tingkat motivasi belajar siswa (studi deskriptif pada
Post on 17-Oct-2021
12 Views
Preview:
TRANSCRIPT
TINGKAT MOTIVASI BELAJAR SISWA
(Studi Deskriptif pada Siswa Kelas VI
SD Maria Immaculata Cilacap Tahun Ajaran 2015/2016
dan Implikasinya Terhadap Penyusunan Topik Bimbingan Belajar)
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling
Oleh:
Arini Loysiana
NIM : 121114034
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
TINGKAT MOTIVASI BELAJAR SISWA
(Studi Deskriptif pada Siswa Kelas VI
SD Maria Immaculata Cilacap Tahun Ajaran 2015/2016
dan Implikasinya Terhadap Penyusunan Topik Bimbingan Belajar)
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling
Oleh:
Arini Loysiana
NIM : 121114034
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN MOTTO
Tuhan tidak pernah salah dalam memberikan jalan
kehidupan dan rejeki.
Kecerdasan bukanlah tolak ukur kesuksesan, tetapi dengan
menjadi cerdas kita bisa menggapai kesuksesan.
Selalu jadi diri sendiri tanpa peduli apa yang orang lain
katakan dan jangan pernah menjadi orang lain meskipun
mereka tampak baik dari kita.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya ini Arin persembahkan bagi....
Tuhan Yesus Kristus
Sang Juru S’lamat yang senantiasa menjadi pedoman, pegangan,
sumber kekuatan, ketenangan, dan kesetiaan dalam setiap alur
indah yang Arin jalani selama ini.
Para dosen dan staff Prodi Bimbingan dan Konseling Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta,
Orang tua tercinta,
Tante Wid, Tante Siska, Om Toro, Om Arya,
Segenap keluarga besar,
Adik tercinta,
Mas Apik Bhekti Nofanda,
Getta, Desi, Rani,
Andre, Nita, Maria, Dea, Galuh, Sinta, Hani, Nana, Zita,
serta sahabat-sahabat semua yang tetap mendukung Arin
sampai sekarang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
TINGKAT MOTIVASI BELAJAR SISWA
(Studi Deskriptif pada Siswa Kelas VI
SD Maria Immaculata Cilacap Tahun Ajaran 2015/2016
dan Implikasinya Terhadap Penyusunan Topik Bimbingan Belajar)
Arini Loysiana
Universitas Sanata Dharma
2016
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tinggi atau rendahnya motivasi
belajar pada siswa SD Maria Immaculata Cilacap kelas VI tahun ajaran
2105/2016, dan untuk mengetahui indikasi capaian skor yang belum optimal
supaya diusulkan bimbingan belajar yang sesuai untuk siswa tersebut.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif dengan metode
survey. Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kuesioner dalam bentuk Skala Guttman yang terdiri dari dua aspek, yaitu motivasi
intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Hasil koefisien reliabilitas penelitian ini adalah
0,720 dan termasuk dalam kategori tinggi. Subjek penelitian ini adalah siswa-
siswi kelas VI SD Maria Immaculata Cilacap yang berjumlah 50 orang. Teknik
analisa data yang digunakan adalah kategorisasi tingkat motivasi belajar
berdasarkan kategorisasi Skala Guttman. Kategorisasi yang dikemukakan ada
lima, yaitu sangat rendah, rendah, cukup, tinggi, dan sangat tinggi.
Berdasarkan hasil penelitian terdapat 5 (10%) siswa yang memiliki tingkat
motivasi belajar sangat tinggi, 41 (82%) siswa yang memiliki tingkat motivasi
belajar yang tinggi, 3 (6%) siswa yang memiliki tingkat motivasi belajar sedang, 1
(2%) siswa yang memiliki tingkat motivasi belajar rendah, dan 0 (0%) siswa yang
memiliki tingkat motivasi belajar sangat rendah. Berdasarkan analisis skor item
terdapat 0 (0%) item yang tergolong item motivasi belajar sangat tinggi, 31 (62%)
item yang tergolong item motivasi belajar tinggi, 3 (6%) item yang tergolong item
motivasi belajar sedang, 0 (0%) item yang tergolong motivasi belajar rendah, dan
0 (0%) item yang tergolong item motivasi belajar sangat rendah. Berdasarkan
hasil analisis skor item-item kuesioner, peneliti menyusun dan mengumpulkan
topik-topik bimbingan belajar untuk lebih meningkatkan motivasi belajar siswa.
Kata kunci: Motivasi Belajar, Topik-topik Bimbingan Belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
The Level of the Motivation to Study for Students
(The Descriptive on the Study of Primary School Students
Maria Immaculata Cilacap Class VI The Academic Year 2015 / 2016
and Implications on the Preparation of the Topic of Guidance Study)
Arini Loysiana
Universitas Sanata Dharma
2016
This research aims to understand the level of learning motivation from
Maria Immaculata Cilacap elementary school students class VI academic year
2105 / 2016 , and to know the indication the achievement of score that is not
optimum to propose for a suitable learning guidance.
The kind of research is a descriptive quantitative research with survey
method. An instrument data collection used in this research was the questionnaire
in the form of Guttman Scales consisting of two aspects, namely intrinsic
motivation and extrinsic motivation. The result of the coefficients reliability of
this research is 0.720 and is included as a high category.The subjects of the study
this are the students a must primary school mary immaculata for which consisted
of 50 people.Technique data analysis used a categorization level the motivation to
study based on the Guttman categorisation scale. The categorisation is divided
into five categories, namely very low, low, enough, high, and was high.
Based on the research done, 5 (10%) students have the very high
motivation to study, 41 ( 82%) students have the high motivation to study, 3 (6%)
students have the enough motivation to study, 1 (2%) students have low the
motivation to study, and 0 (0%) student has the very low motivation to study.
Based on the analysis of the score items there are 0 (0%) items are categorized as
very high, 31 (62%) items are categorized as high, 3 (6%) items belong to the
items categorized as enough, 0 (0%) items classified as low motivation to study,
and 0 (0%) items are categorized as very low. Based on the results of the analysis
of the items of motivation the questionnaire, researchers develop and gather topics
for learning guidance which increases the students learning motivation.
Keywords: Motivasi Belajar, Topik-topik Bimbingan Belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan
rahmat-Nya sehingga, Penelitian tugas akhir dengan judul “Tingkat Motivasi
Belajar Siswa Kelas VI SD Maria Immaculata Cilacap Tahun Ajaran 2015/2016
dan Implikasi Terhadap Topik Bimbingan Belajar” dapat terselesaikan dengan
baik dan lancar.
Selama Penelitian tugas akhir ini, peneliti menyadari bahwa banyak pihak
yang ikut terlibat guna membimbing, mendampingi, dan mendukung setiap proses
yang peneliti jalani. Oleh karenanya, peneliti ingin menyampaikan ucapan terima
kasih kepada:
1. Dr. Gendon Barus, M.Si. selaku ketua Program Studi Bimbingan dan
Konseling.
2. Juster Donal Sinaga, M.Pd. selaku Wakil Ketua Program Studi Bimbingan
dan Konseling.
3. Prias Hayu Purbaning Tyas, M. Pd. selaku dosen pembimbing skripsi yang
selalu mendampingi dengan penuh kesabaran, telaten, selalu memberikan
saran, motivasi, dan petunjuk kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi
ini.
4. Segenap Bapak/Ibu dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling atas
bimbingan dan pendampingan selama peneliti menempuh studi.
5. Mas Moko atas pelayanan yang diberikan dengan ramah dan sabar selama
peneliti menempuh studi di Program Studi Bimbingan dan Konseling.
6. Orang tua Arini Loysiana, yakni Bapak Suparman dan Ibu Rosmeini
Darmawati Elsherina Loysiana atas seluruh doa, kekuatan, perjuangan,
dukungan, pendampingan, nasihat, serta penguatan yang diberikan kepada
peneliti selama ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
7. Tante dan Om Peneliti, yakni Tante Wid, Tante Siska, Om Toro, Om
Arya, atas kasih sayang, perhatian, dukungan, doa, semangat, dan
keceriaan yang telah diberikan kepada peneliti selama ini.
8. Adik Arin, yakni Adinda Arininta Loysiana atas semangat, doa,
kebersamaan, dukungan, dan keceriaan yang telah diberikan kepada
peneliti.
9. Seluruh keluarga besar, atas seluruh doa dan dukungan yang telah
diberikan kepada peneliti selama ini.
10. Mas Apik Bhekti Nofanda, yang selalu setia juga memberikan doa,
dukungan, nasehat, refreshing, hingga skripsi ini selesai.
11. Getta dan Desi, atas motivasi kalian, kesetiaan kalian ketika peneliti
mengerjakan skripsi.
12. Andriano Siwy, Dia Nita, Maria Septi Iriana, dan Rifandi Sudariyono, atas
dukungan kepada peneliti.
13. C. Rahayu Kusuma Rani atas dukungan dan bantuan pada skripsi ini.
14. Dhea Enggar, Xaverin Galuh, dan Regina Shinta, atas dukungan kepada
peneliti.
15. Maria Zita, Bernadeth Dwi Atmi, Adriana Reni, atas dukungan dan doa
kepada peneliti.
16. Seluruh teman dari angkatan 2012, atas seluruh doa, dukungan, semangat,
pengalaman, dan kebersamaan yang diberikan kepada peneliti selama ini.
17. Seluruh pihak yang telah mendukung dan membantu dalam proses
pembuatan hingga penyelesaian tugas akhir ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN DEPAN ............................................................................................... i
HALAMAN JUDUL ............................................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... iii
HALAMAN MOTO .............................................................................................. iv
HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................................. v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .............................................. vii
ABSTRAK ........................................................................................................... viii
ABSTRACT ........................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ............................................................................................. x
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xiii
DAFTAR TABEL .................................................................................................. xv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xvii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................................... 3
C. Pembatasan Masalah .................................................................................. 4
D. Rumusan Masalah ...................................................................................... 4
E. Tujuan Penelitian........................................................................................ 5
F. Manfaat Penelitian ...................................................................................... 5
G. Definisi Operasional .................................................................................. 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Motivasi Belajar ......................................................................................... 7
1. Pengertian Motivasi Belajar ................................................................ 11
2. Pentingnya Memiliki Motivasi Belajar ................................................ 11
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar .......................... 13
4. Ciri-ciri Siswa yang Memiliki Motivasi Belajar ................................. 17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
5. Fungsi Motivasi Belajar ....................................................................... 22
B. Perkembangan Kognitif dan Motivasi Anak Usia Sekolah Dasar ........... 23
C. Bimbingan Belajar ................................................................................... 26
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ........................................................................................ 30
B. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................. 30
C. Subjek Penelitian...................................................................................... 31
D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data............................................... 31
E. Validitas dan Reliabilitas Instrumen ........................................................ 34
F. Teknik Analisis Data ................................................................................ 37
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ........................................................................................ 40
B. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................................... 45
C. Usulan Topik Bimbingan Belajar ............................................................ 51
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................................................. 53
B. Keterbatasan Penelitian ............................................................................ 54
C. Saran......................................................................................................... 54
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 56
LAMPIRAN ........................................................................................................... 59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Motivasi Belajar ..................................................... 33
Tabel 3.2 Norma Skoring Inventori Tingkat Motivasi Belajar .............................. 34
Tabel 3.3 Kriteria Guilford .................................................................................... 37
Tabel 4.1 Kategorisasi Tingkat Motivasi Belajar Siswa Kelas VI SD Maria
Immaculata Cilacap Tahun Ajaran 2015/2016 ........................................ 41
Tabel 4.2 Hasil Analisis Skor Item Tingkat Motivasi Belajar Siswa Kelas VI SD
Maria Immaculata Cilacap Tahun Ajaran 2015/2016 .......................... 43
Tabel 4.3 Item-item Kuesioner yang Tergolong dalam Kategori Sedang ............. 45
Tabel 4.4 Usulan Topik-topik Bimbingan Belajar ................................................. 52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR GAMBAR
Grafik 4.1 Histogram Tingkat Motivasi Belajar Siswa Kelas VI SD Maria
Immaculata Cilacap Tahun Ajaran 2015/2016 ...................................... 42
Grafik 4.2 Histogram Analisis Skor Item Tingkat Motivasi Belajar Siswa Kelas
VI SD Maria Immaculata Cilacap Tahun Ajaran 2015/2016 ................ 44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Kuesioner Motivasi Belajar ............................................................... 59
Lampiran 2. Item Valid dan Tidak Valid ............................................................... 65
Lampiran 3. Tabulasi Data Kategorisasi ................................................................ 69
Lampiran 4. Surat Ijin Penelitian ........................................................................... 70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam bab ini dibahas latar belakang masalah, identifikasi masalah,
pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,
dan definisi operasional variabel.
