plagiat merupakan tindakan tidak terpuji - core.ac.uk · perkembangan ilmu pengetahuan dan...
Post on 30-Jun-2019
225 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PROYEKSI EFISIENSI BIAYA PERESEPAN OBAT BERMEREK DAGANG TERHADAP PADANAN
GENERIKNYA DI RUMAH SAKIT PANTI RAPIH YOGYAKARTA BAGIAN RAWAT JALAN
PERIODE NOVEMBER 2006
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Ilmu Farmasi
Oleh:
Hermanto
NIM : 038114117
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA 2007
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PROYEKSI EFISIENSI BIAYA PERESEPAN OBAT BERMEREK DAGANG TERHADAP PADANAN
GENERIKNYA DI RUMAH SAKIT PANTI RAPIH YOGYAKARTA BAGIAN RAWAT JALAN
PERIODE NOVEMBER 2006
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Ilmu Farmasi
Oleh:
Hermanto
NIM : 038114117
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA 2007
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSETUJUAN PNMBIMBING
PROYEIi$ EFISTtrNSI BIAYA PERESEPAII OBAT BARMIRAKDAGANG TARHADAP PAI}ANAN GENERIKI\TYA I}I RI]MAII SAKIT
PAI\TTI RAPIII YOGYAKARTA NAGIAI\I RAWAT JAIAI\IPBRIODE NOVEMBAR2OO6
Ymg diaj'rkan sleh ;
Hermmo
NIM:038114117
Slxip$i ini telah disetujui oleh :
Pe,mbimbing:
Yustina Srillartini, M.$i., Apt
Tanggal 12 Nlsvefibzr 2OO7
lU
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pcngeahan SlaipsiBcdudul
PROYE.I(SI EFISIENSI BIAYA PURESEPAN OBAT BENMEREKDAGANC TENHADAP PADAFIAI\I GET\IERIKNYA DI RT]MAH SAKIT
PAI\TTI RAPIII YOGYAKARTA BAGIAIT RAWAT JAIITNPERIODE NOVENilBER 2{Iffi
Oldt:Hermmto
NIM: A38ll4ll7
Dipertahanl@ dihadapan Panitia Penguji SkripsiFakultas Fumasi
Universitas Sanata Dharmapada tanggnl :
tl NovPrnber 2Oa7
Pernbimbing
PanitiaPenguji:
1. Yustina Sri Hdtini, M.Si., Apt.
2. Ipang Djunarko, S.Si., Apt,
3. ArisWidayati, M.Si., Apt.
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
" Bagi yang menghargai arti keluarga dan persahabatan
Penulis
6 Kehidupan bukanlah jalan yang lurus dan mudah dilalui di mana kita bisa
bepergian bebas tanpa halangan, namnun berupa jalan-jalan sempit yong
menyesathan di mana Hta harus mencari jalan, tersesat, dan bingung sekarang
dan sekali lagi kita sampai pada jalan tak berujung
Namun jika kita punya keyakinan pintu pasti atrcan dibmkakan untuk kita,
murngkin bukanlah pintu yang selalu kita inginkan, n&mun pintu yang akhirnya
akan terbukti terbaik untuh kita
A.J. Cronin
V
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PRAKATA
Penulis mengucapkan puji syukur atas segala berkat dan rahmat yang
diberikan oleh Yesus Kristus selama proses penulisan skripsi yang berjudul
“PROYEKSI EFISIENSI BIAYA PERESEPAN OBAT BERMEREK DAGANG
TERHADAP PADANAN GENERIKNYA DI RUMAH SAKIT PANTI RAPIH
YOGYAKARTA BAGIAN RAWAT JALAN PERIODE NOVEMBER 2006”.
Skripsi ini dibuat untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana
Farmasi (S.Farm.) pada Program Studi Farmasi di Universitas Sanata Dharma.
Selama proses penyusunan skripsi, penulis telah dibantu berbagai pihak
yang mendukung dari segi moral dan materiil. Oleh karena itu, penulis dengan
rendah hati mengucapkan terima kasih kepada :
1. Keluarga penulis yaitu kedua orang tua, kakak-kakak dan adik. Mereka
yang menjadi sumber inspirasi dan semangat hidup penulis.
2. Yustina Sri Hartini, M.Si., Apt. selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan waktu, tenaga, pikiran, dan dukungan untuk menyelesaikan
skripsi ini.
3. Ipang Djunarko, S.Si., Apt. selaku dosen penguji atas kesediaan menguji
dan telah memberikan banyak saran dan arahan.
4. Aris Widayati, M.Si., Apt. selaku dosen penguji atas kesediaan menguji
dan telah memberikan banyak saran dan arahan.
5. Ir. Ign. Aris Dwiatmoko, M.Sc. atas bantuannya dalam memberikan saran-
saran tentang metodologi penelitian.
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6. Sohib-sohib angkatan 2003, khususnya kelas che_mistry yang narsis habis,
kalianlah yang mengajarkan arti persahabatan kepada penulis.
7. Teman-teman di Kontrakan yakni Hengky, Aan, Taufan, Bakri, Suvendi,
Bodhonk, Vian, Irwan, Madya, Ndaru, yang memberikan banyak hal yang
tidak ternilai harganya dalam hidup penulis selama masa kuliah.
8. Teman-teman di Pos Kesehatan Kota Baru dan Bakti Sosial yaitu Rizky,
Ratna, Anton, Hendry Halim, Simon, Widi, Tejo, Vita, Mita, Christie,
Rinta, Wondo dan lainnya yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Merekalah yang mengajarkan tentang dunia kefarmasian kepada penulis.
9. Dan untuk pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang
membantu menyelesaikan penyusunan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi yang telah disusun ini tidaklah sempurna.
Maka dari itu, kritik dan saran dari berbagai pihak sangat diharapkan untuk
menyempurnakan skripsi ini. Semoga skripsi ini berguna untuk mendukung
perkembangan ilmu pengetahuan dan bermanfaat praktis bagi masyarakat.
Penulis
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
FERITTYATAAI{ KEASLIAITI KARYA
$af,ln menyetalffir bsh$re $ripsi ymg $a1& tulis ini tidak menntr krya atau
bagim hrya *q lnio, kecuati yang telah dis€buftrr ddffii kutipm dam &nar
pustaka" sebflgni l4raknya karya ilmiah.
Yoryalcrta l0 November 2007
YlI|
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PROYEKSI EFISIENSI BIAYA PERESEPAN OBAT BERMEREK DAGANG TERHADAP PADANAN GENERIKNYA DI RUMAH SAKIT
PANTI RAPIH YOGYAKARTA BAGIAN RAWAT JALAN PERIODE NOVEMBER 2006
INTISARI
Penggunaan obat generik yang dikatakan lebih murah harganya dibandingkan obat bermerek dagang sebagai pilihan pengobatan masih cukup rendah di Indonesia. Ini terlihat dari data Intercontinental Marketing Services (IMS) mengenai pasar obat generik di Indonesia pada tahun 2004 yang hanya menguasai 14% pangsa pasar farmasi. Hal ini cukup ironis bila dilihat dari pendapatan per kapita penduduk Indonesia yang mencapai US$ 1.308 di tahun 2005 (Anonim, 2006a) dan termasuk kategori negara berpendapatan menengah ke bawah. Oleh karena itu beranjak dari salah satu terapi pengobatan dalam konsep pengobatan pharmaceutical care yakni farmasis bertanggung jawab untuk memilihkan obat yang sesuai dengan kebutuhan pasien (Anonim, 1993), maka penelitian ini dilakukan untuk mengamati efisiensi biaya yang terjadi bila obat bermerek dagang dalam resep digantikan dengan obat generiknya.
Penelitian ini termasuk jenis penelitian analitik dengan rancangan penelitian potong lintang (cross sectional). Variabel bebas dalam penelitian adalah jenis obat yaitu obat bermerek dagang dan obat generik sedangkan variabel tergantung adalah harga obat bermerek dagang dan harga obat generik.
Data kuantitatif yang didapat melalui teknik cluster sampling dari populasi sasaran diolah dan dianalisis dengan metode statistik yang berjenis uji Mann-Whitney. Analisis akan diperkuat dengan data kualitatif berupa wawancara seputar obat generik kepada konsumen obat, apoteker, dan dokter di rumah sakit umum tersebut.
Dari data kuantitatif, didapatkan rata-rata biaya tiap lembar resep obat bermerek dagang sebesar Rp 46.608,40 dan rata-rata biaya tiap lembar resep padanan generik sebesar Rp 9.985,86 sedangkan untuk efisiensi biaya yang diperoleh sebesar 78,58%. Data kualitatif yang diperoleh menunjukkan bahwa penggantian obat bermerek dagang dalam resep dengan padanan generiknya disetujui oleh dokter, sedangkan pihak pasien menyerahkan sepenuhnya keputusan penulisan resep kepada dokter. Apoteker sendiri setuju bahwa dengan menekan biaya yang dikeluarkan oleh pasien lewat penggantian resep obat bermerek dagang dengan.padanan generiknya merupakan cara untuk lebih mengenalkan peran apoteker di masyarakat. Kata Kunci: obat generik, obat bermerek dagang, cluster sampling, uji Mann-
Whitney, proyeksi, efisiensi biaya peresepan, RS Panti Rapih
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
COST EFFICIENCY PROJECTION OF BRANDED NAME PRESCRIBING TO ITS GENERIC DRUG IN RUMAH SAKIT PANTI
RAPIH YOGYAKARTA AT DAILY CARE DEPARTMENT, NOVEMBER 2006 PERIOD
ABTRACT
The using of generic drug that the cost is inexpensive rather than branded drug as the treatment choices in Indonesia still low. This appear from the Intercontinental Marketing Services (IMS) data above Indonesia’s generic drug market in year 2004 which is just dominate 14% pharmaceutical market segment. This thing is ironic if looked from per capita income of Indonesia society that achieve US$ 1.308 in year 2005 (Anonim, 2006a) and is the nation with low income category. Therefore move from pharmaceucetical care theraphy concept that is pharmacist responsible to determine drug which appropriate to the patient need (Anonim,1993), so this research did for observe cost eficiency that happened if branded name in prescription is subtituted by its generic drug.
The research include analytic research type with cross sectional research design. Independent variable from the research is branded name and generic drug whereas dependent variable is cost of branded name and cost of generic drug.
Quantitative data that obtained with cluster sampling technique from target population processed and analyzed with statistic method that kinds of Mann-Whitney test. The analyze supported with qualitative data by generic drug related interview to the consumer, pharmacist, and physician in that public hospital.
From quantitative data, obtained cost average each sheet of branded name prescription is Rp 46,608.40 and cost average each sheet of its generic drug prescription is Rp 9,985.86 whereas for cost efficiency that obtained is 78.58%. Obtained qualitative data show that subtitution of branded name in prescription to its generic drug is agreed by the physician, whereas the patient hand over to the physician about the prescribing decision. Pharmacist agree that with suppress the expenditure of patient through subtitution of branded name prescription to its generic drug is the way for introduce more pharmacist job in society. Keyword: Generic drug, branded name, cluster sampling, Mann-Whitney test,
projection, cost efficiency of prescribing, RS Panti Rapih.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL................................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING.......................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN..................................................................... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN.................................................................. v
PRAKATA.................................................................................................. vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA...................................................... viii
INTISARI.................................................................................................... ix
ABSTRACT.................................................................................................. x
DAFTAR ISI............................................................................................... xi
DAFTAR TABEL....................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................ xvii
BAB I. PENGANTAR.............................................................................. 1
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
1. Rumusan masalah...................................................................... 3
2. Keaslian penelitian.................................................................... 4
3. Manfaat penelitian..................................................................... 5
a. Manfaat teoritis............................................................ 5
b. Manfaat praktis............................................................ 5
B. Tujuan penelitian.................................................................................. 5
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Tujuan umum........................................................................... 5
2. Tujuan khusus.......................................................................... 6
BAB II. PENELAAHAN PUSTAKA.................................................... 7
A. Obat Generik....................................................................................... 7
B. Obat Bermerek dagang........................................................................ 8
C. Resep................................................................................................... 9
D. Hak Konsumen.................................................................................... 11
E. Dokter................................................................................................... 12
F. Apoteker............................................................................................... 12
G. Rumah Sakit........................................................................................ 20
H. Pharmaceutical Care........................................................................... 21
I. Penggunaan Obat secara Rasional....................................................... 21
J. Bioavaibilitas dan Bioekivalensi.......................................................... 22
K. Landasan Teori..................................................................................... 28
L. Hipotesis............................................................................................... 29
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN................................................ 30
A. Jenis dan Rancangan Penelitian........................................................... 30
B. Variabel-variabel Penelitian................................................................. 30
C. Definisi Operasional............................................................................. 30
D. Populasi dan Sampel............................................................................. 31
E. Tata Cara Penelitian.............................................................................. 32
1. Perijinan..................................................................................... 32
2. Pengumpulan data...................................................................... 32
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a. Data kuantitatif.............................................................. 32
b. Data kualitatif................................................................ 35
3. Pengolahan data.......................................................................... 36
a. Data kuantitatif.............................................................. 36
b. Data kualitatif................................................................ 37
F. Kelemahan Penelitian............................................................................. 37
G. Analisis Hasil.......................................................................................... 38
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN.................................................... 39
A. Rata-rata Biaya Obat Bermerek Dagang dan Padanan Generiknya......... 39
B. Signifikansi Perbedaan Rata-rata Biaya Obat Bermerek Dagang
Terhadap Padanan Generiknya................................................................ 39
1. Seluruh poliklinik................................................................................ 39
2. Masing-masing poliklinik................................................................... 41
C. Efisiensi Biaya......................................................................................... 42
1. Efisiensi biaya seluruh poliklinik....................................................... 42
2. Efisiensi biaya masing-masing poliklinik.......................................... 42
D. Pendapat Responden tentang Penggantian Obat Bermerek Dagang ke
Obat Generik............................................................................................. 44
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN...................................................... 48
A. Kesimpulan............................................................................................... 48
B. Saran......................................................................................................... 49
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 50
LAMPIRAN................................................................................................. 52
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BIOGRAFI PENULIS.................................................................................. 114
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel I. Tabel contoh nama paten yang habis masa patennya................ 8
Tabel II. Obat generik yang ekivalen terapetik dengan obat
bermerek dagang........................................................................ 25
Tabel III. Gambaran pemilahan sampel dari populasi resep RS Panti
Rapih bagian rawat jalan periode November 2006.................... 34
Tabel IV. Gambaran Biaya Total dan Rata-Rata Biaya Tiap Lembar
Resep Obat Bermerek Dagang dan Padanan Generik.............. 39
Tabel V. Jenis distribusi dari rata-rata biaya peresepan obat bermerek
dagang dan obat generik tiap lembar...................................... 40
Tabel VI. Jenis distribusi dari rata-rata biaya peresepan obat
bermerek dagang dan obat generik tiap lembar yang
diubah menjadi nilai logaritmik............................................ 40
Tabel VII. Uji statistik non parametrik Mann-Whitney biaya peresepan
obat bermerek dagang dan obat generik............................... 41
Tabel VIII. Gambaran biaya total resep obat bermerek dagang
dan padanan generik pada resep tiap poliklinik................... 43
Tabel IX. Perbandingan rata-rata biaya per lembar resep obat
bermerek dagang dan padanan generik serta rata-rata
efisiensi biaya pada resep tiap poliklinik............................ 44
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Diagram konsumsi obat per kapita
pada negara-negara ASEAN tahun 2004..................................... 2
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Jumlah sampel tiap departemen yang memenuhi kriteria
dan yang tidak memenuhi kriteria......................................... 52
Lampiran 2. Jumlah sampel tiap departemen yang memenuhi kriteria..... 52
Lampiran 3. Data peresepan obat bermerek dagang dan padanan
generiknya secara umum di RSU Panti Rapih Yogyakarta
periode November 2006......................................................... 53
Lampiran 4. Data biaya peresepan obat bermerek dagang dan padanan
generik di RSU Panti Rapih Yogyakarta bagian rawat jalan
periode November 2006 berdasarkan pengelompokan
departemen ............................................................................ 64
Lampiran 5. Perbandingan biaya total resep obat bermerek dagang dan padanan
generik pada resep tiap departemen..................................... 79
Lampiran 6. Perbandingan rata-rata biaya per lembar resep obat bermerek
dagang dan padanan generik serta rata-rata efisiensi pada resep tiap
departemen ...........................…………............................... 80
Lampiran 7. Jenis distribusi dari rata-rata biaya peresepan obat bermerek dagang
dan obat generik tiap lembar................................................ 80
Lampiran 8. Uji statistik non parametrik dua sampel independen
Mann-Whitney biaya peresepan obat bermerek dagang
dan obat generik...................................................................... 82
Lampiran 9. Jenis distribusi dari rata-rata biaya peresepan obat
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
bermerek dagang dan obat generik tiap lembar yang
diubah ke nilai logaritmik.................................................... 82
Lampiran 10. Uji statistik non parametrik dua sampel independen
Mann-Whitney biaya peresepan obat bermerek dagang
dan obat generik yang diubah ke nilai logaritmik............. 82
Lampiran 11. Uji jenis distribusi data dan uji statistik untuk tiap
poliklinik............................................................................ 82
Lampiran 12. Wawancara apoteker............................................................ 97
Lampiran 13. Wawancara pasien................................................................ 101
Lampiran 14. Wawancara dokter................................................................ 105
Lampiran 15. Surat ijin BAPEDA Propinsi DI Yogyakarta....................... 108
Lampiran 16. Surat ijin Dinas Perizinan Pemkot Yogyakarta................... 109
Lampiran 17. Surat ijin penelitian RS Panti Rapih Yogyakarta................ 110
Lampiran 18. Data rekapitulasi resep-resep di RS Panti Rapih bagian
rawat jalan pada bulan November 2006.............................. 111
Lampiran 19. Lampiran obat generik padanan obat bermerek dagang
dalam resep.......................................................................... 112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENGANTAR
A. Latar Belakang
Dalam perkembangan pelayanan kefarmasian telah dikenal suatu konsep
yang disebut pharmaceutical care. Pharmaceutical care merupakan kegiatan
kefarmasian secara langsung, bertanggung jawab pada tindakan yang berhubungan
dengan pengobatan untuk tujuan mencapai hasil nyata yang meningkatkan kualitas
hidup pasien. Pelayanan ini tidak hanya menyangkut terapi pengobatan, tetapi juga
keputusan untuk tidak menggunakan pengobatan terhadap pasien (Anonim, 1993).
Terapi pengobatan sendiri menyangkut pemilihan obat, dosis, rute dan cara
pemakaian, pengawasan hasil terapi, dan pemberian informasi dan konseling bagi
pasien (Anonim, 1993). Pemilihan obat yang sesuai dengan penyakit pasien
merupakan salah satu persyaratan dari penggunaan obat secara rasional. Dalam
memilih obat yang tepat, farmasis juga harus mempertimbangkan khasiat, keamanan,
kenyamanan bagi pasien dan biaya (Anonim, 1997).
Pada tahun 2004 tingkat konsumsi obat di Indonesia menurut
Intercontinental Marketing Services (IMS) hanya sebesar $7,2 per kapita dan urutan
ke-5 di antara negara-negara ASEAN (Anonim 2005a). Bila dilihat berdasarkan data
dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tahun
2005, sudah tersedia 1.001 dari 1.031 jenis obat yang dibutuhkan atau sekitar
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
98,06% (Dinkes Propinsi DIY, 2006). Hal ini menunjukkan tingkat konsumsi obat di
Indonesia tidak dipengaruhi oleh ketersediaan obat. Dari indikator ini, menunjukkan
bahwa harga obat di Indonesia masih belum dapat dijangkau oleh seluruh lapisan
masyarakat.
Gambar 1. Diagram perbandingan konsumsi obat per kapita di Negara ASEAN
Jika dilihat dari pendapatan per kapita penduduk Indonesia yang baru
mencapai US$ 1.308 di tahun 2005 (Anonim, 2006a). Maka dengan didasari kategori
negara-negara yang mempunyai pendapatan per kapita dari US$ 800-3200, Indonesia
merupakan golongan negara dengan pendapatan menengah ke bawah. Maka dari itu
proporsi penggunaan obat generik yang dianggap terjangkau harusnya lebih tinggi
dibandingkan dengan penggunaan obat bermerek dagang. Tetapi hal ini bertolak
belakang bila dilihat dari data IMS yang di mana pasar obat generik di Indonesia
pada tahun 2004 bernilai Rp 2,9 triliun. Padahal untuk penjualan obat secara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
keseluruhan nilainya mencapai Rp 20,22 triliun (Anonim, 2005a). Bila dihitung, obat
generik baru menguasai 14% pangsa pasar farmasi nasional.
Penulisan resep obat generik sebenarnya dapat ditingkatkan. Berdasarkan PP
No. 72 tahun 1998 tentang Pengamanan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan pasal
61 ayat 3, obat berdasarkan resep dokter dapat diganti dengan padanannya berupa
obat generik (Hartini dan Sulasmono, 2006). Tentunya cara ini dapat digunakan
untuk mengurangi biaya kesehatan yang dikeluarkan oleh pasien.
Dari semua informasi yang telah disebutkan, penelitian ini akan mencoba
mencari informasi efisiensi biaya obat yang diperoleh konsumen dalam hal ini pasien,
bila obat bermerek dagang di dalam resep digantikan dengan obat generiknya. Selain
itu, untuk mendukung informasi yang didapat, dilakukan pula pencarian informasi
tentang pandangan pasien, apoteker, dan dokter. Penelitian ini dilakukan di Rumah
Sakit Panti Rapih Yogyakarta dan data yang diambil berupa biaya resep bulan
November 2006 di bagian rawat jalan serta data wawancara dengan pasien, apoteker,
dan dokter.
B. Rumusan Masalah
1. Berapa rata-rata biaya obat bermerek dagang rata-rata biaya tiap lembar resep dan
padanan generiknya dalam tiap lembar resep di Rumah Sakit Panti Rapih pada
bagian rawat jalan selama periode November 2006?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
2. Apakah rata-rata biaya obat bermerek dagang dalam tiap lembar resep berbeda
signifikan dari rata-rata biaya obat generiknya?
3. Berapakah persentase efisiensi biaya tiap lembar resep yang diperoleh?
4. Bagaimana pendapat pasien, apoteker, dan dokter mengenai penggantian obat
bermerek dagang dalam resep dengan padanan generiknya?
C. Keaslian Penelitian
Penelitian yang mirip dengan penelitian ini adalah penelitian tentang Dampak
Krisis Ekonomi terhadap Penggunaan Obat Antibiotik Generik pada Beberapa
Apotek di Wilayah Kota Yogyakarta (Hastuti, 2000). Perbedaannya terletak pada data
dan lokasi yang diambil. Pada penelitian tersebut, data yang diambil berupa sejumlah
item obat dan didukung dengan data kuesioner sedangkan data yang dikumpulkan
penulis berupa biaya resep yang dihitung secara deskriptif dan didukung oleh data
hasil wawancara. Selain itu penulis mengambil data yang berada di Rumah Sakit.
Selain itu penelitian yang hampir serupa yaitu Kajian Peresepan Obat
Bermerek Dagang Terhadap Obat Generik Ditinjau dari Sisi Harga, Pendapat Dokter,
Apoteker dan Pasien Studi Kasus: 4 Apotek Di Kota Yogyakarta Periode November
dan Desember 2006 (Sungkit, 2007). Perbedaan penelitian terletak pada lokasi
pengambilan sampel dan pengolahan data. Untuk pengolahan data, penulis tidak
menyertakan biaya obat generik yang tercantum pada resep sebagai biaya total resep
sedangkan pada penelitian tersebut menyertakan biaya obat generik dalam resepnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
Memberikan nilai tambah pengetahuan mengenai analisis penggunaan obat dari
aspek ekonomi.
2. Manfaat praktis
Melalui informasi yang didapatkan dari penelitian ini, konsumen obat dapat
memilih produk obat yang memiliki harga yang lebih rendah dengan kualitas
yang sama dengan obat bermerek dagang sehingga efisiensi dalam pembiayaan
obat dapat tercapai serta efektifitas pengobatan yang terjamin. Selain itu pihak
rumah sakit mendapatkan gambaran yang lebih jelas lagi mengenai informasi
proyeksi efisiensi pembiayaan obat sehingga dapat mengambil langkah kebijakan
dalam pengadaan obat. Demikian juga pemerintah dapat diberi gambaran tentang
seberapa besar dampak penghematan pada penggantian obat bermerek dagang ke
padanan generiknya sehingga kebijakan promosi penggunaan obat generik dan
pengawasan ketersediaan obat generik dapat ditinjau kembali.
