prinsip-prinsip utama ahlussunnah wal jama'ah

Post on 23-Jun-2015

318 Views

Category:

Education

9 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

Berikut adalah sebagian besar dari prinsip-prinsip dasar Ahlussunnah wal Jama`ah yang pada hakikatnya adalah prinsip-prinsip Dinul Islam yang murni seperti yang disampaikan Rosululloh tanpa tercampur unsur-unsur dari luar wahyu Ilahi.

TRANSCRIPT

Buku ini berisi

tentang Prinsip-prinsip Dasar Ahlus-

Sunnah wal Jama’ah

yang harus ditempuh

oleh seorang muslim

PRINSIP-PRINSIP UTAMAAHLUSSUNNAH WAL

JAMA’AH

Berikut adalah sebagian besar dari prinsip-prinsip dasar Ahlussunnah wal Jama`ah yang pada hakikatnya adalah prinsip-prinsip Dinul Islam

yang murni seperti yang disampaikan Rosululloh tanpa tercampur unsur-

unsur dari luar wahyu Ilahi.

Sumber agama Islam dengan segala seginya

adalah wahyu Alloh dalam bentuk al-Qur’an dan Hadits

yang shohih.

Dalil prinsip ini adalah Firman Alloh :

ƃ

Ƃ

“Sesungguhnya al-Qur'an ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang amat lurus dan memberi khabar gembira kepada orang-orang Mu'min yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar.” (QS. al-Isro` [17]: 9)

al-Qur’an al-Karim adalah mashdar

(sumber) syari’at Islam, yang dibawa oleh Muhammad saw

sebagai bukti risalah kerosulannya kepada

seluruh umat manusia.

ƃ¦ÅǂȇÊǀÈǻÈśÊǸÈdzƢÈǠÌǴ

ÊdzÈÀȂÉǰ ÈȈÊdzÊǽÊƾÌƦÈǟȄÈǴÈǟÈÀƢÈǫÌǂÉǨÌdz¦ ȾċDŽȺǻÄÊǀċdz¦ ȽȰƢÈƦȺƫ Ƃ

“Maha suci Alloh yang telah menurunkan al-Furqon (al-Qur’an) kepada hamba-Nya, agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam.” [QS. al-Furqon (25): 1]

“(Ini adalah) kitab yang kami turunkan kepadamu supaya kamu mengeluarkan manusia dari gelap gulita ke cahaya terang benderang dengan izin Robb mereka, (yaitu) menuju jalan Robb Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji, Alloh yang memiliki segala apa yang di langit dan di bumi. Dan celakalah bagi orang-orang kafir karena siksaan yang sangat pedih.” [QS. Ibrahim (14): 1-2]

ÊƾȈÊǸÈÌū¦ÊDŽȇÊDŽÈǠÌdz¦Ê¶¦Èǂ

ÊǏ ÈńʤÌǶÊďđÈ°

ÊÀÌÊƜÊƥÊ°ȂČǼdz¦ ÈńʤʩƢÈǸÉǴČǜdz¦ÈǺÊǷȲ ƢċǼdz¦È«ÊǂÌƼÉƬÊdzÈǮÌȈÈdzʤÉǽƢÈǼÌdzÈDŽǻȢƧ ƢÈƬÊǯ*

ÄÊǀċdz¦Êƅ¦ÇƾȇÊƾÈNjǧ ¦ÈǀÈǟÌǺÊǷÈǺȇÊǂ

ÊǧƢÈǰ ÌǴďdzÆDzÌȇÈÂÈÂʵ Ì°Èȋ ̦ ÊĿƢÈǷÈÂÊ©¦ÈÂƢÈǸċLjdz¦ ÊĿƢÈǷÉǾÈdz

Alloh telah menyatakan bahwa al-Qur’an itu adalah petunjuk. Dalam satu ayat Alloh menyatakan ia sebagai petunjuk khusus bagi orang-orang yang

bertakwa dan satu ayat yang lain, ia sebagai petunjuk umum bagi manusia seluruhnya. Petunjuk

bagi seluruh kemaslahatan baik kehidupan dunia maupun akhirat . Apabila disebut oleh Alloh sebagai petunjuk, maka ia merupakan sumber rujukan bagi kehidupan manusia. Tanpa kitab ini manusia akan

menyimpang dan tersesat dari tujuan yang sebenarnya.

