rang kuman
Post on 10-Dec-2015
12 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
TUGAS INDIVIDU PENJASKESREK
“RANGKUMAN MATERI LARI DAN BOLA VOLI ”
OLEH
S . JAILANY DARWIS
1347141029
C.83
UPP PGSD PAREPARE
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2014
LARI SPRINT
Pengertian Sprint
Lari cepat atau sprint adalah semua perlombaan lari dimana peserta berlari dengan
kecepatan maksimal sepanjang jarak yang harus ditempuh, sampai dengan jarak
400 meter masih dapat digolongkan dalam lari cepat. Menurut Muhajir (2004)
sprint atau lari cepat yaitu, perlombaan lari dimana peserta berlari dengan
kecepatan penuh yang menempuh jarak 100 m, 200 m, dan 400 m.
Nomor atletik lari jarak pendek biasa disebut sprint race. Karena itu pelari nomor
atketik lari jarak pendek sering disebut sprinter. Lari jarak pendek merupakan
salah satu nomor yang dilombakan pada Olimpiade Kuno di Yunani.
Cabang atletik lari jarak pendek bisa diselenggarakan di dalam ruangan (indoor)
atau di luar ruangan (outdoor). Di negara-negara yang memiliki empat musim,
perlombaan indoor biasa dilangsungkan pada musim dingin. Sementara
perlombaan outdoor biasanya diselenggarakan pada musim panas.
Bagi mereka yang kurang memahami tentang atletik, terutama cabang lari,
mungkin akan sedikit bingung dengan istilah lari jarak pendek. Selain ditentukan
jarak, lari ini dikenal dengan nama sprint. Dinamakan sprint karena olahraga ini
mengandalkan kecepatan otot, terutama pada otot tungkai untuk bisa bekerja
dengan tenaga penuh atau full speed.
Otot tungkai ini akan digunakan bekerja maksimal guna menghasilkan kecepatan
lari sang atlet. Hal ini karena lari jarak pendek ini menuntut seorang pelari untuk
bisa mencapai finis dengan cepat tanpa perlu mengatur ritme lari atau pernafasan.
Inilah yang membedakan dengan jenis lari lain seperti pada lari jarak menengah
dan lari jarak jauh atau marathon.
Pada kedua jenis lari tersebut, seorang pelari harus bisa menjaga ritme lari
mereka. Sang atlet harus tahu waktu kapan berlari dengan kecepatan sedang dan
juga saat berlari dengan kecepatan penuh. Di sisi lain, pelari harus pula mampu
mengatur pernafasan mereka agar stamina yang ada bisa digunakan untuk
menyelesaikan seluruh perlombaan lari.
Untuk lari jarak pendek sendiri memiliki beberapa nomor yang biasa
dipertandingkan. Jarak yang biasa dilombakan terdiri menjadi lima jenis. Yaitu
untuk jarak 50 meter, 60 meter, 100 meter, 200 meter serta 400 meter. Namun
pada saat ini yang paling sering dilombakan pada berbagai ajang kejuaraan resmi
hanyalah tiga nomor terakhir saja. Sementara untuk nomor 50 dan 60 meter,
biasanya hanya digunakan untuk perlombaan amatir saja.
Lari 100 Meter (Sprint)
Lomba atletik lari jarak pendek 100 meter diselenggarakan di salah satu sisi
lintasan atletik outdoor. Nomor ini dianggap nomor paling bergengsi dalam
cabang olahraga atletik. Pemegang rekor dunia 100 meter sering disebut “manusia
tercepat”.
Nomor estafet 4 × 100 meter juga cukup prestisius. Kecepatan rata-rata dalam
nomor ini lebih cepat daripada nomor 100 meter karena pelari boleh mulai
bergerak sebelum menerima tongkat estafet. Rekor dunia 4 × 100 meter putra
dipegang tim Jamaika yang mencatat waktu 37,10 detik. Rekor tersebut diciptakan
pada Olimpiade Beijing 1988. Adapun rekor nomor estafet 4 × 100 meter putri
dipegang tim Jerman Timur yang mencatat waktu 41,37 detik pada 1985.
Hal – hal yang perlu diperhatikan untuk perlombaan sprint 100m :
Lapangan
Alat-alat : · Pistol start
Start block (blok awal) yang dapat disetel (tanpa per).
