ringkasan eksekutif - bpkp.go.idbpkp.go.id/public/upload/unit/kalteng/files/lakip 2016.pdf ·...
Post on 03-Jul-2019
233 Views
Preview:
TRANSCRIPT
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TENGAHTAHUN 2016
v
RINGKASAN EKSEKUTIF
Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah disusun sebagai bentukpertanggungjawaban kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah dalammencapai sasaran program yang telah ditetapkan dalam dokumen perjanjian kinerjatahun 2016 dan Rencana Strategis Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah tahun2015-2019.
Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah sebagai bagian tidak terpisahkan dariBPKP telah diamanatkan untuk melaksanakan Program Pengawasan Intern AkuntabilitasKeuangan Negara dan Pembangunan Nasional serta Pembinaan Sistem PengendalianIntern Pemerintah (SPIP) dan Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan TugasTeknis Lainnya yang bersifat generik. Program tersebut pada tahun 2016 dijabarkan kedalam tiga sasaran program dengan tiga belas Indikator Kinerja Utama (IKU) dan satusasaran dukungan dengan satu indikator.
Keseluruhan program yang dilaksanakan Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengahpada tahun 2016 dibiayai dari dana APBN dengan realisasi sebesar Rp14.097.408.842,00atau 97,57% dari anggaran sebesar Rp14.448.989.000,00 sesuai DIPA nomor DIPA-089.01.2.689252/2016 tanggal 7 Januari 2016, dan terakhir direvisi dengan nomor SPDIPA-089.01.2.689252/2016 tanggal 18 Oktober 2016.
Hasil penilaian atas pelaksanaan kinerja tahun 2016 menunjukkan bahwa dari tiga belassasaran program Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah, sebanyak empat IKUmelebihi target, dua IKU mencapai target, dua IKU tercapai 94,44% dan 57,47%, satu IKUbelum tercapai, dan empat IKU belum ditargetkan dalam tahun 2016, serta capaiansasaran dukungan 106,14%. Ringkasan capaian dari masing-masing sasaran dapat dilihatpada tabel RE.1.
Tabel RE.1Capaian Sasaran Program
No Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi Capaian %
Sasaran Program 1. Meningkatnya Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan PengelolaanKeuangan Negara
1. Persentase perbaikan tata kelola, manajemenrisiko, dan pengendalian intern pengelolaankeuangan negara
% 45 74,85 166,33
2. Persentase tindak lanjut rekomendasi tata kelola,manajemen risiko dan pengendalian internpengelolaan korporasi
% 100 94,44 94,44
3. Persentase penyerahan hasil pengawasankeinvestigasian kepada aparat penegak hukum % 60 100 166,67
RINGKASAN EKSEKUTIF
vi LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TENGAHTAHUN 2016
No Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi Capaian %
Rerata Capaian IKU 142,48
Sasaran Program 2. Meningkatnya kualitas Penerapan SPIP Pemda/ Korporasi
4. Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 3) % 0 - -
5. Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota(Level 3) % 10 0 0,00
6. Persentase BUMD yang kinerjanya minimalberpredikat baik dari BUMD yang dibina % 52 57,14 109,,88
7. Persentase BLUD yang kinerjanya minimalberpredikat baik dari BLUD yang dibina % 58 33,33 57,47
Rerata Capaian IKU 55,78
Sasaran Program 3. Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah Daerah
8. Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 3) % 0 - -
9. Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota(Level 3) % 0 - -
10. Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 2) % 100 100 100,00
11. Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota(Level 2) % 14,29 28,57 100,00
12. Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 1) % 0 - -
13. Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota(Level 1) % 85,71 71,43 116,66
Rerata Capaian IKU 105,55
Sasaran Program 4. Tersedianya Dukungan Manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya dalammencapai kepuasan layanan14. Kepuasan atas pelayanan bagian tata usaha Skala 7 7,43 106,14
Rerata Tingkat Capaian 103,71
Tabel RE.2Capaian Sasaran Kegiatan (Output)
No Indikator Kinerja Kegiatan Satuan Target Realisasi Capaian %Sasaran Program 1. Meningkatnya Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan PengelolaanKeuangan Negara1. Pengawasan Perwakilan BPKP RS 91 89 97,80
2. Pengawasan Perwakilan BPKP (Nawacita) RS 26 26 100,00
3. Pengawasan regional Bidang Otonomi Daerah(Nawacita) RS 4 4 100,00
Sasaran Program 2. Meningkatnya kualitas Penerapan SPIP Pemda/ Korporasi
1. Pembinaan Penyelenggaraan SPIP Pemda RS 15 15 100,00
2. Pembinaan Penyelenggaraan SPIP Korporasi RS 12 12 100,00
Sasaran Program 3. Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah Daerah
1. Pembinaan Kapabilitas APIP RS 0 - -
Sasaran Program 4. Tersedianya Dukungan Manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya dalammencapai kepuasan layanan
RINGKASAN EKSEKUTIF
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TENGAHTAHUN 2016
vii
No Indikator Kinerja Kegiatan Satuan Target Realisasi Capaian %1. Terbayarnya hak-hak pegawai bulan 12 12 100,00
2. Layanan Perkantoran bulan 12 12 100,00
3. Laporan Dukungan Manajemen PerwakilanBPKP laporan 80 80 100,00
4. Tersedianya Rehab/Pembangunan GedungKantor m2 300 300 100,00
Secara total, capaian kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah sudahmelebihi 100%, uraian capaian kinerja ketiga sasaran program tersebut di atas adalahsebagai berikut:
1. Meningkatnya Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan PengelolaanKeuangan Negara
Capaian sasaran program tahun 2016 ditunjukkan oleh capaian tiga indikator denganringkasan sebagai berikut:
a. Indikator Perbaikan Tata Kelola, Manajemen Risiko, dan Pengendalian InternPengelolaan Program Nasional pada tahun 2016 tercapai 166,33% atau terealisasisebesar 74,85% dari target sebesar 45%;
b. Indikator Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi Tata Kelola, Manajemen Risiko,dan Pengendalian Intern Pengelolaan Korporasi tercapai 94,44% atau terealisasisebesar 94,44% dari target sebesar 100%;
c. Indikator Penyerahan Hasil Pengawasan Keinvestigasian kepada Aparat Penegakhukum tercapai 166,67% atau terealisasi 100% dari target sebesar 60%.
2. Meningkatnya kualitas Penerapan SPIP Pemda/ Korporasi
Capaian sasaran program tahun 2016 ditunjukkan oleh capaian empat indikatordengan ringkasan sebagai berikut:
a. Indikator Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (level 3) pada tahun 2016 belumditargetkan sehingga tidak dilakukan pengukuran kinerja;
b. Indikator Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (level 3) pada tahun 2016belum terealisasi dari target sebesar 10%;
c. Indikator Persentase BUMD yang Kinerjanya Minimal Berpredikat Baik dariBUMD yang Dibina pada tahun 2016 tercapai 109,88% atau terealisasi 57,14% daritarget sebesar 52%;
d. Indikator Persentase BLUD yang Kinerjanya Minimal Berpredikat Baik dari BLUDyang Dibina pada tahun 2016 tercapai 57,47% atau terealisasi 33,33% dari targetsebesar 58%.
3. Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah Daerah
RINGKASAN EKSEKUTIF
viii LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TENGAHTAHUN 2016
Capaian sasaran program tahun 2016 ditunjukkan oleh capaian enam indikator denganringkasan sebagai berikut:
a. Indikator Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (level 3) pada tahun 2016 belumditargetkan sehingga tidak dilakukan pengukuran kinerja;
b. Indikator Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (level 3) pada tahun 2016belum ditargetkan sehingga tidak dilakukan pengukuran kinerja;
c. Indikator Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (level 2) pada tahun 2016 tercapai100% atau terealisasi 100% dari target sebesar 100%;
d. Indikator Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (level 2) pada tahun 2016tercapai 100% atau terealisasi 28,57% dari target sebesar 14,29%;
e. Indikator Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (level 1) pada tahun 2016 tidakditargetkan sehingga tidak dilakukan pengukuran kinerja;
f. Indikator Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (level 1) pada tahun 2016tercapai 116,66% atau terealisasi 71,43% dari target sebesar 85,71%;
Dengan capaian rerata sebesar 101,27 untuk indikator kinerja utama menunjukkan bahwahasil pelaksanaan pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembinaanpenyelenggaraan SPIP yang menjadi kinerja utama BPKP di bidang pengawasan meraihtingkat capaian memuaskan. Walaupun begitu masih terdapat beberapa hal yang harusdiperbaiki dan ditingkatkan secara kualitas dalam pelaksanaan pengawasan. Capaiantersebut didukung dengan pencapaian yang melebihi target untuk IKU MeningkatnyaPerbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan Keuangan Negaradan Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah Daerah.
Faktor-faktor pendukung keberhasilan pencapaian tersebut antara lain adalah:
1. Adanya koordinasi yang baik dengan Kedeputian rendal dan Pembina BPKP Pusat;
2. Kerjasama yang baik dengan Pemerintah Daerah serta BUMD/BLUD yang tercermindengan meningkatnya permintaan penugasan;
3. Keinginan Pemerintah Daerah untuk meningkatkan akuntabilitas dan transparansi tatakelola masing-masing serta kapabilitas pengawasan intern daerah.
Sementara itu tidak tercapainya IKU Meningkatnya kualitas Penerapan SPIP Pemda/Korporasi terutama disebabkan:
1. Pembinaan SPIP pada K/L/Pemda di Wilayah Provinsi Kalimantan Tengah sangattergantung dengan kesempatan yang diberikan oleh obyek pembinaan (ketersediaanSDM, waktu pelaksanaan dan penganggaran);
2. Peningkatan level maturitas SPIP dan kapabilitas APIP menjadi level 3 tidak dapatdicapai dalam waktu singkat;
3. Belum dirasakan manfaat nyata dari SPIP oleh Pemerintah Daerah
RINGKASAN EKSEKUTIF
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TENGAHTAHUN 2016
ix
Langkah-langkah yang harus dilakukan oleh Perwakilan BPKP Provinsi KalimantanTengah dalam upaya mempertahankan dan meningkatkan kinerja adalah:
1. Dilakukan koordinasi dan komunikasi lebih intensif dengan Satuan Tugas SPIPPemerintah Daerah yang sudah dibentuk pada masing-masing pemerintahProvinsi/Kabupaten/Kota se wilayah Provinsi Kalimantan Tengah sebagai bagiandari upaya meningkatkan penyelenggaraan Pemerintah Daerah yangmenyelenggarakan SPIP sesuai PP Nomor 60 tahun 2008;
2. Akan ditingkatkan intensitas dan cakupan asistensi/bimtek kepada APIPProvinsi/Kabupaten/Kota sewilayah Provinsi Kalimantan Tengah untukmeningkatkan kapabilitas sampai level 3;
3. Memperbaiki sistem perencanaan pengawasan dengan mengoptimalkan sumberdaya yang tersedia sehingga pelaksanaan pengawasan dapat berjalan secara efektifdan efisien.
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TENGAHTAHUN 2016
1
I. PENDAHULUAN
erwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah merupakan Unit Kerja BadanPengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Instansi Pemerintah berbentukLembaga Pemerintah Non-Kementerian (LPNK) yang memiliki tugas utamamembantu Presiden mengawasi pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan
negara dan pembangunan agar sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlakusekaligus memberikan masukan bagi penyusunan kebijakan yang terkait.
Tugas, fungsi, dan wewenang Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah, aspek strategisorganisasi, kegiatan dan layanan produk, struktur organisasi dan komposisi pegawai, sertasistematika penyajian Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Tahun 2016 lebih lanjutdiuraikan sebagai berikut:
A. Tugas, Fungsi, dan Wewenang Organisasi
Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah dibentuk berdasarkan KeputusanKepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Nomor S-979/K/SU/2011 tanggal 24 Agustus 2011. Tugas dan fungsi Perwakilan BPKPProvinsi Kalimantan Tengah mengalami penyesuaian dari sebelumnya sebagai instansieselon III menjadi eselon II berdasarkan Peraturan Kepala Badan PengawasanKeuangan dan Pembangunan Nomor 11/K/SU/2013. Berdasarkan Peraturantersebut, Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah mempunyai tugaspemerintahanan di bidang pengawasan keuangan dan pembangunan sesuai denganperaturan perundang-undangan yang berlaku.
Pelaksanaan tugas dan fungsi Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan(BPKP) berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014 tanggal 31Desember 2014 tentang Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan. TugasBPKP sesuai peraturan tersebut adalah menyelenggarakan urusan pemerintahan dibidang pengawasan keuangan negara/daerah dan pembangunan nasional. FungsiBPKP sesuai tugas dan fungsi tersebut yaitu:
1. Perumusan kebijakan nasional pengawasan intern terhadap akuntabilitaskeuangan negara/daerah dan pembangunan nasional meliputi kegiatan yangbersifat lintas sektoral, kegiatan kebendaharaan umum Negara berdasarkanpenetapan oleh Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara, dankegiatan lain berdasarkan penugasan dari Presiden;
2. Pelaksanaan audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasanlainnya terhadap perencanaan, pelaksanaan dan pertanggungjawabanakuntabilitas penerimaan negara/daerah dan akuntabilitas pengeluaran
PB
BAB I. PENDAHULUAN
2 LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TENGAHTAHUN 2016
keuangan negara/daerah serta pembangunan nasional dan/atau kegiatan lainyang seluruh atau sebagaian keuangannya dibiayai oleh anggarannegara/daerah dan/atau subsidi termasuk badan usaha dan badan lainnyayang didalamnya terdapat kepentingan keuangan atau kepentingan lain dariPemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah serta akuntabilitas pembiayaankeuangan negara/daerah;
3. Pengawasan intern terhadap perencanaan dan pelaksanaan pemanfaatan asetnegara/daerah;
4. Pemberian konsultasi terkait dengan manajemen risiko, pengendalian intern,dan tata kelola terhadap instansi/badan usaha/badan lainnya danprogram/kebijakan pemerintah yang strategis;
5. Pengawasan terhadap perencanaan dan pelasanaan program dan/atau kegiatanyang dapat menghambat kelancaran pembangunan, audit atas penyesuaianharga, audit klaim, audit investigasif terhadap kasus-kasus penyimpangan yangberindikasi merugikan keuangan negara/daerah, audit penghitungan kerugiankeuangan negara/daerah, pemberian keterangan ahli, dan upaya pencegahankorupsi;
6. Pengoordinasian dan sinergi penyelenggaraan pengawasan intern terhadapakuntabilitas keuangan negara/daerah dan pembangunan nasional bersama-sama dengan aparat pengawasan intern pemerintah lainnya;
7. Pelaksanaan reviu atas laporan keuangan dan laporan kinerja pemerintah pusat;
8. pelaksanaan sosialisasi, pembimbingan, dan konsultansi penyelenggaraansistem pengendalian intern kepada instansi pemerintah pusat, pemerintahdaerah, dan badan-badan yang di dalamnya terdapat kepentingan keuanganatau kepentingan lain dari Pemerintah Pusatdan/atau Pemerintah Daerah;
9. Pelaksanaan kegiatan pengawasan berdasarkan penugasan Pemerintah sesuaiperaturan perundang-undangan;
10.pembinaan kapabilitas pengawasan intern pemerintah dan sertifikasi jabatanfungsional auditor;
11.Pelaksanaan pendidikan, pelatihan, penelitian, dan pengembangan di bidangpengawasan dan sistem pengendalian intern pemerintah;
12.Pembangunan dan pengembangan, serta pengolahan data dan informasi hasilpengawasan atas penyelenggaraan akuntabilitas keuangan NegaraKementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah;
13.Pelaksanaan pengawasan intern terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi diBPKP; dan
BAB I. PENDAHULUAN
| LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TENGAHTAHUN 2016
3
14.Pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang perencanaan umum,ketatausahaan, organisasi dan tatalaksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan,hukum,kehumasan, persandian, perlengkapan dan rumah tangga.
Selain itu dengan diterbitkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 60 Tahun 2008 tentangSistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), menteri/pimpinan lembaga, gubernur,dan bupati/walikota wajib melakukan pengendalian atas kegiatan penyelenggaraanpemerintahan. Menurut PP tersebut, BPKP adalah Auditor Presiden yang bertugasmelakukan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara dan melakukanpembinaan penyelenggaraan SPIP. Berdasarkan PP tersebut, Perwakilan BPKP ProvinsiKalimantan Tengah mempunyai tugas dan fungsi baru, yaitu melakukan:
1. Pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan Negara atas kegiatantertentu (Pasal 49 ayat 2), meliputi:
a. Kegiatan yang bersifat lintas sektoral;
b. Kegiatan kebendaharaan umum negara berdasarkan penetapan oleh MenteriKeuangan selaku Bendahara Umum Negara (BUN); dan
c. Kegiatan lain berdasarkan penugasan dari Presiden.
2. Pembinaan penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (Pasal 59ayat 2).
3. Reviu atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat sebelum disampaikan kepadaMenteri Keuangan kepada Presiden (Pasal 57 ayat 4).
4. Penyampaian ikhtisar laporan hasil pengawasan yang bersifat nasional dari hasilpengawasan BPKP dan APIP lainnya (Pasal 54 ayat 3).
Terkait dengan peningkatan kualitas akuntabilitas keuangan negara, Presidenmemperkuat wewenang BPKP dengan menerbitkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor4 tahun 2011 tentang Percepatan Peningkatan Kualitas Akuntabilitas Keuangan Negara.
Selain itu, untuk mempercepat implementasi penyelenggaraan SPIP, Presidenmenerbitkan Inpres Nomor 9 Tahun 2011 tentang Rencana Aksi Pencegahan danPemberantasan Korupsi, dengan rencana aksi sebagai berikut:
1. Mendiagnosis keandalan sistem pengendalian yang ada;
2. Memperbaiki sistem pengendalian yang lama menjadi system pengendalian baruyang menekankan pada soft control;
3. Menyusun peraturan sistem pengendalian intern.
BAB I. PENDAHULUAN
4 LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TENGAHTAHUN 2016
B. Aspek Strategis Organisasi
Untuk melaksanakan tugas, fungsi, dan dalam rangka mengawal pencapaian targetrencana jangka menengah pemerintah, BPKP telah menyusun Rencana Strategis(Renstra) Tahun 2016-2019. Renstra memuat visi, misi, tujuan, sasaran strategis,program, dan kegiatan yang dilakukan dalam tahun 2016-2019 berikut target output danoutcome yang akan dicapai. Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah sebagaibagian yang tidak terpisahkan dalam upaya pencapaian target output dan outcometersebut.
Organisasi dan Tata Kerja, Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengahmerupakan perpanjangan tangan dari BPKP Pusat. Oleh karena itu, PerencanaanStrategis Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah sepenuhnya disusununtuk mendukung perencanaan strategis BPKP Pusat. Salah satu outcome yanghendak dicapai oleh BPKP Pusat dan Perwakilan melalui perencanaan strategisyaitu terwujudnya pemerintahan yang akuntabel sebagai implementasi dari goodgovernance, yang menuntut penyelenggaraan pemerintah bertumpu padapartisipasi rakyat, keterbukaan ,akuntabilitas, dan keadilan. Outcome tersebutsedang diwujudkan melalui pembaharuan manajemen pemerintahan. BPKPberperan serta dan mewujudkan outcome tersebut dengan core business pengawasandan pembinaan kegiatan pemerintah baik pusat maupun daerah yang profesional.
BPKP sebagai pembina Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP)berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 merupakan peran yangstrategis dalam mewujudkan Good Governance. Hal ini dipertegas dengan terbitnyaInpres Nomor 4 Tahun 2011 tentang Percepatan Peningkatan AkuntabilitasPengelolaan Keuangan Negara, Inpres Nomor 9 Tahun 2016 tentang PeningkatanKualitas Sistem Pengendalian Intern dan Keandalan Penyelenggaraan FungsiPengawasan Intern dalam rangka mewujudkan Kesejahteraan Rakyat, dan PerpresNomor 192 Tahun 2016 tentang Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan.Dalam mewujudkan good governance, Presiden telah menandatangani InpresNomor 7 Tahun 2016 tentang Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi,dimana kegiatan analisis, koordinasi, dan fasilitasi untuk mengurai masalah dalampelaksanaan aksi pencegahan pemberantasan korupsi yang dilakukan oleh KepalaBappenas, akan didukung sepenuhnya oleh Kepala Badan Pengawasan Keuangandan Pembangunan.
C. Kegiatan dan Produk Organisasi
Sesuai dengan Renstra, Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah melaksanakanjenis kegiatan pengawasan sebagai berikut:
BAB I. PENDAHULUAN
| LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TENGAHTAHUN 2016
5
1. Pre-emptif
Jenis kegiatan pre-emptif bertujuan agar auditan menyiapkan infrastruktur yangdiperlukan untuk pengembangan good governance, pelayanan publik, danpemberantasan KKN. Sasaran jenis kegiatan ini adalah berkurangnya penyakitbirokrasi yang bersifat laten.
2. Preventif
Jenis kegiatan preventif mencakup kegiatan konsultasi manajemen untukmemecahkan permasalahan kesisteman yang memengaruhi penciptaanperingatan dini (early warning system) atas proses governance, manajemen risiko,dan pencegahan KKN, berdasarkan pola kemitraan dengan unsur-unsurmanajemen pemerintah. Sasarannya adalah meminimalisasi peluangberlangsungnya moral hazard di birokrasi.
3. Represif
Jenis kegiatan represif berupa audit investigatif untuk menjustifikasiperhitungan kerugian negara atas kasus-kasus dengan atau tidakdiketemukannya indikasi melawan hukum/tindak pidana korupsi. Sasarannyaadalah terungkap dan terselesaikannya kasus-kasus penyimpangan danperbuatan melawan hukum.
BPKP telah menghasilkan beberapa produk unggulan yang bermanfaat bagipembenahan manajemen pemerintahan. Selain produk untuk pembinaanpenyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah menurut PP 60 Tahun 2008,BPKP juga menghasilkan produk dan layanan antara lain:
Gambar 1.1.
PRODUK DAN LAYANAN
BAB I. PENDAHULUAN
6 LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TENGAHTAHUN 2016
D. Struktur OrganisasiBerdasarkan Peraturan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan PembangunanNomor 20 tahun 2015, struktur organisasi Perwakilan BPKP Provinsi KalimantanTengah Tahun 2016 terdiri atas, Kepala Perwakilan yang membawahi satu KepalaBagian Tata Usaha, lima Koordinator Kelompok JFA, serta tiga Kepala Sub Bagian.
BAB I. PENDAHULUAN
| LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TENGAHTAHUN 2016
7
Gambar 1.2.
STRUKTUR ORGANISASI PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah didukung dengan tenaga SDM yangcukup andal, namun dalam hal jumlah masih dirasa kurang. Posisi pegawai per 31Desember 2016 berjumlah 63 orang, dengan rincian yang dapat dilihat pada Tabel 1.1.
Tabel 1.1.Posisi Pegawai per 31 Desember 2016
Jabatan Jumlah(orang) Persen
Pejabat Struktural 5 7,94Pejabat Fungsional Auditor 55 87,30Widyaiswara - -Pejabat Fungsional Arsiparis - -Analis Kepegawaian - -Pranata Komputer 1 1,59Dokter -Perawat -Pegawai nonstruktural /nonfungsional -Fungsional Umum 2 3,17
Jumlah 63 100
KEPALA PERWAKILAN
Kwinhatmaka
Kepala BagianTata Usaha
Taufik Maulana H.P
KasubbagKepegawaian
Suharyanto
Kasubbag KeuanganAbdul Wahab
Kasubbag UmumKarlie
Korwas Bidang IPP
R. Mauro NugrohoP
Korwas Bidang APD
Sukari
Korwas Bidang AN
Mudzakir
Korwas BidangInvestigasi
Parluhutan Sinaga
Korwas Bidang P3A
Agus Nugroho R
KelompokFungsionalAuditor
BAB I. PENDAHULUAN
8 LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TENGAHTAHUN 2016
13
8
24
2 3 5MadyaMudaPertamaPenyeliaPelaksana LanjutanPelaksanaCalon Auditor
5
55
3Struktural
FungsionalAuditorFungsionallainnya
Tabel 1.2Komposisi Pegawai berdasakan Jabatan
per 31 Desember 2016
Tabel 1.3Komposisi PFA per 31 Desember 2016
BAB I. PENDAHULUAN
| LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TENGAHTAHUN 2016
9
Tabel 1.4Komposisi Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Per 31 Desember 2016
27
51
3
SMA
D3
S1
S2
E. Sistematika Penyajian
LAKIP Perwakilan BPKP Kalimantan Tengah Tahun 2016 melaporkan pencapaiankinerja Perwakilan selama tahun 2016. Capaian kinerja 2016 diukur dan dinilaiberdasarkan Penetapan Kinerja (Tapkin) 2016 sebagai tolok ukur keberhasilan tahunanorganisasi. Tapkin sendiri merupakan penjabaran Renstra Tahun 2016-2019.
Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana kinerja tahun 2016 memungkinkandilakukannya identifikasi atas sejumlah celah kinerja (performance gap) sebagai masukanbagi perbaikan kinerja di masa datang. Dengan pola pikir seperti ini, sistematikapenyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Kalimantan Tengah Tahun2016 dapat diilustrasikan dalam Gambar 1.3 berikut.
BAB I. PENDAHULUAN
10 LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TENGAHTAHUN 2016
Gambar 1.3.Sistematika Penyajian LAKIP BPKP Tahun 2016
LAMPIRAN LAMPIRAN
Referensi Bab
PENDAHULUAN Bab I
Bab IVPENUTUP
Rencana Strategis2015-2019
PerjanjianKinerja/Penetapan Kinerja
2016Bab II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
Bab IIIAKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TENGAHTAHUN 2016
11
II. PERENCANAAN DANPERJANJIAN KINERJA
eningkatkan kualitas implementasi sistem akuntabilitas selalu menjadiperhatian utama BPKP. Peningkatan ini terlihat dari penajaman programpada Renstra 2015–2019. Program pada Renstra BPKP periode 2015-2019
berbeda dari Renstra periode sebelumnya yaitu diselaraskan dengan program yangdirestrukturisasi oleh Bappenas. Berdasarkan restrukturisasi program tersebut, programBPKP dalam Renstra mencakup satu program teknis yaitu Program Pengawasan InternAkuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan Sistem PengendalianIntern Pemerintah dan satu program generik yaitu Program Dukungan Manajemen danPelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BPKP.
A. RENCANA STRATEGIS 2015-2019Penyusunan Renstra BPKP merupakan salah satu amanat Undang-UndangNomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional(SPPN). Renstra BPKP merupakan dokumen perencanaan yang memuat visi, misi,tujuan, sasaran strategis, kebijakan, serta program dan kegiatan BPKP dalamrangka melaksanakan tugas pokok dan fungsinya. Renstra BPKP merupakanbagian dari perencanaan nasional, sehingga harus sinkron dan mengacu kepadaRencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) serta mendukungpencapaian program-program prioritas Pemerintah.
Renstra tersebut pada hakikatnya merupakan pernyataan komitmen bersamamengenai upaya terencana dan sistematis untuk meningkatkan kinerja serta carapencapaiannya melalui pembinaan, penataan, perbaikan, penertiban,penyempurnaan dan pembaharuan terhadap sistem, kebijakan, peraturanperundang-undangan bidang pengawasan termasuk pembinaan etika danperilaku aparatur pengawasan serta pengendalian manajemen. Tujuanpenyusunan Renstra tersebut untuk mencapai efektivitas, efisiensi danproduktivitas dalam pelaksanaan pengawasan.
Berdasarkan Renstra BPKP, Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengahmenetapkan Rencana Strategis 2015-2019 untuk memberikan arah dan sasaranyang jelas serta sebagai pedoman dan tolok ukur kinerja dalam pelaksanaanpengawasan yang selaras dengan arah kebijakan dan program pembangunannasional. Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah tersebut disusunselaras dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) 2005-2025 danRencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2015-2019, maupun Kebijakan
M
BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
12 LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TENGAHTAHUN 2016
Strategis Nasional Bidang Pengawasan (Jakwas) BPKP 2015-2019. Kemudian,Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah tersebut menjadi dasaracuan penyusunan kebijakan, program, dan kegiatan, serta sebagai pedoman danpengendalian kinerja.
Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi, Perwakilan BPKP Provinsi KalimantanTengah senantiasa bertumpu pada nilai-nilai luhur yang telah disepakati danditetapkan dalam rumusan nilai luhur BPKP yaitu PIONIR dan 5AS. Hal inimerupakan perwujudan dari keinginan untuk selalu berinovasi gunamenghasilkan produk-produk yang berbeda dari produk pengawas intern lainnyadan tetap diyakini diterima karena dibutuhkan oleh para pemangku kepentingan(stakeholders).
1. Pernyataan VisiStruktur Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015-2019mengacu pada restrukturisasi program dan Pedoman Penyusunan RenstraKementerian/Lembaga (Renstra K/L) Tahun 2015-2019 sebagaimana diatur dalamPeraturan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala BadanPerencanaan Pembangunan Nasional Nomor 5 Tahun 2010 yang diterbitkan padatanggal 11 Agustus 2010.
Rencana Strategis Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015-2019 yang mengacu kepada Renstra BPKP berisi Visi sebagai berikut:
Terwujudnya visi merupakan tantangan sekaligus peluang yang harus dihadapioleh segenap jajaran BPKP baik di tingkat pusat maupun tingkat perwakilan.
Pemahaman secara komprehensif atas visi Perwakilan BPKP Provinsi KalimantanSelatan berdasarkan kata-kata kunci,yaitu:
a. Auditor Presiden, berarti BPKP merupakan aparat pengawasan internpemerintah yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden, dan memilikikompetensi yang mumpuni dan dipercaya oleh Presiden untuk membantudalam menjalankan fungsi pengawasan;
Auditor Presiden yang Responsif, Interaktif, danTerpercaya untuk Mewujudkan Akuntabilitas KeuanganNegara yang Berkualitas di Provinsi Kalimantan Tengah
BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TENGAHTAHUN 2016
13
b. Responsif, berarti Auditor BPKP, dalam menjalankan perannya, tanggapterhadap permasalahan yang dihadapi pemerintah dan segera memberikanrespon/masukan kepada pengambil kebijakan;
c. Interaktif, berarti BPKP memperhatikan/mendengarkan kepentingan/kebutuhan stakeholders. Komunikasi antara BPKP dengan stakeholders ataupunpelanggan haruslah selalu terjalin dengan baik dan efektif;
d. Terpercaya, berarti BPKP memiliki integritas yang tinggi yang didukungprofesionalisme yang tinggi sehingga dapat diandalkan untuk memberikanhasil kerja yang berkualitas dan bermanfaat bagi shareholders dan stakeholders;
e. Akuntabilitas Keuangan Negara, berarti proses pengambilan keputusan ataukinerja keuangan Negara dapat dimonitor, dinilai, dan dikritisi. Selain itu,pertanggungjawaban keuangan negara tersebut harus dapat ditelusuri sampaike bukti dasarnya (traceableness) dan dapat diterima secara logis (reasonableness);
f. Berkualitas, berarti pertanggungjawaban keuangan Negara harus dapatdiandalkan, mengungkapkan secara terbuka informasi yang material danrelevan serta berasal dari suatu proses yang melibatkan berbagai pihakterkait.
Sebagai penjabaran dari visi tersebut, ditetapkanlah misi Perwakilan BPKPProvinsi Kalimantan Tengah.
2. Pernyataan MisiMisi BPKP berisi pernyataan tentang apa yang akan dilakukan oleh seluruh unituntuk mencapai visi BPKP. Perumusan misi mengacu kepada tugas dankewenangan yang telah diberikan kepada BPKP. Tugas dan kewenangan BPKPsemula diatur dalam Keputusan Presiden Nomor 31 Tahun 1983 tentang BadanPengawasan Keuangan dan Pembangunan, kemudian diperbarui denganKeputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi,Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non-Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan PeraturanPresiden Nomor 192 Tahun 2015 tanggal 31 Desember 2015 tentang BadanPengawasan Keuangan dan Pembangunan.
Selanjutnya, dengan terbitnya PP Nomor 60 Tahun 2008 tentang SistemPengendalian Intern Pemerintah, maka BPKP berperan penting dalammendukung akuntabilitas Presiden terutama dalam lingkup penyelenggaraankeuangan negara dan pembinaan penyelenggaraan Sistem Pengendalian InternPemerintah (SPIP). Tiga misi Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengahadalah sebagai berikut:a. Menyelenggarakan Pengawasan Intern terhadap Akuntabilitas Pengelolaan
Keuangan dan Pembangunan Nasional guna Mendukung Tata Kelola
BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
14 LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TENGAHTAHUN 2016
Pemerintahan dan Korporasi yang Bersih dan Efektif di Kalimantan Tengah;
b. Membina Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah yang
Efektif di Kalimantan Tengah;
c. Mengembangkan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah yangProfesional dan Kompeten di Kalimantan Tengah.
3. TujuanTujuan merupakan pengejawantahan visi dan misi yang telah ditetapkan, sertaberorientasi pada operasionalisasi visi dan misi. Tujuan merupakan penjabaranatau implementasi dari pernyataan misi, yang akan dicapai atau dihasilkan dalamjangka waktu satu sampai dengan lima tahun. Dalam penetapan tujuan, BPKPmengadopsi konsep Balanced Scorecard (BSC) dengan beberapa modifikasidisesuaikan dengan karakteristik BPKP sebagai organisasi publik. Berbeda dengankonsep BSC di sektor privat/bisnis yang berorientasi kepada profit, BPKPmemodifikasi Perspektif Keuangan menjadi Perspektif Manfaat Bagi Stakeholderdan Perspektif Pelanggan menjadi Perspektif Manfaat Bagi Auditan/PenggunaJasa. Dengan menggunakan pendekatan strategi berimbang (balanced scorecard)tersebut maka tujuan utama dari perspektif manfaat bagi pihak stakeholder utamadan manfaat kepada auditan/pengguna jasa diseimbangkan dengan tujuanpendukung yang berada pada perspektif proses internal dan perspektifpembelajaran dan pertumbuhan yang berorientasi ke dalam. Tujuan utamaPerwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah yang mengacu pada Renstra BPKPtercermin dalam tujuan-tujuan strategis sebagai berikut:
1) Peningkatan Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunanyang bersih dan Efektif;
2) Peningkatan Efektivitas Penyelenggaraan Sistem Pengendalian InternPemerintah;
3) Peningkatan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah yan Profesional danKompeten.
Sasaran program merupakan penjabaran lebih lanjut dari tujuan, yangdirumuskan secara spesifik dan terukur untuk dapat dicapai dalam kurun waktulebih pendek dari tujuan. Sasaran program Perwakilan BPKP Provinsi KalimantanTengah yang mengacu pada Renstra BPKP untuk tahun 2015-2019 adalah sebagaiberikut:
1) Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan danPembangunan Nasional di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah;
BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TENGAHTAHUN 2016
15
2) Meningkatnya Maturitas Sistem Pengendalian Intern pada kementerian,Lembaga, Pemerintah Daerah dan korporasi dan Program PrioritasPembangunan Nasional di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah; dan
3) Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah pada Kementerian,Lembaga dan Pemerintah Daerah serta Korporasi di wilayah ProvinsiKalimantan Tengah.
4. Indikator Kinerja UtamaIndikator kinerja utama (IKU) Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengahmerupakan indikator kinerja yang berada pada perspektif manfaat bagistakeholders dan menunjukkan peran utama Perwakilan BPKP Provinsi KalimantanTengah dalam pengawasan akuntabilitas keuangan negara dan pembinaanpenyelenggaraan SPIP.
Indikator kinerja utama Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengahmerupakan ukuran keberhasilan dari tujuan dan sasaran strategis PerwakilanBPKP Provinsi Kalimantan Tengah. IKU terbagi menjadi dua perspektif, yangpertama bersifat outward looking yaitu perspektif manfaat langsung bagistakeholders eksternal yang menunjukkan peran utama Perwakilan BPKP ProvinsiKalimantan Tengah dalam pengawasan akuntabilitas keuangan negara danpembinaan penyelenggaraan SPIP. Perspektif kedua bersifat inward looking yangmenunjukkan manfaat bagi stakeholders internal Perwakilan BPKP ProvinsiKalimantan Tengah.
Penetapan indikator dilakukan dengan mempertimbangkan tujuan dan sasaranprogram, serta kegiatan-kegiatan yang mendukung tujuan strategis. Indikator inidigunakan untuk mengukur keberhasilan pencapaian sasaran program,sedangkan keberhasilan kegiatan diukur dengan menggunakan indikator keluaran(output).
Indikator-indikator kinerja utama Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengahdapat dilihat pada tabel 2.1.
Tabel 2.1.Indikator Kinerja Utama
Perwakilan BPKP Provindi Kalimantan Tengah
No Indikator Kinerja Utama
Sasaran Program 1. Meningkatnya Perbaikan Pengelolaan ProgramPrioritas Nasional dan Pengelolaan Keuangan Negara
BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
16 LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TENGAHTAHUN 2016
No Indikator Kinerja Utama
1. Persentase perbaikan tata kelola, manajemen risiko, dan pengendalianintern pengelolaan keuangan negara
2. Persentase tindak lanjut rekomendasi tata kelola, manajemen risikodan pengendalian intern pengelolaan korporasi
3. Persentase penyerahan hasil pengawasan keinvestigasian kepadaaparat penegak hukum
Sasaran Program 2. Meningkatnya kualitas Penerapan SPIP Pemda/Korporasi
4. Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 3)5. Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3)6. Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari
BUMD yang dibina
7. Persentase BLUD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dariBLUD yang dibina
Sasaran Program 3. Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan InternPemerintah Daerah
8. Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 3)9. Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3)10. Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 2)11. Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 2)12. Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 1)13. Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1)
Sasaran Program 4. Tersedianya Dukungan Manajemen dan pelaksanaantugas teknis lainnya dalam mencapai kepuasan layanan
14. Kepuasan atas pelayanan bagian tata usaha
5. Program dan KegiatanUntuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran strategis di atas, PerwakilanBPKP Provinsi Kalimantan Tengah menyesuaikan program dan kegiatan yangdilaksanakan dengan program yang ditetapkan oleh BPKP.
Program Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah terdiri dari dua program,yaitu: Program Teknis
Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara danPembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP)
BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TENGAHTAHUN 2016
17
yang dianggarkan sebesar Rp2.739.633.000,00 dengan kegiatan PelaksanaanPengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan PembinaanPenyelenggaraan SPIP.
Program Generik
Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnyayang dianggarkan sebesar Rp 11.709.356.000,00.
Tabel 2.2
Sasaran Program dan Sasaran Kegiatan
No Program dan Kegiatan
Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara danPembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern PemerintahSasaran Program 1. Meningkatnya Perbaikan Pengelolaan Program PrioritasNasional dan Pengelolaan Keuangan Negara1. Pengawasan Perwakilan BPKP2. Pengawasan Perwakilan BPKP (Nawacita)3. Pengawasan regional Bidang Otonomi Daerah (Nawacita)Sasaran Program 2. Meningkatnya kualitas Penerapan SPIP Pemda/Korporasi
1. Pembinaan Penyelenggaraan SPIP Pemda2. Pembinaan Penyelenggaraan SPIP KorporasiSasaran Program 3. Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan InternPemerintah Daerah
1. Pembinaan Kapabilitas APIPProgram Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya-BPKPSasaran Program Dukungan. Tersedianya Dukungan Manajemen danpelaksanaan tugas teknis lainnya dalam mencapai kepuasan layanan1. Terbayarnya hak-hak pegawai2. Layanan Perkantoran3. Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP4. Tersedianya Rehab/Pembangunan Gedung Kantor
B. PERJANJIAN KINERJA 2016Pencapaian tujuan sebagaimana ditetapkan dalam Renstra dilakukan melaluipencapaian sasaran program yang dapat dilihat dari pengukuran indikator kinerjautama. Untuk mengarahkan dan menguatkan upaya pencapaian sasaran
BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
18 LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TENGAHTAHUN 2016
program di tahun 2016, Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah menyusunperjanjian kinerja atau penetapan kinerja.
Sebagai dokumen pernyataan kinerja/kesepakatan kinerja/perjanjian kinerjaantara atasan dan bawahan untuk mewujudkan target kinerja tertentu, dokumenperjanjian kinerja memuat pernyataan dan lampiran formulir yang mencantumkansasaran program, indikator kinerja utama organisasi, beserta target kinerja.Perjanjian Kinerja tersebut merupakan komitmen seluruh unsur dan pegawaiPerwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah untuk memenuhi target kinerja dankomitmen Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan untuk berkontribusi dalamupaya memenuhi bagian misi organisasi. Perjanjian Kinerja Perwakilan BPKPProvinsi Kalimantan Tengah Tahun 2016 dapat dilihat pada Tabel 2.3.
Tabel 2.3.Perjanjian Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2016
No Indikator Kinerja Utama Satuan Target
Sasaran Program 1. Meningkatnya Perbaikan Pengelolaan Program PrioritasNasional dan Pengelolaan Keuangan Negara
1. Persentase perbaikan tata kelola, manajemen risiko,dan pengendalian intern pengelolaan keuangan negara % 45
2. Persentase tindak lanjut rekomendasi tata kelola,manajemen risiko dan pengendalian internpengelolaan korporasi
% 100
3. Persentase penyerahan hasil pengawasankeinvestigasian kepada aparat penegak hukum % 60
Sasaran Program 2. Meningkatnya kualitas Penerapab SPIP Pemda/ Korporasi
4. Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 3) % 05. Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3) % 106. Persentase BUMD yang kinerjanya minimal
berpredikat baik dari BUMD yang dibina % 52
7. Persentase BLUD yang kinerjanya minimal berpredikatbaik dari BLUD yang dibina % 58
Sasaran Program 3. Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern PemerintahDaerah
8. Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 3) % 09. Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level
3) % 0
10. Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 2) % 10011. Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level % 14,29
BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TENGAHTAHUN 2016
19
No Indikator Kinerja Utama Satuan Target
2)12. Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 1) % 013. Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level
1) % 85,71
Sasaran Program 4. Tersedianya Dukungan Manajemen dan pelaksanaan tugasteknis lainnya dalam mencapai kepuasan layanan
14. Kepuasan atas pelayanan bagian tata usaha Skala 7
Tabel 2.4.Sasaran Kegiatan Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2016
No Indikator Kinerja Kegiatan Satuan Target
Sasaran Program 1. Meningkatnya Perbaikan Pengelolaan Program PrioritasNasional dan Pengelolaan Keuangan Negara
1. Pengawasan Perwakilan BPKP RS 91
2. Pengawasan Perwakilan BPKP (Nawacita) RS 26
3.Pengawasan regional Bidang Otonomi Daerah(Nawacita) RS 4
Sasaran Program 2. Meningkatnya kualitas Penerapan SPIP Pemda/ Korporasi
1. Pembinaan Penyelenggaraan SPIP Pemda RS 15
2. Pembinaan Penyelenggaraan SPIP Korporasi RS 12
Sasaran Program 3. Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern PemerintahDaerah
1. Pembinaan Kapabilitas APIP RS 0
Sasaran Program 4. Tersedianya Dukungan Manajemen dan pelaksanaan tugasteknis lainnya dalam mencapai kepuasan layanan
1. Terbayarnya hak-hak pegawai bulan 12
2. Layanan Perkantoran bulan 12
3. Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP laporan 80
4. Tersedianya Rehab/Pembangunan Gedung Kantor m2 300
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TENGAHTAHUN 2016
21
III. AKUNTABILITAS KINERJA
A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI
engukuran capaian kinerja tahun 2016 merupakan bentuk daripertanggungjawaban penyelenggaraan akuntabilitas kinerja tahunanPerwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah, sekaligus sebagai mediaperbaikan dalam pencapaian kinerja dimasa mendatang. Pengukuran
terhadap pencapaian kinerja tahun 2016 dilakukan dengan membandingkan realisasikinerja dengan target kinerja yang diperjanjikan dalam dokumen penetapan kinerja2016. Sesuai ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2006 tentang PelaporanKeuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah serta ketentuan yang ditetapkan dalamPeraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29Tahun 2010 terakhir diubah dengan Permenpan dan RB Nomor 53 Tahun 2014, makapada setiap akhir periode, instansi pemerintah akan melakukan pelaporan terhadappencapaian target kinerja sebagaimana ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja. Denganmerujuk pada peraturan tersebut, pada akhir periode 2016 Perwakilan BPKP ProvinsiKalimantan Tengah sebagai instansi pemerintah menyusun Laporan Kinerja Tahun 2016.
Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah 2016 ini menyajikaninformasi capaian atas sasaran program dan kegiatan sebagaimana yang ditargetkandalam dokumen Perjanjian Kinerja. Sasaran program, indikator kinerja dan targetkinerjanya merupakan komponen utama dalam mekanisme pengukuran kinerja, karenaindikator kinerja merupakan tolok ukur keberhasilan kinerja organisasi. Metodepengukuran capaian kinerja tersebut yaitu:
a. Maximize
Realisasi x 100%Rencana
Digunakan untuk mengukur IKU selain Kapabilitas APIP Level 1 dengan capaianmaksimal 100% untuk Kapabilitas APIP Level 2 dan 200% untuk IKU lainnya
b. Minimize
(Rencana-(Realisasi-Rencana)) x 100%Rencana
Digunakan untuk mengukur IKU Kapabilitas APIP Level 1 dengan capaianmaksimal 200%
Metode pengukuran kinerja (output) yang digunakan adalah membandingkan antararealisasi kinerja kegiatan dengan target kinerja kegiatan yang telah dicapai pada masing-
PPP
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
22 LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TENGAHTAHUN 2016
masing program dengan rumus:
Realisasi kinerja kegiatan X100%= capaian kinerja kegiatanTarget kinerja kegiatan
Jika terjadi celah kinerja (performance gap), maka akan dilakukan analisis danpengungkapan penyebab terjadinya performace gap. Setelah itu, dirumuskan rencanatindak perbaikan yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja dimasa mendatang.
