(studi kasus pada smk taman siswa nanggulan) skripsi · populasi dalam penelitian ini adalah...
Post on 22-Mar-2019
230 Views
Preview:
TRANSCRIPT
ii
HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN BELAJAR, FASILITAS
BELAJAR, MINAT MENGIKUTI BIMBINGAN BELAJAR
DAN TINGKAT PENDIIDKAN ORANG TUA DENGAN
PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI
(Studi Kasus Pada SMK Taman Siswa Nanggulan)
SKRIPSI
Disusun oleh :
Nama : Gretty Yulia
No. Mhs : 001334065
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2006
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
“Jangan kamu bersikap lemah, dan jangan (pula) kamu bersedih hati,, padahal kamulah orang – orang yang paling tinggi (derajadnya), jika kamu oarng – orang yang beriman”.
( Qs. Ali Imron [3] : 139) Skripsi ini kupersembahkan untuk : Bapak & ibuku tercinta Adiku tersayang Yang terkasih, tempatku berbagi Sahabat - sahabatku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahw askripsi yang saya tulis tidak memuat
karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan
daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 01 November 2006
Penulis
GRETTY YULIA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN BELAJAR, FASILITAS BELAJAR, MINAT MENGIKUTI BIMBINGAN BELAJAR DAN
TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI
Studi Kasus : Siswa kelas II SMK TAMAN SISWA NANGGULAN
GRETTY YULIA UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA 2006
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) hubungan antara kedisiplinan belajar dengan prestasi belajar akuntansi (2) hubungan antara fasilitas belajar dengan prestasi belajar akuntansi (3) hubungan antara minat mengikuti bimbingan belajar dengan prestasi belajar akuntansi (4) hubungan antara tingkat pendidikan orang tua dengan prestasi belajar akuntansi (5) hubungan antara kedisiplinan belajar, fasilitas belajar, minat mengikuti bimbingan belajar dan tingkat pendidikan orang tua dengan prestasi belajar akuntansi.
Penenlitian ini dilakukan dari tanggal 5 Januari sampai dengan tanggal 5 Februari 2004. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas II SMK TAMAN SISWA NANGGGULAN yang berjumlah 102 siswa dengan sampel 80 siswa pengumpulan dta dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah Product Moment dan Regresi Linier Berganda.
Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) ada hubungan positif dan signifikan antara kedisiplinan belajar dengan prestasi belajar akuntansi (r = 0,286; r2 = 0,082). (2) ada hubungan positif dan signifikan antara fasilitas belajar dengan prestasi belajar akuntansi (r = 0,352; r2 = 0,124). (3) ada hubungan positif dan signifikan antara minat mengikuti bimbingan belajar dengan prestasi belajar akuntansi (r = 0,316; r2 = 0,10). (4) tidak ada hubungan positif dan signifikan antara tingkat pendidikan orang tua dengan prestasi belajar akuntansi (r = 0,111; r2 = 0,012). (5) ada hubungan positif dan signifikan antara kedisiplinan belajar, fasilitas belajar, minat mengikuti bimbingan belajar dan tingkat pendidikan orang tua dengan prestasi belajar akuntansi (r = 0,471; r2 = 0,222).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
ABSTRACT THE RELATIONSHIP BETWEEN LEARNING DISCIPLINE, LEARNING
FASILITIES, INTEREST IN JOINING ADDITIONAL LESSON AND PARENT’S EDUCATIONAL LEVEL WITH ACCOUNTING LEARNING
ACHIEVEMENT A Case Study : 2nd graders of “TAMAN SISWA NANGGULAN” Vocational High School
GRETTY YULIA Sanata Dharma University
Yogyakarta 2006
The aims of this research were to know : (1) the relationship between learning discipline with accounting learning achievement, (2) the relationship between learning facilities with accounting learning achievement, (3) the relationship between interest in joining additional lesson with accounting learning achievement, (4) the relationship between parent’s education level with accounting learning achievement, (5) the relationship between learning discipline, learning fascilities, interest in joining additional lesson and parent’s education level taken together with accounting learning achievement. The research was conducted from 5th January to 5th February 2004. Population of this research was 102 students at 2nd grade of “TAMAN SISWA NANGGULAN” and 80 students were taken as sample. The techniques of data collecting used were questionnaire and documentation. The researcher analyzed data by using product moment correlation and multiple linier regression. The results showed that (1) there was a positive and significant correlation between learning discipline with accounting learning achievement (r = 0,286; r2 = 0,082); (2) there was a positive and significant correlation between learning facilities with accounting learning achievement (r = 0,352; r2 = 0,124); (3) there was a positive and significant correlation between interest in joining additional lesson with accounting achievement (r = 0,316; r2 = 0,10); (4) there was not a positive and significant correlation between parent’s education level with accounting learning achievement (r = 0,111; r2 = 0,012); (5) there was a positive and significant correlation between learning discipline, learning fascilities, interest in joining additional lesson, parent’s education level taken together with accounting achievement (r = 0,471; r2 = 0,222).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan hidayah-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Hubungan
Antara Kedisiplinan Belajar, Fasilitas Belajar, Minat Mengikuti Bimbingan
Belajar Dan Tingkat Pendidikan Orang Tua Dengan Prestasi Belajar Akuntansi”.
Tujuan dari penulisan skripsi ini untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis mendapat bantuan daru berbagai
pihak, maka dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
2. Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.
3. Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
4. Bapak S. Widanarto P., S.Pd, M.Si., selaku dosen pembimbing yang telah
dengan penuh perhatian dan kesabaran dalam memberi pengarahan dan
bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
5. Ibu Indah Nugraheni, S.Pd, SIP yang telah memberikan bantuan dalam
menyelesaikan skripsi ini.
6. Bapak Drs. Bambang Purnomo, SE, M.Si yang telah memberikan bantuan dan
masukan - masukan dalam menyelesaikan skripsi ini.
7. Ibu Cornelio Purwantini, S.Pd, M.S.A yang telah memberikan bantuan dan
masukan – masukan dalam menyelesaikan skripsi ini.
8. Semua dosen dan karyawan Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas
Sanata Dharma.
9. Bapak Mudjiono, B.A selaku kepala sekolah SMK Taman Siswa Nanggulan
yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian.
10. Ibu Sri Purwanti, B.A yang telah membantu penulis dalam melakukan
penelitian di SMK Taman Siswa Nanggulan, Kulon Progo.
11. Bapak, ibu guru dan siswa – siswi kelas II serta karyawan SMK Taman Siswa
Nanggulan yang telah meluangkan waktu untuk membantu penulis
memperoleh data – data penelitian.
12. Bapak Surista dan ibu Sri Wahyuning tercinta yang senantiasa mendoakan
ananda dan mengorbankan segalanya untuk kebaikan ananda sampai akhirnya
Gretty jadi sarjana.
13. Adiku tersayang terima kasih atas doa, bantuan dan dukunganmu selama ini.
14. Yang terkasih mas Dedy terima kasih atas cinta, doa, kesabaran dan
kesetiaanmu semoga kasihmu hanya selalu untukku.
15. Mas Wijo terima kasih atas semua bantuan dan bimbingannya dalam
menyelesaikan skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
16. Mbak Yani & mbak Louise terima kasih atas segala dukungan dan perhatian
yang selalu mengingatkanku untuk segera menyelesaikan skripsi.
17. Sahabat terbaikku Chelsy terima kasih untuk semuanya, engkau sahabat
terbaik yang selalu menemaniku dalam suka dan duka, aku selalu berdoa agar
kamu juga cepat lulus.
18. Sahabat – sahabatku yang jauh disana Grace, Wiwik & Atang, Vivit, Nunuk.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya oleh sebab
itu segala kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan dan semoga
skripsi ini dapat bermanfaat.
Penulis
Gretty Yulia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ...........................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN ...........................................................................iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................. v
ABSTRAK ........................................................................................................ vi
ABSTRACT......................................................................................................vii
KATA PENGANTAR .....................................................................................viii
DAFTAR ISI..................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL............................................................................................xiv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................1
B. Batasan Masalah ...............................................................................3
C. Perumusan Masalah ..........................................................................3
D. Tujuan Penelitian ..............................................................................4
E. Manfaat Penelitian ............................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Disiplin Belajar ................................................................................6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
1. Pengertian belajar .......................................................................6
2. Disiplin belajar ...........................................................................7
B. Fasilitas belajar .................................................................................9
1. Pengertian fasilitas belajar ........................................................9
2. Macam-macam fasilitas belajar
yang dibutuhkan oleh peserta didik ………………………….. 9
C. Minat Mengikuti Bimbingan Belajar .............................................11
1. Pengertian minat .......................................................................11
2. Bimbingan belajar ....................................................................11
D. Tingkat Pendidikan Orang Tua ......................................................13
1. Pendidikan informal .................................................................13
2. Pendidikan formal ....................................................................13
3. Pendidikan nonformal ..............................................................14
E. Prestasi Belajar Akuntansi .............................................................15
1. Prestasi belajar ..........................................................................15
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar ..................15
3. Prestasi belajar akuntansi .........................................................17
F. Kerangka Berpikir ..........................................................................18
G. Penelitian Sebelumnya ...................................................................21
H. Hipotesis .........................................................................................23
BAB III METODA PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ...............................................................................24
B. Waktu dan Tempat Penelitian .......................................................24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
C. Subjek dan Objek Penelitian .........................................................25
D. Variabel Penelitian dan Pengukuran ..............................................26
E. Populasi dan Sampel ......................................................................29
F. Teknik Pengumpulan Data .............................................................30
G. Uji Instrumen Penelitian .................................................................31
H. Teknik Analisis Data ......................................................................35
BAB IV GAMBARAN UMUM
A. Gambaran Umum Sekolah........................................................43
B. Peraturan Tata Tertib SMK Taman Siswa Nanggulan .............53
BAB V ANALISIS DATA
A. Deskripsi Data...........................................................................59
B. Pengujian Persyaratan Analisis ................................................63
C. Uji Hipotesis .............................................................................65
D. Uji Asumsi Klasik .....................................................................70
E. Uji Regresi Linier Berganda ....................................................73
F. Pembahasan ..............................................................................75
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................84
B. Keterbatasan Penelitian ............................................................84
C. Saran-saran................................................................................85
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
IV.1. Pergantian Kepala Sekolah .......................................................................... 45
IV.2. Daftar Guru, tugas dan jabatan .................................................................... 46
IV.3. Daftar Guru Wali Kelas ............................................................................... 49
IV.4. Daftar Nama Karyawan ............................................................................... 50
IV.5. Jumlah Siswa................................................................................................ 51
IV.6. Fasilitas Sekolah .......................................................................................... 52
V.1. Distribusi Frekuensi Data Kedisplinan Belajar Berdasarkan Skor Ideal ...... 59
V.2. Distribusi Frekuensi Data Fasilitas Belajar Berdasarkan Skor Ideal ............ 61
V.3. Distribusi Frekuensi Data Minat Mengikuti Bimbingan Belajar
Berdasarkan Skor Ideal .................................................................................. 62
V.4. Daftar Tingkat Pendidikan Orang Tua .......................................................... 63
V.5. Rangkuman Hasil Uji Linieritas.................................................................... 65
V.6. Nilai Uji Multikolinieritas............................................................................. 71
V.7. Nilai Uji Heteroskesdastisitas ....................................................................... 72
V.8. Nilai Uji Autokorelasi ................................................................................... 73
V.9. Analisis Variansi Uji Keberartian ................................................................. 74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Daftar Kuesioner
Lampiran 2 Validitas dan Reabilitas
Lampiran 3 Data Induk
Lampiran 4 Normalitas
Lampiran 5 Uji Hipotesis, Asumsi Klasik dan Regresi Linier Berganda
Lampiran 6 Frekuensi
Lampiran 7 Tabel Nilai r, t dan f
Lampiran 8 Surat Ijin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam era globalisasi yang sangat berperan penting adalah sumber daya
manusia yang berkualitas yang merupakan kunci bagi keberhasilan suatu
bangsa. Dalam pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas ini dapat
dibentuk melalui pendidikan.
Pendidikan adalah suatu upaya yang paling efektif untuk
mengembangkan bakat dan ketrampilan seseorang. Pendidikan adalah usaha
sadar untuk menumbuhkan potensi SDM melalui kegiatan pengajaran.
Kegiatan pengajaran tersebut diselenggarakan pada semua satuan dan jenjang
pendidikan yang meliputi wajib belajar 9 tahun, pendidikan menengah dan
pendidikan tinggi (Muhibbin, 1997:1).
Dalam pendidikan seseorang belajar dengan berusaha mengembangkan
dirinya agar dapat berdiri sendiri dan mandiri dalam berbagai pengalaman
tersebut. Setiap orang yang menjalani pendidikan selalu berharap untuk
mendapatkan kesuksesan atas setiap aktivitas yang dilakukannya. Namun
tidak semua harapan itu dapat tercapai dikarenakan ada beberapa faktor yang
menjadi penghambat bagi tercapainya kesuksesan tersebut, sebagai contoh
kesuksesan belajar.
Kesuksesan dalam belajar seseorang salah satunya dapat dilihat dari
prestasi yang diperolehnya. Apabila seseorang telah mencapai prestasi yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
baik maka dapat dikatakan bahwa dia telah sukses dalam belajar. Dalam dunia
pendidikan prestasi merupakan salah satu alat yang digunakan untuk
mengukur tingkat keberhasilan siswa dalam mengikuti pelajaran yang telah
diberikan oleh guru atau dapat dikatakan bahwa prestasi digunakan untuk
menilai sejauh mana siswa tersebut dapat menguasai materi yang telah
mereka pelajari.
Prestasi belajar adalah penguasaan seseorang terhadap pengetahuan dan
ketrampilan tertentu dalam suatu mata pelajaran yang lazimnya diperoleh dari
nilai tes atau angka yang diberikan guru. Bila angka yang diberikan oleh guru
rendah maka prestasi seorang siswa dianggap rendah sedangkan bila nilai
yang diberikan oleh guru tinggi maka prestasi siswa dianggap tinggi,
sekaligus dianggap sebagai seorang siswa yang sukses dalam belajar.
Dalam pencapaian prestasi belajar terdapat dua faktor yang
mempengaruhi yaitu faktor dari dalam dan dari luar diri siswa itu sendiri.
Faktor dari dalam tersebut meliputi prasyarat belajar, ketrampilan belajar dan
kondisi pribadi siswa. Sedangkan faktor dari luar diri siswa meliputi
lingkungan fisik seperti suasana rumah atau sekolah dan kondisi sosial
ekonomi keluarga; proses belajar mengajar dan sarana belajar yang dimiliki.
Prestasi belajar akuntansi siswa di sekolah menengah kejuruan sangat
perlu untuk ditingkatkan terutama pada jurusan akuntansi, karena mata
pelajaran akuntansi merupakan salah satu mata pelajaran yang paling utama.
Lulusan SMK dituntut untuk mempunyai bekal yang cukup untuk memasuki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
dunia kerja yang penuh dengan persaingan. Bekal yang diperlukan tersebut
tidak hanya berupa ketrampilan tetapi juga prestasi belajar yang baik.
Prestasi siswa dapat dicapai dengan baik apabila siswa giat belajar serta
ditunjang dengan bimbingan dari guru dan peran serta orang tua dalam
lingkungan keluarga. Namun tidak semua orang tua dapat membimbing anak
mereka dalam belajar dikarenakan kesibukan dan keterbatasan cara berpikir
orang tua itu sendiri, oleh karena itu orang tua lebih cenderung untuk
menyarankan anak mereka mengikuti bimbingan belajar. Selain itu
kedisiplinan belajar dan pengadaan fasilitas belajar yang baik merupakan
faktor pendukung dalam mencapai keberhasilan belajar siswa. Berdasarkan
pada latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk meneliti hubungan
antara kedisiplinan belajar, fasilitas belajar, minat mengikuti bimbingan
belajar dan tingkat pendidikan orang tua dengan prestasi belajar akuntansi.
B. Batasan Masalah
Dalam penelitian ini penulis hanya membatasi permasalahan mengenai
hubungan antara kedisiplinan belajar, fasilitas belajar, minat mengikuti
bimbingan belajar dan tingkat pendidikan orang tua dengan prestasi belajar
akuntansi.
