pro bye
Post on 29-Jun-2015
204 Views
Preview:
TRANSCRIPT
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
a.latar belakang.................................................................................................1
b.perumusan masalah........................................................................................5
c.tujuan dan manfaat penelitian........................................................................6
TELAAH PUSTAKA
a.profesi akuntansi............................................................................................7
b.profesi dan karier akuntan publik..................................................................7
c.pendidikan profesi akuntan indonesia...........................................................8
d.penelitian sebelumnya...................................................................................9
e.hipotesis........................................................................................................11
f.model penelitian...........................................................................................12
METODE PENELITIAN
a.lokasi penelitian..........................................................................................13
b.identifikasi variabel dan definisi operasional variabel...............................13
c.proses pengumpulan data...........................................................................14
d.populasi dan sampel...................................................................................15
e.instrumen....................................................................................................15
f.teknik analisis data.....................................................................................15
g.model penelitian........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................18
1
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Karier merupakan suatu akumulasi dan pengetahuan yang tertanam pada skill,
expertise, dan jaringan hubungan kerja yang diperoleh melalui serangkaian
perkembangan pengalaman kerja yang lebih luas (Bird, 1994 dalam Deasy: 2000).
Sebaliknya, Greenberg dan Baron (2000:215) menyatakan bahwa karier tersebut
meliputi urutan pengalaman pekerjaan seseorang selama jangka waktu tertentu.
Pilihan karier mahasiswa dipengaruhi oleh stereotype yang mereka bentuk tentang
berbagai macam karier (Holland, 1995 dalam Friedland, 1996 dalam Deasy, 2002).
Jadi, persepsi dan stereotype karier merupakan hal penting untuk menentukan
pilihan karier karena persepsi mahasiswa umumnya dipengaruhi oleh pengetahuan
pribadi mengenai lingkungan kerja, informasi dari lulusan terdahulu, keluarga, dosen,
dan text book yang dibaca ataupun digunakan (Stole, 1976 dalam Felton et al.,1994).
Secara global pengajaran akuntansi di perguruan tinggi cenderung
mengarahkan mahasiswa untuk bekerja sebagai akuntan publik (Widhinugroho,
1999). Minat dan rencana karier mahasiswa yang jelas akan sangat berguna dalam
penyusunan program agar materi kuliah dapat disampaikan secara efektif bagi
mahasiswa yang memerlukannya. Perencanaan karier merupakan hal yang sangat
penting untuk mencapai sukses (Berry, 1997; Messmer,1997; dan Paolillo et
al., 1982). Oleh karena itu, diperlukan suatu stimulasi untuk membuat mahasiswa
mulai memikirkan secara serius tentang karier yang diinginkan sejak masih di bangku
kuliah agar mahasiswa dapat memanfaatkan waktu dan fasilitas kampus secara
2
optimal. Peran akuntan pendidik sebagai stimulator untuk hal ini dirasa sangat
penting.
Universitas RIAU sebagai salah satu perguruan tinggi di pekanbaru ,Riau
menyediakan jurusan dan program yang akan mencetak calon-calon akuntan Jurusan
dan program tersebut adalah jurusan S1 Akuntansi dan Program S1 Ekstensi .
Selain di UR terdapat juga Universitas lain di pekanbaru yang menyediakan program
study akuntansi seperti Universitas Islam RIAU (UIR) Universitas Lancang Kuning
(UNILAK) dan Universitas Islam Negeri (UIN). Perguruan tinggi tersebut juga akan
menghasilkan calon-calon akuntan yang nantinya akan memilih karir sesuai dengan
keinginannya. Sebelum dikeluarkannya Surat Keputusan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor 179/U/2001 tentang penyelenggaraan Pendidikan Profesi Akuntansi
(PPA) dan Surat Keputusan Mendiknas No.180/P/2001 tentang pengangkatan Panitia
Ahli persamaan ijazah akuntan terdapat perbedaan perlakuan terhadap PTS, yaitu
gelar akuntan hanya dimonopoli oleh PTN yang diberi hak istimewa oleh
Depdiknas (Hadibroto:1996, Winarno:2002 dalam Kholis:2003). Dengan adanya
PPA yang berlaku mulai 1 September 2002 (namun karena ketidaksiapan sarana dan
prasarana pendukung, hal ini efektif berlaku per 1 September 2004 melalui SK
Mendiknas Nomor 3827/D/T/2003), perbedaan tersebut sudah dihapus sehingga
lulusan perguruan tinggi swasta memiliki hak yang sama untuk melanjutkan
ke pendidikan profesi dan memakai gelar akuntan. Demikian pula dengan karier
yang bisa ditempuh juga sama dengan lulusan perguruan tinggi negeri.
