plagiat merupakan tindakan tidak terpuji - core.ac.uk · pengaruh orientasi kepemimpinan penyelia...
Post on 27-Aug-2019
215 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PENGARUH ORIENTASI KEPEMIMPINAN PENYELIA DAN
KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN
Studi Kasus pada Karyawan Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Oleh:
WARA SISAT SEMBIRING
NIM: 112214026
PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan yang ada pada-Ku
mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai
sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu
hari depan yang penuh harapan.
( Yeremia 29:11 )
Kupersembahkan Skripsi ini kepada :
Kedua orang tua ku, Nini Charo, Keluarga,
Dosen dan juga para sahabat
yang selalu memberi segala bentuk dukungan
sehingga terselesaikan Skripsi ini dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan dibawah ini , saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma
Nama : Wara Sisat Sembiring
No Induk Mahasiswa : 112214026
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan
Universitas Sanata Dharma Karya Ilmiah saya yang berjudul : “ Pengaruh
Orientasi Kepemimpinan Penyelia dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan “. Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan
Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk
media lain, dan mempublikasikannya di internet dan media lain untuk
kepentingan akademis tanpa perlu meninta ijin dari saya maupun memberikan
royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar – benarnya.
Dibuat di Yogyakarta,
Pada tanggal 24 Juni 2014
Yang menyatakan
Wara Sisat Sembiring
112214026
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Pengasih, atas terselesaikannya
penulisan skripsi ini. Adapun tujuan dari penulisan ini adalah untuk memenuhi
salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Tersusunnya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan berbagai
pihak kepada penulis, baik secara langsung maupun tidak langsung, untuk itu
penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Dr. H. Herry Maridjo, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Alm. Drs. Alex Kahu Lantum, selaku Dosen Pembimbing awal yang pernah
membimbing penulis dalam menyelesaikan proposal penelitian.
3. V. Mardi Widyadmono, SE, MBA, selaku Pembimbing I yang telah
memberikan bimbingan serta pengarahan bagi penulis selama penyusunan
skripsi ini.
4. Drs. Th. Sutadi MBA, selaku Pembimbing II yang telah memberikan
bimbingan serta pengarahan bagi penulis selama penyusunan skripsi ini.
5. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
yang telah membimbing dan memberikan ilmu pengetahuan yang sangat
berharga bagi masa depan penulis.
6. Seluruh karyawan sekretariat Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma
atas pelayanan yang diberikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
7. Pihak Rumah Sakit Panti Rapih khususnya pendamping penelitian ini, Bapak
Pardjianto yang memberikan waktu dan ijin dalam melangsungkan
penelitian.
8. Para Karyawan di unit-unit khusus yang telah berkenan menjadi responden
dalam penelitian ini dan memberikan waktu di tengah tanggung jawab kerja
mereka.
9. Keluargaku : Bapak, Mamak, adikku Oktavianus Sembiring, Nini Charo dan
Bibik beserta keluarga, terima kasih atas doa dan dukungannya selama ini.
10. Para sahabat yang memberikan dukungan : Citra, Adolf, Thomas Sembiring,
Apultio, Dona, Angel, Bertho, Valent br. Sembiring, Rekan-rekan PMKRI
Yogyakarta, Karo Katholik Yogyakarta, Rekan-rekan Manajemen terima
kasih atas bantuan dan dorongannya selama kuliah di Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.
11. Sarmaida Munte, terimakasih atas dukungan dan semangat yang selalu
diingatkan bagi penulis.
12. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang selama ini
banyak membantu penyelesaian skripsi ini.
Penulis menyadari banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi ini, oleh
kerena itu penulis sangat menghargai masukan dan saran demi kesempurnaan
skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ……………………………………………………… i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING …..………………………. ii
HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .………………………………………….. iv
HALAMAN PERYATAAN KEASLIAN TULISAN ……………………. v
HALAMAN LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI... vi
HALAMAN KATA PENGANTAR ……………………………………… vii
HALAMAN DAFTAR ISI ……………………………………………….. x
HALAMAN DAFTAR TABEL ………………………………………….. xiii
HALAMAN DAFTAR GAMBAR ………………………………………. xiv
HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………... xv
HALAMAN ABSTRAK ………………………………………………….. xvi
BAB I. PENDAHULUAN ……………………………………………….. 1
A. Latar Belakang Masalah …………………………………………...
B. Rumusan Masalah ………………………………………………….
C. Pembatasan Masalah ……………………………………………….
D. Tujuan Penelitian……………………………………………………
E. Manfaat Penelitian ……………………………………………….....
F. Sistematika Penelitian ………………………………………………
1
4
4
5
6
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
BAB II KAJIAN PUSTAKA ……………………………………………..
9
A. Landasan Teori ……………………………………………………..
B. Penelitian Sebelumnya ……………………………………………..
C. Kerangka Konseptual Penelitian dan Hipotesis…………………….
9
21
22
BAB III METODE PENELITIAN ………………………………………. 26
A. Jenis Penelitian …………………………………………………….
B. Subjek dan Objek Penelitian ………………………………………
C. Waktu dan Lokasi Penelitian ………………………………………
D. Variabel Penelitian …………………………………………………
E. Definisi Operasional ………………………………………………..
F. Populasi dan Sampel ………………………………………………..
G. TeknikPengambilanSampel …………………………………………
H. Teknik Pengumpulan Data ………………………………………….
I. Teknik Pengujian Instrumen ………………………………………..
J. Teknik Analisis Data ……………………………………………….
26
26
27
27
34
36
36
38
38
40
BAB IV GAMBARAN UMUM RS PANTI RAPIH …………………… 46
A. Sejarah Rumah Sakit Panti Rapih ………………………………….
B. Mengenai Logo …………………………………………………….
C. Visi dan Misi ………………………………………………………
D. Nilai dan Moto Pelayanan …………………………………………
E. Falsafah dan Tujuan Pelayanan ……………………………………
F. Kebijakan Mutu ……………………………………………………
46
52
56
59
61
66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
G. Struktur Organisasi ………………………………………………..
H. Lokasi Rumah Sakit Panti Rapih ………………………………….
67
68
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN …………………….. 69
A. Penjelasan Penelitian ………………………………………………
B. Pengujian Instrumen ……………………………………………….
C. Hasil Uji Validitas ………………………………………………….
D. Hasil Uji Reliabilitas ……………………………………………….
E. Hasil Uji Regresi Linear Berganda…………………………………
F. Hasil Uji F...…………………………………………………………
G. Hasil Uji t ..………………………………………………………..
H. Hasil Uji Normalitas ………………………………………………
I. Hasil Uji Multikolinieritas ……………………………………….
J. Hasil Uji Autokorelasi ……………………………………………
K. Analisis Data………………..………………………………………
L. Pembahasan ………………………………………………………..
69
70
70
74
75
76
76
77
78
79
80
85
BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN ………… 90
A. Kesimpulan ………………………………………………………...
B. Saran ……………………………………………………………….
C. Keterbatasan Penelitian….………………………………………….
90
90
91
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………… 92
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel Judul Halaman
III.1 Definisi Operasional …………………………………………… 34
V.1 Validitas 23 pertanyaan …………………………………………. 70
V.2 Validitas 22 pertanyaan …………………………………………. 72
V.3 Case Precessing Summary ……………………………………… 74
V.4 Reliabilitas……....………………………………………………. 75
V.5 R2
dalam Regresi linier berganda ……………………………… 75
V.6 Uji F ……………………………………………………………. 76
V.7 Uji t …………………………………………………………….. 76
V.8 Uji Normalitas …………………………………………………. 78
V.9 Uji Multikolinieritas …………………………………………… 79
V.10 Uji Autokorelasi ……………………………………………….. 80
V.11 Total karyawan Setiap Unit ……………………………………. 81
V.12 Jumlah Karyawan setiap unit yang dijadikan sampel ………….. 82
V.13 Skala Semantik …………………………………………………. 82
V.14 Skala Penilaian …………………………………………………. 83
V.15 Hubungan Dalam Model Kontijensi Fiedler ……………………. 87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Judul Halaman
II.1 Kerangka Penelitian ………………………………… 24
IV.1 Loga RS Panti Rapih …………………………………. 53
IV.2 Struktur Organisasi RS Panti Rapih …………………… 67
IV.3 Lokasi RS Panti Rapih …………………………………. 68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR LAMPIRAN
No. Lampiran Judul Halaman
Lampiran 1 Print out olah data kuesioner penelitian…………. 94
Lampiran 2 Kuesioner Penelitian ………………………........ 118
Lampiran 3 Surat izin Penelitian Dari RS Panti Rapih ………. 122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
ABSTRAK
PENGARUH ORIENTASI KEPEMIMPINAN PENYELIA DAN
KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN
Studi Kasus pada Karyawan Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta
Wara Sisat Sembiring
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta, 2014
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Orientasi
Kepemimpinan dan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan baik itu secara
simultan maupun parsial. Penelitian ini merupakan studi kasus pada karyawan
Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan cara
wawancara dan penyebaran kuesioner pada karyawan non-medis sebagai
responden. Responden dalam penelitian ini sebanyak 61 orang dengan
menggunakan teknik purposive sampling. Data yang diperoleh akan dianalisis
dengan model regresi berganda. Hasil analisis menjelaskan bahwa Orientasi
Kepemimpinan dan Kepuasan Kerja berpengaruh secara simultan terhadap
Kinerja Karyawan. Berbeda halnya dengan pengaruh secara parsial, Orientasi
Kepemimpinan berpengaruh secara parsial terhadap Kinerja Karyawan
sedangkan Kepuasan Kerja tidak berpengaruh secara parsial terhadap Kinerja
Karyawan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
ABSTRACT
THE INFLUENCE OF LEADERSHIP ORIENTATION AND JOB
SATISFACTION TO WARD EMPLOYEE PERFORMANCE
Case Study : “ Panti Rapih Hospital” in Yogyakarta
Wara Sisat Sembiring
Sanata Dharma University
Yogyakarta, 2014
The aim of this research is to know the influence of leadership orientation and job
satisfaction on the employees performance either simultaneously and partially.
This research is a case study on Panti Rapih hospital at Yogyakarta. The data is
collected through interview and questionnaire. Respondents in this research are
61 non medical employees chosen under purposive sampling technique. The
reseach are analyzed using multiple regresion models. The results show that the
leadership orientation and job satisfaction simultaneously influence the employee
performance. The leadership orientation partially influence the employee
performance whereas job satisfaction partialy do not influence the employee
performance.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Organisasi merupakan suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk
tujuan bersama. Organisasi tentunya melakukan suatu proses perencanaan yang
meliputi penyusunan, pengembangan dan pemeliharaan suatu struktur atau pola
hubungan-hubungan kerja dari orang-orang dalam suatu kelompok kerja.
Organisasi disusun tidak hanya mengatur orang-orangnya, tetapi juga membentuk
dan memodifikasi struktur dimana didalamnya tersusun tugas orang-orang
tersebut.
Dilihat dari ketenagakerjaan, dalam peningkatan sumber daya manusia
maka diperlukan program-program yang didalamnya mengacu pada
pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas. Untuk mengelola suatu
organisasi khususnya dalam mengelola sumber daya manusia, diperlukan sekali
prinsip-prinsip ataupun teori-teori manajemen, termasuk prinsip dan teori
kepemimpinan. Berkaitan dengan hal ini pula kesuksesan atau kegagalan suatu
organisasi dipengaruhi banyak hal, salah satunya tentang kepemimpinan dalam
organisasi tersebut. Kepemimpinan dibutuhkan manusia, karena adanya suatu
keterbatasan dan kelebihan tertentu pada manusia. Di satu pihak manusia terbatas
kemampuannya untuk memimpin, di pihak lain ada orang yang mempunyai
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
kelebihan kemampuan untuk memimpin. Di sinilah timbulnya kebutuhan akan
pemimpin dan kepemimpinan. ( Thoha, 2012 : 257 ).
Pada dasarnya dalam suatu organisasi atau perusahaan, kepemimpinan
merupakan salah satu faktor penting. Faktor kepemimpinan dapat memberikan
pengaruh yang berarti terhadap kinerja karyawan, karena pimpinan yang
merencanakan, menginformasikan, membuat dan mengevaluasi berbagai
keputusan yang harus dilaksanakan dalam organisasi tersebut. Faktor-faktor yang
berhubungan dengan sikap, gaya, dan perilaku pimpinan sangat berpengaruh
terhadap karyawan yang dipimpinnya bahkan turut berpengaruh terhadap kinerja
suatu organisasi.
Kepemimpinan yang efektif harus mampu memberikan pengarahan
terhadap usaha-usaha pekerja dalam mencapai tujuan-tujuan organisasi. Tanpa
bimbingan, hubungan antara tujuan perseorangan dan tujuan organisasi akan
menjadi renggang ( lemah). Keadaan ini akan menimbulkan situasi dimana
perseorangan bekerja untuk mencapai tujuan pribadinya, sementara itu
keseluruhan organisasi menjadi tidak efisien dalam pencapaiaan sasaran-
sasarannya. Maka dari itu, kepemimpinan sangat diperlukan bila suatu organisasi
ingin sukses dalam pencapaian sasaran-sasarannya.
Kepuasan kerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting untuk
mendapatkan hasil kerja yang optimal. Ketika seorang merasakan kepuasan dalam
bekerja tentunya ia akan berupaya semaksimal mungkin dan dengan segenap
kemampuan yang dimilikinya untuk menyelesaikan tugas pekerjaannya. Dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
demikian produktivitas dan hasil kerja karyawan akan meningkat secara optimal.
Kepuasan kerja itu sendiri dapat diartikan sebagai perasaan mendukung atau tidak
mendukung yang dialami karyawan dalam bekerja, Artinya bahwa kepuasan kerja
adalah cara karyawan merasakan dirinya atau pekerjaannya. Dapat disimpulkan
bahwa kepuasan kerja adalah perasaan yang menyokong atau tidak menyokong
dalam diri karyawan yang berhubungan dengan pekerjaan maupun kondisi
dirinya. Oleh karena itu kepuasan kerja hingga kini berkaitan dengan kinerja
individu ( karyawan ), kelompok, yang pada akhirnya berkaitan pula dengan
efektivitas organisasi secara keseluruhan. Kepuasan kerja yang tertinggi sangat
mempengaruhi kondisi kerja dan memberikan keuntungan nyata bagi pekerja itu
sendiri, bagi manajemen dan organisasi.
Sebagai rumah sakit yang ternama yaitu Rumah Sakit Panti Rapih
Yogyakarta tentunya memiliki karyawan yang cukup banyak. Karyawan tersebut
haruslah diperhatikan kinerjanya agar tercipta efisien dan efektivitas kerja dalam
perusahaan. Kinerja karyawan tidak terlepas dari pengaruh Orientasi
kepemimpinan yang digunakan untuk mengelola karyawan. Melalui orientasi
kepemimpinan ini diharapkan para karyawan dapat merasakan kepuasan kerja
yang pada akhirnya akan berpengaruh pada kinerja. Kinerja yang optimal
merupakan hal yang sangat diharapkan oleh perusahaan. Semakin optimal kinerja
karyawan tentu akan berdampak pada produktivitas perusahaan, sehingga
perusahaan akan dapat bertahan dalam persaingan global.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Mengingat pentingnya orientasi kepemimpinan, kepuasan kerja serta
kinerja karyawan Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta maka perlu dilakukan
penelitian untuk melihat keterkaitan aspek-aspek tersebut dengan topik : “
Pengaruh Orientasi Kepemimpinan Penyelia dan Kepuasan Kerja terhadap
Kinerja Karyawan pada Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta ”
B. Rumusan Masalah
Melihat arti pentingnya penelitian dalam bidang Orientasi Kepemimpinan
dan Kepuasan Kerja serta kaitannya dengan kinerja, maka penulis tertarik untuk
melakukan suatu penelitian. Penelitian ini diharapkan dapat menjawab pertanyaan
mendasar seputar relasi yang signifikan yang dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah Orientasi Kepemimpinan Penyelia berpengaruh terhadap kinerja
karyawan?
2. Apakah Kepuasan Kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan?
3. Apakah Orientasi Kepemimpinan Penyelia dan Kepuasan Kerja berpengaruh
secara simultan terhadap kinerja karyawan?
C. Pembatasan Masalah
Melalui perumusan masalah serta menghindari terjadinya disorientasi pada
penelitian, maka penulis membatasi masalah penulisan sebagai berikut:
1. Kepemimpinan penyelia yang akan diteliti berorientasi pada hubungan kerja
dan tugas pekerjaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
2. Kepuasan Kerja yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah kepuasan kerja
yang diukur dengan indikator perasaan senang atau tidak senang terhadap
aspek-aspek kepuasan kerja.
3. Kinerja Karyawan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kinerja
karyawan yang diukur dengan pendekatan keperilakuan.
D. Tujuan Penelitian
Suatu penelitian tentunya memiliki tujuan yang hendak dicapai. Dalam hal
ini penulis hendak menetapkan tujuan penelitian yakni:
1. Untuk mengetahui pengaruh Orientasi Kepemimpinan Penyelia terhadap
Kinerja Karyawan pada Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta
2. Untuk mengetahui pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan
pada Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta
3. Untuk mengetahui pengaruh Orientasi Kepemimpinan Penyelia dan Kepuasan
Kerja secara simultan terhadap Kinerja Karyawan pada Rumah Sakit Panti
Rapih Yogyakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
E. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini yang diharapkan antara lain:
1. Bagi Rumah Sakit Panti Rapih
Dalam konteks praktis, penelitian ini bermanfaat untuk dijadikan sebagai
sebuah masukan dan pertimbangan oleh Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta
dalam mengelola perilaku sumber daya manusianya melalui pendekatan
Kepuasan Kerja dan melalui optimalisasi Orientasi Kepemimpinan Penyelia.
2. Bagi Universitas Sanata Dharma
Dalam konteks akademis, penelitian ini bermanfaat dalam memperkaya
wacana seputar keorganisasian terutama dalam bidang Kepuasan Kerja. Hal
ini dapat pula dijadikan sebagai sebuah sumbang pemikiran bagi pembaca
atau mereka yang hendak meneliti dalam bidang kajian yang sejenis.
3. Bagi Peneliti
Dalam konteks teoritis, data yang diperoleh melalui penelitian ini diharapkan
dapat menambah wawasan serta pemahaman penulis terkait aplikasi dari
peran Orientasi Kepemimpinan Penyelia dan Kepuasan Kerja dalam
mendorong kinerja karyawan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
F. Sistematika Penelitian
Keseluruhan penelitian ini akan terdiri dari enam bab yaitu :
pendahuluan, landasan teori, metode penelitian, gambaran umum perusahaan,
analisis data dan pembahasan, serta kesimpulan, saran dan keterbatasan.
