smkn4pati.sch.idsmkn4pati.sch.id/download/unduh/materi teori pengukuran... · web view2.besaran...
Post on 31-Jul-2019
231 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PENGERTIAN PENGUKURAN
A. PENGERTIAN PENGUKURAN
1. Kata pengukuran (measurement) berasal dari kata Yunani "metron" yang
berarti proporsi yang terbatas.
2. Pengukuran adalah penentuan besaran, dimensi atau kapasitas biasanya
terhadap suatu standar atau satuan pengukuran. Pengukuran tidak hanya
terbatas pada kuantitas fisik, tetapi juga dapat diperluas untuk mengukur
hampir semua benda yang bisa dibayangkan, seperti tingkat ketidakpastian
atau kepercayaan konsumen (Wikipedia)
3. Pengukuran adalah perbandingan dengan standar (William Shockley)
4. Pengukuran adalah suatu kegiatan untuk mengetahui informasi atau data
secara kuantitatif. Pengukuran tidak melibatkan pertimbangan mengenai
baik-buruknya, tidak menentukan siapa yang lulus dan tidak lulus (Buana)
5. Pengukuran ialah proses pengumpulan informasi (Rusli Lutan)
6. Pengukuran adalah suatu kegiatan atau proses untuk memperoleh deskripsi
numerik dan tingkatan atau derajat karakteristik khusus yang dimiliki
individu (Gronlund)
7. Pengukuran adalah pemberian angka-angka pada objek atau kejadian-
kejadian menurut suatu aturan tertentu (Kerlinger)
8. Pengukuran adalah suatu proses yang dilakukan secara sistematis untuk
memperoleh besaran kuantitatif dari suatu objek tertentu dengan
menggunakan alat ukur yang baku (Sridadi)
9. Measurement is the act of process of measuring (Pengukuran adalah
tindakan dari proses dari mengukur) (Wolf)
Kesimpulan: Pengukuran adalah proses mengukur dimensi menggunakan alat
ukur standar berdasarkan kaidah-kaidah dalam ilmu pengukuran.
1
B. PROSES PENGUKURAN
1. Proses pengukuran dibagi dua; yaitu pengukuran langsung dan pengu-kuran
tidak langsung.
2. Pengukuran langsung adalah proses pengukuran menggunakan alat ukur
langsung. Contoh: pengukuran tebal objek ukur menggunakan micrometer.
3. Hasil pengukuran langsung dapat langsung terbaca serta prosesnya bisa
relatif cepat diselesaikan sehingga cenderung dipilih seandainya me-
mungkinkan untuk dilakukan.
4. Alat ukur langsung umumnya memiliki kecermatan yang rendah dan
pemakaiannya terbatas karena beberapa alas an, antara lain:
a) Daerah toleransi ≤ kecermatan alat ukur.
b) Kondisi fisik objek ukur tidak memungkinkan menggunakan alat ukur
langsung.
c) Sesuai jenis toleransi pada objek ukur, misalnya toleransi bentuk dan
posisi, yang tak memungkinkan menggunakan alat ukur langsung.
5. Pengukuran tidak langsung adalah proses pengukuran menggunakan
beberapa jenis alat ukur berjenis pembanding/komparator, standar dan
bantu. Contoh: mengukur diameter objek ukur menggunakan cylinder
gauge.
6. Hasil pengukuran tidak langsung tidak dapat langsung terbaca serta
prosesnya bisa relatif lambat diselesaikan sehingga cenderung tidak dipilih
seandainya memungkinkan untuk tidak dilakukan.
7. Alat ukur pembanding umumnya memiliki kecermatan yang tinggi, di sisi
lain alat ukur standar memiliki ketelitian yang tinggi pula sehingga proses
pengukuran tidak langsung dapat menghasilkan harga dengan ketelitian
yang tinggi dan tepat.
2
C. ILMU PENGUKURAN
1. Ilmu pengetahuan tentang pengukuran (the science of measurement) disebut
dengan ilmu pengukuran atau metrologi.
