proposal 301211
Post on 23-Jul-2015
160 Views
Preview:
TRANSCRIPT
i
PROPOSAL SKRIPSI
DESAIN DAN IMPLEMENTASI
SISTEM DISTRIBUSI LAYANAN INTERNET
BERBASIS MIKROTIK
Disusun oleh:
EKO SURIPTO PASINGGI’
07/253317/TK/33301
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INFORMASI
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO DAN TEKNOLOGI INFORMASI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2012
ii
PROPOSAL SKRIPSI
DESAIN DAN IMPLEMENTASI
SISTEM DISTRIBUSI LAYANAN INTERNET
BERBASIS MIKROTIK
Diajukan oleh :
EKO SURIPTO PASINGGI’
07/253317/TK/33301
Telah disetujui oleh:
Dosen Pembimbing I
Sri Suning Kusumawardani, ST., MT.
NIP. 196911221995122001
Tanggal : …………………………….
Dosen Pembimbing II
Ir. Sujoko Sumaryono, MT.
NIP. 196104181988031001
Tanggal : …………………………….
iii
Abstrak
Tiap tahun, jumlah pengguna internet di Indonesia semakin meningkat
dengan pesat. Menurut data dari www.internetworldstats.com, jumlah pengguna
pada tahun 2000 berjumlah sekitar 2 juta dan dalam jangka waktu 10 tahun
meningkat menjadi 30 juta. Jumlah pengguna yang besar seharusnya disertai
dengan infrastruktur yang mampu memenuhi kebutuhan para pengguna tersebut.
selain itu, harga juga menjadi masalah bagi para pengguna. Dibandingkan dengan
beberapa negara lain kondisi indonesia adalah infrastruktur yang kurang,
bandwitdh yang kecil serta harga yang mahal.
Jika permasalahan diatas dapat ditanggulangi, peningkatan jumlah
pengguna dapat menjadi lebih besar lagi serta pemanfaatan internet dapat
dirasakan lebih optimal oleh berbagai kalangan. Para pelajar dapat memanfaatkan
internet untuk belajar, pemasaran hasil oleh petani dan UKM melalui internet,
komunikasi yang luas dengan social network, serta berbagai manfaat lainnya.
Masyarakat sebagai pengguna, secara swadaya dapat membangun
infrastruktur untuk memperluas distribusi internet serta dapat menekan harga.
salah satu solusi yang dapat dilakukan adalah dengan membangun jaringan
distribusi dengan media transmisi wireless disertai manajemen yang handal.
jaringan ini dapat dibangun dalam lingkup RT, RW atau bahkan desa. Pada sisi
harga akses internet, dapat ditekan karena penggunaan internet secara bersama-
sama (share). Dengan terbangunnya jaringan ini, masyarakat sekitar dapat
mengakses internet dari rumah masing-masing serta harga yang terjangkau.
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. ii
Abstrak ................................................................................................................... iii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iv
1 BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 4
1.3 Tujuan Penelitian ....................................................................................... 5
2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI ....................................... 6
2.1 Tinjauan Pustaka ........................................................................................ 6
2.2 Dasar Teori ................................................................................................ 8
2.2.1 Jaringan Komputer .............................................................................. 8
2.2.2 Media Transmisi.................................................................................. 9
2.2.3 Mikrotik ............................................................................................ 10
2.2.4 Antena ............................................................................................... 11
3 BAB III PERANCANGAN SISTEM .................................................................. 13
3.1 Bahan Penelitian ...................................................................................... 13
3.2 Alat Penelitian.......................................................................................... 14
3.3 Langkah Penelitian .................................................................................. 16
4 BAB IV JADWAL PENELITIAN ..................................................................... 17
5 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 18
1
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tiap tahun jumlah pengguna internet dunia terus menunjukkan
peningkatan. Hal ini terjadi karena internet memiliki pengaruh yang besar dalam
berbagai aspek kehidupan, mulai dari sekedar hiburan, komunikasi, ilmu
pengetahuan hingga kepentingan bisnis. Demikian juga dengan jumlah pengguna
di Indonesia yang terus meningkat. Menurut data dari
http://www.internetworldstats.com, dalam kurun waktu 10 tahun (2000 sampai
2010), terjadi peningkatan pengguna yang sangat besar. Pada tahun 2000
pengguna berjumlah sekitar 2 juta sedangkan pada tahun 2010 meningkat hingga
30 juta atau naik sekitar 1.400 %.
