viii. menjual berita · dengan cara mengiklankannya seperti “buzz” di media sosial (facebook)...

Post on 17-Jul-2020

3 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

VIII. MENJUAL BERITA

Pepih Nugraha

47. Memilih Model Bisnis

• Berita sudah menjadi komoditas bisnissejak lama, bahkan sejak “courrant”, “gazette”, “journal” yang sekarangdikenal sebagai koran/harian lahir.

• Jika itu berbentuk media cetak, model bisnis umumnya dengan caramelanggankan koran kepada pembacaatau menjualnya eceran, plus denganperolehan iklan yang termuat di koran.

• Untuk media massa cetak dalam bentukkoran atau majalah, model bisnis lama yang pernah dikembangkan adalahberlangganan dan menjual eceran. Iklanmenjadi penopang utama bisnis koran. Jumlah oplah yang terjual akanberkorelasi dengan pendapatan iklan.

• Semakin oplah tinggi, semakin mahalmedia tersebut menerapkan tarifiklannya. Intinya, pendapatan media massa koran sangat bergantung padaoplah yang terjual dan iklan yang didapatkan.

• Namun seiring menurunnya tiras danpendapatan iklan, maka koran harusmencari bentuk lainnya.

• Koran yang semula berbentuk cetakharus melakukan “shifting” atauperubahan bentuk media dan carapembaca mengakses berita tersebut, yaitu menjadi media online ataukoran digital yang beroperasi di Internat. Koran yang adaptif denganperubahan akan lebih “survive”.

48. Mendapatkan Banyak Pembaca

• Mendapatkan pembaca atas berita yang ditulis media massa sangat tergantung bentukmedia tempat berita itu termuat. Untukmendapatkan pembaca di mana beritatermuat di media massa cetak, misalnya, akansangat bergantung pada oplah/tiras korantersebut. Semakin banyak tirasnya, semakinbanyak kemungkinan pembacanya.

• Namun seiring dengan perkembanganInternet, media online, dan media sosial, maka setiap berita (atau opini) bisa dipasarkandengan cara mengiklankannya seperti “buzz” di media sosial (Facebook) atau iklan di mesinpencarian (Google). Tujuannya untukmenjangkau pembaca sebanyak-banyaknya. Berita yang termuat juga bisa dipasarkanmelalui fitur “Share On” di media sosial.

49. Mengelola Pembaca

• Tidak seperti pada media online atau media sosial, berita yang termuat di media massacetak sangat minim interaktivitas.

• Untu koran, pembaca terbatas memberikomentar terhadap berita melalui “SuratRedaksi Yth” yang belum tentu dimuat olehredaksi. Jika komentar termuat, maka adakesempatan redaksi memberi tanggapan, itupun dengan uraian terbatas.

• Berbeda dengan media Internet di manainteraktivitas antara wartawan (redaksi) dengan pembaca berlangsung lebih masif danbahkan terkesan agresif. Wartawan penulisberita sudah selayaknya memberi tanggapanatas komentar yang disampaikan pembaca. Inisebagai pertanggungjawaban jurnalis penulisberita. Interaktivitas akan mendekatkan media dengan pembacanya.

50. Memilih dan Melayani Klien

• Memilih dan melayani klien adalahtanggung jawab seluruh pemangku media massa dengan berita atau iklan yang termuat di dalamnya.

• Jurnalis harus tanggap dan dekat dengannarasumber, “account executive” pencariiklan harus punya hubungan baik denganpemasang iklan. Sirkulasi harus tanggapterhadap persoalan para pelanggannya.

51. Mendapatkan dan MengelolaFeedback

• Feedback adalah umpan balik yang disampaikan pembaca, pemasang iklan, dan pelanggan. Ketiganya saling terkaitdan umpan balik yang merekasampaikan harus ditanggapi -terlebihlagi harus ditangani jika itu persoalan-dengan baik oleh para pemangku media massa. Jangan abai terhadap keluhan.

• Saat ini umpan balik dari pembaca, pelanggan dan pemasang iklan dapatdisampaikan melalui surat elektronik, melalui Grup atau Fanspage di Facebook, atau bahkan membuat status di media sosial mengenai keluhanmereka. Jika tidak ditangani denganbaik, keluhan berpotensi akan menjadiviral negatif.

top related