Bab I merupakan pendahuluan mengemukakan latar belakang masalah,
rumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan
sistematika penelitian.
Bab II merupakan landasan teori, akan mengemukakan secara rinci studi
pustaka yang berisi teori yang mendukung analisis permasalahan dengan
menjelaskan pengertian dan konsep-konsep tentang kepemimpinan, orientasi
kepemimpinan, penyelia, kepuasan kerja, serta pengaruhnya terhadap kinerja
karyawan.
Bab III berisi tentang metode penelitian. Pada bab ini akan dikemukakan
tentang jenis penelitian, subjek dan objek penelitian, tempat dan waktu penelitian,
variabel penelitian, definisi operasional, populasi dan sampel, teknik pengambilan
sampel, sumber data, teknik pengambilan data, teknik pengujian instrumen,
teknik analisis data.
Bab IV merupakan gambaran umum perusahaan, akan mengemukakan
secara rinci tentang sejarah perkembangan Rumah sakit Panti Rapih Yogyakarta
dan struktur organisasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Bab V berisi tentang analisis data dan pembahasan. Pada bab ini akan
dikemukakan tentang penjelasan penelitian, uji validitas dan reliabilitas, analisis
data dan pembahasan.
Bab VI berisi tentang kesimpulan, saran, dan keterbatasan. Pada bab ini
akan dijelaskan mengenai kesimpulan dari hasil analisis data pada bab
sebelumnya, saran-saran yang diberikan kepada perusahaan, serta faktor-faktor
yang menyebabkan keterbatasan dalam penulisan skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Kepemimpinan
a. Pengertian kepemimpinan
Kepemimpinan pada intinya merupakan proses mempengaruhi
orang lain dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui proses
dan kegiatan. Dalam proses mempengaruhi orang lain terkandung cara
yang biasanya diwujudkan dengan memberi petunjuk, mengarahkan dan
membina dalam melakukan berbagai aktivitas yang berhubungan dengan
tugas dan tanggung jawabnya. Oleh karena itu, kepemimpinan dinyatakan
sebagai usaha menggunakan orientasi mempengaruhi dan tidak memaksa
untuk memotivasi individu mencapai tujuan.
Kepemimpinan adalah keseluruhan aktivitas dalam rangka
mempengaruhi orang-orang agar mau bekerja sama untuk mencapai suatu
tujuan yang memang diinginkan bersama ( Martoyo, 2000:176 ).
Kepemimpinan merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang
mempengaruhi orang lain agar bekerja mencapai tujuan dan sasaran
( Handoko, 2003:294 )
Robbins dan coulter menyatakan ( Ardana, 2008:89 ), Kemampuan untuk
mempengaruhi suatu kelompok menuju tercapainya tujuan-tujuan.
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
George R. Terry mengungkapkan ( Thoha, 2012:259 ), Kepemimpinan
adalah aktivitas untuk mempengaruhi orang-orang agar diarahkan
mencapai tujuan organisasi.
Dari berbagai definisi kepemimpinan diatas, penulis mengambil
kesimpulan bahwa kepemimpinan merupakan kemampuan seseorang
dalam proses mempengaruhi orang lain agar mereka mau bekerja sesuai
tujuan bersama dengan efektif dan efisien.
b. Fungsi Kepemimpinan ( Handoko 2008:299 )
Seluruh pihak yang terlibat di dalam kelompok/organisasi entah
itu pemimpin ataupun bawahan mengharapkan agar yang dilakukan
dalam organisasi tersebut berjalan dengan efektif dan efisien. Maka dari
itu pemimpin memiliki dua fungsi utama, yaitu:
1) Fungsi-fungsi yang berhubungan dengan tugas (work-related ) atau
pemecahan masalah menyangkut pemberian saran penyelesaian,
informasi, pendapat.
2) Fungsi-fungsi pemeliharaan kelompok ( group-maintenance ) atau
sosial mencakup segala sesuatu yang dapat membantu kelompok
berjalan lebih lancar, persetujuan dengan kelompok lain, pencegahan
perbedaan pendapat dan sebagainya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
c. Gaya Kepemimpinan.
Gaya kepemimpinan merupakan hal yang dipentingkan dalam
sebuah organisasi dimana gaya kepemimpinan merupakan cara yang
dipergunakan oleh seorang pemimpin dalam mengatur anggota organisasi
agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Hal ini selaras
dengan yang disampaikan oleh Supardi dan Syaiful yang menyatakan
bahwa Gaya kepemimpinan adalah suatu cara pemimpin untuk
mempengaruhi bawahannya ( 2002:75 ).
Gaya kepemimpinan juga merupakan norma perilaku yang dipergunakan
oleh seseorang pada saat mencoba mempengaruhi perilaku orang lain
seperti yang ia lihat. Dalam hal ini usaha menyelaraskan persepsi antara
perilaku orang yang mempengaruhi dan perilaku orang yang dipengaruhi.
Maka dari itu gaya kepemimpinan sangatlah perlu dimiliki oleh orang
yang memiliki sifat pemimpin.
Sementara itu terdapat beberapa tipe gaya kepemimpinan
sebagaimana diungkapkan oleh Reddin ( Thoha, 2012:311-312 ) sebagai
berikut:
1) Eksekutif
Gaya kepemimpinan yang banyak memberikan perhatian pada tugas-
tugas pekerjaan dan hubungan kerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
2) Pecinta pengembangan
Gaya kepemimpinan yang memberikan perhatian maksimum terhadap
hubungan kerja dan perhatian minimum terhadap tugas-tugas kerja
3) Otokratis yang baik hati
Gaya kepemimpinan yang memberikan perhatian maksimum terhadap
tugas kerja dan minimum terhadap hubungan kerja.
4) Birokrat
Gaya yang memberikan perhatian yang minimum terhadap tugas kerja
maupun hubungan kerja.
d. Arti penting Gaya Kepemimpinan
Gaya kepemimpinan dalam suatu organisasi akan membantu
pelaksanaan produktivitas dan mempengaruhi kinerja rekan-rekan
kerjanya. Gaya kepemimpinan yang dipakai seorang pemimpin akan
menjadi ukuran bagi karyawan dalam melaksanakan pekerjaan dalam
situasi dan kondisi tertentu. Sikap atau gaya kepemimpinan yang tepat
akan memberikan dorongan timbulnya kesediaan rekan-rekan kerjanya
untuk berperilaku dan berbuat sesuai dengan apa yang diharapkan oleh
seorang pemimpin saat itu, maka kita dapat mengetahui semangat
karyawan yang pengaruhnya pada kinerja karyawan tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
2. Penyelia
a. Pengertian Penyelia
Penyelia merupakan pemimpin yang paling dekat dengan
karyawan. Penyelia merupakan manajer lini pertama yang langsung
membawahi karyawan dan berhubungan langsung dengan mereka.
Penyelialah yang memikul tanggung jawab pelaksanaan mulai dari
merencanakan, memotivasi, mengarahkan, dan mengendalikan kegiatan
karyawan non-manajerial pada tingkat operasional dan organisasi. Para
penyelia baik pria maupun wanita, merupakan pemegang kunci hubungan
antara jenjang manajemen dengan kelompok besar karyawan yang
mencurahkan tenaga ataupun pikirannya untuk melakukan pekerjaan
perusahaan yang sesungguhnya. Maka dari itulah sebuah perusahaan
sangatlah membutuhkan seorang penyelia karena tak satu kelompok
orang pun berhasil mencapai keunggulan dan perhatian yang begitu besar
dalam tempo singkat sesudah penantian panjang, selain manajemen
penyelia ( Lester dan John, 1994:6 ).
b. Ciri-ciri pribadi seorang penyelia
Lester dan John ( 1994:9) mengungkapkan Jabatan penyelia
merupakan jabatan yang sangat didambakan, Maka dari itu seorang
penyelia memiliki sepuluh ciri-ciri pribadi yang terdapat didalam dirinya,
yakni:
1) Energi dan kesehatan yang baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
2) Kemampuan bekerjasama dengan orang lain
3) Pengetahuan tantang pekerjaan dan kemampuan teknis
4) Kemampuan mengendalikan diri dalam situasi tertekan
5) Dedikasi dan keandalan
6) Kemampuan bertahan
7) Kemampuan belajar
8) Keterampilan memecahkan masalah
9) Potensi kepemimpianan
10) Sikap positif terhadap manajemen
3. Kepuasan Kerja
a. Pengertian Kepuasan Kerja
Seseorang akan merasa nyaman dan memiliki loyalitas yang
tinggi dalam sebuah perusahaan apabila ia memperoleh kepuasan sesuai
dengan apa yang diinginkan. Pentingnya arti kepuasan kerja dalam diri
seseorang, sedapat mungkin perusahaan memberikan kesempatan seluas-
luasnya kepada karyawannya untuk memperoleh kepuasan kerja.
Kepuasan kerja berasal dari dua kata yaitu kepuasan dan kerja.
Kepuasan artinya bahwa perasaan yang dialami seseorang, dimana apa
yang diharapkan telah terpenuhi atau bahkan apa yang diterima melebihi
dari apa yang diharapkan, sedangkan kerja merupakan usaha seseorang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
mencapai tujuan dengan mendapatkan pendapatan, konpensasi dari
kontribusinya kepada tempat pekerjaannya ( Koesmono, 2005:169-170 ).
Kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan
atau tidak menyenangkan dengan mana karyawan memandang
pekerjaannya ( Handoko, 2001:193 ). Kepuasan kerja merupakan cerminan
dari perasaan pekerja terhadap pekerjaan yang dihadapi di area
lingkungannya. Sebaliknya, karyawan yang tidak puas akan bersifat negatif
terhadap pekerjaan dan bentuk yang berbeda-beda satu dengan yang
lainnnya.
b. Indikator Kepuasan Kerja
Menurut Luthans dalam Soedjono ( 2005:27 ), ada lima indikator
yang mempengaruhi kepuasan kerja,yaitu:
1) Gaji dan upah. Karyawan menginginkan sistem upah dan kebijakan
promosi yang dipersepsikan sebagai adil, tidak meragukan dan segaris
dengan pengharapannya.
2) Pekerjaan itu sendiri. Karyawan cenderung lebih menyukai pekerjaan-
perkerjaan yang memberikan kesempatan untuk menggunakan
kemampuan dan keterampilannya, kebebasan serta umpan balik
mengenai betapa baik mereka bekerja. Kateristik ini membuat
perkerjaan lebih menantang. Pekerjaan yang kurang menantang
menciptakan kebosanan, tetapi terlalu banyak menantang juga dapat
menciptakan frustasi dan persaan gagal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
3) Rekan kerja. Bagi kebanyakan karyawan, kerja juga mengisi
kebutuhan akan interaksi sosial. Oleh karena itu, tidaklah
mengejutkan bila mempunyai rekan kerja yang ramah dan
mendukung meningkatkan kepuasan kerja.
4) Promosi pekerjaan. Promosi pekerjaan terjadi pada saat seseorang
karyawan berpindah dari satu pekerjaan ke posisi lainnya yang lebih
tinggi.
5) Kepenyeliaan (supervise ). Supervise mempunyai peran yang penting
dalam manajemen. Supervise berhubungan dengan karyawan secara
langsung dan mempengaruhi karyawan dalam melakukan
pekerjaannya. Umumnya karyawan lebih menyukai supervise yang
adil, terbuka dan mau bekerja sama dengan bawahan.
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi Kepuasan Kerja
Menurut Robbins ( 2001:48 ) ada lima faktor penting yang
mendorong kepuasan kerja, yaitu:
1) Pekerjaan yang sacara mental menantang
Cenderung lebih disukai karyawan, karena akan memberikan mereka
kesempatan untuk mengunakan keterampilan dan kemampuan mereka
serta menawarkan beragam tugas, kebebasan dan umpan balik
mengenai betapa baik mereka mengerjakan pekerjaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
2) Ganjaran yang pantas
Merupakan keinginan karyawan akan sistem upah dan kebijakan
promosi yang mereka persepsikan adil, tidak kembar arti dan segaris
dengan pengharapan mereka.
3) Kondisi kerja yang mendukung
Merupakan sebagai kepedulian karyawan akan lingkungan kerja baik
untuk kenyamanan pribadi maupun untuk memudahkan perkarjaan
tugas dengan baik, mereka cenderung lebih menyukai lingkungan
fisik yang aman dan nyaman.
4) Rekan kerja yang mendukung
Mengandung pengertian bahwa orang-orang mendapatkan lebih dari
pada sekedar uang atau prestasi yang berwujud dari dalam kerja,
tetapi kerja juga mengisi kebutuhan akan interaksi sosial, sehingga
sangat penting bagi mereka untuk memiliki rekan kerja yang
mendukung dan dapat bekerja sama dengan baik.
5) Kesesuian kepribadian dengan perkerjaan
Merupakan satu unsur yang penting yang perlu ditambahkan, karena
unsur tersebut merupakan unsur yang cukup berperan dalam
menentukan kepuasan kerja, yaitu bahwa karyawan cenderung merasa
puas apabila ada kecocokan antara kepribadiannya dengan
pekerjaanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
4. Kinerja
a. Pengertian Kinerja
Setiap perusahaan memiliki tujuan dan hal ini diharapkan dicapai
oleh kesatuan gerak seluruh sumber daya di dalam perusahaan. Hal ini
terlebih juga berkaitan dengan optimalisasi kinerja karyawan dalam
mengupayakan pencapaian yang diharapkan. Oleh sebab itu kinerja
karyawan sebagai salah satu kunci upaya pencapaian tujuan ini harus
mendapat perhatian secara lebih optimal juga.
Secara umum, kinerja dipahami sebagai kesuksesan seseorang
dalam melaksanakan suatu pekerjaan. Secara lebih dalam Lawler dan
Porter (1967) mengungkapkan bahwa kinerja adalah kesuksesan
seseorang dalam melaksanakan tugas. Irianto (2000) mengungkapkan
pula bahwa kinerja karyawan adalah prestasi yang diperoleh seseorang
dalam melakukan tugas.
Miner (1990) mengemukakan setidaknya ada empat aspek
kinerja yakni:
1) Kualitas yang dihasilkan, menerangkan tentang jumlah kesalahan,
waktu dan ketepatan dalam melakukan tugas
2) Kuantitas yang dihasilkan, berkenaan dengan berapa jumlah produk
atau jasa yang dapat dihasilkan
3) Waktu kerja, menerangkan akan berapa alokasi jumlah absen,
keterlambatan, serta masa kerja yang telah dijalani karyawan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
4) Kerja sama, berkaitan dengan bagaimana individu karyawan
membantu atau menghambat rekan sekerjanya
b. Penilaian Kinerja
Perusahaan mempunyai tujuan dalam keberlangsungannya
sebagai organisasi yang mengupayakan keuntungan. Keuntungan ini
tentunya diraih melalui kerja-kerja yang ditentukan juga oleh para
karyawannya. Kinerja karyawan adalah salah satu hal yang mendorong
pencapaian ini dan oleh karenanya dibutuhkan sebuah penilaian kinerja
untuk dapat mengukur prestasi kerja serta kontribusi yang disumbangkan
oleh tiap karyawan serta kompensasi yang patut diterima dari perusahaan.
Melakukan penilaian karyawan berdasarkan fungsi dan kinerjanya ini
tentunya bukan sebuah perkara yang mudah namun juga bukan perkara
sulit. Hal ini bergantung pada aspek pengukuran kinerja yang ditetapkan
oleh perusahaan. Untuk mengetahui seberapa besar kinerja karyawan
diperlukan kegiatan khusus untuk mengukurnya. Bernardin dalam
Sudarmanto ( 2009:12 ) menyampaikan enam dimensi yang dapat dipakai
untuk mengukur kinerja, yakni:
1) Quality, merupakan pelaksanaan kerja mencapai atau mendekati
standar tujuan yang hendak dicapai.
2) Quantity, merupakan jumlah yang dihasilkan dalam tiap pekerjaan
karyawan.
3) Timeliness, merupakan ukuran waktu pelaksanaan kerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
4) Cost Effectiveness. Merupakan optimalisasi sumber daya organisasi
dalam mencapai tujuan yang diharapkan.
5) Need for supervision. Merupakan ukuran pengawasan yang
dibutuhkan karyawan dalam menyelesaikan pekerjaannya.
6) Interpersonal impact. Merupakan ukuran karyawan dalam menjaga
harga diri, nama baik dan kerjasama dengan sesama rekannya.
c. Tolok Ukur Kinerja
Kualitas kerja setiap karyawan pada akhirnya akan
mempengaruhi pula kinerja yang bersangkutan. Untuk dapat memacu
kinerja karyawan, perusahaan perlu melakukan pengelolaan, pengukuran
dan upaya-upaya peningkatan kinerja. Semua ini akan selalu diawali
dengan penetapan tolok ukur kinerja. Beberapa syarat yang baik untuk
melakukan pengukuran kinerja diantaranya sebagai berikut:
1) Tolok Ukur yang baik dapat diukur dengan cara yang dapat dipercaya.
2) Tolok Ukur yang baik mampu membedakan setiap karyawan sesuai
dengan kinerjanya
3) Tolok ukur yang baik harus responsive terhadap masukan dan
tindakan dari para pemangku jabatan
4) Tolok ukur yang baik dapat diterima oleh karyawan yang mengetahui
kinerjanya sedang dinilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
B. Penelitian Sebelumnya
Berdasarkan topik penelitian ini telah dilakukan beberapa penelitian
sebelumnya yang berkaitan dengan topik penelitian ini yakni:
1. Tien Utami, 2012. Pengaruh gaya kepemimpinan, kepuasan kerja dan
lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan PT. Primissima di kabupaten
Sleman Daerah Istimewa, Yogyakarta.
Berdasarkan hasil penelitian ini, menunjukkan bahwa: terdapat pengaruh
positif dan signifikan gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan,
yang ditunjukkan oleh nilai thitung > ttabel (4,525 > 1,645) dan tingkat
signifikansi 0,000 dengan sumbangan efektif sebesar 6,14%; terdapat
pengaruh positif dan signifikan kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan,
yang ditunjukkan oleh nilai thitung > ttabel (4,976 > 1,645) dan tingkat
signifikansi 0,000 dengan sumbangan efektif sebesar 7,62%.
2. Natalia Pujiastuti, 2010. Pengeruh motivasi kerja, budaya organisasi dan
kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan PT. Agronusa Investama
Cabang Pahauman, Kalbar.
