dengan Malaysia, Singapura, dan Thailand.

PT. Cisadane Sawit Raya terletak di Kabupaten Labuhan Batu dengan ibu

kota Kabupaten Rantau Prapat. Kabupaten ini terletak di wilayah timur Propinsi

Sumatera Utara. Dengan kondisi lahan berupa dataran rentah yang memiliki

permukaan relatif datar, wilayah ini menjadi pusat pengembangan industri

perkebunan. Hal ini dapat dilihat dari 58% wilayahnya dimanfaatkan sebagai

lahan pertanian, dan didominasi oleh subsektor perkebunan.

Perkebunan sendiri menyita lahan 424.180 ha atau 46% luas wilayah

Kabupaten Labuhan Batu. Hasil utama dari perkebunan adalah kelapa sawit dan

karet. Kelapa sawit, misalnya pada tahun 2000 dapat memproduksi 4,3 juta ton

dari lahan seluas 292.649 ha. Dari lahan seluas 118.779 ha kebun karet, pada

tahun 2000 dapat diproduksi 109,3 ribu ton karet. Sebagian besar industri di

kabupaten ini merupakan industri pengolahan hasil pertanian, khususnya

perkebunan. Produk yang dihasilkan dari sekitar 39 industri besar dan sedang,

77% berupa minyak sawit mentah dan inti sawit yang menggunakan bahan baku

kelapa sawit.

Pada mulanya luas kabupaten ini adalah 16.490 km², sedangkan jumlah

penduduknya sebanyak 1.431.605 jiwa pada tahun 2007. Sejak 24 Juni 2008

Page 19: ANALISA KESESUAIAN DIMENSI LIGHT TENERA DRY … · rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan laporan praktik kerja lapangan ini ... Exchanger dan Tangki Zat Kimia NaOH (kanan)

7

karena dilakukan pemekaran membentuk Kabupaten Labuhan Batu Selatan dan

Kabupaten Labuhan Batu Utara, maka luas kabupaten Labuhan Batu menjadi

9.323 km² dan penduduknya sebanyak 857.692 jiwa pada tahun 2007. Jumlah

kecamatan di Kabupaten ini menjadi 9 kecamatan, yang meliputi Kecamatan

Bilah Barat, Bilah Hilir, Bilah Hulu, Panai Hilir, Panai Hulu, Panai Tengah,

Pangkatan, Rantau Selatan, dan Rantau Utara

Untuk mencapai lokasi praktik kerja lapangan, dari Kota Medan dapat

menggunakan kereta api menuju Kota Rantau Prapat dengan waktu tempuh

sekitar 6 jam. Kemudian perjalanan dilanjutkan lagi melalui jalur darat menuju

Kelurahan Negeri Lama, Kecamatan Bilah Hilir dengan waktu tempuh sekitar 2

jam. Dari Kelurahan Negeri Lama, lokasi praktik kerja lapangan berada sekitar 30

km ke arah timur menuju Kelurahan Sei Siarti.

Secara administratif lokasi PMKS Negeri Lama, PT. Cisadane Sawit Raya

termasuk dalam wilayah Kelurahan Sei Siarti, Kecamatan Panai Tengah,

Kabupaten Labuhan Batu, Propinsi Sumatera Utara. PT. Cisadane Sawit Raya

memiliki batas-batas areal sebagai berikut:

Timur : berbatasan dengan desa Sei Tampang.

Barat : berbatasan dengan desa Tanjung Medan.

Utara : berbatasan dengan PTPN VI (Ajamu).

Selatan : berbatasan dengan desa Sei Siarti dan Selat Beting.

Tenggara : berbatasan dengan desa Meranti Pahan.

Untuk lebih jelasnya mengenai batas-batas PT. Cisadane Sawit Raya, dapat dilihat

pada Gambar 1.

2.4.Iklim dan Topografi

PT. Cisadane Sawit Raya terletak di wilayah Timur Propinsi Sumatera Utara

yang memiliki keadaan relatif datar, dengan 60% lahan rawa gambut sedang (± 50

cm) dan 40% lahan mineral. Wilayah Timur Propinsi Sumatera Utara merupakan

wilayah dataran rendah seluas 24.921,99 km2 atau 34,77% dari luas Propinsi

Sumatera Utara.

Iklim pada wilayah ini termasuk iklim tropis yang dipengaruhi oleh angin

passat dan angin musson. Kelembaban udara rata-rata 78% - 91%. Curah hujan

Page 20: ANALISA KESESUAIAN DIMENSI LIGHT TENERA DRY … · rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan laporan praktik kerja lapangan ini ... Exchanger dan Tangki Zat Kimia NaOH (kanan)

8

800 – 4000 mm/tahun dan penyinaran matahari 43%. Banjir sering melanda

wilayah ini, akibat berkurangnya pelestarian hutan, erosi dan pendangkalan

sungai. Pada musim kemarau terjadi pula kekurangan persediaan air disebabkan

kondisi hutan yang kritis.

2.5.Struktur Organisasi

Dalam usaha perkebunan kelapa sawit tentunya sangatlah penting adanya

suatu organisasi. Karena dengan adanya organisasi maka tugas dan fungsi masing-

masing jabatan diharapkan dapat dilaksanakan sesuai dengan apa yang

diharapkan. Struktur organisasi sebagai media dimana terdapatnya batasan-

batasan tugas untuk masing-masing pemegang jabatan. Adapun struktur

organisasi PMKS Negeri Lama, PT. Cisadane Sawit Raya sebagaimana tercantum

dalam Gambar 2.

Page 21: ANALISA KESESUAIAN DIMENSI LIGHT TENERA DRY … · rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan laporan praktik kerja lapangan ini ... Exchanger dan Tangki Zat Kimia NaOH (kanan)

9

Gambar 1. Peta Batas Wilayah Kebun Negeri Lama. PT. Cisadane Sawit Raya

PTPN IV

(Ajamu)

PT. Daya Labuhan

Indah

Desa Sai Tampang

Desa Sei Siarti

Page 22: ANALISA KESESUAIAN DIMENSI LIGHT TENERA DRY … · rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan laporan praktik kerja lapangan ini ... Exchanger dan Tangki Zat Kimia NaOH (kanan)

10

Gam

bar 2

. Stru

ktur

Org

anis

asi P

MK

S N

eger

i Lam

a, P

T. C

isad

ane

Saw

it R

aya

Seni

or M

ill M

anag

er

Kep

ala

Tat

a U

saha

Asi

sten

Kep

ala

Asi

sten

Sor

tasi

Asi

sten

Qua

lity

Con

trol

Asi

sten

Lis

trik

Asi

sten

Mek

anik

Koo

rdin

ator

Asis

ten

Pros

es d

an G

ener

al

Man

dor

QC

Ope

rato

r Pr

oses

A

Adm

inis

tras

iIn

vent

ory

Pers

onal

ia

Asi

sten

Pr

oses

B

Man

dor

Pros

esA

Man

dor

Sort

asi

Man

dor

Lis

trik

Man

dor

Mek

anik

Ope

rato

r Pr

oses

B

Kar

yaw

an

QC

K

arya

wan

So

rtas

i T

ekni

si

Lis

trik

T

ekni

si

Mek

anik

Asi

sten

Pr

oses

A

Man

dor

Pros

esB

Page 23: ANALISA KESESUAIAN DIMENSI LIGHT TENERA DRY … · rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan laporan praktik kerja lapangan ini ... Exchanger dan Tangki Zat Kimia NaOH (kanan)

11

BAB III

METODOLOGI

3.1. Waktu dan Tempat

Praktik Kerja Lapangan ini dilaksanakan pada masa perkuliahan semester

akhir (semester VI) selama 4 bulan yaitu terhitung mulai dari tanggal 8 Februari

2010 s/d 27 Mei 2010 dan berlokasi di PMKS Negeri Lama, PT. Cisadane Sawit

Raya. Adapun PMKS Negeri Lama berada di Kelurahan Sei Siarti, Kecamatan

Panai Tengah, Kabupaten Labuhan Batu, Propinsi Sumatera Utara. Berikut ini

adalah peta lokasi PKL (Gambar 3).

Gambar 3. Peta Lokasi PMKS Negeri Lama, PT. Cisadane Sawit Raya

3.2.Alat dan bahan

Selama proses Praktik Kerja Lapangan berlangsung dalam menganalisa

serta menginterprestasikan data yang didapat penulis menggunakan beberapa alat

dan bahan diantaranya:

Page 24: ANALISA KESESUAIAN DIMENSI LIGHT TENERA DRY … · rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan laporan praktik kerja lapangan ini ... Exchanger dan Tangki Zat Kimia NaOH (kanan)

12

a. Mesin – mesin pengolah tandan buah segar kelapa sawit.

b. Alat – alat laboratorium.

c. Alat – alat bengkel mekanik dan listrik.

d. Laptop, unit printer, dan alat tulis menulis.

e. Bahan kimia pendukung pengolahan.

f. Bahan kimia laboratorium.

3.3. Metode Praktik Kerja Lapangan

Untuk mendapatkan data-data yang diperlukan guna menganalisa suatu

masalah, maka diperlukan metode-metode tertentu agar mendapatkan data – data

yang aktual serta objektif. Dalam penyusunan Laporan Praktik Kerja Lapangan ini

digunakan beberapa metode yaitu:

a. Metode Literatur

Metode Literatur merupakan metode pengumpulan data-data berdasarkan

data-data tertulis berupa buku-buku yang berhubungan dengan perusahaan,

contoh-contoh laporan, lanko pekerjaan di lapangan dan lain sebagainya.

b. Metode Wawancara

Metode wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan cara

melakukan tanya jawab langsung dengan narasumber untuk mendapatkan data

yang akurat.

c. Metode Observasi

Metode observasi merupakan metode pengumpulan data dengan cara

mengamati secara langsung kondisi lapangan. Pengamatan dilakukan selama

penulis melaksanakan Praktik Kerja Lapangan yang disesuaikan dengan jadwal

yang telah disusun oleh pembimbing lapangan (Tabel 1) . Kegiatan praktik kerja

dilakukan penulis dengan mengikuti shift kerja yang diberlakukan di PMKS

Negeri Lama. Shift I bekerja pada pukul 07.00 wib – 16.00 wib, sedangkan shift II

pada pukul 16.00 wib – selesai proses pengolahan. Selama mengikuti jam kerja

yang diberlakukan, penulis mendapat waktu istirahat selama satu jam untuk

masing – masing shift. Shift I memiliki jam istirahat pada pukul 12.00 wib –

13.00 wib, sedangkan shift II beristirahat pada pukul 18.00 wib – 19.00 wib.

Page 25: ANALISA KESESUAIAN DIMENSI LIGHT TENERA DRY … · rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan laporan praktik kerja lapangan ini ... Exchanger dan Tangki Zat Kimia NaOH (kanan)

13

Tabel 1. Jadwal Pratik Kerja Lapangan

No. Stasiun / Unit Tanggal Pelaksanaan

1. Weight Bridge 8 – 9 Februari 20010

2. Loading Ramp 10 – 13 Februari 2010

3. Sterilizer 15 – 20 Februari 2010

4. Threshing 22 – 26 Februari 2010

5. Press dan Digester 27 Februari – 6 Maret 2010

6. Klarifikasi 8 – 13 Maret 2010

7. Engine Room 15 – 20 Maret 2010

8. Boiler 22 – 27 Maret 2010

9. Final Effluent dan LA 29 Maret – 3 April 2010

10. Nut dan Kernel 5 – 10 April 2010

11. Workshop 12 – 17 April 2010

12. Procurement dan Inventory 19 – 24 April 2010

13. Water Treatment Plant 26 April – 1 Mei 2010

14. Management Budgeting 3 – 8 Mei 2010

15. Despact 10 – 12 Mei 2010

16. Kantor Mill 14 – 20 Mei 2010

17. Laboratorium 21 – 26 Mei 2010

(Sumber: Jadwal Praktik Kerja Lapangan, 2010)

Page 26: ANALISA KESESUAIAN DIMENSI LIGHT TENERA DRY … · rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan laporan praktik kerja lapangan ini ... Exchanger dan Tangki Zat Kimia NaOH (kanan)

14

BAB IV

HASIL PRAKTIK KERJA LAPANGAN

4.1.Pabrik Minyak Kelapa Sawit

Dalam mengolah tandan buah kelapa sawit untuk mendapatkan minyak dan

inti sawit harus diberikan perlakuan fisika dan mekanik. Hal ini disebabkan

karena minyak dan inti sawit dapat mengalami perubahan secara kimia dan fisika

selama minyak berada dalam tandan dan pengolahan. Oleh sebab itu,

pengembangan perkebunan kelapa sawit selalu disertai dengan pembangunan

pabrik kelapa sawit.

Gambar 4. Diagram Proses Pengolahan Pabrik Minyak Kelapa Sawit

Pengolahan tandan buah kelapa sawit menjadi minyak dan inti sawit

dilakukan melalui proses pengolahan yang berkesinambungan antara masing-

masing tahap. Tahapan yang dilalui adalah tahapan yang dibagi dalam stasiun-

stasiun pengolahan. Stasiun pengolahan pada PMKS Negeri Lama dibagi menjadi

dua stasiun besar yaitu stasiun utama dan stasiun pendukung.

Page 27: ANALISA KESESUAIAN DIMENSI LIGHT TENERA DRY … · rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan laporan praktik kerja lapangan ini ... Exchanger dan Tangki Zat Kimia NaOH (kanan)

15

Stasiun utama adalah stasiun proses pengolahan tandan buah kelapa sawit

yang meliputi stasiun penerimaan buah, stasiun perebusan buah, stasiun

penebahan, stasiun pengolahan biji dan inti, dan stasiun pemurnian. Sedangkan

stasiun pendukung terdiri dari stasiun pembangkit tenaga, stasiun pengolahan air,

bengkel mekanik dan listrik, dan laboratorium.

4.2. Penerimaan Buah

4.2.1. Penimbangan Buah

Penimbangan tandan buah segar yang diterima oleh PMKS adalah rangkaian

awal dari proses penerimaan buah. Selain penimbangan tandan buah segar, unit

penimbangan juga menimbang komoditi pengiriman seperti CPO dan Kernel yang

dijual kepada customer.

Tujuan dari unit penimbangan adalah:

1. Penimbangan yang akurat untuk komoditi yang diterima dan dikirim oleh

PMKS.

2. Penerimaan tandan buah segar dari kebun dengan waktu tunggu minimal.

3. Sistem keluar masuk kendaraan yang lancar.

Unit timbangan yang dimiliki oleh PMKS Negeri Lama, PT. Cisadane Sawit

Raya adalah dua unit timbangan Merek. Nomor : WE. WE-9000 No. NWJ/1078

dengan kapasitas masing – masing adalah 60000 Kg dan memiliki skala

pembebanan 10 Kg. Dua unit timbangan tersebut masing – masing adalah:

1. Timbangan 1: Timbangan untuk komoditi yang diterima oleh PMKS seperti

tandan buah segar, brondolan, dan kalsium karbonat.

2. Timbangan 2: Timbangan untuk komoditi yang dikirim oleh PMKS seperti

CPO, kernel, abu janjang, air, fiber, dan cangkang.

Komponen unit timbangan yang dimiliki oleh PMKS Negeri Lama, antara

lain:

1. Plat Form :Plat form berukuran 15 m x 3 m digunakan sebagai

landasan kendaraan saat proses penimbangan

dilakukan.

2. Loadcell :Enam unit loadcell diletakkan di bawah platform

sebagai sensor beban kendaraan.

Page 28: ANALISA KESESUAIAN DIMENSI LIGHT TENERA DRY … · rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan laporan praktik kerja lapangan ini ... Exchanger dan Tangki Zat Kimia NaOH (kanan)

16

3. Unit komputer :Unit komputer lengkap dengan program penimbangan

yang telah dibuat untuk mengolah data penimbangan

kendaraan.

4. Weighing indicator :Indikator pembaca beban yang diterima oleh loadcell,

terkoneksi dengan perangkat unit komputer.

Prinsip kerja jembatan timbang adalah dengan memposisikan kendaraan

tepat di atas plat form jembatan timbang dan berada di tengah. Beban pada

kendaraan akan memberi gaya tekan ke bawah. Gaya tekan kendaraan akan

menggerakkan load cell yang akan mengirim sinyal/gelombang elektromagnetik

dan di transfer menuju weighging indikator. Gelombang elektromagnetik akan

diubah oleh weighing indicator menjadi angka berupa nominal beban dari

kendaraan yang sedang ditimbang. Angka ini akan diolah oleh program yang telah

dipasang pada unit komputer. Data timbangan akan tersimpan di dalam data base

komputer.

Pemeriksaan unit timbangan dilakukan untuk menjaga akurasi dari

timbangan yang digunakan. Pemeriksaan unit timbangan dilakukan satu kali

dalam seminggu, sesuai dengan prosedur sebagai berikut:

1. Siapkan objek yang akan ditimbang (wheel loader W180)

2. Lakukan penimbangan terhadap beban wheel loader pada sembilan titik

penimbangan, seperti pada gambar 5

Gambar 5. Sembilan titik pemeriksaan jembatan timbang

a kg

g kg

f kg e kg

h kg

b kg

d kg

i kg

c kg

Page 29: ANALISA KESESUAIAN DIMENSI LIGHT TENERA DRY … · rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan laporan praktik kerja lapangan ini ... Exchanger dan Tangki Zat Kimia NaOH (kanan)

17

Gambar 6. Diagram Penimbangan

Kendaraan tiba di PMKS

Pemeriksaan dokumen dan pencatatan nomor

kendaraan masuk oleh security

Izin masuk kendaraan menuju unit timbangan

Penimbangan kendaraan (berat kotor)

Pembongkaran muatan kendaraan

Penimbangan kendaraan (berat tarra)

Pemeriksaan dokumen dan pencatatan nomor

kendaraan keluar oleh security

Izin keluar kendaraan dari

PMKS

Dokumen: SP/DO/SJ diberi stempel security.

Petugas penimbangan memasukkan data kendaraan dan mencetak tiket timbang

Petugas penimbangan memasukkan data pembongkaran, mencetak kartu timbang keluar, distempel dan ditanda tangani petugas penimbangan dan supir kendaraan

Dokumen: kartu timbang keluar

Page 30: ANALISA KESESUAIAN DIMENSI LIGHT TENERA DRY … · rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan laporan praktik kerja lapangan ini ... Exchanger dan Tangki Zat Kimia NaOH (kanan)

18

3. Hasil penimbangan dicatat, bila penimbangan pada tiap titik sama, maka unit

timbangan dalam keadaan bagus.

4. Bila terjadi perbedaan pada tiap titik penimbangan – perbedaan signifikan –

kalibrasi akan diulang oleh badan metrologi dari departemen perindustrian dan

perdagangan.

5. Berita acara pemeriksaan dibuat oleh petugas timbangan dan kerani teknik

atas nama asisten listrik, diperiksa oleh asisten kepala dan kepala tata usaha,

dan disetujui oleh senior mill manajer.

4.2.2. Sortasi Buah

Tandan buah segar yang telah diterima akan dibongkar dan ditampung di

areal loading ramp. Pembongkaran dilakukan di lantai loading ramp berukuran

39,6 m x 7,4 m. Saat dilakukan pembongkaran, akan dilakukan proses grading

atau sortasi buah yang diterima. Buah yang diterima harus memenuhi kriteria

kualitas yang ditetapkan oleh PMKS (Tabel 2).

Tabel 2. Kriteria kualitas buah PMKS Negeri Lama PT. CSR

Kriteria buah Standard (%)

Buah mentah 0

Buah kurang matang Maksimal 3

Buah matang Minimal 85

Buah teralu matang Maksimal 7

Janjang kosong Maksimal 2

Total buah normal 97

Partenocarpi 2

Hard bunch 1

Total buah abnormal 3

Grand total 100

Brondolan lepas 9-12

(Sumber: Sortasi PMKS Negeri Lama PT. Cisadane Sawit Raya)

Tujuan dari sortasi buah adalah untuk mendapatkan kualitas bahan baku

(buah) yang baik. Karena dari bahan baku dengan mutu yang baik akan didapat

produk dengan mutu yang baik pula. Sistem sortasi buah yang diterima dilakukan

Page 31: ANALISA KESESUAIAN DIMENSI LIGHT TENERA DRY … · rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan laporan praktik kerja lapangan ini ... Exchanger dan Tangki Zat Kimia NaOH (kanan)

19

pada semua kendaraan buah supplier. Kriteria buah yang diterima untuk buah

supplier adalah buah masak dengan berat lebih dari 3 kg. karena komoditi buah

supplier lebih banyak buah jenis dura, maka dilakukan pemotongan untuk buah

dura sekitar 3-4 % dari buah yang diterima. Buah yang dipulangkan adalah buah

mentah dan abnormal.

Kendaraan buah kebun inti hanya dilakukan sortasi pada satu kendaraan

secara acak untuk masing – masing divisi. Buah akan dijatuhkan di lantai loading

ramp. Petugas sortasi akan mengelompokan buah sesuai dengan kriteria buah

pada tabel 1. Buah dianggap matang bila memiliki nilai minimal brondolan yang

terlepas adalah 5 brondolan. Hasil dari sortasi buah kebun akan dilaporkan kepada

pihak kebun untuk perbaikan dan menjaga kualitas buah yang dihasilkan oleh

kebun inti.

4.2.3. Loading ramp

Buah yang diterima oleh PMKS akan ditampung di lantai apron loading

ramp (39,6 m x 6,6 m). Lantai apron terbuat dari plat ‘T’ agar kotoran dan tanah

yang terbawa saat menaikkan buah ke dalam kendaraan bisa terjatuh ke bawah

lantai. PMKS Negeri Lama memiliki dua unit loading ramp dengan setiap unitnya

memiliki dua belas pintu hidrolik yang dilengkapi satu unit perangkat hidrolik

pump C/W reservoir oil kapasitas 40 liter. Unit loading ramp A adalah untuk buah

dari supplier, sedangkan unit loading ramp B adalah untuk buah kebun inti PT.

Cisadane Sawit Raya.

Gambar 7. Loading ramp

Page 32: ANALISA KESESUAIAN DIMENSI LIGHT TENERA DRY … · rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan laporan praktik kerja lapangan ini ... Exchanger dan Tangki Zat Kimia NaOH (kanan)

20

Lori diisi dan dipindahkan ke areal rebusan sebelum pengisian rebusan.

Volume pengisian lori disesuai dengan kapasitas lori. Brondolan dan TBS yang

terjatuh di areal rail track dimasukkan ke dalam lori. Perhatikan kondisi alat agar

tidak membahayakan pekerja. Lori berisi TBS luar dan kebun inti dipisahkan

sesuai dengan rebusan yang akan digunakan untuk mendapatkan rendemen yang

optimal.

A. Lori (cages)

Lori digunakan untuk memuat buah yang akan direbus. Tujuh puluh delapan

unit lori yang dimiliki PMKS Negeri Lama memiliki kapasitas 5 ton per lori

dengan ukuran panjang 2800 mm dan lebar 1694 mm. Desain lori dilengkapi

dengan lubang-lubang deaerasi berdiameter 12 mm di bagian bawah lori, dengan

jarak antar lubang 70 mm. Lori dilengkapi dengan roda terbuat dari material cast

steel 0,3% karbon dengan bushing dan shaft roda yang memiliki panjang 1150 ± 2

mm bermaterial S55C/AISI/055/BS06A55.

LORI KOSONG

ISI LORI

MOTORHYDROLIK

SUDAHPENUH ?

PINDAHKANLORI DG TRASFERCARIAGE

SUSUN 6 LORIDALAM SATU

JALUR

SELESAI

STOP

TIDAK

YA

DINYALAKAN

Gambar 8. Diagram Stasiun Loading Ramp

Page 33: ANALISA KESESUAIAN DIMENSI LIGHT TENERA DRY … · rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan laporan praktik kerja lapangan ini ... Exchanger dan Tangki Zat Kimia NaOH (kanan)

21

B. Capstan

Enam unit capstan yang dilengkapi dengan wire rope digunakan untuk

menarik lori. Capstan digerakan menggunakan motor tipe reverse power.

C. Transfer carriage

Dua unit transfer carriage digunakan untuk memindahkan lori yang telah

diisi menuju areal rail track sterilizer. Satu unit tansfer carriage dengan panjang

10300 mm dapat menampung tiga unit lori berisi buah (15 ton).

D. Rail track

Rail track adalah susunan rel yang digunakan sebagai landasan gerak lori.

Enam jalur rail track yang dimiliki PMKS Negeri Lama terbagi menjadi dua jalur

rail track lori kosong dan empat jalur rail track lori berisi buah menuju rebusan.

Gambar 9. Lori (kiri atas), Transfer Carriage (kiri bawah), dan Capstan (kanan)

4.3. Stasiun Perebusan Buah

Perebusan buah adalah proses perebusan tandan buah segar menggunakan

panas dari uap bertekanan tinggi menggunakan sterilizer. Sterilizer merupakan

bejana bertekanan berbentuk silinder yang digunakan untuk merebus tandan buah

segar. Tujuan dari perebusan buah adalah:

1. Me-non-aktifkan enzim lipase yang dapat menaikkan ALB (Asam lemak

bebas).

2. Mempermudah pelepasan brondolan dari janjangan.

Page 34: ANALISA KESESUAIAN DIMENSI LIGHT TENERA DRY … · rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan laporan praktik kerja lapangan ini ... Exchanger dan Tangki Zat Kimia NaOH (kanan)

22

3. Melunakkan berondolan sehingga mempermudah pemisahan/pelepasan antara

daging buah dan nut.

4. Mengkondisikan daging buah sehingga sel minyak dapat dengan mudah untuk

diekstraksi dan dimurnikan.

5. Mengurangi kadar air pada nut sehingga mempermudah pemecahan nut dan

pemisahan inti dengan cangkang.

PMKS Negeri Lama memiliki empat unit sterilizer berdimensi panjang

21000 mm dan diameter 2700 mm berkapasitas enam unit lori atau setara dengan

tiga puluh ton tandan buah segar untuk masing-masing unit. Unit sterilizer bekerja

menggunakan uap panas dengan tekanan maksimum 350 kPa atau 3,5 bar.

Tekanan uap panas yang digunakan untuk proses perebusan di-supply

secara bertahap hingga tiga kali puncak tekanan (triple peak). Pada akhir dari tiap

puncak akan terjadi proses deaerasi, pembuangan air kondensat yang terbentuk di

dalam sterilizer. Jika permukaan air kondensat mencapai buah di dalam lori,

minyak akan ikut terhanyut keluar. Hal ini akan meningkatkan oil losses produksi.

Ketika air kondensat bersinggungan dengan buah hal ini juga akan mempercepat

kenaikan kandungan asam lemak bebas. Kondensat akan menyebabkan bahan-

bahan logam pada sterilizer terkorosi. Kondensat juga mempengaruhi cepatnya

penurunan temperature steam pada tabung sterilizer.

