anakku aku bangga padamu

105
ا ي ي ن ب د ق ل ت ح ب ص أ لا ج رAnakku, Aku Bangga Padamu Oleh : Muhammad bin Abdullah Ad Duwaisy

Upload: budimanrisman

Post on 03-Feb-2016

53 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

BANGGA

TRANSCRIPT

Page 1: Anakku Aku Bangga Padamu

رجال أصبحت لقد بني يا

Anakku, Aku Bangga Padamu

Oleh : Muhammad bin Abdullah Ad

Duwaisy

Page 2: Anakku Aku Bangga Padamu

Anakku Aku Bangga Padamu

PENGANTAR PENERJEMAH

Segala puji bagi Allah, yang tak seorang pun mendapat hidayah kecuali karena hidayahnya, yang tak seorang pun selamat dan mendapat ni’mat kecuali karena keselamatan dan keni’matanNya. Semoga shalawat dan salam Allah limpahkan kepada kekasih dan pilihanNya, Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, juga kepada keluarga, dan sahabat dan orang-orang yang mengikutinya hingga akhir zaman.

Remaja adalah aset masyarakat dan bangsa. Tetapi, bila tidak di bimbing dan diarahkan remaja justru akan menjadi kekuatan perusak yang sangat membahayakan; merusak dirinya sendiri, orang lain serta lingkungan sekitarnya. Seorang ahli hikmah berkata : “Sesungguhnya remaja, kekosongan dan kekayaan berpotensi merusak dengan berbagai bentuk kerusakan.” Terbukiti; tawuran antar pelajar, bahkan belakangan antar mahasiswa, bentrok antar gang hingga pembakaran dan penjarahan, minum-minuman keras, pil penenang dan sebagainya kebanyakan pelakunya adalah kaum remaja. Sisi inilah yang sesungguhnya harus menjadi perhatian serius setiap orang tua.

Seorang remaja yang tidak dibimbing dan diarahkan adalah laksana musafir di tengah gurun sahara yang kehabisan bekal, kehausan, kelaparan dan tak tahu arah jalan. Betapa tidak, ketika masa kanak-kanak, ia sama sekali tidak tahu makna hidup kecuali sekedar untuk bermain dan berteman. Ia juga tidak begitu mempedulikan kondisi fisiknya, yang penting baginya adalah senang. Tetapi begitu ia menginjak usia baligh, semuanya berubah. Ia yang dahulunya tak mengenal tanggung jawab, kini harus bertanggung jawab atas segalanya, atas dirinya sendiri dan segenap amal perbuatan yang dilakukannya. Ia dahulunya

3

Page 3: Anakku Aku Bangga Padamu

Anakku Aku Bangga Padamu

tak dikenakan sangsi dosa, kini harus menanggung dosa dan hukuman bila melakukan perbuatan mungkar atau kesalahan. Belum lagi ia harus mengenali lebih jauh perkembangan jiwanya, keinginan-keinginan dan harapan-harapannya, yang jika ia tidak berhati-hati akan terperangkap pada jerat hawa nafsu serta keinginan rendah duniawi. Lalu, ia harus pula memahami perubahan fisiknya, kemudian hukum-hukum yang berkaitan dengannya, baik sebagai remaja putera maupun puteri.

Hal-hal di atas itulah diantara problem besar remaja. Ironisnya, problem besar remaja itu malah ditambah dan didukung oleh banyaknya buku-buku, majalah dan tabloid yang menghambur keinginan-keinginan tak mendidik kepada remaja, menawarkan pola hidup konsumtif dan hedonis, penuh hura-hura dan foya-foya. Sedang para penerbit buku dan pengelola berbagai majalah dan tabloid itu, tidak ada yang dipikirkan kecuali keuntungan material dan memanjakan remaja dengan hawa nafsu. Akhirnya terbentuklah suatu image yang umum di kalangan remaja, masa remaja adalah masa untuk bersenang-senang, bercinta dan berpacaran. Padahal seorang remaja, sejalan dengan perkembangan nafsu biologisnya maka bertambah pula orientasinya kepada agama. Dan demikianlah, Allah meletakkan fitrah ini sejalan dengan masuknya masa puber di kalangan remaja. Dan seandainya kita buka lembaran sejarah kehidupan remaja para sahabat dan salafus shaleh, kita akan dapati kenyataan kongkrit dalam hal tersebut. (Baca, PUBERTAS BEBERAPA TELADAN DARI KEHIDUPAN PEMUDA).

Tetapi, bagaimanapun, dakwah ahlul bait itu telah sangat berhasil. Bahkan meski begitu, mereka tak puas diri. Berbagai metode dan terobosan baru terus mereka tawarkan untuk memanjakan, malalaikan dan merusak hidup para remaja. Sementara di sisi lain, sangat jarang didapatkan bacaan Islami yang bisa mengarahkan kehidupan para remaja yang memang mereka masih sedang mencari eksistensi dirinya itu.

Buku di hadapan pembaca ini adalah di antara buku bacaan yang sangat jarang itu. Buku ini sepanjang

4

Page 4: Anakku Aku Bangga Padamu

Anakku Aku Bangga Padamu

pengetahuan penerjemah –wallahu a’lam- adalah di antara bacaan kontemporer terbaik tentang kehidupan dan masa remaja. Berbagai sisi kehidupan remaja diperbincangkan dengan sangat terbuka dan apa adanya, baik yang menyangkut masalah perubahan fisik, kejiwaan dan berbagai dampaknya, hubungannya dengan orang tua sampai tentang hukum-hukum yang berkaitan dengannya. Lebih menarik lagi, buku ini ditulis dalam bentuk dialog antara anak dengan orang tuanya. Dialog-dialognya begitu mengalir, sehingga sama sekali tak ada kesan menggurui, suatu sikap yang sangat disukai oleh para remaja. Dan tampaknya, pengarang secara kongkrit ingin menunjukkan kepada pembaca tentang pentingnya perhatian orang tua terhadap anaknya, yang di antaranya dengan sering melakukan komunikasi dan dialog.

Paling tidak, dengan hadirnya edisi Indonesia buku ini di tangan pembaca, penerjemah dapat berharap semoga ia ikut memberi arah kehidupan para remaja. Tidak saja untuk meraih prestasi dunia, tetapi –dan ini yang lebih asasi- untuk meraih prestasi akhirat. Dan semoga pula ia menjadi pemberat timbangan kebaikan penulisnya, juga penerjemahnya pada suatu hari yang tiada berguna harta dan anak-anak kecuali yang datang kepada Tuhannya dengan hati yang bersih.

Akhirnya, tiada gading yang tak retak, tegur sapa dari para pembaca sangat kami harapkan demi perbaikan buku ini pada cetakan-cetakan selanjutnya.

Semoga shalawat dan salam dilimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, keluarga, sahabat dan para pengikutnya yang setia. Amin.

Penerjemah

5

Page 5: Anakku Aku Bangga Padamu

Anakku Aku Bangga Padamu

DAFTAR ISI

Pengantar Penerjemah ……………………………………………….3Daftar Isi …………………………………………………………………6Mukaddimah ……………………………………………………………10Masa Taklif Syar’i ……………………………………….…………....15Taklif dan Hukum-hukum Syari’at ……………………………….15Renungkan Kembali Hidupmu ……………………………………..20Meninggal Dunia di Usia Muda …………………………………….24Pertemanan dan Persaudaraan …………………………………….26Problem Nafsu Biologis ……………………………………………….34Bercinta dan Pacaran ………………………………………………...53Pubertas ………………………………………………………………...55Pemuda dan Orang tua ………………………………………………66Emosi …………………………………………………………………....67Beberapa Teladan dari Kehidupan Pemuda …………………….71

6

Page 6: Anakku Aku Bangga Padamu

Anakku Aku Bangga Padamu

بسم الله الرحمن الرحيم

MUKADDIMAH Segala puji bagi Allah. Kita memuji, memohon

pertolongan, meminta ampun dan bertaubat kepadaNya. Kita berlindung kepada Allah dari kejahatan hawa nafsu dan kejelekan perilaku kita. Siapa yang diberi petunjuk oleh Allah maka tak seorang pun bisa menyesatkannya. Dan siapa yang disesatkan Allah maka tak seorang pun bisa memberinya petunjuk. Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah semata, tidak ada sekutu baginya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasulnya. Amma ba’du.

Setiap kita, dahulunya adalah anak kecil yang hidup pada alam anak-anak dengan segala problematikanya. Saat itu kita bertanya, kapan kita beranjak ke alam dewasa? Apa factor yang membedakan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa? Kapan seorang disebut anak-anak dan kapan pula disebut dewasa?

Jawabannya, masa dewasa yaitu masa baligh dan masa pembebanan kewajiban-kewajiban syari’at. Ketika seorang telah sampai pada masa itu maka saat itu pula ia telah pindah ke alam lain dengan segala konsekwensinya. Ia akan melayangkan pandangan perpisahan kepada alam anak-anak, dan ia tak akan pernah kembali lagi. Selanjutnya, kehidupan kanak-kanaknya hanya tinggal sebagai kenangan dalam hidupnya.

7

Page 7: Anakku Aku Bangga Padamu

Anakku Aku Bangga Padamu

Karena berbagai hikmah yang dikehendaki Allah, masa peralihan tersebut diiringi dengan banyak perubahan. Dalam hal jasmaniah, suara seorang pemuda akan kedengaran berat dan besar, sedang pemudinya suaranya akan kedengaran lembut. Lalu, juga akan terjadi perubahan dalam perawakan dan tinggi badan, dan mungkin pertumbuhannya tidak seimbang dengan usianya.

Ia juga akan berubah cara berfikirya. Seorang yang baligh akan berfikir dengan cara yang tidak dilakukan oleh anak-anak. Ia juga akan berubah perasaannya, intuisinya dan sebagainya.

Semua perubahan ini, bahkan revolusi besar dalam hidup seseorang ini merupakan persiapan baginya untuk memasuki masa baru, bahkan untuk memulai hidup yang sesungguhnya. Dan ia telah diciptakan untuk beribadah kepada Allah Tabaraka wataala. Dan sekarang, taklif (pembebanan syari’at) itu telah sampai pada dirinya. Karena itu, ia sudah bertanggung jawab dan akan dihisab pelaksanaannya terhadap kewajiban tersebut. Dan semua yang terjadi sebelum itu merupakan persiapan untuk masa tersebut.

Seorang pemuda atau pemudi, dengan masuknya mereka ke masa tersebut akan merasa bahwa mereka mamasuki alam lain, alam yang asing dari mereka dan karenanya mereka berusaha untuk mengenalinya. Mungkin mereka tidak bisa membaca buku-buku yang khusus membahas tema tersebut, sedang untuk bertanya seputar masalah yang mereka anggap penting, mereka diliputi rasa malu. Atau mungkin tak mendapatkan orang yang mau membuka hatinya untuk mendengarkan kegelisahan dan berbagai persoalan mereka untuk selanjutnya didiskusikan.

Buku ini adalah salah satu upaya untuk menjawab kehidupan anak-anak yang beranjak ke alam dewasa. Saya tulis risalah ini dengan maksud untuk mengajak berdialog kepada anak-anak muda yang memasuki masa ini. Mudah-mudahan ia bisa menambah pengetahuan mereka tentang masa yang mereka hadapi. Risalah ini saya tulis dalam bentuk dialog antara anak dengan ayahnya, sebagai bentuk kepercayaan tentang pentingnya peran ayah dalam hal

8

Page 8: Anakku Aku Bangga Padamu

Anakku Aku Bangga Padamu

pendidikan dan tanggung jawabnya untuk membimbing anak-anaknya, khususnya dalam masa ini, yang ia merupakan masa sulit dalam hidup mereka.

Saya merasa, ketika penulis memaparkan perihal tingkat kehidupan yang lebih muda usianya darinya dan yang dalamnya terdapat perbedaan-perbedaan dengan kehidupannya maka mungkin ia tidak bisa mengungkapnya dengan ungkapan yang baik dan sesuai. Atau mungkin dirasa, sebagian persoalan-persoalannya telah dipahami oleh mereka, sehingga ia tidak perlu menjelaskan atau memerincikannya. Atau sebaliknya, mungkin ia menjelaskan dengan segala kemampuannya beberapa perkara yang sebetulnya telah jelas bagi mereka. Atau mungkin ia berbicara tentang sesuatu yang sangat transparan bagi mereka, tetapi ia mengira mereka tidak mengetahuinya.

Tetapi yang jelas, inilah upaya yang bisa saya berikan sesuai dengan kemampuan saya. Dalam menulis risalah ini, saya banyak merujuk kepada pengalaman-pengalaman pribadi saya dalam melewati masa ini, juga pengalaman saya dalam bergaul dengan para pemuda saat saya mengajar mereka, disamping saya juga membaca buku-buku yang khusus membahas tentang masa tersebut. Mudah-mudahan itu semua bisa menyempitkan lobang kekurangan sebagaimana disebutkan di atas. Dan hanya dari Allah lah taufik itu. Semoga shalawat dan salam disampaikan kepada Nabi Muhammad, keluarga dan para sahabatnya. Amin.

Muhammad bin Abdullah Ad DuwaisyPo. Box 52960 Riyadh 11573

Riyadh, 20/4/1418 H.

9

Page 9: Anakku Aku Bangga Padamu

Anakku Aku Bangga Padamu

بسم الله الرحمن الرحيمMASA TAKLIF SYAR’I

Ayah yang kami hormati, kemarin telah kita sepakati untuk membicarakan masalah taklif syar’i (pembebanan hukum syari’at) dan masa baligh. Saya kira masalah terpenting untuk kita beri batasan yang jelas adalah tentang kapan berawalnya masa tersebut, dan kapan seorang menjadi baligh dan mukallaf (dibebani hukum syari’at) menurut pandangan agama?

Banar wahai anakku, menjawab soal di atas merupakan awal langkah dalam pembahasan ini. Jadi, sebelum membahas persoalan apapun yang berkaitan dengan taklif dan baligh maka kita harus memberikan batasan yang jelas tentang kapan masa itu terjadi.

Dan karena masa ini merupakan masa awal dari taklif syar’i, serta merupakan masa yang memisahkan antara anak-anak dan dewasa dalam pandangan syari’at, maka syari’at membuat beberapa tanda yang jelas dan pasti, di mana dengan itu tidak mungkin bercampur antara masa itu dengan masa yang sebelunmya.

Tanda-tanda baligh yang pertama adalah keluar mani, baik ketika jaga maupun tidur. Kedua, tumbuhnya rambut kemaluan, yaitu rambut yang tumbuh seputar kemaluan laki-laki atau seputar kemaluan wanita. Tanda ketiga, telah masuk umur 15 tahun menurut perhitungan tahun Qamariyah. Karena itu, sebagian orang yang mencatat umurnya dengan tahun Miladiyah akan melakukan kesalahan dalam hal ini, sebab mereka mengira bahwa baligh itu berdasarkan tahun tersebut.

Adapun anak gadis maka ada dua tanda lain, yaitu haid dan hamil. Maka jika seorang pemuda atau gadis mendapati salah satu dari tanda-tanda ini berarti ia telah masuk baligh, dan setelah itu tidak disyaratkan adanya tanda-tanda lain.

10

Page 10: Anakku Aku Bangga Padamu

Anakku Aku Bangga Padamu

Alangkah baiknya jika ayah menyebutkan beberapa hukum yang berkaitan degan keluarnya mani?

Ini adalah pertanyaan yang penting, wahai anakku. Banyak pemuda ketika sudah masuk masa baligh, ia dikagetkan dengan beberapa keadaan yang tidak dia ketahui hukumnya, atau persoalannya secara rinci. Dan karena malu, ia pun enggan bertanya. Akibatnya, ia terjebak pada berbagai kesalahan syari’at. Padahal, tidak ada alasan baginya untuk itu, selama ada orang tempat ia bertanya atau meminta fatwa dari para guru atau ustadznya.

Ketahuilah wahai anakku, apa yang keluar disebabkan oleh syahwat itu ada dua macam :

Pertama : madzi. Yaitu cairan encer yang keluar (dari kemaluan) setelah adanya syahwat dengan tanpa memancar dan tak terasa keluarnya. Cairan tersebut najis, dan kemaluannya wajib ia basuh kemudian berwudhu, tetapi ia tidak wajib mandi.

Kedua : mani. Ia adalah cairan putih yang kental, keluar dengan memancar dan nikmat, hukumnya suci, demikian menurut pendapat yang benar. Kelurnya mani mewajibkan mandi, baik itu keluar dalam keadaan tidur maupun jaga.

Jika mani itu keluar degan secara sengaja, yang dilakukan oleh orang berpuasa maka batallah puasanya. Tetapi jika mani itu keluar dari orang yang berpuasa saat ia tidur, atau tanpa sengaja maka puasanya tetap sah.

Wahai ayah, sebagian pemuda mendapati waktu shalat Dhuhur di sekolahan mereka, padahal ia dalam keadaan wajib mandi, tapi ia tetap shalat dengan tanpa mandi.

Ini adalah masalah yang berbahaya. Seorang muslim tidak boleh shalat sedang ia dalam keadaan janabat sampai ia mandi. Jika ia dalam keadaan janabat, ia tidak boleh malu meminta izin. Jika ia tidak diizinkan maka jika ia bisa sampai ke rumahnya sebelum habis waktu shalat –dan biasanya

11

Page 11: Anakku Aku Bangga Padamu

Anakku Aku Bangga Padamu

memang demikian- maka ia bisa mengakhirkan shalat hingga sampai di rumahnya, lalu mandi dan shalat.

Masa ini merupakan masa permulaan taklif, apa maksud taklif itu, wahai ayah?

Maksudnya, sebelum masa ini, kawajiban agama belum dibebankan kepadamu. Dan sekarang, saat engkau telah baligh maka engkau telah masuk masa taklif syar’i. Dan saat itu wajib bagimu segala kewajiban yang diwajibkan atas orang-orang dewasa. Engkau wajib bersuci dari dua hadats; kecil dan besar. Engkau juga wajib shalat, puasa dan haji. Engkau juga wajib berjihad di jalan Allah, beramar ma’ruf dan nahi mungkar.

Lalu, segala kesalahan dan dosamu akan ditulis. Maka, dusta, ghibah, mengadu domba, durhaka, melihat kepada yang haram dan hal lain yang diharamkan Allah, semua itu jika kamu lakukan akan ditulis sebagai kejahatan, dan engkau akan mendapatkan balasannya pada hari Kiamat. Adapun sebelum masa taklif, maka tidak demikian halnya, tetapi engkau hendaknya mentaati perintah dan menjauhi larangan sebagai latihan dan persiapan bagimu untuk menghadapi masa yang penting tersebut.