Tiang finish 2 buah, tinggi 1,37m, lebar 8cm, tebal 2cm.
Pita finish dipasang setinggi 1,22m.
Kursi finish dengan 8 tangga untuk timers (pencatat waktu).
Stopwatch 24 buah untuk pelari.
Camera finish (alat foto finish).
Teknik.
aba-aba start : 1 = Bersedia
2 = Siap
3 = Ya
a. Starting Position (posisi permulaan).
Sekarang hanya menggunakan medium start (permulaan yang sedang), yaitu pada
aba-aba “bersedia” maka :
× Jari kaki depan terletak 45cm dibelakang garis start.
× Jari kaki belakang mundur lagi 20cm.
× Kedua lengan tegak lurus dibelakang garis start, pandangan 5m didepan garis
start. Pada aba-aba siap lutut belakang naik, pantat lebih tinggi dari kepala, dan
kepala maju jauh.
b. Starting Action
Pada aba “Ya” gerakan meluncur maju harus meledak seperti pelurubukan seperti
mobil baru berangkat. Gerakan kaki secepat mungkin, tiap kali harus menekan
tanah sampai lutut lurus, kaki depan naik sampai maksimal. Badan condong sekali
kedepan, gerakan tangan secepat mungkin, sudut di siku tangan selalu sudut
lancip, meskipun pada saat tangan dibelakang.
c. Sprinting Action.
Gerakan kaki secepat mungkin, tiap kali harus menekan tanah sampai lutut lurus,
kaki depan naik sampai maksimal. Badan condong sekali kedepan, gerakan tangan
secepat mungkin, sudut di siku tangan selalu sudut lancip, meskipun pada saat
tangan dibelakang, hanya disini badannya condong sedikit ke depan ±25º.
d. Finish Action
Ada tiga cara melewati finish, yaitu :
• Lari lurus terus tanpa perubahan.
• Ambyuk, dada maju, tangan kebelakang.
• Dada diputar hingga salah satu bahu maju kedepan.
Disqualified
• Start mendahului aba-aba sampai dua kali.
• Mengganggu pelari lain selama lari.
• Masuk lintasan lain hingga mendapat keuntungan.
• Tidak sampai masuk finish.
LARI ESTAFET
1 Teknik Lari Estafet
Perlombaan dalam olahraga estafet adalah 4 x 100 m dan 4 x 400 m. Dalam
estafet yang diukur adalah waktu tongkat enelilingi lintasan, bukan waktu lari dari
atlet yang membawa tongkat estafet (Permana, 2008: 13). Pada 4 x 100 cara yang
biasa dalam memindahkan tongkat estafet adalah dimana pelari tidak perlu
memindahkan tongkat ke lain tangan sehingga pelari pertama membawa tongkat
pada tangan kanan, pelari kedua menerimanya dengan tangan kiri, diberikan
kepada pelari ketiga dan diterima dengan tangan kanan, dan kemudian
memberikannya ke tangan kiri pelari terakhir. Jadi, pelari estafet yang lari
ditikungan membawa tongkat itu di tangan kanannya, dan berlari mepet lintasan
dalam menempuh jalur yang radiusnya kecil. Sedangkan pelari yang lari dilintasan
luas membawa tongkatnya pada tangan kiri. Untuk lari 4 x 400 m dapat
dilakuakan permindahan tongkat dari tangan kiri ke tangan kanan atau sebaliknya.
Pada saat pelari yang menginjak check atau tanda yang dipasang (kurang lebih 9
m) maka pelari yang akan berangkat harus memulai bergerak dan pemberian serta
penerimaan tongkat harus terjadi dalam daerah pergantian tongkat dalam
kecepatan tinggi dari kedua pelari. Pergantian tongkat biasanya terjadi bila pelari
yang datang memberikan isyarat atau kata, tetapi juga dapat dikerjakan pada akhir
jumlahya langkah yang ditentukan sebelumnya dan tanpa suara.
