program keamanan sumber radioaktif
Post on 24-Dec-2015
185 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
BIRO KLASIFIKASI INDONESIA
PROGRAM KEAMANAN SUMBER RADIOAKTIF
Doc Id : B.1284 /HK.403/BM/KI.10
Issued No. : 1Issued Date : 19-11-2010Page : 1 of 25Rev : 00
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
PT. Biro Klasifikasi Indonesia Cabang Utama Batam sebagai perusahaan yang bergerak
dalam bidang Inspection & Certification yang menggunakan sumber radioaktif untuk Non Destructive
Testing (NDT) yaitu Ir-192 untuk kegiatan radiografi. Berdasarkan hal tersebut PT. Biro Klasifikasi
Indonesia Cabang Utama Batam mempunyai komitmen untuk memenuhi kewajiban yang ditetapkan
dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 33 Tahun 2007 tentang Keselamatan Radiasi Pengion dan
Keamanan Sumber Radioaktif yang mewajibkan setiap pemegang izin pemanfaatan tenaga nuklir yang
menggunakan sumber radioaktif untuk memenuhi persyaratan keamanan sumber radioaktif, disamping
memenuhi persyaratan keselamatan radiasi. Peraturan Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir
(BAPETEN) Nomor 7 Tahun 2007 tentang Keamanan Sumber Radioaktif yang merupakan peraturan
pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2007 memberikan pengaturan yang lebih rinci
mengenai persyaratan keamanan sumber radioaktif antara lain pemegang izin harus menyusun,
mengembangkan dan memutakhirkan Program Keamanan Sumber Radioaktif.
Program Keamanan Sumber Radioaktif untuk kamera gamma Ir-192 pada kegiatan radiografi PT.
Biro Klasifikasi Indonesia Cabang Utama Batam disusun berdasarkan kategori atau kelompok
keamanan sumber radioaktif sebagaimana ditetapkan oleh Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2007
dan Peraturan Kepala BAPETEN Nomor 7 Tahun 2007. Penerapan persyaratan ini diharapkan dapat
mencegah akses tanpa izin, perusakan, kehilangan, pencurian, dan/atau pemindahan tanpa izin terhadap
sumber radioaktif kepada orang yang tidak berwenang.
1.2. Tujuan
Tujuan penyusunan program keamanan sumber radioaktif ini adalah untuk memenuhi salah satu
persyaratan keamanan sumber radioaktif sebagaimana yang ditetapkan oleh Peraturan Kepala BAPETEN
Nomor 7 Tahun 2007 tentang Keamanan Sumber Radioaktif. Program ini menjadi pedoman pelaksanaan
kegiatan keamanan sumber radioaktif di bidang Non Destructive Testing (NDT) PT. Biro Klasifikasi
Indonesia Cabang Utama Batam. Sebagai sebuah program, dokumen ini bersifat dinamis yang dapat
dikembangkan sesuai dengan kebutuhan, baik karena tuntutan peraturan perundang-udangan, maupun
kondisi fasilitas atau lingkungannya.
1.3. Ruang Lingkup
Ruang lingkup program keamanan sumber radioaktif di bidang Non Destructive Testing (NDT)
PT. Biro Klasifikasi Indonesia Cabang Utama Batam mencakup:
organisasi keamanan sumber radioaktif;
deskripsi sumber radioaktif, fasilitas, dan lingkungannya;
PT. BKI/Program Keamanan Sumber Radioaktif/rev.00
BIRO KLASIFIKASI INDONESIA
PROGRAM KEAMANAN SUMBER RADIOAKTIF
Doc Id : B.1284 /HK.403/BM/KI.10
Issued No. : 1Issued Date : 19-11-2010Page : 2 of 25Rev : 00
prosedur operasional selama penggunaan dan pengangkutan;
pelatihan;
inventarisasi dan rekaman hasil inventarisasi;
rencana tanggap darurat;
laporan verifikasi keamanan sumber radioaktif; dan
pelaporan.
PT. BKI/Program Keamanan Sumber Radioaktif/rev.00
BIRO KLASIFIKASI INDONESIA
PROGRAM KEAMANAN SUMBER RADIOAKTIF
Doc Id : B.1284 /HK.403/BM/KI.10
Issued No. : 1Issued Date : 19-11-2010Page : 3 of 25Rev : 00
BAB II
ORGANISASI KEAMANAN SUMBER RADIOAKTIF
2.1. Struktur Organisasi Keamanan Sumber Radioaktif
Untuk memenuhi persyaratan manajemen pada keamanan sumber radioaktif, Direktur Utama
sebagai pemegang izin harus membentuk organisasi keamanan sumber radioaktif. Organisasi Keamanan
Sumber Radioaktif PT. Biro Klasifikasi Indonesia Cabang Utama Batam adalah sebagai berikut :
Keterangan:
: Garis Komando Langsung
: Garis Koordinasi
Petugas KSR : Petugas Keamanan Sumber Radioaktif
PPR / NDT Coordinator : Petugas Proteksi Radiasi
AR : Ahli Radiografi
OR : Operator Radioaktif
Petugas Keamanan Sumber Radioaktif (PKSR) bertanggung jawab langsung kepada Direktur
Utama. Dalam hal melakukan tugasnya, PKSR berkoordinasi dengan Cordinator NDT dan Cordinator
Lapangan.
