study tentang tanggung jawab pengangkutan barang...
Post on 30-Dec-2019
7 Views
Preview:
TRANSCRIPT
0
Study Tentang Tanggung Jawab Pengangkutan Barang Berasuransi Pada PT. Pos Surakarta
NASKAH PUBLIKASI
Disusun Dan Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Dan Syarat Guna Mencapai
Derajat Sarjana Hukum Dan Ilmu Hukum Pada Fakultas Hukum
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Disusun Oleh :
MUH. IRFAN SYARIFUDDIN
C100080067
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
20
0
PENGESAHAN
Naskah publikasi ini telah diterima dan di sahkan oleh dewan penguji Skripsi Fakultas
Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta:
Hari : Rabu
Tanggal : 8 Agustus 2012
Pembimbing I
Shallman Al Farizy, S.H., M.H.
Pembimbing II
Inayah, S.H., M.H.
Mengetahui,
Dekan Fakultas Hukum
Universitas Muhammadiyah Surakarta
( Muchamad Iksan, S.H., M.H. )
1
ABSTRAKSI
PT. Pos Indonesia cabang Surakarta sebagai salah satu badan usaha milik negara yang menjalankan kegiatan pengiriman barang di Surakarta. Kegiatan pengiriman ini menimbulkan perjanjian antara pihak pengirim dengan pihak PT. Pos Indonesia dimana masing- masing pihak mempunyai hak dan kewajiban.
Tujuan skripsi ini adalah untuk mendiskripsikan pola hubungan hukum antara pengirim dengan PT. Pos Indonesia cabang Surakarta serta mendiskripsikan bentuk tanggung jawab terhadap pengiriman yang dilaksanakan oleh PT. Pos Indonesia cabang Surakarta khususnya pengiriman barang berasuransi.
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dengan pendekatan non doktrinal yang kualitatif, hal ini dikarenakan dalam penelitian ini hukum tidak hanya dikonsepkan sebagai keseluruhan asas- asas dan kaidah yang mengatur kehidupan manusia dalam masyarakat, melainkan meliputi pula lembaga- lembaga dan proses- proses yang berlakunya kaidah- kaidah itu dalam masyarakat.
Hasil penelitian berupa subjek yang terlibat dalam perjanjian pengiriman barang berasuransi adalah pengirim dan PT. Pos Indonesia cabang Surakarta. Mengenai objek perjanjian telah sesuai dengan peraturan yang berlaku yaitu barang kiriman yang tidak melanggar peraturan perundang- undangan dan akta perjanjian kiriman barang dengan pengkususan pada pengiriman barang dengan jaminan asuransi maka PT. Pos memberikan penawaran kepada pengirim. Berkaitan dengan hak dan kewajiban yang dilaksanakan masing – masing pihak adanya kelalaian karena keadaan tertentu yang mungkin terjadi dengan perjanjian tersebut telah sesuai dengan peraturan perundang- undangan, termasuk pengaturan mengenai pemberian ganti kerugian jika terjadi hal yang tidak diinginkan. Dalam penelitian yang dilaksanakan ditemukan bahwa hak pengirim bila terjadi “overmarcht sementara” jika kiriman itu bukanlah kiriman paket kilat khusus maka belum terlindungi tentang pemberian ganti kerugiannya.
Kata Kunci : Perjanjian Pengiriman Barang Berasuransi, Wanprestasi, Overmarcht, Ganti kerugian.
2
ABSTRAKSI
Surakarta brancs of the Pos as one of the state owned company that runs the sipping activity in Surakarta. Shipping activites pose agreement between the parties to the sender with the post in wich each party has the right and obligations.
The purpose of this tessis is to describe the pattern of the legal relationship between the sender by the Pos and describe froms of responbility are carried out bu a postal delivery, particublu the delivery of the goods insured.
The research methoud used is non doctrinal research approach that kualitatife, is because in the study of law is not only conceptualized as the over all participle of participles. And rules govern human ive in society. But includes also institutions and organizations that the process of enactement of the rule in the rule the results of subjects invaled in the agreement are insured freight and mail sender regarding the adrement has the object in accordance with applicable regulation consignments of goods wich do not break the rules regulations invitation and agremen deed with a specialization. In the shipment of goods delivery by the postal insurance to offers to the sender, relating to the rights and obligation of the parties carried on neglince because certain circumstances that may occur in the agreement comlies with the laws and regulations in cluding arrangements for redress case that does not want. In a study condueted found that the right of the sender in the event of a temporary. If the shipment is not a special delivery items not covereg on the indemnity.
Key word: Delivery agreement, insurance in default, compensation.
