wujud dan sifat benda
Post on 02-Jan-2016
916 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Benda dan Sifatnya 1
PETA KONSEP
Benda dan Sifatnya
Perubahan sifat benda
diantaranya
Faktor penyebab perubahan
benda
diantaranya
Pelapukan
Perkaratan
Pembusukan
Pemanasan
Pendinginan
Penyubliman
Pembakaran
Pencampu-ran dengan benda lain
Faktor yang mempengar
uhi perubahan
benda
wujud benda
padat
cair
gas
penghantar
panas
Konduktor
Isolator
diantaranya
SuhuKelembapa
nWaktuKuman
Benda dan kegunaanya
contoh
PlastikKayuKaretKacaKertasKain
Perubahan wujud
Perubahan bentuk
Perubahan warna
Perubahan kelenturan
Perubahan kekerasan
Perubahan bau
A. Wujud dan Sifat Benda
Benda-benda dapat dikelompokkan berdasarkan wujudnya. Wujud
benda ada yang padat, cair dan gas (Mulyati Arifin dkk, 2009:52). Setiap
wujud benda tersebut memiliki sifat-sifat tertentu. Masing-masing benda
tersebut memiliki sifat yang dapat membedakan jenis benda yang satu dengan
jenis benda yang lainnya (Heri Sulistyanto dan Edy Wiyono, 2008: 75).
1. Benda Padat
Benda padat adalah benda yang terasa keras atau padat ketika
dipegang dan bentuk serta ukurannya tetap walau dipindahkan. Misalnya
batu, kayu, pensil, pulpen, gelas dan buku (Zaenal Mustopa dkk, 2009:66).
a.Bentuknya tetap (tidak berubah jika dipindahkan)
Misalkan saja tas, pengga-
ris, dan pensil adalah benda padat.
Ketiga benda tersebut jika
dipindahkan tidak mengalami
perubahan (Mulyati Arifin dkk,
2009:52). Untuk membuktikan sifat
tersebut, perhatikan gambar dibawah ini.
Benda dan Sifatnya 2
BENDA DAN
Dari gambar di atas dapat diketahui bahwa batu dan kayu ketika
dipindahkan di atas meja dan kemudian dipindahkan ke dalam ember,
bentuk dan ukurannya tetap seperti semula (Zaenal Mustopa dkk,
2009:66).
b.Benda padat memiliki berat
Tas dan buku adalah salah satu contoh benda padat. Ketika
benda tersebut kita angkat tentu terasa berat dibandingkan ketika tidak
mengangkat benda padat tersebut. Hal ini membuktikan bahwa benda
padat memiliki berat (Mulyati Arifin dkk, 2009: 52).
c. Benda padat dapat diubah bentuknya
Benda padat dapat berubah bentuknya dengan cara tertentu,
perhatikan gambar berikut ini!
Benda dan Sifatnya 3
Jika dipindahkan, benda padat tidak akan berubah warna, ukuran dan
bentuknya.
Benda padat memiliki berat
Benda-benda yang kita gunakan sehari-hari bentuknya
sudah berubah dari bentuk aslinya, misalnya baju. Bentuk semula
adalah sehelai kain, kemudian dipotong dan dijahit sehingga berubah
bentuk menjadi sebuah baju. Untuk dapat mengubah benda padat
menjadi bentuk lain, benda tersebut harus mendapat perlakuan tertentu,
misalnya ditekan, dipahat, dipotong, diraut, dibor, digergaji, diamplas,
dan sebagainya (Heri Sulistyanto dan Edy Wiyono, 2008: 76).
2. Benda Cair
Benda cair merupakan benda yang berwujud cair. Misalnya air,
minyak, sirup dan susu. Semua benda cair tidak dapat dipegang karena
berwujud cair. Benda cair hanya dapat membasahi tangan kita. Selain
berwujud cair, benda cair memiliki ciri-ciri yang lain (Zaenal Mustopa
dkk, 2009:66).
a.Bentuknya dapat berubah sesuai dengan
wadahnya
Jika kita menuangkan air ke dalam gelas maka bentuk air seperti
gelas. Tetapi jika menuangkan air ke dalam mangkok maka bentuknya
seperti mangkok, dan jika kita menuangkan air ke dalam botol maka
bentuk air seperti botol. Peristiwa tersebut membuktikan bahwa bentuk
benda cair dapat berubah sesuai dengan tempatnya (Heri Sulistyanto
dan Edy Wiyono, 2008: 76).