4.3.1. Komponen unit rebusan1. Steam inlet valve : kerangan steam masuk menuju sterilizer.

2. Exhaust steam valve : kerangan steam keluar dari sterilizer.

3. Condensat valve : kerangan pembuangn deaerasi dan kondensat yang

terbentuk di dalam sterilizer.

4. Orifice plate (steam

spreader)

: plat penyebar steam, agar steam yang masuk ke

dalam sterilizer merata.

5. Liner plate : plat pelindung dinding sterilizer.

6. Safety valve : kerangan pembuang steam dari dalam sterilizer

bila tekanan di dalam sterilizer melebihi batas

tekanan kerja yang seharusnya digunakan.

7. Pressure gauge : manometer penunjuk tekanan di dalam sterilizer.

8. Recorder chart : grafik pencatat tekanan kerja sterilizer.

Page 35: ANALISA KESESUAIAN DIMENSI LIGHT TENERA DRY … · rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan laporan praktik kerja lapangan ini ... Exchanger dan Tangki Zat Kimia NaOH (kanan)

23

9. Blowdon chamber : cerobong uap dan kondensat dari condensate

outlet.

10. Exhaust chimney : cerobong uap dari exhaust outlet.

11. Strainer : saringan kotoran pada lubang kondensat.

12. Limit door switch : sensor pengaman pintu.

13. Safety blade device : plat penahan pengunci pintu.

14. Hand steam valve : kerangan steam di pintu sterilizer sebagai

indikator kondisi tekanan dalam sterilizer telah

kosong sebelum operator membuka pintu sterilizer.

15. Saddlea. Fix saddle : dudukan sterilizer yang tetap (tidak bergerak)

sebagai tumpuan dan penahan beban sterilizer.

b. Sliding saddle : dudukan sterilizer berupa roller yang dapat

bergerak untuk mengatasi reformasi sterilizer

terhadap pemuaian akibat panas uap yang berada di

dalam sterilizer.

16. Centilever : jembatan yang digunakan untuk menghubungkan

rel dalam sterilizer dengan rel di luar sterilizer

sebagai jalur lori.

17. Pneumatic actuator : sistem kontrol automatik steam inlet valve dan

exhust steam valve menggunakan tenaga angin.

Gambar 10. Strilizer

Page 36: ANALISA KESESUAIAN DIMENSI LIGHT TENERA DRY … · rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan laporan praktik kerja lapangan ini ... Exchanger dan Tangki Zat Kimia NaOH (kanan)

24

Gambar 11. Diagram Proses Perebusan

4.3.2. Kontrol sistem perebusan

Proses perebusan dikontrol menggunakan sistem automatic programmable

logic control (PLC). Program PLC digunakan untuk mengkontrol steam yang

Lori berisi buah mentahtelah siap di depan sterilizer

Tekanan di dalam rebusan nol

Steam dari hand steam valve kosong

Program telah di-non-aktifkan

Buka pintu dengan memutar ring pengunci pintu

Kaitkan lori buah mentah dengan lori buah masak

Tarik lori buah masak keluar menuju areal tippler

Lori buah mentah masuk ke dalam sterilizer bersama dengan

lori buah masak yang ditarik keluar sterilizer

Tutup pintu sterilizer, putar ring pengunci

Pasang safety blade device, pastikan pintu terkunci

Aktifkan program perebusan

Bila selesai perebusan

Page 37: ANALISA KESESUAIAN DIMENSI LIGHT TENERA DRY … · rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan laporan praktik kerja lapangan ini ... Exchanger dan Tangki Zat Kimia NaOH (kanan)

25

digunakan selama proses perebusan. Kontrol yang diatur dalam program PLC

antara lain:

1. Interocking time (sequencing time) selama 25 menit

2. Kematangan buah

a. Under, kode 1: 88 menit

b. Normal, kode 2 : 85 menit

c. Over, kode 3 : 82 menit

3. Set point

a. Make up valve : 2.5 kg/cm2

P: 5,0 % D: 0,5 s

I: 0,2 s

b. Boiler low pressure : 18,50 kg/cm2

c. Standby deaeration : 2.95 kg/cm2

Sistem perebusan yang diatur di dalam program PLC akan mengontrol

waktu perebusan dan supply steam yang digunakan untuk proses perebusan.

Waktu yang digunakan untuk perebusan buah diatur sesuai dengan tingkat

kematangan buah - under, normal, atau over - dengan memasukkan kode tingkat

kematangan buah ke dalam pengaturan program perebusan. Cycle time yang diatur

di dalam program PLC meliputi:

a. Waktu pemasukan buah (charging in time).

b. Pelepasan udara (deaeration).

c. Waktu penaikan tekanan (pressure building up).

d. Waktu penahanan tekanan (holding time).

e. Waktu penurunan tekanan (condensate).

f. Waktu pembuangan uap (exhaust).

g. Waktu pengeluaran buah masak (discharging in time).

Program perebusan yang digunakan di PMKS Negeri Lama, PT. Cisadane Sawit

Raya dapat dilihat pada Tabel 3.

Page 38: ANALISA KESESUAIAN DIMENSI LIGHT TENERA DRY … · rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan laporan praktik kerja lapangan ini ... Exchanger dan Tangki Zat Kimia NaOH (kanan)

26

Tabel 3. Program Perebusan (steam cycle) PMKS Negeri Lama, PT. CSR

Step Inlet valveExhaust

valve

Condensate

valve

Durasi

(menit)

Total waktu

(menit)

1 O S O 4.00 4.00

2 O S S 8.00 12.00

3 O S O 1.00 13.00

4 S O O 4.00 17.00

5 O S O 1.00 18.00

6 O S S 9.00 27.00

7 O S O 1.00 28.00

8 S O O 5.00 33.00

9 O S O 1.00 34.00

10 O S S 12.00 46.00

11 O S O 1.00 47.00

12 O S S 13.00 60.00

13 O S O 1.00 61.00

14 O S S 13.00 74.00

15 O S O 4.00 78.00

16 S O O 7.00 85.00

Sumber: Program Perebusan PLC PMKS Negeri Lama, PT. Cisadane Sawit Raya

Ket: O = Open (buka) S = Shut (tutup)

Empat unit perebusan diaktifkan berdasarkan pola perebusan yang telah

diatur dalam program perebusan. Program ini disebut dengan sequencing time

(interlocking time). Penggunaan interlocking time bertujuan untuk:

1. Menghindari kebutuhan uap yang berlebihan pada proses perebusan.

2. Menghindari perubahan tekanan yang fluktuatif.

3. Pemakaian steam yang efisien sehingga dapat membantu operasional

boiler dan turbin serta stasiun lain yang menggunakan steam.

4. Mengatur waktu mulai rebusan pertama dan rebusan berikutnya serta

seterusnya.

Page 39: ANALISA KESESUAIAN DIMENSI LIGHT TENERA DRY … · rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan laporan praktik kerja lapangan ini ... Exchanger dan Tangki Zat Kimia NaOH (kanan)

27

4.3.3. Keberhasilan Sistem Perebusan

Keberhasilan sistem perebusan merupakan data hasil analisa sampel buah yang

telah direbus, meliputi:

1. Unstripped bunch maksimum 0,2% to sample

2. Oil Loss in empty bunch maksimum 2,81 % O/WM

3. Fruit Loss in empty bunch maksimum 0,72 % to sample

4. Oil Loss in condensate maksimum 1% O/WM

4.4. Stasiun Penebahan

Proses penebahan merupakan pemisahan tandan buah segar yang telah

direbus menjadi brondolan dan janjang (tandan) kosong dengan sistem diputar

dan dibanting di dalam drum yang digerakkan menggunakan elektromotor.

Operasional proses penebahan dimulai dari penuangan tandan buah yang telah

direbus sampai dengan pengangkutan material yang telah terpisah. Terdapat tiga

operasi utama pada stasiun penebahan, yaitu:

A. Pengumpanan ke Threshing Drum.

1. Pemindahan lori-lori dari areal rail track menuju areal tippler menggunakan

transfer carriage.

2. Penuangan tandan buah yang telah direbus dan pengangkutan tandan buah

menuju drum thresher.

B. Pemisahan Brondolan dari janjangan.

1. Proses pemisahan brondolan dari tandan buah.

2. Pengolahan tandan kosong (ex-thresher 1&2) untuk dilakukan proses re-

threshing oleh re-thresher (thresher 3), melewati self separator bunch

crusher (SSBC).

C. Penanganan Material yang telah dipisahkan.

1. Pengangkutan brondolan yang telah terpisah dari tandan menuju digester

menggunakan conveyor dan elevator.

2. Pengangkutan tandan buah kosong menuju incinerator.

3. Pengangkutan buah mogol (hard bunch) menuju lori buah mogol.

Page 40: ANALISA KESESUAIAN DIMENSI LIGHT TENERA DRY … · rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan laporan praktik kerja lapangan ini ... Exchanger dan Tangki Zat Kimia NaOH (kanan)

28

Gambar 12. Stasiun Penebahan

Stasiun penebahan pada PMKS Negeri Lama PT. Cisadane Sawit Raya

terdiri atas Tippler, Bunch Conveyor, Main Thresher (Thresher nomor 1 dan

nomor 2), Re-Thresher (Thresher drum nomor 3), Horizontal Empty Bunch

Conveyor, Bunch Feeding Conveyor, Inclined Bunch Crusher Elevator, Self-

Separator Bunch Conveyor, Inclined Empty Bunch Conveyor, Under Thresher

Conveyor, Bottom Cross Conveyor, Fruit Elevator, Top Cross Conveyor, dan

Distributing Conveyor.

4.4.1. Operasional Stasiun Pemipilan

A. Pengumpanan ke Threshing Drum.

Tujuan utama dari operasi ini adalah memberi umpan (tandan buah yang

telah direbus) ke thresher drum menggunakan tippler, mechanical feeder dan

bunch scraper conveyor. Hal utama yang penting diperhatikan ialah waktu yang

dibutuhkan untuk menuang/mengumpan lori yang berisi tandan buah masuk ke

scrapper conveyor.

Tippling cycle ini penting agar kapasitas pabrik tercapai dan kapasitas

konstan per jam.

Tippling cycle di PMKS Negeri Lama :

Kapasitas Pabrik : 60 ton per jam

Kapasitas Lori : 5 ton

Jadi agar kapasitas pabrik per jam tercapai tippler harus mengangkut

(60:2)/5 = 6 lori/jam

Page 41: ANALISA KESESUAIAN DIMENSI LIGHT TENERA DRY … · rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan laporan praktik kerja lapangan ini ... Exchanger dan Tangki Zat Kimia NaOH (kanan)

29

Maka Hoisting Cycle = 60menit6

= 10 menit/lori

Ket : Pabrik beroperasi menggunakan 2 line

Gambar 13. Tippler

Aktivitas tippler pada PMKS Negeri Lama, PT. Cisadane Sawit Raya meliputi:

a. Transfer lori buah yang telah direbus menuju tippler menggunakan

transfer carriage.

b. Tarik lori ke dalam tippler dan lori tepat berada di tengah plat penahan

lori.

c. Nyalakan mechanical bunch feeder.

d. Putar tippler secara perlahan untuk menjatuhkan buah.

e. Tippler diputar secara bertahap dan perlahan untuk mencegah

penumpukan dan over feeding pada thresher

f. Setelah seluruh buah dituang, posisikan kembali lori pada posisi normal

g. Tarik lori menuju areal lori kosong untuk ditarik ke stasiun loading ramp

B. Pemisahan Brondolan dari Janjangan

Proses penebahan dilakukan pada unit alat berupa drum berdiameter 1800

mm dan panjang 3000 mm yang diputar menggunakan electromotor dan gear

reducer dengan putaran 23 rpm. Brondolan yang terlepas akan melewati kisi-kisi

yang berada di sekeliling drum thresher. Sedangkan tandan kosong akan terlempar

keluar pada ujung drum.

Page 42: ANALISA KESESUAIAN DIMENSI LIGHT TENERA DRY … · rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan laporan praktik kerja lapangan ini ... Exchanger dan Tangki Zat Kimia NaOH (kanan)

30

Efisiensi penebahan bergantung pada :

a. Efisiensi proses perebusan

b. Ketinggian bantingan

c. Jumlah bantingan

d. Kapasitas umpan

e. Posisi pisau pengangkat yang diatur dalam bentuk tipikal dengan kemiringan

pisau 5°

Sistem pemisahan yang dilakukan menggunakan 2 unit main thresher

(thresher no.1 dan no.2) dan 1 unit re-Thresher (thresher no.3) yang dilengjapi

dengan self separator bunch crusher (SSBC). Tandan kosong dari main thresher

akan di-Thresing ulang menggunakan unit re-thresher. SSBC digunakan untuk

memecah tandan kosong agar buah yang terjepit di tandan bisa terlepas saat di-

threshing ulang. Sedangkan buah yang tidak bisa melewati SSBC akan keluar

menuju hard bunch conveyor untuk dilakukan perebusan ulang.

C. Penanganan Material yang telah dipisahkan

Material yang telah terpisah antara lain adalah: brondolan, tandan kosong,

dan hard bunch (buah mogol). Untuk material berupa brondolan yang telah

terpisah akan diangkut menggunakan conveyor under thresher, bottom cross

conveyor, dan fruit elevator menuju digester. Tandan kosong hasil re-threshing

akan diangkut menggunakan empty bunch conveyor menuju incinerator untuk

dibakar. Buah mogol akan diangkut menggunakan hard bunch conveyor menuju

lori hard bunch untuk direbus ulang.

Gambar 14. Incenerator

Page 43: ANALISA KESESUAIAN DIMENSI LIGHT TENERA DRY … · rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan laporan praktik kerja lapangan ini ... Exchanger dan Tangki Zat Kimia NaOH (kanan)

31

Gambar 15. Diagram Proses Penebahan

4.5. Stasiun Pencacahan Dan Pengempaan

4.5.1. Pencacahan

Pencacahan brondolan buah yang telah melalui proses penebahan dilakukan

dengan tujuan sebagai berikut:

Tandan kosong

USB

Tandan kosong, hard bunch, USB

hard bunch

brondolan

brondolan

Lori tandan buah yang telah direbus

Pemindahan lori ke area tippler

Penuangan tandan buah dari lori

Pengumpanan ke thresher drum

Penebahan buah di dalam thresher drum

Pemecahan tandan kosong menggunakan SSBC

Re-thresher tandan kosong

Perebusan ulang hard bunch

Pembakaran tandan kosong di incenerator

Penanganan brondolan menuju digester

Page 44: ANALISA KESESUAIAN DIMENSI LIGHT TENERA DRY … · rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan laporan praktik kerja lapangan ini ... Exchanger dan Tangki Zat Kimia NaOH (kanan)

32

1. Melepas sel-sel minyak dari daging buah melalui efek pelumatan oleh pisau-

pisau digester.

2. Memisahkan pericarp dari nut.

3. Homogenisasi massa brondolan sebelum diumpankan ke mesin press.

4. Pemanasan dan mempertahankan tempertur massa campuran pada suhu

minimal 95oC untuk ekstraksi yang maksimal.

Digester merupakan bejana yang dilengkapi dengan alat perajang dan

pemanas untuk mempersiapkan brondolan agar lebih mudah dikempa dalam screw

press. Digester dilengkapi dengan beberapa pasang pisau pengaduk sehingga buah

yang diaduk di dalamnya menjadi lumat akibat gesekan yang timbul antara

sesama buah dan diantara massa yang dilumatkan dengan pengaduk serta dinding

ketel.

Volume material berondolan di dalam digester dipertahankan minimal ¾

penuh tabung digester. Digester yang penuh akan memperlama proses

pengadukan dengan tekanan antar brondolan yang kuat sehingga pencacahan

brondolan akan sempurna. Selama proses pencacahan, dilakukan penahanan

pengadukan pada material berondolan di dalam digester selama 20-25 menit.

Ketinggian buah dalam Digester akan menimbulkan tekanan di dasar

digester. Apabila semakin tinggi dan tahanan lawan terhadap pisau semakin

tinggi, maka pemecahan kantong minyak serta pemisahan serat dengan serat

lainnya akan semakin sempurna.

Stasiun pencacahan PMKS Negeri Lama PT. Cisadane Sawit Raya memiliki

enam tabung digester yang masing-masing digester dilengkapi dengan:

1. Empat pasang stirring arm (pisau pengaduk)

2. Satu pasang expeller arm (pisau elempar)

3. Bottom plate (perforation plate), plat dasar tabung yang dilengkapi dengan

lubang-lubang untuk mengalirkan minyak yang terlepas dari pericarp saat

pelumatan.

4. Motor poros dengan putaran poros 24 rpm.

5. Sistem pemanasan:

a. Steam jacket, pemanasan pada dinding digester.

Page 45: ANALISA KESESUAIAN DIMENSI LIGHT TENERA DRY … · rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan laporan praktik kerja lapangan ini ... Exchanger dan Tangki Zat Kimia NaOH (kanan)

33

b. Steam inject, pemanasan ke dalam digester menggunakan steam yang

dimasukkan melewati bottom plate.

Gambar 16. Digester

Pisau pengaduk digester memiliki fungsi untuk mencegah terjadinya

penumpukan dalam Digester, sehingga brondolan yang telah dicacah lebih mudah

bergerak, terutama ke dalam alat kempa. Memindahkan panas dari mantel, yakni

mengatur agar adonan bergantian dalam proses mengabsorbsi panas. Melumatkan

buah sehingga lebih mudah dikempa dan mengurangi kemungkinan kehilangan

minyak yang akan terjadi. Mengeluarkan minyak pada permukaan sel yang pecah.

Faktor yang perlu diperhatikan dalam proses pengadukan :

1. Frekuensi pengadukan

Frekuensi pengadukan yang tinggi akan mengakibatkan pembuangan energi

yang tinggi pula

2. Pisau pengaduk

a. Jumlah pisau pengaduk yang lebih banyak akan menyebabkan pelumatan

yang berlebih sehingga terjadi penggenangan minyak di dasar screw

press, hal ini akan memperkecil gaya gesekan buah dengan pisau.

b. Bentuk pisau harus sedemikian rupa supaya dapat mengangkat buah serta

menekan buah

Page 46: ANALISA KESESUAIAN DIMENSI LIGHT TENERA DRY … · rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan laporan praktik kerja lapangan ini ... Exchanger dan Tangki Zat Kimia NaOH (kanan)

34

c. Terbuat dari mangan silikon karena pisau pengaduk mudah mengalami

korosi

3. Putaran pengaduk

Putaran yang tinggi menyebabkan genangan minyak dalam alat yang akan

mempersulit pengadukan. Kisaran putaran antara 22 – 24 rpm.

Pemanasan dimaksudkan supaya minyak tidak menjadi kental,

memperingan kerja screw press dan mengurangi biji yang pecah. Pemakaian

jacket pemanas dapat menyebabkan pemanasan yang berlebihan terhadap buah

yang berkontak dengan dinding bejana. Oleh karena itu biasanya tekanan mantel

diturunkan menjadi 2 kg/cm2 (setara dengan suhu 132,9 °C).

Sedangkan uap yang diinjeksikan langsung dalam bejana (± 3 kg/cm2)

mempunyai efek negatif dalam menambah jumlah air yang terkandung dalam

adonan, sehingga akan merusak mutu minyak . Akibat pemanasan yang

berlebihan akan merangsang terjadinya proses oksidasi, dan biji menjadi gosong,

sehingga sulit dalam proses pemecahan dalam Ripple mill.

4.5.2. Pengempaan

Brondolan yang telah mengalami pencacahan dan keluar melalui bagian

bawah Digester sudah berupa ‘bubur’. Hasil cacahan tersebut langsung masuk ke

alat pengempaan yang berada di bagian bawah Digester. Ekstraksi minyak sawit

dapat dilakukan secara mekanis menggunakan screw press atau secara kimia

menggunakan pelarut yang disebut solvent extractic. Pada metode solvent

extractic rendemen minyak yang dihasilkan tinggi. Akan tetapi, kehilangan bahan

pelarut tinggi (kurang ekonomis) dan mengandung zat warna ( chlorophyl,

xanthophyl, dll ) yang sulit dihilangkan dalam proses pemucatan. Oleh Karena itu,

ekstraksi mekanik menggunakan screw press lebih dikembangkan.

Proses pemisahan minyak terjadi akibat putaran double screw yang

mendesak bubur buah, sedangkan dari arah yang berlawanan tertahan oleh Sliding

cone. Double screw dan hydraulic cone ini berada di dalam sebuah selubung baja

yang disebut press cage. Konstruksi press cake memiliki dinding yang berlubang-

lubang di seluruh permukaannya. Dengan demikian, minyak dari bubur buah yang

Page 47: ANALISA KESESUAIAN DIMENSI LIGHT TENERA DRY … · rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan laporan praktik kerja lapangan ini ... Exchanger dan Tangki Zat Kimia NaOH (kanan)

35

terdesak akan keluar melalui lubang – lubang press cage, sedangkan ampasnya

keluar melalui celah antara hydraulic cone dan press cage.

Penambahan water dilution dilakukan setelah minyak diekstraksi dengan

perbandingan antara air dan minyak adalah 1:1 terhadap OER. Pada PMKS

Negeri Lama PT.Cisadane Sawit Raya penambahan water dilution tidak lagi

dilakukan pada screw press, tetapi hanya dilakukan di pangkal oil gutter dan

diujung oil gutter sebelum sand trap tank dengan tujuan :

1. Dipangkal oil gutter penambahan water dilution tidak hanya sebagai air

pengencer crude oil tetapi juga sebagai pendorong crude oil menuju sand trap

tank.

2. Diujung oil gutter sebelum sandtrap juga dilakukan penambahan water dilution

yang bertujuan sebagai pengencer sekaligus pengutipan kembali minyak yang

terdapat pada recovery sludge tank, karena sumber dari water dilution di titik

ini berasal dari campuran air dan minyak yang terdapat pada recovery sludge

tank.

Tekanan sangat menentukan keberhasilan proses pengempaan. Tekanan

yang sesuai harus dapat menghasilkan atau memisahkan minyak dari ampas dan

sedikit mungkin biji yang pecah. Tekanan normal sekitar 40 kg/cm2, diatur pada

hydraulic cone yaitu logam berbentuk kerucut yang terdapat pada ujung press.

Ketidaksamaan bahan baku merupakan salah satu penyebab ketidakstabilan antara

tekanan kerja dan tekanan lawan pada screw press, sehingga untuk menjaga

kestabilan tekanan biasanya dipasang hydraulic transmisi yang dapat mengatur

tekanan tertinggi dan tekanan terendah dalam screw press. Limit point tekanan

rendah dan tinggi yang di atur pada 32 – 35 Ampere. Tujuan penstabilan tekanan

press adalah untuk memperkecil kehilangan minyak dalam ampas, menurunkan

jumlah biji pecah, dan memperpanjang umur teknis.

Indikator keberhasilan stasiun digester and presser:

1. Oil loss pada press cake max 4,50% O/Wm

2. Nut pecah di press cake max 15 %

Page 48: ANALISA KESESUAIAN DIMENSI LIGHT TENERA DRY … · rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan laporan praktik kerja lapangan ini ... Exchanger dan Tangki Zat Kimia NaOH (kanan)

36

Brondolan ex thresher (mass passing to digester)

Pencacahanbrondolan

Pengempaanmassa brondolan

Pemecahan ampas press (Cake Breaker Conveyor)

Pengaliran minyak kasar (Oil Gutter)

Press cake Crude Oil

Menuju Kernel Plant Menuju Klarifikasi

Gambar 17. Diagram Proses Pencacahan dan Pengempaan

4.6. Stasiun Pemurnian

Crude oil yang berasal dari hasil ekstraksi di stasiun pengempaan masih memiliki

kandungan campuran dari minyak, air dan kotoran-kotoran lain yang harus dipisahkan.

Proses pemurnian minyak dilakukan di stasiun klarifikasi.

Fungsi dari stasiun klarifikasi :

1. Efisiesi pemisahan minyak murni dari minyak baku.

2. Pengambilan minyak murni dengan kehilangan minyak sekecil mungkin.

3. Efisiensi pengambilan minyak dari sludge.

4. Efisiensi pemisahan dari kotoran dan penurunan kadar air.

4.6.1. Proses Utama Stasiun Pemurnian

Proses pemisahan minyak dari fraksi/partikel-partikel cairan-cairan lainnya

dilakukan dengan penyaringan crude oil (screening of diluted crude oil),

pengendapan pada tangki (static clarification), centrifugasi, pemurnian minyak

(oil purification), pengurangan kadar air (oil drying).

Page 49: ANALISA KESESUAIAN DIMENSI LIGHT TENERA DRY … · rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan laporan praktik kerja lapangan ini ... Exchanger dan Tangki Zat Kimia NaOH (kanan)

37

A. Penyaringan (filtrasi)

Penyaringan ialah proses pemisahan fiber, cangkang halus dan partikel

lainnya dari crude oil dengan menggunakan screen ukuran 20 dan 30 mesh.

Fungsi dan tujuan penyaringan adalah menurunkan viskositas agar proses

selanjutnya efisien.

B. Pengendapan pada tanki (Static Clarification)

Pengendapan merupakan proses pengambilan minyak yang memanfaatkan

sifat viskositas dan density antara minyak dan partikel-partikel lainnya.

Fungsi dan Tujuan :

1. Mendapatkan minyak semaksimal mungkin di atas target.

2. Pencapaian kualitas minyak , Moisture < 1% dan Dirt < 0.05%

3. Meminimalkan kandungan minyak pada sludge under-flow 7-8%

C. Centrifugasi

Centrifugasi ialah proses pemisahan minyak pada tahap akhir, dengan

metode centrifugal (pemusingan).

Fungsi dan Tujuan :

1. Me-recover minyak dari kandungan sludge under-flow.

2. Meminimalkan losses pada kandungan sludge (heavy phase)

D. Pemurnian minyak (oil purification)

Oil purification merupakan proses pemurnian minyak untuk mengurangi

kandungan kotoran-kotoran sangat ringan yang tidak terlarut dalam minyak, agar

didapat minyak murni dengan nilai maksimum kotoran yang terkandung adalah

0,02%. Fungsi dan tujuan mendapatkan kualitas produksi CPO (Moisture & Dirt)

yang maksimal.

E. Pengurangan kadar air (oil drying)

Oil drying merupakan proses pengurangan kadar air pada minyak hingga

mencapai nilai kadar air maksimum adalah 0,2%. Minyak murni masih

mengandung kadar air sekitar 4%. Kadar air yang tinggi akan meningkatkan FFA

pada minyak sehingga harus dilakukan pengurangan kadar air.

Page 50: ANALISA KESESUAIAN DIMENSI LIGHT TENERA DRY … · rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan laporan praktik kerja lapangan ini ... Exchanger dan Tangki Zat Kimia NaOH (kanan)

38

4.6.2. Unit Peralatan Stasiun Pemurnian

A. Sand Trap Tank.

Sand trap tank berfungsi sebagai tangki penampungan minyak kasar hasil

pengempaan untuk mengurangi jumlah pasir dalam minyak sebelum dialirkan ke

vibrating screen agar saringan terhindar dari gesekan pasir kasar yang dapat

menyebabkan keausan pada saringan. Sand trap tank yang dimiliki oleh PMKS

Negeri Lama memiliki kapasitas 20 m3 yang dilengkapi dengan dua tipe

pemanasan (steam coil dan steam inject). Suhu sand trap tank selapa operasional

harus dipertahankan pada 95°C-100°C untuk memaksinalkan proses pengendapan

pasir.

