skripsi rancang bangun sistem informasi administrasi...
Post on 12-Nov-2020
6 Views
Preview:
TRANSCRIPT
SKRIPSI
RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI IMPOR
BARANG BERBASIS WEB
(STUDI KASUS: PT. KARUNIA SUKSES ABADI )
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu
Program Studi Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
VEDRA YUSRICAN
1112093000020
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2019 M / 1440 H
SKRIPSI
RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI IMPOR
BARANG BERBASIS WEB
(STUDI KASUS: PT. KARUNIA SUKSES ABADI )
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu
Program Studi Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
VEDRA YUSRICAN
1112093000020
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2019 M / 1440 H
SKRIPSI
RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI IMPOR
BARANG BERBASIS WEB
(STUDI KASUS: PT. KARUNIA SUKSES ABADI )
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu
Program Studi Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
VEDRA YUSRICAN
1112093000020
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2019 M / 1440 H
ii
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
RANCANG BANGAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI
IMPOR BARANG BERBASIS WEB
STUDI KASUS: PT. KARUNIA SUKSES ABADI
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Oleh :
VEDRA YUSRICAN
1112093000020
Menyetujui,
Pembimbing I
Pembimbing II
Nur Aeni Hidayah, S.E, MMSI Elvi Fetrina, MIT
NIP. 19750818 200501 2 008 NIP. 19740625 2009012 005
Mengetahui,
Ketua Program Studi Sistem Informasi Falkultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
A’ang Subiyakto, Ph.D
NIP. 19760219 200710 1 002
iii
PENGESAHAN UJIAN
Skripsi yang berjudul Rancang Bangun Sistem Informasi Administrasi
Impor Barang Berbasis Web Pada PT. Karunia Sukses Abadi yang ditulis oleh
Vedra Yusrican, NIM 1112093000020 telah diuji dan dinyatakan lulus dalam
sidang Munaqosah Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta pada tanggal 29 Juli 2019. Skripsi ini telah diterima sebagai
salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Satu (S1) Program Studi Sistem
Informasi.
Menyetujui,
Penguji I Penguji II
Yuni Sugiarti, M.KomYuni Sugiarti, M.Kom M. Nur Gunawan, MBA
NIDN. 20060676020406067304 NIDN. 2006127901
19790718 201411 2 002
Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II
Nur Aeni Hidayah, MMSI Elvi Fetrina, MIT
NIP. 19750818 200501 2 008 NIP. 19740625 200901 2 005
Mengetahui,
Dekan Ketua
Fakultas Sains dan Teknologi Program Studi Sistem Informasi
Prof. Dr. LiLy Surraya Eka Putri, M. Env. Stud A’ang Subiyakto, Ph.D
NIP. 19690404 200501 2 005 NIP. 19760219 200710 1 002
iv
PERNYATAAN
DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-
BENAR HASIL KARYA SAYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH
DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA
PERGURUAN TINGGI ATAU LE MBAGA MANAPUN.
Jakarta, 29 Juli 2019
Vedra Yusrican
1112093000020
v
ABSTRAK
Vedra Yusrican – 11120930000020, “Rancang Bangun Sistem Informsi
Administrasi Impor Barang Berbasis Web (Studi Kasus : PT. Karunia Sukses
Abadi)” dibawah bimbingan Ibu Nur Aeni Hidayah dan Ibu Elvi Fetrina
PT. Karunia Sukses Abadi adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa
pengurusan kepabeanan (PPJK) melayani permintaan pembuatan surat
Permohonan Impor Barang (PIB). Tujuan penelitian ini untuk membangun sistem
informasi impor barang yang memudahkan pengumpulan dokumen persyaratan
administrasi yang terkomputerisasi dan terintegrasis dengan pelanggan,
memudahkan pengolahan dan pencarian berkas administrasi impor barang.
Mengurangi besarnya penyimpanan berkas fisik karena meningkatnya permintaan
impor tiap tahun. Metode pengumpulan data dalam perancangan sistem ini metode
wawancara, observasi, dan literatur sejenis. Sedangkan metode pengembangan
sistem menggunakan model Rapid Application Development (RAD) menggunakan
Unified Modelling language (UML) sebagai tools-nya. Dalam membangun sistem
tersebut, teknologi yang dipakai yaitu PHP dan MySQL. Hasil penelitian ini adalah
sistem informasi adminstrasi impor barang berbasis web.
Kata Kunci : Sistem Informasi, Impor Barang, PPJK, PIB, Rapid Application
Development (RAD), Unified Modelling Language (UML)
xix Halaman + V Halaman + 171 Halaman + 80 Gambar + 34 Tabel + Daftar
Pustaka + Lampiran
Pustaka acuan 22 (2009-2013)
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat, hidayah dan
nikmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik.
Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW
beserta keluarga, sahabat serta para pengikutnya hingga akhir zaman.
Penyusunan Skripsi ini adalah syarat mata kuliah Skripsi dan syarat
kelulusan pada Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Sains dan Teknologi,
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Skripsi ini berjudul “Rancang
Bangun Sistem Informsi Administrasi Impor Barang Berbasis Web (Studi Kasus :
PT. Karunia Sukses Abadi)”.
Pada kesempatan kali ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima
kasih kepada pihak-pihak yang telah mendukung terselesaikannya skripsi ini, Rasa
terima kasih yang sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada:
1. Ibu Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Lubis, Lc., MA. selaku Rektor
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2. Ibu Prof. Dr. Lily Surraya Eka Putri, M. Env.Stud. selaku Dekan Fakultas
Sain dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
3. Bapak A’ang Subiyakto, Ph.D, selaku Ketua Program Studi Sistem
Informasi Fakultas Sains dan Teknologi.
4. Ibu Nidaul Hasanati S.T, MMSI, selaku Sekertaris Program Studi Sistem
informasi Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
vii
5. Nur Aeni Hidayah, MMSI, selaku dosen pembimbing 1 yang telah
memberikan dukungan dan bimbingannya.
6. Elvi Fetrina, MIT, selaku dosen pembimbing 2 yang telah memberikan
dukungan dan bimbingannya.
7. Yuni Sugiarti, M.Kom, selaku dosen penguji 1.
8. M. Nur Gunawan, MBA. Selaku dosen penguji 2
9. Ayahanda tercinta Candra Yani Zainun, yang selalu memberi semangat
agar perkuliahan dapat berjalan dengan lancar.
Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca sekalian.
Jakarta, Juni 2019
Vedra Yusrican
1112093000020
viii
LEMBAR PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan juga kepada semua orang yang selalu
bertanya: “Kapan wisuda?”.
Terlambat lulus atau lulus tidak tepat waktu bukan sebuah kejahatan, bukan
pula sebuah aib. Alangkah kerdilnya jika mengukur kepandaian dan kesuksesan
seseorang hanya dari siapa yang paling cepat lulus atau dengan IPK cumlaude,
Bukankah sebaik-baiknya skripsi adalah yang selesai?, Baik itu tepat waktu
maupun tidak.
UIN Jakarta, 2012-2019
ix
DAFTAR ISI
JUDUL
SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI
IMPOR BARANG BERBASIS WEB .................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ................................................................. ii
PENGESAHAN UJIAN ....................................................................................... iii
PERNYATAAN .................................................................................................... iv
ABSTRAK ............................................................................................................. v
KATA PENGANTAR .......................................................................................... vi
LEMBAR PERSEMBAHAN ............................................................................ viii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xvii
DAFTAR SIMBOL ............................................................................................ xix
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
Latar Belakang ................................................................................ 1
Identifikasi Masalah ........................................................................ 6
Rumusan Masalah ........................................................................... 7
Batasan Masalah.............................................................................. 7
Tujuan Penelitian ............................................................................ 8
Manfaat Penelitian .......................................................................... 8
Metodologi Penelitian ..................................................................... 9
Sistematika Penulisan ................................................................... 11
LANDASAN TEORI ......................................................................... 13
x
Konsep dasar Pengembangan Sistem ............................................ 13
Konsep Dasar Sistem .................................................................... 13
Definisi Sistem ................................................................ 13
Karakteristik Sistem ........................................................ 15
Konsep Dasar Informasi ................................................................ 17
Pengertian Informasi ....................................................... 17
Kualitas Informasi ........................................................... 18
Konsep Dasar Sistem Informasi .................................................... 19
Pengertian Sistem Informasi ........................................... 19
Komponen Sistem Informasi ........................................... 20
Impor ............................................................................................. 22
Pengertian Impor ............................................................. 22
Tatalaksana kepabeanan di bidang impor ....................... 22
Requirement (Kebutuhan) ............................................... 27
Metode Pengembangan ................................................................. 29
Rapid Application Devlopment (RAD) ........................... 29
Keunggulan dan Kelemahan Model RAD ...................... 30
Pengembangan Sistem .................................................................. 31
Definisi Unified Modeling Language (UML) ................. 31
Diagram-diagram Unified Modeling Language (UML) .. 32
Extend .............................................................................. 44
Include ............................................................................. 45
Database ....................................................................................... 47
Pengertian Basis Data ...................................................... 47
Pengertian DBMS ........................................................... 48
xi
Pengujian ....................................................................................... 48
White Box ........................................................................ 49
Black Box ......................................................................... 49
Bahasa Pemrograman .................................................................... 50
HTML .............................................................................. 50
PHP .................................................................................. 51
CSS .................................................................................. 53
XAMPP ........................................................................... 53
METODOLOGI PENELITIAN ...................................................... 55
Metode Pengumpulan Data ........................................................... 55
Observasi ......................................................................... 55
Wawancara ...................................................................... 56
Studi Literatur ................................................................. 56
Metode Pengembangan Sistem ..................................................... 58
Metode Rapid Application Devlopment (RAD) .............. 58
Kerangka Penelitan ....................................................................... 61
HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................... 63
Perencanaan Syarat ....................................................................... 63
Gambaran Umum Perusahaan ......................................... 63
Analisis Sistem Berjalan ................................................. 64
Analisis Sistem Usulan .................................................... 68
Analisis Kebutuhan ......................................................... 70
Kebutuhan Fungsional ......................................... 70
Kebutuhan Non-Fungsional ................................. 71
Workshop Desain .......................................................................... 72
xii
Usecase Diagram ............................................................ 72
Activity Diagram ............................................................. 92
Class Diagram ............................................................... 108
Sequence Diagram ........................................................ 118
User Interface ................................................................ 137
Implementasi ............................................................................... 148
Tampilan Sistem ............................................................ 148
Pengujian Sistem ........................................................... 155
Pengujian White Box ..................................................... 155
KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 170
Kesimpulan ................................................................................. 170
Saran ............................................................................................ 171
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... xxi
LAMPIRAN ......................................................................................................... 24
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. 1 Bagan Permintaan Jasa ....................................................................... 4
Gambar 2. 1 Karakter Sistem..................................................................................15
Gambar 2. 2 Penghubung Sistem .......................................................................... 16
Gambar 2. 3 Siklus RAD ...................................................................................... 30
Gambar 2. 4 Usecase Extend ................................................................................ 44
Gambar 2. 5 Contoh extend .................................................................................. 45
Gambar 2. 6 Usecase Include ................................................................................ 46
Gambar 2. 7 Contoh include ................................................................................. 47
Gambar 3. 1 Kerangka Berfikir..............................................................................62
Gambar 4. 1 Struktur Organisasi Perusahaan.........................................................64
Gambar 4. 2 Analisis Sistem Berjalan .................................................................. 65
Gambar 4. 3 Analisis Sistem Usulan..................................................................... 68
Gambar 4. 4 Usecase Diagram ............................................................................. 76
Gambar 4. 5 Usecase Diagram ............................................................................. 76
Gambar 4. 6 Activity Diagram Login .................................................................... 92
Gambar 4. 7 Activity Diagram Logout .................................................................. 93
Gambar 4. 8 Activity Diagram Registrasi ............................................................. 94
Gambar 4. 9 Activity Diagram Ganti Password ................................................... 95
Gambar 4. 10 Activity Diagram Edit Profil .......................................................... 96
Gambar 4. 11 Activity Diagram Kelola Data Pelanggan ...................................... 97
Gambar 4. 12 Activity Diagram Kelola Data Karyawan....................................... 98
xiv
Gambar 4. 13 Activity Diagram Tambah Job Order ............................................ 99
Gambar 4. 14 Activity Diagram Approve Job Order .......................................... 100
Gambar 4. 15 Activity Diagram Kelola Dokumen PIB ...................................... 101
Gambar 4. 16 Activity Diagram Kelola Dokumen SPPB ................................... 102
Gambar 4. 17 Activity Diagram Kelola Dokumen DO ....................................... 103
Gambar 4. 18 Activity Diagram Kelola Invoice .................................................. 104
Gambar 4. 19 Activity Diagram Upload Bukti Pembayaran............................... 105
Gambar 4. 20 Activity Diagram Validasi Invoice ............................................... 106
Gambar 4. 21 Activity Diagram Dokumen Barang Keluar ................................. 107
Gambar 4. 22 Activity Diagram Lihat Laporan .................................................. 107
Gambar 4. 23 Class Diagram.............................................................................. 110
Gambar 4. 24 Mapping Cardinality .................................................................... 111
Gambar 4. 25 Skema Database ........................................................................... 112
Gambar 4. 26 Sequence Diagram Login ............................................................. 118
Gambar 4. 27 Sequence Diagram Logout ........................................................... 119
Gambar 4. 28 Sequence Diagram Registrasi ...................................................... 120
Gambar 4. 29 Sequence Diagram Ganti Password ............................................. 121
Gambar 4. 30 Sequence Diagram Edit Profil ..................................................... 122
Gambar 4. 31 Sequence Diagram Kelola data Pelanggan .................................. 123
Gambar 4. 32 Sequence Diagram Kelola Data Karyawan .................................. 125
Gambar 4. 33 Sequence Diagram Tambah Job Order ........................................ 127
Gambar 4. 34 Sequence Diagram Approve Job Order ....................................... 128
Gambar 4. 35 Sequence Diagram Kelola Dokumen PIB .................................... 129
xv
Gambar 4. 36 Sequence Diagram Kelola Dokumen SPPB ................................ 130
Gambar 4. 37 Sequence Diagram Kelola Dokumen DO .................................... 131
Gambar 4. 38 Sequence Diagram Kelola Invoice ............................................... 132
Gambar 4. 39 Sequence Diagram Upload Bukti Pembayaran ............................ 133
Gambar 4. 40 Sequence Diagram Validasi Invoice ............................................ 134
Gambar 4. 41 Sequence Diagram Dokumen Barang keluar ............................... 135
Gambar 4. 42 Sequence Diagram Lihat Laporan................................................ 136
Gambar 4. 43 User Interface Halaman Login ..................................................... 137
Gambar 4. 44 User Interface Halaman Profil ..................................................... 138
Gambar 4. 45 User Interface Halaman Kelola Pelanggan .................................. 139
Gambar 4. 46 User Interface Halaman Kelola Karyawan .................................. 140
Gambar 4. 47 User Interface Halaman Job Order ............................................. 141
Gambar 4. 48 User Interface Halaman PIB ........................................................ 142
Gambar 4. 49 User Interface Halaman SPPB ..................................................... 143
Gambar 4. 50 User Interface Halaman DO ........................................................ 144
Gambar 4. 51 User Interface Halaman Bukti Pembayaran................................. 145
Gambar 4. 52 User Interface Halaman Dokumen Barang Keluar ...................... 146
Gambar 4. 53 User Interface Halaman Laporan ................................................. 147
Gambar 4. 54 Tampilan login ............................................................................. 148
Gambar 4. 55 Tampilan Registrasi...................................................................... 149
Gambar 4. 56 Tampilan Profil ............................................................................ 150
Gambar 4. 57 Tampilan Ganti Password ............................................................ 151
Gambar 4. 58 Tampilan Kelola Data Pelanggan ................................................. 151
xvi
Gambar 4. 59 Tampilan Kelola data karyawan ................................................... 152
Gambar 4. 60 Tampilan Job Order ...................................................................... 152
Gambar 4. 61 Tampilan PIB ............................................................................... 153
Gambar 4. 62 Tampilan SPPB ............................................................................ 153
Gambar 4. 63 Tampilan DO ................................................................................ 154
Gambar 4. 64 Tampilan Laporan ........................................................................ 154
Gambar 4. 65 Flowchart dan Flowgraph Halaman Admin ................................ 156
Gambar 4. 66 Flowchart dan Flowgraph Halaman Pelanggan .......................... 158
Gambar 4. 67 Flowchart dan Flowgraph Halaman Administrasi ...................... 160
Gambar 4. 68 Flowchart dan Flowgraph Halaman Operasional ........................ 162
Gambar 4. 69 Flowchart dan Flowgraph Halaman Keuangan ........................... 164
Gambar 4. 70 Flowchart dan Flowgraph Halaman Kurir .................................. 166
Gambar 4. 71 Flowchart dan Flowgraph Halaman Direktur .............................. 168
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 Simbol Usecase Diagram .................................................................... 34
Tabel 2. 2 Simbol Activity diagram ...................................................................... 38
Tabel 2. 3 Simbol Sequence Diagram................................................................... 40
Tabel 2. 4 Contoh dari Spesifikasi Database ........................................................ 43
Tabel 3. 1 Referensi Perbandigan dengan Penelitian Sejenis.................................57
Tabel 4. 1 Kebutuhan Fungsional...........................................................................70
Tabel 4. 2 Identifikasi Aktor ................................................................................. 72
Tabel 4. 3 Identifikasi Usecase ............................................................................. 73
Tabel 4. 4 Usecase Skenario Login ....................................................................... 77
Tabel 4. 5 Usecase Skenario Logout ..................................................................... 78
Tabel 4. 6 Usecase Skenario Registrasi ................................................................ 78
Tabel 4. 7 Usecase Skenario Ganti Password ...................................................... 79
Tabel 4. 8 Usecase Skenario Edit Profil ............................................................... 80
Tabel 4. 9 Usecase Skenario Kelola Data Pelanggan ........................................... 81
Tabel 4. 10 Usecase Skenario Kelola Data Pelanggan ......................................... 82
Tabel 4. 11 Usecase Skenario Tambah Job Order ............................................... 83
Tabel 4. 12 Usecase Skenario Approve Job Order ............................................... 84
Tabel 4. 13 Usecase Skenario Kelola Dokumen PIB ........................................... 85
Tabel 4. 14 Usecase Skenario Kelola Dokumen SPPB ........................................ 86
Tabel 4. 15 Usecase Skenario Kelola Dokumen DO ............................................ 87
xviii
Tabel 4. 16 Usecase Skenario Kelola Invoice ....................................................... 88
Tabel 4. 17 Usecase Skenario Upload Bukti Bayar Invoice ................................. 89
Tabel 4. 18 Usecase Skenario Validasi Invoice .................................................... 89
Tabel 4. 19 Usecase Skenario Dokumen Barang Keluar ...................................... 90
Tabel 4. 20 Usecase Skenario Lihat Laporan ....................................................... 91
Tabel 4. 21 Potential Object ............................................................................... 108
Tabel 4. 22 Tabel User ........................................................................................ 113
Tabel 4. 23 Tabel Pelanggan ............................................................................... 113
Tabel 4. 24 Tabel Karyawan ............................................................................... 114
Tabel 4. 25 Tabel Joborder ................................................................................ 115
Tabel 4. 26 Tabel PIB ......................................................................................... 115
Tabel 4. 27 Tabel SPPB ...................................................................................... 116
Tabel 4. 28 Tabel DO .......................................................................................... 117
Tabel 4. 29 Tabel Invoice .................................................................................... 117
xix
DAFTAR SIMBOL
SIMBOL-SIMBOL USE CASE DIAGRAM
Notasi Nama Simbol Keterangan
Actor1
Actor
Menspesifikasikan seperangkat
peranan yang user system dapat
perankan ketika berinteraksi dengan
use case.
UseCase1
Use Case
Sebuah deskripsi dari seperangkat
aksi-aksi yang berurutan yang
ditampilkan sebuah sistem.
Association
Menggambarkan interaksi antara
aktor dan use case.
System
System
Tempat seluruh aktivitas-aktivitas
sistem yang sedang / berjalan.
Dependency
Untuk menggambarkan
ketergantungan sebuah use case
dengan use case lainnya.
Include
Menggambarkan bahwa keseluruhan
dari sebuah use case merupakan
fungsionalitas use case lainnya.
Extend
Menggambarkan hubungan antar use
case dimana bahwa sebuah use case
merupakan fungsionalitas use case
lainnya, apabila kondisi tertentu
dipenuhi.
Generalization
Relasi antara use case, dimana salah
satunya dalam bentuk yang lebih
umum dari yang lain.
<<include>>
<<extend>>
xx
SIMBOL-SIMBOL CLAS DIAGRAM
Simbol Nama Simbol Keterangan
1.Class Name
2. Attributes
3. Behaviour
Suatu set obyek yang
memiliki atribut dan
behavior yang sama.
Association
Hubungan dua arah antar
kelas
Agregation
Hubungan dimana suatu
kelas yang paling besar
berisi satu atau lebih kelas
yang lebih kecil.
Generalization/
Specialization
Hubungan yang
menggambarkan suatu
kelas adalah pewarisan dari
kelas lainnya
1
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perkembangan teknologi informasi saat ini sudah semakin pesat. Hal ini
ditandai dengan semakin mudahnya pembuatan dokumen digital dalam berbagai
format serta proses penyimpanannya untuk dapat digunakan kembali pada masa
yang akan datang. Teknologi informasi sudah menjadi kebutuhan oleh masyarakat
dalam mencari informasi. Berbagai perusahaan berusaha mengembangkan
usahanya dengan melakukan banyak perubahan dengan memanfaatkan teknologi
saat ini seperti database (basis data) yang berfungsi menyimpan data-data
perusahaan. Dan perkembangan teknologi informasi ini membantu dalam
pengurusan dokumen impor barang pada perusahaan penguruan jasa kepabeanan.
Kegiatan impor menurut Undang-Undang nomor 17 tahun 2006 pasal 1
nomor 14 tentang perubahan atas Undang-Undang nomor 10 tahun 1995 tentang
kepabeanan adalah kegiatan memasukkan barang ke dalam daerah pabean. Daerah
pabean menurut UndangUndang nomor 17 tahun 2006 pasal 1 nomor 2 tentang
perubahan atas Undang –Undang nomor 10 tahun 1995 tentang kepabeanan adalah
wilayah Republik Indonesia yang meliputi wilayah darat, perairan dan ruang
udaradi atasnya, serta tempat-tempat tertentu di Zona Ekonomi Eksklusif dan
landas kontinen yang di dalamnya berlaku Undang-Undang ini.
2
Kegiatan impor saat ini sudah menjadi hal yang biasa dilakukan oleh para
pelaku perdagangan internasional, bahkan sudah menjadi bidang usaha yang
menjanjikan. Untuk mendukung kegiatan tersebut menjadi suatu kegiatan yang
efektif dan efisien serta dapat menghasilkan seperti yang diharapkan maka, para
pelaku perdagangan internasional diharuskan mengetahui hal-hal yang harus
dikerjakan dalam proses kepabeanan.