Benda dan Sifatnya 4
Benda padat dapat diubah bentuknya jika diberi perlakukan tertentu
Bentuknya dapat berubah sesuai dengan
wadahnya
\
b.Permukaan benda cair selalu datar
Dalam keadaan tenang, permukaan air selalu datar. Akan tetapi,
jika mendapat usikan permukaan air tidak lagi datar. Sifat ini dapat
dimanfaatkan oleh tukang bangunan misalnya untuk mengetahui
kedataran lantai pada saat pemasangan ubin. Alat yang digunakan untuk
mengukur ke dataran lantai disebut waterpas (Heri Sulistyanto dan Edy
Wiyono, 2008: 78).
Benda dan Sifatnya 5
Mengamati Sifat Benda CairSiapkan Peralatan dan bahan!Segayung AirGelas dua buahBotol dua buahLakukan Kegiatan berikut ini!
Masukkan air ke dalam gelas dan botol, biarkan sebentar agar air itu tenang! Amatilah bentuk dan permukaan air dii dalam gelas dan botol!Bentuk air dalam gelas seperti………………Bentuk air dalam botol seperti………………Permukaan air dalam gelas terlihat………Permukaan air dalam botol terlihat………
Sekarang miringkanlah botol dan gelas, apakah permukaan berubah?Sekarang masukkan air dari gelas kedalam gayung kosong, lalu pindahkan kembali ke dalam botol, apakah ukurannya berubah?Buat kesimpulan tentang sifat-sifat benda cair!
Perhatikan gambar berikut ini!
c. Benda cair mengalir dari tempat tinggi ke tempat
yang lebih rendah
Mata air yang jernih dapat dijumpai di pegunungan. Mata air
mengalir berkelok-kelok di antara pepohonan yang rindang. Air
tersebut mengalir dari tempat yang tinggi menuju tempat yang
rendah (Mulyati Arifin dkk, 2009:56). Sebagai contohnya perhatikan
gambar disamping!
Benda dan Sifatnya 6
Benda cair mengalir dari tempat tinggi ke tempat yang
lebih rendah
Permukaan air yang tenang selalu datar
d.Benda cair menempati ruang dan mempunyai
massa
Sifat ini dapat dibuktikan dengan menuangkan air ke dalam
gelas sampai penuh dan airnya tumpah keluar gelas. Air yang tumpah
membuktikan bahwa seluruh ruangan gelas sudah terisi oleh air.
Air mempunyai massa hal ini dibuktikan jika kita mengangkat
gelas kosong terasa akan lebih ringan dibandingkan jika kita
mengangkat gelas yang berisi air (Heri Sulistyanto dan Edy Wiyono,
2008: 77).
e.Benda cair menekan ke segala arah
Perhatikan gambar di
samping. Air memancar dari
setiap lubang pada wadah
tersebut. Memancarnya air dari
setiap lubang karena pengaruh
tekanan air.
Di dalam suatu wadah,
air mene-kan ke segala arah. Semakin ke bawah, semakin kuat
tekanannya. Dengan demikian air memancar paling kuat dari lubang
yang lebih bawah (Mulyati Arifin dkk, 2009:56).
Benda dan Sifatnya 7
Benda cair menempati ruang dan mempunyai
massa
Benda cair menekan ke
segala arah
f. Benda Cair Dapat Melarutkan Zat tertentu
Misalnya jika secangkir teh pahit kita beri
sesendok gula pasir, kemudian diaduk maka kita
akan memperoleh secangkir teh manis. Gula pasir
larut dalam air teh sehingga rasa air teh menjadi
manis. Air dapat melarutkan zat atau bahan tertentu
sehingga air disebut zat pelarut. Air dan zat yang terlarut di dalamnya
disebut larutan. Contohnya larutan gula artinya air yang di dalamnya
terdapat gula seperti pada teh manis (Heri Sulistyanto dan Edy Wiyono,
2008: 78).
3. Benda Gas
Gas merupakan benda yang tidak dapat dipegang atau diraba, tapi
dapat dirasakan keberadaannya. Contohnya angin. Gas ada di sekitar kita
namun gas tidak dapat kita lihat (Zaenal Mustopa dkk, 2009:68). Berikut
ini sifat-sifat benda gas.
a. Benda Gas Menempati Ruang
Kantong plastik dapat menggelembung karena di dalamnya
terdapat benda gas. Jika benda gas dimasukkan ke dalam air akan
mengeluarkan gelembung-gelembung. Gelembung berisi udara yang
tersusun oleh berbagai macam gas. Artinya benda gas menempati ruang
(Mulyati Arifin dkk, 2009:56).
b. Benda Gas Memiliki Tekanan
Benda dan Sifatnya 8
Benda cair dapat melarutkan zat
tertentu
Benda Gas Menempati
Ruang
Menguji Tekanan GasIsi sebuah gelas minum dengan air hingga penuh.Kemudian tutup gelas itu dengan selembar karton.Balikkan gelas itu dengan hati-hatiLepaskan tangan yang memegang karton dengan perlahan-lahan.