Sebelum sand trap tank beroperasional, terlebih dahulu dilakukan

pemanasan awal agar tangki beroperasional secara maksimal. Proses pemanasan

awal dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :

1. Kerangan drain ditutup

2. Kerangan kondensat dibuka

3. Steam inject dibuka

4. Steam coil dibuka

5. Pemanasan dilakukan hingga mencapai suhu 100°C

6. Suhu pada tanki dipertahankan pada 95°C – 100°C

Selama operasional berlangsung, dilakukan drain pada sand trap tank setiap

30 menit untuk membuang kotoran yang mengendap pada dasar tangki.

B. Vibrating Screen.

Tujuan penyaringn minyak adalah untuk memisahkan benda-benda padat

yang terikut minyak kasar, seperti pasir, serabut, dan bahan - bahan lain yang

masih mengandung minyak.. Proses penyaringan pada PMKS Negeri Lama

menggunakan saringan lingkaran tipe double deck screen dengan tingkat pertama

20 mesh dan tingkat kedua 30 mesh.

Sebelum mulai operasi, kondisi saringan harus bersih dari kotoran-kotoran

yang menutupi mesh/kawat kassa. Selama operasional berlangsung kapasitas

pengumpanan harus dikontrol. Temperatur crude oil dan air pengencer

dipertahankan pada suhu 95º-100ºC. Kotoran hasil penyaringan dialirkan melalui

Page 51: ANALISA KESESUAIAN DIMENSI LIGHT TENERA DRY … · rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan laporan praktik kerja lapangan ini ... Exchanger dan Tangki Zat Kimia NaOH (kanan)

39

screen waste conveyor kembali ke bottom cross conveyor, sedangkan minyak

kasar dialirkan ke dalam Crude oil tank.

Gambar 18. Filtrasi menggunakan vibrating screen

C. Crude Oil Tank.

Crude oil tank merupakan tangki penampungan minyak kasar sementara

dari vibrating screen sebelum dipompa ke CST. Temperatur minyak kasar

dinaikkan hingga mencapai 90º-100oC dengan tujuan untuk memperbesar

perbedaan berat jenis (BJ) antara minyak, air dan sludge sehingga membantu

dalam proses pengendapan. Crude oil tank adalah tanki dengan penampang

berbentuk persegi panjang berukuran 2100x1500 mm dengan fungsi

mengendapkan partikel - partikel yang tidak larut dan lolos dari Vibrating screen.

Crude oil Tank memiliki 2 partition plate yang membagi tanki ini menjadi 3

ruang. Suhu pada tanki dipertahankan pada 100ºC menggunakan sistem

pemanasan steam inject. Kapasitas crude oil tank yang dimiliki PMKS Negeri

Lama adalah 20m3. Minyak kasar yang telah melewati partition plate dipompakan

ke tangki buffer CST.

D. Continuous Settling Tank (CST)

CST ialah tangki yang berfungsi untuk memisahkan minyak murni dengan

sludge yang bekerja berdasarkan gravitasi memanfaatkan viskositas dan densitas

dari material yang terkandung di dalam minyak. PMKS Negeri Lama memiliki

dua unit tangki CST dengan kapasitas tiap unit 100 m3 yang digunakan untuk

mengendapkan crude oil. Tangki CST dilengkapi dengan sistem pemanasan steam

coil dan steam inject, dan selama operasional temperatur di dalam tangki

dipertahankan pada 95oC. Untuk efektifitas pemisahan antara material minyak dan

Page 52: ANALISA KESESUAIAN DIMENSI LIGHT TENERA DRY … · rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan laporan praktik kerja lapangan ini ... Exchanger dan Tangki Zat Kimia NaOH (kanan)

40

lumpur, tangki ini dilengkapi dengan agitator (pengaduk) yang berputar dengan

kecepatan putar 2,25 rpm.

Proses pemisahan yang terjadi di dalam tangki CST akan membentuk

lapisan material di dalam tangki antara lain non oil solid (NOS), air, emulsi dan

minyak didalam tangki. Pengutipan minyak pada lapisan atas dilakukan

menggunakan oil skimmer. Oil skimmer diturunkan ketika sludge underflow telah

mengalir dengan stabil dan tinggi skimmer disejajarkan dengan underflow dan

tinggi minyak dipertahankan pada 50 cm. Untuk menjaga kapasitas pengumpanan

pada CST dilakukan oleh buffer tank CST yang memiliki kapasitas 1,5m3, terletak

diatas CST.

E. Oil Tank.

Oil tank adalah tanki penampungan dari minyak murni yang telah terpisah

dari lumpur dan padatan sebelum dilah pada purifier. Tanki berkapasitas 20 m3

dilengkapi dengan sistem pemanasan steam coil dengan suhu dipertahankan pada

nilai minimal 95ºC bertujuan untuk mempermudah pemisahan minyak dengan air

dan kotoran ringan dengan cara pengendapan.

Pemanasan tanki dilakukan di awal proses:

1. Buka kerangan kondensat

2. Buka kerangan steam coil

3. Pertahankan temperature pada 95ºC

Kontrol operasi

1. Temperatur dipertahankan 95ºC

2. Drain secara berkala

F. Oil Purifier.

Minyak murni yang didapat dari oil tank masih mengandung kotoran

dengan kadar 0,2%. Oleh karena itu, dilakukan pemurnian minyak murni dari dari

kotoran yang masih terkandung hingga nilai kadar kotoran dalam minyak murni

maksimal 0,02%.

Cara kerja oil purifier adalah dengan memanfaatkan prinsip sentrifugasi

untuk memisahkan kotoran-kotoran dari minyak murni. Clean oil akan masuk

melalui pipa inlet cleaned oil menuju purifier. Pemisahan memanfaatkan sistem

sentrifugasi yang akan membuat kotoran terlempar dari cleaned oil ke arah luar,

Page 53: ANALISA KESESUAIAN DIMENSI LIGHT TENERA DRY … · rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan laporan praktik kerja lapangan ini ... Exchanger dan Tangki Zat Kimia NaOH (kanan)

41

dengan putaran bowl maksimal 8375 rpm. Minyak yang mempunyai berat jenis

lebih kecil bergerak ke arah poros dan terdorong keluar oleh sudu – sudu menuju

Vacuum dryer. Sedangkan kotoran dan air yang berat jenisnya lebih besar

terdorong ke arah dinding bowl disc keluar menuju sludge pit. Flushing purifier

setiap 2 jam sekali untuk mencegah menumpuknya kotoran di bowl disc. Saat

flushing, actuator selenoid valve akan aktif menutup valve inlet cleaned oil.

Flushing akan berjalan selama ± 20-30 detik menggunakan air panas. Setelah

flushing selesai selenoid valve akan terbuka dan minyak akan kembali masuk ke

dalam purifier.

Gambar 19. Purifier

Purifier yang dimiliki PMKS Negeri Lama PT. Cisadane Sawit Raya

memiliki kapasitas 1000 L/jam (1m3/h). Dengan standar operasional sebagai

berikut:

1. Buka kerangan outlet (minyak dan dirt)

2. Buka kerangan hot water

3. Buka kerangan inlet cleaned oil

4. Nyalakan purifier

5. Nyalakan water pump

6. Nyalakan oil feed pump

Pembersihan berkala dilakukan pada bagian bowl disk dan bagian dalam purifier

selama sekali dalam satu minggu.

Page 54: ANALISA KESESUAIAN DIMENSI LIGHT TENERA DRY … · rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan laporan praktik kerja lapangan ini ... Exchanger dan Tangki Zat Kimia NaOH (kanan)

42

G. Vacuum drier

Minyak murni ex-purifier masih mengandung kadar air sekitar 0,4%. Agar

dapat menembus pasar penjualan, kadar air di dalam minyak harus diturunkan

hingga nilai maksimum yang terkandung sebesar 0,2%. Untuk mengurangi kadar

air yang terkandung dalam minyak murni digunakan vacuum drier dengan

temperatur kerja pada 80°C untuk menguapkan sebagian air yang terkandung di

dalam minyak.

Gambar 20. Vacuum drier

Prinsip kerja vacuum drier adalah dengan menyemprotkan minyak murni

kedalam tabung vacuum. Kondisi tabung dibuat vacuum pada tekanan -1atm atau -

76cmHg pada kondisi tersebut titik uap air akan menurun sehingga air dapat

terpisah (menguap) dari minyak murni. Uap air akan dikondensing menggunakan

air pendingin yang dialirkan kedalam pompa. Minyak murni akan ditransfer

menggunakan pompa menuju storage tank.

H. Sludge vibrating screen.

Sludge underflow CST masih mengandung oil sekitar 10% - 12%. Oleh

karena itu, dilakukan pengutipan minyak dari sludge. Tahap awal adalah

menyaring padatan-padatan sludge menggunakan vibrating screen berukuran 50

mesh. Penyaringan ini akan mempermudah pengutipan minyak.

Kontrol Operasi :

1. Kapasitas pengumpanan

2. Temperatur tangki CST pada 95°C

Page 55: ANALISA KESESUAIAN DIMENSI LIGHT TENERA DRY … · rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan laporan praktik kerja lapangan ini ... Exchanger dan Tangki Zat Kimia NaOH (kanan)

43

3. Jumlah air (penambahan pengencer) untuk mempermudah pemisahan

4. Pastikan kondisi umpan bergerak menuju discharge waste

5. Saringan dibersihkan sebelum beroperasi

6. Bersihkan secara berkala sekali dalam seminggu

I. Sludge Tank.

Sludge yang telah tersaring dikumpulkan didalam sludge tank. Tanki

berkapasitas 30 m3 dengan sistem pemanasan steam coil untuk mempertahankan

suhu tanki pada 100°C. Pemanasan yang optimal akan mencegah emulsi minyak

pada sludge dan meningkatkan efektifitas pemisahan.

J. Sand cyclone.

Sludge yang telah disaring harus dilakukan pengurangan kadar pasirnya.

Pasir yang berlebih akan menjadi permasalahan pada nozzle mesin centrifuge.

Proses desanding memanfaatkan prinsip gaya vortex yang terbentuk akibat aliran

sludge yang masuk ke dalam. Material yang berat akan terbuang. Material ringan

akan terhisap pompa menuju sludge buffer tank.

Dua unit sand cyclone yang digunakan oleh PMKS Negeri Lama telah

dimodifikasi. Sistem otomatis tidak lagi digunakan dan kerangan outlet terus

dibuka. Pada ujung outlet digunakan material kerucut – seperti nozzle – yang

memiliki lubang untuk keluaran lumpur.

Optimasi pemisahan pada sand cyclone akan terjaga bila pressure drop dari

inlet ke outlet sekurang-kurangnya 30 psi (± 2kg/cm2). Dengan tekanan inlet 45

psi dan tekanan outlet 15 psi.

K. Sludge Buffer Tank.

Sludge buffer tank adalah tanki yang digunakan untuk menampung sludge

yang telah dipisah dari pasir dan sebagai pengatur umpan untuk sludge centrifuge.

Suhu sludge dipertahankan pada 100°C menggunakan sistem pemanasan steam

inject.

L. Sludge centrifuge.

Minyak yang berada didalam lumpur akan dipisahkan dari sludge

menggunakan sludge centrifuge. Mesin dengan prinsip sentrifugasi ini

memanfaatkan berat jenis material. Perbedaan berat jenis akan memisahkan antara

Page 56: ANALISA KESESUAIAN DIMENSI LIGHT TENERA DRY … · rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan laporan praktik kerja lapangan ini ... Exchanger dan Tangki Zat Kimia NaOH (kanan)

44

minyak dan lumpur. Material yang sejenis akan berkumpul. Minyak akan menuju

areal tengah sedangkan lumpur akan terlempar keluar.

Tujuh unit sludge centrifuge memiliki kapasitas masing-masing 6000

liter/jam dengan ukuran nozzle lumpur 1,7-2 mm. Produk yang dihasilkan

sentrifuge adalah light phase, bagian yang mengandung minyak dan heavy phase,

bagian yang mengandung lumpur.

Operasional prosedur sludge centrifuge adalah sebagai berikut:

A. Sebelum Operasi.

1. Tutup kerangan umpan sludge

2. Buka kerangan : heavy phase, hot water, air pendingin dan light phase

3. Nyalakan centrifuge hingga air keluaran berupa air panas

4. Matikan centrifuge dan tutup semua kerangan

B. Saat operasi

1. Nyalakan centrifuge

2. Buka kerangan : Hot water, Air pendingin, Light phase, Umpan sludge

C. Stop operasi

1. Kosongkan centrifuge dari sludge

2. Tutup kerangan umpan

3. Tutup kerangan light phase

4. Buka kerangan : Hot water, Air pendingin

5. Biarkan hingga keluaran heavy phase berupa air panas

6. Tutup kerangan : Hot water, Air pendingin

7. Matikan centrifuge

Kontrol Operasi

1. Kerangan air pendingin dibuka terus

2. Juga volume collection tank. Bila meluap tutup sebagian kerangan light phase

3. Flushing menggunakan hot water setiap 2 jam untuk menjaga agar nozzle

tidak tersumbat

Pembersihan centrifuge

1. Bersihkan nozzle dari lumpur setiap pagi sebelum beroperasi

2. Bersihkan bagian dalam sekali dalam seminggu

Page 57: ANALISA KESESUAIAN DIMENSI LIGHT TENERA DRY … · rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan laporan praktik kerja lapangan ini ... Exchanger dan Tangki Zat Kimia NaOH (kanan)

45

3. Kandungan minyak pada heavy phase : Maksimum1% O/Wm (Maksimum

15% O/Dm)

Keberhasilan pemakaian Sludge centrifuge dipengaruhi oleh :1. Kapasitas olah

Debit cairan minyak yang tinggi akan mempengaruhi pemisahan fraksi, yakni bila

volume besar, maka akan menurunkan perbedaan antara fraksi ringan dan berat, sehingga

kehilangan minyak tinggi.

2. Ukuran nozzle

Ukuran nozzle mempengaruhi pemisahan fraksi. Semakin kecil ukuran nozzle maka

daya pisah semakin baik, yakni kadar minyak dalam air buangan relatif kecil akan tetapi

nozzle akan cepat rusak akibat gesekan. Nozzle yang berukuran besar menyebabkan

kehilangan minyak yang relatif tinggi di air buangan.

3. Kesetimbangan pemisahan lumpur dari cairan yang masuk ke dalam Sludge

centrifuge perlu dipertahankan dengan :

a. Mempertahankan tekanan pada outlet Sludge centrifuge

b. Mengisi air panas ke dalam Sludge centrifuge, sehingga kecepatan air dan

pemisahan lumpur dengan air konstan.

M. Collection oil tank.

Collection oil tank digunakan untuk menampung light phase ex-centrifuge.

Suhu dipertahankan pada 95°C menggunakan steam inject. Minyak akan dipompa

ke Continuous Settling Tank.

N. Reclaimed oil tank.

Reclaimed oil tank tanki berbentuk persegi panjang dengan kapasitas 10 m3

menampung drain dari tanki CST dan cleaned oil tank serta sludge tank. Lumpur

(NOS) akan diendapkan, minyak akan berpindah ruang. Tangki ini memiliki 2

ruang. Minyak yang terpisahkan dipompa menuju COT. Pemanasan di tanki

menggunakan steam coil.

O. Sludge Recovery Tank.

Lumpur di fat pit masih mengandung minyak yang belum dikutip. Lumpur

akan dipompa menuju sludge recovery tank. Suhu tanki dipanaskan pada 100°C

untuk meningkatkan efektifitas pemisahan. Minyak akan dikutip menggunakan

skimer dikirim menuju sand trap tank. Underflow akan dibuang ke sludge pit dan

dipompa menuju IPAL.

Page 58: ANALISA KESESUAIAN DIMENSI LIGHT TENERA DRY … · rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan laporan praktik kerja lapangan ini ... Exchanger dan Tangki Zat Kimia NaOH (kanan)

46

Gambar 21. Diagram Proses Stasiun Pemurnian

Minyak reclained dan drain oil tank

Drain

Drain

Heavy phase

Light phase

Fat oil

Solid

Under flow Oil

Drain

Waste ke bottom

Minyak kasar ex-pressdari oil gutter

Sand Trap Tank

Oil Vibrating Screen

Crude Oil Tank

Continuous Settling Tank

Oil Tank

Purifier

Float Tank

Vacuum Drier

Oil Storage Tank

Oil Despatch

Sludge Vibrating Screen

Sludge Tank

Sand Cyclone

Sludge Buffer Tank

Sludge Centrifuge

Collection Oil Tank

Reclained Oil TankFat pit Sludge pit (Final

effluent)

Recovery Sludge TankIPAL

Page 59: ANALISA KESESUAIAN DIMENSI LIGHT TENERA DRY … · rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan laporan praktik kerja lapangan ini ... Exchanger dan Tangki Zat Kimia NaOH (kanan)

47

4.7. Stasiun Pengolahan Biji Dan Inti

Stasiun pengolahan biji dan inti adalah stasiun pengolahan terakhir untuk

memperoleh inti sawit. Prosesnya diawali dengan proses pemisahan nut dan

serabut dari ampas pengempaan, kemudian melalui proses pemeraman,

pemecahan, pemisahan inti dan cangkang dan selanjutnya proses pengeringan. Inti

sawit dikeringkan sampai batas yang ditentukan sedangkan cangkang dan serabut

akan dikirim ke boiler sebagai bahan bakar.

4.7.1. Depericarper

Depericarper merupakan alat untuk memisahkan nut dari serabutnya

dengan menggunakan tarikan atau hisapan udara di dalam suatu kolom pemisah.

Untuk efisiensi pemecahan yang maksimal, nut harus terpisah dari fiber-fiber

yang menempel. Terdapat empat proses yang terjadi di dalam unit depericarper,

yaitu: pemecahan gumpalan press cake, pemisahan fiber dan nut, pemisahan fiber

dan udara, pembersihan nut dari fiber yang masih melekat.

Gambar 22. Separating column (kiri) dan Polishing drum (kanan)

1. Pemecahan gumpalan press cake.

Sebelum proses pemisahan nut dan serabut, terlebih dahulu dilakukan

proses pemecahan gumpalan press cake di CBC dan CBC akan mengangkutnya

ke Depericarper. Menurut penelitian sebelumnya CBC yang dilengkapi dengan

pemanas mantel akan mempermudah pemecahan gumpalan press cake agar kadar

Page 60: ANALISA KESESUAIAN DIMENSI LIGHT TENERA DRY … · rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan laporan praktik kerja lapangan ini ... Exchanger dan Tangki Zat Kimia NaOH (kanan)

48

air ampas menurun dan sesuai dengan yang dipersyaratkan untuk bahan bakar

boiler.

Gumpalan press cake dipecah oleh gerakan pisau yang dipasang pada

sebuah poros yang berputar. Pisau dipasang dalam bentuk conveyor untuk

mendapatkan efek menghantar. Faktor yang mempengaruhi proses pemecahan

gumpalan press cake adalah operasi press yang baik sehingga kadar minyak dan

air pada press cake sudah minimal.

2. Pemisahan fiber dan nut

Press cake yang telah dipecah oleh CBC akan dijatuhkan ke dalam kolom

pemisah (separating column) dari depericarper. Dari bagian atas terdapat hisapan

udara dari blower untuk memisahkan fiber dari nut berdasarkan perbedaan

kecepatan angkut material oleh hisapan udara. Kemampuan hisap angin akan

mengangkut material dengan fraksi ringan. Fraksi ringan akan terangkat pada

kecepatan udara sekkitar 6 m/s sedangkan fraksi berat terangkat pada 16 m/s,

sehingga kecepatan udara antara 11 – 13 m/s sudah memberikan hasil pemisahan

yang baik.

Fraksi ringan ini terdiri dari serat, kernel pecah yang halus, dan pecahan

tempurung tipis yang akan terhisap oleh aliran angin dan akan diangkut menuju

fiber cyclone. Material yang terhisap akan dimanfaatkan sebagai bahan bakar

boiler. Sedangkan fraksi beratnya terdiri dari nut utuh, nut pecah dan kernel pecah

akan terjatuh dan diolah di dalam Nut polishing drum untuk menghilangkan serat-

serat yang masih melekat pada nut. Proses menghilangkan serat dari nut dilakukan

karena serat yang masih melekat pada nut dapat mengganggu proses pemecahan

nut pada ripple mill.

3. Pemisahan fiber dan udara

Proses pemisahan fiber dan udara terjadi menggunakan prinsip gaya

centrifugal yang terbentuk akibat aliran udara di dalam fiber cyclone. Aliran udara

yang mengangkut fiber masuk ke dalam kolom fiber cyclone dalam bentuk aliran

pusaran (spiral). Fiber akan bergerak kea rah dinding cyclone dan jatuh ke bagian

bawah cyclone dengan membentuk gerakan spiral (ulir), sementara udara keluar

melalui pipa pengeluaran udara.

Page 61: ANALISA KESESUAIAN DIMENSI LIGHT TENERA DRY … · rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan laporan praktik kerja lapangan ini ... Exchanger dan Tangki Zat Kimia NaOH (kanan)

49

Fiber yang terjatuh di bagian bawah fiber cyclone akan dikeluarkan melalui

air lock. Penggunaan air lock dimaksudkan agar udara tidak masuk dari bagian

discharge fiber. Kontaminasi oleh udara di dalam tabung fiber cyclone akan

menurunkan efektifitas pemisahan udara dan fiber. Tipe rotary air lock biasa

digunakan dengan putaran air lock 27 rpm.

4. Pembersihan nut dari fiber yang masih melekat

Nut yang terjatuh dari depericarper akan menuju nut polishing drum untuk

dibersihkan dari fiber yang masih melekat pada nut. Nut diaduk menggunakan plat

di dalam drum akibat dari putaran drum. Fiber akan terlepas akibat adanya

gesekan antar nut serta gesekan antara nut dan dinding polishing drum.

Keberhasilan pembersihan nut dari fiber yang masih melekat oleh polishing

drum dipengaruhi beberapa factor, diantaranya:

a. Kemiringan plat pelempar polishing drum

Hal ini berkaitan dengan lamanya nut di polishing drum, yang akan

meningkatkan mutu nut dimana serat yang terdapat pada nut semakin sedikit.

b. Kecepatan putar polishing drum

Berkaitan dengan gaya gesek antara drum dengan nut, dan putarannya tidak

melebihi tinggi As poros drum sehingga nut hanya berguling-guling pada dinding

drum.

c. Hisapan angin

Bertujuan untuk membuang serat halus yang terdapat di permukaan drum

maupun di nut karena dapat mengurangi gaya gesekan antara nut dan drum.

Setelah pemisahan nut dan serat di depericarper, nut akan dikirim ke nut

grading dengan menggunakan nut transfer fan untuk diseleksi berdasarkan

ukurannya. Nut grading membagi nut menurut besarnya diameter nut agar nut

yang masuk kedalam setiap ripple mill diusahakan merata. Nut grading berbentuk

ayakan getar. Nut yang telah diseleksi terdiri dari 2 fraksi, yaitu fraksi kecil dan

fraksi besar. Variasi nut yang berhasil melewati nut grading dipengaruhi oleh

beberapa faktor, diantaranya:

1. Waktu tinggal

Semakin lama nut dalam ayakan, maka kesempatan nut untuk lolos dari

lubang yang sesuai semakin tinggi.

Page 62: ANALISA KESESUAIAN DIMENSI LIGHT TENERA DRY … · rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan laporan praktik kerja lapangan ini ... Exchanger dan Tangki Zat Kimia NaOH (kanan)

50

2. Ukuran Nut grading

Semakin panjang ukuran Nut grading, maka pemisahannya semakin

sempurna.

4.7.2. Pengkondisian Nut

Proses pengkondisian nut dilakukan sebelum nut dipecah di ripple mill.

Tahap ini bertujuan untuk melekangkan atau melepaskan kernel dari keliling nut

dan menghindari losses kernel yang disebabkan oleh kernel pacah, nut pecah dan

nut utuh. Proses pengkondisian nut dilakukan dengan cara memasukkan panas ke

dalam inti dan panas ini yang akan memisahkan lapisan antara kernel dan

cangkang. Tahapan pengkondisian nut dilakukan pada proses perebusan,

pelumatan dan pemeraman nut di dalam nut silo.

Nut silo berfungsi untuk memberikan udara panas ke dalam nut untuk

mengaktifkan enzim pektinase agar dapat merusak lapisan pektin antara cangkang

dan kernel. Perombakan pektin dilakukan agar pemecahan nut oleh ripple mill

menjadi lebih mudah. Pemanasan dilakukan dengan cara meniupkan udara panas

yang dialirkan melalui elemen pemanas. Nut silo juga berfungsi untuk pemeraman

sehingga serabut yang masih menempel pada biji akan mengalami pelapukan.

Akan tetapi pada PMKS Negeri Lama, PT. Cisadane Sawit Raya dan

terdapat beberapa pabrik lain yang tidak menggunakan pemanasan pada nut silo.

Proses pemeraman hanya berupa penampungan nut di dalam nut hopper.

Meskipun kadar air nut dapat mencapai diatas 17 % pada pabrik menggunakan nut

hopper, hal ini masih dapat diatasi bila pabrik menggunakan ripple mill sebagai

alat pemecah nut. Ripple mill masih dapat memecahkan nut yang mengandung

kadar air di atas 17 % dengan optimal. Akan tetapi, diperlukan pemanasan yang

optimal pada kernel produksi untuk mencapai kualitas kadar air kernel produksi

yang distandarkan.

4.7.3. Pemecahan Nut

Proses pemecahan nut pada PMKS Negeri Lama menggunakan ripple mill.

Ripple mill merupakan alat pemecah nut dengan model motor horisontal. Ripple

mill terdiri dari 2 bagian yaitu rotating bar dan stationary bar. Rotating bar terdiri

Page 63: ANALISA KESESUAIAN DIMENSI LIGHT TENERA DRY … · rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan laporan praktik kerja lapangan ini ... Exchanger dan Tangki Zat Kimia NaOH (kanan)

51

dari 38 batang rotor bar yang terbuat dari high carbon steel yang terdiri dari dua

lapis yaitu 19 batang dipasang di bagian luar dan 19 batang di bagian dalam.

Stationary bar terbuat dari high carbon steel terdiri dari 36 batang stator

bar. Stationary bar disusun 18 batang di bagian dalam dan 12 batang di bagian

luar.