Jika dilihat dari gender-nya, setiap perguruan tinggi tentunya terdiri atas
mahasiswa dan mahasiswi. Dalam hal ini haruslah dibedakan konsep gender ini dari
pengertian dan batasan seks (Fakih dalam Laksmi dan Indriantoro,1999).Istilah
3
penting lain yang berkaitan dengan gender adalah stereotype peran gender atau gender
role stereotypes, yaitu keyakinan mengenai karakteristik yang dianggap benar tentang
laki-laki dan perempuan (Eccles dan Hoffiman dalam Laksmi dan Indriantoro,
1999).
Dalam studi ini diteliti beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pemilihan profesi
sebagai akuntan publik dan nonakuntan publik. Faktor-faktor tersebut adalah nilai
intrinsik pekerjaan, gaji, jumlah lowongan pekerjaan, lingkungan kerja, persepsi
mahasiswa tentang benefit profesi akuntan publik, persepsi mahasiswa tentang
pengorbanan (cost) profesi akuntan publik, dengan mengembangkan instrumen
kuesioner yang digunakan oleh Astami (2001) dan Rahayuningsih (2002).
Observasi ini dilakukan untuk mengetahui faktor yang paling dominan
dipertimbangkan dalam memilih profesi kerja bagi para calon akuntan dengan
mengambil objek penelitian seluruh perguruan tinggi yang memiliki jurusan
Akuntansi di Pekanbaru
Ide penelitian ini muncul setelah saya membaca beberapa artikel dari beberapa skripsi
yang saya temukan yang mengambil tema profesi akuntansi, dimana setelah kita
berkuliah pada jurusan akuntansi ,adakah keinginan kita untuk melanjutkan kearah
profesi akuntan publik atau non publik.
Artikel yang saya baca bahwa penelitian tentang faktor-faktor yang berpengaruh pada
keputusan pemilihan profesi akuntan publik dan non akuntan publik pada mahasiswa
akuntansi hanya dilakukan pada ruang lingkup daerah lain ,yaitu PTN dan PTS yang
ada di BALI. Oleh karena itu saya tertarik untuk melanjutkatkan dan mengembangkan
penelitian yang telah dilakukan sebelumnya ini di PTN dan PTS yang ada di
Pekanbaru.
4
Berlandaskan dari latar belakang tersebut , penulis tertarik untuk mengadakan
penelitian dengan judul :
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA KEPUTUSAN
PEMILIHAN PROFESI AKUNTAN PUBLIK DAN NON AKUNTAN PUBLIK
PADA MAHASISWA AKUNTANSI DI PROPINSI RIAU
B.Perumusan masalah
Perencanaan karir merupakan suatu hal yang sangat penting untuk mencapai
kesuksesan dalam karir. Akan tetapi, sebagian besar orang tidak dapat melakukan
perencanaan karir secara tepat karena senantiasa dihinggapi kekhawatiran terhadap
ketidakpastian di masa mendatang. Demikian halnya yang dialami mahasiswa
akuntansi tahun terakhir yang sangat membutuhkan masukan dari para pendidik
dalam perencanaan karir agar masa studi mereka dapat dimanfaatkan secara efektif.
Mahasiswa akuntansi dapat menentukan karir mereka untuk menjadi akuntan publik
dengan melanjutkan studi di PPAk atau memilih untuk menjalani profesi selain
akuntan publik. Oleh karena itu penulis menekankan permasalahan pada:
1. Apakah Pendidikan Profesi Akuntansi berpengaruh terhadap minat mahasiswa
jurusan akuntansi pada karir sebagai akuntan publik?
2. Apakah terdapat perbedaan persepsi mahasiswa jurusan akuntansi pada karir
sebagai akuntan publik dan non akuntan publik?
5
C.Tujuan dan Manfaat penelitian
Sesuai dengan perumusan masalah diatas ,maka tujuan penelitian ini :
1. mengetahui faktor-faktor yang paling dominan mempengaruhi pili mahasiswa
ekonomi jurusan akuntansi dalam memilih profesi sebagai akuntan publik dan
nonakuntan publik
2. perbedaan signifikan faktor yang berpengaruh dalam pemilihan profesi
akuntan publik dan nonakuntan publik antara mahasiswa dan mahasiswi
dan ,antara PTN dan PTS yang ada di pekanbaru .