Hasil analisis menjelaskan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif
terhadap tingkat kinerja karyawan pada PT Agronusa Investama dengan
variabel sebesar 0,090.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
C. Kerangka Konseptual Penelitian dan Hipotesis
1. Kerangka Konseptual Penelitian
Berdasar pada kerangka pemikiran yang digunakan sebagai acuan
dalam melihat relasi teori dengan berbagai faktor yang diduga sebagai
persoalan mendasar maka perlu dibangun suatu model konseptual. Model
ini didasari pada tinjauan pustaka dan penelitian sebelumnya yang terkait.
Kerangka konseptual yang coba dibangun adalah sebagai berikut:
a. Variabel X1 mewakili Orientasi Kepemimpinan Penyelia pada hubungan
kerja dan tugas pekerjaan diukur dengan indikator: tingkat keramahan
atasan kepada setiap karyawan, tingkat perhatian atasan yang berkaitan
dengan pekerjaan, tingkat semangat yang diberikan oleh atasan dalam
bekerja, tingkat perhatian atasan yang tidak berkaitan dengan pekerjaan,
tingkat kebersamaan karyawan dalam bekerja, tingkat keterlibatan
karyawan dalam pemecahan masalah, tingkat rasa saling mendukung
karyawan dalam bekerja, tingkat toleransi atasan dalam penggunaan
sarana/prasarana, tingkat hubungan antara karyawan senior terhadap
karyawan baru.
b. Variabel X2 mewakili Kepuasan Kerja yang diukur dengan indikator:
Tingkat kesenangan terhadap gaji dan upah, tingkat kesenangan terhadap
perkerjaan itu sendiri, tingkat kesenangan terhadap rekan kerja,tingkat
kesenangan terhadap promosi kerja, tingkat kesenangan terhadap
kepenyeliaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
c. Variabel Y mewakili Kinerja Karyawan yang diukur indikator: tingkat
ketepatan, kelengkapan dan kerapian dalam perilaku karyawan bekerja,
tingkat perilaku tepat waktu dalam menyelesaikan tugas, tingkat perilaku
tahan terhadap tekanan dan tidak mudah menyerah, tingkat perilaku dapat
dipercaya dan kesediaan melakukan tugas sesuai bidangnya, tingkat
perilaku tekun dalam mengerjakan pekerjaannya, tingkat perilaku
menyelesaikan tugas dengan baik tanpa bantuan orang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Pengaruh parsial = pengaruh yang ditimbulkan oleh variabel-
variabel bebas secara terpisah/sendiri-sendiri terhadap variabel
terikat
Pengaruh simultan = pengaruh yang ditimbulkan oleh
variabel-variabel bebas jika digabungkan terhadap variabel
terikat.
Gambar II.1
Kerangka penelitian
ORIENTASI KEPEMIMPINAN
PENYELIA
X1
Pada hubungan kerja dan tugas
pekerjaan KINERJA
KARYAWAN
Y
Diukur dengan
pendekatan perilaku
KEPUASAN KERJA
X2
Diukur dengan senang atau tidak
senang pada aspek-aspek kepuasan
kerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
2. Hipotesis
Hipotesis merupakan pernyataan sementara yang perlu dibuktikan benar
atau tidak (Umar:2003). Berkaitan dengan itu perlu dibangun sebuah
hipotesis terlebih dahulu untuk dijadikan sebuah rujukan penelitian.
H1: Orientasi Kepemimpinan Penyelia berpengaruh terhadap Kinerja
Karyawan pada Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta.
H2: Kepuasan Kerja berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan pada Rumah
Sakit Panti Rapih Yogyakarta.
H3: Orientasi Kepemimpinan Penyelia dan Kepuasan Kerja secara
simultan berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan pada Rumah Sakit Panti
Rapih Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode studi kasus yang menghendaki
suatu kajian yang rinci, mendalam, menyeluruh, atas objek tertentu yang
biasanya relatif kecil selama kurun waktu tertentu termasuk lingkungannya.
Dalam hal ini penelitian akan berupaya menemukan hubungan atas faktor-
faktor yang dominan atas permasalahan Orientasi Kepemimpinan Penyelia
dan Kepuasan Kerja terhadap kinerja karyawan pada Rumah Sakit Panti
Rapih Yogyakarta.
B. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek merupakan para Karyawan yang akan dijadikan responden untuk
dimintai keterangan seputar Kepuasan Kerja dan Orientasi Kepemimpinan
Penyelia. Mereka merupakan karyawan yang telah memiliki minimal masa
kerja setahun.
2. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah variabel yang dapat diteliti maupun hal-hal
yang berkaitan dengan variabel tersebut dan dapat diukur. Objek dari
penelitian ini antara lain adalah:
a. Orientasi Kepemimpinan Penyelia
26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
b. Kepuasan Kerja
c. Kinerja Karyawan
C. Waktu dan Lokasi Penelitian
1. Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Februari tahun 2014 sampai
dengan bulan Maret tahun 2014.
2. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta.
D. Variabel Penelitian
1. Identifikasi Variabel
Pada penelitian ini akan diamati dan dianalisis variabel yang
dianggap berkaitan erat dengan tujuan penelitian. Variabel tersebut adalah
Orientasi Kepemimpinan Penyelia dan Kepuasan Kerja sebagai variabel
Independen sementara Kinerja Karyawan sebagai variabel dependen.
a. Variabel Independen
Variabel independen merupakan merupakan tipe variabel yang
menjelaskan atau mempengaruhi variabel lain (Indriantoro dan
Supomo, 2002). Variabel ini dikenal juga sebagai variabel penyebab
atau variabel yang mendahului.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
b. Variabel Dependen
Variabel dependen merupakan jenis variabel yang dijelaskan atau
dipengaruhi oleh variabel independen. Dikenal pula sebagai variabel
yang diduga sebagai akibat atau variabel konsekuensi.
2. Definisi Variabel
a. Orientasi Kepemimpinan Penyelia
Kepemimpinan merupakan perilaku konsisten yang diterapkan
pemimpin pada saat mempengaruhi orang lain atau bawahannya agar
berperilaku dan berbuat sesuai dengan tugas dan tujuan organisasi.
Semakin tinggi respon karyawan terhadap indikator hubungan kerja
maka dapat disimpulkan bahwa Orientasi Kepemimpinan Penyelia
tersebut berorientasi pada hubungan kerja, sedangkan semakin kecil
respon karyawan terhadap indikator hubungan kerja maka dapat
disimpulkan Orientasi Kepemimpinan Penyelia pada perusahan
tersebut pada tugas pekerjaan. Kepemimpinan yang berorientasi pada
hubungan kerja diukur dengan indikator sebagai berikut:
1) Tingkat keramahan atasan kepada setiap karyawan
2) Tingkat perhatian atasan yang berkaitan dengan pekerjaan
3) Tingkat semangat yang diberikan oleh atasan dalam bekerja
4) Tingkat perhatian atasan yang tidak berkaitan dengan pekerjaan
5) Tingkat kebersamaan karyawan dalam bekerja
6) Tingkat keterlibatan karyawan dalam pemecahan masalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
7) Tingkat rasa saling mendukung karyawan dalam bekerja
8) Tingkat toleransi atasan dalam penggunaan sarana/prasarana
9) Tingkat hubungan antara karyawan senior terhadap karyawan baru
b. Kepuasan Kerja
Menjelaskan keadaan emosional seseorang baik yang
menyenangkan dan tidak menyenangkan yang dirasakan oleh
karyawan terhadap pekerjaannya, pengukuran kepuasan kerja mengacu
pada aspek-aspek berikut:
1) Gaji dan upah. Karyawan menginginkan sistem upah dan
kebijakan promosi yang dipersepsikan sebagai adil, tidak
meragukan dan segaris dengan pengharapannya. Dari aspek “gaji
dan upah”, maka dapat ditarik sebuah indikator untuk dijadikan
pengukuran kepuasan kerja ini ialah tingkat kesenangan atau
ketidak senangan terhadap gaji dan upah.
2) Pekerjaan itu sendiri. Karyawan cenderung lebih menyukai
pekerjaan-perkerjaan yang memberikan kesempatan untuk
menggunakan kemampuan dan keterampilannya, kebebasan serta
umpan balik mengenai betapa baik mereka bekerja. Karateristik ini
membuat perkerjaan lebih menantang. Pekerjaan yang kurang
menantang menciptakan kebosanan, tetapi terlalu banyak
menantang juga dapat menciptakan frustasi dan perasaan gagal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Dari aspek “pekerjaan itu sendiri”, maka dapat ditarik sebuah
indikator pengukuran kepuasan kerja ialah tingkat kesenangan atau
ketidak senangan terhadap pekerjaan itu sendiri.
3) Rekan kerja. Bagi kebanyakan karyawan, kerja juga mengisi
kebutuhan akan interaksi sosial. Oleh karena itu, tidaklah
mengejutkan bila mempunyai rekan kerja yang ramah dan
mendukung untuk meningkatkan kepuasan kerja. Dari aspek
“rekan kerja”, maka dapat ditarik sebuah indikator pengukuran
kepuasan kerja ialah tingkat kesenangan atau ketidak senangan
terhadap rekan kerja.
4) Promosi pekerjaan. Promosi pekerjaan terjadi pada saat seseorang
karyawan berpindah dari satu pekerjaan ke posisi lainnya yang
lebih tinggi jabatannya. Dari aspek “promosi pekerjaan”, maka
dapat ditarik sebuah indikator pengukuran kepuasan kerja ialah
tingkat kesenang atau ketidak senangan terhadap promosi
pekerjaannya.
5) Kepenyeliaan (supervise ). Supervise mempunyai peran yang
penting dalam manajemen. Supervise berhubungan dengan
karyawan secara langsung dan mempengaruhi karyawan dalam
melakukan pekerjaannya. Umumnya karyawan lebih menyukai
supervise yang adil, terbuka dan mau bekerja sama dengan
bawahan. Dari aspek “kepenyeliaan”, maka dapat ditarik sebuah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
indikator pengukuran kepuasan kerja ialah tingkat kesenangan atau
ketidak senangan terhadap kepenyeliaan.
c. Kinerja Karyawan
Kesuksesan atau prestasi seseorang dalam melakukan
pekerjaan. pengukuran kinerja karyawan diukur dengan pendekatan
perilaku yang mengacu pada aspek-aspek berikut:
1) Kualitas pekerjaan
Kualitas pekerjaan berkaitan dengan ketepatan, kelengkapan dan
kerapian. Ketepatan dalam hal melaksanakan tugas dan pekerjaan,
artinya tepat sasaran dan tujuan. Kelengkapan tugas dalam
pelaksanaannya. Kerapian dari hasil tugas yang dikerjakan oleh
karyawan tersebut. Dari aspek “kualitas pekerjaan”, maka dapat
ditarik sebuah indikator pengukuran kinerja karyawan ialah adanya
tingkat ketepatan, kelengkapan dan kerapian dalam perilaku
karyawan bekerja.
2) Kuantitas pekerjaan
Kuantitas kerja diukur dengan jumlah pekerjaan dan waktu.
Artinya banyaknya tugas dan pekerjaan yang dapat dikerjakan oleh
setiap karyawan dan banyaknya waktu yang digunakan dalam
menyelesaikan tugas dan pekerjaan. Dari aspek “kuantitas
pekerjaan”, maka dapat ditarik sebuah indikator kinerja karyawan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
ialah tingkat perilaku karyawan terhadap waktu yang diberikan
untuk mengerjakan suatu tugas pekerjaan selesai tepat waktu.
3) Ketahanan dalam bekerja
Menunjukkan seberapa tangguh seorang karyawan menghadapi
berbagai kondisi serta situasi yang menekan dalam suatu pekerjaan
yang dihadapkan padanya. Indikator kinerja karyawan dari aspek
“ketahanan dalam bekerja” ialah tingkat perilaku karyawan
tersebut tahan terhadap tekanan dan tidak mudah menyerah.
4) Kehandalan dalam bekerja
Kemampuan seorang karyawan menunjukkan performa serta dapat
dipercaya hasil kerjanya yang memuaskan dengan menunjukkan
kualitas kerja yang terbaik tanpa mengecewakan. Indikator kinerja
karyawan dari aspek “kehandalan dalam bekerja” ialah tingkat
perilaku karyawan dapat dipercaya serta kesediaan karyawan
tersebut melakukan pekerjaan sesuai bidangnya.
5) Kemampuan dalam bekerja
Kemampuan seorang karyawan dalam melakukan berbagai tugas
dan pekerjaan yang diberikan oleh atasan. Indikator kinerja
karyawan dari aspek “kemampuan dalam bekerja” ialah tingkat
perilaku karyawan tekun dalam mengerjakan pekerjaan tersebut.
6) Kemandirian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Karyawan melakukan pekerjaan yang seharusnya dilakukannya
sendiri dan dapat dikerjakan dengan sangat baik. Indikator kinerja
karyawan dari aspek “kemandirian” ialah tingkat perilaku
menyelesaikan tugas yang diberikan atasan tanpa bantuan orang
lain.
3. Pengukuran Variabel
Untuk melakukan analisis terhadap variabel yang ada maka akan
dilakukan penyebaran kuesioner berdasarkan Skala perbedaan Semantik
(Semantic Deferential). Skala pengukuran yang berbentuk semantik
deferensial dikembangkan oleh Osgood. Skala ini digunakan untuk
mengukur sikap yang tersusun dalam satu garis kontinum yang jawaban
“sangat positif” terletak dibagian kanan garis, dan jawaban yang “sangat
negatif” terletak di bagian kiri garis, atau sebaliknya. Data yang diperoleh
adalah data interval, dan biasanya skala ini digunakan untuk mengukur
sikap/ karakteristik tertentu yang dipunyai seseorang.
Contoh :
Mohon diberi nilai gaya kepemimpinan
Tidak Bersahabat 1 2 3 4 5 Bersahabat
Lupa janji 1 2 3 4 5 Tepat Janji
Memusuhi 1 2 3 4 5 Bersaudara
Mendominasi 1 2 3 4 5 Mempercayai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
E. Definisi Operasional
Berkaitan dengan penelitian maka definisi operasional dari tiap variabel
dikemukan sebagai berikut:
Tabel III.1
Definisi Operasional
Variabel
Penelitian
Definisi
Operasional
Indikator Alat
ukur
Orientasi
Kepemimpinan
Penyelia
perilaku konsisten
yang diterapkan
pemimpin pada saat
mempengaruhi
orang lain atau
bawahannya agar
berperilaku dan
berbuat sesuai
dengan tugas dan
tujuan organisasi
a. Tingkat keramahan
atasan kepada setiap
karyawan
b. Tingkat perhatian atasan
yang berkaitan
dengan pekerjaan
c. Tingkat semangat yang
diberikan oleh atasan
dalam bekerja
d. Tingkat perhatian atasan
yang tidak berkaitan
dengan pekerjaan
e. Tingkat kebersamaan
karyawan dalam
bekerja
f. Tingkat keterlibatan
karyawan dalam
pemecahan masalah
g. Tingkat rasa saling
mendukung karyawan
dalam bekerja
h. Tingkat toleransi atasan
dalam penggunaan
sarana/prasarana
i. Tingkat hubungan antara
karyawan senior
terhadap karyawan
baru
Skala
perbedaan
Semantik
Kepuasan Kerja keadaan emosional
seseorang baik
yang
menyenangkan dan
tidak meyenangkan
yang dirasakan oleh
karyawan terhadap
a. Tingkat kesenangan
terhadap gaji dan
upah
b. Tingkat kesenangan
terhadap perkerjaan
itu sendiri
c. Tingkat kesenangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
pekerjaannya terhadap rekan kerja,
d. Tingkat kesenangan
terhadap promosi
kerja
e. Tingkat kesenangan
terhadap
kepenyeliaan
Skala
perbedaan
Semantik
Kinerja
Karyawan
Kesuksesan atau
prestasi seseorang
diukur dengan
pendekatan
keperilakuan
a. Tingkat ketepatan,
kelengkapan dan
kerapian dalam
perilaku karyawan
bekerja
b. Tingkat perilaku tepat
waktudalam
menyelesaikan tugas
c. Tingkat perilaku tahan
terhadap tekanan dan
tidak mudah
menyerah
d. Tingkat perilaku dapat
dipercaya dan
kesediaan melakukan
tugas sesuai
bidangnya
e. Tingkat perilaku tekun
dalam mengerjakan
pekerjaannya
f. Tingkat perilaku
menyelesaikan tugas
dengan baik tanpa
bantuan orang lain
Skala
perbedaan
Semantik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
F. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Menurut pandangan Indriantoro dan Supomo (2002:115) bahwa populasi
merupakan sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang
mempunyai karakteristik tertentu. Populasi penelitian ini adalah Karyawan
pada Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta.
2. Sampel
Menurut Indriantoro dan Supomo (2002:115) bahwa sampel merupakan
elemen-elemen dari populasi. Untuk menghadapi kendala-kendala
penelitian sampel dibutuhkan sebagai upaya mengamati perilaku populasi.
Sampel ini nantinya akan membantu peneliti dalam melihat gambaran
variabel yang hendak diolah melalui pengumpulan data.
G. Teknik Pengambilan Sampel
Berkaitan dengan pengambilan sampel, penelitian ini menggunakan
pemilihan sampel bertujuan atau purposive sampling. Penelitian
menggunakan metode pemilihan sampel berdasarkan pertimbangan atau
judgement sampling yang menurut Indriantoro dan Supomo (2002:131)
merupakan bagian dari teknik purposive sampling dengan maksud
menyesuaikan dengan tujuan penelitian.
Dikemukakan oleh Umar (2003:142) untuk menentukan berapa
minimal sampel yang dibutuhkan jika ukuran populasi diketahui, dapat
digunakan rumus Slovin sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
n =
1+N e2
Keterangan :
n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
e = Ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang dapat ditolerir
adalah 5%
Maka dengan jumlah populasi = 72, maka sampel yang akan diambil oleh
peneliti ialah sebagai berikut:
n =
1+(72 x (0,05)2
n =
1 + 1,18
n = 61,01 responden
N
72
72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
H. Teknik Pengumpulan Data
Menyajikan data yang baik tentu melalui sebuah pengumpulan data
yang baik pula. Untuk itu dibutuhkan sebuah teknik pengumpulan data yang
cocok untuk mengamati variabel yang diharapkan. Pengumpulan data
penelitian ini akan dilakukan melalui:
1. Kuesioner
Kuesioner merupakan sebuah teknik pengumpulan data dengan
mengemukakan pertanyaan secara tertulis untuk mendapatkan jawaban
dari responden.
2. Wawancara
Metode pengumpulan data lainnya yang akan digunakan adalah
wawancara. Wawancara dilakukan dengan mengajukan pertanyaan secara
lisan kepada responden untuk lebih mengetahui kompleksitas sikap
mereka.
I. Teknik Pengujian Instrumen
1. Uji Validitas
Validitas data ditentukan oleh suatu proses pengukuran yang akurat.
