preskas obgyn

Post on 16-Feb-2016

39 Views

Category:

Documents

1 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

v

TRANSCRIPT

PRESENTASI KASUS

KEPANITERAAN OBSETRI DAN GYNEKOLOGY RSUD ARJAWINANGUNUNIVERSITAS YARSI

DESEMBER 2015

PRE EKLAMPSI BERAT DISERTAI BAYI BESAR

Pembimbing: dr.KH Halim Luthfi, SpOG

Oleh:

Kinanta (1102011137)Muhammad Andila (1102011172)

Nadia Fitrisia (1102011187)

BAB IPENDAHULUAN

• Preklamsia adalah suatu sindroma spesifik kehamilan dengan menurunya perfusi organ yang berakibat terjadinya vasopasme pembuluh darah dan aktivasi endotel, secara singkat preklampsia adalah hipertensi gestasional yang ditemukan proteinuria

• Di seluruh dunia preeklamsi menyebabkan 50.000 – 76.000 kematian maternal dan 900.000 kematian perinatal setiap tahunnya

• Satu dari tiga penyebab utama angka kematian ibu setelah perdarahan dan infeksi

• Insidens preeklamsi pada kehamilan adalah sebesar ±5-10%

• Bayi yang besar menunjukkan berat badan > presentil 90 untuk umur kehamilan spesifik.

• Makrosomia adalah pertumbuhan yang melebihi ukuran tertentu, biasanya 4000 sampai 4500 gram, tanpa memperhatikan umur kehamilan

• Bayi makrosomia merupakan penyebab penting morbilitas dan mortalitas perinatal yang timbul dari trauma lahir, asfiksia, dan peningkatan kejadian seksio sesarea.

• Bayi makrosomia yang dilahirkan per vaginam meningkatkan mortalitas dan morbiditas baik pada janin maupun ibunya

BAB II LAPORAN KASUS

IDENTITAS PASIEN

• Nama : Ny. R• Usia : 25 Tahun• Jenis Kelamin : Perempuan• Alamat : Gitung Lor• Status : Menikah• Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga• Masuk Rumah Sakit : 29 November 2015

ANAMNESA Keluhan Utama :

Keluar air-air sejak 2 jam SMRS

Riwayat Penyakit Sekarang :

Diantar oleh : Bidan Rutansi

Pasien dengan G1P0A0 merasa hamil 9 bulan, mengeluh keluar air-air dari jam 15.30 WIB disertai perut yang terasa kencang. Perut mulas belum dirasakan ibu. Gerakan janin masih dirasakan, imunisasi TT 2x, USG 3x, antenatal care rutin dilakukan dan pasien tidak memiliki riwayat darah tinggi sebelum hamil.

Sekarang pasien mengeluh pusing, namun pengelihatan buram dan nyeri ulu hati tidak dirasakan. Tekanan darah tinggi baru dialami pasien sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit. Kaki bengkak sejak 1 minggu yang lalu sebelum masuk rumah sakit.

Riwayat Obsetri :Hamil saat ini : HPHT : 6 Maret 2015

Taksiran Persalinan 13 Desember 2015

ANAMNESA

Riwayat Alergi :Tidak ada alergi

Kebiasaan :• Penggunaan jarum suntik secara bebas (-)

• Konsumsi Alkohol (-) • Riwayat hubungan seks secara bebas tidak jelas (-)

• Jarang mengkonsumsi obat-obatan sakit kepala, jarang mengkonsumsi makanan pedas

PEMERIKSAAN FISIK

Status generalis

Keadaan sakit : Tampak sakit sedangKesadaran : ComposmentisTekanan Darah : 160/100 mmHgNadi : 88 kali/menitRR : 24 kali/menitSuhu : 36.7OC

Keadaan Spesifik

Kepala Tidak ada kelainanMataTidak ada kelainanLeherTidak ada kelainanParu-paruvesikuler bronkial (+)ronkhi (-/-), wheezing (-/-)JantungBunyi Jantung I, II reguler, Murmur (-), Gallop (-)

AbdomenCembung, Nyeri tekan (-)TFU 35 cm, DJJ 140 kali/menitGenitaliaVulva tidak ada kelainan, portio tebal, pembukaan kuncup.ExtremitasAkral hangat, edema tungkai (+)