Saya memahami hal tersebut secara baik, tetapi ketika seorang pemuda diuji dengan ayah yang tidak taat kepada Allah, sehingga ia mendidiknya tidak atas apa yang diridhai Tuhan, apakah hal itu termasuk udzur (alasan) baginya?

Tidak mungkin hal itu bisa menjadi udzur (alasan) baginya, wahai anakku. Sebab ia kini membawa tanggung jawab penuh atas dirinya. Tidak seorang pun, bahkan hingga bapaknya, yang akan memikul dosanya. Karena itu, jika orang tuamu menyuruh berbuat maksiat dan mencegahmu dari ketaatan maka engkau tidak boleh menurutinya. Jika engkau mentaatinya atau mengikutinya dalam perbuatan yang engkau sendiri memandangnya buruk maka engkau akan memikul dosa tersebut secara penuh, dan ia tidak akan

12

Page 12: Anakku Aku Bangga Padamu

Anakku Aku Bangga Padamu

membawakan sedikit pun dosamu. Memang benar, ia bisa membawa dosa ajakannya terhadapmu kepada maksiat, tetapi hal itu sama dengan sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi Wasallam :

ومن دعا إلى ضاللة كان عليه من اإلثم مثل آثbbاممن تبعه ال ينقص ذلك من آثامهم شيئا.

“siapa yang mengajak kepada kesesatan, maka ia menanggung dosa seperti dosa-dosa orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi dosa mereka sedikit pun.”(1).

Dari situ saya memahami bahwa seorang pemuda yang tidak dibangunkan oleh ayahnya atau ibunya untuk shalat shubuh, maka hal itu bukan merupakan alasan baginya.

Betul wahai anakku, ia wajib memikul tanggung jawab itu sendiri. Karena itu ia harus meminta ayah, ibu atau orang lain agar membangunkannya. Jijka hal itu tidak mungkin maka hendaknya ia berusaha sendiri. Pada zaman sekarang, hal itu akan mudah diatasi. Ia misalnya bisa menyimpan jam beker, atau meminta salah seorang temannya menghubungi lewat telpon atau sarana-sarana lain.

Tetapi wahai ayah, sebagian pemuda beralasan bahwa Allah memberi udzur syar’i bagi orang yang tidur hingga ia bangun, bagaimana tentang kebenaran alasan ini?

Hal ini wahai anakku, hanya khusus untuk mereka yang telah berusaha bangun. Ia tidur pada waktu yang tepat, dan ia memiliki seseorang atau sesuatu yang membangunkannya. Jika hal itu dilakukan tetap belum juga bangun maka saat itulah ia disebut orang yang memiliki udzur. Dan ini hanya terjadi pada kondisi-kondisi tertentu

1)Hadits riwayat Muslim (2674).

13

Page 13: Anakku Aku Bangga Padamu

Anakku Aku Bangga Padamu

saja. Adapun jika hal itu merupakan kebiasaannya setiap hari, atau tidak bangunnya itu merupakan sesuatu yang paling sering terjadi maka ini merupakan bukti bahwa dia memang meremehkan dan menggampangkan persoalan.

Saya pahami apa yang ayah utarakan, tetapi sebagian pemuda ada yang menganggap dirinya tidak mampu melakukan sebagian beban syari’at, dan ia menganggap dirinya masih kecil?

Engkau mengetahui secara yakin bahwa Allah lah yang menciptakan dirimu, kekuatanmu, keinginan-keinginan hawa nafsumu. Allah berfirman :

{ير |bbب �خ{ {ق{ و{ه}و{ الل�ط|يف} ال ل {م} م{ن� خ{ {ع�ل {ال ي أ )14(الملك:

“Apakah Allah Yang menciptakan itu tidak mengetahui (yang kamu lahirkan dan rahasiakan), dan Dia Maha Halus lagi Maha Mengetahui?” (Al-Mulk : 14).

Allah memilih masa itu sebagai awal taklif. Dan ini artinya engkau telah mampu mengembannya, mampu menjalankan apa yang diwajibkan Allah atasmu, dan bahwa engkau mampu menjauhi setiap yang diharamkan dan dilarang atasmu.

14

Page 14: Anakku Aku Bangga Padamu

Anakku Aku Bangga Padamu

TAKLIF DAN HUKUM-HUKUM SYARI’AT

Berdasarkan penjelasan di atas, apakah syari’at memberlakukan kepada setiap pemuda yang mencapai usia taklif hukum-hukum yang berlaku untuk orang-orang dewasa, dan bahwa keadaannya tidak lagi seperti sedia kala?

Benar, setiap pemuda yang mencapai usia taklif berarti berlaku untuknya semua hukum (syari’at) yang berlaku untuk orang-orang dewasa, tanpa ada perbedaan. Di antara ketentuan syari’at dalam masalah tersebut yaitu :

1. pemuda itu berhak memiliki hartanya secara penuh dan telah lepas daripadanya hukum-hukum yang berkaitan dengan keyatiman (jika sebelumnya ia anak yatim). Ketika masih kecil, harta warisan yang merupakan haknya tidak langsung diberikan padanya. Baru kemudian saat ia mencapai usia taklif, ia diuji. Bila bisa menggunakan harta tersebut secara baik maka harta itu diberikan kepadanya. Allah berfirman :

م�{ ت {س� |ن� آن {اح{ ف{إ �ك {غ}وا الن {ل |ذ{ا ب �ى إ {ام{ى ح{ت {ت �ي }وا ال {ل �ت و{اب{ه}م� م�و{ال

} �ه|م� أ {ي |ل � ف{اد�ف{ع}وا إ دا ش� �ه}م� ر} )6 (النساء:م|ن“Dan ujilah(1) anak yatim itu sampai mereka cukup umur untuk kawin. Kemudian jika menurut pendapatmu mereka telah cerdas (pandai memelihara harta), maka serahkanlah kepada mereka harta-hartanya.” (An-Nisa’ : 6).

2. Jika ia melakukan tindak kejahatan maka wajib diberlakukan had (hukum tertentu) atasnya. Misalnya mencuri, membunuh, berzina atau sejenisnya. Hal itu berbeda dengan ketika ia masih kecil.

1 )Yakni mengadakan penyelidikan terhadap mereka tentang agama, usaha-usaha dan kelakuan mereka dan hal-hal lainnya sampai diketahui bahwa mereka benar-benar dapat dipercaya, (pent).

15

Page 15: Anakku Aku Bangga Padamu

Anakku Aku Bangga Padamu

3. Syahadahnya diterima, baik dalam kaitannya dengan hak-hak, had serta pemberlakuan hukum-hukum berdasarkan kesaksian tersebut. Keadaannya sebagaimana keadaan orang-orang dewasa. Maka misalnya ia menyaksikan hilal (awal bulan) pada bulan Ramadhan atau syawal maka kesaksiannya diterima, dan karenanya segenap umat Islam harus berpuasa atau berbuka.

Bagaimana Nabi Shallallahu ‘alaihi Wasallam memperlakukan anak-anak yang mencapai usia baligh?

Anakku, ini adalah pertanyaan fokus. Nabi Shallallahu ‘alaihi Wasallam adalah sebaik-baik manusia dalam hal pengajaran dan pendidikan. Beliau Shallallahu ‘alaihi Wasallam memperlakukan para pemuda yang mencapai usia baligh sebagaimana orang-orang dewasa lainnya. Dalam jihad misalnya, yang di dalamnya terdapat pembunuhan dan penumpahan darah, dan yang tidak menyertakan kecuali orang-orang kuat dari kalangan laki-laki, beliau Shallallahu ‘alaihi Wasallam mengizinkan para pemuda yang mampu untuk berjihad bersama-sama kaum muslimin lainnya. Keadaan mereka sama dengan keadaan orang-orang dewasa pada umumnya. Bila Nabi Shallallahu ‘alaihi Wasallam hendak keluar berperang, beliau melakukan inspeksi kepada tentara. Bila ada anak yang masih kecil beliau menyuruhnya kembali, sedang selainnya maka beliau mengizinkannya.

Adapun ukuran untuk membedakan antara yang masih kecil dengan yang sudah dewasa adalah usia baligh. Hal itu sebagaimana diriwayatkan oleh Ibnu Umar Radhiyallahu ‘anhuma, beliau berkata :

يbbومصلى الله عليbbه وسbbلمعرضني رسول الله أحbbد في القتbbال وأنbbا ابن أربbbع عشbbرة سbbنة فلم

16

Page 16: Anakku Aku Bangga Padamu

Anakku Aku Bangga Padamu

يجbbزني، وعرضbbني يbbوم الخنbbدق وأنbbا ابن خمسعشرة سنة فأجازني ...

“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam menginspeksi diriku (memeriksaku) saat perang Uhud, dan saya ketika itu berusia empat belas tahun maka beliau tidak mengizinkanku. Lalu beliau menginspeksi diriku pada saat perang khandaq dan saya ketika itu berusia lima belas tahun maka beliau mengizinkanku …”(1)

Imam Syafi’i berkata : “Nabi Shallallahu ‘alaihi Wasallam mengembalikan tujuh belas orang sahabat, mereka semua anak-anak usia empat belas tahun, sebab beliau Shallallahu ‘alaihi Wasallam belum melihat mereka telah baligh. Kemudian mereka diperlihatkan kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi Wasallam saat mereka berusia lima belas tahun maka beliau memperbolehkan. Di antara para pemuda itu adalah Zaid bin Tsabit, Rafi’ bin Khadij dan Ibnu Umar(2).

Apakah usia taklif memiliki pengaruh dalam masalah pergaulan dengan orang-orang kafir? Maksud saya, apakah ada perbedaan antara orang yang sudah baligh dengan yang belum dari orang-orang kafir?

Benar, jika umat Islam memerangi orang-orang kafir sehingga menang dan menawan sebagian dari mereka maka jika dari tawanan itu ada pemuda yang telah baligh maka berlaku untuknya hukum sebagaimana orang-orang dewasa pada umumnya. Artinya, ia boleh dibunuh atau menjadi budak orang-orang Islam atau dibebaskan begitu saja. Adapun anak yang belum baligh maka ia tidak boleh dibunuh.

Tetapi bagaimana nasib pemuda yang dibunuh dari tawanan orang-orang kafir?

1) Hadits riwayat Al-Bukhari (2664), Muslim (1868).2) Mughnil Muhtaj (2/166).

17

Page 17: Anakku Aku Bangga Padamu

Anakku Aku Bangga Padamu

Nasibnya sama dengan orang-orang kafir yang dibunuh pada umumya. Mereka akan masuk neraka. Hal itu pernah beliau Shallallahu ‘alaihi Wasallam lakukan terhadap orang-orang yahudi bani Quraizhah. Ketika beliau memerangi bani tersebut sehingga mereka mengumumkan ketundukan mereka kepada hukum beliau Shallallahu ‘alaihi Wasallam maka Nabi Shallallahu ‘alaihi Wasallam memerintah salah seorang sahabatnya utuk memberi putusan hukum. Sahabat yang dimaksud adalah Saad bin Mu’adz. Beliau lalu memutuskan untuk membunuh setiap orang yang ikut berperang dari mereka. Selanjutnya Nabi Shallallahu ‘alaihi Wasallam bersabda tentang putusan hukum tersebut :

لقد حكمت فيهم بحكم الله عز وجل.“Engkau telah memberlakukan hukum atas mereka

sesuai dengan hukum Allah Azza wa Jalla.”

Tidakkah engkau mengetahui, wahai anakku, bagaimana mereka hidup bersama ayah dan ibu mereka yang yahudi. Mereka didik oleh tangan-tangan mereka dan ada dalam pangkuan mereka. Dan itu semua tidak merupakan alasan di sisi Allah, sebab mereka telah sampai pada usia orang-orang dewasa. Mereka telah bertanggung jawab atas diri mereka sendiri.

Apakah ada hal lain lagi tentang mu’amalah (pergaulan) dengan orang-orang kafir yang sifatnya khusus bagi yang sudah baligh dan tidak bagi mereka yang masih kecil?

Benar, ketika umat Islam memerangi ahli Kitab maka mereka diberi pilihan masuk Islam, membayar jizyah (upeti) atau perang.

Allah berfirman :

| {و�م �ي ال |bbه| و{ال ب �bbالل| ون{ ب {bbؤ�م|ن{ �ذ|ين{ ال ي }وا ال |ل ق{ات}ه} و{ال ول {bbس �ه} و{ر{ م{ الل م}ون{ م{ا ح{ر� }ح{ر� اآلخ|ر| و{ال ي

18

Page 18: Anakku Aku Bangga Padamu

Anakku Aku Bangga Padamu

اب{ }bbت| �ك وا ال {bوت{ ذ|ين{ أ �bق� م|ن{ ال }bح� }ون{ د|ين{ ال {د|ين يون{ اغ|ر} }bbد¤ و{ه}م� ص }bbة{ ع{ن� ي} ي �ج|ز� }ع�ط}وا ال �ى ي ح{ت

)29(التوبة:“Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) beriman kepada Hari kemudian dan mereka tidak mengharamkan apa yang telah diharamkan oleh Allah dan RasulNya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (yaitu orang-orang) yang diberikan Al-Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk.” (At-Taubah : 29).

Jizyah tersebut hanya diambil dari mereka yang sudah baligh dan mukallaf.

فعن معاذ رضي اللbbه عنbbه أن رسbbول اللbbه بعثbbه إلى اليمنصbbلى اللbbه عليbbه وسbbلم

وأمره أن يأخذ من كل حالم دينارا أو عدلbbه معافر، ومن البقر من ثالثين تبيعا أو تبيعbbة،

ومن كل أربعين مسنة.“Dari Mu’adz Radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam mengutusnya ke Yaman dan memerintahkan agar mengambil dari setiap pemuda yang sudah baligh satu dinar atau senilainya berupa pakaian ma’afir(1), dan dari tiga puluh ekor sapi seekor tabi’ atau tabi’ah, dan dari setiap empat puluh sapi seekor musinnah(2).”(3).

1 )Ma’afir adalah jenis pakaian yang dinisbatkan kepada Ma’afir yaitu suatu kabilah yang ada di Yaman.

2 )Tabi’ atau tabi’ah adalah anak sapi yang berumur satu tahun, sedang musinnah adalah anak sapi yang berumur dua tahun.

3 )Hadits riwayat An-Nasa’I (2450), At-Tirmidzi dan Ahmad.

19

Page 19: Anakku Aku Bangga Padamu

Anakku Aku Bangga Padamu

RENUNGKAN KEMBALI HIDUPMU

Wahai ayah, apa nasihat yang pertama-tama ingin engkau sampaikan kepada pemuda yang telah sampai pada umur baligh ini?

Berpindahnya dirimu pada masa ini mengharuskanmu untuk berfikir banyak tentang dirimu sendiri. Hendaknya engkau evaluasi seluruh hidupmu. Bila telah berlalu suatu hari maka ia tidak akan kembali lagi kepada dirimu.

Kemudian mulailah dengan beribadah kepada Allah. Dan sesuatu yang terpenting adalah shalat. Ia, sebagaimana disabdakan Nabi Shallallahu ‘alaihi Wasallam adalah :

إن أول ما يحاسب به العبbbد يbbوم القيامbbة من عملbbه صbbالته، فbbإن صbbلحت فقbbد أفلح وأنجح، وإن فسدت فقد خاب وخسbر، فbإن انتقص من فريضbbته شbbيء قbbال الbbرب عbbز وجbbل : انظbbروا هbbل لعبbbدي من تطbbوع؟ فيكمbbل بهbbا مbbا انتقص من الفريضbbة، ثم

يكون سائر عمله على ذلك.“Sesungguhnya yang pertama kali dihisab pada seorang hamba pada hari kiamat dari amalnya adalah shalatnya. Jika shalatnya baik maka ia beruntung dan berhasil. Jika shalatnya rusak maka ia benar-benar merugi. Jika dari kewajibannya (shalat) terdapat suatu kekurangan maka Tuhan ‘Azza wa Jalla berfirman : lihatlah, apakah hambaku memiliki (shalat) sunnah? Lalu disempurnakanlah dengannya apa yang kurang

20

Page 20: Anakku Aku Bangga Padamu

Anakku Aku Bangga Padamu

dari (shalat) wajib, lalu seluruh amalnya seperti demkian.”(1).

Ketika saya wasiatkan kepadamu untuk menjaga masalah shalat itu tidak berarti saya menuduhmu telah meninggalkan shalat sama sekali, tetapi bagaimana halnya dengan shalat jamaahmu? Apakah engkau memperhatikan kekhusyua’an dalam shalatmu? Apakah engkau menjalankannya dengan penuh thuma’ninah? Apakah engkau menjaga semua adabnya?

Selanjutnya, lihatlah bagaimana keadaanmu dengan kedua orang tuamu, apakah engkau telah berbuat baik kepada keduanya? Allah telah mengiringkan hak keduanya dengan hak Allah Tabaraka wata’ala, dan Nabi Shallallahu ‘alaihi Wasallam mengelompokkan durhaka kepada kedua orang tua termasuk dosa terbesar. Anas Radhiyallahu ‘anhu berkata : “Nabi Shallallahu ‘alaihi Wasallam ditanya tentang dosa besar, maka beliau menjawab :

اإلشراك بالله وعقbbوق الوالbbدين، وقتbbل النفس،وشهادة الزور.

“Menyekutukan Allah, durhaka kepada kedua orang tua, membunuh jiwa dan bersaksi secara dusta.”(2).

Lalu perhatikan kembali lisanmu dan segenap anggota tubuhmu, lalu perhatikan pula siapa kawan-kawanmu. Dan ketahuilah, pada hari kiamat, setiap manusia akan dikumpulkan oleh Allah berama orang yang dicintainya, dan bahwa ia akan mengikuti agama kekasihnya.

Selanjutnya apa yang menjadi pusat perhatianmu? Apakah kamu masih hidup dengan keinginan-keinginan seperti anak-anak dan masih berfikir dengan cara berfikir mereka? Engkau telah meninggalkan masa kanak-kanak dan mulai masuk pada dunia orang-orang dewasa dengan segala konsekwensi yang dikandung oleh makna kalimat tersebut.

1 )Hadits riwayat Ahmad (9210), At-Tirmidzi, An-Nasa’I (465) dan Ibnu Majah (1425).

2)Hadits riwayat Al-Bukhari (2653), Muslim (89).

21

Page 21: Anakku Aku Bangga Padamu

Anakku Aku Bangga Padamu

Kemudian apa saja harapan-harapan dan impian-impianmu? Harapan-harapan dan impian-impianmu itu hendaknya tidak berhenti pada kehidupan dunia ini saja, tetapi hendaknya melampauinya.