Untuk itu data yang valid akan menentukan seberapa besar data yang relevan
dihasilkan. Hal ini terutama dalam melihat ketepatan kuesioner dalam
memenuhi fungsinya sebagai sebuah instrumen pengumpulan data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Uji Validitas berkaitan dengan korelasi skor masing-masing item
yang diperoleh dengan skor total dengan menggunakan korelasi pearson.
Adapun rumusan korelasi tersebut antara lain sebagai berikut:
N∑xy-∑x∑y
rxy =
√{N∑x2-(∑x)
2}{N∑y
2-(∑y)
2}
Keterangan:
rxy = Koefisen korelasi setiap item pertanyaan
x = Skor dari setiap item pertanyaan
y = Skor total dari setiap item pertanyaan
N = Jumlah sampel
Kuesioner dinyatakan valid apabila nilai korelasinya positif dan r hitung lebih
besar dari r tabel dimana tingkat signifikansinya sebesar 5%
2. Uji Reliabilitas
Penelitian ini membutuhkan suatu evaluasi atas instrumen
pengumpulan data untuk melihat konsistensi data yang terkumpul.
Indriantomo dan Supomo mengemukakan (180) bahwa konsep reliabilitas
setidaknya dapat diukur dengan tiga pendekatan yakni :1) koefisien stabilitas,
2) koefisien ekuivalensi dan 3) reliabilitas konsistensi internal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Pada penelitian ini yang akan digunakan adalah pengujian
reliabilitas konsistensi internal dengan pendekatan Cronbach's alpha. Adapun
rumusannya sebagai berikut:
r11 = { k/k-1} {1 - ∑ α²
b/ α²
t }
Keterangan:
r11 = reliabilitas instrumen
k = banyaknya item pertanyaan
∑ α²
b = jumlah varian item
α²t = jumlah varian total
Pandangan terhadap instrumen dikatakan reliabel menurut Sekaran (2006)
adalah bila reliabilitas kurang dari 0,6 tergolong kurang baik. Reliabilitas 0,7
dapat diterima sementara diatas 0,8 adalah baik.
J. Teknik Analisis Data
Penelitian ini menggunakan analisis regresi dalam melakukan
estimasi suatu hubungan fungsional antara variabel acak Y dan variabel X.
1. Analisis Regresi Berganda
Untuk menjawab persoalan yang hendak dijawab melalui penelitian ini
digunakan beberapa teknik analisis. Berkaitan dengan hal tersebut teknik
analisis regresi berganda akan dipakai untuk uji hipotesis.
Rumusan menggunakan Standardized Coefficient sebagai berikut:
Y = a+b1x1 + b2x2 + e
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Keterangan:
Y = Kinerja Karyawan
a = Konstanta
b1 = Koefisien regresi X1 ( Orientasi Kepemimpinan )
terhadap Y
b2 = Koefisien regresi X2 ( Kepuasan Kerja ) terhadap Y
e = error ( kesalahan prediksi )
X1 = Variabel independen (Orientasi Kepemimpinan
Penyelia)
X2 = Variabel independen (Kepuasan Kerja)
a. Uji Asumsi Klasik
Persamaan regresi perlu menyakinkan linearitasnya dan
memenuhi tingkat validitas yang diharapkan untuk memenuhi
peramalan. Hal ini membutuhkan uji asumsi klasik dengan memakai
uji normalitas, uji multikolinieritas, uji autokorelasi.dan uji t serta uji
statistik f.
1) Uji Normalitas
Uji Normalitas bertujuan untuk menguji data variabel bebas (X)
dan data variabel tergantung (Y) pada persamaan regresi yang akan
dihasilkan. Berdistribusi normal atau tidak normal. Persamaan regresi
dikatakan baik jika data kedua variabel (bebas dan terikat)
berdistribusi normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
2) Uji Multikolinieritas
Model regresi linear berganda mengasumsikan bahwa tidak
terjadi korelasi yang signifikan antar variabel bebasnya. Dalam
statistika tidak terjadi multikolinearitas.
Untuk dapat mengetahui multikolinearitas maka dapat dilihat melalui
indikasi berikut dimana korelasi yang tinggi memberi petunjuk adanya
kolinearitas tetapi tidak sebaliknya, yakni adanya kolinearitas akan
mengakibatkan korelasi yang tinggi. Kolinearitas dapat saja muncul
walau dalam korelasi yang rendah. Sementara untuk melihat dapat
digunakan koefisien korelasi parsial. Jika R2 sangat tinggi tetapi
masing-masing r2 parsialnya rendah, ini merupakan indikasi bahwa
variabel-variabel bebas mempunyai korelasi yang tinggi dan
setidaknya salah satu berlebihan.
3) Uji Autokorelasi
Pengujian autokorelasi ini dimaksudkan untuk mengetahui
apakah terjadi korelasi diantara data pengamatan atau tidak. Adanya
autokorelasi dapat mengakibatkan penaksir mempunyai varians tidak
minimum dan uji-t tidak dapat digunakan, karena akan memberikan
kesimpulan yang salah. Ada tidaknya autokorelasi dalam penelitian ini
dideteksi dengan menggunakan uji Durbin-Watson.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
b. Uji Hipotesis
1) Uji t (test)
Mengukur signifikansi variabel Orientasi Kepemimpinan
Penyelia terhadap Kinerja Karyawan dan Kepuasan Kerja terhadap
Kinerja Karyawan, maka perlu digunakan uji t (test) yang rumusannya
sebagai berikut:
r √ n - 2
t-hitung =
√ 1 - r2
Keterangan:
t = nilai hitung
r = koefisien korelasi
n = jumlah sampel
Melalui analisis ini maka pengambilan keputusan akan berdasar pada:
a) Nilai t hitung ≥ t tabel pada α 0,05 atau t hitung pada ρ- value ≤ 0,05
maka Ho ditolak dan Ha diterima
b) Nilai t hitung ≤ t tabel pada α 0,05 atau t hitung pada ρ- value > 0,05
maka Ho diterima dan Ha ditolak
2) Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Model uji Statistik F digunakan untuk melihat apakah semua
variabel independen mempunyai pengaruh secara bersama terhadap
variabel dependen. Uji hipotesis dengan statistif F dapat dilakukan
dengan membandingkan nilai F pada hasil perhitungan dengan nilai F
pada tabel. Bilai nilai F hitung lebih besar dari nilai F tabel maka Ho
ditolak dan Ha diterima.
Mekanisme uji F antara lain sebagai berikut:
a) Melakukan pembuatan hipotesis untuk kasus pengujian F – test
yakni
Ho : b1 = b2 = 0
Artinya Tidak ada pengaruh yang signifikan dari variabel-variabel
independen, Orientasi Kepemimpinan Penyelia (X1) dan Kepuasan
Kerja (X2) secara simultan terhadap variabel dependen Kinerja
Karyawan (Y)
Ha : b1 – b2 > 0
Artinya Ada pengaruh yang signifikan dari variabel-variabel
independen, Orientasi Kepemimpinan Penyelia (X1) dan Kepuasan
Kerja (X2) secara simultan terhadap variabel dependen Kinerja
Karyawan (Y)
b) Menentukan F Tabel dan F hitung dengan tingkat kepercayaan
sebesar 95% atau taraf signifikansi sebesar 5% dengan asumsi
berikut,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Jika F hitung > F tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya kedua
variabel independen secara simultan mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap variabel dependen.
Jika F hitung < F tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya kedua
variabel independen secara simultan tidak mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap variabel dependen.
c) Mengambil Keputusan
Ho diterima,
Artinya bahwa Orientasi Kepemimpinan Penyelia dan Kepuasan Kerja
secara simultan tidak berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan
Ha diterima
Artinya bahwa Orientasi Kepemimpinan Penyelia dan Kepuasan Kerja
secara simultan berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
BAB IV
RUMAH SAKIT PANTI RAPIH
A. Sejarah Rumah Sakit Panti Rapih
Perkembangan sebuah usaha tak terlepas dari sejarah berdiri serta
tujuannya didirikan. Demikian pun Rumah Sakit Panti Rapih sebagai salah satu
rumah sakit terkemuka di Yogyakarta. Keberadaan Rumah Sakit Panti Rapih
berkaitan dengan sejarah perkembangan Gereja Katolik di Yogyakarta.
Pewartaan iman Katolik di Yogyakarta bermula pada tahun 1914 melalui
katekese di rumah R.P Himadjaja yang merupakan ayahanda dari Mgr.
Djajasepoetro, SJ. Misionaris pada masa itu bersama para murid dari Xaverius
College di Muntilan terlibat dalam pengembangan karya misi hingga mampu
mendirikan Standaart-School sebagai lembaga pendidikan Katolik pertama di
Yogyakarta pada tahun 1917.
Perkembangan umat yang semakin nyata, terlebih setelah berdirinya
lembaga pendidikan katolik, memunculkan keinginan para misionaris untuk
mendorong karya yang lebih bagi masyarakat pribumi. Keinginan tersebut secara
khusus berkaitan dengan karya pelayanan kesehatan melalui kehadiran Rumah
Sakit di Yogyakarta. Demi mewujudkan cita-cita luhur tersebut, para pengurus
gereja di Yogyakarta mencoba menjalin kerjasama dengan para Suster
Fransiskanes dalam mengelola rumah sakit. Sayangnya keinginan kerjasama
46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
tersebut harus ditolak halus oleh para Suster Fransiskanes karena konsentrasi
kongregrasi mereka yang berada di bidang Pendidikan.
Berdasarkan situasi yang ada pasca pasca penolakan dari para Suster
Fransiskanes, para pengurus gereja pada tahun 1921 mengambil keputusan untuk
mencari pihak lain yang dapat diajak bekerjasama. Pilihan pun akhirnya
dijatuhkan pada para Suster-Suster Carolus Borromeus (CB) yang berpusat di
Maastricht, Belanda. Pilihan ini diduga karena adanya pengaruh Ir. Julius Robert
Anton Marie Schmutzer yang dekat dengan kongregrasi tersebut karena istrinya
Ny. C.T.M Schmutzer pernah menjadi murid di Sekolah Perawat yang dikelola
para Suster CB di Belanda. Pilihan kerjasama ini pada akhirnya menemukan
jalannya karena disambut baik para suster CB di Belanda.
Setelah terbangunnya komitmen bersama diantara pengurus gereja dan
Suster CB di Belanda, maka sebagai titik awal berdirinya Rumah Sakit,
dibentuklah sebuah yayasan pada tanggal 22 Februari 1927 yang diberi nama
“Onder de Bogen" atau lengkapnya dalam bahasa Belanda Onder de Bogen
Stichting. oleh pengurus Gereja Yogyakarta. Selanjutnya pada tanggal 14
September 1928, pembangunan fisik rumah sakit pun dimulai dengan ditandai
peletakan batu pertama oleh Ny. C.T.M. Schmutzer van Rijckevorsel.
Sementara dalam proses pembangunan Rumah Sakit, para suster CB
memulai perutusannya ke Yogyakarta. Tercatat pada Januari 1929 sebagai awal
kehadiran lima orang Suster Cinta Kasih St. Carolus Borromeus dari Belanda.
Para suster perintis misi ini adalah Moeder Gaudentia Brand, Sr. Yudith de Laat,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Sr. Ignatia Lemmens, Sr. Simonia, dan Sr. Ludolpha de Groot. Mengingat
bangunan Rumah Sakit belum selesai, maka kelima suster tersebut untuk
sementara tinggal di biara Suster OSF Yogyakarta.
Pada pertengahan Agustus 1929, pembangunan Rumah Sakit pada
akhirnya dapat diselesaikan. Mgr. A.P.F van Velse, SJ pun berkenan memberkati
bangunan Rumah Sakit pada 24 Agustus 1929 yang akhirnya dibuka secara
resmi oleh Sri Sultan Hamengku Buwono VIII dengan nama Rumah Sakit
"Onder de Bogen". Kehadiran Rumah Sakit ini sekaligus juga menandai
perkembangan awal misi katolik. Dukungan terhadap kehadiran rumah sakit ini
pun bahkan turut ditunjukkan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono VIII yang
beberapa tahun kemudian berkenan menghadiahkan sebuah mobil ambulance
sebagai wujud penghargaan atas pelayanan bagi masyarakat pribumi.
Berdiri kokohnya bangunan yang dihiasi dengan rancangan berupa
lengkungan-lengkungan dan nama Onder de Bogen melengkapi kenangan para
Suster CB yang berdinas di rumah sakit ini akan induk biara mereka di di
Maastricht Belanda. Sebuah motivasi tersendiri dalam kesatuan karya mereka
dalam kongregrasi terhadap sesama. Khususnya pelayanan bagi masyarakat
pribumi pada masa itu yang dilayani tanpa memandang agama dan identitas
kebangsaannya. Berdasar pada ajaran dan semangat Injil mereka terus berkarya
melayani pasien yang pada masa itu sebagian besar adalah para pejabat Belanda
dan Kerabat Keraton.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Pada saat itu belum seluruh elemen masyarakat, khususnya rakyat yang
miskin dan lemah dapat menikmati pelayanan rumah sakit. Mengingat ajaran dan
semangat injil, para suster yang berkarya menjadi prihatin dan merasa tidak puas
terhadap keadaan yang ada. Hal ini dapat dipahami karena intensi mereka dalam
karya bagi orang yang kecil, lemah dan miskin merupakan dasar pengabdian
mereka di Bumi Nusantara. Maka melihat kondisi tersebut, Pimpinan Umum
Suster-suster CB di Maastricht mendesak Pengurus Yayasan Onder de
Bogen untuk menyediakan juga fasilitas kesehatan guna melayani rakyat kecil
yang miskin dan lemah.
Rupanya keterbatasan Yayasan Onder de Bogen yang belum
mempunyai dana cukup pada masa itu menunda sejenak keinginan para Suster
CB. Hingga akhirnya melalui uluran tangan Kongregasi Bruder FIC pada masa
itu, mendorong rumah sakit membangun bangsal khusus untuk mereka yang
tidak mampu. Bangsal tersebut kemudian diberi nama Bangsal Theresia. Sebuah
hasrat pelayanan pada mereka yang terpinggirkan yang akhirnya dapat terwujud.
Keberadaan Rumah Sakit pun semakin nyata berkembang, ditandai dengan
peningkatan jumlah pasien. Hal ini mendorong pembangunan lebih lanjut
fasilitas yang ada demi mengimbangi kebutuhan pelayanan.
Terjadinya perubahan konstelasi politik yang ditandai oleh kehadiran
pasukan Jepang pada tahun 1942 turut mempengaruhi perkembangan pelayanan.
Kehadiran pasukan Jepang yang pada akhirnya menjajah Bumi Nuasantara dalam
waktu singkat menambah persoalan baru. Penderitaan baru mengakibatkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
kekacauan terjadi dimana-mana. Bahkan rumah sakit Onder de Bogen tidak tak
dapat menghindar dari penderitaan ini. Pengelolaan rumah sakit menjadi kacau
dan kondisi keuangan rumah sakit kian menyedihkan. Biaya operasional rutin
semakin sulit terpenuhi oleh para pengurus.
Kondisi ini semakin rumit setelah para Suster yang merupakan warga
negara Belanda pun diinternir dan dimasukkan kamp tahanan Jepang. Tak kalah
mengecewakan setelah rumah sakit Onder de Bogen diambil alih menjadi rumah
sakit pemerintah Jepang. Dr. Sentral selaku Direktur Rumah Sakit pada masa itu
dipindahkan ke Rumah Sakit Bethesda, yang juga diambil alih pemerintah
Jepang. Pimpinan rumah sakit akhirnya diserahkan kepada Sr. Sponsari,
sementara Moeder Yvonne diangkat sebagai Pembesar Umum Suster CB di
Indonesia.
Pemerintahan Jepang semakin menunjukkan sikap tidak senangnya
terhadap segala sesuatu yang berkaitan dengan Belanda. Sehingga segala sesuatu
yang masih berkaitan dengan Belanda termasuk penggunaan bahasa pun harus
diganti. Hal ini memaksa juga Rumah Sakit untuk mengganti namanya dengan
nama lain yang dianggap tidak berbau Belanda. Menyikap hal ini maka Mgr.
Albertus Soegijopranoto, SJ selaku Uskup di Keuskupan Semarang pada
akhirnya berkenan memberi nama baru bagi Rumah Sakit Onder de
Bogen. Sejak itu Rumah Sakit tersebut berganti nama menjadi "Rumah Sakit
Panti Rapih" yang bermakna Rumah Penyembuhan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Semakin gencarnya perjuangan kebangsaan dan bertepatan dengan
berakhirnya pendudukan pasukan Jepang menguatkan kembali posisi republik
yang masih muda. Pembebasan para tawanan termasuk para Suster CB yang
akhirnya dapat berkarya lagi di Rumah Sakit semakin mendorong perbaikan
kondisi saat itu. Para suster tersebut juga menunjukkan dedikasi dan cinta kasih
mereka melalui perawatan khususnya pada para pejuang kemerdekaan Indonesia.
Kenangan akan pengabdian para Suster CB dan dedikasi mereka dalam
merawat para pejuang kemerdekaan turut membuat Panglima Angkatan Perang
Republik Indonesia, Jenderal Soedirman, berkenan hadir pada peringatan dua
puluh lima tahun hidup membiara Sr. Benvunito. Suster tersebut merupakan
seorang Suster CB yang penuh kasih merawat Jenderal Soedirman ketika harus
dirawat di Rumah Sakit Panti Rapih. Tak sekedar hadir, beliau bahkan secara
tulus merangkai sajak indah berjudul „Rumah Nan Bahagia‟. Sajak yang secara
khusus didedikasikan untuk Sr. Benvunito, perawat beliau. Puisi yang ditulis
tangan oleh Jenderal Besar Soedirman tersebut hingga kini masih tersimpan baik
di RS Panti Rapih Yogyakarta.
Setelah kedaulatan Indonesia diakui oleh dunia internasional, RS Panti
Rapih pun kian dikenal dan mendapatkan kepercayaan dari masyarakat.
Bertambahnya kepercayaan masyarakat ini berdampak pada pertumbuhan jumlah
pasien yang hendak dirawat di RS Panti Rapih. Demi mengimbangi peningkatan
tersebut, maka pengurus Yayasan beserta Suster CB merencanakan perluasan
bangunan dan penambahan fasilitas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Biaya yang tidak sedikit untuk rencana tersebut mendorong mereka
berupa keras dalam mengupayakan dana. Upaya bantuan pun diupayakan baik
dari lingkaran umat katolik maupun pemerintah. Para suster bersemangat
menggalang dana dengan membuat lukisan dan kerajinan tangan lainnya yang
dapat dijual. Marcus Mangoentijoso selaku Pengurus Yayasan pada waktu itu
pun tak kalah bersemangat dan harus berjerih payah hingga akhirnya bantuan
pun dapat mengalir dari Pemerintah melalui Yayasan Dana Bantuan. Hasil dari
bantuan tersebut akhirnya dapat mewujudkan pembangunan bangsal Albertus,
bangsal Yacinta dan Poliklinik Umum.