Para pelaku perdagangan internasional tidak hanya dituntut hanya
mengetahui persis barang–barang yang diperdagangkan, namun juga harus
mengerti bagaimana cara melakukan kegiatan impor, seperti cara pembayaran,
sistem pengangkutan yang harus dipilih, hak dan kewajiban penjual maupun
pembeli serta dokumen apa saja yang diperlukan dalam menunjang perdagangan
internasional tersebut.
Beberapa dokumen yang diperlukan dalam menunjang perdagangan
internasional disebut sebagai pemberitahuan pabean. Sesuai dengan Undang –
Undang nomor 10 tahun 1995 pasal 1 nomor 7 tentang kepabeanan, pemberitahuan
pabean adalah pernyataan yang dibuat oleh Orang dalam rangka melaksanakan
Kewajiban Pabean dalam bentuk dan syarat yang ditetapkan dalam Undang-undang
ini. Sehingga pengurusan dokumen impor menjadi kewajiban yang harus dilakukan
dalam perdagangan internasional.
Pengurusan dokumen impor tidak mudah dan ada banyak peraturan dan
faktor yang harus dipenuhi dalam kegiatan pengurusan dokumen tersebut.
Peraturan dan faktor tersebut akan menambah beban importir dan eksportir. Jadi,
sesuai dengan Undang-Undang nomor 10 tahun 1995 pasal 29 ayat 2 tentang
3
kepabeanan, dalam hal pengurusan Pemberitahuan Pabean sebagaimana dimaksud
pada ayat 1 tidak dilakukan sendiri, importir menguasakannya kepada pengusaha
pengurusan jasa kepabeanan. Hal ini adalah sebuah peluang usaha yang diberikan
oleh pemerintah untuk pengusaha pengurusan jasa kepabeanan (PPJK).
Dengan begitu, industri jasa pengurusan kepabeanan menjadi sangat
dibutuhkan bagi importir. Kecepatan, keamanan, dan kepercayaan adalah hal – hal
yang menjadi penting dalam memenuhi kebutuhan importir.
Berdasarkan Undang-Undang nomor 17 tahun 2006 pasal 49 tentang
perubahan atas Undang-Undang nomor 10 tahun 1995 tentang kepabeanan,
pengusaha pengurusan jasa kepabeanan wajib menyelenggarakan pembukuan.
Sistem informasi menjadi salah satu komponen yang penting dalam
penerapan teknologi informasi tersebut, terutama dalam dunia bisnis. Dengan
adanya sistem informasi pada perusahaan tentunya akan membantu perusahaan
dalam melakukan penyimpanan data perusahaan dalam jumlah yang besar serta
dapat mengolah dan menampilkan informasi data tersebut dengan cepat, akurat, dan
terintegrasi.
PT. Karunia Sukses Abadi adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa
pengurusan kepabeanan (PPJK). Peusahaan melayani permintaan impor barang dari
perusahaan lain atau perorangan karena rumitnya pembuatan surat Permohonan
Impor Barang (PIB) yang sering ditolak Bea Cukai karena kesalahan dalam
membuat PIB. Dalam melakukan proses pengurusan impor barang tidak semua
permintaan dapat diterima karena akses pelanggan dalam melakukan pemesanan
jasa masih terbatas melalui telepon atau dengan SMS (Short Text Messaging).
4
Keterbatasan akses komunikasi ini membuat penerimaan permintaan impor barang
tidak maksimal karena padatnya komunikasi antara pelanggan dan perusahaan.
Penguruan impor barang membutuhkan beberapa dokumen dari pelanggan
meliputi Faktur/Invoice, Packing List dan Bill of Lading. Pelanggan dapat
memberikan dokumen secara langung ke perusahaan atau mengirimnya lewat kurir.
Proses ini menyebabkan perusahaan tidak dapat langsung mengeksekusi
permintaan karena harus menunggu dokumen datang dan sering terjadi dokumen
yang datang tidak lengkap atau kurang. Ketika permintaan semakin meningkat,
terjadi kesalahan pencatatan atau pembukuan dokumen.
Gambar 1. 1 Bagan Permintaan Jasa
Dengan permintaan impor barang yang selalu meningkat setiap tahunnya.
Pada tahun 2015 permintaan impor barang sebesar 1.358, selanjutnya tahun 2016
meningkat menjadi 2.580 lalu meningkat lagi menjadi 4.809 pada tahun 2017 dan
terakhir tahun 2018 sebesar 5.490 permintaan. Dari tahun 2015 sampai tahun 2018
1358
2580
4809
5490
0
1000
2000
3000
4000
5000
6000
2015 2016 2017 2018
Permintaan Jasa
5
meningkat 4.132 permintaan. Peningkatan permintaan jasa impor hampir empat kali
lipat karena meningkatnya perekonomian global.
Dari besarnya peningkatan permintaan impor barang ini perusahaan mulai
mengalami beberapa masalah. Penerimaan permintaan tidak maksimal karena sibuk
atau padatnya panggilan telepon. Penyimpanan berkas yang semakin besar seiring
menigkatnya permintaan jasa. Pihak operasional membutuhkan waktu pencarian
berkas dari 5 menit menjadi 15 sampai 20 menit. Karyawan membutuhkan waktu
yang lebih lama dalam melakukan pembukuan atau pelaporan.
Telah banyak penelitian rancang bangun sistem impor barang . Berikut
adalah contoh dari beberapa literatur yang penulis ambil untuk menjadi bahan
referensi.
Rif’a Harjanti (2014) didalam penilitian ini diambil kesimpulan kesimpulan
perusahaan juga membutuhkan sistem informasi secara terkomputerisasi berbasis
web yang dapat mencatat data shipper, consignee, shipping line, packing list barang
dan juga dapat mencatat order dan menampilkan tracking dari pengiriman juga form
invoice
Novan Zulkarnain (2014) didalam penelitian ini pentingnya membuat
perancangan berbasis sistem informasi ekspor & impor berbasis web yang dapat
digunakan oleh semua pabrik atau perusahaan. Sistem Informasi ini terdiri dari
perangkat lunak yang bertujuan menyediakan informasi secara online, sehingga
laporan semakin mudah diakses dan semakin cepat dibuat untuk dilaporkan ke
pihak Bea Cukai.
Irpan Kusyadi (2018) didalam penelitian ini kebutuhan sistem administrasi
impor untuk pemeriksaan dan pembuatan dokumen impor barang khusus tidak
diperlukan waktu yang lama. Untuk menyelesaikan satu dokumen hanya
dibutuhkan waktu 1 hari. Dokumen yang telah diselesaikan telah didokumentasikan
6
dengan baik, sehingga memudahkan untuk pencarian dokumen jika dibutuhkan
kembali. Proses pembuatan laporan bulanan terkait impor barang khusus dapat
dilakukan dengan mudah, karena mempunyai menu tersendiri di dalam aplikasi
untuk membuatnya.
Berkaitan dengan hal diatas, maka tugas akhir ini ditulis dengan judul
“RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI IMPOR
BARANG BERBASIS WEB PADA PT. KARUNIA SUKSES ABADI”.
Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasikan masalah
dalam penelitian ini adalah:
1. Pada proses pembuatan dokumen impor barang masih secara manual yaitu
pelanggan masih harus mengirim berkas file secara manual dengan
menggunakan kurir atau membawa langsung ke perusahaan karena belum
adanya aplikasi yang menunjang perusahaan dalam memproses pengiriman
dokumen dari pelanggan ke perusahaan.
2. Meningkatnya permintaan impor barang disetiap tahun membuat tempat
penyimpanan berkas menjadi terlalu banyak sehingga proses pencarian
dokumen secara manual menjadi lebih lama dari 5 menit sampai 25 menit
setiap 1 kali pencarian.
3. Berkas fisik setiap tahunnya selalu bertambah dengan seiringnya
bertambahnya permintaan jasa impor sehingga mengharuskan perusahaan
menambah tempat penyimpanan khusus.
7
4. Stackholder kesulitan melihat laporan hasil kegiatan impor secara barang
karena harus menunggu proses pembuatan laporan yang banyak diakibatkan
semakin banyaknya berkas permintaan impor barang.
Rumusan Masalah
Maka daripada itu berdasarkan identifikasi masalahan, rumusan masalah yang
akan di bahas dalam penelitian ini adalah;
“Bagaimana cara membangun sistem informasi administrasi impor barang pada PT.
Karunia Abadi yang terkomputerisasi dan sistematis berbasis website?”
Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah tersebut maka ruang lingkup masalah
dibatasi pada:
1. Penelitian ini dilakukan terhadap PT. Karunia Sukses Abadi pada bagian
administrasi impor barang.
2. Sistem informasi yang dibangun berbasis website native dengan progam
PHP dan MySQL.
3. Perancangan sistem informasi yang dibangun peneliti menggunakan metode
rapid application devlopment (RAD) hanya fokus penerapannya pada
analisis sistem, design sistem, coding, testing sistem dan implementasi.
4. Pada pengujian aplikasi, peneliti menggunakan teknik Blackbox Testing
yaitu pengujian fungsionalitas pada menu-menu dan Whitebox Testing yaitu
pada langkah-langkah program menu aplikasi.
8
Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan perumusan di atas, tujuan umum dari
penelitian ini adalah :
1. Membangun sistem informasi jasa pengurusan kepabeanan pada bagian
pengumpulan dokumen persyaratan administrasi yang terkomputerisasi dan
terintegrasi di PT. Karunia Sukses Abadi.
Berdasarkan identifikasi masalah yg sudah dijabarkan di atas, tujuan khusus
dari penelitian ini adalah :
1. Memudahkan pelanggan dalam memberikan berkas-berkas impor barang ke
perusahaan PT. Karunia Sukses Abadi.
2. Memudahkan pegawai perusahaan PT. Karunia Sukses Abadi dalam
mengelola berkas administrasi pada impor barang, khususnya pada bagian
pencarian berkas dokumen impor barang.
3. Mengurangi besarnya penyimpanan berkas fisik yang dikelola perusahaan.
4. Memudahkan membuat laporan hasil kinerja impor barang sehingga pihak
stackholder perusahaan bisa melihat secara langsung dari sistem yang
dibangun.
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Meningkatkan kinerja PT. Karunia Sukses Abadi dalam efektifitas dan
efisiensi proses bisnis yang ada.
2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pihak
PT. Karunia Abadi dalam rencana pengembangan sistem berikutnya.
9
3. Pada penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi peneliti
selanjutnya atau pihak lain dalam memahami pengguna sistem.
4. Penelitian ini diharapkan dapat mendorong pemanfaatan metode rapid
application devlopment (RAD) dalam penyusunan skripsi di program studi
sistem informasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang
berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti.
Metodologi Penelitian
Metode penelitian yang penulis gunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah:
1. Metode pengumpulan data, terdiri dari:
a. Observasi
Dalam hal ini penulis terjun langsung ke lapangan untuk
mengetahui dan mengamati bagaimana sistem yang telah ada pada PT.
Karunia Sukses Abadi
b. Interview (wawancara)
Penulis mengumpulkan data melalui wawancara langsung
kepada orang-orang yang terlibat langsung dengan sistem administrasi
impor barang.
c. Metode Studi Literatur
Pengumpulan data dan informasi dengan cara membaca buku-
buka maupun jurnal referensi baik mengenai prosedur sistem yang
telah ada, panduan akademik, dan juga evaluasi sistem yang dapat
dijadikan acuan pembahasan dalam masalah penelitian ini.
10
2. Metode Pengembangan Sistem
Metode pengembangan sistem yang dipakai dalam penelitian skripsi
ini adalah metode Rapid Application Development (RAD). Pengembangan
sistem berorientasi obyek RAD terdiri dari tiga fase yaitu:
1. Requirement Planning
Pada tahap ini, penulis mengumpulkan kebutuhan yang dibutuhkan
dalam sistem yang akan dibuat seperti membatasi pengembangan
sistem, tahapan ini juga menggambarkan dengan jelas dan singkat
tentang permasalahan yang ada. Pada tahapan ini peneliti menjabarkan
secara lengkap tentang analisis sistem dan melakukan pertemuan kepada
pihak perusahaan untuk melakukan identifikasi tujuan dan kebutuhan
informasi untuk mencapai tujuan pembuatan sistem aplikasi.
Dari aplikasi ada tiga fase dalam tahapan analisis sistem pada alur
pengembangan sistem RAD, yaitu: Analisis masalah, analisis
persyaratan dan amalisis keputusan.
2. Workshop Design
Pada tahap ini terdiri dari tiga bagian yaitu: designprocess, design
database, design interface. Pada tahap ini penulis melakukan perbaikan-
perbaikan apabila masih terdapat ketidak sesuaian antar user dan analys.
3. Implementation
Setelah melakukan analisis dan perancangan sistem, kemudian tahap
selanjutnya adalah sistem untuk di implementasi. Pada tahap ini
programmer mengembangkan desain menjadi suatu program, setelah
11
program selesai maka dilakukan proses pengujian terhadap program
tersebut sebelum digunakan oleh pihak perusahaan.
Sistematika Penulisan
Skripsi ini terbagi dalam lima bab yang meliputi pendahuluan, landasan teori,
metodologi penelitian, hasil dan pembahasan, dan Kesimpulan dan saran. Berikut
penjelasan kelima bab tersebut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisikan latar belakang, identifikasi masalah, rumusan masalah,
tujuan dan sasaran, model penelitian, pertanyaan peneliti, batasan
masalah, manfaat penelitian, metodologi dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini menjelaskan konsep teori dasar yang mendukung penulisan
skripsi, dari teori yang umum hingga khusus teori perangkat lunak.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini akan menguraikan metode – metode yang digunakan peneliti
dalam penulisan yaitu metode pengumpulan data dan meotde
pengembangan sistem.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi hasil dari analisa, perancangan, implementasi sesuai
dengan modtodologi yang dilakukan pada sistem yang dibuat.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
12
Bab ini berisi kesimpulan dan saran terhadap seluruh penyusunan skripsi
yang telah dilakukan dan saran apa yang peneliti perlukan sarankan
mengenai hal-hal yang perlu diperbaiki dalam pembuatan
pengimplementasi administrasi impor barang pada PT. Karunia Sukses
Abadi.
13
LANDASAN TEORI
Konsep dasar Pengembangan Sistem
Perkembangan sistem dapat berarti menyusun suatu sistem baru untuk
menggantikan sistem lama secara keseluruhan atau sistem yang telah ada (Jogianto,
2011)
Konsep Dasar Sistem
Definisi Sistem
Pengertian sistem menurut beberapa ahli yaitu, sistem adalah sekelompok
unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-
sama untuk mencapai tujuan tertentu (Sutabri, 2012). Menurut Marakas (2013),
bahwa sistem adalah merupakan sepertangkat komponen yang saling terkait dengan
batas yang jelas, saling bekerja sama untuk mencapai tujuan dengan menerima
input dan menghasilkan output dalam transformasi terorganisir.
Menurut Marakas (2013), sistem memiliki tiga komponen utama dan dua
komponen tambahan sebagai penyempurnaan dari fungsi sistem. Adapun
komponen tersebut sebagai berikut :
1. Masukan (Input)
Masukan merupakan proses penangkapan bahan baku, data, maupun fakta,
yang ada, untuk diolah menjadi hasil yang didapat lebih bernilai bagi
penggunanya.
14
2. Proses
Proses dalam sistem merupakan aktifitas pengolahan masukan yang
dilakukan sesuai prosedur dan telah ditentukan untuk menghasilkan
keluaran yang sesuai dengan kebutuhan pengguna atau pihak yang
berkepentingan dengan diterapkannya sistem yang sedang berjalan.
3. Keluaran (Output)
Keluaran merupakan hasil yang dperoleh dari rangkaian proses, yang di
dapat berupa produk jadi, jasa manusia maupun manajemen informasi yang
harus dikirim kepada pengguna.
Komponen tambahan :
1. Timbal balik (Feedback)
Timbal balik pada sistem merupakan hasil dari rangkaian prosedur
yang menciptakan respon terhadap aktifitas yang dilakukan dalam
sistem. Hasil dari timbal balik tersebut dapat dimanfaatkan oleh
pengguna dengan maksimal, maupun didaur-ulang kembali menjadi
keluaran yang lebih bermanfaat lagi bagi setiap pihak yang
mendapat dampak dari diterapkannya sistem.
2. Kontrol (Control)
Kontrol merupakan kegiatan pengawasan serta pengendalian yang
dilakukan fslsm menjalankan sistem, agar sistem dapat berjalan
sesuai dengan prosedur yang ditentukan dan dapat berjalan seperti
yang diharapkan.
15
Karakteristik Sistem
Sistem memiliki beberapa karakteristik, diantaranya harus memiliki
komponen sistem, batasan sistem, lingkungan luar sistem, penghubung sistem,
masukan sistem, pengolahan sistem, keluaran sistem, dan tujuan sistem. (Mulyanto,
2009)
Gambar 2. 1 Karakter Sistem
a. Komponen Sistem
Sebuah sistem secara umum tidak berdiri sendiri melainkan bergantung
pada sistem lain dan bekerja membentuk satu kesatuan. Apabila sistem
tersebut bekerja pada sistem yang lebih besar, maka akan disebut dengan
subsistem, sedangkan sistem yang lebih besar disebut dengan super sistem.
Hal ini sebagaimana digambarkan pada Gambar .
b. Batasan Sistem
16
Batasan sistem adalah pemisah antara sistem dengan lingkungan luarnya.
Batasan ini menentukan ruang kerja (scope) sistem dan kemampuan sistem
dalam melakukan pemrosesan.
c. Lingkungan Luar Sistem
Lingkungan luar sistem merupakan segala hal yang berada diluar batasan
sistem namun berpengaruh terhadap kinerja. Pengaruh yang diberikan dapat
bersifat menguntungkan atau merugikan sistem.
d. Penghubung Sistem
Penghubung (interface) sistem adalah media perantara yang
menghubungkan satu subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui media
ini subsistem dapat saling terintegrasi dan membentuk satu kesatuan.
Gambar menjelaskan dua jenis penghubung, yaitu apabila subsistem hanya
memiliki satu jalur penghubung maka disebut dengan interface satu arah,
sedangkan apabila subsistem memiliki dua jalur penguhubung maka diseut
dengan interface dua arah.
e. Masukan Sistem
Masukan sistem adalah energi yang diberikan ke dalam sistem. Masukan
dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal
Gambar 2. 2 Penghubung Sistem
17
(signal input). Masukan perawatan adalah masukan yang membuat sistem
dapat beroperasi, sedangkan masukan sinyal adalah masukan yang dapat
diproses untuk menghasilkan keluaran (output).
f. Pengolahan Sistem
Pengolahan sistem adalah proses perubahan bentuk dari masukan menjadi
keluaran yang sesuai dengan keinginan dan tujuan sistem dibuat.
g. Keluaran Sistem
Keluaran sistem adalah hasil dari pengolahan yang bentuknya dapat
berupa informasi sebagai masukan bagi sistem lain atau hanya sebagai sisa
pembuangan.
h. Tujuan Sistem
Tujuan merupakan alasan dibalik rangkaian kerja yang dikakukan oleh
sistem. Secara umum, tujuan dibuatnya sistem adalah untuk mendukung
kegiatan operasi perusahaan.
Konsep Dasar Informasi
Pengertian Informasi
Informasi adalah sesuatu yang menunjukkan hasil pengolahan data yang
diorganisasi dan berguna kepada orang yang menerimanya (Mulyanto, 2009).
Informasi merupakan data yang telah diolah sedemikian rupa sehingga berubah
menjadi bentuk yang lebih penting bagi penerimanya dan mempunyai fungsi
sebagai dasar dalam pengambilan keputusan yang dapat dirasakan akibatnya secara
langsung saat itu juga ataupun secara tidak langsung di masa yang akan datang
(Sutanta, 2011).
18
Kita dapat mendefinisikan informasi sebagai data yang telah diubah menjadi
konteks yang berarti dan berguna bagi penggunaan akhir tertentu. Dengan demikian
data yang umumnya mengalami proses nilai tambah (pengolahan data atau
informasi pengolahan) dimana (1) bentuknya dikumpulkan, dimanipulasi dan
terorganisir, (2) kontennya dianalisis dan dievaluasi dan (3) mereka ditempatkan
dalam konteks yang tepat untuk pengguna (Marakas, 2013)
Kualitas Informasi
Menurut (Mulyanto,2009), kualitas informsi sangat ditentukan oleh tiga hal
pokok yaitu, akurasi (accuracy), relevansi (relevancy), dan tepat waktu (timeliness).
a. Akurat (Accuracy)
Sebuah informasi harus akurat karena dari sumber informasi hingga
penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat
merubah dan merusak informasi tersebut, informasi yang lengkap memiliki
kelengkapan yang baik. Karena apabila informasi yang dihasilkan, sebagian
tertentu akan mempengaruhi dalam pengambilan keputusan atau menetukan
tindakan secara keseluruhan. Sehingga mampu mengontrol dan
memecahkan masalah dengan baik.
b. Relevansi (Relevancy)
Informasi di katakan berkwalitas jika relevan bagi pemakainya, hal ini
berarti harus bermanfaat bagi pemakainya.
c. Tepat Waktu (Timeless)
19
Informasi yang dihasilkan oleh suatu data datangnya tidak boleh terlambat
karena informasi yang terlambat tidak akan mempunyai nilai yang baik
karena informasi merupakan landasan dalam mengambil keputusan.
Konsep Dasar Sistem Informasi
Pengertian Sistem Informasi
Terdapat berbagai macam pengertian Sistem Informasi menurut beberapa
ahli, diantaranya :
1. Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan
cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi si penerima. Sebagai
contoh, apabila kita memasukkan jumlah gaji dengan jumlah jam
bekerja kita akan mendapatkan informasi yang berguna. Dengan kata
lain, informasi datang dari data yang akan diproses. (Sutarman, 2009).
2. Informasi yaitu data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang
berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan
saat ini atau saat mendatang. Definisi lain, informasi yaitu sesuatu yang
menunjukkan hasil pengolahan data yang diorganisasi dan berguna
kepada orang yang menerimanya (Mulyanto, 2009).
Jadi definisi sistem informasi adalah suatu kumpulan sumber daya manusia
atau alat yang terpadu serta modal yang bertanggung jawab untuk mengumpulkan
data dan mengolah data demi menghasilkan suatu informasi yang berguna bagi
seluruh tingkat operasi untuk kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pekerjaan,
pengendalian, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi.
20
Komponen Sistem Informasi
Sistem Informasi terdiri dari lima sumber daya yang dikenal sebagai
komponen sistem informasi. Kelima sumber daya tersebut adalah manusia,
hardware, software, data dan jaringan (Mulyanto, 2009). Kelima komponen
tersebut memainkan peranan yang sangat penting dalam suatu sistem informasi.
Namun dalam kenyataannya, tidak semua sistem informasi mencakup kelima
komponen tersebut. Misalnya sistem informasi pribadi yang tidak mencakup
jaringan telekomunikasi.
a. Sumber Daya Manusia
Manusia mengambil peranan yang penting bagi sistem informasi.
Manusia dibutuhkan untuk mengoperasikan sistem informasi. Sumber daya
manusia dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu pengguna akhir dan
pakar sistem informasi.
