segi hukum sekolahan

Post on 25-May-2015

2.133 Views

Category:

Documents

4 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

DalamPenegakan Hukum kasus Narkoba

DI JAKARTA UTARA

DalamPenegakan Hukum kasus Narkoba

DI JAKARTA UTARA

KASUS NARKOBADITINJAU DARI SEGI

HUKUM

UNIT BINLUH SAT NARKOBA POLRES METRO JAKUT

I. DASAR :

1. Undang-undang Republik Indonesia No. 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (KUHAP).

2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor : 5 Tahun 1997 tentang psikotropika.

3. Undang-undang Republik Indonesia No. 22 Tahun 1997 tentang Narkotika.

4. Undang – undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan.

5. Keputusan Presiden No. 03 tahun 1997 tentang pengawasan dan pengendalian minuman beralkohol.

6. Keputusan Gubernur DKI Jakarta nomor 103 tentang susunan Tata kerja Badan Narkotika Propinsi DKI Jakarta, Badan Narkotika Kotamadya (BNK), Unit Narkotika kecamatan, Pos Penanggulangan Narkoba Kelurahan (P2NK).

UNIT BINLUH SAT NARKOBA POLRES METRO JAKUT

No.JENIS

KASUS

Tahun2005 2006 2007 2008

1. GANJA 195 343 412 288

2. HEROIN 160 165 119 0

3. COCAIN - - - 60

4. ECSTASY 62 69 63 63

5. SABU 96 79 62 121

6. LEXOTAN 8 10 14 14

7. OBAYA - - - -

JUMLAH 521 666 670 670Sumber: Polres Metro Jakarta Utara

No. Usia

Tahun

2005 2006 2007 2008

1. 10 – 18 Th 30 50 56 50

2. 19 – 27 Th 394 419 450 324

3. > 28 Th 257 338 310 310

Jumlah 681 807 816 816Sumber: Polres Metro Jakarta Utara

No. WARGA NEGARA

Tahun2005 2006 2007 2008

1. WNA - - - 1

2. WNI 681 806 816 683

Jumlah 681 806 816 683

JENIS KELAMIN

No.JENIS

KELAMIN

Tahun

2005 2006 2007 2008

1. LAKI-LAKI 651 772 781 638

2. WANITA 30 35 35 46

Jumlah 681 806 816 684

No. PendidikanTahun

2005 2006 2007 2008

1. Pelajar 26 30 27 32

2. TNI / POLRI 4 5 5 5

3. Pedagang 26 26 17 32

4. Karyawan 139 170 130 155

5. Tidak Kerja 486 611 627 627

Jumlah 681 806 816 684

No.

