analisa kelayakan-tinjauan literatur_2
TRANSCRIPT
5/11/2018 Analisa Kelayakan-Tinjauan Literatur_2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/analisa-kelayakan-tinjauan-literatur2 1/13
BAB II
TEORI SPIN OFF, ANALISA SWOT, PENILAIAN
KEUANGAN DAN ANALISA KONDISI EKSISTING
2.1 TEORI SPIN OFF, ANALISA SWOT DAN PENILAIAN KEUANGAN
2.1.1 Teori Spin Off
Pada dasarnya, setiap perusahaan telah mempunyai strategi, hanya
terkadang mereka tidak menyadari bahwa rencana dan aktivitas yang sedang
dijalankan oleh perusahaan adalah merupakan salah satu strategi. Bentuk dari
strategi dapat bervariasi dari satu industri ke industri lain, dari satu perusahaan ke
perusahaan lain dan dari satu situasi ke situasi lain. Namun ada sejumlah strategi
yang umum dapat diterapkan pada berbagai bentuk industri dan ukuran
organisasi/perusahaan yang dikemal dengan ’Strategi Generik’.
2.1.1.1 Strategi Generik dari Glueck
Glueck [5] berpendapat bahwa pada prinsipnya terdapat empat macam
strategi generik. Keempatnya dikenal sebagai strategi stabilitas (stability strategy),strategi ekspansi (expansion strategy), strategi penciutan (retrenchment strategy)
dan kombinasi (combination strategy) dari salah satu atau lebih ketiga strategi
yang pertama.
Strategi stabilitas pada prinsipnya menekankan pada tidak bertambahnya
produk, pasar dan fungsi-fungsi perusahaan. Strategi ini lebih pada meningkatkan
efisiensi di segala bidang untuk meningkatkan kinerja/keuntungan dan
mempunyai resiko yang rendah.
Strategi ekspansi lebih menitikberatkan pada penambahan/perluasan
produk, pasar ataupun fungsi dalam perusahaan, dengan lebih meningkatkan
aktivitas perusahaan sehingga mengandung resiko yang tinggi. Alasan memakai
strategi ini adalah :
- masyarakat akan diuntungkan dengan adanya perluasan usaha
Analisa kelayakan..., Liza Mahavianti Syamsuri, FT UI, 2007.
5/11/2018 Analisa Kelayakan-Tinjauan Literatur_2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/analisa-kelayakan-tinjauan-literatur2 2/13
1
- adanya tekanan dari pihak luar (pemerintah, pemegang saham)
- perluasan usaha akan menghasilkan kekuatan monopoli
- motivasi dari pimpinan untuk menghadapi resiko yang menantang
Strategi penciutan adalah di mana perusahaan melakukan pengurangan suatu
produk, pasar atau fungsi tertentu dengan melakukan pengurangan atau menutup
unit bisnis yang mempunyai cash flow negatif. Sedangkan strategi kombinasi
merupakan pemakaian lebih dari satu strategi di atas untuk jangka waktu yang
berurutan ataupun waktu yang bersamaan. Alasan utamanya karena terjadinya
perubahan-perubahan yang cepat pada lingkungan luar/dalam perusahaan.
2.1.1.2 Strategi Generik dari M Porter
Porter [6] berpendapat jika suatu perusahaan ingin berkembang dalam
tingkat persaingan yang semakin ketat, ia harus memilih untuk mengerjakan salah
satu prinsip yaitu harga yang tinggi atau biaya yang rendah, dan bukan
mengerjakan kedua-duanya. Dari dua prinsip dasar inilah Porter mengembangkan
tiga strategi generiknya yang terkenal seperti ditunjukkan dalam Gambar 2.1
berikut :
Gambar 2.1 Tiga Strategi Generik dari M Porter [ 6 ]
Analisa kelayakan..., Liza Mahavianti Syamsuri, FT UI, 2007.
5/11/2018 Analisa Kelayakan-Tinjauan Literatur_2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/analisa-kelayakan-tinjauan-literatur2 3/13
2
2.1.1.3 Strategi Spin Off
Pada perusahaan–perusahaan korporasi (yang banyak memiliki divisi
usaha atau anak perusahaan , strategi spin off merupakan salah satu strategi yang
dipilih untuk meningkatkan efisiensi perusahaan.
