sistem manajemen k3 ohsas 18001-2007 (cetak)

Post on 13-Apr-2016

330 Views

Category:

Documents

10 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

perbedan SMK3danOshas

TRANSCRIPT

1

SISTEM MANAJEMEN SISTEM MANAJEMEN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJAKESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

INSTALASI PENGOLAHAN LIMBAH TINJAINSTALASI PENGOLAHAN LIMBAH TINJA

MADE YENNY PUSPITARINI 2016

Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3)

• Sistem ini dimaksudkan agar organisasi mampu mengendalikan risiko-risiko K3 dan meningkatkan kinerjanya.

• Inti penerapan SMK3 ini pada identifikasi Bahaya, Penilaian dan Pengendalian Resiko. Semua kegiatan yang memiliki potensi bahaya bagi pekerja baik yang bersifat ringan, sedang maupun fatal (kematian) harus diidentifikasi. Selanjutnya menilai seberapa besar resiko yang mungkin timbul dari potensi bahaya tersebut.

• Perusahaan dituntut untuk dapat memberikan tindakan pengendalian yang sesuai dengan tingkat bahaya dan resiko

  2

SMK3 OSHAS 18001 vs PP 50/ 2012

3

OHSAS 18001: 2007 PP 50/ 2012

Penerapan bersifat sukarela Penerapan bersifat wajib (PP 50/ 2012)

Dokumen standar Inggris yang dipublikasikan oleh British Standard Institute (BSI) pada April 2007

Dokumen acuan berupa peraturan yang dikeluarkan oleh Pemerintah RI

Berlaku secara internasional Berlaku dalam wilayah hukum RI

Sertifikat pemenuhan diberikan oleh badan audit yang ditunjuk oleh organisasi

Sertifikat pemenuhan diberikan setelah lulus audit yang dilakukan oleh badan audit yang

ditunjuk oleh Pemerintah

Hanya Sertifikat yang diberikan jika dinyatakan lulus audit

Selain sertifikat, organisasi akan mendapatkan bendera K3 (emas/ perak)

Tidak ada sanksi jika tidak diterapkan Ada aspek/ ketentuan sanksi terhadap pelanggaran

PERSYARATAN SMK3 PP 50 / 2012

4

MODEL SMK PP50 2012

5

6

Istilah dan DefinisiIstilah dan Definisi3.1 Acceptable Risk 3.13 OH&S Management System3.2 Audit 3.14 OH&S Objective3.3 Continual Improvement 3.15 OH&S Performance3.4 Corrective Action 3.16 OH&S Policy3.5 Document 3.17 Organization3.6 Hazard 3.18 Preventive Action3.7 Hazard Identification 3.19 Procedure3.8 Ill-health 3.20 Record3.9 Incident 3.21 Risk3.10

Interested parties 3.22 Risk Assessment

3.11

Non-conformity 3.23 Workplace

3.12

OH&S

7

3.1 Risiko yang Dapat Diterima

Risiko yang telah diturunkan mencapai level yang dapat diterima oleh organisasi menurut persyaratan hukum dan kebijakan K3-nya (3.16)

3.2 Audit Proses yang sistematis, independen dan terdokumentasi untuk menemukan “bukti audit” dan mengevaluasinya secara obyektif untuk menentukan sejauhmana “kriteria audit” telah terpenuhi

3.4 Tindakan perbaikan

Tindakan untuk menghilangkan penyebab ketidak-sesuaian (3.11) atau situasi yang tidak diinginkan

3.5 Dokumen Informasi dan media pendukungnya [ISO 14001:2004]3.6 Potensi Bahaya Sumber, situasi, atau tindakan yang berpotensi

menimbulkan cedera pada manusia atau penyakit akibat kerja (PAK) (3.8) atau kombinasinya

3.8 Penyakit akibat Kerja (PAK)

Kondisi fisik/mental merugikan, yang dapat diidentifikasi, yang timbul dari dan/atau diperburuk oleh aktivitas kerja dan/atau situasi yang berhubungan dengan kerja