2. Ilmu pengukuran atau metrologi adalah disiplin ilmu yang mempelajari cara-
cara pengukuran, kalibrasi dan akurasi di bidang industri, ilmu pengetahuan
dan teknologi.
3. Metrologi industri berkaitan dengan hal-hal yang menunjang presisi
pengukuran di industri permesinan. Adapun tujuan akhirnya adalah untuk
memastikan bahwa produk yang dihasilkan (termasuk limbah-nya)
mempunyai karakteristik yang sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan.
4. Metrologi industri banyak berhubungan dengan pengukuran massa, volume,
panjang, suhu, tegangan listrik, arus, keasaman, kelembapan dan besaran-
besaran fisika maupun kimia lainnya yang diperlukan dalam pengontrolan
proses dan produksi oleh industri.
5. Dalam dunia modern, ilmu pengukuran atau metrologi berperan vital untuk
melindungi para konsumen dan memastikan barang-barang yang diproduksi
telah memenuhi standar dimensi dan kualitas yang telah ditetapkan.
D. SEJARAH PENGUKURAN
Bukti artefak paling tua dari alat pengukur adalah sebuah timbangan yang
ditemukan dalam sebuah makam di Nagada, Mesir yang berasal dari tahun 5000
SM. Peradaban Sumeria dan Babilonia juga terkenal memiliki sistem pengukuran
yang telah maju.
3
SISTEM SATUAN PENGUKURAN
A. PENGERTIAN SATUAN
1. Satuan pengukuran atau satuan ukuran adalah satuan yang dipakai untuk
menyatakan ukuran dimensi tertentu.
2. Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur yang memiliki nilai dan satuan.
Besaran menyatakan sifat benda. Sifat ini dinyatakan dalam angka melalui
hasil pengukuran. Karena satu besaran berbeda dengan besaran lainnya,
maka ditetapkan satuan untuk setiap besaran. Satuan juga menunjukkan
bahwa setiap besaran diukur dengan cara berbeda.
3. Sistem satuan ukuran dapat diklasifikasi menjadi 2 jenis; masing-masing
ialah Sistem Inggris (British System) dan Sistem Internasional (International
System).
4. Secara historis, Sistem Inggris lahir dan digunakan masyarakat lebih dulu
daripada Sistem Internasional.
B. SISTEM INGGRIS
1. Sebelum orang menggunakan Sistem Internasional maka terlebih dulu
digunakan Sistem Inggris atau the British Systems of English Units yang
kemudian berkembang menjadi the British Systems of Imperial Units.
2. Negara-negara pengguna Sistem Inggris mula-mula adalah Inggris, ne-gara
persemakmuran dan Amerika Serikat (AS); kemudian menyebar ke negara-
negara lainnya.
3. Di AS, Sistem Inggris ini dikenal dengan nama US Customary Units;
beberapa orang ada yang menyebutnya sebagai Foot-Pound-Second Systems
karena tiga satuan ukuran tersebut mula-mula dipergunakan untuk satuan
jarak, berat dan waktu.
4. Meskipun Satuan Internasional sudah digunakan akan tetapi berbagai jenis
produk di Inggris dan AS masih menggunakan Satuan Inggris; misalnya
produk ulir dalam satuan witworth, peralatan mesin dalam satuan inchi, dan
sebagainya.
4
5. Meski secara resmi Inggris sudah mengikuti Satuan Internasional tetapi
Satuan Inggris tetap digunakan dalam kehidupan sehari-hari; misalnya
rambu-rambu jalan masih dalam mil, yard, mil per jam, orang cende-rung
mengukur tinggi badan dalam feet dan inchi, dan sebagainya.
C. SISTEM INTERNASIONAL
1. Mulai tahun 1960 dikembangkan Sistem Internasional atau the Inter-
national System of Units atau nama asli dalam Bahasa Perancis adalah
Système International d'Unités (SI).