Peningkatan jumlah pengguna internet seharusnya diiringi dengan
peningkatan infrastruktur, jaringan dan teknologi. Pemerintah bersama para
provider/operator layanan internet di berbagai negara, khususnya negara-negara
maju, telah melaksanakan hal tersebut. Menurut data statistik
http://www.netindex.com/, yang dihimpun dari jutaan hasil test pada situs
speedtest.net, kecepatan akses download korea selatan menduduki peringkat
pertama dengan 32.44 Mbps, diikuti Lithuania dengan 30,24 Mbps. Sedangkan
Indonesia berada pada posisi 143 dari 170 negara yang diambil datanya, dengan
1,39 Mbps. Nilai tersebut adalah rata-rata throughput dalam Mbps selama lebih 30
hari, dimana jarak rata-rata antara klien dan server kurang dari 300 mil.
2
Pada Gambar 1.1 ditunjukkan perbandingan kecepatan akses internet di
Indonesia dengan negara-negara dengan akses internet tercepat. Grafik
menunjukkan kecepatan akses download rata-rata dalam periode 28 November
2008 – 30 Mei 2011.
Gambar 1.1 Perbandingan akses internet Indonesia dan negara lain (sumber: netindex.com)
Selain kecepatan yang lambat, ternyata biaya layanan internet di Indonesia
cukup mahal. Dengan kecepatan rata-rata 256 kbps, para pengguna internet
Indonesia harus membayar sekitar Rp 150.000 per bulan (asumsi kuota internet
unlimited). Ini berarti biaya akses internet Indonesia Rp 600.000/Mbps/bulan.
Dengan menikmati kecepatan rata-rata 15 Mbps, para pengguna di Jepang hanya
3
merogoh sekitar 5.000-6.000 yen per bulan atau sekitar Rp 500.000 hingga Rp
600.000 per bulan. Angka ini sama dengan Rp 33.000/Mbps/bulan. Dari angka
absolut saja, biaya internet Indonesia 17 kali lebih mahal dibanding Jepang. Ini
belum dihitung daya beli masyarakat Jepang yang sangat tinggi.
Untuk permasalahan kecepatan akses internet, hal ini hanya dapat
diselesaikan oleh pemerintah dan juga provider layanan internet karena
permasalahan mencakup pada jaringan berskala besar, misalnya dalam
pembangunan backbone jaringan. Pembangunan ini tentunya membutuhkan biaya
yang cukup besar serta SDM yang handal. Namun untuk permasalahan biaya
internet yang masih mahal masih dapat ditekan dengan berbagai solusi.
Salah satu solusi sederhana yang dapat ditempuh adalah dengan
penggunaan suatu layanan secara bersama-sama. Misalnya dengan menggunakan
layanan 1 Mbps yang menurut pengalaman penulis sudah cukup untuk memenuhi
kebutuhan 10-15 orang, maka misalkan biaya layanan tersebut Rp 700.000/bulan,
maka tiap orang hanya membayar Rp 50.000 - Rp 70.000. Namun tentu saja solusi
ini kurang memuaskan bila tanpa disertai dengan manajemen yang baik, misalnya
bila ada user yang mendominasi penggunaan bandwidth atau ketika semua user
aktif bersamaan maka dapat terjadi ketidakpuasan pengguna.
Selain permasalahan diatas, yang juga menjadi permasalahan adalah ketika
para pengguna ini tersebar dalam suatu area yang agak luas misalnya dalam 1 RW
atau bahkan desa. Dengan berbagai pertimbangan, salah satunya dari segi biaya,
4
penggunaan media kabel akan meningkatkan biaya jaringan. Selain itu juga dapat
mengganggu koneksi jika panjangnya hingga 100 m.