Gambar 23. Nut hopper (kiri) dan ripple mill (kanan)

Ketika diumpankan, biji akan mengisi alur – alur dan sewaktu rotor

berputar, bagian biji yang mencuat di luar bibir akan tertekan oleh ripple bar lalu

pecah karena tekanan yang dialaminya. Biji ini mengalami frekuensi benturan

yang cukup tinggi. Ripple mill juga dilengkapi dengan pengatur umpan dan alat

penangkap logam.

Efisiensi pemecahan biji yang dilakukan oleh ripple mill dipengaruhi oleh :

1. Kondisi Ripple mill, keadaan plat yang bengkok akan menyebabkan

pemecahan tidak efektif.

2. Jarak rotor dengan stator, jarak yang terlalu rapat akan menyebabkan

persentase biji remuk meningkat. Apabila jarak terlalu renggang pemecahan

tidak akan sempurna.

3. Putaran rotor, Putaran yang terlalu cepat akan menghasilkan biji yang hancur.

Apabila putaran terlalu rendah, menyebabkan banyak biji yang tidak pecah.

4. Bentuk biji heterogen menyebabkan efisiensi pemecahan biji yang rendah.

Page 64: ANALISA KESESUAIAN DIMENSI LIGHT TENERA DRY … · rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan laporan praktik kerja lapangan ini ... Exchanger dan Tangki Zat Kimia NaOH (kanan)

52

4.7.4. Pemisahan Kernel dan Cangkang

Out put dari ripple mill berupa campuran nut, nut pecah, kernel utuh, kernel

pecah, dan cangkang. Pemisahan inti dari campuran tersebut dilakukan

berdasarkan perbedaan lifting velocity antara inti dan cangkang atau perbedaan

berat jenis dari cangkang dan biji. Ada dua metode pemisahan inti dan cangkang,

yaitu sistem pemisahan kering (dengan hisapan angin) dan pemisahan basah

(dengan media larutan suspensi ataupun dengan air). Unit pemisahan antara kernel

dan inti pada PMKS Negeri Lama, PT. Cisadane Sawit Raya terdiri atas dua

tingkat sistem pemisahan kering menggunakan LTDS 1 dan LTDS 2 serta satu

unit pemisahan basah menggunakan larutan suspensi dari kalsium karbonat

(CaCO3).

A. Pemisahan Kering

Pemisahan kering dilakukan dalam suatu kolom vertikal dengan bantuan

hisapan udara dari Blower, dimana fraksi yang lebih ringan akan terhisap ke

bagian atas sedangkan fraksi yang lebih berat akan jatuh ke bawah. Untuk

memperoleh inti yang baik dengan losess yang rendah maka pemisahan dilakukan

dengan dua kolom pemisah dimana setiap kolom pemisah terdapat 2 tahapan

kerja.

1. Kolom pemisah pertama ( LTDS 1 )

Untuk memisahkan serabut, cangkang halus dan debu yang timbul dari hasil

pemecahan biji di ripple mill.

Tahap pertama : Fraksi berat seperti batu dan potongan besi jatuh ke bawah.

Fraksi ringan berupa inti, biji, cangkang dan debu masuk ke

tahap kedua

Tahap kedua : Fraksi berat berupa cangkang besar dan inti masuk melalui

corong dari air lock menuju ke kolom pemisah kedua.

Fraksi ringan berupa serabut, cangkang halus, dan debu

akan diteruskan ke Cangkang silo untuk bahan bakar Boiler

2. Kolom pemisah kedua ( LTDS 2 )

Kecepatan hisapan udaranya lebih kecil dibandingkan dengan LTDS 1

Tahap pertama : Fraksi berat seperti kernel bulat jatuh ke bawah untuk

selanjutnya dikirim ke Kernel silo. Fraksi ringan berupa

Page 65: ANALISA KESESUAIAN DIMENSI LIGHT TENERA DRY … · rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan laporan praktik kerja lapangan ini ... Exchanger dan Tangki Zat Kimia NaOH (kanan)

53

kernel halus, kernel pecah, sebagian kernel pecah, serta

sedikit serabut dan cangkang halus masuk ke tahap kedua

Tahap kedua : Fraksi berat berupa kernel kecil, kernel pecah dan cangkang

besar masuk melalui corong dari air lock menuju ke sistem

pemisahan basah. Fraksi ringan berupa cangkang halus, dan

serabut akan diteruskan ke Cangkang silo untuk bahan

bakar Boiler

Pemisahan kering dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya :

1. Kemampuan Separating column dalam mempermudah pemisahan inti dan

cangkang.

2. Stabilitas daya hisap alat yang dipengaruhi oleh daya hisap Blower dan kuat

arus listrik. Apabila terjadi gangguan, maka dapat menyebabkan turbulensi

dan kernel yang dihasilkan tidak bersih.

3. Pengaturan air lock, yang menentukan besarnya daya hisapan yang

disesuaikan dengan kondisi umpan.

4. Kontinuitas umpan masuk

Bila Jumlah umpan besar, akan terjadi penurunan daya hisap yang signifikan

dengan penurunan efisiensi pemisahan.

Hisapan angin lebih mempunyai keuntungan dibandingkan dengan

pemakaian sistem basah seperti Claybath dan Hydrocyclone karena kernel yang

dihasilkan tidak basah, maka keperluan energi untuk pengeringan hanya sedikit

dan kemungkinan kerusakan minyak dalam pengeringan menjadi kecil.

B. Pemisahan basah (Clay bath)

Pemisahan dengan sistem basah dilakukan di clay bath. Alat ini digunakan

untuk memisahkan dua kelompok padatan yang berbeda berat jenis menggunakan

suatu larutan yang bersifat suspensi diantara keduanya dan pemisahannya terjadi

secara alamiah. Spesific gravity inti sawit basah 1,07. Spesific gravity cangkang

1,15 – 1,20. Spesific gravity larutan suspensi 1,13.

Inti yang mengapung ditangkap menggunakan talang dan diayak supaya inti

bebas dari larutan suspensi. Sedangkan cangkang dialirkan ke dalam saringan dan

kemudian dikirim ke Shell hopper.

Page 66: ANALISA KESESUAIAN DIMENSI LIGHT TENERA DRY … · rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan laporan praktik kerja lapangan ini ... Exchanger dan Tangki Zat Kimia NaOH (kanan)

54

Gambar 24. Clay bath

Agar sifat suspensi dapat stabil, sebaiknya diberikan perlakuan khusus di

clay bath seperti penggunaan pompa sirkulasi, untuk mengurangi kejenuhan

larutan. Sehingga masa pakai bisa lebih lama. Penambahan kalsium/abu

janjangan, penambahan kalsium bertujuan untuk menambah kemampuan larutan

suspensi dalam memisahkan nut dan cangkang. Penggantian suspensi (secara

berkala), pemakaian yang terus menerus akan menyebabkan kejenuhan larutan,

sehingga kemampuan larutan untuk memisahkan nut dan cangkang berkurang.

Untuk itu adanya penggantian larutan suspensi secara berkala.

4.7.5. Pengeringan Kernel

Inti basah yang keluar dari clay bath dan inti kering dari LTDS harus

dilakukan pengurangan terhadap kadar air yang terkandung di dalam inti.

Pengurangan kadar air dalam inti dilakukan untuk menghindari perusakan mutu

oleh mikroba. Umumnya dilakukan dengan menghembuskan udara panas pada

suhu antara 60 °C - 80 °C untuk menurunkan kadar air, karena permukaan inti

basah merupakan media tumbuh yang baik bagi mikroba. Mikroba tersebut akan

menghasilkan enzim yang dapat merusak lemak, protein, karbohidrat dan vitamin

baik secara hidrolisis maupun oksidasi.

Page 67: ANALISA KESESUAIAN DIMENSI LIGHT TENERA DRY … · rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan laporan praktik kerja lapangan ini ... Exchanger dan Tangki Zat Kimia NaOH (kanan)

55

Gambar 25. Kernel Silo

Proses pengeringan dilakukan di dalam Silo. Pengeringan tidak boleh terlalu

cepat karena lapisan luar kering yang keras dapat membungkus bagian dalam

yang masih terlalu basah dan pengeluaran air dari bagian dalam menjadi

terhalang. Selain itu juga menyebabkan pengeluaran minyak menjadi terlalu

banyak. Sedangkan suhu yang terlalu rendah memberikan pengeringan yang

kurang. Pada umumnya suhu harus berangsur dikurangi selama pengeringan

berlangsung. Oleh karena itu, suhu permulaan di bagian atas Silo diatur pada 80°C

dengan penurunan yang berangsur sampai 40°C di bagian bawah Silo.

Inti sawit dapat disimpan dalam karung ataupun disimpan secara curah

dalam bin atau Silo. Selama masa penyimpanan juga terjadi perusakan mutu

seperti peningkatan ALB, perkembangan jamur, dll.

Indikator keberhasilan stasiun kernel recovery adalah:

1. Kernel loss in fibre cyclone 0,17% terhadap TBS.

2. Efisiensi ripple mill minimal 95%-98%.

3. Kernel loss in LTDS I 0,08% terhadap TBS.

4. Kernel loss in LTDS II 0,08% terhadap TBS.

5. Kernel loss in clay bath 0,07% terhadap TBS.

Page 68: ANALISA KESESUAIAN DIMENSI LIGHT TENERA DRY … · rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan laporan praktik kerja lapangan ini ... Exchanger dan Tangki Zat Kimia NaOH (kanan)

56

Gambar 26. Diagram Pengolahan Biji dan Inti

Dry Kernel

Nut

Fiber

Shell

Shell

Broken kernel, kernel, &

Broken kernel, kernel, &

Wet KernelShell

Press cake From screw press

CBC

Depericarper

Nut pilishing drum

Auger conveyor

Nut transport fan

Nut grading

Nut hopper

Fiber cyclone Boiler fuel conv

Boiler

Fiber shell conv

Clay bathCracked mix

Riple mill

Air lock feeder

Cracked mix

lLTDS II

LTDS ICracked mix auger conv

Shell hopper

Kernel bulk

Kernel silo

Wet kernel dist. Conv.

Wet kernel conv.

Wet kernel elev.

Vibrating screen Wet shell

Wet shell conv.

Pengeringan di lapangan

Page 69: ANALISA KESESUAIAN DIMENSI LIGHT TENERA DRY … · rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan laporan praktik kerja lapangan ini ... Exchanger dan Tangki Zat Kimia NaOH (kanan)

57

4.8. Boiler

Boiler adalah bejana bertekanan yang berfungsi sebagai penghasil uap

yang akan digunakan sebagai penggerak primer pada unit pembangkit tenaga

listrik pada pabrik kelapa sawit. Prinsip kerja boiler adalah pemanasan air di

dalam drum dan pipa-pipa pada suhu tertentu hingga didapat uap air yang

didistribusikan ke unit pembangkit.

Pada PMKS Negeri Lama, PT.Cisadane Sawit Raya, boiler yang dipakai

adalah boiler pabrikan bermerk VICKERS jenis Water Tube Boiler yang memiliki

kapasitas 20 ton per jam dan memiliki tekanan kerja 20 barg. Pada boiler PMKS,

untuk mencapai kualitas yang maksimal maka diharapkan bahan bakar yang

maksimal juga. Pembakaran yang sempurna dapat dicapai dari pemberian bahan

bakar yang lancar dan sesuai. Sasaran operasional boiler antara lain:

1. Mendapatkan efisiensi yang maksimal, yaitu menghasilkan sejumlah steam

sesuai kapasitas boiler dengan tujuan untuk memaksimalkan pemakaian steam

turbin sehingga dapat mengurangi penggunaan mesin diesel (genset)

2. Menghasilkan kualitas steam yang baik, sehingga dapat mengurangi biaya

perawatan pada turbin

3. Menjalankan boiler dalam kondisi yang aman untuk keselamatan kerja

karyawan

4. Menyediakan steam yang cukup untuk pengolahan guna mendapatkan

efisiensi pengolahan yang baik

4.8.1. Komponen Boiler

Untuk pencapaian kapasitas steam olah yang maksimal, perlu adanya alat

penunjang dari boiler itu sendiri. Alat penunjang khusus yaitu :

1. Fan ( Blower )

a) Induced Draught fan (ID fan)

Berfungsi untuk membuang gas panas yang dihasilkan akibat pembakaran.

Pembuangan gas panasakan melalui cerobong asap.

b) Forced Draught fan (FD fan)

FD fan berfungsi untuk menghembuskan udara dari bawah lantai fire grade

untuk mengoptimalkan pembakaran bahan bakar dalam menghasilkan panas..

Page 70: ANALISA KESESUAIAN DIMENSI LIGHT TENERA DRY … · rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan laporan praktik kerja lapangan ini ... Exchanger dan Tangki Zat Kimia NaOH (kanan)

58

c) Secondary Draught fan (SD fan)

SD fan berfungsi untuk meniupkan udara ke ruang bakar dari depan dan

belakang. Peniupan ini dilakukan untuk mengoptimalkan penyebaran panas

yang merata di dalam ruang bakar.

d) Fuel Feeder fan

Berfungsi untuk meratakan bahan bakar yang masuk ke dalam ruang bakar.

2. Dust collector

Berfungsi sebagi penghisap debu atau abu yang terdapat di dalam asap sisa

hasil pembakaran. Debu yang memiliki partikel yang berat akan terjatuh dan tidak

dapat melewati ducting menuju cerobong. Debu yang terjatuh akan tertampug di

dalam air lock system dan dibuang menuju penampungan. Debu akan di alirkan

menuju parit pembuangan menggunakan air dari tempat penampungan.

3. Blow Down

Blow down digunakan untuk mengeluarkan sebagian tertentu air yang

dikeluarkan dari boiler untuk mengontrol konsentrasi suspended solid dan

dissolved solid di dalam boiler. Blow down yang terlalu sedikit dapat meyebabkan

terjadinya kerak, deposit, korosi, atau carry over. Sedangkan blowdown yang

berlebihan dapat meyebabkan pemborosan bahan bakar, air, bahan kimia dan

energi panas.

Boiler biasanya dilengkapi dangan valve blow down untuk digunakan

secara manual oleh operator. Valve blow down ini cukup berguna untuk

mengurangi suspended solid yang terdapat pada dasar drum atau pada bagian

lainnya.

Pembuangan air dilakukan dalam drum-drum seperti header serta lower

drum. Blow down dilakukan biasanya dikarenakan PH air yang melebihi batas

maksimum PH yaitu di atas 11,5, kadar silica yang melebihi 200 ppm serta

batasan-batasan yang dinilai melebihi kadar dari air umpan boiler. Blow down

dilakukan berdasarkan hasil analisa kadar air umpan yang dilakukan oleh

laboratorium setiap satu kali untuk satu shift proses.

4. Pressure gauge

Pressure gauge berfungsi sebagai indicator tekanan kerja boiler. Pressure

gauge pada boiler pada umumnya hanya menerangkan tekanan pada bagian-

Page 71: ANALISA KESESUAIAN DIMENSI LIGHT TENERA DRY … · rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan laporan praktik kerja lapangan ini ... Exchanger dan Tangki Zat Kimia NaOH (kanan)

59

bagian bejana yang bertekanan seperti deaerator, upper drum, dan ducting

cerobong asap.

5. Safety valve

Safety valve berfungsi sebagai alat keamanan pada boiler terhadap tekanan

yang melebihi tekanan kerja yang telah ditentukan. Pada tekanan 21 barg, safety

valve akan menembakkankan steam ke udara karena boiler pada PT. CSR

memiliki kapasitas maksimum 22 barg. Jika safety valve tidak beroperasi secara

normal (tidak dapat membuka secara otomatis) tindakannya adalah menarik tuas

safety valve secara manual. Bila uap tidak keluar, tarik keluar seluruh bahan bakar

dan segera matikan fan-fan yang hidup.

6. Drum boiler

Drum di boiler di bagi menjadi 2 bagian yaitu :

a. Upper drum yang di dalamnya berisi steam kering yang akan di distribusikan

ke turbin dan air yang masuk dari deaerator sebelum didistribusikan ke pipa-

pipa dalam boiler.

b. Lower drum berisi air yang berasal dari upper drum yang akan dipanaskan.

lower drum dilengkapi dengan header atau pipa air yang terpasang pada

bagian depan dan samping boiler. Pipa air adalah penghubung antara upper

drum dan lower drum. Pipa-pipa air dipasang mengelilingi ruang bakar dan

bagian dalam boiler.

7. Gelas penduga

Gelas penduga berfungsi sebagai indikator level air. Gelas penduga dapat

dikatakan sebagai indikator yang sangat penting di dalam boiler karena dengan

adanya gelas penduga maka kita dapat mengetahui apakah air dalam drum boiler

kurang atau berlebih. Diperlukan perawatan terhadap gelas penduga selama satu

minggu sekali.

Untuk melengkapi indikator level air diberikan sirine penanda level air

menggunakan water level modulating control. Pada boiler Vickers, level air di

bagi menjadi empat, yaitu: second low water level, first low water level, normal

water level, dan high water level. Sirine akan berbunyi bila level air mencapai

batas water level yang telah ditentukan.

Page 72: ANALISA KESESUAIAN DIMENSI LIGHT TENERA DRY … · rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan laporan praktik kerja lapangan ini ... Exchanger dan Tangki Zat Kimia NaOH (kanan)

60

8. Soot blowing

Soot bowing adalah suatu sistem yang digunakan untuk melpaskan

deposit-deposit kerak yang terbentuk di dalam pipa-pipa. Pada boiler yang

digunakan oleh PMKS Negeri Lama, PT. Cisadane Sawit Raya, soot blowing

yang digunakan adalah jenis sonic soot blowing yang merupakan soot blowing

yang menggunakan kompresor udara untuk menghembuskan udara dengan kuat

ke dalam pipa-pipa dan menghasilkan suara yang akan memberi getaran akibat

resonansi suara yang terbentuk, sehingga deposit-deposit kerak dapat terlepas dari

pipa boiler. Sonic soot blowing dikontrol dengan sistem automatis. Sehingga soot

blowing akan menyala pada pengaturan waktu tertentu dengan interval waktu

tertentu.

4.8.2. Pendahuluan sebelum pemanasan

Penting dilakukan pengawasan/kontrol yang seksama terhadap semua

peralatan pada boiler untuk memastikan bahwa semuanya berada dalam kondisi

siap pakai sebelum dilakukan pemanasan:

1. Periksa dan pastikan semua valve pada boiler dalam posisi tertutup

2. Periksa secara visual terhadap semua fan, seperti : casing, bearing, v-belt,

baut penahan dan lain – lain

3. Periksa level air pada gelas penduga. Coba gelas penduga, guna memastikan

bahwa level air sekitar setengah gelas penduga

4. Periksa pressure gauge , berfungsi baik/tidak.

5. Kontrol Air Compresor , dan pastikan tekanan nya lebih besar 8 barg.

6. Inspeksi ruang bakar dan pastikan bahwa dapur bersih, fire bar dan dinding

batu secara umum siap pakai

7. Periksa dan pastikan blow down valve dalam posisi tertutup

8. Periksa tangki air umpan dan isi bila diperlukan

9. Tes alarm untuk level air tinggi dan level air rendah (level pertama dan

kedua). Ini dilakukan dengan memompakan air ke level yang tinggi kemudian

buang menjadi level pertama dan kedua. Kembalikan lagi level air di boiler

sekitar setengahnya.

Page 73: ANALISA KESESUAIAN DIMENSI LIGHT TENERA DRY … · rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan laporan praktik kerja lapangan ini ... Exchanger dan Tangki Zat Kimia NaOH (kanan)

61

4.8.3. Pemanasan

A. Boiler dipadamkan selama satu hari

Waktu yang dibutuhkan untuk pemanasan boiler bervariasi di antara jenis

atau tipe boiler. Jika boiler dipadamkan selama satu hari atau lebih dilakukan

pemanasan pada ±7 jam sebelum operasi. Misalnya pada hari minggu tidak

beroperasi, dilakukan pemanasan pada hari minggu pukul 12 malam dengan

standar operasional sebagai berikut:

1. Lakukan blow down pada header dinding samping dan pastikan bahwa level

air tetap terjaga.

2. Masukkan fiber dan sebarkan secara merata di atas fire grate, kemudian

nyalakan api.

3. Nyalakan secondary fan dengan damper yang setengah terbuka.

4. Nyalakan airlock sistem dust collector.

5. Panaskan boiler secara perlahan untuk menaikkan steam dalam ruang bakar

dan mempermudah pemanasan sebelum operasional pada hari berikutnya.

B. Pemanasan sebelum opeasional

1. Lakukan blow down pada header dinding samping dan pastikan bahwa level

air tetap terjaga

2. Masukkan fiber dan sebarkan secara merata di atas fire grate, kemudian

nyalakan api

3. Nyalakan ID fan, FD fan, dan secondary fan.

4. Nyalakan airlock sistem dust collector.

5. Panaskan boiler secara perlahan untuk menaikkan steam pada tekanan kerja.

4.8.4. Shutdown

A. Normal Shutdown (setelah pengoperasian)

Petunjuk berikut untuk pemadaman boiler malam sebelumnya atau

pemadaman lain yang dilakukan tidak dalam kondisi darurat

1. Stop pemberian bahan bakar dan biarkan bahan bakar pada ruang bakar

terbakar habis

2. Stop FD dan secondary fan serta tutup damper

Page 74: ANALISA KESESUAIAN DIMENSI LIGHT TENERA DRY … · rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan laporan praktik kerja lapangan ini ... Exchanger dan Tangki Zat Kimia NaOH (kanan)

62

3. Biarkan tekanan turun dengan mengalirkan steam ke stasiun klarifikasi dan

rebusan

4. Stop ID fan dan tutup damper ketika tekanan boiler sekitar setengah dari

tekanan kerja normalnya

5. Keluarkan abu dan bongkahan dari ruang bakar

6. Blowdown boiler secara manual 2 atau 3 kali, tapi pastikan bahwa level air

tidak hilang dari gelas penduga

7. Pompa air ke boiler untuk mengisi bagian atas gelas penduga

8. Tutup main stop valve dan auxiliary valve boiler dan stop feed pump dan tutup

semua valve

9. Sebelum boiler ditinggalkan, asisten harus memastikan bahwa tekanan boiler

tidak lebih dari 3 bar

B. Keadaan Darurat

1. Second (2nd) level low alarm

Jika lampu merah pada panel menyala dan 2nd level low alarm berbunyi,

segera ambil tindakan berikut:

a) Hidupkan auxiliary feed pump dan buka auxiliary feed check valve. Jalankan

pompa dengan output maksimal sampai level kerja normal dicapai

b) Investigasi penyebab rendahnya air dan lakukan tindakan penanggulangan.

c) Jangan hentikan auxiliary pump sampai main feed pump dan pengontrol

beroperasi normal

d) Dalam kondisi yang tidak menyenangkan dan ketidakmampuan mengalirkan

air ke dalam boiler, sebaiknya segera padamkan boiler dengan tindakan:

1. Stop pembakaran dan tarik keluar api dari ruang bakar

2. Isolasi boiler dan lepaskan tekanan dengan safety valve

3. Semua pintu api, pintu lubang abu dan damper dalam keadaan buka penuh

dengan semua fan beroperasi untuk mendinginkan ruang bakar

2. Pipa pecah

Dalam situasi pipa pecah dapat dilakukan penanggulangan sebagai berikut:

a) Jalankan feed pump untuk menjaga level air pada gelas

b) Hentikan semua fan dan pembakaran serta tarik keluar api dari ruang bakar

c) Isolasi boiler dan lepaskan tekanan dengan cepat melalui safety valve

Page 75: ANALISA KESESUAIAN DIMENSI LIGHT TENERA DRY … · rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan laporan praktik kerja lapangan ini ... Exchanger dan Tangki Zat Kimia NaOH (kanan)

63

d) Ketika api dikeluarkan, hidupkan kembali fan dengan damper terbuka penuh

untuk mendinginkan ruang bakar

e) Ketika boiler dalam kondisi cukup dingin, keluarkan air dan segera lakukan

perbaikan

3. Low water level

Jika level air tidak terlihat di gelas penduga setelah pengujian:

a) Segera hentikan feed pump (Memompakan air ke dalam boiler dapat

menyebabkan kerusakan yang lebih luas pada drum dan pipa-pipa)

b) Hentikan semua fan dan pembakaran serta tarik keluar api dari ruang bakar

c) Isolasi boiler dan tutup main stop valve dan auxiliary valve secara serentak

d) Ketika api dikeluarkan, hidupkan kembali fan dengan damper terbuka penuh

untuk mendinginkan ruang bakar dengan tujuan untuk merendahkan tekanan

di bawah tekanan safety valve secepat mungkin

e) Ketika boiler dalm kondisi cukup dingin dan tidak bertekanan, segera lakukan

inspeksi. Informasikan masalah yang terjadi dan luasnya kerusakan jika ada

kepada atasan terkait.

4.9. Power House

Power house atau stasiun kamar mesin merupakan terminal dari kebutuhan

daya dan steam pada proses pengolahan kelapa sawit untuk menghasilkan CPO

dan palm kernel. Stasiun ini merupakan stasiun pemyedia daya listrik yang

dibutuhkan pabrik. Prinsip dasar pembangkitan tenaga listrik adalah dengan

memutar generator sinkron sehingga didapat tenaga listrik dengan tegangan bolak-

balik tiga fasa. Mesin penggerak generator melakukan konversi energi primer

menjadi energi mekanik menggunakan penggerak alternator.

Kamar mesin PMKS Negeri Lama PT. Cisadane Sawit Raya dilengkapi

unit mesin pembangkit sebagai berikut :

1. Instalasi mesin steam turbin (2 unit turbin uap 1200 KW)

2. Instalasi diesel generator (2 unit diesel generator, Komatsu Generator Set

model EGS 240-6 dan EGS 630-6)

3. Instalasi back pressure vessel (1 unit BPV)

4. Instalasi panel control (main distribution board)

Page 76: ANALISA KESESUAIAN DIMENSI LIGHT TENERA DRY … · rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan laporan praktik kerja lapangan ini ... Exchanger dan Tangki Zat Kimia NaOH (kanan)

64

4.9.1. Steam Turbine (Turbin Uap)

Steam turbin generator adalah suatu alat pembangkit tenaga listrik yang

menggunakan tenaga uap dengan tekanan tertentu. Proses yang terjadi adalah

energi potensial (Uap) diubah menjadi energi kinetik dan energi kinetik diubah

menjadi energi mekanis dalam bentuk putaran poros turbin. Dihubungkan dengan

pereduksi (gear box reducer), poros turbin dapat menggerakkan alternator.

Gambar 27. Back Pressure Steam Turbine

Tujuan penggunaan steam turbin pada pabrik pengolahan buah kelapa

sawit adalah penekanan biaya operasi, karena turbin digerakan oleh steam dari

boiler dimana steam tersebut merupakan hasil dari pembakaran dengan

pemanfaatan ampas buah kelapa sawit ( fibre dan cangkang ) yang cukup tersedia.

Parameter operasi yang harus dikontrol dalam pengoperasian turbin uap.

