sukmanto dibyo mutichannel steam generator relap5
Post on 05-Jan-2016
230 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Sukmanto Dibyo ISSN 0216 - 3128 51
Prosiding Pertemuan dan Presentasi Ilmiah – Penelitian Dasar Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Nuklir 2011
Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan - BATAN Yogyakarta, 19 Juli 2011
PEMODELAN MULTI-KANAL TUBE-SIDE PADA PEMBANGKIT UAP PLTN 1000 MW
Sukmanto Dibyo Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir BATAN Kawasan Puspiptek, Serpong, Tangerang 15310 E-mail: sukdibyo@batan.go.id
ABSTRAK PEMODELAN MULTI-KANAL TUBE-SIDE PADA PEMBANGKIT-UAP PLTN 1000 MW. Pembangkit uap merupakan komponen sistem PLTN jenis PWR yang sangat penting. Pembuatan model multi-kanal tube-side dimaksudkan untuk mengetahui karakteristika desain termohidrolika pembangkit-uap dengan menggunakan paket RELAP5. Model ini disusun dengan menggunakan acuan data desain geometri pembangkit uap AP-1000. Pemodelan difokuskan pada kinerja transfer panas dari tube-side ke media air di shell-side pada kondisi normal. Level air pada shell-side, hanya terjadi 2 fasa uap di bagian atas sedangkan pada tube-side mengalir air panas dari reaktor. Pembuatan nodalisasi disusun dari model volume, junction, heat structure dan time-dependent-junction (tmdjunc) yang terintegrasi di dalam untai terbuka dengan time-dependent-volume (tmdpvol) sebagai boundary conditions. Tube-side dibuat secara multi-kanal dan dinding tube berperan sebagai media transfer termal. Running program dikerjakan sampai 300 detik, menunjukkan bahwa parameter laju aliran dan temperatur mencapai steady dan secara umum sesuai dengan data acuan. Perbedaan yang berarti terjadi pada temperatur keluar tube-side. Penyempurnaan model masih perlu dilakukan lebih lanjut sehingga diharapkan diperoleh model pembangkit uap yang lebih memadai.
Kata kunci : model multi-kanal, RELAP5
ABSTRACT TUBE-SIDE MULTI-CHANNEL MODELING OF NPP-1000 MW STEAM GENERATOR. Steam generator is an important component of PWR type nuclear power plant system. Making tube-side multi-channel model is purposed to assess the design thermal hydraulic characteristics of steam generator by using the RELAP5 code. This model was prepared using the geometry data design reference of the AP-1000 steam generator. Modeling focused on the analysis of heat transfer performance of tube-side into water medium in the shell-side at normal condition. Water level on the shell-side is only considered in the model, while two phases flow at the top of the shell-side is occurs and hot water from the reactors flowing in the tube-side. Nodalization composed of volume models, junction, heat structure and time-dependent-junction (tmdjunc) integrated in an open loop with a time-dependent-volume (tmdpvol) as boundary conditions. Tube-side was made a multi-channel and tube wall is modeled as a material that a thermal transfer occurs. Program running is carried out until 300 seconds, shows that the parameters of flow rate and temperature have reached steady and this is generally in accordance with reference data. The significant difference occurs at outlet temperature of tube-side. Completion of the model still needs to be done further gained steam generator model is more adequate.
Keywords : Multi Channel Model, RELAP5
PENDAHULUAN
istem pembangkit uap (steam generator) merupakan bagian dari PLTN yang berfungsi
untuk memindahkan panas dari sistem pendingin primer ke sistem pendingin sekunder untuk menghasilkan uap yang berguna untuk menggerakkan turbin. Oleh karenanya integritas sistem pembangkit uap PLTN penting untuk diperhatikan karena selain berfungsi menghasilkan uap juga berfungsi sebagai pemisah antara pendingin primer yang mengandung substansi aktif dengan pendingin sekunder.
