proposal instalasi pengolahan air limbah
Post on 30-Jan-2016
1.912 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
Institute for Environmental Management and Technology (IEMT) Universitas Merdeka MalangJl. Welirang no 19 MalangPhone/fax.: (0341)363025
1
Proposal Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)Komunal Air Limbah Domestik Perum. Pegawai Negeri Sipil
Lesan Puro
1. Pendahuluan
Kebutuhan akan rumah semakin
meningkat seiring dengan bertambahnya
jumlah penduduk yang membutuhkan
rumah sebagai salah satu kebutuhan yang
mendasar.
Bertambahnya rumah terutama di daerah urban atau perkotaan mengakibatkan
jumlah lahan terbuka di perkotaan menjadi semakin berkurang, sedangkan kebutuhan
rumah akan selalu meningkat dari tahun ketahun.
Trend yang ada saat ini adalah pembangunan rumah dengan cluster-cluster
tertentu seperti perumahan yang dibangun di Lesan Puro Sawojajar yang dibuat khusus
untuk cluster Pegawai Negeri Sipil dengan luas tanah masing-masing rumah 99 m2
dengan luas rumah 29 m2.
Pertambahan penduduk tidak hanya berimplikasi terhadap bertambahnya
kebutuhan akan perumahan akan tetapi juga berdampak pada meningkatnya air limbah
domestik yang keluar dari masing-masing rumah. Air limbah domestik ini berasal dari
berbagai kegitan rumah tangga seperti mandi, cuci, kakus dan lain-lain yang tidak
memungkinkan jika dibuang tanpa dilakukan pengolahan terlebih dahulu mengingat tidak
adanya ketersediaan lahan yang cukup memadai untuk mengolah air limbah secara alami.
Untuk itu dibutuhkan pengelolaan dan pengolahan terhadap air limbah domestik.
Pihak pengembang dari Perum PNS di Lesan Puro tidak hanya mementingkan
masalah pembangunan perumahan saja akan tetapi juga merencanakan untuk mengatasi
masalah limbah domestik tersebut dengan membuat suatu sistem pengolahan air limbah
domestik secara komunal. Pengolahan secara komunal dimaksudkan sebagai
pengolahan limbah secara bersama-sama, yaitu mengolah air limbah yang berasal dari
beberapa rumah yang dimasukkan ke dalam satu sistem pengolahan air limbah, hal ini
mengingat luas tanah yang disediakan untuk masing-masing rumah tidak terlalu luas.
Proposal ini ditujukan untuk memberikan gambaran mengenai IPAL komunal
yang memadai ditinjau dari segi teknologi, biaya pembangunan dan operasionalnya.
Institute for Environmental Management and Technology (IEMT) Universitas Merdeka MalangJl. Welirang no 19 MalangPhone/fax.: (0341)363025
2
Teknologi yang disajikan dalam proposal ini, yaitu: gabungan antara pengolahan
secara anaerobic dan aerobic dengan sistem suspended yang mampu menurunkan kadar
biological oxygen demand (BOD), total suspended solid (TSS) air limbah domestik hingga
pada batas yang ditentukan oleh peraturan pemerintah melalui keputusan menteri negara
lingkungan hidup tentang baku mutu air limbah domestik Nomor 112 Tahun 2003 yaitu
untuk BOD = 100 mg/l dan TSS= 100 mg/l.
Dengan demikian, usaha untuk mengatasi masalah limbah domestik di Perum
PNS Lesan Puro Sawojajar bisa tercapai dengan baik mengingat dari dampak akibat air
limbah domestik yang bisa mengakibatkan pencemaran terhadap lingkungan sekaligus
sebagai upaya untuk melestarikan lingkungan hidup di kawasan Lesan Puro Sawojajar.
2. Perencanaan Jaringan Perpipaan di Luar Instalasi Pengolahan Air Limbah
Perencanaan jaringan perpipaan yang
memadai perlu dibuat mengingat
perpipaan yang akan dipakai nantinya
adalah perpipaan yang menghubungkan
masing-masing rumah ke IPAL.
Diperlukan juga penghitungan jarak dari masing-masing rumah ke IPAL dimana
jarak tersebut nantinya akan digunakan sebagai dasar perhitungan terhadap panjang pipa
yang dibutuhkan. Selain itu juga perlu dilakukan pengecekan untuk beda ketinggian dari
IPAL terhadap perumahan yang nantinya digunakan untuk menentukan sistem pengaliran
yang akan dipakai.
3. Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Komunal
Perencanaan IPAL komunal – Perum PNS, Lesan Puro dibuat dengan
menggunakan sistem pengolahan secara biologi, sistem ini melibatkan mikro-organisma
yang akan berperan untuk menguraikan senyawa organik dalam air limbah.