JENIS KASUS

Tahun2005 2006 2007 2008

1. GANJA 61.142,7 37.710 45.873,1 13.172,44

2. HEROIN 130 611,4 230,76 176,82

3. COCAIN - - - -

4. ECSTASY 1.884 2.287 10.482 20.728,5

5. SABU 316,6 162,8 23,7 588.750,3

6. LEXOTAN 188 154 647 156,5

7. OBAYA - - - -

DATA PERBANDINGANMENURUT KELOMPOK

UMUR

DATA PERBANDINGANMENURUT KELOMPOK

UMUR

10 – 18 TH :11

19 – 27 TH :112

28 TH KEATAS :137

10 – 18 TH :11

19 – 27 TH :112

28 TH KEATAS :137

DATA BULAN JANUARI s/d JUNI 2009

DATA BULAN JANUARI s/d JUNI 2009

SATUAN NARKOBA POLRES METROPOLITAN JAKARTA UTARA

SATUAN NARKOBA POLRES METROPOLITAN JAKARTA UTARA

DATA PERBANDINGAN

MENURUT PEKERJAAN

DATA PERBANDINGAN

MENURUT PEKERJAAN

TNI / POLRI : 0PNS / GURU :0PEDAGANG : 22KARYAWAN: 50MAHASISWA :1PELAJAR : 1TIDAK KERJA : 178

TNI / POLRI : 0PNS / GURU :0PEDAGANG : 22KARYAWAN: 50MAHASISWA :1PELAJAR : 1TIDAK KERJA : 178

SATUAN NARKOBA POLRES METROPOLITAN JAKARTA UTARA

SATUAN NARKOBA POLRES METROPOLITAN JAKARTA UTARA

DATA BULAN JANUARI s/d JUNI 2009

DATA BULAN JANUARI s/d JUNI 2009

DATA PERBANDINGANMENURUT PENDIDIKANDATA PERBANDINGANMENURUT PENDIDIKAN

SATUAN NARKOBA POLRES METROPOLITAN JAKARTA UTARA

SATUAN NARKOBA POLRES METROPOLITAN JAKARTA UTARA

S D : 34S L T P : 64S L T A :144PT / UNIV : 3LAIN – LAIN: 15

S D : 34S L T P : 64S L T A :144PT / UNIV : 3LAIN – LAIN: 15

DATA BULAN JANUARI s/d JUNI 2009

DATA BULAN JANUARI s/d JUNI 2009

DATA PERBANDINGANMENURUT BARANG BUKTI

DATA PERBANDINGANMENURUT BARANG BUKTI

SATUAN NARKOBA POLRES METROPOLITAN JAKARTA UTARA

SATUAN NARKOBA POLRES METROPOLITAN JAKARTA UTARA

= 89272,14 Gr

= 89272,14 Gr

= 56.68 Gr

= 56.68 Gr

= 80,3 Gr

= 80,3 Gr

= 2457 Btr

= 2457 Btr

DATA BULAN JANUARI s/d JUNI 2009

DATA BULAN JANUARI s/d JUNI 2009

GANJAGANJA

HEROINHEROIN

S A B US A B U

ECSTASYECSTASY

GOL IVGOL IV

= 220 Btr

= 220 Btr

UU NO. 22 TAHUN 1997 TENTANG NARKOTIKA

Pasal 1Narkotika adalah Zat atau Obat yang berasal dari

tanaman atau bukan tanaman baik sintesis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa dan dapat menimbulkan ketergantungan yang dibedakan kedalam golongan golongan.

Pasal 4Narkotika hanya dapat digunakan untuk kepentingan

pelayanan kesehatan dan / atau pengembangan ilmu pengetahuan.

Pasal 5Narkotika golongan I hanya dapat digunakan untuk kepentingan

pengembangan ilmu pengetahuan dan dilarang digunakan untuk kepentingan lainnya.

Pasal 57(1) Masyarakat mempunyai kesempatan seluas – luasnya untuk berperan

serta dalam membantu upaya pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba.

(2) Masyarakat wajib melaporkan kepada pejabat yang berwenang apabila mengetahui adanya penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika.

(3) Pemerintah wajib memberi jaminan keamanan dan perlindungan kepada pelapor sebagaimana dimaksud dalam ayat (2).

KETENTUAN PIDANA

Pasal 78(1) Barang siapa tanpa hak dan melawan hukum :

a. Menanam, memelihara, mempunyai dalam persediaan, memiliki, menyimpan atau menguasai Narkotika golongan I dalam bentuk tanaman atau

b. Memiliki menyimpan untuk dimiliki atau untuk persediaan atau menguasai Narkotika golongan

I bukan tanaman dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 ( sepuluh ) tahun denda paling banyak 500.000.000,00 (Lima ratus juta rupiah ).

KETENTUAN PIDANAPasal 80 (1) Huruf a

Memproduksi, mengolah, mengektrasi, mengkonversi, merakit, atau menyediakan Narkotika golongan I dipidana dengan pidana mati atau penjara seumur hidup atau pidana paling lama 20 (dua puluh) tahun dan denda paling banyak 1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah.

Pasal 82(1) Barang siapa tanpa hak dan melawan hukum :

a. Mengimpor, mengekspor, menawarkan untuk dijual, menyalurkan, menjual, membeli, menyerahkan, menerima, menjadi perantara dalam jual beli atau menukar Narkotika golongan I dipidana dengan pidana mati atau penjara seumur hidup atau pidana penjara paling lama 20 (dua puluh) tahun denda paling banyak 1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah)

pasal 85

Barang siapa tanpa hak dan melawan hukum :

a. Menggunakan Narkotika golongan I bagi diri sendiri dipidana penjara paling lama 4 ( empat ) tahun.

UU NO. 5 TAHUN 1997 TENTANG psikotropika

Pasal 1 ayat (1)

Psikotropika adalah Zat atau Obat baik alamiah maupun sintetis bukan Narkotika yang berkasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktifitas mental dan prilaku.

(1) Psikotropika hanya dapat digunakan untuk kepentingan pelayanan kesehatan dan atau ilmu pengetahuan.

(2) Psikotropika golongan I hanya dapat digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan.

(3) Selain penggunaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Psikotropika golongan I dinyatakan sebagai barang

terlarang. Pasal 6

Psikotropika golongan I dilarang diproduksi dan atau digunakan dalam proses produksi

PASAL 4

Pasal 7Psikotropika yang diproduksi untuk diedarkan berupa obat, harus memenuhi standard dan atau persyaratan farmacope Indonesia atau buku standard lainnya.

Pasal 54 (peran masyarakat)

(1) Masyarakat memiliki kesempatan seluas – luasnya untuk berperan serta dalam membantu mewujudkan upaya pencegahan penyalahgunaan psikotropika sesuai dengan undang – undang ini dan peraturan pelaksanaannya.

(2) Masyarakat wajib melaporkan kepada pihak yang berwenang bila mengetahui tentang Psikotropika yang disalahgunakan dan atau dimiliki secara tidak sah.

(3) Pelapor sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) perlu mendapatkan jaminan keamanan dan perlindungan dari pihak yang berwenang

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai peran serta Masyarakat sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) ditetapkan dengan peraturan pemerintah.

