sejarah sebelum 1908

Post on 04-Jul-2015

12.403 Views

Category:

Documents

2 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

Sejarah sebelum 1908

TRANSCRIPT

SEBELUM 1908Kelompok:• Adi Ayuningtyas• Amalya Putri• Andreas• Angel Natalis• Ayu Sary• Daksa Saputra

Kedatangan Belanda ke IndonesiaBangsa Belanda mengadakan penjelajahan

samudrauntuk mendapatkan daerah asal rempah-rempah.

Pada akhirnya Belanda berhasil berlabuh diBanten dipimpin oleh Cornelis de Houtman yangmenandai bermulanya masa penjajahan Belanda

diIndonesia.

Terbentuknya VOC

- Menghindari persaingan tidak sehat antara sesama pedagang

Belanda- Memperkuat posisi Belanda- Membantu dana pemeritah Belanda

Hak Octroi :- Monopoli perdagangan- Mencetak dan mengedarkan uang- Mengangkat dan memberhentikan pegawai- Mengadakan perjanjian dengan raja – raja- Tentara untuk emmpertahankan diri- Mendirikan benteng- Menyatakan perang dan damai- Mengangkat dan memberhentikan penguasa setempat

Peraturan VOC

Verplichte LeverantieSistem penyerahan wajib

ContingentenKewajiban menyerahkan pajak berupa hasil bumi kepada pemerintah Belanda guna menjaga uang kas pemerintahan hindia belanda

Tentang ketentuan areal Ekstripasi Pelayaran Hongi

Kemunduran VOC

Banyak Korupsi Anggaran pegawai terlalu besar Biaya perang sangat besar Persaingan dengan kongsi dagang

bangsa lain Utang VOC sangat besar Pemberian Deviden Berkembangnya paham liberialisme Pendudukan Perancis pada negri Belanda

tahun 1795

Pemerintahan Hindia Belanda

Partai patriot Belanda yang anti raja, atas bantuan

Prancis, berhasil merebut kekuasaan danpemerintahan baru yang disebut Republik

Bataafyang berada bawahan Prancis yang

dipimpinNapoleon Bonaporte

Berlakunya Pemerintahan Belanda-Perancis

Pemerintahan ini dipimpin oleh Daendels yang sangat mendukung perubahan-perubahan liberal namun dalam melaksanakan kebijakannya ia bersikap dictator.Salah satu kebijakan Daendels yang menggambarkan bahwa ia sangat dictator adalah pembangunan jalan dari Anyer-Panarukan yang dikenal dengan kerja rodi.

Kebijakan pemerintahan Herman W. Daendels

Bidang birokrasi pemerintahan :- Dewan hindia belanda dibubarkan dan diganti

dengan dewan penasihat- Pulau Jawa dibagi jadi 9 prefeektur dan 31 kabupaten- Para bupati dijadikan pegawai pemerintah Belanda

dan diberi pangkat sesuai ketentuan kepegawaian

pemerintah Belanda

Bidang hukum dan Peradilan :- Pengadilan untuk orang Eropa- Pengadilan untuk orang pribumi- Pengadilan untuk orang timur asing

Bidang militer dan Pertahanan :- Membangun jalan antara Anyer- Panarukan- Menambah jumlah angkatan perang- Membangun pabrik senjata- Membangun pangkalan laut di Ujung kulon dan Surabaya

Bidang ekonomi dan keuangan :- Membentuk dewan pengawas keuangan negara- Mengeluarkan uang kertas- Memperbaiki gaji pegawai- Pajak in natura- Mengadakan monopli perdagangan beras- Mengadakan preanger stelsel

Bidang sosial :- Rakyat dipaksa kerja rodi- Perbudakan berkembang- Menghapus upacara penghormatan

terhadap residen, sunan atau sultan- Membuat jaringan pos distrik

Akhir kekuasaan Herman Daendels

Karena hal-hal: Kekejaman dan kesewenang-wenangan

yang membuatnya dibenci Sikapnya otoriter terhadap raja-raja Penyelewengan penjualan tanah Keburukan dalam administrasi

pemerintahan

Pemerintah Inggris di Indonesia

Di tandai dengan Kapitulasi Tuntang yang ditandatangani pada tanggal 18 September 1811 pemerintahan Inggris di Indonesia dimulai yang dipimpin oleh Thomas Stamford Raffles.

Selama 5 Tahun Raffles berkuasa di Indonesia namun Pemerintahan Raffles harus berakhir ditandai dengan adanya Convention of London tahun 1814

Cultuur Stelsel

Cultuur Stelsel atau lebih dikenal dengan sebutan tanam paksa yang sebenarnya memiliki pengertian kewajiban rakyat (Jawa) untuk menanam tanaman ekspor yang laku dijual di Eropa.

Jenis tanaman yang harus ditanam yaitu tebu, nila, teh, tembakau, kayu manis, kapas, merica, dan kopi.

Tanam paksa ini sangat menguntungkan bagi Belanda namun sangat merugikan bagi bangsa Indonesia.

Sistem Politik Ekonomi Liberal Sebelum tahun 1870, Indonesia dijajah

dengan model imperialism kuno, yaitu hanya dikeruk kekayaannya saja.

Setelah tahun 1870 di Indonesia diterapkan imperialism modern. Sejak saat itu diterapkan opendeur politiek, yaitu politik pintu terbuka terhadap modal-modal swasta asing.