1. Ikhtisar Kinerja
Capaian kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah atas Indikator KinerjaUtama tahun 2016 adalah sebesar 102,74%, secara ringkas disajikan pada tabel 3.1
Tabel 3.1Ringkasan Capaian Kinerja Outcome
No Indikator Kinerja Outcome Satuan Target Realisasi Capaian %
Sasaran Program 1. Meningkatnya Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan PengelolaanKeuangan Negara
1. Persentase perbaikan tata kelola, manajemenrisiko, dan pengendalian intern pengelolaankeuangan negara
% 45 74,85 166,33
2. Persentase tindak lanjut rekomendasi tata kelola,manajemen risiko dan pengendalian internpengelolaan korporasi
% 100 94,44 94,44
3. Persentase penyerahan hasil pengawasankeinvestigasian kepada aparat penegak hukum % 60 100 166,67
Sasaran Program 2. Meningkatnya kualitas Penerapan SPIP Pemda/ Korporasi
4. Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 3) % 0 - -5. Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota
(Level 3) % 10 0 0,00
6. Persentase BUMD yang kinerjanya minimalberpredikat baik dari BUMD yang dibina % 52 57,14 109,88
7. Persentase BLUD yang kinerjanya minimalberpredikat baik dari BLUD yang dibina % 58 33,33 57,47
Sasaran Program 3. Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah Daerah
8. Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 3) % 0 - -9. Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota
(Level 3) % 0 - -
10. Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 2) % 100 100 100,0011. Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota
(Level 2) % 14,29 28,57 100,00
12. Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 1) % 0 - -13. Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota
(Level 1) % 85,71 71,43 116,66
Rerata IKU (142,48%+55,78%+105,55%)/3 = 101,27
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TENGAHTAHUN 2016
23
No Indikator Kinerja Outcome Satuan Target Realisasi Capaian %
Sasaran Program 4. Tersedianya Dukungan Manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya dalammencapai kepuasan layanan
14. Kepuasan atas pelayanan bagian tata usaha Skala 7 7,43 106,14
Rerata Tingkat Capaian (101,27%+106,14%)/2 103,71
Sedangkan pada tingkat output secara ringkas dapat disajikan pada tabel 3.2
Tabel 3.2Ringkasan Capaian Kinerja Output
No Indikator Kinerja Output Satuan Target Realisasi Capaian %
Sasaran Program 1. Meningkatnya Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan PengelolaanKeuangan Negara
Indikator Kinerja Kegiatan 1.1
1. Pengawasan Perwakilan BPKP RS 91 89 97,80
2. Pengawasan Perwakilan BPKP (Nawacita) RS 26 26 100,00
3. Pengawasan regional Bidang Otonomi Daerah(Nawacita) RS 4 4 100,00
Sasaran Program 2. Meningkatnya kualitas Penerapan SPIP Pemda/ Korporasi
Indikator Kinerja Kegiatan 1.2
1. Pembinaan Penyelenggaraan SPIP Pemda RS 15 15 100,00
2. Pembinaan Penyelenggaraan SPIP Korporasi RS 12 12 100,00
Sasaran Program 3. Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah Daerah
1. Pembinaan Kapabilitas APIP RS 0 - -
Jumlah 148 146 98,65Sasaran Program 4. Tersedianya Dukungan Manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya dalammencapai kepuasan layanan
1. Terbayarnya hak-hak pegawai bulan 12 12 100,00
2. Layanan Perkantoran bulan 12 12 100,00
3. Laporan Dukungan Manajemen PerwakilanBPKP laporan 80 80 100,00
4. Tersedianya Rehab/Pembangunan GedungKantor m2 300 300 100,00
2. Analisis Kinerja
Analisis capaian kinerja dilakukan terhadap capaian sasaran strategis tahun 2016berdasarkan output dan outcome. Analisis juga dilengkapi dengan analisis terhadapkegiatan yang secara tidak langsung mendukung capaian kinerja sasaran, namunberpengaruh terhadap perwujudan sasaran program.
Kinerja sasaran program tahun 2016 Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengahdalam rangka mendukung capaian kinerja tujuan dan sasaran strategis BPKPdiindikasikan dengan sembilan indikator kinerja outcome.
Analisis tentang capaian kinerja empat sasaran dan empat belas indikator kinerja
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
24 LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TENGAHTAHUN 2016
yang ditetapkan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah dapatdiuraikan sebagai berikut:
Sasaran Program 1Meningkatnya Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas
Nasional dan Pengelolaan Keuangan Negara
Pencapaian sasaran program “Meningkatnya Perbaikan Pengelolaan ProgramPrioritas Nasional dan Pengelolaan Keuangan Negara” diukur denganmenggunakan tiga Indikator Kinerja Utama (IKU), yaitu “Persentase perbaikan tatakelola, manejemen risiko, dan pengendalian intern pengelolaan keuangan negara”,“Persentase tindak lanjut rekomendasi tata kelola, manejemen risiko, danpengendalian intern pengelolaan Korporasi”, dan “ Persentase penyerahan hasilpengawasan keinvestigasian kepada aparat penegak hukum”.
Tersedianya informasi hasil pengawasan dimanfaatkan oleh BPKP untuk ikutmewujudkan pemerintahan yang transparan, efektif, efisien, serta untukmenjalankan fungsi pengawasan keuangan negara/daerah dan pembangunannasional secara lebih maksimal.
Capaian kinerja sasaran program “Meningkatnya Perbaikan Pengelolaan ProgramPrioritas Nasional dan Pengelolaan Keuangan Negara” tahun 2016 dapatdiikhtisarkan sebagai berikut:
Gambar 3.1Capaian IKU Sasaran Program 1 Tahun 2016
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TENGAHTAHUN 2016
25
Dari gambar 3.1 terlihat bahwa dua dari tiga IKU sasaran program “Meningkatnyaperbaikan pengelolaan program prioritas nasional dan pengelolaan keuangannegara” sudah melebihi target yang ditetapkan.
Pencapaian sasaran program 1 didukung dengan realisasi dana sebesarRp2.213.888.000,00 atau 99,30 dari anggaran sebesar Rp2.229.455.000,00, dan SDMsebanyak 9.945 OH, atau 153,59 dari rencana sebanyak 6.475 OH.
Dari sisi penggunaan dana maupun SDM (OH), pencapaian kinerja sasaran program1 sudah efisien. Hal ini terlihat dari rata-rata capaian IKU sasaran strategis sebesar142,48% lebih tinggi dari daripada capaian penggunaan dana sebesar 99,30% dansedikit lebih rendah dari capaian penggunaan OH sebesar 153,59%.
Uraian capaian kinerja yang ditujukkan oleh capaian IKU disajikan sebagai berikut:
IKU 1 Sasaran Program 1Perbaikan Tata Kelola Manejemen Risiko, Dan Pengendalian Intern Pengelolaan
Keuangan Negara
IKU “Persentase perbaikan tata kelola manejemen risiko, dan pengendalian internpengelolaan keuangan negara” mencerminkan perwujudan peran BPKP dalamrangka memberikan keyakinan yang memadai melalui informasi assurance atasketaatan, kehematan, efisiensi, dan efektifitas pencapaian tujuan penyelenggaraantugas dan fungsi instansi pemerintah dan sebagai pengungkit bagi peningkatan tatakelola, manajemen risiko, dan proses pengendalian intern. Perwujudan perantersebut mendorong Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah untuk berperanaktif memberikan peringatan dini terhadap penyimpangan atau kecurangan,inefektivitas dan kurang memadainya kualitas tata kelola penyelenggaraanpemerintahan serta risiko tidak tercapainya sasaran pembangunan nasional dalamRPJMN 2015-2019.
Pada tahun 2016 sasaran program persentase perbaikan tata kelola manejemenrisiko, dan pengendalian intern pengelolaan keuangan negara ditargetkan sebesar45%. Kinerja diukur dengan menghitung persentase tindak lanjut terhadaprekomendasi yang telah disampaikan dalam Laporan Hasil Pengawasan.
Realisasi kinerja sasaran program “persentase perbaikan tata kelola manejemenrisiko, dan pengendalian intern pengelolaan keuangan negara” tahun 2016 adalahsebesar 74,85% atau 166,33% dari target tahun 2016 sebesar 45%, denganperhitungan sebagai berikut:
1) Persentase tindak lanjut hasil pengawasan Perwakilan BPKP sebesar 96,43%yang dihitung dari tindak lanjut rekomendasi hasil pengawasan sebanyak 46rekomendasi dari 48 rekomendasi yang disampaikan oleh dua bidangpengawasan;
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
26 LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TENGAHTAHUN 2016
2) Persentase tindak lanjut hasil pengawasan Perwakilan BPKP (Nawacita) sebesar75,26% yang dihitung dari tindak lanjut rekomendasi hasil pengawasansebanyak 15 rekomendasi dari 21 rekomendasi yang disampaikan oleh duabidang pengawasan;
3) Persentase tindak lanjut hasil pengawasan Regional Bidang Otonomi Daerah(Nawacita) sebesar 66,67% yang dihitung dari tindak lanjut rekomendasi hasilpengawasan sebanyak 2 rekomendasi dari 3 rekomendasi yang disampaikanoleh dua bidang pengawasan.
Perbandingan realisasi IKU program “Perbaikan tata kelola manejemen risiko, danpengendalian intern pengelolaan keuangan negara” dengan tahun sebelumnya tidakdapat dilakukan karena pada tahun sebelumnya masih bersifat umum.
Perbandingan realisasi IKU dengan taget akhir Renstra Perwakilan BPKP ProvinsiKalimantan tengah periode 2015-2019 disajikan dalam gambar 3.2 sebagai berikut:
Gambar 3.2Perbandingan Realisasi IKU 1 Sasaran Program 1
dengan Target Tahun 2019
Jika dibandingkan dengan target tahun 2019 sebesar 70%, maka realisasi IKU Tahun2016 sudah melebihi target. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja tahun 2019 yangditargetkan sudah tercapai.
Pencapaian sasaran program “Perbaikan tata kelola manejemen risiko, danpengendalian intern pengelolaan keuangan negara” didukung oleh pencapaiansasaran kegiatan (output) sebesar 100% dengan rincian:
0
10
20
30
40
50
60
70
80
2015 2016
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
26 LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TENGAHTAHUN 2016
2) Persentase tindak lanjut hasil pengawasan Perwakilan BPKP (Nawacita) sebesar75,26% yang dihitung dari tindak lanjut rekomendasi hasil pengawasansebanyak 15 rekomendasi dari 21 rekomendasi yang disampaikan oleh duabidang pengawasan;
3) Persentase tindak lanjut hasil pengawasan Regional Bidang Otonomi Daerah(Nawacita) sebesar 66,67% yang dihitung dari tindak lanjut rekomendasi hasilpengawasan sebanyak 2 rekomendasi dari 3 rekomendasi yang disampaikanoleh dua bidang pengawasan.
Perbandingan realisasi IKU program “Perbaikan tata kelola manejemen risiko, danpengendalian intern pengelolaan keuangan negara” dengan tahun sebelumnya tidakdapat dilakukan karena pada tahun sebelumnya masih bersifat umum.
Perbandingan realisasi IKU dengan taget akhir Renstra Perwakilan BPKP ProvinsiKalimantan tengah periode 2015-2019 disajikan dalam gambar 3.2 sebagai berikut:
Gambar 3.2Perbandingan Realisasi IKU 1 Sasaran Program 1
dengan Target Tahun 2019
Jika dibandingkan dengan target tahun 2019 sebesar 70%, maka realisasi IKU Tahun2016 sudah melebihi target. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja tahun 2019 yangditargetkan sudah tercapai.
Pencapaian sasaran program “Perbaikan tata kelola manejemen risiko, danpengendalian intern pengelolaan keuangan negara” didukung oleh pencapaiansasaran kegiatan (output) sebesar 100% dengan rincian:
2016 2017 2018 2019
Target %
Realisasi %
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
26 LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TENGAHTAHUN 2016
2) Persentase tindak lanjut hasil pengawasan Perwakilan BPKP (Nawacita) sebesar75,26% yang dihitung dari tindak lanjut rekomendasi hasil pengawasansebanyak 15 rekomendasi dari 21 rekomendasi yang disampaikan oleh duabidang pengawasan;
3) Persentase tindak lanjut hasil pengawasan Regional Bidang Otonomi Daerah(Nawacita) sebesar 66,67% yang dihitung dari tindak lanjut rekomendasi hasilpengawasan sebanyak 2 rekomendasi dari 3 rekomendasi yang disampaikanoleh dua bidang pengawasan.
Perbandingan realisasi IKU program “Perbaikan tata kelola manejemen risiko, danpengendalian intern pengelolaan keuangan negara” dengan tahun sebelumnya tidakdapat dilakukan karena pada tahun sebelumnya masih bersifat umum.
Perbandingan realisasi IKU dengan taget akhir Renstra Perwakilan BPKP ProvinsiKalimantan tengah periode 2015-2019 disajikan dalam gambar 3.2 sebagai berikut:
Gambar 3.2Perbandingan Realisasi IKU 1 Sasaran Program 1
dengan Target Tahun 2019
Jika dibandingkan dengan target tahun 2019 sebesar 70%, maka realisasi IKU Tahun2016 sudah melebihi target. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja tahun 2019 yangditargetkan sudah tercapai.
Pencapaian sasaran program “Perbaikan tata kelola manejemen risiko, danpengendalian intern pengelolaan keuangan negara” didukung oleh pencapaiansasaran kegiatan (output) sebesar 100% dengan rincian:
Target %
Realisasi %
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TENGAHTAHUN 2016
27
1) Rekomendasi hasil pengawasan Perwakilan BPKP tercapai 100% atau 48rekomendasi dari target sebanyak 48 rekomendasi;
2) Rekomendasi hasil pengawasan Perwakilan BPKP (Nawacita) tercapai 100% atau22 rekomendasi dari target sebanyak 22 rekomendasi;
3) Rekomendasi hasil pengawasan Regional Bidang Otonomi Daerah (Nawacita)tercapai 100% atau 3 rekomendasi dari target sebanyak 3 rekomendasi.
Perbaikan yang dihasilkan dari pelaksanaan peran BPKP memberikan jasa assurancedan consulting yang dilaksanakan selama tahun 2016 dikaitkan dengan fokuspengawasan BPKP, antara lain sebagai berikut:
1) Pengawalan Program Prioritas Pembangunan Nasional
a. Mereviu pelaksanaan revitalisasi pembangunan bandar udara Tjilik RiwutPalangka Raya sehingga proses pembangunan bandar udara berjalan sesuaidengan target yang direncanakan;
b. Memonitoring dan evaluasi atas program dan kegiatan prioritaspembangunan nasional yang dilaksanakan di wilayah Provinsi KalimantanTengah sehingga kendala dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan tersebutdapat diketahui dan diberikan solusinya;
c. Penyelesaian dan perbaikan pekerjaan atas kegiatan Program NasionalPemberdayaan Masyarakat Perkotaan yang dananya bersumber daripinjaman luar negeri;
d. Pembentukan Tim Koordinasi PNPM Mandiri Perdesaan Generasi Sehat danCerdas yang ditetapkan oleh Gubernur Kalimantan Tengah;
e. Tersalurkannya dana PNPM Mandiri Perdesaan Generasi Sehat dan Cerdassecara optimal yang masih mengendap di rekening Kelompok KerjaKecamatan, sehingga dapat digunakan sesuai dengan rencana yang telahditetapkan;
f. Percepatan penyelesaian uji fungsi terhadap semua sarana air minum yangtelah selesai dibangun pada proyek Penyediaan Air Minum dan SanitasiBerbasis Masyarakat (PAMSIMAS);
g. Koordinasi pemerintah daerah dengan Kementerian Kesehatan RI terkaitpemenuhan standar/kriteria SDM dan sarana prasarana kesehatan yangmasih belum memenuhi standar yang ditetapkan oleh KementerianKesehatan RI;
h. Pemenuhan penyaluran pupuk yang disesuaikan dengan kebutuhan danalokasi yang tersedia untuk menunjang program ketahanan pangan.
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
28 LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TENGAHTAHUN 2016
2) Peningkatan Ruang Fiskal
a. Memberikan masukan terkait nilai Value of Qualifying Reimbursement (VQR)atas Dana Alokasi Khusus (DAK) bidang infrastruktur yang akan dibayarkanoleh Kementerian Keuangan kepada pemerintah daerah yang berhak;
b. Mendorong pemerintah daerah meningkatkan PAD untuk meningkatkanderajat desentralisasi dan kemandirian keuangan daerah.
3) Perbaikan Governance System
a. Reviu terhadap laporan keuangan atas dana-dana dekonsentrasi maupuntugas pembantuan yang dilaksanakan di satker-satker kementerian/lembagadi wilayah Provinsi Kalimantan tengah sebelum dilakukan rekonsiliasi olehkementerian/lembaga;
b. Koreksi neraca Universitas Palangka Raya atas aset yang statusnya KontruksiDalam Pengerjaan (KDP) yaitu gedung gorseni, gedung instalasi kebunbudidaya pertanian, gedung rektorat Tahap I, gedung pasca sarjana, sekatruangan fakultas kedokteran ke dalam pos Aset Tetap Gedung senilaiRp12.411.962.350,00;
c. Menyempurnakan tata cara/sisdur pelayanan pada ULP terutama mengenaijadwal waktu yang ditetapkan, sehingga proses pengadaan barang dan jasaberjalan lancar dan berimbas kepada penyerapan anggaran yang merata;
d. Membuat kebijakan tertulis revitalisasi dan pemberdayaan serta manajemenpasar;
e. Penunjukkan pejabat/petugas yang berwenang menerbitkan Pas Kecil danSertifikat Kelaikan dan pengawakan Kapal Perikanan.
Pencapaian sasaran program “Perbaikan tatakelola, manajemen risiko, danpengendalian intern pengelolaan program nasional” selama tahun 2016dilaksanakan melalui penugasan yang dilakukan oleh bidang pengawasan instansipemerintah pusat dan bidang pengawasan akuntabilitas pemerintah daerah.Penugasan yang dilaksanakan tersebut adalah penugasan yang sudah direncanakanpada awal tahun maupun penugasan yang dilaksanakan karena adanyapermintaan/mandat dari kementerian/lembaga dan pemerintah daerah pada tahunberjalan, sepanjang mendukung pencapaian sasaran program yang telah ditetapkan.
IKU 2 Sasaran Program 1Persentase tindak lanjut rekomendasi tata kelola, manajemen risiko dan
pengendalian intern pengelolaan korporasi
IKU “Persentase perbaikan tata kelola manejemen risiko, dan pengendalian internpengelolaan korporasi” mencerminkan upaya Perwakilan BPKP Provinsi
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TENGAHTAHUN 2016
29
Kalimantan Tengah dalam rangka meningkatkan kinerja korporasi pada beberapaBUMD. Semakin banyak7rekomendasi yang ditindaklanjuti sebagai bahanpengambilan keputusan oleh stakeholders, maka kinerja Perwakilan BPKP ProvinsiKalimantan Tengah dalam melaksanakan pengawasan intern yang bertujuanmeningkatkan kinerja korporasi semakin baik.
Pada tahun 2016 sasaran program persentase perbaikan tata kelola manejemenrisiko, dan pengendalian intern pengelolaan korporasi ditargetkan sebesar 100%.Capaian kinerja diukur dengan menghitung persentase tindak lanjut terhadaprekomendasi yang telah disampaikan dalam Laporan Hasil Pengawasan.
Realisasi indikator kinerja sasaran program “persentase perbaikan tata kelolamanejemen risiko, dan pengendalian intern pengelolaan korporasi” tahun 2016adalah sebesar 94,44% atau 94,44% dari target tahun 2016 sebesar 100%, denganperhitungan sebagai berikut:
1) Persentase tindak lanjut hasil pengawasan Perwakilan BPKP sebesar 83,33%yang dihitung dari tindak lanjut rekomendasi hasil pengawasan sebanyak 15rekomendasi dari 18 rekomendasi;
2) Persentase tindak lanjut hasil pengawasan Perwakilan BPKP (Nawacita) sebesar100% yang dihitung dari tindak lanjut rekomendasi hasil pengawasan sebanyak3 rekomendasi dari 3 rekomendasi;
3) Persentase tindak lanjut hasil pengawasan Regional Bidang Otonomi Daerah(Nawacita) sebesar 100% yang dihitung dari tindak lanjut rekomendasi hasilpengawasan sebanyak 1 rekomendasi dari 1 rekomendasi.
Perbandingan realisasi IKU program “Perbaikan tata kelola manejemen risiko, danpengendalian intern pengelolaan korporasi” dengan tahun sebelumnya tidak dapatdilakukan karena pada tahun sebelumnya masih bersifat umum.
Perbandingan realisasi IKU dengan target akhir Renstra Perwakilan BPKP ProvinsiKalimantan tengah periode 2015-2019 disajikan dalam gambar 3.3 sebagai berikut:
Gambar 3.3Perbandingan Realisasi IKU 2 Sasaran Program 1
dengan Target Tahun 2019
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
30 LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TENGAHTAHUN 2016
Jika dibandingkan dengan target tahun 2019 sebesar 100%, maka realisasi IKUTahun 2016 belum mencapai target kinerja tahun 2019.
Pencapaian sasaran program “Perbaikan tata kelola manejemen risiko, danpengendalian intern pengelolaan korporasi” didukung oleh pencapaian sasarankegiatan (output) sebesar 100% dengan rincian:
1) Rekomendasi hasil pengawasan Perwakilan BPKP tercapai 100% atau 18rekomendasi dari target sebanyak 18 rekomendasi;
2) Rekomendasi hasil pengawasan Perwakilan BPKP (Nawacita) tercapai 100% atau3 rekomendasi dari target sebanyak 3 rekomendasi;
3) Rekomendasi hasil pengawasan Regional Bidang Otonomi Daerah (Nawacita)tercapai 100% atau 1 rekomendasi dari target sebanyak 1 rekomendasi.
Perbaikan yang dihasilkan dari pelaksanaan peran BPKP memberikan jasa assurancedan consulting yang dilaksanakan selama tahun 2016 dikaitkan dengan fokuspengawasan BPKP, antara lain sebagai berikut:
1) Pengawalan Program Prioritas Pembangunan Nasionala. Melakukan evaluasi lanjutan atas kebutuhan penyelesaian proyek-proyek
pembangunan pembangkit listrik di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah;b. Memberikan masukan mengenai mutu karung pupuk bersubsidi dalam
rangka peningkatan kualitas distribusi pupuk untuk mendukung programketahanan pangan nasional;
c. Pelaksanaan uji kualitas air pada Dinas Kesehatan dan laboratorium terkaityang dilakukan oleh PDAM untuk meningkatkan kualitas air yang akandikonsumsi oleh masyarakat sebagai pelanggan PDAM;
d. Penyaluran benih bersubsidi kepada kelompok tani oleh PT. Pertani(Persero) sebelum masa tanam untuk mendukung program ketahananpangan nasional;
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
2015 2016
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
30 LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TENGAHTAHUN 2016
Jika dibandingkan dengan target tahun 2019 sebesar 100%, maka realisasi IKUTahun 2016 belum mencapai target kinerja tahun 2019.
Pencapaian sasaran program “Perbaikan tata kelola manejemen risiko, danpengendalian intern pengelolaan korporasi” didukung oleh pencapaian sasarankegiatan (output) sebesar 100% dengan rincian:
1) Rekomendasi hasil pengawasan Perwakilan BPKP tercapai 100% atau 18rekomendasi dari target sebanyak 18 rekomendasi;
2) Rekomendasi hasil pengawasan Perwakilan BPKP (Nawacita) tercapai 100% atau3 rekomendasi dari target sebanyak 3 rekomendasi;
3) Rekomendasi hasil pengawasan Regional Bidang Otonomi Daerah (Nawacita)tercapai 100% atau 1 rekomendasi dari target sebanyak 1 rekomendasi.
Perbaikan yang dihasilkan dari pelaksanaan peran BPKP memberikan jasa assurancedan consulting yang dilaksanakan selama tahun 2016 dikaitkan dengan fokuspengawasan BPKP, antara lain sebagai berikut:
1) Pengawalan Program Prioritas Pembangunan Nasionala. Melakukan evaluasi lanjutan atas kebutuhan penyelesaian proyek-proyek
pembangunan pembangkit listrik di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah;b. Memberikan masukan mengenai mutu karung pupuk bersubsidi dalam
rangka peningkatan kualitas distribusi pupuk untuk mendukung programketahanan pangan nasional;
c. Pelaksanaan uji kualitas air pada Dinas Kesehatan dan laboratorium terkaityang dilakukan oleh PDAM untuk meningkatkan kualitas air yang akandikonsumsi oleh masyarakat sebagai pelanggan PDAM;
d. Penyaluran benih bersubsidi kepada kelompok tani oleh PT. Pertani(Persero) sebelum masa tanam untuk mendukung program ketahananpangan nasional;
2016 2017 2018 2019
Target %
Realisasi %
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
30 LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TENGAHTAHUN 2016
Jika dibandingkan dengan target tahun 2019 sebesar 100%, maka realisasi IKUTahun 2016 belum mencapai target kinerja tahun 2019.
Pencapaian sasaran program “Perbaikan tata kelola manejemen risiko, danpengendalian intern pengelolaan korporasi” didukung oleh pencapaian sasarankegiatan (output) sebesar 100% dengan rincian:
1) Rekomendasi hasil pengawasan Perwakilan BPKP tercapai 100% atau 18rekomendasi dari target sebanyak 18 rekomendasi;
2) Rekomendasi hasil pengawasan Perwakilan BPKP (Nawacita) tercapai 100% atau3 rekomendasi dari target sebanyak 3 rekomendasi;
3) Rekomendasi hasil pengawasan Regional Bidang Otonomi Daerah (Nawacita)tercapai 100% atau 1 rekomendasi dari target sebanyak 1 rekomendasi.