1. Tekanan steam inlet = 20 – 22 Kg/Cm²

2. Tekanan steam exhaust = 2,8– 3 Kg/Cm²

3. Tekanan oli = 8 – 10 Psi

4. Temperatur oli = 40 – 60-oC

5. RPM meter aut put = 1500 Rpm

6. Frekwensi = 50 Hz

7. AC Volt meter = 390 V

8. Ampere meter = sesuai kapasitas dan beban

9. Watt meter ( KW meter ) = sesuai kapasitas dan beban

10. Power factor meter = 0.9

Page 77: ANALISA KESESUAIAN DIMENSI LIGHT TENERA DRY … · rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan laporan praktik kerja lapangan ini ... Exchanger dan Tangki Zat Kimia NaOH (kanan)

65

Langkah pengoperasian steam turbin dimulai dengan periksaan kondisi dan

volume oli pada gearbox dan governor. Kemudian buka kran air pendingin oli dan

nyalakan pompa sirkulasi oli. Periksa tekanan steam yang tersedia. Buka valve –

valve drain dan pastikan governor dalam keadaan standby : speed setting dan load

limit pada posisi nol. Bila tekanan steam telah mencukupi buka aliran / valve

steam bekas ke bpv dan angkat handle emergency swith dan buka valve over

speed. Buka valve inlet steam secara perlahan lahan. Putar load limit governor

dari nol sampai angka yang telah ditentukan. Tutup semua valve – valve drain dan

putar speed setting governor secara perlahan sampai putaran 1500 rpm pada

generator. Atur tegangan 390 volt dan frekwensi 50 hz. Nyalakan ACB untuk

menghubungkannya dengan panel utama (paralel). Berikan beban secara bertahap

dan catat semua parameter.

Untuk menghentikan steam turbin, terlebih dahulu parallel steam turbin

dengan pembangkit lain / diesel generator. Pindahkan beban secara bertahap dan

off kan ACB. Putar load limit dan speed setting sampai nol dan tutup valve inlet

steam. Tutup valve exhaust dan buka semua valve drain. Matikan swith emergency

kemudian matikan pompa oli. Terakhir tutup kerangan air pendingin oli.

Komponen pengaman pembangkit.

1. OCR ( Over Current Relay ) dan indikator lamp untuk mengamankan

pembangkit dari arus lebih dengan memutus hubungan ke beban melalui ACB.

2. EFR ( Earth Fault Relay ) dan indikator lamp untuk mengamankan pembangkit

dari adanya gangguan hubungan pentanahan.

3. RPR ( Reverse Power Relay ) dan indikator lamp untuk mengamankan

pembangkit dari adanya arus balik akibat turunnya tegangan / frekwensi dari

pembangkit.

4.9.2. Diesel Generator Set

Diesel Generator adalah suatu alat pembangkit tenaga lstrik yang merubah

energy mekanik menjadi energi listrik dan terdiri dari mesin generator dan sistem

kontrol. Fungsi diesel generator dalam PMKS adalah:

1. Stand by engine dan untuk memulai pengolahan

2. Membantu meringankan kerja steam turbin saat tekanan steam turun.

Page 78: ANALISA KESESUAIAN DIMENSI LIGHT TENERA DRY … · rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan laporan praktik kerja lapangan ini ... Exchanger dan Tangki Zat Kimia NaOH (kanan)

66

3. Menampung sebagian beban mesin saat akhir pengolahan.

PMKS Negeri Lama PT. Cisadane Sawit Raya memiliki diesel generator dengan

spesifikasi pada Tabel 4.

Tabel 4. Spesifikasi Diesel Generator PMKS Negeri Lama

PARAMETER EGS 240 EGS 630

KVA Base rate 200 KVA 500 KVA

KW Base rate 160 KW 400 KW

Frekuensi 50 Hz 50 Hz

Putaran alternator 1500 rpm 1500 rpm

Tegangan 380 Volt 380 Volt

Phase 3 Phase 3 Phase

Ampere 303 A 760 A

Power factor 0,8 0,8

(Sumber: Komatsu Diesel Generator Name Plate)

Parameter operasi yang harus dicontrol

1. Oil pressure gauge = 50 – 70 psi / 345 - 480 kpa

2. Coolant temperatur gauge = 80 – 90-oC / 175 – 195 o F

3. DC volt meter = 24 – 26 volt DC

4. Hour meter = jam operasi mesin

5. Indikator lamps = lampu indikator yang memberikan sinyal

apabila terjadi gangguan

6. Engine temperatur = 80 – 90 0C / 175 – 195 o F

7. AC volt meter = 380 volt

8. AC ampere meter = sesuai dengan kapasitas dan beban

9. Frekwensi meter = 50 Hz

10. Power faktor (cos Ø meter) = 0,8

Selain pengoperasian operator harus memahami dan dapat melakukan

perawatan diesel / mesin seperti pengukuran / batas permukaan oli mesin tidak

boleh dibawah tanda L (rendah/low) atau diatas tanda H (tinggi/high) pada stick

pengukur. Permukaan air pendingin pada radiator harus penuh. (Jangan pernah

membuka tutup radiator pada posisi sangat panas atau mesin beroperasi). Kondisi

batteray, air batteray harus posisi normal.

Page 79: ANALISA KESESUAIAN DIMENSI LIGHT TENERA DRY … · rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan laporan praktik kerja lapangan ini ... Exchanger dan Tangki Zat Kimia NaOH (kanan)

67

Kelainan suara mesin, apabila ada kelainan pada suara mesin operator

harus segera melaporkan kepada atasan dan apabila suara tersebut sangat

berbahaya segera stop mesin. Kebersihan pada mesin & periksa kebocoran

air,solar dan oli. Operator harus membersihkan body mesin setiap hari. Pemakaian

bahan bakar harus tetap di control dan di catat serta dihitung pemakaian bahan

bakar dan dilaporkan setiap hari kepada atasan.

Tabel 5. Perawatan Diesel Generator Set

PERIODE ITEM PEKERJAAN PERAWATAN

20 jam pertama Mounting bolts Check dan kencangkan

Cooling circuit Check

250 jam pertama Fuel filter Ganti cartridge

Engine oil pan and filter Ganti oli dan cartridge

Setiap 50 jam Fuel tanks Drain air dan endapan

Setiap 250 jam Battery electrolyte Check

Fan belt Check dan atur ketegangan

Alternator bolt Check dan kencangkan

Installation resistance Check

Engine oil pan and filter Ganti oli dan cartridge

Setiap 500 jam Fuel filter Ganti cartridge

Setiap 1000 jam Mounting bolts turbo charger Check dan kencangkan

Corrotion resistor Ganti cartridge

Actuator linkage Grease

Setiap 2000 jam Rotor play of turbo charger Check

Turbo charger Check dan bersihkan

Engine breather Bersihkan

Alternator and starting motor Check

Engine valve clearance Check dan atur

Setiap 4000 jam Water pump Bersihkan

Engine vibration damper Bersihkan

(Sumber: Diesel Generator Set PMKS Negeri Lama, PT. Cisadane Sawit Raya)

4.9.3. Paralel Operasi/Sinkronisasi

Sinkronisasi adalah suatu pengoperasian secara bersama – sama dua atau

lebih mesin pembangkit listrik pada satu sistem panel dengan kondisi dan

persyaratan tertentu. Tegangan kerja masing – masing pembangkit harus sama (

380 V ). Frekwensi masing – masing pembangkit harus sama ( 50 Hz ). Urutan

phase masing – masing pembangkit harus sama.

Page 80: ANALISA KESESUAIAN DIMENSI LIGHT TENERA DRY … · rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan laporan praktik kerja lapangan ini ... Exchanger dan Tangki Zat Kimia NaOH (kanan)

68

Tujuan sinkronisasi adalah menampung beban operasi yang lebih besar dari

kapasitas masing – masing pembangkit dan pada waktu penggantian

pengoperasian pembangkit, beban operasi tidak terputus. System paralelisasi

memeiliki beberapa komponen dan fungsi masing-masing, diantaranya:

1. Sinkronisasi unit dan protector synkron .

Komponen ini digunakan untuk mengontrol / mendeteksi tegangan dan

frekwensi dari pembangkit yang akan di synkron dengan tegangan / frekwensi

busbar hingga benar – benar sama dan menginduksikannya berupa lampu synkron

dan jarum synkron ( Scope ).

2. Selektor switch dan key synkron.

Komponen ini digunakan sebagai penghubung tegangan / frekwensi dari

pembangkit dan busbar ke synkronising unit dengan menggunakan contactor

3. Volt Meter switch / hand trimmer

Komponen ini digunakan untuk menambah atau mengurangi tegangan

pembangkit dari panel serta pengaturan cos�.

3. Frekwensi switch

Komponen ini digunakan untuk menambah / mengurangi frekwensi

pembangkit dari panel serta pengaturan beban.

Langkah – langkah synkronisasi dimulai dengan menyalakan mesin

pembangkit yang akan di parallel. Kemudian netral switch dihubungkan. Atur dan

samakan tegangan dan frekwensi terhadap pembangkit yang sudah beroperasi (

Busbar ). Putar selector switch sinkron pada posisi pembangkit yang akan di

sinkron. Kemudian nyalakan key sinkron, lampu indikator synkron akan menyala

terang berganti gelap dan jarum sinkron akan berputar.

Atur kembali tegangan dan frekwensi sampai benar – benar sama dengan di

busbar yang ditandai lampu indikator mati dan jarum sinkron berputar semakin

lambat menuju titik Nol hingga hampir berhenti. Pada posisi demikian jarum

synkron pada titik nol tekan push bottom On ACB yang sebelumnya sudah

dipompa untuk menghubungkan pembangkit dengan beban secara paralel. Atur

beban masing – masing pembangkit melalui frekwensi switch sesuai dengan

kapasitas pembangkit.

Page 81: ANALISA KESESUAIAN DIMENSI LIGHT TENERA DRY … · rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan laporan praktik kerja lapangan ini ... Exchanger dan Tangki Zat Kimia NaOH (kanan)

69

4.9.4. Back Pressure Vessel (BPV)

Merupakan suatu bejana bertekanan yang berfungsi menampung uap bekas

(Exhaust Steam) dari Turbine yang kemudian mendistribusikannya ke Stasiun –

stasiun pengolahan.

Komponen dan Fungsi :

1. Inlet steam valve : Sebagai Valve aliran masuk steam ke BPV.

2. Outlet steam valve : Untuk mendistribusikan steam ke stasiun stasiun

pengolahan.

3. Safety Valve : Sebagai pengaman BPV dari tekanan lebih.

4. Reducer Valve : Untuk mengontrol tekanan steam di BPV

5. Valve By Pass : Untuk mengalirkan steam ke BPV dari pipa induk

secara manual apabila diperlukan.

6. Compressor : Supply tekanan untuk buka / tutup valve.

7. Pressure switch control : - High pressure switch.

- Low pressure switch.

- Safety valve pressure switch.

Parameter yang harus dikontrol antara lain tekanan steam 3 – 3.2 Kg/ Cm².

temperatur steam 135 – 140 °C, dan kandungan air yang ada di dalam BPV.

Apabila tekanan di BPV turun dan tekanan pada pipa induk tinggi maka reducer

valve akan membuka untuk menambah tekanan di BPV sampai maksimal.

Tekanan di BPV harus selalu diperhatikan, apabila tekanan lebih safety valve

4.10. Pengolahan Air

Air merupakan salah satu material yang penting dalam pengolahan PKS.

Kualitas air yang digunakan tentunya akan sangat berpengaruh pada effisiensi

pengolahan pabrik kelapa sawit. Air yang digunakan di PMKS Negeri Lama

PT.Cisadane Sawit Raya adalah air permukaan yang bersumber dari sungai dan

ditampung di waduk. Kualitas air dari sumber/waduk tentunya belum memadai

untuk digunakan pada proses maupun untuk kebutuhan air domestik/perumahan

karyawan, untuk itu dilakukan beberapa perlakuan pengolahan air untuk

mengkondisikan air agar sesuai kriteria air konsumsi domestik dan air proses

untuk pabrik kelapa sawit.

Page 82: ANALISA KESESUAIAN DIMENSI LIGHT TENERA DRY … · rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan laporan praktik kerja lapangan ini ... Exchanger dan Tangki Zat Kimia NaOH (kanan)

70

Gambar 28. Stasiun Pengolahan Air

PMKS Negeri Lama memiliki dua rangkainan pengolahan air, antara lain

adalah pengolahan air jernih merupakan rangkaian pengolahan air baku dari

waduk menjadi air jernih sesuai kriteria air konsumsi domestik (in house keeping).

Pengolahan air boiler merupakan rangkaian pengolahan air jernih untuk

digunakan sebagai bahan baku penghasil uap pada boiler.

Sasaran dari pengolahan air adalah:

1. Memproduksi air yang bersih dan jernih

2. Mengurangi biaya raw water treatment

3. Mengurangi biaya boiler water treatment dengan hasil air yang bersih, jernih

dan sesui kebutuhan air boiler

4. Memperpanjang umur operasional boiler sehingga dapat mengurangi biaya

perbaikan

Air baku yang berasal dari alam tentunya masih mengansung kontaminan-

kontaminan yang tidak dinginkan dalam operasional boiler maupun untuk

dikonsumsi. Macam-macam kontaminan yang terkadung dalam air baku adalah

dissolved solid (padatan terlarut) seperti Hardness, silica, besi (Fe),dll. Suspended

solid (padatan tak telarut) seperti pasir, lumpur, algae, dll. Dissolved gas (gas

terlarut) seperti O2 dan CO2.

Page 83: ANALISA KESESUAIAN DIMENSI LIGHT TENERA DRY … · rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan laporan praktik kerja lapangan ini ... Exchanger dan Tangki Zat Kimia NaOH (kanan)

71

4.10.1. Pengolahan air jernih

Proses pengolahan air jernih bertujuan untuk menghilangkan padatan

terlarut dan tak terlarut yang terkandung dalam air. Air yang dihasilkan pada

pengolahan ini adalah air yang lebih jernih dengan kandungan TDS dan TSS yang

minimal sehingga air menjadi layak untuk dikonsumsi.

Proses penjernihan air menggunakan bahan kimia koagulan dan flokulan,

serta pH correction, berupa:

a. koagulan : alumunium sulfat (Al2(SO4)3)

Pengikat TSS dan TDS membentuk mikro flok.

b. pH correction : Soda ash

Meningkatkan nilai pH karena terjadi penurunan pH

akibat penambahan koagulan.

c. Flokulan : Master Flock

Mengikat mikro flok, membentuk makro flok agar lebih

mudah mengendap dan terpisah dengan air.

A. Unit peralatan penjernihan air

1. Raw Water Tank.

Raw water tank adalah tangki yang berbentuk silinder dengan kapasitas 120

ton, merupakan penampungan sementara air yang dikirim dari waduk. Dengan

ketinggian 13 m, diharapkan mampu mengalirkan air untuk di olah pada proses

selanjutnya.

2. Clarifier tank.

Clarifier tank adalah tangki yang berbentuk silinder dan mengerucut

dibagian bawahnya. PMKS PT. Cisadane Sawit Raya memiliki dua tanki clarifier

yang berfungsi sebagai tempat pengendapan makro flok yang terbentuk akibat

penambahan bahan kimia sebelum masuk menuju clarifier tank.

a. Proses Koagulasi

Koagulasi merupakan proses pengikatan TSS (total suspended solid) atau

padatan tidak terlarut yang terkandung dalam air baku. Padatan yang tidak terlarut

itu seperti pasir, lumpur, algae, dll

Page 84: ANALISA KESESUAIAN DIMENSI LIGHT TENERA DRY … · rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan laporan praktik kerja lapangan ini ... Exchanger dan Tangki Zat Kimia NaOH (kanan)

72

Pada proses koagulasi, koagulan yang dipakai pada PMKS Negeri Lama PT.

Cisadane Sawit Raya adalah Alummunium Sulfat. Penggunaan koagulan

bertujuan untuk menghilangkan gaya tolak-menolak antar partikel koloid dan

memberikan efek gaya tarik menarik antar partikel koloid, yag disebut dengan

gaya Van Der Walls.

Akibat adanya gaya Van Der Walls terjadi proses aglomerasi, yaitu proses

pengelompokan pertikel-pertikel suspended solid menjadi pertikel-pertikel yang

lebih besar. Reaksi yang terjadi pada poses koagulasi adalah:

Al2(SO4)3 + 3Ca(HCO3)2 2Al(OH)3+3CaSO4+6CO2

AL2(SO4)3 + 3Na2HCO3 2Al(OH)3+3Na2SO4+3CO2

Faktor-faktor yang mempengaruhi koagulasi dan efektifitas koagulasi,

adalah tipe koagulan tepat, dosis koagulan tepat, jenis suspended solid di air baku,

energi kinetik (untuk pencampuran), dan pH harus sesuai

Pemakaian alummunium sulfat pada raw water selain untuk mengikat TSS

juga memiliki dampak terhadap kenaikan nilai derajat keasaman.

b. Proses Flokulasi

Flokulasi adalah proses pengikatan mikro flok membentuk makro flok untuk

mengkondisikan kemungkinan terjadinya proses sendimentasi. Flokulan yang

digunakan adalah master flok produksi PT. Karya Persada Smiling Ocean dengan

bahan dasar polymer. Faktor yang mempengaruhi terbentuknya makro flok adalah

tipe flokulan yang tepat, dosis flokulan yang tepat, frekuensi turbulensi mikro flok

dengan flokulan, kondisi pencampuran menggunakan slow mixing.

c. Proses Sendimentasi

Sendimentasi merupakan tahapan proses setelah flokuasi, proses ini

merupakan proses pengendapan flokulan yang telah menjadi sludge, karena makro

flok yang membentuk sludge dengan massa yang lebih berat akan mengendap

pada dassar clarifier tank. Endapan-endapan ini di drain sesering mungkin untuk

membuang sludge yang mengendap di dasar clarifier tank. Faktor yang

mempengaruhi proses sendimentasi adalah waktu tinggal minimal 2,5 jam,

konstruksi wadah sendimentasi, terdapat sistem over flow dan under flow.

Page 85: ANALISA KESESUAIAN DIMENSI LIGHT TENERA DRY … · rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan laporan praktik kerja lapangan ini ... Exchanger dan Tangki Zat Kimia NaOH (kanan)

73

3. Water basin tank.

Water basin tank adalah tangki yang berbentuk silinder dengan kapasitas 80

ton. Fungsinya sebagai penampungan air clarifier dan juga terjadi sedimentasi

walaupun hanya sedikit. Dengan menggunakan pompa air dari basin tank akan

dialirkan ke sand filter.

4. Sand filter (filtrasi)

Proses filtrasi adalah proses penyaringan air dari padatan tersuspensi yang

belum terlarut pada proses koagulasi. PMKS Negeri Lama PT. Cisadane Sawit

Raya memiliki 4 unit sand filter dengan tekanan kerja 1,3 - 5 bar. Dari 4 unit

tersebut yang digunakan selama proses hanya 2 unit, sedangkan 2 unit lagi

digunakan sebagai spare unit yang dipakai bergantian. Sebelum sand filter

digunakan, sand filter harus di backwash terlebih dahulu hingga keluaran air back

wash terlihat jernih.

Gambar 29. Pemipaan pada Sand Filter

Standar operasional sand filter.

Operasional : Operasional sand filter dalam menjernihkan air.

Prosedur : buka kerangan nomor lima dan nomor satu. (kerangan

yang lain dalam keadaan tertutup)

Back wash outlet

Inlet

Outlet air jernih

4

5

23

1

Sand Filter

Page 86: ANALISA KESESUAIAN DIMENSI LIGHT TENERA DRY … · rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan laporan praktik kerja lapangan ini ... Exchanger dan Tangki Zat Kimia NaOH (kanan)

74

Control : air yang dikeluarkan harus jernih, tidak berwarna dan

tidak berbau.

Back wash : Pencucian pasir dari kotoran. Keperluan pelaksanaan back

wash dapat diketahui dengan:

1. Tekanan antara air inlet dan outlet melebihi 0,5 kg/cm2.

2. Air keluaran sand filter mulai tidak jernih.

3. rutin dilakukan setiap pagi dan setiap 12 jam operasional.

Prosedur : Tutup kerangan nomor satu dan nomor lima. Buka

kerangan nomor tiga. Buka kerangan nomor dua secara

perlahan.

Control : Air keluaran back wash jernih, tidak berwarna, dan tidak

berbau.

Fast rinse : Pembuangan sisa kotoran yang belum terbuang saat

backwash.

Prosedur : Tutup kerangan nomor tiga dan nomor dua. Buka katub

nomor empat dan nomor satu.

5. Treated water tank.

Treated water tank adalah tangki berbentuk silinder yang berfungsi sebagai

penampung sementara air yang telah melalui proses sand filter (filtrasi). PMKS

Negeri Lama PT. Cisadane Sawit Raya memiliki 2 unit treated water tank. Pada

treated water tanki inilah dilakukan pengaliran air menuju perumahan dan proses.

4.10.2. Jartest

Penambahan bahan kimia yang digunakan harus sesuai tepat dosis yang

digunakan. Dosis yang digunakan berdasarkan hasil analisa raw water

menggunakan analisa jar test. Oleh karena itu, dosis yang digunakan disesuaikan

dengan kualitas air baku (raw water).

Prosedur jar test:

1. Persiapan larutan standar.

a. Larutan tawas 1% : melarutkan 1 gr tawas dalam 100 ml aquades.

(1 ml tawas = 10 mg tawas)

Page 87: ANALISA KESESUAIAN DIMENSI LIGHT TENERA DRY … · rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan laporan praktik kerja lapangan ini ... Exchanger dan Tangki Zat Kimia NaOH (kanan)

75

b. Larutan soda ash 1 % : Melarutkan 1 gr soda ash dalam 100 ml aquades.

(1 ml soda ash = 10 mg soda ash)

c. Larutan floculant 1 % : Melarutkan 0,1 gr floculant dalam 500 ml aquades.

(1 ml flokulant = 0,2 mg flokulant)

2. Sampel air baku sebanyak 1000 ml.

3. Menyalakan mesin jartest.

4. Alum dicampurkan ke dalam air baku sedikit demi sedikit (per ½ ml) hingga

terbentuk mikro flok (lumpur halus).

5. Soda ash dimasukkan ke dalam air baku sedikit demi sedikit (per ½ ml) hingga

pH naik (normal).

6. Masukkan flokulan (per ½ ml) hingga terbentuk makro flok dan didiamkan

hingga makro flok mengendap.

Dalam aplilkasi skala laboratorium, didapatkan skala jar test seperti pada Tabel 6.

Tabel 6. Hasil jar test dalam aplikasi skala laboratorium

Sample Air (ml)Ppm larutan (dalam 1 ml larutan)

Tawas Soda ash Flokulant

1000 10 10 0,2

500 20 20 0,4

250 40 40 0,8

500 50 50 1,0

(Sumber: Data Olahan, 2010)

Dosis bahan kimia yang diperlukan dapat dihitung dengan menggunakan

rumus:

Ppm jar test x debit air x jam operasi pompa

Contoh perhitungan:

Bila di dapatkan data hasil jar test pada 500 ml air baku sebagai berikut:

Larutan Dosis jar testTawas 1,5 ml = 15 mg

Soda ash 0,5 ml = 5 mgFloculant 0,5 ml = 0,1 mg

Jam operasional pompa : 14 jam

Debit air : 60 m3/jam

Page 88: ANALISA KESESUAIAN DIMENSI LIGHT TENERA DRY … · rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan laporan praktik kerja lapangan ini ... Exchanger dan Tangki Zat Kimia NaOH (kanan)

76

Dapat dihitung jumlah bahan kimia yang digunakan, sehingga didapat:

1. Tawas

Ppm tawas : 15 mg/500 ml = 30 ppm

Dosis tawas : 30 x 60 x 14 = 25,2 kg

2. Soda ash

Ppm soda ash : 5 mg/500 ml = 10 ppm

Dosis soda ash : 10 x 60 x 14 = 8,4 kg

3. Flokulant

Ppm flokuant : 0,1 mg / 500 ml = 0,2 ppm

Dosis flokulant : 0,2 x 60 x 14 = 0,168 kg

4.10.3. Pengolahan air boiler

Air merupakan bahan baku penghasil uap. Baku mutu uap yang bagus

didapatkan dari air dengan kualitas yang bagus. Air dengan kualitas buruk selain

menghasilkan uap yang tidak bagus juga dapat merusak material boiler (bidang

pindah panas). Oleh karena itu, air jernih yang telah dihasilkan dari pengolahan

air bagu kembali diolah untuk mendapatkan air yang memiliki criteria air yang

sesuai sebagai air pengisi boiler. Pengolahan air boiler terdiri dari eksternal boiler

water treatment dan internal boiler water treatment.

Tabel 7. Parameter Kualitas Air Boiler

Parameter air Nilai

pH 10,5 – 11,5

TDS Max 2000 ppm

P1 alkalinity Min 300 ppm

P2 alkalinity Min 300 ppm

Total alkalinity Max 700 ppm

Total hardness Trace

Silika Max 150

Tannin indeks 12 - 16

(Sumber: PT. Karya Persada Smiling Ocean)

Page 89: ANALISA KESESUAIAN DIMENSI LIGHT TENERA DRY … · rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan laporan praktik kerja lapangan ini ... Exchanger dan Tangki Zat Kimia NaOH (kanan)

77

A. Eksternal Boiler Water Treatment

1. Demineralisasi Plant (ion-exchanger)

Merupakan metode pertukaran ion-ion bertujuan untuk menghilangkan ion-

ion mineral terlarut yang terikat didalam air. Bahan alam tertentu dapat

memisahkan ion-ion mineral terlarut yang terikat didalam air. Bahan ion

exchanger ada dua macam , yaitu Kation Exchanger (pertukaran ion-ion positif)

dan Anion Exchanger (pertukaran ion-ion negative)

a. Kation exchanger

Kation exchanger merupakan ion exchanger yang mengikat ion-ion positif

yang terdapat di dalam air. Pengikatan ion dilakukan dengan resin kation yang

mengandung sifat asam dari asam sulfat.

