an pembelajaran dengan menggunakan multimedia interaktif

Upload: yadi-firdaos

Post on 07-Apr-2018

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/3/2019 an Pembelajaran Dengan Menggunakan Multimedia Interaktif ...

    1/34

    Dokumentasi By = http://luarsekolah.blogspot.com

    PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN DENGAN

    MENGGUNAKAN MULTIMEDIA INTERAKTIF

    UNTUK PEMBELAJARAN YANG

    BERKUALITAS

    Tulisan ini dipersentasikan dalam lomba karya tulis ilmiahtingkat fakultas

    Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri SemarangGedung Serbaguna FIP 2-3 April 2008

    Dokumentasi By = http://tanpatinta.blogspot.c

    Diambil dari = http://luarsekolah.blogspot.com

  • 8/3/2019 an Pembelajaran Dengan Menggunakan Multimedia Interaktif ...

    2/34

    Dokumentasi By = http://luarsekolah.blogspot.com

    ABSTRAK

    PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN

    MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK PEMBELAJARAN YANGBERKUALITAS

    Sigit, Bambang, Joko

    Pembelajaran dengan menggunakan multimedia interaktif berkembang atas dasar

    pembelajaran konvensional yang tidak bisa memenuhi kebutuhan peserta didik

    dalam pembelajaran. Dalam realita yang ada di kelas, siswa merasa kurang

    termotivasi dalam belajar karena cara pengajaran guru yang konvensional.

    Pengajaran yang terkesan konvensional mengakibatkan siswa merasa sukar dalam

    pemahaman materi yang di berikan guru. Akibatnya minat belajar siswa

    mengalami penurunan dan selanjutnya prestasi belajarpun menurun. Hal ini

    adalah indikator di dalam mengetahui kualitas pembelajaran yang ada. Berawal

    dari hal tersebut, pembelajaran dengan menggunakan multimedia yang

    menggabungkan berbagai unsure media seperti video, suara, animasi, teks, dan

    gambar yang di kemas di dalam satu wadah yang bersifat interaktif, kreatif, dan

    menyenangkan.

    Akibat pengembangan multimedia tersebut, dalam pembelajaran diharapkan siswa

    dapat termotivasi dalam memahami materi pembelajaran karena pembelajarn di

    sampaikan secara interaktif dan menyenangkan. Sehingga akan terjadi

    peningkatan kualitas dalam pembelajaran.

    Kata kunci: Pembelajaran konvensional, Multimedia Interaktif, Kualitas

    Pembelajaran.

  • 8/3/2019 an Pembelajaran Dengan Menggunakan Multimedia Interaktif ...

    3/34

    Dokumentasi By = http://luarsekolah.blogspot.com

    PRAKATA

    Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah menganugerahkan

    akal yang harus digunakan bagi kebaikan bersama. Seiring dengan telah

    selesainya karya tulis ini maka rasa terima kasih saya sampaikan sebesar-besarnya

    kepada pihak-pihak yang telah membimbing, membantu, dan memotivasi saya

    sampai selesai.

    Pertama, kepada seluruh pejabat rektorat, dekanat, dan juga jurusan

    yang telah mendorong berkembangnya iklim intelektual akademik di kampus kitadengan menggelar berbagai pelatihan dan perlombaan keilmiahan.

    Kedua, kepada tim pembina karya tulis baik secara personal maupun

    kolektif semuanya, terima kasih atas bimbingan dan motivasinya kepada saya

    dalam menyelesaikan karya tulis ini. Semoga tetap sabar memperjuangkan

    terciptanya iklim intelektual di kampus kita tercinta ini.

    Ketiga, kepada teman-teman mahasiswa seluruhnya dan khususnya

    terutama mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan, Jurusan Kurikulum dan Teknologi

    Pendidikan, dan teman-teman dari BEM FIP Unnes 2008, terima kasih telah

    memberikan fasilitas bagi berkembangnya iklim intelektual di fakultas kita.

    Semoga iklim intelektual yang telah kita perjuangkan bersama dapat tumbuh lebih

    pesat dan marilah ktia torehkan prestasi, mari kita aktualisaiskan potensi diri kita

    melalui dunia ilmiah tulis menulis.

    Tentunya tidak ada karya manusia yang sempurna, termasuk karya ini,

    oleh karena itu saya mohon kritik dan sarannya yang membangun. Di samping itu

    sangat saya harapkan tindak lanjut nyata dari gagasan yang ada dalam karya tulis

    ini. Semoga karya ini dapat menjadi bahan penambah wacana dan sekaligus acuan

    bagi kita semua yang peduli terhadap masalah pelsetarian hutan ini. Akhirnya,

    semoga karya ini bermanfaat bagi kita semua. Terima kasih.

    Semarang, 24 Maret 2008

    Penulis

  • 8/3/2019 an Pembelajaran Dengan Menggunakan Multimedia Interaktif ...

    4/34

    Dokumentasi By = http://luarsekolah.blogspot.com

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL iABSTRAK ii

    PRAKATA iii

    DAFTAR ISI iv

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang 1B. Identifikasi Masalah 2C. Rumusan Masalah 2D. Tujuan 3E. Manfaat 3

    BAB II LANDASAN TEORI

    A. Pengembangan Media Pendidikan 4B. Multimedia Pembelajaran Interektif 9C. Kualitas Pembelajaran 14

    BAB III METODOLOGI

    A. Pendekatan Penulisan 17B. Sumber Penulisan 17C. Sasaran Penulisan 17D. Tahapan Penulisan 17

    BAB IV PEMBAHASAN

    A. Implementasi Multimedia Pembelajaran Interaktif ............................B. Dampak Multimedia Pembelajaran Interaktif 18C. Peningkatan Kualitas Pembelajaran 21

    BAB V PENUTUP

    A. Simpulan 23B. Rekomendasi 23

    DAFTAR PUSTAKA v

    BIODATA PRIBADI vi

  • 8/3/2019 an Pembelajaran Dengan Menggunakan Multimedia Interaktif ...

    5/34

    Dokumentasi By = http://luarsekolah.blogspot.com

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Pendidikan adalah usaha sadar dan sistemastis, yang dilakukan orang-

    orang yang diserahi tanggung jawab untuk mempengaruhi peserta didik agar

    mempunyai sifat dan tabiat sesuai dengan cita-cita pendidikan (Achmad

    Munib, 2004:34). Pendidikan ialah pimpinan yang diberikan dengan sengaja

    oleh orang dewasa kepada anak-anak, dalam pertumbuhannya (jasmani dan

    rohani) agar berguna bagi diri sendiri dan bagi masyarakat (M. Ngalim

    Purwanto, 2002:10). Dalam arti lain, pendidikan merupakan pendewasaan

    peserta didik agar dapat mengembangkan bakat, potensi dan ketrampilan yang

    dimiliki dalam menjalani kehidupan, oleh karena itu sudah seharusnya

    pendidikan didesain guna memberikan pemahaman serta meningkatkan

    prestasi belajar peserta didik (siswa).

    Prestasi belajar siswa di sekolah sering diindikasikan dengan

    permasalahan belajar dari siswa tersebut dalam memahami materi. Indikasi ini

    dimungkinkan karena faktor belajar siswa yang kurang efektif, bahkan siswa

    sendiri tidak merasa termotivasi di dalam mengikuti pembelajaran di kelas.

    Sehingga menyebabkan siswa kurang atau bahkan tidak memahami materi

    yang bersifat sukar yang di berikan oleh guru tersebut.

    Kecenderungan pembelajaran yang kurang menarik ini merupakan

    hal yang wajar di alami oleh guru yang tidak memahami kebutuhan dari siswa

    tersebut baik dalam karakteristik, maupun dalam pengembangan ilmu. Dalam

    hal ini peran seorang guru sebagai pengembang ilmu sangat besar untuk

    memilih dan melaksanakan pembelajaran yang tepat dan efisien bagi peserta

    didik bukan hanya pembelajaran berbasis konvensional. Pembelajaran yang

    baik dapat ditunjang dari suasana pembelajaran yang kondusif serta hubungan

    komunikasi antara guru, siswa dapat berjalan dengan baik.