Sedangkan manfaat yang diharapkan pada penelitian ini adalah :
1. hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahapn pertimbangan bagi
mahasiswa dalam pengambilan profesi sebagai akuntan publik ataupun non
akuntan publik
2. bagi peneliti, ini sebagai peningkatan pemahaman tentang pengambilan
profesi akuntan atau non akuntan serta menambah pengetahuan bagi penulis
dibidang profesi akuntansi dan non akuntansi
3. penelitian ini juga diharapkan dapat menambah referensi bagi peneliti yang
ingin meneliti hal serupa dengan penelitian ini
6
BAB II
TELAAH PUSTAKA
2.1 Profesi Akuntansi
Weygant et al. (1996) dalam Astami (2001) menyatakan bahwa pada
umumnya profesi akuntansi diperlukan pada empat bidang, yaitu public accounting,
private accounting, non-for-profit accounting, dan pendidik. Menurut Sumarna
( 2002), bidang-bidang yang dapat digeluti oleh para lulusan Sarjana Akuntansi,
adalah Staf Akunting (SA), Staf Auditor, Akuntansi Perpajakan, dan Jurnalis. David
M. Walker (2002) dalam Prakarsa (2004) menyatakan bahwa Akuntan memiliki tiga
jenis aktivitas, yaitu (1) oversight, (2) insight, (3) foresight. Sebaliknya, AICPA
(2004) menyatakan bahwa karier yang bisa ditempuh oleh seorang akuntan
adalah Public Accounting, Corporate Accounting, dan Financial Management.
2.2 Profesi dan Karier Akuntan Publik
Titik tolak perkembangan Kantor Akuntan Publik (KAP) di Indonesia adalah
dengan dikeluarkannya Inpres No. 6, Th 1979 yang dikenal dengan nama paket 27
Maret 1979 serta KMK No.108/KMK/077/79. Inti peraturan ini adalah bahwa
wajib pajak diberikan keringanan di dalam penetapan pajak apabila menggunakan jasa
akuntan publik dalam menyusun laporan pemeriksaan akuntan publik. Untuk menjadi
akuntan publik harus memiliki kualifikasi pendidikan sarjana ekonomi jurusan
akuntansi ditambah pendidikan profesi. Akuntan publik di Indonesia memiliki Kode
Etik Akuntan Indonesia dan Etika Profesional Akuntan Publik, dan pemerintah telah
mengatur syarat-syarat suatu KAP, tempat para akuntan publik berkiprah. Auditor
7
yang ditugasi untuk mengaudit tindakan ekonomi atau kejadian untuk entitas
individual atau entitas hukum pada umumnya diklasifikasikan ke dalam tiga
kelompok, yaitu Auditor Internal, Auditor Pemerintah, Auditor
Independen(Akuntan Publik). Secara umum kualifikasi yang dibutuhkan adalah
intelectual, interpersonal skill, dan communication skill. Kelebihan bekerja di KAP
adalah mengetahui berbagai perusahaan, terutama perlakuan auditnya dan
pengalaman di KAP membuat seseorang sangat banyak dicari oleh perusahaan
nantinya karena dianggap menguasai akuntansi sesuai dengan standar yang berlaku.
Kekurangannya mungkin karena beban pekerjaan melebihi perusahaan biasa yang
mengharuskan sering lembur
2.3 Pendidikan Profesi Akuntan diIndonesia
Peran pendidikan akuntansi sebagaimana dinyatakan dalam Seminar Nasional
Akuntansi oleh Prakarsa (2004) adalah (1) menciptakan knowledge workers yang
dapat bekerja sama secara sinergis dengan blue-collar workers serta knowledge
workers yang lain dalam proses penciptaan nilai tambah, (2) tanggap terhadap peran
akuntansi yang cenderung makin multidimensional dan vital pada masa depan,
(3) mampu memberi bekal kepada para akuntan agar dapat melaksanakan oversight,
insight, dan foresight roles yang akan menjadi makin rumit pada masa depan.