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Memberi gambaran penghematan yang dapat dicapai dan pandangan
dokter, apoteker dan pasien tentang penggantian obat bermerek dagang dalam
resep dengan obat generik khususnya di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
2. Tujuan khusus:
a. Mengetahui rata-rata biaya obat bermerek dagang dalam resep selama periode
November 2006 di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta .
b. Mengetahui rata-rata biaya obat generiknya
c. Mengetahui selisih dari keduanya
d. Mengetahui perbedaan yang signifikan dari rata-rata biaya bermerek dagang
dalam resep terhadap rata-rata biaya obat generiknya.
e. Mengetahui pendapat apoteker, pasien, dan dokter mengenai penggantian obat
bermerek dagang dalam resep dengan padanan generiknya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
BAB II
PENELAAHAN PUSTAKA
A. Obat Generik
Obat generik merupakan produk farmasi yang biasanya diharapkan menjadi
pengganti dari produk inovatornya, dan obat ini diproduksi tanpa suatu lisensi dari
perusahaan inovatornya dan dipasarkan setelah masa hak paten obat bermerek dagang
kadaluwarsa (WHO, 2006b).
Obat generik seringkali lebih murah dibanding obat bermerek dagang tetapi
sama dalam keefektifannya. Karena murah, obat generik sering menjadi satu-satunya
obat bagi masyarakat miskin (WHO, 2006b).
Obat generik dibuat dengan zat aktif yang sama dalam bentuk sediaan yang sama
seperti obat bermerek dagang. Obat generik ekivalen terapetik terhadap obat bermerek
dagang tetapi dijual dengan nama kimia atau “generik”nya (Anonim, 2006b).
Menurut SK. Menkes no. 05417 tahun 1989 pasal 1 ayat a tentang tata cara
pendaftaran obat generik berlogo, yang dimaksud dengan obat generik berlogo adalah
obat jadi dengan nama generik yang diedarkan dengan mencantumkan logo khusus pada
penandaannya. Pada Permenkes no. 917 tahun 1993 pasal 4, obat jadi yang terdaftar
harus memenuhi beberapa kriteria yang salah satunya menyatakan obat jadi harus
mempunyai khasiat yang menyakinkan dan keamanan yang memadai dibuktikan melalui
uji klinis (Dirjen POM, 1996).
Adapun contoh nama paten yang telah habis masa patennya yaitu:
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Tabel I. Tabel contoh nama paten yang habis masa patennya
Nama Paten Nama Generik Habis Masa Paten Procardia Nifedipine 1991 Tenormin Atenolol 1991 Ceclor Cetaclor 1992 Cardizem Diltiazem 1992 Feldene Piroxicam 1992 Naprosyn Naproxen 1993 Xanax Alprazolam 1993 Tagamet Cimetidine 1994 Seldane Terfenadine 1994 Micronase Glyburide 1994 Capoten Captopril 1995 Zantac Ranitidine 1995 Trental Pentoxifylline 1997 Noroxin Norfloxacin 1998
(Makoid, 1996)
B. Obat Bermerek Dagang
Obat bermerek dagang adalah obat yang dipasarkan dibawah nama yang
berwenang (merek dagang terproteksi) (FDA, 2006). Obat bermerek dagang dijual
dengan nama dagang yang spesifik oleh perusahaan farmasi. Pada kebanyakan kasus,
obat bermerek dagang masih dalam perlindungan paten, yang berarti perusahaan
tersebut merupakan satu-satunya produsen (Anonim, 2006b).
Komponen dari harga obat bermerek dagang berasal dari biaya produksi yang
meliputi penelitian, pengembangan, dan pemasaran dari obat, juga termasuk kegiatan
promosi dari obat itu (Anonim, 2006b).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
C. Resep
Resep adalah permintaan tertulis dari dokter, dokter gigi, dokter hewan, kepada
Apoteker Pengelola Apotek untuk menyediakan dan menyerahkan obat bagi penderita
sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku (Kepmenkes No. 1332 tahun 2002)
(Hartini dan Sulasmono, 2006).
Dalam rangka pelayanan kesehatan, penggantian penyerahan sediaan farmasi
yang berupa obat berdasarkan resep dokter dengan padanannya berupa obat generik,
dapat dilakukan dengan persetujuan dokter yang mengeluarkan resep dan dilaksanakan
dengan memperhatikan kemampuan ekonomi penerima pelayanan kesehatan (Hartini
dan Sulasmono, 2006).
Pada Permenkes RI no. 085 tahun 1989 pasal 5 ayat (1) tentang kewajiban
menuliskan dan/atau menggunakan obat generik di fasilitas pelayanan kesehatan
pemerintah, tertulis bahwa dokter yang bertugas di puskesmas dan unit pelaksanaan
teknis lainnya diwajibkan menulis resep obat esensial dengan nama generik bagi semua
pasien. Pada ayat (2), tercantum bahwa dokter dibenarkan membuat resep untuk dibeli
di apotik luar dalam hal obat yang diperlukan tidak tersedia di Puskesmas atau unit
pelaksana teknis tempat ia bekerja (Dirjen POM, 1996).
Menurut Kepmenkes RI Nomor 1027/MENKES/SK/IX/2004, Apoteker
melakukan skrining resep meliputi :
1.1.1. Persyaratan administratif : - Nama,SIP dan alamat dokter. - Tanggal penulisan resep. - Tanda tangan/paraf dokter penulis resep. - Nama, alamat, umur, jenis kelamin, dan berat badan pasien.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
- Nama obat, potensi, dosis, jumlah yang minta. - Cara pemakaian yang jelas. - Informasi lainnya.
1.1.2. Kesesuaian farmasetik : bentuk sediaan, dosis, potensi, stabilitas, inkompatibilitas, cara dan lama pemberian.
1.1.3. Pertimbangan klinis : adanya alergi, efek samping, interaksi, kesesuaian (dosis, durasi, jumlah obat dan lain-lain). Jika ada keraguan terhadap resep hendaknya dikonsultasikan kepada dokter penulis resep dengan memberikan pertimbangan dan alternatif seperlunya bila perlu menggunakan persetujuan setelah pemberitahuan.
1.2. Penyiapan obat. 1.2.1. Peracikan.
Merupakan kegiatan menyiapkan, menimbang, mencampur, mengemas dan memberikan etiket pada wadah. Dalam melaksanakan peracikan obat harus dibuat suatu prosedur tetap dengan memperhatikan dosis, jenis dan jumlah obat serta penulisan etiket yang benar.
1.2.2. Etiket. Etiket harus jelas dan dapat dibaca.
1.2.3. Kemasan obat yang diserahkan. Obat hendaknya dikemas dengan rapi dalam kemasan yang cocok sehingga terjaga kualitasnya.
1.2.4. Penyerahan obat. Sebelum obat diserahkan pada pasien harus dilakukan pemeriksaan akhir terhadap kesesuaian antara obat dengan resep. Penyerahan obat dilakukan oleh apoteker disertai pemberian informasi obat dan konseling kepada pasien dan tenaga kesehatan.
1.2.5. Informasi obat. Apoteker harus memberikan informasi yang benar, jelas dan mudah dimengerti, akurat, tidak bias, etis, bijaksana, dan terkini. Informasi obat pada pasien sekurang-kurangnya meliputi : cara pemakaian obat, cara penyimpanan obat, jangka waktu pengobatan, aktivitas serta makanan dan minuman yang harus dihindari selama terapi.
1.2.6. Konseling. Apoteker harus memberikan konseling, mengenai sediaan farmasi, pengobatan dan perbekalan kesehatan lainnya, sehingga dapat memperbaiki kualitas hidup pasien atau yang bersangkutan terhindar dari bahaya penyalahgunaan atau penggunaan salah sediaan farmasi atau perbekalan kesehatan lainnya. Untuk penderita penyakit tertentu seperti cardiovascular, diabetes, TBC, asthma, dan penyakit kronis lainnya, apoteker harus memberikan konseling secara berkelanjutan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
1.2.7. Monitoring penggunaan obat. Setelah penyerahan obat kepada pasien, apoteker harus melaksanakan pemantauan penggunaan obat, terutama untuk pasien tertentu seperti cardiovascular, diabetes ,TBC, asthma, dan penyakit kronis lainnya.
(Anonim, 2004)
D. Hak Konsumen
Pengertian konsumen dalam Undang-undang Republik Indonesia No. 8 tahun
1999 yaitu setiap orang pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia dalam masyarakat,
baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan
tidak untuk diperdagangkan (Anonim,1999).
Menurut Undang-undang Republik Indonesia No. 8 tahun 1999, hak-hak
konsumen antara lain:
1. Hak atas kenyamanan, keamanan dan keselamatan dalam mengkonsumsi barang dan/atau jasa
2. Hak untuk memilih barang dan/atau jasa serta mendapatkan barang dan/atau jasa tersebut sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang dijanjikan
3. Hak atas informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang dan/atau jasa
4. Hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang dan/atau jasa yang digunakan
5. Hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan dan upaya penyelesaian sengketa perlindungan konsumen secara patut
6. Hak untuk mendapat pembinaan dan pendidikan konsumen 7. Hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif 8. Hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian apabila barang
dan/atau jasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak sebagaimana mestinya.
9. Hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan lainnya (Anonim,1999)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
E. Dokter
Dokter dan dokter gigi adalah dokter, dokter spesialis, dan dokter gigi dan dokter gigi spesialis lulusan pendidikan kedokteran atau kedokteran gigi baik di dalam maupun di luar negeri yang diakui oleh Pemerintah Republik Indonesia sesuai dengan peraturan Perundang-undangan (Hartini dan Sulasmono, 2006).
Dokter atau dokter gigi dalam melaksanakan praktek kedokteran mempunyai
kewajiban yang salah satunya berbunyi memberikan pelayanan medis menurut standar
profesi dan standar prosedur operasional serta kebutuhan medis pasien. Pada UU Praktik
Kedokteran No. 29 tahun 2004 pasal 35 tertulis bahwa dokter mempunyai beberapa
wewenang yang salah satunya berbunyi menulis resep obat dan alat kesehatan (Hartini
dan Sulasmono, 2006).
F. Apoteker
Menurut Kepmenkes RI Nomor 1027/MENKES/SK/IX/2004, apoteker adalah
sarjana farmasi yang telah lulus pendidikan profesi dan telah mengucapkan sumpah
berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku dan berhak melakukan pekerjaan
kefarmasian di Indonesia sebagai apoteker (Anonim, 2004).
Pada kode etik apoteker Indonesia pasal 5 Peraturan Pemerintah No. 20 tahun
1960, apoteker harus menjauhkan diri dari usaha mencari keuntungan semata. Lebih
lanjut lagi, pasal 7 menyatakan bahwa apoteker harus menjadi sumber informasi sesuai
dengan profesinya. Apoteker juga mempunyai kewajiban terhadap pasien yaitu
mengutamakan kepentingan masyarakat dan menghormati hak azasi penderita dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
melindungi makhluk hidup insani seperti yang tercantum pada pasal 9 (Hartini dan
Sulasmono, 2006).
WHO menyatakan peran apoteker ke dalam istilah “Seven Star of Pharmacist”
yang meliputi :
1. Care Giver. Apoteker sebagai pemberi pelayanan dalam bentuk pelayanan klinik,
analitik, dan teknis, sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Dalam
memberikan pelayanan, apoteker harus berinteraksi dengan pasien secara individu
ataupun kelompok, apoteker harus menggabungkan pelayanannya ke dalam sistem
pelayanan kesehatan secara berkesinambungan dan pelayanan yang dihasilkan harus
bermutu tinggi.
2. Decision-maker. Apoteker mendasarkan pekerjaannya pada kecukupan, keefektifan
dan biaya yang efisien terhadap seluruh penggunaan sumber daya alnya sumber daya
manusia, obat, bahan kimia, peralatan, prosedur, pelayanan dan lain-lain. Untuk
mencapai hal tersebut kemampuan dan keterampilan apoteker perlu diukur untuk
kemudian hasilnya dijadikan dasar dalam penentuan pendidikan dan pelatihan yang
diperlukan.
3. Comunicator. Apoteker mempunyai kedudukan yang penting dalam berinteraksi
dengan pasien maupun dengan tenaga kesehatan yang lain. Oleh karena itu harus
mempunyai kemampuan berkomunikasi yang cukup baik. Komunikasi tersebut
meliputi komunikasi verbal, non verbal, mendengar dan kemampuan menulis, dengan
menggunakan bahasa yang sesuai dengan kebutuhan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
4. Leader. Apoteker diharapkan memiliki kemampuan untuk menjadi pemimpin.
Kepemimpinan yang diharapkan meliputi keberanian mengambil keputusan empatik
dan efektif, serta kemampuan mennyampaikan dan mengelola hasil keputusan.
5. Manager. Apoteker harus efektif dalam mengelola sumber daya (manusia, fisik,
anggaran) dan informasi, juga harus dapat dipimpin dan memimpin orang lain dalam
tim kesehatan. Ke depannya lagi apoteker harus tanggap terhadap kemajuan
teknologi informasi dan bersedia berbagi informasi mengenai obat dan hal-hal lain
yang berhubungan dengan obat.
6. Life-long learner. Apoteker harus tertarik untuk belajar sejak dari kuliah dan
semangat belajar harus selalu dijaga walaupun sudah bekerja untuk menjamin bahwa
keahlian dan keterampilannya selalu baru dan mengikuti perkembangan ilmu
pengetahuan terkini (up to date) dalam melakukan praktek profesi. Apoteker juga
harus mempelajari cara belajar yang efektif.
7. Teacher. Apoteker mempunyai tanggung jawab untuk mendidik dan melatih apoteker
generasi mendatang. Partisipasinya tidak hanya dalam berbagi ilmu pengetahuan baru
satu sama lain, tetapi juga kesempatan memperoleh pengalaman dan peningkatan
keterampilan.
(WHO, 1997)
Di dalam standar kompetensi farmasis yang disusun oleh ISFI (Ikatan Sarjana
Farmasi Indonesia) tahun 2004, farmasis atau apoteker di rumah sakit memiliki standard
operating procedure yang terkait dengan manajemen praktis farmasi. Manajemen
praktis farmasi ini meliputi:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
1. Merancang, membuat, mengetahui, memahami, dan melaksanakan regulasi di bidang farmasi. Penjabaran dari kompetensi tersebut adalah dengan menampilkan semua kegiatan operasional kefarmasian di farmasi rumah sakit berdasarkan berdasarkan undang-undang dan peraturan yang berlaku dari tingkat lokal, regional, nasional, maupun internasional.
2. Merancang, membuat, melakukan pengelolaan farmasi rumah sakit yang efektif dan efisiensi. Penjabaran kompetensi di atas adalah dengan mendefinisikan falsafah asuhan kefarmasian, visi, misi, isu-isu pengembangan, penetapan strategi, kebijakan, program dan menerjemahkannya ke dalam rencana kerja (plan of Acdon). 2.1. Tujuan:
a. Tercapainya tujuan praktek kefarmasian berdasarkan falsafah asuhan kefarmasian yaitu meningkatkan dan menjaga kualitas hidup pasien melalui hasil pelayanan klinis yang positif.
b. Terbentuknya pola pikir farmasis yang stratejik dan mampu mengantisipasi perubahan-perubahan yang terjadi.
c. Terselenggaranya praktek kefarmasian yang berbasis stratejik. 2.2. Ruang lingkup Ruang lingkup kompetensi ini meliputi tahap-tahap dalam manajemen stratejik
sejak dari perancangan sampai evaluasi kegiatan. 2.3. Kegiatan
a. Merumuskan falsafah, visi, dan misi dari praktek kefarmasian. b. Menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman baik untuk
lingkungan internal maupun ekternal. c. Memilih isu-isu pengembangan. d. Menetapkan strategi pengembangan, tujuan, dan prioritas berdasarkan isu-isu
yang dipilih. e. Menyusun kebijakan, program dan sasaran. f. Menyusun anggaran. g. Melaksanakan program yang telah ditetapkan. h. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap program-program yang telah
dilakukan. i. Menjaga dan meningkatkan mutu sesuai dengan tuntutan konsumen berdasar
pada pertimbangan klinis. 2.4. Tanggung jawab a. Farmasis. b. Pimpinan rumah sakit. c. Pemerintah (akreditasi, registrasi, perancang regulasi). 2.5. Cara evaluasi
a. Menilai perencanaan dan kesesuaian falsafah, visi, dan misi dengan semangat asuhan kefarmasian.
b. Menilai dokumen perencanaan stratejik yang dihasilkan. c. Melihat kesesuaian antara perencanaan dengan pelaksanaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
3. Merancang, membuat, melakukan pengelolaan obat yang efektif, dan efisien. Penjabaran dari kompetensi di atas adalah dengan seleksi, perencanaan, penganggaran, pengadaan, produksi, penyimpanan, pengamanan persediaan, perancangan, dan pelaksanaan sistem distribusi, melakukan dispensing serta evaluasi penggunaan obat dalam rangka pelaksanaan kepada pasien yang terintegrasi dalam asuhan kefarmasian dan sistem jaminan mutu pelayanan.
3.1. Tujuan: a. Tersusunnya standar obat berdasarkan analisis farmakologi,
farmakoepidemiologi dan farmakoekonomi sehingga menjamin kualitas, ketersediaan, keamanan, dan efektivitas penggunaan obat.
b. Terciptanya sistem pengadaan yang efisien sehingga dapat menjamin ketersediaan obat yang tepat, dalam jumlah cukup, dengan harga murah, dan dengan standar kualitas yang telah dikenal dari sumber resmi dan dapat dipertanggungjawabkan.
c. Terciptanya sistem penyimpanan dan pengamanan persediaan yang menjamin perpindahan obat dari sumber pemasok sampai ke pengguna dengan proses yang murah dan terpercaya, terhidar dari pemborosan, kerusakan, dan kehilangan , serta menjamin stabilitas/kualitas obat.
d. Terciptanya sistem distribusi yang menjamin sampainya obat ke pengguna dengan cara efektif.
e. Terciptanya sistem dispensing yang menjamin efektifitas penggunaan obat yang menjamin efektifitas penggunaan obat dalam dosis dan jumlah yang sesuai dengan yang diresepkan, dengan instruksi yang jelas dan dalam bentuk kemasan yang menjaga potensi obat.
f. Tersedianya data yang dapt menggambarkan pola penggunaan obat, memecahkan masalah-masalah penggunaan obat yang spesifik, dan memonitor penggunaan obat dari waktu ke waktu.
g. Terbentuknya sistem informasi yang menjamin bahwa setiap aktivitas kegiatan pengelolaan obat dilakukan secara bertanggung jawab dan menghasilkan keluaran sesuai dengan spesifikasiyang dipersyaratkan.
3.2 Ruang lingkup Ruang lingkup kompetensi ini meliputi semua tahap-tahap proses pengelolaan
obat sejak dari seleksi, perencanaan, penganggaran, pengadaan, produksi, penyimpanan, distribusi, dispensing, penggunaan, dan evaluasi.
3.3 Kegiatan 1) Seleksi:
a. Melakukan tinjauan terhadap masalah-masalah kesehatan yang terjadi. b. Mengidentifikasi pemilihan terapi, bentuk, dan dosis obat. c. Menentukan kriteria seleksi obat. d. Melakukan standarisasi obat sesuai kriteria seleksi obat dalam rangka
memutuskan macam-macam obat yang akan digunakan di rumah sakit. e. Menentukan standar obat atau formularium rumah sakit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
f. Menjaga dan memperbaharui standar obat atau formularium yang berlaku pada periode tertentu.
2) Perencanaan, pengadaan, dan produksi a. Meninjau ulang obat-obat yang telah diseleksi. b. Memilih cara perencanaan yang paling sesuai. c. Menghitung jumlah kebutuhan obat. d. Menyesuaikan antara kebutuhan dengan dana yang tersedia. e. Memonitor dan evaluasi pemasok dan memilihyang terpercaya. f. Memilih metode pengadaan yang paling menguntungkan. g. Melakukan negosiasi atas dasar kualitas, jaminan ketersediaan, pelayanan
purna jual, dan harga yang wajar. h. Membuat kontrak yang spesifik sesuai hasil negosiasi. i. Memonitor surat pesanan yang dibuat. j. Memastikan kesesuaian antara surat pesanan, spesifikasi barang dan
dokumen pendukung yang menyertai. k. Melakukan pembayaran sesuai waktu yang disepakati. l. Melakukan pembayaran sesuai waktu yang telah disepakati. m. Menjaga mutu produksi sediaan farmasi.
3) Penyimpanan dan pengamanan persediaan: a. Merancang fisik dan peralatan yang diperlukan sesuai dengan undang dan
peraturan yang berlaku untuk menjamin stabilitas obat. b. Merancang dan melaksanakan prosedur tetap pengamanan persediaan. c. Menjamin prosedur tetap agar selalu sesuai dengan kebutuhan. d. Menerima obat yang sudah sesuai dengan dokumen penyerta. e. Menyimpan obat sesuai dengan sistem penyimpanan yang dipilih. f. Mengadministrasikan semua penerimaan obat ke dalam kartu stok, kartu
stelling atau ke dalam komputer. g. Melayani permintaan obat dari unit pelayanan, lengkap dengan sistem
administrasinya. h. Menggunakan siatem pengawasan yang menjamin kualitas obat dan
kondisi stok shingga terhindar dari kerusakan, kehilangan, kekosongan dan kelebihan stok.
i. Merancang, menggunakan, menjaga, meningkatkan sistem informasi agar selalu sesuai dengan kebutuhan.
j. Mendokumentasikan seluruh dokumen-dokumen pendukung seperti certificate of analysis, material safety, data sheet dan lain-lain.
4) Perancangan dan pelaksanaan sistem distribusi: a. Mempelajari macam-macam sistem distribusi yang ada. b. Melakukan analisis kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dari faktor
internal maupun eksternal. c. Memilih sistem distribusi yang sesuai, kemudian dituangkan dalam
prosedur tetap. d. Mensosialisasikan prosedur tetap kepada semua pihak yang terkait.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
e. Membuat komitmen bersama mengenai pelaksanaan sistem distribusi yang dipilih.
f. Melaksanakan sistem distribusi sesuai prosedur tetap. g. Memonitor pelaksanaan distribusi. h. Memonitor dan evaluasi sistem distribusi yang dilaksanakan.
5) Dispensing: a. Menerima, memvalidasi dengan jalan membaca, menginterpretasi, dan
menganalisis resep. b. Mengambil keputusan profesional berdasarkan analisis, secara mandiri dan
atau berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain. c. Menyiapkan item obat yang dibutuhkan berdasarkan standar etika, standar
praktek dan ilmu kefarmasian. d. Memberi label atau etiket. e. Menyerah kan obat kepada pasien diikuti dengan pemberian informasi
yang memadai dan dibutuhkan pasien. f. Mendokumentasikan segala sesuatu yang telah dilakukan. g. Memastikan setiap tahap proses dsipensing dilakukan mengikuti prosedur
tetap yang disepakati. h. Memonitor dan evaluasi sistem dan praktek dispensing yang telah
dilakukan. 6) Evaluasi penggunaan obat:
a. Menetapkan tujuan yang akan dicapai dalam evaluasi. b. Menetapkan indikator yang akan digunakan untuk memonitor dan evaluasi. c. Mengumpulkan data penerimaan resep. d. Melakukan evaluasi menggunakan indikator yang telah ditetapkan. e. Menganalisis dan menyimpulkan hasil evaluasi. f. Membuat rekomendasi hasil evaluasi.
7) Sistem jaminan mutu: a. Menetapkan standar yang memungkinkan untuk dicapai dalam semua
tahapan proses. b. Melakukan semua kegiatan sesuai prosedur tetap. c. Memonitor dan evaluasi nutu kegiatan dengan jalan membandingkan
antara ketentuan yang berlaku dengan kenyataan di lapangan. d. Menganalisis hasil evaluasi dan membuat rekomendasi untuk mendorong
terjadinya peningkatan mutu secara terus-menerus yang dapat diukur dar standar yang semakin meningkat.
3.4. Tanggung jawab: a. Farmasis b. Staf farmasi c. Pimpinan/pemilik modal
3.5. Cara evaluasi: a. Menilai standar mutu yang dihasilkan dibandingkan dengan standar. b. Menilai tingkat pencapaian mutu dalam setiap tahap siklus pengelolaan obat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
c. Menilai peningkatan standar dari waktu ke waktu. d. Menilai rancangan organisasi kerja meliputi arah dan kerangka organisasi,
sumber daya manusia, fasilitas, keuangan termasuk sistem informasi manajemen.
4. Merancang organisasi kerja yang meliput; arah dan kerangka organisasi, sumber daya manusia, fasilitas, keuangan, termasuk sistem informasi manajemen.
5. Merancang, melaksanakan, memantau dan menyesuaikan struktur harga, berdasarkan kemampuan bayar dan kembalian modal serta imbalan jasa praktek kefarmasian. 5.1. Tujuan : Tercapainya struktur harga yang rasional, ekonomi, dan politik baik regional,
nasional maupun internasional meliputi kemampuan bayar untuk kepuasan konsumen, kemajuan institusi dan pemberian pelayanan, penghargaan terhadap profesi, pengembalian investasi dan prinsip efisiensi dan aspek-aspek lain.
5.2. Ruang lingkup Ruang lingkup kompetensi ini meliputi pengelolaan keuangan yang menjamin terjangkaunya pelayanan oleh masyarakat, perkembangan institusi dan penghargaan terhadap profesi.
