analisa dan kajian eksperimental hubungan momen - kurvatur pada balok beton bertulang

218
ANALISA DAN KAJIAN EKSPERIMENTAL HUBUNGAN MOMEN - KURVATUR PADA BALOK BETON BERTULANG TESIS Oleh RAHMI KAROLINA 057016017/TEKNIK SIPIL SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2008

Upload: rahmi-karolina

Post on 09-Jun-2015

3.563 views

Category:

Documents


15 download

DESCRIPTION

Tesis Rahmi Karolina

TRANSCRIPT

Page 1: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

ANALISA DAN KAJIAN EKSPERIMENTAL HUBUNGAN

MOMEN - KURVATUR PADA BALOK BETON BERTULANG

TESIS

Oleh

RAHMI KAROLINA

057016017/TEKNIK SIPIL

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2008

Page 2: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

ANALISA DAN KAJIAN EKSPERIMENTAL HUBUNGAN

MOMEN - KURVATUR PADA BALOK BETON BERTULANG

TESIS

Untuk memperoleh Gelar Magister Teknik dalam Program Studi Teknik Sipil

pada Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara

Oleh

RAHMI KAROLINA

057016017/TS

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2008

Page 3: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

Judul Tesis : ANALISA DAN KAJIAN EKSPERIMENTAL HUBUNGAN MOMEN - KURVATUR PADA

BALOK BETON BERTULANG Nama Mahasiswa : Rahmi Karolina Nomor Pokok : 057016017 Program Studi : Teknik Sipil

Menyetujui

Komisi Pembimbing

(Prof. Dr. Ir. Bachrian Lubis, M.Sc) (Ir. Daniel Rumbi Teruna, MT)

Ketua Anggota

Ketua Program Studi Direktur

(Dr. Ir. Roesyanto, MSCE) (Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa B.,M.Sc)

Tanggal Lulus : 31 Mei 2008

Page 4: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

Telah diuji pada

Tanggal 31 Mei 2008 PANITIA PENGUJI TESIS Ketua : Prof. Dr. Ir. Bachrian Lubis, M.Sc

Anggota : 1. Ir. Daniel R. Teruna, MT

2. Prof. Dr. Ing. Johannes Tarigan

3. Dr. Ing. Hotma Panggabean

4. Ir. Sanci Barus, MT

Page 5: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

ABSTRAK

Momen dan kurvatur merupakan dua parameter yang dapat digunakan untuk menentukan nilai daktilitas balok. Nilai daktalitas suatu balok dapat ditentukan dengan membagi nilai kurvatur saat leleh dengan momen .Untuk melihat besarnya beban kurvatur dan daktalitas melibatkan beberapa variabel yaitu diameter tulangan lentur (tulangan tekan dan tulangan tarik), mutu beton. Analisa perhitungan momen dan kurvatur juga akan menentukan besarnya nilai tegangan regangan mengingat eratnya kaitan antara momen-kurvatur terhadap tegangan-regangan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan momen dan kurvatur pada balok beton tanpa kekangan.

Model balok yang digunakan adalah balok beton bertulang dengan tampang empat persegi berukuran 20 x 30 x 240 cm. Penulangan balok dilakukan dengan tulangan tarik 3Ø10 dan tulangan tekan 2 Ø10. Sedangkan mutu beton terdiri dari dua variasi K-175 dan K-250. Pembebanan dilakukan secara bertahap sampai diperoleh keadaan retak pertama hingga balok mengalami keruntuhan. Pada setiap tahap pembebanan dibaca dan dicatat besar lenturan dan regangan yang terjadi pada balok.

Kejadian retak yang dihasilkan dalam penelitian ini menunjukan retak akibat lentur diawali dari daerah bawah beban kemudian berlanjut pada daerah tengah bentang. Peningkatan tegangan, regangan, momen dan kurvatur diantara dua variasi mutu beton tidak terlalu besar ini dikarenakan tulangan yang digunakan sama untuk mutu beton yang berbeda.

Kata kunci : momen kurvatur, daktilitas

Page 6: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

ABSTRACT

Moment and curvature are two parameters that can be used to determine beam ductility. Beam dactility can be obtained by deviding curvature are flexture reinforcement diameter (tension and compression), concrete strength. Moment and curvature analysis are also determining stess and strain value consideris connection between moment-curvature and stress-strain. This experiment is done to determine conection between moment and curvature in a concrete beam without confinement.

Model that has been in this experiment are rectangular reinforcement concrete beams 20x30x240 cm. That beam has tension reinforcement 3Ø10 and compression reinforcement 2Ø10. The beams has two variation of concrete strength, which are K-175 and K-250. Loads are given continuously to the beam first crack occurred until failure occurred to the beam. Deflection and strain are roted in every stage of load reading.

From this experiment we can see that flexture crack begin from bottom section of the beam and then continue to centre of the beam. Strain, stress, curvature and moment are increasing slightly because of the variation of concrete strength. Keyword : moment curvature, ductility

Page 7: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa,

penulis berhasil menyelesaikan tesis yang berjudul “ Analisa dan Kajian

Eksperimental Hubungan Momen-Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang “ sebagai

salah satu persyaratan untuk menyelesaikan program Magister bidang Rekayasa

Struktur, Program Studi Teknik Sipil, Universitas Sumatera Utara.

Dalam proses penulisan dan pelaksanaan tesis ini banyak pihak yang telah

turut menyumbangkan pikiran, saran, motivasi, material dan spiritual, untuk itu

penulis tidak lupa menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Bachrian Lubis, sebagai ketua komisi pembimbing yang

telah memberikan ilmu dan pemahaman yang sangat diperlukan dalam

penulisan tesis ini

2. Bapak Ir. Daniel Rumbi Teruna, MT, sebagai anggota komisi pembimbing

yang telah memberikan masukan yang berharga dalam penulisan tesis ini

3. Bapak Dr. Ir. Roesyanto, MSCE , selaku Ketua Program Studi Magister

Teknik Sipil PPs. Universitas Sumatera Utara

4. Bapak Ir. Rudi Iskandar, MT, selaku Sekretaris Program Studi Magister

Teknik Sipil PPs. Universitas Sumatera Utara

5. Ibu Prof. Dr.Ir.T.Chairun Nisa B.,M.Sc selaku Direktur Pasca Sarjana

Universitas Sumatera Utara

6. Bapak Prof. Chairuddin P. Lubis, DTM & H. Sp.AK selaku Rektor

Universitas Sumatera Utara

Page 8: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

7. Seluruh dosen dan staff program studi Teknik Sipil USU, terutama staff

pengajar Magister Teknik Sipil

8. Alm. Abubakar Jalil, SH dan ibu saya Hj. Mahnaum yang selalu mendorong

dan memberikan motivasi

9. Muhammad Agung Putra Handana

10. Amsal, Iput, Fahmi, Surya, Bona, Irman, Memed, Murtada, Indong, Afif, Adi,

Ali, Fajar, Rudi, dan semua anak 02 yang membantu saya

11. Asisten laboratorium beton Fahrul, Nova, Andi

Penulis sadar bahwa tesis ini masih jauh dari sempurna, baik dalam penulisan

maupun dalam penelitian, untuk itu saran dan masukan demi perbaikan sangat

diharapkan. Penulis juga berharap mudah – mudahan tesis ini dapat bermanfaat bagi

perkembangan ilmu pengetahuan.

Medan, Mei 2008

Penulis

Rahmi Karolina

057016017/MTS

Page 9: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

RIWAYAT HIDUP

A. DATA PRIBADI

Nama : Rahmi Karolina

Tempat/Tgl Lahir : Medan/18 Maret 1982

Alamat : Jl. Lizadri Putera no.119 kom. Kejaksaan blok. A

Medan, 20135

Agama : Islam

Anak ke- : Tunggal

Jenis Kelamin : Perempuan

B. RIWAYAT PENDIDIKAN

- TK Adhyaksa Palangkaraya 1986 - 1986

- SDN Bukit Hindu Palangkaraya 1987 - 1990

- SDN Langkai 12 Palangkaraya 1990 - 1991

- SDN 025 Pekanbaru 1991 - 1992

- SD Percobaan Negeri Medan 1992 - 1993

- SLTP Negeri 6 Medan 1993 - 1996

- SMU Negeri 2 Medan 1996 - 1999

- Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil USU 1999 - 2005

- Magister Teknik Sipil Program Pasca Sarjana USU 2005 - 2008

C. RIWAYAT PEKERJAAN

- Perencanaan Rumah Sakit USU 2005 – 2008

- Perencanaan Taman Simalem Resort 2006 - 2007

- Perencanaan Mesjid Jami Al-Munawarah UISU 2007

- Perencanaan Laboratorium IPA Terpadu 2007

- Perencanaan Jembatan Jl. Sudirman 2007 - 2008

- Landscape Bank Indonesia 2008

Page 10: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

DAFTAR ISI

ABSTRAK………………………………………………………………………….. i

ABSTRACT………………………………………………………………………... ii

KATA PENGANTAR……………………………………………………………… iii

RIWAYAT HIDUP………………………………………………………………… v

DAFTAR ISI………………………………………………………………….……. vi

DAFTAR TABEL….………………………………………………………….……. x

DAFTAR GAMBAR……………..…………………………………………….….. xii

DAFTAR NOTASI…………………………………………………………….…… xiv

DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………….……….. xviii

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang………………………………………………………….. 1

1.2. Perumusan Masalah…………………………………………….…..….. 2

1.3. Tujuan……………………………………………………………..…… 3

1.4. Batasan Masalah…………………………………………………..…… 3

1.5. Metodologi………………………………………………………...…… 4

1.5.1 Benda Uji……………………………………………….…….. 4

1.5.2 Pemberian Beban……………………………………….…….. 5

1.5.3 Pengujian Lentur dan Retak Balok…………………………… 5

1.5.4 Pengujian Regangan Beton…………………………………… 5

1.5.5 Tahapan Pelaksanaan Penelitian…………………………...…. 6

1.5.6 Jadwal Penelitian…………………………………………..…. 6

1.6. Sistematika Penulisan…………………………………………….……. 7

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Beton Secara Umum.……………………………………….. 9

2.1.1 Syarat – syarat Beton yang Berkualitas………………………. 9

2.1.2 Baja dan Batangan Tulangan………………………………… 10

2.1.3 Struktur Pori Beton………..……………….…………………. 11

Page 11: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

2.1.4 Pengaruh agregat………….…………….……………………. 12

2.1.5 Pengaruh air dan semen..….…………….……………………. 13

2.1.6 Pengaruh perawatan..…………………….………………….... 14

2.1.7 Absorpsi beton………………..………….………………….. 14

2.1.8 Kekuatan Tekan Beton……………………………………..…. 16

2.1.9 Kuat Lentur Balok Persegi……………………………..……. 16

2.2 Hubungan Momen dengan Kurvatur……..………………………..….... 17

2.2.1 Umum..………………….……………………………………. 17

2.2.2 Kurvatur …………………………………………….……..…. 19

2.2.3 Momen Kurvatur Teoritis………….…………………………. 24

2.3 Balok Beton Bertulang tanpa Confiment…………………………..…… 29

2.3.1 Saat Ultimit dan Leleh………………………………..………. 29

III. BAHAN DAN METODE

3.1 Umum……………………………………………………………..……. 32

3.2 Bahan Penyusun Beton..………………………………………..………. 33

3.2.1 Semen…………………………………………………………. 33

3.2.1.1 Sifat – sifat Semen….……………………..…..……. 33

3.2.1.2 Komposisi Kimia….………………………............... 36

3.2.1.3 Reaksi Hydrasi Semen Portland..………..…………. 38

3.2.2 Agregat…………………..……………………………………. 38

3.2.3 Agregat Halus…………...……………………………………. 39

3.2.3.1 Persyaratan Umum Agregat Halus…………………. 39

3.2.3.2 Pemeriksaan Agregat Halus………………………… 41

3.2.4 Agregat Kasar…..………………………………………….…. 41

3.2.4.1 Persyaratan Umum Agregat Kasar…………………. 41

3.2.4.2 Pemeriksaan Agregat Kasar…………...……………. 43

3.2.5 Air…….………...….…………………………………………. 43

3.3 Peralatan………...………………………………………………………. 45

Page 12: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

3.4 Benda Uji…..……………………………………………………...…… 47

3.4.1 Benda Uji Besi Tulangan…………………………………...… 47

3.4.2 Pembuatan Benda Uji ……...……………………………….... 48

3.5 Pengujian ……………………………….…………………………...…. 49

3.5.1 Pengujian Tarik Besi Tulangan.………………………………. 49

3.5.2 Pengujian Kuat Tekan Beton………….…………………...…. 50

3.5.3 Pengujian Balok Beton Bertulang…………………………….. 51

3.5.3.1 Pengujian Kuat Lentur dan Lenturan Balok Beton…. 51

3.5.3.2 Pengujian Regangan Balok Beton Bertulang……….. 52

3.5.3.3 Pengukuran Lebar Retak………………………...….. 53

3.6 Perhitungan momen dan kurvatur balok ……………………………….. 54

3.6.1 Saat Sebelum Retak…………..………………………………. 55

3.6.2 Setelah Retak Saat Pertama Leleh……………………………. 56

3.6.3 Setelah Retak Saat Ultimate…………….……………………. 57

3.7 Analisa tegangan dan regangan balok...................................................... 58

IV. HASIL PENGUJIAN

4.1 Hasil Penelitian...……………………………………….………………. 60

4.1.1 Pengujian Kuat Tarik Tulangan Baja…..…………………...… 60

4.1.2 Pengujian Kuat Tekan ………………..……………..……...… 61

4.1.3 Pengujian Lendutan dan Pengukuran Retak…………….......... 61

4.1.4 Pengujian Regangan Balok Uji………...…………………...… 69

4.2 Perhitungan Momen Kurvatur………………………….………………. 78

4.2.1 Perhitungan Momen Kurvatur Balok K-175 Teoritis.……...… 78

4.2.2 Perhitungan Momen Kurvatur Balok 1 K-175 Laboratorium... 86

4.2.3 Perhitungan Momen Kurvatur Balok 2 K-175 Laboratorium... 94

4.2.4 Perhitungan Momen Kurvatur Balok K-250 Teoritis.……...… 102

4.2.5 Perhitungan Momen Kurvatur Balok 1 K-250 Laboratorium... 110

4.2.6 Perhitungan Momen Kurvatur Balok 2 K-250 Laboratorium... 118

Page 13: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

4.3 Perhitungan Tegangan-Regangan………….………….………………. 126

4.3.1 Perhitungan Tegangan-Regangan Balok 1 K-175......……...… 126

4.3.2 Perhitungan Tegangan-Regangan Balok 2 K-175......……...… 128

4.3.3 Perhitungan Tegangan-Regangan Balok 1 K-250......……...… 130

4.3.4 Perhitungan Tegangan-Regangan Balok 2 K-250......……...… 132

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan……...…………………………..…………………………. 134

5.2 Saran……..……...………………………...……………………………. 136

DAFTAR PUSTAKA…………………………………….………………………… 137

Page 14: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Hal

1.1 Variasi Benda Uji…………………………………………………… 4

2.1 Tegangan Leleh Karakteristik………………………………………. 11

3.1 Bahan Dasar Pembuatan Semen Portland…………………………... 36

3.2 Komponen Utama Hasil Proses Pembakaran Bahan Dasar………… 37

3.3 Komposisi Semen Portland…………………………………………. 37

3.4 Susunan Besar Butiran Agregat Halus…………………………..….. 40

3.5 Susunan Besar Butiran Agregat Kasar…………………………..….. 43

3.6 Batas Izin Air untuk Campuran Beton……………………………… 45

4.1 Hasil Pengujian Kuat Tarik Tulangan ø10………………………….. 60

4.2 Hasil Perubahan Panjang Tulangan ø10…………………………….. 60

4.3 Hasil Pengujian Kuat Tekan dan Kuat Tarik Belah Silinder………... 61

4.4 Hasil Pengujian Lendutan Balok 1 K-175…………………………... 62

4.5 Hasil Pengujian Lendutan Balok 2 K-175…………………………... 62

4.6 Hasil Pengujian Lendutan Balok 1 K-250…………………………... 65

4.7 Hasil Pengujian Lendutan Balok 2 K-250…………………………... 65

4.8 Lebar Retak Maksimum…………………………………………...... 68

4.9 Hasil Pengujian Besar Regangan Balok 1 K-175……………….…... 70

4.10 Hasil Pengujian Besar Regangan Balok 2 K-175……………….…... 72

4.11 Hasil Pengujian Besar Regangan Balok 1 K-250……………….…... 74

4.12 Hasil Pengujian Besar Regangan Balok 2 K-250……………….…... 76

4.13 Hasil Perhitungan Momen-Kurvatur Balok K-175 Teoritis………… 85

4.14 Hasil Perhitungan Momen-Kurvatur Balok 1 K-175 Laboratorium... 93

4.15 Hasil Perhitungan Momen-Kurvatur Balok 2 K-175 Laboratorium... 101

4.16 Hasil Perhitungan Momen-Kurvatur Balok K-250 Teoritis………… 109

4.17 Hasil Perhitungan Momen-Kurvatur Balok 1 K-250 Laboratorium... 117

Page 15: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

4.18 Hasil Perhitungan Momen-Kurvatur Balok 2 K-250 Laboratorium... 125

4.19 Hasil Perhitungan Tegangan-Regangan Balok 1 K-175..................... 126

4.20 Hasil Perhitungan Tegangan-Regangan Balok 2 K-175..................... 128

4.21 Hasil Perhitungan Tegangan-Regangan Balok 1 K-250.................... 130

4.22 Hasil Perhitungan Tegangan-Regangan Balok 2 K-250..................... 132

Page 16: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Hal

1.1 Benda Uji…………………………………………………………. 4

2.1 Perilaku Defleksi Akibat Pembebanan …………………………... 17

2.2 Hubungan momen-kurvatur untuk penampang-penampang balok

dengan penulangan tunggal............................................................. 19

2.3 Hubungan momen kurvatur untuk bagian balok beton bertulangan

Tunggal ........................................................................................... 21

2.4 Kurva momen-kurvatur ideal untuk bidang beton bertulangan

tunggal yang gagal dalam tarik........................................................ 23

2.5 Penentuan momen-kurvatur teoritis................................................ 25

2.6 Teori hubungan momen-kurvatur.................................................... 28

2.7 Tampang balok bertulangan ganda saat lentur................................ 29

3.1 Benda Uji Besi Tulangan…………………………………………. 48

3.2 Pengujian Tarik Besi Tulangan…………………………………... 50

3.3 Pengujian Balok Beton Bertulang………………………………... 51

3.4 Penempatan Strain Meter, Dial Indikator dan Beban…………….. 52

3.5 Posisi Pin Strain Meter…………………………………………… 53

3.6 Segmen Pengamatan Retak………………………………………. 53

4.1 Beban – Lendutan Balok 1 K-175………………………………... 63

4.2 Beban – Lendutan Balok 2 K-175………………………………... 64

4.3 Beban – Lendutan Balok 1 K-250………………………………... 66

4.4 Beban – Lendutan Balok 2 K-250………………………………... 67

4.5 Posisi Pengukuran Regangan Balok……………………………… 69

4.6 Diagram Regangan Balok 1 K-175………………………………. 71

4.7 Diagram Regangan Balok 2 K-175………………………………. 73

4.8 Diagram Regangan Balok 1 K-250………………………………. 75

Page 17: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

4.9 Diagram Regangan Balok 2 K-250………………………………. 77

4.10 Hubungan Momen Kurvatur Balok K-175 Teoritis……………… 85

4.11 Hubungan Momen – Kurvatur Balok 1 K-175 Laboratorium…… 93

4.12 Hubungan Momen – Kurvatur Balok 2 K-175 Laboratorium…… 101

4.13 Hubungan Momen Kurvatur Balok K-250 Teoritis……………… 109

4.14 Hubungan Momen – Kurvatur Balok 1 K-250 Laboratorium…… 117

4.15 Hubungan Momen – Kurvatur Balok 2 K-250 Laboratorium…… 125

4.16 Hubungan Tegangan-Regangan Balok 1 K-175.........................… 127

4.17 Hubungan Tegangan-Regangan Balok 2 K-175.........................… 129

4.18 Hubungan Tegangan-Regangan Balok 1 K-250.........................… 131

4.19 Hubungan Tegangan-Regangan Balok 2 K-250........................… 133

Page 18: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

DAFTAR NOTASI

As : luas tulangan tarik, mm2

As' : luas tulangan tekan, mm2

A ak : berat akhir, mm

A aw : berat awal, mm

a : kedalaman tegangan saat ultimit, mm

b : lebar penampang balok, mm

C : gaya tekan, N

Cc : gaya tekan beton, N

Cs : gaya tekan baja, N

c : jarak garis netral saat ultimit, mm

d : jarak pusat tulangan tarik ketepi ujung balok/tinggi efektif, mm

d' : jarak pusat tulangan tekan ketepi ujung ablok, mm

Ec : modulus elastisitas beton, N/mm2

Es , Ey : modulus elastisitas baja, N/mm2

FM : fine modulus, %

fs : tegangan baja tarik, N/mm2

fs' : tegangan baja tarik, N/mm2

fr : modulus pecah, N/mm2

fy : kuat leleh baja, N/mm2

Page 19: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

fc' : kuat tekan beton, N/mm2

fc" : tegangan maksimum beton, N/mm2

h : tinggi penampang balok, mm

I : momen inersia, mm4

Jd : jarak pusat total gaya tekan kepusat tulangan tarik, mm

K : koefisien; 0,62

k : faktor jarak garis netral

M : momen lentur, Nmm

Mretak : momen saat pertama retak, Nmm

My : momen saat pertama leleh, Nmm

Mu : momen saat beban ultimit, Nmm

n : rasio modular atau angka ekivalen

P : gaya aksial, N

P r : nilai permeabilitas, gr/mnt

p : selimut beton, mm

q : beban

R : jari-jari kelengkungan balok, mm

SSD : saturated surface dry

s : gaya baja, N

T : gaya tekan baja, N

V : gaya lintang, N

Page 20: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

v : defleksi, mm

x : jarak tinjauan, mm

y : garis pusat transformasi dari ujung atas balok, mm

ydasar : garis pusat transformasi dari ujung bawah balok, mm

EI : kekakuan lentur balok, Nmm2

kd : jarak garis netral, mm

α : faktor tegangan rata-rata

β : koefisien; 0,15

β1 : koefisien; 0,85

γ : faktor pusat tekan (centroid)

Ø : diameter tulangan, mm

φ : kurvatur, rad/mm

φy : kurvatur saat pertama leleh, rad/mm

φretak : kurvatur saat retak, rad/mm

φu : kurvatur saat ultimat, rad/mm

ρ : rasio tulangan tarik

ρ’ : rasio tulangan tekan

θ : sudut rotasi, rad

π : koefisien; 22/7 atau 3,14

µ : micron

bσ : kuat tekan beton dari tiap – tiap benda uji, kg/cm 2

Page 21: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

ε : regangan

εc : regangan beton

εs : regangan baja tarik

εs’ : regangan baja tekan

εy : regangan pengerasan saat leleh

εu : regangan pengerasan saat ultimit

ε0 : regangan beton; 0,002

εcm : regangan beton pada serat ekstrim

ε50u : regangan beton unconfinement lebih dari 0,002 saat tegangannya 0,5 fc’

Page 22: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul Hal

1 Pengujian Tarik Tulangan......................................................................... 139

2 Pengujian Kokoh Tekan Beton 28 hari..................................................... 208

3 Pemeriksaan Material Beton..................................................................... 212

4 Dokumentasi............................................................................................. 228

Page 23: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Perkembangan industri konstruksi terus menunjukkan peningkatan yang

signifikan seiring dengan peningkatan jumlah manusia dan kebutuhan manusia itu

sendiri. Disamping peningkatan kualitas dalam rangka memenuhi banyaknya

kebutuhan, peningkatan tersebut juga diiringi dengan peningkatan kualitas untuk

pemenuhan keamanan dan kenyamanan penggunanya. Pilihan konstruksipun

beragam, mulai dari konstruksi kayu, baja, beton maupun, konstruksi beton bertulang.

Pemilihan konstruksi tersebut disesuaikan dengan keinginan pengguna dengan alasan

kekokohan, keindahan, kenyamanan maupun murah mahalnya konstruksi yang

dimaksud.

Merupakan sebuah tuntutan krtika tingkat penggunan semakin meningkat, luas

dan beragam, disamping tuntutan peningkatan tingkat kemampuan struktur beserta

efisiensi penggunaan material, untuk kemudian dilakukan upaya peningkatan

kapabilitas konstruksi beton bertulang sehingga pengguna konstruksi ini mampu

memberikan manfaat maksimal bagi konstruksi bangunan dan lebih meningkatkan

keamanan dan kenyamanan bagi pengguna.

Dalam upaya untuk lebih meningkatkan kemampuan konstruksi beton bertulang

dalam memikul beban – beban, perlu kiranya secara terus – menerus dilakukan

analisa maupun kajian baik itu pada balok, kolom, plat maupun pondasi. Salah satu

Page 24: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

bagian struktural suatu konstruksi yang memiliki peran yang signifikan adalah balok,

beberapa hal yang kiranya perlu mendapat perhatian pada balok adalah adanya

geseran dan lendutan yang dapat menyebabkan regangan dan retakan pada balok.

1.2 PERUMUSAN MASALAH

Pada saat beton diberi tegangan tekan yang relatif kecil confinement tidak

mempengaruhi kelakukan balok sehingga confinement tidak diperlukan. Confinement

diperlukan ketika tegangan pada beton meningkat dengan cepatnya menjadi sangat

tinggi disebabkan oleh laju retakan internal dan beton melebar melawan tulangan

melintang.

Seperti halnya pada analisa balok pada umumnya, ketika suatu balok beton

bertulang (semisal dengan dua perletakan) dikenai beban luar akan menimbulkan

momen, gaya lintang dan gaya normal yang kesemuanya tersebut dapat berimbas

pada timbulnya geseran, lendutan, rotasi, regangan maupun retakan pada balok

tersebut.

Ketika suatu balok beton bertulang lebih ductile akan berdampak pada balok

beton tersebut mampu memikul beban – beban yang lebih besar. Disamping itu,

dengan meningkatnya daktilitas balok akan serta merta memperbaiki karakter

tegangan-regangan, yang selanjutnya mengurangi retakan pada balok.

Dengan meningkatnya nilai duktilitas balok, akan semakin meningkatnya

kemampuan balok beton bertulang tersebut dalam memikul momen dan gaya yang

lebih besar yang mengenainya. Dengan mengecilnya nilai defleksi akan berdampak

pula terhadap nilai jari-jari kelengkungan dan kurvatur balok tersebut.

Page 25: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

Dalam tulisan ini lebih lanjut akan mengkaji sejauh mana hubungan momen

dengan kurvatur.

1.3 TUJUAN

Dengan bertolak dari permasalahan diatas, penulisan tesis ini dilakukan

dengan tujuan untuk menentukan hubungan antara momen dan kurvatur. Tujuan

yang masih bersifat umum ini dijabarkan dalam bentuk tujuan –tujuan khusus

sebagai berikut :

a. Analisa momen dengan kurvatur pada balok beton tanpa perencanaan

confinement

b. Analisa tegangan-regangan pada balok beton tanpa perencanaan confinement

1.4 BATASAN MASALAH

Dalam penelitian ini akan dibatasi pada :

a. Mutu beton yang direncanakan adalah beton K-175 dan K-250

b. Balok berupa beton bertulang dengan tulangan tarik dan tulangan

tekan

c. Standart pengujian dan pengolahan data yang dilakukan adalah

berdasarkan ASTM Standar (pemeriksaan beton, pengujian kuat tekan,

pengujian tarik belah, pengujian kuat lentur) dan SKSNI (mix design).

d. Analisa moment kurvatur pada balok beton bertulang tanpa

perencanaan confinement

e. Analisa tegangan dan regangan pada balok beton bertulang tanpa

perencanaan confinement

Page 26: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

1.5 METODOLOGI

1.5.1 Benda Uji

Dalam penelitian ini akan diuji silinder dan balok beton bertulang dengan

tulangan ø10. Variasi benda uji dapat dilihat pada tabel 1.1.

Tabel 1.1. Variasi Benda Uji

No. Pengujian Mutu Beton 28 hari

Beton K-175 6 1. Pengujian kuat tekan

Sampel silinderφ 15 cm,h = 30 cm Beton K-250 6

Beton K-175 2 2. Pengujian kuat lentur

Balok 20 cm x 30 cm x 240 cm Beton K-250 2

Jumlah 16

Total benda uji keseluruhan :

12 benda uji silinder φ 15 cm, h = 30 cm

4 benda uji balok 20 cm x 30 cm x 240 cm

Gambar 1.1 Benda Uji

Page 27: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

1.5.2 Pemberian Beban

Pemberian beban dilakukan melalui alat Jacking Hydraulik yang berkapasitas

25 ton. Beban yang diberi adalah beban terpusat P, yang diuraikan menjadi 2 (dua)

titik pembebanan, yang membagi bentang balok dengan panjang yang sama. Beban P

pada tahap awal diberi sebesar 1 ton dan selanjutnya ditambah sebesar 0.5 ton secara

bertahap sampai balok runtuh (gagal).

1.5.3 Pengujian Lentur dan Retak Balok

Untuk mengukur besarnya lentur balok beton bertulang ditempatkan sebanyak

3 buah Dial Indikator, pada posisi ditengah bentang dan dibawah titik pembebanan.

Sebelum dilakukan pembebanan jarum-jarum penunjuk pada Dial Indikator ini harus

pada posisi nol. Beban P pada tahap awal diberi 1 ton dan selanjutnya ditambah

sebesar 0.5 ton secara bertahap, yang besarnya dibaca pada manomter jack. Untuk

setiap tahap pembebanan dicatat lenturan yang terjadi pada ketiga dial indikator yang

terpasang.

1.5.4 Pengujian Regangan Beton

Pengujian regangan beton dilakukan bersamaan dengan pengukuran lentur,

hanya pada pengukuran regangan beton lebih dahulu ditentukan 3 (tiga) titik

pengamatan yaitu pada daerah tarik, garis tengah penampang dan pada daerah tekan

balok uji.

Pada setiap tahap pembebanan, dibaca dan dicatat besarnya pertambahan dan

pengurangan panjang diserat atas, tengah dan bawah penampang. Pengukuran

tersebut dilakukan dengan alat Strain Meter.

Page 28: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

1.5.5 Tahapan Pelaksanaan Penelitian

1. Tahap persiapan:

a. Pengumpulan bahan literatur

b. Penyediaan material

2. Tahap pengujian material

a. Semen, agregat halus, agregat kasar dan baja tulangan

b. Mix design

3. Tahap pembuatan benda uji

a. Pembuatan cetakan balok

b. Merakit tulangan

c. Pengecoran

d. Perawatan benda uji

4. Tahap pengujian benda uji

5. Analisa data

6. Pembuatan laporan awal

7. Seminar hasil penelitian

8. Penyelesaian laporan akhir

1.5.6 Jadwal Penelitian

1. Minggu IV Juni – IV Juli 207 : pengadaan bahan

2. Minggu I – III Agustus 2007 : mix design

3. Minggu IV Agustus – I September 2007 : pengecoran benda uji

4. Minggu I Oktober 2007 : pengujian benda uji

Page 29: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

5. Minggu I November – IV Januari 2007 : analisa data pengujian

6. Minggu II Februari 2008 : seminar hasil penelitian

7. Minggu I Maret 2008 : penyelesaian laporan akhir

8. Minggu II Mei 2008 : seminar isi

9. Minggu III Mei 2008 : penyelesaian laporan akhir

10. Minggu IV Mei 2008 : sidang sarjana

1.6 SISTEMATIKA PENULISAN

Sistematika penulisan tesis ini adalah sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini berisikan hal – hal umum dan latar belakang

penelitian, permasalahan yang akan diamati, tujuan yang akan

dicapai, pembatasan masalah dan metodologi penelitian yang

dilaksanakan oleh penulis.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini berisikan keterangan – keterangan umum dan

khusus mengenai agregat daur ulang yang akan diteliti

berdasarkan referensi – referensi yang penulis dapatkan.

BAB III : BAHAN DAN METODE

Pada bab ini berisikan persyaratan dan pemeriksaan bahan –

bahan yang akan digunakan dalam penelitian ; agregat halus,

Page 30: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

agregat kasar, semen, air ; pembuatan benda uji; prosedur

perawatan; prosedur pengujian dan pengambilan data.

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisikan data – data hasil pengujian dan pembahasan

data – data dari pengujian beton di laboratorium dengan

membandingkan dengan teori – teori dan penelitian yang telah

ada.

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Page 31: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Beton Secara Umum

Beton adalah pencampuran agregat kasar, agregat halus, air dan semen dengan

atau tanpa bahan tambahan (additive) yang kemudian mengeras. Beton merupakan

sekumpulan interaksi mekanisme dan kimiawi dari bahan material pembentuknya.

Oleh karena itu, masing – masing komponen pembentuk beton tersebut perlu

dipelajari sebelum mempelajari beton secara keseluruhan.

Dalam keadaan mengeras, beton bagai batu karang dengan kekuatan yang tinggi.

Dalam keadaan segar, beton dapat diberi bermacam – macam bentuk, sehingga dapat

digunakan untuk membentuk seni arsitektur atau untuk tujuan dekoratif. Beton

mempunyai nilai kuat tekan yang besar namun beton tidak kuat terhadap daya tarik.

2.1.1 Syarat – syarat Beton Yang Berkualitas

Secara umum perencanaan campuran beton yang akan digunakan dalam

pelaksanaan konstruksi beton harus menghasilkan beton yang memenuhi syarat –

syarat sebagai berikut :

a. Kekuatan desak

Kekuatan yang dicapai dalam umur 28 hari (atau umur yang ditentukan )

harus memenuhi persyaratan yang diberikan oleh perencanaan konstruksi.

b. Tingkat keawetan (Durability)

Keawetan beton sama pentingnya dengan kekuatan beton. Dengan tingkat

kekuatan hancur yang besar akan semakin awet betonnya.

Page 32: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

c. Kemudahan pengerjaan (Workability)

Workability beton sekurang – kurangnya bisa didefenisikan dari tiga buah

sifat beton yang terpisah yaitu:

1. Kompaktibilitas, atau kemudahan dimana beton dapat dipadatkan dan

rongga – rongga udara dapat diambil.

2. Mobilitas, atau kemudahan dimana beton dapat mengalir ke dalam

cetakan baja dan dituang kembali.

3. Stabilitas, atau kemampuan beton untuk tetap sebagai massa yang

homogen dan stabil selama dikerjakan dan digetarkan tanpa terjadi

agregasi/pemisahan butiran dari bahan – bahan utamanya.

Suatu rencana campuran beton harus memberikan workability cukup untuk

pengadukan, pengangkutan, pencetakan dan pemadatan tanpa pengurangan

homogenitas beton.

d. Ekonomis

Perencanaan campuran beton harus memberikan proporsi bahan pembentuk beton

yang tepat agar tidak terjadi pemborosan bahan tanpa mengurangi kuantitas dan

kualitas beton.

2.1.2 Baja dan Batangan Tulangan

Setiap jenis baja tulangan yang dihasilkan oleh pabrik – pabrik baja yang

terkenal dapat dipakai. Pada umumnya setiap pabrik baja mempunyai standart mutu

dan jenis baja, sesuai dengan yang berlaku di negara yang bersangkutan. Namun

Page 33: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

demikian, pada umumnya baja tulangan yang terdapat di pasaran Indonesia dapat

digolongkan dalam mutu seperti yang tercantum pada tabel

Tabel 2.1 Tegangan Leleh Karakteristik

Mutu Sebutan Tegangan Leleh Karakteristik yang memberikan regangan tetap

(kg/cm) U – 22 Baja Lunak 2200

U – 24 Baja Lunak 2400

U – 32 Baja Sedang 3200

U – 39 Baja Keras 3900

U – 48 Baja Keras 4800

2.1.3 Struktur Pori Beton

Beton mempunyai struktur yang berpori – pori, hasil dari tidak seluruh ruang

antar partikel agregat diisi dengan material semen yang solid. Untuk mendapatkan

campuran yang mudah dikerjakan, sangatlah penting menggunakan air pada beton

dalam jumlah yang lebih banyak dari yang diperlukan untuk proses hidrasi semen.

Volume awal semen dan air menjadi berkurang, dengan bercampurnya semen

dan air menjadi suatu proses kombinasi reaksi kimia. Hal ini memungkinkan untuk

pasta semen dari setiap faktor air semen untuk terus berproses yang berkelanjutan,

untuk memenuhi secara lengkap ruang yang dibutuhkan oleh pasta segar. Akibatnya

pasta yang mengeras menimbulkan pori – pori. Pada kondisinya, selama proses

pencampuran beton berlangsung, sejumlah udara selalu masuk terperangkap

didalamnya.

Page 34: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

Pada saat pori – pori air dan pori – pori udara dalam beton terhubung, beton

berstruktur dapat dialiri air. Hal ini dibuktikan dengan adanya penyerapan air pada

saluran kapiler yang ada dan hilangnya kandungan air pengaruh tekanan. Pada

saatnya penyerapan dan permeabilitas dapat menjadi penyebab yang terpisah terhadap

kerusakan beton atau memperburuk ketahanan beton. Untungnya tidak sulit untuk

menjadikan beton dalam keadaan kedap air untuk semua praktek pelaksanaan, jika

material yang digunakan mempunyai mutu dan bergradasi baik, dicampur dengan

baik, serta dicetak dengan baik dan adanya proses perawatan yang cukup.

