toko jersey dba
Post on 08-Apr-2016
48 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Seiring dengan bermunculannya lembaga-lembaga penitipan uang khususnya
uang dapat sedikit membantu ketika seseorang ingin menitipkan uangnya dalam waktu
yang cukup lama, mereka tidak khawatir dengan keadaan keadaan uang yang
ditinggalkannya itu, sebab dalam lembaga tersebut telah menjamin akan keaslian
uangnya. Namun dengan sedikit mengeluarkan biaya.
Kita lihat di masyarakat sangatlah tidak asing lagi dalam hal penitipan uang atau
menabung. Seseorang berani menitipkan uang kepada orang lain hanya yang biasa di
kenal saja, sungguh belum tentu seorang yang kita kenal tersebut bisa menjaga uang kita
dengan baik, bisa saja terjadi kelalaian atau kehilangan ketika uang yang dititipkan
tersebut dipakai oleh seorang yang diberikan amanah tersebut, dengan alasan yang
banyak dan dengan kedekatannya seorang penitip kepada seorang yang diberikan
amanah, kemudian seorang yang diberi amanah tersebut menipu, ketika terjadi kehilangan
pada uang yang dititipkan kepadanya. Dengan alasan apapun bisa di terima si penitip
karena si penitip yakin bahwa orang yang dikenal dan dekat denganya tidak mungkin
melakukan penipuan terhadap dirinya.
Hal ini yang sering dilalaikan oleh seorang yang diberikan amanah, menganggap
uang yang dititipkan tersebut adalah uang yang bisa dipakainya juga. Ternyata tidak
seperti itu, seorang yang diberikan amanah hanya berhak menjaga uang yang di titipkan
kepadanya. dan ketika si penitip memperbolehkannya atau memberikan izin memakai
uang yang dititipkan tersebut. Barulah seorang yang diberikan amanah tersebut
memakainya dengan ketentuan selalu menjaga, mengganti ketika terjadi kehilangan, dan
mengatakan dengan sebenarnya kepada si penitip ketika uang akan diserahkan kembali
kepada si penitip. Jangan sekali-kali mengharap apapun, baik upah menjaga, dan upah-
upah lainnya kepada si penitip dan menjagalah dengan baik dan ikhlas. Karena belum
tentu serang yang menitipkannya tersebut orang yang memiliki cukup uang untuk
mengganti jasa tersebut. dan kepada seorang yang menitipkan uang kepada orang lain
hendaklah sadar akan jasa orang yang rela riberikan amanah tersebut.
Oleh karena itu, fenomena yang demikian perlulah diperhatikan oleh seorang yang
diberikan amanah dan pemberi amanah. Mempelajari apa yang harus di kerjakan ketika
seorang diberikan atau memberikan barang titipan(wadi’ah) kepada orang lain. Memilih
jalan yang lebih aman dengan menitipkan uang pada lembaga-lembaga penitipan uang
yang ada di sekitar kita.
I.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka ada beberapa rumusan
masalah yang dijadikan sebagai dasar kajian dalam penelitian. Adapun perumusan masalah
dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah pengertian dari Toko Jersey?
2. Apakah manfaat dari Toko Jersey?
3. Bagaimanakah Basis Data dalam Toko Jersey?
I.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui apa itu definisi dan penjelasan dari Toko Jersey
2. Untuk mengetahui manfaat dari Toko Jersey
3. Untuk menerapkan sistem database pada Toko Jersey
I.4 Batasan Masalah
Agar pembahasan yang dilakukan terhadap makalah bisa lebih terfokus, maka perlu
untuk membatasi permasalahan yang ada. Adapun batasan masalah dalam penelitian tugas
project ini adalah:
1. Dibatasi pada masalah aspek Toko Jersey
2. Dibatasi dalam penerapan basis data penjualan pada Toko Jersey
3. Memberikan informasi mengenai manfaat Toko Jersey
I.5 Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan tugas project ini adalah:
1. BAB I Pendahuluan
Dalam Bab ini berisikan latarbelakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah,
maksud dan tujuan penelitian, serta sistematika penulisan.