2. Setelah dikembangkannya Sistem Internasional ini maka negara-negara yang
dulunya menggunakan Sistem Inggris, termasuk Inggris sendiri, beralih ke
Sistem Internasional; terkecuali AS, Liberia, dan Myanmar.
3. Pada awalnya Sistem Internasional merupakan Sistem MKS, yaitu pan-jang
(meter), massa (kilogram), dan waktu (sekon/detik). Selanjutnya
berkembang Sistem CGS, yaitu panjang (centimeter), massa (gram), dan
waktu (sekon/detik).
4. Dalam Sistem Internasional terdapat 7 satuan dasar/pokok SI dan 2 satuan
tanpa dimensi. Selain itu, dalam Sistem Internasional terdapat standar
awalan-awalan (prefix) yang dapat digunakan untuk penggan-daan atau
menurunkan satuan-satuan yang lain.
5. Ada 7 satuan dasar/pokok Sistem Internasional adalah sebagai berikut
(diikuti lambang dan rumus dimensinya):
a) meter untuk panjang (m, L)
b) kilogram untuk massa (kg, M)
c) sekon untuk waktu (s, T)
d) ampere untuk arus listrik (A, I)
e) kelvin untuk suhu (k, T)
f) mol untuk jumlah molekul (mol, n)
g) kandela untuk intensitas cahaya (cd, J)
5
6. Ada 2 satuan Sistem Internasional tanpa dimensi adalah radian (rad) dan
steradian (sr).
7. Satuan-satuan lain dalam SI dapat dijabarkan sebagai kombinasi dari satuan-
satuan dasar di atas. Sebagai contoh:
a) Satuan gaya/newton adalah kg·m/s2.
b) Satuan kecepatan adalah meter/sekon (m/s)
c) Satuan luas adalah m2
D. BESARAN POKOK DAN BESARAN TURUNAN
1. Dalam ilmu pengukuran dikenal dua jenis besaran; masing-masing adalah
besaran pokok dan besaran turunan.
2. Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih
dahulu dan tidak diturunkan dari besaran lain. Besaran pokok dalam Sistem
Internasional ada 7 jenis sebagai berikut.
NAMA
SIMBOL
DLM
RUMUS
SIMBOL
DIMENSISATUAN SI
SIMBOL
SATUAN
Panjang l, x, r, dll. L meter M
Waktu t T detik(sekon) S
Massa m M kilogram Kg
Arus Listrik I, i I ampere A
Suhu T Θ kelvin K
Jumlah Molekul n N Mol Mol
Intensitas Cahaya Iv J Candela Cd
6
3. Satuan panjang adalah "meter". Definisi baru satuan "meter" sbb: satu meter
adalah jarak yang ditempuh cahaya (dalam vakum) dalam selang waktu
1/299 792 458 sekon.
4. Satuan waktu adalah "sekon" (disingkat s) (detik). Definisi waktu adalah
selang waktu yang diperlukan oleh atom sesium-133 untuk melakukan
getaran sebanyak 9 192 631 770 kali dalam transisi antara dua tingkat energi
di tingkat energi dasarnya (CGPM ke-13; 1967).
5. Satuan massa adalah "kilogram" (disingkat kg). Definisi massa adalah massa
sebuah kilogram standar yang disimpan di lembaga Timbangan dan Ukuran
Internasional (CGPM ke-1, 1899).
6. Satuan kuat arus listrik adalah "ampere" (disingkat A). Definisi ampere
adalah kuat arus tetap yang jika dialirkan melalui dua buah kawat yang
sejajar dan sangat panjang, dengan tebal yang dapat diabaikan dan
diletakkan pada jarak pisah 1 meter dalam vakum, menghasilkan gaya 2 X
10-7 newton pada setiap meter kawat.
7. Satuan suhu adalah "kelvin" (disingkat K). Definisi kelvin adalah 1/273,16
kali suhu termodinamika titik tripel air (CGPM ke-13, 1967). Dengan
demikian, suhu termodinamika titik tripel air adalah 273,16 K. Titik tripel
air adalah suhu dimana air murni berada dalam keadaan seimbang dengan es
dan uap jenuhnya.