PT. BKI/Program Keamanan Sumber Radioaktif/rev.00
PolsekSetempat
Komandan ReguKepala pengamanan dan penertiban lingkungan
Pekerja RadiasiAR / OR
Pemegang IzinKepala Cabang Utama
Petugas Proteksi RadiasiPPR / NDT Coordinator
Pekerja RadiasiAR / OR
Pekerja RadiasiAR / OR
Petugas KSRPKSR
BIRO KLASIFIKASI INDONESIA
PROGRAM KEAMANAN SUMBER RADIOAKTIF
Doc Id : B.1284 /HK.403/BM/KI.10
Issued No. : 1Issued Date : 19-11-2010Page : 4 of 25Rev : 00
2.2. Tanggung Jawab
2.2.1. Tanggung Jawab Direktur Utama sebagai Pemegang Izin
Dalam Keamanan Sumber Radioaktif, Direktur Utama bertanggung jawab untuk :
a. Membuat organisasi keamanan sumber radioaktif :
i. Mencegah pengambilalihan, pencurian, kehilangan, sabotase, dan/atau pengalihan Sumber
Radioaktif oleh orang yang tidak berwenang dalam penggunaan, pengangkutan, dan
penyimpanan Sumber Radioaktif.
ii. Menyelenggarakan pelatihan Keamanan Sumber Radioaktif.
iii. Menunjuk dan mengangkat Petugas Keamanan Sumber Radioaktif.
b. Menyusun, mengembangkan dan memutakhirkan Program Keamanan Sumber Radioaktif serta
memverifikasi keamanan sumber radioaktif .
c. Melakukan pemeriksaan latar belakang personil yang bekerja dengan sumber radioaktif dan orang
lain yang memiliki akses ke sumber radioaktif saat penggunaan, pengangkutan dan penyimpanan.
d. Menetapkan Sistem Keamanan Informasi Sumber Radioaktif disesuaikan dengan jumlah sumber
radioaktif dan potensi ancaman terhadap sumber radioaktif.
e. Membuat inventarisasi dan rekaman hasil inventarisasi, meliputi :
i. Lokasi instalasi penggunaan sumber radioaktif
ii. Nama sumber radioaktif
iii. Aktivitas sumber radioaktif dan tanggal pengukuran
iv. Nomor seri sumber radioaktif
v. Bentuk fisik sumber radioaktif
vi. Tujuan penggunaan sumber radioaktif
vii. Penerimaan sumber radioaktif atau pengembalian limbah radioaktif untuk re-ekspor (bila
terjadi pergantian sumber)
viii. Riwayat penggunaan sumber radioaktif .
f. Menyediakan peralatan keamanan sumber radioaktif .
g. Membuat dan mengesahkan prosedur operasi untuk penggunaan dan pengangkutan sumber
radioaktif.
h. Menjaga kendaraan tetap tertutup, aman dan diparkir di area yang aman juga kendaraan yang
beralarm, selama transit atau slama perjalanan menuju lokasi.
i. Membuat laporan mengenai situasi normal dan darurat.
j. Menyampaikan laporan tertulis mengenai situasi normal kepada BAPETEN paling lambat 30 (tiga
puluh) hari terhitung sejak tanggal kejadian.
k. Menindaklanjuti laporan dengan membuat laporan secara tertulis dan mendokumentasikan hasil
penyelidikan tentang terjadinya situasi darurat kepada BAPETEN paling lambat 3 (tiga) hari
terhitung sejak terjadinya situasi darurat berisi tentang penyebab situasi darurat, kronologi dan
dampak yang ditimbulkan.
PT. BKI/Program Keamanan Sumber Radioaktif/rev.00
BIRO KLASIFIKASI INDONESIA
PROGRAM KEAMANAN SUMBER RADIOAKTIF
Doc Id : B.1284 /HK.403/BM/KI.10
Issued No. : 1Issued Date : 19-11-2010Page : 5 of 25Rev : 00
2.2.2. Tanggung Jawab Kepala Regu Satpam dan Petugas Keamanan Lainnya
a. Memberi saran kepada Petugas Keamanan Sumber Radioaktif mengenai aspek administrasi dan
teknik keamanan sumber radioaktif.
b. Membantu Petugas Keamanan Sumber Radioaktif mengembangkan program keamanan sumber
radioaktif dan/atau laporan verifikasi keamanan sumber radioaktif.
c. Membantu Petugas Keamanan Sumber Radioaktif untuk memastikan terpenuhinya persyaratan
keamanan sumber radioaktif sesuai dengan program keamanan sumber radioaktif.
d. Meningkatkan keamanan di instalasi dan sumber radioaktif jika terjadi peningkatan ancaman
terhadap keamanan.
e. Melaksanakan inventarisasi sumber radioaktif setiap hari dengan didampingi oleh PPR.
f. Melaporkan kepada Direktur Utama melalui Petugas Keamanan Sumber Radioaktif setiap :
i. Terjadi kerusakan instalasi dan peralatan keamanan untuk diperbaiki atau diganti.
ii. Peristiwa yang terkait dengan potensi gangguan atau ancaman terhadap keamanan, dan
situasi darurat.