Pendahuluan
Indonesia sebagai salah satu Negara yang berkembang dewasa ini dengan
letak yang strategis serta kekayaan alam yang ada di dalamnya, membuat
perkembangan sarana transportasi merupakan salah satu bagian yang memegang
peranan yang penting bagi kehidupan sehari- hari. Transportasi pada jaman
sekarang ini tidak terbatas pada perpindahan manusia dari satu tempat ketempat
yang lain tetapi juga meliputi pengangkutan barang dan jasa. Kebutuhan sarana
transportasi manusia semakin meningkat, khususnya dalam proses pengangkutan
barang, sehingga menyebabkan banyaknya persaingan dalam memenuhi
permintaan masyarakat untuk pengiriman barang. Proses pengiriman barang pada
3
dasarnya menggunakan alat transportasi yang dapat menunjang mobilitas barang
sampai kepada tujuan yang dikehendaki, dengan segala keterbatasan manusia
dalam proses pengiriman barang (keterbatasan dalam masalah waktu, jarak, dan
biaya) tersebut, maka diperlukan suatu penyedia jasa pengiriman yang
menyediakan fasilitas transportasi yang baik dan dapat memenuhi permintaan
masyarakat agar proses pengiriman dan penerimaan barang dapat berjalan dengan
lancar dan dapat memberikan jaminan kepada pengguna jasa pengiriman. Kondisi
yang demikian membuat pengangkutan melalui jalan darat, laut dan udara menjadi
sangat penting, sehingga tempat dan wilayah dapat dijangkau dengan evektif dan
evisien baik dalam Negeri maupun luar Negeri. Namun kebanyakan penyedia jasa
pengiriman ini belum mengikuti prosedur atau ketentuan yang berlaku, terutama
dalam proses peletakan barang dalam kendaraan pengangkut yang dapat
mengakibatkan barang yang dikirim terjadi kerusakan dalam bentuk atau dalam
fungsinya dan penerimaan barang kiriman yang terlambat dari kesepakatan yang
telah ditentukan sehingga hal ini memerlukan jaminan asuransi dalam
pengirimannya. Pengangkutan yang dilaksanakan PT. Pos Indonesia (Persero).
Dari sekian banyak perusahaan yang bergerak dalam bidang pengakutan, PT. Pos
Indonesia (persero) merupakan satu- satunya perusahaan pengiriman barang resmi
milik Negara, sedangkan lembaga yang lain merupakan milik swasta. Dalam
bidang pengangkutan, PT. Pos Indonesia (persero) mempunyai peran yang sangat
besar dalam menunjang lancarnya arus peredaran barang dari satu tempat ke
tempat lainnya yang diharapkan dapat menunjang suksesnya pembangunan
nasional.Pengangkutan barang dengan Pos lebih cenderung mengenai masalah
4
yang bersifat pribadi antara pengirim dan penerima, mengingat tugas- tugas pokok
yang dilaksanakan oleh PT. Pos Indonesia (persero) itu sendiri adalah
membangun, mengusahakan, mengembangkan pelayanan dalam bidang lalu lintas
berita dan informasi tertulis, barang, dan uang untuk mempertinggi kelancaran
hubungan- hubungan komunikasi dengan masyarakat. Dalam rangka memberikan
pelayanan jasa dan giro, PT. Pos Indonesia (Persero) berhubungan secara
langsung dengan pengirim yang terikat perjanjian dengan PT. Pos Indonesia
(persero). Pengaturan hak dan kewajiban pihak PT. Pos Indonesia (persero) serta
pihak pengirim menggunakan Undang-undang No. 38 Tahun 2009 tentang Pos.
Rumusan Masalah
perumusan masalah dalam skripsi ini adalah sebagai berikut :
1. Bagimananakah pola hubungan hukum pengiriman barang
berasuransi, yang terjadi antara pengirim dengan PT. Pos Indonesia
(Persero) cabang Surakarta?
2. Bagaimana tanggung jawab PT. Pos Indonesia (Persero) terhadap
barang berasuransi yang diangkut di Surakarta?
Tujuan dan manfaat Penelitian
Dalam setiap aktivitas penulisan tidak dapat dipisahkan dari tujuan yang ingin
dicapai dalam penyelenggaraan aktivitas tersebut. Hal ini lebih bermanfaat dalam
penyelenggaraan suatu kegiatan, apabila telah dirumuskan terlebih dahulu,
sehingga dapat dijadikan tolak ukur dan pegangan dalam penyelenggaraan suatu
aktivitas, karena yang ingin dicapai pada dasarnya merupakan hasil dari
5
pelaksanaan suatu kegiatan. Sesuai dengan pernyataan diatas maka dalam
penelitian ini mempunyai tujuan:
a) Tujuan Obyektif
1) Untuk mendeskripsikan pola hubungan hukum pengiriman
barang berasuransi pos, yang terjadi antara pengirim dengan
PT. Pos Indonesia (Persero) Surakarta.