Dalam rangka menyiapkan pembangunan PLTN di Indonesia yang mana kecenderungannya akan menggunakan PLTN tipe PWR, dan menyiapkan
sumber daya manusia yang mampu mengevaluasi desain suatu peralatan pembangkit uap PWR (Pressurized Water Reactor), maka makalah ini akan membahas tentang pemodelan multi-kanal pada pembangkit-uap untuk mengkaji desain termal pembangkit uap. Model multi-kanal ini merupakan salah satu alternatif lain dalam menyusun nodalisasi kanal tube-side pembangkit uap, pemodelan pembangkit uap dengan menggunakan model kanal tunggal pada tube-side telah banyak dilakukan [1,2].
Hasil pemodelan multi-kanal diharapkan dapat mengetahui sejauh mana desain karakteristika pembangkit uap bisa diungkapkan berdasarkan data yang ada. Oleh karena itu, Program RELAP5 yang merupakan paket program untuk analisis termal dan
S
52 ISSN 0216 - 3128 Sukmanto Dibyo
Prosiding Pertemuan dan Presentasi Ilmiah – Penelitian Dasar Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Nuklir 2011
Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan - BATAN Yogyakarta, 19 Juli 2011
hidrodinamika pendingin air, digunakan untuk menyusun input (input-deck) dari model yang dibuat. Dalam kontek penekanan pemodelan yaitu mengetahui karakteristika desain, maka pemodelan difokuskan pada analisis kinerja transfer panas dari tube-side ke media air di sisi-shell pembangkit uap pada kondisi normal dan model sistem dibatasi oleh boundary-conditions. Pada pembangkit-uap ini, shell-side terjadi kondisi dua fasa uap-air pada level air bagian atasnya (di atas bundel tube) sedangkan pada tube-side mengalir air panas dari reaktor. Penyusunan nodalisasi terdiri dari model volume, junction, heat structure dan time-dependent-junction (tmdjunc) yang terintegrasi di dalam untai terbuka dengan time-dependent-volume (tmdpvol) sebagai boundary condition. Dinding tube dimodelkan sebagai struktur material yang berperan sebagai media transfer termal dari tube-side ke shell-side.
Berdasarkan uraian pendahuluan ini maka makalah ini membahas masalah pemodelan multi-kanal tube-side yang difokuskan pada penelusuran parameter penting yang dapat merepresentasikan kinerja pembangkit-uap seperti temperatur, tekanan dan laju aliran air yang melalui tube-side maupun shell-side. Adapun parameter geometri merupakan data input yang baku yang dirujuk berdasarkan kondisi desain data referensi [3]. Dari pemodelan ini diharapkan hasilnya dapat digunakan untuk me-review desain pembangkit uap PWR yang dalam hal ini menggunakan data data desain pembangkit uap AP-1000.
PEMBANGKIT UAP Pembangkit uap pada prinsipnya adalah alat
penukar panas (heat-exchanger) yang mendidihkan air pada shell-side. Pembangkit uap berfungsi memindahkan energi panas dari untai primer ke untai sekunder PLTN jenis PWR. Jenis pembangkit uap yang digunakan dalam desain PWR umumnya jenis U-Tube steam generator (UTSG) [4]. Pada pendingin primer, air panas mengalir melalui tube-side sedangkan air sekunder mengisi ruang yang berada diantara tube-tube dan dinding shell. UTSG sangat luas digunakan pada berbagai PLTN jenis PWR dari desain terbaru 1300 MWe sampai desain AP-1000. Pendingin primer masuk dari bagian bawah pembangkit uap, kemudian mengalir di dalam bundel tube dan selanjutnya melewati U-bend, dan keluar pada outlet pendingin primer. Pada pendingin sekunder, air umpan masuk melalui anulus ke arah bawah, mengalir dengan arah berlawanan (counter current) di antara U-tube dan bergerak melalui daerah pembangkit uap di bagian atas bundel tube. Campuran uap-air memasuki separator dan uap diteruskan melalui nosel, sedangkan bagian air diresirkulasikan kembali ke bawah. Dalam desain PLTN AP-1000, terdapat 2 pembangkit uap yang
terpisah. Masing-masing pembangkit uap tingginya 21 m berdiameter 4,5 m di bagian atas. Bagian yang bertekanan yang tinggi adalah head hemisphere, tube-sheet dan tube-tube di antara tube-sheet. Penampang desain UTSG pada AP-1000 dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1. Penampang Pembangkit Uap AP-1000
Pembangkit uap harus dapat terjaga integritasnya, oleh karena itu hal berikut ini merupakan ketentuan yang perlu dipenuhi : • Dapat menghindari resiko kerusakan teras reaktor
sebagai akibat kerusakan pembangkit uap yang berada dalam tingkat yang dapat diterima.
