visi dan misi trs untuk p. siantar
Post on 26-Dec-2015
217 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
Vis i Mis i
Menuju Siantar Baru
Oleh:
Drs.Teddy Robinson Siahaan, MBA
2014
www.teddysiahaan.com
KOTA PEMATANG SIANTAR
Profil Wilayah
Sebagai kota perdagangan, secara geografi Pematang Siantar diapit Kabupaten
Simalungun yang memiliki kekayaan perkebunan karet, sawit, teh, dan pertanian.Kemudian
kota ini juga menghubungkan jalan darat ke kabupaten-kabupaten lainnya, seperti Toba
Samosir, Tapanuli Utara, Humbanghasundutan dan Tapanuli Selatan. Sehingga, posisinya
sangat strategis sebagai kota transit perdagangan antar kabupaten atau transit wisata ke Danau
Toba Parapat.
Luas Wilayah
Kota Pematang Siantar terdiri dari 8 (delapan) kecamatan yaitu Kecamatan Siantar
Marihat, Siantar Simarimbun, Siantar Sitalasari, Siantar Selatan, Siantar Barat,Siantar Utara,
Siantar Timur, dan Siantar Martoba dengan jumlah kelurahan sebanyak 53 kelurahan (Kota
Pematang Siantar Dalam Angka, 2013)
Kota Pematang Siantar mempunyai visi dalam pembangunan kotanya yaitu ”Pematang
Siantar Mantap Maju Jaya. ” Untuk mewujudkan visi di atas, maka yang menjadi misi dalam
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Pematang Siantar yaitu pembentukan jati diri Kota
Pematang Siantar yang mempunyai karakteristik berdasarkan pertimbangan historis dan nilai
budaya geografis dan fisik kota, potensi sumber daya, fungsi kota dan kajian planologi kota,
arsitektur bangunan dan sebagainya. Secara geografis wilayah Kota Pematang Siantar berada
antara 3°01’ 09” - 2° 54’ 40” Lintang Utara dan 99° 6’ 23” – 99° 1’ 10” dengan luas wilayah
79,97 km2 dengan batas-batas sebagai berikut :
� Batas Utara : Kabupaten Simalungun
� Batas Selatan : Kabupaten Simalungun
� Batas Timur : Kabupaten Simalungun
� Batas Barat : Kabupaten Simalungun
Kecamatan dengan luas wilayah terbesar yaitu Kecamatan Siantar Sitalasari (22,723 km2)
sedangkan kecamatan dengan luas terkecil yaitu Kecamatan Siantar Selatan (2,02 km2).
Struktur geologis wilayah ini adalah berada pada ketinggian 0,5-5 meter di atas permukaan
laut dengan permukaan tanah yang berbukit-bukit.
PENDUDUK
Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk
Jumlah penduduk Kota Pematang Siantar terbanyak terdapat di Kecamatan Siantar
Utara, yaitu sebanyak 46.613 jiwa. Sedangkan jumlah penduduk terkecil terdapat di
kecamatan Siantar Simarimbun, yaitu sebanyak 14.884 jiwa. Kecamatan dengan tingkat
kepadatan tertinggi yaitu Kecamatan Siantar Utara (12.771 jiwa/ km2), sedangkan kecamatan
dengan tingkat kepadatan terendah yaitu Kecamatan Siantar Marimbun (827 jiwa/ km2). Pada
tahun 2012 penduduk kota P Siantar mencapai 236.947jiwa dengan kepadatan 2936 perkm2
dan pada tahun 2014 Jumlah penduduk: 279.180 jiwa.
Tenaga Kerja
Pertumbuhan tenaga kerja di Kota Pematang Siantar sejalan dengan pertumbuhan
penduduk. Namun pertumbuhan ini tidak sebanding dengan kesempatan kerja yang ada,
sehingga mengakibatkan bertambahnya jumlah pengangguran. Di Kota Pematang Siantar
pada tahun 2012 banyaknya pencari kerja yang belum berpengalaman yang terdaftar di
Kantor Departemen Tenaga Kerja 1.930 orang. Jika dilihat dari jenis kelamin pencari kerja
perempuan lebih banyak jika dibandingkan dengan pencari kerja laki-laki. Jumlah pencari
kerja terbesar dari SMA sebesar 707 atau sekitar 36,63 persen dari total pencari kerja.
EKONOMI
Kondisi Perekonomian Daerah
APBD kota Siantar 2014 Rp768.127.307.300,- yg terdiri dari Biaya tidak langsung
(BTL) Rp539 M, (BL)Rp276 M, sementara biaya belanja untuk tahun 2014 dianggarkan
Rp815 M, jadi defisit Rp47M. Sampai saat ini kota Siantar belum punya data real potensi
PAD, sehingga target pendapatan seringkali dibawah 80% (Pajak, retribusi, pendapatan
daerah yg dipisahkan dan lain lain PAD yg sah. PDRB Kota Pematang Siantar berdasarkan
harga berlaku selama tahun 2004-2010 mengalami kenaikan rata-rata 0,20% per tahun.