C. Perumusan Masalah
1. Apakah ada hubungan antara kedisiplinan belajar dengan prestasi belajar
akuntansi?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
2. Apakah ada hubungan antara fasilitas belajar dengan prestasi belajar
akuntansi?
3. Apakah ada hubungan antara minat mengikuti bimbingan belajar dengan
prestasi belajar akuntansi?
4. Apakah ada hubungan antara tingkat pendidikan orang tua dengan
prestasi belajar akuntansi?
5. Apakah ada hubungan antara kedisiplinan belajar, fasilitas belajar, minat
mengikuti bimbingan belajar, dan tingkat pendidikan orang tua dengan
prestasi belajar akuntansi?
D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara kedisiplinan belajar
dengan prestasi belajar akuntansi.
2. Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara fasilitas belajar dengan
prestasi belajar akuntansi.
3. Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara minat mengikuti
bimbingan belajar dengan prestasi belajar akuntansi.
4. Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara tingkat pendidikan orang
tua dengan prestasi belajar akuntansi.
5. Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara kedisiplinan belajar,
fasilitas belajar, minat mengikuti bimbingan belajar dan tingkat
pendidikan orang tua dengan prestasi belajar akuntansi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi sekolah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dalam
mengarahkan siswa dalam meningkatkan prestasi belajar akuntansi.
2. Bagi penulis
Penelitian ini merupakan sarana berlatih untuk menerapkan teori yang
telah di dapat dibangku kuliah dalam kenyataan yang terjadi di dunia
pendidikan.
3. Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi tambahan referensi tentang
pendidikan di perpustakaan Universitas Sanata Dharma khususnya bagi
mahasiswa FKIP.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Disiplin Belajar
1. Pengertian belajar
Ada beberapa definisi belajar, antara lain :
a. Menurut Lester D. Crow dan Alice Crow yang dikutip Roestiyah N.K
(1982:149) definisi belajar adalah perubahan individu dalam
kebiasaan, pengetahuan dan sikap.
b. Menurut WS. Winkel (1989:36) definisi belajar adalah suatu aktivitas
mental/ psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan
lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam
pengetahuan, pemahaman, ketrampilan dan nilai sikap.
c. Menurut Hintzman yang dikutip Muhibbin Syah (1997:90)
“Learning is a change in organism due to experience which can effect
the organism’s behavior”. Belajar berarti suatu perubahan yang terjadi
dalam diri organisme (manusia atau hewan) disebabkan oleh
pengalaman yang dapat mempengaruhi tingkah laku organisme.
d. Menurut Wittig yang dikutip Muhibbin Syah (1997:90)
“Learning is any relatively permanent change in an organism’s
behavioral repertoire that occurs as a result of experience”. Belajar
ialah perubahan yang relatif menetap yang terjadi dalam segala
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
macam atau keseluruhan tingkah laku suatu organisme sebagai hasil
pengamatan.
Dari pengertian belajar tersebut dapat disimpulkan bahwa
belajar merupakan suatu perubahan tingkah laku yang dialami oleh
setiap individu sebagai akibat dari pengalaman dan latihan.
2. Disiplin belajar
Disiplin merupakan sikap mental yang mengandung kerelaan
mematuhi suatu ketentuan atau tata tertib yang berlaku dalam
menjalankan tugas dan tanggung jawab. Pelaksanaan pedoman-pedoman
yang baik di dalam usaha belajar dengan disertai disiplin akan membuat
peserta didik mempunyai cara belajar yang baik. Sifat bermalas-malasan,
keinginan mencari mudahnya saja, keseganan untuk bersusah payah
memusatkan pikiran, kebiasaan untuk melamun dan gangguan lain dapat
teratasi bila anak tersebut memiliki disiplin, karena disiplin akan
menciptakan kemauan untuk bekerja secara teratur (The Liang Gie,
1979:51).
Pada hakekatnya disiplin merupakan kemampuan pengendalian
tingkah laku diri sendiri. Kemampuan pengendalian diri ini dapat
terbentuk melalui pendidikan yang dilakukan oleh orang tua dalam
lingkungan keluarga, guru dalam lingkungan sekolah maupun lingkungan
sosial masyarakat. Adapun fungsi utama disiplin adalah untuk mengajar
mengendalikan diri dengan mudah, menghormati dan mematuhi otoritas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Menurut Gunarsa (1981:163) disiplin diperlukan dalam mendidik
supaya peserta didik dengan mudah :
a. Meresapkan pengetahuan dan pengertian sosial antara lain mengenai
hak milik orang lain,
b. Mengerti dan segera menurut untuk menjalankan kewajiban dan secara
langsung mengerti larangan- larangan,
c. Mengerti tingkah laku yang baik dan buruk,
d. Belajar mengendalikan keinginan dan berbuat sesuatu tanpa merasa
terancam oleh hukuman,
e. Mengorbankan kesenangan sendiri tanpa peringatan dari orang lain.
Disiplin belajar yang diterapkan dalam peserta didik sangat penting
manfaatnya. Disiplin belajar akan membuat peserta didik memiliki
kecakapan mengenai cara belajar yang baik yang merupakan proses ke
arah pembentukan watak yang baik. Disiplin belajar dapat tercapai jika
dilaksanakan dengan kesungguhan hati dari dalam peserta didik. Cara
belajar bukanlah bakat sejak lahir dari golongan apa saja. Cara belajar
yang baik adalah suatu kecakapan yang dapat dimiliki oleh setiap peserta
didik dengan jalan latihan. Tetapi keteraturan dan disiplin harus
ditanamkan dan dikembangkan dengan penuh kemauan dan kesungguhan
barulah disiplin dapat dimiliki oleh peserta didik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
B. Fasilitas Belajar
1. Pengertian fasilitas belajar
Pengertian fasilitas menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah
segala sesuatu yang memudahkan kelancaran tugas (1990:240). Dari
pengertian tersebut dapat didefinisikan arti fasilitas belajar yaitu sega la
sesuatu yang memudahkan seseorang melaksanakan kegiatan belajar
sehingga dapat mencapai tujuan belajar yang baik dan memuaskan.
Fasilitas belajar merupakan salah satu faktor ekstern yang dapat
berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Fasilitas berfungsi sebagai
penunjang kegiatan belajar siswa agar kegiatan belajar tersebut dapat
berjalan dengan baik dan lancar.
2. Macam-macam fasilitas belajar yang dibutuhkan oleh peserta didik
meliputi sebagai berikut :
Perlengkapan sekolah
Perlengkapan sekolah adalah segala sesuatu yang digunakan oleh
siswa untuk melaksanakan kegiatan belajar di kelas seperti : buku
tulis, buku paket, alat-alat tulis dan sebagainya.
3. Ruang belajar
Ruang belajar adalah sebuah ruangan yang dapat digunakan untuk
belajar dengan baik sehingga dapat berkonsentrasi dalam
melaksanakan kegiatan belajar tersebut. Setiap siswa hendaknya
mempunyai suatu ruang belajar tertentu. Seandainya tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
memungkinkan maka kamar tidur dapat juga dijadikan ruang belajar
yang baik.
4. Meja belajar
Meja belajar adalah sebuah tempat yang memang dirancang khusus
bagi pengguna agar mereka lebih betah untuk melaksanakan kegiatan
belajar. Meja belajar hendaknya bersih dari benda-benda apapun yang
tidak langsung diperlukan untuk belajar seperti surat kabar atau
majalah hiburan.
5. Penerangan
Penerangan adalah pencahayaan yang dibutuhkan siswa untuk
melaksanakan kegiatan belajar agar tidak merusak mata. Penerangan
yang terbaik ialah yang diberikan oleh cahaya matahari karena
warnanya yang putih dan intensif, maka belajar di waktu pagi sampai
sore hari mempunyai arti yang penting untuk memelihara kesehatan
mata. Para siswa yang terpaksa harus belajar di bawah lampu listrik
yang suram atau cahaya lampu minyak tanah hendaknya mengurangi
kebiasaan belajar sampai larut malam.
6. Sarana ke sekolah adalah sarana atau alat transportasi yang dapat
digunakan oleh siswa untuk sampai ke sekolah, seperti : sepeda, angkutan
umum, dan kendaraan lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
C. Minat Mengikuti Bimbingan Belajar
1. Pengertian minat
a. Menurut Pasaribu dan Simandjuntak (1986:47) minat adalah gejala
kejiwaan yang berhubungan dengan sikap subjek terhadap objek.
b. Menurut WS. Winkel (1984:30) minat adalah kecenderungan yang
menetap dalam subyek untuk merasa tertarik pada bidang atau hal
tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang itu.
c. Menurut Lester dan Alice Crow yang dikutip The Liang Gie
(1995:129) “An interest in learning is an obligation which goes with
you to class and accompanies you during each study assignment,
thereby, enabling you to succeed in the study activity. Suatu minat
dalam belajar merupakan suatu kewajiban yang menyertai anda ke
kelas dan menemani anda selama setiap tugas studi, dengan demikian
memungkinkan anda berhasil dalam kegiatan studi.
2. Bimbingan belajar
Menurut W.S. Winkel (1984:17) bimbingan berarti pemberian
bantuan kepada seseorang atau kepada sekelompok orang dalam membuat
pilihan secara bijaksana dalam mengadakan penyesuaian diri terhadap
tuntutan-tuntutan hidup.
Bimbingan menurut A.J. Jones yang dikutip Gunarsa (1981:22)
merupakan pemberian bantuan oleh seseorang kepada orang lain dalam
menentukan pilihan, penyesuaian dan pemecahan permasalahan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Menurut L.D. Crow dan A. Crow yang dikutip Gunarsa (1981:23)
bimbingan merupakan bantuan yang dapat diberikan oleh pribadi yang
terdidik baik wanita atau pria yang terlatih, kepada setiap individu yang
usianya tidak ditentukan untuk dapat menjalani kegiatan hidup,
mengembangkan sudut pandangnya, mengambil keputusannya sendiri dan
menanggung bebannya sendiri.
Dari pengertian di atas Gunarsa (1981:23) menyimpulkan bahwa
bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada seseorang agar
memperkembangkan potensi-potensi yang dimiliki di dalam dirinya
sendiri dalam mengatasi persoalan-persoalan, sehingga dapat menentukan
sendiri jalan hidupnya secara bertanggungjawab tanpa harus bergantung
pada orang lain.
Tujuan bimbingan menurut Gunarsa (1981:25) adalah agar peserta
didik memperoleh :
a. Kemampuan berprestasi di sekolah,
b. Sikap menghormati kepentingan dan harga diri orang lain,
c. Cara-cara mengatasi kesulitan dirinya,
d. Pemahaman tentang kesulitan sekolah,
e. Penyelesaian kesulitan dalam hal belajar,
f. Pengarahan dalam mengatasi masalah dalam hal melanjutkan sekolah,
g. Persiapan bidang kerja yang tepat untuk hari kemudian.
Bimbingan belajar adalah sebagai suatu pemberian bantuan kepada
seseorang atau sekelompok orang sebagai cara-cara bertingkah laku yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
baru secara bijaksana dan dalam proses untuk mengadakan penyesuaian
diri. Dengan kata lain bimbingan belajar merupakan bimbingan dalam hal
menemukan cara belajar yang tepat, dalam memilih program studi yang
sesuai dan dalam mengatasi kesulitan-kesulitan yang timbul berkaitan
dengan tuntutan-tuntutan belajar di suatu institusi pendidikan. Bimbingan
ini memberikan bantuan kepada individu dalam memecahkan kesulitan-
kesulitan yang berhubungan dengan masalah belajar, baik di sekolah
maupun di luar sekolah.
D. Tingkat Pendidikan Orang Tua
Bentuk-bentuk pendidikan menurut Philip H. Coombs (dalam Zahara
Idris, 1984:58) diklasifikasikan dalam 3 bagian, yaitu :
1. Pendidikan informal
Pendidikan informal adalah proses pendidikan yang diperoleh seseorang
dalam pengalaman sehari-hari dengan sadar atau tidak sadar. Pada
umumnya tidak teratur dan tidak sistematis, sejak dari seseorang lahir
sampai mati, seperti dalam keluarga, tetangga, hiburan, pasar dan
pergaulan sehari-hari.
2. Pendidikan formal
Pendidikan formal adalah pendidikan di sekolah yang teratur, sistematis,
mempunyai jenjang dan dibagi dalam waktu-waktu tertentu yang
berlangsung dari taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
3. Pendidikan nonformal
Pendidikan nonformal adalah suatu bentuk pendidikan yang
diselenggarakan dengan sengaja, tertib, teratur, dan berencana tetapi di
luar kegiatan persekolahan.
Yang dimaksud dengan orang tua adalah setiap orang yang
bertanggung jawab dalam satu keluarga atau rumah tangga yang dalam
kehidupan sehari-hari yang lazim disebut bapak- ibu (Thamrin Nasution
dan Nurhalijah Nasution, 1985:1). Sedangkan tingkat pendidikan orang
tua maksudnya adalah tingkat pendidikan formal yang berhasil dicapai
oleh orang tua, dalam hal ini adalah jenjang pendidikan yang berhasil
diselesaikan yaitu SD, SLTP, SLTA, dan perguruan tinggi.
Tingkat pendidikan formal yang akan membawa pengaruh yang
luas pada kehidupan yaitu bukan hanya berpengaruh pada tingkat
penguasaan pengetahuan, tetapi juga berpengaruh pada jenjang pekerjaan,
penghasilan, kekayaan dan status sosial dalam masyarakat. Seseorang
lulusan SD cenderung memiliki pengetahuan yang lebih baik dibanding
mereka yang tidak pernah sekolah, seorang tamatan SLTA lebih
berpengetahuan dari tamatan SLTP. Bagaimanapun seseorang yang
berpendidikan lebih tinggi adalah lebih berpengalaman atau
berpengetahuan (Napitupulu, 1969:61).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
E. Prestasi Belajar Akuntansi
1. Prestasi belajar
Proses belajar yang dialami oleh murid menghasilkan perubahan-
perubahan dalam bidang pengetahuan atau pemahaman, dalam bidang
ketrampilan dalam bidang nilai dan sikap. Adanya perubahan itu nampak
dalam prestasi yang dihasilkan oleh murid terhadap pertanyaan atau
persoalan atau tugas yang diberikan oleh guru.
Prestasi adalah suatu bukti keberhasilan usaha yang dicapai,
sedangkan tes prestasi adalah tes yang mengukur prestasi yang dimaksud
adalah sebagai alat untuk mengungkap kemampuan aktual sebagai hasil
belajar (Dewa Ketut S, 1988:51).
Prestasi menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah hasil yang
dicapai dari yang dilakukan atau dikerjakan (Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa, 1990:700), dari definisi tersebut maka prestasi
belajar adalah penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang
dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai-
nilai tes atau angka-angka nilai yang diberikan oleh guru. Sedangkan
pengertian secara umum prestasi belajar adalah hasil tertinggi yang telah
dicapai seseorang dalam bidang tertentu.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
Roestiyah N.K (1982:159) mengemukakan faktor- faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar yaitu :
a. Faktor internal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Yaitu faktor yang timbul dari dalam anak itu sendiri, diantaranya
sebagai berikut :
1) Rasa aman
Rasa aman sangat dibutuhkan oleh setiap orang. Dengan perasaan
aman maka siswa dapat lebih berkonsentrasi dan dapat belajar
dengan tenang sehingga hal ini juga dapat mendukung proses
belajar dengan baik.
2) Minat terhadap bahan pelajaran
Dalam mengikuti pelajaran di sekolah setiap siswa hendaknya
mempunyai minat terhadap pelajaran yang sedang diikutinya
kurangnya minat belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar
siswa.
3) Kesehatan
Badan yang sehat akan lebih menguntungkan bagi setiap orang dan
merupakan faktor pendukung belajar.