Menurut Basuki (1979: 83) pergantian tongkat dilakukan dengan dua cara:
- Tanpa melihat (non-visual atau blind pass)
Pada cara ini penerima tongkat estafet tidak meneloh ke belakang (kepada
pemberi tongkat). Cara ini digunakan pada 4 x 100 m
- Dengan melihat (visual atau sight pass)
Pada cara ini penerima tongkat estafet menoleh kebelakang, melihat pemberi
tongkat. Cara ini digunakan untuk 4 x 400 m.
Posisi tangan saat menerima tongkat, yaitu:
- Pergantian keatas, si penerima memasang tangannya dalam bentuk suatu
lengkungan dan telapak tangan menghadap ke tanah.
- Pergantian kebawah, telapak tangan si penerima menghadap ke atas (cara
yang disarankan).
1) Pergantian tongkat cara non visual untuk 4 x 100 m
Penerima membuat tanda pada lintasan sebagai pedoman saat yang tepat untuk
melakukan start bila pemberi tongkat telah datang. Tanda ini terletak pada tempat
kira-kira 15-20 panjang tapak kakinya sendiri dari tempat ia berdiri. Tempat
berdiri ini boleh pada garis awal daerah pergantian, boleh pada tempat 10 m
sebelumnya.
Penerima memperhatihan dengan sungguh tanda (checkmark), tepat pada saat
pemberi sampai pada tanda tersebut, secepatnya ia melakukan start dengan
kecepatan setinggi-tingginya tanpa menoleh kebelakang. Setelah mendengar
teriakan atau panggilan untuk menerima tongkat dari pemberi tongkat, ia
mengulurkan tangannya jauh kebelakang tanpa mengurangi kecepatan lari. Cara
pergantian tongkat estafet dapat dilihat pada gambar 2. Jika pemberi tongkat
memberikan dengan tangan kiri, maka penerima menggunakan tangan kanan dan
larinya disisi kiri dari lintasan, dan sebaliknya.
Pelari yang memberikan tongkat, menjatuhkan tangannya ke depan tanpa
mengganggu gerakan kecepatan larinya, sedangkan si penerima mengerakkan
tangannya ke belakang setengah bengkok dengan ibu jari menunjuk ke arah badan
dan jari-jari lainnya rapat jauh terlepas dari ibu jari. Lengan terpisah dari tubuh
sedangkan tangan tidak diangkat terlalu tinggi.
Kedua pelari harus tidak berlari terlalu berdekatan. Pelari pertama berlari kurang
lebih 105m, pelari ke-dua kurang lebih 125m, pelari ke-tiga kurang lebih 125m
dan pelari terakhir kurang lebih 120m. Pergantian tongkat terakhir harus
dilakukan dekat dengan batas akhir daerah pergantian.
2) Pergantian tongkat estafet cara visual
Penerima melihat kedatangan pelari yang akan memberikan tongkat dengan
memperhatikan kecepatan dengan sebaik-baiknya. Cara pergantian tongkat dapat
dilihat pada gambar 4. Pada saat pemberi datang segera melakukan start dengan
kecepatan yang disesuaikan dengan kecepatan pemberi sambil mengulurkan
tanggannya kebelakang untuk menerima tongkat. Penerima tongkat berlangsung
sebelum pelari melampaui jarak 10 m sesudah garis permulaan daerah pergantian.
Pelari pertama lari pada pada lintasannya masing-masing. Pelari kedua masih lari
pada lintasannya sendiri melewati tikungan sampai tanda pada bagian lurus, lalu
pelari dibebaskan untuk menempati lintasan paling dalam. Pelari ketiga dan
keempat bebas (sebaiknya lari pada lintasan paling dalam)
3) Latihan teknik
- Empat atlet berdiri berbanjar dan memberikan tongkat dari atlet yang
dibelakag kedepan, dengan cara yang benar (panggil, lihat, berikan) dalam urutan
ini.
- Lakukan kegiatan sebelumnya dengan di tambah berjalan dengan jarak
jangan terlalu dekat dengan yang lain serta lari kecil kemudian lebih cepat.
- Pergantian tongkat antara kedua pelari, satu badan lintasan lurus yang lain
di tikungan, pelari penerima menunggu di tempat yang betul, pelari yang datang
start dari tempat kurang lebih 40m di belakang.
- Lakukan yang sebelumnya tetapi di atur seperti suatu perlombaan.