5.3. Kegiatan: a. Mengumpulkan data-data yang diperlukan meliputi data epidemiologi, konsisi
ekonomi dan sosial masyarakat, perhitungan investasi, biaya operasional dan data lain yang diperlukan.
b. Analisis terhadap data yang terkumpul. c. Menyususn struktur harga secara umum dan struktur harga untuk komoditas
khusus. d. Menyusun kebijakan struktur harga berdasarkan negosiasi dengan pihak lain
yang berwenang di dalam institusi. e. Memberlakukan struktur harga sesuai kebijakan. f. Merancang struktur harga pemberian jasa meningkatkan profesionalisme yang
mampu meningkatkan profesionalisme farmasi. 5.4. Tanggung jawab:
a. Farmasis. b. Bagian Akuntansi dan Keuangan c. Pimpinan institusi/Pemilik modal d. Pemerintah e. Organisasi profesi (ISFI)
5.5. Cara evaluasi: a. Menilai kesesuaian antara struktur harga dengan daya beli masyarakat. b. Menilai tingkat pengembalian invastasi.
c. Menilai struktur jasa profesi dibandingkan dengan kelayakan penghargaan terhadap profesi.
6. Memonitor dan evaluasi penyelenggaraan seluruh kegiatan operasional mencakup aspek manajemen maupun klinis yang mengarah pada kepuasan konsumen.
(ISFI, 2004)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
G. Rumah Sakit
Merupakan organisasi sosial terintegrasi yang berfungsi untuk menyediakan
pelayanan kesehatan yang lengkap bagi masyarakat, yang berupa tindakan prefentif,
kuratif, promotif, dan rehabilitatif (Depkes RI, 1984). Berdasarkan kepemilikannya,
menurut Surat Keputusan Menteri Kesehatan No. 983/Menkes/SK XI 1992, rumah sakit
digolongkan menjadi rumah sakit pemerintah dan rumah sakit swasta atau non
pemerintah. Berdasarkan tingkat pelayanan kesehatan dan kapasitasnya, rumah sakit
pemerintah digolongkan menjadi Rumah Sakit Tipe A, yaitu rumah sakit yang memiliki
fasilitas atau kemampuan pelayanan medis spesialistik luas dan sub spesialis luas serta
memiliki kapasitas tempat tidur lebih dari 1000, Rumah Sakit Tipe B yaitu rumah sakit
yang sekurang-kurangnya memiliki sebelas spesialis dan sub spesialis terbatas, serta
kapasitas tempat tidur antara 500 sampai 1000 (golongan ini untuk rumah sakit swasta
dinamakan Rumah Sakit Swasta Tipe Utama), Rumah Sakit Tipe C adalah rumah sakit
yang memiliki pelayanan empat spesialis dasar serta kapasitas tempat tidur 100 sampai
500 (golongan ini untuk rumah sakit swasta dinamakan Rumah Sakit Swasta Tipe
Madya), dan Rumah Sakit Tipe D yaitu rumah sakit yang memiliki pelayanan medis
dasar yang terdiri dari pelayanan medis dasar yang terdiri dari pelayanan penyakit
dalam, kebidanan dan kandungan, bedah, kesehatan anak serta memiliki kapasitas
tempat tidur 50 sampai 100, golongan ini untuk rumah sakit swasta dinamakan Rumah
Sakit Swasta Tipe Pratama (Anonim, 1992).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
H. Pharmaceutical Care
Merupakan kegiatan kefarmasian yang secara langsung, bertanggung jawab
pada tindakan yang berhubungan dengan pengobatan untuk tujuan mencapai hasil nyata
yang meningkatkan kualitas hidup pasien. Elemen-elemen prinsip dalam
pharmaceutical care berkaitan dengan semua hal tentang medikasi; yang merupakan
pelayanan langsung yang diberikan kepada pasien; dilakukan untuk memberikan hasil
yang nyata; hasilnya dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien; dan
penyedia pelayanan menerima tanggung jawab individu sebagai hasilnya (Anonim,
1993).
Pelayanan ini tidak hanya menyangkut terapi pengobatan, tetapi juga
keputusan untuk tidak menggunakan pengobatan terhadap pasien. Terapi pengobatan
sendiri menyangkut pemilihan obat, dosis, rute dan cara pemakaian, pengawasan hasil
terapi, dan pemberian informasi dan konseling bagi pasien (Anonim,1993).
Menurut WHO, kualitas hidup adalah persepsi individu tentang sikap dalam
hidup meliputi konteks budaya dan nilai-nilai dalam hidup (WHO, 2006a).
I. Penggunaan Obat secara Rasional
Apoteker dalam pelayanan resep harus memiliki pedoman dalam penggunaan obat
yang rasional antara lain meliputi:
1. obat yang tepat;
2. indikasi tepat, yang berarti alasan peresepan berdasarkan pertimbangan-
pertimbangan medis yang ada;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
3. obat yang sesuai, mempertimbangkan khasiat, keamanan, kecocokan untuk pasien,
dan biaya;
4. dosis tepat, pemberian, dan lama terapi;
5. pasien yang tepat, yang berarti, tidak terjadi kontra indikasi, dan kemungkinan
terjadinya efek yang tidak diinginkan rendah;
6. pelayanan obat yang tepat, termasuk informasi yang diperlukan untuk pasien
tentang obat-obat yang diresepkan;
7. kepatuhan pasien terhadap terapi.
(Kustoyo, 2000)
J. Bioavaibilitas dan Bioekivalensi
Bioavaibilitas merupakan suatu ilmu famakokinetika yang memaparkan
kecepatan dan jumlah di mana zat aktif diabsorpsi dari produk obat dan menjadi tersedia
di tempat aksi dari obat (Makoid, 1996). Profil bioavaibilitas dalam penentuannya
mencakup tiga parameter farmakokinetika yaitu:
1. , Luas area di bawah kurva konsentrasi plasma terhadap waktu. AUC (Area
Under Curve) proporsional terhadap jumlah total obat yang mencapai sirkulasi
sistemik, dan merupakan karakteristik jumlah absorpsi.
2. Cmax, konsentrasi maksimum obat. Konsentrasi maksimum dari obat di dalam
plasma merupakan fungsi dari kecepatan damn jumlah absorpsi. Cmax akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
meningkat dengan seiring peningkatan dosis, demikian pula dengan peningkatan dari
kecepatan absorpsi.
3. Tmax, waktu di mana Cmax terjadi. Tmax mewakili kecepatan absorpsi obat, dan akan
berkurang seiring dengan peningkatan kecepatan absorpsi.
(Makoid, 1996)
Ada dua jenis bioavaibilitas berdasarkan ujinya yakni bioavaibilitas absolut dan
bioavaibilitas relatif. Bioavaibilitas absolut, F, merupakan fraksi dari dosis yang
diberikan yang mencapai sirkulasi sistemik dan berkisar dari F = 0 (tidak ada absorpsi)
sampai F = 1 (Absorpsi sempurna). Nilai F ditentukan berdasarkan perbandingan nilai
Area Under Curve (AUC) dari produk uji terhadap produk obat dengan dosis sama yang
diberikan secara intravena. Rumus:
F =
di mana AUCev dan AUCiv berturut-turut adalah AUC yang diberikan secara
ekstravaskular dan AUC yang diberikan secara intravena. F adalah nilai bioavaibilitas
absolut.
Bioavaibilitas relatif atau komparatif merupakan bioavaibilitas dari produk obat
yang dibandingkan dengan produk obat dengan sediaan obat yang berbeda atau produk
dengan obat sama yang diberikan pada dosis yang sama. Pengukuran ini menentukan
efek dari perbedaan formulasi terhadap absorpsi obat. Nilai bioavaibilitas ini didapatkan
dengan membandingkan nilai AUC kedua produk. Rumus:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Bioavaibilitas Relatif =
Bioekivalensi adalah suatu perbandingan dari bioavailabilitas dua atau lebih dari produk
obat. Dua produk dari formulasi yang mengandung zat aktif yang sama dikatakan
bioekivalen bila kecepatan dan jumlah absorpsi dari keduanya sama. Ketika suatu
formulasi baru dari obat yang sudah ada dikembangkan, bioavaibilitasnya secara umum
akan dievaluasi bergantung pada formulasi standart dari originator-nya (Makoid, 1996).
Pada awal 1970-an, bioekivalensi ditentukan hanya dengan dasar data rata-rata.
Nilai rata-rata AUC dan Cmax untuk produk generik harus pada nilai kisaran +20%
dari produk referensi (inovator). Walaupun nilai 20% sepertinya ditentukan tanpa
kerasionalan, hal ini dirasa berlaku untuk sebagian besar obat, perubahan nilai 20% pada
dosis tidak akan menghasilkan perbedaan signifikan pada respon klinis pada obat
(Makoid, 1996).
Kriteria statistik FDA untuk pembuktian ekivalensi dari obat generik sekarang
dibutuhkan aplikasi nilai taraf kepercayaan untuk nilai rata-rata yang didapatkan,
menggunakan suatu analisis yang disebut prosedur two one-sided test. Perubahan ini
didapatkan menurut kesimpulan FDA Bioequivalence Task Force tahun 1986 di mana
dengan menggunakan interval kepercayaan 90% pada prosedur analisis two one sided t-
test merupakan metode yang terbaik untuk mengevaluasi bioekivalensi (Makoid, 1996).
Westlake merupakan yang pertama kali mengusulkan untuk menggunakan
interval kepercayaan pada pengujian bioekivalensi. Mengingat tidak ada dua produk
yang akan menghasilkan profil level di dalam darah yang identik, dan di mana akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
terjadi perbedaan nilai rata-rata di antara produk-produk tersebut, Westlake menemukan
cara menentukan seberapa besar kemungkinan perbedaan nilai itu sebelum diragukan
sebagai produk yang ekivalen secara terapeutik. Rumus uji yang memenuhi syarat untuk
dianggap bioekivalen dengan formula referensi jika:
0,8 < < 1,2 dan 0,8 < < 1,2
dengan prosedur ini, jika produk uji dan referensi telah dianggap tidak bioekivalen,
masih ada kemungkinan sebesar 5% bahwa keduanya bioekivalen (Makoid, 1996).
Di bawah ini merupakan contoh obat generik yang ekivalen terapetik dengan
obat bermerek dagang, antara lain:
Tabel II. Obat Generik yang Ekivalen Terapetik dengan Obat Bermerek Dagang
Produk obat bermerek dagang Obat generik yang ekivalen terapetik
Albuterol Inhalation Aerosol*Ventolin (GlaxoSmithKline) Albuterol
*Benzamycin (Sanofi Aventis) Benzoyl Peroxide/Erythromycin Gel
Bupropion Extended-Release Tablet*Wellbutrin SR 100 mg, 150 mg, 200 mg, (GlaxoSmithKline)
Bupropion Extended-Release Tablet
*Zyban (GlaxoSmithKline) Bupropion Extended-Release Tablet 150 mg
Calcium Channel Blockers (Diltiazem Extended-Release Capsule)
Cardizem CD 120 mg, 180 mg, 240 mg, 300 mg (Biovail)
Diltiazem Extended-Release Capsule
Cartia XT (Andrx) Diltiazem Extended-Release Capsule
*Dilacor XR (Watson) Diltiazem Extended-Release Capsule
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Tabel II lanjutan
Dilt-CD (Torpharm) Diltiazem Extended-Release Capsule
Calcium Channel Blockers (Nifedipine Extended-Release Tablet) *Adalat CC (Bayer) Nifedipine Extended-Release Tablet
Afeditab CR (Watson) Nifedipine Extended-Release Table
*Procardia XL 30 mg, 60 mg (Pfizer) Nifedipine Extended-Release Tablet
*Procardia XL 90 mg (Pfizer) Nifedipine Extended-Release Tablet
Calcium Channel Blockers (Verapamil Extended-Release Capsule)
*Verelan (Elan) Verapamil Extended-Release Capsule
Calcium Channel Blockers (Verapamil Extended-Release Tablet) *Isoptin SR (Par Pharm) Verapamil Extended-Release Tablet
Carbamazepine Tablet *Tegretol (Novartis) Carbamazepine Tablet)
Carbamazepine Chewable Tablet*Tegretol Chewable Tablet 100 mg (Novartis)
Carbamazepine Chewable Tablet
Carbamazepine Oral Suspension* Tegretol Oral Suspension (Novartis) Carbamazepine Oral Suspension
Clindamycin Gel *Cleocin T (Pfizer) Clindamycin Phosphate Gel
Clindamycin Cream Vaginal*Cleocin 2% Vaginal Cream (Pharmacia/Upjohn)
Clindamycin Phosphate Cream
Cyclosporine Capsule *Neoral (Novartis) Cyclosporine Capsule
Gengraf 50 mg (Abbott) Cyclosporine Capsule
*Sandimmune Capsule 25 mg, 100 mg (Novartis)
Cyclosporine Capsule
Cyclosporine Oral Solution*Neoral Oral Solution (Novartis) Cyclosporine Oral Solution
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Tabel II lanjutan
*Sandimmune Oral Solution (Novartis) Cyclosporine Oral Solution
Estradiol Transdermal Patch*Climara Transdermal Patch (Berlex) Estradiol Transdermal Patch
Gabapentin Capsules Neurontin (Pfizer) Gabapentin Capsule
Glyburide Tablet *Glynase (Pfizer) Glyburide
*Micronase (Pharmacia and Upjohn) Glyburide
Levothyroxine Tablet *Levoxyl (Jones Pharma) except for 0.137 mg
Levothyroxine Sodium
Levoxyl 0.137 mg (Jones Pharma) Levothyroxine Sodium
*Synthroid (Abbott) except for 0.137 mg
Levothyroxine Sodium
Synthroid 0.137 mg (Abbott) Levothyroxine Sodium
*Unithroid (Jerome Stevens) Levothyroxine Sodium
*Levo-T (Alara) Levothyroxine Sodium
*Levothroid (Lloyd) Levothyroxine Sodium
Methylphenidate Extended-Release Tablet
*Metadate ER (UCB) Methylphenidate Extended-Release Tablet
Methylin ER (Mallinckrodt) Methylphenidate Extended-Release Tablet
Ritalin-SR (Novartis) Methylphenidate Extended-Release Tablet
Nitroglycerin Transdermal Patch
Minitran 0.1 mg, 0.2 mg, 0.4 mg, 0.6 mg (3M)
Nitroglycerin Transdermal Patch
*Nitro-Dur 0.1 mg, 0.2 mg, 0.4 mg, 0.6 mg (Key Pharms)
Nitroglycerin Transdermal Patch
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Tabel II lanjutan
*Nitroglycerin Transdermal Patch 0.1 mg, 0.2 mg, 0.4 mg, 0.6 mg (Mylan)
Nitroglycerin Transdermal Patch
Phenytoin Injection Phenytoin Sodium Injection (Elkins Sinn)
Phenytoin Sodium Injection
Sotalol Tablet *Betapace (Berlex) Sotalol Tablet
*Betapace AF (Berlex) Sotalol Tablet
Tretinoin Topical Gel *Retin-A Gel (Johnson and Johnson) Tretinoin Gel
Testosterone Transdermal Gel*Androgel (Unimed) Testosterone Transdermal Gel
Valproic Acid Injection * Depacon (Abbott) Valproic Acid Injection
Warfarin Tablet
*Coumadin (Bristol Myers Squibb) Warfarin Tablet
(Anonim, 1995)
K. Landasan Teori
Obat generik secara umum sama efektifnya dengan obat bermerek dagang, tetapi
dengan harga yang lebih murah. Oleh karena harganya itu, obat generik merupakan obat
yang harganya dapat dijangkau oleh golongan masyarakat yang tidak mampu secara
ekonomi (WHO, 2006).
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
85/Menkes/PER/I/1989 menyatakan bahwa rumah sakit milik pemerintah diwajibkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
menyediakan obat esensial dengan nama generik untuk kebutuhan pasien berobat jalan
dan rawat nginap. Selain itu dokter yang bertugas di rumah sakit pemerintah diharuskan
menuliskan resep obat esensial dengan nama generik bagi semua pasien.
L. Hipotesis
Dari landasan teori yang ditelaah maka hipotesis alternatif (Hi) untuk penelitian
ini adalah rata-rata biaya obat bermerek dagang berbeda signifikan dengan rata-rata
biaya obat generiknya di rumah sakit Panti Rapih bagian rawat jalan sedangkan
hipotesis nol (H0)-nya adalah rata-rata biaya obat bermerek dagang tidak berbeda
dengan rata-rata biaya obat generiknya rumah sakit Panti Rapih bagian rawat jalan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Penelitian proyeksi efisiensi obat bermerek dagang dalam resep terhadap
padanan generiknya pada Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode November
2006 ini termasuk penelitian analitik dengan rancangan penelitian potong lintang (cross-
sectional). Selain itu, penelitian juga akan dilengkapi dengan pengambilan data
kualitatif menggunakan teknik wawancara mendalam (in-depth interview) terhadap
dokter, apoteker, dan pasien di Rumah Sakit tersebut.
B. Variabel-variabel Penelitian
1. Variabel bebas:
Jenis obat dalam resep yaitu obat bermerek dagang dan obat generik.
2. Variabel tergantung:
Biaya obat yaitu biaya obat bermerek dagang dan obat generik.
C. Definisi Operasional
1. Resep adalah lembaran kertas yang ditulis oleh dokter dan dokter gigi yang tertulis
obat bermerek dagang pada periode November 2006.
2. Obat bermerek dagang adalah obat bermerek yang memiliki padanan generiknya.
30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
3. Obat generik adalah obat dengan senyawa tunggal yang merupakan padanan dari
obat bermerek dagang dalam resep dan terdapat di Rumah Sakit Panti Rapih
Yogyakarta.
4. Biaya adalah nilai nominal yang ditetapkan oleh Rumah Sakit Panti Rapih bagian
rawat jalan periode November 2006.
5. Efisiensi biaya adalah selisih harga yang terjadi bila obat bermerek dagang dalam
resep digantikan dengan obat generiknya.
6. Rawat jalan adalah bagian dari rumah sakit yang terdiri atas poliklinik-poliklinik
yang menyediakan pelayanan medis non inap.
7. Poliklinik adalah kelompok dari bagian rawat jalan yang terdiri dari dokter penulis
resep yang menangani penyakit tertentu.
8. Responden adalah apoteker, pasien, dan dokter yang terkait dengan pelayanan
kesehatan di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta bagian rawat jalan yang
diwawancarai secara mendalam.
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi pada penelitian ini adalah semua resep yang mencantumkan obat bermerek
dagang pada periode November 2006 di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta.
2. Populasi sasaran penelitian ini adalah semua resep yang mencantumkan obat
bermerek dagang pada periode November 2006 di bagian rawat jalan Rumah Sakit
Panti Rapih Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
3. Sampel pada penelitian ini adalah semua resep yang memuat jenis obat bermerek
dagang yang memiliki padanan generiknya pada periode November 2006 di Rumah
Sakit Panti Rapih yang berada di Kotamadya Yogyakarta. .
E. Tatacara Penelitian
1. Perijinan
dimulai dari tingkat BAPPEDA Propinsi DIY. Setelah itu, pengurusan ijin
dilanjutkan menuju Dinas Kesehatan Kota dan diteruskan ke Rumah Sakit Panti Rapih
Yogyakarta.
2. Pengumpulan data
a. Data kuantitatif
1) Pengambilan Sampel
Jumlah sampel poliklinik = P × S
Keterangan :
P : Proporsi (%)
S : Jumlah sampel keseluruhan (lembar)
Langkah awal sebelum mengambil sampel adalah mencari informasi
jumlah populasi sasaran, kemudian dilanjutkan ke tahap pengambilan sampel.
Cara pengambilan sampel yaitu menggunakan teknik cluster sampling. Teknik
ini dilakukan dengan cara mencari tahu proporsi jumlah resep tiap poliklinik
terhadap populasi sasaran. Jumlah sampel ditetapkan sebesar 10% (Singarimbun
dan Effendi, 1982) dari populasi sasaran pada periode November 2006.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Poliklinik-poliklinik itu telah terbagi secara sistematik oleh pihak
Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta. Poliklinik itu antara lain umum; gigi;
penyakit dalam; bedah; anak; jiwa; saraf; kebidanan; kulit dan kelamin; THT;
mata; dan paru.
Kriteria sampel yang akan diolah dan dianalisis adalah resep yang
memuat jenis obat bermerek dagang yang memiliki padanan generiknya.
Jumlah populasi sasaran dari penelitian ini adalah 7192 lembar resep.
Sampel yang diambil sebesar 10% dari populasi yaitu 719 resep. Dari jumlah
sampel tersebut yang memenuhi kriteria penelitian adalah 57,3% dan sisanya
merupakan sampel yang tidak memenuhi kriteria.
Proporsi pengambilan sampel untuk tiap poliklinik dari total sampel
yang diambil yaitu umum 33,68%; penyakit dalam 28,34%; bedah 15,53%;
gigi 6,23%; saraf 5,92%; kebidanan 4,55%; paru 1,97%; anak 2,29%; jiwa
0,24%; mata 0,19%; THT 0,65%; kulit dan kelamin 0,40%. Persentase ini
didapat dengan membagi populasi tiap-tiap poliklinik dengan total populasi
resep dan dikali dengan 100%.
Berdasarkan data proporsi yang diperoleh, kemudian dapat ditentukan
jumlah sampel yang diambil untuk tiap polikliniknya. Penentuan jumlah
sampel yang diambil dilakukan dengan mengalikan persentase proporsi dengan
populasi sampel yang ingin diambil yaitu 719 lembar. Tabel III di bawah ini
akan menampilkan gambaran pemilahan sampel dari populasi resep dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
dilengkapi persentase proporsi pengambilan sampel masing-masing poliklinik
di bagian rawat jalan:
Tabel III Gambaran pengambilan sampel dari populasi resep RS Panti Rapih bagian rawat jalan periode November 2006
Poliklinik
Jumlah populasi
(lembar)
n=7192
Jumlah sampel yang
diambil (lembar)
n= 719
Jumlah sampel yang memenuhi kriteria (lembar)
n= 412
Proporsi pengambilan sampel dari
populasi (persen)
Umum 2422 242 175 33,68
Penyakit dalam 2038 204 112 28,34
Bedah 1117 112 43 15,53
Gigi 448 45 37 6,23
Saraf 426 43 15 5,92
Kebidanan 327 24 10 4,55
Anak 142 17 6 2,29
Paru 165 15 5 1,97
THT 47 5 4 0,65
Kulit & Kelamin 29 3 3 0,40
Jiwa 17 2 2 0,24
Mata 14 2 0 0,19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
2) Pemilahan data
Dilakukan dengan memisahkan resep yang tidak memenuhi kriteria
dengan yang memenuhi kriteria. Selain itu data dipisah menurut polikliniknya
masing-masing. Setelah itu, mencari harga total obat dalam tiap resep dari tiap
poliklinik. Langkah selanjutnya adalah mengganti obat bermerek dagang
dalam resep-resep yang memenuhi kriteria tadi dengan obat generiknya.
Kemudian dihitung biaya total dan rata-rata biaya dari resep obat bermerek
dagang dan padanan generiknya. Langkah terakhir adalah menghitung selisih
rata-rata biaya obat bermerek dagang dengan rata-rata biaya padanan
generiknya dan selisih ini merupakan efisiensi biaya yang diproyeksikan.
Efisiensi biaya ini diubah menjadi bentuk persentase dengan persamaan:
Efisiensi biaya tiap resep (%) = %100×BA
Keterangan:
A : Efisiensi biaya tiap resep (Rupiah)
B : Rata-rata biaya obat bermerek dagang (Rupiah)
b. Data kualitatif
Dikumpulkan dengan melakukan wawancara mendalam. Wawancara
dilakukan terhadap beberapa responden yaitu dokter, apoteker, dan pasien yang
direkam dengan tape recorder. Sebelum tahap wawancara dimulai, terlebih
dahulu dibuat daftar pertanyaan yang mengacu pada hasil yang ingin dicapai.
Tujuan wawancara mendalam ialah mengumpulkan informasi yang kompleks,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
sebagian besar berisi pendapat, sikap dan pengalaman pribadi. Dilihat dari segi
teknik pelaksanaan, wawancara mendalam hanya berbeda derajat kedalamannya
dibandingkan dengan wawancara semi-terstruktur (Subagyo dan Basuki, 2006).
Keuntungan wawancara mendalam:
1) mengungkap wawasan atau gagasan yang tidak terduga
2) membangun kepercayaan antara responden dan pewawancara
3) tidak mengganggu responden dibanding kuesioner
4) berguna bila bertemu dengan responden yang buta huruf
(INRUD, 2007)
Jumlah responden yang diwawancarai adalah satu apoteker, tiga pasien,
dan dua dokter.
3. Pengolahan data
a. Data kuantitatif
Langkah awal adalah mengganti obat bermerek dagang di tiap resep
dengan obat generiknya dan dicari harga total. Untuk resep yang memiliki obat
generik atau obat bermerek dagang yang tidak memiliki padanan generik, obat-
obat tersebut tetap masuk dalam penolahan data meskipun biayanya tidak berubah.
Langkah berikut adalah menghitung rata-rata dari kedua harga total, yaitu biaya
per lembar resep obat bermerek dagang dan padanan generiknya, dan menghitung
selisihnya sehingga didapat biaya yang dapat dihemat pasien. Sebelum langkah
analisis statistik dilakukan, ditentukan terlebih dahulu jenis distribusi dari data.