Istilah dan Definisi OHSAS 18001:2007Istilah dan Definisi OHSAS 18001:2007

8

3.9 Insiden (Rangkaian) kejadian akibat kerja, yang dapat atau mungkin dapat menimbulkan cedera atau PAK (tanpa memperhitungkan keparahan) atau kematian

3.10 Pihak yang berkepentingan

Orang atau kelompok, di dalam atau di luar tempat kerja (3.23), terlibat atau terkena akibat dari kinerja K3 (3.15) suatu organisasi (3.17)

3.11 Ketidaksesuaian Tidak terpenuhinya suatu persyaratan [ISO 9000:2005, ISO 14001]

3.13 Sistem Manajemen K3

Bagian dari sistem manajemen dalam organisasi, yang digunakan untuk membangun dan menerapkan kebijakan K3 dan mengelola risiko K3-nya

3.15 Kinerja K3 Hasil yang terukur dari pengelolaan risiko K3 dalam organisasi

3.16 Kebijakan K3 Keseluruhan maksud dan arah suatu organisasi (3.17) yang berkaitan dengan kinerja K3-nya, yang dinyatakan secara formal oleh manajemen puncak

Istilah dan Definisi OHSAS 18001:2007Istilah dan Definisi OHSAS 18001:2007

9

3.18 Tindakan pencegahan

Tindakan untuk menghilangkan penyebab ketidak-sesuaian (3.11) yang potensial atau situasi potensial lainnya yang tidak diinginkan

3.19 Prosedur Cara yang ditentukan untuk melakukan suatu aktivitas atau proses

3.20 Rekaman Dokumen (3.5) yang menyatakan pencapaian hasil atau bukti dari aktivitas yang dilakukan

3.21 Risiko Kombinasi kemungkinan terjadinya peristiwa berbahaya atau pemajanan dan tingkat keparahan cedera atau PAK (3.8) yang dapat disebabkan oleh kejadian atau pemajanan

3.22 Penilaian Risiko Proses evaluasi risiko (3.21) yang timbul dari adanya potensi bahaya, dengan memperhitungkan kecukupan pengendalian risiko yang sudah ada dan memutuskan apakah risiko dapat diterima

3.23 Tempat Kerja Lokasi fisik tempat dilakukannya aktivitas yang berhubungan dengan kerja, yang berada didalam kendali organisasi

Istilah dan Definisi OHSAS 18001:2007Istilah dan Definisi OHSAS 18001:2007

10

PERSYARATANPERSYARATANOHSAS 18001:2007OHSAS 18001:2007

11

Model Sistem Manajemen K3 Menurut BS OHSAS 18001:2007

Kebijakan K3

Perencanaan

Penerapan dan Operasi

Pemeriksaan dan Tindakan

Perbaikan

Tinjauan Ulang Manajemen

Peningkatan Berkelanjutan

12

(OHSAS 18001:2007)

Mendokumentasikan Menerapkan Melakukan peningkatan

berkelanjutan

(OHSAS 18001:1999)

Menetapkan Memelihara

Organisasi harus:

Sistem Sistem Manajemen Manajemen

K3 K3

Menetapkan Menetapkan pemenuhan pemenuhan

terhadap terhadap persyaratan persyaratan

standarstandar

Organisasi harus mendefinisikan dan Organisasi harus mendefinisikan dan mendokumendokummentasikan ruang lingkup sistem manajemen entasikan ruang lingkup sistem manajemen K3-nyaK3-nya

4.14.1 Persyaratan Umum.

13

Kebijakan yang ditetapkan oleh manajemen puncak harus : Sesuai dengan sifat dan skala risiko K3

organisasi Mencakup komitmen untuk mencegah cedera dan

PAK serta perbaikan berkelanjutan dalam hal sistem manajemen dan kinerja K3

Mencakup komitmen untuk memenuhi persyaratan hukum K3 terkini yang dapat diterapkan dan persyaratan lain yang diikuti oleh organisasi yang berkaitan dengan risiko K3-nya