Ya, karena itu, engkau sangat memperhatikan dan berfikir banyak tentang keadaan dirimu. Lalu hendaknya engkau memperbaikinya, sehingga Tuhan dan Penguasa dirimu menjadi ridha.

Tetapi wahai ayah, sebagian pemuda mengatakan, nikmatilah masa mudamu, dan nanti ketika tua kamu bisa mencarikan ganti apa yang hilang darimu.

Anakku, logika tersebut sangat jauh dari realita Karena beberapa hal :

Pertama : kenikmatan yang sesungguhnya adalah dalam mentaati Allah dan dalam beristiqamah dalam syari’atNya, tetapi orang-orang yang berpaling tidak mengetahui akan hal tersebut.

Kedua : masa muda adalah masa yang tak mungkin ada gantinya, Nabi Shallallahu ‘alaihi Wasallam mengabarkan bahwa pada hari kiamat, saat kepanikan manusia yang luar biasa, dan ketika matahari mendekat hingga sekitar satu mil, pada hari itu Allah memuliakan sekelompok hambanya dengan memberikan perlindungan kepada mereka. Di antara kelompok itu adalah pemuda yang tumbuh dalam ketaatan kepada Allah. Lalu, apakah mungkin kenikmatan dunia yang sesaat ini bisa dibandingkan dengan kenikmatan dan kemuliaan rabbani?

Ketiga : setiap orang akan ditanya pada hari kiamat tentang beberapa perkara. Di antaranya tentang umur, kemudian ditanya pula tentang masa mudanya, karena itu ia akan ditanya tentang masa muda sebanyak dua kali. Demi Allah, apa yang bakal dikatakan oleh orang yang suka melakukan perbuatan sia-sia dan lengah?

Keempat : masa muda adalah masa kekuatan, dinamis dan penuh semangat. Masa itu akan habis bila sampai kepada masa penurunan usia. Pada saat itu manusia

22

Page 22: Anakku Aku Bangga Padamu

Anakku Aku Bangga Padamu

akan berada pada kondisi sebagaimana disebutkan Allah dalam firmannya :

ل{ م|ن� }bbم� ج{ع{ }م� م|ن� ض{ع�ف¤ ث {ق{ك ل �ذ|ي خ{ �ه} ال الل� ع�فا }bb{ع�د| ق}و�ة¤ ض }م� ج{ع{ل{ م|ن� ب {ع�د| ض{ع�ف¤ ق}و�ة� ث بد|ير} }bbق� |يم} ال �ع{ل و{ ال {bbه}اء} و }bbش} }ق} م{ا ي ل {خ� {ة� ي �ب ي و{ش{

)54(الروم:“Allah, Dialah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan kamu sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan kamu sesudah kuat itu menjadi lemah kembali dan beruban. Dia menciptakan apa saja yang dikehendakinya dan Dialah yang Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa.” (Ar-Rum : 54).

Apakah boleh orang yang berakal mengatakan: “Saya akan tunda kesungguhan dalam mentaati Allah dan beribadah kepadaNya, sampai berlalu masa muda, masa yang penuh kehidupan, semangat dan kekuatan?, sampai kemudian datang masa tua lemah dan tak berdaya?

Kelima : dan ini yang terpenting, siapa yang bisa menjamin bahwa pemuda itu umurnya akan panjang sampai mencapai usia tua? Bisa jadi ia keduluan ajal saat masih muda, dan kalau lah ada yang manjamin bahwa ia bisa sampai tua, siapakah yang menjamin ia akan bisa istiqamah dan bertaubat?

MENINGGAL DUNIA DI USIA MUDA

Benar ayah, persoalan ini sering dilupakan oleh banyak pemuda. Bisakah ayah menyebutkan kepada saya contoh-contoh mereka yang meninggal dunia ketika masih muda?

Baiklah anakku, Umair bin Abi Waqqash Radhiyallahu ‘anhu misalnya, beliau meninggal syahid pada waktu perang

23

Page 23: Anakku Aku Bangga Padamu

Anakku Aku Bangga Padamu

Badar, sedang waktu itu umurnya baru enam belas tahun. Pemuda lain yang syahid dalam peperangan itu adalah Haritsah bin An-Nu’man dan Muawwidh bin Al-Harits.

Adapun contoh kontemporer maka saya mengetahui beberapa pemuda. Di antaranya tiga pemuda –semoga Allah merahmati mereka- semuanya masih di tingkat sekolah Lanjutan Atas, mereka meninggal dunia secara bersamaan. Salah seorang dari mereka bertanya kepadaku sekitar seminggu sebelum kematiannya. Dia bertanya : “Orang yang meningal dunia, tetapi penguburannya terlambat, apakah dia juga ditanya tentang Tuhannya, agama dan nabinya sebelum ia dikuburkan?”

Maka saya katakan kepadanya : “Anakku, yang penting untuk engkau camkan adalah engkau pasti akan ditanya setelah kematianmu. Adapun kapan dan bagaimananya maka hal itu tidak akan dimajukan atau diakhirkan. Yang terpenting adalah engkau siap menjawab soal-soal itu. Anak itu tidak mengetahui tentang sisa hudupku atau sisa hidupnya sendiri. Padahal, setelah pertemuan itu, ia hanya hidup beberapa hari saja. (Dan sekarang, setelah engkau ditimbun tanah, apa yang dikatakan padamu wahai Muhammad, dan apa yang engkau katakan. Mudah-mudahan Allah merahmatimu dan memberikan cahaya pada kuburmu dan kuburan teman-temanmu).

Pemuda lain, ia seorang anak yang memiliki kecerdasan dan mobilitas tinggi. Semua orang di sekelilingnya manaruh harapan padanya untuk masa depan. Dan, setiap kali bayangannya melintas dalam benakku, aku mengambil perumpamaan ungkapan penyair :

يا كوكبا ما كان أقصر عمره وكذلك كbbواكباألسحار

“wahai bintang, alangkah pendek umurnya, demikian pula dengan umur bintang-bintang di pagi

hari.”

Lainnya lagi, seorang pemuda yang baru saja menyelesaikan ujian di sekolah Lanjutan Atas. Ia bepergian

24

Page 24: Anakku Aku Bangga Padamu

Anakku Aku Bangga Padamu

sebelum mengetahui nilainya. Akan tetapi, ajal mendahuluinya. Seorang pemuda lain, ia telah menyelesaikan studi di sebuah perguruan tinggi. Ia datang dari umrah dan sebentar lagi menunggu masa pernikahan dan dinas kerja. Ia tidak tahu –semoga Allah merahmatinya- bahwasanya ajal mendahului dirinya. Ia baru melihat mercusuar kotanya, kemudaian masuk kota itu sudah ditandu di keranda mayat. Juga, dua pemuda shalih –aku mengira demikian, dan Allah lah yang akan menghisab keduanya secara benar, dan sungguh aku tidak menyucikan seseorang atas nama Allah. Salah seorang darinya baru mengajar seminggu di sebuah universitas, sedang lainnya hampir menyelesaikan studi s2nya. Tetapi, ajal keduanya telah habis saat datang dari Makkah.

Anakku, potret para pemuda shalih seperti mereka masih terus membayang dalam benak saya. Mudah-mudahan Allah merahmati mereka dan mengumpulkan kita bersama mereka di surgaNya.

Mungkin mereka telah berfikir banyak tentang masa depan mereka. Juga, mungkin keluarga mereka menggantungkan harapan kepada mereka dalam kehidupan di dunia ini. Tetapi mereka telah pergi dan meninggalkan dunia beserta isinya. Kita berdoa, semoga mereka mendahului kita dalam kebaikan.

Lalu wahai anakku, adakah salah seorang dari pemuda menganggap bahwa ajal akan salah menjemputnnya? Dan dia menjamin, ia akan sampai pada usia tua?

Bagaimana halnya dengan para pemuda yang tidak shalih wahai ayah?

Cukuplah untukmu wahai anakku, contoh berikut ini. Seorang pemuda dibesarkan di lingkungan keluarga shalih, tetapi ia memilih jalan hidup selain yang ditempuh oleh keluarganya. Ia senantiasa kecanduan obat-obatan sehingga ia tewas akibat kelebihan dosis, padahal umurnya belum sampai dua puluh tahun. Semoga Allah mengampuni dan memaafkan kesalahan-kesalahannya. Dan ada puluhan lagi

25

Page 25: Anakku Aku Bangga Padamu

Anakku Aku Bangga Padamu

musibah dan bencana yang terjadi pada zaman sekarang ini, sedang mereka masih di usia muda belia.

PERTEMANAN DAN PERSAUDARAAN

Wahai ayah, engkau memintaku melihat ulang tentang pertemananku, apakah itu berarti engkau melarangku berteman dengan orang lain lalu engkau memintaku menyendiri dan mengasingkan dari mereka?

Tidak begitu anakku. Aku tidak melarangmu berteman dengan orang lain, juga tidak memintamu agar mengasingkan diri dari mereka. Tetapi yang kuperintahkan dan kutegaskan kepadamu yaitu hendaknya engkau berteman dengan orang-orang baik dan shalih. Bersama mereka –dengan izin Allah- engkau akan mendapatkan apa yang engkau cari dari manusia berupa kenikmatan, kasih sayang dan hilangnya kesedihan. Lebih dari itu, ada beberapa keutamaan berteman dengan orang-orang shalih serta pahala besar yang diberikan Allah karenanya.

Apa di antara keutamaan-keutamaan itu?

Di antaranya : 1. bahwasanya setiap hamba –sebagaimana diberitakan

Nabi Shallallahu ‘alaihi Wasallam- akan dikumpulkan pada hari kiamat bersama orang yang dicintainya. Jika ia mencintai orang-orang shalih maka ia akan dikumpulkan bersama mereka pada hari kiamat, meskipun amalnya lebih sedikit dari amal mereka.

2. Teman yang baik –sebagaimana disabdakan Nabi Shallallahu ‘alaihi Wasallam- adalah laksana pembawa minyak kasturi. Mungkin ia akan memberimu atau engkau membelinya atau engkau dapati bau harum daripadanya.

3. Allah memberikan anugerah pada hari kiamat kepada orang-orang yang saling mencintai karena Allah

26

Page 26: Anakku Aku Bangga Padamu

Anakku Aku Bangga Padamu

berupa naungan kepada mereka saat tak ada lagi naungan selain naunganNya, saat matahari mendekat kepada makhluk sehingga manusia kelelahan dan bersimbah keringat, sebagaimana sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi Wasallam :

سبعة يظلهم اللbه في طلbه يbوم ال ظbل إال ظله : اإلمام العادل، وشاب نشأ في عبbbادة ربbbه، ورجbbل قلبbbه معلbbق في المسbbاجد، ورجالن تجابا في الله اجتمعbbا عليbbه وتفرقbbا عليbbه، ورجbbل دعتbbه امbbرأة ذات منصbbب وجمbbال فقbbال : إني أخbbاف اللbbه، ورجbbل تصدق وأخفى حتى ال تعلم شمله مbbا تنفbbقيمينه، ورجل ذكر الله خاليا ففاضت عيناه.

“Ada tujuh golongan yang dinaungi Allah saat tak ada lagi naungan selain naunganNya; imam yang adil, pemuda yang tumbuh dewasa dengan senantiasa beribadah kepada Tuhannya, laki-laki yang hatinya senantiasa bertaut dengan masjid, dua orang yang mencintai karena Allah yang berkumpul dan berpisah karenaNya, laki-laki yang diajak wanita yang memiliki kedudukan dan kecantikan (untuk berbuat mesum) lalu ia berkata : “Sesungguhnya aku takut kepada Allah, dan laki-laki yang bersedekah dan menyembunyikannya sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang di infakkan oleh tangan kanannya, serta laki-laki yang mengingat Allah sendirian sehingga meneteskan air matanya.”(1).

4. Allah mengaruniakan kepada mereka pada hari kiamat kedudukan yang tinggi. Nabi Shallallahu ‘alaihi Wasallam bersabda :

1 )Hadits riwayat Al-Bukhari (660), (Muslim (1031).

27

Page 27: Anakku Aku Bangga Padamu

Anakku Aku Bangga Padamu

قال الله عbbز وجbbل : المتحbbابون في جاللي لهم منbbbbbابر من نbbbbbور يغبطهم النbbbbbبيون

والشهداء.“Allah berfirman : ‘orang-orang yang saling mencintai karena keagunganku, mereka akan mendapatkan mimbar-mimbar dari cahaya sehingga para Nabi dan syuhada’ berkeinginan mendapatkan seperti mereka.” (1)

5. Orang-orang yang saling mencintai karena Allah, kecintaaan dan hubungan mereka tetap langgeng pada Hari Kiamat, saat setiap kekasih berlepas diri dari kekasihnya, saat setiap orang berlari dari ayah, ibu dan anak-anaknya, sebagaimana firman Allah :

}ق|ين� �م}ت |ال ال إ {ع�ض¤ ع{د}و |ب ل {ع�ض}ه}م� ب |ذ¤ {و�م{ئ ي {خ|الء} األ)67(الزخرف:

“Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain, kecuali orang-orang yang bertakwa.” (Az-Zukruf : 67).

6. Orang-orang yang saling mencintai karena Allah itu wahai anakku adalah dicintai Allah, sebagaimana disebutkan dalam hadits : “(Suatu kali) Abu Idris Al-Khaulani datang kepada Mu’adz Radhiyallahu ‘anhu, lalu ia berkata : ‘Sesungguhnya aku mencintaimu.’ Maka Mu’adz berkata : ‘Bergembiralah!, karena sesungguhnya aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam bersabda :

1 )Hadits riwayat At-Tirmidzi (2390) dan Ahmad (21575).

28

Page 28: Anakku Aku Bangga Padamu

Anakku Aku Bangga Padamu

قbbbال اللbbbه عbbbز وجbbbل : وجبت محبbbbتي للمتحbbbbbbbابين في، والمتجالسbbbbbbbين في،

والمتزاورين في، والمتباذلين في.“Allah Azza wajalla berfirman : ‘sudah tentu mendapatkan kecintaanku orang-orang yang saling mencintai karena Aku, orang-orang yang berada di suatu majlis karena Aku, orang-orang yang saling mengunjungi karena Aku, serta orang-orang yang saling mengeluarkan hartanya karena Aku.”(1).

Semoga Allah membalas kebaikan kepada ayah. Betapa agung keutamaan-keutamaan itu. Saya merasa satu saja daripadanya cukup menjadikan para pemuda untuk berteman, bersatu majlis dan bersaudara dengan mereka (orang-orang shalih). Tetapi ayahku, terkadang antara mereka di dunia terdapat perselisihan-perselisihan dalam sebagian perkara atau kasus, bukankah hal tersebut bisa menghalangi mereka dari kenikmatan pada hari kiamat?

Anakku, sesungguhnya manusia itu tidaklah maksum (bersih dari dosa). Terkadang ada saja antara teman atau saudara beberapa perselisihan, tetapi hendaknya itu tidak berlangsung lama. Dan semestinya setiap orang berusaha demi kebersihan dirinya terhadap saudara-saudaranya. Dan kelak pada hari kiamat Allah akan memberikan kenikmatan kepada mereka sebagaimana difirmankan Allah Azza wajalla :

� |خ�و{انbbا {ا م{ا ف|ي ص}د}ور|ه|م� م|ن� غ|ل« إ ع�ن {ز{ و{ن|ين |ل {ق{اب ر¤ م}ت ر} )47 (الحجر:ع{ل{ى س}

“Dan kami lenyapkan segala rasa dendam yang berada dalam hati mereka, dalam kondisi bersaudara

1 )Hadits riwayat Ahmad (21525), Malik (1779).

29

Page 29: Anakku Aku Bangga Padamu

Anakku Aku Bangga Padamu

duduk berhadap-hadapan di atas dipan-dipan.” (Al-Hijr : 47).

Tetapi ayah, ketika bersama mereka ada pemuda yang melihat pada dirinya terdapat kekurangan dan kelemahan, maka serta merta ia akan berkata dalam dirinya :“Sesungguhnya aku munafik saat berteman dengan orang-orang shalih.” Dengan demikian ia berfikir untuk memisahkan diri dari mereka. Apakah sikap demikian itu benar?

Tidak benar anakku. Itu adalah godaan setan dan suatu bentuk kegigihan setan dalam menyesatkan hamba. Setan itu mengetahui, berteman dengan orang-orang shalih akan mendatangkan kebaikan. Karena itu, ia ingin memisahkan antara orang itu dengan kebaikan tersebut.

Abu Musa Al-Asy’ari radhiyallahu ‘anhu mengabarkan, seorang laki-laki bertanya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam :

الرجbbل يحب القbbوم ولم يلحbbق بهم؟ قbbال :المرء مع من أحب.

“(Bagaiman halnya jika) seorang laki-laki mencintai suatu kaum, tetapi ia belum bisa mencapai derajat mereka? Maka beliau menjawab : ‘setiap orang akan bersama orang yang dicintainya.” .

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

إن للbbbه مالئكbbbة يطوفbbbون في الطbbbرق يلتمسون أهل الذكر، فbbإذا وجbbدوا قومbbا يذكرون الله تنادوا : هلموا إلى حbbاجتكم قال : فيحفbbونهم بbbأجنحتهم إلى السbbماء الbدنيا، فيسbألهم ربهم وهbbو أعلم منهم : ما يقول عبادي؟ ... قال : يقbbول : ملbbك

30

Page 30: Anakku Aku Bangga Padamu

Anakku Aku Bangga Padamu

من المالئكbbbbbbة : فيهم فالن ليس منهم، إنمbا جbاء لحاجbة، قbbال : هم الجلسbاء ال

يشقى بهم جليسهم.“Sesungguhnya Allah memiliki malaikat yang berkeliling di jalan-jalan untuk mencari para ahli dzikir. Jika mereka mendapatkan kaum yang ahli dzikir kepada Allah mereka saling menyeru : ‘marilah kepada hajat kalian.’ Beliau bersabda : ‘ lalu para malaikat itu menaungi mereka dengan sayap-sayap mereka hingga ke langit dunia. Beliau bersabda : ‘Lalu Robb mereka bertanya kepada mereka dan Dia lebih mengetahui dari mereka : ‘Apa yang diucapkan oleh hamba-hambaKu?’……… beliau bersabda : ‘Maka satu diantara Malaikat menjawab : ‘Di dalam (majlis) mereka terdapat orang yang tidak termasuk golongan mereka, tetapi Ia datang untuk suatu keperluan.’ Allah berfirman : ‘Mereka adalah satu majlis, tidak celaka orang yang satu majlis dengan mereka.”