A. Latar Belakang Masalah
Seseorang akan berhasil dalam belajar, kalau pada dirinya sendiri
ada keinginan untuk belajar. Inilah prinsip dan hukum pertama dalam
kegiatan pendidikan dan pengajaran. Keinginan atau dorongan untuk
belajar inilah yang disebut dengan “motivasi”.
Motivasi adalah kekuatan, baik dari dalam maupun dari luar yang
mendorong seseorang untuk mencapai tujuan tertentu yang telah
ditetapkan sebelumnya. Motivasi akan menyebabkan terjadinya suatu
perubahan energi yang ada pada diri manusia, sehingga akan berpengaruh
dengan persoalan perasaan dan juga emosi untuk kemudian bertindak dan
melakukan sesuatu. Semua itu didorong karena adanya tujuan, kebutuhan,
dan keinginan.
Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat diartikan sebagai
keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan
kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan
yang memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
dikehendaki oleh siswa dapat tercapai. Motivasi dalam kegiatan belajar
juga merupakan faktor yang bersifat non-intelektual. Peranannya yang
khas adalah dalam hal penumbuhan semangat untuk belajar. Siswa yang
memiliki motivasi belajar yang kuat, akan mempunyai banyak energi
untuk melakukan kegiatan belajar.
Motivasi belajar merupakan daya penggerak dalam diri siswa
sehingga menjamin kegiatan belajar sesuai dengan tujuan yang ingin
dicapai. Motivasi belajar juga bisa dikatakan sebagai keseluruhan daya
penggerak baik dari dalam diri maupun dari luar siswa (dengan
menciptakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi
tertentu) yang menjamin kelangsungan dan memberikan arah pada
kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu
dapat tercapai. Menumbuhkan motivasi belajar pada siswa itu bukanlah
hal yang mudah, sebab sebagian dari mereka belum menyadari akan
pentingnya motivasi belajar bagi diri sendiri.
Motivasi belajar yang rendah dapat menyebabkan seseorang malas
untuk belajar sehingga dapat menyebabkan seorang anak mendapat
prestasi yang rendah. Ciri-ciri anak yang mempunyai motivasi yang
rendah adalah malas belajar, malas mengerjakan tugas, tidak ada keinginan
untuk mengetahui pelajaran, tidak peduli dengan nilainya, dan tidak ada
rasa semangat di dalam kelas.
Seperti yang dijelaskan oleh Wali Kelas SD Maria Immaculata
Cilacap Kelas VI Tahun Ajaran 2015/2016 bahwa beberapa siswa kelas VI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
memiliki prestasi yang rendah, nilai ulangan atau ujian dibawah KKM
(Kriteria Ketuntasan Minimal), malas-malasan ketika mengikuti pelajaran
di kelas, lebih memilih bermain gadget daripada belajar, dan tidak ada niat
atau keinginan untuk belajar. Hal ini menjadi keprihatinan bagi guru
karena para siswa kelas VI SD Maria Immaculata Cilacap Tahun Ajaran
2015/2016 nantinya akan menghadapi Ujian Nasional (UN) tetapi malah
mereka masih menyepelekan pelajaran. Selain itu, motivasi belajar juga
merupakan pengarah untuk perbuatan belajar kepada tujuan yang
dihararapkan dapat dicapai.
Permasalahan yang terjadi pada siswa kelas VI SD Maria
Immaculata Cilacap Tahun Ajaran 2015/2016 yaitu menunjukkan adanya
ciri-ciri motivasi belajar yang kurang baik. Oleh karena itu peneliti tertarik
untuk meneliti soal motivasi belajar siswa di SD Maria Immaculata
Cilacap. Penelitian ini penting dilakukan di SD Maria Immaculata Cilacap
karena belum pernah ada yang melakukan penelitian ini di sekolah
tersebut, supaya topik-topik yang nantinya diberikan pada siswa dapat
bermanfaat dengan baik sehingga siswa-siswi bisa memiliki motivasi
belajar yang lebih baik dari sebelumnya, dan untuk membantu para guru
dalam menanggulangi permasalahan motivasi belajar di sekolah tersebut.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, maka
peneliti mengidentifikasi permasalahan yang timbul, yaitu sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
1. Terdapat siswa yang memiliki motivasi belajar rendah di SD Maria
Immaculata kelas VI Tahun Ajaran 2015/2016.
2. Masih ada siswa kelas VI di SD Maria Immaculata Cilacap Tahun
Ajaran 2015/2016 yang belum menyadari pentingnya memiliki
motivasi belajar.
3. Ada beberapa siswa yang mendapatkan prestasi rendah di SD Maria
Immaculata Cilacap kelas VI Tahun Ajaran 2015/2016. Hal tersebut
digolongkan berdasarkan nilai-nilai yang tertara di raport.
C. Pembatasan Masalah
Banyak faktor-faktor atau variabel yang dapat dikaji
untuk ditindaklanjuti dalam penelitian ini. Namun karena luasnya bidang
cakupan serta adanya berbagai keterbatasan yang ada baik waktu, dana,
maupun jangkauan peneliti, sehingga dalam penelitian ini tidak semua
dapat ditindaklanjuti. Untuk itu dalam penelitian ini dibatasi masalah yang
termuat pada butir nomor 1, yaitu mengenai motivasi belajar siswa kelas
VI SD Maria Immaculata Cilacap tahun ajaran 2015/2016.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah serta
pembatasan masalah yang telah diuraikan, maka dapat dirumuskan
masalah penelitian sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
1. Seberapa tinggi motivasi belajar siswa kelas VI di SD Maria
Immaculata Cilacap tahun ajaran 2015/2016 ?
2. Berdasarkan analisis butir motivasi belajar yang terindikasi rendah,
topik bimbingan belajar apa yang sesuai untuk siswa-siswi tersebut ?
E. Tujuan Penelitian
Setelah permasalahan dirumuskan, maka tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui tingkat motivasi belajar pada siswa kelas VI SD
Maria Immaculata Cilacap tahun ajaran 2105/2016.
2. Untuk mengetahui topik bimbingan belajar apa yang sesuai untuk
siswa-siswi tersebut setelah dianalisis skor motivasi belajarnya.
F. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian, maka dengan penelitian ini diharapkan
mempunyai manfaat atau kegunaan dalam pendidikan baik secara
langsung maupun tidak langsung. Adapun manfaat penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Untuk memberikan sumbangan positif bagi pengembangan ilmu
pengetahuan khususnya bagi konselor dalam menangani siswa yang
tidak memiliki motivasi belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
2. Manfaat Praktis
a. Bagi konselor
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan konselor dalam
upaya meningkatkan motivasi belajar siswa.
b. Bagi siswa
Bagi siswa, hasil penelitian ini diharapakan dapat meningkatkan
motivasi belajarnya sehingga nantinya mereka mendapatkan hasil
prestasi yang baik dari sebelumnya.
c. Bagi peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bekal imu
pengetahuan yang bermanfaat bagi kehidupan peneliti serta
menjadi pedoman ketika terjun langsung di lembaga pendidikan.
G. Batasan Istilah atau Definisi Operasional Variabel
1. Motivasi belajar merupakan hasrat atau keinginan yang mendorong
seseorang untuk bertindak dan bergerak agar belajar lebih giat dan
lebih semangat supaya bisa mendapatkan hasil prestasi belajar yang
baik.
2. Bimbingan belajar merupakan suatu kegiatan bantuan belajar kepada
siswa atau peserta didik yang bertujuan agar siswa mendapat prestasi
belajar secara optimal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Dalam bab ini akan dibahas teori yang mendasari motivasi, belajar, motivasi
belajar, pentingnya memiliki motivasi belajar, faktor-faktor yang mempengaruhi
motivasi belajar, ciri-ciri siswa yang memiliki motivasi belajar, aspek-aspek
motivasi belajar, fungsi motivasi belajar, tugas perkembangan anak, pengertian
bimbingan belajar, tujuan bimbingan belajar, dan bimbingan belajar untuk
menggugah motivasi belajar siswa.
A. Motivasi Belajar
1. Motivasi
Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling
mempengaruhi. Dalam proses belajar, motivasi sangat diperlukan,
sebab jika seseorang tidak mempunyai motivasi dalam belajar, ia tidak
mungkin melakukan aktivitas belajar atau memiliki dorongan untuk
belajar.
Sebelum mengacu pada pengertian motivasi, terlebih dahulu
kita menelaah pengidentifikasian kata motif dan motivasi. Motif adalah
daya penggerak dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas
tertentu, demi mencapai tujuan tertentu. Dengan demikian, motivasi
merupakan dorongan yang terdapat dalam diri seseorang untuk
berusaha mengadakan perubahan tingkah laku yang lebih baik dalam
memenuhi kebutuhannya (Gerungan, 2008).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai
kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan
individu tersebut bertindak atau berbuat (Uno, 2009).
Kata “motif”, diartikan sebagai daya upaya yang mendorong
seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai
daya penggerak dari dalam dan di dalam subjek untuk melakukan
aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Berawal dari
kata “motif” itu, maka motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak
yang telah menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada saat-saat tertentu,
terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat
dirasakan/mendesak (Sardiman, 2014).
Tetapi pada dasarnya, motif dan motivasi itu berbeda. Motif
menunjukkan suatu “dorongan” yang menggerakan seseorang untuk
melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan.
Sedangkan motivasi adalah “pendorongan” suatu usaha yang disadari
untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang agar ia tergerak hatinya
untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan
tertentu (Purwanto, 2002). Sehingga dapat dikatakan bahwa motivasi
adalah perwujudan motif yang menjarah pada tingkah laku yang nyata.
Menurut Mc. Donald dalam Sardiman (2014) motivasi adalah
perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan
munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya
tujuan. Dari pengertian tersebut ada tiga hal penting yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
a. Motivasi itu mengawali terjadinya energi pada setiap individu
manusia.
b. Motivasi tersebut ditandai dengan munculnya rasa ”feeling” atau
afeksi seseorang.
c. Motivasi akan dirangsang karena adanya suatu tujuan.
Motivasi merupakan pengarah untuk perbuatan belajar kepada
tujuan yang jelas, yang diharapkan tercapai. Menurut Freud dalam
Sardiman (2014) menyatakan motivasi yang ada pada diri setiap orang
itu memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus-menerus dalam
waktu lama, tidak berhenti sebelum selesai).
b. Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa). Tidak
memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin
(tidak cepat puas dengan prestasi yang telah dicapainya).
c. Menunjukkan minat terhadap macam-macam masalah “untuk
orang dewasa” (misalnya masalah pembangunan agama, politik,
ekonomi, keadilan, pemberantasan korupsi, dan sebagainya).
d. Lebih senang bekerja mandiri.
e. Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin (hal-hal yang bersifat
mekanis, berulang-ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif).
f. Dapat mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin akan
sesuatu).
g. Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini itu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
h. Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal.
Berdasarkan uraian-uraian di atas, maka dapat diambil
pengertian motivasi adalah suatu kekuatan dalam diri individu yang
membuat individu tersebut bergerak, bertindak untuk memenuhi
kebutuhan dan mencapai tujuannya.
2. Belajar
Slameto (2003) mengungkapkan bahwa belajar yaitu suatu
proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
Sedangkan Oemar Hamalik (2005) mengatakan bahwa belajar adalah
proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan
lingkungan.