Berat Badan = 75 kgTinggi Badan = 168 cm

Pemeriksaan Luar

Fundus Uteri : 35 cmLingkar perut : -Letak anak : MemanjangBunyi Jantung anak : 140 kali/menitHis : -Taksiran Berat anak : 4000 gramInspekulo : -

Vulva : tidak ada kelainanPortio : TebalPembukaan : KuncupKetuban : -

Pemeriksaan Dalam

PEMERIKSAAN PENUNJANG 29 November 2015

LAB Hasil

HB 8.6

Leukosit 10.53

Hematokrit 27.6

Platelete 319

Proteinuria +2

Laporan diagnosis :G1P0A0 gravida aterm dengan PEB + susp bayi besar (USG dr. Isna, SpOG)

Penatalaksanaan :• RL 20 tpm• Nifedipin 1x10 mg• Dopamet 2x250 mg• MgS04 4 gram bolus iv + 6 gram drip dalam 500 ml

RL

Observasi

JAM TINDAKAN

29/11/15

23.00 WIB

Telpon hasil lab

HB : 8,6

Leukosit : 11,0

Proteinuria : + 2

23.30 WIB - Injeksi MgSO4 4 gram bolus

- MgSO4 6 gram drip

30/11/15

05.00 WIB

Tekanan Darah : 150/90

Nadi : 80x/menit

Respirasi : 24x/menit

Suhu : 36,8

Detak jantung janin : 138x/menit

Konsul dr. Isna SpOG :

Siapkan SC

Persiapkan transfusi darah 2 labu

Protap PEB

08.00 WIB Visit dr.Rosidi :

TFU : 35 cm

Pemeriksaan dalam :

Vulva/Vagina : Tidak ada kelainan

: Kuncup

Ketuban : negatif

Informed consent SC (+)

13.45 Bayi lahir tunggal hidup letak kepala dan segera menangis

BB : 4100 gram

PB : 51 cm

Jenis kelamin : Laki-laki

Apgar score : 6/7/8

LK/LD : 38/35 cm

14.00 Plasenta lahir dengan tarikan ringan pada tali pusat

Perdarahan 300 cc

Diagnosis post partus :P1A0 post sc atas indikasi PEB + susp bayi besar

Follow up ruangan

Tanggal Catatan Intruksi01/12/15 P1A0 post sc atas indikasi PEB + susp bayi besar

Tanda vital

TD : 150/90

Suhu : 36,7oC

Respirasi : 22x/menit

Nadi : 96x/menit

Keadaan umum baik

ASI : +/+

TFU : 2 jari dibawah umbilikus, kontraksi baik

Lokia : (+)

Luka operasi : kering terawat

Diuresis : (+) 200 cc

Flatus : (+)

Klindamicin 3x1

Asam mefenamat 3x1

B complex 1x1

Sulfat ferous 1x1

BAB IIIPERMASALAHAN DAN PEMBAHASAN

PERMASALAHAN1. Bagaimana caranya menegakkan diagnosis preeklampsi

berat pada pasien ini dan bagaimana cara membedakan dengan jenis hipertensi pada kehamilan lainya?

2. Apakah hubungan antara preeklampsi berat dan bayi besar?

3. Apa saja faktor penyebab bayi besar dan bagaimana cara mencegahnya?

PEMBAHASAN

3.1 Bagaimana caranya menegakkan diagnosis preeklampsi berat pada pasien ini dan bagaimana cara membedakan dengan jenis hipertensi pada kehamilan lainya?

Hipertensi pada Kehamilan

Hipertensi Gestasional

Preeklampsia

Berat

preeclampsia berat tanpa impending eclampsia

preeclampsia berat dengan

impending eclampsia

Ringan

Eklampsia Superimposed Preeklampsia

Hipertensi Kronik

• Preklamsia adalah suatu sindroma spesifik kehamilan dengan menurunya perfusi organ yang berakibat terjadinya vasopasme pembuluh darah dan aktivasi endotel

• Proteinuria adalah tanda penting dari preeklampsia• Proteinuria yaitu protein dalam urin 24 jam melebihi

300mg per 24 jam, atau pada sampel urin secara acak menunjukkan 30 mg/dL (1 + dipstick) secara persisten

• Kriteria minimum untuk diagnosis preeklamsi adalah hipertensi dengan proteinuria yang minimal.