(1) Cara memegang tongkat
Berbaris berbanjar menjadi beberapa kelompok, secara bergantian memegang
tongkat, dimulai dari depan sampai belakang, tongat dipegang pada ujung bawah.
(2) Posisi tangan ketika menerima dan memberi tongkat
Berbaris berbanjar yang dibagi menjadi beberapa kelompok melatih posisi tangan
pada saat memberi dan menerima tongkat estafet, pertama dilakukan secara visual
yaitu posisi melihat tongkat saat menerima tongkat, dan yang kedua dilakukan
secara non visual yaitu posisi tidak melihat tongkat saat menerima tongkat.
(3) Cara memberi dan menerima tongkat
- Berbaris berbanjar dibagi menjadi beberapa kelompok berada dalam satu
lintasan. Posisi tetap pada lintasan (diam), berjarak kira-kira setengah meter.
- Pelari pertama berada di sisi kiri lintasan, pelari kedua di sisi kanan lintasan,
pelari ketiga di sisi kiri, dan pelari ke empat di sisi kanan (zig zag).
- Pelari dibelakang adalah pelari pertama yang memegang tongkat berada di
sebelah kanan, di berikan kepada pelari kedua yang menerima dengan tangan kiri,
pelari kedua memberikan pada pelari ketiga yang menerima dengan tangan kanan,
dan pelari ketiga memberikan pada pelari keempat yang menerima dengan tangan
kiri.
- Dilakukan secara visual dan non visual.
- Setelah dilakukan dengan jarak setengah meter, kemudain di tingkatkan
menjadi 1 meter, 2 meter, dan seterusnya
(4) Cara menerima dan memberi tongkat dengan berjalan secara bersama-sama
- Berbaris berbanjar yang dibagi menjadi beberapa kelompok. Pelari berada
dalam satu lintasan.
- Pelari pertama berada di sisi kiri lintasan, pelari kedua di sisi kanan lintasan,
pelari ketiga di sisi kiri, dan pelari ke empat di sisi kanan (zig zag).
- Pelari dibelakang adalah pelari pertama yang memegang tongkat berada di
sebelah kanan, di berikan kepada pelari kedua yang menerima dengan tangan kiri,
pelari kedua memberikan pada pelari ketiga yang menerima dengan tangan kanan,
dan pelari ketiga memberikan pada pelari keempat yang menerima dengan tangan
kiri.
- Pelari berjalan secara bersama-sama.
- Dengan posisi berjalan kedepan, pelari pertama (pelari paling belakang)
memberikan aba-aba (isyarat) kepada pelari didepannya untuk menerima tongkat.
- Setelah pelari keempat (pelari paling depan) menerima tongkat, tongkat
tersebut diletakkan di lintasan, kemudian diambil oleh pelari paling belakang
untuk melanjutkan lagi.
- Dilakukan secara visual dan non visual
(5) Cara menerima dan memberi tongkat dengan jogging bersama-sama
- Setelah melakukan tahap diatas dapat dilakukan, maka langkah selanjutnya
dapat dilaksanakan dengan jogging.
2 Latihan Permainan Lari Estafet
Disamping mengunakan teknik dan taktik yang di butuhkan oleh seorang atlet,
keadaan kondisi fisik dalam permainan estafet ini juga sangat di butuhkan untuk
daya tahan, kecepatan dan kelincahan. Maka dari itu di bawah ini akan di jelaskan
beberapa pola latihan untuk membangun dan menunjang atlet dalam cabang
olahraga estafet. Kami membagi lima pos untuk masing-masing latihan estafet.
1) Pos 1
Dalam latihan ini menempatkan banyak orang, menggunakan roket mainan dan
tongkat estafet. Pertama, kita menempatkan lima orang yang berada di tengah
menjadi titik pusat dari permainan dan sisanya menjadi pagar yang membentuk
lingkaran untuk di datangi oleh lima orang tersebut untuk mencari roket dan
tongkat estafet. Yang menjadi pagar menghadap belakang dari titik pusat. Di
tengah permainan ada instruksi yang akan memberi aba-aba mengambil antara
roket atau estafet dari teman yang menjadi pagar. Yang berada di tengah akan
menghampiri teman yang membawa roket atau estafet sesuai yang di intruksikan
dan kembali ke tengah
Tujuan:
a. Melatih kecepatan reaksi.
b. Melatih kecepatan berlari.
c. Melatih kelincahan.
d. Pembelajaran teknik memberi dan menerima tongkat.