Untuk mengatasi permasalahan pertama, diperlukan perangkat dan
software yang mampu menjalankan fungsi manajemen dalam jaringan yang
dibangun. Salah perangkat yang cukup terkenal dan direkomendasikan dalam
kasus seperti ini adalah MikroTik Router. Selain kemampuan dan fitur-fitur yang
handal MikroTik Router juga dikenal dengan harga yang terjangkau. MikroTik
Router yang paling murah adalah RB750 dengan harga Rp 335.000, yang dapat
menangani hingga 20-an user. Sedangkan untuk permasalahan kedua dapat
ditangani dengan menggunakan media transmisi lain, yaitu dengan penggunaan
gelombang radio atau yang biasa disebut wireless. Dengan pemilihan access point
(AP) dan Antena yang sesuai, diharapkan penggunaan media transmisi ini dapat
memenuhi kebutuhan pendistribusian dalam area yang luas.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, didapatkan suatu rumusan
permasalahan yaitu Bagaimana merancang dan mengimplementasikan suatu
sistem jaringan yang mampu untuk menjalankan fungsi distribusi layanan internet
melalui media wireless untuk cakupan area yang cukup luas (radius hingga 2 km)
dan disertai dengan fungsi manajemen yang mengatur pembagian bandwidth,
user, akses serta pengaturan-pengaturan lainnya. Biaya dari sistem jaringan ini
juga diharapkan sekecil mungkin sehingga dapat terjangkau oleh masyarakat
umum untuk diimplementasikan.
5
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah:
a. Menghasilkan sebuah rancangan sistem yang berfungsi untuk pendistribusian
akses layanan internet.
b. Menghasilkan rancangan sistem yang handal dengan biaya yang terjangkau
oleh masyarakat umum, sehingga masyarakat secara swadaya dapat
mengimplementasikannya untuk memenuhi kebutuhan akses internet.
c. Menguji hasil rancangan dengan mengimplementasikannya di lapangan.
6
2 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI
2.1 Tinjauan Pustaka
Penelitian seperti ini sebelumnya pernah dilakukan oleh beberapa orang.
Puspitasari (2007) dalam makalah Seminar Naional Teknologi 2007 (SNT 207)
dengan judul "IMPLEMENTASI MIKROTIK SEBAGAI SOLUSI ROUTER
MURAH DAN MUDAH", mengungkapkan bagaimana membangun router
dengan MikroTik RouterOS™ sebagai solusi dari pembuatan router dengan
tingkat kehandalan dan kestabilan yang tinggi, murah dan mudah digunakan.
Dalam penelitiannya, penulis menggunakan komputer desktop sebagai hardware
dan MikroTik RouterOS™ sebagai sistem operasinya. Penelitian dilaksanakan
dengan menginstall mikrotik pada suatu komputer dengan spesifikasi tertentu
kemudian melakukan konfigurasi sesuai kebutuhan. Hasil penelitian yang
diperoleh adalah bahwa MikroTik RouterOS™ adalah sebuah sistem operasi yang
dapat digunakan untuk menjadikan komputer menjadi router network yang
handal, murah dan mudah dalam mengkonfigurasi, dan tidak memerlukan
komponen tambahan, dan tidak punya perangkat lunak prerequirement serta
memiliki fitur yang lengkap untuk network dan wireless dengan beberapa
interface pendukung untuk pengembangan kapabilitas router seperti WinBox,
Telnet/SSH, Advanced Bandwidth Control, Network firewall with packet-filtering,
masquerading, network address translation, logging and connection monitoring,
DHCP support dan masih banyak lagi.
7
Ariyanto (2008) melakukan penelitian tugas akhir dengan judul “DESAIN
DAN IMPLEMENTASI AUTENTIKASI JARINGAN HOTSPOT
MENGGUNAKAN PFSENSE DAN RADIUS SERVER“. Permasalahan yang
diangkat adalah mengenai hotspot di Fakultas Teknik Elektro Universitas
Muhammadiyah Surakarta dapat diakses secara langsung oleh siapa saja melalui
Notebook, PDA dan perangkat lain yang mendukung di area hotspot. sehingga
diperlukan sistem autentikasi, user management dan monitoring jaringan hotspot
untuk memaksimalkan layanan tersebut, agar hanya yang punya akun saja yang
bisa menggunakan fasilitas ini. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut digunakan
RADIUS server sebagai user authentication, authorization dan accounting.
Kurniawan, dkk (2007) dengan judul “ANALISIS DAN
PERANCANGAN JARINGAN WIRELESS DENGAN MENGGUNAKAN
MIKROTIK PADA PT PLAZA ADIKA LESTARI”. Tujuan penyusunan skripsi
adalah merancang jaringan WAN serta mengkonfigurasi jaringan antara gedung
Graha Atrium Senen dengan gedung Plaza Atrium Senen. Metodologi yang
digunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah metode analisis, dengan
melakukan survei secara langsung ke PT Plaza Adika Lestari untuk
mengumpulkan informasi yang dibutuhkan, serta perancangan jaringan wireless
dengan menggunakan MikroTik RouterOS™. Hasil yang dicapai adalah sebuah
rancangan jaringan wireless yang dapat digunakan sebagai media transfer data
untuk memudahkan kegiatan operasinal pada PT Plaza Adika Lestari.