Hal senada juga diungkapkan Uno (2008) belajar adalah suatu
proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman
individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Dari
beberapa pengertian belajar yang sudah dipaparkan, maka dapat diambil
pengertian bahwa belajar merupakan suatu proses perubahan perilaku
atau pribadi seseorang berdasarkan praktik atau pengalaman tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
3. Motivasi Belajar
Dari kedua pengertian motivasi dan juga belajar sesuai yang
telah dipaparkan di atas, maka dapat digabungkan pengertian motivasi
belajar adalah suatu kekuatan atau dorongan dalam diri individu yang
membuat individu tersebut bergerak dan bertindak untuk memenuhi
kebutuhan dan mencapai tujuannya dengan serangkaian kegiatan
belajarnya, misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan,
meniru dan lain sebagainya.
Menurut Clayton Alderfer (dalam Nashar, 2004) motivasi
belajar adalah kecenderungan siswa dalam melakukan kegiatan belajar
yang didorong oleh hasrat untuk mencapai prestasi atau hasil belajar
sebaik mungkin. Motivasi belajar merupakan motivasi yang diberikan
dalam kegiatan belajar pada anak, agar kegiatan belajar berjalan dengan
lancar dan sesuai dengan tujuan.
a. Pentingnya Memiliki Motivasi Belajar
Menurut Dimyati dan Mudjiono (2002), pentingnya motivasi
belajar bagi siswa adalah sebagai berikut :
1) Menyadarkan kedudukan pada awal belajar, proses dan hasil
akhir. Contohnya: setelah siswa membaca suatu bab buku
bacaan, dibandingkan dengan temannya sekelas yang juga bab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
tersebut, apabila ia kurang berhasil menangkap isi, maka ia
terdorong membaca lagi.
2) Menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar, yang
dibandingkan dengan teman sebaya. Contohnya: jika terbukti
usaha belajar seorang siswa belum memadai, maka ia akan
berusaha setekun temannya yang belajar dan berhasil.
3) Mengarahkan kegiatan belajar, contohnya: setelah ia ketahui
bahwa bahwa dirinya belum belajar secara serius, seperti
bersenda gurau di dalam kelas maka ia akan merubah perilaku
belajarnya.
4) Membesarkan semangat belajar, contohnya: seorang anak yang
telah menghabiskan banyak dana untuk sekolahnya dan masih
ada adik yang di biayai orang tua, maka ia akan berusaha agar
cepat lulus.
5) Menyadarkan bahwa adanya perjalanan belajar dan kemudian
bekerja (disela-selanya ada istirahat atau bermain) yang
berkesinambungan; individu dilatih untuk menggunakan
kekuatannya sedemikian rupa hingga dapat berhasil. Contohnya:
setiap hari siswa di harapkan untuk belajar di rumah, membantu
orang tua dan bermain dengan temannya. Apa yang dilakukan
diharapkan dapat berhasil memuaskan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar
terhadap siswa. Menurut Sardiman (2007) bahwa yang mempengaruhi
motivasi belajar pada siswa adalah tingkat motivasi belajar, tingkat
kebutuhan belajar, minat, dan sifat pribadi. Keempat faktor tersebut
saling mendukung dan timbul pada diri siswa sehingga tercipta
semangat belajar untuk melakukan aktivitas sehingga tercapai tujuan
pemenuhan kebutuhannya.
Menurut Anni (2007) ada enam faktor yang mempengaruhi
motivasi belajar yaitu: sikap, kebutuhan, rangsangan, afeksi,
kompetensi, penguatan. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing
faktor yaitu:
1) Sikap
Sikap memiliki pengaruh kuat terhadap perilaku dan belajar
siswa karena sikap itu membantu siswa dalam merasakan dunianya
dan memberikan pedoman kepada perilaku yang dapat membantu
dalam menjelaskan dunianya. Sikap juga akan membantu
seseorang merasa aman di suatu lingkungan yang pada mulanya
tampak asing. Sikap akan memberikan pedoman dan peluang
kepada seseorang untuk mereaksi secara lebih otomatis. Sikap
merupakan produk dari kegiatan belajar. Sikap diperoleh melalui
proses seperti pengalaman, pembelajaran, identifikasi, perilaku
peran (guru-murid, orang tua-anak, dan sebagainya). Pengalaman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
baru mempengaruhi sikap, membuat sikap berubah, intensif, lemah
atau sebaliknya. Sikap dapat membantu secra personal karena
berkaitan dengan harga diri yang positif, atau dapat merusak secara
personal karena adanya intensitas perasaan gagal. Sikap berada
pada diri setiap orang sepanjang waktu dan sikap itu
mempengaruhi perilaku dan belajar.
2) Kebutuhan
Kebutuhan merupakan kondisi yang dialami oleh individu
sebagai kekuatan internal yang memandu siswa untuk mencapai
tujuan. Semakin kuat seseorang merasakan kebutuhan, semakin
besar peluangnya untuk mengatasi perasaan yang menekan di
dalam memenuhi kebutuhannya. Apabila siswa membutuhkan atau
menginginkan sesuatu untuk dipelajari, mereka cenderung sangat
termotivasi.
3) Rangsangan
Rangsangan merupakan perubahan di dalam persepsi atau
pengalaman dengan lingkungan yang membuat seseorang bersifat
aktif. Stimulus yang unik akan menarik perhatian setiap orang dan
cenderung mempertahankan keterlibatan diri secara aktif terhadap
stimulus tersebut. Rangsangan secara langsung membantu
memenuhi kebutuhan belajar siswa. Apabila siswa tidak
memperhatikan pembelajaran, maka sedikit sekali belajar akan
terjadi pada diri siswa tersebut. Proses pembelajaran dan materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
yang terkait dapat membuat sekumpulan kegiatan belajar. Setiap
siswa memilikii keinginan untuk mempelajari sesuatu dan
memiliki sikap positif terhadap materi pelajaran. Apabila mereka
tidak menemukan proses pembelajaran yang merangsang
mangakibatkan siswa yang pada mulanya termotivasi untuk belajar
pada akhirnya menjadi bosan dan perhatiannya akan menurun.
4) Afeksi
Konsep afeksi berkaitan dengan pengalaman emosional-
kecemasan, kepedulian, dan pemilikan dari individu atau kelompok
pada waktu belajar. Siswa merasakan sesuatu saat belajar, dan
emosi siswa tersebut dapat memotivasi perilakunya kepada tujuan.
Afeksi dapat menjadi motivator intrinsik. Apabila emosi bersifat
positif pada waktu kegiatan belajar berlangsung, maka emosi
mempu mendorong siswa untuk belajar keras. Integritas emosi dan
berpikir siswa itu dapat mempengaruhi motivasi belajar dan
menjadi kekuatan terpadu yang positif, sehingga akan
menimbulkan kegiatan belajar yang efektif.
5) Kompetensi
Manusia pada dasarnya memiliki keinginan untuk
memperoleh kompetensi dari lingkungannya. Teori kompetensi
mengasumsikan bahwa siswa secara alamiah berusaha keras
berinteraksi dengan lingkungannya secara efektif. Siswa secara
intrinsik termotivasi untuk menguasai lingkungan dan mengerjakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
tugas-tugas secara berhasil agar menjadi puas. Dalam situasi
pembelajaran, rasa kompetensi pada diri siswa itu akan timbul
apabila menyadari bahwa pengetahuan atau kompetensi yang
diperoleh telah memenuhi standar yang telah ditentukan. Apabila
siswa mengetahui bahwa dia merasa mampu terhadap apa yang
telah dipelajari, dia akan merasa percaya diri. Hubungan antara
kompetensi dan kepercayaan diri adalah saling melengkapi.
Kompetensi memberikan peluang pada kepercayaan diri untuk
berkembang, dan memberikan dukungan emosional terhadap usaha
tertentu dalam menguasai keterampilan dan pengetahuan baru.
Perolehan kompeten dari belajar baru itu selanjutnya menunjang
kepercayaan diri, yang selanjutnya dapat menjadi faktor
pendukung dan motivasi belajar yang lebih luas.
6) Penguatan
Penguatan merupakan peristiwa yang mempertahankan atau
meningkatkan kemungkinan respon. Penggunaan peristiwa
penguatan yang efektif, seperti penghargaan terhadap hasil karya
siswa, pujian, penghargaan sosial, dan perhatian, dinyatakan
sebagai variabel penting di dalam perancangan pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Menurut Uno (2009:83) motivasi belajar dapat timbul karena
faktor intrinsik dan ekstrinsik.
1) Faktor intrinsik berupa hasrat dan keinginan berhasil dan
dorongan kebutuhan belajar, harapan akan cita-cita.
2) Faktor ekstrinsiknya adalah adanya penghargaan, lingkungan
belajar yang kondusif, dan kegiatan belajar yang menarik.
Kedua faktor tersebut disebabkan oleh rangsangan tertentu,
sehingga seseorang berkeinginan untuk melakukan aktivitas belajar
yang lebih giat dan semangat.
Di dalam kegiatan belajar mengajar peranan motivasi baik
intrinsik maupun ekstrinsik sangat diperlukan. Dengan adanya motivasi,
pelajar dapat mengembangkan aktivitas dan inisiatif, dapat
mengarahkan dan memelihara ketekunan dalam melakukan kegiatan
belajar.
c. Ciri-ciri Siswa yang Memiliki Motivasi Belajar
Hakikat motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal
pada siswa-siswi yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan
tingkah laku. Hal itu mempunyai peranan besar dalam keberhasilan
mereka. Ciri-ciri siswa yang memiliki motivasi belajar diklasifikasikan
sebagai berikut (Uno, 2008) :
1) Adanya hasrat dan keinginan berhasil.
Siswa memiliki keinginan yang kuat untuk berhasil
menguasai materi dan mendapatkan nilai yang tinggi dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
kegiatan belajarnya. Hasrat dan keinginan untuk berhasil dalam
belajar dan dalam kehidupan sehari-hari pada umumnya disebut
motif berprestasi, yaitu motif untuk berhasil dalam melakukan
suatu tugas dan pekerjaan atau motif untuk memperolah
kesempurnaan. Motif semacam ini merupakan unsur kepribadian
dan perilaku manusia, sesuatu yang berasal dari “dalam” diri
manusia yang bersangkutan.
Motif berprestasi adalah motif yang dapat dipelajari,
sehingga motif itu dapat diperbaiki dan dikembangkan melalui
proses belajar. Seseorang yang mempunyai motif berprestasi tinggi
cenderung untuk berusaha menyelesaikan tugasnya secara
tuntas, tanpa menunda-nunda pekerjaanya. Penyelesaian tugas
semacam ini bukanlah karena dorongan dari luar diri, melainkan
upaya pribadi.
Penjelasan tersebut didukung oleh pendapat Djamarah (2011)
yang mengungkapkan bahwa hasrat untuk belajar berarti pada diri
anak didik itu memang ada motivasi untuk belajar, sehingga tentu
hasilnya akan lebih baik daripada anak didik yang tak berhasrat
untuk belajar.
2) Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar.
Penyelesaian suatu tugas tidak selamanya dilatar belakangi
oleh motif berprestasi atau keinginan untuk berhasil, kadang kala
seorang individu menyelesaikan suatu pekerjaan sebaik orang yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
memiliki motif berprestasi tinggi, justru karena dorongan
menghindari kegagalan yang bersumber pada ketakutan akan
kegagalan itu.
Siswa merasa senang dan memiliki rasa ingin tahu sehingga
dia belajar. Siswa yang berminat dalam pelajaran akan mengikuti
kegiatan belajar mengajar dengan rasa senang, sehingga siswa
tersebut menganggap bahwa belajar merupakan suatu kebutuhan
bukan hanya suatu kewajiban. Djamarah (2011) mengungkapkan
motivasi berhubungan erat dengan kebutuhan dalam belajar.
Kebutuhan yang tak bisa dihindari oleh anak didik adalah
keinginan untuk menguasai sejumlah ilmu pengetahuan, oleh
karena itulah anak didik belajar.
3) Adanya harapan dan cita-cita masa depan.
