volume 4 no.2, januari - juni 2017
Post on 17-Oct-2021
2 Views
Preview:
TRANSCRIPT
ISSN: 2442-6946
Program Studi Kajian Wilayah Timur Tengah dan IslamSekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia
Pengaruh Sinergi Transaksional Badan Usaha Milik Negara terhadap Kinerja Pembiayaan Bank Umum Syariah Perusahaan Anak Badan Usaha Milik Negara
Herudi Kandau Nugroho, M. Cholil Nafis
Masyarakat untuk Menjadi Pengemudi PT.Go-Jek Indonesia (Studi Kasus di Kota Bekasi)
Inas Afifah Zahra, Hendri Tanjung
Analisis Faktor yang Mempengaruhi Intensi Donatur Membayar Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS) Melalui Bank (Studi Kasus Donatur ZIS di Provinsi DKI Jakarta)
Lusiana Ulfa Hardinawati, Muhammad Zilal Hamzah
Implementasi Kebijakan Pembayaran Denda Hukuman Mati Bagi Tenaga Kerja Indonesia di Arab Saudi
Hendra Kurniawan
Strategi Komunikasi Dakwah Studi Kasus Syekh Maulana Hizboel Wathony
Hestu NugrohoWarasto, Ari Junaedi
Hubungan Antara Religiusitas dan Tasamuh Dengan Pengetahuan Akan Praktek Tasamuh Nabi Muhammad Sebagai Varabel Mediator
Mas Agung S. Aji, Gagan Hartana. Tb
Pengalaman Psikologis Pria Berpoligami (Studi tentang Psychological and Spiritual Well-Being)
Adinda Nurhaniriva, Thobib Al-Asyhar
Kecerdasan Adversitas dan Kesabaran Pada Single Mother
Cut Rizka Aliana, Thobib Al-Asyhar
Pengaruh Kecerdasan Emosi dan Syukur Terhadap Organizational Citizenship Behavior (Pada Guru Sekolah Dasar Islam Terpadu di Jakarta Selatan)
Murniati
Transformasi Gerakan Partai Berbasis Islam di Turki (Studi Kasus Perkembangan Adelet Ve Kalkinma Partisi (AKP)
Firman Maulana Noor
Pemikiran Politik Recep Tayyeb Erdogan (Studi terhadap Pergulatan Politik Sekular Versus Islam dalam Revolusi Turki)
Syaeful Bahri
Kebijakan Ekonomi Politik dalam Krisis Ekonomi Negara Turki (Studi terhadap Kebijakan Ekonomi Pemerintahan Partai AKP (Adalet Ve Kalkinma Partisi) Dalam Menanggulangi Krisis Ekonomi Negara 2002-2012)
Muhammad Jamzuri
Implikasi Pendampingan Mitra Usaha Kecil Menengah (Studi Pendekatan Melalui Pelatihan Laporan Keuangan Sederhana)
M. Fuad Hadziq , M. Cholil Nafis
Volume 4 No.2, Januari - Juni 2017
Program Studi Kajian Wilayah Timur Tengah dan IslamSekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia
Vol. 4
No.2
, Januari - J
uni 2
017
MEIS Jurnal Middle East And Islamic Studies, Volume 4 No. 2 Januari – Juni 2017
MEIS JURNAL MIDDLE EAST AND ISLAMIC STUDIES
Volume 4 Nomor 2, Januari – Juni 2017
Penanggung Jawab
Dr. Muhammad Luthfi
Direktur Sekolah Kajian Stratejik
& Global
Pimpinan Umum
M. Cholil Nafis, Ph.D
Ketua Program Studi
Kajian Wilayah Timur Tengah &
Islam
Pimpinan Redaksi
Thobib Al Asyhar
Sekretaris Redaksi
Nova Rini
Redaksi
- Hendra Kurniawan
- Mohammad Riza Widyarsa
- Ali Ghazali
- Anna Sardiana
Administrasi dan Sirkulasi
- Desti Anggraini
- Lia Aprillia
Mitra Bestari
- M. Hamdan Basyar
(Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia)
- Setyawan Budi Utomo
(Otoritas Jasa Keuangan)
- Ahmad Hidayat Buang
(University of Malaya)
- Abdul Mujib
(Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta)
Diterbitkan oleh :
UNIVERSITAS INDONESIA
SEKOLAH KAJIAN STRATEJIK &
GLOBAL
PROGRAM STUDI KAJIAN WILAYAH
TIMUR TENGAH & ISLAM
Terbit
Januari – Juni 2017
Frekuensi Terbit :
Enam Bulan Sekali
Alamat Redaksi
PSKTTI UI
Gedung IASTH UI Lt. 4
Jl. Salemba Raya No. 4
Jakarta, 10430
Telp. (021) 392 4713, 391 6376
Fax. (021) 390 5893
E-mail: meis@gmail.com
Homepage : http://sksg.ui.ac.id/kajian-
timur-tengah-dan-islam/
MEIS Jurnal Middle East And Islamic Studies, Volume 4 No. 2 Januari – Juni 2017
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaykum Wr. Wb
Alhamdulillah, puji syukur tim
redaksi Jurnal MEIS (Middle East
and Islamic Studies) hadir kembali
untuk memberikan khasanah
informasi dan ilmu pengetahuan
seputar Islam dan dunia Timur
Tengah, baik dalam tinjauan kajian
ekonomi, politik, psikologi maupun
kajian Islam dengan perspektif yang
lebih komprehensif.
Sebagai bentuk kontribusi Program
Studi Kajian Timur Tengah dan
Islam (PSKTTI) terhadap
perkembangan ilmu pengetahuan,
pada edisi ini tim redaksi
mengangkat berbagai wacana
seputar politik, pendidikan Islam
serta masalah-masalah ekonomi
Islam menjadi bahasan yang
diangkat dalam jurnal MEIS
terbitan ini. Penelitian dalam jurnal
MEIS sebagai bentuk dan upaya
dalam transformasi intelektual
sekaligus memberikan kesempatan
bagi para peneliti yang concern
dalam kajian ilmiah di bidang
keislaman dan Timur Tengah untuk
menuangkan ide gagasan dan tentu
saja didukung dengan pendalaman
materi dan data yang relevan.