Manfaat:
a. Untuk melatih kecepatan reaksi pemain.
b. Untuk melatih kecepatan.
c. Untuk melatih kelincahan dalam berlari.
d. Untuk melatih teknik pemberian dan penerimaan tongkat estafet dengan benar.
2) Pos 2
Pos ini di bagi menjadi tiga kelompok atau regu. Dalam masing-masing kelompok
membutuhkan kekompakan untuk menyelesaikan permainan ini. Masing-masing
kelompok berbaris menjadi satu barisan berbanjar, orang pertama yang terdepan
membawa tongkat estafet. Setelah di beri aba-aba mulai, pelari pertama berlari
menuju kun didepan dan berputar balik, kemudian berlari menuju kun dibelakang
dan berputar balik. Lalu tongkat diberikan pada pelari kedua. Dan seterusnya
sampai pelari terakhir. Ketiga regu di jalankan secara bersama-sama dan yang
tercepat adalah pemenang dari permainan ini.
Tujuan:
a. Pembelajaran teknik memberi dan menerima tongkat pada area pergantian
yang telah ditentukan.
b. Latihan kekompakan tim.
Manfaat:
a. Untuk melatih teknik pemberian dan penerimaan tongkat estafet pada daerah
pergatian yang telah ditentukan.
b. Untuk melatih kekompakan tim.
3) Pos 3
Pada pos ini dibagi menjadi 2 kelompok, pelari dari tiap team dibagi dan
ditempatkan memanjang kedua sisi jalur lari. Kardus-kardus diletakkan pada suatu
jalur lari yang slalom atau kelak kelok. Tugasnya adalah pelari pertama
memberikan tongkat pada pelari kedua setelah melewati jalur kotak kardus yang
kelak kelok.
Tujuan:
a. Melatih kelincahan berlari.
b. Melatih kecepatan berlari.
c. Pembelajaran teknik memberi dan menerima tongkat.
Manfaat:
a. Untuk melatih kelincahan dalam berlari.
b. Untuk melatih keccepatan berlari.
c. Untuk melatih teknik pemberian dan penerimaan tongkat estafet dengan
benar.
4) Pos 4
Pada pos ini dibagi menjadi 2 kelompok. Satu kotak kardus diletakkan sepertiga
jalur, sedangkan yang lain satu kotak kardus diletakkan pada dua pertiga jalur lari.
Pelari dari tiap team dibagi dan ditempatkan memanjang kedua sisi jalur lari.
Tugasnya adalah berlari ke kotak kardus yang terjauh, mengetukkan tongkat pada
tanda di tengah kardus, kemudian berlari kembali ke tempat kotak kardus yang
terdekat, mengetukkan tongkat pada tanda di tengah kardus. Lalu berlari ke sisi
yang berlawanan dengan memberikan tongkat tersebut kepada pelari berikutnya.
Tujuan:
a. Melatih kelincahan.
b. Melatih kecepatan berlari.
c. Pembelajaran teknik memberi dan menerima tongkat.
d. Melatih kekompakan tim.
Manfaat:
a. Untuk melatih kelincahan.
b. Untuk melatih kecepatan berlari.
c. Untuk melatih teknik pemberian dan penerimaan tongkat estafet dengan
benar.
d. Untuk melatih kekompakan pemain dalam tim.
5) Pos 5
Pos ini membagi menjadi 2 kelompok. Pada lintasan lari, bola ditempatkan
dengan jarak teratur satu sama lain. Tugasnya adalah berlari mengelilingi bola
sedemikian rupa sehingga pelari pertama berlari mengelilingi bola pertama, pelari
kedua mengelilingi bola kedua, dan seterusnya. Sesudah berlari mengelilingi bola
terjauh, jarak lintasan lari dikurangi dengan cara yang sama seperti waktu
menambah sebelumnya.
Tujuan:
a. Melatih konsentrasi.
b. Melatih kelincahan.
c. Pembelajaran teknik memberi dan menerima tongkat.
d. Melatih kekompakan tim.
