riinnggkkaassaann eekksseekkuuttiiff -...
Post on 29-May-2018
223 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
LKIP PUSAT LITBANG PERMUKIMAN 2014 Hal : i
KKAATTAA PPEENNGGAANNTTAARR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas telah selesainya penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Puslitbang Permukiman Tahun 2014 ini.
Memperhatikan Peraturan Menteri PAN dan Reformasi Birokrasi: 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu Laporan Kinerja Instansi Pemerintah sebagai pengganti Permen PAN Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, maka Pusat Litbang Permukiman yang berada dibawah Badan Litbang, Kementerian Pekerjaan Umum diwajibkan untuk menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP).
LKIP Puslitbang Permukiman berisi gambaran mengenai tingkat pencapaian sasaran ataupun tujuan dalam mencapai visi, misi dan strategi yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang ditetapkan dan dilengkapi dengan analisis dan evaluasi terhadap tujuan dan sasaran program yang telah dijanjikan pada Penetapan Kinerja yang tertuang pada DIPA tahun anggaran 2014.
Terima kasih kami ucapkan kepada seluruh pihak yang telah mendukung pencapaian kinerja Pusat Litbang Permukiman dan kepada seluruh tim penyusun LKIP 2014 di Lingkungan Puslitbang Permukiman, Badan Litbang Kementerian Pekerjaan Umum.
Mudah-mudahan laporan ini dapat memberikan gambaran lengkap kinerja Puslitbang Permukiman dalam melaksanakan tugas pokoknya tersebut diatas.
Bandung, Januari 2015 Kepala Pusat Litbang Permukiman,
Prof. DR. Ir. Anita Firmanti, MT
NIP. 196006151987032001
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
LKIP PUSAT LITBANG PERMUKIMAN 2014 Hal : ii
RRIINNGGKKAASSAANN EEKKSSEEKKUUTTIIFF
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) yang merupakan implementasi Instruksi Presiden No. 7 tahun 1999 menjadi tolak ukur pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi suatu instansi pemerintah. LKIP Puslitbang Permukiman 2014 menggambarkan pelaksanaan tugas dan fungsi dengan mengacu pada Renstra Kementerian Pekerjaan Umum, Renstra Badan Litbang PU dan Renstra Puslitbang Permukiman serta DIPA Tahun 2014 untuk 5 satker di lingkungan Puslitbang Permukiman.
Dalam pelaksanaan kegiatan di lingkungan Puslitbang Permukiman 2010-2014, telah ditetapkan visi Puslitbang Permukiman sebagai berikut :
Menjadi institusi litbang yang terdepan dalam menghasilkan teknologi dan rumusan kebijakan bidang permukiman yang BERMANFAAT, APLIKATIF INOVATIF, dan KOMPETITIF serta berwawasan lingkungan.
Untuk mencapai visi tersebut, Puslitbang Permukiman memiliki 4 (empat) misi sebagai berikut :
1. Menghasilkan teknologi permukiman yang bermanfaat bagi masyarakat, aplikatif, inovatif, dan kompetitif;
2. Menyusun produk-produk norma, standar, pedoman, dan manual bidang permukiman;
3. Memasyarakatkan hasil penelitian dan pengembangan bidang permukiman; 4. Mengembangkan, menguasai dan mengembangkan teknologi permukiman masa
depan yang ramah lingkungan.
Tujuan Puslitbang Permukiman yang berpedoman kepada Renstra Kementerian PU 2010-2014, meliputi :
1. Menyediakan teknologi siap pakai dalam rangka menunjang pencapaian tujuan Kementerian PU;
2. Meningkatkan akses stakeholders terhadap pilihan-pilihan teknologi untuk mengantisipasi permasalahan yang terkait dengan pengembangan infrastruktur bidang Pekerjaan Umum dan Permukiman;
3. Meningkatkan kualitas layanan teknis, administrasi, dan manajemen kelitbangan untuk mengantisipasi tuntutan reformasi birokrasi di lingkungan Kementerian PU.
Adapun sasaran yang ingin dicapai berdasarkan tujuan di atas adalah:
1. Bertambahnya pilihan IPTEK PU siap pakai;
2. Meningkatnya dukungan IPTEK siap pakai untuk pengembangan infrastruktur PU dan permukiman yang berwawasan lingkungan;
3. Bertambahnya SPM (K) untuk meningkatkan kualitas bidang PU dan Permukiman;
4. Meningkatnya penyelenggaraan layanan teknis untuk mengurangi permasalahan kualitas infrastruktur PU dan permukiman;
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
LKIP PUSAT LITBANG PERMUKIMAN 2014 Hal : iii
5. Meningkatnya kualitas perencanaan pemrograman, penganggaran, koordinasi program, pembinaan administrasi KLN serta pemantauan dan evaluasi pelaksanaan;
6. Meningkatnya kualitas organisasi dan tata laksana yang profesional dan berkompeten sesuai dengan jabatan dan bidang tugasnya;
7. Meningkatnya administrasi kegiatan pemerintahan dan pembangunan yang tertib dan pelayanan prasarana dan sarana kementerian PU;
8. Meningkatnya keahlian dan sarana kelitbangan.
Pagu anggaran Tahun 2014 sebesar Rp. 113.773.000.000,- (seratus tiga belas milyar tujuh ratus tujuh puluh tiga juta rupiah)). Jika dibandingkan dengan Anggaran Tahun 2013 sebesar Rp. 105.195.992.000,- (seratus lima milyar seratus sembilan puluh lim ajuta sembilan ratus sembilan puluh dua ribu rupiah) mengalami kenaikan sebesar Rp. 8.577.008.000,- (Delapan milyar lima ratus tujuh puluh tujuh juta delapan ribu rupiah).
Dibandingkan pada pelaksanaan kegiatan tahun 2013 maka pada pelaksanana kegiatan Tahun Anggaran 2014 Pusat Litbang Permukiman dapat melakukan efisiensi anggaran sebesar 4,95% dengan perincian sebagai berikut:
a. Pagu Anggaran Tahun 2013 sebesar Rp. 105.195.992.000,- (seratus lima milyar seratus sembilan puluh lima juta sembilan ratus sembilan puluh dua ribu rupiah) dengan realisasi penyerapan anggaran sebesar 97,37% dan capaian output 100%;
b. Pagu Anggaran Tahun 2014 sebesar Rp. 113.773.000.000,- (seratus tiga belas milyar tujuh ratus tujuh puluh tiga juta rupiah) dengan realisasi penyerapan anggaran sebesar 95,05% dan capaian output 100%;
Penghematan anggaran berasal dari Efisiensi Kerja Aparatur Negara, efisiensi kegiatan pertemuan/ rapat di luar kantor, penghematan dari Gerakan Hidup Sederhana, dan penghematan dari sisa lelang.
Pada pelaksanaan kegiatan tahun 2014 Puslitbang Permukiman telah berhasil menyelesaikan seluruh output yang diperjanjikan pada dokumen Penetapan Kinerja.
Kendala yang menonjol dalam pelaksanaan kegiatan tahun 2014 disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya :
a. Adanya perubahan peraturan ditengah perjalanan sehingga merubah perencanaan anggaran dan berpotensi menyebabkan kinerja tidak optimal;
b. Perubahan Aplikasi Keuangan yang bersifat ujicoba seperti SPAN, SILABI, SAKTI. c. Keterbatasan Sumber Daya Manusia Pengelola Satker; d. Kendala Pengadaan Barang/ Jasa; e. Kebijakan Pemerintah di Masa Transisi seperti seperti kebijakan pembatasan
perjalanan dinas dan penyelenggaraan acara di luar kantor, Kebijakan/instruksi yang bersifat “menggantung”.
f. Pemaketan Swakelola dan Kontraktual terdapat beberapa paket yang harus dilelang ulang;
g. Ketidaksesuaian Aturan dengan Litbang
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
LKIP PUSAT LITBANG PERMUKIMAN 2014 Hal : iv
Dalam rangka optimalisasi kegiatan, langkah antisipatif dalam pelaksanaan kegiatan di tahun mendatang akan dilakukan dengan cara:
• Puslitbang PerPuslitbang Permukiman telah mengubah strategi pelaksanaan litbang, dimana penyiapan Proposal Teknik untuk TA 2015 telah disiapkan pada bulan Oktober 2014 dan telah pula diberikan Bimbingan Teknis Pemantapan Proposal Teknik tersebut pada bulan November 2014. Direncanakan pada awal TA 2015 Proposal Teknis tersebut sudah dapat dilaksanakan/ditindaklanjuti dengan pelaksanaan litbang (bahan sosialisasi peningkatan mutu litbang terlampir).
• Menyiapkan dokumen teknis secara detail dan matang serta menugaskan tim penyusun Detail Engineering Design (DED) sedini mungkin dengan surat perintah dari Kepala Puslitbang Permukiman, khususnya untuk kegiatan yang akan dilelangkan.
• Membentuk 3 (tiga) Pokja pada Unit Layanan Pengadaan dan menugaskan 4 (empat) orang pejabat pengadaan barang dan jasa sebagai strategi pengadaan barang/jasa yang lebih efektif agar beban setiap pokja dan pejabat pengadaan tidak terlalu berat sehingga waktu penyelesaian pengadaan dapat dipercepat.
• Menyiapkan data dukung kegiatan selengkap-lengkapnya pada saat proses penelitian di SPIP Kementerian PU dan penelaahan di Direktorat Jenderal Anggaran, sehingga tidak ada kegiatan yang diblokir.
• Menyiapkan dan melengkapi dokumen teknis dan dokumen lelang sejelas-jelasnya dan sedetil mungkin serta menyusun strategi pengadaan barang/jasa yang matang, agar tidak terjadi lelang ulang.
• Penetapan lokasi penerapan model penelitian harus sudah ditetapkan dan difinalkan sebelum proses pelelangan dilaksanakan. Puskim telah menugaskan tim untuk mulai melakukan survey dan menjajaki kerjasama dengan pihak pemda dan penerima manfaat salah satunya dalam hal penetapan lokasi uji coba penerapan model.
• Penyiapan kegiatan yang berhubungan dengan aplikator teknologi hasil litbang Puskim harus lebih dipersiapkan dari tahun sebelumnya, penetapan lokasi harus sudah ditetapkan, teknologi yang akan diterapkan harus diverifikasi ulang termasuk kesiapan aplikator-aplikatornya.
• Mengembangkan data centre sebagai media pengelolaan data dasar yang dapat dimanfaatkan oleh kegiatan-kegiatan penelitian. Hal ini dimaksudkan pula sebagai upaya efisiensi / mengurangi biaya perjalan dinas yang semakin dibatasi.
• Mengembangkan kegiatan inkubasi hasil litbang sebagai wahana pematangan kerjasama pemanfaatan hasil litbang dengan stake holder terkait.
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
LKIP PUSAT LITBANG PERMUKIMAN 2014 Hal : v
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .......................................................................................................... i
Ringkasan Eksekutif ................................................................................................... ii
Daftar Isi .................................................................................................................... v
Daftar Tabel ............................................................................................................... viii
Daftar Gambar ........................................................................................................... xiii
BAB I Pendahuluan ............................................................................................. I – 1
1.1. Umum....................................................................................................... I – 1
1.2. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi....................................................... I – 2
1.2.1. Tugas dan Fungsi .......................................................................... I – 2
1.2.2. Struktur Organisasi ....................................................................... I – 8
1.2.3. Sumber Daya Manusia .................................................................. I – 10
1.3. Kondisi dan Tantangan Pembangunan .................................................... I – 15
1.3.1. Kondisi dan Tantangan Pembangunan Pada Rentra 2010 - 2014 . I – 15
1.3.2. Kondisi dan Tantangan Pembangunan Tahun 2014 ..................... I – 18
1.4. Peran Strategis......................................................................................... I – 20
1.4.1. Lingkungan Internal ....................................................................... I – 20
1.4.1.1. Anggaran Kegiatan ........................................................... I – 20
1.4.1.2. Dukungan Kelitbangan ..................................................... I – 24
1.4.1.3. Laboratorium dan Peralatan ............................................ I – 24
1.4.2. Lingkungan Eksternal .................................................................... I – 31
1.4.2.1. Peluang dan Tantangan ................................................... I – 31
1.4.2.2. Fasilitas dan Kerjasama .................................................... I – 33
1.5. Sistematika Penyusunan LKIP .................................................................. I – 36
BAB II Perencanaan Kinerja ................................................................................ II – 1
2.1. Rencana Strategis (RENSTRA) 2010 – 2014 ............................................ II – 1
2.1.1. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Strategis ........................................ II – 1
2.1.1.1. Visi Kementerian Pekerjaan Umum ................................. II – 1
2.1.1.2. Misi Kemeterian Pekerjaan Umum .................................. II – 1
2.1.1.3. Visi Badan Penelitian dan Pengembangan
Kementerian PU ............................................................... II – 2
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
LKIP PUSAT LITBANG PERMUKIMAN 2014 Hal : vi
2.1.1.4. Misi Badan Penelitian dan Pengembangan
Kementerian PU ................................................................ II – 2
2.1.1.5. Tujuan dan Sasaran Strategis Balitbang ........................... II – 3
2.1.1.6. Visi Puslitbang Permukiman ............................................. II – 3
2.1.1.7. Misi Puslitbang Permukiman ............................................ II – 3
2.1.1.8. Tujuan dan Sasaran Strategis Puslitbang Permukiman .... II – 3
2.1.2. Kebijakan, Program dan Kegiatan ................................................. II – 4
2.1.2.1. Kebijakan .......................................................................... II – 4
2.1.2.2. Program ............................................................................ II – 4
2.1.2.3. Kegiatan ............................................................................ II – 4
2.2. Rencana Kinerja Tahunan 2014 ............................................................... II – 6
2.3. Perjanjian Kinerja..................................................................................... II – 9
2.4. Perbedaan PK dengan RKT ...................................................................... II – 14
2.4.1. Penjelasan Perbedaan PK dengan RKT .......................................... II – 14
2.4.2. Perbedaan Target Input ................................................................ II – 15
2.4.3. Perbedaan Target Output ............................................................. II – 17
2.4.4. Perbedaan Target Outcome .......................................................... II – 17
2.4.5. Perbedaan Target Harga Output ................................................... II – 18
BAB III Akuntabilitas Kinerja ............................................................................... III – 1
3.1. Capaian Kinerja Organisasi ...................................................................... III – 1
3.1.1. Capaian Kinerja, Permasalahan dan Tindak Lanjut Per Tri Wulan III – 2
3.1.1.1. Capaian Kinerja, Permasalahan dan Tindak Lanjut
Tri Wulan Pertama ......................................................... III – 2
3.1.1.2. Capaian Kinerja, Permasalahan dan Tindak Lanjut
Tri Wulan Kedua.............................................................. III – 13
3.1.1.3. Capaian Kinerja, Permasalahan dan Tindak Lanjut
Tri Wulan Ketiga .............................................................. III – 32
3.1.1.4. Capaian Kinerja, Permasalahan dan Tindak Lanjut
Tri Wulan Keempat ......................................................... III – 51
3.1.1.5. Rekapitulasi Capaian Kinerja Triwulan ............................ III – 61
3.2. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja ..................................................... III – 65
3.2.1. Perbandingan Pencapaian Data Kinerja ........................................ III – 65
3.2.1.1. Perbandingan Pencapaian Kinerja Keuangan ................. III – 65
3.2.1.2. Perbandingan Pencapaian Kinerja Fisik .......................... III – 67
3.2.1.3. Perbandingan Pencapaian Kinerja Tahunan Terhadap
Renstra ............................................................................ III – 68
3.2.2. Kendala Yang Dihadapi Dalam Pencapaian Kinerja....................... III – 70
3.2.3. Pencapaian Kegiatan Unggulan ..................................................... III – 73
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
LKIP PUSAT LITBANG PERMUKIMAN 2014 Hal : vii
3.2.4. Pelayanan KePada Stakeholders dan Publikasi Produk Litbang.... III – 88
3.2.4.1. Pelayanan Uji Laboratorium, Sertifikasi dan
Advis Teknis (PULSA) ...................................................... III – 88
3.2.4.2. Inisiasi dan Kerjasama .................................................... III – 100
3.2.4.3. Diseminasi dan Sosialisasi .............................................. III – 104
3.2.4.4. Seminar dan Kolokium ................................................... III – 106
3.2.4.5. Publikasi Jurnal Ilmiah .................................................... III – 109
3.2.5. Penghargaan Kepada Puslitbang Permukiman Tahun 2014 ........ III – 111
3.3. Realisasi Anggaran .................................................................................. III – 113
3.3.1. Perbandingan Pencapaian Anggaran ............................................ III – 113
3.3.2. Kendala Dalam Pencapaian Kinerja Keuangan .............................. III – 114
3.4. Hal-Hal Yang Memerlukan Perhatian Untuk Peningkatan Kinerja
Pusat Litbang Permukiman..................................................................... III – 115
3.4.1. Pembinaan Sumber Daya Manusia ............................................... III – 115
3.4.2. Reformasi Birokrasi dan Sistem Manajemen Mutu (SMM) .......... III – 116
3.4.3. Rekomendasi dan Tindak Lanjut LAKIP ......................................... III – 120
3.4.3.1. Langkah Antisipatif Untuk Tahun Yang Akan Datang ..... III – 120
3.4.3.2. Rekomendasi Sakip ......................................................... III – 124
3.4.3.3. Tindak Lanjut Sakip ......................................................... III – 125
BAB IV PENUTUP ............................................................................................. IV – 1
4.1. Tinjauan Umum Terhadap Keberhasilan .................................................... IV – 1
4.2. Tinjauan Umum Terhadap Kegagalan ......................................................... IV – 1
4.3. Harapan Perbaikan Kinerja Tahun Yang Akan datang ................................ IV – 2
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. IV – 3
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
LKIP PUSAT LITBANG PERMUKIMAN 2014 Hal : viii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1. Kondisi dan Tantangan Pembangunan Tahun 2014 ................................. I – 19
Tabel 1.2. Perbandingan Data Kinerja ....................................................................... I – 22
Tabel 1.3. Jumlah Penghematan Anggaran Tahun 2014 ........................................... I – 23
Tabel 1.4. Pengadaan Peralatan dan Pengembangan Laboratorium T.A. 2014 ....... I – 26
Tabel 1.5. Kalibrasi Peralatan Laboratorium T.A. 2014 ............................................. I – 28
Tabel 1.5. Kalibrasi Peralatan Laboratorium T.A. 2014 (Lanjutan) ........................... I – 29
Tabel 1.5. Kalibrasi Peralatan Laboratorium T.A. 2014 (Lanjutan) ........................... I – 30
Tabel 1.5. Kalibrasi Peralatan Laboratorium T.A. 2014 (Lanjutan) ........................... I – 31
Tabel 1.6. Jumlah Mitra Kerjasama Tahun 2014 ....................................................... I – 33
Tabel 1.7. Jumlah Inisiasi Kerjasama Tahun 2014 ..................................................... I – 33
Tabel 2.1. Jenis Output .............................................................................................. II – 7
Tabel 2.2. Rencana kinerja Tahunan (RKT) Puslitbang Permukiman Tahun 2014 .... II – 8
Tabel 2.3. Perjanjian Kinerja ...................................................................................... II – 9
Tabel 2.3. Perjanjian Kinerja (Lanjutan) .................................................................... II – 10
Tabel 2.4. Jumlah Penghematan Anggaran Taun 2014 ............................................. II – 12
Tabel 2.5. Rekapitulasi Revisi DIPA Pusat Litbang Permukiman T.A. 2014 ............... II – 14
Tabel 2.6. Perbedaan Target Input PK dengan RKT................................................... II – 16
Tabel 2.7. Perbedaan Target Output PK dengan RKT................................................ II – 17
Tabel 2.8. Perbedaan Target Outcome PK dengan RKT ............................................ II – 18
Tabel 2.9. Perbedaan Harga Output PK dengan RKT ................................................ II – 18
Tabel 2.9. Perbedaan Harga Output PK dengan RKT (Lanjutan) ............................... II – 19
Tabel 3.1. Kriteria Penilaian ...................................................................................... III – 2
Tabel 3.2. Progres Keuangan dan Fisik Tri Wulan Pertama ...................................... III – 2
Tabel 3.3. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Naskah Ilmiah Triwulan Pertama ..... III – 4
Tabel 3.4. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Rumusan Teknologi Triwulan
Pertama .................................................................................................... III – 4
Tabel 3.5. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Model Fisik Triwulan Pertama ......... III – 5
Tabel 3.6. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Model Sistem Triwulan Pertama ..... III – 5
Tabel 3.7. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Penyusunan R-0 Triwulan Pertama . III – 6
Tabel 3.8. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Prototipe Triwulan Pertama ............ III – 7
Tabel 3.9. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Kriteria Desain Triwulan Pertama .... III – 7
Tabel 3.10. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Penyusunan Naskah
Kebijakan Triwulan Pertama .................................................................. III – 8
Tabel 3.11. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Diseminasi, Sosialisasi
dan TOT Triwulan Pertama ..................................................................... III – 8
Tabel 3.12. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Advis Teknik Triwulan Pertama ..... III – 8
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
LKIP PUSAT LITBANG PERMUKIMAN 2014 Hal : ix
Tabel 3.13. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Layanan Perkantoran
Triwulan Pertama ................................................................................... III – 9
Tabel 3.14. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Dukungan Penyelenggaraan
Litbang Triwulan Pertama ...................................................................... III – 9
Tabel 3.14. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Dukungan Penyelenggaraan
Litbang Triwulan Pertama (Lanjutan) ..................................................... III – 10
Tabel 3.14. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Dukungan Penyelenggaraan
Litbang Triwulan Pertama (Lanjutan) ..................................................... III – 11
Tabel 3.15. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Layanan Publik Triwulan Pertama . III – 11
Tabel 3.16. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Layanan Pengadaan
Sarana dan Prasarana Triwulan Pertama .............................................. III – 11
Tabel 3.17. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Layanan Pengadaan
Kendaraan Bermotor Triwulan Pertama ............................................... III – 12
Tabel 3.18. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Perangkat Pengolah
Data dan Komunikasi Triwulan Pertama ............................................... III – 12
Tabel 3.19. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Peralatan dan Fasilitas
Perkantoran Triwulan Pertama .............................................................. III – 12
Tabel 3.20. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Gedung/ Bangunan
Triwulan Pertama ................................................................................... III – 12
Tabel 3.21. Progres Fisik dan Keuangan Per Akhir Juni 2014 .................................... III – 13
Tabel 3.22. Skenario Penghematan Anggaran Per Juni 2014 ................................... III – 17
Tabel 3.23. Capaian Indikator Kinerja Program Triwulan Kedua Tahun 2014 .......... III – 18
Tabel 3.24. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Naskah Ilmiah Triwulan Kedua ...... III – 19
Tabel 3.25. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Rumusan Teknologi Triwulan
Kedua ...................................................................................................... III – 21
Tabel 3.26. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Model Fisik Triwulan Kedua ........... III – 22
Tabel 3.27. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Model Sistem Triwulan Kedua ....... III – 22
Tabel 3.28. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Penyusunan R-0 Triwulan Kedua ... III – 23
Tabel 3.29. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Prototipe Triwulan Kedua .............. III – 24
Tabel 3.30. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Kriteria Desain Triwulan Kedua ..... III – 25
Tabel 3.31. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Penyusunan Naskah
Kebijakan Triwulan Kedua ...................................................................... III – 26
Tabel 3.32. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Diseminasi, Sosialisasi
dan TOT Triwulan Kedua ........................................................................ III – 27
Tabel 3.33. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Advis Teknik Triwulan Kedua ......... III – 27
Tabel 3.34. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Layanan Perkantoran
Triwulan Kedua ....................................................................................... III – 28
Tabel 3.35. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Dukungan Penyelenggaraan
Litbang Triwulan Kedua .......................................................................... III – 28
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
LKIP PUSAT LITBANG PERMUKIMAN 2014 Hal : x
Tabel 3.35. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Dukungan Penyelenggaraan
Litbang Triwulan Kedua (Lanjutan) ........................................................ III – 29
Tabel 3.36. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Layanan Publik Triwulan Kedua ..... III – 30
Tabel 3.37. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Layanan Pengadaan
Sarana dan Prasarana Triwulan Kedua .................................................. III – 30
Tabel 3.38. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Layanan Pengadaan
Kendaraan Bermotor Triwulan Kedua .................................................... III – 30
Tabel 3.39. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Perangkat Pengolah
Data dan Komunikasi Triwulan Kedua ................................................... III – 31
Tabel 3.40. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Peralatan dan Fasilitas
Perkantoran Triwulan Kedua .................................................................. III – 31
Tabel 3.41. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Gedung/ Bangunan
Triwulan Kedua ....................................................................................... III – 32
Tabel 3.42. Progres Fisik dan Keuangan Per Akhir September 2014 ........................ III – 32
Tabel 3.43. Capaian Indikator Kinerja Program Triwulan Ketiga Tahun 2014 .......... III – 37
Tabel 3.44. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Naskah Ilmiah Triwulan Ketiga ...... III – 39
Tabel 3.45. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Rumusan Teknologi Triwulan
Ketiga ........................................................................................................ III – 40
Tabel 3.46. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Model Fisik Triwulan Ketiga ........... III – 41
Tabel 3.47. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Model Sistem Triwulan Ketiga ....... III – 41
Tabel 3.48. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Penyusunan R-0 Triwulan Ketiga ... III – 42
Tabel 3.49. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Prototipe Triwulan Ketiga .............. III – 42
Tabel 3.50. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Kriteria Desain Triwulan Ketiga ..... III – 44
Tabel 3.51. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Penyusunan Naskah
Kebijakan Triwulan Ketiga ...................................................................... III – 45
Tabel 3.52. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Diseminasi, Sosialisasi
dan TOT Triwulan Ketiga ........................................................................ III – 45
Tabel 3.53. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Advis Teknik Triwulan Ketiga ......... III – 45
Tabel 3.54. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Layanan Perkantoran
Triwulan Ketiga ....................................................................................... III – 46
Tabel 3.55. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Dukungan Penyelenggaraan
Litbang Triwulan Ketiga .......................................................................... III – 47
Tabel 3.55. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Dukungan Penyelenggaraan
Litbang Triwulan Ketiga (Lanjutan) ........................................................ III – 48
Tabel 3.56. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Layanan Publik Triwulan Ketiga ..... III – 49
Tabel 3.57. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Layanan Pengadaan
Sarana dan Prasarana Triwulan Ketiga .................................................. III – 49
Tabel 3.58. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Layanan Pengadaan
Kendaraan Bermotor Triwulan Ketiga .................................................... III – 49
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
LKIP PUSAT LITBANG PERMUKIMAN 2014 Hal : xi
Tabel 3.59. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Perangkat Pengolah
Data dan Komunikasi Triwulan Ketiga .................................................... III – 50
Tabel 3.60. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Peralatan dan Fasilitas
Perkantoran Triwulan Ketiga .................................................................. III – 50
Tabel 3.61. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Gedung/ Bangunan
Triwulan Ketiga ....................................................................................... III – 51
Tabel 3.62. Progres Fisik dan Keuangan Per Akhir Desember 2014 ......................... III – 51
Tabel 3.63. Capaian Indikator Kinerja Program Triwulan Keempat Tahun 2014 ...... III – 54
Tabel 3.63. Capaian Indikator Kinerja Program Triwulan Keempat Tahun 2014
(Lanjutan) .............................................................................................. III – 55
Tabel 3.64. Capaian Indikator Kinerja Triwulan Keempat Tahun 2014 ..................... III – 55
Tabel 3.64. Capaian Indikator Kinerja Triwulan Keempat Tahun 2014 (Lanjutan) ... III – 56
Tabel 3.64. Capaian Indikator Kinerja Triwulan Keempat Tahun 2014 (Lanjutan) ... III – 57
Tabel 3.64. Capaian Indikator Kinerja Triwulan Keempat Tahun 2014 (Lanjutan) ... III – 58
Tabel 3.64. Capaian Indikator Kinerja Triwulan Keempat Tahun 2014 (Lanjutan) ... III – 59
Tabel 3.64. Capaian Indikator Kinerja Triwulan Keempat Tahun 2014 (Lanjutan) ... III – 60
Tabel 3.65. Rekapitulasi Hasil Evaluasi Kinerja Triwulan .......................................... III – 61
Tabel 3.65. Rekapitulasi Hasil Evaluasi Kinerja Triwulan (Lanjutan) ......................... III – 62
Tabel 3.65. Rekapitulasi Hasil Evaluasi Kinerja Triwulan (Lanjutan) ......................... III – 63
Tabel 3.65. Rekapitulasi Hasil Evaluasi Kinerja Triwulan (Lanjutan) ......................... III – 64
Tabel 3.66. Perbandingan Capaian Kinerja Tahun 2010 - 2014 dengan Renstra
2010 - 2014 ............................................................................................. III – 69
Tabel 3.66. Perbandingan Capaian Kinerja Tahun 2010 - 2014 dengan Renstra
2010 – 2014 (Lanjutan) .......................................................................... III – 70
Tabel 3.67. Pencapaian Kegiatan Unggulan .............................................................. III – 77
Tabel 3.68. Kegiatan Inovasi ...................................................................................... III – 87
Tabel 3.68. Kegiatan Inovasi (Lanjutan) .................................................................... III – 88
Tabel 3.69. Jumlah Layanan Pulsa Puslitbang PermukimanT.A. 2014 ...................... III – 89
Tabel 3.70. Pelayanan Uji Kualitas Air Pada Laboratorium Lingkungan ................... III – 90
Tabel 3.70. Pelayanan Uji Kualitas Air Pada Laboratorium Lingkungan (Lanjutan) .. III – 91
Tabel 3.71. Pelayanan Pengujian Pada Laboratorium Bahan Bangunan .................. III – 92
Tabel 3.72. Pelayanan Pengujian Pada Laboratorium Struktur dan
Konstruksi Bangunan .............................................................................. III – 93
Tabel 3.72. Pelayanan Pengujian Pada Laboratorium Struktur dan
Konstruksi Bangunan (Lanjutan) ............................................................ III – 94
Tabel 3.73. Pelayanan Pengujian Pada Laboratorium Tata Bangunan ..................... III – 94
Tabel 3.73. Pelayanan Pengujian Pada Laboratorium Tata Bangunan (Lanjutan) .... III – 95
Tabel 3.73. Pelayanan Pengujian Pada Laboratorium Tata Bangunan (Lanjutan) .... III – 96
Tabel 3.74. Data Sertifikasi IPA dan IPAL T.A. 2014 .................................................. III – 97
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
LKIP PUSAT LITBANG PERMUKIMAN 2014 Hal : xii
Tabel 3.75. Jumlah Layanan advis Teknis Puslitbang Permukiman T.A. 2014 .......... III – 98
Tabel 3.75. Jumlah Layanan advis Teknis Puslitbang Permukiman T.A. 2014
(Lanjutan) ............................................................................................... III – 99
Tabel 3.76. Daftar Perjanjian Kerjasama Puslitbang Permukiman dan Mitra
T.A. 2014 ................................................................................................. III – 100
Tabel 3.76. Daftar Perjanjian Kerjasama Puslitbang Permukiman dan Mitra
T.A. 2014 (Lanjutan) ............................................................................... III – 101
Tabel 3.76. Daftar Perjanjian Kerjasama Puslitbang Permukiman dan Mitra
T.A. 2014 (Lanjutan) ............................................................................... III – 102
Tabel 3.76. Daftar Perjanjian Kerjasama Puslitbang Permukiman dan Mitra
T.A. 2014 (Lanjutan) ............................................................................... III – 103
Tabel 3.77. Diseminasi Teknologi NSPM dan Teknologi Hasil Litbang T.A. 2014 ...... III – 104
Tabel 3.78. Pameran Hasil Litbang ............................................................................ III – 105
Tabel 3.78. Pameran Hasil Litbang (Lanjutan) ........................................................... III – 106
Tabel 3.79. Jurnal Permukiman Vol. 9 No. 1, April 2014 ........................................... III – 109
Tabel 3.80. Masalah Bangunan, Vol. 49 No. 1 Juli 2014 ........................................... III – 109
Tabel 3.81. Journal of Human Settlements, Vol. 6 No.1 Juli 2014 ............................ III – 110
Tabel 3.82. Journal of Human Settlements, Vol. 6 No.2 September 2014 ............... III – 110
Tabel 3.83. Jurnal Permukiman Vol. 9 No. 2, Agustus 2014 ..................................... III – 110
Tabel 3.84. Jurnal Permukiman Vol. 9 No. 3, November 2014 ................................. III – 111
Tabel 3.85. Perbandingan Data Kinerja ..................................................................... III – 113
Tabel 3.86. Program dan Kegiatan Reformasi Birokrasi di Lingkungan
Puslitbang Permukiman ......................................................................... III – 117
Tabel 3.86. Program dan Kegiatan Reformasi Birokrasi di Lingkungan
Puslitbang Permukiman (Lanjutan) ........................................................ III – 118
Tabel 3.87. Proporsi Penganggaran Pada Renstra 2015 - 2019 ................................ III – 122
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
LKIP PUSAT LITBANG PERMUKIMAN 2014 Hal : xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1. Struktur Organisasi Puslitbang Permukiman........................................ I – 9
Gambar 1.2. Rekapitulasi Jumlah Sumber Daya Manusia per Tahun ....................... I – 10
Gambar 1.3. Status Kepegawaian ............................................................................. I – 11
Gambar 1.4. Komposisi SDM Bedasarkan Golongan ................................................ I – 11
Gambar 1.5. Komposisi SDM Berdasarkan Pejabat Fungsional ................................ I – 12
Gambar 1.6. Komposisi SDM Berdasarkan Jabatan Fungsional ................................ I – 13
Gambar 1.7. Komposisi SDM Berdasarkan Kelas Jabatan/ Grade ............................ I – 13
Gambar 1.8. Komposisi SDM Berdasarkan Pendidikan ............................................. I – 20
Gambar 1.9. Anggaran Berdasarkan Orientasi Kegiatan Pada Renstra 2010-2014 .. I – 18
Gambar 1.10. Komposisi Anggaran Berdasarkan Renstra 2010 – 2014 ................... I – 21
Gambar 1.11. Peningkatan Nilai Anggaran Kegiatan ................................................ I – 22
Gambar 1.12. Produk Litbang Puslitbang Permukiman ............................................ I – 24
Gambar 1.13. Pengadaan Peralatan Laboratorium .................................................. I – 27
Gambar 2.1. Alokasi Anggaran untuk Penghematan Pada Masing–Masing Sataker II – 12
Gambar 3.1. Kegiatan Monev Bulanan dengan Teleconfrence ................................ III – 1
Gambar 3.2. Realisasi dan Rencana Keuangan ......................................................... III – 3
Gambar 3.3. Realisasi dan Rencana Fisik .................................................................. III – 3
Gambar 3.4. Sandingan Progres Keuangan Triwulan Antara Tahun 2013 - 2014 ..... III – 14
Gambar 3.5. Sandingan Progres Fisik Juni 2014 dan Juni 2013 ................................ III – 15
Gambar 3.6. Progres Lelang Pada Triwulan Kedua ................................................... III – 16
Gambar 3.7. Sandingan Progres Keuangan September 2014 dan September 2013 III – 33
Gambar 3.8. Sandingan Progres Fisik September 2014 dan September 2013 ......... III – 34
Gambar 3.9. Sandingan Progres Keuangan Desember 2013 dan Desember 2014... III – 52
Gambar 3.10. Sandingan Progres Fisik Desember 2013 dan Desember 2014 .......... III – 53
Gambar 3.11. Sandingan Realisasi Keuangan Tahun 2013 dan Tahun 2014 ............ III – 66
Gambar 3.12. Grafik Perbandingan Persentase Rencana dan Capaian Realisasi
Keuangan Tahun 2014 ....................................................................... III – 66
Gambar 3.13. Sandingan Realisasi Fisik Tahun 2013 dan Tahun 2014 ..................... III – 67
Gambar 3.14. Grafik Perbandingan Persentase Rencana dan Capaian Realisasi
Fisik Tahun 2014 ................................................................................ III – 68
Gambar 3.15. Identifikasi Permasalahan dan Kendala Yang Dihadapi ..................... III – 70
Gambar 3.16. Prototype Teknologi Rumah Berbasis Bahan Baku Lokal ................... III – 74
Gambar 3.17. Prototype Teknologi Pengolahan Air dan Sanitasi di Kawasan DAS .. III – 76
Gambar 3.18. Pelaksanaan Launching Pelayanan Satu Pintu ................................... III – 89
Gambar 3.19. Progres Sertifikasi tahun 2009 - 2014 ................................................ III – 97
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
LKIP PUSAT LITBANG PERMUKIMAN 2014 Hal : xiv
Gambar 3.20. Progres Pelayanan Advis Teknis Per Tahun ........................................ III – 98
Gambar 3.21. Realisasi Penerimaan PNBP Tahun 2009 - 2014 ................................. III – 100
Gambar 3.22. Progres Pelaksanaan Diseminasi dan Sosialisasi Per Tahun .............. III – 104
Gambar 3.23. Pelaksanaan Diseminasi dan Sosialisasi Hasil Litbang ........................ III – 105
Gambar 3.24. Pelaksanaan Pameran ........................................................................ III – 106
Gambar 3.25. Pelaksanaan Kolokium Hasil Litbang .................................................. III – 107
Gambar 3.26. Pelaksanaan Seminar ......................................................................... III – 107
Gambar 3.27. Pelaksanaan Seminar Rumah Tradisional .......................................... III – 108
Gambar 3.28. Peningkatan Nilai Anggaran Kegiatan ................................................ III – 113
Gambar 3.29. Isu Strategis Dan Kegiatan Litbang ..................................................... III – 121
Gambar 3.30. Siklus Output Kegiatan litbang ........................................................... III – 123
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB I PENDAHULUAN I - 1
BAB I P E N D A H U L U A N
1.1 U M U M
Sebagai perwujudan pemerintahan yang baik (good governance), setiap instansi pemerintah wajib mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan fungsinya kepada masyarakat. Salah satu bentuk pertanggungjawaban adalah sistem pelaporan akuntabilitas. Dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor: 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja disebutkan Pimpinan Unit Kerja wajib menyiapkan, menyusun, serta menyampaikan Laporan Kinerja secara tertulis, periodik, dan melembaga.
Instansi pemerintah menyusun LKIP dengan tujuan menginformasikan dan mengkomunikasikan kinerja yang sudah dicapai. (Sebagai bentuk media komunikasi, Lakip disusun secara sistematis dan mudah dipahami oleh khalayak yang berkepentingan). LKIP dibuat secara periodik setiap akhir tahun anggaran berjalan sesuai dengan peraturan yang ditetapkan oleh instansi berwenang, yaitu :
1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas KKN;
2. Instruksi Presiden Nomor: 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
3. Instruksi Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 01/IN/M/2012 tentang Penyusunan, Pelaporan, Dan Evaluasi LAKIP Tahun 2011 Serta Penetapan Kinerja Tahun 2012;
4. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 17/PRT/M/2012 tentang Pedoman Penyusunan LAKIP DAN PK Di Lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum;
5. Peraturan Menteri PAN dan Reformasi Birokrasi: 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu Laporan Kinerja Instansi Pemerintah sebagai pengganti Permen PAN Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
Pusat Litbang Permukiman, Badan Litbang Kementerian Pekerjaan Umum turut membuat LAKIP sebagai bagian dari pertanggungjawaban instansi pemerintah terhadap publik.
LAKIP ini disusun berdasarkan hasil analisis dan evaluasi kinerja Pusat Litbang Permukiman. Analisis meliputi uraian keterkaitan antara penetapan kinerja, pencapaian kinerja kegiatan, cara pengukuran dan evaluasi kinerja dengan program dan kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi dan misi sesuai dengan yang ditetapkan dalam Rencana Strategis (RENSTRA).
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB I PENDAHULUAN I - 2
Dalam rangka mengimplementasikan UU No.1/2004 tentang perbendaharaan Negara dan Peraturan Pemerintah No. 8/2006 tentang pelaporan keuangan dan kinerja instansi pemerintah. Sejak tahun 2010 pemerintah telah melaksanakan reformasi perencanaan dan penganggaran serta manajemen berbasis kinerja di lingkungan instansi pemerintah.
Undang-undang dan peraturan tersebut juga mengamanatkan pelaksanaan perencanaan dan penganggaran yang berbasis kinerja dengan persfektif jangka menengah melalui suatu kerangka Penganggaran Berbasis Kinerja (PBK), Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah (KPJM) dan Anggaran Terpadu yang juga digunakan sebagai landasan dalam penyusunan Renstra.
Penganggaran Berbasis Kinerja (PBK) sudah diterapkan sejak tahun 2010 di Kementerian Pekerjaan Umum dengan melakukan penyesuaian struktur manajemen kinerja yang ada dengan restrukturisasi program yang sudah diinisiasi oleh Kementerian Keuangan dan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional. Berdasarkan restrukturisasi program tersebut. Unit Eselon I bertanggung jawab terhadap pencapaian outcome, sedangkan Unit Eselon II bertanggung jawab terhadap pencapaian output sehingga wajib menyusun Indikator Kinerja Kegiatan yang juga merupakan elemen Lakip.
Pusat Litbang Permukiman merupakan organisasi dengan unit kerja yang menjalankan tugas dan fungsi dalam pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengembangan Permukiman serta mempunyai tujuan dan sasaran jangka pendek dan menengah yang tercantum dalam Renstra, dijanjikan dalam Penetapan Kinerja, dianggarkan dalam DIPA serta dilaporkan dalam bentuk pertanggungjawaban terhadap masyarakat melalui LAKIP.
Bab ini menjelaskan tentang mandat Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 08/PRT/M/2010, tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum yang mempunyai tugas melaksanakan penelitian dan pengembangan serta penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang permukiman.
Dalam rangka mendukung tujuan dan sasaran strategis Badan Litbang Kementerian Pekerjaan Umum, maka Pusat Litbang Permukiman memiliki tugas dan fungsi sebagai berikut:
1.2 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI
1.2.1. TUGAS DAN FUNGSI
Sesuai Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 08/PRT/M/2010, tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum, Puslitbang Permukiman mempunyai tugas dan fungsi sebagai berikut :
Tugas :
Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman mempunyai tugas melaksanakan penelitian dan pengembangan serta penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang permukiman.
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB I PENDAHULUAN I - 3
Fungsi :
Dalam menjalankan tugas dimaksud, Puslitbang Permukiman menyelenggarakan fungsi sebagai berikut
a. penyusunan kebijakan teknis, rencana dan strategi penelitian, pengembangan dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta penyelidikan dan pengkajian di bidang permukiman;
b. pelaksanaan penelitian, pengembangan, penerapan, serta pelayanan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta penyelidikan dan pengkajian di bidang permukiman;
c. penyiapan, perumusan, dan evaluasi standar, pedoman, dan manual di bidang permukiman;
d. pemantauan, evaluasi, dan pelaporan tugas penelitian, pengembangan dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta penyelidikan dan pengkajian di bidang permukiman;
e. pelaksanaan pengembangan sumber daya manusia dan sarana kelitbangan di bidang permukiman;
f. pelaksanaan administrasi meliputi ketatausahaan, keuangan, kerumahtanggaan, arsip dan dokumentasi, pengelolaan barang milik Negara, kepegawaian, organisasi dan tatalaksana, kerja sama, serta komunikasi dan informasi publik;
g. pemberian dukungan yang diperlukan bagi penyelenggaraan penguasaan, pemanfaatan, dan pemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi; dan
h. pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh Kepala Badan.
Sebagai pelaksana tugas dan fungsi di atas, Puslitbang Permukiman didukung oleh unit Eselon III dalam lingkup manajemen sebagai berikut :
1. Bagian Tata Usaha
Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan urusan keuangan dan pengelolaan penerimaan negara bukan pajak, ketatausahaan, kerumahtanggaan, serta pengelolaan Barang Milik Negara di lingkungan Puslitbang Permukiman. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Bagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan urusan kebendaharaan, pelaksanaan anggaran dan pengelolaan penerimaan negara bukan pajak, pembukuan, serta verifikasi dan akuntansi keuangan; dan
b. pelaksanaan urusan ketatausahaan, arsip dan dokumentasi, kerumahtanggaan, serta pengelolaan barang milik negara.
Gedung Puslitbang Permukiman
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB I PENDAHULUAN I - 4
2. Bidang Program dan Kerjasama
Bidang Program dan Kerjasama mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana strategis program dan anggaran kegiatan penelitian, pengembangan dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi, monitoring, evaluasi, pelaporan, akuntabilitas kinerja serta pengembangan kerjasama. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Bidang Program dan Kerjasama menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan rencana strategis program dan anggaran, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan kegiatan penelitian, serta pengembangan dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi; dan
b. pengembangan kerjasama penelitian, pengembangan dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam dan luar negeri, pengkoordinasian kegiatan kemitraan penelitian, serta pengembangan dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi.
3. Bidang Standar dan Diseminasi
Mempunyai tugas melaksanakan melaksanakan perumusan dan evaluasi standar, pedoman, dan manual, diseminasi, advis teknis, dan fasilitasi mitigasi dan adaptasi dampak lingkungan, serta layanan informasi.
Dalam melaksanakan tugas tersebut, Bidang Standar dan Diseminasi menyelenggarakan fungsi:
a. koordinasi penyiapan program perumusan dan evaluasi, penerapan standar, pedoman, dan manual teknis, serta pengelolaan lingkungan; dan
b. koordinasi pelaksanaan pengembangan dan pemasyarakatan standar, pedoman, dan manual serta layanan teknis, komunikasi, dan informasi publik.
4. Bidang Sumber Daya Kelitbangan
Bidang Sumber Daya Kelitbangan mempunyai tugas melaksanakan administrasi kepegawaian, pengembangan sumber daya manusia dan sarana kelitbangan, perpustakaan serta fasilitasi Hak atas Kekayaan Intelektual. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Bidang Sumber Daya Kelitbangan menyelenggarakan fungsi:
Penyelenggaraan Kolokium Hasil Litbang
Dokumen SPM(K)
Diklat Peningkatan Kapasitas SDM
Talkshow pada kolokium 2014
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB I PENDAHULUAN I - 5
a. pelaksanaan administrasi dan pengembangan sumber daya manusia; dan
b. pengembangan sarana kelitbangan.
Selain Unit Eselon III untuk lingkup manajemen di atas, berdasarkan Peraturan Menteri PU Nomor 21/PRT/M/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Kementerian Pekerjaan Umum, Puslitbang Permukiman didukung oleh Unit Pelaksana Teknis yang terdiri dari Balai-Balai, meliputi :
1. Balai Perumahan dan Lingkungan
Balai Perumahan dan Lingkungan mempunyai tugas melaksanakan penelitian dan pengembangan konsep kebijakan bidang perumahan dan lingkungan.
Fasilitas: 1. Studio Sistem Informasi Geografi; 2. Studio Massa Ruang; dan 3. Studio Komputasi.
2. Balai Bahan Bangunan
Balai Bahan Bangunan mempunyai tugas melaksanakan penelitian dan pengembangan teknologi bahan bangunan.
Fasilitas: 1. Lab. Uji semen, kapur, dan pozolan; 2. Lab. Uji bahan dan agregat; 3. Lab. Uji kayu, bambu, dan papan buatan; 4. Lab. Uji ketahanan api; dan 5. Lab. Uji pompa dan mobil pemadam
kebakaran.
3. Balai Struktur dan Konstruksi Bangunan
Balai Struktur dan Konstruksi Bangunan mempunyai tugas melaksanakan penelitian dan pengembangan teknologi struktur dan konstruksi bangunan.
Fasilitas:
1. Lab. Mekanika Tanah; 2. Lab. Rekayasa Gempa; 3. Lab. Pengujian Struktur; dan 4. Workshop.
Ruang Studio
Laboratorium Bahan Bangunan
Laboratorium Struktur dan Konstruksi Bangunan
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB I PENDAHULUAN I - 6
4. Balai Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Permukiman
Balai Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Permukiman mempunyai tugas melaksanakan penelitian dan pengembangan teknologi air minum dan penyehatan lingkungan permukiman.
Fasilitas: 1. Lab. Uji Kualitas Air, Kualitas Sampah, dan
Kualitas Udara; 2. Lab. Uji Mutu Pipa PVC, Pipa PE, Pipa HDPE; 3. Lab. Uji Mutu Meter Air; dan 4. Lembaga Inspeksi Instalasi Pengolahan Air.
5. Balai Tata Bangunan
Balai Tata Bangunan mempunyai tugas melaksanakan penelitian dan pengembangan konsep kebijakan bidang bangunan gedung.
Fasilitas:
1. Lab. Kenyamanan Bangunan Gedung; 2. Lab. Konservarsi Energi; dan 3. Lab. Uji Perambatan Udara. 4. Lembaga Inspeksi Laik Fungsi Bangunan
6. Balai dan Loka Teknologi di daerah (luar kampus)
Selain balai di atas, sesuai dengan Peraturan Menteri PU Nomor 21/PRT/M/2010, Puslitbang Permukiman memiliki 2 (dua) Balai dan 2 (dua) Loka di daerah. Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, Balai dan Loka mempunyai wilayah kerja sebagai berikut:
a. Balai Pengembangan Teknologi Perumahan Tradisional Makasar,
Tugas:
Pengembangan teknologi berbasis potensi lokal dan penerapan teknologi permukiman di wilayah Sulawesi, Maluku, dan Papua.
Fasilitas:
1. Lab. Rekayasa bahan bangunan lokal; 2. Studio arsitektur tradisional; 3. Lab. Lapangan model bangunan dan kawasan
tradisional;
Laboratorium Pengujian Pipa
Laboratorium Tata Bangunan
Laboratorium Rekayasa Bahan Bangunan Lokal
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB I PENDAHULUAN I - 7
b. Balai Pengembangan Teknologi Perumahan Tradisional Denpasar
Tugas:
Pengembangan teknologi berbasis potensi lokal dan penerapan teknologi permukiman di wilayah Bali, NTB, NTT dan Kalimantan.
Fasilitas:
1. Lab. Rekayasa bahan bangunan lokal; 2. Studio arsitektur tradisional; 3. Lab. Lapangan model bangunan dan kawasan
tradisional; 4. Warung Informasi Teknologi (Warintek) mobil; dan 5. Pusat informasi standar & teknologi bidang
permukiman di daerah.
c. Loka Teknologi Permukiman Cilacap, meliputi wilayah kerja Propinsi Jawa Tengah Bagian Selatan, Jawa Barat, DKI Jakarta, Banten dan Lampung.
Dengan tugas: Pengkajian potensi lokal dan penerapan teknologi permukiman.
d. Loka Teknologi Permukiman Medan, meliputi wilayah kerja NAD, Propinsi Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Riau, Bengkulu, Sumatera Selatan, Bangka dan Belitung.
Dengan tugas: Pengkajian potensi lokal dan penerapan teknologi permukiman.
Balai Pengembangan Teknologi Perumahan Tradisional mempunyai tugas melaksanakan penelitian dan pengembangan serta penerapan teknologi bidang permukiman sesuai potensi lokal dan nilai tradisional. Balai Pengembangan Teknologi Perumahan Tradisional memiliki 3 Unit Eselon IV dengan tugas masing-masing adalah sebagai berikut:
1) Subbag Tata Usaha melaksanakan urusan tata usaha keuangan kerumahtanggaan, kepegawaian dan pengelolaan barang milik negara;
2) Seksi penelitian dan pengembangan mempunyai tugas melakukan program penelitian, pengembangan, penyiapan standar, pedoman dan manual serta evaluasi dan pelaporan;
Penyelenggaraan Pelatihan Bahan Bangunan Lokal
Fasilitas Uji di Loka Medan
Fasilitas Uji di Loka Cilacap
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB I PENDAHULUAN I - 8
3) Seksi penerapan dan pelayanan mempunyai tugas melakukan perekayasaan, difusi teknologi, pengujian, pengkajian, penerapan dan pelayanan teknis, alih teknologi, penyelenggaraan laboratorium serta sertifikasi.
Loka teknologi permukiman mempunyai tugas melakukan pengujian, percobaan produksi dan pengembangan teknologi struktur bangunan, bahan bangunan, lingkungan permukiman dan sebagai pusat informasi hasil penelitian dan pengembangan teknologi permukiman di daerah, serta melaksanakan urusan tata usaha dan rumah tangga loka dan urusan pelayanan teknis pengujian. Sedangkan tugas masing-masing bagian adalah:
1) Petugas Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha dan rumah tangga loka;
2) Petugas teknik mempunyai tugas melakukan urusan pelayanan teknis pengujian.
7. Kelompok jabatan fungsional
Kelompok jabatan fungsional yang terdiri dari Peneliti, Perekayasa, Litkayasa, Pranata Komputer, Pustakawan, Pranata Humas dan Pedal mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan perundang-undangan yang berlaku.
1.2.2. STRUKTUR ORGANISASI
(Diagram 1. Struktur Organisasi Puslitbang Permukiman), sesuai Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 158/KPTS/M/2014 adalah sebagai berikut:
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BABI PENDAHULUAN I - 9
Gambar 1. 1. Struktur Organisasi Puslitbang Permukiman
Bidang Sumber Daya Kelitbangan
Sub Bidang Program dan Evaluasi
Sub Bidang Pengembangan Kerjasama
Fani Deviana, ST,MT
Sub Bidang Sarana Kelitbangan
Dra. Yulinda Rosa, M.Si
Sub Bidang Standar Sub Bidang
Sumber Daya Manusia
Drs. Rudy R. Effendi, MT Sunarjito,ST,MT Sub Bidang Diseminasi
Sub Bagian Umum Sujarwanto, SA.P
Sub Bagian Keuangan Nana Pudja Sukmana, ST
Bagian Tata Usaha
Bidang Program dan Kerja sama Bidang Standar & Diseminasi
Kelompok Pejabat Fungsional
Puslitbang Permukiman Prof. Dr. Ir. Anita Firmanti ES, MT
Balai Pengembangan Teknologi Perumahan Tradisional - Denpasar
Balai Tata Bangunan
Balai Pengembangan Teknologi Perumahan Tradisional - Makasar
Balai Perumahan dan Lingkungan
Balai Struktur dan Konstruksi Bangunan
Balai Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Permukiman
Balai Bahan Bangunan
Loka Teknologi Permukiman Medan Yuri Hermawan, ST, MT
Loka Teknologi Permukiman Cilacap Rachmat Pramudji, MT
Ir. Agus Sarwono
Ir. Sutadji Yuwasdiki, Dipl.E.Eng Ir. Arief Sabarudin, CES
Ir. Johny F.S. Subrata, MA
Ir. Lutfi Faizal Iwan Suprijanto, ST, MT
Sugeng Paryanto, ST, MT
Drs. Aris Prihandono, MSc
Tibin R. Prayudi, BE, SE, MM
Kuswara, ST, MA Ir. Sudradjat, M.Eng Ir. Arvi Argyantoro, MA
Drs. Duddy D Kusumo,MBA
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB I PENDAHULUAN I - 10
1.2.3. SUMBER DAYA MANUSIA
Pusat Litbang Permukiman sebagai instansi pemerintah yang bertugas melaksanakan penelitian dan pengembangan didukung oleh SDM yang berkompeten, berkualitas serta memiliki multi disiplin keilmuan. Salah satu indikator SDM berkualitas adalah dari tingkat pendidikannya. Puslitbang Permukiman saat ini didukung oleh 242 personil dengan status Pegawai Negeri Sipil (PNS). Jumlah pegawai di lingkungan Puslitbang Permukiman relatif terjadi penurunan di 3 (tiga) tahun terakhir walaupun tidak signifikan. Pada akhir tahun 2014 ada kecenderungan menurun dikarenakan adanya beberapa pegawai yang telah memasuki purnabakti. Jumlah beban anggaran yang dilaksanakan meningkat, tetapi tidak diikuti dengan penambahan jumlah SDM melalui pengadaan PNS (cenderung minus growth). Oleh karena itu, Puslitbang Permukiman terpaksa merekrut tambahan tenaga outsourching (72 0rang di akhir 2013 dan menjadi 77 orang di akhir 2014) untuk membantu/mendukung kegiatan litbang, membantu administrasi kegiatan rutin dan tenaga penunjang lainnya.
Walaupun tugas dan tantangan yang dihadapi pada Pemerintahan baru ke depannya semakin berat namun Puslibang Permukiman harus dapat mengoptimalkan seluruh potensi Sumber Daya yang ada secara maksimal, terlebih dengan adanya kebijakan moratorium terhadap rekrutmen pegawai.
Pertumbuhan jumlah pegawai di lingkungan Pusat Litbang Permukiman terlihat pada gambar 1.2. di bawah ini.
Gambar 1.2. Rekapitulasi Jumlah Sumber Daya Manusia per Tahun
Ditinjau dari status kepegawaian terlihat bahwa untuk status kepegawaian CPNS cenderung menurun dan bahkan pada tahun 2011 hingga 2013 sudah tidak ada pegawai yang berstatus CPNS. Namun pada akhir 2014 sebelum diberlakukannya moratorium pegawai negeri sipil, Puslitbang Permukiman menerima 4 Calon Pegawai Negeri Sipil yang rekrutmennya berasal dari Pusat. Jumlah Pegawai Negeri Sipil dan Calon Pegawai Negeri Sipil Puslitbang Permukiman hingga akhir tahun 2014 terlihat pada tabel di bawah ini.
220
225
230
235
240
245
250
255
260
Thn 2009 Thn 2010 Thn 2011 Thn 2012 Thn 2013 Thn 2014
256
238
232
251 250
242
Jumlah Sumber Daya Manusia (SDM)
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB I PENDAHULUAN I - 11
Gambar 1.3. Komposisi SDM berdasarkan Status Kepegawaian
Berdasarkan komposisi golongan pegawai seperti terlihat pada gambar 1.3. menunjukan bahwa pegawai dengan level menengah (Golongan III) memiliki jumlah yang lebih dominan. Hal ini menunjukan bahwa ditinjau secara kualifikasi pegawai tersebut memiliki kompetensi dan pengalaman yang sudah memadai. Namun demikian, kebijakan rekrutmen pegawai pada tahun-tahun sebelumnya yang pada umumnya mensyaratkan pendidikan minimal Sarjana telah menyebabkan adanya kekurangan tenaga di level menengah untuk teknisi, tenaga pengawas lapangan maupun analis laboratorium. Di bawah ini kami sampaikan komposisi pegawai berdasarkan golongan.
Gambar 1.4. Komposisi SDM berdasarkan golongan
0
50
100
150
200
250
300
Th 2008 Th 2009 Th 2010 Th 2011 Th 2012 Th 2013 Th 2014
211
256 238 232
251 250 242
4 13 12 11 0 0 4
Jum
lag
(Orn
g)
Tahun
Status Kepegawaian
PNS
CPNS
020
40
6080
100120
140
160180
Thn2009
Thn2010
Thn2011
Thn2012
Thn2013
Thn2014
Golongan I 9 9 9 9 9 9
Golongan II 49 40 36 44 41 41
Golongan III 171 157 159 157 156 158
Golongan IV 27 32 28 41 44 44
Ora
ng
Komposisi Pegawai berdasarkan Golongan
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB I PENDAHULUAN I - 12
Jumlah tenaga fungsional sebagai peneliti, perekayasa, teknisi litkayasa, pranata humas dan peneliti dampak lingkungan sebanyak 105 orang, dengan berbagai bidang keahlian, baik bidang teknik, ilmu-ilmu murni maupun ilmu-ilmu sosial. Jika dilihat proporsi antara fungsional maupun non fungsioal maka tercatat 43% merupakan pegawai fungsional (peneliti, perekayasa, Humas, Litkayasa) dan 57% adalah tenaga pendukung administrasi. Gambar di bawah ini memperlihatkan prosentase pegawasi yang memiliki status jabatan fungsional dan non fungsional. Dengan melihat proporsi pada tabel 1.4 di bawah maka terlihat bahwa masih lebih banyak pegawai yang non fungsional atau tenaga pendukung administrasi.
Ditinjau dari peningkatan jumlah pejabat fungsional sejak tahun 2009 hingga 2014 tercatat peningkatannya sebesar 7,37% atau sekitar 1,84% pertahun. Sebagai lembaga litbang yang perlu didukung oleh tenaga fungsional sebagai pilar utamanya, pertumbuhan sebesar 1,84% pertahun dirasakan masih rendah. Untuk itu Pusat Litbang Permukiman berupaya untuk merubah komposisi tersebut dengan mendorong para pegawainya menjadi pejabat fungsional. Untuk mendorong peningkatan tenaga fungsional tersebut Manajemen Puslitbang Permukiman mendorong para staf untuk mengikuti diklat fungsional sebagai persyaratan menjadi pejabat fungsional. Selain itu, para pegawai yang berpotensi menduduki jabatan fungsional diwajibkan membuat surat pernyataan yang menyatakan akan menjadi pejabat fungsional dengan konsekuensi jika hingga batas waktu yang telah ditetapkan akan mendapatkan penurunan grade pada penilaian SKP .
Gambar 1.5. Komposisi SDM berdasarkan Pejabat Fungsional
Hingga saat ini tercatat dari 43,21% jabatan fungsional yang terbanyak adalah jabatan fungsional peneliti sebanyak 74 orang, perekayasa 23 orang dan sisanya tersebat dalam jabatan fungsional Humas, Arsiparis. Untuk jabatan fungsional Litkayasa dan Pedal hingga akhir tahun 2014 sudah tidak ada karena pejabat yang bersangkutan telah memasuki usia purnabakti.
43,21% 56,79%
SDM Fungsional
Fungsional
Non Fungsional
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB I PENDAHULUAN I - 13
Gambar 1.6. Komposisi SDM berdasarkan Jabatan Fungsional
Ditinjau dari peningkatan jumlah pejabat fungsional sejak tahun 2010 hingga 2014 tercatat peningkatannya sebesar 7,37% atau sekitar 1,84% pertahun. Sebagai lembaga litbang yang perlu didukung oleh tenaga fungsional sebagai pilar utamanya, pertumbuhan sebesar 1,84% pertahun dirasakan masih rendah. Untuk mendorong peningkatan tenaga fungsional tersebut Manajemen Puslitbang Permukiman mendorong para staf untuk mengikuti diklat fungsional sebagai persyaratan menjadi pejabat fungsional. Selain itu, para pegawai yang berpotensi menduduki jabatan fungsional diwajibkan membuat surat pernyataan yang menyatakan akan menjadi pejabat fungsional dengan konsekuensi jika hingga batas waktu yang telah ditetapkan akan mendapatkan penurunan grade pada penilaian SKP . Dibawah ini kami sampaikan jumlah pegawai berdasarkan kelas jebatan/ grade
0
10
20
30
40
50
60
70
80
Th 2010 Th 2011 Th 2012 Th 2013 Th 2014
60 65 67 67
74
20 20 20 20 23
4 4 4 4 4 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 2 2 2 2
Ora
ng
Tahun
SDM Berdasakan Jabatan Fungsional
Peneliti
Perekayasa
Humas
Litkayasa
Pedal
Arsiparis
0
10
20
30
40
50
60
0 5
13
32 29
52
41
26
9
27
9 7 0 1
Jum
lah
(O
ran
g)
Kelas Jabatan/ Grade
Kelas Jabatan / Grade
Gambar 1.7. Komposisi SDM berdasarkan Kelas Jabatan/ Grade
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB I PENDAHULUAN I - 14
Gambar 1.8. Komposisi SDM berdasarkan Pendidikan
Ditinjau dari tingkat pendidikan tercatat tingkat pendidikan yang terbanyak berada di level S1 dan S2. Pada tahun 2014 tercatat ada penambahan SDM yang telah lulus S1 sebanyak 2 (dua) orang dan S3 sebanyak 2 (dua) orang. Peningkatan kapasitas SDM dilakukan dengan diklat dan pelatihan. Berikut adalah data diklat dan pelatihan yang dilakukan pada tahun 2014 : a. Diklatpim II sebanyak 1 orang b. Diklatpim IV sebanyak 1 orang c. Diklat Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah
sebanyak 2 gelombang d. Pelatihan Building A Great Team -
Orienteering Neurokinestetik untuk Pejabat es III, IV dan Pejabat Non Struktural
e. Pelatihan/Bimbingan Teknis Pemantapan Proposal Teknik dan Penyusunan Desain Penelitian TA 2015
Beberapa staf tercatat sedang melaksanakan pendidikan di luar negeri, diantaranya: a. Program Doktoral di Jurusan Urban Planing RMIT University, Australia b. Program Doktoral Building and Urban Environmental Science di Hiroshima University
melalui beasiwa dari LPDP.
Puslitbang Permukiman telah menyelenggarakan beberapa upaya peningkatan kompetensi SDM melalui beberapa kerjasama Diklat (Pengadaan Barang/Jasa dan Metode Penelitian) serta Orienteering Kinestetik dipandang cukup efektif dan harus dilanjutkan. a. Pelatihan Building A Great Team - Orienteering Neurokinestetik untuk Pejabat es III,IV
dan Pejabat Non Struktural
Untuk menghasilkan manajemnen yang efektif, institusi harus meningkatkan kemampuan sumber daya manusia agar mampu bekerja secara tim. Peningkatan SDM ini berkenaan dengan perilaku baik secara individu, maupun ketika berinteraksi dalam tim.
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
2009 2010 2011 2012 2013 2014
3 2 2 2 4 5
47
57
96 91
82
99
81
67
51 49 44
48
5 1 4 5 5 4
14 10 10 7 6
10
Jum
lah
(O
ran
g)
Tingkat Pendidikan
SDM Berdasarkan Pendidikan
S3
S2
S1
D3
SLTA
SLTP
SD
Building Agreat Team-Orieenteering Neurokinestetik
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB I PENDAHULUAN I - 15
Keberhasilan kinerja dalam suatu tim membutuhkan suatu pelatihan untuk dapat memiliki kemampuan, keterampilan dan kemauan bekerja sebagai satu tim.
Pelatihan diikuti oleh seluruh pejabat eselon II,III,IV dan 5 orang pejabat fungsional tertentu dengan jumlah peserta sebanyak 37 orang. Pelatihan dilaksanakan pada tanggal 29 – 31 Oktober 2014 di Bogor.
b. Pelatihan/Bimbingan Teknis Pemantapan Proposal Teknik dan Penyusunan Desain Penelitian TA 2015
Pelatihan dilakukan untuk memantapkan penyusunan proposal teknis kegiatan litbang yang merupakan tahapan awal dalam penelitian. Pelatihan diikuti sebanyak 40 orang peneliti dan perekayasa yang merupakan calon ketua tim pelaksanaan kegiatan litbang TA 2015. Pelatihan dilaksanakan pada tanggal 3 – 7 November 2014 di Bogor.
1.3 KONDISI DAN TANTANGAN PEMBANGUNAN
1.3.1. KONDISI DAN TANTANGAN PEMBANGUNAN PADA RENSTRA 2010 – 2014
Ketersediaan infrastruktur permukiman yang berkualitas merupakan salah satu faktor penentu daya tarik suatu kawasan/ wilayah disampaing faktor kualitas lingkungan hidup. Sementara ini, kinerja infrastruktur merupakan faktor kunci dalam menentukan daya saing global, selain kinerja ekonomi makro, efisinsi pemerintah dan efisiensi usaha. Dalam hal daya saing global, World Competitiveness Yearbook 2008 menempatkan Indonesia pada peringkat 55 dari 134 Negara dimana ketersediaan infrastruktur yang tidak memadai (16,4%) merupakan penyumbang kedua sebagai faktor problematik dalam melakukan usaha setelah birokrasi pemerintah yang tidak efisien (19,3%). Dengan demikian tantangan pembangunan infrastruktur ke depan adalah bagaimana untuk terus meningkatkan ketersediaan infrastruktur yang berkualitas dan kinerjanya semakin dapat diandalkan agar daya tarik dan daya saing Indonesia dalam konteks global dapat membaik.