Preeclampsia dibagi menjadi :1. preeklampsia ringan2. preeklampsia berat.

Kriteria preeclampsia ringan : 1. Hipertensi dengan sistolik/diastolik> 140/90 mmHg,

sedikitnya enam jam pada dua kali pemeriksaan tanpa kerusakan organ.

2. Proteinuria > 300 mg/24 jam atau> 1 + dipstik.3. Edema generalisata yaitu pada lengan, muka, dan

perut.

Preeklampsia berat dibagi menjadi : 1. preeclampsia berat tanpa impending eclampsia 2. preeclampsia berat dengan impending eclampsia.

Kriteria preeklampsia berat :1. Tekanan darah sistolik/diastolic > 160/110 mmHg sedikitnya enam jam

pada dua kali pemeriksaan. Tekanan darah ini tidak menurun meskipun ibu hamil sudah dirawat di rumah sakit dan telah menjalani tirah baring .

2. Proteinuria > 5 gram/24 jam atau > 3+ dipstick pada sampel urin sewaktu yang dikumpulkan paling sedikit empat jam sekali.

3. Oliguria < 400 ml / 24 jam. 4. Kenaikan kadar kreatinin plasma > 1,2 mg/dl. 5. Gangguan visus dan serebral : penurunan kesadaran, nyeri kepala persisten,

skotoma, dan pandangan kabur. 6. Nyeri epigastrium padakuadrankananatas abdomen akibat teregangnya

kapsula glisson . 7. Edema paru dan sianosis. 8. Hemolisis mikroangipatik karena meningkatnya enzim laktat

dehidrogenase.9. Trombositopenia (trombosit< 100.000 mm3).10. Oligohidroamnion, pertumbuhan janin terhambat, dan abrupsio plasenta. 11. Gangguan fungsi hepar karena peningkatan kadar enzim ALT dan AST.

Disebut impending eklampsia atau imminent eklampsia jika pada kasus Preeklampsia berat dijumpai :1. Nyeri kepala hebat gangguan visus dan serebral, 2. Nyeri epigastrium3. Muntah4. Kenaikan progresif tekanan darah.

Hipertensi gestasional :• Tekanan darah sistolik >140 atau diastolik >90 mmHg untuk

pertama kali dalam kehamilan• Tidak ada proteinuria• Tekanan darah turun menjadi normal setelah 12 minggu

post partum• Penegakan diagnosis final dibuat setelah post partus• Dapat mempunyai tanda atau gejala preklampsi seperti

nyeri epigastrium dan trombositopenia

Eklampsi :Kelainan akut pada preeklampsi, dalam kehamilan, persalinan atau nifas, yang ditandai dengan timbulnya kejang dengan atau tanpa penurunan kesadaran

Eklampsia :Eklampsi yang ditandai oleh penurunan kesadaran tanpa disertai kejang

Hipertensi kronik :• Tekanan darah >140/90 mm Hg sebelum kehamilan atau

di diagnosa sebelum 20 minggu masa kehamilan • Hipertensi di diagnosa pertama kali setelah 20 minggu

masa kehamilan dan menetap setelah 12 minggu masa post partum

Superimposed preeclampsia pada hipertensi kronik :• Baru munculnya proteinuria >300 mg/24 jam pada wanita

dengan hipertensi tetapi tanpa proteinuria pada kehamilan sebelum 20 minggu.

• Peningkatan proteinuria atau tekanan darah yang tiba-tiba atau trombosit <100.000 pada wanita dengan hipertensi dan proteinuria sebelum masa kehamilan 20 minggu

Jawaban :

Pada pasien diatas didiagnosis dengan preeklamsi berat karena dari anamnesis didapatkan bawah pasien datang dengan primigravida dan tekanan darah tinggi 1 hari sebelum masuk rumah sakit. Setelah dilakukan pemeriksaan tanda vital, didapatkan tekanan darahnya 160/110 mmHg, dan pada pemeriksaan urine lengkap ditemukan adanya proteinuria 2+, dari seluruh pemeriksaan diatas ditegakan diagnosis preeklampsi berat.