Pori – pori beton akan banyak terbentuk pada periode pengerasan.

Pengendapan dari partikel – partikel yang solid menyebabkan air mengalir dan

membentuk banyak saluran. Sejumlah air terperangkap didalam partikel – partikel

agregat dan sejumlah yang lain mengisi celah antar partikel semen. Hydrasi semen

memproduksi gel yang memperkecil ukuran pori – pori air dan meningkatkan

kekedapan beton. Tetapi pori – pori tersebut tidak pernah terbebas secara total. Hal

ini menjelaskan bahwa adanya proses perawatan sangat diperlukan untuk menjaga

kekedapan beton.

2.1.4 Pengaruh Agregat

Semakin besar ukuran maksimum agregat untuk faktor air semen yang

diberikan, aliran akan semakin besar, kemungkinan akibat hubungan pori – pori air

yang besar terbentuk pula bagian bawah partikel – partikel agregat kasar. Agregat

seharusnya pada kondisi yang baik dan rendah porositas. Gradasi agregat yang baik

sama penting dengan nilai kekedapan dari pada dengan nilai kekuatan. Kehalusan

Page 35: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

yang cukup harus digunakan tetapi campuran tidak boleh kelebihan pasir.Menurut

peraturan beton 1989 agregat kasar untuk campuran adalah sebagai berikut : “

Agregat kasar untuk beton dapat berupa kerikil sebagai desintegrasi alami dari batu –

batuan atau batu pecah yang diperoleh dari pecahan batu “.

Agregat kasar dapt berupa pecahan kerikil, batu pecah, terak tanur tinggi atau beton

semen hidrolis yang pecah ( Aman Surbakti, 1994, 4 ).

2.1.5 Pengaruh Air dan Semen

Faktor air semen dan konsistensi beton sangat berhubungan bahwa pengaruh

keduanya harus dipertimbangkan secara bersamaan. Untuk campuran yang mudah

dikerjakan, permeabilitas meningkat dengan penambahan factor air semen seperti

gambar. Faktor air semen yang lebih besar dari 6 gal air per kantong semen

direkomendasikan untuk digunakan pada bagian yang tipis dan tidak lebih dari 7 gal

per kantong semen untuk beton yang lebih tebal. Campuran kering tidak dapat

menyatu dengan cepat, lebih banyak air diperlukan untuk permeabilitas minimum

daripada untuk kekuatan maksimum. Untuk beton campuran tangan permeabilitas

meningkat ketika air dikurangi jumlahnya yang menghasilkan nilai slump sekitar 2-3

in. Permeabilitas menurun sejalan dengan meningkatnya rasio pori – pori semen dan

hubungan ini timbul lebih jelas daripada hubungan permeabilitas dan faktor air

semen. Pada beton yang dirawat dengan baik dan jumlah air campuran yang optimal,

peningkatan kandungan semen pada perbandingan campuran 1:2:4 tidak

mempengaruhi permeabilitas secara material. Bagaimanapun juga konsistensi yang

basah memerlukan campuran yang lebih banyak dan mengarah untuk memproduksi

Page 36: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

keperluan air di bawah partikel – partikel agregat, yang akan meningkatkan

permeabilitas. Kehalusan semen memperbaiki kekedapan sejalan pada saat

memperbaiki kekuatan dan ketahanan beton.

2.1.6 Pengaruh Perawatan

Telah ditetapkan bahwa hydrasi yang berkelanjutan dari semen menghasilkan

pengembangan gel yang mereduksi ukuran pori – pori dan meningkatnya kekedapan

beton. Gambar menunjukkan peningkatan kekedapan yang sangat besar pada beton

dengan perawatan. Perubahan yang terjadi lebih besar dari peningkatan kekeuatan

pada beton dengan perawatan.

2.1.7 Absorbsi Beton

Permeabilitas air beton merupakan proses kemampuan pori – pori dilalui oleh

air. Pasta semen yang telah mengeras tersusun atas, banyak partikel dihubungkan oleh

antar permukaan yang jumlahnya relative lebih kecil dari total permukaan partikel

yang ada. Dengan demikian ada sebagian dari air yang merupakan bagian yang solid

dengan pasta semen. Air ini memiliki viscositas yang tinggi namun demikian dapat

bergerak dan merupakan bagian dari aliran yang terjadi.

Permeabilitas air beton tidak hanya akibat dari porositas yang ada tetapi juga

tergantung pada ukuran penyebaran, bentuk dan kontinuitas pori – pori yang ada.

Walaupun pasta semen memiliki kadar porositas 28%, permeabilitasnya hanya sekitar

7 x 10 16− m/s. Hal ini akibat tekstur pasta semen yang telah mengeras sanat halus.

Pori dan partikel yang solid pada pasta semen yang telah mengeras sangat kecil dan

Page 37: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

banyak. Batuan memiliki pori yang lebih sedikit tetapi bentuknya lebih besar dan

menyebabkan permeabilitas yang lebih tinggi. Air dapat mengalir dengan mudah.

Permeabilitas pasta semen tergantung pada proses hydrasi yang terjadi. Pada pasta

segar, aliran air di kontrol oleh ukuran, bentuk dan konsentrasi partikel semen.

Dengan adanya proses hydrasi, permeabilitas menurun dengan cepat akibat volume

dari gel membesar dan gel mengisi ruang original water. Pada pasta yang telah cukup

umur permeabilitas tergantung pada ukuran, bentuk dan konsentrasi partikel pasta

semen, baik dalam kondisi yang kontinuitas maupun tidak.

Pada hydrasi semen dengan derajat yang sama, permeabilitas akan menurun

pada f.a.s yang rendah.

Pemakaian beton pada sejumlah bentuk struktur yang bertekanan air sebaik

pada konstruksi lain meyakinkan para pelaku konstruksi bahwa pada sejumlah kasus

kekedapan beton dapat menjadi lebih penting daripada kekuatannya. Tidak

diharapkan terhadap kehilangan air yang cukup serius melalui aliran. Sebagai

pencegahan untuk keperluan penghentian, yaitu pemisahan aliran yang merupakan

hasil pembekuan dari pori – pori yang jenuh dan pelemahan melalui pemecahan dari

komponen yang dapat larut dengan perlahan.

Banyak struktur yang memperlihatkan pengaruh kerusakan dari pembekuan

beton yang permeable atau mempunyai permukaan yang tidak terlihat mengandung

kalsium karbonat dan kandungan lainnya hasil dari rembesan air yang mengalir pada

area yang salah. Pada umumnya, kondisi yang lainnya menjadi menyerupai,

Page 38: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

permeabilitas yang rendah bagian dari kekuatan yang tinggi dan ketahanan yang

tinggi terhadap cuaca. Faktor – faktor yang mempengaruhi kekedapan

1. Kualitas material

2. Metode persiapan beton

3. Perawatan beton

2.1.8 Kekuatan Tekan Beton

Salah satu cara untuk mengetahui mutu beton adalah dengan menguji sample

atau benda uji. Nilai uji yang diperoleh dari setiap benda uji akan berbeda, karena

beton merupakan material yang heterogen, yang kekuatannya dipengaruhi proporsi

campuran, bentuk dan ukuran, kecepatan pembebanan, dan kondisi lingkungan pada

saat pengujian. Oleh karena itu, metode statistik diperlukan untuk menentukan

kekuatan tekan karakteristik beton fc, yang didefinisikan sebagai kekuatan tekan

beton yang dilampaui oleh paling sedikit 95 % dari benda uji. Nilai fc adalah

kekuatan tekan benda uji silinder berdiameter 150 mm dan tinggi 300 mm, yang diuji

pada umur 28 hari.

2.1.9 Kuat Lentur Balok Persegi

Berdasarkan anggapan di atas, dapat dilakukan pengujian regangan, tegangan

dan gaya – gaya yang timbul pada penampang balok, yang bekerja menahan momen

batas, yaitu momen akibat beban luar yang timbul tepat pada saat terjadi kehancuran.

Mekanisme tegangan – regangan dalam yang timbul dalam balok dapat diwakili oleh

gaya – gaya dalam seperti ( resultan gaya tekan dalam ) di atas garis netral dan (

resultan gaya tarik dalam ) di bawah garis netral. Dari segi kesetimbangan gaya –

Page 39: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

gaya horizontal , gaya – gaya resultan dalam beton sama besarnya dengan gaya

resultan pada baja atau, tetapi berlawanan arah dan dipisahkan dengan jarak z

sehingga membentuk kopel momen tahanan dalam, di mana nilai maksimumnya

disebut sebagai kuat lentur atau momen tahanan penampang komponen struktur

terlentur.

2.2 Hubungan Momen dengan Kurvatur

2.2.1. Umum

Perilaku defleksi akibat pembebanan pada beton bertulang dengan pembebanan

melebihi beban ultimate dapat diilustrasikan seperti yang terlihat pada gambar 2.1.

Perbedaan perilaku brittle (getas) dan ductile (liat) dapat terlihat dengan jelas pada

gambar ini.

Gambar 2.1. Perilaku Defleksi Akibat Pembebanan

Perilaku daktil

Perilaku getas

Defleksi

Load

Page 40: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

Karakteristik deformasi akibat pembebanan yang menjadi pertimbangan penting

adalah sebagai berikut:

a. Kegagalan getas (brittle failure) merupakan hal yang harus dicegah. Seharusnya

pada kejadian-kejadian ekstrim struktur yang memikul beban haruslah mampu

mengalami defleksi-defleksi besar sehingga mendekati kapasitas layan beban

maksimum. Hal ini untuk menghindari terjadinya keruntuhan total dan mencegah

timbulnya korban jiwa dengan adanya peringatan dini akan adanya keruntuhan

struktur total dari struktur.

b. Memungkinkan distribusi momen lentur, gaya geser, dan beban aksial yang

digunakan dalam perancangan struktur statis taktentu tergantung pada daktilitas

komponen struktur pada penampang kritis. Distribusi momen lentur berbeda dengan

yang diperoleh dari linear analisis struktural elastis yang dapat dicapai jika

redistribusi momen berlangsung. Yaitu saat beban ultimate tercapai, beberapa

komponen kemungkinan mencapai momen lawan ultimate sebelum komponen-

komponen lain, tetapi jika rotasi plastis terjadi sedangkan momen ultimate belum

tercapai, bobot tambahan dapat diberikan hingga momen meningkat sampai nilai

ultimatenya. Beban ultimate struktur tercapai setelah pembentukan sendi plastis

cukup maka mekanisme runtuh mulai terjadi. Penggunaan redistribusi momen dapat

memberikan keuntungan sebab mengurangi buntunya penguatan dalam mendukung

beban yang dipikulnya dan itu memungkinkan pengurangan besar momen lentur.

c. Dalam zona gempa, satu hal sangat penting yang menjadi pertimbangan disain

adalah daktilitas struktur. Hal ini disebab perencanaan gempa saat ini bersandar pada

Page 41: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

absorbsi dan disipasi energi oleh pasca deformasi elastis untuk mampu bertahan

dalam gempa besar. Struktur tidak akan mampu untuk bertahan jika tidak dirancang

dengan gaya gempa yang jauh lebih kuat.

Tugas akhir ini akan mempertimbangkan karakteristik hubungan beban-deformasi

lentur momen saat leleh dan momen saat ultimate. Beberapa karakteristik umumnya

tergantung pada karakteristi momen-kurvatur tampang, karena kebanyakan deformasi

dengan ukuran normal berdasar pada tegangan yang dihubungkan dengan lentur.

2.2.2. Kurvatur

Sebuah beton bertulang yang pada mulanya lurus namun akibat adanya

momen ujung dan gaya aksial maka balok menjadi lengkung seperti yang

diperlihatkan pada gambar dibawah ini :

R

M Baja M εc

P d P kd

Garis netral Garis Netral

φ Retak Baja εs

(a) (b)

Gambar 2.2. Hubungan momen-kurvature untuk penampang-penampang balok

dengan penulangan tunggal (a) penampang yang gagal dalam tarik (b) penampang yang gagal dalam tekan

Page 42: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

Adapun jari-jari kurvatur R, tinggi sumbu netral kd, regangan beton pada serat

tekan terluar (paling besar) εc dan tegangan-regangan baja εs akan berubah-ubah

sepanjang bentang karena adanya retak beton yang juga memberikan tegangan.

Dengan pertimbangan hanya satu elemen panjang dx dan penggunaan notasi pada

gambar diatas maka rotasi antara ujung-ujung elemen diberikan oleh:

)1( kd

dxkd

dxRdx sc

−==

εε (2.1)

)1(

1kdkdR

sc

−==∴

εε (2.2)

1/R adalah kelengkungan pada elemen (rotasi perpanjang satuan) dan diberi simbol φ.

Dengan begitu kita mendapatkan

dkidkdscsc εεεε

ϕ+

=−

==)(

(2.3)

jelas bahwa kurvatur φ adalah gradien regangan profil pada elemen, seperti dalam

gambar 2.2.

Kurvatur selalu berubah-ubah sepanjang bentang karena adanya fluktuasi

ketinggian sumbu netral dan regangan antara setiap retak. Jika panjang elemen

memiliki retak, kurvatur didapat dari persamaan 2.1, dengan εc dan εs sebagai

regangan pada bagian retak.

Jika regangan pada bagian kritis balok beton bertulang yang diukur atas jarak

ukur pendek sebagai momen lentur ditingkatkan untuk mencapai keruntuhan,

Page 43: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

kurvatur dihitung dari persamaan 2.1, maka hubungan momen-kurvatur untuk bagian

tersebut dapat diperoleh. Kedua kurva diperoleh pada perhitungan balok bertulangan

tunggal saat gagal tarik dan tekan seperti tampak dalam gambar 2.3 dan kedua kurva

pada mulanya linear. Hubungan antara momen M dan kurvatur φ diberi oleh

persamaan elastis sebagai berikut:

ϕMMREI == (2.4)

M φ Beton runtuh sebelum leleh

M Potongan Satuan Panjang M

Leleh Pertama Baja Retak Pertama Retak Pertama φ Kurvatur φ kurvatur (a) (b)

Gambar 2.3. Hubungan momen kurvatur untuk bagian balok beton bertulangan tunggal. (a) saat gagal tarik, ρ<ρb. (b) saat gagal tekan, ρ>ρb

Page 44: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

Dengan meningkatnya momen maka retak yang timbul pada beton

mengurangi kekakuan lentur. Pengurangan kekakuan untuk potongan beton dengan

tulangan kecil lebih besar dibanding beton dengan tulangan besar. Perilaku potongan

setelah retak sangat bergantung pada mutu baja. Potongan beton dengan tulangan

kecil (gambar 2.3.a) menghasilkan kurva linear M-φ membengkok sampai ke titik

leleh baja. Saat baja leleh, kurvatur meningkat dengan pesat sedangkan momen

lentur hampir konstan, momen meningkat secara perlahan-lahan menuju maksimum

dan kemudian menurun. Pada potongan beton dengan tulangan besar (gambar 2.3b),

kurva M-φ menjadi tidak linear ketika beton memasuki bagian inelastik hubungan

tegangan-regangan (lihat gambar.2.1), dan keruntuhan dapat menjadi getas (brittle)

kecuali jika beton dikekang oleh sengkang tertutup. Jika beton tidak dikekang, maka

beton akan hancur pada kurvatur yang relatif kecil walaupun baja saat itu belum

meleleh, dan ini menyebabkan kapasitas daya dukung-momen turun dengan cepat.

Page 45: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

M

φy φu

M M

φy φu φy φu

φy

(a)

(b) (c)

Gambar 2.4. Kurva momen-kurvatur ideal untuk bidang beton bertulangan tunggal yang gagal dalam tarik

Hubungan momen-kurvatur untuk balok praktis yang mana tegangan baja

leleh dapat diidealkan dengan hubungan trilinear yang diperlihatkan dalam gambar

2.4a. Pertama munculnya retakan, kedua tegangan baja meleleh dan ketiga batas

kemampuan regangan beton tercapai. Dalam banyak kasus kurva tersebut cukup teliti

untuk diidealkan sebagai kelanjutan hubungan dua bilinear seperti diperlihatkan

dalam gambar 2.4b dan 2.4c yang memberikan kebenaran asumsi. Gambar 2.4a

Leleh pertama

Retak pertama

φ

M φy

φu

φy

Page 46: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

adalah kurva murni ideal untuk menampilkan perilaku pada pembebanan pertama.

Ketika retak berkembang, seperti kebanyakan kasus balok yang mengalami

pembebanan, hubungan M - φ tanpa beban hampir linear untuk leleh awal. Oleh

karena itu, kurva bilinear dari gambar 2.4b dan 2.4c adalah perkiraan-perkiraan

akurat untuk balok retak.

2.2.2. Momen-Kurvatur teoritis

Kurva momen-kurvatur teoritis untuk potongan beton bertulang dengan

lendutan dan beban aksial dapat diperoleh atas dasar anggapan serupa dengan yang

digunakan dalam penentuan kuat lendut. Diasumsikan bahwa irisan bidang sebelum

bidang sisa lenturan setelah lenturan dan kurva tegangan-regangan untuk beton dan

baja diketahui. Kurvatur yang dihubungkan dengan bidang momen lentur dan beban

aksial bisa ditentukan dengan menggunakan anggapan ini dan dari persyaratan

keseimbangan gaya dan kecocokan regangan.

Gambar 2.5a dan 2.5b menunjukkan tipikal kurva tegangan-regangan untuk

beton dan baja, di mana fy = kuat leleh baja dan ="cf kuat beton. Gambar 2.5c

memperlihatkan satu potongan beton bertulang dengan beban aksial dan lendut.

Untuk regangan beton dengan beban tekan ekstrim εcm, tinggi sumbu netral kd,

regangan baja εs1, εs2, εs3,.... dapat ditentukan dari segi tiga yang serupa dengan

diagram regangan. Sebagai contoh, untuk batang 1 dengan tinggi di

kd

dkd icmSI

−= εε (2.5)

Page 47: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

εcm

εs1

εs2

φ εs3

εs4

fs1

fs1

Garis netral fs3

fs4

S1

Cc

S2

S3

S4

γkd

M

P

h/2

Elevation Section Strain Stress Internal Forces

External actions

Stress fs Stress fc

fs4 fy fs3 fc

εs1 εs2 εs3 εs4 Strain εs fc dεc fs2 fy fs1 εcm Strain εc

(a) (b)

Kd a

Garis netral

(c)

Gambar 2.5. Penentuan momen-kurvatur teoritis. (a) baja dalam tarik dan tekan (b) beton tertekan. (c) Bidang dalam regangan,tegangan dan

distribusi tekanan.

Tegangan fs1,fs2,fs3,….., dihubungkan dengan regangan εs1, εs2, εs3,….., kemudian

dapat diperoleh dari kurva tegangan-regangan untuk baja. Kemudian kuat baja

b

Page 48: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

S1,S2,S3,........, bisa diperoleh dari kuat tekan baja dan luas baja. Sebagai contoh,

untuk batang 1, persamaan gaya adalah

sisii AfS = (2.6)

Distribusi kuat tekan beton pada bagian yang tertekan dari potongan pada gambar

2.5c dapat dilihat dari diagram regangan dan kurva tegangan-regangan untuk beton.

Untuk setiap regangan beton εcm pada tekanan ekstrim, kuat tekan beton Cc dan

letaknya bisa digambarkan dari parameter α dan β, di mana

Cc = α fc” bkd (2.7)

Faktor tekan utama α dan faktor titik berat γ untuk setiap regangan εcm pada serat

tekan ekstrim dapat ditentukan untuk tampang segi empat dari hubungan regangan-

tegangan sebagai berikut:

Daerah di bawah kurva tegangan-regangan (gambar 2.5b) = ∫ =cm

cmccc fdfε

εαε0

".

cmc

cc

f

dfcm

ε

εα

ε

"0∫

=∴ (2.8)

Luas momen pertama dari luas asal di bawah kurva tegangan-regangan :

∫ ∫−==cm cm

cccmccc dfdfε ε

εεγεε0 0

)1(

∫−=∴

cm

cm

cccm

ccc

df

df

ε

ε

εε

εεγ

0

01 (2.9)

Page 49: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

Karenanya, jika tegangan di dalam beton fc dapat ditulis dalam terminologi regangan

εc (jika kurva tegangan-regangan diketahui), kuat tekan beton dan garis aksinya bisa

ditentukan dari persamaan 2.7 hingga 2.9

∑=

+=n

isisic AfbkdfP

1

:"α (2.10)

∑=

−+

−=

n

iisisic dhAfkdhbkdfM

1

"

22γα (2.11)

Kurvatur diperlihatkan oleh persamaan yang sama seperti pers. 2.1 sebagai :

kdcmε

ϕ = (2.12)

Hubungan momen-kurvatur teoritis untuk satu beban aksial bisa ditentukan

oleh kenaikan regangan beton pada serat tekan ekstrim, εcm. Untuk tiap nilai εcm

tinggi sumbu netral kd memberikan keseimbangan gaya yang ditemukan dengan

penyesuaian kd sampai gaya dalam dapat dihitung menggunakan persamaan 2.5

hingga 2.8 dan memenuhi persamaan 2.10. Untuk kasus lentur saja, P = 0. Gaya

dalam dan tinggi sumbu netral dihitung kemudian nilainya digunakan untuk

menentukan momen M dan kurvatur φ menggunakan persamaan 2.9, 2.11 dan 2.12

yang dihubungkan dengan nilai dari εcm. Dengan selesainya perhitungan untuk

bidang nilai εcm, kurva momen-kurvatur dapat ditentukan. Gambar 2.7 memberi

beberapa teori hubungan momen-kurvatur yang didapat untuk tampang balok beton

segiempat dengan menggunakan metode yang baru dijelaskan. Asumsi kurva

tegangan-regangan untuk baja dan beton dan tampang propertis terlihat dalam

Page 50: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

gambar. Sebagian besar kurva momen-kurvatur telah dihitung hanya untuk daerah

saat tepat sebelum tegangan baja leleh. Kurva momen-kurvatur menunjukkan

diskontinitas pada awal leleh dari tegangan baja dan diakhiri bila serat tekan terluar

dari regangan beton εcm mencapai 0,004. Kurva tersebut juga memperlihatkan bahwa

untuk satu regangan beton maksimum, daktilitas tampang beton bertulangan tunggal

berkurang saat tegangan baja meningkat dan dengan adanya tekanan baja daktilitas

meningkat secara drastis.

Gambar 2.6. Teori hubungan momen-kurvatur

Page 51: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

2.3 Balok Beton Bertulang tanpa Confinement

2.3.1 Momen dan Kurvatur Saat Ultimate dan Saat Leleh

Dalam disain ultimate dan gaya gempa. Daktilitas pada umumnya dinyatakan

sebagai rasio deformasi ultimate dengan deformasi saat awal leleh. Nilai relatif

momen dan kurvatur ketika awal leleh tegangan baja dan beton mencapai regangan

ultimate. Beton yang tertekan dipertimbangkan untuk tidak dikekang walaupun beton

tanpa kekangan jarang ada dibawah kondisi praktis, beton secara umum dipandang

tanpa kekangan kecuali jika dianggap menguntungkan untuk diberi kekangan.

Gambar 2.7. Tampang balok bertulangan ganda saat lentur. (a) saat leleh (b) saat retak

Gambar 2.7 memperlihatkan kasus umum tampang segiempat bertulangan

ganda saat awal leleh tegangan baja dan saat regangan beton ultimate. Kurvatur saat

awal leleh tegangan baja didapat dari persamaan 2.3 pada waktu regangan dalam baja

saat awal leleh. Untuk beberapa mutu baja, ketika baja tarik pertama kali mencapai

kuat leleh, tegangan pada serat ekstrim beton bisa jauh lebih rendah daripada kuat

tekan silinder fc.

Page 52: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

Kurva tegangan-regangan untuk beton linear kira-kira hingga 0,7fc; karenanya

jika baja mencapai kuat leleh sedang tegangan beton tidak melebihi nilai ini, tinggi

sumbu netral dapat dihitung menggunakan rumus teori elastis (garis lurus). Ketika

faktor tinggi sumbu netral ditentukan, magnitudo gaya dan titik berat gaya tekan

dalam baja dan beton dapat dicari. Penjelasan persamaan momen dan kurvatur saat

leleh awal adalah

nnddnk )(2)( '

2/1''22' ρρρρρρ +−

+++= (2.13)

jdfAM ysy = (2.14)

)1(

/kd

Ef syy −=ϕ (2.15)

Jika tekanan pada serat tekan ekstrim beton lebih besar dari '7,0 cf± , tinggi

sumbu netral saat awal leleh tegangan baja dapat dihitung menggunakan kurva

tegangan-regangan beton aktual (kurva parabola lebih akurat). Bagaimanapun,

sebuah perkiraan bisa didapat dari rumus garis lurus walau tekanan yang dihitung

setinggi fc’. Nilai k yang dihitung dari rumus garis lurus akan lebih kecil daripada

nilai aktual untuk k jika distribusi tekan beton tidak lurus, dimana φ akan

underestimate dan M overestimate.

Kurvatur dan momen ultimate potongan beton bertulangan ganda (lihat

gambar 2.7) untuk kasus dimana baja tekan meleleh bisa diperoleh menggunakan

persamaan:

Page 53: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

bffAfA

ac

ysys'

'

85,0−

= (2.16)

)(2

85,0 ''' ddfAadabfM yscu −+

−= (2.17)

accc

u1βεε

ϕ == (2.18)

Regangan baja tekan diindikasikan oleh diagram regangan gambar 2.7, yang

diberikan oleh persamaan:

−=

−=

ad

cdc

ccs

'1

'' 1

βεεε (2.19)

Substitusi persamaan 2.16 kepersamaan 2.19, memperlihatkan bahwa baja tekan

meleleh saat:

s

y

ysys

cc E

ffAfA

bfd ≥

−− '

''

185,0

1 βε (2.20)

Persamaan 2.20 harus memenuhi persamaan 2.16 hingga persamaan 2.18 dapat

dipakai.

Page 54: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

BAB III

BAHAN DAN METODE

3.1. Umum

Metode yang digunakan pada penulisan tugas akhir ini adalah berdasarkan

eksperimental di Laboratorium Teknik Sipil Universitas Sumatera Utara. Penelitian

ini terdiri dari beberapa tahapan yaitu :

9. Tahap persiapan:

a. Pengumpulan bahan literatur

b. Penyediaan material

10. Tahap pengujian material

a. Semen, agregat halus, agregat kasar dan baja tulangan

b. Mix design

11. Tahap pembuatan benda uji

a. Pembuatan cetakan balok

b. Merakit tulangan

c. Pengecoran

d. Perawatan benda uji

12. Tahap pengujian benda uji

a. Kuat Tekan

b. Kuat Lentur

c. Regangan

d. Lebar Retak

Page 55: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

3.2. Bahan Penyusun Beton

Bahan penyusun beton terdiri dari semen Portland, agregat halus, agregat

kasar dan air. Sering pula ditambah bahan campuran tambahan (admixture) yang

sangat bervariasi untuk mendapatkan sifat – sifat beton yang diinginkan.

Perbandingan campuran yang digunakan adalah perbandingan jumlah bahan

penyusun beton yang lebih ekonomis dan efektif.

3.2.1. Semen

Semen adalah suatu bahan pengikat hidrolis (hydraulic binder) yang jika

dicampur dengan air akan membentuk suatu pasta semen yang mengikat agregat,

dihasilkan dari penggilingan klinker yang kandungan utamanya kalsium silikat

(CaSiO 2 ) dan satu atau dua buah bentuk kalsium sulfat (CaSO 4 ) sebagai bahan

tambahan.

3.2.1.1 Sifat – sifat Semen

Semen Portland termasuk semen yang dihasilkan dengan cara menghaluskan

clinker yang terutama terdiri dari silikat – silikat kalsium yang bersifat hidrolis

dengan gips sebagai bahan tambahan.

Semen Portland yang dipakai untuk struktur harus mempunyai kualitas

tertentu yang telah ditetapkan agar dapat berfungsi secara efektif.

Sifat – sifat fisik semen yaitu :

1. Kehalusan butir

Kehalusan semen mempengaruhi waktu pengerasan pada semen.

Page 56: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

Secara umum, semen berbutir halus meningkatkan kohesi pada beton segar

dan dapat mengurangi bleeding (kelebihan air yang bersama dengan semen

bergerak ke permukaan adukan beton segar), akan tetapi menambah

kecendrungan beton untuk menyusut lebih banyak dan mempermudah

terjadinya retak susut.

2. Waktu ikatan

Waktu ikatan adalah waktu yang dibutuhkan untuk mencapai suatu tahap

dimana pasta semen cukup kaku untuk menahan tekanan . Waktu tersebut

terhitung sejak air tercampur dengan semen. Waktu dari pencampuran semen

dengan air sampai saat kehilangan sifat keplastisannya disebut waktu ikatan

awal, dan waktu sampai pastanya menjadi massa yang keras disebut waktu

ikatan akhir. Pada semen Portland biasa batas waktu ikatan semen adalah:

a. Waktu ikat awal > 60 menit

b. Waktu ikat akhir > 480 menit

Waktu ikatan awal yang cukup awal diperlukan untuk pekerjaan beton, yaitu

waktu transportasi, penuangan, pemadatan, dan perataan permukaan.

3. Panas hidrasi

Silikat dan aluminat pada semen bereaksi dengan air menjadi media perekat

yang memadat lalu membentuk massa yang keras. Reaksi membentuk media

perekat ini disebut hidrasi.

Panas hidrasi didefinisikan sebagai kuantitas panas dalam kalori / gram pada

semen yang terhidrasi.

Page 57: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

4. Pengembangan volume (lechathelier)

Pengembangan semen dapat menyebabkan kerusakan dari suatu beton, karena itu

pengembangan beton dibatasi sebesar ± 0,8 % (A.M Neville, 1995). Akibat

perbesaran volume tersebut, ruang antar partikel terdesak dan akan timbul retak –

retak.

Sesuai dengan kebutuhan pemakaian semen yang disebabkan oleh kondisi lokasi

ataupun kondisi tertentu yang dibutuhkan pada pelaksanaan konstruksi, dalam

perkembangannya dikenal berbagai jenis semen Potrland, antara lain :

1. Tipe I digunakan pada konstruksi beton secara umum yang tidak

memerlukan persyaratan khusus lainnya.

2. Tipe II digunakan pada konstruksi yang memerlukan ketahanan

terhadap sulfat atau panas hidrasi yang sedang.

3. Tipe III digunakan jika menuntut persyaratan kekuatan awal yang

tinggi setelah pengikatan terjadi.

4. Tipe IV digunakan jika menginginkan panas hidrasi yang rendah.

5. Tipe V jika menginginkan daya tahan terhadap sulfat yang tinggi.

Semen yang dipakai dalam penelitian ini adalah semen tipe I yang diproduksi

oleh PT. Lafarge Semen Andalas dalam kemasan 1 zak 40 kg.

Page 58: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

3.2.1.2 Komposisi Kimia

Komposisi kimia dari semen dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.1 Bahan dasar pembuatan semen Portland

Bahan Dasar Rumus Kimia Simbol dalam

Kimia Semen

Kapur CaO C

Silika SiO 2 S

Alumina Al 2 O 3 A

Besi Fe 2 O 3 F

Persentase bahan – bahan dasar pembuat semen tersebut harus memenuhi nilai

modulus hidrolis antara 1,8 – 2,2 agar didapat semen Portland dengan hidrolisitas

yang baik. Modulus hidrolis adalah perbandingan kadar kapur (CaO) terhadap kadar

silica (SiO 2 ) ditambah kadar alumina (Al 2 O 3 ) dan kadar besi (Fe 2 O 3 ). Dalam

bentuk rumus, modulus hidrolis dinyatakan sebagai berikut :

M = 3222 OFeOAlSiO

CaO++

Dari proses pembakaran diperoleh senyawa baru berupa klinker yang

merupakan kombinasi dari keempat bahan dasar tersebut mencapai 90% dari berat

semen yang dihasilkan dan dikenal sebagai komponen – komponen utama semen.

Tabel 3.2 Komponen utama hasil proses pembakaran bahan dasar

Page 59: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

Rumus Kimia Nama Simbol

3CaO.SiO 2

2CaO. SiO 2

3CaO.Al 2 O 3

4CaO.Al 2 O 3 . Fe 2 O 3

Tricalcium silicate = Alite

Dicalcium Silicate = Belite

Tricalcium aluminate = Inter stitial phase

Tetracalcium alumino ferrite = Phase stitial

C 3 S

C 2 S

C 3 A

C 4 F

Selain senyawa – senyawa utama diatas, 10% dari berat semen mengandung

magnesium (MgO), oksida – oksida alkali (Na 2 O, K 2 O), titanium (TiO 2 ),

phosphorus pentaoksida (P 2 O 5 ) dan gypsum (CaSO 4 .2H 2 O). Spesifikasi komposisi

semen portland tergantung kepada jenis semen yang dihasilkan dan bahan baku yang

digunakan pada proses produksi. Secara umum komposisi semen Portland

diperlihatkan pada tabel.

Tabel 3.3 Komposisi semen Portland

Senyawa Komposisi ( % berat )

CaO 60 – 67

SiO 2 17 – 25

Al 2 O 3 3 – 8

Fe 2 O 3 0,5 – 6

MgO 0,1 – 5,5

Na 2 O + K 2 O 0,5 – 1,3

TiO 2 0,1 – 0,4

P 2 O 5 0,1 – 0,2

SO 3 1 - 3

Page 60: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

3.2.1.3 Reaksi hydrasi semen portland:

Pada reaksi hydrasi C3A akan bereaksi paling cepat dan menghasilkan

3CaO.Al2O3.3H2O. Senyawa ini membentuk gel yang bersifat cepat kaku. Tetapi

3CaO.Al2O3.3H2O akan bereaksi dengan gypsum dan membentuk ettringite yang

akan menyelimuti permukaan 3CaO.Al2O3.3H2O, sehingga reaksi dari 3CaO.Al2O3

akan dihalangi. Namun demikian lapisan ettringite tersebut, karena suatu fenomena

osmosis, akan pecah dan reaksi C3A akan terjadi lagi, tetapi akan segera pula

terbentuk lapisan ettringite baru. Proses ini akhirnya menghasilkan waktu pengikatan.

Makin banyak ettringite yang terbentuk, walau pengikatan akan makin panjang.

Mekanisme proses pengikatan dan pengerasan diperlihatkan pada gambar 3.2

Pada awal mula reaksi hydrasi tersebut akan menghasilkan pengendapan

Ca(OH)2. Ettringite dan C-S-H akan membentuk coating pada 3CaO.Al2O3, hal ini

akan mengakibatkan reaksi hydrasi akan tertahan, periode ini disebut “Inducktion

periode” atau “resting periode” atau “Dorman periode”. Ini terjadi pada 1 – 2 jam

dan selama itu pasta masih dalam keadaan plastis dan workable.

3.2.2 Agregat

Agregat adalah butiran mineral alam yang bersifat sebagai bahan pengisi

dalam campuran mortar atau beton dan menempati sebanyak 70 -75 % dari isi total

beton.Oleh karena itu agregat berpengaruh besar terhadap perilaku dan ketahanan

(durability) dari beton keras (hardened concrete).

Berdasarkan ukuran butiran, agregat dapat dibagi menjadi dua,

Page 61: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

yaitu :

a. Agregat halus ( pasir ) 0,15mm < φ < 5mm.

b. Agregat kasar ( kerikil ) φ > 5 mm.

3.2.3 Agregat Halus

Agregat halus ialah pasir alam yang merupakan hasil disintegrasi secara alami

dari batu. Selain itu agregat halus dikualifikasikan sebagai butiran yang terletak

diantara 0.15 mm dan 5 mm.

3.2.3.1 Persyaratan Umum Agregat Halus

Agregat halus yang digunakan sebagai bahan campuran beton harus

memenuhi persyaratan – persyaratan Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971 N.I.-

2, antara lain adalah :

1) Agregat halus untuk beton dapat berupa pasir alam sebagai hasil

desintegrasi alami dari batuan – batuan atau berupa pasir buatan yang

dihasilkan oleh alat – alat pemecah batu.

2) Agregat halus terdiri dari butir – butir yang tajam dan keras. Butir – butir

agregat halus bersifat kekal, artinya tidak pecah atau hancur oleh pengaruh

– pengaruh cuaca, seperti terik matahari dan hujan.

3) Agregat halus tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 5% (ditentukan

terhadap berat kering). Yang diartikan dengan lumpur adalah bagian –

bagian yang dapat melalui ayakan dengan diameter no. 0,063 mm. Apabila

kadar lumpur melampaui 5 %, maka agregat halus dicuci.

Page 62: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

4) Agregat halus tidak boleh mengandung bahan – bahan organis terlalu

banyak yang harus dibuktikan dengan percobaan warna dari Abram’s

Harder (dengan larutan NaOH). Agregat halus yang tidak memenuhi

percobaan warna ini juga dapat dipakai, asal kekuatan tekan adukan

agregat tersebut pada umur 7 dan 28 hari tidak kurang 95 % dari kekuatan

adukan agregat yang sama tetapi dicuci dalam larutan 3 % NaOH yang

kemudian dicuci hingga bersih dengan air, di umur yang sama.

