ppt etprof

Post on 06-Nov-2015

11 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

ETIKA PROFESI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

TRANSCRIPT

KELOMPOK 2:

KELOMPOK 2:SEGITIGA KESEIMBANGAN (TUHAN, MANUSIA, DAN ALAM RAYA)

ETIKA PROFESI

Deni Kusumaningrum125040200111118Eva Muthahara 125040200111128Anatasia 125040200111140Angrenani Rindu Prastika125040200111148Yarda Aisyah125040200111149

Secara etimologis, manusia berasal dari bahasa Sansekerta, manu, dan bahasa Latin, mens, yang berarti berpikir, berakal budi atau makhluk yang berakal budi (mampu menguasai makhluk lain).Manusia mempunyai berbagai macam hubungan segala sesuatu di alam raya, antara lain:a. Hubungan manusia dengan Tuhan yaitu sebagai hamba, maka manusia wajib beribadah kepada Tuhan sepanjang hidupnyab. Manusia juga sebagai makhluk sosial. Manusia dalam hidupnya selalu membutuhkan orang lain, dengan hidup bermasyarakat dan berinteraksi dengan orang lain, maka manusia haruslah memiliki etika yang baik, saling menolong dan menyayangi sesama manusia.c. Manusia dengan alam, manusia juga memiliki amanah untuk mengelola dan memanfaatkan segala fasilitas yang ada di bumi, dengan tidak mengabaikan kaidah-kaidah yang ada

LATAR BELAKANG

1. Mahluk BudayaManusia sebagai mahluk budaya dibagi menjadi 4 yaitu :a. Hakikat ManusiaManusia mempunyai hakikat sebagai homo sapiens, homo faber, homo economicus, dan homo religiosus.Berdasarkan definisi tersebut, maka dibuat polarisasi pemikiran tentang manusia sebagaimana akan terlihat pada uraian di bawah ini, yakni pola pemikiran biologis, pola pemikiran psikologis, pola pemikiran sosial-budaya, dan pola pemikiran teologis atau lebih tepat disebut pola pemikiran religius.Manusia menurut pola pemikiran biologis : Manusia dan kemampuan kreatifnya dikaji dari struktur fisiologisnya. Menurut pola ini, manusia dipahami dari sisi internalitas, untuk mengekspresikan diri dalam komunikasi dengan sesamanya.

Manusia menurut pola psikologisDalam melakukan suatu tindakan manusia melakukannya berdasarkan desakan faktor internal dan eksternal.Manusia menurut pola pemikiran sosial-budayaTerkait dalam hubungannya dengan kemampuannya untuk membentuk sejarah. Dalam kebudayaan, namun umumnya kemungkinan-kemungkinan pelaksanaan dan pengembangannya sudah ditentukan, karena semuanya itu sudah terkandung dalam warisan ras.Manusia menurut pola pemikiran religius Manusia hidup dalam suatu alam yang sakral, penuh dengan nilai-nilai religius dan dapat menikmati sakralitas yang ada dan tampak pada alam semesta, alam materi, alam tumbuh-tumbuhan, dan manusia. Maka untuk memenuhi segala kebutuhannya ia harus bekerja dan berkarya.

b. Perasaan : Terdapat sifat pokok perasaan, yaitu:Inner activity (suara hati) : Daya untuk membedakan keinginan yang terdapat dalam perasaan. Keinginan dibedakan menjadi 2 macam, yaitu menerima dan menolak.Corak perasaan : Taraf-taraf kejelasannya.