Visi pendidikan akuntansi adalah mendidik tenaga akuntan yang cerdas dan
‘utuh’ sebagai insan professional dan meneliti, mengembangkan, serta
memasyarakatkan disiplin akuntansi yang sangat vital untuk merealisasikan
terbentuknya good corporate and public governance dalam global civil society.
Sebaliknya, misi pendidikan akuntansi adalah menghasilkan lulusan yang
diharapkan dapat memenuhi kebutuhan kontemporer dunia usaha dan dunia
8
pendidikan akan tenaga staf, tenaga manajer, serta tenaga pendidik profesional.
Pendidikan profesi akuntan di Indonesia diatur melalui Kepmendikbud No:
056/U/1999 tentang Penyelenggaraan Profesi Akuntansi , yang mulai berlaku 30
Maret 1999 (SY, 1999). Pendidikan Profesi Akuntan (PPA) merupakan pendidikan
tambahan yang bertujuan menghasilkan lulusan yang menguasai keahlian bidang
profesi akuntansi dan memberikan kompensasi keprofesian akuntansi dengan sebutan
gelar profesi “Akuntan” (Harry dkk., 1999).
2.4 Penelitian Sebelumnya
Zikmund et al. (1977) melaksanakan experimental design research mengenai
jenis pekerjaan yang diinginkan oleh mahasiswa jurusan akuntansi. Hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan factor yang signifikan mempengaruhi
proses keputusan menerima tawaran pekerjaan adalah kesempatan untuk berkembang,
pekerjaan yang menarik, dan gaji. Tanggung jawab sosial memberikan pengaruh
yang positif terhadap penerimaan tawaran pekerjaan dan faktor pekerjaan yang
menarik merupakan faktor yang paling berpengaruh secara signifikan. Felton et
al. (1994) meneliti faktor- faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan
mahasiswa sekolah bisnis untuk memilih profesi sebagai akuntan publik. Faktor-
faktor yang diperhitungkan sebagai faktor yang mempengaruhi pemilihan karier pada
penelitian ini meliputi lima hal, yaitu nilai intrinsik pekerjaan, gaji, jumlah tawaran
lowongan kerja, persepsi mahasiswa tentang benefit profesi akuntan publik, dan
persepsi mahasiswa tentang pengorbanan profesi akuntan publik. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa dibandingkan dengan mahasiswa yang memilih profesi akuntan
publik, mahasiswa yang memilih berprofesi sebagai nonakuntan publik lebih
mempertimbangkan nilai intrinsik suatu pekerjaan dan gaji awal yang tinggi.
9
Sebaliknya, mahasiswa yang memilih untuk berprofesi sebagai akuntan publik lebih
mempertimbangkan gaji jangka panjang dan kesempatan kerja yang lebih
menjanjikan. Mahasiswa yang memilih profesi akuntan publik percaya bahwa
penghargaan dari profesi ini lebih besar daripada pengorbanannya. Sebaliknya,
mahasiswa yang memilih profesi nonakuntan publik berpikir bahwa pengorbanan
untuk menjadi seorang akuntan publik akan lebih besar daripada manfaat yang
diperolehnya. AICPA (2004) meneliti mengenai “Perbandingan Antara Profesi
sebagai Akuntan Publik dan Profesi Akuntan di Perusahaan. Riset ini meneliti
akuntan yang sudah meniti kariernya pada akuntan publik dan pada perusahaan
industri. Sebesar 81 % dari responden yang memulai kariernya di Akuntan Publik, di
antaranya 92% responden pria yang memilih sebagai akuntan publik dan 74 %
dari responden wanita yang memilih memulai kariernya di Akuntan Publik. Penelitian
lain oleh AICPA (2004) menunjukkan adanya beberapa perbedaan pertimbangan
dalam memilih pekerjaan antara wanita dan pria. Wanita lebih memilih pekerjaan
yang memberikan kesempatan yang lebih banyak dalam berpraktik, sedangkan pria
lebih mempertimbangkan gaji dan tempat pekerjaan. Di samping itu, pria lebih
ambisius dalam berkarier dibandingkan dengan wanita. Astami (2001) meneliti
tentang faktor- faktor yang berpengaruh pada pemilihan profesi akuntan publik dan
nonakuntan publik pada mahasiswa akuntansi dengan lebih menjabarkan kelima
faktor yang diuraikan oleh Felton et al. (1994) tersebut ke dalam elemen-elemen.