• Menjamin integritas tube- tube sehingga dapat terjaga sesuai syarat yang ditetapkan.
• Menjamin kebolehjadian rusaknya pembangkit uap sekecil mungkin pada kondisi operasi normal dan kecelakaan.
DESKRIPSI RELAP5 RELAP5 merupakan paket program komputer
yang telah digunakan secara luas untuk melakukan simulasi steady-state maupun transien pada suatu sistem termal dan pendingin air ringan pada sistem reaktor nuklir. Paket program ini dikembangkan dari model node dan junction multi-dimensional untuk menghitung keseluruhan perilaku termohidrolika sistem pendingin. Model yang digunakan merupakan sistem hidrodinamika nonequilibrium dan nonhomogenous fluida dua-fasa termasuk untuk gas-gas tak terkondensasi, transfer panas secara konveksi, konduksi satu dimensi pada struktur sistem, kinetika
Sukmanto Dibyo ISSN 0216 - 3128 53
Prosiding Pertemuan dan Presentasi Ilmiah – Penelitian Dasar Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Nuklir 2011
Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan - BATAN Yogyakarta, 19 Juli 2011
reaktor, sistem kontrol dan logika trip. Paket program juga mengandung model komponen sistem pada reaktor pendingin air ringan (Light Water Reactor, LWR) seperti pompa, katup, turbin, separator dan sebagainya. Struktur yang melingkupi suatu kanal aliran yang memodelkan dinding bejana reaktor, rod bahan bakar, dan U-tubes dari pembangkit uap dapat digunakan model heat structure. Data kinetika reaktor, digunakan untuk mewakili perilaku daya reaktor berdasarkan pendekatan kinetika titik [5].
Pada setiap Komponen hidrodinamika yang dimodelkan, saling terhubung dengan model junction baik berupa time-dependent juction, single / multiple junction ataupun katup. Komponen ini memiliki korelasi persamaan satu dimensi untuk fluida tunggal maupun aliran dua fasa air-uap air di mana persamaan dasarnya terdiri dari persamaan kekekalan massa, momentum dan energi yang dikembangkan dari persamaan kontinuitas seperti berikut,
Γ=∂∂
+∂∂ Av
xAt...1 ρααρ
(1)
⎥⎦⎤
⎢⎣⎡
∂∂
+∂∂
−Γ+−+∂∂
−=∂∂
+∂∂
xvv
tvACvAvAAB
xPA
xvA
tvA ...)(.........
21..
2
ραρααραρα (2)
hAvxA
Pt
PAvUxA
Ut
........1... Γ+∂∂
−∂∂
−=∂∂
+∂∂ ααραρα
(3)
keterangan ; ρ : densitas (kg/m3) A : luas penampang (m2) v : kecepatan (m/detik) Ѓ : laju massa volumetrik (kg/m3.s) α : fraksi uap U : energi internal (J/kg) P : tekanan (Pa) h : entalpi (J/kg)
METODA Nodalisasi pada sistem pembangkit uap disusun
menjadi komponen volume multi-kanal vertikal tube-side yang mana dinding tube berlaku sebagai media transfer panas. Pada tube-side ini terdapat dua tmdpvol (time-dependent volume component) untuk menetapkan kondisi air masuk sebagai boundary condition dan air keluar sebagai volume pembuang panas. Pada shell-side juga dibuat dua tmdpvol untuk menetapkan kondisi pendingin sekunder masuk dan pendingin keluar pada komponen separator uap. Pengaliran pendingin menggunakan model tmdjunc (time dependent junction). Struktur panas (heat structure) terdapat pada komponen yang terjadi transfer panas yang dihubungkan dengan komponen hidrodinamika [6]. Struktur panas ini dapat mewakili struktur yang melingkupi kanal aliran pada U-tubes. Secara keseluruhan, model terdiri dari 4 tmdpvol, 2 tmdjunc, 6 volume, 2 single volume dan 2 model branch (percabangan).