Distribusi data ditentukan dengan 2 macam jenis data yakni data yang belum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
dikonversi ke bentuk logaritmik dan data yang telah dikonversi ke bentuk
logaritmiknya. Bila jenis distribusi data normal akan dilanjutkan dengan analisis
statistik paired trial t-test. Sebaliknya bila jenis distribusi data tidak normal maka
data selanjutnya dianalisis dengan menggunakan uji 2 sampel independen non
parametrik Mann-Whitney. Kedua uji ini dilakukan untuk mengetahui kedua
komponen biaya tersebut berbeda signifikan atau tidak. Pengolahan data juga akan
dilakukan terhadap tiap poliklinik menggunakan metode statistik deskriptif yang
digambarkan dalam bentuk mean, modus, dan persentase dan juga dilakukan
analisis statistik untuk masing-masing poliklinik.
b. Data kualitatif
Pengolahan data kualitatif dengan menarik kesimpulan dari jawaban
atas tiap-tiap pertanyaan yang diajukan kepada dokter yang berpraktek, apoteker,
dan pasien yang membeli obat di rumah sakit penelitian.
F. Kelemahan Penelitian
Di dalam penelitian tidak dilakukan suatu tahap yang disebut tahap orientasi
pengambilan data. Tahap ini yaitu langkah di mana sampel dipilah berdasarkan resep
yang memiliki obat bermerek dagang berpadanan generik yang tersedia di Rumah Sakit
Panti Rapih.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
G. Analisis Hasil
Data kuantitatif dianalisis menggunakan program SPSS 13.0 untuk menentukan
perbedaan antara rata-rata biaya per lembar resep obat bermerek dagang dan rata-rata
biaya per lembar resep obat generik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Rata-rata Biaya Obat Bermerek Dagang dan Padanan Generiknya
Rata-rata biaya yang ditampilkan merupakan rata-rata biaya dari seluruh resep
yang memenuhi kriteria di Rumah Sakit Panti Rapih bagian rawat jalan yang
berjumlah 412 dengan jumlah R/ 1241. Jika pasien menggunakan obat bermerek
dagang maka rata-rata biaya yang dikeluarkan tiap lembar resep lebih besar
dibandingkan dengan menggunakan obat generik.
Tabel IV Gambaran Biaya Total dan Rata-Rata Biaya Tiap Lembar Resep Obat Bermerek Dagang dan Padanan Generik
Jenis Obat Jumlah resep
(lembar) Jumlah R/
Biaya total (Rupiah)
Rata-rata biaya
(Rupiah)
Merek Dagang 412 1241
19.202.661,57 46.608,402
Padanan Generik 412 1241 4.114.175,115 9.985,862
B. Signifikansi Perbedaan Rata-rata Biaya Obat Bermerek Dagang Terhadap
Padanan Generiknya
1. Seluruh poliklinik
Perbedaan yang signifikan dari rata-rata biaya obat bermerek dagang dengan
rata-rata biaya generik diukur dengan menggunakan analisis statistik. Untuk
menganalisis pada instrumen analisis (Program SPSS 13.0) digunakan hipotesis nol
(H0) yaitu rata-rata biaya obat bermerek dagang dan rata-rata biaya obat generik tidak
39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
berbeda, sedangkan hipotesis alternatif (Hi) nya rata-rata biaya obat bermerek dagang
berbeda dengan rata-rata biaya obat generik. Sebelum dianalisis terlebih dahulu
dilihat distribusi normal dari data dan ternyata tidak mengikuti distribusi normal yang
terlihat pada tabel V hasil uji di bawah ini:
Tabel V Jenis Distribusi dari Rata-Rata Biaya Peresepan Obat Bermerek Dagang dan Obat Generik Tiap Lembar
Tests of Normality
.263 412 .000 .597 412 .000
.196 412 .000 .723 412 .000
jenis obatgenerikbermerek dagang
biaya peresepanStatistic df Sig. Statistic df Sig.
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Lilliefors Significance Correctiona.
Nilai signifikansi yang digunakan dalam uji ini adalah 0,05. Maka di dalam
kolom Kolgomorov-Smirnov, nilai signifikansi yang didapat dari uji, bernilai 0
sehingga lebih kecil dari 0,05. Nilai 0 yang lebih kecil dari 0,05 menunjukkan bahwa
distribusi data tidak normal. Demikian pula bila nilai biaya peresepan diubah ke nilai
logaritmik, di mana hasil signifikansinya tetap di bawah nilai 0,05 pada kolom
Kolmogorov-Smirnov. Pengubahan nilai biaya ke bentuk logaritmik ditujukan untuk
memastikan jenis distribusi dari data. Berikut tabel ujinya:
Tabel VI Jenis Distribusi dari Rata-Rata Biaya Peresepan Obat Bermerek Dagang dan Obat Generik Tiap Lembar yang Diubah Menjadi Nilai Logaritmik
Tests of Normality
.046 412 .036 .995 412 .176
.066 412 .000 .980 412 .000
jenis obatgenerikbermerek dagang
biaya peresepanStatistic df Sig. Statistic df Sig.
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Lilliefors Significance Correctiona.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Karena distribusi data tidak normal, pengujian hipotesis menggunakan uji
statistik non parametrik untuk 2 sampel independen yaitu uji Mann-Whitney. Berikut
tampilan hasil uji:
Tabel VII Uji Statistik Non Parametrik Mann-Whitney Biaya Peresepan Obat Bermerek Dagang dan Obat Generik
Test Statisticsa
27577.500112655.500
-16.772.000
biayaperesepan
Mann-Whitney UWilcoxon WZAsymp. Sig. (2-tailed)
Grouping Variable: jenis obata.
Signifikansi yang digunakan di dalam uji ini juga 0,05. Penentuan
kesimpulan ditentukan oleh nilai signifikansi yang didapatkan. H0 diterima jika nilai
signifikansinya lebih dari 0,05 dan jika nilai signifikansinya kurang dari 0,05, maka
H0 ditolak. Dari hasil uji di atas, nilai signifikansinya 0 sehingga kurang dari 0,05,
maka kesimpulan yang diperoleh adalah H0 ditolak, yang artinya rata-rata biaya obat
bermerek dagang berbeda dengan rata-rata biaya obat generik.
2. Masing-masing poliklinik
Seperti halnya uji penentuan perbedaan dari biaya total obat generik dan
obat bermerek dagang untuk resep secara keseluruhan, dalam penentuan perbedaan
biaya obat generik dengan biaya obat bermerek dagang dilakukan dengan langkah
yang sama yaitu pengujian distribusi normal dan pengujian statistiknya serta
kriteria penarikan kesimpulan yang sama pula. Dari hasil uji distribusi normal
untuk tiap poliklinik diperoleh bahwa pada resep poliklinik paru, THT, dan saraf
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
memiliki distribusi data yang normal (nilai signifikansi > 0,05) dan resep
poliklinik lainnya berdistribusi data tidak normal, kecuali pada poliklinik jiwa
yang tidak dapat terdeskripsi distribusinya karena jumlah data yang sedikit. Pada
jenis data yang distribusinya normal dilakukan uji statistik paired trial t-test
sedangkan yang distribusinya tidak normal dilakukan uji statistik non parametrik 2
sampel independen Mann-Whitney
Hampir semua hasil yang ada menunjukkan nilai signifikansi di bawah
0,05, yang berarti hipotesis nol ditolak, kecuali uji statiistik untuk poliklinik kulit
yang nilai signifikansinya di atas 0,05. Dengan kata lain rata-rata biaya obat
bermerek dagang berbeda dengan rata-rata biaya obat generik untuk tiap poliklinik
kecuali poliklinik jiwa yang tidak dapat diuji serta hasil yang sebaliknya pada
poliklinik kulit. Tabel hasil uji untuk tiap poliklinik dapat dilihat pada lampiran
C. Efisiensi Biaya
1. Efisiensi biaya seluruh poliklinik
Rata-rata efisiensi biaya tiap lembar resep didapat dengan cara
mengurangi rata-rata biaya obat bermerek dagang tiap lembar dengan rata-rata
biaya obat padanan generik tiap lembar. Dari hasil perhitungan, didapatkan rata-
rata efisiensi biaya tiap lembar resep sebesar Rp. 36.857, 892 atau sekitar 78,57%.
2. Efisiensi biaya masing-masing poliklinik
Dari tabel VIII di bawah dapat dilihat bahwa poliklinik umum memiliki
jumlah resep yang paling banyak yaitu 175 lembar, namun dari rata-rata biaya obat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
generik dan rata-rata biaya obat bermerek dagang nilai poliklinik umum lebih kecil
dibandingkan dengan poliklinik penyakit dalam yang jumlah resepnya merupakan
urutan kedua terbesar. Rata-rata biaya obat bermerek dagang pada poliklinik
penyakit dalam merupakan yang terbesar dan paling membebani pasien dalam hal
penebusan resep dibandingkan poliklinik lainnya yaitu Rp 8.201.628. Bila diganti
dengan padanan generiknya biaya yang dikeluarkan oleh pasien adalah Rp
1.579.033
Tabel VIII Gambaran Biaya Total Resep Obat Bermerek Dagang dan Padanan Generik Pada Resep Tiap Poliklinik
Poliklinik Jumlah resep
n= 412
Biaya total obat bermerek
dagang (Rupiah)
Biaya total padanan generik
(Rupiah) Umum 175 4.197.672 977.682,1
Penyakit dalam 112 8.201.628 1.579.033Bedah 43 2.022.176 372.293,3Gigi 37 2.028.903 432.686,2Saraf 15 1.381.349 423.984,3Anak 10 319.474 64.289,89Paru 5 277.923.3 44.670,48THT 6 395.685.2 117.353,005
Kebidanan 4 215.015.8 56.989,8Kulit dan kelamin 3 93.362.5 25.888,5
Jiwa 2 63.474 19.304,54
Dari data tabel IX di bawah, efisiensi biaya tiap lembar resep yang terjadi
berkisar antara 69,31-83,93%. Terlihat dari tabel bahwa pada poliklinik paru
menunjukkan persentase paling besar yaitu 83,93% sedangkan resep yang paling
kecil mengalami efisiensi biaya yaitu resep di poliklinik saraf sebesar 69,31%.
Namun resep-resep poliklinik saraf ini memiliki rata-rata selisih yang cukup besar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
yaitu Rp 63.824,30. Jika penggantian obat bemerek dagang menjadi obat generik
diaplikasikan, tentunya akan mengurangi beban biaya pasien hingga tiga
perempatnya.
Tabel IX Perbandingan Rata-Rata Biaya Per Lembar Resep Obat Bermerek Dagang dan Padanan Generik Serta Rata-Rata Efisiensi Biaya Pada Resep Tiap Poliklinik
Poliklinik
Rata-rata biaya obat bermerek dagang
(Rupiah)
Rata-rata biaya
padanan generik
(Rupiah)
Rata-rata selisih
(Rupiah)
Efisiensi biaya tiap
lembar resep (%)
Umum 23.986,70 5.586,76 18.399,94 76,71Penyakit dalam 73.228,80 14.098,50 59.130,30 80,75Bedah 47.027,30 8.657,98 38.369,32 81,59Gigi 54.835,20 11.694,20 43.141 78,67Saraf 92.089,90 28.265,60 63.824,30 69,31Anak 31.947,40 6.428,99 25.518,41 79,88Paru 46.320,60 7.445,08 38.875,52 83,93THT 79.137 23.470,60 55.664,40 70,34Kebidanan 53.754 14.247,50 39.506,50 73,49Kulit dan kelamin 31.120,80 8.629,50 22.491,30 72,27Jiwa 34.737,20 9.652,28 25.084,92 72,21
D. Pendapat Responden tentang Penggantian Obat Bermerek ke Padanan
Generiknya
Berdasarkan Kepmenkes RI No. 1457/MENKES/SK/X/2003 pasal 2 ayat 2
yang menargetkan agar penulisan resep obat generik sebesar 90%. Hal ini masih
belum dapat tercapai bila dilihat dari kultur penggunaan obat generik di rumah sakit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
ini. Ini terjadi setelah dikonfirmasi melalui wawancara dengan dokter-dokter,
apoteker dan secara tidak langsung pasien serta data rekapitulasi yang diperoleh
untuk penggunaan obat generik di sana. Dari dua dokter yang menjadi responden,
dokter pertama menyatakan ia meresepkan obat generik 50% dari keseluruhan resep
yang biasa ia tulis sedangkan dokter kedua hanya meresepkan 30% obat generik dari
keseluruhan resep yang dia tulis. Hal tersebut dibenarkan oleh apoteker bahwa
dokter di rumah sakit ini memiliki kultur peresepan branded atau obat bermerek
dagang Kemudian mengenai perbandingan penggunaan obat bermerek dagang dan
obat generik dapat dilihat dari data rekapitulasi rumah sakit ini di mana
perbandingannya 3 banding 1.
Pernyataan apoteker mengenai ketersediaan obat generik yang kontinuitas
produksinya tidak terjamin maka secara rasional pihak rumah sakit akan lebih banyak
menyediakan obat bermerek dagang yang lebih terjamin kontinuitasnya. Kontinuitas
dari obat generik akan terkait dengan kebijakan pemerintah untuk mendukung hal
tersebut dan apoteker berpendapat bahwa kebijakan pemerintah mempengaruhi
kontinuitas produksi obat generik oleh pabrik. Kebijakan pemerintah ini telah diatur
melalui Peraturan Pemerintah RI No. 72 tahun 1998 tentang Pengamanan Sediaan
Farmasi dan Alat Kesehatan di mana pada bab XII pasal 61 ayat 2(c) tertulis bahwa
pemerintah menjamin ketersediaan sediaan farmasi yang berupa obat generik pada
sarana kesehatan dalam rangka pelayanan kesehatan.
Berdasarkan UU RI No. 8 tahun 1999 pasal 4(b) tentang perlindungan
konsumen, konsumen berhak untuk memilih barang dan/atau jasa. Namun ketiga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
pasien menyatakan bahwa mereka tidak pernah mencoba mengganti obat yang
mereka anggap mahal di dalam resep. Hal ini mungkin dipengaruhi oleh pengetahuan
pasien yang masih rendah dan kepercayaan pasien yang tinggi terhadap tenaga medik
terutama dokter. Dari ketiga pasien yang diwawancarai, seluruhnya menyatakan
menuruti saja resep yang telah ditulis dokter dan dari tingkat pengetahuan mengenai
obat bermerek dagang dan obat generik 3 pasien yang diwawancarai, tidak satupun
benar-benar mengerti tentang keduanya bahkan 1 di antaranya tidak mengerti sama
sekali apa itu obat bermerek dagang dan obat generik. Dua pasien lainnya
mengatakan bahwa obat generik adalah obat yang murah. Padahal jika mereka
mengerti tentang obat bermerek dagang dan obat generik maka apoteker dapat
membantu untuk menggantikan obat yang dirasa mahal dengan obat yang lebih
murah namun ekivalen terapetik yaitu obat generik. Dari pernyataan apoteker yang
akan menawarkan penggantian ke obat generik bila pasien bereaksi terlebih dahulu,
mengindikasikan bahwa pasien harus proaktif untuk mencoba mengganti obat yang
mereka rasa tidak terjangkau. Setelah dikonfirmasi ke dokter lagi, seluruh dokter
menyatakan beberapa pasien pernah meminta obat generik tetapi tidak dapat
disebutkan jumlah pasien yang melakukan itu. Hal ini memeperjelas bahwa tidak
banyak pasien yang mencoba mengganti obat di dalam resep yang ditulis dokter.
Mengenai pandangan dokter dan apoteker terkait dengan kualitas obat
generik dibandingkan obat bermerek dagang. Semua responden dokter mengatakan
bahwa obat generik sama saja dari segi kualitas. Dokter pertama menyatakan dia telah
membuktikannya lewat penggunaan antibiotikanya sedangkan dokter kedua lebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
sering menggunakannya untuk penyakit yang ringan semisalnya flu. Selain itu
pandangan apoteker serupa dengan pandangan dokter di mana seringkali menjelaskan
ke pasien mengenai obat generik yang sama kualitasnya tetapi berbeda produsennya.
Selain itu terkait dengan penggantian obat bermerek dagang dengan
padanannya, kedua responden dokter menyatakan tidak keberatan bila resepnya
diganti dengan obat generik. Penggantian ini telah diatur melalui PP. No. 72 tahun
1998 tentang Pengamanan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan pasal 61 ayat 3, di
mana pasal tersebut berisi penggantian obat berdasarkan resep dokter dengan
padanannya berupa obat generik dapat dilakukan berdasarkan persetujuan dari dokter
yang mengeluarkan resep. Apoteker berpandangan bahwa lewat penggantian obat
bermerek dagang ke padanan generiknya akan dapat lebih mengenalkan profesi
apoteker pada masyarakat dengan menekan pengeluaran mereka untuk biaya obat,
namun yang menjadi hambatan apoteker untuk melakukan hal tersebut yaitu
kontinuitas produksi obat generik yang tidak terjamin dari produsen obat dan hal ini
terkait dengan kebijakan pemerintah dalam menjamin ketersediaan obat generik
berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No. 72 tahun 1998 tentang Pengamanan
Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan di mana pada bab XII pasal 61 ayat 2(c), yang
masih dianggap kurang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Rata-rata biaya obat bermerek dagang dalam tiap lembar resep selama
periode November 2006 adalah sebesar Rp 46.608,40 dan Rata-rata biaya
padanan generiknya sebesar Rp 9.985,86.
2. a. Efisiensi biaya seluruh poliklinik sebesar 78,58%.
b. Efisiensi biaya untuk poliklinik umum; penyakit dalam; bedah; gigi;
saraf; anak; paru; THT; kebidanan; kulit dan kelamin; jiwa berturut-turut
adalah 76,71%; 80,75%; 81,59%; 78,67%; 69,31%; 79,88%; 83,93%;
70,34%; 73,49%; 72,27%; 72,21%
3. a. Rata-rata biaya per lembar resep obat bermerek dagang berbeda secara
signifikan dengan rata-rata biaya obat generiknya untuk keseluruhan
poliklinik.
b. Rata-rata biaya per lembar resep obat bermerek dagang yang berbeda
secara signifikan dengan rata-rata biaya obat generiknya untuk masing-
masing poliklinik antara lain yaitu poliklinik umum; penyakit dalam;
bedah; saraf; anak; gigi; paru; THT; kebidanan; kulit dan kelamin,
sedangkan yang tidak berbeda signifikan yaitu poliklinik kulit.
4. Responden dokter di rumah sakit yang diteliti tidak keberatan bila obat
bermerek dagang dalam resep diganti dengan padanan generiknya.
Responden pasien yang diwawancarai hanya mematuhi resep yang telah
48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
dokter tulis dan responden apoteker di rumah sakit yang diteliti menyetujui
penggantian tersebut sebagai salah satu cara untuk mengenalkan profesi
apoteker kepada masyarakat.
B. Saran
1. Penelitian ini dapat dilakukan dengan metode yang berbeda misalnya
dengan menggunakan instrumen kuesioner.
2. Penelitian serupa dapat dilakukan di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta
pada bagian rawat inap.