Jika orang yang datang untuk suatu keperluan lalu ikut duduk dianggap demikian, bagaimana pula dengan orang yang mencintai mereka dan memang bermaksud datang kepada mereka serta menghadiri majlis-majlis mereka. Ia menghindari majlis-majlis senda gurau dan permainan untuk bisa berteman dengan orang-orang shalih, berharap bisa seperti mereka dan ia senantiasa mencela dirinya karena kekurangan-kekurangannya?

Demikian itu keadaan orang-orang shalih, lalu bagaimana halnya dengan orang-orang yang buruk?

Wahai anakku, sedikit sekali aku menyaksikan pemuda yang keadaannya berubah dari keshalihan menjadi buruk kecuali karena di belakangnya terdapat kawan-kawan yang buruk.

31

Page 31: Anakku Aku Bangga Padamu

Anakku Aku Bangga Padamu

Karena itu, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam memperingatkan dari teman yang buruk. Beliau memberi perumpamaan yang amat jelas, beliau bersabda :

إنمbbbا مثbbbل الجليس الصbbbالح والجليس السbbوء كحامbbل المسbbك ونbbافخ الكbbير فحامل المسbbك إمbbا أن يهbbديك وإمbbا أن تبتاع منه وإمbbا أن تجbbد منbbه ريحbbا طيبbbا، ونافخ الكير إما أن يحرق ثيابك، وإمbbا أن

تجد ريحا خبيثة.“Sesungguhnya perumpamaan teman yang baik dan teman yang buruk adalah seumpama pembawa minyak kasturi dan tukang pandai besi. Orang yang membawa minyak kasturi mungkin akan memberimu atau engkau akan membelinya atau engkau akan mendapatkan bau harum daripadanya. Adapun tukang pandai besi mungkin akan membakar pakaianmu atau engkau mendapati bau busuk daripadanya.

Adapun akibat negatif dari teman-teman yang buruk, di antaranya tampak pada hal-hal berikut : 1. Mereka tak segan-segan menceritakan kepada kawan-

kawan mereka perbuatan dan kebiasaan buruk mereka. Bahkan di antaranya mungkin mereka mengada-ada. Dan untuk itu mereka bangga di hadapan kawan-kawan mereka.

2. Mereka mengajarkan kepada orang-orang yang bergaul dengan mereka langkah-langkah, jalan dan pintu menuju kerusakan, serta mempermudah jalan yang mengarah kepada kerusakan.

3. Bergaulnya seorang dengan mereka akan melemahkan iman serta agamanya. Dan ia akan lebih banyak terjerumus kepada apa yang diharamkan Allah Taala.

32

Page 32: Anakku Aku Bangga Padamu

Anakku Aku Bangga Padamu

4. Ketika melihat orang yang taat mereka serta merta mencelanya. Dengan demikian ia berperan dalam menghalang-halangi dan melarang mereka pada ketaatan.

Tetapi sebagian pemuda wahai ayah, ketika ada seseorang yang menasihatinya agar meninggalkan teman pergaulannya yang buruk ia berkata, sesungguhnya yang saya bergaul dengannya itu adalah anak pamanku atau saudara dekatku atau tetanggaku.

Wahai anakku, banyak orang yang salah dalam memberi batasan makna teman yang buruk. Padahal teman yang buruk adalah setiap orang yang mengajak manusia kepada kemaksiatan atau mempermudah kepadanya, baik dengan ucapan maupun perbuatan. Atau ia menjauhkannya dari ketaatan, baik secara langsung maupun tidak. Dan ia bisa dari keluarga dekat atau jauh, tetangga, saudara atau selainnya. Semua itu tidak dapat menolongnya dan tidak dapat mengeluarkannya dari wilayah teman-teman buruk yang setiap orang wajib menjauhi mereka.

Sebaliknya, teman yang baik adalah setiap orang yang menolong pada ketaatan dan yang mendorong pada kebaikan, baik dengan perbuatan maupun ucapan.

Sebagian pemuda wahai ayah berkata, ia berteman dan bergaul dengan mereka tetapi ia bisa mengetahui antara yang baik dengan yang buruk, atau ia hanya berteman dengan mereka di sekolah saja untuk sekedar beramah tamah dan bergaul dengan tanpa terpengaruh oleh mereka.

Tidak anakku, sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam seorang pemberi nasihat yang terpercaya. Beliau telah memperingatkan kita dari teman yang buruk dan mengabarkan bahwa mereka seperti tukang pandai besi. Karena itu orang yang bergaul dengan mereka pasti terpengaruh, baik dengan mengikuti mereka atau

33

Page 33: Anakku Aku Bangga Padamu

Anakku Aku Bangga Padamu

mendengarkan sesuatu yang buruk atau mereka akan mengakibatkan cobaan baginya, baik dalam agama maupun dunianya. Berbagai alasan di atas wahai anakku adalah cara-cara setan untuk memperdaya manusia sehingga membuatnya terjerumus ke dalam kerusakan dan keburukan.

Seandainya pun selamanya ia tidak terpengaruh dan ia jauh sekali maka hal itu sudah cukup sebagai sebab kecintaannya kepada mereka. Dan ketika ia mencintai mereka maka Allah akan menghimpunnya kelak bersama mereka. Sebab seandainya ia tidak mencintai mereka, tentu ia tidak akan bergaul dengan mereka.

PROBLEM NAFSU BIOLOGIS

Ayah, engkau telah memberitahukan tentang beberapa sisi terang dan keistimewaan masa muda. Tetapi bukankah di dalamnya terdapat beberapa persoalan dan masalah ?

Benar, ini adalah pertanyaan penting. Engkau mengetahui bahwa setan sangat berusaha untuk menyesatkan anak Adam. Setan itu telah bersumpah di hadapan Tuhannya :

}اط{ك {ه}م� ص|ر{ {ق�ع}د{ن� ل |ي أل {ن �ت {غ�و{ي |م{ا أ ق{ال{ ف{ب{ق|يم ت �م}س� �د|يه|م� و{م|ن� ال ي

} �ن| أ {ي �ه}م� م|ن� ب {ن |ي }م� آلت . ث{ج|د} |ه|م� و{ال ت |ل م{ائ |ه|م� و{ع{ن� ش{ �م{ان ي

} �ف|ه|م� و{ع{ن� أ ل خ{|ر|ين{ اك ه}م� ش{ {ر{ �ث ك

} )17 (ألعراف:أ

“Iblis menjawab : ‘Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (mengahalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus, kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan engkau tidak akan mendapati

34

Page 34: Anakku Aku Bangga Padamu

Anakku Aku Bangga Padamu

kebanyakan mereka bersyukur (taat).” (Al-A’raf: 16-17).

Karena itu, peperangan mulai berkecamuk hebat antara setan denan pemuda saat ia sampai pada masa baligh dan taklif.

Lalu di antara hikmah Allah ta’ala adalah ia menjadikan jalan menuju syurga penuh dengan halangan dan kesukaran. Sedangkan jalan ke neraka dipenuhi dengan hawa nafsu, sebagaimana disabdakan Nabi Shallallahu ‘alaihi Wasallam :

حجبت النار بالشهوات، وحجبت الجنة بالمكاره.“Neraka itu dikelilingi dengan berbagai syahwat (keinginan yang menyenangkan) dan syurga itu dikelilingi dengan berbagai hal yang dibenci.”(1).

Karena itu, berbagai syahwat ini mulai muncul dan tampak pada masa muda, sehingga menjadi jelas antara orang yang taat dari orang yang durhaka. Dan seandainya jalan ketaatan itu mudah dan lempang, terhampar penuh bunga, niscaya akan dijalani semua orang dan tentu tak akan ada keistimewaan bagi orang-orang yang taat.

Lebih jauh tentang syahwat ini, apakah syahwat itu hanya satu macam ataukah bermacam-macam, lalu apakah ia hanya satu tingkatan saja atau memiliki tingkatan yang berbeda-beda?

Ya wahai anakku, syahwat itu ada bermacam-macam sebagaimana disebutkan Allah dalam kitabnya :

|اء �س{ ه{و{ات| م|ن{ الن �اس| ح}ب¾ الش� |لن �ن{ ل ي ز}ة| م|ن{ الذ�ه{ب| �ط{ر{ �م}ق{ن {اط|ير| ال �ق{ن |ين{ و{ال {ن �ب و{ال

ث| �ح{ر� | و{ال �ع{ام {ن و�م{ة| و{األ �م}س{ �ل| ال ي �خ{ �ف|ض�ة| و{ال و{ال

1)Hadits riwayat Al-Bukhari (6487).

35

Page 35: Anakku Aku Bangga Padamu

Anakku Aku Bangga Padamu

ن} �د{ه} ح}س� ن �ه} ع| {ا و{الل �ي {اة| الد¾ن ي �ح{ {اع} ال |ك{ م{ت ذ{ل�م{آب| )14 (آل عمران:ال

“Dijadikan indah (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah lah tempat kembali yang baik (syurga).” (Ali-Imran : 14).

Adapun tingkat dan perbedaannya maka hal itu berbeda antara satu orang dengan lainnya, antara satu lingkungan dengan lingkungan lainnya. Tetapi secara umum, syahwat kemaluan –atau dalam istilah modern disebut dengan nafsu biologis- adalah syahwat yang paling besar dan paling berbahaya bagi pemuda, terutama di zaman modern ini. Dan Nabi Shallallahu ‘alaihi Wasallam telah memperingatkan hal tersebut dengan sabdanya :

ما تركت بعدي فتنة أضر على الرجال منالنساء.

“Tidaklah aku tinggalkan sesudahku suatu fitnah yang lebih berbahaya bagi laki-laki daripada fitnah wanita.”(1).

من يضمن لي ما بين لحييه وما بين رجليه أضمنله الجنة.

“siapa yang bisa memberikan jaminan kapadaku apa yang ada antara dua janggutnya dan apa yang ada antara dua kakinya maka aku menjaminkan surga untuknya.”(2).

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu ia berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam ditanya tentang

1 )Hadits riwayat Al-Bukhari (5096), Muslim (2740).2)Hadits riwayat Al-Bukhari (6474).

36

Page 36: Anakku Aku Bangga Padamu

Anakku Aku Bangga Padamu

sesuatu yang paling banyak memasukkan manusia ke surga maka beliau menjawab :

تقوى الله وحسن الخلق، وسئل ان أكثر مايدخل الناس النار، فقال : الفم والفرج.

“Bertakwa kepada Allah dan akhlak yang baik. Lalu beliau ditanya tentang sesuatu yang paling banyak memasukkan manusia ke neraka, beliau menjawab : Mulut dan kemaluan.”(1).

Saya merasakan ada luka dan ayah meletakkan tangan pada posisi lukaku yang sakit saat ayah berbicara tentang nafsu syahwat. Apakah ayah masih mengizinkanku bertanya lagi tentang masalah itu?

Ya, silakan bertanya tentang apa saja yang ada dalam benakmu, insyaallah saya akan menerimanya dengan segala kelapangan.

Mungkin sebagian pemuda suatu ketika bertanya: “Kita mengetahui bahwa Allah Maha Bijaksana dan Maha Mengetahui, apakah ada hikmah yang tampak pada diri seorang muslim di balik adanya ujian syahwat ini?”

Ketahuilah anakku, setiap muslim tidak boleh menentang perintah dan syari’at Allah. Sebaliknya, ia wajib menyerah terhadap apa yang datang dari Allah, baik itu diketahui hikmahnya atau belum diketahui. Dan setelah diketahui hikmahnya ia harus lebih bertambah iman dan keyakinannya.

Adapun di antara hikmah adanya nafsu syahwat tersebut adalah ia menjadi sebab bagi langgengnya keberadaan manusia dan tidak menjadikannya punah. Karena itu, manusia dibuat cinta kepada para wanita dan anak-anak sehingga mereka berusaha untuk mendapatkannya.

1(?) Hadits riwayat At-Tirmidzi (2004).

37

Page 37: Anakku Aku Bangga Padamu

Anakku Aku Bangga Padamu

Sedang hikmahnya yang terbesar yaitu ia merupakan ujian dan cobaan sebagaimana sebelumnya telah saya sebutkan kepadamu. Jika jalan menuju ketaatan penuh dengan kesulitan dan memerlukan upaya keras dari setiap manusia maka ia tidak akan dilakukan kecuali oleh orang-orang yang benar-benar jujur. Jika tidak demikian, tentu semua orang akan melaluinya.

Saya kira langkah pertama yang harus diambil seorang yang berakal dalam hal tersebut adalah mencari tahu tentang sebab-sebab yang menjerumuskan kepada nafsu syahwat yang diharamkan, sehingga ia bisa menjauhinya. Degan demikian, makin sedikit faktor yang mempengaruhi dirinya, bukankah demikian wahai ayah?

Benar, memang seharusnya demikian. Sesuatu terpenting yang seyogyanya dilakukan setiap orang yaitu hendaknya ia memperingan pengaruh syahwat dan menekannya semaksimal mungkin.

Apakah sesuatu yang paling penting dan berbahaya dalam hal tersebut?

Sesuatu yang paling penting dan berbahaya dalam hal tersebut adalah memandang hal-hal yang haram. Pandangan adalah utusan hati. Dan itu merupakan langkah awal bagi seseorang sehingga terjerumus kepada yang haram. Karena itu, Allah memperingatkan hamba-hambaNya dari yang demikian dengan firmannya :

ح�ف{ظ}وا} �ص{ار|ه|م� و{ي {ب {غ}ض¾وا م|ن� أ |ين{ ي �م}ؤ�م|ن |ل ق}ل� ل{ع}ون{ {ص�ن |م{ا ي |يرÄ ب ب �ه{ خ{ |ن� الل {ه}م� إ {ى ل ك {ز� |ك{ أ وج{ه}م� ذ{ل ف}ر}

:30 (النور(“Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman; ‘Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya, yang demikian itu adalah

38

Page 38: Anakku Aku Bangga Padamu

Anakku Aku Bangga Padamu

lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.” (An-Nur : 30).

Dan karena saking bahayanya masalah pandangan, dan pengetahuan Nabi Shallallahu ‘alaihi Wasallam tentang besarnya pengaruh pandangan maka beliau memperingatkan para sahabatnya seraya bersabda :

إياكم والجلوس على الطرقات فقالوا : ما لنا بد، إنما هي مجالسنا نتحدث فيها، قال : فإن أبيتم إال المجالس فأعطوا الطريق حقها، قالوا : وما حق الطريق ؟ قال : غض البصر، وكف األذى،

ورد السالم, وأمر بالمعروف، ونهي عن المنكر.“Jauhilah oleh kalian duduk-duduk di jalanan. Mereka

berkata : ‘Kami tidak punya jalan lain, ia adalah tempat duduk dimana kami berbincang-bincang di sana.’ Beliau bersabda : ‘jika kalian enggan dan tetap dudu-duduk di sana maka berikanlah hak jalan. Mereka bertanya : “apakah hak jalan itu?” beliau menjawab : ‘Menundukkan pandangan (dari orang yang lewat), menahan gangguan, menjawab salam serta memerintahkan yang ma’ruf dan melarang yang mungkar.”(1).

karena itu, seorang penyair berkata :

كل الحوادث مبداها من النظر ومعظم النارمن مستصغر الشرر

كم نظرة فتكت في قلب صاحيها فتكالسهام بال قوس وال وتر

“Setiap peristiwa awalnya adalah pandangan.Dan sebagian besar api itu awalnya dari percikan api yang dianggap remeh.

1(?) Hadits riwayat Al-Bukhari (2465), Muslim (1211).

39

Page 39: Anakku Aku Bangga Padamu

Anakku Aku Bangga Padamu

Betapa banyak pandangan menikam hati pemiliknya, sebagaimana tikaman anak panah tanpa busur dan tali.”

Dari hadits di atas saya memahami bahwa setiap muslim hemdaknya berhati-hati dan waspada. Ia harus menjauhi tempat-tempat yang mengakibatkan pandangan yang diharamkan, bukankah demikian wahai ayah?

Benara anakku, Nabi Shallallahu ‘alaihi Wasallam dalam hadits di atas tidak saja melarang mereka dari pandangan yang diharamkan, tetapi juga melarang mereka dari duduk-duduk di jalan yang terkadang bisa menyebabkan pandangan tersebut. Padahal jalan-jalan Madinah saat itu belum seperti jalan-jalan umat Islam pada saat ini yang penuh dengan tabarruj dan sufur (1). Perempuan-perempuan pada saat itu sangat pemalu dan menutup diri, sampai-sampai mereka menempel di tembok saat mereka berjalan di jalan-jalan.

Kenapa memandang dengan tingkat tersebut dianggap berbahaya?

Karena pandangan itu diikuti oleh tindakan berikutnya. Ketika seseorang melihat suatu yang diharamkan maka tergambarlah yang dipandangnya itu dalam hatinya dan setan menampakkannya sebagai suatu yang indah, sehingga ia akan mempengaruhinya sebagai suatu yang indah, sehingga ia akan mempengaruhinya pada setiap kesempatan. Lalu ketika ia menyadari dan akan berbaring ke tempat tidurnya, setan kembali membayangkan gambar tersebut dalam benaknya, sehingga ia mengingatnya dan terus memikirkannya. Pikirannya akan terus menerawang tentangnya. Bahkan mungkin engkau ketahui sebagian

1 (?)Tabarruj yaitu mempertontonkan dandanan, perhiasan dan kecantikannya pada orang lain. (pent).

Sufur yaitu tidak menutup aurat secara sempurna. (pent).

40

Page 40: Anakku Aku Bangga Padamu

Anakku Aku Bangga Padamu

pemuda memikirkan masalah syahwat terebut hingga saat mereka shalat. Lalu apa yang bisa dipersembahkan kepada Allah setelah itu?

Dan ketika pikiran itu terus menerus membalut dan menguasai dirinya maka masalahnya mungkin meningkat untuk befikir melakukan dan mencobanya. Sehingga dari hanya sekedar pikiran berubah menjadi niat lalu menyusun langkah dan kemauan. Selanjutnya mungkin terjerumus ke dalam perbuatan zina dan kerusakan. Jika tidak demikian maka mungkin akan medorongnya melakukan onani.

Wahai ayah, saya mempunyai soal penting seputar onani, tetapi untuk sementara saya tunda dulu karena saya masih memiliki pertanyaan seputar pandangan. Sebagian pemuda memandang sesuatu yang diharamkan lalu mengikutinya dengan pandangan-pandangan lain, baik melalui majalah, film atau mengikutinya dengan pandangan langsung, tetapi ia berdalih bahwa dirinya hanya melakukan sebatas itu dan tanpa melakukan perbuatan zina atau sesuatu yang mengawali perbuatan keji tersebut.

Apa yang kamu katakana adalah benar. Tetapi sekedar memandang itu sendiri sudah merupakan sesuatu yang buruk dan perkara yang diharamkan. Jadi, selama ia telah memandang sesuatu yang tidak halal untuk dipandang berarti ia telah terjerumus ke dalam maksiat, dengan tanpa melihat akibat selanjutnya.