Data desain parameter pembangkit uap AP-1000 yang dipakai sebagai data referensi ditunjukkan pada Tabel 1[1]. Data tersebut mencakup data geometri (jumlah/diameter tube dan shell, luas transfer panas, luas aliran) dan data operasi (temperatur, laju aliran, beban termal dsb), disamping itu digunakan data tambahan dan asumsi yang dianggap perlu.
Tabel 1. Data Spesifikasi Desain Pembangkit Uap AP-1000
No Parameter Desain 1 Daya Pembangkit Uap
(Mwatt/unit) 1707,5
2 Tipe Delta-125 Vertikal U-tube
3 Jumlah 2 4 Area Permukaan Transfer
Panas (m2) /unit 11477,24
5 Desain Tekanan shell-side (MPa)
8,274
6 Temperatur masuk pada tube-side (oC)
321,0
7 Temperatur keluar pada tube-side (oC)
279.45
8 Temperatur air masuk (oC)
226,67
9 Temperatur Uap keluar (oC)
291,0
10 Aliran Pendingin Primer (tube-side) (ton/jam) /unit
262063
11 Aliran Uap Total (ton/jam)
6790,28
12 Tekanan Uap keluar (MPa)
5,764
13 Aliran Uap Total (kg/hr) 6790277,8 14 Jumlah Tube 10025 15 Diameter ID/OD tube
(mm)15,4 / 17,5
16 Diameter Shell, lower (m) 4191 17 Tube pitch, (mm) Triangular,
24,9 18 Resistansi fouling, Rd
m2.K.j/kkal 0,0097
modd(ktdj(pstd
T
mmpDtp
T
54
Prosid
Data inmengacu padaoperasi desadiinputkan paddesain yang d(disajikan padkutipan perhittube yang addipotong menjjunction. Dia(penampang aperimeter (keside, hanya ditransfer panas ditandai pada simulasi secarTampak bahw540, 550) dibamodel ini memmaupun time sproses komputData parameteterutama difokpendingin.
Gam
Tabel 2. Data Par1 Diame
(m) 2 Luas
Penammodeltube (m
3 Panjan(m)
4 Diame(m)
5 Panjan(m)
6 Luas Penamshell (
ing Pertemuan d
nput untuk a data spesifikin sesuai k
da RELAP5. Indisiapkan berdda Tabel 2), Gtungan panjangda, bundel Ujadi 2 kanal yaameter hidrolialiran volume)eliling terbasaimodelkan paddari tube-sideGambar 1. N
ra utuh diilustra tiap model v
agi menjadi enmerlukan langkstep control setasi numerik ber yang diamakuskan pada la
mbar 2. Model
Geometri Vorameter eter tube 0
mpang l volume m2)
1
ng tube 1
eter Shell 4
ng Shell 1
mpang (m2)
1
dan Presentasi IlmPusat Teknol
menyusun pkasi dan data kebutuhan yanput deck dibuaasarkan data pGambar 2 meg satu volume
U-tube dalam ang dihubungkika dihitung ) dibagi dengaahi). Adapun pda zona di mae ke shell-sideNodalisasi morasikan pada G
volume (nomornam segmen. Pkah pengaturanedemikian rupberlangsung deati untuk pemaju aliran dan
l Volume Tube
olume Untuk I Ket
0,0154 InsidDiam
1,8663 Jumltubearea
14,97 Panjvertilinta
4,190
14,97 Panjair sh
10,047 Shelannu
ISSN 02
miah – Penelitianogi Akselerator d
Yogyakarta, 1
pemodelan, parameter
ang harus at dari data pendukung enunjukkan e dari data
nodalisasi kan dengan
dari 4,0 an wetted-pada shell-ana terjadi
e saja yang odel untuk Gambar 3. r 520, 530, enggunaan
n input data a sehingga
engan baik. modelan ini
temperatur
e
Input Deck terangan de meter lah *Flow
a
ang ikal satu asan
ang level hell-side l-side + ulus
216 - 3128
n Dasar Ilmu Pendan Proses Baha19 Juli 2011
Gambar 3
PROSEDPembu
data referenparameter yanodalisasi udan data spdeck sebagadiperoleh hadengan datapelaksanaanGambar 4.