    Berangkat dari hal tersebut multimedia interaktif dalam kelas

    dikembangkan atas dasar asumsi bahwa proses komunikasi di dalam

  • 8/3/2019 an Pembelajaran Dengan Menggunakan Multimedia Interaktif ...

    6/34

    Dokumentasi By = http://luarsekolah.blogspot.com

    pembelajaran akan lebih bermakna (menarik minat siswa dan memberikan

    kemudahan untuk memahami materi karena penyajiannya yang interaktif), jika

    memanfaatkan berbagai media sebagai sarana penunjang kegiatan

    pembelajaran. Dari segi pengertian, multimedia interaktif dapat di artikan

    sebagai kombinasi berbagai unsur media yang terdiri dari teks, grafis, foto,

    animasi, video, dan suara yang disajikan secara interaktif dalam media

    pembelajaran.

    B. Identifikasi Masalah

    Dalam bahasan karya tulis ini, ruang lingkupnya dibatasi dalam

    pembahasan pengembangan pembelajaran dengan pemanfaatan multimedia

    interaktif dalam mununjang proses pengajaran guna meningkatkan kualitas

    pembelajaran serta implementasi pembelajaran multimedia interaktif.

    C. Rumusan Masalah

    Berdasarkan pada latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan

    beberapa permasalahan pokok yang akan dijadikan bahan kajian dalam karya

    tulis ini secara lebih lanjut, antara lain :

    1. Pembelajaran konvensional yang lebih cenderung membosankan dankurang interaktif dan komunikatif dalam mentransfer pengetahuan.

    2. Menurunnya motivasi belajar peserta didik dalam proses pembelajran.3. Kemampuan dan ketrampilan pendidik yang masih minim dalam

    mendesain pembelajaran.

    4. Pergeseran praktik pembelajaran konvensional menuju pembelajaranberbasis teknologi informasi dan komunikasi dengan menggunakan

    multimedia pada pembelajaran.

    D. Tujuan

    Berdasarkan pada permasalahan di atas, maka dapat dirumuskan tiga

    tujuan utama dari karya tulis ini, yaitu:

  • 8/3/2019 an Pembelajaran Dengan Menggunakan Multimedia Interaktif ...

    7/34

    Dokumentasi By = http://luarsekolah.blogspot.com

    1. Memberikan gambaran secara kongkrit Multimedia PembelajaranInteraktif.

    2. Memotivasi peserta didik dalam mengikuti pembelajaran didalam kelasdengan memanfaatkan Multimedia Pembelajaran Interaktif.

    3. Merekomendasikan kepada pendidik untuk menerapkan MultimediaPembelajaran Interaktif sebagai alternatif pembelajaan yang mengasikkan

    dan menyenangkan.

    E. Manfaat

    Manfaat yang diharapkan dari penyusun terhadap penulisan karya tulis

    ilmiah ini adalah sebagai berikut :

    1. Secara teoritis diharapkan dapat digunakan sebagai bahan acuanpengembangan Multimedia Pembelajaran Interaktif guna meminimalisasi

    kejenuhan dan kebosanan dalam pembelajaran konvensional di kelas.

    Yang mengakibatkan motivasi belajar siswa menjadi berkurang untuk

    memahami materi yang diberikan guru.

    2. Secara praktis selanjutnya diharapkan konsep pembelajaran denganmenggunakan multimedia interaktif dapat direkomendasikan sebagai

    inovasi dalam dunia pendidikan dalam meningkatkan kualitas

    pembelajaran di kelas. Dan akhirnya pembelajaran akan menjadi lebih

    berkualitas di bandingkan pembelajaran secara konvensional.

  • 8/3/2019 an Pembelajaran Dengan Menggunakan Multimedia Interaktif ...

    8/34

    Dokumentasi By = http://luarsekolah.blogspot.com

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    A. Pengembangan Media Pendidikan

    1. Media Pendidikan

    Kata media berasal dari bahasa Latin yang adalah bentuk jamak dari

    medium batasan mengenai pengertian media sangat luas, namun kita

    membatasi pada media pendidikan saja yakni media yang digunakan sebagai

    alat dan bahan kegiatan pembelajaran.

    Mengapa harus dibutuhkan media di dalam proses pembelajaran?

    Pertanyaan yang sering muncul adalah mempertanyakan pentingnya media

    dalam sebuah pembelajaran. Sebelumnya, Kita harus mengetahui terlebih dulu

    konsep abstrak dan konkrit dalam pembelajaran. Karena proses belajar

    mengajar hakekatnya adalah proses komunikasi, penyampaian pesan dari

    pengantar ke penerima. Pesan berupa isi/ajaran yang dituangkan ke dalam

    simbol-simbol komunikasi baik verbal (kata-kata dan tulisan) maupun non-

    verbal, proses ini dinamakan encoding. Penafsiran simbol-simbol komunikasi

    tersebut oleh siswa dinamakan decoding.

    Dalam penafsiran tersebut ada kalanya berhasil, dan adakalanya tidak

    berhasil atau gagal. Dengan kata lain dapat dikatakan kegagalan

    /ketidakberhasilan dalam memahami apa yang didengar, dibaca,dilihat atau

    diamati. Kegagalan/ketidakberhasilan itu di sebabkan oleh gangguan yang

    menjadi penghambat komunikasi yang dalam proses komunikasi dikenal

    dengan istilah barriers atau noise. Semakin banyak verbalisme semakin

    abstrak pemahaman yang diterima. Lantas dimana fungsi media? Ada baiknya

    kita melihat diagram cone of learning dari Edgar Dale yang secara jelas

    memberi penekanan terhadap pentingnya media dalam pendidikan:

    Secara umum dapat dikatakan media mempunyai kegunaan, antara

    lain:

    1. Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis.2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indra.

  • 8/3/2019 an Pembelajaran Dengan Menggunakan Multimedia Interaktif ...

    9/34

    Dokumentasi By = http://luarsekolah.blogspot.com

    3. Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara muriddengan sumber belajar.

    4. Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dankemampuan visual, auditori & kinestetiknya.

    5. Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman &menimbulkan persepsi yang sama.

    Selain itu, kontribusi media pembelajaran menurut Kemp and Dayton,

    1985:

    1. Penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih terstandar2. Pembelajaran dapat lebih menarik3. Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan menerapkan teori belajar4. Waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek5. Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan6. Proses pembelajaran dapat berlangsung kapanpun dan dimanapun

    diperlukan

    7. Sikap positif siswa terhadap materi pembelajaran serta prosespembelajaran dapat ditingkatkan

    8. Peran guru berubahan kearah yang positifKarakteristik dan kemampuan masing-masing media perlu

    diperhatikan oleh guru agar mereka dapat memilih media mana yang sesuai

    dengan kondisi dan kebutuhan. Sebagai contoh media kaset audio, merupakan

    media auditif yang mengajarkan topik-topik pembelajaran yang bersifat verbal

    seperti pengucapan (pronounciation) bahasa asing. Untuk pengajaran bahasa

    asing media ini tergolong tepat karena bila secara langsung diberikan tanpa

    media sering terjadi ketidaktepatan yang akurat dalam pengucapan

    pengulangan dan sebagainya. Pembuatan media kaset audio ini termasuk

    mudah, hanya membutuhkan alat perekam dan narasumber yang dapat

    berbahasa asing, sementara itu pemanfaatannya menggunakan alat yang sama

    pula.

  • 8/3/2019 an Pembelajaran Dengan Menggunakan Multimedia Interaktif ...