Apakah yang kamu lihat? Apakah karton itu tetap melekat pada mulut gelas? Mengapa demikian?
Menguji Tekanan GasIsi sebuah gelas minum dengan air hingga penuh.Kemudian tutup gelas itu dengan selembar karton.Balikkan gelas itu dengan hati-hatiLepaskan tangan yang memegang karton dengan perlahan-lahan.
Apakah yang kamu lihat? Apakah karton itu tetap melekat pada mulut gelas? Mengapa demikian?
Untuk mengetahui bahwa gas memberikan tekanan, lakukan
kegiatan berikut dengan hati-hati.
Pada saat gelas belum dibalik, gas atau udara di sekitar gelas
memberikan tekanan pada karton. Pada saat gelas dibalikkan, gas atau
udara menekan dari bawah ke atas sehingga karton tidak lepas (Poppy
K. Devi dan Sri Anggraeni, 2008:91).
c. Benda Gas Dapat Memuai
Contohnya pada siang hari ketika kita berada disekitar pantai
kita akan merasakan panas matahari yang cukup kuat. Ketika itu, suhu
udara naik karena adanya panas matahari. Udara tersebut membawa uap
air dari daratan dan lautan.
Benda dan Sifatnya 9
Benda gas memiliki
tekanan
Selain di pantai, contoh pemuaian udara dapat dilihat pada
balon udara (Mulyati Arifin dkk, 2009: 57).
.
d. Benda Gas Memiliki Berat
Perhatikan gambar disamping!
Balon yang bocor akan
kehilangan benda gas di
dalamnya. Oleh karena itu,
balon tersebut menjadi lebih
ringan daripada balon yang berisi benda gas. Hal ini membuktikan
bahwa benda gas memiliki berat (Mulyati Arifin dkk, 2009: 58).
Benda dan Sifatnya 10
Udara yang memuai dari panas api mendorong balon ke atas
Udara panas dan uap air naik ke udara
FAKTA IPA
Benda gas yang paling ringan adalah hidrogen.
Satu liter hidrogen beratnya hanya 0,09 gram.
Benda gas dapat memuai
Benda gas memiliki berat
B. Perubahan Sifat Benda
Dalam kehidupan sehari-hari, seringkali terjadi perubahan benda dari
bentuk aslinya. Misalnya, nasi yang kita makan sehari-hari. Nasi berasal dari
beras yang dimasak. Beras yang semula keras, setelah dimasak menjadi
lunak. Hal ini berarti beras telah mengalami perubahan. Setiap benda dapat
mengalami perubahan. Termasuk perubahan pada sifat benda, yang ada
beberapa macam diantaranya sebagai berikut (Munawar Kholil dan Dini
Prowida, 2009: 90-91).
1. Perubahan Wujud Benda
a. Terdapat enam proses perubahan wujud benda yaitu menguap,
mengembun, membeku, mencair, menyumblim dan mengkristalkan.
1) Penguapan dan pengembunan
Menguap adalah
peristiwa berubahnya
benda cair menjadi benda
gas. Misalnya saat kamu
atau ibumu memasak air
Ketika sudah mendidih,
air menghasilkan
Benda dan Sifatnya 11
gelembung-gelembung udara. Gelembung udara terbentuk karena
sebagian air berubah menjadi gas. Selain gelembung udara, air
yang mendidih pun menghasilkan asap. Asap termasuk benda gas
juga (Aprilia dan Afifatul Achyar, 2009:107).
Mengembun adalah
perubahan wujud benda gas menjadi
benda cair. Hal ini terjadi jika udara
berada pada suhu yang dingin. Hal ini
dapat dibuktikan ketika kita
memegang genting rumahmu di pagi
hari, akan terasa dingin dan basah. Udara di pagi hari terasa sejuk
dan segar. Udara tersebut akan berubah menjadi titik-titik air bila
didinginkan. Hal ini karena adanya perubahan wujud benda
dari gas menjadi cair (Aprilia dan Afifatul Achyar, 2009:108).
