plagiat merupakan tindakan tidak terpuji analisis kesalahan penggunaan ejaan dan kalimat pada berita...
Post on 27-Apr-2019
232 Views
Preview:
TRANSCRIPT
ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN EJAAN DAN KALIMAT
PADA BERITA OLAHRAGA SUPER BALL SURAT KABAR HARIAN
TRIBUN JOGJA EDISI OKTOBER–NOVEMBER 2013
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia
Disusun oleh
Ester Lestari
101224031
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN EJAAN DAN KALIMAT
PADA BERITA OLAHRAGA SUPER BALL SURAT KABAR HARIAN
TRIBUN JOGJA EDISI OKTOBER–NOVEMBER 2013
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia
Disusun oleh
Ester Lestari
101224031
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
MOTTO
“Sekalipun ada emas dan permata banyak,
tetapi yang paling berharga ialah bibir yang berpengetahuan.”
(Amsal 20: 15)
“Nama baik lebih berharga daripada kekayaan besar,
dikasihi orang lebih baik daripada perak dan emas.”
(Amsal 22: 1)
“Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan;
dihadapan-Mu ada sukacita berlimpah-limpah,
di tangan kanan-Mu ada nikmat senantiasa.” (Mazmur 16: 11)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya kecilku ini kupersembahkan untuk:
Tuhan Yesus Kristus yang selalu menyertai langkahku.
Kedua orang tuaku, Bapak Markus Edi Prayitno dan Ibu
Suparni yang telah membesarkan, mendidik, menyayangiku
dengan sepenuh hati, dan selalu mendoakanku.
Kedua kakakku, Kristina dan Estin yang selalu
mendukungku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 26 Februari 2015
Penulis
Ester Lestari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Ester Lestari
Nomor mahasiswa : 101224031
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberi kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
“ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN EJAAN DAN KALIMAT
PADA BERITA OLAHRAGA SUPER BALL SURAT KABAR HARIAN
TRIBUN JOGJA EDISI OKTOBER–NOVEMBER 2013”
Dengan demikian, saya memberikan kepada Perpustakaan Sanata Dharma hak untuk
menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk
pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan memublikasikannya di internet
atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya atau
memberkan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 26 Februari 2015
Yang menyatakan
Ester Lestari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
Lestari, Ester. 2014. Analisis Kesalahan Penggunaan Ejaan dan Kalimat pada
Berita Olahraga Super Ball Surat Kabar Harian Tribun Jogja Edisi
Oktober–November 2013. Skripsi. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan
Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Sanata Dharma.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Tujuan penelitian ini
adalah mendeskripsikan kesalahan penggunaan ejaan dan kesalahan kalimat dalam
berita olahraga Super Ball Surat Kabar Harian Tribun Jogja edisi Oktober–November
2013. Data yang dianalisis berupa kata dan kalimat yang mengandung kesalahan.
Kesalahan ejaan dianalisis berdasarkan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
yang Disempurnakan, sedangkan kesalahan kalimat dianalisis berdasarkan struktur
dan isi kalimat.
Hasil analisis data menunjukkan bahwa dalam berita olahraga Super Ball
Surat Kabar Harian Tribun Jogja terdapat kesalahan ejaan dan kesalahan kalimat.
Kesalahan ejaan itu meliputi, (a) kesalahan pemakaian huruf, (b) kesalahan penulisan
kata, (c) kesalahan pemakaian tanda baca, dan (d) kesalahan pemenggalan kata.
Adapun kesalahan kalimat yang terkumpul meliputi kesalahan struktur kalimat dan
kesalahan penggunaan konjungsi. Kesalahan struktur kalimat yaitu (a) tidak adanya
unsur predikat dan (b) tidak adanya unsur keterangan. Kesalahan penggunaan
konjungsi yaitu dengan rincian (a) kesalahan penggunaan konjungsi antarkalimat, (b)
kesalahan penggunaan konjungsi koordinatif, (c) kesalahan penggunaan konjungsi
subordinatif, dan (d) kesalahan konjungsi korelatif. Jadi, dapat dikatakan bahwa
kesalahan penggunaan ejaan dan kalimat masih cukup banyak.
Berdasarkan hasil penelitian itu, peneliti memberikan saran pada editor
naskah berita bahwa dalam mengedit naskah berita, hendaknya memperhatikan secara
teliti penggunaan ejaan dan kalimat. Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia dan peneliti lain disarankan agar melakukan penelitian lebih lanjut,
misalnya di bidang kebahasaan lain yang belum diteliti pada penelitian ini. Dengan
demikian hasil penelitian dapat memperkuat penelitian ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
Lestari, Ester. 2014. The Errors Analysis in the Use of Spelling and Sentences on
Super Ball Sport News, Tribun Jogja Daily Newspaper Issued October–
November 2013. A Thesis. Yogyakarta: Indonesian Language Literature
Study Program, Teachers’ Training and Education Faculty, Sanata Dharma
University.
This research was a descriptive qualitative research. It was aimed to describe
the errors in spelling and sentences in Super Ball sport News Tribun Jogja Daily
Newspaper issued October–November 2013. The data analyzed were in the forms of
words and sentences that contained errors. The spelling errors were analyzed using
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan, while the errors in
sentences were analyzed based on the sentence structure and the content.
The results of the data analysis showed that in Super Ball sport News Tribun
Jogja Daily Newspaper, there were errors in spelling and erroes in sentences. The
spelling errors included, (a) the errors in letters, (b) the errors in word writing, (c) the
errors in quotations, and (d) the errors in word separation. The errors in sentences
included the errors in sentence structure and the errors s in the use of conjunctions.
The errors in sentence structure were (a) the errors on the absence of verbs and (b)
the absence of adverbs. The errors in the use of conjunctions were about (a) the
errors in the use of conjunctions for sentences, (b) the errors in the use of coordinate
conjunctions, (c) the errors in the use of subordinate conjunctions, and (d) the errors
in correlation conjunctions. Thus, it could be concluded that there were a lot of errors
in the spelling and sentences.
From the research, the researcher addressed some recommendation to the
news script editor. First, the editor should pay more attention to the use of spelling
and sentences. For the students majoring language, men/women of letters, and
further researchers might apply this study as a reference to conduct a similar study
with different focus. Therefore, the result of the study could strengthen this study.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis haturkan ke hadirat Tuhan Yesus Kristus karena atas
rahmat-Nya, penulis berhasil menyelesaikan skripsi dengan judul “Analisis
Kesalahan Penggunaan Ejaan dan Kalimat pada Berita Olahraga Super Ball Surat
Kabar Harian Tribun Jogja Edisi Oktober–November 2013”. Penulisan Skripsi ini
merupakan salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia, Universitas Sanata Dharma.
Penulis menyadari bahwa banyak pihak yang telah membantu, membimbing,
dan mengarahkan penulis. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak berikut ini.
1. Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Dr. Yuliana Setiyaningsih, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa
Sastra Indonesia, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Dr. Y. Karmin, M.Pd., selaku dosen pembimbing I yang dengan sabar telah
membimbing, menuntun, dan memberi banyak masukan dan petunjuk yang
bermanfaat bagi penulis.
4. Dr. R. Kunjana Rahardi, M.Hum., selaku dosen pembimbing II yang dengan
bijaksana membimbing dan memberi masukan kepada penulis dalam proses
pembuatan skripsi.
5. Seluruh staf pengajar Prodi PBSI, yang dengan penuh dedikasi membagi ilmu,
membimbing, memberi dukungan, bantuan dan arahan yang sangat
bermanfaat untuk penulisan dari awal kuliah sampai selesai.
6. Karyawan sekretariat PBSI yang selalu sabar memberikan pelayanan dan
membantu kelancaran penulis dalam menyelesaikan kuliah di PBSI sampai
penyusunan skripsi ini selesai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
7. Kedua orang tua penulis, Markus Edi P. dan Suparni yang selalu penulis
hormati, kasihi, dan cintai, yang telah mendidik, membesarkan, membiayayai,
dan memenuhi segala keperluan yang dibutuhkan, serta yang selalu
mendoakan disetiap langkah penulis.
8. Kedua kakak penulis, Kristina dan Estin yang telah memberi dukungan.
9. Teman-teman dekat penulis Hastri Surya, S.Sn., Ponco Nugroho Alexsander
Tulle, S.Kom., Brigita Familia, S.Pd., Fransiska Rani Widiasari, Fransiska
Budi Fitriani, S.Pd., Iga Woro Palupi, S.Pd., Asri Agusulistyaningrum, S.Pd.,
dan Anastasya Tatiana Fabi, S.Pd. atas bantuan dan dukungan kalian selama
proses pengerjaan skripsi hingga selesai.
10. Teman-teman PBSI angkatan 2010 yang telah sama-sama berjuang.
11. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan
bantuan baik secara langsung maupun tidak langsung kepada penulis.
12. Universitas Sanata Dharma yang memberikan tempat dan ruang untuk penulis
menimba ilmu dan pengetahuan.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih belum sempurna yang disebabkan
oleh keterbatasan kemampuan penulis. Walaupun demikian, penulis berharap semoga
skripsi ini dapat bermanfaat bagi banyak pihak.
Yogyakarta, 21 Januari 2015
Penulis
Ester Lestari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................... iv
MOTTO ................................................................................................................ v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PUBLIKASI KARYA ILMIAH ....... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN ................................................... vii
ABSTRAK ............................................................................................................ viii
ABSTRACT .......................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR........................................................................................... x
DAFTAR ISI......................................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 6
E. Batasan Istilah ............................................................................................ 7
F. Sistematika Penyajian................................................................................. 8
BAB II LANDASAN TEORI ......................................................................... 10
A. Penelitian yang Relevan ...................................................................... 10
B. Kajian Teori ......................................................................................... 13
1. Perbedaan kesalahan dan kekeliruan .............................................. 13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
2. Analisis Kesalahan Berbahasa ....................................................... 14
3. Ejaan .............................................................................................. 17
4. Jenis Kesalahan Ejaan …………………………........................... 18
5. Kalimat .......................................................................................... 28
6. Struktur Kalimat …………........................................................... 39
7. Pengertian Konjungsi ………….................................................... 43
8. Jenis-jenis Konjungsi …………………………………………… 44
9. Bahasa Jurnalistik ………….......................................................... 50
10. Pedoman Pemakaian Bahasa dalam Pers ..................................... 51
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................. 53
A. Jenis Penelitian .................................................................................... 53
B. Subjek dan Objek Penelitian ................................................................ 54
C. Sumber Data ......................................................................................... 54
D. Instrumen Penelitian ............................................................................. 55
E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 56
F. Teknik Analisis Data ............................................................................ 56
G. Triangulasi ............................................................................................ 58
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 59
A. Deskripsi Data Penelitian ...................................................................... 59
B. Hasil Penelitian ......................................................................................... 59
C. Pembahasan ………………................................................................... 75
BAB V PENUTUP ........................................................................................... 81
A. Kesimpulan ........................................................................................... 81
B. Saran ..................................................................................................... 83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 85
LAMPIRAN .................................................................................................... 88
BIODATA ........................................................................................................ 132
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bahasa Indonesia merupakan salah satu lambang kebanggaan bangsa
Indonesia. Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu yang disahkan menjadi
bahasa pemersatu. Pengangkatannya terjadi saat pemuda dari berbagai suku bangsa di
Indonesia mengucapkan ikrar atau yang sering disebut Sumpah Pemuda pada tanggal
28 Oktober 1928, khususnya yang terkait pada ikrar ketiga yang berbunyi ―Kami
Putra dan Putri Indonesia Menjunjung Bahasa Persatuan, Bahasa Indonesia,‖
(Indardi, 2003). Artinya, bahasa Indonesia memiliki kedudukan yang sangat penting
bagi masyarakat Indonesia.
Bahasa Indonesia adalah bahasa negara. Hal itu tercantum dalam Undang-
undang Dasar 1945 Bab XV, pasal 36. Selain itu, bahasa Indonesia merupakan bahasa
resmi kenegaraan. Hal itu terbukti dengan digunakannya bahasa Indonesia dalam
naskah proklamasi kemerdekaan RI 1945. Mulai saat itulah bahasa Indonesia
digunakan dalam upacara, kegiatan kenegaraan dan dipakai sebagai bahasa pengantar
di lembaga-lembaga pendidikan. Artinya, dalam semua situasi resmi, baik lisan
maupun tulisan, bahasa Indonesialah yang kita gunakan (Badudu, 1980).
Dengan demikian, bahasa digunakan sebagai alat komunikasi bagi masyarakat
Indonesia dalam kehidupan sehari-hari, untuk saling bertukar informasi. Bahasa juga
sangat penting untuk mengungkapkan ide, gagasan, dan kehendak. Ide, gagasan, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
kehendak itu disampaikan baik kepada diri sendiri maupun orang lain. Orang lain
dapat berupa perorangan atau massa (Wahyudi, 1991). Proses komunikasi massa
dapat dilakukan melalui media, baik berupa media elektronik maupun media cetak.
Media cetak yang terjangkau oleh masyarakat luas adalah surat kabar. Surat kabar
dibaca oleh semua lapisan masyarakat, dari lapisan masyarakat rendah hingga lapisan
masyarakat tertinggi karena semua masyarakat sama tingkat pengetahuannya. Bahasa
yang digunakan oleh sebuah surat kabar haruslah mudah dipahami oleh semua lapisan
masyarakat.
Bahasa dalam surat kabar merupakan bahasa pers atau bahasa jurnalistik.
Bahasa jurnalistik memiliki sifat-sifat khas yaitu: sederhana, singkat, padat, jelas,
lugas, dan menarik (Anwar, 1991). Dengan demikian, bahasa dalam media massa
haruslah mudah dimengerti oleh mereka dengan pengetahuan yang minimal. Tidak
hanya itu, bahasa jurnalistik juga harus didasarkan pada ketentuan-ketentuan tata
bahasa dan memperhatikan penggunaan ejaan yang benar.
Dalam kenyataannya, pada surat kabar dan majalah sampai saat ini masih
banyak kesalahan berbahasa baik penggunaan ejaan maupun kalimat. Padahal ragam
bahasa tulis menuntut pemakaian bahasa yang baku. Pedoman ejaan yang digunakan
saat ini adalah Pedoman Umun Ejaan yang Disempurnakan atau sering disebut EYD.
Ejaan yang Disempurnakan ini berisi tentang aturan-aturan ejaan yang meliputi,
(1) kesalahan pemakaian huruf, (2) kesalahan penulisan kata, (3) kesalahan
pemakaian tanda baca, (4) kesalahan penulisan unsur serapan, dan (5) kesalahan
pedoman pemenggalan kata.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Tidak hanya ejaan, pada kalimat juga masih terdapat kesalahan. Dalam suatu
kalimat juga harus memperhatikan unsur fungsional dan penggunaan konjungsi.
Konjungsi atau kata penghubung di dalam bahasa Indonesia itu memiliki
kompleksitas yang tinggi dalam karang-mengarang atau tulis menulis, sehingga harus
sangat diperhatikan tata letak konjungsi dalam sebuah kalimat (Rahardi, 2009).
Kesalahan penggunaan konjungsi ini jika dibiarkan akan menjadi masalah yang
kompleks. Rahardi (2009) sebagai pakar bahasa telah menemukan kesalahan
konjungsi pada satu halaman surat kabar terdapat tiga atau empat kali kesalahan.
Dengan demikian, masalah konjungsi ini harus dicermati dengan teliti.
Unsur fungsional dalam sebuah kalimat yaitu subjek (S), predikat (P), objek
(O), pelengkap (Pel), dan keterangan (K) yang membuat kalimat menjadi padat dan
jelas (Sukini, 2010). Kalimat harus memiliki sekurang-kurangnya subjek dan
predikat. Kalimat yang baik harus disusun berdasarkan struktur yang benar,
pengungkapan gagasan secara baik, tepat, jelas maknanya dan santun. Kehadiran
unsur O, Pel, dan Ket sangat bergantung pada bentuk dan jenis predikat. Kelengkapan
unsur kalimat dalam sebuah tulisan dapat mengungkapkan gagasan atau pikiran yang
jelas. Dengan demikian, kalimat tersebut akan membentuk wacana tulis yang baik
untuk dibaca.
Objek penelitian ini adalah kesalahan ejaan dan kalimat pada berita olahraga
surat kabar harian Tribun Jogja edisi Oktober–November 2013. Berita olahraga
adalah berita yang menginformasikan kegiatan olahraga. Penulisan berita harus
memperhatikan dengan baik kaidah-kaidah kebahasaan. Koran Tribun Jogja ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
memiliki 3-4 halaman berita olahraga. Dengan demikian, peneliti membatasi
pengambilan data dengan memfokuskan pada berita olahraga sepakbola yaitu Super
Ball. Hal tersebut dilakukan agar data yang diambil tetap dapat dilacak dan
mempermudah untuk memberi kode kesalahan. Selain itu, pertimbangan waktu dan
tenaga yang digunakan. Berita olahraga dipilih oleh peneliti, karena berita olahraga
terutama berita sepakbola pada surat kabar diminati oleh seluruh lapisan masyarakat,
untuk itu struktur kalimat, dan ejaannya harus benar, supaya menjadi contoh yang
baik dan benar bagi masyarakat.
Peneliti memilih berita olahraga surat kabar harian Tribun Jogja untuk
penelitian ini karena: (1) berita olahraga diminati oleh pembaca, (2) setelah
melakukan penelitian awal dengan membaca dan menganalisis, ternyata masih ada
kesalahan kalimat dan ejaan dalam berita olahraga surat kabar harian Tribun Jogja,
(3) masih belum banyak orang yang melakukan penelitian kesalahan penggunaan
ejaan dan kalimat dalam surat kabar, terutama berita olahraga, (4) sebagai calon
Sarjanah Pendidikan Bahasa Indonesia, peneliti harus lebih kritis dalam menangani
kasus-kasus kesalahan yang menyangkut bahasa Indonesia, seperti kesalahan
penggunaan ejaan dan kalimat ini.
Berdasarkan ulasan di atas, kesalahan kalimat yang akan diteliti adalah
struktur kalimat dan kesalahan ejaan yang akan diteliti meliputi (1) kesalahan
pemakaian huruf, (2) kesalahan penulisan kata, (3) kesalahan pemakaian tanda baca,
(4) kesalahan penulisan unsur serapan, dan (5) kesalahan pedoman pemenggalan kata.
Sehubungan dengan latar belakang ini, peneliti menentukan judul Analisis Kesalahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Penggunaan Ejaan dan kalimat pada Berita Olahraga Super Ball Surat Kabar
Harian Tribun Jogja Edisi Oktober–November 2013.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka disusunlah dua
rumusan masalah. Rumusan masalah tersebut adalah sebagai berikut.
1. Apa sajakah kesalahan ejaan pada berita olahraga Super Ball surat kabar
harian Tribun Jogja edisi Oktober-November?
2. Apa sajakah kesalahan kalimat pada berita olahraga Super Ball surat kabar
harian Tribun Jogja edisi Oktober–November?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah dikemukakan,
penelitian ini bertujuan menemukan kesalahan penggunaan ejaan dan kalimat dalam
surat kabar harian Tribun Jogja. Secara terinci, tujuannya adalah sebagai berikut.
1. Mendeskripsikan kesalahan ejaan pada berita olahraga Super Ball surat
kabar harian Tribun Jogja edisi Oktober–November.
2. Mendeskripsikan kesalahan kalimat pada berita olahraga Super Ball surat
kabar harian Tribun Jogja edisi Oktober–November.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
D. Manfaat Penelitian
Penelitian terhadap kesalahan penggunaan ejaan dan kalimat dalam surat
kabar harian Tribun Jogja dapat member manfaat sebagai berikut.
1. Bagi Editor
Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan bagi editor untuk lebih
cermat dan teliti dalam menyunting naskah berita. Dengan demikian, tidak terdapat
kesalahan lagi dalam penggunaan ejaan dan kalimat bahasa Indonesia, sehingga
media cetak surat kabar menjadi lebih sempurna untuk dibaca oleh khalayak.
2. Bagi mahasiswa
Penelitian ini dapat memberikan masukan kepada mahasiswa bahwa dalam
penulisan kalimat bahasa Indonesia harus cermat dan teliti, supaya mahasiwa tidak
melakukan kesalahan, terutama dalam penggunaan ejaan dan kalimat.
3. Bagi masyarakat
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan tentang kaidah-kaidah
kebahasaan baik penggunaan ejaan dan kalimat bahasa Indonesia sehingga Tata
Bahasa Baku Bahasa Indonesia dan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang
Disempurnakan tersebut tidak sia-sia, melainkan dapat diterapkan dengan baik
dalam kehidupan masyarakat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
E. Batasan Istilah
1. Kesalahan
Kesalahan berbahasa adalah penggunaan bahasa secara lisan maupun tulisan
yang menyimpang dari faktor-faktor penentu berkomunikasi dan kaidah bahasa
Tarigan (1979:29).
2. Kekeliruan
Kekeliruan adalah penyimpangan pemakaian bahasa yang hanya berupa salah
ucap atau salah tulis (Nurgiantoro, 2001: 192).
3. Analisis Kesalahan Berbahasa
Analisis kesalahan berbahasa adalah suatu prosedur yang digunakan oleh para
peneliti dan para guru yang mencakup pengumpulan sampel bahasa pelajar,
pengenalan kesalahan-kesalahan yang terdapat dalam sampel tersebut, pendeskripsian
kesalahan-kesalahan itu, pengklasifikasiannya berdasarkan sebab-sebab yang telah
dihipotesiskan, serta pengevaluasian keseriusannya (Tarigan, 1988: 170).
2. Ejaan
Ejaan adalah cara atau aturan melukiskan kata-kata dengan huruf menurut
disiplin ilmu bahasa (Tarigan, 1988: 7).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
3. Kalimat
Kalimat adalah satuan satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan,
yang mengungkapkan pikiran yang utuh (Alwi dkk, 2010: 317).
4. Konjungsi
Kelas kata konjungsi atau yang lazim disebut juga sebagai konjungtor atau
yang dalam literatur lain lazim disebut pula sebagai kata penghubung, sesungguhnya
adalah bagian dari kategori kata-kata tugas dalam bahasa Indonesia (Rahardi, 2009:
14).
5. Bahasa Jurnalistik
Ragam bahasa jurnalistik yang ada dalam wadah negara Indonesia, tentu tidak
akan mengabaikan kaidah-kaidah kebahasaan dan aturan tata tulis serta tata ejaan
yang berlaku resmi di dalam wadah bahasa Indonesia (Rahardi, 2011: 11).
F. Sistematika Penyajian
Skripsi ini terdiri dari lima bab. Bab I berisi pendahuluan. Pendahuluan terdiri
dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,
ruang lingkup penelitian, batasan istilah, dan sistematika penyajian. Bab II
menguraikan landasan teori. Landasan teori meliputi penelitian yang relevan, dan
kajian teori. Bab III memaparkan metodologi penelitian. Metodologi penelitian berisi
jenis penelitian, obyek penelitian, sumber data dan data penelitian, teknik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
pengumpulan data, instrumen penelitian, teknik analisis data, serta triangulasi. Bab
IV dalam penelitian ini berisi hasil penelitian dan pembahasan. Pada bab ini, akan
diuraikan mengenai deskripsi data, analisis data dan pembahasan. Bab V dalam
penelitian ini berisi bagian penutup. Pada bab ini, akan diuraikan mengenai
kesimpulan, dan saran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Penelitian yang Relevan
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti, dapat diketahui bahwa
penelitian kesalahan penggunaan ejaan dan kalimat telah dilakukan sebelumnya.
Dalam bagian ini akan diuraikan empat penelitian terdahulu yang relevan, yaitu
penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Welly Dina Astuti (2009), Maria Sulistiani
(2010), Laurentius Ellife Satya Nugroho (2011), dan Binedigta Yuni Puji Lestari
(2013).
Penelitian Astuti (2009) berjudul Analisis Kesalahan Ejaan Bahasa Indonesia
pada Tajuk Rencana SKH Kedaulatan Rakyat Edisi Juni–Agustus 2008 dan
Implementasinya dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP Kelas IX Semes-
ter I. Dalam penelitian itu ditemukan kesalahan ejaan dalam tajuk rencana SKH
Kedaulatan Rakyat edisi Juni-Agustus 2008 sebanyak 492. Kesalahan itu meliputi :
(1) kesalahan pemakaian tanda koma 189, (2) kesalahan pemakaian tanda petik
tunggal 44, (3) kesalahan pemakaian huruf miring 37, (4) kesalahan pemakaian huruf
kapital 33, (5) kesalahan penulisan singkat dan akronim 28, (6) kesalahan penulisan
angka dan lambang bilangan 24, (7) kesalahan pemakaian tanda petik 23, (8) ke-
salahan penulisan unsur serapan 21, (9) kesalahan pemakaian tanda pisah dan
penulisan gabungan kata 15, (10) kesalahan penulisan partikel dan penulisan kata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
depan di, ke, dan dari 3, penuliasan kata turunan 2, dan (11) kesalahan pemakaian
tanda seru dan penulisan kata dasar masing-masing 1 kesalahan.