Secara bertahap, RS Panti Rapih akhirnya dapat melengkapi kebutuhan
pengembangannya melalui dana bantuan yang ada. Kehadiran fasilitas-fasilitas
baru baik peralatan medis, peralatan penunjang, maupun bangunan bangsal dan
poliklinik kian menambah kepercayaan diri dalam mengembangkan pelayanan
terhadap masyarakat. Tak sekadar itu, demi mendekatkan pelayanan pada
masyarakat yang kesulitan menjangkau pelayanan kesehatan khususnya warga
pedesaan, maka dibangunlah cabang berupa Rumah Sakit Bersalin dan Balai
Pengobatan di daerah Pakem dan Kalasan. Sementara khusus mereka yang
benar-benar miskin dan lemah, didirikan pula bangsal Puspita yang merupakan
singkatan dari Pusat Spiritualitas.
B. Mengenai Logo
Logo merupakan sebuah tanda atau simbol yang mewakili semangat
serta keberadaan sebuah lembaga atau institusi. Demikian pun RS Panti Rapih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
memiliki logo yang mencerminkan nilai serta budaya organisasi yang hendak
ditumbuhkembangkan dalam organisasinya. Berikut merupakan logo yang
dimiliki oleh RS Panti Rapih.
Gambar IV.1
Logo RS Panti Rapih Yogyakarta
Logo RS Panti Rapih merupakan sebuah karya yang dirancang oleh
tokoh kemanusiaan dan rohaniawan Rm. YB. Mangunwijaya, Pr. Disain yang
dirancang tersebut memiliki makna sebagai berikut.
1. Makna Kata
a. Abdi Dharma
Abdi : hamba, pelayan.
Dharma : kewajiban/tugas hidup, kebaktian kepada yang luhur
Arti keseluruhan : kewajiban/tugas hidup untuk menjadi abdi/pelayan atau
mempunyai kewajiban/tugas hidup untuk mengabdi/melayani.
b. Panti Rapih
Panti : tempat/rumah
Rapih : baik/sembuh kembali
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Arti keseluruhan : tempat/rumah orang disembuhkan kembali atau Rumah
Penyembuhan.
2. Makna Bentuk
a. Merpati Berbentuk Salib
Melambangkan Kristus dan Roh Kudus, dan melambangkan juga
perjuangan yang penuh pengorbanan dalam kedamaian sejati.
b. Gunungan
Bentuk ini lazim terdapat pada pagelaran wayang kulit di Jawa Tengah
dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Melambangkan alam semesta, yang merupakan karya penciptaan kembali,
pemeliharaan/perawatan dan pemulihan/pemurnian kembali atas segala
makhluk alam semesta ini.
c. Tangan
Melambangkan tawaran kasih yang tulus.
Penyerahan diri secara total kepada Tuhan dan sesama.
d. Api Merah Menyala
Melambangkan cinta membara, yang mampu memusnahkan hal-hal yang
kurang baik (termasuk penyakit), dan mampu memurnikan kembali
sehingga terwujud penciptaan kembali, dan mampu mengangkat derajad
kemanusiaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
3. Makna Warna
a. Merah
Melambangkan keberanian dan ketegasan untuk bertindak, untuk selalu
melangkah maju.
b. Putih
Melambangkan ketulusan dan kesucian hati.
c. Biru
Melambangkan naluri keibuan, naluri untuk merawat dan memelihara
penuh kelembutan kasih sayang.
4. Makna Keseluruhan Logo
a. Rumah Sakit Panti Rapih adalah lembaga yang mempunyai
kewajiban/tugas hidup untuk mengabdi dan melayani Tuhan dan sesama.
b. Wujud pengabdian dan pelayanan Rumah Sakit Panti Rapih adalah karya
pelayanan kesehatan kepada sesama yang menderita dan membutuhkan,
dengan tidak membedakan agama, status sosial, golongan dan perbedaan
duniawi lainnya.
c. Wujud pengabdian dan pelayanan Rumah Sakit Panti Rapih merupakan
pengejawantahan karya Tuhan sendiri, karya penyelamatan atas semesta
alam yang senantiasa berlangsung, yang berintikan: mencipta kembali,
merawat (me-rekso) dan memulihkan/memurnikan kembali.
d. Dalam melaksanakan dan mewujudkan kewajiban/tugas hidupnya, Rumah
Sakit Panti Rapih senantiasa dalam naungan dan bimbingan Roh Kudus,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
sumber segala kebijaksanaan, sumber segala terang hidup dan sumber
kedamaian sejati.
e. Karya pengabdian dan pelayanan Rumah Sakit Panti Rapih adalah
pancaran Cinta, Harapan, dan Iman kepada Tuhan Yang Maha Pengasih,
dan Kristus sendiri adalah suri tauladan dan sumber kekuatan bagi Rumah
Sakit Panti Rapih dalam melaksanakan karya pengabdian dan pelayanan
ini. Sehingga dengan penuh keberanian dan ketegasan Rumah Sakit Panti
Rapih bertindak dan melangkah maju, sesuai dengan kebutuhan
masyarakat yang senantiasa berkembang, karena berpijak dari ketulusan
dan kesucian hati yang mampu memancarkan kelembutan kasih sayang
kepada sesama yang menderita dan membutuhkan pelayanan dan
pengabdian yang pasrah.
C. Visi dan Misi
Merujuk pada sejarah kehadirannya yang berkaitan dengan upaya pewartaan
Kasih berdasar ajaran kekatolikan, maka sebagai Rumah Sakit yang dilandasi
oleh nilai-nilai yang selaras dengan itupun membangun Visi dan Misi sebagai
berikut:
1. Visi
Rumah Sakit Panti Rapih sebagai rumah sakit rujukan yang memandang
pasien sebagai sumber inspirasi dan motivasi kerja dengan memberikan
pelayanan kepada siapa saja secara profesional dan penuh kasih dalam
suasana syukur kepada Tuhan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Makna lebih dari visi tersebut dijabarkan sebagai berikut:
a. RS Rujukan. Sebagai rumah sakit yang mampu menerima rujukan
dari rumah sakit lain disekitarnya, terutama bagi layanan
subspesialistik yang tersedia. Selain itu RS Panti Rapih juga
memberikan bimbingan baik medik, keperawatan maupun non medik
kepada rumah sakit lain yang membutuhkan.
b. Pasien sebagai Pusat Inspirasi dan Motivasi. Semangat melayani
kepada pasien selalu berkembang dengan memperhatikan
perkembangan kebutuhan pasien dalam semua aspek layanan, supaya
dapat memberikan kepuasan yang maksimal.
c. Pelayanan yang Profesional. Layanan RS Panti Rapih sungguh-
sungguh memperhatikan standar layanan sesuai dengan perkembangan
ilmu dan teknologi yang tersedia (medik, keperawatan, penunjang
medik, dan manajemen).
d. Penuh Kasih. Semua orang adalah umat Allah yang kudus, yang
harus dihargai, dihormati, dan dibela hak hidupnya secara bersungguh-
sungguh. Layanan diberikan dengan sentuhan yang manusiawi, adil
dan tanpa membeda-bedakan pangkat / jabatan, asal usul, ras, suku dan
golongan dan agama serta status sosial.
e. Syukur. Setiap orang, baik karyawan maupun pasien merasakan
layanan yang ikhlas, jujur dan penuh kasih, dan mampu merasakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
pengayoman Tuhan sebagai pemberi hidup yang memelihara setiap
orang dengan kasih yang tak terbatas, adil dan tidak membedakan.
2. Misi
Adapun misi Rumah Sakit Panti Rapih antara lain sebagai berikut:
a. RS Panti Rapih menyelenggarakan pelayanan kesehatan menyeluruh
secara ramah, adil, profesional, ikhlas, dan hormat dalam naungan
iman Katolik yang gigih membela hak hidup insani dan berpihak
kepada yang berkekurangan.
b. RS Panti Rapih memandang karyawan sebagai mitra karya dengan
memberdayakan mereka untuk mendukung kualitas kerja demi
kepuasan pasien dan keluarganya, dan dengan mewajibkan diri
menyelenggarakan kesejahteraan karyawan secara terbuka,
proporsional, adil, dan merata sesuai dengan perkembangan dan
kemampuan.
Pihak Manajemen juga mencoba menajamkan visi misi dengan
penjelasan sebagai berikut:
1) Pelayanan kesehatan menyeluruh. Dengan memperhatikan
aspek fisik, mental, sosial, spiritual dan intelektual.
2) Secara ramah. Ringan menyapa, tulus tersenyum, peka pada
harapan/kebutuhan yang dilayani.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
3) Secara adil. Memberikan layanan kesehatan dan sikap melayani
yang sama tanpa memandang strata sosial, pangkat/jabatan,
kaya_miskin, asal_usul, dan perbedaan lain.
4) Secara profesional. Memberikan layanan sesuai dengan standar
yang sudah ditetapkan secara optimal setara dengan tersedianya
sumber-sumber yang ada.
5) Ikhlas. Kepada siapapun, memperoleh seberapapun, tidak
menjadi halangan untuk terus melayani dan membela kehidupan
pasien sampai Tuhan sendiri mengambil keputusan.
6) Hormat. Sikap menghargai keunikan sebagai sumber yang
mendasari pengabdian kepada setiap orang dan semua makhluk
ciptaan Tuhan. Siapapun dia, RS Panti Rapih memberikan
layanan dengan menghargai hak hidup setiap orang dan
memandang setiap individu sebagai ciptaan Tuhan yang harus
dihargai oleh karena Roh Allah sendiri ada dalam diri setiap
individu itu.
D. Nilai dan Moto Pelayanan
1. Nilai
Seluruh penajaman visi dan misi ini pada akhirnya dihidupi sebagai
nilai bagi seluruh karyawan di RS Panti Rapih. Adapun nilai ini merujuk
pada nama Rumah Sakit, dikenal dengan istilah RAPIH yang merupakan
akronim dari nilai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
a. Ramah
Ringan menyapa, tulus tersenyum, dan peka pada harapan/kebutuhan
yang dilayani.
b. Adil
Memberikan layanan kesehatan dan sikap melayani yang sama tanpa
memandang strata sosial, pangkat/jabatan, kaya-miskin, asal-usul, dan
perbedaan lain..
c. Profesional
Memberikan layanan sesuai dengan standar yang sudah ditetapkan
secara optimal setara dengan tersedianya sumber-sumber yang ada.
d. Ikhlas
Kepada siapapun, memperoleh seberapapun, tidak menjadi halangan
untuk terus melayani dan membela kehidupan pasien sampai Tuhan
sendiri mengambil keputusan.
e. Hormat
Sikap menghargai keunikan sebagai sumber yang mendasari
pengabdian kepada setiap orang dan semua makhluk ciptaan Tuhan.
2. Moto
Dalam pelayanan, RS Panti Rapih juga memiliki moto sebagai sebuah
pendorong nilai dan sekaligus doa dalam karya pelayanan yang diberikan
pada masyarkaat. Moto tersebut adalah Sahabat untuk hidup sehat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Melalui moto ini, RS Panti Rapih menyadari sepenuhnya bahwa pelayanan
kesehatan (perawatan dan pengobatan) yang diselenggarkan merupakan
bagian dari doa permohonan para pasien dan keluarganya untuk memohon
kesembuhan jiwa dan atau raga dari Allah sendiri yang sesungguhnya
berkuasa atas kesehatan dan kehidupan manusia ciptaan Nya.
E. Falsafah dan Tujuan Pelayanan
Sebagai sebuah Rumah Sakit yang memiliki makna dalam kehadirannya
di tengah masyarakat luas, Panti Rapih memiliki Falsafah pelayanan yang
mendasari seluruh karyanya.
1. Falsafah dan Tujuan Pelayanan Kesehatan
a. Falsafah Pelayanan Kesehatan
RS Panti Rapih merumuskan Falsafah Kesehatannya sebagai berikut:
1) Setiap pasien adalah citra Allah yang unik yang patut dihargai dan
dikasihi.
2) Setiap pasien adalah pribadi yang bermartabat dan mempunyai hak untuk
memperoleh layanan optimal agar dapat menjadi bagian dari msyarakat
umum sehingga derajat kesehatan masyarakat dapat terwujud.
3) Layanan diberikan secara menyeluruh dilandasi iman, pengharapan, dan
kasih yang diwujudkan dalam semangat pendampingan dan layanan
kepada para pasien dan keluarganya.
4) Karyawan RS Panti Rapih adalah bagian integral tak terpisahkan dari
karya RS Panti Rapih, dan kesejahteraan mereka secara wajar dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
terhormat menjadi bagian pula dari tujuan penyelenggaraan pelayanan
kesehatan RS Panti Rapih.
b. Tujuan Pelayanan Kesehatan
Selain menajamkan falsafah pelayanan, pihak RS Panti Rapih
juga memberikan arah bagi pelayanan kesehatan yang dilakukan. Hal ini
diterjemahkan dalam tujuannya yakni mengabdi kepada sesama yang
menderita dan sakit agar nama Tuhan semakin dimuliakan dengan:
1) Mengantar masyarakat mencapai status kesehatan yang optimal
melalui pendekatan layanan holistik (menyeluruh) yang meliputi aspek
biologis, psikologis, sosial, spiritiual, dan intelektual.
2) Menciptakan budaya kerja yang dipenuhi buah penghayatan iman
sejati guna mewujudkan pengabdian yang penuh kasih, saling
menghargai, membela hak hidup setiap insan, dan sekaligus
mewujudkan kesejahteraan umum bagi seluruh karyawan secara wajar.
3) Mengupayakan pelayanan kesehatan yang sesuai dengan
perkembangan ilmu dan teknologi kedokteran bagi seluruh lapisan
msyarakat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
2. Falsafah, Misi dan Tujuan Pelayanan Keperawatan
a. Falsafah Pelayanan Keperawatan
Adapun Falsafah Pelayanan Keperawatan diterjemahkan sebagai
berikut:
1) Manusia adalah citra Allah yang unik, karena itu harkat dan
martabatnya dijunjung tinggi, dan dalam keutuhannya menjadi
pusat pelayanan keperawatan.
2) Keperawatan adalah pelayanan profesional berdasarkan ilmu dan
kiat keperawatan yang dilandasi iman dan moral Kristiani, untuk
meningkatkan derajat kesehatan secara optimal kepada individu,
keluarga, dan masyarakat.
3) Pelayanan keperawatan berorientasi pada tujuan yang dicapai
melalui usaha bersama tim kesehatan, pasien, dan keluarga.
4) Asuhan keperawatan dilaksanakan dengan menggunakan proses
keperawatan dengan lima tahapan untuk memenuhi kebutuhan
kesehatan pasien/keluarga.
5) Perawat bertanggungjawab dan bertanggunggugat, memiliki
wewenang untuk melakukan asuhan keperawatan secara utuh
berdasarkan standar asuhan keperawatan.
6) Hubungan perawat dan klien merupakan hubungan profesional,
bersifat terapeutik, dan mencerminkan belas kasih Allah, yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
melayani dengan cermat dan penuh pengabdian, tanpa
membedakan suku, agama / kepercayaan, dan status pasien.
7) Pendidikan keperawatan berkelanjutan dilaksanakan secara terus-
menerus untuk perkembangan staf dalam pelayanan keperawatan.
8) Lingkungan sebagai karunia Allah merupakan faktor yang
berpengaruh pada kesehatan, yaitu perlu dipelihara dan
diperhatikan demi kesejahteraan masyarakat
b. Misi Pelayanan Keperawatan
Misi pelayanan keperawatan di RS Panti Rapih yakni sebagai berikut:
1) keperawatan RS Panti Rapih menyelenggarakan pelayanan yang
holistik dan komprehensif dalam semangat iman Katolik dengan:
a) gigih membela kehidupan dan menghormati martabat manusia
sebagai citra Allah
b) berpihak kepada yang berkesesakan hidup
c) dilaksanakan secara ramah, adil, profesional, ikhlas, dan
hormat
2) Keperawatan RS Panti Rapih menjadikan pasien sebagai pusat
layanan dengan mengutamakan kepuasan pasien dan keluarganya
serta kepuasan kerja bagi tenaga keperawatan dengan
memberdayakan tenaga keperawatan dan menciptakan budaya
serta iklim kerja yang kondusif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
c. Tujuan Pelayanan
1) Tujuan Umum
Asuhan keperawatan terselenggara secara manusiawi dan
profesional dalam suasana penuh kasih, dengan cara mengkaji,
mendiagnosa, merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi
sesuai dengan standar asuhan keperawatan.
2) Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus pelayanan keperawatan antara lain:
a) Asuhan keperawatan terselenggara secara manusiawi,
profesional, holistik, dan komprehensif.
b) Pasien menjadi pusat layanan dan mendapat pelayanan yang
cepat, tepat, aman, dan nyaman dengan penuh kasih tanpa
dibedakan suku bangsa, agama, status sosial, dan jenis kelamin.
c) Pasien mendapatkan hak-haknya dalam asuhan keperawatan
dengan melibatkan pasien selama proses keperawatan.
d) Tercapainya derajat kesehatan pasien yang optimal dengan
komunikasi dan kerjasama yang baik antara pasien, keluarga, dan
tenaga kesehatan lain.
e) Terciptanya budaya dan iklim kerja yang memungkinkan
perawat mengembangkan kemampuan profesional dan
kepribadian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
f) Budaya menghargai kehidupan senantiasa berkembang seiring
dengan perkembangan ilmu dan teknologi serta tuntutan
masyarakat.
g) Terciptanya lingkungan yang bersih, aman, dan nyaman untuk
menunjang derajat kesehatan yang optimal
F. Kebijakan Mutu
Dalam rangka mewujudkan diri menjadi rumah sakit swasta terbaik di
Yogyakarta, maka RS Panti Rapih merumuskan kebijakan mutu yang dihidupinya.
Adapun rumusan yang digunakan adalah sebagai berikut:
"Manajemen dan Staf RS Panti Rapih akan menjamin selalu terpenuhinya
kepuasan pelanggan dengan cara memberikan pelayanan medis tercepat dan
menyediakan fasilitas medis terlengkap terutama pada pelayanan unggulan, sesuai
dengan kemampuan rumah sakit serta menyempurnakan sistem manajemen kerja
organisasi melalui pelaksanaan evaluasi kinerja setiap 3 bulan sekali. “
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
G. Struktur Organisasi
Berikut merupakan struktur organisasi yang dimiliki oleh RS Panti Rapih.