Pelaksanaan politik pintu terbuka diwujudkan melalui penerapan system politik ekonomi liberal

Politik Etis

Transmigrasi Irigasi Edukasi

Namun politik ini akhirnya bubar karena politik ini tidak berjalan sepenuhnya dan terjadi banyak kritik tentang politik ini

PERLAWANAN RAKYAT INDONESIA MENENTANG IMPERIALISAME BARAT

Ciri-Ciri Perlawanan Bangsa Indonesia Sebelum Tahun

1908:a) Perjuangan berbentuk perlawanan Bersenjata

(pemberontakan dan perang), tidak menggunakan organisasi modern.

b) Perjuangan bersifat lokal atau berorientasi kedaerahan

c) Perjuangan kurang terorganisird) Pemimpin perjuangan adalah tokoh

kharismatik, dan bergantung kepada seorang pemimpin.

e) Tujuan perjuangan bukan kemerdekaan nasional

BENTUK-BENTUK PERLAWANAN RAKYAT MENENTANG IMPERIALISME BARAT DI BERBAGAI DAERAH DI INDONESIA

1. Perang Gerilya

Untuk melakukan perang gerilya, biasanya pasukan dibagi menjadi kelompok kecil. Mereka berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain dan berlindung ke hutan, gunung, dan perbukitan. Mereka mengintai musuh, menghadang, dan menyerangnya tiba-tiba, kemudian menghilang. Seringkali mereka juga melakukan penyamaran dan penyusupan ke tempat musuh, kemudian melakukan berbagai sabotase.

2. Serangan langsung terhadap pihak musuh.

Karena berbagai tekanan dari kaum kolonialis, seringkali rakyat dibawah pimpinan seorang tokoh masyarakat atau sultan-nya mengadakan serangan langsung terhadap musuh. Seperti Sultan Agung dari Mataram Islam dan Pattimura dari Maluku.

3. Menunggu serangan musuh.

Merupakan taktik yang dijalankan saat perlawanan hanya bisa dilakukan bila musuh terlebih dahulu mengadakan penyerangan. Sambil menunggu, dilakukan berbagai persiapan menghadapi musuh. Contohnya adalah perlawanan sultan Hasanuddin terhadap VOC.

PERLAWAN RAKYAT MENENTANG IMPERIALISME DI BERBAGAI DAERAH DI INDONESIA

1. Perlawanan Ternate Terhadap Portugis (1570-1577)Tokoh: Sultan Baabullah (Putra Sultan Hairun) Sultan Hairun

Sebab terjadinya perlawanan:1. Sikap portugis (monopoloi perdagangan)2. Kematian Sultan Hairun oleh Portugis

2. Perlawan Mataram Terhadap VOC. (1614-1645)

Tokoh: Sultan Agung

Sebab terjadinya perlawanan: Sultan Agung bercita-cita menguasai

seluruh Pulau Jawa, tetapi cita-citanya terhambat karena dominasi VOC

3. Perlawanan Banten (1650-1682)

Tokoh: Sultan Ageng Tirtayasa

Sebab terjadinya perlawanan: Ia berusaha memperluas kerajaannya

dan mengusir Belanda dari Batavia

4. Perlawanan Gowa ,Makassar (1654-1655)

Tokoh: Sultan Hasanuddin

Sebab terjadinya perlawanan: Cita-cita Sultan Hasanuddin untuk

menguasai perdagangan Nusantara ditentang Belanda

5. Perlawanan Rakyat Saparua,Maluku (1817)

Tokoh: Pattimura

Sebab terjadinya perlawanan: Penindasan Belanda pada rakyat Maluku

6. Perlawanan kaum Paderi (1821-1837)Tokoh: Imam Bonjol

Sebab terjadinya perlawanan: Kaum Paderi menginginkan ajaran islam murni

yang menentang kebiasaan berjudi, mabuk, menyambung ayam, dan kebiasaan yang merusak moral agama. kebiasaan itu dilakukan kaum adat sehingga lupa menjalankan ajaran agama.

Perebutan pengaruh antara kaum adat dan kaum paderi. pertemuan kedua belah pihak untuk menyelesaikan sengketa gagal. kaum adat meminta bantuan Belanda, campur tangan tersebut justru menyebabkan meletusnya perang paderi.

7. Perlawanan Pangeran Diponegoro, Perang Jawa (1825-1830)Tokoh: Diponegoro

Sebab terjadinya perlawanan: a. Sebab umum, yaitu penarikan berbagai jenis

pajak yang memberatkan rakyat dan campur tangan Belanda dalam urusan pemerintahan kerajaan.

b. Sebab khusus, yaitu peristiwa Tegal Rejo, ketika Belanda memasang tiang pancang untuk membuat jalan menuju Magelang. Pemasangannya melewati makam leluhur Diponegoro yang dilakukan tanpa izin.

8. Perlawanan Bali, Perang Puputan Bali (1846-1908)

Tokoh: Patih Jelantik

Sebab terjadinya perlawanan: Belanda menetang berlakunya hukum

adat tawan karang

9. Perang Banjar ( 1859-1863)Tokoh: Pangeran Antasari

Sebab terjadinya perlawanan: Banjar disebabkan oleh campur tangan

Belanda dalam hal pengangkatan sultan

10. Perang Batak (1878-1907)

Tokoh: Sisingamangaraja XII

Sebab terjadinya perlawanan: Sisingamangaraja XII sangat menentang

upaya perluasan wilayah belanda dan kristenisasi Belanda.

11. Perlawanan Aceh (1873-1912)

Tokoh: Teuku Umar Tjut Nyak Dien Panglima Polim

Sebab terjadinya perlawanan:

a. Sumatra Timur merupakan wilayah kekuasaan Aceh pada masa kejayaan dulu, diklaim sebagai daerah milik Belanda ( menentang perluasan wilayah Belanda akibat traktat Sumatra(1872) )

b. Aceh menolak tuntutan Belanda agar tidak berhubungan dagang dengan negara asing, kecuali Belanda.

THANK YOU <3

top related