2.2.3. Tanggung Jawab PPR / NDT Coord
a. Memahami dan melaksanakan semua ketentuan keamanan sumber radioaktif yang ditetapkan
dalam Peraturan Kepala BAPETEN.
b. Membantu Direktur Utama dalam menyusun, mengembangkan dan memutakhirkan program
keamanan Sumber Radioaktif serta memverifikasi keamanan sumber radioaktif.
c. Memelihara semua dokumen dan rekaman yang terkait dengan keamanan dalam penggunaan
sumber radioaktif.
d. Memberi arahan teknis dan administratif secara lisan maupun tertulis tentang pelaksanaan Program
Keamanan Sumber Radioaktif kepada seluruh personil.
e. Memberi bantuan kepada PKSR dalam pembuatan laporan kepada Direktur Utama mengenai
peristiwa yang terkait dengan potensi gangguan atau ancaman terhadap keamanan, dan situasi
darurat, yang selanjutnya dilaporkan ke Kepolisian dan BAPETEN.
f. Memberikan bantuan kepada PKSR dalam melakukan inventarisasi dan perekaman sumber
radioaktif.
2.2.4. Tanggung Jawab Personil Radiografi
a. Ahli Radiografi, Operator Radiografi dan Personil Lainnya
1. Memahami dan melaksanakan semua ketentuan keamanan sumber radioaktif yang
ditetapkan dalam Peraturan Kepala BAPETEN.
2. Berperan dalam pelaksanaan program keamanan sumber radioaktif.
3. Melaksanakan prosedur penggunaan peralatan keamanan sumber radioaktif
2.3. Kordinasi dengan pihak Kepolisian Setempat
Kepolisian dalam melaksanakan tugasnya berkoordinasi dengan petugas KSR atau Komandan
regu keamaanan TKP. Berwenang atas keamanan dan penegakan hukum di batam – kepri. TKP (secara
PT. BKI/Program Keamanan Sumber Radioaktif/rev.00
BIRO KLASIFIKASI INDONESIA
PROGRAM KEAMANAN SUMBER RADIOAKTIF
Doc Id : B.1284 /HK.403/BM/KI.10
Issued No. : 1Issued Date : 19-11-2010Page : 6 of 25Rev : 00
yuridiksi hukum PT. Biro Klasifikasi Indonesia masuk dalam wilayah batam – kepri). Dalam hal
keamanan sumber radioaktif, Kepolisian Sektor TKP berhak untuk merespon dan memberikan bantuan
kepada Kepala Satpam PT. Biro Klasifikasi Indonesia.
PT. BKI/Program Keamanan Sumber Radioaktif/rev.00
BIRO KLASIFIKASI INDONESIA
PROGRAM KEAMANAN SUMBER RADIOAKTIF
Doc Id : B.1284 /HK.403/BM/KI.10
Issued No. : 1Issued Date : 19-11-2010Page : 7 of 25Rev : 00
BAB III
DESKRIPSI SUMBER RADIOAKTIF, INSTALASI DAN LINGKUNGAN SEKITARNYA
3.1. Data Sumber Radioaktif
PT. Biro Klasifikasi Indonesia Cabang Utama Batam memiliki peralatan radiografi berupa
kamera gamma Ir-192 yang memiliki izin:
No.
Type/ merk
No. Seri Camera
No. Seri Sumber
NomorIzin Certificate
Masa Berlaku
Aktivitas dan
TanggalSifat Lokasi
1. Tech Ops KI B / 3271 BT010088 018420.2.151.
00000.260310
25 Maret
2011
86.9 Ci
26 Oktober
2009
Padat Batam
Gambar 1. (Kamera Gamma Ir-192; Tech Ops 660)
3.2. Deskripsi Fasilitas danLingkungan Sekitar
3.2.1. Selama Dioperasikan
Sumber Radioaktif pada kamera gamma di gunakan untuk kegiatan radiografi dan dalam
pengawasan petugas keamanan sumber radioaktif.
PT. BKI/Program Keamanan Sumber Radioaktif/rev.00
BIRO KLASIFIKASI INDONESIA
PROGRAM KEAMANAN SUMBER RADIOAKTIF
Doc Id : B.1284 /HK.403/BM/KI.10
Issued No. : 1Issued Date : 19-11-2010Page : 8 of 25Rev : 00
3.2.2. Selama Tidak Dioperasikan
Sumber radioaktif pada kamera gamma di simpan pada bangker/boompit dengan
mengunci/penguncian berlapis boompit dengan gembok dan di luar boompit di pagari, untuk pengamanan
ganda.