8
2.2 Dasar Teori
2.2.1 Jaringan Komputer
Jaringan komputer adalah sekelompok komputer otonom yang saling
berhubungan antara satu dengan yang lainnya menggunakan protokol komunikasi
melalui media komunikasi sehingga dapat saling berbagi informasi, program-
program, dan menggunakan bersama perangkat keras. Jaringan komputer dapat
diartikan pula sebagai kumpulan sejumlah terminal komunikasi yang berada di
berbagai lokasi yang terdiri dari lebih dari satu komputer yang saling berhubungan
(Tanenbaum, 1997).
Jaringan komputer dapat dibedakan berdasarkan cakupan geografisnya.
Ada empat kategori utama jaringan komputer yaitu :
a. Local Area Network (LAN)
Local Area Network (LAN), merupakan jaringan komputer yang
jaringannya hanya mencakup wilayah kecil; seperti jaringan
komputerkampus, gedung, kantor, dalam rumah, sekolah atau yang lebih kecil.
Saat ini, kebanyakan LAN berbasis pada teknologi IEEE 802.3 Ethernet
menggunakan perangkat switch, yang mempunyai kecepatan transfer data 10, 100,
atau 1000 Mbit/s. Selain teknologi Ethernet, saat ini teknologi 802.11b (atau biasa
disebut Wi-fi) juga sering digunakan untuk membentuk LAN.
b. Metropolitan Area Network (MAN)
Metropolitan Area Network (MAN), pada dasarnya merupakan versi LAN
yang berukuran lebih besar dan biasanya menggunakan teknologi yang sama
dengan LAN. MAN merupakan suatu jaringan dalam suatu kota dengan transfer
9
data berkecepatan tinggi, yang menghubungkan berbagai lokasi seperti kampus,
perkantoran, pemerintahan, dan sebagainya.
c. Wide Area Network (WAN)
Wide Area Network (WAN), jangkauannya mencakup daerah geografis
yang luas seperti provinsi atau negara. Contoh WAN yang paling umum adalah
internet.
2.2.2 Media Transmisi
Media transmisi adalah media yang menghubungkan antara pengirim dan
penerima informasi (data). Data terlebih dahulu diubah menjadi kode/isyarat, dan
isyarat inilah yang akan dikirimkan dan kemudian dipenerima diubah kembali
menjadi data.
Media transmisi digunakan pada beberapa peralatan elektronika untuk
menghubungkan antara pengirim dan penerima supaya dapat melakukan
pertukaran data. Beberapa alat elektronika, seperti telepon, komputer, televisi, dan
radio membutuhkan media transmisi untuk dapat menerima data. Seperti pada
pesawat telepon, media transmisi yang digunakan untuk menghubungkan dua
buah telepon adalah kabel. Setiap peralatan elektronika memiliki media transmisi
yang berbeda-beda dalam pengiriman datanya.
Secara garis besar, media transmisi dapat dikelompokkan menjadi 2 jenis:
a. Guided Transmission Media
Guided transmission media atau media transmisi terpandu merupakan
jaringan yang menggunakan sistem kabel.
10
Kabel Twisted Pair
Kabel Coaxial
Fiber Optic
b. Unguided Transmission Media
Wireless network berarti komunikasi data dalam sebuah jaringan komputer
yang tidak memanfaatkan kabel sebagai media transimisi, melainkan
memanfaatkan gelombang mikro atau gelombang elektromagnetik. Apabila
pengirim dan penerima jaraknya cukup jauh atau medannya sulit, maka dapat
digunakan media transmisisi radiasi elektromagnetik (listrik dan medan magnet
yang interferensi) yang dipancarkan melalui udara.
Jenis transmisi yang tergolong dalam media transmisi unguided ini sebagai
berikut :
Microwave (gelombang mikro)
Radio (gelombang radio)
Laser (sinar laser)
Infrared (transmisi dengan sinar infra merah).
2.2.3 Mikrotik
Mikrotik dibuat oleh MikroTikls sebuah perusahaan di kota Riga, Latvia..