Menyediakan kerangka kerja untuk menetapkan dan meninjau ulang tujuan K3

4.24.2 Kebijakan K3.

14

Didokumentasikan, diterapkan dan dipelihara Dikomunikasikan kepada semua orang yang berada

dibawah kendali organisasi dengan maksud menjadikan mereka peduli terhadap kewajiban K3nya

Tersedia bagi pihak-pihak yang berkepentingan Ditinjau ulang secara periodik untuk memastikan

relevansi dan kesesuaiannya dengan organisasi

Kebijakan yang ditetapkan oleh manajemen puncak harus :

4.24.2 Kebijakan K3.

15

4.34.3 Perencanaan.

Identifikasi potensi bahaya, penilaian risiko dan penetapan pengendalian .

4.3.2 Persyaratan hukum dan lainnya

Tujuan dan Program4.3.3

4.3.1

16

4.3.1 Identifikasi potensi bahaya, penilaian risiko dan penetapan pengendalian (IBPR)

Prosedur IBPR meliputi:a. Kegiatan rutin dan non-rutinb. Aktivitas semua orang yang memiliki akses ke tempat

kerja (termasuk sub-kontraktor dan pengunjung)c. Perilaku manusia, kemampuan dan faktor manusia lainnyad. Potensi bahaya yang teridentifikasi berasal dari luar

tempat kerja yang dapat mempengaruhi keselamatan dan kesehatan orang yang berada dalam kendali organisasi

e. Potensi bahaya yang terbentuk di dalam tempat kerja akibat aktivitas yang berada dalam kendali organisasi

Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara prosedur identifikasi bahaya, penilaian & pengendalian risiko.

17

4.3.1 Identifikasi potensi bahaya, penilaian risiko dan penetapan pengendalian

f. Infrastruktur, peralatan dan material di tempat kerja, baik yang disediakan oleh organisasi atau yang lainnya

g. Perubahan atau usulan perubahan dalam organisasi, aktivitas atau materialnya

h. Modifikasi terhadap sistem manajemen K3, termasuk perubahan sementara dan dampaknya terhadap operasi, proses dan aktivitas

i. Kewajiban hukum yang terkait dengan penilaian risiko dan penerapan pengendaliannya

j. Desain tempat kerja, proses, instalasi, mesin/peralatan, prosedur operasi dan pengaturan kerja, termasuk adaptasinya terhadap kemampuan manusia

18

4.3.1 Identifikasi potensi bahaya, penilaian risiko dan penetapan pengendalian

Metodologi IBPR organisasi harus: a. sesuai ruang lingkup, sifat dan waktu untuk memastikan

metode yang proaktif daripada yang reaktifb. menyediakan identifikasi, prioritas dan dokumentasi risiko

serta penerapan pengendaliannya

19

Proses Identifikasi Potensi Bahaya Dan Penilaian RisikoProses Identifikasi Potensi Bahaya Dan Penilaian Risiko

Manage Change

IdentifikasiBahaya

Penilaian Risiko

Penetapan Pengendalian

Penerapan Pengendalian

Tinjauan Ulang Pengendalian

MenetapkanMetodologi

Source: BS OHSAS 18002

Dalam pengelolaan perubahan, organisasi harus melakukan identifikasi potensi bahaya dan risiko K3 yang berkaitan dengan perubahan dalam organisasi, SMK3 atau aktivitasnya, sebelum perubahan tersebut dilakukan

20

4.3.1 Identifikasi potensi bahaya, penilaian risiko dan penetapan pengendalian

Dalam menetapkan bentuk pengendalian atau bermaksud merubah bentuk pengendalian yang sudah ada, pengurangan risiko harus mempertimbangkan hirarki pengendalian.

Organisasi harus memastikan hasil penilaian risiko tersebut dipertimbangkan saat menetapkan bentuk pengendalian

21

Hirarki Pengendalian Risiko K3Hirarki Pengendalian Risiko K3

11

22

33

44

55

Substitusi

Eliminasi

Rekayasa Teknik

Administratif

APD

22

Organisasi harus mendokumentasikan & memelihara hasil identifikasi bahaya, penilaian risiko dan pengendalian agar tetap terkini (up to date).