2) Pembekuan dan pencairan
Membeku adalah
perubahan wujud benda
cair menjadi benda
padat. Perubahan ini
terjadi karena suhu di
lingkungan menjadi dingin. Benda cair akan membeku jika
suhunya di bawah 0 oC (Aprilia dan Afifatul Achyar, 2009:106).
Contohnya es krim dan es balok merupakan air berwujud padat.
Untuk mengubah air menjadi padat, tempatkan air tersebut
di lemari es. Di dalam lemari es, air tersebut akan berkurang
panasnya. Jika suhunya mencapai hingga 0 oC, air akan membeku
(Mulyati Arifin dkk, 2009:59).
Benda dan Sifatnya 12
Mencair
adalah peruba-han
wujud benda padat
menjadi cair.
Contohnya antara lain
lilin yang meleleh
saat dinyalakan dan es batu menjadi air (Aprilia dan Afifatul
Achyar, 2009:106).
3) Penyumbliman dan pengkristalan
Kapur barus merupakan benda padat. Jika dibiarkan di
udara terbuka, kapur barus akan menguap. Akibatnya semakin lama
ukuran kapur barus semakin mengecil, tetapi wanginya menyebar
di seluruh ruangan.
Hal itu berarti terjadi perubahan wujud benda padat menjadi
gas. Perubahan wujud dari benda padat menjadi benda gas
dinamakan menyublim (Aprilia dan Afifatul Achyar, 2009:108).
Pengkristalan atau disposisi adalah perubahan benda gas
menjadi padat. Contohnya uap iodium akan mengkristal jika
didinginkan (Choirul Amin dan Amin Priyono, 2009: 103).
Benda dan Sifatnya 13
Mencair
b. Perubahan wujud pada benda dapat digolongkan menjadi dua jenis
yaitu perubahan wujud yang dapat kembali dan perubahan wujud yang
tidak dapat kembali (Haryanto, 2004:102). Perubahan-perubahan
wujud benda ada yang bersifat tetap dan ada yang bersifat sementara.
1) Perubahan wujud yang dapat kembali adalah benda yang
mengalami perubahan dapat berubah kembali ke bentuk semula.
Contohnya perubahan wujud cair. Air dapat berubah wujud
menjadi es. Es dapat kembali berubah wujud menjadi air. Bahkan
air, yang berubah menjadi benda gas dapat kembali berubah
menjadi titik-titik air (Haryanto, 2004:102).
.
2) Pada perubahan wujud yang tidak dapat kembali, adalah benda
yang mengalami perubahan tidak dapat diubah kembali ke bentuk
semula. Contohnya kertas yang dibakar akan berubah menjadi abu
arang. Dengan cara apapun, abu arang itu tidak dapat diubah lagi
menjadi kertas (Haryanto, 2004:103-104).
Benda dan Sifatnya 14
2. Perubahan Bentuk
Bentuk benda dapat mengalami perubahan. Misalnya, gelas yang
terbuat dari kaca pecah dan berubah bentuk menjadi serpihan kaca.
(Munawar Kholil dan Dini Prowida, 2009:91)
3. Perubahan Warna
Di sekitar kita banyak terdapat benda yang berwarna. Misalnya,
foto, pakaian, kertas, dan sebagainya. Benda-benda tersebut dapat
mengalami perubahan warna. Contohnya foto, foto yang semula warnanya
indah, karena terkena air warnanya berubah menjadi buram(Munawar
Kholil dan Dini Prowida, 2009:91).
4. Perubahan Kelenturan
Benda yang lentur umumnya terbuat dari karet. Karet dapat
berubah kelenturannya jika terkena panas atau minyak (Munawar Kholil
dan Dini Prowida, 2009:91).
5. Perubahan Kekerasan
Benda-benda yang bersifat keras, misalnya batu dan kayu. Benda
tersebut dapat berubah kekerasannya karena perubahan cuaca. Misalnya,
kayu yang terkena air hujan akan ditumbuhi jamur, sehingga menjadi
lapuk atau tidak keras lagi (Munawar Kholil dan Dini Prowida, 2009:91).
6. Perubahan Bau
Pernahkah kamu mencium bau yang tidak sedap di sekitarmu. Bau
tersebut biasanya berasal dari benda yang membusuk. Misalnya, mangga
segar yang semula mengeluarkan bau harum, akan mengeluarkan bau yang
Benda dan Sifatnya 15
tidak sedap ketika membusuk (Munawar Kholil dan Dini Prowida,
2009:91)
C.Faktor-faktor Penyebab Perubahan Pada
Benda
Faktor-faktor yang menyebabkan perubahan benda yaitu suhu,
kelembapan, keasaman, mikroorganisme, dan oksigen (Sularmi dkk,
2009:75). Faktor-faktor tersebut menyebabkan perubahan pada suatu benda
diantaranya sebagai berikut.