Dengan nama merek dagang Mikrotik mulai didirikan tahun 1995 yang pada
awalnya ditujuka untuk perusahaan jasa layanan Internet (PJI) atau Internet
Service Provider (ISP) yang melayani pelanggannya menggunakan teknologi
nirkabel atau wireless. Saat ini MikroTikls memberikan layanan kepada banyak
11
ISP nirkabel untuk layanan akses Internet dibanyak negara di dunia dan juga
sangat populer di Indonesia.
Sebagai Router, Mikrotik memiliki fungsi utama untuk perutean (routing)
paket. Selain itu mikrotik juga dadapat menjalankan berbagai fungsi lain seperti
bandwidth manajement, firewall, wireless access point (WIFI), backhaul link,
sistem hotspot, Virtual Private Network (VPN) server, dan lain-lain. Beberapa
fungsi mikrotik tersebut akan dimanfaatkan dalam penelitian ini.
2.2.4 Antena
Fungsi antena adalah untuk mengubah sinyal listrik menjadi sinyal
elektromagnetik, lalu meradiasikannya (pelepasan energi elektromagnetik ke
udara/ruang bebas). Dan sebaliknya, antena juga dapat berfungsi untuk menerima
sinyal elektromagnetik dan mengubahnya menjadi sinyal listrik.
Secara umum ada dua jenis antena yaitu:
a. Antena Directional
Antena jenis ini merupakan jenis antena dengan narrow beamwidth, yaitu punya
sudut pemancaran yang kecil dengan daya lebih terarah, jaraknya jauh dan tidak
bisa menjangkau area yang luas, antena directional mengirim dan menerima
sinyal radio hanya pada satu arah, umumnya pada fokus yang sangat sempit, dan
biasanya digunakan untuk koneksi point to point, atau multiple point, macam
antena directional seperti antena grid, dish parabolic, yagi, dan antena sectoral.
12
b. Antena Omni-Directional
Antena ini mempunyai sudut pancaran yang besar (wide beamwidth) yaitu 360o;
dengan daya lebih meluas, jarak yang lebih pendek tetapi dapat melayani area
yang luas. Karena sifatnya yang terlalu luas sehingga ada kemungkinan
mengumpulkan sinyal lain yang akan menyebabkan interferensi. Antena omni
directional mengirim atau menerima sinyal radio dari semua arah secara sama,
biasanya digunakan untuk koneksi multiple point atau hotspot.
13
3 BAB III
PERANCANGAN SISTEM
3.1 Bahan Penelitian
Informasi pendukung yang digunakan dalam penelitian tentang
perancangan dan implementasi sistem distribusi layanan internet ini adalah
sebagai berikut:
a. Literatur berupa dokumentasi dan tutorial mengenai alat yang digunakan,
makalah atau hasil penelitian lainnya. Literatur utama yang digunakan dalam
penelitian ini, diantaranya adalah sebagai berikut:
http://wiki.mikrotik.com
Berisi informasi seputar mikrotik yang disediakan oleh pihak Mikrotik dan
juga oleh para pengguna.
Manual mikrotik versi 3.0
Dokumen ini berisi penjelasan mengenai fitur-fitur yang disediakan
mikrotik serta cara konfigurasi.
Manual AirOSubiquiti
Berisi penjelasan fitur dan konfigurasi produk dari Ubiquiti.
Proposal WISP Alternet project
Merupakan sebuah proposal pendirian Internet Service Provider (ISP)
berbasis wireless. Proposal tersebut membahas dari sisi bisnis, namun
pada lampiran disertakan informasi peralatan dan terknologi yang
digunakan.
14
b. Diskusi yang dilakukan di forummikrotik.com dan kaskus.us (subforum rt/rw
net dan mikrotik). Di forum ini didiskusikan mengenai konfigurasi,
rekomendasi alat (hardware dan software), topologi, aspek bisnis,
permasalahan yang mungkin terjadi serta berbagi pengalaman dari para
peserta diskusi dalam membangun sistem serupa.
3.2 Alat Penelitian
Alat yang digunakan dalam penelitian meliputi perangkat keras
(hardware) dan perangkat lunak (software) seperti pada Tabel 3.1 dan Tabel 3.2.