Spin off merupakan upaya pemisahan korporasi agar anak perusahaan atau
divisi usaha menjadi perusahaan yang berdiri sendiri. Spin off adalah organisasi,
objek atau keberadaan baru yang merupakan hasil pemisahan atau pemecahan dari
bentuk yang lebih besar, misalnya perusahaan baru yang didirikan dari pecahan
organisasi lama. Secara tradisional, spin off dapat melalui pendistribusian saham
kepada pemegang saham induk secara paripasu. Spin off biasa dilakukan untuk meningkatkan efisiensi suatu perusahaan, atau agar perusahaan induk (holding)
dapat berkonsentarasi pada core bisnisnya.
Di pasar modal, membagikan saham anak perusahaan sebagai dividen
merupakan salah satu cara restrukturisasi dan reorganisasi anak perusahaan.
Membagikan dividen berupa saham anak perusahaan dikenal sebagai spin off .
2.1.2 Analisis Strength, Weakness, Opportunities, dan Threats (SWOT)
Menurut Fredy Rangkuti hal 18 [7], analisis SWOT (Strength, Weakness,
Opportunity dan Threats) adalah suatu alat yang berguna untuk menganalisis
situasi organisasi secara keseluruhan. Pendekatan ini berusaha untuk
mengembangkan kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan dan ancaman-
ancaman yang ada suatu organisasi (looking in). Dengan kesempatan-kesempatan
dan ancaman-ancaman yang ada pada lingkungan eksternal (looking out ).
Pendekatan ini mengusulkan bahwa masalah utama yang dihadapi suatu
organisasi dapat dianalisa yang teliti dari setiap ensure tersebut. Strategi-strategi
kemudian dapat diformulasikan untuk memusatkan perhatian pada masalah
tersebut.
Analisa kelayakan..., Liza Mahavianti Syamsuri, FT UI, 2007.
5/11/2018 Analisa Kelayakan-Tinjauan Literatur_2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/analisa-kelayakan-tinjauan-literatur2 4/13
3
Penelitian menunjukkan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh
kombinasi faktor internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut harus
diperhitungkan dalam analisa SWOT. Dengan menggunakan analisis SWOT
dengan mengacu pada Gambar 2.5 dapat diketahui posisi perusahaan saat ini dan
mengetahui langkah apa yang harus dilakukan oleh perusahaan untuk
mengantisipasinya seperti berikut :
Gambar 2.2 Analisa SWOT [7]
Kuadran 1. : Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan
tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang
yang ada. Strategi yang harus ditetapkan dalam kondisi ini adalah mendukung
kebijakan pertumbuhan yang agresif (growth oriented strategy).
Kuadran 2. : Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini harus
memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah
menggunakan kekuatan yang memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara
strategi diversifikasi (produk/pasar).
Analisa kelayakan..., Liza Mahavianti Syamsuri, FT UI, 2007.
5/11/2018 Analisa Kelayakan-Tinjauan Literatur_2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/analisa-kelayakan-tinjauan-literatur2 5/13
4
Kuadran 3. : Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi di
lain pihak ia menghadapi beberapa kendala/kelemahan internal.
Kuadran 4. : Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan. Perusahaan
tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.
Tidak hanya analisa SWOT saja tetapi juga penilaian dari aspek finansial yang
merupakan analisa yang dilakukan melihat dari sisi neraca keuangan suatu
perusahaan.
2.1.3 Penilaian Keuangan
Untuk menilai kelayakan suatu pengembangan usaha dengan melakukan investasidapat dilakukan dengan beberpa metoda yaitu : Payback Period , Net Present
Value, Internal Rate Of Return, Profitability Index dan lain sebagainya [8].
a. Payback Period
Payback period adalah suatu waktu yang diperlukan suatu proyek untuk menutup
kembali pengeluaran investasi (initial cap investment ). Dengan menggunakan
aliran kas. Dengan kata lain payback adalah rasio antara initial cap investment dan
cash inflow yang hasilnya merupakan satuan waktu, seperti persamaan berikut :
Payback Period =Nilai investasi
Kas masuk bersihtahun .................................................(2. 1)
Jika payback period lebih pendek waktunya dari waktu maksimum yang
diinginkan, maka investasi tersebut disebut layak. Metoda ini cukup sederhana
tetapi mempunyai kelemahan utama bahwa metode ini tidak mempertahankan
konsep nilai waktu dari uang.