Organisasi harus memastikan risiko K3 dan bentuk pengendaliannya dipertimbangkan pada saat menetapkan, menerapkan dan memelihara sistem manajemen K3.

4.3.1 Identifikasi potensi bahaya, penilaian risiko dan penetapan pengendalian

23

Organisasi harus:

1. Menetapkan, menerapkan, dan memelihara prosedur untuk identifikasi dan akses persyaratan hukum dan persyaratan K3 lainnya

4.3.2. Persyaratan hukum dan lainnya

2. Memastikan bahwa persyaratan hukum dan persyaratan lain yang diikuti organisasi dipertimbangkan pada saat menetapkan, menerapkan dan memelihara SMK3nya

3. Menjaga informasi ini tetap terkini (up to date)4. Mengkomunikasikan informasi yang relevan tentang

persyaratan hukum dan persyaratan lainnya ke orang-orang yang bekerja dibawah kendali organisasi dan pihak berkepentingan lain yang relevan.

24

Organisasi harus menetapkan, menerapkan, dan memelihara tujuan K3 yang terdokumentasi, pada tiap fungsi dan tingkatan yang relevan dalam organisasi

4.3.3. Tujuan dan Program

Tujuan harus terukur, konsisten dengan kebijakan K3, komitmen untuk mencegah cedera dan PAK, pemenuhan persyaratan hukum dan persyaratan lain yang diikuti organisasi, dan peningkatan berkelanjutan

25

Program harus ditinjau ulang secara teratur dalam interval yang terencana dan disesuaikan sesuai kebutuhan untuk memastikan tercapainya tujuan K3.

Organisasi harus menetapkan, menerapkan, dan memelihara program untuk mencapai tujuan. Program harus mencakup, paling tidak:

• penunjukkan tanggung jawab dan wewenang yang ditetapkan untuk mencapai tujuan pada fungsi yang terkait dan tingkatan organisasi; dan

• sarana dan kerangka waktu untuk mencapai tujuan.

4.3.3. Tujuan dan Program

26

4.44.4 Penerapan dan OperasiSumberdaya, peran, tanggung jawab, tanggung gugat dan kewenanganKompetensi, pelatihan dan kesadaranKomunikasi, partisipasi dan konsultasi

4.4.1

Dokumentasi

Pengendalian Dokumen

Pengendalian Operasi

Persiapan dan Tanggap Darurat

4.4.2

4.4.3

4.4.4

4.4.5

4.4.6

4.4.7

27

4.4.1

Sumberdaya, peran, tanggung jawab, tanggung gugat dan kewenangan

Tanggung jawab tertinggi K3 pada manajemen puncak

Manajemen puncak menunjukkan komitmennya melalui:• Ketersediaan sumberdaya yang diperlukan• Penetapan, dokumentasi dan komunikasi peran,

tanggung jawab, tanggung gugat, dan wewenang untuk menjalankan sistem manajemen K3 yang efektifSeluruh jajaran manajemen harus menunjukkan

komitmennya terhadap peningkatan kinerja K3 yang berkelanjutan

28

4.4.1

Sumberdaya, peran, tanggung jawab, tanggung gugat dan kewenangan

Menunjuk wakil manajemen dengan tanggung jawab K3 khusus, diluar dari tanggung jawab lainnya.

Wakil manajemen K3 harus diketahui oleh setiap orang yang bekerja dibawah kendali organisasi.

Setiap orang di tempat kerja bertanggung jawab terhadap setiap aspek K3 yang berada dalam kendalinya, termasuk ketaatan terhadap persyaratan K3 organisasi.

29

4.4.2

Kompetensi, Pelatihan dan Kesadaran

Organisasi memastikan setiap orang di bawah kendalinya yang melakukan pekerjaan yang dapat berpengaruh pada K3 harus kompeten berbasis pada pendidikan, pelatihan atau pengalaman yang sesuai, dan menyimpan bukti rekamannya.

Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan yang terkait dengan risiko K3 dan sistem manajemen K3.

