populasi dan sampel ( penelitian kuantitatif dan kualitatif )
Post on 02-Jan-2016
606 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
POPULASI DAN SAMPEL(Penelitian Kuantitatif dan
Kualitatif)
Penyaji: Anantyo Bimo SusenoMaulana Husada
MAGISTER PENDIDIKAN BAHASA 2013 UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
LAPORAN BACAAN
Prof. Dr. Emzir, M.Pd
Cakupan Pembahasan
POPULASI• Apa itu populasi?• Bagaimana mengidentifikasi populasi?
SAMPEL• Apa itu Sampel?• Mengapa perlu sampling?• Bagaimana tahapan pemilihan sampel?• Bagaimana menentukan ukuran sampel?• Adakah kesalahan dalam sampling?
SAMPLING DALAM PENELITIAN KUANTITATIF• Bagaimana Teknik Sampling P. Kuanititatif?
SAMPLING DALAM PENELITIAN KUALITATIF• Bagaimana Teknik Sampling P. Kualitatif?
Pendahuluan
CeritaCerita ASeorang ibu sedang berbelanja jeruk di pasar. Ia hanya mencoba sebuah jeruk dan menyatakan bahwa jeruk itu manis. Lalu membelinya 1kg.
Cerita BSeorang ibu sedang memasak sayur sop. Untuk memastikan cita rasanya ia mencoba hanya dengan ukuran satu sendok teh.
Definisi Populasi
“The Population is the group of individuals having one characteristic that distinguishes them from other groups.The Target Population or Sampling Frame is the actual list of sampling units from which the sample is selected. The Sample is the group of participants in a study selected from the target population from which the researcher generalizes to the target population.” (CRESWELL)
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualiatas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya. (SUGIYONO)
Jadi, populasi bukan hanya orang, tetapi juga objek dan benda-benda alam lainnya. Populasi juga bukan sekedar banyaknya objek/subjek yang diteliti, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subjek atau objek tersebut.
Konsep populasi
SAMPEL
POPULASI TARGET ATAU
KERANGKA SAMPEL
POPULASI
• Contoh, bila populasi terdiri atas guru SMA.
• Pada tingkat yang lebih spesifik, penelitian tidak mempelajari semua guru SMA.
• Peneliti bisa mendapatkan daftar dari semua guru SMA di salah satu wilayah. Daftar ini merupakan populasi target atau kerangka sampel. Daftar atau catatan individu dalam suatu populasi menandakan bahwa peneliti telah mendapatkan calon sampel.
• Dari populasi target, selanjutnya peneliti dapat memilih sampel.
Jenis populasi• POPULASI TERBATAS
• Misalnya, 5.000 orang dai pada awal tahun 1999, dengan karakteristik; masa belajar di pesantren 10 tahun, lulusan pendidikan Timur Tengah, dan lain-lain.
• POPULASI TAK TERBATAS• Misalnya, dai di Indonesia,
berarti jumlahnya harus dihitung sejak dai pertama ada sampai sekarang dan yang akan datang.
Jumlah
• POPULASI HOMOGEN• Misalnya, seorang dokter yang
akan melihat golongan darah seseorang, maka ia cukup mengambil setetes darah saja. Dokter itu tidak perlu satu botol, sebab setetes dan sebotol darah, hasilnya akan sama saja.
• POPULASI HETEREOGEN• Misalnya, jumlah ulama di
Jakarta, dan jumlah mahasiswa Islam di Yogyakarta. Keduanya perlu ditetapkan batas-batasnya
Masalah
Menentukan populasi
• Manase Malo: (1) isi, (2) Satuan, (3) cakupan, (4) waktu.
• Misalnya, penelitian tentang “Alih Kode dan Campur Kode Guru SD Negeri di Kecamatan Bogor Timur tahun 2013”. Maka populasinya dapat ditetapkan dengan 4 faktor tersebut:
WAKTU
Tahun 2013
CAKUPANKecamatan Bogor Timur
SATUANGuru tetap (bukan honorer)
ISISemua Guru SD Negeri *Kelas 4
SAMPELCreswell• “Sampel adalah perwakilan dari
kelompok yang telah diseleksi dari populasi target sehingga peneliti dapat mengeneralisasikan hasil penelitian yang diperoleh ke dalam populasi target”.
