rdg ogi
Post on 20-Jun-2015
506 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Resistansi
o Resistensi Tanaman adalah ciri-ciri tanaman yang dapat diturunkan dan dapat
mempengaruhi tingkat kerusakan dari serangan dari luar tubuh tanaman.
(Anonymous, 2010)
o Resistance is a trait no disruption of microbial cells by the antimicrobial.
(Anonymous, 2010)
2.2 Pengertian Difusi
o Difusi adalah pergerakan partikel dari daerah partikel yang lebih pekat ke daerah yang
partikelnya kurang pekat
(Loveless, 1987)
o Diffusion is the net movement from one point to another because of the radon kinetic
activities of molecules or ions.
(Salisburi, 1969)
2.3 Pengertian Resistensi Difusi Gas (RDG)
o Resistensi difusi gas adalah proses ketahanan pada tanaman terhadap bergeraknya gas
CO2 dan CO3 atau partikel lain dari area yang bertekanan tinggi kearah yang
bertekananan rendah.
(Anonymouse,2010)
2.4 Macam-macam Resistensi Difusi Gas (RDG)
a. Resistensi Lapisan Atas (ra) adalah konsentrasi CO2 pada permukaan daun yang
sering disebut dengan efek lapisan batas.
(Gardner, 1991)
b. Resistensi Stomata (Rs)
Daya hantar secara langsung dipengaruhi oleh besarnya bukaan stomata. Semakin
besar bukaan stomata maka daya hantarnya akan semakin tinggi. Pada beberapa
tulisan digunakan beberap istilah resistensi stomata. Dalam hubungan ini daya hantar
stomata berbanding dengan resistensi stomata. Stomata akan membuka jika tekanan
turgor kedua sel penjaga meningkat. Peningkatan tekanan turgor oleh sel penjaga
disebabkan oleh masuknya air kedalam sel penjaga tersebut
(Heddy, 1990)
c. Resistensi Mesofil (rm) adalah ukuran apa saja yang berhubungan dengan daun
yang mempengaruhi pengambilan CO2 kecuali tahanan lapisan batas daun stomata,
karena apa saja yang mempengaruhi konsentrasi CO2 ke dalam kloroplas di hitung
sebagai tekanan sisa terhadap pengambilan CO2 oleh daun.
(Gardner, 1991)
2.5 Faktor-faktor yang mempengaruhi Resistensi Difusi Gas (RDG)
1. Konsentrasi CO2
Apabila konsentrasi CO2 dipermukaan daun rendah, maka CO2 akan sulit masuk/sulit
berdifusi sehingga resistensinya semakin tinggi.
(Anonymous, 2010)
2. Morfologi Daun
Pada tempat dengan cahaya (intensitas) tinggi, menyebabkan penebalan daun
sehingga menurunkan resistensi terhadap difusi CO2 dengan meningkatkan ruang pori
di dalam lapisan mesofil.
(Filler and Key, 1991)
3. Kecepatan Angin
Kecepatan hembusan angin sangat mempengaruhi konsentrasi CO2 dipermukaan
daun. Apabila angin berhembus dengan cepat maka CO2 akan terbawa hembusan
angin sehingga konsentrasi CO2 dipermukaan daun menjadi rendah. Akibatnya,
resistensi nya tinggi.
(Anonymous, 2010)
4. Tekanan Turgor
Apabila tekanan turgor tinggi, maka akan mengakibatkan stomata tertutup, sehingga
gas sulit untuk masuk dan resistensinya semakin tinggi.
(Anonymous, 2010)
5. Suhu
kenaikan suhu akan menaikkan difusi. Sebab kenaikan suhu akan menaikkan tenaga
kinetic dalam molekul substrat yang berdifusi untuk gas. Sehingga gas mudah untuk
masuk dan berakibat pada menurunnya resistensi.
(Anonymous, 2010)
BAB III
METODOLOGI
3.1 Alat dan Bahan
Alat :
Timbangan Analitik : untuk mengukur berat masing-masing daun dan replica
Gunting : untuk membuat replica daun
Cawan petri : untuk tempat air sekaligus untuk merendam daun dan
replica daun
Gelas ukur : untuk mengukur aquades sekaligus tempat aquades
RH Meter : untuk mengukur RH daun dan replica
Stopwatch : untuk menghitung waktu
Pensil : untuk menggambar replica daun
Penggaris : untuk mengukur diameter replica
Tissue : untuk mengeringkan daun dan replica daun
Bahan :
Daun sirih : sebagai bahan uji RDG
Daun mangga : sebagai bahan uji RDG
Kertas whatman : sebagai replica daun
Aquades : untuk merendam daun dan replica
3.2 Cara kerja
Daun Asli kertas whatman
- Timbang berat awal masing-masing - ukur diameter, timbang berat,replica
aquades untuk menjenuhkan pori-pori
-direndam 15’ (daun) dan 5’ (replica)
Ditimbang +Humadity meter
-t=0’,10’,20’,30’
Ukur RH, Berat, Suhu
Hasil dan Data
3.3 Analisa Perlakuan
Pertama daun mangga dan daun bougenvil yang asli ditimbang berat awal.