3. Penelitian serupa dapat dilakukan di rumah sakit lainnya terutama di Rumah
Sakit Pemerintah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
DAFTAR PUSTAKA Anonim, 1985, Metode Penelitian Survai, PT. Repro Golden Victory, Jakarta,
119-120 Anonim, 1993, ASHP Statement on Pharmaceutical Care, http://www.ashp.com Diakses tanggal 30 Oktober 2006
Anonim, 1997, Managing Drug Supply, 422, Kumarian Press, Connecticut
Anonim, 2002, Generic Drugs, www.medicalletter.org Diakses tanggal 29 Oktober 2006
Anonim, 2003, Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan Di Kabupaten/Kota, http://bankdata.depkes.go.id/dbasespm/SKSPM.pdf Diakses tanggal 29 April 2007 Anonim, 2004, Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1027/MENKES/SK/IX/2004 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek, Depkes RI, Jakarta
Anonim, 2005a, Industri Farmasi: Membabat Harga Obat,
http://www.wartaekonomi.com Diakses tanggal 26 Oktober 2006 Anonim, 2005b, Pasar Farmasi dan Sistem Penetapan Harga Obat, http://www.litbang.depkes.go.id/update/farmasi.pdf Diakses tanggal 26 April 2007
Anonim, 2006a, Ekonomi Indonesia Tumbuh 4,97%, www.pikiran-rakyat.com Diakses tanggal 6 Mei 2007
Anonim, 2006b, Save Money on Your Prescriptions, http://www.excellus.com/brand_name_vs_generic.shtml.htm Diakses tanggal 30 Oktober 2006
Anonim, 1995, Generic Substitution for Commonly Prescribed Drugs, http://www.pharmacist’sletter.com Diakses tanggal 20 Agustus 2007
Depkes RI, 1984, Sistem Pelayanan Instalasi Farmasi Rumah Sakit, Direktorat Rumah Sakit Khusus dan Swasta, Direktorat Jendral Pelayanan Medik, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta
Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan, 1996, Kumpulan Peraturan Perundang-undangan Bidang Obat, 3, 39, 173, Departemen Kesehatan RI, Jakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Dinkes Propinsi DIY, 2006, Profil Kesehatan Propinsi D.I. Yogyakarta Tahun 2006, 55, 104, Dinas Kesehatan Propinsi D.I.Y., Yogyakarta
Hartini, Y.S. dan Sulasmono, 2006a, Apotek: Ulasan Beserta Naskah Peraturan Perundang-undangan Terkait Apotek, 2, 4-6, 15-16, 52, 70, 110, 293, 303, 307-308, 387, 410, 507, 526, Penerbit Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta
Hastuti, S.W., 2000, Dampak Krisis Ekonomi terhadap Penggunaan Obat Antibiotik Generik pada Beberapa Apotek di Wilayah Kotamadya Yogyakarta, Skripsi, Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta
ISFI, 2004, Standar Kompetensi Farmasis Indonesia, 111-125, Badan Pimpinan Pusat Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia, Jakarta
INRUD, Training Course Material on Promoting Rational Use of Drugs, http://dcc2.bumc.bu.edu/prdu/Word_Powerpoint_Files_TOC.htm Diakses tanggal 29 April 2007
Kustoyo, R., 2000, Kajian Kritis atas UU Perlindungan Konsumen Terhadap Pelaku Usaha di Bidang Farmasi, 70-72, Koperasi Farmasi Jaya, Jakarta
Makoid, M. C., 1996, Basic Pharmacokinetic, http://kiwi.creighton.edu/pkinbook diakses tanggal 20 Agustus 2007
Singarimbun, M. dan Sofian, E., Metode Penelitian Survai, 106, Lembaga Penelitian, Pendidikan, dan Penerangan Ekonomi dan Sosial, Jakarta
Subagyo dan Basuki, 2006, Metode Penelitian, 170, Wedatama Widya Sastra, Jakarta
WHO, 1997, The Role of the Pharmacist In the Health Care System, www.who.int Diakses tanggal 20 Oktober 2007
WHO, 2006a, Disability: prevention and rehabilitation in the context of The right to the enjoyment of the highest attainable Standard of health and other related rights, www.who.org Diakses tanggal 5 Juni 2007
WHO, 2006b, Generic Drugs, www.who.int Diakses tanggal 30 Oktober 2006.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Lampiran 1. Jumlah sampel tiap poliklinik yang memenuhi kriteria dan yang tidak memenuhi kriteria
Poliklinik Jumlah populasi n=7192
Jumlah sampel yang diambil
(lembar) N= 719
Umum 2422 242
Penyakit dalam 2038 204
Bedah 1117 112
Gigi 448 45
Saraf 426 43
Kebidanan 327 24
Anak 142 17
Paru 165 15
THT 47 5
Kulit dan Kelamin 29 3
Jiwa 17 2
Mata 14 2
Lampiran 2. Jumlah sampel tiap poliklinik yang memenuhi kriteria
Poliklinik Jumlah sampel yang diambil (lembar)
n= 412 Umum 175
Penyakit dalam 112
Tabel lanjutan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Bedah 43
Gigi 37
Saraf 15
Anak 10
Paru 6
THT 5
Kebidanan 4
Kulit dan Kelamin 3
Jiwa 2
Mata 0
Lampiran 3. Data peresepan obat bermerek dagang dan padanan generiknya secara
umum di RSU Panti Rapih Yogyakarta periode November 2006
No. Biaya Obat
Merek Dagang
Biaya Padanan Generik
total Biaya resep
efisiensi biaya
Total R/
1 192500 38500 305937.5 154000 42 43312.5 6723.3 68519.19 23519.19 33 8800 1251 54700.18 7549 64 23375 4144.25 40237.5 19230.75 35 26125 21325 53052.1 4800 26 10312.5 1251 76737 9061.5 47 162937.5 90750 2411977.2 72187.5 58 15468.75 1876.5 55859.4 13592.25 29 7500 1251 45312.5 6249 210 7500 1251 39675 6249 211 72187.5 63975 116463.25 8212.5 312 93740.7 47437.5 195985.5 46303.2 213 85181.25 9012.81 108570 76168.44 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Tabel lanjutan 14 64075.1 9532.3 136482.6 54542.8 515 84844.4 15805.8 84844.4 69038.6 216 37125 4840.8 69437.52 32284.2 217 6875 622.8 22277.8 6252.2 318 13125 6051 44175 7074 419 10500 4840.8 25272.97 5659.2 320 15812.5 4500.38 15812.5 11312.12 121 96250 41250 96250 55000 122 51046.95 6051 51046.95 44995.95 123 6957.5 1587.5 221460.36 5390 124 24062.5 4115.38 110343.75 19947.12 525 66962.5 34375 192610 32587.5 226 1031.3 333.9 35292.05 697.4 427 4772.48 1640 19072.48 3132.48 228 129937.5 38500 184862.5 91437.5 429 68475 9313.2 176840.1 59161.8 330 65440.9 5500 217507.66 59940.9 231 52937.4 15000.15 136893.5 37937.25 232 37125 4840.8 50283.72 32284.2 233 58785.45 1717.2 100447.95 57068.25 434 1189.4 326.95 67498.8 862.45 835 11250 1876.5 23216.7 9373.5 236 49567.4 14093.75 104490.8 35473.65 337 5965.6 2050 5965.6 3915.6 138 66000 7031.85 66000 58968.15 239 57263.28 13158 159854.76 44105.28 240 26491.25 6401.2 84429.63 20090.05 841 67881 4962.2 283747.8 62914.8 542 46406.25 12375 170066.95 34031.25 343 26161.85 12581.25 129287.83 13581.6 244 106395.6 7701 156894.4 92694.6 345 6875 622.8 71560.4 6252.2 346 44880 5637.6 116904.7 39242.4 247 44000 8093.9 55687.5 35096.1 348 9375 2574 9375 6801 149 9900 2968.63 82087.5 6931.37 350 19595.15 572.4 208643.55 15022.75 551 216178.65 26062.2 284176.65 26061.2 452 13612.5 2059.2 35062.56 11553.3 253 37812.5 1950 37812.5 35862.5 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Tabel Lanjutan 54 48775.4 16376.25 48775.4 32399.15 355 46750 22687.5 61019.06 24062.5 256 6187.5 750.6 73990.1 5436.9 457 44625 6900 44625 37725 258 309.39 100.17 19957.41 209.22 559 9900 2968.63 25702.88 6931.37 360 23375 4144.25 40237.5 19230.75 361 26125 21325 53052.1 4800 262 7218.75 1910.8 27816.25 5307.95 563 10312.5 1251 76737 9061.5 464 62390.75 7767 62390.75 54623.75 265 10500 4840.8 26340 5699.2 366 62390.75 7767 62390.75 54623.75 267 9375 2574 49765.65 6801 268 50737.8 5499.6 154168.5 45238.2 569 10312.5 1251 18562.5 9061.5 270 67320 8456.4 74968.5 58863.6 371 11757.09 343.44 39547.59 11413.65 372 38175.52 8772 60975.52 29403.52 273 9375 2574 30435.75 6801 274 96250 28500 137500 67750 275 49816.25 6094.25 49816.25 43722 276 90431.04 19545.6 244283.48 70885.44 577 3568.2 980.85 8789.4 2587.35 478 10725 1230 10725 9045 179 65440.9 5500 124696.6 59940.9 380 70583.2 20000.2 70583.2 50583 181 131161.35 15951 261250.15 115210.35 382 23581.25 11027.45 80301.43 12553.8 783 68062.5 8250 77892.5 59812.5 384 11756.25 588.51 172116.96 11167.74 485 34031.25 3656.25 91865.45 30375 586 144375 61875 192342.51 82500 787 117570.9 3434.4 179445.3 114136.56 388 52107 10951.5 104839.35 41155.5 589 17875 2050 67753.15 15825 390 1546.95 500.85 69317.75 1046.1 491 15675 12795 15675 2880 192 26441.25 1950 126816.25 24491.25 293 11250 1876.5 82437.5 9373.5 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Tabel lanjutan 94 37125 4840 48090.6 27444.2 295 2378.8 653.9 67773.8 1724.9 596 11551.5 11551.5 208343.4 139041.9 297 951.52 261.56 2565.12 689.96 298 90750 60500 137758.5 30250 299 20418.78 2420.4 38247.96 17998.38 3100 143694.04 72357.62 210858.92 71336.4 5101 58785.45 1717.2 187134.8 57068.25 4102 37125 4840.8 37125 32284.2 1103 2378.8 653.9 20508.2 1724.9 3104 26125 21325 43862.5 4800 2105 34718.75 8047.8 50531.25 26670.95 3106 41250 6600 86724.18 34650 3107 13200 1876.5 13200 11323.5 1108 48125 21325 48125 26800 1109 60266.25 30937.5 105098.75 29328.75 4110 72187.5 31987.5 112578.15 40200 2111 13062.5 653.9 52016.25 12408.6 3112 15468.75 1876.5 82156.25 13592.25 3113 17545.08 400.68 24286.83 17144.4 3114 65793.9 8428.35 65793.9 57365.55 3115 107869.2 12099.4 375505.8 95769.8 4116 19595.15 572.4 71157.65 19022.75 3117 21931.35 500.85 31212.6 21430.5 3118 951.52 261.56 30977.13 689.96 5119 28631.64 6579 130513.64 22052.64 4120 5878.2 1876.5 18356.3 4001.7 2121 101062.5 3656.25 268644.2 97406.25 3122 25208.4 6322.5 31958.4 18885.9 2123 52677.6 21325 79098.3 31352.6 2124 5965.6 2050 22332.3 3915.6 3125 2140.92 588.51 69545.72 1552.41 6126 10560 1501.2 36932.5 9058.8 3127 6250 1716 12301 4534 2128 78705 9174.9 105632.1 69530.1 3129 15468.75 1876.5 121021.8 13592.25 3130 62419.5 19258.3 87169.5 43161.3 4131 25368.9 2749.8 234289.34 22619.1 4132 191812.6 52751.5 191812.5 139061 3133 6806.28 1389.36 9371.84 5416.92 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Tabel lanjutan 134 6125 2823.8 21646.79 3301.2 4135 72187.5 31987.5 72187.5 40200 1136 37125 4840.8 69437.52 32284.2 2137 30937.5 8250 54187.65 22687.5 3138 8250 2574 12333.75 5676 2139 36903.1 10300 41118.88 26603.1 3140 33275 4144.25 91025 29130.75 2141 68062.5 7312.5 90750 60750 2142 51046.95 6051 51046.95 44995.95 1143 20945.84 1015.78 88098.92 19930.06 5144 146626.8 64126.8 192342.51 82500 7145 117570.9 3434.4 179445.3 114136.56 3146 52107 10951.5 104839.35 41155.5 5147 17875 2050 67753.15 15825 3148 16272.32 1372.8 65314 14899.52 3149 120656.25 21051.15 133031.25 99605.1 3150 15675 12795 23743 2880 2151 6788.1 496.62 149164.03 6291.48 6152 31352.24 915.84 179668.4 30436.4 5153 39187.5 31987.5 67546.95 7200 2154 238208.45 112075 238208.45 126133.45 2155 174900 19125 459868.65 155775 3156 38944.14 7830 38944.14 31114.14 2157 178750 8850 178750 169900 1158 52937.4 15000.15 52937.4 37937.25 1159 18894.72 782.52 74628.08 18112.04 4160 6051 1716 12301 4534 2161 7040 1000.8 30913.36 6039.2 3162 25208.4 16322.5 30174.6 18885.9 2163 84844.4 15805.8 84844.4 69038.6 2164 8800 1251 8800 7549 1165 16500 980.85 39175.25 15519.15 4166 12320 1751.4 63011.72 10568.6 3167 44000 8903.9 79750 35096.1 3168 12442.4 4193.75 82220.96 78027.21 3169 38053.25 9625.6 74810.3 28427.65 5170 3918.8 1251 37885.16 2667.8 5171 14746.94 3010.8 15574 11736.14 2172 10312.5 1251 123750 9061.5 2173 36638.25 9075 131488.25 27553.25 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Tabel lanjutan 174 51046.95 6051 77034.45 44995.95 2175 65440.9 5500 133324.75 59940.9 3176 52500 23514.4 112083.26 28985.6 4177 131175 14343.75 131175 116831.25 1178 37125 4840.8 101681.33 32284.2 1179 7838.06 228.96 16775.56 7609.1 2180 12215.6 3766 21835.1 8449.6 3181 6250 1716 13828.75 4534 3182 11343.75 2199.75 102218.6 9144 4183 9375 2574 62312.5 6801 3184 2854.56 784.68 54554.56 9609.88 4185 151642.9 27500 172365.54 124142.9 3186 117570.9 3434.4 315570.9 114136.5 3187 16617.9 849.6 70316.35 15768.3 4188 12375 1273.1 92921.25 11101.9 5189 48735.52 10273.2 54248.02 38462.32 3190 10312.5 1251 10312.5 9061.5 1191 194910.45 18217.2 354379.2 176693.25 4192 64418 2285.53 91230.5 62132.47 3193 118786.35 18368.4 118786.35 108667.95 2194 15468.75 1867.5 15468.75 13592 1195 4431.44 226.4 14223.44 4204.6 2196 25368.9 2748 411531.9 22620 3197 13125 6051 61961.55 7074 3198 214049.75 37219.9 214049.75 176829.35 4199 51397 6342 51397 45055.5 2200 33316.3 8903.9 76050 24412.4 5201 99000 20000.2 190960.1 78999.8 3202 97785.4 41625.1 97785.4 56160.3 2203 24750 3227.2 37972.6 21522.8 5204 35062.5 4656.6 389996.4 30405.9 4205 61600 8800.8 86405 57647.52 4206 7500 2059.2 66669.08 5440.8 3207 75821.46 13750 131575.27 62071.45 3208 58785.45 1717.2 480800.4 57068.25 6209 20079.12 1540.2 70266.66 18538.92 3210 247275 42075 264028.38 205200 3211 10312.5 1251 31762.5 9061.5 2212 26248.75 3570.06 274433.05 22678.69 7213 53570 27500 53570 26070 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Tabel lanjutan 214 156863.42 9816.45 259084.7 147046.97 4215 515.65 166.95 32642.55 348.7 3216 16500 6283.63 18145 10216.37 4217 69437.5 40912.5 69437.5 28525 2218 33275 3315 51837.5 29960 2219 6187.5 750.6 6187.5 5436.9 1220 13750 2968.63 13750 10781.37 1221 6043.75 836 58547.87 5207.75 6222 12069.75 1217.85 171912.15 10815.9 3223 7218.8 1084.5 9248.3 6134.3 3224 23414.28 5500 27126.78 17914.28 2225 99000 20000.2 120037.5 78999.8 2226 9375 2574 45943.2 6801 2227 16500 980.85 43637.4 15519.15 4228 13200 1876.5 53006.25 11323.5 3229 4757.6 1307.8 12351 3449.8 6230 15468.75 1876.5 54473.65 13592.25 3231 13200 784.68 64818.3 12415.32 4232 16500 980.85 31487.5 15519.15 3233 106150.03 19250 144310.03 86900.03 2234 144375 61875 192342.51 82500 7235 52107 18324 104839.35 33783 5236 117570.9 3434.4 179445.3 114136.5 3237 17875 2050 67753.15 15825 3238 3500 622.8 39566.3 2877.2 3239 71579.1 16447.5 105266.6 55131.6 2240 8750 4034 13406.9 4716 2241 47719.4 10965 90756.9 36754.4 2242 31352.24 915.84 45652.24 30436.4 2243 29225.03 8445.25 29225.03 6338.08 2244 122375 14040.5 150123.31 108334.5 4245 15468.75 1876.5 60469.75 13592.25 3246 18150.08 2745.6 88892.76 15404.48 3247 15468.75 1876.5 52066.9 14534.55 3248 15503.8 6704.9 86928.25 8798.9 5249 393024.09 65400.06 415711.59 327624.03 5250 86142.95 15001 108821.45 71132.95 3251 9375 2574 45943.2 6801 2252 59606.25 7927.5 99996.9 78834 3253 34375 3030.85 40562.5 31344.15 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Tabel lanjutan 254 26125 21325 52151 4800 2255 24468.75 8938.875 51281.75 15529.875 3256 20418.9 849.6 46867.8 19569.3 2257 66962.5 34375 150040 32587.5 2258 51046.95 6051 62390.75 44995.95 2259 15468.75 1876.5 213468.75 13592.25 2260 34375 8250 175312.5 26125 2261 9375 2574 44437.5 6801 3262 49500 10000.1 103125 39499.9 2263 24878.8 9278.9 74035.1 15599.9 5264 34709.5 11800 34709.5 22909.5 3265 11000 653.9 60708.45 10346.1 3266 9625 2968.63 28875 6656.37 2267 89375 28500 132075.51 60875 4268 6250 1716 32276 4534 2269 106150.03 19250 177072.63 86900.03 2270 65440.9 5500 101190.9 59940.9 2271 5848.36 133.56 6463.93 5848.36 3272 52677.6 21325 82469.2 31352.6 2273 64968.86 8161.23 72985.11 56807.63 4274 2378.8 653.9 93751.7 1724.9 5275 62218.75 10551.38 81125.05 51667.37 3276 82500 24750 122890.65 57750 2277 37125 4840.8 69437.52 32284.2 2278 6806.28 1564.68 6981.6 5416.92 2279 64246.95 7927.5 80279.45 56319.45 3280 34437.5 8872.8 34437.5 25564.7 2281 13062.5 653.9 54574.8 12408.6 3282 110000.04 5310 110000.04 104690.04 1283 112206.9 19477.2 146856.9 92733.7 4284 11343.8 1716 17394.8 9627.8 2285 11250 1876.5 66937.5 9373.5 3286 19028.1 2703.9 24775.6 16324.6 3287 38815.6 4396.4 107108.16 79419.2 4288 11343.8 1716 72118.8 9627.8 3289 13200 784.68 21485.48 12415.32 6290 33962.5 7083.68 78491.32 26878.82 6291 74456.25 15502.93 87809.15 58953.32 5292 3093.75 836 88962.5 2257.75 6293 1189.4 326.95 70055.3 862.45 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Tabel lanjutan 294 11343.8 2315.6 26037.36 9028.2 4295 28631.64 6579 88165.02 22052.64 4296 20625 2502 84507.5 18123 3297 4283.15 1262.95 30995.97 3120.2 6298 6250 1716 33177.1 4534 2299 92262.5 1500 268262.5 90762.5 2300 31762.5 2968.63 49912.5 28794.2 2301 9375 2574 47737.5 6801 3302 25368.9 2749.8 234289.34 22619.1 5303 191812.5 52751.5 191812.5 139061 3304 6806.28 1389.36 30161.84 5416.92 4305 43828.2 5649 43828.2 38179.2 2306 67320 8456.4 74968.5 58863.6 3307 11757.09 343.44 39547.59 11413.65 3308 38175.52 1096.5 60975.52 29403.52 2309 9375 2574 30435.75 6801 2310 49816.25 6094.25 49816.25 43722 2311 96250 28500 137500 67750 2312 10312.5 1251 31844.8 9061.5 4313 4757.6 1307.8 8417.55 3449.8 5314 184533.9 14034.6 184533.9 170499.3 2315 12320 1751.4 44838.8 10568.6 3316 24750 6600 48003.04 18150 3317 100395.6 7701 138208.2 92694.6 3318 80326.48 6160.8 495325.52 74155.68 6319 70276.92 5390.7 125276.92 64886.22 2320 20790 5125.8 62980.54 15664.2 4321 3918.8 1251 59585.7 2667.8 3322 10312.5 1251 16363.5 9061.5 2323 5671.9 1157.8 13406.67 4514.1 4324 19375 7767 19375 11608 2325 10312.5 1251 10312.5 9061.5 1326 11303.25 2341.5 56865.8 8961.75 5327 3568.2 980.85 16218.2 2587.5 2328 10000 2745.6 74295 7254.4 3329 10560 1501.2 25685 9058.8 2330 15881.32 2402.4 52953.07 13478.92 4331 28875 4000.04 31726.31 24874.96 3332 24139.5 2435.7 304862.5 21703.8 6333 62390.75 7767 62390.75 54623.75 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Tabel lanjutan 334 10500 4840.8 17079.36 5659.2 2335 168310.4 57282.45 184342.9 111027.95 5336 6187.5 750.6 6187.5 5436.9 1337 37125 4840.8 37125 32284.2 2338 99000 20000.2 99000 78999.8 1339 124753.8 14694.4 125278.8 110059.4 3340 1031.3 333.9 15853.6 697.4 3341 9625 2968.63 103633.75 7250 3342 2378.8 653.9 98649.44 1724.9 4343 3568.2 980.85 38809.48 2587.15 4344 30937.5 8250 30937.5 22687.5 1345 16500 3850.5 83887.95 12649.5 3346 2378.8 653.9 252257.6 1724.9 2347 22000 6114.56 25919.93 15885.44 2348 22687.5 2750 58243.3 19937.5 4349 62390.75 7767 62390.75 54714.75 2350 10500 4840.8 26340 5692.2 3351 62390.75 7767 62390.75 54714.75 2352 9375 2574 49765.65 6801 2353 50737.8 5499.6 154168.5 45238.2 5354 10312.5 1251 18562.5 6999 2355 199575.75 99825 213188.25 99750.75 3356 71579.1 16447.5 136374.6 55131.6 2357 5346.08 1643.34 57626.36 3702.74 4358 68062.5 8250 125345 59812.5 3359 20625 2502 125620 18123 3360 3568.2 980.85 96642.8 2587.35 5361 26125 21325 52151 4800 2362 13200 784.68 64818.3 12415.32 4363 14620.9 333.9 34070.5 14287 4364 1427.28 392.34 40225.64 1034.94 5365 6250 1716 12301 4534 2366 62700 15376.65 63680.85 47323.35 3367 50840.65 15812.5 72419 35028.15 3368 62390.75 7767 62390.75 54623.75 2369 62390.75 7767 62390.75 54623.75 2370 4756.6 13078 22664.1 3449.8 6371 15468.75 1876.5 54473.65 13592.25 3372 126666.45 6683.4 126666.45 119983.05 2373 484568.75 81749.4 1224616.95 402819.35 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Tabel lanjutan 374 51397.56 6342 59413.81 45055.56 3375 45375 5500 83947.7 39875 3376 44343.8 5285 60843.8 39058.8 3377 18562.5 4950 70537.6 13612.5 3378 64729.56 1225.48 71535.84 52504.08 4379 12833.16 2506.7 24833.28 10326.46 4380 144375 42750 144375 101625 1381 18562.5 1909.65 44500 16652.85 3382 7040 1000.8 17616.07 6039.2 4383 34505.7 9230.85 97322.6 25274.85 4384 100395.6 7701 100395.6 92694.6 1385 86625 532.17 105592.5 86092.83 2386 15468.75 4125 62493.75 11343.75 4387 49974.45 7031.85 93974.45 42942.6 4388 183562.5 21060.75 183562.5 162501.75 1389 94388.28 17998.8 94388.28 76389.48 2390 8167.5 339.84 55285 7827.66 4391 100395.6 7701 184351.7 92694.6 2392 72187.5 31987.5 72187.5 40200 1393 30937.5 8250 38362.5 22687.5 2394 54175 6751 54175 47424 2395 28359.5 4290 134299.05 24069.5 3396 16500 980.85 64186 15519.15 6397 16500 980.85 41815.5 15519.15 4398 412.52 133.56 1873.12 278.96 4399 68062.5 7312.5 90750 60750 2400 51046.95 6051 51046.95 44995.95 1401 42900 4500.38 22167 38399.62 3402 6875 4144.25 20968.75 2370.75 2403 96250 42650 235950 53600 4404 200791.2 14142 271713.8 186649.2 2405 62700 15376.65 63680.85 47323.35 3406 32718.75 7031.85 73109.4 25686.9 3407 200887.5 103125 200887.5 97762.5 1408 23375 4144.25 36838.55 19230.75 2409 68062.6 8068 68062.6 59994.6 1410 23437.5 7302 63828.5 16135.5 3411 72187.5 31987.5 86228 40200 2412 34412.85 12581.25 34412.85 21831.6 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Tabel lanjutan TOTAL 19202661.57 4114175.115 40576868.59 15088486.5 1241RATA-RATA
46608.40187 9985.86193 98487.54512 36622.54 Efisiensi biaya tiap resep = Rata-rata biaya obat bermerek dagang – Rata-rata biaya
padanan generik = Rp 46.608,40187– Rp 9.985,86193 = Rp 36.622,53994
Efisiensi biaya tiap resep (%) = %100xdagangbermerekobatrataRata
reseptiapbiayaEfisiensi
−
= %1008746.608,401 Rp.9436.622,539 Rp. x
= 78,57% Lampiran 4. Data biaya peresepan obat bermerek dagang dan padanan generik di
RSU Panti Rapih Yogyakarta bagian rawat jalan periode November 2006 berdasarkan pengelompokan poliklinik
Tabel I Data biaya peresepan obat bermerek dagang dan padanan generik pada
poliklinik umum di RSU Panti Rapih Yogyakarta bagian rawat jalan periode November 2006
No.