Penelitian Sulistiani (2010) berjudul Analisis Struktur Kalimat pada Latar
Belakang Masalah Skripsi Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Lulusan
Tahun 2008 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Dalam penelitian itu ditemukan
222 kealahan struktur kalimat. Kesalahan itu meliputi (1) kesalahan pada kalimat
tunggal sebanyak 69, (2) kesalahan pada kalimat majemuk setara sebanyak 36, (3) ke-
salahan kalimat pada kalimat majemuk bertingkat sebanyak 106, dan (4) kesalahan
kalimat pada kalimat majemuk campuran sebanyak 11.
Penelitian Nugroho (2001) berjudul Analisis Kesalahan Ejaan dalam
Karangan Narasi Siswa Kelas V SD Kanisisus Duwet dan SD Negeri Nogotirto.
Dalam penelitian itu terdapat kesalahan ejaan yang sering terjadi pada karangan siswa
kelas V SD Kanisius Duwet dan SD Negeri Nogotirto yaitu penggunaan huruf
kapital. Kesalahan yang sering terjadi dalam karangan narasi yang dilakukan oleh
siswa kelas V SD Kanisius Duwet adalah penggunaan huruf kapital sebagai huruf
pertama nama geografi, sedangkan kesalahan ejaan yang sering terjadi dalam
karangan narasi yang dilakukan oleh siswa SD negeri Nogotirto adalah huruf kapital
sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat.
Selain ketiga penelitian di atas, penelitian Lestari (2013) yang berjudul
Analisis Kesalahan Berbahasa dalam Buku Pelajaran Bahasa Indonesia untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Sekolah Dasar Kelas VI menyimpulkan bahwa dalam buku Bahasa Indonesia: untuk
Kelas 6 SD/MI terdapat 63 kesalahan ejaan dan 55 kesalahan kalimat. Kesalahan
ejaan itu meliputi: (1) kesalahan pemakaian huruf 6, (2) kesalahan pemakaian huruf
kapital 5, (3) kesalahan pemakaian huruf miring 2, (4) kesalahan penulisan kata 16,
(5) kesalahan penulisan unsur serapan 3, dan (6) kesalahan pemakaian tanda baca 31.
Adapun kesalahan penggunaan kalimat, yaitu (1) kekurangan unsur kalimat 25,
(2) kalimat tidak logis 7, (3) kalimat yang ambigu 6, (4) penggunaan konjungsi yang
berlebihan 6, (5) kesalahan pemilihan kata 7, dan (6) kesalahan pemborosan kata 4.
Berdasarkan penelitian tersebut dan melihat kenyataan saat ini masih banyak
terjadi kesalahan berbahasa yang terdapat dalam media massa. Oleh karena itu,
peneliti berinisiatif untuk meneliti kesalahan berbahasa yaitu kesalahan struktur
kalimat dan kesalahan penggunan ejaan. Namun, kesalahan berbahasa dalam
penelitian ini dikhususkan pada penggunaan ejaan dan kalimat pada berita olahraga
Super Ball surat kabar harian Tribun Jogja edisi Oktober-November 2013. Peneliti
mengambil berita olahraga sebagai bahan karena belum ada yang meneliti kesalahan
penggunaan ejaan dan kalimat pada berita olahraga khususnya sepakbola. Selain itu,
berita olahraga tersebut banyak diminati oleh masyarakat Indonesia terutama kaum
adam. Dengan demikian, penelitian ini dapat berguna untuk masyarakat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
B. Kajian Teori
Pada bagian ini akan diuraikan teori-teori untuk memecahkan permasalahan
yang dibahas pada penelitian ini, yakni menenai perbedaan kesalahan dan kekeliruan,
analisis kesalahan berbahasa, ejaan, jenis kesalahan ejaan, kalimat, struktur kalimat,
pengertian konjungsi, jenis-jenis konjungsi, bahasa jurnalistik, dan pedoman
pemakaian bahasa dalam pers. Uraiannya adalah sebagai berikut.
1. Perbedaan Kesalahan dan Kekeliruan
Dalam tulis menulis atau karang mengarang sering terjadi kesalahan dan
kekeliruan, maka perlu adanya pengetahuan tentang kebahasaan agar tidak terjadi
suatu kesalahan atau kekeliruan dalam menghasilkan suatu karya tulis. Kesalahan dan
kekeliruan itu tidak sama. Istilah yang digunakan dalam pengajaran bahasa Indonesia
adalah kesalahan (error) dan kekeliruan (mistake)
Menurut Tarigan (1988: 29) kesalahan berbahasa adalah penggunaan bahasa
secara lisan maupun tulisan yang menyimpang dari faktor-faktor penentu
berkomunikasi dan kaidah bahasa. Penggunaan bahasa yang tidak seeuai dengan
faktor-faktor penentu berkomunikasi atau penggunaan bahasa yang tidak sesuai
dengan norma kemasyarakatan bukanlah berbahasa Indonesia dengan baik. Kesalahan
berbahasa adalah penggunaan bahasa baik secara lisan maupun tertulis yang
menyimpang dari faktor-faktor penentu berkomunikasi atau enyimpang dari norma
kemasyarakatan dan menyimpang dari kaidah tata bahasa Indonesia (Setyawati, 2010:
13). Kesalahan dapat terjadi terus-menerus tanpa ada akhir jika tidak diperbaiki.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Dengan demikian, perlu adanya analisis dan perbaikan terhadap kesalahan berbahasa
tulis agar kesalahan itu benar-benar tidak ditemukan lagi, sehingga karya tulis yang
dihasilkan tetap terjaga kualitas dan kebenarannya.
Kekeliruan adalah penyimpangan pemakaian bahasa yang hanya berupa salah
ucap atau salah tulis (Nurgiantoro, 2001: 192). Sama halnya dengan pendapat
Setyawati (2010), ‗kekhilafa‘ atau yang dapat diartikan kekeliruan merupakan proses
psikologi yang dalam hal ini menandai seseorang khilaf menerapkan teori atau norma
bahasa yang ada pada dirinya, khilaf mengakibatkan sikap keliru memakai baik salah
ucap maupun salah susun karena kurang cermat. Kedua pakar di atas memiliki
pendapat yang sama mengenai kekeliruan. Dengan demikian, dapat disimpulkan
bahwa kekeliruan merupakan penyimpangan yang terjadi karena faktor ketidak
telitian atau ketidak sengajaan. Selain itu, kekeliruan bersifat tidak permanen.
2. Analisis Kesalahan Berbahasa
Analisis kesalahan ialah sebuah proses yang didasarkan pada analisis
kesalahan orang yang sedang belajar dengan objek yang jelas (Hastuti, 1989: 73).
Pendapat Hastuti tersebut sama dengan pendapat Setyawati (2010: 16) yaitu analisis
kesalahan merupakan sebuah proses yang didasarkan pada analisis kesalahan orang
yang sedang belajar dengan objek (yaitu bahasa) yang sudah ditargetkan. Selain itu,
Ellis (Tarigan, 1988: 68) mengatakan bahwa analisis kesalahan berbahasa adalah
suatu prosedur kerja, yang digunakan oleh para peneliti dan para guru bahasa yang
mencakup pengumpulan sampel, pengenalan kesalahan-kesalahan yang terdapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
dalam sampel, pendeskripsian kesalahan-kesalahan, mengklasifikasikan berdasarkan
penyebabnya, serta melakukan evaluasi atau penilaian taraf keseriusan kesalahan itu.
Jelas yang dimaksudkan adalah sesuatu yang telah ditargetkan, sedangkan objek yang
dipelajari ialah bahasa. Mempelajari artinya melatih berulang-ulang dengan
pembetulan. Dengan demikian, analisis kesalahan berbahasa bertujuan untuk mencari
umpan, baik yang dapat digunakan sebagai titik tolak perbaikan pengajaran bahasa
yang dapat mencegah kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam lingkup kebahasaan.
Tarigan (1988:196-200) mengatakan bahwa ada empat jenis analisis
kesalahan berbahasa Indonesia, yaitu sebagai berikut.
a. Kesalahan di bidang fonologi
Kesalahan fonologi ini mencakup ucapan bagi bahasa lisan, dan ejaan bagi
bahasa tulis. Berikut ini akan dijelaskan kesalahan itu.
1) Kesalahan ucapan adalah kesalahan dalam mengucapkan kata sehingga
menyimpang dari ucapan baku atau bahkan menimbulkan perbedaan makna.
Misalnya, kata saudara yang sering diucapkan sudara; sodara
2) Kesalahan ejaan adalah kesalahan menuliskan kata atau kesalahan
menggunakan tanda baca. Misalnya, kata Anda yang ditulis dengan huruf
kecil anda.
b. Kesalahan di bidang morfologi
Kesalahan di bidang morfologi adalah kesalahan pemakaian bahasa yang
disebabkan salah dalam memilih afiks, salah menggunakan kata ulang, salah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
menyusun kata majemuk, dan salah memilih bentuk kata. Contohnya adalah sebagai
berikut.
Kalimat yang salah Seharusnya
1) Banyak pelajar-pelajar baris-
baris di tanah lapangan itu.
2) Sekali-kali datang juga dia
mengunjungi kami.
3) Saya lebih baik berpulang
daripada meninggal sini.
4) Andi adalah mahasiswa yang
bertanggungjawab dalam
menyelesaikan tugasnya.
1) Banyak pelajar ber baris di tanah
lapangan itu.
2) Sekali-sekali datang juga dia
mengunjungi kami.
3) Saya lebih baik pulang daripada
tinggal di sini.
4) Andi adalah mahasiswa yang
bertanggung jawab dalam
menyelesaikan tugasnya.
c. Kesalahan di bidang sintaksis
Kesalahan di bidang sintaksis adalah kesalahan atau penyimpangan struktur
frasa, klausa, atau kalimat, serta ketidak tepatan pemakaian partikel. Contohnya
adalah sebagai berikut.
Kalimat yang salah Seharusnya
1) Latihan bernyanyi diadakan
sekali setiap minggu.
2) Sampai bertemu lagi di lain
kesempatan.
3) Mengapa kamu pergi dengan
tanpa pamit?
1) Latihan bernyanyi diadakan setiap
minggu.
Latihan bernyanyi diadakan sekali
seminggu.
2) Sampai bertemu lagi pada
kesempatan lain.
(sampai bertemu lagi di tempat lain)
3) Mengapa kamu pergi tanpa pamit?
(Mengapa kamu pergi dengan tidak
berpamit?).
.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
d. Kesalahan di bidang leksikon
Kesalahan di bidang leksikon adalah kesalahan pemakaian kata yang tidak
atau kurang tepat. Kesalahan leksikon ini mencakup kesalahan penerapan kaidah
Pedoman Umum Bahasa Indonesia yang disempurnakan. Hal tersebut meliputi
kesalahan penulisan huruf kapital, penulisan huruf miring, penulisan kata,
pemenggalan kata, penulisan lambang bilangan, unsur serapan, dan tanda baca.
Contohnya adalah sebagai berikut.
Kalimat yang salah Seharusnya
1) Demikianlah agar Anda
maklum, dan atas perhatiannya
saya ucapkan terima kasih.
2) Kemerdekaan Indonesia
diproklamirkan pada tanggal 17
Agustus 1945.
1) Demikianlah agar Anda maklum,
dan atas perhatian Anda saya
ucapkan terima kasih.
2) Kemerdekaan Indonesia
diproklamasikan pada tanggal 17
Agustus 1945.
3. Ejaan
Menurut Badudu (1980: 31) ejaan adalah pelambangan fonem dengan huruf.
Kridalaksana (1982: 39) mengatakan ejaan adalah sistem atau perlambangan bunyi
bahasa dengan huruf, aturan menuliskan kata-kata dan cara-cara mempergunakan
tanda baca . Jadi, ejaan tidak hanya berkaitan dengan cara mengeja kata, tetapi yang
lebih utama berkaitan dengan cara mengatur penulisan huruf menjadi satuan yang
lebih besar, misalnya kata, kelompok kata, atau kalimat.
Selain kedua pendapat di atas, Tarigan (1988: 7) mengatakan ejaan adalah
cara atau aturan melukiskan kata-kata dengan huruf menurut disiplin ilmu bahasa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Ejaan dapat ditinjau secara khusus dan secara umum. Secara khusus, ejaan dapat
diartikan sebagai perlambangan bunyi-bunyi bahasa dengan huruf, baik huruf demi
huruf, maupun huruf yang telah disusun menjadi kata, kelompok kata, atau kalimat.
Secara umum, ejaan merupakan keseluruhan ketentuan yang mengatur pemakaian
huruf, pemakaian huruf kapital dan huruf miring, penulisan kata, penulisan unsur
serapan, dan pemakaian tanda baca.
4. Jenis Kesalahan Ejaan
Pada bagian ini, peneliti akan membahas mengenai beberapa kesalahan ejaan
yang masih sering ditemui. Sebagai acuan, peneliti menggunakan buku Pedoman
Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan. Buku tersebut digunakan
untuk panduan dalam menganalisis jenis-jenis kesalahan ejaan dalam berita olahraga
Super Ball pada surat kabar harian Tribun Jogja edisi Oktober–November 2013.
Berikut ini akan diuraikan kelima pedoman bagi peneliti untuk menentukan kesalahan
ejaan yang akan diteliti.
a. Pemakaian Huruf
Dalam pemakaian huruf, yang masih sering ditemukan kesalahan yaitu
pemakaian huruf kapital dan huruf miring. Berikut ini akan dijelaskan mengenai
kesalahan huruf kapital dan huruf miring.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
1) Huruf Kapital
Di dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan
terdapat enam belas ketentuan penggunaan huruf kapital. Keenam belas ketentuan itu
adalah sebagai berikut.
(1) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama pada awal kalimat.
(2) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung.
(3) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam kata dan ungkapan yang
berhubungan dengan nama Tuhan dan kitab suci (termasuk kata ganti untuk
Tuhan).
(4) (4.a) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar dan
kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang. (4.b) Huruf
kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar dan kehormatan, keturunan,
dan keagamaan yang tidak diikuti nama orang.
(5) (5.a) Huruf kapital juga dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan dan
pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama
orang tersebut, nama instansi, atau nama tempat, huruf pertama unsur-unsur
nama orang tertentu. (5.b) Huruf kapital juga dipakai sebagai huruf pertama
nama jabatan atau instansi yang merujuk kepada bentu lengkapnya. (5.c)
Huruf kapital juga tidak dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan dan
pangkat yang tidak merujuk kepada nama orang, nama instansi, atau nama
huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa, huruf pertama tempat
tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
(6) (6.a) Huruf kapital juga dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama
orang. (6.b) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama singkatan nama
orang yang digunakan sebagai nama jenis atau satuan ukuran. (6.c) Huruf
kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama singkatan nama orang yang
digunakan sebagai nama jenis atau satuan ukuran.
(7) (7.a) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa,
dan bahasa. (7.b) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa,
suku bangsa, dan bahasa yang digunakan sebagai bentuk dasar kata turunan.
(8) (8.a) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, dan hari
raya. (8.b) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama
peristiwa sejarah. (8.c) Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama
peristiwa sejarah yang tidak digunakan sebagai nama.
(9) (9.a) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama diri
geografi. (9.b) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama
diri geografi yang diikuti nama diri geografi. (9.c) Huruf kapital dipakai
sebagai huruf pertama nama diri geografi jika kata yang mendahuluinya
menggambarkan kekhasan budaya. (9.d) Huruf kapital tidak dipakai sebagai
huruf pertama unsur geografi yang tidak diikuti oleh nama diri geografi. (9.e)
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf nama diri geografi yamg digunakan
sebagai penjelasan nama jenis.
(10) (10.a) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua unsur nama
negara, lembaga resmi dan ketatanegaraan, serta nama dokumen resmi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
kecuali kata tugas, seperti dan, oleh, atau, dan untuk. (10.b) Huruf kapital
tidak dipakai sebagai huruf pertama semua unsur nama negara, lembaga
resmi dan ketatanegaraan, serta nama dokumen resmi.
(11) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang
sempurna yang terdapat pada nama lembaga resmi, lembaga ketatanegaraan,
badan, dokumen resmi, dan judul karangan.
(12) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua
unsur kata ulang sempurna) di dalam nama buku, majalah, surat kabar, dan
judul karangan kecuali seperti di, ke, dari, dan, yang, untuk yang tidak
terletak pada posisi awal.
(13) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar,
pangkat, dan sapaanyang digunakan dengan nama diri.
(14) (14.a) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan
kekerabatan seperti bapak, ibu, saudara, kakak, adik, dan paman yang
dipakai dalam penyapaan dan pengacuan. (14.b) Huruf kapital tidak dipakai
sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan yamg tidak
digunakan dalam pengucapan atau penyapaan.
(15) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata Anda yang digunakan
dalam penyapaan.
(16) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama pada kata, seperti keterangan,
catatan, dan misalnya yang didahului oleh pernyataan lengkap dan diikuti
oleh paparan yang berkaitan dengan pernyataan lengkap itu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Pada tulisan-tulisan resmi terkadang masih banyak yang menyimpang dari
kaidah-kaidah kebahasaan. Di bawah akan diuraikan kesalahan-kesalahan
penggunaan huruf kapital yang masih sering ditemukan. Hal tersebut dapat dilihat
dari contoh kalimat di bawah ini.
(1) Berikanlah hidayahmu kepada kami ya Tuhan.
(2) Ceramah hari ini dipimpin oleh haji Abdul Rohandi.
(3) Bahasa resmi di Indonesia adalah Bahasa Indonesia.
(4) Gaya bicara mahasiswa itu selalu keInggris-Inggrisan.
(5) Kota Bengkulu terletak di pulau Sumatra.
(6) Minggu ini, presiden republik Indonesia akan berkunjung ke Surabaya.
(7) Penyuntingan Bahasa Indonesia Untuk Karang-Mengarang.
(8) Besok paman akan datang.
Kalimat-kalimat di atas yang benar adalah sebagai berikut.
(1a) Berikanlah hidayah-Mu kepada kami ya Tuhan.
(2a) Ceramah hari ini dipimpin oleh Haji Abdul Rohandi.
(3a) Bahasa resmi di Indonesia adalah bahasa Indonesia.
(4a) Gaya bicara mahasiswa itu selalu keinggris-inggrisan.
(5a) Kota Bengkulu terletak di Pulau Sumatra.
(6a) Minggu ini, Presiden Republik Indonesia akan berkunjung ke Surabaya.
(7a) Penyuntingan Bahasa Indonesia untuk Karang-Mengarang.
(11a) Besok Paman akan datang.
2) Penulisan Huruf Miring
Pada pedoman terdapat tiga ketentuan penggunaan penulisan huruf miring
yaitu: (a) huruf miring dalam cetakan digunakan untuk menuliskan nama buku,
majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam tulisan, (b) huruf miring dalam cetakan
dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau
kelompok kata, (c) huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata nama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
ilmiah atau ungkapan asing kecuali telah disesuaikan ejaannya. Masih sering terjadi
kesalahan pada media cetak dalam penulisan penegasan kata dan penulisan bahasa
asing. Berikut contoh kesalahan pemakaian huruf miring.
(9) … di posisi teratas runner up di bawah Barcelona.
Kalimat (9) mengandung kesalahan pemakaian huruf miring. Hal itu terlihat
dari kata runner up yang seharusnya dicetak miring karena berupa kata asing. Kata
runner up seharusnya runner up. Dengan demikian, bentuk benar kalimat (9) adalah
sebagai berikut.
(9a) … di posisi teratas runner up di bawah Barcelona.
b. Penulisan Kata
Kesalahan penulisan kata, baik kata turunan maupun gabungan kata masih
kita jumpai dalam media massa. Hal ini terjadi karena kurang tertipnya dalam
menerapkan aturan yang telah ditetapkan dalam PUEYD. Kesalahan-kesalahan
penulisan kata yang masih sering dijumpai adalah sebagai berikut.
Kesalahan penulisan bentuk –ku, -kau, -mu, dan –nya terkadang masih
ditemukan kesalahan karena tidak ditulis serangkai dengan kata-kata yang
mendahuluinya. Hal itu terlihat dari contoh berikut.
(10) Kemenangan ini membuat ku sangat bangga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Penulisan bentuk –ku di atas seharusnya ditulis serangkai dengan kata yang
mendahuluinya. Jadi, kata membuat ku seharusnya ditulis serangkai membuatku.
Dengan demikian, bentuk kalimat (10) yang benar adalah sebagai berikut.
(10a) Kemenangan ini membuat ku sangat bangga.
Kesalahan penulisan preposisi di, ke, dan dari masih sering dijumpai. Hal
tersebut terlihat pada contoh berikut.
(11) Satu di antaranya temuan metode matematika dasyat ala Fahrur Hadi
Siswono…
Berdasarkan kaidah yang telah ditetapkan imbuhan (awalan, sisipan, akhiran)
ditulis serangkai dengan bentuk aslinya. Kata di antaranya seharusnya ditulis
diantaranya. Dengan demikian, bentuk kalimat (11) yang benar adalah sebagai
berikut.
(11a) Satu diantaranya temuan metode matematika dasyat ala Fahrur Hadi
Siswono…
Dalam pedoman EYD ditetapkan bahwa partikel pun ditulis terpisah dari kata
yang mendahuluinya, kecuali kata adapun, bagaimanapun, maupun, sekalipun, dan
walaupun. Berikut ini adalah contoh kesalahan penulisan partikel pun.
(12) Apapun yang terjadi, keadilan harus tetap dijaga.
Kalimat (12) mengandung kesalahan penulisan partikel pun karena partikel
pun ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya. Kata apapun seharusnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
ditulis terpisah menjadi apa pun. Dengan demikian, bentuk kalimat (12) yang benar
adalah sebagai berikut.
(12a) Apa pun yang terjadi, keadilan harus tetap dijaga.
Kesalahan penulisan per masih banyak ditemukan, di mana per ditulis
serangkai dengan kata yang mendampinginya. Hal tersebut terlihat pada contoh
berikut.
(13) Demi membantu para korban banjir akan ditarik uang sebesar
Rp 10.000,00 permahasiswa.
Penulisan per seharusnya terpisah dengan kata yang mendampinginya. Jadi,
kata permahasiswa seharusnya per mahasiswa. Dengan demikian, bentuk kalimat
(13) adalah sebagai berikut.
(13a) Demi membantu para korban banjir akan ditarik uang sebesar
Rp 10.000,00 per mahasiswa.
Menurut PUEYD, akronim ialah singkatan yang berupa gabungan huruf awal,
gabungan suku kata, ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata yang
diperlakukan sebagai kata. Pertama, akronim nama diri berupa gabunga suku kata.
Kedua, akronim yang bukan nama diri berupa gabungan huruf. Akan tetapi, penulisan
akronim masih ditemukan kesalahan. Hal tersebut terlihat pada contoh berikut.
(14) Operasi penegakkan Perda yang dilakukan di tengah masyarakat
dianggap sebagai tantangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa huruf P pada kata Perda
seharusnya ditulis dengan huruf kecil. Dengan demikian, kalimat (14) yang benar
adalah sebagai berikut.
(14a) Operasi penegakkan perda yang dilakukan di tengah masyarakat
dianggap sebagai tantangan.
Penulisan angka dan bilangan sering terjadi kesalahan dalam penulisannya.
Banyak yang menganggap dalam kalimat angka tetap ditulis angka. Padahal dalam
EYD penulisan angka ada ketentuannya. Hal tersebut terlihat pada contoh berikut.
(15) Casilas yang telah 15 tahun memperkuat Real Madrid.
Dalam penulisan angka 15 itu salah karena lambang bilangan yang dapat
dinyatakan dengan satu atau dua kata ditulis dengan huruf kecuali jika beberapa
lambang bilangan dipakai secara berurutan, seperti dalam perincian dan pemaparan.
Angka 15 seharusnya dituliskan lima belas. Begitu juga pada penulisan lambang
bilangan di awal kalimat. Berikut bentuk kalimat (15) yang benar.
(15a) Casilas yang telah lima belas tahun memperkuat Real Madrid.
c. Tanda Baca
Dalam penggunaan tanda baca yang sering ditemukan kesalahan adalah
penulisan tanda koma. Berikut akan dipaparkan kesalahan penulisan tanda koma.
(16) Dengan demikian para pemain harus berlatih lebih gigih lagi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Tanda koma sering sekali dihilangkan pada kalimat setara yang satu dari
kalimat setara berikutnya yang didahului dengan kata seperti tetapi, melainkan,
sedangkan, dan kecuali. Selain itu, tanda koma sering kali dihilangkan dari ungkapan
penghubung antarkalimat yang terdapat pada awal kalimat, seperti oleh karena itu,
jadi, dengan demikian, sehubungan dengan itu, dan meskipun begitu. Dengan
demikian, kalimat (16) yang tepat adalah sebagai berikut.
