pseudo faki a

Post on 02-Jan-2016

75 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

mata ppt

TRANSCRIPT

PSEUDOFAKIA

Gloria B M Mangiri

FK UPH

07120080104

Pembimbing:dr. Bennadi Natawidjaja, Sp. M

IDENTITAS• Nama : Ny. DZ• Jenis kelamin : Perempuan• Umur : 73 tahun• Agama : Islam• Pekerjaan : Guru (pensiun)• Alamat :Tebet Timur Dalam, Jakarta

Selatan• No. RM : 40-78-76

ANAMNESISAutoanamnesis pada tanggal 2 Mei 2013

KU:Kontrol post-operasi katarak mata kiri

yang dilakukan pada tanggal 28 Februari 2013

KU:Kontrol post-operasi katarak mata kiri

yang dilakukan pada tanggal 28 Februari 2013

KT:Mata kiri terasa sangat silau

KT:Mata kiri terasa sangat silau

RPS

Pasien datang ke RSPAD untuk kontrol pasca operasi katarak pada mata kiri pada tanggal 28 Februari 2013. Pasien datang ke RSPAD untuk kontrol pasca operasi katarak pada mata kiri pada tanggal 28 Februari 2013.

3 bulan yl penglihatan mulai kabur

secara perlahan pada kedua

mata

3 bulan yl penglihatan mulai kabur

secara perlahan pada kedua

mata

• Kesulitan saat membaca dijauhkan sedikit sehingga pasien dapat membaca. • Seperti ada gambaran asap serta silau apabila melihat cahaya. • Lebih jelas pada malam hari dibandingkan siang hari.

RPSRasa cepat lelah pada mata. Sakit kepala atau sakit saat

mengunyah.Kesulitan beradaptasi pada

keadaan gelap. Sering menabrak saat sedang

berjalan.

Rasa cepat lelah pada mata. Sakit kepala atau sakit saat

mengunyah.Kesulitan beradaptasi pada

keadaan gelap. Sering menabrak saat sedang

berjalan.

pernah memakai kacamata tidak mengingat ukuran

pernah memakai kacamata tidak mengingat ukuran

riwayat DM tidak terkontrol dengan Metformin sejak 2

tahun yl.

riwayat DM tidak terkontrol dengan Metformin sejak 2

tahun yl.

Sering buang air kecil, sering minum, ataupun

sering makan. Riwayat HT.

Merokok,alkohol, dan obat-obatan

Sering buang air kecil, sering minum, ataupun

sering makan. Riwayat HT.

Merokok,alkohol, dan obat-obatan

Pasien menjalani operasi katarak pada mata kiri pada tanggal 28 Februari 2013.

Hari pertama setelah dioperasi mata kiri terasa kabur.

Beberapa hari kemudian, pasien merasa penglihatan menjadi lebih jelas.

Saat ini pasien masih merasa sangat silau pada mata kirinya, terutama saat bangun

pada pagi hari.

Pasien menjalani operasi katarak pada mata kiri pada tanggal 28 Februari 2013.

Hari pertama setelah dioperasi mata kiri terasa kabur.

Beberapa hari kemudian, pasien merasa penglihatan menjadi lebih jelas.

Saat ini pasien masih merasa sangat silau pada mata kirinya, terutama saat bangun

pada pagi hari.

RPD

Trauma pada mata : disangkalRiwayat operasi : Pasien post-operasi katarak pada mata kiri tanggal 28 Februari 2013.

Trauma pada mata : disangkalRiwayat operasi : Pasien post-operasi katarak pada mata kiri tanggal 28 Februari 2013.

RPK

Keluhan yang sama disangkalAdik laki-laki DM terkontrol, teratur minum obat. Keluhan yang sama disangkalAdik laki-laki DM terkontrol, teratur minum obat.