Jika kita umpamakan dia tidak terjerumus ke dalam kemaksiatan maka kesibukan hatinya dengan berbagai syahwat sudah merupakan bahaya besar baginya, serta akan melengahkannya dari masalah agama dan dunianya. Dan selama itu pula, orang-orang semacam itu akan diharamkan dari kenikmatan merenungkan Al-Qur’an Karim dan dari kenikmatan bermunajat serta berhubungan dengan Allah Azza wajalla.

Dan mungkin pada pertama kalinya ia tidak terjerumus pada perbuatan zina, tetapi setan akan terus mendorongnya agar ia larut. Setan itu akan terus menerus

41

Page 41: Anakku Aku Bangga Padamu

Anakku Aku Bangga Padamu

mempengaruhinya sehingga ia akan terjerumus kedalam kemaksiatan tersebut meski entah kapan, yakni ketika nafsu menguasai dirinya sehingga tak ada yang mampu menolaknya.

Jadi, faktor pertama sebagaimana yang saya dengar dari pembicaraan ayah adalah pandangan yang diharamkan, serta yang membimbing untuk berfikir ke arah maksiat. Lalu, apakah berfikir untuk melakukan maksiat merupakan perkara yang diharamkan?

Di antara rahmat Allah Ta'ala yaitu ia tidak menghukum hambaNya kecuali dari apa yang dilakukan oleh kedua tangannya. Nabi Shallallahu ‘alaihi Wasallam bersabda :

إن الله تجاوز عن أمتي ما حدثت به أنفسها مالم تعمل أو تتكلم.

“Sesungguhnya Allah mengampuni umatku atas apa yang dibisikkan oleh nafsunya selama ia belum melakukan atau membicarakannya (1).

Tetapi pikiran itu terkadang berkembang dan melantur jauh, sehingga membuat lengah hati dan jiwanya. Bahkan mungkin setelah itu bisa menjadi jalan dan tangga untuk terjerumus kepada yang diharamkan. Karena itu, saya nasehatkan kepadamu dan kepada setiap pemuda agar tidak menyibukkan dirinya dengan pikiran-pikiran (yang mengarah pada kemaksiatan), tetapi hendaknya ia berfikir tentang apa yang bermanfaat baginya di dunia maupun di akhirat. Itu lebih baik dan lebih utama bagi dirinya. Hendaknya pula ia berusaha mengusir pikiran-pikiran sejenis itu saat menyerang jiwanya dan menggantinya dengan yang lebih baik daripadanya.

1(?)Hadits riwayat Al-Bukhari (5269), Muslim (127).

42

Page 42: Anakku Aku Bangga Padamu

Anakku Aku Bangga Padamu

Lalu faktor apalagi yang bisa mendorong terbakarnya syahwat? Apakah bisa juga kita katakan karena teman pergaulan yang buruk?

Benar anakku. Teman-teman pergaulan yang buruk mempunyai pengaruh dan bahaya yang besar bagi setiap pemuda, sebagaimana telah kita bicarakan di muka.

Ayah, sekarang saya mengetahui beberapa sebab dan pendorong kepada maksiat tersebut, karena itu saya harus menjauhinya. Saya kira, setiap pemuda memiliki sebab-sebab lain selain apa yang telah disebutkan. Karena itu, ia harus berfikir bagaimana menjauhi hal-hal yang bisa menjerumuskannya kepada yang diharamkan.Sekarang, setelah kita mengetahui isi penting dari pemecahan dalam menjauhi sebab-sebab yang membakar syahwat sehingga mengakibatkan maksiat, lalu adakah pemecahan-pemecahan lainnya?

Ya anakku, ada jalan pemecahan lain, yaitu melakukan hal-hal yang meguatkan terhalangnya syahwat. Dan yang paling penting yaitu kekuatan iman kepada Allah. Iman adalah senjata setiap mukmin dalam nenghadapi apa yang menyesatkannya, baik syahwat maupun syubhat (kerancuan antara kebenaran dan kebatilan). Karena itu, ia harus berjanji dengan imannya dan benar-benar memperhatikannya. Nabi Shallallahu ‘alaihi Wasallam bersabda :

إن اإليمان ليخلق في جوف أحدكم كما يخلقالثوب، فاسئلوا الله تعالى أن يجدد إيمانكم.

“Sesungguhna iman itu bisa lusuh dalam dada salah seorang dari kalian sebagaimana lusuhnya pakaian. Karena itu, mintalah kepada Allah agar Dia memperbaharui iman kalian”(1).

1(?)Hadits riwayat At-Thabrani dan Al-Hakim.

43

Page 43: Anakku Aku Bangga Padamu

Anakku Aku Bangga Padamu

Dan Mu’adz Radhiyallahu ‘anhu menyeru salah seorang sahabatnya seraya berkata : “Marilah duduk bersama kami, kita beriman sesaat.”

Tetapi, apa saja hal-hal yang bisa menambah imam?

Iman itu wahai anakku, bertambah dengan ketaatan dan berkurang dengan kemaksiatan. Sedang di antara faktor yang bisa menambah iman yaitu melakukan ketaatan dengan segala macamnya. Seperti membaca Al-Qur’anu Karim dan merenungkan maknanya atau senantiasa berdzikir kepada Allah dengan berbagai macamnya, atau memikirkan tentang makhluk-makhluk Allah dan berbagai tanda-tanda keagunganNya.

Apa faktor kedua untuk menguatkan iman wahai ayahku?

Faktor kedua wahai anakku, yaitu takut kepada Allah, senantiasa merasa diawasi olehNya, baik dalam keadaan sunyi maupun ramai. Maka, ketika seorang mukmin mengetahui Allah meliputi segala sesuatu dan bahwa tidak sesuatu pun tersembunyi bagiNya serta tidak sesuatu pun sebesar dzarrah yang terlewatkan olehNya, sebagaimana firman Allah :

{م} {ع�ل |ال ه}و{ و{ي {م}ه{ا إ {ع�ل �ب| ال ي �غ{ي |ح} ال �د{ه} م{ف{ات ن و{ع||ال ق{ة¤ إ ق}ط} م|ن� و{ر{ {س� {ح�ر| و{م{ا ت �ب {ر� و{ال �ب م{ا ف|ي ال

ر�ض| و{ال} }م{ات| األ� �ة¤ ف|ي ظ}ل ب {م}ه{ا و{ال ح{ {ع�ل ي

|ين¤ {اب¤ م}ب |ت |ال ف|ي ك |س¤ إ {اب ط�ب¤ و{ال ي ر{)59(األنعام:

“Dan pada sisi Allah lah kunci-kunci semua yang ghaib, tak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur

44

Page 44: Anakku Aku Bangga Padamu

Anakku Aku Bangga Padamu

melainkan Dia mengetahuinya pula, dan tidak jatuh sebutir biji pun dalam kegelapan bumi dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz).” (Al-An’am : 59).

{غ|يض} {ى و{م{ا ت �ث }ن }ل¾ أ {ح�م|ل} ك {م} م{ا ت {ع�ل �ه} ي الل|م|ق�د{ار¤ . �د{ه} ب ن ي�ء¤ ع| }ل¾ ش{ د{اد} و{ك {ز� ح{ام} و{م{ا ت ر�

} األ{ع{ال| . �م}ت |ير} ال {ب �ك ه{اد{ة| ال �ب| و{الش� �غ{ي |م} ال ع{ال

|ه| �ق{و�ل{ و{م{ن� ج{ه{ر{ ب ر� ال {س{ }م� م{ن� أ �ك و{اءÄ م|ن س{�ه{ار| |الن ار|بÄ ب �ل| و{س{ �ي |الل {خ�ف¤ ب ت و{م{ن� ه}و{ م}س�

)10-8(الرعد:“Allah mengetahui apa yang dikandung oleh setiap perempuan, dan kandungan rahim yang kurang sempurna dan yang bertambah. Dan segala sesuatu pada sisinya ada ukurannya. Yang mengetahui segala yang ghaib dan yang nampak, Yang Maha Besar lagi Maha Tinggi. Sama saja (bagi Tuhan), siapa diantaramu yang merahasiakan ucapannya, dan siapa di yang berterus terang dengan ucapan itu, dan siapa yang bersembunyi di malam hari dan yang berjalan (menampakkan diri) di siang hari.” (Ar-Rad : 8-10).

Dalam ilmu Allah adalah sama saja, antara orang yang melakukan perbuatan haram secara terang-terangan di tengah-tengah manusia di siang bolong dengan orang yang menutup pintunya di kegelapan malam.

Maka, ketika seorang muslim mengetahui yang demikian, niscaya ia akan takut kepada Tuhannya dan berhenti dari melakukan kemaksiatan.

Nabi Shallallahu ‘alaihi Wasallam, menyebutkan tujuh golongan yang dilindungi Allah pada hari dimana tidak ada perlindungan kacuali lindunganNya.

45

Page 45: Anakku Aku Bangga Padamu

Anakku Aku Bangga Padamu

ورجل طلبته امرأة ذات منصب وجمال فقال :إني أخاف الله.

“Dan laki-laki yang diajak berbuat mesum oleh wanita yang memiliki kedudukan dan kecantikan tetapi ia menjawab, sesungguhnya aku takut kepada Allah.”

Lalu, apa faktor ketiga wahai ayah?

Yaitu hendaknya ia mengingat hari dimana ia akan berdiri di hadapan Allah dan bahwa ia akan berjumpa dengan Allah pada hari disingkapnya segala rahasia. Pada hari dimana tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi dari manusia. Dan hendaknya ia mengingat siksaan Allah yang diberikan kepada orang-orang ahli maksiat saat mereka mendapatkannya, ketika Allah menutup lisan-lisan mereka sehingga anggota tubuh mereka berbicara tentang apa yang mereka perbuat. Allah berfirman :

م�ع}ه}م� �ه|م� س{ {ي ه|د{ ع{ل |ذ{ا م{ا ج{اء}وه{ا ش{ �ى إ ح{ت}ون{ {ع�م{ل }وا ي {ان |م{ا ك }ود}ه}م� ب ل ه}م� و{ج} �ص{ار} {ب (فصلت:و{أ

20(“Sehingga apabila mereka sempat ke neraka,

pendengaran, penglihatan dan kulit mereka menjadi saksi terhadap mereka tentang apa yang telah mereka kerjakan.” (Fushilat : 20).

Dan mungkinkan seseorang melakukan suatu maksiat sedang anggota badannya ghaib daripadanya? Allah berfirman :

م� و{ال{ م�ع}ك }م� س{ �ك {ي ه{د{ ع{ل {ش� {ن� ي ون{ أ |ر} {ت ت {س� }م� ت �ت }ن و{م{ا ك{م} {ع�ل �ه{ ال ي ن� الل

} }م� أ �ت {ن {ك|ن� ظ{ن }م� و{ل }ود}ك ل }م� و{ال ج} ك �ص{ار} {ب أ}ون{ {ع�م{ل � م|م�ا ت |يرا {ث )22 (فصلت:ك

46

Page 46: Anakku Aku Bangga Padamu

Anakku Aku Bangga Padamu

“Kamu sekali-kali tidak dapat besembunyi dari persaksian pendengaran, penglihatan dan kulitmu terhadapmu, bahkan kamu mengira bahwa Allah tidak mengetahui kebanyakan dari apa yang kamu kerjakan.” (Fushilat : 22).

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam menjelaskan situasi pada hari kiamat tersebut sebagaimana diterangkan dalam hadits Anas Radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya ia berkata :

كنا عند النبي صلى الله عليه وسلم فضحك فقال : هل تدرون مما أضحك؟ قال : قلنا : الله ورسوله أعلم، قال : من مخاطبة العبد ربه يقول : يا رب، ألم تجرني من الظلم؟ قال : يقول : بلى : قال : فيقول : فإني ال

أجيز على نقسي إال شاهدا مني، قال : فيقول : كفى بنفسك اليوم عليك شهيدا،

وبالكرام الكاتبين شهودا، قال : فيختم على فيه فيقال ألركانه : انطقي، قال : فتنطق بأعماله، قال : ثم يخلى بينه وبين الكالم قال : فيقول : بعدا لكن وسحقا فعنكن

كنت أناضل.“Kami berada di sisi Nabi Shallallahu ‘alaihi Wasallam, tiba-tiba beliau Shallallahu ‘alaihi Wasallam tertawa, lalu beliau bersabda : ‘Tahukah kalian mengapa aku tertawa?’ ia berkata, kami mejawab : ‘Allah dan Rasulnya yang lebih mengetahui.’ Beliau bersabda : ‘Dari percakapan antara hamba dengan Tuhannya yaitu ia berkata : ‘Wahai tuhan, tidakkah Engkau membebaskanku dari kedzaliman? Beliau bersabda,

47

Page 47: Anakku Aku Bangga Padamu

Anakku Aku Bangga Padamu

Allah berfirman : ‘Tentu.’ Beliau bersabda, hamba itu berkata : ‘Sesungguhnya aku tidak menerima kesaksian atas diriku kecuali saksi diriku.’ Beliau bersabda, Allah berfirman : ‘Cukuplah dirimu sendiri pada hari ini menjadi saksi atas dirimu, juga para malaikat yang mencatat amal sebagai saksi.’ Beliau bersabda : ‘Lalu mulutnya ditutup, kemudian dikatakan kepada anggota badannya : ‘Bicaralah!’ maka ia berbicara tentang amal perbuatannya. Beliau bersabda : ‘Lalu ia dibiarkan antara dirinya dan kesaksian anggota tubuhnya.’ Beliau bersabda, ia berkata : ‘Binasa dan celakalah kalian (anggota tubuh), padahal sebelumnya aku membela kalian.”(1).

Ketika seorang pemuda berfikir tentang suasana tersebut wahai anakku, maka ia akan takut kepada Allah dan tidak akan berani melakukan apa yang diharamkan Allah Ta'ala.

Apakah ada faktor lain, wahai ayah?

Ya anakku, faktor keempat yaitu hendaknya setiap mukmin mengingat ganti yang disediakan Allah pada hari kiamat bagi orang yang mentaatinya dan yang menahan diri dari apa yang diharamkan Allah, tahukah engkau wahai anakku?

Tampaknya yang ayah maksudkan bidadari?

Benar anakku, dia adalah bidadari yang ciri-cirinya disebutkan Allah dalam firmannya :

|ص�ح{اب} � . أل ابا �ر{ ت

} � أ با اء� . ع}ر} �ش{ |ن {اه}ن� إ �ن أ �ش{ {ن �ا أ |ن إ{م|ين| �ي )38 (الواقعة:ال

“Sesungguhnya kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan langsung, dan kami jadikan mereka gadis-gadis perawan, penuh cinta lagi sebaya

1(?) Hadits riwayat Muslim (2969).

48

Page 48: Anakku Aku Bangga Padamu

Anakku Aku Bangga Padamu

umurnya. (kami ciptakan mereka) untuk golongan kanan.” (Al-Waqiah : 35-38).

Dan Nabi Shallallahu ‘alaihi Wasallam menyifati mereka dengan sabdanya :

ولكل منهم زوجتان يرى مخ سوقهما من وراءاللحم من الحسن.

“Masing-masing dari mereka memiliki dua isteri yang sumsum betis keduanya tampak dari balik dagingnya karena sangat eloknya.”(1).

Selanjutnya apa wahai ayah?

Setelah itu adalah doa dan mengahadap kepada Allah taala, wahai anakku. Allah telah menyebutkan kepada kita kisah Yusuf ‘alaihis salam saat para wanita berusaha membuat fitnah untuk dirinya dan mengajaknya pada kekejian.

Allah berfirman :

ي| {ن {د�ع}ون {ي� م|م�ا ي |ل {ح{ب¾ إ ج�ن} أ ب� الس� ق{ال{ ر{�ه|ن� {ي |ل ص�ب} إ

} �د{ه}ن� أ {ي �ي ك {ص�ر|ف� ع{ن |ال ت �ه| و{إ {ي |ل إ|ين{ اه|ل �ج{ }ن� م|ن{ ال {ك )33 (يوسف:و{أ

“Yusuf berkata : ‘Wahai Tuhanku, penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka kepadaku. Dan jika tidak engkau hindarkan daripadaku tipu daya mereka, tentu aku akan cenderung untuk memenuhi keinginan mereka dan tentulah aku termasuk orang-orang yang bodoh.” (Yusuf : 33).

Karena itu wahai anakku, kembalilah kepada Tuhanmu, angkatlah kedua telapak tanganmu penuh ketundukan kepadaNya. Dan ketahuilah, Allah tidak akan mengecewakan orang yang bersangka baik terhadapNya. Ia

1(?) Hadits riwayat Al-Bukhari (3245), Muslim (2834).

49

Page 49: Anakku Aku Bangga Padamu

Anakku Aku Bangga Padamu

juga tidak akan menolak orang yang memintaNya, dan bahwa Dia Maha Dekat lagi Maha Mengabulkan doa.

Faktor keenam, wahai anakku –dan ini adalah faktor yang sangat penting- yaitu menguatkan keinginan dan kemauan. Yakni hendaknya seseorang membiasakan dirinya berdisiplin. Tidak menyerahkan dirinya pada setiap keinginan dan ajakan nafsunya. Hendaknya ia tidak memenuhi berbagai keinginan dan ajakan itu kecuali setelah mengetahui di dalamnya terdapat kebaikan bagi dirinya, kebaikan agama maupun dunianya. Dan untuk mendisiplin diri memerlukan upaya keras dan pembiasaan. Hendaknya pula ia sadari, dirinya tengah berada dalam perang yang sesungguhnya dengan hawa nafsunya, yang senantiasa memerintahkan pada keburukan yang dikendalikan oleh setan terkutuk. Dan tanpa kemauan keras, tak mungkin ia bisa menang atas musuh bebuyutannya tersebut.

Setelah itu, apa lagi wahai ayah?

Masih ada factor penting lain yang sengaja tidak saya sebutkan, karena mungkin engkau telah mengetahuinya, apalagi Nabi Shallallahu ‘alaihi Wasallam telah mengisyaratkan hal itu dalam sabdanya.

Ya ayah, factor itu adalah menikah dan berpuasa. Bukankah itu yang ayah maksud?

Benar anakku, semoga Allah memberimu taufik. Menikah itulah yang membolehkan seseorang agar memuaskan nafsunya dengan apa yang dihalalkan Allah, sehingga ia bisa memalingkannya dari yang haram.