Standar operasional prosedur kation :

1 Service

Operasional kation untuk menghilangkan seluruh ion positif pada air

Prosedur : Buka katup no.1 dan no.4 (katup lainnya dalam kondisi tertutup)

syarat mutu : T.Hardness, T.alkalinity air keluaran harus trace

2 Regenerasi

Pengaktifan kembali resin yang sudah jenuh dengan menggunakan larutan H2SO4

Prosedur :

a) backwash

Pencucian resin dari kotoran (lumpur) sehingga pengaktifan resin lebih sempurna.

prosedur : tutup katup no.4 dan no.1 kemudian buka perlahan katup no.8

dan no. 2

syarat mutu : air keluaran saat backwash sudah jernih

b) Injeksi

Operasional pengaktifan resin kation dengan menggunakan larutan H2SO4

SO42- H+

SO42- H+

SO42- H+

SO42- H+

R

Page 90: ANALISA KESESUAIAN DIMENSI LIGHT TENERA DRY … · rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan laporan praktik kerja lapangan ini ... Exchanger dan Tangki Zat Kimia NaOH (kanan)

78

prosedur : tutup katup no.2 dan no. 8, kemudian buka katup no.3, no.6 dan

n0.7 (katup lainnya tertutup)

syarat mutu : Persen kontak saat regenerasi 2-4% dan waktu injeksi

diusahakan sekitar 45-50 menit

c) Slow rinse

Pencucian perlahan resin kation setelah diregenerasi agar mudah di fastrinse.

prosedur : tutup katup no.6, sedang katup no.3, no.7 tetap terbuka (katup

lainnya tertutup)

syarat mutu : air keluaran harus pelan dan waktu slowrinse berksar 15-20

menit

d) Fast rinse

Pencucian sisa-sisa H2SO4 setelah selesai slowrinse

prosedur : Tutup katup no.3 dan no.7, kemudian buka katup no.1 dan no. 9

(katup lainnya tertutup)

syarat mutu : T. Alkalinity harus Trace, pH harus dibawah 3, T.Hardness

harus Trace, dan TDS air keluar berkisar 3 kali TDS air masuk.

1. Anion Exchanger

Anion exchanger merupakan ion exchanger yang mengikat ion-ion negatif

yang terdapat di dalam air. Pengikatan ion dilakukan dengan resin anion yang

mengandung sifat basa dari natrium hidroksida (caustic soda).

Standart operasional prosedur anion

1 Service

Operasional anion untuk menghilangkan seluruh ion positif pada air

prosedur : Buka katup no.1 dan no.4 (katup lainnya dalam kondisi tertutup)

syarat mutu : T.Hardness, silika air keluaran harus trace dan TDS maksimum

20 ppm

Na+ OH-

Na+ OH-

Na+ OH-

Na+ OH-

R

Page 91: ANALISA KESESUAIAN DIMENSI LIGHT TENERA DRY … · rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan laporan praktik kerja lapangan ini ... Exchanger dan Tangki Zat Kimia NaOH (kanan)

79

2 Regenerasi

Pengaktifan kembali resin yang sudah jenuh dengan menggunakan larutan NaOH.

prosedur :

a) Backwash

Pencucian resin dari kotoran (lumpur) sehingga pengaktifan resin lebih sempurna.

prosedur : tutup katup no.4 dan no.1 kemudian buka perlahan katup no.8

dan no. 2

syarat mutu : air keluaran saat backwash sudah jernih

b) Injeksi

Operasional pengaktifan resin kation dengan menggunakan larutan NaOH

prosedur : tutup katup no.2 dan no. 8, kemudian buka katup no.3, no.6 dan

n0.7 (katup lainnya tertutup)

syarat mutu : suhu arutan NaOH (caustic soda) harus dingin saat injeksi ± 40

– 50 oC dan waktu injeksi diusahakan sekitar 45-50 menit

c) Slow rinse

Pencucian perlahan resin kation setelah diregenerasi agar mudah di fastrinse.

prosedur : tutup katup no.6, sedang katup no.3, no.7 tetap terbuka (katup

lainnya tertutup)

syarat mutu : air keluaran harus pelan dan waktu slowrinse berksar 15-20

menit

d) Fast rinse

Pencucian sisa-sisa NaOH setelah selesai slow rinse

prosedur : Tutup katup no.3 dan no.7, kemudian buka katup no.1 dan no. 9

(katup lainnya tertutup)

syarat mutu : T. Alkalinity harus Trace, pH terkendali, T.Hardness harus

Trace, TDS air keluar maksimum 10 ppm, dan Silika harus trace.

b. Degasifier

Degasifier berfungsi untuk mereduksi gas-gas CO2 yang masih terkandung

dalam air. Selama kation beroperasi, blower degasifier harus beroperasi, blower

harus benar-benar dioperasikan karena penghilangan gas CO2 adalah

menggunakan udara dari blower tersebut. Gas CO2 harus direduksi karena dapat

Page 92: ANALISA KESESUAIAN DIMENSI LIGHT TENERA DRY … · rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan laporan praktik kerja lapangan ini ... Exchanger dan Tangki Zat Kimia NaOH (kanan)

80

menyebabkan korosi pada pipa-pipa instalasi steam side yang berakibat pada

kebocoran pipa/pipa pecah.

Gambar 30. Cation exchanger dan tangki zat kimia H2SO4 (kiri), Anion

Exchanger dan tangki zat kimia NaOH (kanan)

c. Feed tank

Feed tank merupakan tanki berbentuk silinder yang berfungsi sebagai

tempat air pengumpan boiler. Air pada feed water tank dijaga pada suhu minimal

80oC untuk menjaga kualitas air dan mempermudah pengolahan air pada

deaerator.

d. Deaerator

Deaerator berfungsi sebagai tempat mereduksi oksigen terlarut yang

terkandung di dalam air umpan boiler. Suhu kerja pada deaerator berada pada

1050C untuk mengurangi kadar oksigen terlarut di dalam air umpan boiler.

Proses yang terjadi di deaerator adalah pemanfaatan sifat psikis kelarutan

oksigen dalam air, yaitu pengaruh temperature dan tekanan udara. Dengan

menggunakan kedua variable tersebut kadar oksigen terlarut dapat dikurangi

hingga 95% kadar semula. Pada suhu 100 oC, kadar oksigen terlarut dapat ditekan

hingga 0,3 mg/Ltr.

Page 93: ANALISA KESESUAIAN DIMENSI LIGHT TENERA DRY … · rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan laporan praktik kerja lapangan ini ... Exchanger dan Tangki Zat Kimia NaOH (kanan)

81

Exhaust valve pada deaerator selalu terbuka sepanjang waktu sehingga

steam (berupa gas) terlihat keluar dari pipa.Tinggi air didalam deaerator harus

dijaga sedikit diatas setengah tinggi tangki. Ruang kosong diatas level air

diperlukan untuk melepaskan oksigen dan gas lainnya.

Kerugian adanya oksigen terlarut di dalam air umpan boiler adalah

timbulnya korosi pada carbon steel dan cooper - material utama boiler - yang

dapat menyebabkan pipa-pipa boiler keropos dan bocor.

B. Internal Boiler Water Treatment.

Internal treatment yang dilakukan pada air umpan boiler adalah

penambahan bahan kimia pada air umpan boiler setelah deaerator untuk

mencegah atau meminimalisir pembentukan kotoran di dalam boiler. Bahan kimia

yang digunakan adalah bahan kimia yang telah disediakan oleh supplier PT.

Karya Persada Smiling Ocean dengan kode produk BT 31, BA 55, dan BP 300.

a) BT 31

BT 31 adalah bahan kimia berbentuk larutan pekat mengandung campuran

tannin alami, yaitu senyawa organik yang diperoleh dari ekstrak nabati yang

umumnya digunakan untuk memproteksi dinding/permukaan pipa dan drum

boiler system dengan membentuk lapisan film Fe-Tannate terhadap timbulnya

kerak dan korosi sesuai dengan BSI (British Standart Internasional). Fungsi

utama BT 31 adalah :

1. Mencegah korosi yang disebabkan oleh adanya oksigen terlarut.

2. Mencegah pembentukan kerak (Scale) oleh garam-garam kalsium dan

magnesium

3. Mencegah retak-retak oleh caustik (caustic cracking)

b) BP 300

BP 300 adalah bahan kimia dengan bahan dasar sodium polyacrylate yang

berfungsi untuk mengubah lumpur menjadi halus dan larut sehingga mudah keluar

sewaktu blow down (sludge conditioner).

Fungsi utama BP 300 adalah :

1 Mengikat garam-garam kalsium dan magnesium

Page 94: ANALISA KESESUAIAN DIMENSI LIGHT TENERA DRY … · rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan laporan praktik kerja lapangan ini ... Exchanger dan Tangki Zat Kimia NaOH (kanan)

82

2 Mencegah tumbuhnya Kristal garam-garam kalsium dan magnesium

sehingga endapan atau lumpur yang terbentuk akan bergerak bebas

(mobile) dalam air boiler dan akan mudah keluar melalui blow down.

3 Mencegah pembentukan kerak dan deposit dalam boiler

c) BA 55

Merupakan bahan kimiia yang berfungsi sebagai pH dan Hydrat Alkalinity

booster, mengandung campuran bahan kimia alkali, dosis aplikasi didasarkan pada

kadar hydrat Alkalinity di boiler, kadar hydrat alkalinity dijaga minimal 2,5 kali

silika air boiler. Fungsi utama bahan kimia BA 55 adalah :

1 Mengatur pH air boiler sehingga terhindar dari Uniform Corrotion oleh pH

rendah

2 Mempertahankan dan mengontrol alkalinity air boiler

3 Mencegah korosi oleh asam (terutama asam karbonat), dan mengikat

karbon dioksida bebas.

4 Mencegah pembentukan kerak silica dengan melarutkan silica yang

terkandung di dalam air boiler.

Tujuan utama tahap internal water treatment ini adalah untuk

mengendalikan air boiler, dimana dengan masih adanya kotoran-kotoran yang

masih tersisa dari eksternal water treatment, akan menyebabkan timbulnya

masalah-masalah pada unit boiler seperti korosi dan pengerakkan.

4.11. Laboratorium

Laboratorium merupakan supporting department (pendukung) pada pabrik

kelapa sawit terhadap kontrol kualitas produksi yang meliputi, bahan baku, proses

produksi, dan hasil produksi. Kontrol kualitas yang dilakukan laboratorium antara

lain terhadap kualitas hasil produksi, kualitas pengolahan (losses produksi), dan

kualitas pengolahan air kebutuhan proses, domestik dan pengolahan air boiler.

Nilai kualitas ditetapkan berdasarkan hasil analisa terhadap sample yang

diambil selama proses produksi berlangsung. Sample yang diuji dibagi menjadi

dua kriteria, yakni sample cairan dan sample padatan. Sample diambil di beberapa

titik produksi, antara lain:

Page 95: ANALISA KESESUAIAN DIMENSI LIGHT TENERA DRY … · rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan laporan praktik kerja lapangan ini ... Exchanger dan Tangki Zat Kimia NaOH (kanan)

83

1. Janjang kosong

2. Un-stripped bunch dan

kandungan minyak di

janjang kosong sebelum

SSBC

3. Komposisi press cake

4. Fiber cyclone

5. Komposisi cracked mixture

6. LTDS no. 1

7. LTDS no. 2

8. Dry Kernel

9. Wet shell ex-clay bath

10. Wet kernel ex-clay bath

11. Kernel produksi ex-kernel

silo

12. Pengiriman kernel (kernel

despatch)

13. Komposisi crude oil (diluted

crude oil)

14. Sludge under flow CST

15. Solid waste ex-sludge

vibrating

16. Umpan sludge centrifuge

17. Heavy phase ex-centrifuge

18. Oil feed purifier

19. Oil ex-purifier

20. Minyak produksi (oil

transfer pump)

21. Pengiriman minyak (oil

despatch)

22. Final effluent

4.11.1. Analisa kualitas produksi

A. Kualitas minyak sawit produksi

Analisa kualitas produksi adalah analisa terhadap pencapaian nilai kualitas

yang menjadi standar produksi dan dapat diterima oleh pasar. Untuk menentukan

mutu minyak termasuk baik atau tidak atau agar sesuai dengan mutu yang

dipasaran maka diperlukan standar mutu. Standar mutu tersebut dapat ditentukan

dengan menilai sifat-sifat fisiknya seperti titik lebur, bilangan penyabunan

maupun bilangan Iodium. Sedangkan berdasarkan standar internasional meliputi

kadar ALB, air, kotoran, Fe, Cu, bilangan peroksida. Titik pengambilan sample

pada PMKS Negeri Lama, PT. Cisadane Sawit Raya dapat dilihat pada Gambar

31.

Page 96: ANALISA KESESUAIAN DIMENSI LIGHT TENERA DRY … · rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan laporan praktik kerja lapangan ini ... Exchanger dan Tangki Zat Kimia NaOH (kanan)

84

Gambar 31. Titik Pengambilan Sampel

12

9

7

6

4

1

Daur ulang USB

Solid

solid

13

16

20

14

11

8

10

5

3

2

TBS

STERILIZER

THRESHER

DIGESTER

DEPERICARPER

NUT SILO

RIPPLE MILL

LTDS 1

LTDS 2

CLAYBATH

KERNEL SILO

KERNEL BULK

PENGIRIMANKERNEL

VIBRATINGSCREEN

CRUDE OIL TANK

CST

OIL TANK

PURIFIER

VACUUM DRIER

STORAGE TANK

PENGIRIMANMINYAK

VIBRATINGSCREEN

SLUDGE TANK

FINALEFFLUENT

PRESS

SHELL HOPPER

RECOVERY

FAT PIT

Water dilution

18

17

15

19

21

22

condensat/Cuci lantai

KOLAM LIMBAH

SAND TRAP TANK

Drain

Self Separation Bunch Crusher (SSBC)

CENTRIFUGE

Page 97: ANALISA KESESUAIAN DIMENSI LIGHT TENERA DRY … · rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan laporan praktik kerja lapangan ini ... Exchanger dan Tangki Zat Kimia NaOH (kanan)

85

Nilai kualitas minyak produksi yang menjadi standar pemasaran adalah:

1. Kadar air (Volatile matter) maximum 0,2%

2. Kadar kotoran (Dirt) maximum 0,02%

3. Kadar Asam Lemak Bebas (Free fatty acid) maximum 5%

1. Analisa kadar air CPO

Air dalam minyak hanya dalam jumlah kecil. Hal ini dapat terjadi karena

proses alami sewaktu pembuahan maupun akibat perlakuan di pabrik serta

sewaktu penimbunan. Perlunya penentuan kadar air dalam minyak ini dinilai

sangat penting, karena air yang terkandung dalam minyak dengan kadar tinggi di

atas 0,2% akan membantu proses hidrolisis, sehingga dari hasil data laboratorium

dapat digunakan untuk mengontrol agar kandungan air dalam minyak berada

dalam jumlah yang minimal.

Secara umum, banyaknya kandungan air maupun bahan organik lain yang

mudah menguap dalam minyak tersebut dinyatakan sebagai kadar air, yaitu selisih

bobot yag hilang pada sampel setelah dipanaskan pada suhu 105 °C selama 3 jam

dibandingkan dengan berat sampel sebelum sampel dipanaskan.

Bahan : - sampel minyak kelapa sawit.

Alat : - oven

- neraca analitik

- cawan petri/ krus porselin

- desikator

Gambar 32. Set Destilasi

Page 98: ANALISA KESESUAIAN DIMENSI LIGHT TENERA DRY … · rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan laporan praktik kerja lapangan ini ... Exchanger dan Tangki Zat Kimia NaOH (kanan)

86

Cara kerja : - Untuk keperluan setiap analisa, sampel minyak yang akan

dipakai harus dipanaskan terlebih dahulu pada suhu 45-50 °C

supaya sampel homogen

- Bersihkan cawan petri kemudian keringkan (bila perlu

dikeringkan dalam oven), kemudian dinginkan dan ditimbang

(W0)

- Sampel ditimbang sebanyak 10-12 gram ke dalam cawan

petri yang sudah ditentukan berat kosongnya, sehingga akan

diperoleh berat gabungan antara cawan petri kosong dan

sampel yang dianggap sebagai W1

- Sampel yang sudah ditimbang kemudian ditempatkan ke

dalam oven pada suhu 105 °C selama ± 3 jam.

- Dinginkan sample yang telah dikeringkan di dalam desikator

dengan waktu pendinginan didalam desikator ± 15 menit dan

kemudian ditimbang (W2).

Analisa perhitungan :

Kadar air dihitung berdasarkan rumus dibawah ini dan dinyatakan dalam 4

desimal

����� ��� =�� �

�� �� � ��� %

Dimana : W0 = berat cawan petri kosong, gram

W1 = berat cawan petri dan sampel minyak sebelum dioven, gram

W2 = berat cawan petri dan sampel minyak setelah dioven, gram.

2. Analisa kadar kotoran

Kotoran yang terdapat pada minyak merupakan bahan-bahan yang

terkandung dalam minyak mentah yang tidak larut dalam pelarut minyak yang

biasanya merupakan pelarut organik. itu antara lain merupakan hasil samping

hidrolisis minyak atau lemak, protein, partikulat, vitamin, pigmen, senyawa fosfat

dan sterol, tokoferol, hidrokarbon, asam lemak bebas, peroksida dan sebagainya.

Penghilangan kotoran tersebut dalam dilakukan dengan proses fisik seperti

penyaringan, menentukan kadar kotoran yang terdapat dalam minyak dengan cara

menimbang residu kering setelah dipisahkan dari sampel dengan menggunakan

pelarut organik

Page 99: ANALISA KESESUAIAN DIMENSI LIGHT TENERA DRY … · rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan laporan praktik kerja lapangan ini ... Exchanger dan Tangki Zat Kimia NaOH (kanan)

87

Bahan : - sampel minyak

- n-Heksane

Alat : - oven

- neraca analitik

- desikator

- kertas saring whatman

- erlenmeyer

- crucible

- beaker glass

- vacuum pump

Cara kerja : - sampel minyak yang akan dipakai harus dipanaskan terlebih

dahulu pada suhu 45-50 °C agar sampel homogen

- kertas saring dan crucible dibersihkan menggunakan tissue

dari kotoran yang melekat (bila perlu dibilas dengan n-

Heksane, kemudian dikeringkan selama 30 menit pada suhu

100-105 °C). Setelah itu dinginkan dalam desikator dan

timbang berat crucible+kertas saring (W0)

- sampel ditimbang sebanyak 10-12 gram ke dalam beaker

glass (W1)

- kedalam sampel ditambahkan 100ml pelarut dan diaduk

sampai sampel larut dengan sempurna. Diamkan sekitar 5

menit supaya fraksi yang tidak dapat larut dapat mengendap

seluruhnya.

- Letakkan crucible di atas tabung vacuum pump, setelah itu

nyalakan vacuum pump.

- Sampel di tuang ke dalam crucible dilakukan dengan hati-hati

dan secara kuantitatif. Tuang hingga semua minyak habis dari

dalam beaker glass. Gunakan pelarut untuk memindahkan

sisa minyak yang masih tertinggal pada beaker glass.

- Siram crucible dengan n-heksane hingga tidak terdapat

minyak di dalam crucible maupun pada kertas saring, lakukan

hingga benar-benar bersih

Page 100: ANALISA KESESUAIAN DIMENSI LIGHT TENERA DRY … · rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan laporan praktik kerja lapangan ini ... Exchanger dan Tangki Zat Kimia NaOH (kanan)

88

- kertas saring dikeringkan dalam oven pada suhu 105 °C

selama 10 menit

- sampel didinginkan dalam desikator selama 15 menit, dan

ditimbang sampai diperoleh berat yang konstan ( W2 ).

Analisa perhitungan :

Hasil uji dihitung berdasarkan rumus dibawah ini dan dinyatakan dalam 4

desimal.

����� ������ =� –��

�� � ��� %

Dimana :

W1 = berat sampel, gram

W0 = berat kertas crucible + kertas saring, gram

W2 = berat crucible + kertas saring dan residu setelah pengeringan,

gram.

3. Analisa asam lemak bebas

Proses Hidrolisis CPO merupakan cara yang umum untuk menghasilkan asam

lemak. Reaksi ini akan menghasilkan produk samping berupa Gliserol. Reaksi

Hidrolisis ini akan terjadi apabila CPO mengandung air dan dengan bantuan

enzim lipase dalam CPO tersebut. Enzim lipase ini akan membantu air dalam

menghidrolisa Trigliserida.

Trigliserida + Air Asam lemak + Gliserol

R1COOH R2COOH R3COOH

CH2R1COO CH2OH CH2OH CH2OH

CHR2COO CHR2COO CHOH CHOH

CH2R3COO CH2R3COO CH2R3COO CH2O

(trigliserida) (digliserida) (monogliserida) (gliserol)

Proses Hidrolisis dapat dilakukan langsung pada buah kelapa sawit, yakni

dengan mengaktifkan enzim lipase sebagai Biokatalisator yang sudah terdapat di

dalam buah kelapa sawit. Reaksi Hidrolisis akan menghasilkan gliserol dan asam

enzim

lipase lipase lipase

Page 101: ANALISA KESESUAIAN DIMENSI LIGHT TENERA DRY … · rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan laporan praktik kerja lapangan ini ... Exchanger dan Tangki Zat Kimia NaOH (kanan)

89

lemak bebas yang bersifat korosif. Kadar air dalam minyak dapat merusak

struktur molekul isolator karena gelembung air ini menjembatani terjadinya

partial discharge dan proses penuaan lebih cepat. Selain itu reaksi Hidrolisa dapat

menyebabkan kerusakan pada minyak atau lemak serta menyebabkan flavor dan

bau tengik pada minyak tersebut.

Menentukan kandungan asam lemak bebas pada minyak sawit mentah

(CPO) dengan cara melarutkan sampel dalam pelarut tertentu kemudian

dinetralisir menggunakan larutan alkali dengan bantuan indikator PP.

Bahan : - alkohol 98%

- sampel minyak

- Indikator PP

- Larutan NaOH 0,0992 N

Alat : - erlenmeyer

- neraca analitik

- buret

- beaker glass

Cara kerja : - sampel minyak ditimbang ke dalam tabung Erlenmeyer 2,5 –

3 gr.

- 50 ml alkohol 98% ditambahkan dalam sampel minyak,

kemudian ditambahkan indikator PP sebanyak 5 tetes.

- Panaskan minyak yang telah dilarutkan dengan alcohol dan

diberi indikator PP dengan pemanas listrik pada suhu ± 300 oC hingga sampel homogen dan bercampur.

- Lakukan titrasi pada sample dengan larutan NaOH 0,0992 N

- Lakukan titrasi hingga terbentuk warna jingga yang tetap

selama 30 detik

Analisa Perhitungan

Ekuivalen asam lemak bebas merupakan kandungan asam lemak yang tidak

terikat atau tidak tergeser dengan gliserol yang dinyatakan dalam miligram

ekuivalen asam lemak/ gram minyak. Dan dikalikan dengan berat molekul asam

lemak bebas yang dianggap sebesar 256 (dihitung sebagai asam palmitat) maka

akan didapat kadar asam lemak bebas.

Page 102: ANALISA KESESUAIAN DIMENSI LIGHT TENERA DRY … · rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan laporan praktik kerja lapangan ini ... Exchanger dan Tangki Zat Kimia NaOH (kanan)

90

����� ���� ����� ����� = � � � � �,�

Dimana : N = normalitas larutan titran (NaOH atau KOH), N

t = volume larutan titran (NaOH atau KOH) yang terpakai, ml

W = berat sampel minyak yang digunakan, gram

ALB yang tinggi adalah suatu ukuran tentang ketidakberesan dalam panen

dan pengolahan, misalnya pada proses Klarifikasi yang terlalu lama. Kadar ALB

maksimal yang diperbolehkan sebesar 3%.

Adanya kadar ALB yang terlalu besar dapat terjadi karena :

1. Menimbulkan kerugian pada waktu Rafinasi (pada proses netralisasi)

2. Menimbulkan korosi pada alat – alat

3. Menimbulkan masalah pembuangan acid oil (limbah hasil netralisasi)

4. Menimbulkan masalah pencemaran air oleh limbah Rafinasi.

Cara untuk menjaga kadar ALB yang rendah, antara lain dengan :

1. Pelukaan pada buah harus dihindarkan

2. Berondolan jangan terlalu banyak, karena selain kurang terlindung,

berondolan akan lebih mudah terluka karena lebih lunak

3. Menjaga berondolan dari serangan mikroorganisme.

B. Kualitas inti sawit produksi

Inti sawit adalah bagian dari buah yang dipisahkan dari mesocarpnya, serta

telah dibersihkan dan dikeringkan. Standar mutu inti sawit dipasaran, meliputi :

1. Kadar air (Volatile matter) maximum 7%

2. Kadar kotoran (Dirt) maximum 7%

1. Penetapan kadar air inti sawit

Air dalam inti sawit ada dalam jumlah yang kecil. Hal ini dapat terjadi karena

proses alami sewaktu pembuahan dan akibat perlakuan di pabrik sewaktu

penimbunan.

Pada lembab nisbi kesetimbangan (equilibrium relative humidity, ERH = 0,7)

kadar inti sawit di daerah tropika adalah 7%. Jika inti sawit dikeringkan sampai

kadar air yang lebih rendah, maka selama ditimbun inti sawit akan menyerap air

sampai mencapai 7% tersebut. Sebaliknya jika kadar air lebih tinggi, maka udara

sekitarnya pada penimbunan akan menjadi lembab (ERH diatas 0,7), sehingga

mikroba lipolitik (jamur) akan berkembang biak dengan cepat. Sehingga usaha

Page 103: ANALISA KESESUAIAN DIMENSI LIGHT TENERA DRY … · rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan laporan praktik kerja lapangan ini ... Exchanger dan Tangki Zat Kimia NaOH (kanan)

91

pencegahannya antara lain penyemprotan inti sawit menggunakan uap (sterilisasi)

sebelum pengeringan dalam Kernel Silo. Penentukan kadar air yang tedapat dalam

inti dengan cara pengeringan.

Bahan : Inti sawit

Alat : - Oven

- Cawan porselin

- Neraca

- Desikator

Cara kerja : - timbang sampel inti sawit halus sebanyak 20 gram

- masukkan ke dalam oven selama 3 jam dengan suhu

105 °C

- masukkan ke dalam desikator untuk didinginkan

- timbang dengan teliti

Analisa perhitungan :

����� ��� ���� ��!�� = " # $

" & ���%

dimana A = berat sampel sebelum dioven, gr

B = berat sampel setelah dioven, gr

2. Penentuan kadar kotoran inti sawit

Kadar kotoran inti sawit adalah cangkang gabungan dari biji utuh, biji

setengah pecah, cangkang dan sampah. Kadar kotoran yang terlalu tinggi pada inti

sawit akan mempercepat keausan mesin pemecah inti sawit dan menyulitkan

pembentukan pelet dari bungkilnya.

Kadar kotoran dalam inti sawit sedikit banyaknya ada hubungannya dengan

kehilangan inti dalam cangkang. Kehilangan inti yang tinggi disertai dengan

kotoran inti yang rendah, namun bisa keduanya sama – sama tinggi. Dalam hal

demikian maka perlu diperiksa pemeraman biji, putaran pemecah, dll.

Menentukan kadar kotoran yang tedapat dalam inti dengan cara menimbang

jumlah kotoran yang sudah dipisahkan dari sampel

Bahan : Inti sawit

Alat : - Alat pemecah biji sawit

- timbangan

Cara kerja : - ambil sampel inti sawit

Page 104: ANALISA KESESUAIAN DIMENSI LIGHT TENERA DRY … · rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan laporan praktik kerja lapangan ini ... Exchanger dan Tangki Zat Kimia NaOH (kanan)

92

- pisahkan menjadi inti utuh, inti pecah, biji utuh, biji

setengah pecah, dan cangkang.