    10/34

    Dokumentasi By = http://luarsekolah.blogspot.com

    Untuk itu perlu dicermarti daftar kelompok media instruksional

    menurutAnderson, 1976berikut ini:

    KELOMPOK MEDIA MEDIA INSTRUKSIONAL

    1. Audio pita audio (rol atau kaset)piringan audio radio (rekaman siaran)

    2. Cetak buku teks terprogrambuku pegangan/manualbuku tugas

    3. Audio Cetak buku latihan dilengkapi kasetgambar/poster (dilengkapi audio)

    4. Proyek Visual Diam film bingkai (slide) film rangkai (berisi pesan verbal)5. proyek visual diam dengan audio film bingkai (slide) suara

    film rangkai suara6. Visual Gerak film bisu dengan judul (caption)7. Visual Gerak dengan Audio film suara

    video/vcd/dvd8. Benda benda nyata

    model tirual (mock up)9. Komputer media berbasis komputer; CAI (Computer

    Assisted Instructional) & CMI (Computer

    Managed Instructiona

    2. Klasifikasi & Jenis Media

    KLASIFIKASI JENIS MEDIA

    Media yang tidak diproyeksikan Realia, model, bahan grafis, display

    Media yang diproyeksikan OHT, Slide, Opaque

    Media audioAudio K aset, Audio V ission, aktive Audio

    Vission

    Media video Video

    Media berbasis komputerComputer A ssisted I nstructional( Pembelajaran Berbasis Komputer)

    Multimedia kit Perangkat praktikum

    3. Media yang Tidak Diproyeksikan

    Realita : Benda nyata yang digunakan sebagai bahan belajar

  • 8/3/2019 an Pembelajaran Dengan Menggunakan Multimedia Interaktif ...

    11/34

    Dokumentasi By = http://luarsekolah.blogspot.com

    Model : Benda tiga dimensi yang merupakan representasi dari benda

    sesungguhnya

    Grafis : Gambar atau visual yang penampilannya tidak diproyeksikan

    (Grafik, Chart, Poster, Kartun)

    Display : Medium yang penggunaannya dipasang di tempat tertentu

    sehingga dapat dilihat informasi dan pengetahuan di dalamnya.

    4. Media Video

    a. Kelebihan

    Dapat menstimulir efek gerak Dapat diberi suara maupun warna Tidak memerlukan keahlian khusus dalam penyajiannya. Tidak memerlukan ruangan gelap dalam penyajiannya

    b. Kekurangan Memerlukan peralatan khusus dalam penyajiannya Memerlukan tenaga listrik Memerlukan keterampilan dan kerja tim dalam pembuatannya

    5. Media Berbasiskan Komputer

    Bentukinteraksi yang dapat diaplikasikan(Heinich,et.al 1996):

    Praktek dan latihan (drill & practice)

    Tutorial

    Permainan (games)

    Simulasi (simulation)

    Penemuan (discovery)

    Pemecahan Masalah (Problem Solving)

    Kemajuan media komputer memberikan beberapa kelebihan untuk

    kegiatan produksi audio visual. Pada tahun-tahun belakangan komputer

    mendapat perhatian besar karena kemampuannya yang dapat digunakan dalam

    bidang kegiatan pembelajaran. Ditambah dengan teknologi jaringan dan

    internet, komputer seakan menjadi primadona dalam kegiatan pembelajaran.

  • 8/3/2019 an Pembelajaran Dengan Menggunakan Multimedia Interaktif ...

    12/34

    Dokumentasi By = http://luarsekolah.blogspot.com

    Dibalik kehandalan komputer sebagai media pembelajaran terdapat

    beberapa persoalan yang sebaiknya menjadi bahan pertimbangan awal bagi

    pengelola pengajaran berbasis komputer:

    1 Perangkat keras -dan lunak- yang mahal dan cepat ketinggalan jaman2 Teknologi yang sangat cepat berubah, sangat memungkinkan

    perangkat yang dibeli saat ini beberapa tahun kemudian akan

    ketinggalan zaman.

    3 Pembuatan program yang rumit serta dalam pengoperasian awal perlupendamping guna menjelaskan penggunaannya. Hal ini bisa disiasati

    dengan pembuatan modul pendamping yang menjelaskan penggunaan

    dan pengoperasian program.

    6. Pemakaian Komputer dalam Proses Belajar

    Dalam pemakaian computer dikenal dua istilah yatitu CAI dan CMI

    yang digunakan dalam kegiatan belajar dengan komputer.

    CAI yaitu penggunaan komputer secara langsung dengan siswauntuk menyampaikan isi pelajaran, memberikan latihan dan mengetes

    kemajuan belajar siswa. CAI dapat sebagai tutor yang menggantikan

    guru di dalam kelas. CAI juga bermacam-macam bentuknya bergantung

    kecakapan pendesain dan pengembang pembelajarannya, bisa

    berbentuk permainan (games), mengajarkan konsep-konsep abstrak

    yang kemudian dikonkritkan dalam bentuk visual dan audio yang

    dianimasikan.

    CMI; digunakan sebagai pembantu pengajar menjalankan fungsiadministratif yang meningkat, seperti rekapitulasi data prestasi siswa,

    database buku/e-library, kegiatan administratif sekolah seperti

    pencatatan pembayaran, kuitansi dll.

    Pada masa sekarang CMI & CAI bersamaan fungsinya dan

    kegiatannya seperti pada e-Learning, dimana urusan administrasi dan kegiatan

    belajar mengajar sudah masuk dalam satu sistem.

  • 8/3/2019 an Pembelajaran Dengan Menggunakan Multimedia Interaktif ...

    13/34

    Dokumentasi By = http://luarsekolah.blogspot.com

    7. Tujuan Pemakaian Komputer dalam Proses Pembelajaran

    Dalam pemakaian komputer ada tiga ranah tujuan yang ada, antara

    lain:

    Tujuan KognitifKomputer dapat mengajarkan konsep-konsep aturan, prinsip, langkah-

    langkah, proses, dan kalkulasi yang kompleks. Komputer juga dapat

    menjelaskan konsep tersebut dengan sederhana dengan penggabungan visual

    dan audio yang dianimasikan. Sehingga cocok untuk kegiatan pembelajaran

    mandiri. Tujuan PsikomotorDengan bentuk pembelajaran yang dikemas dalam bentuk games &

    simulasi sangat bagus digunakan untuk menciptakan kondisi dunia kerja.

    Beberapa contoh program antara lain; simulasi pendaratan pesawat, simulasi

    perang dalam medan yang paling berat dan sebagainya.

    Tujuan AfektifBila program didesain secara tepat dengan memberikan potongan clip

    suara atau video yang isinya menggugah perasaan, pembelajaran sikap/afektif

    pun dapat dilakukan mengunakan media komputer.

    B. Multimedia Pembelajaran Interaktif

    1. Pengertian

    Multimedia terbagi menjadi dua kategori, yaitu: multimedia linier dan

    multimedia interaktif. Multimedia linier adalah suatu multimedia yang tidak

    dilengkapi dengan alat pengontrol apapun yang dapat dioperasikan oleh

    pengguna. Multimedia ini berjalan sekuensial (berurutan), contohnya: TV dan

    film. Multimedia interaktif adalah suatu multimedia yang dilengkapi dengan

    alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna, sehingga pengguna

    dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses selanjutnya. Contoh

    multimedia interaktif adalah pembelajaran interaktif, aplikasi game, dll.

  • 8/3/2019 an Pembelajaran Dengan Menggunakan Multimedia Interaktif ...

    14/34

    Dokumentasi By = http://luarsekolah.blogspot.com

    Sedangkan pembelajaran diartikan sebagai proses penciptaan

    lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar. Jadi dalam

    pembelajaran yang utama adalah bagaimana siswa belajar. Belajar dalam

    pengertian aktifitas mental siswa dalam berinteraksi dengan lingkungan yang

    menghasilkan perubahan perilaku yang bersifat relatif konstan. Dengan

    demikian aspek yang menjadi penting dalam aktifitas belajar adalah

    lingkungan. Bagaimana lingkungan ini diciptakan dengan menata unsur-

    unsurnya sehingga dapat mengubah perilaku siswa. Dari uraian di atas, apabila

    kedua konsep tersebut kita gabungkan maka multimedia pembelajaran dapat

    diartikan sebagai aplikasi multimedia yang digunakan dalam proses

    pembelajran, dengan kata lain untuk menyalurkan pesan (pengetahuan,

    keterampilan dan sikap) serta dapat merangsang pilihan, perasaan, perhatian

    dan kemauan siswa sehingga secara sengaja proses belajar terjadi, bertujuan

    dan terkendali.