Dengan demikian pada akhir tahun 2011 pertumbuhan ekonomi kota Pematang Siantar
diproyeksikan akan mencapai kurang lebih 5,56%.
Jenis industri yang berkembang di Kota Pematang Siantar ini adalah jenis industri kimia agro
dan hasil hutan. Dari hasil industri ini banyak menyerap tenaga kerja hampir 42,3% dari
jumlah tenaga kerja di sektor industri. Hasil industri olahan ini dari hasil-hasil hutan atau
perkebunan yang berasal dari hinterland sekitarnya.
FASILITAS UMUM DAN SOSIAL
Fasilitas Pendidikan
Peningkatan partisipasi sekolah penduduk tentunya harus diimbangi dengan
penyediaan sarana fisik pendidikan maupun tenaga guru yang memadai. Di tingkat
pendidikan Taman Kanak-kanak (TK), jumlah sekolah pada tahun 2012 ada sebanyak 26
buah dengan jumlah guru sebanyak 227 orang dan murid sebanyak 3270 orang.
Jumlah Sekolah Dasar ada sebanyak 168 sekolah dengan jumlah guru 2123 orang dan jumlah
murid sebanyak 33.679 orang. Sementara jumlah Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP)
ada sebanyak 50 sekolah dengan jumlah guru 1.472 orang dan jumlah murid sebanyak 20.068
orang. Pada tahun yang sama jumlah Sekolah Menengah Umum (SMU) ada sebanyak 70
sekolah dengan jumlah guru 2135 orang dan murid 31.195 orang. Untuk tingkat Universitas
memiliki 2 universitas, 6 sekolah tinggi, dan 10 Akademi.
Fasilitas Kesehatan
Ketersediaan sarana kesehatan berupa rumah sakit merupakan faktor utama dalam
menunjang perbaikan kualitas hidup. Jumlah rumah sakit yang ada di Kota Pematang Siantar
ada sebanyak 7 buah dengan jumlah kapasitas tempat tidur 597 buah. Sementara sarana
kesehatan di tingkat kecamatan cukup banyak.
PRASARANA DAN SARANA PERMUKIMAN
Komponen Air Bersih
Penyediaan air bersih dilakukan oleh PDAM Tirtauli di Kota Pematang Siantar.
Sumber air adalah mata air dan air sumur dalam dengan cara pengaliran gravitasi dan
pompanisasi. Sistem sumber yang digunakan di kota ini adalah mata air dan sumur dalam,
dengan kapasitas sumber masing-masing sumur dalam 5 lt/dt dan mata air sebesar 763 lt/dt.
Sedangkan panjang pipa transmisi 71,5 km dan panjang pipa distribusi 331,8 km dengan
tingkat kebocoran rata-rata sebesar 32%. Namun PDAM Tirta Uli dapat memproduksi
sebanyak 57.974.400 liter/hari. Sehingga terdapat kelebihan (surplus) kapasitas produksi
sebanyak 33.762.000 liter/hari, atau 390,76 liter/detik. PDAM Tirta Uli melayani 44.054 SR
pelanggan dari 50.000 pelanggan potensial yang ada.
Komponen Persampahan
Pembuangan sampah dibedakan atas komponen-komponen:
penyimpanan,pengumpulan, transfer depot, pengangkutan, TPS (Tempat Pembuangan
Sementara), dan pembuangan akhir.
Sistem pembuangan sampah di Kota Pematang Siantar belum sepenuhnya mengikuti sistem
pembuangan sampah seperti prinsip di atas. Saat ini lokasi pembuangan sampah akhir
terdapat di Kecamatan Siantar Martoba sesuai dengan arah perkembangan kota diarahkan ke
utara kota (Kec. Siantar Martoba). Cakupan penduduk yang terlayani di kota ini yaitu
sejumlah 135.589 jiwa atau sekitar 56% dari total keseluruhan jumlah penduduk Kota
Pematang Siantar, dengan cakupan layanan geografis seluas 4.478,38 Ha atau sekitar 0,56%
dari luas keseluruhan wilayah kota. Dari data tersebut di atas dapat diketahui bahwa jumlah
sampah di kota ini (eksisteing) mencapai 785 m3/hr, sedangkan jumlah pelayanan sampah
(yang terangkut) sebanyak 675 m3/hr. Dari sini dapat dilihat ada selisih jumlah sampah
sebanyak 110 m3/hr yang seharusnya diangkut. Jika dianalisis lebih lanjut, maka kebutuhan
sampah dapat dihitung dengan asumsi timbulan sampah untuk kota sedang sebesar 3
liter/orang/hari, sehingga didapatkan perhitungan jumlah kebutuhan komponen persampahan
Kota Pematang Siantar Sesuai dengan standar kota sedang, yaitu tingkat timbulan sampah
sebanyak 3liter/orang/hari, menghasilkan 726,37 m3/hr timbunan sampah. Jumlah ini
didapatkan dari jumlah penduduk dikalikan 3/1000 (m3/hr). Namun Kota Pematang Siantar
baru dapat mengelola sebanyak 675 m3/hr. Sehingga banyaknya sampah yang belum
terlayani adalah 51,37 m3/hr.