2) Untuk mendeskripsikan bentuk tanggung jawab PT. Pos
Indonesia (Persero) terhadap barang berasuransi pos yang
dikirim.
b) Tujuan Subyektif
1) Untuk melatih kemampuan penulis dalam melakukan
penelitian.
2) Untuk menambah pengetahuan dan wawasan penulis dibidang
hukum pengangkutan yang termasuk kedalam hukum perdata
khususnya mengenai tanggung jawab PT. Pos Indonesia
(Persero) terhadap barang berasuransi yang diangkut.
3) Untuk meningkatkan dan mendalami berbagai teori tentang
ilmu hukum yang sudah penulis peroleh, khususnya tentang
teori-teori di bidang hukum perdata terutama dalam hukum
pengangkutan.
4) Untuk memperoleh data yang penulis pergunakan dalam
penyusunan skripsi sebagai salah satu syarat untuk mencapai
6
gelar kesarjanaan dalam ilmu hukum pada Fakultas Hukum
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Kerangka Pemikiran
Pada dasarnya pengangkutan didahului dengan adanya suatu perjanjian
yang dimana Perjanjian diatur dalam buku ketiga pasal 1313 KUH perdata,
istilah dalam buku ketiga KUH perdata tersebut menggunakan persetujuan,
bukannya perjanjian. Hal ini disebabkan karena kedua istilah tersebut
mempunyai dasar yang sama yaitu sama-sama terbentuk atau terjadi atas dasar
kesepakatan kehendak antar ke dua belah pihak. Dalam melakukan penelitian
ini, penulis mengharapkan ada manfaat yang dapat diambil baik bagi penulis
sendiri maupun bagi masyarakat pada umumnya. Manfaat penelitian ini
dibedakan ke dalam dua bentuk, yaitu:
a) Manfaat Praktis
1) Dengan penelitian ini diharapkan bahwa hasil penelitian dapat
dipergunakan sebagai masukan serta memberikan manfaat bagi
pihak PT. Pos Indonesia (Persero) dan bagi masyarakat.
2) Memberikan penjelasan, sehingga baik PT. Pos Indonesia (Persero)
dan masyarakat mengetahui secara pasti hak dan kewajiban serta
tanggung jawabnya masing- masing.
b) Manfaat Teoritis
1) Dapat menambah pengetahuan, pengalaman, dan pemahaman
terhadap permasalahan yang diteliti.
7
2) Memberikan sumbangan pemikiran bagi pengembangan ilmu
Hukum Perdata pada umumnya dan Hukum pengangkutan pada
khususnya.
Metode Penelitian
Penelitian ini mendasarkan pada penelitian hukum yang dilakukan dengan
pendekatan non-doktrinal yang kualitatif. Hal ini disebabkan di dalam penelitian ini,
hukum tidak hanya dikonsepkan sebagi keseluruhan asas-asas dan kaidah yang
mengatur kehidupan manusia dalam masyarakat, melainkan meliputi pula lembaga-
lembaga dan proses-proses yang mewujudkan berlakunya kaidah-kaidah itu dalam
masyarakat, sebagai perwujudan makna-makna simbolik dari pelaku sosial,
sebagaimana termanifestasi dan tersimak dalam dan dari aksi dan interkasi antar
mereka. Dengan demikian di dalam penelitian ini akan dicoba dilihat keterkaitan
antara faktor hukum dengan faktor-faktor ekstra legal yang berkaitan dengan objek
yang diteliti:
Hasil Penelitian Dan Pembahasan
1) Hak PT. Pos Indonesia Cabang Surakarta.
Dalam perjanjian pengiriman barang, PT. Pos Indonesia cabang Surakarta
sebagai pengangkut mempunyai hak untuk menerima pembayaran atas jasa yang
diberikan atau disebut dengan biaya pengiriman. Hak PT. Pos Indonesia Cabang
Surakarta dalam melaksanakan kiriman adalah mendapat ongkos kirim dari yang
mengirimkan barang yang dimaksut, karena hak itu merupakan bayaran, dan PT. Pos
Indonesia Cabang Surakarta merupakan suatu perusahaan yang juga harus
mendapatkan pemasukan( uang) dalam setiap usahanya. PT. Pos Indonesia cabang
8
Surakarta berhak untuk mendapat kepastian tentang isi dari paket dan nilai barang dari
keterangan pengirim. Selain mendapatkan pembayaran atas jasa, PT. Pos Indonesia
Cabang Surakarta juga berhak untuk mengetahui isi barang yang akan dikirim, karena
hal tersebut juga berhubungan dengan keselamatan petugas pengirim barang PT. Pos
Indonesia.