Jika pada saat ini pemuda seumurmu tak mampu menikah maka hendaknya ia berpuasa. Seyogyanya ia membiasakan diri berpuasa sunat, puasa senin kamis, atau puasa senin saja atau tiga hari pada setiap bulan. Kerena itu hendaknya ia memilihkan untuk dirinya puasa yang bisa menjaga dirinya. Puasa adalah sebab –dengan izin Allah- untuk merealisasikan takwa. Allah berfirman :

50

Page 50: Anakku Aku Bangga Padamu

Anakku Aku Bangga Padamu

}ب| }ت {م{ا ك {ام} ك }م} الص�ي �ك {ي |ب{ ع{ل }ت }وا ك �ذ|ين{ آم{ن ¾ه{ا ال ي} {ا أ ي

�ق}ون{ {ت }م� ت �ك {ع{ل }م� ل |ك �ل �ذ|ين{ م|ن� ق{ب (البقرة:ع{ل{ى ال183(

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (Al-Baqarah : 183).

Puasa itu bisa menguatkan kemauan dan keinginan, serta bisa membiasakan seseorang memenangkan atas hawa nafsunya.

Lalu, bagaimana halnya dengan onani yang banyak dipertanyakan oleh para pemuda, wahai ayah?

Onani, wahai anakku, adalah perbuatan tercela, hina dan diharamkan. Keharaman onani itu ditunjukkan oleh kitabullah dan sunnah RasulNya. Adapun dari kitabullah Al-Qur'an adalah firman Allah :

ع{ل{ى � |ال وج|ه|م� ح{اف|ظ}ون{ . إ |ف}ر} �ذ|ين{ ه}م� ل و{ال�ر} �ه}م� غ{ي |ن }ه}م� ف{إ �م{ان ي

} {ت� أ {ك و� م{ا م{ل} و{اج|ه|م� أ {ز� أ

}وم|ين{ )6-5 (المؤمنون:م{ل“Dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki, maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela.” (Al-Mu’minun : 5-6).

Dalam ayat di atas, Allah memberitahukan bahwa mereka menjaga kemaluan mereka kecuali dari dua jalan terebut. Ini menunjukkan, selain keduanya adalah haram. Kemudian Allah befirman dalam ayat berikutnya, menyebutkan tentang orang-orang yang memuaskan nafsunya dengan selain istri dan budak :

51

Page 51: Anakku Aku Bangga Padamu

Anakku Aku Bangga Padamu

}ع{اد}ون� |ك{ ه}م} ال {ئ }ول |ك{ ف{أ اء{ ذ{ل {غ{ى و{ر{ �ت ف{م{ن| اب)7(المؤمنون:

“Barangsiapa mencari yang dibalik itu maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas.” (Al-Mukminun : 7).

Kebiasaan onani menyebabkan beberapa bahaya kesehatan. Di antaranya, menyebabkan lemahnya alat reproduksi, bahkan terkadang pelakunya tak mampu melaksanakan kewajiban suami-isteri. Lalu, mengakibatkan ketidak beresan alat pencernaan, membuat encer air mani orang yang biasa melakukannya, sehingga terkadang mempengaruhi reproduksinya (mandul), dan menyebabkan lemahnya sel-sel saraf.

Onani juga membahayakan secara kejiwaan. Di antaranya, selalu sedih dan murung. Mungkin pelakunya merasa berdosa sehingga ia mencela dirinya sendiri, hal yang kemudian mengakibatkan kesedihan tak tertanggungkan. Onani juga menyibukkan dirinya, sehingga menghalanginya dari berbagai bentuk amal shalih dan kebajikan. Atau ia malah akan menghilangkan perasaan berdosanya. Dan ini tentu lebih berat dan berbahaya, karena menghilangkan kepribadian dan rasa malunya.

Mungkin seorang pemuda melakukannya di tempat yang di situ ia tidak bisa mandi, sehingga terpaksa ia mengakhirkan shalat, atau shalat dalam keadaan junub. Padahal kedua duanya merupakan perkara yang buruk.

Adakah jalan keluar daripadanya?Pengobatannya wahai anakku, adalah sebagaimana

disebutkan dimuka. Saya ringkaskan beberapa poin.1. Menguatkan iman dan rasa takut kepada Allah.2. Menguatkan keinginan untuk meninggalkannya.3. Menundukkan pandangan.4. Mejauhi berfikir tentang syahwat.5. Menjauhi dari menyendiri dan menyibukkan diri

dengan sesuatu yang bermanfaat.

52

Page 52: Anakku Aku Bangga Padamu

Anakku Aku Bangga Padamu

6. memperhatikan masalah ilmu, membaca dan memanfaatkan waktu. Ini akan menyibukkan pemuda dengan perkara-perkara yang serius.

Selanjutnya saya nasihatkan agar engkau membaca kitab Al-Adah As-Sayyi’ah, karya Muhammad Al-Munajjid. Kitab ini, menurut pandangan saya adalah kitab terbaik dalam tema ini.

BERCINTA DAN PACARAN

Sebagai pemuda, wahai ayah diuji dengan percintaan yang diharamkan. Apakah ayah berkenan memberi nasehat dalam masalah ini?

Termasuk hal yang membahayakan pemuda, wahai anakku yaitu bila ia terjerumus dalam percintaan yang diharamkan. Beberapa hal buruk akibat percintaan yang diharamkan itu adalah :

Pertama : jika ia mendapatkan apa yang diinginkannya dari percintaan tersebut maka ia akan mendapatkan keburukan dan sialnya dosa, sedang jiwanya akan merana jika kehilangan yang dicintainya.

Kedua : orang yang bercinta akan sibuk memikirkannya dan senantiasa gundah, sehingga melengahkannya dari maslahat agama dan dunianya. Demikian terus berlanjut sehingga ia tidak memikirkan kecuali kekasihnya. Selanjutnya hal itu semakin membuatnya tersiksa dan merana. Dan itu termasuk hukuman yang disegerakan.

Ketiga : akan memalingkannya dari kecintaan kepada Allah. Bahkan bisa saja mengakibatkan dirinya lebih mendahulukan kesenangan kekasihnya daripada keridhaan Allah. Dengan demikian ia bisa terjerumus ke dalam kemusyirikan yang mengeluarkannya dari wilayah Islam.

Salah seorang dari mereka mencintai perempuan bernama izzah. Ia bersyair menyenandungkan ketergantungan dirinya dengan sang kekasih.

53

Page 53: Anakku Aku Bangga Padamu

Anakku Aku Bangga Padamu

“Para rahib yang kesehariannya menangis sambil berdiri karena takut siksa, seandainya mereka mendengar sebagaimana yang kudengar dari untaian kata kekasihku, niscaya mereka tersungkur ruku’ dan sujud kepada Izzah.”

Keempat : hal itu bisa saja mengakibatkan kepada su’ul khatimah (kesudahan yang buruk) –mudah-mudahan Allah menlindungi kita daripadanya. Sebab setiap orang yang akan meninggal dunia hatinya akan disibukkan dan dikuasai oleh yang dicintainya.

Salah seorang dari mereka mencintai kekasihnya yang bernama Aslam. Begitu berat persoalannya yang menimpanya hingga ia ditimpa sakit. Saat sakaratul maut, kepadanya diajarkan : “Katakanlah, laa ilaaha illallah, tatapi ia malah mengatakan :

أسbbلم يbbا راحbbة البbbال العليbbل ويbbا شbbفاءالمدنف الخليل

رضاك أشbbهى إلي من رحمbbة الخbbالقالجليل

“Wahai Aslam, penenang jiwa yang gundah,wahai kekasih, penawar sakit yang sedang parah,kerelaanmu lebih kudamba,daripada rahmat Sang Pencipta Yang Maha Perkasa.”

Lalu ia meninggal dunia dengan kalimat ini. Mudah-mudahan Allah melindungi kita dari yang demikian dan melimpahkan khusnul khatimah kepada kita.

Inilah pengaruh buruk yang terpenting dari percintaan yang diharamkan. Dan masih ada lagi beberapa pengaruh buruk lainnya.

Mungkin engkau bertanya tentang cara pengobatannya. Obat terpenting dalam hal tersebut, wahai anakku adalah hendaknya setiap orang mengisi hatinya dengan kecintaan kepada Allah, senantiasa mengingatnya, membaca Al-Qur'an serta merenungkan maknanya. Lalu hendaknya ia bergaul dan mencintai orang-orang shalih, memutuskan sebab-sebab pandangan dan pikiran yang

54

Page 54: Anakku Aku Bangga Padamu

Anakku Aku Bangga Padamu

diharamkan. Ia juga harus menghilangkan pengaruh percintaan yang masih ada dalam hatinya. Daripadanya lah hatinya pertama kali harus dibersihkan. Sebab jika ia telah menguasai hati maka akan sulit mengeluarkannya.

PUBERTAS

Benarkah jika dikatakan, masa puber adalah masa senang-senang dan penyimpangan?

Tidak benar anakku. Jika seorang pemuda telah sampai pada masa ini maka sebagaimana nafsu biologis dan keinginannya bertambah maka bertambah pula orientasinya kepada agama dan konsentrasinya kepada Allah. Allah meletakkan fitrah ini kepadanya seiring dengan permulaan masa puber ini. Seandainya engkau merenungkan riwayat hidup para sahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi Wasallam saat mereka berada pada usia ini, niscaya secara sesungguhnya engkau akan dapat kenyataan ini.

Adapun mereka yang gaya hidupnya selalu senang-senang dan menyimpang maka mereka adalah orang-orang yang berpaling dari agama Allah dan senantiasa menuruti hawa nafsunya.

Wahai ayah, kenapa pada saat ini kita banyak melihat pemuda-pemuda dalam usia puber hidup dalam keadaan menyimpang?

Pemuda itu, wahai anakku adalah kekuatan dan dinamis. Jika kekuatan itu tidak disalurkan pada yang bermanfaat maka mereka akan menyalurkannya pada kesia-siaan dan permainan, tanpa memikirkan apa akibat-akibat selanjutnya. Dan jika hawa nafsu itu tidak kamu sibukkan dengan ketaatan maka ia akan menyibukkanmu dengan kemaksiatan.

Para pemuda zaman dulu, wahai anakku, sibuk dengan urusan-urusan besar seperti jihad fi sabilillah, mancari ilmu dan berbagai hal lain yang bermanfaat. Bahkan

55

Page 55: Anakku Aku Bangga Padamu

Anakku Aku Bangga Padamu

hingga dalam masyarakat desa yang sangat tergantung pada kekuatan kerja para penghuninya, para pemuda bersama keluarga mereka sibuk bekerja di bidang pertanian, peternakan dan pekerjaan-pekerjaan lainnya. Dalam masyarakat-masyarakat seperti ini, tidak banyak ditemukan berbagai persoalan sebagaimana yang kita singgung.

Sebagian pemuda, wahai ayah ada yang bersikap keras dan menentang orang tuanya, bahkan jarang mereka tunduk atau menyetujui pendapat orang tuanya, mengapa bisa demikian? Apakah itu ada kaitannya dengan masa yang sedang kami jalani?

Ya anakku, banyak pemuda yang hanya memperhitungkan pendapatnya sendiri sebagaimana telah engkau sebutkan. Mereka yang tengah berada pada masa ini terkadang menentang kedua orang tua atau guru-gurunya. Di antara sebabnya yang terpenting adalah perasaan pemuda tersebut bahwa dirinya telah dewasa dan tak bisa lagi digolongkan anak-anak seperti sebelumnya. Karena itu semua orang, menurutnya harus mendengarkan dan menghormati pendapatnya, juga agar mereka memperlakukannya sebagai orang dewasa.

Ada dua hal yang semakin menambah problem tersebut :

Pertama : meskipun dalam masa itu sang pemuda –dengan tak diragukan lagi- telah mencapai usia dewasa, tetapi ia masih memiliki banyak kekurangan, terutama dalam hal pengalaman, yang itu telah dimiliki oleh orang-orang yang lebih dahulu dewasa darinya. Meskipun demikian, ia masih tetap berpegang teguh dengan pendapat-pendapatnya, walaupun tidak benar.

Kedua : sebagian orang tua memperlakukan anak-anak mereka yang ada dalam usia ini seperti perlakuannya terhadap anak-anak kecil. Karena itu, ia merasa tidak diletakkan pada proporsi yang sebenarnya. Akibatnya, dia memaksakan pendapatnya terhadap mereka sebagai bentuk kompensasi (pelarian) dari perlakuan tersebut.

56

Page 56: Anakku Aku Bangga Padamu

Anakku Aku Bangga Padamu

Penentangan yang dilakukan sebagian siswa terhadap guru-guru mereka, apakah ada kaitannya dengan apa yang ayah sebutkan?

Ada. Karena hawa nafsunya lah yang menjadikan pemuda itu menentang guru-gurunya dan menolak menuruti mereka.

Ayah telah menyebutkan, di antara sebab-sebab kenyataan ini adalah karena sebagian orang tua melihat anak-anak mereka masih sebagai anak-anak kecil. Apa sebab adanya pandanagan tersebut?

Ada sebab-sebab yang kembalinya kepada anak-anak dan sebab-sebab yang kembalinya kepada orang tua. Adapun yang kembali kepada anak maka yang terpenting adalah bahwa sebagian anak-anak memasuki masa ini, tetapi ia masih saja belum meninggalkan sikap kekanak-kanaknya. Perhatian-perhatiannya masih sama dengan perhatian anak-anak, mainan dan tingkah lakunya di rumah masih menunjukkan dia kanak-kanak. Padahal setiap orang, seperti disebutkan dalam ungkapan, akan diperlakukan sesuai dengan bagaimana ia menempatkan diri.

Sebab kedua, ketika seorang pemuda melihat tanda-tanda baligh pada dirinya, ia begitu berlebihan dalam memandang kemampuan dan skilnya. Padahal ia masih memiliki banyak kekurangan dari sisi pengalaman dibanding orang yang lebih tua darinya. Karena itu, orang-orang dewasa melihat pendapat dan pemikirannya masih sempit. Dan untuk itu, ia memperlakukannya berdasarkan asas ini.

Ketiga, pada masa tersebut, para pemuda banyak mendengarkan nasihat dan arahan teman-temannya daripada mendengarkan nasihat orang tua atau guru-gurunya. Padahal nasihat teman-temannya kebanyakan masih belum matang dan berpengalaman, lebih banyak menentang dan berusaha agar eksistensinya diakui oleh orang lain.

57

Page 57: Anakku Aku Bangga Padamu

Anakku Aku Bangga Padamu

Kenapa sikap-sikap pemuda identik dengan pemberontakan dan pembangkangan?

Sebab dia memandang dengan besikap seperti itu eksistensinya akan diakui dan tampak. Juga sebagai pemberitahuan kepada yang lain bahwa dirinya tak lagi sebagai anak kecil seperti yang mereka sangka.

Tetapi cara ini kebanyakan tidak berhasil, bahkan mungkin akan membahayakan dirinya, bukankah demikian, wahai ayah?

Benar anakku, ketika seorang pemuda melakukan langkah-langkah dan cara-cara tersebut, justeru jarang bisa mewujudkan tujuan-tujuannya. Bahkan mungkin hal itu malah mendorong orang lain menolak berbagai tuntutannya, meskipun mereka meyakini itu benar. Sebab rata-rata orang tidak suka jika dipaksa memenuhi berbagai tuntutan. Mereka merasa bahwa cara-cara tersebut tidak sejalan dengan akhlak dan adab yang semestinya.

Tetapi saya melihat sebagian pemuda mewujudkan sebagian tuntutan-tuntutannya dengan menggunakan cara pambangkangan dan konfrontasi dengan para orang tua.

Ya, sebagian pemuda kadang berhasil dalam hal tersebut. Tetapi mereka yang memenuhi tuntutan-tuntutannya dengan cara tersebut memenuhinya terpaksa dan perasaan benci, sehingga membuahkan pandangan yang buruk terhadap pemuda tersebut. Ia memang bisa mewujudkan tuntutannya yang terbatas itu, tetapi ia merugikan orang banyak, belum lagi ia harus kehilangan nama baik dalam pandangan mereka, padahal ini jauh lebih mahal daripada tuntutan-tuntutannya yang sifatnya sementara.

Jadi, cara mana yang paling sesuai bagi pemuda dalam hal ini?

58

Page 58: Anakku Aku Bangga Padamu

Anakku Aku Bangga Padamu

Yang paling sesuai yaitu hendaknya ia pertama kali meyakinkan orang lain bahwa dia benar-benar telah dewasa. Dan itu dimulai dari perubahan sikap hidup. Yaitu dengan meninggalkan hal-hal yang merupakan perhatian anak-anak, menjauhi berbagai kesia-siaan dan permainan mereka. Selanjutnya hidup dengan akhlak, ketenangan serta pembawaan orang-orang dewasa. Dan hal ini perlu dibiasakan.

Termasuk masalah penting yaitu hendaknya ia memperbaiki akhlaknya terhadap orang tua, memuliakan serta menghormati mereka sesuai dengan kedudukan dan status masing-masing.

Ia juga harus menunjukkan keberhasilan dan peningkatan dirinya sehingga masuk hitungan sebagai orang terpandang, dengan cara penyelesaian tugas dan suksesnya pekerjaan, bukan ucapan. Dan itu akan terwujud jika ia betul-betul melakukan pekerjaan yang dipikulkan kepadanya dengan sungguh-sungguh. Lalu, hendaknya ia senantiasa melakukan pembaharuan dan kreasi-kreasi baru. Ia tidak boleh puas hanya sebagai pelaksana dari berbagai pekerjaan yang dibebankan atasnya. Dan termasuk hal yang menolongnya dalam masalah ini adalah bahwa orang-orang akan senang meski sedikit keberhasilan yang dicapainya. Mereka juga tidak akan menuntutnya bisa melakukan tugas sebagaimana orang-orang dewasa pada umumnya.

Setelah melakukan beberapa langkah tersebut, baru kemudian ia bisa menyampaikan pendapat-pendapat dan tuntutan-tuntutannya dengan tenang, lebih mendasarkan pada dialog logis tanpa emosi.

Selain itu, ia juga harus memperhitungkan faktor waktu. Ia masih perlu waktu sampai benar-benar tampak pengaruh perubahan kepribadiannya di tengah-tengah manusia.

Terakhir, saya katakan kepadamu, anakku, terkadang sebagian orang kurang memperhatikan hak pemuda. Karena itu hendaknya ia tabah dan sabar. Hendaknya perhatiannya lebih tertuju pada terwujudnya tuntutan-tuntutannya. Dan sebelumnya itu hanya soal waktu saja, sehingga kemudian ia bisa merelisasikan apa yang diinginkannya dengan izin Allah.