Hasil penelitian ini bahwa secara rata-rata, semua pemilih profesi akuntan publik
lebih mempertimbangkan kelima faktor tersebut, namun tidak signifikan secara
statistik. Faktor yang berbeda signifikan secara statistik di antara pemilih profesi
akuntan publik dengan nonakuntan publik adalah sifat pekerjaan dan persepsi
mahasiswa mengenai profesi akuntan publik. Penelitian ini mengacu pada penelitian
10
Astami (2001). Perbedaannya adalah pada penelitian ini juga meneliti perbedaan
faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan profesi sebagai akuntan publik dan
nonakuntan publik berdasarkan gender, yaitu antara mahasiswa dengan mahasiswi,
antara mahasiswa reguler dengan ekstensi, dan antara mahasiswa perguruan tinggi
negeri (PTN) dan perguruan tinggi swasta (PTS). Astami (2001) hanya menggunakan
salah satu PTS yang ada di Yogyakarta, sedangkan penelitian ini menggunakan
seluruh PTN dan PTS yang memiliki jurusan akuntansi di Pekanbaru Penelitian ini
menambahkan satu variabel, yaitu lingkungan kerja yang terdiri atas tiga elemen, serta
tujuh elemen untuk persepsi mahasiswa terhadap benefit akuntan publik, sedangkan
dalam penelitian sebelumnya hanya empat elemen. Di samping itu, untuk persepsi
mahasiswa terhadap pengorbanan akuntan publik, dalam penelitian sebelumnya hanya
terdapat lima elemen, sedangkan dalam penelitian ini terdapat delapan elemen.
2.5 HIPOTESIS
Hipotesis alternatif yang akan diuji secara empiris dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
H1: Terdapat perbedaan yang signifikan mengenai faktor-faktor yang
berpengaruh dalam pemilihan profesi sebagai akuntan publik dan nonakuntan
publik.
H2: Terdapat perbedaan faktor dominan yang nyata mengenai faktor-
faktor yang berpengaruh dalam pemilihan profesi sebagai akuntan publik dan
nonakuntan publik antara mahasiswa dan mahasiswi S1 Akuntansi.
11
H3: Terdapat perbedaan faktor dominan yang nyata antara mahasiswa
S1Reguler dan S1 Ekstensi mengenai faktor-faktor yang berpengaruh
dalam pemilihan profesi sebagai akuntan publik dan nonakuntan publik.
H4: Terdapat perbedaan faktor dominan yang nyata antara mahasiswa
perguruan tinggi negeri dan perguruan tinggi swasta mengenai faktor-
faktor yang berpengaruh dalam pemilihan profesi akuntan publik dan
nonakuntan publik.
2.6 MODEL PENELITIAN
1. nilai intrinsik pekerjaan2. gaji, 3. jumlah lowongan pekerjaan4. lingkungan kerja5. persepsi mahasiswa tentang benefit
profesi akuntan public6. persepsi mahasiswa tentang
pengorbanan (cost) profesi akuntan publik
KEPUTUSAN
PEMILIHAN PROFESI
AKUNTAN PUBLIK
DAN NON AKUNTAN
PUBLIK PADA
MAHASISWA
AKUNTANSI DI
PROPINSI RIAU
12
BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi penelitian
Lokasi penelitian saya meliputi PTN dan PTS khususnya fakultas ekonomi
jurusan akuntansi di pekanbaru ,dan saya juga akan meneliti pada program
profesi akuntansi dan magister akuntansi yang ada pada PTN dan PTS di
pekanbaru
B. Identifikasi variable dan definisi operasional variable
Variabel-variabel yang diduga berpengaruh pada pilihan profesi sebagai akuntan
publik dan nonakuntan publik pada mahasiswa akuntansi terdiri atas jenis
pekerjaan, gaji, jumlah tawaran lowongan kerja, lingkungan kerja, dan persepsi
mahasiswa terhadap pengorbanan dan benefit akuntan publik sebagai
variable bebas dan pilihan profesi akuntan publik dan profesi nonakuntan publik
sebagai variable terikat. Adapun definisi operasional tiap-tiap variabel
adalah sebagai berikut :
a. Jenis pekerjaan (X1) merupakan ciri-ciri dari pekerjaan yang nantinya
dipertimbangkan oleh mahasiswa dalam memilih profesinya
b. Gaji (X2) merupakan imbalan yang diterima bagi pekerja.