2) Kewajiban PT. Pos Indonesia Cabang Surakarta.
Kewajiaban PT. Pos Indonesia Cabang Surakarta sebagai pengangkut adalah
mengantarkan kiriman/ objek perjanjian sesuai dengan kesepakatan yang telah
disepakati. Kewajiban PT. Pos Indonesia Cabang Surakarta salah satunya menjaga
keamanan barang pos yang dikirim sampai dengan tempat tujuan, sehingga barang
yang dikirim selamat dan aman serta diterima oleh penerima.
3) Hak Pengirim
Hak sebagai pengirim, setelah melaksanakan kewajiban membayar biaya,
maka mempunyai hak, hak tersebut meliputi hak pada tujuan yang tepat yang dikirim
dan dapat diterima tepat waktu. Serta barang yang diterima oleh penerima dalam
kondisi yang baik dan tidak mengalami kerusakan dalam bentuk maupun fungsi, serta
keamanan barang yang dijamin oleh PT. Pos Indonesia Cabang Surakarta. Hak
pengirim adalah barang sampai dengan tepat waktu dan barang yang dikirim dijamin
masih utuh seperti sejak dikirimkan.
4) Kewajiban Pengirim
Sebagai pihak yang memanfaatkan jasa pelayanan Pos, pengirim mempunyai
kewajiban yang harus dipenuhi, kewajiban yang harus dilaksanakan adalah
9
melakukan pembayaran atas jasa yang dilakukan oleh PT. Pos Indonesia cabang
Surakarta. Besarnya pembayaran kewajiban ini disesuaikan dengan harga barang yang
diasuransikan atau disebutkan nama dan nominal nilai barang , berat barang, dan
lokasi pengantaran barang yang dituju.Selain itu pengirim juga berkewajiban untuk
memberitahukan mengenai isi barang yang akan dikirim dengan jujur kepada petugas
Pos. di dalam bukti terima kirim, mengenai kewajiban dari pengirim disebutkan:
a) Pernyataan tertulis pengirim atas isi kiriman pada halaman muka
model ini harus sama dengan isi kiriman yang sebenarnya.
b) Pengirim dilarang mengirimkan benda yang dapat membahayakan
kiriman, kiriman pos atau keselamatan orang serta barang yang
bertentangan dengan Undang- undang.
c) Pembungkus cukup kuat sesuai dengan sifat isi kiriman dan waktu
tempuh.
PEMBAHASAN
Tanggung Jawab Pengangkutan Barang Berasuransi Oleh PT. Pos Indonesia cabang
Surakarta.
Tanggung jawab PT. Pos Indonesia cabang Surakarta dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat sebagai pengguna jasa layanan Pos adalah adalah mulai
dari barang diterima di kantor pos asal yang diterima oleh pegawai kantor Pos hingga
diantar sesuai dengan alamat yang dituju sampai dengan barang yang dikirim diterima
oleh penerima. Dalam pelaksanaan pengiriman barang yang dilaksanakan oleh PT.
Pos Indonesia cabang Surakarta juga menawarkan asuransi jika kiriman barang
tersebut merupakan barang yang penting dan berarti, pemberian asuransi barang
10
disesuaikan dengan nominal harga barang yang dikirim, sehingga PT. Pos Indonesia
cabang Surakarta merasa mempunya tanggungan yang lebih untuk menjaga dan
memastikan barang tersebut sampai dengan penerima dengan selamat dan tanpa ada
cacat atau kerusakan. Tanggung jawab pengiriman yang dijaminan atas pengangkutan
pengiriman barang yang dilaksanakan oleh PT. Pos Indonesia cabang Surakarta untuk
barang- barang tertentu yang mempunyai harga yang lebih dan sangat berarti, PT. Pos
akan menawarkan jaminan asuransi sebagaimana yang diatur dalam SE
49/DIROP/0604. dalam hal ini PT. Pos Indonesia selain sebagai pihak yang
melaksanakan pengangkutan pegiriman barang juga sebagai pihak yang menjamin
atas asuransi barang yang dikirim. Dengan tanda bukti kirim yang diterima oleh
pengirim, jika pengirim menyetujui untuk membayar premi jaminan asuransi
pengiriman barang tersebut, maka selain sebagai bukti tanda kirim juga sebagai tanda
bukti jaminan asuransi dari barang yang dikirimnya.