Harapan didasari pada keyakinan bahwa orang dipengaruhi
oleh perasaan mereka tantang gambaran hasil tindakan mereka
contohnya siswa yang memiliki gambaran dan tujuan yang jelas
mengenai masa depannya. Selain itu siswa juga memiliki harapan
yang tinggi agar cita-citanya dapat terwujud.
Sardiman (2014) mengatakan harapan dan cita-cita seorang
siswa merupakan alat motivasi yang sangat penting. Sebab dengan
memahami harapan dan cita-cita yang harus dicapai, karena dirasa
sangat berguna dan menguntungkan, maka akan timbul keinginan
untuk terus belajar. Dan perlu diketahui bahwa siswa yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
memiliki motivasi instrinsik akan memiliki tujuan menjadi orang
yang terdidik, yang berpengetahuan, yang ahli dalam bidang
tertentu. Satu-satunya jalan untuk menuju ke tujuan yang ingin
dicapai ialah belajar, tanpa belajar tidak mungkin mendapat
pengetahuan dan tidak mungkin menjadi ahli.
4) Adanya penghargaan dalam belajar.
Pernyataan verbal atau penghargaan dalam bentuk lainnya
terhadap prilaku yang baik atau hasil belajar anak didik yang baik
merupakan cara paling mudah dan efektif untuk meningkatkan
motif belajar anak didik kepada hasil belajar yang lebih baik.
Pernyataan seperti “bagus”, “hebat”, dan lain-lain disamping akan
menyenangkan siswa, pernyataan verbal seperti itu juga
mengandung makna interaksi dan pengalaman pribadi yang
langsung antara siswa dan guru, dan penyampaiannya konkret,
sehingga merupakan suatu persetujuan pengakuan sosial, apalagi
kalau penghargaan verbal itu diberikan didepan orang banyak.
Sardiman (2014) mengatakan bahwa apabila ada siswa yang
sukses dan berhasil menyelesaikan tugas dengan baik, perlu
diberikan pujian. Pujian ini adalah bentuk reinforcement yang
positif dan sekaligus merupakan motivasi yang baik. Oleh karena
itu, supaya pujian ini merupakan motivasi, pemberiannya harus
tepat. Dengan pujian yang tepat akan memupuk suasana yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
menyenangkan dan mempertinggi gairah belajar serta sekaligus
akan membangkitkan harga diri.
5) Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar.
Simulasi maupun permainan merupakan salah satu proses
yang sangat menarik bagi siswa. Suasana yang menarik
menyebabkan proses belajar menjadi bermakna. Sesuatu yang
bermakna akan selalu diingat, dipahami, dan dihargai. Seperti
kegiatan belajar seperti diskusi, brainstorming, pengabdian
masyarakat dan sebagainya.
Dalam Sardiman (2014) Rousseau memberikan penjelasan
bahwa segala pengetahuan itu harus diperoleh dengan pengamatan
sendiri, pengalaman sendiri, penyelidikan sendiri, dengan bekerja
sendiri, dengan fasilitas yang diciptakan sendiri, baik secara rohani
maupun teknis. Ilustrasi ini diambil dalam kasus dalam lingkup
pelajaran Ilmu Bumi. Ini menunjukkan setiap orang yang belajar
harus aktif sendiri. Tanpa ada aktivitas, proses belajar tidak
mungkin terjadi.
6) Adanya lingkungan belajar yang kondusif.
Pada umumnya motif dasar yang bersifat pribadi muncul
dalam tindakan individu setelah dibentuk oleh lingkungan. Oleh
karena itu motif individu untuk melakukan sesuatu misalnya untuk
belajar dengan baik, dapat dikembangkan, diperbaiki, atau diubah
melalui belajar dan latihan, dengan perkataan lain melalui
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
pengaruh lingkungan Lingkungan belajar yang kondusif salah satu
faktor pendorong belajar anak didik, dengan demikian anak didik
mampu memperoleh bantuan yang tepat dalam mengatasi kesulitan
atau masalah dalam belajar. Seperti salah satu contohnya yaitu
siswa merasa nyaman pada situasi lingkungan tempat mereka
belajar.
d. Fungsi Motivasi Belajar
Fungsi motivasi menurut Sardiman (2014) adalah sebagai berikut:
1) Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau
motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan
motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.
2) Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak
dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan
kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.
3) Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa
yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan
menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi
tujuan tersebut. Seorang siswa yang akan menghadapi ujian dengan
harapan dapat lulus, tentu akan melakukan kegiatan belajar dan
tidak akan menghabiskan waktunya untuk bermain kartu atau
membaca komik, sebab tidak serasi dengan tujuan.
Selain itu, motivasi juga berfungsi sebagai pendorong usaha
dan pencapaian prestasi. Adanya motivasi yang baik dalam belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
akan menunjukkan hasil yang baik pula. Dengan kata lain, dengan
adanya usaha yang tekun dan terutama didasari adanya motivasi,
maka seseorang yang belajar itu akan dapat melahirkan prestasi
yang baik.
B. Perkembangan Kognitif dan Motivasi Anak Usia Sekolah Dasar
1. Perkembangan Motivasi Belajar Siswa Sekolah Dasar (SD)
Siswa Sekolah Dasar (SD) adalah mereka yang berusia sekitar
6-13 tahun yang sedang menjalani tahap perkembangan masa kanak-
kanak dan memasuki masa remaja awal. Tugas perkembangan yang
hendak dicapai oleh siswa Sekolah Dasar (SD) adalah:
a. Adanya minat terhadap kehidupan praktis sehari-hari yang
konkret; hal ini menimbulkan adanya kecendrungan untuk
membandingkan pekerjaan-pekerjaan yang praktis.
b. Amat realistik, ingin tahu, dan ingin belajar.
c. Menjelang akhir masa ini telah ada minat terhadap hal-hal atau
mata pelajaran khusus, para ahli yang mengikuti teori faktor
ditafsirkan sebagai mulai menonjolnya faktor-faktor.
d. Sampai kira-kira umur 11 tahun anak membutuhkan guru atau
orang-orang dewasa lainnya untuk menyelesaikan tugasnya dan
memenuhi keinginannya; setelah kira-kira umur 11 tahun pada
umumnya anak menghadapi tugas-tugasnya dengan bebas dan
berusaha menyelesaikannya sendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
e. Pada masa ini anak memandang nilai (angka rapor) sebagai
ukuran yang tepat (sebaik-baiknya) mengenai prestasi sekolah.
f. Anak-anak pada masa ini gemar membentuk kelompok sebaya,
biasanya untuk dapat bermain bersama-sama. Di dalam
permainan ini biasanya anak tidak lagi terikat kepada aturan
permainan yang tradisional; mereka membuat peraturan sendiri.
g. Peran manusia idola yang sempurna. Karena itu guru acapkali
dianggap sebagai manusia yang serba tahu.
Yang termasuk dalam tingkat perkembangan siswa SD dalam hal
motivasi belajar yaitu amat realistik, ingin tahu, dan ingin belajar. Dan
pada masa ini anak memandang nilai (angka rapor) sebagai ukuran
yang tepat (sebaik-baiknya) mengenai prestasi sekolah. Karena, dari
dua hal tersebut terlihat bahwa siswa memiliki sebuah motivasi untuk
belajar guna mendapatkan hasil prestasi yang baik di sekolah.
2. Perkembangan Kognitif Anak Usia Sekolah Dasar
Pada usia anak SD, daya pikir anak sudah berkembang ke arah
berpikir konkret dan rasional (dapat diterima akal). Periode ini
ditandai dengan tiga kemampuan atau kecakapan baru, yaitu
mengklasifikasian (mengelompokkan), menyusun, atau
mengasosiasikan (menghubungkan atau menghitung) angka-angka
atau bilangan. Kemampuan yang berkaitan dengan perhitungan
(angka), seperti menambah, mengurangi, mengalikan, dan membagi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Di samping itu, pada akhir masa ini anak sudah memiliki kemampuan
memecahkan masalah yang sederhana.
Kemampuan kognitif pada masa ini sudah cukup untuk menjadi
dasar diberikannya berbagai kecakapan yang dapat mengembangkan
pola pikir atau daya nalarnya. Kepada anak sudah dapat diberikan
dasar keilmuan, seperti membaca, menulis, dan berhitung. Di samping
itu, untuk mengembangkan daya nalarnya dengan melatih anak
mengungkapkan pendapat, gagasan atau penilaiannya terhadap
berbagai hal, baik yang dialaminya maupun peristiwa yang terjadi di
lingkungannya. Misalnya, yang berkaitan dengan materi pelajaran,
tata tertib sekolah, pergaulan yang baik dengan teman sebaya atau
orang lain dan sebagainya.
3. Kaitan Perkembangan Kognitif dan Motivasi Belajar Siswa
Motivasi siswa untuk belajar dapat berasal dari bermacam-macam
sumber. Motivasi yang timbul dari luar diri disebut motivasi
ekstrinsik. Sedangkan motivasi yang timbul dari dalam diri disebut
motivasi intrinsik. Peranan motivasi tersebut dapat berubah seiring
tahap perkembangan siswa. Semakin siswa tersebut memiliki
motivasi, semakin berkembang pula kognitif siswa tersebut. Begitu
juga sebaliknya apabila siswa tidak memiliki motivasi belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
C. Bimbingan Belajar
1. Pengertian Bimbingan
Bimbingan di lingkungan pendidikan merupakan pemberian
bantuan kepada seluruh peserta didik yang bertujuan supaya mereka
dapat memahami dirinya, lingkungannya, dan tugas-tugas
perkembangannya. Sehingga mereka sanggup mengarahkan diri,
menyesuaikan diri, serta bertindak wajar sesuai dengan keadaan dan
tuntutan lembaga pendidikan, keadaan keluarga, masyarakat, dan
lingkungan kerja yang akan dimasukinya kelak.
2. Pengertian Bimbingan Belajar
Menurut Prayitno (2004) bimbingan belajar merupakan salah
satu bentuk layanan bimbingan yang penting diselenggarakan di
sekolah. Pengalaman menunjukkan bahwa kegagalan-kegagalan
yang dialami siswa dalam belajar tidak selalu disebabkan oleh
kebodohan atau rendahnya intelegensi. Sedangkan menurut Nurihsan
(2003) bimbingan belajar yaitu bimbingan yang diarahkan dalam
menghadapi dan memecahkan masalah-masalah akademik.
Hal tersebut juga didukung oleh Syamsu Yusuf (2006) bahwa
bimbingan belajar yaitu bimbingan yang diarahkan untuk membantu
siswa dalam mengembangkan pemahaman dan keterampilan dalam
belajar, dan memecahkan masalah-masalah belajar. Segala
permasalahan yang berhubungan dengan belajar, cara mengatasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
permasalahan tersebut, maupun saran-saran yang dapat digunakan
agar tidak mengalami kesulitan saat proses belajar mengajar
berlangsung, termasuk dalam layanan bimbingan belajar.
Dari pengertian bimbingan dan bimbingan belajar menurut ahli
diatas, sehingga dapat disimpulkan bahwa bimbingan belajar yaitu
proses bantuan yang diberikan kepada individu (siswa) supaya dapat
mengatasai masalah-masalah yang dihadapinya dalam belajar
sehingga setelah melalui proses perubahan belajar mereka dapat
mencapai hasil belajar yang optimal sesuai dengan kemampuannya.
3. Tujuan Bimbingan Belajar
Menurut Syamsu Yusuf dan Juntika Nurihsan (2005) tujuan dari
bimbingan belajar adalah:
a. Agar siswa memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif,
seperti kebiasaan membaca buku, disiplin dalam belajar,
mempunyai perhatian terhadap semua pelajaran, dan aktif
mengikuti semua kegiatan belajar yang diprogramkan.
b. Memiliki motivasi yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat.
c. Memiliki keterampilan atau teknik belajar yang efektif, seperti
keterampilan membaca buku, menggunakan kamus, mencatat
pelajaran, dan mempersiapkan diri menghadapi ujian.
d. Memiliki keterampilan menetapkan tujuan dan perencanaan
pendidikan, seperti membuat jadwal belajar, mengerjakan tugas-
tugas, memantapkan diri dalam pelajaran tertentu, dan berusaha
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
memperoleh informasi tentang berbagai hal dalam rangka
mengembangkan wawasan yang lebih luas.
e. Memiliki kesiapan mental dan kemampuan untuk menghadapi
ujian.