Pengguna akhir adalah orag-orang yang menggunakan sistem
informasi yang dihasilkan dari sistem informasi, misalnya pelanggan,
pemasok, teknisi, mahasiswa, dosen dan orang-orang yang berkepentingan
dengan informasi dari sistem informasi tersebut.
Sedangkan pakar sistem informasi adalah orang-orang yang
mengembangkan dan megoperasikan sistem informasi, misalnya sistem
analis, developer, operator sistem, dan staf administrasi lainnya.
b. Sumber Daya Hardware
Sumber daya hardware adalah semua peralatan yang digunakan dalam
pemrosesan informasi. Sumber daya hardware tidak hanya sebatas
21
komputer saja, melainkcan semua media data seperti lembaran kertas dan
disk magnetik atau optikal.
c. Sumber Daya Software
Sumber daya software adalah semua rangkaian perintah (instruksi)
yang digunakan untuk memproses informasi. Sumber daya software tidak
hanya berupa program saja, tetapi juga berupa prosedur. Program
merupakan sekumpulan instruksi untuk pemrosesan informasi dan
mengoperasikan perintah bagi orang yang akan menggunakan informasi.
d. Sumber Daya Data
Sumber daya data bukan hanya sekadar bahan baku untuk masukan
sebuah sistem informasi, melainkan sebagai dasar membentuk sumber daya
organisasi. Data dapat berbentuk teks, gambar, audio, maupun video.
e. Sumber Daya Jaringan
Sumber daya jaringan merupakan media komunikasi yang
menghubungkan komputer, pemroses komunikasi, dan peralatan lainnya,
serta dikendalikan melalui software komunikasi. Sumber daya jaringan
dapat berupa media komunikasi seperti kabel, satelit, seluler dan dukungan
jaringan seperti modem, software pengendali, serta prosesor antarjaringan.
Kelima komponen tersebut digunakan oleh sistem informasi untuk
menjalankan aktivias input, pemrosesan, output, penyimpanan dan
pengendalian yang mengubah sumber daya data menjadi produk informasi.
(Mulyanto, 2009).
22
Impor
Pengertian Impor
Impor adalah kegiatan memasukkan barang ke dalam daerah pabean.
Transaksi impor adalah perdagangan dengan cara memasukkan barang dari luar
negeri ke dalam daerah pabean Indonesia dengan mematuhi ketentuan peraturan
perudang-undangan yang berlaku (Tandjung, 2011).
Sehingga dapat disimpulkan bahwa impor yaitu kegiatan perdagangan
internasional dengan cara memasukkan barang ke wilayah pabean Indonesia yang
dilakukan oleh perorangan atau perusahaan yang bergerak dibidang ekspor impor
dengan mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku yang
dikenakan bea masuk.
Tatalaksana kepabeanan di bidang impor
Kepabeanan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan pengawasan
atau lalu lintas barang yang masuk atau keluar daerah pabean dan pemungutan bea
masuk (UU.No.10/95). Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang
kepabeanan, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun
2006 Kep. Menkeu No. 453/KMK 04/2002 tentang Tatalaksana Kepabeanan di
Bidang Impor, sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Kep.
Menkeu No.112/KMK 04/2003. Kep. DJBC No. KEP-07/BC/2003 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Tatalaksana Kepabeanan di Bidang Impor yang telah
beberapa kali di ubah terakhir dengan peraturan DJBC No.112/mk 04/2003
(Sasono, 2012).
23
1. Daerah pabean adalah wilayah Republik Indonesia yang meliputi wilayah
daratan, perairan, dan ruang udara di atasnya serta tempat-tempat tertentu di
Zona Ekonomi Eksklusif dan landasan kontinen yang di dalamnya berlaku
Undang-Undang No.10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan.
2. Kawasan pabean adalah kawasan dengan batas-batas tertentu di pelabuhan laut,
bandar udara atau tempat lain yang ditetapkan untuk lalu lintas barang yang
sepenuhnya berada di bawah pengawasan Direktorat Jendral Bea dan Cukai.
3. Impor untuk dipakai
a. Memasukkan barang ke dalam daerah pabean dengan tujuan untuk dipakai
oleh orang yang berdomisili di Indonesia.
b. Memasukan barang ke dalam daerah pabean untuk dimiliki atau dikuasai
oleh orang yang berdomisili di Indonesia.
4. Pengeluaran barang impor untuk dipakai setelah :
a. Diserahkan pemberitahuan pabean dan dilunasi bea masuk dan PDRI
b. Diserahkan pemberitahuan pabean dan jaminan
c. Diserahkan dokumen pelengkap pabean dan jaminan
5. Penjaluran
Barang impor yang telah diajukan PIB dilakukan pemeriksaan pabean secara
selektif, dalam rangka pemeriksaan pabean secara selektif inilah ditetapkan
jalur pengeluaran barang, yaitu :
a. Jalur merah adalah proses pelayanan dan pengawasan pengeluaran
barang impor dengan dilakukan pemeriksaan fisik, dan dilakukan
24
penelitian dokumen sebelum diterbitkannya Surat Persetujuan
Pengeluaran Barang (SPPB).
b. Jalur hijau adalah proses pelayanan dan pengawasan pengeluaran
barang impor dengan tidak dilakukan pemeriksaan fisik, tetapi
dilakukan penelitian dokumen setelah diterbitkannya Surat
Persetujuan Pengeluaran Barang (SPPB).
c. Jalur kuning adalah proses pelayanan dan pengawasan pengeluaran
barang impor dengan tidak dilakukan pemeriksaan fisik, tetapi
dilakukan penelitian dokumen sebelum diterbitkannya Surat
Persetujuan Pengeluaran Barang (SPPB).
d. Jalur prioritas adalah proses pelayanan dan pengawasan pengeluaran
barang impor yang tidak dilakukan pemeriksaan fisik dan penelitian
dokumen, setelah ada penetapan dari Pemerintah terhadap importir
jalur prioritas tersebut.
6. Kriteria penjaluran arus barang impor yang masuk ke Indonesia dan melalui
Kantor Bea dan Cukai, kemudian akan didistribusikan sesuai klasifikasi dan
identifikasi barang impor. Setiap penjaluran penanganan barang impor yang
masuk memiliki kriteria masing-masing, berikut penjelasannya (Sasono, 2012):
a. Kriteria jalur kuning:
1. Importir yang beresiko tinggi yang mengimpor komoditi beresiko
rendah, artinya importir tersebut belum terlalu dikenal kejujurannya
oleh aparat Bea dan Cukai. Lazimnya, mereka adalah importir pemula
25
atau importir yang pernah melakukan illegal activities dan masuk dalam
daftar hitam.
2. Importir yang beresiko menengah yang mengimpor komoditi beresiko
menengah.
b. Kriteria jalur hijau
1. Importir yang berisiko menengah yang mengimpor komoditi beresiko
rendah.
2. Importir yang beresiko rendah yang mengimpor komoditi beresiko
rendah atau menengah.
c. Kriteria jalur prioritas
1. Importir yang ditetapkan oleh Pemerintah sebagai importir jalur
prioritas.
2. Barang impor yang terkena pemeriksaan acak.
d. Kriteria jalur merah
1. Importir baru adalah orang atau perusahaan yang memasukkan barang-
barang dari luar negeri atau mengimpor barang untuk pertama kalinya.
2. Importir yang termasuk dalam kategori risiko tinggi adalah importir
yang tingkat pelanggarannya tinggi atau importir yang telah banyak
melakukan pelanggaran ketentuan pabean.
3. Barang impor sementara adalah barang yang di impor untuk sementara
waktu yang selanjutnya akan diekspor kembali.
4. Barang re-impor adalah barang ekspor yang karena sebab tertentu
diimpor kembali.
26
a) Terkena pemeriksaan acak.
b) Barang impor tertentu yang ditetapkan pemerintah.
c) Barang impor yang termasuk dalam komoditi berisiko tinggi
dan/atau berasal dari negara yang berisiko tinggi.
e. Pemberitahuan pabean
1. Pemberitahuan Impor Barang (PIB), dibuat dengan modul
importir/PPJK
2. Dokumen pelengkap pabean antara lain:
a) PIB adalah pemberitahuan pabean untuk pengeluaran barang yang
diimpor untuk dipakai.
b) Invoice adalah daftar barang kiriman yang dilengkapi dengan nama,
jumlah dan harga yang harus dibayar oleh pembeli.
c) Packing Lista dalah dokumen yang menerangkantentang jenis,
jumlah, berat dan volume barang/komoditi dalam perdagangan
internasional.
d) Bill of Lading adalah dokumen perjalanan barang melalui
laut/dokumen pengapalan yang menyatakan bukti penerimaan
barang bukti kepemilikan barang dan bukti adanya
kontrak/perjanjian pengangkutan.
e) Polis Asuransi adalah suatu perjanjian asuransi ataupun
pertanggungan untuk melindungi barang dari berbagai macam
resiko.
27
f) Surat Setoran Pabean Cukai Pajak (SSPCP) adalah formulir yang
digunakan oleh wajib pajak untuk melakukan penyetoran pungutan
serta pajak-pajak dalam rangka impor seperti cukai, bea masuk,
PPN/PPn-BM, PPh pasal22impor.
g) Surat Kuasa adalah sebuah surat yang menyatakan pemberian
wewenang untuk melakukan sebuah kegiatan dari pemberi kuasa
kepada penerima kuasa yang keduanya menyertakan buktisah
dengan pernyataan disetai materai atau tanda tangan sebagai bukti
(Sasono, 2012).
Requirement (Kebutuhan)
Pada aktivitas ini dilakukan analisa terhadap kebutuhan-kebutuhan untuk
mengerjakan proyek. Menurut Dennis, Wixom, & Roth (2012:138) definisi
kebutuhan dibagi menjadi 2 (dua) bagian yaitu kebutahan fungsional dan kebutuhan
nonfungsional.
1. Kebutuhan Fungsional.
Menurut (Dennis, Wixom, & Roth, 2012) prasyarat fungsional
berhubungan secara langsung dengan proses yang harus dilakukan oleh
sistem sebagai bagian dari dukungan terhadap pekerjaan yang dilakukan
oleh pengguna atau informasi yang dibutuhkan untuk mendukung pekerjaan
user.
Berikut hal-hal yang harus yang terdapat pada prasyarat fungsional :
(Pinandito, 2012).
28
- Menggambarkan fungsionalitas sistem atau layanan-layanan
sistem.
- Sangat bergantung dari jenis perangkat lunak, pengguna sistem,
dan jenis sistem dimana perangkat lunak tersebut digunakan.
- Kebutuhan fungsional dapat berupa pernyataan-pernyataan tingkat
tinggi, yaitu:
a. Apa yang sistem harus lakukan?
b. Harus dapat menggambarkan layanan-layanan yang dapat
diberikan oleh sistem kepada pengguna secara mendetail.
2. Kebutuhan Non Fungsional
(Dennis, Wixom, & Roth, 2012) Prasyarat Nonfungsional
merupakan prasyarat yang diterapkan pada fase desain ketika ingin
menerapkan tampilan antar pengguna, hardware, software dan arsitektur
sistem.
Kebutuhan non fungsional menempatkan batasan pada produk
yang sedang dikembangkan, proses pengembangannya, dan menentukan
batasan-batasan eksternal yang harus dipenuhi oleh produk tersebut.
Beberapa kategori non fungsional, meliputi keselamatan (safety) dan
keamanan (security), ketergunaan (usability), reliabilitas, dan performansi
(Pinandito, 2012).
29
Metode Pengembangan
Rapid Application Devlopment (RAD)
Rapid Application Development (RAD) adalah suatu pendekatan
berorientasi objeck terhadap pengembangan sistem yang mencakup suatu metode
pengembangan serta perangkat-perangkat lunak. Terdapat tiga fase didalam metode
pengembangan sistem menggunakan RAD (Kendall 2011)
1. Fase Perencanaan Syarat
Dalam fase ini, pengguna dan penganalisis bertemu untuk
mengidentifikasikan tujuan-tujuan aplikasi atau sistem serta untuk
megidentifikasi syarat-syarat informasi yang ditimbulkan dari tujuan-tujuan
tersebut. Fase ini memerlukan peran aktif mendalam dari kedua kelompok
tersebut. Orientasi dalam fase ini ialah menyelesaikan problem-problem
perusahaan. Meskipun teknologi informasi dan sistem bisa mengarahkan
sebagian dari sistem yang diajukan, fokusnya akan selalu tetap pada upaya
pencapaian tujuan-tujuan perusahaan.
2. Workshop Desain
Fase ini adalah fase untuk merancang dan memperbaiki yang bisa
digambarkan sebagai workshop. Dalam fase ini penganalisis dan pengguna
dapat melakukan kesepakatan-kesepakatan tertentu, selain itu penganalisis
dan pemrogram dapat bekerja membangun dan menunjukkan representasi
visual desain dan pola kerja kepada pengguna. Selama workshop desain,
pengguna merespon prototipe yang ada dan penganalisis memperbaiki
modul-modul yang dirancang berdasarkan respon pengguna.
30
3. Fase Implementasi
Pada fase implementasi ini, penganalisis bekerja dengan para
pengguna secara intens selama workshop untuk merancang aspek-aspek
bisnis dan nonteknis perusahaan. Segera setelah aspek-aspek ini disetujui
dan sistem-sistem dibangun dan disaring, sistem-sistem baru atau bagian
dari sistem di uji coba atau kemudian diperkenalkan kepada organisasi.
Gambar 2. 3 Siklus RAD
Keunggulan dan Kelemahan Model RAD
RAD memiliki keunggulan sebagai berikut (Shalahuddin & A.S, 2011):
1. Penghematan waktu di tahapan proyek secara keseluruhan.
2. RAD mengurangi biaya proyek secara keseluruhan dan kebutuhan sumber
daya manusia.
3. RAD bekerja dengan baik dengan upaya pembangunan dimana waktu
adalah esensi.
4. Perubahan desain sistem dapat dilakukan jauh lebih cepat daripada dengan
pendekatan tradisional SDLC.
31
5. Perspektif pengguna direpresentasikan dalam sistem final sehubungan
dengan kedua fungsi dan antarmuka.
6. RAD menciptakan rasa kepemilikan yang kuat antara semua stakeholder
proyek.
Metode Pengumpulan Data
A. Observasi
Pengumpulan data melalui pengamatan dan pencatatan oleh pengumpul
data terhadap gejala/ peristiwa yang diselidiki pada obyek penelitian. (Sugiarti,
2011)
Sifat:
Tidak ada interaksi antara obyek yang diamati dengan pengamat/pengumpul
data.
B. Interview/Wawancara
Pengumpulan data melalui tatap muka dan tanya jawab langsung antara
pewawancara (pengumpul data) dengan responden (sumber data). (Sugiarti, 2011)
Sifat:
Terdapat interaksi dan komunikasi antara pewawancara dan responden.
Pengembangan Sistem
Definisi Unified Modeling Language (UML)
Pengertian UML (Unified Modeling Language) menurut (Nugroho, 2010),
adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma
32
berorientasi objek. Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk
penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa
sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.
Sedangkan di buku lain yang berjudul Rekayasa Perangkat Lunak
Berorientasi Objek dengan Metode USDP, (Nugroho, 2009) mengemukakan
pendapatnya tentang definisi UML (Unified Modeling Language), yaitu metodologi
kolaborasi antara metodemetode Booch, OMT (Object Modeling Technique), serta
OOSE (object Oriented Software Enggineering) dan beberapa metoda lainnya,
merupakan metodologi yang paling sering digunakan saat ini untuk analisa dan
perancangan sistem dengan metodologi berorientasi objek mengadaptasi maraknya
penggunaan bahasa Object Orientied Programming (OOP).
Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan
bahwa Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah bahasa yang berdasarkan
grafik atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan
pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis
Objek (Object Oriented programming).
Diagram-diagram Unified Modeling Language (UML)
Notasi adalah bahasa textual dan graphical untuk menggambar sebuah
sistem dan konteksnya yang diformalisasikan secara terpisah. Tujuannya adalah
untuk menyederhanakan komunikasi dan dokumentasi.
Berikut ini merupakan beberapa diagram UML dan notasinya menurut
(Sugiarti, 2013):
33
1. Use Case Diagram
Menurut (Sugiarti, 2013), use case diagram secara grafis
menggambarkan interaksi antara sistem, sistem eksternal dan pengguna.
Dengan kata lain use case diagram secara grafis mendeskripsikan siapa
yang akan menggunakan sistem dan dalam cara apa pengguna (user)
mengharapkan interaksi dengan sistem itu. Use case secara naratif
digunakan untuk secara tekstual menggambarkan sekuensi langkah-
langkah dari setiap interaksi.
Dalam membuat sebuah sistem, langkah awal yang perlu
dilakukan adalah menentukan kebutuhan.Terdapat dua jenis kebutuhan
yaitu kebutuhan fungsional dan nonfungsional. Kebutuhan fungsional
adalah kebutuhan pengguna dan stakeholder sehari-hari yang dimiliki
oleh sistem, dimana kebutuhan ini akan digunakan oleh pengguna dan
stakeholder. Sedangkan kebutuhan nonfungsional adalah kebutuhan
yang memperhatikan halhal berikut yaitu performasi, kemudahan dalam
menggunakan sistem, kehandalan sistem, keamanan sistem, keuangan,
legalitas, dan operasional.
Kebutuhan fungsional akan digambarkan melalui sebuah diagram
yang dinamakan diagram use case. Use case diagram atau diagram use
case merupakan pemodelan untuk menggambarkan kelakuan (behavior)
sistem yang dibuat. Dengan pengertian yang cepat, diagram use case
digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam sebuah
sistem dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-fungsi tersebut.
34
Terdapat beberapa simbol dalam menggambarkan diagram use
case, yaitu use case, aktor dan relasi. Hal yang perlu diingat mengenai
diagram use case adalah diagram use case bukan menggambarkan
tampilan antar muka (user interface), arsitektur dari sistem, kebutuhan
nonfungsional, dan tujuan performansi. Sedangkan untuk penamaan use
case adalah didefinisikan sesimpel mungkin, dapat dipahami dan
menggunakan kata kerja.
Adapun simbol-simbol pada use case diagram meliputi :
Tabel 2. 1 Simbol Usecase Diagram
Nama Simbol Deskripsi
Use Case
Fungsionalitas yang disediakan sistem
sebagai unit-unit yang saling bertukar pesan
antar unit atau aktor, biasanya dinyatakan
dengan menggunakan kata kerja di awal di
frase nama Use Case.
Aktor
Orang, proses, atau sistem lain yang
berinteraksi dengan sistem informasi yang
akan dibuat di luar sistem informasi yang
akan dibuat itu sendiri. Aktor hanya
memberikan informasi ke sistem, aktor
hanya menerima informasi dari sistem,
aktor memberikan dan menerima informasi
ke sistem dan dari sistem.
35
Asosiasi
Komunikasi antara aktor dan use case yang
berpartisipasi pada use case atau use case
memiliki interaksi dengan aktor. Asosiasi
merupakan hubungan statis antar elemen
yang menggambarkan elemen yang
memiliki atribut berupa elemen lain, atau
Ekstensi
Relasi use case tambahan ke sebuah use
case dimana use case yang ditambahkan
dapat berdiri sendiri walaupun tanpa use
case tambahan itu, mirip dengan prinsip
inheritance pada pemrograman berorientasi
objek. Biasanya use case tambahan
memiliki nama depan yang sama dengan
use case yang ditambahkan. Misalnya arah
panah mengarah pada use case yang
ditambahkan, biasanya use case yang
menjadi extend-nya merupakan jenis yang
sama dengan use case yang menjadi
induknya.
Generalisasi
Hubungan generalisasi dan spesialisasi
(umum-khusus) anatara dua buah use case
dimana fungsi yang satu adalah fungsi yang
lebih umum dari yang lainnya, misalnya :
arah panah mengarah pada use case yang
menjadi generalisasinya (umum).
Generalisasi merupakan hubungan hirarkis
antara elemen. Elemen dapat mewarisi
semua atribut dan metode elemen asalnya
dan menambah fungsionalitas baru.
36
Include
<<include>>
Relasi use case tambahan ke sebuah use
case yang ditambahkan memerlukan use
case ini untuk menjalankan fungsinya atau
sebagai syarat.
2. Activity Diagram
Menurut (Sugiarti, 2013), diagram aktivitas atau activity diagram
menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah
sistem atau proses bisnis. Aktivitas diagram menggambarkan aktivitas
sistem bukan apa yang dilakukan aktor. Diagram aktivitas mendukung
perilaku parallel.
Diagram aktivitas juga banyak digunakan untuk mendefinisikan
hal-hal berikut :
a. Rancangan proses bisnis dimana setiap urutan aktivitas yang
digambarkan merupakan proses bisnis sistem yang
didefinisikan.
b. Urutan atau pengelompokan tampilan dari
sistem/userinterface dimana setiap aktivitas dianggap
memiliki sebuah rancangan antar muka tampilan.
c. Rancangan pengujuian dimana setiap aktivitas dianggap
memerlukan sebuah pengujuian yang perlu didefinisikan kasus
ujiannya.
Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam
sistem yang sedang dirancang, dimana masing-masing alir berawal,
37
decision yang mungkin terjadi, bagaiman mereka berakhir. Activity
diagram juga dapat menggambarkan proses parallel yang mungkin
terjadi pada beberapa eksekusi.
Activity diagram merupakan state diagram khusus, dimana
sebagian besar state adalah action dan sebagian transisi di-triger oleh
selesainya state sebelumnya (internal processing). Oleh karena itu
activity diagram tidak menggambarkan behavior internal sebuah sistem
(dan interaksi antar subsistem) secara eksak, tetapi lebih
menggambarkan proses-proses dan jalur-jalur aktivitas dari level atas
secara umum.
Sebuah aktivitas dapat direalisasikan oleh satu use
case atau lebih. Aktivitas menggambarkan proses yang berjalan,
sementara use case menggambarkan bagaimana aktor menggunakan
sistem untuk melakukan aktivitas.
Sama seperti state, standar UML menggunakan segi empat dengan
sudut membulat untuk menggambarkan aktivitas, decision digunakan
untuk menggambarkan behavior pada kondisi tertentu. Untuk
mengilustrasikan proses-proses pararel (fork dan join) digunakan titik
sinkronisasi yang dapat berupa titik, garis horizontal atau vertical.
Activity diagram dapat dibagi menjadi beberapa objek swimline untuk
menggambarkan objek mana yang bertanggung jawab untuk aktivitas
tertentu.
38
Tabel 2. 2 Simbol Activity diagram
Nama Simbol Deskripsi
Status Awal
Status awal aktivitas sistem,
sebauh aktivitas memiliki
sebuah status awal.
Aktivitas
Aktivitas yang dilakukan
sistem, aktivitas biasanya
diawali dengan kata kerja.
percabangan/decision Asosiasi percabangan dimana
jika ada pilihan aktivitas lebih
dari satu.
Penggabungan / join Asosiasi penggabungan
dimana lebih dari satu aktivitas
digabungkan menjadi satu.
Status akhir
Status akhir yang dilakukan
sistem, sebuah diagram
aktivitas memiliki sebuah
status akhir
Swimlane Memisahkan organisasi bisnis
yang bertanggung jawab
terhadap aktivitas yang terjadi.