Komponen Sanitasi
Untuk produksi limbah, setiap manusia diasumsikan memproduksi limbah cair
sejumlah 0,2 lt/org/hr. Angka ini merupakan kebutuhan ideal dari setiap penduduk pada kelas
kota sedang. Sehingga didapatkan asumsi produksi limbah di Kota Pematang Siantar ini
sejumlah 48.424,8 lt/hr dari hasil perhitungan kebutuhan ideal produksi limbah setiap
manusia dikalikan dengan jumlah penduduk Kota Pematang Siantar.
Komponen Drainase
Rencana jaringan air hujan dan limbah dibagi menjadi 3 bagian, yaitu jaringan primer,
sekunder, dan tersier. Jaringan primer berupa sungai-sungai yang menampung air kemudian
mengalir ke muara. Jaringan sekunder berfungsi sebagai penerima saluran yang berasal dari
kawasan perumahan, perdagangan, dan lainlain. Jaringan tersier merupakan saluran air yang
menerima aliran air langsung dari perumahan atau bangunan lainnya. Pengelolaan drainase di
kota ini dikelola oleh Sub Dinas Cipta Karya Kota Pematang Siantar. Prinsip kerja drainase
ini adalah mengalirkan air mengikuti gravitasi dengan kemiringan ±1,5%. Arah aliran
direncanakan sesuai dengan topografi dan kemiringannya disalurkan ke arah sungai. Data-
data drainase yang didapat amat sangat minim, baik cakupan pelayanan, panjang saluran,
maupun kondisinya, sehingga tidak dapat dianalisis lebih lanjut.
Komponen Jalan
Pengelolaan jalan di kota ini dikelola oleh Sub Dinas Bina Marga Kota Pematang
Siantar. Sebagian besar kondisi jalan-jalan di kota ini bisa dikatakan relatif baik, tidak
mengalami kerusakan yang cukup berarti. Sepanjang 249,17 km atau sekitar 77,39 sudah
merupakan jalan aspal dari keseluruhan total jalan 321,97 km.
VISI DAN MISI
VISI :
1. Rakyat Sejahtera
2. Transformasi Birokrasi
3. Bersama Menuju Siantar Baru
MISI :
1. Pro Poor (Memerangi Kemiskinan)
2. Pro Job (Menyediakan Lapangan Pekerjaan)
3. Pro Growth (Pertumbuhan Ekonomi Siantar)
M I S I Teddy Robinson SIahaan ( T R S )
Implementasi Visi dan Misi
PROGRAM JANGKA PENDEK
• Menumbuhkan perekonomian dengan keberpihakan terhadap UKM dan Koperasi.
• Peningkatan PAD dengan mengurangi kebocoran untuk setiap pos pendapatan dan melakukan kerjasama dengan pihak perbankan dalam pembayaran bea atau retribusi.
• Mengurangi angka pengangguran dengan melibatkan usaha padat karya, dan industri lainnya untuk investasi di Siantar.
• Meninjau tarif PDAM. • Menjadikan Siantar sebagai kota transit wisata yang nyaman.
• Menjadikan kota Siantar yang nyaman dan aman bagi semua orang (kriminalitas harus diminimalisir).
• Penertiban dan pembenahan sarana transportasi dalam kota. • Revitalisasi pasar tradisional (Pajak HORAS dan Pasar Pagi) menjadi kawasan yang
bersih, aman, dan nyaman.
PROGRAM JANGKA MENENGAH
• Perencanaan tata ruang kota dan pembangunan yg berkesinambungan dengan infrastruktur yang baik sebagai salah satu daerah penyanggah untuk KEK Sei Mangkei dan daerah tujuan wisata Danau Toba.
• Peningkatan kualitas hidup dan IPM (Indeks Pembangunan Manusia).
• Penguatan dan pengembangan kualitas ekonomi rakyat.
• Membangun Sekolah unggulan berkualitas.
• Mendirikan Universitas Negeri di Siantar.
• Mengurangi angka kemiskinan dan pengangguran.
• Pembentukan pusat bisnis baru dan perdagangan dengan penataan kota yg seimbang.
• Pembenahan sarana transportasi termasuk pengelolaan Stasiun Kereta Api.