4) Kemampuan mengikuti pelajaran
Mampu mengikuti pelajaran apabila siswa mengerti hal yang
diajarkan oleh guru.
b. Faktor eksternal
Kemajuan belajar siswa juga dipengaruhi oleh lingkungan
yang ada di sekitarnya, diantaranya sebagai berikut :
a. Yang datang dari sekolah
Faktor-faktor yang mempengaruhi kemajuan belajar tidak hanya
bersumber dari diri sendiri dan keluarga akan tetapi dapat juga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
bersumber dari sekolah, antara lain : menciptakan interaksi yang
baik antara guru dan murid, cara memberi pelajaran dan
penggunaan media.
b. Yang datang dari lingkungan keluarga
Seperti kita ketahui bahwa sebagian besar waktu belajar
dilaksanakan di rumah, karena itu aspek kehidupan keluarga turut
mempengaruhi belajar siswa, antara lain : cara mendidik, suasana
keluarga, pengertian orang tua dan keadaan sosial ekonomi orang
tua.
c. Yang datang dari masyarakat
Beberapa aspek dalam kehidupan masyarakat yang dapat
mempengaruhi kelancaran belajar, antara lain : cara hidup
lingkungan, teman bergaul dan media massa.
3. Prestasi belajar akuntansi
Kata akuntansi (accounting) berasal dari bahasa Inggris “to
account” yang berarti memperhitungkan atau mempertanggungjawabkan.
Akuntansi merupakan mata pelajaran yang membutuhkan ketrampilan,
kecermatan dan ketelitian. Belajar akuntansi adalah belajar yang banyak
melatih siswa untuk trampil, cermat, teliti dalam menghitung angka-angka
yang berkaitan dengan kegiatan akuntansi. Sedangkan yang dimaksud
dengan prestasi belajar akuntansi adalah suatu hasil yang diperoleh siswa
sebagai akibat belajar akuntansi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
F. Kerangka Berpikir
1. Hubungan antara kedisiplinan belajar dengan prestasi belajar akuntansi
Kedisiplinan sangat berhubungan dengan prestasi belajar siswa.
Disiplin berarti mengarahkan kehendak pada suatu cita-cita atau tujuan
tertentu oleh karena itu disiplin sangat besar peranannya dalam mencapai
suatu tujuan, jika seseorang melaksanakan kedisiplinan dengan baik
kemungkinan besar sukses yang akan dicapai besar juga sehingga prestasi
belajarnya juga akan meningkat. Kedisiplinan dapat menumbuhkan
keteraturan. Hanya dengan belajar secara teratur seperti membaca buku
secara teratur, tidak suka menunda-nunda belajar sampai waktu ujian, dan
tidak suka menunda untuk mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru
maka seorang siswa akan memperoleh hasil yang baik.
Bidang studi akuntansi merupakan materi yang termasuk dalam
kategori yang sulit untuk dipelajari, karena terdapat konsep-konsep
akuntansi yang sulit untuk dimengerti, sehingga mempelajarinya pun
membutuhkan suatu ketekunan, kejelian dalam menghitung angka-angka.
Namun bila siswa tersebut memiliki kedisiplinan belajar yang tinggi akan
membuat siswa memiliki kecakapan belajar yang baik sehingga dapat
meningkatkan prestasi belajar akuntansi yang lebih baik.
2. Hubungan antara fasilitas belajar dengan prestasi belajar akuntansi
Setiap siswa yang satu dengan yang lain tentu mempunyai fasilitas
yang berbeda, hal ini dapat disebabkan oleh kondisi ekonomi orang tua
mereka yang berbeda pula. Kelengkapan fasilitas belajar sangat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
bermanfaat bagi seseorang siswa karena fasilitas merupakan alat untuk
membantu, menunjang dan diperlukan dalam proses belajar dan
pembelajaran.
Dengan adanya tempat belajar yang baik seperti ruang belajar,
kursi, meja belajar dan penerangan yang cukup baik maka akan
menciptakan rasa nyaman pada diri anak tersebut untuk belajar.
Sedangkan dengan adanya alat-alat pelajaran seperti alat tulis, buku tulis
untuk mencatat akan memacu semangat pada diri anak tersebut untuk giat
dalam belajar.
Dalam mata pelajaran akuntansi kelengkapan fasilitas belajar
sangat penting untuk dipenuhi meliputi kalkulator, buku tulis, alat tulis
seperti penggaris, pensil, penghapus dan sebagainya, karena bila
kelengkapan itu tidak dipenuhi dengan baik maka akan menghambat
proses belajar siswa tersebut. Seorang siswa yang memiliki kelengkapan
fasilitas belajar cenderung akan meningkatkan prestasi belajar
akuntansinya dengan baik.
3. Hubungan antara minat mengikuti bimbingan belajar dengan prestasi
belajar akuntansi
Keikutsertaan siswa dalam bimbingan belajar tidak lepas dari
motivasi siswa itu sendiri. Motivasi tersebut dapat bermacam-macam
sesuai dengan kondisi atau alasan yang mendasari minat siswa mengikuti
bimbingan belajar. Minat adalah suatu kecenderungan yang menetap
dalam diri seseorang dimana ia merasa tertarik pada suatu hal dan merasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
senang bersama dengan hal itu. Minat merupakan motivasi yang
mendorong orang untuk melaksanakan apa saja yang mereka inginkan bila
mereka bebas memilih. Minat mengikuti bimbingan belajar dapat juga
dikarenakan termotivasi oleh temannya, karena menga lami kesulitan
dalam belajar, karena ingin memperdalam pelajaran yang telah diterima di
sekolah, dan sebagainya.
Bimbingan belajar ini sangat penting dan bermanfaat untuk
meningkatkan prestasi belajar siswa dalam setiap mata pelajaran terutama
bagi mata pelajaran akuntansi karena mengikuti bimbingan belajar dapat
mempermudah siswa tersebut dalam belajar dan dapat mengatasi
kesulitan-kesulitan belajar yang mereka temukan dalam mata pelajaran
akuntansi. Dengan minat mengikuti bimbingan belajar maka ada
kecenderungan akan meningkatkan prestasi belajar akuntansi.
4. Hubungan antara tingkat pendidikan orang tua dengan prestasi belajar
akuntansi.
Tingkat pendidikan orang tua merupakan salah satu faktor yang
secara tidak langsung berhubungan dengan prestasi belajar anak. Bagi
orang tua yang mempunyai tingkat pendidikan yang tinggi pada umumnya
lebih mengerti akan pentingnya sekolah bagi anak-anaknya dan mereka
akan selalu memperhatikan perkembangan anak-anaknya, sebaliknya bagi
orang tua yang tidak berpendidikan pada umumnya menganggap rendah
pendidikan dan kurang memperhatikan perkembangan anak-anaknya
terutama pada prestasi belajarnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Orang tua yang berpendidikan rendah akan kesulitan untuk
membantu anak mereka dalam menghadapi kesulitan belajar. Pengetahuan
yang terbatas dikarenakan tingkat pendidikan yang rendah menyebabkan
orang tua mengalami kesulitan untuk membantu mengatasi kesulitan
belajar anak mereka.
Kemampuan orang tua dalam menyelesaikan tingkat pendidikan
yang tinggi menjadi pemicu semangat bagi anak untuk mencapai hal yang
serupa hal ini dikarenakan pendidikan yang tinggi akan membuat orang
tua berusaha untuk menyadarkan anak mereka untuk selalu giat belajar
dalam hal ini adalah belajar akuntansi sehingga akan dapat meningkatkan
prestasi belajarnya terutama di bidang akuntansi. Dengan pendidikan
orang tua yang tinggi memudahkan orang tua tersebut dalam
menyelesaikan kesulitan belajar yang dialami oleh anak mereka yang
didasarkan atas pengalaman mengenyam dunia pendidikan yang lebih
tinggi.
G. Penelitian Sebe lumnya
1. Widiyani (2000) dalam penelitiannya yang berjudul Hubungan antara
Kedisiplinan Belajar dan Media Pembelajaran dengan Prestasi Belajar
Siswa.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara
kedisiplinan belajar dan media pembelajaran dengan prestasi belajar
siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 29 Mei sampai dengan 9
Juni 2000. Penelitian ini dilakukan terhadap siswa kelas II SMK Sanjaya
Pakem Yogyakarta yang berjumlah 100 siswa.
Hasil penelitian menyatakan bahwa ada hubungan yang positif dan
signifikan antara kedisiplinan belajar dan media pembelajaran dengan
prestasi belajar siswa.
2. Deka Santi (2003) dalam penelitiannya yang berjudul Hubungan antara
Media Pembelajaran Akuntansi, Kemandirian Belajar Akuntansi dan
Motivasi Berprestasi dengan Prestasi Belajar Akuntansi.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara
media pembelajaran akuntansi, kemandirian belajar akuntansi dan
motivasi berprestasi dengan prestasi belajar akuntansi.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2002. Penelitian
ini dilakukan terhadap siswa-siswi kelas III Program Studi Akuntansi
SMK YPKK I Sleman yang berjumlah 80 siswa.
Hasil penelitian menyatakan bahwa ada hubungan yang positif dan
signifikan antara media pembelajaran akuntansi, kemandirian belajar
akuntansi dan motivasi berprestasi dengan prestasi belajar akuntansi.
3. Yohana Krismika Dewi Andari (2003) dalam penelitiannya yang berjudul
Hubungan antara Kedisiplinan Belajar, Dukungan Teman dan Bimbingan
Guru dengan Prestasi Belajar Siswa.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara
kedisiplinan belajar, dukungan teman dan bimbingan guru dengan prestasi
belajar siswa SMP Pangudi Luhur Kalibawang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Jenis penelitian adalah studi kasus, yang dilaksanakan di SMP
Pangudi Luhur Kalibawang pada bulan Mei 2003. Penelitian ini dilakukan
terhadap kelas II yang berjumlah 61 siswa.
Hasil penelitian menyatakan bahwa ada hubungan yang positif dan
signifikan antara kedisiplinan belajar, dukungan teman dan bimbingan
guru dengan prestasi belajar.
H. Hipotesis
Dari uraian kerangka berpikir di atas maka dapat dirumuskan hipotesis
sebagai berikut :
1. Ada hubungan positif antara kedisiplinan belajar dengan prestasi belajar
akuntansi.
2. Ada hubungan positif antara fasilitas belajar dengan prestasi belajar
akuntansi.
3. Ada hubungan positif antara minat mengikuti bimbingan belajar dengan
prestasi belajar akuntansi.
4. Ada hubungan positif antara tingkat pendidikan orang tua dengan prestasi
belajar akuntansi.
5. Ada hubungan positif antara kedisiplinan belajar, fasilitas belajar, minat
mengikuti bimbingan belajar, dan tingkat pendidikan orang tua dengan
prestasi belajar akuntansi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
BAB III
METODA PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang akan penulis gunakan meliputi :
1. Deskriptif
Suatu penelitian yang terbatas pada usaha mengungkapkan maksud dan
keadaan sebagaimana adanya, sehingga hanya bersifat sekedar
mengungkapkan fakta (Consuelo, 1993:71).
2. Studi Kasus
Penelitian tentang subjek tertentu, dimana subjek tersebut terbatas maka
kesimpulan yang diperoleh hanya berlaku pada subjek yang diteliti
(Consuelo, 1993:73).
B. Waktu dan Tempat Penelitian
1. Waktu penelitian
Penelitian dilakukan pada bulan Januari 2005
2. Tempat penelitian
Penelitian dilakukan di SMK Taman Siswa Nanggulan
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek penelitian
Siswa kelas II SMK Taman Siswa Nanggulan
2. Objek penelitian
a. Kedisiplinan belajar
24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
b. Fasilitas belajar
c. Minat mengikuti bimbingan belajar
d. Tingkat pendidikan orang tua
e. Prestasi belajar akuntansi
D. Variabel Penelitian dan Pengukuran
1. Variabel penelitian
Variabel adalah objek penelitian yang bervariasi atau apa yang
menjadi titik perhatian suatu penelitian (Suharsimi Arikunto, 1998:99).
Dalam penelitian ini variabel yang akan diteliti adalah :
a. Kedisiplinan belajar
b. Fasilitas belajar
c. Minat mengikuti bimbingan belajar
d. Tingkat pendidikan orang tua
e. Prestasi belajar akuntansi
2. Pengelompokan variabel
a. Variabel bebas (independent variable)
1) Kedisiplinan belajar
2) Fasilitas belajar
3) Minat mengikuti bimbingan belajar
4) Tingkat pendidikan orang tua
b. Variabel terikat (dependent variable)
Prestasi belajar akuntansi
3. Pengukuran variabel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Setiap variabel penelitian yang akan analisis perlu diukur dengan
cara pengukuran masing-masing. Pengukuran variabel penelitian yang
penulis lakukan adalah sebagai berikut :
a. Variabel bebas
1) Kedisiplinan belajar, fasilitas belajar dan minat mengikuti
bimbingan belajar.
Untuk mengukur variabel ini digunakan skala Likert
dengan menggunakan 4 kategori penilaian.
Penilaiannya adalah :
Alternatif jawaban Pernyataan
positif
Pernyataan
negatif
Sangat setuju (SS) Skor 4 Skor 1
Setuju (S) Skor 3 Skor 2
Tidak setuju (TS) Skor 2 Skor 3
Sangat tidak setuju (STS) Skor 1 Skor 4
Indikator Kedisiplinan Belajar, Fasilitas Belajar dan Minat Mengikuti
Bimbingan Belajar
Nomor Kusioner No. Variabel Sub variabel Sub-sub variabel + -
1. Kedisiplinan belajar
a. Tata tertib b.Tanggung
jawab c. Keteraturan d.Tepat waktu
- Membuat jadwal belajar - Mematuhi jadwal belajar - Mengerjakan pekerjaan
rumah dan tugas lain yang diberikan oleh guru
- Mengumpulkan tugas yang harus dikumpulkan
- Belajar setiap hari - Selalu mengulangi kembali
pelajaran yang diterima di sekolah
- Mengerjakan pekerjaan
1 2
9 8 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
e. Kemauan
Belajar
rumah tepat waktu - Mengumpulkan tugas tepat
waktu - Belajar menurut kemauan
sendiri
4 7 6
5
2. Fasilitas belajar
a. Perlengkapan belajar
b. Ruang
belajar c. Rak buku d. Meja dan
kursi belajar e. Penerangan f. Ventilasi
- Kelengkapan buku catatan - Kelengkapan buku paket
untuk semua mata pelajaran
- Kelengkapan alat tulis - Memisahkan antara buku
catatan dengan buku tugas - Memiliki kalkulator - Kenyamanan ruang belajar - Memiliki rak buku - Kenyamanan meja dan
kursi belajar - Terdapat penerangan yang
cukup baik sehingga tidak merusak mata
- Terdapat ventilasi sehingga membantu sirkulasi udara yang baik
1 3 9 7 8 4 6
5 2
10
3. Minat mengikuti bimbingan belajar
a. Kesenangan b. Pemecahan
permasalahan c. Kemauan
sendiri d. Memperke
mbangkan potensi diri
e. Prestasi f. Kepercaya
an diri
- Menyenangi mata pelajaran akuntansi
- Senang mengikuti bimbingan belajar di bidang akuntansi
- Dapat menyelesaikan semua soal ulangan akuntansi dengan baik
- Mengikuti bimbingan belajar atas kemauan sendiri
- Mengembangkan kemampuan diri di bidang akuntansi
- Tertarik untuk lebih
berprestasi dalam pelajaran akuntansi
- Kepercayaan diri
meningkat
1 2 7 4 5 6 3
10
8,9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
2) Tingkat pendidikan orang tua
Tingkat pendidikan orang tua yaitu tingkat pendidikan terakhir
yang ditempuh oleh orang tua yang ditunjukkan dengan ijazah
terakhir. Tingkat pendidikan orang tua termasuk tipe data ordinal.
Ketentuan penyusunan yaitu bahwa semakin tinggi tingkat
pendidikan orang tua yang dicapai maka semakin tinggi pula skor
untuk suatu alternatif jawaban. Ketentuan tersebut meliputi:
a) Tingkat pendidikan SD skor 1
b) Tingkat pendidikan SLTP skor 2
c) Tingkat pendidikan SMU / SMK skor 3
d) Tingkat pendidikan PT / Akademi skor 4
b. Variabel terikat
Prestasi belajar akuntansi dilihat dari nilai rapor dengan cara
membagi total nilai dari kedua mata pelajaran akuntansi yang ada di
kelas II (akuntansi keuangan dan akuntansi perbankan) dengan jumlah
mata pelajaran tersebut.
