ppt ditha akhir-2

Post on 23-Jan-2016

225 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

word

TRANSCRIPT

FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN OSTEOPOROSIS PADA PEGAWAI ADMINISTRASI PEREMPUAN

DI UNIVERSITAS MALAHAYATI BANDAR LAMPUNG

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI

BANDAR LAMPUNG2013

OlehjoKOXXXXX

Bab I

PENDAHULUAN

BAB I Pendahuluan

Definisi• Penyakit tulang sistemik yang ditandai

oleh penurunan densitas massa tulang dan perburukan mikro arsitektur tulang, sehingga tulang menjadi rapuh dan mudah patah.

Latar Belakang

Prevalensi

Penderita osteoporosis di seluruh dunia saat ini mencapai 208 juta

orang.

Dua dari lima orang Indonesia memilikirisiko

osteoporosis

Satu dari tiga orang berisiko osteoporosis.3

Latar Belakang

Osteoporosis dilaporkan

telahmenyebabkan 1,5 miliar

fraktur setiap tahun dan lebih dari 50% adalah

perempuan.7

Pengaruh tingkat

pengetahuan

osteoporosis terhadap sikapdan motivasi

pencegahan

osteoporosis.9

Rumusan Masalah

Bagaimana karakteristik

pegawai administrasi perempuan Universitas Malahayati

Bagaimana tingkat pengetahuan osteoporosis

Pegawai administrasi perempuan Universitas Malahayati

Apakah adahubungan antara faktor-

faktor yang mempengaruhi

pengetahuan terhadap

osteoporosis

Tujuan

Umum

Mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pengetahuan

osteoporosis pada pegawaia dministrasi perempuan.

Manfaat

Teoritis

Dasar Penelitian Selanjutnya

Aplikasi

Peneliti

Universitas Malahayati

Pemerintah dan pemberi layanan

kesehatan

Bab II

TINJAUAN PUSTAKA

Kerangka Teori

Kerangka Konsep

Faktor-Faktor:Usia

Tingkat PendidikanPenghasilan

Sumber Informasi

Tingkat Pengetahuan Osteoporosis

Variabel Independent

Variabel dependent

Bab III

METODELOGI

Metodelogi Penelitian

Jenis Penelitian

Penelitian deskriptif jenis studi analitik

pendekatan cross sectional

Populasi Semua perempuan

yang bekerja menjalankan organisasi

atau tata usaha di Universitas Malahayati

n= BesarsampelpenelitianN= Besarpopulasi yang akanditelitid= Presisimutlak (0,1)

= 72,6 ~ 73 orang

Definisi OperasionalNO Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala

1 Usia Lama hidup pegawai adm. perempuan Universitas Malahayati saat ilakukan penelitian berdasarkan tahun kelahiran

Kuesioner Wawancara 1. Remaja Akhir : 17-25 tahun

2. Dewasa Awal :26-35 tahun

3. Dewasa Akhir : 36-45 tahun

4. Lansia Awal :46-55 tahun

Ordinal

2 Status Kejelasan memiliki pasangan yang disahkan secara hukum dan agama pegawai adm. perempuan Universitas Malahayati

Kuesioner Wawancara 1. Belum menikah

2. Menikah

3. Janda

Ordinal

3 Jumlah Anak Banyaknya keturunan yang pernah dilahirkan oleh pegawai adm. perempuan Universitas Malahayati

Kuesioner Wawancara 1. Belum punya anak

2. Satu

3. Dua

4. Lebih dari dua

Ordinal

4 Pendidikan Jenjang pendidikan formal perempuan adm. Universitas Malahayati saat penelitian berdasarkan ijazah terakhir.

Kuesioner Wawancara 1. SMA/SMK

2. Diploma (D1, D2, D3)

3. Sarjana (S1/S2)

Ordinal

5 Penghasilan Gaji yang diperoleh pegawai adm. perempuan Universitas Malahayati saat dilakukan penelitian berdasarkan Upah Minimum Regional (UMR) Kota Bandar Lampung tahun 2013 ( Rp. 1.195.000,00)

Kuesioner Wawancara 1. <UMR Kota Bandar Lampung

2. ≥UMR Kota Bandar Lampung

Ordinal

6 Pengalaman Hal yang pernah dialami atau diketahui pegawai adm. Perempuan Universitas Malahayati terkait pengetahuan Osteoporosis

Kueisioner Wawancara 1.Pernah mendengar osteoporosis

2. Belum pernah mendengar

Ordinal

7 Sumber Informasi

Media yang digunakan untuk memperoleh informasi oleh pegawai adm. perempuan Universitas Malahayati

Kueisioner Wawancara 1. Formal (Pendidikan, Pelatihan, seminar)

2. Non Formal(Media cetak, media elektronik, internet, keluarga)

Ordinal

8 Keyakinan Hal yang percaya benar oleh Pegawai perempuan adm.Universitas Malahayati baik yang bersifat positif atau negatif dan biasanya diperoleh secara turun temurun tanpa adanya pembuktian terlebih dahulu.