2. BAB II Landasan Teori
Dalam Bab ini diuraikan sekilas mengenai teori umum, teori spesifik dan data
referensi dari Toko Jersey.
3. BAB III Analisa Permasalahan
Didalam bab ini diurakan mengenai hasil analisa dan peneskripsian serta
pengimplementasian dalam Toko Jersey
4. BAB IV Penutup
Dalam bab terakhir ini terdapat kesimpulan dan saran.
BAB II
LANDASAN TEORI
II.1 Toko
Toko adalah sebuah tempat yang di dalamnya terjadi kegiatan perdagangan dengan
jenis benda atau barang yang khusus. Secara fungsi ekonomi, istilah "toko" sesungguhnya
hampir sama dengan "kedai" atau "warung". Akan tetapi pada perkembangan istilah, kedai
dan warung cenderung bersifat tradisional dan sederhana, dan warung umumnya dikaitkan
dengan tempat penjualan makanan dan minuman. Secara bangunan fisik, toko lebih terkesan
mewah dan modern dalam arsitektur bangunannya daripada warung. Toko juga lebih modern
dalam hal barang-barang yang dijual dan proses transaksinya.
II.2 Jersey
Bagi penggemar fanatik sepakbola dalam maupun luar negeri, seragam olahraga atau
jersey adalah salah satu atribut yang wajib dipakai untuk menunjukkan statusnya sebagai
suporter suatu tim tertentu. Tidaklah aneh jika kita sering melihat banyak orang berjalan
dengan bangga membusungkan dada, mungkin dengan harapan seragam mereka terlihat lebih
menonjol dan dikagumi orang lain. Saat ini industri olahraga sudah berfusi dengan dunia
mode, semua atlet memperhatikan fashion saat mengenakan aparelnya, dan banyak fashion
yang mengutamakan sporty look dalam pembuatannya. Ditambah kemajuan teknologi seperti
ClimaCool yang dimiliki Adidas ataupun Dri-Fit Fabric dari Nike.
II.3 Pengertian Database
Database atau basis data adalah kumpulan data yang disimpan secara sistematik
didalam komputer dan dapat diolah atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak untuk
menghasilkan informasi. Pendefinisian basis data meliputi spesifikasi berupa tipe
data,struktur data, dan juga batasan-batasan datayang akan disimpan. Basis data merupakan
aspek sangat penting dalam sistem informasi dimana basis data merupakan gudang
penyimpanan data yang akan diolah lebih lanjut. Basis data menjadi penting karena dapat
menghindari duplikasi data, hubungan antar data yang tidak jelas, organisasi data, dan juga
uptude yang rumit.
II.4 Pengertian Database Management System (DBMS)
DBMS adalah suatu sistem atau perangkat lunak yang dirancang untuk mengelola
suatu basis data dan menjalankan operasi terhadap data yang diminta banyak
pengguna. DBMS merupakan perangkat lunak yang dirancang untuk dapat melakukan
utilisasi dan mengelola koleksi data dalam jumah yang besar. DBMS juga dirancang untuk
dapat melakukan masnipulasi data secara lebih mudah.
II.4.1 Fungsi DBMS
1. Definisi data dan hubungannya
2. Memanipulasi data
3. Keamanan dan intergrasi data
4. Security dan integrasi data
5. Recavery / perbaikan dan Concurency data
6. Data dictionary
7. Unjuk kerja / performance
Peralatan untuk menetapkan/menentukan pendekatan database disebut DBMS. DBMS
merupakan software (dan hardware) yang kusus didesain untuk melindungi dan memanage
database.
Contoh DBMS :
1. Database Hierarchy : Pengaksesan data harus mengikuti aturan hierarchy yang sudah
didefinisikan terlebih dahulu.