(16a) Dengan demikian, para pemain harus berlatih lebih gigih lagi.
d. Unsur Serapan
Dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan unsur
serapan dalam bahasa Indonesia terbagi menjadi dua kelompok. Pertama, unsur
asing yang belum sepenuhnya terserap ke dalam bahasa Indonesia. Kedua, unsur
asing yang penulisan dan pengucapannya disesuaikan dengan kaidah bahasa
Indonesia. Penulisan unsur serapan ini masih dijumpai beberapa kesalahan, yaitu
aktifitas dan apotik seharusnya ditulis, aktivitas dan apotek.
e. Pemenggalan kata
Dalam tulis-menulis atau karang-mengarang pemenggalan kata pasti
dibutuhkan pada saat pergantian baris. Pemenggalan kata memerlukan tanda hubung
pada ujung baris sebagai tanda pemenggalan. Dalam pemenggalan kata tetap harus
memperhatikan aturan-aturan yang telah ada dalam PUEYD. Akan tetapi, hal tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
sering diabaikan oleh penulis sehingga masih sering terjadi kesalahan dalam
pemenggalan kata. Berikut contoh kesalahan pemenggalan kata.
(17) Ac Milan berhasil mencetak gol di men-it ke-86.
(18) Ronaldo ini mener-ima bola di dalam kotak penalty.
(19) Terjadi be-ntrok antara aparat keamanan dan mahasiswa di Palu.
Kalimat (17), (18), dan (19) mempunyai permasalahan yang sama, yakni
kesalahan pemenggalan kata. Pada pemenggalan kalimat (17) dan (18) itu kurang
tepat karena pemenggalan dilakukan setelah huruf konsonan, seharusnya jika di
tengah kata ada huruf konsonan, di antara dua buah huruf vokal, pemenggalan
dilakukan sebelum huruf konsonan. Kalimat (19) juga kurang tepat dalam
pemenggalan kata, jika di tengah kata ada tiga buah huruf konsonan atau lebih,
pemenggalan dilakukan di antara huruf konsonan yang pertama dan huruf konsonan
yang kedua. Berikut pembetulannya.
(17a) Ac Milan berhasil mencetak gol di me-nit ke-86.
(18a) Ronaldo mene-rima bola di dalam kotak penalty.
(19a) Terjadi be-ntrok antara aparat keamanan dan mahasiswa di Palu.
5. Kalimat
Alwi (2010) menjelaskan kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud
lisan atau tulisan, yang mengungkapkan pikiran yang utuh. akan tetapi, dalam wujud
tulisan, kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik (.), tanda
tanya (?), atau tanda seru (!), sementara itu, di dalamnya disertakan pula berbagai
tanda baca seperti koma (,), titik dua (:), tanda pisah (-), dan spasi (Alwi, dkk, 2010).
Dalam kalimat tanda titik, tanda seru, dan tanda tanya spadan dengan intonasi akhir,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
karena dalam sebuah kalimat harus di awali dengan huruf kapital dan diakhiri dengan
tanda titik, sedangakan tanda baca koma, titik dua, tanda pisah, dan lain-lain spadan
dengan tanda jeda.
Pengertian kalimat lainya dijelaskan oleh Ramlan (2005) bahwa kalimat
adalah susunan kata-kata yang menyatakan suatu maksud atau buah pikiran. Sebagai
satuan, kalimat ditentukan bukan berdasarkan arti, melainkan berdasarkan formalitas
bahasa, yaitu berdasarkan intonasinya. Dengan demikian, kalimat ialah satuan
gramatikal yang dibatasi oleh adanya jeda panjang yang disertai nada akhir turun atau
naik.
Menurut Rahardi (2009), kalimat dapat dipahami sebagai satuan bahasa
terkecil yang dapat digunakan untuk menyampaikan ide atau gagasan. Satuan
kebahasaan dapat dikatakan sebagai kalimat jika memiliki subjek dan predikat. Jadi,
dapat disimpulkan bahwa subjek dan predikat merupakan alat penguji kalimat yang
paling utama. Pendapat Rahardi tersebut, sejalan dengan Sugono (2009) yang
menyebutkan bahwa syarat pokok yang perlu diperhatikan dalam pembentukan
kalimat ialah adanya unsur predikat dan permutasi unsur kalimat. Setelah memahami
pendapat Rahardi dan Sugono, bisa disimpulkan bahwa syarat utama sebuah kalimat
yaitu memiliki predikat.
Dari uraian di atas, Rahardi dan Sugono yang menyebutkan bahwa dalam
kalimat harus ada unsur predikat di dalamnnya. Selain itu, yang bisa menguji suatu
pernyataan itu kalimat atau bukan ialah dengan teknik permutasi atau perubahan
urutan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Permutasi atau perubahan urutan dikemakan pada subjek dan predikat dalam
kalimat. Jika perubahan predikat dan subjek tidak menimbulkan makna baru,
pernyataan itu merupakan kalimat. Contohnya sebagai berikut.
Anak itu menangis.
S P
Pada contoh di atas diketahui bahwa predikatnya adalah menangis. Pernyataan
di atas akan diuji dengan teknik permutasi, menjadi
menangis anak itu.
P S
Bila diberi tanda jeda, pernyataan di atas akan menjadi
Anak itu // menangis.
Menangis // anak itu.
Setelah mengubah urutan subjek dan predikat pada pernyataan di atas, maka
hasilnya pernyataan tersebut tidaklah berubah atau menimbulkan makna baru.
Artinya, uji permutasi tersebut telah membuktikan bahwa pernyataan di atas adalah
kalimat.
Sebuah kalimat dikatakan benar dapat dilihat dari kelengkapan unsur-
unsurnya. Kelengkapan unsur kalimat seperti subjek, predikat, objek, pelengkap, dan
keterangan menandakan apakah kalimat yang dihasilkan memenuhi syarat kaidah tata
bahasa atau belum. Berikut ini akan diuraikan beberapa ciri unsur kalimat oleh
Sugono (2009).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
a. Subjek
Menurut Sugono (2009) subjek merupakan unsur pokok di dalam kalimat.
letak subjek selalu berdampingan dengan predikat.
Ciri-ciri subjek, Sugono (2009: 42-53).
1) Jawaban atas Pertanyaan Apa atau Siapa
Penentuan subjek kalimat yang berupa insan (manusia) digunakan kata tanya
siapa dan yang bukan berupa manusia digunakan kata tanya apa.
Contoh:
(20) Tari belajar membuat rangkaian bunga.
(21) Di dalam mobil itu telah ditemukan mayat perempuan.
Kedua kalimat di atas memiliki dua pertanyaan berbeda untuk mengetahui
subjek. Kalimat (20) dengan menggunakan pertanyaan siapa yang belajar membuat
rangkaian bunga?. Dengan demikian, sudah dapat diketahui subjek kalimat (20) yaitu
Tari (S). Demikian pula kalimat (21), dengan mencari jawaban atas pertanyaan apa
yang ditemukan?, subjek kalimat itu sudah dapat ditemukan yaitu mayat perempuan
(S).
2) Disertai Kata Itu
Kebanyakan, subjek dalam bahasa Indonesia takrif (definite). Subjek yang
berupa nama orang, pronomina (saya, kami, kita, kamu, dia) dan nama diri (nama
negara, instansi, badan, atau nama geografi) tidak disertai itu karena sudah takrif.
Kata kantor masih bersifat umum, belum takrif maka kata kantor disertai kata itu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Pada kalimat (22) besi itu sebagai subjek dan benda padat sebagai predikat. Namun,
pada contoh (23) besi menjadi predikat, sedangkan subjek kalimat itu adalah benda
padat itu. Contohnya adalah sebagai berikut.
(22) besi itu benda padat.
(23) Benda padat itu besi.
3) Didahului Kata bahwa
Di dalam kalimat pasif kata bahwa merupakan penanda bahwa unsur yang
menyertainya adalah kalimat anak pengisi fungsi subjek. Contohnya adalah sebagai
berikut.
(24) Bahwa dia tidak bersalah telah dibuktikan.
4) Mempunyai Keterangan Pewatas yang
Kata yang menjadi subjek dapat diberi keterangan dengan menggunakan kata
penghubung yang. Keterangan ini dinamakan keterangan pewatas. Kata yang sudah
membuat nomina motor itu traktif, kata penunjuk itu tidak muncul pada kalimat
contoh tersebut. Kata penghubung yang lebih dominan untuk menandai ketraktifan
subjek dari kata penunjuk itu. Contohnya adalah sebagai berikut.
(25) Motor yang biru muda // akan dijual mahal.
5) Tidak Didahului Preposisi
Unsur subjek tidak didahului preposisi, dari, dalam, di, ke, kepada, pada
dengan, untuk, dan bagi. Orang sering memulai kalimat dengan menggunakan kata-
kata tersebut sehingga kalimat-kalimat yang dihasilkan tidak bersubjek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
(26) Dari hasil tes itu membuktikan bahwa siswa kelas XI SMA Gama
telah siap menghadapi Ujian Nasional.
(27) Hasil tes itu membuktikan bahwa siswa kelas XI SMA Gama telah
siap menghadapi Ujian Nasional.
Kalimat (26) tidak memiliki subjek, karena dengan menanyakan apa yang
membuktikan atau siapa yang membuktikan? Dari kalimat (26) tersebut tidak terdapat
informasi mengenai pelaku yang membuktikan bahwa siswa kelas XI SMA Gama
telah siap menghadapi Ujian Nasional. Dengan demikian, untuk membuat kalimat
(26) memiliki subjek, preposisi dari tidak perlu digunakan. Jadi, diketahui subjek
pada kalimat adalah hasil tes itu, seperti pada contoh (27).
6) Berupa Nomina atau Frasa Nominal
Subjek dapat berupa nomina dan dapat berupa frasa nominal. Subjek dapat
berupa verba atau adjektiva biasanya disertai penunjuk itu.
(28) Hewan berkembang biak.
(29) Melukis itu memerlukan keterampilan.
Pada contoh kalimat (28) subjek merupakan nomina, sedangkan kalimat (29) subjek
berupa verba atau abjektiva.
b. Predikat
Predikat adalah unsur utama suatu kalimat (Sugono, 2009). Berikut ini, uraian
ciri-ciri predikat menurut Sugono (2009:55-70).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
1) Jawaban atas Pertanyaan Mengapa atau bagaimana
Dilihat dari segi makna, bagian kalimat yang memberikan informasi atas
pertanyaan mengapa atau bagaimana adalah predikat kalimat. Contohnya adalah
sebagai berikut.
(30) Anto menyusun skripsi.
(31) Andi baik-baik.
Dalam kalimat (30), menyusun merupakan jawaban atas pertanyaan mengapa Anto?.
Dengan demikian, menyusun adalah predikat (P) dan dalam kalimat (31), baik-baik
merupakan jawaban atas pertanyaan bagaimana Andi?. Dengan demikian, baik-baik
adalah predikat (P).
2) Ditandai Kata Adalah atau Ialah
Predikat yang ditandai dengan kata adalah atau ialah merupakan predikat
yang terdapat dalam kalimat nominal. Predikat ini digunakan terutama jika subjek
kalimat berupa unsur yang panjang sehingga batasan antara subjek dan pelengkap
tidak jelas. Contohnya adalah sebagai berikut.
(32) Jumlah pelamar lulusan D3 yang akan diterima sebagai calon pegawai
negeri di lingkungan Departemen Keuangan adalah seribu seratus
orang.
3) Predikat dapat Diingkarkan
Predikat dalam bahasa Indonesia mempunyai bentuk pengingkaran yang
diwujudkan oleh kata tidak dan bukan. Bentuk ini digunakan untuk predikat yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
berupa verba atau adjektiva. Kalimat (33) predikat berupa verba, sedangkan kalimat
(34) predikat berupa adjektiva. Contohnya adalah sebagai berikut.
(33) Universitas Kent yang terletak di Kota Canterbury tidak termaksud
universitas tua seperti Universitas Oxford.
(34) Gadis-gadis Korea tidak sombong.
4) Predikat dapat Disertai Kata-kata Aspek dan Modalitas
Predikat kalimat yang berupa verba dapat disertai kata-kata aspek seperti
telah, sudah, belum, akan, dan sedang. Kata-kata itu terletak di depan verba atau
adjektiva. Kalimat yang subjeknya berupa nomina insan dapat disertai modalitas,
kata-kata yang menyatakan sikap pembicara (S), seperti mau, ingin, dan hendak.
Contohnya adalah sebagai berikut.
(35) Negara-negara berkembang di dunia telah maju pesat.
(36) Kami mau makan di warung steak.
5) Unsur Pengisi Predikat
Predikat suatu kalimat dapat berupa (1) kata misalnya verba, adjektiva,
nomina, atau (2) frasa, misalnya frasa verbal, frasa adjektiva, frasa nominal, frasa
numeralia (bilangan). Kalimat yang predikatnya berupa verba atau frasa verbal
dikenal dengan sebutan kalimat verbal, sedangkan kalimat yang predikatnya bukan
verbal atau frasa verbal disebut kalimat nominal. Contohnya adalah sebagai berikut.
(37) Predikat verba : Anjing melahirkan anak.
(38) Predikat frasa verbal : Alam dapat diolah manusia.
(39) Predikat nomina : Mereka penyanyi.
(40) Predikat frasa nominaa : Fani mahasiswa fakultas ekonomi.
(41) Predikat adjektiva : lukisan itu bagus.
(42) Predikat frasa adjektiva : tembok Cina itu panjang sekali.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
(43) Predikat numeralia : nilai batas lulus tujuh.
(44) Predikat frasa numeral : saudara saya empat orang.
(45) Predikat frasa berpreposisi : Rumah saya di Bengkulu.
6) Peran Preddikat
Predikat suatu kalimat mengungkapkan (1) pernyataan (berita), kalimat
pernyataan ditandai dengan titik (.). (2) Perintah, kalimat perintah ditandai dengan
tanda seru (!). (3) pertanyaan, kalimaat tanya ditandai dengan tanda tanya (?). (4)
seruan, kalimat seruan ditandai dengan tanda seru (!).
c. Objek
Menurut Sugono (2009) objek merupakan unsur yang wajib hadir hanya
dalam susunan kalimat yang berpredikat verba aktif, yang pada umumnya berawalan
me- (trasitif).
Berikut ini akan diuraikan ciri-ciri objek menurut Sugono (2009 : 70-78).
1) Objek Terletak Langsung di Belakang Predikat
Kedudukan O selalu menempati posisi di belakang P. Contohnya adalah sebagai
berikut.
(46) Susi Susanti meraih mendali emas.
2) Dapat Menjadi Subjek Kalimat Pasif
Kedudukan objek pada kalimat aktif dapat berubah menjadi subjek pada
kalimat pasif. Contohnya adalah sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
(47) Pemuda Indonesia menciptakan teknologi sasrabahu.
(48) Teknologi sasrabahu diciptakan (oleh) pemuda Indonesia.
3) Tidak Didahului Preposisi
Objek yang selalu menempati posisi di belakang predikat tidak didahului
preposisi. Dengan kata lain, di antara predikat dan objek tidak dapat disisipi
preposisi, perhatikan contoh (49). Perhatikan kalimat (50), di antara menulis dengan
sajak, cerpen, dan novel tidak disisipkan preposisi seperti pada atau dalam. Jika
disisipi preposisi, struktur kalimat itu akan berubah dan tidak lagi berfungsi sebagai
O, tetapi berfungsi sebagai Ket. Contohnya adalah sebagai berikut.
(49) Bur Rasuanto menulis sajak, cerpen, dan novel.
(50) Bur Rasuanto menulis dalam sajak, cerpen, dan novel.
d. Pelengkap
Menurut Sugono (2009) pelengkap memiliki sifat yang sama dengan objek,
yaitu (1) bersifat pasif. (2) pelengkap terletak di belakang predikat. Artinya,
pelengkap tidak pernah mendahului predikat. (3) Pelengkap tidak didahului preposisi.
e. Keterangan
Keterangan merupakan unsur kalimat yang bersifat memberikan informasi
(Sugono, 2009). Berikut akan diuraikan ciri-ciri keterangan menurut Sugono (2009:
84-95).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
1) Bukan Unsur Utama
Keterangan merupakan unsur tambahan yang kehadirannya tidak bersifat
wajib. Jika dalam kalimat tidak ada unsur keterangan, kalimat itu masih tetap
gramatikal asalkan syarat utama terpenuhi, yaitu adanya unsur S, P, (O dan Pel).
2) Tidak Terikat Posisi
Di dalam kalimat, keterangan merupakan unsur kalimat yang memiliki
kebebasan tempat. Perhatikan contoh dibawah ini, kalimat (51) dan (52) menjelaskan
bahwa keterangan bersifat manasuka.
(51) Sekarang manusia banyak yang dibutakan oleh harta.
(52) Manusia banyak yang dibutakan oleh harta sekarang.
3) Jenis Keterangan
Keterangan dibedakan berdasarkan perannya di dalam kalimat. Ada
keterangan waktu (seperti kemarin, besok, sekarang, kini, lusa, siang, malam dan
sebagainya), keterangan tempat (ditandai oleh preposisi seperti di, pada, dan dalam),
keterangan cara (seperti dengan, cara, dan dalam), keterangan sebab (seperti karena,
lantaran), keterangan tujuan (seperti untuk, demi, supaya, agar, untuk), keterangan
aposisi (keterangan ini diapit tanda koma, tanda pisah (–), atau ditempatkan di dalam
kurung), keterangan tambahan (memberi penjelasan nomina), dan keterangan
pewatas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
6. Struktur Kalimat
Menurut bentuknya, kalimat bahasa Indonesia dapat dibedakan menjadi dua,
yakni kalimat dasar dan kalimat majemuk (Rahardi, 2009). Kalimat dasar dan kalimat
majemuk sama saja dengan kalimat sederhana dan kalimat luas atau kalimat tunggal
dan kalimat majemuk. Selain itu, Alwi dkk. (2010: 343) mengatakan bahwa,
berdasarkan jumlah klausanya, kalimat dapat dibagi atas kalimat tunggal dan kalimat
majemuk.
Selain pendapat kedua ahli di atas, Ramlan (2005: 43) mengemukakan bahwa
kalimat yang berklausa ada yang terdiri dari satu klausa dan ada yang terdiri dari dua
klausa atau lebih. Kalimat yang terdiri dari satu klausa disebut kalimat sederhana,
sedangkan kalimat yang terdiri dari dua klausa aatau lebih disebut kalimat luas.
Berdasarkan ketiga pendapat para ahli di atas peneliti menyimpulkan bahwa
pendapat mereka sama, bahwa kalimat berdasarkan bentuknya terdiri dari kalimat
tunggal dan kalimat majemuk. Dengan demikian, berikut akan diuraikan pembagian
kalimat berdasarkan pola pembentuknya.
a. Struktur Kalimat Dasar
Menurut Rahardi (2009: 87) Kalimat dasar, atau kalimat tunggal, atau kalimat
sederhana adalah kalimat yang hanya memiliki satu subjek dan satu predikat. Kalimat
dasar dapat berwujud tiga macam, kalimat tunggal murni, seperti pada bentuk, ‗Adik
tidur' Kalimat dasar dapat pula berupa kalimat yang diperluas dengan keterangan
tertentu, misalnya 'Adik menangis di pinggir kebun belakang.' Sekalipun mungkin
bentuk kebahasaannya panjang , karena kalimat tersebut hanya terdiri dari satu subjek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
dan satu predikat, maka kalimat demikian itu disebut sebagai kalimat tunggal.
Rahardi (2009: 87) mengemukakan, bahwa dalam bahasa Indonesia dikenal
enam struktur atau pola kalimat tunggal. Berikut ini keenam struktur atau pola
kalimat tunggal tersebut.
1. Subjek (KB) + predikat (KK)
2. Subjek (KB) + Predikat (KK) + Objek (KB)
3. Subjek (KB) + Predikat (KK) + Objek (KB) + Objek (KB)
4. Subjek (KB) + Predikat (KS)
5. Subjek (KB) + Predikat (K.Bil)
6. Subjek (KB) + Predikat (KB)
Dengan demikian, dalam penulis kalimat tunggal harus mengandung pola
dasar kalimat tunggal sebagaimana ditunjukkan di atas. Berikut contoh kalimat
tunggal.
(53) Kakak sedang menangis.
(54) Mereka tidak pernah merasa nyaman.
b. Struktur Kalimat Majemuk
Kalimat majemuk atau sering disebut juga kalimat luas adalah kalimat yang
terdiri dari dua klausa atau lebih (Ramlan, 2005: 43). Berdasarkan hubungan antar
klausa tersebut, kalimat majemuk dibedakan menjadi tiga yaitu kalimat majemuk
setara, kalimat majemuk bertingkat dan kalimat majemuk campuran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
1) Majemuk Setara
Kalimat majemuk setara sering disebut juga kalimat luas setara. Dalam
kalimat luas yang setara atau kalimat majemuk klausa yang satu tidak merupakan
bagian dari klausa lainnya, masing-masing berdiri sendiri sebagai klausa yang setara,
yaitu kalusa inti semua. Klausa-klausa itu dihubungkan dengan kata penghubung
yang setara (Ramlan 2005: 46).
Tidak jauh berbeda dengan Ramlan, Rahardi (2009: 88) mengemukakan
bahwa konstruksi kalimat majemuk setara, sesungguhnya sangat sederhana, yakni
hanya beberapa kalimat dasar atau kalimat tunggal, yang kemudian digabungkan
dengan konjungsi atau kata penghubung. Kata penghubung yang memiliki tugas
koordinatif demikian ini lazim disebut sebagai konjungsi koordinatif.
Adapun konjungsi yang memiliki tugas koordinatif itu di antaranya adalah
sebagai berikut:’dan’,’atau’,’sedangkan’,’tetapi’,‘dan ‗melainkan‘. Jadi, antara
klausa yang satu dan klausa lainnya yang disambungkan dengan konjungsi-konjungsi
di atas itu memiliki kedudukan yang setara atau sejajar (Rahardi, 2009). Berkenaan
dengan hal ini, perhatikanIah kalimat-kalimat berikut ini.
(55) Ayah sedang kerja, sedangkan Ibu sedang berbelanja di pasar.
(56) Ana sedang sibuk belajar, tetapi Dodi sibuk bermain.
Berkaitan dengan kalimat majemuk setara ini, ada hal penting yang perlu
diketahui, bahwa bentuk 'sementara‘ bukanlah sebuah konjungsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
2) Majemuk Bertingkat
Dalam kalimat luas yang tidak setara atau kalimat majemuk bertingkat klausa
yang satu merupakan bagian dari klausa yang lainnya. Klausa yang merupakan
bagian dari klausa lainnya disebut sebagai klausa bawahan, sedangkan klausa lainnya
disebut klausa inti (Ramlan, 2005:47).
Sama halnya dengan pendapat Ramlan, Rahardi (2009: 88) mengatakan
bahwa di dalam kalimat majemuk bertingkat hubungan antara klausa yang satu dan
klausa yang lainnya adalah sebagai induk dan anak. Dengan demikian, dapat
dikatakan pula bahwa sesungguhnya yang satu menjadi sub bagi klausa yang lainnya.
Berdasarkan ciri itulah kalimat majemuk bertingkat sering disebut sebagai kalimat
majemuk subordinatif. Konjungsi subordinatif melekat pada unsur klausa anak,
bukan pada klausa induknya.
Dalam Konjungsi-konjungsi subordinatif terdapat hubungan makna
antarklausa yang ada di dalam kalimat majemuk bertingkat tersebut. Makna-makna
itu misalnya saja adalah makna hubungan waktu, makna hubungan tempat, makna
hubungan syarat, makna hubungan sebab, dan masih banyak lagi makna-makna
hubungan kalimat yang lainnya (Rahardi, 2009: 89). Perhatikanlah kalimat-kalimat
berikut.
(57) Aku mulai mengerti bahwa belajar itu penting.
(58) Ketika Nowela tiba di Papua, dia sangat terharu.
Kalimat (57) terdiri dari dua klausa, yaitu klausa Aku mulai mengerti sebagai
klausa induk dan klausa bahwa belajar itu penting sebagai klausa anak. Kata bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
dalam kalimat itu berfungsi sebagai penghubung klausa. Kalimat (58) terdiri dari dua
klausa, yaitu klausa Nowela tiba di Papua sebagai klausa anak dan klausa dia sangat
terharu sebagai klausa induk.
3) Majemuk Campuran
Dikatakan kalimat majemuk campuran karena di dalamnya memang terdapat
campuran antara konstruksi kalimat majemuk bertingkat dan kalimat majemuk setara
(Rahardi 2009: 89).
Perhatikan contoh berikut!
(59) Karena persoalan belum tuntas dibicarakan, akhirnya pertemuan
diperpanjang hingga hari berikutnya, dan juga didatangkan seorang
mediator yang benpengalaman.
Konstruksi kalimat majemuk campuran demikian ini sangat sering ditemukan
dalam tulis-menulis. Kalimat-kalimat majemuk panjang yang berisi konstruksi
campuran itu akan selalu ditemukan. Maka, sangat diharapkan agar konstruksi
kalimat majemuk campuran seperti contoh di atas harus diperhatikan dengan cermat.