1. Pelapukan
Pelapukan adalah proses yang berhubungan dengan penghancuran
bahan, baik berasal dari makhluk hidup maupun makhluk tidak hidup.
(S Rositawaty dan Aris Muharam, 2008:89).
Berdasarkan penyebabnya, pelapukan dapat dibedakan menjadi tiga.
Ketiganya adalah pelapukan fisika atau mekanik, kimia, dan biologi
(Dwi Suhartanti dkk, 2008: 67).
a. Pelapukan biologi
Pelapukan biologi adalah pelapukan yang disebabkan oleh makhluk
hidup atau aktivitas organisme seperti jamur dan jasad renik
lainnya. Contohnya, kayu yang tadinya keras, lama-kelamaan akan
hancur dimakan rayap (S Rositawaty dan Aris Muharam, 2008:89).
b. Pelapukan kimia
Benda dan Sifatnya 16
Pelapukan kimia disertai perubahan susunan zat pembentuk benda.
Contohnya, pelapukan batuan akibat hujan asam (Dwi Suhartanti
dkk, 2008: 67).
c. Pelapukan fisika atau mekanik
Pelapukan fisika adalah pelapukan yang disebabkan oleh faktor-
faktor alam, seperti suhu, tekanan, angin dan air. Contohnya,
bebatuan yang ada di sungai lama-kelamaan akan lapuk. Hal ini
disebabkan oleh air, suhu, dan tekanan (Budi Waluyo dkk, 2009:
55).
2. Perkaratan
Perkaratan adalah perubahan benda akibat reaksi antara benda dan
oksigen (Dwi Suhartanti dkk, 2009:73).
Perkaratan biasanya terjadi pada benda yang terbuat dari bahan logam.
Contoh logam yang mudah berkarat adalah besi dan baja. Jika
terkena air, lama-kelamaan akan berkarat.
Kita dapat mencegah terjadinya perkaratan dengan cara berikut ini:
a. Hindari menyimpan barang yang berbahan logam di tempat
lembap. Simpanlah benda-benda tersebut di tempat yang kering.
b. Lapisi benda-benda yang berbahan logam dengan zat antikarat.
(Sularmi dkk, 2009: 76-77).
3. Pembusukan
Benda dan Sifatnya 17
Pembusukan adalah proses perubahan benda yang berasal dari makhluk
hidup akibat bakteri atau jamur sehingga rusak dan berbau.
Pembusukan bisa terjadi pada makanan, yaitu buah-buahan, sayuran,
daging, nasi, roti dan ikan (Budi Waluyo dkk, 2009: 56). Pembusukan
terjadi karena bakteri.
Pembusukan pada makanan dapat dicegah dengan beberapa cara,
diantaranya (Budi Waluyo dkk, 2009: 56):
a. Pengeringan
Hal ini dilakukan dengan cara menjemur bahan makanan. Contoh
pengeringan dapat dilihat pada saat nelayan menjemur ikan asin.
Selain menjemur ikan asin, dapat juga dilakukan dengan
pengasapan.
b. Pengasinan dan pemanisan
c. Pemanasan
d. Pembekuan
e. Pemberian bahan pengawet (Budi Waluyo dkk, 2009: 56)
Benda dan Sifatnya 18
4. Pemanasan
Suatu benda dapat berubah karena pemanasan atau terkena suhu
yang lebih tinggi. Contohnya lilin ketika dipanaskan mengalami
perubahan wujud dari padat menjadi cair. Perubahan seperti ini disebut
pelelehan (Dwi Suhartanti dkk, 2008: 61).
5. Pendinginan
Air yang didinginkan akan berubah menjadi es batu. Uap air yang
mengalami pendinginkan akan berubah menjadi titik-titik air. Contohnya,
uap minuman yang mengenai permukaan tutup gelas yang dingin akan
berubah menjadi butiran air (Munawar Kholil dan Dini Dwi Prowida,
2009:93).
6. Penyubliman
Kapur barus di dalam lemari menjadi kecil karena berubah menjadi
gas. Gas tersebut menghasilkan bau yang tercium oleh hidung. Proses
perubahan benda padat menjadi gas disebut penyubliman (Munawar
Kholil dan Dini Dwi Prowida, 2009:93).