PF

• KU: tampak sakit ringan• KS: composmentis• TTV:

– TD: 120/80 mmHg– Nadi: 84x/ menit, reguler– Pernapasan: 18x/ menit– Temperatur: afebris

• normocephal, rambut hitam, distribusi merata, tidak mudah dicabut

Kepala

• liang telinga lapang (+/+), serumen (+/+), deviasi septum (-), hiperemis faring (-), tonsil T1/T1

THT

Pemeriksaan

Penunjang

Jenis Pemeriksaan

11/02/2013 Nilai rujukan

Hematologi

Hemoglobin 11.5 12-16 g/dL

Hematokrit 36 37-47%

Eritrosit 6.1 4.3-6.0 juta/uL

Leukosit 6,800 4800-10.800/uL

Trombosit 322,000 150000- 400000/uL

MCV 59 80-96 fL

MCH 19 27-32 pg

MCHC 32 32-36 g/dL

Koagulasi

Waktu Perdarahan 2’00” 1-3 menit

Waktu Pembekuan 5’00” 1-6 menit

GDS 163 <140 mg/dL

St. Oftalmologi

1. Visus

2. Kedudukan Bola Mata

3. Suprasilia

4. Palpebrae superior inferior

5. Konjungtiva Tarsalis Superior Inferior

6. Konjungtiva Bulbi

7. Sistem Lakrimal

8. Sklera

9. Kornea

10. Bilik Mata Depan

11. Iris

12. Pupil

13. Lensa

14. Badan Kaca

15. Fundus Okuli

16. Palpasi

17. Kampus visi

NCT:• OD: 17.1• OS: 18.9

Resume

Pasien perempuan berumur 73 tahun datang untuk kontrol post-operasi ECCE dan IOL pada mata kiri yang dilakukan pada tanggal 28 Februari 2013. Pasien mengeluh kedua mata menjadi kabur secara perlahan sejak 3 bulan yang lalu. Mengalami kesulitan saat membaca sehingga harus agak dijauhkan sedikit sehingga pasien dapat membaca. Penglihatan pasien kabur seperti ada gambaran asap serta silau apabila melihat cahaya. Pandangan sedikit lebih jelas pada malam hari dibandingkan siang hari. DM (+) tidak terkontrol dengan Metformin sejak 2 tahun yang lalu.

Pada PF status generalis dbn.

Pada pemeriksaan lab didapatkan:

GDS = 163 mg/dL

Pada pemeriksaan oftalmologi didapatkan:

DIAGNOSIS KERJA:OD: Katarak senilis stadium imatur OS: Pseudofakia

DIAGNOSIS KERJA:OD: Katarak senilis stadium imatur OS: Pseudofakia

DIAGNOSIS BANDING:Retinopati diabetik

DIAGNOSIS BANDING:Retinopati diabetik

ANJURAN PEMERIKSAAN

• Lab:– Pemeriksaan darah rutin– Pemeriksaan gula darah sewaktu dan post prandial– Pemeriksaan profil lipid (total kolesterol, HDL, LDL)

PENATALAKSANAAN

PROGNOSISOD OS

Ad vitam Dubia ad bonam Dubia ad bonam

Ad fungsionam Dubia Dubia ad bonam

Ad sanationam Dubia ad malam Dubia ad malam

PSEUDOFAKIA Keadaan dimana mata ditanamkan lensa intraocular untuk menggantikan lensa mata, dimana penanaman dilakukan

segera setelah lensa yang keruh dikeluarkan, sebelum luka kornea ditutup.

PSEUDOFAKIA Keadaan dimana mata ditanamkan lensa intraocular untuk menggantikan lensa mata, dimana penanaman dilakukan

segera setelah lensa yang keruh dikeluarkan, sebelum luka kornea ditutup.

Manifestasi klinis:• Adanya IOL menggantikan lensa yang normal.

• Lensa buatan dapat diletakkan pada bilik anterior ataupun posterior.

Manifestasi klinis:• Adanya IOL menggantikan lensa yang normal.

• Lensa buatan dapat diletakkan pada bilik anterior ataupun posterior.

Efek samping:• Koreksi yang kurang tepat atau berlebihan• Malposisi atau subluksasi• Ovalisasi pupil pada bilik anterior lensa• Sindrom Irvine-Gass: edema makula sistoid disertai dengan pengangkatan katarak komplikata atau inkomplikata.

Efek samping:• Koreksi yang kurang tepat atau berlebihan• Malposisi atau subluksasi• Ovalisasi pupil pada bilik anterior lensa• Sindrom Irvine-Gass: edema makula sistoid disertai dengan pengangkatan katarak komplikata atau inkomplikata.

Metode peletakkan lensa dapat dilakukan dengan beberapa cara:

• Di depan iris. – Kaki penyokong IOL bersandar pada sudut BMD

• Di belakang iris– Diletakkan pada kedudukan lensa normal di

belakang iris/ pada bilik mata belakang– Biasa dilakukan pada orang yang lebih tua

Keuntungan :• Penglihatan menjadi lebih fisiologis karena

letak lensa yang ditempatkan pada tempat lensa asli yang diangkat.