5) Agregat halus harus terdiri dari butir – butir yang beraneka ragam

besarnya dan apabila diayak dengan susunan ayakan yang ditentukan akan

memenuhi syarat – syarat yang ditentukan.

6) Pasir laut tidak boleh dipakai sebagai agregat halus untuk semua mutu

beton, kecuali dengan petunjuk – petunjuk dari lembaga pemeriksaan

bahan – bahan yang diakui.

Tabel 3.4 Susunan Besar Butiran Agregat Halus

Ukuran Lubang Ayakan

(mm)

% Lolos Kumulatif

9.50

4.75

2.36

1.18

0.60

0.30

0.15

100

95-100

80-100

50-85

25-60

10-30

2-10

Page 63: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

3.2.3.2 Pemeriksaan Agregat Halus

Pemeriksaan yang dilakukan terhadap agregat halus meliputi :

1. Analisa ayakan pasir, ASTM C 136-95a

2. Pencucian pasir lewat ayakan no.200 (pemeriksaan kadar lumpur), ASTM C

117-95

3. Pemeriksaan kandungan organic (colorimetric test), ASTM C 40-92

4. Pemeriksaan kadar liat (clay lump pasir), ASTM C 142-78 (1990)

5. Pemeriksaan berat isi pasir, ASTM C 29/C 29 M-91a

6. Pemeriksaan berat jenis dan absorbsi pasir, ASTM C 128-93

3.2.4 Agregat Kasar

Agregat kasar untuk beton dapat berupa kerikil sebagai hasil desintegrasi

alami dari batu – batuan atau berupa batu pecah (split) yang diperoleh dari pecahan

batu agregat kasar yang sering digunakan dalam praktek di lapangan mempunyai

ukuran butiran antara 5 mm dan 40 mm.

3.2.4.1 Persyaratan Umum Agregat Kasar

Agregat halus yang digunakan sebagai bahan campuran beton harus

memenuhi syarat – syarat Peraturan Beton Bertulang 1971 N.I.-2, antara lain adalah :

1) Agregat kasar untuk beton dapat berupa kerikil sebagai hasil desintegrasi

alami dari batuan – batuan atau berupa batu pecah yang diperoleh dari

pemecahan batu. Pada umumnya yang dimaksudkan dengan agregat kasar

adalah agregat dengan besar butir lebih dari 5 mm.

Page 64: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

2) Agregat kasar harus terdiri dari butir – butir yang keras dan tidak berpori.

Agregat kasar yang mengandung butir – butir pipih hanya dapat dipakai

apabila jumlah butir – butir pipih tersebut tidak melampaui 20 % dari

berat seluruhnya. Butir – butir agregat kasar harus bersifat kekal, artinya

tidak pecah atau hancur oleh pengaruh – pengaruh cuaca, seperti terik

matahari dan hujan.

3) Agregat kasar tidak boleh mengandung Lumpur lebih dari 1 % (ditentukan

dengan berat kering). Yang diartikan dengan Lumpur adalah bagian –

bagian yang dapat melalui ayakan 0,063 mm. Apabila kadar Lumpur

melalui 1 % maka agregat kasar harus dicuci.

4) Agregat kasar tidak boleh mengandung zat – zat yang dapat merusak

beton, seperti zat – zat yang reaktif alkali.

5) Kekerasan dari butir – butir agregat kasar diperiksa dengan bejana penguji

dari Rudeloff dengan beban penguji 20 ton dan memenuhi syarat – syarat

yang ditentukan atau dengan mesin pengaus Los Angeles, dengan mana

tidak boleh terjadi kehilangan berat lebih dari 50%.

6) Agregat kasar terdiri dari butir – butir yang beraneka ragam besarnya dan

apabila diayak dengan susunan ayakan yang ditentukan harus memenuhi

syarat –syarat yang ditentukan.

7) Besar butir maksimal tidak boleh lebih dari pada seperlima jarak terkecil

antara bidang-bidang samping dari cetakan, sepertiga dari tebal pelat atau

Page 65: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

tigaperempat dari jarak bersih minimum diantara batang-batang atau

berkas-berkas tulangan.

Tabel 3.5 Susunan Besar Butiran Agregat Kasar

Ukuran Lubang Ayakan

(mm)

% Lolos Kumulatif

38.10

19.10

9.52

4.76

95 - 100

35 - 70

10 - 30

0 - 5

3.2.4.2 Pemeriksaan Agregat Kasar

Pemeriksaan yang dilakukan pada agregat kasar meliputi :

1. Analisa ayakan kerikil, ASTM C 136-95a

2. Pemeriksaan berat isi kerikil, ASTM C 29/ C 29 M-91 a

3. Pemeriksaan berat jenis dan absorbsi kerikil, ASTM C 127 – 88 (1993)

3.2.5 Air

Air merupakan bahan dasar pembuat beton yang paling penting namun

harganya paling murah. Air diperlukan untuk bereaksi dengan semen, serta untuk

menjadi bahan pelumas antara butir – butir agregat agar dapat dengan mudah

dikerjakan dan dipadatkan, selain dari jumlah air, kualitas air juga harus

dipertahankan.

Dalam pemakaian air untuk beton, sebaiknya air memenuhi syarat sebagai

berikut :

Page 66: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

1) Air tidak boleh mengandung Lumpur (benda melayang lainnya) lebih

dari 2 gram / liter.

2) Air tidak mengandung garam – garam yang dapat merusak beton

(asam, zat organik dan sebagainya) lebih dari 15 gram / liter.

3) Air tidak mengandung khlorida (CI) lebih dari 0,5 gram / liter.

4) Air tidak mengandung senyawa sulfat lebih dari 1 gram / liter.

Di samping digunakan sebagai bahan dasar penyusun beton, air juga

digunakan untuk merawat beton tetapi air yang digunakan tidak menimbulkan

terjadinya endapan atau noda yang menyebabkan perubahan warna pada permukaan

beton.

Air yang digunakan pada penelitian ini adalah jaringan air PDAM Tirtanadi di

Laboratorium Beton Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sumatera

Utara. Secara visual, air tersebut jernih dan tidak mengandung bahan – bahan

kotoran, sehingga baik dipergunakan sebagai bahan campuran beton.

Tabel 3.6 Batas – batas izin air untuk campuran beton

Jenis Batas yang diizinkan

PH

Bahan padat

Bahan terlarut

Bahan Organik

Minyak

Sulfat (SO 3 )

Chlor (CI)

4,5 – 8,5

2000 ppm

2000 ppm

2000 ppm

2% dari berat semen

10000 ppm

10000 ppm

Page 67: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

3.3 Peralatan

Peralatan yang digunakan dalam peneliitian ini semuanya tersedia di

Laboratorium Beton, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera

Utara. Peralatan yang digunakan selama penelitian adalah sebagai berikut :

1. Satu set ayakan. Ayakan ini digunakan untuk pengujian gradasi dengan

ukuran lubang ayakan sebagai berikut : 44,4 mm ; 38,1 mm; 19,0 mm ;

9,50 mm ; 4,75 mm ; 2,36 mm ; 1,18 mm ; 0,60 mm ; 0,30 mm ; 0,15 mm

dan pan.

2. Penggetar ayakan. Alat ini digunakan untuk menggetarkan susunan

ayakan yang berisi agregat agar terpisah sesuai dengan ukuran butirnya

dengan memakai tenaga listrik.

3. Timbangan kecil. Timbangan ini digunakan pada waktu pengujian agregat

dan mempunyai kemampuan maksimal 5 kg.

4. Timbangan besar. Alat ini mempunyai kemampuan maksimal 30 kg. Alat

ini digunakan untuk menimbang pasir, batu pecah, semen dan benda uji.

5. Volumetric flash. Alat ini untuk pemeriksaan berat jenis dan penyerapan

agregat pasir yang mempunyai kapasitas 500 cc.

6. Gelas ukur. Alat ini digunakan untuk mengukur volume air pada waktu

pemeriksaan kandungan lumpur, pemeriksaan bahan organik, dan untuk

mengukur volume air pada waktu pembuatan benda uji. Gelas ukur ini

mempunyai kapasitas 1000cc.

Page 68: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

7. Oven. Alat ini digunakan untuk mengeringkan pasir pada waktu

pemeriksaan kadar lumpur pasir dan batu pecah pada waktu pengujian

berat jenis dan penyerapan agregat. Alat ini mempunyai kemampuan

temperatur 240 0 C.

8. Corong kerucut. Alat ini digunakan pada waktu pengujian SSD (Saturated

Surface Dry) agregat pasir. Corong kerucut ini berukuran diameter atas

3,8 cm dan diameter bawah 8,9 cm.

9. Kerucut Abrams. Alat ini digunakan untuk pengujian slump pada waktu

pembuatan adukan beton untuk benda uji. Alat ini mempunyai ukuran

dengan diameter atas 10 cm, diameter bawah 20 cm dan tinggi 30 cm.

10. Tongkat baja. Alat ini digunakan untuk pengujian slump serta pada proses

pemadatan campuran dalam cetakan silinder beton.

11. Penggaris siku. Alat ini digunakan pada waktu pemeriksaan SSD pasir dan

pengujian slump, yaitu untuk mengatur besarnya penurunan campuran

beton segar pada pengujian slump.

12. Cetakan balok. Cetakan terbuat dari kayu untuk mencetak benda uji

dengan ukuran panjang 240 cm, lebar 20 cm dan tinggi 30 cm.

13. Cetakan silinder. Cetakan terbuat dari baja digunakan untuk memcetak

benda uji dengan ukuran diameter 15 cm dan tinggi 30 cm.

14. Mesin uji tekan beton. Alat ini digunakan untuk menguji kuat tekan

silinder beton.

Page 69: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

15. Peralatan penunjang. Peralatan ini merupakan peralatan ringan yang

digunakan selama penelitian. Alat ini terdiri dari talam baja, cetok, sekop,

cangkul dan ember.

3.4 Benda Uji

Benda uji adalah balok beton bertulang tampang empat persegi panjang,

dengan dimensi (20 x 30 x 240) cm, mutu beton K-175 dan K-250 dengan tulangan

tekan 2ø10 dan tulangan tarik 3ø10.

Pada penelitian ini balok uji beton berjumlah 4 buah. Selain itu juga dibuat

benda uji silinder masing – masing 3 buah untuk setiap mutu beton untuk pengujian

tekan dan tarik belah.

3.4.1 Benda Uji Besi Tulangan

Ada dua jenis baja tulangan yaitu tulangan polos dan ulir. Jenis tulangan yang

banyak digunakan adalah tulangan polos yang menggunakan simbol “U”. Pada

penelitian ini digunakan tulangan polos baja lunak ø10 sebagai tulangan tekan dan

tarik, yang dijual dengan mutu baja U-32. Pemeriksaan pada tulangan baja di lakukan

di Laboratorium Politeknik Medan dengan melakukan test uji tarik untuk mengetahui

tegangan leleh (fy) baja.

Gambar 3.1 Benda Uji Besi Tulangan

Page 70: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

3.4.1 Pembuatan Benda Uji

Pembuatan benda uji terdiri dari 2 variasi campuran yaitu beton K-175 dan K-

250 yang masing – masing terdiri dari 2 benda uji balok sehingga total benda uji

balok adalah 4 buah benda uji. Dari setiap adukan benda uji balok dibuat 3 buah

benda uji silinder untuk tes kuat tekan dan tarik belah. Pengetesan benda uji

dilakukan pada umur 28 hari.

Mula – mula semua peralatan disiapkan, cetakan dipasang dan diolesi

vaseline. Semua bahan ditimbang sesuai dengan hasil perhitungan Mix Design lalu

prosedur pembuatan silinder sama dengan prosedur pembuatan balok beton.

Campuran beton segar segera dimasukkan ke dalam cetakan yang sudah diolesi

vaseline sebanyak 1/3 bagian, kemudian di rojok. Demikian seterusnya sampai

cetakan penuh. Permukaan beton dihaluskan dengan menabur sedikit semen di

permukaan dan diratakan dengan catok.

Untuk menjaga penguapan air dari beton segar, benda uji yang telah selesai

dicetak harus dijaga kelembabannya sampai cetakan tersebut dilepas. Permukaan

cetakan bagian luar harus dijaga jangan sampai berhubungan langsung dengan air

selama 24 jam pertama setelah beton dicetak, sebab dapat merubah air dalam adukan

dan menyebabkan rusaknya benda uji.

Cetakan benda uji dibuka setelah 24 jam dan tidak boleh lebih dari 48 jam

setelah pencetakan. Ruang penyimpanan harus bebas dari getaran terutama pada umur

48 jam pertama dan sehari sebelum dilaksanakan pengujian pada umur yang

direncanakan, benda uji dikeluarkan dari bak perendaman.

Page 71: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

Selanjutnya silinder beton direndam air dalam kolam perawatan yang telah

disiapkan sampai pada masa yang direncanakan untuk mengadakan pengujian dan

untuk benda uji balok perawatan yang dilakukan dengan menutupinya dengan goni

basah dan disiram setiap hari .

3.5 Pengujian

3.5.1 Pengujian Tarik Besi Tulangan

Pengujian tarik besi tulangan dilakukan untuk tulangan polos dengan ø10,

pengujian di lakukan di Laboratorium Politeknik Negerti Medan. Benda uji besi

tulangan dipotong sepanjang 24 cm, lalu besi ditandai dengan jarak 10 cm sebagai

acuan pengamatan perpanjangan, setelah dikeluarkan dari mesin tensile test jarak 10

cm pengamatan diukur kembali dan didapat nilai perpanjangan tersebut. Dapat dilihat

pada gambar di bawah ini.

Gambar 3.2 Pengujian Tarik Besi Tulangan

Page 72: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

3.5.2 Pengujian Kuat Tekan Beton

Benda uji yag akan diuji dikeluarkan dari bak perendaman 24 jam sebelum

pengujian, setelah direndam selama umur beton dalam penelitian ini adalah 28 hari,

diuji sebanyak 3 buah benda uji untuk tiap variasi campuran. Pengujian kekuatan

tekan beton dilakukan menggunakan mesin kompres berkapasitas 200 ton, terhadap

masing – masing benda uji silinder beton sesuai dengan umur rencana benda uji

tersebut.

Prosedur Pengujian Kuat Tekan Beton

a. Keluarkan benda uji dari tempat perawatan, jemur selama 24 jam apabila dari

perawatan dengan perendaman

b. Timbang berat benda uji sebelum dilakukan pengujian

c. Masukkan benda uji ke mesin kompres dan hidupkan mesin sampai jarum

pada dial pembacaannya tidak bertambah lagi / benda uji sudah runtuh

d. Catat kuat tekan benda uji tersebut

Analisa Data

Kekuatan tekan benda uji beton dihitung dengan rumus :

APb =σ

Dengan :

bσ = kekuatan tekan beton dari tiap – tiap benda uji ( kg/cm 2 )

P = beban tekan (kg)

Page 73: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

A = luas permukaan benda uji (cm 2 )

3.5.3 Pengujian Balok Beton Bertulang

Pengujian balok beton bertulang dilaksanakan setelah balok uji berumur 28

hari.

Gambar 3.3 Pengujian Balok Beton Bertulang

3.5.4.1Pengujian Kuat Lentur dan Lenturan Balok Beton Bertulang

Pengujian kuat lentur balok beton bertulang dilakukan dengan menggunakan

alat Jack Hydraullik yang berkapasitas 25 ton. Balok uji ditempatkan pada perletakan.

Balok uji diberi beban terpusat P yang merupakan titik pembebanan menbagi balok

dengan jarak yang sama masing – masing 100 m.

Untuk mengukur lenturan balok ditempatkan 3 buah Dial Indikator, dengan jarak

masing - masing 60 cm seperti pada gambar . Sebelum dibebani, jarum – jarum

penunjuk pada Dial Indikator ini harus pada posisi angka nol. Beban P pada tahap

awal diberi sebesar 1,0 ton dan selanjutnya ditambah secara bertahap sebesar 0,5 ton.

Besarnya beban P yang diberikan dapat dibaca pada Manometer Jack. Untuk setiap

tahap pembebanan dibaca dan dicatat lenturan yang terjadi pada ketiga Dial Indikator.

Page 74: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

Selama pembebanan berlangsung, diperhatikan dan dicatat saat mulainya

retak pertama (retak kasat mata / retak yang dapat dilihat dengan mata), pola retakan

beton yang terjadi dan beban maksimum saat terjadinya kegagalan kapasitas daya

dukung dari balok uji.

Gambar 3.4 Penempatan Pin Strain Meter, Dial Indikator dan Beban

3.5.4.2Pengujian Regangan Balok Beton Bertulang

Pengukuran regangan balok uji dilakukan bersamaan dengan pengukuran

lenturan yang terjadi. Untuk setiap balok uji, pengukuran regangan dilakukan pada 3

tempat dengan membaca regangan dari 3 pasang pointer yang telah ditentukan

sebelumnya. Sketsa posisi pengukuran regangan dan letak ke 3 pasang pointer

pembacaan dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Page 75: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

Gambar 3.5 Posisi Pin Strain Meter

3.5.4.3Pengukuran Lebar Retak

Pengukuran lebar retak dilakukan dengan menggunakan alat Microscope

Crack, dan panjang retaknya diukur dengan pendekatan benang. Retak yang diamati

berada dalam 72 segmen yang telah dibagi seperti tampak pada gambar.

Gambar 3.6 Segmen Pengamatan Posisi Retak

Page 76: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

3.6 Perhitungan momen dan kurvatur pada balok beton tanpa confinement

Model yang digunakan untuk analisa adalah balok tampang segi empat. Balok

berupa beton bertulang dengan tulangan tarik dan tulangan tekan.

Balok dengan karakteristik :

a. Tinggi balok (h)

b. Lebar balok (b)

c. Tulangan tarik

a. Jarak dari serat tekan terluar terhadap titik berat tulangan tarik / tinggi

efektif (d)

b. Luas tampang ( sA ) : 2

41πφ=sA

c. Rasio tulangan ( ρ ) : bdAs=ρ

d. Tulangan tekan

a. Jarak pusat tulangan tekan ke ujung atas balok (d’)

b. Luas tampang ( 'sA ) : 2

41' πφ=sA

c. Rasio tulangan ( 'ρ ) : bdAs='ρ

e. Regangan beton saat ultimate ( uε )

f. Kuat tekan beton ( 'cf )

g. Kuat leleh baja ( yf )

Page 77: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

h. Elastisitas baja ( sE )

3.6.1 Saat sebelum retak

Elastisitas beton ( cE ) = 4700 'cf

Rasio modular atau angka ekivalen

n = c

s

EE

jarak garis netral (garis pusat transformasi)

y = ( ) ( )

( ) ( ) ( ) '11.

''.1.12

..

ss

ss

AnAnhb

dAndAnhhb

−+−+

−+−+

Nilai y dihitung dari ujung atas balok

Momen inersia

I = ( ) ( )( ) ( ) ( )( )222

3 ''112

..121 dyAnydAnhyhbhb ss −−+−−+

−+

Modulus pecah beton ( rf )

rf = 'cfK K = 0,62

Persamaan momen dan kurvatur saat retak adalah sebagai berikut:

retakM =

dasar

r

yIf

retakϕ =

dasar

r

yI

f

Page 78: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

3.6.2 Setelah retak saat pertama leleh

Faktor garis netral

k = ( ) ( )nnddn '''2'

21

22 ρρρρρρ +−

+++

Jarak garis netral dari ujung atas balok

kxd

Regangan tulangan tarik

sε = S

y

Ef

Regangan beton bagian atas

kddkd

sc −=εε

Tegangan beton

ccc Ef .ε=

Regangan tulangan tekan

kdddkd

sc −−

='εε

Tegangan tulangan tekan

yss Ef '.' ε=

Gaya tekan beton

bkdfC cc .21

=

Page 79: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

Gaya tekan baja

'' sss xfAC =

Jarak total gaya tekan dari ujung atas balok

( )

cs

cs

xCC

xCkdxCdy

+

= 3'

Jarak pusat total gaya tekan kepusat tulangan tarik

ydjd −=

Persamaan momen dan curvature saat pertama leleh adalah sebagai berikut :

)1( kdEf

s

y

y −=ϕ

)1( kd

s

−=

ε

3.6.3 Setelah retak saat ultimate

bffAfA

ac

ysys

'85.0'−

=

1βac = 5,01 =β untuk 6,27' ≤cf N/mm 2

Regangan tulang tekan

−=

=ad

cdc

cs'1"' 1βεε

jdfAM ysy =

Page 80: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

Ketentuan : ss εε ≤'

Tegangan tulangan tekan

yss xEf '' ε=

Persamaan momen dan curvature saat ultimate adalah sebagai berikut :

( )'.'2

.'.85,0 ddfAadbafM yscu −+

−=

accc

u1.βεε

ϕ ==

Nilai daktilitas

Daktilitas = y

u

ϕϕ

3.7 Analisa Tegangan dan Regangan pada Balok Beton Confinement

Perhitungan Tegangan – Regangan pada beton tanpa confinement

a. Untuk oc εε ≤

−=

22

'o

c

o

ccc ff

εε

εε

b. Untuk uco εεε ≤≤

−−

−=2

1'ou

occc ff

εεεε

β

Page 81: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

c. Nilai regangan beton

c

co E

f '2=ε

Dimana :

002,0=oε

003,0=uε

15,0=β

Page 82: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

BAB IV

HASIL PENGUJIAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Pengujian Kuat Tarik Tulangan Baja

Pengujian kuat tarik tulangan baja, dengan menggunakan alat “Tensile

Machine Test” dilakukan di Politeknik Negeri Medan. Dari pengujian yang dilakukan

terhadap tulangan ø10 didapat hasil pengujian kuat tarik tulangan seperti tabel berikut

Tabel 4.1 Hasil Pengujian Kuat Tarik Tulangan ø10

No

Ø

(mm)

Py

(N)

fy

(MPa)

Modulus Elastisitas

(Mpa)

T-1 10 26366,47 335,88 206565,02

T-2 10 26518,29 337,82 206390,27

T-3 10 24848,24 316,38 206904,51

T-4 10 33755,15 429,78 207597,41

T-5 10 34311,83 436,87 207279,18

T-6 10 35323,98 449,99 206502,67

Tabel 4.2 Hasil Perubahan Panjang Tulangan ø10

Sampel Panjang

awal (mm)

Pertambahan

panjang (mm)

Panjang akhir

(mm)

Diameter awal

(mm)

Diameter

akhir (mm)

T-1 100 27,4 127,4 10 5,4

T-2 100 27,2 127,2 10 6,1

T-3 100 28,0 128,0 10 6,1

T-4 100 20,5 120,5 10 7,2

T-5 100 20,8 120,8 10 7,3

T-6 100 20 120 10 7,6

Page 83: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

4.1.2 Pengujian Kuat Tekan

Hasil pengujian kuat tekan silinder beton disajikan pada tabel dibawah ini :

Tabel 4.3 Hasil Pengujian Kuat Tekan

Asal adukan Sampel Kuat Tekan

Pengujian Kuat Tekan (kg/cm2)

Balok 1 K-175 TN 1

TN2

TN3

180,22

178,84

175,77

Balok 2 K-175 TN 1

TN2

TN3

172,54

175,40

174,20

Balok 1 K-250 TN 1

TN2

TN3

267,40

260,42

285,50

Balok 2 K-250 TN 1

TN2

TN3

263,85

271,60

265,50

4.1.3 Pengujian Lendutan dan Pengukuran Retak

Lendutan balok bertulang diukur dengan Dial Indikator, sedangkan lebar retak

diukur dengan microscope crack. Pada pengujian ini pembebanan awal yang

diberikan sebesar 1 ton lalu beban dinaikkan sebesar 500 kg hingga tercapai

kegagalan / keruntuhan. Hasil pengujian dapat dilihat pada tabel berikut :

Page 84: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

Tabel 4.4 Hasil Pengujian Lendutan Balok 1 K-175

Beban Lendutan ( 10-3cm) P Y1 Y2 Y3

(ton) kiri tengah kanan 0 0 0 0 1 58 73 61

1,5 89 125 93 2 121 177 128

2,5 185 238 189 3 228 297 232

3,5 270 366 273 4 332 445 335

4,5 384 519 387 5 419 604 421

5,5 483 667 486 6 536 735 539

6,5 593 814 597 7 642 886 645

7,5 680 941 685 Tabel 4.5 Hasil Pengujian Lendutan Balok 2 K-175

Beban Lendutan ( 10-3cm) P Y1 Y2 Y3

(ton) kiri tengah kanan 0 0 0 0 1 63 83 60

1,5 103 131 92 2 130 186 125

2,5 193 248 187 3 235 304 231

3,5 277 373 273 4 338 452 334

4,5 391 526 386 5 426 610 421

5,5 492 673 485 6 545 742 538

6,5 602 819 597 7 655 874 646

7,5 693 948 683

Page 85: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

GAM

BAR

4.1

BEBA

N - L

ENDU

TAN

BALO

K 1

K-17

5

00,

058

0,08

90,

121

0,18

50,

228

0,27

0,33

20,

384

0,41

90,

483

0,53

60,

593

0,64

20,

68

0

0,07

30,

125

0,17

70,

238

0,29

70,

366

0,44

5

0,51

9

0,60

40,

667

0,73

5

0,81

4

0,88

60,

941

0

0,1

0,2

0,3

0,4

0,5

0,6

0,7

0,8

0,91

00,

51

1,5

22,

53

3,5

44,

55

5,5

66,

57

7,5

8B

EB

AN

(to

n)

LENDUTAN (cm)

Y1Y2

Y3

Page 86: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

GAM

BAR

4.2

BEB

AN -

LEN

DU

TAN

BAL

OK

2 K

-175

0

0,08

30,

131

0,18

60,

248

0,30

40,

373

0,45

2

0,52

6

0,61

0,67

30,

742

0,81

90,

874

0,94

8

00,

060,

092

0,12

50,

187

0,23

10,

273

0,33

40,

386

0,42

10,

485

0,53

80,

597

0,64

60,

683

0

0,1

0,2

0,3

0,4

0,5

0,6

0,7

0,8

0,91

00,

51

1,5

22,

53

3,5

44,

55

5,5

66,

57

7,5

8

BEBA

N (t

on)

LENDUTAN (cm

Y1Y2

Y3

Page 87: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

Tabel 4.6 Hasil Pengujian Lendutan Balok 1 K-250

Beban Lendutan ( 10-3cm) P Y1 Y2 Y3

(ton) kiri tengah kanan 0 0 0 0 1 36 61 35

1,5 79 106 66 2 105 158 107

2,5 168 223 162 3 210 279 206

3,5 252 348 248 4 313 427 309

4,5 366 501 361 5 401 585 396

5,5 467 648 460 6 520 717 513

6,5 577 794 572 7 630 849 621

7,5 668 923 658 Tabel 4.7 Hasil Pengujian Lendutan Balok 2 K-250

Beban Lendutan ( 10-3cm) P Y1 Y2 Y3

(ton) kiri tengah kanan 0 0 0 0 1 36 53 33

1,5 71 104 65 2 103 156 96

2,5 169 221 160 3 208 277 204

3,5 250 346 246 4 311 425 307

4,5 364 501 359 5 399 583 394

5,5 465 646 458 6 518 715 511

6,5 575 792 570 7 628 847 619

7,5 666 921 656 8 685 930 675

Page 88: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

GAM

BAR

4.3

BEB

AN -

LEN

DU

TAN

BAL

OK

1 K

-250

00,

036

0,07

90,

105

0,16

80,

210,

252

0,31

30,

366

0,40

10,

467

0,52

0,57

70,

630,

668

00,

061

0,10

60,

158

0,22

30,

279

0,34

8

0,42

7

0,50

1

0,58

50,

648

0,71

7

0,79

40,

849

0,92

3

0

0,1

0,2

0,3

0,4

0,5

0,6

0,7

0,8

0,91

00,

51

1,5

22,

53

3,5

44,

55

5,5

66,

57

7,5

8

BEBA

N (t

on)

LENDUTAN (cm

Y1Y2

Y3

Page 89: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

GAM

BAR

4.4

BEB

AN -

LEN

DU

TAN

BAL

OK

2 K

-250

00,

036

0,07

10,

103

0,16

90,

208

0,25

0,31

10,

364

0,39

90,

465

0,51

80,

575

0,62

80,

666

0,68

5

00,

053

0,10

40,

156

0,22

10,

277

0,34

6

0,42

5

0,50

1

0,58

30,

646

0,71

5

0,79

20,

847

0,92

10,

93

0

0,1

0,2

0,3

0,4

0,5

0,6

0,7

0,8

0,91

00,

51

1,5

22,

53

3,5

44,

55

5,5

66,

57

7,5

88,

5

BEBA

N (t

on)

LENDUTAN (cm

Y1Y2

Y3

Page 90: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

Hasil pengukuran retak pada balok – balok uji menunjukkan retak pertama

muncul adalah pada saat beban 2,5 ton, ini terjadi pada semua balok uji dan

selanjutnya seiring pertambahan beban muncul retak – retak baru dan makin lama

makin besar. Pengukuran retak dilakukan hanya pada retak maksimum, dalam 72

segmen yang membagi balok.

Tabel 4.8 Lebar Retak Maksimum

No. Sampel Segmen Lebar Retak

Maksimum (mm)

1 Balok 1 K-175 35,57,58 0,375

2 Balok 2 K-175 36,59,60 0,350

3 Balok 1 K-250 36,59,60 0,255

4 Balok 2 K-250 35,58 0,170

Page 91: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

4.1.4. Pengujian Regangan Balok Uji

Regangan – regangan balok beton bertulang diukur dengan menggunakan alat

strain meter. Posisi pengukuran diambil dari tengah bentang bagian atas, tengah dan

bawah seperti tampak pada gambar.

Gambar 4.5 Posisi Pengukuran Regangan Balok

Ket : b = lebar balok = 200 cm

h = tinggi balok = 300 cm

c = jarak dari sisi atas ke garis netral

ε1 = regangan yang diukur pada jarak 50 mm dari sisi atas balok

ε2 = regangan yang diukur pada garis tengah penampang balok

ε3 = regangan yang diukur pada jarak 50 mm dari sisi bawah balok

εc = regangan beton pada sisi atas penampang balok

εs = regangan pada tulangan baja

Page 92: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

TABEL 4.9 HASIL PENGUJIAN BESAR REGANGAN BALOK 1 K-175 Beban Perubahan Panjang Regangan ( ‰ ) Analisa Data Keterangan

P ∆L * 10-3 ( mm ) εc εs c ( ton ) Atas Tengah Bawah Atas Tengah Bawah ( ‰ ) ( ‰ ) ( cm )

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1.00 -32 7 26 -0,1333 0,0292 0,1083 -0,2000 0,1354 13,0909 1.50 -38 11 32 -0,1583 0,0458 0,1333 -0,2375 0,1667 12,5735 2.00 -43 14 37 -0,1792 0,0583 0,1542 -0,2688 0,1927 12,3248 2.50 -56 18 50 -0,2333 0,0750 0,2083 -0,3500 0,2604 12,3529 Retak Pertama 3.00 -71 21 65 -0,2958 0,0875 0,2708 -0,4438 0,3385 12,5294 3.50 -86 27 81 -0,3583 0,1125 0,3375 -0,5375 0,4219 12,4038 4.00 -101 48 96 -0,4208 0,2000 0,4000 -0,6313 0,5000 11,3910 4.50 -113 51 110 -0,4708 0,2125 0,4583 -0,7063 0,5729 11,5306 5.00 -130 64 128 -0,5417 0,2667 0,5333 -0,8125 0,6667 11,2934 5.50 -146 76 143 -0,6083 0,3167 0,5958 -0,9125 0,7448 11,1356 6.00 -168 90 162 -0,7000 0,3750 0,6750 -1,0500 0,8438 11,0526 6.50 -180 102 176 -0,7500 0,4250 0,7333 -1,1250 0,9167 10,8871 7.00 -198 112 193 -0,8250 0,4667 0,8042 -1,2375 1,0052 10,8924 7.50 - - - - - - - - - Runtuh

Page 93: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

4.2 Perhitungan Momen Kurvatur

4.2.1 Perhitungan momen – kurvatur balok K-175 teoritis

Balok dengan karakteristik :

Tinggi balok ( h ) : 300 mm

Lebar balok (b ) : 200 mm

Tulangan tarik 3ø10 :

a. Luas tampang ( sA ) : 235,6 mm2

b. Jarak pusat tulangan tarik ke ujung atas balok ( d ) : 275 mm

c. Massa jenis ( ρ ) : 0,00428

Tulangan tekan 2 ø10 :

a. Luas tampang ( 'sA ) : 157 mm2

b. Jarak pusat tulangan tarik ke ujung atas balok ( 'd ) : 25 mm

c. Massa jenis ( 'ρ ) : 0,00285

Kuat tekan beton ( 'cf ) : 17,5 MPa

Kuat leleh baja ( yf ) : 382,73 MPa

Elastisitas baja ( sE ) : 206873,18 Mpa

a. Sebelum retak

Elastisitas beton ( cE ) = 4700 'cf

= 4700 83,05,17 ×

Page 94: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

= 17912,489 N/mm2

Rasio modular / angka ekivalen

c

s

EE

n =

= 489,1791218,206873

= 11, 549

Pusat transformasi tampang

y = ( ) ( )

( ) ( ) ( ) '11.

''.1.12

..

ss

ss

AnAnhb

dAndAnhhb

−+−+

−+−+

= ( ) ( )

( ) ( ) ( ) 1571549,115,2351549,11300200

251571549,112755,2351549,112

300300200

×−+×−+×

××−+××−+

××

= 151,614 mm

yhy dasar −=

= 300 – 151,614

= 148,386 mm

Momen inersia

I = ( ) ( )( ) ( ) ( )( )222

3 ''112

..121 dyAnydAnhyhbhb ss −−+−−+

−+

Page 95: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

=

( ) ( )

−××−+

−××+

× 2614,1512755,2351549,11

2

2300614,1513002003300200

121

( ) ( )

−××− 225614,1511571549,11

= 514527987,800 mm4

Retak akan terjadi saat modulus pecah beton dicapai pada dasar serat

Modulus pecah beton :

rf = 'cfK

= 0,62 83,05,17 ×

= 2,363 N/mm2

retakM =

dasar

r

yIf

=

×386,148

8,514527987363,2

= 6084561,752 Nmm

retakϕ =

dasar

r

yI

f

=

386,1488,514527987

363,2

= 1110095,3 −× rad/mm

Page 96: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

b. Setelah retak, saat pertama leleh :

Anggap beton berkelakuan elastis

k = ( ) ( ) nnddn ×+−

×

++×+ '''2'

21

22 ρρρρρρ

= ( )21

22 549,11275

2500285,000428,02549,1100285,000428,0

×

×

++×+

( ) 549,1100285,000428,0 ×+−

= 0,252

kd = 0,252 x 275

= 69,310 mm

Sedangkan, regangan baja tarik didapat dari percobaan

sε = 0,002604

Dari diagram regangan didapat nilai regangan beton

cε = kdd

kds −

ε

= 310,69275

310,69002604,0−

= 0,000877

fc = cc E×ε

= 0,000877 x 17912,489

= 15,709

Page 97: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

'sε = kd

dkdc

'−ε

= 310,69

25310,69000877.0 −

= 0,000561

yss Ef '.' ε=

= 0,000561 x 206873,18

= 115,987 N/mm2

bkdfC cc .21

=

310,69200709,1521

×××=

= 108879,079 N

'' sss xfAC =

= 157 x 115,987

= 18209,959 N

Jarak gaya C dari ujung atas ( )y

( )

cs

cs

xCC

xCkdxCdy

+

= 3'

( )

079,108879959,18209

079,1088793310,69959,1820925

+

+

=xx

= 23,375 mm

Page 98: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

ydjd −=

= 275 – 23,375

= 251,625 mm

Maka nilai M dan ϕ

= 235,5 x 382,73 x 251,625

= 14832256,45 Nmm

)1( kdEs

y −=ϕ

= ( )252,01275002604,0−×

= 0,0000127 rad/mm

c. Setelah retak, saat beban ultimate

Anggap bahwa tegangan baja juga meleleh. Diperoleh :

bffAfA

ac

ysys

'85.0'−

=

=2005,1783,085.0

73,38215773,3825,235××××−×

= 12,167 mm

1βac = 5,01 =β untuk 6,27' ≤cf N/mm 2

jdfAM ysy =

Page 99: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

=5,0

167,12

= 24,334 mm

−=

−=

ad

cdc

cs'

1' 1' β

εε

−×=

334,2425334,240035,0

= 0,0000958

Ketentuan : ss εε ≤'

yss xEf '' ε=

18,2068730000958,0 x=

= 19,817 N/mm2

Maka nilai M dan ϕ

( )'.'2

.'.85,0 ddfAadbafM yscu −+

−=

( )25275817,191572167,12275300167,125,1783,085,0 −××+

−××××=

= 18385475,250 Nmm

accc

u1.βεε

ϕ ==

Page 100: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

334,240035,0

=

= 0,000144 rad/mm

Tabel 4.13 Hasil Perhitungan Momen-Kurvatur Balok K-175 Teoritis

Saat Retak Saat Leleh Saat Ultimate

M (Nmm) 6084561,752 14832256,45 18385475,250

ϕ (rad/mm) 1110095,3 −× 0,0000127 0,000144

Gambar 4.10

Hubungan Momen – Kurvatur Balok K-175 Teoritis

0 50

100 150 200

250 300 350 400

-20 0 20 40 60 80 100 120 140 160Kurvatur (x10^-7 rad/mm)

Momen (x10^6 N/mm)

Page 101: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

4.2.2 Perhitungan momen – kurvatur balok 1 K-175 Laboratorium

Balok dengan karakteristik :

Tinggi balok ( h ) : 300 mm

Lebar balok (b ) : 200 mm

Tulangan tarik 3ø10 :

a. Luas tampang ( sA ) : 235,6 mm2

b. Jarak pusat tulangan tarik ke ujung atas balok ( d ) : 275 mm

c. Massa jenis ( ρ ) : 0,00428

Tulangan tekan 2 ø10 :

a. Luas tampang ( 'sA ) : 157 mm2

b. Jarak pusat tulangan tarik ke ujung atas balok ( 'd ) : 25 mm

c. Massa jenis ( 'ρ ) : 0,00285

Kuat tekan beton ( 'cf ) : 17,828 MPa

Kuat leleh baja ( yf ) : 382,73 MPa

Elastisitas baja ( sE ) : 206873,18 Mpa

a. Sebelum retak

Elastisitas beton ( cE ) = 4700 'cf

= 4700 828,17

= 19844,912 N/mm2

Page 102: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

Rasio modular / angka ekivalen

c

s

EE

n =

= 912,19844

18,206873

= 10,424

Pusat transformasi tampang

y = ( ) ( )

( ) ( ) ( ) '11.

