standar pelayanan sarana perkotaan
Post on 07-Dec-2015
245 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
Standar Pelayanan Sarana Perkotaan
STANDAR PENYEDIAAN SARANA LINGKUNGAN PERKOTAAN
Adapun standar prasarana dan sarana yang dipergunakan di dalam penyusunan laporan ini sesuai
dengan konsep pedoman Perencanaan Lingkungan Permukiman Kta Departemen PU
(1979:26) serta disesuaikan keinginan masyarakat lokasi studi dan tidak terlepas dari arahan
Rencana Tata Ruang Kota. Untuk menunjang kehidupan sehari-hari dan guna menciptakan
suatu lingkungan permukiman yang baik diperkotaan, maka perlu ditunjang dengan berbagai
sarana. Dalam perencanaan permukiman asumsidasar dalam permukiman diperlukan dalam
menghitung kebutuhan fasilitas yang didasarkan pada pola penduduk (Sinulingga, 1990:225).
Teknik yang digunakan sebagai pedoman di dalam penyediaan fasilitas lingkungan
permukiman adalah sebagai berikut :
1. Sarana Pendidikan
Sesuai dengan tingkat kebutuhan Rencana Tata Ruang maka fasilitas pendidikan yang termuat
adalah sebagai berikut :
a. Taman Kanak-Kanak (TK)
Penduduk pendukung minimal 1000 jiwa dengan luas lahan 1.200 m2 sedangkan lokasi sebaiknya
di tengah-tengah kelompok keluarga, jumlah murid dengan standar 3 ruang kelas terdiri dari 35-
40 murid di setiap kelas bangunan TK dapat bergabung dengan sarana lain yang tidak saling
mengganggu seperti taman bermain, radius pencapaian maksimal 300 meter dari pusat
permukiman, ratio 1 unit TK (2 lokal)/1000 penduduk.
b. Sekolah Dasar
Dibutuhkan sebuah SD dengan penduduk minimum 6.000 jiwa dengan luas lahan 1.500 m2 ratio
jumlah penduduk 12,5 % sedangkan lokasi sebaiknya ditengah-tengah permukiman dengan
radius pencapaian dari daerah yang dilayani maksimal 1.000 m. Standar jumlah murid 40
murid/kelas. Untuk SD type A terdiri dari 12 kelas ruang belajar, luas ruang 1.000 m2 dan luas
lahan minimal 3.000 m2. untuk SD type B terdiri dari 6 kelas ruang belajar, luas ruang 6.33
m2 dan luas lahan minimal 2.000 m2. Untuk SD type C terdiri dari 3 kelas ruang belajar, luas
ruang 251 m2 dan luas lahan minimal 1.200 m2. Ratio 1 unit SD (12 lokal)/1.600 penduduk.
Bangunan SD dapat bergabung dengan sarana pendidikan lainnya seperti TK, SLTP, SLTA
lahan yang dapat dimanfaatkan bersama sehingga dapat menghemat luas lahan, radius
pencapaian maksimal 750 m dari pusat permukiman.
c. Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Minimal penduduknya adalah 25.000 untuk sebuah SLTP, sedangkan luasnya 10.000 m2. Lokasi
digabungkan/kelompokan dengan taman dan lapangan olahraga. Standar jumlah siswa adalah
untuk SMP type A terdiri dari 27 kelas, luas ruangan 3.077 m2 dengan luas lahan minimal 9.000
m2. Untuk SMP type B terdiri dari 18 kelas, luas ruangan 2.282 m2 dengan luas lahan minimal
9.000 m2. Untuk SMP type C terdiri dari 9 kelas, luas ruangan 1.502 m2 dengan luas lahan
minimal 6.000 m2. Perencanaan kebutuhan sarana pendidikan SLTP dengan jumlah penduduk
asal SMP 6,5 %. Radius pencapaian maksimal 1.500 m dari pusat permukiman. Ratio 1 unit
SMP (7 RKB)/4.800 penduduk.
d. Sekolah Menengah Akhir (SMA)
Penduduk minimal 30.000 orang dengan 1 unit SMA, sedangkan luas lahan 20.000 m 2, kriteria
lokasi digabungkan/dikelompokkan dengan taman dan lapangan olahraga. Standar 30 siswa
dengan 14 kelas (pagi/sore) untuk sebuah SMA. Radius pencapaian maksimal 1500 m2 dari
pusat permukiman.
2. Sarana Kesehatan
Sesuai dengan tingkat kebutuhan Rencana Tata Ruang maka fasilitas kesehatan yang harus
termuat dalam suatu permukiman adalah sebagai berikut :
a. Balai Pengobatan
Penduduk minimal 3.000 orang, dengan luas lahan 300 m2. Lokasi terletak ditengah-tengah
lingkungan permukiman, sedangkan radius pencapaian adalah maksimal 1.500 meter.
b. Pustu
Penduduk minimal 6.000 orang, luas lahan adalah 500 m2, lokasi terletak ditengah-tengah
permukiman, dengan radius maksimal 1.500 meter.
c. BKIA + RS Bersalin
Penduduk minimal 10.000 orang, luas lahan adalah 1.500 m2, lokasi terletak ditengah-tengah
permukiman, dengan radius maksimal 2.000 meter.
d. Puskesmas
Penduduk minimal 30.000 orang, luas lahan adalah 6.500 m2, lokasi sebaiknya berada pada pusat
lingkungan bersama dengan pelayanan pemerintah, dengan radius maksimal 2.000 meter.
e. Rumah Sakit
Penduduk minimal 240.000 orang, luas lahan adalah 86.400 m2, lokasi dipilih di daerah yang cukup
tenang, dengan radiusnya merata dengan daerah yang dilayani..
f. Apotik
Penduduk minimal 10.000 orang, luas lahan adalah 350 m2, lokasi sebaiknya tersebar diantara
kelompok keluarga, dengan radius maksimal 1.500 meter.
g. Tempat Praktek Dokter
Penduduk minimal 5.000 orang, luas lahan adalah 500 m2, lokasi dapat berolkasi dengan rumah
tinggal atau permukiman, dengan radius maksimal 1.500 meter.