4. Bimbingan Belajar untuk Menggugah Motivasi Belajar Siswa
Pada hakikatnya motivasi merupakan suatu energi dalam diri
manusia yang dapat mendorong untuk melakukan aktivitas tertentu
dengan tujuan tertentu, artinya tanpa motivasi seorang siswa tidak
akan membaca, belajar dan sekolah dan akhirnya tentu saja tidak
akan mencapai suatu keberhasilan dalam belajar. Begitu pentingnya
motivasi belajar bagi seorang siswa, namun pada beberapa kasus di
sekolah ada beberapa siswa yang tidak atau kurang memiliki
motivasi belajar.
Dengan tidak adanya motivasi belajar dalam diri siswa, maka
akan mengakibatkan siswa tidak semangat dalam belajar yang
berimbas pada hasil prestasi belajar yang tidak optimal. Seharusnya
siswa bisa mendapatkan nilai 8, akan tetapi kerena tidak ada atau
kurangnya motivasi belajar, maka siswa tersebut hanya mendapatkan
nilai 6.
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan layanan bimbingan
belajar. Bimbingan belajar adalah proses bantuan yang diberikan
kepada siswa supaya dapat mengatasai masalah-masalah yang
dihadapinya dalam belajar sehingga setelah melalui proses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
perubahan belajar mereka dapat mencapai hasil belajar yang optimal
sesuai dengan kemampuannya.
Layanan bimbingan belajar dipilih karena dimaksudkan agar
siswa menjadi tahu pentingnya memiliki motivasi belajar dan
akhirnya siswa bisa meningkatkan motivasi belajarnya. Pengelolaan
yang baik dari bimbingan belajar menjadi kunci strategis bagi
terwujudnya kemandirian belajar siswa. Metode yang dipakai yaitu
ceramah, diskusi, sharing, tanya jawab, dan penugasan. Materi
kegiatan bersifat umum berkaitan dengan motivasi belajar yaitu
pentingnya motivasi belajar, manfaat motivasi belajar, cara
meningkatkan motivasi belajar. Instrumen yang digunakan adalah
RPL. Dan diakhir kegiatan dilakukan evaluasi jangka pendek, jangka
menengah, dan jangka panjang untuk mengetahui keberhasilan
bimbingan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
BAB III
METODE PENELITIAN
Dalam bab ini dibahas jenis penelitian, tempat dan waktu
penelitian, subyek penelitian, variabel penelitian, teknik dan instrumen
pengumpulan data, validitas dan reliabilitas instrumen, dan teknik analisis
data.
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif deskriptif
dengan metode survey. Penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai
metode ilmiah/scientific karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah
yaitu konkrit/empiris, obyektif, terukur, rasional, dan sistematis.
Penelitian kuantitatif menggunakan data penelitian berupa angka-angka
dan analisis menggunakan statistik (Sugiyono, 2013). Metode survey
adalah metode yang digunakan untuk mendapatkan data dari tempat
tertentu yang alamiah (bukan buatan), tetapi peneliti melakukan
perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan mengedarkan
angket (Sugiyono, 2013).
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian ini adalah di SD Maria Immaculata Cilacap.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Mei 2016.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
C. Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VI SD Maria Immaculata
Cilacap Tahun Ajaran 2015/2016 yang berjumlah 50 siswa.
D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
1. Teknik Pengumpulan Data
Untuk mengumpulkan data penelitian, peneliti menggunakan
metode angket (kuesioner). Kuesioner merupakan teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kemudian
angket merupakan pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberikan seperangkat pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawab.
Dalam hal ini peneliti membuat pernyataan-pernyataan tertulis
dan bentuknya angket untuk dijawab oleh responden. Dan bentuk
angketnya adalah angket tertutup, yaitu angket yang soal-soalnya
menggunakan teknik pilihan yang sudah ada pilihan jawaban,
sehingga responden tinggal memilih jawaban yang dikehendaki.
Teknik angket digunakan untuk mengetahui tingkatan motivasi
belajar pada diri siswa.
Alternatif jawaban mengacu pada prinsip-prinsip Skala Guttman
yang merupakan skala kumulatif dan mengukur satu dimensi saja
dari satu variabel yang multidimensi. Skala Guttman yaitu skala
yang menginginkan jawaban tegas seperti jawaban benar-salah, ya-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
tidak, pernah–tidak pernah, setuju-tidak setuju. Item disini hanya
item positif saja. Penentuan skor untuk jawaban benar, ya, pernah,
setuju diberi skor 1 lalu untuk jawaban salah, tidak, tidak pernah,
tidak setuju pun diberi skor 0. Subjek diminta memilih satu dari dua
alternatif jawaban yang disediakan pada setiap pernyataan, dengan
memberikan tanda centang (√) pada kolom altermatif jawaban.
2. Instrumen Penelitian
Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian gunakan
adalah angket. Angket merupakan alat bantu berupa pernyataan yang
harus dijawab oleh responden yang digunakan untuk mengetahui
skor motivasi belajar siswa. Pada penyusunan angket, peneliti
membuat kisi-kisi yang dapat dilihat pada tabel 3.1, dan kuesioner
dari kisi-kisi instrumen pada lampiran 1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Tabel 3.1
Kisi-kisi Instrumen Tingkat Motivasi Belajar Siswa Kelas VI SD
Maria Immaculata Cilacap Tahun Ajaran 2015/2016
Aspek Indikator Nomor Item Jumlah
Motivasi
Intrinsik
1. Adanya hasrat dan
keinginan berhasil
1,3,4,6,17,24,25,31 8
2. Adanya dorongan
dan kebutuhan
dalam belajar
2,5,9,13,16,27,30,32 8
3. Adanya harapan dan
cita-cita masa depan
7,10,14,19,33,34,35 7
Motivasi
Ekstrinsik
4. Adanya
penghargaan dalam
belajar
21,23,36,37,38 5
5. Adanya kegiatan
yang menarik dalam
belajar
8,11,18,20,22,29,39 7
6. Adanya lingkungan
belajar yang
kondusif sehingga
memungkinkan
peserta didik dapat
belajar dengan baik
12,15,26,28,40 5
TOTAL 40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Kemudian dimodifikasi, yang terdiri dari dua alternatif jawaban
yaitu Ya dan Tidak. Subjek diminta memilih satu dari dua alternatif jawaban
yang disediakan pada setiap pernyataan, dengan memberikan tanda centang
(√) pada kolom altermatif jawaban. Norma skoring inventori motivasi belajar
siswa terdapat dalam tabel 3.2.
Tabel 3.2
Norma Skoring Inventori Tingkat Motivasi Belajar
Alternatif
Jawaban Skor
Ya 1
Tidak 0
E. Validitas dan Reliabilitas Instrumen
1. Validitas Instrumen
Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi
pada obyek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh
peneliti. Dengan demikian data yang valid adalah “data yang tidak
berbeda” antara data yang dilaporkan dengan data yang
sesungguhnya terjadi pada obyek penelitian. Dalam penelitian ini,
peneliti menggunakan validitas isi (content validity). Validitas isi
adalah validitas yang mempertanyakan bagaimana kesesuaian antara
instrumen dengan tujuan dan deskripsi masalah yang akan diteliti
(Nurgiyantoro, 2009).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Pengujian Validitas ini menggunakan pengujian validitas isi
(Content Validity). Instrumen yang berbentuk teks, pengujian
validitas isi dapat dilakukan dengan membandingkan antara isi
instrumen dengan isi atau rancangan yang telah ditetapkan. Teknis
pengujian validitas isi dibantu dengan menggunakan teknik pearson
product moment.
Keterangan
r xy = Koefisien korelasi antara x dan y
N = Jumlah subyek
X = Skor item tertentu yang diuji validitasnya
Y = Skor total sub aspek yang memuat item yang diuji validitasnya
Penentuan validitas dilakukan dengan memberikan skor pada
setiap item dan menstabulasi data untuk melihat koefisien korelasi
validitas item. Agar perhitungan lebih mudah dan cepat, data diolah
dengan menggunakan bantuan SPSS versi 17 untuk mengetahui
koefisien korelasi skor masing-masing item dengan skor total
instrumen sehingga dapat diketahui validitas instrumen. Kriteria
pemilihan item berdasarkan korelasi item dengan ≥0,5 dan koefisien
korelasi ≤0,5 (Sugiyono, 2010). Semua item yang mencakup
koefisien korelasi ≥0,5, dinyatakan valid sedangkan item yang
mencapai koefisien korelasi ≤0,5 dibuang atau diperbaiki. Hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
perhitungan koefisien korelasi dengan jumlah 40 item, diperoleh 34
item yang valid dan 6 item yang gugur. Semua item yang gugur
dibuang.
2. Reliabilitas Instrumen
Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan
beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan
data yang sama (Sugiyono, 2010). Menurut (Azwar, 1999)
reliabilitas mengacu kepada konsistens atau keterpercayaan hasil
ukur yang mengandung makna kecermatan pengukuran.
Dalam aplikasinya, koefisien reliabilitas dinyatakan dengan
lambang rxx yang angkanya berada dalam rentang 0 sampai dengan
1,00. Semakin koefisien reliabilitas mendekati angka 1,00 berarti
semakin tinggi reliabilitasnya. Sebaliknya, koefisien yang semakin
mendekati angka 0, berarti semakin rendah reliabilitasnya.
Dalam penelitian ini, peneliti mengukur reliabilitas alat ukur
dengan menggunakan koefisien perhitungan Skala Guttman. Skala
Guttman dikembangkan oleh Louis Guttman. Penelitian Skala
Guttman adalah penelitian yang ingin mendapatkan jawaban yang
tegas terhadap suatu masalah yang ditanyakan, yaitu “Ya” dan
“Tidak”, “Benar” dan “Salah”. Untuk pilihan jawaban “Ya” diberi
skor 1, dan “Tidak” diberi skor 0. Apabila skor dikonversikan dalam
prosentase, maka dapat dijabarkan untuk jawaban “Ya” skor
1=1x100% = 100%, dan “Tidak” skor 0=0x100% = 0% (Sugiyono,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
1999). Perhitungan reliabilitas dalam penelitian ini dihitung dengan
menggunakan program SPSS for windows versi 21.0 dan dengan
teknik KR 20.
Kemudian untuk melihat hasil perhitungan reliabilitas
instrumen menggunakan kualifikasi reliabilitas dengan kriteria
Guilford (Masidjo, 1995), seperti tampak pada tabel 3.3.
Tabel 3.3
Kriteria Guilford
No Koefisien Korelasi Kualifikasi
1 0,91 – 1,00 Sangat Tinggi
2 0,71 – 0,90 Tinggi
3 0,41 – 0,70 Cukup Tinggi
4 0,21 – 0,40 Rendah
5 Negatif – 0,20 Sangat Rendah
Hasil perhitungan koefisien reliabilitas yaitu 0,720.
Berdasarkan tabel kriteria diatas, dapat disimpulkan bahwa
reliabilitas kuesioner motivasi belajar siswa SD Maria Immaculata
Cilacap tahun ajaran 2015/2016 termasuk dalam kategori tinggi.
F. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian kuantitatif, teknik analisis data merupakan kegiatan
setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul.
Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan
variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari
seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan
melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan.
Berikut langkah-langkah teknik analisis data yang ditempuh dalam
penelitian ini:
1. Penentuan skor item kuesioner
Penentuan dilakukan dengan cara memberika skor dari angka 0
dan 1 berdasarkan norma skoring yang berlaku. Selanjutnya
memasukkannya kedalam tabulasi data dan menghitung total jumlah
skor serta jumlah skor item. Tahap selanjutnya adalah menganalisis
validitas dan reliabilitas data secara statistik menggunakan program
aplikasi SPSS.
2. Kategorisasi
Tujuan kategorisasi ini adalah menempatkan individu kedalam
kelompok-kelompok yang terpisah secara berjenjang menurut suatu
kontinum berdasarkan atribut yang diukur (Azwar, 2007). Kontinum
jenjang pada penelitian ini adalah dari sangat rendah sampai dengan
sangat tinggi.
