sejarah arsitektur kristen awal
Post on 01-Feb-2016
816 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
SEJARAH ARSITEKTUR 2
Uccam Ilham Al’Arif E1B114027 Dian Eka Bhakti E1B114005 Amal Buchari E1B114061 Desrin Wulandari E1B114055 Fajrimus Musabir E1B114009
Kelompok 3
Arsitektur Kristen Awal
Sejarah Arsitektur Kristen Awal
Pada abad I Masehi kekuasaan Kerajaan Romawi mulai melemah,
masalah terbesar tertutama pada perekonomian negara dan
pemberontakan suku-suku bangsa yang dahulu telah ditaklukkan
oleh bangsa Romawi.
Kekaisaran Romawi akhirnya pecah menjadi dua bagian Timur
dan Barat.
Pada awal abad VI Italia jatuh ke tangan suku bangsa Ostrogoth
dan Galia jatuh ke tangan suku bangsa Prancis. Suku Wisigoth
menguasai Spanyol dan suku Vandal rnenguasai wilayah Afrika
Utara.
Nilai-nilai yang terkandung
pada Arsitektur Kristen Awal :
Karya arsitekturnya memiliki skala manusia Karya seni menggambarkan kehidupan manusia pada
waktu itu. Menghargai nilai-nilai yang bersifat manusiawi, seperti
munculnya karya-karya arsitektur yang monumental.
Karya Arsitektur Seperti dalam prinsip hidup ajaran agama ini yang lebih
mengutamakan introspeksi pada diri sendiri maka banyak
bangunan bawah tanah yang dibuat secara darurat dan
sederhana. Ruang berbentuk lorong yang difungsikan sebagai tempat
tinggal, kuburan dan tempat berdoa. Letak tersembunyi
dengan jalan masuk rahasia agar tidak ditemukan oleh
tentara Kaisar Romawi.
Karya Seni Gaya (simbol) memiliki kesamaan dengan karya-karya
seni masa Romawi namun subjek (isi) berbeda. Subjek dalam lukisan zaman Romawi ditampilkan dalam
bentuk pagan (berhala), pada zaman Kristen Awal tema berupa seorang gembala
dengan domba-domba.
Karakter Arsitektur Bentuk dasar Arsitektur gereja Kristen Lama mengacu dari
bentuk arsitektur Romawi, dimana arsitektur Kristen Lama
mengalami evaluasi dalam beberapa tahap. Pemakaian altar, yang digunakan sebagai tempat untuk
persembahan pada para dewa Romawi, pada masa Kristen lama juga dipakai untuk persembahan suci.
Ciri-Ciri Arsitektur Kristen Awal Temboknya tebal, bangunannya tidak terlalu tinggi, atapnya
melengkung membentuk kubah setengah lingkaran, ruang-
ruangnya gelap dan pada dindingnya ada sedikit Ukiran berupa
gambar-gambar binatang, gambar dedaunan, malaikat dan orang-
orang suci.
Ukiran yang sangat sederhana. Pilar-pilarnya sangat besar. Bentuk-bentuk denahnya sangat terikat oleh dalil-dalil
yang sistematik, yaitu bentuk simetris, jelas dan teratur dengan teknik konstruksi yang bersahaja.
o Denah : Bentuk denah Basilika yang dikembangkan dengan
menghilangkan salah satu tribun yang berbentuk setengah
lingkaran,
Jalan masuk dari tengah/sisi memanjang dipindah ke Barat, sehingga umat yang datang langsung menghadap altar.
Nave atau ruang induk (ruang peribadahan) dipisahkan oleh sederetan tiang-tiang yang menopang entablature (balok dengan hiasan berbentuk segitiga diatasnya), atau kalau bentangan lebar, maka deretan kolom memakai bentuk setengah lingkaran diatasnya
Atap : Atap ditutup dengan konstruksi kayu yang sederhana,
dimana hal ini merupakan tipikal dari arsitektur Kristen Lama.
Bentuk keseluruhan secara skyline adalah horizontal dan
sederhana.
Dinding : Pemakaian metode konstruksi dari Romawi, yaitu beton/batu
yang diplester dan diberi hiasan ornamen Mosaic yaitu
pecahan batuan berwarna-warni memberikan efek estetis
dan plastis, sehingga berkesan cerah, merah dan biasanya
hiasan tersebut menceritakan tentang Nabi Isa As.
Dekorasi Bagian bawahnya dihiasi dengan gantungan-gantungan
dinding yang penuh hiasan yang terbuat dari perak dan emas.
Bagian tengahnya berisi tentang Kehidupan Nabi Musa dan Kehidupan Yesus Kristus. Bagian atasnya dibagi menjadi dua zona.
Pada bagian bawah jendela terdapat galeri lukisan para Sri Paus yang dikerjakan bersamaan dengan lukisan-lukisan Kehidupan Nabi Musa dan yesus kristus
Di sekitar bagian atas jendela yang berbentuk lengkungan-area yang dikenal dengan nama lunette-dilukiskan para nenek moyang Yesus Kristus, yang dilukis oleh Michelangelo sebagai bagian dari skema lukisannya dilangit-langit
Lukisan Dinding Lukisan-lukisan dinding dikerjakan oleh para pelukis-
pelukis terkenal diabad ke-15. Tema-tema yang diambil adalah tema-tema sejarah religius, Karya-karya ini untuk menekankan kesinambungan antara
kitab Perjanjian Lama dan kitab Perjanjian Baru, atau transisi
dari hukum Nabi Musa kedalam agama Kristen. Dinding-dinding di lukis dalam sebuah periode yang telatif
cukup singkat. Jalur cerita lukisan disusun berbentuk sebuah rangkaian
diambil dari cerita-cerita kitab Perjanjian Lama ( Kehidupan Nabi Musa) dan kitab Perjanjian Baru (KehidupanYesus Kristus).
THANK’S
top related