7. Pembakaran
Pembakaran berarti memberi pengaruh
langsung dengan api. Benda yang dibakar dapat
berubah sifat, misalnya bentuk dan warnanya
(Zaenal Mustopa dkk, 2009:80).
a. Batu bara, kertas, dan obat nyamuk berubah
menjadi arang, abu dan asap.
b. Plastik, lilin dan plastisin jika dibakar berubah menjadi leleh.
c. Besi yang dibakar menjadi lunak dan merah membara.
Benda dan Sifatnya 19
d. Tanah liat yang dibakar berubah menjadi keras dan berwarna merah
kecoklatan.
8. Pencampuran dengan Benda Lain
Proses percampuran dapat dilihat pada pembuatan dinding.
Dinding dibuat campuran semen, pasir, dan air. Air merupakan benda cair,
sedangkan semen dan pasir merupakan benda padat yang sifatnya berbeda
dengan air. Setelah dilakukan percampuran dan dibiarkan beberapa waktu,
benda berubah menjadi sangat keras (Munawar Kholil dan Dini Dwi
Prowida, 2009:94).
D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perubahan
Pada Benda
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perubahan pada benda, yaitu
suhu, kelembapan, waktu, dan kuman (Yayat Ibayati dkk, 2008:77).
1. Suhu
Suhu dingin ataupun panas dapat mempengaruhi perubahan pada
benda. Benda yang dipanaskan dapat memuai misalnya sambungan rel
kereta api dipasang agak
renggang. Rel yang terbuat dari
baja akan memuai jika kena
panas, untuk itu maka
disediakan ruang pada
sambungan antar rel. Benda-
benda yang didinginkan selain
menjadi pendek, juga menjadi
tipis dan sempit. Hal ini disebut menyusut (Yayat Ibayati, 2008:77).
2. Kelembapan
Benda dan Sifatnya 20
Jika dipanaskan, benda akan memuaiJika didinginkan, benda akan menyusut
Udara lembap mengandung uap air yang menyebabkan benda
mengalami kerusakan. Misalnya dinding pada tempat yang lembap,
biasanya tumbuh noda-noda hitam atau cokelat. Makin lembap, dinding
makin cepat lapuk dan mengelupas. Berdasarkan pengamatan ini,
kelembapan dapat mempercepat pelapukan, pembusukan, juga perkaratan
(Yayat Ibayati dkk, 2008:77).
3. Waktu
Dengan bertambahnya waktu, pembusukan makanan makin
bertambah. Demikian pula perkaratan dan pelapukan pada benda-benda.
Makin lama karat akan makin banyak, benda-benda yang lapuk akan
makin rapuh dan hancur (Yayat Ibayati dkk, 2008:77).
4. Kuman
Makanan sebelum diolah umumnya dimasak dahulu pada suhu
tertentu. Kuman akan mati pada suhu yang tinggi atau sangat rendah.
Pemanasan yang sesuai pada saat mengolah makanan akan menghambat
proses pembusukan. Begitu juga dengan pendinginan. Menghilangkan
kuman pada makanan bisa juga dengan cara kimia, yaitu dengan
memberikan ozon pada makanan terutama pada makanan kaleng atau
kemasan (Yayat Ibayati dkk, 2008:78)..
Benda dan Sifatnya 21
Kelembapan dapat mempercepat pelapukan, pembusukan, juga perkaratan
Semakin lama benda berkarat maka akan semakin rapuh dan
hancur
Jika tidak ada kuman, makanan akan tahan lama
E. Benda dan Kegunaannya
Benda disekitar kita dibuat dari berbagai macam bahan. Ada yang
terbuat dari logam, plastik, kayu, besi, kain, karet dan sebagainya.
1. Logam
Logam merupakan bahan yang kuat dan kokoh serta dapat
digunakan untuk membuat bermacam-macam benda.
Sifat-sifat logam :
a. Kuat
b. Keras
c. Dapat menghantarkan panas
dan listrik
d. Mudah dibentuk
e. Kedap (tidak tembus) air
(Dwi Suhartanti dkk, 2008: 69).
Bahan-bahan yang termasuk logam, yaitu alumunium, besi dan baja
serta stainless steel.
a. Alumunium
Alumunium memiliki kelebihan dibanding dengan jenis logam
lainnya. Logam ini ringan, cukup keras, konduktor yang baik, tahan
karat, dan murah. Contoh peralatan dari alumunium adalah wajan,
serta kaleng minuman dan makanan (Sularmi dkk, 2009:79).
b. Besi dan baja
Besi dan baja merupakan logam yang paling banyak digunakan
dalam kehidupan sehari-hari. Bahan ini sangat kuat sehingga
banyak dipakai untuk kerangka rumah, atap dan jembatan (Ikhwan
S.D, 2009:81).
