pnpm mandiri perkotaan - p2kp.org · pdf filepembentukan disahkan kepala daerah dimana pbh...

Post on 06-Feb-2018

228 Views

Category:

Documents

3 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

PROGRAM NASIONALPEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERKOTAAN

PNPM MANDIRI PERKOTAAN

Sleman, 7 JANUARI 2014

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYAKEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

2

3

TAHAP KEMANDIRIAN

(Tahun 2010-2012)

TAHAP KEBERLANJUTAN

(Tahun 2013-2014)

TAHAPAN EXIT STRATEGY

(Mulai Tahun 2015)

PHASE PELAKSANAAN PNPM

3

RWTRWT

Sekretariat BKM

BKM/LKM

Unit Pengelola Sosial

Unit Pengelola Lingkungan

Unit Pengelola Keuangan

KSM-KSM yang melaksanakan pemberdayaan kegiatan sosial

KSM-KSM yang melaksanakan

kegiatan pemberdayaan

lingkungan

KSM-KSM yang melaksanakan

kegiatan PINJAMAN BERGULIR

Relawan-Relawan Masyarakat

Badan Pengawas

DAPM

4

DAPM Dana Amanah Pemberdayaan Masyarakat

(DAPM) adalah dana milik masyarakat yang berasal dari dana bergulir PNPM Mandiri yang dikelola oleh masyarakat untuk penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat.

Pengelolaan DAPM pada PNPM Mandiri Perkotaan selama ini dilaksanakan oleh Unit Pengelola Keuangan (UPK) di bawah pengawasan Badan/Lembaga Keswadayaan Masyarakat (BKM/LKM)

5

ASET DAPM

0

10,000,000,000

20,000,000,000

30,000,000,000

40,000,000,000

50,000,000,000

60,000,000,000

70,000,000,000

80,000,000,000

Modal Awal Total AsetDIY 44,650,272,997 77,764,168,020Sleman 17,271,139,535 30,063,016,702

Axis

Titl

e

2

MENGAPA BAHU UPK BKM memiliki aset dari alokasi kegiatan

pinjaman bergulir Aset hanya dapat dimiliki oleh subyek hukum Subyek hukum yang diakui adalah perorangan

dan badan hukum Karena aset pinjaman bergulir (DAPM) bukan

milik perorangan, maka diperlukan badan hukum untuk menegaskan kepemilikan aset tersebut

7

8

1. Partisipasi, masyarakat terlibat dalam pemilihan bentuk BAHU2. Demokratis, Setiap pengambilan keputusan pemilihan BAHU

dilakuk (kepentingan masy miskin).3. Transparan dan Akuntabel, Masyarakat memiliki akses

memadai terhadap informasi kelebihan dan kelemahan masing-masing bentuk BAHU serta dalam proses pengambilan keputusandilaksanakan secara terbuka dan dipertanggung-jawabkan secaramoral, teknis, hukum dan administratif

4. Keberlanjutan, Pengambilan keputusan dalam pemilihan bentukBAHU yang sudah dilakukan dengan melibatkan sebagian besarwarga (partisipatif) dan didukung seluruh komponen masyarakat

5. Sederhana, Aturan, Mekanisme dan prosedur pemilihan danpenerapan BAHU DAPM sederhana, flexsibel dan mudah dipahamidan dikelola

9

10

Tahap Persiapan, terdiri dari serangkaian kegiatan sosialisasi tingkat Kabupaten/Kota dan Tingkat Kelurahan/Desa

Tahap Pelaksanaan, terdiri dari serangkaian pertemuan/rembug warga di tingkat Kelurahan/Desa dalam rangka menyepakati satu pilihan bentuk hukum pengelolaan DAPM dan legalitas dari pilihan bentuk badan hukum pengelolaan DAPM sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