Jadi fungsinya hanya sebagai pendukung metoda lain.
b. Internal Rate of Return
Analisa kelayakan..., Liza Mahavianti Syamsuri, FT UI, 2007.
5/11/2018 Analisa Kelayakan-Tinjauan Literatur_2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/analisa-kelayakan-tinjauan-literatur2 6/13
5
Metoda ini digunakan untuk mencari tingkat bunga yang menyamakan nilai
sekarang dari arus kas yang diharapkan di masa datang atau penerimaan kas
dengan mengeluarakan investasi awal. Persamaannya seperti dibawah ini :
0
1 (1 )
nt
t t
CF I
IRR=
=
+ ................................................................... (2. 2)
Dimana : t = tahun ke
n = jumlah tahun
I 0 = Nilai Investasi Awal
CF = arus kas bersih
IRR = tingkat bunga yang dicari nilainya
Jika IRR yang didapat ternyata lebih besar dari rate of return yang ditentukan,
maka investasi disebut layak.
c. Net Present Value
Net Present Value adalah selisih antara present value dari dengan nilai sekarang
dari penerimaan-penerimaan kas bersih di masa yang akan datang.
Untuk menghitung nilai sekarang harus ditentukan tingkat yang relevan yang
berlaku sekarang sebagaimana persamaan berikut :
0
1 (1 )
nt
t t
CF NPV I
K =
= −
+ ......................................... (2. 3)
Dimana : t = jumlah tahun
CF t = aliran kas periode t I 0 = Investasi tahun ke 0
K = tingkat suku bunga (discount rate)
Kriteria penilaian :
• Jika NPV > 0, maka investasi layak
• Jika NPV < 0, investasi tidak layak
Analisa kelayakan..., Liza Mahavianti Syamsuri, FT UI, 2007.
5/11/2018 Analisa Kelayakan-Tinjauan Literatur_2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/analisa-kelayakan-tinjauan-literatur2 7/13
6
• Jika NPV = 0, nilai perusahaan tetap apakah investasi dilaksanakan atau
tidak
d. Profitability Indeks
Metode ini membandingkan antara nilai sekarang dari penerimaan-penerimaan
kas bersih di masa yang akan datang dengan nilai sekarang dari investasi seperti
persamaan berikut :
PI = NPV : I 0 ................................................................. (2. 4)
di mana : NPV = Net Present Value
I 0 = Investasi di Tahun ke 0
Kriteria penilaian :
• Jika PI >1, maka investasi dinilai layak
• Jika PI <1, maka investasi tidak layak
2.2. ANALISA KONDISI EKSISTING
2.2.1 Posisi Penjualan Flexi di antara Pengguna Seluler yang lain :
Untuk membuat prediksi mengenai kelayakan spin off Flexi, perlu juga
diketahui posisi Flexi di antara operator lain. Berikut ditampilkan posisi penjualan
Flexi di antara pengguna seluler yang lain pada posisi awal tahun 2006.
Tabel 2.1 Jumlah Pengguna Layanan Telepon Nirkabel Per Januari 2006 [9]
NO
NAMA
OPERATOR Posisi
JUMLAH
PELANGGAN
1 PT. Excelcomindo 25 Januari 2006 6.802.325
2 PT. Mobile-8 25 Januari 2006 1.100.0003 PT. Telkom 25 Januari 2006 3.094.576
4 PT. Bakrie Telecom 25 Januari 2006 384.408
5
PT. Sampurna (ex PT
Mandara) 13 Januari 2006 8.066
6 PT. Telkomsel 25 Januari 2006 23.000.000
7 PT. Indosat 25 Januari 2006 13.800.000
8 PT. Natrindo 25 Januari 2006 12.738
Analisa kelayakan..., Liza Mahavianti Syamsuri, FT UI, 2007.