Fenomena yang terkait adalah urbanisasi yang cukup tinggi dengan laju 4,5% oertahun akibat tingginya mobilitas peduduk. Diperkirakan dalam 20 tahun hingga 25 tahun ke depan jumlah penduduk perkotaan di Indonesia akan mencapai 65% (Pustra, 2007) dan pada akhir tahun 2014 jumlah penduduk perkotaan diperkirakan mencapai 53% - 54%. Tingkat urbanisasi yang tinggi belum disertai dengan kemampuan memenuhi kebutuhan infrastruktur menyebabkan backlog semakin tinggi. Tahun 2010 sejumlah 200 kota telah bebas dari kawasan kumuh. Pada tahun 2015 meningkat menjadi 350 kota dan sisanya harus bebas dari kekumuhan sebelum tahun 2020. Tantangan ke depan yang harus dihadapi juga adalah ketersediaan infrastruktur yang belum merata ke semua golongan masyarakat terutama masyarakat miskin.
Tantangan penyelenggaraan infrastruktur pekerjaan umum dan pemukiman ke depan juga erat terkait dengan pembangunan berkelanjutan yang menjadi bagian dari 3 (tiga) pilar pembangunan (ekonomi, sosial, dan lingkungan) yang berprinsip memenuhi kebutuhan sekarang tanpa mengorbankan pemenuhan kebutuhann generasi masa depan. Dalam rangka pencapaian program 100-0-100 (100% pelayanan air minum – 0 %bebas permukiman kumuh dan 100% pelayan air limbah) diharapkan pelayanan air bersih pada tahun 2015 meningkat menjadi 84%, yaitu 93% di perkotaan dan 73 persen di perdesaan .
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB I PENDAHULUAN I - 16
Pada tahun 2008 PDAM di Indonesia sudah harus dapat melayani air minum kepada masyarakat dan pada tahun 2015 akses pelayanan air limbah menjadi 85%, atau setara 67 juta penduduk, dan untuk persampahan 70%, atau setara dengan 24 juta jiwa penduduk perkotaan. Tantangan pembangunan berkelanjutan di Indonesia ialah: bagaimana pembangunan fisik, sosial, dan ekonomi dilakukan tanpa mengakibatkan degradasi lingkungan (menjaga kawasan dan lingkungan hunian agar tetap aman, nyaman, produktif, dan berkelanjutan). Isu ini di Indonesia semakin penting sejalan dengan meningkatnya kesadaran ekologi yang dipicu oleh keprihatinan terhadap kerusakan lingkungan yang semakin parah dan serius dan sudah pasti apabila tidak ditangani dengan baik akan memberikan dampak yang buruk terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat sekarang dan di masa mendatang. Sejalan dengan adanya fenomena perubahan iklim (climate change), pembangunan infrastruktur pekerjaan umum dan permukiman juga dihadapkan dengan tantangan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca (antara lain CO2 dan CH4), meningkatkan penyerapan karbon oleh hutan tropis, dan meningkatnya harga pangan dunia. Dalam mengantisipasi dampak akibat perubahan iklim, dilakukan upaya adaptasi dan mitigasi sektor ke-PU-an terutama terkait dengan dukungan infrastruktur pekerjaan umum dan permukiman untuk menyokong produksi pangan nasional dan respon terhadap pengelolaan infrastruktur dalam mengantisipasi bencana yang terkait dengan perubahan iklim seperti penurunan ketersediaan air, banjir, kekeringan, tanah longsor, dan intrusi air laut. Pada masa mendatang, kekeringan akan semakin mengancam ketahanan pangan nasional. Kenyataan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki risiko tinggi terhadap bencana alam maupun bencana yang dipicu oleh kegiatan manusia (antropogenik) tidak dapat disangkal lagi. Bagi Indonesia, bencana merupakan bagian dari sejarah dan tetap menjadi isu aktual, termasuk dalam kaitannya dengan pembangunan infrastruktur. Dengan demikian, tantangan pembangunan infrastruktur ke depan adalah bagaimana untuk terus meningkatkan ketersediaan infrastruktur yang berkualitas dengan kinerja yang semakin dapat diandalkan agar daya tarik dan daya saing Indonesia dalam konteks global dapat terus meningkat. Demikian pula dengan infrastruktur yang berperan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan pengembangan wilayah diharapkan dapat terus mendorong percepatan peningkatan pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan, sekaligus mewujudkan kesejahteraan sosial dan kenyamanan lingkungan. TANTANGAN ASPEK PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
Tantangan yang dihadapi pada aspek Penelitian dan Pengembangan adalah sebagai berikut:
1. Menyediakan IPTEK siap pakai untuk: (i) meningkatkan akses masyarakat terhadap upaya - upaya pengendalian pemanfaatan ruang termasuk mitigasi dan adaptasi terhadap bencana; (ii) meningkatkan efisiensi dan efektifitas pendayagunaan air irigasi; (iii) mengurangi kelangkaan air baku; (iv) memperbaiki kualitas air baku (aplikasi UU SDA); (v) menurunkan Biaya Operasi Kendaraan (Aplikasi UU Jalan); (vii) meningkatkan kualitas lingkungan permukiman; (viii) meningkatkan cakupan pelayanan prasarana dasar (aplikasi UU SDA, UU Sampah); dan (ix) pemanfaatan bahan lokal dan potensi wilayah.
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB I PENDAHULUAN I - 17
2. Mempercepat proses standardisasi untuk menambah jumlah SNI maupun pedoman di bidang bahan konstruksi bangunan dan rekayasa sipil yang dapat mengantisipasi semakin meningkatnya proteksi produk dan standar oleh negara lain.
5. Memperluas simpul-simpul pemasyarakatan IPTEK PU, Standar bahan konstruksi bangunan dan rekayasa sipil termasuk memperluas kontribusi perguruan tinggi, asosiasi, dan media informasi dalam proses pelaksanaannya.
6. Memanfaatkan peluang riset insentif (kegiatan riset yang didanai oleh Depdiknas bukan oleh Kementerian PU) untuk meningkatkan pengalaman dan keahlian para calon peneliti dan perekayasa sehingga dapat mengurangi kesenjangan keahlian akibat kebijakan zero growth.
7. Melakukan kerjasama dengan lembaga-lembaga litbang internasional dalam rangka meningkatkan kompetensi lembaga maupun SDM litbang dalam mengantisipasi dampak pemanasan dan perubahan iklim global, khususnya terhadap penyediaan dan kualitas pelayanan infrastruktur bidang PU dan permukiman.
8. Memenuhi tuntutan Reformasi Birokrasi penyelenggaraan Litbangrap IPTEK yang meliputi: (i) perbaikan struktur organisasi agar tepat fungsi dan tepat ukuran; (ii) perbaikan proses kerja untuk meningkatkan kinerja Litbangrap IPTEK; (iii) memperbaiki sistem manajemen SDM untuk meningkatkan kompetensi peneliti dan perekayasa bidang PU dan permukiman; (iv) keseimbangan antara beban, tanggungjawab, dan insentif masih perlu diperbaiki; dan (v) pelaksanaan pengarusutamaan gender.
TANTANGAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN BIDANG PERMUKIMAN
Tantangan yang dihadapi pada Penelitian dan Pengembangan Bidang Permukiman adalah sebagai berikut:
1. Memberikan Input kepada Direktorat Jenderal Cipta Karya, Direktorat Jenderal Penataan Ruang Kementerian PU, Kementerian Perumahan Rakyat serta, Pengembang dan Pemerintah Daerah untuk memperluas pemanfaatan IPTEK bidang Permukiman, misalnya dalam rangka (i) mengatasi backlog rumah, dan penyediaan fasos fasum bagi MBR, serta mempercepat rekonstruksi pasca bencana (RISHA, Rusun Prefabrikasi, rumah bambu, dll), (ii) peningkatan cakupan prasarana dasar dan peningkatan kualitas lingkungan permukiman (PamSimas, Plumbing hemat air, Biofilter & Biority komunal), (iii) mengurangi risiko bencana (C-plus, teralis aman kebakaran, selimut api, RISHA, dll) , (iv) perkembangan permukiman akibat bangkitan lalu lintas (model : penataan kawasan permukiman), (v) keandalan bangunan gedung;
2. Meningkatkan akses stakeholder terhadap informasi potensi dan ketersediaan bahan bangunan lokal termasuk teknik pemanfaatannya yang memenuhi syarat kekuatan konstruksi;
3. Meningkatkan penerapan SPMK untuk menilai kawasan rawan bencana, penggunaan kembali bangunan pasca bencana, pelaksanaan konstruksi infrastuktur bidang permukiman, evaluasi pasca konstruksi infrastruktur bidang permukiman secara mudah oleh stakeholdernya.
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB I PENDAHULUAN I - 18
Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman sebagai Scientific Backbone dan sebagai lead di bidang teknologi permukiman bertanggung jawab memberikan masukan dalam perumusan kebijakan di bidang permukiman. Kondisi penyelenggaraan infrastruktur permukiman yang memerlukan perhatian Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman dapat di lihat pada komposisi anggaran di bawah ini. Pada gambar 1.10 orientasi kegiatan pada Renstra 2010-2014 Puslitbang Permukiman dukungan terhadap penyelenggaraan Litbang lebih besar dibandingkan dengan kegiatan litbangnya. Hal ini tidak terlepas dari kebijakan pemerintah dalam hal pelaksanaan reformasi birokrasi sebagai prioritas utama.
Komposisi anggaran seperti di atas menjadi tantangan Puslitbang Permukiman ke depan dimana dalam RPJMN ke 3 tahun 2015-2019 pembangunan difokuskan kepada “memantapkan pembangunan secara menyeluruh dengan menekankan pembangunan keunggulan kompetitif perekonomian yang berbasis Sumber Daya Alam yang tersedia, Sumber Daya Manusia yang berkualitas serta kemampuan iptek” dimana PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN IPTEK menjadi hal yang sangat diperlukan. Komposisi penganggaran pada masa yang akan datang harus lebih menekankan kepada upaya pengembangan Litbang dibandingkan dengan dukungan manajemen. Dalam hal pemanfaatan hasil litbang dan pelayanan IPTEK kepada seluruh stake holder perlu peningkatan alokasi anggaran dalam pelaksanaan kegiatan Diseminasi dan Advis Teknis.
1.3.2. KONDISI DAN TANTANGAN PEMBANGUNAN TAHUN 2014
Kondisi dan tantangan pembangunan pada tahun 2014 dirasakan semakin meningkat. Hal ini tidak terlepas dari semakin meningkatnya jumah anggaran pelaksanaan kegiatan pada tahun 2014 dibandingkan pada tahun sebelumnya disisi lain jumlah Sumber Daya Manusia juga makin berkurang. Hal ini menyebabkan beban SDM (dalam Rp/kapita) juga semakin tinggi. Selain peningkatan nilai anggaran dan beban SDM juga dikarenakan pada Tahun 2014
0,00%
10,00%
20,00%
30,00%
40,00%
50,00%
60,00%
Litbang Diseminasi Advis Teknis DukunganManajemen
Orientasi Kegiatan 40,13% 1,67% 1,42% 56,78%
40,13%
1,67% 1,42%
56,78%
An
gga
ran
(%
)
Komposisi Anggaran Renstra 2010-2014
Gambar 1.9. Anggaran Berdasarkan Orientasi Kegiatan pada Renstra 2010-2014
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB I PENDAHULUAN I - 19
ini adalah merupakan tahun terakhir Renstra 2010-2014, sehingga ketercapaian target pelaksanaan Rensta akan sangat ditentukan oleh pencapaian kinerja pada tahun 2014 ini.
Berdasarkan tabel 1.1. di bawah ini dapat di lihat tentang kondisi Sumber Daya Kelitbangan (SDM, Asset, Anggaran DIPA dan Beban SDM). Kondisi Sumber Daya Kelitbangan tersebut sangat berpengaruh dalam menghadapi tantangan-tantangan yang harus dihadapi dalam menjalankan Rencana Strategis.
Tabel 1.1. Kondisi dan Tantangan Pembangunan Tahun 2014
Uraian Kondisi dan Tantangan 2010 2011 2012 2013 2014
Kondisi
1. Total SDM Puslitbangkim (org) 250 283 269 246 242
2. Pejabat Fungsional (orang) 87 92 94 94 105
3. Nilai Aset Fisik dalam Milyar Rp. 175.577.820.624 190.181.436.691 208.735.987.903 169.961.026.752 195.163.895.526
4. Nilai Aset Non Fisik (Tak Berwujud) dalam milyar Rp
340.730.199 399.360.073 399.360.073 399.360.073 399.360.073
5. Anggaran (DIPA Realisasi dalam milyar Rp)
66.099 86.367 100.394 105.195 113.573
6. Beban SDM dalam milyar Rp/kapita
0,055 0,074 0,086 0,090 1,08
Tantangan Litbang
1. Menyediakan IPTEK dan NSPK Siap pakai (Mdg, 3-Pro, MAPI, MP3EI, MP3KI, Perbatasan, Ekonomi Kreatif, Ketahanan pangan,dll)
Papua,MDGs, MP3EI, MAPI,
Pangan
MDGs, MP3EI, MAPI,
Ekonomi-kreatif, Pangan
MDGs, MP3EI, MAPI,
Ekonomi-kreatif, Pangan
MDGs,MP3EI, MAPI,
Ekonomi-kreatif, Pangan
MDGs,MP3EI, MAPI,
Ekonomi-kreatif, Pangan
2. Mempercepat proses Standardisasi
Gempa Gempa AHSP, Gempa Gempa Gempa
3. Memperluas Simpul Pemasyarakatan IPTEK
Perintisan Universitas Pemda Pemda Pemda
4. Memanfaatkan Peluang Riset Insentif
Riset Unggulan
(Dikti)
Riset Unggulan
(BPPT)
Riset Unggulan
Riset Unggulan
Riset Unggulan
5. Melakukan kerjasama dengan Lembaga Litbang Internasional
Capacity Building
(SDA)
Riset Bersama
(Jatan)
Capacity Building (SDA)
MoU terpadu MoU terpadu
6. Mempercepat proses Standardisasi
Gempa Gempa AHSP, Gempa Gempa Gempa
7. Memperluas Simpul Pemasyarakatan IPTEK
Perintisan Universitas Pemda Pemda Pemda
8. Memanfaatkan Peluang Riset Insentif
Riset Unggulan
(Dikti)
Riset Unggulan
(BPPT)
Riset Unggulan
Riset Unggulan
Riset Unggulan
9. Melakukan kerjasama dengan Lembaga Litbang Internasional
Capacity Building (SDA)
Riset Bersama (Jatan)
Capacity Building (SDA)
MoU terpadu MoU terpadu
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB I PENDAHULUAN I - 20
Tabel 1.1. Kondisi dan Tantangan Pembangunan Tahun 2014 (Lanjutan)
Uraian Kondisi dan Tantangan 2010 2011 2012 2013 2014
10. Memenuhi Tuntutan Reformasi Birokrasi Disain RB &
Org RB-4 (Tala) RB-5 (SDM)
RB-6 (Akuntabilitas)
RB-7 (Peningkatan
layanann publik)
11. Penilaian Aktiva Tidak Berwujud Produk Litbang
Pengadaan Software
Pengadaan Software
Pengadaan Software
Tidak ada pengadaan
software
Tidak ada pengadaan
software
Sumber: Puslitbang Permukiman, 2014
Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa terdapat kecenderungan terjadinya penurunan jumlah SDM walaupun untuk jumlah pejabat fungsional relatif meningkat. Penurunan jumlah SDM yang sangat dirasakan khususnya pada level menengah selaku tenaga teknisi. Penurunan jumlah SDM dan tidak signifikannya jumlah pertambahan tenaga fungsional ini menjadi tantangan tersendiri karena jumlah anggaran yang dikelola semakin besar setiap tahunnya. Di satu sisi terjadi penurunan jumlah SDM tapi disisi lain jumlah anggaran bertambah sehingga pada tahun 2014 ini jumlah beban SDM (Rp/capita) meningkat dari semula 0,09 pada tahun 2013 menjadi 1,08 pada tahun 2014.
1.4 PERAN STRATEGIS
Lingkungan strategis adalah lingkungan yang berpengaruh terhadap peran, tugas, posisi dan kondisi instansi. Sebuah instansi akan terus berkembang sesuai dengan tuntutan lingkungannya, sehingga dapat berpengaruh terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi maupun kinerjanya. Pusat Litbang di Badan Litbang PU sebagai scientific backbone Kementerian Pekerjaan Umum harus dapat mendukung kinerja Direktorat Jenderal Teknis terkait dalam hal penyiapan infrastruktur pekerjaan umum. Kebijakan dan strategi Balitbang Kementerian PU menetapkan produk litbang memenuhi keperluan stakeholder Kementerian PU sebesar 70%, masyarakat profesional sebesar 15% dan masyarakat umum sebesar 15%. Sesuai kebijakan Balitbang PU tersebut di atas, kegiatan Pusat Litbang Permukiman difokuskan untuk mendukung infrastruktur permukiman maupun permasalahan yang dihadapi. Demikian halnya dalam merespon isu-isu strategis nasional, Pusat Litbang Permukiman telah menyiapkan kegiatan-kegiatan litbang untuk mengantisipasi masalah permukiman, penanggulangan bencana, perubahan iklim global serta percepatan pertumbuhan ekonomi. Lingkungan strategis dapat dilihat 2 (dua) konteks lingkungan yang sangat berperan yaitu lingkungan internal berupa sumber daya yang ada dalam organisasi dan lingkungan eksternal berupa sumber daya dari luar yang bisa dimanfaatkan.
1.4.1. LINGKUNGAN INTERNAL
Lingkungan internal mencakup kapasitas sumber daya yang dimiliki pada suatu organisasi seperti Sumber Daya Manusia (SDM) yang memadai, sumber daya alat yang mendukung, sumber dana yang cukup dan sumber daya organisasi yang berkembang sehat.
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB I PENDAHULUAN I - 21
1.4.1.1. ANGGARAN KEGIATAN
Selain organisasi, dan Sumber Daya Manusia (SDM, dukungan dana juga merupakan hal penting dalam pelaksanaan kegiatan suatu organisasi. Dukungan dana untuk kegiatan Puslitbang Permukiman terus meningkat pada tahun 2010 – 2014. Proporsi anggaran sesuai renstra tahun 2010 – 2014 dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 1.10. Komposisi Anggaran Berdasarkan Renstra 2010-2014
Berdasarkan komposisi anggaran Renstra 2010-2014 di atas terlihat bahwa komposisi anggaran masih belum ideal. Hal ini terlihat dengan porsi dukungan manajemen yang masih lebih besar dibandingkan dengan komposisisi anggaran untuk kegiatan Litbang yang merupakan tugas pokok yang utama. Hal ini menjadi bahan evaluasi bagai penyusunan Renstra 2015-2019 dimana pada Renstra yang akan datang komposisi anggaran litbang bisa lebih besar dibandingkan dengan dukungan manajamen.
Ditinjau dari nilai anggaran kegiatan sejak tahun 2008 – 2014, tercatat Puslitbang Permukiman memiliki trend peningkatan setiap tahunnya. Untuk tahun 2014 nilai anggaran Puslitbang Permukiman sebesar Rp. 113.573.746.000,- (Seratus tiga belas milyar lima ratus tujuh puluh tiga juta tujuh ratus empat puluh enam ribu rupiah). Terjadi peningkatan nilai anggaran kegiatan tahun 2014 mencapai 7,38% dibandingkan nilai anggaran tahun 2013 sebesar Rp. 105.195.997.000,- (Seratus lima milyar seratus sembilan puluh lima juta sembilan ratus sembilan puluh tujuh ribu rupiah). Gambar 1.7 di bawah ini memperlihatkan trend kenaikan anggaran Puslitbang Permukiman sejak tahun 2008 hingga 2014.
0,00%
10,00%
20,00%
30,00%
40,00%
50,00%
60,00%
Litbang Diseminasi AdvisTeknis
DukunganManajemen
Orientasi Kegiatan 40,13% 1,67% 1,42% 56,78%
40,13%
1,67% 1,42%
56,78%
An
ggar
an (
%)
Komposisi Anggaran Renstra 2010-2014
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB I PENDAHULUAN I - 22
Gambar 1.11. Peningkatan Nilai Anggaran Kegiatan
Perbandingan data kinerja memberikan informasi terkait dengan perkembangan capaian indikator kinerja pada Satuan Kerja Puslitbang Permukiman. Berikut adalah data perbandingan kinerja puslitbang permukiman dari data LAKIP tahun 2009 -2014:
Tabel 1.2. Perbandingan Data Kinerja
Indikator Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014
Indikator kinerja input *)
58.389.604 66.099.142 86,331,782 100,393,845 105,195,992 113,773
Realisasi input 89,20% 93,24% 95.28% 93,18% 97,37% 95,05%
Indikator kinerja output
100.00% 99.73% 100.00% 99,83% 100,00% 100,00%
*dalam ribuan rupiah
Ditinjau dari pencapaian kinerja input maupun kinerja output tercatat terdapat penurunan untuk kinerja input. Pada tahun 2013 pencapaian kinerja input sebesar 97,37% sedangkan ditahun 2014 terjadi penurunan sebesar 2,32% mejadi 95,05%. Penurunan pencapaian kinerja input pada tahun 2014 salah satu penyebabnya adalah karena pada tahun ini merupakan “tahun politik” untuk pemilihan anggota dewan maupun pemilihan presiden. Dalam rangka pelaksanaan kegiatan politik tersebut terdapat beberapa kebijakan yang berpengaruh terhadap pelaksanaan kegiatan seperti adanya kebijakan penghematan yang tidak segera diputuskan besarannya, adanya kegiatan yang terpaksa dihentikan proses pelelangan dikarenakan alokasi anggaran diperuntukan untuk penghematan dan adanya penerapan berbagai aplikasi sistem keuangan yang mengganggu proses pencairan anggaran. Selain itu pada Bulan Nopember hingga Desember 2014 terjadi penurunan kinerja
-
20.000
40.000
60.000
80.000
100.000
120.000
Thn 2008 Thn 2009 Thn 2010 Thn 2011 Thn 2012 Thn 2013 Thn 2014
55.025 58.390 66.099
86.367
100.394 105.195
113.573
Anggaran Per Tahun
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB I PENDAHULUAN I - 23
dikarenakan adanya kebijakan penghematan dari Kementerian PAN dan RB berdasarkan Surat Edaran Nomor 10 Tahun 2014 perihal Penghematan dari effisiensi Kerja Aparatur Negara dengan penghematan untuk seluruh Satker di bawah Puslitbang Permukiman sebesar Rp. 2.837.096.554,00, berdasarkan Surat Edaran Nomor : 11 Tahun 2014 Perihal Penghematan dari Kegiatan Pertemuan/ Rapat di luar kantor sebesar Rp. 320.418.833 dan berdasarkan Surat Edaran Nomor: 13 Tahun 2014 perihal Penghematan dari gerakan Hidup Sederhana sebesar Rp 146.127.500,00. Sehingga jumlah penghematan yang telah dilakukan oleh Puslitbang Permukiman berdasarkan Surat Edaran Menteri PAN/ RB adalah sebesar Rp. 3.303.642.887,00. Tabel 1.3. dibawah ini menyajikan perincian besaran penghematan untuk setiap Satuan Kerja yang berada di bawah Pusat Litbang Permukiman.
Tabel 1.3. Jumlah Penghematan Anggaran Tahun 2014
No Satker
SE No. 10 Tahun 2014 Penghematan dari
Efisiensi Kerja Aparatur Negara
SE No. 11 Tahun 2014 Penghematan dari
Kegiatan Pertemuan/ Rapat di Luar Kantor
SE No. 13 Tahun 2014 Penghematan dari
Gerakan Hidup Sederhana
TOTAL PENGHEMATAN
1. Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman
2,173,153,984 177,704,733 125,000,000 2,475,858,717
2 Balai Pengembangan Teknologi Perumahan Tradisional Denpasar
578,766,925 130,024,100 21,127,500 729,918,525
3. Balai Pengembangan Teknologi Perumahan Tradisional Makassar
60,676,188 12,690,000 - 73,366,188
4. Loka Teknologi Permukiman Medan
12,632,813 - - 12,632,813
5. Loka Teknologi Permukiman Cilacap
11,866,644 - - 11,866,644
Total 2,837,096,554 320,418,833 146,127,500 3,303,642,887
Sumber: Puslitbang Permukiman, 2014
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB I PENDAHULUAN I - 24
1.4.1.2. DUKUNGAN KELITBANGAN
Dalam rangka mendukung pembangunan bidang permukiman, Puslitbang Permukiman memiliki sumber daya pendukung sebagai berikut: a. Mempunyai peralatan laboratorium dan peralatan lapangan yang memadai yang sudah
mendapatkan akreditasi berdasarkan SNI 17025. Laboratorium yang sudah mempunyai akreditasi adalah laboratorium bidang bahan bangunan, laboratorium bidang sains bangunan, laboratorium bidang struktur dan konstruksi bangunan, serta laboratorium bidang penyehatan lingkungan.
b. Mempunyai teknologi hasil Litbang yang sudah teruji baik skala laboratorium maupun penerapan di lapangan serta beberapa diantaranya telah mendapatkan paten.
Brikon Pengolahan air di Palue Instalasi pengolaha air dan sanitasi terpadu di kawasan DAS
Biosanter Subreservoir air hujan Ruspin
Gambar 1.12. Produk Litbang Puslitbang Permukiman
c. Mempunyai unit pelaksana teknis di daerah berupa Balai Pengembangan Teknologi Permukiman dan Loka Pengembangan Teknologi Permukiman yang berlokasi di Makasar, Denpasar, Cilacap dan Medan.
Dengan adanya unit pelaksana teknis di daerah maka dapat mempercepat kerjasama yang dilaksanakan pleh Puslitbang Permukiman dengan pihak daerah yang dituju.
d. Mempunyai link jejaring kerjasama dengan berbagai instansi pemerintah dan swasta baik di pusat dan daerah serta lembaga Internasional yang lebih luas dengan telah ditandatanganinya PKS dengan berbagai instansi.
Lingkup kerjasama yang telah dibuat dengan mitra-mitra tersebut antara lain dalam hal:
- Penerapan sistem Risha untuk pembangunan rumah sederhana sehat dan bangunan sarana umum;
- Pengujian dan sertifikasi produk bahan bangunan; - Penelitian pengembangan dan pemanfaatan teknologi proteksi kebakaran;
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB I PENDAHULUAN I - 25
- Kerjasama penyelenggaraan pelatihan bidang perumahan dan permukiman; - Kerjasama pemasyarakatan dan penerapan teknologi hasil penelitian dan
pengembangan bidang permukiman; - Penelitian, pengkajian dan pengembangan bidang perumahan dan permukiman; - Penelitian, pengkajian dan pengembangan bidang perumahan, permukiman dan
Sumber Daya Manusia; - Pengkajian dan pengembangan Teknologi Pembangunan Rumah Murah bagi
Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR); - Kerjasama penerapan dan pemasyarakatan hasil penelitian dan pengembangan
permukiman; - Penerapan sistem struktur pracetak C-Plus untuk pembangunan rumah susun warga
(Rusunawa).
1.4.1.3. LABORATORIUM DAN PERALATAN
Pusat Litbang Permukiman sebagai lembaga litbang dalam melaksanakan tusinya didukung dengan sejumlah peralatan, sarana dan prasarana yang cukup memadai seperti laboratorium uji, laboratorium kalibrasi dan laboratorium uji model. Laboratorium Pusat Litbang Permukiman telah terakreditasi dan memiliki sertifikat ISO 17025 : 2005,
Upaya peningkatan sarana dan prasarana laboratorium dalam kurun 5 (lima) tahun terakhir dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 terus diperhatikan dengan mengalokasikan biaya untuk pembelian peralatan laboratorium dalam rangka mengantisipasi perkembangan IPTEK ke depan.
Untuk menindaklanjuti Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 04 /PRT/M/2009 tentang Sistem Manajemen Mutu, Pusat Litbang Permukiman telah menerapkan Sistem Manajemen Mutu dalam dan telah mendapat sertifikat SNI ISO 9001 : 2008. Dalam rangka pelaksanaan Reformasi Birokrasi di lingkungan Badan Litbang Kementerian Pekerjaan Umum dan sesuai arahan Kepala Badan Litbang Kementerian Pekerjaan Umum bahwa di semua Pusat Litbang agar dilaksanakan program Quick Wins yang diperkenalkan dengan nama “PULSA” (Pelayanan Uji Laboratorium, Sertifikasi dan Advis Teknis) yang akan ditunjang oleh upaya perwujudan Lembaga Inspeksi (LI), dan Lembaga Sertifikasi Laik Fungsi Bangunan
Pada tahun 2014 ini telah dilakukan penambahan peralatan laboratorium guna meningkatkan mutu pelayanan. Dalam hal pengadaan peralatan uji laboratorium telah dilakukan perubahan kebijakan oleh pimpinan Puslitbang Permukiman bahwa seluruh pengadaan peralatan uji laboratorium dilakukan dalam rangka mendukung kegiatan penelitian sehingga peralatan yang sebelumnya fokusnya hanya untuk memenuhi kebutuhan PULSA maka pada tahun ini kebutuhan pengadaan peralatan uji laboratorium diintegrasikan kedalam kegiatan litbang walaupun secara alokasi penganggaran masih tetap memenuhi aturan dalam dokumen penganggaran. Penambahan peralatan laboratorium pada tahun 2014 adalah sebagai berikut :
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB I PENDAHULUAN I - 26
Tabel 1.4. Pengadaan Peralatan Laboratorium TA. 2014
Jenis Alat Jumlah Satuan Biaya Lokasi
Penempatan Alat
Alat Uji Gedung dan Kualitas Air 1. Scaning Electron Mikroskope(SEM) 2. Focus 3D 120 Laser Scaner 3. GPS flint S-300 4. Thermohygrosat (Kecil) 5. Thermohygrosat Ruangan 6. Water analysis with Multiparameter Modules 7. Bench Top Centrifugew/capacity 28x15 and/or4x100ml 8. Ph/mv/ISE/Conductivity/salinity/RDO/Dissolved 9. Thermal Imager 10. Pengolah data
1 1 1 1 1 1 1 2 1 3
Unit Unit Unit Unit Unit unit unit unit unit unit
Rp. 5.899.568.000 Balai TB Balai TB Balai TB Balai TB Balai TB Balai TB BAMPLP BAMPLP BAMPLP BPL BPL
Alat Uji Struktur 1. Universal Testing Machine 2. Universal Testing Machine 3. High Performance Data Logger with high speed
measurement 1000 channel at 0,1 sec 4. High Performance Portable Data Logger with high
speed measurement 1000 channel at 0,4 sec 5. High speed Switch box 6. Compression/Tension universal load cell 7. Compression/Tension universal load cell 8. Compression/Tension universal load cell 9. Compression/Tension universal load cell 10. Compression/Tension universal load cell 11. Compression/Tension universal load cell 12. Displacement Transducer 13. Displacement Transducer 14. Displacement Transducer 15. Displacement Transducer 16. Displacement Transducer 17. Displacement Transducer 18. Acceleration Transducer 19. Magnet stand 20. External Display Unit 21. Manual Cutting Press 22. Endclosure
1 1 2
1
2 4 2 2 2 2 1
20 20 5 5 2 2 4
54 2 1 2
Unit Unit Unit
Unit
Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit
Rp 12.735.250.000 BAMPLP BPTPT Denpasar BSKB BSKB BSKB BSKB BSKB BSKB BSKB BSKB BSKB BSKB BSKB BSKB BSKB BSKB BSKB BSKB BSKB BSKB BSKB BAMPLP
Alat Uji Air Waterbatch 1 Paket Rp. 189.620.000 Balai AMPLP
Alat Uji Sprinkler Head dan Heater Gun 1. Sprinkler Head 2. Heater Gun
5
10
Unit Unit
Rp.160.011.500 Balai Tata Bangunan
Alat Uji Kualitas udara 1. Wireless Industrial Temperature Sensor W/ Probe 2. Wireless Industrial Ambient Temperature Sensor 3. Wireless Weather Station + Gateway 4. Data Logger 5. Wireless Sensor Gateway 6. Hard Case Enclosure 7. Mounting Tripod 8. Moxa Wireless Serial 9. Software
6 6 1 1 1 1 1 1 1
Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit
Rp.179.647.000 Balai PTPT Makassar
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB I PENDAHULUAN I - 27
Earth Resistance & Resistyvity Tester
Gambar 1.13. Pengadaan Peralatan Laboratorium
3D Laser Scanner berfungsi untuk melakukan foto scan secara detail terhadap struktur bangunan gedung
Scanning Electrone Microscope (SEM) berfungsi untuk melihat struktur mikro komposisi struktur bahan
Water bath untuk menguji ketahanan
tekan pipa PVC
Universal Testing Machine untuk menguji
kuat tekan dan kuat tarik suatu bahan
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB I PENDAHULUAN I - 28
Dalam rangka peningkatan dan pemeliharaan peralatan laboratorium untuk mendukung pelaksanaan PULSA maka selain pengadaan peralatan yang tidak kalah pentingnya adalah kalibrasi dan pemeliharaan peralatan laboratorium untuk menjamin ketepatan/ akurasi hasil pengukuran terhadap pengujian yang dilakukan. Kalibrasi peralatan laboratorium yang sudah dilakukan pada Tahun 2014 adalah:
Tabel 1.5. Kalibrasi Peralatan Laboratorium TA. 2014
No Nama alat Jumlah satuan
I. KALIBRASI PERALATAN PENGUJIAN LABORATORIUM STRUKTUR DAN KONSTRUKSI BANGUNAN
1 Load cell
Kalibrasi Load cell 5 ton 2 Unit
Kalibrasi Load cell 5 ton 1 Unit
Kalibrasi Load cell 10 ton 1 Unit
Kalibrasi Load cell 10 ton 1 Unit
Kalibrasi Load cell 10 ton 1 Unit
Kalibrasi Load cell 50 ton 1 Unit
Kalibrasi Load cell 50 ton 1 Unit
Kalibrasi Load cell 50 ton 1 Unit
Kalibrasi Load cell 100 ton 1 Unit
Kalibrasi Load cell 100 ton 1 Unit
Kalibrasi Load cell 100 ton 1 Unit
Load cell kapasitas 200 tf 1 Unit
Kalibrasi wire gauge 0 - 1000 mm 1 Unit
Kalibrasi wire gauge 0 - 1000 mm 1 Unit
2 Transducer
Kalibrasi Transducer kapasitas 5 mm 7 Unit
Kalibrasi Transducer kapasitas 25 mm 7 Unit
Kalibrasi Transducer kapasitas 50 mm 15 Unit
Kalibrasi Transducer kapasitas 100 mm 30 Unit
Kalibrasi Transducer kapasitas 200 mm 10 Unit
3 WIRE GAUGE
Kalibrasi Wire Gauge kapasitas 500 mm 1 Unit
4 TIMBANGAN
Kalibrasi Timbangan kapasitas 500 kg 1 Unit
5 ROL METER
Kalibrasi Rol Meter kapasitas 7 meter 1 Unit
II. KALIBRASI PERALATAN PENGUJIAN LABORATORIUM LINGKUNGAN PERMUKIMAN
1 UNIT UJI AKURASI
Tangki Ukur ( 9 - 11 Liter) 1 Unit
Tangki Ukur ( 90 - 220 Liter) 1 Unit
Rota Meter ( 0 - 10 L/h) 1 Unit
Rota Meter ( 10 - 100 L/h) 1 Unit
Rota Meter ( 100 - 1.000 L/h) 1 Unit
Rota Meter ( 0,5 - 6 x 1.000 L/h) 1 Unit
Pressure Gauge ( 0 - 25 Bar) 1 Unit
Pressure Gauge ( 0 - 15 Bar) 1 Unit
Temperature ( 0 - 50 derajat Celsius) 1 Unit
Timer Digital ( 0 - 999999) 1 Unit
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB I PENDAHULUAN I - 29
Tabel 1.5. Kalibrasi Peralatan Laboratorium TA. 2014 (Lanjutan)
No Nama alat Jumlah satuan
Cool Flow refrigerated ( 0 - 24 derajat Celsius) 1 Unit
Rota Meter Digital ( 0 - 10 L/h) 1 Unit
2 UNIT UJI AKURASI KONVENSIONAL
Tangki Ukur ( 10 - 100 Liter) 1 Unit
Rota Meter ( 25 - 125 L/h) 1 Unit
Rota Meter ( 100 - 1.000 L/h) 1 Unit
Rota Meter ( 1 - 4 QV = m3/h) 1 Unit
3 UNIT UJI TEKANAN STATIS
Pressure Gauge ( 0 - 25 Bar) 1 Unit
Pressure Gauge ( 0 - 25 Bar) 1 Unit
Pressure Gauge ( 0 - 25 Bar) 1 Unit
4 ALAT UJI METER AIR
Clamp Meter 2003 A W0000998 1 Unit
Clamp Meter 2003 A W0007825 1 Unit
Digital Caliper 500-173 1 Unit
Furnace F-14 100773113F001 1 Unit
Thermohygrometer 1 Unit
Thermohygrometer 1 Unit
5 ALAT UJI PIPA PVC
Unit Uji Dimensi 1 Unit
Segmat Digital (0 - 750 mm) 1 Unit
Dial Gauge Manual (0 - 50 mm) 1 Unit
Pita Ukur (0 - 115 mm) 1 Unit
Pita Ukur (0 - 300 mm) 1 Unit
Pita Ukur (300 - 700 mm) 1 Unit
6 Unit Uji Hidrostatik
Temperatur air dingin pada Water Bath Jumo dgt (0-100 derajat selsius)
1 Unit
Temperatur air dingin pada Water Bath Yokogawa(0-100 derajat selsius)
1 Unit
Temperatur air panas pada Water Bath Yokogawa(0-1.000 derajat selsius)
1 Unit
Konector pressure pada Water Bath Sciteq dgt (30 - 65 bar) 10 Unit
7 Unit Uji Tungku/Oven
Temperature/Thermosetting (0 - 300 derajat selsius) 1 Unit
8 Unit Uji Air
AAS 1 Unit
Anak timbangan 9 Unit
Clamp Meter 1 Unit
Clamp Meter 1 Unit
Clamp Meter 1 Unit
Clamp Meter 1 Unit
Clamp Meter 1 Unit
Clamp Meter 1 Unit
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB I PENDAHULUAN I - 30
Tabel 1.5. Kalibrasi Peralatan Laboratorium TA. 2014 (Lanjutan)
No Nama alat Jumlah satuan
Colorimeter 1 Unit
Color of water 1 Unit
Conductivity meter 1 Unit
Caliper 1 Unit
Digital caliper 1 Unit
Digimatic caliper 1 Unit
Hot plate 1 Unit
Thermohygrometer 1 Unit
Thermohygrometer 1 Unit
Thermohygrometer 1 Unit
Inkubator 1 Unit
Inkubator 1 Unit
Oven 1 Unit
Oven 1 Unit
Oven 1 Unit
pH-MV-Temperatur meter 1 Unit
pH-MV-Temperatur meter 1 Unit
pH/ORP/ISE/DO meter 1 Unit
Timbangan Analitik 1 Unit
Termoreaktor 1 Unit
Total Chlorine 1 Unit
Turbidi meter 1 Unit
Turbidi meter 1 Unit
Turbidi meter 1 Unit
Turbidi meter 1 Unit
Ultrasonic Thickness 1 Unit
Ultrasonic Thickness 1 Unit
III. KALIBRASI PERALATAN PENGUJIAN LABORATORIUM TATA BANGUNAN
1 Kal. Clamp on Power Hi Tester 1 unit
HIOKI 3169-20/090611804
HIOKI 3169-20/0906113169
HIOKI 3169-20/070810359
2 Kal. Sound Level Meter (Precion Integrating) 1 unit
ONNO SOKKI LA-5110/62800884
3 Kal. Thermal Conductivity Meter KEM TC-32 1 unit
4 Kal. Spread of FlameTest CSI (Custom Scientific Instruments, Inc) 1 unit
5 Precion Integrating ( Sound level meter ) 1 Unit
6 Handheld Analyser (Uji STC ) 1 Unit
7 Micropon 1 Unit
8 Micropon 1 Unit
9 Sound Calibrator 1 Unit
10 Clamp on Power Hi Tester 1 Unit
11 Clamp on Power Hi Tester 1 Unit
12 Clamp on Power Hi Tester 1 Unit
13 Thermal Conductivity meter (UjiDaya hantar panas)
1 Unit
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB I PENDAHULUAN I - 31
Tabel 1.5. Kalibrasi Peralatan Laboratorium TA. 2014 (Lanjutan)
1.4.2. LINGKUNGAN EKSTERNAL
1.4.2.1. PELUANG DAN TANTANGAN
Lingkungan eksternal secara langsung maupun tidak langsung memberikan pengaruh pada keberadaan instansi, baik sebagai peluang maupun sebagai ancaman. Sebagai lembaga litbang diharapkan Pusat Litbang Permukiman dapat berperan sebagai Scientific Backbone, yaitu merupakan unit penunjang yang bertanggung jawab memberikan masukan dalam perumusan kebijakan pengembangan teknologi dan penyelesaian masalah Bidang Permukiman di Kementerian Pekerjaan Umum.
Tantangan yang sekaligus menjadi peluang bagi Pusat Litbang Permukiman saat ini tetap menjadi rujukan bagi lembaga penelitian bidang Permukiman, serta menjadikan produk litbang Bidang Permukiman sebagai acuan dan pedoman dalam pelaksanaan pembangunan, operasi dan pemeliharaan infrastruktur permukiman oleh para stakeholder.
No Nama alat Jumlah satuan
IV. KALIBRASI PERALATAN PENGUJIAN LABORATORIUM BAHAN BANGUNAN
1 Kalibrasi Universal testing machine 200 tf 1 Unit
2 Kalibrasi Universal testing machine 20 tf 1 Unit
3 Kalibrasi Universal testing machine 10 tf 1 Unit
4 Kalibrasi concrete compression testing machine 100 tf 1 Unit
5 Kalibrasi mortar compression testing machine 20 tf 1 Unit
6 Kalibrasi electronic balance 30 kg 1 Unit
7 Kalibrasi electronic balance 3 kg 1 Unit
8 Kalibrasi oven 0 - 220 derajat celsius 1 Unit
9 Kalibrasi oven 0 - 250 derajat celsius 1 Unit
10 Kalibrasi oven 0 - 250 derajat celsius 1 Unit
11 Kalibrasi data loger 1 Unit
12 Kalibrasi tranducer 100 mm 7 Unit
13 Kalibrasi tranducer 200 mm 5 Unit
14 Kalibrasi digital theodolite 1 Unit
15 Kalibrasi digital waterpass 1 Unit
16 Kalibrasi laser range meter 2 Unit
17 Kalibrasi Digital Caliper Ø 8 inchi 1 Unit
18 Kalibrasi Caliper Analog 1 Unit
19 Kalibrasi Load cell 10 ton 1 Unit
20 Kalibrasi Load cell 20 ton 1 Unit
21 Kalibrasi Setting time agregat & Mortar 1 Unit
22 Kalibrasi Alat Uji Kuat Tarik Mortar 1 Unit
23 Kalibrasi Pressure Gauge Alat uji Permeabilitas 1 Unit
24 Kalibrasi Gelas Erlenmeyer 2 Unit
25 Kalibrasi hammer test analog 1 Unit
26 Kalibrasi hammer test digital 1 Unit
27 Kalibrasi hammer test digital 1 Unit
28 Kalibrasi Saringan Agregat Halus 1 Unit
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB I PENDAHULUAN I - 32
Lingkungan global juga berpengaruh pada program pembangunan Pusat Litbang Permukiman terutama adalah tuntutan sustainable development dengan pilar pembangunan ekonomi, sosial dan lingkungan hidup. Tuntutan pelestarian lingkungan hidup membawa implikasi perlunya pengembangan teknologi ramah lingkungan, konservasi lahan, penerapan tata ruang secara konsisten, penerapan teknologi tepat guna, sederhana dan mutakhir.
Hal ini merupakan peluang bagi Pusat Litbang Permukiman untuk melakukan inovasi dan menciptakan teknologi-teknologi dalam upaya pelestarian lingkungan hidup yang bersinergi dengan pembangunan infrastruktur Ke-PU-an.
Adanya kemitraan dengan berbagai pihak yang terjalin sangat baik merupakan peluang yang mampu memicu kinerja Pusat Litbang Permukiman lebih baik di masa yang akan datang. Pada hakikatnya, sebuah instansi akan terus berkembang sesuai dengan tuntutan lingkungannya sehingga berpengaruh terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi maupun kinerja.
Lingkungan eksternal secara langsung maupun tidak langsung akan berpengaruh terhadap kinerja instansi baik berupa peluang maupun tantangan. Adapun konteks lingkungan yang berperan secara eksternal adalah sebagai berikut :
Peluang
a. Kewenangan Standarisasi berada di Pusat (Undang undang 22 tahun 1999 tentang pemerintah daerah);
b. Adanya kebutuhan Pemerintah Kota dan Kabupaten terhadap teknologi tepat guna dan ramah lingkungan;
c. Adanya kebijakan pemberdayaan Usaha Kecil & Menengah (UKM); d. Perubahan peran pemerintah dan provider menjadi enabler dibidang Permukiman; e. Kewajiban menyelenggarakan litbang ramah lingkungan; f. Variasi Iptek Permukiman yang relatif tinggi.
Tantangan
a. Memberikan input kepada Direktorat Jenderal Cipta Karya, Direktorat Jenderal Penataan Ruang Kementerian PU, Kementerian Perumahan Rakyat serta pengembang dan pemerintah daerah untuk memperluas pemanfaatan IPTEK bidang Permukiman, misalnya dalam rangka (i) mengatasi backlog rumah, dan penyediaan fasos fasum bagi MBR, serta mempercepat rekonstruksi pasca bencana, (ii) peningkatan cakupan prasarana dasar dan peningkatan kualitas lingkungan permukiman, (iii) mengurangi risiko bencana, (iv) perkembangan permukiman akibat bangkitan lalu lintas, (v) keandalan bangunan gedung;
b. Reorganiasi Kementerian Pekerjaan Umum pada Kabinet Kerja akan menjadi tantangan bagi Puslitbang Permukiman dan harus siap mendukung stakeholder utama yaitu Ditjen Cipta Karya dan Ditjen Pengembangan Permukiman;
c. Meningkatkan akses stakeholders terhadap informasi potensi dan ketersediaan bahan bangunan lokal termasuk teknik pemanfaatannya yang memenuhi syarat kekuatan konstruksi;
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB I PENDAHULUAN I - 33
d. Meningkatkan penerapan SPMK untuk menilai kawasan rawan bencana, penggunaan kembali bangunan pasca bencana, pelaksanaan konstruksi infrastruktur bidang permukiman secara mudah oleh para stakeholders.
Permintaan kerjasama dari dalam negeri maupun luar negeri merupakan peluang untuk menunjang kegiatan litbang, pelatihan, advis teknik maupun penyebarluasan hasil litbang. Mitra kerjasama tersebut dari instansi Pemerintah dan swasta baik dalam negeri maupun luar negeri.
1.4.2.2. FASILITASI DAN KERJASAMA
Sebagai lembaga litbang, Puslitbang Permukiman diarahkan untuk mengembangkan kolaborasi dan kemitraan dengan lembaga-lembaga internasional dalam rangka menunjang pembangunan permukiman dan kelitbangan. Beberapa kerjasama tersebut pada tahun 2014 telah difasilitasi dan ditindaklanjuti guna peningkatan fungsi dan peran Puslitbang Permukiman sebagai institusi litbang yang bertaraf internasional.
Fasilitasi dan penjajakan kerjasama telah dilakukan selama tahun 2014 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 1.6. Jumlah Mitra Kerjasama Tahun 2014
No Jenis Kerjasama Jumlah mitra
Instansi pemerintah swasta
1 Litbang 9 5
2 Layanan konsultasi 1 1
3 Pendidikan 1 -
Pelaksanaan inisiasi kerjasama dalam negeri maupun luar negeri pada tahun 2014 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 1.7. Jumlah Inisiasi Kerjasama Tahun 2014
No Jenis Kerjasama Jumlah mitra
Dalam negeri Luar negeri
1 Litbang 4 7
2 Layanan konsultasi - -
3 Pendidikan -
Secara lebih detail rincian perjanjian kerjasama akan diuraikan pada pembahasan di Bab III.
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB I PENDAHULUAN I - 34
a. Focal Point UNESCO-IPRED Puslitbang Permukiman telah menjadi salah satu anggota aktif UNESCO-IPRED (International Platform for Reducing Earthquake Disasters) sejak pertama kali diluncurkan pada tahun 2007. Pada pelaksanaan pertemuan tahunan ke-3 tahun 2010 di Padang, Sumatera Barat, Puslitbang Permukiman bersama dengan UNESCO dan IISEE (International Institute of Seismology and Earthquake Engineering) – Jepang telah
menandatangani perjanjian kerjasama berupa Letter of Intent mengenai kerjasama untuk mengurangi risiko bencana gempa dan investigasi lapangan pasca-gempa. Berdasarkan kerjasama tersebut, Puslitbang Permukiman telah menjadi focal point untuk kegiatan UNESCO-IPRED di Indonesia dan negara-negara di sekitarnya mengenai usaha-usaha mengurangi risiko bencana gempa dan investigasi lapangan pasca-gempa.
Sebagai bentuk implementasi dari perjanjian kerjasama tersebut, maka Puslitbang Permukiman telah menyusun daftar tim yang terdiri dari para pakar dan peneliti Puslitbang Permukiman sebagai tim investigasi pasca-gempa. Tim tersebut akan melakukan pemeriksaan lapangan untuk mengurangi risiko akibat bencana gempa pada bangunan dan rumah sederhana jika suatu saat terjadi gempa di Indonesia. Daftar tim tersebut telah disampaikan ke UNESCO-IPRED melalui UNESCO Jakarta Office.
Telah dilaksanakan beberapa kegiatan, yaitu:
a) Pelaksanaan Annual Session Meeting of UNESCO IPRED, tanggal 3 – 10 Juni 2013 di Peru
b) Pelaksanaan Seminar dan Workshop Dalam rangka Kunjungan Vice Minister MILT Jepang, Tanggal 9 September 2013 di jakarta
c) Pelaksanaan Annual Meeting RIHS and RISH Kyoto, Tanggal 11 Desember 2013 berlokasi di Medan
d) Pelaksanaan Annual Session Meeting of UNESCO IPRED, tanggal 27 – 30 Mei 2014 di Kazakhstan
b. Kesekretariatan RC-CEHUD
Puslitbang Permukiman telah ditunjuk sebagai Regional Center for Community Empowerment of Housing and Urban Development (RC-CEHUD). Pembentukan RC-CEHUD dicantumkan pada kesepakatan Asia-Pacific Ministerial Conference on Housing and Urban Development (APMCHUD) yang dituangkan dalam Solo Declaration. Selama tahun 2014, RC-CEHUD telah melakukan beberapa kegiatan terkait dengan pelaksanaan fungsi RC-CEHUD sebagai pusat pembelajaran untuk pemberdayaan masyarakat dan membentuk jejaring.
Penandatangan kerjasama Unesco Ipred
Pelaksanaan Seminar
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB I PENDAHULUAN I - 35
Pada tahun 2014, kegiatan RC-CEHUD tersebut adalah sebagai berikut:
Membangun jejaring informasi dengan stakeholder yang berkecimpung di dalam pemberdayaan masyarakat
Menyediakan data & informasi mengenai best practices dari pemberdayaan masyarakat terkait dengan perumahan dan pengembangan perkotaan Kompilasi dan updating database mengenai best practiced:
- Penataan Dusun Serut-Kab. Bantul - Konsolidasi lahan di Desa Sinduadi-Kab. Sleman - Huntara pasca erupsi G. Merapi
Memfasilitasi akses pembelajaran praktis pada pemberdayaan masyarakat dalam perumahan & pengembangan perkotaan di kawasan Asia Pasifik
- Pelatihan BKM Kota Peklongan (Bandung, 25-28 Maret 2014) - Seminar dan Workshop “Peran Serta Masyarakat dalam Penyelenggaraan
Infrastruktur Permukiman “ (17 Desember 2014)
Memberi dukungan & bekerjasama dengan APMCHUD serta UN-HABITAT dalam implementasi kegiatan terkait pemberdayaan masyarakat dalam perumahan dan pengembangan perkotaan di kawasan Asia Pasifik
- Menghadiri rapat biro APMCHUD V (Korsel, 3-5 November 2014) - Menghadiri Asia Pacific Expert Group Meeting for Habitat III (Jkt, 2 November
2014)
Seminar RC-CEHUD Seminar RC-CEHUD
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB I PENDAHULUAN I - 36
1.5. SISTEMATIKA PENYUSUNAN LKIP
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun berdasarkan sistematika sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan
Pada bab ini disajikan penjelasan umum organisasi,dengan penekanan kepada aspek strategis organisasi serta permasalahan utama (strategic issued)yang sedang dihadapi organisasi.
Bab II Perencanaan Kinerja
Pada bab ini diuraikan ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja tahun yang bersangkutan.
Bab III Akuntabilitas Kinerja
A. Capaian Kinerja Organisasi
Pada sub bab ini disajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis Organisasi sesuai dengan hasilpengukuran kinerja organisasi. Untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis tersebut dilakukan analisis capaian kinerja sebagai berikut:
- Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini; - Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan
tahun lalu dan beberapa tahun terakhir; - Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka
menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi; - Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standar nasional (jika ada); - Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja
serta alternative solusiyang telah dilakukan; - Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya; - Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan
pencapaian pernyataan kinerja).
B. Realisasi Anggaran
Pada sub bab ini diuraikan realisasi anggaran yang digunakan dan yang telah digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi sesuai dengan dokumen Perjanjian Kinerja.
Bab IV Penutup
Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta langkah di masa mendatang yang akan dilakukan organisasi untuk meningkatkan kinerjanya.
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
`
BAB II PERENCANAAN KINERJA II - 1
BAB II PERENCANAAN KINERJA
2.1. RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2010-2014
Rencana Strategis (Renstra) ini merupakan acuan kerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman (Pusat Litbang Permukiman) tahun 2010 - 2014. Penyusunan Renstra mempertimbangkan tugas dan fungsi Pusat Litbang Permukiman, kebijakan pemerintah yang tertuang dalam peraturan perundang-undangan tentang Lingkungan Hidup, Undang-undang Tata Ruang, Undang-undang Jasa Konstruksi, Undang-undang Perumahan dan Permukiman, dan lain-lain), perubahan lingkungan strategis (Kebijakan Kabinet Pembangunan Bersatu, Jakstra Kementerian PU, dan lain-lain), dan kemampuan pemerintahan (DIPA).
Latar belakang Renstra Puslitbang Permukiman disusun atas dasar:
a) Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) yang mensyaratkan institusi setingkat Eselon-2 memiliki Rencana Strategik (Renstra) yang menjadi landasan program strategiknya;
b) Propenas yang menjadikan Renstra sebagai indikator keberhasilan program peningkatan kemampuan aparatur negara dan indikator Good Governance;
c) Kebijakan “Korporatisasi” bagi Badan-badan di lingkungan Kementerian PU.
2.1.1. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS
Visi Badan Litbang Kementerian Pekerjaan Umum mengacu kepada Visi Kementerian Pekerjaan Umum yang dijabarkan lebih rinci pada Misi Badan Litbang Kementerian Pekerjaan Umum.
2.1.1.1. VISI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
Adapun Visi Kementerian Pekerjaan Umum adalah sebagai berikut:
“Tersedianya infrastruktur Pekerjaan Umum dan Permukiman yang Andal Untuk Mendukung Indonesia Sejahtera 2015”
2.1.1.2. MISI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
Misi Kementerian Pekerjaan Umum adalah sebagai berikut:
1. Mewujudkan penataan ruang sebagai acuan matra spasial dan pembangunan nasional dan daerah serta keterpaduan pembangunan infrastruktur pekerjaan umum dan permukiman berbasis penataan ruangdalam rangka pembangunan berkelanjautan;
2. Menyelenggarakan pengelolaan SDA secara efektif dan optimal untuk meningkatkan kelestarian fungsi dan keberlanjutan pemanfaatan SDA serta mengurangi resiko daya rusak air;
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
`
BAB II PERENCANAAN KINERJA II - 2
3. Meningkatkan aksesbilitas dan mobilitas wilayah dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan penyediaan jaringan jalan yang andal, terpadu dan berkelanjutan;
4. Meningkatkan kualitas lingkungan permukiman yang layak huni dan produktif melalui pembinaan dan fasilitasi pengembangan infrastruktur permukiman yang terpadu, andal dan berkelanjutan;
5. Menyelenggarakan industri konstruksi yang kompetitif denagn menjamin aanya keterpaduan pengelolaan sektor konstruksi, proses penyelenggaraan konstruksi yang baik dan menjadikan pelaku sektor konstruksi tumbuh dan berkembang;
6. Menyelenggarakan Penelitian dan Pengembangan serta Penerapan : IPTEK, Norma, Standar, Pedoman, Manual dan / atau kriteria Pendukung Infrastruktur Bidang PU dan Permukiman;
7. Menyelenggarakan dukungan manajemen fungsionaldan sumber daya yang akuntabel dan kompeten, terintegrasi serta inovatif dengan menerapkan prinsip-prinsip good governance;
8. Meminimalkan penyimpangan dan praktek-praktek KKN di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dengan meningkatkan kualitas pemeriksaan dan pengawasan profesional.
2.1.1.3. VISI BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEMENTERIAN PU
Visi Badan Litbang Kementerian Pekerjaan Umum mengacu kepada Visi Kementerian Pekerjaan Umum yang dijabarkan lebih rinci pada Misi Badan Litbang Kementerian Pekerjaan Umum. Visi Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pekerjaan Umum adalah sebagai berikut:
“Terwujudnya IPTEK yang berkelanjutan mendukung penyelenggaraan infrastruktur Pekerjaan Umum dan Permukiman yang Andal”
2.1.1.4. MISI BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEMENTERIAN PU
1. Menyelenggarakan Penelitian dan Pengembangan serta Penerapan : IPTEK, norma, standar, pedoman, manual dan/atau kriteria pendukung infrastruktur bidang Sumber Daya Air;
2. Menyelenggarakan Penelitian dan Pengembangan serta Penerapan : IPTEK, norma, standar, pedoman, manual dan/atau kriteria pendukung infrastruktur bidang Jalan dan Jembatan;
3. Menyelenggarakan Penelitian dan Pengembangan serta Penerapan : IPTEK, norma, standar, pedoman, manual dan/atau kriteria pendukung infrastruktur bidang Permukiman;
4. Menyelenggarakan Penelitian dan Pengembangan serta Penerapan : IPTEK, norma, standar, pedoman, manual dan/atau kriteria pendukung infrastruktur aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan;
5. Menyelenggarakan dukungan manajemen fungsional dan sumber daya yang akuntabel dan kompeten, terintegrasi serta inovatif dengan menerapkan prinsip-prinsip good governance.
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
`
BAB II PERENCANAAN KINERJA II - 3
2.1.1.5. TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS BALITBANG
Tujuan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian PU adalah meningkatkan kapasitas kelembagaan dan SDM aparatur dan jasa konstruksi serta penelitian dan pengembangan bidang pekerjaan umum dan permukiman untuk meningkatkan kinerja pelayanan bidang pekerjaan umum dan jasa konstruksi.
Sasaran Strategis Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian PU adalah Meningkatkan IPTEK dan NSPM(K) siap pakai.
2.1.1.6. VISI PUSLITBANG PERMUKIMAN
Visi Puslitbang Permukiman adalah “menjadi institusi litbang yang terdepan dalam menghasilkan teknologi dan rumusan kebijakan permukiman yang Bermanfaat, Aplikatif, Inovatif dan Kompetitif serta berwawasan lingkungan”.
2.1.1.7. MISI PUSLITBANG PERMUKIMAN
Berdasarkan misi Kementerian Pekerjaan Umum dan Badan Litbang maka rumusan misi Puslitbang Permukiman adalah sebagai berikut:
1. Menghasilkan teknologi permukiman yang inovatif, aplikatif, kompetitif dan bermanfaat bagi masyarakat;
2. Menyusun produk-produk, norma, standar, pedoman dan manual bidang permukiman; 3. Memasyarakatkan hasil penelitian dan pengembangan permukiman; 4. Mengembangkan, menguasai dan emngembangkan teknologi permukiman masa depan
yang ramah lingkungan.
2.1.1.8. TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS PUSLITBANG PERMUKIMAN
Tujuan Strategis Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman adalah meningkatkan kapasitas kelembagaan dan SDM aparatur dan jasa konstruksi serta penelitian dan pengembangan bidang permukiman untuk meningkatkan kinerja pelayanan bidang permukiman.
Sasaran Strategis Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman adalah Meningkatkan IPTEK dan NSPM(K) Bidang Permukiman siap pakai.
Rencana Strategis (Renstra) Puslitbang Permukiman ini merupakan acuan kerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman (Puslitbang Permukiman) tahun 2010-2014. Penyusunan Renstra mempertimbangkan tugas dan fungsi Puslitbang Permukiman, kebijakan pemerintah yang tertuang dalam peraturan perundang-undangan tentang Lingkungan Hidup, Undang-undang Tata Ruang, Undang-undang Jasa Konstruksi, Undang-undang Perumahan dan Permukiman, dan lain-lain), perubahan lingkungan strategis (kebijakan kabinet Pembangunan Bersatu, Jakstra Kementerian PU, dan lain-lain), dan kemampuan pemerintahan (DIPA).
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
`
BAB II PERENCANAAN KINERJA II - 4
Latar belakang Renstra Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman disusun atas dasar:
a) Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) yang mensyaratkan institusi setingkat Eselon-2 memiliki Rencana Strategik (Renstra) yang menjadi landasan program strategiknya;
b) Propenas yang menjadikan Renstra sebagai indikator keberhasilan program peningkatan kemampuan aparatur negara dan indikator Good Governance;
c) Kebijakan “Korporatisasi” bagi Badan-badan di lingkungan Kementerian PU.
Isu-isu strategis diambil berdasarkan isu-isu nasional dan internasional yang terkait dengan bidang pekerjaan umum dan permukiman. Isu-isu strategis yang mempengaruhi kegiatan penelitian dan pengembangan sebagai wujud kontribusi Puslitbang Permukiman dalam skala nasional yakni :
1. Backlog perumahan akibat kemampuan system supply yang terbatas baik secara finansial maupun teknis;
2. Kesenjangan kota dan desa akibat pembangunan yang terkonsentrasi diperkotaan; 3. Kemiskinan yang berakibat pada tumbuhnya kantong-kantong permukiman kumuh; 4. Kualitas lingkungan permukiman yang tidak memenuhi standar pelayanan minimal
prasarana dan sarana, termasuk pelayanan air minum, sanitasi dan persampahan; 5. Keselamatan bangunan terkait dengan kerentanan terhadap gempa dan kebakaran,
kelengkapan bangunan dan kualitas pekerjaan konstruksi; 6. Pemberdayaan masyarakat dan kearifan lokal dalam pembangunan permukiman. 7. Terjadinya perubahan iklim dan pemasanan global yang menyebabkan perlunya
upaya adaptasi dan mitigasi.
2.1.2. KEBIJAKAN, PROGRAM DAN KEGIATAN
2.1.2.1. KEBIJAKAN
Berdasarkan agenda, prioritas pembangunan dan arah kebijakan umum Pembangunan Nasional, maka arah kebijakan umum pembangunan infrastruktur pekerjaan umum dan permukiman adalah sebagai berikut:
1. Pembangunan infrastruktur sesuai dengan arahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan pembangunan berkelanjutan di kawasan strategis, tertinggal, perbatasan, daerah terisolir untuk mengurangi kesenjangan wilayah, daerah rawan bencana, serta meningkatkan kualitas lingkungan perumahan dan permukiman dan cakupan pelayanan dasar bidang pekerjaan umum dan permukiman untukmewujudkan kesejahteraan rakyat yang berkeadilan dan inklusif;
2. Pembangunan infrastruktur sesuai dengan arahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan pembangunan berkelanjutan melalui peningkatan keandalan sistem di kawasan pusat produksi dan ketahanan pangan guna mendukung daya saing dan mendorong industri konstruksi untuk mewujudkan pembangunan ekonomiyang berkualitas;
3. Pembinaan penyelenggaraan infrastruktur melalui optimasi peran pelayanan publik bidang pekerjaan umum dan permukiman untuk mendukung otonomi daerah dan penerapan prinsip-prinsip perbaikan tata kelola pemerintahan, sertamendukung reformasi birokrasi dan mewujudkan good governance.
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
`
BAB II PERENCANAAN KINERJA II - 5
Berdasarkan kebijakan di atas, maka kemudian dijabarkan menjadi Kebijakan Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Teknologi.
Hasil-hasil Litbang IPTEK PU harus dapat mendorong pengembangan IPTEK PU dan permukiman yang mampu menyediakan infrastruktur PU dan permukiman yang berkualitas dan mampu memberikan dukungan pada pemecahan isu-isu di lapangan. Untuk mewujudkan kebijakan tersebut, maka strategi-strategi yang harus dilaksanakan adalah:
1. Penelitian dan pengembangan serta penerapan Ilmu Pengetahuan (Litbangrap) IPTEK yang berhubungan dengan isu-isu peningkatan ketahanan pangan diarahkan pada unsur-unsur: (i) keandalan sistem jaringan sumberdaya air; (ii) kualitas pengendalian pemanfaatan ruang-ruang air; serta (iii) pengendalian terhadap kecenderungan konversi lahan beririgasi teknis menjadi lahan permukiman dan industri;
2. Litbangrap IPTEK yang berhubungan dengan isu-isu peningkatan pertumbuhan ekonomi dan daya saing nasional diarahkan pada unsur-unsur: (i) keandalan sistem jaringan jalan dan jembatan serta jaringan sistem sumberdaya air; (ii) percepatan pengembangan kawasan kawasan strategis; dan (iii) peningkatan kualitas perencanaan tata ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah;
3. Litbangrap IPTEK yang berhubungan dengan isu-isu pelestarian fungsi lingkungan hidup, diarahkan pada unsur-unsur: (i) peningkatan cakupan pelayanan prasarana dan sarana dasar; (ii) kualitas perencanaan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang; dan (iii) percepatan pembangunan wilayah-wilayah tertinggal serta pulau-pulau terluar;
4. Memanfaatkan hasil-hasil Litbangrap IPTEK, selain untuk meningkatkan kualitas dan umur pakai (life time) infrastruktur, juga untuk untuk meningkatkan kinerja pelaksanaan tugas dan fungsi unit unit operasional di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum;
5. Menyelenggarakan layanan keahlian (advistek), selain untuk membantu memecahkan persoalan persoalan di lapangan, juga untuk membantu penyusunan dokumen perencanaan proyek yang di dalamnya memasukan nunsur-unsur teknologi baru yang telah teruji;
6. Menyelenggarakan pelatihan penerapan SPM baru (SNI, Pedoman) ditujukan kepada para dosen dan mahasiswa perguruan tinggi, asosiasi profesi, dan pejabat fungsional pengawas (BPK, BPKP, Bawasda, dll);
7. Pelaksanaan verifikasi teknologi baru yang didasarkan pada kondisi spesifik Indonesia.
2.1.2.2. PROGRAM
Program merupakan kewenangan dari Unit Eselon I (Badan Litbang Kementerian Pekerjaan Umum) dan diukur pencapaiannya dengan indikator kinerja outcome. Program yang didukung oleh Puslitbang Permukiman sesuai dengan Program yang menjadi tanggung jawab Badan Litbang PU yaitu Program Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pekerjaan Umum. Program ini telah ditetapkan sesuai dengan restrukturisasi program, dan menjadi bagian dari Renstra Kementerian Pekerjaan Umum 2010 - 2014.