Norma kategorisasi disusun berdasar pada norma kategorisasi
Skala Guttman. Skala Guttman tidak saja terdiri dari satu interval
yaitu 0-1, melainkan dapat dibagi dua, tiga, empat, atau lima
interval. Perlu dicatat bahwa walaupun Skala Guttman
diperkenankan sampai lima interval, namun untuk menyatakan ya
atau tidak, batas nilai tetap berada pada nilai terendah adalah 0 dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
nilai tertinggi adalah 1. Maka bila hasil pengukuran dengan
menggunakan Skala Guttman adalah X, nilai tersebut dapat ditulis
secara matematis 0 ≤ X ≤ 1. Tabel interpretasi dapat diubah dari nilai
nominal menjadi % dengan cara mengalikan 100%. (Suharsimi,
Arikunto: 2002)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi uraian hasil penelitian mengenai tingkat motivasi belajar
siswa SD Maria Immaculata Cilacap Tahun Ajaran 2015/2016 dan implikasi
terhadap topik bimbingan belajar.
A. Hasil Penelitian
Penelitian ini hanya ditujukan kepada siswa kelas VI A dan B Tahun
Ajaran 2015/2016. Responden dalam penelitian ini berjumlah 50 siswa.
Responden dalam penelitian ini rata-rata memiliki karakteristik yang sedikit cuek
dan menyepelekan pelajaran, padahal mereka akan menghadapi ujian nasional.
Kemudian mereka juga memiliki karakteristik yang asik dengan dunia sosial
media, karena masing-masing dari mereka rata-rata sudah memiliki gadget
pribadi. Sehingga menjadikan pelajaran itu nomor dua setelah bermain gadget.
Setelah dilihat dari karakteristik yang ada, dapat disimpulkan mereka
kurang memiliki motivasi belajar. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk
melihat seberapa tinggi/rendah tingkat motivasi belajar mereka.
Berdasarkan hasil pengisian kuesioner yang dilakukan oleh 50 siswa
kelas VI SD Maria Immaculata Tahun Ajaran 2015/2016, berikut akan
dipaparkan deskripsi hasil kuesioner terhadap tingkat motivasi belajar:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
1. Tingkat Motivasi Belajar Siswa Kelas VI SD Maria Immaculata Cilacap
Tahun Ajaran 2015/2016
Berdasarkan perolehan data penelitian yang dikumpulkan melalui
kuesioner tingkat motivasi belajar, dilakukan analisis data dengan teknik
deskriptif kategori dan persentase Suharsimi, Arikunto (2002), yang
dipaparkan pada tabel 4.1 dan grafik 4.1.
NILAI X (%) Interpretasi F Prosentase
0 Sangat Rendah 0 0%
1 – 33 Rendah 1 2%
34 – 66 Sedang 3 6%
67 – 99 Tinggi 41 82%
100 Sangat Tinggi 5 10%
Tabel 4.1
Kategorisasi Tingkat Motivasi Belajar Siswa Kelas VI
SD Maria Immaculata Cilacap
Tahun Ajaran 2015/2016
Komposisi dan sebaran subjek berdasarkan tingkat motivasi belajar
kelas VI SD Maria Immaculata Cilacap Tahun Ajaran 2015/2016 tergambar
pada grafik berikut ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
SangatRendah
Rendah Sedang Tinggi SangatTinggi
Prosentase 0% 2% 6% 82% 10%
Grafik 4.1
Histogram Tingkat Motivasi Belajar Siswa Kelas VI
SD Maria Immaculata Cilacap
Tahun Ajaran 2015/2016
Pengamatan pada tabel maupun grafik menunjukkan:
a. Terdapat 0 siswa (0%), yang memiliki tingkat motivasi belajar yang sangat
rendah.
b. Terdapat 1 siswa (2%), yang memiliki tingkat motivasi belajar yang
rendah.
c. Terdapat 3 siswa (6%), yang memiliki tingkat motivasi belajar yang
sedang.
d. Terdapat 41 siswa (82%), yang memiliki tingkat motivasi belajar yang
tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
e. Terdapat 5 siswa (10%), yang memiliki tingkat motivasi belajar yang
sangat tinggi.
Jadi, siswa kelas VI SD Maria Immaculata Cilacap Tahun Ajaran
2015/2016 memiliki motivasi belajar dalam kategori sangat tinggi 10%,
kategori tinggi 82%, kategori sedang 6%, kategori rendah 2%, dan kategori
sangat rendah 0%.
2. Hasil Skor Item Motivasi Belajar
Berdasarkan hasil perhitungan dengan penghapusan item yang gugur
atau tidak valid, maka analisis skor item motivasi belajar diperoleh hasil
yang disajikan dalam tabel 4.2 dan grafik 4.2.
NILAI X (%) Interpretasi F Prosentase
0 Sangat Rendah 0 0%
1 – 33 Rendah 0 0%
34 – 66 Sedang 3 6%
67 – 99 Tinggi 31 62%
100 Sangat Tinggi 0 0%
Tabel 4.2
Hasil Analisis Skor Item Tingkat Motivasi Belajar Siswa Kelas VI
SD Maria Immaculata Cilacap Tahun Ajaran 2015/2016
Kategorisasi skor item tingkat motivasi belajar kelas VI SD Maria
Immaculata Cilacap Tahun Ajaran 2015/2016 tergambar pada grafik
berikut ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Grafik 4.2
Histogram Analisis Skor Item Tingkat Motivasi Belajar Siswa Kelas
VI SD Maria Immaculata Cilacap Tahun Ajaran 2015/2016
Pengamatan pada tabel maupun grafik menunjukkan:
a. Terdapat 0 item (0%), yang tergolong item motivasi belajar sangat rendah.
b. Terdapat 0 item (0%), yang tergolong item motivasi belajar rendah.
c. Terdapat 3 item (6%), yang tergolong item motivasi belajar sedang.
d. Terdapat 31 item (62%), yang tergolong item motivasi belajar tinggi.
e. Terdapat 0 item (0%), yang tergolong item motivasi belajar sangat tinggi.
Jadi, item motivasi belajar yang tergolong dalam kategori sangat tinggi
0%, kategori tinggi 62%, kategori sedang 6%, kategori rendah 0%, dan
kategori sangat rendah 0%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Oleh karena itu, item yang teridentifikasi dalam kategori sedang
digunakan sebagai dasar dalam upaya meningkatkan motivasi belajar
siswa. Item yang tergolong dalam kategori sedang dipaparkan pada tabel
4.3.
Tabel 4.3
Item-item Kuesioner yang Tergolong dalam Kategori Sedang
No Aspek Indikator Pernyataan
1. Motivasi Intrinsik Adanya dorongan dan
kebutuhan dalam
belajar.
Saya memiliki keinginan
untuk membaca ulang
catatan pelajaran yang
sudah saya buat.
Saya penasaran dengan
materi yang di jelaskan
oleh guru di kelas,
sehingga saya sering
bertanya ketika pelajaran
berlangsung.
2. Motivasi Ekstrinsik Adanya kegiatan yang
menarik dalam
belajar.
Saya senang belajar
dengan menggunakan
video.
B. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Tingkat Motivasi Belajar Siswa Kelas VI SD Maria Immaculata Cilacap
Tahun Ajaran 2015/2016
Berdasarkan paparan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa
sebagian besar siswa kelas VI SD Maria Immaculata Cilacap Tahun Ajaran
2015/2016 memiliki tingkat motivasi belajar yang tinggi. Hal ini
menunjukkan bahwa siswa kelas VI SD Maria Immaculata Cilacap Tahun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Ajaran 2015/2016 sudah memiliki motivasi belajar, namun belum
berkembang secara optimal.
Siswa kelas VI SD Maria Immaculata Cilacap Tahun Ajaran
2015/2016 memiliki motivasi belajar. Faktor-faktor tingginya tingkat motivasi
belajar siswa dapat dilihat dari beberapa aspek sebagaimana dipaparkan oleh
(Uno, 2008) yaitu: pertama, adanya hasrat dan keinginan berhasil. Siswa
memiliki keinginan yang kuat untuk berhasil menguasai materi dan
mendapatkan nilai yang tinggi dalam kegiatan belajarnya. Hal ini terlihat dari
individu yang memiliki motif berprestasi tinggi, seperti: berusaha
menyelesaikan tugasnya sampai tuntas, tidak menunda-nunda pekerjaannya,
dan mau bertanya pada guru atau teman apabila ada pelajaran yang belum
dipahami.
Kedua, adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar. Siswa yang
berminat dalam pelajaran akan mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan
rasa senang, sehingga siswa tersebut menganggap bahwa belajar merupakan
suatu kebutuhan bukan hanya suatu kewajiban. Djamarah (2011)
mengungkapkan motivasi berhubungan erat dengan kebutuhan dalam belajar.
Kebutuhan yang tak bisa dihindari oleh anak didik adalah keinginan untuk
menguasai sejumlah ilmu pengetahuan, oleh karena itulah anak didik belajar.
Hal tersebut dapat dilihat dalam contoh seperti: siswa merasa rugi jika tidak
mengikuti pelajaran, memiliki keinginan untuk membaca ulang catatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
pelajaran yang sudah dibuat, mau mempelajari materi yang belum diajarkan
Guru di kelas, dan tetap belajar di rumah walaupun tidak disuruh orang tua.
Ketiga, adanya harapan dan cita-cita masa depan. Harapan didasari
pada keyakinan bahwa orang dipengaruhi oleh perasaan mereka tentang
gambaran hasil tindakan mereka. Hal ini terlihat dari individu yang memiliki
gambaran dan tujuan yang jelas mengenai masa depannya, seperti: siswa rajin
belajar karena ingin menjadi murid yang pandai di kelas, akan tetap belajar
supaya mendapat nilai tertinggi di kelas, dan ingin memiliki banyak prestasi
belajar. Tetapi, kenyataan di kelas VI SD Maria Immaculata Cilacap Tahun
Ajaran 2015/2016 tidak semua siswa memiliki usaha dan niat supaya harapan
dan cita-cita mereka tercapai.
Keempat, adanya penghargaan dalam belajar. Pernyataan verbal atau
penghargaan dalam bentuk lainnya terhadap perilaku atau hasil belajar yang
baik merupakan cara paling mudah dan efektif untuk meningkatkan motivasi
belajar. Hal ini terlihat dari individu yang semangat belajar supaya
mendapatkan suatu pujian dari orang lain, seperti: kebanggaan tersendiri jika
teman-teman memberikan pujian karena mendapat nilai yang baik, dan
bahagia ketika orang tua memberi ucapan selamat saat mendapat ranking di
kelas. Kenyataan di kelas VI SD Maria Immaculata Cilacap Tahun Ajaran
2015/2016 tidak semua siswa peduli terhadap pujian yang diberikan
kepadanya. Mereka menganggap pujian tersebut adalah hal biasa, sehingga
tidak berpengaruh terhadap motivasi belajarnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Kelima, adanya kegiatan yang menarik dalam belajar. Hal ini terlihat
dari suasana yang menarik menyebabkan proses belajar menjadi bermakna.
Sesuatu yang bermakna akan selalu diingat, dipahami, dan dihargai, seperti:
siswa senang belajar kelompok dengan teman-temannya karena bisa saling
bertukar pikiran dan informasi, dan senang belajar di luar kelas karena bisa
mendapatkan hal-hal baru yang belum pernah ditemui. Kenyataan di kelas VI
SD Maria Immaculata Cilacap Tahun Ajaran 2015/2016 tidak semua siswa
mau belajar berkelompok, karena mereka hanya bisa belajar sendiri tanpa ada
orang lain.
Keenam, adanya lingkungan belajar yang kondusif. Lingkungan
belajar yang kondusif salah satu faktor pendorong belajar anak didik, dengan
demikian anak didik mampu memperoleh bantuan yang tepat dalam mengatasi
kesulitan atau masalah dalam belajar. Hal ini terlihat dari individu merasa
nyaman pada situasi lingkungan tempat mereka belajar, seperti: siswa nyaman
mengikuti pelajaran di kelas karena ruangannya bersih, dapat belajar dengan
baik dalam suasana yang tenang, dan nyaman belajar dalam ruangan yang
sejuk.