Firman Alloh :

فيهu هsدqى qب{ ي qر q qابs ال uت }ك uكq ال ﴿ ذ�ل qينuق� }مsت uل ﴾ل

“Kitab (al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang

bertaqwa.” [QS. Al-Baqarah (2): 2]

uيهuف qلuنزs �ذuي أ مqضqانq ال qر sه}ر qش ﴿ uاس� �لن ءqانs هsد�ى ل }قsر} qات� مuنq ال �ن qي وqب

}هsدqى قqانu ال }فsر} ﴾ وqال“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) al-Qur’an sebagai

petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan

pembeda (antara yang hak dan yang bathil).” [QS. Al-Baqarah (2): 185]

�اسu وqهsد�ى �لن qانs ل qي ﴿ هqذqا ب qينuق� }مsت �ل ﴾وqمqو}عuظqةs ل

“(Al-Qur’an) ini adalah penerangan bagi seluruh manusia, dan

petunjuk serta nasihat bagi orang-orang yang bertaqwa.”

[QS. Ali Imron (3): 138]

Di samping itu, sunnah Nabi juga merupakan

mashdar (sumber) syari’at bagi hukum-hukum Islam, sebagaimana ditetapkan

oleh al-Qur’an dalam

firman Alloh :

qالله qاعqطq سsولq فqقqد} أ sطuعu الر� ﴿ م�ن ي}هuم} qي qاكq عqل }ن ل qس ر}

q qوqل�ى فqمqآأ وqمqن ت﴾حqفuيظ�ا

“Barangsiapa yang mentaati rosul itu, sesungguhnya ia telah mentaati Alloh. Dan barangsiapa yang berpaling (dari ketaatan itu), maka Kami tidak mengutusmu untuk

menjadi pemelihara bagi mereka.” [QS. an-Nisa’ (4): 80]

sهq ول sس qرqو qالله uع}صq ﴿ وqمqن ي�ا uين � م¶ب qال ﴾فqقqد} ضqل� ضqال

“Dan barangsiapa mendurhakai Alloh dan Rosul-Nya maka

sungguhlah dia telah sesat, dengan kesesatan yang nyata.”

[QS. al-Ahzab (33): 36]

Alloh berfirman:

ƃ...

Ƃ

“Apa yang diberikan Rosul kepada kalian maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagi kalian maka tinggalkanlah dan bertaqwalah kepada Alloh. Sesungguhnya Alloh sangat keras hukumanNya.” (QS. al-Hasyr [59]: 7)

uي uعsون �ب ¶ونq اللهq فqات ب uحs sم} ت sنت uن ك ﴿ قsل} إ sاللهqم} وs qك sوب sم} ذsن qك qغ}فuر} ل sمs اللهs وqي }ك uب ب sح} ي

Åيمuح ﴾ غqفsورÅ ر�“Katakanlah: ‘Jika kalian (benar-benar)

mencintai Alloh, ikutilah aku, niscaya Alloh mencintai kalian dan mengampuni dosa-dosa

kalian’. Alloh Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

[QS. Ali ‘Imron (3): 31]

Rosululloh ` bersabda:

uاءqفq ل sخ{ �ةu ال ن sس qي وu �ت ن sسuم} ب

s }ك qي (( عqل

qع}دuي عqض¶وا }نq مuن} ب �ي ه}دuي qالم qن{ دuي uاش الر�

((.uذ uاجqو� uالن ب}هqا qي عqل

“Hendaklah kalian berpegang teguh pada

sunnahku dan sunnah para khalifah Rasyidin

(yang terarahkan) dan mendapat petunjuk

setelahku. Gigitlah hal tersebut dengan gigi

geraham”.

(HR. Abu Daud no. 3667, Tirmidzi no. 2678)

Alloh berfirman:

ƃ...

Ƃ

“Dan Alloh telah menurunkan Kitab dan hikmah kepadamu dan telah mengajarkan kepadamu apa yang belum kamu ketahui. Sesungguhnya karunia Alloh sangat besar atasmu.” (QS. an-Nisa’ [4]: 113)

Alloh berfirman:

ƃ Ƃ

“Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).” (QS. an-Najm [53]: 4)

Ini berarti bahwa hadits-hadits Rosululloh pun adalah wahyu dari Alloh.