    2. Manfaat Multimedia Pembelajaran

    Apabila multimedia pembelajaran dipilih, dikembangkan dan

    digunakan secara tepat dan baik, akan memberi manfaat yang sangat besar

    bagi para guru dan siswa. Secara umum manfaat yang dapat diperoleh adalah

    proses pembelajaran lebih menarik, lebih interaktif, jumlah waktu mengajar

    dapat dikurangi, kualitas belajar siswa dapat ditingkatkan dan prises belajar

    mengajar dapat dilakukan di mana dan kapan saja, serta sikap belajar siswa

    dapat ditingkatkan.

    Manfaat di atas akan diperoleh mengingat terdapat keunggulan dari

    sebuah multimedia pembelajaran, yaitu:

    1 Memperbesar benda yang sangat kecil dan tidak tampak oleh mata,seperti kuman, bakteri, elektron dll.

    2 Memperkecil benda yang sangat besar yang tidak mungkin dihadirkanke sekolah, seperti gajah, rumah, gunung, dll.

    3 Menyajikan benda atau peristiwa yang kompleks, rumit danberlangsung cepat atau lambat, seperti sistem tubuh manusia,

  • 8/3/2019 an Pembelajaran Dengan Menggunakan Multimedia Interaktif ...

    15/34

    Dokumentasi By = http://luarsekolah.blogspot.com

    bekerjanya suatu mesin, beredarnya planet Mars, berkembangnya

    bunga dll.

    4 Menyajikan benda atau peristiwa yang jauh, seperti bulan, bintang,salju, dll.

    5 Menyajikan benda atau peristiwa yang berbahaya, seperti letusangunung berapi, harimau, racun, dll.

    6 Meningkatkan daya tarik dan perhatian siswa.3. Karakteristik Media dalam Multimedia Pembelajaran

    Sebagai salah satu komponen sistem pembelajaran, pemilihan danpenggunaan multimedia pembelajaran harus memperhatikan karakteristik

    komponen lain, seperti: tujuan, materi, strategi dan juga evaluasi

    pembelajaran.

    Karakteristik multimedia pembelajaran adalah sebagai berikut:

    1. Memiliki lebih dari satu media yang konvergen, misalnyamenggabungkan unsur audio dan visual.

    2. Bersifat interaktif, dalam pengertian memiliki kemampuan untukmengakomodasi respon pengguna.

    3. Bersifat mandiri, dalam pengertian memberi kemudahan dankelengkapan isi sedemikian rupa sehingga pengguna bisa

    menggunakan tanpa bimbingan orang lain.

    Selain memenuhi ketiga karakteristik tersebut, multimedia

    pembelajaran sebaiknya juga memenuhi fungsi sebagai berikut:

    1. Mampu memperkuat respon pengguna secepatnya dan seseringmungkin.

    2. Mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengontrol lajukecepatan belajarnya sendiri.

    3. Memperhatikan bahwa siswa mengikuti suatu urutan yang koheren danterkendalikan.

  • 8/3/2019 an Pembelajaran Dengan Menggunakan Multimedia Interaktif ...

    16/34

    Dokumentasi By = http://luarsekolah.blogspot.com

    4. Mampu memberikan kesempatan adanya partisipasi dari penggunadalam bentuk respon, baik berupa jawaban, pemilihan, keputusan,

    percobaan dan lain-lain.

    4. Format Multimedia Pembelajaran

    Format sajian multimedia pembelajaran dapat dikategorikan ke dalam

    lima kelompok sebagai berikut:

    a. Tutorial

    Format sajian ini merupakan multimedia pembelajaran yang dalam

    penyampaian materinya dilakukan secara tutorial, sebagaimana layaknya

    tutorial yang dilakukan oleh guru atau instruktur. Informasi yang berisi suatu

    konsep disajikan dengan teks, gambar, baik diam atau bergerak dan grafik.

    Pada saat yang tepat, yaitu ketika dianggap bahwa pengguna telah membaca,

    menginterpretasikan dan menyerap konsep itu, diajukan serangkaian

    pertanyaan atau tugas. Jika jawaban atau respon pengguna benar, kemudian

    dilanjutkan dengan materi berikutnya. Jika jawaban atau respon pengguna

    salah, maka pengguna harus mengulang memahami konsep tersebut secara

    keseluruhan ataupun pada bagian-bagian tertentu saja (remedial). Kemudian

    pada bahagian akhir biasanya akan diberikan serangkaian pertanyaaan yang

    merupakan tes untuk mengukur tingkat pemahaman pengguna atas konsep

    atau materi yang disampaikan.

    b. Drill dan Practise

    Format ini dimaksudkan untuk melatih pengguna sehingga mempunyai

    kemahiran di dalam suatu keterampilan atau memperkuat penguasaan terhadap

    suatu konsep. Program ini juga menyediakan serangkaian soal atau pertanyaan

    yang biasanya ditampilkan secara acak, sehingga setiap kali digunakan maka

    soal atau pertanyaan yang tampil akan selalu berbeda, atau paling tidak dalam

    kombinasi yang berbeda.

    Program ini juga dilengkapi dengan jawaban yang benar, lengkap

    dengan penjelasannya sehingga diharapkan pengguna akan bisa pula

    memahami suatu konsep tertentu. Pada bahagian akhir, pengguna juga bisa

  • 8/3/2019 an Pembelajaran Dengan Menggunakan Multimedia Interaktif ...

    17/34

    Dokumentasi By = http://luarsekolah.blogspot.com

    melihat skor akhir yang dia capai, sebagai indikator untuk mengukur tingkat

    keberhasilan dalam memecahkan soal-soal yang diajukan.

    c. Simulasi

    Multimedia pembelajaran dengan format ini mencoba menyamai

    proses dinamis yang terjadi di dunia nyata, misalnya untuk mensimulasikan

    pesawat terbang, di mana pengguna seolah-olah melakukan aktifitas

    menerbangkan pesawat terbang, menjalankan usaha kecil, atau pengendalian

    pembangkit listrik tenaga nuklir dan lain-lain. Pada dasarnya format ini

    mencoba memberikan pengalaman masalah dunia nyata yang biasanya

    berhubungan dengan suatu resiko, seperti pesawat yang akan jatuh atau

    menabrak, peusahaan akan bangkrut, atau terjadi malapetaka nuklir.

    d. Percobaan atau Eksperimen

    Format ini mirip dengan format simulasi, namjun lebih ditujukan pada

    kegiatan-kegiatan yang bersifat eksperimen, seperti kegiatan praktikum di

    laboratorium IPA, biologi atau kimia. Program menyediakan serangkaian

    peralatan dan bahan, kemudian pengguna bisa melakukan percobaan atau

    eksperimen sesuai petunjuk dan kemudian mengembangkan eksperimen-

    eksperimen lain berdasarkan petunjuk tersebut. Diharapkan pada akhirnya

    pengguna dapat menjelaskan suatu konsep atau fenomena tertentu berdasarkan

    eksperimen yang mereka lakukan secara maya tersebut.

    e. Permainan

    Tentu saja bentuk permaianan yang disajikan di sini tetap mengacu

    pada proses pembelajaran dan dengan program multimedia berformat ini

    diharapkan terjadi aktifitas belajar sambil bermain. Dengan demikian

    pengguna tidak merasa bahwa mereka sesungguhnya sedang belajar.

    C. Kualitas Pembelajaran.

    Kualitas dapat dimaknai dengan istilah mutu atau juga keefektifan.