E. Populasi dan Sampel
1. Populasi penelitian
Populasi penelitian adalah kumpulan yang lengkap dari seluruh elemen
yang sejenis akan tetapi dapat dibedakan satu sama lain. Perbedaan ini
disebabkan karena adanya karakteristik yang berlainan (Suharsimi
Arikunto, 1998:115). Populasi yang akan diteliti dalam penelitian ini
meliputi 102 siswa kelas II SMK Taman Siswa Nanggulan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
2. Sampel penelitian
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dalam
penelitian ini, sampel ditentukan dengan metode proportional random
sampling yaitu setelah dihitung proporsi jumlah siswa untuk masing-
masing kelas kemudian setiap anggota sampel dipilih secara random,
dimaksudkan agar masing-masing kelompok yang memiliki karakteristik
dan jumlah yang berbeda dapat mewakili atau representatif terhadap
populasi dalam kelompok tersebut. Pada penelitian ini populasi sebanyak
102 siswa. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah jumlah yang
dianggap representatif yaitu sebanyak 80 siswa, sesuai dengan tabel
Krecjie (Sugiyono, 2002:63). Jumlah sampel tersebut terdiri dari:
siswa 2726,66 80 x 10234
AK II Kelas 1 ===
siswa 2727,45 80 x 10235
AK II Kelas 2 ===
siswa 2625,88 80 x 10233
AK II Kelas 3 ===
F. Teknik Pengumpulan Data
1. Kuesioner
Kuesioner adalah metode pengumpulan data dengan sejumlah daftar
pertanyaan yang diberikan kepada responden untuk diisi sesuai dengan
keadaan responden yang sebenarnya. Melalui cara ini dimaksudkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
penulis memperoleh data yaitu kedisiplinan belajar, fasilitas belajar,
minat mengikuti bimbingan belajar dan tingkat pendidikan orang tua.
2. Dokumentasi
Dokumentasi adalah pengumpulan data mengenai hal-hal atau variabel
yang berupa catatan, transkrip, buku dan sebagainya. Melalui teknik ini
akan dikumpulkan data mengenai prestasi belajar siswa yang diperoleh
dari nilai rapor untuk mata pelajaran akuntansi kelas II SMK Taman
Siswa Nanggulan
G. Uji Instrumen Penelitian
1. Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat
kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid
atau sahih mempunyai validitas yang tinggi. Sebuah instrumen dikatakan
valid apabila mampu mengukur apa yang hendak diukur dan dapat
mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat (Suharsimi,
1998:160). Pengukuran validitas butir dilakukan dengan mengkorelasikan
skor total setiap item dengan skor total seluruh item, dengan
menggunakan teknik korelasi product moment yang rumusnya sebagai
berikut :
( )( )( ){ } ( ){ }2222
xy
YYNXXN
YXXYNr
∑∑∑∑∑ ∑∑
−−
−=
Keterangan :
rxy = koefisien korelasi product moment
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
X = skor total setiap item
Y = skor total seluruh item
N = jumlah sampel
Dengan berpedoman sebagai berikut:
Jika rxy > rtab berarti alat ukur valid
Jika rxy < rtab berarti alat ukur tidak valid
Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas, dengan
mengkorelasikan skor item dengan total item, maka dapat dijelaskan
sebagai berikut :
a. Kedisiplinan Belajar
Data tentang kedisiplinan belajar (X1) dituangkan ke dalam
9 butir soal, dengan kisi – kisi seperti dalam lampiran. Setelah
dilakukan uji validitas butir, ternyata diperoleh 9 butir soal yang valid
dengan nilai korelasi antara 0,5147 sampai 0,7637.
b. Fasilitas Belajar
Data tentang fasilitas belajar (X2) dituangkan ke dalam 10
butir soal, dengan kisi – kisi deperti dalam lampiran. Setelah
dilakukan uji validitas butir, ternyata diperoleh 10 butir soal yang
valid dengan nilai korelasi antara 0,5036 sampai 0,8326.
c. Minat Mengikuti Bimbingan Belajar (X3)
Data tentang minat mengikuti bimbingan belajar (X3)
dituangkan ke dalam 10 butir soal, dengan kisi – kisi seperti dalam
lampiran. Setelah dilakukan uji validitas butir, ternyata diperoleh 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
butir soal yang valid dengan nilai korelasi antara 0,4345 sampai
0,7920.
2. Reliabilitas
Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa suatu
instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat
pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang
reliabel mengandung arti bahwa instrumen tersebut cukup baik sehingga
mampu mengungkapkan data yang bisa dipercaya (Suharsimi, 1998:170).
Tingkat reliabilitas kuesioner (instrumen) diuji dengan
menggunakan koefisien Alpha Cronbach sebagai berikut :
( )
−
= ∑2t
2b
11 s
s1
1kk
r
Keterangan :
r11 = reliabilitas instrumen
k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
∑σb2 = jumlah varians butir
∑σt2 = varians total
Dengan berpedoman sebagai berikut :
Jika ralpha > rtabel berarti reliabel
Jika ralpha < rtabel berarti tidak reliabel
Selanjutnya menurut Suharsimi (1998:192), untuk
menginterpretasikan koefisien reliabilitas instrumen adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
mengkonsultasikan dengan tabel interpretasi reliabilitas harga r
yaitu sebagai berikut :
Tabel Interpretasi Nilai r
No Besarnya nilai r Interpretasi 1. Antara 0,800 sampai dengan 1,00 Tinggi 2. Antara 0,600 sampai dengan 0,800 Cukup 3. Antara 0,400 sampai dengan 0,600 Agak rendah 4. Antara 0,200 sampai dengan 0,400 Rendah 5. Antara 0,00 sampai dengan 0,200 Sangat rendah
Berdasarkan perhitungan uji reabilitas dengan Cronbach Alpha dapat
diterangkan sebagai berikut :
a. Kedisiplinan Belajar (X1)
Dari uji keandalan butir dengan menggunakan rumus
korelasi Alpha dari Cronbach diperoleh reliabilitas nilai alpha
sebesar 0,8961 pada taraf signifikansi 5%, sehingga memiliki
reliabilitas tinggi.
b. Fasilitas Belajar (X2)
Dari uji keandalan butir dengan menggunakan rumus
korelasi Alpha dari Cronbach diperoleh reliabilitas nilai alpha
sebesar 0,8967 pada taraf signifikansi 5%, sehingga memiliki
reliabilitas tinggi.
c. Minat Mengikuti BimbinganBelajar
Dari uji keadalan butir dengan menggunakan rumus
korelasi Alpha dari Cronbach diperoleh reliabilitas nilai alpha
sebesar 0,8709 pada taraf signifikansi 5%, sehingga memiliki
reliabilitas tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
H. Teknik Analisis Data
1. Uji prasyarat
a. Pengujian normalitas
Pengujian normalitas data digunakan untuk mengetahui apakah
distribusi data yang diperoleh menyimpang atau tidak dari distribusi
normal. Pengujian normalitas pada penelitian ini digunakan rumus
Kolmogorof Smirnov sebagai berikut (Sugiyono, 2003:150):
D = maksimum [Sn1(X) – Sn2(X)]
Keterangan:
D : deviasi maksimum
Sn1 : distribusi frekuensi komulatif yang ditentukan
Sn2 : distribusi frekuensi komulatif yang diobservasi
Hipotesis :
H0 : distibussi populasi normal
Hi : distribusi populasi tidak normal
Pengujian linieritas
Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui apakah masing-
masing variabel bebas mempunyai hubungan linier atau tidak dengan
variabel terikatnya. Uji linieritas ini menggunakan rumus persamaan
regresi (Sutrisno Hadi, 1990:14). Adapun rumus yang digunakan untuk
mencari nilai F adalah :
res
regreg Rk
RkF =
Keterangan :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Freg = harga bilangan garis regresi
Rkreg = rerata kuadrat garis regresi
Rkres = rerata kuadrat residu
Dengan pedoman sebagai berikut :
Jika Fhit > Ftab berarti korelasi tidak linier
Jika Fhit < Ftab berarti korelasi linier
2. Uji hipotesis
a. Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini adalah :
H1 : ada hubungan yang positif antara kedisiplinan belajar dengan
prestasi belajar akuntansi
H2 : ada hubungan yang positif antara fasilitas belajar dengan
prestasi belajar akuntansi
H3 : ada hubungan yang positif antara minat mengikuti bimbingan
belajar dengan prestasi belajar akuntansi
H4 : ada hubungan yang positif anatara tingkat pendidikan orang
tua dengan prestasi belajar akuntansi
b. Langkah- langkah pengujian hipotesis
1) Menentukan koefisien korelasi antara variabel bebas dengan
variabel terikat, digunakan analisis korelasi product moment:
( )( )( ){ } ( ){ }2222
xy
YYNXXN
YXXYNr
∑∑∑∑∑ ∑∑
−−
−=
Keterangan :
rxy = koefisien korelasi product moment
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
X = skor variabel bebas
Y = skor variabel terikat
N = jumlah sampel
2) Taraf signifikan = 5%
3) Statistik = uji t
2hitr1
2nt
−
−=
Keterangan :
r : koefisien korelasi
n : jumlah sampel
4) Daerah penerimaan hipotesis
H1, H2, H3, H4 diterima bila t hitung ≤ t tabel
H1, H2, H3, H4 ditolak bila t hitung > t tabel
3. Uji asumsi klasik
Asumsi klasik digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya
pelanggaran dalam regresi linier berganda. Pengujian ini akan
menggunakan alat bantu SPSS.
Multikolinieritas
Multikolinieritas adalah situasi adanya hubungan variabel-
variabel bebas diantara satu dengan lainnya.
1) Cara mendeteksi:
Regresikan setiap X1 atas X yang lain dan kemudian menghitung
besarnya R2 yang bersangkutan dinyatakan dalam simbol R2X.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Kemudian tentukan nilai F untuk masing-masing regresi tersebut
dan nyatakan dengan simbol F dan R2.
( )1)k(NX...XXXXR12)(kX...XXXXR
FXk3221
2k3221
2
+−−−
=
Keterangan:
N = Jumlah observasi
K = Jumlah variabel bebas termasuk konstan
Apabila FX1 lebih besar dari nilai F yang kritikal pada suatu level
of significance tertentu mempunyai korelasi dengan variabel-
variabel bebas lain. Demikian pula jika probabilitas tingkat
kesalahan Fhitung lebih besar dari tingkat signifikansi tertentu
(tingkat signifikansi 5%) maka tidak terjadi multikolonieritas
diantara variabel bebas.
2) Cara mengatasi masalah multikolonieritas :
a) Menghilangkan salah satu atau beberapa variabel yang
mempunyai korelasi tinggi.
b) Menambah data.
c) Mentransformasi variabel.
b. Heterokedastisitas
Heterokedastisitas ialah suatu keadaan dimana variabel dari
kesalahan pengganggu tidak konstan untuk semua nilai variabel bebas,
ini merupakan pelanggaran salah satu asumsi tentang model regresi
linier berdasarkan metode kuadrat terkecil (Supranto.J, 1984:69).
1) Cara mendeteksi :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Koefisien korelasi rank dari Spearman didefinisikan sebagai
berikut :
( )
−−= ∑
1NN
d61r
2
2i
s
Keterangan : di = selisih ranking standar deviasi (s) dan ranking
nilai mutlak error (e). Nilai e = Y-Y.
N = banyaknya sampel.
2) Cara mengatasi :
Salah satu cara mengatasi masalah heterokedastisitas adalah
dengan melakukan transformasi log. Hal ini disebabkan karena
transformasi log memperkecil skala ukuran variabel.
c. Autokorelasi
Menurut Gujarati (1993 : 201) uji autokorelasi dimaksudkan untuk
mengetahui apakah terjadi korelasi antara anggota serangkaian data
observasi yang diuraikan menurut waktu (time series) atau ruang
(cross section). Hal ini mempunyai arti behwa suatu tahun tertentu
sipengaruhi oleh tahun berikutnya. Faktor – faktor yang dipengaruhi
terjadinya korelasi serial adalah sebagai berikut :
1) Data observasi dimulai dari situasi kelesuan sehingga data
observasi yang menarik jelas dipengaruhi oleh data sebelumnya.
2) Tidak dimasukkan variabel bebas tentang yang sebelumnya turut
dipengaruhi variabel terikat.
3) Bentuk model tidak tepat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Apabila gejala korelasi terjadi maka akan mengakibatkan varial
residual error term yang diperoleh lebih rendah dari demestinya yang
menyebabkan R2 menjadi lebih tinggi yang seharusnya. Selain itu
menguji hipotesis dengan menggunakan t-hitung dan t-hitung akan
menjadi tidak akurat. Untuk menguji ada tidaknya autokorelasi ini
dapat dilakukan dengan menggunakan Durbin Watson statistik yaitu
dengan melihat koefisien korelasi DW.Algifari (1997 : 79),
mengemukakan cara untuk mendeteksi terjadinya autokorelasi adalah
dengan menggunakan tabel di bawah ini :
Durbin Watson Kesimpulan
Kurang dari 1,10 Ada autokorelasi
1,10 sampai dengan 1,54 Tanpa kesimpulan
1,55 sampai dengan 2,46 Tidak ada autokorelasi
2,47 sampai dengan 2,96 Tanpa Kesimpulan
Lebih dari 2,96 Ada autokorelasi
Sumber : Algifari, 1997.
Analisis regresi ganda
a. Untuk menguji hipotesis kelima digunakan uji analisis regresi linier
berganda (Sutrisno Hadi, 1990:33).
Rumus Y = a1x1+ a2x2 + a3x3 + a4x4 + k
Keterangan : k= konstanta
Y = prestasi belajar akuntansi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
a1 = koefisien prediktor x1
a2 = koefisien prediktor x2
a3 = koefisien prediktor x3
a4 = koefisien prediktor x4
x1 = kedisiplinan belajar
x2 = fasilitas belajar
x3 = minat mengikuti bimbingan belajar
x4 = tingkat pendidikan orang tua
b. Untuk mengetahui dan melihat signifikansi korelasi antara variabel
bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat, digunakan
rumus:
∑∑ ∑ ∑∑ +++
=2
44332211)4,3,2,1( y
yxayxayxayxaRy
Keterangan:
Ry (1,2,3,4) : koefisien korelasi antar variabel x1, x2, x3, x4 dan y
a1 : koefisien prediktor x1
a2 : koefisien prediktor x2
a3 : koefisien prediktor x3
a4 : koefisien prediktor x4
∑x1y : korelasi antara x1 dengan y
∑x2y : korelasi antara x2 dengan y
∑x3y : korelasi antara x3 dengan y
∑x4y : korelasi antara x4 dengan y
c. Untuk mengetahui apakah Ry (1,2,3,4) tersebut signifikan atau tidak
digunakan analisis regresi. Dari analisis regresi akan ditemukan harga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
F regresi, yang kemudian dapat kita uji apakah harga F itu signifikan
atau tidak. Rumus F regresi adalah :
)Rm(11) - m - (NR
F2
2
reg −=
Keterangan : Freg : harga regresi
m : jumlah variabel bebas
N : banyaknya responden
R2 : koefisien determinasi
Harga F hitung yang diperoleh dikonsultasikan dengan F tabel db
(derajat kebebasan) sama dengan m lawan N-m-1 pada taraf signifikan
5 %.
Kriteria : Jika F hitung > F tabel maka harga Ry (1,2,3,4) signifikan dan
berarti ada korelasi antara variabel bebas secara keseluruhan
dengan variabel terikat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
BAB IV
GAMBARAN UMUM
A. Gambaran Umum Sekolah
1. Data Kelembagaan Sekolah
a. Nama Sekolah : SMK Taman Siswa Nanggulan
b. Status Sekolah : Swasta Disamakan
c. Alamat Sekolah : Jatisarono, Nanggulan, Kulon Progo, Yogyakarta,
55671, telp. (0274) 552687
2. Sejarah Singkat Sekolah
a. Sejarah berdirinya
Pada akhir tahun 1970 beberapa orang pamong SPG
Nanggulan, Kulon Progo yang terdiri dari :
1) Maryono, BA
2) Hardji Daliman, BA
3) Mudjijono
Mempunyai suatu gagasan untuk membuka sebuah sekolah setingkat
SLTA di luar SPG, hal ini didorong oleh kebutuhan pendidikan yang
sangat mendesak pada waktu itu. Gagasan tersebut disampaikan pada
pihak pemerintah kecamatan Nanggulan dalam hal ini diterima oleh
camat Nanggulan pada saat itu yaitu Bapak R.W. Projopurnomo.
