ust titok islam-tanpa-khilafah

Post on 14-Aug-2015

296 Views

Category:

Education

12 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

Sejarah Islam Tanpa Khilafah

Apa Jadinya?

Islam telah bertahan, mewarnai sejarah manusia, lebih dari 13 Abad lamanya.

Islam telah tersebar.1,6 miliar penduduk dunia memeluk Islam atau

sekitar 23 persen dari populasi global

(republika, 5 April 2015)

Dunia Islam

Syam

Mesir

Afrika utara

Persia

Konstantinopel

Asia Tengah

Anak Benua India(Pakistan, Bangladesh dan India)

“Agama Islam telah menguasai hati ratusan bangsa di negeri-negeri yang terbentang mulai dari Cina, Indonesia, India hingga Persia, Syam, Jazirah Arab, Mesir bahkan hingga Maroko dan Spanyol. Islam pun telah memiliki cita-cita mereka, menguasai akhlaknya, membentuk kehidupan¬nya, dan membangkitkan harapan di tengah-tengah mereka, yang meringankan urusan kehidupan maupun kesusahan mereka. Islam telah mewujudkan kejayaan dan kemuliaan bagi mereka sehingga jumlah orang yang memeluknya dan ber¬pegang teguh padanya pada saat ini [1926] sekitar 350 juta jiwa. Agama Islam telah menyatukan mereka dan melunakkan hati¬nya walaupun ada perbedaan pendapat maupun latar belakang politik di antara mereka.”

(Will Durant – The Story of Civilization).

Sekelumit Tentang Khilafah

Rasulullah Wafat12 Rabi’ul Awwal 11 H

Peran Muhammad saw:

• Rasul Utusan Allah• Imam/pemimpin– Mengatur kehidupan dengan Islam– Menjaga Islam– Menyebarkan Islam

Para Shahabat mengangkat“Sang Pengganti” (khalifah),

Abu Bakar ash-Shiddiq

Sang Khalifah mengganti Rasulullah saw dalam kepemimpinan, penegakan

Syariah dan penyebaran Islam, bukan sebagai rasul.

Bangsa Arab“menyambut” wafatnya Rasulullah dengan:

• Murtad masal• Tak mau menyerahkan zakat• Mengikuti nabi-nabi palsu– Musailamah– Sajjah binti al-Harits at-Tamimiyah– Thulaihah al-Asadi– Aswad al-’Ansiy

Kota-kota yang bertahan:

Hanya tiga kota yang bebas dari gerakan riddah dan pembangkangan:– Madinah– Makkah– Thaif

Tindakan Sang Khalifah

Tetap Memberangkatkan Pasukan Usamah bin Zaid ke Tabuk

”Demi Allah yang tidak ada ilah selain Dia, seandainya Abu Bakar tidak menjadi khalifah, maka Allah tidak akan disembah lagi di muka bumi”

“... dia memberangkatkan pasukan usamah, dan setiap kali pasukan itu melewati kabilah yang hendak murtad, mereka selalu berkata: “jika saja mereka tidak memiliki kekuatan yang sedemikian besar, niscaya orang-orang ini tidak akan keluar dari madinah. Namun demikian, biarkanlah mereka pergi hingga bertemu dengan orang-orang Romawi. Kaum muslimin bertemu dengan pasukan romawi, pasukan Islam memenangkan pertempuran dan mereka pulang dengan selamat. Akhirnya, orang-orang yang ingin murtad itu tetap memeluk Islam.”

(Abu Hurairah)

Menghadapi serangan orang-orang murtad terhadap Madinah

Memerangi Gerakan murtad dan pembelotan

“Demi Allah sungguh akan saya perangin siapa saja yang memisahkan antara shalat dengan zakat. Sebab zakat adalah hak harta , sedangkan rasulullah telah bersabda: “kecuali dengan hak.”

(Abu Bakar)

11 Pasukan untuk gerakan murtad1.  Khalid bin Walid memimpin brigade pertama menggempur Tulaihah bin Khuwailid 

dari Banu Asad dan Malik bin Nuwairah, pemimpin Banu Tamim di Butah2. Pasukan Ikrimah bin Abi Jahl menghadapi Musailimah dari Banu Hanifah di 

Yamamah3. Syurahbil bin Hasanah membantu Ikrimah dalam menghadapi Musailimah, 

menyusul Amr bin As sebagai bala bantuan dalam menghadapi Quda'ah4. Pasukan Muhajir bin Abi Umayyah al-Makhzumi menghadapi pasukan Aswad di 

Yaman, Amr bin Ma'di Karib az-Zubaidi dan Qais bin Maksyuh al-Muradi. Kemudian ke Kindah dan Hadramaut menghadapi Asy'as bin Qais

5. Pasukan Suwaid bin Muqarrin al-Awsi ke Tihamah dan Yaman6. Pasukan Ala' bin al-Hadrami menyerbu Hutam bin Dabi'ah sekutu Banu Qais bin 