Tim redaksi berharap agar jurnal
MEIS menjadi sarana kontribusi
dalam upaya pengembangan ilmu
dan penelitian. Semoga dengan
hadirnya MEIS ditengah perbaikan
epitemologi dan ontologi dapat
bermanfaat bagi kehidupan bangsa
dan negara ke depan. Dalam rangka
memperbaiki kulaitas riset dan
penelitian, tim redaksi menerima
kritik dan sarana dari pembaca yang
budiman. Kritik dan saran dapat
disampaikan memalui alamat
redaksi yang terlampir. Atas nama
redaksi, kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaykum Wr Wb
MEIS Jurnal Middle East And Islamic Studies, Volume 4 No. 2 Januari – Juni 2017
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ....................................................................................... i
Daftar Isi ................................................................................................ ii
Pengaruh Sinergi Transaksional Badan Usaha Milik Negara terhadap
Kinerja Pembiayaan Bank Umum Syariah Perusahaan Anak Badan
Usaha Milik Negara
Herudi Kandau Nugroho, M. Cholil Nafis............................................. 1
Masyarakat untuk Menjadi Pengemudi PT.Go-Jek Indonesia
(Studi Kasus di Kota Bekasi)
Inas Afifah Zahra, Hendri Tanjung ........................................................ 18
Analisis Faktor yang Mempengaruhi Intensi Donatur Membayar
Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS) Melalui Bank
(Studi Kasus Donatur ZIS di Provinsi DKI Jakarta)
Lusiana Ulfa Hardinawati, Muhammad Zilal Hamzah .......................... 31
Implementasi Kebijakan Pembayaran Denda Hukuman Mati Bagi
Tenaga Kerja Indonesia di Arab Saudi
Hendra Kurniawan ................................................................................. 48
Strategi Komunikasi Dakwah Studi Kasus Syekh Maulana Hizboel
Wathony
Hestu NugrohoWarasto, Ari Junaedi ..................................................... 71
Hubungan Antara Religiusitas dan Tasamuh Dengan Pengetahuan
Akan Praktek Tasamuh Nabi Muhammad Sebagai Varabel Mediator
Mas Agung S. Aji, Gagan Hartana. Tb .................................................. 98
Pengalaman Psikologis Pria Berpoligami
(Studi tentang Psychological and Spiritual Well-Being)
Adinda Nurhaniriva, Thobib Al-Asyhar ................................................ 120
Kecerdasan Adversitas dan Kesabaran Pada Single Mother
MEIS Jurnal Middle East And Islamic Studies, Volume 4 No. 2 Januari – Juni 2017
Cut Rizka Aliana, Thobib Al-Asyhar .................................................... 136
Pengaruh Kecerdasan Emosi dan Syukur Terhadap Organizational
Citizenship Behavior (Pada Guru Sekolah Dasar Islam Terpadu di
Jakarta Selatan)
Murniati.................................................................................................. 152
Transformasi Gerakan Partai Berbasis Islam di Turki
(Studi Kasus Perkembangan Adelet Ve Kalkinma Partisi (AKP)
Firman Maulana Noor ............................................................................ 163
Pemikiran Politik Recep Tayyeb Erdogan
(Studi terhadap Pergulatan Politik Sekular Versus Islam dalam
Revolusi Turki)
Syaeful Bahri ......................................................................................... 183
Kebijakan Ekonomi Politik dalam Krisis Ekonomi Negara Turki
(Studi terhadap Kebijakan Ekonomi Pemerintahan Partai AKP
(Adalet Ve Kalkinma Partisi) Dalam Menanggulangi Krisis Ekonomi
Negara 2002-2012)
Muhammad Jamzuri............................................................................... 236
Implikasi Pendampingan Mitra Usaha Kecil Menengah
(Studi Pendekatan Melalui Pelatihan Laporan Keuangan Sederhana)
M. Fuad Hadziq , M. Cholil Nafis ......................................................... 251
MEIS Jurnal Middle East And Islamic Studies, Volume 4 No. 2 Januari – Juni 2017
Implikasi Pendampingan Mitra Usaha Kecil Menengah
(Studi Pendekatan Melalui Pelatihan Laporan Keuangan Sederhana)
M. Fuad Hadziq1 , M. Cholil Nafis2
1. Jurusan Ekonomi Syariah, Universitas Terbuka
2. Program Studi Kajian Wilayah Timur Tengah dan Islam, Sekolah Kajian Stratejik &
Global
fuadhadziq@ecampus.ut.ac.id
nafismdr@yahoo.com
Abstrak
UMKM memberikan sumbangsih perekonomian yang sangat besar terhadap
perekonomian Indonesia, baik dari sisi asset, sumber daya manusia, laba, dan lain
sebagainya. Tujuan penelitian ini adalah melakukan analisis terhadap program
pemberdayaan ekonomi pelatihan laporan keuangan sederhana akan memberikan dampak
multifactor terhadap pemahaman di dalam laporan keuangan, sehingga terjadi
peningkatan terhadap hasil usaha UMKM. Metode yang digunakan adalah regresi
berganda. Adapun sampelnya adalah UMKM yang berada di Kota Tangerang Selatan di
bawah BMT Universitas Muhammidah Jakarta. Sampelnya menggunakan purposive
sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberdayaan ekonomi melalui pelatihan
pelaporan keuangan sederhana dari faktor materi pelatihan, fasilitas, proses dan hasil dari
pelatihan telah memberikan hasil yang sangat signifikan terhadap dampak usaha UMKM.
Sehingga kemampuan UMKM meningkat dalam membuat laporan keuangan sederhana.
Hal ini berakibat terhadap omset keselurhan barang yang terjual.