• Peningkatan kualitas transportasi antar kota.
PROGRAM JANGKA PANJANG
• Menjadikan Siantar sebagai kota Pendidikan yg disegani, kota industri, kota jasa, dan kota perdagangan.
• Tujuan wisata berkualitas.
• Sinergi antara Kota Siantar dengan Kabupaten disekitarnya.
• Terjalinnya hubungan dan kerjasama yang baik dengan kota di negara tetangga seperti Singapura.
PROGRAM KERJA MENUJU SIANTAR BARU
I. Aspek Birokrasi:
• Cepat tanggap
• Mengadakan kotak Pos 5000 untuk menerima masukan dari masyarakat
• Akuntabel dan terbuka
• Tekhnologi sistem online semua perangkat daerah dari kelurahan sampai SKPD
• Memberikan informasi yang transparan kepada masyarakat
• Mendorong partisipasi aktif masyarakat
• Menjalankan amanah UU no 25 Tahun 2014, memerintahkan camat dan lurah
ikut serta berperan dalam MUSRENBANG
• Memangkas mata rantai birokrasi
• Melakukan assesment para pejabat Pemerintahan Kota sesuai dengan kompetensi
• Disiplin dan taat aturan bagi pegawai yang harus dijalankan II. Aspek Lingkungan Tata Ruang Kota:
• Kawasan hunian
• Kawasan bisnis
• Kawawasan industri
• Infrastruktur konektifitas dengan kota penyanggah dan KEK Sei Mangkei
III. Aspek Lingkungan Kebersihan Kota:
• Daerah aliran sungai dan kebersihan sungai
• Sarana transportasi kebersihan kota
• Kawasan cagar budaya
• Kawasan pengelolaan sampah IV. Aspek Investasi dan Perdagangan:
• Mendukung usaha kecil mikro dan menengah
• Menarik investor menanamkan modal di Siantar
• Membangun industri kreatif di lokasi pinggiran kota dan sekaligus membuka
lapangan pekerjaan
• Bantuan teknis dan pemasaran
• Balai latihan kerja
• Perluasan cakupan sektor ekonomi
• Pusat perdagangan dan distribusi grosiran di sekitar Terminal Tanjung Pinggir
• Mengembangkan pusat-pusat pasar tradisional, termasuk pedagang hasil bumi
untuk orientasi ekspor
• Mengembangkan pasar induk sebagai pusat distribusi produksi pertanian perikanan
V. Aspek Pendidikan dan Budaya:
• Peningkatan PAUD untuk setiap kecamatan
• Mendirikan SD negeri di Siantar Marimbun dan Siantar Martoba
• Mendirikan SMP Negeri di kecamatan Siantar Barat, Siantar Timur dan Siantar Martoba
VI. Aspek Kesehatan:
• Meningkatkan jumlah posyandu dan puskesmas
• Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan
• Peningkatan ketersediaan mutu obat dan tenaga kesehatan
VII. Aspek Sosial Budaya dan Keagamaan serta Pariwisata:
• Menjadi percontohan di Indonesia dalam kearifan lokal dengan pluralitas yang
terjaga
• Menjadi kota iman dimana di Siantar kita temukan banyak kantor Pusat gereja
besar seperti dari HKI, GKPI, dan GKPS
• Memberdayakan tempat-tempat bersejarah dan unik untuk dijadikan tujuan wisata
VIII. Aspek Olahraga:
• Membangun dan membenahi gedung olahraga yg ada saat ini
• Mengembalikan kejayaan sepakbola Siantar
• Pembinaan terhadap bibit-bibit atlet terutama dari mahasiswa dan pelajar IX. Aspek Hukum dan HAM:
• Meningkatkan kesadaran hukum masyarakat dalam rangka keamanan dan
ketertiban
• Kampanye terhadap perlindungan anak dan perempuan
Prinsip-prinsip Untuk Mewujudkan Visi Misi:
• Partisipasi setiap masyarakat untuk terlibat dalam pembangunan Transparansi untuk
mendapatkan informasi publik.
• Akuntabilitas pemerintah dalam membuat keputusan Pembangunan
• Demokrasi yakni kebebasan untuk berekspresi dan mengeluarkan pendapat
• Efisien dan efektif yakni cermat dan cepat waktu dalam pembangunan
• Berkesinambungan program pembangunan dengan mengedepankan manusia sebagai
sentral pembangunan
• Kemandirian sifat dan watak tidak tergantung pada pihak lain
Visi dan misi ini pasti masih mempunyai kekurangan dibanyak hal tentunya akan
membutuhkan perbaikan untuk lebih baik lagi demi mewujudkan Siantar Baru
Teriring salam dan hormat,
(Drs. Teddy Robinson Siahaan, MM., MBA)
www.teddysiahaan.com
top related