syarat syahadat laa ilaha illallah
Post on 07-Nov-2015
38 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
-
Syarat-syahadat Laa Ilaha Illohu
Kalimat Syahadat Laa Ilaha Illohu adalah kalimat yang sering kita dengar
terutama saat dikumandangkan adzan di tiap sholat lima waktu dan sangatlah
mudah diucapkan. Kalimat ini memiliki keutamaan yang sangat mulia dan tinggi
kedudukannya dalam Islam dan seorang yang hendak masuk Islam haruslah
mengucapkan kedua kalimat syahadat serta keutamaan lainnya yang banyak yang
bukan di sini pembahasannya. Yang kita perhatikan pada kajian kita kali ini adalah
syarat mengucapkannya karena bila syarat ini tidak terpenuhi maka tidak ada
manfaat orang yang mengucapkannya dan tidak diterima di sisi Alloh. Para ulama
menerangkan bahwa syarat mengucapkan kalimat ini ada delapan yaitu :
Pertama : Mengetahui, yaitu mengetahui kandungan makna kalimat yang agung
ini. Arti kalimat ini adalah tidak ada ilah berhak disembah selain Alloh.
Alloh taala berfirman :
Yang demikian itu sesungguhnya Alloh adalah hak dan sesungguhnya apa-apa
yang mereka sembah selainNya adalah batil dan Alloh Maha Tinggi lagi Maha
Besar.1
Imam Ibnu Katsir berkata dalam Tafsirnya :Yaitu Allih sesembahan yang hak yang
tidak pantas ibadah kecuali untukNya karena Ia memiliki kekuasaan yang mutlak
yang besar, apa yang Ia kehendaki terjadi dan apa yang tidak Ia kehendaki maka
tidak terjadi, segala sesuatu membutuhkanNya, hina di hadapannya, apa yang
mereka sembah selaiNya adalah batil apakah berhala, tandingan-tandingan selain
Alloh, dan tiap apa yang disembah selain Alloh maka batil karena tidak memiliki
mudhorot dan manfaat. Ia Maha Tinggi dan Besar artinya segala sesuatu di bawah
kekuasaan dan kebesaranNya, maka tidak ada ilah selain Dia, tidak ada Robb
1 AlHajj : 62.
-
selain Dia yang tidak ada yang lebih besar selain Dia, tidak ada yang lebih Tinggi
daripada Dia. Maha Suci Alloh dari apa yang diucapkan orang-orang yang dholim.2
Wajib bagi tiap orang yang hendak mengucapkannya mengetahui maknanya
sebab banyak orang yang mengucapkannya dan tidak mengetahui maknanya
melanggar isi kandungannya seperti berdoa atau beribadah kepada selain Alloh
seperti berdoa kepada kubur, wali-wali, batu-batu keramat atau jimat-jimat yang
diyakini memiliki kekuatan ghoib dan lainnya. Alloh taala menjelaskan tentang
keharusan mengetahui arti kalimat ini dalam firmanNya :
Kecuali orang yang menyaksikan dengan kebenaran dan
mereka mengetahuinya,3 yakni mereka mengetahui dengan hati mereka makna
apa yang mereka ucapkan dengan lisan mereka. Dan Rosululloh bersabda :
Barangsiapa mati mengucapkan laa ilaha illalloh dan ia mengetahuinya
maka masuk sorga.4
Kedua : Yakin, yaitu mengucapkan dengan tidak boleh ada keraguan apakah
kalimat ini benar atau salah, apakah dapat memasukkannya ke dalam sorga atau
tidak, sehingga ia menjadi orang yang beriman yang sebenarnya dan dapat
memasukkannya ke sorga sebagaimana yang Alloh firmankan :
Sesungguhnya orang-orang yang beriman dengan keimanan sempurna hanyalah
orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya kemudian mereka tidak
ragu-ragu dan mereka berjihad dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah,
mereka itulah orang-orang yang benar keimanannya.5
Rosululloh bersabda :
2 Di antara mereka yang mengatakan Alloh di mana-mana, Alloh di hati, padahal ayat di atas jelas menunjukkan Alloh di atas dan banyak dalil lainnya yang menunjukkan Alloh di atas. 3 Az Zukhruf : 86