Sa'labah di Bahrain.7. Pasukan Huzaifah bin Mihsan al-Gilfani dari Himyar memerangi Zut-Taj Laqit bin 

Malik al-Azdi yang mengaku nabi di Oman.8. Pasukan Arfajah bin Harsamah menuju Mohrah.9. Pasukan Amr bin Ash bergerak ke utara untuk menghadapi Quda'ah10. Pasukan Mi'an bin Hajiz as-Sulami menghadapi Banu Sulaim dan sekutu-sekutunya 

di Hawazin11. Pasukan Khalid bin Sa'id bin As untuk ke utara membebaskan dataran Syam

Peta Pergerakan 11 Pasukan dalam “Hurub ar-Riddah”

•  "Kepada saya diberitahukan adanya orang-orang yang telah meninggalkan agamanya setelah berikrar dalam Islam dan menjalankan segala syariatnya, berbalik tidak lagi mengindahkan Allah Subhanahu wa ta 'ala dan perintah-Nya, tetapi sebaliknya telah mengikuti kehendak setan... Saya sudah mengeluarkan perintah kepada polan memimpin pasukan bersenjata yang terdiri atas kaum Muhajirin, Ansar dan para pengikut yang baik, kepadamu sekalian, dan saya perintahkan untuk tidak memerangi dan membunuh siapa pun sebelum diajak mematuhi ajaran Allah. Barang siapa memenuhi ajakan itu, mengakui dan meninggalkan kesesatan, lalu kembali mengerjakan pekerjaan yang baik, harus diterima dan dibantu. Tetapi barang siapa tetap membangkang, maka harus diperangi dan jangan ada yang ditinggalkan. Mereka harus dihujani dan dibakar dengan api, dibunuh; perempuan dan anak-anak ditawan, dan siapa pun janganlah diterima kecuali ke dalam Islam. Barang siapa setuju, itulah yang baik untuk dirinya dan barang siapa mengelak Allah tidak akan lemah karenanya. Aku sudah memerintahkan utusanku untuk membacakan surat ini kepada setiap kelompok dari kamu sekalian. Dan ajakan itu ialah dengan azan."

Seruan Abu Bakar

Perang riddah usai dengan keberhasilan yang gemilang.

Stabilitas Jazirah Arab bisa dipulihkan dalam waktu kurang dari 1 tahun.

Memulai Penaklukkan Lebih Luas

Khalifah Abu Bakar ra memerintahkan para panglimanya untuk terus bergerak menuju menaklukkan Syam (menghadapi Bizantium) dan Irak (menghadapi Persia)

Pasukan Khalid bin Walid, Iyadh bin Ghunum dan Mutsanna bin Haritsah

diarahkan ke Irak.

Pasukan Yazin bin Abi Sufyan, Syurahbil bin Hasanah, Abu ‘Ubaidah bin al-Jarrah dan Amr bin al-’Ash digerakkan ke Syam

Beberapa Kota Jatuh ke Tangan Islam

• Semasa Abu Bakar, kaum muslimin telah memenangkan berbagai perebutan di Irak, seperti di Ubullah, Madzar, Walajah, Amghisyiya, Hirah, Anbar, ‘Ainut Tamr, Dawmatul Jandal, Hushaid, Mushayyakh, dan Firadh.

• Pada periode ini, pasukan Islam tengah bertempur dengan Bizantium di Yarmuk. Ini menjadi langkah pertama bagi kemenangan-kemenangan selanjutnya di seluruh Syam.

Apa yg dilakukan Sang Khalifah?

• Menumpas nabi-nabi palsu, memerangi maraknya gerakan murtad dan pemberontakan di seluruh Jazirah Arab

• Membuka pintu bagi lajunya penaklukan-penaklukan Islam ke berbagai negeri dan mengislamkan penduduknya sampai hari ini.

Bayangkan apa jadinya :• Jika tak pernah ada khalifah yang tegas memerangi

mereka yang tak mau membayar zakat? Bagaimana syariah Islam bisa tegak dan disegani?

• Jika tak pernah ada khalifah yang dipatuhi perintahnya, tak ada yang mengangkat para panglima; tak ada yang memberangkatkan kaum muslimin untuk memerangi kaum murtad yang mengancam keberlangsungan Islam? Bagaimana Islam akan bisa dipertahankan sampai hari ini?

• Jika tak pernah ada khalifah yang memberangkatkan pasukan untuk berjihad membebaskan berbagai negeri dari kuasa para tiran, kemudian membawa penduduknya berbondong-bondong masuk Islam? Bagaimana Islam akan tersebar dan meluas sampai negeri ini?

Apa kita bisa membayangkan, “Bagaimana wajah sejarah Islam jika tak pernah ada khilafah?”

Apakah Islam bisa memanjangkan kisahnya sampai hari ini?

Apakah Islam bisa melebarkan ceritanya sampai negeri ini?

top related