Sugiyono• “Sampel adalah bagian dari jumlah
dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi”.
Jadi, sampel adalah perwakilan/bagian dari jumlah kelompok dengan karakteristik tertentu yang dimiliki oleh populasi. Sampel yang baik, kesimpulannya dapat dikenakan kepada populasi (representatif).
• Mengapa perlu sampling?1. Menghemat sumber
daya, waktu, tenaga dan pikiran.
2. Kecepatan mendapatkan informasi.
3. Ruang lingkup (cakupan) lebih luas.
4. Lebih mudah dibandingkan sensus.
Tahapan Pemilihan Sampel
Penentuan PopulasiPenentuan
Kerangka Pemilihan Sampel
Penentuan Metode Pemilihan Sampel
Penentuan Prosedur Pemilihan
Jumlah Sampel
Penentuan Jumlah Sampel
Pemilihan Unit Sampel Aktual
Data sampel (Kuantitatif atau
Kualitatif)Analisis data
Kesimpulan dan saran Populasi
Sampling Penelitian Kuantitatif
• Sampel dalam Penelitian Kuantitatif dinamakan responden.
• Bersifat sampel statistik.• Sampel harus mewakili
populasi dengan karakteristik yang unik (representatif).
• Keputusan mengenai responden harus dilakukan oleh peneliti untuk memaksimalkan kemampuan generalisasi penelitian.
Model Generalisasi Penelitian Kuantitatif
Teknik Sampling Penelitian KuantitatifTeknik
Sampling
Probability Sampling Nonprobability Sampling
1. Simple random sampling2. Proportionate stratisfied
random sampling3. Disproportionate stratisfied
random sampling4. Cluster Sampling (Area
sampling)
1. Sampling sistematis2. Sampling kuota3. Sampling aksidental4. Purposive sampling5. Sampling jenuh6. Snowball sampling
(SUGIYONO)
Probability Sampling
Simple random sampling
• Pengambilan sampel anggota populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi.
• Besarnya populasi harus diketahui oleh peneliti
• Populasi Homogen• Dapat dilakukan
dengan pengundian, dan tabel bilangan acak.
Proportionate stratisfied random
sampling
• Digunakan pada populasi yang mempunyai susunan bertingkat atau berlapis-lapis
• Populasi tidak homogen dan berstrata secara proporsional
• Kriteria jelas untuk menstratifikasi
• Diketahui jumlah tiap tingkatan
Disproportionate stratisfied random
sampling
• Jumlah sampel bila populasinya berstrata tetapi kurang proporsional
Cluster Sampling (Area sampling)
• Populasi tidak terdiri dari individu-individu, melainkan terdiri dari kelompok-kelompok individu (populasi mini).
• Digunakan bila populasi tidak mendapat kerangka sampling
Contoh Probability Sampling
Simple random sampling
• Populasi terdiri dari 500 orang mahasiswa program S1 (unit sampling. Jumalh sampel yang ditentukan 150 orang dari populasi. Dilakukan dengan undian maupun tabel bilangan acak.
Proportionate stratisfied random sampling
• Jumlah pegawai yang lulus S1 = 45, S2 = 30, STM = 800, ST = 900, SMEA = 400, SD = 300. Jumlah sampel yang harus diambil meliputi strata pendidikan tersebut yang diambil secara proporsional jumlah sampel.
Disproportionate stratisfied random
sampling
• Misalnya, pegawai dari PT tertentu mempunyai mempunyai 3 orang lulusan S3, 4 orang lulusan S2, 90 orang lulusan S1, 800 orang lulusan SMU, 700 orang lulusan SMP, maka 3 orang lulusan S3 dan empat orang S2 itu diambil semuanya sebagai sampel. Karena dua kelompok itu terlalu kecil bila dibandingkan denan kelompok S1, SMU dan SMP.
Cluster Sampling (Area sampling)
• Di Indonesia terdapat 34 provinsi, dan sampelnya akan menggunakan 10 provinsi, maka pengambilan 10 provinsi itu perlu menggunakan stratified random sampling.