Gambar fasilitas penyimpanan
PT. BKI/Program Keamanan Sumber Radioaktif/rev.00
BIRO KLASIFIKASI INDONESIA
PROGRAM KEAMANAN SUMBER RADIOAKTIF
Doc Id : B.1284 /HK.403/BM/KI.10
Issued No. : 1Issued Date : 19-11-2010Page : 9 of 25Rev : 00
Gambar lingkungan sekitar pada saat tidak digunakan
3.3. Deskripsi Peratalatan Keamanan
PT. BKI/Program Keamanan Sumber Radioaktif/rev.00
BIRO KLASIFIKASI INDONESIA
PROGRAM KEAMANAN SUMBER RADIOAKTIF
Doc Id : B.1284 /HK.403/BM/KI.10
Issued No. : 1Issued Date : 19-11-2010Page : 10 of 25Rev : 00
3.3.1. Selama Penggunaan
Terdiri dari :
a. Alarm dilengkapi dengan sirene
Sebagai pemberi tanda jika terjadi sabotase/pencuriaan.
b. Handy talky
Untuk komunikasi juga digunakan di lokasi kerja / area kerja.
c. Telepon terpasang tetap / telepon seluler
Untuk komunikasi ke pihak terkait, jika ada bahaya yang haru segera di komunikasikan.
d. Gembok
Sebagai pengaman pada tempat penyimpanan Sumber Radioaktif sementara.
e. Senter besar
Sebagai penerangan dalam patroli keamanan tempat penyimpanan sementara Sumber Radioaktif.
3.3.2. Selama Pengangkutan
Terdiri dari :
a. Telepon seluler
Untuk komunikasi ke pihak terkait, jika ada bahaya yang haru segera di komunikasikan.
b. Balok untuk fiksasi
Berfungsi untuk pemindahaan alat/kamera di bungkus/box.
c. Rantai dan Gembok
Sebagai pengaman pada pengiriman Sumber Radioaktif /kamera pada box dan kendaraan.
d. Senter besar
Sebagai penerangan/pengecekan patroli keamanan Sumber Radioaktif /kamera pada box dan
kendaraan.
BAB IV
PT. BKI/Program Keamanan Sumber Radioaktif/rev.00
BIRO KLASIFIKASI INDONESIA
PROGRAM KEAMANAN SUMBER RADIOAKTIF
Doc Id : B.1284 /HK.403/BM/KI.10
Issued No. : 1Issued Date : 19-11-2010Page : 11 of 25Rev : 00
PROSEDUR OPERASIONAL SELAMA PENGGUNAAN
4.1. Prosedur Operasional Selama Penggunaan
4.1.1. Operasi Rutin dan Non Rutin
a. Personil yang memasuki fasilitas penggunaan atau penyimpanan Sumber Radioaktif di usahakan
seminimal / sedikit mungkin.
b. Hanya personil yang berwenang yang dapat memasuki fasilitas radiasi penggunaaan atau
penyimpanan Sumber Radioaktif.
c. Orang yang tidak berwenang hanya dapat memasuki fasilitas penggunaan atau penyimpanan
Sumber Radioaktif, dengan pengawalan petugas keamanan sumber radioaktif.
d. Identitas semua personil dan orang yang memasuki fasilitas diverifikasi, diberi tanda pengenal izin
masuk dan dicatat dalam buku tamu.
e. Respon secepat mungkin terhadap terjadinya akses dan akuisisi tidak sah (sabotase/pencurian)
Sumber Radioaktif.
4.1.2. Pemeliharaan
Dengan mengecek peralatan dan fasilitas untuk keamanan sumber, jika ada peralatan dan fasilitas
ada yang rusak / kurang baik segera di perbaiki dan jika tidak bisa perbaikan diganti dengan yang baru.
4.1.3. Penentuan Kejujuran Personil
Dengan cara seperti :
a. Memeriksa identitas personil yang akan menggunakan Sumber Radioaktif
b. Menanyakan keperluaanya dalam penggunaan Sumber Radioaktif dari Boompit.
c. Personil yang akan menggunakan Sumber Radioaktif telah memiliki permit / ijin kerja
4.2. Prosedur Operasional Saat Pengangkutan
a. Untuk selama pengangkutan darat, sungai, danau dan penyeberangan harus didampingi oleh
Petugas Keamanan Sumber Radiografi.
b. Setiap kendaraan pengangkutan melalui darat harus dilengkapi dengan peralatan keamanan paling
sedikit meliputi ;
1. Kunci bagasi untuk penyimpanan Sumber Radioaktif
2. Kunci kemudi
3. Kendaraan tertutup
c. Untuk bungkusan Sumber Radioaktif (Bunker kendaraan) harus diikat dan dikunci dengan kuat
agar bungkusan tidak terlepas dari kendaraan.
d. Melaporkan kepada BAPETEN dan Kepolisiaan terdekat secepat mungkin jika terjadi keadaan
darurat atau peristiwa yang dapat/menimbulkan bahaya yang signifikan terhadap Keamanan
Sumber Radioaktif.
PT. BKI/Program Keamanan Sumber Radioaktif/rev.00
BIRO KLASIFIKASI INDONESIA
PROGRAM KEAMANAN SUMBER RADIOAKTIF
Doc Id : B.1284 /HK.403/BM/KI.10
Issued No. : 1Issued Date : 19-11-2010Page : 12 of 25Rev : 00
e. Menyampaikan rute perjalanan dan rute perjalanan alternatif jika terjadi keadaan darurat kepada
pihak BAPETEN.
f. Menyerahakan dan mendapatkan persetujuan atas rencana keamanan dan tanggap darurat
selama pengangkutan Sumber Radioaktif.