Tahap Monitoring dan Evaluasi, kegiatan pemantauan yang dilakukan mulai dari tahap persiapan dan pelaksanaan untuk memastikan bahwa proses pemilihan bentuk badan hukum telah dilakukan sesuai dengan mekanisme dan prosedur yang ditetapkan

11

LANGKAH LANGKAHPEMILIHAN BADAN HUKUM DAPM

Sosialisasi TkKabupaten Kota

Sosialisasi TkKelurahan/Desa

Identifikasi AsetDAPM

11 22 33

Penyiapan persyaratanPendirian BAHU

Coaching PanitiaPendirian BAHU

Rembug WargaPemilihan BAHU

66 55 44

Pendaftaranpendirian BAHU

Penyerahan asetDAPM Kpd BAHU

Sosialisasi BAHU DAPM

77 88 99

12

1. Koperasi2.Perkumpulan Berbadan Hukum

(PBH)3.Perseroan Terbatas (PT)

13

1. Dasr Hukum Undang-Undang No. 25 tahun 1992

2. Pengertian Koperasi adalahadan usaha yang beranggotakan orang seorangatau badan hukum Koperasi dengan melandaskan kegiatan berdasarkanprinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yangberdasarkan atas asas kekeluargaan (Koperasi Konsumsi,Koperasi Produksi, Koperasi Jasa dan KoperasiSimpan Pinjam)

3. Untuk PNPM yang diperbolehkan hanya Koperasi SimpanPinjam

14

1. Dasar Hukum Staatsblad 1870 No. 64,2. Pengertian PBH sebagai badan hukum yang merupakan kumpulan orang

dirikan untuk mewujudkan kesamaan maksud dan tujuan di bidang sosial,keagamaan dan kemanusiaan dan tidak membagikan keuntungan kepadaanggotanya (Peraturan Mentri HAM No.6/2014)

3. Syarat-syarat dan ketentuan tentang pendirian dan pengesahan PBHdiatur dalam Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 6Tahun 2014 Tentang Pengesahan Badan Hukum Perkumpulan.

4. Pesyaratan PBH: Persamaan jenis kegiatan dan profesi diantara para anggota Dibentuk melalui Rapat Anggota Pembentukan disahkan Kepala Daerah dimana PBH berada Maksud dan tujuannya dalam bidang sosial, budaya spiritual atau

pendidikan Perkumpulan tidak boleh melakukan kegiatan yang menghasilkan laba Pengesahan PBH berbadan hukum diberikan MenteriHukum dan Ham

15

1. Dasr Hukum- Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (PT)- Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2013 tentang Lembaga Keuangan