    Secara definitif efektivitas dapat dinyatakan sebagai tingkat keberhasilan

    dalam mencapai tujuan atau sasarannya (Etzioni,1964). Efektivitas ini

    sesunguhnya merupakan suatu konsep yang lebih luas mencakup berbagai

  • 8/3/2019 an Pembelajaran Dengan Menggunakan Multimedia Interaktif ...

    18/34

    Dokumentasi By = http://luarsekolah.blogspot.com

    faktor di dalam maupun di luar diri seseorang. Dengan demikian efektivitas

    tidak hanya dapat dilihat dari sisi produktivitas, akan tetapi juga dapat pula

    dilihat dari sisi persepsi atau sikap orangnya. Di samping itu, efektivitas juga

    dapat dilihat dari bagaimana tingkat kepuasan yang dicapai oleh orang

    (Robbins, 1997).

    Dengan demikian efektivitas merupakan suatu konsep yang sangat

    penting, karena mampu memberikan gambaran mengenai keberhasilan

    seseorang dalam mencapai sasarannya atau suatu tingkatan terhadap

    manatujuan - tujuan dicapai (Prokopenko,1987), atau tingkat pencapaian

    tujuan (Hoy dan Miskel,1992). Sementara itu belajar dapat pula dikatakan

    sebagai komunikasi terencana yang menghasilkan perubahan atas sikap,

    keterampilan, dan pengetahuan dalam hubungan dengan sasaran khusus yang

    berkaitan dengan pola berperilaku yang diperlukan individu untuk

    mewujudkan secara lengkap tugas atau pekerjaan tertentu (Bramley,1996).

    Dengan demikian, yang dimaksud dengan efektivitas belajar adalah tingkat

    pencapaian tujuan pembelajaran, termasuk dalam pembelajaran seni.

    Pencapaian tujuan tersebut berupa peningkatan pengetahuan dan keterampilan

    serta pengembangan sikap melalui proses pembelajaran.

    Dengan pemahaman tersebut di atas, maka dapat dikemukakan aspek-

    aspek efektivitas belajar sebagai berikut : (1) peningkatan pengetahuan, (2)

    peningkatan ketrampilan, (3) perubahan sikap, (4) perilaku , (5) kemampuan

    adaptasi, (6) peningkatan integrasi, (7) peningkatan partisipasi, dan (8)

    peningkatan interaksi kultural. Hal ini penting untuk dimaknai bahwa

    keberhasilan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa ditentukan

    oleh efektivitasnya dalam upaya pencapaian kompetensi belajar.

    UNESCO (1996) menetapkan empat pilar pendidikan yang harus

    diperhatikan secara sungguh-sungguh oleh pengelola dunia pendidikan, yaitu:

    1.Belajar untuk menguasai ilmu pengetahuan (learning to know)2.Belajar untuk menguasai keterampilan (learning to do)3.Belajar untuk hidup bermasyarakat (learning to live together)4.Belajar untuk mengembangkan diri secara maksimal (learning to be).

  • 8/3/2019 an Pembelajaran Dengan Menggunakan Multimedia Interaktif ...

    19/34

    Dokumentasi By = http://luarsekolah.blogspot.com

    1.Learning to knowDalam hal ini posisi seorang guru seyogyanya berfungsi sebagai

    fasilitator dalam pembelajaran. Di samping itu guru juga dituntut untuk dapat

    berperan aktif sebagai teman sejawat dalam berdialog dengan siswa dalam

    mengembangkan penguasaan pengetahuan maupun ilmu tertentu.

    2.Learning to doAkan bisa berjalan jika sekolah memfasilitasi siswa untuk

    mengaktualisasikan keterampilan yang dimilikinya, serta bakat dan minatnya.

    Pendeteksian bakat dan minat siswa dapat dilakukan melalui tes bakat dan

    minat (attitude test). Walaupun bakat dan minat anak banyak dipengaruhi

    unsur keturunan (heredity) namun tumbuh berkembangnya bakat dan minat

    tergantung pada lingkungannya. Dewasa ini, keterampilan bisa digunakan

    menopang kehidupan seseorang bahkan keterampilan lebih dominan daripada

    penguasaan pengetahuan dalam mendukung keberhasilan kehidupan

    seseorang. Untuk itu pembinaan terhadap keterampilan siswa perlu mendapat

    perhatian serius.

    3.Learning to live togetherSalah satu fungsi lembaga pendidikan adalah tempat bersosialisasi,

    tatanan kehidupan, artinya mempersiapkan siswanya untuk dapat hidup

    bermasyarakat. Situasi bermasyarakat hendaknya dikondisikan di lingkungan

    pendidikan. Kebiasaan hidup bersama, saling menghargai, terbuka, memberi

    dan menerima, perlu ditumbuhkembangkan.

    4. learning to bePengembangan diri secara maksimal erat hubungannya dengan bakat

    dan minat, perkembangan fisik dan kejiwaan, tipologi pribadi anak serta

    kondisi lingkungannya. Bagi anak yang agresif, proses pengembangan diri

    akan berjalan bila diberi kesempatan cukup luas untuk berkreasi. Sebaliknya

    bagi anak yang pasif peran guru sebagai pengarah sekaligus fasilitator sangat

  • 8/3/2019 an Pembelajaran Dengan Menggunakan Multimedia Interaktif ...

    20/34

    Dokumentasi By = http://luarsekolah.blogspot.com

    dibutuhkan untuk pengembangan diri siswa secara maksimal. Kemampuan

    diri yang terbentuk di sekolah secara maksimal memungkinkan anak untuk

    mengembangkan diri pada tingkat yang lebih tinggi. Keempat pilar akan

    berjalan dengan baik jika diwarnai dengan pengembangan keberagamaan.

    Nilai-nilai keberagamaan sangat dibutuhkan bagi setiap warganegara

    Indonesia dalam menapaki kehidupan di dunia ini. Pengintegrasian nilai-nilai

    agama ke dalam mata pelajaran yang diajarkan/dipelajari siswa akan lebih

    efektif dalam pembentukan pribadi anak yang ber-Ketuhahan Yang Maha Esa

    daripada diajarkan secara monolitik yang penuh dengan konsep.

  • 8/3/2019 an Pembelajaran Dengan Menggunakan Multimedia Interaktif ...

    21/34

    Dokumentasi By = http://luarsekolah.blogspot.com

    BAB III

    METODOLOGI

    A. Pendekatan Penulisan

    Prosedur pengumpulan data dalam karya tulis ini menggunakan

    metode librarian research atau studi pustaka terhadap kasus dan konsep yang

    berhubungan dengan pengembangan pembelajaran berbasis multimedia dalam

    peningkatan kualitas pembelajaran di kelas.

    B. Sumber Penulisan

    Pengolahan data yang telah terkumpul dari studi pustaka kemudian

    dikelompokkan dalam beberapa kategori-kategori tertentu berdasarkan pada

    data, konsep, teori, sebab, akibat, pendapat ahli, kelemahan, dan kelebihan

    konsep.

    C. Sasaran Penulisan

    Dari beberapa data yang telah dikelompokkan dalam beberapa kategori

    tersebut kemudian dianalisis sesuai dengan tujuan penulisan yaitu untuk

    mengetahui keefektifan pembelajaran berbasis multimedia diterapkan dalam

    proses pembelajaran di kelas.

    D. Tahapan Penulisan

    Penulis dalam menuangkan gagasannya memalui berbagai proses yang

    pokok pembahasan masalah atau inti dari karya tulis ini, maka konsep atau

    teori tersebut dijadikan pisau analisis dalam membahas permasalahan yang

    diajukan pada pendahuluan. Pembahasan ini merupakan jawaban dari

    permasalahan yang telah diajukan. Dari pembahasan ini kemudian diketahui

    pokok-pokok permasalahan yang dimaksud. Setelah itu digagaslah pemecahan

    masalah berupa rekonseptualisasi pembelajaran dengan menggunakan

    multimedia interaktif..

  • 8/3/2019 an Pembelajaran Dengan Menggunakan Multimedia Interaktif ...