Tabel sebagai minkeluaran (ourunning, mdimasukkan
ngetahuan dan Tan - BATAN
. Model Multi
UR KERJAuatan model pensi untuk meang diperlukanuntuk RELAPesifikasi geomai input-file. Rasil yang realia desain dari ren pembuatan m
3 menunjukkanor edit requesutput) hasil pemaka data-d
n sebagai initial
Gambar 4. Pr
Suk
Teknologi Nuklir
i-Kanal Pemb
A embangkit uapelakukan idenn. Kemudian diP5, berdasarkametrinya maka Running dilakuistis untuk dikeferensi. Diagr
model ini ditam
an parameter st untuk ditam
emodelan. Untudata paramel-condition.
rosedur Kerja
kmanto Dibyo
2011
bangkit Uap
dimulai dari ntifikasi data isusun model an nodalisasi
dibuat input ukan sampai
komparasikan ram prosedur mpilkan pada
yang dipilih mpilkan pada uk keperluan ter operasi
a
Sukmanto Dibyo ISSN 0216 - 3128 55
Prosiding Pertemuan dan Presentasi Ilmiah – Penelitian Dasar Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Nuklir 2011
Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan - BATAN Yogyakarta, 19 Juli 2011
Tabel 3. Parameter Yang Dipilih Sebagai minor edit request 201 300.0 1.0-17 0.5 3 4 4000 5000 302 P 320010000 *P bott-shell 303 P 320060000 *P top-shell 304 Voidg 320040000 *void top1-shell 306 Voidg 320060000 *void top3-shell 307 Tempf 310060000 *T annulus 308 Tempf 320010000 *T shell-bott 310 Tempf 320060000 *T shell-top 312 Tempf 510060000 *T prim-in 313 Tempf 610010000 *T prim-out 315 mflowj 510060000 *flow-tube-side 316 mflowj 205000000 *steam flow out 319 hthtc 520000501 *ht.coeff
Tabel 4. Kompilasi Hasil Model RELAP5 dengan Data Referensi
Parameter Data Ref.
Model RELAP5 Keterangan
1 Temp. Pendingin primer inlet (K) 594,0 594,0 2 Temp. Pendingin primer outlet (K) 553,0 566,0 2,3 % error 3 Tekanan Pendingin primer (MPa) 15,5 15,6 4 Temp. Pendingin sekund inlet (K) 499,0 499,0 5 Temp. Pendingin Sekund outlet (K) 545,4 545,2 6 Tekanan Pendingin sekund (MPa) 5,76 5,76 7 Laju Alir Pendingin primer (m3/detik) 9,94 9,94 8 Laju Alir uap nominal (kg/detik) 1886,0 *1900,0 *rerata (Gambar 5) 9 Fraksi Uap pada segmen atas shell-side (-) - 0,938 10 Koefisien Transfer Kalor W/m2 - 11242,0
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam pembuatan model dengan menggunakan paket RELAP5, parameter utama untuk pencapaian kondisi steady telah diperoleh yaitu temperatur, tekanan dan laju aliran pendingin. Adapun proses running dikerjakan sampai 300 detik dengan menggunakan mode NEW TRANST pada kartu yang tersedia pada input RELAP5. Hasil pembuatan model pembangkit uap yang dikomparasikan dengan data desain dari referensi ditunjukkan pada Tabel 4. Tampak pada tabel tersebut bahwa perbedaan yang berarti (significant) terjadi pada parameter temperatur tube-side outlet, di mana model RELAP5 yang dibuat, menghitung lebih besar. Hal ini banyak kemungkinan penyebabnya, diantaranya karena penggunaan data input yang tidak tepat, ketidak-akuratan model shell–side dan data tambahan yang digunakan tidak mendekati data yang sebenarnya. Namun secara umum paramater-paremeter yang dikeluarkan dari hasil pemodelan cukup memuaskan. Pada Tabel 4, pemodelan RELAP5 menampilkan
parameter koefisien transfer panas dan kondisi fraksi uap pada ujung atas shell-side, tetapi tidak ada data pembanding terhadap data referensi. Perlu disampaikan bahwa koefisien transfer panas merupakan parameter penting dalam suatu desain penukar panas (heat exchanger).
