analisa bangunan

5
Analisa Bangunan By: ricko suma dan m. Alvin riady

Upload: ricky-jawwa

Post on 15-Apr-2016

13 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

mm

TRANSCRIPT

Page 1: Analisa Bangunan

Analisa Bangunan

By: ricko sumadan

m. Alvin riady

Page 2: Analisa Bangunan

Stasiun Kereta Api Medan

• Dibangun pada tahun: 1883 (selesai pada tahun 1885)• Arsitek: J. T. Cremer

Page 3: Analisa Bangunan

Informasi Stasiun Kereta Api Sumatera Utara

• Stasiun medan kota (MDN) adalah stasiun kereta api yang melayani kota medan, dan berada di pertemuan-pertemuan antara kelurahan kesawan (medan barat). Stasiun yang terletak pada ketinggian +22 m ini merupakan pusat devisi regional 1 sumatera utara dan NAD, dan terletak didepan lapangan merdeka. Stasiun medan yang baru dilihat dari jembatan titi gantung disamping bangunan stasiun terdapat monument lokomatif uap bertipe 2-6-4t buatan hartmann. Stasiun ini muncul seiring dan berkembangnya kot medan pada awal abad ke 19 yang ditandai dengan banyaknya infrastruktur yang dibangun pada masa itu akibat adanya pemnbukaan lahan perkebunan tembakau deli. Perusahaan swasta belanda yang bernama (DSM) didirikan pada tahun 1870 mulai berkembangnya infsrastruktur perkeretaapian di Sumatera Utara. Tahun 1885 rel kereta api sudah dibangun dan stasiun kereta api yang berdekatan dengan lapangan merdeka.

Page 4: Analisa Bangunan

Sekilas arsitektur Stasiun Medan tampak baru telah mengalami perombakan total dari bentuk aslinya, namun demikian bukan berarti tidak ada sama sekali sisa arsitektur peninggalan masa kolonial Hindia Belanda. Menara jam di bagian muka stasiun, keberadaan dipo lokomotif maupun bagian atap peron di jalur 2 dan 3 serta jembatan gantung di ujung sebelah selatan merupakan sisa arsitektur kolonial yang bisa disaksikan. Sedangkan di samping stasiun yang menghadap ke Lapangan Merdeka terdapat lokomotif uap bertipe 2-6-4 T buatan Pabrik Hartmann, Jerman pada tahun 1914. Sesuai dengan laman milik PT. Kereta Api Indonesia (KAI), Stasiun Kereta Api Medan dengan segala bangunan pendukungnya yang ada, telah ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya (BCB) yang harus dirawat dan dilestarikan. Namun,hingga kini Stasiun Medan telah mengalami perombakan total dari bentuk aslinya. Hal yang tersisa dari kompleks bangunan stasiun lama adalah adanya menara jam di bagian muka stasiun, keberadaan dipo lokomotif yang masih berarsitektur Belanda, bagian atap peron yang menaungi jalur 2 dan 3, serta jembatan gantung di ujung sebelah selatan stasiun. Rel yang terdapat di Stasiun Medan membujur dari utara ke selatan. Rel yang mengarah ke selatan merupakan rel dengan arah perjalanan ke Tebing Tinggi, Kisaran, Tanjung Balai, Siantar dan Rantau Prapat, sedangkan rel yang mengarah ke utara merupakan arah perjalanan ke Belawan, Binjai dan Besitang, yang bercabang sekitar 850 m di utara stasiun. Dari Stasiun Medan dahulunya terdapat percabangan rel ke Pancur Batu dan Batu. Stasiun ini mempunyai city check-in untuk calon penumpang di Bandar Udara Internasional Kuala Namu yang baru. Layanan in juga adalah yang pertama di seluruh Indonesia. Pada tahun 2006, Stasiun Medan mendapat Penghargaan Prima Utama untuk pelayanan unit transportasi publik.

Page 5: Analisa Bangunan

Hasil Pengamatan

Kegunaan bangunan pada stasiun kereta api sama semua dengan informasi yang didapat. Kondisi bangunannya pun sama dengan yang kami amati. Sekian hasil pengamatan analisa bangunan kami terimakasihhhhhh……..