    22/34

    Dokumentasi By = http://luarsekolah.blogspot.com

    BAB IV

    PEMBAHASAN

    A. Pengambangan Multimedia Pembelajaran Interaktif

    Dalam buku Tip dan Trik Pembuatan Multimedia Pembelajaran

    Interaktif (Direktorat Pendidikan SMA, 2006), secara prosedural langkah-

    langkah pengembangan Multimedia Pembelajaran Interaktif dapat

    digambarkan sebagai berikut.

    Langkah-langkah pengembangan Multimedia Pembelajaran Interaktif

    dimulai dari analisis kebutuhan, dilanjutkan dengan pemilihan topik,

    penyusunan garis besar isi, penulisan naskah, pelaksanaan produksi, evaluasi

    dan revisi, serta finalisasi.

    Dalam menganalisis kebutuhan ada hal-hal yang perlu diperhatikan,

    diantaranya : 1.) Melakukan analisis terhadap tuntutan kurikulum (SKL, SK,

    KD, indikator). 2.) Melakukan analisis terhadap kebutuhan di lapangan. 3.)

    Melakukan analisis potensi ICT untuk pemecahan masalah/kebutuhan

    pembelajaran. 4.) Analisis kebijakan. 5.) Membubuhkan tanda daftar materi

    final. 6.) Mendokumentasikan daftar materi final dalam bentuk hard copy dan

    soft copy.

  • 8/3/2019 an Pembelajaran Dengan Menggunakan Multimedia Interaktif ...

    23/34

    Dokumentasi By = http://luarsekolah.blogspot.com

    Sedangkan di dalam mengidentifikkasi topik, kita perhatikan :

    - Menyusun daftar topic berdasarkan hasil analisis- Menentukan tim penulis, pengkaji materi dan pengkaji media- Menentukan skala prioritas topic- Menugaskan tim penulis, pengkaji materi, dan pengkaji media- Membubuhkan tanda prioritas topik final- Mendokumentasikan topik final dalam bentuk hard copy dan soft copy

    Setelah mengidentifikasi topik yang akan diangkat selanjutnya kita

    menyusun garis besar isi multimedia pembelajaran interaktif, mulai dari

    penyusunan peta materi, peta kompetensi, GBIM dan JM. Berdasarkan garis

    besar isi multimedia pembelajaran interaktif barulah penulisan naskah

    dilaksanakan mulai dari :

    Menetapkan format penulisan naskah Menentukan tim penulis naskah, pengkaji materi, dan pengkaji media Menugaskan penulisan naskah dan pengkajian Menyusun flowchart Melakukan pengkajian terhadap flowchart Melakukan perbaikan flowchart sesuai hasil kajian Melakukan penulisan naskah Melakukan pengkajian terhadap naskah Melakukan perbaikan naskah sesuai hasil kajian Membubuhkan tanda naskah final Mendokumentasikan naskah final dalam bentuk hard copy dan soft copy

    Esensi dari multimedia pembelajaran interaktif merupakan penyusunan

    dan memproduksi multimedia pembelajaran interaktif, dan dievaluasi serta di

    kaji ulang apakah sesuai untuk diterapkan dalam pembelajaran. Bagian akhir

    dalam penyusunan multimedia pembelajaran interaktif adalah finalisasi, yang

    merupakan proses penerapan multimedia pembelajaran interaktif disekolah-

    sekolah.

  • 8/3/2019 an Pembelajaran Dengan Menggunakan Multimedia Interaktif ...

    24/34

    Dokumentasi By = http://luarsekolah.blogspot.com

    Langkah-langkah yang lebih rinci dari proses pengembangan

    Multimedia Pembelajaran Interaktif dapat dilihat pada bagan berikut ini.

    Bagan proses penulisan naskah, sumber Koesnandar 2006

    Selanjutnya, proses produksi Multimedia Pembelajaran Interaktif juga

    merupakan suatu siklus yang berkelanjutan sebagai digambarkan pada bagan

    berikut ini.

    Bagan proses produksi MPI, sumber Koesnandar 2006

    FlowchartingPenugasan

    Penulisan

    Penulisan

    Review

    Ahli

    Review

    Ahli

    NO YES

    NO

    YES

    Naskah siap

    produksi

    Packaging

    Script

    Conference

    Suply

    Media

    Pemrograman

    LanjutanTesting/Debugging

    & Revisi

    Pre-mastering

    Pemrograman

    Dasar

    Uji Lapangan

    & Revisi

    Reproduksi

    Preview

  • 8/3/2019 an Pembelajaran Dengan Menggunakan Multimedia Interaktif ...

    25/34

    Dokumentasi By = http://luarsekolah.blogspot.com

    B. Dampak Multimedia Pembalajaran Interaktif

    Tidak dapat disangkal bahwa terpaan teknologi berupa perangkat lunak

    (software) maupun perangkat keras (hardware) sudah sekian menyatu dengan

    kehidupan manusia modern. Dalam bidang pembelajaran, kehadiran media

    pembelajaran misalnya sudah dirasakan banyak membantu tugas guru dalam

    mencapai tujuan pembelajarannya. Dalam era teknologi dan informasi ini,

    pemanfaatan kecanggihan teknologi untuk kepentingan pembelajaran sudah

    bukan merupakan hal yang baru lagi. Salah satu media pembelajaran baru

    yang akhir-akhir ini semakin menggeserkan peranan guru hidup adalah

    teknologi multimedia yang tersedia melalui perangkat komputer.

    Dengan teknologi ini, kita bisa belajar apa saja, kapan saja dan di mana

    saja. Di Indonesia, meskipun teknologi ini belum digunakan secara luas

    namun cepat atau lambat teknologi ini akan diserap juga ke dalam sistem

    pembelajaran di sekolah. Dalam tulisan ini akan dikemukakan beberapa

    persoalan yang muncul sebagai akibat dari diterapkannya teknologi ini dalam

    latar pendidikan.

    Pertama, berkaitan dengan orientasi filosofis. Ada dua masalah

    orientasi filosofis yang muncul akibat penerapan teknologi multimedia ini

    yakni masalah yang berasal dari pandangan kaum objektivis dan yang berasal

    dari pandangan kaum konstruktivis. Kaum objektivis menilai desain

    multimedia sebagai sesuatu yang sangat riil yang dapat membantu pendidikan

    siswa menuju kepada tujuan yang diharapkan (Jonassen, 1991). Materi yang

    berwujud pengetahuan atau ketrampilan yang hendak dicapai oleh siswa harus

    dirancang secara jadi oleh para pengembang instruksional dan dikemas dalam

    teknologi multimedia ini.

    Sebaliknya kaum konstruktivis berpendapat bahwa pengetahuan

    hendaklah dibentuk oleh siswa sendiri berdasarkan penafsirannya terhadap

    pengalaman dan gejala hidup yan dialami (Merril, 1991). Belajar adalah suatu

    interpretasi personal terhadap pengalaman dan kenyataan hidup yang dialami.

    Berdasarkan pandangan ini maka belajar bersifat aktif, kolaboratif dan

    terkondisi dalam konteks dunia yang riil.

  • 8/3/2019 an Pembelajaran Dengan Menggunakan Multimedia Interaktif ...

    26/34

    Dokumentasi By = http://luarsekolah.blogspot.com

    Kedua, berhubungan dengan lingkungan belajar. Lingkungan belajar

    multimedia interaktif dapat dikategorikan dalam tiga jenis yakni lingkungan

    belajar preskriptif, demokratis dan sibernetik (Schwier, 1993). Masing-masing

    lingkungan belajar memiliki orientasi dan kekhasan sendiri-

    sendiri. Lingkungan preskriptif menekankan bahwa prestasi belajar

    merupakan pencapaian dari tujuan-tujuan belajar yang ditetapkan secara

    eksternal. Interaksi belajar terjadi antara siswa dengan bahan-bahan belajar

    yang sudah tersedia dan belajar merupakan suatu kegiatan yang bersifat

    prosedural. Lingkungan belajar demokratis menekankan kontrol proaktif siswa

    atas proses belajarnya sendiri, yang mencakup penetapan tujuan belajar

    sendiri, kontrol siswa terhadap urutan-urutan pembelajaran, hakekat

    pengalaman dan kedalaman materi belajar yang dicarinya. Sedangkan

    lingkungan belajar sibernetik menekankan saling ketergantungan antara sistem

    belajar dan siswa.