Gambar 5 menyajikan kurva-kurva laju aliran pendingin yang melalui tube-side dan shell-side, terlihat adanya osilasi aliran meski kondisi steady telah tercapai. Kondisi seperti ini dapat difahami karena kurva laju aliran uap senantiasa oleh model RELAP5 tidak berlangsung stagnan.
Pencapaian kondisi steady untuk parameter temperatur secara simultan disajikan pada Gambar 6. Pada Gambar ini tampak ada justifikasi perhitungan oleh RELAP5 terhadap data input untuk initial condition, hal ini terjadi pada temperatur outlet di tube-side (volume no 610) maupun shell-side (volume nomor 320 segmen 6). Adapun data input untuk inlet di kedua sisi sudah sesuai dengan data yang ditetapkan sebagai boundary conditions.
G
vv(dbm0d
s
md
56
Prosid
Ga
Gambar 6. Kuda
Gambar 8
Investigavoid telah dipivolume nomo(volume node direpresentasikberosilasi ditamenunjukkan 0,90 pada bagdua fasa terjadSemakin ke bside maka frak
Berdasark8 terlihat bmembutuhkan detik), meskip
ing Pertemuan d
ambar 5. Kurv
urva-Kurva Tan shell-side
8. Kurva Fraks
asi dan penelusilih pada zonar 6) dan segmnomor 320).
kan oleh kurvaampilkan padabahwa fraksi uian atas shell-s
di pada segmenbawah pada seksi uap semakinkan penyajian
bahwa pada waktu yang la
pun penyus
dan Presentasi IlmPusat Teknol
va Laju Alir
Temperatur tu
ksi Uap pada zshell-side suran karakterisa di bagian atamen nomor 4 Pembangkitan
a fraksi uap yaa Gambar 8. uap terindikasiside yang bera
n tersebut mencegmen nomor n kecil. dari Gambar 6proses runn
ama (tidak lebisunan nodalis
ISSN 02
miah – Penelitianogi Akselerator d
Yogyakarta, 1
ube-side
zona atas
stika fraksi as (segmen
shell-side n uap yang ang tampak
Kurva ini i mencapai arti kondisi capai 90%. 320 shell-
6, 7 sampai ning tidak ih dari 100 asi dalam
216 - 3128
n Dasar Ilmu Pendan Proses Baha19 Juli 2011
pembuatan ketelitian ya
Dari pparameter hperbedaan dnamun hal tdiupayakan seakurat mdimodelkan
KESIMPUPembu
karakteristikdikerjakan ddengan datatemperatur Meskipun tdesain pembumum, modparameter kpenyempurnlanjut yangmemadai, skanal-tungga
Diharadiaplikasikainformasi plebih luas selebih detail. juga diguntransien.