LATAR BELAKANG
Pertumbuhan ekonomi di Indonesia
merupakan pertumbuhan yang sangat
tinggi. Khususnya pertumbuhan ekonomi
di kawasan Asia. Indonesia hanya kalah
dari pertumbuhan ekonomi yang ada di
China. Salah satu tolok ukur dari
keberhasilan tersebut adalah pembangunan
negara Indonesia sangat bergantung pada
peran strategi usaha kecil menengah. Hal
ini dikaitkan dengan dengan sektor
tersebut yang tahan dalam menahan
berbagai krisis ekonomi selama ini di
Indonesia.
Pada kenyataanya belum kokohnya
fundamental perekonomian Indonesia saat
ini, mendorong pemerintah terus
memberdayakan UMKM. Usaha ini dapat
menyerap tenaga kerja yang sangat besar
dan memberi peluang bagi UMKM untuk
berkembang serta bersaing dengan
perusahaan modal besar (capital intensive).
Eksistensi UMKM memang tidak dapat
diragukan lagi, hal ini karena terbukti
mampu bertahan dalam roda penggerak
MEIS Jurnal Middle East And Islamic Studies, Volume 4 No. 2 Januari – Juni 2017
ekonomi,
terutama pasca krisis ekonomi. Di samping
itu, UMKM juga menghadapi banyak
sekali
permasalahan, yaitu terbatasnya modal
kerja, Sumber Daya Manusia yang rendah,
dan
minimnya penguasaan ilmu pengetahuan
serta teknologi (Sudaryanto dan Hanim,
2002).
Dalam kenyataan di lapangan,
pertumbuhan ekonomi tidak terlepas dari
adanya faktor perbankan di dalamnya.
Bank memiliki peranan yang sangat
penting dalam pertumbuhan ekonomi suatu
negara, yaitu berperan sebagai lembaga
transmisi (transmission role) dan lembaga
perantara (intermediation role) dana.
Melalui fungsi intermediasi yang
dimilikinya, bank menjadi perantara antara
pemilik modal dengan sektor usaha.
Mendorong terciptanya industri perbankan
nasional, khususnya microbanking atau
perbankan mikro yang efisien dan sehat
akan berdampak positif pada pertumbuhan
ekonomi. Hal ini dapat dicapai melalui
penguatan dukungan perbankan terhadap
sektor ekonomi riil yang didominasi oleh
aktivitas dan pelaku usaha mikro dan lokal.
Jantung dari perekonomian di Indonesia
adalah dari sektor ekonomi mikro.
Ekonomi mikro memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap perekonomian
Indonesia. Hasil sensus BPS tahun 2007
menunjukkan bahwa ada 44,6 juta unit
usaha mikro yang beroperasi. Jumlah ini
merupakan 91,26% dari keseluruhan unit
usaha yang ada di Indonesia. Kelompok
ekonomi mikro memiliki kontribusi
terhadap PDB lebih dari Rp 1.778 trilyun
atau setara dengan 53,3%, dengan nilai
investasi mencapai Rp 369,8 trilyun.
(Sumber Bank Indonesia).
Sumber : Data Badan Pusat Statistik dan Kementrian
Koperasi
Pasca krisis tahun 1998, trend
pertumbuhan UMKM selalu meningkat.
Menurut data BPS dan Kementrian
Koperasi, hingga tahun 2012 UMKM
Indonesia telah mencapai angka 56,5 juta
unit dimana 98,9 persennya merupakan
usaha kecil dan mikro. Dari jumlah
tersebut, investasi yang dihasilkan sekitar
Rp 261 triliun dengan nilai ekspor US$
16,5 miliar atau 14,2 persen dari total
ekspor industri non-migas.
Sumber : Data Badan Pusat Statistik dan Kementrian
Koperasi
MEIS Jurnal Middle East And Islamic Studies, Volume 4 No. 2 Januari – Juni 2017
UMKM juga telah memberikan
kesempatan kerja bagi 101,7 juta tenaga
kerja. Keberadaan UMKM, selain mampu
membuka lapangan kerja juga mampu
mewujudkan kemandirian bangsa.
Pengembangan UMKM yang berarti juga
meningkatkan semangat wirausaha
masyarakat sejalan dengan program
pemerintah dalam RPJMN 2014-2019
Dalam sektor usaha kecil menengah,
banyak sekali stake holder yang berperan
dalam kegiatannya. Mulai dari produsen,
distributor, konsumen sampai dengan
pelaku jasa keuangan di dalamnya. Dalam
jasa keuangan, BMT (Baitul Mal
Wattamwill) merupakan jasa keuangan
yang sering kita dengan jasanya terhadap
perkembangan sektor UKM. Ia dalam
kegiatanya menyalurkan modal keuangan
dari lembaga yang mengalami kelebihan
uang kepada lembaga yang kekurangan
keuangan.
Dengan pesatnya pertumbuhan BMT
dalam pengucuran keuangannya kepada
UKM, pastilah ada beberapa faktor dalam
efisiensi prosesnya tersebut. Pengecekan
efisiensi penyaluran kredit BMT dapat
menjadi acuan awal guna menangkap
potensi peningkatan pembiayaan agribisnis
dari BMT.
Berdasarkan hasil survey nasional
literasi keuangan Indonesia yang
dilaksanakan oleh OJK pada tahun 2013,
tingkat literasi keuangan kelompok
masyarakat berpenghasilan rendah hanya
sebesar 18,71%, dengan tingkat inklusi
keuangan sebesar 55,98%. Mayoritas
inklusi keuangan di Indonesia terjadi di
sektor perbankan. Untuk kelompok
UMKM, tingkat literasi keuangan hanya
sebesar 15,68% dengan tingkat inklusi
keuangan sebesar 53,34%.
Menurut penelitian Pinasti (2007)
bahwasanya kelemahan UMKM adalah
pada pengelolaan usaha kecil tidak
menguasai dan tidak menerapkan system
keuangan yang memadai. Mereka belum
belum memiliki dan menerapkan system
keuangan keuangan yang memadai.