Melakukan pelatihan atau kegiatan lainnya, mengevaluasi efektivitasnya dan menyimpan bukti rekamannya.

30

Menetapkan, menerapkan dan memelihara prosedur untuk menjamin setiap orang sadar akan:

Konsekuensi K3 dari aktivitas kerjanya, perilaku dan manfaat K3 terhadap peningkatan kinerja pribadi

Peran dan tanggung jawab dan pentingnya memenuhi kebijakan K3 dam prosedur dan persyaratan SMK3, termasuk kesiapan dan tanggap darurat (4.4.7)

Konsekuensi dari penyimpangan prosedur yang ditetapkan

Prosedur pelatihan harus mempertimbangkan perbedaan tingkatan:

tanggung jawab, kecakapan, kemampuan bahasa dan baca tulis risiko

4.42 Kompetensi, Pelatihan dan Kesadaran

31

4.4.3 Komunikasi, Partisipasi dan Konsultasi4.4.3.1 Komunikasi Menetapkan, menerapkan dan memelihara

prosedur mengenai:― Komunikasi internal antara berbagai tingkatan

dan fungsi dalam organisasi ― Komunikasi dengan kontraktor dan pengunjung― Penerimaan, dokumentasi dan tanggapan

terhadap komunikasi terkait dari pihak eksternal yang terkait

32

4.4.3.2 Partisipasi dan Konsultasi

Menetapkan, menerapkan dan memelihara prosedur yang mencakup:

a) Keterlibatan pekerja dalam:― Identifikasi potensi bahaya, penilaian dan pengendalian

risiko― Penyelidikan insiden― Pengembangan dan tinjauan ulang kebijakan dan tujuan K3― Konsultasi tentang perubahan yang berpengaruh terhadap

K3― Diwakili dalam masalah K3

Pekerja diinformasikan mengenai keterlibatan dan siapa wakil K3nya

b) Konsultasi dengan kontraktor mengenai perubahan K3 yang berpengaruh bagi mereka Memastikan pihak yang berkepentingan

dikonsultasikan mengenai masalah K3 yang terkait

33

4.4.4 Dokumentasi Dokumentasi SMK3 mencakup:

Kebijakan K3 dan tujuan K3 Ruang lingkup SMK3 Elemen SMK3, interaksinya serta referensi

terhadap dokumen terkait Dokumen, termasuk:

rekaman yang menjadi persyaratan standar rekaman bukti perencanaan, operasi dan

pengendalian proses yang berhubungan dengan risiko K3

34

4.4.5 Pengendalian dokumen

Pengesahan dokumen sebelum diterbitkan Tinjauan ulang, updating dan pengesahan ulang Identifikasi perubahan dokumen dan revisi terbaru Versi yang relevan tersedia ditempatnya Kejelasan dan kemudahan identifikasi dokumen Dokumen eksternal untuk perencanaan dan operasi terkait

SMK3 dapat diidentifikasi dan distribusinya terkendali Pencegahan penggunaan dokumen usang yang tidak

terpakai dan identifikasi dokumen usang yang disimpan untuk tujuan tertentu

Dokumen yang menjadi persyaratan OHSAS harus terkendali.Pengendalian rekaman harus memenuhi persyaratan 4.5.4Menetapkan, menerapkan dan memelihara prosedur mengenai:

35

4.4.6 Pengendalian operasi

Organisasi menetapkan jenis operasi dan aktivitas yang berhubungan dengan potensi bahaya yang telah diidentifikasi, yang tindakan pengendaliannya dilakukan untuk mengelola risiko K3 yang ada, termasuk didalamnya manajemen perubahan (4.3.1)

36

4.4.6 Pengendalian operasi

Organisasi harus menerapkan dan memelihara:• kendali operasi dan aktifitasnya; mengintegrasikannya ke dalam SMK3 secara menyeluruh;• kendali terhadap pembelian barang, peralatan dan jasa• kendali terhadap kontraktor dan pengunjung ke tempat kerja• prosedur terdokumentasi, yang mencakup situasi bila ketiadaan prosedur ini menyebabkan penyimpangan terhadap kebijakan dan tujuan K3• kriteria operasi yang ditetapkan, dimana ketiadaan kriteria ini menyebabkan penyimpangan terhadap kebijakan dan tujuan K3