PT. BKI/Program Keamanan Sumber Radioaktif/rev.00
BIRO KLASIFIKASI INDONESIA
PROGRAM KEAMANAN SUMBER RADIOAKTIF
Doc Id : B.1284 /HK.403/BM/KI.10
Issued No. : 1Issued Date : 19-11-2010Page : 13 of 25Rev : 00
BAB V
PELATIHAN
5.1. Ketentuan pelatihan
Direktur Utama sebagai pemegang izin bertanggung jawab dalam menyiapkan tenaga yang cakap
dan terlatih sesuai dengan persyaratan Keamanan Sumber Radioaktif. Hal tersebut dicapai dengan
melaksanakan pelatihan yang sesuai dengan tanggung jawab masing-masing personil yang terkait
Keamanan Sumber Radioaktif.
Sesuai dengan struktur Organisasi Keamanan Sumber Radioaktif PT. Biro Klasifikasi Indonesia
Cabang Utama Batam, personil yang terkait Keamanan Sumber Radioaktif adalah (sesuai diagram pada
Bab II):
a. Petugas Keamanan Sumber Radioaktif (PKSR);
b. Petugas Keamanan lain yang terkait Keamanan yaitu Personil kepolisian dan Staf Keamanan
PT. Biro Klasifikasi Indonesia Cabang Utama Batam; dan
c. Petugas Lain yang terkait Keamanan Sumber Radioaktif yaitu PPR / NDT Coordinator, AR, OR ,
calon petugas radioaktif, petugas kebersihan dan penjaga alat.
Pelaksanaan pelatihan untuk Petugas Keamanan Sumber Radioaktif untuk sementara dilakukan
oleh Badan Pengawas Tenaga Nuklir yang bekerjasama dengan instansi terkait. Setelah PKSR
mendapatkan pelatihan mengenai keamanan sumber radioaktif, PKSR mempunyai tanggung jawab untuk
memberi pelatihan dan pengenalan tentang Keamanan Sumber Radioaktif di internal Instalasi kepada
personil lain yang bukan Petugas Keamanan Sumber Radioaktif dan orang lain yang memiliki akses
terhadap Sumber Radioaktif, dengan difasilitasi oleh Direktur PT. Biro Klasifikasi Indonesia Cabang
Utama Batam.
5.2. Frekuensi Pelatihan
Petugas Keamanan Sumber Radioaktif, petugas keamanan lsumber radioaktif dan petugas lain
yang terkait sumber radioaktif harus mendapatkan pelatihan:
a. Sebelum melakukan tugas terkait pengamanan sumber radioaktif;
b. Apabila ada perubahan yang signifikan dalam tugas dan peraturan perundang-undangan; dan
c. Penyegaran tahunan.
5.3. Materi Pelatihan
Materi pelatihan yang dibutuhkan oleh Petugas Keamanan Sumber Radioaktif minimal berisi materi
sebagai berikut:
a. Keamanan sumber radioaktif (menjelaskan kelompok keamanan sumber radioaktif);
b. Peraturan perundang-undangan yang terkait dengan keamanan sumber radioaktif, yaitu:
1. Peraturan Pemerintah No. 33 Tahun 2007 tentang Keselamatan Radiasi Pengion dan
Keamanan Sumber Radioaktif; dan
2. Peraturan Kepala BAPETEN No. 7 Tahun 2007 tentang Keamanan Sumber Radioaktif.
c. Fungsi Proteksi Fisik;
PT. BKI/Program Keamanan Sumber Radioaktif/rev.00
BIRO KLASIFIKASI INDONESIA
PROGRAM KEAMANAN SUMBER RADIOAKTIF
Doc Id : B.1284 /HK.403/BM/KI.10
Issued No. : 1Issued Date : 19-11-2010Page : 14 of 25Rev : 00
d. Fasilitas dan Peralatan untuk Tindak Keamanan Sumber Radioaktif;
e. Prosedur Keamanan Sumber Radioaktif, seperti:
1. Prosedur Membuka dan Menutup Tempat Penyimpanan / Bunker.
2. Prosedur Tindakan Personil Radiografi dalam Situasi Darurat
3. Prosedur Performance Test, Perawatan dan Perbaikan Peralatan Keamanan Sumber
Radioaktif
4. Prosedur Operasi Petugas Keamanan.
Sedangkan untuk personil lain yang terkait keamanan sumber radioaktif diberikan pelatihan secara
internal. Pelatihan tersebut dapat dilakukan oleh Petugas Keamanan Sumber Radioaktif dengan materi
sebagai berikut:
a. Pelatihan pengamanan fasilitas internal
b. Pengenalan prosedur situasi darurat dan tidak normal
c. Pelatihan pengoperasian peralatan keamanan sumber radioaktif
d. Pelatihan perbaikan, pemeliharaan dan uji unjuk kerja peralatan keamanan sumber radioaktif
yang sifatnya sederhana.
Evaluasi pemahaman personil terhadap prosedur dan peraturan perundang-undangan berdasarkan
pada hasil wawancara, observasi pekerja yang terpilih dan dilakukan oleh Direktur Utama dengan dibantu
oleh Petugas Keamanan Sumber Radioaktif.