Rosululloh bersabda:

qآن }قsر} }تs ال uي sو}ت �ى ا uن q ا qال (( ا((.sهqعqم sهq }ل وqمuث

“Ketahuilah sesungguhnya aku diberikan al-Qur`an dan yang sejenisnya (Sunnah)

bersama-sama dengannya”. (HR. Abu Daud, no.4604; Imam Ahmad, 4/130; Ibnu Hibban, no.11; dan Tirmidzi, no.2666; dia berkata, “Ini hadits hasan ghorib dari jalan tersebut”, serta dishohihkan oleh Syeikh Al

Albani, dalam Shohih Ibnu Majah, no.12)

Hasan bin `Athiyah berkata: uة� ن uالس¶ و}لu اللهu ب sس qى رqلqع sلuز{ qن }لs ي }رuي ب uج qنq (( كا

sهsم� sعqل qمqا ي �اهqا ك uي �مsهs إ sعqل آنu وqي }لقsر} uا }هu ب qي }زuلs عqل qن qمqا ي ك(( qآن }لقsر} ا

“Jibril turun kepada Rosululloh membawa sunnah sebagaimana dia turun membawa al-Quran. Dia pun mengajarkan kepada beliau sunnah sebagaimana dia

mengajarkan Beliau al-Qur`an”. (Diriwayatkan oleh Abu Dawud, dalam Al Marosil, no.536; Syaikh Su`aib Al

Arnauth berkata, “Rijalnya tsiqot, rijal Syaikhoin.”)

Ijma` sahabat adalah hujjah syar’iyyah.

Definisi Ijma’

Secara bahasa: Åاقqف� uت و} إq مs أ العqز}

Secara istilah:

}عsصsو}رu مuن} qهuدuى عqص}ر� مuنq ال ت �فqاقs مsج} uت إ qع}دq م�ةu مsحqم�د� صلي الله عليه وسلم ب

s أÞيu }ن م}ر� دuي

q uهu عqلqي أ وqفqات“Konsensus para Mujtahid pada suatu masa dari ummat Muhammad saw setelah wafatnya beliau atas perkara

agama”

Hal-hal yang berkaitan dengan ijma’ shahabat

• Ketika sahabat telah berijma’ pada suatu masalah dalam agama, maka ijma’ itu harus diikuti.

• Siapa yang melanggarnya akan berdosa dan sesat.• Ijma` Sahabat adalah ma’sum, walaupun

perorangan mereka tidaklah ma’sum.• Ketika keyakinan mereka pada suatu masalah

terbagi atas lebih dari satu, maka kita harus mengikuti salah satunya dan tidak boleh menentukan keyakinan lainnya

Dalil-dalil yang menunjukkan bahwa Ijma’ Shahabat adalah

dalil syar’iyyah

Alloh berfirman:

ƃ

Ƃ

“Dan barangsiapa yang menentang rosul sesudah jelas kebenaran baginya serta mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mu'min, Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu dan Kami masukkan ia ke dalam Jahannam dan Jahannam itu seburuk-buruknya tempat kembali.” (QS. an-Nisa’ [4]: 115)

Orang-orang mu’min di ayat ini adalah Sahabat .

Rosululloh bersabda:sم� qهsم} ث sو}ن qل �ذuي ي sم� ال uي ث ص}حqاب

q uأ sم} ب }ك و}صuيs (( أ

uة� ن qج{ sوحqةq ال ب اد بح} qرq qهsم} … مqن} أ sو}ن qل �ذuي ي ال

((.qةqاعqمqج{ u ال م qز{ qل }ي فqل“Aku wasiatkan kalian (mengikuti) para

Sahabatku, lalu orang-orang sesudah mereka, kemudian generasi setelah itu... Barangsiapa yang menghendaki keluasan jannah, maka

berpegang teguhlah dengan jama`ah”. (HR. Tirmidzi, no.2172; Imam Ahmad dalam musnadnya, 1/114; Ibnu Majah, no.2363; Ibnu Hibban, no.7254; dan

dishahihkan oleh Syeikh Al Albani dalam Silsilah Al Ahadits Ash Shahihah, no.431)

Rosululloh bersabda:

sم�ةq عqلqى (( sج}مuعs اللهs هqذuهu األ q ي الqد�ا.(( qب qةu أ qل الض�ال

“Alloh tidak akan pernah menghimpun umat ini di atas kesesatan”.

(HR. Al Hakim dalam Al Mustadrak, 1/115–117)

top related