Mereka menganggap informasi akuntasi
tidak penting bahkan hanya membuang
waktu dan biaya. Faktor terpenting hanya
bagaimana caranya menghasilkan laba
tanpa perlu menerapkan akuntasi
keuangan. Kondisi inilah yang
menyebabkan lemahnya produktifitas
sebuah UMKM. Dampaknya diantaranya
adalah :
a) Tidak diketahui berapa harga pokok
secara tepat dan detail
b) Tidak diketahui secara pasti berapa laba
yang dihasilkan dari usaha
c) Manajemen kas yang buruk sehingga
mengalami kesulitan modal kerja.
d) Tidak tercatatnya utang dan piutang
secara tepat.
e) Diragukan reliabilitas informasi
UMKM.
MEIS Jurnal Middle East And Islamic Studies, Volume 4 No. 2 Januari – Juni 2017
Dari hal tersebut dapat dinyatakan
bahwa keberadaan dan pentingnya
akuntansi harus dipahami oleh pengusaha
UMKM secara praktis tanpa harus
mempelajari ilmu akuntansi secara
langsung di sekolah. Hal ini disebabkan
karena dengan laporan keuangan sebagai
salah satu bentuk penyampaian informasi
akuntansi, UMKM dapat mengetahui
bagaimana posisi serta kinerja keuangan
usahnya. Tidak hanya itu, pemilik usaha
akan lebih mudah untuk menghitung pajak,
karena laporan keuangan merupakan
sumber data untuk menghitung pajak
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah
sebagai berikut :
a) Melakukan analisis terhadap program
pemberdayaan ekonomi pelatihan
laporan keuangan sederhana akan
memberikan dampak multifactor
terhadap pemahaman di dalam laporan
keuangan, sehingga terjadi peningkatan
terhadap hasil usaha UMKM.
b) Memberikan aplikasi praktis tentang
pelaporan keuangan sederhana dalam
sistem manajemen keuangan. Aplikasi
ini berbentuk modul sederhana yang
berisi panduan yang mudah, simple dan
sederhana. Di dalamnya memuat
tentang SOP cara penulisan dimulai dari
jurnal awal sampai dengan laporan
akhir yaitu laporan laba dan rugi.
c) Memberikan modul yang sederahana
akan tetapi secara proporsional dan
komprehensif dapat menjadi bahan
rujukan UMKM dalam pencatatan
laporan keuangan. Modul ini didesain
applicable,yaitu dapat langsung
dipraktekkan dengan mudah walaupun
tanpa mengikuti pembelajaran yang
lama seperti yang dilakukan oleh
sarjana akuntansi.
TINJAUAN LITERATURE
Kriteria UMKM menurut UU No 20 tahun
2008 digolongkan berdasarkan jumlah
asset dan omset yang dimiliki usaha adalah
sebagai berikut :
Tabel Kriteria UMKM
No Usaha Asset Omset
1 Usaha
Mikro
Maks.
50 Juta
Maks.
300 Juta
2 Usaha Kecil > 50
Juta –
500 Juta
300 Juta
– 2,5
Miliar
3 Usaha
Menengah
> 500
Juta –
10
Miliar
> 2,5
Miliar –
50 Miliar
Sumber : Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah, 2012
Bentuk program pemberdayaan
masyarakat ini adalah program
pemberdayaan ekonomi UMKM binaan
BMT melalui pembuatan laporan
keuangan. Hal ini penting mengingat
laporan keuangan ini pula yang kelak akan
mencerminkan bagaimana kondisi usaha
MEIS Jurnal Middle East And Islamic Studies, Volume 4 No. 2 Januari – Juni 2017
yang sedang dijalani (Kieso dkk, 2013).
Apabila kondisi UMKM ini sudah
dianggap baik, lembaga keuangan akan
lebih mudah dalam memberikan
pembiayaan sehingga usaha yang digeluti
akan lebih mudah mendapatkan modal
tambahan untuk pengembangan usaha ke
depannya.
Selain itu, beberapa penelitian
mengenai pentingnya pembuatan laporan
keuangan untuk sebuah usaha kecil juga
pernah dilakukan oleh beberapa peneliti
terdahulu. Di Cina, Ping Wang dan Qi
Yang (2014) meneliti bahwa pembiayaan
kepada nasabah dari kelompok UMKM
sulit dilakukan oleh lembaga keuangan
karena salah satunya adalah belum adanya
sistem pembukuan yang baik, sehingga
informasi mengenai kegiatan usaha sulit
untuk diketahui.
Penelitian di Indonesia sendiri menurut
Purwati, dkk (2014) telah memiliki standar
akuntansi tersendiri bagi kelompok
UMKM, atau biasa di sebut sebagai
Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas
Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP).
Jenis laporan keuangan yang
dipersyaratkan pun tidak jauh berbeda
dengan usaha besar lainnya. Namun, para
pelaku UMKM tidak bisa begitu saja
menerapkannya karena dibutuhkan waktu
dan biaya tertentu untuk dapat memahami
standar pelaporan sesuai dengan SAK
ETAP.
Menurut Chand dan Naidu (2012)
melakukan penelitian mengenai
permasalahan yang dihadapi oleh UMKN
di wilayah fiji dan Tonga. Dari penelitian
yang dilakukannya, mereka berkesimpulan
bahwa permasalahan yang dimiliki oleh
para pelaku UMKM adalah masalah
keuangan; masalah operasional dan
administrasi; serta masalah penjualan dan
piutang.
Menurut Pinasti (2001) mengatakan
bahwa pedagang kecil di pasar tradisional
Banyumas tidak menyelenggarakan
informasi akuntasi. Keputusankeputusan
dalam pengelolaan usaha lebih banyak
didasarkan pada informasi-informasi non
akuntansi dan pengamatan sepintas atas
situasi dasar. Secara global mereka
menganggap informasi akuntansi tidaklah
penting bagi usahanya. Kendala-kendala
yang dikemukakan antara lain: terlalu
direpotkan dengan penyelenggaraan
catatan akuntansi tersebut. Hal terpenting
adalah mereka mendapatkan laba tanpa
dibebani dengan menyelenggaraan
akuntansi, karena belum merasakan
manfaat dari penyelenggaraan pembukuan.