Perbaikan yang dihasilkan dari pelaksanaan peran BPKP memberikan jasa assurancedan consulting yang dilaksanakan selama tahun 2016 dikaitkan dengan fokuspengawasan BPKP, antara lain sebagai berikut:
1) Pengawalan Program Prioritas Pembangunan Nasionala. Melakukan evaluasi lanjutan atas kebutuhan penyelesaian proyek-proyek
pembangunan pembangkit listrik di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah;b. Memberikan masukan mengenai mutu karung pupuk bersubsidi dalam
rangka peningkatan kualitas distribusi pupuk untuk mendukung programketahanan pangan nasional;
c. Pelaksanaan uji kualitas air pada Dinas Kesehatan dan laboratorium terkaityang dilakukan oleh PDAM untuk meningkatkan kualitas air yang akandikonsumsi oleh masyarakat sebagai pelanggan PDAM;
d. Penyaluran benih bersubsidi kepada kelompok tani oleh PT. Pertani(Persero) sebelum masa tanam untuk mendukung program ketahananpangan nasional;
Target %
Realisasi %
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TENGAHTAHUN 2016
31
e. Koordinasi dengan Kementerian Keuangan, Bappenas dan KementerianPerhubungan terkait kelanjutan pelaksanaan pembangunan jaringan keretaapi di Provinsi Kalimantan Tengah;
f. Penambahan sambungan MBR melalui program Water hibah.2) Perbaikan Governance System
a. Telah dibentuknya Satgas penerapan Good Corporate Governance (GCG) padaPDAM Kabupaten Kotawaringin Timur;
b. Penyusunan Corporate Plan pada beberapa Perusahaan Daerah Air Minum;c. Pelaksanaan inventarisasi dan penggantian water meter pelanggan untuk
meningkatkan kinerja PDAM;d. Usulan kenaikan tarif PDAM kepada beberapa Pemerintah Daerah untuk
meningkatkan pelayanan PDAM kepada masyarakat.
Pencapaian sasaran program “Perbaikan tatakelola, manajemen risiko, danpengendalian intern pengelolaan korporasi” selama tahun 2016 dilaksanakanmelalui penugasan yang dilakukan oleh bidang pengawasan akuntan negara.Penugasan yang dilaksanakan tersebut berupa kegiatan evaluasi kinerja terhadapPDAM dan perusahaan daerah yang bergerak dibidang lainnya, bimbingan teknis,asistensi, dan reviu.
IKU 3 Sasaran Program 1Penyerahan Hasil Pengawasan Keinvestigasian Kepada Aparat Penegak
Hukum
Sistem pengendalian intern dan fungsi pengawasan internal perlu ditingkatkan,antara lain melalui upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi secara terusmenerus. Upaya pencegahan korupsi dilakukan dengan meningkatkan kepeduliandan partisipasi masyarakat dalam pemberantasan korupsi serta memberikanpemahaman dan pengetahuan atas fraud. Untuk itu, Perwakilan BPKP ProvinsiKalimantan Tengah meningkatkan koordinasi dan kerjasama dengan AparatPenegak Hukum (APH) dalam penanganan kasus yang berindikasi tindak pidanakorupsi.
Capaian IKU “Persentase Penyerahan Hasil Pengawasan Keinvestigasian KepadaAparat Penegak Hukum” dihitung berdasarkan jumlah rekomendasi yangdiserahkan ke APH/ Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah/Korporasidibandingkan dengan jumlah permintaan penugasan. Pada tahun 2016 sasaranprogram “Penyerahan Hasil Pengawasan Keinvestigasian Kepada Aparat PenegakHukum” ditargetkan sebesar 60%.
Realisasi kinerja sasaran program “Penyerahan Hasil Pengawasan KeinvestigasianKepada Aparat Penegak Hukum” tahun 2016 adalah sebesar 100% atau 166,67% daritarget tahun 2016 sebesar 60%, dengan perhitungan sebagai berikut:
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
32 LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TENGAHTAHUN 2016
1) Persentase tindak lanjut hasil pengawasan Perwakilan BPKP sebesar 100% yangdihitung dari tindak lanjut rekomendasi hasil pengawasan sebanyak 25rekomendasi dari 25 rekomendasi;
2) Persentase tindak lanjut hasil pengawasan Perwakilan BPKP (Nawacita) sebesar100% yang dihitung dari tindak lanjut rekomendasi hasil pengawasan sebanyak1 rekomendasi dari 1 rekomendasi.
Perbandingan realisasi capaian IKU program “Penyerahan Hasil PengawasanKeinvestigasian Kepada Aparat Penegak Hukum” dengan tahun sebelumnya tidakdapat dilakukan karena pada tahun sebelumnya masih bersifat umum.
Perbandingan realisasi capaian IKU dengan target akhir Renstra Perwakilan BPKPProvinsi Kalimantan tengah periode 2015-2019 disajikan dalam gambar 3.4 sebagaiberikut:
Gambar 3.4Perbandingan Realisasi IKU 3 Sasaran Program 1
dengan Target Tahun 2019
Jika dibandingkan dengan target tahun 2019 sebesar 80%, maka realisasi IKU Tahun2016 sudah melebihi target. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja tahun 2019 yangditargetkan sudah tercapai.
Pencapaian sasaran program “Penyerahan Hasil Pengawasan KeinvestigasianKepada Aparat Penegak Hukum” didukung oleh pencapaian sasaran kegiatan(output) sebesar 96% dengan rincian:
1) Rekomendasi hasil pengawasan Perwakilan BPKP tercapai 92% atau 23rekomendasi dari target sebanyak 25 rekomendasi;
2) Rekomendasi hasil pengawasan Perwakilan BPKP (Nawacita) tercapai 100% atau1 rekomendasi dari target sebanyak 1 rekomendasi.
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
2015 2016
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
32 LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TENGAHTAHUN 2016
1) Persentase tindak lanjut hasil pengawasan Perwakilan BPKP sebesar 100% yangdihitung dari tindak lanjut rekomendasi hasil pengawasan sebanyak 25rekomendasi dari 25 rekomendasi;
2) Persentase tindak lanjut hasil pengawasan Perwakilan BPKP (Nawacita) sebesar100% yang dihitung dari tindak lanjut rekomendasi hasil pengawasan sebanyak1 rekomendasi dari 1 rekomendasi.
Perbandingan realisasi capaian IKU program “Penyerahan Hasil PengawasanKeinvestigasian Kepada Aparat Penegak Hukum” dengan tahun sebelumnya tidakdapat dilakukan karena pada tahun sebelumnya masih bersifat umum.
Perbandingan realisasi capaian IKU dengan target akhir Renstra Perwakilan BPKPProvinsi Kalimantan tengah periode 2015-2019 disajikan dalam gambar 3.4 sebagaiberikut:
Gambar 3.4Perbandingan Realisasi IKU 3 Sasaran Program 1
dengan Target Tahun 2019
Jika dibandingkan dengan target tahun 2019 sebesar 80%, maka realisasi IKU Tahun2016 sudah melebihi target. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja tahun 2019 yangditargetkan sudah tercapai.
Pencapaian sasaran program “Penyerahan Hasil Pengawasan KeinvestigasianKepada Aparat Penegak Hukum” didukung oleh pencapaian sasaran kegiatan(output) sebesar 96% dengan rincian:
1) Rekomendasi hasil pengawasan Perwakilan BPKP tercapai 92% atau 23rekomendasi dari target sebanyak 25 rekomendasi;
2) Rekomendasi hasil pengawasan Perwakilan BPKP (Nawacita) tercapai 100% atau1 rekomendasi dari target sebanyak 1 rekomendasi.
2016 2017 2018 2019
Target %
Realisasi %
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
32 LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TENGAHTAHUN 2016
1) Persentase tindak lanjut hasil pengawasan Perwakilan BPKP sebesar 100% yangdihitung dari tindak lanjut rekomendasi hasil pengawasan sebanyak 25rekomendasi dari 25 rekomendasi;
2) Persentase tindak lanjut hasil pengawasan Perwakilan BPKP (Nawacita) sebesar100% yang dihitung dari tindak lanjut rekomendasi hasil pengawasan sebanyak1 rekomendasi dari 1 rekomendasi.
Perbandingan realisasi capaian IKU program “Penyerahan Hasil PengawasanKeinvestigasian Kepada Aparat Penegak Hukum” dengan tahun sebelumnya tidakdapat dilakukan karena pada tahun sebelumnya masih bersifat umum.
Perbandingan realisasi capaian IKU dengan target akhir Renstra Perwakilan BPKPProvinsi Kalimantan tengah periode 2015-2019 disajikan dalam gambar 3.4 sebagaiberikut:
Gambar 3.4Perbandingan Realisasi IKU 3 Sasaran Program 1
dengan Target Tahun 2019
Jika dibandingkan dengan target tahun 2019 sebesar 80%, maka realisasi IKU Tahun2016 sudah melebihi target. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja tahun 2019 yangditargetkan sudah tercapai.
Pencapaian sasaran program “Penyerahan Hasil Pengawasan KeinvestigasianKepada Aparat Penegak Hukum” didukung oleh pencapaian sasaran kegiatan(output) sebesar 96% dengan rincian:
1) Rekomendasi hasil pengawasan Perwakilan BPKP tercapai 92% atau 23rekomendasi dari target sebanyak 25 rekomendasi;
2) Rekomendasi hasil pengawasan Perwakilan BPKP (Nawacita) tercapai 100% atau1 rekomendasi dari target sebanyak 1 rekomendasi.
Target %
Realisasi %
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TENGAHTAHUN 2016
33
Dikaitkan dengan fokus pengawasan BPKP, penugasan pengawasan yangdilaksanakan dalam bidang keinvestigasian mendukung pengamanan asetnegara/daerah dan peningkatan tata kelola (Governance System). Uraian hasilpengawasan berdasarkan fokus pengawasan Perwakilan BPKP Provinsi KalimantanTengah tersebut sebagai berikut:
1) Pengamanan Aset Negara/Daerah
Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah melaksanakan pengawasanrepresif untuk preventif serta pencegahan dan pemberantasan korupsi. Hasilpengawasan yang dilaksanakan adalah Penanganan Kasus yang berasal dariAparat Penegak Hukum (APH) dalam hal ini Kejaksaan dan Kepolisian RI.Realisasi rekomendasi penugasan Audit Investigatif, Audit dalam rangkaPKKN, dan Pemberian Keterangan Ahli, dari APH sebanyak 64 rekomendasiatau mencapai 98,46% dari permintaan sebanyak 65 permintaan.
Rincian laporan yang diserahkan ke APH adalah seperti disajikan pada tabel 3.1sebagai berikut:
Tabel 3.1Rincian Laporan yang Diserahkan kepada APH
No Uraian Jumlah
Penugasan
Jumlah Kasus yang
diserahkan
I Audit Investigatif
1. Kepolisian -
2. Kejaksaan 2 1
Sub Jumlah 2 1
II Audit dalam Rangka PKKN
1. Kepolisian 11 11
2. Kejaksaan 1 1
Sub Jumlah 12 12
III Pemberian Keterangan Ahli
1. Kepolisian 39 39
2. Kejaksaan 12 12
Sub Jumlah 51 51
Jumlah 65 64
Selain melaksanakan penugasan pengawasan atas permintaan APH, PerwakilanBPKP Provinsi Kalimantan Tengah juga melaksanakan penugasan pengawasanatas permintaan K/L/P/K yaitu Evaluasi Hambatan Kelancaran Pembangunan(HKP). Jumlah permintaan dari K/L/P/K untuk melakukan Evaluasi HKPsebanyak 1 penugasan yaitu dari PDAM Kabupaten Kotawaringin Barat yang
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
34 LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TENGAHTAHUN 2016
ditindaklanjuti dengan penugasan dan belum memberikan rekomendasi atashasil Evaluasi HKP.
2) Peningkatan Tata Kelola (Governance System)
Di samping upaya represif, Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah jugamengedepankan upaya preventif dalam melawan korupsi. Pencegahan korupsimelalui sistem yang mampu mencegah atau memudahkan pendeteksian adanyakecurangan/penyimpangan, mendorong Perwakilan BPKP Provinsi KalimantanTengah untuk terus berperan aktif bermitra dengan K/L/P/K dalammemberikan nilai tambah bagi peningkatan tata kelola. Perwakilan BPKPProvinsi Kalimantan Tengah melaksanakan penugasan dalam rangka upayapencegahan korupsi yang terdiri dari Sosialisasi Program Anti Korupsi(SosPAK), Fraud Control Plan (FCP), dan kajian pengawasan.
Selama tahun 2016 kegiatan Sosialisasi Program Anti Korupsi (SosPAK), FraudControl Plan (FCP), dan kajian pengawasan adalah sebagai berikut:
Sosialisasi Program Anti Korupsi (SosPAK) dilaksanakan sebanyak 2 kalidengan kelompok sasaran (Focus Group) mahasiswa, yaitu pada UniversitasPalangka Raya dan Universitas Anta Kusuma Kotawaringin Barat;
Fraud Control Plan (FCP) dilaksanakan di RSUD Sultan ImanuddinKabupaten Kotawaringin Timur berupa kegiatan Diagnostic Assesment;
Kajian pengawasan dilakukan sebanyak satu penugasan yaitu kajian atasdana hibah dan bantuan sosial berdasarkan hasil audit tahun 2011 sampaidengan April 2016.
Sasaran Program 2Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP Pemda/Korporasi
Pencapaian sasaran program “Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIPPemda/Korporasi” diukur dengan menggunakan tiga Indikator Kinerja Utama(IKU), yaitu “Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (level 3)”, “PersentaseBUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD yang dibina”, dan“Persentase BLUD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BLUD yangdibina”.
Capaian kinerja sasaran strategis Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIPPemda/Korporasi tahun 2016 dapat diikhtisarkan sebagai berikut:
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TENGAHTAHUN 2016
35
Gambar 3.5Capaian IKU Sasaran Program 2 Tahun 2016
Dari gambar 3.5 terlihat bahwa dua dari tiga IKU sasaran program “MeningkatnyaKualitas Penerapan SPIP Pemda/Korporasi” belum mencapai target yangditetapkan.
Pencapaian sasaran program 2 didukung dengan dana realisasi sebesarRp394.307.000,00 atau 97,44% dari anggaran sebesar Rp404.646.000,00, dan SDMsebanyak 1.858 OH, atau 136,02 dari rencana sebanyak 1.366 OH.
Dari sisi penggunaan dana maupun SDM (OH), pencapaian kinerja sasaran program2 belum efisien. Hal ini terlihat dari rata-rata capaian IKU sasaran program sebesar55,78% lebih rendah dari daripada capaian penggunaan dana sebesar 97,44% dancapaian penggunaan OH sebesar 136,02%.
Uraian capaian kinerja yang ditujukkan oleh capaian IKU disajikan sebagai berikut:
IKU 1 Sasaran Program 2Maturitas SPIP Pemerintah Propinsi (level 3)
Pada tahun 2016 untuk sasaran program “Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIPPemda/Korporasi” IKU 1 yaitu Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 3) belumditargetkan.
IKU 2 Sasaran Program 2Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/kota (level 3)
IKU "Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3)" mencerminkan kualitaspenyelenggaraan SPIP seluruh Pemerintah Kabupaten/Kota yang diharapkan beradapada level 3. Sebagaimana maturitas SPIP K/L dan Pemerintah Provinsi, maturitasSPIP Pemerintah Kabupaten/Kota diukur menggunakan skala 0-5. Semakin tingginilai maturitas SPIP menunjukkan kualitas penyelenggaraan SPIP yang semakin baik.Target level maturitas SPIP Pemerintahan Kabupaten/Kota (Level 3) pada tahun 2016
Maturitas SPIP PemerintahKabupaten/Kota (Level 3)
Persentase BUMD yangkinerjanya minimal berpredikat
baik dari BUMD yang dibina
Persentase BLUD yangkinerjanya minimal berpredikat
baik dari BLUD yang dibina
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TENGAHTAHUN 2016
35
Gambar 3.5Capaian IKU Sasaran Program 2 Tahun 2016
Dari gambar 3.5 terlihat bahwa dua dari tiga IKU sasaran program “MeningkatnyaKualitas Penerapan SPIP Pemda/Korporasi” belum mencapai target yangditetapkan.
Pencapaian sasaran program 2 didukung dengan dana realisasi sebesarRp394.307.000,00 atau 97,44% dari anggaran sebesar Rp404.646.000,00, dan SDMsebanyak 1.858 OH, atau 136,02 dari rencana sebanyak 1.366 OH.
Dari sisi penggunaan dana maupun SDM (OH), pencapaian kinerja sasaran program2 belum efisien. Hal ini terlihat dari rata-rata capaian IKU sasaran program sebesar55,78% lebih rendah dari daripada capaian penggunaan dana sebesar 97,44% dancapaian penggunaan OH sebesar 136,02%.
Uraian capaian kinerja yang ditujukkan oleh capaian IKU disajikan sebagai berikut:
IKU 1 Sasaran Program 2Maturitas SPIP Pemerintah Propinsi (level 3)
Pada tahun 2016 untuk sasaran program “Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIPPemda/Korporasi” IKU 1 yaitu Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 3) belumditargetkan.
IKU 2 Sasaran Program 2Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/kota (level 3)
IKU "Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3)" mencerminkan kualitaspenyelenggaraan SPIP seluruh Pemerintah Kabupaten/Kota yang diharapkan beradapada level 3. Sebagaimana maturitas SPIP K/L dan Pemerintah Provinsi, maturitasSPIP Pemerintah Kabupaten/Kota diukur menggunakan skala 0-5. Semakin tingginilai maturitas SPIP menunjukkan kualitas penyelenggaraan SPIP yang semakin baik.Target level maturitas SPIP Pemerintahan Kabupaten/Kota (Level 3) pada tahun 2016
0 10 20 30 40 50 60
Maturitas SPIP PemerintahKabupaten/Kota (Level 3)
Persentase BUMD yangkinerjanya minimal berpredikat
baik dari BUMD yang dibina
Persentase BLUD yangkinerjanya minimal berpredikat
baik dari BLUD yang dibina
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TENGAHTAHUN 2016
35
Gambar 3.5Capaian IKU Sasaran Program 2 Tahun 2016
Dari gambar 3.5 terlihat bahwa dua dari tiga IKU sasaran program “MeningkatnyaKualitas Penerapan SPIP Pemda/Korporasi” belum mencapai target yangditetapkan.
Pencapaian sasaran program 2 didukung dengan dana realisasi sebesarRp394.307.000,00 atau 97,44% dari anggaran sebesar Rp404.646.000,00, dan SDMsebanyak 1.858 OH, atau 136,02 dari rencana sebanyak 1.366 OH.
Dari sisi penggunaan dana maupun SDM (OH), pencapaian kinerja sasaran program2 belum efisien. Hal ini terlihat dari rata-rata capaian IKU sasaran program sebesar55,78% lebih rendah dari daripada capaian penggunaan dana sebesar 97,44% dancapaian penggunaan OH sebesar 136,02%.
Uraian capaian kinerja yang ditujukkan oleh capaian IKU disajikan sebagai berikut:
IKU 1 Sasaran Program 2Maturitas SPIP Pemerintah Propinsi (level 3)
Pada tahun 2016 untuk sasaran program “Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIPPemda/Korporasi” IKU 1 yaitu Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 3) belumditargetkan.
IKU 2 Sasaran Program 2Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/kota (level 3)
IKU "Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3)" mencerminkan kualitaspenyelenggaraan SPIP seluruh Pemerintah Kabupaten/Kota yang diharapkan beradapada level 3. Sebagaimana maturitas SPIP K/L dan Pemerintah Provinsi, maturitasSPIP Pemerintah Kabupaten/Kota diukur menggunakan skala 0-5. Semakin tingginilai maturitas SPIP menunjukkan kualitas penyelenggaraan SPIP yang semakin baik.Target level maturitas SPIP Pemerintahan Kabupaten/Kota (Level 3) pada tahun 2016
60
Realisasi
Target
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
36 LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TENGAHTAHUN 2016
adalah 10% dari 14 jumlah Kabupaten/Kota yang menjadi mitra kerja PerwakilanBPKP Provinsi Kalimantan Tengah.
Dari 14 pemerintah kabupaten/kota, telah dilakukan evaluasi terhadap 11pemerintah kabupaten/kota dengan hasil 3 Kabupaten/ Kota baru mencapai levelmaturitas 2, yaitu Kabupaten Katingan, Kabupaten Kotawaringin Timur danKabupaten Lamandau dan 8 kabupaten lainnya baru mencapai level 1. Dengandemikian, realisasi maturitas SPIP Kabupaten/Kota (Level 3) tidak ada atau sebesar0% dari mitra kerja Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah sebanyak 14pemkab/pemkot. Dibandingkan dengan target tahun 2016 sebesar 10%, indikatorsasaran strategis tercapai 0%.
Tiga kabupaten yang belum dilakukan evaluasi adalah Kabupaten Barito Utara,Kabupaten Murung Raya dan Kabupaten Sukamara.
Tidak tercapainya target tingkat maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota padatahun 2016 dikarenakan belum adanya data baseline pencapaian maturitas SPIP darimasing-masing pemerintah kabupaten/kota. Sampai dengan tahun 2015 dari 14pemerintah kabupaten/kota, baru 1 yang sudah dilakukan evaluasi yaitu PemerintahKota Palangka Raya, dan sebanyak 10 pemerintah kabupaten baru dilakukan evaluasipada tahun 2016.
Tingkat maturitas SPIP yang masih relatif rendah di tingkat PemerintahKabupaten/Kota disebabkan belum dimanfaatkannya pendekatan penilaian risikodan mitigasinya dalam pencapaian tujuan sebagian besar PemerintahKabupaten/Kota.
Perbandingan realisasi indikator kinerja sasaran program "Maturitas SPIP PemerintahKabupaten/Kota (Level 3)" dengan tahun sebelumnya tidak dapat dilakukan karenatahun 2015 indikator kinerja ini belum ada.
Pembandingan realisasi sasaran program dengan target akhir Renstra PerwakilanBPKP Provinsi Kalimantan Tengah periode 2015-2019 disajikan pada gambar 3.6.
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TENGAHTAHUN 2016
37
Gambar 3.6
Perbandingan Realisasi IKU 2 Sasaran Program 2dengan Target Tahun 2019
Jika dibandingkan dengan target tahun 2019 sebesar 75%, maka realisasi IKU sebesar0% pada tahun 2016 sangat jauh dari target tahun 2019 tersebut. Sehinggadibutuhkan upaya lebih keras dan terukur guna 4mencapai target maturitas SPIPlevel 3 pada 75% Pemerintah Kabupaten/Kota.
Sasaran program "Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3)" didukungoleh pencapaian sasaran kegiatan (output) sebesar 100% yaitu berupa RekomendasiPembinaan Penyelenggaraan SPIP atau 15 rekomendasi dari target sebanyak 15rekomendasi.
Dikaitkan dengan fokus pengawasan BPKP, penugasan pengawasan yangdilaksanakan dalam rangka mencapai sasaran program "Maturitas SPIP PemerintahKabupaten/Kota (Level 3)" mendukung peningkatan tata kelola (GovernanceSystem).
Penugasan yang dilakukan adalah melakukan evaluasi atas Maturitas SPIPPemerintah Daerah terhadap 10 pemerintah daerah. Hal ini bertujuan untukmengetahui baseline tingkat maturitas dari masing-masing pemerintah daerah,sehingga dapat disusun program kerja untuk mencapai target di tahun mendatang.
IKU 3 Sasaran Program 2Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD yang dibina
BUMD dibentuk dalam rangka memberikan kontribusi bagi pembangunan ekonomi
0
10
20
30
40
50
60
70
80
2015
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TENGAHTAHUN 2016
37
Gambar 3.6
Perbandingan Realisasi IKU 2 Sasaran Program 2dengan Target Tahun 2019
Jika dibandingkan dengan target tahun 2019 sebesar 75%, maka realisasi IKU sebesar0% pada tahun 2016 sangat jauh dari target tahun 2019 tersebut. Sehinggadibutuhkan upaya lebih keras dan terukur guna 4mencapai target maturitas SPIPlevel 3 pada 75% Pemerintah Kabupaten/Kota.