8. Satuan jumlah molekul adalah "mol".
9. Satuan intensitas cahaya adalah "kandela" (disingkat cd). Definisi adalah
intensitas cahaya suatu sumber cahaya yang memancarkan radiasi
monokromatik pada frekuensi 540 X 1012 hertz dengan intensitas radiasi
sebesar 1/683 watt per steradian dalam arah tersebut (CGPM ke-16, 1979).
10. Besaran turunan adalah besaran yang didapat dari penggabungan besaran-
besaran pokok.
11. Contoh-contoh besaran turunan:
a) Satuan kecepatan adalah "meter per detik" disingkat m/s.
b) Satuan percepatan adalah meter "per detik kuadrat" disingkat m/s2.
c) Satuan gaya adalah "newton" disingkat N. Dalam Sistem Satuan
7
Internasional (SI) satuan gaya adalah kg M/S2.
d) Satuan dari luas adalah "meter kuadrat" disingkat m2.
e) Satuan dari volume adalah "meter kubik" disingkat m3.
8
DIMENSI DAN TOLERANSI
PENGERTIAN:
Š DIMENSI
Dimensi adalah ukuran pada komponen tertentu dari sebuah benda ukur.
Š TOLERANSI
Toleransi adalah batas pengerjaan yang diijinkan pada dimensi atau pada
ukuran (dasar) pada komponen tertentu dari sebuah benda ukur.
JENIS TOLERANSI:
Š TOLERANSI UNILATERAL
Toleransi unilateral adalah batas pengerjaan yang diijinkan yang
ukurannya satu arah dari ukuran dasar.
Š TOLERANSI BILATERAL
Toleransi bilateral adalah batas pengerjaan yang diijinkan yang ukurannya
dua arah dari ukuran dasar.
PENULISAN TOLERANSI:
Penulisan toleransi dilakukan dengan berbagai cara; adapun cara yang
dikembangkan biasanya dilakukan dengan mempertimbangkan variasi besarnya
batasan pengerjaan serta ketersediaan kode atau simbol toleransinya.
9
KLASIFIKASI ALAT UKUR
MENURUT KEMAMPUAN:
Š Alat Ukur Presisi
Alat ukur yang digunakan untuk mengukur benda kerja presisi; misalnya
Vernier Caliper, Micrometer, Dial Caliper, dan sebagainya.
Š Alat Ukur Nonpresisi
Alat ukur yang digunakan untuk mengukur benda nonpresisi; misalnya
meteran, rolmeter, dan sebagainya
MENURUT HASIL PEMBACAAN:
Š Alat Ukur Langsung
Alat ukur yang hasil pengukurannya dapat langsung dibaca; misalnya
Vernier Caliper, Micrometer, Dial Caliper, dan sebagainya.
Š Alat Ukur Tidak Langsung
Alat ukur yang hasil pengukurannya tidak dapat langsung dibaca; misalnya
cylinder gage.
MENURUT SISTEM PEMBACAAN:
Ф Sistem Digital
Alat ukur yang menyajikan hasil ukuran menggunakan susunan angka
langsung; misalnya Digital Micrometer, Tachometer, Pressure Gauge.
Ф Sistem Vernier
Alat ukur yang menyajikan hasil ukuran menggunakan kombinasi garis
pada mistar dengan garis pada nonius; misalnya Vernier Caliper.
Ф Sistem Micrometer
Alat ukur yang menyajikan hasil ukuran menggunakan kombinasi garis
pada sleeve dengan garis pada thimble; misalnya Outside Micrometer.
Ф Sistem Dial
Alat ukur yang menyajikan hasil ukuran menggunakan kombinasi garis
pada lingkaran dengan jarum penunjuk; misalnya Dial Caliper.
10
Ф Sistem Setrip Langsung
Alat ukur yang menyajikan hasil ukuran menggunakan kombinasi garis
dengan garis, garis dengan titik, atau titik dengan titik; misalnya
Combination Sets.