5.4. Pemeliharaan Rekaman Pelatihan
Rekaman pelatihan yang telah diikuti oleh setiap personil harus disimpan dan dipelihara oleh
Direktur Utama yang dilaksanakan oleh pihak manajemen PT. Biro Klasifikasi Indonesia
PT. BKI/Program Keamanan Sumber Radioaktif/rev.00
BIRO KLASIFIKASI INDONESIA
PROGRAM KEAMANAN SUMBER RADIOAKTIF
Doc Id : B.1284 /HK.403/BM/KI.10
Issued No. : 1Issued Date : 19-11-2010Page : 15 of 25Rev : 00
BAB VI
INVENTARISASI DAN REKAMAN HASIL INVENTARISASI
Petugas Keamanan Sumber Radioaktif dibantu oleh Petugas Proteksi Radiasi harus melakukan
inventarisasi rutin yang dilakukan setiap hari dan memelihara rekaman inventarisasi tersebut.
Rekaman hasil inventarisasi mencakup:
1. Lokasi penggunaan sumber radioaktif
2. Nama sumber radioaktif.
3. Aktivitas sumber radioaktif dan tanggal pengukuran.
4. Nomor seri sumber radioaktif.
5. Bentuk fisik sumber radioaktif.
6. Jenis penggunaan sumber radioaktif.
7. Penerimaan dan pengelolaan limbah radioaktif untuk re-ekspor (bila terjadi pergantian sumber); dan
8. Riwayat penggunaan sumber radioaktif.
Rekaman hasil Inventarisasi sebagaimana tersebut di atas harus diperbaharui pada saat terjadi
perubahan data rekaman.
PT. BKI/Program Keamanan Sumber Radioaktif/rev.00
BIRO KLASIFIKASI INDONESIA
PROGRAM KEAMANAN SUMBER RADIOAKTIF
Doc Id : B.1284 /HK.403/BM/KI.10
Issued No. : 1Issued Date : 19-11-2010Page : 16 of 25Rev : 00
BAB VII
RENCANA TANGGAP DARURAT
7.1. Mitigasi Kejadian yang Mempunyai Dampak Siginifikan Terhadap Keamanan Sumber Radioaktif.
Semua kejadian yang mempunyai dampak signifikan pada keamanan sumber radioaktif perlu
menjadi perhatian. Tindakan mitigasi pada kejadian tersebut perlu dilakukan untuk mencegah kejadian
tersebut berkembang menjadi ancaman dan menimbulkan dampak terhadap keamanan sumber radioaktif.
Kejadian yang memungkinkan berkembang menjadi ancaman terhadap keamanan sumber radioaktif
antara lain akses tanpa izin, usaha perusakan, pencurian, pemindahan tanpa izin terhadap sumber
radioaktif, kerusakan peralatan keamanan sumber radioaktif, dan kebakaran yang terjadi di Bommpit atau
di sekitarnya.
Pada kejadian yang mempunyai dampak signifikan sebagaimana disebutkan di atas, perlu
dilakukan tindakan sebagai berikut:
a. Peningkatan kewaspadaan Petugas Keamanan Sumber Radioaktif, personil dan semua pihak terkait
yang bertanggung jawab di Bommpit terhadap keamanan sumber radioaktif;
b. Peningkatan frekuensi patroli atau menempatkan petugas keamanan di lokasi kerja untuk
mengantisipasi keamanan pada Bommpit jika terjadi kegagalan sistem keamanan sumber
radioaktif.
c. Pelaksanaan koordinasi melalui komunikasi yang intensif dengan pihak kepolisian dan institusi terkait
lainnnya.
7.2. Koordinasi dengan Pihak Institusi Terkait
Penanganan kejadian yang mempunyai dampak yang signifikan pada keamanan sumber radioaktif
sangat memerlukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait, baik dengan pihak internal maupun pihak
eksternal rumah sakit. Koordinasi ini dapat dilakukan oleh PKSR secara langsung atas persetujuan
Direktur Utama sebagai pemegang izin.
PKSR berkoordinasi dengan pihak internal rumah sakit antara lain PPR/ Cordinator NDT.
Berdasarkan penilaian Petugas Keamanan Sumber Radioaktif, koordinasi penanganan kejadian yang
mempunyai dampak yang signifikan pada keamanan sumber radioaktif dapat juga dilakukan dengan
pihak eskternal rumah sakit dengan melapor ke Kepolisian Batam.
7.3. Tindakan untuk Menemukan Kembali Sumber Radioaktif yang Dicuri
PPR / Coordinator NDT dan PKSR atas persetujuan Direktur Utama sebagai Pemegang Izin harus
segera melaporkan kepada Kepolisian Batam dan BAPETEN jika terjadi pencurian sumber radioaktif.
Coordinator NDT dan PKSR harus selalu bekerja sama dengan pihak kepolisian dan BAPETEN dalam
menemukan kembali sumber radioaktif yang hilang tersebut.