3. Sarana Peribadatan
Fasilitas peribadatan merupakan kehidupan untuk mengisi kebutuhan rohani yang perlu disediakan
lingkungan yang direncanakan sesuai kebutuhan masyarakat bersangkutan. Oleh karena
berbagai macam agama dan kepercayaan yang dianut oleh masyarakat penghuni, maka
keputusan jenis dan jumlah fasilitas peribadatan dibangun setelah lingkungan dihuni selama
beberapa waktu. Pendekatan perencanaan berdasarkan populasi sebagai berikut :
< 40 orang yang beribadah perlu disediakan Mushalah
> 40 orang yang beribadah perlu disediakan Masjid
> 15 orang Kepala Keluarga Katolik/Kristen disediakan Gereja
Radius Pencapaian maksimal 300 meter dari pusat permukiman.
4. Saurana Perdagangan
Sesuai dengan tingkat kebutuhan Rencana Tata Ruang maka fasilitas perdagangan yang harus
termuat dalam suatu permukiman adalah sebagai berikut :
1. Warung / kios
Penduduknya minimal 250 jiwa atau 50 kk, dibutuhkan sebuah warung/kios. Criteria lokasinya
dibuat lingkungan yang mudah dicapai dengan radius pencapaian maksimal 500 meter.
2. Pusat Perbelanjaan Lingkungan (Pertokoan)
Pendduknya minimal 30.000 jiwa, dengan luas lahan 13.500 m2. Kriteria lokasi terletak pada jalan
utama lingkungan dan mengelompok dengan pusat lingkungan.
3. Pusat Perbelanjaan Niaga
Penduduknya minimal 120.000 jiwa dengan luas lahan 36.000 m2. Kriteria lokasi dipusat-pusat
kecamatan dekat dengan Terminal kecamatan.
5. Sarana Pemerintahan dan Pelayanan Umum
Dalam rangka usaha memberikan pelayanan kepada masyarakat yang bersifat umum, maka
dibutuhkan fasilitas pemerintah dan pelayanan umum. Dasar pendekatannya adalah untuk
melayani setiap unit administrasi pemerintah, baik informal (RT, RW) maupun formal
(kelurahan, kecamatan) sesuai dengan tingkatannya,
Sesuai dengan tingkat kebutuhan Rencana Tata Ruang maka fasilitas pemerintahan dan
pelayanan umum yang harus termuat dalam satuan permukiman adalah sebagai berikut :
1. Pos Hansip + Balai Pertemuan
Jumlah penduduk minimal 2.500 jiwa, dengan luas lahan 3.000 m2.
2. Kantor Kelurahan/Lingkungan
Jumlah penduduk minimal 30.000 jiwa, dengan luas lahan 500 m2.
3. Kantor Pos/Polisi
Jumlah penduduk minimal 30.000-120.000 jiwa, dengan luas lahan 100-300 m2.
4. Pos Pemadam Kebakaran
Jumlah penduduk minimal 30.000-120.000 jiwa, dengan luas lahan 200-300 m2.
5. Parkir Umum dan MCK
Jumlah penduduk minimal 2.500-120.000 jiwa, dengan luas lahan 100-4.000 m2.
6. Sarana Olahraga/Open Space dan Rekreasi
Sarana umum lainnya yaitu sarana rekreasi dan budaya, disediakan kepada masyarakat, sesuai
dengan kondisi dan situasi permukiman masyarakat yang dilayaninya. Sehubungan dengan
kesegaran jasmani masyarakat di suatu daerah permukiman, maka dibutuhkan pelayann olah
raga dan lapangan. Sarana ini fungsinya selain sebagai kesegaran lingkungan juga dapat
berfungsi sebagai taman dan tempat bermain anak-anak. Sesuai dengan tingkat kebutuhan
Rencana Tata Ruang maka fasilitas pemerintahan dan pelayanan umum yang harus termuat
dalam satuan permukiman adalah sebagai berikut :
1. Tempat bermain (anak-anak)
Penduduknya minimal 250 jiwa dengan luas lahan 250 m2. Kriteria lokasi tergantung pada tata
kehidupan dan struktur penduduk sehingga di dalam memilih sarana ini perlu adanya
penyesuaian dengan kondisi dan situasi setempat.
2. Tempat Bermain (Bola Voly + Bulutangkis dan daerah terbuka)
Jumlah penduduk minimal 2.500 jiwa, dengan luas lahan 1.250 m2
3. Lapangan Olah Raga (Sepak Bola)
Jumlah penduduk minimal 30.000 jiwa, dengan luas lahan 9.000 m2
4. Bioskop
Jumlah penduduk minimal 30.000 jiwa, dengan luas lahan 200 m2
5. Gedung serba guna
Jumlah penduduk minimal 30.000 jiwa, dengan luas lahan 1.000 m2
top related