    Ketiga, berhubungan dengan desain instruksional. Pada umumnya,

    desain pembelajaran multimedia dibuat berdasarkan besar kecilnya kontrol

    siswa atas pembelajarannya. Sebagian besar peneliti mengatakan bahwa siswa

    bisa diberdayakan melalui kontrol yang lebih besar atas belajarnya tetapi

    siswa bisa juga dihambat melalui kontrol atas belajarnya. Dalam lingkungan

    yang demokratis dan sibernetik, kegiatan pembelajaran multimedia bervariasi

    dan tersedia untuk siswa pada saat kapan saja dan dalam berbagai bentuk

    sehingga bisa mernuaskan kebutuhan-kebutuhan yang ditetapkan siswa

    sendiri. Dalam lingkungan belajar preskriptif, kontrol eksternal nampaknya

    dipaksakan selama tahap awal belajar dan semakin berkurang ketika sudah

    terlihat kemajuan yang berarti dalam diri siswa berupa perubahan perilaku ke

    arah yang diharapkan.

    Keempat, berkaitan dengan umpan balik. Sifat dari umpan balik dalam

    pembelajaran multimedia sangat bervariasi tergantung pada lingkungan di

    mana multimedia itu digunakan. Dalam lingkungan belajar preskriptif, umpan

    balik sering mengambil bentuk koreksi dan deteksi terhadap kesalahan yang

    dibuat. Dalam lingkungan belajar demokratis, umpan balik sering mengambil

  • 8/3/2019 an Pembelajaran Dengan Menggunakan Multimedia Interaktif ...

    27/34

    Dokumentasi By = http://luarsekolah.blogspot.com

    bentuk nasehat atau anjuran, yakni sekedar pemberitahuan kepada siswa

    tentang akibat-akibat yang muncul dari suatu pilihan tertentu atau juga berisi

    rekomendasi. Dalam lingkungan belajar sibernetik, umpan balik merupakan

    suatu negosiasi atau perundingan. Siswa menetapkan arah atau petunjuk

    sendiri dan membuat pilihannya sendiri dan sistem belajar akan berusaha

    mempelajari pola-pola yang muncul sehubungan dengan kebutuhan siswa itu

    dan memberikan respon terhadap siswa dengan menyediakan tantangan-

    tantangan baru.

    Kelima, sifat sosial dari jenis pembelajaran ini. Banyak kritik telah

    dilontarkan terhadap pembelajaran multimedia sebagai pembelajaran yang

    bersifat isolatif sehingga bertentangan dengan tujuan sosial dari sekolah.

    Siswa seolah-olah dikondisikan untuk menjadi individualis-individualis dan

    kontak sosial dengan teman-teman menjadi sesuatu yang asing. Itulah

    beberapa masalah yang perlu diantisipasi bila suatu saat nanti sekolah

    memutuskan untuk menggunakan tekonologi multimedia dalam kegiatan

    pembelajarannya. Apapun teknologi yang akan dipergunakan hendaknya

    memperhatikan aspek-aspek tujuan pendidikan yang lebih luas seperti aspek

    psikologis, sosial, moral, di samping aspek kognitif-intelektualnya.

    Salah satu usaha yang dikembangkan untuk mengantisipasi sejumlah

    potensi masalah di atas maka akhir-akhir ini perhatian pendidik mulai

    diarahkan kepada belajar kooperatif dalam pembelajaran multimedia (Klien &

    Pridemore, 1992). Hooper (1992) memperluas pendekatan belajar kooperatif

    ini dalam lingkungan belajar yang berbasis komputer.

    Ia mengemukakan beberapa keuntungan dan penerapan belajar

    kooperatif dalam pembelajaran multimedia antara lain : 1) adanya

    ketergantungan dan tanggung jawab dari setiap anggota kelompok. 2) Adanya

    interaksi yang promotif di mana usaha seorang individu akan mendukung

    usaha anggota kelompok lainnya. 3) Kesempatan latihan untuk bekerjasama.

    4) Pengembangan dan pemeliharaan kelompok. Proses kelompok yang terjadi

    di dalam lingkungan belajar ini bisa mendorong anggota kelompok untuk

    merefleksikan efektif atau tidaknya strategi yang digunakan.

  • 8/3/2019 an Pembelajaran Dengan Menggunakan Multimedia Interaktif ...

    28/34

    Dokumentasi By = http://luarsekolah.blogspot.com

    C. Peningkatan Kualitas Pembalajaran

    Perbaikan kualitas pendidikan diarahkan pada peningkatan kualitas

    proses pembelajaran, pengadaan buku paket dan buku bacaan atau buku

    referensi, serta alat-alat pendidikan/pembelajaran. Peningkatan kualitas proses

    pembelajaran dilakukan melalui in-service training guru yang sasarannya

    adalah meningkatkan penguasaan landasan kependidikan, materi pembelajaran

    (subject matter), metode dan strategi mengajar, pembuatan dan penggunaan

    alat pembelajaran, serta evaluasi pembelajaran.

    Guru memegang peran penting dan strategis dalam proses

    pembelajaran. Proses pembelajaran sebagai suatu aktivitas untuk

    meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap siswa berkaitan langsung

    dengan aktivitas guru, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Sebagai suatu

    sistem kegiatan, proses pembelajaran selalu melibatkan guru. Keterlibatan

    guru tersebut mulai dari pemilihan dan pengurutan materi pembelajaran,

    penerapan dan penggunaan metode pembelajaran, penyampaian materi

    pembelajaran, pembimbingan belajar, sampai pada kegiatan pengevaluasian

    hasil belajar.

    Berkaitan dengan peran tersebut, suatu proses pembelajaran akan

    berlangsung secara baik jika dilaksanakan oleh guru yang memiliki kualitas

    kompetensi akademik dan profesional yang tinggi atau memadai. Oleh karena

    itu, peningkatan mutu pendidikan diupayakan melalui pengutamaan

    peningkatan mutu guru. Selengkap dan secanggih apa pun prasarana dan

    sarana pendidikan, tanpa didukung oleh mutu guru yang baik, prasarana dan

    sarana tersebut tidak memiliki arti yang signifikan terhadap peningkatan mutu

    pendidikan.

    Secara subtantif-teoretis, taraf prestasi atau kualitas pendidikan

    dikategorikan baik didasari atas prestasi atau tingkat kecerdasan siswa yang

    secara umum baik; siswa akan berprestasi atau cerdas tidak terlepas dari

    prestasi atau kecerdasan yang dimiliki gurunya; guru akan berprestasi atau

    cerdas terkait dengan prestasi atau kecerdasan yang dimiliki dosennya

    (gurunya ketika menimba ilmu di LPTK); dosen akan berprestasi atau cerdas

  • 8/3/2019 an Pembelajaran Dengan Menggunakan Multimedia Interaktif ...

    29/34

    Dokumentasi By = http://luarsekolah.blogspot.com

    bergantung kepada fasilitas atau sarana yang dimiliki institusinya, baik saat

    mendalami ilmu maupun ketika melaksanakan tugasnya.

    Kedua, merosotnya mutu guru juga diperparah oleh LPTK swasta yang

    membabi buta menggelar pendidikan tenaga kependidikan dengan segala

    keterbatasan (input, proses, dan outcome). Betapa banyak pihak-pihak yang

    menyelenggarakan pendidikan tenaga kependidikan berkedok mencerdaskan

    bangsa (sebenarnya membodohkan bangsa). Hal itu terlihat, antara lain, dari

    proses rekrutmen yang tanpa standardisasi yang jelas, proses pembelajaran

    yang setengah- setengah fasilitas penunjang yang sangat minim, dan outcome

    yang tingkat standar kompetensi kependidikan, keguruan, dan keilmuannya

    dipertanyakan.