• Lapang penglihatan sama dengan lapang pandangan normal.

• Tidak terjadi pembesaran benda yang dilihat.

• Psikologis, mobilisasi lebih cepat.

KATARAK SENILIS IMATUR

Setiap keadaan kekeruhan pada lensa yang dapat terjadi akibat hidrasi (penambahan

cairan) lensa, denaturasi protein lensa, atau terjadi akibat dua-duanya.

Setiap keadaan kekeruhan pada lensa yang dapat terjadi akibat hidrasi (penambahan

cairan) lensa, denaturasi protein lensa, atau terjadi akibat dua-duanya.

• Mengenai kedua mata • Berjalan progresif atau tidak mengalami

perubahan dalam waktu yang lama. • Penyakit pada usia lanjut, akan tetapi dapat juga akibat kelainan congenital, atau penyulit

penyakit mata lokal menahun.

• Mengenai kedua mata • Berjalan progresif atau tidak mengalami

perubahan dalam waktu yang lama. • Penyakit pada usia lanjut, akan tetapi dapat juga akibat kelainan congenital, atau penyulit

penyakit mata lokal menahun.

Keluhan: penglihatan seperti berasap & tajam penglihatan yang menurun secara

progresif. Lensa tidak transparan pupil akan

berwarna putih atau abu-abu

Keluhan: penglihatan seperti berasap & tajam penglihatan yang menurun secara

progresif. Lensa tidak transparan pupil akan

berwarna putih atau abu-abu

KLASIFIKASI KATARAK berdasarkan usia:

KATARAK SENILPenyebab:

Perubahan lensa pada usia lanjut:

1. Kapsul• Menebal dan

kurang elastis• Presbiopia• Bentuk lamel

kapsul berkurang atau kabur

• Terlihat bahan granular.

2. Epitel• Sel epitel pada

ekuator bertambah besar dan berat

• Bengkak dan vakuolisasi mitokondria yang nyata

3. Serat lensa:• Lebih iregular•Pada korteks jelas kerusakan serat sel•Brown sclerotic nucleus, sinar UV lama kelamaan merubah protein nukleus (histidin, triptofan, metionin, sistein, dan tirosin) lensa, sedang warna coklat protein lensa nukleus mengandung histidin dan triptofan dibanding normal. •Korteks tidak berwarna karena:

-Kadar asam askorbat tinggi dan menghalangi fotooksidasi.-Sinar tidak banyak mengubah protein pada serat muda.

3. Serat lensa:• Lebih iregular•Pada korteks jelas kerusakan serat sel•Brown sclerotic nucleus, sinar UV lama kelamaan merubah protein nukleus (histidin, triptofan, metionin, sistein, dan tirosin) lensa, sedang warna coklat protein lensa nukleus mengandung histidin dan triptofan dibanding normal. •Korteks tidak berwarna karena:

-Kadar asam askorbat tinggi dan menghalangi fotooksidasi.-Sinar tidak banyak mengubah protein pada serat muda.

Katarak senil secara klinik dibagi menjadi 4 stadium:

Tabel 1. Perbedaan Stadium Katarak SenilDikutip dari (2)

Tabel 1. Perbedaan Stadium Katarak SenilDikutip dari (2)

Pengobatan Katarak Senil Terutama Dalam PembedahanPersiapan sebelum pembedahan:

• Fungsi retina harus baik– Diperiksa dengan tes proyeksi sinar

• Tidak boleh ada infeksi pada mata atau jaringan sekitarnya– Pemeriksaan tes anel harus dilakukan, bila tes anel (-),

operasi tidak boleh dilakukan

• Tidak boleh ada glaukoma– TIO tidak boleh tinggi

• Visus– Setelah dikoreksi VA 5/20

• KU harus baik

Ekstraksi katarak pembedahan dengan mengangkat lensa yang katarak.

Ekstraksi katarak pembedahan dengan mengangkat lensa yang katarak.

EKEKEKEK

SICSSICS FakoemulsifikasiFakoemulsifikasi

EKIKEKIK

EKEKMengeluarkan isi

lensa (korteks dan nukleus) melalui

kapsul anterior yang dirobek dengan

meninggalkan kapsul posterior.