- kadar kotoran inti adalah cangkang gabungan dari biji

utuh, biji setengah pecah, cangkang dan sampah

Analisa perhitungan :

'()(* +-.-*(/ 0/.0 1(20. = 34*(. +-.-*(/

34*(. 1(5647 8 100%

4.11.2. Analisa losses produksi

A. Analisa sampel cairan

Analisa sample cairan menggunakan analisa standar kualitas minyak sawit,

meliputi, kadar air, kandungan minyak (O/Wm dan O/Dm), dan Non Oil Solid

(NOS). Analisa kandungan minyak dilakukan untuk mengetahui nilai losses

produksi (kehilangan minyak) selama proses berlangsung. Metode analisa yang

digunakan adalah metode extraksi menggunakan pelarut organik untuk

melarutkan minyak pada sample. Sebelum dilakukan extraksi terhadap sampel,

terlebih dahulu dilakukan pengeringan sampel menggunakan pengering (oven)

pada suhu 105oC selama ± 3 jam, dan didapatkan berat sampel kering.

Bahan : 1. Sampel yang telah dikurangi kadar airnya:

a. Sampel janjang kosong

b. Sampel fiber press cake

c. Sampel nut from press cake

d. Sample sludge ex-centrifuge

e. Sampel umpan centrifuge

f. Sampel solid sludge vibrating

g. Sampel final effluent

2. Pelarut n-heksane

Alat : 1. Patry dish

2. Timbal

3. Neraca analitik

4. Pemanas listrik

5. Spatula

6. Set destilasi

Page 105: ANALISA KESESUAIAN DIMENSI LIGHT TENERA DRY … · rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan laporan praktik kerja lapangan ini ... Exchanger dan Tangki Zat Kimia NaOH (kanan)

93

a. Bola pendingin

b. Sochlet

c. Labu destilasi (flash bottom)

Cara kerja : 1. Timbang wadah flash bottom kosong.

2. Sampel kering dimasukkan ke dalam timbal.

3. Timbal yang telah berisi sampel kering dimasukkan ke dalam

sochlet.

4. Nyalakan sirkulasi air pendingin.

5. Tuang n-heksane kedalam flash bottom sebanyak ± 200 ml.

6. Nyalakan pemanas untuk memulai ekstraksi.

7. Lakukan ekstraksi selama ± 3 jam.

8. Setelah 3 jam, keluarkan timbale dari dalam sochlet.

9. Pindahkan n-heksane yang terbentuk ke wadah lain untuk

mendapatkan minyak yang telah diekstraksi.

10. Sisa n-heksane yang masih terkandung dalam minyak

diuapkan menggunakan oven pada suhu 105oC selama ± 2

jam.

11. Timbang berat minyak hasil ekstraksi.

Analisa perhitungan

Berat wadah + sampel basah : W1

Berat wadah : W0

Berat sampel basah : W1 – W0……………… (a)

Berat wadah + sampel kering : W2

Berat sampel kering : W2 – W0 ……………… (b)

Berat evaporasi : a – b …………………… (c)

% Moisture : (c : a) x 100% …………. (d)

Berat wadah + minyak : W4

Berat wadah ekstraksi : W3

Berat minyak : W4 – W3 ……………… (e)

%O/Wm : (e:a) x 100%

% O/Dm : (e:b) x 100%

% NOS : 100% - (d + O/WM)

Page 106: ANALISA KESESUAIAN DIMENSI LIGHT TENERA DRY … · rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan laporan praktik kerja lapangan ini ... Exchanger dan Tangki Zat Kimia NaOH (kanan)

94

Kalkulasi Oil Losses

1. Fruit in empty bunch

O/WM x 33% x 21%

33% = persentase minyak terhadap brondolan

21% = persentase brondolan terhadap TBS

2. Oil in empty bunch

O/WM x 21%

21% = persentase brondolan terhadap TBS

3. Oil in fiber press cake

O/WM x 12,50%

12,50% = persentase fiber terhadap TBS

4. Oil in nut press cake

O/WM x 5,75%

5,75% = persentase cangkang terhadap TBS

5. Final effluent

(%DM / WM) x (%O / DM) x 55%

55% merupakan persentase final effluent terhadap TBS (pada pabrik

menggunakan Sludge Centrifuge).

Table 8. Standar Oil Losses

Oil Losses Maksimum % O/WM Maksimum % to FFB

Fruit in Empty bunch 0,72 0,05

Oil in empty bunch 2,81 0,59

Oil in fiber press cake 0,45 0,56

Oil in Nut press cake 0,87 0,05

Final effluent 1,00 0,55

Total oil losses 1,80

(Sumber: Data Primer Laboratorium PMKS Negeri Lama)

B. Analisa sampel padatan

1. Komposisi Press cake

Tujuan : memperkirakan komposisi press cake

Lokasi pengambilan sampel : di ujung screw press keluaran press cake

Page 107: ANALISA KESESUAIAN DIMENSI LIGHT TENERA DRY … · rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan laporan praktik kerja lapangan ini ... Exchanger dan Tangki Zat Kimia NaOH (kanan)

95

Frekuensi pengujian : satu kali pengujian per shift untuk tiap line

Metode pengujian :

1) Sampel press cake ditimbang sampai gram terdekat (W1)

2) Semua kernel dan nut dipisahkan dengan teliti dari kumpulan fibre

3) Campuran pecahan nut disortir ke dalam kategori sebagai berikut:

* Nut bulat W2

* Nut pecah W3

* Kernel bulat W4

* Kernel pecah W5

* Cangkang W6

* Fiber W7

4) Masing-masing kategori di atas ditimbang sampai gram terdekat

Kalkulasi :

1) % kernel pecah terhadap sampel press cake

= ( W2 / W1 ) x 100%

2) % kernel dari nut bulat terhadap sampel press cake

= ( W3 / W1 ) x 100%

3) % kernel dari nut setengah pecah terhadap sampel press cake

= ( W4 / W1 ) x 100%

4) % kernel bulat terhadap sampel press cake

= ( W5 / W1 ) x 100%

5) % cangkang terhadap sampel press cake

= ( W6 / W1 ) x 100%

6) % fiber terhadap sampel press cake

= ( W7 / W1 ) x 100%

2. Kehilangan Kernel di Fibre Cyclone

Tujuan : memperkirakan kehilangan kernel di Fibre

cyclone

Lokasi pengambilan sampel : di bawah sistem pengeluaran rotari dari Fibre

cyclone

Frekuensi pengujian : satu kali pengujian per shift untuk tiap line

Page 108: ANALISA KESESUAIAN DIMENSI LIGHT TENERA DRY … · rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan laporan praktik kerja lapangan ini ... Exchanger dan Tangki Zat Kimia NaOH (kanan)

96

Metode pengujian : sampel disortir menggunakan metode standar

analisa inti sawit.

5) Sampel fibre ditimbang sampai gr terdekat (W1)

6) Semua kernel dan nut dipisahkan dengan teliti dari kumpulan fibre

7) Kernel pecah ditimbang sampai gr terdekat (W2)

8) Nut bulat dan setengah pecah dipecahkan secara manual dan timbang kernel

yang didapat berturut-turut sebagai W3 dan W4

9) Kernel bulat ditimbang sampai gr terdekat (W5)

Kalkulasi :

7) % kernel pecah terhadap sampel fibre cyclone

= ( W2 / W1 ) x 100%

8) % kernel dari nut bulat terhadap sampel fibre cyclone

= ( W3 / W1 ) x 100%

9) % kernel dari nut setengah pecah terhadap sampel fibre cyclone

= ( W4 / W1 ) x 100%

10) % kernel bulat terhadap sampel fibre cyclone

= ( W5 / W1 ) x 100%

11) % total kehilangan kernel terhadap sampel fibre cyclone

= [( W2 + W3 + W4 + W5 )] / W1 x 100%

12) % kehilangan kernel di fibre cyclone terhadap TBS

= % kehilangan kernel x 0,9 x 12,50%

Catatan :

a. 12,50 % merupakan persentase fibre terhadap TBS

b. 0,9 merupakan faktor koreksi terhadap moisture yang ada di kernel.

c. % kehilangan kernel diambil dari rata-rata % kehilangan kernel dari tiap

line fibre cyclone

3. Campuran Pecahan Nut

Tujuan : Memperkirakan efisiensi Ripple mill

Lokasi pengambilan sampel : Tempat pengeluaran dari Ripple mill

Frekuensi pengujian : Satu kali pengujian per shift untuk tiap

Ripple mill yang beroperasi

Page 109: ANALISA KESESUAIAN DIMENSI LIGHT TENERA DRY … · rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan laporan praktik kerja lapangan ini ... Exchanger dan Tangki Zat Kimia NaOH (kanan)

97

Metode pengujian :

1) Sampel campuran pecahan nut ditimbang sampai gr terdekat (W1)

2) Campuran pecahan nut disortir ke dalam kategori sebagai berikut:

* Nut bulat W2

* Nut setengah pecah W3

* Kernel bulat W4

* Kernel pecah W5

3) Masing-masing kategori di atas ditimbang sampai gr terdekat

Kalkulasi :

1) % nut bulat terhadap sampel pecahan nut = ( W2 / W1 ) x 100 %

2) % nut setengah pecah terhadap sampel pecahan nut = ( W3 / W1) x 100 %

3) % kernel bulat terhadap sampel pecahan nut = ( W4 / W1 ) x 100 %

4) % kernel pecah terhadap sampel pecahan nut = ( W5 / W1 ) x 100 %

5) % efisiensi Ripple mill atau Nut cracker

100% – [(W2+W3) / W1 x 100 %]

4. Kehilangan Kernel di LTDS (LTDS 1 dan LTDS 2)

Tujuan : Memperkirakan kehilangan kernel di LTDS

Lokasi pengambilan sampel : Di bawah sistem pengeluaran rotari dari

LTDS cyclone

Frekuensi pengujian : Satu kali pengujian per shift untuk tiap

stage/tingkatan per line

Metode Pengujian :

Sampel LTDS disortir menggunakan metode standard Analisa Inti Sawit

Kalkulasi :

% kehilangan kernel di LTDS terhadap TBS

= % kehilangan kernel x 0,9 x 5,75% x 60%

Catatan :

a. 5,75% merupakan persentase cangkang terhadap TBS

b. 60% merupakan proporsi total cangkang di aliran LTDS

c. 0,9 merupakan faktor koreksi terhadap moisture yang ada di kernel

d. % kehilangan kernel diambil dari nilai rata-rata tiap stage/ tingkatan

Page 110: ANALISA KESESUAIAN DIMENSI LIGHT TENERA DRY … · rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan laporan praktik kerja lapangan ini ... Exchanger dan Tangki Zat Kimia NaOH (kanan)

98

5. Dry Kernel

Tujuan : Memperkirakan kualitas sebaran kernel di

Separating column

Lokasi pengambilan sampel : Di bawah sistem pengeluaran rotary dari

Separating column

Frekuensi pengujian : Satu kali pengujian per shift untuk tiap stage/

tingkatan per line

Metode pengujian : Sampel KDS disortir menggunakan metode

standard Analisa Mutu Inti Sawit

6. Kehilangan Kernel di Claybath

Tujuan : Memperkirakan kehilangan kernel di

Claybath

Lokasi pengambilan sampel : Tempat pengeluaran cangkang Claybath

Frekuensi Pengujian : Satu kali pengujian per shift untuk tiap line

Metode pengujian : Sampel cangkang Claybath disortir

menggunakan metode standard Analisa Inti

Sawit

Kalkulasi :

% kehilangan kernel di Claybath terhadap TBS

= % kehilangan kernel x 0,9 x 5,75% x 40%

Catatan :

a. 5,75% merupakan persentase cangkang terhadap TBS

b. 40% merupakan proporsi cangkang di aliran keluar Claybath.

c. 0,9 merupakan faktor koreksi terhadap moisture yang ada di kernel

d. %Kehilangan kernel diambil dari nilai rata-rata tiap line

7. Kernel Produksi

Tujuan : Memperkirakan mutu kernel produksi

Lokasi pengambilan sampel : Dari ujung Conveyor di bawah Kernel silo

sebelum dikirim ke Bulk silo

Frekuensi pengujian : Satu kali pengujian per shift

Page 111: ANALISA KESESUAIAN DIMENSI LIGHT TENERA DRY … · rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan laporan praktik kerja lapangan ini ... Exchanger dan Tangki Zat Kimia NaOH (kanan)

99

Metode pengujian : Sampel kernel produksi disortir

menggunakan metode standard Analisa Mutu

Inti Sawit

Analisa kernel losses

1. Kernel in empty bunch

% kehilangan kernel x 15% x 21%

15% merupakan persentase cangkang terhadap TBS

21% merupakan persentase brondolan terhadap TBS

2. Kernel in fiber cyclone

% kehilangan kernel x 0,9 x 12,50%

12,50 % merupakan persentase fibre terhadap TBS

0,9 merupakan faktor koreksi terhadap moisture yang ada di kernel.

3. Kernel in LTDS

% kehilangan kernel x 0,9 x 5,75% x 60%

5,75% merupakan persentase cangkang terhadap TBS

60% merupakan proporsi total cangkang di aliran LTDS

0,9 merupakan faktor koreksi terhadap moisture yang ada di kernel

4. Kernel in shell clay bath

% kehilangan kernel x 0,9 x 5,75% x 40%

5,75% merupakan persentase cangkang terhadap TBS

40% merupakan proporsi cangkang di aliran keluar Claybath.

0,9 merupakan faktor koreksi terhadap moisture yang ada di kernel

Standar kernel losses dapat dilihat pada table 9.

Table 9. Standar Kernel Losses

Kernel losses Maksimum % to sample Maksimum % to FFB

Kernel in empty bunch 0,95 0,03

Fiber cyclone 1,50 0,17

LTDS 2,50 0,08

Clay bath 3,50 0,07

Total losses 0,35

(Sumber: Data Primer Laboratorium PMKS Negeri Lama)

Page 112: ANALISA KESESUAIAN DIMENSI LIGHT TENERA DRY … · rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan laporan praktik kerja lapangan ini ... Exchanger dan Tangki Zat Kimia NaOH (kanan)

100

4.11.3 Analisa kualitas airAir merupakan salah satu material yang penting dalam pengolahan.

Kualitas air yang digunakan tentunya akan sangat berpengaruh pada efektifitas

pengolahan pabrik kelapa sawit. Hal terpenting dari kualitas pengolahan air adalah

tersedianya air jernih untuk boiler sebagai bahan baku uap. Oleh karena itu,

kualitas air dari sumber – waduk – tentunya belum memadai untuk digunakan

untuk keperluan proses.

Analisa terhadap kualitas air adalah kontrol terhadap kualitas pengolahan

air baku untuk menghasilkan air jernih yang sesuai dengan standar maksimum

kontaminan yang terkandung di dalam air. Nilai kualitas air jernih yang digunakan

dapat dilihat pada table 10.

Table 10. Standar Kualitas Air PMKS Negeri Lama

Parameter air Nilai

pH 10,5 – 11,5

TDS Max 2000 ppm

P1 alkalinity Min 300 ppm

P2 alkalinity Min 300 ppm

Total alkalinity Max 700 ppm

Total hardness Trace

Silika Max 150

Tannin indeks 12 - 16

(Sumber: Data Primer Laboratorium PMKS Negeri Lama)

Prosedur analisa air

1. Analisa Derajat Keasaman

Bahan : - Sampel air

- Aquaes

Alat : - Tabung volumetric

- Beaker glass

- pH meter

Page 113: ANALISA KESESUAIAN DIMENSI LIGHT TENERA DRY … · rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan laporan praktik kerja lapangan ini ... Exchanger dan Tangki Zat Kimia NaOH (kanan)

101

Cara Kerja: - Persiapan pH meter dilakukan dengan mengakifkan pH meter dan

dicelupkan ke dalam beaker glass yang berisi aquades untuk

menetralkan pH meter.

- Sample air dituang ke dalam beaker glass – beaker glass yang

berbeda – secukupnya hingga elektroda pH meter terbenam di

dalam air.

- Letakkan pH meter ke dalam beaker glass.

- Biarkan hingga pH meter menunjukkan angka konstan.

Analisa perhitungan:

Derajat keasaman = Pembacaan nilai pada pH meter

2. Test Total Disolve Solid (TDS)

Bahan : - Sampel air

- Aquades

Alat : - Tabung volumetric

- Beaker glass

- Conductivity/TDS meter

Cara Kerja: - Persiapan Conductivity/TDS meter dilakukan dengan mengakifkan

Conductivity/TDS meter dan dicelupkan ke dalam beaker glass

yang berisi aquades untuk menetralkan pH meter.

- Sample air dituang ke dalam beaker glass – beaker glass yang

berbeda – secukupnya hingga elektroda Conductivity/TDS meter

terbenam di dalam air.

- Letakkan Conductivity/TDS meter ke dalam beaker glass.

- Biarkan hingga Conductivity/TDS meter menunjukkan angka

konstan.

Analisa perhitungan:

TDS (ppm) = Pembacaan nilai pada TDS meter

3. Test Alkalinity

a. Analisa M-Alkalinity (Total alkalinity air umpan/raw water)

Bahan:

- Sampel air

- Reagent metyl orange

Page 114: ANALISA KESESUAIAN DIMENSI LIGHT TENERA DRY … · rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan laporan praktik kerja lapangan ini ... Exchanger dan Tangki Zat Kimia NaOH (kanan)

102

- H2SO4 0,02 N

Alat:

- Tabung volumetric

- Erlenmeyer

- Buret

- Pipet tetes

Cara Kerja:

- Sample air 25 ml diukur menggunakan tabung volumetric, dituang ke

dalam Erlenmeyer.

- Reagent metyl orange diteteskan sebanyak 3 tetes ke dalam sample air.

- Jika timbul warna kuning dilanjutkan dengan titrasi menggunakan H2SO4

0,02 N hingga warna berubah menjadi merah muda.

- Sebaliknya jika tidak timbul warna kuning, maka m-alkalinity dalam

keadaan trace.

Analisa perhitungan:

M-alkalinity/total alkalinity (ppm) = Vtitrasi H2SO4 x 40

b. Analisa P2 Alkalinity

Analisa P2 alkalinity adalah analisa terhadap OH alkalinity yang terkandung

pada air boiler menggunakan reagent phenolptalein. Analisa ini merupakan

rangkaian analisa total alkalinity terkandung dalam air boiler. Oleh karena itu,

analisa ini serangkaian dengan analisa yang akan dilanjutan untuk analisa P1

alkalinity.

Bahan:

- Sampel air

- Reagent phenolptalein

- H2SO4 0,02 N

Alat:

- Tabung volumetric

- Erlenmeyer

- Buret

- Pipet tetes

Page 115: ANALISA KESESUAIAN DIMENSI LIGHT TENERA DRY … · rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan laporan praktik kerja lapangan ini ... Exchanger dan Tangki Zat Kimia NaOH (kanan)

103

Cara Kerja:

- Sample air 25 ml diukur menggunakan tabung volumetric, dituang ke

dalam Erlenmeyer.

- Reagent phenolptalein diteteskan ke dalam sample air hingga sample

berubah warna menjadi ungu.

- Dilanjutkan dengan titrasi menggunakan H2SO4 0,02 N hingga warna

menghilang.

Analisa perhitungan:

P2 alkalinity (ppm) = Vtitrasi H2SO4 x 40

c. Analisa P1 Alkalinity

Analisa P1 alkalinity adalah analisa alkalinitas air boiler menggunakan

reagent methyl orange. Analisa ini adalah rangkaian lanjutan dari analisa P2

alkalinity, sehingga titrasi yang diakukan adalah titrasi lanjutan dari analisa P2

alkalinity.

Bahan:

- Sampel air

- Reagent methyl orange

- H2SO4 0,02 N

Alat:

- Tabung volumetric

- Erlenmeyer

- Buret

- Pipet tetes

Cara Kerja:

- Sample air 25 ml, menggunakan sample yang sama dengan analisa P2

alkalinity.

- Reagent metyl orange diteteskan sebanyak 3 tetes ke dalam sample air.

- Jika timbul warna kuning dilanjutkan dengan titrasi menggunakan

H2SO4 0,02 N hingga warna berubah menjadi merah muda.

- Sebaliknya jika tidak timbul warna kuning, maka m-alkalinity dalam

keadaan trace.

Page 116: ANALISA KESESUAIAN DIMENSI LIGHT TENERA DRY … · rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan laporan praktik kerja lapangan ini ... Exchanger dan Tangki Zat Kimia NaOH (kanan)

104

Analisa perhitungan:

P1 alkalinity (ppm) = Vtitrasi H2SO4 x 40

Untuk perhitungan total alkalinity yang terkandung pada air boiler

digunakan rumus perhitungan sebagai berikut:

Total alkalinity (ppm) = (2xP2) – P1

4. Test Total Hardness

Bahan:

- Sampel air

- Reagent EBT (Erivcrhome Black T)

- Indikator ammonia

- Larutan EDTA (Ethylene Drumilate Tetra Acid)

Alat:

- Tabung volumetric

- Erlenmeyer

- Pipet tetes

- spatula

Cara Kerja:

- Sample air 25 ml diukur menggunakan tabung volumetric, dituang

ke dalam Erlenmeyer.

- Indikator ammonia diteteskan sebanyak 5 tetes ke dalam sample

air.

- Reagent EBT (sedikit/satu spatula) ditambahkan ke dalam sample

air.

- Jika warna sample menjadi biru, berarti kandungan total haerdness

adalah trace.

- Sebaliknya jika tidak timbul warna biru, maka sample air dititrasi

menggunakan larutan EDTA hingga warna sample air menjadi

biru.

Analisa perhitungan:

Total Hardness (ppm) = Vtitrasi EDTA x 40

Page 117: ANALISA KESESUAIAN DIMENSI LIGHT TENERA DRY … · rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan laporan praktik kerja lapangan ini ... Exchanger dan Tangki Zat Kimia NaOH (kanan)

105

5. Test Silika

Bahan:

- Sampel air

- Reagent Amonium Mulibate

- H2SO4 2 N

Alat:

- Tabung volumetric

- Pipet tetes

- Lovibond silika

Cara Kerja:

- Sample air 25 ml diukur menggunakan tabung volumetric, dituang

ke dalam wadah lovibond.

- Reagent ammonium mulibate 1ml ditambahkan ke dalam samle

air.

- Larutan H2SO4 2N sebanyak 2ml ditambahkan ke dalam sampel

air.

- Aduk dan biarkan selama 3 menit.

- Baca perbandingan warna larutan sample dengan lovibnd silica

dengan memutar disk berubahan warna yang sesuai.

Analisa perhitungan:

Silika (ppm) = Pembacaan pada disk lovibond

Untuk analisa silica pada air boiler, terlebih dahulu dilakukan pengenceran

terhadap sampel air boiler:

a. Sample air boiler 5 ml diencerkan sebanyak 10 kali hingga volum 50 ml.

b. Sampe yang digunakan untuk analisa silica adalah sebanyak 25 ml.

c. Lakukan perlakuan yang sama untuk pemberiaan jumlah reagent

ammonium mulibate dan lrutan H2SO4.

d. Nilai silica air boiler adalah 10 kali nilai pembacaan pada disk lovibond.

Page 118: ANALISA KESESUAIAN DIMENSI LIGHT TENERA DRY … · rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan laporan praktik kerja lapangan ini ... Exchanger dan Tangki Zat Kimia NaOH (kanan)

106

6. Test Tanin Indeks

Bahan:

- Sampel air

- Reagent Tanin 01 (T-01)

- Reagent Tanin 02 (T-02 – KmnO4)

Alat:

- Tabung volumetric

- Erlenmeyer

- Pipet tetes

Cara Kerja:

- Sample air 50 ml diukur menggunakan tabung volumetric, dituang

ke dalam Erlenmeyer.

- Reagent T-01 ditambahkan sebanyak 5 ml ke dalam sample air.

- Sample air dititrasi menggunakan reagent T-02 hingga terbentuk

warna merah muda yang tidak hilang selama 1 menit.

Analisa perhitungan:

Tanin indeks (ppm) = Vtitrasi T-02 x 1

4.12. Workshop

Workshop atau bengkel kerja adalah unit kerja departemen pendukung

rangkaian industri pbrk kelapa sawit. Unit kerja ini memegang peranan penting

dalm upaya perawatan dan perbaikan mesin-mesin dan alat kerja pada pabrik

kelapa sawit. Optimalisasi kerja mesin untuk kelancaran proses produksi menjadi

visi utama unit kerja workshop. PMKS Negeri Lama memiliki dua sub divisi

kerja, yaitu mekanik dan listrik.

4.12.1. Mekanik

Divisi mekanik dalah sub-divisi yang betugas untuk melaksanakan

perawatan dan perbaikan pada mesin-mesin dan alat bantu kerja yang beroperasi

untuk menunjang terlaksananya proses produksi. Pelaksanaan perawatan lebih

diutamakan untuk meminimalisir kemungkinan terjadinya kerusakan pada mesin-

mesin. Preventive maintenance adalah perawatan yang dilaksanakan dengan

Page 119: ANALISA KESESUAIAN DIMENSI LIGHT TENERA DRY … · rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan laporan praktik kerja lapangan ini ... Exchanger dan Tangki Zat Kimia NaOH (kanan)

107

tujuan meminimalisir kemungkinan kerusakan pada mesin yang akan

menyebabkan gangguan pada operasional pabrik.

Pelaksanaan preventive maintenance meliputi pelumasan, penggantian oli,

pengencangan, penyeimbangan mesin, dan lain-lain. Preventive maintenance

harus dilaksanakan secepat mungkin setelah timbul gejala-gejala mesin menuju

kerusakan untuk mencegah agar mesin dapat tetap beroperasi secara normal

sebelum kerusakan pada mesin semakin parah.

Struktur mekanik

Pembagian kerja untuk anggota mekanik diatur dengan pembagian kerja

tim. Oleh karena itu, masing-masing tim telah memiliki wilayah kerja masing-

masing.

Tim A : Loading ramp, sterilizer, effluent.

Tim B : Thresher, empty bunch treatment.

Tim C : Kernel.

Tim D : Klarifikasi, boiler, power house, water treatment.

Masing-maisng tim memiliki tanggung jawab untuk melaksanakan jadwal

rencana peventive maintenance yang telah dibuat. Pelaksanaan preventive

maintenance diharapkan dapat meminimalisir kemungkinan terjadinya kerusakan

pada mesin dan meminimalisir breakdown maintenance.

Pelumasan adalah salah satu rangkaian pelaksanaan preventive

maintenance dengan memberikan pelumas pada salah satu permukaan mesin yang

bergerak. Mesin yang saling bergerak akan menimbulkan panas dan tekanan. Efek

panas dan tekanan yang timbul akan menyebakan kerusakan pada permukaan

mesin dan mempersingkat umur pakai mesin. Oleh karena itu, diberi pelumas

pada komponen mesin bergerak seperti roda, bushing, bearing, rantai dan lain-lain

untuk meminimalisir timbulnya kerusakan.