Gagasan tersebut disetujui oleh camat Nanggulan dan disepakati untuk
membuka sebuah sekolah baru setingkat SLTA.
42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Atas kesepakatan bapak camat tersebut maka dibentuk sekolah baru
dengan mana SMEA Nanggulan dibawah naungan usaha pemerintah
daerah kecamatan dengan pelindung camat Nanggulan.
Dengan restu dari berbagai pihak akhirnya pada permulaan tahun
1971 dibuka pendaftaran siswa baru dan padaa permulaan tahun ajaran
baru tersebut dapat diterima siswa sejumlah 61 orang. Dalam perjalanan
pendidikan, sekolah diselenggarakan pada siang hari pukul 13.00 – 18.00
dengan menempati gedung SD Nanggulan 1. Pada tahun ke-3 perjalanan
pendidikan, SMEA Nanggulan mengalami suatu massalah dimana atas
petunjuk Kepala Bidang Pendidikan Ekonomi bahwa untuk sekolah
swasta dalam penyelenggaraan EBTA lembaga penyelenggaranya harus
berbadan hukum, sedangkan pada tahun tersebut SMEA Nanggulan
belum mempunyai lembaga yang berbadan hukum. Permasalahan ini
segera diajukan kepada panitia pendiri sekolah. Pada waktu itu
permasalahan ditanggapi dan diajukan beberapa pilihan lembaga yang
berbadan hukum yang akan menjadi pelindung SMEA Nanggulan
lembaga tersebut antara lain Yayasan 17,Yayasan Taman Siswa dan
Yayasan Nasional. Pada waktu tahun 1973 ditetapkan pilihan bahwa
SMEA Nanggulan bernaung dibawah Yayasan Taman Siswa.
Dengan keputusan tersebut maka pihak penyelenggara segera
mengajukan permohonan kepada Yayasan Persatuan Taman Siswa lewat
pimpinan Taman Siswa cabang Nanggulan. Permohonan yang diajukan
oleh SMEA Nanggulan tersebut diterima oleh pihak Yayasan Taman
Siswa. Dengan persetujuan tersebut maka ditetapkan bahwa nama sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
diubah menjadi Taman Karya Madya Ekonomi di bawah naungan
Yayasan Taman Siswa dan kegiatan pendidikan dipindahkan daari SD
Nanggulan I ke gedung Taman Siswa Nanggulan.
Dengan berjalannya waktu maka nama sekolah berubah, pada
tahun ajaran 1973-2002 bernama Taman Karya Madya Ekonomi. Pada
tahun ajaran 2002/2003 Taman Madya Karya Ekonomi menambah
satu program studi Teknik Mesin. Pada tahun ajaran 2002/2003 itu
pula nama sekolah diubah menjadi SMK Taman Siswa Nanggulan
sampai saat ini adalah program studi bisnis manajemen, program studi
teknik otomotif, program studi akuntansi dan program studi penjualan.
Perkembangan status sekolah SMK Taman Siswa adalah sebagai
berikut:
1) Periode 04 Januari 19971-04 Januari 1973 Status Terdaftar
2) Periode 04 Januari 1973-30 Juli 1986 Status Diakui
3) Periode 30 Juli 1986-sekarang Status Disamakan
Nomor sekolah menurut Direktorat Jendral Swasta : 4304040008
b. Pergantian Kepala Sekolah, Daftar Guru, Karyawan, Siswa dan
Fasilitas Sekolah
1. Pergantian Kepala Sekolah
Tabel IV.1 : Pergantian Kepala Sekolah
No. Nama Masa Jabatan
1. Sri Purwanti, B.A Periode tahun 1971-1986
2. Mudjijono, B.A Periode tahun 1986-sekarang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
2. Daftar Guru dan Karyawan
Jumlah guru : 67 orang
Tabel IV.2 : Daftar guru, tugas dan jabatan
No Nama Mata Pelajaran/Tugas Lain
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
Drs. Maryono
KI Mudjijono, B.A.
NY. Sri Purwanti, B.A.
KI Daliyo
KI YB. Edy Sutaryo
KI TH Kartaya, B.A.
KI Heri Purwanto
KI Sunaryo
KI MK. Nugroho, S.E.
NY. Sri Winarsih
Drs. Sugeng Raharjo
Dra. Nunuk Suartini
Drs. Arif Bramantya
Dra. Tatik Kartrimaningsih
Ket. Perguruan
Ketamansiswaan
Kepala Sekolah
Ketamansiswaan
Wa. Ka. Sek. Ur. Umum
Ketamansiswaan
Wa. Ka. Sek. Ur. Humas
Akuntansi Keuangan
Agama Katholik
Ketamansiswaan
Tollman
PPKn
Komputer
Bimbingan Penyuluhan
Ketrampilan Tari dan Kerawitan
Bisnis HPD
Bhs. Indonesia
Pendidikan Jasmani
Surat dan Kearsipan
PPKn
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
Dra. Tuti Supriyatun
Drs. FX. Subarjo
Dra. Endang Lestari
Sumiarti
F. Eni Prihatiningsih, S.Pd
Rini Wedyastuti, S.Pd
Drs. Sukiman
Drs. Gimun
Sujarwo, S.Pd
Mujiyanto, S.Pd
Marsiyati, S.Pd
Sri Muryani, S.Pd
Suwarsih, S.Pd
Drs. Suwando
Sudidjo
Drs. Supardjo
HY. Sukirdi
Sigit Suroso
Drs. Suhartono
Drs. Sarono
Supardji, S.E
Bhs. Indonesia
Pelayanan Prima
Kom. Bisnis
Sejarah
Matematika
Matematika
Matematika
Agama Islam
Bhs. Inggris
Ekonomi
Kewirausahaan
Akuntansi Bank
Komputer
Kewirausahaan
Olah Raga
Ekonomi
Koperasi
Sejarah
Bhs. Indonesia
Pemasaran
Pajak
Olah Raga
Komputer
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
35.
36.
37.
38.
39.
40
41.
42.
43.
44.
45.
46.
47.
48.
49.
50.
51.
52.
53.
54.
55.
Sudiyarta
Tugimin
Parsidi
Setyaningsih
Dra. Wartinah
Roro Sugesti, A.Md
Sri Wahyuningsih, A.Md
Wasidi
Isman
Eko Edi Rahmat Saputra,
S.Pd
Jumilah, S.E
Sularsih, B.A
Subantoro, S.Pd
Dra. Murtini
Heru Prasetyo,A.Md
Bambang Wahyono, A.Md
VitriaWidowati, S.Pd
Drs. Suprapdi
A. Ima Prabawati, S.Pd
Fajar Mustika
Djumini
Mengetik
Mengetik
Pendidikan Agama Islam
Bhs. Inggris
Jahit
Siklus Akuntansi
Akuntansi Biaya
BP
Usaha Kecil
UKS
Bhs. Inggris
Akuntansi Bank
Akuntansi Keuangan
Agama Kristen
Logam Dasar
Kimia
Gambar Tehnik
Jasa Dasar
Bhs. Inggris
PDKM
Matematika
Karawitan
Praktik Pemasaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
56.
57.
58.
59.
60.
61.
62.
63.
64.
65.
66.
67.
Suminem
Muji Nugroho
Mardoto
Y. Aris Setyanto, S.Pd
AG. Ida Sri Wulandari, SH
Hardjo Supono
R. Arifin Nugroho
Totok Budiyanto, S.Si
Fitri Andayani, S.Pd
Bakir, B.A
Bambang Legiman
C. Sularti
Praktik Pemasaran
Teknisi
Teknisi
Bodi Oto & Mek. Ind
Sejarah
Agama Katholik
Karawitan
Kimia
Fisika
P. Akuntansi
Bimbingan Penyuluhan
Bimbingan Penyuluhan
Bimbingan Penyuluhan
Tabel IV.3 : Daftar Guru Wali Kelas
No. Kelas Nama
1. I TO1 Dra. Tuti Supriyatun
2. I TO2 Drs. Arif Bramantya
3. I TO3 Heru Prasetya, S.Pd
4. I A1 Roro Sugesti
5. I A2 Rini Wedyastuti, S.Pd
6. I A3 Dra. Tatik Katrimaningsih
7. I P Mujiyanto, S.Pd
8. II TO1 Y. Aris Setyanto, S.Pd
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
9. II TO2 Heru Prasetya, S.Pd
10. II A1 Suwarsih, S.Pd
11. II A2 Marsiyati, S.pd
12. II A3 Sujarwo, S.Pd
13. II P Sri Muryanti, S.Pd
14. III TO1 F. Eni Prihatiningsih, S.Pd
15. III TO2 Drs. Suwando
16. III A1 Daliyo
17. III A2 Dra. Endang Lestari Sumiarti
18. III A3 Dra. Nunuk Suartini
19. III P Drs. FX. Subarjo
Tabel IV.4 : Daftar Nama Karyawan
No. Nama Jabatan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Djumini
Ponidjo
Sudiyarta
Tugimin
Suminem
Lestari Handayani
Fajar Mustiko
Bambang Legiman
C. Sularti
Administrasi Keuangan
Administrasi BP
Ketua TU
Urusan Ketenagaan
Koperasi
Perpustakaan
Urusan Wesel Siswa
Administrasi BP
Administrasi BP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
10.
11.
12.
13.
Isman
Anna Kusetiawati
Budi Ngasiman
Partowiyono
Urusan UKS
Urusan Pengetikan
Surat-surat
Penjaga Malam
Penjaga Malam
3. Siswa
Keadaan jumlah siswa
Tabel IV.5 : Jumlah Siswa
No. Bidang Keahlian Program Keahlian Kelas Jumlah
1.
2.
Bisnis Manajemen
Teknik Otomotif
Akuntansi
Penjualan
T.M. Otomotif
I
II
III
I
II
III
I
II
III
99
101
94
20
36
34
88
74
65
* keterangan : 1 orang keluar
4. Fasilitas Sekolah
Fasilitas sekolah yang dimiliki oleh SMK Taman Siswa Nanggulan
cukup memadai. SMK Taman Siswa Nanggulan memiliki luas tanah
seluas 5.465 m2. Pembagian gedung sekolah yang dimiliki oleh SMK
Taman Siswa Nanggulan dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Tabel IV.6 : Fasilitas Sekolah
Nama Ruang Jumlah
Ruang Kelas
Ruang Guru
Ruang Kepala Sekolah
Ruang Tata Usaha
Ruang BP
Ruang Perpustakaan
Ruang Menjahit
Ruang UKS
Ruang Komputer
Ruang Bahasa Inggris
Ruang PPTS
Ruang Koperasi/ Toko
Ruang Pertemuaan/ Pend. Agama Katholik
Kamar Mandi/ WC
Gudang
Kantin
Tempat Parkir Guru
Tempat Parkir Siswa
13 Ruang
1 ruang
1 ruang
1 ruang
1 ruang
1 ruang
1 ruang
1 ruang
1 ruang
1 ruang
1 ruang
1 ruang
1 ruang
6 ruang
2 ruang
1 ruang
1 ruang
1 ruang
SMK Nanggulan memiliki beberapa kegiatan ekstrakurikuler yang
dimaksudkan untuk menambah kegiatan para siswa. Kegiatan
ekstrakurikuler yang ada di SMK Taman Siswa Nanggulan antara
lain:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
1. Menjahit
2. Karawitan
3. Olah raga bola volly
4. Olah raga sepak bola
5. Seni baca Al-Quran
6. Seni tari
B. Peraturan Tata Tertib SMK Taman Siswa Nanggulan
Dasar :
1. Peraturan Besar dan Piagam Taman Siswa Bagian Pertama
Bab 1 Pasal 2(3), Bab 3 Pasal 4
2. Anggaran Dasar PPTS Bab 1 Pasal 1 dan Pasal 2
3. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No.
0461/U/1987
4. Keputusan Dirjen Dikdasmen Depdikbud RI No.
100/C/Kep/1991
Tentang pedoman pakaian seragam sekolah
5. Buku Petunjuk Organisasi Siswa Intra Sekolah yang
dikeluarkan Direktorat Pembinaan Kesiswaan 1 Juli 1995
Tujuan : Menumbuhkembangkan kesadaran siswa dalam
membentuk dirinya sebagai manusia Indonesia yang bertanggung jawab.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Bentuk Peraturan Tata Tertib sebagai berikut :
Pasal 1
Keanggotaan Organisasi Siswa
1. Pada setiap awal tahun pendidikan setiap siswa wajib mencatat ulang
2. Setiap siswa secara langsung tercatat sebagai anggota Persatuan Pemuda
Tamansiswa(PPTS)
3. Pada saat berada di perguruan setiap siswa tidak dibenarkan membawa-
bawa organisasi massa di luar perguruan
4. Setiap siswa wajib memahami dan mengamalkan azas Tamansiswa,
Pancasila bersama Pasal Darma Tamansiswa.
Pasal 2
Kegiatan Siswa Di Dalam Perguruan
1. Setiap siswa wajib mengikuti kegiatan sekolah yang telah ditentukan.
2. Siswa wajib hadir 15 menit sebelum kegiatan dimulai.
3. Siswa yang datang terlambat wajib melapor pada pamong BP.
4. Siswa diizinkan meninggalkan kelas/sekolah setelah ada izin dari BP.
5. Siswa yang tidak mengikuti pelajaran wajib menyampaikan surat
permohonan izin tidak masuk perguruan yang ditandatangani orang
tua/wali siswa dengan menyebutkan alasan yang jelas.
6. Setiap siswa wajib menjaga keamanan, kebersihan, ketertiban,
keindahan lingkungan dan memelihara hubungan kekeluargaan yang
harmonis.
7. Pada saat jam-jam kosong siswa diwajibkan belajar sendiri/bersama-
sama di kelas sesuai dengan jadual pelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
8. Setiap siswa wajib menggunakan fasilitas sekolah (perpustakaan, mesin
tulis, komputer, alat olah raga) sesuai dengan ketentuan.
9. Siswa yang izin ke belakang tidak diperbolehkan lebih dari 1 orang
dalam waktu bersamaan.
10. Siswa tidak diperkenankan makan di dalam kelas.
11. Siswa wajib menjaga kebersihan dan kesucian fasilitas sekolah
termasuk tempat ibadah.
Pasal 3
Pakaian Seragam Sekolah
1. Pakaian seragam umum terdiri dari:
a. Baju warna putih dengan menggunakan badge : Garuda Cakra dan
tanda lokasi
b. Celana atau rok wana abu-abu
c. Sepatu warna hitam
d. Kaos kaki warna putih
e. Ikat pinggang warna hitam
Bentuk atau model potongan dan jahitan diatur sesuai dengan Surat
Keputusan Dirjen Dikdasmen No. 10/Kep/D/1991
2. Pakaian seragam sekolah terdiri dari:
a. Pakaian seragam umum (PSU)
b. Pakaian seragam khusus (PSK)
c. Pakaian seragam upacara (PSUp)
Pada dasarnya PSU, PSK dan PSUp sama, hanya bentuk dan warna
berbeda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
3. Pakaian khas dapat digunakan denagn mengajukan surat permohonan
kepada kepala sekolah setelah ada izin dari orang tua, Wujudnya terdiri
dari: Jilbab, baju lengan panjang, rok panjang sampai mata kaki.
4. PSUp. Dipakai setiap hari senin, sedangkan PSU digunakan setiap hari
selasa sampai dengan kamis, dan psk digunakan setiap hari jumat dan
sabtu
5. Penggunaan seragam sekolah:kancing baju dimasukan, uung bawah
baju dimasukan dalam celana/rok.
6. Siwa putri tidak dipebolehkan merias diri secara berlebihan, serta
siswa putra diwajibkan memelihara rambut scara rapi, teratur (tidak
meutup tengkuk dan aun telinga).
7. Pakaian pendidikan jasmani terdiri dari kaos olah raga dan celana
pendek yang bentuk dan warnanya ditentukan kemudian.
Pasal 4
Hubungan Dengan Masyarakat
1. Setiap siswa wajib menjaga nama baik Perguruan Tamansiswa di
dalam kehidupannya di masyarakat
2. Pada saat melakukan kekiatan sekolah, siswa diizinkan menerima tamu
setelah mendapat izin dari pamong piket.
