teori produksi dan biaya produksi
Post on 26-May-2015
12.223 Views
Preview:
TRANSCRIPT
TEORI PRODUKSI DAN BIAYA PRODUKSI
Mata Kuliah Pengantar Teori EkonomiDosen: Bp. Muchlish, Dr., M.Si., H.
Disusun oleh:1. Lutfi Af’idatul (132411196)2. Nurul Churoisah (132411198)3. Nurul Iman (132411175)4. Robbiatul Addawiyah (132411186)
FAKULTAS SYARI’AH DAN EKONOMI ISLAMINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
2013
PEDAHULUAN
Hampir semua barang yang kita gunakan saat ini , merupakan hasil dari satu
atau lebih proses produksi. Produksi adalah proses koordinasi berbagai factor
produksi atau sumber daya untuk mentransformasi bahan menjadi produk barang atau
jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Pakaian yang kita pakai, kursi atau meja
yang kita gunakan dan mesin-mesin yang kita lihat digunakan dimana-mana, pada
masa lalu itu semua berupa bahan mentah berupa kapas, kayu, atau bijih besi dan
setelah melalui proses produksi dapatlah kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Produksi sendiri tidak dapat terlepas dari biaya produksi yang dimana biaya
produksi ini adalah pengeluaran yang harus dikeluarkan untuk memproduksi suatu
barang atau bias juga sebagai pengeluaran yang harus dikeluarkan guna memenuhi
faktor produksi.
Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Produksi ?
2. Apa yang dimaksud dengan Biaya Produksi ?
Tujuan
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan Produksi.
2. Mengetahui apa yang dimaksud dengan Biaya Produksi.
PEMBAHASAN
A. Produksi
1. Pengertian Produksi
Produksi adalah proses koordinasi berbagai faKtor atau sumber daya untuk
mentransformasi bahan menjadi produk atau barang atau jasa untuk memenuhi
kebutuhan konsumen.
Proses produksi yang menghasilkan barang atau jasa hanya akan memberI
keuntungan kepada perusahaan bilamana barang atau jasa tersebut memenuhi tepat
jumlah, tepat mutu, tepat waktu, dan tepat harga. . Jadi barang atau jasa sebagai hasil
proses produksi suatu perusahaan harus memenuhi 4 syarat:
1. Jumlah tidak terlalu banyak dan tidak terlalu sedikit namun selalu tersedia disaat
dibutuhkan oleh konsumen
2. Mutu harus bagus, tahan lama, dan memenuhi keinginan konsumen
3. Barang dapat diperoleh tepat waktu sehingga tidak mengecewakan konsumen
4. Harga barang diusahakan serendah mungkin sehingga konsumen bersedia
membelinya.
2. Proses Produksi
Proses diartikan sebagai suatu cara, metode dan teknik bagaimana
sesungguhnya sumber-sumber (tenaga kerja, mesin, bahan dan dana) yang ada
diubah untuk memperoleh suatu hasil. Produksi adalah kegiatan untuk
menciptakan atau menambah kegunaan barang atau jasa.
Proses juga diartikan sebagai cara, metode ataupun teknik bagaimana
produksi itu dilaksanakan. Produksi adalah kegiatan untuk menciptakan dan
menambah kegunaan (Utility) suatu barang dan jasa. Menurut Ahyari (2002)
proses produksi adalah suatu cara, metode ataupun teknik menambah
keguanaan suatu barang dan jasa dengan menggunakan faktor produksi yang
ada.
Melihat kedua definisi di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa proses
produksi merupakan kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan
suatu barang atau jasa dengan menggunakan faktor-faktor yang ada seperti
Prosesmanajemen
tenaga kerja, mesin, bahan baku dan dana agar lebih bermanfaat bagi
kebutuhan manusia.