3. Sequence Diagram
Menurut (Sugiarti, 2013), diagram interaksi digunakan untuk
memodelkan interaksi objek didalam sebuah use case (proses).Diagram
interaksi memperlihatkan interaksi yang memuat himpunan dari objek
dan relasi yang terjadi antar objek tersebut, termasuk juga bagian
39
message (pesan) mengalir diantar objek. Diagram interaksi terdiri dari
dua buah diagram, yaitu diagram sequence diagram dan collaboration
diagram.Sequence Diagram menggambarkan urutan event dan waktu
dari sebuah pesan yang terjadi antar objek dalam sebuah use case,
sedangkan collaboration diagram menggambarkan bagaimana objek
terkoneksi secara static (tetap) dengan penekanan pada organisasi
structural objekobjek yang mengirim dan menerima pesan.
Sequence diagram menggambarkan kelakuan/perilaku objek pada
use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang
dikirimkan dan diterima antar objek. Oleh karena itu untuk menggambar
sequence diagram maka harus diketahui objek-objek yang terlibat dalam
sebuah use case beserta metode-metode yang dimiliki kelas yang
diinstansiasi menjadi objek itu.
Banyaknya sequence diagram yang harus digambar adalah
sebanyak pendefinisian use case yang memiliki proses sendiri atau yang
penting semua use case yang telah didefinisikan interaksi jalannya pesan
sudah dicakup pada sequence diagram sehingga semakin banyak use
case yang didefinisikan maka sequence diagram yang harus dibuat juga
semakin banyak. Sequence diagram memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
c. Pada sequence diagram terdapat garis hidup objek. Garis hidup
objek adalah garis tegak vertical yang mencerminkan eksistensi
sebuah objek sepanjang periode waktu. Sebagian objek-objek
yang tercakup dalam diagram interaksi akan eksis sepanjang
40
durasi tertentu dari interaksi, sehingga objek-objek itu diletakan
di bagian atas diagram dengan garis hidup tergambar dari atas
hingga bagian bawah diagram. Suatu objek lain dapat saja
diciptakan, dalam hal ini garis hidup dimulai saat pesan create
diterima suatu objek. Selain itu suatu objek dapat dimusnahkan
dengan pesan destroy, jika kasus ini terjadi, maka garis hidupnya
juga berakhir.
d. Terdapat fokus kendali (focus of control), berupa empat persegi
panjang ramping dan tinggi yang menampilkan aksi suatu objek
secara langsung atau sepanjang sub ordinat. Puncak dari empat
persegi panjang adalah permulaan aksi, bagian dasar adalah
akhir dari suatu aksi. Pada diagram ini mungkin juga
memperlihatkan penyaringan (nesting) dan fokus kendali yang
disebabkan oleh proses rekursif dengan menumpuk fokus
kendali yang lain pada induknya.
Berikut adalah simbol-simbol dari sequence diagram :
Tabel 2. 3 Simbol Sequence Diagram
Nama Simbol Deskripsi
Aktor
Orang, proses, atau sistem lain yang
berinteraksi dengan sistem informasi yang
akan dibuat di luar sistem informasi yang
akan dibuat itu sendiri.
Lifeline
Menyatakan kehidupan suatu objek, untuk
menggambarkan kelas dan objek.
41
Objek message Menyatakan objek yang berinteraksi (pesan).
Waktu
Aktif
Menyatakan objek dalam keadaan aktif dan
berinteraksi, semua yang terhubung dengan
waktu aktif.
Pesan tipe
create
Menyatakan suatu objek membuat objek yang
lain, arah panah mengarah pada objek yang
dibuat.
Pesan tipe
call
Menyatakan suatu objek membuat objek yang
lain, arah panah mengarah pada objek yang
dibuat.
Pesan tipe
return
Menyatakan bahwa suatu objek yang telah
menjalankan suatu operasi atau metode
menghasilkan suatu kembalian ke objek
tertentu, arah panah mengarah pada objek
yang menerima kembalian.
4. Class Diagram
Menurut (Sugiarti, 2013), diagram kelas atau class diagram
menggambarkan struktur sistem dari segi pendefiasian kelas-kelas yang
akan dibuat untuk membangun sistem. Kelas memiliki apa yang disebut
atribut dan metode atau operasi. Diagram kelas mendefinisikan jenis-jenis
objek dalam sistem dan berbagai hubungan statis yang terdapat diantara
mereka.
Simbol-simbol pada class diagram akan dijelaskan sebagai
berikut:
42
NO GAMBAR NAMA KETERANGAN
1
Generalization
Hubungan dimana objek anak
(descendent) berbagi perilaku dan
struktur data dari objek yang ada di
atasnya objek induk (ancestor).
2
Nary
Association
Upaya untuk menghindari asosiasi
dengan lebih dari 2 objek.
3
Class Himpunan dari objek-objek yang
berbagi atribut serta operasi yang sama.
4
Collaboration
Deskripsi dari urutan aksi-aksi yang
ditampilkan sistem yang menghasilkan
suatu hasil yang terukur bagi suatu actor
5
Realization
Operasi yang benar-benar dilakukan
oleh suatu objek.
6
Dependency
Hubungan dimana perubahan yang
terjadi pada suatu elemen mandiri
(independent) akan mempegaruhi
elemen yang bergantung padanya
5. Spesifikasi Database
Spesifikasi Basis Data menggambarkan struktur data fisik pada
suatu sistem atau aplikasi. Spesifikasi basis data menyajikan bagaimana
penyimpanan data dilakukan di software basis data. Bentuk dari
spesifikasi basis data sendiri secara umum berupa tabel yang
menyajikan informasi field untuk seluruh tabel yang digunakan.
Informasi field yang ditampilkan antara lain namafield, tipe field,
panjang field dan field yang menjadi field kunci (primary key).
43
Secara sederhana, untuk membuat spesifikasi basis data dapat
menggunakan Microsoft Word atau Open Office Writer. Informasi tabel
dan field berasal dari hasil analisis sistem berupa class diagram. Dari
spesifikasi basis data kemudian membuat struktur tabel di suatu DBMS
seperti MySQL atau Oracle.
Adapun contoh dari spesifikasi database adalah gambar dibawah
ini:
Tabel 2. 4 Contoh dari Spesifikasi Database
Nama Field Tipe data Ukuran Keterangan
reservasiID int 5 Id Reservasi
reservasiNumber varchar 5 Nomor Reservasi
reservasiTgl datetime - Tanggal reservasi
reservasiStatus varchar 12 Status reservasi
reservasiAmbil datetime - tanggal
pengambilan alat
reservasiKembali datetime - Tanggal
pengembalian alat
reservasiTotal int 9 Jumlah alat yang
disewa
reservasiHarga double 8 Biaya sewa alat
reservasiOvertime double 9 Biaya
keterlambatan
alat
adminStatus int 11 Status akses
administrative
alatID int 5 Id alat
statusID int 12 Id status
userID int 6 Id user
44
Extend
Extend adalah relasi use case tambahan ke sebuah use case dimana use case
yang ditambahkan dapat berdiri sendiri walaupun tanpa use case tambahan itu,
mirip dengan prinsip inheritance pada pemrograman berorientasi objek. Biasanya
use case tambahan memiliki nama depan yang sama dengan use case yang
ditambahkan. Misalnya arah panah mengarah pada use case yang ditambahkan,
biasanya use case yang menjadi extend-nya merupakan jenis yang sama dengan use
case yang menjadi induknya. (sugiarti, 2013)
Gambar 2. 4 Usecase Extend
Pada gambar diatas use case Validasi User merupakan use case yang
ditambahkan, dimana use case ini dapat berdiri sendiri tanpa use case tambahan
(Validasi Sidik Jari). pada contoh diatas setelah pengguna melakukan validasi user,
pengguna dapat mengembangkannya (opsional) dengan validasi sidik jari atau
tidak. (Shalahuddin & A.S, 2011)
45
Gambar 2. 5 Contoh extend
Contoh lainnya adalah seperti pada gambar diatas. use case Buka Rekening
merupakan use case yang ditambahkan sehingga use case ini dapat berdiri sendiri
sedangkan use case Buka Deposito dan Buat Kartu Kredit merupakan use case
tambahan yang berasal dari pengembangan use case extend. pada contoh diatas
setelah pengguna melakukan Buka Rekening, pengguna dapat mengembangkannya
/ melanjutkannya (opsional) dengan Buka Deposito / Buat Kartu Kredit.
Include
Include adalah relasi use case tambahan ke sebuah use case yang
ditambahkan memerlukan use case ini untuk menjalankan fungsinya atau sebagai
syarat. (Sugiarti, 2013)
46
Gambar 2. 6 Usecase Include
Pada gambar diatas Use Case Login merupakan syarat / selalu dipanggil
terlebih dahulu sebelum dijalankannya use case Mengelola Anggota atau use case
Mengelola Peminjaman (Shalahuddin & A.S, 2011).
Intinya perbedaan mendasar dari use case extend dan use case include
adalah : use case extend digunakan untuk mengembangkan sebuah use case (use
case inti) misalnya setelah melakukan Buka Rekening selanjutnya bisa melakukan
apa lagi ?, dimana pada hubungan extend arah panah mengarah pada use case inti
(use case ditambahkan). sedangkan use case include digunakan untuk menjelasakan
bahwa sebuah use case memiliki sebuah syarat agar / ketentuan sebelum bisa
dijalankan, misalnya saat kita akan mengelola anggota maka kita diwajibkan login
terlebih dahulu. pada hubungan include arah panah mengarah pada use case
47
tambahan (use case yang dipakai / dibutuhkan). Untuk semakin memperjelas,
perhatikan contoh dibawah ini:
Database
Pengertian Basis Data
Database adalah kumpulan pengelompokan informasi, yang masing-masing
terkait satu sama lain dalam beberapa cara. Pengelompokan informasi logis dapat
mencakup kategori seperti data pelanggan, informasi tentang pesanan, informasi
produk, dan sebagainya. (Dennis et al., 2012)
Menurut (Mulyanto, 2009), definisi basis data (database) merupakan
komponen utama dalam membangun sebuah sistem yang menyangkut
pendokumentasian data ke dalam sebuah database. Basis data juga merupakan
suatu tempat penyimpanan data adalah sebuah file yang mengordinasi file-file data
Gambar 2. 7 Contoh include
48
yang saling berhubungan dan memiliki kepentingan yang sama sehingga akan
mempermudah pengolahan data. Bentuk basis data adalah sebuah aturan yang
mengatasi masalah tersebut.
Basis data sebagai kumpulan terorganisir dari data-data yang berhubungan
sedemikian rupa sehingga mudah disimpan, dimanipulasi, serta dipanggil oleh
pengguna (Nugroho, 2011).
Berdasarkan pengertian diatas maka basis data adalah tempat penyimpanan
kumpulan data yang terorganisir sehingga memudahkan untuk di manipulasi oleh
sistem.
Pengertian DBMS
DBMS (Database Management System) adalah suatu perangkat lunak yang
ditujukan untuk menangani penciptaan, pemeliharaan, dan pengendalian akses data.
Dengan menggunakan perangkat lunak ini pengelolaan data menjadi mudah
dilakukan (Kadir, 2009)
Pengujian
Pengujian adalah satu set aktifitas yang direncanakan dan sistematis untuk
menguji atau mengevaluasi kebenaran yang diinginkan. Aktifitas pengujian terdiri
dari satu set atau sekumpulan langkah dimana dapat menempatkan desain kasus uji
yang spesifik dan metode pengujian (Shalahuddin & Rosa, 2011).
Berdasarkan pengertian diatas maka pengujian merupakan suatu aktifitas
untuk mengevaluasi suatu sistem yang telah dibangun apakah sudah sesuai dengan
49
persyaratan yang diinginkan oleh pengguna, dan untuk mengetahui apakah terdapat
kesalahan-kesalahan dari sistem yang telah dibangun tersebut.
White Box
White box testing secara umum merupakan jenis testing yang lebih
berkonsentrasi terhadap “isi” dari perangkat lunak itu sendiri. Jenis ini lebih banyak
berkonsentrasi kepada source code dari perangkat lunak yang dibuat sehingga
membutuhkan proses testing yang jauh lebih lama dan lebih “mahal” dikarenakan
membutuhkan ketelitian dari para tester serta kemampuan teknis pemrograman bagi
para tester-nya (Rizky, 2011).
Akibatnya, jenis testing tersebut hanya dapat dilakukan jika perangkat lunak
telah dinyatakan selesai dan telah melewati tahapan analisa awal. Jenis testing ini
juga membutuhkan input data yang dianggap cukup memenuhi syarat agar
perangkat lunak benar-benar dinyatakan memenuhi kebutuhan pengguna.
Black Box
Black box testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak
yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para tester memandang
perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotak hitam” yang tidak penting dilihat
isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar (Rizky, 2011).
Jenis testing ini hanya memandang perangkat lunak dari sisi spesifikasi dan
kebutuhan yang telah di definisikan pada saat awal perancangan. Sebagai contoh,
jika terdapat sebuah perangkat lunak yang merupakan sebuah sistem informasi
inventory di sebuah perusahaan. Maka pada jenis white box testing, perangkat lunak
50
tersebut akan berusaha dibongkar listing programnya untuk kemudian di tes
menggunakan teknik-teknik yang telah dijelaskan sebelumnya. Sedangkan pada
jenis black box testing, perangkat lunak tersebut akan di eksekusi kemudian
berusaha di tes apakah telah memenuhi kebutuhan pengguna yang didefinisikan
pada saat awal tanpa harus membongkar listing programnya
Bahasa Pemrograman
HTML
HTML adalah bahasa pemrograman dasar yang dipakai untuk menampilkan
informasi pada halaman web. HTML menampilkan informasi dalam bentuk
hypertext dan sesuai dengan namanya. Bahasa ini menggunakan tanda (markup)
disebut dengan Tag untuk menandai perintah-perintahnya (Sitorus, 2012).
Berdasarkan pengertian diatas maka HTML merupakan kumpulan dari
beberapa instruksi yang dapat digunakan untuk mengubah-ubah format suatu
naskah atau dokumen pada web.
Struktur HTML dokumen yaitu:
1. HTML
Setiap dokumen HTML selalu diawali dan ditutup dengan tag HTML.
2. HEAD
Bagian head biasanya berisi tag TITLE, meta tag, dan semua script java
atau yang lain yang akan di eksekusi di browser.
3. BODY
51
Bagian body digunakan untuk menampilkan text, image link, dan semua
yang akan ditampilkan pada web page.
Contoh format dokumen HTML:
<html>
<head>
<title>Selamat Datang di Dunia
Internet</title>
</head>
<body>
<p>Dokumen HTML yang pertama</p>
</body>
</html>
PHP
PHP (Hypertext Preprocessor) merupakan bahasa pemrograman berbasis
web yang memiliki kemampuan untuk memproses dan mengolah data secara
dinamis. PHP dapat dikatakan sebagai sebuah server-side embedded script
language, artinya semua sintaks dan perintah program yang ditulis akan
sepenuhnya dijalankan oleh server, tetapi dapat disertakan pada halaman HTML
biasa. Pada umumnya, semua aplikasi yang dibangun menggunakan PHP akan
memberikan hasil pada web browser, tetapi prosesnya secara keseluruhan
dijalankan pada server (Wahana Komputer, 2009).
PHP memiliki beberapa keunggulan, diantaranya (Wahana
Komputer, 2009):
1. Relatif aman, mengingat skrip atau source code PHP yang terdapat pada
web browser tidak dapat dilihat dengan fasilitas View HTML source, seperti
52
pada Internet Explorer atau sejenisnya karena skrip PHP ditempelkan pada
tag HTML.
2. Fleksibel, instalasi sistem operasi mendukung semua varian Linux,
Windows, Mac OS, dan varian UNIX. Selain itu, jenis webserver yang dapat
diaplikasikan selain Apache adalah Personal Webserver, Netscape and
Planet Servers, Xitami, OmniHTTP, dan Microsoft Internet Information
server.
3. Dalam hal keamanan data, PHP dapat menggunakan berbagai macam varian
database, seperti: MySQL, Microsoft Access, InterBase, MySQL, Sybase,
Dbase, Informix, SQL Server, dan lain-lain.
4. PHP dapat berintegrasi dengan semua aplikasi program CGI, misalnya
mengambil nilai form, sehingga menghasilkan halaman web yang dinamis.
Selain itu, integrasi dapat juga dengan mengirimkan dan menerima cookie.
PHP juga dapat berkomunikasi dengan berbagai layanan yang
menggunakan protokol HTTP, SNMP, NNTP, POP3, IMAP, dan lain
sebagainya.
5. PHP bisa dikatakan cepat karena ditempelkan pada HTML sehingga waktu
tanggap menjadi pendek.
6. Dilihat dari segi harga PHP tidak mahal, kebanyakan varian PHP gratis dan
dapat diperoleh dengan cuma-cuma.
7. Selain bisa didapatkan secara gratis karena di bawah lisensi GNU, juga
dapat memodifikasi fitur PHP sesuai dengan kebutuhan.
53
CSS
CSS adalah suatu kumpulan kode-kode untuk memformat, yang
mengendalikan tampilan isi dalam suatu halaman web. Penggunaan style CSS pada
format suatu halaman diletakkan terpisah dari tampilan halaman. Isi dari halaman
kode HTML terletak di dalam file HTML, sedangkan kode CSS dapat berupa
tampilan kode yang berada dalam file lain atau dalam salah satu bagian dari
dokumen HTML, dan biasanya diletakkan di bagian kepala atau tag <head>
(MADCOMS, 2013). Contoh sebuah kode CSS:
body{
color: red; background: black;}
Berdasarkan pengertian diatas maka CSS merupakan sebuah dokumen yang
berdiri sendiri dan dapat dimasukkan ke dalam kode HTML untuk pendefinisian
style. CSS digunakan untuk mengatur susunan tampilan pada halaman HTML.
XAMPP
Singkatan XAMPP menurut (Supriyatno, 2010), adalah X (empat sistem
operasi apapun), Apache, MySQL, PHP, Perl. XAMPP merupakan perangkat lunak
yang dapat di download secara gratis.XAMPP merupakan tool yang menyediakan
paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket. Dalam paketnya sudah terdapat
Apache (web server), MySQL (database), PHP (server side scripting), Perl, FTP
server, PHPMyAdmin dan berbagai pustaka bantu lainnya.
XAMPP merupakan aplikasi gratis dan tersedia untuk platform Linux,
Windows, Mac OS dan solaris.Aplikasi ini dikembangkan oleh Kay Vogelgeang,
54
carten Wiedmann dan Kai EOswand Saidler dibawah lisensi General Public
Lisence (GNU).Aplikasi ini dapat diperoleh pada situs http://apachefriends.org.
55
METODOLOGI PENELITIAN
Metode Pengumpulan Data
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menggunakan beberapa metode yang
digunakan dalam penyusunan skripsi, metode yang digunakan baik berupa
pengumpulan data terkait dengan perusahaan maupun mengumpulkan informasi
agar sesuai dengan kebenaran dalam uraian pembahasan. Adapun metode
pengumpulan data yang digunakan dalam pembahasan ini antara lain:
Observasi
Observasi dilakukan dengan mengamati langsung aktivitas dan masalah
yang terjadi pada Subdirektorat Sistem Informasi, Direktorat Pengundangan,
Penerjemah, dan Publikasi. Aktivitas tersebut terkait alur perancangan peraturan
perundang-undangan mulai dari tahap awal perencanaan hingga akhir penyimpanan
dan publikasi. Selain itu juga pengamatan dilakukan melalui website resmi yang
dimiliki Direktorat Jenderal Peraturan Perundang-undangan. Adapun secara
spesifik kegiatan observasi ini dijelaskan sebagai berikut:
Perusahaan : PT. Karunia Abadi
Alamat : Rukan Taman Palem Lestari, RT 013/08, Blok Y/3, Lantai
2, Cengkareng, Jakarta 117030
Waktu : 7 Januari – 22 Maret 2019
56
Wawancara
Wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan
untuk pengembangan sistem. Wawancara terdiri dari beberapa pertanyaaan yang
berhubungan dengan pengembangan sistem yang diperlukan untuk memenuhi
akses informasi, daftar pertanyaan dan jawaban di Lampiran 1. Proses tanya jawab
secara lisan yang berlangsung satu arah ini dilakukan dengan harapan dapat
mengungkapkan sebanyak mungkin data yang ingin digali mengenai sistem yang
dibutuhkan user.
Studi Literatur
Metode ini dilakukan dengan menelusuri literatur yang ada dan
menelaahnya secara tekun. Studi literatur sejenis dilakukan guna untuk menambah
referensi teori-teori yang dibutuhkan dalam penyusunan skripsi dengan membaca
dan mempelajari literatur yang berkaitan dengan penyusunan skripsi ini. Pada
penulisan ini menggunakan referensi dari beberapa jurnal dan skripsi sistem
informasi impor barang dengan mempelajarinya lebih dalam untuk memperoleh
kelebihan dan kelemahan yang ada sehingga dapat menjadi acuan dalam
penyempurnaan penyusunan skripsi ini.
Berikut adalah beberapa hasil penelitian sejenis yang digunakan penulis
sebagai referensi dalam peyusunan skripsi:
57
Tabel 3. 1 Referensi Perbandigan dengan Penelitian Sejenis
No. Nama Penulis Judul Tahun Perbedaan
Studi Litelatur Penulis
1
Arif Maulana (Jurnal
Manajemen Informatika,
Universitas Dian
Nuswantoro)
Sistem Informasi
Pemeritahuan Impor Barang
pada PT.Asia Pacific Fiber,
Tbk Kaliwungu
2016
Sistem yang memudahkan dalam
melakukan penambahan data PIB dan
pencarian data serta pembuatan laporan
data PIB
Peneliti tidak hanya membuat sistem
untuk pembuatan laporan PIB tetapi
juga dokumen SPPB dan DO
2
Rif’a Harjanti (Penelitian
Skripsi Fakultas Komputer
Universitas Dian Nuswantoro
Semarang)
Sistem Informasi Ekspor dan
Impor Barang di
PT.Wiraprima Samudra
Sejahtera
2014
Perancangan sistem hanya sebatas
prototype dan pengurusan dokumen
PIB.
Peneliti merancang sistem tidak
hanya pengurusan PIB tetapi juga
pengurusan dokumen SPPB dan DO
3
Novan Zulkarnain (Jurnal
universitas Binus, Information
System Departement )
Perencanaan Sistem Informasi
Impor & Ekspor (SIEB)
Berbasis Web pada
PT.WINDU EKA
2014
Sistem hanya untuk mengetahui
informasi mengenai laporan barang jadi
ekspor dan bahan baku impor.
Peneliti merancang sistem yang
dibutuhkan untuk membuat dokumen
yang dibutuhkan bea cukai
4
Vicko Gutomo (Jurnal
Universitas Komputer
Indonesia jurusan sistem
informasi)
Sistem Informasi Data
Importir berbasis Web di
ITPC Busan Korea Selatan
2016
Sistem hanya memuat data yang dibutuh
untuk membuat dokumen PIB seperti
Faktur, Packing List dan Bill of lading.