2.1.2.3. KEGIATAN
Sesuai dengan arsitektur program dan kegiatan sebagaimana telah ditetapkan dalam Renstra Kementerian Pekerjaan Umum 2010 – 2014, Kegiatan yang dilaksanakan oleh
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
`
BAB II PERENCANAAN KINERJA II - 6
Puslitbang Permukiman sebagai salah satu unit Eselon II di lingkungan Badan Litbang PU adalah Penelitian dan Pengembangan Sub Bidang Permukiman.
Kegiatan ini merupakan tindakan nyata yang dilaksanakan Puslitbang Permukiman sesuai dengan kebijakan dan program kementerian dan badan litbang dengan memanfaatkan sumber daya yang ada untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan.
Dalam pelaksanaannya, kegiatan Penelitian dan Pengembangan sub Bidang Permukiman pada tahun 2014 dilakukan oleh 5 (lima) Satker di lingkungan Puslitbang Permukiman yaitu :
1. Satker Puslitbang Permukiman (Pusat ) 2. Satker Balai PTPT Denpasar 3. Satker Balai PTPT Makasar 4. Satker Loka Tekkim Cilacap 5. Satker Loka Tekkim Medan
2.2. RENCANA KINERJA TAHUNAN 2014
Perencanaan kinerja tahunan merupakan proses penyusunan rencana kinerja sebagai penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam rencana strategis, berupa kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan dalam kurun waktu satu tahun anggaran 2014. Dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) mengacu pada RENSTRA yang memuat informasi tentang:
1. Sasaran strategis yang ingin dicapai pada tahun yang bersangkutan; 2. Indikator kinerja yang menjadi parameter dalam menentukan kinerja; 3. Target Kinerja yang ingin dicapai dalam satuan output yang telah ditetapkan.
Pencapaian kinerja tahunan diukur berdasarkan pencapaian ouput kegiatan pada setiap tahunnya dan di akhir tahun Renstra akan diakumulasikan dan dibandingkan antara target dan pencapaiannya. Output/Luaran adalah barang/jasa yang dihasilkan oleh suatu kegiatan yang dilaksanakan untuk mendukung pencapaian sasaran dan tujuan program dan kebijakan. Output Badan Litbang PU sesuai Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 23/PRT/M/2010 adalah naskah ilmiah, model fisik, model sistem, R0 SPM, prototipe, dan naskah kebijakan. Sesuai dengan Rencana Strategis Pusat Litbang Permukiman tahun 2010-2014 telah dirumuskan ada 5 (lima) sasaran dengan indikator sasaran sebagai berikut :
a. Prosentase IPTEK masuk bursa teknologi Bidang PU b. Prosentase teknologi tepat guna yang digunakan oleh stakeholder. c. Prosentase penambahan SPM (K) yang diberlakukan oleh Menteri PU. d. Prosentase pelayanan teknis yang diterima stakeholder. e. Indeks Peningkatan Kapasitas (SDM, Sarana Prasarana dan Manajemen).
Untuk mencapai sasaran–sasaran tersebut di atas, dikembangkan sebanyak 5 (lima) kumpulan kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2014. Indikator kinerja untuk setiap kegiatan dikembangkan berdasarkan indikator input, indikator output dan indikator outcome.
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
`
BAB II PERENCANAAN KINERJA II - 7
Tabel 2.1. di bawah ini menunjukan jenis outcome, indikator outcome, output, indikator output dan satuannya.
Tabel 2.1. Jenis Output
NO OUTCOME INDIKATOR OUTCOME OUTPUT INDIKATOR OUTPUT SATUAN
1. Meningkatnya Litbang yang masuk bursa pilihan teknologi siap pakai.
Prosentase IPTEK masuk bursa TTG bidang ke-PU-an dan Permukiman
Naskah Ilmiah Jumlah Naskah Ilmiah hasil litbang yang masuk bursa IPTEK
Buku
Teknologi Jumlah Teknologi Hasil Litbang yang masuk bursa IPTEK
Dokumen
Model Fisik Jumlah model fisik hasil litbang yang masuk bursa IPTEK
Unit
Model Sistem Jumlah Model Sistem hasil litbang
Naskah
R0 SPM Jumlah R0 SPM hasil litbang yang masuk bursa IPTEK
Naskah
Prototipe Jumlah prototipe hasil litbang yang masuk bursa IPTEK
Unit
Kriteria Disain Jumlah kriteria disain hasil litbang yang masuk bursa IPTEK
Dokumen
Manual Jumlah manual hasil litbang yang masuk bursa IPTEK
Manual
Konsep Pedoman Jumlah konsep pedoman hasil litbang yang masuk bursa IPTEK
Naskah
Pedoman Jumlah pedoman hasil litbang yang masuk bursa IPTEK
Pedoman
2. Diberlakukannya SPMK dan teknologi oleh stakeholder.
Prosentase penambahan SPM/K yang diberlakukan oleh Menteri PU.
Prosiding, Diseminasi, Sosialisasi, Pelatihan
Jumlah Prosiding, Diseminasi, Sosialisasi, dan TOT SPMK
Prosiding DSP
3. Meningkatnya kesiapan IPTEK untuk diterapkan stakeholder.
Prosentase teknologi tepat guna yang digunakan oleh stakeholders
Naskah Kebijakan Jumlah Naskah Kebijakan untuk diterapkan stakeholders (melalui instansi yang berwenang)
Naskah Kebijakan
4. Diterimanya rekomendasi IPTEK oleh stakeholder
Prosentase pelayanan teknis yang diterima oleh stakeholders
Prosiding, Advis Teknis, Sosial, Ekonomi
Jumlah Prosiding, Advis Teknis yang diberikan kepada Stakeholder
Prosiding ATSE
5. Peningkatan layanan penyelenggaraan Litbang
Indeks peningkatan Kapasitas (SDM, Sarana prasarana dan Manajemen).
Layanan Perkantoran
Jumlah Layanan Perkantoran Bulan
Layanan Publik (PNBP)
Jumlah layanan publik Bulan
Dukungan penyelenggaraan Litbang
Jumlah dokumen penyelenggaraan Litbang
Dokumen
Pengadaan Sarana dan Prasarana Litbang
Jumlah layanan pengadaan sarana dan prasarana
Unit
Sumber: Puslitbang Permukiman, 2014
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
`
BAB II PERENCANAAN KINERJA II - 8
Dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) mengacu pada RENSTRA yang memuat informasi tentang sasaran strategis yang ingin dicapai pada tahun yang bersangkutan, indikator kinerja yang menjadi parameter dalam menentukan kinerja dan target kinerja yang ingin dicapai dalam satuan output yang telah ditetapkan. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Pusat Litbang Permukiman Tahun Anggaran 2014 dapat dilihat pada tabel 2.2. di bawah ini.
Tabel 2.2 Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Puslitbang Permukiman Tahun 2014
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Input (Rp)
Output Satuan (**)
1 2 3 4 5 6
Sasaran Program
Meningkatnya IPTEK dan NSPM(K) siap pakai 13.574.476.000* 184
Satuan Output
1 Sasaran Kegiatan-1
Meningkatnya Litbang yang masuk bursa pilihan teknologi siap pakai
Prosentase IPTEK yang masuk bursa teknologi Balitbang PU 31.596.937.000 64
Satuan Output
2 Sasaran Kegiatan-2
Diterimanya rekomendasi IPTEK oleh stakeholders
ProsentaseTeknologi tepat guna yang digunakan stakeholder
261.126.000 1 Satuan Output
3 Sasaran Kegiatan-3
Diberlakukannya SPMK dan teknologi oleh stakeholders
Prosentase Penambahan SPMK yang diberlakukan oleh Menteri PU
2.061.149.000 1 Satuan output
4 Sasaran Kegiatan-4
Meningkatnya kesiapan IPTEK untuk diterapkan stakeholder
Prosentase pelayanan teknis yang diterima stakeholder
1.710.820.000 1 Satuan Output
5 Sasaran Kegiatan-5
Peningkatan Layanan Penyelenggaraan Litbang
Indeks peningkatan kapasitas (SDM,Sarana prasarana, manajemen)
77.943.714.000 117 Satuan output
Catatan: Sasaran Strategis = Sasaran Program Indikator Kinerja Utama (IKU) = Indikator Outcome Sasaran Program *) Pagu hasil revisi terakhir (pagu semula Rp. 112.779.510.000,-) **) Meliputi buku, dokumen, laporan, unit peralatan dll
Berdasarkan RKT tersebut, jumlah satuan output yang dihasilkan dalam satu tahun untuk kelima sasaran kegiatan adalah sebanyak 184 (Seratus delapan puluh empat) produk kegiatan. Dengan anggaran berdasarkan revisi terakhir sebesar Rp. 113.573.746.000,00 maka harga rata rata produk Puslitbang Permukiman adalah sebesar Rp. 617.248,- per produk.
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
`
BAB II PERENCANAAN KINERJA II - 9
Rencana harga produk dokumen untuk sasaran kegiatan “Diberlakukannya SPMK dan Teknologi Oleh Stakeholder” tercatat paling besar yaitu Rp. 2.061.149.000 (Dua milyar enam puluh satu juta seratus empat puluh sembilan ribu rupiah). Kegiatan ini didalamnya termasuk alokasi anggaran untuk kegiatan diseminasi, sosialisasi dan Training of Trainers (TOT) SPMK Bidang Permukiman.
Harga produk sasaran kegiatan terbesar kedua adalah “Meningkatnya Kesiapan IPTEK untuk diterapkan stake holder’ sebesar Rp. 1,710,820,000.00 (satu milyar tujuh ratus sepuluh ribu delapan ratus dua puluh ribu rupiah). Didalam kegiatan ini termasuk alokasi anggaran biaya untuk pelaksanaan advis teknis yang melibatkan stakeholder Pemerintah Daerah.
Untuk harga produk terkecil adalah “Diterimanya rekomendasi IPTEK oleh stakeholders” dengan harga produk Rp. 261.126.000,00 (dua ratus enam puluh satu juta seratus dua puluh enam ribu rupiah).
2.3. PERJANJIAN KINERJA
Perjanjian Kinerja Puslitbang Permukiman disusun pada awal tahun anggaran 2014 dengan mengacu pada dokumen DIPA. Adapun dokumen Perjanjian Kinerja tersebut memuat informasi tentang :
1. Sasaran strategis yang ingin dicapai pada tahun yang bersangkutan; 2. Indikator kinerja yang menjadi parameter dalam menentukan kinerja; 3. Target Kinerja yang ingin dicapai dalam satuan output yang telah ditetapkan.
Dalam pelaksanaannya, materi penetapan kinerja di atas mengalami perubahan susunan struktur, hal tersebut disebabkan terjadinya perubahan Renstra PU sesuai dengan Permen No. 23/PRT/M/2010.
Perjanjian Kinerja Puslitbang Permukiman tahun 2014 mencerminkan sasaran kinerja yang dijanjikan untuk dipenuhi pada akhir tahun anggaran 2014. Perjanjian Kinerja memuat Rencana Kinerja pada Tahun 2014 yang diambil dari dokumen DIPA (dokumen anggaran). Dokumen ini juga memuat Sasaran Strategis, Indikator Kinerja, dan Target Kinerja. Perjanjian Kinerja Puslitbang Permukiman sesuai dengan Revisi Renstra Kementerian berdasarkan satker pelaksananya disampaikan pada tabel 2.3. di bawah ini:
Tabel 2.3. Perjanjian Kinerja Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target 2014
1 2 3
Meningkatnya IPTEK dan NSPM (K) siap pakai.
a. Meningkatnya Litbang yang masuk bursa pilihan teknologi siap pakai
a. Prosentase IPTEK yang masuk bursa teknologi Balitbang PU 36%
Naskah ilmiah Jumlah naskah ilmiah hasil litbang yang masuk bursa IPTEK 24 Buku
Rumusan teknologi Jumlah rumusan teknologi hasil litbang yang masuk bursa IPTEK
9 Dokumen
Model fisik Jumlah model fisik hasil litbang yang masuk bursa IPTEK 1 Naskah
Model sistem Jumlah model sistem hasil litbang yang masuk bursa IPTEK 2 Naskah
R-0 Jumlah R-0 hasil litbang yang masuk bursa IPTEK 6 Naskah
Prototip Jumlah prototip hasil litbang yang masuk bursa IPTEK 21 Unit
Kriteria desain Jumlah kriteria desain hasil litbang yang masuk bursa IPTEK 1 Unit
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
`
BAB II PERENCANAAN KINERJA II - 10
Tabel 2.3. Perjanjian Kinerja (Lanjutan)
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target 2014
1 2 3
b. Diterimanya rekomendasi IPTEK oleh stakeholders
b. Prosentase Penambahan SPMK yang diberlakukan oleh instansi berwenang
20%
Naskah kebijakan Jumlah naskah kebijakan untuk diterapkan stakeholder (melalui instansi yang berwenang)
1 Naskah Kebijakan
c. Diberlakukannya SPMK dan teknologi oleh stakeholders
c. Prosentase rekomendasi/advis teknis yang diterima stake holder
20%
Prosiding Diseminasi, Sosialisasi dan TOT
Jumlah prosiding diseminasi, sosialisasi dan TOT SPMK bidang permukiman
1 Prosiding DSP
d. Meningkatnya kesiapan IPTEK untuk diterapkan stakeholder
d. Prosentase kesiapan IPTEK digunakan oleh instansi berwenang
20%
Prosiding Advis Teknis Jumlah prosiding advis teknis yang diberikan kepada stakeholder
1 Prosiding ATSE
e. Peningkatan Layanan Penyelenggaraan Litbang
e. Indeks peningkatan kapasitas (SDM,Sarana prasarana dan manajemen)
61.15%
Layanan Perkantoran Jumlah bulan pelayanan perkantoran 12 Bulan
Dokumen Penyelenggaraan Litbang
Jumlah dokumen penyelenggaraan litbang 66 Dokumen
Layanan Publik Jumlah layanan publik 12 Bulan
Layanan Pengadaan Sarana dan Prasarana
Jumlah pengadaan sarana dan prasarana Litbang 8 Unit
Kendaraan Bermotor Jumlah Kendaraan Bermotor 2 Unit
Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi
Jumlah Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi 5 Unit
Peralatan dan Fasilitas Perkantoran
Jumlah Peralatan dan Fasilitas Perkantoran 7 Unit
Gedung/Bangunan Luas Gedung/Bangunan 2,380 M2
Sumber: Puslitbang Permukiman, 2014
Dalam upaya pencapaian perjanjian kinerja tahun 2014 terdapat perubahan pagu anggaran yang semula Rp. 112.779.550.000 (seratus dua belas milyar tujuh ratus tujuh puluh sembilan juta lima ratus lima puluh ribu rupiah) naik menjadi Rp. 113.573.746.000 (seratus tiga belas milyar lima ratus tujuh puluh tiga juta tujuh ratus empat puluh enam ribu rupiah). Perubahan pagu anggaran ini disebabkan oleh adanya kebijakan pemerintah maupun dikarenakan adanya target pencapaian Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang meningkat. Penerimaan Negara Bukan Pajak yang dihasilkan oleh Puslitbang Permukiman merupakan pelaksanaan salah satu fungsi yang didasarkan pada sumber daya yang dimiliki oleh Puslitbang Permukiman. PNBP ini memberikan gambaran kontribusi unit organisasi dalam meningkatkan pendapatan negara. Dengan adanya revisi tersebut maka Pagu Keseluruhan Pusat Litbang Permukiman yang semula Rp. 112.779.550.000 (seratus dua belas milyar tujuh ratus tujuh puluh sembilan juta lima ratus lima puluh ribu rupiah) naik menjadi Rp. 113.573.746.000 (seratus tiga belas milyar lima ratus tujuh puluh tiga juta tujuh ratus
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
`
BAB II PERENCANAAN KINERJA II - 11
empat puluh enam ribu rupiah. Penambahan pagu ini tidak terlepas karena pencapaian Penerimaan Negara Bukan Pajak yang melebihi target semula Rp. 2.155.000.000 (Dua milyar seratus lima puluh lima juta rupiah) menjadi Rp 5.138.500.000 (Lima milyar seratus tiga puluh delapan juta lima ratus ribu rupiah) atau naik sebesar Rp. 2.983.500.000 (Dua milyar sembilan ratus delapan puluh tiga juta lima ratus ribu rupiah) atau 138,44%.
Namun demikian, penambahan pagu penerimaan PNBP ini belum dapat dicairkan untuk pemanfaatannya pada TA.2014 dikarenakan batas akhir antara pencairan dengan penyelesaian revisi di Direktorat Jenderal Anggaran terkalu sempit. Di bawah ini kami sampaikan beberapa hal yang mempengaruhi adanya perubahan anggaran, sabagai berikut:
1. Kebijakan Penghematan Anggaran
Pada tahun 2014 Pemerintah telah mengeluarkan 2 (dua) kali kebijakan penghematan anggaran yaitu pada saat Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II dan Kabinet Kerja.
a. Kebijakan Penghematan Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II
Pemerintah telah menerbitkan Inpres No. 4 Tahun 2014 tentang langkah langkah Penghematan dan Pemotongan Anggaran Belanja Kementerian dan Lembaga Dalam rangka Pelaksanaan APBN Tahun 2014.
Menindaklanjuti Inpres tersebut maka seluruh Kementerian dan Lembaga telah melakukan usulan terkait penghematan anggaran di unit kerjanya masing-masing. Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman telah mengalokasikan untuk penghematan anggaran sebesar Rp. 2,189,264,000 (dua milyar seratus delapan puluh sembilan juta dua ratus enam puluh empat ribu rupiah) yang sumber dananya berasal dari dana sisa lelang dan 10% kegiatan yang sedang proses lelang, dengan komposisi penghematan anggaran sebagai berikut:
a. Sisa lelang b. Proses lelang (10%)
= =
Rp. 1.262.677.000,- Rp. 926.587.000,
Rp. 2.189.264.000,-
Jumlah penghematan tersebut terdistribusi pada 5 (lima) satuan kerja dengan proporsi Satker Puslitbang Permukiman 87,41%, Balai Pengembangan Teknologi Perumahan Tradisional Denpasar 0,39%, Balai Pengembangan Teknologi Perumahan Tradisional Makasar 11,51% dan Loka Teknologi Permukiman Medan 0,69%. Adapun besaran alokasi anggaran yang telah dihemat oleh masing-masing Satuan Kerja dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
`
BAB II PERENCANAAN KINERJA II - 12
Gambar 2.1. Alokasi Anggaran untuk penghematan pada masing-masing satker
b. Kebijakan Penghematan Kabinet Kerja
Seiring dengan pelantikan Presiden baru danterbentuknya Kabinet Kerja, maka telah dikeluarkan kebijakan penghematan dari Kementerian PAN dan RB berdasarkan Surat Edaran Nomor 10 Tahun 2014 perihal Penghematan dari effisiensi Kerja Aparatur Negara dengan penghematan untuk seluruh Satker di bawah Puslitbang Permukiman sebesar Rp. 2.837.096.554,00, berdasarkan Surat Edaran Nomor : 11 Tahun 2014 Perihal Penghematan dari Kegiatan Pertemuan/ Rapat di luar kantor sebesar Rp. 320.418.833 dan berdasarkan Surat Edaran Nomor: 13 Tahun 2014 perihal Penghematan dari gerakan Hidup Sederhana sebesar Rp 146.127.500,00. Sehingga jumlah penghematan yang telah dilakukan oleh Puslitbang Permukiman berdasarkan Surat Edaran Menteri PAN/ RB adalah sebesar Rp. 3.303.642.887,00. Tabel 2.4. dibawah ini menyajikan perincian besaran penghematan untuk setiap Satuan Kerja yang berada di bawah Pusat Litbang Permukiman.
Tabel 2.4. Jumlah Penghematan Anggaran Tahun 2014
No Satker
SE No. 10 Tahun 2014 Penghematan dari
Efisiensi Kerja Aparatur Negara
SE No. 11 Tahun 2014 Penghematan dari
Kegiatan Pertemuan/ Rapat di Luar Kantor
SE No. 13 Tahun 2014 Penghematan dari
Gerakan Hidup Sederhana
TOTAL PENGHEMATAN
1. Pusat Litbang Permukiman
2,173,153,984 177,704,733 125,000,000 2,475,858,717
2. Balai Pengembangan Teknologi Perumahan Tradisional Denpasar
578,766,925 130,024,100 21,127,500 729,918,525
3. Balai Pengembangan Teknologi Perumahan Tradisional Makassar
60,676,188 12,690,000 - 73,366,188
4. Loka Teknologi Permukiman Medan
12,632,813 - - 12,632,813
5. Loka Teknologi Permukiman Cilacap
11,866,644 - - 11,866,644
Total 2,837,096,554 320,418,833 146,127,500 3,303,642,887
Sumber: Puslitbang Permukiman, 2014
Puskim Bandung;
1.913.670.000
BPTPT Denpasar; 8.594.000
BPTPT Makasar;
252.000.000
Loka Medan; 15.000.000
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
`
BAB II PERENCANAAN KINERJA II - 13
2. Penghematan terkait Pembayaran Remunerasi/ Tunjangan Kinerja
Telah diuraikan di pembahasan terdahulu, bahwa belum selesai dengan permasalahan Kebijakan Penghematan dan Pemotongan Anggaran Belanja Kementerian dan Lembaga, ternyata ada kebijakan baru terkait alokasi Tunjangan Kinerja yang pada saat itu diputuskan harus dialokasikan oleh masing-masing Unit Kerjanya, sehingga perlu ada realokasi terhadap alokasi pagu anggaran yang sudah ada. Berdasarkan hasil Rapat Koordinasi Berkala Tanggal 13 Agustus 2014 pimpinan unit Eselon I memutuskan agar masing-masing unit kerja membuat exercise penghematan untuk alokasi tunjangan kinerja, apabila dari penghematan kurang dapat diambil dari dana belanja modal yang sebesar 3,31 Milyar dan berkonsekuensi terhadap pengurangan output. Hal ini juga berdampak pada adanya kegiatan yang dilakukan secara kontraktual dengan terpaksa harus dihentikan pelaksanaan pengadaannya. Namun demikian setelah beberapa kegiatan dihentikan pelelangannya terjadi perubahan atas keputusan tersebut dan akhirnya membatalkan keputusan penghematan untuk tunjangan kinerja karena waktu yang terlalu sempit untuk proses revisinya karena kebijakan tersebut dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan belanja pegawai dalam rangka Hari Raya Idul Fitri.
Untuk mengakomodasi perubahan-perubahan atas pagu anggaran tersebut maka telah dilakukan revisi ke Ditjen Anggaran dan untuk Satuan Kerja Pusat Litbang Permukiman melakukan 7 (tujuh) kali revisi yang terdiri dari 3 (tiga) kali revisi yang mengakibatkan perubahan pagu anggaran yang disebabkan kerana adanya kebijakan penghematan maupun revisi karena penambahan pagu PNBP dan 4 (empat) kali revisi karena adanya penyesuaian data administrasi seperti perubahan pejabat SPM dan perubahan akun perjalanan dinas. Satuan Kerja Balai Pengembangan Teknologi Perumahan Tradisional Denpasar dan Satuan Kerja Balai Pengembangan Teknologi Perumahan Tradisional Makasar masing-masing melakukan revisi sebanyak 1 (satu) kali karena adanya kebijakan penghematan anggaran. Loka Teknologi Permukiman Medan tercatat melakukan revisi sebanyak 4 (empat) kali disebabkan karena adanya kebijakan penghematan dan perpindahan pagu antar ouput, dan adanya perubahan akun perjalanan dinas. Sedangkan Loka Teknologi Permukiman Cilacap melakukan 1 (satu) kali revisi karena perubahan nama Satuan Kerja.
Dengan adanya revisi tersebut maka Pagu Keseluruhan Pusat Litbang Permukiman yang semula Rp. 112.779.550.000 (seratus dua belas milyar tujuh ratus tujuh puluh sembilan juta lima ratus lima puluh ribu rupiah) naik menjadi Rp. 113.573.746.000 (seratus tiga belas milyar lima ratus tujuh puluh tiga juta tujuh ratus empat puluh enam ribu rupiah. Penambahan pagu ini tidak terlepas karena pencapaian Penerimaan Negara Bukan Pajak yang melebihi target semula Rp. 2.155.000.000 (Dua milyar seratus lima puluh lima juta rupiah) menjadi Rp 5.138.500.000 (Lima milyar seratus tiga puluh delapan juta lima ratus ribu rupiah) atau naik sebesar Rp. 2.983.500.000 (Dua milyar sembilan ratus delapan puluh tiga juta lima ratus ribu rupiah) atau 138,44%.
Namun demikian, penambahan pagu penerimaan PNBP ini belum dapat dicairkan untuk pemanfaatannya pada TA.2014 dikarenakan batas akhir antara pencairan dengan penyelesaian revisi di Direktorat Jenderal Anggaran terkalu sempit.
Tabel di bawah ini menyajikan rekapitulasi revisi anggaran dari seluruh satuan kerja, sebagai berikut:
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
`
BAB II PERENCANAAN KINERJA II - 14
Tabel 2.5. Rekapitulasi Revisi DIPA Pusat Litbang Permukiman TA. 2014
No Tanggal Pagu Keterangan
I Satuan Kerja Pusat Litbang Permukiman Bandung
1 14 Januari 2014 89.045.069.000
Perubahan pejabat SPM
2 29 April 2014 Perubahan akun perjalanan dinas
3 4 Juli 2014 87.131.399.000
Penghematan sebesar 1.913.670.000
4 24 September 2014 Perubahan akun perjalanan dinas
5 11 November 2014
89.288.899.000
Penambahan pagu PNBP sebesar Rp. 2.157.500.000
6 20 November 2014 Perubahan akun perjalanan dinas
7 16 Desember 2014 90.114.899.000
Penambahan pagu PNBP sebesar Rp. 826.000.000
II Satuan Kerja Balai Pengembangan Teknologi Perumahan Tradisional Denpasar
1 4 Juli 2014 10.326.597.000 Penghematan sebesar Rp. 8.594.000
III Satuan Kerja Balai Pengembangan Teknologi Perumahan Tradisional Makassar
1 4 Juli 2014
6.527.647.000
Penghematan sebesar 252.000.000
2 24 Desember 2014 Kekurangan gaji yang diambil dari uang makan sebesar Rp. 18.314.000
IV Satuan Kerja Loka Teknologi Permukiman Medan
1 4 Februari 2014 4.805.457.000
Perpindahan pagu antar output dalam 1 kegiatan
2 4 Juli 2014 4.790.457.000
Penghematan sebesar Rp. 15.000.000
3 12 Oktober 2014 Perubahan akun perjalanan dinas
V Satuan Kerja Loka Teknologi Permukiman Cilacap
1 20 Mei 2014 1.814.146.000 Perbaikan nama satker Sumber: Puslitbang Permukiman, 2014
2.4. Perbedaan PK dengan RKT 2.4.1 Penjelasan Perbedaan PK dengan RKT Pada bab sebelumnya sudah dibahas tentang adanya beberapa perbedaan target yang tertera pada PK dengan yang tertera pada RKT. Bahkan telah disebutkan pula bahwa telah terjadi penyesuaian alokasi anggaran. Adanya perbedaan tersebut terkait dengan kebijakan pemerintah seperti telah dijelaskan pada bagian terdahulu yang harus dijalankan oleh Pusat Litbang Permukiman. Selain kebijakan terkait penghematan anggaran juga ada kebijakan terkait pelaksanaan reformasi birokrasi, Puslitbang Permukiman, berkomitmen untuk menjalankan Sistem Manajemen Mutu sesuai sertifikat ISO/SNI 9001 tentang Sistem Manajemen Mutu (SMM). Sertifikat tersebut merupakan pengakuan lembaga independen tentang kesiapan Pusat Litbang Permukiman dalam menerapkan SMM. Sementara itu, kebijakan SMM merupakan kebijakan kementerian PU untuk meningkatkan kinerja pelayanan administrasi dan manajemen. SMM tersebut menganut prinsip perbaikan menerus (continuous improvement). Penerapan SMM tersebut, merupakan realisasi dari kebijakan dan program ke-4 Reformasi Birokrasi Nasional yaitu ”Program Penataan Tata Laksana”. Konsekuensi dari pelaksanaan kebijakan tersebut adalah bahwa semua produk atau output yang dihasilkan wajib didokumenkan.
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
`
BAB II PERENCANAAN KINERJA II - 15
Kedalam output kegiatan tersebut termasuk pedoman, dan petunjuk pelaksanaan (PP) dan Instruksi Kerja (IK) untuk menjalankan tugas fungsi selurur unit kerja dilingkungan Pusat Litbang Permukiman.
Penyesuaian alokasi anggaran juga berhubungan dengan kebijakan reformasi birokrasi, khususnya efisiensi anggaran. Kebijakan tersebut tersirat dari kebijakan dan program reformasi birokrasi (RB) ke-6 (Penguatan Akuntabilitas Kinerja) dan progran RB ke-7 (Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik). Hasil yang diharapkan dari pelaksanaan kedua program RB tersebut adalah tercapainya kinerja organisasi yang terukur, dan pelayanan yang lebih cepat, lebih murah, lebih aman, dan lebih mudah dijangkau.
Selain karena adanya kebijakan pelaksanaan Reformasi Birokrasi (RB), terdapat pula kebijakan pemerintah lainnya yaitu tentang penghematan anggaran serta peningkatan efisiensi. Kebijakan tersebut harus dipatuhi oleh para pengguna anggaran.
Konsekuensi dari penyesuaian (penambahan/pengurangan) jumlah target output dan penyesuaian (penambahan/penurunan) alokasi anggaran tersebut adalah perubahan angka target harga produk (output) kegiatan, dan target beban SSM untuk menghasilkan produk kegiatan (output).
2.4.2 Perbedaan Target INPUT Sebagaimana tertera pada Tabel 2.6, secara umum terdapat peningkatan input sebanyak 0,70% dari anggaran semula yang disebabkan karena adanya perubahan/ revisi pagu anggaran. Perubahan Input PK terbesar terjadi pada kegiatan terkait dengan sasaran kegiatan ke 1 yaitu Meningkatnya Litbang yang masuk bursa pilihan teknologi siap pakai. Perubahan tersebut cukup besar dengan prosentase sebanyak 6,48%. Hal ini disebabkan karena beberapa kegiatan pada sasaran kegiatan 1 ini masuk kedalam kebijakan penghematan anggaran.
Selain itu juga terdapat perubahan pagu untuk Sasaran Kegiatan ke 5 yaitu Peningkatan Layanan Penyelenggaraan Litbang berkontribusi sebesar 3,98% terhadap total deviasi input. Deviasi positif yang terjadi pada Peningkatan Layanan Penyelenggaraan Litbang disebabkan karena adanya penambahan pagu PNBP pencapaian Penerimaan Negara Bukan Pajak yang melebihi target semula Rp. 2.155.000.000 (Dua milyar seratus lima puluh lima juta rupiah) menjadi Rp 5.138.500.000 (Lima milyar seratus tiga puluh delapan juta lima ratus ribu rupiah) atau naik sebesar Rp. 2.983.500.000 (Dua milyar sembilan ratus delapan puluh tiga juta lima ratus ribu rupiah) atau 138,44%.
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
`
BAB II PERENCANAAN KINERJA II - 16
Tabel 2.6. di bawah ini menunjukan perbedaan antara target input pada Perjanjian Kinerja dan Rencana Kerja Tahunan (RKT).
Tabel 2.6. Perbedaan Target Input PK dengan RKT
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja INPUT
PK RKT PK/RKT PK (Revisi) % Rev
1 2 3 4 5 6 = 4:5 7 8=(7-4)/4
Sasaran Program
Meningkatnya IPTEK dan NSPM(K) siap pakai
112,779,510 112,779,510 100% 113,573,746 0.70%
1 Sasaran Kegiatan-1
Meningkatnya Litbang yang masuk bursa pilihan teknologi siap pakai
Prosentase IPTEK yang masuk bursa teknologi Balitbang PU
33,786,201 33,786,201 100% 31,596,937 -6.48%
2 Sasaran Kegiatan-2
Diterimanya rekomendasi IPTEK oleh stakeholders
ProsentaseTeknologi tepat guna yang digunakan stakeholder
261,126 261,126 100% 261,126 0.00%
3 Sasaran Kegiatan-3
Diberlakukannya SPMK dan teknologi oleh stakeholders
Prosentase Penambahan SPMK yang diberlakukan oleh Menteri PU
2,061,149 2,061,149 100% 2,061,149 0.00%
4 Sasaran Kegiatan-4
Meningkatnya kesiapan IPTEK untuk diterapkan stakeholder
Prosentase pelayanan teknis yang diterima stakeholder
1,710,820 1,710,820 100% 1,710,820 0.00%
5 Sasaran Kegiatan-5
Peningkatan Layanan Penyelenggaraan Litbang
Indeks peningkatan kapasitas (SDM,Sarana prasarana dan manajemen)
74,960,214 74,960,214 100%
77,943,714 3.98%
Catatan: Sumber: Puslitbang Permukiman, 2014 Sasaran Strategis = Sasaran Program Indikator Kinerja Utama (IKU) = Indikator Outcome
Dengan adanya revisi alokasi anggaran yang berasal dari reward dan penghematan, tentunya memerlukan penyesuaian penyesuaian strategi mencapai sasaran yang tidak mudah. Hal ini menjadi hambatan yang perlu dikendalikan agar tidak mengganggu. Pengendalian terhadap dampak adanya hambatan penyesuaian anggaran tersebut, pada tingkat Eselon-1 dilakukan melalui Rapat koordinasi berkala. Sementara itu, pada tingkat Eselon-2 dilakukan melalui mekanisme rapat tinjauan mutu.
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
`
BAB II PERENCANAAN KINERJA II - 17
2.4.3 Perbedaan Target OUTPUT Sebagaimana tertera pada tabel 2.7. terlihat bahwa terdapat target output telah sesuai dengan yang direncanakan. Walaupun terdapat kebijakan penghematan anggaran namun sesuai kebijakan tersebut bahwa penghematan tidak mengurangi output kegiatan, sehingga secara prinsip tidak ada output kegiatan yang berkurang. Perlu disampaikan bahwa untuk penambahan Pagu Anggaran Penerimaan Negara Bukan Pajak, walaupun secara input terdapat penambahan, namun secara output tidak terjadi perubahan karena alokasi penambahan anggaran PNBP tersebut belum dapat dicairkan pada Tahun 2014 ini.
Tabel 2.7. Perbedaan Target Output PK dengan RKT
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja OUTPUT
PK RKT Satuan (*) PK/RKT
1 2 3 4 5 6 7 = 4:5
Sasaran Program
Meningkatnya IPTEK dan NSPM(K) siap pakai 184 184
Satuan Output
100.00%
1 Sasaran Kegiatan-1
Meningkatnya Litbang yang masuk bursa pilihan teknologi siap pakai
100.00%
2 Sasaran Kegiatan-2 64 64
Satuan Output
Diterimanya rekomendasi IPTEK oleh stakeholders 100,00%
3 Sasaran Kegiatan-3 1 1
Satuan Output
Diberlakukannya SPMK dan teknologi oleh stakeholders
100,00%
4 Sasaran Kegiatan-4 1 1
Satuan Output
Meningkatnya kesiapan IPTEK untuk diterapkan stakeholder
100,00%
5 Sasaran Kegiatan-5 1 1
Satuan Output
Peningkatan Layanan Penyelenggaraan Litbang 100,00%
Catatan: Sumber: Puslitbang Permukiman, 2014 Sasaran Strategis = Sasaran Program Indikator Kinerja Utama (IKU) = Indikator Outcome Sasaran Program (*) Meliputi buku, dokumen, laporan, unit peralatan, dll 2.4.4 Perbedaan Target OUTCOME Dengan tidak adanya perubahan atas output kegiatan, maka perhitungan target outcome antara Perjanjian Kinerja dengan Rencana Kinerja Tahunan telah sesuai, seperti pada tabel 2.8. di bawah ini.
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
`
BAB II PERENCANAAN KINERJA II - 18
Tabel 2.8. Perbedaan Target Outcome PK dengan RKT
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja OUTCOME (%)
PK RKT PK/RKT
1 2 3 4 5 6 = 4:5
Sasaran Program
Meningkatnya IPTEK dan NSPM(K) siap pakai
1 Sasaran Kegiatan-1
Meningkatnya Litbang yang masuk bursa pilihan teknologi siap pakai
Prosentase IPTEK yang masuk bursa teknologi Balitbang PU 18,67% 18,67% 100.00%
2 Sasaran Kegiatan-2
Diterimanya rekomendasi IPTEK oleh stakeholders
ProsentaseTeknologi tepat guna yang digunakan stakeholder 20,00% 20,00% 100.00%
3 Sasaran Kegiatan-3
Diberlakukannya SPMK dan teknologi oleh stakeholders
Prosentase Penambahan SPMK yang diberlakukan oleh Menteri PU
20,00% 20,00% 100.00%
4 Sasaran Kegiatan-4
Meningkatnya kesiapan IPTEK untuk diterapkan stakeholder
Prosentase pelayanan teknis yang diterima stakeholder 20,00% 20,00% 100.00%
5 Sasaran Kegiatan-5
Peningkatan Layanan Penyelenggaraan Litbang
Indeks peningkatan kapasitas (SDM,Sarana prasarana dan manajemen)
30,44% 30,44% 100.00%
Catatan: Sasaran Strategis = Sasaran Program Indikator Kinerja Utama (IKU) = Indikator Outcome Sasaran Program Sumber: Puslitbang Permukiman, 2014
2.4.5 Perbedaan Target HARGA OUTPUT
Sebagaimana tertera pada Tabel 2.0, harga Output pada dokumen PK hampir sama dengan yang tertera pada dokumen RKT. Perbedaan capaian harga output terjadai pada sasaran kegiatan ke 1 dimana dialamnya terdapat kegiatan yang masuk kategori penghematan Kementerian Pekejraan Umum.
Tabel 2.9. Perbedaan Harga Output PK dengan RKT
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Harga Output
PK RKT PK/RKT
1 2 3 4 5 6= 4:5
Sasaran Program
Meningkatnya IPTEK dan NSPM(K) siap pakai 612,932,119.57 617,248,619.57 100.70%
1 Sasaran Kegiatan-1
Meningkatnya Litbang yang masuk bursa pilihan teknologi siap pakai
Prosentase IPTEK yang masuk bursa teknologi Balitbang PU
527,909,390.63 493,702,140.63 93.52%
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
`
BAB II PERENCANAAN KINERJA II - 19
Tabel 2.9. Perbedaan Harga Output PK dengan RKT (Lanjutan)
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Harga Output
PK RKT PK/RKT
1 2 3 4 5 6= 4:5
2 Sasaran Kegiatan-2
Diterimanya rekomendasi IPTEK oleh stakeholders
ProsentaseTeknologi tepat guna yang digunakan stakeholder
261,126,000.00
261,126,000.00
100.00%
3 Sasaran Kegiatan-3
Diberlakukannya SPMK dan teknologi oleh stakeholders
Prosentase Penambahan SPMK yang diberlakukan oleh Menteri PU
2,061,149,000.00 2,061,149,000.00 100.00%
4 Sasaran Kegiatan-4
Meningkatnya kesiapan IPTEK untuk diterapkan stakeholder
Prosentase pelayanan teknis yang diterima stakeholder
1,710,820,000.00 1,710,820,000.00 100.00%
5 Sasaran Kegiatan-5
Peningkatan Layanan Penyelenggaraan Litbang
Indeks peningkatan kapasitas (SDM,Sarana prasarana dan manajemen)
640,685,589.74 666,185,589.74 103.98%
Catatan: Sasaran Strategis = Sasaran Program Indikator Kinerja Utama (IKU) = Indikator Outcome Sasaran Program Sumber: Puslitbang Permukiman, 2014
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -1
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
3.1. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI
Pusat Litbang Permukiman telah melakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan secara rutin setiap bulan sekali yaitu setiap tanggal 6 (awal bulan). Hal ini didasarkan atas Surat Edaran Kepala Puslitbang Permukiman Nomor: 02/SE/Lp/2014 Tentang Pelaksanaan Monitoring Bulanan Kegiatan Litbang, Rutin dan PNBP yang dikeluarkan pada Tanggal 23 Januari 2014. Evaluasi dilakukan dengan mengundang seluruh penanggungjawab kegiatan, koordinator pemegang kegiatan dan ketua tim pelaksana kegiatan baik satker pusat maupun daerah. Untuk satker daerah, evaluasi dilakukan dengan menggunakan fasilitas teleconference sehingga mempermudah komunikasi. Selain itu juga dilakukan monitoring dan evaluasi terhadap kualitas pelaksanaan penelitian tahun berjalan dengan penyelenggaraan mengundang evaluator yang merupakan pakar/ ahli pada kegiatan evaluasi laporan pendahuluan, laporan interim, draft laporan akhir dan laporan akhir. Hal-hal yang menjadi perhatian pada saat evaluasi adalah progres penyerapan anggaran, progres pelaksanaan kegiatan, kendala-kendala yang dihadapi dan pencarian solusi terhadap kendala tersebut.
Gambar 3.1. Kegiatan monev bulanan dengan teleconfrence
Kegiatan monev kegiatan penelitian Pembahasan Laporan Akhir
Pembahasan Proposal Pembahasan Kegiatan Inovasi
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -2
Selain evaluasi tersebut, dilakukan juga evaluasi periodik yaitu setiap 3 bulan sekali. Untuk memperoleh gambaran mengenai tercapai atau tidaknya target per triwulanan, maka dilakukan pengukuran sesuai tabel kriteria yang ditetapkan berdasarkan Permen PAN No. 20 Tahun 2013 tentang Perubahan Lampiran Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 25 Tahun 2012 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan. Kategori warna disesuaikan dengan angka pencapaian yang kemudian diisikan ke dalam kolom evaluasi sehingga dapat diketahui keberhasilan/kegagalan indikator kinerja selama triwulan yang dilaporkan. Pada tabel di bawah ini digambarkan kategori penilaian kinerja. Rentang nilai menunjukan pencapaian target sesuai tahapan pelaksanaan kegiatan per tri wulan. Untuk memudahkan pembacaan maka rentang nilai tersebut di interpretasikan berdasarkan kategorinya dan untuk memudahkan pembacaan secara visual digunakan katageori berdasarkan warna pada kolom kategori warna. Secara lebih detil kiteria penilaian tersebut dapat di lihat pada tabel 3.1. di bawah ini.
Tabel 3.1. Kriteria Penilaian
No Kategori Rentang Nilai Interpretasi Kategori Warna
1. AA 85 -100 Memuaskan Biru Tua
2. A 75 - 85 Sangat Baik Biru Muda
3. B 65 - 75 Baik, perlu sedikit perubaikan Hijau
4. CC 50 - 65 Cuku (memadai), perlu banyak perbaikan yang tidak mendasar
Ungu
5. C 30 – 50 Kurang, perlu banyak perbaikan termasuk perubahan yang mendasar
Kuning
6. D 0 – 30 Sangat kurang, perlu banyak sekali perbaikan dan perubahan yang sangat mendasar
Merah
3.1.1. CAPAIAN KINERJA, PERMASALAHAN DAN TINDAK LANJUT PER TRI WULAN
3.1.1.1. CAPAIAN, PERMASALAHAN DAN TINDAK LANJUT TRI WULAN PERTAMA
Realisasi capaian kinerja program merupakan hasil rekapitulasi dari rencana capaian kegiatan yang dilaksanakan oleh unit eselon II. Adapun kemajuan kegiatan lengkap dengan menguraikan permasalahan maupun langkah tindak lanjut yang dilakukan untuk meminimalisir permasalahan tersebut pada triwulan selanjutnya. Berdasarkan data E-Monitoring akhir Maret 2014 terlihat progres penyerapan keuangan dan fisik untuk seluruh Satuan Kerja yang ada di bawah Pusat Litbang Permukiman terlihat seperti pada tabel di bawah ini.
Tabel 3.2. Progres Keuangan dan Fisik Tri Wulan Pertama
Satker Pagu Penyerapan % Uang % Fisik
Bandung 89.045.069 8,783,824 9,86 10,84
Denpasar 10.335.191 900,133 8,71 8,99
Makassar 6.779.647 861,139 12,7 12,7
Cilacap 1.814.146 285,715 15,75 15,75
Medan 4.805.457 434,064 9,03 17,54
TOTAL 112.779.510 11,264,875 11,21 13,16 Sumber : E-monitoring, Puslitbang Permukiman, 2014
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -3
Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa realisasi keuangan pada tri wulan pertama 11,21% dan realisasi fisik sebesar 13,16%. Progres pencapaian tersebut adalah hasil rekapitulasi dari 5 (lima) satuan kerja yang berada di bawah Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman. Jika dibandingkan dengan rencana penyerapan keuangan pada akhir tri wulan pertama yaitu sebesar 12,14% dan fisik 13,30% (lihat gambar 3.1 dan 3.2) maka realisasi pencapaian keuangan maupun fisik pada tri wulan pertama masih di bawah target yang diharapkan.
Gambar 3.2. Realisasi dan rencana keuangan
Gambar 3.3. Realisasi dan rencana fisik
Terhadap realisasi pencapaian kegiatan pada tri wulan pertama yang masih di bawah target dapat dijelaskan pada pembahasan di bawah ini. Permasalahan dan tindak lanjut yang diuraikan kami pisahkan berdasarkan jenis output dari masing-masing kegiatan.
2,37 6,44 12,14
17,57
30,79 37,77
49,76 58,87
66,26
77,40 87,20
100,00
2,35 7,06 7,66 0,00
20,00
40,00
60,00
80,00
100,00
120,00
Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sept Okt Nop Des
Pro
sen
tase
Kurva Keuangan
Rencana
Realisasi
2,34 7,06
13,39 21,66
33,65
43,18 50,72
62,54 70,32
79,07
88,64
100,00
2,35 7,06
8,49 0,00
20,00
40,00
60,00
80,00
100,00
120,00
Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sept Okt Nop Des
Pro
sen
tase
Kurva Fisik
Rencana
Realisasi
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -4
Tabel 3.3. Capaian Indikator Kinerja kegiatan Naskah Ilmiah Triwulan Pertama
No. INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI
(%) PROPORSI
(%) EVALUASI
2014 TRIWULAN I (%)
1 2 3 4 5 6 7
1 Inovasi Teknologi Dan Manajemen Permukiman
24 Buku 0,80 0,83 103,75% 85 -100
2 Pengkajian Prasarana Sanitasi Permukiman (ITF dan IPLT)
2 Buku 4,75 11,94 251,37% 85 -100
3 Penelitian Sistem Rating untuk Perumahan dan Permukiman Hijau
1 Buku 0,50 0,67 134,00% 85 -100
4 Pengkajian Kebutuhan Prasarana dan Sarana Permukiman di Kawasan Pulau Kecil
1 Buku 1,20 1,68 140,00% 85 -100
5 Inovasi Teknologi Bidang Perumahan Tradisional
3 Buku 9,00 5,95 66,11% 65 - 75
Sumber : Puslitbang Permukiman, 2014
Permasalahan :
Kegiatan Inovasi hanya memiliki alokasi penelitian maksimal 6 (enam) bulan, dimana pada Triwulan I masih tahap seleksi gagasan. Pelaksanaan penelitian inovasi baru akan dilaksanakan pada bulan April 2014 (masih sesuai rencana).
Kegiatan-kegiatan penelitian lain masih memasuki tahap Kajian Putaka dan penyusunan Desain Riset (masih sesuai rencana).
Tindak Lanjut :
Kegiatan Inovasi akan mulai dilaksanakan pada bulan April 2014 dengan penerbitan SK Tim Pelaksana pada akhir bulan Maret 2014.
Kegiatan-kegiatan penelitian lain akan memulai survey lapangan dan pengujian laboratorium.
Tabel 3.4. Capaian Indikator Kinerja kegiatan Rumusan Teknologi Triwulan Pertama
No. INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI
(%) PROPORSI
(%) EVALUASI
2014 TRIWULAN I (%) 1 2 3 4 5 6 7
1 Pengembangan Teknologi Analisis Risiko Gempa untuk Bangunan Gedung
2 Dok 1,50 1,55 103,33% 85 -100
2 Pengkajian Patologi Bangunan 1 Dok 1,05 1,16 110,48% 85 -100
3 Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Rumah Tradisional Suku Dayak Ngaju di Pulau Kalimantan
1 Dok 17,68 0,93 5,26% 0 – 30
4 Pengembangan Manajemen Laboratorium Pengujian dan Perekayasaan Kayu Alternatif
1 Dok 16,28 4,4 27,03% 0 – 30
5 Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Rumah Tradisional suku Arfak di Pesisir Samudra Pasifik
1 Dok 8,66 13,28 153,35% 85 -100
Pengkajian Teknologi Perumahan Tradisional Melayu
1 Dok 8,17 12,4 151,77% 85 -100
Sumber : Puslitbang Permukiman, 2014
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -5
Permasalahan :
Kegiatan Penelitian Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Rumah Tradisional Suku Dayak Ngaju di Pulau Kalimantan mengalami keterlambatan karena survey yang dijadwalkan berlangsung pada bulan Maret 2013 ditunda karena bersamaan dengan masa Kampanye PEMILU Legislatif 2014 (mengingat survey berhubungan dengan masyarakat).
Kegiatan Pengembangan Manajemen Laboratorium Pengujian dan Perekayasaan Kayu Alternatif mengalami keterlambatan karena proses Pengadaan Barang/Jasa Laboratorium Pengujian dan Perekayasaan Kayu Alternatif harus dilelang ulang.
Rencana Tindak Lanjut :
Kegiatan Penelitian Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Rumah Tradisional Suku Dayak Ngaju di Pulau Kalimantan akan melakukan survey pada bulan April 2014 (setelah PEMILU Legislatif 9 April 2014).
Kegiatan Pengembangan Manajemen Laboratorium Pengujian dan Perekayasaan Kayu Alternatif akan dilaksanakan setelah proses Pengadaan Barang/Jasa Laboratorium Pengujian dan Perekayasaan Kayu Alternatif berakhir dan ditetapkan pelaksana (perkiraan akhir April 2014).
Tabel 3.5. Capaian Indikator Kinerja kegiatan Model Fisik Triwulan Pertama
No. INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI
(%) PROPORSI
(%) EVALUASI
2014 TRIWULAN I (%) 1 2 3 4 5 6 7
1 Pengkajian dan Pengembangan Kenyamanan Audial untuk Green Building
1 Naskah 1,75 1,97 112,57% 85 -100
Sumber : Puslitbang Permukiman, 2014
Permasalahan :
Kegiatan Pengkajian dan Pengembangan Kenyamanan Audial untuk Green Building masih memasuki tahap Kajian Putaka dan penyusunan Desain Riset (masih sesuai rencana).
Rencana Tindak Lanjut :
Kegiatan Pengkajian dan Pengembangan Kenyamanan Audial untuk Green Building akan memulai survey lapangan dan pengujian laboratorium.
Tabel 3.6. Capaian Indikator Kinerja kegiatan Model Sistem Triwulan Pertama
No. INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI
(%) PROPORSI
(%) EVALUASI
2014 TRIWULAN I (%) 1 2 3 4 5 6 7
1 Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Rumah Tradisional di Danau Tempe Sulawesi Selatan
1 Naskah 9,06 5,32 58,72%
2 Pengembangan Agregat Ringan Sebagai Bahan Bangunan Dinding Ringan
1 Naskah 14,55 31,97 219,73% 85 -100
Sumber : Puslitbang Permukiman, 2014
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -6
Permasalahan :
Kegiatan Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Rumah Tradisional di Danau Tempe Sulawesi Selatan mengalami keterlambatan karena survey yang dijadwalkan berlangsung pada bulan Maret 2013 ditunda karena bersamaan dengan masa Kampanye PEMILU Legislatif 2014 (mengingat survey berhubungan dengan masyarakat).
Rencana Tindak Lanjut :
Kegiatan Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Rumah Tradisional di Danau Tempe Sulawesi Selatan akan melakukan survey pada bulan April 2014 (setelah PEMILU Legislatif 9 April 2014).
Tabel 3.7. Capaian Indikator Kinerja kegiatan Penyusunan R-0 Triwulan Pertama
No. INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI
(%) PROPORSI
(%) EVALUASI
2014 TRIWULAN I (%) 1 2 3 4 5 6 7
1 Pengembangan Teknologi Bahan Bangunan Alternatif Berbasis Bahan Baku Lokal
1 Naskah 4,50 8,07 179,33% 85 -100
2 Penyusunan Konsep Pedoman Perencanaan Tata Air dan Persampahan
3 Naskah 4,50 10,8 240,00% 85 -100
3 Penyusunan Konsep Pedoman Pengolahan Limbah dan Sistem Sambungan Rumah
2 Naskah 1,00 0 0,00% 0 – 30
Sumber : Puslitbang Permukiman, 2014
Permasalahan :
Kegiatan Penyusunan Konsep Pedoman Pengolahan Limbah dan Sistem Sambungan Rumah mengalami keterlambatan karena pengadaan bahan (ATK dan Bahan Komputer) mengalami keterlambatan proses pembayaran (keterlambatan penyedia barang melakukan penagihan) serta survey yang dijadwalkan berlangsung pada bulan Maret 2013 ditunda karena bersamaan dengan masa Kampanye PEMILU Legislatif 2014 (mengingat survey berhubungan dengan masyarakat).
Rencana Tindak Lanjut :
Kegiatan Penyusunan Konsep Pedoman Pengolahan Limbah dan Sistem Sambungan Rumah akan melakukan survey pada bulan April 2014 (setelah PEMILU Legislatif 9 April 2014).
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -7
Tabel 3.8. Capaian Indikator Kinerja kegiatan Prototipe Triwulan Pertama
No. INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI
(%) PROPORSI
(%) EVALUASI
2014 TRIWULAN I (%) 1 2 3 4 5 6 7
1 Penerapan Teknologi Rumah Murah Berbasis Bahan Baku Lokal
5 Unit 1,50 1,66 110,67% 85 -100
2 Pengkajian Penerapan Teknologi Air dan Sanitasi Lingkungan di kawasan DAS
6 Unit 1,75 2,24 128,00% 85 -100
3 Penerapan Teknologi Permukiman pada Kawasan Permukiman Perkotaan
2 Unit 2,20 4,21 191,36% 85 -100
4 Replikasi Teknologi Hasil Litbang Bidang Permukiman
4 Unit 0,50 0,52 104,00% 85 -100
5 Penerapan Teknologi Permukiman untuk Kawasan Perbatasan
2 Unit 1,25 1,74 139,20% 85 -100
6 Penerapan Prototipe Teknologi Rumah Murah Berbasis Bahan Bangunan Lokal di NTT
1 Unit 19,00 2,06 10,84% 0 – 30
7 Penerapan Prototype Rumah Murah Berbasis Bahan Baku Lokal di Sulawesi Tenggara
1 Unit 11,91 5,49 46,10% 30 – 50
Sumber : Puslitbang Permukiman, 2014
Permasalahan :
Kegiatan Penerapan Prototipe Teknologi Rumah Murah Berbasis Bahan Bangunan Lokal di NTT dan Sulawesi Tenggara mengalami keterlambatan karena proses Pengadaan Barang/Jasa harus diulang karena calon penyedia jasa terbatas.
Rencana Tindak Lanjut :
Kegiatan Penerapan Prototipe Teknologi Rumah Murah Berbasis Bahan Bangunan Lokal di NTT dan Sulawesi Tenggara akan akan dilaksanakan setelah proses Pengadaan Barang/Jasa berakhir dan ditetapkan pelaksana (perkiraan April 2014).
Tabel 3.9. Capaian Indikator Kinerja kegiatan Kriteria Desain Triwulan Pertama
No. INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI
(%) PROPORSI
(%) EVALUASI
2014 TRIWULAN I (%) 1 2 3 4 5 6 7
1 Kriteria Desain Teknoogi Rumah Tradisional Ammu Hawuk
1 Unit 14,65 4,06 27,71% 30 – 50
Sumber : Puslitbang Permukiman, 2014
Permasalahan :
Kegiatan Kriteria Disain Teknologi Rumah Tradisional Ammu Hawu mengalami keterlambatan karena survey yang dijadwalkan berlangsung pada bulan Maret 2013 ditunda karena bersamaan dengan masa Kampanye PEMILU Legislatif 2014 (mengingat survey berhubungan dengan masyarakat).
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -8
Rencana Tindak Lanjut :
Kegiatan Kriteria Disain Teknologi Rumah Tradisional Ammu Hawu akan melakukan survey pada bulan April 2014 (setelah PEMILU Legislatif 9 April 2014).
Tabel 3.10. Capaian Indikator Kinerja kegiatan Penyusunan Naskah Kebijakan Triwulan Pertama
No. INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI
(%) PROPORSI
(%) EVALUASI
2014 TRIWULAN I (%) 1 2 3 4 5 6 7
Penyusunan Naskah Kebijakan Bidang Permukiman
1 Naskah
kebijakan 0,25 0,28 112,00% 85 -100
Sumber : Puslitbang Permukiman, 2014
Permasalahan :
Kegiatan masih memasuki tahap Kajian Putaka dan penyusunan Desain Riset (masih sesuai rencana).
Rencana Tindak Lanjut :
Kegiatan akan memulai survey lapangan dan pengujian laboratorium.
Tabel 3.11. Capaian Indikator Kinerja kegiatan Diseminasi, Sosialisasi dan TOT Triwulan Pertama
No. INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI
(%) PROPORSI
(%) EVALUASI
2014 TRIWULAN I (%) 1 2 3 4 5 6 7
1. Diseminasi dan Sosialisasi SPM Bidang Permukiman
1 Prosiding
DSP 17,09 32,29 188,94% 85 -100
Sumber : Puslitbang Permukiman, 2014
Permasalahan :
Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan melalui kerjasama dengan Pemerintahan Daerah sehingga pelaksanaannya sangat tergantung dari kesiapan pemerintah daerah. Namun demikian sejauh ini pelaksanaannya masih sesuai dengan yang direncanakan dan bahkan melihat prosentasenya yang di atas 100% berarti ada pelaksanaan kegiatan diseminasi yang dapat dipercepat.
Rencana Tindak Lanjut :
Menjadualkan ulang kegiatan diseminasi sehubungan ada nya beberapa kegiatan yang sudah dilakukan pada triwulan pertama, diharapkan pelaksaan kegiatan ini bisa berakhir sebelum triwulan ke empat berakhir.
Tabel 3.12. Capaian Indikator Kinerja kegiatan Advis Teknis Triwulan Pertama
No. INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI
(%) PROPORSI
(%) EVALUASI
2014 TRIWULAN I (%) 1 2 3 4 5 6 7
1 Prosiding Advis Teknis 1 Prosiding
ATSE 10,76 18,96 176,21% 85 -100
Sumber : Puslitbang Permukiman, 2014
Permasalahan :
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -9
Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan berdasarkan permintaan advis teknis dari Pemerintahan Daerah sehingga pelaksanaannya sangat tergantung dari adanya permintaan advis teknis maupun kesiapan pemerintah daerah. Namun demikian sejauh ini pelaksanaannya masih sesuai dengan yang direncanakan dan bahkan melihat prosentasenya yang di atas 100% .
Rencana Tindak Lanjut :
Menjadualkan kegiatan advs teknis sehubungan ada nya beberapa kegiatan advis teknis yang sudah dilakukan pada triwulan pertama.
Tabel 3.13. Capaian Indikator Kinerja kegiatan Layanan Perkantoran Triwulan Pertama
No. INDIKATOR KINERJA
TARGET REALISASI
(%) PROPORSI
(%) EVALUASI
2014 TRIWULAN I
(%) 1 2 3 4 5 6 7
1 Pembayaran Gaji dan Tunjangan 12
Bulan 105,10 120,52 114,67% 85 -100
2 Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran
12 Bulan
129,00 130,1 100,85% 85 -100
Sumber : Puslitbang Permukiman, 2014
Permasalahan dan Tindak Lanjut :
Pelaksanaan kegiatan ini relatif tidak ada masalah karena baik dari pendanaan maupun alokasi pembayarannya sudah jelas.
Tabel 3.14. Capaian Indikator Kinerja kegiatan Dukungan Penyelenggaraan Litbang Triwulan Pertama
No. INDIKATOR KINERJA
TARGET REALISASI
(%) PROPORSI
(%) EVALUASI
2014 TRIWULAN I
(%)
1 Perencanaan/Implementasi/Pengelolaan Sistem Akuntansi Pemerintahan
5 Dokumen
105,30 79,21 75,22%
2 Pembinaan Administrasi dan Pengelolaan Keuangan
1 Dokumen
18,49 67,25 363,71% 85 -100
3 Pengelolaan Barang Milik/Kekayaan Negara
5 Dokumen
105,37 83,17 78,93%
4 Penyelenggaran Humas dan Protokol 1
Dokumen 4,50 31,24 694,22% 85 -100
5 Operasional Jaringan 1
Dokumen 4,00 26,27 656,75% 85 -100
6 Penelitian Klarifikasi, Regristrasi, Penerapan Sistem Kerasipan
1 Dokumen
0,75 0,84 112,00% 85 -100
7 Penerbitan Jurnal 1 Dokumen
1,00 1,2 120,00% 85 -100
8 Penataan Manajemen Kelembagaan 1 Dokumen
4,50 17,96 399,11% 85 -100
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -10
Tabel 3.14. Capaian Indikator Kinerja kegiatan Dukungan Penyelenggaraan Litbang Triwulan Pertama
No. INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI
(%) PROPORSI
(%) EVALUASI
9 Pengembangan Mutu Kelembagaan 2 Dokumen 4,50 47,32 1051,56% 85 -100
10 Administrasi Umum dan Peningkatan Sarana Kelitbangan
1 Dokumen 2,00 3,55 177,50% 85 -100
11 Penyelenggaraan Perpustakaan 2 Dokumen 36,28 0 0,00% 0 – 30
12 Pembinaan Administrasi Pengelolaan Kepegawaian
2 Dokumen 21,68 72,2 333,03% 85 -100
13 Pengembangan Jabatan Fungsional SDM Iptek
1 Dokumen 13,02 108,41 832,64% 85 -100
14 Pengembangan Kompetensi SDM 4 Dokumen 24,69 20,08 81,33%
15 Pengurusan Visa / Paspor 1 Dokumen 4,50 8,93 198,44% 85 -100
16 Penyelenggaraan dan Keikutsertaan Dalam Seminar Nasional dan Internasional
3 Dokumen 2,80 3,87 138,21% 85 -100
17 Penyusunan Rencana Kerja Dan Anggaran
5 Dokumen 56,08 56,2 100,21% 85 -100
18 Monitoring Pelaksanaan Kegiatan 2 Dokumen 4,50 19,81 440,22% 85 -100
19 Evaluasi Kemanfaatan Hasil Kegiatan 3 Dokumen 95,06 22,77 23,95% 0 – 30
20 Kesekretariatan Kerjasama Luar Negeri 1 Dokumen 4,50 5,94 132,00% 85 -100
21 Kerjasama Dalam Negeri 3 Dokumen 40,87 21,06 51,53%
22 Publikasi dan Dokumentasi Hasil Litbang 4 Dokumen 71,47 10,95 15,32% 0 – 30
23 Penyelenggaraan dan Keikutsertaan Pameran
4 Dokumen 21,30 64,95 304,93% 85 -100
24 Penyusunan dan Penetapan SPM Lingkup Sains, Bahan, Struktur dan Konstruksi Bangunan
1 Dokumen 4,50 4,69 104,22% 85 -100
25 Pengelola Satker PPK/ Adm Kesatkeran 5 Dokumen 66,32 131,65 198,51% 85 -100
26 Pemeliharaan Prasarana Dan Sarana Internal Kementerian PU
1 Dokumen 53,67 72,29 134,69% 85 -100
27 Penyusunan dan Updating / Analisis Data dan Statistik
1 Dokumen 4,50 26,1 580,00% 85 -100
28 Penyelenggaraan Administrasi Pengelolaan Kepegawaian dan Jabatan Fungsional
1 Dokumen 4,50 34,1 757,78% 85 -100
29 Penyelenggaraan Sistem Informasi 1 Dokumen 4,50 12 266,67% 85 -100
30 Penerapan Reformasi Birokrasi 1 Dokumen 4,50 22,23 494,00% 85 -100
31 Sistem Manajemen Mutu (ISO 9001 : 2008)
1 Dokumen 1,00 1,11 111,00% 85 -100
32 Operasional Laboratorium 1 Dokumen 3,50 3,79 108,29% 85 -100
33 Pemeliharaan Prasarana dan Sarana Internal Kementerian PU
1 Dokumen 8,52 8,16 95,77% 85 -100
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -11
Tabel 3.14. Capaian Indikator Kinerja Dukungan Penyelenggaraan Litbang Triwulan Pertama (Lanjutan)
No. INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI
(%) PROPORSI
(%) EVALUASI
34 Penyelenggaraan Administrasi Pengelolaan Kepegawaian dan Jabatan Fungsional
1 Dokumen 12,50 0 0,00% 0 – 30
35 Penyelenggaraan Sistem Informasi 1 Dokumen 3,40 23,94 704,12% 85 -100
36 Penerapan Reformasi Birokrasi 2 Dokumen 4,97 7,32 147,28% 85 -100
37 Sistem Manajemen Mutu (ISO 9001 : 2008)
2 Dokumen 4,97 7,32 147,28% 85 -100
38 Operasional Laboratorium 1 Dokumen - 9,71 0%
39 Pemeliharaan Prasarana dan Sarana Internal Kementerian PU
1 Dokumen
15,84 82,31 519,63% 85 -100
Sumber : Puslitbang Permukiman, 2014
Permasalahan :
Kegiatan Penyelenggaraan Perpustakaan belum ada progress karena proses Pengadaan Barang/Jasa untuk Buku Perpustakaan, Fumigasi dan Pengadaan ATK dan Bahan Komputer sedang berlangsung. Namun demikian akitifitas dan pelayanan perpustakaan tetap berlangsung dengan baik karena pada tahap ini relatif belum memerlukan biaya.
Kegiatan Evaluasi Kegiatan di beberapa lokasi di daerah mengalami penundaan karena survey/kunjungan lapangan yang dijadwalkan berlangsung pada bulan Maret 2013 ditunda karena bersamaan dengan masa Kampanye PEMILU Legislatif 2014 (mengingat survey berhubungan dengan masyarakat).
Rencana Tindak Lanjut :
Pembayaran kepada pihak ketiga pada kegiatan Penyelenggaraan Perpustakaan akan segera dilakukan pada triwulan II.
Kegiatan Evaluasi Kegiatan di beberapa lokasi di daerah akan dilaksanakan pada bulan April 2014 (setelah PEMILU Legislatif 9 April 2014).