1. Wanprestasi yang sering terjadi dalam pengiriman barang adalah tidak tepatnya
waktu barang yang harusnya diterima oleh alamat yang dituju. Hal ini disebabkan
karena:
a) Alamat tujuan kurang jelas.
b) Alamat yang dituju sudah pindah.
c) Barang yang diterima kantor Pos tujuan pada hari minggu, atau
hari libur, sehingga barang baru dapat diantar keesokan harinya.
d) Faktor alam.
Akibat hukum yang timbul ( Tanggung Jawab PT. Pos Indonesia cabang Surakarta)
jika terjadi Wanprestasi.
11
Wanprestasi atau tidak tepat dalam menepati kesepakatan akan menimbulkan
konsekwensi terhadap pihak yang melanggarnya. Faktor kondisi barang yang sudah
tidak seperti saat dikirim dan keterlambatan dalam mengirimkan barang kiriman,
adalah salah satu bentuk wanprestasi. Dalam perjanjian yang telah disepakati antara
pihak yang mengirimkan barang dengan pihak PT. Pos, telah diatur jangka waktu
paling lama barang sampai dengan alamat yang dituju dan kondisi barang yang
diterima sama seperti barang saat dikirim dari kantor Pos asal barang dikirim. Bentuk
tanggung jawaban PT. Pos Indonesia cabang Surakarta dengan barang kiriman yang
berasuransi jika terjadi wanprestasi adalah sebagai berikut:
1) Dalam hal barang hilang karena hal- hal sebagai berikut
a) Hilang waktu di kantor Pos asal barang dikirimkan atau di kantor
Pos tempat tujuan pengiriman, kehilangan barang ini terjadi karena
kesalahan dari pegawai kantor Pos. kehilangan lain yakni
pencurian, tercecer.
b) Hilang sewaktu dalam perjalanan, hal ini karena keteledoran dari
pihak pengangkut atau perusahaan pengangkutan.
2) Dalam hal barang yang rusak.
Barang kiriman yang rusak biasanya dikarenakan sebagai berikut:
a) Sewaktu menaruh barang kiriman petugas yang melaksanakannya
tidak berhati- hati dalam meletakkan dan menata barang yang akan
diangkut.
12
b) Pengirim yang tidak jujur dengan isi kiriman sehingga barang tidak
ditempatkan pada kategori barang yang diutamakan untuk dijaga
keadaannya.
c) Pengirim tidak membungkus barang kiriman dengan kuat.
3) Dalam hal barang yang terlambat
Barang kiriman yang terlambat sampai dengan tujuan yang
dikehendaki disebabkan faktor berikut ini:
a) Faktor alam.
b) Faktor keadaan alat angkutan yang tidak memadai.
2. Bentuk- Bentuk Overmacht.
Dalam pelaksanaan pengiriman barang yang dilaksanakan oleh PT. Pos
Indonesia cabang Surakarta keadaan memaksa (Overmacht) yang sering dialami
adalah keterlambatan yang dikarenakan alamat yang kurang jelas. Untuk paket Pos
dengan transportasi darat karena kondisi sarana transportasi yang terganggu. Secara
prinsip semua barang yang dikirim melalui PT. Pos Indonesia akan mendapatkan
ganti rugi, hanya barang yang dilarang dikirim oleh peraturan perundang- undangan
yang tidak akan mendapatkan ganti rugi dan PT. Pos tidak bertanggung jawab atas
kehilangan atau kerusakan barang tersebut. PT. Pos Indonesia cabang Surakarta tidak
akan memberikan ganti kerugian jika barang yang dilarang dikirim adalah barang
yang oleh peraturan perundang- undangan tidak diperbolehkan dikirim. Karena tidak
semua barang yang dikirim melalui PT. Pos Indonesia akan mendapatkan ganti rugi,
13
hanya barang yang tidak dilarang oleh peraturan perundang – undangan yang
memperoleh ganti rugi.
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan Hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan oleh
penulis, terhadap Tanggung Jawab Pengangkutan Barang Berasuransi Pada PT. Pos
Surakarta adalah sebagai berikut:
1. Keabsahan perjanjian pengiriman barang berasuransi pada PT. Pos Indonesia
cabang Surakarta dengan pengirim didasarkan beberapa hal berikut:
a. Pengiriman yang dilakukan oleh mereka di bawah umur adalah tidak
sesuai dengan Pasal 1330 ayat (2) KUH Perdata.
b. Pengiriman yang dilakukan oleh mereka yang cakap melakukan perjanjian
telah sesuai dengan Pasal 1329 KUH Perdata.