Ф Sistem Kombinasi
Alat ukur yang menyajikan hasil ukuran menggunakan kombinasi
antarsistem di atas; misalnya Dial Depth Caliper.
MENURUT SISTEM KERJA:
Š Alat Ukur Mekanik
Alat ukur yang sistem kerjanya secara mekanik; misalnya Vernier Caliper,
Micrometer, Dial Caliper, dan sebagainya.
Š Alat Ukur Hidrolik
Alat ukur yang sistem kerjanya secara hidrolis; misalnya metal processing
machines (pemroses logam), metal cutting machines (pemotong logam),
dan sebagainya.
Š Alat Ukur Optik
Alat ukur yang sistem kerjanya secara optis; misalnya storage scope,
interferometer (cahaya), dan sebagainya.
JENIS UKURAN DAN ALAT UKURNYA:
Š Ukuran Luar => Vernier Caliper, Micrometer
Š Ukuran Dalam => Inside Micrometer, Holtest
Š Ukuran Kedalaman => Dial Depth Caliper, Dial Depth Gage
Š Ukuran Tangga => Vernier Caliper
Š Ukuran Sudut => Bevel Protractor, Combination Sets
Š Ukuran Ulir => Screw Micrometer
Š Ukuran Kerataan => Comparator
11
PENYIMPANAN ALAT UKUR:
1. Alat ukur hendaknya disimpan pada ruangan dengan temperatur udara
yang tidak terlalu panas agar tidak memuai dan tidak terlalu dingin agar
tidak mengembun.
2. Temperatur udara ruangan yang pas kira-kira adalah 20 derajat Celcius.
12
DIMENSI BERBASIS VERNIER
Apakah yang dimaksud dengan dimensi berbasis vernier itu?
PENGERTIAN:
Vernier adalah suatu alat ukur yang terdiri dari dua bagian; masing-masing
adalah bagian diam (mistar) dan bagian bergerak (nonius).
Kombinasi garis pada mistar dengan nonius akan menghasilkan besar ukuran
tertentu.
Dimensi berbasis vernier adalah suatu ukuran yang pembacaannya didasarkan
pada kombinasi garis pada bagian yang diam (mistar) dengan bagian yang
bergerak (nonius)
CONTOH ALAT UKUR:
Vernier Caliper
Vernier Depth Gage
Vernier Hight Gage
Dan sebagainya
KETELITIAN:
0,1 mm; 0,05 mm; 0,02 mm
1/128 inchi
13
DIMENSI BERBASIS DIAL
Apakah yang dimaksud dengan dimensi berbasis dial itu?
PENGERTIAN:
Dial adalah suatu alat ukur yang terdiri dari dua bagian; masing-masing adalah
bagian diam (basic) dan bagian berputar (jarum).
Kombinasi garis pada basic dengan jarum akan menghasilkan besar ukuran
tertentu.
Dimensi berbasis dial adalah suatu ukuran yang pembacaannya didasarkan
pada kombinasi garis pada bagian yang diam (basic) dengan bagian yang
bergerak atau berputar (jarum).
CONTOH ALAT UKUR:
Dial Indicator
Dial Caliper
Dial Indicator Depth Gage
Dial Indicator Height Gage
Thickness Dial Indicator
Dial Indicator Cylinder Gage, dll.
14
Dial Indicator
Adalah suatu perangkat alat ukur dial yang siap dipasangkan dengan perangkat
alat ukur yang lainnya untuk membuat spesifikasi penggunaan; misalnya untuk
mengukur ketebalan, kedalaman, ketinggian, dll.
Dial Caliper
Adalah alat ukur kombinasi dari dial indicator dengan vernier caliper yang
kegunaannya untuk mengukur dimensi luar, dimensi dalam, tangga, diameter luar
dan diameter dalam suatu benda ukur.
Dial Depth Gage
Adalah alat ukur berbasis dial yang kegunaannya untuk mengukur dimensi
kedalaman suatu benda ukur.