Sasaran program "Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3)" didukungoleh pencapaian sasaran kegiatan (output) sebesar 100% yaitu berupa RekomendasiPembinaan Penyelenggaraan SPIP atau 15 rekomendasi dari target sebanyak 15rekomendasi.
Dikaitkan dengan fokus pengawasan BPKP, penugasan pengawasan yangdilaksanakan dalam rangka mencapai sasaran program "Maturitas SPIP PemerintahKabupaten/Kota (Level 3)" mendukung peningkatan tata kelola (GovernanceSystem).
Penugasan yang dilakukan adalah melakukan evaluasi atas Maturitas SPIPPemerintah Daerah terhadap 10 pemerintah daerah. Hal ini bertujuan untukmengetahui baseline tingkat maturitas dari masing-masing pemerintah daerah,sehingga dapat disusun program kerja untuk mencapai target di tahun mendatang.
IKU 3 Sasaran Program 2Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD yang dibina
BUMD dibentuk dalam rangka memberikan kontribusi bagi pembangunan ekonomi
2015 2016 2017 2018 2019
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TENGAHTAHUN 2016
37
Gambar 3.6
Perbandingan Realisasi IKU 2 Sasaran Program 2dengan Target Tahun 2019
Jika dibandingkan dengan target tahun 2019 sebesar 75%, maka realisasi IKU sebesar0% pada tahun 2016 sangat jauh dari target tahun 2019 tersebut. Sehinggadibutuhkan upaya lebih keras dan terukur guna 4mencapai target maturitas SPIPlevel 3 pada 75% Pemerintah Kabupaten/Kota.
Sasaran program "Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3)" didukungoleh pencapaian sasaran kegiatan (output) sebesar 100% yaitu berupa RekomendasiPembinaan Penyelenggaraan SPIP atau 15 rekomendasi dari target sebanyak 15rekomendasi.
Dikaitkan dengan fokus pengawasan BPKP, penugasan pengawasan yangdilaksanakan dalam rangka mencapai sasaran program "Maturitas SPIP PemerintahKabupaten/Kota (Level 3)" mendukung peningkatan tata kelola (GovernanceSystem).
Penugasan yang dilakukan adalah melakukan evaluasi atas Maturitas SPIPPemerintah Daerah terhadap 10 pemerintah daerah. Hal ini bertujuan untukmengetahui baseline tingkat maturitas dari masing-masing pemerintah daerah,sehingga dapat disusun program kerja untuk mencapai target di tahun mendatang.
IKU 3 Sasaran Program 2Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD yang dibina
BUMD dibentuk dalam rangka memberikan kontribusi bagi pembangunan ekonomi
Target %
Realisasi %
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
38 LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TENGAHTAHUN 2016
daerah. Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah melakukan pengawasanterhadap BUMD dalam rangka meningkatkan kinerja agar BUMD berperan optimalsebagai salah satu pemicu kesejahteraan masyarakat di daerah.
Capaian IKU "Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dariBUMD yang dibina" diukur dengan menghitung jumlah BUMD yang kinerjanyaminimal berpredikat baik dibandingkan dengan jumlah BUMD kinerjanya dievaluasioleh Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah.
BUMD yang dilakukan evaluasi kinerja adalah BUMD yang bergerak di bidangpenyediaan air bersih yaitu Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Dari 14 PDAMyang ada di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah semuanya dilakukan evaluasi padatahun 2016.
Realisasi capaian IKU "Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baikdari BUMD yang dibina" sampai dengan tahun 2016 adalah sebesar 57,14% ataumencapai 109,88% dari target sebesar 52%. Realisasi tersebut merupakan BUMD yangkinerjanya minimal berpredikat baik sebanyak 8 BUMD dari 14 BUMD yangdievaluasi.
Perbandingan realisasi kinerja sasaran program "Persentase BUMD yang kinerjanyaminimal berpredikat baik dari BUMD yang dibina" dengan tahun sebelumnya tidakdapat dilakukan karena tahun 2015 indikator kinerja ini belum ada. Perbandinganrealisasi IKU dengan target akhir Renstra BPKP periode 2015-2019 disajikan padagambar 3.7
Gambar 3.7Perbandingan Realisasi IKU 3 Sasaran Program 2
dengan Target Tahun 2019
Jika dibandingkan dengan target tahun 2019 sebesar 56%, maka realisasi IKU tahun2016 telah mencapai 102,04%. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja tahun 2016 telah
0
10
20
30
40
50
60
2015 2016
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
38 LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TENGAHTAHUN 2016
daerah. Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah melakukan pengawasanterhadap BUMD dalam rangka meningkatkan kinerja agar BUMD berperan optimalsebagai salah satu pemicu kesejahteraan masyarakat di daerah.
Capaian IKU "Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dariBUMD yang dibina" diukur dengan menghitung jumlah BUMD yang kinerjanyaminimal berpredikat baik dibandingkan dengan jumlah BUMD kinerjanya dievaluasioleh Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah.
BUMD yang dilakukan evaluasi kinerja adalah BUMD yang bergerak di bidangpenyediaan air bersih yaitu Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Dari 14 PDAMyang ada di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah semuanya dilakukan evaluasi padatahun 2016.
Realisasi capaian IKU "Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baikdari BUMD yang dibina" sampai dengan tahun 2016 adalah sebesar 57,14% ataumencapai 109,88% dari target sebesar 52%. Realisasi tersebut merupakan BUMD yangkinerjanya minimal berpredikat baik sebanyak 8 BUMD dari 14 BUMD yangdievaluasi.
Perbandingan realisasi kinerja sasaran program "Persentase BUMD yang kinerjanyaminimal berpredikat baik dari BUMD yang dibina" dengan tahun sebelumnya tidakdapat dilakukan karena tahun 2015 indikator kinerja ini belum ada. Perbandinganrealisasi IKU dengan target akhir Renstra BPKP periode 2015-2019 disajikan padagambar 3.7
Gambar 3.7Perbandingan Realisasi IKU 3 Sasaran Program 2
dengan Target Tahun 2019
Jika dibandingkan dengan target tahun 2019 sebesar 56%, maka realisasi IKU tahun2016 telah mencapai 102,04%. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja tahun 2016 telah
2017 2018 2019
Target %
Realisasi %
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
38 LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TENGAHTAHUN 2016
daerah. Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah melakukan pengawasanterhadap BUMD dalam rangka meningkatkan kinerja agar BUMD berperan optimalsebagai salah satu pemicu kesejahteraan masyarakat di daerah.
Capaian IKU "Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dariBUMD yang dibina" diukur dengan menghitung jumlah BUMD yang kinerjanyaminimal berpredikat baik dibandingkan dengan jumlah BUMD kinerjanya dievaluasioleh Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah.
BUMD yang dilakukan evaluasi kinerja adalah BUMD yang bergerak di bidangpenyediaan air bersih yaitu Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Dari 14 PDAMyang ada di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah semuanya dilakukan evaluasi padatahun 2016.
Realisasi capaian IKU "Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baikdari BUMD yang dibina" sampai dengan tahun 2016 adalah sebesar 57,14% ataumencapai 109,88% dari target sebesar 52%. Realisasi tersebut merupakan BUMD yangkinerjanya minimal berpredikat baik sebanyak 8 BUMD dari 14 BUMD yangdievaluasi.
Perbandingan realisasi kinerja sasaran program "Persentase BUMD yang kinerjanyaminimal berpredikat baik dari BUMD yang dibina" dengan tahun sebelumnya tidakdapat dilakukan karena tahun 2015 indikator kinerja ini belum ada. Perbandinganrealisasi IKU dengan target akhir Renstra BPKP periode 2015-2019 disajikan padagambar 3.7
Gambar 3.7Perbandingan Realisasi IKU 3 Sasaran Program 2
dengan Target Tahun 2019
Jika dibandingkan dengan target tahun 2019 sebesar 56%, maka realisasi IKU tahun2016 telah mencapai 102,04%. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja tahun 2016 telah
Realisasi %
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TENGAHTAHUN 2016
39
mencapai target tahun 2019.
Sasaran program " Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dariBUMD yang dibina" didukung oleh pencapaian sasaran kegiatan (output) sebesar100% yaitu berupa Rekomendasi Pembinaan Penyelenggaraan SPIP Korporasisebanyak 9 rekomendasi dari target 9 rekomendasi.
IKU 4 Sasaran Program 2Persentase BLUD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BLUD yang dibina
BLUD dibentuk dalam rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat tanpamengutamakan mencari keuntungan, namun tetap memperhatikan efisiensi danproduktivitas sehingga wajib menerapkan praktik bisnis yang sehat. Undang-UndangNomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, mengamanatkan Rumah Sakit yangdidirikan Pemerintah dan Pemerintah Daerah harus berbentuk Unit Pelaksana Teknisdari Instansi yang bertugas di bidang kesehatan, dengan pengelolaan berbentukBadan Layanan Umum Daerah (BLUD) sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan. Untuk itu, Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengahmelakukan pengawasan terhadap BLUD dalam rangka meningkatkan kualitaspelayanan dan kinerja BLUD.
Capaian IKU "Persentase BLUD yang kinerjanya minimal baik dari BLUD yangdibina" diukur dengan menghitung jumlah BLUD yang kinerjanya minimalberpredikat baik dibandingkan dengan jumlah BLUD yang dibina oleh PerwakilanBPKP Provinsi Kalimantan Tengah.
Realisasi capaian IKU "Persentase BLUD yang kinerjanya minimal baik dari BLUDyang dibina" sampai dengan tahun 2016 adalah sebesar 33,33% atau mencapai 57,47%dibandingkan dengan target sebesar 58%. Realisasi tersebut merupakan BLUD yangkinerjanya minimal berpredikat baik sebanyak 1 BLUD dari 3 BLUD yang dibina.
Di Provinsi Kalimantan Tengah terdapat 15 rumah sakit daerah, dari lima belasrumah sakit tersebut, 10 diantaranya sudah menerapkan Pola PenatausahaanKeuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK BLUD). Pada tahun 2016 darisepuluh rumah sakit daerah yang sudah menerapkan PPK BLUD, tiga rumah sakitdilakukan evaluasi kinerjanya, yaitu: RSUD Mas Amsyar Kabupaten Katingan, RSUDMuara Teweh Kabupaten Barito Utara dan RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya.
Perbandingan realisasi kinerja sasaran program "Persentase BUMD yang kinerjanyaminimal berpredikat baik dari BUMD yang dibina" dengan tahun sebelumnya tidakdapat dilakukan karena tahun 2015 indikator kinerja ini belum ada. Perbandinganrealisasi IKU dengan target akhir Renstra Perwakilan BPKP Provinsi KalimantanTengah periode 2015-2019 disajikan pada gambar 3.8
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
40 LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TENGAHTAHUN 2016
Gambar 3.8Perbandingan Realisasi IKU 4 Sasaran Program 2
dengan Target Tahun 2019
Jika dibandingkan dengan target tahun 2019 sebesar 62%, maka realisasi IKU tahun2016 telah mencapai 53,76%. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja tahun 2016 belummencapai target tahun 2019.
Sasaran program " Persentase BLUD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dariBLUD yang dibina" didukung oleh pencapaian sasaran kegiatan (output) sebesar100% yaitu berupa Rekomendasi Pembinaan Penyelenggaraan SPIP Korporasisebanyak 3 rekomendasi dari target 3 rekomendasi.
Sasaran Program 3Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemda
Pencapaian sasaran program “Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemda”diukur dengan menggunakan tiga Indikator Kinerja Utama (IKU), yaitu “KapabilitasAPIP Pemerintah Provinsi (Level 2)”, “Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota(Level 2)”, dan “Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1)”.
Capaian kinerja sasaran program “Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan InternPemda” tahun 2016 dapat diikhtisarkan sebagai berikut:
0
10
20
30
40
50
60
2015 2016
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
40 LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TENGAHTAHUN 2016
Gambar 3.8Perbandingan Realisasi IKU 4 Sasaran Program 2
dengan Target Tahun 2019
Jika dibandingkan dengan target tahun 2019 sebesar 62%, maka realisasi IKU tahun2016 telah mencapai 53,76%. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja tahun 2016 belummencapai target tahun 2019.
Sasaran program " Persentase BLUD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dariBLUD yang dibina" didukung oleh pencapaian sasaran kegiatan (output) sebesar100% yaitu berupa Rekomendasi Pembinaan Penyelenggaraan SPIP Korporasisebanyak 3 rekomendasi dari target 3 rekomendasi.
Sasaran Program 3Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemda
Pencapaian sasaran program “Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemda”diukur dengan menggunakan tiga Indikator Kinerja Utama (IKU), yaitu “KapabilitasAPIP Pemerintah Provinsi (Level 2)”, “Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota(Level 2)”, dan “Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1)”.
Capaian kinerja sasaran program “Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan InternPemda” tahun 2016 dapat diikhtisarkan sebagai berikut:
2016 2017 2018 2019
Target %
Realisasi %
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
40 LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TENGAHTAHUN 2016
Gambar 3.8Perbandingan Realisasi IKU 4 Sasaran Program 2
dengan Target Tahun 2019
Jika dibandingkan dengan target tahun 2019 sebesar 62%, maka realisasi IKU tahun2016 telah mencapai 53,76%. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja tahun 2016 belummencapai target tahun 2019.
Sasaran program " Persentase BLUD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dariBLUD yang dibina" didukung oleh pencapaian sasaran kegiatan (output) sebesar100% yaitu berupa Rekomendasi Pembinaan Penyelenggaraan SPIP Korporasisebanyak 3 rekomendasi dari target 3 rekomendasi.
Sasaran Program 3Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemda
Pencapaian sasaran program “Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemda”diukur dengan menggunakan tiga Indikator Kinerja Utama (IKU), yaitu “KapabilitasAPIP Pemerintah Provinsi (Level 2)”, “Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota(Level 2)”, dan “Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1)”.
Capaian kinerja sasaran program “Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan InternPemda” tahun 2016 dapat diikhtisarkan sebagai berikut:
Target %
Realisasi %
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TENGAHTAHUN 2016
41
Gambar 3.9Capaian IKU Sasaran Program 3 Tahun 2016
Dari gambar 3.9 terlihat bahwa dua dari tiga IKU sasaran program “MeningkatnyaKapabilitas Pengawasan Intern Pemda” sudah melebihi target yang ditetapkan.
Pada tahun 2016 untuk sasaran strategis 3 tidak didukung dengan dana dan SDMyang memadai, namun dalam realisasinya terlaksana dengan menggunakan danamitra dan SDM sebanyak 190 OH. Pencapaian kinerja sasaran strategis 3 sudahefisien. Hal ini terlihat dari rata-rata capaian IKU sasaran strategis sebesar 105,55%dengan dana dan SDM yang tidak direncanakan.
Uraian capaian kinerja yang ditujukkan oleh capaian IKU disajikan sebagai berikut:
IKU 1 Sasaran Program 3Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 3)
Pada tahun 2016 untuk IKU 1 Sasaran program ketiga tidak ditargetkan sehinggatidak dilakukan pengukuran kinerja.
IKU 2 Sasaran Program 3Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3)
Pada tahun 2016 untuk IKU 2 Sasaran program ketiga tidak ditargetkan sehinggatidak dilakukan pengukuran kinerja.
Kapabilitas APIP PemerintahProvinsi (Level 2)
Kapabilitas APIP PemerintahKabupaten/Kota (Level 2)
Kapabilitas APIP PemerintahKabupaten/Kota (Level 1)
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TENGAHTAHUN 2016
41
Gambar 3.9Capaian IKU Sasaran Program 3 Tahun 2016
Dari gambar 3.9 terlihat bahwa dua dari tiga IKU sasaran program “MeningkatnyaKapabilitas Pengawasan Intern Pemda” sudah melebihi target yang ditetapkan.
Pada tahun 2016 untuk sasaran strategis 3 tidak didukung dengan dana dan SDMyang memadai, namun dalam realisasinya terlaksana dengan menggunakan danamitra dan SDM sebanyak 190 OH. Pencapaian kinerja sasaran strategis 3 sudahefisien. Hal ini terlihat dari rata-rata capaian IKU sasaran strategis sebesar 105,55%dengan dana dan SDM yang tidak direncanakan.
Uraian capaian kinerja yang ditujukkan oleh capaian IKU disajikan sebagai berikut:
IKU 1 Sasaran Program 3Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 3)
Pada tahun 2016 untuk IKU 1 Sasaran program ketiga tidak ditargetkan sehinggatidak dilakukan pengukuran kinerja.
IKU 2 Sasaran Program 3Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3)
Pada tahun 2016 untuk IKU 2 Sasaran program ketiga tidak ditargetkan sehinggatidak dilakukan pengukuran kinerja.
0 20 40 60 80 100 120
Kapabilitas APIP PemerintahProvinsi (Level 2)
Kapabilitas APIP PemerintahKabupaten/Kota (Level 2)
Kapabilitas APIP PemerintahKabupaten/Kota (Level 1)
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TENGAHTAHUN 2016
41
Gambar 3.9Capaian IKU Sasaran Program 3 Tahun 2016
Dari gambar 3.9 terlihat bahwa dua dari tiga IKU sasaran program “MeningkatnyaKapabilitas Pengawasan Intern Pemda” sudah melebihi target yang ditetapkan.
Pada tahun 2016 untuk sasaran strategis 3 tidak didukung dengan dana dan SDMyang memadai, namun dalam realisasinya terlaksana dengan menggunakan danamitra dan SDM sebanyak 190 OH. Pencapaian kinerja sasaran strategis 3 sudahefisien. Hal ini terlihat dari rata-rata capaian IKU sasaran strategis sebesar 105,55%dengan dana dan SDM yang tidak direncanakan.
Uraian capaian kinerja yang ditujukkan oleh capaian IKU disajikan sebagai berikut:
IKU 1 Sasaran Program 3Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 3)
Pada tahun 2016 untuk IKU 1 Sasaran program ketiga tidak ditargetkan sehinggatidak dilakukan pengukuran kinerja.
IKU 2 Sasaran Program 3Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3)
Pada tahun 2016 untuk IKU 2 Sasaran program ketiga tidak ditargetkan sehinggatidak dilakukan pengukuran kinerja.
Capaian
Realisasi
Target
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
42 LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TENGAHTAHUN 2016
IKU 3 Sasaran Program 3Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 2)
Indikator “Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 2)” diukur dengan melihatcapaian kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah yang menjadimitra kerja Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah.
Dari hasil assessment terhadap pencapaian level kapabilitas APIP, InspektoratProvinsi Kalimantan Tengah sudah mencapai level 2, dengan demikian, realisasikapabilitas APIP Pemerintah Provinsi level 2 adalah 100% atau mencapai 100% daritarget yang ditetapkan sebesar 100%.
Perbandingan realisasi IKU program “Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level2)” dengan tahun sebelumnya tidak dapat dilakukan karena IKU belum ada padatahun 2015. Perbandingan realisasi IKU dengan target akhir Renstra PerwakilanBPKP Provinsi Kalimantan Tengah periode 2015-2019 disajikan dalam gambar 3.10
Gambar 3.10Perbandingan Realisasi IKU 3 Sasaran Program 3
dengan Target Tahun 2019
Jika dibandingkan dengan target tahun 2019 sebesar 0%, maka realisasi IKU tahun2016 sebesar 100% menunjukkan bahwa target untuk IKU 3 sasaran program 3 telahdicapai di tahun 2016.
IKU 4 Sasaran Program 3Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 2)
Indikator “Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 2)” diukur denganmenghitung jumlah APIP Pemerintah Kabupaten/Kota yang telah mencapaikapabilitas level 2 dibandingkan jumlah Pemerintah Kabupaten/Kota yang menjadimitra kerja Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah sebanyak 14 Pemerintahkabupaten/kota.
0
20
40
60
80
100
2015 2016
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
42 LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TENGAHTAHUN 2016
IKU 3 Sasaran Program 3Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 2)
Indikator “Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 2)” diukur dengan melihatcapaian kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah yang menjadimitra kerja Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah.
Dari hasil assessment terhadap pencapaian level kapabilitas APIP, InspektoratProvinsi Kalimantan Tengah sudah mencapai level 2, dengan demikian, realisasikapabilitas APIP Pemerintah Provinsi level 2 adalah 100% atau mencapai 100% daritarget yang ditetapkan sebesar 100%.
Perbandingan realisasi IKU program “Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level2)” dengan tahun sebelumnya tidak dapat dilakukan karena IKU belum ada padatahun 2015. Perbandingan realisasi IKU dengan target akhir Renstra PerwakilanBPKP Provinsi Kalimantan Tengah periode 2015-2019 disajikan dalam gambar 3.10
Gambar 3.10Perbandingan Realisasi IKU 3 Sasaran Program 3
dengan Target Tahun 2019
Jika dibandingkan dengan target tahun 2019 sebesar 0%, maka realisasi IKU tahun2016 sebesar 100% menunjukkan bahwa target untuk IKU 3 sasaran program 3 telahdicapai di tahun 2016.
IKU 4 Sasaran Program 3Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 2)
Indikator “Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 2)” diukur denganmenghitung jumlah APIP Pemerintah Kabupaten/Kota yang telah mencapaikapabilitas level 2 dibandingkan jumlah Pemerintah Kabupaten/Kota yang menjadimitra kerja Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah sebanyak 14 Pemerintahkabupaten/kota.
2016 2017 2018 2019
Target %
Realisasi %
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
42 LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TENGAHTAHUN 2016
IKU 3 Sasaran Program 3Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 2)
Indikator “Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 2)” diukur dengan melihatcapaian kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah yang menjadimitra kerja Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah.
Dari hasil assessment terhadap pencapaian level kapabilitas APIP, InspektoratProvinsi Kalimantan Tengah sudah mencapai level 2, dengan demikian, realisasikapabilitas APIP Pemerintah Provinsi level 2 adalah 100% atau mencapai 100% daritarget yang ditetapkan sebesar 100%.
Perbandingan realisasi IKU program “Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level2)” dengan tahun sebelumnya tidak dapat dilakukan karena IKU belum ada padatahun 2015. Perbandingan realisasi IKU dengan target akhir Renstra PerwakilanBPKP Provinsi Kalimantan Tengah periode 2015-2019 disajikan dalam gambar 3.10
Gambar 3.10Perbandingan Realisasi IKU 3 Sasaran Program 3
dengan Target Tahun 2019
Jika dibandingkan dengan target tahun 2019 sebesar 0%, maka realisasi IKU tahun2016 sebesar 100% menunjukkan bahwa target untuk IKU 3 sasaran program 3 telahdicapai di tahun 2016.
IKU 4 Sasaran Program 3Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 2)
Indikator “Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 2)” diukur denganmenghitung jumlah APIP Pemerintah Kabupaten/Kota yang telah mencapaikapabilitas level 2 dibandingkan jumlah Pemerintah Kabupaten/Kota yang menjadimitra kerja Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah sebanyak 14 Pemerintahkabupaten/kota.
Target %
Realisasi %
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TENGAHTAHUN 2016
43
Berdasarkan hasil self assessment empat Pemerintah Kabupaten/Kota mencapaitingkat kapabilitas APIP level 2. Dari empat inspektorat kabupaten/kota, tigainspektorat sudah dilakukan validasi yaitu: kabupaten Gunung Mas, KabupatenKotawaringin Barat dan Kabupaten Katingan, sedangkan satu inspektorat yaituInspektorat Kota Palangka Raya belum dilakukan validasi. Dengan demikian,realisasi kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota level 2 adalah 28,57% ataumencapai 100% dari target yang ditetapkan sebesar 14,29%.
Perbandingan realisasi IKU program “Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota(Level 2)” dengan tahun sebelumnya tidak dapat dilakukan karena IKU belum adapada tahun 2015. Perbandingan realisasi IKU dengan target akhir Renstra PerwakilanBPKP Provinsi Kalimantan Tengah periode 2015-2019 disajikan dalam gambar 3.11
Gambar 3.11
Perbandingan Realisasi IKU 4 Sasaran Program 3dengan Target Tahun 2019
Jika dibandingkan dengan target tahun 2019 sebesar 21,43%, maka realisasi IKUtahun 2016 melebihi target 2019..