Penelitian lainnya Jati (2004)
menemukan bahwa saat ini UMKM belum
menyelenggarakan pembukuan akuntasi
dengan baik. Mereka menganggap hal
tersebut merupakan hal yang sulit bagi
UMKM. Hal tersebut disebabkan
keterbatasan pengetahuan dalam
MEIS Jurnal Middle East And Islamic Studies, Volume 4 No. 2 Januari – Juni 2017
pembukuan akuntansi, kerumitan dan
anggapan laporan keuangan bukanlan hal
yang penting.
Berdasarkan penelitian Baas dan
Schrooten (2006) bahwa salah satu teknik
pemberian kredit yang paling banyak
digunakan saat ini ialah financial statement
lending yang berpatokan bahwa pemberian
kreditnya atas informasi keuangan dari
debiturnya. Namun hal tersebut menjadi
kendala tersendiri dan fatal sebab UMKM
ternyata tidak mampu menyediakan
informasi yang diperlukan oleh bank
tersebut.
Menurut penelitian Cziráky et al. (2005)
menemukan luaran bahwa penyebab
rendahnya tingkat penyaluran kredit
UMKM adalah perbankan tidak memiliki
cukup informasi dalam melakukan
penilaian kelayakan kredit usaha yang
telah disalurkan. Kedua penelitian tersebut
semakin menguatkan hipotesis bahwa
laporan keuangan memiliki peran penting
sebagai sarana informasi bagi perbankan
untuk menilai kelayakan pemberian kredit
METODE PENELITIAN
Metode penelitian ini merupakan
penelitian kuantitatif karena di dalamnya
mengukur besar pengaruh variabel bebas
terhadap variabel terikat dalam bentuk
ukurang angka numerik. Penelitian ini
menggunakan deskriptif analitis yaitu
penelitian yang menggambarkan secara
terukur obyek penelitian hasil pelatihan
laporan keuangan sederhana terhadap
peningkatan usaha UMKM. Adapun
metode pengumpulan datanya
menggunakan studi pustaka dari beberapa
jurnal dan site resmi pemerintah,
kuesionaer tertutup dengan skala likert dan
Focus Group Discussion (FGD) kepada
UMKM binaan terhadap hasil pelatihan
yang telah dilakukan terhadap implikasi
hasil pelatihan.
Waktu Penelitian
Penelitian ini dalam bentuk di lapangan
bernama Pemberdayaan Ekonomi
Masyarakat Melalui Pelatihan Pencatatan
Laporan Keuangan Sederhana UMKM
Binaan BMT Universitas Muhammadiyah
Jakarta dalam bentuk pelatihan dan kerja
mandiri untuk meningkatkan hasil usaha,
yang diselenggarakan pada tanggal 18
Oktober 2015
Populasi dan Sampling
Populasi dari penelitian ini adalah UMKM
yang berada di Kota Tangerang Selatan.
Akan tetapi karena keterbatasan waktu dan
dana, penelitian ini menggunakan
purposive sampling yaitu penentuan
sampel dari populasi yang didasarkan oleh
tujuan tertentu. Dasar tujuan tersebut
antara lain :
a. Banyaknya UMKM tumbuh subur di
daerah penyangga daerah Ibu kota
MEIS Jurnal Middle East And Islamic Studies, Volume 4 No. 2 Januari – Juni 2017
Jakarta yaitu di Tangerang Selatan
terutama dalam bidang makanan, usaha
rumah tangga, pengrajin kayu, dan
aneka jajanan kecil.
b. Ketergantungan UMKM terhadap BMT
masih sangat tinggi dalam permodalan.
Berdasarkan korespondensi dengan
Direktur BMT UMJ Cirendeu
mengatakan bahwa ketergantungan
UMKM dengan BMT sangat kuat.
UMKM masih sangat membutuhkan
bantuan permodalan dalam permodalan
awal maupun modal pembantu dalam
menjalankan usahanya. Bahkan bisa
dikatakan, UMKM tidak akan bisa
menjalankan usahanya jika tanpa ada
bantuan dari permodalan dari BMT.
c. Pelaku usaha BMT mayoritas masih
lulusan SLTA ke bawah. Telah
diketahui bersama menurut data dari
Kementrian Koperasi bahwasanya
sektor UMKM merupakan sektor
terbesar dalam menyumbangkan
pendapatan terbesar negara. Akan tetapi
sektor tersebut kebanyakan masih
ditempati oleh masyarakat yang hanya
mengenyam dunia pendidikan SLTA ke
bawah. Oleh karena itu, pengalaman
manajerial serta ilmu teoritis masih
sangat dirasa sangat kurang dalam
menjalankan usahanya. UMKM
kebanyakan masih dijalankan dengan
cara tradisional, kuno dan sederhana.
Implikasinya dalam sektor keuangan,
UMKM masih menggunakan pola
manajemen keuangan keluarga bahkan
terkesan tradisional
Adapun peserta dalam kegiatan ini
adalah berasal dari UMKM yang berada di
bawah naungan mitra dari BMT UMJ. Ia
merupakan penerima pembiayaan dari
BMT yang telah eksis serta bergerak dalam
lapangan riil. Peserta berasal dari pedagang
makanan seperti siomay, bakso, mie ayam,
warung nasi sederhana. Selain itu pula ada
yang berasal dari pedagang pulsa, penjual
buku, pernak pernik, bir pletok, kerajinan
tangan dan lain sebagainya. Peserta
merupakan UMKM yang tersebar di
wilayah kisaran Kecamatan Ciputat.
Sehingga bisa dikatakan merupakan
mayoritas dari UMKM yang ada di
wilayah ini.
Pada metode analisis korelasi, ia akan
menganalisis apakah terdapat hubungan
antara dua variabel yang akan diteliti dan
seberapa kuat hubungan tersebut, maka
pada analisis regresi akan mencari
seberapa besar pengaruh sebuah variabel
pada variabel yang lain
(Santoso&Tjiptono, 2001).