15
Dial Hight Gage
Adalah alat ukur berbasis dial yang kegunaannya untuk mengukur dimensi tinggi
(ketinggian) suatu benda ukur.
Dial Cylinder Gage
Adalah alat ukur berbasis dial yang kegunaannya untuk mengukur dimensi
diameter dalam suatu benda ukur.
Thickness Dial Indicator
Adalah alat ukur berbasis dial yang kegunaannya untuk mengukur dimensi tebal
(ketebalan) suatu benda ukur.
16
DIMENSI BERBASIS MICROMETER
Apakah yang dimaksud dengan dimensi yang berbasis micrometer itu?
PENGERTIAN:
Micrometer adalah suatu alat ukur yang terdiri dari dua bagian; masing-masing
adalah bagian diam atau skala utama(sleeve) dan bagian bergerak atau skala
putar (thimble).
Kombinasi garis pada skala utama dengan garis pada skala putar akan
menghasilkan besar ukuran tertentu.
Dimensi berbasis micrometer adalah suatu ukuran yang pembacaannya
didasarkan pada kombinasi garis pada bagian yang diam atau skala utama
dengan bagian yang bergerak atau skala putar.
17
KOMPONEN:
Sebuah micrometer terdiri dari beberapa komponen, yaitu:
1. Skala utama (sleeve)
2. Skala putar (thimble)
3. Rahang putar (spindle)
4. Silinder bergerigi (recet)
5. Pemegang
6. Pengancing
KEPALA MICROMETER:
Khusus pada micrometer yang kapasitasnya tinggi, maksudnya untuk
mengukur dimensi yang relatif panjang, maka diperlukan alat penyambung
yang disebut kepala micrometer (micrometer head)
Fungsi kepala micrometer adalah mempermudah kalibrasi alat ukur
18
POSISI PENGUKURAN:
Untuk mendapatkan hasil ukur yang tepat maka posisi pengukuran haruslah
tepat; dalam hal ini posisi alat ukur menyesuaikan dengan posisi benda ukur.
Kekeliruan posisi pengukuran dapat mengakibatkan kekeliruan hasil ukur yang
didapatkan.
CONTOH ALAT UKUR:
1. Outside Micrometer
Adalah micrometer yang digunakan untuk mengukur ukuran luar suatu
benda ukur yang meliputi diameter luar, tebal, panjang, lebar, dan tinggi.
2. Digital Outside Micrometer
Adalah micrometer yang digunakan untuk mengukur ukuran luar suatu
benda kerja, yaitu diameter luar, tebal, panjang, lebar, dan tinggi, dan
pembacaan hasil ukurnya dibantu dengan sistem digital.
19
3. (Vernier) Inside Micrometer
Adalah micrometer yang digunakan untuk mengukur ukuran dalam;
utamanya diameter dalam. Secara fisik micrometer ini ada unsur
verniernya yang dalam hal ini adalah rahang tetapnya.
4. Tubular Inside Micrometer
Adalah micrometer yang digunakan khusus untuk mengukur diameter
dalam suatu benda ukur; secara fisik berbentuk tabung dan memiliki tiga
kaki yang relatif pendek
20
5. Tesa Inside Micrometer
Adalah micrometer yang digunakan khusus untuk mengukur diameter
dalam suatu benda ukur; secara fisik berbentuk tabung dan memiliki tiga
kaki yang relatif panjang
6. Digital Inside Micrometer
Adalah micrometer yang digunakan untuk mengukur ukuran dalam;
utamanya diameter dalam. Secara fisik micrometer ini ada unsur
verniernya yang dalam hal ini adalah rahang tetapnya. Sedangkan
pembacaan hasil ukurnya dibantu dengan sistem digital.
21
7. Depth Micrometer
Adalah micrometer yang digunakan untuk mengukur kedalaman suatu
benda ukur; micrometer ini juga dapat digunakan untuk mengukur tangga
(step) suatu benda ukur.