Mikroorganisme yang berperan terbagi menjadi dua kelompok, yaitu mikroorganisme
yang bersifat aerob (membutuhkan O2 terlarut dalam perkembangbiakannya) dan anaerob
(tidak membutuhkan O2 terlarut).
Institute for Environmental Management and Technology (IEMT) Universitas Merdeka MalangJl. Welirang no 19 MalangPhone/fax.: (0341)363025
3
1. Anaerobic chamber( 2 stages ) ( 2 stages )
2. Aeration chamber 3. Clarification Chamber
4&5. Desinfection and pumpout Chamber
Sludge and skimmer returnAir
Influent
Sludge
Media Air diffuser
Irrigation pump
Gambar 1. Tipikal Sistim Pengolahan Limbah Cair Domestik
Dalam pertumbuhan dan perkembangannya mikroorganisma akan tumbuh melayang
atau sering disebut suspended growth treatment.
Berikut adalah penjelasan mengenai sistem yang akan diterapkan untuk Perum PNS
di Lesan Puro, Sawojajar yaitu gabungan antara sistem anaerobik dan aerobik.
4. Assesories IPAL
Assesories merupakan konstruksi bangunan yang dipasang di bagian depan
instalasi yang berfungsi untuk melindungi terhadap padatan kasar, pasir dan minyak agar
bahan-bahan tersebut tidak masuk ke instalasi dan menurunkan kinerjanya. Disamping itu
assesories juga ada yang berfungsi sebagai penyelaras aliran agar fluktuasi beban limbah
yang masuk dapat diatur serata mungkin.
A. Saringan Jeruji (bar screen)Merupakan saringan kasar berupa jeruji besi yang berfungsi untuk menyaring
atau memisahkan sampah padat yang terbawa bersama aliran limbah seperti: tissue,
plastik, sisa sayuran dsb.
Gambar 2. Posisi Saringan Jeruji terhadap Bak Penangkap Pasir
40 cm
40 cm
3 cmn = 10
1 cmn = 9
60o
80 cm
Institute for Environmental Management and Technology (IEMT) Universitas Merdeka MalangJl. Welirang no 19 MalangPhone/fax.: (0341)363025
4
Gambar 4. Bak Ekualisasi (Penyelaras)
B. Bak Penangkap Pasir dan Lemak (grit chamber & grease trap)
Tampak samping
Potongan
Gambar 3. Grit chamber & Grease Trap
C. Bak Ekualisasi
20 20 20 60 cm
150 cm
30 cm
80 cm
25 cm
25 cm
20 cm
Institute for Environmental Management and Technology (IEMT) Universitas Merdeka MalangJl. Welirang no 19 MalangPhone/fax.: (0341)363025
5
D. V-notch
V-notch berfungsi sebagai penyelaras debit. Debit aliran masuk menuju V-
notch bisa berfluktuasi, sedangkan debit aliran keluarnya senantiasa konstan, yaitu
sebesar 11.25 lt/mnt. V-notch berikut asesoriesnya bisa dilihat pada Gambar 5 di
bawah ini.
Dimensi : panjang: 60 cm; lebar: 40 cm; tinggi: 40 cm. Sudut V: 90o
Gambar 5. V-notch
E. Buffled Septic Tank
Proses utama yang terjadi pada buffled septic tank adalah pengendapan dan
stabilisasi. Pengendapan dimaksudkan untuk mengendapkan partikel yang mampu
mengendap secara gravitasi dan kemudian dilanjutkan dengan proses stabilisasi dari
bahan-bahan yang terendap lewat proses anaerobic.
Buffled septic tank adalah teknologi pengolahan yang termasuk dalam
suspended growth treatment, dimana mikroorganisma tidak tumbuh pada suatu media
tertentu (melayang).
Untuk mendapatkan effisiensi pengolahan yang optimal dibutuhkan waktu
tinggal atau waktu kontak antara senyawa organik dengan air limbah minimal 8 jam.
F. Aeration Tank
Aerasi dimaksudkan sebagai sistem pengolahan air limbah dengan cara
menambahkan secara paksa oksigen yang diperlukan guna memacu pertumbuhan
bakteri decomposer di dalam mempercepat proses dekomposisi bahan-bahan organic
yang terkandung dalam air limbah. Penambahan ini dilakukan dengan menggunakan
aerator yang dioperasikan selama 12-24 jam.
Inflow
Inflow
Institute for Environmental Management and Technology (IEMT) Universitas Merdeka MalangJl. Welirang no 19 MalangPhone/fax.: (0341)363025
6
Gambar diagram 1 di halaman berikut ini merupakan seri pengolahan air
limbah domestik secara anaerob dan aerob dengan urutan pengolahan sebagai
berikut: (1) bak ekualisasi, (2) bak sedimentasi (3) baffled septic tank, (4) rangkaian
aerobic, (5), dan terakhir (6) desinfektan. Selain itu akan dilakukan recycling untuk
meningkatkan efisiensi pengolahan. Recycling dilakukan dari bak sedimentasi akhir
dialirkan kembali masuk ke dalam baffled septic tank.