KETENTUAN PIDANA

Pasal 59(1) Barang siapa :

a. Menggunakan Psikotropika golongan I selain dimaksud dalam pasal 4 ayat (2) atau

b. Memproduksi dan atau menggunakan dalam proses produksi psikotropika golongan

I sebagaimana dimaksud dalam pasal 6 atau

c. Mengedarkan psikotropika golongan I tidak memenuhi ketentuan sebagaimana

dimaksud dalam pasal 12 ayat (3) atau

d. Mengimpor Psikotropika golongan I selain untuk kepentingan ilmu pengetahuan atau.

e. Secara tanpa hak memiliki, menyimpan dan atau membawa Psikotropika golongan I dipidana dengan pidana penjara paling singkat 4 ( empat ) tahun paling lama 15 ( lima belas ) tahun dan pidana denda paling sedikit 150.000.000,00

(Seratus lima puluh juta rupiah) dan paling banyak 750.000.000,- (tujuh ratus lima puluh juta rupiah).

Pasal 60

(1) Barang siapa :

a. Memproduksi Psikotropika selain ditetapkan dalam ketentuan pasal 5, atau.

b. Memproduksi atau mengedarkan Psikotropika dalam bentuk obat yang tidak memenuhi

standard atau persyaratan sebagaimana dimaksud dalam pasal 7 atau.

c. Memproduksi atau mengedarkan Psikotropika yang berupa obat yang tidak terdaftar pada Departemen yang bertanggung jawab dibidang kesehatan sebagaimana dimaksud dalam pasal 9 ayat (1).

Dipidana dengan pidana penjara paling lama 15 (lima belas) tahun dan dipidana denda paling banyak Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).

(2) Barang siapa menyalurkan Psikotropika selain yang ditetapkan dalam pasal 12 ayat (2) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan pidana denda paling banyak Rp. 100.000.000,00 (seratus juta rupiah).

Pasal 62

Barang siapa secara tanpa hak memiliki, menyimpan dan atau membawa Psikotropika dipidana penjara paling lama 5 ( lima ) tahun dan denda paling banyak Rp. 100.000.000,00 ( seratus juta rupiah ).

DAMPAK YANG DITIMBULKAN DALAM PENGGUNAAN NARKOBA

Penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba merupakan salah satu penyakit sosial masyarakat yang tidak bisa dianggap remeh. Oleh karena penyakit ini secara langsung ataupun tidak langsung dapat membawa dampak negatif terhadap kehidupan sosial, ekonomi, beragama dan budaya. Oleh karena itu upaya perlawanan dan pencegahan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba di Indonesia bukan hanya tugas BNN atau kepolisian semata, namun hal ini merupakan tanggung jawab kita bersama untuk dapat melakukan upaya Pencegahan dan Penanggulangan Penyalahgunaan serta Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) mengingat dampak yang ditimbulkan demikian merugikan. Adapun dampak negatif tersebut antara lain :

DAMPAK EKONOMI

Secara mikro penyalahgunaan narkoba menghabiskan biaya besar yang membebani keluarga yang bersangkutan.

Secara makro menimbulkan kerugian yang amat sangat bagi bangsa dan negara seperti rendahnya mutu atau SDM generasi bangsa.

Merupakan sama – sama bentuk pemborosan dan penghamburan uang.

DAMPAK AGAMA

Merupakan perbuatan dosa yang mencelakakan diri sendiri dan orang lain.

Penyalahgunaan narkoba akan merusak akal sehat sehingga mengganggu ketentraman beribadah.

Merusak aqidah, keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha

Esa.

DAMPAK SOSIAL

Menyebabkan diri terasing dari / diasingkan oleh lingkungan yang lebih luas.

Penyalahgunaan narkoba merupakan perilaku sosial yang menyimpang yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban lingkungan sosial.

Menimbulkan beban sosial, psikologis dan ekonomi bagi keluarga.

Menimbulkan hancurnya masa depan, kerugian dan lain sebagainya.

DAMPAK BUDAYA

Penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba dapat menimbulkan “ drug sub culture ” yang mencemari nilai budaya dan bangsa.

Merupakan bentuk pemenuhan dorongan nafsu sepuas puasnya atau konsumtif hedonis.

Penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba merupakan tatanan nilai, norma dan moralitas mayrarakat bangsa.

Penyalahgunaan dan perdearan gelap narkoba dapat merusak pranata dan lembaga budaya masyarakat.

AKIBAT PENGGUNA NARKOBA

1. MATI SIA-SIA2. TERJANGKIT PENYAKIT HIV / AIDS3. PENJARA

KATAKAN SEKARANG JUGA , TIDAK PADA NARKOBA !!!!.........NARKOBA NO !!!.......PRESTASI YES !!!!.....

Piket Narkoba Polres Metro Jakarta Utara

021 - 43911758

top related