7. Pengertian Konjungsi
Leo Indradi Ardiana (2001: 67) mengatakan bahwa, konjungsi adalah kata
tugas yang menghubungkan dua satuan bahasa yang sederajat yaitu kata dengan kata,
frasa dengan frasa, klausa dengan klausa atau kalimat dengan kalimat, serta paragraf
dengan paragraf.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Selain itu, Ramlan (1985: 62) mangatakan bahwa konjungsi adalah kata atau
kata-kata yang berfungsi menghubungkan satuan gramatikal yang lebih besar,
sedangkan Kridalaksana (1986: 99) mengatakan konjungsi adalah kategori yang
berfungsi untuk meluaskan satuan yang lain dalam konstruksi hipotaksis, dan selalu
menghubungkan dua satuan lain atau lebih dalam dari kontruksi. Maksud dari
konstruksi hipoktatis adalah penggabungan kalimat, Klausa dengan klausa, frasa
dengan frasa, atau kata dengan kata menggunakan kata penghubung.
Kelas kata konjungsi atau yang lazim disebut juga sebagai konjungtor atau
yang dalam literatur lain lazim disebut pula sebagai kata penghubung, sesungguhnya
adalah bagian dari kategori kata-kata tugas dalam bahasa Indonesia. Konjungsi atau
kata penghubung di dalam bahasa Indonesia itu memiliki tingkat kompleksitas yang
tinggi dalam karang-mengarang atau tulis-menulis). Kesalahan-kesalahan
penggunaan konjungsi ini masih ditemukan dalam suatu halaman surat kabar bisa
mencapai 3-4 kesalahan bahkan lebih (Rahardi, 2009: 14. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa kesalahan pemakain konjungsi sesungguhnya harus dicermati.
Berdasarkan definisi konjungsi atau kata penghubung di atas, penulis
menyimpulkan bahwa pengertian konjungsi menurut Rahardi sudah mencakup
hampir seluruh pengertian konjungsi dari pendapat para ahli.
8. Jenis-Jenis Konjungsi
Dari sisi prilaku sintaksisnya dalam sebuah kalimat—karena kesejatian makna
sebuah konjungsi atau kata penghubung sesungguhnya akan dapat benar-benar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
kelihatan dengan jelas hanya bilamana konjungsi atau kata penghubung itu
dibicarakan dalam konteks klausa atau kalimat (Rahardi, 2009:14)
Rahardi (2009) mengatakan bahwa konjungsi dalam bahasa Indonesia terbagi
menjadi empat bagian. Berikut ini akan dijelaskan keempat konjungsi itu.
a. Konjungsi Koordinatif
Konjungsi koordinatif atau kata penghubung koordinatif adalah kata
penghubung yang bertugas menghubungkan dua unsur kebahasaan atau lebih yang
cendrung sama tataran atau tingkat kepentingannya. Konjungsi koordinatif ini juga
bertugas menghubungkan dua unsur kebahasaan yang memiliki status sama. Adapun
yang dimaksud status sama adalah sama antara kata dan kata, antara frasa dan frasa,
antara klausa dan klausa, dan seterusnya.
Konjungsi koordinatif dalam bahasa Indonesia lazimnya dapat meliputi
macam-macam konjungsi seperti disebutkan berikut ini: dan, serta, atau, tetapi,
melainkan, sedangkan. Banyak kasus kebahasaan yang telah dicermati oleh pakar
bahasa yaitu Rahardi , bahwa masih banyak penulis yang menyalahartikan fungsi dari
konjungsi koordinatif dalam bahasa Indonesia itu. Bentuk koordinatif ‗padahal‘ dan
‗sedangkan‘, misalnya saja sangat sering dianggap mampu menempati posisi
antarkalimat. Selain itu, penting untuk diperhatikan berkenaan dengan aneka
konjungsi koordinatif ‗dan‘ masih banyak sekali ditemukan dalam tulis-menulis dan
karang-mengaramg selama ini bahwa konjungsi koordinatif ‗dan‘ hadir pada posisi
antarkalimat. Berikut ini contoh kesalahan konjungsi koordinatif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Bentuk salah:
(60) Para pemain U-19 tidak berhasil memenang pertandingan melawan
Malaysia. Padahal, mereka sudah berlatih sangat gigih.
(61) Data yang diperlukan untuk skripsi tersebut belum lengkap.
Sedangkan, proses analisis data harus segera dilaksanak.
(62) Dan setelah memasuki lapangan, para pemain U-19 memyanyikan
lagu Indonesia Raya.
Bentuk disunting:
(60a) Para pemain U-19 tidak berhasil memenang pertandingan melawan
Malaysia, Padahal mereka sudah berlatih sangat gigih.
(61a) Data yang diperlukan untuk skripsi tersebut belum lengkap, sedangkan
proses analisis data harus segera dilaksanak.
(62a) … dan setelah memasuki lapangan, para pemain U-19 memyanyikan
lagu Indonesia Raya.
b. Konjungsi Korelatif
Konjungsi korelatif merupakan konjungsi yang harus hadir berpasangan atau
berkolerasi dengan kata yang menjadi pasangannnya. Dalam bahasa Indonesia, jenis
kata penghubung korelatif ini jumlahnya tidak terlalu banyak. Fungsi konjungsi
korelatif dalam kalimat yaitu bertugas menghubungkan dua kata, dua frase, atau dua
klausa yang memiliki status sintaksis atau status kalimat yang sama. Adapun
konjungsi-konjungsi korelatif yang terdapat di dalam bahasa Indonesia itu diantara
dapat disebutkan sebagai berikut: baik…maupun, tidak hanya...tetapi juga, bukan
hanya…melainkan juga, demikian…sehingga, sedemikian rupa…sehingga,
apakah…atau, entah…entah, jangankan…pun. Berikut ini akan disajikan contoh
konjungsi koleratif yang kurang tepat serta pembetulannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Bentuk salah:
(63) Baik pemeritah ataupun masyarakat wajib membangun kesejahteraan
bangsa.
(64) Peneliti bukan hanya harus setia dengan langkah-langkah penelitian
yang telah direncanakan, tetapi juga harus cermat menghadapi
fenomena-fenomena yang muncul di dalam setiap langkah
yangdilaluinya.
Bentuk disunting:
(63a) Baik pemeritah maupun masyarakat wajib membangun kesejahteraan
bangsa.
(64a) Peneliti tidak hanya harus setia dengan langkah-langkah penelitian
yang telah direncanakan, tetapi juga harus cermat menghadapi
fenomena-fenomena yang muncul di dalam setiap langkah
yangdilaluinya.
c. Konjungsi Subordinatif
Konjungsi subordinatif adalah konjungsi atau kata penghubung yang bertugas
menghubungkan dua buah klausa atau lebih. Tambah lagi klausa-klausa yang
dihubungkan tersebut tidak memiliki status sintaksis atau status kalimat yang sama.
Klausa-klausa pada kalimat demikian itu dikatakan memiliki status sintaksis yang
tidak sama karena klausa yang satu merupakan induk kalimat, sedangkan kalimat
yang lain merupakan anak kalimatnya. Kata penghubung yang menghubungkan anak
kalimat dan induk kalimat demikian itulah yang disebut dengan kata penghubung
subordinatif atau konjungsi subordinatif. Ada tiga belas pengelompokan konjungsi
subordinatif.
1) Konjungsi subordinatif yang menunjukkan makna hubungan waktu: sejak,
semenjak, sedari, sewaktu, ketika, tatkala, sementara, begitu, seraya, selagi,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
selama, serta, sambil, demi, setelah, sesudah, sebelum, sehabis, selesai,
sesuai, hingga, sampai;
2) Konjungsi subordinatif yang menunjukkan makna hubungan syarat: jika,
kalau, jikalau, asalkan, bila, manakala;
3) Konjungsi subordinatif yang menunjukkan makna hubungan pengandaian:
andaikan, seandainya,umpamanya, sekitarnya;
4) Konjungsi subordinatif yang menunjukkan makna hubungan tujuan: agar,
supaya, biar;
5) Konjungsi subordinatif yang menunjukkan makna hubungan konsesif:
biarpun, meski, meskipun, walaupun, sekalipun, sungguhpun, kendati,
kendatipun;
6) Konjungsi subordinatif yang menunjukkan makna hubungan pembandingan:
seakan-akan, seolah-olah, sebagaimana, seperti, sebagai, laksana, ibarat,
daripada, alih-alih;
7) Konjungsi subordinatif yang menunjukkan makna hubungan sebab: sebab,
karena, oleh karena, oleh sebab;
8) Konjungsi subordinatif yang menunjukkan makna hubungan hasil: sehingga,
sampai, sampai-sampai, maka, makanya;
9) Konjungsi subordinatif yang menunjukkan makna hubungan alat: dengan,
tanpa;
10) Konjungsi subordinatif yang menunjukkan makna hubungan cara: dengan,
tanpa;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
11) Konjungsi subordinatif yang menunjukkan makna hubungan komplementasi:
bahwa;
12) Konjungsi subordinatif yang menunjukkan makna hubungan atributif: yang;
13) Konjungsi subordinatif yang menunjukkan makna hubungan perbandingan:
sama… dengan,lebih…dari, lebih … daripada.
Dalam tulis-menulis dan karang-mengarang kesalahan penggunaan konjungsi
subordinatif masih terjadi kesalahan. Sering kali ditemukan kesalahan konjungsi
jika…maka dan karena. Berikut akan dipaparkan beberapa contoh kesalahan
penggunaan konjungsi subordinatif.
Bentuk salah:
(65) Jika hujan semakin deras maka pertandingan ini diakhiri.
(66) Karena hasil pertandingan yang seri membuat wasit memberikan
tambahan waktu.
Bentuk disunting:
(65a) Jika hujan semakin deras, pertandingan ini diakhiri.
(66a) Hasil pertandingan yang seri membuat wasit memberikan tambahan
waktu.
d. Konjungsi Antarkalimat
Konjungsi antarkalimat dapat dipahami sebagai konjungsi atau kata
penghubung yang menghubungkan ide atau gagasan pada kalimat yang satu dengan
ide atau gagasan pada kalimat yang lainnya. Baik dalam konteks lisan maupun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
konteks tulis, konjungsi antarkalimat itu selalu harus berada di awal kalimat karena
memang tugas pokoknya adalah mengawali kalimat yang baru tersebut. Adapun
contoh-contoh konjungsi antarkalimat dalam bahasa Indonesia itu di antaranya dapat
disebut sebagai berikut: biarpun demikian, biarpun begitu, sekalipun begitu,
walaupun demikian, walaupun begitu, meskipun demikian, meskipun begitu,
sungguhpun demikian, sungguhpun begitu, kemudian, sesudah itu, setelah itu,
selanjutnya, tambahan pula, lagi pula, selain itu, sebaliknya, sesungguhnya,
bahwasannya, malahan, malah, bahkan, akan tetapi, namun, kecuali itu, dengan
demikian, oleh karena itu, oleh sebab itu, sebelum itu. Berikut ini contoh kesalahan
penggunaan konjungsi antarkalimat yang sering ditemukan adalam tulis-menulis dan
karang-mengarang.
Bentuk salah:
(67) Tapi, kekalahan yang dialami timnas tidak membuat tim mereka
menjadi lemah.
(68) Maka itu, pemain sepakbola Indonesia harus lebih gigih dalam berlatih.
Bentuk disunting:
(67a) Tapi, kekalahan yang dialami timnas tidak membuat tim mereka menjadi
lemah.
(68a) Maka itu, pemain sepakbola Indonesia harus lebih gigih dalam berlatih.
9. Bahasa Jurnalistik
Menurut Rahardi (2011:5) sosok bahasa dalam ragam jurnalistik atau bahasa
pers itu sesungguhnya menunjuk pada bahasa yang dipakai untuk menyampai sosok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
fakta, sosok laporan, sosok berita, sosok tulisan yang terjadi terkini atau baru terjadi,
yaitu fakta yang memang terjadi pada hari ini, bahkan pada saat sekarang ini.
Ragam bahasa jurnalistik yang ada dalam wadah negara Indonesia, tentu tidak
akan serta-merta mengabaikan kaidah-kaidah kebahasaan dan aturan tata tulis serta
tata ejaan yang berlaku resmi di dalam wadah bahasa Indonesia (Rahardi, 2011: 11).
H. Rosihan Anwar (2004, dalam buku Rahardi, 2011) menegaskan, bahwa ragam
bahasa jurnalistik itu harus didasarkan pada kaidah-kaidah yang berlaku saat ini.
Melihat pendapat kedua ahli bahasa tersebut, berarti dalam penulisan bahasa
jurnalistik haruslah memperhatikan kaidah kebahasaan baik tata bahasa baku
maupun ejaannya, supaya memiliki sifat yang khas yaitu harus singkat, padat,
sederhana, lugas, jelas, dan menarik.
10. Pedoman Pemakaian Bahasa dalam Pers
Sumadiria (2011: 192) mengatakan bahwa Persatuan Wartawan Indonesia
pada 10 November 1978 di Jakarta mengeluarkan sepuluh pedoman pemakaian
bahasa dalam pers. Kesepuluh pedoman itu berkaitan dengan pemakaian ejaan,
singkatan dan akronim, imbuhan, pemakaian kalimat pendek, ungkapan klise, kaki
mubazir, kata asing dan istilah teknis, dan tiga aspek bahasa jurnalistik.
Berikut sepuluh pedoman pemakaian bahasa dalam pers (Sumadiria, 2011: 193-194).
a. Wartawan hendaknya secara konsekuen melaksanakan Pedoman Ejaan
Bahasa Indonesia yang disempurnakan.
b. Wartawan hendaknya membatasi diri dalam singkatan atau akronim.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
c. Wartawan hendaknya tidak menghilangkan imbuhan, bentuk awal atau
prefiks.
d. Wartawan hendaknya menulis dengan kalimat-kalimat pendek.
e. Wartawan hendaknya menjauhkan diri dari ungkapan klise atau stereo type
yang sering dipakai dalam transisi berita seperti kata-kata sementara itu, dapat
ditambahkan, perlu diketahui, dalam rangka.
f. Wartawan hendaknya menghilangkan kata mubazir seperti adalah (kata kerja
kopula), telah (penunjuk masa lampau), untuk (sebagai terjemahan to dalam
bahasa Inggris), dari (sebagai terjemahan of dalam hubungan milik), bahwa
(sebagai kata sambung) dan bentuk jamak yang tidak perlu diulang.
g. Wartawan hendaknya mendisiplinkan pikirannya supaya jangan campur aduk
dalam satu kalimat bentuk pasif (di) dengan bentuk aktif (me-).
h. Wartawan hendaknya menghindari kata-kata asing dan istilah-istilah yang
terlalu teknis ilmiah dalam berita.
i. Wartawan hendaknya sedapat mungkin menaati kaidah tata bahasa .
j. Wartawan hendaknya ingat bahasa jurnalistik ialah bahasa yang komunikatif
dan spesifik sifatnya, dan karangan yang baik dinilai dari tiga aspek yaitu isi,
bahasa, dan teknik persembahan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini dimaksudkan untuk mendeskripsikan jenis-jenis kesalahan
penggunaan ejaan dan kalimat pada Berita Olahraga Super Ball Surat Kabar Harian
Tribun Jogja edisi Oktober-November 2013. Pada metodologi penelitian ini terdapat
tujuh subbab. Ketujuh subbab tersebut, yaitu jenis penelitian, subjek dan objek
penelitian, sumber data, instrument penelitian, teknik pengumpulan data, teknik
analisis data, dan triangulasi.
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini juga termaksud penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif
bertujuan untuk mendeskripsikan kenyataan atau situasi secara faktual (Nazir, 1983).
Arikunto (2005: 234) menjelaskan bahwa penelitian deskriptif tidak dimaksudkan
untuk menguji hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan apa adanya suatu
variable, gejala, atau keadaan. Seperti halnya penelitian ini, penelitian tentang
kesalahan kalimat dan ejaan ini hanya menggambarkan apa adanya keadaan kalimat
dan ejaaan pada berita olahraga dan tidak bermaksud membuktikan dugaan atau uji
hipotesis.
Penelitian ini termaksud jenis penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah
penelitian yang dimaksudkan untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami
oleh subjek penelitian, misalnya prilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada
suatu konteks yang alamiah dan dengan memanfaatkan metode alamiah (Moleong,
2006: 6).
Ada beberapa jenis penelitian yang dapat dikategorikan sebagai penelitian
deskripsi, seperti penelitian survei, studi kasus, penelitian perkembangan, penelitian
tindak lanjut, analisis dokumen, dan penelitian korelasi. Penelitian ini termasuk
dalam penelitian analisis dokumen atau analisis isi karena memiliki tujuan untuk
mengetahui kecenderungan banyaknya kesalahan kalimat dan penggunaan ejaan di
dalam media cetak yang beredar di pasaran (Arikunto, 2005).
B. Subjek dan objek penelitian
Subjek penelitian adalah benda, hal, atau orang, tempat data penelitian
melekat dan dipermasalahkan (Arikunto, 2005). Subjek penelitian ini adalah berita
olahraga Super Ball surat kabar harian Tribun Jogja edisi Oktober–November 2013.
Objek penelitian adalah benda yang dijadikan sasaran untuk diteliti. Objek penelitian
ini adalah ejaan dan kalimat pada berita olahraga Super Ball surat kabar harian Tribun
Jogja edisi Oktober–November 2013. Ejaan dan Kalimat tersebut akan ditemukan
pada setiap bacaan pada berita olahraga khususnya sepakbola.
C. Sumber Data
Sumber data adalah tempat, orang, atau benda di mana peneliti dapat
mengamati, bertanya, atau membaca tentang hal-hal yang berkenaan dengan variabel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
yang diteliti (Arikunto, 2000: 131). Sumber data penelitian ini adalah sumber tertulis
yaitu berita olahraga Super Ball surat kabar harian Tribun Jogja edisi Oktober–
November 2013. Data dalam penelitian ini berupa kalimat-kalimat dan kata-kata yang
mengandung kesalahan dalam berita olahraga Super Ball surat kabar harian Tribun
Jogja itu.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat pengumpul data, atau lebih tepat alat
memperoleh data (Soewandi, 2007 (Handout)). Instrumen penelitian ini adalah
peneliti sendiri. Peneliti berusaha mencari data, mengumpulkannya, membaca,
menganalisis, dan mencatat. Menurut Moleong (2006) yang dimaksud dengan
penelitian sendiri atau manusia sebagai instrument penelitian adalah peneliti
bertindak menjadi peneliti sekaligus perencana, pelaksana pengumpulan data,
analisis, penafsiran data, dan pada akhirnya menjadi pelapor hasil penelitiannya.
Dalam penelitian ini, peneliti menempatkan diri sebagai instrumen penelitian
dengan mendasarkan pada pengetahuan yang telah didapat sebelumnya. Peneliti
membuat tabel-tabel yang berisi kesalahan ejaan dan kalimat. Selama peneliti
mengumpulkan data, tanpa disadari peneliti telah melakukan kegiatan lapangan
dengan bekal pengetahuan yang telah dimiliki oleh peneliti. Hal tersebut yang
membimbing peneliti sewaktu bekerja di lapangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
E. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematik untuk memperoleh data
yang diperlukan atau proses pengadaaan data untuk keperluan penelitian (Nazir,
1983). Teknik ini dipilih peneliti karena menganalisis kesalahan pada berita olahraga
Super Ball surat kabar harian Tribun Jogja akan dilakukan satu per satu.
1. Membaca secara cermat berita olahraga Super Ball surat kabar harian Tribun
Jogja yang bersangkutan dengan ejaan dan kalimat.
2. Menggarisbawahi semua kesalahan ejaan dan kalimat yang dijumpai dalam berita
olahraga Super Ball surat kabar harian Tribun Jogja (kesalahan sintaksis hanya
dibatasi pada kesalahan struktur kalimat dan kesalahan ejaan dianalisis dengan
berpedoman pada Pedoman Umum Bahasa Indonesia yang Disempurnakan).
3. Mengelompokkan kesalahan ke dalam jenis-jenis kesalahan ejaan dan kalimat
yaitu kesalahan pemakaian huruf, pemakaian huruf kapital dan huruf miring,
penulisan kata, penulisan unsur serapan, dan pemakaian tanda baca, kesalahan
struktur kalimat, dan kesalahan konjungsi. Identifikasi tersebut dilakukan dengan
cara menggaris bawahi kesalahan, kemudian memberi keterangan pada kesalahan
tersebut sesuai dengan jenis-jenis kesalahan.
F. Teknik Analisis Data
Bogdan dan Biklen (1982) dalam buku Moleong (2006: 248) mengatakan
bahwa analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja
dengan data, mengorganisasikan data, dan memilih-milihnya menjadi satuan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
dapat dikelola, mensistesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa
yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan
kepada orang lain.
Siddel pada tahun (1998) dalam kutipan Moleong (2006) memaparkan sebuah
proses dari analisi data kualitatif sebagai berikut.
1. Mencatat hasil catatan lapangan dengan memberi kode agar sumber datanya tepat
dapat ditelusuri.
2. Mengumpulkan, memilah-milah, mengklasifikasikan, mensintesiskan, membuat
ikhtisar, dan membuat indeksnya.
3. Berpikir, dengan jalan membuat agar kategori data itu mempunyai makna,
mencari, dan menemukan pola dan hubungan-hubungan, dan membuat temuan-
temuan umum.
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analitik. Cara kerja
dengan teknik analitik ini mula-mula dengan menyusun data dari sumber yang telah
dikumpulkan.
Teknik analisis data yang akan dilakukan dalam penelitian ini sebagai berikut.
1. Mengidentifikasi kesalahan berdasarkan kriteria analisis kesalahan berbahasa.
a. Kesalahan ejaan dianalisis dengan menggunakan PUEYD.
b. Kesalahan kalimat dianalisis berdasarkan kelengkapan unsur, urutan
unsur, dan penggunaan konjungsi atau kata hubung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
2. Mengelompokan kalimat yang mengandung kesalahan sesuai jenis kesalahan
masing-masing, kemudian memberikan alternatif pembetulan dan keterangan
kesalahan.
3. Langkah terakhir adalah peneliti mendeskripsikan jenis-jenis kesalahan yang
ditemukan dalam surat kabar harian Tribun Jogja edisi Oktober–November
2013.
G. Triangulasi
Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan
sumber lain di luar data tersebut, hal ini untuk keperluan pengecekan atau sebagai
pembanding terhadap data itu (Moleong, 2006: 330). Hal ini dilakukan supaya data
kesalahan ejaan yang diperoleh itu benar. Pemeriksaan keabsahan data dilakukan
dengan cara mengkonfirmasikan hasil analisis data dengan beberapa teori yang
terkait. Hal ini dimaksudkan agar memperolah pengukuhan akan kredibilitas temuan
penelitian.
Triangulasi hasil analisis data adalah uji keterpercayaan hasil analisis, agar
analisis data yang dilakukan benar-benar mencerminkan keteraturan dengan
fenomena yang sebenarnya (Buku Pedoman PBSID, 2004). Peneliti
mengkonfirmasikan hasil penelitian kepada para pakar, dalam hal ini adalah ahli
bahasa Dr.Y.Karmin, M.Pd. Apabila hasil analisis diterima oleh beliau, analisis yang
dilakukan sudah benar, tetapi apabila hasil analisis tidak diterima, harus melakukan
penelitian ulang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Penelitian
Data dalam penelitian ini diperoleh dari berita olahraga Super Ball surat kabar
harian Tribun Jogja edisi Oktober–November 2013. Berita itu terbit setiap hari
sehingga ada enam puluh halaman yang diteliti oleh peneliti dan dalam satu halaman
terdiri dari tiga sampai empat subberita. Berdasarkan langkah-langkah penelitian pada
bab III, peneliti akan menyajikan data yang terkumpul mengenai kesalahan
penggunaan ejaan dan kalimat yang terdapat dalam berita olahraga.
Berdasarkan pengumpulan data ini, ditemukan kesalahan ejaan dan kesalahan
kalimat. Kesalahan ejaan itu meliputi kesalahan pemakaian huruf, kesalahan
penulisan kata, kesalahan pemakaian tanda baca, dan kesalahan pemenggalan kata.
Adapun kesalahan kalimat meliputi kesalahan struktur kalimat dan kesalahan
penggunaan konjungsi.
B. Hasil Penelitian
Dalam hasil penelitian ini, peneliti akan memaparkan kesalahan ejaan terlebih
dahulu, kemudian kesalahan kalimat. Analisis data tersebut adalah sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
1. Kesalahan Ejaan
Seperti telah dikatakan di depan, kesalahan ejaan meliputi kesalahan
pemakaian huruf, kesalahan penulisan kata, kesalahan pemakaian tanda baca,
kesalahan penulisan unsur serapan, dan kesalahan pedoman pemenggalan kata. Di
bawah ini dikutip contoh masing-masing kesalahan.
a. Pemakaian Huruf
Beberapa contoh kesalahan pemakaian huruf kapital adalah sebagai berikut.
(1) …di panggung sepakbola Internasional tak terlepas dari doa dan
kegigihan orang tuanya (Tribun Jogja, 9 Oktober 2013/berita 1).