Lalu Kertas whatman juga ditimbang berat awal dan diukur diameternya, kemudian
whatman digunting sama persis dengan bentuk daun sirih dan daun mangga. Setelah
itu daun asli dan daun replika direndam dengan aquades, untuk daun asli direndam
selama 15 menit sedangkan daun replika direndam selama 5 menit. Setelah direndam
dengan aquades, daun ditiriskan lalu di ukur RH, suhu dan ditimbang beratnya pada
waktu 0’,10’,20’,30’. Catat data hasilnya.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Data Hasil Pengamatan
t
Daun Mangga Daun Bougenvill
Berat RH T Berat RH T
D R D R D R D R D R D R
0’
10’
20’
30’
0.8
0.8
0.8
0.7
0.9
0.9
0.8
0.8
77.3
77.1
77.5
75.65
77.95
76.8
76.5
77.55
27.2
27.4
27.5
27.55
27.4
27.5
27.35
27.5
0.6
0.5
0.5
0.7
0.6
0.5
0.5
0.5
77.35
77.75
77.7
79
78.1
76.4
76.15
76.4
27.3
27.4
27.4
27.55
27.45
27.5
27.35
27.5
Berat awal :
Daun mangga : 0.3 gr
Daun Bougenville: 0.2 gr
Berat kertas whatman : 1 gr
Diameter kertas Whatman:12 cm
4.2 Perhitungan
a. Daun mangga
Luas kertas whatman : Π r²
= 3.14 x 12² = 113,04 cm²
Luas daun : berat replikaberat kertas
x luas kertas
= 0.31
x 113.04
= 33,912 cm²
Fluks daun : berat t (0' )−berat t (10' ,20' , 30')LD x ∆ t x1
t 10’ = 0,8−0,8
33,912× 10× 1 = 0
t 20’ = 0,8−0,8
33,912× 20× 1 = 0
t 30’ = 0.8−0,7
33,912 x 30 x 1 = 9,829 ×10−5
Fluks replika : berat t (0' )−berat t (10 ' , 20' ,30' )L daun ×∆ t ×2
t 10’ = 0,9−0,9
33,912× 10× 2 = 0
t 20’ = 0,9−0,8
33,912× 20× 2 =7,372 x 10
−5¿
¿
t 30’ = 0,9−0,8
33,912× 30× 2 =4,914 x 10
−5¿
¿
KUAJ : x1× 10−6+[ ( x2−x1 )× 10−6 ×n
5 ]= 23.05 ×10−6+[ (30.38−23.05 )×10−6× 2
5 ]= 23,05 ×10−6+2,932× 10−6 = 2,598 ×10−5
KUA : KUAJ x RH
= 2,598 ×10−5× 77,199 % = 2,005 ×10−5
RTD : KUAJ−KUA
FD
t 10’ =2,598× 10−5−2,005× 10−5
0 =
t 20’ = 2,598× 10−5−2,005× 10−5
0 =
t 30’ = 2,598× 10−5−2,005× 10−5
9,829 ×10−5 = 0,060
RTR : KUAJ−KUA
FR
t 10’ = 2,598× 10−5−2,005× 10−5
0 =
t 20’ = 2,598× 10−5−2,005× 10−5
7,732× 10−5 = 0,080
t 30’ = 2,598× 10−5−2,005× 10−5
4,914 ×10−5 = 0,120
RD : RTD – RTR
t 10’ = − =
t 20’ = - 0,080 =
t 30’ = 0,060 –0,120 = -0,06
b. Daun Bougenville
Luas kertas whatman : Π r²
= 3.14 x 12² = 113,04 cm²
Luas daun : berat replikaberat kertas
x luas kertas
=0.21
x 113,04
= 22,608 cm²
Fluks daun : berat t (0' )−berat t (10' ,20' , 30')LD x ∆ t x1
t 10’ = 0,6−0,5
22,608× 10 ×1 = 4,423× 10−4
t 20’ = 0,6−0,5
22,608× 20 ×1 = 2,211×10−4
t 30’ = 0,6−0,4
22,608× 30 ×1 = 2,948×10−4
Fluks replika : berat t (0' )−berat t (10 ' , 20' ,30' )L daun ×∆ t ×2
t 10’ = 0,6−0,5
22,608× 10 ×2 = 2,211×10−4
t 20’ = 0,6−0,5
22,608× 20 ×2 = 1,105 ×10−4
t 30’ = 0,6−0,4
22,608× 30 ×2 = 7,372 ×10−5
KUAJ : x1× 10−6+[ ( x2−x1 )× 10−6 ×n
5 ]= 23.05 ×10−6+[ (30.38−23.05 )×10−6×(27−25)
5 ]= 23,05 ×10−6+2,932× 10−6 = 2,598 ×10−5
KUA : KUAJ x RH
= 2,598 ×10−5× 77,199 % = 2,005 ×10−5
RTD : KUAJ−KUA
FD
t 10’ = 2,598× 10−5−2,005× 10−5
4,423× 10−4 = 0,013
t 20’ = 2,598× 10−5−2,005× 10−5
2,211×10−4 = 0,026
t 30’ = 2,598× 10−5−2,005× 10−5
2,948 × 10−4 = 0,020
RTR : KUAJ−KUA
FR
t 10’ = 2,598× 10−5−2,005× 10−5
2,211×10−4 = 0,026
t 20’ = 2,598× 10−5−2,005× 10−5
1,105 × 10−4 = 0,053
t 30’ = 2,598× 10−5−2,005× 10−5
7,372× 10−5 = 0,080
RD : RTD – RTR
