pmk 168 2008

Post on 12-Jun-2015

1.080 Views

Category:

Business

11 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

TATA CARA PEMBERIAN HIBAH KEPADA DAERAH

SESUAI PMK. NO. 168/PMK.07/2008

Disampaikan Oleh:Disampaikan Oleh:drs. HARYANTO KADI, MScdrs. HARYANTO KADI, MSc

DIREKTORAT JENDERAL PERBDIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAANENDAHARAANKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIAKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

TAHUN 2010

2

* 6 Urusan1. Politik Luar Negeri2. Pertahanan3. Keamanan4. Agama5. Yustisi6. Moneter dan Fiskal Nasional

* Di luar 6 Urusan

* Urusan Wajib :1. Perencanaan dan pengendalian pembangunan;2. Perencanaan, pemanfaatan, dan pengawasan tata ruang; 3. Penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat;4. Penyediaan sarana dan prasarana umum;5. Penanganan bidang kesehatan;6. Penyelenggaraan pendidikan dan alokasi sumber daya manusia potensial; 7. Penanggulangan masalah sosial (yang termasuk lintas kabupaten/kota);8. Pelayanan bidang ketenagakerjaan (yang termasuk lintas kabupaten/kota);9. Fasilitasi pengembangan koperasi dan usaha kecil dan menengah (lintas kab/kota);10.Pengendalian lingkungan hidup;11.Pelayanan pertanahan (yang termasuk lintas kabupaten/kota);12.Pelayanan kependudukan, dan catatan sipil; 13.Pelayanan administrasi umum pemerintahan;14.Pelayanan administrasi penanaman modal (yang termasuk lintas kabupaten/kota); 15.Pelayanan dasar lainnya (belum dapat dilaksanakan kabupaten/kota) 16.Urusan wajib lainnya sesuai peraturan perundang-undangan

* Urusan Pilihan Terkait dengan kekhasan dan potensi unggulan Daerah yg secara nyata ada (seperti: pertambangan, perikanan, pertanian, perkebunan, kehutanan, pariwisata).

Pembagian Urusan Pemerintahan Dalam Perspektif UU No. 32 Tahun 2004

Urusan Pemerintahan

Pemerintah Pusat

Pemerintah Daerah

• Sebagian dapat diselenggarakan sendiri oleh Pemerintah;

• Sebagian dapat diselenggarakan melalui asas Dekonsentrasi;

• Sebagian dapat diselenggarakan melalui asas Tugas Pembantuan

Sebagian Bersifat

Concurrent

3

Sumber PendanaanSumber PendanaanUU No. 33/2004UU No. 33/2004

Pemerintah Pusat

Pemerintah Pusat

Pemerintah Daerah

Pemerintah Daerah

Belanja

Surplus/Defisit

Pembiayaan

Lain2 Pendapatan yang Sah

DP

PAD

APBN

Pembagian Urusan Pembagian Urusan PemerintahanPemerintahan

UU No. 32/2004UU No. 32/2004

APBD

Pelaksanaan Urusan

Pelaksanaan Urusan

KEBIJAKAN FISKAL NASIONALKEBIJAKAN FISKAL NASIONAL

DAK

Dana Otsus

DBH

DAU

Dana Penyesuaian

Dana Hibah

Dana Darurat

Tugas Pembantuan(K/L menugaskan

sebagian urusan kpd Gub/Bupati/Walikota)

Dekonsentrasi(K/L melimpahkan

sebagian urusan kpd Gubernur)

Desentralisasi

Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan

Pinjaman (termasukObligasi Daerah)

Penggunaan SILPA

Pencairan Dana Cadangan

4

Belanja Pemerintah

Pusat

Belanja Pemerintah

Pusat

1. Belanja Pegawai2. Belanja Barang3. Belanja Modal4. Pembayaran Bunga

Utang5. Subsidi6. Belanja Hibah7. Bantuan Sosial8. Belanja Lain-lain

Belanja DaerahBelanja Daerah

K/LK/L

Belanja Pusat di Pusat

Belanja Pusat di Pusat

Belanja Pusat di Daerah

Belanja Pusat di Daerah

6 Urusan Mutlak

Di luar 6 Urusan

Kanwil di Daerah

Dikerjakan sendiri Melalui UPT

Dilimpahkan ke Gubernur

Ditugaskan ke Gub/Bupati/

Walikota

APBN

PUSATPUSATPUSATPUSAT DAERAHDAERAHDAERAHDAERAH

Dana Dekonsentrasi

Dana Tugas Pembantuan

APBD

Hibah

Dana Darurat

1. Dana Perimbangan1. Dana Perimbangan

2. Dana Otonomi Khusus2. Dana Otonomi Khusus

3. Dana Penyesuaian3. Dana Penyesuaian

Dana Sektoral di Daerah

ALUR DANA APBN KE DAERAH (ALUR DANA APBN KE DAERAH (MONEY FOLLOWS FUNCTION)MONEY FOLLOWS FUNCTION)ALUR DANA APBN KE DAERAH (ALUR DANA APBN KE DAERAH (MONEY FOLLOWS FUNCTION)MONEY FOLLOWS FUNCTION)

4. Dana Hibah Daerah4. Dana Hibah Daerah

5. Dana Darurat5. Dana Darurat

BanSos

Existing

5

SUMBER HIBAH

Sumber hibah berdasarkan PMK No. 168/PMK.07/2008

• Hibah Daerah

• Sumber dana Pinjaman LN

• Sumber Dana Hibah

LN

Penerusan Hibah (On-granting)

Hibah Daerah

• Sumber Dana

Pendapatan APBN

6

BENTUK HIBAH

1. Uang; dan/atau dapat berupa rupiah, devisa, dan atau/surat berharga.

2. Barang; dan/atau dapat berupa barang bergerak dan tidak bergerak.

3. Jasa. dapat berupa bantuan teknis, pendidikan, pelatihan,

penelitian dan jasa lainya.