Proses produksi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
a. Proses produksi kontiniu ( continuous process of production)
Yaitu memproduksi barang yang sama terus-menerus, misalnya pabrik mobil dan pabrik
sepeda motor.
b. Proses produksi yang tidak kontiniu (intermitten process of production)
Yaitu memproduksi barang-barang yang dipesan orang atau disebut juga produksi potongan
atau produksi masa. Misalnya pabrik mesin umum. Contohnya, pada pabrik gula di Indonesia
memesan mesin yang berbeda dengan pabrik gula dari negeri yang beriklim dingin.
c. Proses produksi campuran
Proses produksi ini merupakan penggabungan dari proses produksi terus-menerus dan
terputus-putus. Penggabungan ini digunakan berdasarkan kenyataan bahwa setiap
perusahaan berusaha untuk memanfaatkan kapasitas secara penuh.
Penentuan tipe produksi ini didasarkan pada faktor-faktor seperti: (1) volume
atau jumlah produk yang akan dihasilkan, (2) kualitas produk yang diisyaratkan, dan
(3) peralatan yang tersedia untuk melaksanakan proses. Berdasarkan pertimbangan
cermat mengenai faktor-faktor tersebut ditetapkan tipe proses produksi yang paling
cocok untuk setiap situasi produksi.
3. Sistem Produksi
Produksi merupakan suatu sistem, terdiri dari sejumlah unsur yang saling
berkaitan untuk menghasilkan sesuatu baik berupa barang berwujud atau tidak
berwujud, unsure sistem produksi ada 3 yaitu :
1. Masukan (inputs)
Proses →
Perencanaan produk →
Tenaga kerja → Barang dan Jasa→
Bahan →
Modal →
Manajemen →
2. Proses Transformasi
Setelah diputuskan hal-hal yang berhubungan dengan masukan (input)
sistem produksi, yaitu perencanaan produk, bahan mentah dan bahan
pembantu, tenaga kerja, modal dan manajemen maka agar proses produksi
dapat berjalan baik, perusahaan harus member perhatian terhadap hal-hal
berikut :
1. Plant Location (lokasi pabrik)
2. Plant Layout (penyusunan ruangan pabrik)
3. Material Handling (pemindahan bahan)
4. Maintenance (pemeliharaan)
5. Production Planning and Control (perencanaan dan pengendalian
produksi)
3. Hasil (output)
Kesan utama konsumen terhadap suatu perusahaan tergantung kepada
hasil dari perusahaan tersebut. Konsumen membeli produk dari suatu
perusahaan berdasarkan kualitas produk dan harga produk sehingga
perusahaan harus member perhatian khusus terhadap kualitas dan harga
produknya.
4. Perencanaan dan Pengendalian Produksi
Pada perusahaan besar, dimana produknya bukan produksi masa, maka
tindakan perencanaan dan pengendalian produksi sangat penting.
Perencanaan dan pengendalian produksi meliputi lima aktivitas yaitu :
a. Planning (perencanaan)
b. Routing (penunjuk jalan)
c. Scheduling (penetapan waktu)
d. Dispatching (perintah sesuai rencana)
e. Pemeriksaan akhir.
5. Sifat Proses Produksi
Sifatnya dapat dibedakan kedalam 4 hal sebagai berikut :
Extractive, mengambil sesuatu dari alam untuk kemudian diubah,
seterusnya melempar hasil produksi tersebut ke pasar. antara lain:
pertambangan, pertanian, penebangan pohon, dan pemburuan binatang.
Analitis, produksi yang menggunakan jenis bahan mentah untuk
memproduksikan dua atau lebih barang jadi, misalnya penyulingan minyak
bumi.
Sintetis, menggunakan beberapa macam bahan untuk memproduksikan
satu macam barang misalnya pabrik sepatu, sabun dan lain-lain.
Pengubahan, ialah produksi dimana bahan mentahnya hanya diubah
bentuknya seperti pada penggerajian dan pengelasan besi.
B. Biaya Produksi
1. Pengertian Biaya Produksi
Biaya produksi adalah semua pengeluaran ekonomis yang harus di
keluarkan untuk memproduksi suatu barang. Biaya produksi juga merupakan
pengeluaran yang di lakukan perusahaan untuk mendapatkan faktor – faktor
produksi dan bahan baku yang akan di gunakan untuk menghasilkan suatu
produk.