Tidak ada pelaporan
.Peneliti merancang sistem yang dapat
melakuran pelaporan secara otomatis
5
Irpan Kusyadi (Jurnal Teknik
Informatika Universitas
Pamulang)
Penerapan Sistem Informasi
Pemberitahuan Impor Barang
Khusus berbasis Web dengan
Metode Waterfall pada
KPPBC TMP Soekarno -
Hatta
2018 Proses bisnis hanya pengurusan
dokumen PIB dan dokumen SPPB.
Peneliti merancang sistem tidak
hanya pengurusan PIB dan SPPB
tetapi juga pengurusan dokumen DO
58
Metode Pengembangan Sistem
Peneliti ini mengunakan metode Rapid Application Devlopment (RAD).
Menurut penulis, metode ini merupakan metode yang paling cocok kerena semua
peryaratan sudah dipahami dengan baik di awal dan proses pengembangan sistem
menjadi lebih teratur karena berurutan dari satu tahap ke tahap selanjutnya.
Metode Rapid Application Devlopment (RAD)
Pengembangan sistem penyewaan ini menggunakan metode RAD (Rapid
Application Devlopment) dikarenakan RAD (Rapid Application Devlopment)
menggunakan pendekatan beriorientasi objek terhadap pengembangan sistem yang
mencakup suatu metode pengembangan serta perangkat-perangkat lunak. Penulis
melihat RAD (Rapid Application Devlopment) sebagai suatu pendekatan yang
cocok dalam membantu membuat sistem penyewaan yang baru. Hal ini dikarenakan
RAD adalah strategi yang menekankan kecepatan pengembangan melalui
keterlibatan pengguna yang ekstensif dalam kontruksi, cepat, berulang dan
bertambah serangkaian yang bekerja dalam sebuah sistem yang pada akhirnya
berkembang kedalam sistem final.
Pengem bangan sistem berorientasi obyek RAD terdiri dari tiga fase yaitu.
1. Fase Perencanaan Syarat.
Dalam analisis kebutuhan sistem, pengguna dan penganalisis
bertemu untuk mengidentifikasikan tujuan-tujuan aplikasi atau sistem
serta untuk mengidenifikasi syarat-syarat informasi yang ditimbulkan
dari tujuan-tujuan tersebut. Orientasi dalam fase ini ialah menbangun
59
sistem penyewaan yang sesuai dengan kebutuhan PT KARUNIA
SUKSES ABADI.
Peneliti dalam hal ini menganalisa sistem yang berjalan dan
sistem yang akan diterapkan. Dalam penulisan skripsi dan
pengembangan sistem penyewaan peneliti hanya melakukan analisis
kebutuhan sistem dan tidak melakukan studi kelayakan, studi kelayakan
dilakukan oleh manajemen puncak, peneliti hanya melakukan uji
sistem. Dalam pertemuan tersebut diperoleh perencanaan yang akan
dibuat di dalam sistem:
1. Identifikasi masalah.
2. Penentuan kebutuhan sistem.
3. Menyesuaikan tujuan pengembangan sistem.
4. Perencanaan solusi sistem.
.
2. Workshop Design RAD.
Workshop design RAD adalah fase untuk merancang dan
memperbaiki yang bias digambarkan sebagai workshop. Selama
workshop design RAD, pengguna merespon kerja prototype yang ada
dan penganalisis memperbaiki modul-modul yang dirancang
berdasarkan respon pengguna.
Dalam proses desain, peneliti memulai merancang sistem
penyewaan dengan tools UML (Unifed Modelling Language) dengan
tahapan sebagai berikut:
60
5. Membuat use case diagram
Ditahap ini peneliti mencoba untuk menangkap requirements
sistem dan memahami sistem yang sedang berjalan.
6. Membuat use case spesification
Disini peneliti mendeskripsikan use case yang telah dibuat pada
tahap pertama.
7. Membuat Activity Diagram
Peneliti membuat sebuah alur kerja dari suatu aktivitas ke
aktivitas lainnya. Tahap ini sangat berguna ketika kita ingin
menggambarkan atau menjelaskan bagaimana perilaku dalam
berbagai use case berperilaku.
8. Membuat Sequence Diagram
Peneliti menjelaskan interaksi objek yang disusun dalam suatu
urutan waktu. Peneliti memperlihatkan tahap demi tahap apa
yang seharusnya terjadi untuk menghasilkan sesutau di dalam
use case.
9. Membuat Class Diagram
Penulis memvisualisasikan struktur kelas dari suatu sistem dan
memperlihatkan hubungan antar kelas..
3. Fase Implementasi
Sesudah sistem-sistem dibangun dan disaring sesuai dengan
workshop RAD, sistem-sistem baru atau bagian dari sistem diuji
61
coba pada tahap desain interface, pengkodean sampai dengan
tahap testing.
Kerangka Penelitan
Kerangka penelitian merupakan bagan yang menggambarkan tahapan-
tahapan yang dilakukan dalam melakukan penelitian tugas akhir ini. Dalam proses
pengembangan aplikasi ini, penulis menggunakan metode Rapid Application
Devlopment (RAD). Tahapan-tahapan pengembangan aplikasi dapat dilihat sebagai
berikut:
63
HASIL DAN PEMBAHASAN
Perencanaan Syarat
Gambaran Umum Perusahaan
1. Identitas Perusahaan
PT. Karunia Abadi merupakan salah satu perusahaan dibidang pelayanan
jasa. Perusahaan bergerak di bidang jasa kepabeanan ini berdiri sejak tahun 2009
dan merupakan perusahaan tersebut berlokasi di Jl. Taman Palem Lestari RT
013/008 Ruko Taman Palem Lestari Blok Y/3 Lt. 2 Cengkareng Jakarta Barat.
2. Visi dan Misi
Visi : Menjadi Perusahaan terdepan dalam bidang jasa kepabeanan melalui
sumber daya manusia dan manajemen yang profesional guna menjadi market leader
di Indonesia.
Misi :
- Memberi pe;ayanan yang kompetitif di bidang jasa kepabeanan untuk
pelanggan dan perusahaan
- Memberi kontribusi yang optimal bagi pelanggan atau perusahaan,
negara, karyawan dan lingkungan.
- Meningkatkan nilai perusahaan yang di bangun melalui kreatifitas,
inovasi dan kompetisi sumber daya manusia.
64
3. Struktur Organisansi Perusahaan
Analisis Sistem Berjalan
Analisis proses bisnis ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana proses
yang terjadi dalam aktivitas pengamatan cuaca yang dilakukan oleh pengamat
(forecaster) dan pelaporan hasil pengamatan tersebut ke dalam sistem dan
bagaimana sistem yang berjalan untuk penyajian informasi tersebut. Proses yang
dimaksud dapat dijelaskan melalui gambar 4.2.
Gambar 4. 1 Struktur Organisasi Perusahaan
66
Berikut adalah penjelasan rich picture sistem administrasi yang sedang
berjalan yang digambarkan diatas:
1. Pelanggan menelpon perusahaan untuk permintaan jasa impor barang.
2. Pelanggan mengirim berkas yang diperlukan ntuk impor barang seperti
faktur, packing list dan Bill of Lading (BL) ke perusahaan memlalui POS
(kurir) atau memberikan langsung ke administrasi perusahaan.
3. Administrasi membuat surat Permohonan Impor Barang (PIB) berdasarkan
berkas faktur, packing list dan bill of lading (BL) dari pelanggan
mengunakan modul EDI beacukai.
4. Setelah PIB selesai dan tidak ada revisi lagi, PIB akan diproses oleh Bea
Cukai dan menerima respon.
5. Administrasi menerima respon PIB jalur mana barang keluar seperti jalur
hijau, jalur kuning dan jalur merah lalu memberitahukan ke operasional.
6. Jika mendapat respon jalur hijau, tidak perlu mengecek isi peti kemas dan
langsung menerima SPPB.
7. Jika mendapat respon jalur kuning, tergantung petugas ingin mengecek
barang di peti kemas atau tidak. Belum tentu di periksa dan langsung
mendapatkan SPPB
8. Jika jalur merah harus memeriksa isi peti kemas satu per satu. Biasanya
barang yang masuk jalur merah itu barang yang dicurigai atau barang yang
jumlahnya tidak sesuai dengan PIB.
9. Setelah semua cek jalur selesai terbitlah Surat Perintah Pengeluaran
Barang(SPPB)
67
10. Operasional membarikan Bill of Lading (BL) ke pelayaran.
11. Pihak pelayaran menerima Bill of Lading (BL) dan menerbitkan surat
Delivery Order(DO).
12. Operasional menerima Delivery Order(DO) dari pelayaran.
13. Operasional memberitahukan semua proses kepabeanan selesai.
14. Pihak keuangan membuat invoice.
15. Pelanggan menerima invoice berapa yang harus dibayar.
16. Pelanggan membayar invoice dan memberikan bukti pembayaran.
17. Pihak keuangan menvalidasi pembayaran.
18. Operasional diberitahu pembayaran sudah selesai.
19. Operasional memberikan berkas Delivery Order(DO) dan Surat Perintah
Keluar Barang(SPPB) ke kurir untuk mengeluarkan barang dari pelabuhan.
20. Kurir mengirim barang ke pelanggan.
21. Keuangan membuat laporan keuangan.
22. Direktur mendapatkan laporan keuangan untuk bahan dalam mengambil
keputusan.
68
Analisis Sistem Usulan
Gambar di atas merupakan alur sistem usulan yang peneliti rancang sebagai
berikut:
1. Pelanggan request Job Order impor barang dengan meng-input data dan
upload berkas faktur, packing list dan bill of lading.
Gambar 4. 3 Analisis Sistem Usulan
69
2. Setelah ada permintaan job order, administrasi meng-approve Job Order
dari pelanggan.
3. Administrasi mengelola dokumen PIB dan membuat PIB (Permohonan
Impor Barang) dengan module EDI berdasarkan berkas fktur, packing
list dan bill of lading dari pelanggan.
4. Operasional mengelola SPPB seperti input dokumen SPPB bersarkan
dokumen PIB.
5. Setelah operasional selesai mengurus dokumen SPPB, operasional
meng-input dokumen Delivery Order (DO) dari pihak pelayaran.
6. Pihak keuangan membuat invoice ketika operasional sudah mengupload
dokumen SPPB dan DO
7. Pelanggan mendapatkan invoice dan tanda pekerjaan sudah seleasi.
Pelanggan membayar sesuai invoice dan meng-upload bukti
pembayaran.
8. Pihak keuangan mengecek membayaran pelanggan dan memvalidasi
pembayaran tersebut.
9. Ketika pembayaran sudah selesai kurir melihat dan mencetak berkasas
SPPB dan DO dan diberikan kepada petugas ketika akan membawa
keluar barang dari peluhan.
10. Direktur dapat melihat laporan.
11. Administrasi mengelola data pelanggan.
12. Admin mengelola data karyawan.
70
Analisis Kebutuhan
Kebutuhan Fungsional
Kebutuhan fungsional adalah pernyataan layanan yang harus diberikan
kepada sistem agar dapat melakukan keperilakuannya dalam bereaksi terhadap
masukan tertentu dan pada situasi. Kebutuhan fungsional harus dapat
mengilustrasikan secara jelas fungsi-fungsi dan fitur-fitur yang ada pada sistem
yang dikembangkan.
Berikut ini adalah kebutuhan fungsional dari sistem yang akan dibangun :
Tabel 4. 1 Kebutuhan Fungsional
No. Kebutuhan Fungsional Aktor
1
Sistem menyediakan fungsi login Admin, Pelanggan, Administrasi,
Operasional, Keuangan, Kurir,
Direktur
2
Sistem menyediakan fungsi logout Admin, Pelanggan, Administrasi,
Operasional, Keuangan, Kurir,
Direktur
3
Sistem menampilkan informasi profil
pengguna terkait
Admin, Pelanggan, Administrasi,
Operasional, Keuangan, Kurir,
Direktur
4
Sistem menyediakan fitur ganti password Admin, Pelanggan, Administrasi,
Operasional, Keuangan, Kurir,
Direktur
5 Sistem menyediakan fitur registrasi Pelanggan
6 Sistem menyediakan fitur kelola data
pelanggan
Admin
7 Sistem menyediakan fitur kelola data
karyawan
Admin
71
8 Sistem menyediakan fitur tambah job
order
Pelanggan
9 Sistem menyediakan fitur approve job
order
Administrasi
10 Sistem menyediakan fitur kelola dokumen
PIB
Administrasi
11 Sistem menyediakan fitur kelola dokumen
SPPB
Operasional
12 Sistem menyediakan fitur kelola dokumen
DO
Operasional
13 Sistem menyediakan fitur kelola Invoice Keuangan
14 Sistem menyediakan fitur upload bukti
bayar
Pelanggan
15 Sistem menyediakan fitur validasi invoice Keuangan
16 Sistem menyediakan fitur lihat dokumen
barang keluar
Kurir
17 Sistem menyediakan fitur lihat laporan Direktur
Kebutuhan Non-Fungsional
Kebutuhan non-fungsional berisi tentang batasan layanan atau fungsi yang
diberikan sistem
1. Adapun software yang digunakan dalam penelitian ini antara lain :
Star UML : untuk mendesain diagram UML.
Microsoft Visio 2016 : untuk mendesain Rich Picture Proses Bisnis.
Balsamiq Mock Up 3.5.16 : untuk merancang User Interface Aplikasi.
Adobe Photoshop CS6 : untuk mendesain FP-Tree.
XAMPP : untuk sebagai webservice.
Mozilla Firefox : untuk web browser.
72
2. Hardware :
Min. RAM : 256 Mb (yang digunakan peneliti : 8 GB)
Min.Processor : Intel Dual Core (yang digunakan peneliti : AMD A8
Quadcore)
Min. VGA : 128 Mb (yang digunakan peneliti : 1Gb ATI RADEON)
Min. Hardisk : 125 Gb (yang digunakan peneliti : 750 Gb)
3. Sistem Operasi : Min.Windows 7 32-bit (yang digunakan peneliti : Windows
10 64-bit)
Workshop Desain
Usecase Diagram
A. Identifikasi Pelaku (Aktor) Bisnis
Pada Tabel dijabarkan pelaku yang terlibat dalam Sistem Informasi
Administrasi Impor Barang beserta deskripsi tentang masing-masing pelaku yang
ada.
Tabel 4. 2 Identifikasi Aktor
No Pelaku
(Actor)
Deskripsi
1 Admin Orang yang mengelola data user dan sistem.
2 Pelanggan Orang yang mengajukan permintaan jasa impor barang dan
input bukti pembayaran.
3 Administrasi Orang yang membuat surat Permohonan Impor Barang
(PIB).
4 Operasional Orang yang mengurus Surat Perintah Pengeliaran Barang
(SPPB) dan Delivery Order (DO).
5 Keuangan Orang yang membuat invoice dan validasi pembayaran.
6 Direkur Orang yang menerima laporan.
7 Kurir Orang yang mengeluarkan barang dari pelabuhan dan
mengirimkan ke pelanggan
73
B. Identifikasi Usecase
Pada tabel dijabarkan daftar usecase yang terlibat dalam Sistem Informasi
Administrasi Impor Barang beserta deskripsi tentang masing-masing usecase dan
aktor yang terlibat dalam usecase tersebut.
Tabel 4. 3 Identifikasi Usecase
No Nama
Usecase Deskripsi Aktor
1 Login
Usecase menggambarkan
kegiatan login ke dalam
sistem dengan memasukan
data pengguna untuk
diverifikasi oleh sistem.
Admin, Pelanggan,
Administrasi, Operasional,
Keuangan, Direktur, Kurir
2 Logout
Usecase menggambarkan
kegiatan untuk keluar dari
sistem.
Admin, Pelanggan,
Administrasi, Operasional,
Keuangan, Direktur, Kurir
dmin, Pegawai, Teknisi,
Kepala Bidang IT
3 Registrasi
Usecase menggambarkan
kegiatan untuk registrasi agar
dapat akun untuk masuk
kedalam sistem
Pelanggan
4 Ganti
Password
Usecase menggambarkan
kegiatan untuk menganti
password akun.
Admin, Pelanggan,
Administrasi, Operasional,
Keuangan, Direktur, Kurir
5 Edit Profil
Usecase menggambarkan
kegiatan mengubah profil
akun pada sistem.
Admin, Pelanggan,
Administrasi, Operasional,
Keuangan, Direktur, Kurir
74
6 Kelola Data
Pelanggan
Usecase menggambarkan
kegiatan kelola data dan
akun pelanggan.
Admin
7 Kelola Data
Karyawan
Usecase menggambarkan
kegiatan kelola akun
Karyawan.
Admin
8 Tambah
JobOrder
Usecase menggambarkan
kegiatan pengajuan Job
Order dan input berkas
faktur, packing list dan
billing of lading (BL).
Pelanggan
9 Appove
JobOrder
Usecase menggambarkan
kegiatan administrasi
menerima permintaan jasa
impor barang
Administrasi
10
Kelola
Dokumen
PIB
Usecase menggambarkan
kegiatan pembuatan
dokumen PIB
Administrasi
11
Kelola
Dokumen
SPPB
Usecase menggambarkan
kegiatan memasukan
dokumen SPPB
Operasional
12
Kelola
Dokumen
DO
Usecase menggambarkan
kegiatan memasukan
dokumen DO
Operasional
13 Kelola
Invoice
Usecase menggambarkan
kegiatan mengelola invoice Keuangan
14
Upload
bukti
pembayaran
Usecase menggambarkan
kegiatan pelanggan telah
membayar invoice dan
Pelanggan
75
Berikut adalah usulan Usecase Diagram yang menggambarkan kegiatan-
kegiatan diatas:
meng-upload bukti
pembayaran
15 Validasi
invoice
Usecase menggambarkan
kegiatan keuangan
memvalidasi pembayaran
yang telah pelanggan
lakukan.
Keuangan
16
Dokumen
barang
keluar
Usecase menggambarkan
kegiatan kurir melihat
dokumen untuk
mengeluarkan barang dari
pelabuhan
Kurir
17 Lihat
Laporan
Usecase menggambarkan
kegiatan melihat data laporan Direktur
77
C. Usecase Skenario
Proses yang terjadi pada gambar lebih lanjut dijelaskan secara rinci pada
tabel berikut:
1. Login
Tabel 4. 4 Usecase Skenario Login
Use Case Name Login
Use Case ID 1
Actor Admin, Pelanggan, Administrasi, Operasional,
Keuangan, Direktur, Kurir
Description
Usecase menggambarkan kegiatan input
username dan password agar dapat masuk ke dalam
sistem.
Precondition -
Typical Course of
Events
Actor Action System Response
1: Input username dan
password.
2: Klik tombol login.
3: Verifikasi username dan
password.
4: Menampilkan pesan “Login
berhasil”
5: Menampilkan halaman
utama sistem.
Alternate Course 4: Jika username atau password salah maka
menampilkan pesan “Login gagal” dan kembali ke no 1.
Conclusion Usecase ini menentukan bisa tidaknya user masuk
ke dalam sistem.
Post Condition Ganti Password, Profil
78
2. Logout
Tabel 4. 5 Usecase Skenario Logout
3. Registrasi
Tabel 4. 6 Usecase Skenario Registrasi
Use Case Name Logout
Use Case ID 2
Actor Admin, Pelanggan, Administrasi, Operasional,
Keuangan, Direktur, Kurir
Description Usecase menggambarkan kegiatan keluar dari
sistem.
Precondition Login
Typical Course of
Events
Actor Action System Response
1: Klik tombol logout.
3: klik “Oke”
2: Menampilkan konfirmasi
logout.
4: menghapus session_id
5: Menampilkan halaman login
Alternate Course 3: jika klik batal akan kembali ke halaman utama
Conclusion Usecase menggambarkan kegiatan keluar dari
sistem.
Post Condition -
Use Case Name Registrasi
Use Case ID 3
Actor Pelanggan
Description Usecase menggambarkan kegiatan registrasi atau
mendaftar akun untuk masuk kedalam sistem.
Precondition -
79
4. Ganti password
Tabel 4. 7 Usecase Skenario Ganti Password
Typical Course of
Events
Actor Action System Response
1: Klik “Registrasi”
3: input nama,
username dan
password
4: klik “simpan”
2: Menampilkan form
registrasi
5:mengecek apakah username
sudah ada yang menggunakan.
6: jika tidak ada akan
menyimpan data ke dalam
database
Menampilkan pesan “registrasi
berhasil”
7: menampilkan halaman login
Alternate Course
6: jika sudah ada yang menggunakan akan muncul pesan
“Username sudah ada yang menggunakan” dan kembali
input username lain.
Conclusion Berhasil buat akun baru
Post Condition -
Use Case Name Ganti Password
Use Case ID 4
Actor Admin, Pelanggan, Administrasi, Operasional,
Keuangan, Direktur, Kurir
Description Usecase menggambarkan kegiatan mengganti password.
Precondition Login
Actor Action System Response
80
5. Edit Profil
Tabel 4. 8 Usecase Skenario Edit Profil
Typical Course of
Events
1: Klik menu “ganti
password”
3: input password baru
4: klik “oke”
6: klik “oke”
2: Menampilkan form ganti
password.
5:menampilkan pesan “sudah
yakin?”
7: update data password baru
ke dalam database
8: menampilkan pesan
“Berhasil ubah password”
9: menampilkan halaman
utama
Alternate Course 4: jika klik “batal” akan menampilkan halaman utama
6: jika klik “batal” akan kembali input password
Conclusion Password berhasil diubah.
Post Condition -
Use Case Name Edit Profil
Use Case ID 5
Actor Admin, Pelanggan, Administrasi, Operasional,
Keuangan, Direktur, Kurir
Description Usecase menggambarkan kegiatan merubah profil
akun.
Precondition Login
Typical Course of
Events
Actor Action System Response
1: Klik menu “profil”.
3: input data profil
4: klik “simpan”
2: Menampilkan halaman
profil.
81
6. Kelola Data Pelanggan
Tabel 4. 9 Usecase Skenario Kelola Data Pelanggan
6: klik “oke”
5: menampilkan pesan “profil
anda sudah benar?”
7: Menyimpan data profil baru
ke dalam database
8: menampilkan pesan
“berhasil ubah profil”
9. menampilkan halaman profil
Alternate Course 4: jika klik “batal” akan menampilkan halaman profil
6: jika klik “batal” akan kembali input password
Conclusion Profil akun berhasil diubah
Post Condition -
Use Case Name Kelola Pelanggan
Use Case ID 6
Actor Admin
Description Usecase menggambarkan kegiatan kelola pelanggan.
Precondition Login
Typical Course of
Events
Actor Action System Response
1: Klik menu “kelola
pelanggan”.
3: Klik “Edit”
5: input data pelanggan
6: klik ”simpan”
8: klik “tambah”
2: Menampilkan halaman
kelola pelanggan
4: Menampilkan halaman form
data pelanggan
7: update data pelanggan ke
dalam database
82
7. Kelola Data Karyawan
Tabel 4. 10 Usecase Skenario Kelola Data Pelanggan
10: klik ”simpan”
12: klik “hapus”
14: klik “oke”
9: Menampilkan halaman form
data pelanggan
11: update data pelanggan ke
dalam database
13: menampilkan pesan
“hapus?”