Nonprobability SamplingSampling sistematis
• Teknik penentuan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut.
Sampling kuota
• Teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan.
• Sampel diambil dengan memberikan jatah atau quorum tertentu terhadap kelompok.
Sampling aksidental
• Teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.
Sampling Jenuh
• Teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.
• Dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil
Contoh Nonprobability Sampling
Sampling sistematis
• Anggota populasi yang terdiri dari 100 orang. Dari semua anggota itu diberi nomor urut, yaitu nomor 1 sampai dengan nomor 100. Pengambilan sampel dapat dilakukan dengan nomor ganjil saja, genap saja, atau kelipatan dari bilangan tertentu,.
Sampling kuota
• Jumlah sampel yang ditentukan 500 orang. Kalau pengumpulan data belum didasarkan 500 orang tersebut maka penelitian dipandang belum selesai.
Sampling aksidental
• Penelitian tentang pendapat umum mengenai pemilu dengan mempergunakan setiap warga negara yang telah dewasa sebagai unit sampling.
Sampling Jenuh
• Misalnya, populasi kurang dari 30 orang. Maka semua anggota populasi tersebut dijadikan sampel.
Menentukan ukuran sampel (Kuantitatif)Karakteristik Tabel Kretjie dan
Morgan Tabel Isaac dan
Michael Rumus Slovin
Tujuan
Penggunaan
Menduga proporsi
populasi
Menduga proporsi
populasi
Menduga proporsi
populasi
Bentuk Terdiri dari dua
kolom untuk ukuran
populasi (N) dan
kolom untuk ukuran
sampel (n).
Terdiri dari 4
kolom, yakni:
(N) = populasi, (s)
terdiri atas tiga
tingkat kesalahan
[1%, 5%, dan 10%]
n = ukuran sampel N = ukuran populasi d = galat pendugaan (taraf kesalahan)
Asumsi taraf
kepercayaan
Taraf kepercayaan
95% memakai Chi
Kuadrat
Menentukan tingkat
kepercayaan yang
diinginkan
Taraf kepercayaan
95% distribusi
distribusi normal
Asumsi taraf
kesalahan
Sudah ditentukan
batas kesalahan 5%
Menentukan tingkat
kesalahan,
1%, 5%, atau 10%
Didasarkan atas
pertimbangan
(kebebasan) peneliti
N n =
N.d2+1
Contoh Menentukan Ukuran Sampel
• TABEL KRITJIE-MORGAN• Misalnya, jumlah populasi 1000, maka dapat secara langsung melihat tabel lampiran 1. Diperoleh jumlah
sampel sebesar 278. Hasil ini dengan taraf kesalahan yang sudah ditentukan sebesar 5% (3,841) dalam distribusi Chi Kuadrat.
• TABEL ISAAC DAN MICHAEL• Misalnya, untuk populasi 1000, taraf kesalahan 1%, jumlah sampelnya = 399; taraf kesalahan 5% jumlah
sampelnya = 258, dan untuk taraf kesalahan 10%, jumlah sampelnya = 213.
• RUMUS SLOVIN• Misalnya, jumlah populasi adalah 125, dan tingkat kesalahan yang dikehendaki adalah 5%, maka jumlah
sampel yang digunakan adalah : N n = N.d2+1 n = sampel; N = populasi; d = nilai presisi 95% atau sig. = 0,05. 125 n = = 95,23 dibulatkan 95 125. (0,05)2 + 1
Sampling Penelitian Kualitatif• Populasi dalam penelitian kualitatif dinamakan
situasi sosial (Objek yang ingin dipahami secara mendalam).
• Sampel dalam penelitian ini berupa partisipan, atau narasumber.
• Sampel dalam penelitian kualitatif didasarkan atas informasi yang maksimum (bukan statistik).
• Teknik pengambilan sampel bersifat purposive, snowball, dan grounded theory
• Kegiatan eksplorasi melalui pengamatan, wawancara, dan telaah dokumen.
• Dilakukan saat mulai memasuki lapangan dan selama penelitian berlangsung (emergent sampling design).