Contoh : IMS-2 (Information Management System) oleh IBM, 1968
2. Data Network : Data membentuk jaringan yang lebih bebas dari model hierarchy.
Contoh : IDMS (Integrated Database Management System) oleh Cullinet Software Inc, 1972
3. Data Relational : Data dikelompokkan secara bebas menurut jenisnya lewat proses
normalisasi
Contoh : - INGRES oleh UN of CA & Relational Tech., 1973
II.4.2 Komponen Utama DBMS
Komponen utama DBMS dapat dibagi menjadi 4 macam yaitu :
Perangkat Keras
Perangkat Lunak Data
Pengguna
II.4.3 Keuntungan Dan Kerugian Penggunaan DBMS
Pengunaan DMBS untuk mengelola data mempunyai beberapa keuntungan,yaitu :
Kebebasan data dan akses yang efisien
Mereduksi waktu pengembangan aplikasi
Integritas dan keamanan data
Administrasi keseragaman data
Akses bersamaan dan perbaikan dari terjadinya crashes (tabrakan dari proses
serentak).
Mengurangi data redundancy : Data redundansi dapat direduksi/dikurangi,
tetapi tidak dapat dihilangkan sama sekali (untuk kepentingan keyfield)
Membutuhkan sedikit memory untuk penyimpanan data.
II.4.4 Kerugian pengunaan DBMS antara lain :
Memperoleh perangkat lunak yang mahal (teknologi DBMS, Operation, Conversion,
Planning, Risk). DBMS mainframe masih sangat mahal. DBMS berbasis mikro biayanya
mencapai beberapa ratus dolar, dapat menggambarkan suatu organisasi yang kecil secara
berarti
Memperoleh konfigurasi perangkat keras yang besar. DBMS sering memerlukan
kapasitas penyimpanan primer dan sekunder yang lebih besar daripada yang diperlukan oleh
program aplikasi lain. Juga, kemudahan yang dibuat oleh DBMS dalam mengambil informasi
mendorong lebih banyak terminal pemakai yang disertakan dalam konfigurasi daripada jika
sebaliknya.
Mempekerjakan dan mempertahankan staf DBA DBMS memerlukan pengetahuan
khusus agar dapat memanfaatkan kemampuan secara penuh. Pengetahuan khusus ini paling
baik diberikan oleh pengelola database.
II.5 Perancangan Database
Di dalam suatu organisasi yang besar, sistem database merupakan bagian penting
pada sistem informasi, karena di perlukan untuk mengelola sumber informasi pada organisasi
tersebut. Untuk mengelola sumber informasi tersebut yang pertama kali di lakukan adalah
merancang suatu sistem database agar informasi yang ada pada organisasi tersebut dapat
digunakan secara maksimal.
Tujuan Perancangan Database yaitu:
Untuk memenuhi kebutuhan akan informasi dari pengguna dan aplikasi
Menyediakan struktur informasi yang natural dan mudah di mengerti oleh pengguna
Mendukung kebutuhan pemrosesan dan beberapa obyek kinerja dari suatu sistem
database
II.6 Entity Relationship Diagram (ERD)
ERD adalah suatu pemodelan dari basisdata relasional yang didasarkan atas persepsi
di dalam dunia nyata, dunia ini senantiasa terdiri dari sekumpulan objek yang saling
berhubungan antara satu dengan yang lainnya. Suatu objek disebut entity dan hubungan yang
dimilikinya disebut relationship. Komponen ERD adalah sebagai berikut yaitu, objek data, atribut,
hubungan dan berbagai tipe indikator.Tujuan utama dari Entity Relationship Diagram (ERD) yaitu
untuk mewakili objek data dan hubungan data dengan beberapa file yang berelasi.
II.6.1 Konsep dan Syarat ERD (Entity Relationship Diagram)
Konsep dari Entity Relationship Diagram adalah sebagai berikut :
Menggambarkan hubungan antara objek data.
Data Flow Diagram (DFD) merupakan pedoman dalam menggambarkan ERD.
Digunakan untuk desain sistem database relational.
Syarat-syarat Entity Relationship Diagram adalah sebagai berikut :
Entity/Tabel/File (Nama sesuai dengan penyimpanan data). --> Menggambarkan kata benda.
Atribut/field (Lambang data yang mendekati artinya).
Relationship/hubungan (derajad relasi). --> Menggambarkan kata kerja.
II.6.2 Simbol Simbol dalam Entity Relationship Diagram
Simbol–simbol yang digunakan dalam entity relationship diagram adalah sebagai berikut ini :
Entity(rectangler)
Digunakan untuk
menggambarkan obyek yang
diidentifikasikan ke dalam
lingkungan
Atribut(oval)
Digunakan untuk
menggambarkan elemen-
elemen dari suatu entity, yang
menggambarkan karakter entity.
