anakku malu manggung

anakku nggak suka tampil

words: tari sandjojo

Namanya pertunjukan, pasti heboh persiapannya.  Respon anak-anak juga pasti beda-beda, apalagi

respon orangtuanya.

Sangat wajar anak takut tampil.  Walaupun ada tahapan perkembangan yang umum sebagai

panduan tumbuh kembang, setiap anak pasti istimewa dan unik.  Termasuk keunikan cara pandang mereka terhadap "manggung”.

Langkah pertama adalah berusaha mencari tahu hal yang membuat anak tidak nyaman. 

Lihat bagaimana responnya pada situasi 'manggung' secara lebih detil.

Penontonnya kah? Gelapnya panggung kah?  Suara-suara yang mendistraksi kah? Atau hal lainnya. 

Kita pun tahu, berdiri di depan banyak orang tidaklah mudah. 

Bayangkan anak kecil yang harus menghadapi situasi ini.  Menangis histeris adalah salah satu yang umum dilakukan. 

Siapkan anak sebaik-baiknya sebelum manggung.  Bukan latihannya saja, tapi justru antisipasinya. 

Antisipasinya adalah dengan: 1. Memberitahu jauh-jauh hari kalau akan ada acara manggung. 

2. Reminder visual lewat kalender. 

3. Pengenalan terhadap panggung: lokasinya, suasananya, suaranya. 

4. Latihan bertahap di sekolah, tidak langsung di depan orang banyak, tapi harus ada penonton mulai dari 3 temannya sampai akhirnya sekelas.

5. Pembicaraan tentang manggung dilakukan berulang dan yang penting saat hari H tidak datang terlambat.

Ini sangat penting dan tidak jarang kita mengabaikan. 

6. Hargai setiap kemajuan. Perlu waktu bertahun-tahun untuk akhirnya berhasil.

Proses sangat penting. 

Manggung bukan satu-satunya media untuk keberhasilan anak. Anak yang jago manggung punya tantangan juga di aspek lain. 

Kalau kita bisa terima fakta bahwa anak lebih suka gambar daripada menyanyi, 

kita juga sebaiknya tidak panik kalau anak kita tidak suka manggung.