Tabel 3.15. Capaian Indikator Kinerja kegiatan Layanan Publik Triwulan Pertama
No. INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI PROPORSI EVALUASI 2014
TRIWULAN I (%)
1 2 3 4 5 6 7
1 Pengelola PNBP 12
Bulan 2,00 2,24 112,00% 85 -100
2 Penerimaan Negara Bukan Pajak 12
Bulan 4,50 27,1 602,22% 85 -100
Sumber : Puslitbang Permukiman, 2014
Tabel 3.16. Capaian Indikator Kinerja kegiatan Layanan Pengadaan Sarana dan prasarana Triwulan Pertama
No. INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI PROPORSI EVALUASI 2014
TRIWULAN I (%)
1 2 3 4 5 6 7
1 Pengadaan Peralatan Laboratorium 8 Unit - 0 0%
Sumber : Puslitbang Permukiman, 2014
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -12
Tabel 3.17. Capaian Indikator Kinerja kegiatan Pengadaan Bermotor Triwulan Pertama
No. INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI PROPORSI EVALUASI 2014
TRIWULAN I (%)
1 2 3 4 5 6 7
1 Pengadaan Kendaraan Bermotor Roda-4/6/10
2 Unit - 0 0%
Sumber : Puslitbang Permukiman, 2014
Tabel 3.18. Capaian Indikator Kinerja kegiatan Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi Triwulan Pertama
No. INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI PROPORSI EVALUASI 2014
TRIWULAN I (%)
1 2 3 4 5 6 7
1 Pengadaan Alat Studio dan Komunikasi 5 Unit
- 98,07 0%
2 Pengadaan Alat Pengolah Data - 99,95 0%
Sumber : Puslitbang Permukiman, 2014
Tabel 3.19. Capaian Indikator Kinerja kegiatan Peralatan dan Fasilitas Perkantoran Triwulan Pertama
No. INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI PROPORSI EVALUASI 2014
TRIWULAN I (%)
1 2 3 4 5 6 7
1 Pengadaan Mebelair 2 Unit - 0 0%
2 Pengadaan Peralatan dan Fasilitas Perkantoran (Buku dan E-Office)
2 Unit - 0 0%
3 Pengadaan Peralatan dan Fasilitas Perkantoran
1 Unit - 107,67 0%
4 Pembuatan Ruang Display Pameran Produk Hasil Litbang Permukiman
1 Unit - 4,37 0%
5 Sub Komponen Pengadaan Peralatan Sarana Kantor Kantor
1 Unit 100,00 98 98,00% 85 -100
Sumber : Puslitbang Permukiman, 2014
Tabel 3.20. Capaian Indikator Kinerja kegiatan Gedung/ Bangunan Triwulan Pertama
No. INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI PROPORSI EVALUASI 2014
TRIWULAN I (%)
1 2 3 4 5 6 7
1 Perbaikan Gedung Kantor 880 m2 - 0 0%
2 Pembangunan Laboratorium Pengujian dan Perekayasaan Kayu Alternatif (Tahap II)
1200 m2
- 0 0%
3 Belanja Penambahan Nilai Gedung dan Bangunan (Renovasi Gedung)
100 m2 - 0 0%
4 Peningkatan/Pembangunan Prasarana dan Sarana Internal Kementerian PU
200 m2 - 0 0%
Sumber : Puslitbang Permukiman, 2014
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -13
Permasalahan
Sesuai penjelasan pada sub bab terdahulu bahwa untuk beberapa kegiatan yang dalam triwulan pertama ini proporsinya masih 0 adalah sebagai berikut:
Layanan Pengadaan Sarana dan Prasarana
Kendaraan Bermotor
Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi
Peningkatan Nilai Gedung/Bangunan Ke empat kegiatan di atas merupakan kegiatan yang pelaksanaannya menggunakan mekanisme pelelangan, sehingga untuk triwulan pertama walaupun proses lelangnya sudah berjalan namun secara anggaran belum ada pembayaran yang dilakukan sehingga baik target triwulan maupun realisasinya masih nol. Diharapkan pada triwulan kedua sudah ada penetapan pemenang dan sudah ada pembayaran uang muka yang bisa dilakukan sehingga progres penyerapan anggaran sudah bisa terlihat.
Rencana Tindak Lanjut
Melanjutkan proses pelelangan hingga terbitnya penetapan pemenang lelang sehingga pelaksanaan kontrak dapat segera dilaksanakan.
3.1.1.2. CAPAIAN, PERMASALAHAN DAN TINDAK LANJUT TRI WULAN KEDUA
Realisasi capaian kinerja program merupakan hasil rekapitulasi dari rencana capaian kegiatan yang dilaksanakan oleh unit eselon II. Adapun kemajuan kegiatan lengkap dengan menguraikan permasalahan maupun langkah tindak lanjut yang dilakukan untuk meminimalisir permasalahan tersebut pada triwulan selanjutnya. Berdasarkan data E-Monitoring akhir Juni 2014 terlihat progres penyerapan keuangan dan fisik untuk seluruh Satuan Kerja yang ada di bawah Pusat Litbang Permukiman terlihat seperti pada tabel di bawah ini.
Tabel 3.21. Progres Fisik dan Keuangan Per Akhir Juni 2014
Satker Pagu Penyerapan % Uang % Fisik
Bandung 89,045,069 26,439,853 29.69 31.34
Denpasar 10,335,191 2,876,239 27.83 28.99
Makassar 6,779,647 2,117,171 31.23 32.62
Cilacap 1,814,146 700,435 38.61 38.63
Medan 4,805,457 1,336,235 27.81 36.01
Total 112,779,510 33,469,933 29.68 33.52
Sumber: Puslitbang Permukiman, 2014
Progres penyerapan keuangan dan fisik tertinggi dicapai oleh Loka Teknologi Permukiman Cilacap dengan progres keuangan sebesar 38,61% dan progres fisik sebesar 38,63%. Untuk satker yang terendah progres penyerapannya adalah Loka Teknologi Perumahan Medan dengan progres keuangan sebesar 27,81% namun progres fisiknya sebesar 36,01%. Untuk melihat trend kenaikan progres pelaksanaan kegiatan permukiman baik progres keuangan maupun fisik untuk seluruh satker yang berada di bawah Pusat Litbang serta sandingan progres pada bulan juni 2014 dan Juni 2013 dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -14
Gambar 3.4. Sandingan progres keuangan triwulan antara tahun 2013 dan 2014
Berdasarkan sandingan progres penyerapan keuangan pada akhir Bulan Juni 2013 dan Bulan Juni 2014 terlihat progres penyerapan keuangannya relatif tidak jauh berbeda. Pada akhir Bulan Juni 2013 progres penyerapan keuangan sebesar 29,13 sedangkan pada Bulan Juli 2014 sebesar 29,68% atau terjadi peningkatan sebesar 0,55%.
2,37 6,44
12,14 17,57
30,79 37,77
49,76
58,87 66,26
77,40
87,20
100,00
2,35 7,06 7,66 9,99
29,68 29,68
0,00
20,00
40,00
60,00
80,00
100,00
120,00
Pro
sen
tase
Kurva Keuangan TA 2014
Rencana
Realisasi
3,27 9,85
17,67
26,61
37,19 45,29
55,05
67,37 74,81
82,30
93,31 100,00
0 4,78
10,67 16,17
23,91 29,13
0,00
20,00
40,00
60,00
80,00
100,00
120,00
jan feb mar apr mei jun jul agst sept okt nop des
Kurva Keuangan TA. 2013
rencana
realisasi
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -15
Gambar 3.5 . Sandingan Progres Fisik Juni 2014 dan Juni 2013
Berdasarkan sandingan progres penyerapan fisik pada akhir Bulan Juni 2013 dan Bulan Juni 2014 terlihat progres penyerapan fisik yang meningkat. Pada akhir Bulan Juni 2013 progres penyerapan fisik sebesar 33,52% sedangkan pada Bulan Juli 2014 sebesar 37,27% atau terjadi peningkatan sebesar 3,75%.
Pada pelaksanaan kegiatan periode Triwulan ke II ini terdapat beberapa hambatan / kendala yang terjadi yang diakibatkan oleh adanya kebijakan baik kebijakan internal kementerian maupun kebijakan eksterlan, diantaranya adalah :
1. Diterbitkannya Surat Edaran dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor: 76/NB.2/2014 Tanggal 17 Maret 2014 perihal Perusahaan Asuransi Tidak Menjamin Kerugian Yang disebabkan oleh Praktek korupsi dimana isinya bertentangan dengan Perpres No. 54 Tahun 2010 yang dirubah dengan Perpres No. 70 tahun 2012 dan OJK mencabutnya kembali dengan Surat Edaran No: S-127/NB.2/2014 sehingga telah menimbulkan keraguan dari pihak penyedia jasa untuk melakukan penawaran pekerjaan;
3,27 9,85
17,67
26,61
37,19 45,29
55,05
66,83 74,81
82,30
93,31 100,00
0 5,94
11,80
21,60 29,82
37,27
0,00
20,00
40,00
60,00
80,00
100,00
120,00
jan feb mar apr mei jun jul agst sept okt nop des
Kurva Fisik Tahun 2014
rencana
realisasi
2,34 7,06 13,39
21,66 33,65 43,18
50,72
62,54 70,32
79,07
88,64
100
2,35 7,06 8,49
13,16
22,67
33,52
0
20
40
60
80
100
120
Pro
gres
Fis
ik
Kurva Fisik Tahun 2013
Rencana
Realisasi
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -16
Dampak dari dikeluarkannya Surat Edaran ini adalah banyak penyedia jasa yang ragu untuk mengikuti pelelangan karena dengan dikeluarkannya srat edaran tersebur maka seluruh jaminan yang dikeluarkan oleh pihak asuransi tidak adakan dapat digunakan/ tidak berlaku, sehingga dampak lebih lanjutnya adalah banyaknya paket pelelangan yang terpaksa harus gagal lelang karena tidak ada penyedia jasa yang melakukan penawaran. Tercatat dari jumlah paket kontraktual di seluruh Satker yang berada di bawah Puslitbang Permukiman yaitu sebanyak 25 (dua puluh lima) paket tercatat 14 (empat belas) paket harus gagal lelang dan harus dilakukan lelang ulang seperti terlihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 3.6. Progres lelang pada tri wulan kedua
Pada akhirnya, dikarenakan adanya keberatan dari berbagai pihak dan adanya gugatan terhadap surat edaran tersebut maka tidak lama kemudian melalui Surat Edaran No: S-127/NB.2/2014 surat edaran nomor : 76/NB.2/2014 Tanggal 17 Maret 2014 tersebut dicabut oleh Otoritas Jasa Keuangan, namun demikian hal ini telah terlanjur menimbulkan korban adanya paket lelang yang akhirnya harus dinyatakan gagal lelang. Hal ini tentu saja akan berpengaruh terhadap progres pelaksanaan kegiatan yang dikontrakan.
2. Diterbitkannya Inpres No. 4 Tahun 2014 tentang langkah langkah Penghematan dan Pemotongan Anggaran Belanja Kementerian dan Lembaga Dalam rangka Pelaksanaan APBN Tahun 2014. Menindaklanjuti Inpres tersebut maka seluruh Kementerian dan Lembaga harus melakukan usulan terkait penghematan anggaran di unit kerjanya masing-masing. Di lingkungan Pusat Litbang Permukiman diminta untuk menyiapkan 3 (tiga) skenario penghematan sebagai berikut:
Skenario I : Penghematan anggaran sebesar Rp. 10.910.380.000,- Skenario II : Penghematan anggaran sebesar Rp. 20.910.380.000,- Skenario III : Penghematan anggaran sebesar Rp. 30.570.890.000,-
0
2
4
6
8
10
12
Bandung Denpasar Makasar Medan
Terkontrak 7 3 1 0
Lelang Ulang 11 0 1 2
7
3
1 0
11
0 1
2
PA
KET
Progres Lelang
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -17
Dari tiga skenario tersebut di atas, keputusan pimpinan Eselon I pada saat rapat koordinasi berkala tanggal 25 Juni 2014 menginstruksikan untuk menyiapkan skenario ke 3 (tiga) yang berarti pemotongan anggaran sebesar Rp. 30.570.890.000,- (Tiga puluh milyar lima ratus tujuh puluh juta delapan ratus sembilan puluh ribu rupiah) atau sebesar 26% dari total anggaran seluruh satker yang berada di bawah Pusat Litbang Permukiman.
Tabel 3.22. Skenario Penghematan Anggaran Per Juni 2014
No. Satker
Alokasi Penghematan
Skenario 1 (9%) Skenario 2 (18%) Skenario 3 (26%)
18.492.656.000
8.089.863.000 10.402.793.000
1 Puskim Bandung 6.432.540.000 8.274.864.000
Tidak dapat dialokasikan
2 Balai PTPT Denpasar - 948.747.000
3 Balai PTPT Makasar 792.323.000 601.155.000
4 Loka Teknologi Medan 865.000.000 432.000.000
5 Loka Teknologi Cilacap - 146.027.000
Dengan kondisi pemotongan anggaran sebesar 26% tersebut, maka hampir seluruh kegiatan terutama yang dilaksanakan secara kontraktual terimbas dengan adanya keputusan ini. Dampak lebih jauh dari berlarut-larutnya ketidakpastian besaran pemotongan anggaran dari pucuk pimpinan menyebabkan sejumlah kegiatan akhirnya stagnan tanpa progres karena adanya kekhawatiran dari pelaksana kegiatan jika pemotongan anggaran tersebut menyebabkan kegiatan yang sedang dilaksanakan terhenti. Beberapa kegiatan yang sudah dilelangkan dan akan dilakukan penandatangan kontrak terpaksa dilakukan renegosiasi untuk perubahan daftar kuantitas.
3. Pemberlakuan Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara (SPAN)
Kementerian Keuangan melalui KPPN di daerah telah memberlakukan Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara (SPAN) sebagai suatu sistem berbasis teknologi informasi ditujukan untuk mendukung pencapaian prinsip-prinsip pengelolaan anggaran tersebut.
Seluruh proses yang terkait dengan pengelolaan anggaran yang meliputi penyusunan anggaran, manajemen dokumen anggaran, manajemen komitmen pengadaan barang dan jasa, manajemen pembayaran, manajemen penerimaan negara, manajemen kas dan pelaporan diintegrasikan ke dalam SPAN.
Dalam pelaksanaannya, pemberlakuan SPAN ini ternyata masih pada tahap ujicoba sehingga menimbulkan berbagai permasalahan yang disebabkan karena sistem aplikasinya yang bersifat sangat rigid sehingga kesalahan atau perbedaaan data sekecil apapun yang dilakukan oleh operator SPAN di KPPN akan menyebabkan proses usulan pembayaran ditolak oleh sistem aplikasi. Hal ini terbukti dengan proses pembayaran yang dengan sistem lama bisa diselesaikan dalam jangka waktu 2- 4 hari namun dengan system SPAN akan mundur bisa sampai 30 hari. Kondisi keterlambatan pembayaran ini ternyata terjadi di seluruh KPPN yang telah menerapkan SPAN. Kondisi ini sangat mengganggu progress pelaksanaan kegiatan karena banyak usulan pembayaran yang pada akhirnya terhambat.
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -18
Puslitbang Permukiman secara resmi telah mengundang pihak KPPN Bandung II untuk melakukan konsultasi terkait banyaknya permasalahan yang dialami akibat pemberlakukan SPAN ini. Sejauh ini pihak KPPN Bandung II tidak dapat memberikan solusi terkait permasalahan yang dialami karena keputusan pemberlakuan SPAN ada di Kementerian Keuangan (Pusat).
Di bawah ini kami sampaikan rekapitulasi capaian indikator kinerja program triwulan kedua seperti terlihat pada tabel 3.23.
Tabel 3.23. Capaian Indikator Kinerja Program Triwulan Kedua Tahun 2014 Triwulan Kedua
No. INDIKATOR KINERJA
TARGET REALISASI
(%) PROPORSI
(%) EVALUASI
2014 TRIWULAN II
(%) 1 2 3 4 5 6 7
1 Naskah ilmiah 24 Buku 32.23 24.17 74.99%
2 Rumusan teknologi 9 Dokumen 24.58 25.03 101.81%
3 Model fisik 1 Naskah 27.00 9.95 36.85%
4 Model sistem 2 Naskah 36.195 30.865 85.27%
5 R-0 6 Naskah 27.00 27.21 100.79%
6 Prototip 21 Unit 25.32 15.08 59.54%
7 Kriteria desain 1 Unit 27.56 13.72 49.78%
8 Penyusunan Naskah Kebijakan Bidang Permukiman
1 Naskah kebijakan
27.00 0.28 1.04%
9 Prosiding Diseminasi, Sosialisasi dan TOT
1 Prosiding DSP 27.00 91.05 337.22%
10 Prosiding Advis Teknis 1 Prosiding ATSE 27.00 39.9 147.78%
11 Layanan Perkantoran 12 Bulan 147.70 162.91 110.30%
12 Dokumen Penyelenggaraan Litbang
66 Dokumen 66.72 69.51 104.19%
13 Layanan Publik 12 Bulan 27.00 38.27 141.72%
14 Layanan Pengadaan Sarana dan Prasarana
8 Unit 27.00 194.53 720.48%
15 Kendaraan Bermotor 2 Unit 127.00 199.543 157.12%
16 Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi
5 Unit 177.00 145.97 82.47%
17 Peralatan dan Fasilitas Perkantoran
7 Unit 96.31 76.88 80.00%
18 Gedung/Bangunan 2380 M2 42.33 13.86 32.74%
Sumber : Puslitbang Permukiman, 2014
Tabel di atas merupakan Rekapitulasi Capaian Indikator Kinerja Pusat Litbang Permukiman yang terdiri dari 5 (lima) Satuan Kerja yaitu Satker Puslitbang Permukiman Bandung, Satker Balai PTPT Denpasar, Satker Balai PTPT Makasar, Satker Loka Tekkim Medan dan Satker Loka Tekkim Cilacap. Dengan melihat tabel di atas dapat kami sampaikan bahwa mayoritas pelaksanaan kegiatan sudah berjalan sesuai rencana bahkan ada beberapa kegiatan yang bisa dipercepat pelaksanaannya. Hal ini ditandai dengan kode warna kolom evaluasi yang umumnya berwarna biru. Pencapaian nilai proporsi di atas 100% menandakan bahwa terdapat upaya percepatan realisasi pelaksanaan kegiatan jika dibandingkan dengan besarnya prosentase rencana pelaksanaan kegiatan per triwulan pertama.
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -19
Evaluasi tingkat pencapaian Tri Wulan Pertama dan Tri Wulan Kedua
Perlu kami informasikan bahwa nilai realisasi dan target perencanaan didasarkan atas penyerapan keuangan yan telah dilakukan per triwulan pertama. Jika pada Tri Wulan Pertama pada kolom proporsi masih ada nilai 0 dan kode warna putih pada kolom evaluasi yang menandakan bahwa pada triwulan pertama ini memang kegiatan tersebut belum dilaksanakan dan hal ini telah sesuai dengan jadual perencanaan yang telah disusun bahwa pelaksanaannya baru akan terlihat progresnya pada triwulan berikutnya. Untuk itu Hal ini ditandai juga dengan nilai target yang masih 0. Beberapa kegiatan yang dalam triwulan pertama proporsinya masih 0 yaitu: layanan pengadaan sarana da prasarana, kendaraan bermotor, perangkat pengolah data dan komunikasi dan peningkatan nilali gedung/ bangunan. Ke empat kegiatan di atas merupakan kegiatan yang pelaksanaannya menggunakan mekanisme pelelangan, sehingga untuk triwulan pertama walaupun proses lelangnya sudah berjalan namun secara anggaran belum ada pembayaran yang dilakukan sehingga baik target triwulan maupun realisasinya masih nol.
Diharapkan pada triwulan kedua sudah ada penetapan pemenang dan sudah ada pembayaran uang muka yang bisa dilakukan sehingga progres penyerapan anggaran sudah bisa terlihat.
Pada Tri Wulan Kedua kondisi di atas sudah jauh berbeda, 4 (empat) kegiatan yaitu Layanan Pengadaan Sarana dan Prasarana, Kendaraan Bermotor, Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi dan Peningkatan Nilai Gedung/Bangunan telah meningkat progres pelaksanaan kegiatannya.
Hal ini seiring dengan telah diselesaikannya proses pelelangan yang dilanjutkan dengan telah dilakukannya penandatangan kontrak sehingga sudah ada pembayaran uang muka ataupun termijn yang sudah dapat dibayarkan.
Namun demikian masih ada beberapa kegiatan yang progres pelaksanaan kegiatannya masih masuk pada kategori sangat kurang yaitu kegiatan Penyusunan Naskah Kebijakan Bidang Permukiman. Kondisi ini bergeser jika pada Triwulan Pertama kegiatan yang memiliki kategori sangat kurang adalah pada output kriteria desain namun pada tri wulan kedua output kriteria desain ini sudah meningkat progres pelaksanaan kegiatannya. Untuk melihat progres pelaksaan kegiatan, permasalahan yang dihadapi serta rencana tindak lanjut pada setiap output dapat dilihat pada bagian pembahasan realisasi pencapaian indikator kinerja kegiatan di bawah ini.
Tabel 3.24. Capaian Indikator Kinerja kegiatan Naskah Ilmiah Triwulan Kedua
No. INDIKATOR KINERJA
TARGET REALISASI
(%) PROPORSI
(%) EVALUASI
2014 TRIWULAN II
(%)
1 2 3 4 5 6 7
1 Inovasi Teknologi Dan Manajemen Permukiman
24 Buku 27.00 1.16 4.30% 0 – 30
2 Pengkajian Prasarana Sanitasi Permukiman (ITF dan IPLT)
2 Buku 27.00 36.74 136.07% 85 - 100
3 Penelitian Sistem Rating untuk Perumahan dan Permukiman Hijau
1 Buku 27.00 23.63 87.52% 85 - 100
4 Pengkajian Kebutuhan Prasarana dan Sarana Permukiman di Kawasan Pulau Kecil
1 Buku 27.00 13.76 50.96% 50 - 65
5 Inovasi Teknologi Bidang Perumahan Tradisional
3 Buku 81.38 64.73 79.54% 75 - 85
Sumber : Puslitbang Permukiman, 2014
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -20
Permasalahan :
Kegiatan Inovasi adalah kegiatan yang didesain untuk mengakomodasi ide-ide dari para peneliti maupun perekayasa yang memiliki gagasan baru. Sifat penelitian ini merupakan penelitian awal dengan waktu pelaksanaan yang pendek. Kegiatan litbang inovasi ini dilakukan oleh kelompok kecil (maksimal 3 orang). Karena sifatnya yang merupakan penelitian awal maka alokasi dana yang disiapkan terbatas ± 100 – 150 juta rupiah untuk satu judul penelitian. Pelaksanaan kegiatan inovasi dibatasi maksimal 6 (enam) bulan. Kegiatan ini diawali dengan perumusan ide dan gagasan, usulan judul kegiatan, seleksi judul kegiatan dan tahap selanjutnya adalah pelaksanaan kegiatan.
Jika hasil dari kegiatan inovasi ini dipandang dapat memberikan manfaat yang lebih besar maka kegiatan inovasi ini akan diangkat menjadi kegiatan besar dengan alokasi dana yang lebih besar pula pada tahun anggaran berikutnya.
Berdasarkan hasil evaluasi di atas bahwa progress pelaksanaan kegiatan ini masih relatif rendah (4,30%) disebabkan karena tahapan kegiatan ini masih pada tahap seleksi gagasan. Tim penilai masih melakukan seleksi terhadap judul-judul kegiatan yang disetujui untuk dilaksanakan sebagai kegiatan litbang inovasi dan proses pengadaan bahan-bahan penelitian sedang berlangsung namun realisasi pembayaran belum dilakukan. Diharapkan pada tri wulan berikutnya telah terjadi peningkatan progress yang signifikan karena pelaksanaan kegiatan inovasi secara fisik sudah dimulai.
Pelaksanaan Kegiatan Pengkajian Kebutuhan Prasarana dan Sarana Permukiman di Kawasan Pulau Kecil memiliki progress 50,96%. Kegiatan ini merupakan dukungan terhadap kerjasama yang telah dilakukan antara Badan Litbang Kementerian Pekerjaan Umum dengan Badan Pengelola Wilayah Suramadu (BPWS). Lokasi pelaksanaan kegiatan di Pulau Gili Lyang yang berada di Pulau Madura. Pulau Gili Iyang ini merupakan lokasi yang memiliki kadar O2 terbesar didunia sehingga Pemkab Sumenep menjadikan kawasan ini sebagai kawasan wisata kesehatan. Untuk mendukung kawasan Pulau Gili Lyang sebagai kawasan wisata kesehatan maka pada pelaksanaan kegiatan ini akan dilakukan pembangunan model rumah dengan mengadopsi model rumah tradisional setempat yang disebut “Tanian Lanjeung”.
Kendala yang dihadapi adalah masalah kesiapan lahan untuk pembangunan model tersebut. Pada awal pelaksanaan kegiatan telah ada pertemuan dengan pihak Pemkab Sumenep dan BPWS terkait penyiapan lahan tersebut. Pihak Pemkab Sumenep akan menyiapkan lokasi lahan untuk pembangunan rumah tradisional tersebut dengan berkoordinasi dengan masyarakat setempat. Pada saat tim teknis telah menyelesaikan desain town house dan siap melaksanakan pekerjaan fisik, ternyata lahan untuk pembangunan model belum dapat disiapkan karena terjadi beberapa kali perubahan lokasi pembangunan town house tersebut. Selain perubahan lokasi juga terjadi perubahan ukuran lahan yang dapat disiapkan oleh Pemkab Sumenep, sehingga hal ini berpengaruh terhadap desain town house yang sudah disiapkan oleh tim teknis.
Rencana Tindak Lanjut :
Untuk mempercepat pelaksanaan kegiatan inovasi saat ini telah dilakukan upaya percepatan melalui monev internal. Telah dilaksanakan seleksi dan penilaian terhadap kegiatan-kegiatan yang dinilai layak dan memiliki potensi untuk dilaksanakan sebagai kegiatan inovasi litbang. Penyusunan SK Penetapan Tim Pelaksana juga sudah diterbitkan dan proses pengadaan
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -21
barang/ jasa telah dilaksanakan sehingga pada tri wulan berikutnya diharapkan sudah ada progress yang signifikan.
Telah dilaksanakan beberapa kali pertemuan dengan pihak BPWS maupun Pemkab Sumenep untuk mengklarifikasi kesiapan lahan. Hasil rapat terakhir menyatakan bahwa Pemkab Sumenep dalam waktu yang tidak terlalu lama akan menerbitkan surat tentang penetapan lokasi lahan untuk pembangunan model town house. Sehingga diharapkan dengan telah ditetapkannya lokasi lahan maka tim teknis dapat segera melaksanakan pekerjaan fisik membangun model rumah tradisional tersebut.
Dalam rangka mendukung pelaksanaan kegiatan fisik ini telah dilaksanakan beberapa kali pertemuan dengan masyarakat dalam bentuk Forum Group Discussion (FGD) dalam upaya menampung aspirasi dan menyiapkan masyarakat untuk ikut berperan serta dalam membangun dan mengelola model yang dibangun tersebut.
Tabel 3.25. Capaian Indikator Kinerja kegiatan Rumusan Teknologi Triwulan Kedua
No. INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI
(%) PROPORSI
(%) EVALUASI
2014 TRIWULAN II (%) 1 2 3 4 5 6 7
1 Pengembangan Teknologi Analisis Risiko Gempa untuk Bangunan Gedung
2 Dok 27.00 11.28 41.78% 30 - 50
2 Pengkajian Patologi Bangunan 1 Dok 27.00 16.33 60.48% 50 - 65
3 Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Rumah Tradisional Suku Dayak Ngaju di Pulau Kalimantan
1 Dok 28.06 26.81 95.55% 85 - 100
4 Pengembangan Manajemen Laboratorium Pengujian dan Perekayasaan Kayu Alternatif
1 Dok 26.36 24.46 92.79% 85 - 100
5 Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Rumah Tradisional suku Arfak di Pesisir Samudra Pasifik
1 Dok 43.23 25.53 59.06% 50 - 65
6 Pengkajian Teknologi Perumahan Tradisional Melayu
1 Dok 38.55 28.85 74.84% 65 - 75
7 Penerapan Inovasi Taman Atap Pada Bangunan Kantor
1 Dok 6.45 3.51 54.42% 50 - 65
Sumber : Puslitbang Permukiman, 2014
Permasalahan :
Kegiatan Pengembangan Teknologi Analisis Resiko Gempa Untuk Bangunan Gedung progresnya masih relatif rendah yaitu sebesar 11,28 %. Kegiatan ini merupakan kerjasama dengan BMKG, ITB, dan Pemda DKI Jakarta. Lokasi penelitian di lakukan di DKI Jakarta, Manado dan Padang. Keterlambatan progres pelaksanaan kegiatan disebabkan karena pelaksanaan survey kerentanan bangunan dan pengumpulan data sekunder berupa hasil penyelidikan tanah yang ada di seluruh daerah penelitian tertunda dikarenakan Pemilu dan belum adanya kesepakatan waktu pelaksanaan dan belum jelasnya tanggung jawab masing-masing instansi terkait dalam hal ini dengan BMKG, ITB dan Pemda DKI Jakarta walaupun metode riset dan instrumen penelitiannya telah siap.
Tindak Lanjut
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -22
Perlu lebih diperjelas kembali peran dari masing-masing pihak terkait pembagian tugas dan tanggung jawabnya.
Koordinator kegiatan akan diinstruksikan untuk melakukan koordinasi lebih lanjut dengan pihak-pihak terkait, dan agar memeriksa kembali perjanjian kerjasama yang telah ditandatangani dan masing-masing pihak agar lebih jelas komitmen dari masing-masing pihak untuk menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya.
Tabel 3.26. Capaian Indikator Kinerja kegiatan Model Fisik Triwulan Kedua
No. INDIKATOR KINERJA
TARGET REALISASI
(%) PROPORSI
(%) EVALUASI
2014 TRIWULAN II
(%) 1 2 3 4 5 6 7
1 Pengkajian dan Pengembangan Kenyamanan Audial untuk Green Building
1 Naskah 27.00 9.95 36.85% 30 - 50
Sumber : Puslitbang Permukiman, 2014
Permasalahan :
Progres kegiatan Pengkajian dan Pengembangan Kenyamanan Audial untuk Green Building relative rendah yaitu sebesar 9,95%. Hal ini disebabkan karena Gedung Grha Wiksa Praniti yang dijadikan sebagai obyek penelitian dan ujicoba penerapan model kenyamanan audial digunakan untuk berbagai event penyelenggaraan kegiatan, sehingga ujicoba dan simulasi kenyamanan audial masih tertunda. Selain itu keterlambatan disebabkan pula karena kontrak dengan pihak ketiga belum bisa disepakati.
Rencana Tindak Lanjut :
Tim pelaksana kegiatan agar segera berkoordinasi dengan Bagian Tata Usaha agar Gedung Graha Wiksa Praniti untuk sementara tidak dapat digunakan untuk penyelenggaraan kegiatan karena akan dilakukan ujicoba/ simulasi kenyamanan audial.
Kegiatan Pengkajian dan Pengembangan Kenyamanan Audial untuk Green Building diminta segera memulai survey lapangan dan pengujian laboratorium.
Tabel 3.27. Capaian Indikator Kinerja kegiatan Model Sistem Triwulan Kedua
No. INDIKATOR KINERJA
TARGET REALISASI
(%) PROPORSI
(%) EVALUASI
2014 TRIWULAN II
(%) 1 2 3 4 5 6 7
1 Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Rumah Tradisional di Danau Tempe Sulawesi Selatan
1 Naskah 36.41 17.58 48.28% 30 - 50
2 Pengembangan Agregat Ringan Sebagai Bahan Bangunan Dinding Ringan
1 Naskah 35.98 44.15 122.71% 85 - 100
Sumber : Puslitbang Permukiman, 2014
Permasalahan :
Kegiatan Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Rumah Tradisional di Danau Tempe Sulawesi Selatan mengalami keterlambatan karena survey tertunda karena bersamaan dengan masa kampanye pemilu (mengingat survey berhubungan dengan masyarakat). Pada Triwulan kedua ini
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -23
juga sempat terjadi ketidakpastian pelaksanaan kegiatan terkait penghematan anggaran kementerian sehingga berimbas kepada progress pelaksanaan kegiatan litbang pada umumnya. Tim pelaksana mengalami keraguan terkait tindaklanjut pelaksanaan kegiatannya, terlebih ada beberapa skenario penghematan yang mengakibatkan beberapa kegiatan harus dihentikan pelaksanaannya.
Rencana Tindak Lanjut :
Instruksi khusus dari Kepala Puslitbang Permukiman agar seluruh koordinator dan tim pelaksana tidak terpengaruh oleh adanya pemotongan anggaran selama belum adanya keputusan yang mengikat berupa perubahan DIPA. Sehingga kegiatan yang sudah direncanakan tidak ditunda dan bahkan harus dipercepat penyelesaiannya sebelum keputusan final tentang besarnya pemotongan anggaran ditetapkan. Kegiatan yang masih mengalami progress yang rendah akan diberi perhatian khusus baik pada saat monev rutin maupun melalui pemantauan langsung dari Pejabat Pembuat Komitmen maupun Kepala Satkernya masing-masing.
Tabel 3.28. Capaian Indikator Kinerja kegiatan Penyusunan R-0 Triwulan Kedua
No. INDIKATOR KINERJA
TARGET REALISASI
(%) PROPORSI
(%) EVALUASI
2014 TRIWULAN II
(%) 1 2 3 4 5 6 7
1 Pengembangan Teknologi Bahan Bangunan Alternatif Berbasis Bahan Baku Lokal
1 Naskah 27.00 38.58 142.89% 85 - 100
2 Penyusunan Konsep Pedoman Perencanaan Tata Air dan Persampahan
3 Naskah 27.00 19.5 72.22% 65 - 75
3 Penyusunan Konsep Pedoman Pengolahan Limbah dan Sistem Sambungan Rumah
2 Naskah 27.00 23.56 87.26% 85 - 100
Sumber : Puslitbang Permukiman, 2014
Untuk kegiatan pada output ini relatif tidak terlalu banyak bermasalah dari sisi progress penyerapan anggarannya. Pelaksanaan kegiatan lebih banyak desk work dengan mengundang para narasumber melalui kegiatan diskusi teknis penyusunan konsep pedoman.
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -24
Tabel 3.29. Capaian Indikator Kinerja kegiatan Prototipe Triwulan Kedua
No. INDIKATOR KINERJA
TARGET REALISASI
(%) PROPORSI
(%) EVALUASI
2014 TRIWULAN II
(%) 1 2 3 4 5 6 7
1 Penerapan Teknologi Rumah Murah Berbasis Bahan Baku Lokal
5 Unit 27.00 5.55 20.56% 0 - 30
2 Pengkajian Penerapan Teknologi Air dan Sanitasi Lingkungan di kawasan DAS
6 Unit 27.00 30.66 113.56% 85 - 100
3 Penerapan Teknologi Permukiman pada Kawasan Permukiman Perkotaan
2 Unit 27.00 13.02 48.22% 30 - 50
4 Replikasi Teknologi Hasil Litbang Bidang Permukiman
4 Unit 27.00 9.34 34.59% 30 - 50
5 Penerapan Teknologi Permukiman untuk Kawasan Perbatasan
2 Unit 27.00 5.27 19.52% 0 - 30
6 Penerapan Prototipe Teknologi Rumah Murah Berbasis Bahan Bangunan Lokal di NTT
1 Unit 42.24 31.14 73.72% 65 - 75
Sumber : Puslitbang Permukiman, 2014
Permasalahan :
Kegiatan pada output Prototipe ini relatif banyak mengalami kendala dalam pelaksanaan kegiatannya. Hal ini khususnya di alami untuk kegiatan Penerapan Teknologi Rumah Murah Berbasis Bahan Baku Lokal dan Penerapan Teknologi Permukiman di Kawasan Perbatasan. Kegiatan pada output ini pada umumnya dilaksanakan secara kontraktual. Permasalahan lebih disebabkan karena keterbatasan pihak ketiga yang melakukan penawaran pekerjaan.
Hasil evaluasi menunjukan bahwa untuk Kegiatan Penerapan Teknologi Rumah Murah, Replikasi Teknolog Hasil litbang, dan Penerapan Teknologi Permukiman di Kawasan Perbatasan mengalami gagal lelang dikarenakan tidak ada penyedia jasa yang memenuhi persyaratan atau peserta yang mengikuti pelelangan terbatas sehingga tidak memenuhi batas minimal yang dipersyaratkan.
Terjadinya gagal lelang pada beberapa paket pekerjaan khususnya pada kegiatan dengan output prototipe ini juga disebabkan adanya Surat Edaran dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor: 76/NB.2/2014 Tanggal 17 Maret 2014 perihal Perusahaan Asuransi Tidak Menjamin Kerugian Yang disebabkan oleh Praktek korupsi dimana isinya bertentangan dengan Perpres No. 54 Tahun 2010 yang dirubah dengan Perpres No. 70 tahun 2012 dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencabutnya kembali dengan Surat Edaran No: S-127/NB.2/2014. Dampak dari dikeluarkannya Surat Edaran ini adalah banyak penyedia jasa yang ragu untuk mengikuti pelelangan karena dengan dikeluarkannya srat edaran tersebur maka seluruh jaminan yang dikeluarkan oleh pihak asuransi tidak adakan dapat digunakan/ tidak berlaku, sehingga dampak lebih lanjutnya adalah banyaknya paket pelelangan yang terpaksa harus gagal lelang karena tidak ada penyedia jasa yang melakukan penawaran.
Selain itu, kegagalan lelang juga disebabkan karena teknologi yang diterapkan merupakan teknologi hasil litbang yang belum banyak diketahui oleh penyedia jasa didaerah. Sebagai contoh
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -25
teknologi yang diterapkan menggunakan teknologi RISHA atau bahan Laminated Vinyl Lumber (LVL) dimana aplikator untuk teknologi ini masih dirasakan terbatas, belum lagi lokasi penerapan model yang berlokasi di Papua maupun Kalimantan Barat (sebagai penerapan model di lokasi perbatasan) menyulitkan penyedia jasa dalam melaksanakan pekerjaan maupun dalam mobilisasi pengadaan bahan karena pada umumnya aplikator yang sudah melakukan kerjasama dengan Puskim berada di Pulau Jawa. Hal ini merupakan salah satu penyebab terjadinya gagal lelang.
Dengan terjadinya gagal lelang maka harus dilakukan lelang ulang yang pada akhirnya menyebabkan terhambatnya progress pelaksanaan pekerjaan. Namun pelaksanaan lelang ulang pun mengalami hambatan terkait ketidakpastian keputusan penghematan anggaran. Kegiatan yang akan dilelang ulang pun terpaksa ditunda pelelangan ulangnya karena harus menunggu kepastian keputusan berapa jumlah penghematan yang harus disiapkan serta kegiatan mana yang harus dihentikan pelaksanaannya. Perlu diketahui bahwa target penghematan anggaran yang merupakan kebijakan Kementerian Pekerjaan Umum diantaranya adalah berasal dari sisa lelang dan kegiatan yang belum dilelangkan. Dengan kategori kegiatan yang masuk penghematan seperti tersebut di atas menyebabkan terjadi stagnasi pelaksanaan kegiatan. Berlarut-larutnya keputusan terkait penghematan anggaran ini menjadi kontribusi yang signifikan terhadap keterlambatan progress pelaksanaan kegiatan.
Rencana Tindak Lanjut :
Dalam upaya percepatan pelaksanaan kegiatan khususnya untuk kegiatan-kegiatan yang termasuk kedalam kategori penghematan, pimpinan beserta pejabat pembuat komitmen telah menginstruksikan kepada seluruh pelaksana kegiatan agar tetap melaksanakan kegiatan sesuai tahapan yang sudah direncanakan. Pelaksana kegiatan diminta untuk menyegerakan proses lelang walaupun kemungkinan terburuk kegiatan tersebut akan termasuk kedalam kegiatan yang dihentikan akibat penghematan.
Pimpinan beserta jajaran kesatkeran telah melakukan berbagai alternatif solusi pemecahan masalah terkait kegiatan yang gagal lelang termasuk kemungkinan pengalihan kegiatan kontraktual dilakukan secara swakelola, hal ini menjadi bahan pertimbangan dikarenakan keterbatasan penyedia jasa yang mengikuti proses pelelangan.
Pertimbangan lain adalah adanya kegiatan yang termasuk kedalam kegiatan prioritas Bappenas yaitu Penerapan Teknologi Rumah Murah Berbasis Bahan Baku Lokal yang sudah disetujui proses penganggarannnya melalui pertemuan tiga pihak (Tri Lateral Meeting) antara Kementerian Pekerjaan Umum, Bappenas dan Ditjen Anggaran Kementerian Keuangan termasuk ke dalam kategori penghematan padahal telah diamanatkan. Demikian pula halnya dengan kegiatan Penerapan Teknologi Permukiman di Kawasan Perbatasan merupakan kegiatan yang dipandang memiliki kontribusi yang signifikan bagi pengembangan penataan kawasan di perbatasan Indonesia.
Tabel 3.30. Capaian Indikator Kinerja kegiatan Kriteria Desain Triwulan Kedua
No. INDIKATOR KINERJA
TARGET REALISASI
(%) PROPORSI
(%) EVALUASI
2014 TRIWULAN II
(%) 1 2 3 4 5 6 7
1 Kriteria Desain Teknologi Rumah Tradisional Ammu Hawuk
1 Unit 27.56 13.72 49.78% 30 - 50
Sumber : Puslitbang Permukiman, 2014
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -26
Permasalahan :
Kegiatan Kriteria Disain Teknologi Rumah Tradisional Ammu Hawu mengalami keterlambatan dalam pelaksanaan kegiatannya. Kondisi ini terjadi sama halnya dengan yang terjadi pada kegiatan Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Rumah Tradisional di Danau Tempe Sulawesi Selatan. Kedua kegiatan ini berada di Satuan Kerja Balai Pengembangan Teknologi Perumahan Tradisional Denpasar.
Penyebab keterlambatan adalah tertundanya pelaksanaan survey lapangan dikarenakan ketidakpastian keputusan penghematan anggaran kementerian. Hasil monitoring dan evaluasi internal Puskim menunjukan adanya keraguan dari tim pelaksana untuk melaksanakan survey lapangan karena adanya kekhawatiran kegiatan ini masuk kedalam kategori penghematan. Pada saat itu memang sempat ada instruksi dari Kepala Balai untuk menunda pelaksanaan survey sambil menunggu keputusan yang lebih jelas terkait keputusan penghematan anggaran.
Rencana Tindak Lanjut :
Kepala Puslitbang Permukiman dan Kepala Bidang Program dan Kerjasama menginstruksikan kepada seluruh pelaksana kegiatan di seluruh Satker yang berada di bawah Pusat Litbang Permukiman untuk tidak menunda pelaksanaan kegiatan. Kegiatan yang masih mengalami progress yang rendah akan diberi perhatian khusus baik pada saat monev rutin maupun melalui pemantauan langsung dari Pejabat Pembuat Komitmen maupun Kepala Satkernya masing-masing. Untuk mendorong upaya percepatan pelaksanaan kegiataan, maka kegiatan yang masih mengalami progres yang rendah telah diberikan surat teguran dari Pejabat Pembuat Komitmen untuk segera mempercepat proses pelaksanaan kegiatannya.
Tabel 3.31. Capaian Indikator Kinerja kegiatan Penyusunan Naskah Kebijakan Triwulan Kedua
No. INDIKATOR KINERJA
TARGET REALISASI
(%) PROPORSI
(%) EVALUASI
2014 TRIWULAN II
(%) 1 2 3 4 5 6 7
1. Penyusunan Naskah Kebijakan Bidang Permukiman
1 Naskah
kebijakan 27.00 0.28 1.04% 0 - 30
Sumber : Puslitbang Permukiman, 2014
Permasalahan :
Kegiatan penyusunan naskah kebijakan ini telah melakukan diskusi teknis, pengadaan bahan ATK dan Komputer. Terdapat keterlambatan dalam proses pembayaran dikarenakan ada masalah dengan sistem SPAN di KPPN sehingga proses pembayaran yang seharusnya sudah cair pada triwulan kedua menjadi tertunda. Keterlambatan pembayaran akibat penerapan SPAN oleh KPPN ini memang dialami oleh hampir seluruh kegiatan, sehingga proses pembayaran yang biasanya cukup memerlukan waktu 3-4 hari bisa mundur hingga lebih dari 1 (satu) bulan lamanya.
Rencana Tindak Lanjut :
Untuk mempercepat proses pengurusan pencairan pembayaran, Kepala Satker akan mengirim surat untuk mengundang pihak KPPN untuk membantu mengkalirifikasi proses pencairan yang terhambat. Diagendakan juga untuk membahas hal-hal teknis lainnya terkait proses pembayaran di KPPN yang dirasakan mengalami kendala.
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -27
Tabel 3.32. Capaian Indikator Kinerja kegiatan Diseminasi, Sosialisasi dan TOT Triwulan Kedua
No. INDIKATOR KINERJA
TARGET REALISASI
(%) PROPORSI
(%) EVALUASI
2014 TRIWULAN II
(%) 1 2 3 4 5 6 7
1. Diseminasi dan Sosialisasi SPM Bidang Permukiman
1 Prosiding
DSP 27.00 91.05 337.22% 85 - 100
Sumber : Puslitbang Permukiman, 2014
Permasalahan :
Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan melalui kerjasama dengan Pemerintahan Daerah sehingga pelaksanaannya sangat tergantung dari kesiapan pemerintah daerah. Namun demikian sejauh ini pelaksanaannya masih sesuai dengan yang direncanakan dan bahkan melihat prosentasenya yang di atas 100% berarti ada pelaksanaan kegiatan diseminasi yang dapat dipercepat.
Rencana Tindak Lanjut :
Menjadualkan ulang kegiatan diseminasi sehubungan adanya beberapa kegiatan yang sudah dilakukan pada triwulan pertama, diharapkan pelaksaan kegiatan ini bisa berakhir sebelum triwulan ke empat berakhir.
Tabel 3.33. Capaian Indikator Kinerja kegiatan Advis Teknis Triwulan Kedua
No. INDIKATOR KINERJA
TARGET REALISASI
(%) PROPORSI
(%) EVALUASI
2014 TRIWULAN II
(%) 1 2 3 4 5 6 7
1 Prosiding Advis Teknis 1
Prosiding ATSE
27.00 39.9 147.78% 85 - 100
Sumber : Puslitbang Permukiman, 2014
Permasalahan :
Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan berdasarkan permintaan advis teknis dari Pemerintahan Daerah sehingga pelaksanaannya sangat tergantung dari adanya permintaan advis teknis maupun kesiapan pemerintah daerah. Namun demikian sejauh ini pelaksanaannya masih sesuai dengan yang direncanakan dan bahkan melihat prosentasenya yang di atas 100% .
Rencana Tindak Lanjut :
Menjadualkan kegiatan advs teknis sehubungan adanya beberapa kegiatan advis teknis yang sudah dilakukan pada triwulan pertama.
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -28
Tabel 3.34. Capaian Indikator Kinerja kegiatan Layanan Perkantoran Triwulan Kedua
No. INDIKATOR KINERJA
TARGET REALISASI
(%) PROPORSI
(%) EVALUASI
2014 TRIWULAN II
(%) 1 2 3 4 5 6 7
1 Pembayaran Gaji dan Tunjangan 12 Bulan 220.20 233.71 106.14% 85 - 100
2 Pengadaan Toga/Pakaian Kerja Supir/Pesuruh/Perawat/Dokter/Satpam/ Tenaga Teknis lainnya
12 Bulan 293.00 199.36 68.04% 65 - 75
3 Operasioanl Perkantoran dan Pimpinan Rapat
12 Bulan 266.39 276.61 103.84% 85 - 100
4 Perawatan Gedung Kantor 12 Bulan 189.72 252 132.83% 85 - 100
5 Perawatan Rumah Negara 12 Bulan 27.00 48.74 180.52% 85 - 100
6 Perawatan Sarana Gedung 12 Bulan 89.50 185.25 206.98% 85 - 100
7 Perawatan Kendaraan Bermotor Roda 4/ Roda 6/ Roda 8
12 Bulan 205.40 242.29 117.96% 85 - 100
8 Perawatan Kendaraan Bermotor Roda 2 12 Bulan 210.36 165.6 78.72% 75 - 85
9 Langganan Daya dan Jasa 12 Bulan 218.32 207.34 94.97% 85 - 100
10 Jasa Keamanan dan Kebersihan 12 Bulan 199.57 220.83 110.65% 85 - 100
11 Jasa Pos/ Giro/ Sertifikat 12 Bulan 160.65 185.42 115.42% 85 - 100
12 Pertemuan dan Penerimaan Delegasi/Misi/Tamu
12 Bulan 27.00 98.93 366.41% 85 - 100
13 Keperluan Perkantoran 12 Bulan 69.47 74.52 107.27% 85 - 100
14 Perbaikan Peralatan Kantor 86.57 95.46 110.27% 85 - 100
15 Kebutuhan Sehari Hari Perkantoran 50.00 52.3 104.60% 85 - 100
16 Pengadaan Peralatan/ Perlengkapan Kantor
50.00 68.15 136.30% 85 - 100
Sumber : Puslitbang Permukiman, 2014
Permasalahan :
Pelaksanaan kegiatan ini relatif tidak ada masalah karena baik dari pendanaan maupun alokasi pembayarannya sudah jelas.
Tabel 3.35. Capaian Indikator Kinerja kegiatan Dukungan Penyelenggaraan Litbang Triwulan Kedua
No. INDIKATOR KINERJA
TARGET REALISASI
(%) PROPORSI
(%) EVALUASI
2014 TRIWULAN II
(%)
1 Perencanaan/Implementasi/Pengelolaan Sistem Akuntansi Pemerintahan
5 Dok
190.63 187.82 98.53% 85 - 100
2 Pembinaan Administrasi dan Pengelolaan Keuangan
1 Dok 27.00 66.39 245.89% 85 - 100
3 Pengelolaan Barang Milik/Kekayaan Negara
5 Dok
195.48 226.87 116.06% 85 - 100
4 Penyelenggaran Humas dan Protokol 1 Dok 27.00 40.42 149.70% 85 - 100
5 Operasional Jaringan 1 Dok 27.00 9.94 36.81%
6 Penelitian Klarifikasi, Regristrasi, Penerapan Sistem Kerasipan
1 Dok 27.00 27.21 100.78% 85 - 100
7 Penerbitan Jurnal 1 Dok 27.00 39.29 145.52% 85 - 100
8 Penataan Manajemen Kelembagaan 1 Dok 27.00 26.78 99.19% 85 - 100
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -29
Tabel 3.35. Capaian Indikator Kinerja kegiatan Dukungan Penyelenggaraan Litbang Triwulan Kedua
No. INDIKATOR KINERJA
TARGET REALISASI
(%) PROPORSI
(%) EVALUASI
2014 TRIWULAN II
(%)
9 Pengembangan Mutu Kelembagaan 2 Dok 28.00 86.29 308.18% 85 - 100
10 Administrasi Umum dan Peningkatan Sarana Kelitbangan
1 Dok 27.00 15.79 58.48%
11 Penyelenggaraan Perpustakaan 2 Dok 72.08 77.24 107.16% 85 - 100
12 Pembinaan Administrasi Pengelolaan Kepegawaian
2 Dok 119.48 165.45 138.48% 85 - 100
13 Pengembangan Jabatan Fungsional SDM Iptek
1 Dok 88.84 161.71 182.02% 85 - 100
14 Pengembangan Kompetensi SDM 4 Dok 61.39 21.01 34.22% 30 - 50
15 Pengurusan Visa / Paspor 1 Dok 27.00 17.86 66.15% 65 - 75
16 Penyelenggaraan dan Keikutsertaan Dalam Seminar Nasional dan Internasional
3 Dok 44.60 17.65 39.57% 30 - 50
17 Penyusunan Rencana Kerja Dan Anggaran
5 Dok 157.62 185.09 117.43% 85 - 100
18 Monitoring Pelaksanaan Kegiatan 2 Dok 80.16 73.15 91.25% 85 - 100
19 Evaluasi Kemanfaatan Hasil Kegiatan 3 Dok 116.89 93.67 80.14% 75 - 85
20 Kesekretariatan Kerjasama Luar Negeri 1 Dok 27.00 24.81 91.89% 85 - 100
21 Kerjasama Dalam Negeri 3 Dok 121.34 115.46 95.15% 85 - 100
22 Publikasi dan Doktasi Hasil Litbang 4 Dok 131.54 117.06 88.99% 85 - 100
23 Penyelenggaraan dan Keikutsertaan Pameran
4 Dok 202.25 143.98 71.19% 65 - 75
24 Penyusunan dan Penetapan SPM Lingkup Sains, Bahan, Struktur dan Konstruksi Bangunan
1 Dok 27.00 10.01 37.07% 30 - 50
25 Pengelola Satker PPK/ Adm Kesatkeran 5 Dok 176.61 233.37 132.14% 85 - 100
26 Pemeliharaan Prasarana Dan Sarana Internal Kementerian PU
2 Dok 50.00 24.06 48.12% 30 - 50
27 Laboratorium Struktur dan Konstruksi Bangunan
1 Dok 27.00 59.54 220.52% 85 - 100
28 Laboratorium Bahan Bangunan 1 Dok 27.00 37.85 140.19% 85 - 100
29 Laboratorium Tata Bangunan 1 Dok 27.00 26.86 99.48% 85 - 100
30 Laboratorium Lingkungan Permukiman 1 Dok 27.00 29.49 109.22% 85 - 100
31 Studio Perumahan 1 Dok 27.00 37.26 138.00% 85 - 100
32 Penyusunan dan Updating / Analisis Data dan Statistik
1 Dok 27.00 21.73 80.48%
75 - 85
33 Penyelenggaraan Sistem Informasi 1 Dok 43.00 0 0.00%
34 Penerapan Reformasi Birokrasi 1 Dok 20.00 56.46 282.30% 85 - 100
35 Sistem Manajemen Mutu (ISO 9001:2008)
2 Dok 34.63 13.11 37.86% 30 - 50
36 Operasional Laboratorium 1 Dok 35.28 11.67 33.08% 30 - 50
Sumber : Puslitbang Permukiman, 2014
Permasalahan :
Kegiatan Operasional Jaringan, Pengembangan Kompetensi SDM, Penyelenggaraan dan Keikutsertaan Dalam Seminar Nasional dan Internasional, Penyusunan dan Penetapan SPM Lingkup Sains, Bahan, Struktur dan Konstruksi Bangunan, dan penyelenggaraan sistem informasi
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -30
masih dengan kategori kurang. Mayoritas kegiatan ini berupa penyelenggaraan kegiatan baik berupa workshop, diskusi teknis maupun konsensus yang secara jadual memang belum dilaksanakan pada tri wulan kedua tetapi direncanakan untuk dilaksanakan pada Bulan Oktober – Nopember 2014.
Rencana Tindak Lanjut :
Melakukan percepatan persiapan dan pelaksanaan penyelenggaraan dan agar dikonfirmasi ulang terkait kesiapan para narasumber untuk pelaksanaan Pengembangan Kompetesi SDM, Penyelenggaraan dan Keikutsertaan Seminar dan Penetapan Standar Pedoman dan Manual.
Tabel 3.36. Capaian Indikator Kinerja kegiatan Layanan Publik
No. INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI PROPORSI EVALUASI 2014
TRIWULAN II (%)
1 2 3 4 5 6 7
1 Pengelola PNBP 12
Bulan 27.00 27.62 102.30% 85 - 100
2 Penerimaan Negara Bukan Pajak 12
Bulan 27.00 48.91 181.15% 85 - 100
Sumber : Puslitbang Permukiman, 2014
Untuk pelaksanana kegiatan layanan publik ini relatif tidak mengalami kendala yang berarti dan progres pelaksanaan kegiatan masih sesuai dan bahkan melebihi dengan yang direncanakan.
Tabel 3.37. Capaian Indikator Kinerja kegiatan Layanan Pengadaan Sarana dan Prasarana Triwulan Kedua
No. INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI PROPORSI EVALUASI 2014
TRIWULAN II (%)
1 2 3 4 5 6 7
1 Pengadaan Peralatan Laboratorium 8 Unit 9.00 48.63 540.36% 85 - 100
Sumber : Puslitbang Permukiman, 2014
Untuk pelaksanana kegiatan layanan pengadaan sarana dan prasarana ini relatif tidak mengalami kendala yang berarti dan progres pelaksanaan kegiatan masih sesuai dan bahkan melebihi dengan yang direncanakan.
Tabel 3.38. Capaian Indikator Kinerja kegiatan Layanan Pengadaan Kendaraan Bermotor
No. INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI PROPORSI EVALUASI 2014
TRIWULAN II (%)
1 2 3 4 5 6 7
1 Pengadaan Kendaraan Bermotor Roda-4/6/10
2 Unit 63.50 99.77 157.12% 85 - 100
Sumber : Puslitbang Permukiman, 2014
Untuk pelaksanana kegiatan layanan pengadaan sarana dan prasarana ini relatif tidak mengalami kendala yang berarti dan progres pelaksanaan kegiatan masih sesuai dan bahkan melebihi dengan yang direncanakan. Proses pembayaran terhadap pengadaan kendaraan bermotor telah diselesaikan.
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -31
Tabel 3.39. Capaian Indikator Kinerja kegiatan Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi Triwulan Kedua
No. INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI PROPORSI EVALUASI 2014
TRIWULAN II (%)
1 2 3 4 5 6 7
1 Pengadaan Alat Studio dan Komunikasi 5 Unit
62.62 62.62 100.00% 85 - 100
2 Pengadaan Alat Pengolah Data 117.95 117.95 117.95% 85 - 100
Sumber : Puslitbang Permukiman, 2014
Untuk pelaksanana kegiatan Pengadaan Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi relatif tidak mengalami kendala yang berarti dan progres pelaksanaan kegiatan masih sesuai dan bahkan melebihi dengan yang direncanakan. Proses pembayaran pelunasan terhadap pengadaan alat pengolah telah diselesaikan.
Tabel 3.40. Capaian Indikator Kinerja kegiatan Peralatan dan Fasilitas Perkantoran Triwulan Kedua
No. INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI PROPORSI EVALUASI 2014
TRIWULAN II (%)
1 2 3 4 5 6 7
1 Pengadaan Mebelair 2 Unit 27.00 0 0.00% 0 - 30
2 Pengadaan Peralatan dan Fasilitas Perkantoran (Buku dan E-Office)
2 Unit 100.00 0 0.00% 0 - 30
3 Pengadaan Peralatan dan Fasilitas Perkantoran
1 Unit 100.00 98.07 98.07% 85 - 100
4 Pembuatan Ruang Display Pameran Produk Hasil Litbang Permukiman
1 Unit 254.55 286.35 112.00% 85 - 100
Sumber : Puslitbang Permukiman, 2014
Permasalahan :
Untuk kegiatan peralatan dan fasilitas perkantoran terdapat kegiatan yang progresnya masih rendah yaitu pengadaan meubelair dan pengadaan peratan fasilitas perkantoran.
Untuk pengadaan meubelair diperuntukan untuk memenuhi ruang layanan PNBP dan proses pengadaannya dilaksanakan dengan Penunjukan Langsung. Lingkup pekerjaan berupa design & Built melalui pihak ketiga. Pada triwulan kedua ini sedang pada tahap penyusunan dokumen pengadaan langsung. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan tidak terlalu lama sehingga pada awal triwulan ketiga pekerjaan ini sudah dapat diselesaikan.
Rencana Tindak Lanjut :
Melakukan percepatan penyiapan dokumen pengadaan sehingga pelaksanaan pekerjaan dapat segera dilakukan.
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -32
Tabel 3.41. Capaian Indikator Kinerja kegiatan Gedung/ Bangunan Triwulan Kedua
No. INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI PROPORSI EVALUASI 2014
TRIWULAN II (%)
1 2 3 4 5 6 7
1 Perbaikan Gedung Kantor 880 m2 27.00 23.95 88.70% 85 - 100
2 Belanja Penambahan Nilai Gedung dan Bangunan (Renovasi Gedung)
100 m2 - 0 0% 0 - 30
3 Peningkatan/Pembangunan Prasarana dan Sarana Internal Kementerian PU
200 m2 100.00 17.63 17.63% 0 - 30
Sumber : Puslitbang Permukiman, 2014
Permasalahan
Ke dua kegiatan di atas merupakan kegiatan yang pelaksanaannya menggunakan mekanisme pelelangan, sehingga untuk triwulan kedua walaupun proses lelangnya sudah berjalan namun secara anggaran belum ada pembayaran yang dilakukan sehingga baik target triwulan maupun realisasinya masih nol. Untuk kegiatan peningkatan / Pembangunan Prasarana dan Sarana Internal Kementerian PU progresnya baru pembayaran uang muka.
Rencana Tindak Lanjut
Pelaksanaan kegiatan ini secara kontraktual dan proses pelelangan sudah selesai dan saat ini sedang pada tahap pelaksanaan pekerjaan dan usulan pembayaran uang muka dan termijn sehingga pada triwulan berikutnya kegiatan ini optimis sudah memiliki progres yang lebih baik.
3.1.1.3. CAPAIAN, PERMASALAHAN DAN TINDAK LANJUT TRI WULAN KETIGA
Realisasi capaian kinerja program merupakan hasil rekapitulasi dari rencana capaian
kegiatan yang dilaksanakan oleh unit eselon II. Adapun kemajuan kegiatan lengkap dengan menguraikan permasalahan maupun langkah tindak lanjut yang dilakukan untuk meminimalisir permasalahan tersebut pada triwulan selanjutnya. Berdasarkan data E-Monitoring akhir Juni 2014 terlihat progres penyerapan keuangan dan fisik untuk seluruh Satuan Kerja yang ada di bawah Pusat Litbang Permukiman terlihat seperti pada tabel di bawah ini.
Tabel 3.42. Progres Fisik dan Keuangan Per Akhir September 2014
Satker Pagu Penyerapan % Uang % Fisik
Bandung 87,131,399 48,868,163.00 56.09 59.72
Denpasar 10,326,596 6,218,314 60.22 63.66
Makassar 6,527,647 4,128,965 63.25 67.32
Cilacap 1,814,146 1,160,295 63.96 68.92
Medan 4,790,457 3,159,801 65.96 71.67
Total 110,590,245 63,535,538 57.45 66.26
Sumber: Laporan Monev Puskim, 3 Oktober 2014
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -33
Progres penyerapan keuangan dan fisik tertinggi dicapai oleh Loka Teknologi Permukiman Medan dengan progres keuangan sebesar 65.96% dengan progres fisik sebesar 71,67%. Untuk satker yang terendah progres penyerapannya adalah Satker Puslitbang Permukiman Bandung dengan progres keuangan sebesar 56,09 % dan progres fisiknya sebesar 59,72%. Untuk melihat trend kenaikan progres pelaksanaan kegiatan permukiman baik progres keuangan maupun fisik untuk seluruh satker yang berada di bawah Pusat Litbang serta sandingan progres pada akhir bulan September 2013 dan September 2014 dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 3.7. Sandingan Progres Keuangan September 2013 dan September 2014
Berdasarkan sandingan progres penyerapan keuangan pada akhir Bulan September 2013 dan Bulan September 2014 terlihat progres penyerapan keuangan pada tahun 2014 lebih rendah dibandingkan dengan progres penyerapan keuangan pada periode yang sama tahun 2013.
3,81 8,22 13,01
19,25 27,66
35,22 44,09
57,13 65,15
79,03 88,68
100
2,53 5,43 12,33 19,80
28,2 36,2
45,86 52,59
57,40 62,24
0
20
40
60
80
100
120
Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sept Okt Nop Des
Pro
sen
tase
Kurva Keuangan Tahun 2013 (Per Akhir September 2013)
Rencana
Realisasi
2,19 6,27 10,68
17,14
26,46 32,85
40,38 49,15
60,79 72,11
85,64
100,00
2,35 7,06 7,66 9,99
29,68 29,68
38,89 40,13
51,64 57,45
0,00
20,00
40,00
60,00
80,00
100,00
120,00
Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sept Okt Nop Des
Pro
sen
tase
Kurva Keuangan Tahun 2014 (Per Akhir September 2014)
Rencana
Realisasi
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -34
Pada akhir Bulan September 2013 progres penyerapan keuangan sebesar 57,40% sedangkan pada akhir Bulan September 2014 sebesar 51,64% atau lebih rendah 5,76%.
Gambar 3.8. Sandingan Progres Fisik September 2013 dan September 2014
Berdasarkan sandingan progres penyerapan fisik pada akhir Bulan September 2013 dan Bulan September 2014 terlihat progres penyerapan fisik pada tahun 2014 lebih rendah dibandingkan pada periode yang sama tahun 2014. Pada akhir Bulan September 2013 progres penyerapan fisik sebesar 73,28% sedangkan pada Bulan September 2014 sebesar 66,26% atau lebih rendah 7,02%.
Permasalahan yang dihadapi pada pelaksanaan kegiatan periode Triwulan ke tiga ini tidak terlepas dari permasalahan yang dihadapi pada Triwulan Kedua. Hal ini sebagai dampak dari adanya kebijakan eksternal terkait khususnya pemberlakuan Sistem Perbendaharaan dan
Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sept Okt Nop Des
Rencana 3,27 9,85 17,67 26,61 37,19 45,29 55,05 66,83 74,81 82,3 93,31 100
Realisasi 0 5,68 10,04 21,31 29,82 37,27 45,64 57,67 66,66 73,8
3,27 9,85
17,67 26,61
37,19 45,29
55,05 66,83
74,81 82,3
93,31 100
0 5,68 10,04
21,31 29,82
37,27 45,64
57,67 66,66
73,8
0
20
40
60
80
100
120
Pro
sen
tase
Progress Fisik (Akhir September 2013)
Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sept Okt Nop Des
Rencana 2,38 7,12 12,88 20,64 28,40 36,87 44,21 52,82 62,82 73,29 86,75 100,00
Realisasi 2,35 7,06 8,49 13,16 22,67 33,52 44,9 45,04 58,72 66,26
2,38 7,12 12,88
20,64 28,40 36,87
44,21
52,82 62,82
73,29 86,75
100,00
2,35 7,06 8,49 13,16 22,67
33,52 44,9 45,04
58,72 66,26
0,00
20,00
40,00
60,00
80,00
100,00
120,00
Pro
sen
tase
Progres Fisik (Akhir September 2014)
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -35
Anggaran Negara (SPAN) yang pada pelaksanaannya ternyata menimbulkan banyak permasalahan sehingga menyebabkan lambatnya proses pembayaran oleh KPPN. Selain itu juga adanya pelaksanaan PEMILU (Pilpres dan Legislatif) juga memberikan hambatan dalam pelaksanaan kegiatan.
Kebijakan Penghematan dan Pemotongan Anggaran Belanja Kementerian dan Lembaga berdasarkan Inpres Nomor 4 Tahun 2014 yang membutuhkan waktu yang lama baik dalam penetapan besarnya pemotongan anggaran maupun proses revisi anggaran di Ditjen Anggaran Kementerian Keuangan juga berpengaruh secara signifkan terhadap keterlambatan penyerapan anggaran pada tri wulan ketiga ini.
Belum selesai dengan permasalahan Kebijakan Penghematan dan Pemotongan Anggaran Belanja Kementerian dan Lembaga, ternyata ada kebijakan baru terkait alokasi Tunjangan Kinerja yang pada saat itu diputuskan harus dialokasikan oleh masing-masing Unit Kerjanya, sehingga perlu ada realokasi terhadap alokasi pagu anggaran yang sudah ada. Hal ini berdampak pada adanya kegiatan yang dilakukan secara kontraktual dengan terpaksa harus dihentikan pelaksanaan pengadaannya.
Di bawah ini kami sampaikan beberapa kendala dan permasalahan yang terjadi pada pelaksanaan kegiatan Tri Wulan Ketiga. Dalam upaya monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Tri Wulan ketiga ini kami sampaikan pula permasalahan yang terjadi pada Tri Wulan Kedua yang dampaknya masih dirasakan hingga Tri Wulan Ketiga. Hal ini perlu kami sampaikan sebagai kronologis terhadap permasalahan yang terjadi pada triwulan sebelumnya dan upaya tindak lanjut yang telah dilaksanakan.
Kendala dan Permasalahan
Diterbitkannya Inpres No. 4 Tahun 2014 tentang langkah-langkah Penghematan dan Pemotongan Anggaran Belanja Kementerian dan Lembaga dalam rangka Pelaksanaan APBN Tahun 2014. Dalam pelaksanaannya kebijakan ini tidak dapat segera dieksekusi dikarenakan besaran penghematan untuk masing-masing unit kerja belum dapat diputuskan hingga triwulan ketiga. Keputusan “menggantung” seperti ini dipandang sebagai hambatan dalam pelaksanaan kegiatan.
Upaya Tindak Lanjut dan Pemecahan Permasalahan
Menindaklanjuti Inpres tersebut maka seluruh Kementerian dan Lembaga telah melakukan usulan terkait penghematan anggaran di unit kerjanya masing-masing.