Hubungan(Diamond)Entity dapat berhubungan satu
sama lain. Hubungan ini disebut dengan relationship
Garis(Line)
Digunakan untuk
menghubungkan entity dengan
relasi/hubungan, maupun entity
dengan atribut.
II.7 STORED PROCEDURE
Stored Procedure adalah kumpulan perintah SQL yang diberi nama dan disimpan di
server. Stored Procedure biasanya berisi perintah-perintah umum yang berhubungan dengan
database pada server, dan menghasilkan sekumpulan record. Stored Procedure ditulis dalam
bentuk sebuah script.
Stored Procedure akan meningkatkan performasi database, meningkatkan sekuritas
database. Performasi ditingkatkan melalui pemakaian tempat penyimpanan lokal (lokal
terhadap database), program yang telah terkompilasi terlebih dahulu, dan pemakaian cache.
Setiap kali sebuah perintah atau Stored Procedure dikirimkan ke server untuk diproses,
server harus menentukan apakah dikirimkan ke server untuk diproses, server harus
menentukan apakah pengirim mempunyai hak untuk menjalankan perintah tersebut dan
apakah perintah tersebut benar, Setelah hak dan perintah diperiksa dan benar, SQL Server
akan membuat rencana eksekusi.
Stored Procedure lebih efisien dari perintah biasa, karena procedure disimpan si
server pada saat dibuat dan dijalankan di server. Stored Procedure yang berisi sekumpulan
perintah Transact-SQL akan dipanggil oleh sebuah perintah Transact-SQL.
Sebelum Stored Procedure dibuat, sintaks penulisan perintah dicek kebenarannya.
Jika tidak Error, nama procedure disimpan di tabel SysObjects dan teksnya disimpan di tabel
SysComments. Pertama kali Stored Procedure dijalankan, rencana eksekusi dibuat dan Stored
Procedure dikompilasi. Pemrosesan berikutnya akan lebih cepat, karena SQL Server tidak
perlu mengecek sintaks dan membuat rencana eksekusi atau mengkompilasi procedure.
Sekali Stored Procedure dibuat, Anda dapat memanggilnya pada saat diperlukan.
Cara ini meningkatkan modularitas dan memungkinkan pemakaian ulang sebuah program.
Pemakaian ulang program akan memudahkan pemeliharaan sebuah database. Jika aturan
bisnis berubah, Anda hanya perlu mengubah Stored Procedure, sedangkan pemanggilannya
tetap.
Stored Procedure dapat menerima parameter, dan menghasilkan parameter,
memberikan umpan balik dalam bentuk kode status dan teks, dan dapat memanggil
procedure lain. Stored Procedure menjamin sekuritas dengan isolasi dan enkripsi. User diberi
hak untuk menjalankan Stored Procedure, tetapi tidak mempunyai hak untuk mengakses
database secara langsung. Dengan enkripsi, user tidak dapat membaca perintah-perintah yang
dipakai dalam Stored Procedure.
II.8 Trigger
Trigger adalah Stored Procedure khusus yang dijalankan secara otomatis pada saat
atau sesudah modifikasi data. Perintah-perintah yang akan mengaktifkan Trigger adalah
UPDATE, INSERT, dan DELETE. Trigger dipakai untuk menjaga integritas data dan
mengimplementasikan aturan bisnis yang kompleks. Trigger dibuat dengan memakai bahasa
Transact-SQL atau SQL Enterprise Manager. Tugas-tugas manajemen Trigger meliputi
mengubah, mengganti nama, menampilkan, menghapus dan membuat Trigger tidak aktif.
Trigger adalah blok PL/SQL atau prosedur yang berhubungan dengan table, view,
skema atau database yang dijalankan secara implicit pada saat terjadi sebuah event. Trigger
merupakan store procedure yang dijalankan secara automatis saat user melakukan modifikasi
data pada tabel. Modifikasi data yang dilakukan pada tabel yaitu berupa perintah INSERT,
UPDATE, dan DELETE. INSERT , UPDATE dan DELETE bisa digabung jadi satu trigger
yang dinamakan Multiple Trigger.