Jumlah tawaran lowongan pekerjaan (X3) dalam kaitannya jumlah
permintaan tenaga kerja dalam pekerjaan tersebut
d. Lingkungan kerja (X4) yang merupakan kondisi atau situasi yang
melingkupi atau berada disekitar tempat kerja
13
e. Persepsi mahasiswa terhadap akuntan public (X5) merupakan
tanggapan mahasiswa terhadap akuntan publik dari sisi benefit.
f. Persepsi mahasiswa terhadap pengorbanan akuntan publik (X6), yaitu
pendapat mahasiswa terhadap sisi negatif dari profesi akuntan
public
g Profesi akuntan publik adalah para praktisi individual atau anggota
kantor akuntan publik yang memberikan jasa auditing profesional
kepada klien.
h. Profesi nonakuntan publik adalah jenis karier yang bisa ditempuh oleh
lulusan mahasiswa akuntansi selain sebagai akuntan publik.
C. Proses pengumpulan data
Data primer dikumpulkan dengan cara melalui survey dengan mengisi kuisioner
yang dibagikan kepada beberapa responden dari PTN dan PTS di pekanbaru dan
juga dengan mewawancarai beberapa dosen yang mengajar pada PROGRAM
PROFESI AKUNTANSI MAUPUN MAGISTER AKUNTANSI yang ada di
PTN dan PTS di pekanbaru. Dan data sekunder dikumpulkan dengan cara
observasi non perilaku yaitu sebuah bentuk observasi dengan melakukan analisis
catatan terhadap data yang diperlukan.
D. Populasi dan sample
14
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa dan mahasiswi fakultas
ekonomi jurusan akuntansi di PTN dan PTS yang ada dipekanbaru. Sampel
ditentukan dengan menggunakan teknik purposive sample dengan kriteria
mahasiswa yang sudah menempuh mata kuliah Pengauditan II dan distrata secara
stratified nonproportioned random sampling. Penentuan jumlah sampel
ditentukan dengan menggunakan rumus Slovin dalam Supranto (2001) dengan
batas ketelitian 95% (e = 5%) sehingga jumlah sampel minimum adalah 356
orang
E. Instrumen
Penelitian ini mengembangkan instrumen Astami (2001) mengenai faktor- faktor
yang berpengaruh dalam pemilihan profesi akuntan publik dan nonakuntan
publik bagi mahasiswa jurusan akuntansi dan Rahayuningsih (2002) tentang
harapan dan kenyataan dalam berkarier di Kantor Akuntan Publik.
Instrumen penelitian sebelum digunakan diuji validitasnya dengan korelasi
Pearson (alpha (α) = 5%) dan reliabilitasnya dengan menghitung besarnya nilai
Cronbach’ alpha. Apabila nilainya lebih besar dari 0.5, maka dikatakan reliable
(Nunally, 1994 dalam Sugiyono, 2000).
F. Teknik Analisis Data
15
Pemberian nilai atau skor untuk setiap jawaban responden menggunakan skala
Likert (Sugiyono, 2000 : 86). Jawaban setiap item instrumen mempunyai
gradasi dari sangat setuju (sangat positif) sampai dengan sangat tidak setuju
(sangat negatif). Jawaban tersebut selanjutnya diberikan skor untuk keperluan
analisis kuantitatif, yaitu Sangat setuju (1), Setuju (2), Netral (3), Tidak setuju
(4), dan Sangat tidak setuju (5).
Teknik analisis data untuk menguji keempat hipotesis di atas menggunakan
teknik analisis diskriminan. Teknik ini menggunakan asumsi normality,
linearity, dan multicollinearity. Analisis dilakukan melalui program SPSS
11.5 untuk menentukan koefisien fungsi diskriminan, baik untuk tiap-tiap faktor
maupun untuk keseluruhan elemen. Model analisis melibatkan kombinasi linier
dari bentuk berikut ini.
D = b0 + b1X1 + b2X2 + b3X3 + …. + bkXk
Keterangan :
D = Nilai Diskriminan
b = Koefisien Discriminant masing- masing variabel bebas
X = Prediktor atau variabel bebas
Dalam penentuan model Discriminant digunakan Standardized Canonical
Discriminant Function Coefficient dengan menitikberatkan pada variabel mana
yang paling signifikan mampu membedakan pemilihan profesi akuntan publik dan
nonakuntan publik.