Ekstraksi linear, aspirasi, dan irigasi.

EKEKMengeluarkan isi

lensa (korteks dan nukleus) melalui

kapsul anterior yang dirobek dengan

meninggalkan kapsul posterior.

Ekstraksi linear, aspirasi, dan irigasi.

EKIKMengeluarkan seluruh lensa

bersama kapsul.Penyulit: astigmat, glaukoma, uveitis, endoftalmitis, dan

perdarahan

EKIKMengeluarkan seluruh lensa

bersama kapsul.Penyulit: astigmat, glaukoma, uveitis, endoftalmitis, dan

perdarahan

Fakoemulsifikasivibrator ultrasonic

menghancurkan nucleus & diaspirasi melalui insisi 2.5 – 3 mm; dimasukkan IOL yang dapat dilipat. Keuntungan: pemulihan visus lebih cepat, induksi astigmat akibat operasi minimal, komplikasi & inflamasi pasca bedah

minimal

Fakoemulsifikasivibrator ultrasonic

menghancurkan nucleus & diaspirasi melalui insisi 2.5 – 3 mm; dimasukkan IOL yang dapat dilipat. Keuntungan: pemulihan visus lebih cepat, induksi astigmat akibat operasi minimal, komplikasi & inflamasi pasca bedah

minimal

SICSbagian dari EKEK

dengan irisan yang lebih kecil Kondisi ideal:

kornea jernih, ketebalan normal, endotelium sehat, COA cukup

dalam, dilatasi pupil cukup, zonula utuh, tipe

katarak kortikal, atau sklerosis nuklear derajat

II dan III. Keuntungan:

penyembuhan lebih cepat dan resiko

astigmatisme minimal.

SICSbagian dari EKEK

dengan irisan yang lebih kecil Kondisi ideal:

kornea jernih, ketebalan normal, endotelium sehat, COA cukup

dalam, dilatasi pupil cukup, zonula utuh, tipe

katarak kortikal, atau sklerosis nuklear derajat

II dan III. Keuntungan:

penyembuhan lebih cepat dan resiko

astigmatisme minimal.

RETINOPATI DIABETIK

Kelainan retina (retinopati) yang ditemukan pada penderita diabetes mellitus.

Penyulit penyakit diabetes yang paling penting. Insiden: 40-50% penderita diabetes & prognosisnya kurang baik, terutama penglihatan.

Pada retina dapat ditemukan:

1.Mikroaneurismata: kelainan DM dini pada mata.2.Perdarahan dalam bentuk titik, garis, dan bercak ; biasanya terletak dekat mikroaneurismata. 3.Dilatasi pembuluh darah balik dengan lumennya irregular dan berkelok-kelok.4.Hard exudate: infiltrasi lipid ke dalam retina irregular, kekuning-kuningan.

Pada retina dapat ditemukan:

1.Mikroaneurismata: kelainan DM dini pada mata.2.Perdarahan dalam bentuk titik, garis, dan bercak ; biasanya terletak dekat mikroaneurismata. 3.Dilatasi pembuluh darah balik dengan lumennya irregular dan berkelok-kelok.4.Hard exudate: infiltrasi lipid ke dalam retina irregular, kekuning-kuningan.

5. Soft exudate, yang sering disebut cotton wool patches, bercak berwarna kuning bersifat difus dan berwarna putih.

6. Neovaskularisasi yang terletak di permukaan jaringan.

7. Edema retina.8. Hiperlipidemia sangat jarang

5. Soft exudate, yang sering disebut cotton wool patches, bercak berwarna kuning bersifat difus dan berwarna putih.

6. Neovaskularisasi yang terletak di permukaan jaringan.

7. Edema retina.8. Hiperlipidemia sangat jarang

RETINOPATI DIABETIK

Bilateral, simetris, dan progresif, dengan 3 bentuk:1.Back ground: mikroaneurismata, perdarahan bercak dan titik, serta edema sirsinata2.Makulopati: edema retina dan gangguan fungsi makula.3.Proliferasi: vaskularisasi retina dan badan kaca.

Bilateral, simetris, dan progresif, dengan 3 bentuk:1.Back ground: mikroaneurismata, perdarahan bercak dan titik, serta edema sirsinata2.Makulopati: edema retina dan gangguan fungsi makula.3.Proliferasi: vaskularisasi retina dan badan kaca.

top related