''.1.12

..

ss

ss

AnAnhb

dAndAnhhb

−+−+

−+−+

=

( ) ( )

( ) ( ) ( ) 1571424,105,2351424,10300200

251571424,102755,2351424,102

300300200

×−+×−+×

××−+××−+

××

= 87,4175 mm

yhy dasar −=

= 300 – 87,4175

= 212,582 mm

Momen inersia

I = ( ) ( )( ) ( ) ( )( )222

3 ''112

..121 dyAnydAnhyhbhb ss −−+−−+

−+

Page 103: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

=

( ) ( )

−××−+

−××+

× 2452,1512755,2351424,10

2

2300452,1513002003300200

121

( ) ( )

−××−+

225452,1511571424,10

= 507675758,9 mm4

Retak akan terjadi saat modulus pecah beton dicapai pada dasar serat

Modulus pecah beton :

rf = 'cfK

= 0,62 828,17

= 2,619 N/mm2

retakM =

dasar

r

yIf

=

×584,148

9,507675758619,2

= 612259,445 Nmm

retakϕ =

dasar

r

yI

f

=

584,1489,507675758

619,2

= 1110472,3 −× rad/mm

Page 104: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

b. Setelah retak, saat pertama leleh :

Anggap beton berkelakuan elastis

k = ( ) ( )nnddn '''2'

21

22 ρρρρρρ +−

+++

= ( )21

22 424,10275

2500285,000428,02424,1000285,000428,0

×

×

++×+

( ) 424,1000285,000428,0 ×+−

= 0,242

kd = 0,242 x 275

= 66,591 mm

Sedangkan, regangan baja tarik didapat dari percobaan

sε = 0,002604

Dari diagram regangan didapat nilai regangan beton

cε = kdd

kds −

ε

= 591,66275

591,66002604,0−

= 0,000832

fc = cc E×ε

= 0,000832 x 19844,912

= 16,512

Page 105: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

'sε = kd

dkdc

'−ε

= 591,66

25591,66000832.0 −

= 0,000239

yss Ef '.' ε=

= 0,000239 x 206873,18

= 49,357 N/mm2

bkdfC cc .21

=

591,66200512,1621

×××=

= 109955,059 N

'' sss xfAC =

= 157 x 49,357

= 7749,049 N

Jarak gaya C dari ujung atas ( )y

( )

cs

cs

xCC

xCkdxCdy

+

= 3'

( )

59,109955049,7749

059,1099553591,66049,774925

+

×+

=x

= 22,381 mm

Page 106: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

ydjd −=

= 275 – 23,375

= 252,618 mm

Maka nilai M dan ϕ

= 235,5 x 382,73 x 252,618

= 1486655.521Nmm

)1( kdEs

y −=ϕ

= ( )242,01275002604,0−×

= 0,0000125 rad/mm

c. Setelah retak, saat beban ultimate

Anggap bahwa tegangan baja juga meleleh. Diperoleh :

bffAfA

ac

ysys

'85.0'−

=

=200828,1785.0

73,38215773,3825,235×××−×

= 9,913 mm

1βac = 5,01 =β untuk 6,27' ≤cf N/mm 2

jdfAM ysy =

Page 107: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

=5,0

913,9

= 19,826 mm

−=

−=

ad

cdc

cs'

1' 1' β

εε

−×=

826,1925826,190035,0

= 0,000913

Ketentuan : ss εε ≤'

yss xEf '' ε=

18,206873000913,0 x=

= 188,946 N/mm2

Maka nilai M dan ϕ

( )'.'2

.'.85,0 ddfAadbafM yscu −+

−=

( )25275946,1881572913,9275300913,9828,1785,0 −××+

−×××= =

= 1842583,333Nmm

accc

u1.βεε

ϕ ==

826,190035,0

=

= 0,000177 rad/mm

Page 108: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

Tabel 4.14 Hasil Perhitungan Momen-Kurvatur Balok 1 K-175 Laboratorium

Saat Retak Saat Leleh Saat Ultimate

M (Nmm) 612259,445 1486655.521 1842583,333

ϕ (rad/mm) 1110472,3 −× 0,0000125 0,000177

Gambar 4.11 Hubungan Momen – Kurvatur Balok 1 K-175 Laboratorium

0 50

100 150 200

250 300 350 400

-50 0 50 100 150 200

Momen (x10^6 N/mm)

Kurvatur (x10^-7 rad/mm)

Page 109: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

4.2.3 Perhitungan momen – kurvatur balok 2 K-175 Laboratorium

Balok dengan karakteristik :

Tinggi balok ( h ) : 300 mm

Lebar balok (b ) : 200 mm

Tulangan tarik 3ø10 :

a. Luas tampang ( sA ) : 235,6 mm2

b. Jarak pusat tulangan tarik ke ujung atas balok ( d ) : 275 mm

c. Massa jenis ( ρ ) : 0,00428

Tulangan tekan 2 ø10 :

a. Luas tampang ( 'sA ) : 157 mm2

b. Jarak pusat tulangan tarik ke ujung atas balok ( 'd ) : 25 mm

c. Massa jenis ( 'ρ ) : 0,00285

Kuat tekan beton ( 'cf ) : 17,405 MPa

Kuat leleh baja ( yf ) : 382,73 MPa

Elastisitas baja ( sE ) : 206873,18 Mpa

a. Sebelum retak

Elastisitas beton ( cE ) = 4700 'cf

= 4700 405,17

= 19608,071 N/mm2

Page 110: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

Rasio modular / angka ekivalen

c

s

EE

n =

= 071,1960818,206873

= 10,550

Pusat transformasi tampang

y = ( ) ( )

( ) ( ) ( ) '11.

''.1.12

..

ss

ss

AnAnhb

dAndAnhhb

−+−+

−+−+

= ( ) ( )

( ) ( ) ( ) 1571550,105,2351550,10300200

251571550,102755,2351550,102

300300200

×−+×−+×

××−+××−+

××

= 151,470 mm

yhy dasar −=

= 300 – 151,470

= 148,530 mm

Momen inersia

I = ( ) ( )( ) ( ) ( )( )222

3 ''112

..121 dyAnydAnhyhbhb ss −−+−−+

−+

Page 111: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

= ( ) ( )

−××−+

−××+

× 2470,1512755,235155,10

2

2300470,1513002003300200

121

( ) ( )

−××−+

225470,1511571550,11

= 508430607,700 mm4

Retak akan terjadi saat modulus pecah beton dicapai pada dasar serat

Modulus pecah beton :

rf = 'cfK

= 0,62 405,17

= 2,586 N/mm2

retakM =

dasar

r

yIf

=

×530,148

700,508430607586,2

= 622465,551 Nmm

retakϕ =

dasar

r

yI

f

=

530,148700,508430607

586,2

= 1110424,3 −× rad/mm

Page 112: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

b. Setelah retak, saat pertama leleh :

Anggap beton berkelakuan elastis

k = ( ) ( )nnddn '''2'

21

22 ρρρρρρ +−

+++

= ( )21

22 550,10275

2500285,000428,02550,1000285,000428,0

×

+++

( ) 550,1000285,000428,0 +−

= 0,243

kd = 0,243 x 275

= 66,898 mm

Sedangkan, regangan baja tarik didapat dari percobaan

sε = 0,002604

Dari diagram regangan didapat nilai regangan beton

cε = kdd

kds −

ε

= 898,66275

898,66002604,0−

= 0,000837

fc = cc E×ε

= 0,000837 x 19608,071

= 16,414

Page 113: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

'sε = kd

dkdc

'−ε

= 898,66

25898,66000837.0 −

= 0,000524

yss Ef '.' ε=

= 0,000524 x 206873,18

= 108,445 N/mm2

bkdfC cc .21

=

898,66200414,1621

×××=

= 109806,377 N

'' sss xfAC =

= 157 x 108,445

= 17025,865 N

Jarak gaya C dari ujung atas ( )y

( )

cs

cs

xCC

xCkdxCdy

+

= 3'

( )

377,109806865,17025

377,1098063898,66865,1702525

+

+

=xx

Page 114: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

= 22,662 mm

ydjd −=

= 275 – 22,662

= 252,338 mm

Maka nilai M dan ϕ

= 235,5 x 382,73 x 252,338

= 226743971,330 Nmm

)1( kdEs

y −=ϕ

= ( )243,01275002604,0−×

= 0,0000125 rad/mm

c. Setelah retak, saat beban ultimate

Anggap bahwa tegangan baja juga meleleh. Diperoleh :

bffAfA

ac

ysys

'85.0'−

=

=200405,1785.0

73,38215773,3825,235×××−×

= 10,154 mm

1βac = 5,01 =β untuk 6,27' ≤cf N/mm 2

jdfAM ysy =

Page 115: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

=5,0

154,10

= 20,308 mm

−=

−=

ad

cdc

cs'

1' 1' β

εε

−×=

308,2025308,200035,0

= - 0,000809

Ketentuan : ss εε ≤'

yss xEf '' ε=

18,206873000809,0 x=

= -167,283 N/mm2

Maka nilai M dan ϕ

( )'.'2

.'.85,0 ddfAadbafM yscu −+

−=

( )25275)283,167(1572167,12275300154,10405,1785,0 −×−×+

−×××=

= 1866875,788 Nmm

accc

u1.βεε

ϕ ==

308,200035,0

=

= 0,000172 rad/mm

Page 116: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

Tabel 4.15 Hasil Perhitungan Momen-Kurvatur Balok 2 K-175 Laboratorium

Saat Retak Saat Leleh Saat Ultimate

M (Nmm) 622465,551 1495522,444 1866875,788

ϕ (rad/mm) 1110424,3 −× 0,0000125 0,000172

Gambar 4.12 Hubungan Momen – Kurvatur Balok 2 K-175 Laboratorium

0 50

100 150 200

250 300 350 400

-50 0 50 100 150 200

Momen (x10^6 N/mm)

Kurvatur (x10^-7 rad/mm)

Page 117: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

4.2.4 Perhitungan momen – kurvatur balok K-250 teoritis

Balok dengan karakteristik :

Tinggi balok ( h ) : 300 mm

Lebar balok (b ) : 200 mm

Tulangan tarik 3ø10 :

a. Luas tampang ( sA ) : 235,6 mm2

b. Jarak pusat tulangan tarik ke ujung atas balok ( d ) : 275 mm

c. Massa jenis ( ρ ) : 0,00428

Tulangan tekan 2 ø10 :

a. Luas tampang ( 'sA ) : 157 mm2

b. Jarak pusat tulangan tarik ke ujung atas balok ( 'd ) : 25 mm

c. Massa jenis ( 'ρ ) : 0,00285

Kuat tekan beton ( 'cf ) : 25,0 MPa

Kuat leleh baja ( yf ) : 382,73 MPa

Elastisitas baja ( sE ) : 206873,18 MPa

a. Sebelum retak

Elastisitas beton ( cE ) = 4700 'cf

= 4700 83,00,25 ×

= 21409,519 N/mm2

Rasio modular / angka ekivalen

Page 118: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

c

s

EE

n =

= 518,2140918,206873

= 9,663

Pusat transformasi tampang

y = ( ) ( )

( ) ( ) ( ) '11.

''.1.12

..

ss

ss

AnAnhb

dAndAnhhb

−+−+

−+−+

= ( ) ( )

( ) ( ) ( ) 1571663,95,2351663,9300200

251571663,92755,2351663,92

300300200

×−+×−+×

××−+××−+

××

= 151,341 mm

yhy dasar −=

= 300 – 151,341

= 148,659 mm

Momen inersia

I = ( ) ( )( ) ( ) ( )( )222

3 ''112

..121 dyAnydAnhyhbhb ss −−+−−+

−+

= ( ) ( )

−××−+

−××+

× 2341,1512755,2351663,9

2

2300341,1513002003300200

121

Page 119: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

( ) ( )

−××−+

225341,1511571663,9

= 503014580,9 mm4

Retak akan terjadi saat modulus pecah beton dicapai pada dasar serat

Modulus pecah beton :

rf = 'cfK

= 0,62 83,00,25 ×

= 2,824 N/mm2

retakM =

dasar

r

yIf

=

×659,148

9,503014580824,2

= 6179854,25 Nmm

retakϕ =

dasar

r

yI

f

=

659,1489,503014580

824,2

= 1110776,3 −× rad/mm

b. Setelah retak, saat pertama leleh :

Anggap beton berkelakuan elastis

Page 120: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

k = ( ) ( )nnddn '''2'

21

22 ρρρρρρ +−

+++

= ( )21

22 663,9275

2500285,000428,02663,900285,000428,0

×

+++

( ) 663,900285,000428,0 ×+−

= 0,236

kd = 0,236 x 275

= 64,943 mm

Sedangkan, regangan baja tarik didapat dari percobaan

sε = 0,002604

Dari diagram regangan didapat nilai regangan beton

cε = kdd

kds −

ε

= 943,64275

943,64002604,0−

= 0,000805

fc = cc E×ε

= 0,000805 x 21409,519

= 17,235

'sε = kd

dkdc

'−ε

Page 121: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

= 943,64

25943,64000805.0 −

= 0,000495

yss Ef '.' ε=

= 0,000495 x 206873,18

= 102,426 N/mm2

bkdfC cc .21

=

943,64200235,1721

×××=

= 111929,261 N

'' sss xfAC =

= 157 x 102,426

= 18209,959 N

Jarak gaya C dari ujung atas ( )y

( )

cs

cs

xCC

xCkdxCdy

+

= 3'

( )

261,111929959,18209

261,1119293943,64959,1820925

+

+

=xx

= 22,117 mm

ydjd −=

Page 122: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

= 275 – 22,117

= 252,883 mm

Maka nilai M dan ϕ

= 235,5 x 382,73 x 252,883

= 14823345,789 Nmm

)1( kdEs

y −=ϕ

= ( )236,01275002604,0−×

= 0,0000124 rad/mm

c. Setelah retak, saat beban ultimate

Anggap bahwa tegangan baja juga meleleh. Diperoleh :

bffAfA

ac

ysys

'85.0'−

=

=2000,2583,085.0

73,38215773,3825,235××××−×

= 8,517 mm

1βac = 5,01 =β untuk 6,27' ≤cf N/mm 2

=5,0

517,8

jdfAM ysy =

Page 123: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

= 17,034 mm

−=

−=

ad

cdc

cs'

1' 1' β

εε

−×=

034,1725034,170035,0

= 0,00164

Ketentuan : ss εε ≤'

yss xEf '' ε=

18,20687300164,0 x=

= 338,586 N/mm2

Maka nilai M dan ϕ

( )'.'2

.'.85,0 ddfAadbafM yscu −+

−=

( )25275586,3381572517,8275300069,72583,085,0 −××+

−××××=

= 18425833,330 Nmm

accc

u1.βεε

ϕ ==

034,170035,0

=

= 0,000205 rad/mm

Page 124: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

Tabel 4.16 Hasil Perhitungan Momen-Kurvatur Balok K-250 Teoritis

Saat Retak Saat Leleh Saat Ultimate

M (Nmm) 6179854,25 14823345,789 18425833,330

ϕ (rad/mm) 1110095,3 −× 0,0000127 0,000205

Gambar 4.13 Hubungan Momen – Kurvatur Balok K-250 Teoritis

0 50

100 150 200

250 300 350 400

-50 0 50 100 150 200 250Kurvatur (x10^-7 rad/mm)

Momen (x10^6 N/mm)

Page 125: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

4.2.5 Perhitungan momen – kurvatur balok 1 K-250 Laboratorium

Balok dengan karakteristik :

Tinggi balok ( h ) : 300 mm

Lebar balok (b ) : 200 mm

Tulangan tarik 3ø10 :

a. Luas tampang ( sA ) : 235,6 mm2

b. Jarak pusat tulangan tarik ke ujung atas balok ( d ) : 275 mm

c. Massa jenis ( ρ ) : 0,00428

Tulangan tekan 2 ø10 :

a. Luas tampang ( 'sA ) : 157 mm2

b. Jarak pusat tulangan tarik ke ujung atas balok ( 'd ) : 25 mm

c. Massa jenis ( 'ρ ) : 0,00285

Kuat tekan beton ( 'cf ) : 27,111 MPa

Kuat leleh baja ( yf ) : 382,73 MPa

Elastisitas baja ( sE ) : 206873,18 MPa

a. Sebelum retak

Elastisitas beton ( cE ) = 4700 'cf

= 4700 111,27

= 24472,066 N/mm2

Rasio modular / angka ekivalen

Page 126: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

c

s

EE

n =

= 066,2447218,206873

= 8,453

Pusat transformasi tampang

y = ( ) ( )

( ) ( ) ( ) '11.

''.1.12

..

ss

ss

AnAnhb

dAndAnhhb

−+−+

−+−+

= ( ) ( )

( ) ( ) ( ) 1571453,85,2351453,8300200

251571453,82755,2351453,82

300300200

×−+×−+×

××−+××−+

××

= 150,786 mm

yhy dasar −=

= 300 – 151,341

= 149,214 mm

Momen inersia

I = ( ) ( )( ) ( ) ( )( )222

3 ''112

..121 dyAnydAnhyhbhb ss −−+−−+

−+

= ( ) ( )

−××−+

−××+

× 2789,1502755,2351453,8

2

2300789,1503002003300200

121

( ) ( )

−××− 225789,1501571453,8

Page 127: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

= 495631620,7mm4

Retak akan terjadi saat modulus pecah beton dicapai pada dasar serat

Modulus pecah beton :

rf = 'cfK

= 0,62 111,27

= 3,228 N/mm2

retakM =

dasar

r

yIf

=

×214,149

7,495631620228,3

= 622471,989 Nmm

retakϕ =

dasar

r

yI

f

=

214,1497,495631620

228,3

= 1110365,4 −× rad/mm

b. Setelah retak, saat pertama leleh :

Anggap beton berkelakuan elastis

Page 128: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

k = ( ) ( )nnddn '''2'

21

22 ρρρρρρ +−

+++

= ( )21

22 453,8275

2500285,000428,02453,800285,000428,0

×

+++

( ) 453,800285,000428,0 ×+−

= 0,223

kd = 0,223 x 275

= 61,387 mm

Sedangkan, regangan baja tarik didapat dari percobaan

sε = 0,002604

Dari diagram regangan didapat nilai regangan beton

cε = kdd

kds −

ε

= 387,61275

387,61002604,0−

= 0,000748

fc = cc E×ε

= 0,000748 x 24472,066

= 18,313

'sε = kd

dkdc

'−ε

Page 129: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

= 387,61

25387,61000748.0 −×

= 0,000443

yss Ef '.' ε=

= 0,000443 x 206873,18

= 91,722 N/mm2

bkdfC cc .21

=

387,61200313,1821

×××=

= 112418,013 N

'' sss xfAC =

= 157 x 91,722

= 14400,354 N

Jarak gaya C dari ujung atas ( )y

( )

cs

cs

xCC

xCkdxCdy

+

= 3'

( )

013,112418354,14400

013,1124183387,61354,1440025

+

+

=xx

= 20,977 mm

Page 130: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

ydjd −=

= 275 – 20,977

= 254,022 mm

Maka nilai M dan ϕ

= 235,5 x 382,73 x 254,022

= 1485555,744 Nmm

)1( kdEs

y −=ϕ

= ( )223,01275002604,0−×

= 0,0000122 rad/mm

c. Setelah retak, saat beban ultimate

Anggap bahwa tegangan baja juga meleleh. Diperoleh :

bffAfA

ac

ysys

'85.0'−

=

=200111,2785.0

73,38215773,3825,235×××−×

= 6,519 mm

1βac = 5,01 =β untuk 6,27' ≤cf N/mm 2

jdfAM ysy =

Page 131: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

=5,0

519,6

= 13,038 mm

−=

−=

ad

cdc

cs'

1' 1' β

εε

−×=

038,1325038,130035,0

= 0,00321

Ketentuan : ss εε ≤'

yss xf εε '' =

18,20687300321,0 x=

= 664,323 N/mm2

Maka nilai M dan ϕ

( )'.'2

.'.85,0 ddfAadbafM yscu −+

−=

( )25275323,6641572519,6275300519,6111,2785,0 −××+

−×××=

= 1869522,471 Nmm

accc

u1.βεε

ϕ ==

038,130035,0

=

= 0,000268 rad/mm

Page 132: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

Tabel 4.17 Hasil Perhitungan Momen-Kurvatur Balok 1 K-250 Laboratorium

Saat Retak Saat Leleh Saat Ultimate

M (Nmm) 622471,989 1485555,744 1869522,471

ϕ (rad/mm) 1110365,4 −× 0,0000122 0,000268

Gambar 4.14 Hubungan Momen – Kurvatur Balok 1 K-250 Laboratorium

0 50

100 150 200

250 300 350 400

-50 0 50 100 150 200 250 300Kurvatur (x10^-7 rad/mm)

Momen (x10^6 N/mm)

Page 133: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

4.2.6 Perhitungan momen – kurvatur balok 2 K-250 laboratorium

Balok dengan karakteristik :

Tinggi balok ( h ) : 300 mm

Lebar balok (b ) : 200 mm

Tulangan tarik 3ø10 :

a. Luas tampang ( sA ) : 235,6 mm2

b. Jarak pusat tulangan tarik ke ujung atas balok ( d ) : 275 mm

c. Massa jenis ( ρ ) : 0,00428

Tulangan tekan 2 ø10 :

a. Luas tampang ( 'sA ) : 157 mm2

b. Jarak pusat tulangan tarik ke ujung atas balok ( 'd ) : 25 mm

c. Massa jenis ( 'ρ ) : 0,00285

Kuat tekan beton ( 'cf ) : 26,698 MPa

Kuat leleh baja ( yf ) : 382,73 MPa

Elastisitas baja ( sE ) : 206873,18 Mpa

a. Sebelum retak

Elastisitas beton ( cE ) = 4700 'cf

= 4700 698,26

= 24280,857 N/mm2

Page 134: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

Rasio modular / angka ekivalen

c

s

EE

n =

= 856,2428018,206873

= 8,520

Pusat transformasi tampang

y = ( ) ( )

( ) ( ) ( ) '11.

''.1.12

..

ss

ss

AnAnhb

dAndAnhhb

−+−+

−+−+

= ( ) ( )

( ) ( ) ( ) 1571520,85,2351520,8300200

251571520,82755,2351520,82

300300200

×−+×−+×

××−+××−+

××

= 150,796 mm

yhy dasar −=

= 300 – 150,796

= 149,204 mm

Momen inersia

I = ( ) ( )( ) ( ) ( )( )222

3 ''112

..121 dyAnydAnhyhbhb ss −−+−−+

−+

= ( ) ( )

−××−+

−××+

× 2796,1502755,2351520,8

2

2300796,1503002003300200

121

Page 135: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

( ) ( )

−××− 225796,1501571520,8

= 496041163.500 mm4

Retak akan terjadi saat modulus pecah beton dicapai pada dasar serat

Modulus pecah beton :

rf = 'cfK

= 0,62 698,26

= 3,204 N/mm2

retakM =

dasar

r

yIf

=

×204,149

5,496041163204,3

= 625321,233Nmm

retakϕ =

dasar

r

yI

f

=

204,1495,496041163

204,3

= 1110329,4 −× rad/mm

b. Setelah retak, saat pertama leleh :

Anggap beton berkelakuan elastis

Page 136: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

k = ( ) ( )nnddn '''2'

21

22 ρρρρρρ +−

+++

= ( )21

22 520,8275

2500285,000428,02520,800285,000428,0

×

+++

( ) 520,800285,000428,0 ×+−

= 0,224

kd = 0,224 x 275

= 61,578 mm

Sedangkan, regangan baja tarik didapat dari percobaan

sε = 0,002604

Dari diagram regangan didapat nilai regangan beton

cε = kdd

kds −

ε

= 578,61275

578,61002604,0−

= 0,000751

fc = cc E×ε

= 0,000751 x 24280,857

= 18,235

'sε = kd

dkdc

'−ε

Page 137: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

= 578,61

25578,61000877.0 −

= 0,000521

yss Ef '.' ε=

= 0,000521 x 206873,18

= 107,770 N/mm2

bkdfC cc .21

=

578,61200235,1821

×××=

= 112287,483 N

'' sss xfAC =

= 157 x 107,770

= 16919,890 N

Jarak gaya C dari ujung atas ( )y

( )

cs

cs

xCC

xCkdxCdy

+

= 3'

( )

483,112287890,16919

483,1122873578,61890,1691925

+

+

=xx

= 21,112 mm

ydjd −=

Page 138: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

= 275 – 21,112

= 253,888 mm

Maka nilai M dan ϕ

= 235,5 x 382,73 x 253,888

= 1599245,882 Nmm

)1( kdEs

y −=ϕ

= ( )224,01275002604,0−×

= 0,0000122 rad/mm

c. Setelah retak, saat beban ultimate

Anggap bahwa tegangan baja juga meleleh. Diperoleh :

bffAfA

ac

ysys

'85.0'−

=

=200698,2685.0

73,38215773,3825,235×××−×

= 6,622 mm

1βac = 5,01 =β untuk 6,27' ≤cf N/mm 2

=5,0

622,6

jdfAM ysy =

Page 139: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

= 13,244 mm

−=

−=

ad

cdc

cs'

1' 1' β

εε

−×=

244,1325244,130035,0

= 0,00311

Ketentuan : ss εε ≤'

yss xEf '' ε=

18,20687300311,0 x=

= 642,706 N/mm2

Maka nilai M dan ϕ

( )'.'2

.'.85,0 ddfAadbafM yscu −+

−=

( )25275706,6421572622,6275300622,6689,2685,0 −××+

−×××=

= 1924566,667 Nmm

accc

u1.βεε

ϕ ==

622,60035,0

=

= 0,000528 rad/mm

Page 140: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

Tabel 4.18 Hasil Perhitungan Momen-Kurvatur Balok 2 K-250 Laboratorium

Saat Retak Saat Leleh Saat Ultimate

M (Nmm) 625321,233 1599245,882 1924566,667

ϕ (rad/mm) 1110329,4 −× 0,0000122 0,000528

Gambar 4.15 Hubungan Momen – Kurvatur Balok 2 K-250 Laboratorium

0 50

100 150 200 250 300 350 400

-100 0 100 200 300 400 500 600

Momen (x10^6 N/mm)

Kurvatur (x10^-7 rad/mm)

Page 141: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

4.3 Perhitungan Tegangan-Regangan

4.3.1 Perhitungan Tegangan-Regangan Balok 1 K-175

Dipakai : 'cf : 17,828 N/mm2

oε : 0,002

uε : 0,0012375 Nilai tegangan beton

cf =

22

'o

c

o

ccf

εε

εε

oc εε ≤

Dari hasil percobaan nilai cε dapat dilihat pada tabel 4.9

cf =

2

002,00002,0

002,00002,02828,17 x

= 3,38732 N/mm2

Hasil perhitungan nilai cf selanjutnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 4.19 Hasil Perhitungan Tegangan-Regangan Balok 1 K-175

cε cf ( N/mm2 )

0 0,0002

0,000238 0,000269 0,00035 0,000444 0,000538 0,000631 0,000706 0,000813 0,00913 0,00105 0,001125 0,001238

0 3,38732 3,982747 4,469361 5,693818 7,033529 8,294895 9,477915 10,36792 11,54293 12,5569 13,80556 14,41561 15,23667

Page 142: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

4.3.2 Perhitungan Tegangan-Regangan Balok 2 K-175

Dipakai :

'cf : 17,405 N/mm2

oε : 0,002

uε : 0,0012313 Nilai tegangan beton

cf =

22

'o

c

o

ccf

εε

εε

oc εε ≤

Dari hasil percobaan nilai cε dapat dilihat pada tabel 4.9

cf =

2

002,0000194,0

002,0000194,02405,17 x

= 3,208877 N/mm2

Hasil perhitungan nilai cf selanjutnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 4.20 Hasil Perhitungan Tegangan-Regangan Balok 1 K-175

cε cf ( N/mm2 )

0 0,000194 0,000231 0,000263 0,000344 0,000438 0,000531 0,000625 0,0007

0,000806 0,000906 0,001044 0,001119 0,001231

0 3,208877 3,792216 4,268984 5,468807 6,781831 8,018368 9,178418 10,05139 11,2043 12,19965 13,42616 14,02581 14,83351

Page 143: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

4.3.3 Perhitungan Tegangan-Regangan Balok 1 K-250

Dipakai : 'cf : 27,111 N/mm2

oε : 0,002

uε : 0,0012063 Nilai tegangan beton

cf =

22

'o

c

o

ccf

εε

εε

oc εε ≤

Dari hasil percobaan nilai cε dapat dilihat pada tabel 4.9

cf =

2

002,0000169,0

002,0000169,02111,27 x

= 4,381974 N/mm2

Hasil perhitungan nilai cf selanjutnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 4.21 Hasil Perhitungan Tegangan-Regangan Balok 1 K-250

cε cf ( N/mm2 )

0 0,000169 0,000206 0,000238 0,000319 0,000413 0,000506 0,0006

0,000675 0,000781 0,000881 0,001019 0,001094 0,001206

0 4,381974 5,303325 6,056555 7,953001 10,03001 11,98788 13,82661 15,21181 17,04366 18,62796 20,58503 21,54451 22,84075

Page 144: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

4.3.4 Perhitungan Tegangan-Regangan Balok 2 K-250

Dipakai : 'cf : 26,698 N/mm2

oε : 0,002

uε : 0,0012938 Nilai tegangan beton

cf =

22

'o

c

o

ccf

εε

εε

oc εε ≤

Dari hasil percobaan nilai cε dapat dilihat pada tabel 4.9

cf =

2

002,0000175,0

002,0000175,02698,26 x

= 4,467743 N/mm2

Hasil perhitungan nilai cf selanjutnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 4.22 Hasil Perhitungan Tegangan-Regangan Balok 2 K-250

cε cf ( N/mm2 )

0 0,000175 0,000213 0,000244 0,000325 0,000419 0,000513 0,000606 0,000681 0,000788 0,000888 0,001025 0,0011

0,001213 0,001294

0 4,467743 5,37193 6,111078 7,971856 10,0094 11,92963 13,73252 15,09037 16,88544 18,43726 20,35305 21,29166 22,55877 23,36883

Page 145: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari pengujian di laboratorium yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan

sebagai berikut :

1. Besarnya beban runtuh struktur beton bertulang dengan dua variasi mutu beton

sebagai berikut :

a. Balok 1 K-175 pada beban sebesar 7,5 ton

b. Balok 2 K-175 pada beban sebesar 7,5 ton

c. Balok 1 K-250 pada beban sebesar 7,5 ton

d. Balok 2 K-250 pada beban sebesar 8 ton

Beban runtuh pada penelitian ini didapat pada pembacaan dial pada jacking hydraulik

yang tidak lagi naik jika diberikan beban

2. Pola retak lentur dimulai pada daerah di bawah beban, kemudian diikuti retak pada

daerah tengah bentang

3. Pada mutu beton yang lebih tinggi yaitu K-250 momen meningkat sebesar 2% -

5% dan kurvatur semakin kecil sebesar 8% - 11% pada saat retak.

4. Dengan mutu beton K-250 momen semakin meningkat, kurvatur pada saat ultimate

juga semakin kecil dibandingkan mutu beton K-175. Pada mutu beton yang lebih

tinggi maka momen meningkat sebesar 3% - 7% dan kurvatur semakin kecil saat

ultimate.

Page 146: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

5. Perubahan momen yang terjadi antara dua variasi mutu beton ini tidak begitu besar

dapat diakibatkan karena jumlah tulangan yang dipakai pada kedua variasi mutu

beton adalah sama hanya tulangan tekan dan tulangan tarik saja dan semua balok

tidak menggunakan confinement.