37

4.4.7 Kesiapan dan Tanggap DaruratMenetapkan, menerapkan, dan memelihara prosedur untuk:1. identifikasi situasi keadaan darurat yang potensial

2. Tanggap terhadap situasi darurat tersebut

Organisasi harus tanggap terhadap situasi darurat yang aktual, mencegah dan mengurangi akibat yang ditimbulkan

Perencanaan tanggap darurat harus mempertimbangkan kebutuhan akan pihak berkepentingan yang terkait, misalnya dinas pemadam kebakaran

Organisasi harus menguji prosedur tersebut secara periodik

Organisasi harus meninjau ulang prosedur tersebut secara periodik, jika diperlukan, prosedur kesiapan dan tanggap darurat direvisi, khususnya setelah uji periodik dan setelah kejadian darurat (4.5.3)

38

4.54.5 Pemeriksaaan.

Pengukuran dan Pemantauan Kinerja

4.5.2 Evaluasi Pemenuhan

Penyelidikan insiden, tindakan perbaikan dan pencegahan (judul)

4.5.3

4.5.1

Pengendalian Rekaman4.5.4

Audit Internal4.5.5

39

Organisasi harus menetapkan, menerapkan, dan memelihara prosedur untuk memantau dan mengukur kinerja K3 secara teratur. Prosedur tersebut mencakup:

4.5.1 Pengukuran dan Pemantauan Kinerja

a. Pengukuran secara kualitatif dan kuantitatif

b. Pemantauan tingkat pencapaian tujuan K3 organisasi

c. Pemantauan efektivitas tindakan pengendaliand. Pengukuran kinerja yang proaktife. Pengukuran kinerja yang reaktiff. Pencatatan data dan hasil pemantauan &

pengukuran

40

Jika dalam pengukuran dan pemantauan lingkungan kerja digunakan peralatan, organisasi harus menetapkan dan memelihara prosedur kalibrasi dan pemeliharaan alat kalibrasi.

4.5.1 Pengukuran dan Pemantauan Kinerja

Rekaman kalibrasi dan kegiatan pemeliharaan harus didokumentasikan.

41

4.5.2 Evaluasi Pemenuhan

4.5.2.1

Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara prosedur evaluasi pemenuhan terhadap peraturan perundangan yang berlaku (4.3.2) secara teratur dan menyimpan rekaman evaluasinya.

4.5.2.2

Organisasi harus mengevaluasi pemenuhan terhadap persyaratan lain yang diikutinya (4.3.2) dan menyimpan rekaman evaluasinya.

42

4.5.3 Penyelidikan insiden, ketidaksesuaian, tindakan perbaikan dan tindakan pencegahan

4.5.3.1 Penyelidikan Insiden4.5.3.1 Penyelidikan InsidenMenetapkan, menerapkan, dan memelihara Menetapkan, menerapkan, dan memelihara prosedurprosedur mengenai pencatatan, penyelidikan dan analisa insiden.mengenai pencatatan, penyelidikan dan analisa insiden.

Tujuan:Tujuan: Menentukan penyebab terjadinya insidenMenentukan penyebab terjadinya insiden Mengidentifikasi upaya tindakan Mengidentifikasi upaya tindakan

pencegahan pencegahan Mengidentifikasi upaya tindakan perbaikanMengidentifikasi upaya tindakan perbaikan Mengidentifikasi upaya peningkatan Mengidentifikasi upaya peningkatan

berkelanjutanberkelanjutan Mengkomunikasikan hasil penyelidikanMengkomunikasikan hasil penyelidikanTindakan perbaikan atau upaya pencegahan harus ditangani Tindakan perbaikan atau upaya pencegahan harus ditangani

sesuai dengan 4.5.3.2sesuai dengan 4.5.3.2Hasil penyelidikan insiden didokumentasikan dan dipeliharaHasil penyelidikan insiden didokumentasikan dan dipelihara