  • 8/3/2019 an Pembelajaran Dengan Menggunakan Multimedia Interaktif ...

    30/34

    Dokumentasi By = http://luarsekolah.blogspot.com

    BAB V

    PENUTUP

    A. Kesimpulan

    Dalam pembahasan karya ilmiah ini terdapat beberapa kesimpulan,

    diantaranya;

    Pembelajaran dengan menggunakan multimedia muncul danberkembang berdasarkan permasalahan yang muncul dalam penerapan

    teknologi dalam proses pembelajaran dan kejenuhan dan kurang

    komunikatifnya penyampaian matari pelajaran di dalam kelas yang dapat

    memotivasi belajar peserta didik.

    Pemanfaatan pembelajaran dengan menggunakan multimedia menjadisuatu solusi dalam peningkatan kualitas pembelajaran yang dilakukan di

    kelas, dan menjadikan suatu alternatif keterbatasan kesempatan mengajar

    yang dilaksanakan pendidik.

    Pembelajaran dengan menggunakan multimedia bertujuan untukmemudahkan proses pembelajaran dan menumbuhkan kekreatifan dan

    keinovasian pendidik dalam mendesain pembelajaran yang komunikatif

    dan interaktif serta sebagai jalan permasalahan ditengah kesibukan

    pendidik.

    Pengembangan multimedia dalam pembelajaran selanjutnya dimanfaatkan ke dalam pembelajarn di kelas untuk menggantikan ataupun

    sebagai pelengkap dalam pembelajaran konvensional.

    B. Rekomendasi

    Pembahasan karya ilmiah tentang pengembangan multimedia dalam

    pembelajaran bermaksud memberikan rekomendasi, kepada;

    Pemerintah melalui Dinas pendidikan di harapkan untuk dapatmensosialisasikan dan menggalakan pembalajaran dengan menggunakan

    multimedia di tiap- tiap sekolah dalam rangka peningkatan kualitas

  • 8/3/2019 an Pembelajaran Dengan Menggunakan Multimedia Interaktif ...

    31/34

    Dokumentasi By = http://luarsekolah.blogspot.com

    pembelajaran, serta pengawasan proses demi keberlanjutan progaram

    tersebut.

    Kepada sekolah untuk dapat berperan aktif memotivasi para pendidik didalam mengembangkan ketrampilan dan daya kretifitasnya untuk

    menyusun pembelajaran dengan menggunakan multimedia interaktif

    sebagai alat dan fasilitas pembelajaran

    Pendidik disatuan pendidikan agar dapat menerapkan mekanismepembelajaran multimedia dalam memberikan stimulus proses

    pembelajaran untuk memotivasi peserta didik mengikuti pengajaran.

    Kepada lembaga pendidikan untuk mengikutsertakan guru TIK di dalampengembangn pembelajaran dengan menggunakan multimedia, dan ikut

    serta berperan dalam pengembangan dan pemanfaatan dalam tehnik

    pengajarannya.

    Dinas pendidikan di daerah daerah secara rutin harus mengadakanpelatihan pelatihan pengembangan multimedia ke dalam pembelajaran

    kepada guru guru, agar guru mempunyai keahlian dalam konsep

    maupun praktek untuk menggunakan multimedia sebagai fasilitas

    pembelajaran di kelas.

  • 8/3/2019 an Pembelajaran Dengan Menggunakan Multimedia Interaktif ...

    32/34

    Dokumentasi By = http://luarsekolah.blogspot.com

    DAFTAR PUSTAKA

    Anas, Yusuf. (2007). Pembelajaran dan Instruksi pendidikan. Yogyakarta:

    IRCiSoD.

    Green L (1996). Creatives Silde/Tape Programs. Colorado: Libraries Unlimited,

    Inc. Littleton.

    Minib, Achmad (2004). Pengantar Ilmu Pendidikan. Semarang: UPT MKKUNNES.

    Nasution, S. (2000). Didaktik: Asas-asas Mangajar. Jakarta: PT Bumi Aksara.

    Uno, Hamzah B. (2006). Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara.

    Hackbarth S. (1996). The Educational Technology Hanbook. New Jersey:

    Educational Technology Publication, Englewood Cliffs.

    Roestiyah (2001). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta.

    Hannafin, M. J., Peck, L. L. (1998). The Design Development and Education of

    Instructional Software. New York: Mc. Millan Publ., Co.

    Yamin, Martinis (2007). Profesionalisasi Guru & Implementasi KTSP. Jakarta:

    Tim Gaung Persada Press.

    Heinich, R., et. al. (1996) Instructional Media and Technologies for Learning.

    New Jersey: Prentice Hall, Englewood Cliffs.

    E. Dale, Audiovisual Method in Teaching, 1969, NY: Dyden Press

    Purwanto, M Ngalim (2002). Ilmu Pendidikan Teoretis dan Praktis. Bandung: PT

    Remaja Rosdakarya.

    Bloom, S. Benyamin (1956). Taxonomy of Educational Objective The

    Classification of Educational Goal.

    Kadir, abdul & Triwahyuni, Terra Ch. Pengnalan Teknologi Pendidikan.

    Yogyakarta: Andi.

  • 8/3/2019 an Pembelajaran Dengan Menggunakan Multimedia Interaktif ...

    33/34

    Dokumentasi By = http://luarsekolah.blogspot.com

    DAFTAR PUSTAKA

    Anas, Yusuf. (2007). Pembelajaran dan Instruksi pendidikan. Yogyakarta:

    IRCiSoD.

    Green L (1996). Creatives Silde/Tape Programs. Colorado: Libraries Unlimited,

    Inc. Littleton.

    Minib, Achmad (2004). Pengantar Ilmu Pendidikan. Semarang: UPT MKKUNNES.

    Nasution, S. (2000). Didaktik: Asas-asas Mangajar. Jakarta: PT Bumi Aksara.

    Uno, Hamzah B. (2006). Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara.

    Hackbarth S. (1996). The Educational Technology Hanbook. New Jersey:

    Educational Technology Publication, Englewood Cliffs.

    Roestiyah (2001). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta.

    Hannafin, M. J., Peck, L. L. (1998). The Design Development and Education of

    Instructional Software. New York: Mc. Millan Publ., Co.

    Yamin, Martinis (2007). Profesionalisasi Guru & Implementasi KTSP. Jakarta:

    Tim Gaung Persada Press.

    Heinich, R., et. al. (1996) Instructional Media and Technologies for Learning.

    New Jersey: Prentice Hall, Englewood Cliffs.

    E. Dale, Audiovisual Method in Teaching, 1969, NY: Dyden Press

    Purwanto, M Ngalim (2002). Ilmu Pendidikan Teoretis dan Praktis. Bandung: PT

    Remaja Rosdakarya.

    Bloom, S. Benyamin (1956). Taxonomy of Educational Objective The

    Classification of Educational Goal.

    Kadir, abdul & Triwahyuni, Terra Ch. Pengnalan Teknologi Pendidikan.

    Yogyakarta: Andi.

  • 8/3/2019 an Pembelajaran Dengan Menggunakan Multimedia Interaktif ...

    34/34

    BIODATA PRIBADI

    Nama : Bambang Dwi SetiyonoTTL : Pekalongan, 06 November 1986

    Jenis Kelamin : Laki-laki

    Alamat : Ds. Wonokerto Kulon No.410 Gg. Fishermen Kab. PekalonganAlamat : Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) Kompleks Gedung A FIP

    Unnes Sekaran Gunungpati Semarang 50229 (024) 7499391

    E-mail :[email protected]

    mobile : 085640630509

    Pendidikan SD Wonokerto Kulon 1 SLTP N 1 Wiradesa SMA N 1 Wiradesa Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan FIP Unnes

    Aktivitas

    Anggota BRTO Hima Kurtekdik 2006 Wakil Ketua Hima Kurtekdik 2007