standar pendidik dan tenaga kependidikan
Post on 02-Jan-2016
221 Views
Preview:
TRANSCRIPT
i
STANDAR DOSEN, LABORAN, DAN PUSTAKAWAN
UNIVERSITAS PAKUAN
PUSAT PENJAMINAN MUTU
UNIVERSITAS PAKUAN BOGOR
2011
i
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I. PENDAHULUAN .................................................................................... 1
1.1 Gambaran Umum .................................................................................... 1
1.2 Visi Universitas Pakuan ............................................................................ 2
1.3 Misi Universitas Pakuan ........................................................................... 3
1.4 Tujuan Pendidikan Universitas Pakuan ..................................................... 3
BAB 2. STANDAR DOSEN.................................................................................. 4
2.1 Pengertian Umum.................................................................................... 4
2.2 Kualifikasi Dosen ..................................................................................... 5
2.3 Kompetensi Dosen................................................................................... 5
2.4 Klasifikasi Dosen ..................................................................................... 6
2.5 Tugas Pokok, dan Fungsi Dosen................................................................ 7
2.6 Kode Etik Dosen ...................................................................................... 8
2.7 Standar Mutu, Kriteria, dan Indikator Kinerja .......................................... 10
2.7.1 Standar Mutu, Kriteria, dan Indikator Profesionalisme Dosen .......................10
2.7.2 Standar Mutu, Kriteria, dan Indikator Kinerja Terbaik Dosen .......................10
2.7.3 Standar Mutu, Kriteria, dan Indikator Manajemen Dosen ............................12
BAB 3. STANDAR PUSTAKAWAN ................................................................... 15
3.1 Umum................................................................................................... 15
3.2 Klasifikasi Pustakawan ......................................................................... 16
3.3 Kualifikasi Pustakawan .......................................................................... 16
3.4 Kompetensi Pustakawan ........................................................................ 17
3.5 Tugas Pokok, dan Fungsi Pustakawan ..................................................... 19
ii
3.6 Kode Etik Pustakawan ........................................................................... 21
3.7 Standar Mutu, Kriteria, dan Indikator Pustakawan .................................. 22
BAB 4. STANDAR PRANATA LABORATORIUM PENDIDIKAN............................ 26
4.1 Umum................................................................................................... 26
4.2 Klasifikasi PLP ....................................................................................... 26
4.3 Kualifikasi PLP...................................................................................... 27
4.4 Kompetensi PLP .................................................................................... 27
4.5 Tugas Pokok dan Fungsi PLP .................................................................. 30
4.6 Kode Etik PLP Universitas Pakuan........................................................... 33
4.7 Standar Mutu, Kriteria, dan Indikator PLP ............................................... 34
4.7.1 Standar Mutu, Kriteria, dan Indikator Kinerja PLP ....................................34
4.7.2 Standar Mutu, Kriteria, dan Indikator Manajemen PLP ...............................37
iii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.7-1: Standar Mutu, Kriteria, dan Indikator Profesionalisme Dosen ....................... 10
Tabel 2.7-2: Standar Mutu, Kriteria, dan Indikator Kinerja Terbaik Dosen........................ 11
Tabel 2.7-3: Standar Mutu, Kriteria, dan Indikator Manajemen Dosen ............................ 13
Tabel 2.7-4: Kualif ikasi dan Jenjang Pendidikan untuk Rekrutmen Dosen ........................ 14
Tabel 3.2-1: Klasifikasi Tenaga Pustakawan ............................................................. 16
Tabel 3.4-1: Kompetensi Pustakawan Tingkat Ahli ..................................................... 17
Tabel 3.4-2: Kompetensi Pustakawan Tingkat Terampil .............................................. 18
Tabel 3.5-1: Tugas Pokok dan Fungsi Pustakawan Tingkat Terampil .............................. 19
Tabel 3.5-2: Tugas Pokok dan Fungsi Pustakawan Tingkat Ahli..................................... 20
Tabel 3.7-1: Standar Mutu, Kriteria, dan Indikator Kinerja Pustakawan Terampil.............. 23
Tabel 3.7-2: Standar Mutu, Kriteria, dan Indikator Kinerja Pustakawan Ahli ..................... 24
Tabel 4.2-1: Klasifikasi Pranata Laboratorium Pendidikan (PLP) .................................... 26
Tabel 4.4-1. Standar Kompetensi PLP Terampil ........................................................ 28
Tabel 4.4-2. Standar Kompetensi PLP Ahli............................................................... 29
Tabel 4.5-1: Tugas Pokok dan Fungsi PLP Terampil .................................................. 30
Tabel 4.5-2: Tugas Pokok dan Fungsi PLP Ahli .......................................................... 31
Tabel 4.7-1: Standar Mutu, Kriteria dan Indikator Kinerja PLP Terampil .......................... 34
Tabel 4.7-2: Standar Mutu, Kriteria dan Indikator Kinerja PLP Ahli................................. 35
Tabel 4.7-3: Standar Mutu, Kriteria, dan Indikator Manajemen PLP ............................... 37
1
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Gambaran Umum
Dalam era globalisasi saat ini, dunia pendidikan terutama pendidikan tinggi, mendapat
tantangan lebih besar untuk menghasilkan sumber daya manusia yang mampu berperan secara
global. Pengaruh globalisasi dicirikan oleh adanya aliran manusia, informasi, teknologi baru,
modal, gagasan, dan citra. Keadaan ini mempengaruhi perubahan nilai kehidupan masyarakat,
dan meningkatnya tuntutan dunia kerja terhadap lulusan, sehingga setiap perguruan tinggi
dituntut agar mampu menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi sesuai dengan
perkembangan ilmu, teknologi dan seni (ipteks), dunia kerja, profesi, dan pengembangan
kepribadian, dengan ciri khas kebudayaan masing-masing.
Untuk memenuhi tuntutan masyarakat terhadap mutu lulusan perguruan tinggi,
pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pendidikan Nasional telah memberlakukan
Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), yang menekankan pada penyelenggaraan proses
pendidikan secara komprehensif dan universal, untuk menghasilkan lulusan yang mampu
berperan aktif secara global. Pemerintah juga memberlakukan Undang-Undang Sistem
Pendidikan Nasional (Sisdiknas) No. 20 tahun 2003, yang antara lain mengamanatkan otonomi
perguruan tinggi, yaitu setiap perguruan tinggi harus mandiri mengawasi penyelenggaraan dan
mutu pendidikan yang dilaksanakannya, dengan mengedepankan azas transparansi dan
akuntabilitas.
Kementerian Pendidikan Nasional telah memfasilitasi upaya perguruan tinggi nasional
untuk meningkatkan mutu lulusan, melalui penerbitan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP), sebagai acuan standar mutu minimal. Setiap
perguruan tinggi dapat mengeksplorasi segenap potensi yang dimilikinya untuk menjadi yang
terbaik, memenuhi, atau bahkan melampaui standar minimal mutu nasional dalam SNP.
Universitas Pakuan menyikapi secara terintegrasi upaya pencapaian standar nasional ini,
dengan melakukan introspeksi dan mengembangkan sistem manajemen yang lebih baik,
dengan berpedoman pada suatu rencana pengembangan yang berorientasi ke masa depan.
Terkait dengan upaya tersebut, Universitas Pakuan menetapkan Rencana Pengembangan
Strategis (Renstra) Universitas Pakuan lima tahunan yang menerapkan sistem penjaminan mutu
secara berkelanjutan. Renstra Universitas Pakuan 2008-2013 merupakan salah satu pedoman
2
yang digunakan sebagai acuan dalam implementasi sistem penjaminan mutu internal
Universitas Pakuan, karena di dalamnya juga mengatur tentang standar dosen dan tenaga
kependidikan. Untuk memenuhi salah satu target pengembangan dalam Renstra Universitas
Pakuan 2008-2013, dan menyediakan pedoman teknis pelaksanaan Standar Akademik
Universitas Pakuan Tahun 2010, maka disusunlah Standar Dosen dan Tenaga
Kependidikan Universitas Pakuan ini.
Buku ini ditujukan sebagai pedoman dalam perencanaan, pelaksanaan, monitoring,
evaluasi, dan penilaian program pembinaan dan pengembangan dosen serta tenaga
kependidikan di Universitas Pakuan. Sesuai komitmen Universitas Pakuan untuk
mengimplementasikan sistem penjaminan mutu internal secara berkelanjutan, sangat penting
adanya standarisasi mutu sumberdaya manusia, khususnya dosen dan tenaga kependidikan.
Secara bertahap, penetapan, pelaksanaan, penilaian, dan pengembangan standar mutu dosen
dan tenaga kependidikan akan dilakukan di bawah koordinasi Pusat Penjaminan Mutu
Universitas Pakuan. Tujuan akhir dari standarisasi mutu dosen dan tenaga kependidikan adalah
untuk menjamin mutu penyelenggaraan pendidikan di Universitas Pakuan, sehingga
menghasilkan lulusan yang unggul, mandiri, dan berkarakter, serta mampu berperan aktif
secara global, sesuai visi Universitas Pakuan.
1.2 Visi Universitas Pakuan
Penyusunan Standar Dosen dan Tenaga Kependidikan Universitas Pakuan didasari oleh
komitmen untuk mewujudkan Visi Universitas Pakuan, yaitu menjadi universitas yang Unggul,
Mandiri, Berkarakter, khususnya dalam aspek sumberdaya manusia. Unggul diterjemahkan
sebagai memiliki kelebihan dalam hal kecerdasan dan keterampilan, sehingga dapat
memenangkan persaingan dari pihak lain. Mandiri diartikan memegang erat prinsip, dengan
kemampuan memaksimalkan pemanfaatan sumberdaya sendiri, namun tetap terbuka untuk
bekerja sama dengan pihak lain. Berkarakter diartikan memiliki integritas moral, yang dilandasi
oleh sikap arif dan bijaksana, dalam melaksanakan tanggung jawab tugas.
Visi tersebut menyiratkan tekad kuat seluruh sivitas akademika untuk menjadikan
Universitas Pakuan sebagai institusi pendidikan tinggi swasta yang unggul, terpandang, dan
berwibawa, baik pada tataran nasional maupun internasional, sehingga menjadi suatu aset
nasional yang membanggakan masyarakat Indonesia.
3
1.3 Misi Universitas Pakuan
Penetapan Standar Dosen dan Tenaga Kependidikan Universitas Pakuan, merupakan
bagian yang tak terpisahkan dari upaya pelaksanaan Misi Universitas Pakuan, yaitu :
1. Menyelenggarakan pendidikan tinggi untuk menyiapkan sumber daya manusia yang kritis,
kreatif, inovatif, profesional, dan berdaya saing global.
2. Menggali dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, yang dilandasi sikap
arif dan bijaksana dalam penerapannya, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
3. Menyelenggarakan layanan pengabdian kepada masyarakat secara profesional.
4. Memantapkan peran lembaga pendidikan tinggi melalui pengembangan dan pengokohan
jejaring dan kemitraan pada tingkat regiona l, nasional, dan internasional.
1.4 Tujuan Pendidikan Universitas Pakuan
Tujuan umum penyelanggaraan pendidikan oleh Universitas Pakuan bermuara pada
pengembangan manusia yang cerdas, terampil, beriman dan bertaqwa, bermoral, dan
berakhlak mulia, profesional, memiliki integritas, serta cinta terhadap bangsa dan Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
Secara lebih rinci, penyelenggaraan pendidikan di Universitas Pakuan bertujuan untuk :
1. Membina, mengembangkan, dan menghasilkan lulusan menjadi ilmuwan yang memilik i
kecerdasan, keterampilan, dan profesional, dilandasi iman dan taqwa, berkepribadian,
berkompetensi tinggi, dan berwawasan kebangsaan.
2. Menggali, mengembangkan, menyebarluaskan, dan menerapkan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni, yang dilandasi sikap arif dan bijaksana.
3. Mendukung pengembangan kehidupan politik, ekonomi, sosial, budaya, dan pendidikan,
dengan berperan sebagai kekuatan moral yang mandiri.