Proses revisi DIPA terkait penghematan dan pemotongan anggaran telah selesai dan telah ada penetapan APBN-P dari Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan per tanggal 4 Juni 2014.
Alokasi pemotongan anggaran seluruh Satuan Kerja yang berada di bawah Puslitbang Permukiman sebesar Rp. 2.189.264.000,- (Dua milyar seratus delapan puluh sembilan juta dua ratus enam puluh empat ribu rupiah).
Adapun komposisi pemotongan anggaran adalah sebagai berikut: Sisa lelang Proses lelang (10%)
= =
Rp. 1.262.677.000,- Rp. 926.587.000,
Rp. 2.189.264.000,-
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -36
Walaupun telah ada penetapan terkait pemotongan anggaran dan telah selesainya revisi DIPA APBNP TA. 2014 namun dampak dari berlarut-larutnya ketidakpastian besaran pemotongan anggaran dari pucuk pimpinan telah menyebabkan sejumlah kegiatan akhirnya stagnan tanpa progres karena adanya kekhawatiran dari pelaksana kegiatan jika pemotongan anggaran tersebut menyebabkan kegiatan yang sedang dilaksanakan terhenti. Beberapa kegiatan yang sudah dilelangkan dan akan dilakukan penandatangan kontrak terlanjur telah dilakukan renegosiasi untuk perubahan daftar kuantitas.
Pemberlakuan Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara (SPAN)
Kementerian Keuangan melaku KPPN didaerah telah memberlakukan Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara (SPAN) sebagai suatu sistem berbasis teknologi informasi ditujukan untuk mendukung pencapaian prinsip-prinsip pengelolaan anggaran tersebut. Seluruh proses yang terkait dengan pengelolaan anggaran yang meliputi penyusunan anggaran, manajemen dokumen anggaran, manajemen komitmen pengadaan barang dan jasa, manajemen pembayaran, manajemen penerimaan negara, manajemen kas dan pelaporan diintegrasikan ke dalam SPAN.
Dalam pelaksanaannya, pemberlakuan SPAN ini ternyata menimbulkan berbagai permasalahan yang disebabkan karena sistem aplikasinya yang bersifat sangat rigid sehingga kesalahan atau perbedaaan data sekecil apapun akan menyebabkan proses usulan pembayaran ditolak oleh sistem aplikasi. Hal ini terbukti dengan proses pembayaran yang dengan sistem lama bisa diselesaikan dalam jangka waktu 2- 4 hari namun dengan system SPAN akan mundur bisa sampai 30 hari. Kondisi keterlambatan pembayaran ini ternyata terjadi diseluruh KPPN yang telah menerapkan SPAN. Kondisi ini sangat mengganggu progress pelaksanaan kegiatan karena banyak usulan pembayaran yang pada akhirnya terhambat. Puslitbang Permukiman secara resmi telah mengundang pihak KPPN Bandung II untuk melakukan konsultasi terkait banyaknya permasalahan yang dialami akibat pemberlakukan SPAN ini. Sejauh ini, hingga Triwulan Ketiga berjalan pihak KPPN Bandung II belum dapat memberikan solusi terkait permasalahan yang dialami).
Pemotongan Anggaran Untuk Memenuhi Alokasi Kebutuhan Tunjangan Kinerja
Telah diuraikan di pembahasan terdahulu, bahwa belum selesai dengan permasalahan Kebijakan Penghematan dan Pemotongan Anggaran Belanja Kementerian dan Lembaga, ternyata ada kebijakan baru terkait alokasi Tunjangan Kinerja yang pada saat itu diputuskan harus dialokasikan oleh masing-masing Unit Kerjanya, sehingga perlu ada realokasi terhadap alokasi pagu anggaran yang sudah ada. Berdasarkan hasil Rapat Koordinasi Berkala Tanggal 13 Agustus 2014 pimpinan unit Eselon I memutuskan agar masing-masing unit kerja membuat exercise penghematan untuk alokasi tunjangan kinerja, apabila dari penghematan kurang dapat diambil dari dana belanja modal yang berkonsekuensi terhadap pengurangan output.
Hal ini juga berdampak pada adanya kegiatan yang dilakukan secara kontraktual dengan terpaksa harus dihentikan pelaksanaan pengadaannya. Pelaksanaan kegiatan kontraktual yang terpaksa harus dihentikan pelaksanaannya adalah Pembangunan Model Penataan Bangunan dan Lingkungan di Kawasan Perbatasan Papua senilai Rp. 932.540.000,- (Sembilan ratus tiga puluh dua juta lima ratus empat pulu ribu rupiah).
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -37
Di bawah ini kami sampaikan rekapitulasi capaian indikator kinerja program triwulan ketiga seperti terlihat pada tabel 3.2.
Tabel 3.43. Capaian Indikator Kinerja Program Triwulan Ketiga Tahun 2014
No. INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI
(%) PROPORSI
(%) EVALUASI
2014 TRIWULAN III (%) 1 2 3 4 5 6 7
1 Naskah ilmiah 31 Buku 81.7 60.63 78.96 75 - 85
2 Rumusan teknologi 9 Dokumen 58.53 45.61 78.29 75 - 85
3 Model fisik 1 Naskah 51.50 76.04 147.65 85 - 100
4 Model sistem 2 Naskah 62.67 30.86 85.27 85 - 100
5 R-0 6 Naskah 51.50 52.08 101.00 85 - 100
6 Prototip 21 Unit 53.59 49.58 92.16 85 - 100
7 Kriteria desain 1 Unit 70.88 45.97 64.86 50 - 65
8 Penyusunan Naskah Kebijakan Bidang Permukiman
1 Naskah kebijakan
51.50 47.38 92.00 85 - 100
9 Prosiding Diseminasi, Sosialisasi dan TOT
1 Prosiding DSP 51.50 91.05 176.80 85 - 100
10 Prosiding Advis Teknis 1 Prosiding ATSE 51.50 64.95 126.12 85 - 100
11 Layanan Perkantoran 12 Bulan 219.26 246.74 139.76 85 - 100
12 Dokumen Penyelenggaraan Litbang
66 Dokumen 122.96 116.57 93.71 85 - 100
13 Layanan Publik 12 Bulan 51.50 79.83 155.00 85 - 100
14 Layanan Pengadaan Sarana dan Prasarana
8 Unit 88.48 101.71 121.94 85 - 100
15 Kendaraan Bermotor 2 Unit 151.50 199.543 131.71 85 - 100
16 Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi
5 Unit 201.50 184.97 97.37 85 - 100
17 Peralatan dan Fasilitas Perkantoran
7 Unit 130.30 106.22 76.89 75 - 85
18 Gedung/Bangunan 2380 M2 83.83 95.77 126.94 85 - 100
Sumber : Puslitbang Permukiman, 2014
Tabel di atas merupakan Rekapitulasi Capaian Indikator Kinerja Pusat Litbang Permukiman yang terdiri dari 5 (lima) Satuan Kerja yaitu Satker Puslitbang Permukiman Bandung, Satker Balai PTPT Denpasar, Satker Balai PTPT Makasar, Satker Loka Tekkim Medan dan Satker Loka Tekkim Cilacap.
Dengan melihat tabel di atas dapat kami sampaikan bahwa mayoritas pelaksanaan kegiatan sudah berjalan sesuai rencana bahkan ada beberapa kegiatan yang bisa dipercepat pelaksanaannya.
Hal ini ditandai dengan kode warna kolom evaluasi yang umumnya berwarna biru tua (kategori memuaskan). Hanya ada satu output kegiatan yaitu kriteria desain yang kategori penilaiannya Cukup.
Pencapaian nilai proporsi di atas 100% menandakan bahwa terdapat upaya percepatan realisasi pelaksanaan kegiatan jika dibandingkan dengan besarnya prosentase rencana pelaksanaan kegiatan per triwulan pertama.
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -38
Evaluasi tingkat pencapaian Tri Wulan Pertama, Tri Wulan Kedua dan Tri Wulan Ketiga
Perlu kami informasikan bahwa nilai realisasi dan target perencanaan didasarkan atas penyerapan keuangan yan telah dilakukan per tiwulan pertama.
Beberapa kegiatan yang dalam triwulan pertama proporsinya masih 0 yaitu: - Layanan Pengadaan Sarana dan Prasarana - Kendaraan Bermotor - Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi - Peningkatan Nilai Gedung/Bangunan
Ke empat kegiatan di atas merupakan kegiatan yang pelaksanaannya menggunakan mekanisme pelelangan, sehingga untuk triwulan pertama walaupun proses lelangnya sudah berjalan namun secara anggaran belum ada pembayaran yang dilakukan sehingga baik target triwulan maupun realisasinya masih nol. Diharapkan pada triwulan kedua sudah ada penetapan pemenang dan sudah ada pembayaran uang muka yang bisa dilakukan sehingga progres penyerapan anggaran sudah bisa terlihat.
Pada Tri Wulan Kedua kondisi di atas sudah jauh berbeda, 4 (empat) kegiatan yaitu Layanan Pengadaan Sarana dan Prasarana, Kendaraan Bermotor, Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi dan Peningkatan Nilai Gedung/Bangunan telah meningkat progres pelaksanaan kegiatannya. Hal ini seiring dengan telah diselesaikannya proses pelelangan yang dilanjutkan dengan telah dilakukannya penandatangan kontrak sehingga sudah ada pembayaran uang muka ataupun termijn yang sudah dapat dibayarkan. Namun demikian masih ada beberapa kegiatan yang progres pelaksanaan kegiatannya masih masuk pada kategori sangat kurang yaitu kegiatan Penyusunan Naskah Kebijakan Bidang Permukiman. Kondisi ini bergeser jika pada Triwulan Pertama kegiatan yang memiliki kategori sangat kurang adalah pada output kriteria desain namun pada tri wulan kedua output kriteria desain ini sudah meningkat progres pelaksanaan kegiatannya.
Pada Tri Wulan Ketiga mayoritas pelaksanaan kegiatan sudah berjalan sesuai rencana bahkan ada beberapa kegiatan yang bisa dipercepat pelaksanaannya.
Kegiatan yang masih kurang progresnya pada Tri Wulan Kedua yaitu Penyusunan Naskah Kebijakan Bidang Permukiman sudah dapat diselesaikan pekerjaannya. Namun demikan perlu upaya percepatan untuk kegiatan dengan output Kriteria Desain.
Untuk melihat progres pelaksaan kegiatan, permasalahan yang dihadapi serta rencana tindak lanjut pada setiap output dapat di lihat pada bagian pembahasan realisasi pencapaian indikator kinerja kegiatan di bawah ini.
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -39
Tabel 3.44. Capaian Indikator Kinerja kegiatan Naskah Ilmiah Triwulan Ketiga
No. INDIKATOR KINERJA KEGIATAN/OUTPUT
TARGET REALISASI (%)
PROPORSI (%)
EVALUASI 2014 TRIWULAN 3 (%)
1 2 3 4 5 6 7
1 Inovasi Teknologi Dan Manajemen Permukiman
24 Buku 51.50 38.59 74.93% 65 - 75
2 Pengkajian Prasarana Sanitasi Permukiman (ITF dan IPLT)
2 Buku 51.50 49.75 96.60% 85 - 100
3 Penelitian Sistem Rating untuk Perumahan dan Permukiman Hijau
1 Buku 51.50 56.52 109.75% 85 - 100
4 Pengkajian Kebutuhan Prasarana dan Sarana Permukiman di Kawasan Pulau Kecil
1 Buku 51.50 24.48 47.53% 30 - 50
5 Inovasi Teknologi Bidang Perumahan Tradisional
3 Buku 202.86 133.82 65.97% 65- 75
Sumber : Puslitbang Permukiman, 2014
Permasalahan :
Pelaksanaan Kegiatan Pengkajian Kebutuhan Prasarana dan Sarana Permukiman di Kawasan Pulau Kecil memiliki progress 47,55% dibandingkan target perencanaan. Kegiatan ini merupakan dukungan terhadap kerjasama yang telah dilakukan antara Badan Litbang Kementerian Pekerjaan Umum dengan Badan Pengelola Wilayah Suramadu (BPWS). Lokasi pelaksanaan kegiatan di Pulau Gili Liyang yang berada di Pulau Madura. Pulau Gili Liyang ini merupakan lokasi yang memiliki kadar O2 terbesar di dunia sehingga Pemkab Sumenep menjadikan kawasan ini sebagai kawasan wisata kesehatan. Untuk mendukung kawasan Pulau Gili Lyang sebagai kawasan wisata kesehatan maka pada pelaksanaan kegiatan ini akan dilakukan pembangunan model town house dengan mengadopsi model rumah tradisional setempat yang disebut “Tanian Lanjeung”.
Keterlambatan progres pelaksanaan kegiatan pada Triwulan Ketiga ini disebabkan karena adanya masalah kesiapan lahan untuk pembangunan model rumah tradisional tersebut. Pada awal pelaksanaan kegiatan telah ada pertemuan dengan pihak Pemkab Sumenep dan BPWS terkait penyiapan lahan tersebut. Pihak Pemkab Sumenep akan menyiapkan lokasi lahan untuk pembangunan model rumah tradisional tersebut dengan berkoordinasi dengan masyarakat setempat. Pada saat tim teknis telah menyelesaikan desain rumah tradisional dan siap melaksanakan pekerjaan fisik, ternyata lahan untuk pembangunan model belum dapat disiapkan karena terjadi beberapa kali perubahan lokasi pembangunan town house tersebut. Selain perubahan lokasi juga terjadi perubahan ukuran lahan yang dapat disiapkan oleh Pemkab Sumenep, sehingga hal ini berpengaruh terhadap desain model rumah tradisional yang sudah disiapkan oleh tim teknis.
Selain itu juga ada kendala dalam hal pengadaan bahan dan pengiriman ke lokasi yang sulit. Hal ini berimbas pada progres pelaksanaan kegiatan di Tri Wulan Ketiga
Rencana Tindak Lanjut :
Dalam upaya mempercepat progres pelaksanaan pekerjaan fisik maka telah dilakukan koordinasi antara tim teknis, pihak Pemkab Sumenep dan pelaksana (penyedia jasa) sehingga paling lambat tanggal 8 Oktober 2014 kelima paket pekerjaan konstruksi yang dilaksanakan scara swakelola dapat segera dilaksanakan.
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -40
Penyedia jasa agar segera melaksanakan pemesanan / Purchase Order untuk bahan yang bersifat khusus seperti LVL sehingga dapat segera dikirimkan ke lokasi pekerjaan. Tim teknis agar melaksanakan pengawasan berkala dan pengawasan khusus dilapangan.
Tabel 3.45. Capaian Indikator Kinerja kegiatan Rumusan Teknologi Triwulan Ketiga
No. INDIKATOR KINERJA KEGIATAN/OUTPUT
TARGET REALISASI (%)
PROPORSI (%)
EVALUASI 2014 TRIWULAN 3 (%)
1 2 3 4 5 6 7
1 Pengembangan Teknologi Analisis Risiko Gempa untuk Bangunan Gedung
2 Dokumen 51.50 32.68 63.46% 50 - 65
2 Pengkajian Patologi Bangunan
1 Dokumen 51.50 42.7 82.91% 75 - 85
3 Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Rumah Tradisional Suku Dayak Ngaju di Pulau Kalimantan
1 Dokumen 68.36 46.82 68.49% 65 - 75
4 Pengembangan Manajemen Laboratorium Pengujian dan Perekayasaan Kayu Alternatif
1 Dokumen 82.81 39.22 47.36% 30 - 50
5 Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Rumah Tradisional suku Arfak di Pesisir Samudra Pasifik
1 Dokumen 65.52 58.43 89.18% 85 - 100
6 Pengkajian Teknologi Perumahan Tradisional Melayu
1 Dokumen 59.36 61.12 102.96% 85 - 100
7 Inovasi Teknologi dan Manajemen Permukiman
1 Dokumen 68.28 69.15 101.27% 85 - 100
8 Penerapan Inovasi Taman Atap Pada Bangunan Kantor
1 Dokumen 21 14.75 70.64% 65 - 75
Sumber : Puslitbang Permukiman, 2014
Permasalahan :
Jika pada Tri Wulan Kedua Kegiatan Pengembangan Teknologi Analisis Resiko Gempa Untuk Bangunan Gedung progresnya masih relatif rendah yaitu sebesar 11,28 % maka pada tri wulan ketiga progresnya menjadi 32,68% atau proporsi realiasi dengan perencanaan sebesar 63,46.
Pada Tri Wulan Ketiga ini ternyata muncul kegiatan yang progres penyerapannya relatif rendah (47,36%) dengan proporsi antara realiasi dan rencana sebesar 47,36 yaitu Pengembangan Manajemen Laboratorium Pengujian dan Perekayasaan Kayu Alternatif yang merupakan kegiatan pada Satker Balai PTPT Denpasar. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang dilaksankan secara kontraktual.
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -41
Tindak Lanjut Setelah ditelusuri, penyebab rendahnya progress penyerapan lebih disebabkan karena update Emonitoring yang terlambat dilakukan. Pada saat penyusunan Laporan Tri Wulan Ketiga ini dilakukan progres kegiatan ini telah mencapai 94,02%.
Tabel 3.46. Capaian Indikator Kinerja kegiatan Model Fisik Triwulan Ketiga
No. INDIKATOR KINERJA KEGIATAN/OUTPUT
TARGET REALISASI (%)
PROPORSI (%)
EVALUASI 2014 TRIWULAN 3 (%)
1 2 3 4 5 6 7
1 Pengkajian dan Pengembangan Kenyamanan Audial untuk Green Building
1 Naskah 51.50 76.04 147.65% 85 - 100
Sumber : Puslitbang Permukiman, 2014
Permasalahan :
Berdasarkan tabel di atas untuk kegiatan ini relatif telah melebihi target yang direncanakan pada Tri Wulan Ketiga sehingga proposinya telah melebihi 100.
Tabel 3.47. Capaian Indikator Kinerja kegiatan Model Sistem Triwulan Ketiga
No. INDIKATOR KINERJA KEGIATAN/OUTPUT
TARGET REALISASI (%)
PROPORSI (%)
EVALUASI 2014 TRIWULAN 3 (%)
1 2 3 4 5 6 7
1 Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Rumah Tradisional di Danau Tempe Sulawesi Selatan
1 Naskah 57.97 55.62 95.95% 85 - 100
2 Pengembangan Agregat Ringan Sebagai Bahan Bangunan Dinding Ringan
1 Naskah 67.37 56.29 83.55% 75 - 85
Sumber : Puslitbang Permukiman, 2014
Permasalahan :
Jika pada Tri Wulan Kedua Kegiatan Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Rumah Tradisional di Danau Tempe Sulawesi Selatan mengalami keterlambatan karena survey tertunda karena bersamaan dengan masa kampanye pemilu (mengingat survey berhubungan dengan masyarakat), maka pada Tri Wulan Ketiga ini pencapaiannya relatif sudah lebih baik dengan proporsi 95,95. Namun untuk pelaksanaan Kegiatan Pengembangan Agregat Ringan Sebagai Bahan Bangunan Dinding Ringan walaupun sudah memiliki proporsi yang baik namun progress pekerjaannya lebih lambat dibandingkan pada saat Tri Wulan Kedua.
Rencana Tindak Lanjut :
Instruksi khusus dari Kepala Puslitbang Permukiman agar seluruh koordinator dan tim pelaksana tidak terpengaruh oleh adanya pemotongan anggaran selama belum adanya keputusan yang mengikat berupa perubahan DIPA. Sehingga kegiatan yang sudah direncanakan tidak ditunda dan bahkan harus dipercepat penyelesaiannya sebelum keputusan final tentang besarnya pemotongan anggaran ditetapkan.
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -42
Kegiatan yang masih mengalami progress yang rendah akan diberi perhatian khusus baik pada saat monev rutin maupun melalui pemantauan langsung dari Pejabat Pembuat Komitmen maupun Kepala Satkernya masing-masing.
Tabel 3.48. Capaian Indikator Kinerja kegiatan Penyusunan R-0 Triwulan Ketiga No. INDIKATOR KINERJA
KEGIATAN/OUTPUT TARGET REALISASI
(%) PROPORSI
(%) EVALUASI
2014 TRIWULAN 3 (%)
1 2 3 4 5 6 7
1 Pengembangan Teknologi Bahan Bangunan Alternatif Berbasis Bahan Baku Lokal
1 Naskah 51.50 39.66 77.01% 75 - 85
2 Penyusunan Konsep Pedoman Perencanaan Tata Air dan Persampahan
3 Naskah 51.50 67.1 130.29% 85 - 100
3 Penyusunan Konsep Pedoman Pengolahan Limbah dan Sistem Sambungan Rumah
2 Naskah 51.50 49.47 96.06% 85 - 100
Sumber : Puslitbang Permukiman, 2014
Untuk kegiatan pada output ini relatif tidak terlalu banyak bermasalah dari sisi progress penyerapan anggarannya. Pelaksanaan kegiatan lebih banyak desk work dengan mengundang para narasumber melalui kegiatan diskusi teknis penyusunan konsep pedoman.
Tabel 3.49. Capaian Indikator Kinerja kegiatan Prototipe Triwulan Ketiga
No. INDIKATOR KINERJA KEGIATAN/OUTPUT
TARGET REALISASI (%)
PROPORSI (%)
EVALUASI 2014 TRIWULAN 3 (%)
1 2 3 4 5 6 7
1 Penerapan Teknologi Rumah Murah Berbasis Bahan Baku Lokal
5 Unit 51.50 54.95 106.70% 85 - 100
2 Pengkajian Penerapan Teknologi Air dan Sanitasi Lingkungan di kawasan DAS
6 Unit 51.50 58.71 114.00% 85 - 100
3 Penerapan Teknologi Permukiman pada Kawasan Permukiman Perkotaan
2 Unit 51.50 29.42 57.13% 50 - 65
4 Replikasi Teknologi Hasil Litbang Bidang Permukiman
4 Unit 51.50 68.67 133.34% 85 - 100
5 Penerapan Teknologi Permukiman untuk Kawasan Perbatasan
2 Unit 51.50 48.43 94.04% 85 - 100
6 Penerapan Prototipe Teknologi Rumah Murah Berbasis Bahan Bangunan Lokal di NTT
1 Unit 68.19 64.48 94.56% 85 - 100
7 Penerapan Prototype Rumah Murah Berbasis Bahan Baku Lokal di Sulawesi Barat
1 Unit 49.42 22.41 45.35% 30 - 50
Sumber : Puslitbang Permukiman, 2014
Permasalahan :
Pada evaluasi Triwulan Kedua kegiatan pada output Prototipe ini relatif banyak mengalami kendala dalam pelaksanaan kegiatannya. Hal ini khususnya di alami untuk kegiatan Penerapan Teknologi Rumah Murah Berbasis Bahan Baku Lokal dan Penerapan Teknologi Permukiman di Kawasan Perbatasan. Kegiatan pada output ini pada umumnya dilaksanakan secara kontraktual.
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -43
Permasalahan lebih disebabkan karena keterbatasan pihak ketiga yang melakukan penawaran pekerjaan. Hasil evaluasi menunjukan bahwa untuk Kegiatan Penerapan Teknologi Rumah Murah, Replikasi Teknolog Hasil litbang, dan Penerapan Teknologi Permukiman di Kawasan Perbatasan mengalami gagal lelang dikarenakan tidak ada penyedia jasa yang memenuhi persyaratan atau peserta yang mengikuti pelelangan terbatas sehingga tidak memenuhi batas minimal yang dipersyaratkan.
Terjadinya gagal lelang pada beberapa paket pekerjaan khususnya pada kegiatan dengan output prototipe ini juga disebabkan adanya Surat Edaran dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor: 76/NB.2/2014 Tanggal 17 Maret 2014 perihal Perusahaan Asuransi Tidak Menjamin Kerugian Yang disebabkan oleh Praktek korupsi dimana isinya bertentangan dengan Perpres No. 54 Tahun 2010 yang dirubah dengan Perpres No. 70 tahun 2012 dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencabutnya kembali dengan Surat Edaran No: S-127/NB.2/2014. Dampak dari dikeluarkannya Surat Edaran ini adalah banyak penyedia jasa yang ragu untuk mengikuti pelelangan karena dengan dikeluarkannya srat edaran tersebur maka seluruh jaminan yang dikeluarkan oleh pihak asuransi tidak adakan dapat digunakan/ tidak berlaku, sehingga dampak lebih lanjutnya adalah banyaknya paket pelelangan yang terpaksa harus gagal lelang karena tidak ada penyedia jasa yang melakukan penawaran.
Selain itu, kegagalan lelang juga disebabkan karena teknologi yang diterapkan merupakan teknologi hasil litbang yang belum banyak diketahui oleh penyedia jasa didaerah. Sebagai contoh teknologi yang diterapkan menggunakan teknologi RISHA atau bahan Laminated Vinyl Lumber (LVL) dimana aplikator untuk teknologi ini masih dirasakan terbatas, belum lagi lokasi penerapan model yang berlokasi di Papua maupun Kalimantan Barat (sebagai penerapan model di lokasi perbatasan) menyulitkan penyedia jasa dalam melaksanakan pekerjaan maupun dalam mobilisasi pengadaan bahan karena pada umumnya aplikator yang sudah melakukan kerjasama dengan Puskim berada di Pulau Jawa. Hal ini merupakan salah satu penyebab terjadinya gagal lelang.
Dengan terjadinya gagal lelang maka harus dilakukan lelang ulang yang pada akhirnya menyebabkan terhambatnya progress pelaksanaan pekerjaan. Namun pelaksanaan lelang ulang pun mengalami hambatan terkait ketidakpastian keputusan penghematan anggaran. Kegiatan yang akan dilelang ulang pun terpaksa ditunda pelelangan ulangnya karena harus menunggu kepastian keputusan berapa jumlah penghematan yang harus disiapkan serta kegiatan mana yang harus dihentikan pelaksanaannya. Perlu diketahui bahwa target penghematan anggaran yang merupakan kebijakan Kementerian Pekerjaan Umum diantaranya adalah berasal dari sisa lelang dan kegiatan yang belum dilelangkan. Dengan kategori kegiatan yang masuk penghematan seperti tersebut di atas menyebabkan terjadi stagnasi pelaksanaan kegiatan. Berlarut-larutnya keputusan terkait penghematan anggaran ini menjadi kontribusi yang signifikan terhadap keterlambatan progress pelaksanaan kegiatan.
Rencana Tindak Lanjut :
Dalam upaya percepatan pelaksanaan kegiatan khususnya untuk kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam kategori penghematan, pimpinan beserta pejabat pembuat komitmen telah menginstruksikan kepada seluruh pelaksana kegiatan agar tetap melaksanakan kegiatan sesuai tahapan yang sudah direncanakan.
Pelaksana kegiatan diminta untuk menyegerakan proses lelang walaupun kemungkinan terburuk kegiatan tersebut akan termasuk kedalam kegiatan yang dihentikan akibat penghematan.
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -44
Pimpinan beserta jajaran kesatkeran telah melakukan berbagai alternatif solusi pemecahan masalah terkait kegiatan yang gagal lelang sehingga telah dilakukan pengalihan kegiatan kontraktual menjadi swakelola, hal ini menjadi bahan pertimbangan dikarenakan keterbatasan penyedia jasa yang mengikuti proses pelelangan. Pertimbangan lain adalah adanya kegiatan yang termasuk kedalam kegiatan prioritas Bappenas yaitu Penerapan Teknologi Rumah Murah Berbasis Bahan Baku Lokal yang sudah disetujui proses penganggarannnya melalui pertemuan tiga pihak (Tri Lateral Meeting) antara Kementerian Pekerjaan Umum, Bappenas dan Ditjen Anggaran Kementerian Keuangan termasuk ke dalam kategori penghematan padahal telah diamanatkan. Demikian pula halnya dengan kegiatan Penerapan Teknologi Permukiman di Kawasan Perbatasan merupakan kegiatan yang dipandang memiliki kontribusi yang signifikan bagi pengembangan penataan kawasan di perbatasan Indonesia.
Tabel 3.50. Capaian Indikator Kinerja kegiatan Kriteria Desain Triwulan Ketiga
No. INDIKATOR KINERJA KEGIATAN/OUTPUT
TARGET REALISASI (%)
PROPORSI (%)
EVALUASI 2014 TRIWULAN 3 (%)
1 2 3 4 5 6 7
1 Kriteria Disain Teknologi Rumah Tradisional Ammu Hawu
1 Unit 70.88 45.97 64.86% 65 - 75
Sumber : Puslitbang Permukiman, 2014
Permasalahan :
Kegiatan Kriteria Disain Teknologi Rumah Tradisional Ammu Hawu mengalami keterlambatan dalam pelaksanaan kegiatannya. Kondisi ini terjadi sama halnya dengan yang terjadi pada kegiatan Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Rumah Tradisional di Danau Tempe Sulawesi Selatan. Kedua kegiatan ini berada di Satuan Kerja Balai Pengembangan Teknologi Perumahan Tradisional Denpasar.
Penyebab keterlambatan adalah tertundanya pelaksanaan survey lapangan dikarenakan ketidakpastian keputusan penghematan anggaran kementerian. Hasil monitoring dan evaluasi internal Puskim menunjukan adanya keraguan dari tim pelaksana untuk melaksanakan survey lapangan karena adanya kekhawatiran kegiatan ini masuk kedalam kategori penghematan. Pada saat itu memang sempat ada instruksi dari Kepala Balai untuk menunda pelaksanaan survey sambil menunggu keputusan yang lebih jelas terkait keputusan penghematan anggaran.
Rencana Tindak Lanjut :
Kepala Puslitbang Permukiman dan Kepala Bidang Program dan Kerjasama menginstruksikan kepada seluruh pelaksana kegiatan di seluruh Satker yang berada di bawah Pusat Litbang Permukiman untuk tidak menunda pelaksanaan kegiatan. Kegiatan yang masih mengalami progress yang rendah akan diberi perhatian khusus baik pada saat monev rutin maupun melalui pemantauan langsung dari Pejabat Pembuat Komitmen maupun Kepala Satkernya masing-masing.
Untuk mendorong upaya percepatan pelaksanaan kegiataan, maka kegiatan yang masih mengalami progres yang rendah telah diberikan surat teguran dari Pejabat Pembuat Komitmen untuk segera mempercepat proses pelaksanaan kegiatannya.
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -45
Tabel 3.51. Capaian Indikator Kinerja kegiatan Penyusunan Naskah Kebijakan Triwulan Ketiga
No. INDIKATOR KINERJA KEGIATAN/OUTPUT
TARGET REALISASI (%)
PROPORSI (%)
EVALUASI 2014 TRIWULAN 3 (%)
1 2 3 4 5 6 7
1 Penyusunan Naskah Kebijakan Bidang Permukiman
1 Naskah kebijakan
51.50 47.38 92.00% 85 - 100
Sumber : Puslitbang Permukiman, 2014
Permasalahan :
Kegiatan penyusunan naskah kebijakan ini telah melakukan diskusi teknis, pengadaan bahan ATK dan Komputer. Terdapat keterlambatan dalam proses pembayaran dikarenakan ada masalah dengan sistem SPAN di KPPN sehingga proses pembayaran yang seharusnya sudah cair pada triwulan ketiga menjadi tertunda. Keterlambatan pembayaran akibat penerapan SPAN oleh KPPN ini memang dialami oleh hampir seluruh kegiatan, sehingga proses pembayaran yang biasanya cukup memerlukan waktu 3-4 hari bisa mundur hingga lebih dari 1 (satu) bulan lamanya.
Rencana Tindak Lanjut :
Untuk mempercepat proses pengurusan pencairan pembayaran, Kepala Satker akan mengirim surat untuk mengundang pihak KPPN untuk membantu mengkalirifikasi proses pencairan yang terhambat. Diagendakan juga untuk membahas hal-hal teknis lainnya terkait proses pembayaran di KPPN yang dirasakan mengalami kendala.
Tabel 3.52. Capaian Indikator Kinerja kegiatan Diseminasi, Sosialisasi dan TOT Triwulan Ketiga
No. INDIKATOR KINERJA KEGIATAN/OUTPUT
TARGET REALISASI (%)
PROPORSI (%)
EVALUASI 2014 TRIWULAN 3 (%)
1 2 3 4 5 6 7
1 Diseminasi dan Sosialisasi SPM
Bidang Permukiman 1 Prosiding
DSP 51.50 91.05 176.80% 85 - 100
Sumber : Puslitbang Permukiman, 2014
Permasalahan :
Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan melalui kerjasama dengan Pemerintahan Daerah sehingga pelaksanaannya sangat tergantung dari kesiapan pemerintah daerah. Namun demikian sejauh ini pelaksanaannya masih sesuai dengan yang direncanakan dan bahkan melihat prosentasenya yang di atas 100% berarti ada pelaksanaan kegiatan diseminasi yang dapat dipercepat.
Rencana Tindak Lanjut :
Menjadualkan ulang kegiatan diseminasi sehubungan adanya beberapa kegiatan yang sudah dilakukan pada triwulan kedua, diharapkan pelaksaan kegiatan ini bisa berakhir sebelum triwulan ke empat berakhir.
Tabel 3.53. Capaian Indikator Kinerja kegiatan Advis Teknis Triwulan Ketiga
No. INDIKATOR KINERJA KEGIATAN/OUTPUT
TARGET REALISASI (%)
PROPORSI (%)
EVALUASI 2014 TRIWULAN 3 (%)
1 2 3 4 5 6 7
1 Advis Teknis Bidang
Permukiman 1 Prosiding
ATSE 51.50 64.95 126.12% 85 - 100
Sumber : Puslitbang Permukiman, 2014
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -46
Permasalahan :
Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan berdasarkan permintaan advis teknis dari Pemerintahan Daerah sehingga pelaksanaannya sangat tergantung dari adanya permintaan advis teknis maupun kesiapan pemerintah daerah. Namun demikian sejauh ini pelaksanaannya masih sesuai dengan yang direncanakan dan bahkan melihat prosentasenya yang di atas 100% .
Rencana Tindak Lanjut :
Menjadualkan kegiatan advs teknis sehubungan adanya beberapa kegiatan advis teknis yang sudah dilakukan pada triwulan pertama.
Tabel 3.54. Capaian Indikator Kinerja kegiatan Layanan Perkantoran Triwulan Ketiga
1 INDIKATOR KINERJA KEGIATAN/OUTPUT
TARGET REALISASI (%)
PROPORSI (%)
EVALUASI 2014 TRIWULAN 3 (%)
1 2 3 4 5 6 7
1 Pembayaran Gaji dan Tunjangan 12 Bulan 350.29 382.34 109.15% 85 - 100
2 Pengadaan Toga/Pakaian Kerja Supir/Pesuruh/Perawat/Dokter/Satpam/ Tenaga Teknis lainnya
12 Bulan 351.50 299.19 85.12% 85 - 100
3 Operasioanl Perkantoran dan Pimpinan Rapat
12 Bulan 376.38 396.18 105.26% 85 - 100
4 Perawatan Gedung Kantor 12 Bulan 373.99 445.36 119.08% 85 - 100
5 Perawatan Rumah Negara 12 Bulan 51.50 64.72 125.67% 85 - 100
6 Perawatan Sarana Gedung 12 Bulan 51.50 230.16 446.91% 85 - 100
7 Perawatan Kendaraan Bermotor Roda 4/ Roda 6/ Roda 8
12 Bulan 328.20 347.65 105.93% 85 - 100
8 Perawatan Kendaraan Bermotor Roda 2
12 Bulan 330.25 248.55 75.26% 75 - 85
9 Langganan Daya dan Jasa 12 Bulan 319.70 305.51 95.56% 85 - 100
10 Jasa Keamanan dan Kebersihan 12 Bulan 319.40 335.92 105.17% 85 - 100
11 Jasa Pos/ Giro/ Sertifikat 12 Bulan 258.15 331.89 128.56% 85 - 100
12 Pertemuan dan Penerimaan Delegasi/Misi/Tamu
12 Bulan 51.50 98.93 192.10% 85 - 100
13 Keperluan Perkantoran 12 Bulan 51.50 97.22 188.78% 85 - 100
14 Perbaikan Peralatan Kantor 12 Bulan 136.42 203.21 148.96% 85 - 100
15 Kebutuhan Sehari Hari Perkantoran
12 Bulan 75.00 80.74 107.65% 85 - 100
16 Pengadaan Peralatan/ Perlengkapan Kantor
12 Bulan 82.80 80.31 96.99% 85 - 100
Permasalahan :
Pelaksanaan kegiatan ini relatif tidak ada masalah, karena baik dari pendanaan maupun alokasi pembayarannya sudah jelas.
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -47
Tabel 3.55. Capaian Indikator Kinerja kegiatan Dukungan Penyelenggaraan Litbang Triwulan Ketiga
No. INDIKATOR KINERJA KEGIATAN/OUTPUT
TARGET REALISASI
(%) PROPORSI
(%) EVALUASI
2014 TRIWULAN 3
(%)
1 2 3 4 5 6 7
1 Perencanaan/Implementasi/Pengelolaan Sistem Akuntansi Pemerintahan
5 Dokumen
346.15 369.15 106.64% 85 - 100
2 Pembinaan Administrasi dan Pengelolaan Keuangan
1 Dokumen
51.50 74.72 145.09% 85 - 100
3 Pengelolaan Barang Milik/Kekayaan Negara
5 Dokumen
314.05 338.09 107.65% 85 - 100
4 Penyelenggaran Humas dan Protokol 1
Dokumen 51.50 54.92 106.64% 85 - 100
5 Operasional Jaringan 1
Dokumen 51.50 39.88 77.44% 75 - 85
6 Penelitian Klarifikasi, Regristrasi, Penerapan Sistem Kerasipan
1 Dokumen
51.50 43.07 83.63% 85 - 100
7 Penerbitan Jurnal 1
Dokumen 51.50 64.25 124.76% 85 - 100
8 Penataan Manajemen Kelembagaan 1
Dokumen 51.50 52.46 101.86% 85 - 100
9 Pengembangan Mutu Kelembagaan 2
Dokumen 72.38 108.72 150.21% 85 - 100
10 Administrasi Umum dan Peningkatan Sarana Kelitbangan
1 Dokumen
51.50 40.5 78.64% 75 - 85
11 Penyelenggaraan Perpustakaan 2
Dokumen 151.50 121.83 80.42% 85 - 100
12 Pembinaan Administrasi Pengelolaan Kepegawaian
2 Dokumen
221.85 273.75 123.39% 85 - 100
13 Pengembangan Jabatan Fungsional SDM Iptek
1 Dokumen
137.78 137.05 99.47% 85 - 100
14 Pengembangan Kompetensi SDM 4
Dokumen 112.87 126.13 111.75% 85 - 100
15 Pengurusan Visa / Paspor 1
Dokumen 51.50 30.29 58.82% 50 - 65
16 Penyelenggaraan dan Keikutsertaan Dalam Seminar Nasional dan Internasional
3 Dokumen
159.23 69.51 43.65% 30 - 50
17 Penyusunan Rencana Kerja Dan Anggaran
5 Dokumen
286.29 355.15 124.05% 85 - 100
18 Monitoring Pelaksanaan Kegiatan 2
Dokumen 132.85 113.17 85.19% 85 - 100
19 Evaluasi Kemanfaatan Hasil Kegiatan 3
Dokumen 202.36 154.86 76.53% 75 - 85
20 Kesekretariatan Kerjasama Luar Negeri 1
Dokumen 51.50 30.88 59.96% 50 - 65
22 Publikasi dan Dokumentasi Hasil Litbang 4 Dokumen
260.39 175.53 67.41% 65 - 75
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -48
Tabel 3.55. Capaian Indikator Kinerja kegiatan Dukungan Penyelenggaraan Litbang (Lanjutan)
No. INDIKATOR KINERJA KEGIATAN/OUTPUT
TARGET REALISASI
(%) PROPORSI
(%) EVALUASI
2014 TRIWULAN 3
(%)
1 2 3 4 5 6 7
23 Penyelenggaraan dan Keikutsertaan Pameran
4 Dokumen 297.17 277.08 93.24% 85 - 100
24 Penyusunan dan Penetapan SPM Lingkup Sains, Bahan, Struktur dan Konstruksi Bangunan
1 Dokumen 51.50 40.03 77.73% 75 - 85
25 Pengelola Satker PPK/ Adm Kesatkeran
5 Dokumen 320.29 347.33 108.44% 85 - 100
26 Pemeliharaan Prasarana Dan Sarana Internal Kementerian PU
2 Dokumen 75.00 68.06 90.75% 85 - 100
27 Laboratorium Struktur dan Konstruksi Bangunan
1 Dokumen 51.50 69.07 134.12% 85 - 100
28 Laboratorium Bahan Bangunan 1 Dokumen 51.50 38.54 74.83% 65 - 75
29 Laboratorium Tata Bangunan 1 Dokumen 51.50 55.28 107.34% 85 - 100
30 Laboratorium Lingkungan Permukiman
1 Dokumen 51.50 72.45 140.68% 85 - 100
21 Kerjasama Dalam Negeri 3 Dokumen 211.34 176.37 83.45% 75 - 85
22 Publikasi dan Dokumentasi Hasil Litbang
4 Dokumen 260.39 175.53 67.41% 65 - 75
23 Penyelenggaraan dan Keikutsertaan Pameran
4 Dokumen 297.17 277.08 93.24% 85 - 100
24 Penyusunan dan Penetapan SPM Lingkup Sains, Bahan, Struktur dan Konstruksi Bangunan
1 Dokumen 51.50 40.03 77.73% 75 - 85
25 Pengelola Satker PPK/ Adm Kesatkeran
5 Dokumen 320.29 347.33 108.44% 85 - 100
26 Pemeliharaan Prasarana Dan Sarana Internal Kementerian PU
2 Dokumen 75.00 68.06 90.75% 85 - 100
27 Laboratorium Struktur dan Konstruksi Bangunan
1 Dokumen 51.50 69.07 134.12% 85 - 100
28 Laboratorium Bahan Bangunan 1 Dokumen 51.50 38.54 74.83% 65 - 75
29 Laboratorium Tata Bangunan 1 Dokumen 51.50 55.28 107.34% 85 - 100
30 Laboratorium Lingkungan Permukiman
1 Dokumen 51.50 72.45 140.68% 75 - 85
31 Penyusunan dan Updating / Analisis Data dan Statistik
1 Dokumen 51.50 28.82 55.96% 50 - 65
32 Penyelenggaraan Sistem Informasi 1 Dokumen 69.25 6.18 8.92% 0 - 30
33 Penerapan Reformasi Birokrasi 1 Dokumen 50.50 64.66 128.04% 85 - 100
34 Sistem Manajemen Mutu (ISO 9001 : 2008)
2 Dokumen 82.29 94.91 115.34% 85 - 100
35 Operasional Laboratorium 1 Dokumen 98.91 23.04 23.29% 0 - 30
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -49
Permasalahan :
Kegiatan Penyelenggaraan dan Keikutsertaan Dalam Seminar Nasional dan Internasional, Penyelenggaraan Sistem Informasi (pembuatan aplikasi Sistem Informasi Kearsipan) tinggal pembayaran saja dan Operasional Laboratorium progres pelaksanaannya masih sangat rendah
Rencana Tindak Lanjut :
Melakukan percepatan persiapan dan pelaksanaan penyelenggaraan dan Keikutsertaan Seminar dimana ada 2 seminar yaitu Seminar Ecosettlement dan Seminar nasional Rumah Tradisional (rencananya akan dilaksanakan Bulan November 2014). seluruh biaya penyelenggaraan International Seminar Eco Settlement agar segera diusulkan ke PPK termasuk juga kebutuhan biaya keikutsertaan para pejabat fungsional dalam berbagai seminar. Untuk kegiatan operasional laboratorium agar segera mengusulkan kalibrasi yang jatuh tempo pada Bulan Nopember 2014 dan biaya pemeliharaan peralatan.
Tabel 3.56. Capaian Indikator Kinerja kegiatan Layanan Publik Triwulan Ketiga No. INDIKATOR KINERJA
KEGIATAN/OUTPUT TARGET REALISASI
(%) PROPORSI
(%) EVALUASI
2014 TRIWULAN 3 (%)
1 2 3 4 5 6 7
1 Pengelola PNBP 12 Bulan 51.50 73.51 142.74% 85 - 100
2 Penerimaan Negara Bukan Pajak
12 Bulan 51.50 86.14 167.26% 85 - 100
Sumber : Puslitbang Permukiman, 2014
Untuk pelaksanaaan kegiatan layanan publik ini relatif tidak mengalami kendala yang berarti dan progres pelaksanaan kegiatan masih sesuai dan bahkan melebihi dengan yang direncanakan.
Tabel 3.57.
Capaian Indikator Kinerja kegiatan Layanan Pengadaan Sarana dan Prasarana Triwulan Ketiga
No. INDIKATOR KINERJA KEGIATAN/OUTPUT
TARGET REALISASI (%)
PROPORSI (%)
EVALUASI 2014 TRIWULAN 3 (%)
1 3 4 5 5 6 7
1 Pengadaan Peralatan Laboratorium
8 Unit 65.45 114.93 175.60% 85 - 100
2 Pengadaan Peralatan Uji Thermal 1 Unit 100.00 90.21 90.21% 85 - 100
3 Pengadaan Alat Laboratorium Bahan dan Konstruksi Bangunan
1 Unit 100.00 100 100.00% 85 - 100
Sumber : Puslitbang Permukiman, 2014
Untuk pelaksanana kegiatan layanan pengadaan sarana dan prasarana ini relatif tidak mengalami kendala yang berarti dan progres pelaksanaan kegiatan masih sesuai dan bahkan melebihi dengan yang direncanakan.
Tabel 3.58. Capaian Indikator Kinerja Kendaraan Bermotor Triwulan Ketiga
No. INDIKATOR KINERJA KEGIATAN/OUTPUT
TARGET REALISASI (%)
PROPORSI (%)
EVALUASI 2014 TRIWULAN 3 (%)
1 2 3 4 5 6 7
1 Pengadaan Kendaraan Bermotor Roda-4/6/10
2 Unit 151.50 199.543 131.71% 85 - 100
Sumber : Puslitbang Permukiman, 2014
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -50
Untuk pelaksanana kegiatan layanan pengadaan sarana dan prasarana ini relatif tidak mengalami kendala yang berarti dan progres pelaksanaan kegiatan masih sesuai dan bahkan melebihi dengan yang direncanakan. Proses pembayaran terhadap pengadaan kendaraan bermotor telah diselesaikan.
Tabel 3.59. Capaian Indikator Kinerja kegiatan Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi Triwulan Ketiga
No. INDIKATOR KINERJA KEGIATAN/OUTPUT
TARGET REALISASI (%)
PROPORSI (%)
EVALUASI 2014 TRIWULAN 3 (%)
1 2 3 4 5 6 7
1 Pengadaan Alat Studio dan Komunikasi 5 Unit
251.50 188.42 74.92% 75 - 85
2 Pengadaan Alat Pengolah Data 151.50 181.52 119.82% 85 - 100
Sumber : Puslitbang Permukiman, 2014
Untuk pelaksanana kegiatan Pengadaan Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi relatif tidak mengalami kendala yang berarti dan progres pelaksanaan kegiatan masih sesuai dan bahkan melebihi dengan yang direncanakan. Proses pembayaran pelunasan terhadap pengadaan alat pengolah telah diselesaikan.
Tabel 3.60. Capaian Indikator Kinerja kegiatan Peralatan dan Fasilitas Perkantoran Triwulan Ketiga
No. INDIKATOR KINERJA KEGIATAN/OUTPUT
TARGET REALISASI (%)
PROPORSI (%)
EVALUASI 2014 TRIWULAN 3 (%)
1 2 3 4 5 6 7
1 Pengadaan Mebelair 2 Unit 51.50 46.99 91.24% 85 - 100
2 Pengadaan Buku Perpustakaan 2 Unit 100.00 0 0.00%
3 Pengadaan Fasilitas E-Office
100.00 98.07 98.07% 85 - 100
4 Pengadaan Peralatan dan Fasilitas Perkantoran
1 Unit 300.00 286.35 95.45% 85 - 100
5 Pembuatan Ruang Display
Pameran Produk Hasil Litbang Permukiman
1 Unit 100.00 99.68 99.68%
85 - 100
Sumber : Puslitbang Permukiman, 2014
Permasalahan :
Untuk pengadaan meubelair diperuntukan untuk memenuhi ruang layanan PNBP dan proses pengadaannya dilaksanakan dengan Penunjukan Langsung. Lingkup pekerjaan berupa design & Built melalui pihak ketiga. Jika pada triwulan kedua baru pada tahap penyusunan dokumen pengadaan langsung maka pada triwulan ketiga pekerjaan ini sudah dapat diselesaikan. Untuk pengadaan buku perpustakaan telah dilaksanakan dan buku sudah dikirim ke perpustakaan Puslitbang Permukiman, saat ini sedang dalam proses pembayaran.
Rencana Tindak Lanjut :
Melakukan percepatan penyiapan dokumen pengadaan sehingga pelaksanaan pekerjaan dapat segera dilakukan.
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -51
Tabel 3.61. Capaian Indikator Kinerja kegiatan Gedung/ Bangunan Triwulan Ketiga
No. INDIKATOR KINERJA KEGIATAN/OUTPUT
TARGET REALISASI (%)
PROPORSI (%)
EVALUASI 2014 TRIWULAN 3 (%)
1 2 3 4 5 6 7
1 Perbaikan Gedung Kantor 880 m2 51.50 99.28 192.78% 85 - 100
2 Belanja Penambahan Nilai
Gedung dan Bangunan (Renovasi Gedung) 100 m2 100.00 97.4 97.40%
85 - 100
3 Peningkatan/Pembangunan
Prasarana dan Sarana Internal Kementerian PU 200 m2 100.00 90.64 90.64%
85 - 100
Sumber : Puslitbang Permukiman, 2014
Kegiatan di atas merupakan kegiatan yang pelaksanaannya menggunakan mekanisme pelelangan, sehingga ketika pada saat triwulan kedua walaupun proses lelangnya sudah berjalan namun secara anggaran belum ada pembayaran yang dilakukan sehingga baik target triwulan maupun realisasinya masih nol, namun pada tri wulan ketiga ini seluruh pekerjaan sudah dapat diselesaikan.
3.1.1.4. CAPAIAN, PERMASALAHAN DAN TINDAK LANJUT TRI WULAN KE EMPAT
Realisasi capaian kinerja program merupakan hasil rekapitulasi dari rencana capaian
kegiatan yang dilaksanakan oleh unit eselon II. Adapun kemajuan kegiatan lengkap dengan menguraikan permasalahan maupun langkah tindak lanjut yang dilakukan untuk meminimalisir permasalahan tersebut pada triwulan selanjutnya. Berdasarkan data E-Monitoring pada tanggal 3 Januari 2015 terlihat progres penyerapan keuangan dan fisik untuk seluruh Satuan Kerja yang ada di bawah Pusat Litbang Permukiman terlihat seperti pada tabel di bawah ini.
Tabel 3.62. Progres Fisik dan Keuangan Per Akhir Desember 2014
Satker Pagu Penyerapan % Uang % Fisik
Bandung 90,114,899 85,166,905 94.51 100.00
Denpasar 10,326,597 9,957,344 96.42 100.00
Makassar 6,527,647 6,383,090 97.79 100.00
Cilacap 1,814,146 1,696,441 93.51 100.00
Medan 4,790,457 4,750,424 99.16 100.00
TOTAL 113,573,746 107,954,204 95.05 100.00
Sumber: Laporan Monev Puskim, 3 Januari 2015
Dari tabel 3.62 diatas terlihat bahwa pada triwulan keempat ini terjadi perubahan pagu anggaran untuk Satker Puslitbang Permukiman Bandung yang semula Rp. 90.114.899.000,- sehingga menyebabkan perubahan total pagu Puslitbang Permukiman yang semula Rp. 110.590.245.000,- menjadi Rp. 113.573.746.000,-. Perubahan pagu anggaran disebabkan akibat adanya penambahan pagu Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -52
Progres penyerapan keuangan dan fisik tertinggi dicapai oleh Loka Teknologi Permukiman Medan dengan progres keuangan sebesar 99.16% dengan progres fisik sebesar 100%. Untuk satker yang terendah progres penyerapannya adalah Satker Puslitbang Permukiman Bandung dengan progres keuangan sebesar 94.51 % dan progres fisiknya sebesar 100%.
Untuk melihat trend kenaikan progres pelaksanaan kegiatan permukiman baik progres keuangan maupun fisik untuk seluruh satker yang berada di bawah Pusat Litbang serta sandingan progres pada akhir bulan Desember 2013 dan Desember 2014 dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 3.9.
Sandingan Progres Keuangan Desember 2013 dan Desember 2014
Berdasarkan sandingan progres penyerapan keuangan pada akhir Bulan Desember 2013 dan Bulan Desembet 2014 terlihat progres penyerapan keuangan pada tahun 2014 lebih rendah dibandingkan dengan progres penyerapan keuangan pada periode yang sama tahun 2013. Pada akhir Bulan Desember 2013 progres penyerapan keuangan sebesar 97,37% sedangkan pada akhir Bulan Desember 2014 sebesar 95.05% atau lebih rendah 2.32%.
3,74 8,1 14,21
20,41 26,30 33,65
43,57 53,73
64,88 74,22
88,53 100,00
2,31 5,91 11,19 16,35 20,36 27,53 32,84 38,48
44,79 55,38
88,90 97,37
0
20
40
60
80
100
120
Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sept Okt Nop Des
Pro
sen
tase
Kurva Keuangan Tahun 2013 (Per Akhir Desember 2013)
Rencana
Realisasi
2,19 6,27
10,68 17,14
26,46 32,85
40,38
49,15 60,79 72,11
85,64
100,00
2,35 7,06 7,66 9,99
29,68 29,68 38,89 40,13
51,64
76,95
88,10 95,05
0,00
20,00
40,00
60,00
80,00
100,00
120,00
Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sept Okt Nop Des
Pro
sen
tase
Kurva Keuangan Tahun 2014 (Per Akhir Desember 2014)
Rencana
Realisasi
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -53
Beberapa hal terkait kendala dan permasalahan yang dihadapi pada pelaksanaan kegiatan tahun 2014 ini akan dijelaskan pada bagian berikutnya dari laporan kinerja ini.
Gambar 3.10. Sandingan Progres Fisik Desember 2013 dan Desember 2014
Berdasarkan sandingan progres penyerapan fisik pada akhir Bulan Desember 2013 dan Bulan Desember 2014 terlihat pola penyerapan fisik per bulan pada tahun 2014 lebih rendah dibandingkan pada periode yang sama tahun 20143. Walaupun pada akhir Bulan Desember 2013 maupun 2014 pencapaian progres penyerapan fisik masing-masing sebesar 100%.
Permasalahan yang dihadapi pada pelaksanaan kegiatan periode Triwulan ke empat ini tidak terlepas dari permasalahan yang dihadapi pada Triwulan Ketiga. Hal ini sebagai dampak dari adanya kebijakan eksternal terkait khususnya pemberlakuan Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara (SPAN) yang pada pelaksanaannya ternyata menimbulkan banyak permasalahan sehingga menyebabkan lambatnya proses pembayaran oleh KPPN. Dampak dari Kebijakan Penghematan dan Pemotongan Anggaran Belanja Kementerian dan Lembaga
2,38
7,12
12,88 20,64
28,40 36,87
44,21 52,82
62,82 73,29 86,75
100,00
2,35 7,06 8,49
13,16
22,67
33,52
44,9 45,04
58,72
77,95 88,10
100,00
0,00
20,00
40,00
60,00
80,00
100,00
120,00
Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sept Okt Nop Des
Pro
sen
tase
Progress Fisik (Akhir Desember 2014)
Rencana
Realisasi
3,69 8,19 13,93
20
26,84 34,05
43,85
54,27
64,69 73,79
88,83
100,00
2,42 5,99 11,24
16,55 20,73
27,84 33,17
38,88
58,57
70,17
95,00 100,00
0
20
40
60
80
100
120
Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sept Okt Nop Des
Pro
sen
tase
Fis
ik
Progress Fisik (Akhir Desember 2013)
Rencana
Realisasi
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -54
berdasarkan Inpres Nomor 4 Tahun 2014 yang membutuhkan waktu yang lama baik dalam penetapan besarnya pemotongan anggaran maupun proses revisi anggaran di Ditjen Anggaran Kementerian Keuangan juga masih dirasakan berpengaruh secara signifkan terhadap keterlambatan penyerapan anggaran pada tri wulan keempat ini.
Belum selesai dengan permasalahan Kebijakan Penghematan dan Pemotongan Anggaran Belanja Kementerian dan Lembaga, ternyata ada kebijakan baru terkait alokasi Tunjangan Kinerja yang pada saat itu diputuskan harus dialokasikan oleh masing-masing Unit Kerjanya, sehingga perlu ada realokasi terhadap alokasi pagu anggaran yang sudah ada. Hal ini berdampak pada adanya kegiatan yang dilakukan secara kontraktual dengan terpaksa harus dihentikan pelaksanaan pengadaannya.
Seiring dengan pelantikan Presiden baru dan terbentuknya Kabinet Kerja, maka telah dikeluarkan kebijakan penghematan dari Kementerian PAN dan RB berdasarkan Surat Edaran Nomor 10 Tahun 2014 perihal Penghematan dari effisiensi Kerja Aparatur Negara dengan penghematan untuk seluruh Satker di bawah Puslitbang Permukiman sebesar Rp. 2.837.096.554,00, berdasarkan Surat Edaran Nomor : 11 Tahun 2014 Perihal Penghematan dari Kegiatan Pertemuan/ Rapat di luar kantor sebesar Rp. 320.418.833 dan berdasarkan Surat Edaran Nomor: 13 Tahun 2014 perihal Penghematan dari gerakan Hidup Sederhana sebesar Rp 146.127.500,00. Sehingga jumlah penghematan yang telah dilakukan oleh Puslitbang Permukiman berdasarkan Surat Edaran Menteri PAN/ RB adalah sebesar Rp. 3.303.642.887,00.
Evaluasi kinerja triwulan keempat ini adalah merupakan penilaian kinerja terakhir pada tahun Anggaran 2014 yang juga berarti hasilnya adalah merupakan capaian kinerja tahun 2014. Dibawah ini kami sampaikan rekapitulasi capaian indikator kinerja program triwulan keempat seperti terlihat pada tabel 3.63. dibawah ini.
Tabel 3.63. Capaian Indikator Kinerja Program Triwulan Keempat Tahun 2014
No. INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI
(%) PROPORSI
(%) EVALUASI
2014 TRIWULAN IV (%) 1 2 3 4 5 6 7
1 Naskah ilmiah 31 Buku 140.00 127.99 88.54 85 - 100
2 Rumusan teknologi 9 Dokumen 100.00 93.87 93.87 85 - 100
3 Model fisik 1 Naskah 100.00 95.73 95.73 85 - 100
4 Model sistem 2 Naskah 100.00 98.21 98.21 85 - 100
5 R-0 6 Naskah 100.00 84.73 85.00 85 - 100
6 Prototip 21 Unit 100.00 90.16 90.16 85 - 100
7 Kriteria desain 1 Unit 100.00 91.05 91.05 85 - 100
8 Penyusunan Naskah Kebijakan Bidang Permukiman
1 Naskah kebijakan
100.00 86.69 86.69 85 - 100
9 Prosiding Diseminasi, Sosialisasi dan TOT
1 Prosiding DSP 100.00 99.30 99.30 85 - 100
10 Prosiding Advis Teknis 1 Prosiding ATSE 100.00 91.11 91.11 85 - 100
11 Layanan Perkantoran 12 Bulan 343.75 327.78 96.23 85 - 100
12 Dokumen Penyelenggaraan Litbang
66 Dokumen 205.56 191.68 93.08 85 - 100
13 Layanan Publik 12 Bulan 100.00 94.68 94.68 85 - 100
14 Layanan Pengadaan Sarana dan Prasarana
8 Unit 166.67 165.20 99.25 85 - 100
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -55
Tabel 3.63. Capaian Indikator Kinerja Program Triwulan Keempat Tahun 2014 (Lanjutan)
No. INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI
(%) PROPORSI
(%) EVALUASI
2014 TRIWULAN IV (%) 1 2 3 4 5 6 7
15 Kendaraan Bermotor 2 Unit 200.00 199.86 99.93 85 - 100
16 Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi
5 Unit 250.00 249.47 99.82 85 - 100
17 Peralatan dan Fasilitas Perkantoran
7 Unit 140.00 138.46 99.07 85 - 100
18 Gedung/Bangunan 2380 M2 133.33 131.73 98.60 85 - 100
Sumber : Puslitbang Permukiman, 2014
Seperti terlihat pada tabel diatas bahwa pencapaian kinerja pada triwulan keempat ini pada umumnya seluruh kegiatan telah dilaksanakan dan diselesaikan dengan baik. Untuk itu maka pembahasan kendala dan permasalahan yang dihadapi akan kami sampaikan secara menyeluruh dan tidak berdasarkan pembahasan per output kegiatan seperti pada pembahasan pada tri wulan sebelumnya.