Berdasarkan gambar yang dirilis berdasarkan ketetapan pada tahun 2010, tampak
bahwa relasi Yayasan dan Manajemen terkait erat. Manajemen Rumah Sakit yang
dikepalai oleh Direktur Utama membawahi empat direksi lainnya.
Gambar IV.2
Struktur Organisasi RS Panti Rapih Yogyakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
H. Lokasi RS Panti Rapih
Rumah Sakit Panti Rapih berada di Jl. Cik Ditiro no 30 Yogyakarta.
Terletak di lokasi yang strategis dan berdekatan dengan Universitas Gadjah
Mada. Berdasarkan pencitraan satelit yang dimiliki oleh Google, didapatkan peta
lokasi seperti di bawah ini.
Gambar IV.3
Lokasi RS Panti Rapih Yogyakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Penjelasan Penelitian
Bab ini menjelasan tentang penelitian yang dimulai dari penyusunan
proposal, pencarian perusahaan, penyebaran keusioner lalu pengolahan data hasil
kuesiner yang disebarkan. Kuesioner yang tersusun meliputi tiga variabel yaitu :
Orientasi Kepemimpinan, Kepuasan Kerja dan Kinerja Karyawan. Setelah
kuesioner selesai dibuat maka pengujian dilakukan terhadap kuesioner tersebut
yaitu dengan validitas dan reliabilitas. Pengujian dari kuesioner ini dilakukan
dengan megambil 30 orang karyawan sebagai responden dahulu. Tujuan dari
pengujian ini adalah untuk mengetahui bahwa kuesioner yang dipakai layak atau
tidak. Dalam penelitian ini peneliti juga mencari responden dengan kriteria
bekerja minimal 1 tahun. Setelah didapatkan data dari 30 responden kemudian
data ini diuji validitas dan reliabilitasnya dengan SPSS 16. Dari hasil pengujian
ini diperoleh bahwa data dari 30 responden valid dan reliabel, kemudian peneliti
meneruskan penyebaran sisanya dengan 31 responden lagi. Dari hasil pengujian
keseluruhan juga yaitu 61 responden menunjukkan valid dan reliabel. Peneliti
selanjutnya melakukan analisis data menggunakan uji asumsi klasik, analisis
regresi linier regresi sederhana, analisis regresi linear berganda, uji F dan uji t.
69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
B. Pengujian Instrumen
1. Uji Validitas
Tujuan dari dilakukannya pengujian ini untuk menilai keakuratan
instrumen dan mengukur valid atau tidaknya kuesioner dalam mengukur
setiap variabel yang diajukan dalam penelitian ini. Data yang valid akan
menentukan seberapa besar data yang relevan dihasilkan. Uji validitas dapat
dihitung dengan membandingkan nilai r hitung dengan nilai r tabel. Jika r hitung
lebih besar dari r tabel maka pertanyaan tersebut dapat dinyatakan valid. Untuk
mempermudah pengujian ini peneliti menggunakan bantuan program
SPSS16.
Berikut uji validitas dengan hasil analisis SPSS 16 :
Tabel V.1 Validitas 23 pertanyaan
No Item Pertanyaan R hitung R tabel Keterangan
Orientasi Kepemimpinan
1 0,610 0,361 Valid
2 0,755 0,361 Valid
3 0,813 0,361 Valid
4 0,622 0,361 Valid
5 0,669 0,361 Valid
6 0,734 0,361 Valid
7 0,793 0,361 Valid
8 0,690 0,361 Valid
9 0,671 0,361 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
No Item Pertanyaan r hitung r tabel Keterangan
Kepuasan Kerja
1 0,761 0,361 Valid
2 0,765 0,361 Valid
3 0,637 0,361 Valid
4 0,767 0,361 Valid
5 0,795 0,361 Valid
No Item Pertanyaan r hitung r tabel Keterangan
Kinerja Karyawan
1 0,750 0,361 Valid
2 0,662 0,361 Valid
3 0,804 0,361 Valid
4 0,827 0,361 Valid
5 0,841 0,361 Valid
6 0,787 0,361 Valid
7 0,739 0,361 Valid
8 0,759 0,361 Valid
9 0,078 0,361 Tidak Valid
Nilai r tabel untuk uji satu sisi pada taraf kepercayaan 95% adalah
0,361, dapat disimpulkan bahwa item ke 9 pada variabel Kinerja keryawan
ternyata memiliki nilai r hitung < r tabel maka item ke 9 tersebut tidak valid.
Dengan rincian nilai sebagai berikut :
r hitung Item ke 9 = 0,078 < 0,361
Maka dari 23 item pertanyaan yang dinyatakan tidak valid adalah
item ke 9, selain item tersebut dinyatakan valid seluruhnya. Maka peneliti
memutuskan untuk mengeliminasi item pertanyaan ( item ke 9 ) tersebut,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
sehingga peneliti meneruskan penelitian menggunakan 22 item pertanyaan
dengan jumlah 31 responden karena penyebaran di awal telah diberikan
sebanyak 30 responden dahulu. Kesimpulannya, dari 22 item pertanyaan
tersebut dilakukan pengujian lagi untuk mengetahui apakah ada item
pertanyaan yang tidak valid dari 31 responden tersebut. Setelah melalui
pengujian validitas ke 22 item pertanyaan tersebut maka tidak ditemukan
item pertanyaan yang tidak valid dari 22 item pertanyaan tersebut. Berikut ini
adalah tabel validitas 22 item pertanyaan :
Tabel V. 2 validitas 22 pertanyaan
No Item Pertanyaan r hitung r tabel Keterangan
Orientasi Kepemimpinan
1 0,610 0,361 Valid
2 0,755 0,361 Valid
3 0,813 0,361 Valid
4 0,622 0,361 Valid
5 0,669 0,361 Valid
6 0,734 0,361 Valid
7 0,793 0,361 Valid
8 0,690 0,361 Valid
9 0,671 0,361 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
No Item Pertanyaan r hitung r tabel Keterangan
Kepuasan Kerja
1 0,761 0,361 Valid
2 0,765 0,361 Valid
3 0,637 0,361 Valid
4 0,767 0,361 Valid
5 0,795 0,361 Valid
No Item Pertanyaan r hitung r tabel Keterangan
Kinerja Karyawan
1 0,780 0,361 Valid
2 0,674 0,361 Valid
3 0,806 0,361 Valid
4 0,824 0,361 Valid
5 0,799 0,361 Valid
6 0,832 0,361 Valid
7 0,766 0,361 Valid
8 0,813 0,361 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
2. Uji Reliabilitas
Tujuan uji Reliabilitas ini untuk mengevaluasi atas instrumen
pengumpulan data untuk melihat konsistensi data yang terkumpul.
Indriantomo dan Supomo mengemukakan (180) bahwa konsep reliabilitas
setidaknya dapat diukur dengan tiga pendekatan yakni :1) koefisien stabilitas,
2) koefisien ekuivalensi dan 3) reliabilitas konsistensi internal.
Instrumen dikatakan reliabel menurut Sekaran (2006) adalah bila
reliabilitas kurang dari 0,6 tergolong kurang baik. Reliabilitas 0,7 dapat
diterima sementara di atas 0,8 adalah baik. Peneliti melakukan pengolahan
data dengan bantuan program SPSS16 berikut hasilnya:
Tabel V.3 Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 0.0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Bagian tabel V.3 menyatakan bahwa responden yang diteliti pada
uji coba kuesioner berjumlah 30 responden (N=30) dan semua data tidak
ada yang exclude atau dikeluarkan dari analisa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Tabel V.4 Reliabilitas
Cronbach's Alpha N of Items
.916 22
Pada tabel V.4 nilai Alpha Cronbach adalah 0,916 ternyata lebih
besar daripada r tabel = 0,361, maka kuesioner ini terbukti reliabel. Nilai Alpha
Cronbach = 0,916 lebih besar dari 0,8 sehingga kuesioner terbukti sangat
reliabel.
3. Regresi Linier Berganda
Regresi Linier Berganda digunakan untuk menguji analisis uji
hipotesis H3.
H3 = Orientasi Kepemimpinan Penyelia dan Kepuasan Kerja secara simultan
berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan pada Rumah Sakit Panti Rapih
Yogyakarta.
Tabel V.5 Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .661a .437 .417 3.673
a. Predictors: (Constant), X2, X1
R square atau R2
adalah 0.437 = 43.7% artinya variabel X1 dan X2 pada
penelitian ini mempengaruhi sebesar 43.7% dan sisanya 56.3% itu
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak disebutkan dalam penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Tabel V. 6 Uji F
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 606.702 2 303.351 22.482 .000a
Residual 782.610 58 13.493
Total 1389.311 60
a. Predictors: (Constant), X2, X1
b. Dependen Variabel: Y
Berdasarkan perhitungan SPSS ditemukan Fhitung sebesar 22.482 dan F tabel untuk
61 responden adalah 3.15 dan ketika Fhitung lebih dari 3.15 maka dapat dikatakan
berpengaruh secara simultan.
Tabel V.7 Uji t
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 13.846 2.855 4.850 .000
X1 .436 .132 .563 3.309 .002
X2 .183 .269 .116 .680 .499
a. Dependen Variabel: Y
Dari tabel di atas, maka hasil diperoleh dan akan dimasukkan ke dalam
persamaan ada sebagai berikut :
Y = a + b1X1 + b2X2
Keterangan :
a = Konstanta
b = Angka atau arah koefisien regresi, yang menunjukan angka
peningkatan atau penurunan variabel dependen yang didapat dari
variabel independen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
X1 = Orientasi Kepemimpinan
X2 = Kepuasan Kerja
Y = Kinerja Karyawan
Maka dapat dituliskan persamaan regresinya sebagai berikut ini :
Y= 13,846 + 0,436 X1 +0,183X2
Berdasarkan tabel t pada alpha 0.05 ditemukan t tabel sebesar 1.670. Maka t hitung
pada X1 lebih besar dari t tabel = 3.309 > 1.670 (t hitung> t tabel) ini berpengaruh
secara parsial. t hitung pada X2 lebih kecil dari t tabel = 0.680 ≤ 1.670 (t hitung ≤ t
tabel) ini tidak berpengaruh secara parsial.
a. Uji Asumsi Klasik
Untuk menyakinkan linearitasnya dan memenuhi tingkat validitas yang
diharapkan untuk memenuhi peramalan.
1) Uji Normalitas
Bertujuan untuk menguji data variabel bebas (X) dan data variabel
tergantung (Y) pada persamaan regresi yang akan dihasilkan berdistribusi
normal atau tidak normal. Persamaan regresi dikatakan baik jika data kedua
variabel (bebas dan terikat) berdistribusi normal. Maka hipotesis akan diuji
dengan non parametrik. Pengujian ini menggunakan SPSS Kolmogorov-
Smirnov :
Pengujian Hipotesis
: Data berdistribusi normal
: Data tidak berdistriusi normal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Menentukan nilai α
Nilai signifikansinya adalah 0,05
Kriteria pengujian hipotesis
Data berdistribusi normal jika signifikan data > 0,05 dan
Data tidak berdistribusi normal jika signifikan data < 0,05.
Berikut ini adalah perhitungan menggunakan SPSS 16 :
Tabel V. 8 Normalitas
Unstandardized
Residual
N 61
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 3.61157813
Most Extreme Differences Absolute .082
Positive .082
Negative -.064
Kolmogorov-Smirnov Z .639
Asymp. Sig. (2-tailed) .809
a. Test distribution is Normal.
Dilihat dari angka 0.809 angka tersebut lebih besar dari alpha 0.05 maka
sebaran data tersebut normal.
2) Uji Multikolinieritas
Bertujuan untuk mengetahui adanya penyimpangan asumsi klasik,
yaitu hubungan linear dan variabel independen dalam regresi dan syarat
yang harus dipenuhi adalah tidak adanya multikolinieritas. Dapat dilihat
dari VIF (Variance Inflation Factor) untuk mengetahui adanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
multikolinieritas apakah terjadi atau tidak dengan melihat nilai VIF
(Variance Inflation Factor) dengan tidak lebih dari 10.
Tabel V.9 Multikolinieritas
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 13.846 2.855 4.850 .000
X1 .436 .132 .563 3.309 .002 .335 2.981
X2 .183 .269 .116 .680 .499 .335 2.981
a. Dependen Variabel: Y
Dilihat dari VIF dan Tolerance, apabila tolerance pada X1 dan X2 lebih
besar dari 0,1 dan VIF tidak melebihi angka 10 maka tidak ada gejala
multikolinearitas atau tidak ada penyimpangan asumsi klasik pada
variabel X1 dan X2.
3) Uji Autokorelasi
Pengujian autokorelasi ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah
terjadi korelasi diantara data pengamatan atau tidak. Adanya autokorelasi
dapat mengakibatkan penaksir mempunyai varians tidak minimum dan
uji-t tidak dapat digunakan, karena akan memberikan kesimpulan yang
salah. Ada tidaknya autokorelasi dalam penelitian ini dideteksi dengan
menggunakan uji Durbin-Watson.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
P
e
n
pengambilan keputusan untuk uji Autokorelasi adalah sebagai berikut :
Jika D-W > dU, maka tidak ada autokorelasi
Jika D-W < dL, maka terjadi autokorelasi
Jika dL< D-W < dU, maka tidak dapat dideteksi apakah terjadi
autokorelasi atau tidak
Menurut tabel Durbin Watson dL = 1.5189 dan dU = 1.6540, Bersarkan
perhitungan SPSS maka durbin Watson 1.641. Jika hasil Durbin- Watson
pada perhitungan di antara dL dan dU berarti tidak ada gejala Autokorelasi
atau tidak menimbulkan varians yang tidak minimum dan uji t dapat
digunakan.
C. Analisis Data
1. Analisis Deskriptif
a. Profil Responden
Jumlah responden yang diambil oleh peneliti dalam penelitian ini
berjumlah 61 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan cara menitipkan
kuesioner ke unit-unit yang telah direkomendasikan oleh Personalia
Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta. Pada bagian ini akan dideskripsikan
dari data masinng-masing informasi mengenai jumlah karyawan pada
Tabel V.10 Autokorelasi
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .658a .433 .413 3.818 1.641
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
masing-masing unit kerja dan prosentase pembagian kuesioner penelitian
dalam bentuk tabel berikut ini:
Tabel V.11 Total karyawan Setiap Unit
No. Unit Jumlah Karyawan %
1 Personalia 14 orang 19,4 %
2 Reka Medik 14 orang 19,4 %
3 Rawat Jalan 10 orang 13,8 %
4 Farmasi 9 orang 12,5 %
5 Satpam 4 orang 5,5 %
6 Infrastruktur 5 orang 6,9 %
7 Logistik 9 orang 12,5 %
8 Akuntansi 3 orang 4,1 %
9 Pembelian 4 orang 5,5 %
Total 72 orang 100 %
Keterangan :
Cara mencari prosentase setiap unit :
Dalam penelitian ini mengambil sampel dari populasi sebanyak 61
responden, dengan perhitungan pembagian berdasarkan prosentase
sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Tabel V.12 Jumlah Karyawan setiap unit yang dijadikan Sampel
No. Unit % Jumlah
Karyawan
1 Personalia 19,4 % 12 orang
2 Reka Medik 19,4 % 12 orang
3 Rawat Jalan 13,8 % 9 orang
4 Farmasi 12,5 % 8 orang
5 Satpam 5,5 % 3 orang
6 Infrastruktur 6,9 % 4 orang
7 Logistik 12,5 % 8 orang
8 Akuntansi 4,1 % 2 orang
9 Pembelian 5,5 % 3 orang
Total 100 % 61 orang
Berikut ini adalah tabel Skala Semantik dan Skala Penilaian :
Tabel V.13 Skala Semantik
Alternatif Jawaban Responden
Skor
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
Dengan penggolongan nomor pertanyaan sebagai berikut :
X1 = Pernyataan nomor 1 sampai dengan 9 merupakan Orientasi
Kepemimpinan Penyelia
X2 = Pernyataan nomor 10 sampai dengan 14 merupakan Kepuasan
Kerja
Y = Pernyataan nomor 14 sampai dengan 23 merupakan Kinerja
Karyawan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Tabel V.14 Skala Penilaian
Skala Penilaian Keterangan
1 sampai dengan 1,8 Sangat Rendah
1,9 sampai dengan 2,6 Rendah
2,7 sampai dengan 3,4 Sedang
3,5 sampai dengan 4,2 Tinggi
4,3 sampai dengan 5,0 Sangat Tinggi
Keterangan :
Cara mencari Skala Penilaian :
Perhitungan :
=
= 0,8
Dari perhitungan di atas diketahui bahwa 0,8 adalah jarak penilaian,
sehingga didapat sebagai berikut :
1,00 sampai dengan 1,80 dinyatakan sangat rendah
1,81 sampai dengan 2,60 dinyatakan rendah
2,61 sampai dengan 3,40 dinyatakan sedang
3,41 sampai dengan 4,20 dinyatakan tinggi
4,21 sampai dengan 5,00 dinyatakan sangat tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Keterangan dan penggolongan setiap variabel:
X1 = Orientasi Kepemimpinan
Berdasakan hasil pengolahan data kuesioner didapatkan rata-rata
untuk variabel Orientasi Kepemimpinan sebesar 3,74. Artinya rata-
rata variabel X1 tergolong dalam kategori TINGGI
X2 = Kepuasan Kerja
Berdasakan hasil pengolahan data kuesioner didapatkan rata-rata
untuk variabel Kepuasan Kerja 3,55. Artinya rata-rata variabel X2
tergolong dalam kategori TINGGI
Y = kinerja karyawan
Berdasakan hasil pengolahan data kuesioner didapatkan rata-rata
untuk variabel Kinerja Karyawan sebesar 3,53. Artinya rata-rata
variabel Y tergolong dalam kategori TINGGI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
D. Pembahasan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah Orientasi
Kepemimpinan Penyelia dan Kepuasan Kerja tersebut berpengaruh terhadap
Kinerja Karyawan pada Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta. Dimana rincian
dari setiap variabel:
X1 = Orientasi Kepemimpinan Penyelia
X2 = Kepuasan kerja
Y = Kinerja Karyawan
Pada penelitian ini peneliti ingin mengetahui pengaruh Orientasi
Kepemimpinan Penyelia dan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan pada
Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta tersebut. Berikut akan dipaparkan hasil dari
pengujian kedua variabel independen tersebut. Berdasarkan uji F pada tabel V.8
ditemukan Fhitung sebesar 22.482 dan F tabel untuk 61 responden adalah 3.15 dan
ketika Fhitung lebih dari 3.15 maka dapat dikatakan berpengaruh secara simultan.