Hasil penelitian ini rupanya berbeda dengan dugaan awal peneliti.
Awalnya peneliti menduga jika siswa kelas VI SD Maria Immaculata Cilacap
Tahun Ajaran 2015/2016 memiliki motivasi belajar yang rendah. Berdasarkan
hasil wawancara dengan guru kelas/wali kelas VI, informasi yang diperoleh
adalah rendahnya keinginan siswa untuk belajar, menggampangkan pelajaran,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
dan lebih asik dengan bermain gadget. Tetapi setelah peneliti melakukan
penelitian, hasil yang diperoleh adalah para siswa memiliki motivasi belajar
yang tinggi. Penyebab perbedaan dugaan awal peneliti dengan hasil penelitian
yaitu para siswa memiliki kecemasan apabila nantinya ada pihak guru atau
orang tua yang mengetahui bahwa siswa tersebut tidak memiliki motivasi
belajar.
Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti menyimpulkan bahwa siswa
kelas VI di SD Maria Immaculata Cilacap Tahun Ajaran 2015/2016
sebenarnya sudah memiliki tingkat motivasi belajar yang baik, namun yang
dimiliki siswa kelas VI di SD Maria Immaculata Cilacap Tahun Ajaran
2015/2016 belum berkembang secara optimal. Hal tersebut dikarenakan siswa
sedang berproses mengembangkan motivasi belajar yang ada didalam dirinya,
seperti adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar.
2. Item-Item Motivasi Belajar Siswa
Berdasarkan hasil penelitian butir item motivasi belajar pada siswa
Kelas VI SD Maria Immaculata Tahun Ajaran 2015/2016, terdapat 0 atau 0%
item yang masuk dalam kategori sangat tinggi, 31 atau 62% item yang masuk
dalam kategori tinggi, 3 atau 6% item yang masuk dalam kategori sedang, 0
atau 0% yang termasuk dalam kategori rendah, dan 0 atau 0% item yang
masuk dalam kategori sangat rendah.
Item-item yang berada dalam kategori sedang dalam penelitian ini
adalah item pertama “Saya memiliki keinginan untuk membaca ulang catatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
pelajaran yang sudah saya buat”. Item yang tergolong sedang ini dapat
diindikasikan bahwa siswa Kelas VI SD Maria Immaculata Cilacap Tahun
Ajaran 2015/2016 belum memiliki kebiasaan belajar yang baik. Hal tersebut
kemudian dapat diindikasikan bahwa siswa Kelas VI SD Maria Immaculata
Cilacap Tahun Ajaran 2015/2016 belum memiliki kemampuan untuk
mengubah kegiatan belajarnya agar menjadi kebiasaan belajar yang baik.
Item kedua, “Saya penasaran dengan materi yang di jelaskan oleh guru
di kelas, sehingga saya sering bertanya ketika pelajaran berlangsung”. Item
yang tergolong sedang ini dapat diindikasikan bahwa siswa Kelas VI SD
Maria Immaculata Cilacap Tahun Ajaran 2015/2016 belum memiliki motivasi
diri. Hal tersebut kemudian dapat diindikasikan bahwa siswa Kelas VI SD
Maria Immaculata Cilacap Tahun Ajaran 2015/2016 belum bisa menganggap
belajar merupakan hal yang penting.
Item ketiga, “Saya senang belajar dengan menggunakan video”. Item
yang tergolong sedang ini dapat diindikasikan bahwa siswa Kelas VI SD
Maria Immaculata Cilacap Tahun Ajaran 2015/2016 memiliki gaya belajarnya
masing-masing. Hal tersebut kemudian dapat diindikasikan bahwa siswa
Kelas VI SD Maria Immaculata Cilacap Tahun Ajaran 2015/2016 tidak
semuanya bisa menangkap pelajaran di kelas melalui video, karena setiap
siswa memiliki caranya sendiri ketika mempelajari sesuatu.
Berdasarkan hasil penelitian, item-item yang tergolong sedang
mengindikasikan bahwa siswa kelas VI SD Maria Immaculata Cilacap Tahun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Ajaran 2015/2016 perlu ditingkatkan dan dikembangkan kembali dalam hal
antara lain: kebiasaan belajar yang baik (belajar efektif), motivasi diri, dan
gaya belajar. Oleh karena itu, siswa kelas VI SD Maria Immaculata Cilacap
Tahun Ajaran 2015/2016 membutuhkan bimbingan dan pendampingan dari
wali kelas tentang motivasi belajar.
C. Usulan Program Bimbingan Belajar
Berdasarkan perhitungan uji item, maka item-item yang termasuk
dalam kategori sedang dijadikan landasan dalam membuat usulan program
bimbingan belajar pada siswa kelas VI SD Maria Immaculata Cilacap Tahun
Ajaran 2015/2016. Usulan bimbingan belajar tertuang dalam konsep
bimbingan belajar yang dapat dilihat pada tabel 4.4.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Tabel 4.4
Rincian Usulan Bimbingan Belajar
Berdasarkan Kategori Item Sedang Tentang Tingkat Motivasi Belajar
Siswa kelas VI SD Maria Immaculata Cilacap
Tahun Ajaran 2015/2016
No Item
Terendah Indikator Aspek Topik Tujuan Metode Pelaksana
1.
Saya
memiliki
keinginan untuk
membaca
ulang catatan pelajaran
yang sudah
saya buat.
Adanya
dorongan
dan kebutuhan
dalam
belajar.
Motivasi Intrinsik
Kebiasaan
Belajar
yang Baik
Siswa mampu
menerapkan kebiasaan
belajar yang
baik dalam kehidupan
sehari-hari.
Dinamika kelompok
dengan
mengunakan permainan,
ceramah
singkat, dan refleksi
Wali kelas
2.
Saya
penasaran dengan materi
yang di
jelaskan oleh guru di kelas,
sehingga saya
sering bertanya
ketika
pelajaran
berlangsung.
Adanya
dorongan dan
kebutuhan
dalam belajar.
Motivasi
Intrinsik
Minat
Belajar
Siswa dapat
mengetahui manfaat
belajar dan
mampu memotivasi
dirinya sendiri
untuk belajar.
Dinamika
kelompok dengan
permainan,
ceramah singkat, dan
refleksi.
Wali Kelas
3.
Saya senang
belajar dengan menggunakan
video.
Adanya
kegiatan yang
menarik
dalam
belajar.
Motivasi
Ekstrinsik
Belajar
dengan Menggu-
nakan
Berbagai
Sumber Media
Siswa mampu
mengetahui cara belajar
dari berbagai
sumber media
yang ada.
Dinamika
kelompok, ceramah
singkat,
refleksi.
Wali Kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini bersisi uraian kesimpulan dan saran. Bagian kesimpulan memuat
proses dan hasil penelitian, sedangkan bagian saran diberikan sesuai dengan hasil
penelitian yang ditunjukan dengan pihak terkait.
A. Kesimpulan
Beberapa kesimpulan berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan hasil
penelitian adalah:
1. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat motivasi belajar siswa
kelas VI SD Maria Immaculata Cilacap tahun ajaran 2015/2016 sudah baik.
Hal ini tampak dari hasil perolehan kategorisasi yang menunjukkan bahwa
82% siswa kelas VI SD Maria Immaculata Cilacap tahun ajaran 2015/2016
sudah memiliki motivasi belajar yang tinggi.
2. Hasil pengujian item deskriptif motivasi belajar memperoleh beberapa item
yang masuk dalam kategori sedang, yaitu: 1) Saya memiliki keinginan
untuk membaca ulang catatan pelajaran yang sudah saya buat, 2) Saya
penasaran dengan materi yang di jelaskan oleh guru di kelas, sehingga saya
sering bertanya ketika pelajaran berlangsung, dan 3) Saya senang belajar
dengan menggunakan video. Item-item yang diperoleh dari kategori sedang
tersebut akan dijadikan topik bimbingan dari wali kelas untuk siswa supaya
dapat membantu meningkatkan motivasi belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
B. Keterbatasan Penelitian
Pada hasil penelitian ini, peneliti menyadari adanya ketebatasan yang
terdapat dalam penelitian ini. Keterbatasan tersebut terdiri dari:
1. Peneliti menyadari pada skripsi ini peneliti masih banyak kekurangan,
diantaranya masih kurangnya sumber penelitian yang relevan terkait
dengan motivasi belajar yang peneliti baca.
2. Kurangnya sumber dan referensi bacaan tentang rumus Skala Guttman
untuk menghitung skor item motivasi belajar siswa.
C. Saran
Berikut ini dikemukakan beberapa saran yang sesuai dengan hasil
penelitian, sebagai berikut:
1. Pihak Sekolah
a. Di SD sebaiknya ada guru BK, karena guru BK dapat memberikan
berbagai informasi melalui berbagai topik-topik bimbingan tentang
kebutuhan/permasalahan siswa.
b. Guru BK juga bisa memberikan konseling pada siswa apabila ada
siswa sedang mengalami suatu masalah.
2. Kepala Sekolah
Kepala sekolah sebaiknya berkerjasama dengan guru kelas/wali kelas
untuk memberikan bimbingan kepada siswa. Sehingga kepala sekolah dan
guru dapat membantu siswa dalam mengembangkan atau meningkatkan
motivasi belajar pada siswa secara maksimal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
3. Guru Kelas/Wali Kelas
Guru kelas/wali kelas sebaiknya membantu siswa kelas VI SD Maria
Immaculata Tahun Ajaran 2015/2016 dalam meningkatkan motivasi belajar
melalui metode bimbingan klasikal sesuai dengan kebutuhan siswa selama
satu bulan sekali. Adapun bimbingan tersebut melalui dinamika kelompok,
game/permainan kecil, lalu direfleksikan.
4. Peneliti Lain
Peneliti lain apabila ingin mengadakan penelitian terhadap topik dan
subjek penelitian yang sama, saat melakukan observasi sebaiknya peneliti
dapat mengamati siswa saat mengikuti pelajaran, sehingga peneliti akan
mendapatkan hasil yang memuaskan sesuai dengan hasil wawancara yang
sudah dilakukan dengan pihak lain di sekolah. Hasil yang diperoleh dapat
melengkapi data-data yang relevan dalam penelitian ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
DAFTAR PUSTAKA
Anni, Chatarina Tri. 2007. Psikologi Belajar. Semarang: UPT MKK UNNES
Akbar, Sa’dun. 2013. Instrumen Perangkat Pembelajaran. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: Rineka Cipta
________________. 2005. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
Azwar Saifuddin. 1999. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka
Belajar
______________. 2007. Realibilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Belajar
Bahri Djamarah, S. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta
Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
__________________. 2013. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Djati Rizky Munggaran. 2012. Pemanfaatan Open Source Software Pendidikan
Oleh Mahasiswa Dalam Rangka Implementasi Undang-Undang
No. 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta. UPI, Bandung
Freddy Rangkuti. 1997. Riset Pemasaran. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Gerungan, W.A. 2009. Psikologi Sosial. Jakarta: Riefka Aditama.
Hartinah Siti. 2008. Pengembangan Peserta Didik. Cetakan Kesatu. Bandung: PT
Refika Aditama
Ismawita. 2014. Penyebab Kecemasan Menghadapi Menstruasi Pada Remaja
Putri SD Kelas Vi di Kecamatan Luhak Nan Duo Kabupaten
Pasaman Padang Thun Ajaran 2013/2014 dan Implikasinya
Terhadap Usulan Topik-Topik Bimbingan Pribadi. BK USD,
Yogyakarta: Tidak Diterbitkan
Mardapi, Djemari. 2008. Teknik Penyusunan Instrumen Tes dan Nontes. Cetakan
Pertama. Yogyakarta: Mitra Cendikia
Margono. 2007. Metodologi Penelitian Pendidikan: Komponen MKDK. Jakarta:
Rineka Cipta
Masidjo, Ign. 1995. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah.