2. Pola perlindungan hukum dalam pengangkutan barang berasuransi pada PT.
Pos Indonesia cabang Surakarta dengan pengirim didasarkan beberapa hal
berikut:
a. Perlindungan hukum bagi pengirim barang berasuransi adalah terdapat
dalam asas dan tujuan penyelenggaraan Pos yang termuat dalam Pasal 2
UU No. 38 Tahun 2009 tentang Pos.
b. Pemberian jaminan dari adanya asuransi pengiriman barang oleh PT. Pos
Indonesia cabang Surakarta sebagaimana diatur dalam hak dan kewajiban
pengirim, bahwa pengiirim berhak mendapatkan layanan Pos atas jaminan
14
kerahasiaan, keamanan, dan keselamatan kiriman. Hal ini diatur dalam
Pasal 27 UU No. 38 Tahun 2009 tentang Pos. Serta jaminan asuransi diatur
pada SE 49/DIROP/0604.
3. Pengirim barang berasuransi yang melakukan perjanjian pengiriman dengan
PT. Pos Indonesia cabang Surakarta.
a. Akan mendapatkan perlindungan dalam hal sebagai berikut:
1) Objek Hukum yang berupa barang kiriman berasauransi telah
sesuai dengan Pasal 1332 dan Pasal 1334 KUH Perdata, serta
telah sesuai dengan Pasal 32 UU No. 38 Tahun 2009 tentang
Pos.
2) Hak PT. Pos Indonesia cabang Surakarta.
a) PT. Pos Indonesia cabang Surakarta berhak untuk
menerima pembayaran dari pengirim sebagai biaya kirim,
hal ini sesuai dengan Pasal 18, Pasal 19, dan Pasal 20 UU
No. 38 Tahun 2009 tentang Pos.
b) PT. Pos Indonesia cabang Surakarta berhak untuk
mendapat kepastian mengenai isi barang, jenis barang, dan
harga nominal nilai barang dari pengirim, hal ini telah
sesuai dengan Pasal 29 UU No 38 Tahun 2009 tentang Pos.
3) Kewajiban PT. Pos Indonesia cabang Surakarta.
Kewajiban PT. Pos Indonesia cabang Surakarta adalah
menjaga kerahasiaan isi kiriman, keamanan dan keselamatan
kiriman dalam rangka penyelenggaraaan Pos, hal ini telah
15
sesuai dengan Pasal 30 UU No. 38 Tahun 2009 tentang Pos.
Serta berdasarkan SE 49/DIROP/0604 PT. Pos Indonesia
cabang Surakarta juga bertanggung jawab atas jaminan asuransi
yang ditawarkan kepada pengirim barang.
4) Hak Pengirim.
a) Hak pengirim adalah hak milik atas barang kiriman
selama barang kiriman tersebut belum diserahkan kepada
penerima, hal ini sesuai dengan Pasal 27 ayat (2) UU No.
38 Tahun 2009 Tentang Pos.
b) Hak atas jaminan kerahasiaan, keamanan, dan
keselamatan kiriman, hal ini sesuai dengan Pasal 27 ayat
(2) UU No. 38 Tahun 2009 tentang Pos.
5) Kewajiban Pengirim.
a) Kewajiban pengirim adalah memberitahukan isi kiriman
kepada pihak Pos bahwa harus sesuai antara yang tertulis
dalam lembar bukti pengiriman dengan barang yang
dikirim.
b) Pengirim dilarang mengirimkan benda terlarang yang
dapat membahayakan kiriman Pos, atau keselamatan
orang yang bertentangan dengan Undang- Undang.
c) Pengirim wajib membungkus barang yang akan dikirim
disesuaikan dengan jenis dan isi barang kiriman.
16
6) Tanggung jawab PT. Pos Indonesia cabang Surakarta bila
terjadi keterlambatan penerimaan, barang rusak seluruhnya atau
rusak sebagian sehingga fungsi dari barang kiriman menjadi
hilang karena kesalahan penyelenggaraan Pos, maka:
a) Besarnya kerugian maksimal 2 kali ongkos kirim jika
terjadi keterlambatan penerimaan,
b) Besarnya kerugian maksimal 10 kali ongkos kirim dan
ditambah dengan harga barang kiriman yang disesuaikan
dengan yang tertulis dilembar bukti terima kirim dan
faktur pembelian dengan ketentuan tidak melebihi 2 kali
nilai barang untuk barang rusak seluruhnya.
c) Besarnya kerugian maksimal 7 kali ongkos kirim
ditambah dengan nilai harga barang yang rusak (rusak
sebagian isinya), dibayar seperti hilang seluruhnya ( jika
rusaknya isi kiriman sebagian yang menyebabkan tidak
bermanfaatnya seluruh isi).