Manfaat:
a. Untuk melatih konsentrasi.
b. Untuk melatih kelincahan.
c. Untuk melatih teknik pemberian dan penerimaan tongkat estafet dengan
benar.
d. Untuk melatih kekompakan pemain dalam tim.
2.3 Peraturan-peraturan dalam lari estafet
Sebagai salah satu cabang olahraga atletik, lari estafet memiliki peraturan
tersendiri yang harus ditaati.
Berikut ini peraturan perlombaan atletik untuk nomor lari estafet.
1) Tongkat estafet
(1) Memiliki rongga dengan panjang 28–30 cm, berat 50 gram, dan bergaris
tengah 38 mm.
(2) Tongkat estafet harus dibuat dari pipa halus berlubang di tengah,terbuat
dari kayu atau metal atau bahan lainnya.
(3) Tongkat estafet harus berwarna agar mudah dilihat dari kejauhan selama
dibawa lari.
(4) Tongkat harus dibawa ditangan selama lomba.
(5) Dalam semua lari estafet, tongkat estafet harus diberikan dari tangan ke
tangan didalam zona pergantian tongkat.
2) Panjang lintasan pergantian tongkat estafet adalah 20 meter dengan lebar
1,20 meter.
3) Pada lomba lari estafet 4 × 100 meter
(1) Pelari pertama menggunakan start jongkok, pelari kedua, ketiga, dan
keempat menggunakan start melayang.
(2) Panjang lintasan ditambah 10 meter. Lintasan ini disebut prazona, yaitu
suatu lintasan di mana pelari yang akan berangkat dapat mempercepat larinya,
tetapi tidak terjadi pergantian tongkat.
(3) Setiap pelari harus tetap tinggal di jalur lintasan masing-masing walaupun
tongkat sudah diberikan kepada pelari berikutnya.
(4) Cara menempatkan pelari sebagai berikut.
a. Pelari ke-1 ditempatkan di daerah start pertama dengan lintasan di
tikungan.
b. Pelari ke-2 ditempatkan di daerah start kedua dengan lintasan lurus.
c. Pelari ke-3 ditempatkan di daerah start ketiga dengan lintasan di tikungan.
d. Pelari ke-4 ditempatkan di daerah start keempat dengan lintasan lurus dan
berakhir di garis finish.
4) Pada lomba lari estafet 4 x 400 meter
(1) Garis selebar 5 cm harus ditarik melintang lintasan guna memberi tanda
jarak tahapan lari dan menunjukan suatu batas.
(2) Garis 5 cm yang harus dibuat melintang pada 10 m sebelum garis lari
tersebut guna menunjukkan lokasi zona pergantian tongkat dimana harus
dimasukkan dalam pengukuran zona pergantian tersebut.
(3) Lari putaran pertama hingga ke empat, harus pada lintasan terpisah atau
masing-masing sepanjang 100 m dari batas start.
(4) Pada pergantian tongkat pertama yang dilakukan oleh si atlet pelari tetap
ada pada lintasan masing-masing sesuai dengan urutan yang ditentukan saat di
lapangan dengan melihat siapa yang terlebih dahulu melewati jarak 200 m saat
akan masuk tikungan kedua dalam lintasan. Pelari kedua tidak diizinkan mulai
berlari di luar daerah zona pergantian tongkatnya dan harus mulai start dari dalam
zona ini. Begitu juga bagi pelari ke tiga dan ke empat harus mulai berlari dari
dalam zonanya sendiri.
(5) Pelari kedua boleh meinggalkan lintasan segera setelah mereka melewati
tanda keluar tikungan pertama 100 m dari garis start yang diberi tanda dengan
garis 5 cm lebar melintang lintasan dan dengan sebuah bendera setinggi 1,5 m
ditempatkan di setiap sisi lintasan.
(6) Pelari pertama menggunakan start jogkok, pelari kedua, ketiga, dan
keempat menggunakan start melayang.
5) Check mark
Apabila estafet dilarikan pada jalur yang terpisah, pelari boleh memasang tanda
pada lintasan pada jalurnya sendiri, dengan menempelkan pita rekat pada
lintasannya sendiri, tetapi bukan dengan kapur atau bahan lain. Untuk lintasan
gravel atau rumput, pelari boleh membuat tanda dengan menggores lintasan pada
jalurnya sendiri. Tidak boleh menggunakan tanda-tanda yang lain.