43

4.5.3.24.5.3.2 Ketidaksesuaian, tindakan perbaikan dan Ketidaksesuaian, tindakan perbaikan dan pencegahan pencegahan

Menetapkan, menerapkan, dan memelihara Menetapkan, menerapkan, dan memelihara prosedurprosedur mengenai penanganan ketidaksesuaian dan upaya tindakan mengenai penanganan ketidaksesuaian dan upaya tindakan perbaikan dan pencegahan. Prosedur mencakup perbaikan dan pencegahan. Prosedur mencakup persyaratan:persyaratan: Identifikasi dan perbaikan ketidaksesuaian dan tindakan Identifikasi dan perbaikan ketidaksesuaian dan tindakan untuk mengurangi konsekuensinya terhadap K3 untuk mengurangi konsekuensinya terhadap K3

Penyelidikan ketidaksesuaian, menentukan penyebab dan Penyelidikan ketidaksesuaian, menentukan penyebab dan tindakan perbaikan untuk mencegah terulang kembalitindakan perbaikan untuk mencegah terulang kembali

Evaluasi kebutuhan untuk mencegah terjadinya Evaluasi kebutuhan untuk mencegah terjadinya ketidaksesuaian dan menerapkan tindakan untuk ketidaksesuaian dan menerapkan tindakan untuk menghindari terjadinya ketidaksesuaian tersebut.menghindari terjadinya ketidaksesuaian tersebut.

Pencatatan dan komunikasi hasil upaya perbaikan dan Pencatatan dan komunikasi hasil upaya perbaikan dan pencegahanpencegahan

Tinjauan ulang terhadap efektivitas tindakan perbaikan Tinjauan ulang terhadap efektivitas tindakan perbaikan dan pencegahan yang dilakukandan pencegahan yang dilakukan

44

4.5.3.2 Ketidaksesuaian, tindakan perbaikan dan 4.5.3.2 Ketidaksesuaian, tindakan perbaikan dan pencegahan pencegahan

Apabila melalui tindakan perbaikan dan pencegahan Apabila melalui tindakan perbaikan dan pencegahan teridentifikasi potensi bahaya yang baru/berubah atau teridentifikasi potensi bahaya yang baru/berubah atau memerlukan perubahan bentuk pengendalian maka prosedur memerlukan perubahan bentuk pengendalian maka prosedur harus mempersyaratkan pelaksanaan penilaian risiko sebelum harus mempersyaratkan pelaksanaan penilaian risiko sebelum usulan pengendalian diimplementasikan.usulan pengendalian diimplementasikan.Setiap perubahan yang terjadi akibat tindakan perbaikan dan Setiap perubahan yang terjadi akibat tindakan perbaikan dan pencegahan harus didokumentasikan.pencegahan harus didokumentasikan.

45

4.5.4 Pengendalian Rekaman

Menetapkan dan memelihara rekaman untuk menunjukkan Menetapkan dan memelihara rekaman untuk menunjukkan pemenuhan terhadap persyaratan SMK3 dan standar OHSAS.pemenuhan terhadap persyaratan SMK3 dan standar OHSAS.Menetapkan, menerapkan dan memelihara Menetapkan, menerapkan dan memelihara prosedurprosedur mengenai identifikasi, penyimpanan, perlindungan, mengenai identifikasi, penyimpanan, perlindungan, retrievalretrieval, , masa berlaku, dan pembuangan rekaman. masa berlaku, dan pembuangan rekaman.

Rekaman K3 harus :

Dapat dibaca Dapat

diidentifikasi Dapat ditelusur

46

4.5.5 Audit InternalOrganisasi harus memastikan bahwa audit internal SMK3 Organisasi harus memastikan bahwa audit internal SMK3 dilakukan pada interval waktu tertentu.dilakukan pada interval waktu tertentu.