Tabel 3.64. Capaian Indikator Kinerja Triwulan Keempat
No. INDIKATOR KINERJA KEGIATAN/OUTPUT
TARGET REALISASI (%)
PROPORSI (%)
EVALUASI 2014 TRIWULAN 4 (%)
1 2 3 4 5 6 7
I NASKAH ILMIAH
1 Inovasi Teknologi Dan Manajemen Permukiman
24 Buku 100.00 83.89 83.89 75 - 85
2 Pengkajian Prasarana Sanitasi Permukiman (ITF dan IPLT)
2 Buku 100.00 72.71 72.71 65 - 75
3 Penelitian Sistem Rating untuk Perumahan dan Permukiman Hijau
1 Buku 100.00 92.05 92.05 85-100
4 Pengkajian Kebutuhan Prasarana dan Sarana Permukiman di Kawasan Pulau Kecil
1 Buku 100.00 95.43 95.43 85-100
5 Inovasi Teknologi Bidang Perumahan Tradisional
3 Buku 100.00 98.63 98.63 85-100
II RUMUSAN TEKNOLOGI
1 Pengembangan Teknologi Analisis Risiko Gempa untuk Bangunan Gedung
2 Dokumen 100 96.62 96.62% 85-100
2 Pengkajian Patologi Bangunan 1 Dokumen 100 77.12 77.12% 65 - 75
3 Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Rumah Tradisional Suku Dayak Ngaju di Pulau Kalimantan
1 Dokumen 100 98.63 98.63% 85-100
4 Pengembangan Manajemen Laboratorium Pengujian dan Perekayasaan Kayu Alternatif
1 Dokumen 100 97.45 97.45% 85-100
5 Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Rumah Tradisional suku Arfak di Pesisir Samudra Pasifik
1 Dokumen 100 92.7 92.70% 85-100
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -56
Tabel 3.64. Capaian Indikator Kinerja Triwulan Keempat (Lanjutan)
No. INDIKATOR KINERJA KEGIATAN/OUTPUT
TARGET REALISASI (%)
PROPORSI (%)
EVALUASI 2014 TRIWULAN 4 (%)
1 2 3 4 5 6 7
6 Pengkajian Teknologi Perumahan Tradisional Melayu
1 Dokumen
100 99.36 99.36% 85-100
7 Inovasi Teknologi dan Manajemen Permukiman
1 Dokumen
100 90.1 90.10% 85-100
8 Penerapan Inovasi Taman Atap Pada Bangunan Kantor
1 Dokumen
100 99.01 99.01% 85-100
III MODEL FISIK
1 Pengkajian dan Pengembangan Kenyamanan Audial untuk Green Building
1 Naskah 100.00 95.73 95.73 85-100
IV MODEL SISTEM
1 Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Rumah Tradisional di Danau Tempe Sulawesi Selatan
1 Naskah 100.00 98.10 98.10 85-100
2 Pengembangan Agregat Ringan Sebagai Bahan Bangunan Dinding Ringan
1 Naskah 100.00 98.31 98.31 85-100
V PENYUSUNAN R-0
1 Pengembangan Teknologi Bahan Bangunan Alternatif Berbasis Bahan Baku Lokal
1 Naskah 100.00 89.36 89.36 85-100
2 Penyusunan Konsep Pedoman Perencanaan Tata Air dan Persampahan
3 Naskah 100.00 90.17 90.17 85-100
3 Penyusunan Konsep Pedoman Pengolahan Limbah dan Sistem Sambungan Rumah
2 Naskah 100.00 74.67 74.67 65 - 75
VI PROTOTIPING
1 Penerapan Teknologi Rumah Murah Berbasis Bahan Baku Lokal
5 Unit 100.00 78.37 78.37% 75 - 85
2 Pengkajian Penerapan Teknologi Air dan Sanitasi Lingkungan di kawasan DAS
6 Unit 100.00 91.92 91.92% 85-100
3 Penerapan Teknologi Permukiman pada Kawasan Permukiman Perkotaan
2 Unit 100.00 84.48 84.48% 75 - 85
4 Replikasi Teknologi Hasil Litbang Bidang Permukiman
4 Unit 100.00 97.12 97.12% 85-100
5 Penerapan Teknologi Permukiman untuk Kawasan Perbatasan
2 Unit 100.00 81.13 81.13% 75 - 85
6 Penerapan Prototipe Teknologi Rumah Murah Berbasis Bahan Bangunan Lokal di NTT
1 Unit 100.00 98.76 98.76% 85-100
7 Penerapan Prototype Rumah Murah Berbasis Bahan Baku Lokal di Sulawesi Barat
1 Unit 100.00 99.37 99.37% 85-100
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -57
Tabel 3.64. Capaian Indikator Kinerja Triwulan Keempat (Lanjutan)
No. INDIKATOR KINERJA KEGIATAN/OUTPUT
TARGET REALISASI (%)
PROPORSI (%)
EVALUASI 2014 TRIWULAN 4 (%)
1 2 3 4 5 6 7
VII KRITERIA DESAIN
1 Kriteria Disain Teknologi Rumah Tradisional Ammu Hawu
1 Unit 100.00 91.05 91.05 85-100
VIII PENYUSUNAN NASKAH KEBIJAKAN
1 Penyusunan Naskah Kebijakan Bidang Permukiman
1 Naskah kebijakan
100.00 86.69 86.69% 85-100
IX DISEMINASI, SOSIALISASI DAN TOT
1 Diseminasi dan Sosialisasi SPM Bidang Permukiman
100.00 99.30 99.30% 100 85-100
IX ADVIS TEKNIS
1 Advis Teknis Bidang Permukiman 1 Prosiding
ATSE 100.00 91.11 91.11 85-100
XI LAYANAN PERKANTORAN
1 Pembayaran Gaji dan Tunjangan 12 Bulan 500.00 471.28 94.26 85-100
2 Pengadaan Toga/Pakaian Kerja Supir/Pesuruh/ Perawat/ Dokter/ Satpam/ Tenaga Teknis lainnya
12 Bulan 400.00 395.33 98.83 85-100
3 Operasioanl Perkantoran dan Pimpinan Rapat
12 Bulan 500.00 494.47 98.89 85-100
4 Perawatan Gedung Kantor 12 Bulan 500.00 494.75 98.95 85-100
5 Perawatan Rumah Negara 12 Bulan 100.00 99.42 99.42 85-100
6 Perawatan Sarana Gedung 12 Bulan 300.00 266.42 88.81 85-100
7 Perawatan Kendaraan Bermotor Roda 4/ Roda 6/ Roda 8
12 Bulan 500.00 497.52 99.50 85-100
8 Perawatan Kendaraan Bermotor Roda 2
12 Bulan 500.00 442.68 88.54 85-100
9 Langganan Daya dan Jasa 12 Bulan 500.00 463.86 92.77 85-100
10 Jasa Keamanan dan Kebersihan 12 Bulan 500.00 494.53 98.91 85-100
11 Jasa Pos/ Giro/ Sertifikat 12 Bulan 500.00 433.14 86.63 85-100
12 Pertemuan dan Penerimaan Delegasi/Misi/Tamu
12 Bulan 100.00 100 100.00 85-100
13 Keperluan Perkantoran 12 Bulan 100.00 99.65 99.65 85-100
14 Perbaikan Peralatan Kantor
300.00 295.3 98.43 85-100
15 Kebutuhan Sehari2 Perkantoran
100.00 99.95 99.95 85-100
16 Pengadaan Peralatan/ Perlengkapan Kantor
100.00 96.16 96.16 85-100
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -58
Tabel 3.64. Capaian Indikator Kinerja Triwulan Keempat (Lanjutan)
No. INDIKATOR KINERJA KEGIATAN/OUTPUT
TARGET REALISASI (%)
PROPORSI EVALUASI 2014 TRIWULAN 4 (%)
XI DOKUMEN PENYELENGGARAAN LITBANG
1 Perencanaan/Implementasi/ Pengelolaan Sistem Akuntansi Pemerintahan
5 Dokumen 500.00 455.21 91.04 85-100
2 Pembinaan Administrasi dan Pengelolaan Keuangan
1 Dokumen 100.00 88.75 88.75 85-100
3 Pengelolaan Barang Milik/Kekayaan Negara
5 Dokumen 500.00 478.87 95.77 85-100
4 Penyelenggaran Humas dan Protokol
1 Dokumen 100.00 96 96.00 85-100
5 Operasional Jaringan 1 Dokumen 100.00 99.65 99.65 85-100
6 Penelitian Klarifikasi, Regristrasi, Penerapan Sistem Kerasipan
1 Dokumen 100.00 95.43 95.43 85-100
7 Penerbitan Jurnal 1 Dokumen 100.00 97.96 97.96 85-100
8 Penataan Manajemen Kelembagaan
1 Dokumen 100.00 95.47 95.47 85-100
9 Pengembangan Mutu Kelembagaan
2 Dokumen 200.00 193.64 96.82 85-100
10 Administrasi Umum dan Peningkatan Sarana Kelitbangan
1 Dokumen 100.00 91.47 91.47 85-100
11 Penyelenggaraan Perpustakaan 2 Dokumen 200.00 199.89 99.95 85-100
12 Pembinaan Administrasi Pengelolaan Kepegawaian
2 Dokumen 400.00 387.01 96.75 85-100
13 Pengembangan Jabatan Fungsional SDM Iptek
1 Dokumen 200.00 193.76 96.88 85-100
14 Pengembangan Kompetensi SDM 4 Dokumen 200.00 182.08 91.04 85-100
15 Pengurusan Visa / Paspor 1 Dokumen 100.00 97.47 97.47 85-100
16 Penyelenggaraan dan Keikutsertaan Dalam Seminar Nasional dan Internasional
3 Dokumen 300.00 292.27 97.42 85-100
17 Penyusunan Rencana Kerja Dan Anggaran
5 Dokumen 500.00 489.24 97.85 85-100
18 Monitoring Pelaksanaan Kegiatan 2 Dokumen 200.00 196.92 98.46 85-100
19 Evaluasi Kemanfaatan Hasil Kegiatan
3 Dokumen 300.00 260.44 86.81 85-100
20 Kesekretariatan Kerjasama Luar Negeri
1 Dokumen 100.00 97.29 97.29 85-100
21 Kerjasama Dalam Negeri 3 Dokumen 300.00 292.4 97.47 85-100
22 Publikasi dan Dokumentasi Hasil Litbang
4 Dokumen 400.00 385.36 96.34 85-100
23 Penyelenggaraan dan Keikutsertaan Pameran
4 Dokumen 400.00 380.53 95.13 85-100
24 Penyusunan dan Penetapan SPM Lingkup Sains, Bahan, Struktur dan Konstruksi Bangunan
1 Dokumen 100.00 99.36 99.36 85-100
25 Pengelola Satker PPK/ Adm Kesatkeran
5 Dokumen 500.00 471.12 94.22 85-100
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -59
Tabel 3.64. Capaian Indikator Kinerja Triwulan Keempat (Lanjutan)
No. INDIKATOR KINERJA KEGIATAN/OUTPUT
TARGET REALISASI (%)
PROPORSI EVALUASI 2014 TRIWULAN 4 (%)
26 Pemeliharaan Prasarana Dan Sarana Internal Kementerian PU
2 Dokumen 200.00 90.24 45.12 85-100
27 Laboratorium Struktur dan Konstruksi Bangunan
1 Dokumen 100.00 90.03 90.03% 85-100
28 Laboratorium Bahan Bangunan 1 Dokumen 100.00 86.36 86.36% 85-100
29 Laboratorium Tata Bangunan 1 Dokumen 100.00 96.2 96.20% 85-100
30 Laboratorium Lingkungan Permukiman
1 Dokumen 100.00 93.78 93.78% 85-100
31 Studio Perumahan 1 Dokumen 100.00 100 100.00% 85-100
32 Penyusunan dan Updating / Analisis Data dan Statistik
1 Dokumen 100.00 82.46 82.46% 85-100
33 Penyelenggaraan Sistem Informasi
1 Dokumen 100.00 99.24 99.24 85-100
34 Penerapan Reformasi Birokrasi 1 Dokumen 100.00 99.93 99.93 85-100
35 Sistem Manajemen Mutu (ISO 9001 : 2008)
2 Dokumen 200.00 155.5 77.75 75 - 85
36 Operasional Laboratorium 1 Dokumen 100.00 89.22 89.22 85-100
XII LAYANAN PUBLIK
1 Pengelola PNBP 12 Bulan 100.00 97.24 97.24 85-100
2 Penerimaan Negara Bukan Pajak 12 Bulan 100.00 92.11 92.11 85-100
XIII LAYANAN PENGADAAN SARANA DAN PRASARANA
1 Pengadaan Peralatan Laboratorium
8 Unit 300.00 296.76 98.92 85-100
2 Pengadaan Peralatan Uji Thermal 1 Unit 100.00 98.86 98.86 85-100
3 Pengadaan Alat Laboratorium Bahan dan Konstruksi Bangunan
1 Unit 100.00 99.98 99.98 85-100
XIV KENDARAAN BERMOTOR
1 Pengadaan Kendaraan Bermotor Roda-4/6/10
2 Unit 200.00 199.86 99.93 85-100
XV PENGOLAH DATA DAN KOMUNIKASI
1 Pengadaan Alat Studio dan Komunikasi 5 Unit
300.00 298.99 99.66 85-100
2 Pengadaan Alat Pengolah Data 200.00 199.95 99.98 85-100
XVI PERALATAN DAN FASILITAS PERKANTORAN
1 Pengadaan Mebelair 2 Unit 100.00 99.19 99.19 85-100
2 Pengadaan Buku Perpustakaan 2 Unit 100.00 99.94 99.94 85-100
3 Pengadaan Fasilitas E-Office
100.00 98.07 98.07 85-100
4 Pengadaan Peralatan dan Fasilitas Perkantoran
1 Unit 300.00 295.44 98.48 85-100
5 Pembuatan Ruang Display Pameran Produk Hasil Litbang Permukiman
1 Unit 100.00 99.68 99.68 85-100
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -60
Tabel 3.64. Capaian Indikator Kinerja Triwulan Keempat (Lanjutan)
No. INDIKATOR KINERJA KEGIATAN/OUTPUT
TARGET REALISASI (%)
PROPORSI (%)
EVALUASI
2014 TRIWULAN 4 (%)
1 2 3 4 5 6 7
XVII PERALATAN DAN FASILITAS PERKANTORAN
1 Pengadaan Mebelair 2 Unit 100.00 99.19 99.19 85-100
2 Pengadaan Buku Perpustakaan 2 Unit 100.00 99.94 99.94 85-100
3 Pengadaan Fasilitas E-Office
100.00 98.07 98.07 85-100
4 Pengadaan Peralatan dan Fasilitas Perkantoran
1 Unit 300.00 295.44 98.48 85-100
5 Pembuatan Ruang Display Pameran Produk Hasil Litbang Permukiman
1 Unit 100.00 99.68 99.68 85-100
XVIII GEDUNG DAN BANGUNAN
1 Perbaikan Gedung Kantor 880 m2 100.00 99 99.00 85-100
2 Belanja Penambahan Nilai Gedung dan Bangunan (Renovasi Gedung)
100 m2 100.00 97.4 97.40 85-100
3 Peningkatan/Pembangunan Prasarana dan Sarana Internal Kementerian PU
200 m2 200.00 198.78 99.39 85-100
Sumber : Puslitbang Permukiman, 2014
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -61
3.1.1.5. REKAPITULASI CAPAIAN KINERJA TRIWULAN
Berdasarkan hasil evaluasi tri wulan maka dilakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap progres realisasi pencapaian kinerja dari setiap kegiatan. Hasil rekapitulasi terhadap evaluasi kinerja triwulan selama pelaksanaan kegiatan tahun 2014 terlihat seperti pada tabel dibawah ini.
Tabel 3.65. Rekapitulasi Hasil Evaluasi Kinerja Triwulan
No INDIKATOR KINERJA KEGIATAN/OUTPUT EVALUASI PER TRIWULAN
I II III IV 1 2 3 4 5 6
I NASKAH ILMIAH
1 Inovasi Teknologi Dan Manajemen Permukiman 103.75 4.30 74.93 83.89
2 Pengkajian Prasarana Sanitasi Permukiman (ITF dan IPLT)
251.37 136.07 96.60
72.71
3 Penelitian Sistem Rating untuk Perumahan dan Permukiman Hijau
134.00 87.52 109.75
92.05
4 Pengkajian Kebutuhan Prasarana dan Sarana Permukiman di Kawasan Pulau Kecil
140.00 50.96 47.53
95.43
5 Inovasi Teknologi Bidang Perumahan Tradisional 66.11 79.54 65.97 98.54
II RUMUSAN TEKNOLOGI
1 Pengembangan Teknologi Analisis Risiko Gempa untuk Bangunan Gedung
103.33 41.78 63.46
96.62
2 Pengkajian Patologi Bangunan 110.48 60.48 82.91 77.12
3 Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Rumah Tradisional Suku Dayak Ngaju di Pulau Kalimantan
5.26 95.55 68.49
98.63
4 Pengembangan Manajemen Laboratorium Pengujian dan Perekayasaan Kayu Alternatif
27.03 92.79 47.36
97.45
5 Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Rumah Tradisional suku Arfak di Pesisir Samudra Pasifik
153.35 59.06 89.18
92.70
6 Pengkajian Teknologi Perumahan Tradisional Melayu 151.77 74.84 102.96 99.36
7 Inovasi Teknologi dan Manajemen Permukiman 2.93 63.43 101.27 90.10
8 Penerapan Inovasi Taman Atap Pada Bangunan Kantor 1.20 54.42 70.64 99.01
III MODEL FISIK
1 Pengkajian dan Pengembangan Kenyamanan Audial untuk Green Building
112.57 36.85 147.65 95.73
IV MODEL SISTEM
1 Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Rumah Tradisional di Danau Tempe Sulawesi Selatan
58.72 48.28 95.95 98.10
2 Pengembangan Agregat Ringan Sebagai Bahan Bangunan Dinding Ringan
219.73 122.71 83.55 98.31
V R-0
1 Pengembangan Teknologi Bahan Bangunan Alternatif Berbasis Bahan Baku Lokal
179.33 142.89 77.01 89.36
2 Penyusunan Konsep Pedoman Perencanaan Tata Air dan Persampahan
240.00 72.22 130.29 90.17
3 Penyusunan Konsep Pedoman Pengolahan Limbah dan Sistem Sambungan Rumah
0.00 87.26 96.06 74.67
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -62
Tabel 3.65. Rekapitulasi Hasil Evaluasi Kinerja Triwulan (Lanjutan)
No INDIKATOR KINERJA KEGIATAN/OUTPUT EVALUASI PER TRIWULAN
I II III IV 1 2 3 4 5 6
VI PROTOTIPE
1 Penerapan Teknologi Rumah Murah Berbasis Bahan Baku Lokal
110.67 20.56 106.70 78.37
2 Pengkajian Penerapan Teknologi Air dan Sanitasi Lingkungan di kawasan DAS
128.00 113.56 114.00 91.92
3 Penerapan Teknologi Permukiman pada Kawasan Permukiman Perkotaan
191.36 48.22 57.13 84.48
4 Replikasi Teknologi Hasil Litbang Bidang Permukiman 104.00 34.59 133.34 97.12
5 Penerapan Teknologi Permukiman untuk Kawasan Perbatasan
139.20 19.52 94.04 81.13
6 Penerapan Prototipe Teknologi Rumah Murah Berbasis Bahan Bangunan Lokal di NTT
10.84 73.72 94.56 98.76
7 Penerapan Prototype Rumah Murah Berbasis Bahan Baku Lokal di Sulawesi Barat
46.10 10.55 45.35 99.37
VII KRITERIA DESAIN
1 Kriteria Disain Teknologi Rumah Tradisional Ammu Hawu
27.71 49.78 64.86 91.05
VIII NASKAH KEBIJAKAN 1 Penyusunan Naskah Kebijakan Bidang Permukiman 112.00 1.04 92.00 86.69
IX PROSIDING DSP 1 Diseminasi dan Sosialisasi SPM Bidang Permukiman 188.94 337.22 176.8 99.30
X ADVIS TEKNIS 1 Advis Teknis Bidang Permukiman 176.21 147.78 126.12 91.11
XI KINERJA LAYANAN PERKANTORAN 1 Pembayaran Gaji dan Tunjangan 141.67 106.14 109.15 94.26
2 Pengadaan Toga/Pakaian Kerja Supir/Pesuruh/Perawat/Dokter/Satpam/ Tenaga Teknis lainnya
49.66 68.04 85.12 98.83
3 Operasioanl Perkantoran dan Pimpinan Rapat 98.46 103.84 105.26 98.89
4 Perawatan Gedung Kantor 88.54 132.83 119.08 98.95
5 Perawatan Rumah Negara 84.99 180.52 125.67 99.42
6 Perawatan Sarana Gedung 83.97 206.98 446.91 88.81
7 Perawatan Kendaraan Bermotor Roda 4/ Roda 6/ Roda 8
84.53 117.96 105.93 99.50
8 Perawatan Kendaraan Bermotor Roda 2 74.66 78.72 75.26 88.54
9 Langganan Daya dan Jasa 98.33 94.97 95.56 92.77
10 Jasa Keamanan dan Kebersihan 102.31 110.65 105.17 98.91
11 Jasa Pos/ Giro/ Sertifikat 98.77 115.42 128.56 86.63
12 Pertemuan dan Penerimaan Delegasi/Misi/Tamu 187.23 399.41 192.10 100.00
13 Keperluan Perkantoran 156.23 107.27 188.78 99.65
14 Perbaikan Peralatan Kantor 156.36 110.27 148.96 98.43
15 Kebutuhan Sehari Hari Perkantoran 125.67 104.60 107.65 99.95
16 Pengadaan Peralatan/ Perlengkapan Kantor 125.96 136.30 96.99 96.16
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -63
Tabel 3.65. Rekapitulasi Hasil Evaluasi Kinerja Triwulan (Lanjutan)
No INDIKATOR KINERJA KEGIATAN/OUTPUT EVALUASI PER TRIWULAN
I II III IV 1 2 3 4 5 6
XII PENYELENGGARAAN LITBANG
1 Perencanaan/Implementasi/Pengelolaan Sistem Akuntansi Pemerintahan
75.22 98.53 106.64 91.04
2 Pembinaan Administrasi dan Pengelolaan Keuangan 363.71 245.89 145.09 88.75
3 Pengelolaan Barang Milik/Kekayaan Negara 78.93 116.06 107.65 95.77
4 Penyelenggaran Humas dan Protokol 694.22 149.70 106.64 96.00
5 Operasional Jaringan 656.75 36.81 77.44 99.65
6 Penelitian Klarifikasi, Regristrasi, Penerapan Sistem Kerasipan
112.00 100.78 83.63 95.43
7 Penerbitan Jurnal 120.00 145.52 124.76 97.96
8 Penataan Manajemen Kelembagaan 399.11 99.19 101.86 95.47
9 Pengembangan Mutu Kelembagaan 1051.56 308.18 150.21 96.82
10 Administrasi Umum dan Peningkatan Sarana Kelitbangan
177.50 58.48 78.64 91.47
11 Penyelenggaraan Perpustakaan 0.00 107.16 80.42 99.95
12 Pembinaan Administrasi Pengelolaan Kepegawaian 333.03% 138.48% 123.39% 96.75%
13 Pengembangan Jabatan Fungsional SDM Iptek 832.64% 182.02% 99.47% 96.88%
14 Pengembangan Kompetensi SDM 81.33% 34.22% 111.75% 91.04%
15 Pengurusan Visa / Paspor 198.44% 66.15% 58.82% 97.47%
16 Penyelenggaraan dan Keikutsertaan Dalam Seminar Nasional dan Internasional
138.21% 39.57% 43.65% 97.42%
17 Penyusunan Rencana Kerja Dan Anggaran 100.21% 117.43% 124.05% 97.85%
18 Monitoring Pelaksanaan Kegiatan 440.22% 91.25% 85.19% 98.46%
19 Evaluasi Kemanfaatan Hasil Kegiatan 23.95% 80.89% 76.53% 86.81%
20 Kesekretariatan Kerjasama Luar Negeri 132.00 91.89 59.96 97.29
21 Kerjasama Dalam Negeri 51.53 95.15 83.45 97.47
22 Publikasi dan Dokumentasi Hasil Litbang 15.32 88.99 67.41 96.34
23 Penyelenggaraan dan Keikutsertaan Pameran 304.93 71.19 93.24 95.13
24 Penyusunan dan Penetapan SPM Lingkup Sains, Bahan, Struktur dan Konstruksi Bangunan
104.22 37.07 77.73 99.36
25 Pengelola Satker PPK/ Adm Kesatkeran 198.51 132.14 108.44 94.22
26 Pemeliharaan Prasarana Dan Sarana Internal Kementerian PU
134.69 48.12 90.75 90.24
27 Laboratorium Struktur dan Konstruksi Bangunan 580.00 220.52 134.12 90.03
28 Laboratorium Bahan Bangunan 757.78 140.19 74.83 86.36
29 Laboratorium Tata Bangunan 266.67 99.48 107.34 96.20
30 Laboratorium Lingkungan Permukiman 494.00 109.22 140.68 93.78
31 Studio Perumahan 111.00 138.00 118.23 100.00
32 Penyusunan dan Updating / Analisis Data dan Statistik 108.29 80.48 55.96 82.46
33 Penyelenggaraan Sistem Informasi 0.00 0.00 8.92 99.24
34 Penerapan Reformasi Birokrasi 704.12 282.30 128.04 99.93
35 Sistem Manajemen Mutu (ISO 9001 : 2008) 147.28 37.86 115.34 77.75
36 Operasional Laboratorium 9.71 33.08 23.29 89.22
XIII LAYANAN PUBLIK 1 Pengelola PNBP 112.00 102.30 142.74 97.24
2 Penerimaan Negara Bukan Pajak 602.00 181.15 167.26 92.11
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -64
Tabel 3.65. Rekapitulasi Hasil Evaluasi Kinerja Triwulan (Lanjutan)
No INDIKATOR KINERJA KEGIATAN/OUTPUT EVALUASI PER TRIWULAN
I II III IV 1 2 3 4 5 6
XIV LAYANAN PENGADAAN SARANA DAN PRASARANA LITBANG 1 Pengadaan Peralatan Laboratorium 0.00 180.12 175.60 98.92
2 Pengadaan Peralatan Uji Thermal 0.00 90.21 90.21 98.86
3 Pengadaan Alat Laboratorium Bahan dan Konstruksi Bangunan
0.00 0.00 100.00 99.98
XV KINERJA KENDARAAN BERMOTOR 1 Pengadaan Kendaraan Bermotor Roda-4/6/10 0.00 157.12 131.71 99.93
XVI PERANGKAT PENGOLAH DATA DAN KOMUNIKASI 1 Pengadaan Alat Studio dan Komunikasi 98.07 62.62 74.92 99.66
2 Pengadaan Alat Pengolah Data 99.95 117.95 119.82 99.98
XVII PERALATAN DAN FASILITAS PERKANTORAN 1 Pengadaan Mebelair 0.00% 0.00% 91.24% 99.19%
2 Pengadaan Buku Perpustakaan 0.00% 0.00% 0.00% 99.94%
3 Pengadaan Fasilitas E-Office 107.67% 98.07% 98.07% 98.07%
4 Pengadaan Peralatan dan Fasilitas Perkantoran 4.37% 112.00% 95.45% 98.48%
5 Pembuatan Ruang Display Pameran Produk Hasil Litbang Permukiman
98.00% 0.00% 99.68% 99.68%
XVIII GEDUNG/BANGUNAN 1 Perbaikan Gedung Kantor 0.00 89.00 192.78 99.00
2 Belanja Penambahan Nilai Gedung dan Bangunan (Renovasi Gedung)
0.00 0.00 97.40 97.40
3 Peningkatan/Pembangunan Prasarana dan Sarana Internal Kementerian PU
0.00 17.63 90.64 99.39
Sumber: E-monitoring, Puslitbang Permukiman, 2014
Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa realisasi pencapaian kinerja untuk pekerjaan yang dilakukan melalui proses lelang memiliki kinerja yang kurang memuaskan hingga pada akhir triwulan kedua. Hal ini tidak terlepas dari adanya kendala dan permasalahan dalam proses pelelangan. Beberapa kegiatan litbang bahkan harus dilaksanakan pengulangan proses lelangnya. Kegiatan-kegiatan yang mengalami kendala dan cukup signifikan dalam mempengaruhi pencapaian kinerja secara keseluruhan adalah sebagai berikut: Belanja Penambahan Nilai Gedung dan Bangunan (Renovasi Gedung), Peningkatan/Pembangunan Prasarana dan Sarana Internal Kementerian PU, Penerapan Prototype Rumah Murah Berbasis Bahan Baku Lokal di Sulawesi Barat, Penerapan Teknologi Permukiman untuk Kawasan Perbatasan dan Penerapan Teknologi Rumah Murah Berbasis Bahan Baku Lokal.
Selanjutnya untuk pencapaian kinerja triwulan ketiga sudah mulai ada perbaikan, terlihat dari mulai berubahnya kode warna yang semula merah menjadi mayoritas biru yang menandakan pencapaian 85% - 100%. Pada triwulan keempat relatif seluruh pencapaikan target kinerja kegiatan sudah dapat dicapai. Pada triwulan keempat khususnya untuk kegiatan Penerapan Teknologi Permukiman untuk Kawasan Perbatasan walaupun pekerjaan fisiknya telah dapat diselesaikan, namun pencapaiannya hanya 81,31% , hal ini disebabkan karena pada kegiatan ini
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -65
ada satu prototipe penerapan model di Kawasan Perbatasan Papua yang alokasi anggarannya masuk kedalam penghematan TA.2014.
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -65
3.2. EVALUASI DAN ANALISIS CAPAIAN KINERJA
3.2.1. PERBANDINGAN PENCAPAIAN DATA KINERJA 3.2.1.1 Perbandingan Pencapaian Kinerja Keuangan
Akuntabilitas keuangan adalah untuk mengetahui pertanggungjawaban pengelolaan keuangan yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan, apakah sudah sesuai dengan prinsip ekonomis, efisien dan efektif.
Berdasarkan sandingan realisasi keuangan pada tahun 2013 dengan realisasi keuangan pada tahun 2014 seperti terlihat pada gambar dibawah ini terjadi penurunan realisasi keuangan sebesar 2,86%. Realisasi keuangan pada tahun 2013 mencapai 97,37% sedangkan realisasi keuangan di akhir tahun 95,05%. Terdapat deviasi penyerapan keuangan pada akhir tahun pelaksanaan anggaran sebesar 2,63%.
Jika kita amati secara lebih rinci, terlihat bahwa realisasi pencapaian kinerja per bulan pada tahun 2014 pada umumnya lebih tinggi dibandingkan pencapaian kinerja per bulan pada tahun 2013. Tercatat hanya pada triwulan pertama (bulan Maret dan April 2014) yang realisasinya lebih rendah dibandingkan di tahun 2014. Hal ini disebabkan karena pada triwulan pertama ini para peneliti masih pada tahap persiapan pelaksanaan penelitian sehingga belum banyak usulan biaya yang disampaikan ke Pejabat Pembuat Komitmen. Selain itu, pada Bulan Nopember 2014 tercatat penyerapan anggaran lebih rendah dibandingkan pada bulan yang sama pada tahun 2013. Hal ini disebabkan karena imbas dari adanya kebijakan penghematan anggaran kebijakan penghematan dari Kementerian PAN dan RB berdasarkan Surat Edaran Nomor 10 Tahun 2014 perihal Penghematan dari effisiensi Kerja Aparatur Negara dengan penghematan untuk seluruh Satker di bawah Puslitbang Permukiman sebesar Rp. 2.837.096.554,00, berdasarkan Surat Edaran Nomor : 11 Tahun 2014 Perihal Penghematan dari Kegiatan Pertemuan/ Rapat di luar kantor sebesar Rp. 320.418.833 dan berdasarkan Surat Edaran Nomor: 13 Tahun 2014 perihal Penghematan dari gerakan Hidup Sederhana sebesar Rp 146.127.500,00. Sehingga jumlah penghematan yang telah dilakukan oleh Puslitbang Permukiman berdasarkan Surat Edaran Menteri PAN/ RB adalah sebesar Rp. 3.303.642.887,00 yang eksekusinya berlarut-larut.
Berikut adalah grafik penyerapan keuangan Pusat Litbang Permukiman yang diambil dari data emonitoring.
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -66
Gambar 3.11. Sandingan Realiasi Keuangan tahun 2013 dan tahun 2014
Gambar 3.12. Grafik Perbandingan Persentase Rencana dan Capaian Realisasi Keuangan Tahun 2014
Berdasarkan sandingan rencana dan realisasi keuangan tahun 2014 terlihat progres realisasi penyerapan anggaran pada setiap bulan berfluktuasi. Pada triwulan ketiga yaitu bulan Juli, Agustus dan September tercatat realisasi penyerapan anggaran mengalami deviasi minus. Pada periode tersebutlah dikeluarkan kebijakan penghematan anggaran sehingga berimbas kepada stagnannya penyerapan anggaran karena keputusan final terkait besaran anggaran yangharus dihemat tidak dapat segera diputuskan. Selain itu, pada periode tersebut juga ada PEMILU LEGISLATIF, PEMILIIHAN PRESIDEN dan juga menjelang Hari Raya Idul Fitri sehingga pelaksanaan kegiatan fisik dilapangan mengalami stagnasi.
Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sept Okt Nop Des
Realisasi 2013 2,31 5,91 11,19 16,35 20,36 27,53 32,84 38,48 44,79 55,38 88,90 97,37
Realisasi 2014 2,35 7,06 7,66 9,99 29,68 29,68 38,89 40,13 51,64 76,95 88,10 95,05
2,31 5,91
11,19
16,35
20,36 27,53
32,84 38,48
44,79
55,38
88,90
97,37
2,35 7,06
7,66 9,99
29,68 29,68
38,89 40,13 51,64
76,95
88,10 95,05
0
20
40
60
80
100
120
Pro
sen
tase
Sandingan Progres Keuangan Tahun 2013 dan 2014
Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sept Okt Nop Des
Rencana 2,19 6,27 10,68 17,14 26,46 32,85 40,38 49,15 60,79 72,11 85,64 100,00
Realisasi 2,35 7,06 7,66 9,99 29,68 29,68 38,89 40,13 51,64 76,95 88,10 95,05
2,19 6,27
10,68 17,14 26,46
32,85 40,38
49,15
60,79 72,11
85,64
100,00
2,35 7,06 7,66 9,99
29,68 29,68
38,89 40,13
51,64
76,95
88,10 95,05
0,00
20,00
40,00
60,00
80,00
100,00
120,00
Pro
sen
tase
Sandingan Rencana dan Realisasi Keuangan
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -67
Selain itu juga ada kebijakan penghematan dari Kementerian PAN dan RB berdasarkan Surat Edaran Nomor 10 Tahun 2014 perihal Penghematan dari effisiensi Kerja Aparatur Negara dengan penghematan untuk seluruh Satker di bawah Puslitbang Permukiman sebesar Rp. 2.837.096.554,00, berdasarkan Surat Edaran Nomor : 11 Tahun 2014 Perihal Penghematan dari Kegiatan Pertemuan/ Rapat di luar kantor sebesar Rp. 320.418.833 dan berdasarkan Surat Edaran Nomor: 13 Tahun 2014 perihal Penghematan dari gerakan Hidup Sederhana sebesar Rp 146.127.500,00. Sehingga jumlah penghematan yang telah dilakukan oleh Puslitbang Permukiman berdasarkan Surat Edaran Menteri PAN/ RB adalah sebesar Rp. 3.303.642.887,00. Hal ini menggambarkan bahwa dalam pelaksanaan kegiatan tahun 2014 ini ada beberapa faktor baik eksternal maupun internal yang mengakibatkan progres penyerapan anggaran pada setiap bulannya memiliki deviasi (baik positif maupun negatif). Pejabat Pembuat Komitmen dibantu unsur satker telah berusaha agar progres pelaksanaan kegiatan di tahun 2014 sesuai dengan rencana dan deviasi yang ada diusahakan sekecil mungkin. Jika faktor internal yang berkontribusi terhadap deviasi penyerapan anggaran relatif masih bisa di monitor dan diperbaiki kinerjanya melalui upaya monitoring dan evaluasi yang telah dilaksanakan secara berkala, namun jika faktor eksternal yang menyebabkan terjadinya deviasi seperti adanya kebijakan penghematan maupun penerapan aplikasi SPAN yang diberlakukan oleh Kementerian Keuangan maka proses perbaikan kinerjanya akan sulit karena adanya faktor eksternal tersebut.
3.2.1.2. Perbandingan Pencapaian Kinerja Fisik
Berdasarkan sandingan pencapaian kinerja fisik per bulan untuk tahun 2013 dan 2014 terlihat bahwa pencapaian kinerja fisik tahun 2014 relatif lebih baik dibandingkan pada tahun 2013 walaupun pada akhir tahun anggaran pencapaiannya telah sama mencapai 100%. Hal ini telah sesuai dan berkorelasi dengan pencapaian kinerja keuangan dimana terlihat bahwa pola grafis pencapaian kinerja setiap bulan antara kinerja keuangan dan kinerja fisik relatif sama.
Gambar di bawah ini menyajikan data sandingan realisasi progres fisik tahun 2013 dan tahun 2014.
Gambar 3.13. Sandingan Realisasi Fisik tahun 2013 dan tahun 2014
Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sept Okt Nop Des
Realisasi 2013 2,42 5,99 11,24 16,55 20,73 27,84 33,17 38,88 58,57 70,17 95,00 100,00
Realisasi 2014 2,35 7,06 8,49 13,16 22,67 33,52 44,9 45,04 58,72 77,95 92,19 100
2,42 5,99 11,24 16,55 20,73
27,84 33,17
38,88
58,57 70,17
95,00 100,00
2,35 7,06 8,49 13,16
22,67
33,52 44,9 45,04
58,72
77,95 92,19
100
0
20
40
60
80
100
120
Pro
sen
tase
Sandingan Realisasi Fisik Tahun 2013 dan 2014
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -68
Selanjutnya berdasarkan sandingan antara rencana kinerja fisik dan realisasi fisik tahun 2014 terlihat bahwa pola grafisnya sesuai dengan realisasi kinerja keuangan. Hal yang perlu dicatat bahwa ternyata terjadi penurunan kinerja yang sama dengan kinerja keuangan pada triwulan ketiga yaitu bulan Juli-Agustus dan September 2014. Hal ini tidak terlepas dari apa yang sudah disampaikan pada pembahasan terdahulu bahwa pada triwulan ini terjadi beberapa hal terkait kebijakan pimpinan maupun adanya kebijakan eksternal yang mempengaruhi progres kinerja fisik maupun keuangan.
Gambar 3.14 Grafik Perbandingan Persentase Rencana dan Capaian Realisasi Fisik Tahun 2014
3.2.1.3. Perbandingan Pencapaian Kinerja Tahunan Terhadap Renstra
Pusat Litbang Permukiman telah melakukan Review Rencana Strategis 2010-2014 dan telah dilakukan pengesahan melalui Surat Keputusan Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Nomor: 02B/KPTS/Lp/2013 perihal Review ke II Renstra 2010-2014 Tanggal 12 Jni 2013. Berdasarkan capaian kinerja tahunan dan target Review Renstra ke II seperti terlihat pada tabel 3.66. diatas dapat diketahui bahwa pencapaian kinerja pada Renstra 2010-2014 telah dapat dicapai dengan baik. Pencapaian kinerja untuk hampir seluruh output kegiatan telah tercapai dan bahkan ada yang melebihi target Renstra 2010-2014. Hal ini menunjukan bahwa arah dan kebijakan pelaksanaan kegiatan Pusat Litbang Permukiman selama tahun 2010 hingga tahun 2014 telah sesuai dengan amanat yang digariskan dalam Renstra 2010-2014.
Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sept Okt Nop Des
Rencana 2,38 7,12 12,88 20,64 28,40 36,87 44,21 52,82 62,82 73,29 86,75 100
Realisasi 2,35 7,06 8,49 13,16 22,67 33,52 44,9 45,04 58,72 77,95 92,19 100
2,38 7,12
12,88 20,64
28,40
36,87 44,21
52,82 62,82
73,29
86,75
100
2,35 7,06 8,49
13,16
22,67
33,52
44,9 45,04
58,72
77,95
92,19 100
0,00
20,00
40,00
60,00
80,00
100,00
120,00
Pro
sen
tase
Sandingan Rencana dan Realisasi Fisik
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -69
Tabel 3.66. Perbandingan Capaian Kinerja Tahun 2010-2014 dengan Renstra 2010-2014
SASARAN STRATEGIS
OUT-COME
INDIKATOR OUTCOME
OUTPUT INDIKATOR
OUTPUT
REALISASI TARGET OUTPUT
RESTRA
2010 2011 2012 2013 2014 JML 2010 - 2014
Meningkat-nya IPTEK dan NSPM (K) siap pakai
Mening-ka-nya Litbang yang masuk bursa pilihan teknologi siap pakai.
Prosentase IPTEK masuk bursa TTG bidang ke-PU-an dan Permukiman
01 Naskah Ilmiah Litbang Sub Bidang Permukiman
Jumlah naskah ilmiah hasil litbang yang masuk bursa IPTEK
19 21 25 25 24 119 95 Buku
02 Teknologi Sub Bidang Permukiman
Jumlah teknologi hasil litbang yang masuk bursa IPTEK
16 15 7 8 9 57 48 Dokumen
03 Model Fisik Sub Bidang Permukiman
Jumlah Model fisik hasil litbang yang masuk bursa IPTEK
8 2 1 - 1 14 13 Unit
04 Model Sistem Sub Bidang Permukiman
Jumlah model sistem hasil litbang yang masuk bursa IPTEK
1 4 1 1 2 10 8 Naskah
05 R0 SPM Sub Bidang Permukiman
Jumlah R0 SPM hasil litbang yang masuk bursa IPTEK
3 7 3 2 6 25 19 Naskah
06 Prototipe Sub Bidang Permukiman
Jumlah prototipe hasil litbang yang masuk bursa IPTEK
8 26 16 13 21 97 76 Unit
07 Kriteria Disain Sub Bidang Permukiman
Jumlah Kriteria Desain hasil litbang yang masuk bursa IPTEK
3 2 1 - 1 9 8 Dokumen
Meningkatnya kesiapan IPTEK untuk diterap-kan stake-holders
Prosentase teknologi tepat guna yang digunakan oleh stakeholders
08 Naskah Kebijakan Sub Bidang Permukiman
Jumlah naskah kebijakan untuk diterapkan stakeholder (melalui instansi yang berwenang)
3 1 1 1 1 8 7 Naskah
Kebijakan
Diberlakukannya SPMK dan teknologi oleh stake-holders
Prosentase penambahan SPM (K) yang diberlakukan oleh Kementerian PU
09 Prosiding Diseminasi, Sosialisasi, Pelatihan sub bidang Permukiman
Jumlah prosiding diseminasi, sosialisasi dan TOT SPMK bidang Permukiman
4 2 2 1 1 11 10 Prosiding
DSP
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -70
Tabel 3.66. Perbandingan Capaian Kinerja Tahun 2010-2014 dengan Renstra 2010-2014 (Lanjutan)
SASARAN STRATEGIS
OUT-COME INDIKATOR OUTCOME
OUTPUT INDIKATOR
OUTPUT
REALISASI TARGET OUTPUT
RESTRA
2010 2011 2012 2013 2014 JML 2010 - 2014
Diterima-nya rekomendasi IPTEK oleh stake-holders.
Prosentase pelayanan teknis yang diterima oleh stakeholders
10 Prosiding Advis Teknis, Sosial, Ekonomi sub bidang Permukiman
Jumlah prosiding advis teknis yang diberikan kepada stakeholders
1 1 1 1 1 6 5 Prosiding ATSE
Peningka-tan layanan Penyelengga-raan Litbang
Indeks peningkatan Kapasitas (SDM, sarana prasarana dan manajemen)
11 Layanan Perkantoran
Jumlah Layanan Perkantoran
12 12 12 12 12 72 60 Bulan
12 Dukungan Penyelenggaraan Litbang
Jumlah dokumen dukungan penyelenggaraan Litbang
70 63 61 67 66 382 316 Dokumen
13 Layanan Publik (PNBP)
Jumlah layanan PNBP
12 12 12 12 12 72 60 Bulan
14 Pengadaan Sarana Dan Prasarana Litbang
Jumlah pengadaan sarana dan prasarana litbang
22 23 23 23 22 126 104 Unit
Sumber: Puslitbang Permukiman, 2014
3.2.2. KENDALA YANG DIHADAPAI DALAM PENCAPAIAN KINERJA
Dalam rangka pelaksanaan kegiatan tahun 2014 terdapat beberapa kendala baik yang disebabkan oleh faktor internal maupun faktor eksternal. Secara grafis ada 7 (tujuh) kendala yang berhasil diidentifikasi seperti pada gambar dibawah ini:
Gambar 3.15 Identifikasi Permasalahan dan
Kendala yang dihadapi
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -71
Dibawah ini kami sampaikan penjelasan secara grafis terkait kendala dan permasalahan yang dihadapi dan akibat yang ditimbulkan sehingga mengganggu pelaksanaan kegiatan pada tahun 2014. Identifikasi terhadap kendala dan permasalahan dibawah ini merupakan bahan paparan pada saat acara penyelenggaraan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Thaun2014 yang diselenggarakan di Gedung Grha Wiksa Praniti pada Tanggal 30-31 Desember 2014.
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -72
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -73
3.2.3. PENCAPAIAN KEGIATAN UNGGULAN
Dalam pelaksanaan kegiatan Tahun 2014, Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman telah menghasilkan beberapa teknologi dalam rangka mendukung kegiatan strategis dan merupakan prioritas dari BAPPENAS. Kegiatan strategis terkait dukungan terhadap program BAPPENAS adalah Teknologi Rumah Murah Berbasis Bahan Baku Lokal dan Teknologi Air Minum dan Sanitasi di Kawasan Daerah Aliran Sungai. Dibawah ini kami sampaikan uraian terkait pelaksanaan kegiatan unggulan tersebut, sebagai berikut:
1. PENERAPAN TEKNOLOGI RUMAH MURAH BERBASIS BAHAN BAKU LOKAL
Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman sejak tahun 2005, melakukan serangkaian penelitian dan pengembangan tentang rumah murah yang memenuhi standar persyaratan teknis seperti yang diamanatkan dalam undang – undang bangunan gedung dan telah teruji di laboratorium, sehingga prototipe rumah murah yang dikembangkan tersebut layak untuk diterapkan dan disebarluaskan kepada masyarakat seluruh Indonesia. Sebagai tindak lanjut kesepakatan bersama antara Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Keuangan dan Bappenas, Pusat Litbang Permukiman diberi kepercayaan untuk melakukan tugas penyebarluasan hasil teknologi litbang tentang prototipe rumah murah melalui penerapan lapangan / aplikasi rumah contoh skala penuh sebagai sarana desiminasi ke seluruh propinsi di Indonesia.
Output kegiatan ini adalah Terbangunnya prototipe rumah murah di 4 (empat) lokasi, sebagai bahan mapping (zonasi) rumah murah di Indonesia. Outcome kegiatan ini adalah Tereplikasi teknologi rumah murah produk puskim di 4 (empat) propinsi. Hal ini diwujudkan dalam kegiatan tahun anggaran 2012 dan 2013, Pusat Litbang Permukiman telah melaksanakan penerapan lapangan teknologi rumah murah berbasis bahan lokal di 10 (sepuluh) Propinsi yang ditangani oleh oleh Satker Bandung, Satker Balai PTPT Denpasar dan Balai PTPT Makasar dengan lokasi sebagai berikut :
Tahun Anggaran 2012 : 1. Propinsi Sumatera Utara di Binjai, 2. Propinsi Jawa Barat di Parung Panjang – Bogor dan Soreang – Bandung dan Cirebon, 3. Propinsi Jawa Tengah di Mranggen, 4. Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta di Bantul dan 5. Propinsi Jawa Timur di lokasi Mojokerto 6. Propinsi Bali 7. Propinsi Nusa Tenggara Barat 8. Sulawesi Selatan
Tahun Anggaran 2013 : 1. Propinsi Sumatera Barat di Bukittinggi, Pasaman Barat dan Agam 2. Propinsi Kepulauan Riau di Kota Tanjung Pinang 3. Propinsi Bengkulu di Kota Bengkulu 4. Propinsi Lampung di Kota Metro 5. Propinsi Jawa Barat di Soreang 6. Propinsi Kalimantan Timur 7. Propinsi Kalimantan Selatan
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -74
8. Propinsi Sulawesi Utara 9. Propinsi Sulawesi Tengah
Anggaran 2014 : 1. Propinsi Riau 2. Propinsi Jambi 3. Propinsi Bangka Belitung 4. Propinsi Nusa Tenggara Timur 5. Propinsi Sulawesi Barat
Pada tahun 2015 kegiatan ini masih akan dilanjutkan untuk propinsi Banten, Sumatera Selatan, Maluku Utara, Kalimantan Tengah, Gorontalo dan Nangroe Aceh Darusslam. Pada proses pelaksanaan pembangunan penerapan rumah contoh diatas, guna melengkapi hasil - hasil penelitian di laboratorium, maka di lapangan dilakukan kajian teknis seperti, keterdapatan dan sistem pengadaan bahan baku, proses pembuatan / produksi, transportasi / mobilisasi lapangan, kemudahan dan kecepatan dalam pemasangan serta pengamatan waktu kerja dan lain-lain. Di samping kajian aspek teknis dan pengamatan, maka pada tahun anggaran 2014 ini masih perlu melanjutkan kegiatan pada tahun sebelumnya untuk melakukan kajian aspek sosial budaya di seluruh lokasi terapan pembangunan rumah contoh yang telah dibangun, khususnya faktor keberterimaan / animo masyarakat. Ini penting guna mendapatkan data langsung dari konsumen / calon penghuni, apakah rumah contoh dapat diterima oleh masyarakat luas. Dengan demikian kita dapat mengetahui bahwa, teknologi rumah contoh yang dikembangkan ini secara teknis dan sosial budaya serta layak untuk dikembangkan ke daerah – daerah lain. Sejalan dengan kegiatan kajian sosial budaya, maka pada tahun anggaran 2014 ini juga dilakukan penerapan pembangunan prototype rumah murah di propinsi – propinsi lainnya. Hal ini dimaksudkan agar dapat mempercepat dan memperluas cakupan wilayah sosialisasi teknologi terapan rumah contoh yang layak huni dan memenuhi standar secara teknis serta kesehatan.
Gambar 3.16 Prototipe teknologi rumah berbasis bahan baku lokal
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -75
2. PENERAPAN TEKNOLOGI AIR MINUM DAN SANITASI DI KAWASAN DAERAH ALIRAN
SUNGAI (DAS)
Diberlakukannya Kepmen PU no. 16, tahun 2008, tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan Sistem Pengelolaan Air Limbah Permukiman (KSNP- SPALP) mencerminkan upaya peningkatan kualitas lingkungan permukiman. Oleh karena sebagai upaya memperbaiki dan memelihara keberlanjutan fungsi hidrologis DAS, maka sangat diperlukan penerapan teknologi dan strategi pengelolaan yang tepat sesuai karakteristik DAS. Model penerapan teknologi air dan sanitasi yang sesuai spesifik lokasi DAS, diperlukan untuk pemanfaatan potensi DAS dalam menjamin kebutuhan pokok air minum masyarakat dan ketercapaian sanitasi yang layak menuju pengelolaan air yang berkelanjutan.
Berkaitan dengan permasalahan dan kebijakan terkait, maka sejak tahun 2012-2014, Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman, Kementerian PU, telah melaksanakan penerapan teknologi terpadu di zona hulu perkotaan DAS Bengawan Solo, zona hulu- hilir DAS Citarum, DAS Ciliwung serta di zona hulu DAS Brantas. Hasil penelitian menunjukkan, penerapan teknologi terpadu dapat mendukung penyediaan air minum, peningkatan pelayanan sanitasi berbasis daur ulang serta mendukung peningkatan fungsi DAS. Pada tahun 2015, akan dilakukan identifikasi faktor faktor peningkatan kinerja dan perubahan sosial dari penerapan teknologi terpadu air minum dan sanitasi yang telah dilakukan di kawasan DAS. Selain itu dilakukan penerapan teknologi terpadu secara komunal di lokasi permukiman DAS prioritas dan strategis nasional. Oleh karena itu Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman, Kementerian PU, melalui penelitian penerapan teknologi air dan sanitasi lingkungan di kawasan DAS diharapkan dapat memberikan rekomendasi pada upaya peningkatan kinerja penyelenggaraan pengelolaan air dan peningkatan kelestarian sumber daya air yang semakin terancam oleh dampak permukiman.
Lingkup kajian dan penerapan teknologi meliputi beberapa wilayah di DAS Citarum,yaitu:
1. Kawasan DAS Citarum Hulu : Kab. Sumedang, Kab. Bandung (oxbow Citarum), merupakan lokasi untuk penerapan teknologi air dan sanitasi karena banyaknya kawasan permukiman padat yang minim akses air minum dan sanitasi
2. Kawasan DAS Citarum Tengah : Bandung Barat, merupakan lokasi yang memiliki potensi sumber daya air yang belum dimanfaatkan untuk masyarakat serta tingginya timbulan sampah di kawasan DAS.
3. Kawasan DAS Citarum Hilir : Kabupaten Karawang, sebagai kawasan DAS hilir yang paling banyak dipengaruhi oleh intrusi air laut dan kebiasaan masyarakat yang tinggi untuk menggunakan sungai sebagai sarana sanitasi yang tidak sehat.
4. Kawasan DAS Cisadane dan Bengawan Solo; sebagai lokasi untuk kajian pembanding untuk mendukung penerapan teknologi penyediaan air minum dan sanitasi untuk kawasan DAS Citarum.
5. Bandung dan Jakarta sebagai lokasi untuk konsultasi/pembahasan kegiatan
penerapan teknologi air dan sanitasi dalam kaitannya dengan kebijakan pemerintah
dalam peningkatan kinerja pengelolaan air.
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -76
Output kegiatan ini adalah (i) terbangunnya suatu prototipe teknologi pengolahan air dan sanitasi secara sustainable pada area permukiman di kawasan DAS, (ii) tersedianya modul panduan pengelolaan teknologi air dan sanitasi yang sesuai karakteristik kawasan permukiman DAS. Sedangkan outcome kegiatan ini adalah tersedianya alternatif teknologi pengolahan air dan sanitasi yang dapat dipertimbangkan untuk pengelolaan air di lingkungan permukiman kawasan DAS oleh para pemangku kepentingan
Selain kegiatan prioritas BAPPENAS diatas Puslitbang Permukiman juga telah melaksanakan beberapa kegiatan lain yang mendukung Mitigasi Bencana, RAN MAPI maupun EKONOMI KREATIF. Output dari suatu kegiatan layaknya dapat dirasakan manfaatnya oleh penggunanya. Demikian pula output yang telah dicapai oleh Puslitbang Permukiman yang dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas Pada tabel 3.66 dibawah ini kami sampaikan capaian output atas kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan selama tahun 2014, sebagai berikut”
Gambar 3.17 Prototipe teknologi pengolahan air dan sanitasi di kawasan DAS
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -77
Tabel 3.67. Pencapaian Kegiatan Unggulan
No Jenis Output Kegiatan Pencapaian
output
Naskah Ilmiah Hasil Litbang Sub Bidang Permukiman
1. Inovasi Teknologi Dan Manajemen Permukiman 2. Pengkajian Prasarana Sanitasi Permukiman (ITF dan IPLT) 3. Penelitian Sistem Rating untuk Perumahan dan Permukiman Hijau 4. Pengkajian Kebutuhan Prasarana dan Sarana Permukiman di Kawasan Pulau
Kecil 5. Inovasi Teknologi Bidang Perumahan Tradisional
24 Buku
Rumusan Teknologi Hasil Litbang Sub Bidang Permukiman
1. Pengembangan Teknologi Analisis Risiko Gempa untuk Bangunan Gedung 2. Pengkajian Patologi Bangunan 3. Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Rumah Tradisional Suku Dayak
Ngaju di Pulau Kalimantan 4. Pengembangan Manajemen Laboratorium Pengujian dan Perekayasaan
Kayu Alternatif 5. Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Rumah Tradisional suku Arfak di
Pesisir Samudra Pasifik 6. Pengkajian Teknologi Perumahan Tradisional Minangkabau : Identifikasi
Pola Sebaran dan Tipologi Perumahan Tradisional Minangkabau
9 Dokumen
Model Fisik Hasil Litbang Sub Bidang Permukiman
1. Pengkajian dan Pengembangan Kenyamanan Audial untuk Green Building 1 Naskah
Model Sistem Hasil litbang Sub Bidang Permukiman
1. Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Rumah Tradisional di Danau Tempe Sulawesi Selatan
2. Pengembangan Agregat Ringan Sebagai Bahan Bangunan Dinding Ringan
2 Naskah
R-0 Hasil Litbang Sub Bidang Permukiman
1. Pengembangan Teknologi Bahan Bangunan Alternatif Berbasis Bahan Baku Lokal
2. Penyusunan Konsep Pedoman Perencanaan Tata Air dan Persampahan 3. Penyusunan Konsep Pedoman Pengolahan Limbah dan Sistem Sambungan
Rumah
6 Naskah
Prototip Hasil Litbang Sub Bidang Permukiman
1. Penerapan Teknologi Rumah Murah Berbasis Bahan Baku Lokal 2. Pengkajian Penerapan Teknologi Air dan Sanitasi Lingkungan di kawasan
DAS 3. Penerapan Teknologi Permukiman pada Kawasan Permukiman Perkotaan 4. Replikasi Teknologi Hasil Litbang Bidang Permukiman 5. Penerapan Teknologi Permukiman untuk Kawasan Perbatasan 6. Penerapan Prototipe Teknologi Rumah Murah Berbasis Bahan Bangunan
Lokal di NTT 7. Penerapan Prototype Rumah Murah Berbasis Bahan Baku Lokal di Sulawesi
Tenggara
21 Unit
Kriteria Desain Hasil Litbang Sub Bidang Permukiman
1. Kriteria Disain Teknologi Rumah Tradisional Ammu Hawu
1 Naskah
Sumber: Puslitbang Permukiman, 2014
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -78
Gambaran pelaksanaan kegiatan tahun 2014 adalah sebagai berikut:
1. PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN KENYAMANAN AUDIAL UNTUK GREEN BUILDING
Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kinerja akustik ruang auditorium Ghra Wiksa Praniti Puslitbang Permukiman. Kinerja akustik ruangan yang akan dievaluasi dibatasi pada kualitas distribusi medan bunyi waktu dengung ruangan, kejelasan suaran dan clarity. Hasil kajian ini dapat dimanfaatkan sebagai dasar untuk
pengembangan metodologi perbaikan kondisi akustik suatu ruangan sehingga dapat memberikan kinerja terbaik sesuai dengan fungsi yang diselenggarakan di dalamnya.
2. PENERAPAN TEKNOLOGI PERMUKIMAN UNTUK KAWASAN PERBATASAN
Kegiatan ini bertujuan untuk menerapkan teknologi hasil litbang untuk peningkatan kualitas permukiman dan pengembangan usaha di kawasan perbatasan. Outcome yang ingin dicapai adalah tersedianya prasarana dan sarana permukiman berbasis teknologi hasil litbang dengan memanfaatkan potensi lokal kawasan perbatasan. Prototipe yang dibangun adalah prototype teknologi bangunan rumah contoh sistem RISHA 2 lantai di Kalimantan, prototype teknologi bangunan rumah
contoh sistem RUSPIN 1 lantai di NTT, prototype teknologi pengolahan air limbah rumah tangga dan prototype unit produksi bahan bangunan berbasis bahan baku lokal di Kalimantan.
3. PENYUSUNAN KONSEP PEDOMAN PENGOLAHAN LIMBAH DAN SISTEM SAMBUNGAN
RUMAH
Kegiatan ini bertujuan untuk Memberikan modifikasi tambahan teknologi pengolahan air limbah yang tepat dengan kondisi lokasi dan penerapan sambungan rumah untuk penyediaan air minum pada bangunan rumah maupun unit hunian yang sesuai dengan spesifikasi.
Output dari kegiatan ini adalah Konsep pedoman pengolahan air limbah rumah tangga dengan system biofilter - R0 dan Konsep pedoman sistem sambungan rumah untuk air minum pada bangunan gedung - R0. Outcome yang ingin dicapai adalah tersedianya konsep pedoman Pengolahan Air Limbah dengan system biofilter akan meningkatnya kinerja dalam operasional pengolahan air limbah, dan sambungan air minum akan mempunyai persepsi yang sama dalam penerapannya
Graha Wiksa Praniti
Alat cetak RISAHA
Model sambungan rumah
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -79
4. PENGKAJIAN KEBUTUHAN PRASARANA DAN SARANA PERMUKIMAN DI KAWASAN PULAU KECIL
Kegiatan ini bertujuan untuk menyusun kriteria penataan kawasan pulau kecil yang dapat mendorong kegiatan wisata namun tetap menjaga keberlanjutan permukiman. Output dari kegiatan ini adalah kriteria desain (spesifikasi) sarana prasarana permukiman di Pulau Gili Iyang. Hal yang dikaji meliputi karakteristik fisik dan kerentanan Pulau Gili Iyang, Kondisi ekonomi dan sosial, Ketersediaan sarana prasarana, Potensi dan arahan pengembangan wisata permukiman. Outcome yang ingin dicapai adalah tersedianya acuan perencanaan kawasan dalam pengembangan kawasan wisata Pulau Gili Iyang yang berkelanjutan.
5. PROTOTIPE TEKNOLOGI RUMAH MURAH BERBASIS BAHAN BAKU LOKAL
Tingginya kebutuhan rumah menjadi fokus permasalah dalam kegiatan ini, dimana kemampuan dalam penyediaan perumahan bergerak dalam skala deret hitung sedangkan pertumbuhan rumah baru bergerak pada skala deret ukur. Hal tersebut mengakibat backlog perumahan semakin hari semakin meningkat. Sampai saat ini jumlah backlog perumahan pencapai 7,8 juta unit dengan pertumbuhan rumah baru 800.000 unit per
tahun. Sebagian besar kebutuhan rumah berada pada kelompok MBR dan hampir 20 juta rumah tangga berada pada kondisi miskin dan hampir miskin. Tujuan dari penelitian ini adalah menerapkan prototipe rumah contoh di beberapa daerah yang memiliki kebutuhan rumah tinggi untuk mempercepat pembangunan dan dapat direplikasi oleh masyarakat. Output kegiatan ini adalah terbangunnya protipe rumah contoh beserta sarana dan prasarananya di 5 lokasi yaitu Riau, Jambi, Bangka Belitung, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Barat dengan dukungan desain Prototipe, yang dilengkapi dengan DED, Persyaratan Teknis, Rencana Anggaran Biaya serta Sistem delivery yang memungkinkan prototipe desain tersebut dapat dibangun secara masal namun tetap visibel. Outcome kegiatan ini adalah tersedianya referensi bagi pemerintah, swasta dan masyarakat untuk membangun rumah yang memenuhi syarat teknis dengan harga yang terjangkau. Lingkup kajian kegiatan ini adalah pembangunan Prototipe Rumah Murah beserta Sarana dan Prasarananya.
6. PENGEMBANGAN TEKNOLOGI BAHAN BANGUNAN ALTERNATIF BERBASIS BAHAN BAKU LOKAL
Tujuan penelitian ini adalah mengkaji properti baja canai yang ada di pasaran dan melakukan pengujian konstruksi rangka atap skala penuh di laboratorium. Selain itu juga mengkaji sifat fisis-mekanis bata ringan yang sudah ada di pasaran serta aplikasi pemanfaatan produk bata ringan dalam pembangunan rumah.
Prototipe rumah murah
Model RISHA
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -80
Output kegiatan ini adalah untuk mendapatkan konstruksi rangka atap bangunan sederhana yang aman dan memiliki kemampuan layanan sesuai dengan persyaratan teknis SNI 7971: 2013 dan tersedianya R0 Pedoman Teknis Pemasangan Bata Ringan dan R0 Spesifikasi Teknis Bata Ringan. Outcome kegiatan ini adalah
Kajian Baja canai :
a. Kompilasi data baja canai yang ada di pasaran b. Pengujian properti baja canai c. Pengujian alat penyambung rangka baja canai d. Pengujian rangka atap skala penuh di laboratorium
Kajian Bata ringan :
a. Pemetaan jenis, harga dan kualitas bata ringan yang ada di pasaran. b. Pengujian laboratorium kualitas bata ringan. c. Penyusunan rancangan draft (R0) Pedoman Teknis Pemasangan dan Spesifikasi Teknis
Bata Ringan.
7. PENELITIAN SISTEM RATING UNTUK PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN HIJAU Suatu kota dibangun dan berkembang dimulai dari unit terkecil, yaitu unit kawasan atau lingkungan perumahan dan permukiman. Pembangunan kawasan perumahan dan permukiman selama ini ikut andil dalam perusakan lingkungan hidup karena hanya berfokus pada aspek sosial dan ekonomi saja, sedangkan aspek lingkungan cenderung diabaikan (tidak berkelanjutan). Salah satu cara untuk mengukur pencapaian pembangunan kawasan perumahan dan permukiman berkelanjutan, yaitu melalui penggunaan sistem rating.
Output kegiatan ini adalah menyusun kriteria dan bobot kriteria yang akan digunakan dalam sistem rating perumahan dan permukiman hijau di perkotaan. Outcome kegiatan ini adalah memberikan kontribusi keilmuan dalam bentuk pengayaan literatur tentang NSA dengan karakteristik Indonesia. Kegiatan penelitian ini bekerjasama dengan Tokyo University dan diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai acuan dan/atau rekomendasi pada level kebijakan guna menentukan intervensi Pemerintah melalui program-program yang menunjang dan mewujudkan konsep berkelanjutan untuk perumahan dan permukiman.
Sedangkan lingkup kegiatan adalah sistem rating perumahan dan permukiman hijau dapat digunakan pada kawasan yang sedang dibangun dan kawasan terbangun (eksisting) di daerah perkotaan,baik yang terencana maupun yang tidak terencana. Sistem rating perumahan dan permukiman hijau dibatasi oleh batas unit lingkungan (neighbourhood unit).
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -81
8. KEGIATAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI ANALISIS RISIKO GEMPA UNTUK BANGUNAN GEDUNG
Kegiatan ini terbagi menjadi 2 kegiatan yaitu :
a. Kajian bahaya gempa
Wilayah kepulauan Indonesia memiliki kondisi tektonik yang sangat kompleks karena secara geografis terletak di daerah pertemuan beberapa lempeng tektonik aktif sehingga menyebabkan wilayah ini mempunyai aktifitas kegempaan yang sangat tinggi. Belajar dari beberapa peristiwa gempa besar dalam beberapa tahun terakhir ini yang sering menimbulkan kerusakan pada bangunan, infrastruktur, dan korban jiwa, maka sudah saatnya kota-kota besar di Indonesia untuk dilakukan kajian resiko dalam upaya mengurangi kerugian material dan korban jiwa akibat gempa, maka perlu adanya strategi mitigasi berdasarkan hasil studi dan kajian tentang bahaya (hazard), kerentanan (vulnerability), dan risiko (risk). Output kegiatan ini adalah tersedianya informasi dan gambaran kondisi bawah permukaan, dan data-data parameter dinamis tanah di kota Manado. Outcome kegiatan ini adalah sebagai bahan untuk input analisis hazard di kota Manado
b. Kegiatan pengembangan teknologi analisis risiko gempa untuk bangunan gedung
DKI Jakarta dan Kota Manado menjadi prioritas kajian risiko yang dilakukan pada tahun anggaran 2014. Kota tersebut memiliki perkembangan pembangunan infrastruktur dan jumlah penduduk yang cukup pesat dan dilihat dari aspek kegempaan,daerah ini memiliki tingkat hazard yang cukup tinggi sehingga sangat perlu untuk dilakukan kajian risiko
terhadap gempa dalam skala yang sangat detil dalam upaya untuk mengurangi kerugian terhadap bahaya gempa. Kajian risiko yang akan dilakukan meliputi duaaspekyaituanalisis hazard dan vulnerability. Kajian kerentanan bangunan terhadap bahaya gempa dilaksanakan melalui penentuan metode yang paling tepat sesuai ketersediaan data dan ketepatan hasil yang diharapkan, dimana data yang diperlukan meliputi basis data tipe bangunan serta sebarannya di wilayah kajian, dan potensi bahaya gempa di wilayah tersebut. Untuk mencapai hasil yang optimal, kegiatan ini telah direncanakan dalam 4 (empat) tahun yang disusun dalam tahapan kerjadan target kegiatan untuk tiap tahunnya. Hasil kajian risiko gempa dapat digunakan untuk berbagai kepentingan antara lain: sebagai acuan dasar untuk perencanaan infrastruktur, untu kpembuatan master plan strategi pengurangan risiko gempa dan sebagainya.
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -82
9. PENGKAJIAN PATOLOGI BANGUNAN
Bangunan, khususnya gedung, direncanakan dengan memperhatikan hal-hal tersebut dengan tujuan agar bangunan memiliki kekuatan dan keandalan dalam memikul beban selama masa layan (service lifetime) yang direncanakan. Akan tetapi, di dalam kenyataannya, faktor-faktor yang mempengaruhi tersebut tidak sama dengan yang direncanakan. Kondisi material yang tidak memenuhi persyaratan atau teknik pelaksanaan konstruksi yang salah menyebabkan kondisi
internal (fisik) bangunan tidak mampu menahan beban yang bekerja. Perubahan terhadap fungsi bangunan dan perubahan lingkungan sekitar (kondisi eksternal) juga menyebabkan perubahan terhadap beban yang bekerja pada bangunan. Hal-hal tersebut pada akhirnya menyebabkan bangunan mengalami kemunduran kinerja daripada yang telah direncanakan, yang dapat berupa kerusakan hingga keruntuhan bangunan.Patologi bangunan adalah suatu istilah yang digunakan untuk mendefinisikan pendekatan holistik untuk memahami kondisi gedung selama masa layan. Output kegiatan ini adalah database kerusakan bangunan dan penyebabnya untuk berbagai jenis bahan bangunan; dan database penanganan/perbaikan kerusakan bangunan untuk berbagai jenis bahan bangunan. Outcome kegiatan ini adalah tersedianya database kerusakan bangunan serta penanganan/perbaikannya yang dapat digunakan untuk mengevaluasi suatu bangunan dan merekomendasikan jenis/ metode perbaikan bila terdapat kerusakan. Lingkup kajian kegiatani ni adalah penyusunan basis data kerusakan-kerusakan pada bangunan publik dari kegiatan tahun sebelumnya serta studi tindak lanjut perawatan dan perbaikan terhadap kerusakan bangunan gedung tersebut
10. PENGKAJIAN PRASARANA SANITASI PERMUKIMAN (ITF DAN IPLT)
A. PENGKAJIAN INTERMEDIATE TRANSFER FACILITY (ITF)
Permasalahan sampah merupakan hal yang mendesak untuk segera dipecahkan, khususnya diperkotaan. Bentuk kelembagaan yang belum tepat, pengangggaran yangterbatas, masih minimnya peran paritispasi masyarakat, swasta danperguruan tinggi, penegakan peraturan yang belum tegas dan keandalan teknologi yang belum efektif merupakan permasalahan yang dihadapi dalam pengelolaan sampah yang komprehensif. Tujuan penelitin ini adalah mengetahui jenis-jenis teknologi ITF yang diterapkan di indonesia, mengetahui keandalan it yangtelah beroperasi di lapangan baik secara teknis maupun on teknis, mencari faktor-faktor apa yangberhubungan dengan audit teknologi terhadap implementasi ITF.
Output kegiatan ini adalah naskah ilmiah implmentasi ITF dalam pengelolaan sampah perkotaan yang sesuai dengan kondisi di Indonesia sesuai dengan kajian terhadap komponen technoware, humanware, infoware dan organoware. Outcome kegiatan ini adalah tersususnnya pedoman yang dapat digunakan oleh seluruh stakeholders yang berperan dalam pengelolaan sampah terutama dalam mengaplikasikan ITF dalam upaya mengoptimalkan upaya pengurangan sampah yang diangkut ke TPA melalui penerapan pengolahan sampah antara.
Contoh kerusakan banguanan
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -83
Lingkup kegiatan ini adalah mendeskripsikan ITF yang berlaku di Indonesia, penelusuran kajian pustaka, inventarisasi penerapan ITF di indonesia, identifikasi teknis, kelembagaan, peraturan, pembiayaan serta peran masyarakat, menentukan variabel yangg berpengaruh terhadap pengelolaan ITF
B. PENGKAJIAN INSTALASI PENGOLAHAN LUMPUR TINJA
Melakukan pemetaan kondisi IPLT eksisting dengan melakukan audit teknologi, telaah, verifikasi, kajian dan evaluasi terhadap kinerja IPLT berdasarkan standar, pedoman teknis dan tata cara yang berlaku sehingga IPLT terbangun dapat berfungsi secara optimal dan terpelihara kesinambungan operasi dan pemeliharaannya.
Output kegiatan ini adalah naskah ilmiah pemetaan kondisi IPLT terbangun yang akan
dijadikan dasar bagi penyusunan konsep pedoman IPLT.
Outcome kegiatan ini adalah terlaksananya perbaikan teknologi, pengoperasian dan pemeliharaan IPLT terbangun yang bermanfaat untuk masyarakat, pemerintah maupun pihak-pihak berkepentingan lainnya. Lingkup kegiatan ini adalah pengumpulan data primer, sekunder dan analisis data yang meliputi kualitas lumpur tinja, analisa hasil wawancara, analisa hasil observasi lapangan, diskusi dengan narasumber.
11. PENGKAJIAN PENERAPAN TEKNOLOGI AIR DAN SANITASI LINGKUNGAN DI KAWASAN DAS
Perubahan lingkungan di beberapa DAS di Indonesia disebabkan tidak selarasnya pengelolaan dampak permukiman dengan potensi sumber daya alam setempat, sehingga mengakibatkan penurunan kuantitas maupun kualitas air baku dan menurunkan kondisi lingkungan setempat. tujuan pnenlitian ini untuk pengembangan teknologi air dan sanitasi yang sesuai dengan lingkungan permukiman di kawasan DAS, mengkaji keandalan teknologi dan pengelolaan teknologi pengolahan air dan sanitasi di kawasan DAS. Output kegiatan ini adalah terbangunnya suatu prototipe tekologi pengolahan air dan sanitasi secara partisipatif pada area permukiman di kawasan DAS, tersedianya modul panduan pengelolaan teknoloogi
air dan sanitasi yang sesuai karakteristik kawasan permukiman DAS. Outcome kegiatan ini adalah tersedianya alternatif teknologi pengolahan air dan untuk pengolahan air terpadu di lingkungan permukiman kawasan DAS oleh para pemangku kepentingan.