4. Mendukung pembangunan masyarakat yang religius, demokratis, bermartabat, yang
dilandasi integritas, serta mencintai bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
4
BAB 2. STANDAR DOSEN
2.1 Pengertian Umum
Dosen adalah sebutan untuk tenaga pendidik pada perguruan tinggi. Undang-Undang
Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 39 pasal 1,
menyebutkan bahwa: “Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan, dengan tugas utama
mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi,
dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat”. Pada pasal 39 ayat
2 Undang-Undang Sisdiknas dikatakan bahwa: “Pendidik merupakan tenaga profesional yang
bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran,
melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi”.
Dosen merupakan komponen esensial dalam sistem pendidikan di perguruan tinggi.
Peran, tugas, dan tanggung jawab dosen sangat penting dalam mewujudkan tujuan pendidikan
nasional, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan mutu manusia Indonesia,
yang mencakup iman/takwa, akhlak mulia, dan penguasaan ipteks, untuk mewujudkan
masyarakat Indonesia yang maju, adil, makmur, dan beradab. Untuk melaksanakan fungsi,
peran, dan kedudukan yang sangat strategis tersebut, diperlukan dosen yang profesional.
Profesional dinyatakan sebagai pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang
dan menjadi sumber penghasilan, yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang
memenuhi standar mutu atau norma tertentu, serta memerlukan pendidikan profesi.
Profesionalisme seorang dosen dan kewenangan mengajarnya, dinyatakan melalui pemberian
sertif ikat pendidik. Dosen yang profesional akan menentukan mutu lulusan perguruan tinggi,
oleh karenanya dosen memiliki kewajiban sebagaimana diatur dalam UU No. 14/20005 pasal 40
ayat 2, yaitu :
1. menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis, dan
dialogis;
2. mempunyai komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu pendidikan; dan
3. memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan sesuai dengan
kepercayaan yang diberikan kepadanya.
5
2.2 Kualifikasi Dosen
Kualifikasi minimal yang harus dimiliki dosen Universitas Pakuan mengacu pada Undang-
Undang RI No. 14/2005 pasal 46, yaitu sebagai berikut :
1. lulusan program magister untuk dosen pada program diploma dan program sarjana;
2. lulusan program doktor untuk dosen pada program pascasarjana.
2.3 Kompetensi Dosen
Selain memenuhi kualif ikasi minimal sesuai ketentuan Undang-Undang No. 14/2005, dosen
Universitas Pakuan hendaknya juga kompeten dalam menjalankan tugasnya. Kompetensi dosen
menentukan kualitas pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, sebagaimana yang ditunjukkan
dalam kegiatan profesional dosen. Dosen Universitas Pakuan didorong untuk memiliki
kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi kepribadian, dan kompetensi sosial,
yang diperlukan dalam praktek pengajaran, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat.
Peraturan Mendiknas RI Nomor 42 Tahun 2007 tentang Sertifikasi Dosen telah menetapkan
empat aspek kompetensi yang hendaknya dimiliki seorang dosen, yaitu sebagai berikut :
1. kompetensi pedagogik, yang antara lain mencakup:
a. kemampuan membuat perencanaan perkuliahan;
b. kemampuan menerapkan berbagai pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran;
c. kemampuan melakukan evaluasi dan memberikan penilaian hasil pembelajaran secara
obyektif;
d. kemampuan melakukan evaluasi diri (refleksi) terhadap proses pembelajaran yang telah
dilaksanakan;
e. kemampuan mengembangkan proses pembelajaran secara berkelanjutan.
2. kompetensi profesional, yang antara lain mencakup :
a. kemampuan melaksanakan seluruh aspek Tri Dharma Perguruan Tinggi;
b. kemampuan berkoordinasi dengan semua unit kerja dalam melaksanakan Tri
Dharma Perguruan Tinggi;
c. kemampuan merancang dan melaksanakan program pembelajaran yang inovatif,
sesuai perkembangan ipteks;
d. kemampuan memberikan layanan prima sesuai kepakaran.
6
3. kompetensi kepribadian, yang antara lain mencakup :
a. kemampuan bekerja sama dengan berbagai unsur sivitas akademika;
b. kemampuan berkomunikasi baik lisan maupun tulisan, dengan berbagai unsur sivitas
akademika;
c. kepekaan sosial terhadap lingkungan sekitar.
4. kompetensi sosial, yang antara lain mencakup :
a. kemampuan bekerja sama dengan berbagai unsur sivitas akademika;
b. kemampuan berkomunikasi baik lisan maupun tertulis dengan berbagai unsur siv itas
akademika;
c. kepekaan sosial terhadap lingkungan sekitar.
2.4 Klasifikasi Dosen
Universitas Pakuan mengelompokkan dosen ke dalam dua status, yaitu dosen tetap dan
dosen tidak tetap. Dosen tetap adalah dosen yang terikat penuh waktu dengan Universitas
Pakuan, sedangkan dosen tidak tetap adalah dosen yang terikat hubungan kerja dengan
Universitas Pakuan untuk jangka waktu tertentu. Dosen tidak tetap mencakup dosen luar biasa
dan dosen tamu.
Dosen tetap Universitas Pakuan terdiri atas :
a) Dosen pegawai Universitas Pakuan yang bekerja tanpa status PNS, telah lulus proses
penerimaan pegawai Universitas Pakuan, dan ditetapkan sebagai pegawai Universitas
Pakuan dengan SK Rektor Universitas Pakuan.
b) Dosen Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kopertis Wilayah IV Jabar dan Banten, yang
dipekerjakan di Universitas Pakuan berdasarkan SK pejabat yang berwenang.
Pengelompokan dosen berdasarkan kewenangan akademiknya, dilakukan dengan mengacu
pada SK Menko Bidang Pengawasan Pembangunan dan Pendayagunaan Aparatur Negara No.
38/KEP/MK.WASPAN/8/1999 tentang Jabatan Fungsional Dosen dan Angka Kreditnya, yang
menyebutkan jenjang jabatan akademik dosen, dari yang terendah sampai tertinggi, adalah:
a) Asisten Ahli,
b) Lektor,
c) Lektor Kepala,
d) Guru Besar.
Pada masing-masing jenjang jabatan tersebut, terkandung tanggung jawab dan fungsi
akademik yang harus dilaksanakan oleh dosen. Universitas Pakuan telah menetapkan untuk
7
menggunakan SK Menko WasbangPAN No.38/KEP/MK.WASPAN/8/1999 tersebut sebagai
standar dalam pelaksanaan tugas dan kewenangan akademik dosen tetap Universitas Pakuan.
2.5 Tugas Pokok dan Fungsi Dosen
Secara administratif, dosen mempunyai tugas pokok menjalankan Tri Dharma Perguruan
Tinggi, yaitu memberi layanan pendidikan-pengajaran, penelitian, dan pengabdian pada
masyarakat. Dalam menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi, dosen berperan sebagai :
1. fasilitator dan narasumber pembelajaran mahasiswa;
2. peneliti dan pakar dalam bidang ilmunya masing-masing, untuk pengembangan ilmu,
teknologi, kebudayaan dan seni;
3. pengabdi masyarakat dengan cara menerapkan keahliannya bagi kesejahteraan masyarakat
dan kemajuan kemanusiaan.
Selain melaksanakan tugas pokok tersebut di atas, dosen juga mempunyai fungsi dalam
pengembangan akademik dan profesi, serta berpartisipasi dalam tata pamong institusi. Tugas
dan fungsi dosen secara lebih spesifik, meliputi antara lain:
1. fasilitator pembelajaran mahasiswa, sehingga mahasiswa dapat memperoleh pengetahuan
sesuai dengan bidangnya masing-masing;
2. membimbing mahasiswa berpikir kritis dan analitis, sehingga dapat secara mandiri
menggunakan dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang telah dimilikinya;
3. membina mahasiswa dalam segi intelektual, sekaligus sebagai konselor;
4. menggunakan konsep, teori, dan metodologi da lam bidang yang ditekuninya, sekaligus
mampu menciptakan sejumlah konsep, teori, dan metodologi yang operasional dalam
konteks kegiatan ilmiahnya;
5. melakukan penelitian yang hasilnya dipublikasikan melalui diskusi, seminar, jurnal ilmiah,
atau pameran, dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi, kebudayaan,dan/atau kesenian;
6. menerapkan pengetahuannya dalam kegiatan pengabdian pada masyarakat;
7. meningkatkan kualitas akademik dan kompetensi diri selaku tenaga pendidik;
8. melaksanakan kerja bersama tim dalam pengelo laan akademik untuk mewujudkan visi
universitas;
9. mengembangkan keprofesian dengan berperan aktif dalam organisasi seminar;
10. melakukan rencana kegiatan semesteran, realisasi kegiatan bulanan, dan mengevaluasi
realisasi yang terjadi;
8
11. menyusun portofolio/deskripsi diri pelaksanaan pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan
pengabdian pada masyarakat, serta kegiatan lain yang menunjang Tri Dharma Perguruan
Tinggi.
Bagi dosen yang telah menjabat profesor (Guru Besar), terdapat tugas untuk
melaksanakan kewajiban khusus yang tidak menambah beban tugas (12 sks), tetapi merupakan
bagian dari tugas yang wajib dipilih oleh profesor. Menurut Undang-Undang No. 14/2005 pasal
49 ayat 2, kewajiban khusus bagi profesor meliputi kegiatan:
a) menulis buku,
b) menghasilkan karya ilmiah, dan
c) menyebarluaskan gagasan.
Kewajiban khusus yang wajib dipilih ini paling sedikit sepadan dengan tiga sks setiap
tahun. Kewajiban khusus profesor dalam membuat buku, adalah berupa buku yang sesuai
dengan rumpun keahliannya, dan/atau sesuai dengan jabatan yang pernah/sedang diembannya
(pengalaman menjabat), serta diterbitkan oleh lembaga penerbit baik nasional maupun
internasional yang mempunyai ISBN (International Standard of Book Numbering System).
Kewajiban khusus profesor dalam membuat karya ilmiah, dapat berupa keterlibatan dalam satu
judul penelitian, atau pembuatan karya seni atau teknologi (termasuk penelitian untuk disertasi
dan atau thesis), memperoleh hak paten, dan/atau membuat karya teknologi atau seni.
Kewajiban profesor dalam menyebarluaskan gagasan, dapat berupa menulis jurnal ilmiah,
menyampaikan orasi ilmiah, menjadi pembicara seminar, memberikan pelatihan/penyuluhan/
penataran kepada masyarakat, dan mendiseminasikan (menyebarluaskan) temuan karya
teknologi dan atau seni.
2.6 Kode Etik Dosen
Kode Etik dosen merupakan norma-norma yang mengarahkan sikap, perilaku, dan tindakan
dosen selama menjalankan tugasnya, baik di lingkungan kampus maupun di lingkungan
masyarakat. Dosen sebagai bagian dari siv itas akademika, tidak terlepas dari kewajiban
melaksanakan Kode Etik Sivitas Akademika Universitas Pakuan, yang mengarahkan pola
pikir, sikap, dan tindakan siv itas akademika Universitas Pakuan dalam lima aspek, yaitu:
1. siv itas akademika Universitas Pakuan senantiasa menjunjung tinggi falsafah dan dasar
negara Pancasila;
2. siv itas akademika Universitas Pakuan dalam melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tingg i
senantiasa berlandaskan iman, ilmu dan amal;
9
3. siv itas akademika Universitas Pakuan dalam mengemban misi Tri Dharma Perguruan Tinggi
senantiasa berusaha untuk mengarahkan dan mengembangkan tata kehidupan kampus
sebagai masyarakat ilmiah yang berbudaya dan berkepribadian Indonesia;
4. siv itas akademika Universitas Pakuan senantiasa peka terhadap perkembangan ilmu
pengetahuan dan berusaha untuk mengamalkan ilmu tersebut demi pengabdian pada
kemanusiaan;
5. siv itas akademika Universitas Pakuan senantiasa memegang teguh disiplin, kesetiaan dan
kebanggaan terhadap almamaternya dimanapun berada, yang diwujudkan dalam segala
sikap dan tingkah laku, ucapan dan perbuatan.