Biaya dalam pengertian Ekonomi ialah semua “ beban “ yang harus
ditanggung untuk menyediakan suatu barang agar siap dipakai oleh konsumen.
Biaya dalam pengertian Produksi ialah Semua “beban” yang harus ditanggung
Oleh Produsen untuk menghasilkan suatu Produksi. Biaya produksi adalah
beban yang harus ditanggung oleh produsen dalam bentuk uang untuk
menghasilkan suatu barang / jasa. Menetapkan biaya produksi berdasarkan
pengertian tersebut memerlukan kecermatan karena ada yang mudah
diidentifikasikan, tetapi ada juga yang sulit diidentifikasikan.
Biaya produksi dapat meliputi unsur-unsur sebagai berikut:
1. bahan baku atau bahan dasar termasuk bahan setengah jadi
2. bahan-bahan pembantu atau penolong
3. upah tenaga kerja dari tenaga kerja kuli hingga direktur.
4. penyusutan peralatan produksi
5. uang modal, sewa
6. biaya penunjang seperti biaya angkut, biaya administrasi, pemeliharaan,
biaya listrik, biaya keamanan dan asuransi
7. biaya pemasaran seperti biaya iklan
8. pajak
2. Jenis-jenis Biaya ProduksiBiaya produksi membentuk harga pokok produksi yang digunakan untuk
menghitung harga pokok produk jadi dan harga pokok produk pada akhir
periode akuntansi masih dalam proses. Biaya produksi digolongkan dalam tiga
jenis yang juga merupakan elemen-elemen utama dari biaya produksi,
meliputi:
1. Biaya bahan baku (direct material cost)
Merupakan bahan secara langsung digunakan dalam produksi untuk
mewujudkan suatu macam produk jadi yang siap untuk dipasarkan.
2. Biaya tenaga kerja langsung (direct labour cost)
Merupakan biaya-biaya bagi para tenaga kerja langsung ditempatkan dan
didayagunakan dalam menangani kegiatan-kegiatan proses produk jadi secara
langsung diterjunkan dalam kegiatan produksi menangani segala peralatan
produksi dan usaha itu dapat terwujud.
3. Biaya overhead pabrik (factory overhead cost)
Umumnya didefinisikan sebagai bahan tidak langsung, tenaga kerja tidak
langsung dan biaya pabrik lainnya yang tidak secara mudah didefinisikan atau
dibebankan pada suatu pekerjaan.
Biaya Produksi dapat dibagi menjadi 2, yaitu:
1. Biaya Eksplisit (biaya nyata)
Pengeluaran nyata yang dikeluarkan oleh Perusahaan dari kas. Contoh:
Pembelian bahan baku, gaji tenaga kerja, Pembayaran listrik, dls.
2. Biaya Implisit (biaya tidak nyata)
Pengeluaran tidak nyata yang dikeluarkan karena factor-faktor produksi
tersebut. Contoh : biaya penyusutan Alat, dls.
Sedangkan Teori Biaya produksi menurut jangka waktunya, dibedakan menjadi 2
yakni:
1. Teori Produksi Jangka Pendek
Contoh : Peralatan,biaya gaji Administrasi, dls
2. Teori Produksi Jangka Panjang
Contoh: Bahan Baku, Upah tenaga Kerja, dls
1. Jangka Waktu Pendek.
Dalam jangka pendek perusahan adalah jangka waktu di mana sebagian faktor
produksi tidak dapat di tambah jumlahnya.
teori – teori biaya produksi dalam jangka pendek, Yakni:
# Biaya Total (Total Cost / TC)
Keseluruhan biaya yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan yang terdiri dari
biaya Variabel dan Biaya Tetap. TC= TVC + TFC
# Biaya Variabel Total (Total Variabel Cost / TVC)
Keseluruhan biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam faktor produksi dan
bersifat Variabel atau dapat berubah – ubah sesuai dengan hasil produksi yang
akan dihasilkan. Semakin banyak produk yang dhasilkan, maka semakin besar
pula biaya yang harus dikeluarkan. Contoh : Biaya bahan baku , upah tenaga
kerja, bahan bakar,dls.