IPLT Semarang
Teknologi Air Minum dan Sanitasi di Kawasan DAS rumah
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -84
Lingkup kegiatan ini adalah identifikasi eksisting penyediaan air minum dan sanitasi di kawasan DAS, perancangan teknologi penyediaan air minum dan sanitasi, penerapan teknologi, pendampingan masyarakat, analisis kinerja pengelolaan teknologi.
Lingkup lokasi : kawasan DAS Ciliwung Hulu (Kabupaten Bogor), kawasan DAS Ciliwung Tengah (Kota Depok), kawasan DAS Brantas Hulu (Kota Malang).
12. PENERAPAN TEKNOLOGI PERMUKIMAN PADA KAWASAN PERMUKIMAN PERKOTAAN
Tujuan yang ingin diperoleh dari penelitian ini adalah memperoleh rumusan faktor penentu keberhasilan penerapan teknologi permukiman yang tepat guna di kawasan PHKP.
Output kegiatan ini adalah naskah ilmiah Litbang mengenai rumusan faktor penentu keberhasilan penerapan teknologi permukiman yang tepat guna di kawasan PHKP.
Outcome kegiatan ini adalah sebagai dasar penelitian tahap selanjutnya dalam upaya menghasilkan konsep tersedianya pedoman penerapan teknologi tepat guna dikawasan PHKP bagi para pemangku kepentingan.
13. PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI RUMAH TRADISIONAL SUKU DAYAK NGAJU DI PULAU KALIMANTAN
Rumah Tradisional Djaga Bahen berada di Desa Bahu Palawa Kecamatan Kahayan Tengah kabupaten Pulang Pisau Propinsi Kalimantan Tengah.Rumah tradisional Djaga Bahen/Huma Hai/ Rumah Betang umumnya memiliki panjang 30-40 m dengan lebar 10-30 m dan seluruh komponen bangunannya menggunakan material kayu.
Pemanfaatan bahan untuk penutup atap (sirap), dinding papan, kuda-kuda, kolom dan balok menggunakan kayu ULIN.Keberadaan kayu ULIN dengan kualitas yang baik semakin sulit ditemukan di Kalimantan akibat penebangan ilegal, alih fungsi hutan sebagai perkebunan kelapa sawit. Sehingga semakin terbatasannya ketersediaan kayu ULIN berdiameter besar.
Penelitian ini dilakukan untuk mempelajari sifat fisik, mekanik, kimia bahan kayu agar diperoleh pemanfaatan yang efektif dan efesien sebagai bahan struktural atau non struktural rumah Tradisional Suku Dayak Ngaju Di Kalimantan Tengah.
Konsep rumah deret
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -85
14. KRITERIA DISAIN TEKNOLOGI RUMAH TRADISIONAL AMMU HAWU
Tujuan kegiatan ini adalah untuk mengkaji dan mengembangkan rumah tradisional Ammu Hawu dari aspek struktur, yaitu melakukan perkuatan pada sistem struktur sambungan dan rekayasa bahan untuk mencapai kenyamanan termal bangunan. Output kegiatan ini adalah model sistem rumah tradisional Ammu Hawu yang andal dari segi sistem struktur sambungan dengan
perkuatan dan rekayasa.
Outcome kegiatan ini adalah meningkatnya kinerja rumah tradisional Ammu Hawu dengan perkuatan pada sistem struktur sambungannya dan mampu mencapai kenyamanan termal bangunan secara pasif. Lingkup kegiatan ini adalah bahan untuk mencapai kenyamanan termal bangunanSistem struktur: Identifikasi beban bangunan, Identifikasi perkuatan sambungan, Uji laboratorium perkuatan sambungan skala parsial, Uji numerikal sistem struktur dengan perkuatan sambungan.
15. PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERUMAHAN TRADISIONAL MINANGKABAU :
IDENTIFIKASI POLA SEBARAN DAN TIPOLOGI PERUMAHAN TRADISIONAL MINANGKABAU
Tujuan kegiatan ini untuk mengidentifikasi pola sebaran dan tipologi bangunan rumah dan lingkungan tradisional Minangkabau dan MengIdentifikasi perubahan-perubahan teknologi konstruksi pada bangunan rumah tradisional yang terdapat di lapangan hingga saat ini. Output kegiatan ini adalah naskah ilmiah hasil litbang Permukiman berupa basis data tentang
pola sebaran dan tipologi rumah dan lingkungan tradisional Minangkabau. Outcome kegiatan ini adalah tersedianya basis data pola sebaran dan tipologi rumah dan lingkungan tradisional Minangkabau dan perkembangan teknologi konstruksi yang digunakan. Lingkup kegiatan ini adalah kajian identifikasi tipologi perumahan tradisional Minangkabau dan pola sebarannya yang dilihat dari perspektif teknologis.
16. PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI RUMAH TRADISIONAL SUKU
ARFAK DI PESISIR SAMUDRA PASIFIK
Tujuan kegiatan ini adalah untuk mengidentifikasi sifat fisik dan mekanik kayu yang digunakan sebagai material bangunan rumah kaki seribu dan mengidentifikasi sistem struktur rumah kaki seribu
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -86
17. PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI RUMAH TRADISIONAL DI DANAU TEMPE SULAWESI SELATAN
Penelitian ini untuk mengetahui efektivitas pengawetan bambu yang dilakukan di rumah apung Danau Tempe Sulawesi Selatan dari beberapa perlakuan pengawetan bambu yang dilakukan (dengan menggunakan boron, cuka kayu, dan epoksi).
18. PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERUMAHAN TRADISIONAL MELAYU : PENGKAJIAN KEHANDALAN STRUKTUR RUMAH TRADISIONAL LONTIK DAN RUMAH TRADISIONAL GODANG DI PROVINSI RIAU
Rumah tradisional Melayu yang masih ada sudah berumur ratusan tahun. Struktur bangunan menggunakan teknologi sederhana pada sambungan, namun masih berdiri kokoh hingga kini. Perlu dilakukan pengkajian untuk memperoleh fakta perilaku dan kekuatan struktur bangunan rumah tradisional Melayu. Analisa kekuatan struktur dilakukan dengan pengujian
laboratorium dan disimulasikan dengan menggunakan program komputer untuk mengetahui kehandalan struktur secara utuh berdasarkan input data hasil pengujian material dan parsial sambungan.
19. INOVASI TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN PERMUKIMAN
Kegiatan inovasi ini berbeda dengan kegiatan litbang APBN lainnya. Karakteristik kegiatan ini adalah untuk menampung ide kreatif dari para peneliti, dilaksanakan oleh tim kecil biasanya hanya 3 (toga) orang peneliti dan usulan serta proses penjaringan judul kegiatannya lebih bersifat bottom up. Apabila dari hasil kegiatan inovasi ini setelah dilakukan evaluasi layak untuk dikembangkan, maka kegiatan tersebut aakn dimasukan ke dalam kegiatan APBN dengan alokasi pagu kegiatan maupun tim pelaksana yang lebih besar. Untuk kegiatan inovasi pada tahun 2014 dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -87
Tabel 3.68. Kegiatan Inovasi
No Judul Kegiatan Deskripsi
Permasalahan Riset Metode Penyelesaian Hasil yang diharapkan
1 Kajian Pemanfaatan Pasir dan Abu Vulkanik Gunung Kelud sebagai Bata Ringan
Komposisi abu vulkanik sebagai penganti pasir pada bata ringan foamed
Trial campuran bata ringan foamed
Pedoman pembuatan bata ringan foamed
2 Identifikasi faktor non-teknis pada kerusakan bangunan rumah susun sewa
Faktor non-teknis kerusakan rusun
Survey penghuni rusun Naskah akademik diskripsi faktor non-teknis kerusakan rusun
3 Kajian Penyediaan Air Minum dari Kelembaban Udara
Metode penanggulangan kelangkaan air portabel
Pembuatan prototype skala lab
Prototype absorbsi kelembaban udara menjadi air siap minum
4 Kajian Karakteristik Adsorben Nata De Coco dari Nata De Pina untuk Pengolahan Air yang Tercemar Logam Berat Skala Laboratorium
Pengolahan air sungai yang tercemar logam berat
Pengujian di laboratorium Naskah akademik alternatif pengolahan air sungai yang tercemar logam berat dengan adsoeben nata.
5 Pengembangan Komposter Mekanis-Elektris
Penanggulanan sampah Pembuatan prototype skala lab
Prototype komposter mekanik-elektrik
6 Sebaran Pool Shutlle Travel dan Ekternalitasnya di Kota Bandung
Kemacetan akibat keberadaan pool shuttle travel
Survey lapangan Naskah akademik informasi pengaruh keberadaan pool shuttle travel dalam infrastruktur ke-PU-an
7 Analisa Kebijakan Penerbitan Izin Mendirikan Bangunan (IMB)
Optimasi operasional penerbitan IMB
Survey lapangan Naskah akademik informasi mekanisme penerbitan IMB yang ideal
8 Pendugaan kekuatan kayu dengan pengujian non destruktif Pilodyn dan Stress Wave Timer
Variasi kekuatan kayu, pendugaan kekuatan kayu relatif mahal.
Uji dengan alat duga non destruktif
Naskah akademik informasi pendugaan kekuatan kayu dengan alat duga non destruktif yang relatif murah
9 Pengembangan Model Sistem Pengolahan Limbah Batik Secara Kimia
Untuk mengatasi solusi tingkat pencemaran air limbah batik/tekstil
Metoda eksperimen skala lab, menggunakan air yang diindikasi merupakan limbah batik.
Model sistem pengolahan limbah batik
10 Penambahan Material Puzolanik untuk Meningkatkan Kuat Tekan Mortar Berbahan Baku Tailing Asbuton
Pemanfaatan limbah tailing asbuton
Trial campuran mortar Pedoman pembuatan mortar dengan bahan baku tailing asbuton
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -88
Tabel 3.68 Judul Kegiatan Inovasi (Lanjutan)
No Judul Kegiatan Deskripsi
Permasalahan Riset Metode Penyelesaian Hasil yang diharapkan
11 Pengkajian Komplek Kantor Puslitbang Permukiman dalam Perspektif Bangunan Hijau
Belum diketahuinya kinerja Komplek Kantor Puslitbang Permukiman
Pengujian di laboratorium dan dilapangan, yang kemudian akan disimulasikan dgn software
Kajian Komplek Kantor Puslitbang Permukiman dalam Perspektif Bangunan Hijau
12 Evaluasi Pasca Implementasi Konsep ECO Settlements di Hulu DAS Cimanuk
Kinerja model TTG ekosettlement penelitian terdahulu perlu diuji efektifitasnya
Pengujian di lapangan berupa survey dan wawancara kepada masyarakat
Kajian CO Settlements di Hulu DAS Cimanuk
13 Optimasi Ruang untuk lingkungan permukiman
Perlu adanya alternatif solusi penataan kawasan permukiman dengan konsep optimalisasi
Metode pemodelan melalui proses eksperimentasi desain di lapangan
Model optimasi ruang untuk lingkungan permukiman
14 Aplikasi panel beton ringan untuk sistem RISHA
Belum ada alternatif tek. perumahan yg terjangkau yg sesuai perkembangan teknologi bahan bangunan
Metode pemodelan melalui simulasi komputer
Model Aplikasi Aplikasi panel beton ringan untuk sistem RISHA
15 Aplikasi penutup atap bambu
Masa layan sirap bambu cukup pendek, sehingga perlu diawetkan untuk meningkatkan umur penggunaan
Metode pemodelan melalui proses eksperimental di lapangan
Model Aplikasi penutup atap bambu
16 Peningkatan Kinerja Model Bangunan Rumah Sederhana Sehat berbasis RISHA
Perlu adanya peningkatan kinerja model RISHA
Pengujian eksperimental dan simulasi komputer
Model Bangunan Rumah Sederhana Sehat berbasis RISHA
Sumber: Puslitang Permukiman, 2014
3.2.4 PELAYANAN KEPADA STAKEHOLDERS DAN PUBLIKASI PRODUK LITBANG
3.2.4.1 PELAYANAN UJI LABORATORIUM, SERTIFIKASI DAN ADVIS TEKNIS (PULSA)
Selain melakukan penelitian dan pengembangan, Puslitbang Permukiman juga melakukan aktivitas Pelayanan Uji Laboratorium, Sertifikasi dan Advis Teknis atau yang dapat disingkat menjadi “PULSA”, yang juga merupakan salah satu Quick Wins Kementerian PU. Hasil dari PULSA tersebut dapat dirasakan langsung oleh pengguna karena penggunalah yang meminta Puslitbang Permukiman untuk melakukan uji laboratorium, sertifikasi maupun advis teknis sesuai kebutuhan pengguna.
PULSA ini lebih diarahkan kepada upaya pelayanan kepada masyarakat maupun stakeholder terkait yang membutuhkan pelayanan pengujian laboratorium, pelayanan sertifikasi Instalasi Pengolahan Air (IPA) dan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).
Seluruh unit Laboratorium di lingkungan Puslitbang Permukiman telah terakreditasi KAN sesuai SNI ISO / IEC 17025 No. LP–299–IDN yang dipertahankan hingga sekarang, bahkan beberapa diantaranya dengan penambahan parameter.
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -89
Dalam upaya pelayanan prima kepada masyarakat maupun stakeholders maka Puslitbang Permukiman pada tanggal 10 November 2014 telah melaunching PELAYANAN SATU PINTU dimana penerimaan klien/pelanggan dan sampel dilakukan melalui layanan ini (tidak langsung ke laboratorium/balai) mulai dari permohonan pelayanan pengujian dan sertifikasi hingga proses pengambilan hasil pengujian maupun sertifikasi dilaksanakan pada satu pintu sehingga para pelanggan lebih mudah baik dalam memperoleh informasi maupun dalam proses pelayanannya. Hal ini juga telah diamanatkan oleh Sistem Manajemen Mutu yang telah di implementasikan oleh seluruh jajaran Puslitbang Permukiman dimana KEPUASAN PELANGGAN menjadi hal yang utama.
Pencapaian kinerja PULSA untuk tahun 2014 ini terjadi peningkatan signifikan diman sebagai indikatornya adalah adanya penambahan pagu penerimaan hasmpir 138%. Pencapaian pelayanan pengujian laboratorium dan sertifikasi setiap Balai yang ada di lingkungan Pusat Litbang Permukiman dapat dilihat pada tabel 3.69. di bawah ini.
Tabel 3.69. Jumlah Layanan PULSA Puslitbang Permukiman T.A. 2014
Lingkup PELAYANAN
Uji Laboratorium Sertifikasi Advis Teknis
1. Tata Bangunan 159 Pengujian Tidak ada lingkup
sertifikasi
40 Advis Teknis 2. Bahan Bangunan 687 Pengujian
3. Struktur dan Konstruksi Bangunan 273 Pengujian
4. Air Minum dan PLP 1676 Pengujian 13 Sertifikasi
TOTAL 2795 Pengujian 13 Sertifikasi 40 Advis Teknis
Sumber: Puslitang Permukiman, 2014
Gambar 3.18 Pelaksanaan launching pelayanan satu pintu
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -90
PELAYANAN PENGUJIAN
1. LABORATORIUM LINGKUNGAN PERMUKIMAN
Ruang lingkup pelayanan di Balai Air Minum Dan Penyehatan Lingkungan Permukiman adalah:
a) Penyelenggaraan Pengujian di Laboratorium; b) Penyelenggaraan Sertifikasi IPA dan IPAL; c) Penyelenggaraan Advis Teknis. Balai Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Permukiman memiliki 3 (tiga) Laboratorium, yaitu: a) Laboratorium Pengujian Kualitas Air, Udara dan Sampah; b) Laboratorium Pengujian Meter Air; c) Laboratorium Pengujian Kualitas Pipa. Laboratorium Pengujian Bidang Lingkungan Permukiman terakreditasi KAN sesuai SNI ISO / IEC 17025 No. LP–299–IDN
Dibawah ini kami sampaikan data pengujian pada Laboratorium Lingkungan Permukiman.
Tabel 3.70. Pelayanan Uji Kualitas Air pada Laboratorium Lingkungan NO URAIAN PENGUJIAN JUMLAH PENGUJIAN
1 Pengujian Pipa PVC Dia meter luar 218
2 Pengujian Pipa PVC Dimensi 218
3 Pengujian Pipa PVC Hidro Statis 218
4 Pengujian Pipa PVC Kadar PVC 218
5 Pengujian Pipa PVC Ketahanan MC 218
6 Pengujian Pipa PVC Perubahan Panjang 218
7 Pengujian Pipa PVC Sifat Tampak 218
8 Pengujian meter air akurasi 4
9 Pengujian meter air dimensi 4
10 Pengujian meter air head loss 4
11 Pengujian meter air magnet 4
12 Pengujian meter air tekan 28
Laboratorium Pengujian Kualitas Air Laboratorium Pengujian Meter Air
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -91
Tabel 3.70. Pelayanan Uji Kualitas Air pada Laboratorium Lingkungan (Lanjutan)
NO URAIAN PENGUJIAN JUMLAH PENGUJIAN
13 Pengujian Pipa PE 1
14 Pengujian Pipa PE 1
15 Pengujian air baku Derajat keasaman(PH) 8
16 Pengujian air baku warna 8
17 Pengujian air baku suhu 8
18 Pengujian air baku kekeruhan 8
19 Pengujian air baku TDS 8
20 Pengujian air amoniak bebas (Nha) 8
21 Pengujian air baku kesadahan(CaCo3) 8
22 Pengujian air baku nitrit (NO2) 8
23 Pengujian air baku nitrat (NO3) 8
24 Pengujian air baku Sulfat (SO4) 8
25 Pengujian air baku Besi (Fe) 8
26 Pengujian air baku Khlorida (C1) 8
27 Pengujian air baku Mangan (Mn) 8
Jumlah 1.676
2. LABORATORIUM BAHAN BANGUNAN
Ruang lingkup pelayanan di Laboratorium Bahan Bangunan adalah: a) Laboratorium Uji semen, kapur, dan pozolan; b) Laboratorium Uji bahan dan agregat; c) Laboratorium Uji kayu, bambu, dan papan buatan.
Laboratorium Pengujian Bahan Bangunan Laboratorium Pengujian Bahan Bangunan
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -92
Di bawah ini kami sampaikan data pengujian pada Laboratorium Bahan Bangunan.
Tabel 3.71. Pelayanan Pengujian pada Laboratorium Bahan Bangunan
NO URAIAN PENGUJIAN Jumlah Pengujian
1 Penelitian Pengunaan Portland Pozzolan Cement (ASI) 1
2 Pengujian Penelitian Pemampaatan Sedimen Hasil pengerukan Di bendungan seguruh untuk bhn bangunan
1
3 Pengujian kualitas beton Bangunan Proyek Metropolitan Tower 1
4 Pengujian bata ringan 1
5 Analisa dan Komposisi Sampel sebagai produk pemampaatan limbah B3 skala laboratorium
1
6 Pengujian Baja tulangan ukuran & berat 20
7 Pengujian Baja tulangan kuat tarik 49
8 Pengujian Silinder beton kuat & tekan 18
9 Pengujian bata ringan kuat tekan 18
10 Pengujian bata ringan berat jenis 19
11 Pengujian baja tulangan beton kuat & tarik 3
12 Kontrak : Pengujian bata ringan 1
13 Kontrak : Pengujian bata ringan 1
14 Pengujian Penyerapan air bata ringan 13
15 Pengujian Penyusutan bata ringan 10
16 Pengujian kadar air bata ringan 3
17 Pengujian Pengukuran tampak bata ringan 12
18 Kontrak : Pengujian penelitian serpih bor panas bumi untuk pembuatan komponen bahan bangunanan dan lapisan pekerjaan jalan dedap
1
19 Pengujian Corel drill 469
20 Pengujian kuat tekan paving block 23
21 Kontrak : Pengujian Bata Ringan 1
22 Pengujian Bata Merah Berat Jenis 6
23 Pengujian Bata Merah Kuat Tekan 6
24 Pengujian Kubus beton kuat taril 5
25 Pengujian 1
26 Kontrak : Pengujian Penelitian Pemampaatan Sedimen Hasil pengerukan Di bendungan seguruh untuk bhn bangunan
1
27 Kontrak : Pengujian penelitian serpih bor panas bumi untuk pembuatan komponen bahan bangunanan dan lapisan pekerjaan jalan muara laboh.
1
28 Kontrak : Pengujian Bandara kuala namu medan 1
Jumlah 687 Sumber: Puslitang Permukiman, 2014
3. LABORATORIUM STRUKTUR DAN KONSTRUKSI BANGUNAN
Jenis layanan yang dilakukan di Laboratorium Struktur dan Konstruksi Bangunan berupa pengujian pada benda uji komponen struktur dan sistem struktur. Secara umum dapat dikategorikan sebagai berikut :
1. Pengujian komponen Struktur
Pengujian yang termasuk lingkup ini adalah pengujian tekan, lentur, tarik, geser, siklik panel dinding dan siklik kolom. Output dari pengujian ini berupa laporan hasil uji yang berisikan parameter kapasitas suatu komponen struktur.
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -93
2. Pengujian Sistem Struktur
Berupa pengujian siklik terhadap bangunan skala penuh pada suatu sistem struktur lengkap atau suatu sistem struktur sambungan. Output kegiatan ini berupa laporan hasil uji yang berisikan perrilaku umum dan performa sistem struktur tersebut dibandingkan dengan standar. Untuk sistem-sistem struktur yang memenuhi persyaratan teknis akan dikeluarkan sertifikat hasil uji .
Tabel dibawah ini menunjukkan jumlah sampel yang diuji berdasarkan jenis pengujian pada tahun 2014.
Tabel 3.72. Pelayanan Pengujian pada Laboratorium Struktur dan Konstruksi Bangunan
NO URAIAN PENGUJIAN JUMLAH PENGUJIAN
1 Pengujian Lentur 10-50tf 42
2 Pengujian Tekan 10-50tf 25
3 Pengujian Lentur 100tf 43
4 Pengujian Tekan 500tf 68
5 Pengujian Lentur,<10 60
6 Pengujian Tekan 100tf 8
7 Kontrak : Assesment Struktur Dermaga di Pelabuhan Kuala Cenaku 1
8 Kontrak : Assesment Struktur Dermaga dan Trestle pelabuhan Kuala Tanjung 1
9 Kontrak : Pengujian Pemeriksaan Struktur Bangunan gedung C dan BD 1
10 Kontrak : Pengujian Pemeriksaan Struktur Bangunan gedung F k 1
13 Kontrak : Pengujian Kemasan A Frame besi BA dan A Frame Kayu BA 1
14 Kontrak : Pengujian Indentifikasi Tulangan Farfet 1
15 Pengujian Tekan 200 tf 5
16 Kontrak : Pengujian Lentur 100 tf 1
17 Kontrak : Pengujian Lentur Sheet Pile 1
18 Kontrak Pengujian Microtemor 1
19 Kontrak : Uji tekan Kuda-kuda baja ringan 1
20 Kontrak Pengujian Lentur Slab Beton Ringan 1
21 Kontrak : Pengujian Struktur Bangunan Gedung RSM. Cicendo -Bandung 1
22 Kontrak : Pengujian Keandalan Struktur Bangunan Gedung Askrindo 1
Uji Siklik
Uji Tekan
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -94
Tabel 3.72. Pelayanan Pengujian pada Laboratorium Struktur dan Konstruksi Bangunan (lanjutan)
NO URAIAN PENGUJIAN JUMLAH PENGUJIAN
23 Kontrak : Pengujian Pembebanan (Loading Test ) 1
24 Kontrak Pengujian Lentur statistik square pile 1
25 Kontrak: Pengujian Pembebanan (Loading Test ) 1
26 Kontrak : Pengujian Lentur Spun Pile dan Sheet Pile 1
27 Kontrak : Sewa Alat dan Personil untuk Lomba KJI X dan KBGI VI 1
28 Kontrak : Pengujian Struktur Bangunan Gedung RSM. Cicendo -Bandung 1
29 Kontrak : Pengujian lentur Statik Plat HCS 1
30 Kontrak : Pengujian lentur Siklik Balok Beton Prategang 1
31 Kontrak ; Pengujian Gedung Kwik Gianggi 1
JUMLAH 273
4. LABORATORIUM TATA BANGUNAN
Ruang lingkup pelayanan di Laboratorium Tata Bangunan adalah: 1. Laboratorium Kenyamanan Bangunan Gedung; 2. Laboratorium Konservasi Energi; 3. Laboratorium Uji Perambatan udara; 4. Laboratorium Uji Ketahanan api;
Tabel di bawah ini menunjukkan jumlah sampel yang diuji berdasarkan jenis pengujian pada tahun 2014.
Tabel 3.73. Pelayanan Pengujian pada Laboratorium Tata Bangunan
NO URAIAN PENGUJIAN JUMLAH PENGUJIAN
1 Kontrak : Pengujian Ketahanan Api Komponen Struktur Dinding 1
2 Kontrak : Pengujian Ketahanan Api Pintu Kebakaran 1
3 Pengujian Ketahanan Api Komponen Struktur Dinding 2480mm 19
4 Pengujian Insulasi bunyi STC 11
5 Pengujian Daya Hantar Panas ( TC) 33
6 Pengujian Ketahanan Api Komponen Struktur Dinding 1060 5
7 Pengujian Ketahanan Api Pintu Kebakaran 1
8 Pengujian Transmitasi Thermal 4
Laboratorium Tata Bangunan Laboratorium Tata Bangunan
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -95
Tabel 3.73. Pelayanan Pengujian pada Laboratorium Tata Bangunan (La NO URAIAN PENGUJIAN JUMLAH PENGUJIAN
9 Pengujian Sifat jalar Api Permukaan 3
10 Pengujian Penyerapan Suara ( Absorpsi bunyi) 7
11 Kontrak : Pengujian tingkat ketahanan Api 1
12 Kontrak : Pengujian tingkat ketahanan Api 1
13 Kontrak : Pengujian tingkat ketahanan Api 1
14 Kontrak : Pengujian Tingkat Ketahanan Api Dinding Partisi 1
15 Kontrak : Pengujian STC 1
16 Kontrak : Pengujian Tingkat Kethananan Api 1
17 Kontrak : Pengujian Tingkat Kethananan Api 1
18 Kontrak : Pengujian Insulasi bunyi (STC) 1
19 Kontrak : Pengujian Tingkat Kethananan Api 1
20 Kontrak : Pengujian Tingkat Kethananan Api pintu 1
21 Kontrak : Pengujian Tingkat Kethananan Api pintu 1
22 Kontrak : Pengujian Tingkat Ketahanan Api Panel Alumunium 1
23 Kontrak : Pengujian Thermal Transmitance dan Ignitability Test 1
24 Kontrak : Pengujian Tingkat ketahanan Api pintu besi 1
25 Kontrak : Pengujian Brangkas dan Filling Kabinet ( Lemari Arsip ) 1
26 Kontrak : Pengujian Tingkat ketahanan Api pintu kayu 1
27 Kontrak :Pengujian Tingkat ketahanan Api pintu besi 3
28 Kontrak : Pengujian Tingkat ketahanan Api pintu 1
29 Kontrak : Pengujian Tingkat ketahanan Api insulasi bunyi 1
30 Kontrak : Pengujian Tingkat ketahanan Api kontrak 3
31 Kontrak : Pengujian Tingkat ketahanan Api bata ringan 1
32 Kontrak : Pengujian insulasi bunyi pintu 1
33 Kontrak : Pengujian Tingkat ketahanan Api pintu 1
34 Kontrak : Pengujian Tingkat ketahanan Api insulasi bunyi 1
35 Kontrak : Pengujian Tingkat ketahanan Api Secure Caabinet 1
36 Kontrak : Pengujian Tingkat ketahanan Api pintu kayu 1
37 Kontrak : Pengujian Tingkat ketahanan Api 1
38 Kontrak : Pengujian Tingkat ketahanan Api 1
39 Kontrak : Pengujian Tingkat ketahanan Api pintu kayu 1
40 Kontrak : Pengujian Daya hantar panas 1
41 Kontrak : Pengujian Tingkat ketahanan Api pintu kayu 1
42 Kontrak : Pemeriksaan Struktur Bangunan Rusun Batan 1
43 Kontrak : Pengujian Tingkat ketahanan api dan insulasi bunyi partisi Gypsum 1
44 Kontrak : Pengujian Tingkat Ketahanan Api 1
45 Kontrak : Pengujian Tingkat ketahanan Api Pintu Kayu 1
46 Kontrak : Pengujia Insulasi Bunyi 1
47 Kontrak : Pengujian Tingkat ketahanan Api Pintu kayu 3
48 Kontrak : Pengujian Tingkat ketahanan Api Pintu besi 2
49 Kontrak : Pengujian Papan Partikel Gypsum dan Mortar siap pakai 1
50 Kontrak : Pengujian Tingkat Ketahanan Api Plat Lantai 1
51 Kontrak : Pekerjaan Pemeriksaan Keandalan Bangunan Gedung Pusat Pertokoan Kings-Bandung
1
52 Kontrak Pengujian Tingkat Ketahanan Api - Plat Lantai 1
53 Kontrak : Pengujian Tingkat Ketahanan Api 1
54 Kontrak Pengujian TKA Panel beton 1
55 Kontrak : Pengujian Tingkat Ketahanan Api 2
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -96
Tabel 3.73. Pelayanan Pengujian pada Laboratorium Tata Bangunan (lanjutan)
NO URAIAN PENGUJIAN JUMLAH PENGUJIAN
56 Kontrak : Pengujian Albi Clad 3
57 Kontrak :Pengujian STC 1
58 Konntrak : Pengujian Ketahanan Api Komponen Struktur Dinding 1
59 Kontrak: Pengujian tingkat ketahahanan api elemen dinding 1
60 Kontrak: Pengujian TKA dan Mortar siap pakai 1
61 Kontrak ;Pengujian TKA pintu besi tungku kecil 1
62 Kontrak : Pengujian Tingkat ketahanan Api 1
63 Kontrak : Pengujian Tingkat ketahanan Api 1
64 Kontrak : Pengujian sifat bakar dan thermal Conductivity 1
65 Kontrak : Pekerjaan Pemerikasaan Keandalan Bangunan Gedung BPJS kesehatan Kantor Cabang Tanggerang
1
66 Kontrak : Pengujian TKA Pintu Kayu Tungku besar 1
67 Kontrak : Pengujian Absorsi bunyi dan Konduktivitas thermal 1
68 Kontrak : Pengujian Tingkat ketahanan Api Tungku Kecil 1
69 Pengujian Sprinkler 3
70 Kontrak : Pengujian Sandwich Panel 1
71 Kontrak : Pengujian Tingkat ketahanan Api 1
72 Kontrak : Pekerjaan Pemeriksaan Keandalan Bangunan Gedung Pusat Pertokoan Kings-Bandung
1
JUMLAH 159
Sumber: Puslitbang Permukiman, 2014
SERTIFIKASI INSTALASI PENGOLAHAN AIR
Lembaga Inspeksi Puslitbang Permukiman dalam melaksanakan sertifikasi mengacu pada SNI-17020-1999 sesuai klausul pada Sistem Mutu Lembaga Inspeksi Nomor : LIP2.PM-0, dan terakreditasi oleh KAN sebagai Lembaga Inspeksi Teknik Tipe A, dengan No. LI–039–IDN.
Sertifikasi IPA dan IPAL yang berada di bawah Balai Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Permukiman telah berhasil melaksanakan 6 (enam) sertifikasi Instalasi Pengolahan Air (IPA) dan 1 (satu) sertifikasi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Terdapat 2 pemohon yaitu PT. Ruhaak Pala dengan kapasitas IPA 100 L/det dan PT. Beta Pramesti tercatat sudah mengajukan permohonan sertifikasi namun dikarenakan permohonan sudah di akhir tahun anggaran 2013 dan realisasi PNBP sesuai peraturan Kementerian Keuangan tidak mungkin dilakukan, maka pelaksanaannya akan ditunda pada tahun 2014. Di bawah ini kami sampaikan data sertifikasi terlampir.
Pelaksanaan Sertifikasi Teknis
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -97
Tabel 3.74. Data Sertifikasi IPA dan IPAL T.A. 2014
NO Tanggal SSBP PERUSAHAAN URAIAN BALAI
1 22-01-2014 PT. MONHAS ANDESRABAT Re-Sertifikasi IPA AMPLP
2 03-02-2014 PT. CITRA NUSANTARA PERSADA Sertifikasi IPA AMPLP
3 07-02-2014 PT. TIRTA SARI MANDIRI Sertifikasi IPA AMPLP
4 10-02-2014 PT. BETA PRAMESTI Sertifikasi IPA AMPLP
5 13-02-2014 LAPI INDOWATER ITB Sertifikasi IPA AMPLP
6 28-04-2014 PT. MUFEN TIRTA INDONESIA Sertifikasi IPA AMPLP
7 20-05-2014 PT. MUFEN TIRTA INDONESIA Sertifikasi IPA AMPLP
8 05-06-2014 PT. LINGGAR BHAKTI TEKNIKA Sertifikasi IPA AMPLP
9 30-06-2014 PT. BIOSEPTIC WATERINDO ABADI Sertifikasi IPA AMPLP
10 17-10-2014 PT. MASWANDI Sertifikasi IPA AMPLP
11 03-11-2014 PT. TJAKRINDO MAS Sertifikasi IPA AMPLP
12 10-11-2014 PT. CITRA KARYA INDORAYA Sertifikasi IPA AMPLP
13 17-11-2014 PT. SINAR GUNA ENERGI Sertifikasi IPA AMPLP Sumber: Puslitang Permukiman, 2014
A D V I S T E K N I S
Pelaksanaan advis teknis sejak 3 (tiga) tahun terakhir terus mengalami kenaikan seperti diperlihatkan pada gambar di bawah ini. Pada tahun 2014 telah dilaksanakan kegiatan advis teknis di 13 Propinsi dengan jumlah pelaksanaan advis teknis sebanyak 40 kegiatan. Berdasarkan gambar dibawah ini terlihat bahwa terdapat trend peningkatan pelayanan yang signifikan pada 4 tahun terakhir.
-
2
4
6
8
10
12
14
th 2009 th 2010 th 2011 th 2012 th 2013 th 2014
IPA 2 8 5 7 8 13
IPAL 0 0 0 1 1 0
Jum
lah
Ser
tifi
kasi
Progres Sertifikasi
Gambar 3.19 Progres Sertifikasi tahun 2009 - 2014
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -98
Pelaksanaan advis teknis untuk tahun 2014, meliputi advis teknis bidang bangunan gedung, IPA Fiber reinforced glass, Tempat Pembuangan Akhir Sampah, Penataan Kawasan, Rusunawa dan Toilet mobile yang dilaksanakan di 13 (sembilan) propinsi. Total layanan advis teknis pada tahun 2014 mencapai 40 kegiatan yang meliputi:
Tabel 3.75. Jumlah layanan Advis Teknis Puslitbang Permukiman T.A. 2014
NO KEGIATAN ADVIS TEKNIS LOKASI
1 Observasi Kerusakan pasca Gempa Kebumen Kebumen
2 Uji teknis Bangunan eksisting Gedung Pusdata LAPAN Penginderaan jauh Jakarta
3 Pertimbangan teknis Masjid Islamic Center Mataram NTB
4 Identifikasi Kerusakan Pasca Banjir di Kota Manado dan Sekitarnya Manado
5 Penurunan tanah lokasi Parkir Bungalow Wisma Griya Sabha DPR RI Cisarua Bogor Bogor
6 Instalasi Pengolahan Air Limbah Tahu dan Pengolahan Leachate bekerja maksimal Temanggung
7 Investigasi awal pada Kondisi bangunan GKN Mamuju Kemen Keu Mamuju
8 Uji Kelayakan Gedung Keuangan Negara Semarang I Semarang
9 Pemeriksaan Struktur. Komplek Gedung Rukan Cendra wasih Permai Samarinda
10 Pemeriksaan Keandalan Bangunan Pusat Pengo- lahan data dan Dokumen Perpajakan Jakarta
11 Pemeriksaan keandalan struktur bangunan gedung Asrama Pusdiklat Kekayaan Negara dan Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan
Jakarta
12 Pertimbangan teknis kelaikan bangunan Gedung A Kantor Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara
Jakarta
13 Pengujian keandalan struktur Bangunan RSUD Kelas B Cianjur Cianjur
14 Pemeriksaan Bangunan BPJS Kesehatan Kantor Cabang Tangerang Tangerang
15 Pengujian Keandalan Bangunan Gedung Akademi Keperawatan Tarakan Tarakan
16 Pengujian Keandalan Bangunan Masjid Raya Kota Tarakan
17 Pengujian Keandalan Bangunan Rumah Susun BATAN Jakarta
18 Tindak Lanjut Advis Teknis Pembangunan Gedung KPP Pratama Kotamobagu Sulawesi utara
19 Pengujian Keandalan Bangunan Gedung Istana Kepresidenan Bogor Bogor
20 Pengujian Keandalan Gedung Istana Kepresidenan Tampak Siring Bali Bali
21 Pengujian Kelayakan Huni Bangunan Wisma di IPDN Kampus Jabar
22 Pengujian Keandalan Bangunan Gedung Sekretariat Wakil Presiden Jakarta
0
2
4
6
8
10
12
14
thn 2009 thn 2010 thn 2011 thn 2012 thn 2013 thn 2014
7
9
5 6
9
13
Jumlah Lokasi Advis Teknis
Jumlah Lokasi
Gambar 3.20. Progres Pelayanan Advis Teknis Per Tahun
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -99
Tabel 3.75. Jumlah layanan Advis Teknis Puslitbang Permukiman T.A. 2014 (Lanjutan)
NO KEGIATAN ADVIS TEKNIS LOKASI
23 Penilaian Bangunan Gedung Kantor DPRD Kota Bandung Jabar
24 Pemeriksaan struktur banghunan gedung Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priuk
Jakarta
25 Pemeriksaan Kondisi Gedung Kantor Kementerian Luar Negeri Jakarta
26 Pemeriksaan Keandalan Bangunan Gedung Istana Kepresidenan Cipanas Cianjur Cianjur
27 Pengujian Kelayakan Bangunan Gedung Stadion Bandung Lautan Api Jabar
28 Pemeriksaan /pengujian Struktur Bangunan Lt. II/Penghubung Gedung Radius Prawiro dgn Gedung RM Notohamiprodjo Pasca Kebakaran
Jakarta
29 Pemeriksaan keandalan Bangunan Gedung Distarcip Pasca Kebakaran Jabar
30 Pemeriksaan pembangunan gedung Asrama Lanjutan Badan Diklat Provinsi Sulteng Sulteng
31 Pengujian Struktur Heliport Sekretariat Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan Jakarta
32 Penurunan (Settlement) Tanah Pada Bangunan Jakarta
33 Inspeksi detail Penilaian kelayakan Lahan Parkir Basement Sekwapres Jakarta
34 Penilaian Kehandalan Bangunan Kantor Kecamatan Loa Janan Ilir Pemerintah Kota Samarinda
Samarinda
35 Pemeriksaan Keandalan Bangunan Gedung Istana Kepresidenan Yogyakarta Yogyakarta
36 Pemeriksaan Gedung Balai Wilayah Sungai Papua Jakarta
37 Pengecekan perencanaan konsep model pemanfaatan air hujan men jadi air bersih Dinas Tata Kota Kebersih an Pertaman- an dan Pema kamanTanju ng Pinang
Tanjung Pinang
38 Pendampingan penerapan konsep drainase berwawasan lingkungan sub reservoir air hujan menuju zero run off Wali Kota Palembang
Palembang
39 Uji Kelayakan Teknologi Ipal Komunal dengan Kombinasi Sistem Anaerobik dan Sistem Semi Aerobik
Jakarta
40 Pengujian Perkolasi tanah di Kampus PU Jakarta Jakarta
PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK (PNBP)
Penerimaan Negara Bukan Pajak yang dihasilkan oleh Puslitbang Permukiman merupakan pelaksanaan salah satu fungsi yang didasarkan pada sumber daya yang dimiliki oleh Puslitbang Permukiman. PNBP ini memberikan gambaran kontribusi unit organisasi dalam meningkatkan pendapatan negara. Dengan adanya revisi tersebut maka Pagu Keseluruhan Pusat Litbang Permukiman yang semula Rp. 112.779.550.000 (seratus dua belas milyar tujuh ratus tujuh puluh sembilan juta lima ratus lima puluh ribu rupiah) naik menjadi Rp. 113.573.746.000 (seratus tiga belas milyar lima ratus tujuh puluh tiga juta tujuh ratus empat puluh enam ribu rupiah. Penambahan pagu ini tidak terlepas karena pencapaian Penerimaan Negara Bukan Pajak yang melebihi target semula Rp. 2.155.000.000 (Dua milyar seratus lima puluh lima juta rupiah) menjadi Rp 5.138.500.000 (Lima milyar seratus tiga puluh delapan juta lima ratus ribu rupiah) atau naik sebesar Rp. 2.983.500.000 (Dua milyar sembilan ratus delapan puluh tiga juta lima ratus ribu rupiah) atau 138,44%.
Namun demikian, penambahan pagu penerimaan PNBP ini belum dapat dicairkan untuk pemanfaatannya pada TA.2014 dikarenakan batas akhir antara pencairan dengan penyelesaian revisi di Direktorat Jenderal Anggaran terkalu sempit. Dilihat dari perkembangannya realisasi penerimaan PNBP Puslitbang Permukiman mengalami peningkatan dari tahun ke tahun seperti terlihat pada gambar di bawah ini.
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -100
Gambar 3.21. Realisasi Penerimaan PNBP Tahun 2009 – 2014
3.2.4.2 INISIASI DAN KERJASAMA
Pada TA 2014 telah ditandatangani sebanyak 17 (tujuh belas) dokumen Kesepakatan Perjanjian Kerjasama (PKS), 5 (lima) dokumen diperlukan diskusi lebih lanjut dengan mitra kerjasama dan akan dilanjutkan pada tahun anggaran 2015.Selain itu terdapat 2 (dua) buah amandemen terhadap aflikator teknologi pengolahan air limbah (IPAL) dan Instalasi Pengolahan Air Minum (IPA). Secara lebih lengkap seluruh perjanjian kerjasama yang telah dilakukan pada Tahun 2014 dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 3.76. Daftar Perjanjian Kerjasama Puslitbang Permukiman dan Mitra T.A. 2014
No. No. Dokumen
Uraian Perjanjian Kerjasama
(PKS)
Masa Berlaku (tahun)
Lingkup Kerjasama Pelaksana
1.
55/Dek/01/DAU/II/2014 01/KS-NK/Lp/2014 Ttd : Yogjakarta ,19 Februari 2014.
PKS Puslitbang Permukiman dan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Islam Indonesia Penelitian dan Pengembangan Infrastruktur tahan gempa.
5 Pengkajian, pengujian, dan pengembangan teknologi hasil litbang bidang infrastruktur tahan gempa;
Penyelenggaraan diseminasi dan pelatihan sumber daya manusia bidang kegempaan;
Pemanfaatan hasil penelitian dan pengembangan bidang kegempaan;
Pemanfaatan hasil penelitian dan pengembangan bidang kegempaan;
Balai Struktur dan Konstruksi
Balai Bahan Bangunan
Bidang Standar dan Diseminasi
-
1.000.000
2.000.000
3.000.000
4.000.000
5.000.000
6.000.000
2009 2010 2011 2012 2013 2014
Pagu PNBP 734.941 1.535.3 1.516.1 1.464.3 1.821.6 5.138.5
Ru
pia
h
Realisasi Penerimaan PNBP
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -101
Tabel 3.76. Daftar Perjanjian Kerjasama Puslitbang Permukiman dan Mitra T.A. 2014 (Lanjutan)
No. No. Dokumen
Uraian Perjanjian Kerjasama
(PKS)
Masa Berlaku (tahun)
Lingkup Kerjasama Pelaksana
2 No.02/KS-NK/LP/2014 No.02/5-Dir/TRC/1/2014
PKS PT Tribina Reinforced Composites dan Puslitbang Permukiman Produksi dan Pemasaran Teknologi Hasil Litbang Bidang Permukiman
5 Pengembangan model pabrikasi teknologi pengolahan air limbah tangki septik sistem Biority; pengolahan air mineral isi ulang, pembuatan konstruksi bangunan rumah knockdown, IPAL .
Penyelenggaraan sosialisasi promosi dan penjualan produk litbang
Produksi secara massal model pabrikasi teknologi pengolahan air limbah tangki septik sistem Biority;
Pemasaran dan penyebarluasan kepada masyarakat.
Uji kendali mutu
Balai AMPL
Balai Struktur dan Konstruksi
Balai Bahan Bangunan
3 03/KS-NK/Lp/2014 dan 450/MW/V/2014
PKS PT Maswandi dan Puslitbang Permukiman Produksi dan Pemasaran Teknologi Hasil Litbang Bidang Permukiman
5 Pengembangan Model Pabrikasi Teknologi Instalasi Pengolahan (IPA) Mobile
Produksi secara massal model pabrikasi teknologi Instalasi Pengolahan (IPA) Mobile
Pemasaran dan penyebarluasan kepada masyarakat.
Uji kendali mutu
Balai AMPL
4 04/KS-NK /Lp/2014 dan 050/158/Bappeda,
PKS Puskim dan Bappeda Pemerintah Kabupaten Bengkayang Penerapan Teknologi Hasil Penelitian dan Pengembangan Bidang Permukiman di Kabupaten Bengkayang
5 Pembangunan unit produksi bahan bangunan
Penerapan Teknologi Rumah Instan Sehat Sederhana (RISHA).
Promosi dan sosialisasi teknologi hasil litbang bidang permukiman.
Balai Bahan Bangunan
5 075/01/5.2.01-PKS/2014 dan 05/KS-NK/Lp/2014
PKS Puskim dan Dinas Tata Kota Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman Pemerintah Kota Tanjung Pinang Kepri
5 Penerapan Hasil Penelitian dan Pengembangan Bidang Permukiman dalam Rangka Pemangunan Infrastruktur Permukiman di Kota Tanjung Pinang
Balai Bahan Bangunan
Bidang Standar dan Diseminasi
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -102
Tabel 3.76. Daftar Perjanjian Kerjasama Puslitbang Permukiman dan Mitra T.A. 2014 (Lanjutan)
No. No. Dokumen
Uraian Perjanjian Kerjasama
(PKS)
Masa Berlaku (tahun)
Lingkup Kerjasama Pelaksana
6 06/KS-NK/Lp/2014 dan 52/HKM-ORG/PK/VI /2014
PKS Puskim dan Dinas PU Pemprov Gorontalo Penerapan Teknologi Tepat Gunan Hasil Litbang Permukiman
5 Penelitian, pengkajian, pengembangan dan penerapan teknologi rumah sederhana
Sosialisasi dan promosi teknologi rumah sederhana
Advis teknis dan alih teknologi
Pengendalian mutu
Pelatihan sumber daya manusia
Bidang Standar dan Diseminasi
Balai Bahan Bangunan
7 113-3- MARKETING14 07/KS-NK/Lp/2014
PKS PT Lafarge Cement Indonesia dan Puslitbang Permukiman
3 Pengembangan dan Penerapan Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA) dalam Program ‘Rumahku’ Lafarge
Balai PL
Balai Struktur dan Konstruksi
8 08/KS-NK/Lp/2014 dan 05/NK/LsPro/B2TKS/VII/2014
PKS Balai Besar Teknologi Kekuatan Struktur BPPT dan Puslitbang Permukiman
3 Pengujian terkait dukungan terhadap kegiatan sertifikasi produk lembaran bitumen bergelombang
Balai Struktur dan Konstruksi
9 09/KS-NK/Lp/2014 dan 007.3/2048/VIII/SET
PKS Puskim dan Pemereintah Provinsi Sulawesi Barat
5 Pembangunan Prototipe Rumah Murah
Balai PTPT Makasar
10 PKS No: legal/01/09/2014 dan 10/KS-NK/Lp/2014
PKS CV Better Solutions dan Puslitbang Permukiman
3 Penerapan Teknologi RISHA Balai PL
11 No : 023/SPK/IX/SIP/2014 dan 11/KS-NK/Lp/2014
PKS PT Saptaradha Indonesia Persada dan Puslitbang Permukiman
3 Penerapan Teknologi RISHA dan RUSPIN
Balai PL
12 12/KS-NK/Lp/2014
PKS Puskim dan KODAM IX UDAYANA Penerapan Teknologi Hasil Penelitian dan Pengembangan Bidang Permukiman
5 Penyiapan lahan siap bangun untuk pembangunan prototipe teknologi RISHA (Rumah Instan Sederhana Sehat);
Pembangunan prototipe RISHA;
Alih teknologi RISHA;
Balai Bahan Bangunan
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -103
Tabel 3.76. Daftar Perjanjian Kerjasama Puslitbang Permukiman dan Mitra T.A. 2014 (Lanjutan)
No. No. Dokumen
Uraian Perjanjian Kerjasama
(PKS)
Masa Berlaku (tahun)
Lingkup Kerjasama Pelaksana
13 07A /KS-NK/Lp/2014
610/1484.1./35.73.303/14
PKS Puskim dan DKP Kota Malang Penerapan Teknologi Tepat Guna hasil Litbang Bidang Permukiman
5 Pengelolaan teknologi hasil litbang bidang pengolahan air limbah dan persampahan di Kelurahan Kota Lama , Kecamatan Kedung Kandang, Kota Malang Provinsi Jawa Timur
Balai AMPL
14 07B/KS-NK/Lp/2014
90/426.3/35.73.301/2014
PKS Puskim dan DPU Kota Malang Penerapan Teknologi Tepat Guna hasil Litbang Bidang Permukiman
5 Pengelolaan teknologi hasil litbang bidang air minum di Kelurahan Kota Lama , Kecamatan Kedung Kandang, Kota Malang Provinsi Jawa Timur
Balai AMPL
15 03 B/KS-NK/Lp/2014
027/404.11-SL-Dkp
PKS Puskim dan DKP Kota Bogor Penerapan Teknologi Tepat Guna hasil Litbang Bidang Permukiman
5 Pengelolaan teknologi bidang pengolahan air minum, air; limbah dan persampahan di Kampung Lija Desa Sukaresmi, Kecamatan Megamendung Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat
Balai AMPL
16 03 A /KS-NK/Lp/2014 PKS Puskim dan Din Perkim TR Kota Depok Penerapan Teknologi Tepat Guna hasil Litbang Bidang Permukiman
5 Pengelolaan teknologi pengolahan air minum, air; limbah dan persampahan di Kelurahan Kemiri Muka Kecamatan Beiji, Kota Depok Provinsi Jawa Barat .
Balai AMPL
17 13/KS-NK/Lp/2014 dan No. MoU-01/GKN.9/2014
PKS Puskim dan Sekretariat Perwakilan kemenkeu Prov.Sulawesi Barat
5 Pemeriksaan /investigasi Teknis Struktur Bangunan Gedung Keuangan Negara Mamuju
Balai Struktur dan Konstruksi
Balai Tata Bangunan
Sumber: Puslitang Permukiman, 2014
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -104
3.2.4.3 DISEMINASI DAN SOSIALISASI
Pelaksanaan kegiatan yang langsung dirasakan manfaatnya dan diterima oleh stakeholders adalah kegiatan diseminasi NSPM dan sosialisasi hasil litbang. Pelaksanaan diseminasi pada Tahun 2014 berlangsung di 12 (dua belas) lokasi/ propinsi. Progres pelaksaan diseminasi dan sosialisasi dari tahun 2009 s.d 2013 terlihat pada gambar dibawah ini.
Tabel 3.77. Diseminasi NSPM dan Teknologi Hasil Litbang T.A. 2014
NO LOKASI PELAKSANAAN MATERI DISEMINASI
Diseminasi NSPM
1 DI. Yogjakarta 19-20 feb Diseminasi tentang struktur dan konstruksi bangunan
2 Tanjung pinang 26-27 feb Diseminasi tentang SNI dan RSNI Beton
3 Bandung 10-12 Maret pembekalan tenaga diseminasi
4 Palu 16-17 April diseminasi tentang air bersih
5 Maluku 6-7 Mei Diseminasi tentang SLF
6 Bandung 12-13 Mei Diseminasi tentang AHSP
7 Gorontalo 21-22 Mei Diseminasi tentang SNI dan RSNI Beton
8 Jawa timur 13 – 14 Mei Diseminasi tentang SNI dan RSNI Beton
9 Mamuju 11-12 juni Diseminasi tentang SNI dan RSNI Beton
10 Lombok 27-Nop Diseminasi tentang SNI bangunan tahan gempa
11 Jakarta Desember diseminasi tentang SNI pracetak dan prategang
Diseminasi Teknologi hasil litbang
1 Gorontalo 21-22 Mei Diseminasi Teknologi Tepat Guna di Provinsi Gorontalo
Sumber: Puslitang Permukiman, 2014
thn 2009 thn 2010 thn 2011 thn 2012 thn 2013 thn 2014
5
7
9 10
9
12
Jumlah Lokasi Diseminasi dan Sosialisasi
Gambar 3.22. Progres Pelaksanaan Diseminasi dan Sosialisasi Per Tahun
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -105
Gambar 3.23 Pelaksanaan Diseminasi dan Sosialisasi Hasil Litbang
Selain Diseminasi NSPM dan Teknologi Hasil litbang melalui metoda tatap muka, pelaksanaan diseminasi dan sosialisasi teknologi bidang permukiman juga dilaksanakan melalui pelaksanaan pameran dan pelatihan. Keikutsertaan pada pameran tahun 2014 antara lain terdiri dari:
Tabel 3.78. Pameran Hasil Litbang
NO. EVENT KEGIATAN PAMERAN TANGGAL PELAKSANAAN LOKASI
1. Pameran The 5th Regional 3R Forum in Asia & The Pacific 2014
25 – 27 Februari 2014 Gedung htl Sangrila Surabaya –Jawa Timur
2. Pameran Megathrust Direx Exercise (penanggulangan Bencana)
20 – 22 Maret 2014 Komplek GOR Agus Salim Padang ,Sumatera Barat
3. Pameran Kecil dalam rangka pengukuhan Prof. Riset Puskim
3 April 2014 Gd.Sapta Taruna Jakarta
4. Pameran Sanitasi tk Propinsi Jawa Barat 15 April 2014 Hotel Aston Bandung
5. Pameran Climate Change Education Forum 2014
1 – 4 Mei 2014 JCC Senayan - Jakarta
6. Pameran Teknologi Tepat Guna Tk Propinsi Jawa Barat
8 – 11 Mei 2014 Stadion Bentang Lembang
7. Pameran Pekan Inovasi Sumatera Utara 2014 21 - 25 Mei 2014 GOR Gedung Serba Guna
8. Pameran Pekan Lingkungan Hidup 29 Mei – 1 Juni 2014 JCC Senayan - Jakarta
9. Pameran dan Kolokium Hasil Litbang Permukiman 2014
17 – 18 Juni 2014 Gedung Grha Wiksa Praniti - Bandung
10. Pameran Hari Koperasi UKM 2014 19 - 22 Juni 2014 Lap.Merdeka kota Medan NTT
11. Pameran Teknologi Tepat Guna Nasional - 2014
19 – 23 Juni 2014
Stadion Madya Sempaja – Samarinda Ambon
12. Pameran Hari Kebangkitan Teknologi Nasional 2014
9 – 12 Agustus 2014 Gd BPPT- Jakarta
13. Pameran Earoph World Congres 2014 9 – 12 Agustus 2014 Hotel Borobudur -Jakarta
14. Pameran Hari Kebangkitan Teknologi Nasional 2014 Jateng
9 – 12 Agustus 2014 Kawasan Rumah Jabatan Bakorwil Jateng-Pekalongan
15. Pameran City Sanitation Summit 2014 17- 19 September 2014 Gd . Sabuga –ITB Bandung
Sumber: Puslitang Permukiman, 2014
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -106
Tabel 3.78. Pameran Hasil Litbang (lanjutan)
NO. EVENT KEGIATAN PAMERAN TANGGAL PELAKSANAAN LOKASI
16. Pameran Pekan Inovasi & Teknologi 23 -26 September 2014 DCC – Surabaya JawaTimur
17. Pameran Hari Habitat 2 - 3 Oktober 2014 JSS Senayan Jakarta
18. Pameran Indonesia Healty City Confrence Expo 21- 22 Oktober 2014 Htl Paradise- Bali
19. Pameran Teknologi Pra cetak SPM Bidang Permukiman
4 – 5 Nopember 2014 Gd.Sapta Taruna Jakarta
20. Pameran Soft Soils/ Unpar 21-23 Oktober 2014 Hotel Mercure Bandung
21. Pameran Konstruksi Indonesia 2014 5 – 7 Nopember 2014 JSS Senayan Jakarta
22. Pameran Sanitasi Tingkat Nasional (KSM) Sarimas
25 – 27 Nopember 2014 Hotel Mercure Ancol - Jakarta
23. Pameran & Launching dlm rangka Hari Bhakti PU 2014
27 - 28 Nopember 2014 Komplek PU – Pendopo Jakarta
24. Pameran & Pasar Malam Sekaten Jogyakarta 28 Nop 2014 - 3 Januari 2015
Alun Alun Utara kota Jogyakarta
3.2.4.4 SEMINAR DAN KOLOKIUM
Pada tahun anggaran 2014, Puslitbang permukiman mengadakan kolokium hasil litbang dan seminar. Kolokium merupakan kegiatan rutin yang diselenggarakan oleh Pusat Litbang Permukiman setiap tahun sebagai wadah untuk mempublikasikan hasil penelitian dan pengembangan yang telah dilakukan dalam tahun anggaran sebelumnya. Sedangkan penyelenggaraan seminar nasional dan internasional bertujuan untuk berbagi pengalaman, informasi, dan gagasan baik sebagai hasil riset maupun hasil kegiatan nyata dalam bidang perumahan permukiman sekaligus sebagai upaya penyebarluasan Hasil/Produk, Teknologi, Struktur, dan Norma Standar Pedoman (NSP)
1. KOLOKIUM HASIL LITBANG BIDANG PERMUKIMAN TAHUN 2014
Acara ini berlangsung selama dua hari dari mulai tanggal 17 – 18 Juni 2014 di Grha Wiksa Praniti, Jl.Turangga Bandung. Tema acara kolokium tahun 2014 adalah “Inovasi Bidang permukiman untuk mewujudkan infrastruktur yang handal”. Rangkaian acara kolokium terdiri dari acara pembukaan dengan sesi keynote speech, kemudian dilanjutkan acara Talk show dengan host Tina Talisa, fun learning education dan presentasi hasil litbang. Selain itu pula terdapat open house dan pameran produk hasil litbang
Gambar 3.24. Pelaksanaan Pameran
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -107
Kegiatan tersebut untuk mendiskusikan semua hasil litbang bidang permukiman di tahun 2013 sebagai salah satu bentuk pertanggung jawaban atas pelaksanaan kegiatang litbang oleh para peneliti dan perekayasa Pusat Litbang Permukiman. Selain Kepala Balitbang PU bapak Waskito Pandu, dihadiri pula oleh staf Ahli Menteri Pekerjaan Umum Bidang keterpaduan pembangunan bapak Danis Hidayat, dan Kepala Pusat Litbang Permukiman Ibu Anita Firmanti.
2. 4th INTERNATIONAL SEMINAR ON TROPICAL ECO-SETTLEMENTS (ISTEcS)
Seminar dilaksanakan bersamaan dengan 3rd International Conference on Sustainable Built Environment. Event ini dapat terselenggara berkat kerja sama antara Puslitbang Permukiman dengan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia. Seminar dilaksanakan dalam dua hari, 21 s.d. 22 Oktober 2014. Selama dua hari seminar ini selalu diawali dengan sesi presentasi oleh keynote speaker yang kemudian dilanjutkan dengan sesi presentasi oleh para pemakalah (di dalam kelas). Acara dibuka secara resmi oleh Kepala Puslitbang Permukiman (mewakili Kepala Badan Litbang Kementerian PU) didampingi oleh Rektor Universitas Islam Indonesia. Pada hari kedua, acara ditutup secara resmi oleh Dekan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan. Pada sesi pararel (di dalam kelas) dipresentasikan paper yang melingkupi lima subtema seminar, yaitu : Urban / Rural Environment & Settlements dengan 16 paper, Building & Construction dengan 19 paper, Infrastructur dengan 8 paper, Policy & Management dengan 6 paper dan Coastal City dengan 7 paper. Peserta yang hadir pada seminar ini berjumlah ± 180 orang.
Gambar 3.25. Pelaksanaan Kolokum Hasil Litbang
Gambar 3.26. Pelaksanaan Seminar
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -108
Peserta yang hadir tersebut terdiri dari praktisi, profesional dan akademisi. Sedangkan peserta seminar yang mempresentasikan hasil penelitian dan pandangannya sebanyak 54 orang.
3. SEMINAR RUMAH TRADISIONAL (Rangkaian Seminar Jelajah Arsitektur 2014)
Seminar Nasional Rumah Tradisional merupakan wahana dalam mengangkat transformasi nilai-nilai arsitektur tradisional. Peran Puslitbang Permukiman sebagai pendorong berbagai inovasi dan penemuan yang aplikatif dalam rekayasa bangunan. Seminar dilaksanakan selama dua hari, 19 s.d. 20 November 2014. Hari pertama terdiri dari sesi pemaparan dari keynote speaker dan sesi pararel (presentasi oleh pemakalah). Sesi pararel terbagi menjadi tiga kelas sesuai dengan topik seminar. Malam harinya diadakan workshop Quo Vadis Arsitektur Tradisional yang dihadiri oleh perwakilan dari masing-masing institusi / perguruan tinggi yang hadir. Hari kedua kunjungan lapangan ke Desa Tradisional Bayan dan Senaru yang terletak di Lombok Utara. Peserta yang hadir pada seminar ini berjumlah ± 150 orang. Peserta yang hadir tersebut terdiri dari praktisi, profesional dan akademisi. Full-paper yang masuk sebanyak 59. Sedangkan peserta seminar yang mempresentasikan hasil penelitian dan pandangannya sebanyak 55 orang.
Gambar 3.27.. Pelaksanaan Seminar Rumah Tradisional
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -109
3.2.4.5. PUBLIKASI JURNAL ILMIAH Dalam rangka mendukung pencapaian Sasaran Kinerja Pegawai, khususnya untuk pada pejabat fungsional maka Puslitbang Permukiman telah menerbitkan beberapa jurnal dengan perincian sebagai berikut.
Tabel 3.79. JURNAL PERMUKIMAN Vol. 9 No. 1, April 2014
No. Judul Tulisan Penulis
1. Kriteria Desain Drainase Kawasan Permukiman Kota Berwawasan Lingkungan Design Criteria Of The Urban Area Sustainable Drainage For Human Settlements
Sarbidi
2. Model Permukiman Kawasan Tepian Sungai, Kasus : Permukiman Tepian Sungai Kahayan Kota Palangkaraya Urban Riverside Settlement Model, Case : Kahayan Riverside Settlement, Palangkaraya
Noor Hamidah, R. Rijanta, Bakti Setiawan, Muh. Aris Marfai
3. Kenyamanan Termal Pada Ruang Iklim Di Dua Daerah Dengan Karakteristik Iklim Yang Berbeda, Studi Kasus : Malang dan Surabaya Thermal Comfort On Thermal Chamber In Two Different Climate Regions, Case Study : Malang and Surabaya
Muhammad Nur Fajri Alfata, Agung Murti Nugroho, Sri Nastiti Ekasiwi
4. Kinerja Bangunan Desain Pasif Berdasarkan Simulasi Ecotect Dan Pengukuran Lapangan, Studi Kasus : Bangunan Konvensi Grha Wiksa Praniti, Bandung Building Performance Of Passive Design Based On Ecotect Simulation And Field Measurement, Case Study : Convention Center Building Grha Wiksa Praniti, Bandung
Yuri Hermawan Prasetyo
5. Uji Kualifikasi Fasilitas Pengukuran Absorpsi Bunyi Di Ruang Dengung Multiguna Pusat Litbang Permukiman Qualification Test Of Sound Absorption Measurement Facility In Multiuse Reverberation Room
Fefen Suhedi
Sumber: Puslitang Permukiman, 2014
Tabel 3.80. MASALAH BANGUNAN, Vol. 49 No. 1 Juli 2014
No. Judul Tulisan Penulis
1. Pengelompokkan Rumah Berdasarkan Jarak Ke Akses Fasilitas Umum House Clustering Based On Distance To Public Facilities
Yulinda Rosa
2. Aplikasi Instalasi Pengolahan Air Konstruksi Fibre Resin Plastic (IPA-FRP) The Application Of Fibre Resin Plastic Construction Water Treatment Plant
Atang Sarbini .
3. Penerapan Teknologi (Prototipe) Pengolahan Air Laut/Air Payau Di Pulau Palue Dan Pulau Semau - Appliying Sea Water Plant Technology (Prototype) In Palue and Semau Mohamad Tohir
Mohamad Tohir
4. Pengembangan Unit Produksi Bata LUSI (Lumpur Sidoarjo) Sebagai Upaya Menciptakan Peluang Usaha Dan Meningkatkan Ekonomi Masyarakat Development of LUSI Brick Production Unit As An Effort In Creating Business Opportunity And Improving People’s Welfare
Lasino
5. Teknologi Dan Konstruksi Rumah Tradisional Toraja (Tongkonan) Technology And Construction Of Toraja Traditional House(Tongkonan)
St. Hadidjah Sultan, Karina Mayasari
Sumber: Puslitang Permukiman, 2014
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -110
Tabel 3.81. JOURNAL of HUMAN SETTLEMENTS, Vol. 6 No. 1 July 2014
No. Judul Tulisan Penulis
1. Development Of Concrete Block By Using Asphalt Tailing As Aggregate Subsitution
WS. Witarso, Lasino
2. Utilization Of Bamboo As Reinforcement In Plastered Bamboo Mat Panel Andriati Amir Husin, Fanji Sanjaya, Achmad Hidayat Effendi
3. The Coal Waste As Low-Cost Building Materials Has Participation Role To Support The Preserve Of Environment
WS. Witarso
4. Typology of Malay Traditional House Rumah Lontiok And Its Response To The Thermal Environment
Yuri Hermawan Prasetyo, Muhammad Nur Fajri Alfata, Anikmah Ridho Pasaribu
5. Stydy Of Bio-membrane System Application For Wastewater Reuse In Urban Areas, A Case Study In The City Of Bandung
Ida Medawaty, Elis Hastuti
Sumber: Puslitang Permukiman, 2014
Tabel 3.82 JOURNAL of HUMAN SETTLEMENTS, Vol. 6 No. 2 September 2014
No. Judul Tulisan Penulis
1. Tenant’s Satisfactory Perceptual Level, Toward Kemayoran Rental Public Housing Attributes
Harri A. Setiadi
2. Developing of The Eco-Drainage System for Human Settlements in Urban Area Sarbidi
3. Financial Economic and Environmental Fasibility of Laminated Bamboo Dimas Hastama Nugraha
4. Prototype and Business Plan of Gewang Laminated Board Production Unit in South East Nusa
Rudi Setiadji, Rusli
5. Selecting Structural Materials Involving Multiple Criteria
Wahyu Wuryanti
Sumber: Puslitang Permukiman, 2014
Tabel 3.83. JURNAL PERMUKIMAN Vol. 9 No. 2, Agustus 2014
No. Judul Tulisan Penulis
1. Penerapan Teknologi Pengolahan Air Secara Terpadu Di Permukiman Kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) The Application Of Integrated Water Treatment In The Watershed Settlement Area, Case Study : Citarik Watershed Area, Sub Watershed Area Of Upstream Citarum
Elis Hastuti, Ida Medawaty, Lia Yulia Iriani, Reni Nuraeni
2. Faktor Penentu Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Pengelolaan Sampah Perkotaan Determinant Factor Of Greenhouse Gas Emission In Urban Waste Management
Tuti Kustiasih, Lya Meylany, Fitrijani Anggraini, Sri Darwati
3. Peta Kondisi Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) Map of Technical Condition Of Sewage Sludge Treatment Plant (SSTP)
Fitrijani Anggraini, Rudy R. Effendi, Tibin R. Prayudi, Yulinda Rosa, Sugeng Paryanto
4. Kinerja Sistem Struktur Rumah Tradisional Ammu Hawu Dalam Merespon Beban Seismik Performance Of Ammu Hawu Structure System In Responding Seismic Load
I Ketut Suwantara, Putu Ratna Suryantini
5. Sistem Rating Bangunan Hijau Indonesia Rating System Bangunan Hijau Indonesia
Ade Erma Setyowati, Muhammad Nurfajri Alfata, Andreas Wibowo
Sumber: Puslitang Permukiman, 2014
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -111
Tabel 3.84 JURNAL PERMUKIMAN Vol. 9 No. 3, November 2014
No. Judul Tulisan Penulis
1. Kajian Adsorbsi Nata de Coco Untuk Pengolahan Air Sungai Yang Tercemar Logam Berat Cu, Cd, Dan Cr Study Of Nata De Coco Adsorption For River Water Treatment Contamined with Heavy Metal of Cu, Cd, And Cr
Rydha Riyana Agustien, Siti Dahniar Indrayanti, Elis Hastuti
2. Perilaku Statik dan Dinamik Dinding Geser Rangka Laminated Veneer Lumber Dengan Panel Fiber Cement Board The Static And Dynamic Behavior of Shear Wall With Laminated Veneer Lumber Frame And Fiber Cement Board Sheathed
Maryoko Hadi
3. Zonasi Wilayah Pesisir Akibat Kenaikan Muka Air Laut Coastal Area Zoning Due To Sea Level Rise
Andik Isdianto, Wahyudi Citrosiswoyo, Kriyo Sambodho
4. Housing Careers Di Indonesia Sebagai Studi Kasus Kota Bandung Housing Careers In Indonesia, Bandung City As A Case Study
Yulinda Rosa
5. Pengukuran Resistansi Termal Bahan Bangunan Dengan Metode Aliran Kalor Dalam Lingkungan Terkondisi Assesment Of Building Material Thermal Resistance By Using Heat Flux Method In Conditioned Environment
Fefen Suhedi
Sumber: Puslitang Permukiman, 2014
3.2.5 PENGHARGAAN KEPADA PUSLITBANG PERMUKIMAN TAHUN 2014
Selama tahun 2014, Puslitbang Permukiman telah memperoleh penghargaan berikut ini:
1. Penghargaan kepada Satker Puslitbang Permukiman sebagai Satker dengan pengelolaan BMN terbaik kedua di lingkungan Kementerian PU.