Terkait dengan profesionalisme sebagai dosen, Kode Etik Dosen Universitas Pakuan
mengatur norma-norma dalam dua aspek utama, yaitu :
1. Kode Etik terkait profesionalisme :
a. jujur secara intelektual dan menunjukkan kebenaran dalam melaksanakan tugas;
b. disiplin terhadap diri sendiri dalam menggunakan, memperluas, dan menyebarkan ilmu
pengetahuan;
c. objektif dan adil dalam hubungan profesional, dan menghargai kolega;
d. objektif dan apresiatif terhadap pertanyaan dan kritik yang diajukan oleh kolega
terhadap pekerjaannya;
e. jujur mengungkapkan kebenaran yang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah;
f. tidak melakukan plagiat.
2. Kode Etik terkait hubungan dengan unsur pemangku kepentingan :
a. menyatakan dirinya bukan sebagai seorang yang paling tahu tentang ilmu
pengetahuan dalam bidangnya;
b. menyampaikan keterangan yang dapat dibuktikan kebenarannya;
c. menghindari tindakan-tindakan yang bertentangan dengan standar moral, hukum, dan
agama yang berlaku di masyarakat;
d. menghargai mahasiswa secara personal dan sebagai mitra intelektual.
10
2.7 Standar Mutu, Kriteria, dan Indikator Kinerja
2.7.1 Standar Mutu, Kriteria, dan Indikator Profesionalisme Dosen
Dalam rangka mewujudkan visinya, Universitas Pakuan merekrut, membina, dan
mengembangkan dosen profesional, yang mampu menerapkan kinerja terbaik pada bidang
pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, serta bidang lain yang menjadi
tanggung jawabnya. Standar mutu, kriteria, dan indikator profesionalisme dosen Universitas
Pakuan, dirumuskan sebagai berikut:
Tabel 2.7-1: Standar Mutu, Kriteria, dan Indikator Profesionalisme Dosen
Standar Kriteria Indikator
Profesionalisme
tinggi
1. kepakaran;
2. pengembangan kepakaran
dan penguasan ilmu;
3. menerapkan teknologi
instruksional;
4. menerapkan etika pada waktu
mengajar, meneliti, dan
melakukan kegiatan profesi.
Memiliki sertifikat dosen yang diterbitkan oleh
Kementerian Pendidikan Nasional R.I, yang
mencakup enam aspek, yaitu:
a. pengakuan atas kepakarannya, atau
penguasaan terhadap disiplin ilmunya, oleh
kelompok sejawat (peer group);
b. kegiatan penelitian ilmiah;
c. penulisan makalah/buku ilmiah;
d. sertifikasi dalam bidang pengajaran;
e. kepuasan mahasiswa;
f. tidak terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang
melanggar etika, nilai-nilai akademik, dan
profesi.
2.7.2 Standar Mutu, Kriteria, dan Indikator Kinerja Terbaik Dosen
Dalam melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi, dosen Universitas Pakuan yang
profesional selalu menampilkan kinerja dan karya terbaiknya secara terus menerus. Merujuk
pada Standar Akademik Universitas Pakuan, ditetapkan standar mutu, kriteria, dan indikator
kinerja terbaik dosen, yaitu sebagai berikut :
11
Tabel 2.7-2: Standar Mutu, Kriteria, dan Indikator Kinerja Terbaik Dosen
Standar Mutu Kriteria Indikator
Kinerja terbaik
pendidikan dan
pengajaran
1. Membangkitkan minat dan
mengembangkan kemampuan
mahasiswa untuk
berargumentasi secara ilmiah.
a. Metode pengajaran berpusat pada
mahasiswa (Student Centered Learning/SCL);
b. Metode pengajaran memberikan
contoh-contoh nyata dan menarik
dalam pembelajaran;
c. Materi pengajaran merangsang
mahasiswa untuk aktif bertanya dan
berdiskusi;
d. Materi pengajaran mendorong
mahasiswa tertarik untuk mengetahui
lebih jauh.
2. Mempunyai tujuan pengajaran
yang jelas.
a. Tersedia rancangan pengajaran sesuai
dengan kaidah yang berlaku;
b. Tersedia Satuan Acara Pembelajaran
yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran;
c. Materi pengajaran disusun sesuai
dengan kompetensi utama, kompetensi
pendukung, dan kompetensi lain yang
relevan.
3. Menyukai tantangan intelektual.
a. Materi pengajaran mengacu pada
rujukan mutakhir;
b. Memberikan respon positif terhadap
pertanyaan mahasiswa.
4. Peduli serta menghargai
mahasiswa dan proses
belajarnya.
a. Suasana akademik membuat
mahasiswa aktif dan termotivasi;
b. Mahasiswa dapat memilih cara
pembelajaran yang sesuai dalam
jadwal yang telah ditetapkan, dengan
tetap menerapkan kaidah ilmiah.
5. Melakukan penilaian yang tepat
dan memberikan umpan balik.
Instrumen penilaian dapat mengukur
kemampuan mahasiswa yang
sesungguhnya, sesuai dengan
kapasitasnya.
6. Mandiri dan mampu mengontrol
diri.
Menaati Kode Etik Dosen dan Kode Etik
Sivitas Akademika Unpak.
7. Belajar dari peserta didik.
Tersedia instrumen dan metode
pembelajaran hasil revisi rancangan
pengajaran, berdasarkan evaluasi dan
umpan balik mahasiswa.
12
Standar Mutu Kriteria Indikator
Kinerja terbaik
penelitian
1. Memacu keunggulan penelitian.
a. Publikasi ilmiah di jurnal nasional atau
internasional, minimal satu artikel per
tahun;
b. Adanya sitasi karya ilmiah, minimal
satu artikel per tahun;
c. Memperoleh dana pene litian melalui
kompetisi hibah;
d. menjadi anggota komunitas ilmiah
nasional/internasional.
2. Keikutsertaan mahasiswa dalam
penelitian.
a. Pelibatan mahasiswa dalam penelitian
dosen, minimal 1 orang per tahun;
b. Meningkatnya mutu penelitian
mahasiswa.
3. Penerapan etika penelitian.
Penelitian berlangsung sesuai dengan
etika yang berlaku.
4. Menciptakan peluang/jejaring
kerja sama.
Terlibat kerja sama dengan lembaga
penelitian/institusi terkait, secara nasional
maupun internasional.
5. Memacu terbentuknya kelompok
penelitian.
Terdapat kelompok penelitian yang
tangguh dan mampu bersaing.
Kinerja terbaik
pengabdian
pada
masyarakat
1. Kepuasan pelanggan.
Meningkatnya permintaan jasa layanan
sosial atas kepakarannya.
2. Bermanfaat untuk kepentingan
masyarakat dan industri.
Meningkatnya jumlah dana yang
bersumber dari kegiatan kepakaran.
3. Profesional dalam memberikan
layanan kepakaran.
Mendapatkan penghargaan dalam
layanan sosial dan kepakaran.
Kinerja
akademik yang
integratif
1. Mengintegrasikan kegiatan
pengajaran, penelitian, dan
pengabdian/pelayanan pada
masyarakat, yang relevan.
a. Terlibat aktif dalam ketiga dharma
akademik (pengajaran, penelitian,
pengabdian/pelayanan kepada
masyarakat);
b. Pengajaran dirancang berbasis pada
fakta-fakta penelitian ilmiah terkini;
c. Pelayanan profesional berbasis pada
fakta-fakta penelitian ilmiah terkini.
2. Wawasan ilmu pengetahuan
yang luas, dalam perspektif
antar disiplin ilmu.
a. Tersedia silabus dan rancangan
pengajaran yang berwawasan luas,
dan terintegrasi;
b. Terlibat aktif dalam kerja sama
penelitian antar disiplin ilmu.
2.7.3 Standar Mutu, Kriteria, dan Indikator Manajemen Dosen
Profesionalisme dosen sangat menentukan keberhasilan proses pendidikan. Diperlukan
komitmen tinggi dari pimpinan universitas dalam melaksanakan manajemen dosen, agar visi
13
Universitas Pakuan dapat tercapai. Manajemen dosen di Universitas Pakuan mendorong dosen
untuk melaksanakan tugasnya sebaik mungkin demi kepuasan mahasiswa sebagai pelanggan,
dan sebagai pertanggung jawaban kepada masyarakat. Terkait dengan hal tersebut, setiap
dosen Universitas Pakuan diharapkan mempunyai perasaan memiliki, dan dapat
mengidentifikasi apa yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya.
Manajemen mutu dosen Universitas Pakuan dimaksudkan untuk memberdayakan dosen,
sehingga dapat melaksanakan fungsi, menghasilkan karya, dan berprestasi sebaik mungkin.
Agar dosen dapat melaksanakan fungsinya secara maksimal, diperlukan tiga kondisi yaitu:
1. Kondisi yang memberikan kemampuan pada dosen untuk melaksanakan pekerjaannya
(managing ability).
2. Kondisi yang memberikan kesempatan pada dosen untuk melaksanakan pekerjaannya
dengan memuaskan (managing opportunity).
3. Kondisi yang mendorong dosen untuk melaksanakan pekerjaannya tersebut (managing
motivation).
Kondisi pertama (managing ability) terkait erat dengan sistem rekrutmen, dan
pengembangan diri dosen, serta pembinaan melalui studi lanjut, pelatihan, dan penilaian dosen.
Kondisi ke dua (managing opportunity) berkaitan dengan suasana pekerjaan, yaitu tempat dan
peralatan kerja, jaminan kesehatan, dan sebagainya. Kondisi terakhir (managing motivation)
menyangkut pola pemberian insentif, yang berhubungan dengan tugas dan jabatan.
Tanggung jawab manajemen adalah memantau apakah kebijakan yang terkait dengan
ketiga kondisi tersebut berlangsung baik dan saling mendukung. Guna mencapai tujuan
tersebut, ditetapkan standar mutu, kriteria, dan indikator manajemen dosen (Tabel 2.7-3),
demikian pula kualif ikasi dan jenjang pendidikan untuk rekrutmen dosen (Tabel 2.7-4).
Tabel 2.7-3: Standar Mutu, Kriteria, dan Indikator Manajemen Dosen
Standar Kriteria Indikator
Managing ability
1. Kecukupan dosen.
a. Rasio dosen tetap : mahasiswa = 1 : 30.
b. Beban tugas dosen 12 sks per semester, yang
tersebar pada aspek Tri Dharma Perguruan Tinggi.
c. Memenuhi ekivalensi waktu mengajar penuh
(EWMP).
2. Kualifikasi dosen yang
diperlukan. Lihat tabel kualifikasi dosen.
14
Standar Kriteria Indikator
Managing ability
3. Sistem rekrutmen dan
seleksi.
a. Tersedia pedoman tertulis yang lengkap mengenai
rekrutmen dan seleksi dosen;
b. Implementasi pedoman secara periodik, konsisten,
dan akuntabel.
4. Program pembinaan dan
pengembangan.
a. Tersedia pedoman tertulis yang lengkap mengenai
pembinaan dan pengembangan dosen;
b. Implementasi pedoman secara periodik, konsisten,
dan akuntabel.
Managing Opportunity
Pengembangan lingkungan
kerja yang sehat, kondusif,
dan kompetitif.
a. Tersedia peraturan tertulis mengenai status, hak,
dan kewajiban dosen;
b. Implementasi peraturan secara konsisten, dan
akuntabel.
Managing
Motivation
Sistem penghargaan,
sanksi, dan remunerasi.
a. Tersedia pedoman tertulis yang lengkap mengenai
sistem penghargaan, sanksi, dan remunerasi dosen;
b. Implementasi pedoman secara periodik, konsisten,
transparan, dan akuntabel.
Tabel 2.7-4: Kualifikasi dan Jenjang Pendidikan untuk Rekrutmen Dosen
Kualifikasi
Akademik
Jenjang Program Pendidikan
D3 S1 S2 S3
Pendidikan
Magister (S2) dari
Perguruan Tinggi
yang terakreditasi
Kemendiknas dan
sesuai dengan
bidang studi, serta
sertifikat yang
relevan.
Magister (S2) dari
Perguruan Tinggi
yang terakreditasi
Kemendiknas dan
sesuai dengan
bidang studi.
Doktor (S3) dari
Perguruan Tinggi
yang terakreditasi
Kemendiknas.
Doktor (S3) dari
Perguruan Tinggi
yang terakreditasi
Kemendiknas.
Kompetensi
Akademik
1. IPK minimal 3,00
untuk jenjang
pendidikan
terakhir;
2. TOEFL minimal
450;
3. Mempunyai karya
ilmiah/
seni/paten.