3. Kegiatan siswa di luar perguruan tanpa seizin perguruan, di luar
tanggung jawab perguruan
4. Sewaktu-waktu perguruan dapat meminta kehadiran orang tua/wali
siwa dalam hal pembinaan siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Pasal 5
Pemeliharaan Lingkungan
1. Siswa wajib menjaga, memelihara, mengembangkan lingkungan
pergururan menjadi lingkungan yang segar.
2. Siswa wajib menempatkan sepeda motor di tempatkan di tempat yang
telah ditentukan.
3. Siswa yang menggunakan sepeda motor harus beSTNK dan SIM yang
sesuai .
Pasal 6
Sanksi-sanksi
1. Siswa yang melanggar Peraturan Tata Tertib Perguruan dapat
dikenakan sanksi.
2. Sanksi dapat berupa:
a. Teguran
b. Peringatan lisan
c. Peringatan tertulis
d. Diberi tugas
e. Skorsing sementara
f. Dikeluarkan dengan hormat
g. Dikeluarkan dengan tidak terhormat
Pasal 7
Penutup
Hal – hal yang belum diatur akan ditentukan kemudian sesuai dengan
kepentingan pembinaan kesiswaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
BAB V
ANALISIS DATA
A. Deskripsi Data
Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan data adalah informasi dari
responden mengenai kedisiplinan belajar, fasilitas belajar, minat mengikuti
bimbingan belajar, tingkat pendidikan orang tua dan prestasi belajar yang
diperoleh melalui angket. Adapun deskripsi data yang akan disajikan adalah
Mean (M), Modus (Mo), dan Standar Deviasi (SD) dari masing-masing
variabel penelitian. Dalam bab terdahulu telah dijelaskan mengenai penentuan
sampel yaitu sebesar 80 siswa. Deskripsi data hasil penelitian disajikan
sebagai berikut :
1. Kedisiplinan Belajar (X1)
Deskripsi data kedisiplinan belajar siswa SMK Taman Siswa
Nanggulan adalah sebagai berikut :
Item angket yang dipergunakan untuk mengungkap variabel
kedisiplinan belajar sebanyak 9 item, dengan skor berkisar antara 1-4.
Berdasarkan data yang terkumpul diperoleh skor tertinggi yang mungkin
dicapai adalah 36 dan skor terendah yang mungkin dicapai adalah 9. Dari
hasil penelitian diperoleh skor tertinggi 35 dan skor terendah 21. Hasil
perhitungan dengan bantuan komputer SPSS dikemukakan data yang
masuk sejumlah 80 dan diperoleh harga Mean 28,85, dan simpanan baku
57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
(SD) sebesar 3,16 (perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran,
hal 98).
Untuk mengetahui sebaran data, maka dalam penelitian ini
dikategorikan menjadi tiga kategori yaitu tinggi, sedang dan rendah.
Adapun sebaran data untuk masing-masing kategori dapat dilihat dalam
tabel 5.1. halaman 59. Dengan bantuan kalkulator ditemukan nilai Mean
ideal sebesar 22,5 yang diperoleh dengan menjumlahkan skor tertinggi
dengan skor terendah yang mungkin dicapai dibagi dua {(9 +36) : 2},
sedangkan SD ideal sebesar 4,5 yang diperoleh dengan cara skor tertinggi
dikurangi skor terendah yang mungkin dicapai dikalikan seperenam
{1/6(36-9)}
Tabel 5.1. Distribusi Frekuensi Data Kedisiplinan Belajar Berdasarkan
Skor Ideal
Interval Norma Kategori F F %
28 – 36
18 – 27
9 – 17
> Mean + 1SD
Mean – 1 SD s/d Mean + 1SD
< Mean – 3SD
Tinggi
Sedang
Rendah
54
26
0
67,5%
32,5%
0%
Tabel di atas menunjukkan bahwa subyek pene litian yang
mempunyai kedisplinan belajar kategori tinggi sebanyak 54 siswa
(67,5%), sedangkan yang mempunyai kedisiplinan belajar sedang
sejumlah 26 siswa (32,5%) dan siswa yang menyatakan kedisiplinan
belajar rendah tidak ada (0). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
kedisiplinan belajar siswa SMK Taman Siswa Nanggulan berada pada
kategori tinggi dengan persentase 67,5%.
2. Fasilitas Belajar (X2)
Deskripsi data fasilitas belajar siswa SMK Taman Siswa Nanggulan
adalah sebagai berikut :
Item angket yang dipergunakan untuk mengungkap variabel
kedisiplinan belajar sebanyak 10 item, dengan skor berkisar antara 1-4.
Berdasarkan data yang terkumpul diperoleh skor tertinggi yang mungkin
dicapai adalah 40 dan skor terendah yang mungkin dicapai adalah 10.
Dari hasil penelitian diperoleh skor tertinggi 39 dan skor terendah 20.
Hasil perhitungan dengan bantuan komputer SPSS diketahui bahwa nilai
Mean sebesar 31,46, dan simpanan baku (SD) sebesar 3,53 (perhitungan
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran hal 98).
Untuk mengetahui sebaran data, maka dalam penelitian ini
dikategorikan menjadi tiga kategori yaitu tinggi, sedang dan rendah.
Adapun sebaran data untuk masing-masing kategori dapat dilihat dalam
tabel 5.2. Dengan bantuan kalkulator ditemukan harga Mean ideal sebesar
25 yang diperoleh dengan menjumlahkan skor tertinggi dengan skor
terendah yang mungkin dicapai dibagi dua {(10 +40) : 2}, sedangkan SD
ideal sebesar 5 yang diperoleh dengan cara skor tertinggi dikurangi skor
terendah yang mungkin dicapai dikalikan seperenam {1/6(40-10)}
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Tabel 5.2. Distribusi Frekuensi Data Fasilitas Belajar Berdasarkan Skor
Ideal
Interval Norma Kategori F F %
31 – 40
20 – 30
10 – 19
> Mean + 1SD
Mean – 1 SD s/d Mean + 1SD
< Mean – 3SD
Tinggi
Sedang
Rendah
50
30
0
62,5%
37,5%
0%
Tabel di atas menunjukkan bahwa subyek penelitian yang
mempunyai fasilitas belajar kategori tinggi sebanyak 50 siswa (62,5%),
sedangkan yang mempunyai fasilitas belajar sedang sejumlah 30 siswa
(37,5%) dan siswa yang menyatakan fasilitas belajar rendah tidak ada (0).
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa fasilitas belajar siswa SMK
Taman Siswa Nanggulan berada pada kategori tinggi dengan persentase
62,5%.
3. Minat Mengikuti Bimbingan Belajar (X3)
Deskripsi data minat mengikuti bimbingan belajar siswa SMK
Taman Siswa Nanggulan adalah sebagai berikut :
Item angket yang dipergunakan untuk mengungkap variabel minat
mengikuti bimbingan belajar sebanyak 10 item, dengan skor berkisar
antara 1-4. Berdasarkan data yang terkumpul diperoleh skor tertinggi yang
mungkin dicapai adalah 40 dan skor terendah yang mungkin dicapai
adalah 10. Dari hasil penelitian diperoleh skor tertinggi 39 dan skor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
terendah 20. Hasil perhitungan dengan bantuan komputer SPSS dengan
jumlah data 80, diketahui bahwa nilai Mean sebesar 31,71, dan simpanan
baku (SD) sebesar 3,68 (perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada
lampiran hal 98).
Untuk mengetahui sebaran data, maka dalam penelitian ini
dikategorikan menjadi tiga kategori yaitu tinggi, sedang dan rendah.
Adapun sebaran data untuk masing-masing kategori dapat dilihat dalam
tabel 5.3 hal 63. Dengan bantuan kalkulator ditemukan nilai Mean ideal
sebesar 25 yang diperoleh dengan menjumlahkan skor tertinggi dengan
skor terendah yang mungkin dicapai dibagi dua {(10 +40) : 2}, sedangkan
SD ideal sebesar 5 yang diperoleh dengan cara skor tertinggi dikurangi
skor terendah yang mungkin dicapai dikalikan seperenam {1/6(40-10)}
Tabel 5.3. Distribusi Frekuensi Data Minat Mengikuti Bimbingan Belajar
Berdasarkan Skor Ideal
Interval Norma Kategori F F %
31 – 40
20 – 30
10 – 19
> Mean + 1SD
Mean – 1 SD s/d Mean + 1SD
< Mean – 3SD
Tinggi
Sedang
Rendah
51
29
0
63,75%
36,25%
0%
Tabel di atas menunjukkan bahwa subyek penelitian yang mempunyai
minat mengikuti bimbingan belajar kategori tinggi sebanyak 51 siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
(63,75%), sedangkan yang mempunyai minat mengikuti bimbingan belajar
sedang sejumlah 29 siswa (36,25%) dan siswa yang menyatakan minat
mengikut i bimbingan belajar rendah tidak ada (0).
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa minat mengikuti bimbingan
belajar siswa SMK Taman Siswa Nanggulan berada pada kategori tinggi
dengan persentase 63,75%.
4. Tingkat Pendidikan Orang Tua (X4)
Dari data induk tingkat pendidikan orang tua dibedakan menjadi
tingkat pendidikan SD, SLTP, SMU dan Perguruan Tinggi/Akademik.
Rinciannya dapat dilihat pada tabel 5.4. di bawah ini :
Tabel 5.4. Daftar Tingkat Pendidikan Orang Tua
Tingkat
Pendidikan Ayah Ibu Total
F % F % F %
SD
SLTP
SMU
PT/Akademik
32
22
14
12
40,0
27,5
17,5
15,0
33
19
16
12
41,3
23,8
20,0
15,0
65
41
30
24
40,6
25,6
18,8
15,0
Jumlah 80 100 80 100 160 100
Berdasarkan data di atas diketahui bahwa persentase pendidikan orang tua
berturut-turut sebagai berikut orang tua yang berpendidikan SD (40,6%),
SLTP (25,6%), kemudian SMU (18,8%) dan PT/Akademik (15%)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
B. Pengujian Persyaratan Analisis
Persyaratan untuk analisis korelasi antara beberapa variabel bebas dan
variabel terikat adalah : (1) datanya berdistribusi normal, dan (2) ada
hubungan yang linier antara masing-masing variabel bebas dengan variabel
terikat. Oleh karena itu, pada bagian ini diuraikan tentang uji normalitas dan
uji linearitas.
1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji tingkat kewajaran
penyimpangan yang terjadi dalam pengukuran terhadap sampel. Kaidah
yang digunakan jika p>0,05 maka sebenarnya akan dianggap normal,
sedangkan jika p<0,05 maka sebenarnya dianggap tidak normal.
Perhitungan uji normalitas sebaran data hasil penelitian dilakukan
dengan menggunakan SPSS. Hasil perhitungan normalitas sebaran
variabel kedisiplinan belajar menunjukkan p = 0,598, fasilitas belajar
menunjukkan p = 0,487, minat mengikuti bimbingan belajar menunjukkan
p = 0,272 dan prestasi belajar sebesar 0,214. Dari keterangan p > 0,05
tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa sebaran skala kedisiplinan
belajar, fasilitas belajar, minat mengikuti bimbingan belajar dan prestasi
belajar dinyatakan distribusi normal. Sedangkan tingkat pendidikan orang
tua data sebaran sebesar 0,000 (p< 0,05) sehingga dapat disimpulkan
tingkat pendidikan orang tua tidak normal. Pada hakekatnya sebagian
besar data normal hanya satu variabel tingkat pendidikan orang tua yang
tidak normal untuk itu data tingkat pendidikan diformulasikan menjadi
logaritma (log). Setelah data di Log maka hasil perhitungan normalitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
sebaran variabel tingkat pendidikan orang tua p = 0,074 (p > 0,05)
sehingga menjadi normal.
2. Uji Linieritas
Uji linieritas bertujuan untuk mengetahui bentuk hubungan antara variabel
prediktor dengan variabel kriterium. Dari uji linieritas dapat diketahui arti
taraf penyimpangan dari linieritas hubungan tersebut. Apabila
penyimpangan tersebut tak berarti maka hubungan antara faktor prediktor
dengan kriterium dianggap linier. Kriteria pengambilan kesimpulan linier,
terjadi apabila nilai F hitung lebih kecil dari pada F tabel (F hitung < F
tabel), demikian sebaliknya. Setelah dilakukan Uji Linieritas dari masing-
masing variabel diperoleh hasil seperti tabel berikut :
Tabel 5.5. Rangkuman Hasil Uji Linieritas
Variabel Bebas dp F hitung F Tabel
Kedisiplinan Belajar
Fasilitas Belajar
Minat mengikuti bimbingan belajar
Tingkat pendidikan orang tua
1:80
1:80
1:80
1:80
2,941
2,014
2,637
0,977
3,96
3,96
3,96
3,96
Dari tabel di atas diketahui bahwa F hitung antara masing-masing variabel
bebas dengan variabel terikat lebih kecil dari pada F tabel, dengan taraf
signifikan 5%. Hal ini dapat disimpulkan bahwa hubungan antara masing-
masing variabel bebas dengan variabel terikat adalah linier. Jadi data yang
terkumpul memenuhi syarat linieritas hubungan antara masing-masing
variabel bebas dengan variabel terikat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
C. Uji Hipotesis
1. Uji Korelasi
a. Hubungan antara kedisiplinan Belajar dengan Prestasi Belajar
Hasil penelitian menunjukkan bahwa koefisien korelasi antara
X1 dengan Y (rx1y) sebesar 0,286 dan r2x1y sebesar 0,082. Harga
koefisien korelasi tersebut lebih besar dari harga kritis pada tabel
koefisien product moment (r0,05(80) = 0,220). Dengan demikian didapat
korelasi positif antara X1 dengan Y, yang berarti bahwa meningkatnya
kedisplinan belajar maka meningkat pula prestasi belajar. Besar
hubungan ini ditentukan oleh koefisien determinasi r2x1y atau sebesar
8,2%. Ini berarti meningkatnya prestasi belajar 8,2% dapat dijelaskan
oleh kedisplinan belajar dengan taraf signifikansinya 5%. Dengan
demikian hipotesis pertama yang menyatakan ada hubungan antara
kedisiplinan belajar dengan prestasi belajar diterima.
Setelah r diketahui selanjutnya dilakukan pengujian terhadap
koefisien korelasi untuk menguji apakah nilai r signifikan atau tidak.
Untuk pengujian ini menggunakan t-test dengan derajat kebebasan (db)
= 79 pada taraf signifikan 5%. Harga t dapat dihitung dengan rumus
sebagai berikut :
2hitr1
2nt
−
−=
r
2hit)220,0(1
280286,0t
−
−=
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
0,286 x 8,832
=
0,9516
1,844
=
0,9516
= 1,937789
Variabel kedisplinan belajar (X1) t-hitung lebih besar dari t-
tabel (1,937789 > 1,658), artinya variabel kedisiplinan belajar (X1)
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar siswa
(Y).
b. Hubungan antara Fasilitas Belajar dengan Prestasi Belajar Hasil
penelitian menunjukkan bahwa koefisien korelasi antara X2 dengan Y
(rx1y) sebesar 0,352 dan r2x1y sebesar 0,124. Harga koefisien korelasi
tersebut lebih besar dari harga kritis pada tabel koefisien product
moment (r0,05(80) = 0,220). Dengan demikian didapat korelasi positif
antara X2 dengan Y, yang berarti meningkatnya fasilitas belajar maka
meningkat pula prestasi belajar. Besar hubungan ini ditentukan oleh
koefisien determinasi r2x1y atau sebesar 12,4%. Ini berarti
meningkatnya prestasi belajar 12,4% dapat dijelaskan oleh fasilitas
belajar dengan taraf signifikansinya 5%. Dengan demikian hipotesis
kedua yang menyatakan ada hubungan antara fasilitas belajar dengan
prestasi belajar diterima.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Setelah r diketahui selanjutnya dilakukan pengujian terhadap
koefisien korelasi untuk menguji apakah nilai r signifikan atau tidak.