(2) …ungkap Pemain Terbaik Dunia 2008 ini. (Tribun Jogja, 7
November 2013/berita 4)
(3) … Pelatih Indonesia U-19, Indra Sjafri, saat tim…( Tribun Jogja, 12
Oktober/ berita 1)
Kalimat (1) mengandung kesalahan huruf kapital yang terletak pada kata
Internasional. Kata Internasional diawali dengan huruf kapital itu tidak benar
karena bukan nama resmi negara, lembaga pemerintahan dan ketatanegaraan, badan,
serta nama dokumen resmi seperti yang tetera pada PUEYD (2009) sehingga huruf i
pada kata internasional dicetak dengan huruf kecil menjadi international. Dengan
demikian, bentuk kalimat (1) adalah sebagai berikut.
(1a) …di panggung sepakbola internasional tak terlepas dari doa dan
kegigihan orang tuanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Kalimat (2) dan (3) juga mengandung kesalahan pemakaiaan huruf kapital
pada kata Pemain Terbaik Dunia dan Pemain. Kata Pemain Terbaik Dunia pada
kalimat (2) dan Pemain pada kalimat (3) bukan merupakan nama lembaga resmi, jadi
tidak seharusnya huruf awal kata tersebut berupa huruf kapital sehingga huruf p pada
kata pemain, huruf t pada kata terbaik, huruf d pada kata dunia, dan huruf p pada kata
pelatih dicetak dengan huruf kecil menjadi pemain terbaik dunia dan pelatih. Hal
tersebut telah di tetapkan pada PUEYD (2009). Dengan demikian, bentuk kalimat (2)
dan (3) adalah sebagai berikut.
(2a) …ungkap pemain terbaik dunia 2008 ini.
(3a) … pelatih Indonesia U-19, Indra Sjafri, saat tim…
Beberapa contoh kesalahan huruf miring adalah sebagai berikut.
(4) Kami berharap dia bisa recovery secepatnya (Tribun Jogja, 1 Oktober
2013/berita 1).
(5) Penyerang produk akademik Barcelona itu mengalami cedera
hamstring (Tribun Jogja, 1 Oktober/ berita 2).
(6) …bermain juga sebagai full-back (Tribun Jogja, 24 Oktober
2013/berita 1).
(7) Arsenal dan Napoli sama-sama tengah on fire di awal misim ini
(Tribun Jogja, 1 Oktober 2013/berita 4).
(8) Dortmund sendiri sudah bangkit dari kekalahan atas Napoli di
matchday pertama (Tribun Jogja, 3 Oktober/berita 3).
Kesalahan pemakaian huruf miring terdapat pada kalimat (4), (5), (6), (7), dan
(8). Kesalahan tersebut terdapat pada kata recovery, hamstring, goal getter, on fire,
dan matchday yang seharusnya dicetak miring seperti yang telah tertera pada
PUEYD (2009) bahwa huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
nama ilmiah untuk ungkapan asing kecuali yang telah disesuaikan ejaannya. Kata
recovery, hamstring, full-back, on fire, dan matchday seharusnya dicetak miring
menjadi recovery, hamstring, full-back, on fire, dan matchday. Dengan demikian,
bentuk kalimat (4), (5), (6), (7), dan (8) adalah sebagai berikut.
(4a) Kami berharap dia bisa recovery secepatnya.
(5a) Penyerang produk akademik Barcelona itu mengalami cedera
hamstring.
(6a) …bermain juga sebagai full-back.
(7a) Arsenal dan Napoli sama-sama tengah on fire di awal misim ini.
(8a) Dortmund sendiri sudah bangkit dari kekalahan atas Napoli di matchday
pertama.
b. Penulisan Kata
Beberapa contoh kesalahan penulisan kata yang ditemukan dalam penelitian
adalah sebagai berikut.
(9) Ini adalah saat dimana kami harus berlari…( Tribun Jogja, 1
November 2013/berita 3).
(10) Sevilla pun harus puas tertahan diurutan tengah... ( Tribun
Jogja, 1 November/berita 1).
(11) …pengalaman atau apapun, tapi Anda harus membayar
kesalahan dilevel seperti ini ( Tribun Jogja, 3 Oktober
2013/berita 4).
(12) Sekali pun tak mencetak gol, Neymar memang tampil paling
bersinar kemarin (Tribun Jogja, 18 November/berita 2).
(13) Iniesta dkk akan menjalani lima pertandingan dalam kurun 14
hari (Tribun Jogja, 21 Oktober 2013/berita 2).
(14) Mencetak 10 gol dalam dua pertandingan dengan
menghancurkan…( Tribun Jogja, 23 Oktober 2013/berita 1).
Kesalahan penulisan kata depan di, ke, dan dari terdapat pada kalimat (9) dan
(10). Kata depan di pada kata dimana dan diurutan salah karena telah di tetapkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
pada pedoman EYD bahwa kata depan di, ke, dan dari ditulis terpisah dari kata yang
mengikutinya kecuali di dalam gabungan kata yang sudah lazim dianggap sebagai
satu kata seperti kepada dan daripada, seharusnya ditulis di mana dan di urutan.
Dengan demikian, bentuk kalimat (9) dan (10) yang benar adalah sebagai berikut.
(9a) Ini adalah saat di mana kami harus berlari…
(10a) Sevilla pun harus puas tertahan di urutan tengah...
Kalimat (11) mengandung kesalahan penulisan partikel pun. Kesalahan
penulisan partikel pun terdapat pada kata apapun. Partikel pun seharusnya ditulis
terpisah dari kata yang mendahuluinya seperti kata apa pun (PUEYD). Dengan
demikian, bentuk kalimat (11) yang benar adalah sebagai berikut.
(11a) …pengalaman atau apa pun, tapi Anda harus membayar
kesalahan dilevel seperti ini.
Kalimat (12) mengandung kesalahan penulisan partikel pun. Kesalahan penulisan
partikel pun terdapat pada kata sekali pun. Partikel pun seharusnya ditulis serangkai
dengan kata yang mendahuluinya seperti kata sekalipun (PUEYD, 2009). Dengan
demikian, bentuk kalimat (12) yang benar adalah sebagai berikut.
(12a) Sekalipun tak mencetak gol, Neymar memang tampil paling
bersinar kemarin.
Kalimat (13) mengandung dua kesalahan yaitu kesalahan singkatan dan
penulisan angka dan lambang bilangan. Kesalahan singkatan terdapat pada kata dkk,
seperti yang telah tertera pada Pedoman Umum Ejaan yang Disempurnakan bahwa
singkatan umum yang terdiri dari tiga huruf atau lebih diikuti satu tanda titik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
sehingga singkatan dkk menjadi dkk. (dengan tanda titik) yang benar. Kesalahan
penulisan angka dan lambang bilangan terdapat pada 14, karena bilangan utuh ditulis
dengan huruf (PUEYD, 2009) menjadi empat belas. Dengan demikian, bentuk
kalimat (13) yang benar adalah sebagai berikut.
(13a) Iniesta dkk. akan menjalani lima pertandingan dalam kurun empat
belas hari.
Kalimat (14) mengandung kesalahan penulisan angka dan lambang bilangan.
Kesalahan terdapat pada angka 10, berdasarkan PUEYD (2009) bilangan utuh ditulis
dengan huruf. Angka 10 seharusnya ditulis menjadi sepuluh. Dengan demikian,
bentuk kalimat (14) yang benar adalah sebagai berikut.
(14a) Mencetak sepuluh gol dalam dua pertandingan dengan
menghancurkan…
c. Pemakaian Tanda Baca
Contoh kesalahan penulisan tanda baca adalah sebagai berikut.
(15) Jadi kami wajib fokus dan menjaga penampilan kami…( Tribun
Jogja, 2 November 2013/berita 3).
(16) Jadi mengapa tidak melakukannya ketika melawan Juventus, (Tribun
Jogja, 6 Oktober/berita 1).
(17) Musim ini berjalan baik untuk saya tetapi target utama adalah
menang…( Tribun Jogja, 7 Oktober 2013/berita 4).
(18) …di menit ke86 (Tribun Jogja, 11 November/berita 1).
(19) Real Madrid 42,5 juta pouns-- rekor transfer termahal Arsenal -- pada
hari terakhir bursa transfer musim ini (Tribun Jogja, 3 Oktober
2013/berita 1).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
(20) … kompetisi musim 1990-1999 dan kedua terburuk pada musim
kompetisi 1999-2000 (Tribun Jogja, 2 Oktober/berita1)
(21) Keunggulan Arsenal bertambah di menit ke-15. Kali ini giliran Oezil
jadi arsitek gol setelah pergerakan di sisi kanan diakhiri dengan umpan
pendek ke Giroud yang langsung mengirim bola ke jala Reina[…]
(Tribun Jogja, 3 Oktober 2013/berita 1)
Kalimat (15) mengandung kesalahan tanda baca yaitu tanda koma (,).
Kesalahan tanda koma terletak setelah kata jadi karena tanda koma dipakai di
belakang kata atau ungkapan pengubung antarkalimat yang terdapat pada awal
kalimat (PUEYD, 2009), sedangkan pada kalimat (15) setelah kata jadi tidak terdapat
tanda koma seharusnya menjadi jadi, (dengan tanda koma yang mengikutinya).
Dengan demikian, bentuk kalimat (15) yang benar adalah sebagai berikut.
(15a) Jadi kami wajib fokus dan menjaga penampilan kami…
Kalimat (16) mengandung dua kesalahan pemakaian tanda koma (,) pada kata
jadi dan pada akhir kalimat. Kesalahan pertama, pada kalimat (16) setelah kata jadi
tidak terdapat tanda koma. Dalam PUEYD (2009), tanda koma dipakai di belakang
kata atau ungkapan pengubung antarkalimat yang terdapat pada awal kalimat. Dengan
demikian, kata jadi seharusnya jadi, (dengan tanda koma yang mengikutinya).
Kesalahan kedua terletak pada akhir kalimat (16) yang diakhiri dengan tanda koma.
Hal tersebut tidak tepat, karena kalimat (16) adalah kalimat tanya yang seharusnya di
akhiri dengan tanda tanya(?). Dengan demikian, bentuk kalimat (16) yang benar
adalah sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
(16a) Jadi, mengapa tidak melakukannya ketika melawan Juventus?
Kalimat (17) juga mengandung kesalahan tanda koma (,). Kesalahan terdapat
sebelum kata tetapi, karena tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara
yang satu dari kalimat setara berikutnya yang didahului oleh kata seperti tetapi dan
melainkan (PUEYD, 2009). Dengan demikian, bentuk kalimat (17) yang benar adalah
sebagai berikut.
(17a) Musim ini berjalan baik untuk saya, tetapi target utama adalah
menang…
Dalam kalimat (18) terdapat kesalahan tanda hubung (-). Kesalahan terdapat
pada kata ke 86, seperti pada PUEYD (2009) kata ke- dengan angka harus diberi
tanda hubung, menjadi ke-86. Dengan demikian, bentuk kalimat (19) yang benar
adalah sebagai berikut.
(18a) … di menit ke-86.
Kalimat (19) mengandung kesalahan tanda pisah (—). Kesalahan pada
kalimat (19) terletak pada tanda pisah yang dibuat seperti tanda hubung yang sejajar
(-). Dalam PUEYD (2009) dikatakan, tanda pisah membatasi penyisipan kata atau
kalimat yang member penjelasan diluar bangun kalimat. Dengan demikian, bentuk
kalimat (19) yang benar adalah sebagai berikut.
(19a) Real Madrid 42,5 juta pouns—rekor transfer termahal
Arsenal—ada hari terakhir bursa transfer musim ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Kesalahan tanda pisah (—) terdapat kalimat (20). Kesalahan terletak diantara
dua bilangan yang menggunakan tanda hubung (-), seharusnya kalimat (20) di antara
bilangan atau tanggal menggunakan tanda pisah dengan (—). Tada pisah yang
terletak di antara bilangan atau tanggal diarti ‗sampai ke‘ atau ‗sampai dengan‘
(PUEYD, 2009). Dengan demikian, bentuk kalimat (20) yang benar adalah sebagai
berikut.
(20a) … kompetisi musim 1990–1999 dan kedua terburuk pada musim
kompetisi 1999–2000.
Kalimat (21) mengandung kesalahan penggunaan tanda titik (.). Kesalahan
terletak pada akhir kalimat (21) di mana kalimat tersebut bukan berupa kalimat
seruan atau kalimat tanya dan syarat sebuah kalimat adalah diawali dengan huruf
kapital dan di akhiri dengan pola intonasi final (PUEYD, 2009). Dengan demikian,
bentuk kalimat (21) yang benar adalah sebagai berikut.
(21a) Kali ini giliran Oezil jadi arsitek gol setelah pergerakan di sisi kanan
diakhiri dengan umpan pendek ke Giroud yang langsung mengirim
bola ke jala Reina.
d. Pedoman Pemenggalan Kata
Contoh kesalahan pemakaian huruf dalam pemenggalan kata adalah sebagai
berikut.
(22) Apalagi peforma Los Blaugrana tengah panas-panasnya setelah
menore-hkan tujuh kemenangan…( Tribun Jogja, 1 Oktober/berita 1)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
(23) Kami banyak membuat kesalahan, saya tidak tahu apakah ini
menyangkut soal min-imnya…( Tribun Jogja, 3 Oktober 2013/berita
4).
(24) Hal yang sama juga diakui peny-erang Blaugrana…( Tribun Jogja, 21
Oktober/berita 1)
Ketiga kalimat di atas memiliki kesalahan pemenggalan kata. Kesalahan yang
ada dalam kalimat (24) terletak pada kata menore-hkan yang terletak pada akhir
baris. Dalam PUEYD (2009) dikatakan bahwa imbuhan akhiran dan awalan,
termasuk awalan yang mengalami perubahan bentuk serta partikel yang biasa ditulis
serangkai dengan kata dasarnya, dapat dipenggal pada pergantian baris, sehingga
bentuknya menjadi menoreh-kan. Dengan demikian, bentuk kalimat (24) adalah
sebagai berikut.
(22a) Apalagi peforma Los Blaugrana tengah panas-panasnya setelah menoreh-kan
tujuh kemenangan…
Kalimat (25) dan (26) kesalahannya terletak pada kata min-imnya dan peny-
erang. Dalam PUEYD (2009) dikatakan bahwa dalam pemenggalan kata, jika di
tengah ada huruf konsonan, termasuk gabungan-huruf konsonan, di antara dua buah
huruf vokal, pemenggalan dilakukan sebelum huruf konsonan sehingga bentuknya
menjadi minim-nya dan peny-erang. Dengan demikian, bentuk kalimat (23) dan
(24) adalah sebagai berikut.
(23a) Kami banyak membuat kesalahan, saya tidak tahu apakah ini
menyangkut soal minim-nya…
(24a) Hal yang sama juga diakui peny-erang Blaugrana…
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
2. Kesalahan Kalimat
Penelitian ini juga meneliti kesalahan kalimat. Berikut akan dipaparkan
beberapa contoh kesalahan kalimat dengan pembetulannya.
a. Kesalahan Kekurangan Unsur Kalimat
(25) Pada musim pertamanya [Ket.waktu] Giround [S] kesulitan
beradaptasi kembali [O] ( Tribun Jogja, 2 November/berita 1).
(26) Jadi pertandingan [S] akhir pekan ini [P] (Tribun Jogja, 2
November 2013/berita 3).
(27) Cristiano Ronaldo[S] berlari kecil [P] (Tribun Jogja,
1 November/berita 1).
(28) Tak tanggung-tanggung pemain terbaik dunia 2009 itu [S]
mencetak [P] tiga gol sekaligus[O] (Tribun Jogja,
21 November 2013/berita 1).
Kalimat (25) tidak memiliki unsur predikat (P). Hal itu membuat kalimat
menjadi kurang jelas. Padahal sebuah kalimat dalam ragam bahasa resmi, baik itu
dalam bahasa lisan maupun bahasa tulis harus memiliki unsur pokok yaitu predikat
dan subjek (Rahardi, 2009). Jadi, unsur predikat sangat penting dalam sebuah
kalimat. Dengan begitu, kalimat (25) harus dipertegas unsur P-nya supaya kalimat
menjadi semakin jelas. Berikut bentuk kalimat (25) yang benar.
(25a) Pada musim pertamanya [Ket.waktu] Giround [S] mengalami [P]
kesulitan beradaptasi kembali[O].
Unsur P pada kalimat (26) tidak ada. Hal tersebut membuat kalimat menjadi
tidak jelas. Unsur predikat sangat penting kedudukannya dalam sebuah kalimat
(Sugono, 2009). Dengan demikian, kalimat (26) harus dipertegas unsur P-nya agar
menjadi jelas. Berikut bentuk kalimat (26) yang benar.
(26a) Jadi, pertandingan[S] berakhir pekan ini [P]. (2 Nov/3)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Kalimat (27) dan (28) tidak memiliki unsur keterangan, padahal pada kalimat
itu sangat diperlukan keterangan. Keterangan merupakan unsur kalimat yang bersifat
memberikan informasi (Sugono, 2009). Dengan demikian, Kalimat (27) dan (28)
sangat memerlukan unsur keterangan karena unsur keterangan dapat mempertegas
dan memperjelas kalimat itu. Dengan tidak adanya unsur keterangan, ini membuat
kalimat jadi menggantung. Dengan demikian, bentuk kalimat (27) dan (28) yang
benar adalah sebagai berikut.
(27a) Cristiano Ronaldo[S] berlari kecil [P] di tengah lapang [Ket. tempat].
(28a) Tak tanggung-tanggung pemain terbaik dunia 2009 itu [S] mencetak
[P] tiga gol sekaligus[O] di musim ini [Ket.waktu].
b. Kesalahan Penggunaan Konjungsi
Penggunaan konjungsi atau kata penghubung di dalam bahasa Indonesia
masih sering terjadi kesalahan. Ada empat jenis konjungsi atau kata penghubung di
dalam bahasa Indonesia, yaitu konjungsi koordinatif, konjungsi korelatif, konjungsi
subordinatif, dan konjungsi antarkalimat (Rahardi, 2009). Berikut akan dijabarkan
kesalahan konjungsi berdasarkan jenisnya.
1) Konjungsi Koordinatif
Berikut contoh kesalahan penggunaan konjungsi koordinatif.
(29) Dan ini juga bukan kali pertama kami menghadapi mereka (Tribun
Jogja, 21 Oktober2013/berita 2)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
(30) Dan ketika telah berhasil kembali, dia sudah terlambat untuk dapat
berpartisipasi dalam sesi latihan krusial Chelsea untuk laga
menghadapi Schalke (Tribun Jogja, 9 November 2013/berita 2)
(31) Dan seperti biasa, Mourinho kembali menyerang Wenger dan juga
Arsenal (Tribun Jogja, 29 Oktober 2013/berita 1)
(32) Tetapi Anda perhatikan bahwa kami tidak hanya bertahan dengan
baik, ada dua serangan kami yang sebenarnya bisa diharapkan menjadi
gol (Tribun Jogja, 21 Oktober 2013/berita 2).
(33) Sedangkan Colombia tapil sebagai Runner up zona Conmebol
(Amerika Selatan) (Tribun Jogja, 14 November 2013/berita 1).
Dari contoh data kesalahan di atas telah terbukti bahwa dalam karya tulis-
menulis masih ditemukan kesalahan penggunaan konjungsi atau tanda hubung yaitu
kesalahan konjungsi koordinatif ‗dan‘. Kalimat (29), (30), dan (31) salah karena
konjungsi ‗dan‘ diletakan di awal kalimat. Konjungsi ‗dan‘ merupakan konjungsi
yang bertugas menandai hubungan penambahan yang di posisikan sebagai konjungsi
intrakalimat (Rahardi, 2009). Dengan demikian, bentuk kalimat (29), (30), dan (31)
yang benar adalah sebagai berikut.
(29a) ... dan ini juga bukan kali pertama kami menghadapi mereka.
(30a) ... dan ketika telah berhasil kembali, dia sudah terlambat untuk dapat
berpartisipasi dalam sesi latihan krusial Chelsea untuk laga
menghadapi Schalke.
(31a) ... dan seperti biasa, Mourinho kembali menyerang Wenger dan juga
Arsenal.
Kalimat (32) dan (33) memiliki kesalahan peletakan konjungsi koordinatif.
Rahardi (2009) mangatakan, konjungsi koordinatif tetapi menandai hubungan
perlawanan dan konjungsi sedangkan menandai hubungan pertentangan. Dengan
demikian, kedua konjungsi tersebut memang harus diletakan di posisi intakalimat.
Dengan demikian, bentuk kalimat (32) dan (33)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
(32a) … tetapi Anda perhatikan bahwa kami tidak hanya bertahan dengan
baik, ada dua serangan kami yang sebenarnya bisa diharapkan menjadi
gol.
(33a) ... sedangkan Colombia tapil sebagai Runner up zona Conmebol
(Amerika Selatan).
2) Konjungsi korelatif
Berikut contoh kesalahan konjungsi korelatif.
(34) Topik INCR7DIBALE – plesetan untuk julukan duet Ronaldo-Bale, kini
menjadi perbincangan hangat pengguna twitter maupun facebook.
(Tribun Jogja, 7 November 2013/berita 1)
Kesalahan kebahasaan masih sangat sering ditemukan di dalam karang-
mengarang dan tulis-menulis berkenaan dengan pemakaian konjungsi korelatif. Hal
itu terlihat pada penggunaan konjungsi bentuk ‗baik…maupun‘. Terkadang bentuk
‗baik…maupun‘ tidak diperhatikan dalam penulisannya, masih banyak yang
menggunakan kata baik, tetapi tidak menggunakan kata maupun atau sebaliknya. Hal
ini sangat tidak tepat karena konjungsi korelatif ‗baik…maupun‘ merupakan bentuk
yang sifatnya idiomatis sehingga bentuk itu tidak dapat diubah atau dihilangkan salah
satu (Rahardi, 2009). Dengan demikian, bentuk kalimat (34) yang benar adalah
sebagai berikut.
(34a) Topik INCR7DIBALE – plesetan untuk julukan duet Ronaldo-Bale,
kini menjadi perbincangan hangat baik pengguna twitter maupun
facebook.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
3) Konjungsi subordinatif
Berikut contoh kesalahan penggunaan konjungsi subordinatif.
(35) Jika kami punya peluang maka kami harus memanfaatkannya
(Tribun Jogja, 1 Oktober 2013/berita 1).
(36) Karena performa impresifnya selama pertandingan pramusim
(Tribun Jogja, 7 Oktober 2013/berita 1).
(37) Karena itulah mereka mencoba untuk berkembang setiap hari.
(Tribun Jogja, 2 November 2013/berita 1)
Kalimat (35) tidak tepat dalam penggunaan konjungsi subordinatif. Ini terlihat
dari konjungsi ‗jika...maka‘, padahal konjungsi tersebut merupakan konjungsi ganda
yang seharusnya tidak dihadirkan sekaligus dalam satu bentuk kebahasaan (rahardi,
2009). Dengan konjungsi yang digunakan secara ganda seperti kalimat (35) maka
kalimatnya akan menjadi tidak jelas dan kabur, manakah sesungguhnya klausa yang
menjadi anak kalimat, dan manakah klausa yang menjadi induk kalimatnya. Dengan
demikian, bentuk kalimat (35) yang benar adalah sebagai berikut.
(35a) Jika kami punya peluang, kami harus memanfaatkannya.
Kalimat (36) tidak benar dalam peletakan konjungsi subordinatif. Kesalahan
terletak pada kata karena yang merupakan konjungsi subordinatif, sehingga membuat
kalimat (36) menjadi klausa yang menggantung. Rahardi (2009) mengatakan, bentuk
kebahasaan yang demikian dikatakan sebagai klausa yang menggantung karena anak
kalimat pada kalimat majemuk itu tidak memiliki induk kalimat, tetapi berdiri sendiri
sebagai anak kalimat. Dengan demikian, bentuk kalimat (36) yang benar adalah
sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
(36a) ... karena performa impresifnya selama pertandingan pramusim.
Kalimat (37) mengandung kesalahan konjungsi subordinatif. Kesalahan
konjungsi subordinatif terletak pada kata karena itulah. Kalimat (37) akan menjadi
benar apabila konjungsi kalimat tersebut disunting menjadi ‗oleh karena itu‘,
sehingga kalimat terlihat jelas mana yang unsur subjek dan predikatnya. Dengan
demikian, bentuk kalimat (37) yang benar adalah sebagai berikut.
(37a) Oleh karena itu, mereka mencoba untuk berkembang setiap hari.
4) Konjungsi antarkalimat
Berikut ini akan dipaparkan contoh kesalahan konjungsi antarkalimat.
(38) Tapi statistik kebobolan gawang Madrid terutama pada pertandingan
yang berlangsung di Santiago bernabeu berbicara lain (Tribun Jogja,
2 Oktober 2013/berita 1).
(39) Tapi Isaksson memaksa Moutinho keluar melebar dan gelandang
Portugal itu pun hanya mampu melakukan tendangan jauh dari sasaran
tembak (Tribun Jogja, 17 November 2013/berita 1).
(40) Tapi El Apache memiliki se-mangat tinggi untuk bangkit (Tribun
Jogja, 9 Oktober 2013/berita 1).