Page 147: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

5.2 Saran

Dengan memperhatikan kesimpulan dan kesulitan – kesulitan yang diperoleh

selama penelitian, maka diberikan saran sebagai berikut :

1. Untuk memperoleh hasil yang lebih akurat, perlu kiranya penambahan balok uji

sebagai syarat statistik untuk mengambil kesimpulan

2. Untuk mendapatkan nilai regangan yang lebih akurat, pengukuran regangan

sebaiknya dilakukan di sepanjang bentang serta menggunakan alat yang lebih

canggih

Page 148: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 1971, “Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971 N.I-2”, Yayasan LPMB Departemen Pekerjaan Umum, Bandung

Anonim, 1990, “Standar SK-SNI T-15-1990-03 : Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal”, Yayasan LPMB Departemen Pekerjaan Umum, Bandung

ASTM (American Society for Testing and Materials), 1991, “ Annual Book of ASTM Standards”, Section 4, Easton.MD, Philadelphia

Departemen Pemukiman dan Prasaranan Wilayah Badan Penelitian dan Pengembangan, 2003, “Metode, Spesifikasi dan Tata Cara Bagian : 3 Beton;Semen;Perkerasan Beton Semen”, Edisi Pertama, Balitbang Kimpraswil, Jakarta

Departemen Pemukiman dan Prasaranan Wilayah Badan Penelitian dan Pengembangan, 2003, “Metode, Spesifikasi dan Tata Cara Bagian :13 Kayu;Bahan Lain;Lain - lain”, Edisi Pertama, Balitbang Kimpraswil, Jakarta

Dipohusodo Istimawan,1999, “Struktur Beton Bertulang berdasarkan SK-SNI T- 15-1991-03 Departemen Pekerjaan Umum”, Edisi Ketiga, Gramedia Pustaka Umum, Jakarta

MacGregor James,1997, “Reinforced Concrete : Mechanics and Design”, Third Edition, Prentice – Hall International, USA Mulyono Tri,2004,”Teknologi Beton”, Penerbit Andi, Yogyakarta Neville A. M,1975, “ Properties of Concrete ”, Second Edition, Longman Group Limited, England Nilson A and Winter George,1986,” Design of Concrete Structures “, McGraw – Hill Book Company, New York Park.R and Paulay.T,1975, “Reinforced Concrete Structures”, A Wiley – Interscience Publication, New York

Sagel.R, Kole.P dan Kusuma Gideon, 1997,“Pedoman Pengerjaan Beton Seri Beton 2”, Edisi Kelima, Penerbit Erlangga, Jakarta

Page 149: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

Srikanth.M, Rajesh Kumar.G, Giri.S, 2007, “Moment Curvature of Reinforced Concrete Beam Using Varios Confinement Models and Experimental Validation”, Asian Journal of Civil Engineering (Building and Housing) Vol.8 No.3 Tjokrodimuljo Kardiyono,1996,”Teknologi Beton”, Percetakan Nafiri, Yogyakarta Vis, W.C dan Kusuma Gideon, 1997,“Dasar – dasar Perencanaan Beton Bertulang Seri Beton 1”, Edisi Kedua, Penerbit Erlangga, Jakarta

Vis, W.C dan Kusuma Gideon, 1997,“Grafik dan Tabel Perhitungan Beton Bertulangan Seri Beton 4”, Edisi Keenam, Penerbit Erlangga, Jakarta

Page 150: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

Lampiran 1. Pengujian Tarik Tulangan FILE : C:\My Documents\UTMTest\USU1-UP.prn TESTING TYPE : Tensile MATERIAL : Steel Alloy DATE : 28-6-2007 TIME : 9:40:15 NO. SPECIMENT : 1 SAMPLING TIME : 800 [msecond] LENGTH : 100.00 [mm] DIAMETER : 10.00 [mm] -------------------------------------------------- TESTING DATA CALCULATION RESULT NO. Force[N] Stroke[mm] Stress[N/mm^2] Strain[m/m] -------------------------------------------------- 1 1872.47 0.0001 23.84 0.000001 2 2631.59 0.0009 33.51 0.000009 3 2580.98 0.0023 32.86 0.000023 4 2732.80 0.0028 34.80 0.000028 5 2834.02 0.0034 36.08 0.000034 6 2935.23 0.0043 37.37 0.000043 7 3137.66 0.0053 39.95 0.000053 8 3087.05 0.0072 39.31 0.000072 9 3289.48 0.0082 41.88 0.000082 10 3390.70 0.0096 43.17 0.000096 11 3643.73 0.0113 46.39 0.000113 12 3744.95 0.0129 47.68 0.000129 13 3947.38 0.0148 50.26 0.000148 14 4200.42 0.0166 53.48 0.000166 15 4453.45 0.0190 56.70 0.000190 16 4807.71 0.0213 61.21 0.000213 17 5060.74 0.0234 64.44 0.000234 18 5313.78 0.0257 67.66 0.000257 19 5617.42 0.0275 71.52 0.000275 20 5819.85 0.0291 74.10 0.000291 21 6174.11 0.0310 78.61 0.000310 22 6427.14 0.0331 81.83 0.000331 23 6629.57 0.0353 84.41 0.000353 24 6832.00 0.0367 86.99 0.000367 25 7135.65 0.0384 90.85 0.000384 26 7388.68 0.0399 94.08 0.000399 27 7540.51 0.0417 96.01 0.000417 28 7793.54 0.0431 99.23 0.000431 29 8097.19 0.0445 103.10 0.000445 30 8249.01 0.0465 105.03 0.000465 31 8502.05 0.0478 108.25 0.000478 32 8704.48 0.0493 110.83 0.000493 33 8957.51 0.0508 114.05 0.000508 34 9210.55 0.0525 117.27 0.000525 35 9311.77 0.0537 118.56 0.000537

Page 151: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

36 9514.20 0.0551 121.14 0.000551 37 9716.63 0.0564 123.72 0.000564 38 10020.27 0.0576 127.58 0.000576 39 10121.48 0.0589 128.87 0.000589 40 10273.31 0.0597 130.80 0.000597 41 10475.74 0.0609 133.38 0.000609 42 10829.99 0.0623 137.89 0.000623 43 10931.20 0.0639 139.18 0.000639 44 11083.03 0.0652 141.11 0.000652 45 11234.85 0.0664 143.05 0.000664 46 11538.49 0.0678 146.91 0.000678 47 11538.49 0.0690 146.91 0.000690 48 11791.53 0.0702 150.13 0.000702 49 11993.96 0.0713 152.71 0.000713 50 12095.17 0.0725 154.00 0.000725 51 12196.39 0.0736 155.29 0.000736 52 12398.82 0.0746 157.87 0.000746 53 12500.03 0.0758 159.16 0.000758 54 12753.07 0.0765 162.38 0.000765 55 12803.68 0.0775 163.02 0.000775 56 13056.71 0.0784 166.24 0.000784 57 13208.54 0.0794 168.18 0.000794 58 13360.36 0.0802 170.11 0.000802 59 13461.57 0.0812 171.40 0.000812 60 13664.00 0.0822 173.98 0.000822 61 13765.22 0.0830 175.26 0.000830 62 13815.83 0.0841 175.91 0.000841 63 13967.65 0.0849 177.84 0.000849 64 14170.08 0.0860 180.42 0.000860 65 14271.29 0.0869 181.71 0.000869 66 14473.72 0.0877 184.29 0.000877 67 14574.94 0.0888 185.57 0.000888 68 14676.15 0.0894 186.86 0.000894 69 14777.37 0.0903 188.15 0.000903 70 14878.58 0.0913 189.44 0.000913 71 15182.23 0.0920 193.31 0.000920 72 15182.23 0.0927 193.31 0.000927 73 15283.44 0.0938 194.59 0.000938 74 15435.26 0.0941 196.53 0.000941 75 15485.87 0.0945 197.17 0.000945 76 15637.69 0.0955 199.11 0.000955 77 15738.91 0.0962 200.39 0.000962 78 15991.95 0.0968 203.62 0.000968 79 15991.95 0.0976 203.62 0.000976 80 16093.16 0.0987 204.90 0.000987 81 16244.98 0.0993 206.84 0.000993 82 16295.59 0.0998 207.48 0.000998 83 16447.41 0.1008 209.41 0.001008 84 16548.63 0.1017 210.70 0.001017 85 16649.84 0.1022 211.99 0.001022 86 16801.66 0.1027 213.93 0.001027 87 16902.88 0.1034 215.21 0.001034

Page 152: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

88 16902.88 0.1045 215.21 0.001045 89 17004.09 0.1049 216.50 0.001049 90 17105.31 0.1054 217.79 0.001054 91 17307.74 0.1060 220.37 0.001060 92 17408.95 0.1067 221.66 0.001067 93 17257.13 0.1076 219.72 0.001076 94 17510.17 0.1079 222.95 0.001079 95 17560.78 0.1083 223.59 0.001083 96 17813.81 0.1088 226.81 0.001088 97 17763.21 0.1095 226.17 0.001095 98 17813.81 0.1105 226.81 0.001105 99 17915.03 0.1109 228.10 0.001109 100 18016.24 0.1112 229.39 0.001112 101 18117.46 0.1117 230.68 0.001117 102 18218.67 0.1122 231.97 0.001122 103 18218.67 0.1126 231.97 0.001126 104 18269.28 0.1136 232.61 0.001136 105 18319.89 0.1140 233.26 0.001140 106 18421.10 0.1144 234.54 0.001144 107 18623.53 0.1148 237.12 0.001148 108 18674.14 0.1152 237.77 0.001152 109 18775.35 0.1155 239.06 0.001155 110 18825.96 0.1159 239.70 0.001159 111 18825.96 0.1169 239.70 0.001169 112 18927.18 0.1173 240.99 0.001173 113 19028.39 0.1176 242.28 0.001176 114 19028.39 0.1180 242.28 0.001180 115 19180.21 0.1183 244.21 0.001183 116 19180.21 0.1187 244.21 0.001187 117 19332.04 0.1190 246.14 0.001190 118 19433.25 0.1193 247.43 0.001193 119 19433.25 0.1204 247.43 0.001204 120 19483.86 0.1207 248.08 0.001207 121 19534.46 0.1210 248.72 0.001210 122 19635.68 0.1212 250.01 0.001212 123 19736.89 0.1216 251.30 0.001216 124 19888.72 0.1220 253.23 0.001220 125 19838.11 0.1223 252.59 0.001223 126 19939.32 0.1225 253.88 0.001225 127 19989.93 0.1228 254.52 0.001228 128 19939.32 0.1242 253.88 0.001242 129 19989.93 0.1244 254.52 0.001244 130 20040.54 0.1247 255.16 0.001247 131 20141.75 0.1248 256.45 0.001248 132 20192.36 0.1250 257.10 0.001250 133 20293.58 0.1253 258.39 0.001253 134 20344.18 0.1257 259.03 0.001257 135 20394.79 0.1259 259.67 0.001259 136 20445.40 0.1262 260.32 0.001262 137 20496.01 0.1264 260.96 0.001264 138 20597.22 0.1267 262.25 0.001267 139 20647.83 0.1602 262.90 0.001602

Page 153: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

140 20749.04 0.1619 264.18 0.001619 141 20698.44 0.1645 263.54 0.001645 142 20698.44 0.1688 263.54 0.001688 143 20850.26 0.1696 265.47 0.001696 144 20900.87 0.1713 266.12 0.001713 145 20951.47 0.1722 266.76 0.001722 146 21002.08 0.1739 267.41 0.001739 147 21103.29 0.1748 268.70 0.001748 148 21153.90 0.1756 269.34 0.001756 149 21204.51 0.1773 269.98 0.001773 150 21204.51 0.1791 269.98 0.001791 151 21305.72 0.1808 271.27 0.001808 152 21356.33 0.1825 271.92 0.001825 153 21406.94 0.1842 272.56 0.001842 154 21153.90 0.1971 269.34 0.001971 155 21204.51 0.1997 269.98 0.001997 156 21255.12 0.2005 270.63 0.002005 157 21356.33 0.2022 271.92 0.002022 158 21457.55 0.2039 273.21 0.002039 159 21558.76 0.2048 274.49 0.002048 160 21558.76 0.2057 274.49 0.002057 161 21761.19 0.2074 277.07 0.002074 162 21710.58 0.2091 276.43 0.002091 163 21659.98 0.2108 275.78 0.002108 164 21710.58 0.2134 276.43 0.002134 165 21862.41 0.2160 278.36 0.002160 166 22115.44 0.2263 281.58 0.002263 167 22317.87 0.2469 284.16 0.002469 168 22672.13 0.2555 288.67 0.002555 169 22925.16 0.2658 291.89 0.002658 170 23127.59 0.2769 294.47 0.002769 171 23583.06 0.2881 300.27 0.002881 172 23684.27 0.2984 301.56 0.002984 173 23987.92 0.3078 305.42 0.003078 174 24240.96 0.3190 308.65 0.003190 175 24443.38 0.3293 311.22 0.003293 176 24696.42 0.3387 314.44 0.003387 177 24898.85 0.3507 317.02 0.003507 178 25101.28 0.3602 319.60 0.003602 179 25354.32 0.3705 322.82 0.003705 180 25354.32 0.3842 322.82 0.003842 181 25607.36 0.3937 326.04 0.003937 182 25708.57 0.4083 327.33 0.004083 183 25911.00 0.4246 329.91 0.004246 184 25911.00 0.4400 329.91 0.004400 185 26012.21 0.4563 331.20 0.004563 186 26012.21 0.4744 331.20 0.004744 187 26012.21 0.4924 331.20 0.004924 188 26012.21 0.5138 331.20 0.005138 189 26012.21 0.5302 331.20 0.005302 190 25961.61 0.5482 330.55 0.005482 191 25911.00 0.5645 329.91 0.005645

Page 154: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

192 25961.61 0.5808 330.55 0.005808 193 26012.21 0.5962 331.20 0.005962 194 26113.43 0.6117 332.49 0.006117 195 26062.82 0.6272 331.84 0.006272 196 26164.04 0.6417 333.13 0.006417 197 26164.04 0.6606 333.13 0.006606 198 26265.25 0.6787 334.42 0.006787 199 26265.25 0.6975 334.42 0.006975 200 26265.25 0.7139 334.42 0.007139 201 26315.86 0.7327 335.06 0.007327 202 26366.47 0.7490 335.71 0.007490 203 26366.47 0.7679 335.71 0.007679 204 25860.39 0.7808 329.26 0.007808 205 26062.82 0.7885 331.84 0.007885 206 26214.64 0.8023 333.78 0.008023 207 26214.64 0.8203 333.78 0.008203 208 26214.64 0.8366 333.78 0.008366 209 26265.25 0.8564 334.42 0.008564 210 26366.47 0.8735 335.71 0.008735 211 26315.86 0.8898 335.06 0.008898 212 26366.47 0.9070 335.71 0.009070 213 26417.07 0.9250 336.35 0.009250 214 26670.11 0.9576 339.57 0.009576 215 26771.33 0.9980 340.86 0.009980 216 26771.33 1.0512 340.86 0.010512 217 26619.50 1.1104 338.93 0.011104 218 26720.72 1.1628 340.22 0.011628 219 26720.72 1.2177 340.22 0.012177 220 26670.11 1.2710 339.57 0.012710 221 26568.90 1.3302 338.29 0.013302 222 26518.29 1.3903 337.64 0.013903 223 26366.47 1.4504 335.71 0.014504 224 26366.47 1.5019 335.71 0.015019 225 26417.07 1.5628 336.35 0.015628 226 26720.72 1.6152 340.22 0.016152 227 26568.90 1.6719 338.29 0.016719 228 26518.29 1.7242 337.64 0.017242 229 26417.07 1.7912 336.35 0.017912 230 26619.50 1.8495 338.93 0.018495 231 26417.07 1.9105 336.35 0.019105 232 26619.50 1.9611 338.93 0.019611 233 26720.72 2.0178 340.22 0.020178 234 26821.93 2.0684 341.51 0.020684 235 26973.76 2.1208 343.44 0.021208 236 27125.58 2.1732 345.37 0.021732 237 27176.19 2.2238 346.02 0.022238 238 27125.58 2.2831 345.37 0.022831 239 27074.97 2.3388 344.73 0.023388 240 27226.79 2.3972 346.66 0.023972 241 27530.44 2.4779 350.53 0.024779 242 27378.62 2.5646 348.60 0.025646 243 27277.40 2.6547 347.31 0.026547

Page 155: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

244 27378.62 2.7294 348.60 0.027294 245 27530.44 2.8041 350.53 0.028041 246 27328.01 2.8882 347.95 0.028882 247 27581.04 2.9586 351.17 0.029586 248 27631.65 3.0376 351.82 0.030376 249 27479.83 3.1320 349.88 0.031320 250 27783.47 3.1973 353.75 0.031973 251 28188.33 3.2685 358.90 0.032685 252 28340.16 3.3475 360.84 0.033475 253 28491.98 3.4248 362.77 0.034248 254 28694.41 3.4994 365.35 0.034994 255 28846.23 3.5767 367.28 0.035767 256 28998.05 3.6505 369.21 0.036505 257 29200.48 3.7278 371.79 0.037278 258 29352.30 3.8042 373.73 0.038042 259 29453.52 3.8728 375.01 0.038728 260 29605.34 3.9467 376.95 0.039467 261 29757.16 4.0231 378.88 0.040231 262 29959.59 4.0960 381.46 0.040960 263 30111.42 4.1707 383.39 0.041707 264 30212.63 4.2394 384.68 0.042394 265 30364.45 4.3124 386.61 0.043124 266 30516.28 4.3862 388.55 0.043862 267 30668.10 4.4583 390.48 0.044583 268 30718.71 4.5261 391.12 0.045261 269 30921.13 4.5931 393.70 0.045931 270 31072.96 4.6660 395.63 0.046660 271 31072.96 4.7399 395.63 0.047399 272 31275.39 4.8060 398.21 0.048060 273 31325.99 4.8832 398.85 0.048832 274 31477.82 4.9527 400.79 0.049527 275 31376.60 5.0103 399.50 0.050103 276 31781.46 5.0849 404.65 0.050849 277 31983.89 5.1665 407.23 0.051665 278 32236.93 5.2592 410.45 0.052592 279 32287.54 5.3365 411.10 0.053365 280 32439.36 5.4275 413.03 0.054275 281 32489.96 5.5133 413.68 0.055133 282 32641.79 5.6043 415.61 0.056043 283 32793.61 5.6893 417.54 0.056893 284 32894.82 5.7760 418.83 0.057760 285 32945.43 5.8713 419.47 0.058713 286 33097.25 5.9519 421.41 0.059519 287 33198.47 6.0378 422.70 0.060378 288 33299.68 6.1288 423.98 0.061288 289 33451.51 6.2078 425.92 0.062078 290 33603.33 6.2953 427.85 0.062953 291 33653.94 6.3777 428.50 0.063777 292 33704.54 6.4730 429.14 0.064730 293 33856.37 6.5597 431.07 0.065597 294 34008.19 6.6687 433.01 0.066687 295 34109.40 6.7597 434.29 0.067597

Page 156: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

296 34210.62 6.8447 435.58 0.068447 297 34362.44 6.9357 437.52 0.069357 298 34413.05 7.0439 438.16 0.070439 299 34615.48 7.1280 440.74 0.071280 300 34615.48 7.2104 440.74 0.072104 301 34666.08 7.3057 441.38 0.073057 302 34868.51 7.4044 443.96 0.074044 303 34919.12 7.5100 444.60 0.075100 304 35020.34 7.6027 445.89 0.076027 305 35070.94 7.7031 446.54 0.077031 306 35172.16 7.7984 447.83 0.077984 307 35273.37 7.8971 449.11 0.078971 308 35273.37 7.9864 449.11 0.079864 309 35425.20 8.0808 451.05 0.080808 310 35526.41 8.1796 452.34 0.081796 311 35627.63 8.2748 453.63 0.082748 312 35678.23 8.3598 454.27 0.083598 313 35779.45 8.4594 455.56 0.084594 314 35830.05 8.5495 456.20 0.085495 315 35931.27 8.6611 457.49 0.086611 316 35981.88 8.7633 458.14 0.087633 317 36032.48 8.8697 458.78 0.088697 318 36083.09 8.9659 459.42 0.089659 319 36184.31 9.0680 460.71 0.090680 320 36184.31 9.1659 460.71 0.091659 321 36336.13 9.2655 462.65 0.092655 322 36386.74 9.3719 463.29 0.093719 323 36437.34 9.4595 463.93 0.094595 324 36487.95 9.5651 464.58 0.095651 325 36538.56 9.6638 465.22 0.096638 326 36589.17 9.7513 465.87 0.097513 327 36639.77 9.8355 466.51 0.098355 328 36690.38 9.9479 467.16 0.099479 329 36740.99 10.0552 467.80 0.100552 330 36842.20 10.1514 469.09 0.101514 331 36943.42 10.2518 470.38 0.102518 332 36994.03 10.3565 471.02 0.103565 333 36943.42 10.4587 470.38 0.104587 334 36994.03 10.5625 471.02 0.105625 335 36994.03 10.6638 471.02 0.106638 336 37145.85 10.7686 472.96 0.107686 337 37095.24 10.8681 472.31 0.108681 338 37196.46 10.9720 473.60 0.109720 339 37348.28 11.0767 475.53 0.110767 340 37297.67 11.1815 474.89 0.111815 341 37449.49 11.2896 476.82 0.112896 342 37398.88 11.3849 476.18 0.113849 343 37449.49 11.4931 476.82 0.114931 344 37449.49 11.5866 476.82 0.115866 345 37500.10 11.6965 477.47 0.116965 346 37500.10 11.7918 477.47 0.117918 347 38056.78 11.9043 484.55 0.119043

Page 157: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

348 37651.92 12.0038 479.40 0.120038 349 37753.14 12.1120 480.69 0.121120 350 37651.92 12.2193 479.40 0.122193 351 37753.14 12.3232 480.69 0.123232 352 37702.53 12.4210 480.04 0.124210 353 37803.74 12.5232 481.33 0.125232 354 37904.96 12.6245 482.62 0.126245 355 37904.96 12.7266 482.62 0.127266 356 37854.35 12.8210 481.98 0.128210 357 37904.96 12.9163 482.62 0.129163 358 37955.57 13.0228 483.27 0.130228 359 37955.57 13.1129 483.27 0.131129 360 38056.78 13.2202 484.55 0.132202 361 38056.78 13.3258 484.55 0.133258 362 38158.00 13.4280 485.84 0.134280 363 38107.39 13.5275 485.20 0.135275 364 38259.21 13.6494 487.13 0.136494 365 38208.60 13.7584 486.49 0.137584 366 38208.60 13.8821 486.49 0.138821 367 38309.82 13.9937 487.78 0.139937 368 38411.03 14.1095 489.06 0.141095 369 38411.03 14.2297 489.06 0.142297 370 38411.03 14.3482 489.06 0.143482 371 38461.64 14.4727 489.71 0.144727 372 38461.64 14.5928 489.71 0.145928 373 38461.64 14.7156 489.71 0.147156 374 38461.64 14.8298 489.71 0.148298 375 38562.86 14.9422 491.00 0.149422 376 38562.86 15.0590 491.00 0.150590 377 38613.46 15.1757 491.64 0.151757 378 38664.07 15.2924 492.29 0.152924 379 38613.46 15.3980 491.64 0.153980 380 38613.46 15.5105 491.64 0.155105 381 38714.68 15.6135 492.93 0.156135 382 38866.50 15.7225 494.86 0.157225 383 38866.50 15.8238 494.86 0.158238 384 38765.29 15.9337 493.58 0.159337 385 38866.50 16.0333 494.86 0.160333 386 38815.89 16.1526 494.22 0.161526 387 38664.07 16.2547 492.29 0.162547 388 38866.50 16.3569 494.86 0.163569 389 38917.11 16.4642 495.51 0.164642 390 38866.50 16.5792 494.86 0.165792 391 38917.11 16.6968 495.51 0.166968 392 38917.11 16.8110 495.51 0.168110 393 39068.93 16.9303 497.44 0.169303 394 38917.11 17.0325 495.51 0.170325 395 38917.11 17.1269 495.51 0.171269 396 39018.32 17.2402 496.80 0.172402 397 39018.32 17.3604 496.80 0.173604 398 39018.32 17.4591 496.80 0.174591 399 39068.93 17.5621 497.44 0.175621

Page 158: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

400 39018.32 17.6694 496.80 0.176694 401 39018.32 17.7887 496.80 0.177887 402 39068.93 17.9021 497.44 0.179021 403 39119.54 18.0076 498.09 0.180076 404 39068.93 18.1158 497.44 0.181158 405 39119.54 18.2240 498.09 0.182240 406 39119.54 18.3459 498.09 0.183459 407 39119.54 18.4626 498.09 0.184626 408 39119.54 18.5794 498.09 0.185794 409 39170.14 18.6892 498.73 0.186892 410 39271.36 18.8077 500.02 0.188077 411 39119.54 18.9210 498.09 0.189210 412 39170.14 19.0386 498.73 0.190386 413 39170.14 19.1296 498.73 0.191296 414 39170.14 19.2335 498.73 0.192335 415 39271.36 19.3468 500.02 0.193468 416 39676.22 19.4481 505.17 0.194481 417 39271.36 19.5622 500.02 0.195622 418 39220.75 19.6756 499.37 0.196756 419 39321.97 19.7889 500.66 0.197889 420 39321.97 19.9073 500.66 0.199073 421 39321.97 20.0189 500.66 0.200189 422 39220.75 20.1168 499.37 0.201168 423 39321.97 20.2310 500.66 0.202310 424 39473.79 20.3408 502.60 0.203408 425 39220.75 20.4464 499.37 0.204464 426 39321.97 20.5563 500.66 0.205563 427 39321.97 20.6593 500.66 0.206593 428 39321.97 20.7803 500.66 0.207803 429 39321.97 20.8902 500.66 0.208902 430 39372.57 20.9941 501.31 0.209941 431 39372.57 21.1057 501.31 0.211057 432 39372.57 21.2319 501.31 0.212319 433 39372.57 21.3340 501.31 0.213340 434 39372.57 21.4413 501.31 0.214413 435 39321.97 21.5461 500.66 0.215461 436 39676.22 21.6654 505.17 0.216654 437 39321.97 21.7804 500.66 0.217804 438 39321.97 21.8963 500.66 0.218963 439 39321.97 21.9993 500.66 0.219993 440 39372.57 22.1083 501.31 0.221083 441 39473.79 22.2165 502.60 0.222165 442 39372.57 22.3178 501.31 0.223178 443 39321.97 22.4294 500.66 0.224294 444 39372.57 22.5444 501.31 0.225444 445 39372.57 22.6500 501.31 0.226500 446 39372.57 22.7539 501.31 0.227539 447 39575.00 22.8620 503.88 0.228620 448 39372.57 22.9667 501.31 0.229667 449 39372.57 23.0689 501.31 0.230689 450 39524.40 23.1505 503.24 0.231505 451 39372.57 23.2054 501.31 0.232054

Page 159: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

452 39423.18 23.2981 501.95 0.232981 453 39372.57 23.4174 501.31 0.234174 454 39524.40 23.5187 503.24 0.235187 455 39321.97 23.6260 500.66 0.236260 456 39321.97 23.7393 500.66 0.237393 457 39423.18 23.8483 501.95 0.238483 458 39473.79 23.9565 502.60 0.239565 459 39321.97 24.0690 500.66 0.240690 460 39372.57 24.1806 501.31 0.241806 461 39321.97 24.2964 500.66 0.242964 462 39321.97 24.4106 500.66 0.244106 463 39271.36 24.5093 500.02 0.245093 464 39271.36 24.6287 500.02 0.246287 465 39119.54 24.7377 498.09 0.247377 466 39220.75 24.8381 499.37 0.248381 467 39170.14 24.9549 498.73 0.249549 468 39170.14 25.0690 498.73 0.250690 469 39119.54 25.1832 498.09 0.251832 470 39018.32 25.2999 496.80 0.252999 471 38917.11 25.4193 495.51 0.254193 472 38815.89 25.5197 494.22 0.255197 473 38664.07 25.6364 492.29 0.256364 474 38512.25 25.7429 490.35 0.257429 475 38259.21 25.8614 487.13 0.258614 476 37955.57 25.9901 483.27 0.259901 477 37702.53 26.1069 480.04 0.261069 478 37348.28 26.2270 475.53 0.262270 479 37044.63 26.3412 471.67 0.263412 480 36487.95 26.4631 464.58 0.264631 481 35931.27 26.5893 457.49 0.265893 482 35425.20 26.7241 451.05 0.267241 483 34615.48 26.8545 440.74 0.268545 484 34008.19 26.9893 433.01 0.269893 485 32945.43 27.1301 419.47 0.271301 486 31730.85 27.2855 404.01 0.272855 487 30263.24 27.4400 385.32 0.274400 488 3643.73 27.5585 46.39 0.275585 -------------------------------------------------- PROP. LIMIT FORCE : 25911.00 [N] YIELD FORCE : 26366.47 [N] MAXIMUM FORCE : 39676.22 [N] BREAK FORCE : 3643.73 [N] TESTING SPEED : 3.93 [m/minute] PROPORSIONAL STRESS : 330.08 [N/mm^2] YIELD STRESS : 335.88 [N/mm^2] MAXIMUM STRESS : 505.17 [N/mm^2] BREAK STRESS : 46.39 [N/mm^2] ELASTICITY MODULUS : 206565.02 [N/mm^2] ELONGATION : 27.40 [%] REDUCTION OF AREA : 70.84 [%] ENERGY : 981.69 [Nm] --------------------------------------------------

Page 160: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang
Page 161: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang
Page 162: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

FILE : C:\My Documents\UTMTest\USU2-UP.prn TESTING TYPE : Tensile MATERIAL : Steel Alloy DATE : 28-6-2007 TIME : 9:48:38 NO. SPECIMENT : 2 SAMPLING TIME : 800 [msecond] LENGTH : 100.00 [mm] DIAMETER : 10.00 [mm] -------------------------------------------------- TESTING DATA CALCULATION RESULT NO. Force[N] Stroke[mm] Stress[N/mm^2] Strain[m/m] -------------------------------------------------- 1 2327.94 0.0018 29.64 0.000018 2 2479.76 0.0038 31.57 0.000038 3 2783.41 0.0057 35.44 0.000057 4 2985.84 0.0076 38.02 0.000076 5 3238.88 0.0097 41.24 0.000097 6 3340.09 0.0115 42.53 0.000115 7 3593.13 0.0134 45.75 0.000134 8 3744.95 0.0151 47.68 0.000151 9 3947.38 0.0169 50.26 0.000169 10 4099.20 0.0186 52.19 0.000186 11 4352.24 0.0198 55.41 0.000198 12 4504.06 0.0219 57.35 0.000219 13 4655.88 0.0236 59.28 0.000236 14 4908.92 0.0252 62.50 0.000252 15 5060.74 0.0269 64.44 0.000269 16 5313.78 0.0284 67.66 0.000284 17 5414.99 0.0299 68.95 0.000299 18 5617.42 0.0313 71.52 0.000313 19 5718.64 0.0326 72.81 0.000326 20 5971.68 0.0339 76.03 0.000339 21 6123.50 0.0353 77.97 0.000353 22 6325.93 0.0364 80.54 0.000364 23 6477.75 0.0377 82.48 0.000377 24 6578.96 0.0389 83.77 0.000389 25 6730.79 0.0399 85.70 0.000399 26 6933.22 0.0412 88.28 0.000412 27 7135.65 0.0424 90.85 0.000424 28 7338.08 0.0442 93.43 0.000442 29 7439.29 0.0454 94.72 0.000454 30 7540.51 0.0466 96.01 0.000466 31 7742.94 0.0478 98.59 0.000478 32 7894.76 0.0489 100.52 0.000489 33 8097.19 0.0499 103.10 0.000499 34 8249.01 0.0509 105.03 0.000509 35 8350.22 0.0519 106.32 0.000519 36 8451.44 0.0531 107.61 0.000531 37 8704.48 0.0540 110.83 0.000540 38 8856.30 0.0549 112.76 0.000549 39 9008.12 0.0559 114.69 0.000559

Page 163: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

40 9109.34 0.0569 115.98 0.000569 41 9210.55 0.0579 117.27 0.000579 42 9412.98 0.0583 119.85 0.000583 43 9463.59 0.0593 120.49 0.000593 44 9615.41 0.0604 122.43 0.000604 45 9919.05 0.0608 126.29 0.000608 46 9969.66 0.0617 126.94 0.000617 47 9969.66 0.0627 126.94 0.000627 48 10222.70 0.0632 130.16 0.000632 49 10323.91 0.0643 131.45 0.000643 50 10425.13 0.0653 132.74 0.000653 51 10627.56 0.0659 135.31 0.000659 52 10728.77 0.0668 136.60 0.000668 53 10880.60 0.0674 138.54 0.000674 54 10981.81 0.0683 139.82 0.000683 55 11133.63 0.0691 141.76 0.000691 56 11285.46 0.0695 143.69 0.000695 57 11336.06 0.0705 144.34 0.000705 58 11538.49 0.0711 146.91 0.000711 59 11589.10 0.0722 147.56 0.000722 60 11791.53 0.0726 150.13 0.000726 61 11842.14 0.0737 150.78 0.000737 62 11993.96 0.0742 152.71 0.000742 63 12044.57 0.0752 153.36 0.000752 64 12196.39 0.0757 155.29 0.000757 65 12297.60 0.0761 156.58 0.000761 66 12398.82 0.0772 157.87 0.000772 67 12601.25 0.0775 160.44 0.000775 68 12601.25 0.0787 160.44 0.000787 69 12753.07 0.0790 162.38 0.000790 70 12904.89 0.0793 164.31 0.000793 71 12904.89 0.0802 164.31 0.000802 72 13107.32 0.0805 166.89 0.000805 73 13259.14 0.0811 168.82 0.000811 74 13208.54 0.0823 168.18 0.000823 75 13410.97 0.0826 170.75 0.000826 76 13512.18 0.0830 172.04 0.000830 77 13461.57 0.0844 171.40 0.000844 78 13714.61 0.0846 174.62 0.000846 79 13866.43 0.0851 176.55 0.000851 80 13765.22 0.0863 175.26 0.000863 81 13917.04 0.0867 177.20 0.000867 82 14068.86 0.0870 179.13 0.000870 83 14119.47 0.0875 179.77 0.000875 84 14170.08 0.0888 180.42 0.000888 85 14321.90 0.0891 182.35 0.000891 86 14423.12 0.0894 183.64 0.000894 87 14574.94 0.0897 185.57 0.000897 88 14473.72 0.0909 184.29 0.000909 89 14625.54 0.0911 186.22 0.000911 90 14777.37 0.0913 188.15 0.000913 91 14878.58 0.0916 189.44 0.000916

Page 164: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

92 15030.40 0.0920 191.37 0.000920 93 14827.97 0.0933 188.80 0.000933 94 15081.01 0.0936 192.02 0.000936 95 15182.23 0.0939 193.31 0.000939 96 15283.44 0.0942 194.59 0.000942 97 15384.66 0.0947 195.88 0.000947 98 15334.05 0.0960 195.24 0.000960 99 15435.26 0.0963 196.53 0.000963 100 15637.69 0.0965 199.11 0.000965 101 15738.91 0.0968 200.39 0.000968 102 15840.12 0.0971 201.68 0.000971 103 15688.30 0.0984 199.75 0.000984 104 15840.12 0.0986 201.68 0.000986 105 16042.55 0.0989 204.26 0.000989 106 16194.38 0.0991 206.19 0.000991 107 16244.98 0.0994 206.84 0.000994 108 16396.80 0.0997 208.77 0.000997 109 16194.38 0.1006 206.19 0.001006 110 16396.80 0.1010 208.77 0.001010 111 16346.20 0.1012 208.13 0.001012 112 16447.41 0.1014 209.41 0.001014 113 16548.63 0.1018 210.70 0.001018 114 16751.06 0.1046 213.28 0.001046 115 16801.66 0.1094 213.93 0.001094 116 16649.84 0.1284 211.99 0.001284 117 16700.45 0.1322 212.64 0.001322 118 16852.27 0.1341 214.57 0.001341 119 17004.09 0.1360 216.50 0.001360 120 17054.70 0.1398 217.15 0.001398 121 17206.52 0.1436 219.08 0.001436 122 17257.13 0.1474 219.72 0.001474 123 17307.74 0.1513 220.37 0.001513 124 17105.31 0.1684 217.79 0.001684 125 17206.52 0.1703 219.08 0.001703 126 17307.74 0.1722 220.37 0.001722 127 17459.56 0.1750 222.30 0.001750 128 17510.17 0.1769 222.95 0.001769 129 17560.78 0.1798 223.59 0.001798 130 17712.60 0.1836 225.52 0.001836 131 17813.81 0.1864 226.81 0.001864 132 17864.42 0.1893 227.46 0.001893 133 17813.81 0.2036 226.81 0.002036 134 17763.21 0.2064 226.17 0.002064 135 17864.42 0.2083 227.46 0.002083 136 17915.03 0.2102 228.10 0.002102 137 18016.24 0.2121 229.39 0.002121 138 18117.46 0.2150 230.68 0.002150 139 18168.06 0.2178 231.32 0.002178 140 18218.67 0.2207 231.97 0.002207 141 18370.49 0.2226 233.90 0.002226 142 18421.10 0.2254 234.54 0.002254 143 18522.32 0.2283 235.83 0.002283

Page 165: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

144 18269.28 0.2416 232.61 0.002416 145 18319.89 0.2435 233.26 0.002435 146 18421.10 0.2454 234.54 0.002454 147 18522.32 0.2473 235.83 0.002473 148 18623.53 0.2492 237.12 0.002492 149 19028.39 0.2511 242.28 0.002511 150 18775.35 0.2540 239.06 0.002540 151 18825.96 0.2568 239.70 0.002568 152 18825.96 0.2597 239.70 0.002597 153 18977.78 0.2625 241.63 0.002625 154 19028.39 0.2644 242.28 0.002644 155 19129.61 0.2663 243.57 0.002663 156 19180.21 0.2692 244.21 0.002692 157 19129.61 0.2711 243.57 0.002711 158 18977.78 0.2816 241.63 0.002816 159 18977.78 0.2825 241.63 0.002825 160 19028.39 0.2835 242.28 0.002835 161 19129.61 0.2854 243.57 0.002854 162 19230.82 0.2863 244.85 0.002863 163 19332.04 0.2882 246.14 0.002882 164 19382.64 0.2892 246.79 0.002892 165 19433.25 0.2920 247.43 0.002920 166 19534.46 0.2939 248.72 0.002939 167 19585.07 0.2968 249.36 0.002968 168 19635.68 0.2987 250.01 0.002987 169 19686.29 0.3006 250.65 0.003006 170 19736.89 0.3025 251.30 0.003025 171 19787.50 0.3034 251.94 0.003034 172 19888.72 0.3053 253.23 0.003053 173 19888.72 0.3072 253.23 0.003072 174 19787.50 0.3196 251.94 0.003196 175 19635.68 0.3225 250.01 0.003225 176 19736.89 0.3244 251.30 0.003244 177 19736.89 0.3253 251.30 0.003253 178 19787.50 0.3263 251.94 0.003263 179 19888.72 0.3272 253.23 0.003272 180 19989.93 0.3291 254.52 0.003291 181 20040.54 0.3301 255.16 0.003301 182 20091.15 0.3320 255.81 0.003320 183 20141.75 0.3339 256.45 0.003339 184 20242.97 0.3358 257.74 0.003358 185 20293.58 0.3386 258.39 0.003386 186 20242.97 0.3405 257.74 0.003405 187 20293.58 0.3434 258.39 0.003434 188 20445.40 0.3453 260.32 0.003453 189 20445.40 0.3481 260.32 0.003481 190 20496.01 0.3500 260.96 0.003500 191 20597.22 0.3520 262.25 0.003520 192 20597.22 0.3539 262.25 0.003539 193 20698.44 0.3548 263.54 0.003548 194 20597.22 0.3567 262.25 0.003567 195 20749.04 0.3586 264.18 0.003586

Page 166: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

196 20799.65 0.3596 264.83 0.003596 197 20344.18 0.3748 259.03 0.003748 198 20445.40 0.3767 260.32 0.003767 199 20445.40 0.3776 260.32 0.003776 200 20647.83 0.3786 262.90 0.003786 201 20647.83 0.3795 262.90 0.003795 202 20597.22 0.3805 262.25 0.003805 203 20850.26 0.3814 265.47 0.003814 204 20749.04 0.3824 264.18 0.003824 205 20850.26 0.3833 265.47 0.003833 206 20850.26 0.3843 265.47 0.003843 207 21052.69 0.3881 268.05 0.003881 208 21052.69 0.3890 268.05 0.003890 209 21002.08 0.3909 267.41 0.003909 210 21103.29 0.3929 268.70 0.003929 211 21153.90 0.3938 269.34 0.003938 212 21153.90 0.3957 269.34 0.003957 213 21204.51 0.3967 269.98 0.003967 214 21255.12 0.3976 270.63 0.003976 215 21255.12 0.3995 270.63 0.003995 216 21305.72 0.4005 271.27 0.004005 217 21457.55 0.4043 273.21 0.004043 218 21406.94 0.4195 272.56 0.004195 219 21356.33 0.4223 271.92 0.004223 220 21659.98 0.4271 275.78 0.004271 221 21913.01 0.4366 279.01 0.004366 222 21963.62 0.4556 279.65 0.004556 223 22115.44 0.4642 281.58 0.004642 224 22672.13 0.4737 288.67 0.004737 225 22520.30 0.4861 286.74 0.004861 226 22823.95 0.4937 290.60 0.004937 227 22823.95 0.5051 290.60 0.005051 228 23076.98 0.5156 293.83 0.005156 229 23330.02 0.5270 297.05 0.005270 230 23380.63 0.5327 297.69 0.005327 231 23583.06 0.5450 300.27 0.005450 232 23785.49 0.5593 302.85 0.005593 233 23836.10 0.5707 303.49 0.005707 234 23987.92 0.5812 305.42 0.005812 235 24190.35 0.5916 308.00 0.005916 236 24291.56 0.6031 309.29 0.006031 237 24342.17 0.6154 309.93 0.006154 238 24544.60 0.6268 312.51 0.006268 239 24645.81 0.6373 313.80 0.006373 240 24747.03 0.6487 315.09 0.006487 241 24898.85 0.6592 317.02 0.006592 242 25000.07 0.6696 318.31 0.006696 243 25101.28 0.6801 319.60 0.006801 244 25303.71 0.6915 322.18 0.006915 245 25202.50 0.7020 320.89 0.007020 246 25253.10 0.7124 321.53 0.007124 247 25404.93 0.7239 323.47 0.007239