DAFTAR1. D. L. K
“SCDAFor SteaOf SevWater and Env00286, R
2. PUTNESteam Intrn.AgTEC/L/
3. WESTIConnecEuropeaWesting
4. TJIPTAPembanSeminarPLTN ISSN : 0
5. RELAP“RELA
ngetahuan dan Tan - BATAN
model ini sang lebih memapembahasan dihasil pemodeladengan data tersebut dalam
penggunaan mungkin, teruta
menjadi dua k
ULAN uatan model Rka desain pdan hasil pema acuan, terdap
pendingin tidak cukup bangkit uap da
del yang dibuatkinerja pemb
naan model mdiharapkan di
serta perlu dibal tube-side.
apkan modean pada RELApenting untuk ehingga menghLangkah berik
nakan untuk
R PUSTAKAKNUDSON, L. AP/RELAP5 : E
am Generator Tvere Accidents
Reactors”, Idvironmental LRevision 1 Sep
EY JM, PREECGenerator Mogreement Re/0471/R91/199
NGHOUSE, Rted Systemsan Design Cghouse Electric
A SUHAEMIngkit Uap PLTr Nasional ke-Serta Fasilita0854 – 2910.
P5 Code AP5.Mod3. Co
Suk
Teknologi Nuklir
secara utuh adai. i atas menunjuan RELAP5 m
spesifikasi dapembuatan m
data geomama model U
komponen volu
RELAP5 untukpembangkit u
modelan telah dpat perbedaan keluar dari
data informasari referensi nt telah berhasilbangkit uap.
masih perlu dilaiperoleh modebandingkan de
el multi-kaAP5 ini dapat
berbagai parhasilkan suatu kutnya pemode
analisis kon
A S. GHAN, C.
Evaluation Of TTube Ruptures
s In Operatingaho National aboratory INEptember 1998.
CE RJ, Assessmodeling in REeport, Nureg3.
Reactor Coolan, Chapter
Control Docuc Company LL
I, PerkembanTN Jenis PW16 Teknologi, s Nuklir, Sur
Developmenode Manual“,
kmanto Dibyo
2011
masih perlu
ukkan bahwa masih terdapat
ari referensi, odel ini telah
metri desain U-tube yang ume.
k mengetahui uap berhasil dibandingkan
2,3 % pada i tube-side. si parameter
namun secara memperoleh Akan tetapi akukan lebih el yang lebih engan model
anal yang memberikan
rameter yang analisis yang elan ini dapat
ndisi operasi
A. DOBBE, The Potential s As A Result g Pressurized
Engineering EEL/EXT-98-
ment of PWR LAP5/Mod2,
g/IA-0106 /
nt System and 5. AP1000
ument 2009, LC.
ngan Desain WR, Prosiding
Keselamatan rabaya 2010,
nt Team, User Guide
Sukmanto Dibyo ISSN 0216 - 3128 57
Prosiding Pertemuan dan Presentasi Ilmiah – Penelitian Dasar Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Nuklir 2011
Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan - BATAN Yogyakarta, 19 Juli 2011
and Input Requirements, NUREG/CR-5535-V2. Idaho National Engineering Laboratory, Washington DC 1995.
6. KONDO M, ”Practical Work Of RELAP5 Analysis”, Thermal-hydraulic Safety Research Group JAEA, NSRA Nuclear Safety Course 2008.
TANYA JAWAB Pramudita A
- Berapa lama waktu yang di perlukan untuk menjalankan program sampai di peroleh hasil yang stabil/konvergen?
Sukamto Dibyo
• Hasil kondisi steady diperoleh pada detik ke 300
Silakhuddin - Apakah model yang dibuat tersebut dapat
dihitung/disimulasikan dengan program FLUENT?
Sukamto Dibyo • Fluent dapat mensimulasikan karakteristik
pada sistem generator, meskipun simulasinya lebih rumit.
Slamet Santosa - Metode simulasi dengan relaps berbasis apa? - Berapa jumlah node yang digunakan pada
simulasi ini? Sukamto Dibyo • Relaps menggunakan numerik : Semi-
Implicit Numerical Methode (Finite difference) for 2 phase.
• Pada shell side dan tube side dibuat 6 node aksial.
top related