Perasaan dapat dibedakan menjadi afek, yaitu adanya keinginan yang kuat dalam perasaan (misalnya kegembiraan, kemarahan, kegalauan, dan kekecewaan) dan suasana perasaan (stimung), yaitu perasaan yang lebih menonjolkan warna atau corak tertentu (misalnya kesedihan dan kerinduan). Suasana perasaan dapat bersifat stabil maupun berubah-ubah.Fungsi perasaan yaitu Ekspansif, Depresif, Pasif, Aktif, dan Reaktif,.

c. Daya RasaDaya rasa dibagi menjadi dua yaitu, perasaan indrawi dan perasaan rohani, perasaan indrawi adalah rangsangan jasmani melalui panca indra, perasaan indrawi tingkatnya rendah, terdapat pada manusia dan hewan, sedangkan perasaan rohani adalah perasaan luhur yang hanya terdapat pada manusia

d. Tugas Tugas Manusia :Manusia sebagai makhluk Tuhan pada dasarnya mengemban amanah atau tugas-tugas kewajiban dan tanggungjawab yang dibebankan oleh Tuhan kepadanya agar dipenuhi, dijaga dan dipelihara dengan sebaik-baiknya.Amanah tersebut ada bermacam-macam bentuknya, yaitu: Amanah hamba terhadap Tuhannya, Amanah hamba terhadap sesama manusia, Amanah manusia terhadap dirinya.Tugas hidup manusia yang merupakan amanah dari Tuhan pada intinya ada dua macam, yaitu: menyembah atau mengabdi kepada Tuhan dan pengganti Tuhan di muka bumi ( menyangkut dalam tugas terhadap diri sendiri, tugas dalam keluarga atau rumah tangga, tugas dalam masyarakat dan tugas terhadap alam ), yang keduanya harus dilakukan dengan penuh tanggung jawab.

2. Manusia dan Kebutuhan

3. Hubungan antar manusia Ada dua pengertian hubungan manusiawi, yakni hubungan manusiawi dalam arti luas dan hubungan manusiawi dalam arti sempit: Hubungan manusiawi dalam arti luas Hubungan manusiawi dalam arti luas adalah interaksi antara seseorang dengan orang lain dalam segala situasi dan dalam semua bidang kehidupan. Jadi, hubungan manusiawi dilakukan dimana saja, bisa dilakukan di rumah, di jalan, di dalam kendaraan umum (misal bis, kereta api) dan sebagainya. Hubungan manusiawi dalam arti sempitHubungan manusiawi dalam arti sempit adalah juga interaksi antara seseorang dengan orang lain. Akan tetapi interaksi di sini hanyalah dalam situasi kerja dan dalam organisasi kerja (work organization).

4. Kebutuhan Jasmani dan RohaniKebutuhan jasmani dapat dicapai melalui kebutuhan ekonomi berupa pemilikan dan penggunaan harta kekayaan yang memuaskan. Untuk memperolah harta kekayaan manusia harus bekerja keras.Sedangkan, kebutuhan rohani hanya dapat dicapai karena terpenuhinya kebutuhan rohani berupa hubungan serasi, tertib, damai, tanpa sengketa antara manusia dalam pemenuhan kebutuhan ekonomi (kebutuhan jasmani). Semua berjalan menurut kaidah moral, dalam arti saling menghargai dalam suasana, tertib, damai dan serasi (nilai etis dan moral). 11

5.Etika dan Tujuan HidupDengan kata lain, manusia mempertanyakan makna hidup, dengan demikian mempertanyakan juga tujuan hidup. Hasrat ini didasarkan pada kenyataan yang lebih mendasar, yaitu manusia yang dalam kebulatannya merupakan objek pertimbangan moral adalah manusia yang melakukan perbuatan. Melakukan perbuatan merupakan usaha, dan selalu terarah untuk mencapai tujuan. Sifat tujuan menentukan sifat usaha, yang akhirnya dapat menyingkapkan sifat manusia

6. Manusia dan Sistem NilaiManusia sebagai makhluk budaya selalu melakukan penilaian terhadap keadaan yang dialaminya. Menilai berarti memberi pertimbangan untuk menentukan sesuatu itu benar atau salah, baik atau buruk, indah atau jelek, berguna atau tidak berguna. Hasil penilaian itu disebut nilai, yaitu sesuatu yang benar, yang baik, yang indah, yang berguna atau yang sebaliknya.Manusia selalu cenderung menghendaki nilai kebenaran, nilai kebaikan, nilai keindahan karena berguna bagi kehidupan manusia. Nilai-nilai yang hidup dalam pikiran anggota masyarakat membentuk sistem nilai yang berfungsi sebagai pedoman atau acuan perilaku.