PEMBAHASAN

3.2 Apakah hubungan antara preeklampsi dan bayi besar?

Jawaban :

Terdapat banyak faktor risiko untuk terjadinya preeklamsi, yang dapat dikelompokkan dalam faktor risiko sebagai berikut: (1) Primigravida, primipaternitas, (2) Hiperplasentosis, sepertimolahidatidosa,

kehamilanmultipel, diabetes mellitus, hidropsfetalis, bayibesar

(3) Umur kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun(4) Riwayat keluarga pernah preeklamsi/eklamsi, (5) Penyakit ginjal dan hipertensi yang sudah ada sebelum

kehamilan(6) Obesitas

PEMBAHASAN

3.3 Apa saja faktor penyebab bayi besar dan bagaimana cara mencegahnya?

• Bayi besar (makrosomia) adalah bayi yang begitu lahir memiliki bobot lebih dari 4000 gram.

• Makrosomia adalah salah satu komplikasi pada kehamilan yang akan berdampak buruk pada persalinan dan pada saat bayi lahir

Jawaban

Beberapa keadaan pada ibu dapat menyebabkan terjadinya kelahiran bayi besar / giant baby :

1. Bayi dan ibu yang menderita diabetes sebelum hamil dan bayi dari ibu yang menderita diabetes selama kehamilan.

2. Terjadinya obesitas pada ibu juga dapat menyebabkan kelahiran bayi besar (bayi giant).

3. Pola makan ibu yang tidak seimbang atau berlebihan juga mempengaruhi kelahiran bayi besar.

Proporsi kenaikan berat badan selama hamil adalah sebagai berikut :• Trimester I kenaikanberat badan ibu lebih kurang 1 kg yang

hampir seluruhnya merupakan kenaikan berat badan ibu . • Trimester II sekitar 3 kg atau 0,3 kg/minggu. Sebesar 60%

dari kenaikan berat badan ini disebabkan pertumbuhan jaringan ibu.

• Trimester III sekitar 6 kg atau 0,3-0,5 kg/minggu. Sebesar 60% dari kenaikan berat badan ini karena pertumbuhan jaringan janin .

Pola makan merupakan hal yang penting diperhatikan pada masa kehamilan, sebab apa yang dikonsumsi oleh ibu akan mempengaruhi janin di dalam kandungan

Oleh karena itu ibu hamil harus memiliki pola makan yang baik diantaranya harus memenuhi sumber karbohidrat, protein, lemak, serta vitamin dan mineral demi tercapainya kesehatan ibu dan bayi.

BAB IVKESMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN• Penegakan diagnosis hipertensi pada kasus ini adalah

dengan melihat adanya faktor-faktor yang mendukung ke arah diagnosis preeklampsi berat, yaitu :

1. tidak adanya riwayat hipertensi sebelum kehamilan 2. Primigravida3. adanya proteinuria.

• Hiperplasentosis, seperti molahidatidosa, kehamilan multipel, diabetes mellitus, hidropsfetalis, bayi besar, adalah merupakan salah satu faktor risiko terjadinya preeklampsi.

• Diabetes mellitus, obesitas, dan pola makan berlebihan dapat menjadi etiologi dari bayi besar/ giant baby.

SARAN

• Sebaiknya pada pasien yang mengalami penyakit hipertensi dalam kehamilan harus di diagnosis secara cepat dan tepat untuk keselamatan ibu dan janin dan ditanyakan kapan pertama kali muncul hipertensinya, ditanyakan adanya gejala lainnya yang mendukung diagnosis.

• Ibu yang sedang hamil perlu memperhatikan pola makannya dan jumlah makanan yang dikonsumsi, menjaga aktivitas fisik serta penting untuk memperhatikan kenaikan berat badan setiap trimester kehamilan

Daftar Pustaka• Gary f, et all, William Obstetric, 2010, ED 23• Glade b, judith schuler, Your Pregnancy After 30, arcan,

2000.• Krisnadi r, mose j, et all, PEDOMAN DIAGNOSIS DAN TERAPI

OBSETRI DAN GINEKOLOGI RS DR.HASAN SADIKIN, bagian obsetri dan ginekologi UNPAD, bandung, 2005.

• Prawirohardjo s, et all, ILMU KEBIDANAN, P.T BINA PUSTAKA SARWONO PRAWIROHARDJO, jakarta, 2012.

• Sastrawinata s, Martaadisoebraata d, et all, Ilmu kesehatan reproduksi obsetri patologi, ED II, EGC, 2005.

Terimakasih Alhamdulillah

Wassalamualaikum….

top related