ultrasonografi dan doppler dalam bidang obstetri fisiologis

Post on 23-Jun-2015

829 Views

Category:

Documents

5 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

Yang di bahas disini hanyalah Ultrasonografi mengenai perkembangan janin dan biometri janin secara umum dan hanya seputar masalah fisiologis. :)

TRANSCRIPT

ULTRASONOGRAFI DAN DOPPLER

DALAM BIDANG OBSTETRIdisusun oleh:

Hadi Sumitro Jioe, S. KedNRP: 0410066

Pembimbing:dr. Robiyanto, Sp. OG

Ultrasonografi• merupakan suatu metode diagnostik dengan menggunakan

gelombang ultrasonik untuk mempelajari morfologi dan fungsi suatu organ berdasarkan gambaran eko dari gelombang ultrasonik yang dipantulkan oleh organ

• Pada bidang obstetri:– Trimester I : 7.5 MHz atau lebih (Transvaginal) 5 – 10 cm– Trimester II – III : 3 – 5 MHz (Transabdominal) 15 – 20 cm

• Prinsip: ALARA (As Low As Reasonably Achieveable)

Teknik Pemeriksaan

TRANSABDOMINAL

• Probe Konveks dan Linier

• Kandung kemih harus terisi

TRANSVAGINAL• Probe Linier• Kandung kemih

harus kosong

Indikasi Pemeriksaan UltrasonografiTrimester I

1. penentuan adanya kehamilan intrauterin;

2. penentuan adanya denyut jantung mudigah atau janin;

3. penentuan usia kehamilan;

4. penentuan kehamilan kembar;

5. perdarahan per vaginam;

6. terduga kehamilan ektopik

Trimester II dan Trimester III

1. penentuan usia kehamilan;2. evaluasi pertumbuhan janin; 3. terduga kematian janin;4. terduga kehamilan kembar;5. terduga kelainan volume

cairan amnion;6. evaluasi kesejahteraan janin;7. penentuan presentasi janin; 8. terduga plasenta previa;9. terduga solution plasenta;10.terduga kehamilan ektopik

UltrasonografiKEHAMILAN TRIMESTER I

Penentuan usia kehamilan• Trimester I Paling akurat

• Sebelum struktur embrio jelas terlihat:

diameter rata-rata GS

• Setelah struktur embrio terlihat:

pengukuran CRL

Usia kehamilan (hari) = diameter KG (mm) + 30

• Akhir trimester I pertumbuhan janin sudah cukup besar dan bagian-bagian spesifik janin (seperti kepala dan ekstremitas) sudah dapat dilihat lebih jelas

CRL tidak akurat

Pengukuran bagian-bagian spesifik janin (misal: DBP)

Gestational Sac (Kantung Gestasi)• USG – TV

– Dapat terlihat pada 17 hari pasca konsepsi– atau 10 hari setelah blastosis bernidasi– Diameter 2 – 3 mm

• USG – TA– Kehamilan 6 minggu– Diameter > 10 mm

Yolk Sac (Kantung Kuning Telur)• USG – TV

– Dapat terlihat pada kehamilan 5.5 minggu– Pada saat diameter GS > 10 mm

• USG – TA– Kehamilan 6 minggu

Kehamilan Kembar Blighted Ovum

Abortion Kehamilan Ektopik

UltrasonografiKEHAMILAN TRIMESTER II DAN TRIMESTER III

Penentuan usia kehamilan• < 20 minggu akurat

– Tingkat kesalahan ± 1 minggu

• > 20 minggu tidak akurat– Pemeriksaan USG secara berkala dapat

membantu penentuan usia kehamilan

(sedikitnya interval 2 minggu)

• Biometri janin yang lazim digunakan:– Diameter Biparietal (DBP)– Lingkar Kepala (HC)– Panjang Femur (FL)– Panjang Humerus (HL)

Diameter Biparietal dan Lingkar Kepala• Dilakukan pada penampang aksial kepala setinggi thalamus

(bidang transthalamik), karena melalui bidang ini akan diperoleh ukuran DBP yang terbesar.