Hasil ini menunjukkan bahwa ada satu atau lebih variabel independen (Orientasi
Kepemimpinan dan Kepuasan kerja ) berpengaruh terhadap variabel dependen
(Kinerja Karyawan). Besarnya nilai R2
adalah 0.437 = 43.7% artinya variabel X1
dan X2 pada penelitian ini mempengaruhi sebesar 43.7% dan sisanya 56.3% itu
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak disebutkan dalam penelitian.
Dari penghitungan uji t, pada alpha 0.05 ditemukan t tabel sebesar 1.670. maka t
hitung pada X1 lebih besar dari t tabel = 3.309 > 1.670 (t hitung> t tabel) ini berpengaruh
secara parsial. t hitung pada X2 lebih kecil dari t tabel = 0.680 ≤ 1.670 (t hitung ≤ t
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
tabel) ini tidak berpengaruh secara parsial. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa salah satu variabel independen yang mempengaruhi variabel dependen
tersebut adalah variabel X1 ( Orientasi Kepemimpinan Penyelia ).
Dari analisis deskriptif disimpulkan bahwa karyawan pada Rumah Sakit
Panti Rapih Yogyakarta memiliki respon yang cenderung tinggi terhadap
Orientasi Kepemimpinan Penyelia, dilihat dari rata-rata total adalah 3,74. Artinya
Orientasi Kepemimpinan Penyelia pada Rumah Sakit Panti Rapih berorientasi
pada hubungan kerja yang diukur dengan indikator tingkat keramahan atasan
kepada setiap karyawan, tingkat perhatian atasan yang berkaitan dengan
pekerjaan, tingkat semangat yang diberikan oleh atasan dalam bekerja, tingkat
perhatian atasan yang tidak berkaitan dengan pekerjaan, tingkat kebersamaan
karyawan dalam bekerja, tingkat ketelibatan karyawan dalam pemecahan
masalah, tingkat rasa saling mendukung karyawan dalam bekerja, tingkat
toleransi atasan dalam penggunaan sarana/prasarana, tingkat hubungan antara
karyawan senior terhadap karyawan baru. Orientasi Kepemimpinan yang
berorientasi pada hubungan pekerjaan akan mempererat hubungan antara
karyawaan dengan karyawan itu sendiri serta hubungan karyawan terhadap
atasannya. Dengan keeratan hubungan kerja tersebut akan tercipta suasana kerja
yang kondusif, pemecahan masalah secara bersama, rasa saling mendukung antar
karyawan dalam bekerja, hubungan baik antara karyawan senior dan karyawan
baru sehingga akan menigkatkan kinerja karyawan terhadap Rumah Sakit panti
Rapih. Dari segi Orientasi Kepemimpinan, dapat dibuktikan dari teori Reddin (
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Thoha,2012:311-312) kepemimpinan ada yang berorientasi pada hubungan kerja
dan ada yang berorientasi pada tugas pekerjaan. Dikaitkan dengan kepemimpinan
dari teori Reddin kepemimpinan yang berorientasi pada hubungan pekerjaan
adalah kepemimpinan yang cinta akan pengembangan terhadap masing-masing
karyawannya. Orientasi Kepemimpinan yang berorientasi pada hubungan kerja
akan dijelaskan lebih spesifik oleh teori Fiedler dengan melihat tabel berikut ini:
Tabel V.15 hubungan dalam model kontijensi Fiedler
Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa situasi yang kepemimpinan yang
sangat menguntungkan pada area hubungan pemimpin yang baik, struktur tugas
yang terstruktur ( sesuai dengan tugas karyawaan pada RS Panti Rapih yang
terstruktur ), kekuasaan posisi pemimpin yang kuat.
Dari analisis deskriptif disimpulkan bahwa karyawan pada Rumah Sakit
Panti Rapih Yogyakarta memiliki respon yang cenderung tinggi terhadap
indikator Kepuasan Kerja dilihat dari rata-rata total adalah 3,55. Indikator
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Kepuasan Kerja itu sendiri diukur dari tingkat kesenangan karyawan terhadap
aspek-aspek kepuasan kerja tersebut, misalnya: gaji, perkerjaan itu sendiri, rekan
kerja, promosi kerja, kepenyeliaan. Semakin tinggi tingkat kesenangan karyawan
terhadap aspek-aspek Kepuasan Kerja tersebut maka semakin tinggi pula tingkat
Kepuasan Kerja karyawan pada Rumah Sakit Panti Rapih. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa apa yang diharapkan oleh karyawan telah terpenuhi
atau bahkan apa yang diterima melebihi dari apa yang diharapkan. Disisi lain
peneliti menyimpulkan bahwa Kepuasan Kerja yang telah dirasakan oleh
karyawan Rumah Sakit Panti Rapih tidak berpengaruh terhadap Kinerja
Karyawan. Penyebab tidak adanya pengaruh tersebut adalah kurangnya aspek
pengawasan, kondisi kerja dan sistem penilaian prestasi yang seharusnya perlu
dimasukkan dalam pertanyaan penelitian. Ketiga aspek tersebut mengarahkan
kepada kinerja atau prestasi karyawan tersebut. Pengawasan, semakin rutin
pengawasan dilakukan terhadap tugas pokok dan fungsi karyawan pada Rumah
Sakit Panti Rapih maka akan menunjukkan kinerja yang baik bagi karyawan
tersebut. Kondisi Kerja, karateristik pekerjaan dilingkungan meliputi fisik dan
sosial seperti keadaan suhu, cuaca, hubungan kerja seprofesi, kualitas kehidupan
kerjanya. Sistem penilaian prestasi, adanya sistem penilaian prestasi ini karyawan
akan antusias menunjukkan prestasi kerja. Dengan demikian akan ada pengaruh
yang signifikan terhadap kinerja jika dilibatkan ketiga aspek kepuasan kerja
tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Kinerja Karyawan yang cenderung tinggi dilihat dari rata-rata total
adalah 3,53. Artinya Kinerja Karyawan cenderung tinggi dipengaruhi oleh
Orientasi Kepemimpinan Penyelia yang ada pada Rumah Sakit Panti Rapih,
disamping itu juga masih ada beberapa faktor lain yang mempengaruhi yang tidak
di bahas oleh peneliti dalam penelitian ini, misalnya: Motivasi, Disiplin Kerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
BAB VI
KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian, hasil analisis dan pengujian hipotesis dapat
disimpulkan bahwa hasil penelitian ini adalah adanya pengaruh Orientasi
Kepemimpinan Penyelia (X1) terhadap Kinerja Karyawan (Y) dan tidak ada
pengaruh Kepuasan Kerja (X2) terhadap Kinerja Karyawan (Y) pada Rumah
Sakit Panti Rapih Yogyakarta.
B. Saran
Setelah melakukan penelitian dan melihat hasil dari analisis yang dilakukan
dalam penelitian ini, maka peneliti mengajukan saran pada pihak RS Panti Rapih,
khususnya pada bagian personalia dan pada penelitian selanjutnya.
Berdasarkan analisis dan pengujian ditemukan bahwa Orientasi
Kepemimpinan Penyelia berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan. Dengan
demikian pihak personalia Rumah Sakit Panti Rapih mempunyai peran yang
sangat penting dalam meningkatkan kinerja karyawannya. Maka dari itu, penulis
menyarankan perlunya meningkatkan hal-hal berikut :
1. Keramahan atasan terhadap karyawan
2. Perhatian atasan yang berkiatan dengan pekerjaan
3. Semangat yang diberikan oleh atasan
4. Perhatian atasan yang tidak berkaitan dengan pekerjaan
90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
5. Kebersamaan karyawan dalam bekerja
6. Kerterlibatan karyawan dalam pemecahan masalah
7. Rasa saling mendukung
8. Toleransi atasan terhadap sarana dan prasarana
9. Hubungan karyawan baru dan senior
Penelitian Selanjutnya
Untuk penelitian selanjutnya dapat mencari dan menambahkan variabel lain
yang diluar penelitian ini. Misalnya: Motivasi, Disiplin Kerja.
C. Keterbatasan Penelitian
Peneliti menyadari bahwa masih banyak kelemahan dan kekurangan dalam
penelitian ini. Berikut beberapa kendala dan keterbatasan dalam penelitian ini :
1. Terbatasnya aspek-aspek Kepuasan Kerja dan pertanyaan-pertanyaan yang
digunakan dalam penelitian ini, diantaranya kurangnya aspek Pengawasan,
Kondisi Kerja dan Sistem Penilaian Prestasi Kerja. Pengembangan
Pertanyaan masih sangat mungkin diperluas untuk mengetahui lebih
mendalam tentang Orientasi Kepemimpinan dan Kepuasan Kerja terhadap
Kinerja Karyawan.
2. Dalam penelitian ini peneliti tidak dapat memastikan kebenaran data yang
diperoleh dari responden, karena data diperoleh dengan membagikan
kuesioner kepada responden sehingga kemungkinan dalam memberikan
jawaban kurang maksimal karena ketidaksungguhan responden dalam
mengisi kuesioner.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
DAFTAR PUSTAKA
Ardana, Komang., Mujiati, Ni Wayan dan Sriathi, Anak Agung Ayu. 2008.
Perilaku Keorganisasian. Jakarta: Graha Ilmu
Atmaja, Lukas Setia. 2009. Statistika untuk Bisnis dan Ekonomi. Yogyakarta:
Penerbit Andi
Dessler, Gary, 2003, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Indeks
Handoko, 2001, Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, BPFE UGM
Yogyakarta
Handoko, T. Hani.2003. Manajemen. Yogyakarta: BPFE
-----------------------2008. Manajemen. Yogyakarta: BPFE
Indriantoro, Nur dan Supomo, Bambang. 2002. Metode Penelitian Bisnis.
Yogyakarta: BPFE Yogyakarta
Koesmono, 2005, Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Motivasi dan Kepuasan
Kerja serta Kinerja Karyawan pada Sub Sektor industri Pengolahan
Kayu Skala Menengah di Jawa timur, Jurnal Manajemen dan
Kewirausahaan, Vol.7 No.2, Hal:171-188
Miftah Thoha, 2012. Prilaku Organisasi: Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta:
PT Raja Grafino Persada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Robbins Stephens P,2001,Perilaku Organisasi, Prehallindo, Jakarta
Sekaran, Uma. 2006. Metodologi Penelitian Bisnis. Jakarta: Salemba Empat
Soedjono, 2005, Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja Organisasi dan
Kepuasan kerja Karyawan pada Terminal Penumpang Umum di
Surabaya, Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Vol.7
Sudarmanto. 2009. Kinerja dan Pengembangan Kompetensi SDM: Teori
Dimensi, Pengukuran dan Implementasi dalam Organisasi.
Yogayakarta: Pustaka Pelajar.
Supardi, M.M. dan Syiful Anwar. 2002. Dasar-dasar Perilaku Organisasi.
Yogyakarta: UII Press
No.1, Hal:22-47
Umar, Husein. 2003. Metode Riset dan Bisnis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
LAMPIRAN 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Validitas Orientasi Kepemimpinan
Correlations
K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 K9 KTOTAL
K1 Pearson Correlation 1 .549** .560
** .622
** .203 .158 .236 .351 .232 .610
**
Sig. (2-tailed) .002 .001 .000 .282 .403 .209 .057 .218 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
K2 Pearson Correlation .549** 1 .654
** .531
** .439
* .418
* .524
** .402
* .341 .755
**
Sig. (2-tailed) .002 .000 .003 .015 .021 .003 .028 .066 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
K3 Pearson Correlation .560** .654
** 1 .622
** .345 .528
** .472
** .468
** .517
** .813
**
Sig. (2-tailed) .001 .000 .000 .062 .003 .008 .009 .003 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
K4 Pearson Correlation .622** .531
** .622
** 1 .079 .206 .286 .278 .291 .622
**
Sig. (2-tailed) .000 .003 .000 .678 .276 .126 .136 .118 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
K5 Pearson Correlation .203 .439* .345 .079 1 .670
** .660
** .386
* .498
** .669
**
Sig. (2-tailed) .282 .015 .062 .678 .000 .000 .035 .005 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
K6 Pearson Correlation .158 .418* .528
** .206 .670
** 1 .728
** .541
** .400
* .734
**
Sig. (2-tailed) .403 .021 .003 .276 .000 .000 .002 .028 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
K7 Pearson Correlation .236 .524** .472
** .286 .660
** .728
** 1 .576
** .558
** .793
**
Sig. (2-tailed)
.209 .003 .008 .126 .000 .000
.001 .001 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
K8 Pearson Correlation .351 .402* .468
** .278 .386
* .541
** .576
** 1 .392
* .690
**
Sig. (2-tailed) .057 .028 .009 .136 .035 .002 .001 .032 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
K9 Pearson Correlation .232 .341 .517** .291 .498
** .400
* .558
** .392
* 1 .671
**
Sig. (2-tailed) .218 .066 .003 .118 .005 .028 .001 .032 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
KTOTAL Pearson Correlation .610** .755
** .813
** .622
** .669
** .734
** .793
** .690
** .671
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Validitas Kepuasan Kerja
Correlations
KK1 KK2 KK3 KK4 KK5 KKTOTAL
KK1 Pearson Correlation 1 .634** .354 .343 .453
* .761
**
Sig. (2-tailed) .000 .055 .064 .012 .000
N 30 30 30 30 30 30
KK2 Pearson Correlation .634** 1 .559
** .392
* .351 .765
**
Sig. (2-tailed) .000 .001 .032 .058 .000
N 30 30 30 30 30 30
KK3 Pearson Correlation .354 .559** 1 .326 .300 .637
**
Sig. (2-tailed) .055 .001 .079 .107 .000
N 30 30 30 30 30 30
KK4 Pearson Correlation .343 .392* .326 1 .759
** .767
**
Sig. (2-tailed) .064 .032 .079 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30
KK5 Pearson Correlation .453* .351 .300 .759
** 1 .795
**
Sig. (2-tailed) .012 .058 .107 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30
KKTOTAL Pearson Correlation .761** .765
** .637
** .767
** .795
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Correlations
KK1 KK2 KK3 KK4 KK5 KKTOTAL
KK1 Pearson Correlation 1 .634** .354 .343 .453
* .761
**
Sig. (2-tailed) .000 .055 .064 .012 .000
N 30 30 30 30 30 30
KK2 Pearson Correlation .634** 1 .559
** .392
* .351 .765
**
Sig. (2-tailed) .000 .001 .032 .058 .000
N 30 30 30 30 30 30
KK3 Pearson Correlation .354 .559** 1 .326 .300 .637
**
Sig. (2-tailed) .055 .001 .079 .107 .000
N 30 30 30 30 30 30
KK4 Pearson Correlation .343 .392* .326 1 .759
** .767
**
Sig. (2-tailed) .064 .032 .079 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30
KK5 Pearson Correlation .453* .351 .300 .759
** 1 .795
**
Sig. (2-tailed) .012 .058 .107 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30
KKTOTAL Pearson Correlation .761** .765
** .637
** .767
** .795
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Validitas Kinerja Karyawan
Correlations
KIN1 KIN2 KIN3 KIN4 KIN5 KIN6 KIN7 KIN8 KIN9 KINTOTAL
KIN1 Pearson Correlation 1 .624** .457
* .517
** .596
** .587
** .600
** .471
** -.167 .750
**
Sig. (2-tailed) .000 .011 .003 .001 .001 .000 .009 .378 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
KIN2 Pearson Correlation .624** 1 .533
** .490
** .330 .316 .351 .455
* -.075 .662
**
Sig. (2-tailed) .000 .002 .006 .075 .088 .057 .011 .694 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
KIN3 Pearson Correlation .457* .533
** 1 .778
** .597
** .611
** .431
* .675
** -.023 .804
**
Sig. (2-tailed) .011 .002 .000 .001 .000 .018 .000 .906 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
KIN4 Pearson Correlation .517** .490
** .778
** 1 .712
** .629
** .502
** .581
** -.004 .827
**
Sig. (2-tailed) .003 .006 .000 .000 .000 .005 .001 .984 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
KIN5 Pearson Correlation .596** .330 .597
** .712
** 1 .698
** .560
** .588
** .199 .841
**
Sig. (2-tailed) .001 .075 .001 .000 .000 .001 .001 .292 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
KIN6 Pearson Correlation .587** .316 .611