Biaya Obat
Merek Dagang
Biaya Padanan Generik
total Biaya resep
efisiensi biaya Total R/
1 23375 4144.25 40237.5 19230.75 3 2 26125 21325 53052.1 4800 2 3 10312.5 1251 76737 9061.5 4 4 7500 1251 45312.5 6249 2 5 7500 1251 39675 6249 2 6 93740.7 47437.5 195985.5 46303.2 2 7 6875 622.8 22277.8 6252.2 3 8 13125 6051 44175 7074 4 9 10500 4840.8 25272.97 5659.2 3 10 15812.5 4500.38 15812.5 11312.12 1 11 4772.48 1640 19072.48 3132.48 2 12 129937.5 38500 184862.5 91437.5 4 13 1189.4 326.95 67498.8 862.45 8 14 11250 1876.5 23216.7 9373.5 2 15 49567.4 14093.75 104490.8 35473.65 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Tabel lanjutan 16 5965.6 2050 5965.6 3915.6 1 17 66000 7031.85 66000 58968.15 2 18 44000 8093.9 55687.5 35096.1 3 19 13612.5 2059.2 35062.56 11553.3 2 20 6187.5 750.6 73990.1 5436.9 4 21 44625 6900 44625 37725 2 22 309.39 100.17 19957.41 209.22 5 23 9900 2968.63 25702.88 6931.37 3 24 23375 4144.25 40237.5 19230.75 3 25 26125 21325 53052.1 4800 2 26 7218.75 1910.8 27816.25 5307.95 5 27 10312.5 1251 76737 9061.5 4 28 62390.75 7767 62390.75 54623.75 2 29 10500 4840.8 26340 5699.2 3 30 62390.75 7767 62390.75 54623.75 2 31 9375 2574 49765.65 6801 2 32 65440.9 5500 124696.6 59940.9 3 33 34031.25 3656.25 91865.45 30375 5 34 1546.95 500.85 69317.75 1046.1 4 35 15675 12795 15675 2880 1 36 951.52 261.56 2565.12 689.96 2 37 2378.8 653.9 20508.2 1724.9 3 38 26125 21325 43862.5 4800 2 39 34718.75 8047.8 50531.25 26670.95 3 40 41250 6600 86724.18 34650 3 41 13200 1876.5 13200 11323.5 1 42 72187.5 31987.5 112578.2 40200 2 43 13062.5 653.9 52016.25 12408.6 3 44 15468.75 1876.5 82156.25 13592.25 3 45 17545.08 400.68 24286.83 17144.4 3 46 21931.35 500.85 31212.6 21430.5 3 47 951.52 261.56 30977.13 689.96 5 48 28631.64 6579 130513.6 22052.64 4 49 25208.4 6322.5 31958.4 18885.9 2 50 52677.6 21325 79098.3 31352.6 2 51 5965.6 2050 22332.3 3915.6 3 52 2140.92 588.51 69545.72 1552.41 6 53 10560 1501.2 36932.5 9058.8 3 54 6250 1716 12301 4534 2 55 78705 9174.9 105632.1 69530.1 3 56 15468.75 1876.5 121021.8 13592.25 3 57 6806.28 1389.36 9371.84 5416.92 4 58 6125 2823.8 21646.79 3301.2 4 59 30937.5 8250 54187.65 22687.5 3 60 8250 2574 12333.75 5676 2 61 36903.1 10300 41118.88 26603.1 3 62 16272.32 1372.8 65314 14899.52 3 63 120656.3 21051.15 133031.3 99605.1 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Tabel lanjutan 64 15675 12795 23743 2880 2 65 16500 980.85 39175.25 15519.15 4 66 12320 1751.4 63011.72 10568.6 3 67 12442.4 4193.75 82220.96 78027.21 3 68 38053.25 9625.6 74810.3 28427.65 5 69 3918.8 1251 37885.16 2667.8 5 70 14746.94 3010.8 15574 11736.14 2 71 52500 23514.4 112083.3 28985.6 4 72 37125 4840.8 101681.3 32284.2 1 73 11343.75 2199.75 102218.6 9144 4 74 9375 2574 62312.5 6801 3 75 2854.56 784.68 54554.56 9609.88 4 76 48735.52 10273.2 54248.02 38462.32 3 77 10312.5 1251 10312.5 9061.5 1 78 13125 6051 61961.55 7074 3 79 33316.3 8903.9 76050 24412.4 5 80 61600 8800.8 86405 57647.52 4 81 7500 2059.2 66669.08 5440.8 3 82 10312.5 1251 31762.5 9061.5 2 83 515.65 166.95 32642.55 348.7 3 84 16500 6283.63 18145 10216.37 4 85 69437.5 40912.5 69437.5 28525 2 86 33275 3315 51837.5 29960 2 87 6043.75 836 58547.87 5207.75 6 88 23414.28 5500 27126.78 17914.28 2 89 9375 2574 45943.2 6801 2 90 16500 980.85 43637.4 15519.15 4 91 13200 1876.5 53006.25 11323.5 3 92 4757.6 1307.8 12351 3449.8 6 93 15468.75 1876.5 54473.65 13592.25 3 94 13200 784.68 64818.3 12415.32 4 95 16500 980.85 31487.5 15519.15 3 96 3500 622.8 39566.3 2877.2 3 97 18150.08 2745.6 88892.76 15404.48 3 98 15503.8 6704.9 86928.25 8798.9 5 99 9375 2574 45943.2 6801 2 100 59606.25 7927.5 99996.9 78834 3 101 34375 3030.85 40562.5 31344.15 3 102 26125 21325 52151 4800 2 103 24468.75 8938.875 51281.75 15529.88 3 104 9375 2574 44437.5 6801 3 105 24878.8 9278.9 74035.1 15599.9 5 106 11000 653.9 60708.45 10346.1 3 107 9625 2968.63 28875 6656.37 2 108 89375 28500 132075.5 60875 4 109 6250 1716 32276 4534 2 110 106150 19250 177072.6 86900.03 2 111 5848.36 133.56 6463.93 5848.36 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Tabel lanjutan 112 2378.8 653.9 93751.7 1724.9 5 113 62218.75 10551.38 81125.05 51667.37 3 114 6806.28 1564.68 6981.6 5416.92 2 115 13062.5 653.9 54574.8 12408.6 3 116 112206.9 19477.2 146856.9 92733.7 4 117 11343.8 1716 17394.8 9627.8 2 118 11250 1876.5 66937.5 9373.5 3 119 19028.1 2703.9 24775.6 16324.6 3 120 38815.6 4396.4 107108.2 79419.2 4 121 11343.8 1716 72118.8 9627.8 3 122 13200 784.68 21485.48 12415.32 6 123 33962.5 7083.68 78491.32 26878.82 6 124 3093.75 836 88962.5 2257.75 6 125 1189.4 326.95 70055.3 862.45 5 126 11343.8 2315.6 26037.36 9028.2 4 127 28631.64 6579 88165.02 22052.64 4 128 6250 1716 33177.1 4534 2 129 92262.5 1500 268262.5 90762.5 2 130 31762.5 2968.63 49912.5 28794.2 2 131 9375 2574 47737.5 6801 3 132 6806.28 1389.36 30161.84 5416.92 4 133 4757.6 1307.8 8417.55 3449.8 5 134 24750 6600 48003.04 18150 3 135 20790 5125.8 62980.54 15664.2 4 136 5671.9 1157.8 13406.67 4514.1 4 137 19375 7767 19375 11608 2 138 10312.5 1251 10312.5 9061.5 1 139 3568.2 980.85 16218.2 2587.5 2 140 10000 2745.6 74295 7254.4 3 141 10560 1501.2 25685 9058.8 2 142 15881.32 2402.4 52953.07 13478.92 4 143 10500 4840.8 17079.36 5659.2 2 144 1031.3 333.9 15853.6 697.4 3 145 9625 2968.63 103633.8 7250 3 146 2378.8 653.9 98649.44 1724.9 4 147 3568.2 980.85 38809.48 2587.15 4 148 30937.5 8250 30937.5 22687.5 1 149 62390.75 7767 62390.75 54714.75 2 150 10500 4840.8 26340 5692.2 3 151 62390.75 7767 62390.75 54714.75 2 152 9375 2574 49765.65 6801 2 153 3568.2 980.85 96642.8 2587.35 5 154 26125 21325 52151 4800 2 155 14620.9 333.9 34070.5 14287 4 156 1427.28 392.34 40225.64 1034.94 5 157 6250 1716 12301 4534 2 158 62700 15376.65 63680.85 47323.35 3 159 4756.6 13078 22664.1 3449.8 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Tabel lanjutan 160 15468.75 1876.5 54473.65 13592.25 3 161 45375 5500 83947.7 39875 3 162 18562.5 4950 70537.6 13612.5 3 163 64729.56 1225.48 71535.84 52504.08 4 164 7040 1000.8 17616.07 6039.2 4 165 34505.7 9230.85 97322.6 25274.85 4 166 86625 532.17 105592.5 86092.83 2 167 15468.75 4125 62493.75 11343.75 4 168 49974.45 7031.85 93974.45 42942.6 4 169 54175 6751 54175 47424 2 170 16500 980.85 64186 15519.15 6 171 412.52 133.56 1873.12 278.96 4 172 32718.75 7031.85 73109.4 25686.9 3 173 23437.5 7302 63828.5 16135.5 3 174 6051 1716 12301 4534 2 175 7040 1000.8 30913.36 6039.2 3 TOTAL 4197672 977682.1 9854501 3375634 552 RATA-RATA 23986.7 5586.76 56311.43 18399.94 Efisiensi biaya tiap resep = Rata-rata biaya obat bermerek dagang – Rata-rata biaya
padanan generik = Rp 23.986,7 – Rp 5.586,76 = Rp 18.399,94
Efisiensi biaya tiap resep (%) = %100xdagangbermerekobatbiayarataRata
reseptiapbiayaEfisiensi
−
= %100,7Rp.23.998694Rp.18.399, x
= 76,71% Tabel II Data biaya peresepan obat bermerek dagang dan padanan generik pada
poliklinik penyakit dalam di RSU Panti Rapih Yogyakarta bagian rawat jalan periode November 2006
No.
Biaya Obat
Merek Dagang
Biaya Padanan Generik
total Biaya resep
efisiensi biaya Total R/
1 72187.5 63975 116463.3 8212.5 3 2 85181.25 9012.81 108570 76168.44 3 3 64075.1 9532.3 136482.6 54542.8 5 4 162937.5 90750 2411977 72187.5 5 5 68475 9313.2 176840.1 59161.8 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Tabel lanjutan 6 65440.9 5500 217507.7 59940.9 2 7 58785.45 1717.2 100448 57068.25 4 8 67881 4962.2 283747.8 62914.8 5 9 46406.25 12375 170067 34031.25 3
10 44880 5637.6 116904.7 39242.4 2 11 19595.15 572.4 208643.6 15022.75 5 12 216178.7 26062.2 284176.7 26061.2 4 13 48775.4 16376.25 48775.4 32399.15 3 14 50737.8 5499.6 154168.5 45238.2 5 15 10312.5 1251 18562.5 9061.5 2 16 67320 8456.4 74968.5 58863.6 3 17 11757.09 343.44 39547.59 11413.65 3 18 38175.52 8772 60975.52 29403.52 2 19 9375 2574 30435.75 6801 2 20 96250 28500 137500 67750 2 21 3568.2 980.85 8789.4 2587.35 4 22 131161.4 15951 261250.2 115210.4 3 23 68062.5 8250 77892.5 59812.5 3 24 11756.25 588.51 172117 11167.74 4 25 117570.9 3434.4 179445.3 114136.6 3 26 2378.8 653.9 67773.8 1724.9 5 27 20418.78 2420.4 38247.96 17998.38 3 28 58785.45 1717.2 187134.8 57068.25 4 29 48125 21325 48125 26800 1 30 60266.25 30937.5 105098.8 29328.75 4 31 107869.2 12099.4 375505.8 95769.8 4 32 19595.15 572.4 71157.65 19022.75 3 33 101062.5 3656.25 268644.2 97406.25 3 34 25368.9 2749.8 234289.3 22619.1 4 35 191812.6 52751.5 191812.5 139061 3 36 68062.5 7312.5 90750 60750 2 37 117570.9 3434.4 179445.3 114136.6 3 38 6788.1 496.62 149164 6291.48 6 39 31352.24 915.84 179668.4 30436.4 5 40 39187.5 31987.5 67546.95 7200 2 41 238208.5 112075 238208.5 126133.5 2 42 174900 19125 459868.7 155775 3 43 178750 8850 178750 169900 1 44 18894.72 782.52 74628.08 18112.04 4 45 25208.4 16322.5 30174.6 18885.9 2 46 44000 8903.9 79750 35096.1 3 47 10312.5 1251 123750 9061.5 2 48 65440.9 5500 133324.8 59940.9 3 49 131175 14343.75 131175 116831.3 1 50 7838.06 228.96 16775.56 7609.1 2 51 151642.9 27500 172365.5 124142.9 3 52 117570.9 3434.4 315570.9 114136.5 3 53 12375 1273.1 92921.25 11101.9 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Tabel lanjutan 54 194910.5 18217.2 354379.2 176693.3 4 55 64418 2285.53 91230.5 62132.47 3 56 4431.44 226.4 14223.44 4204.6 2 57 25368.9 2748 411531.9 22620 3 58 35062.5 4656.6 389996.4 30405.9 4 59 75821.46 13750 131575.3 62071.45 3 60 58785.45 1717.2 480800.4 57068.25 6 61 20079.12 1540.2 70266.66 18538.92 3 62 247275 42075 264028.4 205200 3 63 26248.75 3570.06 274433.1 22678.69 7 64 53570 27500 53570 26070 1 65 156863.4 9816.45 259084.7 147047 4 66 12069.75 1217.85 171912.2 10815.9 3 67 106150 19250 144310 86900.03 2 68 117570.9 3434.4 179445.3 114136.5 3 69 71579.1 16447.5 105266.6 55131.6 2 70 8750 4034 13406.9 4716 2 71 31352.24 915.84 45652.24 30436.4 2 72 29225.03 8445.25 29225.03 6338.08 2 73 15468.75 1876.5 52066.9 14534.55 3 74 393024.1 65400.06 415711.6 327624 5 75 86142.95 15001 108821.5 71132.95 3 76 34375 8250 175312.5 26125 2 77 34437.5 8872.8 34437.5 25564.7 2 78 110000 5310 110000 104690 1 79 4283.15 1262.95 30995.97 3120.2 6 80 25368.9 2749.8 234289.3 22619.1 5 81 191812.5 52751.5 191812.5 139061 3 82 67320 8456.4 74968.5 58863.6 3 83 11757.09 343.44 39547.59 11413.65 3 84 38175.52 1096.5 60975.52 29403.52 2 85 96250 28500 137500 67750 2 86 184533.9 14034.6 184533.9 170499.3 2 87 12320 1751.4 44838.8 10568.6 3 88 80326.48 6160.8 495325.5 74155.68 6 89 70276.92 5390.7 125276.9 64886.22 2 90 11303.25 2341.5 56865.8 8961.75 5 91 24139.5 2435.7 304862.5 21703.8 6 92 124753.8 14694.4 125278.8 110059.4 3 93 16500 3850.5 83887.95 12649.5 3 94 2378.8 653.9 252257.6 1724.9 2 95 22687.5 2750 58243.3 19937.5 4 96 50737.8 5499.6 154168.5 45238.2 5 97 10312.5 1251 18562.5 6999 2 98 199575.8 99825 213188.3 99750.75 3 99 71579.1 16447.5 136374.6 55131.6 2 100 5346.08 1643.34 57626.36 3702.74 4 101 68062.5 8250 125345 59812.5 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Tabel lanjutan 102 13200 784.68 64818.3 12415.32 4 103 484568.8 81749.4 1224617 402819.4 5 104 12833.16 2506.7 24833.28 10326.46 4 105 144375 42750 144375 101625 1 106 18562.5 1909.65 44500 16652.85 3 107 30937.5 8250 38362.5 22687.5 2 108 16500 980.85 41815.5 15519.15 4 109 68062.5 7312.5 90750 60750 2 110 62700 15376.65 63680.85 47323.35 3 111 200887.5 103125 200887.5 97762.5 1 112 34412.85 12581.25 34412.85 21831.6 2
Total 8201628 1579033 19458350 6441342 354 Rata-rata 73228.82 14098.51 173735.3 59130.31 Efisiensi biaya tiap resep = Rata-rata biaya obat bermerek dagang – Rata-rata biaya
padanan generik = Rp 73.228,82 – Rp 14098,51 = Rp 59.130,31
Efisiensi biaya tiap resep (%) = %100xdagangbermerekobatbiayarataRata
reseptiapbiayaEfisiensi
−
= %10082Rp.73.228,31Rp.59.130, x
= 80,75% Tabel III Data biaya peresepan obat bermerek dagang dan padanan generik pada
poliklinik bedah di RSU Panti Rapih Yogyakarta bagian rawat jalan periode November 2006
No.
Biaya Obat
Merek Dagang
Biaya Padanan Generik
total Biaya resep
efisiensi biaya Total R/
1 15468.75 1876.5 55859.4 13592.25 2 2 51046.95 6051 51046.95 44995.95 1 3 52937.4 15000.15 136893.5 37937.25 2 4 9375 2574 9375 6801 1 5 49816.25 6094.25 49816.25 43722 2 6 10725 1230 10725 9045 1 7 70583.2 20000.2 70583.2 50583 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Tabel lanjutan 8 17875 2050 67753.15 15825 3 9 26441.25 1950 126816.3 24491.25 2
10 11250 1876.5 82437.5 9373.5 3 11 72187.5 31987.5 72187.5 40200 1 12 51046.95 6051 51046.95 44995.95 1 13 17875 2050 67753.15 15825 3 14 52937.4 15000.15 52937.4 37937.25 1 15 12215.6 3766 21835.1 8449.6 3 16 6250 1716 13828.75 4534 3 17 15468.75 1867.5 15468.75 13592 1 18 17875 2050 67753.15 15825 3 19 122375 14040.5 150123.3 108334.5 4 20 15468.75 1876.5 60469.75 13592.25 3 21 51046.95 6051 62390.75 44995.95 2 22 15468.75 1876.5 213468.8 13592.25 2 23 49500 10000.1 103125 39499.9 2 24 52677.6 21325 82469.2 31352.6 2 25 82500 24750 122890.7 57750 2 26 20625 2502 84507.5 18123 3 27 9375 2574 30435.75 6801 2 28 49816.25 6094.25 49816.25 43722 2 29 100395.6 7701 138208.2 92694.6 3 30 3918.8 1251 59585.7 2667.8 3 31 10312.5 1251 16363.5 9061.5 2 32 99000 20000.2 99000 78999.8 1 33 22000 6114.56 25919.93 15885.44 2 34 20625 2502 125620 18123 3 35 126666.5 6683.4 126666.5 119983.1 2 36 100395.6 7701 100395.6 92694.6 1 37 183562.5 21060.75 183562.5 162501.8 1 38 100395.6 7701 184351.7 92694.6 2 39 72187.5 31987.5 72187.5 40200 1 40 51046.95 6051 51046.95 44995.95 1 41 23375 4144.25 36838.55 19230.75 2 42 72187.5 31987.5 86228 40200 2 43 5878.2 1876.5 18356.3 4001.7 2
Total 2022176 372293.3 3308145 1649423 86 Rata-rata 47027.34 8657.98 76933.6 38369.32 Efisiensi biaya tiap resep = Rata-rata biaya obat bermerek dagang – Rata-rata biaya
padanan generik = Rp 47.027.34– Rp 8.657,98 = Rp 38.369,32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Efisiensi biaya tiap resep (%) = %100xdagangbermerekobatbiayarataRata
reseptiapbiayaEfisiensi
−
= %10047.027,34 Rp.38.369,32 Rp. x
= 81,59% Tabel IV Data biaya peresepan obat bermerek dagang dan padanan generik pada
poliklinik gigi di RSU Panti Rapih Yogyakarta bagian rawat jalan periode November 2006
No.
Biaya Obat
Merek Dagang
Biaya Padanan Generik
total Biaya resep
efisiensi biaya Total R/
1 37125 4840.8 69437.52 32284.2 2 2 1031.3 333.9 35292.05 697.4 4 3 37125 4840.8 50283.72 32284.2 2 4 57263.28 13158 159854.8 44105.28 2 5 90431.04 19545.6 244283.5 70885.44 5 6 52107 10951.5 104839.4 41155.5 5 7 37125 4840 48090.6 27444.2 2 8 143694 72357.62 210858.9 71336.4 5 9 37125 4840.8 37125 32284.2 1
10 65793.9 8428.35 65793.9 57365.55 3 11 62419.5 19258.3 87169.5 43161.3 4 12 37125 4840.8 69437.52 32284.2 2 13 52107 10951.5 104839.4 41155.5 5 14 38944.14 7830 38944.14 31114.14 2 15 84844.4 15805.8 84844.4 69038.6 2 16 8800 1251 8800 7549 1 17 214049.8 37219.9 214049.8 176829.4 4 18 51397 6342 51397 45055.5 2 19 6187.5 750.6 6187.5 5436.9 1 20 7218.8 1084.5 9248.3 6134.3 3 21 52107 18324 104839.4 33783 5 22 47719.4 10965 90756.9 36754.4 2 23 34709.5 11800 34709.5 22909.5 3 24 64968.86 8161.23 72985.11 56807.63 4 25 37125 4840.8 69437.52 32284.2 2 26 64246.95 7927.5 80279.45 56319.45 3 27 10312.5 1251 31844.8 9061.5 4 28 62390.75 7767 62390.75 54623.75 2 29 168310.4 57282.45 184342.9 111028 5 30 6187.5 750.6 6187.5 5436.9 1 31 37125 4840.8 37125 32284.2 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Tabel lanjutan 32 62390.75 7767 62390.75 54623.75 2 33 62390.75 7767 62390.75 54623.75 2 34 51397.56 6342 59413.81 45055.56 3 35 44343.8 5285 60843.8 39058.8 3 36 94388.28 17998.8 94388.28 76389.48 2 37 6875 4144.25 20968.75 2370.75 2
Total 2028903 432686.2 2836072 1591016.8 104 Rata-rata 54835.2 11694.2 76650.59 43141.0 Efisiensi biaya tiap resep = Rata-rata biaya obat bermerek dagang – Rata-rata biaya
padanan generik = Rp 54.835,2 – Rp 11.694,2 = Rp 43.141,0
Efisiensi biaya tiap resep (%) = %100xdagangbermerekobatbiayarataRata
reseptiapbiayaEfisiensi
−
= %10054.835,2 Rp.43.141,0 Rp. x
= 78,67% Tabel V Data biaya peresepan obat bermerek dagang dan padanan generik pada
poliklinik saraf di RSU Panti Rapih Yogyakarta bagian rawat jalan periode November 2006
No.
Biaya Obat
Merek Dagang
Biaya Padanan Generik
total Biaya resep
efisiensi biaya Total R/
1 96250 41250 96250 55000 1 2 6957.5 1587.5 221460.4 5390 1 3 66962.5 34375 192610 32587.5 2 4 106395.6 7701 156894.4 92694.6 3 5 144375 61875 192342.5 82500 7 6 11551.5 11551.5 208343.4 139041.9 2 7 146626.8 64126.8 192342.5 82500 7 8 99000 20000.2 190960.1 78999.8 3 9 97785.4 41625.1 97785.4 56160.3 2
10 99000 20000.2 120037.5 78999.8 2 11 144375 61875 192342.5 82500 7 12 66962.5 34375 150040 32587.5 2 13 65440.9 5500 101190.9 59940.9 2 14 28875 4000.04 31726.31 24874.96 3 15 200791.2 14142 271713.8 186649.2 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Tabel lanjutan Total 1381349 423984.3 2416040 957364.7 46 Rata-rata 92089.9 28265.6 161069.3 63824.3 Efisiensi biaya tiap resep = Rata-rata biaya obat bermerek dagang – Rata-rata biaya
padanan generik = Rp 92.089,9 – Rp 28.265,6 = Rp 63.824,3
Efisiensi biaya tiap resep (%) = %100xdagangbermerekobatbiayarataRata
reseptiapbiayaEfisiensi
−
= %10092.089,9 Rp.63.824,3 Rp. x
= 69,31% Tabel VI Data biaya peresepan obat bermerek dagang dan padanan generik pada
poliklinik Anak di RSU Panti Rapih Yogyakarta bagian rawat jalan periode November 2006
No.
Biaya Obat
Merek Dagang
Biaya Padanan Generik
total Biaya resep
efisiensi biaya Total R/
1 84844.4 15805.8 84844.4 69038.6 2 2 24062.5 4115.38 110343.8 19947.12 5 3 26491.25 6401.2 84429.63 20090.05 8 4 9900 2968.63 82087.5 6931.37 3 5 23581.25 11027.45 80301.43 12553.8 7 6 33275 4144.25 91025 29130.75 2 7 20945.84 1015.78 88098.92 19930.06 5 8 13750 2968.63 13750 10781.37 1 9 74456.25 15502.93 87809.15 58953.32 5
10 8167.5 339.84 55285 7827.66 4 Total 319474 64289.89 777974.8 255184.1 42 Rata-rata 31947.4 6428.99 77797.48 25518.41 Efisiensi biaya tiap resep = Rata-rata biaya obat bermerek dagang – Rata-rata biaya
padanan generik = Rp 31.947,4 – Rp 6.428,99 = Rp 25.518,41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Efisiensi biaya tiap resep (%) = %100xdagangbermerekobatbiayarataRata
reseptiapbiayaEfisiensi
−
= %10031.947,4 Rp.25.518,41 Rp. x
= 79,88% Tabel VII Data biaya peresepan obat bermerek dagang dan padanan generik pada
poliklinik paru di RSU Panti Rapih Yogyakarta bagian rawat jalan periode November 2006
No.
Biaya Obat
Merek Dagang
Biaya Padanan Generik
total Biaya resep
efisiensi biaya Total R/
1 16617.9 849.6 70316.35 15768.3 4 2 118786.4 18368.4 118786.4 108668 2 3 20418.9 849.6 46867.8 19569.3 2 4 50840.65 15812.5 72419 35028.15 3 5 28359.5 4290 134299.1 24069.5 3 6 42900 4500.38 22167 38399.62 3
Total 277923.3 44670.48 464855.6 241502.8 17 Rata-rata 46320.55 7445.08 77475.93 40250.47 Efisiensi biaya tiap resep = Rata-rata biaya obat bermerek dagang – Rata-rata biaya
padanan generik = Rp 46.320,55 – Rp 7.445,08 = Rp 40.250,47
Efisiensi biaya tiap resep (%) = %100xdagangbermerekobatbiayarataRata
reseptiapbiayaEfisiensi
−
= %10046.320,55 Rp.40.250,47 Rp. x
= 83,93%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Tabel VIII Data biaya peresepan obat bermerek dagang dan padanan generik pada poliklinik paru di RSU Panti Rapih Yogyakarta bagian rawat jalan periode November 2006
No.
Biaya Obat
Merek Dagang
Biaya Padanan Generik
total Biaya resep
efisiensi biaya Total R/
1 192500 38500 305937.5 154000 4 2 90750 60500 137758.5 30250 2 3 36638.25 9075 131488.3 27553.25 3 4 51046.95 6051 77034.45 44995.95 2 5 24750 3227.2 37972.6 21522.8 5
Total 395685.2 117353.2 690191.3 278322 16 Rata-rata 79137.04 23470.64 138038.3 55664.4 Efisiensi biaya tiap resep = Rata-rata biaya obat bermerek dagang – Rata-rata biaya
padanan generik = Rp 79.137,04 – Rp 23.470,64 = Rp 55.664,4
Efisiensi biaya tiap resep (%) = %100xdagangbermerekobatbiayarataRata
reseptiapbiayaEfisiensi
−
= %100 79.137,04 Rp.
55.664,4 Rp. x
= 70,34% Tabel IX Data biaya peresepan obat bermerek dagang dan padanan generik pada
poliklinik kebidanan di RSU Panti Rapih Yogyakarta bagian rawat jalan periode November 2006
No.
Biaya Obat
Merek Dagang
Biaya Padanan Generik
total Biaya resep
efisiensi biaya Total R/
1 6875 622.8 71560.4 6252.2 3 2 43828.2 5649 43828.2 38179.2 2 3 96250 42650 235950 53600 4 4 68062.6 8068 68062.6 59994.6 1
Total 215015.8 56989.8 419401.2 158026 10 Rata-rata 53753.95 14247.45 104850.3 39506.5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Efisiensi biaya tiap resep = Rata-rata biaya obat bermerek dagang – Rata-rata biaya
padanan generik = Rp 53.753,95 – Rp 14.247,45 = Rp 39.506,5
Efisiensi biaya tiap resep (%) = %100xdagangbermerekobatbiayarataRata
reseptiapbiayaEfisiensi
−
= %100 53.753,95 Rp.
39.506,5 Rp. x
= 73,49% Tabel X Data biaya peresepan obat bermerek dagang dan padanan generik pada
poliklinik kulit dan kelamin di RSU Panti Rapih Yogyakarta bagian rawat jalan periode November 2006
No.