Secara rinci fungsi dari masing-masing komponen pada sistem ini dijelaskan
pada keterangan di halaman berikut ini.
Diagram 1. Anaerobic & Aerobic Filter
Keterangan:
Grease trap dan Grit Chamber berfungsi untuk menangkap padatan berupa pasir
kerikil atau yang lainya dan lemak yang terikut dalam air limbah supaya tidak
mengganggu pada proses selanjutnya.
Bak ekualisasi berfungsi sebagai penyelaras fluktuasi aliran yang diatur oleh sebuah
pompa. Pompa tersebut akan dioperasikan selama 12 jam dalam sehari dan
diletakkan pada titik kemiringan terendah dalam sistem pengaliran air limbah rumah
sakit.
Bak sedimentasi berfungsi sebagai kolam pengendap awal yang akan menyerap
partikel terlarut dengan berat jenis sedikit lebih besar dari 1. Tujuan dibuatnya bak ini
adalah untuk mengurangi beban organik yang masuk ke dalam baffled septic tank
serta menyeimbangkan kualitas air limbah dari fluktuasi kualitas yang menyolok.
Baffled septic tank berfungsi sebagai bangunan pengolah awal (pre-treatment). Di sini
dimulai adanya pertumbuhan mikro-organisma yang adaptif dalam menguraikan
Ekualisasi
Rumah RumahRumah
SedimentasiAwal
Grease Trap &Grit Chamber
BuffledSeptic Tank
AerationTank
SedimentasiAkhir
SiramTanaman
Institute for Environmental Management and Technology (IEMT) Universitas Merdeka MalangJl. Welirang no 19 MalangPhone/fax.: (0341)363025
7
Grease trap & gritchamber
Equalization +aeration
Sedimentationtank
Lumpur aktif Sedimentationtank
InfluentEffluent
Aerator
limbah cair rumah sakit dalam kondisi tersuspensi sehingga pada kondisi tertentu
akan ikut terbawa aliran air menuju ke seri pengolahan berikutnya.
Bak aerasi berfungsi sebagai tempat penguraian material organic secara aerob
dengan menambahkan udara melalui pompa udara yang dioperasikan 12 – 24 jam
sehari.
Bak kontrol (pegendap akhir) berfungsi sebagai pengontrol efluen hasil pengolahan,
dengan meletakkan ikan hidup sebagai indikator dalam tahap operasional pengolahan
limbah cair.
5. Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Berikut adalah gambaran instalasi pengolahan yang akan digunakan sebagai
pengolah air limbah domestic di perumahan PNS – Lesan Puro.
Gambar 6: Rencana IPAL Perum PNS
6. Biaya Pembangunan Fisik IPAL Perumahan PNS di Lesan Puro
Rencana anggaran biaya dibuat berdasarkan dimensi bangunan, fasilitas yang
ada di dalamnya seperti: jenis pompa (pompa aerasi, pompa distribusi, pompa recycling)
perpipaan serta kualitas bahan yang dipergunakan bagi pembuatan instalasi pengolahan
air limbah domestik tersebut. Meskipun rencana anggaran biaya dari satu perencana
dengan perencana yang lain bisa berbeda, namun hal yang terpenting adalah tingkat
kemampuan IPAL dalam menurunkan kadar BOD dan TSS hingga pada ambang batas
yang ditetapkan oleh pemerintah.
Institute for Environmental Management and Technology (IEMT) Universitas Merdeka MalangJl. Welirang no 19 MalangPhone/fax.: (0341)363025
8
7. PenutupDua hal yang menjadi komitmen pihak pelaksana adalah monitoring kualitas
hasil olahan air limbah (effluent) dan training yang terkait dengan pengoperasian IPAL.
Pemantauan effluent dilaksanakan secara efektif sejak IPAL beroperasi hingga 3 bulan.
Setelah operasional selama 3 bulan, maka dilakukan pemantauan setiap bulan hingga
bulan ke enam. Tujuannya adalah untuk mengetahui proses start up, efisiensi serta
fluktuasi kadar air limbah akibat perlakuan rumah sakit terhadap kestabilan kinerja IPAL.
Beberapa kali training (pelatihan) akan dilakukan selama proses pemantauan kualitas
limbah berjalan (enam bulan). Tujuannya agar pihak yang terkait dalam pengoperasian
IPAL bisa memahami cara memelihara instalasi. Melalui pelatihan ini diharapkan IPAL
akan berfungsi secara efektif dan memiliki usia guna yang maksimal.
Malang, Januari 2006
Penyusun,
Enik Wahyuniati, ST
top related