politik selasa, 28 juli 2020 3 kampanye konvensional perlu

Post on 11-Nov-2021

2 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

(”RUPST”) (”Perseroan”) dan

I. Kehadiran Dewan Komisaris Dan Direksi Perseroan

II. Mata Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan

acquit et de charge

III. Kuorum Kehadiran Para Pemegang Saham

IV. Pertanyaan Dan Jawaban

V. Mekanisme Pengambilan Keputusan RUPST

VI. Hasil Pemungutan Suara KeputusanMata Acara Abstain Tidak Setuju Setuju Total Setuju

Pertama

VII. Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Mata Acara Pertama

acquit et de charge

Mata Acara Kedua

Mata Acara Ketiga

Mata Acara Keempat

Jadwal Pembagian Dividen Tunai Tahun Buku 2019

No. Keterangan Tanggal

1 Recording Date2

4

Jakarta, 28 Juli 2020Direksi Perseroan

PENGUMUMAN RINGKASAN RISALAHRAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN

PT PARAMITA BANGUN SARANA TBK

PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) atau PT SMI turut berkontribusi menjadi katalisa-tor dan fasilitator dalam mem-bantu pemulihan ekonomi seka-ligus mendorong pembangunan infrastruktur di daerah yang terhambat akibat covid-19. Hal itu dilakukan melalui instru-men berupa fasilitas pinjaman Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) bagi pemerintah daerah.

“Ini lingkupnya adalah pin-jaman daerah dalam rangka pemulihan ekonomi nasional. Memang pada program ini pe-merintah sudah menyiapkan anggaran Rp10 triliun dari APBN yang bentuknya pin-jaman yang disalurkan kepada PT SMI, untuk diteruskan ke pemerintah daerah,” terang Direktur Utama PT SMI Edwin Syahruzad, di Jakarta, Senin (27/7).

Dia menerangkan dana itu diperoleh pemerintah dari penerbitan obligasi yang dibeli Bank Indonesia (BI) dengan bunga hingga 0%. Besaran bunga kemudian tetap diter-uskan ke PT SMI dan pemerin-tah daerah dengan bunga 0%. Nantinya, instrumen tersebut bakal diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan agar ke depannya pemerintah daerah memanfaatkan fasilitas itu.

Terlepas dari bunga 0%, dia menerangkan PT SMI sebagai korporasi pasti melibatkan sumber daya manusia (SDM) dan proses kredit, evaluasi serta monitoring. Karena itu, PT SMI hanya mengenakan fee sebesar 0,185% dan biaya provisi sebe-sar 1% yang dibayarkan satu kali di depan.

Menurut Edwin, aturan untuk persyaratan pinjaman daerah itu mengikuti hal yang baku sebagaimana umumnya. Na-mun untuk pinjaman ini salah satu kemudahan yang diberi-kan berupa simplifikasi dan relaksasi.

Dalam hal ini, cukup dengan surat pemberitahuan kepada DPRD mengenai pinjaman tersebut. Nantinya pertang-

gungjawabannya akan menjadi bagian postur APBD yakni ke-pala daerah akan memperoleh persetujuan dalam hal konteks persetujuan APBD perubahan.

“Pinjaman daerah sebetul-nya bagian dari defisit financ-ing, sebagaimana disampai-kan Menkeu yang besarannya 0,3% dari PDRB. Jadi, defisit itu emamng bagian stimulus pe-merintah daerah, dan akhirnya persetujuannya diperoleh saat persetujuan APBD perubahan,” terang Edwin.

Edwin menyampaikan stimu-lus fiskal ini akan mendorong PT SMI jadi bagian dari pembi-ayaan defisit fiskal di daerah. Lewat peran itu, ke depannya PT SMI akan ditransformasikan menjadi perusahaan pembi-ayaan pembangunan.

Khusus dalam aktifitas pin-jaman daerah, bentuk pinjaman nantinya tidak sebatas project, tetapi juga pinjaman daerah yang sifatnya program.

Misalnya, pendanaan pin-jaman Pemprov DKI Jakarta dan Jawa Barat. Meski isinya project

yang terkendala ketersediaan sumber dana, sejatinya itu bagian dari program pemulihan ekonomi nasional.

“Ini adalah langkah awal PT SMI, ke depannya bukan tak mungkin PT SMI masuk katego-ri pinjaman yang sifatnya murni program,” ucap Edwin.

Sementara itu, Menteri Ke-uangan Sri Mulyani menjelas-kan bila nantinya instrumen itu bisa berjalan dengan baik, pihaknya ingin instrumen itu tetap ada dan ditingkatkan volu-menya agar dapat bermanfaat bagi pemda.