Biaya Obat
Merek Dagang
Biaya Padanan Generik
total Biaya resep
efisiensi biaya Total R/
1 8800 1251 54700.18 7549 6 2 37812.5 1950 37812.5 35862.5 1 3 46750 22687.5 61019.06 24062.5 2
Total 93362.5 25888.5 153531.7 67474 9 Rata-rata 31120.83 8629.5 51177.25 22491.33 Efisiensi biaya tiap resep = Rata-rata biaya obat bermerek dagang – Rata-rata biaya
padanan generik = Rp 31.120,83– Rp 8.629,5 = Rp 22.491,33
Efisiensi biaya tiap resep (%) = %100xdagangbermerekobatbiayarataRata
reseptiapbiayaEfisiensi
−
= %100 31.120,83 Rp.
22.491,33 Rp. x
= 72,27%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Tabel XI Data biaya peresepan obat bermerek dagang dan padanan generik pada
poliklinik jiwa di RSU Panti Rapih Yogyakarta bagian rawat jalan periode November 2006
No.
Biaya Obat
Merek Dagang
Biaya Padanan Generik
total Biaya resep
efisiensi biaya Total R/
1 43312.5 6723.3 68519.19 36589.2 3 2 26161.85 12581.25 129287.8 13580.6 2
Total 69474.35 19304.55 197807 50169.8 5 Rata-rata 34737.18 9652.275 98903.51 25084.905 Efisiensi biaya tiap resep = Rata-rata biaya obat bermerek dagang – Rata-rata biaya
padanan generik = Rp 34.737,18 – Rp 9.652,275 = Rp 25.084,905
Efisiensi biaya tiap resep (%) = %100xdagangbermerekobatbiayarataRata
reseptiapbiayaEfisiensi
−
= %100 34.737,18 Rp.
25.084,905 Rp. x
= 72,21% Lampiran 5. Perbandingan biaya total resep obat bermerek dagang dan padanan
generik pada resep tiap poliklinik
Poliklinik
Biaya total obat bermerek dagang
(Rupiah)
Biaya total padanan generik
(Rupiah)
Jumlah resep n= 412
Umum 4.197.672 977.682,1 175Penyakit dalam 8.201.628 1.579.033 112
Bedah 2.022.176 372.293,3 43Gigi 2.028.903 432.686,2 37Saraf 1.381.349 423.984,3 15Anak 319.474 64.289,89 10Paru 277.923,3 44.670,48 5THT 395.685,2 117.353,005 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Tabel lanjutan Kebidanan 215.015,8 56.989,8 4
Kulit dan kelamin 93.362.5 25.888,5 3Jiwa 63.474 19.304,54 2
Lampiran 6. Perbandingan rata-rata biaya per lembar resep obat bermerek dagang
dan padanan generik serta rata-rata efisiensi pada resep tiap poliklinik
Poliklinik
Rata-rata biaya obat bermerek dagang
(Rupiah)
Rata-rata biaya padanan generik
(Rupiah)
Rata-rata selisih
(Rupiah)
Efisiensi biaya
tiap lembar resep (%)
Umum 23.986,7 5.586,76 18.399,94 76,71Penyakit dalam 73.228,8 14.098,5 59.130,31 80,75Bedah 47.027,3 8.657,98 38.369,32 81,59Gigi 54.835,2 11.694,2 43.141 78,67Saraf 92.089,9 28.265,6 63.824,3 69,31Anak 31.947,4 6.428,99 25.518,41 79,88Paru 46.320,6 7.445,08 38.875,52 83,93THT 79.137 23.470,6 55.664,4 Kebidanan 53.754 14.247,5 39.506,5 73,49Kulit dan kelamin 31.120,8 8.629,5 22.491,3 72,27Jiwa 34.737,18 9.652,275 25.084,905 72,21
70,34
Lampiran 7. Jenis distribusi dari rata-rata biaya peresepan obat bermerek dagang
dan obat generik tiap lembar
Tests of Normality
.263 412 .000 .597 412 .000
.196 412 .000 .723 412 .000
jenis obatgenerikbermerek dagang
biaya peresepanStatistic df Sig. Statistic df Sig.
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Lilliefors Significance Correctiona.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Lampiran 8. Uji statistik non parametrik dua sampel independen Mann-Whitney biaya peresepan obat bermerek dagang dan obat generik
Test Statisticsa
27577.500112655.500
-16.772.000
Mann-Whitney UWilcoxon WZAsymp. Sig. (2-tailed)
biayaperesepan
Grouping Variable: jenis obata.
Lampiran 9. Jenis distribusi dari rata-rata biaya peresepan obat bermerek dagang dan obat
generik tiap lembar yang diubah ke nilai logaritmik
Tests of Normality
.046 412 .036 .995 412 .176
.066 412 .000 .980 412 .000
jenis obatgenerikbermerek dagang
biaya peresepanStatistic df Sig. Statistic df Sig.
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Lilliefors Significance Correctiona.
Lampiran 10. Uji statistik non parametrik dua sampel independen Mann-Whitney biaya
peresepan obat bermerek dagang dan obat generik yang diubah ke nilai logaritmik
Test Statisticsa
27577.500112655.500
-16.772.000
Mann-Whitney UWilcoxon WZAsymp. Sig. (2-tailed)
biayaperesepan
Grouping Variable: jenis obata.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Lampiran 11. Uji jenis distribusi data dan uji statistik untuk tiap poliklinik UJI JENIS DISTRIBUSI POLIKLINIK UMUM
Tests of Normality
.236 175 .000 .657 175 .000
.222 175 .000 .778 175 .000
jenis obatgenerikbermerek dagang
biaya peresepanStatistic df Sig. Statistic df Sig.
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Lilliefors Significance Correctiona.
UJI MANN-WHITNEY POLIKLINIK UMUM
Test Statisticsa
5022.00020422.000
-10.873.000
Mann-Whitney UWilcoxon WZAsymp. Sig. (2-tailed)
biayaperesepan
Grouping Variable: jenis obata.
UJI JENIS DISTRIBUSI POLIKLINIK ANAK
Case Processing Summary
10 100.0% 0 .0% 10 100.0%10 100.0% 0 .0% 10 100.0%
jenis obatgenerikbermerek dagang
biaya peresepanN Percent N Percent N Percent
Valid Missing TotalCases
Tests of Normality
.256 10 .063 .853 10 .063
.282 10 .024 .784 10 .009
jenis obatgenerikbermerek dagang
biaya peresepanStatistic df Sig. Statistic df Sig.
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Lilliefors Significance Correctiona.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Descriptives
6428.9890 1802.1872352.1578
10505.82
6246.34114129.8150
3E+0075699.017
339.8415805.8015465.96
9665.90.883 .687
-.712 1.33431947.40 8348.34813062.12
50832.67
30329.7823821.88
7E+00826399.79
8167.5084844.4076676.9030782.81
1.450 .687.956 1.334
MeanLower BoundUpper Bound
95% ConfidenceInterval for Mean
5% Trimmed MeanMedianVarianceStd. DeviationMinimumMaximumRangeInterquartile RangeSkewnessKurtosisMean
Lower BoundUpper Bound
95% ConfidenceInterval for Mean
5% Trimmed MeanMedianVarianceStd. DeviationMinimumMaximumRangeInterquartile RangeSkewnessKurtosis
jenis obatgenerik
bermerek dagang
biaya peresepanStatistic Std. Error
UJI MANN-WHITNEY POLIKLINIK ANAK
Test Statisticsb
8.00063.000-3.176
.001
.001a
Mann-Whitney UWilcoxon WZAsymp. Sig. (2-tailed)Exact Sig. [2*(1-tailedSig.)]
biayaperesepan
Not corrected for ties.a.
Grouping Variable: jenis obatb.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
UJI JENIS DISTRIBUSI POLIKLINIK BEDAH Case Processing Summary
43 100.0% 0 .0% 43 100.0%43 100.0% 0 .0% 43 100.0%
jenis obatgenerikbermerek dagang
biaya peresepanN Percent N Percent N Percent
Valid Missing TotalCases
Descriptives
8657.9828 1389.5795853.6994
11462.27
7773.94026051.0000
8E+0079112.077
1230.0031987.5030757.5012090.50
1.450 .3611.081 .709
47027.34 6161.00734593.92
59460.75
43484.6549500.00
2E+00940400.42
3918.80183562.50179643.70
56718.751.286 .3611.748 .709
MeanLower BoundUpper Bound
95% ConfidenceInterval for Mean
5% Trimmed MeanMedianVarianceStd. DeviationMinimumMaximumRangeInterquartile RangeSkewnessKurtosisMean
Lower BoundUpper Bound
95% ConfidenceInterval for Mean
5% Trimmed MeanMedianVarianceStd. DeviationMinimumMaximumRangeInterquartile RangeSkewnessKurtosis
jenis obatgenerik
bermerek dagang
biaya peresepanStatistic Std. Error
Tests of Normality
.263 43 .000 .763 43 .000
.186 43 .001 .860 43 .000
jenis obatgenerikbermerek dagang
biaya peresepanStatistic df Sig. Statistic df Sig.
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Lilliefors Significance Correctiona.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
UJI MANN-WHITNEY POLIKLINIK BEDAH
Test Statisticsa
210.0001156.000
-6.174.000
Mann-Whitney UWilcoxon WZAsymp. Sig. (2-tailed)
biayaperesepan
Grouping Variable: jenis obata.
UJI JENIS DISTRIBUSI POLIKLINIK SARAF
Case Processing Summary
15 100.0% 0 .0% 15 100.0%15 100.0% 0 .0% 15 100.0%
jenis obatgenerikbermerek dagang
biaya peresepanN Percent N Percent N Percent
Valid Missing TotalCases
Tests of Normality
.179 15 .200* .896 15 .083
.131 15 .200* .957 15 .637
jenis obatgenerikbermerek dagang
biaya peresepanStatistic df Sig. Statistic df Sig.
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
This is a lower bound of the true significance.*.
Lilliefors Significance Correctiona.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Descriptives
28265.62 5700.50716039.25
40491.99
27755.4520000.20
5E+00822077.97
1587.5064126.8062539.3033924.10
.495 .580-1.134 1.121
92089.93 13854.8062374.34
121805.5
90780.5597785.40
3E+00953659.40
6957.50200791.20193833.70
78934.10.157 .580
-.120 1.121
MeanLower BoundUpper Bound
95% ConfidenceInterval for Mean
5% Trimmed MeanMedianVarianceStd. DeviationMinimumMaximumRangeInterquartile RangeSkewnessKurtosisMean
Lower BoundUpper Bound
95% ConfidenceInterval for Mean
5% Trimmed MeanMedianVarianceStd. DeviationMinimumMaximumRangeInterquartile RangeSkewnessKurtosis
jenis obatgenerik
bermerek dagang
biaya peresepanStatistic Std. Error
UJI PAIRED T-TEST SARAF
Paired Samples Test
60176.27 1757.17559 9449.524 40849.83 79502.72 6.368 29 .000biaya peresepa- jenis obat
Pair1
Mean Std. DeviationStd. Error
Mean Lower Upper
95% ConfidenceInterval of the
Difference
Paired Differences
t df Sig. (2-tailed)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
UJI JENIS DISTRIBUSI POLIKLINIK GIGI
Case Processing Summary
37 100.0% 0 .0% 37 100.0%37 100.0% 0 .0% 37 100.0%
jenis obatgenerikbermerek dagang
biaya peresepanN Percent N Percent N Percent
Valid Missing TotalCases
Descriptives
11694.22 2437.6816750.3758
16638.07
9329.32707767.0000
2E+00814827.83
333.9072357.6272023.727638.20
2.927 .3889.227 .759
54835.21 7236.70840158.48
69511.93
50014.9751397.00
2E+00944019.181031.30
214049.75213018.4526208.23
1.892 .3884.731 .759
MeanLower BoundUpper Bound
95% ConfidenceInterval for Mean
5% Trimmed MeanMedianVarianceStd. DeviationMinimumMaximumRangeInterquartile RangeSkewnessKurtosisMean
Lower BoundUpper Bound
95% ConfidenceInterval for Mean
5% Trimmed MeanMedianVarianceStd. DeviationMinimumMaximumRangeInterquartile RangeSkewnessKurtosis
jenis obatgenerik
bermerek dagang
biaya peresepanStatistic Std. Error
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Tests of Normality
.254 37 .000 .632 37 .000
.240 37 .000 .810 37 .000
jenis obatgenerikbermerek dagang
biaya peresepanStatistic df Sig. Statistic df Sig.
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Lilliefors Significance Correctiona.
UJI MANN-WHITNEY POLIKLINIK GIGI
Test Statisticsa
193.000896.000
-5.318.000
Mann-Whitney UWilcoxon WZAsymp. Sig. (2-tailed)
biayaperesepan
Grouping Variable: jenis obata.
UJI JENIS DISTRIBUSI POLIKLINIK KULIT
Case Processing Summary
3 100.0% 0 .0% 3 100.0%3 100.0% 0 .0% 3 100.0%
jenis obatgenerikbermerek dagang
biaya peresepanN Percent N Percent N Percent
Valid Missing TotalCases
Tests of Normality
.375 3 . .774 3 .055
.299 3 . .915 3 .434
jenis obatgenerikbermerek dagang
biaya peresepanStatistic df Sig. Statistic df Sig.
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Lilliefors Significance Correctiona.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Descriptives
8629.5000 7031.896-21626.3
38885.31
.1950.0000
1E+00812179.60
1251.0022687.5021436.50
.1.726 1.225
. .31120.83 11454.76-18165.0
80406.68
.37812.50
4E+00819840.22
8800.0046750.0037950.00
.-1.345 1.225
. .
MeanLower BoundUpper Bound
95% ConfidenceInterval for Mean
5% Trimmed MeanMedianVarianceStd. DeviationMinimumMaximumRangeInterquartile RangeSkewnessKurtosisMean
Lower BoundUpper Bound
95% ConfidenceInterval for Mean
5% Trimmed MeanMedianVarianceStd. DeviationMinimumMaximumRangeInterquartile RangeSkewnessKurtosis
jenis obatgenerik
bermerek dagang
biaya peresepanStatistic Std. Error
UJI MANN-WHITNEY POLIKLINIK KULIT
Test Statisticsb
1.0007.000
-1.528.127
.200a
Mann-Whitney UWilcoxon WZAsymp. Sig. (2-tailed)Exact Sig. [2*(1-tailedSig.)]
biayaperesepan
Not corrected for ties.a.
Grouping Variable: jenis obatb.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
UJI JENIS DISTRIBUSI POLIKLINIK PARU
Case Processing Summary
6 100.0% 0 .0% 6 100.0%6 100.0% 0 .0% 6 100.0%
jenis obatgenerikbermerek dagang
biaya peresepanN Percent N Percent N Percent
Valid Missing TotalCases
Descriptives
7445.0800 3135.597-615.2298
15505.39
7204.64444395.1900
6E+0077680.614
849.6018368.4017518.8015601.88
.833 .845-1.604 1.741
46320.55 15447.946610.3551
86030.74
43944.8235629.75
1E+00937839.5716617.90
118786.35102168.45
48358.431.834 .8453.621 1.741
MeanLower BoundUpper Bound
95% ConfidenceInterval for Mean
5% Trimmed MeanMedianVarianceStd. DeviationMinimumMaximumRangeInterquartile RangeSkewnessKurtosisMean
Lower BoundUpper Bound
95% ConfidenceInterval for Mean
5% Trimmed MeanMedianVarianceStd. DeviationMinimumMaximumRangeInterquartile RangeSkewnessKurtosis
jenis obatgenerik
bermerek dagang
biaya peresepanStatistic Std. Error
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Tests of Normality
.316 6 .062 .813 6 .076
.286 6 .137 .797 6 .055
jenis obatgenerikbermerek dagang
biaya peresepanStatistic df Sig. Statistic df Sig.
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Lilliefors Significance Correctiona.
UJI PAIRED TRIAL T-TEST POLIKLINIK PARU
Paired Samples Correlations
12 .615 .033biaya peresepan& jenis obat
Pair1
N Correlation Sig.
Paired Samples Test
26881.32 33012.11656 9529.777 5906.417 47856.21 2.821 11 .017biaya peresepan- jenis obat
Pair1
Mean Std. DeviationStd. Error
Mean Lower Upper
95% ConfidenceInterval of the
Difference
Paired Differences
t df Sig. (2-tailed)
UJI JENIS DISTRIBUSI POLIKLINIK THT
Case Processing Summary
5 100.0% 0 .0% 5 100.0%5 100.0% 0 .0% 5 100.0%
jenis obatgenerikbermerek dagang
biaya peresepanN Percent N Percent N Percent
Valid Missing TotalCases
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Descriptives
23470.64 11219.47-7679.60
54620.88
22538.099075.0000
6E+00825087.50
3227.2060500.0057272.8044860.90
.992 .913-.950 2.000
79137.04 30445.99-5394.59
163668.7
75860.6051046.95
5E+00968079.3124750.00
192500.00167750.00110930.88
1.583 .9132.346 2.000
MeanLower BoundUpper Bound
95% ConfidenceInterval for Mean
5% Trimmed MeanMedianVarianceStd. DeviationMinimumMaximumRangeInterquartile RangeSkewnessKurtosisMean
Lower BoundUpper Bound
95% ConfidenceInterval for Mean
5% Trimmed MeanMedianVarianceStd. DeviationMinimumMaximumRangeInterquartile RangeSkewnessKurtosis
jenis obatgenerik
bermerek dagang
biaya peresepanStatistic Std. Error
Tests of Normality
.317 5 .112 .837 5 .156
.260 5 .200* .837 5 .156
jenis obatgenerikbermerek dagang
biaya peresepanStatistic df Sig. Statistic df Sig.
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
This is a lower bound of the true significance.*.
Lilliefors Significance Correctiona.
UJI PAIRED TRIAL T-TEST POLIKLINIK THT
Paired Samples Correlations
10 .519 .125biaya peresepan& jenis obat
Pair1
N Correlation Sig.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Paired Samples Test
51302.34 56571.77761 17889.57 10833.33 91771.35 2.868 9 .019biaya peresepan- jenis obat
Pair1
Mean Std. DeviationStd. Error
Mean Lower Upper
95% ConfidenceInterval of the
Difference
Paired Differences
t df Sig. (2-tailed)
UJI JENIS DISTRIBUSI POLIKLINIK DALAM
Case Processing Summary
112 100.0% 0 .0% 112 100.0%112 100.0% 0 .0% 112 100.0%
jenis obatgenerikbermerek dagang
biaya peresepanN Percent N Percent N Percent
Valid Missing TotalCases
Tests of Normality
.267 112 .000 .610 112 .000
.202 112 .000 .767 112 .000
jenis obatgenerikbermerek dagang
biaya peresepanStatistic df Sig. Statistic df Sig.
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Lilliefors Significance Correctiona.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Descriptives
14098.51 2112.7979911.8578
18285.16
10419.505500.0000
5E+00822359.74
226.40112075.00111848.6013556.99
2.771 .2287.757 .453
73228.82 7318.38558726.95
87730.69
64301.5152153.90
6E+00977450.502378.80
484568.75482189.9580264.23
2.409 .2288.399 .453
MeanLower BoundUpper Bound
95% ConfidenceInterval for Mean
5% Trimmed MeanMedianVarianceStd. DeviationMinimumMaximumRangeInterquartile RangeSkewnessKurtosisMean
Lower BoundUpper Bound
95% ConfidenceInterval for Mean
5% Trimmed MeanMedianVarianceStd. DeviationMinimumMaximumRangeInterquartile RangeSkewnessKurtosis
jenis obatgenerik
bermerek dagang
biaya peresepanStatistic Std. Error
UJI MANN-WHITNEY POLIKLINIK DALAM
Test Statisticsa
1677.0008005.000
-9.475.000
Mann-Whitney UWilcoxon WZAsymp. Sig. (2-tailed)
biayaperesepan
Grouping Variable: jenis obata.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
UJI JENIS DISTRIBUSI JIWA
Case Processing Summary
2 100.0% 0 .0% 2 100.0%2 100.0% 0 .0% 2 100.0%
jenis obatgenerikbermerek dagang
biaya peresepanN Percent N Percent N Percent
Valid Missing TotalCases
Descriptives
9652.2750 2928.975-27563.9
46868.43
.9652.2750
2E+0074142.196
6723.3012581.25
5857.95.. .. .
34737.18 8575.325-74222.7
143697.0
.34737.18
1E+00812127.3426161.8543312.5017150.65
.
. .
. .
MeanLower BoundUpper Bound
95% ConfidenceInterval for Mean
5% Trimmed MeanMedianVarianceStd. DeviationMinimumMaximumRangeInterquartile RangeSkewnessKurtosisMean
Lower BoundUpper Bound
95% ConfidenceInterval for Mean
5% Trimmed MeanMedianVarianceStd. DeviationMinimumMaximumRangeInterquartile RangeSkewnessKurtosis
jenis obatgenerik
bermerek dagang
biaya peresepanStatistic Std. Error
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Tests of Normality
.260 2 .
.260 2 .
jenis obatgenerikbermerek dagang
biaya peresepanStatistic df Sig.
Kolmogorov-Smirnova
Lilliefors Significance Correctiona.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
LAMPIRAN WAWANCARA
APOTEKER Apoteker I Berapa ya Bu jumlah resep tiap harinya di bagian rawat jalan? Kalau rata2 itu setiap hari sekitar 500 resep per hari. Kalau per bulannya tinggal dikalikan saja.