Dari 14 Inspektorat Kabupaten/Kota di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah yangsudah melakukan self assesment, 12 inspektorat sampai dengan tahun 2016 sudahdilakukan validasi/quality assurance atas pencapaian kapabilitas APIP-nya. Duainspektorat yaitu Inspektorat Kota Palangka Raya, yang sudah pernah di assessmentoleh Pusat Pembinaan JFA BPKP pada tahun 2015, dan Inspektorat KabupatenSukamara pada tahun 2016 melakukan self assessment untuk pertama kalinya, hasildari self assessment kedua inspektorat tersebut belum divalidasi oleh Perwakilan BPKPProvinsi Kalimantan Tengah.
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
2015
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TENGAHTAHUN 2016
43
Berdasarkan hasil self assessment empat Pemerintah Kabupaten/Kota mencapaitingkat kapabilitas APIP level 2. Dari empat inspektorat kabupaten/kota, tigainspektorat sudah dilakukan validasi yaitu: kabupaten Gunung Mas, KabupatenKotawaringin Barat dan Kabupaten Katingan, sedangkan satu inspektorat yaituInspektorat Kota Palangka Raya belum dilakukan validasi. Dengan demikian,realisasi kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota level 2 adalah 28,57% ataumencapai 100% dari target yang ditetapkan sebesar 14,29%.
Perbandingan realisasi IKU program “Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota(Level 2)” dengan tahun sebelumnya tidak dapat dilakukan karena IKU belum adapada tahun 2015. Perbandingan realisasi IKU dengan target akhir Renstra PerwakilanBPKP Provinsi Kalimantan Tengah periode 2015-2019 disajikan dalam gambar 3.11
Gambar 3.11
Perbandingan Realisasi IKU 4 Sasaran Program 3dengan Target Tahun 2019
Jika dibandingkan dengan target tahun 2019 sebesar 21,43%, maka realisasi IKUtahun 2016 melebihi target 2019..
Dari 14 Inspektorat Kabupaten/Kota di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah yangsudah melakukan self assesment, 12 inspektorat sampai dengan tahun 2016 sudahdilakukan validasi/quality assurance atas pencapaian kapabilitas APIP-nya. Duainspektorat yaitu Inspektorat Kota Palangka Raya, yang sudah pernah di assessmentoleh Pusat Pembinaan JFA BPKP pada tahun 2015, dan Inspektorat KabupatenSukamara pada tahun 2016 melakukan self assessment untuk pertama kalinya, hasildari self assessment kedua inspektorat tersebut belum divalidasi oleh Perwakilan BPKPProvinsi Kalimantan Tengah.
2015 2016 2017 2018 2019
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TENGAHTAHUN 2016
43
Berdasarkan hasil self assessment empat Pemerintah Kabupaten/Kota mencapaitingkat kapabilitas APIP level 2. Dari empat inspektorat kabupaten/kota, tigainspektorat sudah dilakukan validasi yaitu: kabupaten Gunung Mas, KabupatenKotawaringin Barat dan Kabupaten Katingan, sedangkan satu inspektorat yaituInspektorat Kota Palangka Raya belum dilakukan validasi. Dengan demikian,realisasi kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota level 2 adalah 28,57% ataumencapai 100% dari target yang ditetapkan sebesar 14,29%.
Perbandingan realisasi IKU program “Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota(Level 2)” dengan tahun sebelumnya tidak dapat dilakukan karena IKU belum adapada tahun 2015. Perbandingan realisasi IKU dengan target akhir Renstra PerwakilanBPKP Provinsi Kalimantan Tengah periode 2015-2019 disajikan dalam gambar 3.11
Gambar 3.11
Perbandingan Realisasi IKU 4 Sasaran Program 3dengan Target Tahun 2019
Jika dibandingkan dengan target tahun 2019 sebesar 21,43%, maka realisasi IKUtahun 2016 melebihi target 2019..
Dari 14 Inspektorat Kabupaten/Kota di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah yangsudah melakukan self assesment, 12 inspektorat sampai dengan tahun 2016 sudahdilakukan validasi/quality assurance atas pencapaian kapabilitas APIP-nya. Duainspektorat yaitu Inspektorat Kota Palangka Raya, yang sudah pernah di assessmentoleh Pusat Pembinaan JFA BPKP pada tahun 2015, dan Inspektorat KabupatenSukamara pada tahun 2016 melakukan self assessment untuk pertama kalinya, hasildari self assessment kedua inspektorat tersebut belum divalidasi oleh Perwakilan BPKPProvinsi Kalimantan Tengah.
Target %
Realisasi %
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
44 LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TENGAHTAHUN 2016
IKU 5 Sasaran Program 3Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 1)
Pada tahun 2016 untuk IKU 2 Sasaran program ketiga tidak ditargetkan sehinggatidak dilakukan pengukuran kinerja.
IKU 6 Sasaran Program 3Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1)
Indikator “Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1)” diukur denganmenghitung jumlah APIP Pemerintah Kabupaten/Kota yang telah mencapaikapabilitas level 1 dibandingkan jumlah Pemerintah Kabupaten/Kota yang menjadimitra kerja Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah sebanyak 14 Pemerintahkabupaten/kota.
Berdasarkan hasil self assessment sepuluh Pemerintah Kabupaten/Kota mencapaitingkat kapabilitas APIP level 1. Dengan demikian, realisasi kapabilitas APIPPemerintah Kabupaten/Kota level 1 adalah 71,43% atau mencapai 116,66% daritarget yang ditetapkan sebesar 85,71%.
Perbandingan realisasi IKU program “Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota(Level 1)” dengan tahun sebelumnya tidak dapat dilakukan karena IKU belum adapada tahun 2015. Perbandingan realisasi IKU dengan target akhir Renstra BPKPProvinsi Kalimantan Tengah periode 2015-2019 disajikan dalam gambar 3.12
Gambar 3.12
Perbandingan Realisasi IKU 6 Sasaran Program 3dengan Target Tahun 2019
Jika dibandingkan dengan target tahun 2019 sebesar 0%, maka realisasi IKU tahun2016 sebesar 71,43% atau tercapai 116,66 memerlukan upaya keras dan terukur gunamencapai target kapabilitas APIP level 1 pada 0% Pemerintah Kabupaten/Kota yang
0102030405060708090
2015 2016
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
44 LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TENGAHTAHUN 2016
IKU 5 Sasaran Program 3Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 1)
Pada tahun 2016 untuk IKU 2 Sasaran program ketiga tidak ditargetkan sehinggatidak dilakukan pengukuran kinerja.
IKU 6 Sasaran Program 3Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1)
Indikator “Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1)” diukur denganmenghitung jumlah APIP Pemerintah Kabupaten/Kota yang telah mencapaikapabilitas level 1 dibandingkan jumlah Pemerintah Kabupaten/Kota yang menjadimitra kerja Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah sebanyak 14 Pemerintahkabupaten/kota.
Berdasarkan hasil self assessment sepuluh Pemerintah Kabupaten/Kota mencapaitingkat kapabilitas APIP level 1. Dengan demikian, realisasi kapabilitas APIPPemerintah Kabupaten/Kota level 1 adalah 71,43% atau mencapai 116,66% daritarget yang ditetapkan sebesar 85,71%.
Perbandingan realisasi IKU program “Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota(Level 1)” dengan tahun sebelumnya tidak dapat dilakukan karena IKU belum adapada tahun 2015. Perbandingan realisasi IKU dengan target akhir Renstra BPKPProvinsi Kalimantan Tengah periode 2015-2019 disajikan dalam gambar 3.12
Gambar 3.12
Perbandingan Realisasi IKU 6 Sasaran Program 3dengan Target Tahun 2019
Jika dibandingkan dengan target tahun 2019 sebesar 0%, maka realisasi IKU tahun2016 sebesar 71,43% atau tercapai 116,66 memerlukan upaya keras dan terukur gunamencapai target kapabilitas APIP level 1 pada 0% Pemerintah Kabupaten/Kota yang
2016 2017 2018 2019
Target %
Realisasi %
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
44 LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TENGAHTAHUN 2016
IKU 5 Sasaran Program 3Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 1)
Pada tahun 2016 untuk IKU 2 Sasaran program ketiga tidak ditargetkan sehinggatidak dilakukan pengukuran kinerja.
IKU 6 Sasaran Program 3Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1)
Indikator “Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1)” diukur denganmenghitung jumlah APIP Pemerintah Kabupaten/Kota yang telah mencapaikapabilitas level 1 dibandingkan jumlah Pemerintah Kabupaten/Kota yang menjadimitra kerja Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah sebanyak 14 Pemerintahkabupaten/kota.
Berdasarkan hasil self assessment sepuluh Pemerintah Kabupaten/Kota mencapaitingkat kapabilitas APIP level 1. Dengan demikian, realisasi kapabilitas APIPPemerintah Kabupaten/Kota level 1 adalah 71,43% atau mencapai 116,66% daritarget yang ditetapkan sebesar 85,71%.
Perbandingan realisasi IKU program “Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota(Level 1)” dengan tahun sebelumnya tidak dapat dilakukan karena IKU belum adapada tahun 2015. Perbandingan realisasi IKU dengan target akhir Renstra BPKPProvinsi Kalimantan Tengah periode 2015-2019 disajikan dalam gambar 3.12
Gambar 3.12
Perbandingan Realisasi IKU 6 Sasaran Program 3dengan Target Tahun 2019
Jika dibandingkan dengan target tahun 2019 sebesar 0%, maka realisasi IKU tahun2016 sebesar 71,43% atau tercapai 116,66 memerlukan upaya keras dan terukur gunamencapai target kapabilitas APIP level 1 pada 0% Pemerintah Kabupaten/Kota yang
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TENGAHTAHUN 2016
45
menjadi mitra kerja Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah.
Sasaran Program 4Meningkatnya kualitas pelayanan dukungan teknis dalam
pengawasan BPKP
Sejalan dengan kebijakan nasional pengawasan intern dan kebijakan pengawasanBPKP, penataan kelembagaan pengawasan BPKP dilakukan untuk dapat secaraefektif mendukung pencapaian visi, misi dan tujuan BPKP berdasarkan pada Perpres192 Tahun 2014. Di samping itu, konsisten dengan pencapaian visi BPKP menujuauditor berkelas dunia, dibutuhkan manajemen intern yang andal dalam memberikanfasilitas keuangan, kepegawaian dan layanan umum.
Sasaran program “Meningkatnya kualitas pelayanan dukungan teknis dalampengawasan BPKP diukur dengan IKU berupa “Persepsi kepuasan layanankesetmaan” meliputi tiga bidang layanan yaitu kepegawaian, keuangan, dan layananumum. Persepsi kepuasan terhadap suatu pelayanan sangat bergantung pada suatukeadaan ketika keinginan, harapan, dan kebutuhan para penerima layanan dapatterpenuhi. Pernyataan kepuasan atau ketidakpuasan diperoleh melalui survei denganmenyebarkan kuesioner kepada para penerima layanan dalam hal ini pegawai dariseluruh unit kerja di lingkungan BPKP secara uji petik dan dihitung menggunakanmetode skala likert 1-10.
Realisasi IKU “Persepsi kepuasan layanan kesetmaan” sebesar 7,43 skala likert ataumencapai 106,14% dari target tahun 2016 sebesar 7 skala likert. Capaian tersebutmerupakan rata-rata capaian persepsi kepuasan pada tiga bidang layanansebagaimana disajikan pada Tabel 3.2.
Tabel 3.2Capaian Kinerja IKU
Persepsi Kepuasan Layanan Kesetmaan Tahun 2016
No. Bagian Layanan Skor Persepsi(Skala Likert 1-10)
Target (SkalaLikert 1-10)
Capaian(%)
1. Kepegawaian 7,21 7 1032. Keuangan 8 7 114,293. Umum 7,07 7 101
Rata-rata 7,43 7 106,14
Realisasi sebesar 7,43 skala likert mencapai 92,88 % jika dibandingkan dengan targetIKU tahun 2019 sebesar 8 skala likert. Untuk itu bagian tata usaha perlu terusmeningkatkan kualitas pelayanan kepada pegawai di lingkungan Perwakilan BPKPProvinsi Kalimantan Tengah.
Capaian IKU ”Persepsi kepuasan layanan kesesmaan” menyerap dana sebesar
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
46 LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TENGAHTAHUN 2016
Rp11.489.214.000,00 atau 98,12 dari anggaran sebesar Rp11.709.356.000,00, dan SDMsebanyak 2.709 OH atau 132,60 dari rencana sebanyak 2.043 OH.
Dari sisi pengunaan dana dan sumber daya manusia (OH), IKU”Persepsi kepuasanlayanan kesesmaan” dicapai dengan cukup efisien. Kondisi ini terlihat dari capaianIKU sebesar 106,14% lebih tinggi dibandingkan dengan capaian penggunaan danasebesar 98,12%, namun lebih rendah dari capain OH sebesar 132,60%.
B. REALISASI ANGGARAN
1. Alokasi Anggaran Belanja Tahun 2016
Pagu yang tersedia dalam DIPA Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah(689252) tahun 2016 yang termuat dalam DIPA Nomor DIPA-089.01.2.689252/2016tanggal 7 Desember 2015 adalah sebesar Rp14.745.014.000,00. Anggaran tersebutselanjutnya direvisi (terakhir) sesuai dengan Surat Pengesahan DIPA Nomor SPDIPA-089.01.2.689252/2016 tanggal 18 Desember 2016 menjadi sebesarRp14.448.989.000,00. Dengan rincian sebagai berikut:
No Uraian Anggaran Awal(Rp)
AnggaranSetelah Revisi
(Rp)1 Program Dukungan Manajeman dan
Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya1.1 Pembayaran Gaji dan Tunjangan 10.960.643.000,00 10.812.089.000,001.2 Fasilitas Dukungan Manajemen 558.359.000,00 497.267.000,001.3 Pengadaan dan Penyaluran Sarana
dan Prasarana Perwakilan BPKP300.000.000,00 400.000.000,00
Jumlah 11.819.002.000,00 11.709.356.000,00
2 Program Pengawasan InternAkuntabilitas Keuangan Negara danPembinaan Penyelenggaraan SPIP
2.926.012.000,00 2.739.633.000,00
Total 14.745.014.000,00 14.448.989.000,00
Anggaran tersebut dirinci per jenis belanja adalah sebagai berikut:
Jenis Belanja Anggaran Awal(Rp)
Anggaran SetelahRevisi (Rp)
Belanja Pegawai 9.818.118.000,00 9.615.089.000,00
Belanja Barang 4.626.896.000,00 4.433.900.000,00
Belanja Modal 300.000,00 400.000.000,0014.745.014.000,00 14.448.989.000,00
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TENGAHTAHUN 2016
47
2. Realisasi Anggaran Tahun 2016
Realisasi anggaran sampai dengan bulan Desember tahun 2016 adalah sebesarRp14.097.408.842,00 atau 97,57% dari anggaran sampai tahun 2016 sebesarRp14.448.989.000,00, dengan penjelasan sebagai berikut:
No Uraian Anggaran (Rp) RealisasiAnggaran (Rp) %
1 Program Dukungan Manajemandan Pelaksanaan Tugas TeknisLainnya
1.1 Pembayaran Gaji dan Tunjangan 10.812.089.000,00 10.605.827.780,00 98,091.2 Fasilitas Dukungan Manajemen 497.267.000,00 494.484.950,00 99,441.3 Pengadaan dan Penyaluran Sarana
dan Prasarana Perwakilan BPKP400.000.000,00 399.801.000,00 97,23
Jumlah 11.709.356.000,00 11.489.213.730,00 98,12
2 Program Pengawasan InternAkuntabilitas Keuangan Negaradan Pembinaan PenyelenggaraanSPIP
2.739.633.000,00 2.608.195.112 ,00 95,20
Total 14.448.989.000,00 14.097.408.842,00 97,57
Realisasi anggaran tahun 2016 per jenis belanja adalah sebagai berikut:
Jenis Belanja Anggaran (Rp) RealisasiAnggaran (Rp) %
Belanja Pegawai 9.615.089.000,00 9.441.359.209,00 98,19%
Belanja Barang 4.433.900.000,00 4.277.388.047,00 96,47%
Belanja Modal 400.000.000,00 399.801.000,00 97,23%14.448.989.000,00 14.097.408.842,00 97,57%
Pelaksanaan penugasan untuk mencapai sasaran program selain menggunakan danayang bersumber dari DIPA Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah, jugaberasal dari dana mitra baik dari DIPA Kementerian/Lembaga maupun DPAPemerintah Daerah. Realisasi dana penugasan dari pihak ketiga sampai dengan bulanDesember 2016 adalah sebesar Rp601.516.786,00.
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TENGAHTAHUN 2016
49
IV. PENUTUP
P ertanggungjawaban pelaksanaan pengawasan intern dan pembinaanSPIP disampaikan dalam LKj Perwakilan BPKP Provinsi KalimantanTengah. Dalam pelaporan kinerja ini disajikan informasi kinerja yangtelah diperjanjikan disertai evaluasi dan analisis yang
memadai sehingga dapat dimanfaatkan untuk perbaikan kinerja ke depan.
Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah, di samping merupakanpertanggungjawaban kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah dalammencapai tujuan/sasaran program tahun 2016, juga mencerminkan sejauh mana SistemAKIP telah diimplementasikan. Beberapa perbaikan mendasar telah dilakukan terhadapseluruh komponen Sistem AKIP yang meliputi perencanaan kinerja, pengukuran kinerja,pelaporan kinerja, evaluasi kinerja, dan pencapaian sasaran organisasi.
Realisasi kinerja BPKP Perwakilan Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2016 tercermindari pencapaian sasaran program sebagai berikut:
Tabel 4.1Capaian Sasaran Program BPKP Perwakilan Provinsi Kalimantan Tengah
Tahun 2016
No Sasaran program Capaian IKU
1. Sasaran program 1 IKU 1 Tercapai 166,33%IKU 2 Tercapai 94,44%IKU 3 Tercapai 166,67%
2. Sasaran program 2 IKU 4 Belum ditargetkanIKU 5 Belum tercapaiIKU 6 Tercapai 109,88%IKU 7 Tercapai 57,47%
3. Sasaran program 3 IKU 8 Belum ditargetkanIKU 9 Belum ditargetkanIKU 10 Tercapai 100%IKU 11 Tercapai 100%IKU 12 Tidak ditargetkanIKU 13 Tercapai 116,66%
4. Sasaran program 4 IKU 14 Tercapai 106,14%
Uraian ringkas hasil pengukuran dari empat belas IKU tersebut adalah sebagai berikut:
1. Sasaran program “Perbaikan pengelolaan program prioritas nasional danpengelolaan keuangan negara/korporasi” diukur berdasarkan tiga IKU sebagaiberikut:
BAB IV. PENUTUP
50 LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TENGAHTAHUN 2016
a. Perbaikan tatakelola, manajemen risiko, dan pengendalian intern pengelolaanprogram nasional capaian tahun 2016 sudah melebihi target;
b. Persentase tindak lanjut rekomendasi tata kelola, manajemen risiko danpengendalian intern pengelolaan korporasi capaian tahun 2016 belum mencapaitarget;
c. Penyerahan hasil pengawasan keinvestigasian kepada aparat penegak hukumcapaian tahun 2016 sudah melebihi target.
2. Sasaran program “Meningkatnya kualitas penerapan SPIP Pemda/korporasi”diukur berdasarkan empat IKU sebagai berikut:
a. Maturitas SPIP Pemerintah Propinsi (level 3) belum ditargetkan pada tahun2016;
b. Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/kota (level 3) belum tercapai;
c. Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD yangdibina capaian tahun 2016 sudah melebihi target;
d. Presentase BLUD yang kinerjanya minimal baik dari BLUD yang dibina belummencapai target.
3. Sasaran program “Meningkatnya kapabilitas pengawasan intern Pemda” diukurberdasarkan enam IKU sebagai berikut:
a. Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 3) belum ditargetkan;
b. Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3) belum ditargetkan;
c. Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 2) sudah tercapai;
d. Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 2) sudah tercapai;
e. Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 1) tidak ditargetkan;
f. Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1) capaian tahun 2016sudah melebihi target
4. Sasaran program “Meningkatnya kualitas pelayanan dukungan teknis dalampengawasan BPKP” diukur berdasarkan IKU Persepsi kepuasan layanankesesmaan (skala likert 1-10) capaian tahun 2016 sudah melebihi target.
Disadari sepenuhnya bahwa pencapaian sasaran strategis memerlukan upaya dan kerjakeras yang berkesinambungan. Kendala pencapaian sasaran strategis dapat diidentifikasisebagai berikut:
1. Pembinaan SPIP pada K/L/Pemda di Wilayah Provinsi Kalimantan Tengah sangattergantung dengan kesempatan yang diberikan oleh obyek pembinaan (ketersediaanSDM, waktu pelaksanaan dan penganggaran);
2. Peningkatan level maturitas SPIP dan kapabilitas APIP menjadi level 3 tidak dapatdicapai dalam waktu singkat;
3. Belum dirasakan manfaat nyata dari SPIP oleh Pemerintah Daerah;
BAB IV. PENUTUP
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSIKALIMANTAN TENGAH TAHUN 2015
51
4. Kurangnya komitmen pimpinan mitra kerja dalam menindaklanjuti rekomendasiyang disampaikan oleh BPKP Perwakilan Provinsi Kalimantan Tengah.
Langkah-langkah yang direncanakan dalam rangka meningkatkan capaian kinerja antaralain adalah:
1. Dilakukan koordinasi dan komunikasi lebih intensif dengan Satuan Tugas SPIPPemerintah Daerah yang sudah dibentuk pada masing-masing pemerintahProvinsi/Kabupaten/Kota se wilayah Provinsi Kalimantan Tengah sebagai bagiandari upaya meningkatkan penyelenggaraan Pemerintah Daerah yangmenyelenggarakan SPIP sesuai PP Nomor 60 tahun 2008;
2. Akan ditingkatkan intensitas dan cakupan asistensi/bimtek kepada APIPProvinsi/Kabupaten/Kota sewilayah Provinsi Kalimantan Tengah untukmeningkatkan kapabilitas sampai level 3
3. Memperbaiki sistem perencanaan pengawasan dengan mengoptimalkan sumberdaya yang tersedia sehingga pelaksanaan pengawasan dapat berjalan secara efektifdan efisien.