PT. BKI/Program Keamanan Sumber Radioaktif/rev.00
BIRO KLASIFIKASI INDONESIA
PROGRAM KEAMANAN SUMBER RADIOAKTIF
Doc Id : B.1284 /HK.403/BM/KI.10
Issued No. : 1Issued Date : 19-11-2010Page : 17 of 25Rev : 00
7.4. Tindakan Jika Terjadi Tindakan Kejahatan Pada Sumber Radioaktif
Setiap personil yang mengetahui tindakan kejahatan pada sumber radioaktif harus melaporkan
kepada Coordinator NDT atau PKSR. PKSR yang mengetahui adanya tindakan kejahatan pada sumber
radioaktif baik melalui laporan atau peralatan keamanan sumber radioaktif segera mendatangi lokasi
kejadian. PKSR akan melakukan penanganan langsung atas kejahatan tersebut dan kemudian
menyerahkan pelaku kejahatan kepada polisi. Jika PKSR tidak mampu menangani langsung atas
kejahatan yang terjadi berdasarkan penilaian PKSR, maka PKSR segera melaporkan kejadian tersebut ke
Kepolisian Batam (kepri).
7.5. Pelatihan Reguler, Evaluasi, dan Pemutakhiran Rencana Tanggap Darurat
Rencana tanggap darurat harus diketahui dan dipahami dengan baik oleh semua personil melalu
pemberian pelatihan penanganan kondisi kedaruratan sesuai dengan fungsi masing-masing personil.
Pelatihan dilakukan secara berkala sekurang-kurangnya setahun sekali untuk memelihara kemampuan
personil menangani keadaan darurat.
Rencana tanggap darurat perlu dievaluasi dan dimutakhirkan agar rencana tanggap darurat dapat
sesuai dengan kemungkinan ancaman yang ada dan ancaman masa depan yang dapat diprediksi.
PT. BKI/Program Keamanan Sumber Radioaktif/rev.00
BIRO KLASIFIKASI INDONESIA
PROGRAM KEAMANAN SUMBER RADIOAKTIF
Doc Id : B.1284 /HK.403/BM/KI.10
Issued No. : 1Issued Date : 19-11-2010Page : 18 of 25Rev : 00
BAB VIII
LAPORAN VERIFIKASI KEAMANAN SUMBER RADIOAKTIF
8.1. Isi Laporan Verifikasi
Direktur Utama membuat laporan verifikasi keamanan Sumber Radioaktif ke BAPETEN yang
meliputi:
a. Identifikasi sumber radioaktif dan karakteristiknya.
b. Penentuan tingkat ancaman yang ada di dalam dan di sekitar instalasi berdasarkan ancaman dasar
desain yang ditetapkan oleh BAPETEN.
c. Analisis terhadap akibat penguasaan secara tidak sah.
d. Analisis terhadap kelemahan sumber radioaktif.
e. Kajian terhadap dampak dan kelemahan berbasis risiko; dan
f. Tindakan pengamanan yang diperlukan untuk mengurangi risiko.
8.2. Identifikasi Sumber Radioaktif dan Karakteristiknya
Penjelasan mengenai identifikasi sumber radioaktif dan karakteristiknya telah disebutkan dalam
BAB III dokumen ini.
8.3. Penentuan Tingkat Ancaman yang Ada di Dalam dan di Sekitar Instalasi Berdasarkan Ancaman
Dasar Desain yang Ditetapkan oleh BAPETEN
Ancaman yang mungkin muncul dapat berupa kegiatan terorisme dan kriminal. Pelaku dari
kegiatan-kegiatan tersebut dapat berasal dari personil yang ada di dalam instalasi maupun orang-orang
yang berasal dari luar instalasi. Ancaman dari dalam instalasi dapat bersifat pasif yaitu dengan
menyediakan informasi mengenai keadaan instalasi kepada pihak luar, dan bersifat aktif yaitu dengan
berpartisipasi aktif dalam upaya menembus keamanan seperti mematikan alarm atau berpartisipasi dalam
melakukan penyerangan.
8.4. Analisis Terhadap Akibat Penguasaan Secara Tidak Sah
Penguasaan sumber radioaktif secara tidak sah dapat mengakibatkan kehilangan kontrol terhadap
sumber radioaktif tersebut. Sumber radioaktif dapat digunakan untuk keperluan yang dapat merugikan
baik dari sudut pandang politik, ekonomi, sosial, maupun lingkungan, seperti pembuatan dan peledakan
bom kotor.
8.5. Analisis Terhadap Kelemahan Sumber Radioaktif
Pada saat pengambilan dan pengembalian Sumber radioaktif pada bunker/boompit harus di harus
di buat log book/pencatatan untuk mengetahui lokasi penggunaan sumber radioaktif. Jika system log
book/pencatatan tidak dilakukan maka, tingkat bahaya/ancaman relative lebih tinggi/besar.
PT. BKI/Program Keamanan Sumber Radioaktif/rev.00
BIRO KLASIFIKASI INDONESIA
PROGRAM KEAMANAN SUMBER RADIOAKTIF
Doc Id : B.1284 /HK.403/BM/KI.10
Issued No. : 1Issued Date : 19-11-2010Page : 19 of 25Rev : 00
8.6. Kajian Terhadap Dampak dan Kelemahan Berbasis Risiko
Kelemahan yang telah dijelaskan pada VIII.5 menimbulkan dampak bahwa lokasi kerja kegiatan
radiografi cukup mudah diakses. Kemudahan akses ini menimbulkan tingkat risiko ancaman keamanan
sumber radioaktif relatif tinggi.