1.1.Menentukan apakah SMK3:Menentukan apakah SMK3: Sesuai dengan perencanaan manajemen K3, Sesuai dengan perencanaan manajemen K3,

termasuk persyaratan standar OHSAStermasuk persyaratan standar OHSAS Telah diterapkan dan dipeliharaTelah diterapkan dan dipelihara Efektif dalam mencapai kebijakan dan tujuan Efektif dalam mencapai kebijakan dan tujuan

organisasiorganisasi2.2.Memberikan informasi mengenai hasil audit Memberikan informasi mengenai hasil audit

kepada manajemenkepada manajemen

TujuanTujuan::

Program audit harus direncanakan, ditetapkan, diterapkan Program audit harus direncanakan, ditetapkan, diterapkan dan dipelihara oleh organisasi. Program audit disusun dan dipelihara oleh organisasi. Program audit disusun berdasarkan hasil penilaian risiko dan hasil audit sebelumnyaberdasarkan hasil penilaian risiko dan hasil audit sebelumnya

47

4.5.5 Audit Internal

Menetapkan, menerapkan dan memelihara Menetapkan, menerapkan dan memelihara prosedurprosedur audit audit yang mengatur mengenai:yang mengatur mengenai:

Tanggung jawabTanggung jawab KompetensiKompetensi Ketentuan dalam perencanaan dan Ketentuan dalam perencanaan dan

pelaksanaan auditpelaksanaan audit Pelaporan hasil auditPelaporan hasil audit Pemeliharaan rekamanPemeliharaan rekaman Penetapan kriteria audit, ruang lingkup, frekuensi dan Penetapan kriteria audit, ruang lingkup, frekuensi dan

metodemetodePemilihan auditor dan pelaksanaan audit harus memastikan Pemilihan auditor dan pelaksanaan audit harus memastikan proses audit objektif dan tidak memihakproses audit objektif dan tidak memihak

48

Tinjauan manajemen harus didokumentasikan

Manajemen puncak harus meninjau ulang SMK3 pada interval waktu tertentu untuk memastikan kelangsungan kesesuaian, kecukupan dan efektivitasnya.Tinjauan ulang mencakup upaya perbaikan dan kebutuhan akan perubahan terhadap SMK3, termasuk perubahan kebijakan dan tujuan K3.

4.64.6 Tinjauan Manajemen.

49

4.6 Tinjauan Ulang Manajemen Masukkan bagi tinjauan ulang manajemen harus mencakup: Hasil audit internal dan evaluasi pemenuhan terhadap regulasi

dan persyaratan lain yang diikuti organisasi Hasil kegiatan partisipasi dan konsultasi (4.4.3) Komunikasi yang terkait dengan pihak eksternal, termasuk

keluhan Kinerja K3 Perkembangan pencapaian tujuan K3 Status penyelidikan kecelakaan, tindakan perbaikan dan

pencegahan Perkembangan tindak lanjut dari hasil tinjauan ulang

sebelumnya Perubahan keadaan, termasuk perkembangan hukum dan

persyaratan lain yang terkait K3 Rekomendasi tindakan perbaikanHasil tinjauan manajemen harus tersedia untuk komunikasi dan konsultasi (lihat 4.4.3)

12 Prosedur wajib OHSAS 18001:2007

Prosedur Identifikasi Bahaya, Penilaian dan Pengendalian Resiko (4.3.1.)

Prosedur Evaluasi Kesesuaian Terhadap Persyaratan Hukum, Peraturan serta Perundang-undangan yang berlaku (4.3.2 dan 4.5.2)

Prosedur Kompetensi, Pelatihan, dan Kesadaran (4.4.2) Prosedur Komunikasi, Partisipasi dan Konsultasi (4.4.3) Prosedur Pengendalian Dokumen (4.4.5) Prosedur Pengendalian Operasional (4.4.6) Prosedur Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat (4.4.7) Prosedur Pengukuran Kinerja dan Pemantauan (4.5.1) Prosedur Penyelidikan dan Analisis Insiden (4.5.3.1) Proseduk Ketidaksesuaian, Tindakan Perbaikan dan Tindakan

Pencegahan (4.5.3.2) Prosedur Pengendalian Rekaman (4.5.4) Prosedur Audit Internal (4.5.5)

50

top related