7) Tanggung jawab PT. Pos Indonesia cabang Surakarta jika
barang kiriman hilang karena faktor pengiriman yang terjadi
saat dalam perjalanan atau hilang dikantor Pos asal atau hilang
saat di kantor pos tujuan, yaitu diatur dalam Pasal 1243 dan
Pasal 1267 KUH Perdata dan Pasal 31 UU No. 38 Tahun 2009
Tentang Pos, serta SE 49/DIROP/0604
17
8) Tanggung jawab pengirim jika terjadi keterlambatan , barang
rusak sebagian atau seluruhnya pada saat diterima, yang berupa
tidak sesuainya antara apa yang tertulis pada lembar bukti
terima kirim dengan isi kiriman dan pengepakan kiriman yang
tidak kuat, hal ini telah sesuai dengan Pasal 31 ayat (4) UU
No. 38 Tahun 2009 tentang Pos.
9) Tanggung jawab pengirim jika barang tidak sampai ketempat
tujuan karena barang yang dikirimkan merupakan barang yang
dilarang dikirim berdasarkan peraturan perundang- undangan,
hal ini telah sesuai dengan Pasal 32 ayat (1) uu No. 38 Tahun
2009 tentang Pos.
10) Tanggung jawab PT. Pos Indonesia cabang Surakarta jika
terjadi force majeure yang berupa bencana alam, keadaan
darurat, atau hal lain di luar kemampuan manusia, maka PT.
Pos Indonesia cabang Surakarta tidak memberikan ganti
kerugian, hal ini telah sesuai dengan Pasal 31 ayat (2) UU No.
38 Tahun 2009 tentang Pos.
11) Tanggung jawab PT. Pos Indonesia jika terjadi Overmarcht.
Tanggung jawab PT. Pos Indonesia jika terjadi Overmarcht
disesuaikan dengan Pasal 1244 dan Pasal 1245 KUH Perdata,
sehingga PT. Pos Indonesia cabang Surakarta tidak harus
mengganti biaya kerugian dan bunga jika terjadi hal yang tidak
diinginkan, maka PT. Pos Indonesia cabang Surakarta akan
18
memberikan ganti kerugian, hal ini telah sesuai dengan Pasal 2
Poin B SE. No. 29/ DIROP/0604.
b. Tidak mendapatkan perlindungan dalam hal sebagai berikut:
PT . Pos Indonesia cabang Surakarta tidak akan memberikan ganti
kerugian jika dalam penyelenggaraan Pos terjadi overmarcht yang bersifat
sementara. Karena penyelenggaraan pos akan dilaksanakan kembali jika
overmarcht sementara tersebut telah selesai. Serta pengiriman barang yang
dilarang oleh peraturan perundang- undangan.
SARAN
1. Wanprestasi dalam penyelenggaraan Pos oleh PT. Pos Indonesia
cabang Surakarta merupakan hal yang bisa saja dapat terjadi dimana
saja, karena semakin bertambah moderen pengguna jasa pos sehinnga
pelayanan yang dilaksanakan Pos harus disesuaikan dengan
permintaan pengguna jasa layanan pos.
2. Overmarcht yang kadang terjadi saat penyelenggaraan pos yang
dilaksanakan oleh PT. Pos Indonesia cabang Surakarta merupakan hal
yang tidak bisa dihindari, sehingga pemberian jaminan terhadap
pengiriman barang khususnya berasuransi pada pengguna layanan pos
akan lebih terjamin.
3. Pemberian jaminan berupa asuransi pengiriman barang oleh PT. Pos
Indonesia cabang Surakarta merupakan hal yang menunjukkan
19
peningkatan pelayanan pengiriman barang khususnya berasuransi,
sehingga pengirim semakin percaya dengan jaminan yang telah
diberikan, PT. Pos Indonesia cabang Surakarta sebagai pihak yang
melaksanakan tanggung jawab mengirimkan barang harus
meningkatkan pelayanan tersebut sehingga masyarakat sebagai
pengirim akan percaya dan selalu menggunakan jasa pengiriman
barang yaitu di PT. Pos Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Agus Yudha Hermoko, 2010, Hukum Perjanjian: Asas Proporsionalitas Dalam Kontrak Komersial, Jakarta: Kencana.
AZ. Nasution, 2001, Hukum Perlindungan Konsumen Suatu Pengantar, Jakarta: Diadit Media.
EMS International, Syarat- Syarat Pengeposan.