2. Penghargaan untuk Teknologi Gewang Laminasi sebagai juara 1 kategori Teknologi Tepat Guna pada Karya Konstruksi Indonesia.
3. Penulis Buku Terbaik Kedua untuk Prof. (R) Dr. Ir. Arief Sabaruddin, CES. (Peneliti Utama Pusat Litbang Permukiman) di lingkungan Balitbang PU.
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -112
4. Peneliti utama Terbaik untuk Prof. (R) Dr. Ir. Arief Sabaruddin, CES. di lingkungan Balitbang PU.
5. Puslitbang Permukiman memberikan penghargaan penulis terbaik tahun 2014. Penghargaan tersebut disampikan pada saat Kolokium hasil litbang bidang permukiman. Peneliti terbaik tahun 2014 adalah Peneliti Puslitbang Permukiman yang bernama Elis Hastuti, ST, M.Sc
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -113
3.3. REALISASI ANGGARAN
3.3.1 PERBANDINGAN PENCAPAIAN ANGGARAN
Ditinjau dari nilai anggaran kegiatan sejak tahun 2008 – 2014, tercatat Puslitbang Permukiman memiliki trend peningkatan setiap tahunnya. Untuk tahun 2014 nilai anggaran Puslitbang Permukiman sebesar Rp. 113.573.746.000,- (Seratus tiga belas milyar lima ratus tujuh puluh tiga juta tujuh ratus empat puluh enam ribu rupiah). Terjadi peningkatan nilai anggaran kegiatan tahun 2014 mencapai 7,38% dibandingkan nilai anggaran tahun 2013 sebesar Rp. 105.195.997.000,- (Seratus lima milyar seratus sembilan puluh lima juta sembilan ratus sembilan puluh tujuh ribu rupiah). Gambar 1.7 di bawah ini memperlihatkan trend kenaikan anggaran Puslitbang Permukiman sejak tahun 2008 hingga 2014.
Gambar 3.28 Peningkatan Nilai Anggaran Kegiatan
Perbandingan data kinerja memberikan informasi terkait dengan perkembangan capaian indikator kinerja pada Satuan Kerja Puslitbang Permukiman. Berikut adalah data perbandingan kinerja puslitbang permukiman dari data LAKIP tahun 2009 -2014:
Tabel 3.85. Perbandingan Data Kinerja
Indikator Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014
Indikator kinerja input *)
58.389.604 66.099.142 86,331,782 100,393,845 105,195,992 113,773
Realisasi input 89,20% 93,24% 95.28% 93,18% 97,37% 95,05%
Indikator kinerja output
100.00% 99.73% 100.00% 99,83% 100,00% 100,00%
*dalam ribuan rupiah
-
20.000
40.000
60.000
80.000
100.000
120.000
Thn 2008 Thn 2009 Thn 2010 Thn 2011 Thn 2012 Thn 2013 Thn 2014
55.025 58.390 66.099
86.367
100.394 105.195
113.573
Anggaran Per Tahun
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -114
Ditinjau dari pencapaian kinerja input maupun kinerja output tercatat terdapat penurunan untuk kinerja input. Pada tahun 2013 pencapaian kinerja input sebesar 97,37% sedangkan ditahun 2014 terjadi penurunan sebesar 2,32% mejadi 95,05%. Penurunan pencapaian kinerja input pada tahun 2014 salah satu penyebabnya adalah karena pada tahun ini merupakan “tahun politik” untuk pemilihan anggota dewan maupun pemilihan presiden serta upaya-upaya penghematan anggaran, termasuk adanya SE Menteri PAN RB No. 10, 11 dan 13 Tahun 2014. Dalam rangka pelaksanaan kegiatan politik tersebut terdapat beberapa kebijakan yang berpengaruh terhadap pelaksanaan kegiatan seperti adanya kebijakan penghematan yang tidak segera diputuskan besarannya, adanya kegiatan yang terpaksa dihentikan proses pelelangan dikarenakan alokasi anggaran diperuntukan untuk penghematan dan adanya penerapan berbagai aplikasi sistem keuangan yang mengganggu proses pencairan anggaran.
3.3.2 KENDALA DALAM PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN
Dalam pelaksanaan kegiatan 2014 terdapat beberapa kendala dan permasalahan yang menyebabkan kurang optimalnya kinerja keuangan, yaitu:
1. Adanya Perubahan Peraturan dan Kebijakan di tengah perjalanan.
kebijakan pembatasan perjalanan dan penyelenggaraan acara diluar kantor, adanya kebijakan/instruksi yang bersifat “menggantung” seperti penghematan anggaran yang keputusan finalnya memerlukan waktu yang lama. Hal tersebut menyebabkan harus dilakukannya perubahan rencana kegiatan, sehingga output yang dihasilkan menjadi tidak optimal, terkait dengan kebijakan penghematan yang terkait dengan pengadaan barang/ jasa akan berpotensi Satker melakukan wanprestasi terhadap kontak dengan pihak penyedia jasa. Diluar itu adanya peraturan yang dikeluarkan terkait jaminan oleh Otoritas Jasa Keuangan yang tidak lama kemudian dicabut kembali berimbas kepada pelaksaan pengadan / jasa. Perubahan peraturan dan kebijakan seperti di atas akan memberikan beban kerja tambahan;
2. Penerapan Aplikasi Keuangan oleh Kementerian Keuangan,
Penerapan aplikasi keuangan yang langsung diberlakukan seperti Penerapan Ujicoba Aplikasi SPAN, Aplikasi SPP-SPM, Aplikasi SILABI dan Persiapan Aplikasi SAKTI.
Hal ini menyebabkan kerumitan dan keterlambatan pencairan anggaran, potensi satker melakukan wanprestasi terhadap kontrak dengan pihak lain, potensi kesalahan-kesalahan administrasi baik dalam pengelolaan Satker mupun Pengadaan Barang/ Jasa.
3. Keterbatasan SDM Pengelola Satker
Terjadi perangkapan jabatan pengelola Satker (beberapa diantaranya merangkap sebagai Pejabat Struktural dan Pejabat Fungsional Peneliti/Perekayasa).
Banyak SDM tidak bersedia jadi pengelola Satker, karena beban kerja dan resiko tidak sebanding dengan imbalan.
SDM Pengelola Satker tidak cukup responsif terhadap berbagai perubahan peraturan dan kebijakan yang ada.
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -115
4. Ketidaksesuaian Aturan-aturan, khususnya Untuk Kegiatan Litbang
Ketidaksesuaian Peraturan Pengadaan Barang/Jasa, Ketidaksesuaian kebijakan jadwal Pengadaan Barang/Jasa dan Ketidaksesuaian kebijakan penghematan, terutama terhadap perjalanan dinas.
Hal ini dapat menyebabkan kesulitan dan kegagalan proses Pengadaan Barang / Jasa,
Kebijakan jadwal Pengadaan Barang/Jasa tidak sinkron dengan jadwal penelitian dan Kegiatan litbang tidak optimal.
3.4 HAL-HAL YANG MEMERLUKAN PERHATIAN UNTUK PENINGKATAN KINERJA PUSAT LITBANG PERMUKIMAN
3.4.1. PEMBINAAN SUMBER DAYA MANUSIA
Terkait dengan pembinaan SDM di lingkungan Puslitbang Permukiman terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan sebagai berikut :
1. Jumlah beban anggaran yang dilaksanakan meningkat, tetapi tidak diikuti dengan penambahan jumlah SDM melalui pengadaan PNS (cenderung minus growth). Oleh karena itu, Puslitbang Permukiman terpaksa merekrut tambahan tenaga outsourching (72 0rang di akhir 2013 dan menjadi 77 orang di akhir 2014) untuk membantu/mendukung kegiatan litbang, membantu administrasi kegiatan rutin dan tenaga penunjang lainnya.
2. Proporsi jumlah pemangku jabatan fungsional (terutama peneliti dan perekayasa) cenderung menurun dan terdapat 4 orang harus BS (berhenti sementara) karena kesulitan mengumpulkan angka kredit serta menduduki jaabatan rangkap (merangkap pejabat struktural atau kesatkeran). Mencermati kondisi tersebut, Puslitbang Permukiman memandang perlu melakukan evaluasi beban kerja atas masing-masing pegawai dan akan dilakukan pada awal 2015 oleh pihak independen (alokasi anggaran pada Bidang Sumber Daya Kelitbangan).
3. Beberapa orang staf baru / junior yang sejak tahun 2013 menyatakan minat sebagai pejabat fungsional (peneliti/perekayasa) belum terwujud karena belum dapat mengikuti Diklat. Hal ini karena Pusbindiklat LIPI dan BPPT selaku penyelenggara Diklat Fungsional pada 2014 bermasalah dengan pelaksanaan PNBP-nya.
4. Puslitbang Permukiman telah menyelenggarakan beberapa upaya peningkatan kompetensi SDM melalui beberapa kerjasama Diklat (Pengadaan Barang/Jasa dan Metode Penelitian) serta Orienteering Kinestetik dipandang cukup efektif dan harus dilanjutkan. a. Pelatihan Building A Great Team - Orienteering Neurokinestetik untuk Pejabat
eselon III,IV dan Pejabat Non Struktural
Untuk menghasilkan manajemnen yang efektif, institusi harus meningkatkan kemampuan sumber daya manusia agar mampu bekerja secara tim. Peningkatan SDM ini berkenaan dengan perilaku baik secara individu, maupun ketika berinteraksi dalam tim.
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -116
Keberhasilan kinerja dalam suatu tim membutuhkan suatu pelatihan untuk dapat memiliki kemampuan, keterampilan dan kemauan bekerja sebagai satu tim. Pelatihan diikuti oleh seluruh pejabat eselon II,III,IV dan 5 orang pejabat fungsional tertentu dengan jumlah peserta sebanyak 37 orang. Pelatihan dilaksanakan pada tanggal 29 – 31 Oktober 2014 di Bogor.
b. Pelatihan/Bimbingan Teknis Pemantapan Proposal Teknik dan Penyusunan Desain Penelitian TA 2015
Pelatihan dilakukan untuk memantapkan penyusunan proposal teknis kegiatan litbang yang merupakan tahapan awal dalam penelitian. Pelatihan diikuti sebanyak 40 Orang yang merupakan calo ketua tim pelaksanaan kegiatan litbang TA 2015. Pelatihan dilaksanakan pada tanggal 3 – 7 November 2014 di Bogor.
3.4.2. REFORMASI BIROKRASI DAN SISTEM MANAJEMEN MUTU (SMM)
Dalam rangka penerapan reformasi birokrasi, Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman telah menerapkan secara konsisten PP No. 53 / 2010 dan telah dilakukan penindakan atas kasus-kasus indisipliner. Upaya ini akan terus dilakukan secara konsisten.
Dalam upaya reward & punishment, Puslitbang Permukiman telah menerapkan punishment dengan memberlakukan pengurangan tunjangan kinerja kepada para pegawai yang dipandang telah melakukan pelanggaran disiplin yang kemudian dihitung sebagai faktor pengurang dalam perhitungan tunjangan kinerja. Berdasarkan data yang tercatat di Bidang Sumber Daya Kelitbangan, untuk pembayaran Tunjangan Kinerja periode Januari s.d Desember 2014 tercatat total bersih pembayaran tunjangan kinerja untuk seluruh pegawai di Puslitbang Permukiman sebesar Rp. 6,632,212,877 dengan faktor pengurang sebesar Rp. 53,337,120 atau 0,8% dari tunjangan kinerja. Artinya ada beberapa pegawai yang pembayaran tunjangan kinerjanya dilakukan pemotongan dikarenakan adanya pelanggaran disiplin. Selain pengurangan tunjangan kinerja juga telah diberikan surat teguran tertulis kepada para pegawai yang telah melanggar disiplin. Upaya tersebut dilakukan dalam rangka pembinaan dan penegakan disiplin pegawai.
Dalam upaya mendorong penambahan jumlah pejabat fungsional, Kepala Puslitbang Permukiman telah mengeluarkan kebijakan bahwa personil yang dipandang memiliki potensi untuk menjadi pejabat fungsional harus segera mengajukan menjadi pejabat fungsional, jika tidak maka akan dilakukan pengurangan grade untuk tunjangan kinerjanya.
Terkait dengan Reformasi Birokrasi di lingkungan Puslitbang Permukiman terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan sebagai berikut :
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -117
Tabel 3.86.Program dan Kegiatan Reformasi Birokrasi di lingkungan Puslitbang Permukiman
No Program & Kegiatan *) Hal-hal yang perlu diperhatikan
1 Arahan Strategi
a. Quick Wins (Program Percepatan)
Telah dijalankan dengan baik dan dilakukan monitoring secara berkala serta terus dilakukan continous improvement dalam mutu layanan melalui konsistensi penerapan ISO 17025 dan ISO 17020. Di samping itu, layanan PULSA (Pelayanan Uji Laboratorium, Sertifikasi dan Advis Teknik) sebagai Quick Wins Kementerian PU dilakukan peningkatan melalui Sistem Pelayanan Satu Pintu (dokumentasi terlampir), dimana penerimaan klien/pelanggan dan sample dilakukan melalui layanan ini (tidak langsung ke laboratorium/balai). Upaya ini perlu dilanjutkan secara berkelanjutan.
b. Penilaian Organisasi Eksisting
Telah dilakukan penilaian efektivitas organisasi dan dilakukan pengusulan struktur organisasi baru yang dipandang lebih efektif. Proses pengusulan organisasi harus terus dilanjutkan dan secara terus menerus dilakukan penilaian.
c. Postur Birokrasi 2025 Puslitbang Permukiman telah melakukan penyusunan postur birokrasi yang lebih futuristik.
2 Manajemen Perubahan
a. Sosialisasi & Internalisasi Puslitbang Permukiman telah melakukan beberapa manajemen perubahan, antara lain : 1. Peningkatan Mutu Pelaksanaan Kegiatan Litbang 2. Peningkatan Mutu Pelaksanaan Anggaran 3. R-(evolusi) Program dan Kegiatan Litbang 4. Difusi dan Inkubasi Hasil Litbang Perubahan tersebut telah dimulai di pertengahan 2014 dan akan dilanjutkan pada tahun 2015 dengan evaluasi dan perbaikan berkelanjutan.
3 Penataan Sistem
a. Analisis Jabatan Sudah dilakukan dan akan terus dilanjutkan.
b. Evaluasi Jabatan & Sistem Remunerasi
Sudah dilakukan evaluasi Jabatan dan akan dilengkapi dengan evaluasi beban kerja. Tingkat Remunerasi saat ini masih 40% dipandang tidak/belum sesuai dengan beban kerja dan tanggung jawab yang diemban. Pada tahun 2015 dipandang perlu peninjauan kembali dengan target tingkat remunerasi minimal 55 %.
4 Penataan Organisasi
a. Redefinisi, Visi, Misi, Strategi Visi dan Misi Organisasi sejak Pemerintahan Baru Jokowi – JK sudah tidak ada lagi (hanya visi dan misi Presiden saja).
b. Restrukturisasi Organisasi Puslitbang Permukiman telah melakukan penyusunan postur birokrasi yang lebih futuristik dan berorientasi kepada layanan dan stake holder.
c. Analisis Beban Kerja Sudah dilakukan dan akan dilanjutkan secara berkelanjutan.
5 Penataan Tata Laksana
a. Pengembangan SOP Terus dikembangkan dalam SMM ISO 9001, ISO 17025 dan ISO 17020.
b. Pengadaan Perangkat Lunak Telah dilakukan pengembangan dan penerapan e-office, e-archive, e-catalogue dan akan dikembangkan e-satker. Selanjutnya juga akan dikembangkan Data Centre berbasis IT di tahun 2015.
c. Pengadaan Perangkat Keras Telah dilakukan pengadaan perangkat keras penunjang untuk e-office, e-archive, e-catalogue dan e-satker.
d. Pelatihan Pada tahun 2014 Puslitbang Permukiman telah menyelenggarakan beberapa upaya peningkatan kompetensi SDM melalui beberapa kerjasama Diklat (Pengadaan Barang/Jasa dan Metode Penelitian) serta Orienteering Kinestetik dipandang cukup efektif dan harus dilanjutkan
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -118
Tabel 3.86.Program dan Kegiatan Reformasi Birokrasi di lingkungan Puslitbang Permukiman (Lanjutan)
No Program & Kegiatan *) Hal-hal yang perlu diperhatikan
6. Penataan Sistem Manajemen SDM
a. Kajian Kompetensi SDM Telah dilakukan kajian kompetensi SDM dan dikelompokkan dalam beberapa kelompok bidang kepakaran dalam upaya efektivitas pelaksanaan litbang. Kelompok bidang kepakaran ini selanjutnya mengemban tugas sebagai gugus/kelompok pelaksana penelitian.
b. Membangun Sistem Penilaian Kinerja
Telah menerapkan sistem penilaian kinerja sesuai dengan aturan yang berlaku.
c. Mengembangkan Sistem Pengadaan & Seleksi
Belum ada kegiatan ini karena adanya Moratorium PNS yang tidak sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan Puslitbang Permukiman.
d. Mengembangkan Pola Pengembangan & Penelitian
Oleh karena merupakan CORE BUSSINESS, maka telah dikembangkan Pola Penelitian dan Pengembangan serta telah diimplementasikan pada tahun 2015.
e. Mengembangkan Pola Rotasi, Mutasi & Promosi
Belum mengembangkan pola khusus, tapi mengikuti sistem yang berlangsung di Kementerian PU. Pola assesment centre dan lelang jabatan merupakan pola yang adil dan terbuka yang selayaknya sudah mulai dilaksanakan di tahun 2015.
f. Memperkuat Basis Data SDM Telah melakukan update SIMKA. Di masa mendatang dipandang perlu melakukan basis data khusus yang mudah diakses dan dapat dianalisis secara cepat dan mudah untuk pengambilan keputusan pimpinan.
7. Penguatan Unit Organisasi
a. Unit Kerja Kepegawaian Penguatan baru sebatas peningkatan SDM. Di masa mendatang dipandang perlu melakukan penajaman bidang tugas.
b. Unit Diklat Oleh karena Puslitbang Permukiman bukan merupakan unit penyelenggara diklat, maka dalam upaya meningkatkan SDM internal melalui Diklat, Puslitbang Permukiman bekerjasama deng Pusdiklat (Balai Diklat) dan/atau lembaga pengembangan SDM.
c. Perbaikan Sarana & Prasarana -
8. Penyusunan per-UU-an
a. Memetakan regulasi, deregulasi, menyusun regulasi baru
-
9. Pengawasan Internal
a. Menegakkan disiplin kerja Telah dilakukan secara konsisten PP No. 53 / 2010 dan telah dilakukan penindakan atas kasus-kasus indisipliner. Upaya ini akan terus dilakukan secara konsisten. Bukti pelaksanaan terlampir.
b. Menegakkan kode etik Telah dilakukan sosialiasi kode etik PNS dan kode etik pejabat fungsional peneliti (yang baru ada) dan telah dilaksanakan secara konsisten.
Sumber: Puslitbang Permukiman, 2014
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -119
Terkait dengan penerapan Sistem Manajemen Mutu di lingkungan Puslitbang Permukiman terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan sebagai berikut :
1. Seluruh unit di lingkungan Puslitbang Permukiman telah memperoleh Sertifikat ISO 9001:2008 yang dipertahankan sampai dengan sekarang, kecuali Loka Teknologi Permukiman Cilacap. Terkait dengan penataan organisasi 2015, maka dipandang perlu melakukan penyesuaian pelaksanaan SMM.
2. Seluruh unit Laboratorium di lingkungan Puslitbang Permukiman telah memperoleh Sertifikat ISO 17025 yang dipertahankan hingga sekarang, bahkan beberapa diantaranya dengan penambahan parameter. Di samping itu, layanan PULSA (Pelayanan Uji Laboratorium, Sertifikasi dan Advis Teknik) sebagai Quick Wins Kementerian PU dilakukan peningkatan melalui Sistem Pelayanan Satu Pintu (dokumentasi terlampir), dimana penerimaan klien/pelanggan dan sample dilakukan melalui layanan ini (tidak langsung ke laboratorium/balai).
3. Pada tahun 2015, Puslitbang Permukiman akan mempersiapkan Akreditasi Laboratorium Rekayasa Kayu pada Balai PTPT Denpasar (bangunan laboratorium dan peralaatan utama telah selesai tahun 2014).
4. Laboratorium Tata Bangunan dan Laboratorium Air di lingkungan Puslitbang Permukiman telah memperoleh Sertifikat ISO 17020 sebagai lembaga inspeksi yang dipertahankan hingga sekarang. Pada tahun 2015, Puslitbang Permukiman akan mempersiapkan laboratorium lain juga sebagai lembaga inspeksi (saat ini laboratorium bahan bangunan baru menjadi menjadi laboratorium pelengkap dari lembaga inspeksi lain di luar Puslitbang Permukiman).
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -120
3.4.3 REKOMENDASI DAN TINDAK LANJUT LAKIP
3.4.3.1. LANGKAH ANTISIPATIF UNTUK TAHUN YANG AKAN DATANG
Sejalan dengan telah dilantiknya Presiden baru dan terbentuknya Kabinet Kerja yang akan melaksanakan tugasnya pada 5 tahun yang akan datang, maka terdapat perubahan-perubahan kebijakan yang telah dikeluarkan oleh Pemerintahan baru. Kebijakan baru tersebut diantaranya Visi yang diacu bukanlah Visi Kementerian/ Lembaga tetapi langsung mengacu kepada Visi Presiden dengan konsep Nawacita, yaitu:
1. Menghadirkan kembali negera untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga negara melalaui pelaksanan politik luar negeri bebas aktif;
2. Membangun Tata Kelola Pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya;
3. Membangun Indonesia dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan;
4. Melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya;
5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia melalui peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan dengan program Indonesia Pintar serta peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan program Indonesia Kerja dan Indonesia Sejahtera dengan mendorong Land Reform dan program kepemilikan tanah seluas 9 hektar, program rumah kampung deret atau rumah susun murah yang disubsidi serta jaminan sosial untuk rakyat di tahun 2019;
6. Meningkatkan produktifitas dan daya saing dipasar international sehingga bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa Asia lainnya;
7. Mewudujkan kemandirian ekonomi dengan menggerakan sektor-sektor strategis ekonomi domestik;
8. Melakukan revolusi karakter bangsa melalui kebijakan penataan kembali kurikulum pendidikan nasional dengan mengedepankan aspek pendidikan kewarganegaraan yang menempatkan secara proporsional aspek pendidikan seperti pengajaran sejarah pembentukan bangsa, nilai-nilai patriotisme dan cinta tanah air, semangat bela negara dan budi pekerti di dalam kurikulum pendidikan Indonesia;
9. Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia melalui kebijakan memperkuat pendidikan kebhinekaan dan menciptakan ruang ruang dialog antar warga;
Pusat Litbang Permukiman sebagai scientific backbone Kementerian Pekerjaan Umum harus dapat mendukung kinerja Direktorat Jenderal Teknis terkait dalam hal penyiapan infrastruktur pekerjaan umum. Kebijakan dan strategi Puslitbang Permukiman, Balitbang Kementerian PU menetapkan produk litbang memenuhi keperluan stakeholder Kementerian PU sebesar 70%, masyarakat profesional sebesar 15% dan masyarakat umum sebesar 15%. Sesuai kebijakan tersebut di atas, kegiatan Pusat Litbang Permukiman difokuskan untuk mendukung infrastruktur permukiman maupun permasalahan yang dihadapi. Demikian halnya dalam merespon isu-isu strategis nasional, Pusat Litbang Permukiman telah menyiapkan kegiatan-kegiatan litbang untuk mengantisipasi masalah permukiman, penanggulangan bencana, perubahan iklim global serta percepatan pertumbuhan ekonomi.
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -121
Konsep renstra 2015-2019 disusun berdasarkan isu-isu strategis nasional dan internasional yang terkait dengan bidang pekerjaan umum dan permukiman. Isu-isu strategis yang mempengaruhi kegiatan penelitian dan pengembangan sebagai wujud kontribusi Puslitbang Permukiman dalam skala nasional yakni :
1. Backlog perumahan akibat kemampuan system supply yang terbatas baik secara finansial maupun teknis;
2. Kesenjangan kota dan desa akibat pembangunan yang terkonsentrasi diperkotaan;
3. Kemiskinan yang berakibat pada tumbuhnya kantong-kantong permukiman kumuh;
4. Kualitas lingkungan permukiman yang tidak memenuhi standar pelayanan minimal prasarana dan sarana, termasuk pelayanan air minum, sanitasi dan persampahan;
5. Keselamatan bangunan terkait dengan kerentanan terhadap gempa dan kebakaran, kelengkapan bangunan dan kualitas pekerjaan konstruksi;
6. Pemberdayaan masyarakat dan kearifan lokal dalam pembangunan permukiman.
7. Terjadinya perubahan iklim dan pemasanan global yang menyebabkan perlunya upaya adaptasi dan mitigasi.
Berdasarkan isue strategis diatas, maka Pusat Litbang Permukiman sebagai PRIME MOVER mengidetifikasi ada 4 Isue Strategus Utama yang perlu penanganan yaitu:
Gambar 3.29 Isu Strategis dan Kegiatan Litbang
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -122
Sehubungan penyusunan LAKIP Tahun 2014 ini adalah merupakan Lakip tahun akhir dari Renstra 2010-2014 maka dalam rangka mengantisipasi tantangan pada RPJMN ke 3 tahun 2015 -2019 dimana pembangunan difokuskan kepada “memantapkan pembangunan secara menyeluruh dengan menekankan pembangunan keunggulan kompetitif perekonomian yang berbasis SDA yang tersedia, SDM yang berkualitas serta kemampuan iptek” sehingga perlu adaya perubahan konsep penganggaran dalam rangka mendukung pelaksanaan kegiatan Litbang yang lebih baik pada Renstra 2015-2019, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Perubahan Proporsi Alokasi Anggaran
Dalam rangka memperbaiki komposisi anggaran pada Renstra 2015-2019 dilakukan melalui strategi penurunan proporsi Belanja Gaji dan Rutin (Manajemen) dan meningkatkan proporsi Belanja Litbang.
Pelaksanaannya dengan menggunakan skenario seperti pada tabel dibawah ini.
Tabel 3.87. Proporsi Penganggaran Pada Renstra 2015-2019 No. Jenis
Belanja 2015 2016 2017 2018 2019
Proporsi Jumlah Proporsi Jumlah Proporsi Jumlah Proporsi Jumlah Proporsi Jumlah
1. Gaji dan Tunjangan Kinerja
<30% 42.000 <29,5% 44.250 <28% 46.200 <26,5% 47,700 <25% 50.000
2. Dukungan Penyelengaraan Litbang
<20% 28.000 <19% 28.500 <18% 29.700 <17% 30.600 <16% 32.000
3. Litbang >45% 63.000 >46,5% 69.750 >49% 80.850 >51,5% 92.700 >54% 108.000
4. Investasi Sarana
< 5% 7.000 <5 % 7.500 <5 % 8.250 <5 % 9.000 <5 % 10.000
Total 100% 140.000 100% 150.000 100% 165.000 100% 180.000 100% 200.000
Dari tabel diatas terlihat bahwa proporsi anggaran yang semakin menurun untuk gaji dan tunjangan kinerja dan Dukungan Penyelenggaraan Litbang dan sebaliknya proporsi yang semakin meningkat untuk Belanja Litbang hingga 54% pada tahun 2019 sebagai tahun terakhir Resntra 2015-2019. Sedangkan untuk belanja investasi sarana dan prasarana dialokasikan tetap pada setiap tahunnya. Hal ini dilakukan dalam rangka memberikan keleluasaan anggaran untuk pelaksanaan Litbang sehingga diharapkan kualitas maupun kuantitas hasil litbang dapat ditingkatkan.
2. Perubahan Struktur dan Siklus Output
Pusat Litbang Permukiman sebagai scientific backbone Kementerian Pekerjaan Umum harus dapat mendukung kinerja Direktorat Jendral Teknis terkait dalam hal penyiapan infrastruktur pekerjaan umum. Pelaksanaan kegiatan litbang tidak bersifat parsial, hanya dilaksanakan dalam satu tahun dan setelah itu terhenti. Pelaksanaan kegiatan litbang mestinya dilaksanakan secara multiyears. Dalam rangka mendukung hal tersebut maka pelaksanaan kegiatan litbang harus berkesinambungan dalam suatu tahapan / siklus litbang sehingga output yang dihasilkan juga akan saling terkait sehingga pada saatnya nanti akan dihasilkan suatu teknologi bidang permukiman yang dapat direplikasi dan dimanfaatkan oleh stake holder.
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -123
Untuk itu, maka dalam pelaksanaan kegiatan litbang di tahun yang akan datang telah disetujui adanya perubahan atas output kegiatan sehingga akan terlihat bahwa pelaksanaan kegiatan litbang merupakan satu rangkaian yang tak terpisahkan mulai dari Penyusunan naskah ilmiah, pembuatan model sistem atau model fisik, pembuatan prototipe yang menjadi kesatuan proses yang menghasilkan TEKNOLOGI dan KONSEP KEBIJAKAN seperti yang terlihat pada skema dibawah ini.
Gambar 3.30.Program dan Kegiatan Reformasi Birokrasi di lingkungan Puslitbang Permukiman
3. Penyusunan Standar Biaya Keluaran (SBK)
Dalam upaya memberikan kemudahan atas pelaksanaan kegiatan Litbang maka Puslitbang Permukiman telah mengusulkan adanya penetapan STANDAR BIAYA KELUARAN. Selama ini struktur pembiayaan kegiatan litbang sangat detail sehingga menyulitkan para pelaksana dalam memproses pertanggungjawban administrasi. Sehingga para koordinator lebih direpotkan oleh masalah administrasi dibandingkan masalah substanasi teknis penelitiannya. Oleh sebab itu perlu ditetapkan adanya suatu Standar Biaya Keluaran berdasarkan sifat penelitian yang dilaksanakan, sehingga akan memudahkan baik dalam proses perencanaan, maupun pelaksanaan pertanggungjawaban administrasinya.
Selain langkah antisipastif diatas maka dalam rangka optimalisasi kegiatan, langkah antisipatif dalam pelaksanaan kegiatan di tahun mendatang akan dilakukan dengan cara:
• Puslitbang PerPuslitbang Permukiman telah mengubah strategi pelaksanaan litbang, dimana penyiapan Proposal Teknik untuk TA 2015 telah disiapkan pada bulan Oktober 2014 dan telah pula diberikan Bimbingan Teknis Pemantapan Proposal Teknik tersebut pada bulan November 2014. Direncanakan pada awal TA 2015 Proposal Teknis tersebut sudah dapat dilaksanakan/ditindaklanjuti dengan pelaksanaan litbang (bahan sosialisasi peningkatan mutu litbang terlampir).
• Menyiapkan dokumen teknis secara detail dan matang serta menugaskan tim penyusun Detail Engineering Design (DED) sedini mungkin dengan surat perintah dari Kepala Puslitbang Permukiman, khususnya untuk kegiatan yang akan dilelangkan.
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -124
• Membentuk 3 (tiga) Pokja pada Unit Layanan Pengadaan dan menugaskan 4 (empat) orang pejabat pengadaan barang dan jasa sebagai strategi pengadaan barang/jasa yang lebih efektif agar beban setiap pokja dan pejabat pengadaan tidak terlalu berat sehingga waktu penyelesaian pengadaan dapat dipercepat.
• Menyiapkan data dukung kegiatan selengkap-lengkapnya pada saat proses penelitian di SPIP Kementerian PU dan penelaahan di Direktorat Jenderal Anggaran, sehingga tidak ada kegiatan yang diblokir.
• Menyiapkan dan melengkapi dokumen teknis dan dokumen lelang sejelas-jelasnya dan sedetil mungkin serta menyusun strategi pengadaan barang/jasa yang matang, agar tidak terjadi lelang ulang.
• Penetapan lokasi penerapan model penelitian harus sudah ditetapkan dan difinalkan sebelum proses pelelangan dilaksanakan. Puskim telah menugaskan tim untuk mulai melakukan survey dan menjajaki kerjasama dengan pihak pemda dan penerima manfaat salah satunya dalam hal penetapan lokasi uji coba penerapan model.
• Penyiapan kegiatan yang berhubungan dengan aplikator teknologi hasil litbang Puskim harus lebih dipersiapkan dari tahun sebelumnya, penetapan lokasi harus sudah ditetapkan, teknologi yang akan diterapkan harus diverifikasi ulang termasuk kesiapan aplikator-aplikatornya.
• Mengembangkan data centre sebagai media pengelolaan data dasar yang dapat dimanfaatkan oleh kegiatan-kegiatan penelitian. Hal ini dimaksudkan pula sebagai upaya efisiensi / mengurangi biaya perjalan dinas yang semakin dibatasi.
• Mengembangkan kegiatan inkubasi hasil litbang sebagai wahana pematangan kerjasama pemanfaatan hasil litbang dengan stake holder terkait.
3.4.3.2. REKOMENDASI SAKIP
Berikut ini adalah rekomendasi kegiatan-kegiatan untuk peningkatan kualitas penerapan SAKIP tersebut:
1. Komponen Perencanaan Kinerja
a. Mereviu dan meningkatkan kualitas serta melegalkan Rencana Strategis (Renstra) Eselon II yang merupakan penjabaran dari Renstra Balitbang PU
b. Melengkapi Renstra tersebut dengan road map untuk periode 2013-2014 dan periode 2015-2019 yang lebih menjelaskan hubungan antara output penting, dan outcome yang akan dihasilkan pada periode tersebut
c. Membangun database kinerja sebagai media untuk mencatat keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja yang dijanjikan
2. Komponen Pengukuran Kinerja
a. Mengintegrasikan SAKIP dengan Sistem Manajemen Mutu b. Menugaskan auditor internal untuk melakukan penilaian terhadap pencapaian
target-target kinerja yang dijanjikan
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -125
3. Komponen Pelaporan Kinerja
Kedalam LAKIP tahun berikutnya, ditambahkan informasi berikut ini: a. Penerapan reward dan punishment yang dirangkum dari rapat tinjauan manajemen,
dan Rapat Monev kemajuan pelaksanaan kegiatan
b. Produk-produk kegiatan yang dihasilkan selama satu tahun, dan dibagi menjadi 2 (dua) kategori yaitu output penting, dan outcome
4. Komponen Capaian Kinerja (Khususnya Penilaian Stakeholder)
Mengembangkan instrumen penilaian stakeholder, untuk landasan penilaian kinerja tentang pengelolaan keuangan, transparansi, dan aspek lainnya yang berhubungan dengan pelayanan
3.4.3.3 TINDAK LANJUT SAKIP
Berdasarkan Laporan Hasil Evaluasi (LHE) SAKIP diatas, bersama ini kami sampaikan rencana tindaklanjut sebagai berikut:
1. Komponen Perencanaan Kinerja
a. Puskim saat ini sedang menyusun Renstra 2015-2019, rekomendasi atas kekurangan pada Renstra 2010-2014 akan menjadi bahan pertimbangan dan penyempurnaan penyusunan Renstra Tahun 2015 – 2019.
b. Dalam rangka membangun database kinerja sebagai media untuk mencatat keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja yang dijanjikan, salah satunya adalah dengan menyusun Data Pemanfaatan Hasil Litbang Puskim yang sudah diterapkan di beberapa daerah.
Ke depan database kinerja Puskim akan lebih ditingkatkan lagi baik dari sistem pendokumentasiannya maupun evaluasi kinerja produk litbangnya.
2. Komponen Pengukuran Kinerja
Untuk saat ini integrasi terhadap Sistem Manajemen Mutu dengan LKIP sudah dilakukan sebagai contoh untuk Bidang Kerjasama maka telah dilakukan intergrasi untuk ruang lingkup Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran serta ruang lingkup pengembangan kerjasama.
3. Komponen Pelaporan Kinerja
Pada penyusunan LKKIP Tahun 2013 telah disampaikan reward terhadap staf, pejabat struktrual maupun pejabat fungsional di lingkungan Puskim. Penghargaan dari pihak luar atas kinerja Puslitbang Permukiman juga telah disampaikan pada LAKIP Tahun 2013 ini.
4. Komponen Capaian Kinerja (Khususnya Penilaian Stakeholder)
Puskim telah mengembangkan instrumen penilaian dari stakeholder, khususnya dari stakeholder pemanfaat produk litbang Puskim yang dinyatakan dalam surat penghargaan dari masyarakat, pemda dan asosiasi.
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB IV PENUTUP IV -1
BAB IV PENUTUP
Pada bab ini dikemukanan tunjauan secara umum tentang keberhasilan, dan kegagalan, permasalahan dan kendala utama yang berkaitan dengan kinerja Puslitbang Permukiman Tahun 2014, serta strategi pemecahann masalah yang perlu dilaksanakan pada tahun 2014. Pada bab ini dikemukakan pula harapan harapan untuk tahun yang akan datang.
4.1 TINJAUAN UMUM TERHADAP KEBERHASILAN
Pada tahun 2014 Puslitbang Permukiman telah berhasil menyelesaikan seluruh output yang diperjanjikan pada dokumen Penetapan Kinerja. Hal tersebut didasarkan pengukuran indikator output atau indikator kinerja kegiatan (IKK). Demikian pula halnya dengan pencapaian kinerja outcome yang diukur dari perbaikan harga output kegiatan (Rp/output dokumen) telah menunjukkan adanya perbaikan efisiensi. Hal tersebut didasarkan pengukuran indikator outcome atau indikator kinerja utama (IKU). Namun, Puslitbang Permukiman belum mampu menyerap seluruh anggaran yang diperjanjikan. Tingkat penyerapan anggaran tahun 2014 adalah sebesar 95,05%.
Terkait pencapaian Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman pada tahun 2014 ini walaupun menghadapi berbagai kendala dan permasalahan telah berhasil melakukan efisiensi / penghematan anggaran. Hal ini terlihat dari pencapaian seluruh output kegiatan yang dapat dihasilkan dengan baik, selain itu juga berbagai penghargaan yang telah diterima Puslitbang Permukiman sebagai bentuk apresiasi atas kinerja Puslitbang Permukiman selama pelaksanaan kegiatan tahun 2014.
4.2 TINJAUAN UMUM TERHADAP KEGAGALAN
Kendala internal yang menonjol dalam pelaksanaan kegiatan adalah adanya peraturan-peraturan pelaksanaan kegiatan yang berbasis kinerja yang belum dipahami, pemblokiran anggaran dikarenakan ketidaksiapan dokumen perencanaan, terlambatnya pelaksanaan pelelangan dan adanya pelelangan ulang, beberapa pejabat struktural dan stafnya bertugas rangkap yaitu selain bekerja untuk melaksanakan kegiatan litbang juga merupakan bagian dari pengelola Satker, disebabkan kekurangan SDM sehingga kualitas hasil kegiatan belum mantap.
Adapun kendala eksternal yang dihadapi selama tahun 2014 ada 7 (tujuh) kendala yang berhasil diidentifikasi yaitu: a. Adanya perubahan peraturan ditengah perjalanan sehingga merubah
perencanaan anggaran dan berpotensi menyebabkan kinerja tidak optimal; b. Perubahan Aplikasi Keuangan yang bersifat ujicoba seperti SPAN, SILABI, SAKTI. c. Keterbatasan Sumber Daya Manusia Pengelola Satker; d. Kendala Pengadaan Barang/ Jasa;
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB IV PENUTUP IV -2
e. Kebijakan Pemerintah di Masa Transisi seperti seperti kebijakan pembatasan perjalanan dinas dan penyelenggaraan acara di luar kantor, Kebijakan/instruksi yang bersifat “menggantung”.
f. Pemaketan Swakelola dan Kontraktual; g. Ketidaksesuaian Aturan dengan Litbang
4.3. HARAPAN PERBAIKAN KINERJA TAHUN YANG AKAN DATANG
Diharapkan pada tahun yang akan datang perubahan peraturan atau kebijakan tidak dilaksanakan pada saat tahun berjalan dan aturan/ kebijakan yang dikeluarkan telah jelas untuk dapat diterapkan;
Organisasi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat agar dapat segera ditetapkan termasuk seluruh jajaran Eselon I, II, III dan IV, hal ini agar dapat mendorong pelaksanaan pekerjaan Tahun 2015 segera dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya;
Terkait penganggaran pada Tahuun 2015 ini, agar Revisi APBN-P dapat segera ditetapkan dan diharapkan tidak ada lagi pemblokiran anggaran dengan alasan yang tidak jelas;
Pada tahun 2014, tingkat pemahaman terhadap kebijakan dan pedoman serta petunjuk pelaksanaan terkait dengan reformasi birokrasi, dan juga penerapan SMM yang sudah berjalan 3 (tiga) tahun, kinerja harus lebih ditingkatkan.
Peningkatan kapasitas SDM baik dari jumlah maupun kompetensi yang dapat terlibat dalam proses pelaksanaan kegiatan baik sebagai pelaksana maupun pejabat kesatkeran dengan dukungan dari para pejabat struktural.
Peningkatan kinerja tersebut diharapkan sejalan dengan peningkatan kompetensi SDM yang diperoleh melalui praktek nyata pelaksanaan Tugas fungsi
Guna mendorong kinerja yang lebih baik, Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman sudah melakukan upaya sebegai berikut:
1. Peningkatan mutu Litbang melalui: a. Pembinaan Teknis Desain Riset; b. Perubahan Jadual Pelaksanaan Litbang; c. Penataan Manajemen Litbang
2. Pengkajian mutu pelaksanaan anggaran melalui: a. Perubahan jadual Pelaksanaan Anggaran; b. Perubahan Manajemen Satuan Kerja (E-Satker)
3. Pengembangan Data Center dan Inkubasi Hasil Litbang
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB IV PENUTUP IV -3
DAFTAR PUSTAKA
[Balitbang-PU], Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pekerjaan Umum, 2013,
Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan Penetapan Kinerja (PK) dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Badan Litbang Kementerian PU, nomor DSM/SETBA/PP/35, Revisi ke-01
[Balitbang-PU], Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pekerjaan Umum, 2013, Instruksi Kerja (IK) Penetapan dan Pengukuran Output dan Outcome, nomor DSM/SETBA/IK/11
[Balitbang-PU], Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pekerjaan Umum, 2012, Rencana Strategis Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pekerjaan Umum tahun 2010-2014 (Revisi ke-2)
[Kem-PAN RB], Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, 2010, Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Pemerintah dan Reformasi Birokrasi nomor 13 tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas Instansi Pemerintah (AKIP).
[Kem-PAN RB], Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, 2010, Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Pemerintah dan Reformasi Birokrasi nomor 29 tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah (AKIP).
[Kem-PU], Kementerian Pekerjaan Umum, 2012, Peraturan Menteri Pekerjaan Umum nomor 17/PRT/M/2012 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Penetapan Kinerja Di Lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum
[LAN-RI], Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia, 2003, Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara nomor 239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah
[Pus-Kim]. Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman, 2012, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2012
LAMPIRAN
L1. Rencana Kinerja Tahunan
L2. Perjanjian Kinerja
L3. Penetapan Kinerja
L4. Pengukuran kinerja
L5. Dokumentasi pekerjaan fisik pada tahun 2014
L6. Kegiatan Sosialisasi, Diseminasi dan Pameran
L1. Rencana Kinerja Tahunan
L2. Perjanjian Kinerja
L3. Penetapan Kinerja
L4. Pengukuran Kinerja
L5. Dokumentasi pekerjaan fisik pada tahun 2014
L6. Kegiatan Sosialisasi, Diseminasi dan Pameran
PROGRES PELAKSANAAN KEGIATAN
0% 50% 100%
Rumah murah satker Bandung
Rumah murah satker Denpasar
Rumah murah satker makassar
0% 50% 100%
Perbaikan kenyamanan Audial untuk
Green Building
Penerapan Teknologi Air dan
Sanitasi Lingkungan di kawasan DAS
Penerapan Teknologi
Permukiman untuk Kawasan
Perbatasan (NTT)
Penerapan Teknologi
Permukiman untuk Kawasan
Perbatasan (Bengkayang)
RENCANA KINERJA TAHUNAN
PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN
UNIT
ORGANISASI ESELON I : BADAN LITBANG, KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
TAHUN : 2013
Sasaran
Strategis Indikator Kinerja Target
1 2 3
Meningkatnya IPTEK dan NSPM (K) siap pakai.
Indikator Kinerja Outcome :
Prosentase IPTEK yang masuk bursa teknologi Balitbang PU
Jumlah naskah ilmiah hasil litbang yang masuk bursa IPTEK 25 Buku
Jumlah rumusan teknologi hasil litbang yang masuk bursa IPTEK 8 Dokumen
Jumlah model sistem hasil litbang yang masuk bursa IPTEK 1 Naskah
Jumlah R-0 hasil litbang yang masuk bursa IPTEK 2 Naskah
Jumlah prototip hasil litbang yang masuk bursa IPTEK 13 Unit
Indikator Kinerja Outcome :
Prosentase Penambahan SPMK yang diberlakukan oleh instansi berwenang
Jumlah naskah kebijakan untuk diterapkan stakeholder (melalui instansi yang berwenang) 1 Naskah Kebijakan
Indikator Kinerja Outcome :
Prosentase rekomendasi/advis teknis yang diterima stake holder
Jumlah prosiding diseminasi, sosialisasi dan TOT SPMK bidang permukiman 1 Prosiding DSP
Indikator Kinerja Outcome :
Prosentase kesiapan IPTEK digunakan oleh instansi berwenang
Jumlah prosiding advis teknis yang diberikan kepada stakeholder 1 Prosiding ATSE
Indikator Kinerja Outcome :
Prosentase peningkatan kapasitas (SDM,Sarana prasarana dan manajemen)
Jumlah bulan pelayanan perkantoran 12 Bulan
Jumlah dokumen penyelenggaraaan litbang 67 Dokumen
Jumlah layanan publik 12 Bulan
Jumlah pengadaan sarana dan prasarana Litbang 23 Unit
Jumlah Kendaraan Bermotor Unit
Jumlah Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi Unit
Jumlah Peralatan dan Fasilitas Perkantoran Unit
Luas Gedung/Bangunan M2
PENETAPAN KINERJA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PEKERJAAN UMUM
UNIT ORGANISASI ESELON II : PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN TAHUN : 2014
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
2 2 3
Meningkatnya IPTEK dan NSPM (K) siap pakai.
a. Meningkatnya Litbang yang masuk bursa pilihan teknologi siap pakai
a. Prosentase IPTEK yang masuk bursa teknologi Balitbang PU 36%
a 1. Naskah ilmiah Jumlah naskah ilmiah hasil litbang yang masuk bursa IPTEK
24 Buku
a 2. Rumusan teknologi Jumlah rumusan teknologi hasil litbang yang masuk bursa IPTEK
9 Dokumen
a 3. Model fisik Jumlah model fisik hasil litbang yang masuk bursa IPTEK
1 Naskah
a 4. Model sistem Jumlah model sistem hasil litbang yang masuk bursa IPTEK
2 Naskah
a 5. R-0 Jumlah R-0 hasil litbang yang masuk bursa IPTEK
6 Naskah
a 6. Prototip Jumlah prototip hasil litbang yang masuk bursa IPTEK
21 Unit
a 7. Kriteria desain Jumlah kriteria desain hasil litbang yang masuk bursa IPTEK
1 Unit
b. Diterimanya rekomendasi IPTEK oleh stakeholders
b. Prosentase Penambahan SPMK yang diberlakukan oleh instansi berwenang
20%
b 1. Naskah kebijakan Jumlah naskah kebijakan untuk diterapkan stakeholder (melalui instansi yang berwenang)
1 Naskah Kebijakan
c. Diberlakukannya SPMK dan teknologi oleh stakeholders
c. Prosentase rekomendasi/advis teknis yang diterima stake holder
20%
c.1 Prosiding Diseminasi, Sosialisasi dan TOT
Jumlah prosiding diseminasi, sosialisasi dan TOT SPMK bidang permukiman
1 Prosiding DSP
d. Meningkatnya kesiapan IPTEK untuk diterapkan stakeholder
d. Prosentase kesiapan IPTEK digunakan oleh instansi berwenang
20%
d.1 Prosiding Advis Teknis Jumlah prosiding advis teknis yang diberikan kepada stakeholder 1 Prosiding ATSE
e. Peningkatan Layanan Penyelenggaraan Litbang
e. Indeks peningkatan kapasitas (SDM,Sarana prasarana dan manajemen)
61.15%
Jumlah Layanan Perkantoran, dokumen penyelenggaraan litbang, serta pengadaan sarana prasarana
e.1 Layanan Perkantoran Jumlah bulan pelayanan perkantoran
12 Bulan
e.2 Dokumen Penyelenggaraan Litbang
Jumlah dokumen penyelenggaraan litbang
66 Dokumen
e.3 Layanan Publik Jumlah layanan publik
12 Bulan
e.4 Layanan Pengadaan Sarana dan Prasarana
Jumlah pengadaan sarana dan prasarana Litbang
8 Unit
e.5 Kendaraan Bermotor Jumlah Kendaraan Bermotor
2 Unit
e.6 Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi
Jumlah Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi
5 Unit
e.7 Peralatan dan Fasilitas Perkantoran
Jumlah Peralatan dan Fasilitas Perkantoran
7 Unit
e.8 Gedung/Bangunan Luas Gedung/Bangunan 2.380 M2
Jumlah Anggaran Kegiatan Penelitian dan Pengembangan Subbidang Permukiman :
Rp 112.779.510.000
Kegiatan Sosiallisasi dan Diseminasi tahun 2014
Diseminasi NSPM
1 Jogjakarta 19-20 feb Diseminasi tentang struktur dan konstruksi bangunan
2 Tanjung pinang
26-27 feb Diseminasi tentang SNI dan RSNI Beton
3 Bandung 10-12 Maret
pembekalan tenaga diseminasi
4 Palu 16-17 April diseminasi tentang air bersih
5 Maluku 6-7 Mei Diseminasi tentang SLF
6 Bandung 12-13 Mei Diseminasi tentang AHSP
7 Gorontalo 21-22 Mei Diseminasi tentang SNI dan RSNI Beton
8 Jawa timur 13 – 14 Mei Diseminasi tentang SNI dan RSNI Beton
9 Mamuju 11-12 juni Diseminasi tentang SNI dan RSNI Beton
10 Lombok 27-Nop Diseminasi tentang SNI bangunan tahan gempa
11 Jakarta Desember diseminasi tentang SNI pracetak dan prategang
Diseminasi Teknologi hasil litbang
1 Gorontalo 21-22 Mei Diseminasi Teknologi Tepat Guna di Provinsi Gorontalo
Kegiatan Pameran tahun 2014
No. Event kegiatan Pameran Tanggal pelaksanaan Lokasi
1. Pameran The 5th Regional 3R Forum in Asia & The Pacific 2014
25 – 27 Februari 2014 Gedung htl Sangrila Surabaya –Jawa Timur
2. Pameran Megathrust Direx Exercise (penanggulangan Bencana)
20 – 22 Maret 2014 Komplek GOR Agus Salim Padang ,Sumatera Barat
3. Pameran Kecil dalam rangka pengukuhan Prof. Riset Puskim
3 April 2014 Gd.Sapta Taruna Jakarta
4. Pameran Sanitasi tk Propinsi Jawa Barat 15 April 2014 Hotel Aston Bandung
5. Pameran Climate Change Education Forum 2014
1 – 4 Mei 2014 JCC Senayan - Jakarta
6. Pameran Teknologi Tepat Guna Tk Propinsi Jawa Barat
8 – 11 Mei 2014 Stadion Bentang Lembang
7. Pameran Pekan Inovasi Sumatera Utara 2014 21 - 25 Mei 2014 GOR Gedung Serba Guna
8. Pameran Pekan Lingkungan Hidup 29 Mei – 1 Juni 2014 JCC Senayan - Jakarta
9. Pameran dan Kolokium Hasil Litbang Permukiman 2014
17 – 18 Juni 2014 Gedung Grha Wiksa Praniti - Bandung
10. Pameran Hari Koperasi UKM 2014 19 - 22 Juni 2014 Juni 2015
Lap.Merdeka kota Medan NTT
11. Pameran Teknologi Tepat Guna Nasional - 2014
19 – 23 Juni 2014 Juni 2015
Stadion Madya Sempaja – Samarinda Ambon
12. Pameran Hari Kebangkitan Teknologi Nasional 2014
9 – 12 Agustus 2014 Gd BPPT- Jakarta
13. Pameran Earoph world Congres 2014 9 – 12 Agustus 2014 Hotel Borobudur -Jakarta
14. Pameran Hari Kebangkitan Teknologi Nasional 2014 Jateng
9 – 12 Agustus 2014 Kawasan Rumah Jabatan Bakorwil Jateng-Pekalongan
15. Pameran City Sanitation Summit 2014 17- 19 September 2014 Gd . Sabuga –ITB Bandung
16. Pameran Pekan Inovasi & Teknologi 23 -26 September 2014 DCC – Surabaya JawaTimur
17. Pameran Hari Habitat 2 - 3 Oktober 2014 JSS Senayan Jakarta
18. Pameran Indonesia Healty City Confrence Expo 21- 22 Oktober 2014 Htl Paradise- Bali
19. Pameran Teknologi Pra cetak SPM Bidang Permukiman
4 – 5 Nopember 2014 Gd.Sapta Taruna Jakarta
20. Pameran Soft Soils/ Unpar 21-23 Oktober 2014 Hotel Mercure Bandung
21. Pameran Konstruksi Indonesia 2014 5 – 7 Nopember 2014 JSS Senayan Jakarta
22. Pameran Sanitasi Tingkat Nasional(Ksm) Sarimas
25 – 27 Nopember 2014 Hotel Mercure Ancol - Jakarta
23. Pameran & Launching dlm rangka Hari Bhakti PU 2014
27 - 28 Nopember 2014 Komplek PU – Pendopo Jakarta
24. Pameran & Pasar Malam Sekaten Jogyakarta 28 Nop 2014 - 3 Januari 2015
Alun Alun Utara kota Jogyakarta
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
L1- RENCANA KINERJA TAHUNAN L1 -1
RENCANA KINERJA TAHUNAN PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN
UNIT ORGANISASI ESELON I : BADAN LITBANG, KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
TAHUN : 2014
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
1 2 3
Meningkatnya IPTEK dan NSPM (K) siap pakai.
Indikator Kinerja Outcome :
Prosentase IPTEK yang masuk bursa teknologi Balitbang PU
Jumlah naskah ilmiah hasil litbang yang masuk bursa IPTEK 24 Buku
Jumlah rumusan teknologi hasil litbang yang masuk bursa IPTEK 9 Dokumen
Jumlah model fisik hasil litbang yang masuk bursa IPTEK 1 Naskah
Jumlah model sistem hasil litbang yang masuk bursa IPTEK 2 Naskah
Jumlah R-0 hasil litbang yang masuk bursa IPTEK 6 Naskah
Jumlah prototip hasil litbang yang masuk bursa IPTEK 21 Unit
Jumlah kriteria desain hasil litbang yang masuk bursa IPTEK 1 Unit
Indikator Kinerja Outcome :
Prosentase Penambahan SPMK yang diberlakukan oleh instansi berwenang
Jumlah naskah kebijakan untuk diterapkan stakeholder (melalui instansi yang berwenang) 1 Naskah Kebijakan
Indikator Kinerja Outcome :
Prosentase rekomendasi/advis teknis yang diterima stake holder
Jumlah prosiding diseminasi, sosialisasi dan TOT SPMK bidang permukiman 1 Prosiding DSP
Indikator Kinerja Outcome :
Prosentase kesiapan IPTEK digunakan oleh instansi berwenang
Jumlah prosiding advis teknis yang diberikan kepada stakeholder 1 Prosiding ATSE
Indikator Kinerja Outcome :
Prosentase peningkatan kapasitas (SDM,Sarana prasarana dan manajemen)
Jumlah bulan pelayanan perkantoran 12 Bulan
Jumlah dokumen penyelenggaraaan litbang 67 Dokumen
Jumlah layanan publik 12 Bulan
Jumlah pengadaan sarana dan prasarana Litbang 8 Unit
Jumlah kendaraan bermotor 2 Unit
Jumlah perangkat pengolah data dan komunikasi 5 Unit
Jumlah peralatan dan fasilitas perkantoran 7 Unit
Luas gedung/ bangunan 2,380 m2
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
L-3 RENCANA KINERJA TAHUNAN L3 -2
LAPORAN KINERJA PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN TAHUN 2014
L4- PENGUKURAN KINERJA L4 -1
PENGUKURAN KINERJA ESELON II
UNIT ORGANISASI ESELON II : PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN, BADAN LITBANG, KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM TAHUN ANGGARAN : 2014
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi %
1 2 3 4 5=4/3X100 Meningkatnya IPTEK dan NSPM (K)
siap pakai. Indikator Kinerja Outcome :
Prosentase IPTEK yang masuk bursa teknologi Balitbang PU
Jumlah naskah ilmiah hasil litbang yang masuk bursa IPTEK 24 Buku 24 Buku 100,00%
Jumlah rumusan teknologi hasil litbang yang masuk bursa IPTEK 9 Dokumen 9 Dokumen 100,00%
Jumlah model fisik hasil litbang yang masuk bursa IPTEK 1 Naskah 1 Naskah 100,00%
Jumlah model sistem hasil litbang yang masuk bursa IPTEK 2 Naskah 2 Naskah 100,00%
Jumlah R-0 hasil litbang yang masuk bursa IPTEK 6 Naskah 6 Naskah 100,00%
Jumlah prototip hasil litbang yang masuk bursa IPTEK 21 Unit 21 Unit 100,00%
Indikator Kinerja Outcome :
Prosentase Penambahan SPMK yang diberlakukan oleh instansi berwenang
Jumlah naskah kebijakan untuk diterapkan stakeholder (melalui instansi yang berwenang)
1 Naskah Kebijakan
1 Naskah Kebijakan
100,00%
Indikator Kinerja Outcome :
Prosentase rekomendasi/advis teknis yang diterima stake holder
Jumlah prosiding diseminasi, sosialisasi dan TOT SPMK bidang permukiman 1
Prosiding DSP
1 Prosiding DSP 100,00%
Indikator Kinerja Outcome :
Prosentase kesiapan IPTEK digunakan oleh instansi berwenang
Jumlah prosiding advis teknis yang diberikan kepada stakeholder 1
Prosiding ATSE
1 Prosiding ATSE 100,00%
24
24
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
L- 4 PENGUKURAN KINERJA L4 -2
Lanjutan
Lanjutan Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi %
1 2 3 4 5=4/3X100
Meningkatnya IPTEK dan NSPM (K) siap pakai. Indikator Kinerja Outcome :
Prosentase peningkatan kapasitas (SDM,Sarana prasarana dan manajemen)
Jumlah bulan pelayanan perkantoran 12 Bulan 12 Bulan 100,00%
Jumlah dokumen penyelenggaraaan litbang 66 Dokumen 66 Dokumen 100,00%
Jumlah layanan publik 12 Bulan 12 Bulan 100,00%
Jumlah pengadaan sarana dan prasarana Litbang 8 Unit 8 Unit 100,00%
Jumlah Kendaraan Bermotor 2 Unit 2 Unit 100,00%
Jumlah Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi 5 Unit 5 Unit 100,00%
Jumlah Peralatan dan Fasilitas Perkantoran 7 Unit 7 Unit 100,00%
Luas Gedung/Bangunan 2.280 m2 2.280 m2 100,00%
Jumlah Anggaran Program Tahun 2014 : Rp. 113.573.746.000,00
Jumlah Realisasi Anggaran Program Tahun 2014 : Rp. 107,954,204.000,00
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
Lampiran 5 Dokumentasi Pekerjaan Fisik L5 -1
PROGRES PELAKSANAAN KEGIATAN
0% 50% 100% Kegiatan
Rumah murah satker Bandung
Rumah murah satker Denpasar
Rumah murah satker makassar
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
L5 – Dokumentasi Produk Litbang L5 -2
PROGRES PELAKSANAAN KEGIATAN
0% 50% 100% Kegiatan
Perbaikan kenyamanan Audial
untuk Green Building
Penerapan Teknologi Air dan
Sanitasi Lingkungan di kawasan DAS
Penerapan Teknologi
Permukiman untuk Kawasan Perbatasan
(NTT)
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
L5 – Dokumentasi Produk Litbang L5 -3
PROGRES PELAKSANAAN KEGIATAN
0% 50% 100% Kegiatan
Penerapan Teknologi
Permukiman untuk Kawasan Perbatasan
(Bengkayang)
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
Lampiran 5 Dokumentasi Pekerjaan Fisik L5 -1
KEGIATAN SOSIALISASI DAN DISEMINASI TAHUN 2014
Diseminasi tentang SNI dan RSNI Beton di Gorontalo
Diseminasi tentang struktur dan konstruksi bangunan di Jogja
Diseminasi tentang SNI dan RSNI Beton di Tanjung Pinang
Diseminasi tentang SNI dan RSNI Beton di Surabaya
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
L6 – Kegiatan Sosialisasi, Diseminasi dan Pameran L6 -2
KEGIATAN PAMERAN TAHUN 2014
NO. EVENT KEGIATAN PAMERAN TANGGAL PELAKSANAAN LOKASI
1. Pameran The 5th Regional 3R Forum in Asia & The Pacific 2014
25 – 27 Februari 2014 Gedung htl Sangrila Surabaya –Jawa Timur
2. Pameran Megathrust Direx Exercise (penanggulangan Bencana)
20 – 22 Maret 2014 Komplek GOR Agus Salim Padang ,Sumatera Barat
3. Pameran Kecil dalam rangka pengukuhan Prof. Riset Puskim
3 April 2014 Gd.Sapta Taruna Jakarta
4. Pameran Sanitasi tk Propinsi Jawa Barat 15 April 2014 Hotel Aston Bandung
5. Pameran Climate Change Education Forum 2014 1 – 4 Mei 2014 JCC Senayan - Jakarta
6. Pameran Teknologi Tepat Guna Tk Propinsi Jawa Barat
8 – 11 Mei 2014 Stadion Bentang Lembang
7. Pameran Pekan Inovasi Sumatera Utara 2014 21 - 25 Mei 2014 GOR Gedung Serba Guna
8. Pameran Pekan Lingkungan Hidup 29 Mei – 1 Juni 2014 JCC Senayan - Jakarta
9. Pameran dan Kolokium Hasil Litbang Permukiman 2014
17 – 18 Juni 2014 Gedung Grha Wiksa Praniti - Bandung
10. Pameran Hari Koperasi UKM 2014 19 - 22 Juni 2014 Juni 2015
Lap.Merdeka kota Medan Nusa Tenggara Timur
11. Pameran Teknologi Tepat Guna Nasional - 2014 19 – 23 Juni 2014 Juni 2015
Stadion Madya Sempaja – Samarinda Ambon
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
L6 – Kegiatan Sosialisasi, Diseminasi dan Pameran L6 -3
KEGIATAN PAMERAN TAHUN 2014 (LANJUTAN)
NO. EVENT KEGIATAN PAMERAN TANGGAL PELAKSANAAN LOKASI
12. Pameran Hari Kebangkitan Teknologi Nasional 2014
9 – 12 Agustus 2014 Gd BPPT- Jakarta
13. Pameran Earoph world Congres 2014 9 – 12 Agustus 2014 Hotel Borobudur -Jakarta
14. Pameran Hari Kebangkitan Teknologi Nasional 2014 Jateng
9 – 12 Agustus 2014 Kawasan Rumah Jabatan Bakorwil Jateng-Pekalongan
15. Pameran City Sanitation Summit 2014 17- 19 September 2014 Gd . Sabuga –ITB Bandung
16. Pameran Pekan Inovasi & Teknologi 23 -26 September 2014 DCC – Surabaya JawaTimur
17. Pameran Hari Habitat 2 - 3 Oktober 2014 JSS Senayan Jakarta
18. Pameran Indonesia Healty City Confrence Expo 21- 22 Oktober 2014 Htl Paradise- Bali
19. Pameran Teknologi Pra cetak SPM Bidang Permukiman
4 – 5 Nopember 2014 Gd.Sapta Taruna Jakarta
20. Pameran Soft Soils/ Unpar 21-23 Oktober 2014 Hotel Mercure Bandung
21. Pameran Konstruksi Indonesia 2014 5 – 7 Nopember 2014 JSS Senayan Jakarta
22. Pameran Sanitasi Tingkat Nasional(Ksm) Sarimas 25 – 27 Nopember 2014 Hotel Mercure Ancol - Jakarta
23. Pameran & Launching dlm rangka Hari Bhakti PU 2014
27 - 28 Nopember 2014 Komplek PU – Pendopo Jakarta
24. Pameran & Pasar Malam Sekaten Jogyakarta 28 Nop 2014 - 3 Januari 2015 Alun Alun Utara kota Jogyakarta
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
L6 – Kegiatan Sosialisasi, Diseminasi dan Pameran L6 -4
Pameran kolokium 2014
Pameran
Pekan Inovasi Sumatera Utara
Pameran City Sanitation Summit XIV Pameran The 5th Regional 3 R Forum in Asia & The Pacific
top related