Kueisioner Wawancara Saya percaya bahwa saya tidak akan Mengalami osteoporosis:

1. Ya

2. Tidak

Ordinal

9 Pengetahuan Kognitif

Kategori segala sesuatu yang diketahui pegawai adm. perempuan Universitas Malahayati tentang osteoporosis, meliputi definisi, patogenesis, penyebab, tanda dan gejala, dampak, serta perilaku pencegahan osteoporosis

Kuesioner berisi pertanyaan berskala Guttman (benar atau salah)

Wawancara Nilai min = 0 Nilai max = 24 Kategori pengetahuan diperoleh dari mean (17) dan 75% dari total skor max (18) yaitu:

1. Rendah: total skor <17

2. Sedang: total skor ≥17 dan ≤1

3. Tinggi: total skor >18

Ordinal

Alat penelitian

Komputer yang

dilengkapi program statistik

Alat tulis

Lembar informed consent

&Kuesioner

Pengolahan Data

Editing

Coding

Processing

Cleaning

Pengolahan dan Analisa Data

Analisa Data

• Analisa univariat

●Analisa bivariat Chi-Square

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengetahuan Responden

No. Pengetahuan Frekuensi Persentase

12

BurukBaik

1839

31,6068,40

Jumlah 57 100

Usia Responden

Usia Frekuensi Presentase

Remaja17 30,00%

Dewasa40 70,00%

Total 57 100%

UsiaPengetahuan

ORp-

Value

CI

Baik BurukRemaja 7

12,26%10

17,54% 5,71

Dewasa 3256,14%

814,06%

0,004 1,65-19,71

Status Pernikahan Responden

Status Pernikahan

Frekuensi Presentase

Belum Menikah

18 31,60%

Menikah 39 68,40%

Total 57 100%

Jumlah Anak Responden

Jumlah Anak Frekuensi Presentase

Belum Punya Anak 21 36,80%

Punya Anak 36 63,20%

Total 57 100%

Pendidikan Responden

Pendidikan Frekuensi Presentase

Non-Sarjana 27 47,40%

Sarjana 30 52,60%

Total 57 100%

PendidikanPengetahuan

ORp-

ValueCI

Baik BurukNon-Sarjana 17

29,80%10

17,60% 1,610.52-4,98

Sarjan 2238,60%

814,00%

0,400

Penghasilan Responden

Penghasilan Frekuensi Presentase

<UMR Kota Bandar Lampung

17 29,80%

≥UMR Kota Bandar Lampung

40 70,20%

Total 57 100%

PenghasilanPengetahuan

ORp-

Value

CI

Baik Buruk<UMR Kota Bandar Lampung

712,26%

1017,54% 5,71 1,65-

19,71

≥UMR Kota Bandar Lampung

3256,14%

814,06%

0,004

Pengalaman Responden

Pengalaman Frekuensi Presentase

Pernah 57 100 %

Belum Pernah 0 0%

Total 57 100%

Sumber Informasi Responden

Sumber Informasi Frekuensi Presentase

Non-Formal 18 31,60%

Formal 39 68,40%

Total 57 100%

Sumber Informasi

PengetahuanOR

p- Value

CI

Baik BurukNon-Formal 6

10,52%12

21,08% 11,00 2,96-40,78

Formal 3357,88%

610,52%

0,001

Keyakinan Responden

KeyakinanFrekuensi Presentase

Ya 57 100%

Tidak 0 0 %

Total 57 100%

BAB VSIMPULAN & SARAN

Simpulan

Pegawai administrasi perempuan Universitas

Malahayati memiliki pengetahuan yang baik terhadap osteoporosis

(68,40%)

Usia dewasa (70,20%)

Status menikah (68,40%)

Mempunyai anak

(63,20%)

Sarjana (52,60%)

Penghasilan diatas UMR Kota Bandar

Lampung (70,20%)

Semua responden memiliki

pengalaman & keyakinan mengenai

osteoporosis

sumber formal

(68,40%)

• Terdapat hubungan bermakna antara usia (p= 004), penghasilan (p= 0,004) dan sumber informasi (p= 0,001) sedangkan pendidikan (p= 0,400) tidak mempunyai hubungan bermakna dengan pengetahuan tentang osteoporosis pegawai administrasi perempuan Universitas Malahayati Bandar Lampung

SARAN

Bagi petugas

kesehatan, perlu

meningkatkan kegiatan

promosi kesehatan

untuk meningkatk

an pengetahua

n masyarakat

Bagi responden,

untuk mengaplikasik

an pengetahuan

serta mengkonsums

i makanan yang

mengandung kalsium

seperti susu, keju, daging

dan telur.

Bagi Universitas Malahayati,

perlu meningkatkan

sarana dan prasarana agar

dapat mempermudah

civitas Universitas Malahayati

meningkatkan pengetahuanny

a.

Daftar Pustaka1. Sudoyo, A.W., et al.(ed.). (2007). Buku ajar ilmu penyakit dalam

jilid II. (Ed. Ke-4). Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

 2. Departemen Kesehatan RI. (2006). Profil kesehatan Indonesia.

Oktober 4, 2011. http://depkes.go.id/downloads/publikasi/Profil%20Kesehatan%20Indonesia%202006.pdf.