“Bentuknya pun tidak cuma project based, tetapi kita bisa minta untuk program loan based. Misalnya untuk program stunting ataupun penurunan kemiskinan serta pengurangan pengangguran. Ini kita akan dukung penuh karena itu sangat penting,” tutur Sri Mulyani.

Sebagai informasi, Pemprov DKI Jakarta dan Jawa Barat jadi pemerintah daerah pertama yang memanfaatkan pinjaman PEN daerah. DKI mengajukan

usulan pinjaman sebesar Rp4,5 triliun (2020) dan Rp8 triliun (2021). Anggaran itu akan di-gunakan untuk membiayai pembangunan infrastruktur yang terkendala dana utamanya sektor pelayanan air minum, pengendalian banjir, pengo-lahan sampah, transportasi, pariwisata, serta olah raga.

Adapun Jawa Barat mengaju-kan pinjaman sebesar Rp1,904 triliun (2020) dan Rp2,098 tril-iun (2021). Anggaran itu untuk membiayai pembangunan in-frastruktur seperti infrastruktur sosial, infrastruktur logistik, perumahan MBR, penataan ka-wasan khusus, dan infrastruk-tur lingkungan.

Kinerja baikDalam kesempatan tersebut,

Edwin pun menyampaikan kondisi kesehatan PT SMI ma-sih baik di tengah pandemi. Se-jauh ini, Edward menerangkan aset PT SMI masih bertumbuh lantaran front loading di awal tahun yang cukup lumayan dan pendapatan laba pun masih inline dengan target.

“Kunci utama pertumbuhan laba dan pendapatan usaha itu karena kualitas aset yang masih terjaga, serta NPL (non perform-ing loan) masih kisaran 1%, itu cukup rendah dan masih NPL gross,” terang Edward.

Terlebih, awal Januari PT SMI telah menerapkan PSAK 71 sehingga masih memiliki pencadangan dana yang cukup. Selain itu, NPL pencadangan PT SMI kini masih 224% sehingga tak banyak beban tambahan bagi perusahaan.

Ia pun menyebut dengan pandemi kali ini ada tantangan dalam pencapaian volume pin-jaman dan penurunan suku bunga yang drastis. Hal itu membuat aset perusahaan yang umumnya floating, kini penda-patan absolutnya jadi menurun. “Untuk itu kami berusaha me-nekan ongkos dana agar bisa turun seiring pendapatan yang ada agar laba bersih dapat ter-jaga,” tutupnya. (Dro/S3-25)

Edwin Syahruzad Direktur Utama PT SMI

DOK SMI

INDRIYANI ASTUTIindriyani@mediaindonesia.com

DALAM masa kampa-nye Pilkada Serentak 2020, masih akan ada pemilih yang

tidak mampu baik mengakses internet maupun menghadiri kampanye secara virtual.

Oleh karena itu, Komisi Pe-milihan Umum (KPU) harus memastikan kampanye kon-vensional tetap dilakukan dengan menjalankan protokol kesehatan yang ketat.

Direktur Eksekutif Perkum-pulan untuk Pemilu dan De-mokrasi (Perludem) Titi Ang-graini mengingatkan hal itu di Jakarta, kemarin.

“Jangan lupa, tidak semua pe-milih mampu mengakses kam-panye secara virtual. Oleh ka-rena itu, KPU harus memastikan ada pendekatan konvensional agar pemilih mendapatkan haknya,” ujar Titi, kemarin.

Sebelumnya, Titi menye-butkan pentingnya pemilih mendapat akses seluas-luasnya terhadap rekam jejak, visi-misi, dan program calon ke-pala daerah. Hal itu antara lain untuk meminimalkan efek

buruk politik dinasti. Salah satu media yang memberikan itu ialah kampanye.

Senada, komisioner KPU pe-riode 2014-2019 Hadar Nafis Gumay yang juga pendiri dari Network for Democracy and Electoral Integrity (Netgrit) menuturkan pemilih yang ber-ada di daerah tertinggal belum tentu dapat mengakses internet. Survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII ) pada 2019 menunjukkan sekitar 38,4% masyarakat yang berada di wilayah perdesaan belum bisa mengakses internet.

KPU tengah merancang aturan kampanye di media sosial melalui revisi Peraturan KPU Nomor 4 Tahun 2017 ten-tang Kampanye Pemilihan Gu-bernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, Wali Kota dan Wakil Wali Kota.

Namun, komisoner KPU I Dewa Kade Wiarsa Raka Sandi mengaku belum dapat merinci perubahan aturan itu.

“Pada prinsipnya, rancangan terhadap perubahan sedang disiapkan,” ucapnya ketika dihubungi, kemarin.

Meskipun KPU mendorong kampanye di media sosial lebih

dimaksimalkan pada pilkada karena pandemi covid-19, Raka menekankan kampa-nye konvensional tetap bisa dilakukan. Namun, dengan syarat mengikuti aturan PKPU Nomor 6/2020 tentang Pilkada dalam Kondisi Bencana Non-alam Covid-19.