Trigger memakai dua tabel maya yaitu Inserted dan Deleted untuk mendeteksi
modifikasi data. Untuk memprogram Trigger, Anda harus mendalami kedua tabel tersebut
dan bahasa Transact-SQL. Untuk menjaga integritas data, Anda dapat memakai beberapa
alternatif, yaitu Trigger atau Konstrain (Rule). Anda juga dapat memakai kunci utama dan
kunci unik untuk mengidentifikasi baris dalam sebuah tabel secara unik. Anda juga dapat
memakai nilai default dan domain untuk membatasi nilai-nilai yang diperbolehkan pada
sebuah kolom. Referential Integrity dipakai untuk menjamin keabsahan hubungan antar tabel.
Sebaliknya Anda memakai konstrain-konstrain tersebut sebelum memilih Trigger, karena
Trigger dapat melakukan proses yang lebih rumit tetapi beban sistem lebih berat.
II.9`` Backup
Backup memiliki dua tujuan. Tujuan utama adalah untuk mengembalikan data apabila
data tersebut hilang, baik karena terhapus atau karena rusak (corrupt). Tujuan kedua adalah
untuk mengembalikan data ke titik tertentu di masa lalu. Karena fungsinya, proses backup
mengharuskan pengguna menggandakan data, yang akhirnya menghabiskan kapasitas media
penyimpanan. Ini mendorong ditemukannya teknologi-teknologi untuk mengefesienkan
penyimpanan data backup, misalnya deduplikasi dan kompresi.
II.10 Recovery
Recovery merupakan kebalikan dari proses Backup. Recovery adalah proses
mengembalikan data pada tempat atau kondisi semula. Sederhananya adalah proses Backup
adalah proses pengeluaran (export) data sedangkan proses Recovery adalah proses
pemasukan (import) data dari data yang dibackup atau dari data masukan manual.
Kegunaan dari proses ini adalah kemudahan serta keefektifan proses input data dari
data backup-an. Misalnya saat sistem operasi komputer kita sudah normal dan MySQL juga
sudah stabil maka kita tidak perlu lama-lama lagi memasukan data lama. Kita hanya perlu
me-Recovery data yang sebelumnya telah di back-up.
II.10.1 Teknik-Teknik Recovery
• Deferred Update
Menunda update yang sesungguhnya ke basis data sampai transaksi menyelesaikan
eksekusinya dengan sukses dan mencapai titik commit. Selama eksekusi masih berlangsung
update hanya dicatat pada system log dan transaction workspace. Setelah transaksi commit
dan log sudah dituliskan ke disk, maka update dituliskan ke basis data.
• Immediate Update
Update dilakukan langsung pada basis data tanpa menunggu transaksi mencapai titik
commit. Operasi tetap harus dituliskan ke log (pada disk) sebelum update dilakukan pada
basis data
• Shadow Paging
Menggunakan page bayangan dimana pada prosesnya terdiri dari 2 tabel yang sama,
yang satu menjadi tabel transaksi dan yang lain digunakan sebagai cadangan. Ketika transaksi
mulai berlangsung kedua tabel ini sama dan selama berlangsung tabel transaksi yang
menyimpan semua perubahan ke database, tabel bayangan akan digunakan jika terjadi
kesalahan. Keuntungannya adalah tidak membutuhkan REDO atau UNDO, kelemahannya
membuat terjadinya fragmentasi.
• Physical Recovery
Bila terjadi disk crash basis data dan log di backup pada tape secara periodok.
Memakai mirror disk (untuk log file)
• Multidatabase recovery
Transaksi yang mengakses data item pada lebih dari satu basis data, dan masing-
masing basis data mungkin diimplementasikan pada DBMS yang berbeda Perlu dua recovery
manager yaitu. Global recovery manager, dan Local recovery maneger
Sistem log
Sistem log mencatat transaksi-transaksi dan perubahan-perubahan yang terjadi
terhadap database.