Untuk pengujian ini menggunakan t-test dengan derajat kebebasan (db)
= 79 pada taraf signifikan 5%. Harga t dapat dihitung dengan rumus
sebagai berikut :
2hitr1
2nt
−
−=
r
2hit) 0,352(1
280 0,352t
−
−=
0,352 x 8,832
=
0,876
2,95
=
0,876
= 3,36758
Variabel fasilitas belajar (X2) t-hitung lebih besar dari t-tabel
(3,36758 > 1,658), artinya variabel fasilitas belajar (X2) mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar siswa (Y).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
c. Hubungan antara Minat Mengikuti Bimbingan Belajar dengan Prestasi
Belajar
Hasil penelitian menunjukkan bahwa koefisien korelasi antara
X3 dengan Y (rx1y) sebesar 0,316 dan r2x1y sebesar 0,100. Harga
koefisien korelasi tersebut lebih besar dari harga kritis pada tabel
koefisien product moment (r0,05(80) = 0,220). Dengan demikian didapat
korelasi positif antara X3 dengan Y, yang berarti meningkatnya minat
mengikuti bimbingan belajar maka meningkat pula prestasi belajar.
Besar hubungan ini ditentukan oleh koefisien determinasi r2x1y atau
sebesar 10%. Ini berarti meningkatnya prestasi belajar 10% dapat
dijelaskan oleh minat mengikuti bimbingan belajar dengan taraf
signifikansi 5%. Dengan demikian hipotesis ketiga yang menyatakan
ada hubungan antara minat mengikuti bimbingan belajar dengan
prestasi belajar diterima.
Setelah r diketahui selanjutnya dilakukan pengujian terhadap
koefisien korelasi untuk menguji apakah nilai r signifikan atau tidak.
Untuk pengujian ini menggunakan t-test dengan derajat kebebasan (db)
= 79 pada taraf signifikan 5%. Harga t dapat dihitung dengan rumus
sebagai berikut :
2hitr1
2nt
−
−=
r
2hit) 0,316(1
280 0,316t
−
−=
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
0,316 x 8,832
=
0,9
2,649
=
0,9
= 2,94
Variabel minat mengikuti bimbingan belajar (X3) t-hitung lebih
besar dari t-tabel (2,94 > 1,658), artinya variabel minat mengikuti
bimbingan belajar (X3) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
prestasi belajar siswa (Y).
d. Hubungan antara Tingkat Pendidikan Orang Tua dengan Prestasi
Belajar
Hasil penelitian menunjukkan bahwa koefisien korelasi antara
X4 dengan Y (rx1y) sebesar 0,111 dan r2x1y sebesar 0,012. Harga
koefisien korelasi tersebut lebih kecil dari harga kritis pada tabel
koefisien product moment (r0,05(80) = 0,220). Dengan demikian tidak
ada korelasi antara X4 dengan Y, yang berarti bahwa tingkat
pendidikan orang tua tidak berpengaruh terhadap prestasi belajar
siswa. Jadi peningkatan pendidikan orang tua tidak mampu merubah
prestasi belajar siswa SMK Taman Siswa Nanggulan. Dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
demikian hipotesis keempat yang menyatakan ada hubungan antara
tingkat pendidikan orang tua dengan prestasi belajar tidak diterima.
D. Uji Asumsi Klasik
Sebelum dilakukan analisis regresi ganda, terlebih dahulu dilakukan
pengujian asumsi klasik.
1. Uji Multikolinearitas
Untuk mengetahui secara teliti variabel bebas mana yang
berkorelasi dengan sisa variabel bebas lainnya, maka digunakan
pengujian dengan pendekatan metode klien, adapun cara yang ditempuh
yaitu meregresikan setiap variabel bebas dengan variabel bebas lainnya,
(regresi antara variabel bebas) dengan tujuan untuk mengetahui nilai
koefisien determinasi parsial (r2) untuk setiap variabel bebas yang
diregresikan, setelah mendapatkan r2 untuk setiap variabel bebas tadi
maka nilai dari r2 dibandingkan dengan nilai koefisien determinasi
majemuk. Apabila r2X1…Xn… < R2X1…Xn, artinya derajat
multikolinearitas yang terjadi diantara variabel bebas adalah sangat
rendah atau tidak terjadi multikolinearitas, sehingga jika dipergunakan
untuk interpretasi nilai regresi maka secara statistik tidak akan
membahayakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Dan apabila yang terjadi sebaliknya, yaitu r2X1…Xn… > R2X1…Xn,
maka dapat dipastikan bahwa diantara variabel bebas itu terdapat gejala
multikolinearitas, walaupun multikolinearitas yang terjadi rendah (kecil)
maka secara statistik hal ini tidak membahayakan bagi interpretasi secara
statistik. Dari nilai regresi antara variabel bebas pada data penelitian ini
didapatkan nilai r2 untuk masing-masing variabel bebas adalah sebagai
berikut :
Tabel 5.6. Nilai Uji Multikolinearitas
Variabel Bebas r2
X1 – X2
X1 – X3
X1 – X4
X2 – X3
X2 – X4
X3 – X4
0,210
0,051
-0,056
0,175
0,112
0,183
R2 = 0,222
Nilai r2 yang didapat dari nilai regresi antara variabel bebas dapat
disimpulkan bahwa derajat multikolinearitas yang terjadi adalah dapat
dikatakan bahwa r2X1…Xn…< R2X1…Xn, sehingga tidak ada gejala
multikolinearitas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
2. Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas mengandung pengertian bahwa variasi
residual tidak sama untuk semua pengamatan. Uji ini dimaksudkan
untuk mengetahui apakah terjadi penyimpangan model karena varian
gangguan berbeda antara satu observasi ke observasi lain. cara yang
dilakukan untuk mendeteksi ada tidaknya gejala heteroskedastisitas
pada model regresi linier berganda dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan metode Spearmen Rank Correlation. Data dalam
penelitian ini adalah sebanyak 80, kemudian dengan berpedoman pada
taraf signifikan α = 0,05. Bila nilai probabilitas (sig) > 0,05 maka
dapat dinyatakan tidak terjadi gejala heteroskedastisitas. Hasil
perhitungan dapat dilihat dalam tabel berikut :
Tabel 5.7. Nilai Uji Heteroskedastisitas
Variabel
Bebas
rs Sig α Keterangan Kesimpulan
X1 -0,010 0,932 0,05 Tidak Signifikan Tidak Terjadi
Heteroskedastisitas
X2 -0,034 0,766 0,05 Tidak Signifikan Tidak Terjadi
Heteroskedastisitas
X3 0,050 0,662 0,05 Tidak Signifikan Tidak Terjadi
Heteroskedastisitas
X4 0,006 0,960 0,05 Tidak Signifikan Tidak Terjadi
Heteroskedastisitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Dari tabel di atas diperoleh bahwa seluruh variabel bebas mempunyai
nilai probabilitas yang lebih besar dari taraf signifikan 0,05, sehingga
dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi tersebut tidak terjadi
gejala heteroskedastisitas.
3. Uji Autokorelasi
Untuk mendeteksi autokorelasi dalam penelitian ini, maka
digunakan uji Durbin Watson (DW) dengan melihat korelasi DW test.
Menurut Suprapto (1984 : 125), untuk mengetahui terjadinya
autokorelasi, dengan sampel 80 responden, maka digunakan kriteria uji
Durbin Watson seperti tabel berikut ini :
Tabel 5.8. Nilai Uji Autokorelasi
Durbin Watson Kesimpulan
Kurang dari 1,10
1,10 sampai dengan 1,54
1,55 sampai dengan 2,46
2,47 sampai dengan 2,96
Lebih dari 2,96
Ada autokorelasi
Tanpa kesimpulan
Tidak ada autokorelasi
Tanpa kesimpulan
Ada autokorelasi
Dari hasil perhitungan melalui program SPSS for Windows,
nilai Durbin Watson (DW) sebesar 1,622. Nilai DW tersebut terletak
antara 1,55 sampai dengan 2,46 dengan kesimpulan tidak ada
autokorelasi. Hal ini berarti tidak ada autokorelasi antara masing-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
masing variabel bebas, sehingga model regresi yang terbentuk dari
nilai variabel terikat.
E. Uji Regresi Liner Berganda
Setelah dilakukan perhatian secara dengan menggunakan program
SPSS maka diperoleh koefisien korelasi antara X dengan Y (rx1y) sebesar
0,471 dan r2x1y sebesar 0,222. Harga koefisien korelasi tersebut lebih besar
dari harga kritis pada tabel koefisien product moment (r0,05(80) = 0,222).
Dengan demikian maka didapat korelasi positif antara X1, X2, X3, dan X4
dengan Y, yang artinya adalah bahwa meningkatnya kedisiplinan belajar,
fasilitas belajar, minat mengikuti bimbingan belajar dan tingkat pendidikan
orang tua secara serentak, maka meningkat pula prestasi belajar. Besar
hubungan ini ditentukan oleh koefisien determinasi r2x1y atau sebesar 22,2%.
Ini berarti meningkatnya prestasi belajar 22,2% dapat dijelaskan oleh variabel
kedisiplinan belajar, fasilitas belajar, minat mengikuti bimbingan belajar dan
tingkat pendidikan orang tua.
Perhitungan ini menghasilkan persamaan regresi linier berganda
yaitu Y = 3,0084+0,04521 X1+0,04161 X2+0,04083 X3+0,259 X4. Tabel
rangkuman analisis variansi uji keberartian Y atas X1 disajikan dalam sebagai
berikut ini.
Tabel 5.9. Analisis Variansi Uji Keberartian Y atas X1, X2,X3,X4
Sumber Variasi dk JK RJK F P
Regresi 4 7,376 1,844 5,356 0,001
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Residu
Total
75
79
25,824
33,200
0,344
Setelah dilakukan uji keberartian regresi, diperoleh harga F hitung
sebesar 5,356. Harga ini lebih besar dari harga F pada tabel dengan derajat
kebebasan pembilang 1, dan derajat kebebasan penyebut 80 pada taraf
signifikansi 5% yaitu 3,96. Ini berarti regresi tersebut signifikan pada taraf
signifikansi 5%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa secara bersama-
sama atau serentak variabel kedisiplinan belajar, fasilitas belajar, minat
mengikuti bimbingan belajar dan tingkat pendidikan orang tua
berpengaruh secara signifikan dengan prestasi belajar siswa pada taraf
signifikansi 5%.
A. Pembahasan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa SMK
Tamansiswa Nanggulan dipengaruhi oleh variabel kedisiplinan belajar,
fasilitas belajar dan minat mengikuti bimbingan belajar. Sedangkan
tingkat pendidikan orang tua tidak mempunyai pengaruh terhadap prestasi
siswa. Hal tersebut dapat dilihat dari seberapa besar persentase variabel-
variabel bebas terhadap variabel prestasi belajar. Penelitian juga
memberikan intisari bahwa prestasi belajar siswa SMK Tamansiswa
Nanggulan secara berarti dipengaruhi oleh variabel kedisiplinan belajar,
fasilitas belajar dan minat mengikuti bimbingan belajar dan secara tidak
berarti dipengaruhi oleh tingkat pendidikan orang tua. Hal ini dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
dilihat dari sumbangan efektif dan sumbangan relatif dari masing-masing
variabl bebas seperti dijelaskan didepan. Berikut ini pembahasan untuk
masing-masing hipotesis :
1. Hubungan antara kedisiplinan belajar dengan prestasi belajar siswa
Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan antara
kedisiplinan belajar dengan prestasi belajar. Hal ini dibuktikan dengan
hasil perhitungan koefisien korelasi sebesar 0,286 dan koefisien
determinasi menunjukkan besarnya hubungan ini sebesar 8,2%.
menunjukkan bahwa korelasi tersebut signifikan pada taraf signifikansi
5%, dan hasil perhitungan t hitung sebesar 1,937789 yang kemudian
dibandingkan dengan t tabel dengan taraf signifikan 5% sebesar
1,658. Ternyata dari hasil perhitungan didapat bahwa r hitung lebih besar
dari r tabel, ini berarti bahwa kedisiplinan belajar mempunyai pengaruh
positif dan signifikan terhadap prestasi belajar siswa.
Hasil penelitian ini memberikan suatu masukan bagi siswa untuk
senantiasa menanamkan disiplin baik disiplin diri ataupun disiplin sosial
dalam diri siswa sendiri terutama dalam hal belajar, sehingga prestasi
belajarnya dapat dipertahankan dan terus ditingkatkan. Untuk dapat
mencapai hasil belajar atau prestasi belajar yang baik, seorang siswa perlu
mempersiapkan terlebih dulu mata pelajaran yang nantinya akan
disampaikan di kelas atau dengan kata lain belajar sebelum dan sesudah
mata pelajaran yang nantinya akan disampaikan oleh guru. Dengan
keteraturan dan disiplin segala usaha yang ingin dicapai akan lebih baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Disiplin selain akan membuat seseorang memiliki kecakapan mengenai
cara belajar yang baik, juga merupakan proses arah pembentukan watak
yang baik. Hubunganya dengan belajar, disiplin belajar mempengaruhi
prestasi belajar karena siswa yang mempunyai disiplin yang tinggi dan
teratur akan memiliki sikap yang positif dan senang akan hal tersebut,
sehingga dapat membantu dalam pencapain prestasi belajar ke arah yang
lebih baik. Ini berarti semakin tinggi disiplin belajar seorang siswa maka
semakin tinggi prestasi belajar.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Yohana Krismika
Dewi Andari (2003) yang menunjukkan bahwa kedisplinan belajar
mempunyai hubungan yang positif dan signifikan, maka hal ini
memberikan satu masukan bagi siswa untuk senantiasa mendisiplinkan diri
dalam belajar sehingga prestasi belajarnya dapat ditingkatkan. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa kedisiplinan belajar yang tinggi akan
mempengaruhi prestasi belajar siswa menjadi lebih tinggi.
2. Hubungan antara fasilitas belajar dengan prestasi belajar siswa
Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan antara fasilitas
belajar dengan prestasi belajar. Hal ini dibuktikan dengan hasil
perhitungan koefisien korelasi sebesar 0,352 dan koefisien determinasi
menunjukkan besarnya hubungan ini sebesar 12,4%. Menunjukkan bahwa
korelasi tersebut signifikan pada taraf signifikansi 5%, dan hasil
perhitungan t hitung sebesar 3,36758 yang kemudian dibandingkan dengan
t tabel dengan taraf signifikan 5% sebesar 1,658. Ternyata dari hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
perhitungan didapat bahwa r hitung lebih besar dari r tabel, ini berarti
bahwa fasilitas belajar mempunyai pengaruh positif dan signifikan
terhadap prestasi belajar siswa.
Sesuai dengan pendapat yang dikemukakan Thamrin Nasution dan
Nurhajilah Nasution (1985) yaitu apabila fasilitas belajar siswa dimiliki
lengkap akan membantu siswa untuk memicu semangat belajar yang
tinggi. Semangat belajar ini yang mendorong anak untuk lebih giat belajar
sehingga prestasi anak menjadi lebih baik.
Fasilitas belajar yang tersedia akan mempengaruhi konsentrasi
belajarnya. Jika fasilitas belajar siswa lengkap, belajar anak menjadi lebih
mudah karena apa yang dibutuhkan anak dalam belajar sudah tersedia,
sehingga dalam belajar tidak perlu mengganggu konsentrasi belajar yang
lain. Hal ini tentu saja tdaik lepas dari kesadaran orang tua dalam hal
penyediaan fasilitas belajar.
Dengan ditemukannya hubungan positif dan signifikan antara
fasilitas belajar dengan prestasi belajar maka diharapkan kepada orang tua
siswa untuk lebih memberikan perhatian tentang pendidikan terutama
dalam hal penyediaan fasilitas belajar. Apabila fasilitas belajar sudah
tersedia diharapkan pula kepada siswa untuk memanfaatkan sebaik
mungkin untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
3. Hubungan antara minat mengikuti bimbingan belajar dengan prestasi
belajar siswa
Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan antara minat
mengikuti bimbingan belajar dengan prestasi belajar. Hal ini dibuktikan
dengan hasil perhitungan koefisien korelasi sebesar 0,316 dan koefisien
determinasi menunjukkan besarnya hubungan ini sebesar 10%.
Menunjukkan bahwa korelasi tersebut signifikan pada taraf signifikansi
5%, dan hasil perhitungan t hitung sebesar 2,95 yang kemudian
dibandingkan dengan t tabel dengan taraf signifikan 5% sebesar 1,658.