8. Screw Micrometer
Adalah micrometer yang digunakan untuk mengukur diameter ulir suatu
benda ukur; adapun ujung rahang putar (spindle) micrometer ini berbentuk
lubang segitiga yang bersudut 60 derajat (metris) atau 55 derajat
(withworth).
9. Digital Depth Micrometer
Adalah micrometer yang digunakan untuk mengukur kedalaman suatu
benda ukur; micrometer ini juga dapat digunakan untuk mengukur tangga
(step) suatu benda ukur. Sedangkan pembacaan hasil ukurnya dibantu
dengan sistem digital.
22
KETELITIAN:
Milimeter:
0,05 mm; 0,01 mm; 0,001 mm
Inchi;
0,1 inchi; 0,01 inchi; 0,001 inchi
MICROMETER KIT:
Micrometer kit adalah perangkat yang berisi micrometer dan/atau
kelengkapannya.
Dalam sebuah micrometer kit dapat berisikan satu jenis dan satu buah
micrometer; tetapi dapat pula berisikan banyak jenis dan banyak buah
micrometer.
23
SUAIAN
Apakah yang dimaksud dengan suaian itu ?
PENGERTIAN:
Menurut Taufiq Rochim dan Sutarto SM
Suaian adalah hubungan yang terjadi yang ditimbulkan oleh karena adanya
perbedaan ukuran sebelum dua komponen saling dirakit (assembled) atau
disatukan.
Menurut Warren J. Luzadder
Suaian adalah istilah yang dipakai untuk menandakan ketetapan atau
kelonggaran yang diakibatkan oleh penerapan kombinasi tertentu antara
tenggang dan toleransi dalam merancang komponen yang saling sesuai.
Menurut Takashi Sato
Suaian adalah ukuran kesesakan dan kelonggaran pada bagian-bagian mesin
yang saling berhubungan sesuai dengan pemakaian atau kebutuhan dalam
teknik.
Menurut N. Sugiarto Hartanto
Suaian adalah perbedaan ukuran yang diijinkan untuk pemakaian program dari
dua benda berhubungan yang mempunyai ukuran-ukuran yang berbeda
sebelum dirakit.
Menurut Bob Cyber Kid
Suaian adalah celah atau renggang antara dua komponen yang akan dirakit (di-
assembly).
FUNGSI:
Suaian berfungsi untuk mengatasi masalah pemuaian logam, khususnya
dalam berbagai permesinan yang mengandung panas yg tidak
terhindarkan.
Koefisien muai tiap logam berbeda. Suaian adalah variabel terkontrol,
dan dari pabrikan akan ditentukan sesuai dengan material yang digunakan
dan perkiraan suhu operasional komponen bekerja.
24
JENIS SUAIAN:
1. Suaian longgar (clearance fit)
Suaian yang selalu akan menghasilkan kelonggaran (clearance). Daerah
toleransi lubang selalu terletak di atas daerah toleransi poros.
Contoh pada hubungan antara poros dengan lubang. Pada suaian longgar
diameter luar poros akan lebih kecil daripada diameter dalam lubang, sehingga
poros dapat dipasang ke dalam lubang tanpa usaha yang berat.
Untuk contoh: Piston dan Liner silinder, termasuk suaian longgar, karena ada
celah sekitar 0.03 mm.
2. Suaian paksa (interference fit)
Suaian yang selalu akan menghasilkan kerapatan (interference). Daerah
toleransi lubang selalu terletak di bawah daerah toleransi poros.
Contoh pada hubungan antara poros dengan lubang. Pada suaian paksa
diameter luar poros akan lebih besar daripada diameter dalam lubang, sehingga
poros dapat dipasang ke dalam lubang dengan usaha yang berat.
Untuk contoh: pada sambungan pasangan yang jarang dilepas dan diperlukan
“kekuatan” ekstra.
3. Suaian pas (transition fit)
Suaian yang bisa menghasilkan kelonggaran maupun kerapatan. Daerah
toleransi lubang dan daerah toleransi poros saling menutup.