4 HR. Muslim dari Utsman rodhiallohu anhu.
5 AlHujurat : 15.
-
Aku bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak disembah selain Alloh dan aku
adalah rosululloh, tidaklah seorang hamba bertemu Alloh dengan dua kalimat ini
tidak ragu sama sekali kecuali masuk sorga.6
Ketiga : Mengikatkan Diri, artinya mengikatkan diri dengan syariat Islam, bukan
menjadi manusia yang bebas tidak terikat oleh hukum dan aturan Islam
sebagaimana kebanyakan manusia yang telah mengucapkannya menginginkan
demikian maka ucapannya tidak bermanfaat dan bukanlah orang beriman. Alloh
taala berfirman :
Barangsiapa yang mengihlaskan amal dan mengikuti syariatNya, sedang dia
orang yang baik dalam ibadahnya7, maka sesungguhnya ia telah berpegang teguh
tali agama yang kokoh (mengambil satu perjanjian dari Alloh bahwa Ia tidak akan
mengazabnya). Dan hanya kepada Allah-lah kesudahan segala urusan.8
Keempat : Menerima, yaitu menerima dengan baik, tidak terpaksa, maupun
menolak lahir batin. Alloh taala berfirman :
22. (kepada malaikat diperintahkan): "Kumpulkanlah orang-orang yang zalim
beserta orang-orang yang semisal mereka dan sembahan-sembahan yang selalu
mereka sembah, 23. selain Allah (berhala, setan dan Iblis) di tempat mereka;
maka tunjukkanlah/giringlah mereka jalan ke neraka.24. Dan tahanlah mereka (di
tempat perhentian) karena sesungguhnya mereka akan ditanya.925. "Mengapa
kamu tidak tolong-menolong untuk menghindar dari siksa neraka?"26. Bahkan 6 HR. Muslim. 7 Baik dalam ibadah artinya mengikuti perintah dan meninggalkan apa yang dilarang dan dicela syariat. (Ibnu
Katsir) 8 Luqman : 22
9 Akan ditanya tentang ucapan-ucapan dan amal-amal mereka. (Ibnu Katsir)
-
mereka pada hari itu tunduk terhadap perintah Alloh.Di padang mahsyar,
sebagaimana di kerak neraka orang-orang kafir saling mencela : 27. Sebahagian
dari mereka menghadap kepada sebahagian yang lain berbantah-bantahan.28.
Pengikut-pengikut mereka berkata (kepada pemimpin-pemimpin mereka):
"Sesungguhnya kamu dahulu datang kepada kami dari arah kebenaran lalu kamu
menghiasinya dengan kebatilan dan melarang kami dari kebenaran". 29.
Pemimpin-pemimpin mereka menjawab: "Sebenarnya hatimulah yang tidak
beriman dan menerima kekafiran". 30. Dan sekali-kali kami tidak punya hujjah
atas ajakanku terhadapmu, bahkan kamulah kaum yang melampaui batas dari
kebenaran. 31. Maka pastilah putusan Rob kita menimpa kita (kita termasuk
orang-orang yang celaka); sesungguhnya kita akan merasakan (azab itu).32. Maka
kami telah menyesatkan kamu, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang
sesat. 33. Maka sesungguhnya mereka pada hari itu bersama-sama dalam azab
sesuai keadaannya.34. Sesungguhnya demikianlah Kami berbuat terhadap orang-
orang yang berbuat dosa. 35. Sesungguhnya mereka dahulu apabila mereka
diperintah mengucapkan: "Laa ilaaha illallah" (Tiada ilah yang berhak disembah
melainkan Allah) mereka menyombongkan diri. 36. dan mereka menjawab:
"Apakah sesungguhnya kami harus meninggalkan sembahan-sembahan kami
karena ucapan seorang penyair gila itu?"10
Rosululloh bersabda : Permisalan petunjuk dan ilmu yang Alloh
mengutusku dengannya seperti hujan deras yang mengenai tanah di antara tanah
itu ada yang bersifat subur menerima air dan menumbuhkan rumput kering dan
basah yang banyak, tanah padas yang menyimpan air lalu Alloh memberikan
manfaat kepada manusia dengannya, maka mereka minum dan mengambil airnya
dan menanam, dan sekeklompk tanah yang lain berupa tanah licin yang tidak
menyimpan air dan menumbuhkan rerumputan. Maka itulah permisalan orang
yang memahami agama Alloh dan mengambil manfaat apa yang Alloh
mengutusku dengannya lalu ia mempelajari dan mengajarkannya dan permisalan
orang yang tidak memperdulikan sama sekali dan tidak menerima petunjuk Alloh