** .629
** .698
** 1 .746
** .729
** -.247 .787
**
Sig. (2-tailed) .001 .088 .000 .000 .000 .000 .000 .188 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
KIN7 Pearson Correlation .600** .351 .431
* .502
** .560
** .746
** 1 .660
** -.151 .739
**
Sig. (2-tailed) .000 .057 .018 .005 .001 .000 .000 .425 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
KIN8 Pearson Correlation .471** .455
* .675
** .581
** .588
** .729
** .660
** 1 -.288 .759
**
Sig. (2-tailed) .009 .011 .000 .001 .001 .000 .000 .123 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
KIN9 Pearson Correlation -.167 -.075 -.023 -.004 .199 -.247 -.151 -.288 1 .078
Sig. (2-tailed) .378 .694 .906 .984 .292 .188 .425 .123 .683
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
KINTOTAL Pearson Correlation .750** .662
** .804
** .827
** .841
** .787
** .739
** .759
** .078 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .683
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Validitas Kinerja karyawan
Correlations
KIN1 KIN2 KIN3 KIN4 KIN5 KIN6 KIN7 KIN8 KINTOTAL
KIN1 Pearson Correlation 1 .624** .457
* .517
** .596
** .587
** .600
** .471
** .780
**
Sig. (2-tailed) .000 .011 .003 .001 .001 .000 .009 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
KIN2 Pearson Correlation .624** 1 .533
** .490
** .330 .316 .351 .455
* .674
**
Sig. (2-tailed) .000 .002 .006 .075 .088 .057 .011 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
KIN3 Pearson Correlation .457* .533
** 1 .778
** .597
** .611
** .431
* .675
** .806
**
Sig. (2-tailed) .011 .002 .000 .001 .000 .018 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
KIN4 Pearson Correlation .517** .490
** .778
** 1 .712
** .629
** .502
** .581
** .824
**
Sig. (2-tailed) .003 .006 .000 .000 .000 .005 .001 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
KIN5 Pearson Correlation .596** .330 .597
** .712
** 1 .698
** .560
** .588
** .799
**
Sig. (2-tailed) .001 .075 .001 .000 .000 .001 .001 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
KIN6 Pearson Correlation .587** .316 .611
** .629
** .698
** 1 .746
** .729
** .832
**
Sig. (2-tailed) .001 .088 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
KIN7 Pearson Correlation .600** .351 .431
* .502
** .560
** .746
** 1 .660
** .766
**
Sig. (2-tailed) .000 .057 .018 .005 .001 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
KIN8 Pearson Correlation .471** .455
* .675
** .581
** .588
** .729
** .660
** 1 .813
**
Sig. (2-tailed) .009 .011 .000 .001 .001 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
KINTOTAL Pearson Correlation .780** .674
** .806
** .824
** .799
** .832
** .766
** .813
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Reliabilitas
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.916 22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
K1 76.20 88.648 .473 .914
K2 76.50 87.569 .587 .911
K3 76.53 85.706 .691 .909
K4 76.57 89.289 .357 .917
K5 76.03 88.240 .512 .913
K6 76.37 84.999 .645 .910
K7 76.27 85.582 .688 .909
K8 76.37 86.792 .593 .911
K9 76.23 87.840 .465 .914
KK1 76.47 88.533 .473 .914
KK2 76.27 87.237 .720 .909
KK3 76.23 89.633 .574 .912
KK4 76.63 88.309 .565 .912
KK5 76.70 86.355 .612 .911
KIN1 76.00 86.276 .676 .909
KIN2 76.07 88.202 .444 .915
KIN3 76.17 90.833 .348 .916
KIN4 76.00 89.310 .482 .913
KIN5 75.93 87.857 .590 .911
KIN6 75.87 87.982 .629 .911
KIN7 75.83 88.006 .553 .912
KIN8 75.97 88.516 .564 .912
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Regresi Berganda
Variables Entered/Removedb
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 X2, X1a . Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: Y
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .661a .437 .417 3.673
a. Predictors: (Constant), X2, X1
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 606.702 2 303.351 22.482 .000a
Residual 782.610 58 13.493
Total 1389.311 60
a. Predictors: (Constant), X2, X1
b. Dependent Variable: Y
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 13.846 2.855 4.850 .000
X1 .436 .132 .563 3.309 .002
X2 .183 .269 .116 .680 .499
a. Dependent Variable: Y
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .658a .433 .413 3.818 1.641
a. Predictors: (Constant), X2, X1
b. Dependent Variable: Y
Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 61
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 3.61157813
Most Extreme Differences Absolute .082
Positive .082
Negative -.064
Kolmogorov-Smirnov Z .639
Asymp. Sig. (2-tailed) .809
a. Test distribution is Normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 13.846 2.855 4.850 .000
X1 .436 .132 .563 3.309 .002 .335 2.981
X2 .183 .269 .116 .680 .499 .335 2.981
a. Dependent Variable: Y
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Tabel
X1 ORIENTASI KEPEMIMPINAN No item
1 item
2 item
3 item
4 item
5 item
6 item
7 item
8 item
9 Total
Rata-rata
1
4
4
4
4
4
4
4
3
3
34
3.78
2
3
3
3
4
4
4
4
4
4
33
3.67
3
4
4
3
3
4
4
3
3
2
30
3.33
4
2
4
4
2
5
4
4
4
5
34
3.78
5
5
4
4
4
3
3
3
3
4
33
3.67
6
4
4
3
2
5
5
5
5
3
36
4.00
7
3
3
3
3
3
2
3
2
3
25
2.78
8
4
2
4
3
3
3
3
4
4
30
3.33
9
3
3
3
2
3
4
4
4
4
30
3.33
10
4
3
3
3
4
3
3
3
3
29
3.22
11
5
4
4
5
4
4
4
4
5
39
4.33
12
3
3
2
3
3
2
2
3
3
24
2.67
13 4 3 2 3 3 1 3 3 3 25 2.78
14
4
4
4
3
4
4
4
4
4
35
3.89
15
5
5
5
5
5
4
4
4
4
41
4.56
16
4
4
4
4
4
4
4
4
5
37
4.11
17
4
3
3
3
4
3
3
5
3
31
3.44
18
4
4
4
4
4
4
4
4
4
36
4.00
19
3
2
3
2
3
3
2
2
2
22
2.44
20
3
3
3
3
4
3
4
3
4
30
3.33
21
4
4
3
3
4
3
4
3
4
32
3.56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
22
4
3
3
3
4
3
3
3
4
30
3.33
23
3
3
3
4
4
4
4
3
3
31
3.44
24
4
4
4
4
4
4
5
4
4
37
4.11
25
3
3
3
3
3
3
3
3
3
27
3.00
26
5
4
5
5
5
5
5
5
5
44
4.89
27
3
3
3
3
4
4
3
3
4
30
3.33
28
3
3
3
4
2
3
3
4
2
27
3.00
29
3
2
2
2
5
4
4
3
4
29
3.22
30
3
3
3
3
4
4
4
3
4
31
3.44
31
5
4
4
4
4
4
5
5
5
40
4.44
32
5
5
5
3
5
5
5
5
5
43
4.78
33
3
3
4
3
5
4
4
3
5
34
3.78
34
5
4
5
5
4
4
4
5
5
41
4.56
35
5
4
4
4
4
4
4
4
5
38
4.22
36
5
5
5
5
5
5
5
5
5
45
5.00
37
5
5
5
4
5
5
4
4
5
42
4.67
38
5
5
5
5
5
5
4
5
4
43
4.78
39
5
5
5
4
5
4
5
5
5
43
4.78
40
5
5
5
4
5
5
5
5
5
44
4.89
41
4
4
4
3
4
4
3
4
3
33
3.67
42
5
4
4
4
5
4
5
5
5
41
4.56
43
4
4
5
5
5
5
4
5
4
41
4.56
44
3
3
3
2
4
3
3
4
2
27
3.00
45
5
4
3
3
5
4
5
5
4
38
4.22
46
2
3
3
3
3
3
3
3
3
26
2.89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
47
5
5
5
5
5
5
5
5
5
45
5.00
48
4
4
4
3
4
4
4
5
4
36
4.00
49
4
4
5
3
4
4
5
3
4
36
4.00
50
3
3
3
3
3
3
3
3
3
27
3.00
51
4
4
4
4
4
4
4
4
4
36
4.00
52
4
4
4
4
4
3
4
4
4
35
3.89
53
4
4
4
4
4
3
3
3
4
33
3.67
54
4
4
4
3
4
3
4
4
4
34
3.78
55
5
3
4
3
5
4
3
3
4
34
3.78
56
3
4
4
2
3
3
4
4
4
31
3.44
57
2
2
2
2
1
2
2
2
3
18
2.00
58
3
3
3
3
3
3
4
3
3
28
3.11
59
3
3
3
3
4
3
4
4
4
31
3.44
60
2
3
3
4
3
2
2
4
2
25
2.78
61
3
3
4
3
4
3
4
4
3
31
3.44
Total
234
221
225
209
243
222
231
232
234
2,051
228
Rata-rata
3.84
3.62
3.69
3.43
3.98
3.64
3.79
3.80
3.84
33.62
3.74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
X2 KEPUASAN KERJA
No item 1 item 2 item 3 item 4 item 5
Total Rata-rata
1 3 4 4 4 4 19
3,80
2 4 4 3 3 3 17
3,40
3 4 3 3 3 3 16
3,20
4 4 4 4 3 4 19
3,80
5 3 4 4 3 3 17
3,40
6 5 5 4 4 3 21
4,20
7 3 3 3 3 3 15
3,00
8 5 4 4 2 3 18
3,60
9 3 4 4 3 2 16
3,20
10 3 3 3 3 3 15
3,00
11 4 5 4 4 4 21
4,20
12 2 3 3 3 2 13
2,60
13 3 3 3 3 2 14 2,80
14 3 4 4 4 4 19
3,80
15 4 4 4 4 5 21
4,20
16 3 4 4 4 4 19
3,80
17 3 3 4 3 3 16
3,20
18 3 3 3 3 3 15
3,00
19 2 3 3 2 2 12
2,40
20 4 4 4 3 3 18
3,60
21 3 3 4 3 3 16
3,20
22 4 4 4 3 3 18
3,60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
23 3 3 4 3 3 16
3,20
24 4 4 5 4 3 20
4,00
25 3 3 3 3 3 15
3,00
26 4 4 4 4 4 20
4,00
27 2 3 3 2 2 12
2,40
28 4 3 3 5 5 20
4,00
29 4 4 3 3 3 17
3,40
30 3 3 4 3 3 16
3,20
31 4 4 5 5 4 22
4,40
32 3 5 4 3 3 18
3,60
33 4 4 3 3 3 17
3,40
34 4 5 4 4 4 21
4,20
35 3 4 4 4 4 19
3,80
36 5 5 5 5 5 25
5,00
37 4 5 5 4 4 22
4,40
38 4 4 4 4 5 21
4,20
39 2 5 4 2 5 18
3,60
40 5 5 5 5 5 25
5,00
41 4 4 4 4 4 20
4,00
42 4 4 4 4 4 20
4,00
43 4 5 4 4 3 20
4,00
44 3 3 3 3 3 15
3,00
45 4 5 5 3 3 20
4,00
46 3 3 3 3 3 15
3,00
47 5 5 5 5 5 25
5,00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
48 3 4 4 3 4 18
3,60
49 4 4 4 3 3 18
3,60
50 3 3 3 3 3 15
3,00
51 3 3 3 3 3 15
3,00
52 4 4 3 3 3 17
3,40
53 4 4 3 3 4 18
3,60
54 4 4 4 4 4 20
4,00
55 3 4 4 2 3 16
3,20
56 3 4 4 3 3 17
3,40
57 3 2 2 3 3 13
2,60
58 3 3 4 3 3 16
3,20
59 3 4 4 3 3 17
3,40
60 2 2 2 2 3 11
2,20
61 3 5 3 3 3 17
3,40
Total 212 233 227 203 207 1082
216,40
Rata-rata
3,48
3,82
3,72
3,33
3,39
17,74
3,55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Y KINERJA KARYAWAN
No item 1
Item 2
item 3
item 4
item 5
item 6
item 7
item 8 Total
Rata-rata
1 4 4 3 3 4 4 4 4 30
3.33
2 4 4 3 3 4 4 4 4 30
3.33
3 3 3 3 3 3 3 4 4 26
2.89
4 5 5 4 3 3 4 4 4 32
3.56
5 4 5 4 4 4 4 4 4 33
3.67
6 5 5 5 5 5 5 5 5 40
4.44
7 3 2 3 3 3 3 3 3 23
2.56
8 4 4 3 4 4 3 4 4 30
3.33
9 4 3 4 4 4 4 4 3 30
3.33
10 3 3 3 3 4 4 4 3 27
3.00
11 5 2 3 4 5 5 5 4 33
3.67
12 2 3 3 3 3 3 3 3 23
2.56
13 3 3 4 4 4 4 4 4 30
3.33
14 5 5 5 5 5 5 5 5 40
4.44
15 4 4 4 4 5 5 5 5 36
4.00
16 4 5 4 5 4 4 4 4 34
3.78
17 4 4 3 3 3 3 3 3 26
2.89
18 4 4 3 4 4 4 4 3 30
3.33
19 5 5 5 5 5 5 5 5 40
4.44
20 4 4 4 4 4 4 4 4 32
3.56
21 4 4 4 4 4 4 4 4 32
3.56
22 4 4 4 4 4 4 5 4 33
3.67
23 4 4 3 4 3 4 4 3 29
3.22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
24 4 4 3 4 4 4 4 4 31
3.44
25 3 3 3 3 3 3 3 3 24
2.67
26 4 4 4 4 4 4 4 4 32
3.56
27 4 4 4 4 4 4 4 4 32
3.56
28 4 4 5 5 5 4 4 4 35
3.89
29 3 3 4 4 3 5 5 5 32
3.56
30 3 3 4 4 4 4 2 4 28
3.11
31 4 4 3 3 4 4 4 4 30
3.33
32 4 5 5 5 5 5 5 5 39
4.33
33 5 4 4 4 4 4 4 4 33
3.67
34 4 5 4 5 5 5 5 5 38
4.22
35 4 4 4 4 5 4 5 5 35
3.89
36 4 4 4 4 4 4 4 4 32
3.56
37 5 5 4 5 5 4 5 4 37
4.11
38 5 5 5 5 5 5 5 5 40
4.44
39 5 5 5 5 5 5 5 5 40
4.44
40 5 5 5 5 4 4 4 4 36
4.00
41 5 4 3 5 4 4 4 4 33
3.67
42 5 4 4 5 5 4 5 4 36
4.00
43 4 5 5 5 5 5 5 4 38
4.22
44 1 4 4 3 3 4 4 4 27
3.00
45 5 4 4 3 5 4 5 5 35
3.89
46 3 3 3 3 3 3 3 3 24
2.67
47 5 5 5 5 5 5 5 5 40
4.44
48 4 4 4 4 4 4 4 4 32
3.56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
49 4 4 4 3 5 4 5 5 34
3.78
50 3 3 3 3 3 3 3 3 24
2.67
51 4 4 4 4 4 4 4 3 31
3.44
52 4 4 3 3 4 3 4 3 28
3.11
53 4 3 3 3 4 4 4 3 28
3.11
54 4 4 3 4 5 4 4 4 32
3.56
55 4 4 3 4 4 3 4 3 29
3.22
56 4 4 4 3 4 4 4 4 31
3.44
57 3 3 3 3 3 2 2 2 21
2.33
58 3 3 3 3 3 3 4 3 25
2.78
59 4 4 4 4 4 4 4 4 32
3.56
60 4 4 2 4 4 2 4 4 28
3.11
61 4 4 5 4 5 4 5 5 36
4.00
Total 242 241 230 239 250 241 253 241 1937
215.22
Rata-rata
3.97
3.95
3.77
3.92
4.10
3.95
4.15
3.95
31.75
3.53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
NILAI-NILAI r
N Taraf Signif
N Taraf Signif
N Taraf Signif
5% 1% 5% 1% 5% 1%
3 0.997 0.999 27 0.381 0.487 55 0.266 0.345
4 0.950 0.990 28 0.374 0.478 60 0.254 0.330
5 0.878 0.959 29 0.367 0.470 65 0.244 0.317
6 0.811 0.917 30 0.361 0.463 70 0.235 0.306
7 0.754 0.874 31 0.355 0.456 75 0.227 0.296
8 0.707 0.834 32 0.349 0.449 80 0.220 0.286
9 0.666 0.798 33 0.344 0.442 85 0.213 0.278
10 0.632 0.765 34 0.339 0.436 90 0.207 0.270
11 0.602 0.735 35 0.334 0.430 95 0.202 0.263
12 0.576 0.708 36 0.329 0.424 100 0.195 0.256
13 0.553 0.684 37 0.325 0.418 125 0.176 0.230
14 0.532 0.661 38 0.320 0.413 150 0.159 0.210
15 0.514 0.641 39 0.316 0.408 175 0.148 0.194
16 0.497 0.623 40 0.312 0.403 200 0.138 0.181
17 0.482 0.606 41 0.308 0.398 300 0.113 0.148
18 0.468 0.590 42 0.304 0.393 400 0.098 0.128
19 0.456 0.575 43 0.301 0.389 500 0.088 0.115
20 0.444 0.561 44 0.297 0.384 600 0.080 0.105
21 0.433 0.549 45 0.294 0.380 700 0.074 0.097
22 0.423 0.537 46 0.291 0.376 800 0.070 0.091
23 0.413 0.526 47 0.288 0.372 900 0.065 0.086
24 0.404 0.515 48 0.284 0.368 1000 0.062 0.081
25 0.396 0.505 49 0.281 0.364
26 0.388 0.496 50 0.279 0.361
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
LAMPIRAN 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
KUESIONER
I. Petunjuk Pengisian
- Mohon dengan hormat bantuan dan kesediaan bapak/ibu/saudara/saudari
untuk menjawab seluruh pertanyaan dan pernyataan yang ada.
- Demi objektifnya hasil penelitian ini, mohon kiranya
bapak/ibu/saudara/saudari dapat mengisi kuesioner ini dengan sejujurnya.
- Berilah tanda centang (√) pada kolom jawaban yang anda anggap sesuai
dengan kondisi kekinian pekerjaan anda
- Ada lima alternative jawaban pada tabel kuesioner, yaitu : angka 1-2-3-4-
5. Semakin tinggi angka yang diberikan responden menunjukkan semakin
tinggi pula pendapat responden terhadap pernyataan/pertanyaan pada
variabel “ Orientasi Kepemimpinan dan Kepuasan Kerja “. Pada variabel
“Kinerja Karyawan”, semakin tinggi angka yang diberikan responden
menunjukkan responden semakin setuju terhadap pernyataan/pertanyaan
pada variabel Kinerja Karyawan tersebut.
- Atas kesediaan waktunya kami sampaikan terimakasih
II. Identitas Responden
No Responde :……………………………………………………
Usia :…………………………………………………..
Pendidikan : ………………………………………………….
Jenis Kelamin : Laki-laki/Perempuan
Masa Kerja : ………………………………..thn
Jabatan/Unit :…………………………………………………..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
NO Pertanyaan JAWABAN
1 2 3 4 5
ORIENTASI KEPEMIMPINAN
1 Tingkat keramahan atasan terhadap anda selaku karyawan
2 Tingkat perhatian atasan berkaitan dengan pekerjaan anda
3 Tingkat semangat yang diberikan oleh atasan dalam bekerja
4 Tingkat perhatian atasan untuk
hal-hal yang tidak berkaitan
dengan pekerjaan
5 Tingkat kebersamaan karyawan
dalam bekerja
6 Tingkat pertisipasi karyawan
dalam pemecahan masalah
7 Tingkat dukungan kerja dari rekan
kerja dalam bekerja
8 Tingkat toleransi atasan dalam
penggunaan sarana/prasarana
9 Tingkat keeratan hubungan antara
karyawan senior terhadap
karyawan baru
KEPUASAN KERJA
10 Tingkat kesenangan terhadap gaji
yang anda terima
11 Tingkat kesenangan terhadap
pekerjaan anda
12 Tingkat kesenangan terhadap rekan
kerja anda
13 Tingkat kesenangan terhadap
promosi yang ada di tempat anda
bekerja
14 Tingkat kesenangan terhadap
kepenyeliaan anda
KINERJA KARYAWAN
15 Anda mengerjakan pekerjaan sesuai
spesifikasi pekerjaan
16 Anda mengerjakan tugas sesuai
urutan pekerjaan
120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17 Anda adalah karyawan yang selalu
tepat waktu dalam menyelesaikan
tugas
18 Anda adalah orang yang selalu
mencari alternatif untuk
meyelesaikan pekerjaan
19 anda tidak mudah menyerah dalam
pekerjaan anda
20 Perilaku anda mencerminkan anda dapat dipercaya dalam pekerjaan anda
21 Perilaku anda mencerminkan anda adalah orang yang bersedia melakukan pekerjaan sesuai dengan bidang anda
22 Perilaku anda mencerminkan anda adalah orang yang bersikap tekun dalam pekerjaan anda
23 Anda lebih suka bekerja sendiri tanpa bantuan orang lain
121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
LAMPIRAN 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
top related