Contoh pada hubungan antara poros dengan lubang. Pada suaian longgar
diameter luar poros adalah sama dengan diameter dalam lubang, sehingga
poros dapat dipasang ke dalam lubang meskipun agak seret dan perlu usaha
yang tidak terlalu berat.
Untuk contoh: Liner dan blok mesin termasuk suaian pas karena celahnya pas
sekali, atau boleh dikatakan tidak ada celah.
25
Terminologi Pengukuran
Terdiri dari ;
a. Toleransi Bilateral
b. Kalibrasi
1. Klasifikasi Terminologi
a. Alat Ukur dan Komponennya
Contoh pada alat ukur ;
1) Vernier Kaliper
mistar, skala utama, skala nonius, rahang tetap, rahang geser, ekor dan
penjepit
2) Dial Indicator
basis, skala utama, skala pembantu, dan jarum
3) Micrometer
sleeve (skala utama), thimble (skala putar), rachet, spindel, pemegang
dan pengunci
Alat ukur lainnya ;
Sensor, anvil, clamp, lock clamp, outer ring, dan sebagainya
b. Teori Pengukuran
Terdiri dari ;
International system, british system, dimensi toleransi, toleransi uniteral,
toleransi bilateral, presisi, sensitivitas, readabilitas, zero stabilitas, akurasi,
assembled, suaian (fit), clearance fit, interence fit, transition fit, dan
sebagainya.
c. Proses Pengukuran
Terdiri dari ;
Kalibrasi, zero position, measuring position, reading position, dan
sebagainya.
26
Teori Pengukuran
1. Pengertian Sikap
a. Kesediaan seseorang untuk melakukan reaksi terhadap hal-hal tertentu
( W. A. Gerungan. 1966)
b. Tanggapan seseorang, positif atau negatif, terhadap objek psikologi tertentu
( shrigley and true blood. 1979)
c. Sikap positif siswa terhadap aktifitas tertentu akan muncul bila aktifitas
tersebut memberi manfaat bagi dirinya, dan sebaliknya (R. G. Mitias, 1970)
d. Pengembangan sikap positif siswa dalam sistem pendidikan sangat penting
( J. O. Abiri, 1966 )
2. Pengertian Minat
a. Kecenderungan seseorang terhadap kegiatan tertentu diatas kegiatan yang
lainnya ( Gilbert Sax, 1966 )
b. Tendensi seseorang untuk berperilaku atas dasar ketertarikannya pada
jenis-jenis kegiatan tertentu ( J. P. Guilford, 1969 )
c. Minat seseorang terhadap sesuatu akan lebih terlihat bia orang itu menaruh
rasa senang terhadap sesuatu atau objek tersebut ( J. O. Crites, 1969 )
d. Sikap yang positif mempertinggi melihat terhadap sesatu ( T. Ato and W. J.
Wilkinson, 1980)
3. Pengertian Niat
a. Kemauan seseorang untuk berperilaku ( Martin Fishbein and kek Azjen,
1980 )
4. Teori Psikomotorik
Terdiri dari ;
a. Imitatif ; ( faktual ) mengukur sesuai yang dilihat atau dicontohkan
b. Manipulatif ; ( manual ) mengukur sesuai manual atau petunjuk yang
diberikan
c. Presisif ; mengukur secara cermat meskipun dalam satu jenis pekerjaan
d. Artikulatif ; mengukur secara cermat dalam satu project work atau
pekerjaan yang utuh
27
e. Naturalitatif ; dari pengukuran fisik dan pikiran ke fisik ( rutinisasi )
5. Teori Performansi
a. Diskriminasi ; membedakan benda presisi atau bukan
b. Recall ; mengukur seperti yang pernah dilaksanakan
c. Manipulasi ; mengukur sesua manual
d. Problem solving ; mengukur benda-benda ukur yang sulit
e. Speech ; mempromosikan hasil pengukuran
28
top related