Kalimat (38) mengandung kesalahan konjungsi antarkalimat. Hal itu terlihat
pada kata penghubung tapi karena kata tapi atau tetapi sebenarnya adalah konjungsi
koordinatif. Selain itu, konjungsi tapi atau tetapi bertugas menghubungkan dua unsur
kebahasaan yang bersetatus sejajar atau sederajat dalam sebuah kalimat (Rahardi,
2009). Dengan begitu, konjungsi kalimat (38) itu tidak benar. Kalimat (38)
membutuhkan konjungsi antarkalimat yaitu namun. Kata penghubung namun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
sangattepat digunakan pada kalimat (38). Dengan demikian, bentuk kalimat (38) yang
benar adalah sebagai berikut.
(38a) Namun, statistik kebobolan gawang Madrid terutama pada pertandingan
yang berlangsung di Santiago bernabeu berbicara lain.
Kalimat (39) dan (40) mengandung kesalahan yang sama yaitu kesalahan
konjungsi antarkalimat. Kesalahan tersebut terlihat dari kata penghubung tapi yang
digunakan pada kalimat (39) dan (40), padahal kata penghubung tapi merupakan kata
penghubung koordinatif. Dalam posisi antarkalimat, konjungsi yang tepat untuk
menggantikan bentuk tapi atau tetapi adalah akan tetapi (Rahardi, 2009). Dengan
demikian, bentuk kalimat (41) dan (42) yang benar adalah sebagai berikut.
(39a) Akan tetapi, Isaksson memaksa Moutinho keluar melebar dan
gelandang Portugal itu pun hanya mampu melakukan tendangan jauh
dari sasaran tembak.
(40a) Akan tetapi, El Apache memiliki se-mangat tinggi untuk bangkit.
C. Pembahasan
1. Pembahasan Kesalahan Ejaan
Berdasarkan analisis data kesalahan ejaan di atas, ditemukan beberapa jenis
kesalahan ejaan. Secara menyeluruh, kesalahan ejaan yang ditemukan dalam
penelitian ini berjumlah 131. Kesalahan itu meliputi, (a) Kesalahan pemakaian huruf
yaitu kesalahan huruf kapital dan kesalahan huruf miring. (b) Kesalahan penulisan
kata yaitu kesalahan pemakaian kata depan, kesalahan penulisan angka dan lambang
bilangan, kesalahan pemakaian partikel, kesalahan pemakaian singkatan dan akronim.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
(c) Kesalahan pemakaian tanda baca yaitu kesalahan pemakaian tanda koma,
kesalahan pemakaian tanda hubung, kesalahan pemakaian tanda pisah, kesalahan
pemakain tanda titik, kesalahan pemakaian tanda kutip, dan kesalahan pemakaian
tanda tanya. (d) Kesalahan pemenggalan kata. Atas dasar kesalahan-kesalahan
tersebut, kesalahan ejaan yang sering muncul adalah kesalahan pemakaian huruf
khususnya huruf miring. Hal tersebut dibuktikan dengan ditemukan empat puluh
kesalahan huruf miring. Jumlah ini merupakan jumlah terbanyak dibandingkan
dengan jumlah kesalahan ejaan yang lain.
Kesalahan huruf miring masih sering ditemukan pada media cetak seperti
koran. Dalam PUEYD telah ditulis dengan jelas bahwa huruf miring dalam cetakan
dipakai untuk menulis kata ilmiah atau ungkapan asing kecuali yang telah disesuaikan
ejaannya. Namun, kenyataannya kesalahan huruf miring masih ditemukan, hal ini
terbukti dari penelitian terdahulu yaitu penelitian Astuti (2009) yang berjudul Analisis
Kesalahan Ejaan Bahasa Indonesia pada Tajuk Rencana SKH Kedaulatan Rakyat
Edisi Juni–Agustus 2008 dan Implementasinya dalam Pembelajaran Bahasa
Indonesia di SMP Kelas IX Semester I. Dalam peneliannya, ditemukan 37 kesalahan
huruf miring. dilihat dari jumlah penelitian terdahulu dan penelitian ini dapat dilihat
bahwa kesalahan huruf miring masih menjadi masalah.
Kesalahan huruf miring pada analisis data yang ditemukan lebih cendrung
terjadi pada kesalahan penulisan huruf asing. Huruf asing yang belum diserap
kedalam bahasa Indonesia secara baku harus ditulis dengan huruf miring. Contohnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
saja kata fans. Kata Fans ini sering ditemukan tidak ditulis dengan huruf miring,
padahal kata itu merupakan kata asing yang belum diserap kedalam bahasa Indonesia
dan tidak terdapat pada KBBI. Selain kata fans, kata runner up juga masih
ditemukan tidak dicetak miring baik dalam penelitian Astuti (2009) pada SKH
Kedaulatan Rakyat maupun penelitian ini pada SKH Tribun jogja. Hal tersebut
membuktikan bahwa dalam penulisan huruf miring memang harus diperhatikan lebih
baik lagi, agar kesalahan-kesalahan seperti di atas tidak terulang lagi. Dengan
demikian, pedoman ejaan dirasa belum diterapkan dengan baik dalam tulis-menulis
atau karang-mengarang dalam karya ilmiah.
Kesalahan-kesalahan ejaan yang ditemukan di atas, didasari oleh Pedoman
Umum Ejaan yang Disempurnakan. Pedoman ejaan itu mencakup semua ketentuan-
ketentuan penulisan ejaan yang benar. Dengan demikian, kesalahan-kesalahan yang
ditemukan itu dapat memperkuat penelitian sebelumnya, bahwa kesalahan dalam
media cetak yaitu koran masih sering ditemukan, tidak hanya pada Tajuk Rencana
SKH Kedaulatan Rakyat namun pada Berita Olahraga Super Ball Surat Kabar Harian
Tribun Jogja juga ditemukan kesalahan ejaan.
2. Pembahasan Kesalahan Kalimat
Berdasarkan analisis data kesalahan kalimat di atas, ditemukan beberapa jenis
kesalahan ejaan. Secara menyeluruh, kesalahan ejaan yang ditemukan dalam
penelitian ini berjumlah 58. Kesalahan itu meliputi, (a) kesalahan penggunaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
konjungsi yaitu kesalahan penggunaan konjungsi antarkalimat, kesalahan penggunaan
konjungsi koordinatif, kesalahan penggunaan konjungsi subordinatif, dan kesalahan
konjungsi korelatif, (b) kekurangan struktur kalimat yaitu tidak ada unsur predikat
dan tidak adanya unsur keterangan. Atas dasar kesalahan-kesalahan tersebut,
kesalahan kalimat yang sering muncul adalah kesalahan konjungsi khususnya
konjungsi antarkalimat. Hal tersebut dibuktikan dengan ditemukan 26 kesalahan
penggunaan konjungsi antarkalimat. Jumlah ini merupakan jumlah terbanyak
dibandingkan dengan jumlah kesalahan kalimat yang lain.
Penemuan keempat jenis kesalahan penggunaan konjungsi di atas berdasarkan
teori yang ditemukan Rahardi (2009: 14) yang mengatakan bahwa kelas kata
konjungsi atau kata penghubung, sesungguhnya adalah bagian dari kategori kata-kata
tugas dalam bahasa Indonesia. Konjungsi atau kata penghubung di dalam bahasa
Indonesia itu memiliki tingkat kompleksitas yang tinggi dalam karang-mengarang
atau tulis-menulis. Kesalahan-kesalahan penggunaan konjungsi ini masih ditemukan
dalam suatu halaman surat kabar bisa mencapai 3-4 kesalahan bahkan lebih. Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa kesalahan pemakain konjungsi sesungguhnya
harus dicermati.
Kesalahan penggunaan konjungsi yang sering ditemukan adalah kesalahan
konjunsi koordinatif dan konjungsi antarkalimat. Konjungsi koordinatif merupakan
konjungsi yang bertugas menghubungkan dua unsur kebahasaan atau lebih yang
cendrung sama tataran atau tingkatan kepentingannya (Rahardi, 2009:14). Akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
tetapi, teori itu sering diabaikan sehingga sering ditemukan penggunaan konjungsi
koordinatif yang salah. Contohnya saja kata dan, tetapi, padahal, dan sedangkan.
Konjungsi itu sering kali ditemukan terletak pada awal kalimat, padahal fungsi dari
konjungsi itu adalah sebagai penghubung dua unsur kebahasaan atau lebih yang
memiliki status yang sama, bukan sebagai kata penghubung yang menghubungkan
antarkalimat.
Konjungsi antarkalimat merupakan konjungsi yang bertugas menghubungkan
ide atau gagasan yang terdapat pada kalimat yang ada di depannya dengan ide atau
gagasan yang terdapat pada kalimat yang diawalinya tersebut (Rahardi, 2009:25).
Kesalahan konjungsi antarkalimat yang sering ditemukan adalah konjungsi tapi, dan
namun demikian. Bentuk tapi atau tetapi merupakan konjungsi koordinatif sehingga
sangat tidak benar bila konjungsi tapi atau tetapi diletakan di awal kalimat.
Konjungsi yang tepat untuk menggantikan bentuk tapi atau tetapi pada awal kalimat
adalah akan tetapi atau namun. Selain itu, ditemukan juga bentuk konjungsi yang
salah yaitu bentuk namun demikian. Bentuk tersebut salah karena namun demikian
sesungguhnya terdiri dari dua unsur kebahasaan yang tidak dapat digunakan
bersamaan.
Adapun penemuan kesalahan struktur kalimat di atas dilandasi oleh teori
Rahardi (2009) dan Sugono (2009) menyebutkan bahwa syarat pokok yang perlu
diperhatikan dalam pembentukan kalimat ialah adanya unsur predikat dan permutasi
unsur kalimat. Permutasi atau perubahan urutan dikemakan pada subjek dan predikat
dalam kalimat. Jika perubahan predikat dan subjek tidak menimbulkan makna baru,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
pernyataan itu merupakan kalimat. Dalam sebuah kalimat predikat memiliki posisi
yang sangat penting, Dalam analisi data ditemukan kalimat yang tidak memiliki
predikat. Kalimat yang tidak memiliki predikat bukan merupakan kalimat yang benar.
Karena kalimat yang benar sekurang-kurangnya harus memiliki subjek dan predikat.
Dengan demikian, hasil penelitian ini dapat memperkuat penelitian mengenai
analisis kesalahan kalimat yang telah dilakukan sebelumnya khususnya kesalahan
konjungsi. Kesalahan konjungsi tersebut mengacu pada teori Rahardi (2009).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Bab lima merupakan penutup dari laporan penelitian ini. Bab ini membahas
mengenai kesimpulan dan saran yang diberikan oleh peneliti berdasarkan hasi
penelitian.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab IV, dapat disimpulkan
bahwa kesalahan berbahasa yang ada dalam berita olahraga Super Ball surat kabar
harian Tribun Jogja masih ditemukan. Kesalahan itu meliputi, (a) kesalahan
pemakaian huruf yaitu kesalahan huruf kapital dan kesalahan huruf miring. Kesalahan
pemakaian huruf sering ditemukan, khususnya kesalahan penggunaan huruf miring.
Hal tersebut dibuktikan dengan ditemukan empat puluh kesalahan huruf miring.
Jumlah ini merupakan jumlah terbanyak dibandingkan dengan jumlah kesalahan
ejaan yang lain. (b) kesalahan penulisan kata yaitu kesalahan pemakaian kata depan,
kesalahan penulisan angka dan lambang bilangan, kesalahan pemakaian partikel,
kesalahan pemakaian singkatan dan akronim. (c) Kesalahan pemakaian tanda baca
yaitu kesalahan pemakaian tanda koma, kesalahan pemakaian tanda hubung,
kesalahan pemakaian tanda pisah, kesalahan pemakain tanda titik, kesalahan
pemakaian tanda kutip, dan kesalahan pemakaian tanda tanya. (d) Kesalahan
pemenggalan kata. Dalam analisis itu, tidak semua kesalahan ejaan berdasarkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
PUEYD ditemukan. Atas dasar kesalahan-kesalahan tersebut, kesalahan ejaan yang
sering muncul adalah kesalahan huruf miring. Hal tersebut dibuktikan dengan
ditemukan empat puluh kesalahan penggunaan huruf miring. Jumlah ini merupakan
jumlah terbanyak dibandingkan dengan jumlah kesalahan ejaan yang lain.
Kesalahan kalimat yang ditemukan meliputi (a) kesalahan penggunaan
konjungsi yaitu kesalahan penggunaan konjungsi antarkalimat, kesalahan penggunaan
konjungsi koordinatif, kesalahan penggunaan konjungsi subordinatif, dan kesalahan
konjungsi korelatif. (b) Kesalahan struktur kalimat yaitu tidak ada unsur predikat dan
tidak adanya unsur keterangan. Atas dasar kesalahan-kesalahan tersebut, kesalahan
kalimat yang sering muncul adalah kesalahan konjungsi khususnya konjungsi
antarkalimat. Hal tersebut dibuktikan dengan ditemukan 26 kesalahan penggunaan
konjungsi antarkalimat. Jumlah ini merupakan jumlah terbanyak dibandingkan
dengan jumlah kesalahan kalimat yang lain. .
Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa kesalahan ejaan dan
kalimat yang ada dalam berita olahraga Super Ball surat kabar harian Tribun Jogja
masih sering ditemukan. Hal tersebut dibuktikan dari jumlah kesalahan ejaan dan
kalimat yaitu 189 kesalahan. Dengan demikian, kesalahan-kesalahan itu harus
diperbaiki, supaya tidak ditemukan lagi kesalahan ejaan dan kalimat yang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan dan implikasi di atas, peneliti menyampaikan saran
yang dapat bermanfaat bagi editor naskah berita Super Ball surat kabar harian Tribun
Jogja, mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, dan bagi peneliti yang
lainnya. Saran-saran itu adalah sebagai berikut.
1. Editor naskah berita Super Ball surat kabar harian Tribun Jogja
Editor naskah berita Super Ball surat kabar harian Tribun Jogja diharapkan
lebih cermat dan teliti dalam menyunting naskah-naskah berita. Editor naskah harus
lebih memperhatikan penggunaan tata bahasa Indonesia, khususnya ejaan dan
kalimat. Berita pada media cetak seperti koran dibaca oleh masyarakat yang tingkat
pengatahuannya berbeda-beda, maka kesalahan dalam kaidah berbahasa harus
dihindari. Masyarakat dengan tingkat pengetahuan rendah akan menganggap bahwa
berita dalam media cetak yang dibacanya tidak terdapat kesalahan termasuk
kesalahan ejaan dan kalimat. Dengan demikian, editor harus sangat memperhatikan
penggunaan pedoman ejaan dan tata bahasa baku sebagai pedoman dalam penulisan
berita, supaya dapat mengurangi kesalahan dalam tulisan.
2. Mahasiswa PBSI
Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia diharapkan mampu
menemukan atau meneliti kesalahan ejaan dan kalimat pada objek penelitian yang
lain dengan menggunakan PUEYD dan khaidah kebahasaan agar penelitian menjadi
lebih konkret.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
3. Peneliti lain
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan inspirasi bagi peneliti
selanjutnya yang berkaitan dengan kebahasaan dan fokus yang berbeda. Penulis
sangat menyadari bahwa penelitian ini belum seutuhnya sempurna, maka penulis
mengharap ada penelitian lebih lanjut yang dapat memperkuat penelitian ini supaya
penelitiannya lebih sempurna.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, Hasan dkk. 2010. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Anwar, Rosihan. 1991. Bahasa Jurnalistik Indonesia dan Komposisi. Yogyakarta:
Media Abadi.
Ardina, Leo Indra. 2001. Analisis Kesalahan Berbahasa. Surabaya: FPBS IKIP
Surabaya.
Arikunto, Suharsimi. 2005. Menejemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Astuti, Welly Dina. 2009. Analisis Kesalahan Ejaan Bahasa Indonesia pada Tajuk
Rencana SKH Kedaulatan Rakyat Edisi Juni-Agustus 2008 dan
Implementasinya dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP Kelas IX
Semester I. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Badudu, J. S. 1980. Pelik-pelik Bahasa Indonesia. Bandung: Pustaka Prima.
Hastuti, Sri. 1989. Sekitar Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia. Yogyakarta: PT
Mitra Gama Widya.
Indradi, Agustinus. 2003. Cermat Berbahasa Indonesia. Malang: Dioma.
Kridalaksana, Harimurti. 1986. Fungsi Bahasa dan Sikap Bahasa Indonesia. Jakarta:
Grasindo.
Lestari, Binedigta Yuni Puji. 2013. Analisis Kesalahan Berbahasa dalam Buku
Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Dasar Kelas VI. Yogyakarta:
Universitas Sanata Dharma.
Moleong, Lexy J. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remadja Karya.
Nazir, Moh. 1983. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Nugroho, Laurentius Ellife Satya. 2011. Analisis Kesalahan Ejaan dalam Karangan
Narasi Siswa Kelas V SD Kanisisus Duwet dan SD Negeri Nogotirto.
Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Nurgiantoro, Burhan. 2001. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra.
Yogyakarta: BPFE.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Pedoman Umum Ejaan
Bahasa Indonesia yang Disempurnakan. Jakarta: Balai Pustaka.
Rahardi, Kunjana. 2009. Penyuntingan Bahasa Indonesia untuk Karang-Mengarang.
Jakarta: Erlangga
. 2011. Bahasa Jurnalistik; Pedoman Kebebasan untuk Mahasiswa,
Jurnalis, dan Umum. Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia.
Ramlan, M.. 2005. Ilmu Bahasa Indonesia: Sintaksis. Yogyakarta: Karyono.
Setyawati, Nanik. 2010. Analisis Kesalahan Berbahasa: Teori dan Praktik. Surabaya:
Yuma Pustaka.
Soewandi, A.M Slamet. 2007. Penelitian Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia
dan Daerah. (Handout). Yogyakarta: PBSID, Universitas Sanata Dharma.
Sugono, Dendy. 2009. Mahir Berbahasa Indonesia dengan Benar. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Sukini, 2010. Sintaksis; Sebuah Panduan Praktis. Surakarta: Yuma Pustaka.
Sulistiani, Maria. 2010. Analisis Struktur Kalimat pada Latar Belakang Masalah
Skripsi Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Lulusan Tahun 2008
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Yogyakarta : Universitas Sanata
Dharma.
Sumadiria, AS Haris. 2006. Bahasa Jurnalistik Panduan Praktis Penulis dan
Jurnalis. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
Tarigan, H. G. 1988. Pengajaran Ejaan Bahasa Indonesia. Bandung: Angkasa.
Tarigan, Henry Guntur dan Djago Tarigan. 1988. Pengajaran Analisis Kesalahan
Berbahasa. Bandung: Angkasa.
Tim Penyusun Kamus (Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa). 1997. Kamus
Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Tim Penyusun Prodi PBSID. 2004. Buku Pedoman PBSID. Yogyakarta: Universitas
Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Wahyudi, J.B. 1991. Komunikasi Jurnalistik. Bandung: Penerbit Alumni.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAn
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
ANALISIS DATA DAN TRIANGULASI
Di bawah ini disertakan analisis data dan triangulasi dari penelitian yang
berjudul ―Analisis Kesalahan Penggunaan Ejaan dan Kalimat Bahasa Indonesia pada
Berita Olahraga Super Ball Surat Kabar Harian Tribun Jogja Edisi Oktober–
November 2013‖. Analisis data dan trianggulasi ini sudah disetujui dan disahkan oleh
triangulator melalui beberapa revisi.
OKTOBER
Tanggal Judul Data Analisis Pembetulan
1 Okt
1.1 Sasaran
Samas
Apalagi, peforma
Los Blaugrana
tengah panas-
panasnya setelah
menore-hkan tujuh
kemenangan…
Ejaan: kesalahan
pemenggalan
kata.
Apalagi,
peforma Los
Blaugrana
tengah panas-
panasnya
setelah
menoreh-kan tujuh
kemenangan…
Kedua tim
kembali berjumpa
pada matchday
kedua
penyisihan…
Ejaan: kesalahan
penulisan huruf
yang seharusnya
dicetak miring.
Kedua tim
kembali
berjumpa pada
matchday kedua
penyisihan…
Kami berharap
dia bisa recovery
secepatnya.
Ejaan: kesalahan
penulisan huruf
yang seharusnya
dicetak miring.
Kami berharap
dia bisa
recovery
secepatnya.
Namun
demikian ada dua
hal kekhawatiran
dirasakan para
pemain Barcelona
jelang lawatan ke
Ejaan:
kesalahan
pemakaian
tanda baca,
setelah
konjungsi
Namun, ada
dua hal
kekhawatiran
dirasakan para
pemain
Barcelona
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
kandang Celtic. antarkalimat
seharusnya
diikuti
dengan tanda
koma.
Kalimat:
kesalahan
konjungsi
antarkalimat.
jelang lawatan
ke kandang
Celtic.
Dan Georgos
Samaras
mencetak Hattrick
di pertandingan
tersebut.
Kalimat:
kesalahan
konjungsi
koordinatif.
... dan Georgos
Samaras
mencetak
Hattrick di
pertandingan
tersebut.
Jika kami punya
peluang maka
kami harus
memanfaatkan-
nya.
Kalimat:
kesalahan
konjungsi
subordinatif.
Jika kami
punya peluang,
kami harus
memanfaatkan-
nya.
1.2 El
Shaarawy
-
Montolifo
Fit Lawan
Ajakx
Penyerang produk
akademik
Barcelona itu
mengalami cedera
hamstring.
Ejaan: kesalahan
penulisan huruf
yang seharusnya
dicetak miring.
Penyerang
produk
akademik
Barcelona itu
mengalami
cedera
hamstring.
Namun
demikian, Milan
masih memiliki
sederetan pemain
cedera.
Kalimat:
kesalahan
konjungsi
antarkalimat
Namun, Milan
masih memiliki
sederetan
pemain cedera.
Tapi kami tidak
bias
menyimpulkan
apa pun sebab
masih akan
menunggu hasil
pemeriksaan
resmi.
Kalimat:
kesalahan
konjungsi
antarkalimat
Akan tetapi, kami tidak bias
menyimpulkan
apa pun sebab
masih akan
menunggu hasil
pemeriksaan
resmi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
1.4 Reuni
Oezil-
Higuain
…dirinya sebagai
goal getter II
Partenoper.
Ejaan: kesalahan
penulisan huruf
yang seharusnya
dicetak miring.
…dirinya
sebagai goal
getter II
Partenoper.
Arsenal dan
Napoli sama-
sama tengah on
fire di awal
misim ini.
Ejaan: kesalahan
penulisan huruf
yang seharusnya
dicetak miring.
Arsenal dan
Napoli sama-
sama tengah on
fire di awal
misim ini.
2 Okt
2.1 The
Saint
Starter
… kompetisi
musim 1990-1999
dan kedua
terburuk pada
musim kompetisi
1999-2000.
Ejaan: kesalahan
Pemakaian
Tanda Pisah.
… kompetisi
musim
1990–1999 dan
kedua terburuk
pada musim
kompetisi
1999–2000.
Dan Iker Casillas
adalah salah satu
nama yang
diproyeksikan
kembali masuk
dalam starting
line up Los
Blancos.
Ejaan: kesalahan
konjungsi
koordinatif.
... dan Iker
Casillas adalah
salah satu nama
yang
diproyeksikan
kembali masuk
dalam starting
line up Los
Blancos.
Tapi nahas
baginya, Casillas
hanya dimainkan
selama 15 menit
setelah kembali
mengalami
cedera.
Kalimat:
kesalahan
konjungsi
antarkalimat
Akan tetapi
nahas baginya,
Casillas hanya
dimainkan sela-
ma 15 menit
setelah kembali
mengalami
cedera.
Tapi statistik
kebobolan
gawang Madrid
terutama pada
pertandingan
yang berlangsung
di Santiago
Bernabeu
berbicara lain.
Kalimat:
kesalahan
konjungsi
antarkalimat
.
Ejaan: tidak
adanya
pemakaian
tanda koma
Namun, statistik
kebobolan
gawang Madrid
terutama pada
pertandingan
yang
berlangsung di
Santiago
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
setelah
konjungsi
antarkalimat
.
Bernabeu
berbicara lain.
2.2 Bale dan
Madric
Jadi
Kartu As
Jika Bale jadi
pilihan starter,
maka hampir
dipastikan Angel
D Maria
tersingkir dari
skuat utama
Madrid.
Kalimat:
kesalahan
konjungsi
subordinatif
Jika Bale jadi
pilihan starter,
hampir
dipastikan
Angel D Maria
tersingkir dari
skuat utama
Madrid.
3 Okt
3.1 Skill
Oezil
Jadi Anda tidak
duduk dan
menikmati.
Ejaan: tidak
adanya tanda
koma setelah
konjungsi
antarkalimat.
Jadi, Anda
tidak duduk dan
menikmati.
Real Madrid 42,5
juta pouns --
rekor transfer
termahal Arsenal
-- pada hari
terakhir bursa
transfer musim
ini.
Ejaan: kesalahan
pemakaian tanda
pisah
Real Madrid
42,5 juta
pouns—rekor
transfer
termahal
Arsenal—pada
nhari terakhir
bursa transfer
musim ini.
Skill kolektif,
skill individu,
penyelesaian,
semua yang Anda
impikan untuk
disaksikan dari
bangku penonton.