t 10’ = 0,013 – 0,026 = -0,013
t 20’ = 0,026 – 0,053 = -0,027
t 30’ = -0,020 – 0,080 = -0,060
4.3 Analisa Hasil
Berdasarkan hasil praktikum yang telah diamati, fluks daun mangga pada menit ke
10 nilainya lebih rendah dari pada fluks pada daun bougenvil. Pada menit ke 20 nilai
fluks daun bougenvil mengalami penurunan, sedangkan pada daun mangga nilainya tetap,
dan pada menit ke 30 mengalami peningkatan. Hal tersebut dikarenakan berat daun
bougenvil pada menit ke 10 mengalami peningkatan dan kemudian mengalami
penurunan. Pada daun mangga beratnya terus menurun. Pada fluks replika daun
bougenvil nilainya lebih tinggi dari pada fluks replica daun mangga. Pada fluks daun
bougenvil mengalami peningkatan, sedangkan pada fluks daun mangga mengalami
kenaikan juga tapi setelah itu mengalami penurunan. Nilai RTD daun bougenvil
mengalami kenaikan lalu penurunan. Nilai RTD daun mangga pada menit ke 10 dan 20
adalah (~) tak terhingga.
Secara keseluruhan, nilai fluks daun, RTD, RD disebabkan oleh perbedaan
antara daun bougenvil dan daun mangga. Dari luas daun, ketebalan daun, dan ada
tidaknya lapisan lignin pada permukaan daun. Selain itu, ada juga faktor lain yang
mempengaruhi resistensi daun, seperti angin, angin meningkatkan transpirasi
sehingga uap yang masih didalam daun mendapatkan kesempatan untuk berdifusi
keluar. Dan temperature juga menaikkan kecepatan difusi, yaitu 1.2-1.3 setiap
kenaikkan temperature 100C.
(Soekartono,1984)
4.4 Grafik
4.4.1 Grafik Fluks Daun
10 20 300
0.00005
0.0001
0.00015
0.0002
0.00025
0.0003
0.00035
0.0004
0.00045
0.0005
fluks daun manggafluks daun bougenville
4.4.2 Grafik Fluks Replika
10 20 300
0.00005
0.0001
0.00015
0.0002
0.00025
fluks replika manggafluks replika bougenville
4.4.3 Grafik RTD
10 20 300
0.01
0.02
0.03
0.04
0.05
0.06
0.07
rtd manggartd bougenville
4.4.4 Grafik RTR
10 20 300
0.02
0.04
0.06
0.08
0.1
0.12
0.14rtr mangga
rtr bougenville
4.4.5 Grafik RD
10 20 30
-0.07
-0.06
-0.05
-0.04
-0.03
-0.02
-0.01
0
rd manggard bougenville
4.5 Analisa Grafik
o Fluks Daun
fluks daun bougenvil mengalami peningkatan pada menit ke 30. Sedangkan pada
fluks daun mangga, pada menit ke 10 nilainya tetap sampai dengan menit ke 20 dan
meningkat pada menit ke 30. Hal tersebut disebabkan oleh ketebalan daun dan luas
daun mempengaruhi nilai fluks daun, sehingga diketahui hasil yang berbeda.
o Fluks Replika
Pada fluks replika, hasil grafik menunjukkan replika daun bougenvil nilainya
menurun pada menit ke 10 sampai menit ke 30,. Sedangkan pada fluks replica daun
mangga, nilai pada menit ke 10 adalah 0, sedangkan pada menit ke 20 nilainya
meningkat dan turun pada menit ke 30.
o RTD
Nilai RTD pada daun mangga lebih besar pada menit ke 30 daripada nilai RTD daun
bougenvil. Nilai RTD daun mangga pada menit 10 dan 20 konstan sedangkan RTD
daun bougenvil turun pada menit 30.
o RTR
Pada nilai RTR daun bougenvil pada menit ke 10, 20 dan 30 menunjukkan
peningkatan tetapi RTR daun mangga mengalami peningkatan lebih tinggi pada menit
20 dan 30.
o RD
Nilai RD daun bougenvil menunjukkan penurunan yang konstan, sedangkan RD pada
daun mangga mengalami penurunan drastic pada menit ke-30.