H.M.N Purwosutjipto, 1986, Pengertian Pokok Hukum Dagang Indonesia 3, Hukum Pengangkutan, Jakarta: Djambatan.
Handri Raharjo, 2009, Hukum Perjanjian di Indonesia, Yogyakarta: Pustaka Yustisia.
Harman, 2005, Sistem Pengangkutan Pos di Wilayah Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka Ilmu.
Herlien Budiono, 2008, Kumpulan Tulisan Hukum Perdata diBidang Kenotariatan, Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.
J. Satrio, 1993, Hukum Perikatan (Perikatan Pada Umumnya), Bandung: Alumni.
J. Wiwoho, 2007, Pengantar Hukum Bisnis, Surakarta: Sebelas Maret University Press.
Khottere, 2005, Strategi Pemasaran Jasa, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Lexy J. Moelong,2000, Metodologi Penelitian Kualitatif, Remaja Rosdakarya Offset, Bandung.
Lista Kuspriatni, 2005, Aspek Hukum Dalam Ekonomi, Jakarta: Grafity Press.
M. Yahya Harahap, 1986, Segi- Segi Hukum Perjanjian, Bandung: Alumni.
20
Mariam Darus Badrulzaman, 1980, Aneka Hukum Bisnis, Bandung: Alumni.
Mariam Darus Badrulzaman, 2006, KUH PerdataBuku III, Bandung: Alumni.
Panduan Praktis Marketing Communications PT. Pos Indonesia.
Peter Mahmudi Marzuki, 2003, Penelitian Hukum, Jakarta: Prenada Media.
Poerwadarminta, 2000, Kamus Besar bahasa Indonesia, Jakarta, PT. Balai Pustaka.
Prakoso Djoko, 1987, Hukum Asuransi Indonesia, Jakarta: PT. Bina Aksara.
R. Soeroso, 1999, Perbandingan Hukum Perdata, Jakarta: Sinar Grafika.
R. Subekti, 1995, Aneka Perjanjian, Bandung: Intermasa.
R. Subekti, Aneka Perjanjian, Bandung: Intermasa.
Ricard Nisco, 2004, Sejarah Perjanjian dan Kontrak Dagang, Surabaya: Pustaka Ilmu.
Roni Hanintiyo Saputro, 1980, Study Hukum dan masyarakat, Bandung: Alumni.
Salim H.S, 2003, Perkembangan Hukum Kontrak Innominaat di Indonesia, Jakarta: Sinar Grafika.
Salim H.S, 2009, Hukum Kontrak: Teori dan Teknik Penyusunan Kontrak, Jakarta: Sinar Grafika.
Sartjipto Rahrjo, 1980, Hukum dan Masyarakat, bandung: Angkasa.
Satjipto Rahrjo, 1983, Hukum dan Perubahan Sosial, bandung: Alumni.
Soejono Soekamto, 1988, Pendekatan Sosiologi Hukum, Jakarta: PT. Bina Aksara.
Soejono Soekamto, 1994, Beberapa Teori Tentang Masyarakat, Jakarta: Radja Grafindo Perkasa.
Soejono Soekamto, 1997, Beberapa Teori Tentang Struktur Masyarakat, Jakarta: Radja Grafindo Perkasa.
Soetandyo Wignjosoebroto, Silabus Metode Penelitian Hukum, Program Pascasarjana Universitas Airlangga, Surabaya.
Subekti, 1995, Aneka Perjanjian, Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.
Subekti, 2002, Hukum Perjanjian, Jakarta: Intermasa.
Subekti, 2002, Hukum Perjanjian, Jakarta: Intermasa.
Supraba Sekarwati, 2001, Perancangan Kontrak, Bandung: Iblam.
Susanto, 2005, Sejarah Pos Indonesia, Malang: Pustaka Ilmu.
21
Sutarno, 2003, Aspek- Aspek Hukum Perkreditan Pada Bank, Bandung: Alfa Beta.
Tupoksi PT. Pos Indonesia, Jakarta, 2009.
Wirjono Prodjodikoro, 1964, Hukum Perdata Tentang Persetujuan- Persetujuan Tertentu, Bandung: Sumur.
Wirjono Prodjodikoro, 1981, Hukum Perdata Tentang Persetujuan- Persetujuan Tertentu, Bandung: Sumur.
Undang- Undang:
UU No. 38 Tahun 2009 Tentang Pos
UU No. 6 Tahun 1984 Tentang Penyelenggaraan Pos.
Internet:
Susanto, Peran Pos, www.susanto.blogspot. Pos Moderen.
Pos Indonesia, www.posindonesia.co.id.
Nasrulloh, Overmarcht, www.kangnasrulloh.co.cc.
top related