15: menghapus data dari
database
16: menampilkan halaman
kelola data pelanggan
Alternate Course 14: jika klik “batal” langsung kembali ke halaman kelola
data pelanggan
Conclusion Kelola akun pelanggan
Post Condition -
Use Case Name Kelola Karyawan
Use Case ID 7
Actor Admin
Description Usecase menggambarkan kegiatan kelola karyawan.
Precondition Login
Typical Course of
Events
Actor Action System Response
1: Klik menu “kelola
karyawan”.
3: Klik “Edit”
2: Menampilkan halaman
kelola karyawan
4: Menampilkan halaman form
data karyawan
83
8. Tambah Job Order
Tabel 4. 11 Usecase Skenario Tambah Job Order
5: input data karyawan
6: klik ”simpan”
8: klik “tambah”
10: klik ”simpan”
12: klik “hapus”
14: klik “oke”
7: update data karyawan ke
dalam database
9: Menampilkan halaman form
data karyawan
11: update data karyawan ke
dalam database
13: menampilkan pesan
“hapus?”
15: menghapus data dari
database
16: menampilkan halaman
kelola data karyawan
Alternate Course 14: jika klik “batal” langsung kembali ke halaman kelola
data karyawan
Conclusion Kelola akun karyawan
Post Condition -
Use Case Name JobOrder
Use Case ID 8
Actor Pelanggan
Description Usecase menggambarkan kegiatan tambah job order
impor barang
Precondition Login
Actor Action System Response
84
9. Approve Job Order
Tabel 4. 12 Usecase Skenario Approve Job Order
Typical Course of
Events
1: Klik menu
“JobOrder” .
3: klik “tambah”
5: input data job order
6: klik “simpan”
1.
2: Menampilkan halaman job
order
4: Menampilkan form job
order
7: insert data job order ke
dalam database
8: menampilkan pesan “tambah
job order berhasil”
Alternate Course 3: jika klik “edit” dapat merubah data job order yang
salah
Conclusion Berhasil menambahkan job order
Post Condition Menampilkan halaman job order
Use Case Name Approve Job order
Use Case ID 9
Actor Administrasi
Description Usecase menggambarkan kegiatan approve job order
impor barang oleh adminisrasi
Precondition Login
Typical Course of
Events
Actor Action System Response
1: Klik menu “job
order”.
3: Klik “approve”
5: klik ”oke”
2: Menampilkan halaman job
order
4: Menampilkan pesan “anda
yakin approve job order ini?”
6: menyimpan data ke dalam
database
85
10. Kelola Dokumen PIB
Tabel 4. 13 Usecase Skenario Kelola Dokumen PIB
7: menampilkan pesan
“approve job order berhasil
Alternate Course 5: jika klik “batal” akan kemabali ke halaman job order
Conclusion Berhasil approve Job Order permintaan impor barang
Post Condition menampilkan halaman job order
Use Case Name Kelola Dokumen PIB
Use Case ID 10
Actor Administrasi
Description Usecase menggambarkan kegiatan input pib berdasarkan
job order
Precondition Login
Typical Course of
Events
Actor Action System Response
1: Klik menu “PIB”
3: klik “tambah”
5: input data PIB
6: klik “simpan”
8: klik “oke”
2.
2: Menampilkan halaman PIB
4: menampilkan form input
PIB
7: menampilkan pesan “apakah
sudah benar?”
9: menyimpan data PIB ke
dalam database
10: menampilkan pesan “input
PIB berhasil”
86
11. Kelola Dokumen SPPB
Tabel 4. 14 Usecase Skenario Kelola Dokumen SPPB
Alternate Course 8: jika klik “batal” akan kembali ke form input PIB
Conclusion Berhasil menambahkan dokumen PIB
Post Condition Menampilkan halaman PIB
Use Case Name Kelola Dokumen SPPB
Use Case ID 11
Actor Operasional
Description
Usecase menggambarkan kegiatan input dokumen Surat
Perintah Penguluaran Barang SPPB
Precondition Login
Typical Course of
Events
Actor Action System Response
1: Klik menu “SPPB”
3: klik “tambah”
5: Input data SPPB
6: klik “simpan”
8: klik “Oke”
2: Menampilkan halaman
SPPB
4: Menampilkan form input
SPPB
7: menampilkan pesan “apakah
sudah benar?”
9: Menyimpan data SPPB ke
database
87
12. Kelola Dokumen DO
Tabel 4. 15 Usecase Skenario Kelola Dokumen DO
10: menampilkan pesan “input
SPPB berhasil”
Alternate Course 8: jika klik “batal” kembali ke form intput SPPB
Conclusion Berhasil menambah dokumen SPPB
Post Condition Menampilkan halaman SPPB
Use Case Name Kelola Dokumen DO
Use Case ID 12
Actor Operasional
Description Usecase menggambarkan kegiatan input surat Delivery
Order (DO).
Precondition Login
Typical Course of
Events
Actor Action System Response
1: Klik menu “DO”
3: klik “tambah”
5: Input data DO
6: klik “simpan”
8: klik “Oke”
2: Menampilkan halaman DO
4: Menampilkan form input
DO
7: menampilkan pesan “apakah
sudah benar?”
9: Menyimpan data DO ke
database
10: menampilkan pesan “input
DO berhasil”
88
13. Kelola Invoice
Tabel 4. 16 Usecase Skenario Kelola Invoice
Alternate Course 8: jika klik “batal” kembali ke form intput DO
Conclusion Berhasil menambah dokumen DO
Post Condition Menampilkan halaman DO
Use Case Name Kelola Invoice
Use Case ID 13
Actor Keuangan
Description Usecase menggambarkan kegiatan pembuatan invoice
Precondition Login
Typical Course of
Events
Actor Action System Response
1: Klik menu “Invoice”
3: klik “tambah”
5: Input data Invoice
6: klik “simpan”
8: klik “Oke”
2: Menampilkan halaman
Invoice
4: Menampilkan form input
Invoice
7: menampilkan pesan “apakah
sudah benar?”
9: Menyimpan data Invoice ke
database
10: menampilkan pesan “input
Invoice berhasil”
Alternate Course 8: jika klik “batal” kembali ke form intput Invoice
Conclusion Berhasil menambah dokumen Invoice
Post Condition Menampilkan halaman Invoice
89
14. Upload Bukti Pembayaran Invoice
Tabel 4. 17 Usecase Skenario Upload Bukti Bayar Invoice
15. Validasi Invoice
Tabel 4. 18 Usecase Skenario Validasi Invoice
Use Case Name Upload Bukti Pembayaran Invoice
Use Case ID 14
Actor Pelanggan
Description Usecase menggambarkan kegiatan upload bukti
pembayaran invoice
Precondition Login
Typical Course of
Events
Actor Action System Response
1: Klik menu “Invoice”
3: klik “upload”
5: Input foto bukti
pembayaran
6: klik “simpan”
2: Menampilkan halaman
Invoice
4: Menampilkan form input
Invoice
7: Menyimpan bukti
pembayaran ke database
8: menampilkan pesan “bukti
pembayaran sukses di upload”
Alternate Course -
Conclusion Berhasil menambah bukti pembayaran Invoice
Post Condition Menampilkan halaman Invoice
Use Case Name Validasi Invoice
Use Case ID 15
Actor Keuangan
90
16. Dokumen keluar barang
Tabel 4. 19 Usecase Skenario Dokumen Barang Keluar
Description Usecase menggambarkan kegiatan validasi bukti
pembayaran invoice
Precondition Login
Typical Course of
Events
Actor Action System Response
1: Klik menu “validasi
invoice”.
3: Klik “validasi”
5: klik ”oke”
2: Menampilkan halaman
validasi invoice
4: Menampilkan pesan “anda
yakin validasi invoice ini?”
6: menyimpan data ke dalam
database
7: menampilkan pesan “
validasi invoice berhasil
Alternate Course 5: jika klik “batal” kembali ke halaman validasi invoice
Conclusion Berhasil validasi invoice
Post Condition Menampilkan halaman validasi invoice
Use Case Name Dokumen Keluar Barang
Use Case ID 16
Actor Kurir
Description Usecase menggambarkan kegiatan melihat dokumen
keluar barang.
Precondition Login
Typical Course of
Events
Actor Action System Response
1: Klik menu
“Dokumen barang
keluar”
2: Menampilkan halaman
Dokumen Barang Keluar
91
17. Lihat laporan
Tabel 4. 20 Usecase Skenario Lihat Laporan
3: klik “download”
4: menampilkan pesan
“download dokumen keluar”
Alternate Course -
Conclusion Kurir dapat melihat Dokumen barang keluar untuk
persyaratan mengeluarkan barang dari pelabuhan
Post Condition Menampilkan halaman Dokumen Barang Keluar
Use Case Name Lihat laporan
Use Case ID 17
Actor Direktur
Description Usecase menggambarkan kegiatan melihat laporan
Precondition Login
Typical Course of
Events
Actor Action System Response
1: Klik menu
“Laporan”
3: klik “download”
2: Menampilkan halaman
Laporan
4: menampilkan pesan
“download dokumen selesai”
Alternate Course -
Conclusion Menampilkan semua laporan
Post Condition Menampilkan halaman Utama
92
Activity Diagram
Activity diagram yang dibuat berdasarkan deskripsi usecase sebelumnya.
Berikut adalah activity diagram yang penulis buat dari setiap kegiatan yang ada.
1. Activity Diagram Login
Activity diagram yang digunakan oleh semua user yang ada di sistem
seperti Admin, Pelanggan, Administrasi, Operasional, Keuangan,
Direktur dan Kurir untuk masuk kedalam sistem dengan input username
dan password.
Gambar 4. 6 Activity Diagram Login
93
2. Activity Diagram Logout
Activity diagram yang digunakan oleh semua user seperti Admin,
Pelanggan, Administrasi, Operasional, Keuangan, Direktur dan Kurir
untuk keluar dari sistem dengan menekan tombol Logout.
Gambar 4. 7 Activity Diagram Logout
94
3. Activity Diagram Registrasi
Aktifitas ini dilakukan oleh pelanggan yang belum memiliki account
untuk masuk kedalam sistem. Pelanggan harus registrasi dahulu untuk
mendapatkan username dan password. Setelah itu pelanggan dapat login
menggunakan username dan password tersebut.
Gambar 4. 8 Activity Diagram Registrasi
95
4. Activity Diagram Ganti Password
Activity diagram yang digunakan oleh semua user seperti Admin,
Pelanggan, Administrasi, Operasional, Keuangan, Direktur dan Kurir
untuk mengganti Password.
Gambar 4. 9 Activity Diagram Ganti Password
96
5. Activity Diagram Edit Profil
Activity diagram yang digunakan oleh semua user seperti Admin,
Pelanggan, Administrasi, Operasional, Keuangan, Direktur dan Kurir
untuk merubah profil akun mereka pada sistem.
Gambar 4. 10 Activity Diagram Edit Profil
97
6. Activity Diagram Kelola Data Pelanggan
Activity diagram yang digunakan oleh Admin untuk mengelola data
pelanggan. Admin dapat merubah data pelanggan dan dapat menghapus
data sekaligus account pelanggan.
Gambar 4. 11 Activity Diagram Kelola Data Pelanggan
98
7. Activity Diagram Kelola Data Karyawan
Activity diagram yang digunakan oleh Admin untuk melakukan kegiatan
mengelola data pelanggan. Admin dapat menambah, mengedit dan
menghapus data pelanggan.
Gambar 4. 12 Activity Diagram Kelola Data Karyawan
99
8. Activity Diagram Tambah Job Order
Activity diagram yang digunakan oleh pelanggan untuk melakukan
kegiatan tambah job order. Pelanggan harus meng-input dokumen faktur,
packing list dan bill of lading (BL) yang berkaitan dengan job order tersebut.
Gambar 4. 13 Activity Diagram Tambah Job Order
100
9. Activity Diagram Approve Job Order
Activity diagram yang digunakan oleh Administrasi untuk melakukan
kegiatan Approve job order. Administrasi akan melihat dokumen yang di-
input pelanggan dalam job order dan menyetujui job order tersebut jika
dokumen faktur, packing list dan bill of lading (BL) sesuai atau benar.
Gambar 4. 14 Activity Diagram Approve Job Order
101
10. Activity Diagram Kelola Dokumen PIB
Activity diagram yang digunakan oleh Administrasi untuk memproses
job order yang sudah di-approve dengan membuat dokumen PIB
bedasarkan dokumen faktur, packing list dan bill of lading (BL) dan di-
input ke dalam sistem.
Gambar 4. 15 Activity Diagram Kelola Dokumen PIB
102
11. Activity Diagram Kelola Dokumen SPPB
Activity diagram yang digunakan oleh Operasional untuk memproses
dokumen SPPB yang diterbitkan oleh Bea Cukai dan di-input ke salam
sistem
Gambar 4. 16 Activity Diagram Kelola Dokumen SPPB
103
12. Activity Diagram Kelola Dokumen DO
Activity diagram yang digunakan oleh Operasional meng-input DO yang
diterbitkan oleh pihak pelayaran dengan memberikan dokumen Bill of
Lading(BL).
Gambar 4. 17 Activity Diagram Kelola Dokumen DO
104
13. Activity Diagram Kelola Invoice
Activity diagram yang digunakan oleh Keuangan untuk membuat
invoice setiap job order yang sudah selesai kepada pelanggan.
Gambar 4. 18 Activity Diagram Kelola Invoice
105
14. Activity Diagram Upload Bukti Pembayaran
Activity diagram yang digunakan oleh Pelanggan untuk meng-upload
bukti bayar sesuai invoice yang diberikan pihak Keuangan.
Gambar 4. 19 Activity Diagram Upload Bukti Pembayaran
106
15. Activity Diagram Validasi Invoice
Activity diagram yang digunakan oleh Keuangan untuk validasi bukti
bayar yang di-upload oleh Pelanggan. Pihak Keuangan akan mengecek
bukti bayar dengan rekening koran.
Gambar 4. 20 Activity Diagram Validasi Invoice
107
16. Activity Diagram Dokumen Barang Keluar
Activity diagram yang digunakan oleh Kurir untuk melihat berkas yang
dibutuhkan untuk mengeluarkan barang dari pelabuhan.
17. Activity Diagram Lihat Laporan
Activity diagram yang digunakan oleh Direktur untuk melihat laporan
permintaan jasa yang sudah diselesaikan .
Gambar 4. 21 Activity Diagram Dokumen Barang Keluar
Gambar 4. 22 Activity Diagram Lihat Laporan
108
Class Diagram
Class diagram mendeskripsikan jenis-jenis objek dalam sistem dan
berbagai macam hubungan dan interaksi diantara mereka. Diagram ini juga
digunakan untuk mengorganisir objek-objek dari pemodelan use case dan
mendokumentasikan hubungan diantara objek-objek tersebut. Class diagram
dapat juga dikatan sebagai kumpulan dari beberapa objek yang saling berhubungan.
Class diagram menggambarkan keadaan (attribute atau property) suatu
sistem, sekaligus menggambarkan layanan untuk memanipulasi keadaan
tersebut, kumpulan class-class biasa disebut dengan class entity. Class diagram
merupakan sebuah langkah menuju terbentuknya database atau sebuah desain
dari perancangan database.
1. Objek Berpotensi (Potential Object)
Pencarian objek berpotensi dimaksudkan untuk menentukan
calon class yang akan digunakan pada class diagram. Berikut adalah
table objek yang berpotensi (potentional object) :
Tabel 4. 21 Potential Object
Potensial Objek Berpotensi Alasan
User Ya Data User
Admin Tidak Aktor Turunan Karyawan dan User
Pelanggan Ya Data Pelanggan
Administrasi Tidak Aktor Turunan Karyawan dan User
Operasional Tidak Aktor Turunan Karyawan dan User
Keuangan Tidak Aktor Turunan Karyawan dan User
Kurir Tidak Aktor Turunan Karyawan dan User
Direktur Tidak Aktor Turunan Karyawan dan User
109
Alamat Tidak Atribut User
SPPB Ya Data SPPB
PIB Ya Data PIB
Status Tidak Atribut User
Username Tidak Atribut User
Invoice Ya Data Invoice
Karyawan Ya Data Karyawan
Job Order Ya Data Job Order
Id User Tidak Atribut User
DO Ya Data DO
2. Class Diagram
Setelah objek berpotensi ditentukan dan generalisasi dilakukan, maka
class diagram dapat digambarkan. Class diagram dibuat untuk
mempermudah dalam pembuatan database karena mengembarkan
obyek-obyek sistem yang saling berkaitan. Adapun bagan class
diagram yang dihasilkan dari obyek berpotensi seperti dibawah ini :
110
Gambar 4.23 Class Diagram menunjukan suatu relasi atau keterkaitan
antar kelas dan multiplisitas (multiplicity) pada class-class yang
ditujukan untuk menunjukan jumlah suatu objek yang bisa berhubungan
dengan objek lain.
Gambar 4. 23 Class Diagram
111
3. Mapping Cardinality
Mapping Cardinality menggambarkan obyek yang diwakili suatu basis data, dan hubungan di atara obyek tersebut.
Gambar 4. 24 Mapping Cardinality
112
4. Skema Database
. Pada database ini, semua jenis data yang terlibat dalam proses yang terjadi
dikumpulkan dalam bentuk penyajian sebagai berikut :
Gambar 4. 25 Skema Database
113
Berikut ini adalah perancangan database sistem informasi informasi impor
barang yang disajikan sebagai berikut:
a. Tabel User
Nama Tabel : user
Primary Key : id_user
Foreign Key : -
Tabel 4. 22 Tabel User
b. Tabel Pelanggan
Nama Tabel : Pelanggan
Primary Key : id_pelanggan
Foreign Key : id_user
Tabel 4. 23 Tabel Pelanggan
Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan
id_user Int 5 Id unik dari setiap user, auto increment
nama Varchar 20 Username
password Varchar 20 Password user
level Varchar 20 Akses level user
Nama Field Tipe
Data Ukuran Keterangan
id_pelanggan Int 5 Id unik dari setiap pelanggan, auto
increment
id_user Int 5 Id unit dari setiap user
username Varchar 25 username
foto_pelanggan Varchar 50 Foto pelanggan
nama_pelanggan Varchar 25 Nama lengkap pelanggan
114
c. Tabel Karyawan
Nama Tabel : karyawan
Primary Key : id_karyawan
Foreign Key : id_user
Tabel 4. 24 Tabel Karyawan
d. Tabel Joborder
Nama Tabel : job_order
jk_pelanggan Varchar 10 Jenis kelamin pelanggan
alamat_pelanggan Varchar 50 Alamat pelanggan
tlp_pelanggan Varchar 15 Nomor telepon pelanggan
kota_pelanggan Varchar 20 Kota pelanggan
siup Int 10 SIUP pelanggan
npwp Int 10 NPWP pelanggan
Nama Field Tipe
Data Ukuran Keterangan
id_ karyawan Int 5 Id unik dari setiap karyawan , auto
increment
id_user Int 5 Id unit dari setiap user
username Varchar 20 username
foto_ karyawan Varchar 50 Foto karyawan
nama_ karyawan Varchar 25 Nama lengkap karyawan
jk_ karyawan Varchar 10 Jenis kelamin karyawan
alamat_ karyawan Varchar 50 Alamat karyawan
tlp_ karyawan Varchar 20 Nomor telepon karyawan
kota_ karyawan Varchar 20 Kota karyawan
npwp Int 25 NPWP karyawan
115
Primary Key : id_joborder
Foreign Key : id_pelanggan, id_karyawan
Tabel 4. 25 Tabel Joborder
e. Tabel PIB
Nama Tabel : pib
Primary Key : no_pib
Foreign Key : id_joborder, id_karyawan, id_pelanggan
Tabel 4. 26 Tabel PIB
Nama Field Tipe
Data Ukuran Keterangan
id_ joborder Int 5 Id unik dari setiap joborder , auto
increment
id_pelanggan Int 5 Id unik dari setiap Pelanggan
nama_exportir Varchar 25 Exportir
bl Varchar 50 Bill of Lading
packing_list Varchar 50 Packing list
faktur Varchar 50 Faktur
id_karyawan int 5 Id unik dari setiap karyawan
validasi Varchar 20
tgl_order date Tanggal order
tgl_approve date Tanggal order di approve
Nama Field Tipe
Data Ukuran Keterangan
no_pib int 30 Id unik dari setiap PIB
id_ joborder int 25 Id unit dari setiap joborder
kantor_pabean varchar 25 Nama kantor kepabeanan
no_pengajuan int 25 Nomor pengajuan PIB
116
f. Tabel SPPB
Nama Tabel :sppb
Primary Key : no_sppb
Foreign Key : no_pib, id_karyawan, id_pelanggan
Tabel 4. 27 Tabel SPPB
g. Tabel DO
Nama Tabel :do
Primary Key : id_do
Foreign Key : id_karyawan, id_joborder
pib varchar 50 Dokumen PIB
id_pelanggan int 5 Id unik dari setiap Pelanggan
id_karyawan int 5 Id unik dari setiap Karyawan
tgl_pib date Tanggal Pengajuan PIB
biaya_pib int 25 Biaya PIB
Nama Field Tipe
Data Ukuran Keterangan
no_sppb Int 20 Id unik dari setiap SPPB
no_ pib Int 30 Id unit dari setiap joborder
tgl_sppb date Tanggal SPPB terbit
id_pelanggan int 5 Id unik dari setiap Pelanggan
sppb varchar 50 Dokumen SPPB
id_karyawan varchar 25 Id unik dari setiap Karyawan
Biaya_sppb int 15 Biaya dokumen SPPB
117
Tabel 4. 28 Tabel DO
h. Tabel Invoice
Nama Tabel : invoice
Primary Key : id_tagihan
Foreign Key : id_joborder, no_sppb, no_pib, no_do,
id_pelanggan, id_karyawan
Tabel 4. 29 Tabel Invoice
Nama Field Tipe
Data Ukuran Keterangan
no_do Int 15 Id unik dari setiap DO
pelayaran varchar 25 Nama armada pelayaran
from varchar 25 Kota asal barang impor
total_cont int 5 Total kontainer
do varchar 25 Dokumen DO
biaya_do int 15 Biaya dokumen DO
id_karyawan varchar 5 Id unik dari setiap Karyawan
id_ joborder int 25 Id unit dari setiap joborder
Nama Field Tipe
Data Ukuran Keterangan
id_tagihan Int 11 Id unik dari setiap invoice
id_karyawan Int 15 Id unik dari setiap karyawan
id_pelanggan Int 15 Id unik dari sertiap pelanggan
biaya_total Int 13 Total biaya invoice
bukti_bayar varchar 25 Bukti bayar
validasi varchar 11 Validasi oleh pihak keuangan
id_ joborder Int 15 Id unit dari setiap joborder
biaya_pib int 15 Biaya dokumen PIB
118
Sequence Diagram
Sequence diagram menggambarkan bagaimana objek-objek yang berada di
dalam sistem usulan berinteraksi satu sama lain melalui pesan perintah yang masuk
dan keluar dari sistem sesuai dengan narasi use case yang telah dibuat sebelumnya.