Kalimat:
kurangnya
konjungsi
koordinatif
―dan‖ pada
kalimat tersebut.
Skill kolektif,
skill individu,
penyelesaian,
dan semua yang
Anda impikan
untuk
disaksikan dari
bangku
penonton.
Tanpa kawalan,
Oezil dengan
tenang
melepaskan
tendangan kaki
kiri yang
mengecoh kiper
Ejaan:
kesalahan
pemakaian
tanda titik.
Kalimat:
ketidak
jelasan
Tanpa kawalan,
Oezil dengan
tenang
melepaskan
tendangan kaki
kiri yang
mengecoh kiper
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Pepe Reina.
Sebuah gol indah
dan brilian.
maksud
kalimat
kedua.
Pepe Reina yang
menghasilkan
sebuah gol
indah dan
brilian.
Kali ini giliran
Oezil jadi arsitek
gol setelah
pergerakan di sisi
kanan diakhiri
dengan umpan
pendek ke Giroud
yang langsung
mengirim bola ke
jala Reina[…]
Ejaan: tidak
adanya tanda
titik pada akhir
kalimat. Syarat
sebuah kalimat
yaitu diawali
huruf kapital dan
di akhiri tanda
titik.
Kali ini giliran
Oezil jadi
arsitek gol
setelah
pergerakan di
sisi kanan
diakhiri dengan
umpan pendek
ke Giroud yang
langsung
mengirim bola
ke jala Reina.
3.3 Percaya
Diri
Hadapi
Dort-
mund
Dortmund sendiri
sudah bangkit
dari kekalahan
atas Napoli di
matchday pertama.
Ejaan: kesalahan
penulisan huruf
yang seharusnya
dicetak miring.
Dortmund
sendiri sudah
bangkit dari
kekalahan atas
Napoli di
matchday pertama.
Pada matchday 3,
22 Oktober
mendatang…
Ejaan: kesalahan
penulisan angka
dan lambang
bilangan.
Pada matchday
tiga, 22 Oktober
mendatang…
3.4 Ulasan
Beritage
Sangat
Buruk
Kami banyak
membuat
kesalahan, saya
tidak tahu apakah
ini menyangkut
soal min-
imnya…
Ejaan: kesalahan
pemenggalan
kata.
Kami banyak
membuat
kesalahan, saya
tidak tahu
apakah ini
menyangkut
soal minim-
nya…
… kesempatan
mel-akukannya karena tidak ada
ruang.
Ejaan: kesalahan
pemenggalan
kata.
… kesempatan
me-lakukannya karena tidak ada
ruang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
…pengalaman
atau apapun, tapi
Anda harus
membayar
kesalahan dilevel
seperti ini.
Ejaan: kesalahan
penulisan
partikel.
…pengalaman
atau apa pun,
tapi Anda harus
membayar
kesalahan
dilevel seperti
ini.
4.2 Pellegrini
Menolak
Kritis
Hart
Tapi kami harus
melakukan
penguasaan bola
dengan baik.
Kalimat:
kesalahan
konjungsi
antarkalimat.
Akan tetapi, kami harus
melakukan
penguasaan bola
dengan baik.
Dan ada banyak
alasan lagi yang
membedakan
penampilan kami
dengan
Muenchen.
Kalimat:
kesalahan
konjungsi
koordinatif.
... dan ada
banyak alasan
lagi yang
membedakan
penampilan
kami dengan
Muenchen.
5 Okt
5.3 Gerra Rd
Khawatir
Suarez
Hongkong
Jika sepakbola
telah menjadi
monster maka
saya tak tahu apa
yang kan terjadi
pada pemain
muda.
Ejaan: tidak
adanya tanda
petik dua pada
kata monster.
Jika sepakbola
telah menjadi
―monster”
maka saya tak
tahu apa yang
kan terjadi pada
pemain muda.
Jika sepakbola
telah menjadi
monster maka
saya tak tahu apa
yang kan terjadi
pada pemain
muda.
Kalimat:
kesalahan
konjungsi
subordinatif.
Jika sepakbola
telah menjadi
monster, saya
tak tahu apa
yang kan terjadi
pada pemain
muda.
6 Okt
6.1 Selebrasi
Matri
Mereka ingin aku
tak mencatak gol
ketika melawan
Juventus tapi
akan mel-
akukannya.
Ejaan: kesalahan
pemenggalan
kata.
Mereka ingin
aku tak
mencatak gol
ketika melawan
Juventus tapi
akan mela-
kukannya.
Jadi mengapa
tidak
Ejaan:
Kesalahan
Jadi, mengapa
tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
melakukannya
ketika melawan
Juventus,
tanda baca,
tidak adanya
tanda koma
stelah
konjungsi
antar
kalimat.
kesalahan
pemakaian
tanda koma
yang
seharusnya
mengguna-
kan tanda
tanya.
melakukannya
ketika melawan
Juventus?
Tapi musim ini
dia berpindah
seragam Milan
setelah terjadi
kesepakatan
penjualan dengan
harga 11 Juta.
Konjungsi:
kesalahan
konjungsi
antarkalimat
Akan tetapi, musim ini dia
berpindah
seragam Milan
setelah terjadi
kesepakatan
penjualan
dengan harga 11
Juta.
Tapi sudah ada
tanda-tanda kami
kembali kejalur
benar.
Kalimat:
kesalahan
konjungsi
antarkalimat
Akan tetapi,
sudah ada tanda-
tanda kami
kembali kejalur
benar.
6.2 Juventus
Andal-
kan
Serangan
Udara
Llorente
…tapi sekarang
tel-ah mengumpulkan
empat partai
disemua ajang
dan mengemas
satu gol.
Ejaan: kesalahan
pemenggalan
kata.
…tapi sekarang
te-lah mengumpulkan
empat partai
disemua ajang
dan mengemas
satu gol.
7 Okt
7.1 Berlian
Adnan
…United diyakini
mempersi-apkan kontrak dengan
durasi jangka
panjang Adnan.
Ejaan: kesalahan
pemenggalan
kata.
…United
diyakini
mempersiap-
kan kontrak
dengan durasi
jangka panjang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Adnan.
Dan aksi Adnan
tampaknya cukup
memuaskan
Moyes sekalipun
hasil akhir klub
tidak berbuah
maksimal.
Kalimat:
kesalahan
konjungsi
koordinatif.
... dan aksi
Adnan
tampaknya
cukup
memuaskan
Moyes
sekalipun hasil
akhir klub tidak
berbuah
maksimal.
Karena performa
impresifnya
selama
pertandingan
pramusim.
Kalimat:
kesalahan
konjungsi
subordinatif
... karena
performa
impresifnya
selama
pertandingan
pramusim.
Dan mereka
melakukan itu
dengan sangat
baik, kami
akhirnya bermain
dengan lebih
terorganisir.
Kalimat:
kesalahan
konjungsi
koordinatif.
Ejaan: kesalahan
penggunaan
tanda koma.
... dan mereka
melakukan itu
dengan sangat
baik. Kami
akhirnya
bermain dengan
lebih
terorganisir.
Pada menit ke 61.
Adnan kembali
beraksi.
Ejaan:
kesalahan
penggunaan
tanda titik
dan tanda
hubung.
Kalimat:
kalimat
pertama
hanya
memiliki
unsur
keterangan.
Adnan kembali
beraksi pada
menit ke-61.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
7.2 Fantastic
Come-
back
…kipper Diago
Lopes tampil
gemilang dibabak
pertaama den-gan
menggagalkan
sejumlah peluang.
Ejaan: kesalahan
pemenggalan
kata.
…kipper Diago
Lopes tampil
gemilang
dibabak
pertaama deng-
an menggagalkan
sejumlah
peluang.
…sementara Liga
Primer Inggris
meraih 10 poin
dari tujuh
pertandingan.
Ejaan: kesalahan
penulisan angka
dan lambang
bilangan.
…sementara
Liga Primer
Inggris meraih
sepuluh poin
dari tujuh
pertandingan.
…kapten Sergio
Ramos meny-
amakan kedudukan
menjadi 1-
Ejaan: kesalahan
pemenggalan
kata.
…kapten Sergio
Ramos menya-
makan kedudukan
menjadi 1-
…di men-it ke
86…
Ejaan: kesalahan
pemenggalan
kata.
…di me-nit ke
86…
Gol ini sekali lagi
mem-buktikan
masih ker-
oposnya lini
belakang Madrid.
Ejaan: kesalahan
pemenggalan
kata.
Gol ini sekali
lagi
membuktikan
masih kero-
posnya lini
belakang
Madrid.
Penyerang ini
mener-ima bola
di dalam kotak
penalty.
Ejaan: kesalahan
pemenggalan
kata.
Penyerang ini
mene-rima bola
di dalam kotak
penalty.
…di menit ke
86…
Ejaan: kesalahan
pemakaian tanda
baca yaitu tidak
adanya tanda
hubung.
…di menit ke-
86…
…skor 2 1 untuk
lavante.
Ejaan: kesalahan
pemakaian tanda
baca yaitu tidak
…skor 2-1
untuk lavante.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
adanya tanda
hubung.
…kapten Sergio
Ramos
menyamakan
kedudukan
menjadi 1 1.
Ejaan: kesalahan
pemakaian tanda
baca yaitu tidak
adanya tanda
hubung.
…kapten Sergio
Ramos
menyamakan
kedudukan
menjadi 1-1.
8 Okt 8.1 Spirit
Indra
Dan Laos akan
menjadi ujian
pertamanya pada
laga Kualifikasi
Piala Asia Grup G
di Stadion Utama
Gelora Bung
Karno, Senayan,
Jakarta.
Kalimat:
kesalahan
konjungsi
koordinatif.
... dan Laos
akan menjadi
ujian
pertamanya
pada laga
Kualifikasi Piala
Asia Grup G di
Stadion Utama
Gelora Bung
Karno, Senayan,
Jakarta.
8.4 Blusukan
Cari
Pemain
Sampai
Ke Alor
Dan Indara Sjafri
mungkin hanya
satu dari sekian
banyak pelatih
kawakan di
Indonesia yang
menemukan
mutiara tersebut.
Kalimat:
kesalahan
konjungsi
koordinatif.
... dan Indara
Sjafri mungkin
hanya satu dari
sekian banyak
pelatih kawakan
di Indonesia
yang
menemukan
mutiara tersebut.
9 Okt
9.1 Doa
orangtua
…di panggung
sepakbola
Internasional tak
terlepas dari doa
dan kegigihan
orang tuanya.
Kalimat:
kesalahan
penulisan huruf
kapital.
…di panggung
sepakbola
internasional tak terlepas dari
doa dan
kegigihan orang
tuanya.
Tapi El Apache
memiliki se-
mangat tinggi
untuk bangkit.
Kalimat:
kesalahan
konjungsi
antarkalimat
Akan tetapi, El
Apache
memiliki
semangat tinggi
untuk bangkit.
Dan duel Kalimat: ...dan duel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
melawan
Fiorentina bisa
menjadi
momentum tepat.
kesalahan
konjungsi
koordinatif
melawan
Fiorentina bisa
menjadi
momentum
tepat.
12 Okt
12.1 Mutiara
Yabes
… Pelatih
Indonesia U-19,
Indra Sjafri, saat
tim…
Ejaan: kesalahan
penulisan huruf
kapital.
… pelatih
Indonesia U-19,
Indra Sjafri, saat
tim…
…Piala AFF U-
19 di Sidoarjo,
Jawa Timur,
bulan lalu.
Ejaan: kesalahan
penulisan huruf
kapital.
…piala AFF U-
19 di Sidoarjo,
Jawa Timur,
bulan lalu.
Tapi itu takkan
berpengaruh
terhadap
kondisinya untuk
tampil berjuang
malam ini.
Kalimat:
kesalahan
konjungsi
antarkalimat.
Akan tetapi, itu
takkan
berpengaruh
terhadap
kondisinya
untuk tampil
berjuang malam
ini.
15 Okt 15.1 Big
Pressure
…diterima
sepenuh hati oleh
Pelatih Oscar
Tabarez.
Ejaan: kesalahan
penulisan huruf
kapital
…diterima
sepenuh hati
oleh pelatih
Oscar Tabarez.
Namun
demikian Gemard tak mau
meremehkan
Polandia.
Ejaan:
kesalahan
penggunaan
tanda koma
Kalimat:
kesalahan
konjungsi
antarkalimat
Namun, Gemard tak mau
meremehkan
Polandia.
15.2 Tak
Terbayang
Jika kami
beruntung dan
mereka mau
membagi
semangat dengan
member
kesempatan pada
Kalimat:
kesalahan
konjungsi
subordinatif.
Jika kami
beruntung dan
mereka mau
membagi
semangat
dengan member
kesempatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
kami, maka
kejadiannya akan
berbeda.
pada kami,
kejadiannya
akan berbeda.
16 Okt 16.1
Loyalitas
Iniesta
Realitas Uruguay
harus ke Piala
Dunia jalur
playoff…
Ejaan: kesalahan
penulisan huruf
miring.
Realitas
Uruguay harus
ke Piala Dunia
jalur playoff…
Namun itu bukan
berarti jasa…
Ejaan: kesalahan
pemakaian tanda
baca yaitu tidak
adanya tanda
koma setelah
konjungsi
antarkalimat.
Namun, itu
bukan berarti
jasa…
Dan sudah
terbukti banyak
eksodus skuad
Matador ke
Inggris karena
menilai kompetisi
Premier League
yang lebih
dinamis dan lebih
menguntungkan
dari sisi finalis.
Kalimat:
kesalahan
konjungsi
koordinatif.
...dan sudah
terbukti banyak
eksodus skuad
Matador ke
Inggris karena
menilai
kompetisi
Premier League
yang lebih
dinamis dan
lebih
menguntungkan
dari sisi finalis.
Iniesta dkk akan
menjalani lima
pertandingan
dalam kurun 14
hari.
Ejaan:
kesalahan
singkatan
dan akronim,
kesalahan
angka dan
lambang
bilangan.
Iniesta dkk.
akan menjalani
lima
pertandingan
dalam kurun
empat belas hari.
17 Okt
17.1 Singa
Terbang
Ketegangan
Itodgson bersama
ribuan fans
Inggris.
Ejaan: kesalahan
penulisan huruf
miring.
Ketegangan
Itodgson
bersama ribuan
fans Inggris.
Tapi gol tak
kunjung datang.
Kalimat:
kesalahan Akan tetapi, gol tak kunjung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
konjungsi
antarkalimat.
datang.
Dan ketegangan
Hodgson bersama
ribuan fans
Inggris di Stadion
Wembley,
London, tersebut
baru pecah
setelah 40 menit.
Kalimat:
kesalahan
konjungsi
koordinatif.
... dan
ketegangan
Hodgson
bersama ribuan
fans Inggris di
Stadion
Wembley,
London,
tersebut baru
pecah setelah 40
menit.
Tapi gol tak
kunjung datang.
Kalimat:
kesalahan
konjungsi
antarkalimat.
Akan tetapi,
gol tak kunjung
datang.
Tapi frekuensi
perbandingan ke
depan dengan
kualitas tim di
atas rata-rata,
kualitas Arsenal
akan benar-benar
diuji.
Kalimat:
kesalahan
konjungsi
antarkalimat
Akan tetapi,
frekuensi
perbandingan ke
depan dengan
kualitas tim di
atas rata-rata,
kualitas Arsenal
akan benar-
benar diuji.
… Madrid dalam
17 laga bersama
Bilbao.
Ejaan: kesalahan
penulisan angka
dan lambang
bilangan.
… Madrid
dalam tujuh
belas laga
bersama Bilbao.
21 Okt 21.1 Korban
El Sadar
Hal yang sama
juga diakui peny-
erang Blaugrana…
Ejaan: kesalahan
pemenggalan
kata.
Hal yang sama
juga diakui
penye-rang Blaugrana…
21.2 Dua
Serangan
Tetapi Anda
perhatikan bahwa
kami tidak hanya
bertahan dengan
baik, ada dua
serangan kami
yang sebenarnya
bisa diharapkan
Kalimat:
kesalahan
konjungsi
koordinatif.
... tetapi Anda
perhatikan
bahwa kami
tidak hanya
bertahan dengan
baik, ada dua
serangan kami
yang sebenarnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
menjadi gol.
bisa diharapkan
menjadi gol.
Dan ini juga
bukan kali
pertama kami
menghadapi
mereka.
Kalimat:
kesalahan
konjungsi
koordinatif.
... dan ini juga
bukan kali
pertama kami
menghadapi
mereka.
21.4 Presisi
Buruk Namun
demikian, ada
beberapa
perubahan dalam
skuad Milan.
Kalimat:
kesalahan
konjungsi
antarkalimat.
Namun, ada
beberapa
perubahan
dalam skuad
Milan.
Dan Allegri
tampaknya akan
memainkan Kaka
meski yang
bersangkutan
diakui masih
butuh masa
recovery untuk
memulihkan
cedera.
Kalimat:
kesalahan
konjungsi
koordinatif.
...dan Allegri
tampaknya akan
memainkan
Kaka meski
yang
bersangkutan
diakui masih
butuh masa
recovery untuk
memulihkan
cedera.
23 Okt
23.1 Respek
El Real
Tapi situasi
kontras ini tak
mengurangi rasa
hormat skuad
Madrid saat akan
menjamu
Juventus.
Kalimat:
kesalahan
konjungsi
antarkalimat.
Akan tetapi,
situasi kontras
ini tak
mengurangi rasa
hormat skuad
Madrid saat
akan menjamu
Juventus.
Petualangan
Juventus
mengarun-gi kompetisi…
Ejaan: kesalahan
pemenggalan
kata.
Petualangan
Juventus
mengarung-i kompetisi…
Mencetak 10 gol
dalam dua
pertandingan
dengan
menghancurkan
…
Ejaan: kesalahan
penulisan angka
dan lambang
bilangan.
Mencetak
sepuluh gol
dalam dua
pertandingan
dengan
menghancurkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
…
23.2 Ance-
lotti Melawan
Kapten
Timnya
... Sang-at kuat
dalam rangkaian
sejarah sepakbola
Itali.
Ejaan: kesalahan
pemenggalan
kata.
…. Sa-ngat
kuat dalam
rangkaian
sejarah
sepakbola Itali.
24 Okt 24.1 The Best
Of Kaka
Men-girimkan
umpan kepada
Robinho…
Ejaan: kesalahan
pemenggalan
kata.
Me-ngirimkan umpan kepada
Robinho…
Barcelona mem-
impin klasemen
dengan tujuh poin
kemudian diikuti
Milan yang men-
goleksi …
Ejaan: kesalahan
pemenggalan
kata.
Barcelona me-
mimpin klasemen
dengan tujuh
poin kemudian
diikuti Milan
yang me-
ngoleksi …
… Barcelona
pada Matchday
ketiga babak
penyisihan…
Ejaan: kesalahan
penulisan huruf
miring.
… Barcelona
pada Matchday
ketiga babak
penyisihan…
Playmaker asal
Brasil ini terlihat
berada di mana-
mana, termasuk
memainkan peran
sebagai full-
back…
Ejaan: kesalahan
penulisan huruf
yang seharusnya
dicetak miring.
Playmaker asal
Brasil ini
terlihat berada
di mana-mana,
termasuk
memainkan
peran sebagai
full-back…
Kata Kaka
dilansir Sky
Sport Italia.
Ejaan: kesalahan
penu-lisan huruf
yang seha-
rusnya dicetak
miring.
Kata Kaka
dilansir Sky
Sport Italia.
...bermain juga
sebagai full-
back…
Ejaan: kesalahan
penulisan huruf
yang seharusnya
dicetak miring.
...bermain juga
sebagai full-
back…
…Fans Rossoneri
yang memenuhi
Stadion San Siro.
Ejaan:
kesalahan
penulisan
huruf yang
…fans
Rossoneri yang
memenuhi
Stadion San
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
seharus-nya
dicetak
miring.
Kesalahan
penulisan
huruf
kapital.
Siro.
Saya mendengar
Fans menyanyikan
lagu…
Ejaan:
kesalahan
penulisan
huruf yang
seharus-nya
dicetak
miring.
Kesalahan
penulisan
huruf
kapital.
Saya mendengar
fans menyanyikan
lagu…
... Iniesta
mengatakannya
kepada Sky Sport
Italia.
Ejaan:
kesalahan
penulisan
huruf yang
seharusnya
dicetak
miring.
... Iniesta
mengatakannya
kepada Sky
Sport Italia.
26 Okt 26.1 Super
Clasic-
sicos
…pertandingan
sengit antara
Newell’s Old
Boys…
Ejaan: kesalahan
penulisan huruf
miring.
…pertandingan
sengit antara
Newell’s Old
Boys…
…Ancelotti tak
pernah terlibat
dalam laga besar
selama 10 tahun.
Ejaan: kesalahan
penulisan angka
dan lambang
bilangan.
…Ancelotti tak
pernah terlibat
dalam laga besar
selama sepuluh
tahun.
26.2
Mozaik
Khusus Buat
Filanova di
Campioun
…warna kuning
merah dan biru,
yang jadi ciri khas
warna tim catalan.
Ejaan: kesalahan
pemakaian tanda
koma.
…warna
kuning, merah
dan biru, yang
jadi ciri khas
warna tim
catalan.
26.3 …dukungan dari Ejaan: kesalahan …dukungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Tuntutan
Madrid
fans selalu jadi
hal yang sangat
penting.
penulisan huruf
miring.
dari fans selalu
jadi hal yang
sangat penting.
…dalam beberapa
tahun terakhir
tetapi bagi kami
dapat dukungan.
Ejaan: kesalahan
pemakaian tanda
koma.
…dalam
beberapa tahun
terakhir, tetapi
bagi kami dapat
dukungan.
27 Okt 27.1 Tebar
Psywar
…mengecilkan
makna Big
Match ini.
Ejaan: kesalahan
penulisan huruf
miring.
…mengecilkan
makna Big
Match ini.
Tetapi, Mourinho
ingin memberikan
yang terbaik
untuk The Blues.
Kalimat:
kesalahan
konjungsi
koordinatif.
... tetapi Mourinho ingin
memberikan
yang terbaik
untuk The
Blues.
29 Okt
29.1
Rivalitas
Baru
…menghormati
fans mereka
sendiri yang
pastinya akan
berduyun-
duyun…
Ejaan: kesalahan
penulisan huruf
yang seharusnya
miring.
…menghormati
fans mereka
sendiri yang
pastinya akan
berduyun-
duyun…
Penyerang muda
berusia 20 tahun
ini tenggelam
dalam hingar
binger…
Ejaan: kesalahan
penulisan angka
dan lambang
bilangan.
Penyerang muda
berusia dua
puluh tahun ini
tenggelam
dalam hingar
binger…
Dan seperti biasa,
Mourinho
kembali
menyerang
Wenger dan juga
Arsenal.
Kalimat:
kesalahan
konjungsi
koordinatif.
...dan seperti
biasa, Mourinho
kembali
menyerang
Wenger dan
juga Arsenal.
30 Okt
30.1 The
Golden
Boy
Dan gol dari Jase
ke gawang Sevilla
sangat dinantikan
untuk
memperpendek
persaingan
Kalimat:
kesalahan
konjungsi
koordinatif
... dan gol dari
Jase ke gawang
Sevilla sangat
dinantikan
untuk
memperpendek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
dengan Bacelona. persaingan
dengan
Bacelona.
Dari 11 pemain
starter ketika
menang …
Ejaan: kesalahan
penulisan angka
dan lambang
bilangan.
Dari sebelas
pemain starter
ketika menang
…
31 Okt
31.1 The
Invincible
One
Mou yang
menyandang
status The
Special One pun
kini…
Ejaan: kesalahan
penulisan huruf
miring.
Mou yang
menyandang
status The
Special One pun kini…
NOVEMBER
Tanggal Judul Data Analisis Pembetulan
1 Nov
1.1Koman
dan
Ronaldo
Pernyataan
tersebut men-
gundang respons
dari berbagai
pihak…
Ejaan:
kesalahan
pemenggalan
kata.
Pernyataan
tersebut meng-
undang respons
dari berbagai
pihak…
Sevilla pun harus
puas tertahan
diurutan...
Ejaan:
kesalahan
penulisan
kata depan di,
ke, dari.
Sevilla pun
harus puas
tertahan di
urutan...
Dan selebrasi
tersebut
merupakan bagian
dari cara bintang
asal Portugal itu
memberi respon
terhadap
pernyataan pedas
Blatter.
Kalimat:
kesalahan
konjungsi
koordinatif.
… dan selebrasi
tersebut
merupakan
bagian dari cara
bintang asal
Portugal itu
memberi respon
terhadap
pernyataan
pedas Blatter.
Sementara dari
musuh bebuyutan
Barcelona, tim
Kalimat:
kesalahan
konjungsi
Sementara itu,
dari musuh
bebuyutan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Carlo Anceloti
masih dipisahkan
jaran 6 poin.
antarkalimat. Barcelona, tim
Carlo Anceloti
masih
dipisahkan jaran
6 poin.
Cristiano Ronaldo
berlari kecil.
Kalimat:
tidak
memiliki
unsur Ket.