16
Langkah-langkah atau prosedur yang dilakukan dalam melaksanakan analisis
diskriminan adalah sebagai berikut (Kuncoro, 2001 : 217) adalah (1) formulasi
masalah, (2) estimasi fungsi diskriminan, (3)menentukan signifikansi fungsi
diskriminan dengan menggunakan Wilks’s Lambda dan F Test, dan (4)
interpretasi hasil. Untuk mengetahui variabel mana yang paling besar
membedakan (Discriminant the most) dan variabel yang paling kecil
membedakan (Discriminant the least) digunakan Discriminant Loading. Khusus
untuk pengujian hipotesis kedua, ketiga, dan keempat sebelum dilakukan analisis
diskriminan, data yang terkumpul harus dipisahkan berdasarkan kriteria stratanya.
Untuk hipotesis kedua, data dipisahkan berdasarkan gender-nya kemudian tiap-
tiap gender dianalisis secara terpisah dengan analisis diskriminan dengan faktor
pembeda, yaitu pilihan profesi akuntan publik dan nonakuntan publik. Kemudian
dibandingkan faktor- faktor yang paling dominan mempengaruhi pemilihan
profesi akuntan publik dan nonakuntan publik antara mahasiswa dan mahasiswi.
Apabila faktor dominannya berbeda, berarti antara mahasiswa dan mahasiswi
terdapat perbedaan faktor dominant yang mempengaruhi pilihan profesinya.Untuk
pengujian hipotesis ketiga dan keempat sama dengan pengujian hipotesis
kedua,hanya untuk hipotesis ketiga kriteria stratanya adalah mahasiswa reguler
dan mahasiswa ekstensi. Sebaliknya, untuk hipotesis keempat kriteria stratanya
adalah mahasiswa PTN dan mahasiswa PTS.
DAFTAR PUSTAKA
AICPA. 2004. “Comparing The Public Accountant and The Industry”. w w w. a i c p a . or g / m e m b e r /di v / ca re e r/ed u/ i n de x . ht m .
17
AICPA. 2004. “Reasons For Satisfaction with Industry”. w w w. a i c p a . or g / m e m b e r /di v / ca re e r/ed u/ i n de x . htm
Basuki A. 2000. “Kepuasan Kerja di Kantor Akuntan Publik”. Media Akuntansi. No.5/TH 1/Des 99- Jan 2000, pp.34.
Astami, Emita Wahyu. 2001. “Faktor-Faktor yang Berpengaruh dalam Pemilihan Profesi Akuntan Publik dan Nonakuntan Publik bagi Mahasiswa Jurusan Akuntansi”, KOMPAK, Januari 2001.
Felton, Sandra, Nola Buhr, and Margot Northey. 194. “Factors Influencing the Business Student’s Choice of a Career in Chartered Accountancy, Issues in Accounting Education”. Spring
Greenberg, Jerald, Baron, Robert. A. 2000. Behavior In Organization
Kholis, Azizul. 2003. “Kontribusi Pendidikan Profesi Akuntan terhadap Pengembangan Profesi Akuntan Indonesia: Sebuah Analisis Historis dan Orientasi Masa Depan”. Media Akuntansi. Edisi 30/Des. 2002--Jan 2003 pp55--59.
Lee, Raymond. 2004. “Kunci Keberhasilan dalam Karier Anda!”. Disampaikan pada Seminar Nasional Akuntansi, dalam rangka Atmajaya Accounting Fair, 16--19 Februari
2004
Rahayuningsih, Deasy Ariyanti. 2002. “Harapan dan Kenyataan dalam Berkarier di Kantor Akunta Publik: Suatu Perbandingan Antara Mahasiswa Akuntansi dan Auditor”. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Vol. 4 No.3, Desember 2002.
Zikmund, William G., Ralph F. Catalanello, and Steve M. Wegener. 1977. “The Accounting Student’sJob-rating Criteria: An Experiment”. The Accounting Review
Sugiyono. 1999. Metode Penelitian Bisnis.Bandung : CV Alfabeta
TUGASMETODOLOGI PENELITIAN
18
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA KEPUTUSAN
PEMILIHAN PROFESI AKUNTAN PUBLIK DAN NON AKUNTAN PUBLIK
PADA MAHASISWA AKUNTANSI DI PROPINSI RIAU
OLEH
ROBBY KURNIAWAN
0802113176
JURUSAN AKUNTANSIFAKULTAS EKONOMIUNIVERSITAS RIAU
2010
19
top related