• Pengukuran lingkar kepala:

Lingkar kepala (DBP luar ke luar + DFO luar ke luar) x 1.57

Pengukuran Lingkar Abdomen• Dilakukan pada penampang aksial abdomen setinggi hepar,

karena melalui bidang ini akan diperoleh ukuran lingkar abdomen yang terbesar.

Pengukuran Panjang Femur• Usia Kehamilan 12 minggu• Dinilai terutama bila DBP tidak dapat diukur dengan baik

misal:– Kepala sudah masuk rongga panggul

Pertumbuhan Janin Terhambat• Tipe Simetrik (20%)

– Ukuran janin biasanya proporsional– Etiologi: intrinsik dan ekstrinsik– Biasanya pada hamil muda

• Tipe Asimetrik (80%)– Ukuran janin tidak proporsional– Etiologi: insufisiensi plasenta– Terjadi Brain Sparing Phenomenon

Plasenta• Ukuran plasenta:

– ~ 20 minggu : menempati ¼ luas miometrium, tebal: 2 – 3 cm– Aterm : menempati ⅛ luas miometrium, tebal: 4 – 5 cm

• Letak plasenta:– berkembang di bagian mana saja pada permukaan endometrium, sesuai

dengan letak implantasi blastosis

Tali Pusat• Tali pusat bentuknya bergulung dan berada bebas didalam

kantung amnion, sehingga panjang tali pusat tidak mungkin dapat diukur melalui pemeriksaan USG

• Hal yang perlu diperhatikan:– Simpul tali pusat

• USG: terlihat sebagai tonjolan irregular berisi pembuluh darah umbilikal yang saling bersilangan dan tidak terlihat adanya kontinuitas pembuluh darah bagian proksimal dengan bagian distal simpul

– Lilitan tali pusat• adanya satu atau lebih bagian tali pusat yang melingkari leher janin,

pemeriksaan akan lebih jelas dengan menggunakan color Doppler

Cairan Amnion

Penilaian Subjektif Penilaian Semi-Kuantitatif

Pengukuran diameter vertikal Pengukuran ICA (AFI)

Doppler

21

fd : perubahan frek USG/ perubahan doppler

fo : frek dari USG (3-5 MHz)

v : Kecepatan aliran sel darah merah

Ѳ : sudut antara transduser dan arah pergerakan aliran darah (30o-60o)c= kecepatan pada medium (1,540m/s)

Indeks yang Digunakan

22

• Rasio puncak sistolik (S)/ diastolik (D)• Pulsating Index (S-D/ mean)• Resistensi Index (S-D/S rasio Pourcelot)

Gambaran Pada Kehamilan Normal

23

• Trimester pertamaPuncak sistolik tinggi dengan diikuti penurunan aliran diastolik

tahanan p.d uterina masih tinggi.

• Akhir Trimester keduaPuncak sistolik diikuti komponen diastolik yang melebar ↓

hambatan placental bed↑ hambatan placental bed hambatan pertumbuhan janin.

*) Semua faktor (S/D, RI, PI) menurun dengan meningkatnya masa gestasi.

Hasil Doppler Pada Kehamilan Normal

24

Penggunaan Doppler Velocimetry

25

1. Pembuluh darah ibu a. uterina, arkuata, radialis, dan spiralis di sekitar jar. trofoblas

Continue…

2. Pembuluh darah Janin– Duktus Venosus– Pembuluh Darah Pulmonal– Pembuluh Darah Otak– Pembuluh Darah Ginjal– Pembuluh Darah Utero-Plasenta

27

Umbilical artery Doppler waveforms. A. Normal diastolic flow. B. Absence of end-diastolic flow. C. Reversed end-diastolic flow. (Courtesy of Dr. Diane Twickler.)

Kesimpulan

28

1. Tujuan utama dari pemeriksaan ultrasonografi antenatal adalah menentukan usia gestasi secara lebih tepat, memantau pertumbuhan janin dan melakukan deteksi dini adanya kelainan janin pada masa antenatal.

2. Prinsip ALARA (as low as reasonably achieveable).

29

top related