Cristiano
Ronaldo[S]
berlari kecil [P]
di tengah lapang
[Ket. tempat].
1.3 Daril
Bale
Ini adalah saat
dimana kami
harus.
Ejaan:
kesalahan
penulisan
kata depan di,
ke, dari.
Ini adalah saat
di mana kami
harus.
Namun kini ia
menunjukkan
start yang
berkelas …
Ejaan:
kesalahan
pemakaian
tanda koma.
Namun, kini ia
menunjukkan
start yang
berkelas …
Karena itulah mereka mencoba
untuk
berkembang
setiap hari.
Kalimat:
kesalahan
konjungsi
subordinatif.
Oleh karena
itu, mereka
mencoba untuk
berkembang
setiap hari.
Selang 10 menit
sesudahnya,
pemain asal
Wales…
Ejaan:
kesalahan
penulisan
angka dan
lambang
bilangan.
Selang sepuluh
menit
sesudahnya,
pemain asal
Wales…
Pada musim
pertamanya
Giround kesulitan
beradaptasi.
Kalimat:
tidak
memiliki
unsur P.
Pada musim
pertamanya
[Ket.waktu]
Giround [S]
mengalami [P]
kesulitan
beradaptasi
kembali[O].
2.3 Jangan
Ragu
… di set up untuk
mempertemukan
banyak
Ejaan:
kesalahan
penulisan
… di set up
untuk
mempertemukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
huruf miring. banyak
Jadi kami wajib
fokus dan
menjaga
penampilan
kami…
Ejaan:
kesalahan
pemakaian
tanda baca
yaitu tidak
adanya tanda
koma.
Jadi, kami
wajib fokus dan
menjaga
penampilan
kami…
Jadi pertandingan
akhir pekan ini.
Ejaan:
kesalahan
pemakaian
tanda baca
yaitu tidak
adanya tanda
koma.
Kalimat :
unsur P pada
kalimat
tersebut
masih kabur.
Jadi,
pertandingan[S]
berakhir pekan
ini [P].
3 Nov 3.2 II
capitano
zanetti
segera
comeback
Sepanjang 11 laga
I Nerazzuri…
Ejaan:
kesalahan
penulisan
angka dan
lambang
bilangan.
Sepanjang
sebelas laga I
Nerazzuri…
Berbeda 11 angka
dari AS Roma di
puncak klasemen.
Ejaan:
kesalahan
penulisan
angka dan
lambang
bilangan.
Berbeda sebelas
angka dari AS
Roma di puncak
klasemen.
Dan ini, II Pupi
siap untuk
kembali berlaga
dengan logo Inter
di dada.
Kalimat:
keesalahan
konjungsi
koordinatif.
... dan ini II
Pupi siap untuk
kembali berlaga
dengan logo
Inter di dada.
4 Nov 4.1 Siap Jadi
Pemenang
... mempertegas
performanya yang
sedang on fire.
Ejaan:
kesalahan
penulisan
... mempertegas
performanya
yang sedang on
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
huruf yang
seharusnya
dicetak
miring.
fire.
… Ia sangat
pantas menjadi
Man of The
Match.
Ejaan:
kesalahan
penulisan
huruf miring.
… Ia sangat
pantas menjadi
Man of the
match.
...mengunci
keunggulan dua
angka The
Gunners atas
The Reds.
Ejaan:
kesalahan
penulisan
huruf miring.
...mengunci
keunggulan dua
angka The
Gunners atas
The Reds.
…mendapat nilai
lebih tinggi dari
7.
Ejaan:
kesalahan
penulisan
angka dan
lambang
bilangan.
…mendapat
nilai lebih tinggi
dari tujuh.
… Santi Cazorla
diganjar nilai 8.
Ejaan:
kesalahan
penulisan
angka dan
lambang
bilangan.
… Santi Cazorla
diganjar nilai
delapan.
5 Nov 5.1 Muda
Berbahaya
Juventus men-
galahkan Parma
1 – 0 di
pertandingan
terakhir…
Ejaan:
kesalahan
pemenggalan
kata.
Juventus me-
ngalahkan Parma 1 – 0 di
pertandingan
terakhir…
Tapi perjalanan
Pogba bukanlah
mudah, dia harus
bersaing ketat
dengan Claudio
Marchisio, Arturo
Vidal dan Andre
Pirlo.
Kalimat:
kesalahan
konjungsi
antarkalimat.
Akan tetapi,
perjalanan
Pogba bukanlah
mudah, dia
harus bersaing
ketat dengan
Claudio
Marchisio,
Arturo Vidal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
dan Andre Pirlo.
Baru berusia 20
tahun, mantan
gelandang serang
Manchester…
Ejaan:
kesalahan
penulisan
angka dan
lambang
bilangan.
Baru berusia
dua puluh tahun, mantan
gelandang
serang
Manchester…
Musim lalu dia
tampil 18
pertandingan…
Ejaan:
kesalahan
penulisan
angka dan
lambang
bilangan.
Musim lalu dia
tampil delapan
belas
pertandingan…
…pemain starter
dalam 11 Laga
Juventus.
Ejaan:
kesalahan
penulisan
angka dan
lambang
bilangan.
…pemain starter
dalam sebelas
Laga Juventus.
…memperhatikan
gelandang berusia
20 tahun itu.
Ejaan:
kesalahan
penulisan
angka dan
lambang
bilangan.
…memperhatika
n gelandang
berusia dua
puluh tahun itu.
5.2 Sesal
Fergie
Melepas
kan
Pogba
Tapi kini
kepergian Pogba
sangat disesali
unitid.
Kalimat:
kesalahan
konjungsi
antarkalimat
Akan tetapi, kini kepergian
Pogba sangat
disesali unitid.
6 Nov
6.1
Pelampiasan
Messi
... AC Milan pada
matchday keempat babak
penyisihan…
Ejaan:
kesalahan
penulisan
huruf miring.
... AC Milan
pada matchday
keempat babak
penyisihan…
…Barcelona lolos
dari Face
knockout pertama
Ejaan:
kesalahan
penulisan
huruf yang
…Barcelona
lolos dari face
knockout pertama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
champions. seharusnya
dicetak
miring.
champions.
... di posisi teratas
runner up di
bawah Barcelona.
Ejaan:
kesalahan
penulisan
huruf yang
seharusnya
dicetak
miring.
... di posisi
teratas runner
up di bawah
Barcelona.
…empat assist
dalam 10
pertandingan la
liga.
Ejaan:
kesalahan
penulisan
angka dan
lambang
bilangan.
…empat assist
dalam sepuluh
pertandingan la
liga.
Dan ancaman itu
semakin nyata
sebab gol dari
Messi tidak hanya
akan meme-
nangkan
Barcelona tetapi
juga akan meng-
akhiri misteri
kemandulan sang
pemain bintang
seka-ligus juga
untuk menunjuk-
kan kepada dunia
bahwa dirinya
masih eksis.
Kalimat:
kesalahan
konjungsi
koordinatif.
... dan ancaman
itu semakin
nyata sebab gol
dari Messi tidak
hanya akan
memenangkan
Barcelona tetapi
juga akan
mengakhiri
misteri
kemandulan
sang pemain
bintang
sekaligus juga
untuk
menunjukkan
kepada dunia
bahwa dirinya
masih eksis.
7 Nov 7.1 INCR7
DIBALE
…ungkap
Pemain Terbaik
Dunia 2008 ini.
Ejaan:
kesalahan
penulisan
huruf kapital.
…ungkap
pemain terbaik
dunia 2008 ini.
Topik Kalimat: Topik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
INCR7DIBALE –
plesetan untuk
julukan duet
Ronaldo-Bale,
kini menjadi
perbincangan
hangat pengguna
twitter maupun
facebook.
kesalahan
konjungsi
korelatif.
INCR7DIBALE
– plesetan untuk
julukan duet
Ronaldo-Bale,
kini menjadi
perbincangan
hangat baik
pengguna twitter
maupun
facebook.
... Benzema sudah
mengemas 12 gol
dalam tiga laga…
Ejaan:
kesalahan
penulisan
angka dan
lambang
bilangan.
... Benzema
sudah
mengemas dua
belas gol dalam
tiga laga…
… di puncak
klasemen dengan
mengemas 10
poin hasil empat
pertandingan…
Ejaan:
kesalahan
penulisan
angka dan
lambang
bilangan.
… di puncak
klasemen
dengan
mengemas
sepuluh poin
hasil empat
pertandingan…
Tapi setelah itu
pemain yang
dibeli dari
Tottenham
Hotspurs ini
mulai
menemukan
sentuhannya dan
terlibat dalam
permainan El
Real.
Kalimat:
kesalahan
konjungsi
antarkalimat.
Namun, setelah
itu pemain yang
dibeli dari
Tottenham
Hotspurs ini
mulai
menemukan
sentuhannya dan
terlibat dalam
permainan El
Real.
9 Nov
9.1 Hasrat
Hazard
… Mencetak tiga
gol, dan satu
assist.
Ejaan:
kesalahan
penulisan
huruf yang
seharusnya
dicetak
… Mencetak
tiga gol dan satu
assist.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
miring dan
tanda koma
Khusus di
Premier League,
Hazard telah
tampil 10 kali…
Ejaan:
kesalahan
penulisan
angka dan
lambang
bilangan.
Khusus di
Premier League,
Hazard telah
tampil sepuluh
kali…
Mereka hanya
meraih tiga kali
kemenangan
dalam 10
pertandingan
Premier League.
Ejaan:
kesalahan
penulisan
angka dan
lambang
bilangan.
Mereka hanya
meraih tiga kali
kemenangan
dalam sepuluh
pertandingan
Premier League.
Namun hukuman
tersebut
tampaknya sudah
berakhir…
Ejaan:
kesalahan
pemakaian
tanda baca
yaitu tidak
adanya tanda
koma.
Namun, hukuman
tersebut
tampaknya
sudah
berakhir…
9.4 Absen
Latihan
Karena
Kehiilan
gan
Paspor
Tidak ada
satupun orang
yang berani
complain…
Ejaan:
kesalahan
penulisan
partikel.
Tidak ada satu
pun orang yang
berani
complain…
Tetapi hal buruk
terjadi pada
Hazard ketika dia
akan
meninggalkan
Prancis dan
kembali ke
Inggris.
Kalimat:
kesalahan
konjungsi
koordinatif.
... tetapi hal
buruk terjadi
pada Hazard
ketika dia akan
meninggalkan
Prancis dan
kembali ke
Inggris.
Dan ketika telah
berhasil kembali,
dia sudah
terlambat untuk
dapat
berpartisipasi
Kalimat:
kesalahan
konjungsi
koordinatif.
... dan ketika
telah berhasil
kembali, dia
sudah terlambat
untuk dapat
berpartisipasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
dalam sesi latihan
krusial Chelsea
untuk laga
menghadapi
Schalke.
dalam sesi
latihan krusial
Chelsea untuk
laga
menghadapi
Schalke.
11 Nov
11.1
Unstoppable
Ronaldo
Hattrick yang
dilakukan
Ronaldo…
Ejaan:
kesalahan
penulisan
huruf yang
seharusnya
dicetak
miring.
Hattrick yang
dilakukan
Ronaldo…
…mencetak
hattrick empat
kali dalam empat
kali kunjungan…
Ejaan:
kesalahan
penulisan
huruf yang
seharusnya
dicetak
miring.
…mencetak
hattrick empat
kali dalam
empat kali
kunjungan…
Musim ini
berjalan baik
untuk saya tetapi
target utama
adalah menang…
Ejaan:
kesalahan
pemakaian
tanda koma.
Musim ini
berjalan baik
untuk saya,
tetapi target
utama adalah
menang…
14 Nov 14.1 Kelas
Dunia
Namun Benteke
mengaku tak
khawatir dengan
penurunan
pamornya.
Ejaan:
kesalahan
pemakaian
tanda baca
yaitu tidak
adanya tanda
koma setelah
konjungsi.
Namun, Benteke
mengaku tak
khawatir dengan
penurunan
pamornya.
... meminjamkan
pemain berusia 20
tahun itu ke klub
lain…
Ejaan:
kesalahan
penulisan
angka dan
lambang
bilangan.
... meminjamkan
pemain berusia
dua puluh tahun itu ke klub
lain…
Tapi itu semua Kalimat: Akan tetapi, itu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
tidak
menghalangi
Lukaku untuk
menjadi
penyerang
produktif.
kesalahan
konjungsi
antarkalimat.
semua tidak
menghalangi
Lukaku untuk
menjadi
penyerang
produktif.
Sementara Colombia
diperkuat
gelandang
Intermilan.
Kalimat:
kesalahan
konjungsi
antarkalimat
Sementara itu,
Colombia
diperkuat
gelandang
Intermilan.
Sedangkan Colombia tapil
sebagai Runner
up zona
Conmebol
(Amerika Selata).
Kalimat:
kesalahan
konjungsi
koordinatif.
… sedangkan
Colombia tapil
sebagai Runner
up zona
Conmebol
(Amerika
Selata).
14.2
Nainggolan
Buka Pintu
Ke Piala
Dunia
… kecewa karena
selalu ditinggal
oleh Pelatih
timnas Belgia
Marc Wilmots.
Ejaan:
kesalahan
penulisan
huruf kapital.
… kecewa
karena selalu
ditinggal oleh
pelatih timnas
Belgia Marc
Wilmots.
16 Nov
16.1 Robin
Show
Piala Dunia 2014
dimana mereka
akan bertindak
sebagai tuan
rumah.
Ejaan:
kesalahan
penulisan
kata depan di,
ke, dari.
Piala Dunia
2014 di mana
mereka akan
bertindak
sebagai tuan
rumah.
Namun mereka
tetap memiliki
kesempatan.
Ejaan:
kekurangan
pemakaian
tanda koma.
Namun, mereka
tetap memiliki
kesempatan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
17 Nov
17.1 Ronaldo
1-0 Ibra
… Enam yard
setelah mendapat
umpan
crossing…
Ejaan:
kesalahan
penulisan
huruf yang
seharusnya
dicetak
miring.
… Enam yard
setelah
mendapat
umpan
crossing…
Kedua tim
dianggapi rasa
nerves hingga
membuat
permainan
mereka tidak
berkembang.
Ejaan:
kesalahan
penulisan
huruf yang
seharusnya
dicetak
miring.
Kedua tim
dianggapi rasa
nerves hingga
membuat
permainan
mereka tidak
berkembang.
…dalam drama
Play off yang
menghadirkan
dua bintang besar
ini, Ronaldo atau
Ibra.
Ejaan:
kesalahan
penulisan
huruf yang
seharusnya
dicetak
miring dan
kesalahan
penu-lisan
huruf kapital.
…dalam drama
play off yang
menghadirkan
dua bintang
besar ini,
Ronaldo atau
Ibra.
Portugal itupun
hanya mampu
melakukan
tendangan jauh
dari sasaran
tembak.
Ejaan:
kesalahan
penulisan
partikel.
Portugal itu pun
hanya mampu
melakukan
tendangan jauh
dari sasaran
tembak.
Tapi Isaksson
memaksa
Moutinho keluar
melebar dan
gelandang
Portugal itu pun
hanya mampu
melakukan
tendangan jauh
dari sasaran
tembak.
Ejaan:
kesalahan
konjungsi
antarkalimat.
Akan tetapi,
Isaksson
memaksa
Moutinho keluar
melebar dan
gelandang
Portugal itu pun
hanya mampu
melakukan
tendangan jauh
dari sasaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
tembak.
17.2 Lolos
Piala Dunia,
Kontrak
Spoinsor Cr
7 Nark
…. menjadikan
Ronaldo sebagai
poster boy
terdepan mereka.
Ejaan:
kesalahan
penulisan
huruf yang
seharusnya
dicetak
miring.
…. menjadikan
Ronaldo sebagai
poster boy terdepan
mereka.
18 Nov 18.1 Derita
Nevmaar
Menit 22, tim tim
Samba memecah
kebuntuan…
Ejaan:
kesalahan
penulisan
bentuk ulang.
Menit 22, tim
Samba
memecah
kebuntuan…
…dimana dalam
partai yang
diwarnai
perkelahian saat
itu Brasil menang
3-2.
Ejaan:
kesalahan
penulisan
kata depan di,
ke, dari.
…di mana
dalam partai
yang diwarnai
perkelahian saat
itu Brasil
menang 3-2.
Dan 15 kali
pelanggaran yang
dilakukan…
Ejaan:
kesalahan
penulisan
angka dan
lambang
bilangan.
Dan lima belas
kali pelanggaran
yang
dilakukan…
Dan 3 pemain
Honduras pun
harus menerima
kartu kuning
setelah terpaksa
harus
menghentikan
aksi bintang
Barcelona
tersebut.
Ejaan:
kesalahan
penulisan
angka dan
lambang
bilangan.
Kalimat:
kesalahan
konjungsi
koordinatif.
... dan tiga
pemain
Honduras pun
harus menerima
kartu kuning
setelah terpaksa
harus
menghentikan
aksi bintang
Barcelona
tersebut.
18.2 Bernard
Langsung
Telepon Ibu
Mendapat assist
dari Paulinho
Bezzera…
Ejaan:
kesalahan
penulisan
huruf yang
Mendapat assist
dari Paulinho
Bezzera…
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
seharusnya
dicetak
miring.
...telah mencetak
empat gol dari 13
laga.
Ejaan:
kesalahan
penulisan
angka dan
lambang
bilangan.
...telah mencetak
empat gol dari
tiga belas laga.
Babak kedua baru
bergulir 10
menit…
Ejaan:
kesalahan
penulisan
angka dan
lambang
bilangan.
Babak kedua
baru bergulir
sepuluh
menit…
... Bermain 10
kali untuk tim
Selecao.
Ejaan:
kesalahan
penulisan
angka dan
lambang
bilangan.
... Bermain
sepuluh kali
untuk tim
Selecao.
Sekali pun tak
mencetak gol,
Neymar memang
tampil paling
bersinar kemarin.
Ejaan:
kesalahan
penulisan
partikel.
Sekalipun tak
mencetak gol,
Neymar
memang tampil
paling bersinar
kemarin.
19 Nov 19.1 Saatnya
Benzene
… saat menjamu
Ukraina pada
Play Off leg
kedua …
Ejaan:
kesalahan
penulisan
huruf yang
seharusnya
dicetak
miring.
… saat menjamu
Ukraina pada
Play Off leg
kedua …
… melesakkan
empat gol dengan
empat assist.
Ejaan:
kesalahan
penulisan
huruf yang
seharusnya
dicetak
… melesakkan
empat gol
dengan empat
assist.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
miring.
Dengan
demikian dibutuhkan
penyerang…
Ejaan:
kesalahan
pemakaian
tanda baca
yaitu tidak
adanya tanda
koma.
Dengan
demikian,
dibutuhkan
penyerang…
Tapi Giroud yang
baru mencetak 3
gol buat Prancis
selama 2013
mandul pada Leg
pertama lalu.
Kalimat:
kesalahan
konjungsi
antarkalimat.
Akan tetapi, Giroud yan baru
mencetak 3 gol
buat Prancis
selama 2013
mandul pada
Leg pertama
lalu.
19.2 Menja-
ga Keyakinan
Prancis sangat
berpengalaman di
babak Play Off…
Ejaan:
kesalahan
penulisan
huruf yang
seharusnya
dicetak
miring.
Prancis sangat
berpengalaman
di babak Play
Off…
Tapi dalam situasi
dimana Ukraina
sedang
difavoritkan…
Ejaan:
kesalahan
penulisan
kata depan di,
ke, dari.
Tapi dalam
situasi di mana
Ukraina sedang
difavoritkan…
19.3
Pusatkan
Pikiran
Jadi kami akan
mengeluarkan
kemampuan
terbaik.
Ejaan:
kesalahan
pemakaian
tanda baca
yaitu tidak
adanya tanda
koma.
Jadi, kami akan
mengeluarkan
kemampuan
terbaik.
… yang sudah
berlalu 10 tahun
silam tersebut.
Ejaan:
kesalahan
penulisan
… yang sudah
berlalu sepuluh
tahun silam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
angka dan
lambang
bilangan.
tersebut.
20 Nov 20.1 El
Maestro
Tetapi di balik
semua itu, dia
tetap menjadi
salah satu pelatih
yang paling
bijaksana dan
cerdik dalam
mengatur
pertandingan.
Kalimat:
kesalahan
konjungsi
koordinatif.
... tetapi di balik
semua itu, dia
tetap menjadi
salah satu
pelatih yang
paling bijaksana
dan cerdik
dalam mengatur
pertandingan.
Maksud
pengertian itu
agar lini tengah
Uruguay lebih
kreatif.
Kalimat:
kurang
jelasnya
posisi
predikat.
Maksud
pengertian itu
adalah agar lini
tengah Uruguay
Lebih kreatif.
20.2 Belum
Digaransi
Dimanapun kami
bermain, tim
selalu
memperkenalkan
…
Ejaan:
kesalahan
penulisan
partikel.
Di mana pun kami bermain,
tim selalu
memperkenalka
n…
20.4 Uruguay
Peringati
Magic
Maracara
…menang 5 – 0
atas Yordania di
Play Off leg
pertama.
Ejaan:
kesalahan
penulisan
huruf yang
seharusnya
dicetak
miring.
…menang 5 – 0
atas Yordania di
Play Off leg
pertama.
21 Nov 21.1 Ronaldo
Magic
Itu merupakan
hattrik kedua
Ronaldo…
Ejaan:
kesalahan
penulisan
huruf yang
seharusnya
dicetak
miring.
Itu merupakan
hattrik kedua
Ronaldo…
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
Tak tanggung-
tanggung pemain
terbaik dunia
2009 itu
mencetak tiga gol
sekaligus.
Kalimat:
tidak
memiliki
unsur
keterangan.
Tak tanggung-
tanggung
pemain terbaik
dunia 2009 itu
[S] mencetak [P]
tiga gol
sekaligus[O] di
musim ini
[Ket.waktu]
Namun Ronaldo
sama sekali tak
terpengaruh.
Ejaan:
kesalahan
pemakaian
tanda baca
yaitu tidak
adanya tanda
koma setelah
konjungsi.
Namun, Ronaldo sama
sekali tak
terpengaruh.
21.3 Layak
Menang
...meski kami
kesulitan masuk
ke final third…
Ejaan:
kesalahan
penulisan
huruf miring.
...meski kami
kesulitan masuk
ke final third…
21.4 Ibra:
Piala Dunia
Tanpaku
Tidak Seru
… Portugal dalam
dua pertandingan
di dalam fase
playoff.
Ejaan:
kesalahan
penulisan
huruf yang
seharusnya
dicetak
miring.
… Portugal
dalam dua
pertandingan di
dalam fase
playoff.
Sementara
Swedia tercatat
11 kali tampil…
Ejaan:
kesalahan
penulisan
angka dan
lambang
bilangan.
Sementara
Swedia tercatat
sebelas kali
tampil…
…tak mampu
melaju ke fase
playoff.
Ejaan:
kesalahan
penulisan
huruf yang
seharusnya
…tak mampu
melaju ke fase
playoff.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
dicetak
miring.
23 Nov 23.1 Man Un
Moment
Tapi sebelum itu
dia ingin member
jejak yang bagus
kepada Everton
sekaligus tetap
menjaga nama
baiknya.
Kalimat:
kesalahan
konjungsi
antarkalimat.
Akan tetapi, sebelum itu dia
ingin member
jejak yang bagus
kepada Everton
sekaligus tetap
menjaga nama
baiknya.
Lukaku,
penyerang 20
tahun asal
Belgia…
Ejaan:
kesalahan
penulisan
angka dan
lambang
bilangan.
Lukaku,
penyerang dua
puluh tahun asal
Belgia…
Jadi akan
menjadi
kesalahan besar
apabila kami
hanya fokus…
Ejaan
kesalahan
pemakaian
tanda baca
yaitu tidak
adanya tanda
koma setelah
konjungsi.
Jadi, akan
menjadi
kesalahan besar
apabila kami
hanya fokus…
24 Nov
24.4 Fergk
dan Moyes
Pernah Ingin
Rekrut
Bellamy
… manajemen
United hingga 12
bulan ke depan.
Ejaan:
kesalahan
penulisan
angka dan
lambang
bilangan.
… manajemen
United hingga
dua belas bulan
ke depan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
BIOGRAFIS PENULIS
Ester Lestari lahir di Bengkulu, 24 Januari 1991. Pendidikan
dasar ditempuh di SD Negeri 79 Bengkulu tahun 1998–2004. Pada
tahun 2004–2007, ia melanjutkan sekolah di SMP Negeri 6
Bengkulu. Sekolah Menengah Atas ditempuh di SMA Carolus
Bengkulu tahun 2007–2010.
Seusai menempuh jenjang pendidikan menengah atas, tercatat sebagai
mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Angkatan 2010. Masa pendidikan
di Universitas sanata Dharma diakhiri dengan menulis skripsi sebagai tugas akhir
dengan judul Analisis Kesalahan Penggunaan Ejaan dan Kalimat pada Berita
Olahraga Super Ball Surat Kabar Harian Tribun Jogja Edisi Oktober–November
2013.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
top related