Page 167: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

248 25404.93 0.7353 323.47 0.007353 249 25506.14 0.7467 324.75 0.007467 250 25556.75 0.7600 325.40 0.007600 251 25455.53 0.7743 324.11 0.007743 252 25556.75 0.7876 325.40 0.007876 253 25607.36 0.7962 326.04 0.007962 254 25556.75 0.8123 325.40 0.008123 255 25455.53 0.8275 324.11 0.008275 256 25556.75 0.8437 325.40 0.008437 257 25556.75 0.8580 325.40 0.008580 258 25556.75 0.8732 325.40 0.008732 259 25607.36 0.8875 326.04 0.008875 260 25657.96 0.9008 326.69 0.009008 261 25759.18 0.9141 327.98 0.009141 262 25708.57 0.9274 327.33 0.009274 263 25759.18 0.9417 327.98 0.009417 264 25354.32 0.9598 322.82 0.009598 265 25050.67 0.9636 318.96 0.009636 266 25354.32 0.9693 322.82 0.009693 267 25556.75 0.9750 325.40 0.009750 268 25708.57 0.9845 327.33 0.009845 269 25708.57 0.9988 327.33 0.009988 270 25759.18 1.0121 327.98 0.010121 271 25759.18 1.0254 327.98 0.010254 272 25860.39 1.0349 329.26 0.010349 273 25759.18 1.0482 327.98 0.010482 274 25860.39 1.0644 329.26 0.010644 275 25860.39 1.0787 329.26 0.010787 276 25911.00 1.0939 329.91 0.010939 277 25961.61 1.1081 330.55 0.011081 278 25961.61 1.1205 330.55 0.011205 279 26012.21 1.1329 331.20 0.011329 280 26062.82 1.1471 331.84 0.011471 281 26062.82 1.1605 331.84 0.011605 282 26062.82 1.1747 331.84 0.011747 283 26113.43 1.1880 332.49 0.011880 284 25759.18 1.2023 327.98 0.012023 285 25911.00 1.2109 329.91 0.012109 286 25961.61 1.2194 330.55 0.012194 287 26113.43 1.2308 332.49 0.012308 288 26113.43 1.2423 332.49 0.012423 289 26164.04 1.2537 333.13 0.012537 290 26214.64 1.2613 333.78 0.012613 291 26265.25 1.2755 334.42 0.012755 292 26265.25 1.2908 334.42 0.012908 293 26315.86 1.3060 335.06 0.013060 294 26315.86 1.3212 335.06 0.013212 295 26265.25 1.3364 334.42 0.013364 296 26315.86 1.3497 335.06 0.013497 297 26265.25 1.3640 334.42 0.013640 298 26315.86 1.3792 335.06 0.013792 299 26315.86 1.3935 335.06 0.013935

Page 168: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

300 26265.25 1.4078 334.42 0.014078 301 26265.25 1.4230 334.42 0.014230 302 26164.04 1.4372 333.13 0.014372 303 26265.25 1.4515 334.42 0.014515 304 26265.25 1.4648 334.42 0.014648 305 26315.86 1.4772 335.06 0.014772 306 26214.64 1.4896 333.78 0.014896 307 26265.25 1.5019 334.42 0.015019 308 26315.86 1.5133 335.06 0.015133 309 26366.47 1.5238 335.71 0.015238 310 26417.07 1.5371 336.35 0.015371 311 26467.68 1.5466 337.00 0.015466 312 26012.21 1.5619 331.20 0.015619 313 26113.43 1.5695 332.49 0.015695 314 26315.86 1.5771 335.06 0.015771 315 26417.07 1.5885 336.35 0.015885 316 26467.68 1.6009 337.00 0.016009 317 26417.07 1.6142 336.35 0.016142 318 26366.47 1.6303 335.71 0.016303 319 26366.47 1.6465 335.71 0.016465 320 26366.47 1.6617 335.71 0.016617 321 26366.47 1.6760 335.71 0.016760 322 26315.86 1.6922 335.06 0.016922 323 26265.25 1.7064 334.42 0.017064 324 26315.86 1.7217 335.06 0.017217 325 26164.04 1.7350 333.13 0.017350 326 26214.64 1.7492 333.78 0.017492 327 26315.86 1.7635 335.06 0.017635 328 26214.64 1.7806 333.78 0.017806 329 26214.64 1.7949 333.78 0.017949 330 26315.86 1.8139 335.06 0.018139 331 26214.64 1.8282 333.78 0.018282 332 26265.25 1.8396 334.42 0.018396 333 26265.25 1.8510 334.42 0.018510 334 26366.47 1.8615 335.71 0.018615 335 26417.07 1.8729 336.35 0.018729 336 26417.07 1.8862 336.35 0.018862 337 26467.68 1.8986 337.00 0.018986 338 26568.90 1.9109 338.29 0.019109 339 26568.90 1.9214 338.29 0.019214 340 26568.90 1.9357 338.29 0.019357 341 26568.90 1.9480 338.29 0.019480 342 26670.11 1.9614 339.57 0.019614 343 26619.50 1.9737 338.93 0.019737 344 26670.11 1.9842 339.57 0.019842 345 26265.25 2.0042 334.42 0.020042 346 26366.47 2.0137 335.71 0.020137 347 26518.29 2.0241 337.64 0.020241 348 26619.50 2.0365 338.93 0.020365 349 26518.29 2.0536 337.64 0.020536 350 26518.29 2.0745 337.64 0.020745 351 26417.07 2.0955 336.35 0.020955

Page 169: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

352 26315.86 2.1126 335.06 0.021126 353 26315.86 2.1307 335.06 0.021307 354 26315.86 2.1430 335.06 0.021430 355 26366.47 2.1554 335.71 0.021554 356 26518.29 2.1668 337.64 0.021668 357 26518.29 2.1782 337.64 0.021782 358 26670.11 2.1896 339.57 0.021896 359 26720.72 2.2001 340.22 0.022001 360 26771.33 2.2115 340.86 0.022115 361 26771.33 2.2220 340.86 0.022220 362 26821.93 2.2353 341.51 0.022353 363 26821.93 2.2496 341.51 0.022496 364 26821.93 2.2619 341.51 0.022619 365 26821.93 2.2800 341.51 0.022800 366 26771.33 2.2962 340.86 0.022962 367 26821.93 2.3114 341.51 0.023114 368 26720.72 2.3276 340.22 0.023276 369 26771.33 2.3437 340.86 0.023437 370 26771.33 2.3580 340.86 0.023580 371 26771.33 2.3704 340.86 0.023704 372 26923.15 2.3837 342.80 0.023837 373 26872.54 2.3970 342.15 0.023970 374 26771.33 2.4132 340.86 0.024132 375 26872.54 2.4255 342.15 0.024255 376 26872.54 2.4379 342.15 0.024379 377 26923.15 2.4503 342.80 0.024503 378 26923.15 2.4626 342.80 0.024626 379 26973.76 2.4769 343.44 0.024769 380 27226.79 2.4988 346.66 0.024988 381 27277.40 2.5387 347.31 0.025387 382 27581.04 2.5977 351.17 0.025977 383 27631.65 2.6614 351.82 0.026614 384 27631.65 2.7223 351.82 0.027223 385 27378.62 2.8279 348.60 0.028279 386 26923.15 2.9135 342.80 0.029135 387 27125.58 2.9753 345.37 0.029753 388 27530.44 3.0295 350.53 0.030295 389 27783.47 3.0895 353.75 0.030895 390 27783.47 3.1541 353.75 0.031541 391 27378.62 3.2483 348.60 0.032483 392 27226.79 3.3158 346.66 0.033158 393 27479.83 3.3729 349.88 0.033729 394 27176.19 3.4471 346.02 0.034471 395 27277.40 3.5146 347.31 0.035146 396 27530.44 3.5784 350.53 0.035784 397 27834.08 3.6326 354.39 0.036326 398 27935.30 3.6849 355.68 0.036849 399 28390.76 3.7458 361.48 0.037458 400 28593.19 3.8171 364.06 0.038171 401 28795.62 3.8980 366.64 0.038980 402 28896.84 3.9817 367.93 0.039817 403 29149.88 4.0711 371.15 0.040711

Page 170: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

404 29352.30 4.1548 373.73 0.041548 405 29554.73 4.2470 376.30 0.042470 406 29706.56 4.3279 378.24 0.043279 407 30060.81 4.4192 382.75 0.044192 408 30111.42 4.5153 383.39 0.045153 409 30313.85 4.6028 385.97 0.046028 410 30516.28 4.7046 388.55 0.047046 411 30819.92 4.8025 392.41 0.048025 412 30971.74 4.9167 394.34 0.049167 413 31174.17 5.0204 396.92 0.050204 414 31325.99 5.1326 398.85 0.051326 415 31528.42 5.2439 401.43 0.052439 416 31730.85 5.3704 404.01 0.053704 417 31882.68 5.4826 405.94 0.054826 418 32034.50 5.6072 407.88 0.056072 419 32287.54 5.7242 411.10 0.057242 420 32489.96 5.8517 413.68 0.058517 421 32591.18 5.9753 414.96 0.059753 422 32540.57 6.0581 414.32 0.060581 423 32894.82 6.1580 418.83 0.061580 424 33147.86 6.2845 422.05 0.062845 425 33249.08 6.4072 423.34 0.064072 426 33350.29 6.5384 424.63 0.065384 427 33552.72 6.6716 427.21 0.066716 428 33755.15 6.7943 429.78 0.067943 429 33856.37 6.9027 431.07 0.069027 430 34109.40 7.0207 434.29 0.070207 431 34210.62 7.1443 435.58 0.071443 432 34261.22 7.2699 436.23 0.072699 433 34463.65 7.3916 438.80 0.073916 434 34564.87 7.5115 440.09 0.075115 435 34716.69 7.6266 442.03 0.076266 436 34919.12 7.7617 444.60 0.077617 437 34919.12 7.8891 444.60 0.078891 438 34969.73 8.0185 445.25 0.080185 439 35172.16 8.1307 447.83 0.081307 440 35273.37 8.2572 449.11 0.082572 441 35425.20 8.3580 451.05 0.083580 442 35475.80 8.4693 451.69 0.084693 443 35678.23 8.6006 454.27 0.086006 444 35728.84 8.7157 454.91 0.087157 445 35728.84 8.8308 454.91 0.088308 446 35931.27 8.9544 457.49 0.089544 447 35931.27 9.0828 457.49 0.090828 448 36083.09 9.1894 459.42 0.091894 449 36133.70 9.3073 460.07 0.093073 450 36234.91 9.4319 461.36 0.094319 451 36386.74 9.5489 463.29 0.095489 452 36487.95 9.6650 464.58 0.096650 453 36487.95 9.7782 464.58 0.097782 454 36589.17 9.8904 465.87 0.098904 455 36639.77 10.0141 466.51 0.100141

Page 171: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

456 36740.99 10.1282 467.80 0.101282 457 36842.20 10.2376 469.09 0.102376 458 36892.81 10.3432 469.73 0.103432 459 36943.42 10.4583 470.38 0.104583 460 36943.42 10.5743 470.38 0.105743 461 37145.85 10.6846 472.96 0.106846 462 37145.85 10.8083 472.96 0.108083 463 37196.46 10.9281 473.60 0.109281 464 37297.67 11.0366 474.89 0.110366 465 37348.28 11.1650 475.53 0.111650 466 37398.88 11.2801 476.18 0.112801 467 37500.10 11.3961 477.47 0.113961 468 37500.10 11.5084 477.47 0.115084 469 37550.71 11.6415 478.11 0.116415 470 37651.92 11.7737 479.40 0.117737 471 37702.53 11.8945 480.04 0.118945 472 37753.14 12.0448 480.69 0.120448 473 37753.14 12.1742 480.69 0.121742 474 37854.35 12.2988 481.98 0.122988 475 37955.57 12.4263 483.27 0.124263 476 37955.57 12.5547 483.27 0.125547 477 38006.17 12.6745 483.91 0.126745 478 38006.17 12.8010 483.91 0.128010 479 38158.00 12.9228 485.84 0.129228 480 38158.00 13.0312 485.84 0.130312 481 38158.00 13.1549 485.84 0.131549 482 38208.60 13.2747 486.49 0.132747 483 38259.21 13.3955 487.13 0.133955 484 38259.21 13.5135 487.13 0.135135 485 38309.82 13.6371 487.78 0.136371 486 38360.43 13.7465 488.42 0.137465 487 38411.03 13.8635 489.06 0.138635 488 38411.03 13.9890 489.06 0.139890 489 38562.86 14.1203 491.00 0.141203 490 38512.25 14.2392 490.35 0.142392 491 38562.86 14.3629 491.00 0.143629 492 38562.86 14.4941 491.00 0.144941 493 38664.07 14.6197 492.29 0.146197 494 38664.07 14.7500 492.29 0.147500 495 38664.07 14.8841 492.29 0.148841 496 38765.29 15.0030 493.58 0.150030 497 38765.29 15.1229 493.58 0.151229 498 38765.29 15.2570 493.58 0.152570 499 38815.89 15.4044 494.22 0.154044 500 38866.50 15.5385 494.86 0.155385 501 38765.29 15.6764 493.58 0.156764 502 38917.11 15.8030 495.51 0.158030 503 38917.11 15.9257 495.51 0.159257 504 38967.71 16.0598 496.15 0.160598 505 38967.71 16.1920 496.15 0.161920 506 39018.32 16.3280 496.80 0.163280 507 39018.32 16.4621 496.80 0.164621

Page 172: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

508 38967.71 16.5839 496.15 0.165839 509 39018.32 16.7132 496.80 0.167132 510 39068.93 16.8245 497.44 0.168245 511 39119.54 16.9387 498.09 0.169387 512 39170.14 17.0699 498.73 0.170699 513 39220.75 17.1993 499.37 0.171993 514 39170.14 17.3210 498.73 0.173210 515 39170.14 17.4494 498.73 0.174494 516 39271.36 17.5731 500.02 0.175731 517 39220.75 17.6891 499.37 0.176891 518 39271.36 17.8185 500.02 0.178185 519 39372.57 17.9403 501.31 0.179403 520 39271.36 18.0668 500.02 0.180668 521 39271.36 18.1952 500.02 0.181952 522 39321.97 18.3169 500.66 0.183169 523 39271.36 18.4415 500.02 0.184415 524 39321.97 18.5680 500.66 0.185680 525 39321.97 18.6964 500.66 0.186964 526 39321.97 18.8153 500.66 0.188153 527 39372.57 18.9485 501.31 0.189485 528 39372.57 19.0779 501.31 0.190779 529 39372.57 19.2025 501.31 0.192025 530 39321.97 19.3309 500.66 0.193309 531 39372.57 19.4669 501.31 0.194669 532 39372.57 19.5944 501.31 0.195944 533 39423.18 19.7266 501.95 0.197266 534 38664.07 19.7979 492.29 0.197979 535 39372.57 19.8949 501.31 0.198949 536 39423.18 20.0129 501.95 0.200129 537 39473.79 20.1470 502.60 0.201470 538 39524.40 20.2811 503.24 0.202811 539 39473.79 20.4124 502.60 0.204124 540 39473.79 20.5474 502.60 0.205474 541 39473.79 20.6654 502.60 0.206654 542 39473.79 20.7757 502.60 0.207757 543 39575.00 20.8927 503.88 0.208927 544 39473.79 20.9926 502.60 0.209926 545 39524.40 21.0773 503.24 0.210773 546 39575.00 21.1676 503.88 0.211676 547 39524.40 21.3008 503.24 0.213008 548 39575.00 21.4406 503.88 0.214406 549 39524.40 21.5633 503.24 0.215633 550 39575.00 21.6898 503.88 0.216898 551 39575.00 21.8230 503.88 0.218230 552 39473.79 21.9447 502.60 0.219447 553 39575.00 22.0674 503.88 0.220674 554 39473.79 22.1749 502.60 0.221749 555 39524.40 22.3081 503.24 0.223081 556 39676.22 22.4298 505.17 0.224298 557 39575.00 22.5468 503.88 0.225468 558 39575.00 22.6781 503.88 0.226781 559 39625.61 22.8084 504.53 0.228084

Page 173: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

560 39524.40 22.9387 503.24 0.229387 561 39676.22 23.0785 505.17 0.230785 562 39625.61 23.2250 504.53 0.232250 563 39878.65 23.3677 507.75 0.233677 564 39575.00 23.5113 503.88 0.235113 565 39625.61 23.6312 504.53 0.236312 566 39625.61 23.7415 504.53 0.237415 567 39575.00 23.8823 503.88 0.238823 568 39575.00 24.0250 503.88 0.240250 569 39625.61 24.1705 504.53 0.241705 570 39575.00 24.3113 503.88 0.243113 571 39524.40 24.4501 503.24 0.244501 572 39575.00 24.5919 503.88 0.245919 573 39575.00 24.7250 503.88 0.247250 574 39625.61 24.8677 504.53 0.248677 575 39524.40 25.0066 503.24 0.250066 576 39473.79 25.1521 502.60 0.251521 577 39524.40 25.2843 503.24 0.252843 578 39524.40 25.4223 503.24 0.254223 579 39524.40 25.5630 503.24 0.255630 580 39473.79 25.6943 502.60 0.256943 581 39423.18 25.7466 501.95 0.257466 582 39372.57 25.7951 501.31 0.257951 583 39321.97 25.8579 500.66 0.258579 584 39321.97 25.9226 500.66 0.259226 585 39271.36 25.9854 500.02 0.259854 586 39170.14 26.0386 498.73 0.260386 587 39170.14 26.1023 498.73 0.261023 588 38917.11 26.1651 495.51 0.261651 589 38613.46 26.3107 491.64 0.263107 590 38461.64 26.4172 489.71 0.264172 591 38056.78 26.5627 484.55 0.265627 592 37702.53 26.6997 480.04 0.266997 593 37145.85 26.7805 472.96 0.267805 594 36639.77 26.8357 466.51 0.268357 595 35931.27 26.9004 457.49 0.269004 596 35070.94 26.9346 446.54 0.269346 597 34160.01 26.9860 434.94 0.269860 598 33097.25 27.0630 421.41 0.270630 599 31629.64 27.1962 402.72 0.271962 600 29959.59 27.3018 381.46 0.273018 -------------------------------------------------- PROP. LIMIT FORCE : 25708.57 [N] YIELD FORCE : 26518.29 [N] MAXIMUM FORCE : 39878.65 [N] BREAK FORCE : 29959.59 [N] TESTING SPEED : 3.26 [m/minute] PROPORSIONAL STRESS : 327.50 [N/mm^2] YIELD STRESS : 337.82 [N/mm^2] MAXIMUM STRESS : 507.75 [N/mm^2] BREAK STRESS : 381.46 [N/mm^2] ELASTICITY MODULUS : 206390.27 [N/mm^2]

Page 174: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

ELONGATION : 27.20 [%] REDUCTION OF AREA : 62.79 [%] ENERGY : 973.80 [Nm] --------------------------------------------------

Page 175: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

FILE : C:\My Documents\UTMTest\USU3-UP.prn

Page 176: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

TESTING TYPE : Tensile MATERIAL : Steel Alloy DATE : 28-6-2007 TIME : 9:58:3 NO. SPECIMENT : 3 SAMPLING TIME : 800 [msecond] LENGTH : 100.00 [mm] DIAMETER : 10.00 [mm] -------------------------------------------------- TESTING DATA CALCULATION RESULT NO. Force[N] Stroke[mm] Stress[N/mm^2] Strain[m/m] -------------------------------------------------- 1 1720.65 0.0006 21.91 0.000006 2 1923.08 0.0040 24.49 0.000040 3 2226.73 0.0086 28.35 0.000086 4 2631.59 0.0132 33.51 0.000132 5 2985.84 0.0166 38.02 0.000166 6 3390.70 0.0213 43.17 0.000213 7 3795.56 0.0256 48.33 0.000256 8 4251.02 0.0301 54.13 0.000301 9 4706.49 0.0340 59.92 0.000340 10 5111.35 0.0378 65.08 0.000378 11 5465.60 0.0412 69.59 0.000412 12 6022.28 0.0443 76.68 0.000443 13 6427.14 0.0473 81.83 0.000473 14 6730.79 0.0502 85.70 0.000502 15 7236.86 0.0531 92.14 0.000531 16 7692.33 0.0557 97.94 0.000557 17 8097.19 0.0586 103.10 0.000586 18 8502.05 0.0613 108.25 0.000613 19 8957.51 0.0638 114.05 0.000638 20 9261.16 0.0662 117.92 0.000662 21 9564.80 0.0680 121.78 0.000680 22 10172.09 0.0701 129.52 0.000701 23 10576.95 0.0723 134.67 0.000723 24 10931.20 0.0744 139.18 0.000744 25 11285.46 0.0765 143.69 0.000765 26 11639.71 0.0789 148.20 0.000789 27 12095.17 0.0813 154.00 0.000813 28 12449.43 0.0836 158.51 0.000836 29 12854.29 0.0857 163.67 0.000857 30 13208.54 0.0878 168.18 0.000878 31 13512.18 0.0898 172.04 0.000898 32 13967.65 0.0917 177.84 0.000917 33 14068.86 0.0936 179.13 0.000936 34 14574.94 0.0955 185.57 0.000955 35 14777.37 0.0972 188.15 0.000972 36 15182.23 0.0992 193.31 0.000992 37 15485.87 0.1005 197.17 0.001005 38 15840.12 0.1021 201.68 0.001021 39 16194.38 0.1040 206.19 0.001040 40 16447.41 0.1058 209.41 0.001058

Page 177: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

41 16751.06 0.1078 213.28 0.001078 42 17155.92 0.1094 218.44 0.001094 43 17358.35 0.1114 221.01 0.001114 44 17813.81 0.1133 226.81 0.001133 45 17965.63 0.1144 228.75 0.001144 46 18168.06 0.1155 231.32 0.001155 47 18623.53 0.1169 237.12 0.001169 48 18775.35 0.1186 239.06 0.001186 49 19129.61 0.1199 243.57 0.001199 50 19433.25 0.1213 247.43 0.001213 51 19686.29 0.1225 250.65 0.001225 52 19939.32 0.1237 253.88 0.001237 53 20192.36 0.1254 257.10 0.001254 54 20445.40 0.1263 260.32 0.001263 55 20647.83 0.1274 262.90 0.001274 56 20900.87 0.1286 266.12 0.001286 57 21103.29 0.1302 268.70 0.001302 58 21356.33 0.1312 271.92 0.001312 59 21558.76 0.1326 274.49 0.001326 60 21811.80 0.1340 277.72 0.001340 61 22014.23 0.1351 280.29 0.001351 62 22216.66 0.1368 282.87 0.001368 63 22469.70 0.1378 286.09 0.001378 64 22773.34 0.1391 289.96 0.001391 65 22823.95 0.1403 290.60 0.001403 66 23076.98 0.1413 293.83 0.001413 67 23228.81 0.1427 295.76 0.001427 68 23431.24 0.1436 298.34 0.001436 69 23633.67 0.1446 300.91 0.001446 70 23633.67 0.1467 300.91 0.001467 71 23785.49 0.1474 302.85 0.001474 72 23987.92 0.1482 305.42 0.001482 73 24240.96 0.1491 308.65 0.001491 74 24342.17 0.1499 309.93 0.001499 75 24544.60 0.1510 312.51 0.001510 76 24696.42 0.1674 314.44 0.001674 77 24848.24 0.1752 316.38 0.001752 78 24696.42 0.1891 314.44 0.001891 79 24848.24 0.1925 316.38 0.001925 80 25101.28 0.1968 319.60 0.001968 81 25202.50 0.2055 320.89 0.002055 82 25506.14 0.2150 324.75 0.002150 83 25404.93 0.2263 323.47 0.002263 84 25455.53 0.2384 324.11 0.002384 85 25506.14 0.2514 324.75 0.002514 86 25607.36 0.2652 326.04 0.002652 87 25607.36 0.2825 326.04 0.002825 88 25455.53 0.2998 324.11 0.002998 89 25404.93 0.3154 323.47 0.003154 90 25303.71 0.3310 322.18 0.003310 91 25354.32 0.3466 322.82 0.003466 92 25354.32 0.3613 322.82 0.003613

Page 178: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

93 25101.28 0.3786 319.60 0.003786 94 25101.28 0.3821 319.60 0.003821 95 25151.89 0.3899 320.24 0.003899 96 25303.71 0.3942 322.18 0.003942 97 25404.93 0.4054 323.47 0.004054 98 25404.93 0.4228 323.47 0.004228 99 25607.36 0.4383 326.04 0.004383 100 25404.93 0.4539 323.47 0.004539 101 25455.53 0.4678 324.11 0.004678 102 25455.53 0.4816 324.11 0.004816 103 25506.14 0.4937 324.75 0.004937 104 25202.50 0.5102 320.89 0.005102 105 25303.71 0.5171 322.18 0.005171 106 25506.14 0.5275 324.75 0.005275 107 25506.14 0.5379 324.75 0.005379 108 25708.57 0.5491 327.33 0.005491 109 25657.96 0.5621 326.69 0.005621 110 25657.96 0.5760 326.69 0.005760 111 25708.57 0.5915 327.33 0.005915 112 25657.96 0.6054 326.69 0.006054 113 25657.96 0.6149 326.69 0.006149 114 25607.36 0.6331 326.04 0.006331 115 25556.75 0.6400 325.40 0.006400 116 25607.36 0.6530 326.04 0.006530 117 25708.57 0.6677 327.33 0.006677 118 25809.79 0.6842 328.62 0.006842 119 25759.18 0.7015 327.98 0.007015 120 25708.57 0.7162 327.33 0.007162 121 25759.18 0.7309 327.98 0.007309 122 25759.18 0.7456 327.98 0.007456 123 25911.00 0.7595 329.91 0.007595 124 25809.79 0.7724 328.62 0.007724 125 25759.18 0.7863 327.98 0.007863 126 25860.39 0.8010 329.26 0.008010 127 25961.61 0.8140 330.55 0.008140 128 26012.21 0.8287 331.20 0.008287 129 25911.00 0.8417 329.91 0.008417 130 25961.61 0.8521 330.55 0.008521 131 26012.21 0.8685 331.20 0.008685 132 26012.21 0.8841 331.20 0.008841 133 25759.18 0.9040 327.98 0.009040 134 25911.00 0.9135 329.91 0.009135 135 26012.21 0.9248 331.20 0.009248 136 26012.21 0.9378 331.20 0.009378 137 26214.64 0.9507 333.78 0.009507 138 26113.43 0.9646 332.49 0.009646 139 26164.04 0.9810 333.13 0.009810 140 26366.47 1.0087 335.71 0.010087 141 26366.47 1.0529 335.71 0.010529 142 26568.90 1.1022 338.29 0.011022 143 26771.33 1.1663 340.86 0.011663 144 26872.54 1.2329 342.15 0.012329

Page 179: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

145 26923.15 1.3013 342.80 0.013013 146 26771.33 1.4008 340.86 0.014008 147 26720.72 1.5108 340.22 0.015108 148 26720.72 1.5965 340.22 0.015965 149 26720.72 1.6986 340.22 0.016986 150 26923.15 1.7886 342.80 0.017886 151 27074.97 1.8648 344.73 0.018648 152 27125.58 1.9617 345.37 0.019617 153 27176.19 2.0665 346.02 0.020665 154 27176.19 2.1695 346.02 0.021695 155 27226.79 2.2751 346.66 0.022751 156 27024.36 2.3833 344.08 0.023833 157 27125.58 2.4888 345.37 0.024888 158 27226.79 2.5875 346.66 0.025875 159 27277.40 2.6715 347.31 0.026715 160 27378.62 2.7771 348.60 0.027771 161 27530.44 2.8775 350.53 0.028775 162 28036.51 2.9640 356.97 0.029640 163 28390.76 3.0506 361.48 0.030506 164 28491.98 3.1527 362.77 0.031527 165 28694.41 3.2523 365.35 0.032523 166 28896.84 3.3423 367.93 0.033423 167 29149.88 3.4392 371.15 0.034392 168 29301.70 3.5344 373.08 0.035344 169 29453.52 3.6271 375.01 0.036271 170 29605.34 3.7188 376.95 0.037188 171 29807.77 3.8088 379.52 0.038088 172 29959.59 3.9014 381.46 0.039014 173 30111.42 3.9863 383.39 0.039863 174 30769.31 4.0789 391.77 0.040789 175 30415.06 4.1672 387.26 0.041672 176 30516.28 4.2546 388.55 0.042546 177 30718.71 4.3472 391.12 0.043472 178 30870.53 4.4398 393.06 0.044398 179 31072.96 4.5195 395.63 0.045195 180 31224.78 4.6025 397.57 0.046025 181 31376.60 4.6978 399.50 0.046978 182 31427.21 4.7791 400.14 0.047791 183 31629.64 4.8683 402.72 0.048683 184 31730.85 4.9462 404.01 0.049462 185 31983.89 5.0223 407.23 0.050223 186 32085.11 5.1184 408.52 0.051184 187 32186.32 5.1937 409.81 0.051937 188 32287.54 5.2742 411.10 0.052742 189 32388.75 5.3582 412.39 0.053582 190 32540.57 5.4404 414.32 0.054404 191 32692.39 5.5348 416.25 0.055348 192 32793.61 5.6274 417.54 0.056274 193 32844.22 5.7260 418.19 0.057260 194 32996.04 5.8187 420.12 0.058187 195 33097.25 5.9113 421.41 0.059113 196 33198.47 5.9961 422.70 0.059961

Page 180: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

197 33249.08 6.0740 423.34 0.060740 198 33400.90 6.1597 425.27 0.061597 199 33451.51 6.2255 425.92 0.062255 200 33603.33 6.3025 427.85 0.063025 201 33653.94 6.3917 428.50 0.063917 202 33906.97 6.4748 431.72 0.064748 203 33906.97 6.5691 431.72 0.065691 204 34008.19 6.6600 433.01 0.066600 205 34058.79 6.7457 433.65 0.067457 206 34109.40 6.8314 434.29 0.068314 207 34160.01 6.9162 434.94 0.069162 208 34311.83 7.0045 436.87 0.070045 209 34362.44 7.0936 437.52 0.070936 210 34413.05 7.1715 438.16 0.071715 211 34615.48 7.2598 440.74 0.072598 212 34615.48 7.3524 440.74 0.073524 213 34666.08 7.4390 441.38 0.074390 214 34767.30 7.5351 442.67 0.075351 215 34868.51 7.6199 443.96 0.076199 216 34919.12 7.7160 444.60 0.077160 217 34919.12 7.8025 444.60 0.078025 218 35020.34 7.8925 445.89 0.078925 219 35070.94 7.9860 446.54 0.079860 220 35222.77 8.0648 448.47 0.080648 221 35273.37 8.1574 449.11 0.081574 222 35273.37 8.2405 449.11 0.082405 223 35425.20 8.3219 451.05 0.083219 224 35475.80 8.3928 451.69 0.083928 225 35526.41 8.4647 452.34 0.084647 226 35627.63 8.5417 453.63 0.085417 227 35627.63 8.6283 453.63 0.086283 228 35728.84 8.7070 454.91 0.087070 229 35728.84 8.7919 454.91 0.087919 230 35830.05 8.8793 456.20 0.088793 231 35880.66 8.9606 456.85 0.089606 232 35931.27 9.0524 457.49 0.090524 233 35981.88 9.1389 458.14 0.091389 234 36032.48 9.2350 458.78 0.092350 235 36083.09 9.3224 459.42 0.093224 236 36083.09 9.4029 459.42 0.094029 237 36184.31 9.5008 460.71 0.095008 238 36234.91 9.5830 461.36 0.095830 239 36285.52 9.6817 462.00 0.096817 240 36336.13 9.7682 462.65 0.097682 241 36386.74 9.8513 463.29 0.098513 242 36386.74 9.9387 463.29 0.099387 243 36437.34 10.0088 463.93 0.100088 244 36487.95 10.0954 464.58 0.100954 245 36538.56 10.1828 465.22 0.101828 246 36639.77 10.2607 466.51 0.102607 247 36639.77 10.3551 466.51 0.103551 248 36740.99 10.4425 467.80 0.104425

Page 181: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

249 36690.38 10.5351 467.16 0.105351 250 36740.99 10.6286 467.80 0.106286 251 36791.60 10.7151 468.45 0.107151 252 36842.20 10.7887 469.09 0.107887 253 36842.20 10.8692 469.09 0.108692 254 36943.42 10.9471 470.38 0.109471 255 36892.81 11.0475 469.73 0.110475 256 36994.03 11.1367 471.02 0.111367 257 37044.63 11.2189 471.67 0.112189 258 37095.24 11.3011 472.31 0.113011 259 37095.24 11.4007 472.31 0.114007 260 37247.06 11.5192 474.24 0.115192 261 37348.28 11.6318 475.53 0.116318 262 37348.28 11.7503 475.53 0.117503 263 37398.88 11.8629 476.18 0.118629 264 37398.88 11.9823 476.18 0.119823 265 37398.88 12.0957 476.18 0.120957 266 37449.49 12.2074 476.82 0.122074 267 37500.10 12.3173 477.47 0.123173 268 37601.31 12.4237 478.75 0.124237 269 37601.31 12.5380 478.75 0.125380 270 37601.31 12.6471 478.75 0.126471 271 37702.53 12.7630 480.04 0.127630 272 37702.53 12.8782 480.04 0.128782 273 37803.74 12.9907 481.33 0.129907 274 37753.14 13.1023 480.69 0.131023 275 37854.35 13.2270 481.98 0.132270 276 37955.57 13.3360 483.27 0.133360 277 37955.57 13.4546 483.27 0.134546 278 38006.17 13.5585 483.91 0.135585 279 38006.17 13.6719 483.91 0.136719 280 38107.39 13.7792 485.20 0.137792 281 38006.17 13.9004 483.91 0.139004 282 38107.39 14.0112 485.20 0.140112 283 38107.39 14.1194 485.20 0.141194 284 38158.00 14.2155 485.84 0.142155 285 38208.60 14.3306 486.49 0.143306 286 38208.60 14.4370 486.49 0.144370 287 38259.21 14.5418 487.13 0.145418 288 38259.21 14.6465 487.13 0.146465 289 38309.82 14.7478 487.78 0.147478 290 38360.43 14.8612 488.42 0.148612 291 38360.43 14.9642 488.42 0.149642 292 38360.43 15.0836 488.42 0.150836 293 38360.43 15.1927 488.42 0.151927 294 38461.64 15.3052 489.71 0.153052 295 38461.64 15.4108 489.71 0.154108 296 38512.25 15.5346 490.35 0.155346 297 38512.25 15.6488 490.35 0.156488 298 38512.25 15.7613 490.35 0.157613 299 38613.46 15.8730 491.64 0.158730 300 38562.86 15.9925 491.00 0.159925

Page 182: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

301 38613.46 16.1032 491.64 0.161032 302 38664.07 16.2253 492.29 0.162253 303 38613.46 16.3421 491.64 0.163421 304 38664.07 16.4547 492.29 0.164547 305 38664.07 16.5698 492.29 0.165698 306 38815.89 16.6901 494.22 0.166901 307 38765.29 16.8009 493.58 0.168009 308 38765.29 16.9125 493.58 0.169125 309 38765.29 17.0285 493.58 0.170285 310 38815.89 17.1410 494.22 0.171410 311 38866.50 17.2562 494.86 0.172562 312 38866.50 17.3661 494.86 0.173661 313 38866.50 17.4838 494.86 0.174838 314 38866.50 17.5981 494.86 0.175981 315 38815.89 17.7097 494.22 0.177097 316 38815.89 17.8084 494.22 0.178084 317 38917.11 17.9330 495.51 0.179330 318 38866.50 18.0482 494.86 0.180482 319 38917.11 18.1659 495.51 0.181659 320 38967.71 18.2611 496.15 0.182611 321 38917.11 18.3727 495.51 0.183727 322 39271.36 18.4870 500.02 0.184870 323 39068.93 18.5995 497.44 0.185995 324 38967.71 18.7094 496.15 0.187094 325 39018.32 18.8202 496.80 0.188202 326 39018.32 18.9146 496.80 0.189146 327 39068.93 19.0141 497.44 0.190141 328 39068.93 19.0851 497.44 0.190851 329 39119.54 19.1933 498.09 0.191933 330 39068.93 19.2989 497.44 0.192989 331 39119.54 19.4131 498.09 0.194131 332 39068.93 19.5161 497.44 0.195161 333 39068.93 19.6269 497.44 0.196269 334 39119.54 19.7343 498.09 0.197343 335 39068.93 19.8451 497.44 0.198451 336 39119.54 19.9533 498.09 0.199533 337 39170.14 20.0519 498.73 0.200519 338 39170.14 20.1575 498.73 0.201575 339 39170.14 20.2666 498.73 0.202666 340 39170.14 20.3765 498.73 0.203765 341 39271.36 20.4899 500.02 0.204899 342 39170.14 20.6042 498.73 0.206042 343 39473.79 20.7158 502.60 0.207158 344 39220.75 20.8301 499.37 0.208301 345 39170.14 20.9461 498.73 0.209461 346 39170.14 21.0577 498.73 0.210577 347 39220.75 21.1746 499.37 0.211746 348 39220.75 21.2914 499.37 0.212914 349 39271.36 21.4074 500.02 0.214074 350 39220.75 21.5208 499.37 0.215208 351 39220.75 21.6506 499.37 0.216506 352 39220.75 21.7605 499.37 0.217605