Yogyakarta: Kanisius
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Nashar. 2004. Peranan Motivasi dan Kemampuan Awal. Jakarta: Delia Press
Noor Juliansyah. 2011. Metodologi Penelitian Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya
Ilmiah. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Nurgiyantoro Burhan. 2009. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra.
Yogyakarta: BPFE
Nurihsan Juntika. 2014. Bimbingan dan Konseling dalam Berbagai Latar
Kehidupan. Bandung: PT Refika Aditama
Nurihsan Juntika dan Yusuf Syamsu. 2005. Landasan Bimbingan dan Konseling.
Bandung: PT Remaja Rosda Karya
Oemar Hamalik. 2005. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Prayitno, H. dan Amti, Erman. 2004. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling.
Jakarta: Rineka Cipta
Purwanto, Ngalim. 2002. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remadja Karya
Sardiman, A. M. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar. Jakarta:
Rajawali Pers
______________. 2014. Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar. Jakarta:
Rajawali Pers
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta
______. 2013. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta
Sugiyono. 2004. Metoda Penelitian Bisnis. Bandung: CV. Alfabeta
_______. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta
_______. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: CV. Alfabeta
Syah, Muhibbin. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Uno, Hamzah, B. 2008. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: PT. Bumi
Aksara
_____________. 2009. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: PT. Bumi
Aksara
Usman, Husaini, dkk. 2011. Pengantar Statistik. Jakarta: Bumi Aksara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Yusuf, H. Syamsu. 2005. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Cetakan
kesebelas. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
_______________. 2010. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Cetakan
kesebelas. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
_______________. 2011. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Cetakan
ketigabelas. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Zumaroh, Ayu Khazanah. 2013. Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa
Underachiever Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Pada Siswa
SD Neqwgeri Pekunden Semarang. Unnes, Semarang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
LAMPIRAN 1
KUESIONER
Tingkat Motivasi Belajar Siswa Kelas VI
SD Maria Immaculata Cilacap
Tahun Ajaran 2015/2016
Disusun Oleh
Arini Loysiana (121114034) ........................................................................
Program Studi Bimbingan dan Konseling
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
KUISIONER
Tingkat Motivasi Belajar Siswa Kelas VI
SD Maria Immaculata Cilacap
Tahun Ajaran 2015/2016
A. Identitas
Jenis Kelamin : ……….........………………………..............….. Tanggal pengisian : ……/…………/2016
B. Kata pengantar Adek-adik yang terkasih, Pada kesempatan ini saya meminta kerelaan dan kesediaanmu untuk mengisi kuesioner ini. Kuesioner ini dimaksudkan untuk mengetahui motivasi belajarmu. Saya sangat mengharapkan kamu mengisi kuesioner ini dengan teliti, jujur, dan sesuai dengan diri. Atas kesedianmu, saya mengucapkan terimakasih.
C. Petunjuk Pengisian Di bawah ini ada sejumlah pernyataan tentang motivasi belajar.
Bacalah masing-masing pernyataan dengan teliti. Berikanlah tanda centang (√) pada kolom yang telah disediakan sesuai dengan pengalamanmu.
Alternatif jawaban yang ada adalah sebagai berikut:
1. YA = Hal ini sesuai dengan dirimu dan pengalamanmu dalam kehidupan sehari-hari.
2. TIDAK = Hal ini tidak sesuai dengan dirimu dan pengalamanmu dalam kehidupan sehari-hari.
Langkah-langkah mengisi kuisoner ini secara praktis adalah sebagi berikut:
1. Baca dan pahamilah setiap pernyataan dalam kuisoner ini! 2. Jawablah setiap pernyataan dengan jujur dan teliti sesuai dengan dirimu! 3. Berilah tanda centang pada salah satu kolom yang telah disediakan!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
No Pernyataan YA TIDAK
1 Saya tekun belajar setiap hari supaya mendapat
nilai yang bagus ketika ujian.
2 Saya merasa rugi jika tidak mengikuti pelajaran.
3 Saya rajin belajar setiap malam karena saya ingin
menambah pengetahuan saya.
4 Saya mau bertanya kepada teman yang lebih
paham ketika ada pelajaran yang kurang saya
kuasai.
5 Saya mau bertanya kepada guru ketika ada
pelajaran yang belum saya pahami.
6 Saya mau mencari cara untuk menjawab
pertanyaan yang belum saya tahu.
7 Saya mau mempelajari materi yang belum
diajarkan Guru di kelas agar lebih memahami
pelajaran dibanding teman lain.
8 Saya senang ketika guru menampilkan
powerpoint untuk menjelaskan materi pelajaran.
9 Saya merasa bersalah jika tidak mendengarkan
dengan serius ketika jam pelajaran.
10 Saya ingin bisa memahami pelajaran yang
diajarkan Guru di kelas.
11 Saya senang ketika belajar kelompok dengan
teman-teman karena disitu bisa saling betukar
pikiran dan informasi.
12 Saya nyaman mengikuti pelajaran di kelas yang
ruangannya bersih.
13 Saya memiliki keinginan untuk membaca ulang
catatan pelajaran yang sudah saya buat.
14 Saya rajin belajar karena saya ingin menjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
No Pernyataan YA TIDAK
murid yang pandai di kelas.
15 Saya nyaman belajar dalam ruangan yang sejuk.
16 Saya mau mempelajari materi yang belum
diajarkan Guru di kelas.
17 Saya mau belajar tentang pelajaran yang belum
saya pahami.
18 Saya senang bermain tanya jawab dengan teman
mengenai pelajaran yang akan di ujiankan.
19 Saya akan tetap belajar supaya mendapat nilai
tertinggi di kelas, walaupun saya tidak menyukai
pelajaran itu.
20 Saya senang belajar dengan menggunakan video.
21 Saya merasa senang jika mendapat nilai diatas
rata-rata karena dapat membuat orang tua saya
bangga.
22 Saya mengetahui kapan waktu belajar yang tepat
bagi saya sehingga saya dapat memahami
pelajaran dengan baik (belajar pada pagi hari atau
malam hari).
23 Saya merasa bahagia ketika orangtua saya
memberi ucapan selamat saat mendapat rangking
di kelas.
24 Saya belajar dengan sungguh-sungguh, karena
saya tidak ingin memiliki nilai yang lebih rendah
dari teman-teman saya.
25 Saya senang membaca buku atau artikel yang
berkaitan dengan pelajaran.
26 Saya senang belajar di meja belajar yang rapi.
27 Saya penasaran dengan materi yang di jelaskan
oleh guru di kelas, sehingga saya sering bertanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
No Pernyataan YA TIDAK
ketika pelajaran berlangsung.
28 Saya dapat belajar dengan baik dalam yang
suasana tenang.
29 Saya senang belajar di luar kelas karena bisa
mendapatkan hal-hal baru yang belum pernah
saya temui.
30 Saya merasa perlu mengulang kembali materi
yang diajarkan oleh Guru di rumah.
31 Saya mau berusaha memperbaiki nilai saya yang
jelek.
32 Saya memiliki keinginan untuk tetap belajar
walaupun tidak disuruh orang tua.
32 Saat ada penjelasan yang tidak saya mengerti
saya berani untuk bertanya.
33 Saya ingin mendapatkan nilai yang lebih baik
dari teman-teman.
34 Saya ingin mendapatkan ranking satu di kelas.
35 Saya ingin memiliki banyak prestasi belajar.
36 Saya bangga jika teman-teman memuji saya
karena saya mendapatkan nilai yang baik.
37 Saya merasa senang ketika Guru memberikan
nilai tambahan karena bisa menjawab pertanyaan
Guru di kelas.
38 Saya bangga jika saya dipuji oleh Guru karena
aktif bertanya di kelas.
39 Saya senang belajar melalui praktek.
40 Saya dapat belajar dengan baik jika teman-teman
tidak berisik di kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
LAMPIRAN 2
ITEM VALID DAN TIDAK VALID
ASPEK 1
VAR00009 Keterangan
VAR00001 Pearson Correlation .521**
Sig. (2-tailed) .000 VALID
N 50
VAR00002 Pearson Correlation .766** VALID
Sig. (2-tailed) .000
N 50
VAR00003 Pearson Correlation .607 VALID
Sig. (2-tailed) .001
N 50
VAR00004 Pearson Correlation .317* VALID
Sig. (2-tailed) .025
N 50
VAR00005 Pearson Correlation .416** VALID
Sig. (2-tailed) .003
N 50
VAR00006 Pearson Correlation .718** VALID
Sig. (2-tailed) .000
N 50
VAR00007 Pearson Correlation .580** VALID
Sig. (2-tailed) .000
N 50
VAR00008 Pearson Correlation .230
Sig. (2-tailed) .108 TIDAK VALID
N 50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
ASPEK 2
VAR00009 Keterangan
VAR00001 Pearson Correlation .052 TIDAK VALID
Sig. (2-tailed) .720
N 50
VAR00002 Pearson Correlation .628 VALID
Sig. (2-tailed) .006
N 50
VAR00003 Pearson Correlation .359* VALID
Sig. (2-tailed) .010
N 50
VAR00004 Pearson Correlation .659** VALID
Sig. (2-tailed) .000
N 50
VAR00005 Pearson Correlation .643** VALID
Sig. (2-tailed) .000
N 50
VAR00006 Pearson Correlation .476** VALID
Sig. (2-tailed) .000
N 50
VAR00007 Pearson Correlation .679** VALID
Sig. (2-tailed) .000
N 50
VAR00008 Pearson Correlation .534** VALID
Sig. (2-tailed) .000
N 50
ASPEK 3
VAR00008 Keterangan
VAR00001 Pearson Correlation .609** VALID
Sig. (2-tailed) .000
N 50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
VAR00002 Pearson Correlation .074 TIDAK VALID
Sig. (2-tailed) .611
N 50
VAR00003 Pearson Correlation .671** VALID
Sig. (2-tailed) .000
N 50
VAR00004 Pearson Correlation .614** VALID
Sig. (2-tailed) .000
N 50
VAR00005 Pearson Correlation .105
Sig. (2-tailed) .466 TIDAK VALID
N 50
VAR00006 Pearson Correlation .526** VALID
Sig. (2-tailed) .000
N 50
VAR00007 Pearson Correlation .328* VALID
Sig. (2-tailed) .020
N 50
ASPEK 4
VAR00006 Keterangan
VAR00001 Pearson Correlation .096 TIDAK VALID
Sig. (2-tailed) .508
N 50
VAR00002 Pearson Correlation .390** VALID
Sig. (2-tailed) .005
N 50
VAR00003 Pearson Correlation .772** VALID
Sig. (2-tailed) .000
N 50
VAR00004 Pearson Correlation .472** VALID
Sig. (2-tailed) .001
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
N 50
VAR00005 Pearson Correlation .831** VALID
Sig. (2-tailed) .000
N 50
ASPEK 5
VAR00008 Keterangan
VAR00001 Pearson Correlation .385**
Sig. (2-tailed) .006 VALID
N 50
VAR00002 Pearson Correlation .639** VALID
Sig. (2-tailed) .000
N 50
VAR00003 Pearson Correlation .695**
Sig. (2-tailed) .000 VALID
N 50
VAR00004 Pearson Correlation .444**
Sig. (2-tailed) .001 VALID
N 50
VAR00005 Pearson Correlation .626**
Sig. (2-tailed) .000 VALID
N 50
VAR00006 Pearson Correlation .592** VALID
Sig. (2-tailed) .000
N 50
VAR00007 Pearson Correlation .393** VALID
Sig. (2-tailed) .005
N 50
ASPEK 6
VAR00006 Keterangan
VAR00001 Pearson Correlation .685** VALID
Sig. (2-tailed) .000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
N 50
VAR00002 Pearson Correlation .685** VALID
Sig. (2-tailed) .000
N 50
VAR00003 Pearson Correlation .595** VALID
Sig. (2-tailed) .000
N 50
VAR00004 Pearson Correlation .685** VALID
Sig. (2-tailed) .000
N 50
VAR00005 Pearson Correlation .259 TIDAK VALID
Sig. (2-tailed) .069
N 50
Reliability Statistics
KR 20 N of Items
.720 40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
LAMPIRAN 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
LAMPIRAN 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
top related