yang aku diutus dengannya.11
10
AshShoffat : 22-36 11 HR.Bukhori dan Muslim
-
Keempat : Ikhlash, yaitu mengucapkannya dengan ikhlas karena mengharapkan
wajah Alloh dan keridhoaanNya bukan mengharap harta, pujian, wanita,
kedudukan dan tujuan-tujuan dunia yang lainnya. Alloh taala berfirman :
Maka sembahlah Allah dengan mengihlaskan keta`atan
kepada-Nya.12
Ingatlah, hanya kepunyaan Allah-lah agama yang bersih (dari
syirik).13 Dan Rosululloh bersabda :
Manusia yang paling berbahagia mendapatkan syafaatku adalah orang yang
mengucapkan kalimat laa ilaha illa Alloh dengan ikhlas dari hatinya.14
Rosululloh bersabda : Sesungguhnya Alloh mengharamkan
neraka atas orang yang mengucapkan laa ilaha illa Alloh karena mengharapkan
wajah Alloh. 15
Kelima : Jujur, yaitu mengucapkannya dengan jujur dan benar dari hatinya, bukan
dusta dan berpura-pura. Alloh taala berfirman :
1. Alif laam miim. 2. Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja)
mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi?16
3. Sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, agar
Allah melihat orang-orang yang benar dan melihat orang-orang yang dusta.17
12
AzZumar : 2 Maknanya sembahlah Alloh Taala semata, tidak disekutukan, serulah manusia kepadanya dan ajarkan kepada mereka bahwa ibadah tidak cocok kecuali untuk Alloh Taala, tidak ada tandingan dan sekutu bagiNya. Oleh karena Ia berkata .ayat berikutnya. (Ibnu Katsir) 13 AzZumar :3. Maknanya tidak ada amal yang diterima kecuali bila diihlaskan untuk Alloh Taala semata tidak ada sekutu bagiNya. Dan agama selain agama Islam yang didasarkan pada keihlasan maka tidak diterima. (Ibnu Katsir dan Syaukani) 14 HR.Ahmad dan Bukhori dalam Shohihnya. 15 HR. Bukhori dalam Shohihnya. 16 Alloh Taala pasti menguji orang-orang beriman sesuai kondisi keimanan mereka sebagaimana disebutkan dalam kitab Shahihaini bahwa manusia yang paling berat cobaannya adalah para nabi kemudian orang-orang yang semisal dengan mereka. (Ibnu Katsir) 17
AlAnkabut : 1-3. Yakni agar Ia melihat siapa yang benar pengakuan keimanannya dan dusta pengakuannya. Alloh Taala Maha Mengetahui apa yang telah dan akan terjadi sehingga ayat : ditafsirkan: agar Alloh Taala
-
Dan Rosululloh bersabda :
Dan tidaklah seorang mengucapkan laa ilaha illa Alloh dengan jujur dari hatinya
kecuali Alloh haramkannya / halanginya dari neraka.18
Keenam : Mencintai dan tidak membenci.
Alloh taala berfirman :
Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari
agamanya (atau tidak menolong agama Allah), maka kelak Allah akan
mendatangkan suatu kaum19 yang Allah mencintai mereka dan merekapun
mencintai-Nya. 20
Rosululloh bersabda :
Tiga hal yang ada pada dirinya menemukan manisnya iman : Alloh dan rosulnya
lebih ia cintai dari pada selain keduanya, tidak mencintai seseorang kecuali karena
Alloh dan membenci kembali kepada kekafiran setelah Alloh lepaskan darinya
sebagaimana membenci dilemparkan ke dalam api neraka.21
Ketujuh : Mencitai dan Memusuhi Karena Alloh, yaitu menjadikan seseorang
kawan dan lawan karena Alloh bukan karena suku, kelompok, organisasi, bangsa
dan negara. Alloh taala berfirman :
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi
dan Nasrani menjadi penolong-penolongmu. Sebagian mereka adalah saling
menolong bagi sebagian yang lain. Kemudian Allah mengancam orang-orang
melihat. Karena penglihatan berkaitan dengan apa yang telah ada sedang pengetahuan berkaitan dengan yang ada dan tidak ada. (Ibnu Katsir) 18
HR.Bukhori. 19
Yakni kaum yang lebih kuat, lebih lurus agama dan lebih baik ahlaknya. 20
AlMaidah : 54 21 HR. Bukhori dan Muslim
-
beriman yang tetap loyal22 kepada mereka,Barangsiapa di antara kamu tetap
loyal kepada mereka, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka.
Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang dhalim23.
Alloh taala berfirman :
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu jadikan bapa-bapa dan saudara-saudaramu pemimpin-pemimpinmu dan kecintaan, jika mereka lebih mengutamakan kekafiran atas keimanan. Dan siapa di antara kamu yang menjadikan mereka pemimpin-pemimpinmu, maka mereka itulah orang-orang yang dhalim.24
Alloh taala berfirman :
Kamu tak akan mendapati suatu kaum yang beriman pada Allah dan hari akhirat, saling berkasih-sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau saudara-saudara ataupun keluarga mereka. Meraka itulah orang-orang yang telah ditetapkan keimanan dan kebahagiaan dalam hati mereka dan dikuatkan dengan ruh (pertolongan) yang datang daripada-Nya. Dan dimasukan-Nya mereka ke dalam surga yang sungai-sungai mengalir di bawahnya, mereka kekal di dalamnya. Allah ridha terhadap mereka, dan merekapun merasa ridho terhadap-Nya.25 Mereka itulah golongan Allah golongan, hamba dan waliNya. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya hizbullah itu adalah yang beruntung (di dunia dan ahirat). 26 Alloh taala berfirman :
22 Loyal sempurna akan menjadikan pindah agama dan loyal sedikit lama-lama akan menjadi banyak. 23 Al Maidah : 51. 24 AtTaubah : 51. Barangsiapa menjadikan mereka pemimpin dan kecintaan maka ia berbuat dosa yang sangat besar.(Lihat Tafsir Ibnu Katsir) 25
Karena mereka telah membenci kerabat karena Allah Taala maka Allah Taala menggantikan mereka dengan keridhaan berupa kenikmatan yang kekal, keberuntungan yang besar dan karunia yang agung. (Ibnu Katsir) 26 AlMujadalah : 22.
-
Hai orang-orang beriman janganlah kamu menjadikan musuhku dan musuhmu
sebagai penolong. 27
Dari Abu Musa Al Asyari rodhiallohu anhu berkata :Aku berkata kepada Umar
rodhiallohu anhu : Aku mempunyai seorang penulis dari Nasrani. Maka Umar
berkata :Apa kamu, semoga Alloh memerangimu, apakah kamu tidak mendengar
firman Alloh ?Mengapa
kamu tidak mengangkat pegawai seorang muslim ? Aku katakan : Hai amirul
mukminin,bagiku tulisannya dan baginya agamanya. Umar berkata : Tidak, aku
tidak memuliakan mereka jika Alloh telah menghinakan mereka dan aku tidak
mendekatkan mereka kepada kami jika Alloh telah menjauhkan mereka dari
kami.28
Kedelapan : Mengingkari dan menjauhi Thoghut. Thoghut adalah setiap apa yang
melampaui batas syariat sebagai hamba dengan diikuti dan ditaati disebabkan
atau segala sesuatu yang disembah selain Alloh29. Thoghut di dunia banyak sekali
akan tetapi kita bisa mengenalinya melalui kepala mereka yaitu : Iblis, orang
menyeru untuk disembah, orang yang disembah selain Alloh dan ia ridho, orang
yang mengaku tahu urusan ghaib dan orang yang berhukum dengan hukum selain
hukum Alloh.30
Alloh taala berfirman :
Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut31 dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya urusanya telah kokoh, tegak di atas jalan lurus, berpegang dengan agama yang kokoh dengan sebab yang amat kuat. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. 32
27 AlMumtahan : 1. 28 HR. Ahamad, lihat AlWala wal Baro, Syaikh Fauzan, 11. 29 Lihat Fathul Majid, Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab 30
Lihat Ushul Tsalatsah, Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab. 31
Artinya melepaskan diri dari tandingan-tandingan dan berhala-berhala yang disembah selain Allah dan mengesakanNya dalam ibadah serta menyaksikan bahwa tidak ada sesembahan yang hak selain Allah. 32 AlBaqoroh : 256
-
Wallohu alam bishowab.
top related