---o0o---
Lampiran : 1 / 1 - 17
Indikator
Kinerja
Dana
(Rp000)
SDM
(OH)
Indikator
Kinerja
Dana
(Rp000)
SDM
(OH)
Indikator
KinerjaDana SDM
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
A. Sasaran Program Indikator Kinerja Program1. Perbaikan pengelolaan program
prioritas nasional dan pengelolaan
keuangan negara/korporasi
1.1 Perbaikan tatakelola, manajemen
risiko, dan pengendalian intern
pengelolaan program nasional
% 45 1,374,435 4,315 74.85 1,386,382 7,622 166.33 100.87 176.64
1.2 Persentase tindak lanjut rekomendasi
tata kelola, manajemen risiko dan
pengendalian intern pengelolaan
korporasi
% 100 396,070 910 94.44 369,944 828 94.44 93.40 90.99
1.3 Penyerahan hasil pengawasan
keinvestigasian kepada aparat penegak
hukum
% 60 458,950 1,250 100 457,562 1,495 166.67 99.70 119.60
2. Meningkatnya kualitas penerapan
SPIP Pemda/korporasi
2.1 Maturitas SPIP Pemerintah Propinsi
(level 3)% 0
2.2 Maturitas SPIP Pemerintah
Kabupaten/kota (level 3)% 10 199,086 840 0 189,071 1,173 0.00 94.97 139.64
2.3 Persentase BUMD yang kinerjanya
minimal berpredikat baik dari BUMD
yang dibina
% 52 148,035 334 57.14 108,337 370 109.88 73.18 110.78
2.4 Presentase BLUD yang kinerjanya
minimal baik dari BLUD yang dibina % 58 57,525 192 33.33 96,899 315 57.47 168.45 164.06
3. Meningkatnya kapabilitas
pengawasan intern Pemda
3.1 Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi
(Level 3)% 0
3.2 Kapabilitas APIP Pemerintah
Kabupaten/Kota(Level 3)% 0
3.3 Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi
(Level 2)% 100 100 15 100.00
3.4 Kapabilitas APIP Pemerintah
Kabupaten/Kota(Level 2)% 14.29 28.57 30 100.00
3.5 Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi
(Level 1)% 0 0
3.6 Kapabilitas APIP Pemerintah
Kabupaten/Kota (Level 1)% 85.71 71.43 145 116.66
B. Sasaran Program Indikator Kinerja Program
1. Meningkatnya kualitas pelayanan
dukungan teknis dalam pengawasan
BPKP
1.Persepsi kepuasan layanan kesesmaan
(skala likert 1-10)skala 7 11,709,356 7.43 11,489,214 116.66
21
CAPAIAN KINERJA OUTCOME TAHUN 2016
PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
SASARAN PROGRAM INDIKATOR KINERJA Satuan
Target Realisasi % Capaian
Lampiran : 2 / 2 - 18
2015 2016 2015 2016 2015 2016
3 4 5 6 7 8 9
A. Sasaran Program
1.1 Perbaikan tatakelola, manajemen risiko,
dan pengendalian intern pengelolaan
program nasional
% NA 45 NA 74.85 NA 166.33
1.2 Persentase tindak lanjut rekomendasi tata
kelola, manajemen risiko dan
pengendalian intern pengelolaan
korporasi
% NA 100 NA 94.44 NA 94.44
1.3 Penyerahan hasil pengawasan
keinvestigasian kepada aparat penegak
hukum
% NA 60 NA 100 NA 166.67
2.1 Maturitas SPIP Pemerintah Propinsi
(level 3) % NA 0 NA NA 0
2.2 Maturitas SPIP Pemerintah
Kabupaten/kota (level 3)% NA 10 NA 0 NA 0
2.3 Persentase BUMD yang kinerjanya
minimal berpredikat baik dari BUMD
yang dibina% NA 52 NA 57.14 NA 109.88
2.4 Presentase BLUD yang kinerjanya
minimal baik dari BLUD yang dibina% NA 58 NA 33.33 NA 57.47
3.1 Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi
(Level 3)% NA 0 NA 0 NA 0
3.2 Kapabilitas APIP Pemerintah
Kabupaten/Kota(Level 3)% NA 0 NA 0 NA 0
3.3 Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi
(Level 2)% NA 100 NA 100 NA 100
CAPAIAN KINERJA OUTCOME TAHUN 2015 DAN 2016
PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
1.
2.
3.
2
Perbaikan pengelolaan program
prioritas nasional dan pengelolaan
keuangan negara/korporasi
Meningkatnya kualitas penerapan
SPIP Pemda/korporasi
Meningkatnya kapabilitas
pengawasan intern Pemda
1
Indikator Kinerja Program
RealisasiTarget % CapaianSASARAN PROGRAM INDIKATOR KINERJA Satuan
Lampiran : 2 / 3 - 18
2015 2016 2015 2016 2015 2016
3 4 5 6 7 8 921
Indikator Kinerja Program
RealisasiTarget % CapaianSASARAN PROGRAM INDIKATOR KINERJA Satuan
3.4 Kapabilitas APIP Pemerintah
Kabupaten/Kota(Level 2)% NA 14.29 NA 28.57 NA 100
3.5 Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi
(Level 1)% NA 0 NA 0 NA 0
3.6 Kapabilitas APIP Pemerintah
Kabupaten/Kota (Level 1)% NA 85.71 NA 71.43 NA 116.66
B. Sasaran Program
1. Meningkatnya kualitas pelayanan
dukungan teknis dalam
pengawasan BPKP
1. Persepsi kepuasan layanan kesesmaan
(skala likert 1-10) skala 7 7 7.4 7.43 105.71 106.14
Indikator Kinerja Program
3. Meningkatnya kapabilitas
pengawasan intern Pemda
Lampiran : 3 / 4 - 18
SatuanRealisasi
2016
Target
2019% Capaian
3 5 7 8
A. Sasaran Program
1.1 Perbaikan tatakelola, manajemen
risiko, dan pengendalian intern
pengelolaan program nasional
% 74.85 50 149.7
1.2 Persentase tindak lanjut
rekomendasi tata kelola,
manajemen risiko dan
pengendalian intern pengelolaan
korporasi
% 94.44 80 118.05
1.3 Penyerahan hasil pengawasan
keinvestigasian kepada aparat
penegak hukum
% 100 100 100
2.1 Maturitas SPIP Pemerintah Propinsi
(level 3) % 100 0
2.2 Maturitas SPIP Pemerintah
Kabupaten/kota (level 3) % 0 75 0
2.3 Persentase BUMD yang kinerjanya
minimal berpredikat baik dari
BUMD yang dibina% 64 54 118.52
2.4 Presentase BLUD yang kinerjanya
minimal baik dari BLUD yang
dibina% 33.33 60 55.55
3.1 Kapabilitas APIP Pemerintah
Provinsi (Level 3)% 0 100 0
3.2 Kapabilitas APIP Pemerintah
Kabupaten/Kota(Level 3)% 0 78.57 0
3.3 Kapabilitas APIP Pemerintah
Provinsi (Level 2)% 100 0 100
3.4 Kapabilitas APIP Pemerintah
Kabupaten/Kota(Level 2)% 28.57 21.43 100
3.5 Kapabilitas APIP Pemerintah
Provinsi (Level 1)% 0 0 0
3.6 Kapabilitas APIP Pemerintah
Kabupaten/Kota (Level 1)% 71.43 0 200
B. Sasaran Program
1. Meningkatnya kualitas
pelayanan dukungan
teknis dalam pengawasan
BPKP
1. Persepsi kepuasan layanan
kesesmaan (skala likert 1-10)skala 7.43 8 92.88
CAPAIAN KINERJA OUTCOME TAHUN 2016 TERHADAP TARGET TAHUN 2019
PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
SASARAN PROGRAM INDIKATOR KINERJA
3. Meningkatnya kapabilitas
pengawasan intern
Pemda
Indikator Kinerja Program
1 2
Indikator Kinerja Program
1. Perbaikan pengelolaan
program prioritas
nasional dan pengelolaan
keuangan
negara/korporasi
2. Meningkatnya kualitas
penerapan SPIP
Pemda/korporasi
Lampiran : 4 / 5 - 18
Indikator
KinerjaDana (Rp000)
SDM
(OH)
Indikator
KinerjaDana (Rp000) SDM (OH)
Indikator
KinerjaDana SDM
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1Rekomendasi Hasil Pengawasan Perwakilan
BPKP
a
Rekomendasi Hasil Pengawasan Tata Kelola,
Manajemen resiko, dan Pengendalian Intern
Pengelolaan Keuangan Negara
IPP RS 20 385,058 1140 20 383,687 2941 100 99.64 257.98APD RS 28 489,032 1675 28 486,813 2528 100 99.55 150.93
bRekomendasi hasil Pengawasan Tata, Kelola,
Manajemen Resiko dan Pengendalian Intern
Pengelolaan KorporasiAN RS 18 300,675 744 18 299,419 673 100 99.58 90.46
cPenyerahan Hasil Pengawasan keinvestigasian
kepada APH
INV RS 25 442,261 1210 23 441,183 1455 92.00 99.76 120.25
Jumlah Rekomendasi Hasil Pengawasan
Perwakilan BPKP 91 1,617,026 4,769 89 1,611,102 7597 97.80 99.63 159.30
2Rekomendasi Hasil Pengawasan Perwakilan
BPKP (Nawacita)
a
Rekomendasi Hasil Pengawasan Tata Kelol,a
Manajemen resiko, dan Pengendalian Intern
Pengelolaan Keuangan Negara
IPP RS 16 260,758 960 16 252,994 1329 100 97.02 138.44APD RS 6 99,591 300 6 99,329 413 100 99.74 137.67
b
Rekomendasi hasil Pengawasan Tata, Kelola,
Manajemen Resiko dan Pengendalian Intern
Pengelolaan Korporasi
AN RS 3 67,395 126 3 66,525 114 100 98.71 90.4762
cPenyerahan Hasil Pengawasan keinvestigasian
kepada APH
INV RS 1 16,689 40 1 16,379 40 100 98.14 100
Jumlah Rekomendasi Hasil Pengawasan
Perwakilan BPKP (Nawacita) 26 444,433 1,426 26 435,227 1,896 100 97.93 132.96
3Rekomendasi Pengawasan Regional Bidang
Otonomi Daerah (Nawacita)
aRekomendasi Hasil Pengawasan Tata Kelol,a
Manajemen resiko, dan Pengendalian Intern
Pengelolaan Keuangan NegaraIPP RS 1 28,000 60 1 7,000 30 100 25 50APD RS 2 111,996 180 2 156,559 381 100 139.79 211.67
bRekomendasi hasil Pengawasan Tata, Kelola,
Manajemen Resiko dan Pengendalian Intern
Pengelolaan KorporasiAN RS 1 28,000 40 1 4,000 41 100 14.29 102.5
Jumlah Rekomendasi Pengawasan Regional
Bidang Otonomi Daerah (Nawacita) 4 167,996 280 4 167,559 452 100 99.74 161.43
4 Rekomendasi Pembinaan Penyelenggaraan SPIP
aRekomendasi Pembinaan Penyelenggaraan SPIP
Provinsi Level 3 - - - - - - - - - APD
bRekomendasi Pembinaan Penyelenggaraan SPIP
Kabupaten/Kota Level 3
APD RS 15 199,086 840 15 189,071 1173 100 94.97 139.643
c Rekomendasi Hasil Pengawasan BUMD
AN RS 9 148,035 334 9 108,337 370 100 73.18 110.78
d Rekomendasi Hasil Pengawasan BLUD
AN RS 3 57,525 192 3 96,899 315 100 168.45 164.06
Jumlah Rekomendasi Pembinaan
Penyelenggaraan SPIP RS 27 404,646 1,366 27 394,307 1,858 100 97.44 136.02
Jumlah Rekomendasi 06 RS 148 2,634,101 7,841 146 2,608,195 11,803 98.65 99.02 150.53
5 Jumlah Layanan Dukungan Manajemen
Perwakilan BPKPa Terbayarnya Hak-Hak Pegawai bulan 12 9,615,089 12 9,431,120 100 98.09
b Layanan Perkantoran bulan 12 1,197,000 12 1,174,708 100 98.14
c Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP laporan 80 497,267 2,043 80 494,485 2,709 100 99.44 132.60
6Terlaksananya rehabilitasi kantor perwakilan
BPKPa Tersedianya Rehab/Pembangunan Gedung Kantor M2 300 400,000 300 388,901 100 97.23
Jumlah Dukungan Manajemen 11,709,356 11,489,214 100 98.12
Rerata Capaian 99.73 98.57 144.46
CAPAIAN KINERJA OUTPUT TAHUN 2016
PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
% Capaian
No IKK/Rincian Kegiatan Satuan
Target Realisasi
Lampiran : 5 / 6 - 18
2015 2016 2015 2016 2015 20161 2 3 4 5 6 7 8 9
1Rekomendasi Hasil Pengawasan Perwakilan
BPKP
a
Rekomendasi Hasil Pengawasan Tata Kelola,
Manajemen resiko, dan Pengendalian Intern
Pengelolaan Keuangan Negara
IPP RS NA 20 NA 20 NA 100
APD RS NA 28 NA 28 NA 100
b
Rekomendasi hasil Pengawasan Tata, Kelola,
Manajemen Resiko dan Pengendalian Intern
Pengelolaan KorporasiAN RS NA 18 NA 18 NA 100
cPenyerahan Hasil Pengawasan keinvestigasian
kepada APH
INV RS NA 25 NA 23 NA 92
Jumlah Rekomendasi Hasil Pengawasan
Perwakilan BPKPNA 91 NA 89 NA
97.80
2Rekomendasi Hasil Pengawasan Perwakilan
BPKP (Nawacita)
a
Rekomendasi Hasil Pengawasan Tata Kelol,a
Manajemen resiko, dan Pengendalian Intern
Pengelolaan Keuangan NegaraIPP RS NA 16 NA 16 NA 100
APD RS NA 6 NA 6 NA 100
b
Rekomendasi hasil Pengawasan Tata, Kelola,
Manajemen Resiko dan Pengendalian Intern
Pengelolaan KorporasiAN RS NA 3 NA 3 NA 100
cPenyerahan Hasil Pengawasan keinvestigasian
kepada APH
INV RS NA 1 NA 1 NA 100
Jumlah Rekomendasi Hasil Pengawasan
Perwakilan BPKP (Nawacita)NA 26 NA 26 NA
100
3Rekomendasi Pengawasan Regional Bidang
Otonomi Daerah (Nawacita)
aRekomendasi Hasil Pengawasan Tata Kelol,a
Manajemen resiko, dan Pengendalian Intern
Pengelolaan Keuangan NegaraIPP RS NA 1 NA 1 NA 100
APD RS NA 2 NA 2 NA 100
bRekomendasi hasil Pengawasan Tata, Kelola,
Manajemen Resiko dan Pengendalian Intern
Pengelolaan KorporasiAN RS NA 1 NA 1 NA 100
Jumlah Rekomendasi Pengawasan Regional
Bidang Otonomi Daerah (Nawacita)NA 4 NA 4 NA
100
CAPAIAN KINERJA OUTPUT TAHUN 2015 DAN 2016
PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
Target Realisasi % CapaianNo IKK/Rincian Kegiatan Satuan
Lampiran : 5 / 7 - 18
2015 2016 2015 2016 2015 20161 2 3 4 5 6 7 8 9
Target Realisasi % CapaianNo IKK/Rincian Kegiatan Satuan
4 Rekomendasi Pembinaan Penyelenggaraan SPIP
aRekomendasi Pembinaan Penyelenggaraan SPIP
Provinsi Level 3NA NA NA
APD
bRekomendasi Pembinaan Penyelenggaraan SPIP
Kabupaten/Kota Level 3
APD RS NA 15 NA 15 NA 100
c Rekomendasi Hasil Pengawasan BUMD
AN RS NA 9 NA 9 NA 100
d Rekomendasi Hasil Pengawasan BLUD
AN RS NA 3 NA 3 NA 100
Jumlah Rekomendasi Pembinaan
Penyelenggaraan SPIPRS NA 27 NA 27 NA
100
Jumlah Rekomendasi RS 92 148 92.00 146 100.00 98.65
5 Jumlah Layanan Dukungan Manajemen
Perwakilan BPKPa Terbayarnya Hak-Hak Pegawai bulan 12 12 12 12 100 100
b Layanan Perkantoran bulan 12 12 12 12 100 100
c Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP laporan 60 80 60 80 100 100
6Terlaksananya rehabilitasi kantor perwakilan
BPKP
aTersedianya Rehab/Pembangunan Gedung
KantorM2 652 300 652 300 100
100
Lampiran : 6 / 8 - 18
1 2 3
1 2 3 4 5
1 Inspektorat Provinsi Kalimantan Tengah - √ 2015 - 2 -
2 Inspektorat Kabupaten Barito Selatan - √ 2016 1 - -
3 Inspektorat Kabupaten Barito Timur - √ 2016 1 - -
4 Inspektorat Kabupaten Barito Utara - √ 2016 1 - -
5 Inspektorat Kabupaten Gunung Mas - √ 2016 - 2 -
6 Inspektorat Kabupaten Kapuas - √ 2015 1 - -
7 Inspektorat Kabupaten Katingan - √ 2015 - 2 -
8 Inspektorat Kabupaten Kotawaringin Barat - √ 2015 - 2 -
9 Inspektorat Kabupaten Kotawaringin Timur - √ 2016 1 - -
10 Inspektorat Kabupaten Lamandau - √ 2016 1 - -
11 Inspektorat Kabupaten Murung Raya - √ 2016 1 - -
12 Inspektorat Kabupaten Pulang Pisau - √ 2015 1 - -
13 Inspektorat Kabupaten Seruyan - √ 2016 1 - -
14 Inspektorat Kabupaten Sukamara √ 2016 1 - -
15 Inspektorat Kota Palangka Raya √ 2016 - 2 -
KAPABILITAS APIP PEMERINTAH DAERAH
TAHUN 2016
Level
Assessmen/Penilaian Kapabilitas
6
No Nama APIPBelum Sudah Tahun
Lampiran : 7 / 9 - 18
1 Provinsi Kalimantan Tengah 2.28 2
2 Kabupaten Barito Selatan 1.55 1
3 Kabupaten Barito Timur 1.37 1
4 Kabupaten Barito Utara - -
5 Kabupaten Gunung Mas 1.53 1
6 Kabupaten Kapuas 1.59 1
7 Kabupaten Katingan 2.05 2
8 Kabupaten Kotawaringin Barat 1.57 1
9 Kabupaten Kotawaringin Timur 2.41 2
10 Kabupaten Lamandau 2.50 2
11 Kabupaten Murung Raya - -
12 Kabupaten Pulang Pisau 1.34 1
13 Kabupaten Seruyan 1.40 1
14 Kabupaten Sukamara - -
15 Kota Palangka Raya 1.92 1
No Pemerintah Daerah Skor Maturitas SPIPLevel Maturitas
SPIP
MATURITAS SPIP PEMERINTAH DAERAH
TAHUN 2016
Lampiran : 8 / 10 - 18
No Nama PDAM Skor Predikat
1 PDAM Kabupaten Barito Selatan 2.24 Kurang Sehat
2 PDAM Kabupaten Barito Timur 2.13 Sakit
3 PDAM Kabupaten Barito Utara 2.72 Kurang Sehat
4 PDAM Kabupaten Gunung Mas 2.63 Kurang Sehat
5 PDAM Kabupaten Kapuas 2.89 Sehat
6 PDAM Kabupaten Katingan 2.85 Sehat
7 PDAM Kabupaten Kotawaringin Barat 2.93 Sehat
8 PDAM Kabupaten Kotawaringin Timur 2.98 Sehat
9 PDAM Kabupaten Lamandau 3.27 Sehat
10 PDAM Kabupaten Murung Raya 2.31 Kurang Sehat
11 PDAM Kabupaten Pulang Pisau 2.875 Sehat
12 PDAM Kabupaten Seruyan 3.21 Sehat
13 PDAM Kabupaten Sukamara 2.73 Kurang Sehat
14 PDAM Kota Palangka Raya 2.86 Sehat
DAFTAR TINGKAT KESEHATAN
TAHUN 2015
PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM
Lampiran : 9 / 11 - 18
No Nama RSUD SKOR Predikat
1 RSUD Muara Teweh 64.70 Sedang
2 RSUD dr Doris Sylvanus 62.30 Sedang
3 RSUD Mas Amsyar Kasongan 71.35 Baik
DAFTAR KINERJA BLUD RSUD
TAHUN BUKU 2015
Lampiran 10 / 12 -17
Uraian No. Uraian Ref ST Judul ST1 2 3 4 5 6 7 8 9
1
Rekomendasi Pengawasan Perwakilan
BPKP 1
kepada Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Tengah agar:
1. Membuat perjanijian kerja sama dengan SKPD KB kabupaten/kota terkait dengan pencapaian
kinerja.
2. Melakukan koordinasi dengan SKPD KB kabupaten/kota untuk mendorong Faskes yang
memberikan pelayanan KB untuk membuat kerja sama dengan BPJS Kesehatan.
3. Berkoordinasi dengan BKKBN pusat terkait dengan penyaluran alkon ke BKKBN Provinsi
Kalimantan Tengah.
4. Menganggarkan kegiatan pelatihan untuk PLKB serta pelatihan MKJP untuk dokter dan bidan
pada tahun 2017.
LAK-376
19/10/2016
ST-611
28/09/2016
Audit Kinerja Program Keluarga
Berencana dan Kesehatan
Reproduksi Th 2015 pada BKKBN
Prov Kalimantan Tengah
1
2
Kepada Kepala Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara Klas I Tjilik Riwut agar:
a. Melakukan koordinasi mengenai pelaksanaan pembangunan dengan pihak terkait yaitu PT.
PLN (Persero) Provinsi Kalimantan Tengah, Dinas pertambangan dan Energi Provinsi
Kalimantan Tengah, Sekretaris Daerah Provinsi kalimantan Tengah serta warga setempat;
b. Mempercepat proses lelang untuk pekerjaan Lanjutan Pembangunan Terminal Baru Tahap III
Bandara Tjilik Riwut;
c. Penetapan harga kontrak harus berdasarkan HPS yang telah ditetapkan dan direviu oleh Irjen
Kementerian Perhubungan, kecuali telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku;
d. Melakukan mitigasi risiko terhadap target progres pembangunan fisik.
LR-234
25/07/2016
ST-388
09/06/2016
Reviu atas tata kelola revitalisasi
pembangunan bandar udara tjilik
riwut Palangka Raya TW 2 2016
1
3
kepada Kepala BPMPD Kabupaten Gunung Mas agar menginstruksikan kepada:
(1) PK pada lima desa untuk melengkapi bukti pendukung sebesar Rp21.670.450,00;
(2) PK pada lima desa untuk membuat dan menyampaikan LPD kepada UPK secara tepat waktu;
(3) PK pada tiga desa untuk melakukan pencatatan atas setiap transaksi penerimaan dan
pengeluaran dana.
LAI-121
18/04/2016
ST-184
18/03/2016
Audit atas Laporan Keuangan PNPM
Generasi Grant TF14769 Kabupaten
Gunung Mas
1
4
kepada Kepala Satker PKP2B Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kalimantan Tengah agar
menginstruksikan kepada
1. Koordinator BKM untuk segera menyelesaikan pekerjaan yang didukung dengan Berita Acara
Penyelesaian Pekerjaan dan foto dokumentasi.
2. empat Koordinator BKM tersebut untuk menyelesaikan pembuatan LPJ.
LAI-108
14/04/2016
ST-151
03/03/2016
Audit Keuangan dan Kinerja atas
PNPM Perkotaan (Loan IBRD
No.8213) pada Satker PKPBM
Provinsi Kalimantan Tengah TA yang
berakhir 31 Desember 2015
1
5
(1) Kepada Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Kotawaringin Barat agar
melakukan pemantauan secara periodik atas kegiatan desa mandiri benih di Desa Kumpai Batu
Bawah Kecamatan Arut Selatan dan Barambai Makmur Kecamatan Pangkalan Banteng.
(2) Kepada Ketua Kelompok Tani Desa Kumpai Batu Bawah Kecamatan Arut Selatan dan
Barambai Makmur Kecamatan Pangkalan Banteng agar menyelesaikan kegiatan SDMB sesuai
dengan RUK.
(3) Kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Olah Raga Kabupaten Kotawaringin Barat agar
menginstruksikan kepada Kepala Sekolah SDN 1 Sungai Kapitan dan SMPN 1 Kumai untuk
mempercepat pengajuan pencairan BSM kepada pihak BRI.
(4) Kepada Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Kabupaten Kotawaringin Barat
agar menyurati ke Kementerian Sosial terkait dengan penyaluran KIP, KIS, dan KKS.