1. Sequence Diagram Login
Sequence Diagram Login dilakukan oleh semua user yang ada di sistem
seperti Admin, Pelanggan, Administrasi, Operasional, Keuangan,
Direktur dan Kurir. Sequence ini menggambarkan aliran pesan untuk
aktor masuk kedalam sistem dengan input username dan password.
biaya_sppb int 15 Biaya dokumen SPPB
biaya_do int 15 Biaya dokumen DO
no_pib int 30 Id unik dari setiap PIB
no_sppb int 20 Id unik dari setiap SPPB
no_do int 15 Id unik dari setiap DO
Gambar 4. 26 Sequence Diagram Login
119
2. Sequence Diagram Logout
Sequence Diagram Logout dilakukan oleh semua user seperti Admin,
Pelanggan, Administrasi, Operasional, Keuangan, Direktur dan Kurir. Sequence ini
menggambarkan aliran pesan untuk keluar dari sistem dengan menekan tombol
Logout. Kemudian sistem akan menghapus session_id dan menampilkan form
login.
Gambar 4. 27 Sequence Diagram Logout
120
3. Sequence Diagram Registrasi
Sequence Diagram Registrasi dilakukan oleh Pelanggan. Sequence ini
menggambarkan aliran pesan untuk membuat account baru untuk memasuki sistem.
Pelanggan akan klik tombol registrasi dan input form registrasi dan klik simpan.
Kemudian sistem akan menyinpan ke dalam database. Jika berhasil akan muncul
pesan Registrasi berhasil.
Gambar 4. 28 Sequence Diagram Registrasi
121
4. Sequence Diagram Ganti Password
Sequence Diagram Ganti Password dilakukan oleh semua aktor seperti
Admin, Pelanggan, Administrasi, Operasional, Keuangan, Direktur dan Kurir..
Sequence ini menggambarkan aliran pesan untuk pengganti Password dengan
memilih menu Ganti Password. Semua aktor akan input password baru di form
Ganti password dan klik Simpan. Sistem akan merubah password lama menjadi
password baru. Jika berhasi akan muncul pesan Ganti Password berhasil.
Gambar 4. 29 Sequence Diagram Ganti Password
122
5. Sequence Diagram Edit Profil
Sequence Diagram Ganti Password dilakukan oleh semua aktor seperti
Admin, Pelanggan, Administrasi, Operasional, Keuangan, Direktur dan
Kurir. Sequence ini menggambarkan aliran pesan untuk merubah profil
dengan memilih menu Profil. Semua user dapat melihat data profil dan
merubahnya. Jika ingin merubahnya dapat mengisi form profil dan klik
simpan. Sistem akan merubah data profil dalam database. Juka berhasil
akan ada pesan Perbarui Profil Berhasil.
Gambar 4. 30 Sequence Diagram Edit Profil
124
Sequence Diagram Ganti Password dilakukan oleh Admin.. Sequence
ini menggambarkan aliran pesan untuk Admin ingin mengelola data
pelanggan. Admin dapat merubah dan menghapus data pelanggan.
Sistem akan mengambil data pelanggan pada database pelanggan dan
user lalu menampilkan halaman kelola data pelanggan. Pilih Edit untuk
merubah data dengan mengisi form data pelanggan dan klik simpan.
Sistem akan merubah data pelanggan di dalam database. Jika berhasil
akan tampil pesan Perbarui Data Pelanggan Berhasil. Jika Admin ingin
hapus data pelanggan klik Hapus, akan tampil konfirmasi Yakin Hapus
Data Ini. Jika iya sistem akan menghapus data pelanggan di dalam
database lalu tampil pesan Data Pelaggan Berhasi Dihapus dan
menampilkan kembali halaman kelola data pelanggan.
126
Sequence Diagram Kelola Data Karyawan dilakukan oleh Admin.
Sequence ini menggambarkan aliran pesan untuk Admin ingin
mengelola data karyawan. Admin dapat merubah dan menghapus data
karyawan. Sistem akan mengambil data karyawan pada database
karyawan dan user lalu menampilkan halaman kelola data karyawan.
Pilih Edit untuk merubah data dengan mengisi form data karyawan dan
klik simpan. Sistem akan merubah data karyawan di dalam database.
Jika berhasil akan tampil pesan Perbarui Data Karyawan Berhasil. Jika
Admin ingin hapus data karyawan klik Hapus, akan tampil konfirmasi
Yakin Hapus Data Ini. Jika iya sistem akan menghapus data karyawan
di dalam database lalu tampil pesan Data Karyawan Berhasi Dihapus
dan menampilkan kembali halaman kelola data karyawan.
127
8. Sequence Diagram Tambah Job Order
Sequence Diagram Tambah Job Order dilakukan oleh Pelanggan. Sequence
ini menggambarkan aliran pesan untuk menambahakan Job Order. Pelanggan akan
memilih menu Job Order dan sistem akan menampilkan halaman Job Order. Jika
ingin membuat Job Order klik Tambah dan sistem menampilkan form Job Order.
Pelangan input data di dalam form Job Order dan klik Simpan. Sistem akan
menyimpan data Job Order ke dalam database dan tampil pesan Berhasil Buat Job
Order.
Gambar 4. 33 Sequence Diagram Tambah Job Order
128
9. Sequence Diagram Approve Job Order
Sequence Diagram Approve Job Order dilakukan oleh Administrasi.
Sequence ini menggambarkan aliran pesan untuk menerima Job Order dari
Pelanggan. Pilih menu Job Order sistem akan menampilkan halaman Job Order.
Administrasi akan memilih Job Order mana yang akan di terima lalu klik Approve.
Akan tampil pesan Anda Yakin Untuk Approve job Order ini?, jika iya sistem akan
perbarui validasi job order dan tampil pesan Approve Job Berhasil.
Gambar 4. 34 Sequence Diagram Approve Job Order
129
10. Sequence Diagram Kelola Dokumen PIB
Sequence Diagram Kelola Dokumen PIB dilakukan oleh Administrasi.
Sequence ini menggambarkan aliran pesan untuk membuat dokumen PIB. Pilih
menu PIB akan tampil halaman PIB. Klik tambah pada data yang ingin dibuat
dokumen PIB. Input data PIB dan klik simpan. Sistem akan menyimpan ke dalam
database. Akan tampil pesan Berhasil menambahkan PIB
Gambar 4. 35 Sequence Diagram Kelola Dokumen PIB
130
11. Sequence Diagram Kelola Dokumen SPPB
Sequence Diagram Kelola Dokumen SPPB dilakukan oleh Operasional.
Sequence ini menggambarkan aliran pesan untuk membuat dokumen
SPPB. Pilih menu SPPB akan tampil halaman SPPB. Klik tambah pada
data yang ingin dibuat dokumen SPPB. Input data SPPB dan klik
simpan. Sistem akan menyimpan ke dalam database. Akan tampil pesan
Berhasil menambahkan SPPB
Gambar 4. 36 Sequence Diagram Kelola Dokumen SPPB
131
12. Sequence Diagram Kelola Dokumen DO
Sequence Diagram Kelola Dokumen DO dilakukan oleh Operasional.
Sequence ini menggambarkan aliran pesan untuk membuat dokumen
DO. Pilih menu DO akan tampil halaman DO. Klik tambah pada data
yang ingin dibuat dokumen DO. Input data DO dan klik simpan. Sistem
akan menyimpan ke dalam database. Akan tampil pesan Berhasil
menambahkan DO
Gambar 4. 37 Sequence Diagram Kelola Dokumen DO
132
13. Sequence Diagram Kelola Invoice
Sequence Diagram Kelola Invoice dilakukan oleh Keuangan. Sequence
ini menggambarkan aliran pesan untuk membuat mengelola Invoice.
Pilih menu Invoice akan tampil halaman Invoice. Klik tambah pada data
yang ingin dibuat Invoice. Input data Invoice dan klik simpan. Sistem
akan menyimpan ke dalam database. Akan tampil pesan Berhasil buat
Invoice
Gambar 4. 38 Sequence Diagram Kelola Invoice
133
14. Sequence Diagram Upload Bukti Pembayaran
Sequence Diagram Upload Bukti Pembayaran dilakukan oleh
Pelanggan. Sequence ini menggambarkan aliran pesan untuk membuat
Upload Bukti Pembayaran. Pilih menu Invoice akan tampil halaman
Invoice. Klik Upload pada data yang ingin Upload Bukti Pembayaran.
Input data bukti bayar Invoice dan klik simpan. Sistem akan menyimpan
ke dalam database. Akan tampil pesan Upload Bukti bayaran Berhasil.
Gambar 4. 39 Sequence Diagram Upload Bukti Pembayaran
134
15. Sequence Diagram Validasi Invoice
Sequence Diagram Validasi Invoice dilakukan oleh Keuangan.
Sequence ini menggambarkan aliran pesan untuk Validasi Invoice dari
Pelanggan. Pilih menu Invoice sistem akan menampilkan halaman
Invoice. Administrasi akan memilih bukti bayar mana yang akan di
terima lalu klik Validasi. Akan tampil pesan Anda Yakin Untuk Validasi
data ni?, jika iya sistem akan perbarui validasi Invoice dan tampil pesan
Validasi Berhasil.
Gambar 4. 40 Sequence Diagram Validasi Invoice
135
16. Sequence Diagram Dokumen Barang keluar
Sequence Diagram Dokumen Barang keluar dilakukan oleh Kurir.
Sequence ini menggambarkan aliran pesan untuk melihat Dokumen
Barang keluar tiap job order.
Gambar 4. 41 Sequence Diagram Dokumen Barang keluar
136
17. Sequence Diagram Lihat Laporan
Sequence Diagram Lihat Laporan dilakukan oleh Direktur. Sequence ini
menggambarkan aliran pesan untuk melihat Laporan tiap job order.
Gambar 4. 42 Sequence Diagram Lihat Laporan
137
User Interface
1. User Interface Halaman Login
Halaman ini merupakan tampilan awal ketika masuk ke dalam web
Sistem Informasi Administrasi Impor Barang yang merupakan form
login bagi Admin, Pelanggan, Administrasi, Operasional, Keuangan,
Kurir dan Direktur
Gambar 4. 43 User Interface Halaman Login
138
2. User Interface Halaman Profil
Halaman ini merupakan tampilan edit Profil bagi Admin, Pelanggan,
Administrasi, Operasional, Keuangan, Kurir dan Direktur.
Gambar 4. 44 User Interface Halaman Profil
139
3. User Interface Halaman Kelola Pelanggan
Halaman ini merupakan tampilan Admin yang ingin mengelola data
Pelanggan.
Gambar 4. 45 User Interface Halaman Kelola Pelanggan
140
4. User Interface Halaman Kelola Karyawan
Halaman ini merupakan tampilan Admin yang ingin mengelola data
Karyawan.
Gambar 4. 46 User Interface Halaman Kelola Karyawan
141
5. User Interface Halaman Job Order
Halaman ini merupakan tampilan Pelanggan yang ingin menambahkan Job
Order.
Gambar 4. 47 User Interface Halaman Job Order
142
6. User Interface Halaman PIB
Halaman ini merupakan tampilan Administrasi yang ingin mengelola
dokumen PIB.
Gambar 4. 48 User Interface Halaman PIB
143
7. User Interface Halaman SPPB
Halaman ini merupakan tampilan Operasional yang ingin mengelola
dokumen SPPB.
Gambar 4. 49 User Interface Halaman SPPB
144
8. User Interface Halaman DO
Halaman ini merupakan tampilan Operasional yang ingin mengelola
dokumen DO.
Gambar 4. 50 User Interface Halaman DO
145
9. User Interface Halaman Bukti Pembayaran
Halaman ini merupakan tampilan Pelanggan yang ingin meng-upload bukti
bayar invoice.
Gambar 4. 51 User Interface Halaman Bukti Pembayaran
146
10. User Interface Halaman Dokumen Barang Keluar
Halaman ini merupakan tampilan Kurir yang ingin melihat dokumen Keluar
Barang.
Gambar 4. 52 User Interface Halaman Dokumen Barang Keluar
147
11. User Interface Halaman Laporan
Halaman ini merupakan tampilan Direktur yang ingin melihat laporan.
Gambar 4. 53 User Interface Halaman Laporan
148
Implementasi
Tampilan Sistem
Tampilan sistem informasi administrasi impor barang:
1. Tampilan Login
Gambar 4. 54 Tampilan login
151
4. Tampilan Ganti Password
5. Tampilan Kelola Data Pelanggan
Gambar 4. 57 Tampilan Ganti Password
Gambar 4. 58 Tampilan Kelola Data Pelanggan
152
6. Tampilan Kelola Data Karyawan
7. Tampilan JobOrder
Gambar 4. 59 Tampilan Kelola data karyawan
Gambar 4. 60 Tampilan Job Order
155
Pengujian Sistem
Testing atau pengujian sistem merupakan proses pengeksekusian sistem
perangkat lunak untuk menentukan apakah sistem tersebut sesuai dengan
spesifikasi sistem dan berjalan pada lingkungan yang diinginkan. Pengujian sering
kali diasosiasikan dengan pencarian bug, ketidaksempurnaan program, kesalahan
pada program yang menyebabkan kegagalan pada eksekusi sistem perangkat lunak.
Pengujian dilakukan dengan menguji setiap proses dan kemungkinan
kesalahan yang terjadi untuk setiap proses. Adapun pengujian sistem yang
digunakan adalah Blackbox testing dan White Box testing atau yang biasa disebut
dengan pengujian struktural melibatkan pengetahuan teknis terperinci dari sistem.
Untuk menguji software, tester membuat pengujian yang paling struktural dengan
melihat kode dan struktur data itu sendiri.
Pengujian White Box
Pengujian white-box testing merupakan metode perancangan test case
yang menggunakan struktur kontrol dari perancangan procedural dalam
mendapatkan test case. Adapun metode yang digunakan dalam pengujian white-
box ini adalah metode basis path. Metode basis path mengijinkan pendesain
kasus uji untuk membuat perkiraan lojik yang kompleks dari desain prosedural
dan menggunakan perkiraan ini untuk mendefinisikan aliran eksekusi
156
a. Halaman Admin
Dari flowgraph Halaman Admin dapat diketahui :
1) Cyclomatic Cemplexity
E (Edge) = 17
Gambar 4. 65 Flowchart dan Flowgraph Halaman Admin
157
N (Node) = 13
V (G) = E – N + 2
= 17 – 13 + 2
= 6
2) Predicate Node (P)
V(G) = P + 1 dimana P = 5
= 5 + 1
= 6
3) Jumlah Region (R) flowgraph Halaman Admin 6 region :
4) Path-path yang terdapat pada flowgraph Halaman Admin adalah :
Path 1 : 1 – 2 – 3 – 5 – 7 – 9 – 11 – 13
Path 2 : 1 – 2 – 3 – 4 – 5 – 7 – 9 – 11 – 13
Path 3 : 1 – 2 – 3 – 4 – 5 – 6 – 7 – 9 – 11 – 13
Path 4 : 1 – 2 – 3 – 4 – 5 – 6 – 7 – 8 – 9 – 11 – 13
Path 5 : 1 – 2 – 3 – 4 – 5 – 6 – 7 – 8 – 9 – 10 – 11 – 13
Path 6 : 1 – 2 – 3 – 4 – 5 – 6 – 7 – 8 – 9 – 10 – 11 – 12 – 13
Dapat disimpulkan dari perhitungan flowgraph Halaman Login terdapat jumlah
Cyclomatic Comlexity = 6, Predicate Node = 6, Region = 6, dan Independent Path
= 6. Karena nilai yang dihasilkan dari keempat parameter tersebut hasilnya sama
dapat disimpulkan bahwa rancangan program tersebut bebas dari kesalahan logika
program.
158
b. Halaman Pelanggan
Dari flowgraph Halaman Pelanggan dapat diketahui :
1) Cyclomatic Cemplexity
E (Edge) = 17
N (Node) = 13
Gambar 4. 66 Flowchart dan Flowgraph Halaman Pelanggan
159
V (G) = E – N + 2
= 17 – 13 + 2
= 6
2) Predicate Node (P)
V(G) = P + 1 dimana P = 5
= 5 + 1
= 6
3) Jumlah Region (R) flowgraph Halaman Pelanggan 6 region :
4) Path-path yang terdapat pada flowgraph Halaman Pelanggan adalah :
Path 1 : 1 – 2 – 3 – 5 – 7 – 9 – 11 – 13
Path 2 : 1 – 2 – 3 – 4 – 5 – 7 – 9 – 11 – 13
Path 3 : 1 – 2 – 3 – 4 – 5 – 6 – 7 – 9 – 11 – 13
Path 4 : 1 – 2 – 3 – 4 – 5 – 6 – 7 – 8 – 9 – 11 – 13
Path 5 : 1 – 2 – 3 – 4 – 5 – 6 – 7 – 8 – 9 – 10 – 11 – 13
Path 6 : 1 – 2 – 3 – 4 – 5 – 6 – 7 – 8 – 9 – 10 – 11 – 12 – 13
Dapat disimpulkan dari perhitungan flowgraph Halaman Pelanggan terdapat
jumlah Cyclomatic Comlexity = 6, Predicate Node = 6, Region = 6, dan Independent
Path = 6. Karena nilai yang dihasilkan dari keempat parameter tersebut hasilnya
sama dapat disimpulkan bahwa rancangan program tersebut bebas dari kesalahan
logika program.
160
c. Halaman Administrasi
Dari flowgraph Halaman Administrasi dapat diketahui :
1) Cyclomatic Cemplexity
E (Edge) = 17
N (Node) = 13
V (G) = E – N + 2
Gambar 4. 67 Flowchart dan Flowgraph Halaman Administrasi
161
= 17 – 13 + 2
= 6
2) Predicate Node (P)
V(G) = P + 1 dimana P = 5
= 5 + 1
= 6
3) Jumlah Region (R) flowgraph Halaman Administrasi 6 region :
4) Path-path yang terdapat pada flowgraph Halaman Administrasi
adalah:
Path 1 : 1 – 2 – 3 – 5 – 7 – 9 – 11 – 13
Path 2 : 1 – 2 – 3 – 4 – 5 – 7 – 9 – 11 – 13
Path 3 : 1 – 2 – 3 – 4 – 5 – 6 – 7 – 9 – 11 – 13
Path 4 : 1 – 2 – 3 – 4 – 5 – 6 – 7 – 8 – 9 – 11 – 13
Path 5 : 1 – 2 – 3 – 4 – 5 – 6 – 7 – 8 – 9 – 10 – 11 – 13
Path 6 : 1 – 2 – 3 – 4 – 5 – 6 – 7 – 8 – 9 – 10 – 11 – 12 – 13
Dapat disimpulkan dari perhitungan flowgraph Halaman Administrasi
terdapat jumlah Cyclomatic Comlexity = 6, Predicate Node = 6, Region = 6,
dan Independent Path =6. Karena nilai yang dihasilkan dari keempat
parameter tersebut hasilnya sama dapat disimpulkan bahwa rancangan
program tersebut bebas dari kesalahan logika program.
162
d. Halaman Operasional
Dari flowgraph Halaman Operasional dapat diketahui :
1) Cyclomatic Cemplexity
E (Edge) = 17
N (Node) = 13
V (G) = E – N + 2
Gambar 4. 68 Flowchart dan Flowgraph Halaman Operasional
163
= 17 – 13 + 2
= 6
2) Predicate Node (P)
V(G) = P + 1 dimana P = 5
= 5 + 1
= 6
3) Jumlah Region (R) Flowgraph Halaman Operasional 6 region :
4) Path-path yang terdapat pada flowgraph Halaman Admin adalah :
Path 1 : 1 – 2 – 3 – 5 – 7 – 9 – 11 – 13
Path 2 : 1 – 2 – 3 – 4 – 5 – 7 – 9 – 11 – 13
Path 3 : 1 – 2 – 3 – 4 – 5 – 6 – 7 – 9 – 11 – 13
Path 4 : 1 – 2 – 3 – 4 – 5 – 6 – 7 – 8 – 9 – 11 – 13
Path 5 : 1 – 2 – 3 – 4 – 5 – 6 – 7 – 8 – 9 – 10 – 11 – 13
Path 6 : 1 – 2 – 3 – 4 – 5 – 6 – 7 – 8 – 9 – 10 – 11 – 12 – 13
Dapat disimpulkan dari perhitungan flowgraph Halaman Operasional
terdapat jumlah Cyclomatic Comlexity = 6, Predicate Node = 6, Region = 6,
dan Independent Path =6. Karena nilai yang dihasilkan dari keempat
parameter tersebut hasilnya sama dapat disimpulkan bahwa rancangan
program tersebut bebas dari kesalahan logika program.
164
e. Halaman Keuangan
Dari flowgraph Halaman Keuangan dapat diketahui :
1) Cyclomatic Cemplexity
Gambar 4. 69 Flowchart dan Flowgraph Halaman Keuangan
165
E (Edge) = 17
N (Node) = 13
V (G) = E – N + 2
= 17 – 13 + 2
= 6
2) Predicate Node (P)
V(G) = P + 1 dimana P = 5
= 5 + 1
= 6
3) Jumlah Region (R) flowgraph Halaman Keuangan 6 region :
4) Path-path yang terdapat pada flowgraph Halaman Keuangan adalah :
Path 1 : 1 – 2 – 3 – 5 – 7 – 9 – 11 – 13
Path 2 : 1 – 2 – 3 – 4 – 5 – 7 – 9 – 11 – 13
Path 3 : 1 – 2 – 3 – 4 – 5 – 6 – 7 – 9 – 11 – 13
Path 4 : 1 – 2 – 3 – 4 – 5 – 6 – 7 – 8 – 9 – 11 – 13
Path 5 : 1 – 2 – 3 – 4 – 5 – 6 – 7 – 8 – 9 – 10 – 11 – 13
Path 6 : 1 – 2 – 3 – 4 – 5 – 6 – 7 – 8 – 9 – 10 – 11 – 12 – 13
Dapat disimpulkan dari perhitungan flowgraph Halaman Keuangan terdapat
jumlah Cyclomatic Comlexity = 6, Predicate Node = 6, Region = 6, dan Independent
Path = 6. Karena nilai yang dihasilkan dari keempat parameter tersebut hasilnya
sama dapat disimpulkan bahwa rancangan program tersebut bebas dari kesalahan
logika program.
166
f. Halaman Kurir
Dari flowgraph Halaman Kurir dapat diketahui :
1) Cyclomatic Cemplexity
E (Edge) = 14
N (Node) = 11
V (G) = E – N + 2
= 14 – 11 + 2
= 5
2) Predicate Node (P)
Gambar 4. 70 Flowchart dan Flowgraph Halaman Kurir
167
V(G) = P + 1 dimana P = 4
= 4 + 1
= 5
3) Jumlah Region (R) flowgraph Halaman Kurir 5 region :
4) Path-path yang terdapat pada flowgraph Halaman Kurir adalah :
Path 1 : 1 – 2 – 3 – 5 – 7 – 9 – 11
Path 2 : 1 – 2 – 3 – 4 – 5 – 7 – 9 – 11
Path 3 : 1 – 2 – 3 – 4 – 5 – 6 – 7 – 9 – 11
Path 4 : 1 – 2 – 3 – 4 – 5 – 6 – 7 – 8 – 9 – 11
Path 5 : 1 – 2 – 3 – 4 – 5 – 6 – 7 – 8 – 9 – 10 – 11
Dapat disimpulkan dari perhitungan flowgraph Halaman Kurir terdapat
jumlah Cyclomatic Comlexity = 5, Predicate Node = 5, Region = 5, dan Independent
Path = 5. Karena nilai yang dihasilkan dari keempat parameter tersebut hasilnya
sama dapat disimpulkan bahwa rancangan program tersebut bebas dari kesalahan
logika program.