• Peneliti dapat menetapkan sampel lainnya yang dipertimbangkan akan memberikan data yang lebih lengkap.
• Apabila penentuan unit sampel (partisipan/informan) dianggap telah memadai (redundansi), data telah jenuh maka tidak perlu lagi menambahkan sampel sebagai informasi yang baru.
• Hasil penelitian dapat ditransferkan atau diterapkan ke situasi sosial (tempat lain),
A
B
C
D
E
F
Model Generalisasi Penelitian Kualitatif Hasil dari A dapat ditransferkan hanya ke B, C, D
Teknik Sampling Penelitian Kualitatif
Purposive Sampling
• Prosedur dimana peneliti mengidentifikasi informan kunci: orang-orang yang memiliki pengetahuan khusus tentang topik yang sedang diselidiki.
• Misalnya, Penelitian tentang kondisi politik maka sumber datanya adalah orang yang ahli politik.
Snowball
• Teknik pengambilan sampel sumber data, yang pada awalnya jumlahnya sedikit, lama-lama menjadi besar.
• Misalnya, Penelitian kasus korupsi Hambalang. KPK meminta sejumlah saksi dan bukti dari tersangka yang terlibat korupsi sebagai sumber data.
Grounded Theory
• Prosedur dimana mengumpulkan pengamatan, percakapan, wawancara, catatan publik, responden buku harian dan jurnal.
• Kajian dalam bidang pendidikan, sosial, keperawatan, ilmu politik, dan psikologi
Peneliti sendiri sebagai personal refleksi atau instrumen penelitian.
Proses pengambilan sampel sumber data dalam penelitian kualitatif
A JD
B
H
C F
E
G I
Purposive sampling dan snowball
Pengumpulan Data “Zigzag” dan
Analisis Mencapai Kejenuhan Kategori (Grounded Theory)
Kesalahan SamplingKesalahan Cakupan
Kesalahan yang terjadi bila elemen sampel tertentu tidak diperhitungkan, atau bila seluruh populasi tidak diwakili secara tepat oleh kerangka sampel.
Peneliti menyeleksi sendiri dengan memiliki daftar sampel yang telah tersusun.
Kesalahan Sampling
Tidak memperkirakan nilai populasi
Peneliti menyeleksi besarnya sampel dari populasi yang mungkin
Kesalahan Pengukuran
Tidak berdasarkan pertimbangan teoretis (manasuka)
Peneliti menggunakan instrumen yang baik, jelas, tidak ambigu, baik pertanyaan maupun pilihan jawaban.
Kesalahan nonrespons
Kesalahan akibat perbedaan statistik antara survei yang hanya memasukkan responden yang merespon dan juga responden yang gagal (tidak) merespon).
Peneliti menggunakan prosedur administrasi yang ketat untuk mencapai tingginya tingkat jawaban yang mungkin.
Ringkasan MateriTahapan Pemilihan Sampel Kuantitatif Kualitatif
Penentuan Populasi Besar (Orang, benda, hewan, tumbuhan, dll)
Kecil (Situasi Sosial)
Penentuan Kerangka Pemilihan Sampel
Representatif (mewakili) Representatif (mewakili)
Penentuan Metode Pemilihan Sampel
Probability dan Nonprobability Purposive sampling, dan snowball sampling
Penentuan Prosedur Pemilihan Jumlah Sampel
Sampel statistik Sampel teoretis
Penentuan Jumlah Sampel Ditentukan sejak awal Tergantung pada tingkat
ketelitian/kepercayaan
Berkembang selama proses penelitian
Informasi yang maksimum
Pemilihan Unit Sampel Aktual Dikontrol Redundansi (datanya telah jenuh)
Data Random (acak) Deskripsi, narasi, ucapan, catatan lapangan, video, transkrip
Pelaksaan Penelitian
Setelah selesai pengumpulan data
Deduktif Menggunakan statistik untuk
menguji hipotesis
Terus menerus sejak awal sampai akhir penelitian
Induktif Mencari pola, model, teori
Hasil penelitian Digeneralisasikan ke dalam populasi
Ditransfer ke dalam kasus sosial yang diteliti
top related