Nilai dapat dibagi menjadi 3 bagian yaitu:Nilai material, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi unsur manusia.Nilai vital, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat mengadakan aktivitas.Nilai kerohanian, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi jiwa/rohani manusia.Nilai kerohanian dapat dibagi atas 4 macam yaitu:Nilai kebenaran atau kenyataan yang bersumber dari unsure akal manusiaNilai keindahan yang bersumber dari unsur rasa manusiaNilai moral/kebaikan yang berunsur dari kehendak/kemauanNilai religius, yaitu merupakan nilai Ketuhanan, kerohanian yang tinggi dan mutlak yang bersumber dari keyakinan/ kepercayaan manusia

7. Manusia dan Hak Asasi.Hak AsasiAda dua jenis hak yang terdapat pada manusia yaitu hak manusia dan hak undang-undang. Dimana, hak manusia adalah hak yang melekat pada setiap manusia sebab berkaitan dengan realitas hidup manusia itu sendiri. Hak-hak dasar melekat sejak lahir. Hak-hak tersebut dimiliki seseorang karena ia manusia. Hak-hak tersebut berlaku bagi setiap anggota umat manusia tanpa memperhatikan faktor-faktor pemisah seperti: ras, agama, warna kulit, kasta kepercayaan, jenis kelamin atau kebangsaan.Jadi, hak manusia mempunyai sifat dasar, asasi sehingga disebut juga hak asasi manusia. Hak asasi manusia mendasari seluruh organisasi masyarakat, dan menjadi asas undang-undang.

Menurut Beirly (1954) pada dasarnya para ahli berpendapat hak-hak asasi manusia dibagi menjadi 5, yaitu sebagai berikut:Hak mempertahankan diri (self peservation)Hak kemerdekaan (independence)Hak persamaan derajat (equality)Hak untuk dihargai (respect)Hak bergaul satu sama lain (intecourse)

Di Indonesia, secara garis besar disimpulkan, hak-hak asasi manusia itu dapat dibedakan menjadi sebagai berikut:Hak-hak asasi manusia (Personal rights) Hak-hak asasi ekonomi (Property rights) Hak-hak asasi politik (Political rights),Hak-hak asasi untuk mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum dan pemerintahan (right of legal equality)Hak-hak asasi sosial dan kebudayaan (social and culture rightHak asasi untuk mendapat perlakuan tata cara peradilan dan perlindungan (procedural rights).

b. Hak Undang - UndangHak undang-undang adalah hak yang melekat pada manusia karena diberikan oleh undang-undang. Hak tersebut tidak langsung berhubungan dengan martabat manusia, melainkan karena tertampung di dalam undang-undang. Hak tersebut timbul lebih kemudian dari manusia, jadi bukan sebagai bagian dari eksistensi manusia.Karena diberikan oleh undang-undang, maka pelanggaran hak undang-undang dapat dituntut di depan pengadilan berdasarkan undang-undang. Hak manusia yang diberikan oleh undang-undang antara lain:Menjadi PNS atau anggota ABRIMemilih dan dipilih dalam pemiluPensiun hari tuaSantunan ansuransi,

c. Kebenaran Filosofis Kebenaran filosofis penopang sistem etika adalah Tuhan, kehendak dan tujuan. Tuhan adalah pencipta manusia, menjadi tujuan akhir perjuangan manusia. Tuhan memberikan hukum mutlak, hukum moral yang dapat menuntun apa yang harus dilakukan.Tuhan memberikan kebahagiaan tertinggi dan menjadi hakim yang Maha Agung. Tuhan adalah sumber etika yang mengharuskan manusia berbuat baik sesuai dengan tuntunanNya. Kebahagiaan dunia dan akhirat adalah tujuan akhir manusia