Mikro (LKM).2. Perseroan terbatas adalah sebuah bentuk badan hukum yang lazim

digunakan oleh pelaku dunia usaha (bisnis) dan merupakan perkumpulanmodal

3. Kepemilikan atas suatu PT adalah kepemilikan atas kumpulan modaltersebut yang dibagi-bagi atas saham-saham

4. Ciri khas dari suatu PT adalah adanya pembatasan tertentu terhadaptanggung jawab atas kerugian

5. Sebuah PT LKM didirikan atas dasar sebuah perjanjian antara parapemegang saham pendirinya

6. PT LKM sahamnya paling sedikit 60% dimiliki oleh Pemerintah DaerahKabupaten/Kota atau badan usaha milik desa16

BUMDES LKM dapat berbadan hukum PT PT LKM sahamnya paling sedikit 60 %

dimiliki oleh Pemda Kab/Kota atau Bumdes

Sisa kepemilikkan PT dapat dimiliki oleh WNI dan atau koperasi

Kepemilikan setiap WNI maksimal 20 %

17

KEGIATAN PINJAMAN BERGULIR

UPK

KOPERASI SIMPAN PINJAM

LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

KOPERASI PERSEROAN TERBATAS

OPERASIONAL OPERASIONAL

PERKUMPULAN BERBADAN HUKUM

18

KEGIATAN PINJAMAN BERGULIR

UPK

KOPERASI SIMPAN PINJAM

LEMBAGA KEUANGAN

MIKRO

KOPERASI PERSEROAN TERBATAS

OPERASIONAL OPERASIONAL

PERKUMPULAN BERBADAN HUKUM

KEMENKUM HAM

KEMENKUM HAM

DinasKoperasi

DinasKoperasi OJK

19

KSP DAN LKMKoperasi Simpan Pinjam

(KSP) UU No 25 tahun 1992 Badan hukum

koperasi Perijinan dan

Pembinaan Dinas Koperasi

Pemilik kedaulatan adalah anggota

Melayani anggota koperasi

Lembaga Keuangan Mikro(LKM)

UU No 1 tahun 2014 Badan hukum

koperasi atau PT Perijinan dan

Pembinaan Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

Kedaulatan adalah pemegang saham

Melayani nasabah atau pengguna jasa20

PENGALIHAN ASET Setelah BAHU DAPM secara sah berdiri dan memperoleh status

sebagai badan hukum maka langkah selanjutnya yang akan dilakukan adalah mengalihkan kepada KSP DAPM, aset-aset DAPM untuk kemudian dimiliki dan di kelola oleh Badan Hukum KSP DAPM tersebut.

Pengalihan aset DAPM dilakukan antara pihak-pihak yang secara formal memiliki aset-aset DAPM tersebut (BKM) dengan badan hukum DAPM, dengan mengalihkan kepemilikan aset-aset DAPM kepada badan hukum DAPM sesuai dengan cara-cara yang telah ditentukan oleh hukum dan peraturan perundangan-undangan yang berlaku.

Pengalihan aset DAPM inilah yang merupakan perbuatan hukum yang secara struktural merubah kepemilikan aset-aset DAPM menjadi aset kepemilikan masyarakat melalui kepemilikan langsung atas badan hukum yang dipilih.

21

Modal sendiri (UU No 25 Th 1992 Ps 41)- Simpanan Pokok- Simpanan Wajib- Dana Cadangan- Hibah

Modal pinjaman- Anggota- Koperasi lain atau anggotanya- Bank dan lembaga keuangan lainnya- Penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya- Sumber lain yang sah

Modal Penyertaan (PP 33 th 1993 Ps 3)- Pemerintah- Anggota masyarakat- Badan usaha- Badan badan lainnya

MODAL KOPERASI

22

Modal LKM adalah modal disetor PT atau simpanan pokok, simpanan wajib dan hibah LKM koperasi

Modal LKM ditetapkan paling sedikit Rp 50.000.000,- untuk cakupan usaha desa

Paling sedikit 50 % dari modal LKM digunakan untuk modal kerja

Setoran modal LKM tidak boleh dari pinjaman dan daru tindak pidana pencucian uang (PJOK No 12 Thn 2014 Ps 9)