TVC= TC-TFC
# Biaya Tetap (Total Fixed Cost / TFC)
Biaya yang tidak berubah mengikuti tingkat produksi.
Artinya biaya ini besarnya tidak dipengaruhi oleh jumlah Output yang
dihasilkan. Contoh: biaya abonemen Telepon, Biaya Pemeliharaan
Bangunan,biaya penyusutan, dls.
TFC=TC-TVC
# Biaya Total Rata-rata (Average Total Cost / ATC)
BiayaTotal (TC) untuk memproduksi sejumlah barang tertentu dibagi dengan
jumlah Produksi tertentu oleh perusahaan tersebut (Q).
ATC =TC/Q
Q= jumlah Output yang dihasilkan
Biaya total rata-rata juga dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai
berikut:
ATC = AVC+AFC
# Biaya Variabel rata-rata (Average Variabel Cost / AVC)
Biaya Variabel Total (TVC) untuk memproduksi sejumlah barang tertentu
dibagi dengan jumlah produksi tertentu(Q).
AVC= TVC/Q
Atau dapat juga dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
AVC=ATC-AFC
# Biaya tetap Rata –rata (Average Fixed Cost / AFC)
Biaya tetap (TFC) untuk memproduksi sejumllah barang tertentudibagi dengan
jumlah produksi tertentu (Q).
AFC=TFC/Q
Atau dapat juga dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
AFC=ATC-AVC
# Biaya Marginal (Marginal Cost / MC)
Kenaikan biaya produksi yang dikeluarkan untuk menambah satu satuan
output.
2. Jangka Waktu Panjang.
Sedangkan jangka waktu panjang merupakan segala faktor produksi yang
masih dapat berubah – ubah. Teori – teori biaya jangka panjang yakni
diantaranya ialah :
Biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan seluruh output dan bersifat
Variabel.
Biaya total sama dengan perubahan biaya Variabel. LTC=∆LVC
Dengan LTC= biaya total jangka panjang (Long Run Total Cost)
∆LVC= Perubahan Biaya Variabel jangka panjang
# Biaya Marjinal jangka panjang
Tambahan biaya karena menambah produksi sebanyak 1 unit.
Perubahan biaya total sama dengan perubahan biaya variable.
Maka, LMC=∆LTC/∆Q
Dengan LMC= Biaya marjinal jangka panjang (Long Run Marjinal Cost)
∆LTC= Perubahan Biaya Total jangka Panjang
∆Q= Perubahan Output
# Biaya Rata – rata
Biaya total dibagi Jumlah Output. LRAC=LTC/Q
Dengan LRAC=Biaya Rata – Rata Jangka panjang (Long Run Average Cost)
Q = Jumlah output
PENUTUP
A. Kesimpulan
Produksi adalah proses koordinasi berbagai faktor atau sumber daya untuk
mentransformasi bahan menjadi produk atau barang atau jasa untuk memenuhi
kebutuhan konsumen. Sedangkan biaya produksi ialah semua pengeluaran ekonomis
yang harus di keluarkan untuk memproduksi suatu barang. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa produksi tidak terlepas dari biaya produksi begitu juga
sebaliknya.
Biaya produksi ada guna memenuhi terjadinya suatu produksi, suatu produksi
tidak akan berjalan dengan lancar tanpa adanya biaya produksi.
DAFTAR PUSTAKA
Rosyidi,Suherman. 2002. Pengantar Teori Ekonomi Pendekatan kepada Teori
Ekonomi Mikro & Makro. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada.
Manullang, M. 2013. Pengantar Bisnis. Jakarta: Indeks.
top related