Sementara itu, terkait rekam jejak kandidat, peneliti Perlu-dem Fadli Ramadhanil meminta partai politik benar-benar me-nelusuri latar belakang calon yang akan diusung. Jangan sampai partai mengusung calon yang merupakan pecandu atau mantan pecandu narkoba.

TersangkaKomisioner Badan Penga-

was Pemilu (Bawaslu) RI Fritz Edward Siregar mengatakan Polda Bengkulu telah mene-tapkan tersangka atas dugaan pencatutan KTP dan pemalsuan tanda tangan berkas dukungan calon perseorangan bupati dan wakil bupati di Pilkada Rejang Lebong 2020 Syamsul Efendi-Hendra Wahyu Diansyah.

Dugaan kasus serupa, ujar Fritz, juga terjadi di Sangatta, Kutai Timur. Fritz mengatakan data-data temuan akan disam-paikan ke publik. “Mudah-mudahan segera bisa disam-paikan, tapi masih dikompi-lasi,” ujar Fritz saat dihubungi, kemarin. (Ant/P-2)

Kampanye Konvensional PerluKPU tengah merancang aturan kampanye di media sosial melalui revisi Peraturan KPU Nomor 4 Tahun 2017.

GURU Besar Fakultas Hukum Universitas Indonesia Topo Santoso menyebutkan ma-syarakat perlu mewaspadai adanya motif korupsi poli-tik melalui bantuan sosial (bansos) di masa pandemi covid-19. Peningkatan ke-waspadaan itu terutama pada akhir 2020 yang mana sejumlah wilayah di Indo-nesia akan melaksanakan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2020.

“Menjelang Pilkada 2020, kita perlu mewaspadai ter-jadinya motif korupsi politik melalui bantuan sosial,” kata Topo dalam seminar daring Korupsi Bantuan Sosial di Ja-karta, kemarin.

Berbagai bentuk korupsi

yang kemungkinan muncul, katanya, mulai penyuapan, pemberian komisi, hingga sumbangan ilegal.

“Salah satu bentuk korupsi politik ini dilakukan untuk pelestarian kekuasaan yang mana dalam bentuk penggu-naan uang dan bujukan ma-terial untuk membangun ke-setiaan politik dan dukungan politik,” tuturnya.

Oleh karenanya, ia meminta masyarakat lebih peka terha-dap indikasi-indikasi korupsi politik dengan motif bantuan sosial.

“Bansos sangat dibutuhkan dalam upaya menanggulangi masalah kemiskinan di Indo-nesia. Namun, ada potensi penyimpangan menjadi tin-

dak pidana korupsi, khusus-nya korupsi pengadaan. Dan bisa menjadi modal korupsi politik dalam proses demo-krasi seperti pemilihan kepala daerah,” tukasnya.

Pada kesempatan itu, Ke-tua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri menyebutkan dalam melaku-kan pemberantasan korupsi, pihaknya mencoba menerap-kan tiga strategi pemberan-tasan korupsi.

“Kami mencoba menerap-kan tiga strategi pemberan-tasan korupsi, tiga strategi tersebut merupakan upaya dari KPK dalam rangka pem-berantasan korupsi,” jelas Firli.

Strategi pertama yang di-

lakukan KPK, yakni pende-katan pendidikan masyarakat dengan memberikan pema-haman dan pendidikan terkait bahaya korupsi untuk negara. Strategi berikutnya, yakni ter-kait pendekatan pada pence-gahan korupsi. Menurutnya, upaya pemberantasan korupsi perlu dilakukan dengan per-baikan sistem dalam peme-rintah.

Sementara itu, strategi terakhir ialah pendekatan pe nindakan atau penegak hukum. Jika pendekatan pendidikan dan pendekatan pencegahan tidak berjalan maksimal, KPK akan tindak tegas pelaku korupsi dengan pendekatan hukum yang tegas kepada pelaku. (Rif/P-5)

Waspadai Korupsi melalui Bansos

MI/M IRFAN

SURVEI NASIONAL RUU CIPTA KERJA: (Dari kiri atas, searah jarum jam) CEO Cyrus Network Eko Dafi d Afi anto, anggota DPR RI Ace Hasan Syadzily, Guru Besar Statistika IPB Khairil A Notodiputra, moderator Stefani Ginting, dan pengamat kebijakan publik Untirta Riswanda pada diskusi virtual yang membahas hasil survei di Jakarta, kemarin. Diskusi virtual ini membahas penilaian publik terhadap RUU Cipta Kerja dan penanganan dampak covid-19.

POLITIK SELASA, 28 JULI 2020 3

top related