1. IPK minimal 3,00
untuk jenjang
pendidikan
terakhir;
2. TOEFL minimal
450;
3. Mempunyai
karya ilmiah/
seni/paten.
1. IPK minimal 3,25
untuk jenjang
pendidikan
terakhir;
2. TOEFL minimal
500;
3. Mempunyai
karya ilmiah/
seni/paten.
1. IPK minimal 3,50
untuk jenjang
pendidikan
terakhir;
2. TOEFL minimal
500;
3. Mempunyai
karya ilmiah/
seni/paten.
Kesehatan
Sehat jasmani dan
rohani; lulus
pemeriksaan
psikologi dan
kesehatan
Sehat jasmani dan
rohani; lulus
pemeriksaan
psikologi dan
kesehatan
Sehat jasmani dan
rohani; lulus
pemeriksaan
psikologi dan
kesehatan
Sehat jasmani dan
rohani; lulus
pemeriksaan
psikologi dan
kesehatan
15
BAB 3. STANDAR PUSTAKAWAN
3.1 Umum
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan, pada
pasal 1 ayat 1 menjelaskan pengertian dari perpustakaan, yaitu “suatu institusi pengelola
koleksi karya tulis, karya cetak, dan karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku,
guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para
pemustaka”. Perpustakaan mengambil peran cukup penting dalam penyelenggaraan Tri Dharma
Perguruan Tinggi, melalui mekanisme pemilihan, penghimpunan, pengolahan, perawatan, dan
penyediaan layanan sumber informasi, kepada siv itas akademika Universitas Pakuan pada
khususnya, dan masyarakat akademis pada umumnya.
Agar memiliki kinerja yang baik, Perpustakaan Universitas Pakuan perlu ditunjang
dengan manajemen yang baik, sehingga seluruh aktiv itas dapat bermuara pada upaya
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Salah satu komponen penting dalam manajemen
perpustakaan, adalah manajemen tenaga pustakawan yang memiliki karakteristik tersendiri.
Kepala Perpustakaan dan pustakawan memegang peran sangat penting atas keberhasilan suatu
perpustakaan. Pustakawan sebagai ujung tombak mutu suatu perpustakaan dituntut agar
kompeten, berdedikasi tinggi, dan penuh pengabdian dalam bertugas.
Dalam UU RI No. 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan pasal 1 ayat 8, disebutkan
bahwa Pustakawan adalah seseorang yang memiliki kompetensi yang diperoleh melalui
pendidikan dan/atau pelatihan kepustakawanan, serta mempunyai tugas dan tanggung jawab
untuk melaksanakan pengelolaan dan pelayanan perpustakaan. Pasal 32 dalam UU RI No. 43
tahun 2007 menyebutkan, bahwa secara umum seorang pustakawan mempunyai kewajiban
memberikan layanan prima terhadap pemustaka, menciptakan suasana perpustakaan yang
kondusif, memberikan keteladanan, serta menjaga nama baik lembaga dan kedudukannya
sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya.
Jenjang jabatan fungsional pustakawan sebagaimana diatur dalam Keputusan Menteri
Penertiban Aparatur Negara No.132/KEP/M.PAN/12/2002, terdiri atas pustakawan tingkat
terampil dan pustakawan tingkat ahli. Lebih lanjut lagi, pasal 1 ayat 4 dan ayat 5
mencantumkan bahwa pustakawan tingkat terampil adalah pustakawan yang memiliki dasar
pendidikan untuk pengangkatan pertama kali serendah-rendahnya Diploma-II Perpustakaan,
Dokumentasi dan Informasi, atau Diploma bidang lain yang disetarakan. Adapun pustakawan
tingkat ahli adalah pustakawan yang memiliki dasar pendidlkan untuk pengangkatan pertama
16
kali serendah-rendahnya Sarjana Perpustakaan, Dokumentasi dan Informasi, atau Sarjana
bidang lain yang disetarakan.
3.2 Klasifikasi Pustakawan
Klasifikasi tenaga pustakawan diatur dalam KEPMENPAN No.132/KEP/M.PAN/12/2002
tentang Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka Kreditnya, sebagai berikut.
Tabel 3.2-1: Klasifikasi Tenaga Pustakawan
Klasifikasi Jabatan Fungsional Pangkat Gol. ruang
Pustakawan
Tingkat
Terampil
1. Pustakawan Pelaksana
Pengatur Muda Tingkat I
Pengatur
Pengatur Tingkat I
II/b
II/c
II/d
2. Pustakawan Pelaksana
Lanjutan
Penata Muda
Penata Muda Tingkat I
III/a
III/b
3. Pustakawan Pelaksana
Penyelia
Penata
Penata Tingkat I
III/c
III/d
Pustakawan
Tingkat Ahli
4. Pustakawan Pertama Penata Muda
Penata Muda Tingkat I
III/a
III/b
5. Pustakawan Muda Penata
Penata Tingkat I
III/c
III/d
6. Pustakawan Madya
Pembina
Pembina Tingkat I
Pembina Utama Muda
IV/a
IV/b
IV/c
7. Pustakawan Utama Pembina Utama Madya
Pembina Utama
IV/d
IV/e
3.3 Kualifikasi Pustakawan
Seorang pustakawan wajib memenuhi kualif ikasi sebagaimana diatur dalam KEPMENPAN
No.132/KEP/M.PAN/12/2002 pada pasal 21, yaitu sebagai berikut :
1. pustakawan tingkat ahli memiliki kualif ikasi akademik paling rendah sarjana (S-1) atau
diploma empat (D-IV) bidang ilmu Perpustakaan, Dokumentasi, dan Informasi dari
perguruan tinggi yang terakreditasi;
2. seseorang yang memiliki kualif ikasi akademik serendah-rendahnya sarjana (S1) atau
diploma empat (D-IV) di luar bidang ilmu Perpustakaan, Dokumentasi, dan Informasi,
dapat menjadi pustakawan tingkat ahli setelah lulus pendidikan dan pelatihan dalam
bidang Perpustakaan, Dokumentasi, dan Informasi, serta pengalaman bekerja di
perpustakaan minimal dua tahun;
17
3. pustakawan tingkat terampil minimal memiliki kualif ikasi akademik berlatar pendidikan
D-II Perpustakaan, Dokumentasi, dan Informasi;
4. seseorang yang memiliki kualif ikasi akademik serendah-rendahnya D-II dan luar bidang
Perpustakaan, Dokumentasi, dan Informasi, dapat menjadi pustakawan tingkat terampil
setelah mengikuti pendidikan dan pelatihan Perpustakaan, Dokumentasi, dan Informasi,
serta pengalaman bekerja di perpustakaan minimal dua tahun;
5. pendidikan dan pelatihan sebagaimana dimaksud pada butir 2 (dua) dan 4 (empat)
diselenggarakan oleh Perpustakaan Nasional RI, atau lembaga lain yang diakreditasi oleh
Perpustakaan Nasional RI, atau lembaga sertifikasi.
3.4 Kompetensi Pustakawan
Pustakawan adalah seseorang yang memiliki kompetensi yang diperoleh melalui
pendidikan dan/atau pelatihan kepustakawanan, serta mempunyai tugas dan tanggung jawab
melaksanakan pengelolaan dan layanan perpustakaan. Dalam rangka meningkatkan mutu
layanan Perpustakaan Universitas Pakuan, tenaga pustakawan dituntut memiliki kompetensi
umum sesuai tingkat masing-masing. Kompetensi yang sebaiknya dimiliki pustakawan tingkat
ahli, tercantum berikut ini.
Tabel 3.4-1: Kompetensi Pustakawan Tingkat Ahli
Dimensi Kompetensi Sub Kompetensi
Keahlian
1. Pengorganisasian dan
pendayagunaan koleksi bahan
pustaka/sumber informasi.
a. Pengembangan koleksi;
b. Pengolahan bahan pustaka;
c. Penyimpanan dan pelestarian bahan pustaka;
d. Pelayanan informasi.
2. Pengkajian pengembangan
perpustakaan,dokumentasi,
dan informasi.
a. Pengkajian;
b. Pengembangan perpustakaan;
c. Analisis/kritik karya kepustakawanan;
d. Penelaahan pengembangan di bidang
perpustakaan, dokumentasi dan informasi.
Keahlian 3. Pengembangan profesi.
a. Membuat karya ilmiah di bidang
perpustakaan,dokumentasi dan informasi;
b. Menyusun pedoman/petunjuk teknis
perpustakaan, dokumentasi dan informasi;
c. Menerjemahkan/menyadur buku dan bahan-
bahan lain di bidang perpustakaan, dokumentasi
dan informasi;
d. Melakukan tugas sebagai Koordinator
Pustakawan atau memimpin unit perpustakaan;
e. Menyusun kumpulan tulisan untuk dipublikasikan;
f. Memberi konsultasi kepustakawanan yang
bersifat konsep.
18
Dimensi Kompetensi Sub Kompetensi
Manajeria
l
1. Pemasyarakatan
perpustakaan, dokumentasi
dan informasi.
Melakukan penyuluhan dan publisitas tentang
perpustakaan, dokumentasi dan informasi.
2. Pelayanan, perawatan, dan
pengembangan
perpustakaan.
a. Mampu membuat Pedoman Operasional Baku
(POB) atau peraturan teknis yang terkait dengan
layanan perpustakaan;
b. Mampu menyusun program dan laporan kerja,
mengorganisasikan dan membina staf,
mengambil keputusan, serta menciptakan iklim
kerja kondusif;
c. Mampu menciptakan peluang untuk
mendapatkan sumber dana eksternal secara
profesional;
d. Mampu menjalankan fungsi-fungsi perpustakaan
secara optimal;
e. Mampu menyediakan fasilitas untuk mengukur
kinerja perpustakaan.
Kepribadia
n
1. Etos kerja. Bersemangat, tangguh, tekun dalam bekerja
sebagai pustakawan.
2. Integritas diri.
Jujur, teguh pada prinsip, konsentrasi pada
pekerjaan, bertanggung jawab pada tugas dan
kewajiban, serta menjadi teladan bagi sejawat.
3. Keterbukaan terhadap kritik,
saran, dan pendapat.
Mampu menerima kritik, saran dan pendapat dari
atasan, sejawat, dan pengguna perpustakaan.
4. Kreativitas dan inovasi.
Mempunyai kreativitas dan gagasan untuk terus
mengembangkan perpustakaan, agar sesuai atau
melebihi standar nasional pendidikan.
Sosial Kerja sama dan komunikasi.
Mampu bekerja sama dan berkomunikasi dengan
atasan, sejawat dan pengguna perpustakaan, dan
kerja sama perpustakaan Perguruan Tinggi.
Adapun kompetensi yang sebaiknya dimiliki oleh seorang pustakawan tingkat terampil,
tercantum pada Tabel 3.4-2 sebagai berikut :
Tabel 3.4-2: Kompetensi Pustakawan Tingkat Terampil
Dimensi Kompetensi Sub Kompetensi
Keahlian
Pengorganisasian dan
pendayagunaan koleksi bahan
pustaka/sumber informasi.
a. Pengembangan koleksi;
b. Pengolahan bahan pustaka;
c. Penyimpanan dan pelestarian bahan pustaka;
d. Pelayanan informasi.
Manajerial Pemasyarakatan perpustakaan,
dokumentasi dan informasi.
Melakukan publisitas tentang perpustakaan,
dokumentasi dan informasi
19
Dimensi Kompetensi Sub Kompetensi
Kepribadian
1. Etos kerja. Bersemangat, tangguh, tekun dalam bekerja.
2. Integritas diri.
Jujur, teguh pada prinsip, konsentrasi pada
pekerjaan, bertanggung jawab, dan menjadi
teladan bagi sejawat.
3. Keterbukaan terhadap kritik,
saran dan pendapat.
Mampu menerima kritik, saran, dan pendapat dari
atasan, sejawat, dan pengguna perpustakaan.
4. Kreativitas dan inovasi.
Mempunyai kreativitas dan gagasan untuk
mengembangkan perpustakaan, agar sesuai atau
melebihi standar nasional pendidikan.
Sosial Kerja sama dan komunikasi.