 3. PRNewsWrite. EpiCast Report: Osteoporosis - Epidemiology

Forecast to 2022.Februari 4, 2013. http://www.prnewswire.com/news-releases/epicast-report-osteoporosis---epidemiology-forecast-to-2022-189636271.html.

 4. Kementerian Kesehatan RI. (2012). Kemenkes RI Ajak Masyarakat

Melakukan Pencegahan Osteoporosis. Oktober 12, 2012. http://www.depkes.go.id/index.php?vw=2&id=2087.

 5. Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI. (2010). Penduduk

yang bekerja nasional. Oktober 4, 2011. http://pusdatinaker.balitfo.depnakertrans.go.id/?section=pyb&period=2010-02-01#gotoPeriod.

 6. Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI. (2011). Penduduk

yang bekerja nasional. Oktober 4, 2011. http://pusdatinaker.balitfo.depnakertrans.go.id/?section=pyb&period=2011-02-01#gotoPeriod.

 7. Almstedt, H.C. et al. (2011). Changes in bone mineral density in

response to 24 weeks of resistance training in college-age men and women. American journal of strength and conditioning research, 25(4), 1098-1103.

 8. Alexander, I.M. & Knight, K.A. (2010). 100 tanya jawab mengenai

osteoporosis dan osteopenia (ed. ke-2). Jakarta: Indeks. 9. Purnamasari, I.D. (2009). Pengaruh lamanya terpapar ilmu

kesehatan terhadap motivasi mencegah osteoporosis pada mahasiswa S-1 regular Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia. Laporan penelitian. Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia.

 

10. Potter & Perry. (2005). Fundamental keperawatan: konsep, proses dan praktik (ed. ke-4). (Yasman Asih, et al., Penerjemah.). Jakarta: EGC. 11. Wong, Donna L. et al. (2009). Buku ajar keperawatan pediatric, volume 1 (ed. ke-6). (Agus Sutarna, Neti Juniati, H.Y. Kuncara, Penerjemah.). Jakarta: EGC. 12. Shatrugna, et al. (2008). Relationship between women’s occupational work and bone health. British journal of nutrition, 99, 1310-1315. 13. Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. 14. Hastono, S.P. (2007). Analisis data kesehatan. Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. 15. Lemon & Burke. (2008). Medical-surgical nursing:critical thinking in client care 4th ed. USA: Pearson Prentice Hall. 16. Departemen Kesehatan RI. (2009). Berdiri tegak, bicara lantang, kalahlkan osteoporosis. Sepetember 28, 2011. http://depkes.go.id/index.php/berita/press-release/404-berdiri-tegak-bicara-lantang-kalahkan-osteoporosis.html.  

17. Lane, N.E. (2003). Lebih lengkap tentang: osteoporosis (ed. ke-2). (Eri D. Nasution, Penerjemah.). Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

18. Marya, RK. 2009. Buku Ajar Patofisiologi Mekanisme terjadinya penyakit. Tangerang Selatan: Binarupa Aksara. 19. Compston, J. (2002). Osteoporosis. (Lisa Budiharjo, Penerjemah.). Jakarta: PT Dian Rakyat. 20. Field, L. (2011). Osteoporosis: the silent epidemic. Proquest nursing and alliend health source, 24-28. 21. Cosman, F. (2009). Osteoporosis. (World ++ Translation Service dan Irani Syahrir, Penerjemah.). Yogyakarta: PT Bentang Pustaka. 22. Notoatmodjo, S. (2007). Promosi kesehatan dan ilmu perilaku. Jakarta: Rineka Cipta. 23. Notoatmodjo, S. (2003). Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

24. Sinnathamby H.2010. Gambaran Tingkat Pengetahuan dan Sikap Teehadap Osteoporosis dan Asupan Kalsium Pada Wanita Premenopause di Kecamatan Medan Selayang II. [Skripsi]. Medan. Universitas Sumatra Utara. 25. Damayanti A. 2012. Gambaran Tingkat Pengetahuan Osteoporosis di Universitas Indonesia.[Skripsi]. Depok. Universitas Indonesia. 26. Potter and Perry. (2005). Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses dan Praktik (ed. Ke-4). Jakarta: EGC. 27. Wong, Donna (2005).Buku Ajar Keperawatan Pediatrik ,Volume 1 (ed. Ke-6). Jakarta: EGC. 28. Hurst, Pamela and Wham, C. (2007). Attitudes and knowledge about osteoporosis risk prevention: a survey of New Zaeland Women. Public Health Nutrition, 10(7), 747-753. 29. Gemalmaz A and Oge A. (2007). Knowledge and awerness About Osteoporosis And Its Related Factors Among Rural Turkish Women. Clinical Rheumathology, 27, 723-728. 30. Ailinger, Rita. (2005). Factors Influencing Osteoporosis Knowledge: A Community Study. Journal Of Cummunity Health Nursing, 22(3), 135-142.

• TERIMA KASIH

Lampiran

top related