7

PRINSIP PEMBERIAN HIBAH

• Bersifat bantuan untuk menunjang program pembangunan.• Ditetapkan oleh Menteri Keuangan • Mensyaratkan adanya dana pendamping• Dalam kerangka hubungan keuangan• Mempertimbangkan kinerja pengelolaan hibah sebelumnya• Sejalan dengan RPJM• Hibah yang bersumber dari:

a. pendapatan dalam negeri dan pinjaman luar negeri usulan kegiatan dari K/L

b. hibah luar negeri, usulan dari K/L dan Daerah

8

KRITERIA PEMBERIAN HIBAH

1. Dari pendapatan dalam negeriuntuk kegiatan urusan daerahuntuk kegiatan dengan kondisi tertentu

2. Dari pinjaman luar negeriprioritas pembangunanprioritas kapasitas fiskal rendah

3. Dari hibah luar negeriuntuk kegiatan urusan daerah sesuai dengan NPHLN

9

PENGUSULAN DAN PENILAIAN PEMBERIAN HIBAH YANG BERSUMBER DARI PENDAPATAN DALAM NEGERI

Kementerian dan Lembaga

Ditjen. PK Menteri Keuangan

-Rencana Acuan Kegiatan

-Rencana Kegiatan Rinci

-Persetujuan DPRD

-Kesediaan dana pendamping

-dll

Persetujuan/

Penolakan usulan Hibah

Penilaian Usulan Kegiatan

Penetapan HibahPengusulan Kegiatan

(Melalui K/L)

10

PENGUSULAN DAN PENILAIAN PEMBERIAN HIBAH YANG BERSUMBER DARI PINJAMAN LUAR NEGERI

o Pengusulan Hibah:usulan kegiatan harus tercantum dalam DRPPHLNberdasarkan DRPPHLN, Menteri PPN menyusun daftar

kegiatan yang diusulkan untuk dibiayai

o Berdasarkan daftar kegiatan Menteri Keuangan akan menetapkan alokasi hibah

o Menteri Keuangan akan meneliti dan menilai terpenuhinya kelengkapan dokumen

o Penetapan untuk mendapatkan komitmen pendanaan dan untuk menyusun DRHD

11

PENGUSULAN DAN PENILAIAN PEMBERIAN HIBAH YANG BERSUMBER DARI PINJAMAN LUAR NEGERI … (2)

o Kegiatan diusulkan oleh Kementerian Negara/Lembaga, pengusulan mengikuti ketentuan bersumber dari pinjaman luar negeri

o Hibah yang diusulkan oleh daerah yang telah mendapatkan komitmen dari PHLN, Daerah mengajukan usulan memasukkan usulan kegiatan dalam DRHD.

o Kementerian Keuangan akan melakukan konfirmasi kesiapan dokumen

12

PERSETUJUAN DAN PERJANJIAN HIBAH

• Berdasarkan hasil evaluasi Menteri Keuangan menetapkan persetujuan pemberian hibah.

• Berdasarkan persetujuan Menteri Keuangan atau kuasanya dengan Daerah akan melakukan perjanjian pinjaman yang dituangkan dalam NPHD dan NPPH.

• Untuk hibah yang bersumber bukan dari Pemerintah Daerah wajib menyampaikan salinan perjanjian pinjaman

13

HIBAH YANG BERSUMBER SELAIN DARI PEMERINTAH

Pemerintah Daerah

Donor

(Pemberi Hibah)

Menteri Keuangan

Cq.DJPK

Perjanjian Hibah

Salinan Perjanjian Hibah

14

PENARIKAN DAN PENYALURAN HIBAH

• Berdasarkan NPHD atau NPPH, Daerah mengajukan alokasi dana kepada Menteri Keuangan untuk menetapkan Satuan Anggaran Per Satuan Kerja (SA-PSK) dan penetapan DIPA.

• Berdasarkan DIPA penarikan hibah dapat dilakukan dengan direct payment, special account dan pembukuan L/C.

• Ketentuan lebih lanjut akan diatur dengan peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan

15

PENGELOLAAN HIBAH OLEH DAERAH

o Penerimaan hibah oleh Daerah dikelola dan dilaksanakan secara transparan dan akuntabel.

o Tata cara akuntansi dan pelaporan keuangan yang terkait dengan hibah dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku tentang sistem akuntansi dan pelaporan keuangan Pemerintah.

16

PEMANTAUAN

• Daerah melaporkan perkembangan pelaksanaan kegiatan kepada Kementerian Keuangan, Bappenas dan Kementerian/Lembaga terkait.

• Dilakukan pemantauan atas kinerja pelaksanaan kegiatan dan penggunaan hibah.

• Seluruh kegiatan penyaluran dapat dihentikan.

17

Sekian &

Terima Kasih

Copyright Copyright © 2010 Kementerian Keuangan RI© 2010 Kementerian Keuangan RI

drs. HARYANTO KADI, MScdrs. HARYANTO KADI, MScHP. 0811 87 3935HP. 0811 87 39350812 82 300 6000812 82 300 600

top related