Transaction log berisi:
Identitas transaksi,Data transaksi,Tipe transaksi,Waktu transaksi, Identitas
terminal,nilai data yang dimasukkan,Tabel dan record yang diakses,Record-record yan
terubah,niai lama,da nilai baru
Log shiping
Menyediakan kabilitasi untuk proses copy dan restore log file secara automatis
berdasarakan durasi tertentu dan secara terus menerus, dengan metode iini perbedaan data
diantara server primer dan sekunder bisa dikurangi
II.11 Mirroring
Mirroring merupakan mengembalikan database yang gagal dari backup, membuat
data dengan cepat dan berusaha menjaga sebuah salinan database di server yang tersedia
dengan memastikan 2 salinan data selalu sepanjang waktu.
Beberapa role dari data base mirroring,yaitu:
Principal server
Mendengarkan permintaan klien dan memproses semuanya.Sebelum proses
perminataa, principle server mengirimkan beberapa permintaanuntuk server mirroring.
Mirroring server
Mengeksekusi semua transaksi saat server primary juga berjalan. Hal ini membantu
dalam menjaga singkronisasi basis data mirroring dengan principal basis data. Server
mirroring mengambil peran server utama jika principal gagal koneksi.
Witness server
Mengawasi server utama dan server mirror untuk memastikan jaringan berjalan
dengan lancer jika mengalami kegagalan otomatis server witness mengawasi server utama
untuk gagal, jika hal itu gagal server witness secara otomatis mengirimkan isi yang aktif ke
server mirror.
Sesuai dengan tipe yang digunakan, SQL Server meneyediakan 3 jenis dalam
database mirroring, yaitu:
1. Jenis Availability yang tinggi
Dalam jenis ini, Proses user digunakan kedua-keduanya server utama dan server mirror
secara sinkronisasi.Setelah server mirror mengirirmkan konfirmasi proses itu maka proses
disimpan dalam disk,baru kemudian server utama melanjutkan proses tersebut.DBA akan
melakukan penyelesaian backup data dala server mirror jika mengalami kasus kegagalan.
Jenis Availability yang tinggi menggunakan server pemantau untuk memeriksa kegagalan
dalam server utama.
2. Jenis perlindungan yang tinggi
Mode ini tidak menggunakan server pemantau.Oleh karena itu, kegagalan yang tidak
sengaja tidak akan terjadi.Jika menyelesaikan data yang ada pada server mirror DBA akan
melakukan secara manual pemindahan isi database yang aktif ke server.
3. Jenis kinerja yang Tinggi
Jenis ini tidak menggunakan server pemantau.Kondisi ini server utama tidak menunggu
selama proses selesai server mirror.Oleh karena itu jika ada kegagalan ada beberapa proses
yang telah dilakukan untuk server utama tetapi tidak pada server mirror,menyebabkan DBA
kehilangan data. Jika server utama gagal, DBA akan melakukan secara manual memindakan
isi server mirror.
II.12 Media Access Control
Media Access Control adalah sebuah metode untuk mentransmisikan sinyal yang
dimiliki oleh node-node yang terhubung ke jaringan tanpa terjadi konflik. Ketika dua
komputer meletakkan sinyal di atas media jaringan (sebagai contoh: kabel jaringan) secara
simultan (berbarengan), maka kondisi yang disebut sebagai "collision" (tabrakan) akan terjadi
yang akan mengakibatkan data yang ditransmisikan akan hilang atau rusak. Solusi untuk
masalah ini adalah dengan menyediakan metode akses media jaringan, yang bertindak
sebagai "lampu lalu lintas" yang mengizinkan aliran data dalam jaringan atau mencegah
adanya aliran data untuk mencegah adanya kondisi collision.
II.12.1 Jenis-jenis Metode Media Access Control
Metode media akses control diimplementasikan di dalam lapisan data-link pada tujuh
lapisan model referensi OSI. Secara spesifik, metode ini bahkan diimplementasikan dalam
lapisan khusus di dalam lapisan data link, yakni Media Access Control Sublayer, selain
tentunya Logical Link Control Sublayer. Ada empat buah metode media access control yang
digunakan dalam jaringan lokal, yakni:
• Carrier Sense Multiple Access with Collision Detection (CSMA/CD): metode ini
digunakan di dalam jaringan Ethernet half-duplex (jaringan Ethernet full-duplex
menggunakan switched media ketimbang menggunakan shared media sehingga tidak
membutuhkan metode ini). CSMA/CD merupakan metode akses jaringan yang paling
populer digunakan di dalam jaringan lokal, jika dibandingkan dengan teknologi metode akses
jaringan lainnya. CSMA/CD didefinisikan dalam spesifikasi IEEE 802.3 yang dirilis oleh
Institute of Electrical and Electronic Engineers (IEEE).