Benda dan Sifatnya 22
Benda-benda dari logam
c. Stainless steel
Stainless steel terbuat dari campuran besi, krom, dan nikel. Bahan
ini mempunyai sifat tahan karat sehingga banyak digunakan untuk
membuat alat-alat makan seperti sendok (Ikhwan S.D, 2009:81)
2. Plastik
Plastik tidak tersedia di alam, namun dibuat secara buatan di
pabrik. Bahan pembuat plastik yaitu sisa minyak bumi dan batu bara.
Plastik merupakan bahan yang paling banyak dipergunakan (Zaenal
Mustopa dkk, 2009:91).
Benda-benda yang terbuat dari plastik antara lain ember, jas hujan, dan
gayung.
Sifat-sifat plastik:
- ringan,
- tembus pandang
(transparan)
- dapat diberi warna
- tidak berkarat
- menjadi lunak bila
dipanaskan
- kuat
- awet, dan
- murah
(Dwi Suhartanti dkk, 2008:72)
3. Kayu
Kayu bersifat keras tetapi mudah dipotong,
diserut, dan dilasuhkan (Zaenal Mustopa dkk,
2009:91). Kegunaan kayu antara lain untuk membuat
berbagai perabot rumah tangga. Contoh: meja, kursi,
lemari, dan tempat tidur (Sularmi dkk, 2009:79).
Sifat kayu antara lain:
- kayu tidak berkarat,
- mudah dibentuk,
Benda dan Sifatnya 23
- dapat menyerap atau melepas air
- keras, dan
- kuat (Sularmi dkk, 2009:79).
4. Karet
Karet berasal dari pohon karet yang disebut dengan lateks. Lateks
kemudian diolah untuk berbagai keperluan.
Sifat-sifat karet:
− Bersifat lentur/elastis
− Tidak menyerap air
− Tidak mudah robek dan patah
− Tidak mudah busuk
− Tidak tahan panas
(Ikhwan S.D, 2009:80)
Benda yang terbuat dari karet misalnya ban, bola, dan sandal.
5. Kaca
Kaca dimanfaatkan untuk kaca jendela
mobil, cermin, hiasan lampu, dan barang pecah
belah seperti gelas.
Sifat-sifat kaca:
− Jernih dan tembus cahaya
− Tidak menyerap air
− Tahan terhadap panas dan listrik
(Ikhwan S.D, 2009:80)
6. Kertas
Kertas merupakan suatu bahan berbentuk lembaran dari serat
tumbuhan.
Benda dan Sifatnya 24
Sifat-sifat kertas:
− Mudah menyerap air
− Mudah robek
− Mudah terbakar
− Mudah didaur ulang
Jenis-jenis kertas yang ada bermacam-macam antar lain: kertas HVS,
kertas minyak, kertas tisu dan sebagainya (Ikhwan S.D, 2009:81).
7. Kain
Kain dapat dimanfaatkan untuk lap tangan, seprei, pakaian,
gorden dan sebagainya.
Sifat-sifat kain:
− Berpori-pori
− Mudah menyerap air
− Ringan
− Memiliki berbagai jenis misalnya
katun, wol, dan sebagainya.
(Ikhwan S.D, 2009:80)
F. Benda Penghantar Panas
Berdasarkan mampu tidaknya menghantarkan panas, benda
digolongkan menjadi dua, yaitu benda konduktor dan benda isolator.
1. Benda Konduktor
Benda dan Sifatnya 25
Pemilihan bahan yang tepat akan menghasilkan benda yang
berguna
Benda konduktor adalah benda yang dapat
menghantarkan panas dengan baik. Benda konduktor
mudah menghantarkan panas apabila di salah satu
bagian terkena api, air panas, atau sinar matahari. Benda
konduktor biasanya terbuat dari logam, seperti besi,
aluminium, dan tembaga. Benda konduktor contohnya
wajan, panci, sendok, kaca, dan sebagainya (Budi Waluyo dkk, 2009: 48).
Stainless steel dan aluminium
merupakan bahan logam. Jadi, benda-
benda yang terbuat dari logam dapat
menghantarkan panas. Alat yang dapat
menhantarkan panas disebut konduktor
panas (Dwi Suhartanti dkk, 2008: 52 ).