Dalam model ini terdiri dari 3 variabel
bebas dan 1 variabel terikat. Adapun
bentuk model dapat dituliskan sebagai
berikut:
Y = a + b1Xx + b2X2 + b3X3 + b4X4
Y = Dampak pelatihan
X1 = Materi Pelatihan
MEIS Jurnal Middle East And Islamic Studies, Volume 4 No. 2 Januari – Juni 2017
X2 = Proses Pelatihan
X3 = Fasilitas
X4 = Hasil dan manfaat pelatihan
Penelitian ini menggunakan variabel
bebas yang digunakan lebih dari satu
variabel, sehingga model regresi berganda
digunakan untuk mendapatkan hasil faktor-
faktor apa saja yang berpengaruh
signifikan terhadap variabel terikatnya.
Kemudian dilanjutkan analisis data dengan
melihat Uji R2 (Goodness of Fit), uji
simultan dan uji parsial serta menggunakan
uji asumsi klasik untuk menghilangkan
penyakit yang timbul dalam model regresi.
Kemudia itu model diuji dengan
Pemeriksaan Model (Best Linear Unbiased
Estimator/BLUE) untuk mengetahui
autokorelasi, multikolinearitas dan
heterokedastisitas. Apabila R2 = 0, artinya
variasi dari Y tidak dapat diterangkan oleh
X sama sekali atau tidak ada variasi sama
sekali. Jika bila R2 = 1, artinya variasi dari
Y, 100% dapat diterangkan oleh X. Bisa
dikatakan, bila R2 = 1, maka semua titik-
titik pengamatan dalam penelitian ini
berada pada garis regresi. Sehingga ukuran
goodness of fit dari suatu model ditentukan
oleh R2 yang nilainya antara nol dan satu
(Nachrowi Djalal dan Hardius Usman,
2006). Setelah proses tersebut, maka akan
terbentuk model yang ideal dalam
menyimpulkan suatu penelitian.
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
Setelah hasil kuesioner terkumpul, langkah
awal dalam regresi yaitu melakukan uji
normalitas sebuah data. Dalam model
dapat digambarkan uji normalitas dalam
sebuah tabel histogram di bawah ini :
Sumber : Hasil olah data SPSS
Dari grafik di atas, terlihat bahwa
histogram distribusi normal terhadap
residual telah berbentuk lancung. Sehingga
bisa disimpulkan bahwa model tersebut
telah normal. Selain itu pula nilai gradient
residual masih dalam kisaran diantara
angka nol. Sehingga data tersebut
dikatakan normal.
Input data
dari BMT
UMJ
Planning,
Organizing
dan
Actuating
Pendampin
gan
Mapping
Mitra
UMKM
Mitra
UMKM
Penyebaran
kuesioner
penelitian
dan
monitoring Uji validitas
realibilitas
Olah data
model
regresi
Edukasi
format
laporan
keuangan
sederhana
Koreksi
laporan
keuangan
UMKM
Evaluasi dan
pemberian
saran
laporan
keuangan
Program
pendamping
an
Luaran hasil
Penelitian
Data
awal
masala
h
UMK
M
UMJ
Uji t dan Uji
F
Uji Asumsi
Klasik
Interpretasi
hasil analisis
Data
MEIS Jurnal Middle East And Islamic Studies, Volume 4 No. 2 Januari – Juni 2017
Sumber : Hasil olah data SPSS
Dari gambar di atas dapat disimpulkan
bahwasa plot ini berbentuk lurus dengan
plot-plot yang tersebar mengikutinya
secara teratur. Uji normalitas data
mempunyai ciri yaitu jika titik-titik
(gradien antara probabilitas kumulatif
observasi dan probabilitas kumulatif
harapan) berada sepanjang garis, maka
residualnya dikatakan data normal. Dari
gambar di atas, melihat penyimpangan
titik-titik yang relatif tidak jauh dari garis,
maka dapat disimpulkan dalam model ini
sudah memenuhi uji normal karena
residual telah mengikuti distribusi normal.
Selain dengan melihat dari plot yang
ditimbulkan dalam menguji normalitas,
data dapat dilihat dari histogram yang
ditimbulkan di modelnya. Untuk melihat
residualnya kita dapat melihat bahwa
histogram normalitas datanya harus
mengikuti kurva normal.
Setelah melakukan uji normalitas maka
langkah selanjutnya yaitu melakukan uji
validitas dan realibilitas data dengan tujuan
untuk menguji seberapa kebenaran,
kesahihan dan dapat diukurnya data
tersebut.
Sumber : Hasil olah data SPSS
Dari tabel diatas menunjukkan dengan
melihat nilai pada corrected item total
correlation pada setiap item pertanyaan
yang totalnya > 0,2, maka butir pertanyaan
tersebut dinyatakan valid. Oleh karena itu,
semua variable dikatakan telah valid
datanya.
Dari data yang valid, kemudian
melakukan uji realibilitas data. Dalam
tabel di bawah ini dijelaskan hasil uji
realibilitas :
Sumber : Hasil olah data SPSS
Melihat alpha cronbach dari hasil uji
reliabilitas di atas, didapatkan hasil r alpha
sebesar 0,690 atau > 0,6 (nilai batasan
reliabilitas) maka instrumen dalam
penelitian ini adalah reliabel. Sehingga
bisa dikatakan bahwa data tersebut adalah
reliable, artinya terukur untuk menjadi data
penelitian yang bisa dilakukan pemodelan.