d. Perbuatan ManusiaPerbuatan manusia seutuhnya adalah perbuatan yang dilandasi olah akal yang menyatakan benar atau salah, rasa yang menyatakan baik atau buruk, dan karsa yang menyatakan pilihan berdasarkan kehendak bebas. Kehendak bebas adalah kesadaran, dan kesadaran adalah suara hati nurani. Hati nurani selalu menyuarakan yang baik, benar dan bermartabat.Perbuatan yang memenuhi ketiga unsur ini disebut perbuatan moral yaitu perbuatan yang bersumber pada hati nurani yang selalu baik, benar dan bermartabat. Perbuatan moral mempunyai nilai moral, yaitu nilai manusia seutuhnya (manusia kodrat). Perbuatan moral menuntun manusia menuju kebahagian, ketertiban, kestabilan dan kemajuan.Kebalikan dari perbuatan moral adalah perbuatan amoral, yaitu perbuatan tidak baik, tidak benar, tidak bermanfaat karena tidak memenuhi ketiga unsur manusia seutuhnya. Perbuatan amoral adalah perbuatan jahat yang tidak mempunyai nilai moral.

8. Nilai dalam KehidupanNilai dalam kehidupan meliputi:Kebaikan,Kebajikan dankebahagiaan Kebaikan adalah sesuatu yang diinginkan, yang diusahakan dan menjadi tujuan manusia. Tingkah laku manusia adalah baik dan benar, jika tingkah laku tersebut menuju kesempurnaan manusia. Kebaikan disebut nilai (value) apabila kebaikan itu bagi seseorang menjadi konkrit. Kebiasaan dari sudut kesusilaan baik dinamakan kebajikan, sedangkan yang jahat, buruk dinamakan kejahatan.Kebajikan adalah kebiasaan yang menyempurnakan manusia. Kebajikan adalah pengetahuan, kejahatan ketidaktahuan. Kebajikan budi menyempurnakan akal menjadi alat yang baik untuk menerima pengetahuan.Manusia merasa kosong, tidak puas, gelisah selama keinginannya tidak terpenuhi. Kepuasaan yang sadar, yang dirasakan seseorang karena keinginannya memiliki kebaikan sudah terlaksana disebut kebahagiaan.

Ada dua macam kebahagiaan yaitu:Kebahagian sempurna yaitu kebahagian yang dapat memuaskan manusia umumnya semua pihak atau anggota dalam kelompok masyarakat baik jasmani maupu rohani dunia sampai akhirat. Kebahagian sempurna merupakan tujuan akhir manusia. Etika membahas kebahagiaan sempurna melalui kebenaran filosofis yang menjadi penopang segala sistem etika.Kebahagian relatif yaitu kebahagiaan yang hanya dapat memuaskan manusia secara individual dengan segala kelemahannya.

Kehadiran manusia tidak terlepas dari asal usul kehidupan di alam raya. Pada diri manusia terdapat perpaduan antara sifat ketuhanan dan sifat kemakhlukan. Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan memiliki tugas tertentu dalam menjalankan kehidupannya di dunia ini.Setiap perbuatan manusia selalu memandang dua hal yaitu sumber perbuatan dan tujuan perbuatan. Etika tujuan adalah etika yang memandang objek petimbangan moral bukan sumber perbuatan melainkan tujuan perbuatan.Manusia sebagai makhluk budaya selalu melakukan penilaian terhadap keadaan yang dialaminya. Nilai yang dimiliki seseorang mempengaruhi perilakunya. Sedangkan norma sebenarnya mengatur perilaku manusia yang berhubungan dengan nilai yang terdapat dalam suatu kelompok. Manusia menjadikan nilai sebagai landasan, alasan, atau motivasi dalam segala tingkah laku dan perbuatannya.Dalam bidang pelaksanaannya, nilai-nilai dijabarkan dan diwujudkan dalam bentuk kaidah atau norma.

TERIMAKSIH

top related