5/11/2018 Analisa Kelayakan-Tinjauan Literatur_2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/analisa-kelayakan-tinjauan-literatur2 8/13
7
Jumlah Total 48.202.113
Sedangkan sesuai data dari PT Telekomunikasi Indonesia (Laporan Keuangan
Konsolidasian Triwulan 3 tahun 2006), jumlah pelanggan Flexi diperkirakan
sekitar 3.654.000 pelanggan [3], seperti ditunjukkan pada Tabel 2.2 berikut ini :
Tabel 2.2. Operational Highlight Telkom Q3 2006 [3]
Description Unit 3Q/05 3Q/06 Growth (%)
TELKOM
LIS Wireline ('000) 8,651 8,691 0.5
LIS Wireless (Flexi) ('000) 3,722 3,654 -1.8
Total ('000) 12,873 12,345 -0.2
TELKOMSEL
Customer :
KartuHALO ('000) 1,428 1,627 13.9
SimPATI ('000) 14,827 20,312 37
Kartu As ('000) 7,228 10,527 45.6
Total ('000) 23,483 32,466 38.3
2.2.2 Struktur Organisasi DFWN
Sesuai KD No 06 tahun 2006 maka struktur organisasi Divisi Fixed
Wireless Network dapat diperlihatkan pada Gambar 2.3 berikut ini :
Analisa kelayakan..., Liza Mahavianti Syamsuri, FT UI, 2007.
5/11/2018 Analisa Kelayakan-Tinjauan Literatur_2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/analisa-kelayakan-tinjauan-literatur2 9/13
8
Gambar 2. 3 Struktur Organisasi DFWN [10]
2.2.3 Struktur Organisasi Telkom
Dalam pengelolaan organisasinya [11], PT Telekomunikasi Indonesia,
Tbk. memiliki sebuah Dewan Komisaris yang terdiri dari 1 (satu) Komisaris
Utama dan 2 (dua) Komisaris Independen, dan 2 (dua) Komisaris Anggota sertasebuah Dewan Direksi yang beranggotakan 1 (satu) orang Direktur Utama atau
CEO (Chief Executive Officer ) dan 1 (satu) orang Wakil Direktur Utama atau
COO (Chief Operations Officer ) serta 5 (lima) orang anggota Dewan Direksi
lainnya yang memiliki fungsi dan tanggung jawab yang berbeda seperti Direktur
Sumber Daya Manusia, Direktur Konsumer, Direktur Enterprise & Wholesale,
Direktur Network & Solution, dan Direktur Keuangan/CFO.
PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. memiliki beberapa buah anak
perusahaan terafiliasi seperti PT Telekomunikasi Selular Indonesia yang bergerak
sebagai penyelenggara jasa telekomunikasi bergerak selular, PT Indonusa
Telemedia yang menangani bisnis Pay TV dengan nama produk TELKOMVision
Analisa kelayakan..., Liza Mahavianti Syamsuri, FT UI, 2007.
5/11/2018 Analisa Kelayakan-Tinjauan Literatur_2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/analisa-kelayakan-tinjauan-literatur2 10/13
9
dan PT Infomedia Nusantara yang mengelola Buku Petunjuk Telepon (Yellow
Pages) dan Call Center .
Selain anak perusahaan tadi, dalam menjalankan operasi perusahaan PT
Telekomunikasi Indonesia, Tbk. telah mengelompokkan unit-unit yang ada dalam
organisasi ke dalam bentuk Divisi, Center dan Yayasan.