Model R R
Square
Adjusted
R Square
Std. Error
of the
Estimate
Durbin-
Watson
1 .778a .605 .483 2.58921 2.762
Sumber : Hasil olah data SPSS
MEIS Jurnal Middle East And Islamic Studies, Volume 4 No. 2 Januari – Juni 2017
Hasil regresi yang dihasilkan
mempunyai yang R Square cukup yaitu
sebesar 60,5%, sehingga dalam hal ini
dapat diinterpretasikan bahwasannya
variabel bebasnya dapat menerangkan
sebesar 60,5%%, terhadap dampak
pelatihan. Kemudian sisanya sebesar
39,5%% diterangkan oleh variabel
lainnnya yang tidak disertakan dalam
pengujian
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 3.871 11.100 .349 .733
Materi .347 .456 .146 .761 .460
Fasilitas -.681 .416 -.368 -1.637 .126
Proses -.341 .236 -.280 -1.444 .172
Hasil 3.199 .821 .954 3.898 .002
Sumber : Hasil olah data SPSS
Dari persamaan model di atas dapat
didefinisikan sebagai berikut :
a) Dari hasil uji t dapat dijelaskan bahwa
variabel constant model regresi
mempunyai koefisien 3,871 yang
artinya jika variabel independent lain
dianggap tetap atau dianggap tidak ada,
maka dampak pelatihan mengalami
kenaikkan sebesar 3,871 satuan.
Koefisien ini bisa diinterpatasikan
seperti tersebut, karena dilihat dari R-
square di awal yang kecil yaitu sebesar
60,5%, mengindikasikan masih terdapat
variabel lain di luar materi pelatihan,
proses pelatihan, input pelatihan, dan
hasil manfaat pelatihan.
b) Diketahui t-tabel untuk variabel materi
adalah 0.347
Artinya bahwa koefisien variabel materi
adalah positif sebesar 0.347 yang
berarti bahwa setiap kenaikan variabel
materi sebesar 1% akan menaikkan
materi sebesar 0,374 dampak pelatihan.
Akan tetapi dari model tersebut
diperoleh hasil dari uji t didapat
signifikansi di atas 5%, sehingga
variable itu tidak berpengaruh.
c) Diketahui t-tabel untuk variabel
akuntabilitas adalah Fasilitas
Koefisien variabel fasilitas adalah
negatif sebesar -0.681 yang berarti
bahwa setiap kenaikan 1% fasilitas akan
menurunkan 0.681% dampak pelatihan.
Hasil dari uji t didapat p-value sebesar
di atas 5%, sehingga variable itu tidak
berpengaruh.
d) Diketahui t-tabel untuk variabel proses
adalah -.341
Diketahui bahwa koefisien variabel
proses adalah minus sebesar -.341yang
berarti bahwa setiap kenaikan 1%
variable proses akan menurunkan
dampak hasil sebesar -.341. Hasil dari
uji t didapat p-value sebesar sebesar di
atas 5%, sehingga variable itu tidak
berpengaruh.
e) Diketahui t-tabel untuk variabel hasil
adalah 3.199
MEIS Jurnal Middle East And Islamic Studies, Volume 4 No. 2 Januari – Juni 2017
Diketahui bahwa koefisien variabel
hasil adalah positif sebesar 3.199 yang
berarti bahwa setiap kenaikan 1 Hasil
akan menaikkan pembiayaan dampak
pelatihan sebesar 3.199 %. Hasil dari
uji t signifikansinya di atas 5% sehingga
hasil berarti berpengaruh terhadap
dampak pelatihan.
Program Evaluasi Indikator Metode
Hasil
Dari hasil tersebut di atas, peneliti juga
menggali informasi dari Focus Group
Discussion (FGD) yang dilakukan
langsung kepada obyek sampel UMKM
bersangkutan. Metode ini merupakan cara
yang sangat efektif dalam menggali secara
mendalam dan meelaborasi permasalahan
yang dialami langsung di lapangan.
Sehingga keadaan di lapangan secara
empiric dapat ditemukan. Selain itu,
peneliti dapat secara langsung bertemu
sehingga dapat menerjemahkan secara
visual baik dari cara bicara, ekspresi muka,
dan cara mengungkapkan problem.
Dari hasil FGD tersebut dapat diambil
beberapa luaran hasilnya sebagai berikut :
1. Kemampuan dasar sebelum pelatihan
Pada awalnya sebelum pelatihan,
UMKM masih belum mengetahui
tentang laporan keuangan secara
komprehensif. Bahkan kebahanyakan
UMKM tidak melakukan pencatatan
laporan keuangan sama sekali. Mereka
masih mengandalkan secara sekilas atau
cuma melakukakan peramalan akan
keuntungan di fikiran, tidak dengan
melakukan pencatatan secara
mendetail..
Dalam kesehariany asaha yang
dilakukan, UMKM masih menggunakan
pencatatan secara tradisional. Mereka
masih secara sangat sederhana
melakukan pencatatan dengan cara
memetakan secara sekilas uang yang
masuk dan uang yang keluar dalam
usahanya. Uang yang keluar dihitung
berdasarkan pengeluaran belanja modal
untuk membuat produk yang akan
dijual. Angka kisarannya pun masih
bersifat kasar, dan tidak berdasarkan
catatan pasti. Sehingga kevalidan dan
keterukuran jumlah detail masih sangat
jauh dari perkiraan, belum lagi
ditambah pengeluaran tak terduga.
Sedangkan uang masuk dilihat dari
omset keseluruhan setelah barang
terjual. Omset tersebut masih bersifat
global secara keseluruhan, bukan dalam
bentuk spesifik tertentu. Mereka tidak
mengurangkan secara detail, beban
yang keluar dari penjualan.
2. Manfaat pasca pelatihan laporan
keuangan sederhana
Koefisien variabel hasil adalah positif
sebesar 3.199 yang berarti bahwa setiap
kenaikan 1 unit, hasil akan menaikkan
pembiayaan dampak pelatihan sebesar
MEIS Jurnal Middle East And Islamic Studies, Volume 4 No. 2 Januari – Juni 2017
3.199 %. Hasil dari uji t signifikansinya
di bawah 5% sehingga hasil tersebut
berarti hasil pelatihan berpengaruh
terhadap dampak pelatihan.
Dengan R square sebesar 60,5%% ini
menandakan angka tersebut menyatakan
sangat dampak pelatihan sangat
berpengaruh besar terhadap peningkatan
usaha UMKM. Angka tersebut di atas
50%, artinya masih di atas kisaran
pengaruh dari setengahnya. Dan sisanya
sebesar 39,5% dampak pelatihan
dipengaruhi oleh variable lainnya.