Tabel 3.1 Hardware yang Dibutuhkan
No Nama Spesifikasi Keterangan
1 Mikrotik
RB450G
CPU AR7161 680MHz
Main Storage/NAND 512MB
RAM 256MB
Dimentions 150mm x 105mm
Operating System RouterOS
RouterOS License Level5
Berfungsi sebagai router
serta beberapa fungsi
lainnya, seperti hotspot
server, firewall, dan
bandwidth management.
2 Bullet M2HP Processor Atheros MIPS 24KC,
400MHz
Memory Information 32MB SDRAM,
8MB Flash
Networking Interface 1 X 10/100
BASE-TX (Cat. 5, RJ-45)
Merupakan access point .
Juga digunakan untuk AP
repeater jika dibutuhkan
3 Antena Omni
Hyperlink
Frequency : 2400-2500 MHz
Gain : 15 dBi
Polarization : Vertical
Vertical Beam Width : 8°
Horizontal Beam Width : 360°
Max. Input Power : 100 Watts
Digunakan sebagai antena
yamg pasang pada Bullet
M2HP
4 Wireless
Adapter USB
- Digunakan pada client yang
tidak memiliki WIFI card
atau pada client notebook
yang power sinyalnya
rendah. Digunakan untuk
jarak yang dekat.
15
4 TP-link TL
WA5110G
Standards : IEEE 802.11g, IEEE
802.11b
Wireless Signal Rates 11g: Up to
54Mbps(dynamic)
Wireless Signal Rates 11b: Up to
11Mbps(dynamic)
Frequency Range : 2.4-2.4835GHz
Wireless Transmit Power (MAX) :
26dBm(MAX EIRP
Digunakan dalam mode
client sebagai AP untuk
client. Dapat ditambahkan
dengan reflektor atau antena
tambahan.
5 Antena Yagi Frequency : 2,4 Ghz
Gain : 16 dBi
Polarization : Vertical / Horizontal
Impedance : 50 Ohm
Max. Input Power : 50 Watts
VSWR : < 1,3
Digunakan sebagai antena
pengganti pada TL
WA5110G untuk
memperkuat sinyal pada
client dengan jarak yang
jauh bila dibutuhkan.
6 Switch - Bersifat optional, akan
digunakan bila diperlukan.
7 PC - Jika dibutuhkan akan
bertindak sebagai cache
proxy server.
Tabel 3.2 Software yang Dibutuhkan
No Nama Keterangan
1 Winbox Digunakan sebagai antarmuka grafis untuk
konfigurasi mikrotik.
2 Netstumbler Dimanfaatkan untuk survei besarnya interferensi,
chanel yang kosong, menemukan tempat yang sepi
dari jaringan wifi, dan memposisikan ketepatan arah
antena(pointing).
3 Squid Proxy Salah satu proxy server. Berfungsi untuk chace
konten internet (optional)
16
3.3 Langkah Penelitian
Pelaksanaan penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap seperti yang
dapat dilihat pada diagram alir Gambar 3.1.
Gambar 3.1 Diagram alir penelitian
17
4 BAB IV
JADWAL PENELITIAN
Penelitian ini direncanakan akan dilaksanakan selama 5 bulan. Rincian rencana
kegiatan dicantumkan pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1 Jadwal penelitian.
No. Keterangan Bulan
1 2 3 4 5
1. Telaah literatur
2. Pengadaan alat
3. Instalasi alat
4. Pengaturan (setting) alat
5. Pengujian
6. Pengambilan dan pengolahan data
7. Penulisan Laporan
18
5 DAFTAR PUSTAKA
Ariyanto, Joko. 2008. Desain dan implementasi autentikasi jaringan hotspot
menggunakan pfsense dan radius server. Skripsi. Fakultas Teknik,
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Herlambang, M. L., Aziz Catur L. 2008. Panduan Lengkap Menguasai Router
Masa Depan Menggunakan Mikrotik RouterOS. Yogyakarta: penerbit
Andi.
Nur, Abdul. 2009. Berbagai macam ANTENA Transmisi Radio.
http://mandorkawat2009.wordpress.com/2009/10/10/berbagai-macam-
antena-transmisi-radio, diakses tanggal 20 juni 2011.
Puspitasari, N. F. 2007. Implementasi Mikrotik sebagai solusi router murah dan
mudah. Yogyakarta.
Tanenbaum, Andrew S. 1996. Computer Networks. Pearson Education Asia. New
Jersey: Prentice Hall
top related