Unit-unit Bisnis TELKOM terdiri dari Divisi, Center , Yayasan dan Anak
Perusahaan, sebagai berikut :
1. Divisi Long Distance
2. Carrier & Interconnection Service
3. Divisi Multimedia
4. Divisi Fixed Wireless Network
5. Enterprise Service
6. Divisi Regional I - Sumatera
7. Divisi Regional II - Jakarta
8. Divisi Regional III - Jawa Barat
9. Divisi Regional IV - Jawa Tengah dan Yogyakarta
10. Divisi Regional V - Jawa Timur
11. Divisi Regional VI - Kalimantan
12. Divisi Regional VII - Kawasan Timur Indonesia
13. Maintenance Service Center
14. Training Center
15. Carrier Development Support Center
16. Management Consulting Center
17. Construction Center
18. I/S Center
19. R&D Center
20. Community Development Center(CDC)
Anak Perusahaan :
Kepemilikan > 50%
Analisa kelayakan..., Liza Mahavianti Syamsuri, FT UI, 2007.
5/11/2018 Analisa Kelayakan-Tinjauan Literatur_2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/analisa-kelayakan-tinjauan-literatur2 11/13
10
1. PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) : Telekomunikasi (Selular GSM)
2. PT Infomedia Nusantara (Infomedia) : Layanan Informasi
3. PT. Multimedia Nusantara (Metra) :Multimedia, pay special TV
4. PT. Napsindo Primatel International (Napsindo) : Network Access Point
5 PT Indonusa Telemedia (Indonusa) : TV Cable
6. PT Graha Sarana Duta (GSD) : Properti, Konstruksi dan Jasa
Kepemilikan 20% - 50%
1. PT Patra Telekomunikasi Indonesia (Patrakom) : Layanan VSAT
2. PT Citra Sari Makmur (CSM) : VSAT dan layanan telekomunikasi lainnya
3. PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) : Transponder Satelit dan Komunikasi
Kepemilikan < 20%
1. PT Mandara Selular Indonesia (MSI) : Layanan NMT - 450 Selular dan CDMA
2. PT Batam Bintan Telekomunikasi (Babintel) Telepon Tetap di Batam dan Pulau Bintan
3.PT Pembangunan Telekomunikasi Indonesia (Bangtelindo) : Pengelolaan Jaringan dan
Peralatan Telco
2.2.4. Kebijaksanaan Pengelolaan Flexi Eksisting
2.2.4.1 Pengaturan Jaringan Fixed Wireless
Jaringan Fixed Wireless diatur secara garis besar sebagai berikut [12] :
• Format Penomoran yang digunakan sama dengan format nomor PSTN
biasa
• Integrasi dengan network data dilakukan dengan memanfatkan IP
Backbone Divisi Multimedia
• Signalling antara Flexi Exchange dengan Local Exchange dan Trunk
Exchange menggunakan sistem pensinyalan CCS No 7.
• Pola routing /signalling sesuai dengan pola pada PSTN
Analisa kelayakan..., Liza Mahavianti Syamsuri, FT UI, 2007.
5/11/2018 Analisa Kelayakan-Tinjauan Literatur_2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/analisa-kelayakan-tinjauan-literatur2 12/13
11
• Sinkronisasi disesuaikan dengan Jaringan Sinkronisasi Nasional Telkom
sesuai dengan standar hirarki.
Pada Gambar 2.4 berikut ditunjukkan hubungan inter area Flexi untuk
menyalurkan traffic voice lokal :
Gambar 2.4 Hubungan Inter area Flexi [12]
Sedangkan hubungan untuk antar area (antar FE) ditunjukkan pada Gambar 2.5
berikut :
Gambar 2.5 Hubungan antar area Flexi [12]
Analisa kelayakan..., Liza Mahavianti Syamsuri, FT UI, 2007.
5/11/2018 Analisa Kelayakan-Tinjauan Literatur_2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/analisa-kelayakan-tinjauan-literatur2 13/13
12
2.2.4.2.Kebijaksanaan Pengelolaan
Pada saat ini kebijakan pengelolaan Flexi di lingkungan Telkom masih
dipisahkan antara Product Owner (PO) dan Distribution Channel (DC). Product
Owner merupakan pengelola jaringan/ network Flexi, dalam hal ini diserahkan
kepada Divisi Fixed Wireless Network. Sedangkan Distribution Channel
diserahkan kepada Divisi Regional (Divre) dan selanjutnya diserahkan kepada
Datel-datel.
Analisa kelayakan..., Liza Mahavianti Syamsuri, FT UI, 2007.