59

Page 59: Anakku Aku Bangga Padamu

Anakku Aku Bangga Padamu

PEMUDA DAN ORANG TUA

Ayah, saya banyak menyaksikan kenyataan yang membuat saya sedih dan pilu. Yaitu sebagian pemuda memperlakukan kedua orang tuanya secara buruk, dengan alasan keduanya tidak mau mewujudkan sebagian tuntutan-tuntutannya, atau karena keduanya masih memperlakukannya sebagai anak kecil. Saya memahami, sikap semacam itu sama sekali tidak ada alasan membenarkannya. Karena itu, alangkah baiknya jika ayah berbicara masalah ini.

Semoga Allah memberkahimu anakku, sungguh sangat disayangkan jika engkau melihat ada pemuda muslim, bahkan mungkin pemuda shalih terkadang mengeraskan suara dan bersikap buruk di hadapan kedua orang tuanya. Ia lupa hak agung keduanya, di mana Allah menyandingkan hakNya dengan hak kedua orang tua dalam banyak ayat Al-Qur’an. Allah berfirman :

|ن� د{ي |bbو{ال� |ال اه} و{ب �bbي| � إ |ال }د}وا إ {ع�ب � ت ال} ¾ك{ أ ب و{ق{ض{ى ر{

و�} د}ه}م{ا أ }bbح} ر{ أ }bbب| �ك د{ك{ ال �bbن }غ{ن� ع| �ل {ب ا ي �bbم| � إ انا }bbح�س| إل� {bق}ا و }bه}م �ه{ر� {ن }ف« و{ال ت ا أ }b{ه}م ل� ل {bق} ك|اله}م{ا ف{ال ت

� {ر|يما � ك {ه}م{ا ق{و�ال )23 (االسراء:ل“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.” (Al’Isra’ : 23).

60

Page 60: Anakku Aku Bangga Padamu

Anakku Aku Bangga Padamu

Dan Allah memerintahkan kepada setiap mukmin agar merendahkan diri di hadapan orang tuanya. Allah berfirman :

|ح�م{ة {اح{ الذ¾ل� م|ن{ الر� ن {ه}م{ا ج{ (االسراء:و{اخ�ف|ض� ل24(

“Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan.” (Al-Isra’ : 24).

Bahkan wahai anakku, sesungguhnya jihad di jalan Allah yang merupakan puncak mercusuar Islam, dan termasuk amal hamba yang paling agung untuk mendekatkan diri kepada Tuhannya, ketika ia merupakan amalan sunat ia disyaratkan adanya keridhaan orang tua.

لقد جاء رجل للنبي صلى الله عليbbه وسbbلم يسbbbأله أن يجاهbbbد معbbbه، فسbbbأله : أحي

والداك؟ قال : نعم، قال ففيهما فجاهد.Seorang laki-laki datang kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi Wasallam meminta agar ia bisa berjihad bersama beliau. Maka Nabi Shallallahu ‘alaihi Wasallam bertanya : ‘Apakah kedua orang tuamu masih hidup? Ia menjawab : ‘Ya,’ beliau bersabda : ‘Berjihadlah untuk (merawat) keduanya.”(1).

وجاءه صلى الله عليه وسلم رجbbل فقbbال : جئت أبايعbbك على الهجbbرة وتbbركت أبbbوي يبكيbbان، فقbbال صbbلى اللbbه عليbbه وسbbلم :

فارجع عليهما فأضحكهما كما أبكيتهما.“Seorang laki-laki datang kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi WasallamNabi Shallallahu ‘alaihi Wasallam

seraya berkata : ‘Aku datang berbaiat kepadamu untuk berhijrah dan aku tinggalkan kedua orang tuaku menangis (karena kepergianku). Maka

1(?) Hadits riwayat Al-Bukhari (3004).

61

Page 61: Anakku Aku Bangga Padamu

Anakku Aku Bangga Padamu

Nabi Shallallahu ‘alaihi Wasallam bersabda kepadanya : ‘kembalilah kepada keduanya dan buatlah keduanya tertawa sebagaimana engkau telah membuat keduanya menangis.”(1).

Jika kebaikan kepada kedua orang tua memiliki kedudukan yang demikian tinggi, ayah maka tentu syariat menyediakan pahala yang agung atasnya?

Ya wahai anakku, syariat telah menyediakan pahala yang agung atas perbuatan tersebut.

Pertama : mentaati orang tua berarti mentaati Allah. Maka ketika seseorang memenuhi perintah kedua orang tuanya, baik urusan kecil maupun urusan besar, berarti ia telah mentaati Allah Azza wajalla.

Kedua : keridhaan keduanya menyebabkan keridhaan Tuhan. Jika seorang hamba membuat ridha kedua orang tuanya berarti ia juga membuat ridha Allah Azza wa jalla. Sebaliknya, jika ia membuat murka keduanya, berarti ia juga membuat murka Tuhannya. Nabi Shallallahu ‘alaihi Wasallam bersabda :

رضى الbbرب في رضbbا الوالbbد وسbbخط الbbرب فيسخط الوالد.

“Keridhaan Tuhan tergantung keridhaan orang tua dan kemurkaan Tuhan tergantung kemurkaan orang tua.”(2).

Ketiga : berbakti kepada keduanya merupakan sebab masuk surga. Nabi Shallallahu ‘alaihi Wasallam bersabda :

رغم أنفه، ثم رغم أنفه، ثم رغم أنفه قيل : من يا رسول الله؟ قbbال : من أدرك والديbbه عنbد الكbبر أحbدهما أو كليهمbا ثم لم يbدخل

الجنة.1(?) Hadits riwayat At-tirmidzi (2528), Ibnu Majah (2782).2(?) Hadits riwayat At-Tirmidzi (1899).

62

Page 62: Anakku Aku Bangga Padamu

Anakku Aku Bangga Padamu

“Celaka, celaka, dan celaka!, lalu ditanyakan : ‘Siapa wahai Rasulullah?’ beliau menjawab : ‘Yaitu orang yang mendapati kedua orang tuanya saat sudah tua, salah seorang daripadanya atau keduanya, tetapi ia tidak masuk surga.”(1).

Keempat : Allah mengabulkan doa orang yang berbuat baik kepada kedua orang tuanya. Nabi Shallallahu ‘alaihi Wasallam menceritakan kepada para sahabatnya tentang seorang laki-laki bernama Uweis Al-Qarni. Ia memiliki seorang ibu dan ia begitu baik kepadanya. Dan sungguh kalau seandainya ia besumpah atas nama Allah, niscaya Allah membenarkannya. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam memerintahkan agar mereka meminta doa kepadanya.”(2).

Mungkin engkau juga mengetahui kisah tentang tiga orang yang menginap di dalam gua. Tiba-tiba sebuah batu besar menutup pintu gua. Maka sebagian mereka berkata kepada sebagian yang lain : “Sungguh tidak akan menyelamatkan kalian dari situasi ini kecuali dengan berdoa kepada Allah melalui wasilah amal shalih kalian.” Yang pertama dari mereka adalah seorang laki-laki yang senantiasa berbuat baik kepada kedua orang tuanya. Dan mereka pun berdoa kepada Allah, sehingga batu besar itu menggelinding dan mereka pun berjalan keluar.(3).

Jika demikian keadaan para ahli kebajikan kepada orang tua, lalu bagaimana halnya dengan orang-orang yang durhaka kepada orang tuanya?

Sesungguhnya durhaka kepada orang tua, wahai anakku keburukan dan bencana sangat besar. Bagaimana tidak, Nabi Shallallahu ‘alaihi Wasallam menyebutkannya beriringan dengan syirik kepada Allah.

1(?)Hadits riwayat Muslim (2551).2(?)Hadits riwayat Muslim (2542)/3(?)Hadits riwayat Al-Bukhari (2215), Muslim (2743).

63

Page 63: Anakku Aku Bangga Padamu

Anakku Aku Bangga Padamu

فعن أنس ابن مالك رضي اللbbه عنbbه قbbال : سbbئل النbbبي صbbلى اللbbه عليbbه وسbbلم عن الكبbbbائر فقbbbال اإلشbbbراك باللbbbه، وعقbbbوق

الوالدين، وقتل النفس، وشهادة ا لزور.“Dari Anas bin Malik Radhiyallahu ‘anhu ia berkata, Nabi Shallallahu ‘alaihi Wasallam ditanya tentang dosa-dosa besar. Maka beliau menjawab : ‘Berbuat syirik kepada Allah, durhaka kepada kedua orang tua, membunuh jiwa dan bersaksi palsu.”(1).

Durhaka kepada orang tua, wahai anakku membuat disegerakannya siksa bagi pelakunya sejak di dunia.

فعن أبي بكرة رضي اللbbه عنbbه قbbال : قbbال رسول اللbbه صbbلى اللbbه عليbbه وسbbلم اثنbbان يعجلهمbbا اللbbه في الbbدنيا : البغي وعقbbوق

الوالدين.“Dari Abu Huarairah Radhiyallahu ‘anhu ia berkata : rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam bersabda : ‘Dua hal yang siksanya disegerakan Allah sejak di dunia : berbuat aniaya dan durhaka kepada kedua orang tua.”(2).

Akibat durhaka yang ketiga, wahai anakku begitu amat berat bagi pelakunya. Sebab ketika seorang anak durhaka kepada ayahnya maka mungkin hal itu mendorong sang ayah mendoakan buruk atasnya. Sedangkan doa buruk orang tua kepada anaknya akan dikabulkan. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam bersabda :

1(?)Hadits riwayat Al-Bukhari 92653), Muslim (89).2(?)Hadits riwayat Aht-Thabrani.

64

Page 64: Anakku Aku Bangga Padamu

Anakku Aku Bangga Padamu

ثالثة دعوات مستجابات ال شك فيهن : دعوة الوالد على ولده، ودعوة المسافر، ودعوة

المظلوم.“Ada tiga jenis doa yang dikabulkan, tak ada keraguan di dalamnya : doa buruk orang tua kepada anaknya, doa orang musafir dan doa orang yang dianiaya.”(1).

Ketika itu berkumpullah pada anak tersebut amal yang hanya sedikit, lalu kedurhakaannya segera dibalas, baik sebagai bencana atau hukuman, dan setelah itu datang doa buruk orang tua yang tidak ditolak.

Apakah pintu terburuk dalam hal durhaka kepada orang tua, wahai ayah?

Pintu terburuk dalam hal durhaka kepada orang tua, wahai anakku adalah durhaka dalam manhaj dan pemikiran. Yakni ketika seorang ayah shalih mengajak anaknya pada ketaatan dan kebaikan, tetapi sang anak menyelisihi dan menempuh jalan selain yang diridhai Allah dan yang diserukan oleh orang tuanya. Ketika sang ayah bersegera pada kebajikan dan shalat, tetapi sang anak menempuh hal yang sebaliknya.

Tetapi sebagian pemuda, wahai ayah berdalih bahwa orang tuanya kurang memenuhi haknya, sehingga membuatnya meninggikan suara dan bersikap keras terhadapnya.

Wahai anakku, apakah ada kesalahan dan keburukan yang lebih besar daripada syirik kepada Allah? Tetapi meskipun demikian, dalam kitabnya, Allah memerintahkan agar kita berbuat baik kepada kedua orang tua, meski mereka berbuat syirik kepada Allah. Bukankah engkau telah mengetahui ayat yang menunjukkan hal tersebut?

1(?) Hadits riwayat Ahmad, Abu Daud dan At-Tirmidzi.

65

Page 65: Anakku Aku Bangga Padamu

Anakku Aku Bangga Padamu

Benar ayah, ayat itu adalah firman Allah :

}س� {ي ا ل }bbي م| ر|ك{ ب }ش� {ن� ت |ن� ج{اه{د{اك{ ع{ل{ى أ و{إ{ا �ي �ه}م{ا ف|ي الد¾ن ب }ط|ع�ه}م{ا و{ص{اح| �مÄ ف{ال ت ل |ه| ع| {ك{ ب ل

� وفا )15(لقمان: من اآليةم{ع�ر}“Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik.” (Luqman : 15).

Engkau benar anakku, karena itu Allah mengakhiri ayat tersebut dengan firmannya :

Éي} |ل اب{ إ }bbن} |يل{ م{ن� أ ب }bbع� س |bbب� (لقمbbان: منو{ات)15اآلية

“Dan ikutilah jalan orang yang kembali kepadaKu.” (Luqman : 15).

Maksudnya, jangan taati keduanya, tetapi taatilah orang yang menyerumu taat kepada Allah. Meskipun demikian, engkau masih tetap harus berbaut baik kepada keduanya.

Ayah, sekarang saya memahami, para pemuda yang diuji memiliki orang tua kurang taat dan suka tergelincir pada kemaksiatan, tidaklah mereka digugurkan dari kewajiban syariat untuk berbuat baik kepada orang tua.

Benar anakku, Allah memerintahkan agar anak berbuat baik kepada kedua orang tua meskipun mereka memaksa dan mengajaknya berbuat syirik, bagaimana jika keduanya muslim? Maka ia wajib berbuat baik kepada keduanya, mentaati dan mengajak dengan keduanya dengan lemah lembut serta dengan cara yang baik dan pantas.

66

Page 66: Anakku Aku Bangga Padamu

Anakku Aku Bangga Padamu

Lebih dari itu, jika salah seorang daripadanya melakukan kesalahan padanya maka hendaknya ia sabar. Dan hendaknya setiap pemuda menyadari bahwa hak kedua orang tua atas dirinya adalah sesuatu yang mesti ia dahulukan. Dan itu bukan merupakan balasan atas kebaikan keduanya kepada dirinya. Lalu, sesungguhnya sebagian besar kesalahan para orang tua kepada anak-anak mereka pada dasarnya berasal dari keinginan mereka agar anak-anak mereka mendapatkan sesuatu yang terbaik.

EMOSI

Ayah, sekarang mari kita membicarakan persoalan lain. Ananda melihat sebagian pemuda jika sedang marah, kemarahannya memuncak, sampai mereka tak mampu menguasai diri. Apakah ini ada kaitannya dengan masa puber ini?

Ya, ciri pemuda pada masa puber adalah memiliki rasa emosional yang tinggi. Jika sedang marah, kemarahan itu bisa memuncak disertai suara tinggi. Mungkin ia juga akan membanting apa saja yang ada di tangannya. Bisa pula ia berkata tidak sopan terhadap orang yang lebih tua atau lebih tinggi kedudukannya.

Marah, wahai anakku adalah sifat yang tercela. Ia lebih banyak membawa seseorang pada kondisi yang membuatnya menyesal. Bukankah engkau sendiri melihat sebagian pemuda gigit jari karena situasi yang diakibatkan oleh kemarahannya, atau dikarenakan kelepasan ucapan yang tanpa ditimbang dan dipikirkan terlebih dahulu?

Karena itu, ketika seorang laki-laki datang kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi Wasallam dan meminta agar diberi nasihat, Nabi Shallallahu ‘alaihi Wasallam bersabda kepadanya : “jangan marah” orang itu masih mengulangi pertanyaannya, dan Nabi Shallallahu ‘alaihi Wasallam

67

Page 67: Anakku Aku Bangga Padamu

Anakku Aku Bangga Padamu

mengulangi nasihat yang sama : “jangan marah” demikian Nabi Shallallahu ‘alaihi Wasallam mengulang-ulanginya.(1).

Lalu orang itu berkata : “maka aku berfikir saat Nabi Shallallahu ‘alaihi Wasallam bersabda sebagaimana yang beliau sabdakan, ternyata marah memang menghimpun semua bentuk kejahatan.”(2).

Hal itu wahai anakku menunjukkan, marah akan menggiring pelakunya pada situasi yang ia sesali dalam waktu yang lama.

Allah memuji orang-orang yang bisa menekan perasaan mereka, mampu menguasai nafsu mereka saat marah, sebagaimana firmannya :

{ه �bbاس| و{الل �bbع{اف|ين{ ع{ن| الن� �ظ{ و{ال �غ{ي {اظ|م|ين{ ال �ك و{ال|ين{ ن �م}ح�س| }ح|ب¾ ال )134(آل عمران: من اآليةي

“Dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan kesalahan orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.” (Ali-Imran : 134).

}ون ر} |bbغ�ف} }وا ه}م� ي |ذ{ا م{ا غ{ض|ب (الشbورى: منو{إ)37اآلية

“Dan apabila mereka marah, mereka memberi maaf.” (Asy-Syura : 37).

Pembicaraan tentang cepat marah dan emosionalnya pemuda pada masa puber ini mengingatkan saya pada banyak kenyataan yang saya saksikan pada sebagian kawan-kawan. Yakni ketika mereka mencintai seseorang mereka mencintai dan memujinya secara berlebihan. Sebaliknya, demikian pula saat mereka mencela seseorang. Apakah ini juga ada hubungannya dengan masa puber itu?

Ya anakku, termasuk tingginya emosional para pemuda pada masa ini adalah dia begitu berlebih-lebihan dalam mencintai dan membenci. Karena itu, ia amat kagum

1(?)Hadits riwayat Al-Bukhari (6116).2(?)Hadits riwayat Ahmad (22660).

68

Page 68: Anakku Aku Bangga Padamu

Anakku Aku Bangga Padamu

terhadap masalah kepahlawanan. Tetapi masing-masing orang memiliki ukuran yang berbeda tentang kepahlawanan. Ada yang menurutnya kepahlawanan adalah di bidang olah raga, ada pula yang menganggapnya di bidang seni dan drama, tetapi ada pula yang berpendapat ia ada dalam kejahatan dan perusakan.

Karena itu, ketika ia mengagumi salah seorang dari mereka maka ia begitu tertarik dengan keperibadiannya, mengikuti pola hidupnya dan terlalu melebih-lebihkan dalam memuji dan mengandalkannya.

Ayah, menurut pandangan saya, para musuh Islam sudah mengetahui sifat khusus pemuda dengan baik. Karena itu, mereka menyibukkan para pemuda dan pemudi dengan berbagai bentuk kesenian dan olah raga sampai pada tingkat melampaui batas. Bahkan mungkin hal itu menjerumuskan mereka pada berbagai pintu penyimpangan dan kerusakan.

Ya, wahai anakku persoalannya seperti yang kamu katakan. Para musuh Islam berupaya menampilkan berbagai panutan dan contoh yang buruk kepada pemuda dan pemudi Islam. Mereka menampakkan contoh-contoh tersebut malalui berbagai bentuk media massa. Mereka memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan modern dalam menampilkan apa yang mereka inginkan, yakni melalui berbagai macam sarana untuk mempengaruhi dengan cara yang membuat kagum para pemuda dari apa yang mereka lihat dan saksikan.

Tetapi, adakah pemecahan persoalan ini dari sisi pendidikan Islam?

Ya, wahai anakku saran penting untuk pemecahan persoalan tersebut, bahkan termasuk sarana pengembangan bagi sifat khusus pemuda pada masa tersebut adalah dengan memberikan contoh dan teladan yang baik.