2. Benda Isolator
Benda isolator adalah benda
yang tidak dapat menghantarkan
panas dengan baik. Benda ini bila
terkena api, air panas, atau sinar
matahari di satu bagian tidak dapat
atau lambat meneruskan ke bagian
lainnya. Benda isolator antara lain
kayu, tanah, dan tembok (Budi Waluyo dkk, 2009: 48).
Benda dan Sifatnya 26
GLOSARIUM
Alumunium : salah satu logam, bersifat ringan dan tahan karat.
Elastis : sifat benda yang dapat kembali ke bentuk semula jika
ditekan atau ditarik.
Lingkungan : Sesuatu yang ada di sekitar makhluk hidup.
Membeku : perubahan wujud dari cair menjadi padat.
Mencair : perubahan wujud dari padat ke cair.
Mengembun : perubahan wujud dari gas menjadi cair.
Mengkristal : perubahan wujud dari gas menjadi padat.
Menguap : perubahan wujud dari cair ke gas.
Menyublim : perubahan wujud dari padat ke gas.
Pelapukan : proses menjadi lapuk atau rusak.
Pengawet : suatu bahan yang ditambahkan untuk mengawetkan
(misalnya mengawetkan makanan).
Perkaratan : proses menjadi berkarat, yaitu terdapat lapisan merah
di permukaan logam karena proses kimia.
Perubahan sementara : perubahan yang dapat kembali ke bentuk semula.
Perubahan tetap : perubahan yang tidak dapat kembali ke bentuk semula
satu inci persegi.
Struktur benda : susunan bagian-bagian pada suatu benda.
Tekstur : kasar dan halusnya permukaan suatu benda.
Isolator : benda yang tidak menghantarkan panas.
Konduktor : benda yang dapat menghantarkan panas.
Benda dan Sifatnya 27
1. Sebutkan beberapa ciri benda gas?
2. Sebutkan sifat-sifat dari plastik!
3. Mengapa pengasinan makanan dapat mencegah pembusukan?
4. Iwan ingin membuat teh hangat, tetapi tidak ada air panas. Ia mulai
memasak air. Agar cepat mendidih, ia hanya memasukkan segelas air ke
dalam panci. Setelah air mendidih, ia menuangkannya pada gelas semula,
tapi air tersebut ternyata tidak penuh seperti semula. Ke manakah air yang
berkurang itu?
Apa yang menyebabkan air berkurang? Jelaskan alasanmu!
5. Bagaimana keadaan besi yang mengalami perkaratan?
Benda dan Sifatnya 28
Kerjakanlah dengan sungguh-sungguh dan tunjukkan dirimu bisa!
Kerjakanlah dengan sungguh-sungguh dan tunjukkan dirimu bisa!
Uji Kompetensi
Uji Kompetensi
DAFTAR PUSTAKA
Amin, Choirul dan Amin Priyanto. 2009. Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD dan MI Kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Amin, dkk. 2007. Ilmu Pengetahuan Alam SD Kelas III Semester 1. Solo: CV Sindunata.
Aprilia dan Afifatul Achyar. 2009. Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD dan MI kelas 4. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Arifin, Mulyati, Mimin Nurjhani K. dan Muslin. 2009. Ilmu Pengetahuan Alam dan Lingkunganku untuk Kelas IV Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
D, Ikhwan S. dan Wahyudi. 2009. Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD/MI Kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Haryanto. 2004. Sains untuk Sekolah Dasar Kelas V. Jakarta: Erlangga.
Ibayati, Yayat, Sri Anggraeni dan Lilis. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam 4. Jakarata: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Kholil, Munawar dan Dini Prowida.2009. Ilmu pengetahuan Alam untuk SD/MI Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Mustopa, Zaenal, Tuti Pancawati Pathi dan Ai Tati Nurhayati. 2009. Ilmu pengetahuan Alam untuk SD/MI Kelas III. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Suhartanti, Dwi, Isnani Aziz Zulaikha dan Yulinda Erma Suryani. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD Kelas VI. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Sularmi dan M.D Wijayanti. 2009. Sains Ilmu pengetahuan Alam untuk SD/MI Kelas VI. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Sulistyanto dan Sukarno. 2009. Ilmu Pengetahuan Alam untuk Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Sulistyanto, Heri dan Edy Wiyono. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD dan MI Kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Benda dan Sifatnya 29
Waluyo, Budi, dkk. 2009. Ilmu Pengetahuan Alam SD/MI Kelas VI Semester 1. Solo: CV Sindunata.
Benda dan Sifatnya 30
top related