Pelumas yang diberikan berupa pelumas jenis fluida seperti oli atau pasta

seperti grease. Pelumasan mencegah penggantian komponen mesin yang terlalu

sering. Komponen yang terlalu sering diganti merupakan pemborosan bagi

perusahaan.

Page 120: ANALISA KESESUAIAN DIMENSI LIGHT TENERA DRY … · rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan laporan praktik kerja lapangan ini ... Exchanger dan Tangki Zat Kimia NaOH (kanan)

108

4.12.2. Listrik

Sub-divisi listrik bertujuan untuk melakukan perawatan dan perbaikan

komponen elektrikal seperti elektromotor, panel, jaringan, dan terminal instalasi

listrik yang berada di PMKS Negeri Lama. Komponen yang menjadi perhatian

teknisi listrik adalah komponen elektrikal seperti elektromotor, panel MDB dan

MCC, contactor dan terminal, pengaman listrik (OCR, EFR, dll), dan lain-lain.

Perawatan yang dilakukan oleh teknisi listrik disesuaikan dengan jadwal

preventve maintenance yang telah dibuat. Code jenis perawatan yang dilakukan di

masukkan ke dalam laporan perawatan. Perawatan yang dilakukan dapat dilihat

pada Tabel 11.

Tabel 11. Perawatan Elektrikal PMKS Negeri Lama

Kode Keterangan Perawatan

A Pemeriksaan/service/pemeriksaan/penyetelan

-. Periksa dan kuatkan baut pengikat

-. Periksa kipas dan tutup kipas

-. Periksa/perbaiki karet koupling

-. Periksa dan perbaiki terminal kabel

-. Periksa level oli (khusus gearbox)

-. Dan lain-lain

B Pelumasan oli

C Pelumasan grease

D Perbaikan karena stagnansi

E Perbaikan non-stagnansi

F Pemeriksaan penel dan kabel instalasi listrik

-. Penyetelan over load

-. Pemeriksaan kontaktor dan terminal

-. Pemeriksaan breaker dan pole terminal

-. Dan lain-lain

G Pemasangan baru

(Sumber: Data Primer Listrik PMKS Negeri Lama)

Page 121: ANALISA KESESUAIAN DIMENSI LIGHT TENERA DRY … · rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan laporan praktik kerja lapangan ini ... Exchanger dan Tangki Zat Kimia NaOH (kanan)

109

BAB V

ANALISA KESESUAIAN DIMENSI LIGHT TENERA DRY SEPARATOR

(LTDS) TERHADAP KAPASITAS ALIRAN ANGIN YANG DIHASILKAN

OLEH BLOWER

(Studi Kasus di PT. Cisadane Sawit Raya)

5.1.Pendahuluan

Stasiun pengolahan biji dan inti adalah stasiun pengolahan untuk

memperoleh inti (kernel) sawit. Prosesnya diawali dengan proses pemisahan biji

(nut) dan serabut dari ampas pengempaan, kemudian melalui proses pemeraman,

pemecahan, pemisahan inti dan cangkang dan selanjutnya proses pengeringan. Inti

sawit dikeringkan sampai batas yang ditentukan sedangkan cangkang dan serabut

akan dikirim ke boiler sebagai bahan bakar.

Terdapat empat tahapan proses utama pada stasiun kernel recovery. Tahapan

proses stasiun pengolahan biji dan inti dimulai dengan tahap pengkondisian biji,

kemudian tahap pemecahan biji dan dilanjutkan dengan pemisahan inti dan

cangkang dan yang terakhir adalah tahap pengeringan kernel sebelum inti

disimpan dalam kernel bulk.

Tahapan pemisahan antara inti dan cangkang dari biji yang telah

dipecahkan, secara umum dapat digunakan dua metode, yaitu metode pemisahan

kering dan metode pemisahan basah. Akan tetapi, saat ini banyak pabrik minyak

kelapa sawit yang menggunakan gabungan dari kedua metode tersebut.

Kemampuan hisap blower merupakan flow rate (kapasitas) udara yang

dihisap oleh blower tiap satuan waktu. Udara yang mengalir merupakan fluida

yang bergerak melalui LTDS. Aliran udara memiliki kecepatan tertentu yang

dapat mengangkat material sesuai dengan fraksi kecepatan angkat (lifting velocity)

dari masing-masing material. Kecepatan angkat masing-masing material dapat

dilihat pada Tabel 12.

Page 122: ANALISA KESESUAIAN DIMENSI LIGHT TENERA DRY … · rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan laporan praktik kerja lapangan ini ... Exchanger dan Tangki Zat Kimia NaOH (kanan)

110

Tabel 12. Kecepatan Angkat Material

No. Material Kecepatan Angkat (m/s)

1 Cangkang kecil 10

2 Cangkang sedang 12 – 14

3 Cangkang besar 16

4 Inti kecil 14

5 Inti sedang 18

6 Inti besar 20

7 Biji kecil 16

8 Biji sedang 20 – 24

9 Biji besar 24 – 28

(Sumber : www.pabriksawit.com)

Dimensi LTDS dibuat untuk mengefektifkan pemisahan cangkang dan inti.

Hal ini juga diharapkan dapat meminimalisir kadar kotoran yang terkandung di

dalam inti. System yang digunakan berupa pemanfaatan kekuatan hisap angin

untuk mengangkut cangkang dan serabut-serabut dari cracked mixture. Oleh

karena itu, perancangan LTDS yang sesuai adalah menyesuaikan dimensi LTDS

dengan kemampuan hisap blower.

5.2. Persamaan Kontinuitas

Jumlah aliran fluida dikatakan konstan bila selama terjadinya aliran di

dalam saluran, tidak ada massa fluida yang keluar dari atau masuk ke dalam

saluran alir. Fakta ini yang membimbing pada hubungan kuantitatif penting

yang disebut persamaan kontinuitas (continuity equation). Laju fluida bertutur-

turut adalah ;1 dan ;2. Selama selang waktu yang kecil dt fluida pada A1

bergerak sejauh ;1dt. Selama selang waktu yang sama, silinder fluida dengan

volume dV2=A1 ;2dt mengalir keluar dari tabung melalui A2.

�1A1 ;1dt ���2A2 ;2dt (5-1)

Menurut Sardjito,2000 secara sederhana dapat dijelaskan bahwa jumlah

������ �� �� ����� �������� ����� ������ ������������� ���� �������� ������

volume (V) aliran. Oleh karena volume aliran adalah hasil kali luas penampang

Page 123: ANALISA KESESUAIAN DIMENSI LIGHT TENERA DRY … · rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan laporan praktik kerja lapangan ini ... Exchanger dan Tangki Zat Kimia NaOH (kanan)

111

(A) dengan laju aliran fluida (;), maka persamaan 5-1 dapat dituliskan dalam

bentuk:

Q1 = Q2, atau

A1 ;1 = A2 ;2 (5-2)

Dari persamaan kontinuitas ini dapat diketahui bahwa suatu aliran fluida

jika luas penampangnya membesar maka kecapatan alirannya akan mengecil.

Dan sebaliknya, jika luas penampangnya mengecil maka kecepatannya akan

membesar.

5.3. Hasil dan Pembahasan

5.3.1. Sistem Kerja LTDS

Pada umumya sistem LTDS yang digunakan saat ini adalah sistem dua

tingkatan pemisahan. Dua tingkatan pemisahan ini terdiri atas unit LTDS I dan

LTDS II. Hal ini dimaksudkan agar inti yang diperoleh memiliki kualitas yang

lebih baik.

Pada setiap tingkatan LTDS terdapat dua tahapan pemisahan. Dua tahapan

inilah yang manjadi dasar berbedaan fungsi dari kedua tingkatan LTDS. Pada

tahap pertama LTDS I, fraksi berat seperti biji besar (nut bulat) dan inti besar akan

terjatuh. Sedangkan cangkang, debu, serabut dan kernel sedang dan kecil akan

menuju tahap kedua. Pada tahap kedua cangkang kecil, debu dan serabut akan

terangkat menuju cyclone LTDS I, sedangkan fraksi yang lebih berat seperti

cangkang besar dan inti sedang akan terjatuh menuju LTDS II.

LTDS II juga memiliki dua tahapan pemisahan. Pada tahap pertama, kernel

sedang akan terjatuh, sedangkan kernel kecil, cangkang besar dan sedang akan

menuju tahap kedua. Pada tahap kedua, cangkang sedang akan terangkat menuju

cyclone LTDS II, sedangkan kernel kecil dan cangkang besar akan terjatuh ke

corong menuju claybath. System yang bekerja pada LTDS seperti yang terlihat

pada Gambar 33.

5.3.2. Kesesuaian Dimensi LTDS dengan Kapasitas Angin Blower

Kesesuaian dimensi LTDS dengan kapasitas angin blower akan mengacu

kepada lifting velocity material yang akan diangkut. Karena lifting velocity

Page 124: ANALISA KESESUAIAN DIMENSI LIGHT TENERA DRY … · rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan laporan praktik kerja lapangan ini ... Exchanger dan Tangki Zat Kimia NaOH (kanan)

112

cangkang lebih kecil dari pada lifting velocity kernel, maka pengaturan flow rate

angin yang dihasilkan oleh blower akan disesuaikan dengan lifting velocity

cangkang. Sehingga angin yang dihasilkan oleh blower dapat memisahkan

cangkang dari kernel.

Gambar 33. Sistem pada LTDS

Lifting velocity pada masing-masing tahap untuk setiap tingkatan LTDS

memiliki nilai yang berbeda. Oleh karena itu terdapat perbedaan dimensi dari

setiap LTDS. Nilai lifting velocity akan meningkat bila luas penampang kolom

diperbesar. Demikian juga sebaliknya, jika luas penampang kolom diperkecil,

nilai lifting velocity akan mengecil. Nilai lifting velocity pada setiap kolom dapat

dilihat pada Gambar 34.

Pada gambar 34, lifting velocity pada tiap kolom LTDS telah disesuaikan

dengan lifting velocity dari masing-masing material pada tabel 12.

1. LTDS I

a. Separating Column : 18 m/s

b. Expansion Column : 11 m/s

c. Ducting : 35 m/s

d. Cyclone LTDS I : 4,5 m/s

Page 125: ANALISA KESESUAIAN DIMENSI LIGHT TENERA DRY … · rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan laporan praktik kerja lapangan ini ... Exchanger dan Tangki Zat Kimia NaOH (kanan)

113

2. LTDS II

a. Separating column : 17 m/s

b. Expansion column : 14 m/s

c. Ducting : 35 m/s

d. Cyclone LTDS II : 4,5 m/s

Gambar 34. Lifting Velocity pada Setiap Kolom LTDS

Berdasarkan data di atas, dapat dihitung luas penampang untuk setiap kolom

LTDS dengan menggunakan rumus persamaan kontinuitas,

< = >. ;

Keterangan: Q = Kapasitas (flow rate) blower, m3/jam

A = Luas penampang kolom, m2

; = Lifting Velocity , m/s

Nilai perbandingan antara lifting velocity secara teori dengan lifting velocity

pada LTDS PT. CSR dapat dilihat pada tabel 13. Perbedaan yang signifikan

antara nilai lifting velocity secara teori dengan nilai lifting velocity pada LTDS PT.

CSR terdapat pada expansion column LTDS I dan II dan ducting LTDS I dan II.

Nilai lifting velocity yang berada di bawah nilai yang seharusnya akan

menyebabkan material tidak dapat terangkut oleh hisapan angin yang dihasilkan

Page 126: ANALISA KESESUAIAN DIMENSI LIGHT TENERA DRY … · rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan laporan praktik kerja lapangan ini ... Exchanger dan Tangki Zat Kimia NaOH (kanan)

114

oleh blower. Hal ini akan berdampak akan meningkatnya kadar kotoran dari dry

kernel (Tabel 14).

Tabel 13. Perbandingan Lifting Velocity Teori dengan Lifting Velocity LTDS

PT. CSR.

Kolom LTDS Lifting velocity teori, m/sLifting Velocity LTDS

PT. CSR, m/sSeparating Column LTDS I

18 18,45

Expansion Column LTDS I

11 6,21

Ducting LTDS I 35 10,81Cyclone LTDS I 4,5 3,44Separating Column LTDS II

17 16,61

Expansion Column LTDS II

14 6,21

Ducting LTDS II 35 10,81Cyclone LTDS II 4,5 3,44(Sumber: www.pabriksawit.com dan Data Olahan. 2010)

Tabel 14. Analisa Kadar Kotoran Dry Kernel PT. CSR

TanggalLine A Line B

LTDS I, % LTDS II, % LTDS I, % LTDS II, %3 Mei 2010 12,63 24,17 5,24 14,964 Mei 2010 15,87 12,10 3,11 4,745 Mei 2010 27,05 12,45 11,85 7,426 Mei 2010 9,25 16,18 7,10 3,207 Mei 2010 7,31 13,07 8,21 13,628 Mei 2010 8,46 11,98 5,57 4,88Rata-rata 13,43 14,99 6,85 8,14(Sumber: Analisa Sampel Dry Kernel PT. CSR)

Bila dilihat dari hasil analisa pada tabel 14, nilai kadar kotoran selama enam

hari pengamatan dan nilai rerata selama pengamatan berada di atas standar yang

ditetapkan oleh perusahaan sebesar 1,20% to sampel. Dengan nilai lifting velocity

pada tiap kolom lebih kecil dari nilai lifting velocity material yang akan diangkut,

maka meningkatnya nilai kadar kotoran menjadi konsekuensi dari material yang

tidak dapat diangkut oleh hisapan angin.

Page 127: ANALISA KESESUAIAN DIMENSI LIGHT TENERA DRY … · rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan laporan praktik kerja lapangan ini ... Exchanger dan Tangki Zat Kimia NaOH (kanan)

115

Oleh karena itu, bila diinginkan nilai lifting velocity yang sesuai dengan

material yang akan diangkut, seharusnya dimensi LTDS telah disesuaikan pada

saat pembuatan LTDS. Kesesuaian dimensi LTDS pada PT. CSR dengan hisapan

angin yang dihasilkan oleh blower dapat dilihat pada Tabel 15.

Tabel 15. Kesesuaian Dimensi Kolom LTDS dengan Kapasitas Aliran Angin

yang Dihasilkan oleh Blower pada PT. CSR.

Kolom ;, m/s A, m2 ;’, m/s A’,m2

Expansion Column

LTDS I6,21 0,4015 11 0,2265

Ducting LTDS I 10,81 0,7238 35 0,0712

Expansion Column

LTDS II6,21 0,4015 14 0,1779

Ducting LTDS II 10,81 0,7238 35 0,0712

(Sumber: Data Olahan. 2010)

Penyesuaian dimensi LTDS dilakukan dengan menyesuaikan kebutuhan

awal lifting velocity yang seharusnya di masing-masing kolom LTDS. Dengan

mengetahui kapasitas aliran angin yang dihasilkan oleh blower yang digunakan

akan didapatkan lifting velocity yang sesuai dengan kebutuhan lifting velocity

masing-masing material yang akan diangkut pada masing-masing kolom LTDS.

Penyesuaian dimensi kolom pada LTDS merupakan langkah pertama yang

dilakukan saat pembuatan LTDS. Penyesuaian dimensi LTDS terhadap kapasitas

aliran angin yang dihasilkan oleh blower yang dipakai diharapkan dapat

meminimalisir perombakan yang dilakukan akibat kegagalan sistem.

Page 128: ANALISA KESESUAIAN DIMENSI LIGHT TENERA DRY … · rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan laporan praktik kerja lapangan ini ... Exchanger dan Tangki Zat Kimia NaOH (kanan)

116

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan uraian dan penjelasan di atas, dapat disimpulkan beberapa hal,

diantaranya:

1. Pabrik minyak kelapa sawit merupakan industri dengan sistem lintas produksi

dan kontinyu dalam mengolah tandan buah sawit menjadi minyak sawit

mentah (CPO) dan inti sawit (PK). Sistem tersebut diatur sedemikian rupa di

dalam standar prosedur operasi (SOP) yang berbeda antara satu pabrik minyak

kelapa sawit dengan pabrik minyak kelapa sawit lainnya, termasuk PMKS

Negeri Lama, PT. Cisadane Sawit Raya.

2. Rangkaian produksi di lapangan menunjukkan terdiri dari susunan unit

produksi utama yang dimulai dari penerimaan buah (penimbangan, sortasi

buah dan penampungan buah), perebusan buah, pemipilan buah, pencacahan

dan pengempaan, klarifikasi, dan pengolahan kernel. Rangkaian pruduksi

utama juga didukung oleh unit pembangkit tenaga (boiler dan turbin), unit

pengolahan air, unit laboratorium dan unit bengkel kerja (workshop).

3. Rangkaian unit produksi yang berjalan mempunyai target pencapaian produksi

baik secara kualitas maupun kuantitas. Target kuantitas secara prosuksi adalah

pencapaian kapasitas pabrik, oil ekstraction rate, dan kernel ekstraction rate.

4. Pengetahuan akademik dan teori yang diterima dari perkuliahan bukan tidak

dapat diterapkan pada dunia kerja nyata, tetapi justru teori tersebut dapat

digunakan sebagai landasan pengembangan dan perbaikan sistem.

5. Udara yang mengalir melewati ducting yang memiliki luas penampang

tertentu akan memiliki kecepatan dan kapasitas tertentu. Kesesuaian kecepatan

udara yang mengalir melewati ducting mempengaruhi efektifitas pemisahan

material pada masing-masing kolom LTDS.

Page 129: ANALISA KESESUAIAN DIMENSI LIGHT TENERA DRY … · rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan laporan praktik kerja lapangan ini ... Exchanger dan Tangki Zat Kimia NaOH (kanan)

117

6. Penyesuaian dimensi LTDS terhadap kapasitas aliran angin yang dihasilkan

oleh blower akan menghasilkan kecepatan angin yang sesuai dengan

kebutuhan lifting velocity material yang akan dipisahkan.

6.2. Saran

Kemajuan dan keberhasilan pengolahan tandan buah kelapa sawit akan

memberikan manfaat yang tidak hanya bagi perusahaan PT. Cisadane Sawit Raya,

tetapi juga bagi masyarakat yang menggunakan barang dari produk turunan

minyak kelapa sawit. Dengan demikian, penulis memaparkan beberapa saran

kepada perusahaan dengan harapan dapat menjadi yang terbaik, diantaranya:

1. Meningkatkan fungsi pengawasan pada pekerjaan yang mengeluarkan

banyak biaya, seperti pemakaian zat kimia yang juga akan memberikan

dampak buruk di masa yang akan datang misalnya peningkatan limbah B3.

2. Memperhatikan hal detail di lapangan yang dapat mempengaruhi kualitas

kerja, misalnya pengawasan perawatan mesin dan penetapan standar analisa

laboratorium.

3. Membina hubungan yang baik dan saling menguntungkan dengan supplier

buah masyarakat, terutama terhadap kualitas buah yang akan dikirim ke

dalam pabrik minyak kelapa sawit.

4. Memperhatikan aspek keselamatan dan kesehatan kerja karyawan dengan

memberikan alat pelindung diri kepada karyawan dan pembentukan panitia

Pembina K3 sebagai pengawasan terhadap pelaksanaan K3.

5. Melakukan pembinaan ilmu dan pengetahuan karyawan terhadap unit

produksi di pabrik kelapa sawit dengan melaksanakan pelatihan keahlian

kerja dan motivasi kerja.

Page 130: ANALISA KESESUAIAN DIMENSI LIGHT TENERA DRY … · rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan laporan praktik kerja lapangan ini ... Exchanger dan Tangki Zat Kimia NaOH (kanan)

118

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2007. Spesifikasi Teknis Mekanikal. PT. Cisadane Sawit Raya. Jakarta.

id.wikipedia.org/kabupaten labuhan batu (diakses tanggal 28 Juni 2010)

Naibaho, P.M. 1998. Teknologi Pengolahan Kelapa Sawit. Pusat Penelitian Kelapa Sawit. Medan.

Pahan, I. 2006. Panduan Lengkap Kelapa Sawit: Manajemen Agribisnis dari Hulu hingga Hilir. Penebar Swadaya. Jakarta.

PT. Karya Persada Smiling Ocean. Pengolahan Air Tahap I.

PT. Karya Persada Smiling Ocean. Pengolahan Air Tahap II.

Pusat Penelitian Kelapa Sawit. 2003. Teknologi Pengolahan Kelapa Sawit dan Produk Turunannya. Medan.

Sardjito. 2000. Fisika Terapan Untuk Politeknik: Fluida dan Thermofisika. Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi. Dinas Pendidikan Nasional

www.pabriksawit.com/Teory Kernel (diakses tanggal 28 Juni 2010)

Page 131: ANALISA KESESUAIAN DIMENSI LIGHT TENERA DRY … · rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan laporan praktik kerja lapangan ini ... Exchanger dan Tangki Zat Kimia NaOH (kanan)
Page 132: ANALISA KESESUAIAN DIMENSI LIGHT TENERA DRY … · rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan laporan praktik kerja lapangan ini ... Exchanger dan Tangki Zat Kimia NaOH (kanan)

119

Lampiran 1. Jadwal Preventive Maintenance PMKS Negeri Lama, PT. CSR

Hari Divisi Sub-Divisi Pekerjaan

Senin Sterilizer Lori Periksa/perbaiki bushing bantalan lori

Effluent Treatment L.A Pump Periksa/adjust van belt

Compresor Periksa/adjust van belt

Empty bunch treatment H.EB conveyor Periksa/perbaiki scrapper

I.EB conveyor Periksa/perbaiki scrapper

Threshing Mechanical bunch feeder conveyor Periksa/perbaiki scrapper

Periksa/perbaiki chain conveyor & chain transmisi

Kernel Kernel silo fan Periksa/perbaiki van belt

Airlock kernel silo Periksa/perbaiki chain transmisi

Dry kernel conveyor Pelumasan/grease bushing/bearing

Periksa/perbaiki baut sambungan/bushing dan koupling

Boiler ID fan Periksa/perbaiki van belt

Dust ollector air lock Periksa/perbaiki sprocket/chain transmisi

Feed water pump

Periksa/perbaiki gland packing (kain panas), karet koupling dan level olie

Reagent pump

Cation pumpDoshing pump

Selasa Threshing Bunch conveyor line A dan B

Periksa/perbaiki scrapper conveyor, chain dan chain transmisi

H Bunch conveyor Pelumasan/grease bearing

Drum thresher Periksa/perbaiki van belt drum thresher

Conveyor under threser Periksa/perbaiki baut sambungan dan baut + karet koupling conveyor under threser

Kernel wet shell conveyor Periksa/perbaiki baut/roda bucket

Kernel elevator Periksa/perbaiki chain transmisi

Kernel conveyor Periksa/perbaiki baut sambungan/bushing dan karet koupling

Klarifikasi Screen waste conveyor Periksa/perbaiki baut sambungan/bushing dan karet kouplingSludge waste conveyor

Vacuum drier

Rabu Loading ramp Capstand Periksa/kencangkan baut tapak gear box

Bollar Periksa/kencangkan baut tapak bollar

Periksa/perbaiki karet koupling capstand

Page 133: ANALISA KESESUAIAN DIMENSI LIGHT TENERA DRY … · rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan laporan praktik kerja lapangan ini ... Exchanger dan Tangki Zat Kimia NaOH (kanan)

120

Threshing Fruit Elevator No. 1, 2, dan 3

Periksa/perbaiki chain conveyor dan chain transmisi

Periksa/perbaki baut bucket

Kernel Ripple mill Periksa/perbaiki van belt

Nut feeder Periksa/perbaiki chain transmisi

Mixer Conveyor Periksa/perbaiki baut sambungan/bushing dan karet koupling

Mixer elevator Periksa/perbaiki baut roda bucket dan conveyor chain

Nut airlock

Klarifikasi Crude oil pump Pelumasan/grease bearing

Sludge pump Periksa/perbaiki gland packing (kain panas), karet koupling dan level olie

COT pump

Periksa/perbaiki van beltReclaim oil pump

Hot water pump

Oil tranfer pump

Kamis Sterilizer Lori Periksa/perbaiki gandengan lori

Tippler Line A dan B Periksa/perbaiki chain tranmisi

Threshing Top cross conveyor Periksa/perbaiki baut sambungan dan baut + karet koupling

Distribution conveyor

Pelumasan/grease bushingOver flow conveyor

Bottom cross conveyor

Kernel Nut transport fan Periksa/perbaiki karet koupling

Fiber cyclone fan Periksa/perbaiki van belt

LTDS Periksa/perbaiki chain transmisi

Airlock nut transport

Periksa level olie

Airlock fiber cyclone

Airlock LTDS

Pompa claybath

Mixer claybath

Boiler Compresor Periksa/perbaiki van belt

Power house Pompa solar Periksa/perbaiki gland packing (kain panas) dan level olie

Klarifikasi Sludge centrifuge

Jum'at Loading ramp Tranfer carriage Pelumasan/grease bearing roda transfer carriage

Hydraulic loading ramp line A dan B

Periksa/perbaiki selang hydraulic dan filter hydraulic loading ramp

Threshing Inclined bunch crusher Periksa/perbaiki baut koupling

Bunch crusher Periksa/perbaiki scrapper

Page 134: ANALISA KESESUAIAN DIMENSI LIGHT TENERA DRY … · rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan laporan praktik kerja lapangan ini ... Exchanger dan Tangki Zat Kimia NaOH (kanan)

121

Hard bunch conveyor Periksa/perbaiki conveyor chain dan conveyor transmisi

Kernel Dry kernel elevator Pelumasan/grease bushing/bearing

Shell conveyor Periksa/perbaiki baut/roda bucket

Recycling elevator Periksa/perbaiki chain transmisi

Vibrating vlaybath Periksa/perbaiki baut sambungan/bushing dan karet koupling

Sabtu Sterilizer Sterilizer Periksa/perbaiki pintu, check valve, safety valve, centilever sterilizer no. 1, 2, 3, dan 4

Threshing Mechanical bunch feeder Priksa/perbaiki chain transmisi

Pressing Pressing Pelumasan/grease bearing

Digester Periksa level olie gear box transmisi

Periksa/perbaiki van belt

Periksa/perbaiki baut koupling/karet koupling

Kernel Nut polishing drum Periksa/perbaiki roller nut polishiing drumVibrating nut grading Periksa/perbaiki chain transmisi

Vibrating garde claybath Periksa/perbaiki baut sambungan/bushing dan karet koupling

Nut auger conveyor

Minggu Kernel CBC Line A dan B Periksa/perbaiki baut sambungan

Periksa/perbaiki baut + koupling

pelumasan/grease bushing/bearing

Fiber shell conveyor pelumasan/grease bushing/bearing

Periksa/perbaiki baut sambungan/bushing

Periksa/perbaiki baut koupling/karet kouplingBoiler Distribution conveyor Pelumasan/grease bushing/bearing

Pendulum Periksa/perbaiki baut sambungan/bushing dan karet koupling

Fuel recycling conveyor

(Sumber: Jadwal PM 2010 PMKS Negeri Lama, PT. CSR)