Dalam Al-Qur’an banyak dikisahkan perjalanan hidup orang-orang shalih, baik dari kalangan nabi-nabi maupun

69

Page 69: Anakku Aku Bangga Padamu

Anakku Aku Bangga Padamu

pengikutnya. Di sana dikisahkan tentang keberanian dan kepahlawanan mereka, juga keteguhan mereka di medan perjuangan antara kebenaran dan kebatilan. Dalam sejarah Islam terdapat banyak contoh dalam banyak sisi; keilmuan, ibadah, jihad, kepahlawanan, dakwah dan keteguhan memegang prinsip. Berbagai contoh tersebut akan membuat pemuda muslim kagum, sehingga membuatnya mencintai orang-orang seperti mereka serta perhatian terhadap berita dan biografi mereka.

Dalam hal di atas membuahkan banyak hal penting. Pertama : membuat pemuda cinta kepada mereka,

sehingga Allah memberikan pahala karena kecintaan mereka. Dan barangsiapa mencintai suatu kaum maka ia akan dihimpunkan bersama mereka pula pada hari kiamat, meskipun amalnya belum mencapai seperti amal mereka. Demikian seperti telah saya kemukakan dalam pembicaraan terdahulu.

Kedua : ia akan mengikuti pola hidup mereka, meneladani sisi-sisi baik mereka, serta akan menjadikannya panutan yang selalu diikuti. Dan barangsiapa menyerupai suatu kaum maka ia termasuk golongan mereka. Dengan demikian hal itu akan ikut andil dalam mendidiknya dengan didikan, adab dan akhlak Islam.

Ketiga : ia tak lagi memperdulikan kisah hidup orang-orang yang rusak dan terjerumus. Bahkan ia akan merasa begitu rendah dan hinanya jika mempedulikan berita atau kisah hidup mereka. Dan bagaimana mungkin ia berpaling kepada orang-orang tersebut, sementara hatinya telah tertambat untuk mencintai orang-orang shalih yang ia baca dalam kitabullah, sunnah rasulNya shallallahu ‘alaihi wasallam dan apa yang dituliskan oleh para ulama Islam dalam buku-buku tarikh umatnya?

BEBERAPA TELADAN DARI KEHIDUPAN PEMUDA

Ayah, pembicaraan ini membuat saya rindu untuk menguak perjalanan hidup orang-orang shalih dari

70

Page 70: Anakku Aku Bangga Padamu

Anakku Aku Bangga Padamu

kalangan orang-orang beriman. Apakah ayah berkenan menyampaikan contoh-contoh dari perjalanan hidup orang-orang shalih shalih saat mereka masih di usia muda?

Ya, wahai anakku Allah telah mengisahkan kepada kita dalam kitabnya tentang Yusuf ‘alaihis salam. Beliau adalah contoh dan teladan dalam hal iffah (menahan diri dari yang dilarang). Ketika itu beliau seorang pemuda bujangan. Tinggal jauh dari kampung halamannya. Lalu di sana ada seorang wanita berkedudukan serta cantik. Wanita itu mengajaknya berbuat mesum, ia kunci seluruh pintu dan mengancam Yusuf (jika menolak). Tetapi meskipun demikian besar godaannya, ia tetap kembali kepada Tuhannya seraya berkata :

}م}ون| |ح} الظ�ال }ف�ل �ه} ال ي |ن �و{اي{ إ {ح�س{ن{ م{ث �ي أ ب �ه} ر{ |ن إ2(يوسف: من اآلية(

“Aku berlindung kepada Allah, sungguh tuanku telah memperlakukan aku dengan baik.” Sesungguhnya orang-orang zhalim tiada akan beruntung.” (Yusuf : 23).

Akhirnya Yusuf lebih menerima penjara daripada terjerumus pada kehinaan dan kerusakan.

Wahai anakku seorang pemuda muslim saat ini, ketika ia membaca kisah ini dan melihat keagungan peribadi Nabi yang mulia tersebut, serta kemengannya atas berbagai dorongan pada keburukan dan kehinaan, apakah engkau mengira setelah itu ia masih kagum dengan kisah pacaran dan percintaan? Ataukan ia melihat orang-orang tersebut dari kedudukannya yang tinggi, sedang lisan faktanya mengatakan, duhai alangkah kasihan orang-orang yang rendah dan tak berdaya itu. Sungguh kasihan, kenistaan membuat mereka senang, bahkan mereka malah bergelimang dalam lumpurnya, sehingga mereka tak mampu melepaskan diri mereka daripadanya.

71

Page 71: Anakku Aku Bangga Padamu

Anakku Aku Bangga Padamu

Dalam hal kejujuran dan keteguhan memegang agama dan kesabaran kita bisa meneladani sahabat Khabbab bin Al-Art Radhiyallahu ‘anhu. Ia disakiti oleh orang-orang kafir dengan berbagai bentuk penyiksaan yang tak tertahankan. Di atas punggungnya diletakkan bara panas, sehingga bekas siksaan itu masih tetap menempel pada tubuhnya selama bertahun-tahun, sebagai saksi yang berbicara tentang keteguhan memegang agama serta kesabarannya. Ia perlihatkan punggungya kepada Umar saat ia menjabat khalifah, dan Umar pun melihat bekas penyiksaan di tubuhnya.

Karena itu, ketika Ali Radhiyallahu ‘anhu kembali dari Shiffin dan melewati kuburannya, ia tidak kuasa kecuali mengatakan :

رحم الله خبابا، أسلم راغبا، وهاجر طائعا، وعاش مجاهدا، وابتلي في جسمه أحواال، ولن يضيع الله

أجره.“Semoga Allah merahmati Khabab. Ia masuk Islam

karena cintanya pada Islam, berhijrah karena ketaatan, hidup sebagai mujahid, dan tubuhnya diuji dengan berbagai keadaan, dan Allah tidak akan menyia-nyiakan pahala untuknya.”(1).

Demikianlah, wahai anakku ketika ia sebagai pemuda seumurmu, ia memilih jalan agama dan mengikuti Nabi Shallallahu ‘alaihi Wasallam, sehingga beliau Radhiyallahu ‘anhu tetap teguh dan tabah menghadapi sisaan.

Adapun masalah cita-cita yang tinggi tampak pada para pemuda dari sahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi Wasallam dalam soal jihad dan mati syahid di jalan Allah.

Dari Anas Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata : ‘Ketika perang Badar Haritsah terkena sasaran hingga tewas, dan ia adalah seorang pemuda. Lalu datanglah ibunya kepada Nabi

1(?)Hadits riwayat Ath-Thabrani, seperti disebutkan dalam Al-Ishabah (2/221).

72

Page 72: Anakku Aku Bangga Padamu

Anakku Aku Bangga Padamu

Shallallahu ‘alaihi Wasallam seraya berkata : ‘Wahai Rasulullah, baginda telah mengetahui tentang kedudukan Haritsah di sisiku. Jika ia berada di surga maka aku sabar dan mengharap pahala dari Allah. Tetapi jika berada di selainnya, tahukah baginda apa yang harus kuperbuat?’ maka beliau bersabda :

ويحbbك أوهلت؟ أو جنbbة واحbbدة هي؟ إنهbbاجنان كثيرة وإنه في جنة الفردوس.

“Kasihanilah dirimu, apakah engkau telah kematian anakmu? Apakah ia hanya satu surga? Sesungguhnya ia adalah surga yang banyak, dan ia di dalam surga firdaus.”(1).

Dan Saad bin Abi Waqqash mengisahkan tentang saudaranya Umair bin Abi Waqqash Radhiyallahu ‘anhum, ia berkata : “Aku melihat saudaraku Umair bin Abi Waqqash mundur ke belakang sebelum kami diperiksa oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam saat perang Badar. Maka aku tanyakan padanya : ‘Apa yang terjadi denganmu wahai saudaraku? Ia menjawab : ‘Sesungguhnya aku takut jika Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam melihatku, lalu menganggapku masih kecil sehingga menolakku pergi berperang, padahal aku ingin keluar berjihad, mudah-mudahan Allah mengaruniaku kesyahidan.’ Ia berkata : ‘Lalu ia diperlihatkan kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam dan beliau menganggapnya masih kecil, sehingga menolaknya. Tetapi ia kemudian menangis, sehingga beliau membolehkannya.’ Saad berkata : ‘Aku mengikatkan gantungan pedangnya, karena ia begitu masih kecil, dan ia pun terbunuh, sedang ia pemuda berusia enam belas tahun.”(2).

Para pemuda dari kalangan sahabat menjadi teladan dalam hal jihad bersama Nabi Shallallahu ‘alaihi Wasallam. Sahabat Al-Barra’ bin Azib ikut berperang sebanyak lima

1(?)Hadits riwayat Al-Bukhari (3982).2(?)Dikeluarkan oleh Ibnu Saad (1/110-111).

73

Page 73: Anakku Aku Bangga Padamu

Anakku Aku Bangga Padamu

belas kali, Zaid bin Arqam tujuh belas kali, Abu Said Al-Khudri dua belas kali, Salamah bin Al-Akwa’ sembilan kali dan Ibnu Abi Aufa ikut berperang sebanyak tujuh kali. Semua peperangan itu bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam, sedang mereka masih pada masa remaja, bahkan sebagian besar mereka beursia di bawah 20 tahun.

Dalam hal mengahafal Al-Qur'anu, mereka juga merupakan sebuah fenomena. Amr bin Salamah Radhiyallahu ‘anhu misalnya, beliau mengungguli kaumnya, sehingga menjadi orang yang paling baik hafalannya, sehingga ia lebih pantas untuk dikedepankan daripada mereka. Dan semua itu tanpa adanya fasilitas atau sarana sebagaimana yang ada sekarang. Waktu itu belum ada halaqah untuk mengahafal Al-Qur'anu, juga tidak ada tape recorder dan muqri’ (ahli baca) Al-Qur'an yang intensif. Sebaliknya, ketika itu Al-Qur'an masih belum dikodifikasikan dalam satu mushaf, sehingga bisa dibaca atau dihafalkan dari padanya. Tetapi meskipun demikian, ia bisa mencapai tingkat itu.

Dalam hal menuntut ilmu dan perhatian terhadapnya, Nabi Shallallahu ‘alaihi Wasallam memberikan kesaksian terhadap Muadz bin Jabal Radhiyallahu ‘anhu bahwasanya ia adalah sahabat terpandai dalam hal halal dan haram. Padahal ketika masuk Islam, umurnya masih di bawah 20 tahun.

Dalam hal ibadah, adalah Ibnu Umar Radhiyallahu ‘anhu, beliau tidak tidur pada malam hari kecuali sebentar saja. Dan Muhammad bin Thalhah Radhiyallahu ‘anhu sampai dijuluki Assajjad (ahli sujud) karena saking banyaknya beliau shalat dan karena kesungguhannya dalam beribadah.

Dalam hal olahraga, yang ia merupakan latihan dalam jihad fi sabilillah, Nabi Shallallahu ‘alaihi Wasallam mengadakan lomba berkuda. Dan di antara pesertanya adalah Abdullah bin Umar dan Abu Juhaifah Radhiyallahu ‘anhum. Ketika ditanyakan umur Abu Juhaifah ketika itu, maka dikatakan, “ketika itu aku sedang meruncingkan anak panah dan memasangkan bulu-bulunya.”(1).

1 (?)Ini menunjukkan dia masih kanak-kanak, karena pekerjaan tersebut biasanya dilakukan oleh anak-anak. (pent).

74

Page 74: Anakku Aku Bangga Padamu

Anakku Aku Bangga Padamu

Dan tidaklah engkau dapati satu pintu kebaikan kecuali engkau lihat para pemuda shalih dari shahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi Wasallam telah mendahuluinya. Dan cukuplah engkau ketahui bahwa separuh dari sepuluh orang yang dikabarkan masuk surga –yang berarti mereka adalah para sahabat yang paling utama –umur mereka saat masuk Islam kurang dari 20 tahun Masing-masing adalah Ali, Zaid, sa’d, Thalhah dan Said bin Zaid.”(1).

Ayah, apakah Nabi Shallallahu ‘alaihi Wasallam dalam memdidik para pemuda dari kalangan sahabat memeperhatikan masalah teladan dan contoh yang baik?

Benar anakku. Di antaranya, ada seorang pemuda dari sahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi Wasallam, ia adalah Kabbab bin Al-Art Radhiyallahu ‘anhu. Ia mengalami berbagai bentuk siksaan dan kekerasan. Maka ia datang kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi Wasallam mengadukan hal yang menimpannya. Ketika itu umurnya tidak lebih dari 20 tahun. Ia mengisahkan : “Aku datang kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi Wasallam, saat itu beliau sedang rebahan dengan berbantalkan selendang beliau, di bawah naungan Ka’bah –dan kami telah mendapatkan berbagai kekerasan dari orang-orang musyrik- maka aku berkata : ‘Mengapa engkau tidak berdoa kepada Allah?’ lalu beliau duduk, sementara wajahnya memerah dan bersabda :

لقbbbد كbbbان من قبلكم ليمشbbbط بمشbbbاط الحديد، ما دون عظامbbه من لحم أو عصbbب ما يصرفه ذلك عن دينbbه، ويوضbbع المنشbbار على مفرق رأسه فيشق باثنين مbbا يصbbرفه ذلك عن دينه، وليتمن الله هbbذا األمbbر حbbتى

1 (?)Untuk lebih menambah pengetahuan dalam masalah ini, lihat kitab Syababausy Shababah (Para pemuda sahabat) oleh pengarang yang sama.

75

Page 75: Anakku Aku Bangga Padamu

Anakku Aku Bangga Padamu

يسير الراكب من صنعاء إلى حضرموت مbbايخاف إلى الله.

“Orang-orang sebelum kalian, benar-benar disisir dengan sisir dari besi, hingga mengenai tulang dari daging atau urat syarafnya. Tetapi hal itu tidak memalingkannya dari agamanya. Dan diletakkan pula gergaji di tengah kepalanya, sehingga kepalanya dibelah menjadi dua. Tetapi hal itu tidak memalingkannya dari agamanya. Dan sungguh Allah akan menuntaskan perkara ini sampai orang yang berkendaraan dari Shan’a ke Hadramaut tidak takut kecuali kepada Allah.”(1).

Sungguh hal tersebut meupakan teladan yang istimewa dan mengagumkan. Tetapi mereka adalah generasi masa lalu dan telah lewat. Lalu bagaimana halnya dengan kondisi generasi sekarang? Apakah mereka sanggup mencapai apa yang dicapai oleh mereka?

Ketika seseorang melihat keteladanan seperti tersebut di atas, itu bukan berarti ia harus melihat dirinya bisa menjadi seperti mereka atau sampai pada kedudukan mereka. Hanya saja ia bisa dijadikan sebagai puncak teladan, di mana ia berusaha semaksimal mungkin mendekati keadaan mereka, meskipun tidak sama dengan mereka. Saya pun tidak memintamu agar kamu bisa seperti mereka, tetapi hendaknya engkau meneladani dan mengikuti sisi-sisi kebaikan mereka.

Dan hal lain, wahai anakku sesungguhnya Nabi Shallallahu ‘alaihi Wasallam telah menjanjikan orang-orang yang berpegang teguh pada agamanya di masa penuh ujian dan kesulitan dengan sabdanya :

1(?)Hadits riwayat Al-Bukhari (3852).

76

Page 76: Anakku Aku Bangga Padamu

Anakku Aku Bangga Padamu

يأتي على النbbاس زمbbان القbbابض فيbbه علىدينه كالقابض على الجمر.

“Akan datang kepada manusia masa dimana orang-orang yang berpegang teguh pada agamanya seperti orang yang memegang bara api.”

Maka, ketika di suatu masa yang penuh dengan fitnah dan hal-hal yang memalingkan ada pemuda yang lurus mentaati Allah, berarti –dengan- izin Allah- ia juga berhak menyandang sifat dan pujian ini.

Hal ketiga, pada saat ini, -alhamdulillah- kita menyaksikan keteladanan para pemuda dan pemudi shalih, di seluruh penjuru dunia Islam. Kita menyaksikan mereka meniti jalan lurus pada saat dunia dipenuhi dengan gelombang godaan serta hal-hal yang melalaikan. Mereka –alhamdulillah- mampu menunjukkan puncak keteladanan serta mewujudkan keberhasilan gemilang. Di samping mereka taat beragama, sabar atas berbagai fitnah dan syahwat, serius dalam menghafalkan Al-Qur'an dan mempelajari ilmu-ilmu syar’i, di samping itu semua mereka juga tetap mengungguli kawan-kawan mereka dalam studi dan hal lain, bahkan hingga dalam disiplin-disiplin selain ilmu syar’i.

Semua itu, wahai anakku menunjukkan, ketika pemuda meminta pertolongan kepada Tuhannya, mereka akan mampu melampaui berbagai rintangan dan kesulitan.

Ayah, percakapan ini sungguh baik dan menyenangkan, tetapi saya merasa telah mengambil sebagian waktu ayah yang amat berharga, juga telah memberatkan ayah. Karena itu saya mohon diri, sehingga ayah bisa beristirahat. Mudah-mudahan Allah memberikan berkah kepada ayah, mengaruniakan pahala yang besar dan meninggikan derajat ayah.

77

Page 77: Anakku Aku Bangga Padamu

Anakku Aku Bangga Padamu

Silahkan anakku. Ambillah beberapa kitab ini, mudah-mudahan di dalamnya banyak contoh-contoh keteladanan serta kisah-kisah yang bermanfaat untukmu. Dan ini, wahai anakku hanya sekedar contoh, bukan untuk membatasi. Dan mungkin jika engkau meminta nasihat kepada orang yang engkau percaya, misalnya guru-gurumu, engkau akan dapati pendapat yang bermanfaat tentang hal yang sesuai sebagai bahan bacaanmu.

Akhirnya sang putra segera pergi dan menelaah kitab-kitab yang bermanfaat tersebut. Ternyata di dalamnya adalah Shira’ Bainal Fadhilah war Radzilah (perang antara keutamaan dan kenistaan), Mahdhul Buhtulat (kepahlawanan sejati), keduanya karya Muhammad Hasan Al Hamshi, Silsilah Shuwar min Hayatis Shahabah (kisah berseri tentang kehidupan para sahabat), Shuwarun min Hayatit Tabi’in (kisah tentang kehidupan para Tabiin) karya Abdurrahman Raf’at Al-Basya, serta Qishash min Hikayatir Rasul wa Ashhabuhu (kisah-kisah dan para Sahabatnya), oleh Muhammad Ali Daulah.

المكتب التعاوني لدعوة الجاليات بعنيزة

78