6) Peserta
(1) Peserta wajib mengenakan pakaian dan sepatu yang sesuai dalam mengikuti
pertandingan (Celana training/pendek diperbolehkan).
(2) Peserta diberikan dua buah nomor peserta yang dikenakan di dada dan di
punggung dengan jelas.(Nomor punggung dan dada disediakan panitia)
(3) Saat pertandingan dilakukan pada lintasan yang telah ditentukan diatas.
4.Menggunakan peralatan yang telah disediakan oleh panitia.Seperti start block
dan tongkat estafet.5.Tidak ada pergantian pemain dalam hingga final (Hanya 4
pemain utama).
(4) Ketika pelari sesudah memberikan tongkat harus tetap berada di
lintasannya lintasan aman untuk menghindari gangguan terhadap pelari lain. Bila
seseorang pelari dengan sengaja menghalangi pelari dari regu lain yang berlari di
luar posisi atau lintasan ini, dan dapatdikenakan diskualifikasi bagi regunya.
(5) Memberi bantuan dengan jalan mendorong pelari atau dengan jalan lainnya
akan berakibat diskualifikasi.
(6) Sekali perlombaan estafet dimulai, hanya ada dua orang tambahan atlet
yang dapat digunakan sebagai pengganti dalam susunan regu untuk babak
berikutnya.
(7) Penggantian pelari dalam nomor estafet beregu dapat dilakukan dari daftar
atlet yang telah didaftarkan untuk perlombaan ini.
(8) Susunan suatu regu dan urutan lari harus diumumkan secara resmi sebelum
start dari tiap babak. Sekali seorang altet yang telah start dalam babak terdahulu,
telah diganti oleh pengganti, dia tidak boleh kembali masuk ke dalam regunya.
7) Official perlombaan internasional
(1) Wasit
Peringatan kepada atlet peserta dapat ditunjukkan dengan mengeluarkankartu
kuning, dan pengusiran atau pemberhentian dari perlombaan dengankartu merah.
(2) Juri
Para juri harus menempatkan diri pada sisi yang sama dari lintasan,minimal 5m
dari dan segaris dengan garis finis sehingga dapat melihatgaris dengan jelas dan
harus menentukan urutan peserta terhadap waktu
(3) Pengawas lintasan
Memiliki tugas untuk mengawasi peserta dari dekat dan dalam hal terjadisuatu
kesalahan atau pelanggaran peraturan oleh seorang peserta , pengawas lintasan
wajib memberi isyarat atau laporan kepada wasitdengan mengangkat bendera
merah sebagai tanda.
(4) Pencatat Waktu
Para pencatat waktu harus duduk segaris dengan garis finis. Pencatatan dilakukan
dengan bantuan stopwatch.
(5) Penilaian
Dalam suatu pelombaan hasilnya ditentukan dengan suatu penilaian yangharus
disetujui oleh semua pihak sebelum pertandingan dimulai.
(6) Diskualifikasi
Jika seorang atlet didiskualifikasi dalam suatu perlombaan, surat keterangan harus
dibuat pada hasil resmi yang menjelaskan pelanggarannya terhadap peraturan.
BOLA VOLI
Teknik passing dapat dibedakan menjadi dua jenis, antara lain:
1. Passing Bawah (Pukulan/pengambilan tangan kebawah)
a) Sikap badan jongkok, lutut agak ditekuk
b) Tangan dirapatkan, satu dengan yang lain dirapatkan
c) Gerakan tangan disesuaikan dengan keras/lemahnya kecepatan bola.
Teknik Passing Bawah
2. Passing Atas (Pukulan/pengambilan tangan keatas)
a) Sikap badan jongkok, lutut agak ditekuk.
b) Badan sedikit condong ke depan, siku ditekuk jari-jari terbuka membentuk
lengkungan setengah bola
c) Ibu jari dan jari saling berdekatan membentuk segitiga
d) Penyentuhan pada semua jari-jari dan gerakannya meluruskan kedua tangan
e) Menggunakan gerakan kaki untuk menambah kekuatan
top related