Page 183: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

353 39271.36 21.9008 500.02 0.219008 354 39220.75 22.0237 499.37 0.220237 355 39220.75 22.1353 499.37 0.221353 356 39271.36 22.2565 500.02 0.222565 357 39220.75 22.3794 499.37 0.223794 358 39220.75 22.5041 499.37 0.225041 359 39321.97 22.6157 500.66 0.226157 360 39271.36 22.7352 500.02 0.227352 361 39271.36 22.8676 500.02 0.228676 362 39220.75 22.9767 499.37 0.229767 363 39271.36 23.0987 500.02 0.230987 364 39271.36 23.2112 500.02 0.232112 365 39271.36 23.3419 500.02 0.233419 366 39271.36 23.4657 500.02 0.234657 367 39271.36 23.5834 500.02 0.235834 368 39271.36 23.7115 500.02 0.237115 369 39271.36 23.8439 500.02 0.238439 370 39271.36 23.9686 500.02 0.239686 371 39220.75 24.1045 499.37 0.241045 372 39220.75 24.2326 499.37 0.242326 373 39170.14 24.3659 498.73 0.243659 374 39220.75 24.4853 499.37 0.244853 375 38967.71 24.5676 496.15 0.245676 376 39170.14 24.6680 498.73 0.246680 377 39119.54 24.8004 498.09 0.248004 378 39170.14 24.9328 498.73 0.249328 379 39271.36 25.0609 500.02 0.250609 380 39119.54 25.1925 498.09 0.251925 381 39018.32 25.3007 496.80 0.253007 382 38967.71 25.4227 496.15 0.254227 383 39018.32 25.5560 496.80 0.255560 384 38917.11 25.6936 495.51 0.256936 385 38917.11 25.8304 495.51 0.258304 386 38714.68 25.9533 492.93 0.259533 387 38714.68 26.0814 492.93 0.260814 388 38562.86 26.2078 491.00 0.262078 389 38512.25 26.3394 490.35 0.263394 390 38259.21 26.4138 487.13 0.264138 391 38107.39 26.5073 485.20 0.265073 392 37854.35 26.6406 481.98 0.266406 393 37500.10 26.7747 477.47 0.267747 394 37145.85 26.9002 472.96 0.269002 395 36690.38 27.0327 467.16 0.270327 396 36133.70 27.1703 460.07 0.271703 397 35627.63 27.3105 453.63 0.273105 398 34919.12 27.4429 444.60 0.274429 399 34109.40 27.5866 434.29 0.275866 400 33198.47 27.7199 422.70 0.277199 401 31933.28 27.8575 406.59 0.278575 402 30516.28 28.0133 388.55 0.280133 403 25911.00 28.1596 329.91 0.281596 --------------------------------------------------

Page 184: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

PROP. LIMIT FORCE : 24544.60 [N] YIELD FORCE : 24848.24 [N] MAXIMUM FORCE : 39473.79 [N] BREAK FORCE : 25911.00 [N] TESTING SPEED : 5.03 [m/minute] PROPORSIONAL STRESS : 312.51 [N/mm^2] YIELD STRESS : 316.38 [N/mm^2] MAXIMUM STRESS : 502.60 [N/mm^2] BREAK STRESS : 329.91 [N/mm^2] ELASTICITY MODULUS : 206904.51 [N/mm^2] ELONGATION : 28.00 [%] REDUCTION OF AREA : 62.79 [%] ENERGY : 1004.44 [Nm] --------------------------------------------------

Page 185: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang
Page 186: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

FILE : C:\My Documents\UTMTest\SIPIL1-UP.prn TESTING TYPE : Tensile MATERIAL : Steel Alloy DATE : 10-7-2007 TIME : 9:24:43 NO. SPECIMENT : 1 SAMPLING TIME : 1000 [msecond] LENGTH : 100.00 [mm] DIAMETER : 10.00 [mm] -------------------------------------------------- TESTING DATA CALCULATION RESULT NO. Force[N] Stroke[mm] Stress[N/mm^2] Strain[m/m] -------------------------------------------------- 1 1821.87 0.0001 23.20 0.000001 2 2125.51 0.0010 27.06 0.000010 3 2479.76 0.0044 31.57 0.000044 4 2682.19 0.0074 34.15 0.000074 5 3036.45 0.0102 38.66 0.000102 6 3188.27 0.0131 40.59 0.000131 7 3643.73 0.0167 46.39 0.000167 8 3744.95 0.0191 47.68 0.000191 9 3997.99 0.0219 50.90 0.000219 10 4200.42 0.0242 53.48 0.000242 11 4402.85 0.0267 56.06 0.000267 12 4757.10 0.0292 60.57 0.000292 13 5010.13 0.0317 63.79 0.000317 14 5263.17 0.0339 67.01 0.000339 15 5516.21 0.0360 70.23 0.000360 16 5718.64 0.0380 72.81 0.000380 17 6022.28 0.0400 76.68 0.000400 18 6275.32 0.0416 79.90 0.000416 19 6477.75 0.0435 82.48 0.000435 20 6781.39 0.0454 86.34 0.000454 21 7085.04 0.0469 90.21 0.000469 22 7135.65 0.0482 90.85 0.000482 23 7489.90 0.0499 95.36 0.000499 24 7591.11 0.0512 96.65 0.000512 25 7844.15 0.0524 99.87 0.000524 26 8097.19 0.0532 103.10 0.000532 27 8299.62 0.0545 105.67 0.000545 28 8451.44 0.0560 107.61 0.000560 29 8653.87 0.0572 110.18 0.000572 30 8856.30 0.0588 112.76 0.000588 31 9008.12 0.0606 114.69 0.000606 32 9311.77 0.0618 118.56 0.000618 33 9463.59 0.0632 120.49 0.000632 34 9666.02 0.0645 123.07 0.000645 35 9919.05 0.0657 126.29 0.000657 36 10222.70 0.0676 130.16 0.000676 37 10576.95 0.0699 134.67 0.000699 38 11083.03 0.0731 141.11 0.000731 39 11538.49 0.0763 146.91 0.000763

Page 187: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

40 11993.96 0.0798 152.71 0.000798 41 12702.46 0.0831 161.73 0.000831 42 13259.14 0.0871 168.82 0.000871 43 13815.83 0.0910 175.91 0.000910 44 14372.51 0.0943 183.00 0.000943 45 14979.80 0.0976 190.73 0.000976 46 15435.26 0.1006 196.53 0.001006 47 15991.95 0.1036 203.62 0.001036 48 16599.23 0.1066 211.35 0.001066 49 17004.09 0.1094 216.50 0.001094 50 17459.56 0.1117 222.30 0.001117 51 17965.63 0.1151 228.75 0.001151 52 18471.71 0.1180 235.19 0.001180 53 19028.39 0.1208 242.28 0.001208 54 19483.86 0.1233 248.08 0.001233 55 19635.68 0.1252 250.01 0.001252 56 20141.75 0.1274 256.45 0.001274 57 20597.22 0.1297 262.25 0.001297 58 21103.29 0.1321 268.70 0.001321 59 21558.76 0.1346 274.49 0.001346 60 21963.62 0.1370 279.65 0.001370 61 22368.48 0.1392 284.80 0.001392 62 22823.95 0.1415 290.60 0.001415 63 23178.20 0.1435 295.11 0.001435 64 23633.67 0.1458 300.91 0.001458 65 23987.92 0.1481 305.42 0.001481 66 24291.56 0.1503 309.29 0.001503 67 24797.64 0.1522 315.73 0.001522 68 25101.28 0.1544 319.60 0.001544 69 25506.14 0.1563 324.75 0.001563 70 25860.39 0.1581 329.26 0.001581 71 26164.04 0.1599 333.13 0.001599 72 26467.68 0.1618 337.00 0.001618 73 26872.54 0.1636 342.15 0.001636 74 27125.58 0.1652 345.37 0.001652 75 27479.83 0.1668 349.88 0.001668 76 27834.08 0.1685 354.39 0.001685 77 28087.12 0.1701 357.62 0.001701 78 28390.76 0.1715 361.48 0.001715 79 28643.80 0.1730 364.70 0.001730 80 28998.05 0.1744 369.21 0.001744 81 29554.73 0.1757 376.30 0.001757 82 29504.13 0.1771 375.66 0.001771 83 29655.95 0.1785 377.59 0.001785 84 30060.81 0.1799 382.75 0.001799 85 30263.24 0.1811 385.32 0.001811 86 30516.28 0.1825 388.55 0.001825 87 30769.31 0.1839 391.77 0.001839 88 31072.96 0.1850 395.63 0.001850 89 31174.17 0.1863 396.92 0.001863 90 31427.21 0.1876 400.14 0.001876 91 31629.64 0.1886 402.72 0.001886

Page 188: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

92 31730.85 0.1895 404.01 0.001895 93 32034.50 0.1908 407.88 0.001908 94 32236.93 0.1918 410.45 0.001918 95 32338.14 0.1931 411.74 0.001931 96 32591.18 0.1941 414.96 0.001941 97 32692.39 0.1954 416.25 0.001954 98 32894.82 0.1964 418.83 0.001964 99 33046.65 0.1977 420.76 0.001977 100 33147.86 0.1987 422.05 0.001987 101 33198.47 0.2002 422.70 0.002002 102 33350.29 0.2021 424.63 0.002021 103 33299.68 0.2038 423.98 0.002038 104 33502.11 0.2053 426.56 0.002053 105 33603.33 0.2067 427.85 0.002067 106 33653.94 0.2152 428.50 0.002152 107 33755.15 0.2245 429.78 0.002245 108 33299.68 0.2322 423.98 0.002322 109 33552.72 0.2369 427.21 0.002369 110 33704.54 0.2423 429.14 0.002423 111 33906.97 0.2477 431.72 0.002477 112 34058.79 0.2562 433.65 0.002562 113 34160.01 0.2647 434.94 0.002647 114 34261.22 0.2709 436.23 0.002709 115 34514.26 0.2794 439.45 0.002794 116 34514.26 0.2872 439.45 0.002872 117 34564.87 0.2957 440.09 0.002957 118 34716.69 0.3050 442.03 0.003050 119 34817.91 0.3143 443.32 0.003143 120 34817.91 0.3243 443.32 0.003243 121 34817.91 0.3328 443.32 0.003328 122 34868.51 0.3421 443.96 0.003421 123 34919.12 0.3514 444.60 0.003514 124 34969.73 0.3599 445.25 0.003599 125 35020.34 0.3653 445.89 0.003653 126 35121.55 0.3762 447.18 0.003762 127 35121.55 0.3870 447.18 0.003870 128 35222.77 0.3955 448.47 0.003955 129 35172.16 0.4094 447.83 0.004094 130 35222.77 0.4195 448.47 0.004195 131 35172.16 0.4319 447.83 0.004319 132 35273.37 0.4435 449.11 0.004435 133 35374.59 0.4528 450.40 0.004528 134 35374.59 0.4605 450.40 0.004605 135 35425.20 0.4698 451.05 0.004698 136 35425.20 0.4799 451.05 0.004799 137 35374.59 0.4915 450.40 0.004915 138 35526.41 0.5023 452.34 0.005023 139 35475.80 0.5116 451.69 0.005116 140 35475.80 0.5193 451.69 0.005193 141 35577.02 0.5278 452.98 0.005278 142 35678.23 0.5379 454.27 0.005379 143 35627.63 0.5472 453.63 0.005472

Page 189: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

144 35678.23 0.5565 454.27 0.005565 145 35678.23 0.5673 454.27 0.005673 146 35678.23 0.5781 454.27 0.005781 147 35627.63 0.5890 453.63 0.005890 148 35526.41 0.6021 452.34 0.006021 149 35475.80 0.6168 451.69 0.006168 150 35374.59 0.6292 450.40 0.006292 151 35526.41 0.6385 452.34 0.006385 152 35526.41 0.6486 452.34 0.006486 153 35627.63 0.6571 453.63 0.006571 154 35678.23 0.6656 454.27 0.006656 155 35830.05 0.6749 456.20 0.006749 156 35627.63 0.6857 453.63 0.006857 157 35526.41 0.7004 452.34 0.007004 158 35323.98 0.7205 449.76 0.007205 159 35172.16 0.7337 447.83 0.007337 160 35121.55 0.7445 447.18 0.007445 161 35172.16 0.7546 447.83 0.007546 162 34615.48 0.7670 440.74 0.007670 163 34716.69 0.7693 442.03 0.007693 164 34817.91 0.7762 443.32 0.007762 165 34919.12 0.7855 444.60 0.007855 166 35020.34 0.7995 445.89 0.007995 167 34666.08 0.8188 441.38 0.008188 168 34564.87 0.8351 440.09 0.008351 169 34564.87 0.8467 440.09 0.008467 170 34615.48 0.8552 440.74 0.008552 171 34767.30 0.8645 442.67 0.008645 172 34767.30 0.8737 442.67 0.008737 173 34919.12 0.8799 444.60 0.008799 174 35222.77 0.8877 448.47 0.008877 175 35070.94 0.8954 446.54 0.008954 176 35222.77 0.9024 448.47 0.009024 177 35273.37 0.9109 449.11 0.009109 178 35374.59 0.9194 450.40 0.009194 179 35475.80 0.9271 451.69 0.009271 180 35475.80 0.9364 451.69 0.009364 181 35577.02 0.9488 452.98 0.009488 182 35577.02 0.9689 452.98 0.009689 183 35678.23 1.0007 454.27 0.010007 184 35779.45 1.0440 455.56 0.010440 185 35678.23 1.0982 454.27 0.010982 186 35627.63 1.1516 453.63 0.011516 187 35627.63 1.1949 453.63 0.011949 188 35830.05 1.2413 456.20 0.012413 189 35981.88 1.2854 458.14 0.012854 190 36234.91 1.3272 461.36 0.013272 191 36032.48 1.3791 458.78 0.013791 192 36285.52 1.4263 462.00 0.014263 193 36285.52 1.4743 462.00 0.014743 194 36032.48 1.5331 458.78 0.015331 195 36639.77 1.5563 466.51 0.015563

Page 190: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

196 36943.42 1.5950 470.38 0.015950 197 37297.67 1.6360 474.89 0.016360 198 37449.49 1.6755 476.82 0.016755 199 37702.53 1.7157 480.04 0.017157 200 37955.57 1.7559 483.27 0.017559 201 38158.00 1.7946 485.84 0.017946 202 38309.82 1.8364 487.78 0.018364 203 38512.25 1.8759 490.35 0.018759 204 38714.68 1.9153 492.93 0.019153 205 38917.11 1.9533 495.51 0.019533 206 39018.32 1.9896 496.80 0.019896 207 39220.75 2.0345 499.37 0.020345 208 39473.79 2.0732 502.60 0.020732 209 39676.22 2.1096 505.17 0.021096 210 39929.26 2.1599 508.40 0.021599 211 40131.69 2.2156 510.97 0.022156 212 40435.33 2.2760 514.84 0.022760 213 40688.37 2.3301 518.06 0.023301 214 41093.23 2.3920 523.22 0.023920 215 41346.26 2.4663 526.44 0.024663 216 42105.38 2.5476 536.10 0.025476 217 42004.16 2.6296 534.81 0.026296 218 42358.41 2.7109 539.32 0.027109 219 42662.06 2.7882 543.19 0.027882 220 42965.70 2.8618 547.06 0.028618 221 43269.35 2.9361 550.92 0.029361 222 43572.99 3.0134 554.79 0.030134 223 43826.03 3.0893 558.01 0.030893 224 44129.67 3.1690 561.88 0.031690 225 44433.32 3.2518 565.74 0.032518 226 44736.96 3.3230 569.61 0.033230 227 44990.00 3.4035 572.83 0.034035 228 45192.43 3.4754 575.41 0.034754 229 45445.46 3.5482 578.63 0.035482 230 45698.50 3.6186 581.85 0.036186 231 45951.54 3.6936 585.07 0.036936 232 46204.58 3.7633 588.29 0.037633 233 46407.01 3.8384 590.87 0.038384 234 46660.04 3.9157 594.09 0.039157 235 46862.47 3.9893 596.67 0.039893 236 47064.90 4.0589 599.25 0.040589 237 47267.33 4.1255 601.83 0.041255 238 47064.90 4.1773 599.25 0.041773 239 47621.58 4.2408 606.34 0.042408 240 47874.62 4.3127 609.56 0.043127 241 48026.44 4.3855 611.49 0.043855 242 48330.09 4.4489 615.36 0.044489 243 48431.30 4.5263 616.65 0.045263 244 48583.13 4.5898 618.58 0.045898 245 48785.55 4.6540 621.16 0.046540 246 48937.38 4.7291 623.09 0.047291 247 49089.20 4.7917 625.02 0.047917

Page 191: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

248 49241.02 4.8653 626.96 0.048653 249 49443.45 4.9364 629.53 0.049364 250 49595.27 5.0092 631.47 0.050092 251 49645.88 5.0827 632.11 0.050827 252 49848.31 5.1570 634.69 0.051570 253 50000.13 5.2266 636.62 0.052266 254 50101.35 5.3033 637.91 0.053033 255 50202.56 5.3721 639.20 0.053721 256 50404.99 5.4487 641.78 0.054487 257 50506.21 5.5253 643.07 0.055253 258 50607.42 5.5958 644.35 0.055958 259 50658.03 5.6662 645.00 0.056662 260 50860.46 5.7428 647.58 0.057428 261 50961.67 5.8109 648.86 0.058109 262 51214.71 5.8836 652.09 0.058836 263 51265.32 5.9579 652.73 0.059579 264 51366.53 6.0330 654.02 0.060330 265 51467.75 6.1065 655.31 0.061065 266 51568.96 6.1823 656.60 0.061823 267 51670.18 6.2613 657.89 0.062613 268 51822.00 6.3394 659.82 0.063394 269 51872.61 6.4091 660.46 0.064091 270 52024.43 6.4965 662.40 0.064965 271 52125.64 6.5847 663.68 0.065847 272 52226.86 6.6869 664.97 0.066869 273 52378.68 6.7844 666.91 0.067844 274 52479.90 6.8842 668.19 0.068842 275 52682.33 6.9779 670.77 0.069779 276 52631.72 7.0738 670.13 0.070738 277 52783.54 7.1644 672.06 0.071644 278 52884.76 7.2549 673.35 0.072549 279 52985.97 7.3532 674.64 0.073532 280 53188.40 7.4445 677.22 0.074445 281 53441.44 7.5404 680.44 0.075404 282 53289.62 7.6341 678.50 0.076341 283 53340.22 7.7300 679.15 0.077300 284 53441.44 7.8260 680.44 0.078260 285 53492.04 7.9204 681.08 0.079204 286 53593.26 8.0164 682.37 0.080164 287 53745.08 8.1061 684.30 0.081061 288 53745.08 8.1982 684.30 0.081982 289 53795.69 8.2957 684.95 0.082957 290 53846.30 8.3855 685.59 0.083855 291 53947.51 8.4876 686.88 0.084876 292 54048.73 8.5875 688.17 0.085875 293 54099.33 8.7059 688.81 0.087059 294 54251.16 8.8204 690.75 0.088204 295 54352.37 8.9403 692.04 0.089403 296 54352.37 9.0456 692.04 0.090456 297 54453.59 9.1547 693.32 0.091547 298 54554.80 9.2677 694.61 0.092677 299 54605.41 9.3745 695.26 0.093745

Page 192: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

300 54656.02 9.4944 695.90 0.094944 301 54757.23 9.6082 697.19 0.096082 302 54858.45 9.7150 698.48 0.097150 303 54858.45 9.8287 698.48 0.098287 304 54959.66 9.9394 699.77 0.099394 305 54959.66 10.0291 699.77 0.100291 306 55010.27 10.1383 700.41 0.101383 307 55060.88 10.2497 701.06 0.102497 308 55162.09 10.3549 702.35 0.103549 309 55212.70 10.4385 702.99 0.104385 310 55263.30 10.5499 703.63 0.105499 311 55313.91 10.6505 704.28 0.106505 312 55364.52 10.7612 704.92 0.107612 313 55364.52 10.8579 704.92 0.108579 314 55415.13 10.9647 705.57 0.109647 315 55465.73 11.0754 706.21 0.110754 316 55516.34 11.1868 706.86 0.111868 317 55516.34 11.3044 706.86 0.113044 318 55516.34 11.4213 706.86 0.114213 319 55566.95 11.5428 707.50 0.115428 320 55617.56 11.6504 708.14 0.116504 321 55668.16 11.7579 708.79 0.117579 322 55718.77 11.8686 709.43 0.118686 323 55769.38 11.9738 710.08 0.119738 324 55769.38 12.0876 710.08 0.120876 325 55718.77 12.1920 709.43 0.121920 326 55870.59 12.3012 711.37 0.123012 327 55870.59 12.4072 711.37 0.124072 328 55870.59 12.5140 711.37 0.125140 329 55921.20 12.6231 712.01 0.126231 330 56275.45 12.7283 716.52 0.127283 331 55971.81 12.8398 712.66 0.128398 332 55921.20 12.9465 712.01 0.129465 333 55971.81 13.0634 712.66 0.130634 334 55971.81 13.1679 712.66 0.131679 335 55921.20 13.2778 712.01 0.132778 336 55971.81 13.3892 712.66 0.133892 337 56073.02 13.4921 713.94 0.134921 338 56123.63 13.6082 714.59 0.136082 339 56123.63 13.7188 714.59 0.137188 340 56275.45 13.8481 716.52 0.138481 341 56123.63 13.9719 714.59 0.139719 342 56174.24 14.1050 715.23 0.141050 343 56224.85 14.2396 715.88 0.142396 344 56224.85 14.3658 715.88 0.143658 345 56224.85 14.4927 715.88 0.144927 346 56224.85 14.6173 715.88 0.146173 347 56275.45 14.7434 716.52 0.147434 348 56275.45 14.8610 716.52 0.148610 349 56224.85 14.9756 715.88 0.149756 350 56275.45 15.1033 716.52 0.151033 351 56326.06 15.2271 717.17 0.152271

Page 193: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

352 56326.06 15.3586 717.17 0.153586 353 56376.67 15.4763 717.81 0.154763 354 56326.06 15.6078 717.17 0.156078 355 56275.45 15.7432 716.52 0.157432 356 56275.45 15.8802 716.52 0.158802 357 56326.06 16.0063 717.17 0.160063 358 56376.67 16.1247 717.81 0.161247 359 56275.45 16.2439 716.52 0.162439 360 56326.06 16.3724 717.17 0.163724 361 56326.06 16.4962 717.17 0.164962 362 56275.45 16.6161 716.52 0.166161 363 56326.06 16.7446 717.17 0.167446 364 56376.67 16.8908 717.81 0.168908 365 56326.06 17.0239 717.17 0.170239 366 56680.31 17.1555 721.68 0.171555 367 56326.06 17.2832 717.17 0.172832 368 56326.06 17.4093 717.17 0.174093 369 56275.45 17.5339 716.52 0.175339 370 56275.45 17.6593 716.52 0.176593 371 56275.45 17.7777 716.52 0.177777 372 56224.85 17.9061 715.88 0.179061 373 56275.45 18.0346 716.52 0.180346 374 56224.85 18.1770 715.88 0.181770 375 56174.24 18.3109 715.23 0.183109 376 56275.45 18.4525 716.52 0.184525 377 56123.63 18.5833 714.59 0.185833 378 56123.63 18.7233 714.59 0.187233 379 55971.81 18.8665 712.66 0.188665 380 56022.42 19.0065 713.30 0.190065 381 55921.20 19.1319 712.01 0.191319 382 55819.99 19.2433 710.72 0.192433 383 55718.77 19.3881 709.43 0.193881 384 55516.34 19.5088 706.86 0.195088 385 55162.09 19.6465 702.35 0.196465 386 54757.23 19.7905 697.19 0.197905 387 54301.76 19.9328 691.39 0.199328 388 53492.04 20.0861 681.08 0.200861 389 52732.93 20.2377 671.42 0.202377 390 51518.36 20.3933 655.95 0.203933 391 50202.56 20.5481 639.20 0.205481 392 48380.70 20.7067 616.00 0.207067 -------------------------------------------------- PROP. LIMIT FORCE : 33603.33 [N] YIELD FORCE : 33755.15 [N] MAXIMUM FORCE : 56680.31 [N] BREAK FORCE : 48380.70 [N] TESTING SPEED : 3.06 [m/minute] PROPORSIONAL STRESS : 427.85 [N/mm^2] YIELD STRESS : 429.78 [N/mm^2] MAXIMUM STRESS : 721.68 [N/mm^2] BREAK STRESS : 616.00 [N/mm^2] ELASTICITY MODULUS : 207597.41 [N/mm^2]

Page 194: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

ELONGATION : 20.50 [%] REDUCTION OF AREA : 48.16 [%] ENERGY : 1063.37 [Nm] --------------------------------------------------

Page 195: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

FILE : C:\My Documents\UTMTest\SIPIL2-UP.prn

Page 196: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

TESTING TYPE : Tensile MATERIAL : Steel Alloy DATE : 10-7-2007 TIME : 9:32:37 NO. SPECIMENT : 2 SAMPLING TIME : 1000 [msecond] LENGTH : 100.00 [mm] DIAMETER : 10.00 [mm] -------------------------------------------------- TESTING DATA CALCULATION RESULT NO. Force[N] Stroke[mm] Stress[N/mm^2] Strain[m/m] -------------------------------------------------- 1 2479.76 0.0026 31.57 0.000026 2 2884.62 0.0074 36.73 0.000074 3 3289.48 0.0119 41.88 0.000119 4 3643.73 0.0164 46.39 0.000164 5 4048.59 0.0204 51.55 0.000204 6 4655.88 0.0245 59.28 0.000245 7 4858.31 0.0279 61.86 0.000279 8 5263.17 0.0318 67.01 0.000318 9 5718.64 0.0353 72.81 0.000353 10 6022.28 0.0389 76.68 0.000389 11 6477.75 0.0421 82.48 0.000421 12 6781.39 0.0452 86.34 0.000452 13 7186.25 0.0480 91.50 0.000480 14 7540.51 0.0506 96.01 0.000506 15 7995.97 0.0534 101.81 0.000534 16 8400.83 0.0555 106.96 0.000555 17 8704.48 0.0590 110.83 0.000590 18 9109.34 0.0618 115.98 0.000618 19 9514.20 0.0646 121.14 0.000646 20 9716.63 0.0673 123.72 0.000673 21 10121.48 0.0697 128.87 0.000697 22 10374.52 0.0722 132.09 0.000722 23 10678.17 0.0746 135.96 0.000746 24 11032.42 0.0768 140.47 0.000768 25 11386.67 0.0788 144.98 0.000788 26 11690.31 0.0809 148.85 0.000809 27 11943.35 0.0829 152.07 0.000829 28 12297.60 0.0847 156.58 0.000847 29 12550.64 0.0866 159.80 0.000866 30 12904.89 0.0883 164.31 0.000883 31 13157.93 0.0900 167.53 0.000900 32 13461.57 0.0915 171.40 0.000915 33 13613.40 0.0936 173.33 0.000936 34 14018.26 0.0954 178.49 0.000954 35 14220.69 0.0970 181.06 0.000970 36 14473.72 0.0987 184.29 0.000987 37 14777.37 0.1005 188.15 0.001005 38 14979.80 0.1019 190.73 0.001019 39 15182.23 0.1035 193.31 0.001035 40 15485.87 0.1049 197.17 0.001049

Page 197: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

41 15738.91 0.1061 200.39 0.001061 42 15991.95 0.1076 203.62 0.001076 43 16143.77 0.1090 205.55 0.001090 44 16447.41 0.1104 209.41 0.001104 45 16599.23 0.1117 211.35 0.001117 46 16801.66 0.1129 213.93 0.001129 47 17004.09 0.1140 216.50 0.001140 48 17155.92 0.1152 218.44 0.001152 49 17459.56 0.1164 222.30 0.001164 50 17611.38 0.1175 224.24 0.001175 51 17813.81 0.1184 226.81 0.001184 52 18016.24 0.1197 229.39 0.001197 53 18168.06 0.1207 231.32 0.001207 54 18421.10 0.1218 234.54 0.001218 55 18522.32 0.1225 235.83 0.001225 56 18674.14 0.1237 237.77 0.001237 57 18977.78 0.1245 241.63 0.001245 58 19079.00 0.1252 242.92 0.001252 59 19180.21 0.1260 244.21 0.001260 60 19433.25 0.1269 247.43 0.001269 61 19534.46 0.1282 248.72 0.001282 62 19736.89 0.1290 251.30 0.001290 63 19838.11 0.1301 252.59 0.001301 64 19989.93 0.1309 254.52 0.001309 65 20192.36 0.1317 257.10 0.001317 66 20445.40 0.1327 260.32 0.001327 67 20445.40 0.1336 260.32 0.001336 68 20597.22 0.1342 262.25 0.001342 69 20698.44 0.1352 263.54 0.001352 70 20900.87 0.1359 266.12 0.001359 71 21052.69 0.1365 268.05 0.001365 72 21153.90 0.1374 269.34 0.001374 73 21255.12 0.1381 270.63 0.001381 74 21406.94 0.1388 272.56 0.001388 75 21558.76 0.1395 274.49 0.001395 76 21761.19 0.1404 277.07 0.001404 77 21913.01 0.1410 279.01 0.001410 78 21913.01 0.1415 279.01 0.001415 79 22064.84 0.1421 280.94 0.001421 80 22166.05 0.1429 282.23 0.001429 81 22267.27 0.1434 283.52 0.001434 82 22317.87 0.1439 284.16 0.001439 83 22520.30 0.1445 286.74 0.001445 84 22570.91 0.1454 287.38 0.001454 85 22672.13 0.1476 288.67 0.001476 86 23076.98 0.1486 293.83 0.001486 87 23431.24 0.1502 298.34 0.001502 88 23734.88 0.1518 302.20 0.001518 89 24089.13 0.1534 306.71 0.001534 90 24342.17 0.1548 309.93 0.001548 91 24696.42 0.1565 314.44 0.001565 92 25050.67 0.1582 318.96 0.001582

Page 198: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

93 25303.71 0.1599 322.18 0.001599 94 25607.36 0.1615 326.04 0.001615 95 25860.39 0.1631 329.26 0.001631 96 26214.64 0.1645 333.78 0.001645 97 26417.07 0.1660 336.35 0.001660 98 26670.11 0.1674 339.57 0.001674 99 26973.76 0.1688 343.44 0.001688 100 27226.79 0.1702 346.66 0.001702 101 27479.83 0.1714 349.88 0.001714 102 27682.26 0.1726 352.46 0.001726 103 27884.69 0.1739 355.04 0.001739 104 28137.73 0.1750 358.26 0.001750 105 28390.76 0.1762 361.48 0.001762 106 28593.19 0.1773 364.06 0.001773 107 28846.23 0.1784 367.28 0.001784 108 28998.05 0.1796 369.21 0.001796 109 29554.73 0.1806 376.30 0.001806 110 29402.91 0.1817 374.37 0.001817 111 29757.16 0.1828 378.88 0.001828 112 29807.77 0.1838 379.52 0.001838 113 30060.81 0.1847 382.75 0.001847 114 30212.63 0.1857 384.68 0.001857 115 30415.06 0.1863 387.26 0.001863 116 30617.49 0.1873 389.83 0.001873 117 30769.31 0.1885 391.77 0.001885 118 30921.13 0.1892 393.70 0.001892 119 31123.56 0.1900 396.28 0.001900 120 31224.78 0.1912 397.57 0.001912 121 31427.21 0.1921 400.14 0.001921 122 31579.03 0.1929 402.08 0.001929 123 31781.46 0.1937 404.65 0.001937 124 31882.68 0.1949 405.94 0.001949 125 32034.50 0.1956 407.88 0.001956 126 32236.93 0.1964 410.45 0.001964 127 32338.14 0.1971 411.74 0.001971 128 32439.36 0.1982 413.03 0.001982 129 32591.18 0.1990 414.96 0.001990 130 32641.79 0.1992 415.61 0.001992 131 32844.22 0.2000 418.19 0.002000 132 33046.65 0.2006 420.76 0.002006 133 33097.25 0.2014 421.41 0.002014 134 33249.08 0.2023 423.34 0.002023 135 33299.68 0.2029 423.98 0.002029 136 33451.51 0.2038 425.92 0.002038 137 33603.33 0.2045 427.85 0.002045 138 33653.94 0.2055 428.50 0.002055 139 33755.15 0.2062 429.78 0.002062 140 33805.76 0.2072 430.43 0.002072 141 33957.58 0.2080 432.36 0.002080 142 33957.58 0.2089 432.36 0.002089 143 34109.40 0.2098 434.29 0.002098 144 34160.01 0.2183 434.94 0.002183

Page 199: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

145 34311.83 0.2259 436.87 0.002259 146 34210.62 0.2354 435.58 0.002354 147 34261.22 0.2439 436.23 0.002439 148 34311.83 0.2524 436.87 0.002524 149 34413.05 0.2619 438.16 0.002619 150 34413.05 0.2704 438.16 0.002704 151 34463.65 0.2771 438.80 0.002771 152 34514.26 0.2856 439.45 0.002856 153 34564.87 0.2960 440.09 0.002960 154 33906.97 0.3102 431.72 0.003102 155 34109.40 0.3130 434.29 0.003130 156 34210.62 0.3168 435.58 0.003168 157 34463.65 0.3206 438.80 0.003206 158 34564.87 0.3254 440.09 0.003254 159 34716.69 0.3320 442.03 0.003320 160 34868.51 0.3415 443.96 0.003415 161 34868.51 0.3481 443.96 0.003481 162 34969.73 0.3566 445.25 0.003566 163 35222.77 0.3651 448.47 0.003651 164 35222.77 0.3727 448.47 0.003727 165 35273.37 0.3803 449.11 0.003803 166 35374.59 0.3888 450.40 0.003888 167 35425.20 0.3964 451.05 0.003964 168 35526.41 0.4059 452.34 0.004059 169 35627.63 0.4153 453.63 0.004153 170 35627.63 0.4258 453.63 0.004258 171 35577.02 0.4381 452.98 0.004381 172 35526.41 0.4513 452.34 0.004513 173 35425.20 0.4655 451.05 0.004655 174 35273.37 0.4854 449.11 0.004854 175 35222.77 0.5006 448.47 0.005006 176 35121.55 0.5195 447.18 0.005195 177 35020.34 0.5356 445.89 0.005356 178 35020.34 0.5489 445.89 0.005489 179 35070.94 0.5640 446.54 0.005640 180 35070.94 0.5773 446.54 0.005773 181 35121.55 0.5906 447.18 0.005906 182 35070.94 0.6067 446.54 0.006067 183 35020.34 0.6199 445.89 0.006199 184 35222.77 0.6303 448.47 0.006303 185 35627.63 0.6426 453.63 0.006426 186 35121.55 0.6540 447.18 0.006540 187 35121.55 0.6682 447.18 0.006682 188 35121.55 0.6796 447.18 0.006796 189 35070.94 0.6938 446.54 0.006938 190 35070.94 0.7033 446.54 0.007033 191 35121.55 0.7156 447.18 0.007156 192 35121.55 0.7317 447.18 0.007317 193 35222.77 0.7430 448.47 0.007430 194 35070.94 0.7572 446.54 0.007572 195 35172.16 0.7686 447.83 0.007686 196 35121.55 0.7828 447.18 0.007828