3. Minat untuk menggunakan laporan
keuangan sederhana.
Dari hasil kuesioner yang telah diolah
di atas, dengan R square di atas 60%
menandakan jika hasil pelatihan
digunakan oleh peserta pelatihan secara
mayoritas. Hasil tersebut berimplikasi
positif secara masih terhadap hasil
usaha yang dikerjakan.
Hal ini didukung oleh observasi secara
mendalam dalam kegiatan door to door,
didapakan bahwa banyak UMKM
mengaplikasikan laporan keuangan
sederhana walaupun dengan pencatatan
sederhana seperti penulisan kas masuk
dan kas keluar. Buku kas meruapakan
langkah awal dan menjadi pionir dalam
melakukan laporan keuangan
sederhana. Ia akan menjadi petunjuk
dalam penjurnalan ke dalam hasil laba
rugi nantinya.
SIMPULAN
Kenyataan di lapangan menunjukkan
bahwa UMKM memberikan sumbangsih
perekonomian yang sangat besar terhadap
perekonomian Indonesia, baik dari sisi
asset, sumber daya manusia, laba, dan lain
sebagainya. Akan tetapi kelemahan
UMKM adalah pada pengelolaan usaha
kecil tidak menguasai dan tidak
menerapkan system keuangan yang
memadai. Oleh karena itu diperlukan
pemberdayaan UMKM secara terstruktur
dan komprehensif. Salah satu caranya
adalah dengan melakukan pelatihan
pelaporan keuangan sederhana yang
berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan
untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik
(SAK ETAP).
Pemberdayaan ekonomi melalui
pelatihan pelaporan keuangan sederhana
telah memberikan hasil yang sangat
signifikan. Faktor-faktor yang
mempengaruhi hasil dari pelatihan yaitu
materi pelatihan, fasilitas, proses dan hasil
dari pelatihan. Penelitian ini
menyimpulankan bahwa variabel tersebut
berpengaruh sebesar 60.5% terhadap
dampak pelatihan terhadap peningkatan
usaha UMKM. Setelah dilakukan Uji
F/Simultan, bahwasanya ke empat varibel
berpengaruh terhadap dampak pelatihan.
Dari Uji t/uji parsial, didapatkan bahwa
hasil dari pelatihan berpengaruh terhadap
dampak pelatihan terhadap UMKM.
MEIS Jurnal Middle East And Islamic Studies, Volume 4 No. 2 Januari – Juni 2017
Hasil FGD didapatkan kesimpulan
bahwasa kemampuan UMKM meningkat
dalam membuat laporan keuangan
sederhana. Hal ini berakibat terhadap
omset keselurhan barang yang terjual.
Observasi door to door ke UMKM
didapatkan bahwa mereka
mengaplikasikan laporan keuangan
walaupun masih terbatas terhadap
penulisan kas masuk dan kas keluar. Selain
itu, hasil penulisan kas dibuatkan dalam
pembuatan laporan laba rugi.
DAFTAR PUSTAKA
Referensi Buku:
Baas, T. dan M. Schrooten. 2006.
Relationship Banking and SMEs: A
Theoretical Analysis. Small Business
Economics, 27
Chand, Anand dan Suwastika Naidu. 2012.
International Journal of Emerging
Markets Vol. 7 “A comparative study of
the financial problems faced by micro,
small and medium enterprises in the
manufacturing sector of Fiji and Tonga
Cziráky, D., S. Tiśma, and A. Pisarović.
2005. Determinant of Low Approval
Rate In Croatia. small Business
Economic,25, 347-372.
Jati, H., B. Bala, dan O. Nisnoni. 2004.
Menumbuhkan Kebiasaan Usaha Kecil
Menyusun Laporan Keuangan. Jurnal
Bisnis dan Usahawan, II (8), 210-218
Kieso, Donald E, dkk. 2013. Accounting
Principles, 11th edition. New York:
Johnson Wiley & Sons.
Nachrowi D.N, Usman, Hardius. 2006.
Ekonometrika untuk Analisis Ekonomi
dan Keuangan. Jakarta: FEUI.
Pinasti, M. 2001. Penggunaan Informasi
Akuntansi dalam Pengelolaan Usaha
Para Pedagang Kecil di Pasar
Tradisional Kabupaten Banyumas.
Jurnal Ekonomi, Bisnis, dan Akuntansi
Pinasti, M. 2007. Pengaruh
Penyelenggaraan dan Penggunaan
Informasi Akuntansi
Terhadap Persepsi Pengusaha Kecil
Atas Informasi Akuntansi Suatu Riset
Eksperiman.
Ping Wang dan Qi Yang. 2014.
Management and Engineering vol 15
“Analysis on Financing of Small and
Micro Enterprises” hlm. 44-50. China:
ST. Plum-Bossom Press Pty Ltd.
Purwati, Atiek Sri, dkk. 2014. Economy
Transdisciplinarity Cognition vol. 17
“The Use of Accounting Information in
the Business Decision Making Process
on Small and Medium Enterprises in
Banyumas Region, Indonesia"
Santoso, T. & Tjiptono, F., 2001, Riset
Pemasaran: Konsep dan Aplikasi
dengan SPSS. PT Elex Media
Komputindo: Jakarta.
Sudaryanto dan Hanim,Anifatul. 2002.
Evaluasi kesiapan UKM Menyongsong
MEIS Jurnal Middle East And Islamic Studies, Volume 4 No. 2 Januari – Juni 2017
Pasar Bebas Asean
(AFTA) : Analisis Perspektif dan
Tinjauan Teoritis. Jurnal Ekonomi
Akuntansi dan
Manajemen, Vol 1 No 2, Desember
2002
Referensi Website:
Badan Pusat Statistik, http://
www.bps.go.id.
Bank Indonesia, http://www.bi.go.id,
Departemen Koperasi dan Usaha Kecil
Menengah, http://www.depkop.go.id/
top related