• Carrier Sense Multiple Access with Collision Avoidance (CSMA/CA): metode ini
digunakan di dalam jaringan dengan teknologi AppleTalk dan beberapa bentuk jaringan
nirkabel (wireless network), seperti halnya IEEE 802.11a, IEEE 802.11b, serta IEEE 802.11g.
Untuk AppleTalk, CSMA/CA didefinisikan dalam spesifikasi IEEE 802.3, sementara untuk
jaringan nirkabel didefinisikan dalam IEEE 802.11.
• Token passing: metode ini digunakan di dalam jaringan dengan teknologi Token Ring
dan Fiber Distributed Data Interface (FDDI). Standar Token Ring didefinisikan di dalam
spesifikasi IEEE 802.5, sementara FDDI didefinisikan oleh American National Standards
Institute (ANSI).
Dalam teknologi informasi, backup adalah proses membuat data cadangan dengan cara
menyalin atau membuat arsip data komputer sehingga data tersebut dapat digunakan kembali
apabila terjadi kerusakan atau kehilangan.[1]
• Demand priority: digunakan di dalam jaringan dengan teknologi 100VG-AnyLAN
dan didefinisikan dalam standar IEEE 802.12.
Dalam implementasi jaringan, beberapa perangakat pendukung jaringan semacam
network interface card, switch, atau router, metode media access control diimplementasikan
dengan menggunakan MAC algorithm (algoritma MAC). Meskipun algoritma MAC untuk
Ethernet dan Token Ring telah didefinisikan oleh standar IEEE dan tersedia untuk publik,
beberapa algoritma MAC untuk Ethernet full-duplex dipatenkan oleh perusahaan pembuatnya
dan seringnya telah ditulis secara hard-code ke dalam chip Application specific integrated
circuit (ASIC) yang dimiliki oleh perangkat tersebut.
II.10 SQL AGENT
SQL Server Agent bertugas untuk menangani Job, Alert dan Operator. Services ini
mesti aktif jika kita mau menjalankan salah satu dari Job, Alert dan Operator. Services ini
akan bekerja sama dengan MSSQLService dalam tugasnya.
Job, Alert dan Operator digunakan untuk menjalankan hal-hal yang otomatis.
Maksudnya, ke tiga hal diatas digunakan agar Administrative SQL Server lebih praktis.
Misalnya melakukan backup semua database yang ada di server setiap jam 1 dini hari.
Mengirimkan pesan lewat email, atau net send message jika Transaction Log sudah hampir
penuh, ada alert jika ada data di tabel customer dihapus.
SQL Server Agent bertanggung jawab atas semua hal diatas. SQL Server Agent juga
dikonfigurasi agar bisa mengirimkan email. SQL Server Agent adalah service yang berjalan
atas domain account atau local account. Jika SQL Server Agent dikonfigurasi agar bisa
mengirim email, maka service SQL Server Agent mesti jalan atas domain account.
II.13 Replikasi
Replikasi adalah suatu teknik untuk melakukan copy dan pendistribusian data dan
objek-objek database dari satu database ke database lain dan melaksanakan sinkronisasi
antara database sehingga konsistensi data dapat terjamin. Dengan menggunakan teknik
replikasi ini, data dapat didistribusikan ke lokasi yang berbeda melalui koneksi jaringan lokal
maupun internet. Replikasi juga memungkinkan untuk mendukung kinerja aplikasi,
penyebaran data fisik sesuai dengan penggunaannya, seperti pemrosesan transaksi online dan
DSS (Desiscion Support System) atau pemrosessan database terdistribusi melalui beberapa
server.
II.13.1 Metode replikasi
Metode Replikasi yang dipakai adalah Metode Transactional Replication dan juga
Transactioanl Replication with Updatable Subscriptions.
top related