4.6 Manfaat Mengetahui tentang RDG pada Kegiatan Pertanian
. Sumber dari CO2 adalah atmosfir, Dalam proses fotosintesis, CO2 direduksi
menjadi karbohidrat atas bantuan beberapa enzim tertentu dengan menggunakan
energy metabolisme yang berasal dari radiasi matahari pada kondisi alami sehingga
gas ini harus ditransport dari atmosfer ke tempat reduksi yaitu khloroplas atau
tepatnya stroma yang merupakan bagian larut dari khloroplas. Transport ini
berlangsung melalui proses difusi yaitu pergerakkan molekul CO2 terjadi akibat
perbedaan tekanan parsial atau konsentrasi CO2 di dalam khloroplas dan di atmosfer.
Bersamaan dengan difusi CO2 ke dalam daun,difusi uap air juda terjadi dari daun atau
tepatnya ruang bawah stomata ke atmosfer yang umum dikenal dengan istilah
transpirasi. Sama halnya dengan pergerakkan CO2 tenaga penggerak dari air adalah
tekanan parsialnya pada kedua tempat bersangkutan.
Dengan kita mengetahui tentang RDG, kita dapat mempelajari peranan
resistensi stomata dan lapisan batas terhadap difusi uap air keluar dari daun sehingga
dapat membantu kita dalam pemahaman akan fotosintesis sebagai fungsi dari difusi
CO2 dari atmosfer masuk ke dalam daun, dimana sangat berperan dalam kegiatan
pertanian.
(Sitompul,2010)
BAB V
PENUTUP
Kesimpulan :
o Resistensi adalah perilaku atau sikap untuk bertahan, berusaha melawan, ataupun
menentang.
o Difusi adalah perpindahan molekul-molekul dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah
baik melalui membrane plasma atau tidak.
o Resistensi difusi gas adalah ketahanan terhadap aliran/perpindahan gas-gas disekitar
tanaman.
o Macam-macam RDG, yaitu:
- Resistensi lapisan atas (ra)
- Resistensi stomata (rs)
- Resistensi mesofil (rm)
Faktor-faktor yang mempengaruhi, yaitu:
- Morfologi daun
- Konsentrasi CO2
- Kecepatan angin
- Tekanan turgor
- Suhu
Secara keseluruhan, nilai fluks daun, RTD, RD disebabkan oleh perbedaan antara daun
bougenvil dan daun mangga. Dari luas daun, ketebalan daun, dan ada tidaknya lapisan
lignin pada permukaan daun. Luas daun mangga lebih besar dari luas daun bougenvil.
Daun mangga juga lebih tebal dari pada daun bougenvil, dan hal tersebut berpengaruh
pada resistensi daun mangga yang lebih besar dari pada daun bougenvil.
Kritik, Saran dan Harapan
Praktikum : untuk praktikum fisiologi dari awal sampai akhir cukup lancer dan tertib dan
semoga bisa terus sperti ini dalam setiap praktikum
Asisten : mbak cecil termasuk asisten yang rajin dan tertib dalam setiap praktikum
maupun asistensi, semoga seluruh asisten bisa seperti mbak cecil.
DAFTAR PUSTAKA
Anonymous, 2010. http://www.google.com/difusi gas. Diakses tanggal 13 november
2010
Anonymous, 2010. http://www.wikipedia.com/resistensi. Diakses tanggal 13 november
2010
Filler and Key. 1991. Fisiologi Lingkungan Tanaman. UI press: Jakarta
Gardner, 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya. UI Press: Jakarta
Heddy, S. 1990. Biologi Pertanian. Rajawali Press. Jakarta
John Kimball, 1983. Biologi Edisi ke lima. Erlangga: Jakarta
Loveless, A.R. 1987. Prinsip-prinsip Biologi Tumbuhan untuk Daerah Tropik. Gramedia.
Jakarta.
Sitompul, SM. 1998. Fisiologi Tumbuhan. Ganesha Excel: Bandung
Soekartono.1984.Fisiologi Tumbuhan FP-UB:Malang
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TANAMAN
“RESISTENSI DIFUSI GAS”
NAMA : SOGI RUSTAMAJI
NIM : 0910481010
KELOMPOK : JUMAT 09.00
ASSISTEN : MBAK CECILIA
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2010
top related