Page 200: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

197 34919.12 0.8018 444.60 0.008018 198 34564.87 0.8046 440.09 0.008046 199 34666.08 0.8122 441.38 0.008122 200 34817.91 0.8198 443.32 0.008198 201 34767.30 0.8302 442.67 0.008302 202 34817.91 0.8453 443.32 0.008453 203 34716.69 0.8652 442.03 0.008652 204 34615.48 0.8813 440.74 0.008813 205 34615.48 0.8851 440.74 0.008851 206 34716.69 0.8955 442.03 0.008955 207 34767.30 0.9078 442.67 0.009078 208 34817.91 0.9173 443.32 0.009173 209 34817.91 0.9268 443.32 0.009268 210 34868.51 0.9353 443.96 0.009353 211 35020.34 0.9448 445.89 0.009448 212 34919.12 0.9571 444.60 0.009571 213 34868.51 0.9722 443.96 0.009722 214 34817.91 0.9883 443.32 0.009883 215 34868.51 1.0007 443.96 0.010007 216 34919.12 1.0130 444.60 0.010130 217 34969.73 1.0243 445.25 0.010243 218 35020.34 1.0338 445.89 0.010338 219 35121.55 1.0433 447.18 0.010433 220 34969.73 1.0641 445.25 0.010641 221 35475.80 1.0897 451.69 0.010897 222 35931.27 1.1418 457.49 0.011418 223 35931.27 1.2109 457.49 0.012109 224 35931.27 1.2933 457.49 0.012933 225 36083.09 1.3710 459.42 0.013710 226 36083.09 1.4401 459.42 0.014401 227 36437.34 1.5159 463.93 0.015159 228 36184.31 1.5945 460.71 0.015945 229 36184.31 1.6296 460.71 0.016296 230 37247.06 1.6523 474.24 0.016523 231 37550.71 1.7120 478.11 0.017120 232 37904.96 1.7858 482.62 0.017858 233 38107.39 1.8635 485.20 0.018635 234 38512.25 1.9298 490.35 0.019298 235 38866.50 2.0075 494.86 0.020075 236 39119.54 2.0813 498.09 0.020813 237 39423.18 2.1420 501.95 0.021420 238 39777.43 2.2083 506.46 0.022083 239 40081.08 2.2774 510.33 0.022774 240 40232.90 2.3427 512.26 0.023427 241 40587.15 2.4100 516.77 0.024100 242 40789.58 2.4763 519.35 0.024763 243 41042.62 2.5464 522.57 0.025464 244 41346.26 2.6174 526.44 0.026174 245 41599.30 2.6714 529.66 0.026714 246 41852.34 2.7396 532.88 0.027396 247 42105.38 2.8040 536.10 0.028040 248 42307.80 2.8722 538.68 0.028722

Page 201: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

249 42510.23 2.9423 541.26 0.029423 250 42864.49 3.0124 545.77 0.030124 251 43016.31 3.0758 547.70 0.030758 252 43218.74 3.1450 550.28 0.031450 253 43370.56 3.2170 552.21 0.032170 254 43724.81 3.2842 556.72 0.032842 255 43826.03 3.3439 558.01 0.033439 256 44129.67 3.4092 561.88 0.034092 257 44332.10 3.4736 564.45 0.034736 258 44483.92 3.5342 566.39 0.035342 259 44585.14 3.5664 567.68 0.035664 260 44939.39 3.5996 572.19 0.035996 261 45141.82 3.6631 574.76 0.036631 262 45192.43 3.6754 575.41 0.036754 263 45647.89 3.6896 581.21 0.036896 264 45799.72 3.7436 583.14 0.037436 265 46002.15 3.8032 585.72 0.038032 266 46255.18 3.8714 588.94 0.038714 267 46457.61 3.9377 591.52 0.039377 268 46508.22 4.0040 592.16 0.040040 269 46811.87 4.0741 596.03 0.040741 270 46862.47 4.1442 596.67 0.041442 271 47064.90 4.2133 599.25 0.042133 272 47216.72 4.2749 601.18 0.042749 273 47368.55 4.3478 603.12 0.043478 274 47419.15 4.4179 603.76 0.044179 275 47672.19 4.4833 606.98 0.044833 276 47824.01 4.5477 608.91 0.045477 277 47975.84 4.6216 610.85 0.046216 278 48026.44 4.6907 611.49 0.046907 279 48431.30 4.7551 616.65 0.047551 280 48330.09 4.7911 615.36 0.047911 281 48583.13 4.8233 618.58 0.048233 282 48785.55 4.8536 621.16 0.048536 283 48937.38 4.8858 623.09 0.048858 284 48987.98 4.9455 623.73 0.049455 285 49139.81 4.9834 625.67 0.049834 286 49342.24 5.0364 628.24 0.050364 287 49443.45 5.0724 629.53 0.050724 288 49544.67 5.1273 630.82 0.051273 289 49645.88 5.1851 632.11 0.051851 290 49797.70 5.2448 634.04 0.052448 291 49797.70 5.3158 634.04 0.053158 292 49291.63 5.3205 627.60 0.053205 293 50101.35 5.3698 637.91 0.053698 294 50151.96 5.3821 638.55 0.053821 295 50303.78 5.4171 640.49 0.054171 296 50404.99 5.4664 641.78 0.054664 297 50506.21 5.5289 643.07 0.055289 298 50455.60 5.5952 642.42 0.055952 299 50708.64 5.6549 645.64 0.056549 300 50809.85 5.7126 646.93 0.057126

Page 202: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

301 50911.07 5.7780 648.22 0.057780 302 50911.07 5.8367 648.22 0.058367 303 50961.67 5.8888 648.86 0.058888 304 51113.50 5.9456 650.80 0.059456 305 51164.10 5.9930 651.44 0.059930 306 51265.32 6.0034 652.73 0.060034 307 51315.93 6.0148 653.37 0.060148 308 51417.14 6.0536 654.66 0.060536 309 51568.96 6.0678 656.60 0.060678 310 51670.18 6.0943 657.89 0.060943 311 51771.39 6.1464 659.17 0.061464 312 51822.00 6.2071 659.82 0.062071 313 51923.21 6.2610 661.11 0.062610 314 51923.21 6.3131 661.11 0.063131 315 51973.82 6.3690 661.75 0.063690 316 52075.04 6.4202 663.04 0.064202 317 52125.64 6.4599 663.68 0.064599 318 52125.64 6.5177 663.68 0.065177 319 52277.47 6.5774 665.62 0.065774 320 52328.07 6.6191 666.26 0.066191 321 52328.07 6.6873 666.26 0.066873 322 52479.90 6.7450 668.19 0.067450 323 52479.90 6.7981 668.19 0.067981 324 52530.50 6.8606 668.84 0.068606 325 52732.93 6.9231 671.42 0.069231 326 52682.33 6.9837 670.77 0.069837 327 52732.93 7.0377 671.42 0.070377 328 52783.54 7.0917 672.06 0.070917 329 52834.15 7.1532 672.71 0.071532 330 52884.76 7.2091 673.35 0.072091 331 52935.36 7.2394 673.99 0.072394 332 52935.36 7.2442 673.99 0.072442 333 53289.62 7.3038 678.50 0.073038 334 53441.44 7.4014 680.44 0.074014 335 53492.04 7.5084 681.08 0.075084 336 53492.04 7.6098 681.08 0.076098 337 53593.26 7.7234 682.37 0.077234 338 53643.87 7.7954 683.01 0.077954 339 53694.47 7.9072 683.66 0.079072 340 53795.69 8.0057 684.95 0.080057 341 53947.51 8.1098 686.88 0.081098 342 53998.12 8.1894 687.53 0.081894 343 54048.73 8.2330 688.17 0.082330 344 54099.33 8.3087 688.81 0.083087 345 54251.16 8.3656 690.75 0.083656 346 54301.76 8.4347 691.39 0.084347 347 54453.59 8.4953 693.32 0.084953 348 54352.37 8.5626 692.04 0.085626 349 54402.98 8.6118 692.68 0.086118 350 54554.80 8.7141 694.61 0.087141 351 54605.41 8.8164 695.26 0.088164 352 54656.02 8.9196 695.90 0.089196

Page 203: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

353 54706.62 9.0153 696.55 0.090153 354 54858.45 9.1223 698.48 0.091223 355 54807.84 9.2189 697.84 0.092189 356 54909.05 9.2729 699.12 0.092729 357 54909.05 9.3629 699.12 0.093629 358 55010.27 9.4519 700.41 0.094519 359 55010.27 9.5552 700.41 0.095552 360 55060.88 9.6480 701.06 0.096480 361 55111.48 9.7560 701.70 0.097560 362 55162.09 9.8497 702.35 0.098497 363 55212.70 9.9549 702.99 0.099549 364 55313.91 10.0467 704.28 0.100467 365 55263.30 10.1490 703.63 0.101490 366 55465.73 10.2570 706.21 0.102570 367 55364.52 10.3536 704.92 0.103536 368 55415.13 10.4521 705.57 0.104521 369 55415.13 10.5534 705.57 0.105534 370 55566.95 10.6359 707.50 0.106359 371 55516.34 10.7400 706.86 0.107400 372 55516.34 10.8442 706.86 0.108442 373 55516.34 10.9531 706.86 0.109531 374 55617.56 11.0526 708.14 0.110526 375 55566.95 11.1587 707.50 0.111587 376 55617.56 11.2515 708.14 0.112515 377 55668.16 11.3547 708.79 0.113547 378 55718.77 11.4513 709.43 0.114513 379 55769.38 11.5612 710.08 0.115612 380 55870.59 11.6654 711.37 0.116654 381 55718.77 11.7686 709.43 0.117686 382 55769.38 11.8690 710.08 0.118690 383 55870.59 11.9628 711.37 0.119628 384 55870.59 12.0319 711.37 0.120319 385 55819.99 12.0480 710.72 0.120480 386 55971.81 12.1408 712.66 0.121408 387 55870.59 12.2289 711.37 0.122289 388 55921.20 12.3189 712.01 0.123189 389 56022.42 12.4259 713.30 0.124259 390 55971.81 12.5273 712.66 0.125273 391 56022.42 12.6201 713.30 0.126201 392 56022.42 12.7214 713.30 0.127214 393 56073.02 12.8076 713.94 0.128076 394 56022.42 12.8806 713.30 0.128806 395 56123.63 12.9885 714.59 0.129885 396 56123.63 13.0842 714.59 0.130842 397 56073.02 13.1704 713.94 0.131704 398 56174.24 13.1988 715.23 0.131988 399 56174.24 13.2982 715.23 0.132982 400 56174.24 13.3759 715.23 0.133759 401 56123.63 13.4564 714.59 0.134564 402 56224.85 13.5464 715.88 0.135464 403 56123.63 13.6354 714.59 0.136354 404 56174.24 13.7292 715.23 0.137292

Page 204: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

405 56275.45 13.8106 716.52 0.138106 406 56275.45 13.8902 716.52 0.138902 407 56224.85 13.9897 715.88 0.139897 408 56275.45 14.0844 716.52 0.140844 409 56224.85 14.1781 715.88 0.141781 410 56275.45 14.2691 716.52 0.142691 411 56275.45 14.3742 716.52 0.143742 412 56376.67 14.4774 717.81 0.144774 413 56326.06 14.5740 717.17 0.145740 414 56275.45 14.6621 716.52 0.146621 415 56376.67 14.7445 717.81 0.147445 416 56326.06 14.8411 717.17 0.148411 417 56275.45 14.9406 716.52 0.149406 418 56326.06 15.0239 717.17 0.150239 419 56326.06 15.1092 717.17 0.151092 420 56376.67 15.2058 717.81 0.152058 421 56326.06 15.2768 717.17 0.152768 422 56376.67 15.3696 717.81 0.153696 423 56326.06 15.4615 717.17 0.154615 424 56376.67 15.5619 717.81 0.155619 425 56680.31 15.6651 721.68 0.156651 426 56376.67 15.7551 717.81 0.157551 427 56376.67 15.8479 717.81 0.158479 428 56376.67 15.9417 717.81 0.159417 429 56376.67 16.0298 717.81 0.160298 430 56376.67 16.1377 717.81 0.161377 431 56275.45 16.2410 716.52 0.162410 432 56376.67 16.3310 717.81 0.163310 433 56376.67 16.4304 717.81 0.164304 434 56326.06 16.5223 717.17 0.165223 435 56326.06 16.6170 717.17 0.166170 436 56326.06 16.7032 717.17 0.167032 437 56326.06 16.7979 717.17 0.167979 438 56376.67 16.8955 717.81 0.168955 439 56275.45 16.9996 716.52 0.169996 440 56326.06 17.0887 717.17 0.170887 441 56326.06 17.1711 717.17 0.171711 442 56275.45 17.2544 716.52 0.172544 443 56376.67 17.3463 717.81 0.173463 444 56326.06 17.4429 717.17 0.174429 445 56326.06 17.5414 717.17 0.175414 446 56224.85 17.6200 715.88 0.176200 447 56275.45 17.7214 716.52 0.177214 448 56224.85 17.8094 715.88 0.178094 449 56224.85 17.9117 715.88 0.179117 450 56275.45 18.0064 716.52 0.180064 451 56174.24 18.1106 715.23 0.181106 452 56174.24 18.2053 715.23 0.182053 453 56073.02 18.2688 713.94 0.182688 454 56123.63 18.3673 714.59 0.183673 455 56073.02 18.4639 713.94 0.184639 456 55971.81 18.5473 712.66 0.185473

Page 205: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

457 55971.81 18.6429 712.66 0.186429 458 55870.59 18.7414 711.37 0.187414 459 55921.20 18.8390 712.01 0.188390 460 55769.38 18.9346 710.08 0.189346 461 55718.77 19.0331 709.43 0.190331 462 55617.56 19.1345 708.14 0.191345 463 55415.13 19.2349 705.57 0.192349 464 55263.30 19.3419 703.63 0.193419 465 55010.27 19.4470 700.41 0.194470 466 54706.62 19.5550 696.55 0.195550 467 54402.98 19.6753 692.68 0.196753 468 54048.73 19.7747 688.17 0.197747 469 53694.47 19.8941 683.66 0.198941 470 53188.40 20.0314 677.22 0.200314 471 52732.93 20.1631 671.42 0.201631 472 52075.04 20.3070 663.04 0.203070 473 51518.36 20.4377 655.95 0.204377 474 50708.64 20.5760 645.64 0.205760 475 49797.70 20.7134 634.04 0.207134 476 48785.55 20.8753 621.16 0.208753 477 16194.38 21.0098 206.19 0.210098 -------------------------------------------------- PROP. LIMIT FORCE : 34109.40 [N] YIELD FORCE : 34311.83 [N] MAXIMUM FORCE : 56680.31 [N] BREAK FORCE : 16194.38 [N] TESTING SPEED : 2.49 [m/minute] PROPORSIONAL STRESS : 434.29 [N/mm^2] YIELD STRESS : 436.87 [N/mm^2] MAXIMUM STRESS : 721.68 [N/mm^2] BREAK STRESS : 206.19 [N/mm^2] ELASTICITY MODULUS : 207279.18 [N/mm^2] ELONGATION : 20.80 [%] REDUCTION OF AREA : 46.71 [%] ENERGY : 1074.77 [Nm] --------------------------------------------------

Page 206: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang
Page 207: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang
Page 208: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

FILE : C:\My Documents\UTMTest\SIPIL3-UP.prn TESTING TYPE : Tensile MATERIAL : Steel Alloy DATE : 10-7-2007 TIME : 9:42:10 NO. SPECIMENT : 3 SAMPLING TIME : 1000 [msecond] LENGTH : 100.00 [mm] DIAMETER : 10.00 [mm] -------------------------------------------------- TESTING DATA CALCULATION RESULT NO. Force[N] Stroke[mm] Stress[N/mm^2] Strain[m/m] -------------------------------------------------- 1 2125.51 0.0021 27.06 0.000021 2 2277.33 0.0042 29.00 0.000042 3 2580.98 0.0061 32.86 0.000061 4 2783.41 0.0081 35.44 0.000081 5 2935.23 0.0103 37.37 0.000103 6 3137.66 0.0123 39.95 0.000123 7 3340.09 0.0142 42.53 0.000142 8 3491.91 0.0164 44.46 0.000164 9 3795.56 0.0187 48.33 0.000187 10 3947.38 0.0206 50.26 0.000206 11 4099.20 0.0224 52.19 0.000224 12 4453.45 0.0241 56.70 0.000241 13 4453.45 0.0263 56.70 0.000263 14 4605.28 0.0281 58.64 0.000281 15 4908.92 0.0302 62.50 0.000302 16 5263.17 0.0326 67.01 0.000326 17 5617.42 0.0346 71.52 0.000346 18 5971.68 0.0876 76.03 0.000876 19 6174.11 0.1326 78.61 0.001326 20 5364.39 0.1800 68.30 0.001800 21 5769.25 0.1952 73.46 0.001952 22 6174.11 0.2394 78.61 0.002394 23 6477.75 0.2925 82.48 0.002925 24 6730.79 0.3431 85.70 0.003431 25 6933.22 0.3937 88.28 0.003937 26 7236.86 0.4419 92.14 0.004419 27 7439.29 0.4869 94.72 0.004869 28 7742.94 0.5311 98.59 0.005311 29 8097.19 0.5729 103.10 0.005729 30 8502.05 0.6139 108.25 0.006139 31 8805.69 0.6484 112.12 0.006484 32 9210.55 0.6805 117.27 0.006805 33 9666.02 0.7175 123.07 0.007175 34 10121.48 0.7529 128.87 0.007529 35 10576.95 0.7826 134.67 0.007826 36 10981.81 0.8139 139.82 0.008139 37 11487.88 0.8436 146.27 0.008436 38 11892.74 0.8726 151.42 0.008726 39 12449.43 0.8967 158.51 0.008967

Page 209: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

40 12854.29 0.9264 163.67 0.009264 41 13410.97 0.9545 170.75 0.009545 42 13815.83 0.9794 175.91 0.009794 43 14321.90 1.0051 182.35 0.010051 44 14170.08 1.0317 180.42 0.010317 45 14777.37 1.0381 188.15 0.010381 46 15384.66 1.0582 195.88 0.010582 47 15789.52 1.0759 201.04 0.010759 48 16396.80 1.0992 208.77 0.010992 49 16649.84 1.1216 211.99 0.011216 50 17105.31 1.1433 217.79 0.011433 51 17459.56 1.1626 222.30 0.011626 52 17965.63 1.1803 228.75 0.011803 53 18269.28 1.2004 232.61 0.012004 54 18724.75 1.2197 238.41 0.012197 55 19180.21 1.2373 244.21 0.012373 56 19585.07 1.2558 249.36 0.012558 57 19989.93 1.2735 254.52 0.012735 58 20445.40 1.2880 260.32 0.012880 59 20647.83 1.3089 262.90 0.013089 60 21002.08 1.3281 267.41 0.013281 61 21356.33 1.3466 271.92 0.013466 62 21862.41 1.3651 278.36 0.013651 63 22064.84 1.3796 280.94 0.013796 64 22469.70 1.3956 286.09 0.013956 65 22874.55 1.4093 291.25 0.014093 66 23228.81 1.4238 295.76 0.014238 67 23684.27 1.4398 301.56 0.014398 68 23886.70 1.4527 304.13 0.014527 69 24190.35 1.4696 308.00 0.014696 70 24493.99 1.4808 311.87 0.014808 71 24797.64 1.4945 315.73 0.014945 72 25101.28 1.5121 319.60 0.015121 73 25455.53 1.5258 324.11 0.015258 74 25759.18 1.5411 327.98 0.015411 75 25961.61 1.5571 330.55 0.015571 76 26265.25 1.5676 334.42 0.015676 77 26720.72 1.5828 340.22 0.015828 78 26771.33 1.5965 340.86 0.015965 79 27125.58 1.6061 345.37 0.016061 80 27328.01 1.6198 347.95 0.016198 81 27631.65 1.6286 351.82 0.016286 82 27834.08 1.6423 354.39 0.016423 83 28188.33 1.6527 358.90 0.016527 84 28340.16 1.6656 360.84 0.016656 85 28643.80 1.6744 364.70 0.016744 86 28846.23 1.6849 367.28 0.016849 87 29149.88 1.6929 371.15 0.016929 88 29251.09 1.7042 372.44 0.017042 89 29504.13 1.7114 375.66 0.017114 90 29706.56 1.7226 378.24 0.017226 91 29959.59 1.7291 381.46 0.017291

Page 210: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

92 30111.42 1.7411 383.39 0.017411 93 30364.45 1.7484 386.61 0.017484 94 30212.63 1.7620 384.68 0.017620 95 30415.06 1.7652 387.26 0.017652 96 30718.71 1.7700 391.12 0.017700 97 30921.13 1.7765 393.70 0.017765 98 31174.17 1.7837 396.92 0.017837 99 31427.21 1.7901 400.14 0.017901 100 31579.03 1.7982 402.08 0.017982 101 31832.07 1.8038 405.30 0.018038 102 32034.50 1.8094 407.88 0.018094 103 32034.50 1.8215 407.88 0.018215 104 32236.93 1.8263 410.45 0.018263 105 32540.57 1.8327 414.32 0.018327 106 32793.61 1.8391 417.54 0.018391 107 32844.22 1.8480 418.19 0.018480 108 32996.04 1.8536 420.12 0.018536 109 33198.47 1.8592 422.70 0.018592 110 33400.90 1.8673 425.27 0.018673 111 33603.33 1.8737 427.85 0.018737 112 34008.19 1.8809 433.01 0.018809 113 33856.37 1.8882 431.07 0.018882 114 34058.79 1.8946 433.65 0.018946 115 34160.01 1.9010 434.94 0.019010 116 34210.62 1.9091 435.58 0.019091 117 34261.22 1.9163 436.23 0.019163 118 34362.44 1.9251 437.52 0.019251 119 34413.05 1.9348 438.16 0.019348 120 34362.44 1.9476 437.52 0.019476 121 34058.79 1.9725 433.65 0.019725 122 34058.79 1.9838 433.65 0.019838 123 34109.40 1.9918 434.29 0.019918 124 34210.62 1.9990 435.58 0.019990 125 34311.83 2.0055 436.87 0.020055 126 34413.05 2.0103 438.16 0.020103 127 34463.65 2.0159 438.80 0.020159 128 34615.48 2.0223 440.74 0.020223 129 33755.15 2.0272 429.78 0.020272 130 34008.19 2.0288 433.01 0.020288 131 34109.40 2.0336 434.29 0.020336 132 34261.22 2.0392 436.23 0.020392 133 34311.83 2.0464 436.87 0.020464 134 34362.44 2.0553 437.52 0.020553 135 34413.05 2.0633 438.16 0.020633 136 34413.05 2.0730 438.16 0.020730 137 34615.48 2.0818 440.74 0.020818 138 34564.87 2.0898 440.09 0.020898 139 34615.48 2.0995 440.74 0.020995 140 34564.87 2.1083 440.09 0.021083 141 34767.30 2.1171 442.67 0.021171 142 34767.30 2.1244 442.67 0.021244 143 34767.30 2.1332 442.67 0.021332

Page 211: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

144 34868.51 2.1388 443.96 0.021388 145 35172.16 2.1509 447.83 0.021509 146 35273.37 2.1734 449.11 0.021734 147 35323.98 2.1854 449.76 0.021854 148 35323.98 2.2176 449.76 0.022176 149 35222.77 2.2457 448.47 0.022457 150 35273.37 2.2746 449.11 0.022746 151 35323.98 2.3036 449.76 0.023036 152 35425.20 2.3349 451.05 0.023349 153 35172.16 2.3694 447.83 0.023694 154 35222.77 2.3823 448.47 0.023823 155 35273.37 2.4088 449.11 0.024088 156 34868.51 2.4265 443.96 0.024265 157 34868.51 2.4329 443.96 0.024329 158 35172.16 2.4570 447.83 0.024570 159 35222.77 2.4795 448.47 0.024795 160 35222.77 2.5060 448.47 0.025060 161 35323.98 2.5317 449.76 0.025317 162 35374.59 2.5542 450.40 0.025542 163 35425.20 2.5896 451.05 0.025896 164 35425.20 2.6241 451.05 0.026241 165 35374.59 2.6579 450.40 0.026579 166 35577.02 2.6876 452.98 0.026876 167 35627.63 2.7093 453.63 0.027093 168 35627.63 2.7358 453.63 0.027358 169 35678.23 2.7639 454.27 0.027639 170 35678.23 2.7961 454.27 0.027961 171 35728.84 2.8218 454.91 0.028218 172 35678.23 2.8531 454.27 0.028531 173 35627.63 2.8845 453.63 0.028845 174 35728.84 2.9118 454.91 0.029118 175 35779.45 2.9343 455.56 0.029343 176 35880.66 2.9552 456.85 0.029552 177 35526.41 3.0058 452.34 0.030058 178 35981.88 3.0235 458.14 0.030235 179 35779.45 3.0363 455.56 0.030363 180 36184.31 3.0492 460.71 0.030492 181 36437.34 3.0701 463.93 0.030701 182 36639.77 3.0910 466.51 0.030910 183 36791.60 3.1086 468.45 0.031086 184 36943.42 3.1343 470.38 0.031343 185 37095.24 3.1609 472.31 0.031609 186 37247.06 3.1769 474.24 0.031769 187 36994.03 3.1906 471.02 0.031906 188 37297.67 3.2059 474.89 0.032059 189 37500.10 3.2267 477.47 0.032267 190 37651.92 3.2508 479.40 0.032508 191 37702.53 3.2717 480.04 0.032717 192 37904.96 3.2934 482.62 0.032934 193 38056.78 3.3143 484.55 0.033143 194 38107.39 3.3360 485.20 0.033360 195 38158.00 3.3585 485.84 0.033585

Page 212: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

196 38056.78 3.3746 484.55 0.033746 197 38259.21 3.3890 487.13 0.033890 198 38411.03 3.4027 489.06 0.034027 199 38562.86 3.4220 491.00 0.034220 200 38613.46 3.4405 491.64 0.034405 201 38765.29 3.4614 493.58 0.034614 202 38917.11 3.4839 495.51 0.034839 203 39170.14 3.5120 498.73 0.035120 204 39271.36 3.5441 500.02 0.035441 205 39575.00 3.5875 503.88 0.035875 206 40081.08 3.6325 510.33 0.036325 207 40030.47 3.6863 509.68 0.036863 208 40334.12 3.7458 513.55 0.037458 209 40587.15 3.7988 516.77 0.037988 210 40789.58 3.8494 519.35 0.038494 211 40992.01 3.9017 521.93 0.039017 212 41194.44 3.9475 524.50 0.039475 213 41295.66 3.9563 525.79 0.039563 214 41700.52 3.9965 530.95 0.039965 215 42004.16 4.0487 534.81 0.040487 216 42155.98 4.1001 536.75 0.041001 217 42409.02 4.1515 539.97 0.041515 218 42662.06 4.2038 543.19 0.042038 219 42763.27 4.2544 544.48 0.042544 220 42965.70 4.2954 547.06 0.042954 221 43218.74 4.3468 550.28 0.043468 222 43421.17 4.4006 552.86 0.044006 223 43623.60 4.4520 555.43 0.044520 224 43775.42 4.5059 557.37 0.045059 225 43977.85 4.5485 559.94 0.045485 226 44129.67 4.5991 561.88 0.045991 227 44230.89 4.6537 563.17 0.046537 228 44483.92 4.7051 566.39 0.047051 229 44635.75 4.7509 568.32 0.047509 230 44838.18 4.7999 570.90 0.047999 231 45040.61 4.8546 573.47 0.048546 232 45091.21 4.9052 574.12 0.049052 233 45293.64 4.9237 576.70 0.049237 234 45546.68 4.9277 579.92 0.049277 235 45647.89 4.9791 581.21 0.049791 236 45799.72 5.0265 583.14 0.050265 237 45951.54 5.0739 585.07 0.050739 238 46103.36 5.1149 587.01 0.051149 239 46255.18 5.1647 588.94 0.051647 240 46204.58 5.1960 588.29 0.051960 241 46508.22 5.2427 592.16 0.052427 242 46558.83 5.2860 592.81 0.052860 243 46710.65 5.3399 594.74 0.053399 244 46913.08 5.3905 597.32 0.053905 245 46963.69 5.3993 597.96 0.053993 246 47267.33 5.4363 601.83 0.054363 247 47419.15 5.4885 603.76 0.054885

Page 213: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

248 47469.76 5.5359 604.40 0.055359 249 47621.58 5.5865 606.34 0.055865 250 47773.41 5.6339 608.27 0.056339 251 47824.01 5.6773 608.91 0.056773 252 48077.05 5.7392 612.14 0.057392 253 48481.91 5.8179 617.29 0.058179 254 48633.73 5.9232 619.22 0.059232 255 48836.16 5.9553 621.80 0.059553 256 49038.59 6.0252 624.38 0.060252 257 49241.02 6.1112 626.96 0.061112 258 49443.45 6.2044 629.53 0.062044 259 49645.88 6.2976 632.11 0.062976 260 49898.92 6.3924 635.33 0.063924 261 50050.74 6.4912 637.27 0.064912 262 50202.56 6.5483 639.20 0.065483 263 50607.42 6.6439 644.35 0.066439 264 50556.81 6.7387 643.71 0.067387 265 50911.07 6.8319 648.22 0.068319 266 50911.07 6.8906 648.22 0.068906 267 51062.89 6.9420 650.15 0.069420 268 50556.81 7.0055 643.71 0.070055 269 51366.53 7.0705 654.02 0.070705 270 51518.36 7.1517 655.95 0.071517 271 51720.79 7.2417 658.53 0.072417 272 51872.61 7.2907 660.46 0.072907 273 52024.43 7.3694 662.40 0.073694 274 52125.64 7.4538 663.68 0.074538 275 52226.86 7.5366 664.97 0.075366 276 52328.07 7.6105 666.26 0.076105 277 52530.50 7.6948 668.84 0.076948 278 52631.72 7.7784 670.13 0.077784 279 52732.93 7.8547 671.42 0.078547 280 53441.44 7.9479 680.44 0.079479 281 53441.44 8.0114 680.44 0.080114 282 53036.58 8.1062 675.28 0.081062 283 53087.19 8.1978 675.93 0.081978 284 53239.01 8.2460 677.86 0.082460 285 53340.22 8.3175 679.15 0.083175 286 53492.04 8.4083 681.08 0.084083 287 53593.26 8.4887 682.37 0.084887 288 53643.87 8.5811 683.01 0.085811 289 53795.69 8.6622 684.95 0.086622 290 53745.08 8.7562 684.30 0.087562 291 53846.30 8.8165 685.59 0.088165 292 53947.51 8.8663 686.88 0.088663 293 53998.12 8.9274 687.53 0.089274 294 53998.12 8.9764 687.53 0.089764 295 54149.94 9.0270 689.46 0.090270 296 54251.16 9.0816 690.75 0.090816 297 54301.76 9.1419 691.39 0.091419 298 54352.37 9.2046 692.04 0.092046 299 54352.37 9.2857 692.04 0.092857

Page 214: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

300 54453.59 9.3845 693.32 0.093845 301 54554.80 9.4729 694.61 0.094729 302 54656.02 9.5613 695.90 0.095613 303 54706.62 9.6417 696.55 0.096417 304 54656.02 9.7292 695.90 0.097292 305 54807.84 9.8224 697.84 0.098224 306 54858.45 9.8811 698.48 0.098811 307 54858.45 9.9687 698.48 0.099687 308 54909.05 10.0595 699.12 0.100595 309 54959.66 10.1494 699.77 0.101494 310 55162.09 10.2402 702.35 0.102402 311 55111.48 10.3310 701.70 0.103310 312 55060.88 10.4210 701.06 0.104210 313 55111.48 10.4837 701.70 0.104837 314 55212.70 10.5608 702.99 0.105608 315 55212.70 10.6452 702.99 0.106452 316 55263.30 10.7344 703.63 0.107344 317 55263.30 10.8171 703.63 0.108171 318 55364.52 10.9103 704.92 0.109103 319 55364.52 11.0019 704.92 0.110019 320 55364.52 11.0847 704.92 0.110847 321 55465.73 11.1843 706.21 0.111843 322 55668.16 11.2735 708.79 0.112735 323 55516.34 11.3595 706.86 0.113595 324 55566.95 11.4495 707.50 0.114495 325 55870.59 11.5403 711.37 0.115403 326 54909.05 11.5957 699.12 0.115957 327 55617.56 11.6616 708.14 0.116616 328 55769.38 11.7572 710.08 0.117572 329 55769.38 11.8496 710.08 0.118496 330 55769.38 11.9340 710.08 0.119340 331 55718.77 12.0183 709.43 0.120183 332 55819.99 12.1099 710.72 0.121099 333 55819.99 12.1999 710.72 0.121999 334 55819.99 12.3011 710.72 0.123011 335 55870.59 12.3863 711.37 0.123863 336 55870.59 12.4771 711.37 0.124771 337 55921.20 12.5647 712.01 0.125647 338 55921.20 12.6499 712.01 0.126499 339 55971.81 12.7326 712.66 0.127326 340 55971.81 12.7985 712.66 0.127985 341 55971.81 12.8901 712.66 0.128901 342 55971.81 12.9769 712.66 0.129769 343 56022.42 13.0436 713.30 0.130436 344 56073.02 13.1327 713.94 0.131327 345 56022.42 13.2243 713.30 0.132243 346 56073.02 13.3087 713.94 0.133087 347 56073.02 13.3987 713.94 0.133987 348 56022.42 13.4718 713.30 0.134718 349 56073.02 13.5586 713.94 0.135586 350 56123.63 13.6405 714.59 0.136405 351 56073.02 13.7281 713.94 0.137281

Page 215: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

352 56123.63 13.8149 714.59 0.138149 353 56174.24 13.8928 715.23 0.138928 354 56174.24 13.9627 715.23 0.139627 355 56174.24 14.0479 715.23 0.140479 356 56174.24 14.1306 715.23 0.141306 357 56123.63 14.2182 714.59 0.142182 358 56174.24 14.2970 715.23 0.142970 359 56174.24 14.3886 715.23 0.143886 360 56174.24 14.4697 715.23 0.144697 361 56275.45 14.5637 716.52 0.145637 362 56224.85 14.6505 715.88 0.146505 363 56224.85 14.7389 715.88 0.147389 364 56275.45 14.8232 716.52 0.148232 365 56224.85 14.9148 715.88 0.149148 366 56427.28 15.0080 718.45 0.150080 367 56275.45 15.0924 716.52 0.150924 368 56275.45 15.1768 716.52 0.151768 369 56275.45 15.2483 716.52 0.152483 370 56275.45 15.3117 716.52 0.153117 371 56326.06 15.3881 717.17 0.153881 372 56326.06 15.4644 717.17 0.154644 373 56326.06 15.5536 717.17 0.155536 374 56326.06 15.6380 717.17 0.156380 375 56275.45 15.7239 716.52 0.157239 376 56326.06 15.8011 717.17 0.158011 377 56477.88 15.8870 719.10 0.158870 378 56275.45 15.9810 716.52 0.159810 379 56326.06 16.0582 717.17 0.160582 380 56326.06 16.1233 717.17 0.161233 381 56326.06 16.2076 717.17 0.162076 382 56326.06 16.2888 717.17 0.162888 383 56376.67 16.3820 717.81 0.163820 384 56275.45 16.4430 716.52 0.164430 385 56275.45 16.5362 716.52 0.165362 386 56275.45 16.6230 716.52 0.166230 387 56275.45 16.7122 716.52 0.167122 388 56326.06 16.8014 717.17 0.168014 389 56224.85 16.8946 715.88 0.168946 390 56275.45 16.9042 716.52 0.169042 391 56224.85 16.9388 715.88 0.169388 392 56224.85 16.9476 715.88 0.169476 393 56224.85 17.0280 715.88 0.170280 394 56224.85 17.0947 715.88 0.170947 395 56174.24 17.1573 715.23 0.171573 396 56123.63 17.2473 714.59 0.172473 397 56174.24 17.3389 715.23 0.173389 398 56123.63 17.4265 714.59 0.174265 399 56123.63 17.5221 714.59 0.175221 400 56022.42 17.6113 713.30 0.176113 401 56022.42 17.6916 713.30 0.176916 402 55971.81 17.7848 712.66 0.177848 403 55921.20 17.8772 712.01 0.178772

Page 216: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang

404 55819.99 17.9640 710.72 0.179640 405 55819.99 18.0395 710.72 0.180395 406 55718.77 18.1335 709.43 0.181335 407 55668.16 18.2275 708.79 0.182275 408 55516.34 18.3207 706.86 0.183207 409 55364.52 18.4228 704.92 0.184228 410 55212.70 18.5152 702.99 0.185152 411 54959.66 18.6132 699.77 0.186132 412 54656.02 18.7112 695.90 0.187112 413 54453.59 18.8197 693.32 0.188197 414 53896.90 18.9306 686.24 0.189306 415 53542.65 19.0382 681.73 0.190382 416 53087.19 19.1620 675.93 0.191620 417 52530.50 19.2825 668.84 0.192825 418 51923.21 19.4167 661.11 0.194167 419 51164.10 19.5123 651.44 0.195123 420 50354.38 19.6328 641.13 0.196328 421 49392.84 19.7726 628.89 0.197726 422 48178.27 19.9213 613.42 0.199213 423 3238.88 20.0346 41.24 0.200346 -------------------------------------------------- PROP. LIMIT FORCE : 34008.19 [N] YIELD FORCE : 35323.98 [N] MAXIMUM FORCE : 56477.88 [N] BREAK FORCE : 3238.88 [N] TESTING SPEED : 2.69 [m/minute] PROPORSIONAL STRESS : 433.23 [N/mm^2] YIELD STRESS : 449.99 [N/mm^2] MAXIMUM STRESS : 719.10 [N/mm^2] BREAK STRESS : 41.24 [N/mm^2] ELASTICITY MODULUS : 206502.67 [N/mm^2] ELONGATION : 20.00 [%] REDUCTION OF AREA : 42.24 [%] ENERGY : 961.72 [Nm] --------------------------------------------------

Page 217: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang
Page 218: Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvatur Pada Balok Beton Bertulang