168
g. Halaman Direktur
Dari flowgraph Halaman Direktur dapat diketahui :
1) Cyclomatic Cemplexity
E (Edge) = 14
N (Node) = 11
Gambar 4. 71 Flowchart dan Flowgraph Halaman Direktur
169
V (G) = E – N + 2
= 14 – 11 + 2
= 5
2) Predicate Node (P)
V(G) = P + 1 dimana P = 4
= 4 + 1
= 5
3) Jumlah Region (R) flowgraph Halaman Direktur 5 region :
4) Path-path yang terdapat pada flowgraph Halaman Direktur adalah :
Path 1 : 1 – 2 – 3 – 5 – 7 – 9 – 11
Path 2 : 1 – 2 – 3 – 4 – 5 – 7 – 9 – 11
Path 3 : 1 – 2 – 3 – 4 – 5 – 6 – 7 – 9 – 11
Path 4 : 1 – 2 – 3 – 4 – 5 – 6 – 7 – 8 – 9 – 11
Path 5 : 1 – 2 – 3 – 4 – 5 – 6 – 7 – 8 – 9 – 10 – 11
Dapat disimpulkan dari perhitungan flowgraph Halaman Direktur terdapat
jumlah Cyclomatic Comlexity = 5, Predicate Node = 5, Region = 5, dan Independent
Path = 5. Karena nilai yang dihasilkan dari keempat parameter tersebut hasilnya
sama dapat disimpulkan bahwa rancangan program tersebut bebas dari kesalahan
logika program.
170
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat dari pengembangan sistem informasi jasa
pengurusan kepabeanan pada PT. Karunia Sukses Abadi adalah:
1. Membangun Sistem Informasi Administrasi Impor Barang yang
terkomputerisasi dan tersistematis berbasis website sudah berhasil dibuat
sesuai metode pengembangan sistem menggunakan Rapid Application
Development (RAD) yaitu dengan cara melakukan perencanaan, analisa
kebutuhan sistem, desain sistem, penulisan kode program dan pengujian
program. Sistem informasi ini sudah bisa digunakan karena sudah
memenuhi kriteria yang dibutuhkan untuk mempermudah proses
pengelolaan impor barang dalam bentuk digital di perusahaan.
2. Proses permintaan impor jadi lebih mudah karena dokumen persyaratan
impor dapat di-upload ke dalam sistem dan tidak perlu mengirim dengan
kurir atau datang ke perusahaan.
3. Proses pencarian berkas menjadi lebih mudah karena data sudah
tersimpan secara digital dan diakses kapan saja.
4. Jumlah bekas fisik yang disimpan menjadi berkurang karena
mengunakan penyimpanan digital berbasis database.
171
5. Pihak Direktur dapat menerima laporan secara cepat untuk proses
pengambilan keputusan kinerja kerja.
Saran
1. Penelitian ini bisa dikembangkan lagi untuk bagian divisi lain
diperusahaan PT. Karunia Sukses Abadi maupun di luar perusahaan
tersebut.
2. Sistem informasi berbasis website ini bisa dikembangkan dengan
menggunakan framework agar bisa dikembangkan lebih mudah oleh
developer program aplikasi.
3. Diharapkan pengembangan sistem bisa melakukan implementasi pada
perusahaan secara langsung beserta proses maintenance agar
membangun sistem menjadi lebih baik lagi.
4. Pengujian sistem diharapkan bisa dilakukan secara keseluruhan bagian
sistem dengan langkah atau metode lain dalam teknik Blackbox Testing
maupun Whitebox Testing.
xxi
DAFTAR PUSTAKA
Dennis, A., Wixom, B. H., & Roth, R. M. (2012). System Analiysis & Design (Vol.
Fifth Edition). USA: Wiley.
Dennis, A., Wixom, B. H., & Tegarden, D. (2012). Systems analysis and design
with UML Version 2.0: An object-oriented approach with UML. John
Wiley & Sons.
George M. Marakas, J. A. O. (2013). Introduction to Information System Sixteenth
Edition (16th ed.). Americas, New York, NY, 10020: McGraw-Hill/Irwin
Jogiyanto. (2010). Analisis dan perancangan system. Yogyakarta: Andi Offset.
Jogiyanto, (2010). Analisis dan Desain Sistem Informasi, Edisi IV, Andi Offset,
Yogyakarta.
Kadir, A. (2009). Dasar Perancangan & Implementasi. Yogyakarta: Andi Offset.
Kendall, Kenneth E dan Kendall, Julie E (2011). Systems Analysis And Design.
Pearson Education Inc, New Jersey.
Ladjamudin, Al-Bahra Bin. (2013). Analisis dan Desain Sistem Informasi.
Yogyakarta: Graha Ilmu.s
MADCOMS. (2013). Kupas Tuntas Adobe Dreamweaver dengan Pemrograman
PHP & MySQL CS6. Yogyakarta: Andi Offset
Mulyanto, Agus. (2009). Sistem Informasi Konsep Aplikasi, Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Rizky, S. (2011). Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak {Software
Reengineering}. Jakarta: PT. Prestasi Pustakarya.
xxii
Sasono, Herman Budi, (2012). Manajemen pelabuhan & Realisasi Ekspor Impor.
Yogyakarta: Andi Offset
Shalahuddin, M., & Rosa, A. S. (2011). Rekayasa Perangkat Lunak (Terstruktur
dan Berorientasi Objek). Bandung: Modula.
Sitorus, I. (2012). Panduan Mudah menjadi Programmer Web menggunakan
HTML, xHTML, dan CSS3. Yogyakarta: Andi Offset.
Sugiarti, Yuni. (2011). Metode Penelitian di Bidang Komputer dan Teknologi
Informasi. Dikti Provinsi Banten.
Sugiarti, Yuni. (2013). Analisis dan perancangan UML. Yogyakarta: Graha ilmu
Sutanta, E. (2011). Basis Data dalam Tinjauan Konseptual. Yogyakarta: Andi
Offset.
Sutarman. (2009). Pengantar teknologi informasi. Jakarta: Bumi Aksara
Supriyatno. (2010). Programmer data bases menggunakan java dan MYSQL untuk
pemula, Jakarta: Media kita
Tandjung, Marolop. (2011). Aspek dan Prosedur Ekspor-Impor. Jakarta: Salemba.
Tata, Sutabri (2012). Analisis Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi.
Wahana Komputer. (2010). Panduan Belajar MySQL Database Server. Jakarta:
Mediakita.
TRANSKRIP WAWANCARA
Transkrip Wawancara Peneliti dengan Direktur PT.KARUNIA SUKSES
ABADI
Nama : Mauruts P Lubis
Jabatan : Direktur
Hari/Tanggal : Kamis, 14 Marete 2019.
Pukul : 13.30 WIB
Tempat : PT.KARUNIA SUKSES ABADI
Peneliti Bagaimana pelanggan dapat mengajukan
permintaan jasa impor?
Mauruts P Lubis Pelanggan dapat menelpon atau datang ke kantor
untuk mengajukan permintaan jasa impor
Peneliti Dokumen apa saja yang diperlukan dari pelanggan
untuk pengurusan PIB?
Mauruts P Lubis Pelanggan bisa membawa dokumen faktur,
packing list dan bill of lading
Peneliti Berkas apa jasa yang diurus oleh perusahaan agar
barang impor bisa keluar dari pelabuhan.
Mauruts P Lubis Setelah dokumen dari pelanggan datang, langsung
dibuat dokumen PIB lalu dapat respon dari
beacukai berupa SPPB dan mengurus dokumen
DO dari pihak pelayaran
Peneliti Apa proses pencatatan permintaan impor barang
dilakukan secara manual?
Mauruts P Lubis Iya, benar. Untuk proses masih dilakukan dengan
excel. Akan sangat terbantu jika ada sistem yang
dapat mengelola permintaan dan pelaporan online.
Source Code Program
Beberapa potongan source code program.
1 Index.php
Berikut source code index.php
<body>
<table width="777" border="0" cellspacing="0" cellpadding="4"
style="border:1pt solid #000; font-family:calibri; font-size:12px;"
align="center">
<tr>
<td height="178" colspan="2" bgcolor="#3399CC"><img
src="image/b_img3.png" height="220" width="777" border="1" /></td>
</tr>
<tr>
<td colspan="2" align="right"> </td>
</tr>
<tr>
<td width="188" height="210" valign="top"> </td>
<td width="576" valign="top">
<?php
echo"<div style='margin-left:50px; margin-top:70px; margin-
right:100px'>
<form method=POST action='cek_login.php' onSubmit=\"return
validasi(this);\" >
<table border=0 cellpadding=4 cellspacing=0 style='border:1pt solid
#006699; padding:10px; -moz-border-radius:10px; -webkit-border-
radius:10px;'>
<tr><td>Nama</td><td><input type=text name='nama'></td></tr>
<tr><td>Password</td><td><input type=password
name='password'></td></tr>
<tr><td></td><td><a href='daftar.php'><input type=button
value='Registrasi'></a><input type=submit value='Login' name='p-
login'><input type=reset value='Cancel'></td></tr>
</table>
</form>
</div>";
?></td>
</tr>
<tr>
<td colspan="2" align="center" bgcolor="#3366FF">Copyright by
PT. Karunia Sukses Abadi © 2019 all right reserved</td>
</tr>
</table>
</body>
</html>
<?php
?>
2 Home.php
Berikut source code Home
<?php
error_reporting(0);
ob_start();
session_start();
include"config/koneksi.php";
$nama=ucwords($_SESSION['nama']);
$status=ucwords($_SESSION['status']);
if(empty($_SESSION['id_user']) or empty($_SESSION['status'])){
echo"Login Gagal;";
}else{
?>
<!DOCTYPE html>
<html>
<head>
<style type="text/css">
@import "DataTables/media/css/jquery.dataTables.css";
</style>
<script src="DataTables/media/js/jquery.js"></script>
<script src="DataTables/media/js/jquery.dataTables.js"></script>
<script type="text/javascript">
$(document).ready(function()
{
$('#example').DataTable();
} );
</script>
<meta http-equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8" />
<title>
SI Administasis Impor Barang Berbasis Web
</title>
<link rel="stylesheet" type="text/css"
href="css/superfish.css">
<link rel="stylesheet" type="text/css" href="css/superfish-
vertical.css">
<link href="mycss/style.css" rel="stylesheet" type="text/css" />
</head>
<body>
<table width="780" border="0" cellspacing="0" cellpadding="4"
style="border:1pt solid #000; font-family:calibri; font-size:12px;"
align="center">
<tr>
<td height="178" colspan="2" bgcolor="#3399CC"><img
src="image/b_img3.png" height="220" width="777" border="1" /></td>
</tr>
<tr>
<td colspan="2" align="right"><?php echo"Selamat Datang<b>
$nama </b> | <a href=\"logout.php\" onclick=\"return confirm('Anda
Yakin Mau Keluar Aplikasi ?');\">logout</a>";?></td>
</tr>
<tr>
<td width="160" height="210" valign="top">
<?php include"menu.php";?>
</td>
<td width="576" valign="top"><?php include"content2.php";?></td>
</tr>
<tr>
<td colspan="2" align="center" bgcolor="#3366CC">Copyright by
PT.Karunia Sukses Abadi © 2019 all right reserved</td>
</tr>
</table>
</body>
</html>
<?php
}
?>
3 Tambah_joborder.php
Berikut merupakan source code dari pembuatan permintaan job_order.
<?php
echo"
<h3>Tambah Job Order : </h3><hr><p></p>
<form
method=POST enctype='multipart/form-data' action=''>
<table
border=0 cellpadding=4 cellspacing=0>
<tr><td>Nama Pemasok</td><td><input type=text
name='nama_exportir'></td></tr>
<tr><td>Faktur</td><td><input type=file
name='faktur'></td></tr>
<tr><td>Packing List</td><td><input type=file
name='packing_list'></td></tr>
<tr><td>Bill of Landing</td><td><input type=file
name='bl'></td></tr>
<tr><td></td><td><input type=submit name=submit
value='Tambah'><input type=button
value='Cancel'onclick=self.history.back()></td></tr>
</table>
</form>
";
if (isset($_POST['submit']))
{
$iduser=$_SESSION['id_user'];
$sqll=mysqli_query($konek,"select *
from pelanggan where id_user='$iduser'");
$datal=mysqli_fetch_array($sqll);
$nama_exportir=htmlspecialchars($_POST['nama_exportir']);
$tanggal=date("y/m/d");
$namafolder="image/Joborder/"; //folder
tempat menyimpan file
if
(!empty($_FILES["faktur"]["tmp_name"]) or
!empty($_FILES["packing_list"]["tmp_name"]) or
!empty($_FILES["bl"]["tmp_name"]) )
{
//memeriksa format gambar
$jenis_gambar_faktur=$_FILES['faktur']['type'];
$jenis_gambar_packing=$_FILES['packing_list']['type'];
$jenis_gambar_bl=$_FILES['bl']['type'];
if
(
$jenis_gambar_faktur=="image/jpeg" ||
$jenis_gambar_faktur=="image/jpg" ||
$jenis_gambar_faktur=="image/gif" ||
$jenis_gambar_faktur=="image/x-png" ||
$jenis_gambar_packing=="image/jpeg" ||
$jenis_gambar_packing=="image/jpg" ||
$jenis_gambar_packing=="image/gif" ||
$jenis_gambar_packing=="image/x-png" ||
$jenis_gambar_bl=="image/jpeg" ||
$jenis_gambar_bl=="image/jpg" || $jenis_gambar_bl=="image/gif" ||
$jenis_gambar_bl=="image/x-png"
)
{
$lampiran_faktur =
$namafolder . basename($_FILES['faktur']['name']);
$lampiran_packing =
$namafolder . basename($_FILES['packing_list']['name']);
$lampiran_bl =
$namafolder . basename($_FILES['bl']['name']);
//mengupload gambar dan
update row table database dengan path folder dan nama image
if
(move_uploaded_file($_FILES['faktur']['tmp_name'], $lampiran_faktur)
and move_uploaded_file($_FILES['packing_list']['tmp_name'],
$lampiran_packing) and
move_uploaded_file($_FILES['bl']['tmp_name'], $lampiran_bl))
{
$query_insert =
"INSERT INTO job_order
(id_pelanggan,nama_exportir,faktur,packing_list,bl,tgl_order,validasi)
VALUES
('$datal[id_pelanggan]','$nama_exportir','$lampiran_faktur','$lampiran_
packing','$lampiran_bl','$tanggal','Belum di Approve')";
$insert =
mysqli_query($konek,$query_insert);
echo"<script>alert('Berhasil Buat Job
Order');window.location=('home.php?menu=job_order');</script>";
//Jika gagal upload,
tampilkan pesan Gagal
} else {
echo "Gambar gagal
dikirim";
}
} else {
echo "Jenis gambar yang
anda kirim salah. Harus .jpg .gif .png";
}
} else {
echo "Anda belum memilih
gambar";
}
}
?>
4 Respon_job.php
Berikut merupakan source code untuk validasi permintaan joborder
<?php
$no=1;
echo"
<h3>
Job Order
</h3>
<hr><br>
<p></p>
<br>
<table id=\"example\" class=\"display\" cellspacing=\"0\"
width=\"100%\">
<thead>
<tr>
<th>No</th>
<th>ID JobOrder</th>
<th>Nama Importir</th>
<th>Faktur</th>
<th>Packing List</th>
<th>Bill of Landing</th>
<th>Status</th>
<th>Aksi</th>
</tr>
</thead>
<tbody>";
$sql=mysqli_query($konek,"select * from job_order");
while($data=mysqli_fetch_array($sql))
{
$id_k=$data[id_pelanggan];
$sqll=mysqli_query($konek,"select * from pelanggan
where id_pelanggan='$id_k'");
$datal=mysqli_fetch_array($sqll);
echo"
<tr>
<td>$no</td>
<td align=center>$data[id_joborder]</td>
<td>$datal[nama_pelanggan]</td>
<td><img src='$data[faktur]' width='150'></td>
<td><img src='$data[packing_list]'
width='150'></td>
<td><img src='$data[bl]' width='150'></td>
<td>$data[validasi]</td>
<td><a
href='?menu=approve_job&job=$data[id_joborder]'><input
type=button value='Approve' onclick=\"return confirm('Anda Yakin
Untuk Approve Job Order Ini?');\"></a></td>
</tr>
";
$no++;
}
echo"
</tbody>
</table>
<br>";
?>
5 Profil_p.php
Berikut merupakan source code pengubahan profil yang dilakukan oleh
pelanggan
<?php
$iduser=$_SESSION['id_user'];
$usernama=$_SESSION['nama'];
$sql = mysqli_query($konek,"select * from pelanggan where
username='$usernama'");
$data=mysqli_fetch_array($sql);
echo"
<h3>Profil : </h3><hr><p></p>
<form method=post enctype='multipart/form-data' action=''
onSubmit=\"return confirm('Profil anda sudah benar?');\">
<input type=hidden name='foto_lama'
value='$data[foto_pelanggan]'>
<table border=0 cellpadding=4 cellspacing=0>
<tr><td>Id User</td><td><input type=text name='iduser'
value='$iduser' disabled></td></tr>
<tr><td>Username</td><td><input type=text name='username'
value='$nama' disabled></td></tr>
<tr>
<td>Foto</td>
<td><img src='$data[foto_pelanggan]'
width='150'><br><input type=file name='foto_pelanggan'></td>
</tr>
<tr><td>Nama Lengkap</td><td><input type=text
name='nama_pelanggan' value='$data[nama_pelanggan]'></td></tr>
<tr><td>Jenis Kelamin</td>
<td>
<select name='jk' >
<option
value='$data[jk_pelanggan]'>$data[jk_pelanggan]</option>
<option value=''>- pilih jenis-</option>
<option value='Pria'>Pria</option>
<option value='Wanita'>Wanita</option>
</select>
</td></tr>
<tr><td>Alamat</td><td><input type=text name='alm'
value='$data[alamat_pelanggan]'></td></tr>
<tr><td>Telepon</td><td><input type=text name='tlp'
value='$data[tlp_pelanggan]'></td></tr>
<tr><td>Kota</td><td><input type=text name='kota'
value='$data[kota_pelanggan]'></td></tr>
<tr><td>SIUP</td><td><input type=text name='siup'
value='$data[siup]'></td></tr>
<tr><td>NPWP</td><td><input type=text name='npwp'
value='$data[npwp]'></td></tr>
<tr><td></td><td><input type=submit name='simpan'
value='Simpan'><input type=button
value='Cancel'onclick=self.history.back()></td></tr>
</table>
</form>
";
if (isset($_POST['simpan']))
{
$nama_pelanggan=htmlspecialchars($_POST['nama_pelanggan'
]);
$jk_pelanggan=htmlspecialchars($_POST['jk']);
$alamat_pelanggan=htmlspecialchars($_POST['alm']);
$tlp_pelanggan=htmlspecialchars($_POST['tlp']);
$kota_pelanggan=htmlspecialchars($_POST['kota']);
$siup=htmlspecialchars($_POST['siup']);
$npwp=htmlspecialchars($_POST['npwp']);
$foto_lama=($_POST['foto_lama']);
$namafolder="image/pelanggan/";
//folder tempat menyimpan file
if
(!empty($_FILES["foto_pelanggan"]["tmp_name"]))
{
$jenis_gambar=$_FILES['foto_pelanggan']['type']; //memeriksa
format gambar
if($jenis_gambar=="image/jpeg" || $jenis_gambar=="image/jpg"
|| $jenis_gambar=="image/gif" || $jenis_gambar=="image/x-png")
{
$lampiran =
$namafolder . basename($_FILES['foto_pelanggan']['name']);
//mengupload
gambar dan update row table database dengan path folder dan nama
image
if
(move_uploaded_file($_FILES['foto_pelanggan']['tmp_name'],
$lampiran))
{
mysqli_query($konek,"update pelanggan set
foto_pelanggan='$lampiran', nama_pelanggan='$nama_pelanggan',
jk_pelanggan='$jk_pelanggan', alamat_pelanggan='$alamat_pelanggan',
tlp_pelanggan='$tlp_pelanggan', kota_pelanggan='$kota_pelanggan',
siup='$siup', npwp='$npwp'
where
id_user='$id'");
echo
"<script>alert('perbarui profil berhasil
!');window.location=('home.php?menu=profil');</script>";
}
else //Jika gagal
upload, tampilkan pesan Gagal
{
echo
"<script>alert('Gagal Upload foto baru
!');window.location=('home.php?menu=profile');</script>";
}
}
else
{
echo "Jenis
gambar yang anda kirim salah. Harus .jpg .gif .png";
}
}
else
{
$update =
mysqli_query($konek,"update pelanggan set
foto_pelanggan='$foto_lama', nama_pelanggan='$nama_pelanggan',
jk_pelanggan='$jk_pelanggan', alamat_pelanggan='$alamat_pelanggan',
tlp_pelanggan='$tlp_pelanggan', kota_pelanggan='$kota_pelanggan',
siup='$siup', npwp='$npwp'
where
id_user='$id'");
echo
"<script>alert('Perbarui profil berhasil
!');window.location=('home.php?menu=profil');</script>";
}
}
?>
6 Pib.php
Berikut merupakan potongan kode kelola dokumen PIB
<?php
$no=1;
echo"
<h3>PIB (Pemberitahuan Impor Barang)</h3><hr><br>
<br>
<table id=\"example\" class=\"display\" cellspacing=\"0\"
width=\"100%\">
<thead>
<tr>
<th>No</th>
<th>Id_job</th>
<th>Nama Importir</th>
<th>Kantor Pabean</th>
<th>No Pengajuan</th>
<th>PIB</th>
<th>Aksi</th>
</tr>
</thead>
<tbody> ";
$sql=mysqli_query($konek,"select * from job_order
where validasi='Approved'");
while($data=mysqli_fetch_array($sql))
{
$id_j=$data[id_pelanggan];
$sqll=mysqli_query($konek,"select * from
pelanggan where id_pelanggan='$id_j'");
$datal=mysqli_fetch_array($sqll);
// $sqlt=mysqli_query($konek,"select * from pib
where id_joborder='$data[id_joborder]'");
$datat=mysqli_fetch_array(mysqli_query($konek,"select * from
pib where id_joborder='$data[id_joborder]'"));
echo"
<tr>
<td class=\"dt-center\">$no</td>
<td class=\"dt-
center\">$data[id_joborder]</td>
<td>$datal[nama_pelanggan]</td>
<td>$datat[kantor_pabean]</td>
<td>$datat[no_pib]</td>
<td><img src='$datat[pib]'
width='150'></td>
<td><a
href='?menu=tambah_pib&data=$data[id_joborder]'><input
type=button value='Tambah'></a></td>
top related