Mampu bekerja sama dan berkomunikasi dengan
atasan, sejawat, dan pengguna perpustakaan,
serta perpustakaan lain.
3.5 Tugas Pokok, dan Fungsi Pustakawan
KEPMENPAN No.132/KEP/M.PAN/12/2002 pasal 4 menyebutkan, bahwa tugas pokok
pustakawan tingkat terampil meliputi pengorganisasian dan pendayagunaan koleksi bahan
pustaka/sumber informasi, serta pemasyarakatan perpustakaan, dokumentasi dan informasi.
Adapun tugas pokok pustakawan tingkat ahli meliputi pengorganisasian dan pendayagunaan
koleksi bahan pustaka/sumber informasi, pemasyarakatan perpustakaan, dokumentasi dan
informasi, serta pengkajian pengembangan perpustakaan, dokumentasi dan informasi.
Secara lebih rinci, penjabaran tugas pokok dan fungsi pustakawan pada jenjang jabatan
Pustakawan Tingkat Terampil dicantumkan pada Tabel 3.5-1, sedangkan untuk jenjang jabatan
Pustakawan Tingkat Ahli dicantumkam pada Tabel 3.4-2 berikut ini.
Tabel 3.5-1: Tugas Pokok dan Fungsi Pustakawan Tingkat Terampil
I. Pustakawan Pelaksana II. Pustakawan Pelaksana
Lanjutan
III. Pustakawan Penyelia
1. Melakukan survei bahan
pustaka, verifikasi data
bibliografi, layanan sirkulasi,
dan publisitas;
2. Membuat desiderata dan
kelengkapan bahan
pustaka;
3. Meregistrasi bahan pustaka;
4. Mengalihkan data bibliografi
secara manual dan
elektronis;
5. Mengelola jajaran bahan
pustaka;
1. Mengumpulkan data dalam
rangka menyusun rencana
operasional pengembangan
koleksi bahan pustaka,
survei minat pemakai,
penyimpanan dan
pelestarian bahan pustaka,
layanan informasi,
penyuluhan, dan publisitas;
2. Mengidentifikasi bahan
pustaka dalam rangka
penyiangan bahan pustaka;
1. Mengolah data dalam
rangka menyusun rencana
operasional pengembangan
koleksi bahan pustaka,
survei minat pemakai,
penyimpanan dan
pelestarian bahan pustaka,
layanan informasi,
penyuluhan, dan publisitas;
20
I. Pustakawan Pelaksana II. Pustakawan Pelaksana
Lanjutan
III. Pustakawan Penyelia
6. Merawat bahan pustaka
dalam rangka pencegahan
dan penanganan;
7. Menyediakan bahan
pustaka koleksi setempat;
8. Mengumpulkan data untuk
statistik
3. Mengelola hasil penyiangan,
basis data, katalogisasi
sederhana, katalogisasi
salinan;
4. Melakukan klasifikasi
sederhana, layanan bahan
pandang dengar,
5. Membuat materi publisitas;
6. Mereproduksi bahan pustaka
kepustakaan kelabu, dan
bahan pustaka berupa buku;
7. Menyediakan bahan pustaka
melalui silang layan;
8. Mengumpulkan data untuk
tinjauan kepustakaan, dan
data untuk informasi teknis;
2. Melakukan katalogisasi
yang bersifat kompleks,
layanan rujukan cepat,
penelusuran literatur untuk
bahan bacaan, dan
bimbingan pemakai
perpustakaan;
3. Membuat anotasi;
4. Menyunting dan menyusun
data bibliografi, indeks, dan
materi publisitas
5. Menyebarkan informasi
terbaru;
6. Memberi bimbingan
pemakai sumber rujukan,
penelusuran literatur untuk
penelitian atau penulisan
ilmiah.
7. Menyusun POB untuk
berbagai prosedur layanan
yang dilakukan.
Tabel 3.5-2: Tugas Pokok dan Fungsi Pustakawan Tingkat Ahli
I. Pustakawan
Pertama
II. Pustakawan
Muda
III. Pustakawan
Madya
IV. Pustakawan
Utama
1. Mengolah data
untuk menyusun
rencana operasional
pengembangan
koleksi,
pengolahan,
penyimpanan dan
pelestarian bahan
pustaka, serta
layanan informasi,
publisitas;
2. Mengolah data
dalam rangka
survei minat
pemakai;
3. Mengidentifikasi
dan menyeleksi
bahan pustaka
untuk evaluasi dan
penyiangan koleksi;
1. Menganalisis data
dan menyusun
rencana operasional
pengembangan
koleksi,
penyimpanan dan
pelestarian bahan
pustaka, serta
layanan informasi
dan publisitas;
2. Membuat instrumen
dan menganalisis
data untuk survei
minat pemakai, sari
karangan
informatif, dan
tinjauan buku;
4. Menetapkan hasil
evaluasi dan
penyiangan koleksi;
1. Menyusun tinjauan
kepustakaan
(review) untuk
program
pengembangan
perpustakaan,
dokumentasi dan
informasi;
2. Membuat
instrumen dalam
rangka pengkajian
yang bersifat
kompleks;
3. Menjadi
penanggung
jawab/editor
dalam pemberian
informasi teknis;
1. Menyusun Rencana
Strategis (Renstra)
dan Rencana
Jangka Panjang
Pengembangan
Perpustakaan.
2. Penanggung jawab
pembuatan review
untuk program
pengembangan
perpustakaan,
dokumentasi dan
informasi;
3. Mengevaluasi dan
menyempurnakan
hasil kajian yang
bersifat kompleks;
4. Mengevaluasi dan
mengembangkan
program kerja;
21
I. Pustakawan
Pertama
II. Pustakawan
Muda
III. Pustakawan
Madya
IV. Pustakawan
Utama
4. Melakukan
klasifikasi yang
bersifat sederhana,
layanan rujukan
cepat, penelusuran
literatur untuk
bahan bacaan dan
bimbingan pemakai
perpustakaan;
5. Menentukan kata
kunci;
6. Membuat sari
karangan indikatif;
7. Menyebarkan
informasi terbaru;
8. Mengumpulkan
data untuk analisis
kepustakaan,
pengkajian
sederhana, dan
hasil penelitian
untuk menyusun
rencana operasional
pengembangan
perpustakaan;
9. Mengolah dan
menyusun data
statistik.
5. Menentukan tajuk
subyek;
6. Melakukan
klasifikasi yang
bersifat kompleks;
7. Menyusun materi
publisitas dalam
rangka pengkajian
yang bersifat
sederhana;
8. Mengolah data
dalam rangka
menyusun rencana
operasional
pengkajian dan
pengembangan
perpustakaan;
9. Menganalisis dan
merumuskan hasil
kajian yang bersifat
sederhana;
1. Mengevaluasi POB
untuk berbagai
prosedur layanan
yang dilakukan.
4. Menganalisis dan
menyusun rencana
operasional untuk
pelaksanaan,
pengkajian, dan
pengembangan
perpustakaan;
5. Mengevaluasi dan
menyempurnakan
hasil kajian yang
bersifat
sederhana;
6. Mengumpulkan,
mengolah,
menganalisis, dan
merumuskan hasil
kajian yang
bersifat kompleks;
7. Membuat
analisis/kritik karya
kepustakawanan.
8. Mengembangkan
hasil evaluasi POB
untuk berbagai
prosedur layanan
yang dilakukan.
5. Menyempurnakan
karya dalam rangka
membuat
analisis/kritik
terhadap
kepustakawanan;
6. Mengembangkan
sistem mutakhir
dokumentasi dan
informasi
perpustakaan;
7. Menciptakan
peluang dan
membangun
jejaring kerja sama.
3.
3.6 Kode Etik Pustakawan
Segenap sivitas akademika Universitas Pakuan menjunjung tinggi dan melaksanakan
Kode Etik Siv itas Akademika Universitas Pakuan, sebagai berikut :
1. siv itas akademika Universitas Pakuan senantiasa menjunjung tinggi falsafah hidup bangsa
dan dasar negara Pancasila;
2. siv itas akademika Universitas Pakuan dalam melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi
senantiasa berlandaskan iman, ilmu, dan amal;
3. siv itas akademika Universitas Pakuan dalam melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi
senantiasa berusaha mengarahkan dan mengembangkan tata kehidupan kampus;
4. siv itas akademika Universitas Pakuan senantiasa peka terhadap perkembangan ilmu
pengetahuan dan mengamalkan ilmu demi kemajuan bangsa dan Negara Indonesia;
22
5. siv itas akademika Universitas Pakuan senantiasa memegang teguh disiplin, kesetiaan
almamaternya dimanapun berada, yang diwujudkan dalam rangka sikap, perilaku, ucapan,
dan perbuatan nyata.
Selain memenuhi Kode Etik Siv itas Akademika, seorang pustakawan hendaknya juga memenuhi
Kode Etik Pustakawan, yaitu :
1. berpikir, bersikap, dan berperilaku sebagai anggota masyarakat ilmiah, berbudi luhur, jujur,
bersemangat, dan bertanggung jawab, serta menghindari perbuatan tercela, antara lain
perbuatan plagiat;
2. mengutamakan pelayanan prima, bangga pada profesi sebagai pustakawan, ramah dan
menghargai pengguna perpustakaan;
3. memegang teguh rahasia jabatan, dan tidak menyalahgunakan jabatan;
4. tidak menerima sesuatu pemberian yang nyata diketahui dan patut diduga secara langsung
atau tidak langsung berhubungan secara tidak sah dengan profesinya;
5. mengikuti, mengembangkan, dan mengamalkan ilmu pengetahuan dan teknologi sesuai
dengan bidangnya, serta membangkitkan minat baca di kalangan sivitas akademika.
6. Mewujudkan masyarakat ilmiah yang berbudaya dan berkepribadian Pancasila, atau dasar
silih asih, silih asah, dan silih asuh.
3.7 Standar Mutu, Kriteria, dan Indikator Pustakawan
Upaya meningkatkan mutu pustakawan Universitas Pakuan dapat dilakukan dengan
menerapkan sistem manajemen mutu, yang akan memberikan dampak POBitif, antara lain :
1. pengguna perpustakaan merasa puas dan loyal, karena mutu layanan sesuai dengan
kebutuhan mereka;
2. pembiayaan menjadi lebih rendah karena terjadi pengurangan biaya administrasi dan
layanan sore hari yang tidak perlu dikeluarkan;
3. daya saing dan keuntungan meningkat karena kinerja pustakawan terfokus pada upaya
pencapaian target secara efektif dan efisien, serta telah dilengkapi dengan deskripsi tugas
dan prosedur operasional baku (POB) yang jelas.
Dalam rangka penerapan sistem manajemen mutu perpustakaan yang sekaligus akan
meningkatkan mutu pustakawan, sebagai langkah awal Universitas Pakuan menetapkan standar
mutu, kriteria, dan indikator kinerja pustakawan, yang akan menjadi pedoman dalam
penyelenggaraan manajemen pustakawan yang bermutu di Universitas Pakuan.
23
Tabel 3.7-1: Standar Mutu, Kriteria, dan Indikator Kinerja Pustakawan Terampil
Standar Mutu Kriteria Indikator Kinerja
Keahlian
1. Memiliki kualifikasi yang
diperoleh melalui pendidikan
dan/atau pelatihan
kepustakawanan.
2. Berijazah minimal D-III Perpustakaan,
Dokumentasi, dan Informasi; atau
3. Berijazah minimal D-III di luar ilmu
Perpustakaan, Dokumentasi, dan Informasi
namun mendapat sertifikat dari pendidikan
dan pelatihan Perpustakaan, Dokumentasi,
dan Informasi yang diselenggarakan oleh
Perpustakaan Nasional, atau lembaga
Nasional.
Manajerial
1. Mampu menyusun program
dan laporan kerja.
2. Mampu mengelola koleksi
perpustakaan
3. Mampu memberikan
layanan prima kepada
pengguna perpustakaan.
1. Tersedia dokumen program dan laporan
kerja;
2. Tersedia dokumen-dokumen POB tentang
pengelolaan koleksi perpustakaan;
3. Tersedia instrumen untuk mengukur
kepuasan pengguna perpustakaan.