MODAL LKM

23

SUMBER PENDANAAN

Sumber Pendanaan LKM Ekuitas Simpanan Pinjaman Hibah

24

Perbandingan Struktur Organisasi Pengelolaan DAPM Sebelum dan Setelah

Penerapan Badan Hukum Koperasi Simpan Pinjam DAPM

25

Perbandingan Struktur Organisasi Pengelolaan DAPM Sebelum dan Setelah

Penerapan Badan Hukum PBH DAPM

BKM/LKM

UPK

SEKRETARIAT

PENGAWAS

UPSUPL

Dewan Pengawas PBH DAPM

Masyarakat Anggota PBH DAPM/Rapat Anggota PBH

DAPM

Pengurus

Ketua Bendahara

Sekretaris

Pembentukan/Pengendalian

Pembentukan/Pengendalian

Pengawasan

PBH DAPM

Dewan Pengawas PBH DAPM

Masyarakat Anggota PBH DAPM/Rapat Anggota PBH

DAPM

Pengurus

Ketua Bendahara

Sekretaris

Pembentukan/Pengendalian

Pembentukan/Pengendalian

Pengawasan

BADAN USAHA PBH DAPM

Aset dan Operasional DAPM

Laporan PengelolaanBadan Usaha PBH DAPM

Pengalihan Aset DAPM

Pengelolaan Aset DAPM

26

Perbandingan Struktur Organisasi Pengelolaan DAPM Sebelum dan Setelah

Penerapan Badan Hukum Perseroan Terbatas DAPM

27

1. Prinsip Pemantauan Dilaksanakan secara terus-menerus (Mulai tahap persiapan pelaksanaan

sampai legalitas (pengesahan) Menjadi umpan balik terhadap perbaikan pelaksanaan (Hasil atau temuan

pelaksanaan pemantauan pemilihan Bahu DAPM, dilakukan evaluasi untukmengetahui apakah pelaksanaan pemilihan Bahu DAPM telah dilakukan sesuaidengan mekanisme dan prosedur yang ditetapkan)

Objektif (Kondisi ril di lapangan)

Mengacu kepada ketentuan/pedoman yang berlaku (Mencocokkanapakah pelaksanaan kegiatan telah sesuai dengan perencanaan dan/atauketentuan/pedoman yang berlaku)

Berorientasi kepada tujuan program/kegiatan (Ditujukan untuk efektifitaspencapaian tujuan program/kegiatan. Oleh karena itu, pelaksanaan pemilihanBahu DAPM harus dilakukan sesuai dengan mekanisme dan prosedur yang telahditetapkan pada pedoman yang ada)

28

2. Indikator Pemantauan Persiapan :

- Sosialisasi tingkat Kota/Kabupaten- Sosialisasi Tingkat Kelurahan

Perencanaan (Kondisi ril di lapangan)Jadwal pelaksanaan pemilihan Bahu DAPM per Kelurahan dan legalitashasil pilihan Bahu DAPM - Jadual pemilihan BAHU

Pelaksanaan

- Aset DAPM (PDB)– tersedianya dokumen aset DAPM- Rembug Warga Pemilihan Bahu DAPM (warga masyarakat hadirdalam rembug warga)

29

Prinsip Pemantauan1. Dilaksanakan secara terus-menerus (Mulai tahap persiapan pelaksanaan

sampai legalitas (pengesahan)2. Menjadi umpan balik terhadap perbaikan pelaksanaan (Hasil atau temuan

pelaksanaan pemantauan pemilihan Bahu DAPM, dilakukan evaluasi untukmengetahui apakah pelaksanaan pemilihan Bahu DAPM telah dilakukan sesuaidengan mekanisme dan prosedur yang ditetapkan)

3. Objektif (Kondisi ril di lapangan)

4. Mengacu kepada ketentuan/pedoman yang berlaku (Mencocokkanapakah pelaksanaan kegiatan telah sesuai dengan perencanaan dan/atauketentuan/pedoman yang berlaku)

5. Berorientasi kepada tujuan program/kegiatan (Ditujukan untuk efektifitaspencapaian tujuan program/kegiatan. Oleh karena itu, pelaksanaan pemilihanBahu DAPM harus dilakukan sesuai dengan mekanisme dan prosedur yang telahditetapkan pada pedoman yang ada)

30

Mekanisme Pemantauan Pemantauan (Monitoring) pemilihan badan hukum (Bahu) DAPM dilakukan

mulai dari tahap sosialiasi, pelaksanaan hingga proses legalitas badan hukum hasil pilihan masyarakat.

Pelaku pemantauan terdiri dari unsur konsultan (Pusat dan Daerah), Fasilitator, unsur pemerintah daerah (Provinsi, Kab/Kota, Kecamatan dan Kelurahan/Desa).

Sebagai salah satu bentuk pengendalian (controll), pelaksanaan pemantauan pemilihan badan hukum DAPM harus dapat memastikan bahwa proses dan mekanisme pemilihan bentuk Bahu DAPM berjalan sesuai dengan meknisme dan prosedur yang telah ditetapkan

31

32

top related