Ternyata dari hasil perhitungan didapat bahwa r hitung lebih besar dari r
tabel, ini berarti bahwa minat mengikuti bimbingan belajar mempunyai
pengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar siswa.
Pengaruh positif antara minat mengikuti bimbingan belajar dengan
prestasi belajar siswa dapat terjadi karena siswa yang memiliki minat
belajar dengan mengikuti bimbingan belajar akan mempunyai gairah, rasa
senang dan semangat dalam belajar sehingga mempunyai energi yang
banyak untuk melaksanakan kegiatan untuk belajar. Siswa yang
mempunyai minat mengikuti bimbingan belajar tinggi sedikit yang
tertinggal belajarnya dan sangat sedikit pula kesalahan belajarnya sehingga
prestasi yang diraihnya semakin baik.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Lisa Herayani (2004) yang
menunjukkan bahwa minat belajar mempunyai hubungan yang positif dan
signifikan, maka hal ini memberikan satu masukan bagi siswa untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
senantiasa meningktkan minat belajarnya salah satunya dnegan mengikuti
bimbingan belajar sehingga prestasi belajarnya dapat ditingkatkan.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa minat untuk mengikuti bimbingan
belajar yang tinggi akan mempengaruhi prestasi belajar siswa menjadi
lebih tinggi.
4. Hubungan antara tingkat pendidikan orang tua dengan prestasi belajar
siswa
Hasil penelitian menunjukan tidak adanya hubungan antara tingkat
pendidikan orang tua dengan prestasi belajar akuntansi. Hal ini dibuktikan
dengan hasil perhitungan koefisien korelasi sebesar 0,111 dan koefisien
determinasi menunjukan besarnya hubungan ini sebesar 1,2%.
Menunjukkan bahwa koefisien tersebut tidak si
gnifikan pada taraf signifikan 5%. Ternyata dari hasil perhitungan didapat
bahwa r hitung lebih kecil dari r tabel, ini berarti bahwa tingkat pendidikan
orang tua tidak mempunyai hubungan dengan prestasi belajar akuntansi.
Tingkat pendidikan oang tua tidak berhubungan dengan prestasi
belajar akuntansi karena pada dasarnya prestasi belajar dapat dibentuk.
Meskipun tingkat pendidikan orang tua tinggi tetapi apabila anak tersebut
malas belajar, kurangnya perhatian, bimbingan, motivasi dari orang tua
dikarenakan orang tua terlalu sibuk dengan aktivitas mereka sendiri, tidak
adanya keinginan anak untuk menjadikan orang tua sebagai contoh bagi
hidup mereka di masa depan, kurangnya peran serta dari orang tua hal ini
dapat menyebabkan prestasi belajar anak tersebut rendah dan sebaliknya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
meskipun tingkat pendidikan orang tua rendah tetapi apabila anak tersebut
rajin dalam belajar, dan besarnya peran serta orang tua dalam perhatian
dan bimbingan orang tua dalam belajar anak maka hal ini akan
menyebabkan prestasi belajar anak tinggi. Pada dasarnya anak itu send iri
yang memegang peranan yang paling utama dalam peningkatan prestasi
belajarnya karena jika tidak ada motivasi dalam dirinya maka upaya untuk
meningkatka prestasi belajar juga akan sulit dicapai (Ainurrofiq, 2003 :
81).
Berdasarkan uji signifikansi secara parsial dapat diketahui bahwa
masing – masing variabel bebas kedisiplinan belajar, fasilitas belajar,
minat mengikuti bimbingan belajar mempunyai hubungan yang signifikan
dengan prestasi belajar akuntansi. Sedangkan variabel tingkat pendidikan
orang tua mempunyai t hitung lebih kecil dan nilai signifikan lebih besar
dari 0,05, sehingga tingkat pendidikan orang tua tidak mempunyai
hubungan secara signifikan dengan prestasi belajar akuntansi.
Besarnya koefisien korelasi antara variabel bebas secara bersama –
sama dengan variabel terikat diketahui dengan menggunakan analisis
regresi. Tujuannya adalah untuk memprediksi atau meramalkan kedudukan
variabel terikat apabila dilihat dari pengaruh variabel bebasnya. Dari
analisis data diperoleh harga Ry (1,2,3,4) sebesar 0,471; koefisien
determinasi (R2) sebesar 0,222 dan harga Freg hitung sebesar 5,356
mempunyai harga p < 0,05. Hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa
hipotesis nihil (Ho) ditolak dan hipotesis alternativ (Ha) artinya secara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
serentak variabel kedisiplinan belajar, fasilitas belajar, minat mengikuti
bimbingan belajar dan tingkat pendidikan orang tua mempunyai hubungan
yang signifikan dengan prestasi belajar akuntansi pada taraf signifikan 5%.
Hasil penelitian ini menunjukkan tidak adanya hubungan antara
tingkat pendidikan orang tua dengan prestasi belajar. Hal ini dibuktikan
dengan hasil perhitungan koefisien korelasi sebesar 0,111 dan koefisien
determinasi menunjukkan besarnya hubungan ini sebesar 1,2%.
Menunjukkan bahwa korelasi tersebut tidak signifikan pada taraf
signifikansi 5%. Ternyata dari hasil perhitungan didapat bahwa r hitung
lebih kecil dari r tabel, ini berarti bahwa tingkat pendidikan orang tua tidak
mempunyai pengaruh terhadap prestasi belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan maka beberapa
kesimpulan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Terdapat hubungan positif dan signifikan antara kedisiplinan belajar
dengan prestasi belajar akuntansi.
2. Terdapat hubungan positif dan signifikan antara fasilitas belajar dengan
prestasi belajar akuntansi.
3. Terdapat hubungan positif dan signifikan antara minat mengikuti
bimbingan belajar dengan prestasi belajar akuntansi.
4. Tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan orang tua dengan prestasi
belajar akuntansi.
5. Terdapat hubungan positif dan signifikan antara keempat variabel
kedisiplinan belajar, fasilitas belajar, minat mengikuti bimbingan belajar,
dan tingkat pendidikan orang tua secara bersama-sama dengan prestasi
belajar akuntansi.
B. Keterbatasan Penelitian
1. Pengambilan data terhadap variabel kedisiplinan belajar, fasilitas belajar
dan minat mengikuti bimbingan belajar dalam penelitian ini hanya
83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
menyebarkan kuesioner, tanpa terjun langsung mengamati proses
pembelajaran akutansi.
2. Peneliti tidak dapat melacak kejujuran responde dalam memberikan
jawaban, mungkin tidak keluar dari hati nuraini responden yang
sebenarnya atau dalam mengisi kuesioner hanya asal-asalan saja.
3. Prestasi belajar akuntansi hanya dilihat dari nilai rapor siswa kelas II
semester II SMK Tamansiswa Nangulan.
C. Saran-saran
Guna menanggapi hasil penelitian ini dalam upaya menindaklanjuti
peningkatan prestasi belajar akuntansi siswa SMK Taman Siswa
Nanggulan maka berikut ini saran-saran yang perlu diperhatikan :
1. Guru hendaknya memperhatikan dan memahami perbedaan masing-
masing individu anak didik dalam berbagai latar belakang mereka
sehingga apabila terjadi kemunduran prestasi belajar, guru dapat
meverifikasikannya dengan orang tua anak sehingga akan mudah mencari
jalan keluar untuk menyelesaikan masalah tersebut, dan proses belajar
mengajar akuntansi dapat berjalan dengan lancar. Dengan demikian dapat
diharapkan tercapainya prestasi belajar akuntansi yang tinggi.
2. Bagi para orang tua hendaknya memperhatikan segala sesuatu yang
dibutuhkan anak dalam belajar akuntansi. Kedisiplinan belajar, fasilitas
belajar, dan minat mengikuti bimbingan belajar akan sangat mendukung
keberhasilan belajar anak-anak sehingga dengan demikian ketiga faktor ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
harus benar-benar diperhatikan, demi pencapaian prestasi belajar akuntansi
yang tinggi.
3. Guna mengembangkan hasil penelitian ini, perlu dilakukan suatu usaha
penelitian yang sejenis pada populasi lain yang lebih luas dengan
melibatkan beberapa variabel lain sehingga memperjelas faktor- faktor
pendukung yang mempengaruhi pencapaian prestasi belajar matematika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
DAFTAR PUSTAKA
Algifari. 2000. Analisis Regresi. Yogyakarta : BPFE
Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik .
Jakarta : Rineka Cipta
Gunarsa, Singgih D. 1981. Psikologi Untuk Membimbing. Jakarta : BPK Gunung
Mulia
Hadi, Sutrisno. 1990. Analisis Regresi. Yogyakarta : Andi Offset
Idris, Zahara. 1984. Dasar-Dasar Kependidikan. Bandung : Angkasa
Napitipulu. 1969. Dimensi-Dimensi Pendidikan. Jakarta : CV Rajawali
Nasution, Thamrin dan Nurhalijah Nasution. 1985. Peranan Orang Tua dalam
Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa. Jakarta : BPK Gunung Mulia
Pasaribu dan Simandjuntak. 1986. Didaktik dan Metodik. Bandung : Tarsito
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Depdikbud. 1990. Kamus Besar
Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka
Roestiyah, N.K. 1982. Masalah-Masalah Keguruan. Jakarta : PT Bina Aksara
Santi, Deka. 2003. Skripsi : Hubungan antara Media Pembelajaran Akuntansi,
Kemandirian Belajar Akuntansi dan Motivasi Berprestasi dengan Prestasi
Belajar Akuntansi. Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma
Sevilla, Consuelo G, dkk. 1993. Pengantar Metode Penelitian. Jakarta :
Universitas Indonesia
Sugiyono. 2002. Statistik Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Sukardi, Dewa Ketut. 1988. Bimbingan dan Konseling. Jakarta : Bina Aksara
Supranto J. 1984. Ekonometrik. Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia
Syah, Muhibbin. 1997. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya
The Liang Gie. 1979. Cara Belajar yang Efisien. Yogyakarta : Gadjah Mada
University Press
The Liang Gie. 1995. Cara Belajar yang Efisien Jilid II. Yogyakarta : Liberty
Widiyani. 2000. Skripsi : Hubungan antara Kedisiplinan Belajar dan Media
Pembelajaran dengan Prestasi Belajar Siswa. Yogyakarta : Universitas
Sanata Dharma
Winkel, W.S. 1984. Bimbingan dan Konseling di Sekolah Menengah. Jakarta : PT
Gramedia
Winkel, W.S. 1984. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta :
PT Gramedia
Winkel, W.S. 1989. Psikologi Pengajaran. Jakarta : PT Gramedia
Yohana Krismika Dewi Andari. 2003. Skripsi : Hubungan antara Kedisiplinan
Belajar, Dukungan Teman dan Bimbingan Guru dengan Prestasi Belajar
Siswa. Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 1
DAFTAR KUESIONER
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kepada :
Yth. Siswa – siswi Kelas II
SMK TAMAN SISWA
NANNGULAN
Dengan hormat,
Dengan segala kerndahan hati, perkenankanlah saya pada saat ini
memohon bantuan dan kerelaan anda meluangkan waktu dan berkenan menjawab
pertanyaan pada angket ini sesuai dengan pendapat anda serta keadaan yang
sebenarnya anda alami.
Pengisian angket ini hanya untuk keperluan penelitian yang berjudul
“Hubungan antara Kedisiplinan Belajar, Fasilitas Belajar, Minat Mengikuti
Bimbingan Belajar dan Tingkat Pendidikan Orang Tua dengan Prestasi
Belajar Akuntansi”, maka jawaban yang nantinya anda berikan tidak akan
mempengaruhi nilai anda terutama nilai pelajaran akuntansi.
Atas bantuan anda menjawab pertanyaan – pertanyaan dalam angket yang
saya berikan, peneliti mengucapkan terima kasih.
Peneliti
Gretty Yulia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KUESIONER
A. Identitas Siswa
Nama :
Kelas :
No. Absent :
B. Tingkat Pendidikan Orang Tua
Pilih salah satu dari beberapa alternatif jawaban dengan memberi tanda silang
(X) sesuai dengan keadaan.
1. Apakah pendidikan terakhir ayah anda?
a. Tingkat pendidikan SD/Sederajat
b. Tingkat pendidikan SLTP/Sederajat
c. Tingkat pendidikan SMU/Sederajat
d. Tingkat pendidikan PT/Akademi
2. Apakah pendidikan terakhir ibu anda?
a. Tingkat pendidikan SD/Sederajat
b. Tingkat pendidikan SLTP/Sederajat
c. Tingkat pendidikan SMU/Sederajat
d. Tingkat pendidikan PT/Akademi
C. Petunjuk
1. Bacalah dengan teliti semua pertanyaan dibawah ini.
2. Berilah tanda (X) pada kolom SS, S, TS, STS
Keterangan:
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : sangat Tidak Setuju
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a. Kuesioner Kedisiplinan Belajar
No. PERNYATAAN SS S TS STS 1. Saya membuat jadwal belajar
sendiri
2. Saya mengerjakan pekerjaan rumah dan tugas lain yang diberikan oleh guru
3. Saya belajar hanya jika ada ulangan saja
4. Saya selalu berusaha untuk mengulangi kembali semua pelajaran yang telah saya terima di sekolah
5. Saya lebih senang menunda untuk mengerjakan pekerjaan rumah yang diberikan oleh guru
6. Saya belajar atas kemauan sendiri
7. Saya malu kepada teman-teman, bila menyerahkan tugas tidak tepat waktu yang telah ditentukan oleh guru saya
8. Saya jarang mengumpulkan tugas yang seharusnya dikumpulkan
9. Jadwal pelajaran yang dibuat sekedar digunakan untuk menyiapkan buku pelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Kusioner Fasilitas Belajar
No. PERNYATAAN
SS S TS STS
1. Saya melengkapi buku catatan akuntansi agar saya dapat belajar dengan baik
2. Saya tidak memisahkan antara buku catatan dan buku tugas untuk mata pelajaran akuntansi
3. Untuk melancarkan proses belajar, saya berusaha melengkapi alat tulis yang diperlukan
4. Dalam ruang belajar saya terdapat penerangan yang cukup baik sehingga tidak mudah merusak mata
5. Saya tidak memiliki buku paket akuntansi
6. Di dalam ruang belajar saya terdapat banyak ventilasi sehingga dapat mendukung sirkulasi udara yang baik
7. Saya mempunyai rak buku sebagai tempat untuk menyimpan buku-buku yang saya miliki
8. Dalam ruang belajar saya terdapat meja dan kursi belajar yang cukup nyaman
9. Saya memiliki kalkulator sebagai alat pendukung belajar akuntansi
10. Saya merasa kurang nyaman untuk belajar dalam ruang belajar yang saya miliki saat ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c. Kuesioner Minat Mengikuti Bimbingan Belajar
No. PERNYATAAN SS S TS STS 1. Dengan mengikuti bimbingan belajar
menjadikan saya semakin menyenangi mata pelajaran akuntansi
2. Saya senang mengikuti bimbingan belajar di bidang akuntansi
3. Mengikuti bimbingan belajar menjadikan kepercayaan diri semakin meningkat
4. Saya tertarik untuk mengikuti bimbingan belajar di bidang akuntansi atas kemauan saya sendiri
5. Dengan mengikuti bimbingan belajar menjadikan semakin meningkatnya kemampuan diri saya di bidang akuntansi
6. Mengikuti bimbingan belajar akuntansi menggugah saya tertarik lebih berprestasi di banding teman-teman saya
7. Saya yakin dengan mengikuti bimbingan belajar akuntansi maka saya dapat menyelesaikan semua soal ulangan akuntansi dengan baik
8. Saya mengikuti bimbingan belajar di bidang akuntansi karena dipaksa oleh orang tua saya
9. Saya mengikuti bimbingan belajar di bidang akuntansi karena ulangan saya selalu mendapat nilai yang buruk
10. Bimbingan belajar akuntansi sangat membosankan bagi hidup saya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 2
VALIDITAS DAN RELIABILITAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 3 DATA INDUK
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 4 NORMALITAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 5 UJI HIPOTESIS, ASUMSI KLASIK DAN
REGRESI LINIER BERGANDA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 6
TABEL FREKUENSI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 7 TABEL NILAI r, t, dan F
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 8 SURAT IJIN PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
top related