taman nasional gunung leuser oke.ppt
Post on 10-Aug-2015
373 Views
Preview:
TRANSCRIPT
TAMAN NASIONAL GUNUNG TAMAN NASIONAL GUNUNG LEUSERLEUSER
DI SUSUN OLEH:DI SUSUN OLEH:
DENI SIMARMATADENI SIMARMATA
060805006060805006
SejarahWilayah Taman Nasional Gunung Leuser
di Propinsi Sumatera Utara adalah 213.985 ha yang merupakan gabungan SM Langkat Selatan dan Barat, SM Sekundur, dan Taman Wisata Sekundur.
Wilayah TN. Gunung Leuser di Propinsi daerah Istimewa Aceh seluas 586,500 hektar yang merupakan gabungan SM Gunung Leuser, SM Kluet, SM Kappi dan Taman Wisata Lawe Gurah.
Sebagai dasar legalitas dalam rangkaian proses pengukuhan kawasan hutan telah dikeluarkan Keputusan Menteri Kehutanan nomor: 276/Kpts-II/1997 tentang Penunjukan TN. Gunung Leuser seluas 1.094.692 hektar yang terletak di Provinsi daerah Istimewa Aceh dan Sumatera Utara. Dalam keputusan tersebut disebutkan bahwa TN. Gunung Leuser terdiri dari gabungan: 1. Suaka Margasatwa Gunung Leuser : 416.500 hektar 2. Suaka Margasatwa Kluet : 20.000 hektar 3. Suaka Margasatwa Langkat Barat : 51.000 hektar 4. Suaka Margasatwa Langkat Selatan : 82.985 hektar 5. Suaka Margasatwa Sekundur : 60.600 hektar 6. Suaka Margasatwa Kappi : 142.800 hektar 7. Taman Wisata Gurah : 9.200 hektar 8. Hutan Lindung dan Hutan Produksi Terbatas: 292.707hektar
Keadaan Geografis Taman Nasional Gunung Leuser biasa disingkat
TNGL adalah sebuah cagar alam berstatus taman nasional di perbatasan Nanggroe Aceh Darussalam dan Sumatera Utara.
Meliputi wilayah-wilayah Kabupaten Aceh Tenggara, Aceh Singkil, Aceh Selatan, Gayo Lues dan Langkat. 4 kabupaten pertama termasuk wilayah administrasi Nanggroe Aceh Darussalam dan Langkat adalah termasuk wilayah
administrasi Sumatera Utara. Taman nasional ini meliputi ekosistem alam dari
pantai sampai pegunungan tinggi yang diliputi oleh hutan lebat khas hujan tropis.
Peta Letak TNGL
Flora dan Fauna Hutan Gunung Leuser sangat lebat, berkhas hutan
pantai dan hutan hujan tropika. Di dalamnya terdapat beragam satwa langka yang dilindungi, seperti kucing hutan, harimau Sumatera (Panthera tigris), rangkong, orang utan (Pongo abelii), siamang (Hylobathes lar), tapir ular, kupu-kupu, burung, gajah Sumatera, badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis), kambing hutan, dan rusa sambar.
Selain itu, terdapat tumbuhan pencekik (ara) dan tumbuhan langka lainnya, seperti bunga raksasa “Rhizanthes zippelnii” yang berdiameter 1,5 meter, bunga raflesia, dan daun payung raksasa.
Contoh fauna
Orang Utan Sumatera (Pongo abelii) Kingdom :
AnimaliaFilum : ChordataKelas : MamaliaOrdo : PrimataFamili : HominidaeGenus : Pongo
Species : Pongo abelii
Harimau Sumatera (Panthera tigris).
Badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis)
Kingdom : AnimaliaFilum : ChordataKelas : MammaliaOrdo : PerissodactylaFamili : RhinocerotidaeGenus: Dicerorhinus
Species : Dicerorhinus sumatrensis
Kingdom : AnimaliaFilum : ChordataKelas : MammaliaOrdo : CarnivoraFamili : FelidaeGenus: PantheraSpesies : P. tigris
Contoh FloraPohon Ara
Bunga Bangkai (Amorphophalus titanium)
Kingdom :PlantaeOrdo :Alismatales
Family :AraceaeSubfamily :AroideaeGenus:Amorphophallus
Species : Amorphophallus titanium
• Rafflesia arnoldi
Kingdom : Plantae
Division : MagnoliophytaClass: MagnoliopsidaOrder : MalpighialesFamily : RafflesiaceaeGenus : RafflesiaSpecies : Rafflesia arnoldi
Taman Nasional Gunung Leuser memiliki 3 (tiga) fungsi yaitu :
Perlindungan sistem penyangga kehidupan;
Pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa beserta ekosistemnya;
Pemanfaatan secara lestari sumber daya alam hayati dan ekosistemnya.
Manfaat
Adapun usaha-usaha (upaya-upaya) pemerintah Indonesia dalam pelestarian (konservasi) keanekaragaman hayati antara lain sebagai berikut:
Dibentuknya Yayasan Leuser Internasional (YLI) yang memfokuskan dukungannya pada kawasan hutan di sekitar TNGL dengan berbagai inisiatif konservasi dan pembangunan yang berkelanjutan
Konservasi
UNESCO, melalui program yang dikembangkan oleh World Heritace Center, segera mendukung program-program peningkatan kapasitas staf Balai TNGL melalui pelatihan dan dukungan program-program patroli lapangan dan penguatan resort-resort di seluruh kawasan TNGL.
Conservation International Indonesia yang sedang mengembangkan konsep North Sumatran Corridor juga mulai mendukung TNGL melalui pengenalan program-program pendidikan lingkungan dan penguatan kapasitas staf Balai TNGL.
Pemerintah NAD dan Sumatra Utara mulai mendukung melalui program kampanye pelestarian kawasan TNGL dan pendampingan masyarakat setempat di sekitar TNGL dan mengadakan penyuluhan untuk kesadaran masyarakat dalam menjaga dan melestarikan TNGL.
Thank YouThank YouThank YouThank You
top related