8.7. Tindakan Pengamanan yang Diperlukan untuk Mengurangi Risiko
Untuk mengurangi risiko ancaman yang telah dijelaskan, tindakan pengamanan perlu dilakukan
dengan cara penyediaan prosedur dan peralatan keamanan. Prosedur keamanan dijelaskan pada Bab IV
dan jenis peralatan keamanan yang disediakan dijelaskan pada Bab III.
PT. BKI/Program Keamanan Sumber Radioaktif/rev.00
BIRO KLASIFIKASI INDONESIA
PROGRAM KEAMANAN SUMBER RADIOAKTIF
Doc Id : B.1284 /HK.403/BM/KI.10
Issued No. : 1Issued Date : 19-11-2010Page : 20 of 25Rev : 00
BAB IX
PELAPORAN
Direktur Utama sebagai pemegang izin membuat laporan mengenai situasi normal dan darurat.
Situasi normal mencakup kejadian:
perubahan inventarisasi sumber radioaktif,
masuknya orang yang tidak berwenang ke fasilitas, atau
kegagalan fungsi sistem keamanan dan tindakan perbaikan.
Situasi darurat mencakup kejadian:
hilangnya sumber radioaktif,
pencurian atau sabotase terhadap sumber radioaktif yang sedang terjadi atau adanya indikasi kuat akan
terjadi pencurian atau sabotase; atau
adanya indikasi peningkatan ancaman yang mempunyai dampak signifikan terhadap keamanan sumber
radioaktif.
Laporan mengenai situasi normal dibuat secara tertulis dan disampaikan kepada Kepala BAPETEN
paling lambat 30 (tigapuluh) hari terhitung sejak tanggal kejadian.
Laporan mengenai situasi darurat disampaikan kepada Kepala BAPETEN melalui telepon paling lambat 1
(satu) jam terhitung sejak diketahuinya situasi darurat.
DIREKTORAT KETEKNIKAN DAN KESIAPSIAGAAN NUKLIRBADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR
JL. GAJAH MADA NO. 8 JAKARTA 10120TELP : 021-63856518FAX : 021 – 6302187
FREECALL : 0800 1227383E-MAIL : sos@bapeten.go.id
Dirrektur Utama akan menindaklanjuti laporan dengan membuat laporan secara tertulis dan
mendokumentasikan hasil penyelidikan tentang terjadinya situasi darurat. Laporan secara tertulis disampaikan
oleh Dirrektur Utama kepada Kepala BAPETEN paling lambat 3 (tiga) hari terhitung sejak terjadinya situasi
darurat. Laporan secara tertulis tersebut paling sedikit berisi tentang penyebab situasi darurat, kronologi, dampak
yang ditimbulkan, tindakan perbaikan dan pencegahan.
PT. BKI/Program Keamanan Sumber Radioaktif/rev.00
BIRO KLASIFIKASI INDONESIA
PROGRAM KEAMANAN SUMBER RADIOAKTIF
Doc Id : B.1284 /HK.403/BM/KI.10
Issued No. : 1Issued Date : 19-11-2010Page : 21 of 25Rev : 00
LAMPIRAN 1
PT. BKI/Program Keamanan Sumber Radioaktif/rev.00
BIRO KLASIFIKASI INDONESIA
PROGRAM KEAMANAN SUMBER RADIOAKTIF
Doc Id : B.1284 /HK.403/BM/KI.10
Issued No. : 1Issued Date : 19-11-2010Page : 22 of 25Rev : 00
LAMPIRAN 2
PT. BKI/Program Keamanan Sumber Radioaktif/rev.00
BIRO KLASIFIKASI INDONESIA
PROGRAM KEAMANAN SUMBER RADIOAKTIF
Doc Id : B.1284 /HK.403/BM/KI.10
Issued No. : 1Issued Date : 19-11-2010Page : 23 of 25Rev : 00
LAMPIRAN 3
( Peralatan Keamanan )
PT. BKI/Program Keamanan Sumber Radioaktif/rev.00
BIRO KLASIFIKASI INDONESIA
PROGRAM KEAMANAN SUMBER RADIOAKTIF
Doc Id : B.1284 /HK.403/BM/KI.10
Issued No. : 1Issued Date : 19-11-2010Page : 24 of 25Rev : 00
LAMPIRAN 4
Lokasi Bunker dan Daerah Sekitarnya
PT. BKI/Program Keamanan Sumber Radioaktif/rev.00
BIRO KLASIFIKASI INDONESIA
PROGRAM KEAMANAN SUMBER RADIOAKTIF
Doc Id : B.1284 /HK.403/BM/KI.10
Issued No. : 1Issued Date : 19-11-2010Page : 25 of 25Rev : 00
LAMPIRAN 5
PT. BKI/Program Keamanan Sumber Radioaktif/rev.00
top related