Kepribadian
Mempunyai etos kerja yang
baik
Tersedia dokumen, pencapaian, dan strategi
untuk mencapai target selama melaksanakan
tugas sebagai pustakawan
Mempunyai integritas diri
1. Tidak melanggar Kode Etik Sivitas Akademika
dan Kode etik Pustakawan Universitas
Pakuan;
2. Tersedia dokumen kehadiran;
3. Tersedia dokumen sirkulasi koleksi
perpustakaan yang ditandatangani
pustakawan;
4. Memiliki nilai DP3 (Daftar Penilaian
Pelaksanaan Pekerjaan) rata-rata baik.
Bersifat terbuka terhadap
kritik, saran dan pendapat
Tersedia dokumen hasil penilaian kepuasan yang
dilakukan oleh atasan, sejawat dan pengguna
perpustakaan.
Mempunyai kreativitas dan
inovasi
Tersedia dokumen berisi gagasan, atau ide, atau
produk (rancangan/benda), yang berguna untuk
mengembangkan perpustakaan.
Sosial Mampu bekerja sama dan
berkomunikasi
Memiliki nilai DP3 (Daftar Penilaian Pelaksanaan
Pekerjaan) rata-rata baik.
24
Tabel 3.7-2: Standar Mutu, Kriteria, dan Indikator Kinerja Pustakawan Ahli
Standar Mutu Kriteria Indikator Kinerja
Keahlian
Memiliki kualifikasi yang
diperoleh melalui pendidikan
dan/atau pelatihan
kepustakawanan.
a. Memiliki ijazah S1/D4 Perpustakaan,
Dokumentasi, dan Informasi; atau
b. Memiliki ijazah S1/D4 di luar bidang
ilmu Perpustakaan, Dokumentasi, dan
Informasi namun telah mengikuti
pendidikan dan pelatihan
Perpustakaan, Dokumentasi, dan
Informasi yang diselenggarakan oleh
Perpustakaan Nasional, atau lembaga
lain yang diakreditasi oleh
Perpustakaan Nasional, atau lembaga
sertifikasi;
c. Butir b di atas dilengkapi dengan
pengalaman kerja minimal 5 tahun di
perpustakaan.
Manajerial
1. Mampu mengevaluasi dan
mengembangkan POB
berbagai layanan
perpustakaan
Tersedia dokumen-dokumen POB tentang
pengelolaan koleksi perpustakaan.
2. Mampu mengevaluasi
program kerja
Tersedia dokumen hasil evaluasi program
kerja.
3. Mampu menyusun Rencana
Operasional, Rencana
Strategis, dan rencana
Jangka Panjang
Pengembangan
Perpustakaan
Tersedia dokumen Renops, Renstra, dan
RJP Pengembangan Perpustakaan.
4. Mampu menciptakan
peluang dan membangun
jejaring kerja sama.
Tersedia dokumen Nota Kesepahaman
dengan institusi eksternal.
5. Mampu mengembangkan
sistem dokumentasi dan
informasi perpustakaan.
Tersedia sistem informasi perpustakaan
berbasis TIK.
6. Mampu melakukan kegiatan
promosi perpustakaan dan
meningkatkan minat baca.
Tersedia display buku pada pengenalan
orientasi mahasiswa baru.
25
Standar Mutu Kriteria Indikator Kinerja
Kepribadian
1. Mempunyai etos kerja yang
baik.
Tersedia dokumen target kerja, pencapaian
target kerja, dan strategi untuk mencapai
target selama melaksanakan tugas sebagai
pustakawan.
2. Mempunyai integritas diri.
a. Tidak pernah melanggar Kode Etik
Sivitas Akademika Unpak;
b. Tersedia dokumen kehadiran;
c. Tersedia dokumen sirkulasi koleksi
perpustakaan yang ditandatangani
pustakawan;
d. Memiliki nilai DP3 (Daftar Penilaian
Pelaksanaan Pekerjaan) rata-rata baik.
3. Bersifat terbuka terhadap
kritik, saran dan pendapat.
Tersedia dokumen hasil penilaian kepuasan
yang dilakukan oleh atasan, sejawat dan
pengguna perpustakaan.
4. Mempunyai kreativitas dan
inovasi.
Tersedia dokumen berisi gagasan, atau ide,
atau produk (rancangan/benda), yang
berguna untuk mengembangkan
perpustakaan.
Sosial Mampu bekerja sama dan
berkomunikasi
a. Tersedia dokumen hasil penilaian
kepuasan yang dilakukan oleh atasan,
sejawat dan pengguna perpustakaan;
b. Tidak ada catatan pelanggaran tata tertib
perpustakaan oleh pengguna
perpustakaan;
c. Memiliki nilai DP3 (Daftar Penilaian
Pelaksanaan Pekerjaan) rata-rata baik.
26
BAB 4. STANDAR PRANATA LABORATORIUM PENDIDIKAN
4.1 Umum
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi (Permen PANRB) RI No 03 tahun 2010, tentang Jabatan Fungsional Pranata
Laboratorium Pendidikan dan Angka kreditnya, yang dimaksudkan dengan Pranata
Laboratorium Pendidikan (PLP) adalah seseorang yang mempunyai ruang lingkup tugas,
tanggung jawab, dan wewenang untuk melakukan pengelolaan laboratorium pendidikan.
Mengacu pada Permen PANRB tersebut, laboratorium pendidikan adalah suatu unit penunjang
akademik pada lembaga pendidikan, berupa ruangan tertutup atau terbuka, bersifat permanen
atau bergerak, dikelola secara sistematis untuk kegiatan pengujian, kalibrasi, dan/atau produksi
dalam skala terbatas, dengan menggunakan peralatan dan bahan berdasarkan metode
keilmuan tertentu, dalam rangka pelaksanaan pendidikan, penelitian, dan/atau pengabdian
kepada masyarakat.
4.2 Klasifikasi PLP
Mengacu pada Permen PANRB RI No 03/2010 pasal 7, klasifikasi tenaga PLP
berdasarkan jabatan fungsional, pangkat, dan golongan, dikelompokkan menjadi dua, yaitu
tenaga PLP Terampil dan tenaga PLP Ahli (Tabel 4.2-1).
Tabel 4.2-1: Klasifikasi Pranata Laboratorium Pendidikan (PLP)
Klasifikasi Jabatan Fungsional Pangkat & Golongan Ruang
PLP Terampil
1. PLP Pelaksana
a. Pengatur, golongan II/c
b. Pengatur Tingkat I, golongan II/d
2. PLP Pelaksana Lanjutan a. Penata Muda, golongan III/a
b. Penata Muda Tingkat I, golongan III/b
3. PLP Penyelia a. Penata, golongan III/c
b. Penata Tingkat I, golongan III/d
PLP Ahli
4. PLP Pertama a. Penata Muda, golongan III/a
b. Penata Muda Tingkat I, golongan III/b
5. PLP Muda a. Penata, golongan III/c
b. Penata Tingkat I, golongan III/d
6. PLP Madya
a. Pembina, golongan IV/a
b. Pembina Tingkat I, golongan IV/b
c. Pembina Utama Muda, golongan IV/c
27
4.3 Kualifikasi PLP
Dalam suatu laboratorium, PLP merupakan tenaga pokok yang harus ada dan selalu
siap melayani keperluan praktikum, maupun penelitian mahasiswa dan dosen. Fungsi dan
jabatan PLP sangat berbeda dengan pegawai non PLP. Sebagai tenaga spesifik yang bertugas di
laboratorium, PLP berkedudukan sebagai pelaksana teknis fungsional di bidang pengelolaan
laboratorium. Dengan demikian jabatan PLP memerlukan persyaratan-persyaratan khusus yang
berbeda dengan pegawai non PLP .
Berdasarkan hal tersebut, kualif ikasi seorang PLP sebagai tenaga profesional di
Universitas Pakuan selayaknya memenuhi ketentuan yang diatur dalam Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Permen PANRB) RI No. 03/2010,
tentang Jabatan Fungsional Pranata Laboratorium Pendidikan (PLP) dan Angka kreditnya
sebagai berikut :
(1) Pranata Laboratorium Pendidikan (PLP) tingkat Terampil mempunyai kualif ikasi:
a. Berijazah minimal Diploma III sesuai kualif ikasi akademik yang relevan dengan
laboratorium tempatnya bekerja;
b. Pangkat minimal Pengatur dengan golongan ruang II/c
c. Sertifikat keterampilan yang relevan dengan laboratorium tempatnya bekerja
(2) Pranata laboratorium Pendidikan (PLP) tingkat Ahli mempunyai kualif ikasi :
a. Berijazah minimal S1/DIV sesuai kualif ikasi akademik yang relevan dengan
laboratorium tempatnya bekerja;
b. Pangkat minimal Penata Muda, golongan ruang III/a
c. Sertifikat keahlian relevan dengan laboratorium tempatnya bekerja, serta sertifikat
Keselamatan dan Keamanan kerja (K3).
4.4 Kompetensi PLP
Keberadaan PLP di laboratorium sangat menentukan keberhasilan akademik dosen dan
mahasiswa. PLP seyogyanya memiliki kompetensi, baik hard skills maupun soft skills yang
memadai, sesuai SK Mendiknas No 45/U/2002 tentang Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi.
Keahlian dan kemampuan PLP dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas, serta produktiv itas
laboratorium yang dikelola oleh perguruan tinggi. Sebagai salah satu perguruan tinggi swasta
terkemuka di Bogor, Universitas Pakuan secara bertahap membina dan mengembangkan
tenaga PLP yang handal, dan mempunyai kompetensi di bidangnya.
28
Mengacu pada Permen PANRB RI No 03/2010 pasal 33, disebutkan bahwa kompetensi
PLP mencakup dimensi kompetensi keahlian dan kompetensi manajerial. Selain kedua dimensi
kompetensi tersebut, Universitas Pakuan menambahkan dimensi kepribadian dan sosial ke
dalam kompetensi yang harus dimiliki tenaga PLP. Selengkapnya tentang standar kompetensi
PLP tingkat Terampil tercantum dalam Tabel 4.4-1, sedangkan standar kompetensi PLP tingkat
Ahli terdapat pada Tabel 4.4-2.
Tabel 4.4-1. Standar Kompetensi PLP Terampil
Dimensi Kompetensi Sub Kompetensi
Keahlian
Pengoperasian peralatan,
penggunaan bahan,
pemeliharaan peralatan dan
bahan
1. Mempunyai keahlian yang sesuai dengan
laboratorium tempat bekerja;
2. Mampu menjelaskan penggunaan peralatan
dan bahan laboratorium;
3. Mampu mengoperasikan dan merawat
peralatan laboratorium;
4. Memahami penggunaan teknologi informasi
dan komunikasi;
5. Memahami bahasa Inggris.
Manajerial
Pengelolaan kegiatan, bahan,
dan peralatan laboratorium
1. Mampu menyusun kebutuhan peralatan dan
bahan;
2. Mampu mengelola bahan dan peralatan
laboratorium;
3. Mampu membantu kelancaran
penyelenggaraan praktikum;
4. Mampu melakukan supervisi peralatan
laboratorium;
5. Mampu membuat POB.
Kepribadian
Etos kerja Bersemangat, tangguh, tekun dalam bekerja
Integritas diri
Jujur, teguh pada prinsip, konsentrasi pada
pekerjaan, bertanggungjawab pada tugas dan
kewajiban, serta menjadi teladan bagi sejawat.
Terbuka terhadap kritik,
saran, dan pendapat
Bersedia menerima kritik, saran, pendapat, dan
masukan dari atasan, sejawat dan pengguna
laboratorium.
Kreativitas dan inovasi
Mempunyai kreativitas dan gagasan untuk
mengembangkan laboratorium tempatnya
bekerja, agar sesuai atau melebihi standar
nasional pendidikan.
Sosial Kerjasama dan komunikasi Mampu bekerjasama dan berkomunikasi dengan
atasan, sejawat dan pengguna laboratorium.
29
Tabel 4.4-2. Standar Kompetensi PLP Ahli
Dimensi Kompetensi Sub Kompetensi
Keahlian
Pengoperasian peralatan,
penggunaan bahan,
pemeliharaan peralatan dan
bahan.