LPM-26
11/02/2016
ST-43
22/01/2016
Monitoring Prioritas Pembangunan
Nasional pada Kabupaten
Kotawaringin Barat per 31 Desember
2015
1
6
kepada Kepala Satker Program PAMSIMAS Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kotawaringin
Barat agar:
1) Menginstruksikan kepada koordinator,pengurus KKM Desa Sulung, Perangkat Desa Sulung
untuk membuat komitmen penyelesaian pekerjaan dan penyediaan dana yang dibutuhkan untuk
penyelesaian pekerjaan sesuai dengan Adendum I nomor 04.a/PAMSIMAS II-APBN/2015 tanggal
21 Desember 2015 yaitu selesai pekerjaan tanggal 29 Maret 2016 yang didukung dengan Berita
Acara Penyelesaian Pekerjaan dan foto dokumentasi
2) Mempertanggungjawabkan proses pengadaan barang akibat perbedaan penyedia barang Pipa
PVC SNI R 12,5 (2”) dengan membuat surat pernyataan bahwa selisih dari perbedaan harga Pipa
akan dialihkan ke pekerjaan lain yaitu dengan menambah jumlah Pipa
LAI-151
21/05/2016
ST-154
03/03/2016
Audit atas Laporan Keuangan Third
Water Supply and Sanitation for Low
Income Communities Project (WSLIC-
3)/ PAMSIMAS) (TF-094792)
Kabupaten Kotawaringin Barat
1
REGISTER OUTPUTBidang : IPP
NoINDIKATOR KINERJA KEGIATAN REKOMENDASI TL Ket
Lampiran 10 / 13 -17
Uraian No. Uraian Ref ST Judul STNo
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN REKOMENDASI TL Ket
7
kepada Kepala Satuan Kerja Program Pamsimas agar melakukan percepatan penyelesaian Uji
Fungsi terhadap semua sarana air minum yang telah selesai dibangun dan melakukan serah
terima barang dengan KKM penerima bantuan Program PAMSIMAS dengan didukung dengan
Berita Acara Serah Terima
LAI-112
15/04/2016
ST-155
03/03/2016
Audit atas Laporan Keuangan Third
Water Supply and Sanitation for Low
Income Communities Project (WSLIC-
3)/ PAMSIMAS) (TF-094792) pada
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten
Kapuas
1
8
Kepala Satker Program PAMSIMAS Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Seruyan agar
menginstruksikan kepada koordinator dan pengurus KKM kedua desa tersebut untuk segera
menyelesaikan kekurangan pekerjaan tersebut yang didukung dengan Berita Acara Penyelesaian
Pekerjaan dan foto dokumentasi sebelum berakhirnya masa waktu SPBB tanggal 19 Maret 2016
LAI-113
15/04/2016
ST-156
03/03/2016
Audit atas Laporan Keuangan Third
Water Supply and Sanitation for Low
Income Communities Project (WSLIC-
3)/ PAMSIMAS) (TF-094792) pada
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten
Seruyan
1
9
kepada Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Kapuas agar:
1) menginstruksikan PJOK PNPM Mandiri Perdesaan GSC Kabupaten Kapuas untuk
mengoptimalkan penyaluran dana yang masih mengendap di rekening Pokja Kecamatan sesuai
perencanaan yang telah ditentukan.
2) Menginstruksikan Pelaksana Kegiatan di Desa Sei Teras dan Warnasari untuk segera
melengkapi bukti pertanggungjawabannya.
LAI-123
18/04/2016
ST-182
18/03/2016
Audit atas Laporan Keuangan PNPM
Generasi Grant TF14769 Kabupaten
Kapuas
1
10
Kepada Kepala BPMPD Provinsi Kalimantan Tengah selaku Penanggung Jawab PNPM Mandiri
Perdesaan Generasi Sehat dan Cerdas (GSC) Provinsi Kalimantan Tengah Tahun Anggaran 2015
untuk :
1) menginstruksikan PJOK PNPM GSC Provinsi Kalimantan Tengah mengusulkan pembentukan
tim koordinasi PNPM GSC untuk ditetapkan oleh Gubernur Kalimantan Tengah pada pelaksanaan
tahun 2016
2) Mempertanggungjawabkan pembayaran asuransi yang tidak sesuai bukti sebesar
Rp11.600.000,00 dan menyetorkan ke Kas Negara.
3) Membayarkan kekurangan tunjangan asuransi terhadap Fasilitator Kecamatan a.n. Febrianti
sebesar Rp2.735.431,00.
LAI-144
20/05/2016
ST-170
10/3/2016
Audit Keuangan atas Program
Nasional Pembangunan Masyarakat
Mandiri Generasi Loan IBRD TF
97410, TF 014769 Provinsi
Kalimantan Tengah TA 2015
1
11
kepada Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Provinsi Kalimantan
Tengah untuk menginstruksikan kepada masing-masing pimpinan satker di lingkungan Kantor
Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Provinsi Kalimantan Tengah untuk
mengingatkan kepada seluruh pegawainya yang terlibat dalam penyusunan laporan keuangan
agar:
a. Segera melakukan percepatan penyelesaian penyusunan LK dan CaLK semester II tahun 2015.
b. Melakukan penyusunan LK dan CaLK sesuai dengan ketentuan dalam Surat Perdirjen
Perbendaharaan nomor PER 42/PB/2014 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan dan
Pengeluaran Negara Akhir Tahun Anggaran 2015.
LBA-39
07/03/2016
ST-20
13/01/2016
Reviu Laporan Keuangan Tahun
2015 pada Satker Kementerian
Hukum dan HAM RI di Provinsi
Kalimantan Tengah
1
12
kepada Ketua Pengadilan Tinggi Provinsi Kalimantan Tengah agar menginstruksikan kepada
masing-masing pimpinan satker di lingkungan Pengadilan Tinggi Provinsi Kalimantan Tengah
untuk mengingatkan kepada seluruh pegawainya yang terlibat dalam penyusunan laporan
keuangan agar:
a. Segera melakukan percepatan penyelesaian penyusunan LK dan CaLK Tahun Anggaran yang
Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015.
b. Menginstruksikan kepada Kepala Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran (UAKPA) agar
memperhatikan dan menindaklanjuti permasalahan yang belum dapat ditindaklanjuti pada saat
kegiatan reviu.
c. Melakukan penyusunan LK dan CaLK sesuai dengan ketentuan dalam Surat Perdirjen
Perbendaharaan nomor PER-42/PB/2014 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan dan
Pengeluaran Negara Akhir Tahun Anggaran 2015.
LR-31
15/02/2016
ST-22
13/01/2016
Reviu Laporan Keuangan Tahun
2015 pada Pengadilan Tinggi
Provinsi Kalimantan Tengah
1
13
kepada Kepala Kejaksaan Tinggi Provinsi Kalimantan Tengah untuk menginstruksikan kepada
masing-masing pimpinan satker di lingkungan Kejaksaan Tinggi Provinsi Kalimantan Tengah
untuk mengingatkan kepada seluruh pegawainya yang bertanggung jawab dalam penyusunan
laporan keuangan agar :
a. Segera melakukan percepatan penyelesaian penyusunan LK dan CaLK semester II tahun 2015.
b. Melakukan penyusunan LK dan CaLK sesuai dengan ketentuan dalam Surat Perdirjen
Perbendaharaan nomor PER 42/PB/2014 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan dan
Pengeluaran Negara Akhir Tahun Anggaran 2015.
LBA-61
24/03/2016
ST-49
25/01/2016
Reviu Laporan Keuangan Tahun
2015 pada Satker Kejaksaan Tinggi di
Provinsi Kalimantan Tengah
1
Lampiran 10 / 14 -17
Uraian No. Uraian Ref ST Judul STNo
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN REKOMENDASI TL Ket
14
Kepada Kepala Sekretariat Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi Kalimantan Tengah agar
menginstruksikan kepada petugas SAI untuk:
1) Memperbaiki persentase kenaikan/penurunan realisasi pendapatan di CaLK;
2) Memperbaiki penyajian komposisi anggaran dan realisasi belanja dalam grafik di CaLK;
3) Menyajikan penjelasan atas Belanja Pegawai, Belanja Barang dan Belanja Modal Peralatan dan
Mesin di CaLK;
4) Menyesuaikan saldo aset tetap pada tabel di CaLK.
LBA-22
05/02/2016
ST-21
13/01/2016
Penyusunan Laporan Keuangan
Tahun 2015 pada Bawaslu Provinsi
Kalimantan Tengah
1
15
Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Provinsi Kalimantan Tengah selaku UAPPA/B-W
Kementerian Pertanian Provinsi Kalimantan Tengah untuk menginstruksikan masing-masing
Kepala Satker di lingkungan Kementerian Pertanian di Provinsi Kalimantan Tengah agar
memerintahkan petugas SAIBA dan SIMAK BMN untuk segera menyusun laporan keuangan
sesuai dengan Peraturan Dirjen Perbendaharaan Nomor PER-42/PB/2014 tentang Pedoman
Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga.
LBA-15
26/01/2016
ST-30
15/01/2016
Pendampingan Penyusunan Laporan
Keuangan Tahun 2016 pada Satker di
Lingkungan Kementerian Pertanian
Provinsi Kalimantan Tengah
1
16
kepada Kepala BNN Provinsi Kalimantan Tengah agar:
a) Berkoordinasi aktif dengan BNN Pusat terkait proposal penyelenggaraan kegiatan
peningkatan kompetensi.
b) Menginstruksikan Kepala Bagian Rehabilitasi untuk mempersiapkan data kepesertaan per
kabupaten untuk mengikuti kegiatan peningkatan kompetensi.
LPM-273
10/08/2016
ST-467
22/07/2016
Monitoring dan evaluasi Program
dan Kegiatan Prioritas Nasional B06
2016 pada Badan Narkotika Nasional
Provinsi Kalimantan tengah
1
17
kepada Kepala BNN Provinsi Kalimantan Tengah untuk melakukan koordinasi dengan BNN Pusat
terkait dengan narasumber kegiatan pelatihan dan berkoordinasi dengan lembaga rehabilitasi
yang akan diberi pelatihan untuk menentukan waktu pelaksanaan kegiatan peningkatan
kemampuan lembaga rehabilitasi medis dan sosial sesuai dengan target B06.
LPM-206
09/06/2016
ST-307
04/05/2016
Monitoring dan Evaluasi Program
dan Kegiatan Prioritas Nasional pada
Badan Narkotika Nasional Provinsi
Kalimantan Tengah Posisi 30 April
2016
1
18
1. Kepada Kepala Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Tengah agar menginstruksikan pada
pemerintah kabupaten/kota untuk mempercepat proses pengumpulan tunggakan dari
masyarakat dan segera melakukan transfer sisa tunggakan kepada Perum Bulog.
2. Kepada Rektor Universitas Palangka Raya agar mempercepat proses administrasi dan
berkoordinasi dengan Kemenristekdikti dalam pengurusan beasiswa dan pencairan dana
Bidikmisi dan Afirmasi untuk mahasiswa baru
3. Kepada Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Tengah agar berkoordinasi dengan
Kemendikbud untuk melakukan pembayaran kekurangan dana BOS dengan total dana
Rp4.168.450.000,00 untuk sekolah tingkat pendidikan dasar dan Rp1.655.850.000,00 untuk
sekolah tingkat pendidikan menengah kepada Kabupaten yang mengalami kekurangan bayar.
LPM-438
08/11/2016
ST-670
18/10/2016
Monitoring dan Evaluasi Pengawasan
Program dan Kegiatan Prioritas
Nasional (Kemendikbud,
Kemenristekdikti, Kemensos) per 30
September 2016 Prov. Kalimantan
Tengah
1
2
Rekomendasi Pengawasan Perwakilan
BPKP Nawacita1
kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kotawaringin Timur agar:
1. Menginformasikan kelebihan pembayaran peserta PBI sebesar Rp64.115.375,00 kepada
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
2. Menginstruksikan Bendahara pada sepuluh Puskesmas tersebut di atas untuk menyetorkan
pendapatan jasa giro ke Kas Daerah dengan jumlah seluruhnya sebesar Rp23.481.955,00.
LAK-172
07/06/2016
ST-235
05/04/2016
Audit Kinerja Program JKN Tahun
2015 Kabupaten Kotawaringin
Timur
0
2
Kepada Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kotawaringin Barat
disarankan agar:
• Berkoordinasi dengan Direktorat Pembina SMK Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia atas pengembalian selisih pembelian semen gresik di SMKN 2 Pangkalan Bun
dan SMK Bhakti Indonesia Medika;
• Memberikan teguran/sanksi kepada kepala sekolah yang tidak mentaati ketentuan/peraturan
dalam bantuan pemerintah dan bantuan sosial;
• Memantau pelaksanaan tindak lanjut dan melaporkan hasil tindak lanjut atas saran-saran yang
telah disampaikan tersebut;
• Membuat kebijakan agar Sekolah menyampaikan laporan progres penyelesaian bantuan
pemerintah dan penyaluran bantuan sosial Program Indonesia Pintar.
LPM-484
09/12/2016
ST-706
3/11/2016
Monitoring dan evaluasi Aksesibilitas
Pendidikan Pada Dinas Pendidikan
Kab Kotawaringin Barat
0
3
kepada Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kotawaringin Timur disarankan agar:
1. Memberikan teguran/sanksi kepada sekolah yang tidak mentaati ketentuan/peraturan terkait
bantuan pemerintah dan bantuan;
2. Memantau pelaksanaan tindak lanjut atas saran-saran yang telah disampaikan masing-masing
sekolah dan melaporkannya;
3. Membuat kebijakan agar sekolah menyampaikan laporan progres penyelesaian bantuan
pemerintah dan penyaluran bantuan sosial Program Indonesia Pintar.
LPM-483
08/12/2016
ST-707
3/11/2016
Monitoring dan evaluasi Aksesibilitas
Pendidikan Pada Dinas Pendidikan
Kab Kotawaringin Timur
0.08
Lampiran 10 / 15 -17
Uraian No. Uraian Ref ST Judul STNo
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN REKOMENDASI TL Ket
4
kepada Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pulang Pisau agar:
a. Membayar kekurangan tunjangan profesi guru TA 2015 sesuai dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 30 Tahun 2015 sebesar Rp126.979.000,00.
b. Melakukan koreksi atas daftar kurang bayar tunjangan profesi guru PNS dan Non PNS yang
telah dibuat sebelumnya sebesar Rp46.413.500,00.
c. Membuat kebijakan dalam bentuk surat edaran, surat keputusan, pedoman tentang
pembayaran tunjangan profesi guru terkait keikutsertaan para guru mengikuti diklat dengan
berkoordinasi dengan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Tengah dan
memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
LATT-58
24/03/2016
ST-139
22/02/2016
Verifikasi atas Tunggakan Tunjangan
Profesi Guru TA 2013 s.d 2015 di
Wilayah Kementerian Agama
Kabupaten Pulang Pisau
0
5
kepada Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Murung Raya, kami sarankan agar:
1. Menginstruksikan kepada Bendahara Satker-Satker Kementerian Agama Kabupaten Murung
Raya untuk melakukan koreksi atas daftar kurang bayar tunjangan profesi guru PNS yang telah
dibuat sebelumnya.
2. Menginstruksikan kepada Satker-Satker Kementerian Agama Kabupaten Murung Raya untuk
mengusulkan kepada Kementerian Agama kekurangan bayar TPG di wilayahnya masing-masing
melalui Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Tengah dengan nilai sebesar
Rp450.900.800,00.
3. Menginstruksikan kepada Satker MTsN Laung Tuhup untuk menarik kembali kelebihan
pembayaran sebesar Rp3.116.000,00.
LATT-60
24/03/2016
ST-141
22/02/2016
Verifikasi atas Tunggakan Tunjangan
Profesi Guru TA 2013 s.d 2015 di
Wilayah Kementerian Agama
Kabupaten Murung Raya
0
6
kepada Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lamandau agar memerintahkan Kepala
Sekolah Madrasah Ibtidaiyah Sematu Jaya untuk mengusulkan kekurangan Tunjangan Profesi
Guru Agama Tahun 2015 sebanyak empat orang guru sebesar Rp12.251.600,00,00 kepada
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama, dan segera membayar kekurangan
Tunjangan Profesi Guru Agama Tahun 2015 kepada yang berhak, jika dananya sudah tersedia.
LATT-57
24/03/2016
ST-138
22/02/2016
Verifikasi atas Tunggakan Tunjangan
Profesi Guru TA 2013 s.d 2015 di
Wilayah Kementerian Agama
Kabupaten Lamandau
1
7
kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas agar:
Menginformasikan kelebihan pembayaran peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) kepada
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia melalui Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan
Tengah sebesar Rp45.294.100,00.
LAK-173
07/06/2016
ST-234
05/04/2016
Audit Kinerja Program JKN Tahun
2015 Kabupaten Kapuas
1
8
kepada Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Kapuas untuk
(1) memberikan teguran secara tertulis kepada tim verifikasi Kecamatan Bataguh sesuai
ketentuan yang berlaku
(2) menginstruksikan kepada seluruh pengecer di Kabupaten Kapuas untuk melakukan
perhitungan penyaluran pupuk berdasarkan pada RDKK dan alokasi yang tersedia.
LPM-260
27/07/2016
ST-385
09/06/2016
Monitoring dan Evaluasi Program
Ketahanan Pangan s.d Triwulan II
Tahun 2016 Kabupaten Kapuas
1
9
1. Kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Barito Selatan agar
menginstruksikan Kepala Sekolah Penerima BSM/PIP segera melengkapi dokumen prasyarat
pencairan dana BSM sehingga dana BSM dapat segera digunakan oleh siswa dan membuat
laporan pertanggungjawaban penerimaan dana BSM.
2. Kepada Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Barito Selatan agar
melakukan percepatan pelaksanaan verifikasi dan penyaluran data penerima KIP dan PBI
penerima KIS.
3. Kepada Dinas Kepala Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Barito Selatan untuk secara aktif
berkoordinasi dengan Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Kalimantan Tengah serta
Pemerintah Kabupaten Barito Selatan terkait kejelasan penyaluran dana bantuan sosial benih
karet seluas 40 Ha.
LPM-30
15/02/2016
ST-42
22/01/2016
Monitoring Prioritas Pembangunan
Nasional pada Kabupaten Barito
Selatan per 31 Desember 2015
1
10
Kepada Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kotawaringin Barat agar :
a. Mendokumentasikan hasil verifikasi dokumen usulan calon penerima bantuan penangkapan
ikan;
b. Memerintahkan masing-masing koperasi yaitu Bogam Karya Mandiri, Karya Harapan, dan
Usaha Mina Jaya untuk melengkapi Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) anggota KUB nya.
c. Melakukan pembinaan kepada koperasi calon penerima bantuan agar bantuan sarana
penangkap ikan yang akan diterima dapat difungsikan secara optimal untuk usaha penangkapan
dan pemasaran ikan dalam meningkatkan kesejahteraan para anggota KUB.
LEV-479
06/12/2016
ST-720
09/11/2016
Evaluasi atas pembangunan bidang
kelautan dan perikanan tahun 2016
pada Dinas Kelautan dan Perikanan
Kab. Kotawaringin Barat
0
Lampiran 10 / 16 -17
Uraian No. Uraian Ref ST Judul STNo
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN REKOMENDASI TL Ket
11
Kepada Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten
Katingan kami rekomendasikan agar melakukan pengawalan terhadap
pelaksanaan KUBE yang sedang berjalan dengan menyusun suatu rencana
aksi yang minimal mencakup:
1) rencana intensifikasi monitoring dan evaluasi pelaksanaan KUBE untuk
mengawal pelaksanaan KUBE yang masih aktif,
2) rencana pengendalian terhadap pelaksanaan pendampingan terhadap
KUBE
3) rencana pengalokasian dana untuk pelaksanaan kegiatan yang
diperlukan, sesuai dengan kapasitas dan prioritas Dinas Sosial, Tenaga
Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Katingan.
LAK-323
15/09/2016
ST-533
18/08/2016
Audit Kinerja Aksesibilitas
Masyarakat Miskin terhadap
Kegiatan Ekonomi Produktif melalui
kelompok usaha bersama di
Kabupaten Katingan Tahun 2012,
2013, 2014 dan 2015
0
12
kepada Rektor Universitas Palangka Raya, kami sarankan agar memerintahkan kepada pengelola
akuntansi untuk melakukan koreksi Laporan Keuangan semester I 2016 atas Persediaan dengan
menambahkan Persediaan yang masih berstatus “belum teregister” sebesar Rp827.383.100,00
dan mengurangkan nilai persediaan yang barangnya sudah tidak ada (dalam aplikasi diistilahkan
NULL) sebesar Rp13.605.500,00.
LATT-478
06/12/2016
ST-666
17/10/2016
Audit Tujuan Tertentu atas Aset
Lancar, Aset Tetap dan Aset Lainnya
serta Monitoring Hasil Inventarisasi
BMN Tahun 2016 pada Universitas
Palangka Raya
0
13
Kepada Bupati Seruyan agar memerintahkan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten
Seruyan untuk berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah dan
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dalam upaya penyediaan tenaga kesehatan sesuai
standar.
LAK-451
18/11/2016
ST-613
28/09/2016
Audit kinerja atas Aksesibilitas dan
Mutu pelayanan kesehatan di DTPK
Tahun 2015 pada Kabupaten
Seruyan
1
14
Kepada Bupati Murung Raya agar memerintahkan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Murung
Raya untuk berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah dan
Kementerian Kesehatan RI terkait pemenuhan standar/kriteria SDM dan Sarpras Kesehatan di
Kabupaten Murung Raya dengan melaporkan kondisi SDM dan sarpras kesehatan yang belum
memenuhi standar yang ditetapkan Kementerian Kesehatan dalam rangka optimalisasi SDM dan
Sarpras Kesehatan
LAK-409
03/11/2016
ST-612
28/09/2016
Audit kinerja atas Aksesibilitas dan
Mutu pelayanan kesehatan di DTPK
Tahun 2015 pada Kabupaten Murung
Raya
0
15
Kepada Rektor Universitas Palangka Raya agar mereklasifikasi aset Gedung dan Bangunan Dalam
Pengerjaan atas pekerjaan gedung gorseni, gedung instalasi kebun budidaya pertanian, gedung
rektorat tahap I, gedung pasca sarjana, sekat ruangan fakultas kedokteran ke dalam Aset Tetap
Gedung dan Bangunan senilai Rp12.411.962.350,00.
LATT-407
02/11/2016
ST-648
10/07/2016
Audit atas aset yang statusnya adalah
Konstruksi Dalam Pengerjaan
(KDP)/yang belum selesai
pembangunan kontruksi gedungnya
(mangkrek)/atau bermasalah di UPR
per 30 Juni 2016
1
16
Kepada Kepala Sekretariat Bawaslu Provinsi Kalimantan Tengah agar:
a. Memberikan teguran tertulis kepada Panwas Kabupaten Kotawaringin Timur beserta 16
Panwas Kecamatan se- Kabupaten Kotawaringin Timur berkaitan dengan SPD yang dibuat dalam
1 lembar untuk perjalanan dinas lebih dari 1 orang.
b. Memberikan teguran tertulis kepada 16 Panwas Kecamatan se- Kabupaten Kotawaringin
Timur berkaitan dengan kontrak perjanjian sewa peralatan kantor berupa laptop dan printer
dengan pihak penyedia jasa penyewaan laptop dan printer pada masing-masing kecamatan yang
tidak mencantumkan merek dan spesifikasinya.
LR-204
09/06/2016
ST-301
03/05/2016
Reviu atas Pertanggungjawaban
Dana Hibah Bawaslu
Kabupaten/Kota TA 2015 pada
Bawaslu Provinsi Kalimantan Tengah
1
3
Rekomendasi Pengawasan Regional
Bidang Otonomi Daerah Nawacita1
Kepada Bupati Kapuas agar:
1) Menginstruksikan kepada satker yang bertugas dalam pengurusan sertifikat lahan untuk lebih
aktif dalam proses pengurusan sertifikat lahan dalam rangka percepatan penyelesaian
pembuatan sertifikat atas lahan seluas 300 ha di lokasi Pelabuhan Laut Batanjung.
2) Melakukan koordinasi dengan Kantor Pertanahan Kabupaten Kapuas untuk mempermudah
proses pembuatan sertifikat atas lahan seluas 300 ha di lokasi Pelabuhan Laut Batanjung.
3) Mengalokasikan dana untuk kegiatan pembangunan akses jalan menuju Pelabuhan Laut
Batanjung dan untuk melanjutkan penyelesaian pembangunan jembatan dalam APBD TA 2017.
4) Mengusulkan bantuan dana APBN untuk pembangunan akses jalan menuju Pelabuhan Laut
Batanjung kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat pada TA 2017.
LPM-491
19/12/2016
ST-769
30/11/16
Monitoring dan evaluasi
pembangunan pelabuhan laut
Batanjung Kabupaten Kapuas per 30
November 2016
0
top related