Kalau perbandingan jumlah generik dengan bermerek dagangnya Bu, kira-kira berapa? Perbandingannya tuh, Saya tidak bisa mengira-ngira ya, misal 10%, 15% karena tuh variatif sekali. Ada kadang-kadang generik, kadang-kadang tidak. Tapi kamu bisa melihat data yang kemaren saya berikan ke kamu untuk rawat jalan. Itu kan ada perbandingannya (Setelah dilihat perbandingan jumlah penggunaan obat bermerek dagang dan obat bermerek dagang dan obat generiknya yakni 3 banding 1). Untuk bulan2 sebelumnya bagaimana, seperti itu juga Bu? Walaupun bervariasi, anggap saja rata-ratanya seperti itu. Mengenai informasi yang diberikan saat penyerahan, itu gimana ya Bu? Kalau nama obatnya sebenarnya sudah ada di kemasan, tapi tetap diberikan informasi. Trus kalo indikasinya, paling sering diinformasikan. Kalo sehari tiga kali ato sehari dua kali sehari mesti sudah ada di kemasan. Jadi untuk panas bila perlu, antibiotika sampai habis, kalo untuk vitamin diminum terus, dihabiskan juga tidak apa-apa. Biasanya ya informasinya indikasi, karena sehari sekali biasanya sudah tertulis di kemasan. Kalo efek yang tidak diinginkan jarang kita berikan informasi kecuali efek samping, bukan efek samping (menyangkal) tapi efek obat yang mengikuti seperti rifampicin, ’jangan takut kencingnya merah karena dari warna obat’ (mencontohkan). Kalo pasien belum pernah, tapi kalo udah pernah udah jalan rutin seperti adanya, mereka sudah tau. Pernah ditanyain gak Bu sama pasien, tentang obat generik dan obat bermerek dagang? Kalo itu sering, bahkan sebelum resep dilayani ya kadang mereka minta informasi tentang harga. Waduh ini uangnya kurang dan sebagainya (menirukan gaya omongan pasien), langsung kita tawarkan ke generik karena kita punya wewenang mengganti paten ke generik itu gak apa-apa kalo selagi pasien yang menghendaki malah kita yang menawari generik kadang kalo pasien sudah hafal gitu minta generik sudah hafal, kita udah biasa. Itu di depan sebelum resep diproses lebih lanjut ketika menanyakan harga misalnya dibeli separo kita tawarkan ke generik, biasanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Kalo informasi lain selain harga tentang obat generik sama bermerek dagang, gimana Bu? Oh ya, kadang mereka tidak tau yang kita tawarkan ya. ’Generik aja Bu lebih murah nanti ibu tidak perlu beli separo tapi penuh’ (mencontohkan). Kita beri edukasi bahwa obat generik itu obatnya secara isinya itu sama dengan obat yang ibu kehendaki yang tadi mahal, misalnya. Itu kan isinya sama sehingga diharapkan kalo isinya sama tabletnya sama tapi kadang pabriknya beda, gitu. Kalo itu yang belum paham, ada satu dua yang tidak tau tapi beberapa langsung nangkep generik itu secara stereotip obatnya sama harganya murah. Pernah gak mendapatkan keluhan dari pasien tentang konsumsi dari obat generiknya Bu? Keluhannya itu kebanyakan itu anu ya, secara kemasan itu tidak seragam beda pabrik misalnya pabrik DX dengan IND meskipun kalo generik warnanya sama ya, kombinasi warnanya itu lho. Kan ada strip dan seret-seret tiga itu kombinasinya memang kebanyakan sama tapi secara desain produk kemasannya kan beda-beda, kadang hurufnya beda, bentukannya kadang tablet kadang kapsul. Nah itu yang kadang2 pasien tidak bisa menerima yang artinya bingung gitu, ni yang kemaren tablet sekarang kapsul, kemudian bentuk hurufnya kayak gini sekarang gini tapi kita berikan pengertian aja kalo generik itu kan banyak yang buat, jadi kalo banyak yang buat modelnya terserah pabriknya masing-masing tapi kalo kita beri pengertian mereka juga kadang bisa menerima itu. Kalo ketersediaan generik sekarang Bu? Kalo ketersediaan ni sekarang saya tidak bisa banyak mengomentari, karena memang beberapa generik itu sudah tidak ada misalnya fenobarbital yang jelas itu. Kemudian beberapa yang kemaren sempat stock out tidak jelas kabarnya mungkin kita alihkan ke pabrik lain dan sekarang ada lagi, jadi memang kontinuitasnya tidak bisa terjamin. Jadi kebijakan pemerintah gimana Bu? Ya itu pengaruh lha terhadap hal ini, artinya suatu pabrik tidak kontinu membuat generik itu artinya yang kemaren rutin buat ini, kan sekarang karena tidak benefit ya mungkin seenaknya kadang bikin kadang gak jadi mempengaruhi kontinuitas. Kan harganya murah sekali, 30 aja misalnya tidak sampai 10 ribu untuk captopril atau yang lain. Kalo kebijakan rumah sakit sendiri Bu tentang pengeluaran obat generik dan obat bermerek dagang, ada gak Bu? Kebijakan untuk pasien kelas 3 harus menggunakan obat generik atau obat yang lebih murah. Jadi kita punya SK direktur ketika ada generik kita pakai yang generik atau kalo tidak ada yang generik atau obat yang belum keluar generiknya kita pakai obat yang paling murah, kelas 3. Kalo kelas dua, kelas satu gak masalah mo pake generik pun gak masalah, kalo kelas 3 wajib harus menggunakan generik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Terus keuntungannya (profit) Bu, yang lebih menguntungkan obat generik atau obat paten? Ya jelas obat paten lha. Ya artinya kita tidak hanya melihat keuntungan rumah sakit tetapi juga dari pasien, kadang pasien responnya dengan generik dan paten juga baik meskipun pake ceftriazone dia juga baik seperti juga pake brotceft ato rosetin yang orisinil kadang seperti itu. Kalo kita mau, tetap lebih menguntungkan karena dari item dan jumlah itu kan lebih banyak yang paten dibandingkan generik, tetap jelas menguntungkan yang paten. Sebenarnya generik itu kan kita hanya memfasilitasi yang kelas 3, sebenarnya gak harus kelas 3 ya, semua pasien juga berhak menggunakan obat murah yang kualitasnya yang diperkirakan sama. Menurut Ibu kapan ya pasien ditawarkan ke generik? Ketika pasien mengeluh dengan harga atau pasien beli separo. Apalagi antibiotika yang tidak bisa separo. Kalo misalnya dia gak mo, juga gak apa2 karena itu pilihan dia. Pertanyaan terakhir Bu, menurut Ibu bisa gak profesi apoteker lebih dikenal kalo bisa menekan biaya yang dikeluarkan pasien? Bisa2, harus itu. Karena kan gini kalo di rawat jalan mungkin tidak banyak uang yang dikeluarkan artinya kan paling resepnya ada analgetik, antipiretik cuma itu. Paling banter rata 200 ribu atau tidak sampai ratusan ribu kalo rawat jalan. Tapi kalo rawat inap, dia mondok di kelas 3, obatnya injeksi, kalo dokter disini kulturnya beda dengan rumah sakit lain. Kalo dokter disini, dia branded seperti amoxsan atau brotceft nah itu untuk kelas tiga dengan adanya kebijakan itu. Ketika dokter meresepkan dengan branded misalnya amoxsan atau brotceft yang isinya ceftriaxone kita harus bilang ke dokternya kalo dokternya belum tau, kadang dokternya ketinggalan berita kalo ada SK. Apoteker menyatakan bahwa: - Rata-rata resep yang diterima berkisar 500 lembar per hari - Perbandingan jumlah penggunaan obat bermerek dagang dengan obat generik yaitu 3 banding 1 - Informasi yang sering diberikan saat menebus obat adalah cara dan aturan pakai, efek dari obat serta keterangan singkat lainnya. - Pasien sering menanyakan kepada apoteker mengenai obat bermerek dagang dan obat generik - Pasien mengeluh tentang kemasan dari obat generik yang berbeda-beda antar pabrik walaupun jenis obatnya sama. - Kontinuitas ketersediaan obat generik tidak terjamin. - Dukungan pemerintah masih belum berjalan dengan baik untuk menjamin kontinuitas ketersediaan obat generik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
- Pihak rumah sakit memiliki kebijakan dalam mengeluarkan obat generik terutama untuk pasien yang kurang mampu. - Keuntungan dari obat bermerek dagang lebih besar dibandingkan dengan obat generik dari segi profit taking. - Saat pasien bereaksi dengan mengeluh tentang harga resep yang mahal baru ditawari obat generik. - Setuju dengan menekan biaya pengobatan pasien lewat penggantian obat bermerek dagang ke obat generik dapat lebih mengenalkan peran apoteker di dalam masyarakat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
PASIEN Pasien I Dalam 1 bulan kira-kira berapa kali ya Bapak ke rumah sakit terutama di bagian rawat jalan? Belum pernah, saya disini datang buat nganterin anak aja. Bapak dikasih info apa aja tentang resep yang Bapak terima dari dokter? Gak ngerti saya. Gak tau saya. Kalo sewaktu nebus obat Pak, info apa yang dikasi apotekernya, misalnya 2 kali sehari ato 3 kali sehari kayak gitu dikasi gak Pak? Iya, eee! Itu dikasi Oh, jadi hanya itu aja, Pak? Iya itu aja. Pendapat Bapak tentang harga obat sekarang ini, gimana Pak? Mahal ya. Mahalnya seberapa ya Pak, kira-kira memang tidak terjangkau? Tidak terjangkau itu. Soalnya dulu itu kan bius, bius itu obatnya apa ya contohnya? Bius itu biasanya pake etil klorida, Pak. Dulu dibius sebentar itu kan, 400 ribu itu tuh. Kan dulu akan ada yang infeksi itu. Dulu itu anak diambil kawatnya. Jadi dibius umum. Kalo pengeluaran Bapak untuk biaya kesehatan per bulannya? Maksudnya untuk saya sendiri? Ya, keluarga juga Pak. Maksudnya kalo sakit itu kan? Iya kira2 contohnya seperti itu. Kira2 30-an ribu kalo yang diperiksa ke dokter umum. Pak, sejauh mana Bapak tau tentang obat generik dan obat bermerek dagang? Gak tau saya. Taunya kalo generik itu lebih murah, itu katanya. Pernah mencoba ganti obat yang terlalu mahal itu gak Pak yang didalam resep? Gak tau ya. Cuma kalo dikasi sama dokternya seperti ini, saya cuma nurut aja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Pasien II Sebulan berapa kali ya kalo ke rumah sakit di bagian rawat jalan ini? Kalo aku sih jarang ya. Gak per bulan. Kalo gak sakit ya gak ke dokter. Dokter pernah gak ngasi informasi dari resep seperti apa yang dituliskan? Gak pernah. Biasanya langsung aja dalam bentuk itu. Pernah nanya gak soal resep itu sendiri langsung sama dokternya? Kadang-kadang. Apa aja yang biasanya ditanyain? Biasanya efek-efeknya itu lha. Kalo waktu nebus obatnya dikasih informasi apa aja, sama apotekernya sendiri? Umum biasanya sih. Paling biasanya cara aturan pakainya, gitu aja. Gak ada tambahan yang lainnya lagi ya? Kayaknya seperti itu aja. Kalo yang kasih detail seperti apa, gak ada. Kalo pendapat mas mengenai harga obat sekarang gimana ya? Kalo saya sih mengenai harga obat, tergantung kualitasnya itu, dosis itu, kalo dosisnya tinggi mesti harganya lebih mahal, harga murah yang dosis rendah. Kenyataannya di lapangan seperti itu tuh. Kalo pengeluaran mas bisa kira2 gak, berapa sebulannya untuk biaya kesehatan? Nah itu saya tadi kan karena jarang ya. Kalo kurang fit cukup suplemen aja. Setelah terasa membaik udah di-cut aja.. Takutnya ada resiko kecanduan. Mas... ngerti obat bermerek dagang ama obat generik seperti apa? Setahu saya sih obat generik tu yang dosisnya tidak terlalu tinggi dan harganya terjangkau untuk semua kalangan masyarakat. Kalo merek dagang, kurang begitu tau saya. Kayaknya apa ya....(Berpikir sejenak). Kemungkinan merek dagang itu setahu saya, yang dari perusahaan itu gak dijual secara umum. Yang kalo generik dijiual gak secara umum gitu lho. Kayaknya begitu. Mas pernah coba ganti obat yang terasa mahal di resep? Gak pernah. Itu kenapa ya, memang percaya saja ama dokternya?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Ya (berpikir sejenak) kadang gak begitu memperdulikan masalah itu ya. Takutnya hasil nya lebih baik, kita tidak tau juga. Kalo ngarang milih-milih obat sendiri yang lebih baik, juga susah karena kita bukan orang kedokteran sendiri. Pasien III (Mengantarkan ayah kandungnya yang sudah lansia) Saya mo nanya ni, bapak yang sering di antar itu. Berapa bulan sekali ya datang ke rumah sakit di bagian rawat jalan ini? Mungkin sudah satu tahunan ya. Berapa ya kira-kira sebulan sekalinya, Pak? Belum tentu. Kalo Bapaknya dikasih resep apa ya informasi yang diberikan oleh dokternya? Disuruh beli obat gitu. Tidak ditentukan di mana belinya. Bapaknya pernah gak minta informasi resep itu ke dokter? Gak pernah. Kalo waktu nebus obat, info apa yang diberikan apoteker sama bapak? Saya gak pernah. Ini sekian ribu udah (mencontohkan). Gitu aja. Gak dikasih aturan pakainya berapa kali sehari? Kalo itu dikasi. Kalo jenis obat apa saya sendiri kurang tau. Kalo pendapat Bapak tentang harga obat sekarang gimana ya? Gimana ya (Berpikir sejenak). Kalo obat sekarang ini terlalu mahal ya. Tapi itu kebutuhan ya, kalo kita sakit tu perlu obat ya, jadi harus dibeli. Oh ya Pak, kira-kira berapa pengeluaran Bapak untuk biaya keluarga per bulan? Kadang-kadang kan banyak ya. Istilahnya tergantung sama dokternya disini ya. Tergantung harga obat yang diberikan. Ngerti gak Bapak tentang obat bermerek dagang dan obat generik? Sama sekali gak ngerti. Oh ya Pak pernah nyoba ganti obat yang Bapak anggap mahal? Kalo saya gak. Istilahnya resepnya itu, belinya itu. Gak ganti-ganti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Pasien pertama menyatakan: - Baru pertama kali ke rumah sakit terutama bagian rawat jalan - Tidak diberikan info tentang resep yang ditulis dari dokter - Hanya diberikan info tentang aturan pakai dari apoteker tentang obat yang ditebus - Harga obat sekarang ini tidak terjangkau - Menghabiskan biaya berkisar Rp 30.000,- per bulan untuk biaya kesehatan - Tidak mengerti tentang obat generik dan obat bermerek dagang - Tidak pernah mencoba mengganti obat yang telah ditulis oleh dokter. Pasien kedua menyatakan: - Jarang ke rumah sakit terutama bagian rawat jalan - Tidak diberikan info tentang resep yang ditulis dari dokter - Hanya diberikan info tentang aturan pakai dari apoteker tentang obat yang ditebus - Harga obat tergantung besar kekuatan obat - Karena jarang sakit maka biaya kesehatan tidak diketahui secara pasti - Tidak mengerti tentang obat generik dan obat bermerek dagang - Tidak pernah mencoba mengganti obat yang telah ditulis oleh dokter. Pasien ketiga menyatakan: - Sulit mendefinisikan sudah berapa kalinya ke rumah sakit. - Tidak diberikan info tentang resep yang ditulis dari dokter - Hanya diberikan info tentang aturan pakai dari apoteker tentang obat yang ditebus - Harga obat sekarang ini tidak terjangkau - Biaya kesehatan tidak diketahui secara pasti karena tergantung dokter penulis resepnya - Tidak mengerti tentang obat generik dan obat bermerek dagang - Tidak pernah mencoba mengganti obat yang telah ditulis oleh dokter.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
DOKTER Dokter I Pak ini pertanyaan pendahuluan ya. Kalo jumlah resep yang Bapak resepkan itu berapa ya tiap harinya? Kalo tempat saya itu.... apa termasuk dengan resep yang saya langsung berikan? itu termasuk resep? Ya, itu juga. Kalo gitu kira-kira 10 sampai 15 resep. Lebih banyak mana Pak ya bermerek dagang ato generik? Diukur-ukur ya (berpikir sebentar), masih banyak yang paten ya, yang bermerek ya. Kira-kira berapa perbandingannya ya? Yang mereknya ya 2 kalinya itu. Iya karena itu banyak kombinasinya. Jadi kira2 generiknya 30 persennya Pendapat Bapak tentang obat bermerek dagang dengan obat generik seperti apa Pak, sama apa tidak? Dalam artian...? Kualitasnya Pak? Kalo menurut saya sih, sebetulnya sama aja. Karena saya membuktikannya lewat antibiotiknya terutama. Pak, pasiennya pernah gak minta obat generiknya sama Bapak, obat generiknya dalam resep itu? Iya ada, tapi tidak bisa disebutkan angkanya. Menurut Bapak, harga obat bermerek dagang itu sesuai gak dengan mutunya sendiri? Ya sulit itu ya. Merek dagang itu gak mesti mahal ya kadang ada yang sama dengan generik tapi kalo tertentu aja ya. Merek dagang variasinya banyak e. Kalo sebagian besar, secara umum aja Pak? Kayaknya tapi gak ilmiah ya jawaban saya ya. Tapi beberapa terlalu mahal ya sebetulnya. Pas Bapak meresepkan ke pasien selain segi khasiat itu, pernah gak Bapak memikirkan biaya yang dikeluarkan oleh pasien? Oh ya. Tetap dalam perhitungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Bapak keberatan gak sih kalo obat bermerek dagang yang telah dituliskan dengan obat generik ? Sebenarnya saya sih tidak keberatan bila diganti dengan obat generiknya tapi itu kalo ada obat generiknya. Dokter II Gimana ya Pak jumlah resep yang Bapak tulis per harinya? Kalo gak perminggunya. Kalo di gizi rata-rata tiap harinya 3 sampai 5 resep, bisa dibilang 3. Disini kan 6 hari kerja jadi kira bisa dikatakan 18 resep atau 15 resep lha rata-rata. Kalo di umum kan hari Sabtu aja kira-kira 60 resep. Berarti 75 resep per minggu. Perbandingan generik dengan obat bermerek dagang yang diresepkan Pak? Sama banyak ya generik dengan mereknya. Soalnya kalo campuran-campuran ini biasanya pake generik. Obat beremerek dagang dan obat generik sendiri Pak, menurut Bapak, sama gak Pak secara kualitas? Tergantung obatnya apa ya. Kalo misalnya obat-obat flu ya, mungkin sama ya, tidak ada bedanya. Tapi ada beberapa obat kan tidak ada generiknya. Kalo pasien Pak, pernah gak yang minta obat generik sama Bapak di resep? Pernah, kalo orangnya yang sakit flu biasanya minta obat generik. Ada! Ada beberapa pasien yang minta obat generik. Tapi tidak banyak ya. Kalo harga obat bermerek dagang Pak sesuai gak dengan mutunya? Ya,sesuai terutama obat2 dari pabrik2 bernama. Seperti Pf itu kan buat obat Lip. betul-betul nurunin cepat sekali untuk kolesterol. Selain segi khasiat, peresepan Bapak itu memikirkan biaya yang dikeluarkan oleh pasien? Iya dong, kalo gak pasien belinya cuma setengah resep terutama untuk pemakaian obat-obat yang seumur hidup itu lho, yang tiap hari diminum. Kan saya banyak pasien-pasien yang diabetes dan dislipidemik. Itu kan biasanya kita beri resep untuk satu bulan kalo resepnya terlalu mahal pasiennya beli misalnya untuk 5 hari ato 10 hari kan tidak gunanya. Mendingan kita pake generik yang bisa dibeli untuk satu bulan.
Ini pertanyaan terakhir Pak sebenarnya Bapak keberatan gak sih kalo obat bermerek dagang diganti dengan obat generik dari resep yang bapak tulis? Boleh-boleh aja sih selama itu sesuai dengan prosedur.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Dokter pertama menyatakan: - Jumlah resep yang ditulis 10-15 lembar per hari - Perbandingan jumlah obat bermerek dagang dengan obat generik dua berbanding satu, lebih banyak obat bermerek dagang. - Kualitas dari obat generik dibandingkan dengan obat bermerek dagang sama saja - Ada pasien yang pernah meminta peresepan generik, tetapi tidak bisa diperkirakan jumlah pasiennya. - Beberapa obat bermerek dagang terlalu mahal dan tidak sesuai dengan kualitasnya - Peresepan tetap memperhitungkan biaya yang dikeluarkan pasien. - Setuju kalo obat bermerek dagang yang ditulis didalam resep diganti dengan obat generiknya. Dokter kedua menyatakan: - Jumlah resep yang ditulis 75 lembar per minggu - Perbandingan jumlah obat bermerek dagang dengan obat generik sama. - Kualitas dari obat generik dibandingkan dengan obat bermerek dagang sama saja untuk obat generik tertentu. - Tidak banyak pasien yang pernah meminta peresepan generik, tetapi tidak bisa diperkirakan jumlah pasiennya. - Obat bermerek dagang dari pabrik ternama harganya sesuai dengan kualitasnya - Peresepan tetap memperhitungkan biaya yang dikeluarkan pasien. - Setuju kalo obat bermerek dagang yang ditulis didalam resep diganti dengan obat generiknya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Lampiran Obat Generik Padanan Obat Bermerek Dagang Dalam Resep
NO
NAMA OBAT GENERIK
NAMA OBAT BERMEREK DAGANG (Produsen) Golongan Terapi
1 Alopurinol tablet 100 mg Zyloric tablet 100 mg (Glaxo Wellcome)
Anti-encok
2 Alprazolam tablet 0,25 mg Xanax tablet 0,25 mg (Pharmacia), Calmlet tablet 0,25 mg (Sunthi Sepuri)
Anti-anxietas
3 Ambroxol tablet 30 mg Epexol tablet 30 mg (Sanbe Farma)
Ekspektoran-mukolitik
4 Amoksisilin Anhidrat tablet 500 mg
Dexymox tablet 500 mg (Dexa Medica); Amoxsan tablet 500 mg (Sanbe Farma); Banoxillin tablet 500 mg (Darya Varia)
Antibiotika
5 Amoksisilin Anhidrat tablet 250 mg
Dexymox tablet 250 mg (Dexa Medica); Amoxsan tablet 250 mg (Sanbe Farma); Banoxillin tablet 250 mg (Darya Varia)
Antibiotika
6 Amoksisilin sirup kering 125 mg/ 5 ml
Amoxsan sirup kering 125 mg/5 ml (Sanbe Farma); Dexymox sirup kering 125 mg/5 ml (Dexa Medica)
Antibiotika
7 Antalgin (metampiron tablet 500 mg)
Novalgin (Aventis) Analgetik
8 Asam mefenamat tablet 500 mg Ponstan tablet 500 mg (Pfizer); Pondex tablet 500 mg (Dexa Medica); Mefinal tablet 500 mg (Sanbe Farma)
Anti-inflamsi
9 Asam mefenamat kapsul 250 mg Ponstan kapsul 250 mg (Pfizer); Pondex kapsul 250 mg (Dexa Medica); Mefinal kapsul 250 mg (Sanbe Farma)
Anti-inflamasi
10 Bisoprolol tablet 5 mg Concor tablet 5 mg (Merck) Kardiovaskular 11 Cefadroxile kapsul 500 mg Cefat kapsul 500 mg (Sanbe
Farma) Antibiotika
12 Cefizime tablet 100 mg Cefspan tablet 100 mg (Kalbe Farma)
Antibiotika
13
Deksametason tablet 0,5 mg
Kalmethason tablet 0,5 mg (Kalbe Farma)
Anti-inflamasi
14 Digoksin tablet 0,25 mg Lanoxin tablet 0,25 mg (Glaxo Wellcome)
Kardiovaskular
15 Diltiazem tablet 30 mg Herbesser tablet 30 mg (Tanabe Abadi)
Kardiovasular
16 Domperidone tablet 10 mg Vometa tablet 10 mg (Dexa Medica) Anti tukak
17 Eritromisin kapsul 500 mg Erysanbe kapsul 500 mg (Sanbe Farma)
Antibiotika
18 Eritromisin kapsul 250 mg Erysanbe kapsul 250 mg (Sanbe Farma)
Antibiotika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
19 Furosemid tablet 40 mg Lasix tablet 40 mg (Aventis) Kardiovaskular 20 Gentamisin salep kulit Garamycin (Schering) Antibiotika 21 Haloperidol tablet 1,5 mg Serenace tablet 1,5 mg
(Pharmacia) Depresan
22 Isoniazid tablet 300 mg Suprazid (Armoxindo) Anti-TBC 23 Isosorbid Dinitrat tablet sublingual
5 mg Cedocard tablet sublingual 5 mg (Cedona, Darya Varia)
Kardiovaskular
24 Kalium Diklofenak tablet 50 mg; tablet 25mg
Cataflam tablet 50 mg; tablet 25 mg (Novartis)
Kardiovaskular
25 Ketoprofen tablet 100 mg Pronalges tablet 100 mg (Dexa Medica)
Anti-inflamasi
26 Kotrimoksazol DOEN I (dewasa) kombinasi :
Sanprima (Sanbe Farma) Primadex F (Dexa Medica)
Antibiotika
Sulfametoksazol 400 mg Trimetoprim 80 mg
27 Lansoprazole tablet 30 mg Prosogan tablet 30 mg (Takeda) Anti tukak 28 Levofloxacin tablet 500 mg Voxin tablet 500 mg (Gracia
Pharmindo); Nislev tablet 500 mg (Pharos)
Antibiotika
29 Meloxicam tablet 7,5 mg Movicox tablet 7,5 mg (Boehringer Ingelheim)
Anti-inflamasi
30 Metformin tablet 500 mg Glucophage tablet 500 mg (Merck); Diabex 500 mg (Combiphar)
Anti-diabetik
31 Metoklopramid tablet Primperan tablet (Soho) Anti-emetik 32 Na Diklofenak tablet 50 mg Voltadex tablet 50 mg (Dexa
Medica); Flamar tablet 50 mg (Sanbe Farma)
Anti-inflamasi
33 Parasetamol tablet 500 mg Sanmol tablet 500 mg (Sanbe Farma)
Anti-piretik
34 Piroxicam Felden tablet 20 mg (Pfizer) Anti-inflamasi 35 Ranitidin tablet 150 mg Rantin tablet 150 mg (Kalbe
Farma); Zantac tablet 150 mg (Glaxo Wellcome)
Anti-tukak
36 Ofloxacin tablet 400 mg Danoflox tablet 400 mg (Dankos)
Antibiotika
37 Piracetam kapsul 400 mg Neurotam kapsul 400 mg (Dankos)
Obat metabolisme
38 Siprofloksasin tablet 500 mg Baquinor tablet 500 mg (Sanbe Farma)
Antibiotika
39 Spiramycin tablet 500 mg Spiradan tablet 500 mg (Dankos)
Antibiotika
40 Tramadol kapsul 50 mg Tramal kapsul 50 mg (Pharos); Dolana kapsul 50 mg (Combiphar)
Analgetik
41 Triheksifenidil tablet 2 mg Artane tablet 2 mg (Phapros) Anti-parkinson
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
BIOGRAFI PENULIS Penulis yang bernama Hermanto, dilahirkan pada tanggal 8
November 1984 di Pontianak, Kalimantan Barat. Dari 6
bersaudara ia merupakan putra ke-5, anak dari pasangan
Husen Salim dan Khon Kiun Tjin. Pada tahun 1990 – 1991
penulis mulai menempuh pendidikan di TK Bruder Nusa
Indah Pontianak, kemudian melanjutkan pendidikannya ke
SD Nusa Indah, Pontianak pada tahun 1991 hingga tahun 1997. Setelah itu, pada
tahun 1997 – 2000 memperoleh pendidikan Sekolah Menengah Pertama-nya di
SMP Bruder, Pontianak dan dilanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi di SMU
Santo Paulus, Pontianak selama tiga tahun. Setelah lulus dari SMU tahun 2003,
penulis memutuskan melanjutkan pendidikannya di Fakultas Farmasi, Universitas
Sanata Dharma, Yogyakarta. Penulis menyelesaikan penyusunan skripsi yang
berjudul “PROYEKSI EFISIENSI BIAYA PERESEPAN OBAT BERMEREK
DAGANG TERHADAP PADANAN GENERIKNYA DI RUMAH SAKIT
UMUM PANTI RAPIH YOGYAKARTA BAGIAN RAWAT JALAN PERIODE
NOVEMBER 2006” pada tahun 2007.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
top related