1. Mempunyai keahlian yang sesuai dengan
laboratorium tempat bekerja;
2. Mampu menjaga keselamatan dan keamanan
kerja (K3);
3. Mampu mengkalibrasi peralatan laboratorium;
4. Mampu melakukan simulasi kasus
5. Mampu menangani limbah bahan laboratorium
6. Menguasai penggunaan teknologi informasi dan
komunikasi;
7. Menguasai bahasa Inggris.
Manajerial
1. Perancangan kegiatan
laboratorium;
2. Pengevaluasian kegiatan
laboratorium;
3. Pengembangan kegiatan
laboratorium.
1. Mampu membuat dan mengevaluasi POB;
2. Mampu membuat program kegiatan tahunan
pengelolaan laboratorium;
3. Mampu membuat rancangan anggaran biaya
laboratorium
4. Mampu membuat dan mengembangkan metode
peningkatan kinerja peralatan;
5. Mampu mengembangkan simulasi kasus
6. Mampu membuat dan mengembangkan metoda
pengujian peralatan dan bahan;
7. Mampu membuat dan mengembangkan metode
pengelolaan limbah laboratorium;
8. Mampu meningkatkan mutu layanan
laboratorium.
9. Mampu membangun dan melaksanakan
kerjasama dengan pihak lain.
Kepribadian
Etos kerja Bersemangat, tangguh, tekun dalam bekerja
sebagai laboran.
Integritas diri
Jujur, teguh pada prinsip, konsentrasi pada
pekerjaan, bertanggungjawab pada tugas dan
kewajiban, serta menjadi teladan bagi sejawat.
Terbuka terhadap kritik,
saran dan pendapat
Bersedia menerima kritik, saran, pendapat dan
masukan dari atasan, sejawat dan pengguna
laboratorium.
Kreativitas dan inovasi
Mempunyai kreativitas dan gagasan untuk
membangun dan mengembangkan laboratorium
tempatnya bekerja, agar sesuai atau melebihi
standar nasional pendidikan.
Sosial Kerjasama dan komunikasi Mampu bekerjasama dan berkomunikasi dengan
atasan, sejawat dan pengguna laboratorium.
30
4.5 Tugas Pokok dan Fungsi PLP
Fungsi PLP adalah memperlancar jalannya proses belajar mengajar yang berlangsung
di laboratorium/bengkel kerja yang diampunya. Oleh karena itu, PLP selain bertanggung jawab
atas administrasi laboratorium, pengelolaan bahan, kelancaran fungsi peralatan laboratorium,
juga bertanggung jawab terhadap pengembangan laboratorium untuk masa yang akan datang.
Pada tahun 2011, Universitas Pakuan mempunyai 29 unit laboratorium, yang tersebar di tingkat
program studi, fakultas, maupun universitas (Unit Pelaksana Teknis). Berkaitan dengan hal
tersebut, penetapan secara tegas tugas pokok dan fungsi PLP berperan penting dalam
keberhasilan penyelenggaraan pendidikan di Universitas Pakuan.
Secara umum tugas pokok dan fungsi tenaga PLP Universitas Pakuan mengacu pada
Permen PANRB RI No 03/2010, tentang Jabatan Fungsional PLP dan Angka kreditnya. Rincian
tupoksi PLP tingkat Terampil diperlihatkan pada Tabel 4.5-1.
Tabel 4.5-1: Tugas Pokok dan Fungsi PLP Terampil
PLP Pelaksana PLP Pelaksana Lanjutan PLP Penyelia:
1. Mendata kebutuhan
peralatan dan bahan
praktikum.
1. Menyediakan kebutuhan
peralatan dan bahan
laboratorium.
1. Menyusun anggaran
kebutuhan peralatan dan
bahan laboratorium.
2. Menyiapkan peralatan
dan bahan praktikum.
2. Melakukan supervisi dalam
menyiapkan peralatan dan
bahan praktikum.
2. Menyusun POB penyiapan
peralatan dan bahan
praktikum;
3. Memberikan penjelasan
penggunaan peralatan dan
bahan praktikum.
3. Menyusun pedoman
penjelasan penggunaan
peralatan dan bahan
laboratorium.
3. Mengoperasikan
peralatan laboratorium
dan penggunaan bahan
praktikum.
4. Melakukan supervisi dalam
mengoperasikan peralatan
laboratorium dan
penggunaan bahan
praktikum.
4. Menyusun POB pengoperasian
peralatan laboratorium.
4. Menyusun laporan
penggunaan peralatan
dan bahan.
5. Mengevaluasi penggunaan
peralatan dan bahan.
5. Menyusun POB penggunaan
bahan praktikum.
5. Melakukan pengecekan
kinerja peralatan
laboratorium dan bahan
praktikum.
6. Melakukan supervisi
pengecekan kinerja
peralatan laboratorium dan
bahan praktikum.
6. Menyusun POB penilaian
kinerja peralatan laboratorium
dan bahan praktikum.
6. melakukan
pemeliharaan/perawatan
peralatan dan bahan.
7. Melakukan supervisi
pemeliharaan/ perawatan
peralatan dan bahan.
7. Menyusun POB pemeliharaan/
perawatan peralatan dan
bahan di laboratorium.
31
PLP Pelaksana PLP Pelaksana Lanjutan PLP Penyelia:
8. Mengevaluasi hasil
pemeliharaan /perawatan
peralatan dan bahan.
7. Menyusun jadwal
praktikum.
8. Membuat laporan kegiatan
praktikum.
9. Mengevaluasi kegiatan
praktikum.
8. Menyimpan sisa bahan
praktikum .
9. Membuat laporan sisa
bahan praktikum.
10. Menyusun POB penyimpanan
sisa bahan praktikum.
10. Mengelola sisa bahan
praktikum.
11. Melakukan supervisi
penyimpanan dan
pengelolaan sisa bahan
praktikum.
11. Memantau kualitas bahan
praktikum.
12. Menyusun POB pemeriksaan
kualitas bahan praktikum;
13. Menganalisis kualitas bahan
praktikum.
12. Memilah limbah yang
dihasilkan dari proses
penggunaan bahan
praktikum.
14. Mengolah limbah yang
dihasilkan dari proses
penggunaan bahan
praktikum.
13. Mengambil sampel di
lapangan menggunakan
peralatan dan bahan.
15. Menguji sampel
menggunakan peralatan dan
bahan.
9. Membersihkan, menata,
dan menyimpan
peralatan, bahan dan
sarana penunjang.
14. Mengevaluasi hasil
pembersihan, penataan dan
penyimpanan peralatan,
bahan dan sarana
penunjang.
16. Menyusun metode kerja
peralatan.
Adapun rincian lebih lengkap tentang tugas pokok dan fungsi tenaga PLP tingkat Ahli,
diperlihatkan pada Tabel 4.5-2 di bawah ini.
Tabel 4.5-2: Tugas Pokok dan Fungsi PLP Ahli
PLP Pertama PLP Muda PLP Madya
1. Mengevaluasi kebutuhan
peralatan dan bahan.
1. Menyusun sub program
tahunan pengelolaan
laboratorium.
1. Mengembangkan sistem
pengelolaan laboratorium.
2. Mengevaluasi sub program
tahunan pengelolaan
laboratorium.
2. Menyusun program tahunan
pengelolaan laboratorium.
2. Mengevaluasi POB penyiapan
peralatan dan bahan.
3. Mengembangkan pedoman
penggunaan peralatan dan
bahan.
3. merancang program inovatif
pengelolaan laboratorium.
3. Mengevaluasi pedoman
penjelasan penggunaan
peralatan dan bahan.
4. merancang subprogram
inovatif laboratorium dan
pengelolaan laboratorium.
32
PLP Pertama PLP Muda PLP Madya
4. Mengevaluasi POB
pengoperasian peralatan.
4. Mengembangkan metoda
pengendalian pengoperasian
peralatan.
5. Merancang program
pengendalian pengoperasian
peralatan.
5. Mengevaluasi POB
penggunaan bahan.
5. Mengembangkan metoda
evaluasi penggunaan bahan.
6. Merancang program
penggunaan pemeliharaan
/perawatan dan
penyimpanan bahan.
6. Mengevaluasi penggunaan
bahan.
7. Mengevaluasi metode
penanganan bahan.
6. Mengembangkan metoda
penanganan dan
penyimpanan bahan dan sisa
bahan. 8. Mengevaluasi POB
penyimpanan sisa bahan.
9. Mengevaluasi penyimpanan
sisa bahan.
10. Mengevaluasi POB penilaian
kinerja peralatan dan bahan.
7. Mengembangkan metode
penilaian kinerja peralatan
dan bahan.
7. Merancang program
penilaian kinerja peralatan
dan bahan.
11. Mengevaluasi kinerja
peralatan dan bahan.
12. Mengevaluasi POB
pemeliharaan peralatan dan
bahan.
8. Mengembangkan
pemeliharaan peralatan dan
bahan.
8. Merancang program
pemeliharaan, dan
penyimpanan peralatan dan
bahan.
13. Mengevaluasi POB analisis
kualitas bahan.
9. Mengembangkan metode
analisis kualitas bahan.
9. Merancang program analisis
kualitas bahan.
14. Mengevaluasi hasil analisis
kualitas bahan.
15. Mengevaluasi hasil
pengolahan limbah yang
dihasilkan dari proses
penggunaan bahan.
10. Mengembangkan metode
pengolahan limbah.
10. Merancang program
pengolahan limbah.
16. Mengevaluasi metode kerja
dan penerapan metode kerja
peralatan.
11. Mengembangkan metode
kerja peralatan.
11. Meningkatkan dan
mengembangkan program
peningkatan kinerja
peralatan.
17. Menyusun POB untuk
kalibrasi/tera peralatan.
12. Mengevaluasi POB untuk
kalibrasi/tera peralatan.
12. Mengembangkan metode
pengujian, dan kalibrasi.
18. Melakukan kalibrasi peralatan. 13. Melakukan supervisi dan
evaluasi pada proses
pengujian dan kalibrasi.
13. Validasi hasil pengukuran,
kalibrasi, hasil pengecekan
kinerja peralatan.
19. Melakukan pengawasan K3
dan antisipasi bencana pada
penggunaan peralatan bahan.
14. Memberikan layanan
kalibrasi peralatan.
14. Meningkatkan mutu
pelayanan kalibrasi,
pengujian peralatan dan
pengujian bahan. 15. Memberikan layanan
pengujian peralatan dan
pengujian bahan.
16. Menyusun POB K3 untuk
antisipasi bencana
penggunaan peralatan dan
bahan.
15. Mengevaluasi POB K3 dan
mengembangkan program
antisipasi bencana
penggunaan peralatan dan
bahan.
33
4.6 Kode Etik PLP Universitas Pakuan
Kode Etik PLP merupakan rambu-rambu yang diperlukan PLP berkaitan dengan sikap,
perilaku dan tindakannya selama menjalankan tugas, baik di lingkungan kampus maupun di
lingkungan masyarakat. Sebagai bagian dari siv itas akademika, perilaku sikap dan tindakan PLP
harus sesuai dengan Kode Etik Sivitas Akademika Universitas Pakuan, yaitu:
1. Sivitas Akademika Universitas Pakuan senantiasa menjunjung tinggi falsafah dan dasar
negara Pancasila;
2. Sivitas Akademika Universitas Pakuan dalam melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tingg
senantiasa berlandaskan iman, ilmu dan amal;
3. Sivitas Akademika Universitas Pakuan dalam mengemban misi Tri Dharma Perguruan Tinggi
senantiasa berusaha untuk mengarahkan dan mengembangkan tata kehidupan kampus
sebagai masyarakat ilmiah yang berbudaya dan berkepribadian Indonesia;
4. Sivitas Akademika Universitas Pakuan senantiasa peka terhadap perkembangan ilmu
pengetahuan, dan berusaha untuk mengamalkan ilmu tersebut demi pengabdian pada
kemanusiaan;
5. Sivitas Akademika Universitas Pakuan senantiasa memegang teguh disiplin, kesetiaan dan
kebanggaan terhadap Almamaternya dimanapun berada, yang diwujudkan dalam segala
sikap dan tingkah laku, ucapan dan perbuatan.
Terkait dengan fungs inya sebagai tenaga profesional, terdapat Kode Etik Pranata
Laboratorium Pendidikan (PLP) Universitas Pakuan, sebagai berikut:
1. PLP Universitas Pakuan senantiasa jujur secara intelektual, disiplin, dan menunjukkan
kebenaran dalam melaksanakan tugasnya;
2. PLP Universitas Pakuan senantiasa menghargai atasan, teman sejawat, dan pengguna
laboratorium, secara personal maupun sebagai mitra intelektual;
3. PLP Universitas Pakuan senantiasa bersikap apresiatif terhadap pertanyaan dan kritik yang
diajukan oleh atasan, teman sejawat, maupun pengguna laboratorium terhadap
pekerjaannya;
4. PLP Universitas Pakuan senantiasa bersikap komunikatif, profesional, dan tidak
diskriminatif;
34
5. PLP Universitas Pakuan senantiasa mengikuti perkembangan iptek untuk meningkatkan
kemampuan dalam melaksanakan tugasnya;
6. PLP Universitas Pakuan senantiasa menghindari tindakan-tindakan yang bertentangan
dengan standar moral, hukum, dan agama yang berlaku di masyarakat.
4.7 Standar Mutu, Kriteria, dan Indikator PLP
4.7.1 Standar Mutu, Kriteria, dan Indikator Kinerja PLP
Penetapan standar mutu, kriteria, dan indikator PLP Universitas Pakuan ditujukan
untuk mendapatkan PLP handal, yang mampu melaksanakan tugas secara profesional. Standar
mutu PLP Universitas Pakuan mencakup aspek-aspek keahlian, manajerial, kepribadian, dan
sosial, seperti yang tercantum pada Tabel 4.7-1 dan Tabel 4.7-2
Tabel 4.7-1: Standar Mutu, Kriteria dan Indikator Kinerja PLP Terampil
Standar Mutu Kriteria Indikator Kinerja
Keahlian
1. Mempunyai keahlian yang
sesuai dengan laboratorium
tempat bekerja:
a. Berijazah minimal Diploma III
yang relevan dengan
laboratorium tempatnya
bertugas;
b. Mempunyai sertifikat keahlian
yang relevan dengan
laboratorium tempatnya
bertugas;
c. Menguasai Teknologi Informasi
dan Komunikasi (TIK);
d. Memahami bahasa Inggris.
a. Mampu menjelaskan penggunaan peralatan
dan bahan laboratorium;
b. Mampu mengoperasikan dan merawat
peralatan laboratorium;
c. Menguasai penggunaan teknologi informasi
dan komunikasi;
d. Mampu memahami buku panduan
peralatan laboratorium berbahasa Inggris.
Manajerial
1. Mampu menyusun kebutuhan
peralatan dan bahan;
2. Mampu mengelola bahan dan
peralatan laboratorium;
3. Mampu membantu
penyelenggaraan praktikum;
4. Mampu melakukan supervisi;
5. Mampu membuat POB.
a. Tersedia dokumen kebutuhan peralatan dan
bahan;
b. Tersedia dokumen penjelasan penggunaan
peralatan dan bahan;
c. Tersedia dokumen metode penanganan
bahan praktikum
d. Tersedia dokumen supervisi kinerja
peralatan dan bahan;
e. Tersedia dokumen supervisi pemeliharaan
peralatan dan bahan;
f. Tersedia dokumen jadwal pemeliharaan
peralatan;
g. Tersedia dokumen jadwal praktikum dan
penyelenggaraan praktikum;
35
Standar Mutu Kriteria Indikator Kinerja
Manajerial
h. Tersedia dokumen pengolahan limbah
praktikum;
i. Tersedia dokumen POB penyiapan peralatan
dan bahan;
j. Tersedia dokumen POB pengoperasian
peralatan;
k. Tersedia dokumen POB penggunaan
peralatan dan bahan parktikum;
l. Tersedia dokumen POB penilaian kinerja
peralatan;
m. Tersedia dokumen POB perawatan
peralatan dan bahan;
n. Tersedia dokumen POB penyimpanan sisa
bahan praktikum;
a. Tersedia dokumen POB pemeriksaan dan
pemantauan kualitas bahan.
Kepribadian 1. Mempunyai etos kerja baik.
b. Tersedia dokumen target kerja;
c. Tersedia dokumen strategi mencapai target;
d. Tersedia dokumen pencapaian target kerja.
2. Mempunyai integritas diri, dan
terbuka terhadap kritik
maupun saran.
a. Tersedia dokumen DP3 dengan nilai rata-
rata baik;
b. Tersedia dokumen penilaian dari pengguna
laboratorium;
c. Tersedia dokumen penilaian dari teman
sejawat.
3. Mempunyai kreativitas dan
inovasi.
Tersedia dokumen/rancangan pengembangan
laboratorium.
Sosial Mampu bekerja sama dan
berkomunikasi.
a. Tersedia dokumen DP3 dengan nilai rata-
rata baik;
b. Tersedia dokumen penilaian pengguna
laboratorium;
c. Tersedia dokumen penilaian teman sejawat.
Tabel 4.7-2: Standar Mutu, Kriteria dan Indikator Kinerja PLP Ahli
Standar Mutu Kriteria Indikator Kinerja
Keahlian
1. Mempunyai keahlian yang sesuai
dengan laboratorium tempat
bekerja;
2. Mampu menjaga keselamatan dan
keamanan kerja (K3);
3. Mampu mengkalibrasi peralatan
laboratorium;
4. Mampu menangani limbah bahan
laboratorium;
5. Menguasai penggunaan teknologi
informasi dan komunikasi;
6. Menguasai bahasa Inggris.
a. Berijazah minimal S1/DIV yang relevan
dengan laboratorium tempat bekerja;
b. Sertifikat keahlian yang relevan dengan
laboratorium tempat bekerja;
c. Sertifikat Keamanan dan Keselamatan
Kerja (K3);
d. Tersedia dokumen POB K3, evaluasi K3,
dan pengembangan metoda K3;
e. Tersedia dokumen evaluasi, dan supervisi
kalibrasi peralatan;
f. Dapat mengoperasikan TIK;
g. Menguasai bahasa Inggris lisan dan
tulisan.
36
Standar Mutu Kriteria Indikator Kinerja
Manajerial
1. Mampu membuat dan
mengevaluasi POB;
2. Mampu membuat program
tahunan pengelolaan
laboratorium;
3. Mampu membuat dan
mengembangkan metoda
peningkatan kinerja peralatan;
4. Mampu membuat dan
mengembangkan metoda
pengujian peralatan dan bahan;
5. Mampu membuat dan
mengembangkan metode
pengelolaan limbah
laboratorium;
6. Mampu meningkatkan mutu
pelayanan laboratorium.
a. Tersedia dokumen sistem pengelolaan
laboratorium;
b. Tersedia dokumen program tahunan
pengelolaan laboratorium;
c. Tersedia dokumen pengembangan
metoda dan evaluasi pengendalian
pengoperasian peralatan;
d. Tersedia dokumen pengembangan
metoda dan evaluasi penanganan dan
penyimpanan bahan dan sisa bahan;
e. Tersedia dokumen pengembangan
metoda dan evaluasi penilaian kinerja
peralatan dan bahan;
f. Tersedia dokumen pengembangan
metoda dan evaluasi pemeliharaan
peralatan dan bahan;
g. Tersedia dokumen pengembangan
metoda dan evaluasi analisis kualitas
bahan;
h. Tersedia dokumen pengembangan dan
evaluasi program pengolahan limbah;
i. Tersedia dokumen pengembangan dan
evaluasi mutu pelayanan kalibrasi
peralatan, pengujian bahan dan pengujian
peralatan.
Kepribadian
1. Mempunyai etos kerja baik
a. Tersedia dokumen target kerja;
b. Tersedia dokumen pencapaian target
kerja;
c. Tersedia dokumen strategi mencapai
target.
2. Mempunyai integritas diri, dan
terbuka terhadap kritik maupun
saran.
a. Tersedia dokumen DP3 dengan nilai rata-
rata baik;
b. Tersedia dokumen penilaian pengguna
laboratorium;
c. Tersedia dokumen penilaian teman
sejawat.
3. Mempunyai kreativitas dan
inovasi
Tersedia dokumen/ rancangan
pengembangan laboratorium
Sosial Mampu bekerjasama dan
berkomunikasi
a. Tersedia dokumen DP3 dengan nilai rata-
rata baik;
b. Tersedia dokumen penilaian pengguna
laboratorium;
c. Tersedia dokumen penilaian teman
sejawat.
37
4.7.2 Standar Mutu, Kriteria, dan Indikator Manajemen PLP
Fungsi dan peran PLP dalam menjalankan laboratorium sangat berarti bagi kinerja
perguruan tinggi, oleh karena itu diperlukan komitmen pimpinan dalam melaksanakan
manajemen PLP, agar visi Universitas Pakuan dapat tercapai. Manajemen PLP harus dapat
mendorong PLP untuk melaksanakan tugasnya sebaik mungkin, demi kepuasan para pengguna
laboratorium. Manajemen mutu PLP dimaksudkan untuk memberdayakan PLP agar dapat
berprestasi optimal, dapat melaksanakan fungsinya dengan efektif untuk mencapai tujuan dan
sasaran laboratorium, serta dapat efisien memanfaatkan sarana dan prasarana laboratorium
untuk kemajuan Universitas Pakuan.
Dalam rangka mengimplementasikan penjaminan mutu manajemen PLP, diperlukan
tiga kondisi manajemen, yaitu:
1. Kondisi yang memberikan kemampuan pada PLP untuk melaksanakan pekerjaannya
(managing ability).
2. Kondisi yang memberikan kesempatan pada PLP melaksanakan pekerjaannya dengan
memuaskan (managing opportunity).
3. Kondisi yang mendorong PLP untuk melaksanakan pekerjaannya (managing motivation).
Kondisi yang pertama terkait dengan sistem rekrutmen, pengembangan diri, dan
pembinaan PLP melalui studi lanjut, pelatihan, dan penilaian PLP. Kondisi ke dua terkait dengan
suasana pekerjaan, yaitu tempat dan peralatan kerja, jaminan kesehatan, dan sebagainya.
Kondisi terakhir menyangkut pola pemberian insentif yang berhubungan dengan tugas dan
jabatan. Tanggung jawab manajemen adalah memantau apakah kebijakan yang berkaitan
dengan ketiga kondisi tersebut berlangsung dengan baik dan saling mendukung.
Tabel 4.7-3: Standar Mutu, Kriteria, dan Indikator Manajemen PLP
Standar Kriteria Indikator
Managing ability
1. Kecukupan PLP.
a. Rasio PLP Terampil : mahasiswa = 1 : 30.
b. Rasio PLP Ahli : mahasiswa = 1 : 60.
2. PLP Terampil.
a. Mempunyai ijazah minimal D III yang relevan
dengan laboratorium tempatnya bertugas;
b. Mempunyai sertifikat keahlian sesuai jenis
laboratorium tempatnya bertugas; sertifikat
diterbitkan oleh lembaga terakreditasi yang diakui
pemerintah.
3. PLP Ahli.
a. Mempunyai ijazah minimal D IV atau S1 yang
relevan dengan laboratorium tempatnya bertugas;
b. Mempunyai sertifikat keahlian sesuai jenis
laboratorium tempatnya bertugas; sertifikat
38
Standar Kriteria Indikator
diterbitkan oleh lembaga terakreditasi yang diakui
pemerintah;
c. Mempunyai sertifikat Keselamatan dan Keamanan
Kerja (K3) yang diterbitkan oleh lembaga
terakreditasi yang diakui pemerintah.
4. Sistem rekrutmen PLP.
a. Tersedia pedoman tertulis yang lengkap mengenai
rekrutmen dan seleksi PLP;
b. Implementasi pedoman dilakukan secara periodik
dan konsisten.
5. Program pembinaan
dan pengembangan
PLP.
a. Tersedia pedoman pembinaan dan pengembangan
PLP;
b. Pedoman dijalankan secara konsisten.
Managing opportunity
Pengembangan lingkungan
kerja yang sehat dan
kompetitif.
a. Tersedia peraturan mengenai status, hak, dan
kewajiban PLP;
b. Peraturan dijalankan dengan konsisten.
Managing motivation
Sistem penghargaan,
sanksi, dan remunerasi.
a. Tersedia pedoman penghargaan dan sanksi, serta
remunerasi PLP;
b. Pedoman dijalankan secara konsisten.
top related